POLA KOMUNIKASI MULTIKULTURAL MUHAMMAD HATTA DI PENJARA Oleh: Syarifudin1

ABSTRACT

This study discusses the multicultural propaganda communication patterns Muhammad Hatta in jail first vice president , who exiled the Netherlands in 1936 in Banda, middle Maluku, Maluku Province. Study is to examine how communication patterns Muhammad Hatta Multicultural propaganda disseminated in Islamic society cultural and transformative. The style is a qualitative research study that examines the historical sites. and in-depth interviews with Muslim leaders in Banda in obtaining data in the field. Based on interviews and observations on the historical sites, this study found that the movement of thought have spread in the community when using patterns of propaganda and multicultural communications. This is done Muhammad Hatta while exiled in Banda are dealing with Islam and Islamic cultural transformative very diverse. Multicultural propaganda communication phase includes setting the agenda in prison designing miniature Homeland by making the names of the village. The name of the village include the village Dwiwarna (as a symbol of Indonesian flag colors), Village Nusantara (as a symbol of the country's territorial ), Eagle Village (as a symbol of the philosophy of the Republic of Indonesia), the village of Kampung Baru (as a symbol of Indonesia Merdeka), Istanah Mini (as Istanah symbol of the Republic of Indonesia), Village Merdeka (as a symbol that Indonesia will be free for the blessings of God's grace with lofty ideas and help Inayatullah).

Keyword: Communication Patterns Propagation, Multicultural, Muhammad Hatta in Banda

A. Pendahuluan Banda Neira bertemu dengan budaya baru Berdakwah di penjara memang tidak sehingga proses penyesuaikan cara beragama mudah apalagi tidak ada fasilitas teknologi dan berdakwah sangat penting untuk komunikasi yang secanggih seperti saat ini. diungkap secara metodologis dakwah Menelaah pergerakan dakwah Muhammad multikultural Muhammad Hatta di Penjara Hatta di penjara Banda Neira, yang berjumpa Banda Neira. dengan komunitas Islam tradisional(kultural) Kedatangan Muhammad Hatta di Banda dan Islam transformatif cukup signifikan pada tahun 1936 diduga kuat pergerakannya untuk diungkap dalam perspektif dakwah memiliki ornamen dakwah multikultural multikultural.2 Muhammad Hatta sebagai sesuai kompetensi keilmuan dimana ia tokoh baru dari Digul, Sukamikin menuju dibesarkan. Dominasi dan kekuatan sosok Muhammad Hatta dalam aspek keilmuan

agama menjadi tokoh bagi masyarakat di 1Dosen Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam pada Fakultas Ushuluddin IAIN Ambon. Email: Banda. Perjalanan dakwah Muhammad Hatta [email protected]. di Banda menyimpang banyak cerita yang 2Syarifudin, Banda sebagai Model Dakwah multikulutral makalah ilmiyah yang dipublis di blogger memilukan akibat perjuangan masyarakat pada tahun 2013.

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |1

Banda memproteksi dirinya dari berbagai baru bagi masyarakat yang dapat merubah macam intervensi budaya, idiologi, dan mindset Islam kultural dan Islam transformatif penguasaan kapitalis dari bangsa Eropa. di Banda.4 Inilah yang disebut Gardner Murphy sebagai Kondisi ini membutuhkan penjelasan pemenuhan kebutuhan ekonomi untuk untuk mengungkap medan dakwah, materi mempertahankan eksistensi manusia agama dakwah Muhammad Hatta di kepulauan juga berperan sebagai pergerakan budaya rempah-rempah di Banda. Tantangan itu dakwah multikultural Muhammad Hatta di secara umum dua aspek yakni tantangan dari Banda Neira aspek internal Muhammad Hatta yang telah Mencermati berbagai artefak sejarah di dikonstruksi pemikiran dakwahnya dari Banda banyak jejak pemikiran dakwah proses perjalanan pendidikannya dan dari Muhammad Hatta yang membutuhkan aspek eksternal ia berhadapan dengan tradisi penjelasan untuk mengetahui bagaimana masyarakat Banda yang sangat kental dengan energi pemikiran dakwah Muhammad Hatta Islam kultural di Banda. Problematika ini dapat beradabtasi dengan energi pemikiran membutuhkan penjelasan dari aspek kognitif, tradisional, transformatif, dan moderen.3 Ada afektif, dan behavioral,5 sehingga energi beberapa persoalan yang membutuhkan pemikiran dakwah Muhammad Hatta analisis mendalam dari gagasan pemikiran melawan imprealisme budaya Eropa di Banda dakwah apakah ia membawa pemikiran beradabtasi dengan kondisi Islam kultural dan Muhammad Hatta di Banda atau ia ritual di tengah masyarakat di Banda. menyesuaikan gagasan dakwahnya sesuai Masalah membutuhkan metode untuk dengan keadaan masyarakat di Banda. mengungkap metarealitas pergerakan dakwah Pergerakan dakwah multikultural Muhammad Hatta yang diwariskan pada Muhammad Hatta di Banda Neira perlu masyarakat Banda melawan penjajah diketahui bagaimana proses insiasi dan imprealisme budaya global dari aspek inovasi pergerakan dakwah Muhammad Hatta kapitalisasi wilayah rempah-rempah di Banda dikomunikasikan melalui saluran-saluran Neira Kabupaten Maluku Tengah Provinsi tertentu di Banda. Hal tersebut lebih jauh dijelaskan bagaimana sebuah energi pikiran disebarkan dan di bahasakan sebagai gagasan 4Zulkifli Suleman, Pemikiran politik Muhammad Hatta: Demokrasi Untuk Indonesia (Cet. II; : Buku Kompas), h. 21. 3H. Hamadi B Husain, Mantan Dekan Fakultas 5Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Dakwah IAIN Ambon 1997, wawancara oleh Penulis (Cet. XXII; Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), melalui via telpon 12 Agustus 2014. h. 233.

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |2

Maluku.6 Kondisi yang sangat krusial ini apa perbaikan sosial demi kemaslahatan umat metode dakwah Muhammad Hatta dibanda manusia melalui pergerakan pemikiran sehingga ia dapat mengukir prestasi di perilaku di tengah masyarakat Islam yang Penjara/pengasingan inilah yang akan memiliki kemajemukan dari aspek suku, dieksplorasi bagaimana Gagasan Dakwah bahasa, dan cara beragama. Muhammad Hatta di Penjara (Studi Pemetaan sosial keagamaan penulis Pemikirannya Melalui Artefak Sejarah di merujuk pada perspektif Abuddin Nata bahwa Banda Neira Maluku). Indonesia terdiri dari Islam kultural, Islam Rumusan masalah dalam kajian ini yang transformatif, dan Islam Modernitas.8 Struktur mengambil tema Dakwah Multikultural masyarakat seperti ini dijelaskan juga dalam Muhammad Hatta Di Penjara (Studi Artefak QS Surat Al-Hujurat ayat 13 Sejarah di Banda Neira Maluku). Akan lebih fokus dalam aspek kredibilitas Mubalig,        sebagai sumber energi pemikiran dakwah,       konsep dakwah(materi dakwah), dan metode penerapan dakwah di komunitas          multikultural.

 B. Pembahasan Terjemahnya: 13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami Definisi dakwah multikultural akar kata menciptakan kamu dari seorang laki-laki dari “kultur” dalam Kamus Besar Bahasa dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku- Indonesia (KBBI 2010) yang berarti suku supaya kamu saling kenal- “kebudayaan”.7 Sedangkan kata multi berarti mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah jamak sehingga multikultural dapat diartikan ialah orang yang paling taqwa diantara sebagai kebudyaan yang majemuk. Dari kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.9 pengertian ini dapat dibahasakan bahwa dakwah multikultural adalah kecerdasan Spirit dari pesan ayat ini dapat difahami seorang mubalig membahasakan, mengemas, bahwa Allah swt menyerukan mengenal dan mengkomunikasikan pesan-pesan watak laki-laki dan perempuan, watak antar

6M. Adnan Amal, Kepulauan Rempah-Rempah 8Abuddin Nata, Peta Pemikiran dan Keragaman (Cet. I; Jakarta: Gramedi group, 2008), h. 78. Islam di Indoensia (Cet. II; Jakarta: Prenada Media group, 2001), h 22. 7Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Cet. I; 9Terjemahan kementerian Agama RI dalam QS Jakarta: Balai Bahasa Indonesia, 2010), h. 835 Al-Hujurat/49:13

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |3 suku, watak komunitas-komunitas Muhammad Hatta yang akan dilihat dari teori masyarakat, dan adanya ekosistem AISYATEK (Aqidah, Syari’ah, Akhlaq, ketergantungan antara satu komunitas dengan Teknologi dan Entrepreneurship) sebagai komunitas lain.10 Menghadapi komunitas paradigma untuk menjelaskan energi seperti ini membutuhkan mubalig yang ahli pergerakan Dakwah Muhammad Hatta di dalam membahasakan dan Banda. Konsentrasi kajian ini pada aspek mengkomunikasikan pesan Al-Quran dan kredibilitas Mubalig, gagasan pemikiran Sunnah secara tekstual, kontekstual, dan antar dakwah, materi dakwah, dan metode tekstual sesuai peta sosial dan daya nalar penerapan dakwah di komunitas multikultural masyarakat. yang dipetakan menjadi dua komunitas Berkaitan dengan perkembangan watak Masyarakat yakni Islam Kultural dan Islam manusia ini Allah swt berfirman dalam QS transformatif. Al-Isra/17:84. Pendekatan dakwah yang digunakan dalam kajian ini adalah menggunakan teori

        AISYATEK sebagai paradigma untuk menjelaskan kredibilitas sumber daya      pemikiran dakwah Muhammad Hatta di Terjemahnya: 84. Katakanlah: "Tiap-tiap orang Banda. Paradigma keilmuan ini secara berbuat menurut keadaannya masing- epistemologi berawal dari pergerakan dakwah masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar Imam Rijali di Maluku yang juga memiliki jalanNya. motif yang sama dengan corak pemikiran

Ayat ini memberikan pesan bahwa Muhammad Hatta dalam mengkonstruksi watak dan karakter seseorang itu berbeda- pemikiran Islam kultural dan Islam beda, di dalamya ayat tersebut termasuk transformatif. orang-orang yang memiliki sifat, tabiat, Secara metodologis energi pemikiran budaya, dan corak berpikir dan pengaruh alam lahir dari dua realitas yang dijelaskan dalam dan lingkungan sekitarnya dimana ia Al-Quran dalam Surah As-Syam ayat delapan. Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) dibesarkan. 11 Ruang lingkup kajian ini terfokus pada kefasikan dan ketakwaannya. Terjemahan muatan energi pemikiran Dakwah ini diulas bahwa Allah swt memberikan

10Muin Salim, Dosen tafsir Universitas Alauddin Makassar, Artikel Tafsir Sosial Perspektif Al- 11Kementerian Agama Al-Quran dan Quran Dipresentasikan pada Mahasiswa Pascarsarjana Terjemahnya (Cet. II: Syamila Al-Quran) QS 23 Oktober 2011. Asyams/91:8

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |4 kepada manusia dua potensi yakni potensi Islam kultural dan Islam trasnformatif di pada jiwa yaitu potensi fujuraha dan potensi Banda Neira sebagai medan dakwah. takwaha. Terjemahan ini dengan teori ini Paradigma ini disebut Charles Horton relevan dengan teori ekspresi J. DeVito dalam Cooley sebagai pertemuan komunitas primer bukunya Human Communication dan komunitas sekunder. Komunitas primer mengungkapkan bahwa ekspresi seseorang adalah komunitas yang memiliki kesamaan sangat tergantung pada input data yang yang tinngi dalam aspek pemikiran nasib, dan diterima semakin tinggi data positif semakin cara beragama, komunitas ini dikelompokkan tinggi pula prilaku positifnya dalam menjadi komunitas Muhammad Hatta. melakukan hubungan sosial.12 Gagasan Sedangkan komunitas primer adalah dakwah multikulturan Muhammad Hatta d komunitas Islam kultural, Imprealisme Banda sangat dipengaruhi oleh cara berpikir Belanda, dan Islam transformatif sebagai nasionalisme dan Islam keindonesiaan. komunitas sekunder.13 Komunitas sekunder Proses dakwah multikulturan inilah yang menjadi objek dakwah Muhammad Hatta dapat ditelaah dengan Muhammad Hatta. perspektif AISYATEK yang digambarkan Berdakwah di tengah komunitas sebagai berikut: multikultural termasuk level dakwah yang sangat tinggi karena ada banyak kemasan kalimat, kata, emosi, dan aksesntuasi yang perlu dipenuhi untuk menyesuaikan dengan daya nalar masyarakat dalam membahasakan pesan-pesan Al-Quran dan Sunnah di tengah Masyarakat.

Sebelum menjelaskan gagasan dakwah Sebelum menjelaskan pergerakan Muhammad Hatta di Penjara Banda perlu dakwah Muhammad Hatta di tengah dideskripsikan lebih awal jejak biografi energi masyarakat Islam kultural dan Islam pemikiran dakwah Muhammad di Banda. transformatif di penjara (pengasingan) Banda Perspektif ini penting karena untuk neira, perlu digambarkan lebih awal biografi memberikan gambaran proses adabtasi energi perjalanan intelektual Muhammad Hatta sejak pemikiran dakwah Muhammad Hatta dengan

13Charles Horton Cooley, Social Organication 12Joseph De Vito, Human Interpersonal (Cet. II; New York: Scribner Press, 2001), lihat dalam Communication (Cet. IV; New Yok: Sage Publishing, buku Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 2010), h.99. 144.

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |5 ia duduk sekolah di kota Padang, ia sangat kontak sosial. Poroses komunikasi respon dengan ide-ide pergerakan sosial. multikultural ini digunakan saat bertemu dengan Cipto Mangunksumo yang diasingkan 1. Biografi Muhammad Hatta Di Banda pada tahun 1928, sedangkan Iwa Kusuma Kedatangan dua tokoh proklamator Sumantri tiba di Banda pada tahun 1930 Hatta dan Syahrir di Banda pada bulan kedua tokoh ini adalah anggota Syarikat pebruari tahun 1936 disambut dengan hujan Islam(SI).16 rintik-rintik dengan awan sedikit mendung, Pemahaman agama Muhammad Hatta gunung merapi diselimuti awan/kabut teluk dalam pandangan Victor Turner bahwa Neira yang indah saat itu menjadi hening keyakinan keagamaan itu memberikan dengan desiran ombak. Setelah sore hari kapal konsekwensi secara budaya dan elemen- Putih (istilah orang Banda) yang ditumpangi elemen pengetahuan.17 Sejak Muhammad Muhammad Hatta datang anak-anak Banda Hatta tinggal di penjara Banda Neira dan mulai berenang menyambut kapal yang mulai menyatu dengan budaya di Masyarakat mulai 14 sandar di dermaga pelabuhan Banda. berkembang gagasan-gagasan barunya dengan Muhammad Hatta dan Syahrir mengagumi mulai menulis untuk menghidupi dirinya dan kelihaian anak-anak Banda dalam berenang. tahanan yang ada di penjara Sukamiskin, Dari jauh Muhammad Hatta dan Syahrir Digul yang telah berjuang mempertahankan berdiri dengan pucat pasih karena sejak Negara Kesatuan Republik Indonesia dari diasingkan di Digul sukamiskin, dan Cipinang impreaslisme Eropa.18 Batavia mendapat perlakukan yang kurang Pola komunikasi dakwah multikultural manusiawi dari Penjajah. Secara fisik Muhammad Hatta menggunakan metode Muhammad Hatta kurang mendapatkan adaptasi kultural dengan masyarakat di Banda 15 nutrisi dan suplemen vitamin yang cukup. melalui pertemuan pembukaan sekolah sore Kondisi inilah yang tampak dalam ekspresi bagi anak-anak di rumah pengasingannya di wajahnya saat bertemu dengan komunitas Banda. Metode komunikasi dakwah baru di Banda interpretasi Geertz bahwa pertemuan antar dua budaya baru saling 16A.H. Nasution, Sekitar Perang Kemerdekaan membutuhkan pola komunikasi multikultural Indonesia Jilid I. Bandung: Disjarah Angkatan darat dan Angkasa, 1977), h. 208 dalam proses adaptasi untuk melakukan 17Victor Turner, Planes of Classification in a Ritual of Life and Death dalam The Ritual process: 14Des Alwi, Sejarah Banda Neira (Edisi Revisi) Structure and anti-Struktur, Cornell UP (Cet. III; New (Cet. II; Malang: Pustaka Al-Bayan, 2010), h. 255. York: 2001), h. 131. 15Des Alwi, Sejarah Banda Neira (Edisi Revisi 18Deddy Mulyanan, Komunikasi Efektif (Cet. II; h. 255. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), h. 23.

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |6 multikultural menggunakan media rumah Lokasi dakwah Muhammad Hatta sebagai sebagai pusat pergerakan dakwah penghasil rempah-rempah terbaik dunia, ia multikultural di Banda yang dilakukan setiap memiliki struktur pesona keindahan laut, sore hari. rempah-rempah, dan megahnya gunung yang Menurut Said Ba’adillah ayah dari Des menambah minat penjelajah samudra di masa Alwi mengungkapkan bahwa objek pola yang lalu.21 Kekayaan energi pemikiran yang komunikasi dakwah multikultural juga dikonstruksi oleh generasi sebelumnya digunakan Muhammad Hatta di Banda termasuk Muhammad Hatta yang mendiami menyantuni anak-anak miskin yang putus Banda Neira sebagai tempat pembuangan sekolah.19 Pendekatan metode komunikasi menghadapi mesyarakat transisi. multikultural digunakan pada objek dakwah Model komunikasi masyarakat sangat melalui bahasa Indonesia sebagai mahasa tergantung pada tokoh yang memiliki pemersatu di Banda. 20 Metode komunikasi kredibilitas yang tinggi. Ditemukan dalam multikultural ini digunakan sesuai kondisi peran Muhammad Hatta di penjara Banda setting sosial dan topografi budaya menghadapi tiga model kelompok sosial masyarakat Banda. antara lain Islam kultural, Islam transformatif, dan bangsa Belanda sendiri yang memata- 2. Setting Sosial dan Topografi matai pergerakan Dakwah Muhammad Hatta. Masyarakat di Banda Sebelum kedatangan Muhammad Hatta Cipto  Seting Sosial Medan Dakwah Mangunkusumo menjadi pusat perhatian Setting sosial masyarakat multikultural masyarakat Banda. di Banda sebagai medan dakwah Muhammad Strukur sosial Banda sangat majemuk Hatta termasuk komunitas majemuk, karena karena terdiri dari berbagai suku bangsa sejak terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan Muhammad Hatta mulai menyebarkan keragaman dalam pemahaman keislaman. dakwahnya di tengah masyarakat. Komposisi Prilaku keagaman itu dalam perspektif masyarakat di Banda terdiri dari tiga model Abudin Nata medan dakwah di Banda terdiri komunitas masyarakat, masyarakat yang dari islam kultural dan Islam transformatif. dapat dipengaruhi, masyarakat yang bimbang, dan masyarakat tidak bisa dipengaruhi. Ketiga 19Des Alwi anak murid Muhammad Hatta, Sejarah Pemikrian Muhammad Hatta di Banda artikel komunitas masyarakat ini masing-masing ilmiyah dikutip dari Usman Thalib Dosen Universitas Pattimura. 20Roger M. Keesing, Theory of Culture 21H. M. Burhan Bungin, Destinasi Banda Neira Revisited dalam Assessing Culture Antropology, (Cet. sebagai Brand Pariwisata Indonesia Timur (Cet. I; II; New York: Sage Publishing, 2004), h. 91. Jakarta: Kakilangi, Prenada Media group, 2010), h. 63.

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |7 memiliki tokoh dan bergerak cenderung Kontribusi penelitiaan ini untuk kurang teratur dalam menata citra sosialnya. memberikan model dakwah multikultural Masyarakat yang tidak bisa dipengaruhi dalam proses mediasi dan penyelesaikan ini adalah komunitas Islam kultural yang konflik di Maluku, yang sering terjadi akibat sangat kental dengan budaya setempat. benturan budaya dan peradaban. Selain itu Ornamen setting sosial masayrakat di Banda penelitin ini juga memberi kontribusi dalam ini menurut Foucaul bergerak sesuai dengan meningkatkan daya imun masyarakat urban naluri masing-masing.22 Masyarakat yang dalam menghadapi kebutuhan masyarakat dapat dipengaruhi oleh Muhamad Hatta moderen yang diterpa peradaban kapitalisme, sampai saat menjadi pembaharu dan materialisme dan hedonisme. Gagasan penggerak sosial di Maluku. Misalnya Des Dakwah multikultural Muhammad Hatta Alwi sebagai Murid Muhammad Hatta, sebagai model percontohan dakwah wisata Hamadi B. Husain murid sekolah Sore multikultural yang dapat menjadi pilihan penggerak pendidikan di Maluku. Selain itu akademik bagi pengembangan wisata religi di gubernur saat ini juga bagian yang tidak Maluku. terpisahkan dari kader-kader Muhammad Hatta di Banda Neira.  Topografi Medan Dakwah Setelah kedatangan Muhammad Hatta Kecamatan Banda Neira dari aspek setting sosial berubah, perhatian masyarakat astronomi terletak di 5043 - 6031 lintang Banda lebih banyak konsentrasinya pada pola selatan dana antara 1290 -130 Buju Timur. pergerakan Muhammad Hatta. Yang menarik Kecamatan Banda berbatasan dengan Pulau dari pergerakan Muhammad Hatta membuat Seram sebelah selatan dengan Kepulauan dua pergerakan besar yakni menulis Buku Teon Nila Serua (TNS) sebelah Barat Alam Pikiran Yunani dan mewariskan konsep kepulauan Banda sebelah Timur berbatasan Negara Republik Indonesia (NKRI) dengan dengan kepulauan Watubela, Luasnya membuat nama-nama Desa seperti Desa Kepulauan Banda 2.568Km2.23 Data tahun Dwiwarna, Rajawali dan Nusantara. Semua 2006 Kekayaan sosial dan Ekonomi Kepulaan simbol Desa ini konsep NKRI yang dibangun Banda dari aspek perikanan untuk ikan tuna konsepnya di Banda Neira dengan karakter Nasional Kebangsaan.

23H. M. Burhan Bungin, Destinasi Banda Neira 22Michel Foucault, Dicipline and Punish, sebagai Brand Pariwisata Indonesia Timur (Cet. I; Penguin Book (Cet. IV; London, 2007), h. 62. Jakarta: Kakilangi, Prenada Media group, 2010), h.17

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |8

2500-3000 ton/per bulan dan ikan layan 700 Salah satu warisan dakwah Muhammad ton/per bulan.24 Hatta sejak membuka sekolah sore bagi anak- Komposisi struktur sosial di Banda anak termasuk Des Alwi terwujud ketika Des Neira terdiri dari beragai suku di Indonesia Alwi mendirikan Perguruan Tinggi yang seperti suku bugis, buton, jawa, Arab, Cina bernama Yayasan Hatta-Syahrir. Sekolah ini dan Sumatra.25 Jumlah penduduk tahun 1998 membuka jurusan keguruan kegigihan Des jumlah penduduk 16.352 pada tahun 2006 Alwi mencari donatur untuk mewariskan sebanyak 25.895 jiwa yang terdiri dari 12.928 kepada generasi selanjutya. Pergerakan jiwa laki-laki dan 12.967 jiwa Perempuan. dakwah multikultral Muhammad Hatta ini Peningkatan pendudukan sebesar 27,5%, diduga kuat melahirkan setting sosial yang peningkatan pendudukan akibat migrasi sampai saat ini terus bergerak di Banda sesuai penduduk dari Dobo, kota Ambon, kota Tual tingkat kebutuhan masyarakat di Banda akibat konflik sosial.26 Komposisi penduduk dengan pesan-pesan agama yang perdesa dapat dideskripsikan dalam tabel dikomunikasikan secara multikultural sesuai berkut ini; level dan problematika masyarakat multikultural.

Penduduk Penduduk Nama Desa Di Juml 3. Pola komunikasi Dakwah No L P tidak Ket Banda ah berKTP Multikultural Muhammad Hatta. 1 P. Rhun 772 773 334 1879 Pergerakan dakwah multikultural 2 Pulau Hatta 324 289 357 970 3 Lontor 2221 2196 1342 5759 Muhammad Hatta sangat dipengaruhi oleh 4 Selamon 1945 1927 1012 4884 latarbelakang pendidiknnya saat masuk 5 Kampung 3013 3022 1489 7524 Baru Sekolah Rakyat (SR) di Bukittinggi hanya 6 Dwiwarna 591 605 245 1441 7 Rajawali 355 365 125 845 selama dua tahun yang mengintegrasikan 8 Merdeka 362 421 123 906 nilai-nilai intelektual dan imam dalam strategi 9 Nusantara 2605 2639 1011 6255 pembelajaran. Corak pemikiran ini diterapkan di Banda pada anak muridnya di

24Sumber: Tabulasi data peneliti 2006. sekolah Sore. 25H. M. Burhan Bungin, Destinasi Banda Neira Pergerakan dakwah Muhammad Hatta sebagai Brand Pariwisata Indonesia Timur (Cet. I; Jakarta: Kakilangi, Prenada Media group, 2010), h.18 kepada murid-muridnya di Banda saat itu 26Subair dkk. Segregasi Pemukiman Islam dan mengalami perjumpaan dengan beberapa Kristen di kota Ambon (Cet. I; : Gara-Guru, budaya baru dengan adanya benturan sosial 2007), h. 32.

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |9 akibat konflik tahun 1999 mulai berubah dari Pada tahun 1921 Muhammad Hatta tiba pola tradisional menjadi moderen. Pergerakan di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels dakwah Muhammad Hatta ini cukup bertahan Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar saat Des Alwi masih hidup, tetapi karakter sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun pemikiran Muhammad Hatta mulai punah saat 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi tokoh sejarawan Maluku itu meninggal dunia. Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang Inilah Motif pergerakan dakwahnya menolak bekerja sama dengan Belanda itu mengitegrasikan sekolah umum dan kemudian berganti nama lagi menjadi pendidikan agama menjadi satu kesatuan. Perhimpunan Indonesia (PI). Muhammad baik mengenai membaca Al-Qur’an, tauhid, Hatta sejak awal telah melakukan pendekatan maupun aqidah. Pelajaran teknologi dakwah bi al-Qalam dan dakwah bi al-Hal Muhammad Hatta mendapatkan dari Bangsa dengan membuat majalah perkumpulan, dan Eropa yang telah maju dari aspek teknologi Home School atau sekolah. Dakwah dalam sehingga pengetahuan tentang teknologi ia bentuk home school ini menjadi pilihan dapatkan di Belanda dan Negara yang Muhammad Hatta di Banda yang dipenjara memiliki peradaban yang sudah maju. selama kurang labih 3 tahun di Banda Sejak tahun 1916, timbul perkumpulan- Kabupaten Maluku Tengah. perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Pada tahun 1924 majalah ini berganti Sumatra, Bond, Jong Minahasa. dan Jong nama menjadi Indonesia Merdeka. Ambon. Muhammad Hatta sangat tertarik Muhammad Hatta lulus dalam ujian handels dengan multikultural karena ia memiliki economie (ekonomi perdagangan) pada tahun keyakinan bahwa perbedaan itu dapat 1923.29 Muhammad Hatta memiliki kepekaan memberikan kekuatan untuk memerdekakan sosial untuk menggerakkan masyarakat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang Indonesia melalui ekonomi humanis yang berdaulat.27 Ide pemikiran inilah sehingga kemudian ia rubah menjadi ekonomi Muhammad Hatta masuk ke perkumpulan pancasila. Gagasan ekonomi pancasila Jong Sumatra.28 Muhammad Hatta ini termasuk gagasan ekonomi humanis religius sebagai corak

27Des Alwi anak murid Muhammad Hatta, ilmuan ketimuran. Sejarah Pemikrian Muhammad Hatta di Banda artikel ilmiyah dikutip dari Usman Thalib Dosen Universitas Pattimura. 28Soebagiyo I.N., Bung Hatta Kita, dalam Peringatan Ulang Tahun Bung Hatta ke-70, Bung Hatta 29Lihat juga dalam Aman, Pemikiran Hatta Mengabdi pada Cita-cita Perjuangan Bangsa,1972,), Tentang Demokrasi, Kebangsaan Dan hak azasi h.1. manusia (Cet. I; Jakarta: Buku Kompas), h. 21.

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |10

Warisan Timur yang menyatu dalam . Energi Muhammad Hatta sebelum pribadi Muhammad Hatta adalah nilai diasingkan di Banda. Hal ini penting budaya minangkabau yang egaliter dan nilai dideskripsikan lebih awal untuk memastikan Islam Kultural di Banda. Nilai ini bahwa apakah dakwah multikultural diintegrasikan dengan nilai-nilai Barat berupa Muhammad Hatta tetap dipertahankan di nasionalisme dan demokrasi sebagai karunia Banda atau ia mengemas kembali sesuai dan ilham untuk menegakkan hak asasi dengan kearifan budaya masyarakat di Banda manusia dari aspek perekonomian diterapkan dengan melawan berbagai penindasan fisik dalam kehidupannya di Banda sehingga dan psikis bangsa Imprealisme di Banda. menjadi contoh bagi masyarakat di Banda. Mencermati pergerakan energi Ekspektasi dan obsesi ekonomi pancasila pemikiran dakwah Muhammad Hatta dan Muhammad Hatta mulai diterapkan kepada Sukarno tentang penolakannya dua argumen. masyarakat di Banda dan ia menulis buku Menurut energi pemikiran dakwah alam pikiran Yunani di Banda.30 Muhammad Hatta bahwa warga negara perlu Kiprah Muhammad Hatta dipenjara dibangun energi cara berpikirnya karena Banda Neira ia mulai mengukir prestasi dengan modal energi yang sehat akan intelektual dakwahnya, yakni mendesain melahirkan kearifan pembangunan yang Indonesia Mini dengan membuat desa-desa humanis.31 Jika energi pemikiran rakyat baik sebagai miniatur Indonesia. Misalnya Desa secara individual maka akan berdampak Dwiwarna, Desa Nusantara, Desa Rajawali, dalam aspek kognitif, afektif, dan dan Desa Indonesia Baru. Gagasan dakwah psikomotorik rakyat Indonesia secara Muhammad Hatta ini sangat integratif dari individual yang akan melahirkan pergerakan aspek keilmuan. Hal itu tampak dalam materi dakwah yang multikultural di Banda dakwahnya yang disebarkan dalam bentuk Kabupaten Maluku Tengah dengan cara tulisan dan prilaku di Banda. persuasif, humanis religius.32 Menurut Franz Magnis-Suseno bahwa Jika dianalisis secara cermat gagasan sebelum mendeskripsikan energi pemikiran dakwah Muhammad Hatta menawarkan teori dakwah Muhammad Hatta penulis setback keseimbangan dalam membangun konstruksi pertarungan energi pemikiran dakwah energi pemikiran rakyat untuk menghindari

Muhammad Hatta dengan energi Pemikiran 31 Usman Thalib, Dosen Universitas Pattimura IAIN Ambon, Sejarawan Masyarakat Banda 30Hamadi B. Husain, (Penggerak Pendidikan di Maluku dari Banda) Pegerakan Dakwah Muhammad 32Franz Magnis-Suseno, S.J. Rohaniwan, guru Hatta di Banda, Artikel Ilmiah dipresentasikan pada besar filsafat sosial di Sekolah Tinggi Filsafat acara symposium di IAIN Ambon. Driyarkara.

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |11 model berpikir Eropa yang cenderung hubungan antara ketidakadilan sosial dan hedonisme, kapitalisme dan materialisme. keadaan yang tidak demokratis. Karena ketika energi pemikiran perut menjadi Rakyat hampir selalu lapar bukan panglima sebuah bangsa maka menurut karena panen buruk atau alam miskin, Muhammad Hatta kita tidak ada benadanya melainkan karena rakyat tidak berdaya dari dengan hewan ketika cita-cita berakhir pada aspek energi pemikiran dakwah yang lebih kebutuhan materi semata. akomodatif dengan falsafah pancasila. Berdasarkan benturan ide pemikiran Pemikiran dakwah Muhammad Hatta untuk inilah sehingga Muhammad Hatta menolak menggerakkan pemberdayaan demokratis pola hidup liberalisme yang berlebihan. dengan falsafah pancasila sebagai fasilitas Pemikiran dakwah yang dikonstruksi Negara yang berkiblat humanisme spiritual Muhammad Hatta adalah tata nilai Islami dengan tujuan sukses di dunia dan sukses menggerakkan dakwah mencegah diakhirat sebagai materi dakwah yang kemungkaran yang berpotensi terjadi pada elit diajarkan saat membuka sekolah sore di politik. Muhammad Hatta lebih berorientasi banda di Desa Dwiwarna yang ia bentuk pada pergerakan dakwah persuasif, humanis sebagai simbol dari bendera Bangsa Indonesia religius.33 Di tengah masyarakat di Banda Neira. multikultural. Pola komunikasi dakwah multikultural Pola komunikasi dakwah multikultural Muhammad Hatta bukan sekadar bersifat Muhammad Hatta berorientasi pada keadilan materialisme oriented, tetapi ia gagasan sosial, dan sebagai akibatnya, kesejahteraan mengandung filosofi maslaha (keseimbangan rakyat, justru mengandaikan kedaulatan sosial) ide ini dikomunikasikan melalui rakyat. Agar perut rakyat terisi tapi tidak pendekatan komunikasi dakwah lengah, kedaulatan rakyat perlu ditegakkan multikultural. Spirit yang menjiwai dengan energi pemikiran dakwah yang perjuangan kemerdekaan yang seha secara humanis religius. Gambaran histografi sejarah lahir dan sehat secara batin untuk ini menunjukkan bahwa Muhammad Hatta mewujudkan negara yang berkedaulatan membuktikan diri sebagai penganalisis dengan falsafah pancasila. Melindungi dan brilian, sedangkan Sukarno tidak melihat memberdayakan cara berpikir dengan energi pemikiran dakwah Muhammad Hatta untuk menjaminan hak asasi manusia bukan tanda

33Syarifudin, Dakwah Multikultural di kota individualisme, melainkan ukuran paling Ambon Artikel Ilmiyah di Presentasikan pada Dosen Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAN Ambon.

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |12 nyata tentang solidaritas bangsa itu dengan dalam jejak konstruksi sejarah adalah nama anggota-anggotanya yang paling lemah.34 Desa di Kecamatan Banda terdiri dari; Pemikiran Dakwah Muhammad Hatta 1) Desa Dwiwarna (sebagai lambang memasukkan materi dakwah Islam ke dalam warna bendera Indonesia) unsur pendukung demokrasi sebagai simbol 2) Desa Nusantara (sebagai lambang keseimbangan menggerakkan sebuah negara. teritorial negara Indonesia) Hal ini sesuai dengan konsep yang dibangun 3) Desa Rajawali (sebagai simbol oleh Basman yang dikemukakan dalam falsafah negara Republik Indonesia) disertasinya yang terinpirasi dari energi 4) Desa Kampung Baru (sebagai simbol pemikiran Ali Syariati bahwa semua nilai Indonesia Merdeka) dasar membutuhkan spirit Al-Quran sebagai 5) Istanah Mini (sebagai simbol Istanah energi penyeimbang dalam membangun Negara Republik Indonesia) sebuah negara.35 Mengingat dewasa ini sering 6) Desa Merdeka (sebagai simbol bahwa disuarakan pendapat bahwa Islam dan Indonesia pasti merdeka atas demokrasi tidak bisa berjalan bersama, pertolongan inayatullah).36 penilaian Hatta ini pantas dijadikan titik tolak Sampai saat ini nama-nama Desa di untuk memikirkan dan mengaktualkan Banda menjadi fakta sejarah bahwa konsep kembali peran Islam dalam membangun NKRI Muhammad Hatta di Banda sebagai demokrasi di Indonesia. Topik "kolektivisme" model pergerakan hubbul wathan (dakwah masyarakat Indonesia, "demokrasi aseli cinta tanah air) ini berdampak pada muridnya Indonesia" atau "demokrasi desa" sering di Banda. Murid Muhammad Hatta yang menjadi acuan para pendiri Republik. menjadi tokoh nasional dan tokoh lokal antara lain adalah Des Alwi (tokoh nasional), Usman a. Kontribusi Komunikasi Simbolik Thalib (tokoh lokal), Burhan Bungin (tokoh Muhammad Hatta. nasional), Nurbati Watro, Hamadi B. Husain Kontribusi energi pemikiran (tokoh nasional), Abdul Haji Muhammad, dan Muhammad Hatta di Banda menurut Hamadi Said Assagaf (Gubernur Maluku/tokoh B. Husain bahwa jejak energi dakwah nasional).37 simbolik dari Muhammad Hatta yang tampak

36 Arman Man Arfa, Wawancara oleh Penulis di 34http://serbasejarah.wordpress.com 77 rumahnya 12 Agustus 2014. 35Basman, Humanisme Ali Syariati Disertasi 37Mohammad Hatta, “Tuntut Kemerdekaan dipertahankan untuk memenuhi gelar Doktor bidang Pers”, dalam Kumpulan Karangan Jilid I (Cet. I; Filsafat. Jakarta: Bulan Bintang, 1976, p.222.

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |13

perlu meyakini bahwa karua yang diusakan itu dari Allah swt untuk itu perlu disyukuri dengan cara shalat sebagai bukti rasa syukur sebagai seorang entrepreneur. 2. Seorang entrepreneur ia perlu

memiliki prilaku ekonomi

kemanusiaan, yang populer disebut b. Kontribusi Pemikiran dengan eknomi humanisme religius, Entrepreneurship Hatta. kecerdasan sosial dalam Kerangka konseptual yang digunakan membangun bisnis adalah software untuk membedah permasalahan dalam (mental ekonomi) dari seorang penelitian ini membantah teori Teori AGIL entrepreneurship. Talcott Parson yang mengungkapkan bahwa 3. Seorang entrepreneur ia perlu teori AGIL dalam proses menjelaskan memiliki rasa persatuan dan ekspresi sosiologis manusia dari aspek kesatuan dalam membangun bisnis Adabtasi, Goal, Integrasi, dan Laten itu tidak yang sehat secara kognitif, sehat terjadi di Banda. Karena pikiran itu dapat secara afektif, dan sehat secara dirubah dengan memperbaiki energi psikomotirk. pemikiran kata Muhammad Hatta. 4. Entrepreneur perlu memiliki Gagasan ekonomi pancasila menurut kompetensi komunikasi Hatta menggunakan teori falsafah ekonomi musyawarah untuk mendapatkan ide pancasila yang diambil dari spirit rukun dan gagasan yang jenih, cemerlang Islam. Energi pemikiran Dakwah ini yang berwawasan kerakyatan dan dikembangkan dalam pemikiran kemanusiaan yang adil dan beradab. entrepreneurship Muhammad Hatta. Ia Sistem ekonomi yang dibangun oleh berpandangan bahwa ekonomi yang dapat Muhammad Hatta di Banda adalah ekonomi menyelamtkan manusia adalah ekonomi Pancasila. Ekonomi pancasila yang Pancasila; ia memberikan indikator seorang dimaksudkan Muhammad Hatta adalah entrepreneur dengan indikator sebagai seorang pelaku ekonomi perlu menyesuaikan berikut; idiologi ekonomi berdasarkan ketuhanan yang 1. Keimanan seorang entrepreneur maha Esa, prinsip ekonominya berorientasi Indonesia berkiblat pada sila pada kemanusiaan yang adil dan beradab, pertama dari pancasila yakni ia

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |14 menganut rasa persatuan Indonesia, dan etika dalam menata sistem sosial di tengah ekonomi bersifat ekonomi kerakyataan dan masyarakat melalui pendekatan pemenuhan peluang ekonomi bersifat adil komunikasi dakwah multikultural. bagi seluruh rakyat Indoensia. Daftar Pustaka C. KESIMPULAN A.H. Nasution, Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Jilid I. Bandung: Disjarah 1. Dinamika pergerakan penyebaran Angkatan darat dan Angkasa, 1977. informasi di tengah masyarakat sangat Basman, Humanisme Ali Syariati Disertasi cepat ketika menggunakan pola dipertahankan untuk memenuhi gelar Doktor bidang Filsafat. komunikasi dakwah multikultural. Charles Horton Cooley, Social Organication Semakin tinggi transformasi Cet. II; New York: Scribner Press, 2001, lihat dalam buku Jalaluddin kecerdasan AISYATEK dalam aspek Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 144. transformasi dinamika komunikasi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dakwah multikultural semakin cepat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Cet. I; Jakarta: Balai Bahasa Indonesia, perubahan sosial terjadi di tengah 2010.

masyarakat. Muhammad Hatta dalam Des Alwi, Sejarah Banda Neira (Edisi Revisi) menggerakkan peradaban di Banda Cet. II; Malang: Pustaka Al-Bayan, 2010. menggunakan pola komunikasi Des Alwi anak murid Muhammad Hatta, Multikultural. Sejarah Pemikrian Muhammad Hatta di 2. Gerak sosial yang sehat ketika Banda artikel ilmiyah dikutip dari Usman Thalib Dosen Universitas kecerdasan AISTATEK meningkat Pattimura. disuatu daerah. (Kecerdasan aqidah, Deddy Mulyanan, Komunikasi Efektif Cet. II; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, kecerdasan intelektual, kecerdasan 2008. syari’ah, kecerdasan akhlaq, Franz Magnis-Suseno, S.J. Rohaniwan, guru kecerdasan teknologi dan kecerdasan besar filsafat sosial di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. entrepreneurship. Sumber daya inilah yang dapat merubah peradaban jahilia H. Hamadi B Husain, Mantan Dekan Fakultas Dakwah IAIN Ambon 1997, menjadi peradaban madaniah. Ciri wawancara oleh Penulis melalui via telpon 12 Agustus 2014. peradaban madaniah ketika prilaku Houtsma, First Encyclopaedia of Islam 1913- masyarakat telah tampak tradisi 1936 dalam E.J.Brill, s, BRILL. ISBN senang berbagi kesejahteraan dan 9004097961. ISBN 9789004097964. h. 646. keadilan telah menjadi panglima

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |15

H. M. Burhan Bungin, Destinasi Banda Neira Subair dkk. Segregasi Pemukiman Islam dan sebagai Brand Pariwisata Indonesia Kristen di kota Ambon Cet. I; Timur Cet. I; Jakarta: Kakilangi, Yogyakarta: Gara-Guru, 2007. Prenada Media group, 2010. Syarifudin, Mozaik Peradaban Islam Maluku Joseph De Vito, Human Interpersonal Artikel ilmiyah yang dipresentasikan di Communication Cet. IV; New Yok: batam pada saat MTQ Nasional di Sage Publishing, 2010. kepulauan Riua tahun 2014. Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Victor Turner, Planes of Classification in a Cet. XXII; Bandung: PT. Remaja Rosda Ritual of Life and Death dalam The Karya, 2005. Ritual process: Structure and anti- Struktur, Cornell UP Cet. III; New Maarif A. Syafii, Islam dan Masalah York: 2001. Kenegaraan: Studi Tentang Percaturan dalam Konstituante. Jakarta: LP3ES, Zulkifli Suleman, Pemikiran Politik 1987. Muhammad Hatta: Demokrasi Untuk Indonesia Cet. II; Jakarta: Buku Mochtar Kusumaatmaja, “Bung Hatta: Kompas, 2011. Peletak Dasar Politik Luar Negeri Indonesia”, dalam Bung Hatta Kita Daftar Wawancara Masyarakat Banda dalam Pandangan Masyarakat. (Cet. I; Jakarta, Idayu Press,1982. Arman Man Arfa Dosen IAIN Ambon , Wawancara oleh Penulis di rumahnya Mochtar Lubis, “Bung Hatta Manusia 12 Agustus 2014. Berdisiplin”, dalam Mutia Farida Swasono (ed), Bung Hatta Pribadinya Muhammad Abd. Haji (Pegawai Pemerintah Dalam Kenangan. (Jakarta: Sinar Daerah Provinsi Maluku , Wawancara Harapan 1980), h.43. oleh Penulis di rumahnya 12 Agustus 2014. Mohammad Hatta, “Tuntut Kemerdekaan Pers”, dalam Kumpulan Karangan Jilid Usman Thalib, Dosen Universitas Pattimura I Cet. I; Jakarta: Bulan Bintang, 1976. IAIN Ambon, Sejarawan Masyarakat Banda M. Adnan Amal, Kepulauan Rempah- Rempah Cet. I; Jakarta: Gramedi group, H. Hamadi B Husain, Mantan Dekan Fakultas 2008. Dakwah IAIN Ambon 1997, wawancara oleh Penulis melalui via Roger M. Keesing, Theory of Culture telpon 12 Agustus 2014. Revisited dalam Assessing Culture Antropology, Cet. II; New York: Sage Publishing, 2004. Syarifudin, Banda sebagai Model Dakwah multikulutral makalah ilmiyah yang dipublis di blogger pada tahun 2013. Syarifudin, Dakwah Multikultural di kota Ambon Artikel Ilmiyah di Presentasikan pada Dosen Fakultas Dakwah dan Ushuluddin IAN Ambon. QS Al-Hujurat/49:13 http://serbasejarah.wordpress.com

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |16