Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 8, No. 1, April 2019 40

PENGENALAN TENTANG MASAKAN SUNDA DI KALANGAN REMAJA KECAMATAN KIARACONDONG

Jasmine Cahya Putri1, Elly Lasmanawati1, Tati Setiawati1

Program Studi Pendidikan Tata Boga, Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan

[email protected]

Abstrak: Perkembangan kuliner khas Sunda yang beraneka ragam mulai dari makanan pokok, selingan, hingga makanan sepinggan, namun generasi muda sudah tidak mau lagi untuk makan masakan khas sunda, mereka lebih memilih untuk makan masakan modifikasi, makanan Fast Food, makanan western, dan lain-lain yang menjadi salah satu faktor kurangnya pengetahuan remaja akan masakan sunda. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi atau gambaran mengenai pengetahuan remaja suku sunda mengenai pengenalan nama dan ciri – ciri masakan khas sunda populer yang termasuk di dalamnya makanan pokok, lauk pauk hewani, lauk pauk nabati, sayuran, dan penyerta. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif dengan instrument berupa angket dan test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan mengenai mengenal nama dan ciri – ciri masakan sunda populer yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk hewani, lauk pauk nabati, sayuran, dan penyerta. Perbedaan yang terlihat antara hasil angket dan tes terdapat pada hidangan Nasi Tutug , Ayam , Sate Maranggi, Tahu, Oseng Oncom, Ulukutek Leunca, , dan . Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan para orang tua dan tenaga pendidik yang terkait dapat lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengajarkan masakan khas sunda terutama hidangan memiliki perbedaan antara hasil angket dan tes kepada siswa dapat terjaga kelestariannya, sehingga dapat diwariskan ke generasi selanjutnya.

Kata kunci : Pengetahuan Remaja, Kuliner, Masakan Sunda

PENDAHULUAN untuk makan masakan khas sunda, Perkembangan kuliner khas mereka lebih memilih untuk makan Sunda yang beraneka ragam mulai masakan modifikasi, makanan Fast dari makanan pokok, selingan, hingga Food, makanan western, dan lain-lain makanan sepinggan menjadi salah satu yang menjadi salah satu faktor aset kebudayaan yang dimiliki oleh kurangnya pengetahuan remaja akan masyarakat suku Sunda yang patut masakan sunda. untuk dilestarikan. Salah satu cara Menurut Rouffaer (1905) dalam untuk melestarikan kuliner khas sunda buku Dinas Kebudayaan dan adalah dengan mewariskannya secara Pariwisata (2011, hlm 70) Suku sunda turun temurun kepada generasi adalah kelompok etnis yang berasal selanjutnya. Namun pada Era digital dari bagian barat pulau Jawa, seperti ini, sudah banyak ditinggalkan Indonesia, dengan istilah Tatar hal-hal yang berbau tradisional, segala Pasundan yang mencakup wilayah sesuatu bersifat mudah dan cepat. administrasi provinsi Jawa Barat, Generasi muda sudah tidak mau lagi , , Lampung dan wilayah Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 8, No. 1, April 2019 41

barat Jawa Tengah (Banyumasan). ikan dan telur. Lauk pauk selain Orang Sunda tersebar diberbagai daging dan ikan, masyarakat mengenal wilayah Indonesia, dengan provinsi pula lauk pauk yang bersal dari nabati, Banten dan Jawa Barat sebagai misalnya tahu, tempe, oncom, tauco, wilayah utamanya. dan kecap. (Dinas Kebudayaan Jawa Pengetahuan merupakan hasil Barat : 2005, hlm 30). “tahu” dan terjadi setelah orang Sayur – sayuran merupakan melakukan penginderaan terhadap makanan populer bagi masyrakat suatu objek tertentu. Penginderaan sunda karena mayoritas masyarakat terjadi melalui panca indera manusia, bermata pencaharian sebagai petani. yaitu indera pengelihatan, indera Sayur merupakan hidangan berkuah penciuman, indera pendengaran, sebagai pelengkap dari makanan indera perasa, dan indera peraba. pokok baik nasi maupun pengantinya, Pengetahuan atau kognitif merupakan berisikan sayuran. domain yang sangat penting dalam Pelengkap hidangan dalam membentuk tindakan seseorang masakan Sunda mrupakan hal yang (Notoatmojo : 2010, hlm 26). wajib karena dalam budaya Sunda, Bagi orang Sunda yang makan tanpa sambal rasanya kurang dimaksud dengan makanan adalah nikmat dan kurang sempurna. Sebagai Kadaharan yaitu suatu benda yang pelengkap makan, orang Sunda dapat dimakan. Dalam budaya sunda mengenal , lalapan, yaitu sayur terdapat angapan bahwa “seseorang mayur yang dimakan bersama sambel, belum dikatakan makan apabila belum sambal. . (Dinas Kebudayaan Jawa makan nasi dengan lauk pauknya”. Barat : 2005, hlm 32) Misalnya, biarpun sudah makan ubi Jurnal Ayu Nurwitasari (2015) atau singkong rebus satu piring, tentang Pengaruh Wisata Gastronomi jagung rebus satu piring, dan makan Masakan Tradisional Sunda Terhadap roti tiga buah tetap saja dianggap Keputusan Wisatawan Berkunjung ke belum makan, karena anggapan yang Kota menyatakan hasil dimakannya bukan nasi. (Dinas bahwa wisata gastronomi makanan Kebudayaan Jawa Barat : 2005, hlm tradisional di Kota Bandung 28). mendapatkan penilaian baik oleh Makanan Pokok merupakan wisatawan, tempat yang menjadi makanan yang dibuat dengan checkpoint adalah sepanjang Jalan menggunakan bahan dari kabohidrat Riau dan jalan sekitar Gedung Sate, sebagai sumber tenaga. Nasi adalah hal ini membuktikan bahwa wisata beras yang sudah dimasak dengan gastronomi (tata boga) telah menjadi berbagai teknik memasak dan siap simbol penting bagi kepariwisataan disantap. Nasi sebagai makanan Kota Bandung sehingga patut pokok, ada pula jenis – jenis makanan diadakannya pelestarian guna lain sebgai pelengkapnya, yang mencegah kepunahan makanan dikenal dengan istilah lauk – pauk. tradisional terutama makanan Pada umumnya jenis lauk pauk tradisional khas masyarakat Kota yang dikenal orang Sunda dibedakan Bandung. dua jenis yaitu dari hewan dan dari Rumusan masalah penelitian ini tumbuhan. Bahan makanan yang yaitu sebagai berikut : Berapa besar berasal dari hewan antara lain daging, pengenalan nama dan ciri – ciri

Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 8, No. 1, April 2019 42

masakan khas Sunda yang terdiri dari tujuan untuk menguji hipotesis yang makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan telah ditetapkan (Sugiyono : 2016, hlm penyerta di Kecamatan Kiaracondong? 14). Subjek penelitian adalah siswa Tujuan dalam penelitian ini SMP dan SMA negeri kelas 3 yang adalah untuk memperoleh data berada di Kecamatan Kiaracondong. mengenai : Sampel yang digunakan dalam 1. Pengenalan nama dan ciri penelitian ini adalah Proporsionate makanan pokok khas sunda Stratified Random Sampling dan yang terdiri dari nasi tutug didapatkan hasil sebanyak 99 oncom, , nasi pepes, responden. Metode pengumpulan data , dan nasi . berupa tes dan angket skala Guttmen 2. Pengenalan nama dan ciri lauk yang digunakan untuk mengukur pauk hewani khas sunda yang pengenalan nama dan ciri – ciri terdiri dari masakan sunda. Sebelum digunakan lengkuas, Ayam serundeng, dalam penelitian, tes penelitian , pepes ayam, ikan terlebih dahulu diuji kelayakannya goreng, , pepes ikan, dengan melakukan validasi Jugdement Sate Maranggi, goreng jeroan, Experts. dan . Sebanyak 30 soal diberikan pada 3. Pengenalan nama dan ciri 99 responden siswa kelas 3 yang hidangan lauk pauk nabati khas berada di SMPN 30 Bandung, SMPN sunda yang terdiri dari pepes 37 Bandung, SMAN 12 Bandung, dan tahu dan oseng oncom. SMAN 16 Bandung. Hasil jawaban 4. Pengenalan nama dan ciri sayur responden diinventaris kemudian khas sunda yang terdiri dari dilakukan tabulasi data menggunakan sayur kacang merah, sayur bantuan Microsoft Excel 2013. asem, , Instrumen yang telah diskor Bandung, ulukutek leunca, dipersentasekan dan dikategorikan mentah, lotek matang, mengadopsi pendapat yang dikemukan karedok, dan urab. oleh Santoso (2001, hlm 37) mengenai 5. Pengenalan nama dan ciri presentase pengelompokan jawaban penyerta khas sunda yang responden, yang disesuaikan dengan terdiri dari lalapan, sambal berapa banyak responden yang terasi, sambal oncom, dan mengenal masakan khas sunda adalah: sambal tauco. 100% = Seluruhnya 75% - 99% = Sebagian Besar METODE PENELITIAN 51% - 74% = Lebih dari setengahnya Metode penelitian yang 50% = Setengahnya digunakan penulis adalah metode 25% - 49% = Kurang dari setengahnya penelitian deskriptif dengan 1% - 24% = Sebagian kecil pendekatan kuantitatif sebagai metode 0% = Tidak seorangpun yang berlandaskan pada filasafat positivism, digunakan untuk meneliti TEMUAN PENELITIAN. populasi atau sampel tertentu, teknik Data hasil penelitian mengenai pengumpulan data menggunakan pengenalan makanan pokok khas instrumen peneltitian, analisis yang sunda menunjukan skor tertinggi bersifat kuantitatif/statistik dengan angket yaitu Nasi Liwet dengan 100% Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 8, No. 1, April 2019 43

dan terendah yaitu lebih dari setengah responden dengan 67,7%, dan hasil tes yaitu Nasi mengenal ciri – ciri dari hidangan Tumpeng dengan 96% dan hasil Oseng Oncom. Hasil rata – rata angket terendah yaitu hidangan Nasi Pepes sebesar 74,7% dan tes sebesar 77,5% dengan 77%. Hasil rata – rata angket menyatakan bahwa sebagian besar sebesar 86,2% dan tes sebesar 86,6% responden mengenal ciri – ciri lauk menyatakan bahwa sebagian besar pauk nabati khas sunda. responden mengenal nama dan ciri – Data hasil penelitian mengenai ciri makanan pokok khas sunda pengenalan sayur khas sunda pada Data hasil penelitian mengenai hasil angket menunjukan bahwa skor pengenalan lauk pauk hewani khas terendah terdapat pada Ulukutek sunda menunjukan hasil angket skor Leunca dengan skor 54,5% dan hasil tertinggi terdapat pada Ayam Goreng, tertinggi terdapat pada , dan Ikan Bakar dengan dengan skor 98%. Hasil tes skor 100% yang artinya Seluruh menunjukan skor tertinggi terdapat responden mengenal nama ikan bakar, pada hidangan Ulukutek Leunca dan skor terendah terdapat pada Ayam dengan skor 96% yang artinya Goreng Lengkuas dengan skor 57,6% sebagian besar resonden mengetahui yang artinya Lebih dari Setengah ciri – ciri hidangan tersebut, dan skor responden mengenal nama Ayam terendah terdapat pada hidangan goreng Lengkuas. Hasil tes Karedok dengan skor 45,5% yang menunjukan skor tertinggi terdapat artinya kurang dari setengah jumlah pada hidangan Ayam Bakar dengan responden mengetahui ciri – ciri hasil 98% yang artinya sebagian besar hidangan tersebut. Hasil rata – rata responden mengenal ciri – ciri dari angket sebesar 82,6% dan tes sebesar masakan tersebut, dan skor terendah 81,92% menyatakan bahwa sebagian terdapat pada hidangan Ayam Goreng besar responden mengenal ciri – ciri Lengkuas dengan hasil 63,6% yang hidangan sayuran khas sunda. artinya lebih dari setengah responden Data hasil penelitian mengenai mengenal ciri – ciri dari hidangan pengenalan penyerta khas sunda pada tersebut. Hasil rata – rata angket hasil angket menunjukan bahwa skor sebesar 86,34% dan tes sebesar tertingi terdapat pada hidangan 84,43% menyatakan bahwa sebagian Sambal Terasi dengan 99% dan skor besar responden mengenal ciri – ciri terendah terdapat pada Sambal Tauco hidangan lauk pauk hewani khas dengan skor 57,6%. Hasil tes sunda. menunjukan skor tertinggi terdapat Data hasil penelitian mengenai pada hidangan Sambal Terasi dengan pengenalan lauk pauk nabati khas skor 88%, dan skor terendah terdapat sunda pada hasil angket sebesar 91,9% pada hidangan Sambal Tauco dengan menunjukan bahwa nama oseng skor 70,7%. Hasil rata – rata angket oncom lebih banyak dikenal sebesar 78,8% dan tes sebesar 80,9% dibandingkan dengan nama pepes tahu menyatakan bahwa sebagian besar yang hanya sebesar 57,6%, namun responden mengenal ciri – ciri pada tes menunjukan hasil sebesar penyerta masakan khas sunda. 100% atau seluruh responden mengenal ciri – ciri dari hidangan pepes tahu dan sebanyak 55% atau

Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 8, No. 1, April 2019 44

PEMBAHASAN hasil sebesar 98% atau berada dalam Pengenalan nama dan ciri – ciri kategori Sebagian Besar, namun hasil masakan khas sunda yang menjadi angket menunjukan hasil sebesar 73% bagian dari penelitian meliputi atau berada pada kategori Lebih dari makanan pokok, lauk pauk hewani, Setengahnya. Berbeda dengan lauk pauk nabati, sayur, dan penyerta hidangan Sate Maranggi, hasil tes khas sunda. Pembahasan untuk hasil sebesar 88,9% atau termasuk dalam angket dan tes yang dilakukan kategori Sebagian Besar, namun hasil didasarkan pada teori Notoatmojo angket Sate Maranggi hanya sebesar (2010, hlm 26) yang menyebutkan 59,6% atau termasuk dalam kategori bahwa pengetahuan merupakan hasil Lebih dari Setengahnya. Lauk pauk “tahu” dan terjadi setelah orang hewani merupakan hidangan yang melakukan penginderaan terhadap umum di kalangan masyarakat sunda suatu objek tertentu. Penginderaan sesuai dengan teori yang dikemukakan terjadi melalui panca indera manusia, Dinas Kebudayaan Jawa Barat (2005, yaitu indera pengelihatan, indera hlm 26) bahwa untuk memenuhi penciuman, indera pendengaran, konsumsi rumah tangga, masyarakat indera perasa, dan indera peraba. pada umumnya memlihara ayam Dilihat dari segi pengenalan kampung bukan ayam ras, petelur atau nama dan ciri makanan pokok khas pedaging, kemudian lauk pauk tidak sunda penulis melihat perbedaan yang hanya dari daging tapi juga dari ikan. mencolok antara hasil angket dan tes Ikan yang biasa dimakan terdiri dari 2 pada hidangan Nasi Tutug Oncom. jenis yaitu ikan air tawar. Ikan air Hasil tes menunjukan hasil sebsar tawar adalah ikan yang dipelihara di 94% atau masuk dalam kategori kolam-kolam, sawah, maupun danau. Sebagian Besar, namun asil angket Pengenalan nama dan ciri lauk menunjukan hasil sebesar 67,7% atau pauk nabati khas sunda penulis termasuk dalam kategori Lebih dari melihat adanya perbedaan hasil antara Setengahnya. Artinya, responden hasil angket dan hasil tes. Hidangan memiliki pengetahuan yang lebih pepes tahu pada tes menunjukan hasil mendalam mengenai nasi tutug oncom 100% atau masuk dalam kategori apabila telah melihat gambar dan ciri seluruhnya dan hasil angket dari hidangan tersebut, kemudian menunjukan angka 55% atau masuk dikuatkan oleh teori yang disampaikan dalam kategori lebih dari setengahnya. oleh Dinas Kebudayaan Jawa Barat Hasil angket hidangan oseng oncom (2004, hlm 25) bahwa sebagai sebesar 91,9% atau masuk dalam makanan pokok, nasi memiliki arti kategori sebagian besar dan pada tes yang sangat penting dalam pandangan menunjukan hasil 57,5% atau masuk hidup orang Sunda yang tampak jika dalam kategori lebih dari setengahnya. dalam suatu keluarga telah memiliki Dikuatkan oleh teori yang persediaan beras cukup, mereka dikemukakan oleh Dinas Kebudayaan merasa aman, reugreug. Jawa Barat (2005, hlm 26) bahwa lauk Pada bagian lauk pauk hewani pauk selain daging dan ikan, perbedaan yang mencolok antara hasil masyarakat mengenal pula lauk pauk angket dan tes pada hidangan Ayam yang bersal dari nabati, misalnya tahu, Serundeng dan Sate Maranggi. Hasil tempe, oncom, tauco, dan kecap. angket Ayam Serundeng menunjukan Bahkan, daerah penghasil makanan – Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 8, No. 1, April 2019 45

makanan khas tersebut sampai populer Sunda mengenal lalab, lalapan, yaitu di seluruh Jawa Barat, seperti oncom sayur mayur yang dimakan bersama dari Bandung, tahu dari Sumedang, sambel, sambal. Masyarakat sunda kecap dari Ciamis, dan Majalengka, merasa bahwa makan tanpa sambal serta tauco dari Cianjur. rasanya kurang nikmat, maka wajar Pada pengenalan nama dan ciri apabila di setiap rumah atau bahkan pada hidangan sayur khas sunda rumah makan pun selalu disediakan penulis melihat perbedaan yang sambal sebagai penyerta hidangan mencolok antara hasil angket dan hasil khas sunda” dan teori yang tes pada hidangan Ulukutek Leunca dikemukakan oleh Pranata (2007, hlm dan Karedok. Hasil tes ulukutek 30) bahwa “tauco merupakan hasil leunca yang jauh lebih besar yaitu fermentasi kedelai putih yang sebesar 96% atau berada pada kategori berfungsi menambah aroma. Rasanya Sebagian Besar, dibandingkan dengan tajam, sangat asin, berbau khas, dan hasil angket Ulukutek Leunca jauh warnanya kecoklatan. Tauco jika lebih kecil yaitu sebesar 54,5% atau ditelusuri berasal dari dunia kuliner berada pada kategori Lebih dari Cina, namun di Indonesia pabrik tauco Setengahnya. Berbeda dengan yang terkenal berada di Cianjur”. hidangan Karedok yang hasil Setelah membandingkan hasil angketnya jauh lebih besar yaitu antara angket dan tes penulis melihat 88,9% atau termasuk dalam kategori bahwa sebagian besar responden Sebagian Besar, namun hasil tesnya memiliki pengetahuan tentang nama sangat kecil yaitu hanya sebesar dan ciri – ciri hidangan khas sunda 45,5% atau termasuk dalam kategori yang meliputi makanan pokok, lauk Kurang dari Setengahnya. pauk hewani, lauk pauk nabati, Berdasarkan teori pada bab 2 menurut sayuran, dan hidangan penyerta, Murdijati (2017, hlm 97-100) “bahwa meskipun ada hidangan yang memiliki sayur – sayuran merupakan makanan perbedaan yang jauh antara hasil populer bagi masyrakat sunda karena angket dan hasil tes diantaranya Nasi mayoritas masyarakat bermata Tutug Oncom, Ayam Serundeng, Sate pencaharian sebagai petani, meskipun Maranggi, Pepes Tahu, Oseng Oncom, hidangan tersebut mengandung bahan dan Sambal Tauco. Sesuai dengan protein, namun masyarakat Sunda teori yang dikemukakan oleh Dinas tetap menyebutnya dengan sayur. Kebudayaan dan Pariwisata (2011, Pada hidangan penyerta khas hlm 76) bahwa “sebanyak 74 % sunda perbedaan hasil yang mencolok penduduk yang mendiami wilayah terdapat pada hidangan Sambal Tauco. Jawa Barat adalah suku Sunda”, maka Hasil tesnya lebih tinggi yaitu sebesar banyak responden yang mengenal 70,7% atau termasuk dalam kategori nama dan ciri dari hidangan khas Sebagian Besar, namun hasil angket sunda. Sambal Tauco lebih kecil yaitu Berdasarkan hasil angket dan tes sebesar 57,6% atau termasuk dalam secara keseluruhan, penulis melihat kategori Lebih dari Setengahnya. bahwa hasil angket dan tes tidak Terdapat teori pada bab 2 yang memiliki keterkaitan satu sama lain, dikemukakan oleh Dinas Kebudayaan bisa saja hasil angket lebih besar Jawa Barat (2005, hlm 38) bahwa namun hasil tes lebih kecil, ataupun “sebagai pelengkap makan, orang sebaliknya. Responden juga tidak

Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 8, No. 1, April 2019 46

dapat dipaksakan untuk mengenali lauk pauk nabati khas sunda hidangan berdasarkan nama ataupun terdapat pada hidangan Oseng ciri – ciri hidangan tersebut, dalam hal Oncom dan hasil tes tertinggi ini pengetahuan responden mengenai mengenai pengenalan ciri lauk masakan khas sunda dapat terlihat pauk nabati khas sunda terdapat hanya sebatas mengenal nama saja, pada hidangan Pepes Tahu. hanya dapat mengenali hidangan 4. Hasil dari presentase instrumen apabila ditunjukan ciri – ciri hidangan mengenai sayuran khas sunda tersebut, atau keduanya (dapat menunjukan bahwa responden mengenali nama dan mengenali ciri – Sebagian Besar mengenal nama ciri hidangan tersebut). dan ciri – ciri sayuran khas sunda dengan hasil perbedaan SIMPULAN DAN angket dan tes paling terlihat REKOMENDASI terdapat pada hidangan Simpulan Ulukutek Leunca dan Karedok. Simpulan dari penelitian 5. Hasil dari presentase instrumen “Pengenalan Tentang Masakan Sunda mengenai penyerta khas sunda di Kalangan Remaja Kecamatan menunjukan bahwa responden Kiaracondong” diantaranya adalah: Sebagian Besar mengenal nama 1. Hasil dari presentase instrumen dan ciri – ciri penyerta khas mengenai makanan pokok khas sunda dengan perbedaan hasil sunda menunjukan bahwa angket dan tes paling terlihat responden Sebagian Besar terdapat pada hidangan Sambal mengenal nama dan ciri – ciri Tauco. makanan pokok khas sunda dengan hasil perbedaan angket Rekomendasi dan tes paling terlihat terdapat Hasil penelitian menunjukan pada hidangan Nasi Tutug bahwa pengenalan nama dan ciri – ciri Oncom. masakan khas sunda di kalangan 2. Hasil dari presentase instrumen remaja Kecamatan Kiaracondong mengenai lauk pauk hewani berada pada kriteria sebagian besar khas sunda menunjukan bahwa mengenal nama dan ciri – ciri responden Sebagian Besar walaupun terdapat perbedaan yang mengenal nama dan ciri – ciri sangat terlihat pada beberapa lauk pauk hewani khas sunda hidangan, sehingga penulis dengan hasil perbedaan angket mengajukan rekomendasi yang dapat dan tes paling terlihat terdapat dipertimbangkan sebagai bahan pada Ayam Serundeng dan Sate masukan bagi beberapa pihak. Maranggi. Penulis memberikan 3. Hasil dari presentase instrumen rekomendasi untuk orang tua serta mengenai lauk pauk nabati khas tenaga pendidik yang terkait untuk sunda menunjukan bahwa mengenalkan hidangan khas daerah, responden Sebagian Besar khususnya hidangan khas sunda mengenal nama dan ciri – ciri terutama pada hidangan yang terlihat lauk pauk nabati khas sunda perbedaan antara hasil angket dan dengan hasil angket tertinggi hasil tes seperti hidangan Nasi Tutug mengenai pengenalan nama Oncom, Ayam Serundeng, Sate Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 8, No. 1, April 2019 47

Maranggi, Oseng Oncom, Pepes Tahu, Kemendikbudpar. (2005). Makanan Ulukutek Leunca, Karedok, dan dalam Khazanah Budaya. Sambal Tauco agar generasi Bandung : Kemdikbud selanjutnya dapat mewariskan Kemendikbudpar. (2011). hidangan tersebut sehingga tidak Ensiklopedia Jawa Barat 2. punah. Pengenalan dapat dilakukan Jakarta : Lentera Abadi sejak dini dengan mengenalkan nama, Murdijati, dkk. (2012) Resep Rahasia ciri – ciri, bentuk, tekstur, dan rasa Turun Temurun Sumatera, Jawa, hidangan tersebut. Anak juga dan Sulawesi. : diajarkan untuk membandingkan Great! Publisher. antara hidangan satu dengan hidangan Murdijati, dkk. (2017). Profil Struktur, lain, sehingga pengetahuan anak , dan Bahan Dalam mengenai masakan khas sunda tidak Kuliner Indonesia. Yogyakarta : punah dan dapat dilanjutkan pada Gadjah Mada University Press generasi selanjutnya. Penelitian ini Nurwitasari, Ayu. (2015). Pengaruh juga dapat menjadi rujukan bagi Wisata Gastronomi Masakan penelitian selanjutnya yang berkaitan Tradisional Sunda Terhadap tentang masakan daerah khususnya Keputusan Wisatawan masakan sunda. Berkunjung ke Kota Bandung Jurnal Sekolah Tinggi DAFTAR PUSTAKA Pariwisata Bandung. II. 97-102. Badan Pusat Statisktik. (2016). Jumlah doi: http://ejournal.stp- Populasi Kota Bandung dan bandung.ac.id/index.php/v01/arti Peningkatannya Tahun 2016. cle/view/34 Bandung : BPS. Pranata, Martha & Nanit. (2008). 505 Dharmaputra, T.S. (2015). Kumpulan Masakan Nusantara Favorit. Masakan Favorit Sepanjang Yogyakarta : Gradien Masa. Jakarta : Kriya Pustaka Mediatama Direktorat Universitas Pendidikan Rahmawaty, Utami. (2015). Indonesia. (2016). Pedoman Pelestarian Budaya Indonesia Penulisan Karya Ilmiah. Melalui Pembangunan Fasilitas Bandung: UPI Pusat Jajanan Tradisional Jawa Hadi, Protasius Hardono. (1994). Barat. Jurnal Tingkat Sarjana Epistemologi, Filsafat Bidang Senirupa dan Desain. I. Pengetahuan. Yogyakarta : 1-5. doi: jurnal- Konisius. s1.fsrd.itb.ac.id/index.php/interior/ article/viewFile/236/210