Modernisasi Pendidikan Islam …

MODERNISASI PENDIDIKAN ISLAM AWAL ABAD 20 (Studi Kasus di Sumatera Barat)

Rini Rahman

MKU FIS Universitas Negeri Email: [email protected]

Abstract The modernisation of is marked by the start of Islamic Education institutions such as Sekolah Adabiyah, Sumatera Thawalib, Madrasah Diniyah, Madrasah Tarbiyah Islamiyah, and Normal Islam. These institutions apply a curriculum which includes both Islamic subjects as well as general subjects.The students graduating from these modern institutions bring positive influences to the development of Islamic education especially in West Sumatera. Keywords: Education, Educational Institutions, Modernisation

Abstrak Modernisasi surau ditandai oleh berdirinya institusi pendidikan Islam yang modern, seperti Sekolah Adabiyah, Sumatra Thawalib, Madrasah Diniyah, Madrasah Tarbiyah Islamiyah, Normal Islam dan sebagainya. Model-model lembaga pendidikan seperti Sumatra Thawalib, Adabiyah dan Madrasah Diniyah tersebut adalah menggunakan kurikulum yang tidak hanya mengajarkan pendidikan agama, tetapi juga memasukkan pelajaran umum.Lulusan dari lembaga-lembaga pendidikan modern di Sumatera Barat ini terutama yang berasal dari luar Sumatera Barat membawa pengaruh positif terhadap modernisasi pendidikan Islam di daerah mereka. Kata kunci: Pendidikan, Institusi Pendidikan, Modernisasi

Pendahuluan Minangkabawi yang menjadi guru ulama Kaum Pada awal abad ke-20, di Sumatera Barat Muda generasi pertama mereka umumnya ditandai dengan periode yang penuh pergolakan hanya memusatkan perhatian pada dakwah dan sosial dan intelektual. Berpuluh-puluh buku pendidikan. Para pelopor gerakan pembaharuan polemik, baik dalam bahasa Arab maupun di Minangkabau yang menyebarkan pikiran- bahasa Melayu mulai banyak diterbitkan, dan pikirannya dari Mekah. berbagai majalah, surat kabar yang mewartakan Hamilton yang dikutip oleh Burhanuddin hal-hal yang berupa pergolakan pemikiran, dan Daya menyebutkan bahwa gerakan aliran-aliran dalam pemahaman mazhab dalam pembaharuan atau modernisasi di Minangkabau syari‘at Islam, mulai banyak bermunculan, dan lebih banyak terpusatkan pada lokasi-lokasi pengamalan dalam sesuai panduan syara‘, surau yang telah berkembang dengan baik. Di agama Islam sangat ramai dibicarakan. Dalam lembaga ini, para pengajar agama dan pemuda- hal ini gerakan Islam modernis atau yang lebih pemuda yang pernah pergi ke Makkah dan dikenal sebagai Kaum Muda sangat besar pulang ke Minangkabau, kemudian mengajar di peranannya. Ulama-ulama Kaum Muda surau asalnya, gerakan itu berkembang karena mendapat pengaruh besar dari modernis Islam surau mempunyai hubungan terbuka dengan di Kairo, yaitu Muhammad Abduh dan Syekh masyarakat luas (Daya 1995:64). Dari para Muhammad Rasyid Ridha, dan juga senior pengajar inilah usaha pemurnian Islam mereka Jamaluddin Al-Afghani. Para pemikir dilahirkan di Sumatera Barat, bukan hanya ini punya kecenderungan berpolitik, namun pemurnian yang terjadi melainkan modernisasi karena pengaruh Syekh Ahmad Khatib Al pendidikan khususnya berkaitan dengan surau

174 Vol. XIV No.2 Th. 2015

sebagai lembaga pendidikan Islam. tidak puas terhadap sistem pendidikan kolonial Tokoh reformasi utama dalam proses Belanda; (c) Rasa tidak puas terhadap modernisasi surau ini adalah Ahmad Khatib Al- pengalaman Islam dan penerapan adat di Minangkabaui. Meskipun beliau tidak pernah tengah-tengah masyarakat; (d) Keinginan kembali ke Minangkabau, tetapi melalui murid- kalangan kaum muda untuk memurnikan ajaran muridnya yang kembali ke Nusantara (Ridwan Islam. Sedangkan Faktor eksternal yaitu; 1993:87). Di antara mereka adalah Muhammad pengaruh pemikiran tokoh-tokoh pembaharu Thaib Umar, Abdul Latif Syakur, Abbad Timur Tengah yang terjadi di akhir abad ke-19, Abdullah, Ibrahim Musa Parabek, , khususnya Jamal al-Din al-Afghani dan , Daud Rasyidin, dan Muhammad Abduh. Meskipun sikap politik Sultan Darap Pariaman. Semuanya kembali ke mereka secara tegas menunjukkan anti Barat Nusantara berkiprah dalam dunia pendidikan karena praktek penjajahan yang dilakukannya untuk melakukan pembaharuan dan terhadap negara-negara Islam, Jamaluddin al modernisasi surau yang telah terbelakang dan Afghani dan Muhammad Abduh memberi tertinggal akibat hadirnya sekolah-sekolah dukungan kepada umat Islam untuk sekuler yang didirikan oleh Hindia Belanda, mempelajarii ilmu pengetahuan yang lebih luas selain kebijakan pemerintah Hindia Belanda sebagaimana sudah dialami juga terlebih dahulu yang kurang menguntungkan terhadap oleh sebahagian negara-negara Barat. Dalam perkembangan pendidikan Islam di Nusantara kaitan inilah, mereka menyerukan penataan umumnya dan di Minangkabau khususnya. sistem kelambagaan sosial, politik, ekonomi, dan termasuk pendidikan, yang lebih Modernisasi/Pembaharuan Pendidikan memungkin bagi umat Islam. Islam Awal Abad ke-20 Daerah Minangkabau dianggap sebagai Dalam kamus besar bahasa Indonesia salah satu titik awal masuknya ide-ide modernis (2002:751), modernisasi berarti proses ke Nusantara. Hal ini bisa disimpulkan dari pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga pembahasan Deliar Noer dalam bukunya masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942. tuntutan masa kini. Di dalam buku tersebut Deliar Nooer memulai Modernisasi Islam dipahami sebagai pembahasan tentang asal usul dan pertumbuhan perubahan paradigma pemikiran umat Islam, gerakan modern Islam dengan terlebih dahulu bukan membangun definisi Islam yang baru. membahas daerah Minangkabau. Menurutnya Dilihat dari alur pemikiran, lahirnya paradigma daerah Minangkabau memiliki peranan penting ini disebabkan —ketidakrelaan“ kelompok dalam penyebaran cita-cita pembaharuan ke pemikir terhadap ketertinggalan umat Islam daerah-daerah lain (Deliar 1996:37). Kontak dalam —merancah“ dunia sosialnya, serta antara Minangkabau dengan dunia Arab terjalin kepicikan pemikiran umat Islam dalam terutama melalui media haji, namun kemudian mentransfer literasinya ke dalam dunia nyata. melebar menjadi kontak-kontak intelektual Modernisasi pendidikan Islam dapat dipahami yang lebih permanen. Ini dimungkinkan antara sebagai perubahan pemikiran dalam bidang lain oleh adanya perbaikan ekonomi di daerah pendidikan Islam, memperbaiki sistem ini sebagai hasil langsung dari internasionalisasi pendidikan lama menjadi sistem yang baru perdagangan kopi dan hasil-hasil bumi lainnya. dalam rangka memperbaiki mutu pendidikan Ringkasnya, dinamisme daerah ini yang Islam. Istilah modernisasi dalam pendidikan sedemikian menonjol telah membuatnya lebih Islam memiliki makna yang sama dengan dahulu merasakan modernisasi dalam banyak pembaharuan/pembaharuan dalam pendidikan hal. Islam. Dalam pembahasan selanjutnya maka akan dipergunakan kedua istilah tersebut. Gelombang Modernisasi/Pembaharuan Di Awal abad XX pendidikan Islam di Minangkabau Indonesia mulai memasuki pembaharuan. Di Minangkabau, paradigma pemikiran Gerakan pembaharuan ini dilatarbelakangi oleh modernisasi Islam ini sebenarnya sudah muncul dua faktor yaitu faktor internal dan ekternal semenjak lahirnya puritanisasi sebagai (Ramayulis 2012:295-297). Faktor Internal pendobrak pemurnian pemahaman Islam orang yaitu: (a) Dorongan untuk meningkatkan Minangkabau yang sinkretisme. Namun, perlawanan terhadap kolonial Belanda; (b) Rasa modernisasi Islam lebih berkembang ketika 175 Modernisasi Pendidikan Islam … awal abad ke-19 seiring dengan bergeraknya Amrullah di Maninjau (Azra 2003: 141). kaum agama membangun sekolah-sekolah Di samping tokoh empat serangkai di agama modern, mengubah sistem surau yang atas ada lagi tokoh yang terkenal karena beliau tradisional dengan sistem pendidikan modern mempelopori berdirinya organisasi yang yang klasikal, berijazah dan memiliki menjamin dan melindungi perkembangan kurikulum. Di Padang Panjang misalnya, surau madrasah yaitu Syekh Sulaiman Ar-Rasuly. Jembatan Besi dengan duet tenaga pengajar Beliau mendirikan organisasi yang bernama yakni Haji dan Haji Rasul —Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI). menjadi cikal bakal sekolah Thawalib. Sekolah Selain tokoh-tokoh keluaran (alumni) ini sangat berpengaruh di Minangkabau (Daya Mekkah yang dididik Syekh Ahmad Khatib, 1995:63). ada beberapa tokoh pembaharu pendidikan Proses modernisasi dilakukan melalui Islam yang merupakan hasil didikan di dua cara; Pertama, melalui injection Minangkabau sendiri walau tak lepas dari motivation, dan kedua melalui revolusi think pemikiran murid-murid Ahmad Khatib, tokoh tank. Cara pertama lebih dimotivasi oleh yang sangat menonjol adalah Zainuddin Labay kemajuan dunia luar. Di Minangkabau, el-Yunusi dan Rahmah el-Yunusiah. modernisasi dalam institusi pendidikan sangat Tokoh-tokoh pendidikan Islam tersebut dipengaruhi oleh sistem pendidikan luar pada awalnya dididik di lingkungan surau, terutama Mekah dan Mesir. Sistem ini dibawa kemudian melalui pengembaraan intelektualnya oleh ulama-ulama Minangkabau dan diterapkan baik belajar di lembaga pendidikan formal dalam sistem pendidikan Islam lokal. Akhirnya, maupun autodidak menawarkan ide-ide terjadi pembaharuan dalam isntitusi pendidikan segarnya demi kemajuan pendidikan Islam yang surau menjadi madrasah, yang klasikal dan bisa bersaing dengan lembaga sekuler sekaligus tidak lagi berhalaqah, serta terjadi perombakan- mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Ide- perombakan dalam kurikulum pendidikan ide mereka ada yang disalurkan melalui media (Gazalba 1983:55). massa, atau melalui lembaga pendidikan yang didirikan. Lembaga-lembaga pendidikan yang Pembaharuan Pendidikan Islam Kaum Muda mereka dirikan memiliki ciri khas tersendiri Di Minangkabau (Sumatera Barat) yang siap ditawarkan ke tengah-tengah Disebabkan kondisi riil pendidikan di masyarakat (Ramayulis 2012:299). Minangkabau, dimana di suatu sisi surau Dari beberapa corak lembaga pendidikan sebagai lembaga pendidikan Islam mulai yang ditawarkan ada beberapa ciri yang termarginalkan dan terkotak-kotaknya ulama berbeda, hal ini dapat dikelompokkan kepada Islam, di sisi lain lembaga pendidikan sekuler tiga corak; pertama, corak yang lebih penjajah Belanda mulai mendapat tempat di mengadopsi pola pendidikan Kolonial Belanda, sebagian hati masyarakat pribumi. Kondisi ini yang diwakili oleh Abdullah Ahmad; mendorong kaum muda (tokoh-tokoh muda mendirikan pendidikan modern ala sekolah. Islam) untuk mengadakan pembaharuan Kedua, corak yang mempertahankan ciri khas pendidikan Islam. Pembaharuan pendidikan surau dengan mengadakan pembaharuan Islam di Minangkabau mencapai puncaknya /modernisasi yang berkiblat ke Timur Tengah, pada awal abad ke-20, dipelopori oleh empat yang diwakili oleh Syekh Abdul Karim tokoh yang dikenal dengan —empat serangkai“ Amrullah; mereka mendirikan pendidikan yang merupakan murid Syekh Ahmad Katib al- modern ala madrasah.. ketiga, pembaharuan Minangkabawi, seorang ulama Minangkabau pendidikan yang beorientasi kepada kebutuhan yang menetap di Mekkah dan menjadi imam masyarakat (social demand) yang diwakili oleh besar masjid al-Haram dan mengajar di Zainuddin Labay el-Yunusi dan Rahmah el- Mekkah. Di antara muridnya adalah Syekh Yunusiah; mereka mendirikan pendidikan di , DR. modern ala sekolah Kejuruan (takhassus), H. Abdullah Ahmad di Padang Panjang dan walaupun belum sepenuhnya. Padang, Syekh Muhammad Thalib Umar di Batu Sangkar, dan DR. H. Abdul Karim

176 Vol. XIV No.2 Th. 2015

Tabel 1: Corak Pendidikan dalam Rangka Modernisasi Pendidikan Corak Lembaga Tahun Pendiri Keterangan Pendidikan Pendidikan Berdiri Pendidikan Adabiyah 1907 Abdullah Ahmad - Menerapkan sistem klasikal Modern ala School - Integrasi kurikulum ilmu agama Sekolah dan umum - Menggunakan metode debating club - Perlu sumber dana alternatif Pendidikan Diniyah 1915 Zainuddin Labay - Sistem pembelajaran bersifat Modern ala School el-Yunisi klasikal Kejuruan - Kurikulum sudah teratur materi pelajaran meliputi agama dan umum - Berorientasi output yang bermutu baik bidang keagamaan maupun umum Diniyah Putri 1923 Rahmah el- Memiliki berbagai program Yunusiah pendidikan baik umum maupun agama seperti program pendidikan agama Islam, program pendidikan khusus program keterampilan, dan program pendidikan bahasa Arab Pendidikan Sumatera 1918 Syekh Haji Abdul Awalnya merupakan sebuah Modern ala Thawalib Karim Amrullah organisasi yang bergerak dalam Madrasah bidang pendidikan yang meliputi dua lembaga yaitu Sumatera Thawalib di Padang Panjang dan Di Parabek. Namun karena perkembangan politik, maka pengaruh politik juga masuk ke lembaga ini Normal 1931- Mahmud Yunus Menggunakan metode modern Islam 1946 dalam melaksanakan kegiatan belajatr seperti pemakaian papan tulis, meja, kursi tempat duduk untuk para siswa Madrasah 1928 Syekh Sulaiman ar- MTI didirikan berbentuk organisasi Tarbiyah Rasuli, Syekh yang betujuan untuk memajukan Islamiyah Jamil Jaho, Syekh pendidikan dan pengajaran Islam Abbas, Syekh Abdul Wahid, M. Arifin BatuHampar, Syekh Khatib Ali, Syekh Makhdum, Syekh M. Yunus Sumber: diolah penulis, 2015

Pendidikan Modern ala Sekolah menggunakan papan tulis, meja dan bangku, Adabiyah School maka ia mendapat reaksi dan tantangan yang Lembaga pendidian Islam yang pertama keras dari masyarakat. Setelah dua tahun yang menerapkan sistem klasikal, menurut bertahan, akhirnya ia menutup sekolah tersebut Mahmud Yunus adalah Adabiyah School dan pindah ke Padang, mendirikan kembali (Sekolah Adabiyah). Pada mulanya sekolah ini sekolah yang sama pada tahun 1909 (Daya didirikan di Padang panjag pada tahun 1907 1995:82). Pada awalnya Adabiyah School oleh Haji Abdullah Ahmad. Karena sifatnya merupakan lembaga pendidikan yang berbentuk yang berbeda dengan surau, yakni madrasah, artinya lembaga ini materi agama 177 Modernisasi Pendidikan Islam … merupakan materi pokok. Adabiyah School memberikan kesempatan kepada murid bertahan sebagai madrasah sampai tahun 1914. untuk berkreasi. Metode ini memberikan Pada tahun 1915 Adabiyah School menerima kesempatan seluas-luasnya kepada murid subsidi dana dari pemerintah dan berubah untuk bertanya dan berdialog secara menjadi HIS dengan nama Hollandsh Malaiche terbuka tentang berbagai hal yang School Adabiyah (Noer 1996:52-53), artinya menyangkut masalah agama yang pada lembaga ini tidak jauh beda dengan sekolah- saat itu dianggap sangat tabu dan kurang sekolah yang didirikan Belanda yang dianggap beradab. Hal ini dilakukan mengutamakan materi umum. Bedanya, kalau sebagai upaya mengubah cara lama yang sekolah yang didirikan Belanda bersifat sekuler menempatkan para siswa secara pasif dan (terlepas dari ajaran agama), sedangkan kurang diberikan kebebasan, sementara Adabiyah nilai-nilai Islam masih dipertahankan. waktu lebih banyak dipergunakan oleh Dengan perubahan nama ke Adabiyah materi guru. Disamping itu digunakan juga umum menjadi dominan, tanpa mengenyam- metode ganjaran dan hukuman, metode pingkan materi agama, khususnya al-Qur‘an bermain dan rekreasi. dan al-Sunnah. Adabiyah School dianggap sebagai pelopor Di antara pemikiran Abdullah Ahmad pola pendidikan nasional Indonesia, yang tentang pendidikan yaitu (Nata 2005:161-167): pertama sebagai lembaga pendidikan umum 1. Menyerukan adanya pemerataan plus agama, yang kedua sebagai lembaga pendidikan. Hal ini sebagai reaksi atas pendidikan agama plus umum (Daya 1995:89). kebijakan Belanda yang diskrimimatif dalam bidang pendidikan. Masyarakat Pendidikan Modern ala Kejuruan pribumi tidak mendapatkan kesempatan Diniyah School belajar yang wajar, kecuali bagi golonngan Pada tahun 1915, Zainuddin Labay el- . Yunusi mendirikan Diniyah School di Padang 2. Perlunya integrasi kurikulum antara ilmu Panjang. Lembaga ini sebagian merupakan agama dan umum. Ide ini diaplikasikan di perkembangan dari Surau Jembatan Besi. Adabiyah School khususnya sesudah Sistem yang dipergunakan dalam Diniyah Adabiyah berubah menjadi HIS. Menurut School hampir menyerupai sekolah pemerintah Abdullah Ahmad, baik bahasa Arab ketika itu, terdiri dari tujuh kelas. Pada tingkat maupun bahasa Belanda memegang bawah bahasa yang digunakan adalah bahasa peranan amat penting dalam rangka Melayu (Indonesia) dan memakai buku-buku mencapai cita-cita pembaharuan maupun yang berbahasa Indonesia, tapi juga ada yang dalam rangka penterjemahan ilmu berbahasa Arab dan kebanyakan buku yang pengetahuan yang semula berbahasa asing digunakan adalah buku-buku karangan sendiri. ke dalam bahasa Melayu (Indonesia). Kemudian untuk tingkat atas barulah memakai 3. Perlu sumber dana alternatif. kitab-kitab yang berbahasa Arab terbitan Mesir 4. Ide kemodernan, yakni adanya atau Kairo (Yunus 1993:9). keterbukaan dalam penerimaan murid di Di antara pembaharuan pendidikannya Adabiyah dari segala lapisan masyarakat adalah: (1) sistem pembelajaran sekolah yang yang penting beragama Islam. Guru- bersifat klasikal, (2) materi pembelajaran gurunya pun dipilih guru-guru yang meliputi mata pelajaran agama dan umum, (3) berbobot setara dengan bobot guru di kurikulumnya sudah disusun secara teratur, (4) sekolah Belanda. Ketetapan dalam sekolahnya berorientasi kepada output yang menerima murid dan memilih guru-guru bermutu baik bidang keagamaan maupun yang memiliki kemampuan setingkat bidang umum. Untuk bidang agama sistem dengan guru-guru di sekolah Belanda ini pembelajarannya berkiblat pada sistem diharapkan lulusan HIS Adabiyah sama pembelajaran yang dilaksanakan di Mesir. dengan lulusan HIS yang dilaksanakan Sementara bidang umum, ia cenderung pemerintah Belanda. mengambil sistem pembelajaran yang 5. Memperluas pemakaian metode mengajar, dikembangkan oleh Musthafa kemal Pasya, metode mengajar tidak hanya ceramah, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha. tetapi Adabiyah menggunakan pula metode Pada tahun 1924 (dalam usia 34 tahun) debating club yakni metode diskusi yang Zainuddin labay el-Yunusi meninggal dunia, 178 Vol. XIV No.2 Th. 2015

dan Diniyah School mengalami kemunduran, lembaga pendidikan yaitu formal dan non- bahkan tahun 1935 terpaksa ditutup. formal. Pendidikan formal dilaksanakan di sekolah dan pendidikan non-formal Diniyah Putri dilaksanakan di asrama. Dari sistem yang Diniyah putri didirikan oleh Rahmah el- diterapkannya, Rahmah berkeinginan untuk Yunusiah pada 1 November 1923. Mulanya mencipkakan peserta didiknya (yang semuanya terdapat 71 orang murid yang kebanyakan perempuan) siap menjadi seorang ibu pendidik. terdiri atas ibu-ibu rumah tangga yang masih sangat muda. Pelajaran yang terdiri atas Pendidikan Modern ala Madrasah pelajaran agama dan ilmu alat diberikan di Madrasah yang berkembang di Indonesia sebuah mesjid dekat Pasar Usang, Padang berbeda dengan perkembangan madrasah yang Panjang selama 3 jam sehari (Ramayulis ada di Timur Tengah. Perkembangan Madrasah 2012:305). Tahun 1924, sekolah ini pindah ke pada abad Modern ini terjadi pada kurun awal sebuah rumah dekat mesjid tersebut, dan abad ke-20 di mana pendidikan Islam mulai mulailah sistem kelas berikut bangku, meja, dan mengadopsi mata pelajaran non keagamaan. papan tulis. Di tingkat atasnya digunakan Latar belakang pertumbuhan ini tidak dapat asrama. Tahun 1930 sebuah kelas tambahan dilepaskan dari gerakan pembaharuan di pada tingkat menengah diselenggarakan. Indonesia dan adanya respon pendidikan Islam Semenjak itu lembaga pendidikan Diniyah Putri terhadap kebijakan pendidikan pemerintah berkembang pesat. Hindia-Belanda. Rahmah mengintegrasikan ilmu pengetahuan agama dan umum. Ini terlihat dari Sumatera Thawalib kurikulum yang diterapkannya pada Diniyah Lembaga pendidikan yang lebih penting School yang awalnya hanya mempelajari ilmu dan mungkin lebih berpengaruh di agama dan bahasa Arab, kemudian berkembang Minangkabau adalah Sumatera Thawalib (Nata menjadi program-program yang bervariasi baik 2001:222). Sumatera Thawalib adalah nama umum maupun agama, yaitu: dari sebuah organisasi yanng mula-mula 1. Program pendidikan agama Islam. didirikan di Padang Panjang, Sumatera Barat. Program ini bertujuan agar peserta didik Organisasi ini didirikan oleh Syekh Haji Abdul memiliki bekal pengetahuan agam Islam Karim Amrullah pada 1918 dengan nama yang dapat dikembangkan dalam Sumatera Thuwailib (Pelajar kecil Sumatera). masyarakat. Organisasi ini kemudian semakin berkembang 2. Program pendidikan kelompok khusus dengan bergabungnya organisasi pelajar dari program keterampilan. Program ini berupa Parabek yang bernama Muzakaratul Ikhwan. pendidikan anak dan keluarga. Hal ini Kemudian berdasarkan musyawarah antara dimaksudkan untuk mempersiapkan wanita Syekh Haji Abdul Karim Amrullah dengan menjadi ibu pendidik. Syekh Ibrahim Musa Parabek, maka Sumatera 3. Program pendidikan bahasa Arab. Program Thuwailib kemudian dirobah menjadi Sumatera ini merupakan program unggulan di Thawalib (pelajar-pelajar dewasa Sumatera) hal Diniyah Putri. Dengan penguasaan bahasa ini dilakukan karena dengan bergabungnya Arab, memungkinkan peserta didik pelajar dari Padang Panjang dengan pelajar dari mendalami agama Islam dari sumber- Parabek nama Thuwailib (pelajar kecil) sumber asli yang berbahasa Arab. dianggap tidak sesuai lagi dan dan dirobah Untuk mewujudkan program-program, menjadi Thawalib (pelajar-pelajar dewasa). Rahmah menempatkan peserta didik dalam Sumatera Thawalib yang awalnya berupa asrama. Semua peserta didik dilatih cara hidup organisasi yang bergerak dalam bidang bermasyarakat, memimpin, dan dipimnpin. pendidikan meliputi dua lembaga yaitu Sumatra Peserta didik dilatih mempraktekkan ilmu yang Thawalib di Padang Panjang dan Sumatera mereka peroleh di bangku pendidikan formal Thawalib di Parabek. Kemudian didirikan pula dalam muhadharah atau pidato untuk melatih perguruan Sumatera Thawalib lainnya di pikiran, keberanian, dan percaya pada diri Padang Panjang, di Sungayang , sendiri. dan Maninjau. Dari sistem pendidikan yang Sumatera Thawalib yang di Parabek dan dilaksanakan Rahmah terlihat ada dua bentuk Padang Panjang mengalami kemajuan yang 179 Modernisasi Pendidikan Islam … sangat pesat dan siswanya semakin bertambah Parabek ditutup, sehingga sekolah Thawalib banyak. Namun seiring dengan kemajuan itu, hanya ada di dua tempat itu. politik pun telah mulai masuk ke ke kehidupan Lahirnya Sumatera Thawalib mempunyai siswa Thawalib, terutama yang di Padang pengaruh besar di Sumatera Barat dalam bidang Panjang. Pengaruh politik yang masuk ke pendidikan, kehidupan beragama, organisasi perguruan ini datang dari paham komunisme. politik dan media massa. Dalam bidang Oleh karena itu sewaktu terjadi pemberontakan pendidikan Thawalib berperan dalam komunis di Silungkang, banyak siswa Thawalib menumbuhkan berbagai lembaga pendidikan di Padang Panjang yang terlibat. Untuk membatasi Sumatera Barat. Dalam kehidupan beragama gerak dan kegiatan politik para guru dan siswa Thawalib dengan penerangannya dapat Thawalib, pemerintah Belanda mengeluarkan memperbaiki kehidupaan beragama menjadi pembatasan-pembatasan kegiatan dan larangan lebih baik. Demikian pula dam penerbitan mengajar bagi beberapa guru Thawalib mereka media massa peran Thawalib sangat besar yang terkena larangan itu antara lain adalah sebagi pelopor penerbitan al-Munir. Zainal Abidin Ahmad, Ahmad Syukur, Ibrahim Modin, Seidi Umar dan lain-lainnya. Normal Islam Di bawah pimpinan Syekh Abdul Karim Normal Islam merupakan sebuah nama Amrullah Sumatera Thawalib Padang Panjang dari suatu lembaga pendidikan di Padang berkembang pesat. Namun dengan terjadinya Sumatera Barat. Lembaga pendidikan ini penangkapan-penangkapan oleh Belanda, didirikan oleh Mahmud Yunus pada tahun sehubungan dengan pemberontakan 1931-1946, yang merupakan realisasi dari Silungkang, ditambah dengan terjadinya gempa konsep pendidikan Islam modern yang pada 1926 yang menyebabkan banyak orang dicetuskannya. Normal Islam merupakan cenderung untuk memikirkan nasib sekolah agama yang mempergunakan metode keluarganya, maka Syekh Abdul Karim modern dalam melaksanakan kegiatan belajar Amrullah kembali ke Maninjau dan pimpinan mengajarnya. Metode modern yang diterapkan Thawalib diserahkan pada Tuanku Mudo Abdul dalam sekolah ini, misalnya adalah pemakaian Hamid Hakim. papan tulis, meja, kursi untuk duduk para siswa, Pada 1929 organisasi Sumatera Thawalib sementara pada lembaga pendidikan lain hal memperluas keanggotaan pada semua bekas seperti ini belin nampak dimulai pemakaiannya. pelajar dan guru-guru yang tidak lagi Pada lembaga pendidikan lain pada masa itu mempunyai hubungan langsung dengan lazimnya digunakan sistem tradisional, sistem lembaga pendidikan tersebut. Organisasi ini surau dan halaqah tanpa mempergunakan papan pada tahun berikutnya berobah menjadi suatu tulis, meja atau kursi. Hal lain yang termasuk organisasi massa dengan nama Persatuan modern adalah dengan diajarkannya ilmu Muslimin Indonesia (PERMI). Hal ini pengetahuan agama yang menjadi mata diputuskan dalam Konferensi Perguruan pelajaran pokok di sekolah ini. Di lembaga Thawalib yang diadakan di Padang pada 1930. pendidikan ini Mahmud Yunus memadukan Dengan adanya PERMI maka seluruh pelajaran agama dan umum. Madrasah ini yang perguruan Thawalib berada di bawah pertama kali memiliki laboratorium Ilmu Fisika pengawasan PERMI dalam kegiatan dan dan Ilmu Kimia. Murid-murid diharuskan pengelolaannya. menguasai bahasa Inggris dan Belanda di Sekitar tahun 1933 PERMI mendapat samping bahasa Arab dan Indonesia, karena tekanan-tekanan dari pemerintah Belanda, semua bahasa tersebut digunakan sebagai sebab banyaknya anggota PERMI yang terlibat bahasa pengantar pendidikan di Normal Islam. dalam politik menentang Belanda. Hal ini Siswa-siswa sekolah Normal Islam tidak sangat memperlemah lembaga-lembaga terbatas dari daerah Sumatera Barat saja, pendidikan Thawalib yang berada di bawah banyak diantaranya yang dari luar Sumatera naungannya. Sementara itu siswa-siswanya Barat, seperti Aceh, Tapanuli, Palembang, Jawa mendapat tekanan pemerintah agar Timur, dan daerah lain di Indonesia. Pada meninggalkan sekolahnya. Jumlah pelajar di umumnya para siswa diharuskan tinggal di Padang Panjang berkurang hanya tinggal 400 asrama yang disediakan, agar mereka terdidik siswa dibanding 1930 sebanyak 1.300 siswa. selama mereka menempuh pendidikannya di Sekolah-sekolah di luar Padang Panjang dan Normal Islam. Sedangkan mata pelajaran pokok 180 Vol. XIV No.2 Th. 2015

yang diberikan di Normal Islam adalah ilmu Madrasah Tarbiyah Islamiaya didirikan pengetahuan agama Islam, namun di samping pada 5 Mei 1928 di Candung Bukitting oleh itu, juga diajarkan ilmu pengetahuan umum beberapa ulama termasyhur di Minangkabau. seperti ilmu eksakta, ilmu sosial, ilmu Mereka adalah Syekh Sulaiman Ar-Rasuli pendidikan, bahasa asing, dan lain-lainnya. (Candung Bukittinggi), Syekh M. Jamil Jaho Bahkan dalam bahasa asing ini Normal Islam (Padang Panjang), Syekh Abbas (Ladang dapat mencetak alumninya yanng mampu Lawas Bukittinggi), Syekh Abdul Wahid menguasai tiga bahasa asing secara aktif; hal ini (Tabek Gadang Suliki), M. Arifin tentunya tidak terlepas dari pendidikan asrama Batuhampar(Payakumbuh), Syekh Khatib Ali yang memang diwajibkan bagi para siswanya. (Padang), Syekh Makhdum (Solok), dan Syekh Sedangkan untuk perlengkapan sekolahnya M.Yunus (Sasak Pasaman). Normal Islam mempunyai sebuah laboratorium Pada masa berdirinya itu, Madrasah yang lengkap dengan peralatannya untuk Tarbiyah Islamiyah berbentuk organisasi yang praktikum yang didatangkan dari Mesir. bertujuan untuk mewujudkan dan memajukan Normal Islam, dari sejak berdirinya pendidikan dan pengajaran Islam. Tujuan sampai ditutup, yaitu dari tahun 1931 sampai tersebut dicapai dengan membangun surau- 1946, dipimpin oleh Prof. Dr. Mahmud Yunus. surau serta madrsah-madrasah. Madrasah- Selama 15 tahun Normal Islam telah madrasah yang tergabung dalam Tarbiyah menghasilkan 750 orang alumni yang tersebar Islamiyah ini antara lain Madrasah Tarbiyah di seluruh pelosok tanah air dengan berbagai Islamiyah Candung, Madrasah Tarbiyah macam profesi yang ditekuninya. Di antara Islamiyah Tabek Gadang, Madrasah Tarbiyah mereka banyak yang menjadi pejabat Islamiyah Jaho Padang Panjang, dan Madrasah pemerintah, guru agama, mubaligh, pedagang Tarbiyah Islamiyah Batuhampar. Dalam dan wiraswasta lainnya. Pada masa permulaan konferensi Tarbiyah Islamiyah I yang kemerdekaan, khususnya di Sumatera Barat, berlangsung pada 20 Mei 1930 diputuskan peran alumni Normal Islam sangat menonjol bahwa Tarbiyah Islamiyah berdasarkan Islam, dalam mengisi lowongan-lowongan yang penganut Ahlus Sunah wal Jamaah dalam ditinggalkan penjajah. Mereka banyak berperan keimanan dan Mazhab Syafi‘i dalam syari‘at dalam menangani masalah-masalah daerah, dan ibadat. khususnya yang menyangkut jabatan-jabatan Dewasa ini madrasah-madrasah yang baik dalam bidang swasta, pendidikan maupun bernaung di bawah Madrasah Tarbiyah pemerintahan. Guru-guru, khususnya guru Islamiyah sudah tersebar, bukan saja di agama, baik di sekolah swasta maupun Minangkabau tetapi juga tersebar di luar pemerintah, SD, SLP, dan SLA hampir Minangkabau. Menurut catatan resmi jumlah semuanya dipegang para alumni Normal Islam. madrasah-madrasah tersebut mencapai 300 Demikian juga jabatan-jabatan pemerintahan buah yang terdiri dari tingkat Awaliyah, seperti Kepala Kantor Agama, karyawan Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Kuliah Syar‘iyah Departemen Agama baik tingkat propinsi, bagian putra dan putri di Bukittinggi. kabupaten maupun kotamadya pada umumnya Disamping itu Tarbiyah Islamiyah juga adalah para alumni Normal Islam. Selain dari menerbitkan buku pelajaran dan majalah Suarti pada itu, di antara mereka ada juga yang (Suara Tarbiyah Islamiyah) dan al-Mizan (Tim menjabat sebagai pamong praja seperti Wedana, Penulis IAIN Syarif Hidayatullah 1992: 586). Patih, Bupati, dan lain-lainnya. Pada tahun 1946 Normal Islam Padang Beberapa dampak sosial dari modernisasi: ditutup setelah selama 15 tahun menjalankan ‹ Munculnya paradigma baru masyarakat kegiatannya dalam pendidikan Islam di Islam tentang Barat. Adanya pembaharuan Sumatera Barat. Hal ini terpaksa dilakukan paradigma tersebut telah merubah karena pada saat itu kota Padang diduduki kebencian masyarakat terhadap bangsa Belanda, yang kemudian diikuti dengan Barat, ternyata tidak semua yang datang pecahnya perang kemerdekaan melawan dari Barat itu salah/negatif, tetapi ada sisi Belanda di Padang. positifnya termasuk dalam pendidikan. ‹ Dengan munculnya pembaharuan, muncul Madrasah Tarbiyah Islamiyah pula keinginan masyarakat dalam menyampaikan ide/gagasan mereka 181 Modernisasi Pendidikan Islam …

melalui media. Media yang ada dapat modern, seperti Sekolah Adabiyah, Sumatra mencerdaskan masyarakat. Thawalib, Madrasah Diniyah, Madrasah ‹ Adanya pembaharuan menyebabkan Tarbiyah Islamiyah, Normal Islam dan pergeseran nilai dan sikap masyarakat sebagainya. Model-model lembaga pendidikan yang semula irasional menjadi rasional. seperti Sumatra Thawalib, Adabiyah dan Terjadinya modernisasi pendidikan Islam Madrasah Diniyah tersebut adalah di Sumatera Barat dengan lahirnnya berbagai menggunakan kurikulum yang tidak hanya lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan pendidikan agama, tetapi juga mengintegrasikan antara pelajaran agama memasukkan pelajaran umum. dengan pelajaran umum dan tidak diskriminatif dalam menerima siswanya, menjadikan Daftar Rujukan lembaga-lembaga pendidikan Islam tersebut Abuddin Nata (ed). 2001. Sejarah Pertumbuhan diminati oleh berbagai lapisan masyarakat. Para dan Perkembangan Lembaga- siswanya tidak saja berasal dari wilayah lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: Sumatera Barat, melainkan banyak juga yang PT. Grasindo. berasal dari luar Sumatera barat. ______. 2005.Tokoh-tokoh Pembaruan Kurikulum yang diterapkan pada Pendidikan Islam di Indonesia. lembaga-lembaga pendidikan ini menghasilkan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. lulusan yang tidak saja menguasai ilmu . 2003. Surau: Pendidikan pengetahuan agama tapi juga ilmu pengetahuan Tradisional dalam Transisi dan umum, dan fasih berbahasa asing seperti Arab, Modernisasi. Jakarta: Logos Wacana Inggris dan Belanda. Ilmu. Di antara alumni dari lembaga Buhanuddin Daya. 1995. Gerakan pendidikan modern tersebut kemudian juga Pembaharuan Pemikiran Islam mendirikan lembaga pendidikan Modern di (Kasus Sumatera Thawalib). daerahnya berasal seperti K.H. Imam Zarkasyi Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya. (yang merupakan lulusan Normal Islam) Deliar Noer,. 1996 Gerakan Modern Islam di mendirikan Pondok Modern Gontor Ponorogo. Indonesia 1900-1942. Jakarta: Jadi modernisasi pendidikan Islam di Sumatera LP3ES. Barat yang terwujud dengan berdirinya Kafrawi Ridwan. 1993. Ensiklopedi Islam, jilid lembaga-lemaga pendidikan modern yang I . Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hove. islami memberikan pengaruh yang cukup besar Mahmud Yunus. 1993. Sejarah Pendidikan terhadap perkembangan lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: modern di luar Sumatera Barat. Hidakarya Agung. Ramayulis. 2012. Sejarah Pendidikan Islam. Simpulan Jakarta: Kalam Mulia. Secara umum kelahiran pembaharuan Sidi Gazalba. 1983. Masjid Pusat Ibadat dan /modernisasi Islam di Indonesia merupakan Kebudayaan Islam. (Jakarta: Pustaka wujud respon terhadap kemunduran Antara. Islam.Eksistensi surau sebagai salah satu Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah. 1992. institusi pendidikan Islam pertama di Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Minangkabau sempat melakukan upaya Djambatan. modernisasi di tengah penetrasi Hindia Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Belanda. Modernisasi surau ditandai oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia, berdirinya institusi pendidikan Islam yang Jakarta: Balai Pustaka.

182