STRATEGI PROMOSI TRADISIONAL REJO WALUYO DI PASAR PLAZA BANDAR JAYA LAMPUNG TENGAH

Oleh: Thabita Carolina

Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Tulang Bawang Lampung e-Mail: [email protected]

ABSTRAK

Warung jamu tradisional Rejo Wluyo merupakan warung jamu dengan konsep tradisional yang pertama kali ada di Pasar Plaza Bandar Jaya. Warung ini pada akhirnya mengilhami banyak masyarakat luas untuk membuat depot jamu seduh di Bandar Jaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi promosi yang digunakan oleh warung jamu tradisional dalam menarik minat konsumen sebagai pelanggan setia. Hal ini dilakukan untuk menghadapi persaingan yang cukup ketat dalam usaha jamu seduh di Bandar Jaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi dan studi pustaka.

Kata Kunci : strategi, strategi promosi, promosi, jamu tradisional Rejo Waluyo

140

I. PENDAHULUAN sejak turun temurun, melalui kegiatan seminar tentang jamu, secara Otodidak membaca buku- 1.1 Latar Belakang buku Literatur tentang manfaat jamu dan merupakan Negara kepulauan pengobatan. Akan tetapi harus disadari pula yang terletak di garis khatulistiwa membuat bahwa khasiat tumbuhan sebagai obat negara ini beriklim alam tropis. Hal ini tergantung kepada banyak faktor, baik dari menjadikan tanah Indonesia subur. Oleh karena senyawa kimia yang dikandungnya maupun itu sejak jaman nenek moyang dahulu keadaan penyakit penderitanya. Warung jamu masyarakat Indonesia banyak yang bercocok Rejo Waluyo memberikan 3 hal yang menarik tanam mulai dari menanam untuk kebutuhan minat konsumen menjadi setia, yaitu : hidup sehari-hari sampai membuat apotek hidup. 1. Anjuran Masyarakat Indonesia dalam situasi kondisi 2. Pantangan perekonomian yang kurang menguntunkan saat 3. Sugesti ini khususnya dibidang pemeliharaan kesehatan membuat kita kembali ke potensi alam nabati Strategi yang digunakan oleh Warung Jamu Indonesia. Dalam upaya menanggulangi Rejo Waluyo sudah efektif, yang dibuktikan berbagai penyakit dan gangguan kesehatan yang dengan semakin banyaknya jumlah konsumen ditimbulkan akibat gaya hidup, pola makan, dan jumlah pelanggan yang terus bertambah factor genetika, umur, kurang olahraga, stress, melalui Word Of Mouth (Dari Mulut ke Mulut) kegemukan dan lain sebagainya. yang dilakuin oleh konsumen maupun Potensi alam nabati ini kita kenal sejak pelanggan. jaman nenek moyang kita yaitu obat tradisional. Bahan dasar tanaman obat alami atau tradisional 1.2 Identifikasi Dan Masalah Pokok disekitar kita itu oleh masyarakat luas dikenal - Promosi yang dilakukan selama ini adalah dengan istilah jamu. Warung jamu yang ada di melalui perorangan dan Kelompok / Golongan. wilayah Bandar Jaya sangat beragam jenisnya 1.3 Tujuan Penelitian dan konsepnya. Ada jamu gendong yang sering - Untuk mengetahui mengapa masyarakat kita temui di perkampun, ada warung jamu menengah ke bawah cenderung mengandalkan modern yang memiliki segmentasi menengah pengobatan jamu herbal. ketas dengan fasilitas lengkap. Semntara warung jamu Rejo Waluyo merupakan warung jamu II. KERANGKA PEMIKIRAN tradisional dengan segmentasi menengah 2.1. Kerangka Pemikiran kebawah. Pengertian komunikasi ada tiga (Effendy, Warung Jamu Rejo Waluyo melakukan 1997:5), yaitu: Pertama, pengertian komunikasi pengobatan herbal melalui warisan orang tua

141

secara Etimologis atau asal katanya yang berasal Strategi adalah keseluruhan keputusan dari bahasa Latin Communication dan kata itu kondisional tentang tindakan yang akan dari kata Komunis yang berarti sama makna dijalankan guna mencapai tujuan yaitu sama mengenai suatu hal. Dalam bahasa (Arifin,1994:35). Sedikitnya dari dua sudut Inggris berasal dari kata Communication yang pandang (Perspektif), yaitu berdasarkan : diartikan sebagai memberitahu atau bertukar a) Apa yang ingin dilakukan pikiran tentang pengetahuan, informasi, atau b) Apa yang dilakukan pengalaman seseorang. Kedua, pengertian Menurut perspektif pertama, Strategi adalah komunikasi secara Terminologis adalah program luas untuk menetapkan serta mencapai komunikasi merupakan proses penyampaian misi – misinya. Sedangkan perspektif yang suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang kedua mengartikan strategi sebagai reaksi yang lain. Pengertian ini menjelaskan bahwa bersangkutan dengan lingkungan dan komunikasi ini melibatkan sejumlah orang berlangsung nya waktu. (Effendy, 1997:32). dengan seorang yang lain menyatakan dan orang Dalam penelitian ini, yang ingin dilakukan yang terlibat dalam komunikasi disebut Human warung jamu Rejo Waluyo dan apa yang Communication. dilakukan warung jamu Rejo Waluyo agar Ketiga, pengertian komunikasi secara konsumennya setia. Paradigmatis yaitu komunikasi yang b. Promosi berlangsung menurut suatu pola dan mempunyai Terdapat 5 jenis promosi yang biasa disebut tujuan tertentu dengan pola komunikasi sebagai bauran promosi, yaitu iklan, penjualan sebenarnya mempunyai tujuan yaitu tatap muka, promosi penjualan, hubungan memberitahu, menyampaikan pikiran dan masyarakat dan Publisitas, serta pemasaran perasaan, mengubah pendapat maupun sikap. langsung (Kotler.2002:267). Bentuk – bentuk 2.2. Hipotesis utama dari Komunikasi Pemasaran adalah Berdasarkan masalah pokok penjualan perorangan (Personal Selling), iklan pemasalahannya maka Hipotesis yang diajukan (Asvertising), promosi penjalan (Sales adalah : “ Apakah Strategi Promosi Warung Promotion). Jamu Tradisional Rejo Waluyo sudah Efektif Informasi promosi yang diberikan kepada dalam memperoleh pelanggan setia di Wilayah konsumen memiliki lima jenis dampak yang Bandar Jaya, Kabupaten Lampung Tengah. dapat diurutkan berdasarkan hirarki dampak 2.3. Konseptual yang dibutuhkan sebelum konsumen dapat atau a. Strategi ingin membeli sebuah produk. Dari sudut pandang manager pemasaran, dampak ini dapat

142

diperlakukan sebagai urutan tujuan atau tujuan Pengertian tentang Obat Tradisional adalah dari komunikasi pemasaran. tanaman alam Nabati dan rempah – rempah yang a) Konsumen harus memiliki kebutuhan ada di alam sekitar kita yang di ramu atau yang disadari akan suatu kategori diracik untuk pengobatan sakit penyakit tertentu produk atau bentuk produk dan menjaga kesehatan umat manusia. Petunjuk b) Konsumen harus sadar akan merek umum meramu dan menggunakan ramuan ada c) Konsumen harus memiliki merek positif beberapa hal yang harus di perhatikan sebagai d) Konsumen harus memiliki keinginan berikut : untuk membeli merek 1. Tata Nama e) Konsumen harus melakukan berbagai 2. Ruang Lingkup macam perilaku untuk membeli suatu 3. Berat dan Dosis merek tertentu. (Shimp,2003:65) 4. Jangka Waktu Komunikasi pemasaran dapat membantu 5. Peralatan mempertemukan penjual dan pembeli bersama – 6. Bahan Baku sama dalam suatu hubungan pertukaran, 7. Air juga dibutuhkan untuk ramuan yang menciptakan arus informasi antara pembeli dan tida direbus penjual yang membuat kegiatan pertukaran lebih 8. Kegunaan Efisien dan kemungkinan semua pihak untuk 9. Cara meramu mencapai persetujuan pertukaran yang 10.Aturan pakai ramuan harus ditepati dan dilakukan. disesuaikan tingkat unsur penggunaannya. c. Promosi Penjualan Promosi penjualan dapat digunakan untuk e. Obat Tradisional mendapatkan akibat jangka pendek seperti Berdasarkan pengalaman, Obat-Obatan mendramatisir tawaran produk dan mendorong Tradisional aman, bermanfaat serta dapat penjualan yang lentur. Promosi penjualan diterima oleh masyarakat. Hal ini terlihat dari berisikan bermacam-macam insentif, bersifat adanya kecenderungan waktu meningkatnya jangka pendek, yang didesain untuk penggunaan obat-obatan traisional dari waktu ke menstimulasi pembelian segera atau lebih waktu. Adapun beberapa faktor yang banyak produk oleh konsumen ataupun pembeli mendukung bertahannya penggunaan Obat bisnis (Simamora,2001:330). Promosi Tradisional, diantaranya sebagai berikut: menawarkan insentif untuk pembeli. 1) Mudah pembuatannya 2) Murah d. Pengertian Jamu Herbal 3) Tidak ada Efek Samping

143

f. Khasiat Dan Kegunaan Jamu Tetapi penulis tetap berharap Strategi Tradisional Komunikasi dalam Pemasaran Produk Jamu Tidak sedikit jenis penyakit yang Tradisional harus memperhatikan beberapa hal menjangkiti tubuh manusia, disebabkan karena berikut ini; kekurangan Vitamin. Karena itu agar badan 1. Kemasan tetap sehat, diharuskan menjaga makanan yang 2. Pemasaran mengandung cukup Mineral dan Vitamin. 3. Harga jual terjangkau tergantung Vitamin di bentuk didalam makanan, terutama daerah dan situasi setempat sayuran segar, dan juga buah – buahan. Berikut 4. Mutu ini beberapa macam Vitamin yang telah dikenal yaitu : III. METODE PENELITIAN 1. Vitamin A 3.1. Jenis Penelitian 2. Vitamin B kompleks Jenis penelitian yang dilakukan adalah 3. Vitamin B2 (Ribovlafin) penelitian Kwalitatif, yaitu penelitian yang 4. Vitamin C (Ascobir Acid) bersifat memaparkan situasi dan peristiwa, 5. Vitamin E datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya

atau sebagaimana adanya, dengan memaparkan g. Pemasaran obat/jamu tradisional cara kerja yang bersifat sistematis, terarah dana Adanya perkembangan atau meningkatnya dapat dipertanggung jawabkan. jumlah penggemar jamu disebabkan oleh cara 3.2. Lokasi Penelitian pemasarannya yang kian maju. Dulu hanya Lokasi penelitian di lakukan di Warung dijual oleh kaum wanita dengan cara Jamu Rejo Waluyo, yang beralamat di Pasar – menggendongnya dan berjalan dari gang ke Plaza Bandar Jaya. gang. Tetapi sekarang sudah menggunakan 3.3. Obyek Penelitian sepeda, gerobak dorong, sepeda motor, sehingga Obyek penelitian yang diambil oleh Penulis memungkinkan jangkauan pemasaran yang luas. (Peneliti) Warung Jamu Rejo Waluyo, Plaza Adapun macam-macam atau jenis Jamu Bandar Jaya – Kabupaten Lampung Tengah, Tradisional yang dipasarkan adalah; Propinsi Lampung. 1. Jamu Beras Kencur 3.4. Teknik Pengumpulan Data 2. Jamu Kunir Asam Untuk pengumpulan data yang diperlukan 3. Jamu Pahit penulis menggunakan atau menempuh cara 4. Jamu Cabe Puyang sebagai berikut : 5. Jamu Galian a. Untuk memperoleh data sekunder 6. Jamu Bandrek

144

b. Untuk mendapatkan data Primer d. Menarik Kesimpulan 3.5. Data Dan Sumber Data Gambar 3.1 PROSES SIKLUS INTERAKTIF Data yang di butuhkan adalah data tentang

Strategi Komunikasi Produk Jamu Tradisional Pengumpulan Data Penyajian Data Penyajian Data Rejo Waluyo dalam menarik minat konsumen sebagai pelanggan yang setia. Para Responden di Kesimpulan Reduksi minta menjawab sesuai pendapat mereka atas Verifikasi Data pertanyaan – pertanyaan yang telah di Kesimpulan persiapkan dalam Interview Guide tentang Verifikasi

Strategi Komunikasi Pemasaran Produk Jamu (Sumber : Huberman Dan Miles 1992 : 20) Rejo Waluyo Di Bandar Jaya dalam menarik minat konsumen sebagai pelanggan setia. Data 3.7. Uji Validassi yang dibutuhkan dalam penelitian di bagi dua Untuk mendapatkan data yang memenuhi bagian : Kredibilitas dapat dilakukan kegiatan sebagai a. Data primer berikut : b. Data sekunder a. Keterlibatan peneliti secara cukup 3.6. Tehnik Analisis Data (Prolonged Engagement) di lokasi Analisis data adalah proses penyederhanaan penelitian dalam berinteraksi dengan data dalam bentuk yang sudah dibaca. Analisis subjek peneliti. data yang akan dipergunakan dalam penelitian b. Ketelitian dalam pelaksanaan Observasi ini adalah analisis data Kwalitatif, yaitu data (Presistent Observation) secara yang diperoleh langsung melalui Wawancara, Partisipatif. Observasi, dan Studi Pustaka, data yang c. Triangulasi (Triangulations) diperoleh kemudian dianalisis dengan data atau obyek yang di teliti dan menginterprestasikan GAMBAR 3.2 SKEMA SUMBER DATA berdasarkan kerangka teori yang ada untuk memperoleh kesimpulan. Analisis yang Observasi dilakukan mengacu pada Strategi Komunikasi AktivitasSumber / 1 Pemasaran dengan menjalankan Proses Kegiatan Data Wawancara Sumber 2 Komunikasi dalam membangun loyalitas atau kesetiaan konsumen. Sumber 3 a. Pengumpulan Data Studi Dokumen b. Reduksi Data Pustaka Arsip

c. Penyajian Data (Sumber : Sutopo, 2002 : 80)

145

IV. HASIL PENELITIAN Pada tahun 1998 jamu gendong tradisional yang dikenal dengan jamu Mbah Waluyo, maka 4.1. Gambaran Umum Warung Jamu Rejo di daftarkan merk “Jamu Tradisional Rejo Waluyo Waluyo” Warung Jamu Rejo Waluyo bertujuan Warung Jamu Rejo Waluyo adalah salah menjawab kebutuhan di masyarakat akan satu warung jamu dengan nuansa dan konsep pentingnya jamu untuk kesehatan secara alami. tradisional yang dirancang sedemikan rupa, sehingga diminati berbagai kalangan (khususnya Melihat perkembangannya Warung Jamu menengah kebawah) dengan memberikan Tradisional Rejo Waluyo yang makin hari makin suasana kekurangan. meningkat dan makin banyak pengunjung, maka Agus Sumarwan selaku pemilik Warung Jamu Lokasi Warung Jamu Rejo Waluyo berada Rejo Waluyo semakin terpacu untuk di Blok D.4 No.6/7 Plaza Bandar Jaya meningkatkan mutu pelayanan sebagai Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi penghargaan terhadap para pelanggan yang Lampung. Buka setiap hari dari pukul 08.00 datang. Lebih dari pada pelayanan yang ramah WIB sampai dengan pukul 14.30 WIB. Adapun dan nyaman, pengunjung mendapatkan omset rata – rata Warung Jamu Tradisional Rejo kesanyang positif sehingga keluhan atau sakit Waluyo berkisar Rp.1.000.000 – Rp.1.500.000,- penyakit yang diderita berangsur membaik dan per hari. Sasarannya adalah para perajin jamu sembuh. gendong, tabib, pengobatan alternatif, pengingat jamu herbal, Bahkan untuk konsumsi sendiri 4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan Warung Jamu dalam rumah tangga. Rejo Waluyo 4.1.2.1. Visi Warung Jamu Rejo Waluyo a. Menjadi ruang publik dengan unit 4.1.1. Sejarah dan Perkembangan Warung Jamu Tradisional Rejo Waluyo usahanya tentang jamu tradisional, sehingga menjadi pilihan pertama bagi Menurut cerita orang tua yang bernama pelanggan penggiat dan penikmat jamu Bapak Rejo Utomo dan Ibu Sanikem pada tahun tradisional. 1968 mulai merintis jamu tradisional Jawa asli. b. Menjadi ruang publik sebagai tempat Berdasarkan Ilmu Otodidak dan kebiasaan orang informasi dan berdialog tentang rujukan tua pada waktu itu mewarisi manfaat tanaman jamu tradisional. obat sekitar rumah kita yang kemudian c. Menjadi industri rumah tangga dan menjawab kebutuhan di masyarakat perlunya menyuplai bahan baku jamu herbal yang pengobatan tradisional dengan rintisan jamu berkwalitas. gendong. 4.1.2.2. Misi Warung Jamu Rejo Waluyo

146

a. Menyediakan macam – macam Jamu g. Karyawan Pemasaran Herbal (Basah, Simplesia, Akar, Kayu, 4.1.5. Konsep Manajemen Warung Jamu Daun, Kulit, Buah, Biji) Rejo Waluyo b. Menciptakan ruang publik yang Konsep Manajemen Warung Jamu Rejo Familiar dan bersahabat sekaligus Waluyo terdiri dari beberapa bagian sesuai menyediakan Sarana dan Prasarana dengan tugas dan bidangnya yang masing – informasi dalam berkomunikasi. masing bertanggung jawab terhadap asisten c. Menyediakan dan melayani permintaan umum yang merangkap personalia. atau pesanan dalam bentuk Instan, Konsep manajemen dan Struktur Usaha Bubuk, ramuan yang direbus, maupun Warung Jamu Rejo Waluyo diharapkan bisa koleksi Apotik Hidup. memudahkan dalam koordinasi dalam 4.1.3. Tujuan Warung Jamu Rejo Waluyo operasional sehingga bisa memotivasi dalam a. Melengkapi sajian jamu tradisional memajukan Warung Jamu Tradisional Rejo yang dipesan dan dikonsumsi Waluyo di Plaza Bandar Jaya Kabupaten pelanggan Lampung Tengah, Provinsi Lampung. b. Memberikan informasi yang akurat 4.1.6. Karyawan Warung Jamu Rejo tentang manfaat jamu tradisional untuk Waluyo kesehatan Karyawan Warung Jamu Rejo Waluyo c. Melengkapi fasilitas, sarana dan berjumlah 11 orang dengan klasifikasi bahwa : prasarana dengan teknologi tepat guna. 1. Bagian Manajemen : 3 orang d. Menjadi tujuan yang pertama dan utama 2. Karyawan Pemasaran : 3 orang untuk mengetahui manfaat jamu herbal 3. Karyawan Tidak Tepat : 5 orang sebagai suplemen.

4.1.4. Struktur Usaha Warung Jamu Rejo 4.1.7. Strategi promosi Warung Jamu Rejo Waluyo Waluyo – Plaza Bandar Jaya Secara garis besar Jabatan didalam Struktur Pelayanan yang baik adalah nilai inti jamu Usaha Warung Jamu Rejo Waluyo adalah Rejo Waluyo. Pelayanan yang bagus tercipta sebagai berikut : karena setiap orang melakukan hal yang tepat a. Pimpinan (OWNER) pada waktu yang tepat, dalam cara yang tepat, b. Asisten Umum untuk orang yang tepat dan dengan hasil yang c. Kasir atau Keuangan terbaik. Sesungguhnya pelayanan yang baik d. Logistik (Gudang) adalah hasil dari setiap proses yang memenuhi e. Teknik Service persyaratan pelanggan, dan tercapainya f. Produksi kepuasan yang maksimal pada tingkat biaya

147

yang serendah mungkin. Ada 4 (Empat) langkah Produk – produk jamu tradisional yang di yang diyakini menjadi kekuatan di belakang jual oleh Warung Jamu Rejo Waluyo tidak strategi Warung Jamu Rejo Waluyo dalam hanya jamu seduh yang diminum saja, tetapi menghadapi persaingan dalam arti persaingan juga seperti : bisnis antara lain : 1. Ramuan Rempah Ratus untuk direbus – a. Merentangkan tujuan / target keluar minuman suplemen. batas – batas yang normal (Strerch The 2. Bubuk Tawar Empon – Empon. Goal) merupakan langkah nyata dalam 3. Bubuk Instan Empon – Empon ada 7 meraih kinerja pelayanan diatas rata – macam (Temu Lawak, Kunir, Jahe rata, dengan demikian selalu di persepsi Merah, Bandrex, Kencur, Temu Putih, yang terbaik oleh pelanggan. Kunir Putih). b. Menyederhanakan (Simplify) 4. Racikan Rempah Kayu secang untuk c. Menjadikan Kwalitas sebagai pekerjaan mandi gatal – gatal. setiap orang (Quality is My Job) 5. Bahan baku jamu mentah. d. Memberikan penghargaan kepada 6. Distributor dari Supplier Jamu Air pemenang (Reward The Winners) Mancur, Sido Jodo, Sido Muncul, Warung Jamu Tradisional Rejo Waluyo Gujati, Nyonya Mener, Leo, Jago dan semaksimal mungkin memberikan fasilitas yang lain – lain. dirasa mencukupi kebutuhan konsumen fasilitas Menurut bagian pemasaran Warung Jamu yang ada saat ini adalah : Tradisional Rejo Waluyo, kegiatan komunikasi  Meja panjang dengan kapasitas 6 orang pemasaran dilakukan untuk memberikan tiap kursinya sambil menunggu antri informasi dan meningkatkan promosi tentang giliran minum jamu seduhan. produk yang dihasilkan. Strategi komunikasi  Meja panjang ada 2 dan kursi ada 12 pemasaran warung jamu Tradisional Rejo buah. Waluyo dilakukan secara bertahap dengan  Ada ruang tunggu yang dilengkapi melihat situasi dan kondisi pasar kemudian Televisi 21 inc. disesuaikan dengan kemampuan yang ada.  Ada kipas angin. Warung Jamu Rejo Waluyo tidak hanya  Papan informasi yang digunakan untuk melayani permintaan jamu saja tetapi juga memasang publikasi acara yang suasana yang hangat, tempat informasi tentang berkaitan dengan Event Jamu jamu herbal, tempat bertemu banyak orang, dan Tradisional. tempat untuk melepas penat. Pelanggan Warung  Brosur dan buku – buku tentang jamu Jamu tradisional Rejo Waluyo dari berbagai herbal. kalangan antara lain : Para Remaja dan ibu – ibu

148

yang mengalami gangguan kewanitaan, ibu komunikasi lainnya seperti : Banner, Sticker, bersalin, ibu menyusui, para petani, para buruh Kalender, Kaos. kasar, dan pekerja berat. Mereka semua Proses komunikasi berupa penyampaian membutuhkan jamu untuk suplemen yang pesan maupun pengiriman kembali respon akan berkasiat untuk memulihkan tenaga dan menjaga memerlukan dua kegiata, yaitu : stamina tetap sehat beberapa respounden yang diwawancarai penulis salah satunya Ibu Paini 1. Encoding yaitu merubah gagasan seorang ibu yang berprofesi menjual sayuran di menjadi pesan agar menjadi Feed Back pasar Bandar Jaya, kemudian Mbak Betty yang dan pihak Warung Jamu Rejo Waluyo tinggal di Bumi Kencana, juga Mbak Suminah menerima pesan dari konsumen. penjual chiki di pasar Bandar Jaya, mereka 2. Decoding untuk kemudian di Encoding adalah pelanggan Jamu Rejo Waluyo sampai lagi dan seterusnya. sekarang. 4.2.2. Strategi Komunikasi Pemasaran Warung Jamu Rejo Waluyo 4.2. Pembahasan Pada tahap perencanaan Warung Jamu Rejo 4.2.1. Proses Komunikasi Pemasaran Waluyo, awalnya mensegmentasikan warungnya Ada Tiga unsur pokok struktur proses untuk para perantau dari pulau jawa. Tetapi yang komunikasi pemasaran yaitu : Pelaku terjadi tidak hanya suku jawa saja yang datang Komunikasi, Matrial Komunikasi, dan Proses sebagai konsumen, melainkan berbagai latar Komunikasi. Di Warung Jamu Rejo Waluyo belakang suku yang sebelumnya sangat asing yang berperan sebagai pelaku komunikasi adalah dengan jamu ternyata mau menikmati dan Warung Jamu Rejo Waluyo sebagai menjadi pelanggan pada Warung Jamu Rejo komunikatornya dan konsumen sebagai Waluyo. Perencanaan yang sudah dilakukan komunikasinya. Matrial komunikasi yang ada Warung Jamu Rejo Waluyo hanya merupakan dalam proses komunikasi antara warung jamu perencanaan awal dalam sebuah strategi dan konsumen adalah gagasan yang berupa komunikasi. program pemasaran yang disusun oleh 4.2.3. Implementasi manajemen kemudian diolah untuk menghasilkan Autput merupakan Strategi Konsumen atau pelanggan yang datang ke komunikasi pemasaran media yang digunakan Warung Jamu Rejo Waluyo adalah : untuk menyampaikan strategi komunikasi - Orang perantau yang menyukai Jamu pemasarannya adalah para karyawan Warung Tradisional. Jamu Rejo Waluyo dan media pendukung

149

- Karna mempunyai keluhan sakit Warung Jamu Rejo Waluyo tidak penyakitnya sehingga ingin mencoba melakukan Evaluasi melalui Kuisioner pengobatan secara tradisional. dikarenakan hal tersebut dirasa oleh Om Maman - Orang – orang yang berasal dari latar masih belum perlu dilakukan karena mayoritas belakang yang sudah menjadi pelanggan pengunjung bisa langsung menyampaikan tetap Warung Jamu Rejo Waluyo. keluhannya kepada Pelayan (Karyawan) yang Penerapan posisioning agar sampai pada nantinya akan menjadi bahan masukan untuk tingkatan Mindshare dan Headshare konsumen manajemen Warung Jamu Rejo Waluyo. dilakukan dengan cara tetap menjaga cita rasa V. PENUTUP yang khas Jamu Rejo Waluyo. Unsur Emosional 5.1. Kesimpulan bisa di dapatkan ketika pelanggan mendapatkan 1. Warung Jamu Rejo Waluyo adalah Surprise dan hal tersebut merupakan fase ketiga warung jamu dengan konsep tradisional. tahapan loyalitas konsumen yaitu : Fase 2. Konsep tradisional yang disuguhkan Spiritual yang akhirnya konsumen Warung Jamu Rejo Waluyo kepada merekomendasikan Produk (Evangelist) bukan konsumennya meliputi beberapa macam berarti pelanggan tersebut akan loyal. produk antara lain : Bedak untuk

4.2.4. Loyalitas Konsumen Luluran, Jamu Rempah Kayu, Secang untuk mandi, Jamu Rempah Ratus untuk Tahapan kepuasan pelanggan dibagi beberapa macam penyakit dan masih menjadi tiga fase yaitu : Rasional, Emosional, banyak lagi produk andalan yang lain. dan Spiritual. Fase rasional memiliki unsur dasar 3. Dalam menjalankan Program kepuasan pelanggan, fase emosional indikasinya Komunikasi Pemasarannya, Warung adalah repitisi pembelian, dan fase spiritual Jamu Rejo Waluyo selaku berpegang terjadi ketika konsumen merekomendasikan teguh kepada Visi dan Misi Warung produk yang digunakan kepada orang lain. Jamu Rejo Waluyo sebagai ruang publik Pelanggan yang diwawancarai oleh penulis yang salah satu tujuannya adalah mengatakan selalu puas ketika datang ke sebagai pilihan pertama tentang jamu, Warung Jamu Rejo Waluyo. Harapan dan tujuan tempat informasi, tempat bersosialisasi, mereka ketika hendak datang ke Warung Jamu sekaligus tempat rujukan tentang Jamu Rejo Waluyo selalu terpenuhi meskipun harus Herbal. antri menunggu giliran. 4. Positioning Statenent dalam Slogan dan Moto Warung Jamu Rejo Waluyo cukup 4.2.5. Evaluasi Menarik, Unik, dan Pas dengan segmen Warung Jamu Rejo Waluyo, serta cukup

150

sebagai diferensiasi Warung Jamu Rejo saji, sampai dengan kemasan yang bisa Waluyo dengan depot jamu lainnya. di bawa pulang. Ke unikan yang lain 5. Strategi pengeluaran promosi yang di adalah : Pemberian Surprise kepada lakukan Warung Jamu Rejo Waluyo pelanggan Warung Jamu Rejo Waluyo tergantung pada Situassi Pasar, yang dilakukan secara Spontan oleh Segmentasi, Karakteristik Konsumen, Kasir. dan kebijakan anggaran promosi. 5.2. Saran 6. Strategi Komunikasi Pemasaran yang 1. Mempertahankan Konsep Tradisional dilakukan Warung Jamu Rejo Waluyo Warung Jamu Rejo Waluyo dengan mayoritas, merupakan hasil dari mempertahankan seting tempat, tempat komunikasi yang terjadi antara duduk yang nyaman, harga produk konsumen dengan pihak Warung Jamu terjangkau, pelayanan yang akrab. Rejo Waluyo, yang kemudian di 2. Menambah ruang konsumen sebagai teruskan kepada pembuat kebijakan langkah meminimalisir kekecewaan untuk direspon dan ditindak lanjuti konsumen ketika ingin Meminum Jamu Warung Jamu Rejo Waluyo Rejo Waluyo tetapi kehabisan tempat menggunakan kasir dan karyawan dengan menambah meja, kursi atau pemasaran sebagai kepanjangan tangan ruang duduk di Warung Jamu Rejo dari pihak manajemen dalam melakukan Waluyo. sosialisasi program atau event yang akan 3. Penerapan Experiental Marketing secara diadakan oleh Warung Jamu Rejo tepat dan meyeluruh dalam Strategi Waluyo. Komunikasi Pemasaran Warung Jamu 7. Dalam melakukan Strategi Komunikasi Rejo Waluyo dengan cara memberikan Pemasaran, selain dari pada melalui para aroma khas di sekitar Warung Jamu pelanggan (dari mulut ke mulut) media Rejo Waluyo, meja atau ruang pendukung lain yang digunakan Warung konsumen terlihat bersih, suasana ceria Jamu Rejo Waluyo adalah : Iklan, pelayanannya, komunikasi yang baik Poster, Banner, Sticker, Kalender. antara pelanggan dan karyawan, 8. Cara unik untuk mendekati pelanggan pelayanan yang tepat dan tanggap. dan konsumen adalah dengan 4. Menggunakan media promosi yang mempersilakan konsumen Warung Jamu lebih bervariasi untuk meningkatkan Rejo Waluyo. Untuk melihat cara perhatian publik dan memperkuat produksi langsung jamu ala Rejo Posisioning yang kuat diantara Waluyo, hingga peracikan jamu siap Kompetitor Warung Jamu Rejo Waluyo.

151

5. Dengan mengikuti Event Pameran, R. Broto Sudibyo,Bsc : Ramuan Tradisional kegiatan seminar tentang Jamu Herbal, Ala Eyang Broto, PT. Penebar Swadaya maka Kreatifitas akan berkembang ( 2006). untuk kemajuan Warung Jamu Rejo Mulyana, Deddy : Ilmu Komunikasi Suatu Waluyo, tanpa menghilangkan ciri Pengantar, Remaja Rosdakarya Khas Tradisional. (Bandung 2005). Tjiptono, Fandy : Strategi Komunikasi DAFTAR PUSTAKA Pemasaran, Andi Offset ( 1997). Tony Greener : Kiat Sukses Public Relations, Rakhmat, Jalaluddin : Metode Penelitian Radar Jaya Offset (Jakarta 1993). Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya Dr. Setiawan Dalimartha : Atlas Tumbuhan (Bandung 2005). Obat Indonesia, Trubus Agriwidya (Jakarta 1999).

152