PENGARUH ATRAKSI WISATA, FASILITAS DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN

Stevianus

Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok 16424, Jawa Barat Email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingkat pertumbuhan wisata di Jakarta yang tinggi yang tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah wisatawan yang seimbang. Masalah dalam penelitian ini adalah — apakah ada pengaruh atraksi wisata, fasilitas dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengunjung di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta.Yang secara khusus difokuskan pada tiga variabel yaitu atraksi wisata, fasilitas dan kualitas pelayanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mempelajari pengaruh tiga variable tersebut dalam mempengaruhi kepuasan pengunjung di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. Setelah melakukan kajian literatur dan penyusunan hipotesis, data yang dikumpulkan melalui kuesioner pada 100 pengunjung Taman Margasatwa Ragunan Jakartayang diperoleh menggunakan teknik sampling sistematik. Kemudian dilakukan analisis data yang diperoleh dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini mencakup: validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, pengujian hipotesis melalui uji t dan F, dan analisis koefisien determinasi (R2). Uji F menunjukkan bahwa variabel atraksi wisata yang berpengaruh signifikan terjhadap kepuasan pengunjung dan variable lainnya hanya berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan pengunjung. Angka Adjusted R square sebesar 0,20 menunjukkan bahwa 20 persen variabel kepuasan pengunjung dapat dijelaskan melalui ketiga variabel independen dalam persamaan regresi. Sedangkan sisanya 80 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Kata kunci: kepuasan pengunjung, atraksi wisata, fasilitas, kualita pelayanan

EFFECT OF TOURIST ATTRACTIONS, FACILITIES AND QUALITY OF SATISFACTION OF VISITORS IN JAKARTA RAGUNAN

Abstract

This research is motivated by the growth rate of the high tourist in Jakarta that is not matched by an increase in the number of tourists are balanced. The problem in this research is "whether there is the influence of the tourist attractions, facilities and quality of service to customer satisfaction in the Garden Ragunan Jakarta.Yang specifically focused on three variables: the tourist attractions, facilities and quality of service. The purpose of this research is to study the effect of the three variables in

Jurnal Ekonomi Bisnis Volume 19 No. 3, Desember 2014 39

influencing customer satisfaction in the Garden Ragunan Jakarta. After conducting a literature review and hypothesis formulation, data collected through questionnaires at 100 Park visitor Ragunan Jakartayang obtained using systematic sampling technique. Then do the analysis of data obtained by using multiple regression analysis. This analysis includes: validity and reliability, the classical assumption test, multiple regression analysis, hypothesis testing via t-test and F, and coefficient of determination (R2). F test showed that the variables that have a significant effect tourist attractions terjhadap visitor satisfaction and other variables not only a significant and positive effect on customer satisfaction. Figures adjusted R-square of 0.20 indicates that 20 percent of visitor satisfaction variables can be explained by the three independent variables in the regression equation. While the remaining 80 percent is explained by other variables outside the three variables used in this study.

Keywords: visitor satisfaction, tourist attractions, facilities, quality of service

PENDAHULUAN kebutuhan masyarakat negara maju dan masyarakat perkotaan pada negara ber- sebagai negara agraris kembang seperti Indonesia juga disebab- memiliki kekayaan alam yang dapat kan oleh rutinitas pekerjaan dan kehi- dimanfaatkan oleh berbagai sektor, dupan yang cenderung monoton. diantaranya adalah sektor pariwisata. Seiring dengan perkembangan dalam Pariwisata merupakan salah satu sektor era globalisasi dan peningkatan taraf serta yang menjadi tumpuan bagi pemerintah gaya hidup masyarakat, mengakibatkan untuk meningkatkan kondisi perekono- munculnya fenomena bergesernya kebu- mian negara. Peranan utama sektor pari- tuhan masyarakat dari pemenuhan kebu- wisata dalam hal perekonomian Indonesia tuhan primer ke pemenuhan kebutuhan adalah sebagai penambah devisa negara. sekunder dan tersier. Saat ini, masyarakat Devisa negara dihasilkan dari besarnya sebagai konsumen membutuhkan produk pengeluaran wisatawan mancanegara yang dapat memenuhi kebutuhan mereka yang berkunjung ke Indonesia. Perolehan akan hiburan dan kesenangan. Pening- devisa negara dari sektor pariwisata tahun katan kebutuhan konsumen akan jasa 2012 sebesar 9 milyar dolar AS. Angka wisata berakibat pada semakin mening- ini menempatkan sektor pariwisata di katnya jumlah kunjungan wisatawan. peringkat kelima penyumbang devisa Perkembangan jumlah kunjungan negara terbesar. Nilai tersebut lebih besar wisatawan menunjukkan bahwa sektor 5,8 persen dibandingkan perolehan tahun pariwisata terus mengalami pertumbuhan 2011 sebesar 8,5 miliyar dolar AS. dan berpotensi untuk dikembangkan. Meningkatnya sumbangan sektor Daerah tujuan wisata unggulan di pariwisata terhadap devisa negara menun- Indonesia meliputi Bali, Yogyakarta, jukkan adanya peningkatan pembangunan Lombok, Jakarta, Bandung, Manado, pariwisata di Indonesia. Sejalan dengan Makasar, Padang, Medan dan masih pembangunan pariwisata yang semakin banyak lagi kota atau daerah lainnya yang meningkat, komoditas wisata saat ini menjadi tujuan wisata. Salah satu daerah telah menjadi sebuah kebutuhan bagi tujuan wisata yang menjadi andalan sebagian masyarakat Indonesia sebagai pariwisata Indonesia adalah DKI Jakarta. akibat dari meningkatnya pendapatan dan DKI Jakarta merupakan salah satu kesejahteraan. Selain itu, timbulnya provinsi dengan sektor pariwisata yang pariwisata sebagai bagian terpenting dari berkembang. Mulai dari wisata alam,

40 Stevianus, Pengaruh Atraksi

wisata pendidikan, wisata sejarah, wisata yang sebagian besar terus meningkat budaya, wisata belanja sampai wisata setiap tahunnya. kuliner. Objek wisata TMR yang yang Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota merupakan wisata edukasi mengenai flora Negara Republik Indonesia dan kota dan fauna terbesar di Indonesia meng- metropolitan harus mampu tampil terde- alami peningkatan kunjungan wisatawan pan dan mandiri dalam mengemban yang tidak terlalu signifikan. TMR hanya kualitas kesejahteraan seluruh warga mendapat kunjungan wisatawan dibawah kotanya melalui kegiatan kepariwisataan. 10 juta bahkan tidak pernah sampai Oleh karena itu Pemerintah Provinsi DKI mendekati 10 juta pengunjung. Sangat Jakarta menetapkan Peraturan Daerah disayangkan bahwa TMR yang lebih Nomor 10 Tahun 2004 tentang Kepari- edukatif dibanding Taman Impian Jaya wisataan yang ditujukan untuk mengem- Ancol namun belum mendapat perhatian bangkan pariwisata yang sistemik, multi- dan kesadaran lebih dari wisatawan sektoral, multi-disiplin, dinamis dan mancanegara (wisman) atau wisatawan terintegrasi dengan pembangunan Jakarta nusantara (wisnus) untuk mengun- secara keseluruhan. Penetapan Perda ini junginya. dapat menjadi acuan dalam mewujudkan Taman Margasatwa Ragunan Provinsi DKI Jakarta menjadi destilasi didirikan pada tahun 1864 di Cikini dan pariwisata yang memiliki keunikan dan dipindahkan ke Pasar Minggu Jakarta daya saing yang baik dalam tataran Selatan pada tahun 1966. Kebun binatang nasional, regional maupun global seluas 147 hektar ini di dalamnya terdapat sehingga sektor kepariwisataan dapat berbagai koleksi satwa yang terdiri dari memberi kontribusi dalam meningkatkan 270 spesies dan 3000 spesimen. Pendapatan Asli Daerah, memperluas dan Pengunjung tempat ini cenderung tidak melakukan pemerataan kesempatan usaha stabil karena memiliki perbedaan yang dan lapangan pekerjaan serta mendorong jauh pada periode tertentu. laju pertumbuhan pembangunan Provinsi Seiring dengan berkembangnya DKI Jakarta. objek wisata yang ada di Jakarta, Pada tahun 2012, DKI Jakarta menyebabkan semakin banyak alternatif tercatat memiliki 426 usaha di bidang pilihan untuk berwisata, maka akan akomodasi, 2.735 usaha perjalanan wisata semakin banyak pula peluang wisatawan (travel), 4.242 usaha penyediaan untuk berpindah dari satu objek wisata ke pelayanan makanan dan minuman, 1.257 objek wisata lain. Tantangan bagi TMR usaha hiburan dan rekreasi, serta 765 saat ini adalah mempertahankan dan usaha jasa konvensi dan impresariat memperbanyak jumlah pengunjung bidang pariwisata. DKI Jakarta juga dengan kenaikan yang signifikan tiap memiliki 65 objek wisata yang tersebar di tahunnya. Dalam menarik wisatawan, wilayah kotamadya. Objek wisata yang objek wisata harus senantiasa melihat dimiliki DKI Jakarta tersebut diantaranya kualitas guna meningkatkan pendapatan pantai, museum, istana, balai seni, gedung dari kunjungan wisatawan ke objek kesenian, bangunan bersejarah, planeta- wisata tersebut. Kualitas pelayanan dan rium, monumen nasional, rumah ibadah, harga yang bersaing di TMR dapat kebun binatang, wisata air, wisata meningkatkan kepuasan pengunjung. budaya, bumi perkemahan, dan lainnya. Karena dengan kepuasan yang tinggi, DKI Jakarta juga memiliki 8 objek wisata maka jumlah pengunjung akan cenderung unggulan, dengan jumlah pengunjung bertambah dikarenakan ada minat untuk datang kembali.

Jurnal Ekonomi Bisnis Volume 19 No. 3, Desember 2014 41

Kualitas pelayanan merupakan peng- satwa dan brosur diberikan pada saat gerak kepuasan pengunjung. Pengunjung pengunjung membeli karcis masuk. yang dating ke TMR sangat membutuh- Selain kualitas pelayanan, factor kan suasana yang nyaman dan kondusif harga juga menjadi factor penentu ketika berada di TMR. Hal tersebut kepuasan pengunjung, karena setiap harga sangat dipengaruhi oleh kualitas pelaya- yang ditetapkan suatu objek wisata akan nan seperti yang diungkapkan oleh mengakibatkan tingkat permintaan yang Parasuraman, Zeithamldan Berry dalam berbeda terhadap produk wisata. TMR Rambat Lupiyoadi, yang terdiri dari: (1) merupakan objek wisata yang disubsidi Bukti fisik (tangible), penampilan oleh Pemprof DKI Jakarta. Namun saat fasilitas fisik, peralatan, personil dan ini belum ada usaha yang signifikan dari media komunikasi; (2) Keterandalan TMR dalam meningkatkan kualitasnya (reliability), kemampuan untuk melak- sebagai kebun binatang terbesar se-Asia sanakan layanan yang dijanjikan dengan Tenggara. Mengingat banyak sekali tepat dan terpercaya; (3) Daya tanggap peluang bagi TMR untuk memperoleh (responsiveness), kesediaan untuk mem- keuntungan secara optimal demi mening- bantu pelanggan dan memberikan katkan kualitas serta daya saingnya pelayanan dengan cepat atau ketangga- dengan tempat hiburan yang sejenis. pan; (4) Jaminan (assurance), pengeta- Tujuan penelitian ini adalah untuk huan dan kesopanan karyawan serta mengetahui pengaruh atraksi wisata terha- kemampuan mereka untuk menimbulkan dap kepuasan pengunjung, mengetahui kepercayaan dan keyakinan; (5) Empati pengaruh fasilitas terhadap kepuasan (emphaty), kesediaan memberikan pengunjung, mengetahui pengaruh kua- perhatian yang mendalam dan khusus litas pelayanan terhadap kepuasan kepada masing-masing pelanggan. pengunjung dan mengetahui pengaruh Kualitas pelayanan dan kepuasan atraksi wisata, fasilitas, dan kualitas pengunjung tidak selalu berbanding lurus. pelayanan terhadap kepuasan pengunjung Kualitas pelayanan dan kepuasan pengun- di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. jung berkaitan dengan persepsi. Persepsi bersifat subyektif sehingga baik atau METODE PENELITIAN buruknya pelayanan yang diberikan TMR dan apakah pelayanan yang diberikan Metode Penelitian Penelitian ini memuaskan atau tidak memuaskan, men- menggunakan pendekatan kuantitatif jadi sangat tergantung pada pengunjung karena metode analisisnya berupa angka- TMR. Pengelola TMR sudah saatnya angka yang dapat dihitung dan diukur. untuk meningkatkan kualitas pelayanan Analisis kuantitatif dimaksudkan untuk yang berorientasi kepada keinginan memperkirakan besarnya pengaruh secara pengunjung. Kondisi saat ini di TMR, kuantitatif dari perubahan satu atau kurang terpeliharanya objek wisata, beberapa kejadian lainnya dengan terlihat banyak sampah dan fasilitas menggunakan alat statistik.Pendekatan pendukung yang kurang terawat. Papan kuantitatif yang digunakan dalam pene- penunjuk atraksi wisata banyak yang litian ini adalah dengan menggunakan tidak berfungsi. Selain itu, ketiadaan metode survei. Disamping menggunakan brosur yang dilengkapi dengan denah metode kuantitatif penelitian ini juga amat dirasakan pengunjung yang baru menggunakan analisis regresi linear pernah datang ke TMR. Seharusnya TMR sederhana. Analisis ini untuk mengetahui menyediakan brosur lengkap dengan arah hubungan antara variabel independen denah atau tata letak kandang-kandang dengan variabel dependen apakah

42 Stevianus, Pengaruh Atraksi

masing-masing variabel independen HASIL PENELITIAN DAN berhubungan positif atau negatif dan un- PEMBAHASAN tuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel inde- Menurut laporan BLUD Taman penden mengalami kenaikan atau penu- Margasatwa Ragunan, TMR didirikan runan. pada tanggal 19 September tahun 1864 di Penelitian ini dilaksanakan tanpa Batavia (kini Jakarta) dengan nama adanya satu perlakuan khusus terhadap Planten EnDierentuin yang berarti data tertentu oleh peneliti. Model ini "Tanaman dan Kebun Binatang." Terletak dipertimbangkan untuk digunakan dalam di pusat kota Jakarta yaitu tempat pusat suatu penelitian karena hubungan yang kesenian jakarta Taman Ismail Mardjuki dianalisis merupakan hubungan sebab Cikini,Jakarta Pusat denganluas 10 Ha akibat dengan model yang kompleks. yang merupakan pemberian seorang Populasi dan Sampel Sebagai pelukis ternama Indonesia, Raden populasi penelitian adalah pengunjung Saleh.Saat itu, Planten En Dierentuin wisata Taman Margasatwa Ragunan dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Jakarta yang memakai jasa dan fasilitas Flora dan FaunaBatavia yang tergabung dari wisata Taman Margasatwa Ragunan dalam Culturule Vereniging Planten en Jakarta. Teknik pengambilan sampling Dierentuin at Batavia. yang digunakan adalah dengan nonpro- Setelah Indonesia merdeka, pada bability sampling yaitu teknik sampling Tahun 1949, nama Planten En Dierentuin yang tidak memberikan kesempatan sama diubah menjadi Kebun Binatang Cikini. bagi setiap unsur atau anggota populasi Bersamaan dengan kian pesatnya partum- untuk dijadikan sampel. Sedangkan buhan dan perkembangan kota Jakarta penentuan pengambilan jumlah responden perludicari tempat baru yang lebih (sampel) dilakukan melalui teknik memadai dan menjamin kehidupan satwa accidental sampling atau sampling danpengembangannya. Akhirnya pada kebetulan, yaitu siapa saja yang secara perayaan seabad kelahirannya di tahun kebetulan (accidental) bertemu dengan 1964, pada masa Gubernur DCI Jakarta peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Dr. Soemarno dibentuk Badan Persiapan Pengambilan data dilakukan pada saat Pelaksanaan Pembangunan Kebun Bina- pengunjung. tang untuk memindahkan dari Jl. Cikini Teknik Pengumpulan Data Untuk Raya no 73 ke PasarMinggu Jakarta mendapatkan data yang diperlukan dalam Selatan yang diketuai oleh Drh. T.H.E.W penelitian ini, menggunakan kuesioner, Umboh. Pemerintah DKI Jakarta wawancara, dan dokumentasi. menghibahkan lahan seluas 30 ha di Teknik analisa data kuantitatif me- Ragunan, Pasar Minggu. Jaraknya kira- rupakan metode analisis dengan angka- kira 20 Km dari pusat kota. Kepindahan angka yang dapat dihitung maupun dari Kebun Binatang Cikini ke Ragunan diukur. Analisis kuantitatif ini dimaksud- membawa lebih dari 450 ekor satwa yang kan untuk memperkirakan besarnya merupakan sisa koleksi terakhir dari pengaruh secara kuantitatif dari peru- Kebun Binatang Cikini. bahan satu atau beberapa kejadian lainnya Kebun Binatang Ragunan dibuka dengan menggunakan alat analisis sta- secara resmi pada 22 Juni 1966 oleh tistik. Gubernur DCI (Daerah Chusus Ibukota) Jakarta Mayor Jenderal Ali Sadikin deng- an nama Taman Margasatwa Ragunan. Pada tahun 1974 Taman Margasatwa

Jurnal Ekonomi Bisnis Volume 19 No. 3, Desember 2014 43

Ragunan dipimpin oleh Benjamin keseluruhan jenis satwa ada 270 Galstaun yang kemudian menjadi direktur species dengan jumlah koleksi me- pertama.Pada tahun 2001 berubahlagi ncapai kurang lebih 3000 ekor satwa menjadi Kantor Taman Margasatwa (spesimen). Beberapa contoh satwa Ragunan dan terakhir pada tahun 2009 endemik dan langka yang berhasil berubahmenjadi UPT (Unit Pelayanan dikembangbiakkan di TMR yaitu: Teknis) Taman Margasatwa Ragunan. orang utan, owa jawa, , Saat ini luasTaman Margasatwa Ragunan harimau sumatera, dan lain- mencapai 147 Ha dengan koleksi satwa lain. Selain fauna atau satwa, flora 2226 ekor satwadari 264 spesies. yang ada di TMR terdiri dari 171 jenis Taman Margasatwa Ragunan terletak tumbuhan dari seluruh Tanah Air di daerah Pasar Minggu, sekitar 20 Km yang langka dengan jumlah mencapai dari pusat Kota Jakarta. Secara geografis 15.389 pohon (spesimen). Fungsi TMR berada pada ketinggian 50 m di atas Flora adalah sebagai paru-paru kota permukaan laut dengan curah hujan 2300 karena tumbuhan dapat menghasilkan mm, suhu 27 °C dan kelembaban 60 %, oksigen dan mereduksi gas-gas dan berdiri diatas tanah latosol merah karbon dari proses pembakaran dan seluas 157 ha. TMR memiliki empat pintu aktivitas lainnya. Selain itu tanaman masuk, yaitu Pintu Utara, Pintu Selatan, atau hutan kota di areal TMR mampu Pintu Timur, dan Pintu Barat. Pintu Utara mengefektifkan proses peresapan air berbatasan dengan Kelurahan Ragunan, tanah sebagai cadangan air untuk Pintu Selatan berbatasan dengan kebutuhan hidup manusia. Kelurahan Jagakarsa yang terletak di 2. Fungsi Pendidikan (Edukasi) Jalan Sagu, Pintu Timur berbatasan Taman Margasatwa Ragunan mem- dengan Kelurahan Kebagusan yang berikan sarana pendidikan tentang terletak di Jalan Jatipadang dan Pintu satwa kepada pengunjung. Pihak Barat berbatasan dengan Kelurahan pengelola menyediakan pelayanan be- Ragunan yang terletak di Jalan Raya rupa pemandu wisata, pemutaran film Cilandak KKO. dokumenter tentang satwa, perpus- takaan yang nyaman dan relatif lengkap serta kegiatan pendidikan lain Fungsi Taman Margasatwa Ragunan dengan suasana yang dikemas dalam suasana alam. Keberadaan Taman Margasatwa 3. Fungsi Penelitian Ragunan sebagai salah satu obyek wisata Sebagai salah satu kebun binatang yang banyak diminati wisatawan terbesar di Indonesia, TMR juga memiliki berbagai fungsi dalam proses menjadi salah satu pusat penelitian pembangunan dan pengembangan wisata. satwa-satwa langka yang ada di Adapun fungsi TMR sendiri antara lain: Indonesia. Para peneliti, pelajar, sebagai sarana konservasi, edukasi, mahasiswa baik dari dalam maupun penelitian, dan rekreasi alam. luar negeri melakukan observasi 1. Fungsi Konservasi tentang perilaku satwa, reproduksi, TMR berfungsi sebagai sarana pakan, dan sebagainya sebagai bahan konservasi yang melestarikan fauna untuk kajian ilmiah. dan flora. Fauna yang ada di TMR 4. Fungsi Rekreasi Alam terdiri dari 69 jenis kelas mamalia, Taman Margasatwa Ragunan meru- 101 kelas aves, 34 jenis kelas repti- pakan wisata yang bernuansa alam, lian, dan 16 jenis kelas pisces. Jumlah menjadi salah satu daya tarik ter-

44 Stevianus, Pengaruh Atraksi

sendiri karena selain udara yang 97, diperoleh t hasil olah data diperoleh masih bersih dengan rimbunnya nilai t hitung = 3.337> t tabel = 1.984, pepohonan yang ada juga dapat maka dapat disimpulkan bahwa H0 menikmati keelokan satwa yang ditolak dan H1 diterima. Artinya, fasilitas sangat eksotis. berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengunjung. Fasilitas pen- Interpretasi Hasil Variabel Pengaruh dukung wisatawan terbatas mulai dari Atraksi Wisata terhadap Kepuasan lahan parkir tidak memadai, kondisi Pengunjung Variabel independen X1 fasilitas umum belum memenuhi kualitas (atraksi wisata) dengan variabel dependen secara internasional seperti toilet. Begitu Y (kepuasan pengunjung) memiliki juga dengan kondisi tempat parkir yang koefisien determinasi (R-Square) 0.132, masih menggunakan area sekitar Taman menunjukkan pengertian bahwa kepuasan Margasatwa Ragunan Jakarta. Ditambah pengunjung (Y) dipengaruhi sebesar lagi dengan kesemrawutan pedagang kaki 13,2% oleh variabel atraksi wisata (X1), lima yang juga ikut meramaikan aktivitas sedangkan sisanya 86.8 % dipengaruhi sampah di Taman Margasatwa Ragunan oleh faktor-faktor lain di luar variabel Jakarta. Masalah kebersihan dan sampah independen tersebut. Dengan tingkat di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta signifikansi (.) = 5 % (0.05) dan dengan telah menjadi perhatian sejak lama. derajat kebebasan (df) = n-k = 100-3 = Bukan hanya wisatawan yang menge- 97, diperoleh t tabel = 1.984 dan dari luhkan, tetapi semua pihak mengalami hasil regresi diperoleh t hitung = 3.867. masalah yang sama terkait sampah. Berdasarkan hasil olah data diperoleh Dalam konteks ini, terjadinya penurunan nilai t hitung = 3.867 > t tabel = 1.984, kualitas lingkungan akibat kesadaran maka dapat disimpulkan bahwa H0 masyarakat yang masih sangat rendah ditolak dan H1 diterima. Artinya, atraksi yang ditandai dengan membuang sampah wisata berpengaruh secara signifikan sembarangan. Taman Margasatwa Ragu- terhadap kepuasan pengunjung. Dalam nan Jakarta adalah sentral sebagai konteks ini, Taman Margasatwa Ragunan kawasan yang paling strategis Jakartamerupakan salah satu destinasi Interpretasi Hasil Variabel Pengaruh pariwisata unggulan yang dikembangkan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Pengunjung Variabel independen X3 potensi daya tarik wisata unggulan yang (kualitas pelayanan) dengan variabel bervariasi. dependen Y (kepuasan pengunjung). Dan Interpretasi Hasil Variabel Pengaruh nilai koefisien determinasi (R-Square) Fasilitas terhadap Kepuasan Pengunjung 0.095, menunjukkan pengertian bahwa Variabel independen X2 (fasilitas) kepuasan pengunjung (Y) dipengaruhi dengan variabel dependen Y (kepuasan sebesar 9,5% oleh variabel kualitas pengunjung). Dan nilai koefisien pelayanan (X3), sedangkan sisanya 90.5 determinasi (R-Square) 0.102, menunjuk- % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di kan pengertian bahwa kepuasan luar variabel independen tersebut. Dengan pengunjung (Y) dipengaruhi sebesar tingkat signifikansi (.) = 5 % (0.05) dan 10,2% oleh variabel fasilitas (X2), dengan derajat kebebasan (df) = n-k = sedangkan sisanya 89.8 % dipengaruhi 100-3 = 97, diperoleh t tabel = 1.984 dan oleh faktor-faktor lain di luar variabel dari hasil regresi diperoleh t hitung = independen tersebut. Dengan tingkat 3.207. Berdasarkan hasil olah data signifikansi (.) = 5 % (0.05) dan dengan diperoleh nilai t hitung = 3.207 > t tabel = derajat kebebasan (df) = n-k = 100-3 = 1.984, maka dapat disimpulkan bahwa H0

Jurnal Ekonomi Bisnis Volume 19 No. 3, Desember 2014 45

ditolak dan H1 diterima. Artinya, kualitas dengan fasilitas dan kualitas pelayanan. pelayanan berpengaruh secara signifikan Menurut penilaian pengunjung, atraksi terhadap kepuasan pengunjung. Penam- wisata di Taman Margasatwa Ragunan pilan karyawan/petugas/pemandu wisata Jakartapada umumnya cukup baik. Ke- yang ada. Beberapa responden ada yang unikan atraksi wisata yang ditawarkan menyatakan bahwa penampilan dari menarik pengunjung untuk berwisata. karyawan/petugas/pemandu wisata cukup Penyebaran lokasi dan sarana jalan yang baik dalam memberikan pelayanan. memperpendek waktu tempuh dapat Misalnya, dalam konteks paket tour memudahkan pengunjung mencapai keliling. lokasi Taman Margasatwa Ragunan Interpretasi Hasil Variabel Pengaruh Jakarta. Selain itu, Taman Margasatwa Atraksi Wisata, Fasilitas, dan Kualitas Ragunan Jakartasendiri memiliki citra Pelayanan terhadap Kepuasan Pengun- yang cukup baik sebagai destinasi jung Ketiga variabel independen (atraksi pariwisata yang relevan dengan wisata, fasilitas, dan kualitas pelayanan) pertumbuhan wisata. dengan variabel dependen Y (kepuasan pengunjung). Dan nilai koefisien deter- SIMPULAN DAN SARAN minasi (R-Square) 0.200, menunjuk-kan pengertian bahwa kepuasan pengunjung Simpulan (Y) dipengaruhi sebesar 20% oleh variabel atraksi wisata (X1), fasilitas Terdapat pengaruh secara positif dan (X2), dan kualitas pelayanan (X3), signifikan variabel atraksi wisata terhadap sedangkan sisanya 80% dipengaruhi oleh kepuasan pegunjung. Taman Margasatwa faktor-faktor lain di luar variabel Ragunan Jakartayang memiliki potensi independen tersebut. Dengan tingkat daya tarik wisata unggulan yang signifikansi (.) = 5 % (0.05) dan dengan bervariasi. Keunikan dan keragaman derajat kebebasan pembilang (df1) = atraksi wisata Taman Margasatwa Ragu- (jumlah variabel -1), yaitu 4-1 = 3 dan df nan Jakarta yang belum dimiliki destinasi penyebut (df2) = N-k-1= 100-3-1 = 96, lain membuat pengunjung merasa senang diperoleh Ftabel penyebut (df2) = N-k-1= dan puas terhadap penyajian atraksi 100-3-1 = 96, diperoleh Ftabel = 2.07 dan wisata. Selain itu, terdapat pengaruh dari hasil regresi berganda diperoleh secara positif dan signifikan variabel Fhitung = 7.995. Dapat diketahui bahwa fasilitas Fhitung (7.995) > F tabel (2.07), maka Selain itu, terdapat pengaruh secara dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan positif dan signifikan variabel fasilitas H1 diterima. Artinya, atraksi wisata, terhadap kepuasan pegunjung. Fasilitas fasilitas, dan kualitas pelayanan ber- yang ada di Taman Margasatwa Ragunan pengaruh secara simultan berpengaruh Jakartamasih terbatas mulai dari penye- terhadap kepuasan pengunjung. Atraksi diaan sarana umum (toilet, parkir, dan wisata, fasilitas dan kualitas pelayanan tempat ibadah), kebersihan lingkungan, secara simultan berpengaruh terhadap dan keberadaan pedagang kaki lima kepuasan pengunjung. Ketiga variabel (PKL). Dalam konteks ini, ada upaya berpengaruh positif terhadap kepuasan pembenahan yang dilakukan oleh pengunjung. Jadi, atraksi wisata, fasilitas stakeholder setempat untuk kemudahan, dan kualitas pelayanan ditingkatkan maka memenuhi kebutuhan dan kenyamanan kepuasan akan meningkat. Pengaruh bagi pengunjung. Disisi lain, terdapat atraksi wisata signifikan / nyata terhadap pengaruh secara positif dan signifikan kepuasan pengunjung, dibandingkan variabel kualitas pelayanan terhadap

46 Stevianus, Pengaruh Atraksi

kepuasan pegunjung. Pemandu wisata/ petugas penjaga, serta menambah armada karyawan/petugas sangat informatif dan patroli. Kemanan TMR harus lebih interaktif dalam menyampaikan substansi diperketat terutama saat hari libur atau tentang Taman Margasatwa Ragunan hari besar lainnya dimana jumlah Jakarta. Namun, dalam konteks merespon pengunjuk melonjak. Selain itu, menurut keluhan pengunjung, pemandu wisata/ responden keberadaan pedagang asongan karyawan/petugas masih terbatas. Hasil harus ditertibkan, karena mengganggu penilaian pengunjung atas keunggulan rekreasi mereka. atau keistimewaan layanan secara TMR juga perlu memperbaiki papan menyeluruh. Terdapat pengaruh secara penunjuk lokasi yang kurang jelas terlihat positif dan signifikan variabel atraksi dan harus diperbaharui agar meminima- wisata, fasilitas, dan kualitas pelayanan lisasi pengunjung tersesat. Selain itu, terhadap kepuasan pegunjung. Atraksi diharapkan juga terdapat peta wisata atau wisata, fasilitas dan kualitas pelayanan denah objek wisata di TMR yang menjadi bagian yang tak terpisahkan diberikan kepada pengunjung. dalam sebuah destinasi khususnya Taman Pelayanan petugas TMR perlu Margasatwa Ragunan Jakarta. Harmo- diperbanyak lagi dan tersebar di setiap nisasi ketiga aspek tersebut sangat lokasi wisata. Kesadaran, ketanggapan, penting untuk mengoptimalkan kinerja pemahaman serta perhatian khusus dari atribut atraksi wisata, fasilitas dan para petugas terhadap masalah atau kualitas pelayanan agar pengunjung keluhan dari para penumpang juga merasakan kepuasan dalam berkunjung menjadi faktor penting yang perlu ke Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. diperhatikan dalam usaha meningkatkan kepuasan penumpang Saran TMR harus melakukan penelitian secara bertahap dan mendalam mengenai Berdasarkan hasil penelitian dan kondisi pendapatan mereka. Jika kesimpulan di atas, maka peneliti mere- dibandingkan dengan atau komendasikan untuk manajemen Taman kebun binatang yang hampir sama Margasatwa Ragunan sebagai berikut. besarnya, TMR perlu merancang sebuah Kualitas pelayanan merupakan tingkat harga tiket yang sesuai dengan biaya keunggulan yang diharapkan dapat operasionalnya. Fungsinya adalah untuk memenuhi harapan pengunjung. Untuk membantu mereka dalam mencapai dapat meningkatkan kepuasan pengun- keuntungan.Untuk meningkatkan jumlah jung maka pihak manajemen Taman pendapatannya, TMR perlu menaikkan Margasatwa Ragunan harus lebih harga, menurunkan biaya operasional atau meningkatkan kualitas pelayanan. Untuk dengan melakukan kerjasama sponsor- dapat meningkatkan kualitas pelayanan, ship. maka pihak manajemen harus dapat memperhatikan hal-hal sebagai berikut : DAFTAR PUSTAKA Perlu adanya peningkatan fasilitas TMR, seperti ditambahnya musholla, diper- Arthur, Mc & Hall. 2002. Heritage banyak jumlah tempat sampah dan tempat Management. New York: Prentice berteduh. Hall. Perlu adanya peningkatan dari segi Dimyati, Edi Jakarta. 2010. Wisata Kota keamanan TMR, seperti perlu penam- Tua Jakarta. Jakarta: PT Gramedia bahan pos satpam di beberapa titik Pustaka Utama. tertentu, dan disetiap kandang disediakan

Jurnal Ekonomi Bisnis Volume 19 No. 3, Desember 2014 47

Gleeson, Dianne, Jenkies & John. 2007. Sugiarto, Endar. 2002. Psikologi Tourism Planning and Policy, Pelayanan dalam Industri Jasa. Australia: John Willey & Sons Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Australia. Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Grijns, Kees dan Nas, Peter J.M. 2000. Konsumen: Teori dan Jakarta Batavia: Esai Sosio- Penerapannya dalam Pemasaran. Kultural. Jakarta: KTLV- Jakarta Jakarta: Ghalia Indonesia Cetakan dan Banana. Hargrove, Cheryl M. Pertama. 2002. Heritage Tourism. CRM Supranto.2006. Pengukuran Tingkat No.1. Kepuasan Pelanggan untuk Kotler, Philip, Bowen, John T & Makens, Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: James C. 2006. Marketing for PT. Rineka Cipta. Hospitally and Tourism. Canada: Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Pearson International. Komunikasi Pemasaran. Bandung: Kusmayadi dan Sugianto Endar. 2007. PT. Remaja Rosdakarya. Metodologi Penelitian dalam Suwintari, I Gusti Ayu Eka. 2012. Bidang Kepariwisataan, Jakarta: Kepuasan Wisatawan Terhadap Gramedia. Kualitas Pelayanan —Tourist Marpaung, H. 2000. Pengetahuan Information Center“ di Jalan Pariwisata. Bandung: Alfabeta. Padma Utara, Legian Utara, . Martokusumo, Widjaja. 2000. Urban Pascasarjana Universitas Udayana. Heritage Conservation in Tjiptono, Fandy. 2001.Manajemen Jasa. Indonesia: Experiences from the Yogyakarta: Andi Offset. Inner-City of Bandung and Jakarta Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kota. Makalah ini dipresentasikan Bisnis. Cetakan Kedelapan. untuk workshop international Bandung: Alfabeta terhadap The Indonesia City Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Revisited, Institute of Social and Pariwisata. Yogyakarta: ANDI. Cultural Studies, Faculty of Social Vellas, Francois & Becherel, Lionell. and Behavioural Sciences, 2008. Pemasaran Pariwisata Rijksuniversiteit Leiden, Belanda, International Sebuah Pendekatan 6-8 Desember. Strategis (Terjemahan). Jakarta: Payne, Adrian. 2001. The Essence of Yayasan Obor Indonesia. Service Marketing. Terjemahan Wahab, Salah. 2003. Industri Pariwisata Fandy Tjiptono. Yogyakarta: Andi dan Peluang Kesempatan Kerja. Offset. Jakarta: PT. Pertja Jakarta. Pedersen, Arthur. 2002. Managing Weaver, David & Opperman, Martin. Tourism at World Heritage Sites: A 2001. Tourism Management. Practical Manual for World Australia: John Wiley & Sons Heritage Site Managers. Paris: Australia. UNESCO World Heritage Centre. Rahayu, Agus. 2012. Pengaruh Atribut Produk Wisata Terhadap Kepuasan Wisatawan. Pascasarjana Universitas Udayana. Rangkuti, F. 2003. Measuring Customer Satisfaction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

48 Stevianus, Pengaruh Atraksi