33

Pengembangan Bahasa Anak Melalui Pembelajaran ’ Usia 5-6 Tahun di TK Islam Akramunnas Pekanbaru

Radhiyatul Fithri1), Baidarus2), Rindi Sri Rezeki3)

1)Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Aisyiyah email: [email protected]

2)Universitas Riau email: [email protected]

Abstrak

Pengembangan bahasa memungkinkan anak belajar memahami dan mengontrol diri sendiri. Salah satu cara dengan menerapkan metode pembelajaran iqro‟ sehingga anak menjadi lebih baik dan anak lebih aktif hal ini disebabkan anak lebih mudah memahami, anak melakukan dengan senang dan sesuai dengan minat atau keinginan anak tanpa ada sesuatu paksaan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan bahasa anak melului pembelajaran iqro‟ usia 5-6 tahun di TK Islam Akramunas Pekanbaru. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pendekatan deslriptif Penelitian ini dilaksanakan di TK Islam Akramunas Pekanbaru. Subjek yang akan diteliti adalah guru dan anak. Guru terdiri atas 2 orang dan anak terdiri atas 19 orang anak. Berdasarkan hasil observasi mengenai pengembangan bahasa anak dalam pembelajaran iqro‟ usia 5 sampai 6 tahun di TK Islam Akramunnas Pekanbaru dimana 102 tanggapan atau 53,7% hasil observasi dengan jawaban “Ya” sementara 88 tanggapan atau 46,3% hasil observasi dengan jawaban “Tidak”. Sementara penyajian dengan menggunakan rumus dimana nilai yang dihasilkan sebesar 0,54 atau 54% berada dalam kriteria penilaian cukup baik mengenai pengembangan bahasa anak dalam pembelajaran iqro‟ usia 5 sampai 6 tahun di TK Islam Akramunnas Pekanbaru. Dari hasil observasi yang telah dilaksanakan dimana pembelajaran iqro dapat mengembangkan bahasa anak sebab dengan belajar iqro memungkinkan anak belajar memahami dan mengontrol diri sendiri dan secara tidak disengaja mereka mengembangkan pengetahuan tentang sistem fonologi, sintaksis, semantik dan sistem pragmatic.

Kata Kunci : Pengembangan Bahasa Dan Pembelajaran Iqro’ 34

1. PENDAHULUAN acuan standar pendidikan anak usia Perkembangan adalah suatu dini No. 58 tahun 2009, proses perubahan dimana anak belajar mengembangkan tiga aspek yaitu menguasai tingkat yang lebih tinggi dari menerima bahasa, mengungkapkan berbagai aspek. Salah satu aspek penting bahasa, dan keaksaraan. Ahmad Susanto dalam perkembangan adalah aspek (2011 : 35) menjelaskan bahwa perkembangan bahasa. Pengembangan kemampuan bahasa anak khususnya bahasa memungkinkan anak belajar pada kategori reseptif dan ekspresif memahami dan mengontrol diri sendiri. juga berkembang cepat yaitu menerima Ketika anak belajar berbicara, secara bahasa, pada tingkat pencapaian tidak disengaja mereka perkembangan yakni menyimak mengembangkan pengetahuan tentang perkataan orang lain dan memahami sistem fonologi, sintaksis, semantik dan cerita yang dibacakan yang mengacu sistem pragmatic. Pengetahuan tersebut pada RKH. Beverly Otto (2015:79) menyebutnya Dalam pengembangan bahasa sebagai elemen bahasa. Pengetahuan salah satunya yang dikembangkan pada ini, dapat dikembangkan oleh anak anak usia dini adalah dengan dalam kehidupan dilingkungannya, baik pembelajaran iqro’. Seperti yang kita di rumah, dalam kehidupan bermain, dan ketahui pada saat ini pembelajaran iqro‟ si sekolah. Dalam kehidupan di sekolah, merupakan salah satu pembelajaran pengetahuan guru tentang bahasa anak yang sangat penting bagi anak usia dini berguna untuk kepentingan terutama pada taman kanak-kanak yang perencanaan, pelaksanaan, dan dalam berbasis atau bernuansa Islam. Dengan evaluasi pembelajaran. Dengan belajar iqro’ anak bisa lebih mengenal demikian guru hendaklah memiliki huruf hijaiyah di dalam iqro, anak dapat pengetahuan yang luas tentang menghafal atau mengingat huruf – perkembangan bahasa anak dan cara huruf hijaiyah yang bisa ditangkap di mengembangkannya, agar kelak otaknya, juga mempermudah anak dapat mereka memiliki keterampilan membaca al-qur‟an serta menghapal berbahasa yang benar dan baik, baik ayat – ayat al-qur‟an. Pengucapan setiap dalam mendengarkan, berbicara, huruf-huruf hijaiyah, kata serta membaca, maupun menulis. rangkaian kata menjadi bentuk kalimat Perkembangan bahasa untuk anak usia yang dibaca pada iqro’ merupakan dini meliputi empat pengembangan yaitu sebuah proses pengembangan bahasa mendengarkan, berbicara, membaca anak. Sebab dalam pembelajaran iqro’ dan menulis. Pengembangan tersebut tersebut akan terkait dengan membaca, harus dilakukan seimbang agar menulis, menyimak dan mengucapkan. memperoleh pengembangan membaca Berdasarkan data observasi dan awal di TK Islam Akramunas menulis yang optimal. Pekanbaru bahwa dari 11 anak terdapat Perkembangan bahasa untuk 4 orang anak yang belum sepenuhnya anak taman kanak-kanak berdasarkan menyimak, mengulangi dan 35

mempelajari huruf-huruf hijaiyah yang bahasa untuk berkomunikasi, anak akan disampaikan oleh guru. Hal ini mendapatkan banyak sekali kosa kata terbukti adanya sebagian anak yang sekaligus dapat mengekspresikan belum perasaannya dan anak dapat belajar ب ﻦ dalam pengucapan huruf sempurna, misalnya ketika guru untuk melibatkan diri dalam sebuah .anak tidak bisa percakapan ب ﻦ menyebutkan huruf mengikuti kembali apa yang di ucapkan oleh guru. Berdasarkan hasil observasi Bahasa berfungsi sebagai alat fenomena yang terjadi dalam komunikasi, alat untuk mengembangkan pengembangan bahasa anak melalui ekspersi, dan alat untuk mengembangkan kemampuan pembelajaran iqro’ masih belum sempurna karena anak masih sulit intelektual serta kemampuan dasar dalam melafazkan huruf-huruf anak. Lima fungsi bahasa menurut hijaiyah, bahkan juga membaca iqro Bromley dalam Dini (1996:82 ) adalah tersebut. Hal ini mungkin juga sebagai berikut: (a) Bahasa disebabkan metode dan media menjelaskan keinginan dan kebutuhan individu. (b) Bahasa dapat merubah dan pembelajaran iqro’ yang digunakan guru kurang variatif. Berdasarkan latar mengontrol perilaku. (c) Bahasa belakang diatas, maka peneliti membantu perkembangan kognitif. (d) termotivasi melakukan penelitian Bahasa membantu mempererat interaksi dengan ornag lain. (e) Bahasa dengan judul “Analisis Pengembangan Bahasa Anak melalui Pembelajaran mengekspersikan keunikan individu. Iqro’ Usia 5-6 Tahun di TK Islam Perkembangan bahasa anak Akramunas Pekanbaru”. Menurut Dini dipengaruhi oleh beberapa faktor, (1996: 78) bahasa adalah suatu sistem diantaranya faktor kesehatan, simbol yang digunakan untuk intelegensi, status sosial ekonomi berkomunikasi dengan orang lain. Pada keluarga, jenis kelamin, dan hubungan manusia bahasa ditandai oleh daya cipta keluarga (Agus F Tanyong:2007:121). yang tidak akan pernah habis dan adanya Moeslichatoen (2004: 45) juga system aturan yang meliputi fonologi mengemukakan bahwa “ada dua alasan (uni suara), sintaksis (tata bahasa), yang menyebabkan perkembangan semantic (variasi arti), dan pragmatic bahasa berkaitan dengan (penggunaan bahasa). Melalui bahasa perkembangan kognitif. Pertama, anak anak dapat menceritakan pengalaman harus menggunakan bahasa untuk dan perasaannya melalui simbol-simbol berkomunikasi atau berbicara dengan yang dapat dipahami oleh orang lain. Hal orang lain. Kemampuan ini disebut tersebut sejalan dengan pendapat para dengan kemampuan bahasa secara ahli yang mengatakan bahwa bahasa eksternal dan menjadi dasar bagi merupakan suatu sistem lambang yang kemampuan berkomunikasi kepada digunakan sebagai alat komunikasi diri sendiri. Kedua, transisi dari oleh masyarakat yang bersifat arbitrer kemampuan berkomunikasi secara dan manusiawi, dengan menggunakan eksteranal kepada kemampuan 36

berkomunikasi secara interanal huruf hijaiyah satu per satu. Sedangkan membutuhkan waktu yang cukup siswa disini membacanya dengan lambat panjang. Transisi ini terjadi pada fase karena cenderung membacanya huruf praoperasional, yaitu pada usia 2-7 per huruf, (b) Metode shauthiyah, yaitu tahun. Selama masa ini, berbicara pengajaran yang dinulai dari huruf, pada diri sendiri merupakan bagian kemudian suku kata, lalu kata (c) dari kehidupan anak. Ia akan berbicara Metode suku kata, yaitu siswa terlebih dengan berbagai topik dan tentang dahulu belajar suku kata, kemudian berbagai hal, melompat dari satu topik merangkai suku kata tersebut menjadi ke topik lainya. Pada saat ini anak kata (d) Metode kata, yaitu belajar dari sangat senang bermain bahasa dan kata, kemudian belajar huruf-huruf beranyanyi. Pada usia 5-6 tahun, yang membentuk kata tersebut. (e) anak sudah dapat berbicara dengan Metode kalimat, yaitu guru bahasa yang baik, hanya sedikit menampilkan sebuah kalimat pendek kesalahan ucapan yang di lakukan dikartu atau papan tulis, kemudian anak pada masa ini. Ketiga, pada membacanya beberapa kali, dan siswa perkembangan selanjutnya anak akan menirukan. Lalu menambahkan satu kata bertindak tanpa berbicara. Apabila hal baru, kemudian membacanya yang ini terjadi, maka anak telah mampu diikuti oelh siswa. Guru menginteranalisasi percakapan membandingkan dua kalimat tersebut egosentris (berdasarkan sudut pandang sehingga diketahui perbedaan dan sendiri) ke dalam percakapan di dalam persamaannya (f) Metode gabungan, dri sendiri. yaitu meramu semua metode dengan memperhatikan sisi baiknya, dan tidak Pembelajaran iqro merupakan terpaku pada metode tertentu. Dengan pembelajaran awal sebelum membaca al beberapa rangkaian metode dan langkah quran. Sebelum belajar iqro akan diawali tersebut akan menghartarkan ank/siswa dengan pengajaran huruf hijaiyah untuk dapat membaca al quran dengan terlebih dahulu kemudian dilanjutkan baik dan benar. (HM. Budianto:1990:12) dengan pembelajaran iqro’jilid satu dalam bentuk pengajaran huruf hijaiyah Menurut Bambang Yulianto ( yang bersyakal. Selanjutnya pada iqro’ 2000: 25) Metode Mengajar Iqro’ dapat jilid berikutnya dalam bentuk dilakukan dengan tiga metode yaitu (1) pembelajaran kata dan kalimat-kalimat metode individual atau sorongan yaitu pendek dan panjang hingga akhirnya mengajar dengan cara satu persatu anak akan mampu untuk membaca al (secara individu) sesuai dengan materi quran dengan baik dan benar. Pada pelajaran yang dipelajari atau dikuasai pembelajaran iqro’ anak akan diajarkan murid. Pada waktu menunggu giliran dengan metode membaca (qira-ah) belajar secara individu, maka murid dengan beberapa tahap sebagai berikut: yang lain diberi tugas menulis/membaca (a) Metode harfiyah, yaitu guru atau yang lainnya, (2) metode Sorongan memulai pelajaran dengan mengajarkan adalah sebuah sistem belajar dimana 37

para murid maju satu persatu untuk penelitiannya adalah deskriptif. membaca dan menguraikan isi kitab di Penelitian deskriptif kualitatif hadapan seorang guru atau kiyai. merupakan salah satu dari jenis Maksudnya adalah metode sorongan penelitian yang termasuk dalam jenis merupakan metode individual dimana penelitian kualitatif. Ada pun tujuan murid mendatangi guru untuk dari penelitian ini adalah untuk mengkaji suatu kitab dan guru mengungkapkan kejadian atau fakta, membimbingnya secara langsung, (3) keadaan, fenomena, variable dan metode Klasikal atau bandongan adalah keadaan yang terjadi saat penelitian mengajar dengan memberikan materi berlangsung dengan menyuguhkan apa pelajaran secara missal (bersama-sama) yang sebenarnya terjadi. Metode kepada sejumlah murid dalam sat deskriptif adalah suatu metode yang kelompok/kelas. Metode bandongan yang digunakan untuk menggambarkan adalah salah satu metode pembelajaran atau menganalisis suatu hasil penelitian dalam pendidikan Islam. Dimana tetapi tidak digunakan membuat murid tidak menghadap guru satu kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, persatu, tapi semua murid didik 2005). Waktu dalam penelitian ini menghadap guru dengan membaca iqro‟ terhitung sejak bulan Januari hingga masing-masing. Kemudian guru Desember 2018. Adapun tempat membacakan ,menerangkan kalimat penelitian ini adalah TK Islam demi kalimat dari buku iqro yang Akramunas Pekanbaru. Subjek yang dipelajari, sementara murid secara. akan diteliti adalah guru dan anak. Guru terdiri atas 2 orang dan anak terdiri Faktor-Faktor Yang atas 19 orang anak perempuan dan 5 Mempengaruhi Pembelajaran Iqro’ orang anak laki-laki yang ada dikelas menurut As’ad Humam (1990:25) B4. Sedangkan objek yang akan adalah (1) lingkungan keluarga. diteliti adalah pengembangan bahasa Keluarga merupakan kelompok social anak usia 5-6 tahun pada kanak-kanak pertama dalam kehidupan social anak, TK Islam Akramunas Pekanbaru. diantara factor yang terkait dengan Teknik pengumpulan data adalah teknik keluarga adalah : social ekonomi, observasi , wawancara dan dokumentasi. keluarga, keutuhan keluarga, serta Teknik obseravasi untuk melakukan sikap dan kebiasaan orang tua (2) pengamatan terhadap objek objek yang faktor luar rumah. Pengalaman awal dapat dijadikan sebagai sumber membaca iqro diluar rumah masalah sementara wawancara melengkapi pengalaman didalam rumah dilakukan untuk menggali data dan merupakan penentu yang penting berdasarkan komunikasi kepada bagi sikap anak dalam keagamaan. informan (guru) pada objek penelitian dan teknik Dokumentasi digunakan 2. METODE untuk memperoleh data tentang anak, Penelitian ini menggunakan sekolah dan foto-foto tentang pendekatan kualitatif dan jenis wawancara dengan guru TK Islam 38

Akramunas Pekanbaru. Adapun teknik anak belajar berbicara, secara tidak analisa data peneliti akan melaksanakan disengaja mereka mengembangkan analisis dengan langkah – langkah pengetahuan tentang sistem fonologi, sebagai berikut: (1). Mencatat hasil sintaksis, semantik dan sistem penelitian yang diperoleh baik melalui pragmatic. Pembelajaran berupaya observasi, dokumentasi maupun dalam mengubah masukan berupa anak yang bentuk transkip, (2) setelah semua data belum terdidik, menjadi anak yang terkumpul lalu data dipilah-pilah untuk terdidik, anak yang belum memiliki menjalankan serta mengarahkan dan pengetahuan tentang sesuatu, menjadi membuang yang tidak penting, (3) anak yang memiliki pengetahuan. mengklarifikasikan data – data tersebut Sebagaimana dikemukakan sebelumnya dengan focus penelitian (4) menganalisis bahwa metode pengembangan bahasa data – data tersebut dan memberikan anak mempunyai beberapa macam interpensi terhadap data yang diperoleh kelebihan. Dari wawancara yang telah dengan cara memberikan penjelasan dilaksanakan pembelajaran iqro‟ sudah yang bersifat kualitatif, (5) penarikan dilakukan sejak anak pertama kali masuk kesimpulan agar maksud dari penelitian ke sekolah serta terdapat beberapa anak ini dapat memberi arti. yang sudah mendapat pembelajaran iqro‟ pada saat dirumah. Hal ini adalah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN satu bentuk pembelajaran yang dilakukan kepada anak didalam Berdasarkan hasil observasi mengenal huruf-huruf hijaiyah yang mengenai pengembangan bahasa anak bertujuan untuk memberikan dalam pembelajaran iqro‟ usia 5 kemudahan kepada anak didalam sampai 6 tahun di TK Islam membaca al-qur‟an. Pentingnya Akramunnas Pekanbaru dimana 102 pembelajaran iqro‟ pada usia dini tanggapan atau 53,7% hasil observasi diharapkan dapat memberikan dengan jawaban “Ya”. Sementara 88 peningkatan pengetahuan anak, tanggapaan atau 46,3% hasil observasi terutama pembelajaran mengenai dengan jawaban “Tidak”. Berikut pengenalan huruf-huruf hijaiyah yang adalah hasil penyajian dengan ada didalam iqro‟ sehingga hal ini akan menggunakan rumus dimana nilai memberikan kemudahan bagi anak yang dihasilkan sebesar 0,54 atau 54% untuk membaca ayat-ayat yang ada berada dalam kriteria penilaian cukup didalam al-qur‟an. Maka peran orang baik mengenai pengembangan bahasa tua dan guru sangat penting untuk anak dalam pembelajaran iqro‟ usia 5 menerapkan metode pembelajaran sampai 6 tahun di TK Islam dengan iqro‟ sehingga dengan metode Akramunnas Pekanbaru. Dari hasil ini diharapkan dapat memberikan dan observasi yang telah dilaksanakan menambah pengetahuan anak didalam dimana pengembangan bahasa mengenal hurufhuruf hijaiyah dengan memungkinkan anak belajar memahami baik. Sementara anak dapat menghafal dan mengontrol diri sendiri. Ketika atau mengingat huruf – huruf hijaiyah 39

yang bisa ditangkap di otaknya dengan terlebih dahulu mempelajari dasar memberikan kemudahan kepada anak dasar dengan mengenalkan huruf-huruf untuk menghafal atau mengingat hijaiyah. Dengan berkambangnya huruf-huruf hijaiyah dimana selain pengetahuan anak menerapkan pembelajaran dengan iqro‟ mengenai huruf-huruf maka hal ini guru juga memberikan beberapa variasi dapat memberikan kemudahan anak belajar seperti guru membuat sebuah untuk ayat yang kemudian disambung oleh anak serta dengan cara membuat kartu- membaca al-qur‟an. Banyak cara yang kartu huruf hijaiyah dan menerapkan dapat dilakukan oleh guru untuk dalam sebuah permainan. Pembelajaran memberikan dengan metode iqro‟ juga memiliki kemudahan kepada anak didalam tujuan untuk memberikan kemudahan menghafal ayat-ayat al-qur‟an diantara kepada anak untuk menangkap, nya seperti guru mengajak anak belajar menghafal dan mengingat dengan baik sambil bermaian serta dengan huruf-huruf hijaiyah yang ada didalam menerapkan kepada anak untuk iqro‟. Karena metode ini mengajarkan mengulang kembali seperti mambaca anak untuk selalu membaca dengan sebelum memulai pelajaran dan berulang-ulang mengenai huruf hijaiyah, sesudah selesai balajar. Meningkatnya sehingga anak dapat mengingat dan pengetahuan anak mengenai huruf- menghafal hurufhuruf hijaiyah yang ada huruf hijaiyah didalam iqro‟ dapat didalam iqro‟ dengan baik dan benar. membantu didalam menghafal ayat- Selain itu variasi pembelajaran juga ayat yang ada didalam al-qur‟an. penting dilakukan untuk menarik Karena pada dasarnya pembelajaran perhatian anak agar tidak merasa bosan dengan metode iqro‟ adalah salah satu didalam pembelajaran. Selain metode yang mengenalkan anak pembelajaran dengan iqro‟ guru juga mengenai huruf-huruf hijaiyah menerapkan pembelajaran dengan sehingga dapat membantu anak untuk menyambung ayat yang sudah dituliskan menghafal ayat-ayat didalam al-qur‟an. oleh guru kepada anak. Setelah selesai Berdasarkan kelebihan tersebut, maka menyambungkan ayat, kemudian guru penulis yakin terdapat kaitan antara meminta anak untuk membaca dengan metode pengembangan bahasa dengan berulang-ulang agar anak dapat dengan membaca iqro. Menurut Mahfudh mudah untuk menghafal hurufhuruf Shalahudin (1998:29) dalam bukunya hijaiyah dengan cepat. Metode metode pendidikan agama pembelajaran dengan iqro‟ adalah mendefinisikan metode adalah cara salah satu metode yang sangat tertentu yang paling tepat digunakan sederhana didalam mempermudah untuk menyampaikan suatu bahan anak belajar membaca al-qur‟an pelajaran sehingga tujuan dapat dengan cepat, karena pembelajaran dicapai. Sedangkan menurut Winamo, dengan iqro‟ memfokuskan anak untuk (1994:95) mendefinisikan metode 40

adalah cara, dan dalam fungsinya membaca al-qur‟an dengan metode merupakan alat untuk mencapai suatu iqro‟ di TK Islam Akramunnas tujuan, makin baik metode makin baik Pekanbaru. dapat meningkat. pula pencapaian tujuan. 2. Kepada guru diharapkan lebih meningkatkan kualitas mengajar 4. KESIMPULAN membaca al-qur‟an dengan metode Berdasarkan hasil penelitian yang telah iqro‟ dengan mengajarkan secara dilaksanakan maka dapat ditarik komunikatif, guru hanya kesimpulan sebagai berikut : mencontohkan awal halawan/pokok pelajaran saja, melakukan 1. Berdasarkan hasil penelitian pengulangan hanya pada bacaan dimana pengembangan bahasa yang salah saja, memberikan anak dalam pembelajaran iqro pada buku/kartu pembatas bacaan iqro‟ anak usia 5 sampai dengan 6 tahun di kepada orang tua, guru harus TK Islam Akramunnas Pekanbaru memberitahu perkembangan sudah cukup baik. Dengan adanya membaca al-qur‟an dengan metode pengembangan bahasa anak iqro‟ kepada orang tua setiap hari menggunakan metode pembelajaran walaupun hanya lewat lisan saja dan iqo diharapkan dapat meningkatkan guru juga harus melakukan diskusi pengetahuan dan pemahaman anak dengan orang tua dalam hal-hal mengenai huruf-huruf yang ada yang akan dicapai anak dalam didalam al-quran. 3. membaca al-qur‟an dengan metode 2. Menurut guru yang mengajar di iqro‟ setiap semester, membahas TK Islam Akramunnas dimana keinginan orang tua dalam banyak cara yang dapat digunakan peningkatan membaca al-qur‟an untuk meningkatkan pengetahuan setiap semester ataupun membahas dan pemahaman anak mengenai kekurangan yang harus diperbaiki huruf-huruf yang ada didalam al- siswa serta hal-hal yang harus quran diantaranya seperti guru ditingkatkan dalam membaca al- meminta anak untuk menulis ulang qur‟an dengan metode iqro‟ baik dan membacakannya kembali dilakukan per minggu, per bulan didepan kelas. ataupun per semester. Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan DAFTAR PUSTAKA adalah sebagai berikut : [1] Agus F. Tanyong. 2009. 1. Untuk kepala sekolah harus ikut serta Pengembangan Anak Usia Dini. dalam melakukan evaluasi membaca Jakarta. PT. Gramedia Widiasarana al-qur‟an dengan metode iqro‟ baik per bulan, per semester ataupun pertahunnya agar pelaksanaan 41

[2] Ahmad Susanto. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta : Kencana

[3] As’ad Humam, 1990, Cara cepat belajar Membaca Al Quran, , Team tadarus AMM,

[4] Bambang Yulianto, 2000, Pedoman Mudah Membaca Al Quran Metode A Ba Ta Tsa , Jakarta: A Ba Ta Tsa group

[5] Beverly Otto. 2015. Pergembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini. Jakarta. Prenadamedia Group.

[6] Dini Daeng. 1996. Metode Mengajar Di Taman Kanak – Kanak, Bagian 2. Jakarta : Depdiknas

[7] HM Budianto, 1990, Prinsip-prinsip Metodologi Buku Iqra’, Yogyakarta, team tadarus “AMM”

[8] Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak – Kanak. Jakarta : Sugiyono.2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV . Alfabeta