Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan Volume 9, Nomor 2, Juli 2016 (63-70) ISSN 1979-5645, e-ISSN 2503-4952

Kandidasi Partai Menjelang Pemilihan Gubernur 2017

Vellayati Hajad (Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Teuku Umar) Email: [email protected]

Abstract This article talks about the process of candidation within the ahead of the governor election in 2017. Based on the analisys, the process of candidation happened very closed, it can be seen from the appear of the previous names to be nominated in the upcoming elections is a commander or key figure in the structure of the Gerakan Aceh Merdeka (GAM). The background of Aceh conflict made the election for governor in 2017 increasingly heated. Conflict of internal and external in society become more intense before the election date. Keywords: candidation, aceh party, the election of governor

Abstrak Tulisan ini berbicara mengenai proses kandidasi dalam tubuh Partai Aceh menjelang pemilihan gubernur serentak pada tahun 2007. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, kandidasi yang terjadi berlangsung sangat tertutup, hal ini dapat dilihat dari munculnya kembali nama-nama lama untuk dicalonkan dalam pemilihan gubernur 2017 adalah mantan panglima atau tokoh penting dalam struktur Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Latar belakang konflik yang pernah ber- langsung di Aceh menjadikan pemilihan gubernur tahun 2017 semakin memanas. Konflik inter- nal partai dan konflik eksternal di dalam masyarakat semakin sering terjadi seiring semakin dekatnya tanggal pemilihan. Kata kunci: kandidasi, partai aceh, pemilihan gubernur

PENDAHULUAN krasi di Aceh terutama terkait memilih pem- impin yang merakyat dan peduli terhadap Penelitian ini merupakan sebuah kajian pembangunan di Aceh. tentang partai politik yang menganalisis Menjelang pemilihan gubernur Aceh 2017 proses kandidasi Partai Aceh dalam partai politik termasuk Partai Aceh sebagai menghadapi pemilihan gubernur Aceh pada salah satu partai lokal sibuk menjaring, me- tahun 2017. Prihatmoko (2005) dalam kajian- nyeleksi dan menempatkan kader-kader yang nya melihat bahwa pemilihan kepala daerah akan diadu sebagai calon yang akan diusung (dalam hal ini gubernur) secara langsung sebagai gubernur. Beberapa nama yang mun- merupakan efek kebebasan politik. Setiap cul seperti , , warga negara memiliki hak untuk memilih dan Zakaria Saman. Hal yang menarik adalah dan dipilih secara bebas dalam setiap pemili- lš]P š}l}Z ]v] uŒµ‰lv ^}ŒvP ‰vš]vP_ han umum. Selanjutnya Romdlon Hidayat dalam struktur Gerakan Aceh Merdeka da- (2008) bahkan pernah mengatakan bahwa hulu ketika konflik Aceh berlangsung. Saat ini, Aceh adalah salah satu propinsi di baik Zaini, Muzakir, maupun Zakaria juga yang melaksanakan pemilihan kepala daerah menduduki posisi sentral dalam kepenguru- langsung pada tahun 2006 sebagai strategi san Partai Aceh. Zaini Abdullah dan Zakaria untuk menyelesaikan konflik politik. Momen Saman adalah anggota dewan pertimbangan itu dimanfaatkan oleh masyarakat Aceh un- Partai Aceh, sedangkan Muzakir Manaf ada- tuk menata kembali sistem politik dan demo- lah Ketua Partai Aceh. Oleh karena itu, bukan

63

Kandidasi Partai Aceh Menjelang Pemilihan Gubernur 2017 (Vellayati Hajad) hal yang mengejutkan ketika ketiga tokoh ini METODE PENELITIAN saling bersaing untuk mencari dukungan agar diusung oleh Partai Aceh pada pemilihan gu- Tulisan ini menggunakan metode pene- bernur 2017 mendatang. litan kualitatif dengan pendekatan studi kasus Di sisi lain juga hadir nama mantan kom- (case study). Metode studi kasus adalah batan GAM yang sekaligus merupakan man- metode pengumpulan informasi yang cukup tan Gubernur Aceh terpilih periode 2007- secara sistematis tentang orang tertentu, 2012 yaitu . Ketika itu Irwandi pengaturan sosial, peristiwa, atau kelompok maju melalui jalur independen karena partai untuk memungkinkan peneliti memahami lokal yakni Partai Aceh belum terbentuk. Na- secara efektif bagaimana hal tersebut mun demikian, proses pencalonan Irwandi beroperasi atau berfungsi (Berg, 2001). Studi didukung penuh oleh struktur lama Gerakan kasus digunakan untuk mengetahui dan me- Aceh Merdeka sehingga mampu meraup mahami proses kandisasi dalam Partai Aceh. banyak suara dan memenangkan pemilihan Metode studi kasus ini juga digunakan untuk gubernur. Setelah satu periode berjalan, pada menggabungkan sejumlah langkah pengum- tahun 2012 Irwandi kembali mencalonkan diri pulan data dari studi lapangan dan data sebagai Gubernur Aceh dan berharap Partai pustaka. Aceh sebagai salah satu partai lokal akan memberikan dukungan untuk pencalonan- HASIL DAN PEMBAHASAN nya. Namun, ternyata Partai Aceh justru mendukung pasangan yang berbeda yaitu Partai Aceh Dalam Dinamika Politik Lokal Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf yang merupakan tokoh sentral perjuangaan Aceh Sebagai sebuah partai lokal yang dibentuk Merdeka yang juga petinggi Partai Aceh. oleh mantan anggota dan pimpinan dalam Kekecewaan Irwandi dan para pendukungnya Gerakan Aceh Merdeka, Partai Aceh cende- akhirnya mendorong mereka untuk memben- rung dipandang sebagai salah satu partai gu- tuk partai lokal baru yaitu Partai Nasional bahan dari organisasi bersenjata GAM. Tur- Aceh (PNA). Mayoritas anggota PNA dulunya bulensi internal dan eksternal yang terjadi adalah mantan kombatan GAM yang juga dalam tubuh Partai Aceh di awal pemben- kecewa dengan Partai Aceh karena dianggap tukannya juga dilatarbelakangi oleh kecu- sudah keluar dari cita-cita perjuangan GAM rigaan banyak kalangan bahwa Partai Aceh dulu ketika konflik. hanyalah bentuk lain dari perjuangan bersen- Pemaparan di atas memberikan sedikit jata yang kini berwajah politik. Hal tersebut gambaran bahwa pelembagaan Partai Aceh bukan hal mengejutkan karena sejak awal masih lemah dan rentan menimbulkan konflik kemunculannya Partai Aceh telah men- yang berujung pada perpecahan partai. imbulkan banyak kontroversi. Kontroversi Bukan tidak mungkin, ketika hanya salah satu pertama terkait penggunaan nama Partai dari ketiga calon yang saat ini berambisi un- GAM untuk partai dan yang kedua adalah tuk menjadi Gubernur Aceh pada akhirnya penggunaan bendera GAM sebagai bendera diusung oleh partai untuk menjadi calon gu- dan lambang partai. bernur, maka perpecahan akan kembali ter- Secara struktural keanggotaan Partai Aceh jadi seperti siklus yang berulang dan pada juga cenderung lebih terbuka bila dibanding- akhirnya akan melemahkan Partai Aceh. kan dengan keanggotaan GAM. Keterbukaan ini dapat dilihat melalui proses rekrutmen anggota yang terbuka. Selain karena alasan administratif, hal tersebut juga dilatarbela-

64

Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 9, Nomor 2, Juli 2016

kangi oleh logika politik untuk memperkuat panglima dengan sama-sama mengutamakan basis suara dan secara struktural hal ini men- aspek popularitas atau pengaruh pada se- jadi sangat logis karena logika suara mayori- buah kawasan perlawanan (Pane, 2011) dan tas memegang andil besar bagi keterpilihan dalam pencalonan seorang kandidat yang atau kemenangan Partai Aceh dalam pemilu. maju dalam pemilihan umum berdasarkan Namun demikian, Partai Aceh dalam hal kan- tingkat popularitas dan pengaruh di daerah didasi serupa dengan GAM dengan melaku- pemilihan. kan pangangkatan seorang anggota menjadi

Tabel 1 Kombatan GAM yang Menjadi Kandidat Gubernur Partai Aceh

Kandidat Gubernur Jabatan Dalam GAM Jabatan dalam Partai Aceh

Muzakir Manaf Ketua Partai Aceh Mantan Panglima GAM Dewan Pertimbangan Mantan Menteri Luar Negeri Zaini Abdullah Partai Aceh GAM

Dewan Pertimbangan Mantan Menteri Pertahanan Zakaria Saman Partai Aceh GAM Sumber: Diolah dari berita-berita di Harian Serambi Indonesia

Sebagian besar panglima dan tentara GAM baran analisis tentang para elit lokal di te- memiliki teterkaitan sosial di daerah dan di ngah proses perubahan politik yang ekspansif kampung yang menjadi basis perlawanan di Indonesia, reformasi dalam kebijakan mereka. Beberapa bekas pejuang yang diwa- desentralisasi membuka suatu ruang ganda wancarai menyatakan bahwa mereka jarang bagi penguatan demokrasi lokal di satu sisi, bepergian jauh dari rumah. Mereka juga me- dan mengembangkan despotisme kedaera- lukiskan betapa mudahnya mereka mondar- han di sisi lain (Nordholdt, 2004; Crouch dan mandir mendatangi kampung halaman dan Aspinall, 2003). Bahkan di tengah kebang- kembali ke pangkalan militernya di masa yang kitan GAM dalam menghadapi status darurat lebih damai. Jalinan ikatan sosial yang erat ini militer pada 2003, struktur-struktur tersebut semakin memperkuat jaringan patrimonial tidak tergantikan oleh struktur negara yang yang telah ada di kalangan para panglima dan formal. Sebaliknya, struktur itu tetap ber- masyarakat pedesaan, serta mengembangkan tahan sebagai jaringan patronase tandingan sistem patronase baru di tengah struktur bagi struktur elit lokal yang resmi. ganda pemerintahan. Ketika gerakan perlawanan itu melakukan Selama masa perang GAM mengumpulkan pengorganisasian ulang demi membentuk pajak, atau terkadang memaksa pengiriman partai-partai politik, jaringan-jaringan terse- pasokan makanan dan mempertahankan but menjadi struktur mobilisasi tersignifikan praktek ekonomi dengan watak predatornya. dalam tatanan sistem pemilu. Struktur eks- Sifat koersif dari sistem patrimonialisme lokal pansi militer yang mampu bertahan dan pe- tersebut meski memiliki bentuk beragam di nguatan kepemimpinan lokal menjadi berbagai daerah semakin memperkuat des- struktur kesempatan penting kedua yang potisme para panglima GAM. Seperti gam- mengarahkan transformasi GAM. Perubahan

65

Kandidasi Partai Aceh Menjelang Pemilihan Gubernur 2017 (Vellayati Hajad) cita-cita pada level puncak berkisar pada pe- ification (prasyarat konstitusional) dan elec- rubahan gagasan yang lebih menjunjung ide- tion (pemilihan umum) yang menjadi nalar ide reformasi. Dimensi ini lah yang menjamin publik dan mewarnai debat politik saat ini. perluasan politik GAM, dan aliansi mereka Artinya bahwa pada level selection inilah, dengan gerakan pro-referendum. Namun, politik elektoral tak banyak disentuh karena pembahasan di atas juga menggambarkan semua berbondong-bondong melihat public dualisme GAM sebagai suatu gerakan perla- election. wanan, yang juga memiliki sifat yang Tiga tahapan ini adalah refleksi atas proses menghegemoni dan non-liberal. Kedua pros- kandidasi seorang kader partai (atau bukan es transformasi yang berjalan beriringan itu kader) hingga duduk di kursi jabatan publik merupakan jalur signifikan bagi GAM sebagai seperti kepala daerah. Pertama, calon harus aktor politik. Ketika keputusan untuk men- mendapat persetujuan elit partai untuk dica- gorbankan dan mengakhiri perang ditentukan lonkan (elite selection). Kedua, harus meme- oleh para pemimpin senior yang terpercaya nuhi prasyarat dan kualifikasi sebagai kandi- di Swedia, parameter GAM pada tataran lokal dat berdasarkan regulasi yang berlaku (cons- lebih banyak tergantung pada struktur yang titutional qualification). Ketiga, harus terpilih menentang pelaksanaan demokrasi yang (public election) dalam pemilu untuk inklusif. mendapatkan kursi jabatan politik (kepala daerah, presiden, anggota dewan). Dalam Persoalan Kandidasi Politik di Tubuh Partai beberapa kasus terkait kandidasi kepala da- Aceh erah, kandidat bisa jadi hanya melalui consti- tutional qualification dan public election ka- Dalam ilmu politik proses penyusunan rena terbukanya calon independen. calon disebut juga sebagai kandidasi. Kandid- Namun demikian, secara sederhana Rahat asi dapat dimaknai sebagai proses bagaimana dan Hazan (2001) mengatakan bahwa dalam kandidat dipilih dari kandidat-kandidat yang proses kandidasi terdapat empat hal penting potensial. Kandidasi merupakan salah satu yang dapat menunjukkan bagaimana partai fungsi partai yang penting dan partai yang politik dalam menentukan calon yang di- gagal menjalankan fungsi ini dapat dikatakan usung. Pertama terkait siapa kandidat yang telah berhenti sebagai partai politik (Field dapat dinominasikan (candidacy), kedua, dan Siavelis, 2008). Terhadap tiga tahapan siapa yang akan melakukan seleksi (selec- dalam proses politik elektoral saat ini yaitu torate), ketiga, dimana kandidat tersebut elite selection, constitutional qualification, diseleksi, dan keempat, bagaimana selanjut- dan public election. nya kandidat diputuskan. Apabila proses ini berjalan dengan benar sesuai prosedur maka Gambar 1 akan diperoleh kandidat yang berkualitas Ilustrasi Proses Kandidasi dan kompeten dari partai politik. Belajar dari pengalaman Aceh, persoalan kandidasi menjadi isu yang sensitif dan men- io•lv vÇl Zo ^•µŒu_ švšvP ‰Œš] politik (Galagher, 1998). Dalam tubuh Partai Aceh kandidasi menunjukkan di mana lokus

kekuasaan di partai politik berada. Para man- Singkatnya, ada selection yang selalu tan kombatan yang dulunya adalah petinggi mendahului election. Dalam selection inilah atau panglima GAM memiliki kesempatan nalar elit bekerja, sebelum sampai pada qual- yang lebih besar untuk dicalonkan oleh Partai

66

Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 9, Nomor 2, Juli 2016

Aceh daripada tokoh baru yang bergabung hadap partai sehingga dipilih oleh partai un- dalam Partai Aceh setelah masa damai. Pada tuk menduduki jabatan strategis yang dita- dasarnya kekuasaan dalam partai politik warkan. Kedua, compartmentalization yaitu dapat bersifat oligarkis atau pun menyebar. proses rekrutmen yang didasarkan pada latar Namun, yang terjadi dalam Partai Aceh se- belakang pendidikan dan pengalaman organi- rupa dengan yang diungkapkan oleh sasi atau kegiatan sosial politik seseorang. {Zšš•Zv]Œ Ç]šµ ^•]pa yang menen- Ketiga, immediate survival yaitu proses tukan kandidasi politik maka dia adalah the penentuan calon yang dilakukan oleh otoritas }ÁvŒ }( šZ ‰ŒšÇ_X pemimpin partai tanpa memperhatikan ke- Dalam bahasa yang berbeda, Pareto mampuan orang-orang yang direkrut. Keem- mengatakan bahwa kandidasi dapat dilihat pat, civil service reform, merupakan proses sebagai sebuah sirkulasi elit yaitu proses per- penentuan calon berdasarkan kemampuan putaran kekuasaan di kalangan elit saja. Para dan loyalitas seorang calon sehingga bisa mantan kombatan kini telah menjadi kon- mendapatkan kedudukan lebih penting atau traktor bisnis berpengaruh yang mengharap- lebih tinggi. kan jaminan akses terhadap sumber daya Dari keempat pertimbangan di atas, Partai publik karena itu mereka akan cenderung Aceh dalam menentukan calon gubernur mendukung tokoh yang merupakan sesama cenderung ditentukan oleh pemimpin partai pejuang ketika masa konflik dengan harapan tanpa memperhatikan kemampuan orang lv uu‰Œ}oZ ^š]uo-o]l_ lµvšµvPv yang akan diusung (immediate survival) . Un- kekuasaan sekaligus sebagai politik represen- tuk kasus pemilihan gubernur 2017 nanti, tasi bahwa meraka masih setia sebagai indi- dapat diramalkan bahwa calon yang akan di- vidu yang pendukung GAM. usung oleh Partai Aceh adalah Muzakir Manaf Signifikannya proses penyusunan daftar karena saat ini Muzakir adalah pimpinan calon (kandidasi) mengharuskan partai politik tertinggi partai atau Ketua Umum Partai Aceh untuk serius dalam menghadirkan figur-figur sehingga peluangnya untuk diusung oleh par- yang kredibel, berintegritas, dan memiliki ka- tai menjadi lebih besar dibandingkan peluang pasitas tinggi agar masyarakat dapat memilih dua calon lainnya yaitu Zaini Abdullah dan calon yang dapat dipercaya dan me- Zakaria Saman. representasikan kepentingannya. Kandidasi Kondisi ini diperparah oleh pola yang pada akhirnya memperlihatkan tipe kepar- digunakan oleh Partai Aceh dalam menen- taian. Melalui kandidasi bentuk partai dapat tukan calon. Mekanisme penentuan calon dibedakan Partai yang bertipe elektoralis dan menurut Czudnomski (Fadillah Putra, 2008) catch all cenderung terbuka bagi semua menganut dua pola yaitu pola terbuka dan komponen masyarakat dalam proses seleksi. tertutup. Pola terbuka mengharuskan syarat Sedangkan Partai Aceh sebagai salah satu dan prosedur untuk menampilkan seorang partai lokal menganut sistem tertutup dalam tokoh untuk diketahui secara luas. Dengan proses seleksi kandidat. Calon yang diusung demikian partai politik berfungsi sebagai alat oleh partai adalah figur internal partai yang bagi elit politik yang berkualitas untuk telah mengakar kuat dalam struktur sejak mendapatkan dukungan masyarakat. Cara ini Gerakan Aceh Merdeka dulu. memberikan kesempatan bagi rakyat untuk Menurut Czudnomski (Fadillah Putra, melihat dan menilai kemampuan elit politik 2008) dalam proses menentukan calon yang yang dicalonkan oleh partai politik untuk ber- diusung partai politik memiliki beberapa per- tarung dalam pemilihan. timbangan, pertama dengan cara partisan Jika dihubungkan dengan paham demo- yaitu pendukung yang kuat dan loyal ter- krasi, maka cara ini sangat kompetitif dan

67

Kandidasi Partai Aceh Menjelang Pemilihan Gubernur 2017 (Vellayati Hajad) berfungsi sebagai sarana rakyat untuk me- dalam tubuh dan lingkaran sekitar partai ngontrol legitimasi politik para elit. Beberapa sendiri untuk dicalonkan sebagai kandidiat manfaat dari pola terbuka adalah mekanisme gubernur. Akibatnya masyarakat Aceh tidak penentuan calon demokratis, tingkat kompe- memiliki peluang dan kesempatan untuk tisi politik sangat tinggi dan masyarakat melihat dan menilai kemampuan elit yang mampu memilih pemimpin yang benar-benar dicalonkan oleh Partai Aceh dan hal ini pada dikehendaki, tingkat akuntabilitas pemimpin akhirnya akan menghasilkan pilihan-pilihan tinggi, melahirkan sejumlah pemimpin yang politik yang terbatas bagi masyarakat dan demokratis dan mempunyai nilai integritas cenderung tidak kompetitif. Demokrasi dan pribadi yang tinggi. pemilihan umum hanya berfungsi sebagai sa- Sedangkan pola kedua yaitu pola tertutup rana bagi partai dan elit untuk memperbarui yang digunakan oleh Partai Aceh mengan- legitimasi politiknya di dalam pemerintahan, daikan syarat dan prosedur pencalonan sedangkan masyarakat hanya bertindak se- secara tertutup dan tidak diketahui umum. P] ‰v}vš}v ^] ‰]vPP]Œ iov_ •iX Üvšµl Dengan demikian Partai Aceh berkedudukan lebih jelasnya, bentuk dan karakteristik Partai sebagai promotor dari elit yang berasal dari Aceh dapat dilihat di tabel 2 berikut ini.

Tabel 2 Bentuk Organisasi Partai Aceh Variabel Partai Aceh Karakter Partai Inklusif Paradigma PA-power-resources Jenis Kepemimpinan Tersebar Cara pengambilan keputusan/ Patronase-tend to-democratic Decision making Level organisasi 23 wilayah administrative Sifat organisasi Formal-profesional Rekrutmen Terbuka Kandidasi Pragmatis Motif anggota Kekuasaan Sumber: Diolah dari data penelitian

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari partai politik melalui pendidikan politik, bahwa dalam melakukan kandidasi Partai dari organisasi sayap yang sengaja dibentuk Aceh cenderung pragmatis tanpa melakukan untuk menjaring kader maupun ormas yang pertimbangan-pertimbangan politik yang ra- menjadi underbow partai, dan dari organisasi sional. Dalam hal kandidasi, partai politik masyarakat yang se-ideologi dengan partai seharusnya melakukan kaderisasi di dalam (Hamid, 2008). Apabila partai politik men- partai yaitu proses rekrutmen dalam partai calonkan non-kader sebagai kandidat jabatan politik yang nantinya akan menghasilkan publik menunjukkan macetnya proses kaderi- orang-orang baru yang kompeten dan men- sasi ini dan hal ini terjadi pada Partai Aceh. Di jamin sirkulasi elit partai. Pada tahap selan- mana, Partai Aceh hanya memilih kandidat jutnya, kader-kader akan diarahkan untuk dari kalangan elitnya sendiri yaitu mantan menjadi kandidat guna mengisi jabatan pub- petinggi atau kombatan yang dulu pernah lik (Pamungkas, 2009). Sumber kader di- berjuang dalam GAM tanpa mempertim- peroleh melalui beberapa cara diantaranya bangkan kualitas dan kemungkinan muncul-

68

Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 9, Nomor 2, Juli 2016

vÇ lv]š ^ŒÁiZ_ Œµ ÇvP uu‰µ pada 2012 lalu dan akhirnya memilih untuk memimpin Aceh dengan lebih baik di masa membentuk partai baru sendiri yaitu PNA depan. (Partai Nasionalis Aceh) setelah tidak diberi kesempatan untuk mencalonkan diri menjadi KESIMPULAN gubernur melalui Partai Aceh akan kembali terulang pada pemilihan gubernur tahun Partai Aceh sebagai salah satu partai lokal 2017 mendatang mengingat pola kandidasi menjelang pemilihan gubernur 2017 mulai yang digunakan oleh Partai Aceh masih memunculkan beberapa nama yang akan di- menggunakan pola yang lama yaitu pola ter- usung sebagai kandidat gubernur. Diantara- tutup dan pragmatis. Dua calon yang gagal nya adalah Zaini Abdullah yang juga merupa- menggunakan Partai Aceh sebagai perahu kan petahana (incumbent) dan dewan per- politik akan merasa kecewa dan membentuk timbangan Partai Aceh saat ini. Zaini Abdullah partai baru dan hal ini mengindikasikan kega- memiliki peluang dan basis dukungan yang galan Partai Aceh dalam hal pelembagaan besar dari kalangan GAM mengingat dia juga partai. merupakan mantan Menteri Luar Negeri Partai Aceh merupakan harapan dan sim- GAM ketika masa konflik Aceh berlangsung. bol kebangkitan bagi rakyat Aceh. Melalui Di pihak lain juga muncul nama Zakaria Sa- Partai Aceh rakyat berharap akan hadirnya man, dewan pertimbangan Partai Aceh yang kemakmuran dan kesejahteraan setelah kon- dulunya merupakan mantan Menteri Per- flik yang berkepanjangan. Namun, ketika per- tahanan GAM yang memiliki pengaruh besar pecahan dalam tubuh Partai Aceh terus ter- di kalangan simpatisan Partai Aceh. Dan satu jadi dalam setiap pemilihan kekuatan Partai nama yang tidak asing lagi adalah Muzakir Aceh akan terus tergerus dan dukungan dari Manaf yang kini merupakan Ketua Umum simpatisan dan rakyat akan terpecah dan Partai Aceh sekaligus mantan Panglima GAM. berkurang akibatnya rakyat akan berhenti Nama Muzakir digadang-gadang memiliki ba- untuk percaya dan memilih partai lain yang sis suara yang sangat besar dari mantan dianggap lebih transparan dan kuat dalam hal kombatan dan panglima GAM se-Aceh. Saat pelembagaan. Partai Aceh yang merupakan ini dia juga merupakan wakil gubernur Aceh lambang demokratisasi di Aceh pada akhirnya mendampingi Zaini Abdullah. hanya akan tinggal nama dan hilang dalam Ketiga nama di atas memiliki basis duku- percaturan politik lokal di Aceh. ngan yang sama di Partai Aceh yaitu me- manfaatkan jaringan dan simpatisan Gerakan DAFTAR PUSTAKA Aceh Merdeka untuk diusung pada pemilihan gubernur Aceh 2017. Namun tentu saja, se- Ambardi, K. (2009). Mengungkap Politik Kar- bagai sebuah partai politik Partai Aceh hanya tel: Studi tentang Politik Kepartaiandi In- boleh mengusung satu nama saja untuk dica- donesia Era Reformasi. : Gramedia lonkan sebagai gubernur. Pada akhirnya pem- Bakti, Ikrar Nusa. (2008). Beranda Perdamai- ilihan kepala daerah 2017 memicu konflik in- an: Aceh Tiga Tahun Pasca MoU Helsinki. ternal di dalam tubuh Partai Aceh. Keretakan Jakarta: P2P LIPI tersebut sudah dapat dilihat sejak sekarang dimana ketiga calon saling sindir di media Basyar, Hamdan. (2008). Aceh Baru: Tan- massa. Kondisi ini diperparah oleh pola kan- tangan Perdamaian Dan Reintegrasi. Yog- didasi Partai Aceh yang sangat tertutup dan yakarta: Pusataka Pelajar tidak transparan. Bukan tidak mungkin, hengkangnya Irwandi Yusuf dari Partai Aceh

69

Kandidasi Partai Aceh Menjelang Pemilihan Gubernur 2017 (Vellayati Hajad)

Berg, R dan Nirmala (ed). (2005). Trans- Pamungkas, S. (2011). Partai Politik: Teori forming Local Political Leadership. New dan Praktik di Indonesia. : Inti- York: Palgrave Macmillan tute for Democracy and Welfareism Budi, A. (2012). Partai Aceh: Transformasi Pane, N. S. (2001). Sejarah dan Kekuatan GAM? Yogyakarta: PolGov Gerakan Aceh Merdeka: Solusi, Harapan, dan Impian. Jakarta: PT Grasindo Damanik, A. T. (2010). : dari Imajinasi Negara Islam ke Imajinasi Etno- Reid, A. (2005). Asal Usul Konflik Aceh: dari Nasionalis. Jakarta: FES dan AFI Perebutan Pantai Timur Permata Hingga Akhir Kerajaan Aceh Abad ke-19. Jakarta: Davies, M. N. (2006). Lv}v•][• íŒ }ÀŒ Yayasan Obor !ZW [•š {šv }v a[• t}ŒZ. New York: Routledge Tippr, S. (2000). Aceh di Persimpangan Jalan. Jakarta: Pustaka Cidesindo Djumala, D. (2013). Soft Power untuk Aceh: Resolusi Konflik dan Desentralisasi. Jakar- ta: PT Gramedia Pustaka Utama

Hadiniwata (eds). (2010). Transformasi

Gerakan Aceh Merdeka: Dari Kotak Peluru

Ke Kotak Suara, Sebuah Kisah Sukses Pro-

gram Transformasi Kombatan di Aceh. Ja-

karta: FES

Hamid, A.F. (2005) Partai Politik Lokal di Aceh: Desentralisasi Politik dalam Negara Kebangsaan. Jakarta: Kemitraan Heidar, K. (2006). Party Membership and Par- ticipation. New Delhi: Sage Publication

Kawilarang, H. (2008). Aceh Dari Sultan Is- kandar Muda ke Helsinki. : Bandar Publishing aŒ[]ÇZU /. dan R. Suwarso. (2013). Belajar dari Politik Lokal. Jakarta: UI Press

Nurhasim dkk. (2008). Aceh Baru: Tantangan

Perdamaian Dan Reintegrasi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar ______, (2008). Konflik dan Integrasi Politik Gerakan Aceh Merdeka: Kajian tentang Konsensus Normatif antara RI-GAM dalam Perundingan Helsinki. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Tornquist, O. (ed), dkk. (2011). Aceh: Peran Demokrasi Bagi Perdamaian dan Rekons- truksi. Yogyakarta: PCD Press Indonesia

70