Analisis Kinerja Keuangan Baitul Mal Wattamwil Al-Ittihat di

MASNUR

***Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam (UIR) Jl. Kaharuddin Nasution No.113 Perhentian Marpoyan Pekanbaru 28284

Abstrak: Kinerja keuangan BMT merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu BMT yang dianalisis dengan metode analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Kinerja keuangan yang baik dapat dinilai dari hasil analisis yang memperoleh presntasi yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Rumusan masalah yang dihasilkan adalah bagaimana kinerja keuangan pada BMT AL ITIHAD pekanbaru dalam meningkatkan penerimaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan analisis yang dilakukan menghasilkan angka ratio yang stabil. Kinerja keuangan yang terjadi pada pendapatan BMT Al-Ittihad Pekanbaru cukup stabil dalam hal efesiensi biaya disebabkan jika pengeluaran (biaya) operasional meningkat maka pendapatanpun meningkat dan sebaliknya jika pengeluaran (biaya) operasional menurun maka pendapatanpun menurun. Hasil penelitian menunjukan Sisa hasil usaha diperoleh dari pendapatan dikurangi dengan pengeluaran (biaya) operasional. Stabilitas sisa hasil usaha BMT Al-ittihat Pekanbaru terbukti setiap tahun meningkat, artinya pendapatan BMT Al-Ittihad Pekanbaru setiap tahun selalu lebih besar dari pada pengeluaran.Sisa hasil usaha selama empat tahun terakhir juga dapat dipertahankan stabilitasnya seperti pada tahun 2011 laba bersih yang diperoleh relatif kecil dari tahun 2012 tetapi dibarengi dengan biaya kecil pula sehingga laba yang dihasilkan juga relatif stabil. Pada tahun 2012 sisa hasil usaha mengalami peningkatan dari tahun 2011sebesar 0,24% tetapi dibarengi dengan peningkatan biaya maka laba yang dihasilkan juga relatif stabil. Pada 2013 sisa hasil usaha mengalami pendekatan sebesar 0,21% tetapi di barengi dengan peningkatan biaya maka laba yang dihasilkan juga relatif stabil. Pada tahun 2014 laba bersih mengalami kenaikan sebesar 0,26% dibarengi dengan peningkatan biaya maka laba yang dihasilkan juga relatif stabil.

PENDAHULUAN Pada umumnya, setiap kegiatan Baitul Mal wat Tamwil merupakan usaha apapun bentuknya bertujuan lembaga keuangan mikro syariah yang untuk memperoleh laba atau menjadi wadah bagi umat Islam untuk keuntungan. Banyak cara yang menerapkan nilai-nilai ajaran Islam, dilakukan oleh pegiat usaha baik saling membantu antara sikaya dan berlandaskan penerapan ekonomi orang yang memerlukan tambahan konvensional maupun ekonomi syariah modal, mendidik umat jujur dalam dengan tujuan untuk memperoleh laba berhutang, mau mencatat hutangnya, atau keuntungan. Salah satu badan jujur dalam berbinis dan disiplin usaha yang berupaya untuk (Buchari Alma, 2005: 25). Allah SWT mengembangakan usaha secara syariah berfirman: yaitu Baitul Mal wat Tamwil (BMT). Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 184

seperti simpanan, pembiayaan         (pinjaman) dan sektor ril yaitu perdagangan, serta usaha lainnya yang ......     layak, menguntungkan dalam jangka panjang dan tidak mengganggu dalam Artinya : “Hai orang-orang yang program jangka pendek. Dalam rangka beriman, apabila kamu mengelola usahanya pengurus bermu’amalah tidak secara tunai mengangkat beberapa karyawan untuk untuk waktu yang ditentukan, melanjutkan usahanya yang setiap maka hendaklah kamu bulannya diberikan gaji tetap dan isentif menulisnya...” (QS: al-Baqarah, 2 yang lainnya. : 282) Penerimaan kotor BMT Al-Ittihad Bersama BMT ini jelas masyarakat setiap tahun bukunya mengalami didorong untuk melakukan usaha peningkatan hal ini disebabkan karena perbaikan ekonomi umat yang selama setiap unit usaha yang ada memperoleh ini memang membutuhkan peningkatan laba, akan tetapi laba bersih (Sisa Hasil hidup yang lebih baik dan itu bisa Usaha) setiap tahunnya tidak stabil dan dilakukan dengan mengamalkan ajaran cenderung berfluktuasi. Hal ini Al-Quran, tentang prinsip tolong- dikarenakan penerimaan dari setiap menolong, mendorong kemajuan unit usaha tidak dibarengi dengan ekonomi mikro, mendidik umat Islam efisiensi dalam penggunaan biaya. agar bekerja dengan manajemen yang Melihat perkembangan pada baik, penuh kejujuran dan disiplin. kegiatan usaha BMT Al-Ittihad yang Menjalin kerja sama saling membantu telah berhasil dalam mengembangkan meningkatkan usaha antara yang usahanya hingga memiliki beberapa mampu dengan yang membutuhkan cabang,oleh karena itu, melalui modal. Allah SWT berfitman dalam : penelitian ini penulis tertarik untuk menganalisis kinerja keuangan yang ada          ...... di BMT Al-Ittihad Pekanbaru.

         KONSEP TEORI   Hakikat Baitul Mal wa Tamwil (BMT) Baitul Mal berasal dari bahasa Arab bait yang berarti rumah, dan al-mal Artinya : Tolong menolonglah kamu yang berarti harta. Jadi secara dalam mengerjakan kebaikan etimologis (ma’na lughawi) Baitul Mal dan takwa, dan jangan tolong berarti rumah untuk mengumpulkan menolong dalam berbuat dosa atau menyimpan harta (Dahlan, 1999). dan pelanggaran. Dan Adapun secara terminologis bertakwalah kamu kepada (ma’na ishtilahi), sebagaimana uraian Allah, sesungguhnya Allah Abdul Qadim Zallum (1983) dalam amat berat siksaNya. (QS: al- kitabnya Al Amwaal Fi Daulah Al Maidah, 5 : 2). Khilafah, Baitul Mal adalah suatu Banyak BMT yang telah beroperasi lembaga atau pihak (Arab: al jihat) yang dalam upaya gerakan perbaikan mempunyai tugas khusus menangani ekonomi rakyat. Salah satunya adalah segala harta umat, baik berupa BMT Al-Ittihad yang berada di kota pendapatan maupun pengeluaran Pekanbaru. Jenis usaha yang dilakukan negara. Jadi setiap harta baik berupa Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 185 tanah, bangunan, barang tambang, uang, BMT adalah perpaduan antara komoditas perdagangan, maupun harta kegiatan sosial dengan kegiatan bisnis. benda lainnya di mana kaum muslimin Baitul Mal adalah lembaga sosial yang berhak memilikinya sesuai hukum menghimpun dana dari umat berupa ZIS syara' dan tidak ditentukan individu dan sumber lainnya, serta menyalurkan pemiliknya, walaupun telah tertentu kepada mustahiknya. Sedangkan Baitul pihak yang berhak menerimanya, maka Tamwil adalah aktivitas dalam bidang harta tersebut menjadi hak Baitul Mal, bisnis, yang memanfaatkan yakni sudah dianggap sebagai (mendayagunakan) dana masyarakat pemasukan bagi Baitul Mal. Secara tersebut dalam bentuk pinjaman hukum, harta-harta itu adalah hak Baitul permodalan tanpa bunga atau dengan Mal, baik yang sudah benar-benar sistem bagi hasil. BMT merupakan masuk ke dalam tempat penyimpanan wadah bagi umat Islam untuk Baitul Mal maupun yang belum. menerapkan nilai-nilai ajaran Islam, Baitul Mal wa Tamwil dalam dibidang muamalah yang saling bahasa Arab disingkat menjadi BMT membantu antara sikaya dan orang yang adalah Kelompok Swadaya Masyarakat memerlukan tambahan modal, mendidik (KSM) sebagai lembaga ekonomi rakyat umat disiplin dalam mendayagunakan yang berupaya mengembangkan usaha- dana(Buchari Alma, 2005 : 25) usaha produktif dan investasi dengan Dari pengertian itu dapat dipahami sistem bagi hasil untuk meningkatkan bahwa baitul mal wa tamwil suatu kualitas ekonomi pengusaha kecil lembaga keuangan mikro syariah yang bawah dan kecil dalam rangka upaya terdiri dari baitul mal dan baitul tamwil, pengentasan kemiskinan. bila dilihat dari fungsinya ada Baitul Mal wa Tamwil (BMT) perbedaan yaitu baitul mal merupakan adalah balai usaha mandiri terpadu yang fungsi penghimpun dana dari umat isinya berintikan bayt al-mal wa al- berupa zakat, infak dan shadaqah atau tamwil dengan kegiatan dari sumber yang lain, sedangkan baitul mengembangkan usaha-usaha produktif tamwil fungsinya sebagai pengelola dan investasi dalam meningkatkan dana yang ada pada baitul mal dengan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha harapan dapat berkembang dan menjadi kecil bawah dan kecil dengan antara lain manfaat bagi umat, pengembangan mendorong kegiatan menabung dan institusi keuangan ini diadopsi dari bayt menunjang pembiayaan kegiatan al-mal yang pernah dan sempat tumbuh ekonominya.(Djazuli dan Janwari, 2002 : dan berkembang pada masa Nabi saw 183) Selain itu, baitul mal wa tamwil dan Khulafa al-Rasyidin. juga bisa menerima titipan zakat, infak Oleh karena itu, keberadaan BMT dan sedekah, serta menyalurkannya selain bisa dianggap sebagai media sesuai dengan peraturan dan penyalur pendayagunaan harta ibadah amanatnya.(PINBUK, t.t : 1) seperti zakat. infaq dan shadaqah, juga Baitul Mal wa Tamwil adalah bisa dianggap sebagai institusi yang lembaga ekonomi atau keuangan syariah bergerak dibidang investasi yang non perbankan yang sifatnya informal. bersifat produktif. Oleh karena itu, Disebut informal karena lembaga ini selain berfungsi sebagai lembaga didirkan oleh Kelompok Swadaya keuangan, BMT juga bisa berfungsi Masyarakat (KSM) yang berbeda dengan sebagai lembaga ekonomi. Sebagai lembaga keuangan perbankan dan lembaga keuangan ia bertugas lembaga keungan formal lainnya. menghimpun dana dari masyarakat dan (Djazuli dan Janwari, 2002 : 183) menyalurkan dana kepada masyarakat Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 186 yang memerlukan dana tersebut. sesuai pertimbangan beliau mengenai Sebagai lembaga ekonomi ia juga berhak kemaslahatan kaum muslimin. Dengan melakukan kegiatan ekonomi seperti demikian, ghanimah Perang Badar ini perdagangan, industri dan pertanian. menjadi hak bagi Baitul Mal, di mana pengelolaannya dilakukan oleh Waliyyul Amri kaum muslimin, yang pada saat itu Sejarah Singkat Baitul Mal wa Tamwil adalah Rasulullah SAW sendiri, sesuai (BMT) dengan pendapatnya untuk BMT Pada Masa Rasulullah SAW (1-11 merealisasikan kemaslahatan kaum H/622-632 M) muslimin (Zallum, 1983). Baitul Mal sesungguhnya sudah Pada masa Rasulullah SAW ini, ada sejak masa Rasulullah SAW, yaitu Baitul Mal lebih mempunyai pengertian ketika kaum muslimin mendapatkan sebagai pihak (al-jihat) yang menangani ghanimah (harta rampasan perang) pada setiap harta benda kaum muslimin, baik Perang Badar (Zallum, 1983). Saat itu berupa pendapatan maupun para shahabat berselisih paham pengeluaran. Saat itu Baitul Mal belum mengenai cara pembagian ghanimah mempunyai tempat khusus untuk tersebut sehingga turun firman Allah menyimpan harta, karena saat itu harta SWT yang menjelaskan hal tersebut: yang diperoleh belum begitu banyak. Kalaupun ada, harta yang diperoleh        hampir selalu habis dibagi-bagikan kepada kaum muslimin serta dibelanjakan untuk pemeliharaan urusan       . mereka. Rasulullah SAW senantiasa membagikan ghanimah dan seperlima        bagian darinya (al-akhmas) setelah usainya peperangan, tanpa menunda-nundanya lagi. Dengan kata   lain, beliau segera menginfakkannya sesuai peruntukannya masing-masing. Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang (pembagian) harta rampasan perang. BMT Pada Masa Khalifah Abu Bakar Katakanlah,’Harta rampasan Ash Shiddiq (11-13 H/632-634 M) perang itu adalah milik Allah dan Pada tahun pertama Abu Bakar Rasul, oleh sebab itu bertaqwalah menjadi Khalifah (11 H/632 M), kegiatan kepada Allah dan perbaikilah Baitul Mal masih berlangsung seperti hubungan di antara sesama kalian, zaman Rasulullah. Jika datang harta dan taatlah kepada Allah dan kepadanya dari wilayah-wilayah Rasul-Nya jika kalian benar-benar kekuasaan Khilafah Islamiyah, Abu Bakar orang-orang yang beriman." (QS Al membawa harta itu ke Masjid Nabawi Anfaal : 1). dan membagi-bagikannya kepada orang- Dengan ayat ini, Allah orang yang berhak menerimanya. Untuk menjelaskan hukum tentang pembagian urusan ini, Khalifah Abu Bakar telah harta rampasan perang dan mewakilkan kepada Abu Ubaidah bin Al menetapkannya sebagai hak bagi seluruh Jarrah. Hal ini diketahui dari pernyataan kaum muslimin. Selain itu, Allah juga Abu Ubaidah bin Al Jarrah saat Abu Bakar memberikan wewenang kepada dibai’at sebagai Khalifah. Abu Ubaidah Rasulullah SAW untuk membagikannya saat itu berkata kepadanya, Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 187

Kemudian pada tahun kedua Menjelang ajalnya tiba, karena kekhilafahannya (12 H/633 M), Abu khawatir terhadap santunan yang Bakar merintis embrio Baitul Mal dalam diterimanya dari Baitul Mal, Abu Bakar arti yang lebih luas. Baitul Mal bukan berpesan kepada keluarganya untuk sekedar berarti pihak (al- jihat) yang mengembalikan santunan yang pernah menangani harta umat, namun juga diterimanya dari Baitul Mal sejumlah berarti suatu tempat (al-makan) untuk 8000 dirham. Ketika keluarga Abu Bakar menyimpan harta negara. Abu Bakar mengembalikan uang tersebut setelah menyiapkan tempat khusus di beliau meninggal, Umar berkata, rumahnya, berupa karung atau kantung “Semoga Allah merahmati Abu Bakar. Ia (ghirarah), untuk menyimpan harta telah benar-benar membuat payah yang dikirimkan ke Madinah. Hal ini orang-orang yang datang setelahnya.” berlangsung sampai kewafatan beliau Artinya, sikap Abu Bakar yang pada tahun 13 H/634 M. mengembalikan uang tersebut Abu Bakar dikenal sebagai merupakan sikap yang berat untuk Khalifah yang sangat wara’ (hati-hati) diikuti dan dilaksanakan oleh para dalam masalah harta. Bahkan pada hari Khalifah generasi sesudahnya (Dahlan, kedua setelah beliau dibai’at sebagai 1999). Khalifah, beliau tetap berdagang dan tidak mau mengambil harta umat dari Baitul Mal untuk keperluan diri dan BMT Pada Masa Khalifah Umar bin keluarganya. Diriwayatkan oleh lbnu Khaththab (13-23 H/634-644 M) Sa’ad (w. 230 H/844 M), penulis biografi Setelah Abu Bakar wafat dan para tokoh muslim, bahwa Abu Bakar, Umar bin Khaththab menjadi Khalifah, yang sebelumnya berprofesi sebagai beliau mengumpulkan para pedagang, membawa barang-barang bendaharawan kemudian masuk ke dagangannya yang berupa bahan rumah Abu Bakar dan membuka Baitul pakaian di pundaknya dan pergi ke Mal. Ternyata Umar hanya mendapatkan pasar untuk menjualnya. Di tengah jalan, satu dinar saja, yang terjatuh dari ia bertemu dengan Umar bin Khaththab. kantungnya. Umar bertanya, “Anda mau kemana, hai Akan tetapi setelah Khalifah?” Abu Bakar menjawab, “Ke penaklukan-penaklukan (futuhat) pasar.” Umar berkata, “Bagaimana terhadap negara lain semakin banyak mungkin Anda melakukannya, padahal terjadi pada masa Umar dan kaum Anda telah memegang jabatan sebagai muslimin berhasil menaklukan negeri pemimpin kaum muslimin?” Abu Bakar Kisra (Persia) dan Qaishar (Romawi), menjawab, “Lalu dari mana aku akan semakin banyaklah harta yang mengalir memberikan nafkah untuk keluargaku?” ke kota Madinah. Oleh karena itu, Umar Umar berkata, “Pergilah kepada Abu lalu membangun sebuah rumah khusus Ubaidah (pengelola Baitul Mal), agar ia untuk menyimpan harta, membentuk menetapkan sesuatu untukmu.” diwan-diwannya (kantor-kantornya), Keduanya pun pergi menemui Abu mengangkat para penulisnya, Ubaidah, yang segera menetapkan menetapkan gaji-gaji dari harta Baitul santunan (ta’widh) yang cukup untuk Mal, serta membangun angkatan perang. Khalifah Abu Bakar, sesuai dengan Kadang-kadang ia menyimpan seperlima kebutuhan seseorang secara sederhana, bagian dari harta ghanimah di masjid dan yakni 4000 dirham setahun yang segera membagi-bagikannya. Mengenai diambil dari Baitul Mal. mulai banyaknya harta umat ini, Ibnu Abbas pernah mengisahkan: "Umar Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 188 pernah memanggilku, ternyata di pemerintahannya. Ia memberikan hadapannya ada setumpuk emas khumus (seperlima ghanimah) kepada terhampar di hadapannya. Umar lalu Marwan, yang kelak menjadi Khalifah berkata : "Kemarilah kalian, aku akan ke-4 Bani Umayyah, memerintah antara membagikan ini kepada kaum muslimin. 684-685 M, dari penghasilan Mesir serta Sesungguhnya Allah lebih mengetahui memberikan harta yang banyak sekali mengapa emas ini ditahan-Nya dari kepada kerabatnya dan ia (Usman) Nabi-Nya dan Abu Bakar, lalu menafsirkan tindakannya itu sebagai diberikannya kepadaku. Allah pula yang suatu bentuk silaturahmi yang lebih mengetahui apakah dengan emas diperintahkan oleh Allah SWT. Ia juga ini Allah menghendaki kebaikan atau menggunakan harta dan meminjamnya keburukan" dari Baitul Mal sambil berkata, “Abu Selama memerintah, Umar bin Bakar dan Umar tidak mengambil hak Khaththab tetap memelihara Baitul Mal mereka dari Baitul Mal, sedangkan aku secara hati-hati, menerima pemasukan telah mengambilnya dan membagi- dan sesuatu yang halal sesuai dengan bagikannya kepada sementara sanak aturan syariat dan mendistribusikannya kerabatku. Itulah sebab rakyat kepada yang berhak menerimanya. memprotesnya.” (Dahlan, 1999). Dalam salah satu pidatonya, yang dicatat oleh lbnu Kasir (700-774 H/1300-1373 M), penulis sejarah dan mufasir, tentang BMT Pada Masa Khalifah Ali bin Abi hak seorang Khalifah dalam Baitul Mal, Thalib (35-40 H/656-661 M) Umar berkata, “Tidak dihalalkan bagiku Pada masa pemerintahan Ali bin dari harta milik Allah ini melainkan dua Abi Talib, kondisi Baitul Mal potong pakaian musim panas dan ditempatkan kembali pada posisi yang sepotong pakaian musim dingin serta sebelumnya. Ali, yang juga mendapat uang yang cukup untuk kehidupan santunan dari Baitul Mal, seperti sehari-hari seseorang di antara orang- disebutkan oleh lbnu Kasir, orang Quraisy biasa, dan aku adalah mendapatkan jatah pakaian yang hanya seorang biasa seperti kebanyakan kaum bisa menutupi tubuh sampai separo muslimin.” (Dahlan, 1999). kakinya, dan sering bajunya itu penuh dengan tambalan. Ketika berkobar peperangan BMT Pada Masa Khalifah Utsman bin antara Ali bin Abi Talib dan Mu’awiyah Affan (23-35 H/644-656 M) bin Abu Sufyan (khalifah pertama Bani Kondisi yang sama juga berlaku Umayyah), orang-orang yang dekat di pada masa Utsman bin Affan. Namun, sekitar Ali menyarankan Ali agar karena pengaruh yang besar dan mengambil dana dari Baitul Mal sebagai keluarganya, tindakan Usman banyak hadiah bagi orang-orang yang mendapatkan protes dari umat dalam membantunya. Tujuannya untuk pengelolaan Baitul Mal. Dalam hal ini, mempertahankan diri Ali sendiri dan lbnu Sa’ad menukilkan ucapan Ibnu kaum muslimin. Mendengar ucapan itu, Syihab Az Zuhri (51-123 H/670-742 M), Ali sangat marah dan berkata, “Apakah seorang yang sangat besar jasanya kalian memerintahkan aku untuk dalam mengumpulkan hadis, yang mencari kemenangan dengan kezaliman? menyatakan, “Usman telah mengangkat Demi Allah, aku tidak akan sanak kerabat dan keluarganya dalam melakukannya selama matahari masih jabatan-jabatan tertentu pada enam terbit dan selama masih ada bintang di tahun terakhir dari masa langit.”(Dahlan, 1999) Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 189

BMT Pada Masa Khalifah-Khalifah Abbasiyah. Dalam keadaan demikian, Sesudahnya tidak sedikit kritik yang datang dan Ketika Dunia Islam berada di ulama, namun semuanya diabaikan, atau bawah kepemimpinan Khilafah Bani ulama itu sendiri yang diintimidasi agar Umayyah, kondisi Baitul Mal berubah. Al tutup mulut. lmam Abu Hanifah, pendiri Maududi menyebutkan, jika pada masa Madzhab Hanafi, mengecam tindakan sebelumnya Baitul Mal dikelola dengan Abu Ja’far Al Mansur (khalifah ke-2 Bani penuh kehati-hatian sebagai amanat Abbasiyah, memerintah 754-775 M), Allah SWT dan amanat rakyat, maka yang dipandangnya berbuat zalim dalam pada masa pemerintahan Bani Umayyah pemerintahannya dan berlaku curang Baitul Mal berada sepenuhnya di bawah dalam pengelolaan Baitul Mal dengan kekuasaan Khalifah tanpa dapat memberikan hadiah kepada banyak dipertanyakan atau dikritik oleh rakyat orang yang dekat dengannya. (Dahlan, 1999). Bahkan menurut sebuah kisah, Keadaan di atas berlangsung lmam Abu Hanifah pernah menolak sampai datangnya Khalifah ke-8 Bani bingkisan dari Khalifah Al Mansur. Umayyah, yakni Umar bin Abdul Aziz Tentang sikapnya itu Imam Abu Hanifah (memerintah 717-720 M). Umar menjelaskan: “Amirul Mukminin tidak berupaya untuk membersihkan Baitul memberiku dari hartanya sendiri. Ia Mal dari pemasukan harta yang tidak memberiku dari Baitul Mal, milik kaum halal dan berusaha mendistribusikannya muslimin, sedangkan aku tidak memiliki kepada yang berhak menerimanya. hak darinya. 0leh sebab itu, aku Umar membuat perhitungan dengan menolaknya. Sekiranya Ia memberiku para Amir bawahannya agar mereka dari hartanya sendiri, niscaya aku akan mengembalikan harta yang sebelumnya menerimanya.” bersumber dari sesuatu yang tidak sah. Namun bagaimana pun, terlepas Di samping itu, Umar sendiri dari berbagai penyimpangan yang mengembalikan milik pribadinya terjadi, Baitul Mal harus diakui telah sendiri, yang waktu itu berjumlah memiliki peranan penting dalam sejarah sekitar 40.000 dinar setahun, ke Baitul Islam sebagai lembaga negara yang Mal. Harta tersebut diperoleh dan banyak berjasa bagi perkembangan warisan ayahnya, Abdul Aziz bin peradaban Islam dan penciptaan Marwan. Di antara harta itu terdapat kesejahteraan bagi kaum muslimin. perkampungan Fadak, desa di sebelah Keberadaannya telah menghiasi utara Mekah, yang sejak Nabi SAW wafat lembaran sejarah Islam dan terus dijadikan rnilik negara. Namun, Marwan berlangsung hingga runtuhnya Khilafah bin Hakam (khalifah ke-4 Bani Umayah, yang terakhir, yaitu Khilafah Utsmaniyah memerintah 684-685 M) telah di Turki tahun 1924. memasukkan harta tersebut sebagai milik pribadinya dan mewariskannya kepada anak-anaknya. (Dahlan, 1999) Diwan-Diwan Baitul Mal Yang Paling Akan tetapi, kondisi Baitul Mal Awal Terbentuk yang telah dikembalikan oleh Umar bin Pembentukan diwan-diwan Abdul Aziz kepada posisi yang (kantor-kantor) Baitul Mal yang pertama sebenarnya itu tidak dapat bertahan kali, yang telah dikhususkan sebagai lama. Keserakahan para penguasa telah tempat untuk menyimpan arsip- meruntuhkan sendi-sendi Baitul Mal, arsipnya, terjadi pada masa kekhilafahan dan keadaan demikian berkepanjangan Umar bin Al Khaththab, yaitu pada tahun sampai masa Kekhilafahan Bani 20 Hijriyah. Pada masa Rasulullah SAW, Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 190

Baitul Mal belum memiliki Diwan-Diwan kaget dan berkata lagi kepadanya, tertentu, walaupun beliau telah "Apakah kamu sadar apa yang engkau mengangkat para penulis (kaatib) yang katakan tadi? Mungkin kamu sedang bertugas mencatat harta. Pada saat ngantuk, pergi tidurlah hingga subuh." tersebut, beliau telah mengangkat Ketika keesokan harinya Abu Hurairah Muaiqib bin Abi Fatimah Ad Dausiy kembali kepada Umar maka beliau sebagai penulis harta ghanimah, Az berkata kepadanya, "Berapa banyak uang Zubair bin Al Awwam sebagai penulis yang engkau bawa?" Abu Hurairah harta zakat, Hudzaifah bin Al Yaman menjawab, "Sebanyak 500 ribu dirham" sebagai penulis taksiran panen hasil Umar berkata,"Apakah itu harta yang pertanian Hijaz, Abdullah bin Ruwahah sah?" Abu Hurairah menjawab, "Saya sebagai penulis taksiran panen hasil tidak tahu kecuali memang demikian pertanian Khaibar, Al Mughirah bin adanya." Kemudian Umar naik mimbar, Syu'bah sebagai penulis hutang piutang memuji Allah dan menyanjung-Nya, dan mua’malat yang dilakukan negara, kemudian berkata, "Wahai manusia, serta Abdullah bin Arqam sebagai penulis sungguh telah datang kepada kita harta urusan masyarakat yang berkenaan yang banyak, jika kalian menghendaki, dengan kepentingan kabilah-kabilah kami akan menimbangnya bagi kalian. mereka dan kondisi sumber-sumber air Jika kalian menghendaki, kami akan mereka (Zallum, 1983) menghitungnya." Seorang laki-laki Namun demikian pada saat itu berkata, "Wahai Amirul Mu'minin, belum ada Diwan-Diwan Baitul Mal, baik buatlah Diwan-Diwan Baitul Mal untuk dalam arti arsip maupun kantor/tempat kaum muslimin, sehingga mereka dapat tertentu yang dikhususkan untuk mengambil bagiannya dari sana." penyimpanan arsip maupun ruangan Umar bin Khaththab lalu bagi para penulis. Keadaan seperti ini bermusyawarah dengan kaum muslimin juga terjadi pada masa kekhilafahan Abu mengenai pembentukan Diwan-Diwan Bakar. Baitul Mal tersebut. Di antaranya hadir Pada saat Umar bin Al Khaththab Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, dan menjadi Khalifah dan sejalan dengan Al Warid bin Hisyam bin Al Mughiroh. semakin gencarnya penaklukkan- Pada saat itu, Ali ra. berkata kepada penaklukkan (futuhat) yang Umar: "Bagikanlah harta yang terkumpul menghasilkan banyak harta, kepadamu setiap tahun dan janganlah dirasakanlah tuntutan untuk membentuk engkau tahan dari harta itu sedikitpun" Diwan-Diwan Baitul Mal, menulis arsip- Utsman berkata, "Aku melihat harta yang arsipnya, dan membangun tempat- banyak yang mendatangi manusia. Jika tempat khusus untuk menulis dan mereka tidak diatur sampai diketahui menyimpan arsip-arsip tersebut (Zallum, mana orang yang sudah mengambil 1983). bagiannya dan mana yang belum, maka Penyebab yang utama untuk aku khawatir hal ini akan mengacaukan membentuk Diwan-Diwan Baitul Mal keadaan." adalah peristiwa saat Abu Hurairah Al Warid bin Hisyam bin Al menyerahkan harta yang melimpah Mughirah berkata, "Ketika aku di Syam ruah kepada Khalifah Umar bin aku melihat raja-rajanya membuat Khaththab yang diperolehnya dari Diwan-Diwan dan membangun angkatan Bahrain (tahun 20 H/641 M)). Pada saat perangnya." Mendengar keterangan itu Umar bertanya kepadanya, "Apa yang tersebut, maka Khalifah Umar kamu bawa ini?" Abu Hurairah menjawab, menyetujuinya. Kemudian ia memanggil "Saya membawa 500 ribu dirham" Umar beberapa orang keturunan Quraisy, yaitu Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 191

'Uqail bin Abi Thalib, Mukharamah bin bin Khaththab sampai masa Khalifah Naufal, dan Jabir bin Muth'im. Umar lalu Abdul Malik bin Marwan dari Bani berkata kepada mereka, "Tulislah oleh Umayyah. Pada tahun 81 H, Diwan yang kalian nama-nama semua rakyat mencatat segala sesuatu mengenai berdasarkan kabilah-kabilahnya." urusan harta negeri Syam, diubah Mereka melaksanakan perintah tersebut penulisannya dengan bahasa Arab. dengan memulai penulisan dari Bani Yang mendorong Abdul Malik bin Hasyim, kemudian Abu Bakar dan Marwan melakukan perubahan kaumnya, Umar dan kaumnya, serta penulisan tersebut, adalah suatu diikuti dengan kabilah-kabilah lainnya. peristiwa di mana seorang penulis Diwan Kemudian mereka menyerahkannya itu, yang berbangsa Romawi, suatu ketika kepada Umar dan ketika Umar melihat membutuhkan tinta untuk mengisi hal tersebut beliau berkata: "Tidak, penanya. Namun rupanya ia tidak bukan seperti ini yang aku maksud, tapi mendapatkannya. Lalu sebagai gantinya mulailah dari kerabat Rasulullah SAW, ia gunakan air kencingnya sebagai tinta yaitu yang paling dekat kepada beliau, untuk penanya. Kejadian lalu ini maka tulislah kedudukannya itu sehingga dilaporkan kepada Khalifah Abdul Malik kalian dapat menempatkan Umar bin Marwan. Beliau lalu menindaknya sebagaimana Allah SWT telah dan memerintahkan Sulaiman bin Sa'ad menetapkannya." (Zallum, 1983) untuk mengubah Diwan tersebut dengan bahasa Arab. Adapun Diwan yang mencatat Diwan-Diwan Baitul Mal Yang Ada segala urusan harta negeri Irak, dalam Kemudian hal ini Al-Hajjaj, Wali yang diangkat Yang diuraikan sebelumnya Abdul Malik bin Marwan di Irak, telah adalah Diwan (dalam arti arsip) yang memerintahkan penulisnya yang pertama kali ada, yaitu Diwan untuk bernama Shalih bin Aburrahman untuk pemberian harta dan angkatan mengubah Diwan dari bahasa Persia bersenjata (Diwan Al ‘Atha` wal Jund). menjadi bahasa Arab. Ketika hal Seluruhnya ditulis dalam bahasa Arab. tersebut diketahui oleh salah seorang Adapun Diwan untuk pemasukan dan penulis Al Hajjaj yang berkebangsaan pemungutan harta (Diwan Al Istifa` wa Persia, bernama Muradansyah bin Jibayatul Amwal), tidak ditulis dalam Zadaan Farukh, dia berusaha menyuap bahasa Arab, tetapi ditulis dalam bahasa Shalih 100 ribu dirham agar Shalih tidak wilayah masing-masing, misalnya Diwan melakukan tugas itu, namun Shalih Irak ditulis dalam Bahasa Persia, menolaknya (Zallum, 1983). sebagaimana yang terjadi pada masa Dari uraian diatas nampak bahwa Persia sebelumnya. Demikian juga sejarah menjelaskan Baitul Mal dimasa negeri-negeri lain yang dulunya tunduk khalifah Rasyidin terutama pada khalifah kepada kekuasaan Persia, Diwan yang Umar bin Khatab sangat membantu mencatat pemasukan kharaj, jizyah, dan meningkatkan kesejahteraan umat pemungutan hartanya ditulis dalam muslim dan mempunyai fungsi yang bahasa Persia. Adapun untuk negeri lebih luas, berbeda dengan Baitul Mal Syam dan daerah-daerah yang dulunya wa Tamwil pada masa sekarang. tunduk kepada kekuasaan Romawi, maka Diwannya ditulis dalam bahasa Romawi. Keadaan tersebut, baik untuk Irak Sumber Dana Atau Harta Baitul Mal maupun Syam, terus berlangsung Syaikh Taqiyyuddin An Nabhani demikian dari masa Kekhilafahan Umar dalam kitabnya An Nizham Al Iqtishadi fi Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 192

Al Islam (1990) telah menjelaskan rakyat, maka cukuplah dengan harta sumber-sumber pemasukan bagi Baitul tersebut. Apabila tidak, maka negara Mal dan kaidah-kaidah pengelolaan berhak mewajibkan pajak (dharibah) hartanya. Sumber-sumber tetap bagi kepada seluruh kaum muslimin, untuk Baitul Mal menurutnya adalah: fai', menunaikan tuntutan dari pelayanan ghanimah/anfal, kharaj, jizyah, urusan umat (An Nabhani, 1990). pemasukan dari harta milik umum, Yang juga termasuk dalam pemasukan dari harta milik negara, kategori sumber pemasukan yang usyuur, khumus dari rikaz, tambang, diletakkan di dalam Baitul Mal dan serta harta zakat (An Nabhani, 1990). dibelanjakan untuk kepentingan rakyat, Hanya saja, harta zakat adalah harta yang diperoleh oleh diletakkan pada kas khusus Baitul Mal, seorang 'asyir dari kafir harbi dan dan tidak diberikan selain untuk mu'ahad (disebut dengan istilah usyuur), delapan ashnaf (kelompok) yang telah harta-harta yang diperoleh dari hak disebutkan di dalam Al Qur'an. Tidak milik umum atau hak milik negara, dan sedikit pun dari harta zakat tersebut harta-harta waris dari orang yang tidak boleh diberikan kepada selain delapan mempunyai ahli waris (An Nabhani, ashnaf tersebut, baik untuk urusan 1990). negara, maupun urusan umat. Apabila hak-hak Baitul Mal Imam (Khalifah) boleh saja tersebut lebih untuk membayar memberikan harta zakat tersebut tanggungannya, misalnya harta yang ada berdasarkan pendapat dan ijtihadnya melebihi belanja yang dituntut dari kepada siapa saja dari kalangan delapan Baitul Mal, maka harus diteliti terlebih ashnaf tersebut. Imam (Khalifah) juga dahulu : Apabila kelebihan tersebut berhak untuk memberikan harta berasal dari harta fai', maka kelebihan tersebut kepada satu ashnaf atau lebih, tersebut diberikan kepada rakyat dalam atau membagikannya kepada mereka bentuk pemberian. Apabila kelebihan semuanya (An Nabhani, 1990). tersebut berasal dari harta jizyah dan Begitu pula pemasukan harta kharaj, Baitul Mal akan menahan harta dari hak milik umum. Harta itu tersebut untuk disalurkan pada diletakkan pada Diwan khusus Baitul kejadian-kejadian yang menimpa kaum Mal, dan tidak boleh dicampuradukkan muslimin, dan Baitul Mal tidak akan dengan yang lain. Sebab harta tersebut membebaskan jizyah dan kharaj menjadi hak milik seluruh kaum tersebut dari orang yang wajib muslimin, yang diberikan oleh Khalifah membayarnya. Sebab, hukum syara' sesuai dengan kemaslahatan kaum mewajibkan jizyah dari orang yang muslimin yang menjadi pandangan dan mampu, dan mewajibkan kharaj dari ijtihadnya berdasarkan hukum-hukum tanah berdasarkan kadar kandungan syara'. tanahnya. Apabila kelebihan tersebut Sedangkan harta-harta yang lain, dari zakat, maka kelebihan tersebut yang merupakan hak Baitul Mal, harus disimpan di dalam Baitul Mal diletakkan secara bercampur pada hingga ditemukan delapan ashnaf yang Baitul Mal dengan harta yang lain, serta mendapatkan Diwan harta tersebut. dibelanjakan untuk urusan negara dan Maka, ketika ditemukan kelebihan urusan umat, juga delapan ashnaf, dan tersebut akan dibagikan kepada yang apa saja yang penting menurut bersangkutan. Apabila kelebihan pandangan negara. tersebut berasal dari harta yang Apabila harta-harta ini cukup diwajibkan kepada kaum muslimin, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan maka kewajiban tersebut dihentikan Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 193 dari mereka, dan mereka dibebaskan dhamanah (tangan penanggung) yang dari pembayaran tersebut (An Nabhani, bertanggung jawab atas segala 1990). kehilangan dan kerusakan yang terjadi. Selain itu, BMT akan memberikan hadiah kepada nasabah, dengan syarat- Baitul Mal wa Tamwil Pada Masa syarat tertentu. Seiring dengan jalannya Sekarang perekenomian dalam kehidupan sehari- Pada sekarang ini baitul mal wa hari, pihak yang menjalankan usaha tamwil didirikan dari sekelompok perekonomian tentunya memiliki swadaya masyarakat yang mempunyai keuntungan, meskipun kadangkala tujuan yang sama dan untuk memenuhi mengalami kerugian. BMT yang juga kebutuhan yang sama, karena tujuan bergerak dalam bidang perbisnisan juga yang sama ini dan ingin mendapat ridho tentunya akan memiliki keuntungan dan dari Allah maka dijalankan dengan mungkin saja akan mendapatkan prinsip yang syariah. keuntungan yang besar. Karena itu BMT Prinsip kerja sama merupakan tidak akan menyia-nyiakan nasabah. prinsip universal yang selalu ada dalam Pihak BMT akan memberikan Hadiah leteratur ekonomi Islam, manusia atau Bonus kepada Nasabah, demi sebagai makhluk yang mendapat menjaga hubungan baik antara nasabah mandat dari Khaliqnya untuk dan BMT dan menimbulkan rasa mewujudkan perdamaian dan kecintaan antara sesama. Jenis hadiah kemakmuran di muka bumi mempunyai ditentukan oleh pihak BMT, dan pihak dua wajah yang tidak dapat dipisahkan BMT akan memberikan hadiah yang satu sama lainnya, yaitu sebagai lebih besar sesuai besar saldo nasabah. makhluk individu dan sebagai makhluk Disamping itu BMT juga berperan sosial. (Hasan Ali, 2004 : 128) dalam memberikan pinjaman. Dalam BMT pada masa sekarang ini kehidupan sehari-hari manusia tidak memiliki fungsi sebagai penerima terlepas dari kekurangan dan simpanan. Pada dasarnya, penerima kesusahan. Dalam Hal ini pihak BMT simpanan adalah yad al-amanah (tangan menjadi solusi bagi Anggota maupun amanah), artinya ia tidak bertanggung yang lainnya. BMT dapat meminjamkan jawab atas kehilangan atau kerusakan uang kepada yang membutuhkan pada aset titipan selama hal ini bukan dengan syarat-syarat tertentu. Misalnya, akibat dari kelalaian atau kecerobohan pinjaman hanya akan diberikan untuk yang memelihara barang titipan (karena hal-hal yang baik dan tidak faktor-faktor diluar batas kemampuan). bertentangan dengan syari’ah. Oleh Akan tetapi,dalam aktifitas karena itu pihak BMT harus mengetahui perekonomian modern, penerima tujuan peminjaman. simpanan tidak mungkin akan meng- BMT dapat pula dikategorikan idle-kan aset tersebut, akan tetapi dengan koperasi syariah yakni lembaga mempergunakannya dalam aktivitas ekonomi yang berfungsi untuk menarik, perekonomian tertentu. Karena itu mengelola dan menyalurkan dana dari, pihak BMT dalam hal ini meminta izin oleh dan untuk masyarakat, jika kepada nasabah untuk kemudian demikian berarti BMT dapat disebut mempergunakan simpanan tersebut sebagai lembaga swadaya ekonomi umat dengan catatan menjamin akan yang dibentuk dari, oleh dan untuk mengembalikan aset tersebut secara masyarakat. Selain itu merupakan utuh. Dengan demikian BMT bukan lagi lembaga pengelola dana masyarakat yad amanah akan tetapi yad adh- yang memberikan pelayanan tabungan, Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 194 pinjaman kredit dan pembiayaan, BMT wakaf. Semua produk pelayanan dan juga dapat berfungsi mengelola dana jasa BMT dilakukan menurut ketentuan sosial umat diantaranya menerima syariah yakni prinsip bagi hasil (profit titipan dana zakat, infaq, shadaqah dan and loss sharing).

Tabel 1: Perbedaan Baitul Mal Masa Dulu Dan BMT Masa Sekarang Baitul Mal Masa Dulu BMT Masa Sekarang 1. Merupakan Lembaga Khusus Negara 1. Merupakan Balai Usaha Mandiri 2. Pendiri awalnya Waliyyul Amri 2. Pendirinya Kelompok Swadaya (Rasulullah saw), pendirian secara Masyarakat formal Khulafaur Rasyidin 3. Bersifat menyimpan dan mengolah 3. Bersifat bisnis yang utama dan sosial segala macam harta yang menjadi sebagai penunjang pendapatan negara 4. Sumber harta ghanimah 4. Sebagai pengembang usaha Produktif (harta rampasan perang badar), tanah, dan Investasi bangunan, barang tambang, uang, komuditas perdagangan dan harta benda lainnya 5. Sebagai hak bagi seluruh kaum 5. Sasaran yang utama untuk muslimin pengembangan usaha kecil dan mikro 6. Harta yang didapat langsung dibagikan 6. Harta bersumber titipan Zakat, Infak pada kaum muslimin dan Shadaqah 7. Pada masa Abu bakar sebagai 7. Harta diberdayakan dulu atau Menda- penyimpan harta negara yagunakan untuk mendapatkan Peng- 8. Pada masa Umar bin Khathab menjadi hasilan yang sesuai dengan syariah penyimpanan harta negara yang 8. Sebagai pengawas dan Pengembangnya dikelola dengan mendirikan kantor adalah PINBUK (Pusat Inkubasi atau diwan-diwan yang ada BisnisUsaha Kecil) pegawainya sebagai pengelolah

9. Pada masa Umar bin Abdul Aziz lebih 9. Sebagai landasan beroperasi adalah dikembang secara, rapi, bersih dan UU No: 7/1992 dan UU No: 10/1998 teratur artinya harta yang ada sesuai Dan PP No: 72 / 1992 tentang Prinsip dengan syariah dan ditribusikan Bagi Hasil kepada seluruh kaum muslimin dan ada yang seperlima untuk disimpan sebagai keperluan bila terjadi keadaan yang darurat 10. Berfungsi seperti Departemen 10. Berfungsi untuk mengentaskan Keuangan pada masa sekarang kemiskinan dan sebagai kekuatan ekonomi keumatan (kerakyatan)

Kinerja Keuangan BMT perusahaan tersebut (Jamal lulail Yunus, Berdasarkan keputusan Menteri 2009: 38) Keungan Republik Nomor Kinerja keuangan perusahaan 401KMK.00/1989 tanggal 28 Juni 1989, merupakan salah satu dasar penilain yang dimaksud dengan kinerja mengenai kondisi keuangan perusahaan keuangan adalah prestasi yang dicapai yang dapat dikaukan berdsarkan oleh perusahaan dalam periode tertentu analisis terhadap rasio-rasio keuangan yang mencerminkan kesehatan dari (Jamal lulail Yunus, 2009: 38). Dalam hal ini Husnan mengatakan bahwa untuk Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 195 melakukan penilaian terhadap prestasi Sehingga penelitian ini banyak dan kondidsisi keuangan perushaan, melakukan pengambilan data dari seorang analis keuangan memerlukan lapangan yang langsung ke objek ukuran-ukuran tertentu. (Jamal lulail penelitian, untuk diperbandingkan Yunus, 2009: 39) dengan teori-teori yang ada. Untuk BMT Berdasarkan pendapat-pendapat Al-Ittihad Pekanbaru data diperoleh diatas dapat disimpukan bahwa untuk dengan cara langsung mengunjungi BMT melakukan analisis terhadap keuangan tersebut, kemudian melakukan suatu perusahaan dibutuhkan suatu wawancara dengan staf BMT atau tolak ukur yang dapat menggambarkan pegawai bagian akunting, selesai itu bagaimana kondisi dan prestasi yang melakukan pengumpulan data yang dicapai oleh perusahaan tersebut bersifat dokumen seperti laporan dengan cara melakukan antara satu keuangan BMT, sampai pada sejarah perusahaan dengan perusahaan lain BMT berdiri dan dokumen yang lain, yang sejenis atau dengan rata-rata yang mendukung penelitian untuk industrinya (Jamal lulail Yunus, 2009: dijadikan sebagai suatu dokumentasi, 39) supaya mempermudah dalam Analisis rasio merupakan salah menganalisa kinerja keuangan BMT satu alat analisis keuangan yang paling tersebut. populer dan banyak digunakan (Hery, Dari kegiatan pengumpulan data 2012: 22) yang diambil langsung dari lapangan Menurut James C. Van Horne, yaitu kelokasi BMT Al-Ittihad Pekanbaru, rasio keuangan merupakan indeks yang maka data tersebut menjadi hasil dari menghubungkan dua angka akuntansi penelitian lapangan yang biasa disebut dan diperoleh dengan membagi satu sebagai field research atau qualitatif angka dengan angka lainnya. Rasio research. Data lapangan dan teori yang keuangan ini digunakan untuk ada lalu disatukan dengan menganalisa mengevaluasi kondisi kedisi keuangan apa yang cocok untuk penggunaan teori dan kinerja keuangan. Dari hasil rasio yang didapat dari data pustaka atau keuangan ini akan kelihatan kondisi buku-buku yang mendukung dalam kesehatan lembaga yang bersangkutan. penelitian ini. (Kasmir, 2010; 92) Penelitian ini di laksanakan di Return on Investmen (ROI) BMT Al-Ittihad yang berada di jalan adalah merupakan pengukuran Damar 610 Camp PT. Chevron Rumbai kemampuan perushaan secara Pekanbaru. Adapun laporan keuangan keseluruhan dalam menghasilkan yang terjadi pada BMT Al-Ittihad keuntungandengan jumlah keseluruhan Pekanbaru pada tahun 2011 sampai aktiva yang tersedia dalam perusahaan. dengan tahun 2014. Semkin tinggi rasio ini semakin baik Adapun data yang penulis keadaan suatu perusahaan (Lukman gunakan dalam penelitian ini adalah Syamsudin,1998: 63) sebagai berikut : (1) Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pegawai atau Badan METODE pengelola BMT Al-Ittihad Pekanbaru Penelitian ini termasuk penelitian dalam pelaksanaan meraih pendapatan deskriptif analitik yaitu dengan dan mendapat keuntungan dari Sisa mendeskripsikan objek yang akan Hasil Usaha setiap periode; dan (2) Data diteliti berdasarkan fakta atau data yang sekunder yaitu data yang diperoleh tampak atau sebagaimana adanya. langsung dari pihak perusahaan, dalam Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 196 hal ini bagian keuangan atau masyarakat, khususnya anggotanya dan akuntingnya dalam BMT, berupa laporan karyawan PT. Chevron yang ada di keuangan perusahaan yaitu neraca dan Pekanbaru dan Duri maupun laba rugi. Sedangkan data lainnya masyarakat umum yang menggunakan berupa sejarah bedirinya perusahaan jasa BMT tersebut. Hal ini sangat BMT dan srtuktur organisasi BMT. membantu para pedagang kecil, para Metode pengumpulan data dalam petani dan pengusaha kerajinan baik penelitian ini adalah: (1) Dokumentasi; dalam pembuatan mebel, yang sebagian (2) wawancara; (3) Observasi; dan mendapat pembiayaan dari BMT (4)Kepustakaan. tersebut. Sedangkan dalam menganalisa Maka untuk menanggulangi hal data yang ada, penulis menggunakan tersebut, pada tahun 2000 Koperasi metode pendekatan deskriptif yaitu Syariah Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dengan cara mengumpulkan data didirikan yang merupakan suatu Badan kemudian ditabulasikan kedalam tabel Usaha Milik karyawan PT.Chevron di dan selanjutnya diuraikan secara Pekanbaru dan telah diresmikan pada sistematis, dan dihubungkan dengan pada tanggal 15 Juni tahun 2000, dengan teori-teori yang relevan sehingga dapat nama Koperasi Syariah BMT Al-Ittihad, dilakukan pendekatan terhadap yang bertujuan: (1) Meningkatkan pemecahan masalah. Adapun alat kesejahteraan anggota pada khususnya analisis yang digunakan adalah analisis dan masyarakat pada umumnya serta rasio keuangan yaitu ratio likuiditas, ikut membangun tatanan perekonomian ratio aktivitas, dan ratio profitabilitas. nasional dalam rangka menggalang Adapun hipotesis pada penelitian terwujudnya masyarakat yang maju, adil ini dirumuskan sebagai berikut: “Kinerja dan makmur; (2) Berperan sebagai keuangan yang terjadi pada pendapatan Kelompok Swadaya Masyarakat Baitul BMT Al-Ittihad Pekanbaru belum Maal wat Tamwil yang menciptakan berjalan secara efektif dan efesien.” sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi anggotanya dengan sistem bagi hasil yang pantas dan layak; (3) HASIL DAN PEMBAHASAN Mengembangkan sikap menghemat Gambaran Umum BMT Al-Ittihad penggunaan uang secara berencana dan Pekanbaru bijaksana oleh para anggotanya; dan (4) BMT Al-Ittihad Pekanbaru salah Mendorong dan menumbuhkan usaha- satu BMT yang ada di kota Pekanbaru usaha produktif guna meningkatkan tepatnya di jalan Damar 610 Camp PT. pendapatan serta berdampak multiplier Chevron Rumbai Pekanbaru. BMT ini effect positif. memiliki kantor cabang antara lain cabang Rumbai jalan Khayangan No. 46 Pekanbaru, kantor cabang Panam jalan Struktur Organisasi BMT Delima No. 138 kelurahan Delima Sebagaimana halnya sebuah kecamatan Tampan Pekanbaru, kantor organisasi maka Baitul Maal wat cabang Duri jalan Mawar No. 17 Tamwil memiliki struktur organisasi kelurahan Balik Alam kecamatan yang fungsinya adalah mengatur Mandau Duri kabupaten Bengkalis, bagaimana pembagian wewenang serta kantor kas Duri Bank Center PT. tanggung jawab masing-masing seperti Chevron Pasific Indonesia Indonesia- ketua atau manager atau direktur, Duri. BMT ini merupakan lembaga pengurus dan para karyawan atau keuangan syariah yang banyak melayani pegawai BMT sehingga dengan demikian Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 197 komponen yang ada pada BMT tersebut dapat berjalan dengan lancar. Struktur Analisis Kinerja Keuangan BMT organisasi BMT yang paling sederhana Untuk memudahkan dalam harus terdiri dari Badan Pendiri, Badan penelitian analisa kinerja keuangan, Pengawas, Anggota BMT dan Badan dibagi dalam beberapa pendekatan yang Pengelola. dapat mengantarkan keanalisa yang Adapun tugas dan kewajiban itu lebih akurat dalam pengelolaan data, telah ditetapan pada saat seseorang itu adapun pendekatan yang dilakukan diangkat menjadi pengurus BMT antara sebagai berikut : lain: (a) Direktur, Manager atau Ketua adalah sebagai pimpinan tertinggi dalam pelaksanaan dan tanggung jawab penuh Penerimaan (Revenue) atas setiap tindakan baik dalam funding Penerimaan atau pendapatan maupun landing dana; (b) Akunting bagi sebuah BMT sangat penting bagi adalah bertanggung jawab dalam kelangsungan hidup BMT tersebut, aktifitas administrasi dan pembukuan pendapatan yang diterima oleh BMT Al- serta membuat laporan bulanan Ittihad Pekanbaru, terdiri dari maupun tahunan serta keamanan harta pendapatan jasa dan pendapatan lain- milik BMT; (c) Marketing adalah suatu lain, ini dikarenakan diunit yang lain kegiatan pemasaran yang bertanggung sementara dihentikan karena jawab untuk mencari nasabah serta mengalami kerugian, sehingga yang mengutip dana angsuran bulanan berjalan saat ini hanya unit pendanaan nasabah agar kredit macet dapat baik dari pembiayaan maupun diminimalisasi serta aktifitas hubungan penghimpunan dana. Untuk mengetahui keluar; dan (d) Kasir sebagai pelaksana bagaimana perkembangan pendapatan dan penanggung jawab dari aktifitas BMT Al-Ittihad Pekanbaru selama empat masuk dan keluarnya uang kas, tahun terakhir dapat dilihat seperti pada membuat laporan harian, pembukuan tabel berikut. mutasi simpanan anggota penabung dan peminjam.

Tabel 2. Perkembangan Penerimaan BMT Al-Ittihad Pekanbaru Periode Tahun 2011-2014 Tahun Sumber Pendapatan Total Pendapatan % Pendapatan Jasa Pendapatan lain Perkembangan 2011 3.361.426.147 1.375.716 3.362.801.863 0 2012 4.020.858.352 1.202.114 4.022.060.466 19 % 2013 4.534.027.324 1.333.836 4.535.361.160 15 % 2014 5.574.820.041 1.420.697 5.576.240.738 0,30 % Sumber : Laporan Keuangan BMT Al-Ittihad Pekanbaru Selama empat tahun terakhir terdiri dari pendapatan bagi hasil, pendapatan mengalami peningkatan pendaptan administrasi, pendapatan dengan presentase terlihat dalam tabel jasa Bank dan pendapatan lain-lain. Bila 2, walaupun peningkatan itu tidak kita analisis maka pendapatan tertinggi terlalu tinggi tetapi masih bisa dikatakan diperoleh pada tahun 2014 ini ada perkembangan pada usaha BMT dikarenakan pendapatan jasa meningkat tersebut. diikuti pendapatan lain-lain, sehingga Pendapatan jasa selama empat terjadi kenaikan tentunya diikuti dengan tahun terakhir mengalami peningkatan, pelayanan yang baik.

Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 198

terduga. Biaya-biaya tersebut dikeluarkan untuk membiayai kegiatan Pengeluaran atau Biaya (Cost) operasional BMT seperti kegiatan usaha, Hal lain yang perlu diperhatikan membeli alat tulis, membeli keperluan dalam pengelolaan keuangan sebuah kantor lainnya dan membayar gaji BMT adalah mengenai biaya, biaya-biaya pengurus dan pengeluaran biaya untuk yang biasanya terjadi dalam sebuah BMT yang lainnya. Untuk mengetahui rincian adalah biaya usaha, biaya administrasi biaya terlihat pada Tabel berikut. dan umum serta biaya lain-lain yang tak

Tabel 3: Rincian Biaya Operasional BMT Al-Ittihad Pekanbaru Tahun Biaya Usaha Biaya Adm & Biaya Lain Total Biaya Perkembangan Umum 2011 1.841.900.698 877.513.717 84.619.741 2.804.034.156 0 2012 2.588.704.993 695.598.888 60.512.629 3.334.816.510 0,18 % 2013 2.828.540.528 815.469.035 98.207.670 3.742.217.233 0,14 % 2014 3.459.495.138 1.016.906.151 161.452.432 4.637.853.721 0,31 % Sumber : Laporan Keuangan BMT Al-Ittihad Pekanbaru

Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa penyaluran dana maupun jumlah biaya yang dikeluarkan oleh BMT penghimpunan dana masyarakat. Al-Ittihad Pekanbaru setiap tahunnya selama empat tahun terakhir mengalami peningkatan hal ini disebabkan karena Sisa Hasil Usaha (SHU) semakin banyak kegiatan untuk Keberhasilan manajemen dari pelayanan kepada masyarakat maupun sebuah BMT biasanya dapat dilihat dari anggota BMT tersebut, kegiatan usaha, perolehan SHU yang merupakan laba administrasi dan umum yang dilakukan kegiatan sebuah BMT. Sisa Hasil Usaha oleh BMT Al-Ittihad Pekanbaru, sehingga diperoleh dari pendapatan setelah pengeluaran biaya semakin meningkat. dikurangi dengan biaya usaha, biaya Dilihat untuk biaya usaha selama administrasi dan umum dan biaya lain- empat tahun terakhir mengalami lain. Dengan demikian SHU merupakan peningkatan, peningkatan penggunaan tolak ukur keberhasilan sebuah BMT, biaya ini disebabkan oleh kegiatan tetapi hal itu tidak bisa dijadikan usaha, seperti penagihan pinjaman yang patokan bahwa BMT itu telah berhasil belum tertagih, biaya gaji yang dalam mengatur perputaran modal menyesuaikan dengan kondisi setempat usahanya. dan perawatan kenderaan yang ada Untuk mengetahui lebih jelas untuk kegiatan BMT dalam melakukan mengenai perolehan laba bersih selama kegiatan usaha, baik keperluan untuk empat tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.4

Tabel. 4: Perkembangan Sisa Hasil Usaha BMT Al-Ittihad Pekanbaru Tahun Penerimaan kotor Pengeluaran (Biaya) SHU (Laba bersih) Perkembangan 2011 547.391.467 2.804.034.156 544.888.967 0 2012 676.041.842 3.344.816.610 673.833.842 0,24 % 2013 791.810.091 3.742.217.233 788.982.091 0,21 % 2014 936.966.319 4.637.853.721 932.080.319 0,26 % Sumber : Laporan Keuangan BMT Al-Ittihad Pekanbaru

Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 199

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat Analisis Rasio Keuangan BMT bahwa laba bersih selama empat tahun Untuk menilai kondisi keuangan terakhir dapat mempertahankan dan prestasi suatu BMT, memerlukan stabilitas. Pada tahun 2011 laba bersih beberapa tolak ukur, yang sering yang diperoleh BMT Al-Ittihad digunakan adalah rasio atau indeks yang Pekanbaru relatif lebih kecil dari 2012, menghubungkan dua data keuangan laba ini diperoleh dari keuntungan yang satu dengan yang lainnya. pendapatan jasa dan pendapatan lain- Berdasarkan laporan keuangan lain. BMT Al-Ittihad Pekanbaru selama empat Kemudian untuk tahun 2012 laba tahun terakhir maka dapat dihitung bersih mengalami peningkatan yang beberapa rasio sebagai berikut : cukup normal, hal ini disebabkan pendapatan mengalami peningkatan tetapi dibarengi dengan peningkatan Ratio Likuiditas biaya, sehingga laba yang dihasilkan Yaitu untuk mengukur tingkat dapat bertahan relatif stabil likuiditas BMT, yaitu kemampuan untuk dibandingkan tahun sebelumnya. membayar hutangnya dengan segera Untuk tahun 2013, SHU operasi dengan aktiva lancar. Dengan kembali mengalami peningkatan, hal ini mengetahui current ratio dalam laporan karena peningkatan SHU kotor juga keuangan yang ada pada BMT Al-Ittihad diiringi oleh peningkatan dalam Pekanbaru. pengeluaran sehingga laba bersih Current Ratio = Aktiva lancar X 100 normal. Kita lihat untuk tahun 2014, % laba bersih kembali mengalami Hutang lancar kenaikan, walaupun biaya meningkat Untuk mengetahui nilai current tetapi dibarengi dengan peningkatan ratio suatu BMT maka diperlukan data penerimaan kotor yang lebih besar lagi. data seperti pada Tabel 4.5

Tabel 5: Perkembangan Aktiva lancar, Hutang lancar dan Current Ratio BMT Tahun Aktiva lancar Hutang lancar Current Ratio Perkembangan 2011 36.548.027.138 22.978.362.090 1,59 % 0 2012 44.968.885.779 29.359.833.993 1,53 % 0,15 % 2013 64.017.718.199 34.712.555.919 1,84 % 0,19 % 2014 65.389.663.365 45.134.145.423 1,44 % (0,25 %) Sumber : Laporan Keuangan BMT Al-Ittihad Pekanbaru

Current Ratio apa bila dilihat dari penjamin dalam satu rupiah hutang tabel 4.5 selama empat tahun yaitu dijamin dengan aktiva lancar senilai Rp 2011-2014 mengalami peningkatan, 1,59. Current ratio pada tahun 2012 tahun 2012 mengalami penurunan, mengalami penurunan, hal ini tetapi pada tahun 2013 meningkat dan disebabkan dapat mempertahankan tahun 2014 juga menurun. aktiva lancar untuk meningkat. Untuk tahun 2011 tampak pada Pada tahun 2013 current ratio Tabel: 4.5, current ratio nilainya adalah bernilai 1,84 % mengalami peningkatan 1,59 %, hal ini karena aktiva lancar lebih tetapi peningkatan ini tetap dapat besar dari kewajiban lancar, sehingga mempertahankan peningkatan akativa kemampuan membayar hutang dengan lancar dari nilai pada tahun 2011. Nilai segera oleh aktiva lancar sebagai current ratio 1,84% ini berarti bahwa

Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 185 hutang yang segera harus dilunasi rendah, karena setiap Rp 1 hutang dijamin oleh aktiva lancar dalam satu lancar rata-rata dijamin oleh aktiva rupiah dijamin oleh aktiva lancar Rp lancar Rp 1,44 hingga Rp 1,84. 1.84. Untuk tahun 2014 nilai dari Ratio Aktivitas current ratio mengalami penurunan lagi Yaitu untuk mengukur sampai tetapi penurunan ini tetap dapat berapa besar efektivitas BMT Al-Ittihad mempertahankan peningkatan aktiva Pekanbaru dalam mengelola sumber lancar, nilai 1,44 % ini mendekati satu, dananya. sehingga posisi keuangan lebih baik dari Total Assets Turn Over = Pendapatan tahun-tahun sebelumnya, bila dilihat X 1 nilai ini berarti dalam satu rupiah Total Aktiva hutang yang segera dilunasi dijamin Dilihat perkembangan total assets oleh aktiva lancar Rp 1,44. turn over BMT Al-Ittihad Pekanbaru Dari perhitungan tabel 4.5 dapat selama empat tahun terakhir seperti diketahui bahwa BMT Al-Ittihad terlihat pada tabel berikut. Pekanbaru memiliki current ratio yang Tabel 6: Perkembangan Pendapatan, Total Aktiva Dan Total Assets Turn Over BMT Tahun Pendapatan Total Aktiva Total Assets Turn Over 2011 3.361.426.147 36.846.416.263 0,09 Kali 2012 4.020.858.352 46.283.831.014 0,08 Kali 2013 4.534.027.324 54.261.578.161 0,08 Kali 2014 5.574.820.041 66.773.082.210 0,08Kali Sumber : Laporan keuangan BMT Al-Ittihad Pekanbaru

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui Untuk menganalisis efisiensi bahwa dana yang tertanam dalam penggunaan biaya sebagai alat yang keselurahan aktiva rata-rata dalam tiap digunakan adalah metode ratio tahunnya berputar antara 0,08 kali keuntungan yaitu yang lebih efisiensi sampai dengan 0,09 kali, ini berarti atau cocok terhadap usaha yang setiap satu rupiah aktiva dalam setiap berbentuk BMT. Bila kita perhatikan tahunnya menghasilkan revenue antara metode ratio keuntungan cukup banyak Rp 0,08 hingga Rp 0,09. diantaranya adalah gross profit margin, Bila dilihat perkembangan total opertaing income ratio atau operating assets turn over tidak terjadi profit margin, operating ratio, net profit peningkatan setiap tahun tetapi hanya margin atau sales margin, earning power relatif normal, karena nilai perputaran of total investment atau rate of return on uang mendekati 100 persen. total assets, net earning power ratio atau Walaupun pendapatan dilihat rate of return on investment (ROI) dan setiap tahunnya meningkat tetapi rate of return for the owners. Metode tidaklah mendekati total aktiva yang Ratio Keuntungan yang digunakan digunakan sebagai sumber dana untuk dalam analisis BMT ini yang menurut pengelolaannya, dengan demikian dapat peneliti lebih efisien atau lebih cocok dikatakan tingkat efektivitasnya masih mewakili adalah : rendah. Net profit margin = SHU X 100 % Pendapatan Analisis Efesiensi Biaya

Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 201

Dilihat keadaan ratio profit dari tahun 2011 sampai dengan tahun margin pada BMT Al-Ittihad Pekanbaru 2014 sebagai berikut:

Tabel 7: Perkembangan Profit Margin BMT Al-Ittihad Pekanbaru Tahun Sisa Hasil Usaha (SHU) Pendapatan Profit Margin Perkembangan 2011 544.888.967 3.361.426.147 0,16 % 0 2012 673.833.842 4.020.858.352 0,16 % 0 2013 788.982.091 4.534.027.324 0,17 % 0,06 % 2014 932.080.319 5.574.820.041 0,16 % 0,06% Sumber : Laporan keuangan BMT Al-Ittihad Pekanbaru Untuk ratio profit margin terlihat peningkatan pendapatan tetapi diiringi bahwa perkembangannya cenderung dengan peningkatan biaya, laba tetap mengalami stabil seperti terlihat pada stabil. Untuk tahun 2014 penurunan tabel 7 untuk tahun 2011 sampai ratio profit margin sebesar 0,16 %, hal dengan 2014 tetap stabil 0,16 %, hal ini ini disebabkan oleh laba usaha dan karena jumlah laba usaha dibandingkan pendapatan terus meningkat, sehingga dengan pendapatan yang mengalami menjadi sesuatu yang didambakan oleh peningkatan setiap tahun. Kemudian BMT, yang selama ini dapat meningkat untuk tahun 2013 terlihat bahwa ratio seperti semula. profit margin mengalami peningkatan Dilihat pada ratio keuntungan sebesar 0.1 %, hal ini disebabkan oleh dengan pendekatan metode net earning peningkatan laba usaha, sehingga power ratio atau rate of return on terlihat pada tabel bahwa pendapatan investmen adalah : juga ikut meningkat. Rate of Return On Investment (ROI) Kemudian untuk tahun 2014 = SHU X 100 % kembali mengalami penurunan sebesar Total Aktiva 0.1 %, hal ini disebabkan oleh

Tabel 8 : Perkembangan Net Earning Power Ratio atau Rate of Return on Investment Tahun Sisa Hasil Usaha (SHU) Total Aktiva ROI Perkembangan 2011 544.888.967 36.846.416.263 0,14 % 0 2012 673.833.842 46.283.831.014 0,14 % 0 2013 788.982.091 54.261.578.161 0,14 % 0 2014 932.080.319 66.773.082.210 0,13% (0.07 % ) Sumber : Laporan keuangan BMT Al-Ittihad Pekanbaru

Bila dilihat tabel. 8 tampak bahwa yang diinvestasikan dalam keseluruhan terjadi penurunan kemampuan dari aktiva untuk menghasilkan keuntungan modal yang diinvestasikan dalam bersih sebesar 0,14 %, hal ini terjadi keseluruhan aktiva untuk menghasilkan karena sisa hasil usaha meningkat, keuntungan bersih sebesar 0,14 %, ini diiringi dengan total aktiva juga terjadi karena terlalu tinggi total aktiva meningkat dari tahun sebelumnya. pada tahun 2011 sedangkan pada tahun Untuk tahun 2014 tetap mengalami 2012 tetap meningkat, dan sisa hasil kestabilan lagi yaitu sebesar 0,13 %, ini usaha juga mengalami peningkatan. terjadi karena peningkatan penggunaan Pada tahun 2013 mengalami aktiva, dan diiringi dengan peningkatan peningkatan kemampuan dari modal sisa hasil usaha.

Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 185

Untuk mengetahui lebih jauh buku yang telah berjalan dapat dilihat bagaimana kinerja keuangan BMT Al- pada Tabel 4.9 Ittihad Pekanbaru selama empat tahun

Tabel 9 : Ratio Untuk Variabel Yang Diteliti No Keterangan Tahun 2011 2012 2013 2014 01 Current Ratio 0 0,15 0,19 (0,25) 02 Assets Turn Over 0,09 0,08 0,08 0,08 03 Net Profit Margin 0 0 0,06 0,06 04 Return On Investment (ROI) 0 0 0 (0,07) Sumber : Data Olahan Dari Hasil Penelitian

Dari tabel. 9 dapat dilihat bahwa perkembangan setiap tahun, tetapi bila rasio likuiditas atau current ratio BMT rasio ini dapat ditingkatkan maka rasio Al-Ittihad Pekanbaru selama empat keuntungan lebih tinggi dan assets yang tahun terakhir nilainya tidak mengalami dimiliki otomatis akan bertambah dalam fluktuasi yang berkisar antara 0 % setiap tahun. sampai dengan 0,19 %. Bila kita lihat Sedangkan pada net earning rasio diatas termasuk stabil karena power ratio atau rate of return on kemampuan BMT untuk membayar investment (ROI) terlihat nilainya cukup hutang yang harus dipenuhi dengan rendah antara 0 % sampai dengan aktiva lancar adalah dalam setiap satu (0,07%). Hal ini berarti kemampuan dari rupiah hutang lancar hanya dijamin oleh modal yang diinvestasikan dalam 0 rupiah hingga 0,19 rupiah aktiva keseluruhan aktiva untuk menghasilkan lancar. keuntungan bersih masih rendah dan Sementara untuk rasio aktivitas perlu ditingkatkan sehingga akan atau assets turn over nilainya tidak tampak bahwa kemampuan dalam mengalami fluktuasi yang berarti hanya mengelola dana yang diinvestasikan berkisar antara 0,08 kali sampai dapat menghasilkan keuntungan yang dengan 0,09 kali perputaran aktiva tinggi, dengan sendirinya masyarakat rata-rata dalam setiap tahun. Hal ini akan lebih percaya menanamkan termasuk perputaran yang cukup uangnya. rendah, sebaiknya BMT dapat Setelah dilihat Tabel. 9 maka meningkatkan perputaran aktiva yang terlihat nilai yang terdapat pada setiap lebih tinggi lagi, sehingga sisa hasil analisis dari lukuiditas, rasio aktivitas usaha dapat diraih lebih tinggi dengan dan rasio keuntungan, tampak nilai-nilai tidak melupakan asas sosial untuk kesemua itu termasuk nilai yang rendah, kesejahteraan anggota dan masyarakat bila kita lihat pada laporan keuangan umumnya. yang terjadi pada BMT Al-Ittihad Untuk rasio keuntungan atau net Pekanbaru, pendapatan yang dihasilkan profit margin nilainya terlihat pada tabel tidak berfluktuasi dan biaya yang terjadi sangat rendah antara 0 % hingga 0,6 %. relative stabil sehingga laba yang Ini menandakan bahwa setiap satu dihasilkan dalam sisa hasil usaha rupiah pendapatan dapat menghasilkan menjadi normal. Dari analisis yang telah keuntungan bersih antara 0 rupiah dilakukan dapat ditarik ringkasan dari sampai dengan 0,6 rupiah. Rasio temuan yang terjadi, dapat digambar keuntungan ini termasuk stabil, secara sederhana pada tabel berikut. sehingga tidak mengganggu pada

Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 185

Tabel 10: Ringkasan Temuan Analisis Metode Perhitungan Temuan Interpretasi 1. Reveneu Pendapatan dari tahun 2011- Kemampuan menghasilkan 2014 relatif meningkat, pendapatan baik, dan perlu berasal dari pendapatan jasa ditingkatkan terus. dan pendapatan lain-lain. 2. Cost Pengeluaran yang terjadi Kemampuan untuk menekan dari tahun 2011-2014 pengeluaran dapat digolongkan mengalami peningkatan, kurang berhasil sebaiknya terutama biaya usaha. mengadakan perencanaan dan pengawasan yang lebih ketat 3. SHU (Laba Bersih) Laba yang diperoleh dari Kemampuan menghasilkan laba tahun 2011-2014 mengalami yang optimal dapat digolongkan penigkatan seperti terlihat di berhasil neraca 4. Current Ratio Kesanggupan membayar Kemapuan untuk melunasi hutang pada jangka pendek hutang lancar dapat digolongkan yang paling tinggi dicapai cukup tinggi dengan nilai satu pada tahun 2013 rupiah dijamin Rp 1,44-1,84 5. Assets Turn Over Tingkat efektivitas yang Kemampuan dana yang tertanam dicapai dapat digolongkan dalam total aktiva berputar rendah dengan dilihat pada dalam satu periode dibawah 100 tahun 2011 nilai yang % sehingga tingkat efektivitasnya dicapai 0.09 kali, ini tertinggi kurang baik yang dapat dicapai. 6. Net Profit Margin Tingkat menghasilkan laba Kemampuan mencapai laba dapat mempertahankan termasuk rendah ini terlihat dari stabilitas ini terlihat pada setiap rupiah yang diusahakan tahun 2013 mengalami menghasilkan laba netto 0,16 % peningkatan. sampai dengan 0,17% 7. Rate of Return On Tingkat investasi terjadi Kemampuan dari dana yang Investment (ROI) peningkatan pada tahun diinvestasikan dalam total aktiva 2011 sampai dengan tahun untuk menghasilkan laba netto 2013. yang dicapai kurang baik karena berfluktuasi, sebaiknya terjadi peningkatan yang signifikan.

Bila dilihat dari gambar teori yang dan shadaqah) dan mempunyai tujuan digunakan dalam melakukan anaslisis utnuk meningkatkan kesejahteraan masih menggunakan metode anggota dan masyarakat umumnya. Dan perhitungan yang biasa dipakai dalam pelaksanaan yang dilakukan dalam ilmu ekonomi konvensional, tetapi mengelola berdasarkan dengan cara- dalam pratik pelaksanaan pemutaran cara yang sesuai dalam al-Quran dan dana menggunakan ilmu ekonomi Hadis. syariah, hal ini tampak dalam laporan keuangan ada pos mudharabah, pos bagi hasil dan pos simpanan ZIS (zakat, infaq SIMPULAN Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 203

Kinerja keuangan yang terjadi Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Auditing pada pendapatan BMT Al-Ittihad Dalam Perspektif Islam. : Pekanbaru cukup stabil dalam hal Pustaka Quantum. efesiensi biaya disebabkan jika ______, 2001. Akuntansi Islam, Jakarta : pengeluaran (biaya) operasional Bumi Aksara. meningkat maka pendapatanpun ______, 1995. Auditing Perusahaan Kecil, meningkat dan sebaliknya jika Jakarta : Bumi Aksara. pengeluaran (biaya) operasional Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam menurun maka pendapatan pun Analisis Fiqih dan Keuangan, ed.2, menurun. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sisa hasil usaha selama empat Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan, tahun terakhir juga dapat dipertahankan Jakarta: Bumi Aksara. stabilitasnya seperti pada tahun 2011 Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen laba bersih yang diperoleh relatif kecil Keuangan. Jakarta: Kencana dari tahun 2012 tetapi dibarengi dengan Prenada Media Group. biaya kecil pula sehingga laba yang Syamsudin, Lukman. 1998. Manjemen dihasilkan juga relatif stabil. Stabilitas Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. sisa hasil usaha BMT Al-ittihat Raja Grafindo Persada. Pekanbaru terbukti setiap tahun Lulail, Jamal. 2009. Manajemen Bank meningkat, artinya pendapatan BMT Al- Syariah, Malang: UIN- Malang Ittihad Pekanbaru setiap tahun selalu Press. lebih besar dari pada pengeluaran. Mahmud M. Hanafi, Abdul Halim. 2000. Kinerja Keuangan BMT Al-Ittihad Analisis Laporan Keuangan, Pekanbaru dalam meningkatkan Yogyakarta: AMP-YKPN. penerimaannya yang bersumber dari Muhammad. 2000. Lembaga-Lembaga pendapatan jasa, pendapatan lain-lain Keuangan Umat Kontemporer, dan pendapatan administrasi dikurangi Yogyakarta : UII Press. dengan pengeluaran (biaya) operasional Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya, ed. 5, dengan menggunakan skala prioritas Yogyakarta : STIE YKPN. mana yang harus dilaksanakan dan Rahman, Afzalur. 1996. Doktrin Ekonomi mana yang tidak dengan tujuan untuk Islam, Yogyakarta : Dana Bhakti memperoleh laba yang maksimal juga Wakaf. terbukti stabil dalam perkembangannya. Riyanto, Bambang. 1977. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta : BPFE UGM. DAFTAR RUJUKAN Suhendi, Hendi. 2002. Fiqh Muamalah Achmad Ramzy Tadjoedin, dkk. 1992. Membahas Ekonomi Islam. Jakarta : Berbagai Aspek ekonomi Islam, Raja Grafindo Persada. Yogyakarta : P3EI FE UII dan Tiara S.R, Soemarso. 1994. Akuntansi Suatu Wacana. Pengantar, ed. 4, Jakarta : Rineka Departemen Agama RI. 1989 Al-Quran Cipta. Dan Terjemahan. Semarang : Toha Singarimbun, Masri. 1988. Metode Riset Putra. dan Survey, yogyakarta : PPSK Djazuli, H.A. dan Janwari, Yadi. 2002. UGM. Lembaga-Lembaga Perekonomian Singit Triandu, dkk. 2006. Bank dan Umat, Jakarta : Raja Grafindo Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Persada. Penerbit Salemba Empat. Syafi’i Antonio, 2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek. Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 205

Widodo, Hertanto. 2000. Panduan Indonesia,cet. l, Yogyakarta : Praktis Opersional Baitul Mal wat Kanisius,. Tamwil (BMT), : Mizan. Zakiyudi. Ais. 2013. Akuntansi Tingkat Widodo, Hg. Suseno Triyanto. 1990. Dasar, Jakarta : Mitra Wacana Indikator Ekonomi, Dasar Media. Perhitungan Ekononmi

Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No. 2, Oktober 2016 ISSN 1412-5382 206