BAB III

KONSEP ZAQQUM DALAM PENAFSIRAN MAUDHŪ`Ī

3.1 Keadaan Neraka Keadaan atau situasi neraka sangatlah jauh berbeda dengan keadaan surga, jika di dalam surga semuanya telah disiapkan dan terdapat bidadari-bidadari yang sangat cantik, sebaliknya di dalam neraka hanyalah berisi siksaan bagi penduduk neraka. Gambaran seputar neraka yaitu lokasi neraka, pintu-pintu neraka, sumur dan jurang neraka, luas , panasnya api neraka, suara neraka, pemandangan di neraka, bahan bakar neraka, makanan dan minuman di neraka, ular dan kalajengking jahannam, pakaian di neraka, kondisi penghuni neraka, berbagai bentuk siksaan bagi penduduk neraka, jeritan dan rintihan penduduk neraka dan para penjaga neraka. “Penduduk neraka berwajah hitam, gelap pandangan, dan sangat berputus asa. Kepala mereka berbentuk seperti kubah, perawakan mereka seperti gunung, mata mereka melotot dan rambut mereka seperti rimbun pohon bambu. Selain di neraka untuk selama- lamanya, mereka tidak lagi mengalami kematian dan kehidupan layakna di dunia, setiap penduduk neraka dibungkus dengan 70 lapis kulit. Dari kulit satu ke kulit lainnya terdapat tujuh lapis api neraka. Perut-perut mereka berisi ular yang desisannya terdengar oleh semua penghuni neraka seperti suara binatang-binatang buas. Mereka juga dikalungi belenggu dan rantai, tubih mereka dipukuli denga palu besi raksasa, kemudia diseret pada wajah mereka.” Begitulah sabda Nabi saw. 1 Sabda selanjutnya yaitu: saat-saat yang paling menyedihkan bagi penduduk neraka adalah ketika mereka meminta hujan. Kemuadian muncul awan yang hitam pekat dan mereka berkata, “hujan akan segera diturunkan oleh yang maha penyayang. Namun yang turun ternyata bukan hujan, tapi bebatuan neraka yang langsung menghujam ke kapala mereka dan keluar dari dubur mereka. Dan ular-ular yang besarnya seleher unta, barang siapa diatara mereka yang digigit ular tersebut dengan sekali gigitan maka rasa sakitnya tidak akan ilang selama 1.000 tahun.2

1 Abdurrahim bin al-Qadhi, Kehidupan Sebelum dan Sesudah Kematian, (Terjemahan oleh Yodi Indrayadi dan Wiyanto Suud, ( Jakarta: Khazanah Pustaka Islam, 2015), Cet. ke V, hlm. 225. 2 ibid, hlm. 226.

27 28

Allah berfirman dalam Alquran surat An-Nahl ayat 88: َِّ ِ ِ ِ ِ ِ ِ الذي َن َكَفُروا َو َصُّدوا َع ْن َسبيِل ا ََّّلل زْدََنُهْم َعَذاًب فَ ْ و َق ال َْعَذاب ِبَا َك انُوا ي ُْفسُدوَن “Orang-orang yang dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.” (QS. An-Nahl: 88).3 Nabi Muhammad Saw bersabda: diantara kemalangan-kemalangan yang akan menimpa penghuni neraka selanjutnya yaitu ketika mereka menginginkan suatu makanan, maka akan dihidangkan kepada mereka suatu makanan yang terbuat dari kayu zaqqum. Ketika mereka menyantapnya, semua isi perut dan otak mereka akan mengeluarkan nyala api yang menjilat-jilat dan semua anggota tubuhpun rontok dan berjatuhan diantara kedua telapak kakinya. 4 Sabda nabi Muhammad diatas jelas bahwa keadaan penduduk neraka sangatlah nenyedihkan dan mengerikan, mulai dari wajahnya hitam, tubuhnya yang tidak lagi berbentuk, dibelenggu dan sebagainya, sampai makanannya juga terbuat dari zqqum yaitu pohon yang ada di neraka yang mayangnya seperti kepala syaitan, baunya yang begitu busuk dan siapa yang memakannya akan merusak isi perut dan tenggorokan mereka. Setelah makan zaqqum kemudian dihidangkan minuman yang terbuat dari darah dan nanah. Allah berfirman dalam QS. At-Tahrim [66] ayat 6: َِّ ِ ِ ِ ِ ِ ََي أَي َُّها الذي َن آَمنُوا قُوا أَنْ ُف َس ُكْم َوأَْهلي ُكْم ََن ًرا َوقُوُد َها النَّا ُس َوا ْْل َجاَرةُ َعلَْي َها َمََلئ َكةٌ غََل ٌظ شَداٌد ََل  ي َْع ُصوَن ا ََّّللَ َما أََمَرُهْم َوي َْفَعلُوَن َما ي ُْؤَمُروَن

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim [66]: 6).5 Dari ayat Alquran diatas jelas bahwa kita harus menjaga diri kita dan keluarga dari api neraka. Karena apabila kita selamat dari neraka, sedangkan keluarga kita ada yang masuk neraka, maka bisa saja kitapun masuk neraka akibat kita tidak bisa menjaga

3 Lajnah Pentashih Al-Qur`an, Op. Cit., hlm. 277. 4 Abdurrahim bin Ahmad al-Qadhi, Op.Cit, hlm. 228. 5 Lajnah Pentashih Al-Qur`an, Op. Cit., hlm. 560. 29

keluarga kita, diantaranya yaitu dengan melakukan perintah Allah dan menjauhi semua larangan Allah. Bahn bakar neraka yaitu manusia dan batu, dan kebanyakan manusia tersebut adalah orang-orang kafir yang akan disiksa di dalamnya. 3.1.1 Nama-nama Neraka dan Tingkatannya6 Neraka memiliki tujuh pintu dan pintu itu bertingkat-tingkat, dimana jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya yaitu 700 tahun perjalanan kaki di bumi. Setiap pintu selalu lebih panas 70 kali lipat dari panas pintu setelahnya. Diantara nama-nama nerka yaitu: a) Neraka Jahannam Orang yang akan menempati neraka jahanna yaitu orang-orang kafir, orang- orang munafik, orang yang durhaka, orang yang mengikuti ajakan setan, orang yang berdosa, dan orang yang tidakmau mengeluarkan zakat. Ayat yang menerangkan tentang neraka jahannam yaitu: ِِ ِ ِ َونَ ُسو ُق الُْم ْجرم َي إََل َجَهنََّم وْرًدا “Dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam Keadaan dahaga.” (QS. [19]: 86).7

ِ ِ ِ ِ ِ إنَّهُ َم ْن ََيْت َربَّهُ ُُْمرًما فَإ َّن لَهُ َجَهنََّم ََل َي ُو ُت ف يَها َوََل َْ يَي “Sesungguhnya Barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam Keadaan berdosa, Maka Sesungguhnya baginya neraka Jahannam. ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup8.(QS. Thahaa[20]: 74).9 ِ ِ ِ َوإ َّن َجَهنََّم لََمْوعُدُهْم أَ ْْجَع َي “Dan Sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya”. (QS. al-Hijr[15]: 43).10

6 Syaiful Bachi az-Zidani, Dahsyatnya Neraka ( Yogyakarta: Saufa, 2016), Cet. Ke 1, hlm. 72. 7 Lajnah Pentashih Al-Qur`an,Op.Cit, hlm. 311. 8 Maksud tidak mati ialah Dia selalu merasakan azab dan maksud tidak hidup ialah hidup yang dapat dipergunakannya untuk bertaubat. 9 Lajnah Pentashih Al-Qur`an, Op.Cit, hlm 315. 10 Ibid, hlm 264. 30

b) Neraka Jahiim Neraka ini merupakan tempat bagi orang-orang syirik atau menyekutukan Allah. Mereka adalah orang yang menyembah berhala, orang yang melakukan zina, dan orang yang minum khamr. Ayat Alqurannya yaitu sebagai berikut: َِّ َّ ِ ِ ِ ِ ِ َوالذي َن َكَفُروا َوَكذبُوا ِبََيتنَا أُولَئ َك أَ ْص َح ا ُب ا ْْلَحيم “Dan orang-orang kafir serta mendustakan ayat-ayat Kami, mereka Itulah penghuni neraka Jahiim”. (QS. al-Maidah [5]: 86).11

c) Neraka Hawiyah Neraka ini diperuntukan kepada orang-orang yang ringan timbangan amalnya, yakni mereka yang selama hidup di dunia mengerjakan perintah Allah dan mengerjakan larangannya. Firman Allah dalam surat al-Qari`ah ayat 8-11: ِ ِ ِ ِ َوأََّما َم ْن َخَّف ْت َمَوازينُهُ )8( فَأُُّمهُ َهاويَةٌ )9( َوَما أ َْدَرا َك َما هيَْه )10( ََنٌر َحاميَةٌ )11( “Dan Adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu Apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.”(QS. al-Qari`ah [101]: 8-11).12

d) Neraka Wail Neraka ini untuk para pedagang atau pengusaha yang licik dengan cara mengurangi berat timbangan, kelak di neraka barang dagangan mereka akan dibakar dan dimasukkan ke dalam perut mereka sebagai adzab atas dosa-dosa yang telah mereka lakukan. ِ ِِ َِّ ِ ِ َويْلٌ لْلُمطَ فف َي )1( الذي َن إذَا ا ْكتَالُوا َعلَى النَّا ِس يَ ْستَ ْوفُ وَن )2( َ وإذَا َكالُوُهْم أَْو َوَزنُوُهْم ِ ُُيْسُروَن )3( “kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang13, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.”(QS. Al- Muthaffifin [83]: 1-3).14

11 Ibid, hlm. 122 12 Ibid, hlm. 600. 13Yang dimaksud dengan orang-orang yang curang di sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang. 14 Lajnah Pentashih Al-Qur`an,Op.Cit, hlm. 587. 31

e) Neraka Sa`ir Yang menempati neraka ini adalah orang-orang kafir dab orang-orang yang memakan harta anak yatim dan orang yang tidak mau mengeluarkan zakat. ِ َِّ َِّ ِ ِِ ِ إ َّن الذي َن ََيْ ُكلُوَن أَْمَواَل الْيَ تَاَمى ظُْلًما إَّنَا َ َيْ ُك لُوَن ف بُطُوِنْم ََنًرا َو َسيَ ْصلَْوَن َسع ًريا “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).(QS. an-Nisa[4]: 10).15

f) Neraka Ladha Orang yang akan menghuni neraka ini adalah orang yang orang yang mengumpulkan harta, namun tidak mau berbagi kepada orang miskin. Allah berfirman: َّ َِّ َِّ َّ َّ فَأَنَْذْرتُ ُكْم ََنًرا تَ لَظى )14( ََل يَ ْصََلَها إَل اْْلَ ْشَق ى )15( الذي َكذ َب َوتَ َوَل )16(

“Maka, Kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala. tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka, yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman)”. (QS. Al- Lail [92]: 14-16).16

g) Neraka Saqar Mereka adalah orang yang mendustakan perintah Allah dan Rasul-Nya, yakni orang yang tidak melakukan shalat, sering berbohong, menyembah selain Allah dan mendustakan hari kiamat. ِ ٍ ِِ ِ ِ ف َجنَّات ي َتَ َساءَلُوَن )40( َع ِن الُْم ْجرم َي )41( َما َس لَ َك ُكْم ف َسَقَر )42( قَالُوا َل ْ نَ ُك م َن ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ الُْم َصل َي )43( َوَلْ نَ ُك نُطْعُم الْم ْسك َي )44( َوُك نَّا ََنُو ُض َم َع ا ْْلَائض َي )45( َوُكنَّا نُ َك ذ ُب ِ ِ ِ بيَ ْوم ال دي ِن )46( “Berada di dalam syurga, mereka tanya menanya, tentang (keadaan) orang- orang yang berdosa, "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" mereka menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat dan Kami tidak (pula) memberi Makan orang miskin, dan adalah Kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-

15 Ibid, hlm. 76. 16 Ibid, hlm. 596. 32

orang yang membicarakannya, dan adalah Kami mendustakan hari pembalasan, (QS. al-Mudatsir [74]: 40-46).17

h) Neraka Huthamah Orang yang akan menghuni neraka ini adalah orang yang suka mengumpulkan harta berupa emas, perak, dan platina. Mereka termasuk orang yang serakah yang mementingkan diri sendiri serta tidak peduli terhadap orang lain. ِ ِ ِ َّ ِ َكََّل لَيُ ْن بََذ َّن ف ا ْْلُطََمة )4( َوَما أَْدَرا َك َما ا ْْلُطََمةُ )5( ََنُر ا َّ َّلل الُْموقََدةُ )6( الِِت تَط َّل ُع َعلَى ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ٍ اْْلَفْئَدة )7( إن ََّها َعلَْيهْم ُمْؤ َصَدةٌ )8( ف َعَمد ُُمََّدَدة )9( “Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang”. (QS. Al-Humazah [104]: 4-9).18

3.1.2 Makanan dan Minman di Neraka19 satu siksa yang ada di neraka yaitu berupa makanan dan minuman yang sangat menjijikan, minuman mereka adalah air panas yang menggelegak dan nanah atau darah busuk yang menyengat. Diantara makanan dan minuman yang ada di neraka yaitu: a) Pohon Dhāri`, yaitu pohon duri yang sangat keras, tidak dapat menggemukan dan tidak dapat menghilangkan lapar, karena pohon itu menyumbat tenggorokan, tidak keluar dan tidak masuk ke dalam perut, hal seperti ini dijelaskan oleh Ibnu Abbas. Allah berfirman: َِّ ِ ِ ِ ِ ِ لَْي َس ََلُْم طََعامٌ إَل م ْن َضريٍع )6( ََل يُ ْسم ُن َوََل ي ُْغِن م ْن ُجوٍع )7( “Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. Al- Ghasiyah[88]: 6-7).

b) Pohon Zaqqum, mayangnya seperti kepala syaitan, tumbuh di dasar neraka Jahim, setiap orang yang memakannya tubuhnya akan terburai.

17 Ibid, hlm. 576. 18 Ibid, hlm. 601. 19 Abu Fatiah al-Adnani, Indahnya Surga Dahsyatnya Neraka, (Surakarta: Granada Mediatama, 2015), hlm. 193. 33

c) Ghislīn, yaitu nanah yang bercampur darah yang keluar dari tubuh penduduk neraka. Allah berfirman: ِ َِّ ِ ِ ِ ٍ ْ َِّ ِ فَ لَْي َس لَهُ الْيَ ْوَم َهاُهنَا ََحيٌم )35( َوََل طََعاٌم إَل م ْن غ ْسلي )36( ََل ََي ُكلُهُ إَل ا ْْلَاطئُوَن )37( “Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini. dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.” (QS. Al- Haqqah [69]: 35-37).

d) Al-Hamīm, yaitu air yang sangat panas yang akan disuguhkan denga besi panas yang ujungnya dibengkokkan. e) Al-Ghassāq, yaitu air nanah kental yang jika satu tetesnya ditumpahkan di bumi bagian Barat, niscaya penduduk Timur akan mencium baunya yang sangat busuk. f) Ash-Shādid, yaitu air nanah bercampur darah. Ibnu Rajab berkata bahwa air shādid akan membuat wajah mereka hangus sekaligus membuat kulit kepala dan rambutnya mengelupas. Allah berfirman:

ِ ِِ ِ ٍ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ م ْن َوَرائه َجَهنَُّم َويُ ْسَقى م ْن َماء َصديد )16( ي َتَ َجَّرعُهُ َوََل يَ َكاُد ي ُسيغُهُ َوََيْتيه الَْمْو ُت م ْن ٍ ِ ِ ٍ ِ ِِ ِ ُكِ ل َم َكان َوَما ُهَو ِبَي ت َوم ْن َوَرائه َعَذا ٌب َغلي ٌظ )17( “Di hadapannya ada Jahannam dan Dia akan diberi minuman dengan air nanah, diminumnnya air nanah itu dan hampir Dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi Dia tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab yang berat.( QS. Ibrahim[14]: 16-17)

g) Air seperti muhl, yaitu endapan minyak yang berwarna hitam tang mendidihkan perut.

3.2 Pengertian Zaqqum الزقو ,yaitu pohon untuk makanan bagi penghuni neraka ال َزقوم Zaqqum bahasa arab yaitu setiap makanan yang كل طعا م :ال َزقوم yaitu jenis tumbuh-tumbuhan, dan م: نبا ت 34

adalah nama pohon yang buahnya merupakan makanan ( زقوم ) membawa maut.20 Zaqqum yang ( زقم ) bagi penghuni neraka. Kata itu berasal dari kata yang sama dengan zaqama berarti makan dengan cepat, nimum (تزقم ) berarti ‘menelan atau menyuap’. Tazaqqama berarti menelankan, dan ( ازقم ) berarti berlebih-lebihan sampai melewti batas, azqama berarti menelan.21 ( ازدقم ) izdaqama Pohon yang ada di neraka, tidak sama dengan pohon yang ada di dunia yang bisa dijadikan peneduh atau di nikmati buahnya. Sebaliknya, pohon di neraka merupakan tambahan siksa bagi para penghuni neraka. Mungkin orang sulit mempercayai bahwa ada pohon ang tumbuh di neraka, sebab pohon merupakan bahan bakar api dan tidak mungkin tumbuh hingga berbuah di dalam neraka yang semua di dalamnya berisi api, terlebih lagi panas neraka tujuh puluh kali lipat lebih panas dari pada api dunia. Pohon zaqqum yang tumbuh di dasar neraka yang akarnya menghunjam jauh ke dalam, sehingga tidak akan roboh meskipun badai neraka sekuat apapyn. Pohon tersebut juga mempunyai batang yang kuat dan tidak bisa diukur dengan kekuatan benda logam dunia yang meleleh oleh panasnya api. 22 zaqmu yang terdiri dari lafadz za, qof dan mim bermakna nama dari jenis ( زقم ) Kata al-zaqmu bermakna nama dari aktifitas ( الزقم ) makanan. Imam Kholil berkata bahwa al-azdiqom yakni ( االزدقام ) memakan buah zaqqum, sedangkan makna dari kata تزقم ) :bermakna menelan. Ibnu Duraid berpendapat bahwa sebagian orang Arab berkata .tazaqqum fulan al-labana yakni fulan sedang meminum atau menelan susu (فالن اللبن Perkataan tersebut digunakan apabila seseorang minum dengan berlebihan.23 mazza yakni mim dan za asal maknanya yaitu salah satu makanan dari ( م ّز ) Kata beberapa macam makanan, yang lainnya menunjukan keistimewaan dan keutamaan. Yang al-mazzu yaitu sesuatu antara asam dan manis, orang Arab berkata: arak ( الم ّز ء ) pertama mazzaun. Ada pendapat lagi yakni dari qiyas yang kedua. Asal yang ( مزاء ) dinamakan lainnya yaitu “ keutamaan”. Ada kalimat yang berbunyi “ minuman itu lebih utama”.

20 A.W. Munawwir, Kamus Bahasa Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), cet. Ke-IV, hlm. 576. 21 Sahabuddin, dkk, Ensiklopedia Al-Qur`an: Kajian Kosa Kata (Jakarta: Lentera Hati, 2007), cet. ke-1, hlm. 1128. 22 Syaiful Bachi az-Zidani, Dahsyatnya Neraka, Op.Cit., hlm. 34. 23 Ibid, 35

) .mazzau ( م ّزاء ) al-muzzau berupa isim, dan apabila naat maka diucapkan ( المزاء ) Lafadz al-tamazzuz minuman asam sedikit, bisa jadi ini termasuk dari yang pertama.24 ( التمزز mazzaqo, mim za dan qof asal yang sohehnya menunjukan makna ( َم ّز َق ) Kata yaitu lari yang sangat kencang ِم َزا ٌق, نَا َقة ٌ .membuat-buat sesuatu, mengoyak potongan kain 25 .yaitu mencerai-beraikan kelompok َم َّز ْق ُت اْل َق ْو َم .sekali, hamper klitnya terkelupas ( قز ) qoza yang terdiri dari qof dan za merupakan satu kalimat. Arti dari ( قز ) Term ( القز ) qoza adalah sangat sedikitnya menetapkan sesuatu. Kata yang semakna juga seperti al-taqozzaza yang bermakna teratur ( التقزز ) al-qoza yang bermakna mendapat. Dan kata rojulun qozza yaitu tidak ada yang menetap kepada ( رجل قز ) atau rapih. Seperti kalimat qozama terdiri dari huruf qof, za dan mim mempunyai makna ( قزم ) sesuatu.26 Kata rojulun qozama, sebutan tadi dikarenakan ( رجل قزم ) kehinaan dan celaan. Adapun kata kekuatan yang ada pada laki-laki baik sendirian ataupun banyakan.27 -al الزقم Term-term diatas menunjukan bahwa selain kata zaqqum juga terdapat kata mazza ( م ّز ) zaqmu bermakna dari aktifitas memakan buah zaqqum. Sedangkan Kata yakni salah satu makanan dari beberapa macam makanan, makanan disini maksudnya makanan yang ada di neraka, buahnya bernama zaqqum dan aktiitas memakan buah tersebut namanya al-Zaqmu. Kemuadian Kata mazzaqo, yakni bermakna membuat-buat sesuatu, mengoyak potongan kain, dan diterapkan pada zaqqum yaitu mengoyak tenggorokan dan perut orang yang memakan zaqqum tersebut. 3.3 Ayat-ayat Alquran Tentang Zaqqum Setelah mengetahui gambaran penduduk neraka dan pengertian zaqqum, kemudian Alquran menjelaskan menganai zaqqum, yakni terdapat pada tiga surat. a. QS. ad-Dukhan: 43-46 ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ إ َّن َش َجَر َت الَّزقُّوم )43( طََعامُ اْْلَثيم )44( َكالُْم ْهِل ي َْغلي ف الْبُطُون )45( َك غَْل ِي ا ْْلَميم )46(

24 Ibid, hlm. 271. 25 Ibid, hlm.318. 26 Ibid, hlm. 9. 27Ibid, hlm. 85. 36

“Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang Amat panas.” (Q.S ad-Dukhan: 43-46).28 Seketika ayat-ayat yang menceritakan zaqqum ini dibicarakan oleh Nabi Muhammad, datanglah Abu Jahal mencemooh. Abu Jahal berkata kepada orang yang telah beriman kepada Nabi Muhammad: Kawan kalian itu mengatakan bahwa dari sangat panasnya api neraka, batu yang keras pun akan dibakarnya, dan kawan kalian mengatakan bahwa dalam neraka itu ada kayu ajaib namanya zaqqum, pohon berduri memecah perut.” Maka dengan senyum yang penuh cemuh disuruhnya budakk perempuan mengambil sepiring berisi kurma yang dicampur dengan keju, lalu dihidangkan kepada orang yang hadir dan berkata: “Inilah dia zaqqum , mari kita makan zaqqum ramai-ramai.” 29 Dengan ini nyatalah bahwa orang yang sengaja hendak menolak dan kufur akan mencari berbagai dalih atau sikap, walaupun telah diancam dan ditakut-takuti, masih melakukan cemuh yang sangat besar. Dan akhir akibat dari Abu Jahal yag bersikap demikian, yaitu kehancurannya dalam perang badar. ِ ِ ِ ِ إ َّن َش َجَر َت ال َّزقُّوم طََعاُم اْْلَثيم “Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak dosa.” (Ad-Dukhan: 43-44.

Yakni banyak dosa dalam ucapan dan perbuatannya, sedangkan dia adalah orang yang kafir. Menurut apa yang diterangkan bukan hanya oleh seorang , orang yang dimaksud adalah Abu Jahal. Tetapi memang tidak diragukan lagi bahwa dia termasuk orang yang diterangkan dalam ayat ini, hanya saja bukan khusus bagi dia saja, tapi untuk orang-yang banyak dosanya. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Al-A'masy, dari Ibrahim, dari Hammam ibnul Haris, bahwa Abu Darda mengajarkan kepada seseorang firman Allah Swt.: Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak dosa. (Ad-Dukhan: 43) Lalu lelaki itu

28 Lajnah Pentashih Al-Qur`an, Op. Cit., hlm. 498. 29 Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Tafsir Al-Azhar (Singapura: Pustaka Nasional Pte Ltd, 2013) Cet. Ke V, Jilid VI, hlm. 4082. 37

mengatakan bahwa zaqqum itu adalah makanan lain daripada yang lain. Maka Abu Darda r.a, mengatakan, "Katakanlah, bahwa sesungguhnya pohon zaqqum itu adalah makanan orang yang durhaka." yakni tiada makanan lain baginya selain dari buah pohon zaqqum.30 b. QS. Ash-Shaffat: 62-68

ِ ِ ِ ِ ِ َّ ِِ ِ ِ أَذَل َك َخْي ٌر ن ُُزًَل أَْم َش َجَرةُ الَّزقُّوم )62( إََّن َج َعْلنَاَها فْت نَةً للظالم َي )63( إن ََّها َش َجَرةٌ ََتُْرُج ف ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ أَ ْصِل ا ْْلَحيم )64( طَْلعَُها َكأَنَّهُ ُرءُو ُس ال َّشيَاطي )65( فَإن َُّه ْم ََلكلُوَن مْن َها فََمالئُوَن مْن َها ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ الْبُطُوَن )66( ُُثَّ إ َّن ََلُْم َعلَْي َها لَ َشْوًب م ْن َ َحيٍم ُُثَّ إ َّن َم ْرجَعُهْم َل ََل ا ْْلَحيِم )68( “ (Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum , Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala. Mayangnya seperti kepala syaitan- syaitan. Maka Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu. Kemudian sesudah Makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas. Kemudian Sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim.” (Q. S Ash-Shaffat: 62-68).31

Meskipun keadaan buah tersebut sudah tidak lazim untuk dimakan, penghuni neraka tetap saja memakannya dengan lahap, sebab di neraka hanya buah itu yang menjadi makanannya sampai-sampai peerut mereka menggelembung tapi mereka tidak pernah merasa kenyang. Dalam hal ini Allah menegaskan dalam ayat berikut:

ِ ِ ِ ِ ِ فَإن َُّهْم ََلكلُوَن مْن َها فََمالئُوَن مْن َها الْبُطُوَن “Maka Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu. (QS. Ash- Shaffat[37]: 66).

30 Imam Abul Fida Ismail Ibnu Katsir ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Katsir, (Beirut: Darul Kitab al- `Alamiyah, 1999). 31 Lajnah Pentashih Al-Qur`an, hlm. 448. 38

Selain aromanya sangat busuk dan rasanya tidak enak, ketika para penghuni neraka memakan buah zaqqum, terlebih dahulu tersangkut di tenggorokan sebelum masuk kedalam perut. Sehingga orang yang memakan buah dari pohon zaqqum akan menderita karena sangat menusuk-nusuk di tenggorokan dan tidak dapat dikeluarkan kembali. Firman Allah dalam Alquran: ٍ ِ َوطََعاًما ذَا غُ َّصة َوَعَذاًب أَليًما “Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih.” (QS. Al- Muzammil [73]: 13).

Allah Swt berfirman bahwa apakah semua kenikmatan surga dan semua makanan, minuman, istri-istri, dan lain sebagainya lebih baik sajian dan pemberiannya.

ِ أَْم َش َجَرةُ الَّزقُّوم ataukah pohon zaqqum. (Ash-Shaffat: 62).

Yang berada di dalam neraka Jahanam. Dapat ditakwilkan bahwa makna yang dimaksud ialah sebuah pohon tertentu. Seperti yang dikatatakan oleh sebagian ulama, bahwa sesungguhnya yang dimaksud dengan zaqqum adalah sebuah pohon yang cabang-cabangnya menjalar ke seluruh tempat di neraka Jahanam. Sebagaimana pohon Tuba merupakan sebuah pohon di surga yang tiada suatu gedung pun di dalam surga melainkan terdapat suatu cabang dari pohon tersebut.

Dapat pula ditakwilkan bahwa makna yang dimaksud ialah jenis suatu pohon yang dikenal dengan nama pohon zaqqum, seperti pengertian yang disebutkan di dalam firman-Nya:

ِ ِ ِ ِ ِ ِِ َو َش َجَرةً ََتُْرُج م ْن طُور َسْي نَاءَ تَ ْن بُ ُت بلُّد ْه ِن َ وصْبٍغ لْْلكل َي

“dan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan.( QS. Al- Mu`minun: 20). 32

32 Lajnah Pentashih Al-Qur`an, Op. Cit., hlm 343. 39

Yang dimaksud dengan ayat diatas yaitu pohon kayu yang keluar dari Tursina yang menghasilkan minyak. Pada ayat diatas tidak dijelaskan nama pohon nya apa, tapi hanya disbeutkan dengan cirri-cirinya saja, yaitu pohon yang mengandung dan menghasilkan minyak. Kemudian penduduk Arab dan kebanyakan orang mengartikannya dengan pohon zaitun. Apalagi dengan pohon zaqqum yang jelas-jelas dalam ak-Qur`annya disebutkan juga. Ditambah lagi dengan keterangan bahwa pohon zaqqum ini makanan untuk penduduk neraka. Dapat disebutkan juga bahwa pohon zaqqum itu hidup dari api dan diciptakan dari api.

Makna ayat ini adalah seperti berikut: Bahwa sesungguhnya Kami ceritakan kepadamu, hai Muhammad, tentang pohon zaqqum tiada lain sebagai batu ujian yang engkau cobakan terhadap manusia, siapa saja di antara mereka yang membenarkannya dan siapa saja di antara mereka yang mendustakannya. Makna ayat ini semakna dengan firman-Nya:

ِ ِ ِ َّ َِّ ِ ِ ِ َوإ ْذ ق ُْلنَا لَ َك إ َّن َربَّ َك أَ َحا َط بلنَّا ِس َوَما َجَعْلنَا الُّرْؤََي الِِت أََريْ نَا َك إَل فْت نَةً للنَّا ِس َوال َّش َجَرةَ الَْمْلعُونَةَ ف ِ ِ َِّ ِ الُْقْرآن َوَُنَ ِوف ُُهْم فََما يَزيُدُهْم إَل طُْغيَاًَن َكب ًريا

“dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: "Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia". dan Kami tidak menjadikan mimpi33 yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al Quran34. dan Kami menakut- nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka”. ( QS. al-Isra: 60).35

ِ ِ طَْلعَُها َكأَنَّهُ ُرءُو ُس ال َّشيَاطي “Mayangnya seperti kepala setan-setan. (Ash-Shaffat: 65).

33 Mimpi adalah terjemah dari kata Ar Ru'ya dalam ayat ini Maksudnya ialah mimpi tentang perang Badar yang dialami Rasulullah s.a.w. sebelumnya Peristiwa perang Badar itu terjadi. banyak pula Ahli-ahli tafsir menterjemahkan kata Ar Ru'ya tersebut dengan penglihatan yang Maksudnya: penglihatan yang dialami Rasulullah s.a.w. di waktu malam Isra dan mi'raj. 34 Ialah pohon zaqqum yang tersebut dalam surat As Shaffat ayat 62 sampai dengan 65. 35 Lajnah Pentashih Al-Qur`an, Op. Cit hlm. 288. 40

Wahb ibnu Munabbih mengatakan bahwa rambut setan itu berdiri tegak menjulang ke langit, dan sesungguhnya pohon tersebut diserupakan dengan kepala setan, sekalipun kepala setan tidak dikenal oleh mukhatab (lawan bicara) tiada lain karena telah dimaklumi di kalangan mereka bahwa setan itu sangat buruk penampilannya.

Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud ialah sejenis ular yang kepalanya sangat buruk. Dan menurut pendapat yang lainnya lagi yaitu sejenis tumbuh-tumbuhan yang mayangnya sangat buruk rupanya. Akan tetapi, kedua takwil ini masih diragukan. Ibnu Jarir telah menyebutkan kedua pendapat tersebut, tetapi pendapat pertamalah yang lebih kuat: hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

ٍِ ِ ٍ قَاَل ابْ ُن أَِِب َحاِت، َرَحَهُ ا ََّّللُ: َحَّدث َنَا أَِِب، َحَّدث َنَا َع ْمُرو بْ ُن َمْرُزوق، َحَّدث َنَا ُشْعبَةُ، َع ِن اْْلَ ْعَم ِش، َع ْن ِ ٍ ِ ِ ٍ ِ َّ ِ َّ ِ َّ ِِ ُُمَاهد، َعن ابْن َعبَّاس، َرض َي ا ََّّللُ َعْن ُهَما، أَن َرُسوَل ا ََّّلل َصلى ا ََّّللُ َعلَْيه َو َسلَم تَََل َهذه اَْليَةَ، َوقَاَل: ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ "اتَّ ُقوا ا ََّّللَ َح َّق ت َُقاته، فَ لَْو أََّن قَطَْرةً م َن الَّزقُّوم قُطَر ْت ف ِبَار الُّدنْ يَا، َْلَفْ َسَد ْت َعلَى أَْهِل اْْلَْر ِض ِ ِ َمَعاي َشُهْم فَ َكْي َف ِبَْن يَ ُكوُن طََعاَمهُ؟ ".

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Marzuq, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Al-A'masy, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Rasulullah Saw. membaca ayat ini (Ash-Shaffat: 66), kemudian beliau bersabda: Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Seandainya setetes zaqqum dimasukkan ke dalam laut dunia, tentulah ia merusak (mencemari) penghidupan seluruh penduduk bumi, maka bagaimana pula dengan orang yang pohon zaqqum adalah makanannya?

Iman Turmudzi, Imam Nasai, dan Ibnu Majah mengetengahkannya melalui hadis Syu'bah, dan Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih. 41

ٍِ ِ ِ ِ قَاَل ابْ ُن أَِِب َحاِت، َحَّدث َنَا أَِِب، َحَّدث َنَا َحْي َوة بْ ُن ُشَريح ا ْْلَ ْضَرم ُّي، َحَّدث َنَا بَقيَّة بْ ِن الَْوليد، َع ْن ِ ٍ ِ ٍ ِ ِِ ِ ِ ِ َّ َصْفَوا َن بْن َع ْمرو، أَ ْخبَ َرِن عُبَ ْيُد بْ ُن بُ ْسر َع ْن أَِب أَُماَمةَ الْبَاهل ِ ي َرض َي ا ََّّللُ َعْنهُ َع ْن َرُسول ا ََّّلل َصلى ِ َّ ِ ِ ِ ِ ِ ا ََّّللُ َعلَْيه َ و َسلَم، أَنَّهُ َكا َن ي َُقوُل:"ي َُقَّر ُب -ي َْعِِن إََل أَْهِل النَّار -َماءٌ فَ يَ تَ َكَّرُههُ، فَإذَا أُْدِنَ مْنهُ َشَوى ِ ِ ِ ِ ِ ِ َّ ِ ِِ َو ْجَههُ، َوَوقَ َع ْت فَ ْرَوةُ َرأْسه فيه. فَإذَا َشربَهُ قَط َع أَْمَعاءَهُ َحََّّت ََتُْرَج م ْن ُدبُره"

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Haiwah ibnu Syuraih Al-Hadrami, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah ibnul Walid, dan Safwan ibnu Amr, telah menceritakan kepadaku Ubaid, dari Abu Umamah Al-Bahilia r.a., dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda: Disajikan kepada penduduk neraka air yang sangat panas, maka ahli neraka yang bersangkutan sangat membencinya; dan apabila air itu didekatkan kepadanya, maka wajahnya terpanggang sehingga kulit kepalanya terkelupas dan terjatuh pada air itu; dan apabila ia meminumnya, semua ususnya hancur sehingga keluar dari duburnya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Rafi', telah menceritakan kepada kami Ya'qub ibnu Abdullah, dari Ja'far dan Harun ibnu Antrah, dari Sa'id ibnu Jubair yang telah mengatakan bahwa apabila penduduk neraka lapar, mereka meminta agar diberi pohon zaqqum. Lalu mereka memakan sebagian darinya, maka terkelupaslah kulit wajah mereka karenanya. Seandainya seseorang yang kenal bersua dengan mereka, tentulah dia mengetahui mereka melalui kulit wajah mereka yang menempel pada buah zaqqum itu. Kemudian dijadikan mereka merasa haus. Lalu mereka meminta minum, maka mereka diberi minum dengan air yang sangat panas. Apabila air itu didekatkan kepada mereka dan berada di dekat mulut mereka, maka panasnya air itu membakar daging wajah mereka yang kulitnya telah terkelupas, dan isi perutnya hancur luluh. Lalu mereka berjalan sedangkan isi perutnya keluar dalam keadaan hancur dan kulitnya rontok. Kemudian mereka dipukuli dengan gada-gada besi, maka semua anggota 42

tubuhnya berentakan dan mereka menjerit seraya menyerukan kata-kata kecelakaan bagi dirinya.

c. QS. Al-Waqiah: 51-57 ِ ُّ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ُُثَّ إنَّ ُكْم أَي َُّها ال َّضالوَن الُْم َك ذبُوَن )51( ََلك لُوَن م ْن َش َجٍر م ْن َزقُّوم )52( فََم الئُوَن مْن َها ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ الْبُطُوَن )53( فَ َشاربُوَن َعلَْيه م َن ا ْْلَميم )54( فَ َش اربُوَن ُشْر َب اَْليم )55( َهَذا ن ُُزَُلُْم ي َْوَم ِ ِ ال دي ِن )56( ََْن ُن َخلَْقنَا ُكْم فَ لَْوََل تُ َص دقُوَن )57( “ Kemudian Sesungguhnya kamu Hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum , dan akan memenuhi perutmu dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum. Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan". Kami telah menciptakan kamu, Maka mengapa kamu tidak membenarkan?” (QS. Al-Waqiah: 51-57).36 Sesungguhnya kamu hai yang sesat dan mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum, dan akan memenuhi perutmu dengannya. Yakni, mereka semua akan ditangkap dan dilempar sampai mereka memakan pohon zaqqum sehingga perut mereka dipenuhi dengan pohon tersebut.37 “Sesungguhnya kamu benar-benar akan memakan pohon zaqqum” dan perutmu akan dipenuhi olehnya, sesudah itu kamu meminum air panas karena kamu sangat kehausan. Akan tetapi minuman itu adalah minuman yang tidak memuaskan untuk orang yang kehausan. Oleh karena itu, kamu meminum tanpa puas-puasnya seolah- olah kamu adalah unta yang yang ditimpa penyakit “kehausan”.

3.4 Relasi Ayat Qur`an kata Zaqqum dengan Hadis 3.4.1 Korelasi dengan ayat Alquran a) QS. al-Isra [17]: 60 ِ ِ ِ َّ َِّ ِ ِ َوإ ْذ ق ُْلنَا لَ َك إ َّن َربَّ َك أَ َحا َط بلنَّا ِس َوَما َجَعْلنَا الُّرْؤََي الِِت أََريْ نَا َك إَل فْت نَةً للنَّا ِس َوال َّش َجَرَة الَْمْلعُونَةَ ِ ِ ِ َِّ ِ ف الُْقْرآن َوَُنَ ِوف ُُهْم فََما يَزيُدُهْم إَل طُْغيَاًَن َكب ًريا

36 Lajnah Pentashih Al-Qur`an, Al-Qur`an Terjemah dan Asbabun Nuzul, juz 27, hlm. 536. 37 Al-Imam Abdul Fida Ismail Ibnu Katsir Ad Dimasyqi, Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Waqi`ah. (Brirut. Sinar Baru Al-Gensido). 43

“ Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: "Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia". dan Kami tidak menjadikan mimpi38 yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al Quran39. dan Kami menakut- nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.” (QS. Al-Isra: 60).40 Telah disebutkan dari Ibnu Abbas r.a bahwa pohon zaqqum itu tempatnya di dasar neraka saqar. Diriwayatkan dari al-Hasan bahwa akar pohonnya berada di dasar neraka jahannam, dan dahan-dahannya memanjang sampai tingkatan- tingkatan bawahnya. Alquran menunjukan bahwa mereka (penduduk neraka) memakan pohon zaqqum hingga perut mereka penuh dengannya, lalu mendidih diperut mereka sebagaimana mendidihnya air panas, yaitu air yang telah mencapai puncak panasnya. Setelah mereka memakannya, mereka minum air yang sangat panas seperti minumnya unta yang sangat kehausan. 41

As-Suddi berkata, itu adalah penyakit yang yang menjangkit seekor unta, lalu unta itu tidak akan merasakan puas selamanya (dari dahaganya) hingga mati. Demikian pula para penghuni jahannam, mereka tidak akan merasakan kepuasan (dari dahaganya) dari air yang mendidih selamanya.” Hal ini juga diriwayatkan dari Mujahid.

b) QS. Al-Haqqah [69]: 35-37

ِ َِّ ِ ِ ِ ٍ ْ َِّ ِ فَ لَْي َس لَهُ الْيَ ْوَم َهاُهنَا ََحيٌم )35( َوََل طََعامٌ إَل م ْن غ ْسلي )36( ََل ََي ُكلُهُ إ َل ا ْْلَاطئُوَن )37(

“ Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini. dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.” ( QS. Al-Haqqah: 35-37).42

38 Mimpi adalah terjemah dari kata Ar Ru'ya dalam ayat ini Maksudnya ialah mimpi tentang perang Badar yang dialami Rasulullah s.a.w. sebelumnya Peristiwa perang Badar itu terjadi. banyak pula Ahli-ahli tafsir menterjemahkan kata Ar Ru'ya tersebut dengan penglihatan yang Maksudnya: penglihatan yang dialami Rasulullah s.a.w. di waktu malam Isra dan mi'raj. 39 Ialah pohon zaqqum yang tersebut dalam surat As Shaffat ayat 62 sampai dengan 65. 40 Lajnah Pentashih Al-Qur`an, Op. Cit., hlm. 288. 41 Ibnu Rajab al-Hambali, Dahsyatnya Neraka, Op.Cit., hlm. 177. 42 Lajnah Pentashih Al-Qur`an, Al-Qur`an Terjemah dan Asbabun Nuzul, juz 29, hlm. 568. 44

Ayat diatas sebagai penguat tentang siksa berupa makanan yang ada di neraka, selain makan pohon zaqqum, merekapun makan nanah dan darahnya masing- masing. Sudah jelas ada orang yang makan makanan tersebut pastilah orang itu orang yang berdosa. c) QS. Saba [34]: 7 َِّ ُّ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ٍ ِ ٍ َوقَاَل الذي َن َكَفُروا َه ْل نَُدل ُكْم َعلَى َرُجٍل ي ُنَ ب ئُ ُكْم إ ذَا ُم زقْ تُْم ُك َّل ُُم ََّزق إنَّ ُكْم لَفي َخْلق َجديد )7( “dan orang-orang kafir berkata (kepada teman-temannya). "Maukah kamu Kami tunjukkan kepadamu seorang laki-laki43 yang memberitakan kepadamu bahwa apabila badanmu telah hancur sehancur-hancurnya, Sesungguhnya kamu benar-benar (akan dibangkitkan kembali) dalam ciptaan yang baru?(QS. Saba [34]: 7).44

d) QS. Saba [34]: 19 ِ ِ ِ ٍ ِ ِ فَ َقالُوا َرب َّنَا َبع ْد ب ََْي أَ ْسَفارََن َوظَلَُموا أَنْ ُف َسُه ْم ف َ َجَعْلنَاُهْم أَ َحادي َث َوَمَّزقْ ن َاُهْم ُك َّل ُُمََّزق إ َّن ف ِ ٍ ِ ٍ ٍ ذَل َك ََلََيت ل ُكِ ل َصبَّار َش ُكور

“Maka mereka berkata: "Ya Tuhan Kami jauhkanlah jarak perjalanan kami45", dan mereka Menganiaya diri mereka sendiri; Maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi Setiap orang yang sabar lagi bersyukur.” (QS. Saba [34]: 19).46

3.4.2 Korelasi dengan Hadits a) HR. Tirmidzi

ِ ِ ِ ِ ِ ِ لَْو اََّن قَطَْرةً م ْن الَّزقُّ ْوم قَطََر ْت ف َدار الُّدنْ يَا ََل فْ َس َد ْت َعلَى ا َْهِل الُّدنْ يَا َمَعا ي َش ُهْم فَ َكيْ َف ِبَْن

يَ ُكْوُن طََعا ُمهُ

“Seandainya satu tetes zaqqum menetes di negri dunia, niscaya ia telah merusak sumber-sumber penghidupan penduduk dunia, lantas bagaimana

43 Dimaksud dengan seorang laki-laki oleh orang-orang kafir itu ialah Nabi Muhammad s.a.w., sebagai penghinaan mereka terhadapnya 44 Lajnah Pentashih Al-Qur`an, Al-Qur`an Terjemah dan Asbabun Nuzul, juz 22, hlm. 428. 45 Yang dimaksud dengan permintaan ini ialah supaya kota-kota yang berdekatan itu dihapuskan, agar perjalanan menjadi panjang dan mereka dapat melakukan monopoli dalam perdagangan itu, sehingga Keuntungan lebih besar. 46 Lajnah Pentashih Al-Qur`an, Al-Qur`an Terjemah dan Asbabun Nuzul, juz 22, hlm. 430. 45

halnya dengan orang-orang yang menjadikan zaqqum sebagai makanannya?”. (hadis ini diriwayatkan secara mauquf kepada Ibnu Abbas). 47 Ibnu Ishaq mengatakan, Hakim bin Hakim menceritakan kepadaku dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata, Abu Jahal mengatakan, “saat Rasulullah menyebutkan pohon zaqqum , Muhammad menakut-nakuti kita dengannya, Wahai orang-orang Quraisy, tahukan kalian apa pohon zaqqum itu? Mereka menjawab, “Tidak” Abu Jahal berkata, ia adalah kurma Ajwah Madinah yang dicampur dengan keju. Demi Allah, sekiranya kita memperolehnya, niscaya kita akan memakannya dengan cepat. Maka, berkenaan dengan itu, Allah berfirman dalam QS. Al-Isra, ayat 60.

b) HR. Tirmidzi dari hadis Abu Darda, dari Nabi Saw beliau bersabda:

ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ي ُْلَقى َعلَى اَْهِل النَّار ا ْْلُْوعُ فَ يَ ْعدُل َما ُهْم فْي ه م َن ال َْعَذاب, فَ يَ ْستَغْي ث ُْوَن , فَ يُ غ َاث ُْوَن بطََعام م ْن ِ ِ ِ ِ ِ ِ َّ ٍ ِ ٍ ِ ٍ َضريٍْع , ََل يُ ْسم ُن َوََل ي َْغ ِْن م ْن ُجْوٍع , فَ يَ ْستَغ ْي ث ُْ وَن ب لطَعام , فَ يُ غَا ث ُْ وَن بطََعام ذ ْي غُ َّصة , ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ فَ يَْذُكُرْوَن اَن َُّهْم َكان ُْوا ُُيْي ُزْوَن الْ ُض َص َص ِف الُّدنْ يَا ب ل َّشَراب , فَ يَ ْستَغْي ث ُْوَن بل َّش َراب فَ يُ ْرفَُع اءلَْيهُم ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ا ْْلَمْيُم ب َكََللْيب ا ْْلَديْد , فَاذَا َدنَ ْت م ْن ُوُج ْوه هْم َش َو ْت م ْن ُوُجْوَهُهْم, ف َاذَا َد َخل َ ْت بُطُْون َُهْم ِ ِِ قَطََّع ْت َما ِف بُطُْوِنْم

“Ditimpakan rasa lapar kepada para penduduk neraka, dan rasa lapar itu setara dengan adzab yang mereka rasakan selama ini, lalu mereka meminta pertolongan, maka mereka ditolong dengan makanan dari pohon yang berduri, yang tidak membuat gemuk dan tidak pula mengenyangkan. Lalu mereka meminta makanan, maka mereka diberi makanan yang menyumbat di kerongkongan.

Kemudian mereka teringat bahwa ketika di dunia dulu, mereka menghilangkan kerongkongan yang tersumbat dengan minuman, lalu mereka minta minuman, maka diberikan kepada mereka air yang sangat panas jeruji-jeruji besi. Apabila air yang sangat panas itu dekat pada wajah mereka, maka panasnya

47 Ibnu Rajab al-Hambali, Dahsyatnya Neraka, terjemahan oleh Widyan Wahyudi, dari At-Takhwif min min an-nar wa at-Ta`rif bihal dar al-bawar, ( Jakarta: Pustaka at-Tazkia. 2008) hlm. 175. 46

menghanguskan wajah mereka. Apabila air yang sangat panas itu masuk kedalam perut mereka, maka air itu memotong-motong isi perut mereka”. Lalu perawi menyebutkan hadis selengkapnya. Hadis ini juga diriwayatkan secara mauquf pada Abu Darda. Ada yang mengatakan, riwayat yang mauquf itulah yang lebih tepat. 48

Syabib bin Bisyr menuturkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas ra, al-ghislin adalah darah dan air yang mengalir dari damaging penghuni neraka, itulah makanan mereka. Abu Ja`far menuturkan dari ar-Rabi` bin Anas, al-ghislin adalah sebuah pohon di jahannam. Hal yang sama juga diriwayatkan dari adh-Dhahhak.

Khasif meriwayatkan darimujahid, dari Ibnu Abbas dia berkata, “Aku tidak tahu apakah al-ghislin itu? Tetapi aku menduganya bahwa ia adalah zaqqum.” Abu Hilal menuturkan dari Qatadah, al-ghislin adalah salah satu makanan neraka jahannam yang merupakan makanan penghuni neraka yang paling buruk.49

3.5 Penafsiran dan Pandangan Ulama Tentang Zaqqum Ahmad Musthafa Al-Maraghi berpendapat bahwa Allah menjadikan pohon zaqqum itu sebagai ujian dan cobaan bagi orang-orang kafir. Orang-orang kafir ketika mendengar bahwa pohon zaqqum itu terdapat dalam neraka, mereka berkata: “Bagaimanakah hal itu bisa terjadi sedangkan api itu membakar pohon.” Padahal, hal seperti itu tidaklah mengherankan dan mustahil. Karena Allah yang kuasa menciptakan binatang yang bisa hidup dalam api dan hidup disana, maka lebih kuasa lagi menciptakan pohon dalam api dan memeliharanya dari terbakar.50 Ath-Thabari mengemukakan pendapat tentang zaqqum yaitu pertama, menyetakan bahwa pohon ini dikenal oleh orang-orang Arab dan pendapat kedua menyatakan bahwa pohon ini sama sekali tidak dikenal dikalangan orang-orang Arab. Pendapat pertama mengemukakan bahwa zaqqum yang dikenal orang-orang Arab adalah sejenis pohon yang buahnya pahit, kulitnya kasar, dan berbau busuk. Pendapat kedua

48 Ibnu Rajab al-Hambali, Dahsyatnya Neraka, Op.Cit., hlm. 180. 49 Ibid. hlm. 182. 50 Al-Maraghi, Op.Cit., hlm. 100. 47

mengemukakan sebuah riwayat mengenai keheranan orang-orang Quraisy kepada sebagian mereka yang tidak mengenal pohon zaqqum yang disebut di dalam Alquran. Kemudian seorang yang bernama Ibnu Zuba`ri menjelaskan bahwa zaqqum dalam bahasa Barbar adalah “korma dan keju”. Abu Jahal pernah minta kepada jariyahnya (pelayan wanita) untuk membawakan zaqqum kepadanya, kemudian pelayan itu membawakan korma san keju kepadanya. 51 Dari Said bin Jubair, dia berkata, “ Ketika penduduk neraka kelaparan, mereka meminta pertolongan untuk menghilangkan rasa lapar mereka, maka diberikan pertolongan dengan pohon zaqqum , lalu mereka memakannya hingga wajah-wajah mereka terkelupas. Bahkan sekiranya seseorang melewati mereka, niscaya dia mencium bau busuk kulit wajah mereka. Apabila mereka memakannya, mereka merasakan dahaga, lalu mereka meminta pertolongan untuk menghilangkan dahaga, maka mereka ditolong dengan diberi minum air yang mendidih (al-muhl). Al-muhl ialah air yang mencapai puncak panasnya. Ketika mereka mendekatkannya ke mulut mereka, panasnya membuat matang wajah mereka dan mencairka apa yang ada di perut mereka. Setelah itu dicambuk dengan cemeti-cemeti dari besi, sehingga setiap anggota badan terlepas dari persendiannya, lalu mereka mengucapkan kata-kata kutukan. 52

Ibnu Ishaq berkata: Hakim bin Hakim menceritakan kepadaku dari Ikrimah dari Ibnu Abbas ra, dia berkata: “ketika Nabi Saw menyebut zaqqum , Abu Jahal berkata:” wahai bangsa Quraisy, Muhammad menakuti kita, apakah kalian tahu tentang pohon zaqqum yang digunakan Muhammad untuk menakut-nakuti kita?” mereka menjawab: “Tidak!” lalu Abu Jahal berkata: “Kurma Madinah dicampur dengan minyak.” 53

a. Penafsiran M. Quraisy Shihab dalam Tafsir al-Misbah

a) QS. al-Waqiah: 51-56 Ayat tadi menjelaskan tentang perintah Allah kepada nabi Muhammad untuk disampaikan kepada para pengingkar hari kiamat. Dan dijelaskan pula siksaan yang dialami para pendurhaka beserta sebab-sebabnya. Allah berfirman

51 Sahabuddin, dkk, Op.Cit., hlm. 1128. 52 Ibnu Rajab al-Hambali, Dahsyatnya Neraka, Op.Cit., hlm. 178. 53 Ibnu Rajab al-Hambali, Sehari di Neraka, terjemahan oleh Suyatno, dari At-Takhwif min an-nar wa at- Ta`rif bihal dar al-bawar, ( Solo: Ziyad Visi Media. 2008) hlm.155. 48

“ sesungguhnya kamu, hai orang-orang sesat”, yakni yang tidak mengikuti jalan yang benar, dan para peringkar kebenaran, benar-benar kamu semua pasti akan memakan makanan yang diambil dari pohon zaqqum”. Yaitu pohon yang sangat buruk bentuk, rasa,dan aromanya. Serta yang akarnya tumbuh di jurang neraka, lalu kamu juga secara mantap manun terpaksa memakannya akibat rasa lapar yang kamu derita pasti memenuhi dengannya. Setelah makan zaqqum tadi, kemudian minum dari air yang sangat panas serta tidak menghilangkan dahaga. Maka kamu minum sangat banyak seperti unta yang sangat haus tapi tetap saja tidak menghilangkan dahaga. Hal yang sudah disebutkan tadi merupakan siksaan neraka yang merupakan hidangan untuk hari pembalasan. Setelah menjelaskan penafsiran secara global, dibawah ini akan menjelaskan penafsiran perkata sehingga dapat memahami makna dari kata tersebut, akan tetapi diambil kata yang menurut kebanyakan orang susah difahami. ) az-zaqqum” oleh sementara ulama diduga berasal dari kata“ (الزقوم) Kata az-zuqmah” yakni penyakit lepra. Ada uga yang berpendapar bhwa ia“ (الزقمه at-tazaqqum” yakni upaya menelan sesuatu yang sangat“ ( التزقم) diambil dari kata tidak disukai. Sebagian ulama menyatakan bahwa pohon zaqqum adalah sejenis pohon kecil dengan dedaunan yang sangat busuk aromanya. Getahnya mengakibatkan banyak bila menyentuk badan manusia. Ia ditemukan di beberapa daerah tandus dan padang pasir. Kalaupun pendapat ini diterima, pohon zaqqum yang dimaksud oleh Alquran bukanlah pohon tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan pada surat ash-Shaffat yaitu tumbuh di dasar neraka. .(هيام ) al-him” adalah unta yang menderita penyakit hayam“ (الهيم) Kata Yakni perasaan sangat haus, sehingga walaupun terus-menerus minum, tapi tidak merasa puas. Kata itu jugadiartikan dengan pasir yang selalu menyerap air dengan mudah berapapun banyaknya. Apapun makna al-him, yang jelas ayat diatas menggambarkan golongan kiri, dalam keadaan sangat lapar sehingga terpaksa memakan makanan yang sangat buruk dan kehausan sehingga terpaksa mium air yang mendidih namun tidak merasa puas. 54

54 M. Quraisy Shihab, Tafsir al-Misbah ( Pesan, Kesan dan Keserasian Alquran), (Jakarta: Lentera Hati, 2002), vol.13, hlm. 363 49 b) QS. Ash-Shaffat : 62-65

Ayat diatas dipaparkan untuk menggugah hati setiap orang agar berusaha memperoleh kenikmatan serupa dan menghindar dari segala bentuk siksa. “Apakah itu yang dianugrahkan Allah kepada penghuni surga merupakan hidangan yang baik ataukah pohin zaqqum yang merupalan makanan penghuni neraka? Sesungguhnya kami menjadikannya yakni pohon zaqqum itu fitnah, ujian dan siksaan yang besar bagi orang-orang dzalim yang mempersektukan Allah dengan sesuatu, sesungguhnya ia adalah sebatang pohon yang keluar, yakni tumbuh di dasar neraka jahim yang menyala-nyala. Buahnya sangat buruk, bentuknya sangat mengerikan, mayangnya seperti kepala-kepala setan.” 55 khair(un) sebaiknya dipahami dalam arti baik bukan lebih baik (خير) Kata karena tidak ada perbandingan kebaikan dari segi kebaikan antara hidangan penghuni surga dan hidangan penghuni neraka. nuzul(an) pada mulanya berarti sesuatu yang dihidangkan ( نزال) Kata kepada seorang yang baru datang, katakanlah sebagai “Hidangan Selamat Datang”. Ia digunakan juga untuk tempat tinggal tamu. Lalu maknanya berkembang sehingga mencakup segala sesuatu yang dihidangkan baik untuk tamu baru atau bukan. Al-Biqa`i memahaminya sebagai “Hidangan Selamat Datang” karena itu tulisannya “Kalau ini baru hidangan awal, bagaimana sesudahnya? tetu lebih hebat dan nikmat lagi sebagaimana diisyaratkan oleh Hadis Qudsy bahwa telah disiapkan buat mereka apa yang tidak terlintas dalam benak.” Tutur al- Biqa`i. ) az-zaqqum oleh sementara ulama diduga berasal dari kata ( الزقوم ) Kata az-zuqmah” yakni penyakit lepra. Ada uga yang berpendapar bhwa ia“ ( الزقمه at-tazaqqum” yakni upaya menelan sesuatu yang sangat“ ( التزقم) diambil dari kata tidak disukai. Sebagian ulama menyatakan bahwa pohon zaqqum adalah sejenis pohon kecil dengan dedaunan yang sangat busuk aromanya. Getahnya mengakibatkan banyak bila menyentuk badan manusia. Ia ditemukan di beberapa daerah tandus dan padang pasir. Kalaupun pendapat ini diterima, pohon zaqqum yang dimaksud oleh Alquran bukanlah pohon tersebut. Seperti yang sudah

55 M. Quraisy Shihab, Ibid, vol. 11, hlm. 252. 50

dijelaskan pada surat ash-Shaffat yaitu tumbuh di dasar neraka. Allah menjelaskan sifat-sifatnya di sini dan di surat al-waqiah. Kaum musyrikinpun keliru dalam memahaminya. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa mereka menduganya dengan kurma. Pohon ini disamakan oleh kebanyakan ulama dengan pohon yang digunakan oleh Alquran dengan asy-Syajarah al-Mal`unah (QS. Al-Isra`[7]: 60). .asy-Syajarah biasa digunakan dalam arti pohon kayu. Dalam QS (الشجرة ) Kata Ad-Dukhan[44]: 45, pohon ini dilukiskan seperti kotoran minyak yang mendidih dalam perut.56 ja`alnaha / kami menjadikannya ada yang memahaminya (جعلناها ( Kalimat fitnatan, yakni (فتنة ) dalam arti menjadikan informasi mengenai pohon itu sebagai ujian. Maksudnya ketika turun ayat yang berbicara tentang pohon zaqqum ini, informasinya mengundang ejekan dan cemoohan dari kaum musyrikin. Abu Jahal misalnya, meminta pembantunya membawa kurma lalu berkata “Apakah buah seperti ini yang diharapkan oleh Muhammad akan menakutkan kita?” bagaimana bisa ada pohon yang tumbuh dari dasar api neraka, mereka berkata: “Bagaimana bisa ada pohon yang tumbuh di dasar api neraka.” ja`alnaha kami menjadikannya dipahami sebagaimana makna (جعلناها) Kata kebahasaannya, tanpa menyisipkan kalimat “informasi mengenai pohon itu”, dan .fitnatan dalam arti siksaan (فتنة) memahami kata .syaithan (شيطان) syayathin adalah bentuk jamak dari kata (شياطين) Kata Para ulama berbeda pendapat tentang asal katanya, ada yang mengatakan berasal ,syathana yang keduanya berarti sangat jauh (شطن ) syathatha atau (شطط ) dari kata ekstrim dan sesat. Dikatakan jauh karena sangat jauh dari kebaikan dan rahmat .syatha yang berarti terbakar karena dia akan terbakar di neraka ( شاط ) Allah. Atau Apapun alasannya yang jelas kat itu digunakan untuk menunjukan makhluk yang membangkang pada perintah Allah dan mengajak kepada kedurhakaan, baik manusia maupun jin.57 -ruus asy ( رءوس الشياطين ) Para ulama berbeda pendapat mengenai kalimat syayathin. Imam ath-Thabari memahaminya sebagai perumpamaan bagi sesuatu

56 M. Quraisy Shihab, Tafsir al-Misbah, Ibid, hlm. 253. 57 Ibid, hlm. 253. 51

yang buruk seperti setan. Atau mayangnya itu diumpamakan dengan ular yang dikenal oleh masyarakat Arab dengan nama syaithan. Jenis ular ini berbau busuk dan bermuka buruk. Yang dimaksud dengan kata syayâthin bisa juga diumpamakan sejenis tumbuhan yang dikenal dengan nama ru`us asy-syayathin.58 Pendapat yang lain mengatakan dan memahami kata setan terbatas pada sosok makhluk halus yang menggoda dan merayu manusia, juga mengganggu serta menyakiti. Akan tetapi, apabila merujuk pada hadis Nabi saw ditemukan bahwa ssuatu yang tidak menyenangkan bisa dinamakan setan. Seperti sabda beliau: “Wabah penyakit merupakan tusukan saudara-saudara (musuh-musuh) kamu dari jenis jin (setan).” (HR. Ahmad dan Ibn Abi ad-Dunya melalui Abu Musa. Oleh karena itu, kata setan digunakan juga untuk menggambarkan sesuatu yang buruk dan tercela sehingga setan dapat menjadi lambang dari kejahatan dan keburukan. Al-Biqa`i berpendapat bahwa kata syayathin pada ayat ini adalah lambang dari puncak keburukan, baik itu dari jenis ular ataupun dari jenis makanan. la âkilûn/ pasti akan makan, menunjukan bahwa mereka (الكلون ) Kata benar-benar pasti memakannya, bukan sekedar mencicipinya. Karena makanan itu sangat buruk, ayat diatas menggambarkan bahwa mereka bergegas memenuhi perutnya dengan makanan tersebut. Kesengsaraan itu disebabkan mereka bermaksud menghindari pahit dan buruknya makanan itu, kesengasaraan tersubut fa mâliûna/maka (فمالئون) :fa/maka, pada firman-Nya ( ف ) dipahami dari kata mereka bersegera memenuhkan. 59 tsumma/kemudian pada kalimat yang menggambarkan minuman ( ثم ) Kata yang tersedia buat mereka, memberi kesan bahwa ada jarak antara makan dan minum itu. Jarak tersebt bisa dipahami dalam arti siksaan akibat minuman itu lebih buruk daripada memakan buah zaqqum. Setelah makan mereka tidak langsung diberi minum untuk menghapus kepahitan akibat makanan buruk yang memenuhi perut mereka. Terdapat jarak yang relatif lama antara makan dan minum itu. .alaiha yang maknanya adalah sesudahnya` ( عليها ) Sepertihalnya pada kata

58 Ibid, hlm. 254. 59 Ibid, hlm. 255. 52

syaba yang berarti bercampur. Yakni ( شاب ) syauban berasal dari kata شوبا minuman yang dicampur sengan sesuatu. Dalam QS.an-Naba[78]: 24-25, Allah melukiskan keadaan para pendurhaka yang melampaui batas di dalam neraka Jahannam bahwa:

ِ َِّ ِ ََل يَُذوقُوَن فيَها ب َْرًدا َوََل َشَراًب )24( إَل ََحيًما َ وَغ َّساقًا )25( “ Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak pula mendapat minuman selain air yang mendidih dan nanah”. QS.an-Naba [78]: 24-25.

hamin, disamping bermakna minuman yang sangat panas, bisa ( حميم ) Kata juga berarti nanah yang keluar dari bisul.

marji`uhum yakni tempat kembali. Sebagian ulama ( مرجعهم ) Kata memahaminya bahwa pendurhaka itu dibawa ke suatu tempat dimana terdpat pohon zaqqum lalu dipaksa memakannya, kemudian dibawa kembali lagi ke neraka. Ada sebagian ulam yang tidak setuju dengan pendapat itu, dengan alasan bahwa pohon zaqqum itu sendiri tumbuh di dasar neraka, jadi mereka tidak perlu pergi untuk memakannya dan tidak pula kembali keneraka. Wilayah neraka jahannam itu sangat luas sehingga mereka tetap berada di sana, hanya saja untuk memakan pohon tersebut mereka diantar ke suatu tempat di wilayah neraka Sebenarnya pohon itu sungguh terdapat di neraka jahim, setelah menyantap hidangan mereka dikembalikan lagi ke tempatnya masing-masing.60QS. ar- Rahman [55]:44 menggambarkan para pendurhaka:

ِ ٍ يَطُوفُوَن ب َْي نَ َها َوب ََْي ََحيٍم آن

“berkeliling diantaranya dan diantara air yang mendidih yang memuncak panasnya.” (QS. ar-Rahman [55]: 44). c) QS. Ad-Dukhan: 43-46

Allah berfirman: “Sesungguhnya pohon zaqqum adalah makanan pendosa” maksudnya yaitu mereka yang banyak dan sering melakukan dosa-dosa sehingga mengantarnya menjadi kafir. Pohon itu seperti kotoran minyak atau

60 M. Quraisy Shihab, Ibid, hlm. 256. 53

cairan bahan tambang yang meleleh serta mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas, yakni yang mencapai puncak titik didih. 61 b. Penafsiran Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka) dalam Tafsir Al-Azhar

a) QS. Al- Waqiah: 51-56

ِ ُّ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ُُثَّ إنَّ ُكْم أَي َُّها ال َّضالوَن الُْم َك ذبُوَن )51( ََلك لُوَن م ْن َش َجٍر م ْن َزقُّوم )52( ف ََمالئُوَن مْن َها ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ الْبُطُوَن )53( فَ َشاربُوَن َعلَْيه م َن ا ْْلَميم )54( فَ َش اربُوَن ُشْر َب اَْليم )55( َهَذا ن ُُزَُلُْم ي َْوَم ال ِدي ِن )56( “Kemudian Sesungguhnya kamu Hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum , dan akan memenuhi perutmu dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum. Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan".(QS. Al-Waqi`ah : 51- 56). “Sesungguhnya kamu akan makan dari pohon zaqqum” inilah ketegasan dari Allah yang menjadi wahyu disampaikan kepada Rasulullah dan mustahil rasul itu berdusta atau mengarang berita bohong. Kiamat itu pasti terjadi dan bahwasanya hidup itu tidaklah berhenti sampai kematian. Banyak perbuatan yang tidak adil terjadi di dunia ini, banyak juga orang yang hidupnya jujur serta tidak merugikan orang lain, namun matinya tetap teraniaya. Tapi berapa banyak orang dzalim, aniaya dan merugikan orang lain, namun dia tetap dalam kesenangan. Alangkah kecewanya hidup ini, jika hidup sampai disini saja. Apakah yang akan terjadi bila tidak ada hari penuntut keadilan?. Maka datanglah ayat ini yang memberikan ketegasan bahwa orang yang hidupnya tidak mengingat hari kiamat, yang hanya berbuat semaunya sendiri dan melakukan perbuatan dosa, maka mereka akan mendapatkan balasannya dengan pasti, yakni masuk neraka dan di neraka tersebut akan meminum air zaqqum, yaitu minuman berduri yang merangsang perut.62

61 M. Quraisy Shihab, Ibid, vol.13, hlm. 225. 62 Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah (Hamka), Op.Cit, hlm. 243. 54 b) QS. Ash-Shaffat: 62

Apakah itu yang baik ataukah pohon zaqqum? (Ayat 62). Pada ayat 41 telah dijelaskan bahwa sebagai orang yang dimuliakan di dalam surga, kepada mereka disajikan buah-buahan aneka warna. Di dalam ayat 45 dijelaskan bahwa yang membawakan hidangan dan piala-piala tempat minum ialah pemuda-pemuda yang tampan. Diberikan minuman air jernih yang menghilangkan haus dan dahaga, tidak ada minuman keras dan tidak ada yang memabukkan. Itulah hidangan dan itulah sajian dalam surga. Manakah yang lebih baik sajian tadi dengan pohon zaqqum.

Hal ini menjadi perbincangan di kalangan kafir Quaisy seketika nabi Muhammad saw menyebut-nyebut tentang zaqqum ini. Ada orang yang mengatakan waktu itu, Qurthub mengatakan bahwa zaqqum itu terdapat pula di tanah Arab, tumbuh di sebelah Tihamah, buahnya beracun dan jika dimakan akan mati. Ketika orang-orang musyrikin memperbincangkan tentang ada atau tidaknya, seorang diantara mereka baru kembali dari Afrika. Dia mengatakan bahwa di sana yang dinamakan zaqqum ialah buah kurma yang dicampur dengan keju. Mendengar perkataan tadi, kemudian Abu Jahal yang sangat benci terhadap nabi Muhammd, memanggil jariyah (budak perempuannya), “Zaqqimina!” (sediakan zaqqum buat kami). Maksudnya yaitu untuk mengejek nabi Muhammad, setelah makanan itu datang, Abu Jahal mempersilahkan teman-temannya untuk makan seraya berkata: “Tazaqqamu, makanlah zaqqum ini inilah yang diancam Muhammad kepada kita, Muhammad mengatakan dari api tumbuh kayu zaqqum, padahal api adalah pembakar kayu”.63

Perkataan Abu Jahal yang mencemuuhitulah yang jadi sebab turunnya ayat berikutnya: “ akhir ayat 63) yaitu pohon yang bernama zaqqum yang tumbuh di dasar neraka, kami jadikan percobaan kaum yang dzalim”. Karena mereka tidak mau percaya bahwa ada pohon yang tumbuh diatas nyala api.

63 Ibid, hlm. 121. 55

“Dia adalah pohon yang keluar dari dasar neraka jahim”. Kaum Quraisy menolak keterangan nabi Muhammad yang diterimanya sebagai wahyu dari Allah bahwa zaqqum tumbuh di dalam api, karena yang mereka saksikan setiap hari hanyalah bahwa pohon tumbuh di tanah. Adapun api yang mereka saksikan hanyalah api yang bisa membakar. Pada ayat 63 dikatakan bahwa keterangan ini adalah fitnah, cobaan atau ujian bagi cara berfikirnya orang-orang musyrikin.

“Buah dari pohon zaqqum tadi seakan-akan kepala syaitan”.( ayat 65). Syaitan adalah musuh manusia turun-temurun sejak nabi sampai kepada anak-cucunya, sampai hari kiamat. Ketika mendengar nama syaitan timbullah rasa benci, rasa jijik dan hina. Maka diserupakan buah dari pohon zaqqum itu dengan syaitan-syaitan. Untuk memperkuat perumpamaan dari hal buruk dan terkutuknya.

“Maka sesungguhnya mereka benar-benar akan makan daripadanya”. (ayat 66). Buah zaqqum yang laksana kepala syaitan itulah yang akan jadi makanan mereka di neraka. Maka akan memenuhi perut mereka dengn zaqqum tadi, karena tidak ada maknan yang lain, terpaksa itu yang dimakan meskipun rasanya tidak enak, berduri, rupanya pun buruk laksana kepala-kepala syaitan.64

Diriwayatkan dari Muammar dari Qatadah tentang Firman Allah: “Sesungguhnya kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai fitnah bagi orang- orang yang dzalim.” (QS. Ash-Shaffat:63). Abdurraziq berkata: “ Mereka bertambah dusta ketika dikabari bahwa ada pohon dalam neraka.” Abdurraziq berkata: “ Dikabarkan kepada mereka bahwa di neraka ada pohon, dan pohon itu telah terbakar karena api neraka, maka dikabarkan kepada mereka bahwa hidangan di neraka itu berasal dari api.”

ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ إ َّن َش َجَر َت الَّزقُّوم )43( طََعاُم اْْلَثيم )44( َكالُْمْهِل ي َْغلي ف الْبُطُون )45( َكغَْل ِي ا ْْلَميم )46(

“Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang Amat panas.” (ad-Dukhan: 43-46).

64 Ibid, hlm. 122. 56

Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir memberitahukan bahwa Abu Darda berkata, “ Sesunggnya pohon zaqqum adalah makanan untuk orang fajir. Artinya, tidak ada makanan baginya selain dari pohon zaqqum.” Mujahid mengatakan, “seperi endapan minyak. Yakni, kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas. Dalam Shafwatu Tafsir, Ash-Shabuni berkata, “Ketika Allah menyebutkan dalil-dalil tentang kiamat, kemudian melanjutkan dengan menggambarkan hari yang amat menyengsarakan dan menyebutkan ancaman bagi orang-orang kafir terlebih dahulu, kemudian janji bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, untuk menghimpun antara ancaman dan iming-iming.65 Allah berfirman: “Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa.” Maksudnya, sungguh pohon yang buruk yang tumbuh di dasar neraka merupakn makanan bagi orang fajir. Tidak ada makanan untknya selain pohon ini. Abu Hayyan berkata,” Al-Atsim merupakan sifat mubalaghah, yakni orang yang banyak berdosa. Ditafsirkan pula dengan orang musyrik. Adapun firman Allah “ (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut,” maksudnya karena kejelekan dan keburukannya, jika ia dimakan oleh manusia, ia seperti tembaga meleleh yang panasnya sampai pada puncaknya dan menggelegak dalam perut. Al-Qurthubi berkata dalam tafsirnya, “Pohon zaqqum adalah pohon yang diciptakan dalam neraka jahannam. Ia dinamakan dengan pohon terlaknat. Apabila penduduk neraka merasa lapar, maka mereka mendatangi pohon tersebut lalu memakannya. Maka mendidihlah dalam perut-perut mereka seperti mendidihnya air panas. “ Allah mengibaratkan apa yang masuk ke perut mereka dengan Al-Muhl yakni tembaga yang meleleh. Adapun yang dimaksud dengan Al-Atsim ialah orang yang durhaka dan berdosa, yakni Abu Jahal. Hal ini disebabkan karena ia mengatakan, “Muhammad menjanjikan kepada kita bahwa kelak kita di jahannam akan memakan zaqqum , padahal ia adalah bubur dengan mentega dan kurma.66 Oleh karena itu, Allah berfirman, “ peganglah ia kemudian seretlah ia ke tengah-tengah neraka. (QS. Ad- Dukhan: 47).

65 Mahir Ahmad Ash-Shufi, Mengintip Ngerinya Neraka, Terjemahan oleh Arif Mahmudi, dari An-Naru wa Ahwaluha wa `Adzabiha, (Solo: Aqwam, 2008), hlm 179. 66 Ibid, hlm. 180. 57

Telah disebutkan gambaran pohon zaqqum dalam Alquran dengan penjelasan agar manusia waspada terhadapnya. Allah telah menggambarkan bahwa pohon ini sangat jelek. Dari mulai bentuk mayangnya, bagaimana orang memakannya, begitu pula dengan azabnya. ِ ِ ِ ِ ِ َّ ِِ ِ ِ أَذَل َك َخْي ٌر ن ُُزًَل أَْم َش َجَرةُ الَّزقُّوم )62( إََّن َج َعْلنَاَها فْت نَةً للظالم َي )63( إن ََّها َش َجَرةٌ ََتُْرُج ف ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ أَ ْصِل ا ْْلَحيم )64( طَْلعَُها َكأَنَّهُ ُرءُو ُس ال َّشيَاطي )65( فَإن َُّه ْم ََلكلُوَن مْن َها فََمالئُوَن مْن َها ِ ِ ِ الْبُطُوَن )66( ُُثَّ إ َّن ََلُْم َعل َْي َها لَ َشْوًب م ْن َ َحيٍم )67(

“(Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum . Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala. mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu. kemudian sesudah Makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas. kemudian Sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim.” (QS. Ash-Shaffat: 62-68). 67 “(Makanan surga) itulah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum ?” Maksudnya, manakah yang merupakan sebaik-baik jamuan dan anugerah, apakah kenikmatan surga ataukah pohon zaqqum yang ada di neraka jahannam? Buah-buahan adalah makanan penduduk surga, sedangkan pohon zaqqum adalah makanan penduduk neraka. Tujuan pertanyaan tersebut adalah semata-mata untuk menghinakan orang-orang kafir. “Sesungguhnya kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang- orang yang dzalim,” maksudnya, sungguh kami menjadikan pohon zaqqum sebagai siksaan. Mereka berkata, “Bagaimana mungkin di neraka ada pohon, sedangkan api itu sendiriakan membakar pepohonan?”. Mereka tidak mengerti bahwa Allah Maha kuasa atas segala sesuatu. Mereka tidak mengetahui bahwa hukum-hukum dunia itu tidaklah sama dengan hokum-hukum akhirat. Sesungguhnya segala sesuatu yang ada di akhirat itu sangat jauh berbeda dengan apa yang ada di dunia.68

67 Lajnah Pentashih Al-Qur`an, Op. Cit., hlm. 448. 68 Mahir Ahmad ash-Shufi,Op. Cit., hlm. 181. 58

“Sesungguhnya ia adalah pohon yang keluar dari dasar neraka jahim,” maksudnya ia tumbuh di dasar neraka jahannam. Kemudian ia tumbh bercabang dalam neraka denagnperinatah Allah. Allah menciptakan dan berbuat sesuai dengan kehendak-Nya. Apabila Allah menghendaki sesuatu, cukup berkata “Jadilah! Maka sesuatu tadi terjadi. “Mayangnya seperti kepala syaitan,” buah dan mayangnya seperti kepala-kepala syaitan,ia memiliki bentuk yang sangatjelek dan buruk. Ibnu Ktasir berkata, “Ia diserupakan dengan kepala-kepala setan, meski hal tersebut belum diketahui oleh orang yang diajak bicara, sebab dalam diri manusia telah tertanam bahwa setan-setan itu sangatlah buruk wujudnya.” “Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka akan memenuhi perutnya dengan buah zaqqum ,” yakni lantaran rasa lapar yang amat sangat, orang-orang kafir itu terpaksa memakan buah pohon tersebut hingga penuhlah perut mereka. Karena memang itulah makanan mereka sebagai ganti dari rezeki penduduk surga.69 “Kemudian sesudah makan buah zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas,”. Maksudnya, setelah mereka memenuhi perut dengan buah tersebut dan merasa kehausan, kami beri mereka air yang sangat panas. Dicampurlah makanan itu dengannya, yakni dihimpunlah antara pahitnya zaqqum dan air yang sangat panas untuk memperberat siksaan mereka. Muqatil berkata, “Al-Hamim berada di luar Al-Jahim. Sehingga mereka digiring ke Al-Hamim untuk minum, kemudian dikembalikan lagi ke Al-Jahim. Abu As-Su’ud berkata, “ Az-Zaqqum dan Al-Hamim ialah hidangan yang diperuntukan bagi mereka sebelum memasuki neraka jahim.70” Dalam ayat yang lain juga disebutkan tentang makanan penduduk neraka. Karena penduduk neraka merasakan kelaparan seraya merintih dengan sangat keras, maka dihidangkan buah zaqqum ini kepada mereka, meski pohon ini sangat buruk. Apabila buah zaqqum ini telah memenuhi perut mereka, mulailah ia mendidih

69 Ibid, hlm. 182. 70Ibid,, hlm. 183. 59 seperti minyak di dalamnya. Sehingga mereka akan merasakan kepedihan yang amat dahsyat tak tertahankan. Setelah mereka merasakan kepedihan yang sangat amat, mereka terpaksa bergegas untuk minum Al-Hamim, yaitu air panas yang mendidih dengan derajat tinggi. Mereka meminum air itu seperti seekor unta yang sedang minum tanpa merasa kenyang, ketika itu air tersebut memotong usus-usus mereka. Lebih dari itu, karena pahit dan panasnya yang dahsyat, makanan yang bagaikan duri itu berhenti di kerongkongan mereka dan tidak masuk ke usus mereka. Lalu timbullah rasa sakit yang mengerikan dan siksaan yang sangat pedih tak tertahankan.71 Ibnu Abbas berkata, “Sesungguhnya pohon zaqqum adalah sebuah pohon yang tumbuh di dasar neraka saqar.” Al-Hasan mengatakan, “Akar pohon ini berada di dasar neraka jahannam dan cabang-cabangnya meninggi sampai pada tingkatan- tingkatannya.” Salim bin Miskin berkata, “Aku mendengar al-Hasan membaca ayat mulia ini, “ Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak berdosa”, kemudian beliau berkata, Sungguh pohon zaqqum itu telah dihimpunkan di neraka jahannam.”72 Dari Ibrahim bin Abu Razin, Mughirah menuturkan “(Ia) sebagai ktoran minyak yang mendidih di dalam perut, yakni pohon yang mendidih.” Adapun Ja`fat bin Sulaiman menuturkan “Aku Mendengar Abu Imran Al-Juni berkata, “Telah sampai pada kami, bahwa pohon zaqqum itu ketika menusuk di dalam perut dengan satu tusukan, akan menusuk lagi dengan tusukan yang semisal.” Dalam Alquran telah disebutkan bahwa mereka memakan buah zaqqum ini sampai memenuhi perutnya, yang selanjutnya buah tersebut akan mendidih dalam perut-perut mereka, seperti mendidihnya air yang sangat panas, yakni air yang panasnya memuncak.73 Para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah pohon zaqqum yang ada di neraka. Tapi, yang jelas pohon zaqqum itu bercabang-cabang dan menjalar keseluruh penjuru neraka, tingginya sama dengan kedalaman neraka. Seperti halnya batu yang dilempar kedalam neraka membutuhkan tujuh puluh tahununtuk dapat mencapai dasarnya, demikian juga tinggi pohon zaqqum. Selain mempunyai batang yang

71Ibid,, hlm. 184. 72 Ibid, hlm. 186. 73 Ibid, hlm. 186. 60

menjulang tinggi, pohon zaqqum juga memiliki dahan yang menghasilkan buah melimpah dan bisa dipetik oleh para penghuni neraka, dimana orang yang memakannya merasa tidak nyaman bahkan mengalami siksa yang sangat pedih. 74

3.6 Pro Kontra Zaqqum Apakah Terdapat di Dunia atau Tidak Ahmad Musthafa Al-Maraghi menjelaskan bahwa pohon zaqqum adalah pohon yang mempunyai buah yang pahit, tumbuh di Tihamah. Dengan pohon inilah pohon yang tumbuh di neraka Jahim diumpamakan.75 Dan Allah menerangkan bencana dan kesengsaraan serta keadaan buruk yang diterimanya. Golongan ini akan terbakar dalam panas neraka, meminum air panas bagaikan minyak yang membakar wajah, kemudian dilanjutkan pula dengan menyebutkan sebab dari hal ini, yaitu bahwa mereka semasa di dunia adalah orang-orang yang berkemewahan yang tenggelam dalam dosa-dosa. Mereka mengingkari hari pembalasan. Ahmad Musthafa al-Maraghi menyebutkan bahwa “pohon zaqqum adalah pohon yang mempunyai buah yang pahit dan tumbuh di Tihamah”. Beliau berpendapat bahwa pohon zaqqum itu terdapat di dunia. Akan tetapi kalimat selanjutnya yaitu “dengan pohon inilah pohon yang tumbuh di neraka jahim diumpamakan.” Jadi, hanya perumpamaan saja pohon yang di Tihamah itu, diibaratkan dengan pohon zaqqum . Karena jelas bahwa hadis Nabi Muhammad yakni:

َّ ِ ُّ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َِّ ُّ َولَْو أَن قَطَْرًة م َن الَّزقوم قُطَر ْت َْلََمَّر ْت َعلى أَْه ل اْْلْرض عي َشتَ ُهْم، فَ َكْي َف ِبَْن لَْي َس لَهُ ط ََعاٌم إَل الَّزقومُ؟ “Seandainya setetes zaqqum menetes di dunia niscaya ia akan merusak kehidupan penduduk bumi. Lalu bagaimana jadinya dengan orang yang menjadikan pohon ini sebagai makanannya?!”

At-Tirmidzi berkata, “(Hadits ini berderajat) shahih.

Ibnu Ishaq berkata bahwa telah mengabarkan kepadanya hakim ibnu Hakim dari Ikrimah dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Ketika Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menyebutkan pohon zaqqum , Abu jahal berkata, ‘Muhammad telah menakut-nakuti kita dengannya. Wahai orang-orang Quraisy, tahukah kalian apa pohon zaqqum yang disebut-

74 Syaiful Bachi az-Zidani, Op. Cit., hlm. 36. 75 Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi (Semarang, Thaha Putra), hlm. 234. 61

sebut Muhammad untuk menakut-nakuti kalian?. Mereka menjawab. ‘Tidak (kami tidak mengetahuinya)’ ia berkata, ‘(Ia adalah) kurma ajwa yang ditambahi keju. Demi Allah, kalau aku mendapatinya, sungguh aku benar-benar akan mengoyak-oyaknya.76 Dengan kejadian ini Allah Ta’ala menurunkan firman-Nya :

ِ ِ ِ ِ إ َّن َش َجَرةَ الَّزقُّوم – ط ََعاُم اَلٌّثيم “Sesungguhnya pohon zaqqqum itu makanan orang yang banyak berdosa.” (QS. Ad- Dukhan: 43-44)

Gambaran pohon zaqqum ini tidaklah seperti yang Abu Jahal katakana. Abu jahal berpendapat bahwa zaqqum itu adalah kurma ajwa yang ditambahi keju. Hal demikian hanyalah ejekan Abu Jahal untuk mendustakan Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam tentang Zaqqum , begitu besar bencinya Abu Jahal kepada Nabi, sampai-sampai apa yang nabi jelaskan tentang zaqqum yaitu pohon yang terdapat di neraka, Abu Jahal sangat tidak percaya akan hal demikian, oleh karena itu Abu Jahal mengatakan bahwa zaqqum adalah kurma ajwa yang dicampur keju.

Allah bersabda dalam Alquran:

ِ ِ ِ ِ َِّ ِ َوال َّش َجَرةَ الَْمْلعُونَةَ ف الُْقْرآن َوَُنَ وف ُُهْم فََما يَ زيُدُهْم إَل طُْغيَاًَن َكب ًريا “Dan pohon kayu yang terkutuk dalam Al-Qur’an dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.” (QS. al-Isra’: 60).

Dari ma’mar dari Qatadah tentang firman Allah Ta’ala :

    

“Sesungguhnya kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai fitnah bagi orang- orang yang zalim.” (as-Shafat;63).

Abdur Razaq berkata, “Semakin bertambahlah pendustaan mereka ketika dikabarkan kepada mereka bahwa di dalam neraka itu ada sebuah pohon. Dia (Abu Jahal)

76 Ibnu Rajab al-Hambali, Dahsyatnya Neraka, Op.Cit., hlm. 176. 62

berkata, ‘Dia telah mengabarkan bahwa di dalam neraka ada sebuah pohon, sedangkan pohon itu dapat terbakar api.’ Maka nabi shallallahu’alaihi wasallam mengabarkan kepada mereka bahwa makanan pohon itu berasal dari api.”77

Al-Qur’an telah mengabarkan bahwa mereka akan memakan pohon zaqqum , sampai memenuhi perut-perut mereka, lalu mendidihlah pohon zaqqum itu di dalam perut-perut mereka sebagaimana mendidihnya air yang sangat panas. Kemudian setelah mereka memakannya, mereka meminum air yang sangat panas seperti minumnya unta yang sangat haus.

Allah ta’ala berfirman :

ِ ِ ِ ُُثَّ إ َّن ََلُْم َعلَْي َها لَ َشْوبً م ْن ََحيم “Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas.” (QS. ash-Shafat: 67).

Firman Allah ‘azza wajalla ini menunjukkan bahwa air yang sangat panas akan bercampur dengan zaqqum yang ada di dalam perut-perut mereka, maka jadilah makanan dan minuman itu bercampur di dalamnya.

Jadi, apabila ada pertanyan apakah pohon zaqqum itu terdapat di dunia atau tidak, maka jawabannya yaitu pohon zaqqum hanya ada di neraka, jikalau ada yang mengatakan bahwa di dunia ini ada popohon yang baunya busuk, yang hamper sama dengan keterangan zaqqum, maka itu hanyalah perumpamaan yang Allah ciptakan di dunia, hakikatnya pohon zaqqum hanya ada di neraka. Perumpamaan tersebut tujuannya untuk mengingatkan para manusia agar tidak berbuat dosa, agar senantiasa mengingat keagungan Allah yang berkuasa menciptakan sesuatu diluar fikiran manusia biasa.

Pohon yang di dunia saja yang mempunyai duri yang sangat tajam kemudia baunya yang sangat menyengat, jika dimakan manusia bisa membuat manusia itu sengsara,

77 Abu Abdillah Salim, Pohon di Neraka, dalam https://ilmughaibi.wordpress.com/tag/ejekan-abu-jahal/, diunduh 06 Februari 2016, pkl 21.00.

63

bagaimana pohon yang Allah ciptakan untuk makanan para penduduk neraka, yang tidak ada makanan lagi selain makanan yang berduri atau zaqum.

3.7 Semantik Zaqqum

Setelah mengetahui pengertian dan penjelasan mengenai zaqqum, kemudian akan dikaitkan dengan semantik, dimana semantik yaitu kajian makna dimana makna tersebut akan sampai pada pengertian dunia masyarakat. Seperti yang sudah dikatakan Izutsu bahwa Izutsu menggunakan metode analisis semanik atau konseptual terhadap bahan- bahan yang disediakan oleh kosa kata Alquran yang berhubungan dengan beberapa persoalan yang paling kongkrit dan melimpah yang memunculkan oleh bahasa Alquran. Dalam hal ini setelah mengambil ayat Alquran yakni zaqqum adalah makanan bagi para penduduk neraka yang sangat busuk baunya dan rupanya seperti kepala setan, dan dalam hadis nabi yakni “Apabila satu tetes zaqqum ada di dunia maka rusaklah isi dunia tersebut” kemudian bagaimana orang yang memakan zaqqum tersebut, akan tetapi dalam persoalan ini Abu Jahal menyebutnya dengan kurma yang dicampur dengan keju. Istilah kunci pada ayat ini adalah makanan. Bagaimanapun bentuknya yang jelas sangat jauh berbeda antara apa yag ada di Alquran dengan konteks pada zaman Nabi. Izutsu mengtakan bahwa Alquran bisa didekati dengan sejumlah cara pandang atau pendekatan yang beragam seperti teologi psikologi, sosiologi, tata bahasa dan lain-lain namun dari sekian banyak pendekatan yang ada beliau konsisten menggunakan pendekatan linguistik khususnya semantik Alquran. Dengan analisis semantik atau kajian tentang perspektif-perspektif yang ada dalam kata-kata kunci dalam Alquran, yang dilakukan ilmuwan jepang ini, terbukti makna obyektif ayat-ayat Alquran semakin mungkin dapat ditemukan dan terjadinya penafsiran- penafsiran ayat-ayat yang menyimpang, serta semakin terbuka kemungkinan bagi umat manusia untuk menjadikan Alquran sebagai jalan keselamatan dan kebahagiaan dalam kehidupan nyata di dunia ini. Dalam analisis semantik historis kosakata ini, Izutsu membagi periode waktu penggunaannya dalam tiga periode, yaitu pra Qur’anik, Qur’anik, dan pasca Qur’anik.

64

1. Pra Qur’anik Untuk memahami kosa kata pada masa ini yaitu dengan menggunakan syair- syair jahili. Syair jahili adalah syair-syair yang berkembang sebelum Islam. Syair jahili berkembang pesat sekitar abad ke 6 M. Para pemuka Arab menganggap bahwa membuat syair adalah sebuah kebaikan, maka mereka berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Menurut sebagian sastrawan, sastra Arab telah ada beberapa abad sebelum Masehi. Akan tetapi karya sastra (syair) tersebut yang ada sampai sekarang adalah karya sastra yang lahir dua abad sebelum Islam. Hal ini bukan berarti bahwa sebelum itu orang Arab tidak mengenal sastra, tetapi yang dapat ditemukan hanya sampai pada zaman Muhalhil saja. Oleh sebab itu ia dianggap sebagai perintis pertama sastra Arab jahiliyah. Masyarakat Arab jahiliyah dikenal sebagai masyarakat yang tidak bisa membaca dan menulis (ummi). Maka satu‐satunya cara yang diandalkan ketika mereka menerima informasi adalah kekuatan hafalan. Di samping itu, juga adanya faktor eksternal yang sangat dominan, yaitu mereka terdorong untuk menghafal al- Ayyam (peristiwa penting) dan al-Ansab (genealogi) yang menjadi kebanggaan.78 Bangsa Arab membagi syair menurut tujuannya menjadi delapan macam, yaitu: 1. Al-Hamasah Al-Hamasah disebut juga sebagai Al-Fakher. Ialah jenis syair yang biasanya digunakan untuk berbangga dengan segala macam kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh suatu kaum. 2. Al-Ghazal Al-Ghazal disebut juga sebagai Tasybib. Adalah suatu bentuk syair yang di dalamnya banyak dikisahkan tentang percintaan 3. Ar-Ratsa’ Syair ini digunakan untuk mengingat jasa seseorang yang sudah meninggal dunia. 4. Al-Madah

78Marzuki Mustamar, ibid. 65

Bentuk syair ini digunakan untuk memuji seseorang dengan segala macam sifat dan kebesaran yang dimilikinya, seperti kedermawanan dan ketinggian budi pekertinya. 5. Al-Hija’ Jenis syair ini digunakan untuk mencaci dan mengejek seorang musuh dengan menyebutkan keburukan orang itu. 6. Al-I’tidzar Jenis syair ini digunakan untuk mengajukan alasan dalam suatu perbuatan dengan cara meminta maaf dan mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya. 7. Al-Washfu Syair ini biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian ataupun segala hal yang menarik, seperti menggambarkan jalannya peperangan, keindahan alam, dan lain sebagainya. 8. Al-Hikmah Jenis syair ini mengandung ringkasan tentang pengalaman hidup dan pandangan-pandangan alam dan isinya.79 Untuk kata zaqqum sendiri masih belum menemukan dalam syair atau sastra lainnya yang berhubungan dengan pra-Qur`anik, apakah sungguh tidak ada, ataukah belum ditemukan. 2. Qur’anik Makna kata zaqqum dalam al-Qur’an yaitu diartikan dengan makanan penduduk neraka dan sebagai siksaan dimana buah tersebut baunya sangat busuk. dan jika disentuh oleh manusia akan merusak wajah dan merobek tenggorokan orang yang memakannya. Telah disebutkan gambaran pohon zaqqum dalam Alquran dengan penjelasan agar manusia waspada terhadapnya. Allah telah menggambarkan bahwa pohon ini sangat jelek. Dari mulai bentuk mayangnya, bagaimana orang memakannya, begitu pula dengan azabnya.

79Abdul Hamid, Studi Keabsahan Penggunaan Syair Jahiliyah dalam Penafsiran al-Qur’an, Skripsi Jurusan Ilmu Syari’ah Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 1988), h. 57. 66

ِ ِ ِ ِ ِ َّ ِِ ِ ِ أَذَل َك َخْي ٌر ن ُُزًَل أَْم َش َجَرةُ الَّزقُّوم )62( إََّن َج َعْلنَاَها فْت نَةً للظالم َي )63( إن ََّها َش َجَرةٌ ََتُْرُج ف ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ أَ ْصِل ا ْْلَحيم )64( طَْلعَُها َكأَنَّهُ ُرءُو ُس ال َّشيَاطي )65( فَإن َُّه ْم ََلكلُوَن مْن َها فََمالئُوَن مْن َها ِ ِ ِ الْبُطُوَن )66( ُُثَّ إ َّن ََلُْم َعلَْي َها لَ َشْوًب م ْن َ َحيٍم )67(

“(Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum . Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang- orang yang zalim. Sesungguhnya Dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala. mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu. kemudian sesudah Makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas. kemudian Sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim.” (QS. Ash-Shaffat: 62-68). 80 “(Makanan surga) itulah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum ?” Maksudnya, manakah yang merupakan sebaik-baik jamuan dan anugerah, apakah kenikmatan surga ataukah pohon zaqqum yang ada di neraka jahannam? Buah-buahan adalah makanan penduduk surga, sedangkan pohon zaqqum adalah makanan penduduk neraka. Tujuan pertanyaan tersebut adalah semata-mata untuk menghinakan orang-orang kafir. “Sesungguhnya kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang- orang yang dzalim,” maksudnya, sungguh kami menjadikan pohon zaqqum sebagai siksaan. Mereka berkata, “Bagaimana mungkin di neraka ada pohon, sedangkan api itu sendiriakan membakar pepohonan?”. Mereka tidak mengerti bahwa Allah Maha kuasa atas segala sesuatu. Mereka tidak mengetahui bahwa hukum-hukum dunia itu tidaklah sama dengan hokum-hukum akhirat. Sesungguhnya segala sesuatu yang ada di akhirat itu sangat jauh berbeda dengan apa yang ada di dunia.81 “Sesungguhnya ia adalah pohon yang keluar dari dasar neraka jahim,” maksudnya ia tumbuh di dasar neraka jahannam. Kemudian ia tumbh bercabang dalam neraka denagnperinatah Allah. Allah menciptakan dan berbuat sesuai dengan

80 Lajnah Pentashih Al-Qur`an, Op. Cit., hlm. 448. 81 Mahir Ahmad ash-Shufi, Op. Cit., hlm 181. 67

kehendak-Nya. Apabila Allah menghendaki sesuatu, cukup berkata “Jadilah! Maka sesuatu tadi terjadi. “Mayangnya seperti kepala syaitan,” buah dan mayangnya seperti kepala-kepala syaitan,ia memiliki bentuk yang sangatjelek dan buruk. Ibnu Ktasir berkata, “Ia diserupakan dengan kepala-kepala setan, meski hal tersebut belum diketahui oleh orang yang diajak bicara, sebab dalam diri manusia telah tertanam bahwa setan-setan itu sangatlah buruk wujudnya.” “Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka akan memenuhi perutnya dengan buah zaqqum ,” yakni lantaran rasa lapar yang amat sangat, orang-orang kafir itu terpaksa memakan buah pohon tersebut hingga penuhlah perut mereka. Karena memang itulah makanan mereka sebagai ganti dari rezeki penduduk surga.82 “Kemudian sesudah makan buah zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas,”. Maksudnya, setelah mereka memenuhi perut dengan buah tersebut dan merasa kehausan, kami beri mereka air yang sangat panas. Dicampurlah makanan itu dengannya, yakni dihimpunlah antara pahitnya zaqqum dan air yang sangat panas untuk memperberat siksaan mereka. 3. Pasca Qur’anik Pada periode pasca qur’an, Islam telah menghasilkan banyak sistem pemikiran yang berbeda dengan pada masa qur’an, seperti, teologi, hukum, teori politik, filsafat, dan tasawuf. Izutsu mengungkapkan, pada masa ini, kita berhak sepenuhnya membicarakan kosakata teologis Islam, kosakata hukum Islam, kosakata tasawuf, dan lain-lain menurut pengertian teknis yang tepat sebagaimana didefinisikan dalam bidangnya tersebut.83 Begitupun dengan kata zaqqum, pada masa pasca Qur`anik ini banyak ditemukan pohon yang buahnya mirip dengan pohon zaqqum yang digambarkan dalam Alquran yaitu seperti kepala syaitan dan memiliki duri yang sangat tajam. Thaif terkenal sebagai pemasok sayur mayur dan buah-buahan di Arab Saudi. Thaif diberkahi dengan kesuburan tanah meski komposisi bebatuannya lebih banyak.

82 Ibid, hlm 182. 83 Toshihiko Izutsu, Relasi Tuhan dan Manusia, ibid, h. 42. 68

Buah dan sayur yang terdapat di pasar tradisionalnya melimpah dan segar. Segala macam buah berada di kota ini, termasuk buah delimanya yang sangat terkenal. Untuk memasuki Thaif, diperlukan izin khusus dan pemeriksaan yang cukup ketat. Ini mungkin karena di sana terdapat sekolah militer dan gudang senjata pemerintahan Arab Saudi. Kota ini dikelilingi oleh pegunungan yang dingin. Dahulu, sekadar mengingatkan, di kota inilah Nabi Muhammad saw pernah diusir dan dilempar batu. Kini, di daerah ini pula tumbuh subur pohon Zaqqum, pohon yang dipenuhi duri tajam dan besar. Dalam Surah Al Waqiah ayat 52, pohon ini bakal menjadi bahan makanan penghuni neraka. 84 Masih banyak lagi yang mengatakan seperti hal demikian, yaitu menjumpai pohon yang bentuknya seperti kepala setan. Namun, yakinlah bahwa pohon seperti ini hanya menyerupai bentuknya saja, namun bukanlah zaqqum yang sudah dijelaskan dalam Alquran. Zaqqum hanya tumbuh di neraka dan sebagai makanan para penduduk neraka. 3.8 Konsep Zaqqum dalam Penafsiran Maudhū`ī Disurga telah dihidangkan berbagai macam makanan yang kita inginkan semuanya ada, dari mulai yang terkecil sampai yang terbesar, dari mulai air yang bening sampai perhiasan emas perak. Kemudian di dalam neraka juga terdapat makanan diantaranya yang sudah kita sebutkan yaitu zaqqum, mayangnya seperti kepala setan, tumbuh di dasar neraka jahim dan orang yang makan isi perutnya akan keluar dan tenggorokannya robek. Penafsiran zaqqum dengan menggunakan metode maudhū`ī sudah diterapkan dalam sekripsi ini, pertama-tama menetapkan masalah yakni bagaimana penafsiran zaqqum dalam Alquran atau konsep zaqqum dalam tafsir maudhū`ī, kemudian mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan permasalahan serta menyusun ayat tersebut secara runtut, mengetahui korelasi ayat tadi, dan melengkapi pembahasan ini dengan hadis yang sudah dijelaskan dalam keterangan diatas.

84 Redaksi era Muslim, Zaqqum Dunia ada di Thaif, dalam http://www.eramuslim.com/berita/tahukah- anda/zaqqum-dunia-ada-di-thaif-saudi.htm#. Diunduh tanggal 20 juni 2016, pkl. 15.30.

69

ِ ِ ِ ِ ِ َّ ِِ ِ ِ أَذَل َك َخْي ٌر ن ُُزًَل أَْم َش َجَرةُ الَّزقُّوم )62( إََّن َجَع ْلنَاَها فْت نَةً للظالم َي )63( إن ََّها َش َجَرةٌ ََتُْرُج ف أَ ْصِ ل ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ا ْْلَحيم )64( طَْل عَُها َكأَنَّهُ ُرءُو ُس ال َّشيَاطي )65( ف َإن َُّهْم ََلكلُوَن مْن َها فََمالئُ وَن مْن َه ا الْبُطُوَ ن ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ )66( ُُثَّ إ َّن ََلُْم َعلَْي َها لَ َشْوًب م ْن ََحيٍم )67( ُُث َّ إ َّن َمْرجَعُهْم َلََل ا ْْلَحيِم )68( “(Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum . Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang- orang yang zalim. Sesungguhnya Dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang menyala. mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu. kemudian sesudah Makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas. kemudian Sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim.” (QS. Ash-Shaffat: 62-68). 85 Pada ayat diatas jelas bahwa zaqqum adalah hidangan bagi penduduk neeraka yaitu sebagai siksaan orang-orang yang dzalim, orang yang banyak melakukan dosa dan untuk orang yang menyekutukan Allah, selain itu zaqqum juga hidangan yang disuguhkan untuk penduduk neraka. Jadi, siapapun orangnya jika dia masuk neraka maka akan memakan buah zaqqum tersebut, tidak hanya untuk orang yang dzalim saja, tapi untuk semua penduduk neraka. Makanan itu sebagai siksa bagi orang yang memakannya, yaitu tidak membuatnya kenyang dan tidak membuatnya nikmat, jika makan buah tersebut akan hancurlah badannya akan tetapi setelah hancur kemudian berbentuk lagi, seperti itu sampai seterusnya. Mayangnya sepeti kepala setan, dimana kita tidak mengetahui bagaimana bentuk setan itu dan bagaimana pula kepalanya, akan tetapi jika kita mendengar kata setan, yang ada dalam benak kita yaitu suatu makhluk yang rupanya jelek, jahat dan suka mengganggu manuasia. Darisitulah muncul gambaran buah pohon zaqqum saking jelek rupa dan baunya sangat busuk kemudian diibaratkan dengan kepala setan tadi.

Selanjutnya yaitu pohon Dhari` yaitu pohon duri yang sangat keras, tidak dapat menggemukkan dan tidak dapat menghilangkan lapar, karena ia menyumbat tenggorokan tidak keluar dan juga tidak masuk ke dalam perut. Allah berfirman dalam surat al-Ghasyiyah ayat 6-7:

85 Lajnah Pentashih Al-Qur`an, Al-Qur`an Terjemah dan Asbabun Nuzul, juz 23, hlm. 448. 70

َِّ ِ ِ ِ ِ ِ لَْي َس ََلُْم طََعامٌ إَل م ْن َضريٍع )6( ََل يُ ْسم ُن َوََل ي ُْغِن م ْن ُجوٍع )7(

“Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. al- Ghasyiyah [88]: 6-7). Antara pohon zaqqum dan pohon dhari` yaitu sama-sama pohon yang berduri danpohon yang tidak membuatnya kenyeng. Dalam hal ini apapun bentuk makanan ataupun minuman yang ada di neraka hanyalah membuatnya bertambah siksa, tidak ada kenikmatan sedikitpun yang didapatkan di dalam neraka, semuanya berbentuk siksaan. Siksaan ini sesuai dengan apa yang dia perbuat ketika di dunia, jika di dunia dia termasuk orang yang sesat yakni tidak mau mengikuti ajaran Allah dan nabi-Nya dan menyekutukan Allah, maka kelak diakhirat diaakan menerima siksaan yang amat pedih.

Ghislin yaitu nanah bercampur darah yang keluar dari tubuh penduduk neraka. Al-Hamim yaitu air yag sangat panas yang akan disuguhkan dengan besi panas yang ujungnya dibengkokkan. Al-Ghassaq yaitu air yang sangat dingin, menurut Ibnu Umar, al-ghassaq adalah nanah kental yang jika setetesnya ditumpahkan di barat bumi, niscaya penduduk timur akan mencium baunya yang sangat busuk. Ash-shadid yaitu nanah bercampur darah, Ibnu Rajab berkata, air shaded akan membuat wajah mereka hangus, sekaligus membuat seluruh kulit kepaladan rambutnya mengelupas. Yang terakhir yaitu air seperti muhl yaitu endapan minyak yang berwarna hitam yang mendidihkan perut.86

Dari semua macam makanan dan minuman yang sudah disebutkan diatas yakni dari pohon zaqqum, dhari` dan berbagai macam minuman yang sangat mengerikan yaitu semuanya berbahan dari darah dan nanah. Di dunia, ketika kita melihat darah dan nanah saja sudah sangat mual dan membuatnya tidak enak apa-apa, malah ada juga yang sampai pingsan jika melihat darah yang sangat banyak, apalagi untuk dimakan atau diminum, mungkin sudah tidak sanggup dan bisa jadi membuatnya tidak mau makan selama beberapa hari, walaupun makanan itu makan yang enak, tapi

86 Abu Fatiah Al-Adnani, Indahnya Surga dahsyatnya Neraka, Op.Cit, hl. 130. 71 karena masih terbayang dengan nanah yang sangat banyak yakni masih terbawa perasaan.

ِ ُّ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ُُثَّ إنَّ ُكْم أَي َُّها ال َّضالوَن الُْم َك ذبُوَن )51( ََلكلُوَن م ْن َش َجٍر م ْن َزقُّوم )52( فََمالئُوَن مْن َها الْبُطُوَن ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ )53( فَ َشاربُوَن َعلَْيه م َن ا ْْلَميم )54( فَ َشاربُوَن ُشْر َب اَْليم )55( َهَذا ن ُُزَُلُْم ي َْوَم ال دي ِن )56( “kemudian Sesungguhnya kamu Hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan,benar-benar akan memakan pohon zaqqum, dan akan memenuhi perutmu dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum. Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan".(QS. Al-Waqi`ah : 51-56). Setelah makan seperti hal yang wajib yaitu minum, jika makan tanpa minum akan membuat tenggorokan dan perut tidak nyaman. Begitupun di neraka,setelah makan zaqqum atau makan dhari` kemudian minum, dimana airnya sangat panas habkan bisajadi minum dari minuman yang sudah disebutkan diatas. Ketika makan saja sudah sangat tersiksa ditambah minum yang airnya sangat panas atau dari nanah dan darahnya penduduk neraka, maka siksaannya bertambah dan tambah.

Setelah menjelaskan makna pohon sebagai makanan dan minuman yang ada di neraka, dimana semuanya itu merupakan kehendak Allah yang tidak bisa diingkari oleh setiap manusia. Selagi kita masih di dunia, alangah baiknya jika kita menghindari hal-hal yang membuat kita masuk neraka apalagi sampai mendapat siksa di neraka, walaupun rata-rata manusia akan masuk neraka, tapi jangan sampai kekal di neraka hanya menghilangkan dosa saja. Sebab sehari di neraka yaitu seribu tahun di dunia, betapa lamanya masa di neraka. Untuk mencegah dan menghindari dari hal-hal yang membuat kita masuk neraka yaitu dengan menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua laranggannya, yaitu dengan cara berbuat baik pada orang lain, melakukan shalat, mengeluarkan zakat, memuliakan tamu, menjaga lisan, dan yag lainnya yang merupakan sifat hasanah.