JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

PERTANGUNGJAWABAN PIDANA ANGGOTA ORGANISASI MERDEKA (OPM) SEBAGAI PELAKU MAKAR

Koes Dirgantara Adi Mulia, Muhammad Septa Afrizal, Lukman Dwi Hadi P. Universitas Airlangga, Fakultas Hukum, Magister Ilmu Hukum, Minat Peradilan Jalan Dharmawangsa Dalam Selatan, Gubeng, Surabaya, 031 5020454, 082232110523, 60286 Email: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak Gerakan separatis OPM (Organisasi papua merdeka) yang melakukan Tuntutan memisahkan diri dari wilayah NKRI yang dilakukan oleh OPM dilatar belakangi karena adanya konflik antara dengan belanda mengenai wilayah irian barat.Untuk menghentikan gerakan separatis OPM pemerintah memberlakukan UU subversif serta pengaturan mengenai tindak pidana kejahatan terhadap Negara dalam buku II bab I kuhp.Upaya penghentian gerakan OPM perlu adanya pengkajian ulang terhadap undang-undang mengenai tindak pidana kejahatan terhadap Negara serta pemerintah Indonesia memperhatikan kondisi masyarakat papua yang berbeda dengan wilayah Indonesia lainnya dari segi sumber daya alam, pendidikan, kesenjangan sosial, serta keyakinan masyarakat adat papua.

Kata Kunci: Hukum Pidana, Kejahatan Terhadap Negara, Organisasi Papua Merdeka

A. PENDAHULUAN memperbandingkan perundang – undangan tentang kejahatan keamanan Negara dari Makar berasal dari bahasa Belanda beberapa negara2. Jadi Indonesia dalam hal “aanslag” yang berarti serangan atau ini telah menggabungkan antara KUHP “aanval” yang berarti suatu penyerangan dengan UU No. 11/PNPS/1963 berkaitan dengan maksud tidak baik (Misdadige dengan adanya perubahan terhadap KUHP Aanranding). Dalam kamus besar bahasa yang diberlakukan sejak tahun 1946. Indonesia makar sendiri diartikan akal Adanya perubahan terhadap KUHP yang busuk; tipu muslihat, perbuatan (usaha) didalamnya mengandung unsur subversif dengan maksud hendak menyerang tidak dapat melepaskan Indonesia dari (membunuh) orang, perbuatan (usaha) 1 belenggu penjajahan dimana KUHP menjatuhkan pemerintah yang sah. Dalam sebagai hukum positif peninggalan hukum positif Indonesia kejahatan makar kolonial hindia-belanda. Penjajahan diatur dalam Pasal 104 sampai Pasal 129 belanda setelah kemerdekaan Indonesia KUHP. Sampai dengan saat ini Indonesia yang dinamakan agresi militer belanda II belum memiliki aturan pidana sendiri. ini menyebabkan dualisme sistem hukum Dalam menganalisis suatu di Indonesia. Kekosongan hukum terhadap kejahatan terhadap keamanan Negara perbuatan–perbuatan yang dianggap diperlukan metode perbandingan yakni sebagai sabotase dan mata–mata yang

1 KBBI, (2015), makar, Tersedia pada: 2 Loebby Loqman, (1993), Delik Politik Di http://kbbi.web.id/makar, [Akses, 12 Indonesia, IND-HILL-CO, , h. April 2015] 171 330 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373 JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA dimana perbuatan tersebut sering terjadi sebagai bangsa dan tanah air yang pada saat itu. Pada tahun 1955 – 1960 dipersengketakan. Nama Organisasi Papua terbentuklah aturan yang mengatur tentang Merdeka (OPM) adalah nama yang mata – mata dan sabotase, yang dikenal diberikan oleh pemerintah RI kepada dengan Undang – Undang Pemberantasan setiap organisasi atau faksi baik di Irian Kegiatan Subversi yang terbentuk karena Jaya maupun di luar negeri yang dipimpin adanya Penetapan Presiden berdasarkan oleh putra-putra Irian Jaya yang pro Papua Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Barat dengan tujuan untuk memisahkan Untuk menghadapi politik atau memerdekakan Irian Jaya (Papua dekolonisasi dari pemerintah Belanda, Barat lepas dari NKRI). Sedangkan alasan Presiden Soekarno mencetuskan Trikora. OPM melakukan pemberontakan di Irian Trikora merupakan momentum politik Jaya adalah adanya ketidak puasan bagi pemerintah Indonesia, sebab dengan terhadap keadaan, kekecewaan dan telah Trikora pemerintah Belanda dipaksa untuk tumbuh suatu kesadaran nasionalisme menandatangi perjanjian New York. Papua Barat4. Dengan perjanjian New York ini Belanda Hingga pada tahun 2001 munculah akan melakukan pengalihan administrasi sistem otonomi khusus yang diberikan di Irian Barat kepada UNTEA 1 Oktober pemerintah Indonesia kepada papua. 1962 dan 1 Mei 1963 UNTEA akan Dibentuknya undang-undang No. 45 tahun menyerahkan Irian Barat kepada 1999 tentang pemekaran wilayah tentang Indonesia3, selain itu Presiden Soekarno pemekaran Irian Jaya (Sekarang Papua) juga mendekatkan diri ke Uni Soviet. menjadi Propinsi Irian Jaya Tengah dan Langkah yang diambil Indonesia pada saat Propinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten itu, Pada tahun 1969 Indonesia Paniai, Mimika dan Puncak Jaya dan Kota memberikan kesempatan kepada Sorong, yang ditolak oleh masyarakat masyarakat papua untuk menentukan nasib papua. sendiri melalui referendum penentuan Presiden B.J Habibie yang pendapat rakyat (PEPERA) yang digantikan oleh K.H abdurahman wahid dilakukan dan menghasilkan Papua mengeluarkan TAP MPR No. kembali ke Indonesia. Namun dengan hasil IV/MPR/2000 mengenai rekomendasi- Pepera yaitu rakyat Irian Barat bergabung rekomendasi kebijakan dalam penerapkan dengan NKRI, ternyata menimbulkan pro peraturan Otsus (Otonomi Khusus) untuk dan kontra diantara rakyat Irian Barat itu Aceh dan Papua dengan memperhatikan sendiri. Alasan rakyat yang kontra dengan aspirasi masyarakat daerah yang relevan. Pepera adalah persetujuan politik antara Setelah menampung berbagai diskusi yang Belanda dengan Indonesia yang bertempat di dalam dan luar Papua melahirkan perjanjian New York 1962 itu mengenai Otsus dan mendapat masukan- tidak melibatkan bangsa Papua (wakilnya) masukan positif, DPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia)

3 Ngatiyem, (2007), Organisasi Papua Merdeka setuju untuk mengubah RUU (Rancangan 1964-1998 (studi tentang pembangungan Undang-Undang) mengenai Otonomi stabilitas politik di Indonesia), skripsi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, , h. 1. 4 Ibid. 331 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373 JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Khusus untuk Propinsi Papua menjadi UU semakin menguat, ajakan untuk (Undang-Undang). Berdasarkan ini, melancarkan cita-cita kemerdekaan bagi Presiden K. H. Abdurahman Wahid papua barat terus didengungkan melalui mengesahkan UU No. 21/2001 mengenai internet maupun media sosial lainnya. Otonomi Khusus (Otsus) untuk Propinsi Seperti halnya yang dilakukan oleh Papua yang ditujukan untuk meningkatkan kelompok goliath tabuni cs mereka layanan-layanan umum, mempercepat melakukan ancaman siap perang melawan proses pembangunan dan pendayagunaan TNI/Polri yang dilancarkan Panglima keseluruhan penduduk Propinsi Papua, Komando Revolusioner Nasional Papua khususnya masyarakat asli Papua5. Barat TPN/OPM „Jenderal‟ (TPN) Goliat Hingga pada tahun 2001 munculah Tabuni dari markas di Tingginambut, sistem otonomi khusus yang diberikan Puncak Jaya melalui suratnya, ternyata pemerintah Indonesia kepada papua. ditanggapi sebagai hal biasa oleh Pangdam Dibentuknya undang-undang No. 45 tahun XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Erfi 1999 tentang pemekaran wilayah tentang Triassunu. Pangdam, bahkan menilai pemekaran Irian Jaya (Sekarang Papua) surat ancaman OPM itu hanya sebatas menjadi Propinsi Irian Jaya Tengah dan suatu isu dan bentuk propaganda Goliat Propinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten Tabuni CS yang tidak perlu dirisaukan Paniai, Mimika dan Puncak Jaya dan Kota oleh TNI sebagai alat pertahanan dan Sorong, yang ditolak oleh masyarakat keamanan negera. “Itu isu dan propaganda papua karena keputusan diambil tanpa mereka. Kita hanya melaksanakan sesuai konsultasi kepada masyarakat lokal dan tupoksi TNI secara profesional saja. masyarakat papua merasa dikucilkan Masyarakat yang menilai,” tukas Pangdam dalam perihal pengambilan keputusan. dalam SMS (Short Message Setelah diberikannya otonomi Service) menjawab Bintang Papua, Senin khusus oleh pemerintahan saat itu tidak (8/8), kemarin. Saat itu Pangdam, menjamin pemberontakan yang dilakukan dikonfirmasih terkait beredarnya surat oleh OPM, alasan karena sejarah masa lalu ancaman milik OPM (Organisasi Papua yang cukup kelam serta eksploitasi sumber Merdeka) yang mengancam akan siap daya alam yang dilakukan oleh Freeport berperang melawan TNI-Polri jika Indonesia inc, dan tetap diterjukannya tuntutan mereka tidak dipenuhi. pasukan militer untuk menjaga wilayah Sebelumnya, Panglima Komando papua semakin mendesak gerakan OPM Revolusioner Nasional Papua Barat untuk tetap Melakukan pemberontakan. (TPN/OPM) „Jend‟ (TPN) Goliath Tabuni Pengibaran bendera bintang kejora tetap dari markasnya di Tingginambut Puncak dilakukan untuk memperingati pendirian Jaya dengan seorang perantara seorang organisasi tersebut serta kemerdekaan kurirnya Jumat (07/08) mengirimkan surat papua barat setiap tanggl 1 Juli. terbuka dan pernyataan resminya ke email Kemudian gerakan separatis OPM Redaksi Bintang Papua. Dalam suratnya itu, Goliat menebar ancaman siap angkat 5 Yulia Sugandi, (2008), Analisa Konflik Dan senjata melawan TNI/Polri jika sejumlah Rekomendasi Kebijakan Papua, Friedrich Ebert Stifung, Jakarta, h. 7.

332 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373 JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA permintaan mereka tidak dipenuhi6. sukarela memberikan kemerdekaan kepada Pada awal tahun 2015 gerakan Papua Barat sehingga Indonesia tidak malu separatis ini melakukan pembunuhan di forum internasional. Dia melakukan terhadap 2 (dua) orang anggota Brimob wawancara dengan Fairfax Media.8 dan 1 orang security PT. Freeport setelah Pada saat setelah diberlakukannya melewati malam tahun baru di Kecamatan otonomi khusus, pengibaran Bendera Tembagapura Kabupaten Timika Bintang Kejora tetap dilakukan untuk dikejutkan dengan berita duka memperingati hari dibentukanya OPM ditemukannya Bripda Riyan Hariansyah, pada 1 Juli 2013. Selain itu tindakan yang Bripda M Andriadi, dan Suko Miartono dilakukan oleh goliath tabuni dengan (security PT. Freeport) saat itu sedang memprovokasi melalui media sosial serta melakukan patroli ke Utikini namun melakukan pengiriman surat terhadap beberapa saat kemudian hilang kontak media sosial setempat yang berisi siap tanpa ada kabar. Setelah disusul oleh tim melakukan perang dengan TNI/POLRI. patroli selanjutnya yang dipimpin oleh Bahwa pemborantak yang dilakukan oleh Ipda Risky, ternyata mobil mereka anggota OPM sebelum dan setelah ditemukan dalam keadaan berhenti dan diberlakukannya otonomi khusus bagi mereka sudah dalam keadaan tidak papua terdepat perbedaan. Sebelum bernyawa. Ketiga korban yang terdiri dari diberlakukannya otonomi khusus bagi dua anggota Brimob dan satu orang papua pemberontakan dilakukan dengan Security PT. Freeport itu penuh dengan lebih radikal. Dan setelah diberlakukannya luka bacok dan bekas tembakan otonomi khusus bagi Papua, dibeberapa bagian tubuh mereka7. pemberontakan dilakukan dengan Selain itu provokasi terhadap mengikuti perkembangan zaman dengan pemerintah Indonesia juga dilakukan oleh memprovokasi melalui media internet dan gerakan separatis OPM, pada tahun 2014 pengiriman surat terhadap media cetak Salah satu pimpinan Organisasi Papua yang dilakukan oleh Goliath Tabuni Cs. Merdeka (OPM), Filep Karma, minta Selain itu permohonan dukungan kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) Negara lain juga dilakukan seperti yang memberikan kemerdekaan bagi Papua dilakukan oleh Filep Karma. secara sukarela. Filep telah dipenjara 10 Berdasarkan pemaparan diatas, tahun dari vonis 15 tahun penjara setelah dalam penulisan ini ditujukan untuk dia menyerukan pengibaran bendera menjawab isu hukum berupa : “Bintang Kejora” pada tahun 1. Bentuk-bentuk tindak pidana makar 2004. Kepada media Australia, Filep apakah sajakah yang dilakukan oleh mengaku telah meminta Jokowi agar anggota Organisasi Papua Merdeka. 2. Bagaimana pertanggungjawaban 6 tpnwestpapua, (2011), Ancaman Goliath Tabuni pidana anggota Organisasi Papua cs, Bentuk Propaganda, Tersedia pada: Merdeka terkait dengan makar ww.infotpnopmdotcom.wordpress.com, [Akses, 12 april 2015] memisahkan wilayah dari Indonesia 7Kejamnya Organisasi Papua Merdeka,(2015), Tersedia pada: 8 Muhaimin, 2014, Pentolan OPM Minta Presiden ww.hankam.kompasiana.com, [Akses, 12 Jokowi Memerdekakan Papua Atau RI april 2015] Malu, [Akses, 12 April 2015] 333 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373 JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

berkembang didalam ilmu hukum. Mempelajari pandangan pandangan dan doktrin doktrin tersebut dengan penafsiran sistematisasi terhadap B. METODE PENELITIAN Tipe penelitian yang dipakai adalah bahan bahan hukum tertulis. penelitian normatif yaitu teknik atau 3. Pendekataan kasus (case approach) prosedur telaah dengan berpedoman pada dilakukan dengan menelaah kasus- beberapa asas hukum, kaidah - kaidah kasus yang berkaitan dengan isu hukum, maupun prinsip - prinsip hukum hukum yang dibahas. yang berkaitan dengan substansi peraturan perundang - undangan yang bersifat umum C. PEMBAHASAN dan khusus. Sehingga dapat menjawab isu Di Indonesia seperti bagian negara hukum yang diajukan. lainnya muncul hambatan dari dalam Dalam penyusunan dan penulisan skripsi negeri yang mengancaman keamanan ini penulis menggunakan pendekatan negara, munculnya gerakan atau organisai masalah dengan metode pendekatan yang menuntut memisahkan diri dari undang-undang (statute approach), Negara Kesatuan Republik Indonesia pendekatan kasus (case approach) , dan (NKRI) seperti: Gerakan Aceh Merdeka pendekatan konseptual (conceptual (GAM), Republik Maluku Selatan (RMS), approach). dan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Peter Mahmud Marzuki OPM yang pada akhir-akhir ini bergejolak menguraikan pendekatan pendekatan yang menuntut pemisahan diri dari wilayah digunakan digunakan dalam penelitian NKRI dianggap sebagai kejahatan diatas sebagai berikut :9 keamanan terhadap keamanan Negara 1. Pendekatan perundangan-undangan yang terjadi di Papua. (statute approach) diperlukan guna Sampai detik ini kekerasan di mengkaji lebih lanjut mengenai dasar wilayah Papua terus menerus terjadi tiap hukum. Pendekatan perundang- tahunnya, OPM yang pada mulanya undangan dilakukan dengan menelaah sebagai organisasi biasa berubah menjadi semua undang-undang dan regulasi gerakan separatisme yang dalam mencapai tujuannya menggunakan kekerasan. yang bersangkut paut dengan isu hukum. Pendekatan perundang- Gerakan separatisme oleh OPM undangan ini dimaksudkan untuk merupakan ancaman serius bagi keutuhan mengkaji dan menganalisis terhadap wilayah Indonesia, karena wilayah adalah peraturan perundang-undangan yang kedaulatan dan kepentingan Negara. berkaitan dengan isu hukum terkait. Dalam konstitusi Indonesia upaya 2. Pendekatan konseptual (conceptual mempertahankan wilayah NKRI diatur approach), beranjak dari pandangan dalam UUD NRI 1945 yaitu : pandangan dan doktrin doktrin yang Pasal 25A UUD NRI 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan yang 9 Peter Mahmud Marzuki, (2013) Penelitian berciri Hukum, Cet.2, Kencana Prenada, Jakarta, h.133 Nusantara dengan wilayah yang batas- 334 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373 JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA batas dan hak-haknya ditetapkan dengan dengan sistem pertahanan serta berbagai undang-undang. alat negara, Tentara Nasional Indonesia (TNI) ataupun Kepolisian Republik Pasal 30 UUD NRI 1945 Indonesia (POLRI) sesuai fungsi, tugas (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan serta wewenang yang diberikan oleh wajib ikut serta dalam usaha undang-undang, sebagai upaya lebih lanjut pertahanan dan keamanan negara. dari UUD NRI 1945, pemerintah telah (2) Untuk pertahanan dan keamanan mengeluarkan beberapa produk undang- negara dilaksanakan melalui sistem undang terkait TNI dan POLRI telah pertahanan dan keamanan rakyat menetapkan bagi orang yang melakukan semesta oleh Tentara Nasional gerakan separatisme terhadap negara Indonesia dan Kepolisian Negara sebagai ancaman terhadap keamanan Republik Indonesia, sebagai kekuatan negara. utama, dan rakyat, sebagai kekuatan Gerakan separatisme atau pendukung. pemberontak yang menuntut pemisahan (3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas dari wilayah NKRI sebagai kejahatan Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan terhadap keamanan negara, bentuk-bentuk Angkatan Udara sebagai alat negara kejahatan terhadap keamanan negara bertugas mempertahankan, tercantum didalam Kitab Undang-undang melindungi, dan memelihara keutuhan Hukum Pidana (KUHP) Buku kedua dan kedaulatan negara. tentang kejahatan pada Pasal 104 sampai (4) Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 129, ini adalah suatu bentuk sebagai alat negara yang menjaga perlindungan terhadap negara dari bentuk- keamanan dan ketertiban masyarakat bentuk pemberontakan/gerakan bertugas melindungi, mengayomi, separatisme atau bentuk perbuatan yang melayani masyarakat, serta mengganggu kepentingan negara terkait menegakkan hukum. wilayah. Negara berkuasa membentuk (5) Susunan dan kedudukan Tentara peraturan perundang-undangan, negara Nasional Indonesia, Kepolisian sebagai pemegang kekuasaan tertinggi Negara Republik Indonesia, hubungan memiliki otoritas menentukan kejahatan kewenangan Tentara Nasional dan hukuman. Indonesia dan Kepolisian Negara Obyek kejahatan dari jenis – jenis Republik Indonesia di dalam kejahatan terhadap keamanan Negara ini menjalankan tugasnya, syarat-syarat ada berbagai bidang mengenai keikutsertaan warga negara dalam kepentingan hukum Negara, missal usaha pertahanan dan keamanan kepentingan hukum atas keselamatan dan negara, serta hal-hal yang terkait keamanan presiden dan wakilnya, dengan pertahanan dan keamanan keamanan pemerintahan dalam diatur dengan undangundang. melaksanakan tugasnya, kepentingan hukum bagi keutuhan wilayah Negara , Berdasarkan UUD NRI 1945 kepentingan hukum atas rahasia Negara, tersebut negara mempunyai kekuasaan kepentingan hukum atas pertahanan dan untuk mempertahankan wilayah NKRI keamanan Negara terhadap serangan dari 335 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373 JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA luar, dan lain sebagainya.10 Dalam Jika dihubungkan dengan syarat rumusan perihal kegiatan makar syarat untuk dapat dipidananya percobaan untuk terjadinya suatu makar harus melakukan kejahatan yang dirumuskan memenuhi unsur suatu perbuatan tertentu, dalam Pasal 53 KUHP, maka jelaslah yang tercantum dalam KUHP Pasal 53 bahwa makar dalam Pasal 87 KUHP ayat (1) yang berbunyi : merupakan wujud tingkah laku tertentu “Mencoba melakukan kejahatan dipidana, yang memenuhi unsur atau syarat tertentu jika niat untuk itu telah ternyata dari yang meliputi adanya niat, yang diawali adanya permulaan pelaksanaan, dan tidak dengan permulaan pelaksanaan yang selesainya pelaksanann itu, bukan semata termasuk dalam Pasal 53 KHUP. Dengan mata karena kehendaknya sendiri” demikian dapat disimpulkan bahwa tindak Menurut Pasal 53 (1) ada 3 (tiga) pidana makar adalah wujud tingkah laku syarat yang harus ada agar seseorang dapat yang memenuhi unsur pertama dan kedua dipidana melakukan percobaan kejahatan yang terkandung dalam Pasal 53 (1) (poeging tot msisdrijf ) yaitu : a. adanya KUHP. Pelaku tindak pidana makar dapat niat (voornemen); b. adanya permulaan dikualifikasikan telah melakukan pelaksanaan (begin van uitvoering); dan c. kejahatan makar jika memenuhi unsur niat pelaksanaan itu tidak selesai bukan yang diawali dengan adanya permulaan semata-mata disebabkan karena pelaksanaan. kehendaknya Kejahatan yang masuk dalam letak makar jika dilihat dalam Pasal 53 (1) kategori makar yang mengancam KUHP, bahwa terjadinya kejahatan tidak kepentingan hukum atas keamanan dan lain adalah sebuah proses yang dimulai keselamatan NKRI sebagaimana dimuat dengan terbentuknya kehendak (niat), dalam bab I buku II KUHP terdiri dari 3 kehendak dilaksanakan dengan (tiga) bentuk, yaitu: 12 mewujudkan bermacam –macam tingkah 1. Makar yang menyerang terhadap laku (gedraging) yang terdiri dari pebuatan kepentingan hukum bagi keamanan persiapan dan perbuatan pelaksanaan, yang kepala Negara atau wakilnya. perbuatan pelaksanaan dapat dapat terhenti 2. Makar yang menyerang terhadap atau dapat berlanjut sampai selesainya kepentingan hukum bagi keutuhan kejahatan itu11. Selain itu makna makar wilayah Negara. dalam KUHP dijelaskan dalam Pasal 87 3. Makar yang menyerang terhadap yang berbunyi: kepentingan hukum tegaknya “Dikatakan ada makar untuk melakukan pemerintah-an Negara suatu perbuatan, apabila niat untuk itu Kejahatan Terhadap Keamanan telah ternyata dari adanya permulaan Negara Title I buku II KUHP yang pelaksanaan seperti yang dimaksud dalam berjudul demikian memuat tindak pidana Pasal 53” yang bersifat menggangu kedudukan Negara yang berada di tengah-tengah masyarakat internasional adalah sifat 10 Adami Chazawi, (2002), kejahatan terhadap penghianatan, hal ini merupakan nada keamanan dan keselamatan negara, PT Paja Grafindo persada, Jakarta, h. 2 11 Ibid, h. 9 12 Ibid, h.11 336 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373 JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA bersama dari tindak pidana, terdapat dua selama dua tahun. Tokoh pemimpin macam penghianatan yaitu:13 gerakan ini adalah Johan Ariks, Sedangkan a. Penghianatan intern yang ditujukan pimpinan militernya adalah dua bersaudara untuk mengubah struktur kenegaraan Mandatjan, Lodewijk dan Barends, serta atau struktur pemerintahan yang ada, dua bersaudara Awom, Ferry dan termasuk juga tindak pidana Perminas. Inti kekuatan tempur gerakan itu terhadap kepala Negara, jadi adalah para bekas anggota PVK, atau yang mengenai keamanan intern dari dikenal dengan sebutan Batalyon Papua. Negara. Sebelum terjun dalam b. Penghianatan ekstern yang ditujukan pemberontakan bersenjata itu, Ariks untuk membahayakan keamanan adalah pemimpin partai politik bernama Negara terhadap serangan dari luar Persatuan Orang New Guinea (PONG) negeri, jadi mengenai keamanan yang berbasis di Manokwari dan terutama ekstra dari negara, misalnya hal beranggotakan orang-orang Arfak. Tujuan memberikan pertolongan kepada partai ini adalah mencapai kemerdekaan negara asing yang bermusuhan penuh bagi Papua Barat. dengan Negara kita. Empat tahun sesudah pemberontakan OPM di daerah Kepala Bentuk Tindak Pidana Makar Yang Burung. pemberontakan kedua tercetus. Dilakukan OPM Peristiwa itu terjadi pada tanggal 1 Juli Awal dari pemberontakan 1971 di suatu tempat di Desa Waris, kemerdekaan untuk Papua Barat terjadi 28 Kabupaten , dekat perbatasan Juli 1965 Papua Barat yang dilakukan Papua Niugini, yang dijuluki (Markas) OPM di kota Manokwari pada tanggal itu Victoria, Pencetusnya juga berasal dari ditandai dengan penyerangan orang-orang angkatan bersenjata, yang berasal dari Arfak terhadap barak pasukan Batalyon bintara didikan Indonesia, Seth Jafet 751 (Brawijaya) di mana tiga orang Rumkorem. Kekesalannya menyaksikan anggota kesatuan itu dibunuh. berbagai pelanggaran hak-hak asasi Penyerangan tersebut diipicu karena manusia menjelang Penentuan Pendapat anggota Batalyon Papua (PVK = Papoea Rakyat (Pepera) 1969, mendorong ia Vrijwilligers Korps), 14 memprovokasi masuk ke hutan bersama-sama para aktivis orang-orang Arfak yang mengeluh OPM dari daerah Jayapura sendiri. terhadap penguasa setempat karena Rumkorem melakukan pemberontakan pengangguran yang tinggi serta membacakan teks proklamasi Republik kekurangan pangan di kalangan suku itu. Papua Barat berikut dalam kedudukannya Gerakan itu merembet hampir ke seluruh sebagai Presiden Republik Papua Barat daerah Kepala Burung, dan berlangsung dengan memilih pangkat Brigadir Jenderal. Indonesia menganggap proklamasi 13 Loqman, Loebby, (1993), Delik Politik Di tersebut tidak berbahaya, melainkan Indonesia,IND-HILL-CO, Jakarta, h. 49 gerakan yang dilakukan oleh OPM, 14 Robin Osborne, (2001) Kibaran Sampari menunjukan bahwa OPM adalah suatu Gerakan Pembebasan OPM, Dan Perang kesatuan politik bukan sekedar Rahasia Di Papua Barat, (terjemahan ELSAM), ELSAM, Jakarta, h. 76 337 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373 JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA gerombolan pengacau liar15. Pada tahun mewah para perempuan eropa17. Serta 1980-an cara Indonesia menangani dijualnya aset papua berupa ladang perlawanan gerakan OPM mulai beralih tembaga dimana saat pepera berlangsung dari penggunaan kekuatan pasukan secara diketahui bahwasanya ladang tembaga besar-besaran ke peningkatan peran aktif tersebut tercampur kandungan emas intelijen, khususnya KOPKAMTIB sebesar 2,5% yang dijual oleh (komando pemulihan keamanan dan pemerintahan orde baru kepada ketertiban) yang orang-orang didalamnya perusahaan Freeport yang diberi nama adalah militer dan tidak begitu peduli Freeport Indonesia inc. Selain itu dengan masalah undang-undang perampasan hak atas tanah masyarakat kepemilikan warga sipil atas tanah papua yang dicanangkan pemerintah orde mereka16. baru membuat masyarakat papua pada saat Pada tahun 1988, sekitar 60 orang itu lebih memilih mengungsi ke papau new berkumpul di stadion Mandala di kota guinea, dan lebih mendukung gerakan Jayapura, untuk menghadiri upacara separatis yang dilakukan oleh OPM. pembacaan "proklamasi OPM" serta Dengan kasus yang terjadi sebelum "pengibaran bendera OPM". Thomas diberlakukannya otonomi khusus bagi Wanggai membacakan teks proklamasi Irian Jaya pada saat itu. Tindak pidana berdirinya Negara “Melanesia Barat” serta makar yang dilakukan oleh anggota OPM pengibaran bendera baru yang dijahit oleh meliputi unsur-unsur tindak pidana makar isterinya, Ny. Teruko Wanggai. Thomas yang terdapat pada Pasal 106,108, dan 110 Wanggai sendiri pada saat itu adalah KUHP. Dengan adanya penyerangan oleh pendukung OPM berpendidikan paling suku arfak yang di provokasi mengengai tinggi sampai saat itu. Dibandingkan penahanan ketua suku arfak serta dengan gerakan-gerakan nasionalisme banyaknya penganguran dan kekurangan Papua sebelumnya, gerakan Tom Wanggai pangan yang berada di wilayah tersebut. mendapat perhatian yang paling luas dan Para anggota dari suku arfak dan biak serta terbuka dari masyarakat Irian Jaya. dari batalyon papua (PVK) dikenakan Masyarakat di papua mempunyai Pasal 106 KUHP dikarenakan dengan sistem perilaku ritual yang kompleks, maksud memisahkan diri dari wilayah salah satu aspeknya adalah penciptaan negara, Pasal 108 KUHP melakukan simbol-simbol suci yang diambil dari pemberontakan terhadap pemerintah makhluk hidup disekitar wilayah kesukuan Indonesia. Dan Pasal 110 KUHP adanya penduduk asli setempat salah satunya permufakatan jahat dalam melakukan adalah burung cendrawasih yang kejahatan menurut Pasal 106 dan 108 dikemudian hari diburu secara besar- KUHP. besaran, untuk dijadikan hiasan topi Mengacu pada tindak pidana yang dilakukan oleh rumkorem dengan melakukan pembacaan teks proklamasi

15 Robin Osborne, (2001), Kibaran Sampari serta pada saat itu serta mempunyai Gerakan Pembebasan OPM, Dan Perang kedudukan sebagai presiden papua barat Rahasia Di Papua Barat, (terjemahan ELSAM), ELSAM, Jakarta, h. 123 16 Ibid h.125 17 Ibid, h. 241 338 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373 JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA dengan berpangkat jendral. Rumkorem bendera ini bertentangan dengan dapat dikenakan pasal 106 KUHP yang pernyataan Koordinator Umum Tentara meliputi unsur adanya niat memisahkan Pembebasan Nasional Organisasi Papua diri dari wilayah NKRI. Merdeka yang menyatakan bahwa tidak Tindakan yang dilakukan Thomas akan ada pengibaran bendera pada HUT wanggai jelas melanggar ketentuan Pasal Kemerdekaan Papua.18 106 dan 110 KUHP. Dengan mendirikan Dengan mengikuti perkembangan Negara “Melanesia Barat” dengan zaman pada saa ini proses-proses permufakatan jahat karena saat pembacaan propaganda yang dilakukan oleh gerakan teks proklamasi dihadiri oleh 60 orang separatis OPM semakin menguat, ajakan yang berkumpul untuk menghadiri untuk melancarkan cita-cita kemerdekaan pembacaan proklamasi tersebut. bagi papua barat terus didengungkan Hingga pada tahun 2001 munculah melalui internet maupun media sosial sistem otonomi khusus yang diberikan lainnya. Seperti halnya yang dilakukan pemerintah Indonesia kepada papua. oleh kelompok goliath tabuni cs mereka Dibentuknya undang-undang No. 45 tahun melakukan ancaman siap perang melawan 1999 tentang pemekaran wilayah tentang TNI/Polri yang dilancarkan Panglima pemekaran Irian Jaya (Sekarang Papua) Komando Revolusioner Nasional Papua menjadi Propinsi Irian Jaya Tengah dan Barat TPN/OPM „Jenderal‟ (TPN) Goliat Propinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten Tabuni dari markas di Tingginambut, Paniai, Mimika dan Puncak Jaya dan Kota Puncak Jaya melalui suratnya, ternyata Sorong, yang ditolak oleh masyarakat ditanggapi sebagai hal biasa oleh Pangdam papua karena keputusan diambil tanpa XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Erfi konsultasi kepada masyarakat lokal dan Triassunu. Pangdam, bahkan menilai surat masyarakat papua merasa dikucilkan ancaman OPM itu hanya sebatas suatu dalam perihal pengambilan keputusan. isu dan bentuk propaganda Goliat Tabuni Setelah diberikannya otonomi CS yang tidak perlu dirisaukan oleh TNI khusus oleh pemerintahan saat itu tidak sebagai alat pertahanan dan keamanan menjamin pemberontakan yang dilakukan negera. “Itu isu dan propaganda mereka. oleh OPM, alasan karena sejarah masa lalu Kita hanya melaksanakan sesuai tupoksi yang cukup kelam serta eksploitasi sumber TNI secara profesional saja. Masyarakat daya alam yang dilakukan oleh Freeport yang menilai,” tukas Pangdam dalam SMS Indonesia inc, dan tetap diterjukannya (Short Message Service) menjawab pasukan militer untuk menjaga wilayah Bintang Papua, Senin (8/8), kemarin. Saat papua semakin mendesak gerakan OPM itu Pangdam, dikonfirmasih terkait untuk tetap Melakukan pemberontakan. beredarnya surat ancaman milik OPM Pengibaran bendera bintang kejora tetap (Organisasi Papua Merdeka) yang dilakukan untuk memperingati pendirian mengancam akan siap berperang melawan organisasi tersebut serta kemerdekaan papua barat. Senin 1 Juli 2013. Bendera itu 18 Hadi Suprapto, (2013), Ulang Tahun OPM, berkibar di di Kampung Wandigobak Bendera Bintang Kejora Berkibar Di Distrik Mulia atau 3 km di dekat Markas Papua, Tersedia pada: ww.nasional.news.viva.co.id, [Akses, 12 Polres Puncak Jaya tepat. Pengibaran april 2015] 339 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373 JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

TNI-Polri jika tuntutan mereka tidak pemerintah Indonesia juga dilakukan oleh dipenuhi. Sebelumnya, Panglima gerakan separatis OPM, pada tahun 2014 Komando Revolusioner Nasional Papua Salah satu pimpinan Organisasi Papua Barat (TPN/OPM) „Jend‟ (TPN) Goliath Merdeka (OPM), Filep Karma, minta Tabuni dari markasnya di Tingginambut Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) Puncak Jaya dengan seorang perantara memberikan kemerdekaan bagi Papua seorang kurirnya Jumat (07/08) secara sukarela. Filep telah dipenjara 10 mengirimkan surat terbuka dan pernyataan tahun dari vonis 15 tahun penjara setelah resminya ke email Redaksi Bintang Papua. dia menyerukan pengibaran bendera Dalam suratnya itu, Goliat menebar “Bintang Kejora” pada tahun ancaman siap angkat senjata melawan 2004. Kepada media Australia, Filep TNI/Polri jika sejumlah permintaan mengaku telah meminta Jokowi agar mereka tidak dipenuhi19. sukarela memberikan kemerdekaan kepada Pada awal tahun 2015 gerakan Papua Barat sehingga Indonesia tidak malu separatis ini melakukan pembunuhan di forum internasional. Dia melakukan terhadap 2 (dua) orang anggota Brimob wawancara dengan Fairfax Media.21 dan 1 orang security PT. Freeport setelah Pada saat setelah diberlakukannya melewati malam tahun baru di Kecamatan otonomi khusus, pengibaran Bendera Tembagapura Kabupaten Timika Bintang Kejora tetap dilakukan untuk dikejutkan dengan berita duka memperingati hari dibentukanya OPM ditemukannya Bripda Riyan Hariansyah, pada 1 Juli 2013. Selain itu tindakan yang Bripda M Andriadi, dan Suko Miartono dilakukan oleh goliath tabuni dengan (security PT. Freeport) saat itu sedang memprovokasi melalui media sosial serta melakukan patroli ke Utikini namun melakukan pengiriman surat terhadap beberapa saat kemudian hilang kontak media sosial setempat yang berisi siap tanpa ada kabar. Setelah disusul oleh tim melakukan perang dengan TNI/POLRI. patroli selanjutnya yang dipimpin oleh Dengan demikian tindak pidana yang Ipda Risky, ternyata mobil mereka dilakukan Goliath Tabuni cs telah ditemukan dalam keadaan berhenti dan melanggar ketentuan Pasal 108 KUHP dan mereka sudah dalam keadaan tidak Pasal 110 KUHP. Selain itu anggota OPM bernyawa. Ketiga korban yang terdiri dari juga melanggar unsur yang terdapat pada dua anggota Brimob dan satu orang Pasal 108 KUHP dengan melakukan Security PT. Freeport itu penuh dengan pemberontakan dengan senjata. Selain itu luka bacok dan bekas tembakan Filep Karma yang memberikan pernyataan dibeberapa bagian tubuh mereka20. terhadap media Australia mengenai surat Selain itu provokasi terhadap yang diberikan kepada Presiden Jokowi dengan sukarela memberikan kemerdekaan 19 tpnwestpapua, (2011), Ancaman Goliath Tabuni bagi Papua Barat. cs, Bentuk Propaganda, Tersedia pada: Bahwa pemborantak yang www.infotpnopmdotcom.wordpress.com, [Akses, 12 april 2015] 21 Muhaimin, (2014) , Pentolan OPM Minta 20 Kejamnya Organisasi Papua Merdeka, Tersedia Presiden Jokowi Memerdekakan Papua pada: www.hankam.kompasiana.com, 6 Atau RI Malu, 1 Desember 2014, [Akses, 12 januari 2015, dikunjungi pada 12 april 2015 April 2015] 340 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373 JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA dilakukan oleh anggota OPM sebelum dan (1) Dihukum sebai pelaku-pelaku dari setelah diberlakukannya otonomi khusus suatu tindak pidana yaitu: bagi papua terdepat perbedaan. Sebelum 1. Mereka yang melakukan, diberlakukannya otonomi khusus bagi menyuruh melakukan atau turut papua pemberontakan dilakukan dengan melakukan. lebih radikal. Dan setelah diberlakukannya 2. Mereka yang dengan pemberian- otonomi khusus bagi Papua, pemberian, janji-janji, dengan pemberontakan dilakukan dengan menyalahgunakan kekuasaan atau mengikuti perkembangan zaman dengan keterpandangan, dengan memprovokasi melalui media internet dan kekerasan, ancaman atau dengan pengiriman surat terhadap media cetak menimbulkan kesalahpahaman yang dilakukan oleh Goliath Tabuni Cs. atau dengan memberikan Selain itu permohonan dukungan kepada kesempatan, sarana-sarana atau Negara lain juga dilakukan seperti yang keterangan-keterangan, dengan dilakukan oleh Filep Karma. sengaja telah menggerakan orang lain untuk melakuakn tindak Pertanggung Jawaban Pidana Makar pidana yang bersangkutan.” Anggota Organisasi Papua Merdeka (2) Mengenai mereka yang disebutkan “Ketentuan makar dalam KUHP” terakhir ini yang dapat Pertanggungjawaban pidana dipertanggungjawabkan kepada berkaitan erat dengan kesalahan. Dalam mereka itu hanyalah tindakan- ilmu pengetahuan hukum pidana, tindakan yang dengan sengaja telah seseorang dapat dipertanggungjawabkan mereka gerakkan untuk dilakukan dalam hukum pidana harus memenuhi oleh orang lain, berikut akibat- syarat-syarat: melakukan perbuatan akibatnya. pidana, diatas umur tertentu mampu Pasal 56 KUHP bertanggungjawab, ada bentuk kesalahan (1) Dihukum sebagai pembantu-pembantu baik kesengajaan maupun kealpaan, dan didalam suatu kejahatan, yaitu : Ke-1 tidak adanya alasan pemaaf.22 Mereka yang dengan sengaja telah Kejahatan yang dilakukan oleh memberikan bantuan dalam melakukan pelaku manusia alamiah/perorangan, kejahatan tersebut. Ke-2 Mereka yang apabila tindak pidana tersebut dilakukan dengan sengaja telah memberikan oleh pelaku lebih dari satu orang, Masalah kesempatan, sarana-saran atau mengenai penyertaan diatur dalam Pasal keterangan-keterangan untuk 55 dan 56 KUHP.23 Pasal 55 KUHP yang melakukan kejahatan tersebut. berbunyi : Dalam Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP ini banyak dijumpai beberapa perkataan seperti dader (pelaku), plegen (melakukan), doen plegen (menyuruh 22 Moeljatno, (2009), Asas-asas Hukum Pidana, Bina Aksara, Jakarta, 187, h. 153. melakukan), medeplegen (turut melakukan) dan perkataan lainnya. 23 P.A.F.Lamintang, (1997), Dasar-dasar Hukum Perkataan dader itu berasal dari pokok Pidana Indonesia, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, h. 583-585 perkataan daad, yang di dalam bahasa 341 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373 JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Belanda juga mempunyai arti yang sama yang diatur dalam Pasal-pasal 104-108 dengan perkataan het doen dan handelling, diancam dengan pidana penjara paling yang dalam bahasa Indonesia juga lama 6 tahun, perampasan barang, dan jika mempunyai arti sebagai hal melakukan perbuatan tersebut dapat terjadi maka atau sebagai tindakan. sanksi pidananya dilipatgandakan dua kali.

Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Makar D. PENUTUP Untuk Memisahkan Diri Dengan diberikannya wilayah irian Dengan melihat pasal-pasal dalam barat melalui perjanjian New York belanda bab I buku II KUHP delik-delik terhadap menyerahkan sengketa irian barat kepada kejahatan keamanan Negara adalah UNTEA pada 1 Oktober 1962 dan pada 1 “berbau” politik. Pasal 104 KUHP Mei 1963 UNTEA memberikan wilayah mengatur tentang makar untuk membunuh irian barat kepada Indonesia. Kemudian atau merampas kemerdekaan presiden atau ilayah Irian Barat ditentukan dengan siding wakil presiden untuk tidak mampu penentuan pendapat rakyat (PEPERA) memerintah dengan ancaman pidana pada tahun 1969, munculah gerakan penjara 20 (dua puluh) tahun atau dengan separatis Organisasi Papua Merdeka waktu yang terntentu dan pidana penjara (OPM). Gerakan separatis timbul seumur hidup atau sanksi pidana mati. dikarenakan dalam sidang PEPERA hanya Pasal 106 KUHP makar untuk melalui kepala suku yang ada di wilayah menyerahkan wilayah negara ketangan sengketa tersebut. Tidak melalui suara musuh atau memisahkan diri dari wilayah mayoritas masyarakat Irian barat. Selain negara dapat dikenakan sanksi pidana daripada itu, sebelum sidang PEPERA penjara seumur hidup atau dengan waktu dimulai, timbul tindakan represif yang tertentu paling lama 20 tahun ; Pasal 107 dilakukan oleh rezim pemerintahan (alm) KUHP untuk menggulingkan Soeharto. Dalam sejarahnya awal dari pemerintahan yang sah dapat dikenakan pemberontakan kemerdekaan Papua Barat pidana paling lama 15 tahun dan yang dilakukan OPM di kota Manokwari pemimpin yang melanggar ketentuan pada tanggal itu ditandai dengan tersebut dapat dikenakan penjara seumur penyerangan orang-orang Arfak terhadap hidup atau dalam waktu tertentu paling barak pasukan Batalyon 751 (Brawijaya) lama seumur hidup; Pasal 108 KUHP di mana tiga orang anggota kesatuan itu tentang pemberontakan bersenjata dibunuh. Picu "proklamasi OPM" yang terhadap pemerintah Negara, merupakan pertama itu adalah penolakan para anggota perbuatan-perbuatan yang erat Batalyon Papua (PKVK = Papoea hubungannya dengan kegiatan politik. Vrijwilligers Korps. Dengan Dapat dikenakan pidana penjara paling berkembangnya jaman pemberontakan lama 15 tahun dan pemimpin dari tindak yang dilakukan oleh anggota organisasi pidana tersebut dapat dikenakan pidana semakin meluas. penjara seumur hidup atau dalam waktu tertentu paling lama 20 tahun. Serta Pasal Awal pemberontakan yang 110 KUHP mengenai adanya dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka permufakatan jahat dalam tindak pidana mempunyai landasan untuk mendirikan 342 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373 JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA suatu Negara tersendiri dan melepaskan bendera, bahasa, dan lambang Negara serta diri dari wilayah Negara Kesatuan lagu kebangsaan. Mengenai tindakan Republik Indonesia. Oleh sebab itu propaganda dapat dikaitkan dengan gerakan yang dilakukan anggota OPM Undang-Undang ITE atau UU terorisme. merupakan pemberontakan yang Karena berkembangnya jaman dan merupakan unsur dalam pasal 108 KUHP penggunaan jaringan media sosial. dan makar dalam Pasal 106 KUHP. Selain Anggota OPM dapat melakukan itu makna makar dalam KUHP dijelaskaan propaganda melalui media sosial. dalam Pasal 87 yang berbunyi “Dikatakan ada makar untuk melakukan suatu Dengan melihat kondisi sosial yang perbuatan, apabila niat untuk itu telah ada di papua/irian jaya pemerintah ternyata dari adanya permulaan seharusnya lebih memperhatikan pelaksanaan seperti yang dimaksud dalam masyarakat papua karena kesenjangan pasal 53” ekonomi yang ada di papua berbeda dengan wilayah jawa, Sumatra dan Jika dihubungkan dengan syarat lainnya. Selain itu pemerintah juga perlu untuk dapat dipidananya percobaan memperhatikan kepentingan masyarakat melakukan kejahatan yang dirirumuskan adat setempat serta kekayaan alam yang dalam Pasal 53 KUHP, a jelaslah bahwa melimpah yang berada diwilayah makar dalam Pasal 87 KUHP merupakan papua/irian jaya. wujuujud tingkah laku tertentu yang enuhi unsur atau syarat tertentu yang meliputi E. DAFTAR PUSTAKA adanya niat, yang diawali dengan Buku dengan Penulis permulaan pelaksanaan yan termasuk Chazawi Adami, (2002), kejahatan dalam Pasal 53 KUHP. terhadap keamanan dan Bentuk pertanggungjawaban keselamatan negara, PT Paja pidana tindak pidana makar diatur dalam Grafindo persada, Jakarta. buku II bab I KUHP ( 104-129 KUHP). Huda Chairul, (2006), Dari Tiada Pidana Selain itu tindakan propaganda maupun Tanpa Kesalahan Menuju Kepada pengibaran bendera bintang Kejora yang Tiada Pertanggungjawaban dilakukan oleh anggota Organisasi Papua Pidana Tanpa Kesalahan, Merdeka termasuk dalam pasal 106-108 Prenada Media, Jakarta. KUHP. Lamintang, P.A.F. (1997), Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia, Melihat ketentuan dalam pasal 106, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung. Pasal 108, dan Pasal 110 KUHP perlu Lamintang, (2010), Delik-Delik Khusus adanya pengkajian ulang apakah tindakan Kejahatan Terhadap Kepentingan yang dilakukan anggota OPM merupakan Hukum Negara, Sinar Grafika, murni kejahatan terhadap Negara atau Jakarta. tidak. Suatu tindakan membawa Bendera Loqman, Loebby, (1993), Delik Politik Di selain bendera kebangsaan merah putih Indonesia,IND-HILL-CO, dapat diatur lebih lanjut dalam Undang- Jakarta. Undang No 24 tahun 2009 tentang 343 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373 JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Marzuki, Peter Mahmud, (2013) Putusan Mahkamah Agung Republik Penelitian Hukum, Cet.2, Indonesia Nomor Kencana Prenada, Jakarta. 38/Pid.B/2011/PN.Wmn. Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Putusan Mahkamah Agung Republik Rineka Cipta, Jakarta, 2009. Indonesia Nomor Osborne, Robin, (2001), Kibaran Sampari 18/PID/2014/PT.JPR. Gerakan Pembebasan OPM, Dan Skripsi Perang Rahasia Di Papua Barat, Ngatiyem, (2007) Organisasi papua (terjemahan ELSAM), ELSAM, Merdeka 1964-1998 (studi Jakarta. tentang pembangungan stabilitas Artikel Jurnal politik di Indonesia), skripsi, Sugandi, Yulia, (2008), Analisa Konflik fakultas keguruan dan ilmu Dan Rekomendasi Kebijakan pendidikan universitas sebelas Papua, Friedrich Ebert Stifung, maret, Surakarta. Jakarta. Worl Wide Web KBBI, (2015), makar , Tersedia pada: http://kbbi.web.id/makar, [Akses, 12 April 2015] tpnwestpapua, (2015) Ancaman Goliath Tabuni cs, Bentuk Propaganda, Tersedia pada:

www.infotpnopmdotcom.wordpre ss.com, 9 agustus 2011, [Akses, 12 April 2015] Kompasiana, Kejamnya Organisasi Papua Merdeka, (2015), Tersedia pada:

www.hankam.kompasiana.com, 6 januari 2015, [Akses, 12 april 2015] Tovan symposion, (2015) Kejahatan Terhadap Negara?”, Tersedia pada: www.kilometer25.blogspot.com, [Akses, 11 juni 2015]

Hadi Suprapto, Ulang Tahun OPM, Bendera Bintang Kejora Berkibar Di Papua, Tersedia pada: www.nasional.news.viva.co.id, [Akses, 12 april 2015] Peraturan perundang-undangan Kitab Undang-Undang Hukum pidana Putusan 344 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373 JUSTITIA JURNAL HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

345 Volume 4 No 2 Oktober 2020 ISSN Cetak: 2579-9983,E-ISSN: 2579-6380 Halaman. 221-373