SEMIOTIKA PROPAGANDA DALAM FILM BRUCE ALMIGHTY
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Kom.I)
Oleh :
FAZRIN SAKHWAN NIM : 109051000073
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2016
Nama : Fazrin Sakhwan
ABSTRAK SEMIOTIKA PROPAGANDA DALAM FILM BRUCE ALMIGHTY Dalam hal ini kita harus setuju bahwa setiap orang pasti memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam memaknai sebuah karya film. Tidak semua individu dapat melihat sebuah karya film dengan pandangan yang sama. Film sarat akan tanda yang dapat dianalisis maknanya. Melalui rekayasa teknologi, suatu kebohongan dapat dikemas sehingga dapat tersaji, sebagai sebuah kebenaran. Tidak mudah di deteksi memang, kecuali oleh orang-orang yang memiliki referensi yang kuat sehingga kebatilan itu tetap terlihat sebagai kebathilan. Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun mayornya adalah Bagaimana bentuk tanda dalam film Bruce Almighty sebagai propaganda? Kemudian minornya adalah Apa pesan yang ingin disampaikan film Bruce Almighty kepada penontonnya dilihat dari tanda berdasarkan teori Pierce? Penggambarkan fakta-fakta mengenai bagaimana visualisasi yang disajikan di dalam film Bruce Almighty dilihat secara kritis dapat mengungkap pesan tersembunyi yang disebut Peirce sebagai ikon, indeks dan simbol. Dengan menggunakan paradigma kritis, diharapkan muncul sebuah hasil penelitian yang mendalam dan faktual, karena dengan paradigma kritis, peneliti berpeluang untuk membuat interpretasi-interpretasi alternatif dalam melakukan interpretasi terhadap simbol-simbol yang muncul di dalam film. Metodelogi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi dan studi dokumentasi. Kelebihan menggunakan pragdima kritis dalam mengungkap pesan dalam film akan membawa kita lebih teliti dalam meliat setiap adegan, setiap scene yang terdapat didalam film tersebut. Sehingga dapat mengungkap pesan tersembunyi yang terdapat didalam adegan film. Kekurangannya adalah kita tidak sadar telah mengaktifkan tanda di dalam film menjadi tanda yang hidup dan mengandung makna pesan. Untuk penikmat film besutan Holywood diharapkan mampu melihat dengan jeli setiap adegan, setiap scene yang terdapat didalam film tersebut. Jangan sampai film yang kita bilang bagus ternyata mendeskriditkan Islam. Kita harus mampu memilah film-film yang memang patut untuk ditonton. Karena sekarang ini sudah terlalu banyak film-film yang bertemakan komedi tetapi berujung kepada propaganda.
Keywords : Mengungkap, Propaganda, Film, Bruce Almighty.
iv KATA PENGANTAR
ÉO Ïm§ 9$# Ç`»uH÷q§ 9$# «!$# ÉOó¡Î0
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi kita begitu banyak nikmat dan senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada setiap makhluk ciptaan-Nya sehingga atas izin-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam kita haturkan kepada hamba Allah yang paling manis tutur katanya, hamba Allah yang paling banyak sujudnya, hamba Allah yang paling kasih dan bijaksana kepada umatnya, Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabatnya. Skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan judul “Mengungkap
Propaganda dalam Film “Bruce Almighty” (Analisis Semiotika Charles Sanders
Pierce)”
Dalam penulisan skripsi ini, penulis sangat menyadari bahwa selesai penulisan skripsi ini semata-mata bukan buah tangan sendiri, akan tetapi dari hamba Allah yang senantiasa mendermakan ilmunya dengan setulus hati dan meluangkan waktu untuk selalu berbagi pengetahuan. Penulis menyadari akan kekurangan penyusunan penulisan ini dari segi materi dan cara penyajiannya.
Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Pudek I Bapak Suparto, M. Ed, PhD, Pudek II Ibu Dr.
Roudhonah, MA, dan Pudek III Bapak Dr. Suhaemi, MA
v
2. Bapak Masran Drs, MA., selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam, dan Fita Fathurokhmah, M.Si., sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam.
3. Ade Rina Farida, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan pengarahan serta
dorongan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
sesuai dengan waktu yang diinginkan.
4. Para Dosen dan Staff Pengajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
yang telah memberikan ilmu pengetahuan dalam mendidik penulis selama
melakukan studi.
5. Orang Tua Penulis Bapak Mehli Purnawan dan Ibu Hening Setiawati, yang
penuh kesabaran merawat penulis serta telah berupaya memberikan motivasi
baik moril maupun material. Terimakasih juga untuk do’a terbaik yang selalu
dipanjatkan untuk penulis.
6. Adik-adikku Fahrul Rozi dan Farraz Nazwa Ramadhan yang selalu
mendoakan sekaligus menghibur penulis dengan berbagai macam tingkah
lucunya di rumah.
7. Untuk teman-teman KPI 2009, khususnya Abdullah Ismalika, Fitri Hanani,
Sultoni R Siregar, Tata Suryana, yang telah meluangkan waktunya dan selalu
membantu serta menemani penulis selama proses penulisan skripsi ini.
8. Semua pihak, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat,
penulis hanya bisa mengucapkan terimakasih atas segala bantuan dan
vi
dukungannya. Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan dan
keikhlasan yang telah diberikan kepada penulis.
Semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Amin.
Ciputat, 01 Agustus 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...... i LEMBAR PERSETUJUAN ...... ii LEMBAR PERNYATAAN ...... iii ABSTRAK ...... iv KATA PENGANTAR ...... v DAFTAR ISI ...... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...... 1 B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ...... 8 C. Signifikasi Penelitian ...... 10 D. Tinjauan Pustaka ...... 12 E. Metodologi Penelitian ...... 14 F. Sistematika Penulisan ...... 19 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Ruang Lingkup Film ...... 21 B. Klasifikasi Film ...... 22 C. Sinematografi ...... 25 D. Edditing ...... 26 E. Sejarah Perkembangan Film ...... 26 Semiotika A. Konsep Dasar Semiotika ...... 28 B. Semiotik Struktural Dan Semiotik Pragmatis ...... 28 C. Konsep Semiotik Charles Sanders Pierce ...... 30 Definisi Konsepsional A. Propaganda ...... 33 BAB III GAMBARAN UMUM FILM BRUCE ALMIGHT A. Sekilas Tentang Bruce Almighty ...... 40 B. Profil Tom Shadyac Sebagai Sutradara ...... 43 C. Profil Para Pemain Bruce Almighty ...... 46 BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN A. Temuan Data ...... 63 B. Makna Icon Indeks Dan Simbol ...... 64 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...... 90 B. Saran ...... 91 DAFTAR PUSTAKA ...... 93
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam hal ini kita harus setuju bahwa setiap orang pasti memiliki
persepsi yang berbeda-beda dalam memaknai sebuah karya film. Tidak semua
individu dapat melihat sebuah karya film dengan pandangan yang sama.
Pastinya dalam hal ini penikmat film memiliki persepsinya sendiri-sendiri
dalam melihat sebuah karya film.
Saya sebagai penulis akan memberikan contoh sederhana seperti ini,
ketika penikmat film datang ke sebuah gedung pemutaran film. Tentu dari
setiap individu memiliki pandangan dan memiliki pemahaman film yang
berbeda – beda. Tentu sangat memungkinkan jika individu yang
melangkahkan kakinya dari rumah untuk melihat film akan mengartikan setiap
adegan dalam film berbeda – beda.
Ironisnya ketika dalam suatu scene film menampilkan sebuah propaganda
terselubung didalamnya, tentu penikmat film yang tidak kritis pada saat yang
bersamaan tidak menyadari akan hal itu dan mereka tertawa melihat adegan
konyol menurut mereka yang awam, tetapi mereka yang kritis adegan konyol
tersebut terlihat janggal.
Ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Miftah Faridl pada
sesi wawancara di media apa yang diungkapkan Budiman Kristanto dalam
bukunya:
1 2
“Melalui rekayasa teknologi, suatu kebohongan dapat dikemas sehingga dapat tersaji, sebagai sebuah kebenaran. Tidak mudah di deteksi memang, kecuali oleh orang-orang yang memiliki referensi yang kuat sehingga kebatilan itu tetap terlihat sebagai kebathilan.” Prof. Dr. Miftah Faridl Guru Besar Universitas Islam Bandung, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung.1
Dibanding jenis media massa yang lain, film merupakan media yang memiliki keunikan tersendiri. Film memiliki watak yang juga menempatkanya sebagai bentuk kesenian. Maka, tidak sama dengan membaca koran atau menonton berita di televisi, informasi yang terkandung dalam film dipahami secara berbeda. Sebagai penikmat film, seseorang akan gigih berusaha mengurai makna dari apa yang dipresentasikan dalam film.
Seperti diungkapkan Samuel L. Becker dan Bela Balazs:
“Bila kita menghadapi kesulitan dalam menciptakan atau mencari makna sebuah film, kita cenderung menyalahkan diri kita sendiri untuk kemudian berupaya keras menata makna untuknya.”2 “Film art is a greater influence on the minds of the general public than any other art.(Film adalah pengaruh seni yang lebih besar di benak masyarakat umum daripada seni lainnya).3
Film sarat akan tanda yang dapat dianalisis maknanya. Film juga merupakan bahan analisis yang sangat menarik karena ia adalah media pembawa pesan yang sangat popular sampai saat ini. Karena kepopulerannya itu, ia ditonton oleh banyak pihak serta dipengaruhi banyak pihak yang memasukkan ide-ide tertentu didalamnya. Sifatnya yang kebanyakan menghibur tidak hanya menjadi sarana pembawa pesan yang disukai tetapi juga sarat dengan makna.
1 Diakses pada Oktober 2014 dari https://www.youtube.com/watch?v=OzeJQuIfx_o 2 Backer Chris, Cultural Studies: Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2004) 3 Daniel Talbot, Film: an Anthology (California: University of California Press, 1975), h. 201. 3
Seperti dikemukakan oleh Van Zoest:
“Film dibangun sebagai tanda semata - mata. Tanda - tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik dalam upaya mencapai efek yang diharapkan. Berbeda dengan fotografi statis, rangkaian gambar dalam film menciptakan imajinasi dan sistem penandaan.”4
Dalam hal ini kenapa panulis mencoba mengungkap propaganda dalam
film Bruce Almighty sebagai film yang mendeskreditkan Islam. Pertama
penulis menemukan beberapa adegan yang berkaitan dengan tujuan
mendeskreditkan Islam dalam film ini. Kedua penulis memilih Tokoh
semiotika Charles Sanders Pierce sebagai teori dalam penelitian ini. Setelah
mempelajari teori ini penulis semakin yakin bahwa adegan-adegan yang
penulis anggap sebagai propaganda terselubung, memang benar adanya.
Karena menurut teori Pierce kita berfikir hanya dalam tanda. Pierce yakin
bahwa segala sesuatu adalah tanda. Tanda hanya berarti tanda apabila ia
berfungsi sebagai tanda. Pierce juga berpendapat fungsi esensial sebuah tanda
adalah menjadikan relasi yang tidak efisien menjadi efisien, tidak dengan
maksud untuk mengaktifkan mereka, tetapi untuk membiasakan diri menyusun
peraturan atau sistem, yang dapat menjadikan relasi itu berfungsi pada waktu
yang diperlukan. fungsi semiotik sendiri adalah menjadikan kita lebih
menyadari apa-apa yang kita dan orang lain percayai, tentang suatu “kebiasaan
dalam kepercayaan” yang mendasari pemikiran dan perilaku manusia. Karena
kita percaya segala sesuatu, tetapi seringkali kita sangat tidak menyadari hal
itu.
4 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet. Ke-4, h. 109. 4
Film bukan dapat dikatakan tidak menimbulkan efek negatif bagi
penontonya. Jangan sampai sebuah film menjelma menjadi pedang bermata
ganda. Di sisi lain film dapat memberikan sumbangan berarti bagi masyarakat
dengan memperkaya khazanah kehidupan dengan hal - hal yang baik dan
bermanfaat. Film pendidikan, ensiklopedia, dokumenter, komedi atau film -
film yang mengandung nilai - nilai sosialnya positif, yang dapat menjadi media
eksplorasi masyarakat dalam menggali kekayaan moral dan kualitas hidup
yang baik. Sedangkan, film yang hanya sebatas menampilkan nilai yang
cenderung negatif, misalnya propaganda, baik propaganda yang dilakukan
secara terang-terangan maupun propaganda terselubung atau bahkan kekerasan,
sadisme, seksualitas yang tidak difilter secara jeli, diskriminasi dan sebagainya
sangat jelas berbahaya jika diserap oleh konsumen film dalam kehidupan sehari
- hari. 5
Dalam membahas tentang perfilman, pikiran kita akan ditarik secara
paksa kepada industri raksasa perfilman dunia bernama “Hollywood”. Karena
dunia telah mengakui betapa hebatnya mereka membuat adegan film dengan
skala teknologi animasi yang super canggih. Tapi kini, harusnya kita mulai
membuka mata bahwa hasil karya mereka tercipta bukan tanpa maksud, karya -
karya film yang mereka ciptakan bukan terlahir di atas awang-awang semata,
dan skenario yang mereka garap tercipta bukan by accident tapi by-design. Jika
hal ini kita sepakati, maka yang harus kita ketahui selanjutnya adalah; siapa
yang “mendesain” sebuah film? Siapa orang-orang yang berdiri di balik layar
5 Nurlaelatul Fajria, Analisis Semiotik Film CIN(T)A Karya Simanjuntak, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 5
besar Hollywood? Apa tujuan mereka? Ambisi serta langkah apa yang mereka tempuh untuk mencapai tujuan tersebut?
Dari pembahasan diatas, penulis mencoba menjawab kenapa penulis tertarik untung mengungkap propaganda melalui kacamata “Bruce Almighty” yang merupakan salah satu hasil karya sinematografi yang cukup relevan untuk dijadikan batu pijakan untuk memahami karya Hollywood lainnya. Karya film terbitan Universal Picture, Amerika Serikat. Film Bruce Almighty adalah film komedi Amerika Serikat yang disutradarai oleh Tom Shadyac dan skenario ditulis oleh Steve Koren, Mark O'Keefe dan Steve Oedekerk pada tahun 2003, yang biaya produksinya hingga mencapai $458,900,000. Film ini dibintangi oleh Jim Carrey yang memerankan tokoh Bruce Nolan sebagai pemain utama dalam film Bruce Almighty.
Penulis tertarik dari definisi propaganda menurut Enclyclopedia
Everyman’s, 6 propaganda adalah suatu seni untuk penyebaran dan meyakinkan suatu kepercayaan, khususnya suatu kepercayaan agama atau politik.
Propaganda berusaha untuk meyakinkan pendapat-pendapat tanpa perlu mengemukakan alasan-alasan. Dengan demikian propaganda suatu senjata yang potensial bila dipergunakan tanpa memikirkan atau mempertimbangkan kebenaran terhadap pesan yang disampaikan. Dari definisi propaganda ini dan di dukung oleh teori semiotika Charles Sanders Pierce, penulis berharap dari satu adegan yang penulis anggap janggal sebelum mempelajari definisi propaganda dan teori semiotika. Penulis harap akan adanya temuan-temuan
6 Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Propaganda pada Desember 2015 6
lain yang akan terungkap dalam film ini setelah mempelajari atau menyatukan
propaganda itu sendiri dan teori yang ada.
Setelah Film Bruce Almighty rilis pada tahun 2003, film ini telah masuk nominasi dalam berbagai macam acara penghargaan bergengsi, yakni pada tahun
2003-2004 dalam ajang sebagai berikut: 7
Teen Choice Awards
Won : Teen Choice Award (Choice Movie Actor - Comedy)
Nominated : Teen Choice Award (Choice Movie Actress - Comedy)
Nominated : Teen Choice Award (Choice Movie Chemistry)
People's Choice Awards, USA
Won : People's Choice Award (Favorite Comedy Motion
Picture)
MTV Movie Awards, Mexico
Won : MTV Movie Award (Most Divine Miracle in a Movie
(Milagro más Divino en una Película)
MTV Movie Awards
Nominated : MTV Movie Award (Best Comedic Performance)
Nominated : MTV Movie Award (Best Kiss)
Kids' Choice Awards, USA
Nominated : Blimp Award (Favorite Movie)
Won : Blimp Award (Favorite Movie Actor)
Image Awards
Won : Image Award (Outstanding Supporting Actor in a Motion
7 Diakses pada Oktober 2014 dari http://www.imdb.com/title/tt0315327/awards 7
Picture)
Black Reel Awards
Nominated : Black Reel (Film: Best Supporting Actor)
BET Comedy Awards
Nominated : BET Comedy Award (Outstanding Supporting
Actor in a Box Office Movie)
ASCAP Film and Television Music Awards
Won : ASCAP Award (Most Performed Song from a Motion
Picture)
Won : ASCAP Award (Top Box Office Films)
Di sisi lain dibalik berbagai macam penghargaan yang diperoleh, film
Bruce Almighty karya Tom Shadyac tidak luput dari berbagai macam
kontroversi. Tidak sedikit kalangan yang mengecam film Bruce Almighty ini
yang secara vulgar memvisualisasikan sosok Tuhan lewat individu atau sosok
manusia yang diperankan oleh Morgan Freeman pemeran pambantu utama
dalam film Bruce Almighty.
Berikut salah satu kutipan kontroversi yang ada di Indonesia:
“Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertanyakan kebijakan LSF yang telah meloloskan film yang secara vulgar memvisualisasikan sosok Tuhan lewat individu Morgan Freeman. Tuhan tidak bisa dipermainkan. Termasuk juga Tuhan tidak boleh diwujudkan dalam bentuk apa pun oleh setiap makhluknya,” ujar Ma’ruf Amin dari Majelis Ulama Indonesia kepada Republika, (6/8) http://swaramuslim.net/weblog”8
8 Astowo Yuanita, “Penggambaran Parodi Tuhan Dalam Film Bruce Almighty (Studi Analisis Semiotik Penggambaran Parodi Tuhan Dalam Film Bruce Almighty),” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Universitas Pembangunan Nasional, 2010). abstrak 8
Film ini menarik untuk diteliti, karena dari film ini, jika dilihat dari
berdasarkan teori Pierce, tidak hanya melihat sebagai sebuah film yang
mengusung film bergenre komedi. Tetapi lebih kepada “pesan” yang
disampaikan dalam film tersebut. Sebuah “pesan” tersembunyi di dalam film
yang akan penulis akan ungkap.
Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, hal-hal yang
ditekankan pada skripsi ini adalah tentang makna dan isi pesan film yang
berkaitan dengan tanda pesan berupa ucapan, kalimat, tindakan maupun simbol
yang akan diungkap. Dengan menganalisis isi pesan film Bruce Almighty
dengan menggunakan metode untuk menafsirkan tanda-tanda dalam makna
yang tersembunyi di balik sebuah film melalui analisis semiotika. maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul “Mengungkap
Propaganda dalam Film “Bruce Almighty ” (Analisis Semiotika Charles
Sanders Pierce)”
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Medium audiovisual yang merupakan kekuatan teknologi saat ini
ikut menunjang tersebarnya propaganda yang disisipkan didalamnya ke
wilayah-wilayah belahan bumi.
Film Bruce Almighty yang mengusung gendre komedi benar-benar
memanfaatkan kekuatan dari media film melalui genre yang sangat
digemari khalayak ramai. Film sendiri merupakan alat yang sedemikian
kuatnya dalam mempengaruhi manusia, dan apabila film itu dilengkapi 9
dengan ilustrasi visual yang menurut pepatah tua dapat mengucapkan
ribuan kata.
Film-film yang baik, tentunya akan memberikan pengalaman batin
dan pengalaman audio visual baru mengenai sebuah masyarakat, suatu
kebudayaan, yang unik dan sering tidak terduga bagi orang yang
menontonnya. Film merupakan media komunikasi yang efektif dalam
mengomunikasikan nilai-nilai kepada masyarakat sehingga perilaku
penonton dapat berubah mengikuti apa yang disaksikannya dalam berbagai
film yang disaksikannya. 9 Melihat hal demikian film sangat
memungkinkan sekali digunakan sebagai sarana untuk menjadi bahan
propaganda terselubung.
Dari penjelasan di atas, penulis mengidentifikasi bahwa terdapat
tanda pesan berupa ucapan, kalimat, tindakan maupun simbol yang sangat
jelas di film Bruce Almighty yang jarang sekali penikmat film sadar akan
“pesan” itu. Maka peneliti berharap akan adanya sebuah pandangan lain
yang tentunya penulis berharap untuk lebih berhati-hati dan lebih jeli
dalam melihat sebuah karya film yang lahir dari tangan dingin Hollywood.
2. Batasan Masalah
Pembatasan skripsi ini, peneliti membatasi pengambilan adegan- adegan dalam film Bruce Almighty yang hanya penulis anggap memiliki makna di dalam rangkaian gambar atau adegan (scene) film untuk mengungkap “pesan” tersembunyi yang terkandung di dalam film tersebut.
9 Nurlaelatul Fajria, Analisis Semiotik Film CIN(T)A Karya Simanjuntak, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 10
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti dapat
merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana bentuk tanda dalam film Bruce Almighty sebagai
propaganda?
b. Apa pesan yang ingin disampaikan film Bruce Almighty kepada
penontonnya dilihat dari tanda berdasarkan teori Pierce?
C. Signifikansi Penelitian
1. Pernyataan Penelitian
Tanda atau “pesan” berupa ucapan, kalimat, tindakan yang
terlihat di film Bruce Almighy, secara umum tidak ada yang salah
dengan film karya Tom Shadyac ini. Namun dalam prosesnya film ini
menghasilkan makna, persepsi, pola pikir yang dikendalikan atau
secara tidak sadar di kontrol sesuai dengan alur cerita film tersebut.
Pada kenyataannya di dalam film ini terdapat berbagai macam
makna yang bisa diungkap secara lebih detail. Itu semua dapat kita
jumpai jika kita melihat dengan seksama. Ada bagian-bagian adegan
yang memiliki “pesan” yang ingin di sampaikan melalui film ini.
Dengan demikian, nikmatilah sebuah karya film dengan lebih detail
lagi. Sehingga tahu dan untuk memilah milah film apa yang baik kita
nikmati, khususnya film karya dari tangan dingin Holywood.
11
2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap,
agar lebih berhati-hati, sekaligus membuka mata penikmat film. untuk
melihat sebuah karya film lebih detail lagi. khususnya untuk
mengetahui apa saja makna yang tersembunyi dalam film Bruce
Almighty menurut salah satu teori Semiotika yakni Charles Sanders
Pierce.
3. Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan manfaat
dari segi teoritis dan praktis, yaitu:
a. Manfaat Teoritis
Hasil yang diambil dalam penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan informasi dan tambahan referensi bahan pustaka dan
dokumentasi ilmiah untuk pengembangan keilmuan mahasiswa
terutama di bidang komunikasi, khususnya penelitian tentang
analisis dengan minat pada kajian film dan semiotika.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan
menambah wawasan bagi kalangan teoritis serta praktisi, dan
masyarakat umum, terutama bagi kalangan muslim agar lebih hati-
hati dalam menikmati sebuah karya film. Selain itu, penelitian ini
juga diharapkan dapat memberi kosa kata dan istilah yang
digunakan dalam film.
12
D. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul ini peneliti sudah melakukan tinjauan
terhadap skripsi terdahulu. Peneliti menemukan ada penelitian yang pernah
dilakukan mengenai semiotik. Diantaranya adalah;
1. Judul yang digunakan dalam skripsi ini memang banyak kemiripan dengan
judul-judul skripsi yang lain yang mencoba menganilisis film-film, dan
objek lainnya, seperti skripsi-skripsi berikut ini Studi Analisis Semiotik
Tentang Analisis Semiotik Film CIN(T)A Karya Sammaria Simanjuntak.
yang ditulis oleh Nurlaelatul Fajria, NIM:107051002056, mahasiswa
Univerritas Islam Negeri Jakarta, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam. Pisau analisis yang digunakan sama seperti peneliti kebanyakan,
yaitu Charles Sanders Pierce. Hasil penelitian ini adalah mengetahui
makna Ikon, Indeks dan Simbol, Serta pesan yang disampaikan mengenai
toleransi umat beragama.
2. Representasi Toleransi Antar Umat Beragama “Analisis semiotik Charles
Sanders Pierce Terhadap Film Tanda Tanya” oleh Rohmah Suci
Handayani 2010, Konsentrasi Ilmu Komunikasi, Universitas Trunojoyo
Madura. Akan tetapi ada perbedaan teori dengan yang penulis lakukan.
Peneliti tersebut menggunakan teori Roland Bartes, sedangkan penelitian
ini menggunakan teori semiotik Charles Sanders Peirce yang membagi
atas denotasi, konotasi, dan mitos. Sedangkan persamaanya adalah dari
objek penelitiannya yaitu sama-sama meneliti Film.10
10 Rohmah Suci Handayani, Representasi Toleransi Antar Umat Beragama “Analisis semiotik Charles Sanders Pierce Terhadap Film Tanda Tanya”, Skripsi Universitas Trunojoyo Madura, Jurusan Ilmu Komunikasi, 2010. 13
3. “Analisis Semiotika Pesan Dakwah Dalam Poster Narkotika Badan
Nasional (BNN)”, Afaf Sholihin 2010, jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam. Walaupun penulis menjadikan skripsi yang dibuat karena objek
dalam penelitian tersebut adalah poster sedangkan peneliti menggunakan
film sebagai objek kajian.11
4. Penggambaran Parodi Tuhan dalam Film Bruce Almighty (Studi Analisis
Semiotik Penggambaran Parodi Tuhan Dalam Film Bruce Almighty),
Astowo Yuanita 2010, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Pembangunan Nasional. Walaupun judul film dalam penelitian sama,
namun tujuan dan isi penelitian didalamnya sangatlah berbeda. Peneliti
tersebut berfokus kepada penggambaran sosok Tuhan yang di parodikan,
sedangkan dalam penelitian ini berfokus kepada pengungkapan pesan yang
tersembunyi di dalam film Bruce Almighty melalui kacamata propaganda.
Memang dari semua skripsi, peneliti melihat bahwa adanya kelebihan
dan kekurangannya masing-masing. Dari ke-empat skripsi diatas pada dasarnya
mengambil tema yang sama, yakni semiotika. Namun, tidak ada satupun
skripsi di atas yang membahas tentang propaganda di dalam film itu sendiri.
Dalam hal ini penulis akan menjelaskan juga tentang kesamaan dan perbedaan
dengan salah satu judul skripsi diatas yaitu skripsi Astowo Yuanita yang sama
sama meneliti sebuah film dengan judul yang sama. Namun dalam fokus
penelitiannya sangatlah jelas berbeda. Analisis yang digunakan peneliti disini
mengenai propaganda dalam film. sedangkan Analisis dalam skripsi Astowo
11 Afaf Sholihin, Analisis Semiotika Pesan Dakwah Dalam Poster Narkotika Badan Nasional (BNN), Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2010.
14
Yuanita berfokus pada sosok tuhan yang di perankan didalam film tersebut.
Sedangkan dalam analisis penulis tidak menyentuh sama sekali isu tentang
sosok Tuhan di dalam film tersebut. Karena tidak berfokus pada penelitian
yang penulis inginkan.
E. Metodologi Penelitian
Kata “metode” dan “metodologi” sering dicampuradukkan dan
disamakan. Padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Kata “metodologi”
berasal dari Yunani methodologia, berarti “teknik” atau “prosedur”, sedangkan
logos adalah ilmu. Metodologi sendiri merujuk kepada alur pemikiran umum
atau menyeluruh (general logic) dan gagasan teoritis (theoretic perspective)
suatu penelitian.
Kata ”metode” menunjuk pada teknik yang digunakan dalam sebuah
penelitian seperti wawancara dan observasi jadi metode adalah bagian dari
metodologi.12
Menurut Tarumingkeng dalam kata pengantar pada buku metode
penelitian kualitatif, dari asal katanya metode berarti “jalan” atau “cara”.
Metode penelitian berarti cara pengumpulan data dan analisis. Dari analisis
data tersebut, kemudian peneliti akan mendapatkan hasil apakah itu berupa
penegasan atas teori yang pernah ada (confirmation) atau suatu penemuan baru
(discovery). 13
12 J. R. Raco, Metodologi Kualitatif Janis, Karakter dan Keunggulannya (Jakarta: PT Grasindo, 2010), h. 1. 13 J. R. Raco, Metodologi Kualitatif Janis, Karakter dan Keunggulannya, h. xxi. 15
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian melalui pendekatan
kualitatif. Dengan menggunakan sejumlah metode penelitian dan teknik
pengumpulan data untuk menghindari bias dan memperoleh akurasi data
yang meyakinkan. Dalam penerapannya, pendekatan kualitatif
menggunakan metode pengumpulan data dan metode analisis deskriptif
yang berfokus pada penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah
penelitianya tidak perlu merumuskan hipotesis.
Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang dapat diamati. 14
Metode deskriptif adalah penelitian yang memaparkan situasi atau
peristiwa, di mana pada hakikatnya metode deskriptif adalah
mengumpulkan data-data.15
Penelitian ini menggunakan teori Charles Sanders Pierce yang
membagi tanda atas ikon, indeks dan simbol. Peneliti memilih visual dari
film Bruce Almighty, kemudian diteliti dan dijelaskan sesuai teori.
Dengan menggunakan paradigma kritis, diharapkan muncul sebuah
hasil penelitian yang mendalam dan faktual, karena dengan paradigma
kritis, peneliti berpeluang untuk membuat interpretasi-interpretasi alternatif
dalam melakukan interpretasi terhadap simbol-simbol yang muncul di
14 Lexi J, Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999), h. 3. 15 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), h. 25.
16
dalam film.16
Peneliti berusaha menggambarkan fakta-fakta mengenai bagaimana
visualisasi yang disajikan di dalam film Bruce Almighty dapat
mengungkap pesan berupa ucapan, kalimat, tindakan secara utuh melalui
tanda-tanda yang disebut Pierce sebagai ikon, indeks dan simbol.
Dalam penelitian ini peneliti telah melakukan beberapa persiapan
mengingat objek dalam penelitian ini adalah semiotik film. Peneliti dari
jauh hari telah melakukan persiapan dengan melakukan observasi awal. Di
antara persiapan yang peneliti lakukan, yaitu mencari informasi seputar
film Bruce Almighty berformat Blue Ray. Kemudian menyaksikan
sekaligus mengamati dengan teliti dialog-dialog, serta adegan-adegan
dalam film Bruce Almighty. Kemudian mencatat, memilih dan
menganalisa sesuai dengan model penelitian yang digunakan, serta
mempersiapkan software editing video Adobe Primiere CS6 untuk
kebutuhan cutting dan capturing setiap adegan penting. Selanjutnya
melakukan tinjauan pustaka guna menentukan serta memastikan judul
yang akan digunakan peneliti, dalam kaitannya dengan analisis semiotik
film.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah sebuah file film Bruce Almighty
berformat Blue Ray. Adapun yang menjadi unit analisisnya adalah
potongan gambar, musik, dan dialog yang terdapat di dalam film Bruce
Almighty yang berkaitan dengan rumusan masalah penelitian.
16Indiwan Seto, Semiotika Komunikasi, h. 22-23.
17
3. Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua, yaitu;
a. Data primer adalah data yang diperoleh dari rekaman video original
berupa film Bruce Almighty. Kemudian dipilih visual atau gambar dari
adegan-adegan film yang diperlukan untuk penelitian.
b. Data sekunder, sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari
penelitian kepustakaan atau bahan yang bersifat teoritis yang relevan
dengan penelitian buku-buku, majalah, internet dan media lainnya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada
natural setting (cara alamiah), sumber data primer, dan pengumpulan data
lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation),
dokumentasi. 17 Berikut ini adalah teknik pengumpulan data yang akan
peneliti lakukan dalam penelitian ini diantaranya:
a. Pengamatan/Observasi
Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses di mana peneliti
terlibat langsung dalam objek penelitian. Pengamatan dapat dilakukan
secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam
penelitian ini adalah lembar pengamatan, checklist, catatan kejadian
dan lain-lain. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.18 Penelitian
ini melalui sebuah file film berformat Blue Ray dengan judul Bruce
17 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 146. 18 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h. 181. 18
Almighty. Adapun waktu penelitian berlangsung dari tanggal 18
Oktober 2014.
b. Studi Dokumentasi
Dokumen adalah catatan kejadian yang sudah lampau yang
dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, dan karya bentuk (hasta
karya).19 Adapun studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan
data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik
dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Peneliti melihat melalui
internet dalam hal ini berupa artikel-artikel mengenai apasaja yang
berkaitan tentang film Bruce Almighty. Artikel yang telah diperoleh
kemudian peneliti lakukan olah data (diurai).
5. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai Juli 2016.
Peneliti sengaja menggunakan kaca mata analisis semiotik, sebab film ini
merupakan objek yang penuh tanda, sehingga penggunaan analisis semiotik
menjadi lebih tepat digunakan dalam penelitian ini.
6. Analisis Data
Karena penelitian ini adalah penelitian kualitatif maka analisis data
dalam penelitian sudah dapat dilakukan semenjak data diperoleh dari
lapangan. Hal tersebut, agar data yang didapat tidak terkena bermacam-
macam pengaruh.
19 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, h. 148. 19
Setelah data primer dan sekunder terkumpul, kemudian dikaitkan
dengan rumusan masalah. Kemudian film “Bruce Almighty” dilakukan
analisis dengan menggunakan model teknik analisis semiotika film Charles
Sanders Peirce yaitu Peirce memngembangkan teori segitiga makna
(triangle meaning) yang terdiri atas tanda (sign) objek (object), dan
interpretan (interpretant). Menurut Peirce salah satu bentuk tanda adalah
kata. Sedangkan objek adalah suatau yang dirujuk tanda. Sementara
interpretan adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang objek
yang dirujuk sebuah tanda.20
Charles Sanders Peirce membagi tanda atas icon (ikon), index
(indeks), dan symbol (simbol). Ikon adalah hubungan antara tanda dengan
objek atau acuan yang bersifat kemiripan, indeks adalah tanda yang
langsung mengacu pada kenyataan, dan simbol adalah tanda yang
menunjukan hubungan alamiah antara penanda dan pertandanya.21
7. Pedoman Penulisan
Adapun penulisan skripsi ini menggunakan pedoman penulisan
Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
diterbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
F. Sistematika Penulisan
Dalam laporan penelitian ini, terdiri dari lima bab, dimana masing-
masing bab dibagi kedalam kerangka penyusunan meliputi:
Bab pendahuluan berisikan tentang latar belakang masalah,
20 Alex Sobur, Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet. Ke-4, h. 114-115. 21 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2003), h.41-42. 20
identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, instrumen penelitian, teknik penentuan subjek, teknik pengumpulan data, teknik pemeriksaan keabsahan data, analisis data, dan yang terakhir adalah sistematika penulisan.
Kemudian pada bab ke-dua, peneliti akan membahas ilmu tentang film, baik dari pengertian film, klasifikasi film, unsur-unsur dan struktur film, dan jenis-jenis yang ada didunia perfilman. Tidak lupa tinjauan umum tentang semiotik meliputi; pengertian semiotik dan teori semiotik Charles Sanders
Pierce.
Selanjutnya pada bab ke-tiga, peneliti akan membahas tentang gambaran umum film Bruce Almighty: konsep film Bruce Almighty, sinopsis film Bruce Almighty, tim produksi yang menyangkut pemain dan crew dalam film Bruce Almighty, Profil Sutradara, dan Profil para pemain Film Bruce
Almighty.
Adapun dalam bab ke empat, Pada bab ini akan di bahas tentang temuan data lapangan dan juga analisis semiotika terhadap film Bruce
Almighty, dikorelasikan dengan upaya pengungkapan “pesan” melalui teori yang ada.
Pada akhirnya peneliti merangkum penelitian skripsi ini pada bab penutup yakni bab lima sebagai rangkaian akhir dari penelitian skripsi. Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran. Sebagai referensi skripsi, peneliti menyajikan daftar pustaka yang menjadi rujukan dalam penelitian skripsi ini, berikut lampiran-lampiran yang terkait. BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Ruang Lingkup Film
1. Pengertian Film
Film adalah gambar hidup, cerita hidup, sedangkan menurut beberapa
pendapat, film adalah susunan gambar hidup, cerita hidup, sedangkan menurut
beberapa pendapat, film adalah susunan gambar yang ada di selliloid,
kemudian diputar dengan mempergunakan teknologi proyektor yang
sebetulnya telah menawarkan nafas demokrasi, dan bisa ditafsirkan dalam
berbagai makna.1
Film dibangun atas serangkaian tanda-tanda. Tanda-tanda yang berbentuk
audio-visual tersebut mengandung pesan (message) yang ingin disampaikan
oleh pembuatnya. Dalam film, tanda-tanda bisa berbentuk simbol-simbol yang
menggambarkan sesuatu. Erwin Goodenough dalam The Power of Symbols,
mendefinisikan sebagai berikut :2
“Simbol adalah barang atau pola yang, apa pun sebabnya, bekerja pada manusia, dan berpengaruh pada manusia, melampaui pengakuan semata-mata tentang apa yang disajikan secara harfiah dalam bentuk yang diberikan itu. Selanjutya memberdakan antara bahasa yang bersifat konotatif, yaitu berasosiasi, tidak persis tepat, memungkinkan beragam penafsiran, dan simbol termasuk kategori kedua.”
Film mempunyai karakteristik tersendiri yakni menggunakan layar lebar,
pengambilan gambar karena menggunakan layar lebar maka memungkinkan
pengambilan gambar jarak jauh atau long shot bahkan extreme long shot,
konsentrasi penuh dan identifikasi psikologi yang mana saat kita menonton
1 Gatot Prakoso, Film Pinggiran-Antalogi Film Pendek, Eksperimental & Documenter. FFTV- IKJ dengan YLP (Jakarta: Fatma Press, 1997), h. 22. 2 Jurnal International “SEMIOTICS”, http://www.scribd.com/doc/937668/Semiotics-and- Semiotic-Analysis diakses pada tanggal 28 Desember 2014 pukul 15:48 WIB.
21 22
pikiran dan perasaan kita larut dalam alur cerita yang disuguhkan.3
Pemaparan di atas menjelaskan bahwa film mempunyai karakteristik
tersendiri yang tidak dimiliki oleh media lain seperti televisi, majalan, koran
dan lain-lain. Film atau Movie merupakan media atau sarana yang ampuh
untuk memudahkan penyampaian atau mengkomunikasikan makna pesan
dalam sebuah alur cerita, dan tidak hanya menjadi hiburan semata.
Media film juga merupakan salah satu hasil produk teknologi modern
yang bisa dijadikan sebagai salah satu saluran dalam proses komunikasi
massa. Dalam film, biasanya terdapat pesan-pesan atau informasi yang ingin
disampaikan kepada para penontonnya.
2. Klasifikasi Film
Klasifikasi film atau genre (jenis/ragam) dalam film berawal dari
klasifikasi drama yang lahir pada abad XVIII. Klasifikasi drama tersebut
muncul berdasarkan atas jenis steriotip manusia dan tanggapan manusia
terhadap hidup dan kehidupan. Ada beberapa jenis naskah drama yang dikenal
saat itu, diantaranya; lelucon, banyolan, opera balada, komedi sentimental,
komedi tinggi, tragedi borjois dan tragedi neoklasik. Selanjutnya berbagai
macam jenis drama itu diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu: tragedi (duka
cita), komedi (drama ria), melodrama, dagelan (farce).4
Tapi seiring berkembangnya zaman dan dunia perfilman, genre dalam film
pun mengalami sedikit perubahan, namun, tetap tidak menghilangkan keaslian
dari awal pembentukannya. Sejauh ini diklasifikasikan menjadi 5 jenis, yaitu;5
3Elvinaro, Ardianto, Dkk, Komunikasi Massa, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), h. 145-147. 4 Hermawan J. Waluyo, Drama: Teori dan Pengajaran, (Yogyakarta: PT. Hanindita, 2003), cet. Ke-2, h. 38. 5 Ekky Imanjaya, Who Not: Remaja Doyan Nonton, (Bandung: PT Mizan Buaya Kreativa, 2004), cet-1, h. 104 23
a. Komedi
Film yang mendeskripsikan kelucuan, kekonyolan, kebanyolan
pemain (aktor/aktris). Sehingga alur cerita dalam film tidak kaku, hambar,
hampa, ada bumbu kejenakaan yang dapat membuat penonton tidak
bosan.
b. Drama
Film yang menggambarkan cerita (kenyataan) di sekeliling hidup
manusia. Dalam film drama, alur ceritanya terkadang dapat membuat
penonton tersenyum, sedih dan meneteskan air mata.
c. Horror
Film beraroma mistis, alam gaib, dan supranatural. Alur ceritanya
bisa membuat jantung penonton berdegup kencang, menegangkan, dan
berteriak histeris.
d. Musical
Film yang penuh dengan muatan musik. Alur ceritanya sama seperti
drama, hanya saja di beberpa bagian adegan dalam film para pemain
(aktor/aktris) bernyanyi, berdansa, bahkan beberapa dialog menggunakan
musik (seperti bernyanyi). e. laga (action)
Film yang dipenuhi aksi, perkelahian, tembak-menembak, kejar-
kejaran, dan adegan-adegan berbahaya yang mendebarkan. Alur ceritanya
sederhana, hanya saja dapat menjadi luar biasa setelah dibumbui aksi-aksi
yang membuat penonton tidak beranjak dari kursi.
24
Terdapat genre-genre besar yang diproduksi semenjak perkembangan film dan yang menjadi titik tolak dari semua perkembangan genre-genre besar tersebut adalah Hollywood, untuk mempermudah pembahasan dan mengklasifikasikan film, maka berikut ini adalah skema dari genre-genre besar yang dibagi menjadi dua genre induk, primer dan sekunder.
Tabel 2.1.6 Skema Genre Induk Primer dan Sekunder.
Genre Induk Premier Genre Induk Sekunder Aksi Bencana Drama Biografi Epik Sejarah Detektif Fantasi Film noir Fiksi-ilmiah Melodrama Horror Olahraga Komedi Perjalanan Kriminal Roman Petualangan Superhero Perang Sepionase Western Thriller
a. Genre Induk Primer
Genre ini merupakan genre-genre pokok yang sudah ada dan populer
sejak awal berkembangnya sinema di era 1900-an sampai 1930-an. Tetapi
tidak semua genre induk primer ini populer dan sukses, hanya genre-genre
seperti aksi,drama, komedi, horor serta fiksi ilmiah yang populer hingga
kini. Namun ada yang jauh lebih populer dan sukses di masa lalu yakni
genre seperti musikal, epik sejarah, perang, serta western. b. Genre Induk Sekunder
Genre yang merupakan turunan atau pengembangan dari genre induk
primer, genre ini tetapi mempunyai ciri-ciri karakter yang khusus bila
dibandingkan dengan genre induk primer.
6 Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 13 25
3. Sinematografi
Sinematografi secara umum dapat dibagi menjadi tiga aspek, yakni kamera
dan film, framing, serta durasi gambar. Kamera dan film mencakup teknik-
teknik yang dapat dilakukan melalui kamera dan stok filmnya, seperti warna,
penggunaan lensa, kecepatan gerak gambar, dan sebagainya.7
Berikut ini adalah salah satu aspek framing yang terdapat dalam
sinematografi, yakni jarak kamera terhadap objek (type of shot), yaitu:8
a. Extreme Long Shot
Extreme long shot merupakan jarak kamera yang paling jauh dari
ojeknya. Wujud fisik manusia nyaris tidak tampak. Teknik ini umumnya
untuk menggambarkan sebuah objek yang sangat jauh atau panorama
yang luas.
b. Long Shot
Pada long shot tubuh fisik manusia telah tampak jelas, namun latar
belakang masih dominan. Long shot sering digunakan sebagai
estabilishing shot, yakni shot pembuka sebelum digunakan shot-shot yang
berjarak lebih dekat.
c. Medium long shot
pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari bawah lutut sampai
keatas. Tubuh fisik manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang.
d. Medium shot
Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari dada ke atas.
Sosok tubuh manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak lagi
dominan. Adegan percakapan normal biasana menggunakan medium
7 M. Fikri Ghazali, Analisis Semiotik Film 3 Doa 3 Cinta, Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. 8 Himawan Prastista, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 89. 26
close-up.
e. Close-up
Umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah objek
kecil lainya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan
jelas serta gestur yang mendetil. Close-up biasanya digunakan untuk
adegan dialog yang lebih intim. Close-up juga memperlihatkan detil
sebuah benda atau objek.
f. Extreme Close Up
Pada jarak ini memperlihatkan gambar dari jarak yang sangat
dekat.
g. Very Extreme Close Up
Pada jarak ini umumnya memperlihatkan detail wajah dengan
sangat dekat.
4. Editting
Proses dimana sebuah video, audio, teks dan lain - lain untuk di satukan
melalui proses pemilihan yang tepat, sehingga menghasilkan sebuah rangkaian
atau gabungan audiovisual yang mempunyai alur cerita yang jelas.
5. Sejarah Perkembangan Film
Sejarah perkembangan film tidak bisa lepas dari sejarah dalam fotografi.
dan fotografi tidak lepas dari yang namanya peralatan pendukung seperti,
sebuah kamera. Menurut sejarah kamera pertama kali di temukan oleh Ibnu
Haitham. Ibnu Haitham adalah seorang ilmuan Muslim pada masa itu. Dan
kamera yang ia temukan dikenal dengan kamera obscura. Kamera ini dalam
sistem kerjanya menggunakan bantuan dari energi cahaya matahari. 9
9 Di akses pada Oktober 2014 https://id.wikipedia.org/wiki/Perkembangan_Film 27
Berbicara perkembangan tidak lepas dari yang namanya mengembangkan sesuatu agar bisa digunakan lebih mudah dan praktis dan sampai pada tahap kamera seperti yang sekarang kita kenal saat ini. Ide terbentuknya atau terciptanya sebuah film yang kita kenal saat ini tercetus oleh Eadweard
Muybridge. Ia membuat sekitar 16 frame gambar seekor kuda yang sedang berlari, dan dibuatlah sebuah rangkaian atau urutan sehingga dari setiap gambarnya terlihat seperti sedang berlari. Dan dari sinilah mulai terlihat perkembangan film. 10
Pada tahun 1978 Eadweard Muybridge menciptakan atau membuat gambar seekor kuda yang seolah bergerak, dari kamera yang biasa. Setelah itu sekitar sepuluh tahun berikutnya seorang Ilmuan yang bernama Thomas Alfa
Edison yang kita kenal sebagai penemu bola lampu. Ia ternyata mengembangkan fungsi kamera yang pada saat itu yang hanya mampu memotret gambar biasa ditangan Thomas Alfa Edison merubahnya menjadi sebuah kamera yang mampu merekam objek yang bergerak secara dinamis. 11
Film karya Lumiere Bersaudara yang Workers Leaving the Lumiere’s
Factory. Mungkin hanya sebuah film yang hanya menonjolkan gerakan dinamis dalam sebuah gambar bergerak dari sebuah alat, dan belum mempunyai alur cerita yang jelas, bahkan sebuah pesan moralpun belum tersentuh. Sampai akhirnya film mulai memasuki ranah industri dan dibuatlah film lebih terkonsep dari segi alur cerita, maupun pesan moral. Meskipun pada waktu masa itu film terlahir tanpa audio dan hanya menampilkan warna hitam dan putih. Dan sampai pada masa dimana sebuah film yang komplit dengan
10 Di akses pada Oktober 2014 https://id.wikipedia.org/wiki/Perkembangan_Film 11 Di akses pada Oktober 2014 https://id.wikipedia.org/wiki/Perkembangan_Film 28
film berwarna dan menggunakan audio seperti saat ini. 12
B. Semiotika
1. Konsep Dasar Semiotika
Semiotika adalah sebuah cabang keilmuan yang memperlihatkan pengaruh
semakin penting sejak empat dekade yang lalu tidak saja sebagai metoda kajian
(decoding), akan tetapi juga sebagai metoda penciptaan (encoding). Semiotika
telah berkembang menjadi sebuah model atau paradigma bagi berbagai bidang
keilmuan yang sangat luas, yang menciptakan cabang-cabang semiotika khusus,
diantaranya adalah semiotika binatang (zoo semiotics), semiotika kedokteran
(medical semiotics), semiotika arsitektur, semiotika seni, semiotika fashion,
semiotika film, semiotika sastra, semiotika televisi, dan semiotika desain.13
Secara etimologis semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang berarti
penafsir tanda atau tanda dimana suatu dikenal. Tanda itu sendiri didefinisikan
sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya,
dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Istilah semeion tampaknya
diturunkan dari kedokteran hipokratik atau asklepiadik dengan perhatianya pada
simtomatologi dan diagnostic inferensial. Sedangkan secara terminologis
semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas
objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.14
2. Semiotik Struktural dan Semiotik Pragmatis
Teori yang berkembang selama ini bersumber pada dua pandangan, yakni
strukuralisme dan pragmatisme.15
12 Di akses pada Oktober 2014 https://id.wikipedia.org/wiki/Perkembangan_Film 13 Yasraf A. Piliang, Hipersemiotika, Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna, (Bandung: Jalasutra,1999), h. 255. 14 Alex Sobur, “analisis teks media” Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing”, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 95. 15 Nurlaelatul Fajria, Analisis Semiotik Film CIN(T)A Karya Samaria Simanjuntak, Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. h. 24 29
a. Semiotik sturktural
Dasar-dasar semiotik struktural adalah sebagai berikut:
1) Tanda adalah sesuatu yang terstruktur dalam kognisi manusia dalam
kehidupan bermasyarakat, sedangkan penggunaan tanda didasari oleh
adanya kaidah-kaidah yang mengatur (langue) praktik berbahasa
(parole) dalam kehidupan bermasyarakat atau bagaimana parole
mengubah langue.
2) Apabila manusia memandang sesuatu gejala budaya sebagai tanda,
maka ia melihatnya sebagai sebuah struktur yang tediri atas penanda
(yakni bentuknya secara abstrak) yang dikaitkan dengan petanda
(yakni makna atau konsep).
3) Manusia dalam kehidupanya, melihat tanda melalui dua proses, yakni
sintagmatik ( juktaposisi tanda) dan asosiatif (hubungan antar tanda
dalam ingatan manusia yang membentuk sistem dan paradigma).
4) Teori tandanya bersifat dikotomis, yakni selain melihat tanda sebagai
terdiri atas dua aspek yang berkaitan satu sama lain, juga melihat
relasi antartanda sebagai relasi pembeda “makna” (makna diperoleh
dari pembedaan).
5) Analisisnya didasari oleh sebagian atau seluruh kaidah-kaidah analisis
struktural, yakni imanensi, partinensi (ketepatgunaan; ketepatan;
kegunaan, kamus) komutasi (pergantian). 16
b. Semiotik Pragmatis
Semiotik pagmatis bersumber pada Peirce (1931-1958). Bagi Peirce,
tanda adalah “sesuatu yang mewakili sesuatu”. Danensi dan perron
16 Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer Edisi Lengkap, (Surabaya : Gita Media press 2006) h. 371. 30
menulis bahwa teori semiotik seperti itu sudah ada sejak Hippocrates (460-
377 SM) Yang Mendefinisikan “tanda” dari bidang kedokteran sebagai
gejala fisik (phisical symptom) yang mewakili (stan for) suatu penyakit.17
3. Konsep Semiotika Charles Sanders Pierce
Charles Sanders Pierce (1839-1914) seorang filsafat dari Amerika,
secara mandiri telah mengerjakan sebuah tipologi tentang tanda-tanda dan
sebuah metabahasa untuk membicarakannya. Tetapi semiotika Pierce lebih
dipahami sebagai perluasan logika dan sebagian kerjanya dalam semiotika
memandang linguistik melebihi kecanggihan logika sebagai model.18
Peirce adalah ahli filsafat dan ahli logika. Peirce mengusulkan kata
semiotik (yang sebenarnya telah digunakan oleh ahli filsafat Jerman Lambert
pada abad XVIII) sebagai sinonim kata logika.19
Menurut Peirce, semua gejala (alam dan budaya) harus dilihat sebagai
tanda. Pandangannya itu disebut “pansemiotik”. Model tanda yang
dikemukakan Peirce adalah trikotomis atau triadik. Prinsip dasarnya ialah
bahwa tanda bersifat representatif, yaitu tanda adalah “sesuatu yang mewakili
sesuatu yang lain”, (something that represent something else).
Teori Peirce juga mengatakan bahwa sesuatu itu dapat disebut sebagai
tanda jika ia mewakili sesuatu tanda yang lain. Tanda yang mewakilinya
disebut representamen (referent). Jadi jika sebuah tanda mewakilinya, hak ini
adalah fungsi utama tanda. Misalnya, anggukan kepala mewakili persetujuan,
gelengan kepala mewakili ketidaksetujuan. Agar berfungsi, tanda harus
ditangkap, dipahami, misalnya dengan bantuan kode. Proses bantuan itu
17 Benny H. Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, (Jakarta: Komunitas Bambu,2011), h. 19. 18 Yasraf Amir Piliang, Serba-Serbi Semiotika, Gramedia, Jakarta, 1992, hal. 96 19 Alex Sobur,”Analisis Teks Media.” Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, h. 110. 31
disebut semiosis, yaitu suatu proses dimana suatu tanda berfungsi sebagai
tanda, yaitu mewakili sesuatu yang ditanyainya.
Peirce membedakan hubungan antara tanda dengan acuan kedalam tiga
jenis hubungan, yaitu :
a. Ikon, jika ia berupa hubungan kemiripan. Ikon bisa berupa, foto, peta
geografis, penyebutan atau penempatan.
b. Indeks, jika berhubungan dengan kedekatan eksistensi. Misalnya, asap
hitam tebal membubung menandai kebakaran, wajah yang muram
menandai hati yang sedih, dan sebagainya.
c. Simbol, jika ia berupa hubungan yang sudah terbentuk secara konvensi.20
Proses pemaknaan tanda pada pierce mengikuti hubungan prosesual antara
tiga titik, yaitu :
a. Representamen [R]
[R] adalah bagian tanda yang dapat dipersepsi (secara fisik atau mental)
yang merujuk pada sesuatu yang diwakili olehnya [O].
b. Objek [O]
c. Iterpretan [I]
[I] adalah bagian dari proses yang menafsirkan hubungan [R] dengan [O].
Dalam buku Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya karya Benny H.
Hoed yang dikutip dari W. Noth, membedakan tiga jenis tanda dalam kaitanya
dengan objek (hal yang dirujuk), yaitu indeks, ikon dan lambang. Indeks
adalah tanda yang hubungan representamen dengan objeknya bersifat
langsung, bahkan didasari hubungan kontinguitas atau sebab akibat. Ikon
adalah tanda yang representamennya berupa tiruan identitas objek yang
20 diakses pada 29 Desember 2014 www.id.wikipedia.org/wiki/kajian-semiotik, pukul 23:49 32
dirujuknya. Lambang adalah tanda yang hubungan representamen dengan
objeknya didasari konvensi.21
Peirce mengemukakan teori segitiga makna atau triangle meaning yang
terdiri dari tiga elemen utama, yakni tanda (sign), object, dan interpretan.22 Sign
Interpretant Object
Teori dari Peirce menjadi grand theory dalam semiotik. Gagasannya
bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari semua sistem penandaan. Peirce
ingin mengidentifikasi partikel dasar dari tanda dan menggabungkan kembali
semua komponen dalam struktur tunggal.23
Inti dari pemikiran seorang Pierce pada dasarnya adalah bahwa jagat raya
(the universe) ini terdiri atas tanda-tanda (signs). Ini merupakan pandangan
pansemiotik tentang jagat raya.
Semiotik bagi Peirce adalah suatu tindakan (action), pengaruh (influence),
atau kerjasama tiga subjek, yaitu tanda (sign), objek (object), dan interpretan
(interpretant).24
Menurut Peirce, seperti dikutip Eco, “something which stands to
somebody for something in some respect or capacity” (tanda adalah segala
21 Benny H. Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, h. 246. 22 Kris Budiman, Semiotik Visual (Yogyakarta: Penerbit Buku Baik, 2004), h. 26. 23 Alex Sobur, “Analisis Teks Media.” Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, h. 97 24 Alex Sobur, “Analisis Teks Media.” Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, h. 109. 33
sesuatu yang ada pada seseorang untuk menyatakan yang lain dalam beberapa
hal atau kapasitas). Definisi Peirce tidak menuntut kualitas keadaan yang
secara sengaja diadakan dan secara artifisial diupayakan. Lebih dari itu, triade
Peirce bisa juga dipakai untuk yang tidak dihasilkan oleh manusia, tetapi dapat
diterima oleh manusia; misalnya gejala meteorologis dan macam indeks yang
lain.25
C. Definisi Konsepsional
1. Propaganda
Sebagaimana telah disebut di atas, bahwa penelitian ini ingin
membongkar atau mengungkap propaganda yang di sematkan dalam film
Bruce Almighty. Propaganda sendiri, sebenarnya telah mengalami banyak
pergeseran makna. Akan tetapi, perlu kiranya disampaikan lebih dalam bahwa
mindset terhadap istilah propaganda saat ini adalah tidak sebagaimana
propaganda yang muncul pada awalnya.
Kata propaganda, berasal dari “propagare” yang berarti menyemai. Istilah
ini, dikenal pertama saat tahun 1622 Paus Gregorius XV membentuk suatu
komisi para kardinal, Congregatio de Propaganda Fide, untuk menyebarkan
dan menyemai (propagare) keimanan umat Kristianai di antara bangsa-bangsa
lain. Ralph D. Casey memandang propaganda dari sudut yang berbeda.
Pengertian dari Casey mempertahankan keberadaan propaganda sebagaimana
arti dasarnya, yakni sebagai usaha untuk menetapkan suatu sikap dan pendapat
yang berkaitan dengan suatu doktrin atau program. Titik fokus dalam
propaganda Casey adalah usaha yang sadar dari lembaga-lembaga komunikasi
25 Alex Sobur, “Analisis Teks Media.” Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, h. 109-110. 34
untuk menyebarkan fakta dalam semangat objektifitas dan kejujuran. 26
Dalam kegiatan ini, ada banyak tujuan yang ingin dicapai dalam praktik
propaganda. Tujuan dan sasaran itu tentu berbeda antara satu sama lainnya.
Namun, sebagaimana dituliskan Alo Liliweri (dalam Kunandar, 2012),
propaganda paling tidak memiliki tiga tujuan, yakni: 27
a. Mempengaruhi Opini Publik. Propaganda tidak saja
mengkomunikasikan fakta-fakta yang dapat mempengaruhi opini
publik terhadap suatu isi tertentu. Jadi salah satu tujuan
propaganda adalah merubah pandangan umum tentang sesuatu
yang akan diikuti tindakan yang sesuai dengan pendapat tersebut.
Perubahan pendapat itu bisa positif juga bisa negatif.
b. Memanipulasi Emosi. Propaganda dapat dilakukan dalam
beberapa teknik manipulasi emosi bahkan sering dilakukan
dengan cara yang membahayakan bagi para propagandis, tujuan
propaganda adalah „memanipulasi‟ emosi target audiens dari
perasaan suka ke perasaan tidak suka, dari perasaan cinta menjadi
benci, dan lain sebagainya. Melalui berbagai macam teknik ini,
propagandis memanipulasi kata, suara, simbol pesan non verbal,
agar dapat membangkitkan emosi audiens.
c. Menggalang Dukungan atau Penolakan. Sasaran utama
propaganda adalah mengubah sikap dan perilaku target untuk
mendukung atau menolak suatu isu tertentu. Tujuan propaganda
ini adalah mengubah suatu posisi sikap dan perilaku seseorang
26 M. Fakhriansyah, Propaganda dalam Film (Analisis Wacana Kritis Teknik Propaganda Anti-Jerman dalam Film Stalingrad 2015), h. 21 27 M. Fakhriansyah, Propaganda dalam Film (Analisis Wacana Kritis Teknik Propaganda Anti-Jerman dalam Film Stalingrad 2015), h. 21 35
terhadap perilaku lain.
Praktik propaganda, sejujurnya menjadi sangat halus, propagandis,
mengusahakan sedapat mungkin khalayak menyetujui gagasan-gagasan yang
disampaikan oleh propagandis seakan akan itu adalah sebuah atas rasionalitas
yang wajar. Propagandis dapat menyaluran pesannya lewat berita, simbol-
simbol, jargon, orasi, pamflet, film dan segala bentuk media massa lainnya.
Secara gamblang, proses ini nampak sulit dijelaskan karena bentuknya yang
selalu “menumpang” pada hal lain. Untuk menjelaskan bagaimana propaganda
dilakuka, ada tujuh teknik propaganda yang dikategorisasikan oleh Filene
untuk memetakan bagaimana propaganda tersebut berlangsung. Tujuh teknik
propaganda yang dikemukakan Filence adalah : 28
a. Name Calling. Teknik ini digunakan dengan tujuan untuk
menciptakan rasa takut dan membangkitkan prasangka dengan
kata-kata negatif, untuk membuat pendapat yang tidak
menguntungkan atau kebencian terhadap sesuatu kelompok,
keyakinan, ideologi, atau lembaga yang berseberangan faham
(sasaran propaganda). Teknik ini biasanya juga digunakan dengan
cara mebuat kesimpulan tanpa menyodorkan bukti.
b. Glittering Generalities. Teknik propaganda ini biasa digunakan
dengan pembuatan kata, kalimat, slogan, atau pernyataan yang
dikaitkan dengan nilai-nilai dan keyakinan yang dipegang teguh
oleh khalayak tanpa memberikan informasi pendukung atau
alasannya. Pendekatan dengan penggunaan gagasan yang
berkaitan dengan kehormatan, kemuliaan, cinta negara,
28 M. Fakhriansyah, Propaganda dalam Film (Analisis Wacana Kritis Teknik Propaganda Anti-Jerman dalam Film Stalingrad 2015), h. 24-27 36
perdamaian, kebebasan, dan nilai-nilai keluarga. Kata-kata atau
frase yang digunakannya seringkali ditangkap dengan berbeda
oleh masing-masing orang tetapi selalu berimplikasi sama yang
menguntungkan bagi propagandis. c. Transfer. Teknik propaganda ini digunakan untuk melakukan alih
kewenangan dan persetujuan dari suatu yang kita hormati dan
menghormati apa yang ditawarkan sang propagandis. Karena itu
dalam teknik ini propagandis sering menggunakan simbol-simbol
untuk membangkitkan emosi dan mendapatkan persetujuan
khalayak. d. Testimonial. Teknik propaganda ini mengaitkan seseorang yang
dihormati atau yang berpengalaman untuk mendukung produk
atau memberikan stempel persetujuan mereka dengan tujuan agar
khalayak mengikuti apa yang mereka contohkan. e. Card-stacking. Teknik propaganda ini digunakan dengan cara
propagandis memilih kasus yang terbaik bagi pihaknya dan yang
terburuk bagi pihak lawannya. Ini digunakan untuk mendukung
argument pihaknya, agar khalayak menerima fakta yang
disajikannya itu sebagai sebuah kesimpulan. Teknik ini disebut
sebagai teknik yang paling sulit terdeteksi karena tidak semua
informasi disajikan sebagai disembunyikan karena tujuan tertentu
dan khalayak sendiri yang harus mencari informasi yang hilang. f. Plain-folks. Teknik propaganda semacam ini adalah dilakukan
dengan mendekatkan juru bicara propagandis sebagai sosok yang
sederhana, seorang yang bisa dipercaya oleh khalayak, dan 37
memiliki kesamaan kepentingan dengan khalayaknya, dan juga
menyampaikan pandangannya dengan menggunakan sudut
pandang khalayak, supaya khalayak terlihat secara emosional.
g. Band Wagon Technique. Teknik propaganda ini digunakan untuk
membujuk khalayak mengikuti orang banyak. Hal ini adalah
upaya untuk menunjukan adanya dukungan khalayak kepada
pihak propagandis, dan oleh karena itu akan semakin banyak
orang yang akan bergabung, teknik ini menggunakan psikologi
khalayak, bahwa mereka selalu ingin berada di pihak yang
menang.
Dari tujuh teknik ini peneliti akan memfokuskan pada salah satu teknik propaganda Glittering Generalities.
Secara umum propaganda didefinisikan sebagai skema untuk mempropagandakan suatu doktrin atau tindakan kepada seseorang atau sekelompok orang yang disebarkan melalui kata-kata, suara, iklan komersil, musik, gambar dan simbol-simbol lainnya. Pengertian lainnya di sempurnakan lebih jauh lagi oleh James E. Combs dan Nimmo (1994:23) sebagai berikut: a. Usaha yang disengaja dan sistematis untuk mencapai respon yang lebih
jauh lagi merupakan tujuan yang diinginkan oleh ahli propaganda” b. Usaha untuk mempengaruhi personalitas dan mengontrol tingkah laku
individual menuju tujuan akhir yang dianggap tidak ilmiah atau nilainya
meragukan dalam masyarakat pada waktu yang ditentukan”
Berikut ini beberapa definisi yang dikemukakan oleh Drs R. A. Santoso
Sastropoerto, yakni, Propaganda ada beberapa unsur-unsur terbentuknya sebuah komunikasi, diantaranya, komunikator, komunikan, kebijaksanaan, 38 pesan, sarana, tekhnik, kondisi dan tujuan. Namun penulis tertarik dengan unsur “pesan” dan “sarana” yang dikemukakan oleh Drs. R. A. Santoso
Sastropoetro yakni:
1) Pesan
Pesan tertentu yang telah di-“encode” atau dirumuskan sedemikian
rupa agar mencapai tujuan yang efektif, yaitu:
- Pesan itu dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga
dapan menumbuhkan perhatian komunikan dan mencapai
tujuannya. Pesan disampaikan dengan menggunakan lambang-
lambang yang dimengerti oleh komunikan.
2) Sarana
Sarana atau medium (media), yang tepat dan sesuai atau serasi
dengan situasi komunikan. Diperlukan pengetahuan komunikator
terhadap “comunication habit” dari komunikannya. Apa yang
dimaksud dengan comunication habit adalah kebiasaan komunikan
mengenai medium yang paling disenangi dan dipergunakan untuk
menangkap pesan atau informasi melalui media massa.
Jika pernyataan dikaji maka berarti keberhasilan propaganda terletak pada teknik yang digunakan yaitu bagaimana menemukan tanah yang subur sebagai ladang persemaian propaganda dan bagaimana memilih pupuk dan teknik persemaiannya serta perawatan yang baik agar benih-benih yang disebarkan dapat tumbuh sempurna bahkan akan menghasilkan benih baru dengan kualitas lebih baik lagi. Tanah, sebagai ladang persemaian propaganda dapat dilihat sebagai tempat yang tepat di mana propaganda dapat menyebarluaskan ide-idenya secara efektif sesuai dengan tujuannya. Teknik persemaian dan 39
perawatan dapat dilihat sebagai teknik propaganda baru dalam penyebarluasan
ide-ide dengan menggunakan beragam cara dan menggunakan beragam alat
penyebarluasan ide seperti buku, film, musik, internet dan sumber-sumber
informasi lainnya seperti yang kita kenal saat ini. Sedangkan pupuk dapat
dilihat sebagai strategi agar propaganda dapat tumbuh subur dilahan yang
subur dan alat propaganda dapat efektif digunakan sebagai media
penyebarluasan ide. Dengan demikian propaganda merupakan suatu senjata
yang potensial bila dipergunakan tanpa memikirkan atau mempertimbangkan
kebenaran terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Propaganda
dapat dilakukan dengan berbagai cara, film merupakan salah satunya. 29
29 Nurdiana, Pengajaran Bahasa Jepang Sebagai Bentuk Propaganda Jepang Pada Masa Pendudukan Jepang di Indonesia 1942-1945. 2009 h.16 BAB III
GAMBARAN UMUM FILM BRUCE ALMIGHTY
A. Sekilas Tenang Film Bruce Almighty
Gambar 3.11 Bruce Almighty
Bruce Almighty adalah film komedi Amerika Serikat yang disutradarai
oleh Tom Shadyac yang bekerja sama dengan Spyglass Entertainment dan
Universal Pictures. Skenario ditulis oleh Steve Koren, Mark O'Keefe dan
Steve Oedekerk. Film ini dibintangi oleh Jim Carrey sebagai Bruce Nolan dan
Jennifer Aniston sebagai Grace Connely. Pemeran lainnya dalam film ini
adalah Morgan Freeman, Jennifer Aniston, Steve Carell, Catherine Bell, Lisa
Ann Walter, Philip Baker Hall, dan Tony Bennett tampil sebagai kameo dalam
fim ini.
1Sumber Gambar dari http://pixgood.com/jim-carrey-bruce-almighty.html diakses Selasa 25 Maret 2014 pukul 21:15 WIB.
40 41
Kisahnya cukup menarik karena seorang manusia mendapat kekuatan
Tuhan selama sehari sehingga bisa berbuat apapun semaunya dalam jangka waktu tersebut. Tetapi sebenarnya bukan hal itu yang ingin disajikan melainkan apakah si manusia itu dapat memanfaatkan kekuatan Tuhan itu dengan bijaksana? Kisahnya dimulai ketika Bruce Nolan (Jim Carrey), seorang wartawan di sebuah televisi kota Buffalo, New York, merasa tidak puas dengan semua yang dimilikinya dalam hidupnya.
Padahal sebenarnya Bruce populer dan mampu membuat orang tertawa dengan humornya, memiliki apartemen yang nyaman serta dicintai kekasihnya, Grace (Jennifer Aniston), seorang guru taman kanak-kanak.
Ternyata ia sangat berambisi menjadi pembaca berita, namun belum mendapat juga kesempatan. Tidak heran makin lama ia makin marah dan kemarahan yang selama ini dipendamnya pun meledak ketika tahu posisi pembaca berita melayang ke tangan saingan beratnya. Evan Baxter (Steven Carell). Bruce melampiaskan kemarahannya kepada Tuhan dan menantang Tuhan agar muncul dan menjelaskan kenapa ia tidak mendapatkan posisi tersebut.
Sosok Tuhan benar-benar muncul di hadapan Bruce dalam bentuk manusia (diperankan Morgan Freeman). Tuhan balas menantang Bruce agar mengambil alih pekerjaannya barang sehari untuk melihat apakah Bruce bisa melakukannya lebih baik daripada-Nya dan juga agar Tuhan bisa berlibur.
Bruce menerima tantangan Tuhan sehingga iapun mendapat kekuatan Tuhan.
Dengan kekuatan barunya, Bruce mendapat kesempatan untuk mengubah hidupnya. Misalnya menyingkirkan saingannya sehingga pekerjaan pembaca berita itupun jatuh ke tangannya. Ataupun mendekatkan Bulan ke Bumi hanya 42
supaya Bruce dan Grace bisa makan malam dengan suasana romantis di
bawah cahaya bulan.
Tetapi Bruce tidak menyadari kekuatan Tuhan itu bukan dibuat main-
main atau untuk memenuhi egonya belaka. Karena apapun yang dibuatnya
dengan kekuatan barunya akan mempengaruhi kehidupan orang lain.
Contohnya lantaran mendekatkan Bulan ke Bumi, maka timbul tsunami
(gelombang laut) dahysat yang menimpa Jepang. Atau menjawab doa orang-
orang dengan kata "Ya" (melalui email) sehingga menyebabkan 400 ribu
orang menjadi pemenang lotre di area Buffalo saja. Padahal ulah Bruce itu
bisa berakhir dengan kerusuhan.
Hikmah apa yang bisa dipetik dari kisah di atas ini ? Semuanya
bermula dari sebuah kalimat "Tidak mensyukuri nikmat-Nya". Egoisme
semacam inilah sering melandasi perbuatan kebanyakan manusia di dunia ini.
Tidak puas apa yang diperolehnya sehingga tidak jarang manusia berusaha
memperoleh yang menjadi keinginannya dengan menghalalkan segala cara.
Sebenarnya tidak ada yang melarang manusia memperoleh keinginannya,
namun dalam memperolehnya, ia harus mempertimbangkan keinginannya itu
akan mempunyai konsekuensi baik atau buruk terhadap lingkungan
sekitarnya.2
2 Artikel diakses dari http://www.indosiar.com/sinopsis/bruce-almighty_3067.html pada 25 Maret 2014. 43
B. Profil Tom Shadyac Sebagai Sutradara Film Bruce Almighty
Gambar 3.23 Tom Peter Shadyac
Thomas Peter Shadyac atau lebih sering dikenal dengan nama Tom
Shadyac. Seorang Sutradara, penulis sekenario, produser, penulis, dan sesekali menjadi aktor film ini memulai debut menjadi seorang sutradara sejak film Ace
Ventura yang disutradarai pertama kali pada tahun 1994.
Putera dari Richard Shadyac dan Julie Shadyac sebelum membuat film
Bruce Almighty yang sukses meraih beberapa penghargaan pada tahun 2003. Tom membuat film perdananya pada tahun 1994 bergenre Komedi yang berjudul Ace
Ventura: Pet Detective. Dan film perdananya ini sukses masuk Box Office dan menjadi salah satu film terlaris di seluruh dunia. Dan hampir semua film yang
3 Sumber Gambar dari http://thelastreel.blogspot.com/ diakses Selasa 25 Maret 2014. 44
dibuat oleh Tom Shadyac selalu memenangi penghargaan. Termasuk Film berjudul Bruce Almighty
Tom Shadyac yang lahir di Falls Church , Virginia, US pada tanggal 11
Desember 1958 ini resmi menikahi seorang Aktris Jennifer Barker pada bulan
Juni 1997. Tom adalah lulusan University Of Virginia dan ia pernah mengajar
Komunikasi dan penulisan naskah di Pepperdine University Seaver College. Tom
Adalah seorang aktor dan penulis komedian termuda yang bekerja untuk legenda komedi Bob Hope. Dalam tahun-tahun berikutnya, Tom Shadyac menjadi salah satu direktur komedi paling produktif di Hollywood.
Tom Shadyac telah menerima berbagai macam penghargaan dari film yang ia garap. Salah satunya Film Bruce Almighty yang menjadi Film Komedi dan
Tom juga pernah meraih satu penghargaan untuk best new Televisi Comedy. Tom
Shadyac juga pernah meraih nominasi Golden Globe pertamanya untuk komedi terbaik.
Shadyac pindah ke Los Angeles pada tahun 1983 dan pada usia 24 tahun
Tom menjadi staf termuda Penulis lelucon untuk komedian Bob Hope. Ayahnya ,
Richard C. Shadyac , Sr adalah seorang pengacara Washington DC ayanya adalah teman lama dari komedian, aktor dan produser TV Danny Thomas.
Tom Shadyac sebelum berkecimpung didunia sutradara ia memiliki karir akting yang bisa dibilang sangat singkat. Tom muncul dalam sebuah episode dari
Magnum, PI dan dalam film 1987. Tom Shadyac yang lebih dikenal sebagai sutradara ternyata ia adalah seorang dosen komunikasi di Seaver College.
Meskipun karir film yang sangat sukses yang diberikan kepadanya, dan memiliki 45
semua kemewahan yang ia inginkan sebagai sutradara dan produser dari film- filmnya tersebut ia sukses besar sebagai The Nutty Professor, Ace Ventura: Pet
Detective, Liar Liar, dan Bruce Almighty.
1. Tabel Perjalanan Karir Tom Shadyac 3.14
4 Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Tom_Shadyac pada Selasa 25 Maret 2014.
46
C. Profil Para Pemain Bruce Almighty
1. James Eugene Carrey (Jim Carrey) sebagai Bruce Nollan
Gambar 3.35 Jim Carrey
Jim Carrey dilahirkan dan Tumbuh besar di kota Newmarket, Ontario,
Kanada. Jim yang lahir pada tanggal 17 Januari 1962 ini telah menerima empat nominasi Golden Globe Award dan memenangkan dua dari empat nominasi tersebut. Jim Carrey terkenal karena tingkah konyolnya yang sangat energik. Ia mendapatkan pengakuan pertamanya pada tahun 1990 dalam peran yang ia mainkan dalam sketsa komedi yang berjudul In Living Color. Jim Carrey mengawali dunia film pertamanya dalam produksi film yang berjudul Ace
Ventura: Pet Detective pada tahun 1994. Ditahun yang sama ia juga bermain di film berjudul Dumb and Dumber dan film berjudul The Mask.
5 Sumber Gambar dari http://filmjunk.com/2012/01/11/bruce-almighty-sequel-being- written-for-jim-carrey/ diakses pada Kamis 27 Maret 2014 pukul 21:48 WIB. 47
Pada tahun 1997 Jim Carrey yang bernama lengkap James Eugene Carrey mendapatkan penghargaan di acara Golden Globe Award untuk Aktor Terbaik.
Jim Carrey adalah putera dari Kathleen Née Oram dan Percy Carrey.
Ibunya Kathleen adalah ibu rumah tangga dari perancis,irlandia dan keturunan
Skotlandia sedangkan ayahnya Percy Carrey adalah seorang musisi dan akuntan yang asli keturunan Perancis Kanada.6 Jim Carrey memiliki tiga orang kakak yang bernama John, Patricia, dan Rita. “Dalam sebuah wawancara dengan James
Lipton di Inside the Actors Studio, Carrey mengatakan, "Ayah saya adalah seorang musisi yang mendapat'pekerjaan tetap' untuk mendukung anak-anaknya.”
Jim tidak pernah menyelesaikan sekolah menengah karena ia bekerja penuh waktu untuk membantu keluarganya bertahan kesulitan ekonomi yang parah, dan juga membantu merawat ibunya yang berjuang parah, penyakit kronis.7
Carrey tinggal di Burlington , Ontario , selama delapan tahun , dan dihadiri Aldershot High School, di mana ia pernah dibuka untuk 1980 Sendok band gelombang baru . Dalam sebuah wawancara Hamilton (Februari 2007),
Carrey mengatakan kepada penonton, "Jika karir saya dalam bisnis pertunjukan tidak menyorot keluar saya mungkin akan bekerja hari ini di Hamilton , Ontario di pabrik baja Dofasco." 8
Pada tahun 2000, ia mendapatkan pengakuan lebih lanjut untuk perannya sebagai The Grinch di How the Grinch Stole Christmas dan kemudian, pada tahun
6 Diakses dari Jim Carrey: Carrey'd Away". Movieline. Pada Kamis 27 Maret 2014 pukul 22:07 WIB. 7Diakses dari http://www.jimcarrey.com/ pada Kamis 27 Maret 2014 pukul 22:20 WIB. 8 Diakses dari http://en.wikipedia.org/wiki/Jim_Carrey pada Kamis 27 Maret 2014 pukul 22:35 WIB. 48
2003, Bruce Almighty. Tahun berikutnya ia membintangi Eternal Sunshine dari
Spotless Mind (2004), di mana dia menerima nominasi Golden Globe lain selain nominasi BAFTA Award. Dia kemudian membintangi Lemony Snicket A Series of Unfortunate Events (2004), Fun with Dick dan Jane (2005), Yes Man (2008) dan A Christmas Carol (2009). Baru-baru ini, ia telah membintangi Mr Popper
Penguins (2011) dan The Incredible Burt Wonderstone (2013).
1) Penghargaan yang pernah diperoleh9
Aktor yang kadang menjadi Standup comedian ini telah banyak
mendapatkan penghargaan diberbagai acara salah satunya
- MTV Movie Award nominasi , best comedic performance
1994, Blockbuster Entertainment Awards. favorite actor--
comedy, on video, and favorite male newcomer tahun 1995,
semua untuk film Ace Ventura : Pet Detective .
- Golden Globe Award nominasi , best performance by an actor
in a motion picture--comedy/musical.
- MTV Movie Awardbest comedic performance and best dance
sequence (with Cameron Diaz), 1995 dalam film The Mask.
- MTV Movie Awards , best comedic performance and best kiss
(with LaurenHolly).
9 Theatre, Film, and Television Biographies » Louisa Burns-Bisogno to Jason Carter artikel di akses dari http://www.filmreference.com/film/1/Jim-Carrey.html pada Jum’at 28 Maret 2014 pukul 01:07 WIB. 49
- MTV Movie Award Nomination (with Jeff Daniels), best on-
screen duo,1995, untuk film Dumb and Dumber.
- MTV Movie Awards , best male performance and best
comedic performance, dannomination (with SophieOkonedo),
best kiss, all 1996, for Ace Ventura.
- MTV Movie Award nominasi , best villain, 1996, for Batman
Forever,1996 , untuk film Batman Forever.
- MTVMovie Awards, Best comedic performance and best
villain, and nomination (with Matthew Broderick), best fight,
1997 untuk film The Cable Guy.
- MTV movie Award , best comedic performance, Blockbuster
Entertainment Award, favorite actor--comedy,
- Golden Globe Award best performance by an actor in a motion
picture--comedy/musical, all 1998, untuk film Liar Liar.
- MTV Movie Award , best male performance, Saturn Award
nomination, Academy of Science Fiction, Horror and Fantasy
Films, best actor, American Comedy Award nomination,
funniest actor ina motion picture (leading role).
- Blockbuster Entertainment nomination,favorite actor--drama,
and Chicago Film Critics.
50
2. Jennifer Aniston Sebagai Grace Connely
Gambar 3.410 Jennifer Aniston
Jennifer Joanna Aniston wanita yang lahir pada 11 Februari 1969 adalah seorang aktris Amerika, sutradara, sekaligus seorang produser. Aniston membuat debut layar lebar di serial televisi Molloy pada tahun 1990, namun dalam karir filmnya dimulai dalam film horor Leprechaun (1993). Ia dikenal setelah memerankan peran sebagai Rachel Green di sitkom televisi Friends (1994-2004),
Jennifer dalam perjalanan karirnya pernah meraih Emmy Award, Golden Globe
Award, dan Screen Actors Guild Award. Pada tahun 2012, ia menerima sebuah bintang di Hollywood Walk of Fame. Selain itu, majalah Kesehatan Pria sebagai
Aniston "Wanita Terseksi Sepanjang Masa".11
10 Sumber Gambar dari http://www.imdb.com/media/rm3447691520/tt0315327 diakses Sabtu 29 Maret 2014 11 Diakses dari http://en.wikipedia.org/wiki/Jennifer_Aniston pada Sabtu 29 Maret 2014. 51
Lahir di Sherman Oaks, California, 11 Februari 1969, Jennifer Joanna
Aniston atau Jennifer Aniston merupakan putri pasangan aktor John Aniston dan aktris-model Nancy Dow. Jennifer yang akrab disapa Jen ini juga memiliki saudara tiri yakni John T. Melick dan Alex Aniston. Saat masih belia, Jen dibesarkan di lingkungan seni dan drama. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika Jen kemudian juga memiliki bakat akting. Namun. saat beranjak dewasa, Jen yang sempat bekerja sebagai kru di teater Broadway ini tak lantas memutuskan untuk berkarir sebagai aktris. Sebelumnya, dia sempat menjajal beberapa pekerjaan seperti menjadi telemarketer, pelayan dan pengantar pesan dengan sepeda. Jen yang merasa bosan dan ingin sukses kemudian memberanikan diri untuk memasuki dunia Hollywood dengan memutuskan tinggal di Los Angeles,
California, pada tahun 1989. 12
Pada tahun 1989, Aniston pindah kembali ke Los Angeles.13 Aniston berperan dalam perannya di televisi pertama kali pada tahun 1990, membintangi sebagai reguler di seri pendek Molloy. Dia kemudian membintangi Ferris Bueller, adaptasi televisi dari 1986 film Ferris Bueller, dan seperti Molloy juga cepat di hentikan tayangannya.14
Setahun kemudian, Jen berhasil memulai debutnya sebagai aktris lewat drama televisi "Molloy" dan "Camp Cucamonga". Rupanya bakat akting Jen semakin berkembang dan memberinya peluang untuk merambah dunia film layar lebar. Jen pun berhasil terpilih untuk membintangi film layar lebar pertamanya,
12 Diakses dari http://en.wikipedia.org/wiki/Jennifer_Aniston pada rabu 2013. 13 Diakses dari http://www.talktalk.co.uk/entertainment/film/biography/artist/jennifer- aniston/biography/48 pada Sabtu 29 Maret 2014. 14Diakses dari http://www.vulture.com/2013/08/4-shows-jennifer-aniston-was-on- before-friends.html pada Sabtu 29 Maret 2014 52
"Leprechaun" (1993). Sayangnya film horor tersebut gagal di pasaran dan membuat Jen berniat berhenti menjadi aktris. Untungnya, keberuntungan masih berpihak pada Jen. Saat mengikuti audisi untuk sitkom yang tayang di jaringan
TV kabel NBC, "Friends" (1994 - 2004), Jen berhasil terpilih untuk menghidupkan karakter gadis manja Rachel Green di serial tersebut.
Kepiawaiannya berakting sebagai Rachel bahkan membuat Jen berhasil meraih penghargaan di ajang Gloden Globe 2003 untuk kategori Best Performance by an
Actress in a Television Series - Musical or Comedy.15
Selama era sitkom "Friends", Jen mendapat kesempatan untuk membintangi berbagai film terkenal seperti "Picture Perfect" (1997), "The Object of My Affection" (1998) dan "Bruce Almighty". Bahkan setelah sitkom yang membuatnya mendapat bayaran sejuta dollar per episode tersebut berakhir, Jen masih tetap laris membintangi beberapa film box office diantaranya "Along Came
Polly", "The Break-Up", "Marley & Me" dan "He's Just Not That into You".
Keahlian Jen membawakan karakter kocak juga dapat disaksikan di film terbarunya yakni, "The Bounty Hunter" serta film yang akan tayang 2010 dan
2011, "The Switch" dan "Just Go With It".16
1). Perjalanan karir Jennifer Joanna Aniston17
Setelah lulus dari Fiorello H. LaGuardia High School of Music & Art and
Performing Arts, Jennifer mulai mengejar impiannya sebagai seorang aktris di
New York. Pekerjaan pertamanya adalah suatu peran dalam sebuah iklan Big
15 Diakses dari http://www.wowkeren.com/seleb/jennifer_aniston/bio.html pada Sabtu 29 Maret 2014. 16 Diakses dari http://www.wowkeren.com/seleb/jennifer_aniston/bio.html pada Sabtu 29 Maret 2014. 17 Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Jennifer_Aniston pada Sabtu 29 Maret 2014. 53
Bob. Ia juga mendapatkan peran pendukung dalam teater berjudul For Dear Life pada tahun 1989. Pertunjukkan tersebut kurang sukses dan gagal menarik minat penonton. Pada saat itulah Jennifer mulai memikirkan pindah ke Los Angeles untuk berakting dan mengunjungi ayahnya kembali.
Di Los Angeles, dia menjalani dua pekerjaan, sebagai aktris di siang hari dan seorang pelayan restauran pada malam hari. Pada awal kariernya, ia menjalani banyak audisi dan banyak kegagalan sehingga harus menghidupi dirinya dengan menjadi seorang pelayan restauran. Pada saat itu, managernya menyarankan untuk menurunkan berat badan agar tampak lebih cantik dan sukses menjalani audisi.
Setelah mengikuti saran tersebut, Jennifer mulai mendapatkan peran kecil di media televisi.
Pada tahun 1990, Jennifer tampil dalam serial televisi "Molloy" yang hanya dapat berlangsung selama 2 episode. Kemudian ia tampil dalam film televisi berjudul "Camp Cucamonga". Ia juga tampil dalam serial televisi "Ferris
Bueller" sebagai Jeannie Bueller. Serial televisi ini hanya dapat berlangsung selama 13 episode.
Pada tahun 1992, Jennifer mendapat peran utama dalam sketsa komedi televisi "The Edge". Serial ini berlangsung selama 22 episode dari tahun 1992 sampai dengan 1993. Pada periode ini, Jennifer membintangi beberapa serial komedi televisi sebagai bintang tamu seperti "Quantum Leap", "Herman's Head", dan "Burke's Law".
54
Pada awal tahun 1993, Jennifer membintangi film layar lebar pertamanya yang berjudul Leprechaun. Film horor ini gagal mendapat perhatian penonton dan kritikus film. Pada beberapa kesempatan, Jennifer menyatakan penyesalannya membintangi film tersebut. Meskipun begitu, penggemar dan media terus mengingat Leprechaun sebagai batu loncatannya dalam dunia film layar lebar.
Setelah beberapa kali mengalami kegagalan dan serial televisi yang dia bintangi terus mengalami pembatalan, Jennifer sempat mempertimbangkan untuk mengakhiri kariernya dalam dunia akting. 18
Sampai pada musim panas 1994, Jennifer membintangi serial televisi
"Muddling Through" yang akhirnya hanya dapat bertahan selama 13 episode.
Meski demikian, pada saat yang bersamaan Jennifer mendapatkan peran sebagai
Rachel Green dalam serial televisi "Friends" yang akhirnya merupakan awal dimulainya Jennifer sebagai aktris dan selebritas yang sukses dan ternama di seluruh dunia. 19
18 Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Jennifer_Aniston pada Sabtu 29 Maret 2014. 19 Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Jennifer_Aniston pada Sabtu 29 Maret 2014. 55
Jennifer Joanna Aniston atau Jennifer Aniston pernah membintangi berbagai macam judul film di sepanjan karirnya, yakni;20
20 Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Jennifer_Aniston pada Sabtu 29 Maret 2014. 56
21 3. Morgan Porterfield Freeman Jr Sebagai Tuhan
Gambar 3.522 Morgan Porterfield Freeman Jr
Morgan Freeman adalah pria kelahiran 1 Juni 1937 ia seorang aktor
Amerika sekaligus sutradara film, dan narator. Freeman telah menerima nominasi
Academy Award untuk penampilannya di Street Smart Driving Miss Daisy, The
Shawshank Redemption dan Invictus dan menang pada tahun 2005 untuk Million
Dollar Baby. Ia juga telah memenangkan Golden Globe Award dan Screen Actors
Guild Award. Freeman telah muncul di banyak box office hit lainnya, termasuk
Unforgiven, Glory, Robin Hood: Prince of Thieves, Seven, Deep Impact, The
Sum of All Fears, Bruce Almighty, Along Came a Spider, The Dark Knight
21 Diakses dari http://www.wowkeren.com/seleb/morgan_freeman/profil.html pada Selasa 1 April 2014. 22 Gambar diakses dari http://www.cineplex.com/Movie/bruce- almighty/Photos#gallery-4 pada Selasa 1 April 2014. 57
trilogi, March of the Penguins dan Dolphin Tale. Dia dikenal karena khas halus dan suaranya yang berkarisma.23
Freeman pertama kali dikenal di media Amerika melalui peran di sinetron
Another World dan anak-anak PBS Acara Electric Company. Freeman mulai memainkan peran pendukung penting dalam banyak film. Morgan Freeman dengan kharismanya dengan karakter kebapakan sering muncul dibeberapa film.
Pada bulan Juli 2009, Freeman adalah salah satu presenter di perayakan ulang tahun Nelson Mandela di Radio City Music Hall di New York City.
Freeman adalah orang Amerika pertama untuk merekam a par on Legend Golf &
Safari Resort's Extreme 19th hole.24
Freeman menikah dengan Jeanette Adair Bradshaw dari 22 Oktober, 1967, sampai 1979. Setelah itu ia menikahi Myrna Colley-Lee sejak 16 Juni, 1984. Ia memiliki 2 putra, Alphonso dan Saifoulaye, dari hubungan sebelumnya. Lalu ia mengadopsi anak dari istri pertamanya, Deena, dan pasangan itu dengan putri keempatnya, Morgana. Freeman sekarang tinggal di Charleston, Mississippi. Ia memiliki izin pilot pribadi dan mengoperasikan sendiri Madidi, restoran, dan Ground Zero Blues Club, lokasinya sendiri ada di Clarksdale,Mississippi.25
23 Diakses dari http://en.wikipedia.org/wiki/Morgan_Freeman pada Selasa 1 April 2014. 24 Diakses dari http://en.wikipedia.org/wiki/Morgan_Freeman pada Selasa 1 April 2014. 25 Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Morgan_Freeman pada Selasa 1 April 2014. 58
Filmografi Morgan Porterfield Freeman Jr26
26 Tabel diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Morgan_Freeman pada Selasa 1 April 2014. 59
D. Tim Produksi Film Bruce Almighty27
Produksi : Spyglass Entertainment and
Universal Picture
Produced : Tom Shadyac
Jim Carrey
James D. Brubaker
Michael Bostick
Steve Koren
Mark O’Keefe
Associate Produser : Linda Field Hill
Janet Wattles
Jonathan M. Watson
Executive Producer : Gary Barber
Roger Birnbaum
Story : Steve Koren
Mark O’Keefe
Original Music : John Debney
Music Supervisor : Jeff Carson
27 Sumber dari Fim Bruce Almighty 60
Fim Edittor : Scot Hill
Casting By : Junie Lowry-Johnson, C.S.A Ron Surm
Technical Director : William Thomas, JR.
Stage Manager : Tom Beyer
Control Room Operators : Max Grodenchik,
Michael Bofshever,
Colby French, and
Manny Suarez.
Camera Operators : Don Dowe,
Shashawnee Hall
Visual Effect Producer : Juliette Yager
Art Director : Jim Nedza
Set Decorator : Ric McElvin
Property Master : Brad Einhorn
Camera/Steadicam Operator : Mark O’kane
1st Asst. A Camera : Tony Rivetti
2nd Assistant A Camera : Frank D. Parrish
B Camera Operator : Richard Merryman
1st Assistant B Camera : Fred L. McLane
2nd Assistant B Camera : John O’Connor
Camera Loader : Ingrid Semler
Still Photographer : Ralph Nelson
Camera Assistans : Miles Marshall, 61
Morgan Smith
Video Assistans : Paul J. Murphey
Video Playback Supervisor : Rick Whitfield
24-Frame Playback : Mark Scott
Computer Playback : Vince Parker
Sound Mixer : Jose Antonio Garcia
Boom Operator : Jonathan Lee-Ger Fuh
Cableman : Andy Brokmeyer
Script Supervisor : Susan Bierbaum- Owen
Production Coordinator : Lois Walker
Asst. Production Coordinators: Derek Martin Wade,
Deborah Zimmerman,
Regina a. Wrendorp
Unit Publicist : Michael Singer
Production Accountant : Michael J. Morgenthal
Payroll Accountant : Michael Bo Wat
Chief Lighting Technician : Joe Martens
Asst. Chief Lighting : Joe Martens
Technician
Lighting Technicians : Darren Langer,
Beau Damon Richard,
Kelly Way. Jason Lord, 62
Asst. Art Director : Dawn Swiderski
Set Designers : Nancy Deren,
Rich Romig,
Evelyne Barbier
Special Effect Coordinator : Dave Kelsey
Special Effect Foremen : Doug Hubbard,
Hal Bigger
Visual Effect Coordinator : Susie Brubaker Gublet
BAB IV
TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Temuan Data
Ada pertanyaan mendasar yang ingin dijawab dalam penelitian ini, yakni
bagaimana atau seperti apa bentuk tanda dalam film Bruce Almighty sebagai
sebuah propaganda? Dan Apa pesan yang sebenarnya yang ingin disampaikan
dari adegan yang penulis temukan dalam film Bruce Almighty kepada
penontonnya dilihat dari tanda berdasarkan teori Pierce
Propaganda yang dapat disampaikan melalui medium hiburan itu adalah
bentuk propaganda yang membawa manusia bersama-sama sebagai suatu taste
culture (budaya selera/citra) yang mempersatukan kepentingan beberapa objek
populer. Di sini manusia akan dihadapkan pada praktek hype (sesuatu yang
dibuat-buat). Dan bagaimana hype-artistry (seni yang menonjolkan sesuatu
yang dibuat-buat) merupakan titik pusat dari propaganda budaya populer. Ciri
lain menyebutkan bahwa ciri propaganda modern adalah penyebaran
kesimpulan-kesimpulan dari sumber yang tersembunyi atau dengan tujuan
atau sasaran yang tersembunyi pula.1 Dalam film, praktek hype ini biasanya
nampak pada penciptaan sosok pemeran utama.
Dalam analisis ini penulis memfokuskan kedalam salah satu teknik
propaganda dari tujuh teknik yang ada yakni Glittering Generalities, dan di
dukung oleh teori Pierce.
1 James E. Combs dan Dan Nimmo, Propaganda Baru, Kediktatoran perundingan dalam Politik masa Kini, diterjemahkan Lien Amalia dan disunting oleh wilson Nadmak dan Anang Solihin Wardan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1993), hal. 235.
63 64
B. Makna ikon, indeks, dan simbol pada film Bruce Almighty.
Analisa Visual a. Scene satu
65
Viisualisasi
Pada potongan adegan awal, Bruce divisualisasikan dengan menggunakan teknik jarak kamera Close Up, di mana sang sutradara ingin memperlihatkan karakter Bruce lebih detail. Sehingga mimik wajah beserta arah bola mata Bruce Nolan yang mewakili kekesalan terhadap sang pencipta terlihat dengan jelas, sehingga interpretasi dapat dilakukan dengan mudah, karena berfokus pada satu objek saja. 66
Pada potongan shot kedua, memvisualisasikan Bruce sedang bersandar disebuah pohon sambil memandang atau melirik kearah atas. Pengambilan gambar dalam adegan ini menggunakan teknik jarak kamera Medium Shot, di mana pada teknik ini memperlihatkan objek dalam hal ini manusia dari pinggang ke atas. Gesture serta ekspresi wajah mulai tampak. Terlihat ekspresi
Bruce Nolan sangat jelas.
Adegan ketiga memvisualisasikan Bruce yang sedang terkapar dengan darah di birbirnya akibat dipukuli oleh kelompok gank. Dalam adegan ini
Bruce menunjukan kekecewaannya lagi. Pengambilan gambar dalam adegan ini menggunakan teknik jarak kamera Close Up, di mana sang sutradara ingin memperlihatkan karakter atau mimik wajah Bruce lebih detail. Sehingga darah beserta arah bola mata Bruce Nolan yang mewakili kekecewaan terhadap sang pencipta terlihat dengan jelas, sehingga interpretasi dapat dilakukan dengan mudah, karena berfokus pada satu objek saja.
Adegan selanjutnya memvisualisasikan Bruce Nolan yang lagi-lagi menunjukan kebenciannya, merasa tidak diperhatikan oleh sang pencipta.
Dalam rentetan adegan ini ada empat buah adegan yang memperlihatkan sebuah kejadian, dimana Bruce dengan kecerobohannya, ia tidak memperhatikan jalan didepannya dan akhirnya kaki kanan Bruce masuk di sebuah kubangan yang berada tepat didepannya. Jarak kamera pada adegan ini menggunakan teknik kamera long shot, dimana sang sutradara ingin memperlihatkan sebuah situasi dimana Bruce melakukan kesalahan. Bruce berjalan kedapan namun pandangannya kearah lain. Lalu kamera beralih ke kamera Close Up, di mana sang sutradara inigin memperlihatkan secara detail 67
kaki Bruce menginjak kubangan yang berada didepannya. Dan kamera beralih ke teknik kamera Long Shot, dimana sang sutradara ingin memperlihatkan ekspresi Bruce saat setelah menginjak kubangan tersebut. Dan lagi lagi berakhir dengan kekesalan yang di arahkan ke sang pencipta. Namun pada adegan ini sang sutradara tidak mengambil teknik Close Up. Dalam adegan ini sang sutradara tidak lagi fokus ke ekspresi wajah dan bola mata yang terlihat mengarah keatas. Dalam adegan ini sang sutradara menambahkan alunan tangan Bruce mengarah keatas untuk menggambarkan atau menunjukan bahwa
Icon
Dalam adegan di atas terdaapt beberapa ikon yang muncul, yaitu
1. Satu orang laki-laki (ilustratif)
2. Batang pohon (ilustratif)
3. File –file (ilustratif)
4. Celana Panjang (ilustratif)
5. Kubangan (ilustratif)
6. Mobil (ilustratif)
7. No urut parkir (ilustratif)
8. Tiang listrik (ilustratif)
68
Indeks
Dalam adegan di atas terdapat beberapa indeks yang merujuk pada sebuah
arti, yaitu:
1. Bola mata menghadap ke atas menunjukan bahwa kekesalannya
ditujukan kepada Tuhan sang pencipta.
2. Bersandar ke batang pohon. Mengartikan bahwa sudah menyerahkan
semua ke Tuhan tetapi malah kekecewaan yang didapatkan.
3. Ketidak beraturan file – file dan kecelakaan mobil mengartikan bahwa
semua yang terjadi adalah dari Tuhan.
Film Bruce Almighty pada dasarnya sama dengan cerita film bergendre komedi pada umumnya, yang kebanyakan akhir ceritanya berujung pada kedua pasangan menjalin hubungan dan hidup bahagia. Tetapi dalam film ini jika kita lihat lebih detail atau lebih kritis lagi film ini mempunyai pesan atau tanda tersembunyi dalam scene film Bruce Almighty yang mendeskreditkan
Islam.
Di samping dalam kehidupan sehari-hari , tanda juga memainkan peran penting dalam agama. Dalam agama, paling tidak agama Yahudi, Kristen dan
Islam, dunia ciptaan dengan berbagai aspeknya sering digambarkan sebagai tanda Allah, tanda kemahakuasaan dan Kemahaesaan Allah. di samping itu kitab-kitab wahyu yang menjadi salah satu dasar agama dapat dianggap sebagai himpunan tanda yang menunjukan arti tertentu yang perlu digali dalam proses penafsiran. Teks-teks wahyu pada umumnya dianggap sebagai himpunan tanda 69
yang menyampaikan pesan atau amanat Ilahi. Pada prinsipnya, bukan hanya
teks tertulis yang dapat dianggap sebagai himpunan tanda, melainkan juga ritus
yaitu acara-acara keagamaan yang dilakukan oleh umatnya, perilaku sosial
yaitu tingkah laku individu dalam masyarakat beragama. Ataupun karya seni
yang berkaitan dengan agama.
Dari penjelasan singkat diatas dapat dikatakan bahwa sesuatu adalah
tanda. Dengan perantara tanda-tanda kita dapat melakukan komunikasi. Tanda
tidak hanya dipakai dalam komunikasi saja, tetapi kita juga menggunakan
tanda dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu apabila kita mencoba memahami
dunia. Dan apabila kita sadar atau tidak, dalam tindakan ditentukan oleh cara
kita menginterpretasikan tanda, bahkan perasaan kita ditentukan olehnya.
Analisis Visual
1. Scene dua
70
71
Visualisasi: 1. Seorang laki – laki (ilustratif) 2. Langit (ilustratif) 3. Awan (ilustratif) Ikon Ikon, berupa gambar Bruce Nolan yang sedang menggunakan
kekuatannya, Bruce mengubah langit yang di penuhi dengan awan hitam tebal,
diubahnya menjadi langit yang indah penuh bintang dan menampakan bulan
bulat sempurna. Itu Bruce lakukan semua semata-mata untuk membuat Grace
terkesan. Pada proses penghilangan awan tebal yang dilakukan oleh Bruce sang
pemeran utama dalam film ini jika dilihat sepintas mungkin tidak ada yang
salah dalam adegan tersebut. Namun jika dilihat lebih teliti, terlihat dengan
jelas bahwa bentukan dari penghapusan awan tebal yang dilakukan oleh Bruce
membentuk lafadz Allah SWT.
Pengambilan Gambar:
The Secret of Foreground Framing Shot: merupakan teknik pengambilan
gambar objek yang pada jarak ini memperlihatkan objek berada di depan
sampai latar belakang sehingga menjadi perpaduan adegan.
Indeks:
Secara etimologi, Allah adalah nama Arab. Asal dari
lafadh Allah menurut imam ar-Razi adalah al-Ilah. Lafadz tersebut terdiri dari
enam huruf, namun kata ilah tersebut ketika diganti dengan perkataan Allah
Allah ,(ه)’ha ,(لل) dua lam ,(أ) tinggal empat huruf dalam tulisan, yaitu hamzah
swt. (Allah merupakan kata agung (lafadz al-jalalah)merupakan nama diri (ism 72
al-dzat) Tuhan, nama esensi dan totalitas-Nya. Dalam tafsirMafatih al-Ghaib,
imam Ar-Razy juga menyebutkan bahwa Allah adalah al-ismu al-A‟dzam.2
Menurut imam Ar-Razi, lafadz Allah tersebut tersusun dari empat huruf.
Jika huruf pertama alif dihilangkan, tiga huruf lainnya menjadi simbol alam
semesta, wujud, yang mencakup alam nyata (dunya) dan langit gaib di atas
cakrawala bintang gemilang; alam kubur (barzakh) dan surga;
akhirat (akhirah) . Huruf pertama, “alif”, merupakan sumber segala sesuatu,
dan huruf terakhir, “hu” (Dia), adalah sifat Allah yang paling sempurna, Yang
Maha Suci dari semua sekutu.3
Dari pengertian tentang lafadz Allah tersebut dapat ditegaskan bahwa
Allah betul-betul nama diri (proper name) dan Tuhan seluruh alam semesta.
Ibnu Katsir dalam kitab Tafsirnya juga telah menjelaskan bahwa Allah
adalah al-Ismu al-Jamid (kata benda yang tidak berasal usul dari kata lain).
Terkait dengan hal ini, Imam syafi’i, Imam Haramain, dan Imam al-Ghazali
juga berpendapat bahwa lafadz Allah adalah isim (kata benda) yang tidak
memiliki akar kata, artinya, bukan isim musytaq yang memiliki akar kata.
Karena lafadz Allah merupakan nama diri (proper name) maka, umat
Islam dimanapun berada, tidak akan pernah mendapti problem nama Tuhan.
Hal ini dikarenakan nama Allah telah ditetapkan berdasarkan sumber yang
utama, wahyu al-Qur’an, lafdhan wa ma‟nan dari Allah , Shalih fi kulli zaman
wa makan, dan tidak ada keraguan di dalamnya, Dan bukan berdasarkan tradisi
2 Fakhruddin Ar-Razi, Mafatih al-Ghaib, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2000), juz 1, p. 114 3 Fakhruddin al-Razi, Kecerdaan Bertauhid, (Terj. „Ajaib al-Qur‟an), (Jakarta: Zaman, 2011), p.28 73
ataupun budaya, ataupun konsensus (konsili). Karena itu, umat Islam tidak mengalami perselisihan tentang nama Tuhan. Dan soal nama Tuhan tersebut sudah final sejak awa Allah sebagai nama Tuhan dalam Islam, memiliki nama- nama yang indah yang tertulis dalam al-Qur’an. Sebagaimana firman-
Nya “walillahi al asma‟ul husna fad‟uhu biha” (Hanya milik Allah al-Asma’ al-Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutkan al-Asma’ al-
Husna). Disini dijelaskan bahwa nama-nama Allah itu banyak tapi yang diberi nama hanya satu. Dia adalah Allah swt. Dalam ayat tersebut juga di jelaskan bahwa ada perintah untuk memanggil (berdo’a) dengan menyebut nama Allah.
Maka dalam hal ini nama menjadi alat untuk memanggil, dan yang dipanggil adalah Allah.
Pada dasarnya film Bruce Almighty adalah besutan holywood yang sebagian besar beragama Kristen. Muncul pertanyaan menarik, apakah orang kristen dan islam menyembah Allah yang sama? Ini menjadi sebuah propaganda terselubung, dimana dari adegan ini adalah adegan yang mendeskreditkan Islam. Dalam hal ini lafadz Allah yang muncul dalam sebuah adegan film besutan yang notabenenya adlah agama kristen. Pertanyaannya adalah kenapa bisa muncul lafadz Allah, apakah sebuah kebetulan?
Jawaban terhadap pertanyaan di atas tergantung kepada apa yang dimaksud dengan “Allah yang sama.” Tidak dapat disangkal bahwa pandangan islam dan keristen terhadap Allah memiliki banyak kesamaan. Kedua-duanya memandang Allah Sebagai yang berdaulat, maha kuasa, maha tahu, maha suci.
Baik Islam maupun Kristen. Jika bertumpu dengan definisi ini, benar bahwa orang Islam dan Kristen menyembah Allah yang sama. Sejatinya pertanyaan 74
yang lebih tapat adalah Apakah orang-orang Kristen dan Islam sama-sama memiliki pengertian yang sama dan sosok yang sama mengenai siapakah itu
Allah? Jawabannya jelas adalah tidak. Permasalahannya adalah lafadz Allah dalam tulisan Arab, Identik dengan Islam, dan itu fatal ketika penempatan, perlakuan yang tidak sewajarnya dilakukan oleh siapapun. Dan adegan ini menjadi awal terungkapnya propaganda dalam film ini yang mendeskreditkan
Islam. Lafadz Allah yang di hapus menjadi propaganda terselubung yang berarti bahwa Allah SWT tuhannya umat Islam tidak ada.
Simbol:
1. Logogram "Dege-Skinner"
2. Logotype "Dege-Skinner"
Dari ikon dan tanda verbal yang ada terkandung pesan simbolik dari adegan tersebut bahwa tidak ada yang salah dalam media apapun yang ingin menampilkan lafadz Allah di dalam scene/gambar dalam sebuah media dalam hal ini media film. Namun akan menjadi penolakan jika, lafadz Allah yang ditampilkan memiliki tujuan tertentu. Apalagi jika lafadz Allah dalam tulisan kaligrafi arab yang ditampilkan dengan sengaja oleh adegan yang sedang berlangsung dalam film. Secara tidak langsung telah mendeskriditkan Islam.
Hal berbeda jika sekedar tulisan latin seperti “Allah” karena dalam agama non muslim pun sosok “Allah” juga ia yakini. Dan pada zaman pra-Islam di bangsa
Arab ada yang namanya Kristen Arab.
75
2. Scene Tiga:
76
77
Visualisasi:
1. Satu orang laki-laki (ilustratif)
2. Satu orang perempuan (ilustratif)
3. Tasbih (ilustratif)
4. Mobi (ilustratif)
Ikon pada gambar tersebut terlihat Grace kekasih Bruce memberikan
sebuah Tasbih kepada Bruce. Grace berharap tasbih itu akan menjaganya. Dan
Bruce menyambut dan menerima dengan baik tasbih yang diberikan oleh
Grace, berharap tasbih yang diberikan dapat memberikan keberuntungan dan
menyelamatkan Bruce. Pada gambar ini terlihat ekspresi wajah Bruce yang
terlihat kesal, kecewa karena tasbih yang diberikan Grace tidak memberikan
keberuntungan seperti yang Bruce inginkan. Diperkuat dengan adegan Bruce
Nolan menyentil tasbih yang menggantung di sepion dalam mobil yang tepat
dihadapannya. Adegan seperti ini tidak akan berarti apa-apa jika melihat dari
perspektif lain. Jdalam hal ini penulis melihat dari kacamata kritis.
Di dalam Islam salah satu media yang dipergunakan untuk berdzikir
adalah tasbih. Benda ini sudah dikenal secara luas, bahkan pada masa sebelum
Islam. Di Timur Tengah, tasbih disebut dengan nama subhah. Dalam bahasa
Sanskerta kuno, tasbih disebut dengan nama jibmala. 4 Asal muasal benda ini
masih simpang siur. Tidak ada sumber resmi yang menerangkan asal muasal
tasbih. Ada literatur umat Budha menggunakan media semacam tasbih dengan
4 Diakses pada Februari 2016 dari http://www.id.m.wikipedia.org/wiki/biji_tasbih 78
hitungan sebanyak 180 butir. Syekh Bakr bin Abdillah Abu Zaid dalam
Da‟iratul-Ma‟arif Al-Islamiyyah 11/233-234 dan Al-Mausu‟at Al-„Arabiyyah
Al-Muyassarah 1/958 menyebut alat serupa tasbih juga digunakan dalam agama Katolik. Bedanya, tasbih kaum Katolik hanya terdiri dari 50 biji. Tasbih itu relatif kecil, dan dibagi oleh empat biji pemisah dengan biji tasbih besar.
Sedangkan mata tasbih ditandai dengan tanda salib.
Gambar 4.15 Tasbih Umat Katolik
Dan sejumlah pakar sejarah Islam juga menolak bahwa tasbih merupakan warisan budaya Budha atau Hindu. Alasannya, tidak ada sumber valid yang bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya.
Sementara dalam tradisi Islam, tasbih digunakan untuk berzikir, terutama ketika selepas shalat. Jadi, tasbih dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masing berjumlah 33 biji tasbih. Hal ini sesuai dengan tuntunan zikir
5 Gambar di akses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Biji_tasbih pada Agustus 2016. 79
selepas shalat, yakni 33 kali kalimat subhanallah, 33 kali alhamdulillah, dan 33 kali Allahu akbar.
Tasbih Muslim dikenal sebagai “Misbaha” (bhs. Arab), “Tasbeeh” (bhs.
Urdu) atau “Tespih” (bhs. Albania, Turki and Bosnia). Al-Qur’an secara berulang-ulang berbicara tentang “dzikir kepada Allah”, dengan mengingat
Allah dengan berulang-ulang mendaraskan 99 Nama yang indah dari Allah
(Al-Asma Al-Husna). ini sebagai salah suatu cara bagi mereka yang beriman untuk memperkuat keyakinan mereka, dan menemukan ketenangan ketika sedang dalam kesulitan besar. Untaian biji-biji manik yang dipakai untuk menghitung dan membantu berkonsentrasi dalam berdoa dan memanjatkan puji-pujian kepada Allah atau tasbih dikenal juga dihampir semua bentuk
Kekristenan. Dengan biji tasbih orang menghitung doa-doa atau mengulangi doa yang sama seperti "Tuhan kasihanilah kami", "Salam Maria", dan sebagainya. 6
Indeks:
Bruce kesal dengan Tasbih yang diberikan oleh Grace, tidak membawa keberuntungan baginya. Tasbih yang muncul dalam adegan ini tidak akan menjadi masalah jika tasbih yang muncul dalam adegan adalah tasbih yang umat Kristen gunakan, dimana terdapat lambang salib dibagian tasbih tersebut. tetapi yang menjadi masalah dalam adegan ini adalah mengapa dari segi fisik, tasbih yang muncul di dalam adegan menyerupai tasbih yang sering umat
Muslim gunakan yang jika peneliti hitung tasbih didalam memang hanya
6 Artikel akses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Biji_tasbih pada Agustus 2016. 80
sekitar 23 butir saja. Namun yang menjadi pertanyaan adlah mengapa jika memang tidak ada tujuan terselubung didalam adegan itu, kenapa tidak menggunakan tasbih yang memperlihatkan lambang salib di bagian tasbihnya.
Tentu Ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan menjadi propaganda terselubung, dimana dari adegan sebelumnya berkaitan mengenai adegan adegan yang mendeskreditkan Islam. Dalam hal ini Tasbih yang di sentil Bruce
Nolan sebagai pemeran utama dalam film ini mengartikan bahwa penganut agama Islam tidak ada gunanya mengingat Allah dengan melalui Tasbih, mengingatnya tidak meloloskan dari kesialan. Ini yang terjadi dalam adegan yang kurang dari 5 menit.
Simbol:
1. Logogram "Dege-Skinner"
2. Logotype "Dege-Skinner"
Dari ikon dan tanda verbal yang ada terkandung pesan simbolik dari adegan tersebut bahwa tasbih memang tidak hanya ada dalam Islam saja, namun jika dilihat dari adegan demi adegan bukan tidak mungkin bahwa tasbih dalam adegan tersebut secara tidak langsung merepresentasikan Islam dalam adegan tersebut. Dan bisa kita katakan bahwa tindakan Bruce dalam adegan menyentil tasbih, sebuah ekspresi kekecewaan Bruce di dalam mobil seolah- olah mendeskreditkan Islam.
81
3. Scene Empat
82
Visualisasi:
1. Seorang laki-laki (ilustratif)
2. Pager (ilustratif)
3. Angka (ilustratif)
Ikon pada gambar tersebut terlihat Bruce meminta agar Tuhan menjawab
doa Bruce. Dan setelah itu angka 555 0123 terus muncul di pager Bruce secara
bertubi-tubi. Bruce mengabaikan pesan dari 555 0123 tersebut karena ia tidak
mengenal nomor tersebut. Pengambilan gambar Close up umumnya
memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah objek kecil lainnya. Teknik
ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta gestur yang
mendetil. Close up biasanya digunakan untuk adegan dialog yang lebih intim.
Close up juga memperlihatkan detil sebuah benda atau objek. Pada gambar ini
terlihat ekspresi wajah Bruce yang terlihat Bingung, kecewa karena Pager yang
ia lempar keluar melewati jendela yang ia harap tidak lagi berbunyi nyatanya
terus berbunyi dan menunjukan angka 555 0123 walaupun pagernya sudah
dalam keadaan rusak setelah dilempar dan terlindas ban mobil yang lewat.
Indeks:
Dalam adegan di atas terdapat beberapa indeks yang merujuk pada sebuah arti,
yaitu:
1. Angka yang muncul dalam film menunjukan sebuah panggilan. 83
2. Pager yang rusak mengartikan bahwa agama Kristen dapat
menerimanya kembali walaupun telah meninggalkannya.
Nomor 555 0123 adalah sebuah panggilan atau pesan. Sedangkan pager adalah alat komunikasi satu arah. Dalam karya film besutan Hollywood, banyak Angka yang bisa dijadikan pilihan. Di Hollywood sendiri dimulai sembilan tahun yang lalu, hanya 555-0100 ke 555-0199, disediakan untuk film fiksi. Dalam film Bruce Almighty sendiri sebelum no 555-0123 fix menjadi no yang dipilih untuk di munculkan ke dalam film, sebelumnya angka 776-2323, namun setelah banyak mendapat protes akhirnya nomor 776-2323 tersebut diganti menjadi 555-0123. 7
Simbol:
1. Logogram "Dege-Skinner"
2. Logotype "Dege-Skinner"
Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik dari adegan tersebut bahwa di dalam industri film sebuah pesan sudah tidak lagi hanya dengan kata-kata atau huruf saja. Melainkan angka bisa menjadi media yang ampuh untuk menyelipkan sebuah pesan tersembunyi di dalam film.
Nomor pager 555 0123 dalam film Bruce Almighty jika di kaji lagi ternyata ada pesan tersembunyi yang ingin di sampaikan oleh sang sutradara. Dalam alkitab angka 555 berarti Walking with god (berjalan dengan Tuhan).8
Sedangkan 123 dalam kitab Mazmur/MZM/Psalm 123 “berharap kepada
7 Diakses pada Maret 2016 https://id.wikipedia.org/wiki/fictitious_telephone_number. 8 Diakses pada Maret 2016 https://biblewheel.com/GR/GR_555.php 84
anugerah Tuhan” di lain hal dalam kitab angka 123 yang berarti “Tuhan beserta kita” Matius 1:23. 9
Bukan suatu kebetulan angka 555 menjadi nomor yang wajib di sandangkan jika sebuah film ingin memunculkan nomor kedalam suatu adegan.
Seperti yang sudah penulis jelaskan bahwa sebelum angka 555-0123 digunakan, angka 776-2323 menjadi pilihan pertama mereka. Setelah penulis analisis lebih dalam mengenai angka 776, bukan suatu kebetulan bahwa angka atau nomor 776 yang dipilih jika kita lihat ayat dalam kitab suci umat Kristen
(Bible) ada 8 frase Ibrani 776 berarti “kembalilah padaku dan aku akan kembali kepadamu”, “kembalilah kepadaku seperti anak-anak yang nakal”. Ini semua adalah Bible code.
“Bible code disebut juga Torah Code, atau sandi Alkitab ini semua adalah serangkaian pesan rahasia yang tersembunyi di dalam teks huruf-huruf
Torah Ibrani. Kode-kode tersembunyi ini digambarkan sebagai suatu metode dimana huruf-huruf tertentu dari teks Kitab suci dapat terpilih dengan jarak interval yang sama, untuk mengungkapkan suatu pesan lain yang tersembunyi.
Meskipun Bible Code sudah didalilkan dan dipelajari selama berabad-abad, topik ini menjadi populer karena buku tulisan Michael Drosnin, The Bible
Code dan Film The Omega Code.
9 Diakses pada Maret 2016 https://alkitab.sabda.org/Bible.php?book=Mzm&chap 85
4. Scene Lima
86
Visualisasi :
Icon
1. Seorang laki-laki (ilustratif)
2. Angka Tujuh (ilustratif)
3. Tempat sampah (ilustratif)
Ikon pada gambar tersebut terlihat adegan demi adegan di direct dengan
cermat oleh sang sutradara. Pengambilan gambar long shoot sangat tepat 87
digunakan sehingga tubuh fisik manusia telah tampak jelas, dan latar belakang
masih dominan. Pada gambar pertama terlihat dengan jelas bahwa mobil Bruce
terparkir tapat berhadapan dengan angka tujuh dengan tulisan “additional
parking in rear” dan “life is just”. Sedangkan pada gambar kedua terlihat
dengan jelas pula bahwa mobil Bruce kembali terparkir dihadapan angka,
namun kali ini mobil terparkir di hadapan angka lima. Sekilas memang tidak
ada yang berarti sama sekali, namun jika dilihat dengan mendalam. Angka 7
dan angka 5 yang seringkali muncul dalam setiap adegan Bruce, memang
sudah di desain sedemikian rupa.
Indeks :
1. Angka lima mengartikan atau mewakili dari Kristen.
2. Angka tujuh mengartikan atau mewakili dari Islam
Secara kasat mata angka lima dan tujuh adalah angka biasa. Namun jika kita lihat dari perspektif berbeda. Angka lima adalah angka salib dalam Alkitab. 10
Karena menurut keyakinan mereka ada lima luka di tangan kanan, lima luka di tangan kiri, lima luka di kaki kanan, lima luka di kaki kiri dan lima luka di lambung, Dan menjadi simbol anugerah bagi mereka. Sedangkan angka tujuh di simbolkan dengan Islam. Karena dalam angka tujuh erat kaitannya dengan Islam.
Seperti, di sebutkan dalam Al-Quran surat Al-Hijr ayat 87 yang artinya sesungguhnya kami telah berikan padamu tujuh ayat yang di baca berulang-ulang dan Al-Quran yang agung. Dan dalam Al-Quran juga memiliki tujuh surat yang
10 Artikel akses dari https://gpdimaranathasiantar.org/2012/10/benjamin-blessings-five- fold-blessings/pada Agustus 2015. 88
panjang. Tujuh langit, angka tujuh juga di pakai dalam syarat ibadah mengelilingi kabah, tawaf dan juga sa’i, melempar jumroh dan lain-lain.
Ini menjadi sebuah propaganda terselubung, dimana dari adegan ini adalah adegan yang jika kita lihat adegan per adegan bahwa adegan ini sangat jelas mendeskreditkan Islam. Dalam hal ini angka tujuh selalu membuat Bruce Nolan tertimpa kesialan atau hal buruk dan dalam adegan terdapat dengan sengaja angka tujuh dibuang ketempat sampah. Yang sudah penulis jelaskan bahwa angka tujuh adalah yang mewakili Islam. Jadi sangat jelas bahwa dalam adegan ini terdapat pesan terselubung mengenai mendeskreditkan Islam lebih jauh.
Simbol :
1. Logogram "Dege-Skinner"
2. Logotype "Dege-Skinner"
Dari ikon dan tanda verbal yang ada, terkandung pesan simbolik dari
adegan tersebut bahwa dalam film apapun bisa dijadikan media pesan yang
ampuh untuk menyelipkan sebuah pesan tersembunyi di dalam setiap adegan.
Nomor parkir lima dan tujuh dalam gambar, jika dikaji lagi ternyata ada pesan
yang ingin disampaikan oleh sang sutradara. Dalam adegan pertama di gambar
pertama menunjukan ketika Bruce Mendekati kendaraan yang terparkir di
angka tujuh pasti ada kejadian yang tidak mengenakan seperti di pukuli oleh
sekumpulan gank, jaket terjepit di pintu mobil, dan kesialan lainnya. Begitu
juga pada saat adegan pada gambar ke dua. Bruce yang memarkirkan mobilnya
di angka lima dan keluar menuju gedung yang serba tujuh. Ia kembali tertimpa
kesialan. 89
Ketika Bruce meninggalkan angka lima yang kita bisa simbolkan agama kristen menuju angka tujuh yang mewakili Islam. Seolah setiap kali
Bruce meninggalkan Kristen (angka lima) menuju Islam (angka tujuh) Bruce selalu tertimpa kesialan. Namun dalam gambar ke tiga ketika Bruce meninggalkan Islam (angka tujuh) menuju Kristen (angka lima) kesialan seketika hilang. Dan berubah keajaiban. Seolah Islam menyebabkan kesialan dan Kristen kesialan hilang.
Dalam gambar ke empat dan ke lima. Adegan dimana Bruce Nolan membuang mic ke tempat sampah. Jika kita lihat kembali jika angka tujuh adalah Islam. Seolah Islam dibuang kedalam tempat sampah. Yang notabenenya tempat sampah adalah tempat dimana kotoran barang bekas berada.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan interpretasi yang telah dilakukan terhadap film
Bruce Almighty, penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Film Bruce Almighty merupakan film Holywood yang bergenre
drama komedi yang mendeskreditkan Islam. Dalam film ini yang
notabene adalah film bergenre komedi yang jarang sekali penikmat
film melihat ada sebuah “pesan” terselubung di dalam film
bergenre komedi. Karena pada dasarnya seseorang yang datang
kesebuah bioskop atau membeli DVD dan memilih film bergenre
komedi sebagai tontonannya. Penikmat film hanya ingin di “hibur”
dengan tingkah konyol pemeran dalam film komedi tersebut.
Tanpa melihat tanda dan pesan apa yang ingin disampaikan sang
sutradara melalui peran yang diperankan si tokoh dalam film
komedi tersebut.
2. Berbagai tanda yang digunakan film Bruce Almighty mulai dari
ikon, indeks, simbolisasi baik berupa tanda verbal maupun
nonverbal merupakan seluruh rangkaian tanda yang memberikan
sebuah pemaknaan bahwa sebuah propaganda dalam film dapat
dikemas dengan menarik sehingga dapat tersaji dengan rapih,
sebagai sebuah kebenaran. Dan tidak mudah di deteksi oleh orang-
orang awam.
90 91
Dalam film Bruce Almighty ada tiga mancam tanda yaitu Ikon,
Indeks, dan Simbol.
a. Ikon dalam film ini adalah visualisasi yang ada pada setiap
scenenya, terutama setiap adegan yang terdapat sosok
Bruce, Grace dan sang pencipta, sekaligus seringnya
muncul angka tujuh dan 5 dalam setiap scene.
b. Dialog-dialog yang dilakukan Bruce dan Morgan Freeman
begitu juga dengan dialog Bruce dan Grace yang selalu
terlihat di setiap scene menjadi sebuah indeks, dan diskusi-
diskusi yang mereka lakukan memunculkan simbolisasi
tertentu.
c. Setiap akting Bruce Nolan yang diperankan oleh Jim
Careey menjadi simbol dari sosok yang berperan.
B. Saran-saran
1) Untuk filmaker diharapkan mampu membuat film yang bisa
menandingi film Holywood yang mengusung genre komedi khususnya
namun tidak menyisipkan pesan-pesan terselubung didalamnya.
2) Untuk penikmat film besutan Holywood diharapkan mampu melihat
dengan jeli setiap adegan, setiap scene yang terdapat didalam film
tersebut. Jangan sampai film yang kita bilang bagus ternyata
mendeskriditkan Islam. Kita harus mampu memilah film-film yang
memang patut untuk ditonton. Karena sekarang ini sudah terlalu
banyak film-film yang bertemakan komedi tetapi berujung kepada
propaganda, pornografi dan lain-lain. Cobalah untuk menonton film- 92
film karya Holywood dan film-film karya anak bangsa yang lebih
bagus dan memiliki pesan yang bagus pula.
3) Skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan. Untuk itu penulis
diharapkan kepada mahasiswa mahasiswi lain yang berminat untuk
meneliti film sebagai objek penelitian dan menggunakan semiotik
hendaknya lebih memahami dua konsep tersebut sehingga dalam
menganalisa data, menghasilkan data yang akurat. Dan manfaatkan
waktu sebisa mungkin. Karna waktu terus berjalan. Jangan lupa
libatkan Allah dalam pengerjaan skripsi. memulai dengan Bismillah
dan mengakhiri dengan Alhamdulillah.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Pranajaya, Film dan Masyarakat: Sebuah Pengantar (Jakarta: BP SDM Citra Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, 1999)
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung; Rosdakarya, 2003)
Alo Liliweri, Strategi Komunikasi Masyarakat. 2003.
Backer Chris. 2004. Cultural Studies: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Budi Irawanto. 1999. Film, Ideologi, dan Militer. Yogyakarta : Media Pressindo.
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002).
Dennis McQuail. 1987. Mass Communication Theory : An Introduction. Beverly Hills.
Dennis McQuail. 2005. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Edisi Ke Dua. Jakarta: Erlangga.
Depertemen Pendidikan Nasional, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta; Balai Pustaka),Edisi ke-3.
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif.
Ekky Imanjaya, Who Not: Remaja Doyan Nonton, (Bandung: PT Mizan Buaya Kreativa, 2004), cet-1, h. 104
Fakhruddin al-Razi, Kecerdaan Bertauhid, (Terj. ‘Ajaib al-Qur’an), (Jakarta: Zaman, 2011)
Gatot Prakoso. 1997. Film Pinggiran Jakarta. Jakarta : FFTV-ikj & YLP.
Hafied Cangara. Kekuasaan dan Hiburan. Cetakan Kedua. Edisi Pertama. Jakarta:
Hermawan J. Waluyo, Drama: Teori dan Pengajaran, (Yogyakarta: PT. Hanindita, 2003), cet. Ke-2
Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008). Raja Grafindo Persada.
93 94
Imam Fahrudin Ar-Razi, Mathalibul ‘Aliyah min al ‘Ilmi al-Ilaahi, ed. Dr. Ahmad Hijazi As-Saqa’ Juz 1(Beirut: Dar al-Kitab al-Arabi, 1980M-1307H)
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007).
JB Kristanto. 2004. Katalog Film Indonesia 1926-2005. Jakarta : Nalar.
John Vivian. 2008. Teori Komunikasi Massa. Edisi Ke Delapan. Jakarta : Kencana.
J. R. Raco, Metodologi Kualitatif Janis, Karakter dan Keunggulannya (Jakarta: PT Grasindo, 2010).
Lexi J, Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999)
Miftah Faridl, Dakwah Kontemporer Pola Alternatif Dakwah Melalui Televisi, (Bandung: Pusdai Press,2000).
M. Fikri Ghazali, Analisis Semiotik Film 3 Doa 3 Cinta, Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.
Semiotika, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet. Ke-4
Onong Uchjana Effendy. 2000. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, Bandung : PT. CITRA aditya Bakti.
Onong Uchjana Effendy. 2000. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Cetakan Kedua. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Onong Uchaja Effendi, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Cipta Aditya Bakti, 2003).
Syukriadi Sambas, Komunikasi Penyiaran Islam (Bandung: Benang Merah Prees, 2004).
Syukriadi Sambas, Komunikasi Penyiaran Islam (Bandung: Benang Merah Prees, 2004).
The Holy Qur’an Al-Fatih, Al-Quranul Karim Tafsir per Kata Tajwid Kode.(Jakarta: PT. Insan Media Pustaka, 2012).
Toby Miller and Robert Stam. 2004. A Companion to Film Theory. USA : Blackwell Publishing. 95
Internet http://www.Wikipedia.Org https://www.youtube.com http://pixgood.com http://www.indosiar.com http://thelastreel.blogspot.com http://www.jimcarrey.com http://filmjunk.com http://www.filmreference.com http://www.scribd.com https://alkitab.sabda.org https://biblewheele.com http://www.scribd.com