JAPANOLOGY, VOL. 2, NO. 1, SEPTEMBER 2013 – FEBRUARI 2014 : 78 - 87

KECENDERUNGAN PENGGUNAAN RAGAM BAHASA DALAM SEGMEN FREETALK ACARA “ NO GAKI NO TSUKAI YA ARAHENDE!!”

Yudiah Dwi Rohmawati Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Dharmawangsa Dalam Selatan Surabaya 60286 E-mail : [email protected]

Abstrak

Perbedaan ragam bahasa dipengaruhi oleh pengguna dan tujuan penggunaannya. Penggunaan suatu ragam bahasa dengan tujuan yang berbeda akan menimbulkan efek yang berbeda-beda pula, misalnya pada suatu acara humor seperti “Downtown no Gaki no Tsukai ya Arahende!!” atau yang biasa disingkat dengan “Gaki no Tsukai”. Gaki no tsukai merupakan salah satu acara variety show dengan masa tayang yang cukup lama di Jepang, yaitu sejak tahun 1989 hingga sekarang. Dalam acara tersebut terdapat berbagai segmen yang ditayangkan secara bergantian di setiap episode, salah satunya adalah segmen freetalk manzai yang ditayangkan sejak 1989 hingga tahun 2009. Selama 20 tahun masa tayang tersebut, terdapat berbagai perubahan pada ragam bahasa yang digunakan. Perbedaan-perbedaan tersebut dipengaruhi oleh pengguna bahasa, karena tujuan penggunaannya tetap sama. Dengan melihat perbedaan-perbedaan tersebut, dapat diketahui bagaimana kecenderungan penggunaan ragam bahasa dan fungsinya di setiap episode.

Kata kunci : Kecenderungan ragam bahasa, humor, downtown, gaki no tsukai

Abstract

Variety of language differs due to its users and purpose. Variety of language usage with different purposes will bear different effects as well, such as on humor TV program like "Downtown no Gaki no Tsukai ya Arahende!!" Or commonly abbreviated as "Gaki no Tsukai". Gaki no Tsukai is one of the longest aired period variety show in Japan, since 1989 until now. In this variety show there are some segment that had been aired in different episodes, one of those is free talk segment which was aired since 1989 until 2009. During the 20 years, there are some changes or differences of variety of language that they used. The differences are influenced by language users, because the purpose of language usage remains the same. By noticing those differences, the tendency of the variety of language that used in each of episode can be known. Key words : tendency of variety of language, humor, downtown, gaki no tsukai

1. Pendahuluan meski terdapat bahasa Jepang standar yang Keragaman bahasa merupakan salah satu dipahami oleh seluruh masyarakat, bagian penting dalam komunikasi. Untuk keragaman juga terjadi pada situasi-situasi dapat menyampaikan maksud yang dan untuk tujuan-tujuan tertentu. Misalnya diinginkan dengan baik, diperlukan pengunaan ragam bahasa pada acara humor. pemahaman terhadap berbagai penggunaan Pada sebuah acara humor, tujuan ragam bahasa. Dalam bahasa Jepang, penggunaan ragam bahasa adalah untuk

78

JAPANOLOGY, VOL. 2, NO. 1, SEPTEMBER 2013 – FEBRUARI 2014 : 78 - 87

menghibur dan membuat seseorang tertawa. Selain itu menurut Nakamura, terdapat Misalnya penggunaan ragam bahasa beberapa teknik ragam bahasa yang dapat bahasa humor pada acara “Downtown No digunakan dalam mengembangkan dan Gaki No Tsukai Ya Arahende!!” atau biasa menyampaikan suatu wacana humor. disingkat dengan “Gaki no Tsukai”. Acara Misalnya seperti penggunaan hiperbola, ini dipandu oleh duo manzai1 Downtown klimaks, epigram, frank, dan lain-lain. yang terdiri dari Matsumoto Hitoshi sebagai boke 2 dan Hamada Masatoshi 2. Metode Penelitian sebagai tsukkomi3. Pada penulisan jurnal berjudul “Analisis “Gaki No Tsukai” merupakan salah satu Kecenderungan Penggunaan Ragam variety show dengan masa tayang terlama, Bahasa dalam Segmen Freetalk Manzai yaitu sejak 1989 hingga sekarang. Dalam Acara “Downtown No Gaki No Tsukai Ya acara tersebut, terdapat segmen freetalk Arahende!!” ini, penulis menggunakan yang ditayangkan sejak episode pertama metode kepustakaan dan analisis data. dan berhenti pada tahun 2009. Dalam Pengumpulan data-data dan informasi segmen freetalk yang sudah ada selama bersumber dari buku, artikel berita maupun kurang lebih 20 tahun sejak episode internet yang diperlukan dan berkaitan pertama tentu terdapat perubahan maupun dengan topik pembahasan makalah ini. perkembangan dalam ragam bahasa yang Setelah data-data yang diperlukan digunakan. Oleh karena itu pada artikel terkumpul, penulis menganalisis data-data ilmiah ini, penulis akan menganalisis tersebut menggunakan metode agih dan tentang bagaimana kecenderungannya pada padan. Metode agih adalah menganalisis periode awal dan akhir penayangan segmen data dari segi kebahasaannya, sedangkan freetalk berkonsep manzai. Untuk itu metode padan adalah memadankan data penulis akan menggunakan teori ragam dengan aspek di luar kebahasaannya. bahasa Halliday yang menggolongkan ragam bahasa berdasarkan pemakai 3. Hasil dan Pembahasan (dialek) dan pemakaiannya (register). Penggunaan ragam bahasa oleh seorang 1 Manzai merupakan seni pertunjukan yang pemakai bahasa selalu mengalami dilakukan oleh dua orang yang saling melontarkan perubahan seiring berjalannya waktu. Usia dialog-dialog lucu (Allan dkk, 1993:921). dan tingkat kedewasaan seseorang turut

2 mempengaruhi pemilihan bahasan yang Boke yang secara harfiah berarti pikun atau bodoh, digunakan. Dalam penulisan artikel ilmiah dalam manzai dapat diartikan sebagai orang yang mengatakan hal-hal bodoh dan konyol (Izuru , ini, penulisan menggunakan episode 1998:2452) pertama dan terakhir penayangan segmen freetalk, yaitu episode satu dan 983, 3 Tsukkomi yang berarti ikut campur, dalam manzai sebagai sumber data. Di dalam kedua adalah orang yang mencampuri atau membantah episode yang berjarak 20 tahun masa hal-hal bodoh yang dikatakan oleh boke (Izuru, tayang ini terdapat beberapa perubahan 1998:1787) pada ragam bahasa yang digunakan oleh 79

JAPANOLOGY, VOL. 2, NO. 1, SEPTEMBER 2013 – FEBRUARI 2014 : 78 - 87

kedua anggota duo Downtown. Perubahan- ekstrim. Penggunaan frank yang ditemukan perubahan tersebut lebih didasari karena dalam episode pertama ini semuanya perubahan individu setiap anggota dilakukan oleh Hamada. Hampir semua Downtown, karena dari segi pemakaiannya, frank yang digunakan oleh Hamada baik medan, pelibat maupun sarana yang dikarenakan emosi untuk menanggapi digunakan masih sama. berbagai pernyataan Matsumoto yang tidak masuk akal dan seenaknya sendiri. Perasaan emosi tersebut disampaikan Ragam bahasa yang sering digunakan. melalui kata-kata yang kasar dan keras Penggunaan ragam bahasa dipengaruhi disertai nada tinggi. Misalnya pada oleh tema freetalk yang dilakukan oleh duo percakapan di bawah ini: Downtown. Pada episode pertama, Downtown melakukan freetalk tentang tiga Matsumoto:「太郎君が花屋さんに花を tema yaitu kehidupan di Yoshimoto 買いにいきました. さて、 Kougyou, dokter, dan acara kuis. Ketiga なんでしょ う? tema tersebut disampaikan secara terus カッチカッチカッチ。」 menerus dan berurutan dari awal hingga Matsumoto : “Tarou pergi membeli akhir. Untuk dapat menampilkan tiga tema bunga di toko bunga. yang berbeda, diperlukan pengolahan atau Lalu apa? pengembangan bahasa dan penyampaian Tik tok tik tok tik tok.” Hamada :カッチカッチやあれへんや yang baik agar dapat menarik perhatian ろ。このクイズ番組なんや dan tidak membuat penonton bosan. ん、「花屋さんに花 を買い に行きました。さて、なん Pada episode pertama terdapat 329 dialog でしょう?」 yang digunakan untuk menyampaikan tiga ってなんやねん。 tema yang berbeda. Akan tetapi, meskipun 「花屋さんに花を買いにい jumlah dialog dan ragam bahasa yang きました。さてなんでしょ digunakan cukup banyak, hanya ditemukan う、ガッチカッチ」なめて 90 penggunaan ragam atau teknik んのか。「花屋さんに花を berbahasa yang berhasil membuat 買いに行きました、さてな penonton tertawa. Sementara sisa ん…」 penggunaan ragam bahasa lain hanya Hamada : Jangan tik tok tik tok! Apa- apaan acara kuis ini, digunakan sebagai pelengkap untuk apanya yang “Pergi mengarahkan alur dan memperlancar membeli bunga di toko pembicaraan. Di antara 90 penggunaan bunga. Lalu apa?” yang menghasilkan tawa tersebut, terdapat “Pergi ke toko bunga beberapa teknik yang digunakan pada satu untuk membeli bunga. Lalu apa? Tik tok tik tok”, dialog yang sama dan ada pula yang apa kau mau digunakan pada dialog-dialog yang mempermainkanku? “Pergi berbeda. Pada episode ini, teknik ragam ke toko bunga untuk bahasa yang paling banyak digunakan membeli bunga, lalu…” adalah frank. Frank merupakan cara Matsumoto:ストンピング… berbicara yang terang-terangan, berani dan Matsumoto : Menghentakkan kaki…

80

JAPANOLOGY, VOL. 2, NO. 1, SEPTEMBER 2013 – FEBRUARI 2014 : 78 - 87

Hamada:「きけや! 」 Pada episode 983 ini, selain duo Downtown Hamada : “ Dengarkan aku!” terdapat juga penampilan freetalk khusus Matsumoto:{ストンピングク イズ dari duo Licence dan serta の時間です。 komedian Housei Yamasaki secara Matsumoto:“Saatnya kuis menghentakkan kaki.” bergantian sebelum penampilan mereka. Hamada :「何やその?ストンピ Dalam episode ini, tema besar yang ングクイズ言うのわ。 digunakan hanya satu, yaitu nama anak 解決せえや!」 Matsumoto yang baru lahir. Dalam freetalk Hamada : "Apa-apaan itu? Apa selama 16 menit dengan 265 dialog yang maksudmu dilakukan pada episode ini terdapat satu mengatakan kuis tema besar, yaitu mengenai nama anak menghentakkan kaki. Selesaikanlah!” Matsumoto yang belum diberitahukan pada publik. Tema tersebut dimulai ketika (Episode satu, 00:10:36-00:11:08) Hamada memberikan pertanyaan berikut kepada Matsumoto: Pada percakapan tersebut terdapat tiga kata yang menunjukkan emosi dan disertai Hamada:「名前はなんや? dengan nada bicara yang meninggi, yaitu 名前はなににしたんや?名前 「なめてんのか」「きけや!」dan「解 は?ああ?こら! 」 決せえや 」 Hamada : “ Namanya siapa? ! . Ketiga kata tersebut Kau menamainya siapa? Namanya? diucapkan karena Hamada merasa kesal Hah? Hei!” dengan Matsumoto yang seenaknya memberikan pertanyaan yang tidak bisa (Episode 983, 00:09:01-00:09:07) dijawab dan tidak mau bertanggung jawab dengan mencoba mengalihkan Meskipun pertanyaan ini sudah diucapkan pembicaraan. oleh Hamada sejak awal, Matsumoto selalu Selain itu, banyak juga digunakan mengulur-ulur waktu untuk epanalepsis, hiihou, ekspletif, dan memberitahukan informasi yang hiperbola. Epanalepsis banyak digunakan diinginkan karena tidak menyukai untuk menekankan maksud yang ingin pembicaraan itu dan baru mengatakannya disampaikan. Hiihou yang berarti secara begitu mendekati bagian akhir. Dengan ini tiba-tiba mengubah arah pembicaraan yang dapat dikatakan bahwa pengurutan yang disampaikan digunakan untuk mengalihkan digunakan dalam penyampaian isi freetalk topik pembicaraan dan ekspletif untuk pada keseluruhan episode ini menggunakan mengungkapkan pernyataan tambahan teknik jouhoutaiki (情報待機). Akan tetapi yang sebenarnya tidak berguna dan tidak di dalam keseluruhan penggunaan teknik masuk akal. Selain itu terdapat juga jouhoutaiki tersebut, terdapat berbagai penggunaan hiperbola yang sering penggunaan berbagai teknik digunakan oleh Matsumoto, terutama untuk pengembangan maupun penyampaian lain menerangkan sesuatu yang di luar bidang yang berhasil membuat penonton tertawa. atau kemampuannya. Teknik-teknik tersebut diperlukan berkaitan dengan bagaimana Matsumoto berusaha mengulur-ulur waktu untuk 81

JAPANOLOGY, VOL. 2, NO. 1, SEPTEMBER 2013 – FEBRUARI 2014 : 78 - 87

memberitahukan nama anaknya, baik banyak dilakukan oleh Matsumoto untuk dengan menunda informasi (未決) maupun menyembunyikan kenyataan dengan menyesatkan Hamada dan penonton (誤解 mengatakan kebohongan atau pernyataan 誘導) dari informasi yang ingin diketahui. yang tidak jujur. Selain epanalepsis dan Diantara teknik-teknik tersebut teknik yang antilogi, pada episode ini juga banyak paling banyak digunakan adalah penggunaan frank. Akan tetapi, bebeda epanalepsis. dengan episode satu di mana frank selalu digunakan oleh Hamada, pada episode ini Epanalepsis adalah pengulangan kata-kata frank juga digunakan oleh Matsumoto atau frasa tertentu yang ingin ditekankan karena merasa terdesak. Hal ini secara konstan. Pengulangan ini, sama dikarenakan yang menjadi objek seperti pada episode pertama, banyak pembicaraan adalah Matsumoto sendiri. digunakan untuk saling memaksakan gagasan kepada satu sama lain. Selain itu, Pencitraan Dalam Ragam Bahasa yang Matsumoto juga sering menggunakan digunakan. Bahasa mencerminkan epanalepsis untuk menekankan perilaku. Hal inilah yang terlihat pada ketidaksukaannya terhadap sesuatu, penggunaan-penggunaan ragam bahasa misalnya pengulangan salah satu kalimat yang dilakukan oleh Matsumoto dan dalam dialog berikut ini: Hamada. Pada episode pertama dan 983, peran boke dan tsukkomi yang dilakukan Matsumoto : 「 まあ、二文字ですよ。 」 oleh duo Downtown tetap menunjukkan Matsumoto : “ Yaah, dua karakter” boke sebagai orang yang bodoh dan Penonton : 「へー」 tsukkomi sebagai orang yang keras. Hanya Penonton : “ Hee!!” “ saja, image yang ditimbulkan dari Matsumoto : 「 だ か ら 、 「へ penggunaan ragam bahasa oleh boke dan ー 」 っ て 言 う な ー ! tsukkomi pada kedua episode ini berbeda. ろう人形にしてや ろーか」 Matsumoto:Karena itu, jangan mengatakan “Heeh??” Apa mau Boke. Karakter boke yang diperankan oleh kujadikan patung lilin? Matsumoto adalah boke yang konyol, seenaknya sendiri dan tidak bertanggung (Episode 983, 00:21:13-00:21:28) jawab. Pada episode pertama maupun Kalimat 「へーって言うな!」tersebut episode 983, image ini tidak terlalu banyak diucapkan beberapa kali oleh Matsumoto berubah. Yang berubah adalah bagaimana pada beberapa dialog. Hal ini dikarenakan dia mencitrakan dirinya seperti itu dengan penonton terus mengatakan “Heeh??” penggunaan teknik-teknik berbahasa yang setiap kali mendengar informasi-informasi dilakukannya. baru tentang anak Matsumoto. Pengulangan tersebut dilakukan untuk Pada episode pertama Matsumoto menekankan bahwa ia benar-benar tidak menggunakan hiihou untuk menghindar menginginkan reaksi seperti itu. dan melarikan diri dari pernyataan- Selain epanalepsis, banyak juga pernyataan bodoh yang diucapkannya. penggunaan antilogi dan frank. Antilogi Selain itu, ia juga sering memberikan 82

JAPANOLOGY, VOL. 2, NO. 1, SEPTEMBER 2013 – FEBRUARI 2014 : 78 - 87

pernyataan-pernyataan bodoh dengan Matsumoto:「二人目できたら、もう、黙っ menggunakan ekspletif dan hiperbola. ときますからね。で、もう、 Dengan menggunakan ekspletif, もう、お祝いとかも、もう、 Matsumoto selalu memberikan penjelasan- 申し訳ないんですよ。」 penjelasan tidak berguna ke pada Hamada. Matsumoto : “Kalau ada yang kedua, sudah, Sedangkan dengan menggunakan hiperbola aku akan diam saja. Lalu, sudah, sudah, misalnya perayaan pun, ia selalu memberikan pernyataan- sudah… maaf.” pernyataan bodoh, berlebihan dan tidak Hamada :「じゃ、俺だけに言 masuk akal, misalnya pada dialog berikut うて。」 ini: Hamada : “Kalau begitu, katakan hanya padaku saja.” Matsumoto:「これです。これが、 Matsumoto:「お前でも、お祝いくれ あのう、気象衛星から てへんのちゃうかったっ ひまわりか らみたま け。」 さお君の…」 Matsumoto :“Kau pun, bukanya tidak Matsumoto : “ Yang ini. Ini… ehmm… memberikan hadiah ucapan penyakit Masao dilihat selamat.” dari satelit cuaca di Hamada :「デラックスんとき sekitar matahari…” やったやろうが (Episode satu, 00:06:26-00:06:30) よ。」 Hamada : “ Bukannya sudah saat DX Dialog di atas merupakan salah satu dialog (Downtown DX)?” dalam freetalk mengenai dokter pada (Episode 983, 00:23:13-00:23:29) episode pertama. Pada dialog tersebut,

Matsumoto yang berperan sebagai dokter Pada percakapan di atas Matsumoto menjelaskan bahwa foto ronsen penyakit menyatakan bahwa Hamada tidak anak Hamada diambil dari satelit cuaca di memberikan hadiah selamat atas kelahiran sekitar matahari. Hal itu dapat dipahami anaknya. Pernyataan ini menimbulkan tawa karena Matsumoto tidak memiliki dari penonton karena terdengar tidak pengetahuan tentang dunia kedokteran, masuk akal. Karena sebagai pasangan duo akan tetapi menggunakan satelit cuaca selama 27 tahun, Hamada tidak mungkin terlalu tidak masuk akal dan jelas-jelas tidak memberikan apa-apa saat anaknya memperlihatkan kebodohannya. lahir. Terlebih lagi Matsumoto mengatakan

hal tersebut langsung dihadapan Hamada Pada episode 983, Sama seperti pada yang terkesan merendahkannya karena episode sebelumnya, Matsumoto sebagai tidak memberikan apa-apa boke selalu mengatakan hal-hal bodoh dan Selain itu dia juga memperlihatkan sikap tidak masuk akal. Hanya saja pada episode tidak betanggung jawab dengan ini dia terus berusaha menunjukkan sisi menggunakan hiihou dan batos untuk buruknya dengan mengatakan hal-hal menghindari pertanyaan-pertanyaan negatif tentang dirinya menggunakan Hamada. Berbeda dengan episode pertama, antilogi. Salah satunya terdapat dalam di episode diperlihatkan bagaimana dialog berikut: 83

JAPANOLOGY, VOL. 2, NO. 1, SEPTEMBER 2013 – FEBRUARI 2014 : 78 - 87

akhirnya Matsumoto menyerah pada たれや、こら、なめとったら Hamada dan menunjukkan sesuatu yang いてまうぞ。なんとか言うた sejak awal berusaha ditutupi dengan れや。」 antilogi, dan dihindari dengan Hamada: “Bukannya sama saja! Meskipun menggunakan batos dan hiihou, yaitu nama saat musim panas pergi dua kali anaknya. atau tiga kali, kalau seperti itu mana aku tahu, hah!? Hei, di mana pun boleh kan. Berikan pertanyaan Tsukkomi. Karakter tsukkomi yang terlihat yang lebih mudah, apa kau mau jelas pada episode pertama lebih terlihat mempermainkanku? Katakana pemarah atau mudah emosi. Hal ini dapat sesuatu!” diketahui dari seringnya Hamada menggunakan frank karena pernyataan- (Episode satu, 00:12:21-00:12:48) pernyataan bodoh Matsumoto. Selain itu, dia juga sering membantah kata-kata Pada percakapan di atas, Hamada yang Matsumoto meskipun akhirnya dia sendiri kesal karena Matsumoto selalu yang kesal dan akhirnya menyerah, memberikan pertanyaan serupa dan tidak misalnya pada dialog berikut: bisa dijawab. Penggunaan frank terlihat pada kalimat terakhir yang diucapkan oleh Matsumoto:「太郎君がお風呂屋さんに行き Hamada dan diperkuat dengan intonasi ました。というのも、」 serta nada tinggi. Matsumot : “ Tarou pergi ke pemandian Akan tetapi, pada episode 983 Hamada umum.” lebih menunjukkan kekuasaannya selama Hamada : 「…うん」 pertunjukan dengan terus mendesak Hamada : “ … iya.” Matsumoto. Hal itu dilakukan dengan Matsumoto:「太郎君はお風呂が大好き。」 menyampaikan pertanyaan dan pernyataan Matsumoto : “Tarou sangat suka pemandian yang berturut-turut dan terus menerus umum. menggunakan epanalepsis dan akumulasi. Hamada :「うん。」 Salah satunya terlihat pada percakapan Hamada : “Iya.” berikut: Matsumoto :「うーん、そうですね。 場なんか一日に二回行くこ :「まだ外には連れて行かれへん とも あります。」 Hamada Matsumoto: “Ehmm… iya ya. Misalnya saat ねやろ。もう連れて行けん musim panas dalam sehari の? 」 pergi dua kali.” Hamada : “ Belum diajak pergi ke luar kan. Hamada :「ほいほい い。」 Sudah diajak pergi?” Hamada : “ Ya ya ya.” Matsumoto:「もう、外に連れて行けるんじ Matsumoto:「さてどうでしょう? 」 ゃないんですか。」 Matsumoto : “Jadi bagaimana?” Matsumoto : “ Sudah, bukannya memang Hamada :「一緒やないか! 夏場二回 diajak pergi ke luar kan?” 行こうが三回行こうが、俺の Hamada:「あっ、えっ、連れて行った したことかこ らあ、ほんだら、 ん? ああ、なあ、ベービーカ ああ? ほら、どこでもええん ー乗せて行ったん?」 やん。分かりやすく問題出し 84

JAPANOLOGY, VOL. 2, NO. 1, SEPTEMBER 2013 – FEBRUARI 2014 : 78 - 87

Hamada : “Ah, eh? Sudah dibawa pergi? merupakan dialog-dialog yang berhasil Aah, ah, pergi dengan kereta bayi?“ membuat penonton tertawa. Pada episode Matsumoto:「ベービーカー、」 ini penggunaan dialek banyak Matsumoto:“Kereta bayi…” menunjukkan emosi dan perasan dengan Hamada :「行った?」 menggunakan bentuk negatif, pertentangan, Hamada : “ Pergi?” kata sambung dan kata kerja bantu untuk Matsumoto :「 まあ、ベービーか、まあ…」 Matsumoto : “Hmm, kereta bayi? yaah…” menekankan maksud yang ingin Hamada :「そとへ行った 。押して行っ disampaikan. Misalnya menggunakan「~ た。」 へん」「ほんなん」「~やちゃうね Hamada : “Pergi ke luar? Kau mendorongnya?” ん」「~やろ」「いらん」dan lain-lain. Matsumoto :「まあ、行きましたよね。」 Matsumoto : “Yaah, tentu saja pergi.” (Episode 983, 00:15:40-00:15:55) Sementara itu diantara dialog-dialog lain yang menggunakan bahasa Jepang standar Pada percakapan di atas, Hamada terus juga terdapat 48 dialog yang berhasil menerus memberikan pertanyaan pada membuat penonton tertawa. Dengan kata Matsumoto tentang apakah Matsumoto lain, dari keseluruhan dialog yang mengajak anaknya pergi jalan-jalan atau dilakukan pada episode pertama ini hanya tidak. Hamada menggunakan akumulasi 96 dialog yang berhasil menghasilkan tawa. dengan secara berturut-turut memberikan Sedangkan pada episode 983, meskipun pertanyaan dan membuat Matsumoto jumlah dialog yang diucapkan lebih sedikit terdesak dan tidak membalas Hamada. tetapi penggunaan dialek dan dialog-dialog Karena merasa terdesak Matsumoto yang menghasilkan tawa lebih banyak. akhirnya memberikan jawaban yang Pada episode ini, terdapat 265 dialog yang diinginkan Hamada. Selain itu, Hamada diucapkan oleh Matumoto dan Hamada. juga sering menggunakan hiihou untuk Dari ke-265 dialog tersebut terdapat 110 mengembalikan arah pembicaraan yang dialog yang menggunakan dialek Osaka sudah dibelokkan oleh Matsumoto. Dengan dan 65 dialog diantaranya merupakan menggabungkan penggunaan akumulasi, dialog-dialog yang berhasil membuat epanalepsis, frank dan hiihou, Hamada penonton tertawa. Sementara itu, 115 akhirnya berhasil mendesak Matsumoto dialog yang lainnya menggunakan bahasa untuk mengatakan nama anaknya. Jepang standar tetapi hanya 29 di antaranya yang digunakan dalam dialog-dialog yang Bentuk bahasa yang digunakan. Dalam menghasilkan tawa. acara ini, karena kedua anggota Downtown berasal dari Hyougo, banyak terdapat Sama seperti pada episode satu, sebagian penggunaan dialek Kansai atau Osaka. besar dialek yang digunakan merupakan Pada episode pertama, dari 325 dialog yang bentuk negatif, pertentangan, kata sambung diucapkan, terdapat 110 dialog yang dan kata kerja bantu yang memberikan menggunakan dialek Osaka dan sisanya penekanan pada maksud yang disampaikan. menggunakan bahasa Jepang standar. Dari Semua penggunaan dialek tersebut keseluruhan dialog yang menggunakan menunjukkan adanya unsur perasaan dan dialek tersebut, 48 diantaranya juga emosi. Misalnya penggunaan kata 「ちゃ 85

JAPANOLOGY, VOL. 2, NO. 1, SEPTEMBER 2013 – FEBRUARI 2014 : 78 - 87

う」「~へん」「~やあれへんか」 mengendalikan percakapan dan 「~やんか」「~や」「~やん」「ほ membuat Hamada kesal. Pada episode で」「ほんなら」dan lain-lain. 983, Matsumoto sering menggunakan antilogi, batos dan hiihou untuk mencitrakan diri sebagai orang yang 4. Simpulan buruk dan tidak bertanggung jawab. Akan tetapi, berbeda dengan episode Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, satu, Matsumoto terlihat kehilangan ditemukan beberapa kecenderungan dalam kuasa atas percakapan yang mereka penggunaan ragam bahasa untuk lakukan karena terdesak oleh menghasilkan tawa pada episode satu dan perkataan-perkataan Hamada. episode 983 sebagai berikut: 4. Karekter tsukkomi yang diperankan 1. Pada episode 983, penggunaan ragam oleh Hamada pada episode pertama bahasa yang menghasilkan humor lebih terlihat pemarah dan mudah emosi banyak dan lebih bervariasi jika dengan banyaknya penggunaan frank. dibandingkan episode satu meskipun Karena pada episode ini Matsumoto jumlah dialog yang diucapkan lebih berhasil membuat Hamada kesal sedikit. dengan pernyataan-pernyataan bodoh dan seenaknya sendiri yang 2. Pada episode satu, teknik berbahasa diucapkannya. Sementara itu, pada yang paling banyak digunakan adalah episode 983 Hamada lebih sering frank, epanalepsis, hiihou, ekspletif menggunakan epanalepsis dan dan hiperbola. Sedangkan pada episode akumulasi. Dengan kedua teknik ini, 983 teknik yang sering digunakan Hamada berhasil mendesak Matsumoto adalah epanalepsis, antilogi dan frank. hingga tidak bisa membalas Berdasarkan analisis pada penggunaan perkataannya. ragam bahasa yang digunakan oleh duo Downtown dapat diketahui bagaimana karakter boke dan tsukkomi yang Daftar Pustaka mereka perankan. Allan dkk. 1993. JAPAN - an illustrated 3. Peran boke yang dilakukan Matsumoto Encyclopedia vol.2. : pada episode satu sering menggunakan Kodansha hiihou yang memperlihatkan dirinya sebagai orang yang tidak bertanggung Halliday, MAK dan Ruqaiyah Hasan. 1992. jawab dan seenaknya sendiri. Selain itu Bahasa, Konteks, dan Teks. dia juga sering memperlihatkan Yogyakarta: Gajah Mada kebodohannya dengan menggunakan University Press ekspletif dan hiperbola untuk menjelaskan suatu peristiwa atau Izuru, Shinmura. 1998. Koujien. Tokyo: sesuatu yang tidak ia pahami. Pada Iwanami Shoten episode ini Matsumoto terlihat dapat 86

JAPANOLOGY, VOL. 2, NO. 1, SEPTEMBER 2013 – FEBRUARI 2014 : 78 - 87

Morioka, Kenji. 1993. Shueisha Kokugo Jiten.Tokyou: Shueisha Suga, Kenji. 1989. Downtown no Gaki no Tsukai ya Arahende!! Episode satu. Nakamura, Akira. 2011. Warai no sensu. 24 menit 01 detik (online) (diunduh Tokyo: Iwanami Shoten pada 2 Februari 2013 http://www.pideo.net/video/pandor Nippon Television. 2013. Downtown No a/7a3ba75b695b4a5f/) Gaki No Tsukai Ya Arahende!!. (online), (Diakses pada 30 Mei Suga, Kenji. 2009. Downtown no Gaki no 2013 http://www.ntv.co.jp/gaki/) Tsukai ya Arahende!! Episode 983. 24 menit 09 detik (online) (diunduh Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka pada 2 Februari 2013 Teknik Analisis Bahasa. http://v.youku.com/v_show/id_XN Yogyakarta: Duta Wacana TQ1MTcyMTc2.html) University Press

87