LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2020

DIREKTORAT PERLINDUNGAN WNI DAN BHI DIREKTORAT JENDERAL PROTOKOL DAN KONSULER

KEMENTERIAN LUAR NEGERI

1 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Perlindungan WNI dan BHI tahun 2020 merupakan perwujudan komitmen, transparansi serta akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dalam rangka mencapai visi dan misi Kementerian Luar Negeri. Laporan Kinerja ini juga bentuk pertanggungjawaban kepada seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan pelayanan dan pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri.

Selaras dengan Visi Presiden “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” dan Visi Kementerian Luar Negeri Tahun 2020 – 2024 yaitu “Memimpin diplomasi yang aktif dan efektif untuk mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”, Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler memiliki visi yaitu “Memimpin Diplomasi Pelindungan WNI di Luar Negeri serta Pelayanan Publik yang Prima untuk mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”

Dalam mewujudkan visi tersebut, Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler memiliki 3 (tiga) misi yaitu 1) Mewujudkan Kualitas Pelayanan Pelindungan WNI di Luar Negeri yang Prima Sebagai Upaya Pelindungan Bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga, 2) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keprotokolan, Kekonsuleran serta Fasilitas Diplomatik yang Prima dan Sesuai Standar, dan 3) Memperkuat Tata Kelola Organisasi yang Baik dan Meningkatkan Dukungan Manajemen, Sarana dan Prasarana serta SDM di Lingkungan Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler.

Untuk mendukung capaian visi dan misi Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler tersebut, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI memiliki Sasaran Strategis di 2 (dua) perspektif, yaitu Customer Perspective dengan Sasaran Strategis “Pelindungan WNI/BHI di Luar Negeri dan Pelayanan Publik yang Prima’; dan Learning and Growth Perspective dengan Sasaran Strategis “Tata Kelola Organisasi di Diretorat Perlindungan WNI dan BHI yang Baik”

Selain narasi mengenai pencapaian kinerja, LKj ini juga memuat narasi mengenai kendala baik teknis maupun non teknis yang dihadapi oleh Direktorat Perlindungan WNI dan BHI. Semoga informasi yang disampaikan dalam LKj ini dapat menjadi referensi bagi pemangku kepentingan terkait untuk melakukan evaluasi kinerja serta dapat memberikan manfaat dalam merencanakan berbagai upaya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pelindungan WNI dan BHI di luar negeri.

Jakarta, Januari 2021

Judha Nugraha Direktur Perlindungan WNI dan BHI

2 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Ringkasan Eksekutif v

I Pendahuluan 1

II Perencanaan Kinerja 9

III Akuntabilitas Kinerja 12

A. Capaian Kinerja Organisasi 12 B. Efisiensi Sumber Daya 74

IV Penutup 80

A. Kesimpulan 80 B. Kendala Utama 81 C. Tindak Lanjut dan Penanganan 82

V Lampiran 84

I. Matriks Perjanjian Kinerja (PK) dan Matriks Revisi PK 84 II. Matriks Realisasi Rencana Aksi (renaksi) PK 94 III. Matriks Informasi Kinerja 101 IV. Matriks Nilai Capaian Kinerja Organisasi 146

3 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

4 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

5 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

RINGKASAN EKSEKUTIF

Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Perlindungan WNI dan BHI (Dit. PWNI dan BHI) Tahun 2020 dibuat dalam rangka implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI di Luar Negeri, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 mengenai Pedoman Sistem Manajemen Kinerja Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia.

LKj Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Tahun 2020 merupakan laporan pelaksanaan dari Rencana Kerja Tahunan (RKT) Dit. PWNI BHI Tahun 2020 sebagaimana tertuang dalam Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2020, yang memberikan gambaran secara detail tentang sasaran strategi dan pencapaian kegiatan-kegiatan Dit. PWNI dan BHI. Dokumen ini memuat uraian program-program dan kegiatan-kegiatan operasional selama tahun 2020, dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dokumen ini juga memaparkan tingkat pencapaian kinerja Dit. PWNI dan BHI pada tahun 2020 dengan menggunakan indikator kinerja utama (IKU), sub IKU dan komponennya sebagai alat ukur pencapaian kinerja Dit. PWNI dan BHI yang dikaitkan dengan penggunaan alokasi anggaran DIPA Dit. PWNI dan BHI tahun 2020.

Meski terdapat peningkatan jumlah kasus WNI di luar negeri yang terdampak COVID-19 pada tahun 2020 serta pembatalan/penjadwalan ulang atau perubahan format berbagai kegiatan pelindungan WNI akibat Pandemi, Kementerian Luar Negeri cq. Dit. PWNI dan BHI secara umum telah berhasil mencapai hampir seluruh target kinerja yang telah ditetapkan pada tahun 2020. Hal tersebut antara lain karena adanya komitmen dari seluruh pejabat dan staf serta hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan terkait sehingga kegiatan yang telah diagendakan oleh Dit. PWNI dan BHI selama setahun penuh telah mendapat dukungan dari berbagai pihak dan counterpart baik di Indonesia maupun di luar negeri. Selain itu, adanya dukungan anggaran, perencanaan dan pelaksanaan yang baik adalah salah satu faktor lain yang mendukung capaian kinerja Dit. PWNI dan BHI pada tahun 2020.

Sebagai gambaran, beberapa capaian kinerja yang diraih oleh Dit. PWNI dan BHI pada Tahun Anggaran 2020, antara lain adalah:

1. Indikator Kinerja Utama (IKU) C.1.1 Indeks Pelayanan dan Pelindungan WNI yang Prima memiliki realisasi kinerja sebesar 88,30 (skala 100), dengan target pada tahun 2020 sebesar 86, maka capaian IKU tersebut adalah 102,67%. Capaian tersebut diperoleh dari realisasi dan capaian Sub IKU sebagai berikut:

a. C.1.1.1. Persentase Penyelesaian Kasus WNI. Penyelesaian sebanyak 45.378 kasus dari 54.953 kasus WNI di luar negeri yang ditangani. Dari jumlah tersebut, sebanyak 26.848 kasus khusus telah diselesaikan dari 28.544 kasus khusus yang sedang ditangani (94.06%). Sebanyak 18.530 kasus umum telah diselesaikan dari 26.409 kasus umum yang sedang ditangani (70.17%). Dengan formula penghitungan realisasi dikali bobot (45% untuk kasus umum dan 55% untuk kasus khusus) maka diperoleh realisasi sebesar 83.31%. Mengingat target Sub IKU Persentase Penyelesaian Kasus WNI di Luar Negeri pada tahun 2020 adalah 73%, maka capaian kinerja Sub IKU tersebut adalah 114,13%

b. C.1.1.2. Indeks Pemanfaatan dan Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri. Sub IKU ini adalah Sub IKU yang baru ditetapkan pada tahun 2020. Pada tahun pertama pengimplementasiannya realisasi Sub IKU tersebut adalah 65,65 (skala 100), dengan target pada tahun 2020 sebesar 96.16, capaian Sub IKU adalah 68,25%.

6 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Capaian kinerja yang patut dicatat adalah ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama antara Kementerian Luar Negeri dengan BPJS Tenaga Kerja tentang Integrasi Sistem dan Pemanfaatan Data Dalam Rangka Pelayanan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia pada tanggal 13 November 2020. Selain itu, sebanyak 60.278 data WNI di luar negeri telah terverifikasi di Portal Peduli WNI atau 24,88% dari target sebanyak 20% data WNI dari Daftar Pemilih Tetap Pemilu RI Tahun 2019 di luar negeri terverifikasi di Portal Peduli WNI atau sekitar 203. 812 WNI. Serta, partisipasi 60 SDM Kemlu RI dan 162 SDM Perwakilan RI pada pelatihan/bimbingan teknis terkait sistem informasi pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri.

c. C.1.1.3 Indeks Penguatan Sistem Kelembagaan Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri. Realisasi Indeks Sistem Kelembagaan Perlindungan WNI dan BHI di luar negeri adalah 100,52, dengan target 94,06 pada tahun 2020, capaian kinerja Sub IKU ini adalah 106,87%. Capaian pada Sub IKU C.1.1.3 tersebut didukung dengan pelaksanaan: (i) penandatangan perjanjian kerja sama Kementerian Luar Negeri dengan Justice Without Border (JWB); (ii) perumusan, penyusunan, penandatanganan dan pengimplementasian 2 SOP terkait penanganan kasus WNI terdampak COVID-19 di luar negeri dan 1 pembahasan konsep terkait penentuan status keamanan negara pada aplikasi Safe Travel; (iii) penyusunan draft Peraturan Menteri Luar Negeri RI (Permenlu RI) terkait Pengelolaan Tempat Singgah Sementara (Shelter) dan konsep Permenlu mengenai Pengelolaan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan WNI; (iv) partisipasi 59 staf/pejabat Kemlu RI dan 85 pejabat/staf Perwakilan RI pada kegiatan pelatihan/pembekalan terkait Pelayanan dan Pelindungan.

d. C.1.1.4 Indeks Diplomasi Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri. Realisasi Sub IKU Indeks Diplomasi Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri pada tahun 2020 adalah 100 dari target 100. Sehingga capaian kinerja pada Sub IKU C.1.1.4 adalah 106,04%. Capaian tersebut antara lain diperoleh dari: (i) diterimanya rekomendasi Kemlu RI pada Pertemuan ke-3 Bali Process Technical Expert Group on Return and Reintegration (TEG-RR) di Kolombo, Sri Lanka, 13-14 Februari 2020; (ii) diterimanya rekomendasi Kemlu pada SK Dirjen Bina Penta terkait penempatan PMI di luar negeri pada masa Pandemi COVID-19; dan (iii) 100% responden memberikan umpan balik positif atas Public Awareness Campaign.

2. IKU C.1.2 Kepuasan Pelayanan Publik memiliki 1 Sub IKU, yaitu C.1.2.1 Indeks Kepuasan Pelayanan dan Pelindungan WNI. Capaian IKU Indeks Kepuasan Pelayanan Publik pada tahun 2020 adalah 93,50% yang diperoleh dari nilai rata-rata 749 kuesioner yang mengukur persepsi kepuasan masyarakat terhadap pelayanan dan pelindungan WNI sebesar 3,74 dari skala 4. Berdasarkan Konversi (NIK) Mutu Pelayanan Kinerja Unit dari Kemenpan RB, nilai 3,74 telah masuk dalam kategori pelayanan yang Sangat Puas.

3. Sedangkan realisasi IKU L.1.1 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) di Direktorat Perlindungan WNI dan BHI diperoleh dari nilai SAKIP Dit PWNI BHI pada tahun 2019 yaitu 75,32 (BB). Dengan target IKU sebesar 78 (BB), maka capaian kinerja IKU tersebut adalah 96,56%.

Dalam melaksanakan berbagai kegiatan tersebut, pada awal tahun tahun 2020 Direktorat Perlindungan WNI dan BHI memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 59.000.000.000 namun kemudian mengalami proses revisi untuk mendukung kebutuhan anggaran pelindungan di Perwakilan RI sehingga pagu anggaran Dit. Perlindungan WNI dan BHI per November 2020 adalah sebesar Rp. 43.755.299.000. Total Realisasi anggaran Direktorat PWNI BHI tahun 2020 adalah sebesar Rp. 27.209.352.749 atau 62,19%

7 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Berdasarkan sistem akuntabilitas, capaian kinerja Direktorat Perlindungan WNI dan BHI tahun 2020 menunjukkan kinerja yang baik. Di tengah hantaman pandemi COVID-19 yang mempengaruhi seluruh sendi kehidupan masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri, secara umum Dit. PWNI dan BHI telah menunjukkan kinerja baik untuk menyesuaikan perencanaan, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi dengan kondisi yang ada.

8 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

BAB I PENDAHULUAN

Tahun 2020 adalah tahun kedua Kabinet Indonesia Maju. Kabinet Indonesia Maju tetap mengedepankan pelindungan WNI di luar negeri sebagai salah satu area prioritas diplomasi selain kedaulatan, diplomasi ekonomi dan peran Indonesia di kawasan dan global.

Di tataran nasional, pelindungan WNI di luar negeri adalah salah satu program dan kegiatan yang rutin menjadi Pro-PN Kemenlu dari tahun ke tahun sehingga menerima alokasi anggaran yang cukup signifikan. Berdasarkan RPJMN 2020-2024, Kemenlu memberikan kontribusi kepada Program Prioritas Pembangunan Polhukhankam: Optimalisasi Kebijakan Luar Negeri yang memiliki 4 Aspek Isu Strategis pada RPJMN 2020-2024. Salah satunya adalah Aspek Keamanan yang meliputi isu strategis: Pelindungan WNI/BHI, perbatasan, penjagaan perdamaian, kejahatan lintas batas dan pencurian ikan. Sesuai tugas dan fungsinya Kemenlu mengampu Kegiatan Prioritas Penguatan Integritas NKRI dan Perlindungan WNI di Luar Negeri dengan Indikator: Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI dan BHI serta Proyek Prioritas: Penguatan Perlindungan WNI dan BHI di tingkat bilateral, regional, multilateral dengan Indikator: (i) Indeks Penyelesaian Kasus WNI dan BHI di Luar Negeri, (ii) Indeks Pemanfaatan dan Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu bagi WNI di Luar Negeri, (iii) Indeks Penguatan Sistem Kelembagaan Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri dan (iv) Indeks Diplomasi Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri.

Dalam melaksanakan amanah tersebut, Kemenlu secara konsisten melakukan investasi dan inovasi dalam pembenahan sistem informasi, sistem kelembagaan dan diplomasi pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri. Berbagai pengalaman, peristiwa dan pelajaran selama 5 (lima) tahun terakhir diterjemahkan menjadi berbagai upaya pembenahan sistem kelembagaan pelindungan WNI di luar negeri yang melibatkan semua pemangku kepentingan dari kalangan pemerintahan dan non- pemerintahan untuk melaksanakan amanah nasional pelindungan WNI di luar negeri.

Salah satu faktor penting yang menjadi dasar penyusunan kebijakan Direktorat Perlindungan WNI dan BHI adalah adanya proyeksi jumlah WNI yang melakukan perjalanan ke luar negeri, baik untuk tujuan migrasi maupun tujuan-tujuan lain yang berdurasi pendek, akan terus meningkat di masa yang akan datang. Kondisi ini tak lepas dari transportasi ke luar negeri yang kian mudah dan terjangkau, adanya fasilitas bebas visa yang diberlakukan oleh beberapa negara, dan semakin terbukanya informasi kondisi di luar negeri khususnya peluang kerja yang terbuka bagi warga asing. Bagi Kemenlu dan Perwakilan RI, proyeksi peningkatan jumlah WNI yang bepergian ke luar negeri ini perlu diantisipasi secara baik guna meminimalisir potensi peningkatan jumlah kasus-kasus WNI di luar negeri.

Berdasarkan data E-Perlindungan dan Portal Peduli WNI, Kemenlu tahun mencatat jumlah WNI di luar negeri sebanyak 3.011.202 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 90% adalah pekerja migran Indonesia (PMI), sisanya merupakan pelajar dan anak buah kapal (ABK). Jumlah WNI terbesar berada di Malaysia yakni 1.330.303 orang, kemudian Arab Saudi 665.552 orang, RRT 317.269 orang,

9 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Australia 131.053, Singapura 112.785, Korea Selatan 70.478, Amerika Serikat 63.360, Brunei 58.369, dan Emirat Arab 52.843.

Masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri membutuhkan kualitas pelayanan dan pelindungan yang responsif, cepat, tanggap, transparan dan akuntabel, sesuai amanat Undang- Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Berdasarkan UU tersebut, masyarakat merupakan pengguna layanan sekaligus penilai atas kinerja instansi pemerintah, dalam hal ini Kemenlu dan Perwakilan RI.

Infografik 1 C1.1 Peta Sebaran WNI di luar negeri

Tahun 2020 juga diwarnai dengan merebaknya pandemi COVID-19 yang mengakibatkan krisis global yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Pandemi COVID-19 telah mengubah tatanan sosial dan ekonomi di seluruh dunia dan mengakibatkan respon beragam pemerintah-negara di dunia. Wabah yang baru tersebut telah menimbulkan ketakutan dan kepanikan karena ketidakpastian dan ketidaktahuan, khususnya WNI yang berada di pusat penyebaran COVID-19 pertama di Wuhan, RRT dan kapal pesiar Diamond Princess yang terakhir bersandar di Yokohama, Jepang. Dampak COVID-19 juga mempengaruhi PMI baik sektor formal, informal, PMI ABK di kapal pesiar dan kapal ikan karena kebijakan lock down perbatasan negara-negara yang mempengaruhi rute dan jadwal kepulangan mereka kembali ke tanah air.

Untuk mengatasinya, selama tahun 2020, Kemenlu telah menetapkan kebijakan refocusing anggaran dan kegiatan diplomasi RI untuk penanganan COVID-19, termasuk untuk pelindungan WNI di luar negeri selama pandemi COVID-19 melalui penguatan sistem pelayanan dan pelindungan WNI dan pemanfaatan teknologi informasi.

10 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Untuk mencapai visi dan misi organisasi, Kementerian Luar Negeri telah mengaplikasikan sistem Balanced Score Card (BSC) untuk mendukung pelaksanaan Rencana Strategis tahun 2020-2024 yang diterjemahkan ke dalam Peta Strategi di setiap unit kerja.

Direktorat Perlindungan WNI dan BHI memiliki Sasaran Strategis di 2 (dua) perspektif, yaitu Customer Perspective dengan Sasaran Strategis “C1. Pelindungan WNI/BHI di Luar Negeri dan Pelayanan Publik yang Prima; dan Learning and Growth Perspective dengan Sasaran Strategis “L1. Tata Kelola Kinerja di Direktorat Perlindungan WNI yang Baik”.

Peta Strategi Direktorat Perlindungan WNI dan BHI tersebut dapat digambarkan sesuai dengan diagram berikut:

C.1. Pelindungan WNI/BHI di Luar Negeri dan Pelayanan Publik yang Prima

L1. Tata Kelola Kinerja di Direktorat Pelindungan WNI yang Baik

Learning

and Growth

Pelindungan WNI di luar negeri tercantum pada Sasaran Strategis Kementerian Luar Negeri no. 4 “Pelindungan WNI di Luar Negeri dan Pelayanan Publik yang Prima”. Sedangkan, arah kebijakan dan strategi untuk meningkatkan pelindungan WNI/BHI di luar negeri dan pelayanan publik adalah: (i) Memastikan kehadiran negara melalui pembentukan sistem pelindungan WNI di luar negeri dalam rangka pelayanan publik dan pelindungan WNI di luar negeri yang berbasis semangat kepedulian dan keberpihakan dengan fokus peningkatan pada aspek pencegahan, deteksi dini, dan

11 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

respon cepat guna mewujudkan pelayanan yang tepat, mudah, murah dan akurat, serta sesuai peraturan perundang-undangan. (ii) Investasi pada aspek pencegahan melalui pembangunan inovasi dan integrasi sistem informasi pelayanan publik dan pelindungan WNI. (iii) Memperkuat sistem kelembagaan pelindungan WNI dan pelayanan publik di luar negeri dengan fokus pada pembangunan standarisasi, norma, kebijakan, kapasitas dan profesionalitas SDM, serta sistem monitoring dan evaluasi. (iv) Mengoptimalkan diplomasi pelindungan WNI di luar negeri melalui pembentukan dan implementasi instrumen hukum serta kerja sama di tataran nasional dan internasional, guna meningkatkan pelindungan WNI di luar negeri, termasuk melalui pembangunan tata kelola migrasi aman, reguler dan teratur. (v) Meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan K/L terkait dengan seluruh pemangku kepentingan lainnya di segala lapisan, baik di dalam dan luar negeri. (vi) Memperkuat sarana dan prasarana penunjang pelindungan WNI di luar negeri dan pelayanan publik.

Pada level Kemlu Wide dan Kemlu One, target Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase kasus WNI di luar negeri yang diselesaikan adalah 73% dan IKU Indeks Kepuasan Pelayanan Publik, Sub IKU Indeks Kepuasan Pelayanan Pelindungan WNI/BHI adalah indeks 4 (skala 4). Pada level Kemlu Two, target kinerja adalah: IKU C.1.1 Indeks Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri sebesar Indeks 86 (skala 100); IKU C.1.2 IKU Indeks Kepuasan Pelayanan Publik, Sub IKU C.1.2.1 Indeks Kepuasan Pelayanan Pelindungan WNI/BHI sebesar indeks 4 (skala 4); dan IKU C.1.3 IKU Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) di Direktorat Pelindungan WNI dan BHI sebesar 78 (BB).

Pada level Kemlu Two, pemetaan Sasaran Strategis dan IKU tersebut disusun dalam peta sasaran sesuai dengan Perjanjian Kinerja Direktorat Perlindungan WNI dan BHI tahun 2020 sebagaimana tercantum pada Tabel berikut:

Kode Kode SS Sasaran Kegiatan IKU Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) Customer Perspective C1 Pelindungan WNI/BHI dan C1.1 Indeks Kualitas Pelayanan dan Perlindungan WNI/BHI 86 Pelayanan Publik di (indeks) Perwakilan RI yang Prima C.1.1.1 Persentase Kasus WNI di Luar Negeri yang Diselesaikan 73% C.1.1.2 Indeks Pemanfaatan dan Pengembangan Sistem 96.19 Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu bagi WNI di Luar Negeri C.1.1.3 Indeks Penguatan Sistem Kelembagaan Pelayanan 94.06 Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri C.1.1.4 Indeks Diplomasi Pelindungan WNI dan BHI di Luar 94.30 Negeri C.1.2 4 Indeks Kepuasan Pelayanan dan Perlindungan WNI/BHI (skala 4) Learning and Growth Perspective L1 Tata Kelola Organisasi L1.1 78 (BB) Direktorat Perlindungan WNI NIlai Evaluasi AKIP di Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dan BHI yang Baik

12 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Penyusunan rencana kinerja tersebut dilengkapi dengan perencanaan anggaran tahun 2020 dengan besar alokasi anggaran sebagai berikut:

Pagu Anggaran No. Kegiatan (Rp)

1 Pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri 43.755.299.000,-

Pagu Anggaran 43.755.299.000, - Direktorat Perlindungan WNI dan BHI 2020

13 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

BAB III AKUNTABILITAS KERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Sasaran Strategis C.1 Pelindungan WNI di Luar Negeri dan Pelayanan Publik yang Prima

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Pelayanan dan pelindungan bagi WNI di luar negeri termasuk bagian dari pelayanan publik yang diberikan oleh Kemlu dan Perwakilan RI.

Peraturan Menteri Luar Negeri No. 5 Tahun 2018 mengenai Pelindungan WNI di luar negeri telah memberikan definisi jelas mengenai Pelindungan WNI di luar negeri, yaitu “…segala upaya yang dilakukan untuk melayani dan melindungi kepentingan WNI di luar negeri”. Definisi tersebut menginkorporasikan unsur “pelayanan” sebagai bagian tidak terpisahkan dari “pelindungan WNI di luar negeri”. Pelayanan dan pelindungan diberikan memperhatikan ketentuan peraturan perundang- undangan Indonesia, hukum negara setempat, serta kebiasaan dan hukum internasional. Pelindungan juga memperhatikan prinsip bahwa Pemerintah tidak mengambil alih tanggung jawab pidana dan/atau perdata WNI mengedepankan keterlibatan pihak yang bertanggung jawab dan/atau berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sasaran Strategis (SS) C.1 diampu dan dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler. Untuk mencapai target pada SS tersebut, 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu: C.1.1. Indeks Pelayanan dan Pelindungan WNI/BHI dan C.1.2 Kepuasan Pelayanan Pelindungan WNI dan BHI, telah ditetapkan sebagai IKU Direktorat Perlindungan WNI dan BHI.

IKU C.1.1 Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) C.1.1 Indeks Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri diperoleh melalui pelaksanaan 4 (empat) Sub IKU, yaitu: 1. Sub IKU C.1.1.1 : Persentase Penyelesaian Kasus WNI, dengan bobot 40%; 2. Sub IKU C.1.1.2 : Indeks Pemanfaatan dan Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu, dengan bobot 15%; 3. Sub IKU C.1.1.3 : Indeks Penguatan Sistem Kelembagaan Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri, dengan bobot 25%; dan 4. Sub IKU C.1.1.4 : Indeks Diplomasi Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri, dengan bobot 20%.

14 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

IKU C.1.1 diukur melalui akumulasi angka realisasi masing-masing Sub IKU dengan bobotnya, sehingga formulasi penghitungan IKU C.1.1 adalah:

(40% × 푅푒푎푙푖푠푎푠푖 푆푢푏 퐼퐾푈 1) + (15% × 푅푒푎푙푖푠푎푠푖 푆푢푏 퐼퐾푈 2) + (25% × 푅푒푎푙푖푠푎푠푖 푆푢푏 퐼퐾푈 3) + (20% × 푅푒푎푙푖푠푎푠푖 푆푢푏 퐼퐾푈 4)

Pada tahun 2020, capaian IKU C.1.1 “Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri” ditargetkan 86 dengan realisasi sebesar 88,35, maka capaian IKU C.1.1 adalah 102,73%, yang diperoleh dari 4 (empat) Sub IKU dengan penghitungan sebagaimana tercantum pada table berikut:

Matriks Informasi Kinerja IKU C.1.1 TA 2020 No Matriks Informasi Kinerja Bobot (B) Realisasi (R) (B x R) Target Capaian 1 C.1.1.1. Persentase Penyelesaian Kasus WNI dan BHI 40% 83,31% 33.32 73,00% 114,13% di luar negeri 2 C.1.1.2 Indeks Pemanfaatan dan Pengembangan 15% 65,65% 9.85 96.19 68,25% Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu 3 C.1.1.3 Indeks Penguatan Sistem Kelembagaan 25% 100,71% 25.18 94.06 106,87% Pelayanan dan Perlindungan WNI dan BHI di luar negeri 4 C.1.1.4 Indeks Diplomasi Perlindungan WNI dan BHI 20% 100% 20.00 94.30 106,04% di luar negeri C.1.1. Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI 100% 88,35 86 dan BHI di Luar Negeri Realisasi 88.35 Target 86 Capaian 102,73%

Dari 4 Sub IKU yang menyumbang nilai Realisasi Kinerja kepada IKU C.1.1, terdapat 3 Sub IKU yang mencapai Target Kinerja dan 1 Sub IKU yang belum mencapai Target Kinerja. Pencapaian target Sub-IKU penyelesaian kasus didorong oleh meningkatnya jumlah kasus WNI di luar negeri tahun 2020 dan kebijakan refocusing diplomasi yang mengedepankan pemberian pelindungan bagi WNI di masa pandemi. Namun nilai capaian kinerja Sub IKU terkait pemanfaatan dan pengembangan sistem informasi belum memenuhi target Kondisi ini antara lain disebabkan oleh kebijakan prioritas kegiatan dan anggaran yang difokuskan pada penanganan COVID-19.

Adapun perbandingan capaian Sub IKU yang mendukung IKU C.1.1. selama 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel Perbandingan Capaian IKU C.1.1 Tahun 2018, 2019 dan 2020 N Matriks Informasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian o Kinerja 2018 2018 2018 2019 2019 2019 2020 2020 2020 1 C.1.1.1. Persentase 76,15% 77,39% 101,62% 78,39 83,71 100,04% 73,00% 83,31% 114,13% Penyelesaian Kasus WNI dan BHI di luar negeri 2 C.1.1.2 Indeks Sub IKU Baru 96.19 65,65% 68,25% Pemanfaatan dan Pengembangan Sistem

15 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

N Matriks Informasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian o Kinerja 2018 2018 2018 2019 2019 2019 2020 2020 2020 Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu 3 C.1.1.3 Indeks Penguatan 100% 114,34% 114,34% 100 118,64 118,64% 94.06 100,52% 107,07% Sistem Kelembagaan Pelayanan dan Perlindungan WNI dan BHI di luar negeri 4 C.1.1.4 Indeks Diplomasi 84,75% 118,17% 139,43% 88,50 90 101,14% 94.30 100% 106,04% Perlindungan WNI dan BHI di luar negeri C.1.1. Indeks Pelayanan dan 82,21 98,49 120,30% 83,68 89,91 107,44% 86 88,35 102,67% Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri

Selama 3 tahun terakhir, capaian kinerja 3 (tiga) Sub IKU tradisional Dit. PWNI dan BHI menunjukkan nilai yang konsisten dan baik. Sedangkan 1 (satu) Sub IKU Dit. PWNI dan BHI masih belum dapat mencapai target kinerjanya. Hal ini disebabkan Sub IKU C.1.1.2 Indeks Pemanfaatan dan Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu merupakan Sub IKU baru yang belum didukung unit kerja struktural secara formal, adanya berbagai perubahan akibat pandemi COVID-19 yang telah mengakibatkan perubahan pada berbagai bentuk dan jadwal kegiatan, serta berbagai tantangan pra COVID-19 yang masih ada dan di luar kendali Kemlu RI. Penjelasan lengkap tantangan dan upaya penanganan akan dijelaskan pada bagian tantangan dan upaya penanganan.

Sedangkan perbandingan capaian IKU C.1.1. Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri selama 5 tahun terakhir adalah sebagaimana tabel berikut:

Tabel Realisasi IKU C.1.1 2016-2020 REALISASI IKU C.1.1 2016-2020 120 98,49 100 90,5 89,91 86 88,35 84,32 80,19 82,21 83,68 80 74,69

60

40

20

0 2016 2017 2018 2019 2020

Target Realisasi

Sejak tahun 2016, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI telah berhasil meraih capaian kinerja yang baik dengan mencapai target tahunan secara konsisten. Nilai realisasi yang baik dan melampaui target selama 5 (lima) tahun terakhir tidak serta merta menunjukan rendahnya beban kerja di

16 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020 lingkungan Direktorat Perlindungan WNI dan BHI. Justru sebaliknya, dengan semakin berkembangnya isu-isu sosial akibat perkembangan yang pesat teknologi transportasi dan informasi yang mendorong peningkatan pergerakan manusia di luar negeri, mengakibatkan jenis kasus yang ditangani lebih beragam dan semakin kompleks. Selain itu tuntutan dari masyarakat untuk tindakan respon cepat, transparan, profesional dan akuntabel semakin meningkat. Masyarakat tidak hanya berperan sebagai pemangku kepentingan, tetapi juga sebagai auditor sekaligus penilai dari kinerja jajaran pemerintah.

Tahun 2020 menunjukkan selisih realisasi kinerja terhadap target kinerja yang paling sedikit dibandingkan 4 tahun sebelumnya (2,35%) dan capaian kinerja paling rendah (102,73) dibandingkan capaian tahun 2018 (119,80%). Berbagai kegiatan yang mendukung capaian dan hambatan yang mengakibatkan selisih dan rendahnya capaian kinerja IKU C.1.1. pada tahun 2020 akan dijelaskan pada bagian berikut:

Kegiatan yang Mendukung Realisasi Kinerja

Beberapa capaian kegiatan yang mendukung realisasi kinerja selama tahun 2020, adalah sebagai berikut: 1. Sebanyak 45.378 kasus telah diselesaikan dari total 54.953 kasus yang ditangani; 2. Terbebasnya 26 orang WNI terancam hukuman mati dan tidak terdapat WNI yang dieksekusi mati. Masih terdapat 180 sisa kasus yang tengah ditangani yang tersebar di berbagai negara, yaitu 161 kasus di Malaysia, 6 kasus di Arab Saudi dari yang sebelumnya 8 kasus, 4 kasus di Persatuan Emirat Arab, 2 kasus di Laos, 3 kasus di RRT dari sebelumnya 11 kasus, dan masing-masing 1 kasus di Singapura, Myanmar dan Vietnam; 3. Pengembalian hak-hak finansial WNI di luar negeri (sisa gaji, asuransi, diyat): Rp 140.474.719.649; 4. Fasilitasi pemulangan 173.858 WNI dengan rincian: 126.243 repatriasi dari Malaysia, 20.603 repatriasi mandiri, dan 27.012 ABK; 5. Fasilitasi pemulangan dan pendampingan hukum 1.172 Jamaah Tabligh dari 13 negara. Sebanyak 1.125 telah memperoleh fasilitasi pemulangan, pendampingan hukum, bantuan logistik dan sebanyak 47 orang Jamaah Tabligh masih berada di luar negeri; 6. Pemberian sebanyak 535.264 paket bantuan kepada WNI di luar negeri yang terdampak COVID- 19. Sebanyak 451.348 paket diberikan kepada WNI yang berada di Malaysia; 7. Pada tahun 2020, sebanyak 3 WNI berhasil dibebaskan dari penyanderaan di perairan Gabon, Afrika, sehingga pada akhir tahun 2020, masih tersisa 4 WNI yang masih disandera. Adapun total jumlah total korban penyanderaan WNI di luar negeri hingga Oktober 2020 adalah 54 orang. Hingga tahun 2020, Pemerintah telah berhasil memulangkan 50 WNI (40 di Filipina, 4 di Somalia, 3 di Rep. Kongo, 3 di Gabon) yang disandera termasuk diantaranya 2 orang tewas di Filipina; 8. Evakuasi 243 WNI dari Wuhan, RRT pada 2 Februari 2020 dan 69 ABK WNI Kapal Diamond Princess pada 1 Maret 2020.

17 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

9. Penyelenggaraan dan partisipasi 119 (seratus sembilan belas) pejabat dan staf Kementerian Luar Negeri dan 247 (dua ratus empat puluh tujuh) Pejabat dan staf Perwakilan RI pada pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek); 10. Telah terverifikasinya 60.278 data WNI di luar negeri pada Portal Peduli WNI; 11. Ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama integrasi data base Portal dengan BPJS Tenaga Kerja pada tanggal 13 November 2020; 12. Fasilitasi repatriasi 589 ABK WNI kapal ikan dari 98 kapal ikan (termasuk 15 jenasah) berbendera RRT; dan 13. Setelah diluncurkan pada tahun 2018, aplikasi perjalanan Safe Travel dapat diakses oleh seluruh pengguna telepon genggam berbasis Android dan iOS. Aplikasi tersebut telah diunduh sebanyak 93.493 kali, dengan rincian 70.900 unduhan di platform Android sedangkan 22.593 unduhan di platform iOS. Pengguna telah melaporkan perjalanan mereka ke luar negeri pada tahun 2018 sebanyak 4.320 laporan dan pada tahun 2019 sebanyak 6.421 dan 2020 sebanyak 2.067 laporan. Berbagai fitur pengembangan seperti panic button telah digunakan oleh WNI di luar negeri dan berhasil menyelamatkan lebih dari 40 WNI yang bermasalah termasuk ABK korban TPPO pada tahun 2019. Pada tahun 2020 aplikasi Safe Travel juga mengembangkan fitur laman khusus COVID-19 yang berisi kebijakan terkait pencegahan dan penanggulangan COVID-19 negara2 di dunia yang dapat berdampak kepada WNI yang akan berangkat atau sedang berada di luar negeri.

18 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Perbandingan dengan Capaian Nasional

IKU C.1.1 Indeks Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri berkontribusi pada capaian kinerja Indikator “Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI/BHI” yang tercantum pada Matriks Pembangunan RPJMN 2020-2024, Proyek Prioritas (PP) Penguatan Pelindungan WNI dan BHI di tingkat Bilateral, Regional dan Multilateral”. Target RPJMN Indikator tersebut pada tahun 2020, adalah 86 pada tahun 2020. Karena target RPJMN dibagi dengan Bobot Pembagi, untuk mengetahui capaian kinerja pada level nasional, maka realisasi pada level Kemlu harus dibagi dengan Bobot Pembagi yang sama. Realisasi kinerja Sub IKU C.1.1. adalah 88,30 : 100% = 102,73%. Sehingga Capaian Indikator “Indeks pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri” adalah 102,73% atau sesuai Tabel berikut:

Tabel Capaian Kinerja pada Level Nasional

Angka Realisasi Bobot Kinerja hingga Prioritas Kinerja Pembagi Perkiraan/Angka TW IV Nasional/Progra Target 2020 (Diambil (100% Capaian Sasaran (Perbandingan Sasaran 2020 (tercantum No m (tercantum dari dari hingga TW IV Capaian dengan pada RKP 2020) Prioritas/Kegiata pada RKP 2020) angka Target Target) (%) n Prioritas Realisasi RKP 2020 E-Kinerja) pada a x b 4 : 5 kolom 4) 1 2 3 4 a B 5 6 Prioritas Meningkatnya pelayanan dan Nasional: perlindungan WNI dan BHI di 1 Stabilitas luar negeri Pertahanan dan Indeks pelayanan dan Indeks 86 88,35 100% 88,35 102,73% Keamanan perlindungan WNI/BHI Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI di luar negeri a. Persentase Penyelesaian Kasus WNI dan BHI di luar Persen 34,40% 83,31 40% 33,32% 96,87% negeri Program Prioritas b. Persentase Pemanfaatan 2: Peningkatan dan Pengembangan Sistem Diplomasi Politik Informasi Pelayanan dan Persen 12,90% 65,65 15% 9,84% 76,33% 2 dan Kerjasama Perlindungan Terpadu bagi Pembangunan WNI di Luar Negeri Internasional c. Persentase Penguatan Sistem Kelembagaan Persen 21,50% 100,52 25% 25,13% 116,88% Pelayanan dan Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri d. Persentase Diplomasi Perlindungan WNI dan BHI di Persen 17,20% 100 20% 20,00% 116,28% Luar Negeri

Analisis Hambatan dan Upaya Penanganan

Salah satu faktor utama yang menghambat pencapaian target kinerja antara lain adalah Pandemi COVID-19. Pandemi memicu peningkatan masalah dan kasus yang dialami oleh WNI yang berada di luar negeri juga mempengaruhi pelaksanaan beberapa kegiatan. Berbagai kegiatan

19 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020 pelayanan dan pelindungan WNI harus dibatalkan, dijadwalkan ulang, atau diubah formatnya pada tahun 2020. Perubahan ini sangat mempengaruhi hasil dan efektivitas berbagai kegiatan.

Lebih lanjut, tantangan dari tahun-tahun sebelumnya pada masa sebelum pandemi juga masih ada, yaitu: (i) banyaknya faktor eksternal yang mempengaruhi proses penyelesaian kasus seperti: kebijakan pemerintah setempat, termasuk kebijakan protokol kesehatan (lockdown, terbatasnya jam pelayanan kantor pemerintahan dsb) yang menghambat proses penyelesaian kasus, (ii) ketersediaan moda transportasi repatriasi, (iii) keberadaan alat bukti, saksi, dan sistem hukum negara asing, dan (viii) proses koordinasi di dalam negeri untuk penanganan kasus juga kerap dihadapkan pada kendala keterbatasan kapasitas yang ada pada kementerian/lembaga/instansi yang menjadi mitra kerja Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dalam tindak lanjut penanganan kasus di dalam negeri.

GRAFIK TANTANGAN PELINDUNGAN WNI DI LUAR NEGERI

Dari sisi internal organisasi, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI masih menghadapi tantangan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang timbul dari bezetting pejabat dan/atau staf yang belum memenuhi kebutuhan Direktorat Perlindungan WNI dan BHI. Tantangan internal kedua yang dihadapi adalah kondisi sistem informasi pelayanan dan pelindungan WNI “Portal Peduli WNI” yang relatif baru dibangun (2018) dan masih terus dalam tahap pengembangan yang mengakibatkan kuantitas data dan fitur dalam sistem tersebut masih terbatas. Di saat yang sama Dit.

20 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

PWNI dan BHI juga belum memiliki mekanisme khusus untuk menangani pengelolaan sistem informasi tersebut secara intensif.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI berupaya melakukan: a. Penanganan Tantangan Eksternal - Menyesuaikan target kinerja, bentuk kegiatan dan revisi serta optimalisasi anggaran untuk mengadaptasi kondisi pandemi COVID-19; - refocusing strategi dan kebijakan untuk pelindungan WNI terdampak COVID-19 - pemberian bantuan dan pelaksanaan kegiatan khusus untuk penanganan COVID-19; - penguatan diplomasi Perlindungan WNI dan BHI terdampak COVID-19 dengan melibatkan pejabat Pusat atau Eminent Person; - penguatan pemanfaatan teknologi informasi; - pemberian advokasi dan bantuan hukum melalui penyediaan jasa pengacara untuk kasus-kasus khusus; - peningkatan kualitas koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, baik di dalam dan di luar negeri, untuk pencegahan dan percepatan penyelesaian kasus WNI di luar negeri; dan - peningkatan kualitas koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, baik di dalam dan di luar negeri, untuk pencegahan dan percepatan penyelesaian kasus WNI di luar negeri.

GRAFIK UPAYA PENANGANAN TANTANGAN PELINDUNGAN WNI DI LUAR NEGERI

21 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020 b. Penanganan Tantangan Internal - peningkatan jumlah dan kapasitas SDM pada Direktorat Perlindungan WNI dan BHI; - peningkatan kapasitas SDM Perwakilan RI di luar negeri dan K/L terkait, khususnya di bidang penggunaan Portal Peduli WNI dan Safe Travel serta penanganan kasus; - penyediaan dukungan anggaran dan tenaga perbantuan teknis; - pengawalan proses perencanaan dan penyusunan, serta supervisi penggunaan anggaran Perlindungan di Perwakilan RI; - percepatan proses migrasi data ke Portal Peduli WNI; - pengembangan Portal Peduli WNI dan Safe Travel sesuai dengan peta jalan yang telah ditetapkan; dan - supervisi terhadap implementasi Portal Peduli WNI oleh Perwakilan RI di luar negeri.

Proyeksi Pencapaian Target IKU ke Depannya

Pandemi COVID-19 yang masih menjangkiti dunia akan terus mempengaruhi WNI yang tinggal dan bekerja di luar negeri serta cara WNI bepergian ke luar negeri. Kontraksi ekonomi dan sosial akan terus berlangsung paling tidak hingga 1 tahun ke depan. Dapat diprediksikan WNI akan terus mengalami berbagai masalah ketenagakerjaan, keimigrasian maupun masalah lainnya akibat dari kontraksi ekonomi dan sosial tersebut. Apabila kegiatan pelindungan WNI di luar negeri dan upaya menghadapi tantangan penyelesaian kasus dapat terus dilaksanakan, target peningkatan kualitas pelayanan dan pelindungan WNI pada tahun 2021 sebesar 87 akan dapat dicapai. Untuk itu, diperlukan strategi penyeimbang selain penanganan kasus yang tepat dan berpihak, yaitu upaya prevensi dengan kegiatan edukasi kepada masyarakat agar terhindar dari masalah di luar negeri, penguatan kapasitas kelembagaan pelayanan pelindungan, pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan dan pelindungan, serta penguatan diplomasi pelindungan.

Analisis Sub IKU C.1.1.1 Persentase Penyelesaian Kasus WNI

Sebagai unit kerja yang bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang perlindungan WNI dan BHI di luar negeri, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI merespon peristiwa- peristiwa yang muncul untuk memastikan kehadiran negara dalam memberikan perlindungan bagi para WNI di seluruh dunia. Sejalan dengan misi Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler, yaitu “Mewujudkan Kualitas Pelayanan Pelindungan WNI di Luar Negeri yang Prima Sebagai Upaya Pelindungan Bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga”, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI sejak tahun 2002 terus mengembangkan sistem pelayanan publik untuk menjalankan fungsi pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI yang prima bagi seluruh mitra dan masyarakat Indonesia.

Adapun realisasi Sub IKU C.1.1.1. Persentase penyelesaian kasus WNI adalah 83,31%. Dengan target 73%, maka capaian kinerjanya adalah 114,11%. Indeks ini diukur melalui 2 komponen sebagaimana tabel berikut dengan formula penghitungan:

(55% × 푅푒푎푙푖푠푎푠푖 퐾표푚푝표푛푒푛 1) + (45% × 푅푒푎푙푖푠푎푠푖 퐾표푚푝표푛푒푛 2)

22 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Capaian kinerja Sub IKU C.1.1.1 tersebut diperoleh dengan penghitungan sebagai berikut:

Tabel Capaian Komponen IKU C.1.1.1 Tahun 2020

Sub IKU C.1.1.1 Informasi Kinerja Realisasi Bobot (R x B)

Persentase Penyelesaian Kasus khusus yang selesai 94,06% 55% 51,73% Kasus WNI Kasus umum yang selesai 70,17% 45% 31,57% Realisasi 83,31% Target 73% Capaian 114,13%

Analisis Keberhasilan Capaian Kinerja, Hambatan dan Upaya Penanganan

Meski terdapat lonjakan kasus WNI di luar negeri akibat kontraksi sosial-ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, Kemlu RI tetap berhasil mencapai angka realisasi kinerja sebesar 83.31% dari target 73%, sehingga capaian kinerja Sub IKU C.1.1.1., adalah sebesar 114,12%. Capaian kinerja penyelesaian kasus WNI di luar negeri mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2019. Pada tahun 2019, realisasi IKU penyelesaian kasus WNI adalah 83,71% dari target 78,71%, sehingga capaian pada tahun 2019 adalah sebesar 100,04%. Berdasarkan data tersebut, terdapat peningkatan sebesar 15,51% pada tahun 2020 jika dibandingkan tahun 2019. Selain adanya peningkatan kinerja penyelesaian kasus, peningkatan capaian pada tahun 2020 dibandingkan capaian pada tahun 2019 adalah karena adanya penurunan target dari 78,71% pada tahun 2019 menjadi 73% pada tahun 2020. Penurunan target kinerja pada tahun 2020 adalah berdasarkan analisa tantangan penyelesaian kasus pada periode tahun sebelumnya yang banyak dipengaruhi oleh tantangan eksternal.

Bukan saja capaian kinerja yang meningkat, volume kasus pada tahun 2020 juga mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data dari Portal Peduli WNI, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI bersama dengan Perwakilan RI di luar negeri dan pemangku kepentingan terkait telah berhasil menyelesaikan sebanyak 45.378 kasus (82,58%) dari total 54.953 kasus yang ditangani. Sedangkan pada tahun 2019, berdasarkan data dari E-Perlindungan dan Portal Peduli WNI, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI bersama dengan Perwakilan RI di luar negeri dan pemangku kepentingan terkait telah berhasil menyelesaikan sebanyak kasus 22.240 WNI di luar negeri dari 27.033 kasus yang ditangani. Sehingga terdapat peningkatan sebesar 103,28% kasus yang ditangani pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya.

23 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Perbandingan jumlah kasus tiap tahunnya selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel Total Kasus Yang Ditangani Periode 2016-2020

Total Kasus Yang Ditangani

Total Kasus Yang Ditangani

60000 54953

50000

40000

30000 27033

16903 20000 15069 14651

10000

0 2016 2017 2018 2019 2020

Sedangkan perbandingan persentase capaian kinerja Komponen Sub IKU C.1.1.1 selama 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel Perbandingan Capaian Komponen Sub IKU C.1.1.1 Tahun 2018- 2020 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Komponen 2018 2018 2018 2019 2019 2019 2020 2020 2020 C.1.1.1.1 Persentase Kasus 73% 81,38% 111,48% 75,90 84,73% 111,64% 62,60% 94,06% 150,25 Khusus yang Diselesaikan % % C.1.1.1.2 Persentase Kasus 82% 69,97% 85,33% 83% 81,81% 98,57% 85,70% 70.17% 81,88% Umum yang Diselesaikan (Komponen-2) C.1.1.1 Pesentase 76,15% 77,39% 101,62% 78,39 83,71% 100,04% 73% 83,31% 114,11 Penyelesaian Kasus WNI % %

Dari jumlah total kasus pada tahun 2020 tersebut, sebanyak 26.848 kasus khusus telah diselesaikan dari 28.544 kasus khusus yang sedang ditangani (94,06%). Sebanyak 18.530 kasus umum telah diselesaikan dari 26.409 kasus umum yang sedang ditangani (70,17%). Kasus yang ditangani pada tahun 2020 terdiri dari kasus-kasus yang belum selesai pada tahun-tahun sebelumnya atau kasus lama yang baru dilaporkan pada tahun 2020.

Jenis kasus-kasus WNI di luar negeri yang ditangani antara lain mencangkup isu keimigrasian, ketenagakerjaan, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), penyanderaan, COVID-19, serta pidana dan perdata pada umumnya. PMI sektor domestik dan ABK kapal ikan menjadi golongan PMI dengan jumlah permasalahan di luar negeri terbesar. Sementara jumlah kasus terbanyak adalah COVID-19, keimigrasian, ketenagakerjaan dan pidana.

24 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Perbandingan Capaian Kinerja Level Kemlu dengan Level Nasional

Tabel Perbandingan Capaian Kemlu dengan Capaian Nasional Angka Kinerja hingga Realisasi Bobot TW IV Perkiraan/Angka Kinerja Pembagi (Perbandingan Prioritas (Diambil (100% Capaian Sasaran Target 2020 Capaian Nasional/Program Sasaran 2020 (tercantum dari dari hingga TW IV No (tercantum dengan Prioritas/Kegiatan pada RKP 2020) angka Target pada RKP 2020) Target) (%) Prioritas Realisasi RKP E- 2020 Kinerja) pada a x b 4 : 5 kolom 4) 1 2 3 4 A b 5 6 Program Prioritas Meningkatnya pelayanan 2: Peningkatan dan perlindungan WNI dan Diplomasi Politik BHI di luar negeri 1 dan Kerjasama a. Persentase Penyelesaian Pembangunan Kasus WNI dan BHI di luar Persen 34,40% 83,31 40% 33,32% 96,87% Internasional negeri

IKU Persentase Penyelesaian Kasus WNI di Luar Negeri selaras dengan Indikator “Indeks Penyelesaian Kasus WNI dan BHI di Luar Negeri” pada tahun 2020 yang tercantum pada Matriks Pembangunan RPJMN, Proyek Prioritas (PP) Penguatan Pelindungan WNI dan BHI di tingkat Bilateral, Regional dan Multilateral”. Target RPJMN Indikator tersebut pada tahun 2020, adalah 34,40% pada tahun 2020. Karena target RPJMN dibagi dengan Bobot Pembagi, untuk mengetahui capaian kinerja pada level nasional, maka realisasi pada level Kemenlu harus dibagi dengan Bobot Pembagi yang sama. Realisasi kinerja IKU C1.1 adalah 83,31 : 40% = 33,32%. Dengan Target RPJMN 34,40%, maka capaian Indikator “Indeks Penyelesaian Kasus WNI dan BHI di Luar Negeri” adalah 96,87%.

3

1 2

6 5 4

25 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

1. Proses repatriasi ABK WNI dari Kapal Pesiar Diamond Princess di Yokohama, Maret 2020 2. Fasilitasi Jasa Baik Penyelesaian Hak Finansial ABK Long Xing 629, 28 Agustus 2020 3. Kampanye Publik “Safe Travel” di Soeta, Feb 2020 4. Fasilitasi Pemulangan Jenasah PMI, 2020 5. Fasilitasi Pemulangan Jemaah Tabligh dari India, 2020 6. Pemberian Bantuan Logistik kepada PMI di Malaysia, 2020

Beberapa capaian Direktorat Perlindungan WNI dan BHI bersama dengan Perwakilan RI di luar negeri dan pemangku kepentingan terkait yang menjadi mendukung pencapaian target kinerja Sub IKU C.1.1.1 selama tahun 2020 adalah antara lain: menyelesaikan sebanyak 45.378 kasus dari total 54.953 kasus yang ditangani; membebaskan 26 WNI dari ancaman hukuman mati; membebaskan 3 (tiga) orang sandera dari perairan Gabon, Afrika; memfasilitasi pemulangan 162.591 WNI; memberikan sebanyak 535.264 paket bantuan kepada WNI di luar negeri yang terdampak COVID-19; memfasilitas pengembalian hak-hak finansial WNI di luar negeri (sisa gaji, asuransi, diyat) sebesar Rp 140.474.719.649.

WNI Terancam Hukuman Mati

Hingga Oktober 2020, Kementerian Luar Negeri telah berhasil membebaskan 26 kasus WNI dari ancaman hukuman mati. Sebanyak 14 orang di Malaysia, 4 di Saudi Arabia dan 8 di RRT. Hingga akhir 2020, masih terdapat 180 kasus hukuman mati yang tersebar di berbagai negara, yaitu 161 kasus di Malaysia, 6 kasus di Arab Saudi dari yang sebelumnya 8 kasus, 4 kasus di Persatuan Emirat Arab, 2 kasus di Laos, 3 kasus di RRT dari sebelumnya 11 kasus, dan masing-masing 1 kasus di Singapura, Myanmar dan Vietnam. Berdasarkan perhitungan hasil review, total jumlah kasus WNI yang lolos maupun bebas hukuman mati di Malaysia mengalami peningkatan dari 262 menjadi 290 kasus pada tahun 2020, atau sekitar 71% dari total kasus yang ditangani sejak 2013.

Salah seorang terpidana mati dari Arab Saudi, berinisial ET, berhasil lolos dari hukum mati dan dipulangkan ke Indonesia. ET dituduh melakukan pembunuhan, berkomplot dengan seorang WN India. Melalui proses mediasi yang cukup panjang, pihak keluarga korban pun berkenan memaafkan dengan pembayaran diyat. Proses Pembebasan ET memakan waktu +/- 1 tahun sejak diyat dibayarkan. Hal ini disebabkan penyelesaian atas tuntutan hak umum serta birokrasi yang cukup panjang untuk menyelesaikan proses pembebasan hingga akhinya ET dipindahkan dari Penjara Wanita Thaif ke Penjara Dhahban sebelum dipulangkan ke Indonesia, dan akhirnya pulang pada tanggal 6 Juli 2020.

26 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Menlu RI berfoto bersama 3 WNI Sandera dari Gabon dan 1 WNI bebas dari pidana hukti (30/7/20)

Selain itu, pada 19 Nov 2020, Kemlu RI juga telah berhasil membebaskan WNI/PMI berinisial LS. LS ditahan dengan tuduhan melakukan sihir yang mengakibatkan istri dan anak majikan sakit sampai dengan salah seorang di antaranya meninggal. Awalnya LS dijatuhi hukuman mati, namun keputusan itu dibatalkan oleh MA Saudi. Pada Januari 2020 Hakim menyampaikan bahwa LS sudah bisa dikeluarkan dari penjara karena telah menjalani tahanan melebihi putusan pengadilan.

Penculikan Sandera WNI di Luar Negeri

Di samping itu, pada Juni 2020, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI juga telah berhasil mengupayakan pembebasan 3 (tiga) orang WNI/ABK korban penyanderaan kelompok bersenjata di Gabon, Afrika, kepada keluarga masing-masing setelah disandera selama 35 hari. Keberhasilan pembebasan kedua WNI tersebut merupakan kerja sama Pemerintah Indonesia, pemerintah Gabon dan Kedubes Korea Selatan di Abuja dan Liberville. Pada akhir tahun 2020, tercatat masih terdapat 4 orang WNI/ABK dalam penyanderaan kelompok bersenjata di Filipina Selatan. Upaya pembebasan terus dilakukan melalui kerja sama erat Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Filipina.

27 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

WNI Terdampak COVID-19 di Luar Negeri

Pemberian bantuan logistik kepada WNI/PMI buruh di Malaysia, Tahun 2020

Dengan merebaknya pandemi COVID-19 di berbagai negara pada awal tahun 2020, Kemlu RI bergerak cepat membantu menyelesaikan berbagai kasus dan permasalahan WNI yang tedampak COVID-19. Wabah yang baru tersebut telah mengakibatkan ketakutan dan kepanikan khususnya WNI yang berada di pusat penyebaran pertama di Wuhan, RRT dan kapal pesiar Diamond Princess yang terakhir bersandar di Yokohama, Jepang, dan ribuan WNI yang melakukan perjalanan di berbagai negara di dunia. Dampak COVID-19 juga mempengaruhi PMI termasuk ABK kapal pesiar dan kapal ikan karena kebijakan lock down perbatasan negara-negara yang mempengaruhi rute dan jadwal kepulangan ke tanah air. Akibat COVID-19, banyak WNI/PMI yang mengalami masalah ketenagakerjaan, seperti PHK sepihak, gaji tidak dibayarkan, suplai makanan/logistik dari perusahaan berkurang/berhenti, tidak ada kejelasan waktu pemulangan bagi mereka yang sudah selesai kontrak karena ketiadaan moda transportasi atau harga tiket yang naik dan lain sebagainya.

Untuk mengatasinya, selama tahun 2020, Kemlu menetapkan kebijakan refocusing anggaran dan kegiatan untuk penanganan COVID-19, mengintensifkan diplomasi untuk pelindungan WNI di luar negeri selama pandemi COVID-19, penguatan pelayanan dan pelindungan WNI, dan penguatan pemanfaatan teknologi informasi. Kemlu RI juga melakukan berbagai kegiatan berikut: i) memfasilitasi kepulangan WNI yang terlantar akibat COVID-19, ii) evakuasi WNI dari episentrum COVID-19, iii) mendata dan memantau WNI terdampak langsung pandemi COVID-19, iv) memberikan fasilitasi pendampingan hukum bagi WNI yang terkena kasus hukum/keimigrasian akibat masa berlaku izin tinggal yang telah habis, v) memfasilitasi pemenuhan hak-hak ketenagakerjaan PMI yang terimbas akibat COVID-19, vi) mendiseminasi informasi kondisi di negara setempat. vii) mengalokasi tambahan anggaran penanganan COVID-19 bagi Perwakilan RI, dan vii) memanfaatkan dan mengembangkan teknologi informasi untuk mengengage WNI selama di luar negeri.

28 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Menlu Retno Marsudi, Menkes Terawan, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto melepas 42 relawan penjemput WNI di Wuhan, Sabtu (1/2/2020)

Ketibaan 243 WNI di Batam dari Wuhan. Para WNI melanjutkan perjalanan ke Natuna untuk menjalani proses karantina selama 14 hari (2/2/2020)

Kasus Anak Buah Kapal Ikan Berbendera RRT

Pada tahun 2020, permasalahan atau kasus yang dialami Anak Buah Kapal (ABK) WNI yang bekerja pada kapal-kapal ikan berbendera RRT meningkat tajam. Sebagian besar kasus tersebut terkait permasalahan antara lain ketenagakerjaan, kesehatan, tindak pidana, pelarungan dan repatriasi. Permasalahan tersebut menjadi semakin rumit di era pandemi COVID-19 yang mana telah mengakibatkan turunnya aktivitas pelayaran internasional, baik kapal dagang, kapal ikan, maupun kapal pesiar (cruise). Hal ini berdampak pada kesulitan ekonomi yang dialami Perusahaan Kapal sehingga tidak dapat memenuhi kewajiban sesuai dengan Perjanjian Kerja Laut (PKL) terutama dalam hal membayarkan gaji selama bekerja dan memulangkan ABK WNI yang telah habis kontrak ke Indonesia.

Pandemi COVID-19 juga mengakibatkan beberapa negara telah menutup pelabuhannya untuk kapal berbendera asing dan melarang pelaksanaan pergantian awak kapal. Situasi ini menjadi

29 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020 tantangan besar dalam proses repatriasi para ABK WNI yang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera RRT atau milik RRT, termasuk jenazah ABK WNI. Beberapa ABK WNI dan jenazah ABK WNI telah terdampar di luar negeri selama berbulan- bulan.

Fasilitasi pemulangan 155 ABK WNI kapal RRT menggunakan jalur laut di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Selatan, 3-8

Nov 2020

Tersebarnya operasi Kapal Ikan Berbendera RRT di berbagai belahan dunia dan perairan internasional mengakibatkan tingkat kesulitan penyelesaian kasus menjadi lebih tinggi karena melibatkan negara bendera kapal (flag state) dan negara pelabuhan (port state). Dalam penanganan kasus-kasus ABK WNI pada kapal ikan RRT tersebut, Kemlu RI telah mengupayakan koordinasi yang erat dan intensif dengan perwakilan-perwakilan RI baik di negara bendera (RRT) dan maupun di negara pelabuhan seperti Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Lima, Barbados, Fiji, Senegal, dll. Kemlu RI telah mengupayakan agar Perwakilan-perwakilan RI di negara pelabuha untuk secara intensif melakukan pendekatan kepada Pemerintah setempat agar dapat membuka pelabuhan.lautnya untuk kepentingan crew change dan repatriasi.

30 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Kunjungan Kerja Menteri Luar Negeri ke RRT (19-20/8/20)

Secara bilateral, Kemlu RI telah pula mengupayakan pendekatan melalui jalur diplomatik secara intensif kepada Pemerintah RRT melalui Perwakilan RI di Beijing, Shanghai, dan Guangzhou yang ditujukan agar Pemerintah RRT dapat mendukung tekanan yang dilakukan oleh Perwakilan RI terhadap perusahaan pemilik kapal. Pendekatan melalui jalur diplomatik tersebut dilakukan dalam berbagai tingkatan/level antara lain; (i) SOM Bilateral Consultation Meeting pada Juni 2020, (ii) Pertemuan Bilateral Tingkat Menteri Luar Negeri (Kunjungan Kerja Menteri Luar Negeri ke RRT pada Agustus 2020), dan (iii) Pertemuan Bilateral RI-RRT antara Direktur Jenderal Konsuler Kemenlu RRT dan Direktur PWNI dan BHI pada September 2020. Selain itu di Pusat, Kemlu RI juga berkoordinasi erat dengan Kedutaan Besar RRT di Jakarta dalam menangani kasus-kasus ABK WNI. Dalam pertemuan-pertemuan bilateral tersebut, tidak hanya penyelesaian melalui jalur diplomatik yang diupayakan, melainkan juga upaya penyelesaian melalui jalur hukum dengan memanfaatkan Perjanjian Hukum Timbal Balik RI-RT (Mutual Legal Assistance).

Pada level multilateral, Kemlu RI berkoordinasi dengan PTRI Jenewa dan KBRI London juga telah mengupayakan penanganan kasus melalui ILO dan IMO. Pada sidang IMO Maritime Security Committee yang diselenggarakan pada September 2020, melalui Delegasi RI telah mendorong ditetapkannya Resolusi terkait Fasilitasi Pergantian Awak Kapal dan Akses Layanan Medis dan Kemudahan Pergerakan Awak Kapal Selama Masa Pandemi (Resolution MSC. 473: Recommended Action to Facilitate Ship Crew Change, Access to Medical Care and Seafarer Travel During The COVID- 19 Pandemic). Kemlu juga menginisasi rancangan resolusi PBB terkait kerja sama internasional untuk melindungan pelaut dalam situasi pandemic COVID19. Resolusi tersebut didukung oleh lebih dari 50 negara dan diadopsi pada tanggal 1 Desember 2020. Pada intinya resolusi yang diinisiasi oleh Indonesia mendorong semua pihak untuk memastikan keselamatan pelaut di masa pandemic, termasuk pertukaran awak kapal, fasilitasi perjalanan, dan repatriasi serta akses terhadap pelayanan Kesehatan. Resolusi ini menjadi resolusi pertama PBB yang membahas mengenai pelaut.

31 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Di dalam negeri, Kemlu RI secara intensif melakukan pendekatan kepada Perusahaan- perusahaan penyalur ABK WNI agar dapat secara kooperatif membantu menyelesaikan permasalahan/kasus ABK WNI. Selain itu Kemlu RI secara aktif berkoordinasi dan melibatkan Kementerian/Lembaga terkait dalam hal ini Kemnaker RI, Kemenhub RI, KKP RI, dan BP2MI dalam penanganan kasus dan dalam upaya memperbaiki tata kelola penempatan ABK WNI ke luar negeri. Dalam upaya penyelesaian kasus melalui jalur hukum, Kemlu RI juga bekerjasama dengan Polri (Div Hubinter dan Bareskrim) dan Kemenkumham RI (Otoritas Pusat Hukum Internasional). Salah satu hasil konkrit dari upaya baik jalur diplomasi bilateral dengan RRT dan negara pelabuhan, maupun kerjasama dan koordinasi yang baik dengan K/L terkait di dalam negeri adalah repatriasi ABK WNI kapal Long Xing milik perusahaan Dalian yang dilakukan melalui jalur udara dari Senegal (88 ABK WNI) dan melalui jalur laut di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara (155 ABK WNI dan 2 jenazah ABK WNI) yang dilaksanakan pada 3-8 November 2020.

Adapun faktor yang mendukung pencapaian kinerja Sub IKU C.1.1.1. adalah: (i) tersedianya SDM yang kompeten, berdedikasi dan beintegritas tinggi, (ii) tersedianya sumber daya anggaran yang memadai, (iii) pengakuan eksternal atas kualitas pelayanan publik baik dalam bentuk sertifikat, penghargaan maupun apresiasi, (iv) meningkatnya ownership partisipasi unit kerja di lingkup Kemlu RI dan pemangku kepentingan dalam penanganan isu pelindungan WNI, (v) mulai terbangunnya infrastruktur sistem informasi pelayanan dan pelindungan.

Sedangkan faktor yang menghambat pencapaian kinerja antara lain: (i) banyaknya faktor eksternal yang mempengaruhi proses penyelesaian kasus seperti: kebijakan pemerintah setempat yang menghambat proses penyelesaian kasus, ketersediaan alat bukti, saksi, dokumen di negara setempat atau di Indonesia (ii) ketersediaan moda transportasi repatriasi, (iii) keberadaan alat bukti, saksi, dan sistem hukum negara asing, (iv) terbatasnya jumlah SDM yang kompeten untuk mengisi formasi jabatan (v) nomenklatur dan struktur organisasi belum mendukung pelaksanaan tugas Direktorat secara optimal dan efektif, (vi) sistem informasi yang dimiliki Kemlu masih belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk proses perumusan kebijakan, dan (viii) proses koordinasi di dalam negeri untuk penanganan kasus juga kerap dihadapkan pada kendala keterbatasan kapasitas yang ada pada kementerian/lembaga/instansi yang menjadi mitra kerja Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dalam tindak lanjut penanganan kasus di dalam negeri.

Beberapa upaya yang dilakukan Direktorat Perlindungan WNI dan BHI untuk mengatasi hambatan tersebut adalah dengan mendorong pemenuhan kebutuhan SDM pada Direktorat Perlindungan WNI dan BHI, melalui koordinasi dengan unit-unit terkait di lingkup Direktorat Perlindungan WNI dan BHI khususnya Biro SDM dan Sekretaris Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler. Sementara itu, untuk mengatasi hambatan eksternal, upaya peningkatan kualitas pelindungan dilakukan melalui refocusing strategi dan kebijakan untuk pelindungan WNI terdampak COVID-19, mengintensifkan diplomasi perlindungan WNI terdampak COVID-19, penguatan pemanfaatan teknologi informasi, penyediaan fasilitas advokasi dan bantuan hukum untuk kasus- kasus khusus, serta peningkatan kapasitas Pusat dan Perwakilan RI di luar negeri serta pemangku kepentingan terkait dalam bidang penanganan kasus WNI di luar negeri.

32 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Analisis Komponen IKU C.1.1.1.1 Persentase Kasus Khusus Yang Diselesaikan

Kasus Khusus (KK) mencakup namun tidak terbatas pada Kasus WNI di Luar Negeri yang bersifat high profile case (seperti kasus hukuman mati, pelaku atau korban pembunuhan, korban penyiksaan fisik berat, korban TPPO atau terindikasi korban TPPO, kasus narkoba), kasus yang melibatkan WNI anak (di bawah umur); evakuasi WNI akibat bencana alam atau bencana buatan manusia; dan kasus yang bersifat insidentil dan/atau masif yang memiliki dampak politis, sosial, ketertiban masyarakat, dan keselamatan jiwa WNI, termasuk COVID-19. Kasus Khusus yang Selesai (KKS) adalah kasus yang telah ditangani sesuai dengan ketentuan hukum nasional; hukum negara setempat; dan/atau hukum dan kebiasaan internasional yang berlaku terkait pemenuhan hak-hak WNI di luar negeri. Kasus Khusus yang Ditangani (KKT) adalah kasus yang dihadapi oleh WNI di luar negeri berdasarkan pengaduan, laporan, pemberitaan, atau informasi yang diterima dari berbagai pihak, yang termasuk dalam lingkup pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di luar negeri.

Untuk menghitung realisasi kinerja Komponen IKU C.1.1.1.1, formulasi perhitungannya adalah sebagai berikut: KK= (KKS ÷ KKT) × 100% Catatan:

KKS : Kasus khusus yang selesai KKT : Kasus khusus yang ditangani

Pada tahun 2020, Kemlu menyelesaikan sebanyak 26.839 kasus khusus dari total 28.536 kasus khusus yang ditangani. Sehingga realisasi dan capaian Komponen IKU C.1.1.1.1 sebagaimana tercantum dalam tabel berikut: Tabel Capaian Komponen IKU C.1.1.1.1 Tahun 2020

Komponen IKU C.1.1.1.1 Informasi Kinerja Realisasi

Persentase kasus khusus yang Kasus khusus yang selesai (KKS) 26.839 diselesaikan Kasus yang ditangani (KKT) 28.536 Realisasi (KK) 94,06% Target 62,60% Capaian 150,25% Batas Toleransi 120%

33 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Perbandingan jumlah penanganan kasus khusus tahun 2016-2020 adalah sebagai berikut:

2016 2017 2018 2019 2020

0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000 2020 2019 2018 2017 2016 Kasus Ditangani 28.544 4.244 11.427 10.993 42.071 Kasus Selesai 26.848 3.596 9.299 10.484 41.705

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, terdapat peningkatan jumlah kasus khusus pada tahun 2020 jika dibandingkan pada 3 tahun sebelumnya. Hal ini karena meningkatnya kasus WNI di luar negeri terdampak pandemi COVID-19 yang mayoritas dikategorikan sebagai kasus khusus. Jika dibanding tahun 2019, terdapat lonjakan kasus khusus lebih dari 5 kali lipat jumlah kasus yang ditangani pada tahun 2019. Meski terdapat lonjakan kasus khusus tersebut dan meningkatnya berbagai tantangan akibat adanya pandemi COVID-19, namun Kemenlu c.q. Dit. Pelindungan WNI/BHI tetap berhasil mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. Capaian kinerja yang melebihi batas toleransi pada tahun 2020 didukung oleh adanya upaya-upaya koordinatif Kemenlu dengan pihak terkait ditengah keterbatasan di masa pandemi COVID-19.

Adapun faktor yang mendukung pencapaian kinerja Komponen IKU C.1.1.1.1 adalah: (i) tersedianya SDM yang kompeten, berdedikasi dan beintegritas tinggi, (ii) tersedianya sumber daya anggaran yang memadai, (iii) pengakuan eksternal atas kualitas pelayanan publik baik dalam bentuk sertifikat, penghargaan maupun apresiasi, (iv) meningkatnya ownership partisipasi unit kerja di lingkup Kemlu RI dan pemangku kepentingan dalam penanganan isu pelindungan WNI, (v) mulai terbangunnya infrastruktur sistem informasi pelayanan dan pelindungan.

Sedangkan faktor yang menghambat pencapaian kinerja antara lain: (i) banyaknya faktor eksternal yang mempengaruhi proses penyelesaian kasus seperti: kebijakan pemerintah setempat yang menghambat proses penyelesaian kasus, ketersediaan alat bukti, saksi, dokumen di negara setempat atau di Indonesia (ii) ketersediaan moda transportasi repatriasi, (iii) keberadaan alat bukti, saksi, dan sistem hukum negara asing, (iv) terbatasnya jumlah SDM yang kompeten untuk mengisi formasi jabatan (v) bezetting dan struktur organisasi belum mendukung pelaksanaan tugas Direktorat secara optimal dan efektif, (vi) sistem informasi yang dimiliki Kemlu masih belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk proses perumusan kebijakan, dan (viii) proses koordinasi di dalam negeri untuk penanganan kasus juga kerap dihadapkan pada kendala keterbatasan kapasitas yang ada pada kementerian/lembaga/instansi yang menjadi mitra kerja Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dalam tindak lanjut penanganan kasus di dalam negeri.

Beberapa upaya yang dilakukan Direktorat Perlindungan WNI dan BHI untuk mengatasi hambatan tersebut adalah dengan mendorong pemenuhan kebutuhan SDM pada Direktorat Perlindungan WNI dan BHI, melalui koordinasi dengan unit-unit terkait di lingkup Direktorat

34 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Perlindungan WNI dan BHI khususnya Biro SDM dan Sekretaris Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler. Sementara itu, untuk mengatasi hambatan eksternal, upaya peningkatan kualitas pelindungan dilakukan melalui refocusing strategi dan kebijakan untuk pelindungan WNI terdampak COVID-19, mengintensifkan diplomasi perlindungan WNI terdampak COVID-19, penguatan pemanfaatan teknologi informasi, penyediaan fasilitas advokasi dan bantuan hukum untuk kasus- kasus khusus, serta peningkatan kapasitas Pusat dan Perwakilan RI di luar negeri serta pemangku kepentingan terkait dalam bidang penanganan kasus WNI di luar negeri.

Analisis Komponen IKU C.1.1.1.2 Persentase Kasus Umum Yang Diselesaikan

Kasus Umum (KU) merupakan kasus di luar Kasus Khusus yang mencakup namun tidak terbatas pada kasus hukum perdata, pidana, ketenagakerjaan, keimigrasian, dan administratif. Kasus Umum yang Selesai (KUS) adalah kasus yang telah ditangani sesuai dengan ketentuan hukum nasional; hukum negara setempat; dan/atau hukum dan kebiasaan internasional yang berlaku terkait pemenuhan hak-hak WNI di luar negeri. Kasus yang Ditangani (KUT) adalah kasus yang dihadapi oleh WNI di luar negeri sesuai dengan pengaduan, laporan, ataupun pemberitaan serta informasi yang diterima dari berbagai pihak, yang termasuk dalam lingkup pelayanan dan Pelindungan WNI di luar negeri.

Untuk menghitung realisasi kinerja Komponen IKU C.1.1.1.2, formulasi perhitungannya adalah sebagai berikut: (KU ÷ KT) × 100 Catatan: KU : Kasus umum yang selesai KT : Kasus umum yang ditangani

Dari penghitungan rumus di atas, maka pada tahun 2020, Kemenlu berhasil menyelesaikan sebanyak 18.530 kasus umum dari 26.409 kasus umum yang ditangani. Sehingga, realisasi dan capaian kinerja Komponen IKU untuk kasus umum menjadi berikut:

Tabel Capaian Komponen IKU C.1.1.1.2. Tahun 2020 Komponen IKU C.1.1.1.2. Informasi Kinerja Realisasi Persentase kasus umum yang Kasus umum yang selesai (KU) 18.530 diselesaikan Kasus yang ditangani (T) 26.409 Realisasi 70,17% Target 85,70% Capaian 81,88%

Sementara itu, perbandingan jumlah penanganan kasus umum beserta yang selesai ditangani pada periode tahun 2016-2020 adalah sebagai berikut:

35 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Diagram Perbandingan Jumlah Kasus Umum Tahun 2016 -2020

2016 2017 2018 2019 2020

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 2020 2019 2018 2017 2016 Kasus Ditangani 26409 22.789 16.903 18.434 15.069 Kasus Selesai 18530 18.644 16.903 18.434 15.069

Terdapat peningkatan jumlah kasus umum, namun terdapat penurunan persentasi penyelesaiannya pada tahun 2020 jika dibandingkan pada tahun 2019. Hal ini terjadi karena terdapat lonjakan jumlah kasus khusus akibat Pandemi COVID-19 lebih dari 100% jika dibandingkan tahun 2019. Peningkatan jumlah kasus khusus tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah SDM di Kemenlu dan di Perwakilan RI di luar negeri serta adanya keterbatasan gerak pelaksana kegiatan penyelesaian kasus akibat COVID-19. Sehingga pada tahun 2020, masih terdapat 7.879 sisa kasus umum yang belum dapat diselesaikan. Untuk mengatasi rendahnya penyelesaian kasus umum tersebut, Kemenlu telah melaksanakan: (i) Monitoring dan koordinasi penyelesaian kasus WNI di luar negeri kepada Perwakilan RI (ii) Rapat koordinasi daring dengan Perwakilan RI untuk sharing best practices dan membahas berbagai tantangan dalam menyelesaikan kasus-kasus umum, dan (iii) Melakukan tindakan prevensi contohnya: bimbingan teknis untuk SDM Perwakilan RI dan Kampanye Penyadaran Publik untuk masyarakat

Analisis Sub IKU C.1.1.2 Indeks Pemanfaatan dan Pengembangan Sistem

Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu bagi WNI di Luar Negeri

Pembangunan sistem dan standarisasi pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri bukan saja amanat Menlu RI pada pada Rapat Koordinasi Pelayanan Publik dan Pelindungan WNI di Luar Negeri tahun 2019, namun juga kebutuhan dan tuntutan masyarakat khususnya sebagai salah bentuk komitmen Kemlu RI pada masa pandemi COVID-19. Pembangunan sistem, merupakan investasi Direktorat Perlindungan WNI dan BHI pada aspek pencegahan yang menjadi strategi penting Kemlu RI, cq. Direktorat Perlindungan WNI dan BHI.

Sub IKU C.1.1.2 mengukur tingkat pemanfaatan sistem informasi (SI) pelayanan dan pelindungan terpadu bagi WNI di luar negeri, persentase peningkatan pengembangan SI, dan tingkat kepuasan pemanfaatan SI dan persentase SDM Kemlu, Perwakilan RI dan pemangku kepentingan Kemlu yang mengikuti pelatihan terkait sistem informasi pelayanan dan pelindungan WNI.

36 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu bagi WNI di Luar Negeri adalah Portal Peduli WNI dan Aplikasi Safe Travel. Portal Peduli WNI adalah sistem informasi pelayanan dan pelindungan terpadu bagi WNI di luar negeri yang diresmikan oleh Presiden RI pada tahun 2018. Sistem ini menjadi bagian dari kontribusi Kementerian Luar Negeri dalam mendukung kebijakan "Satu Data Indonesia". Portal Peduli WNI telah terintegrasi dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Kemdagri (SIAK), Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian Kemkumham (SIMKIM), Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri BP2MI (SISKOTKLN), serta sistem pendataan dan pelayanan nasional lainnya. Safe Travel adalah sistem informasi yang diciptakan sebagai langkah pencegahan terjadinya permasalahan di luar negeri melalui edukasi publik. Safe Travel menyediakan berbagai informasi mengenai negara tujuan dan Perwakilan RI, serta tombol darurat untuk digunakan dalam situasi kritis.

Terdapat 4 elemen yang diukur pada indeks ini dengan bobot yang dibedakan berdasarkan porsi kontribusi masing-masing komponen dalam mendukung Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri, dengan mempertimbangkan tingkat urgensi, dan sumber daya yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan masing-masing komponen Sub-IKU, yaitu: Komponen 1: Indeks Pemanfaatan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu bagi WNI di Luar Negeri. Bobot: 30% Komponen 2: Persentase peningkatan pengembangan sistem informasi pelayanan dan pelindungan terpadu WNI. Bobot 40% Komponen 3: Indeks kepuasan pengguna (WNI Perwakilan RI) terhadap Portal Peduli WNI Safe Travel. Bobot 20% Komponen 4: Indeks Persentase Peningkatan SDM K/L/I/Perwakilan RI yang mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas terkait pengelolaan sistem informasi Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri. Bobot: 10%.

Formulasi perhitungan C.1.1.2 adalah sebagai berikut:

=(30% × 푅푒푎푙푖푠푎푠푖 퐾표푚푝표푛푒푛 1) + (40% × 푅푒푎푙푖푠푎푠푖 퐾표푚푝표푛푒푛 2) + (20% × 푅푒푎푙푖푠푎푠푖 퐾표푚푝표푛푒푛 3) + (10% × 푅푒푎푙푖푠푎푠푖 퐾표푚푝표푛푒푛 4)

Analisis Capaian Kinerja Tabel Capaian Komponen IKU C.1.1.2 Tahun 2020 Sub IKU Informasi Kinerja Realisasi Bobot (R x B) C.1.1.1 Indeks Indeks Pemanfaatan Sistem Informasi Pelayanan 29,29% 30% 8,79% Pemanfaata dan Pelindungan Terpadi bagi WNI di Luar Negeri n dan Tingkat Pengembangan Sistem Informasi 70,00% 40% 28,00% Pengembang an Sistem Tingkat Kepuasan pengguna (WNI dan Perwakilan 86,88% 20% 17,38% Informasi RI) terhadap Portal Peduli WNI dan Safe Travel Pelayanan Indeks SDM K/L/I Perwakilan RI yang mendapatkan 114,90% 10% 11,49% dan sertifikat pelatihan peningkatan kapasitas terkait

37 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Sub IKU Informasi Kinerja Realisasi Bobot (R x B) C.1.1.1 Pelindungan pengelolaan sistem informasi Pelayanan dan Terpadu Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri bagi WNI di Realisasi 65,65% Luar Negeri Target 96,16% Capaian 68,25%

Pada tahun 2020, realisasi Indeks Sistem Kelembagaan Perlindungan WNI dan BHI di luar negeri adalah 65,65 dari target 96.16, sehingga capaian kinerja adalah 68,27% dari target tahun 2020.

Capaian yang belum maksimal pada Sub IKU C.1.1.2 adalah karena banyak kegiatan pendukung capaian kinerja merupakan kegiatan yang pertama kali baru dilaksanakan Kemlu RI cq. Pusat dan Perwakilan RI. Selain itu, beberapa kegiatan juga dibatalkan, diundur, atau diubah formatnya akibat pandemi COVID-19. Pada awal tahun 2020, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI merencanakan beberapa kegiatan untuk mendukung pelaksanaan Sub IKU C.1.1.2, antara lain: i) verifikasi 205.812 data WNI (20% data DPT Pemilu 2019) di Portal Peduli WNI, ii) pengembangan Portal Peduli WNI melalui implementasi kerja sama integrasi data/sistem dengan sistem informasi K/L/I Indonesia terkait, yaitu: SIMKAH, SAKE, LPDP, BPJS, iii) Mencapai Indeks 4 untuk indeks kepuasan pengguna sistem informasi pelayanan dan pelindungan WNI (Portal Peduli WNI dan Safe Travel), iv) menyelenggarakan bimtek/pelatihan bagi 50 SDM Kemlu RI, 100 SDM Perwakilan RI dan 50 SDM K/L/I pemangku kepentingan terkait.

Review Dokumen Kerja Sama antar Kemlu dan Kemdagri mengenai Integrasi Data WNI di Portal dan SIAK, Desember 2020

38 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Beberapa kegiatan yang mendukung capaian kinerja Sub IKU C.1.1.2 antara lain adalah (i) Pilot Project pendataan WNI di luar negeri di 15 Perwakilan RI untuk mendorong lapor diri dan verifikasi data WNI di luar negeri di Portal Peduli WNI, (ii) Penandatanganan perjanjian kerja sama antar Kemlu dan BPJS Ketenagakerjaan di bidang integrasi data WNI pada tanggal 13 November 2020, (iii) penyusunan draft perjanjian kerja sama dengan Kementerian Agama, Kemkumham, LPDP dan Provider Roaming Service terkait integrasi data WNI, (iv) Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Portal Peduli WNI/Safe Travel bagi 60 Pejabat Kemlu dan 150 Pejabat Perwakilan RI.

Hambatan dan Upaya Penanganan

Selain masih barunya Sub IKU C.1.1.2 dan tantangan COVID-19 yang mengakibatkan berbagai kegiatan tertunda, dijadwalkan ulang atau dibatalkan, terdapat beberapa hambatan lain terkait pemanfaatan dan pengembangan sistem informasi pelayanan dan pelindungan. Dari sisi Perwakilan RI, beberapa hambatan yang dialami meliputi: (i) akses internet yang dibatasi oleh Pemerintah negara setempat sehingga aplikasi Portal Peduli WNI dan fitur-fiturnya tidak mungkin digunakan oleh Perwakilan RI di luar negeri maupun oleh warga setempat; (ii) keterbatasan jumlah dan kompetensi SDM di Perwakilan RI di luar negeri yang belum mendukung untuk mengelola Portal Peduli WNI secara berkesinambungan; (iii) masih belum optimalnya integrasi pelayanan publik yang disediakan dalam Portal Peduli WNI; (iv) tingkat literasi digital WNI di beberapa negara yang relatif masih rendah; (v) masih belum optimalnya pemahaman teknis operator Portal Peduli WNI di Perwakilan RI; (vi) rendahnya kesadaran atau enggannya WNI di luar negeri untuk lapor diri dan (vii) keterbatasan jumlah SDM di Perwakilan RI di luar negeri untuk mengelola Portal Peduli WNI. Hambatan dari sisi Pusat (vii) kurangnya kesiapan dan kecepatan mitra kerja Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dalam mengintegrasikan layanan berbasis sistem informasi.

Langkah perbaikan yang telah diupayakan pada tahun 2020 antara lain: (i) pengembangan dan perbaikan Portal Peduli WNI agar dapat memiliki fitur yang user friendly bagi WNI di luar negeri; (ii) pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) untuk pengelola Portal Peduli WNI di Pusat dan Perwakilan RI; (iii) monitoring dan evaluasi pelaksanaan bimtek untuk penajaman silabus; (iv) mendorong peningkatan jumlah dan kompetensi SDM, serta anggaran pada Perwakilan RI di luar negeri untuk pengelolaan Portal Peduli WNI melalui koordinasi dengan unit kerja terkait di Kemenlu dan K/L terkait; (v) pembangunan unit kerja setingkat Eselon III khusus untuk pengelolaan Portal Peduli WNI di tingkat Pusat; dan (vi) memfasilitasi pengadaan infrastruktur di Perwakilan termasuk SDM, anggaran dan peralatan penunjang lainnya melalui koordinasi dengan unit kerja terkait di Kemenlu dan K/L/I terkait.

39 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Perbandingan Capaian Kinerja

Tabel Perbandingan Capaian Sub IKU C.1.1.2 Tahun 2018, 2019 dan 2020 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Komponen Sub IKU-2 2018 2018 2018 2019 2019 2019 2020 2020 2020 Komponen IKU C.1.1.2.1 100% 100% 100% 100% 69,70% 69,70% 95.30 29,29% 30,73% Indeks Pemanfaatan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadi bagi WNI di Luar Negeri

*tahun 2018-2019 “Persentase Integrasi Sistem Pendataan WNI di Luar Negeri” Komponen IKU C.1.1.2.2 100% 100% 100% 100% 97,67 97,67% 95% 70,00% 73,68% Tingkat Pengembangan Sistem Informasi

*tahun 2019 “Persentase Implementasi Aplikasi Portal Pelayanan dan Perlindungan oleh Perwakilan RI di luar negeri di Luar Negeri” Komponen IKU C.1.1.2.3 n.a 4 skala 86,88% 86,88% Tingkat Kepuasan pengguna 4 (WNI dan Perwakilan RI) *IKU baru (100%) terhadap Portal Peduli WNI dan Safe Travel Komponen IKU C.1.1.2.4 100% 141,71% 141,71% 100% 220,87 120% 96% 114,90% 119,69% Indeks SDM K/L/I Perwakilan RI yang mendapatkan sertifikat pelatihan peningkatan kapasitas terkait pengelolaan sistem informasi Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri

*tahun 2018 dan 2019 “Persentase Pejabat/Staf yang Memiliki Sertifikat Pelatihan terkait Penanganan Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri”

Sub IKU C.1.1.2 adalah Sub IKU baru pada tahun 2020, namun beberapa komponen adalah penyempurnaan dari komponen pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2020, terdapat penurunan Capaian Kinerja dari 3 Komponen IKU yang meneruskan Komponen IKU tahun lalu karena hambatan COVID 19 dan hambatan non COVID 19 yang sudah dijelaskan di atas. Selain itu, pada tahun

40 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

2020, terdapat penajaman dan perubahan target kinerja pada komponen-komponen tersebut sehingga berpengaruh pada Capaian Kinerja. Contohnya, Komponen C.1.1.2.1 meneruskan Komponen IKU yang pada tahun 2018 dan 2019 menargetkan integrasi sistem data WNI di luar negeri pada 129 Perwakilan RI di luar negeri sebagai bentuk pemanfaatan Portal Peduli WNI. Sedangkan pada tahun 2020, pemanfaatan Portal Peduli WNI ditargetkan dalam bentuk jumlah data WNI yang terverifikasi di Portal Peduli WNI. Komponen C.1.1.2.2 meneruskan Komponen IKU yang menargetkan implementasi/penggunaan Portal Peduli WNi pada 129 Perwakilan RI di luar negeri, sedangkan pada tahun 2020, Portal Peduli WNI bukan saja diimplementasikan pada Perwakilan RI, namun juga dikembangkan dalam bentuk kerja sama dengan K/L/I terkait.

Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan lebih rinci mengenai capaian kinerja per Komponen IKU yang menyumbangkan capaiannya kepada Sub IKU C.1.1.2

Analisis Komponen IKU C.1.1.2.1 Pemanfaatan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu bagi WNI di Luar Negeri

Komponen IKU C.1.1.2.1 Indeks Pemanfaatan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu Bagi WNI Di Luar Negeri mengukur tingkat pemanfaatan Portal Peduli WNI sebagai sistem informasi (SI) pelayanan dan pelindungan terpadu bagi WNI di luar negeri. Indeks dihitung berdasarkan pencapaian target persentase jumlah basis data WNI yang telah diverifikasi oleh Perwakilan RI di Portal Peduli WNI dibanding jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) WNI di wilayah kerja Perwakilan RI pada Pemilu 2019.

Di samping untuk mendukung kebijakan "Satu Data Indonesia”, data WNI di luar negeri yang akurat mutlak dibutuhkan untuk perumusan kebijakan terkait pelindungan. Saat ini sejumlah basis data nasional terkait WNI di luar negeri belum sepenuhnya terkoneksi dan terintegrasi. Masih terdapat perbedaan antara Kemlu, KPU, BNP2TKI, Ditjen Imigrasi, Dukcapil, ataupun pihak swasta. Basis data yang tidak terintegrasi mengakibatkan rendahnya akurasi data dan mempersulit proses penyusunan, pelaksanaan, dan pemantauan kebijakan pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri.

Selain menjadi single platform pelayanan dan pelindungan bagi WNI di luar negeri, Portal Peduli WNI juga berfungsi sebagai basis data WNI di luar negeri. Basis data WNI di luar negeri diharapkan mampu merefleksikan jumlah WNI di luar negeri secara lebih akurat, dan dapat dimanfaatkan untuk proses layanan publik. Untuk menghitung target jumlah WNI di luar negeri yang terdata, Kemlu menggunakan data DPT Pemilu tahun 2019 sebagai pembanding. DPT Pemilu 2019 dinilai sebagai data terbaru dibandingkan data-data lainnya. Berdasarkan data KPU, DPT Luar Negeri pada Pemilu 2019 adalah sebanyak 2.058.121 jiwa. Sumber data: Portal Peduli WNI, Nota Dinas / Memorandum, Berita dari Perwakilan RI, dan Berita ke Perwakilan RI

Untuk mencapai target kinerja pada komponen C.1.1.2.1, ditetapkan target data sebagai berikut: - 2020 = 20% jumlah WNI yang terverifikasi datanya di Portal Peduli WNI - 2021 = 50% jumlah WNI yang terverifikasi datanya di Portal Peduli WNI

41 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

- 2022 = 70% jumlah WNI yang terverifikasi datanya di Portal Peduli WNI - 2023 = 90% jumlah WNI yang terverifikasi datanya di Portal Peduli WNI - 2024 = 100% jumlah WNI yang terverifikasi datanya di Portal Peduli WNI

DPT Luar Negeri pada Pemilu 2019 adalah sebanyak 2.058.121 jiwa. Maka pada tahun 2020, Target minimal Data WNI yang terverifikasi di Portal Peduli WNI adalah sebesar 205.812 WNI.

Formulasi perhitungan realisasi kinerja adalah sebagai berikut

(퐷푃푇푉/퐷푃푇푇) × 100%

DPTV: Jumlah WNI yang tercantum dan terverifikasi di Portal Peduli WNI DPTT: Target Data WNI yang tercantum dan terverifikasi di Portal Peduli WNI

Tabel Capaian Komponen IKU C.1.1.2.1 Tahun 2020 Komponen C.1.1.2.1 Informasi Kinerja Data yang Target Realisasi Terverifik Data IKU asi Pemanfaatan Sistem Jumlah Data WNI yang telah 60.278 205.812 29.29% Informasi Pelayanan dan terverifikasi di Portal Peduli WNI Pelindungan Terpadu bagi (DPV) WNI di Luar Negeri Realisasi (DPV) 29.29% Target IKU (DPTT) 95,30% Capaian IKU 30,37%

Adapun Realisasi Komponen C.1.1.2.1. Pemanfaatan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu bagi WNI di Luar Negeri pada tahun 2020 adalah 29,29%. Realisasi diperoleh dari jumlah data WNI yang terverifikasi di Portal Peduli WNI. Per 31 Desember 2020 adalah sebanyak 60.278 data WNI telah terverifikasi di Portal Peduli WNI. Dengan target sebesar 95,30% tercapai, maka Capaian Kinerja Komponen C.1.1.2.1. Pemanfaatan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu bagi WNI di Luar Negeri pada tahun 2020 adalah 30,37%.

Hambatan dalam pencapaian target kinerja IKU adalah : (i) akses internet yang dibatasi oleh Pemerintah negara setempat sehingga Lapor Diri menggunakan Portal Peduli WNI dan fitur-fiturnya sulit digunakan oleh WNI; (ii) keterbatasan jumlah dan kompetensi SDM di Perwakilan RI di luar negeri yang belum mendukung untuk memverifikasi data WNI secara berkesinambungan; (iii) tingkat literasi digital WNI di beberapa negara yang relatif masih rendah; (v) rendahnya kesadaraan atau keinginan WNI untuk melakukan lapor diri menggunakan Portal Peduli WNI sebelum ada masalah atau kebutuhan terhadap pelayanan Perwakilan RI di luar negeri; (vi) berbagai kegiatan sempat terkendala kebijakan lock down pemerintah setempat akibat pandemi COVID-19.

Langkah perbaikan yang telah diupayakan pada tahun 2020 dan akan terus dilaksanakan pada tahun 2020 oleh Dit. PWNI dan BHI antara lain: (i) pelaksanaan bimtek untuk pengelola Portal Peduli WNI di Pusat dan Perwakilan RI dan mendorong verifikasi data wni di Portal Peduli WNI; (ii) monitoring

42 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020 dan evaluasi pelaksanaan bimtek untuk penajaman silabus; (iii) refocusing anggaran; (iv); mendorong peningkatan jumlah dan kompetensi SDM serta anggaran pada Perwakilan RI di luar negeri untuk pengelolaan Portal Peduli WNI melalui koordinasi dengan unit kerja terkait di Kemlu dan K/L terkait. Untuk mendorong realisasi target jumlah data WNI yang terverifikasi di Portal Peduli WNI, pada Semester II TA 2020 Kemlu menyelenggarakan program kegiatan Pilot Project Pendataan WNI di 15 Perwakilan RI dengan target 300.000 WNI terverifikasi di Portal Peduli WNI.

Analisis Komponen IKU C.1.1..2.2 Tingkat Pengembangan Sistem Informasi

Komponen C.1.1.2.2 diukur dari akumulasi nilai bobot berbagai tahapan proses pengembangan Portal Peduli WNI. Sejak peluncuran Portal Peduli WNI, Dit. PWNI Kemlu RI terus berupaya memberikan pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI yang prima dan terpadu melalui kerja sama dengan K/L/I lain untuk mengintegrasikan berbagai pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di luar negeri. Pada tahun 2020 Dit. PWNI Kemlu RI merencanakan untuk penyelenggarakan pengembangan Portal Peduli WNI melalui integrasi dengan A) Simkah, Kementerian Agama, B) Sake, Kemkumhan, C) LPDP dan D) BPJS dan pihak lain sesuai kebutuhan pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri.

Bobot tahapan proses peningkatan pengembangan Portal Peduli WNI adalah: 1) Penyusunan rumusan dan konsep dokumen kerja sama pengembangan dan/atau integrasi Portal Peduli WNI dengan K/L/I target : 50% 2) Penandatanganan dokumen kerja sama pengembangan dan/atau melalui integrasi Portal Peduli WNI dengan K/L/I target: 80% 3) Implementasi/relasasi pengembangan dan/atau melalui integrasi dengan K/L/I target : 100% Perbedaaan pembobotan menunjukkan tingkat pengembangan Portal Peduli WNI

Target minimum kegiatan pengembangan/integrasi Portal Peduli WNI adalah 4 pengembangan. Untuk mengukur C.1.1.2.2 formulasi penghitungannya adalah:

P4 = ((A + B + C + D + F) / 4 )

P4 = Persentase Peningkatan Pengembangan Portal Peduli WNI = akumulasi bobot tahapan proses yang sudah dilaksanakan untuk mengembangkan Portal Peduli WNI per jumlah target minimum pengembangan/integrasi A = Realisasi bobot tahapan proses pengembangan dan/atau integrasi Portal Peduli WNI dengan Simkah, Kementerian Agama B = Realisasi bobot tahapan proses pengembangan dan/atau integrasi Portal Peduli WNI dengan Sake, Kemkumham C = Realisasi bobot tahapan proses pengembangan dan/atau integrasi Portal Peduli WNI dengan LPDP D = Realisasi bobot tahapan proses pengembangan dan/atau integrasi Portal Peduli WNI dengan BPJS F = Realisasi bobot tahapan proses pengembangan dan/atau integrasi Portal Peduli WNI dengan SI K/L/I Indonesia terkait lainnya yang tidak direncakanakan di awal tahun.

43 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Contoh: Realisasi tahun 2020 A dan C = Terimplementasi (100%), B dan D = Penyusunan draft dokumen kerja sama (50%), F = penandatanganan dokumen kerja sama (80%) PPSI = ((100%+50%+100%+50% +80 %) / 4 ) = 95%

Tabel Capaian Komponen IKU C.1.1.2.2 Tahun 2020 Komponen Informasi Kinerja Tahapan Proses Pengembangan Nilai Tahapan C.1.1.2.2 Proses Tingkat A. SIMKAH, KEMAG Pembahasan Draft 50% Pengemba B. SAKE, KUMHAM Pembahasan Draft 50% ngan C. LPDP Pembahasan Draft 50% Sistem D. BPJS Ditandatangani tanggal 13 Nov 2020 80% Informasi E. SMS BLAST Pembahasan Draft 50% Total 280% Target Pengembangan 4 Pengembangan 4 Realisasi 70% *P4 = ((A + B + C + D + F) / 4 ) Target IKU 95% Capaian 73,68%

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hambatan dalam pencapaian target pengembangan sistem informasi pelayanan dan pelindungan WNI khususnya: (i) kurangnya kesiapan dan kecepatan mitra kerja Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dalam mengintegrasikan layanan berbasis sistem informasi; dan (ii) keterbatasan jumlah dan kompetensi SDM di Perwakilan RI di luar negeri yang belum mendukung untuk mengelola Portal Peduli WNI secara berkesinambungan.

Langkah perbaikan yang telah diupayakan pada tahun 2020 dan akan terus dilaksanakan pada tahun 2020 oleh Dit. PWNI dan BHI antara lain: (i) melakukan koordinasi intensif dengan mintra kerja untuk mempercepat proses pembahasan dan pengimplementasian pengembangan SI; (ii) melakukan koordinasi dengan unit kerja dan K/L terkait untuk mendukung pengembangan dan perbaikan Portal Peduli WNI agar dapat memiliki fitur yang user friendly bagi WNI di luar negeri; dan (ii) pelaksanaan bimtek untuk pengelola Portal Peduli WNI di Pusat dan Perwakilan RI.

Analisis Komponen IKU C.1.1.2.3 Tingkat Kepuasan Pengguna terhadap Portal Peduli WNI dan Safe Travel

Komponen C.1.1.2.3. adalah Komponen IKU baru pada tahun 2020 yang mengukur kepuasan pengguna Portal Peduli WNI yang terdiri dari: i) Masyarakat (50%) dan ii) Perwakilan RI (50%). Manfaat Portal Peduli WNI Safe Travel dirasakan bukan saja oleh pengguna dari masyarakat awam, tapi juga oleh Perwakilan RI dalam rangka mencapai tujuan Perwakilan RI menyediakan pelayanan dan pelindungan. Sehingga Komponen 3 mengukur bukan saja kepuasan masyarakat pengguna, namun juga kepuasan Perwakilan RI. Berdasarkan Permenpan RB No. 14 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, kepuasan pelayanan adalah tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh Perwakilan RI berdasarkan kriteria yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

44 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Pelayanan pada Portal Peduli WNI adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan Perwakilan RI dalam memberikan pelayanan kepada publik sesuai dengan kewenangan yang telah dberikan oleh hukum nasional dengan memperhatikan hukum negara setempat serta kebiasaan dan hukum internasional yang mencakup namun tidak terbatas pada layanan kependudukan, notariat, kehakiman, keimigrasian, dan ketenagakerjaan. Survei diberikan kepada sampel responden pengguna Portal Peduli WNI dan Safe Travel serta Pejabat Perwakilan RI penerima bantuan teknis Portal Peduli WNI.

Indeks Kepuasan Pelayanan Publik diukur dengan menggunakan kuesioner dengan skala 1 s.d. 4. Mengacu kepada Tabel Nilai Interval dalam Permenpan Nomor 14 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Unit Penyelenggara Pelayanan Publik sebagai berikut: Nilai Interval Konversi (NIK) Mutu Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan - Nilai Interval 25,00% - 64,99% dikonversi dalam Skala 1,00 - 2,5996 = Sangat Tidak Puas - Nilai Interval 65,00% - 76,60% dikonversi dalam Skala 2,60 - 3,064 = Tidak Puas - Nilai Interval 76,61% - 88,30% dikonversi dalam Skala 3,0644 - 3,532 = Puas - Nilai Interval 83,31% - 100% dikonversi dalam Skala 3,5324 - 4,00 = Sangat Puas Pertanyaan survei juga merujuk pada 9 (sembilan) unsur SKM yang relevan dengan kegiatan pelayanan.

Untuk mengukur capaian kinerja Komponen IKU C.1.1.2.3, formulasi penghitungannya adalah sebagai berikut: KSI = {(KW + KP) / 2} * 100

KSI: Indeks Kepuasan Pengguna Sistem Informasi (Portal Peduli WNI dan Safe Travel) KW: Tingkat Kepuasan WNI Pengguna Portal Peduli WNI dan Safe Trafel KP: Tingkat Kepuasan Perwakilan Pengguna Portal Peduli WNI. Target Kepuasan: Nilai Persepsi 4 (skala 4)

Pada tahun 2020, survei pelanggan WNI telah diisi oleh 80 responden, dengan nilai rata-rata 3,87 sedangkan survei pelanggan dengan responden perwakilan, diisi oleh 50 responden dengan nilai rata-rata 3,00. Tabel Capaian Komponen IKU C.1.1.2.3 Tahun 2020 Komponen C.1.1.2.3 Informasi Kinerja Responden Nilai Rata-Rata Indeks Kepuasan KW: Publik 83 orang 3,87 Pengguna Sistem KP: Perwakilan RI 50 orang 3,00 Informasi Total 3,87 Target 4 skala 4 Realisasi 86,88 *KSI = {(KW + KP) / 2} x 100 Capaian 86,88%

Pemilihan Komponen IKU C.1.1.2.3 sebagai komponen baru pada tahun 2020 adalah untuk mendorong peningkatan kualitas pelayanan sistem informasi pelayanan dan pelindungan WNI. Untuk mendorong pencapaian target kinerja Komponen IKU, Kemlu RI melakukan, pengembangan pelayanan publik Pelayanan dan Pelindungan WNI agar user friendly dan bimbingan teknis bagi

45 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020 pejabat dan staf Perwakilan RI di luar negeri. Metode penyebaran kuesioner adalah dengan menggunakan aplikasi Google Form. Penerima layanan yang menggunakan Portal Peduli WNI diminta untuk mengisi kuesioner sebelum dapat mengambil hasil akhir layanan di Perwakilan RI. Kuesioner telah disusun merujuk PermenPAN Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.

46 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Pandemi COVID-19 menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi Kemlu RI untuk me- mainstream dan mendorong penggunaan Portal Peduli WNI dan Safe Travel bagi WNI dan Perwakilan RI, khususnya untuk memastikan pemberian pelayanan yang prima sambil memperhatikan protokol kesehatan. Namun, masih terdapat beberapa hambatan yang harus dihadapi oleh Kemlu sebagai berikut: (i) akses internet yang dibatasi oleh Pemerintah negara setempat sehingga aplikasi Portal Peduli WNI dan Safe Travel dan fitur-fiturnya tidak mungkin digunakan oleh Perwakilan RI di luar negeri maupun oleh warga setempat; (ii) keterbatasan jumlah dan kompetensi SDM di Perwakilan RI di luar negeri yang belum mendukung untuk mengelola Portal Peduli WNI secara berkesinambungan; (iii) masih belum optimalnya integrasi pelayanan publik yang disediakan dalam Portal Peduli WNI; (iv) tingkat literasi digital WNI di beberapa negara yang relatif masih rendah; (v) masih belum optimalnya pemahaman teknis operator Portal Peduli WNI di Perwakilan RI; (vi) rendahnya kesadaran atau enggannya WNI di luar negeri untuk lapor diri dan (vii) keterbatasan jumlah SDM di Perwakilan RI di luar negeri untuk mengelola Portal Peduli WNI. Sedangkan, hambatan dari sisi Pusat (vii) kurangnya kesiapan dan kecepatan mitra kerja Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dalam mengintegrasikan layanan berbasis sistem informasi sehingga seringkali layanan yang diberikan belum dapat memaksimalkan tingkat kepuasan penerima layanan.

Langkah perbaikan yang telah diupayakan pada tahun 2020 dan akan terus dilaksanakan pada tahun 2021 oleh Dit. PWNI dan BHI antara lain: (i) pengembangan dan perbaikan Portal Peduli WNI agar dapat memiliki fitur yang user friendly bagi WNI di luar negeri; (ii) pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) untuk pengelola Portal Peduli WNI di Pusat dan Perwakilan RI; (iii) monitoring dan evaluasi pelaksanaan bimtek untuk penajaman silabus; (iv) pemeliharaan server di KBRI Seoul sebagai hub server bagi seluruh Perwakilan RI; (v) mendorong peningkatan jumlah dan kompetensi SDM, serta anggaran pada Perwakilan RI di luar negeri untuk pengelolaan Portal Peduli WNI melalui koordinasi dengan unit kerja terkait di Kemenlu dan K/L terkait; (vi) pembangunan unit kerja setingkat Eselon III khusus untuk pengelolaan Portal Pedul WNI di tingkat Pusat; dan (vii) memfasilitasi pengadaan infrastruktur di Perwakilan termasuk SDM, anggaran dan peralatan penunjang lainnya melalui koordinasi dengan unit kerja terkait di Kemenlu dan K/L/I terkait.

Analisis Komponen IKU C.1.1.2.4 Indeks SDM K/L/I/Perwakilan RI yang Mendapatkan Sertifikat Pelatihan Peningkatan Kapasaitas Terkait Pengelolaan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar negeri

Komponen IKU C.1.1.2.4. mengukur realisasi SDM Pemerintah dan pemangku kepentingan yang sudah mendapatkan sertifikat pelatihan terkait pengelolaan Portal dan Safe Travel. SDM yang dimaksud pada Komponen IKU C.1.1.2.4 adalah pejabat dan Staf Kementerian/Lembaga/Instansi pemangku kepentingan terkait baik yang menduduki jabatan struktural maupun fungsional, baik pegawai tetap maupun tidak tetap. Pemangku kepentingan adalah semua pihak yang terkait dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan. Pelatihan adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di luar negeri.

47 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Pengelolaan sistem informasi adalah semua kegiatan terkait pengoperasian sistem informasi pelayanan dan pelindungan terpadu bagi WNI di luar negeri yaitu Portal Peduli WNI dan Safe Travel.

Kegiatan Pelatihan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu pelatihan pelatihan terkait pengelolaan sistem informasi pelayanan dan Pelindungan WNI yang diperuntukkan untuk: i) pejabat/staf Kemlu (PPK); ii) pejabat/staf Perwakilan RI(PPW); dan iii) pejabat/staf Kementerian selain Kemlu, dan/atau Lembaga/Instansi terkait, dan/atau Pemerintah Daerah, dan/atau LSM, dan/atau akademisi, dan/atau unsur masyarakat lainnya (PKL) pemangku kepentingan. Kegiatan Pelatihan mencakup pelatihan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler dan atau bekerja sama dengan K/L/I dan badan lainnya, atau yang diselenggarakan oleh K/L/I dan badan lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri.

Adapun formulasi penghitungannya adalah:

(PPK x 35%) + (PPW x 45%) + (PKL x 20%)

PPK: Angka Bobot capaian pelatihan dari unsur pejabat/staf Kemlu PPW: Angka Bobot capaian pelatihan dari unsur pejabat/staf Perwakilan RI PKL: Angka Bobot capaian pelatihan dari unsur pejabat/staf Kementerian selain Kemlu, Lembaga/Institusi terkait, Pemerintah Daerah, LSM, akademisi, dan unsur masyarakat lainnya

Penghitungan masing-masing elemen dilakukan sebagai berikut: PPK: Jumlah orang ÷ Jumlah target PPW: Jumlah orang ÷ Jumlah target PKL: Jumlah orang ÷ Jumlah target

Akibat pandemi COVID-19, untuk mendukung berbagai kegiatan penanganan kasus WNI terdampak COVID-19 di luar negeri, Kemlu merubah target peserta Komponen IKU C.1.1.2.4. sehingga berubah menjadi: 50 SDM Kemlu, 100 SDM Perwakilan dan 50 SDM KLI terkait.

Tabel Capaian Komponen IKU C.1.1.2.4 Tahun 2020 Komponen C.1.1.2.4 Informasi Kinerja Peserta Target Bobot Realisasi Komponen Komponen X Bobot Indeks SDM K/L/I/Perwakilan PPK: Kemlu 60 orang 50 35% 42% RI yang Mendapatkan Sertifikat PPW: Perwakilan RI 162 orang 100 45% 73% Pelatihan Peningkatan PKL: KLI lain 0 50 20% 0 Kapasaitas Terkait Pengelolaan Realisasi 114,90% Sistem Informasi Pelayanan Target 96,00% dan Pelindungan WNI dan BHI Capaian 119,68% di Luar negeri

Pada tahun 2020, Target Kinerja Komponen IKU C.1.1.2.4 adalah 96% dari target peserta kegiatan Bimtek Portal Peduli WNI dan Safe Travel. Dengan Realisasi 114,90%, maka capaian Sub IKU

48 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

C.1.1.2.4. adalah 119,68%. Dua kegiatan utama yang mendukung pencapaian kinerja pada Komponen C.1.1.2.4 adalah pelatihan Portal Peduli WNI di Bogor pada tanggal 16-19 Januari 2020 yang diikuti oleh 60 orang pejabat Kemlu RI dan pelatihan Portal Peduli WNI dan Pelatihan Portal Peduli WNI dan Safe Travel pada tanggal 17-21 November 2020 yang diikuti oleh 162 pejabat dan staf Perwakilan RI. Pelaksanaan kegiatan pelatihan bagi K/L/I dan pemangku kepentingan terkait tidak dapat dilaksanakan pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19 yang mendorong Kemlu untuk melakukan refocusing anggaran dan kegiatan untuk penanganan COVID-19.

Bimtek Portal Peduli WNI dan Safe Travel 17-21 November 2020

Pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) mengalami kendala cukup besar akibat pandemi COVID-19, mengingat modul pelatihan Portal Peduli WNI mengharuskan peserta melihat dan mempraktekkan cara memasang hardware perekaman biometrik. Sehingga pelaksanaan Bimtek terus diundur untuk menunggu perkembangan penanganan COVID-19 di dalam dan di luar negeri. Untuk mengatasi hambatan tersebut, pelaksanaan pelatihan akhirnya dilakukan secara daring. Sedangkan modul praktek pemasangan hardware dan perekaman biometrik, dilakukan melalui manual dan video. Kemlu RI juga menyediakan forum teknis teknis bagi pejabat Perwakilan RI yang mengalami kendala ketika mengoperasikan Portal Peduli WNI.

49 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Analisis Sub IKU C.1.1.3 Indeks Penguatan Sistem Kelembagaan Pelayanan dan

Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri

Sub IKU C.1.1.3 Indeks Penguatan Sistem Kelembagaan Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di luar negeri mengukur berbagai realisasi kinerja kriteria dasar kelembagaan Pelindungan WNI di luar negeri. Elemen yang diukur pada indeks ini adalah: tingkat kerja sama, kapasitas SDM, instrumen hukum, penerapan prosedur dan panduan teknis di bidang Pelindungan WNI dan BHI dan kertas kerja monitoring dan evaluasi pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri. Sub IKU C.1.1. 3 menggunakan skala 0-100.

Sistem kelembagaan pelindungan WNI yang kuat adalah sistem yang telah memenuhi kriteria dasar mencakup dukungan kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait, instrumen hukum/standar prosedur/panduan teknis, pengawasan implementasi kebijakan pelindungan WNI di luar negeri dan kapasitas sumber daya manusia. Indeks Sistem Kelembagaan Pelindungan WNI di luar negeri, terdiri dari 5 Komponen, yaitu: - Komponen C.1.1.3.1: Persentase Kerja Sama di Bidang Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri yang Ditandatangani. Bobot: 25% - Komponen C.1.1.3.2: Persentase Standar / Panduan Teknis di Bidang Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri yang Diterapkan. Bobot 20% - Komponen C.1.1.3.3: Persentase Produk Hukum Bidang Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri yand Disahkan. Bobot 25% - Komponen C.1.1.3.4: Persentase SDM K/L/I/Perwakilan RI yang Mendapatkan Sertifikat Pelatihan Peningkatan Kapasitas Bidang Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri. Bobot: 20% - Komponen C.1.1.3.5: Persentase Kertas Kerja Analisa Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri yang Dihasilkan. Bobot: 10%

Pembobotan Komponen pada Sub-IKU C.1.1.3 didasarkan pada porsi kontribusi masing- masing komponen Sub-IKU terhadap sistem kelembagaan pelindungan yang kuat, dengan mempertimbangkan tingkat urgensi, dan sumber daya yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan masing-masing komponen Sub-IKU.

Pada tahun 2020, realisasi Sub IKU C.1.1.3 adalah sebesar 100,52 dari target 94.06 sehingga capaian Sub IKU C.1.1.3 pada tahun 2020 adalah 106,87%. Rekapitulasi capaian komponen Sub IKU C.1.1.3 adalah sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

50 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Tabel Capaian Sub IKU C.1.1.3 2020 Sub IKU C.1.1.3 Indeks Penguatan Sistem Kelembagaan Target Realisasi Bobot Capaian Capaian Sub IKU Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Komponen (R) (B) Komponen (B x R) Luar Negeri Komponen IKU C.1.1.3.1* 94% 100% 25% 106,38% 25,00% Komponen IKU C.1.1.3.2** 94% 112,5% 20% 119,68% 22.50% Komponen IKU C.1.1.3.3** 94% 110% 25% 117,02% 27.50% Komponen IKU C.1.1.3.4 94,30% 112.60% 20% 119,41% 22.52% Komponen IKU C.1.1.3.5* 94.00% 30% 10% 31,91% 3,19% Realisasi Sub IKU C.1.1.3 100.52% Target Sub IKU C.1.1.3 94.06 Capaian Sub IKU C.1.1.3 106,87%

Adapun kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja Sub IKU C.1.1.3 adalah: i) penandatanganan kerja sama Kemlu RI dengan Justice Without Border terkait peningkatan kapasitas SDM untuk penanganan kasus klaim perdata bagi WNI/PMI di Hongkong dan Singapura, ii) implementasi 2 SOP penanganan kasus WNI dan PMI terdampak COVID 19 dan penyususan konsep penentuan status keamanan negara pada aplikasi Safe Travel, iii) penyusunan draft Permenlu Pedoman Pengelolaan Tempat Singgah Sementara (Shelter) di Perwakilan RI di luar negeri dan Rumusan Permenlu Pengelolaan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan WNI, iv) partisipasi 59 SDM Kemlu RI dan 85 SDM Perwakilan RI pada berbagai pelatihan peningkatan kapasitas pelayanan dan pelindungan WNI, v) penyusunan Kertas Kerja untuk memantau dan mengevaluasi kinerja Perwakilan RI di bidang pelayanan dan pelindungan WNI.

Hambatan umum untuk mencapai target kinerja Sub IKU C.1.1.3 i) Pandemi COVID 19 dan kebijakan nasional berdampak terhadap feasibility penyelenggaraan kegiatan, ii) keterbatasan SDM, baik dari segi jumlah maupun kompetensi, iii) tingkat kesiapan mitra kerja untuk melakukan kerja sama//memberi masukan/dukungan, iv) keterbatasan anggaran sebagai dampak dari kebijakan refocusing anggaran.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, Dit. PWNI dan BHI melakukan : (i) penyesuaian target; (ii) penyesuaian jadwal dan bentuk kegiatan; (iii) optimalisasi SDM di lingkungan kerja. Dit. PWNI dan BHI juga melakukan koordinasi dan pendekatan lebh awal atau dalam bentuk informal untuk mendorong dan memastikan kesiapan pemangku kepentingan untuk melaksanakan kerja sama/memberi masukan/dukungan yang dapat menguntungkan semua pihak dan menyukseskan pelaksanaan pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri.

51 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Tabel Perbandingan Capaian Sub IKU C.1.1.3 Tahun 2018, 2019 dan 2020 Sub IKU C.1.1.3 Indeks Penguatan Sistem Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Kelembagaan Pelayanan 2018 2018 2018 2019 2019 2019 2020 2020 2020 dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri Komponen IKU C.1.1.3.1* Na na Na na na na 94% 100% 106,38% Komponen IKU C.1.1.3.2** 100% 120% 120% 100% 105,94% 105,94% 94% 112,5% 119,68% Komponen IKU C.1.1.3.3** 94% 110% 117,02% Komponen IKU C.1.1.3.4 100% 141,71% 141,71% 100% 220,87 120% 94,30% 112,60% 119,40% Komponen IKU C.1.1.3.5* Na na Na na na na 94,00% 30% 31,91%

● * IKU baru tahun 2020 ● ** Komponen C1.1.3.2 dan Komponen C1.1.3.3, adalah pecahan Sub IKU “Persentase Produk Hukum dan Panduan Teknis Bidang Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diterapkan” yang ada pada tahun 2018 dan 2019. ● *** Batas Toleransi Capaian 120%

Pada tahun 2020, terdapat 2 komponen IKU C.1.1.3 yang merupakan pecahan Sub IKU “Persentase Produk Hukum dan Panduan Teknis Bidang Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diterapkan”, IKU yang ada pada tahun 2018 dan 2019, yaitu Komponen C.1.1.3.2: Persentase Standar / Panduan Teknis di Bidang Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri yang Diterapkan dan Komponen C.1.1.3.3: Persentase Produk Hukum Bidang Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri yand Disahkan. Sedangkan Komponen C.1.1.3.1 dan C.1.1.3.4. terkait penandatanganan dokumen kerja sama pelayanan dan pelindungan WNI dan terkait penyusunan dokumen kertas kerja adalah Komponen IKU baru pada tahun 2020. Terdapat peningkatan capaian kinerja pada Komponen C.1.1.3.2 dan C.1.1.3.3 karena adanya penyesuaian target akibat Pandemi COVID 19 pada tengah tahun 2020.

Adapun detail analisa capaian kinerja, hambatan dan upaya penanganan per Komponen akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

Analisis Komponen IKU C.1.1.3.1 Persentase Kerja Sama di Bidang Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri yang Ditandatangani.

Komponen IKU C.1.1.3.1 adalah IKU baru pada tahun 2020 yang ditetapkan untuk mendorong penguatan kelembagaan pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri. Pengertian kerja sama pada Komponen IKU C.1.1.3.1 adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dengan K/L/I pemangku lainnya untuk mencapai tujuan bersama terkait pelindungan WNI di luar negeri. Pelindungan WNI adalah segala upaya yang dilakukan untuk melayani dan melindungi kepentingan warga negara Indonesia di luar negeri dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan, hukum Negara Setempat, serta kebiasaan dan hukum internasional. Pelindungan juga memperhatikan prinsip bahwa Pemerintah tidak mengambil alih tanggung jawab

52 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020 pidana dan/atau perdata WNI mengedepankan keterlibatan pihak yang bertanggung jawab dan/atau berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Formulasi penghitungannya adalah dengan menghitung nilai rata-rata akumulasi nilai bobot tahapan proses dokumen kerja sama pelayanan dan pelindungan antara Kemlu dengan K/L/I lain.

KSR = Nilai Bobot Tahapan Proses

Nilai Bobot Tahapan Proses=

- R (Rumusan): tahapan proses sampai dengan tahap Perumusan = 40% - D (Draft): tahapan proses sampai dengan tahap Penyelesaian Draft = 70% - S (Signed): tahapan proses sampai dengan tahap Penandatanganan = 100%

Target Kegiatan: Jumlah dokumen kerja sama yang ditandatangani pada tahun 2020 adalah 1 dokumen kerja sama pelindungan WNI. Jumlah tersebut adalah jumlah target revisi dari target 2 dokumen kerja sama pada awal tahun 2020. Revisi target kerja sama dibutuhkan untuk mendukung program refocussing penanganan COVID-19.

Table Capaian Komponen IKU C.1.1.3.1 Tahun 2020 Komponen C.1.1.3.1 Informasi Kinerja Nilai Bobot Tahapan Target Komponen Proses Persentase Kerja Sama di Kerja Sama dengan Justice 100% 1 Kerja Sama Bidang Pelayanan dan Without Border Pelindungan WNI di luar Realisasi 100% negeri Target 94% Capaian 106,38%

Pada bulan Desember 2020, realisasi Komponen IKU C.1.1.3.1 adalah 100% dari telah ditandatanganinya dokumen kerja sama Kemlu RI dengan Justice Withour Border (JWB) tentang proyek pembangunan kapasitas Perwakilan RI di luar negeri terkait penanganan ganti kerugian perdata. Dengan target kinerja sebesar 94%, maka capaian kinerja Komponen C1.1.3.1 adalah sebesar 106,38%.

Adapun hambatan dalam pencapaian target kinerja Komponen IKU C.1.1.3.1 adalah penyusunan dokumen kerja sama yang membutuhkan proses koordinasi intensif, serta masukan dari berbagai unit terkait di Kemlu yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Untuk mengatasinya, Dit. PWNI dan BHI mengoptimalkan koordinasi secara virtual.

53 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Analisis Komponen IKU C.1.1.3.2 Persentase Standar / Panduan Teknis di Bidang Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri yang Diterapkan

Komponen IKU C.1.1.3.2. adalah Komponen IKU baru pada tahun 2020 yang merupakan pecahan dari IKU “Persentase Produk Hukum dan Panduan Teknis Bidang Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diterapkan” pada tahun 2018 dan 2019. Dipecahnya IKU tersebut adalah untuk mendorong dan menunjukkan arti penting produk hukum dan standar/panduan teknis di bidang pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri.

Standar/panduan teknis adalah pedoman kerja dalam pemberian pelindungan WNI di luar negeri yang mencantumkan bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa. Standar/Panduan Teknis mengatur Direktorat Pelindungan WNI/Perwakilan RI dan/atau K/L/I pelaksana pelindungan WNI terkait. Diterapkan adalah pengimplementasian (diseminasi, pelaksanaan) standar/panduan teknis. Pelindungan WNI adalah segala upaya yang dilakukan untuk melayani dan melindungi kepentingan Warga Negara Indonesia di luar negeri dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan, hukum Negara Setempat, serta kebiasaan dan hukum internasional. Pelindungan juga memperhatikan prinsip bahwa Pemerintah tidak mengambil alih tanggung jawab pidana dan/atau perdata WNI mengedepankan keterlibatan pihak yang bertanggung jawab dan/atau berwenang sesuai ketentuan.

Untuk mengukur capaian kinerja, Komponen IKU C.1.1.3.2 mengukur rata-rata dari akumulasi nilai bobot tahapan proses dokumen standar operasional prosedur atau panduan teknis yang disusun oleh Kemlu. Sehingga formulasi penghitungan Komponen IKU C.1.1.3.2. adalah sebagai berikut=

PTR= (R + D + S + I )/ Target minimum standar/panduan teknis 2020

- R (Rumusan): tahapan proses sampai dengan tahap Perumusan = 25% - D (Draft): tahapan proses sampai dengan tahap Penyelesaian Draft = 50% - S (Signed): tahapan proses sampai dengan tahap Penandatanganan = 75% - I (Implemented): Sampai dengan tahap Penerapan = (Jumlah Tercapai ÷ Jumlah Target) × 100 - Target standar/panduan teknis untuk tahun 2020 adalah sebanyak 2 buah.

PTR dapat menghitung realisasi penyusunan Standar/Panduan Teknis di luar target minimal untuk mengakomodir kebutuhan dan urgensi penyusunan Standar/Panduan Teknis di bidang pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri yang tidak terencana di awal tahun.

Realisasi dan capaian kinerja Komponen IKU C.1.1.3.2 pada tahun 2020 adalah sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

54 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Tabel Capaian Komponen IKU C.1.1.3.2 Tahun 2020 Komponen Informasi Kinerja Nilai Bobot Target C.1.1.3.2 Tahapan Komponen Proses Persentase Pedoman Penentuan Parameter Indikator Keamanan 25% 2 Standar/Pandu Negara bagi WNI yang Bepergian ke Luar Negeri di Standar/Pedo an Teknis di Safe Travel – Rumusan man Bidang SOP Penanganan PMI-ABK Terdampak Pandemi 100% Pelayanan dan COVID-10 di LN - Terimplementasi Pelindungan SOP Penanganan WNI Stranded Terdampak Pandemi 100% WNI di luar COVID-19 – Terimplementasi negeri yang Realisasi 112,5% Diterapkan Target 94% Capaian 119,68%

Kegiatan yang mendukung capaian Komponen IKU C.1.1.3.2 adalah pelaksanaan rapat penentuan parameter indikator keamanan negara bagi WNI yang bepergian ke luar negeri di Safe Travel pada bulan Februari 2020 (tahapan rumusan = 25%) serta penyusunan dan pengimplementasian standar operasional prosedur (SOP) penanganan WNI Stranded dan SOP penanganan PMI-ABK terdampak Pandemi COVID-19 (tahapan terimplementasi = 200%). Dengan Target 94%, Realisasi 225% maka Capaian Kinerja adalah 119,68%

Adapun hambatan dalam penyusunan standar/pedoman di bidang pelayanan dan pelindungan: (i) koordinasi langsung ataupun kegiatan kunjungan lapangan sulit dilakukan semasa pandemi, (ii) banyaknya ketentuan dan peraturan perundang-undangan di dalam negeri yang harus diperhatikan dalam menyusun standar/pedoman, dan (iii) terbatasnya jumlah SDM pada Dit. PWNI dan BHI yang memiliki kompetensi dalam penyusunan pedoman.

Untuk mengatasinya Dit. PWNI dan BHI melakukan optimalisasi koordinasi secara virtual dengan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mendapatkan masukan, serta mengajukan permohonan tambahan dukungan SDM kepada unit kerja terkait di lingkup Kemlu.

Analisis Komponen IKU C.1.1.3.3 : Persentase Produk Hukum Bidang Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri yang Disahkan

Komponen IKU C.1.1.3.3. adalah Komponen IKU baru pada tahun 2020 yang merupakan pecahan dari IKU “Persentase Produk Hukum dan Panduan Teknis Bidang Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diterapkan” pada tahun 2018 dan 2019. Dipecahnya IKU tersebut adalah untuk mendorong dan menunjukkan arti penting produk hukum dan standar/panduan teknis dalam penguatan sistem kelembagaan pelayanan dan pelindungan WNI.

55 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Produk hukum adalah setiap dokumen peraturan dan perundang-undangan yang disahkan oleh pejabat publik pada tingkat Menteri atau yang lebih tinggi sesuai dengan urutan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Produk hukum yang dihitung sebagai capaian adalah Produk Hukum yang terkait dengan Pelindungan WNI di luar negeri dimana staf/pejabat Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler adalah anggota tetap dari Tim Perumus dalam penyusunan Produk Hukum tersebut.

Formulasi Penghitungannya: PH = (R/D/S)

PH (Nilai Produk Hukum yang Disahkan) dihitung sebagai total jumlah nilai bobot yang berhasil dicapai berdasarkan tahapan proses yang telah tercapai dari Produk Hukum yang ditargetkan. Penghitungan diambil dari nilai bobot tahapan proses yang paling tinggi.

Nilai Bobot Tahapan Proses: - R (Rumusan): tahapan proses sampai dengan tahap Perumusan = 40% - D (Draft): tahapan proses sampai dengan tahap Penyelesaian Draft = 70% - S (Signed): tahapan proses sampai dengan tahap Penandatanganan = 100% - Target kegiatan: Target Produk Hukum untuk Tahun 2020 adalah 1 Permenlu terkait Pelayanan dan Pelindungan WNI. Target ini adalah target revisi sebagai dampak program refocusing untuk penanganan pandemi COVID-19.

Realisasi dan capaian kinerja Komponen IKU C.1.1.3.3 pada tahun 2020 adalah sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

Tabel Capaian Komponen IKU C.1.1.3.3 Tahun 2020 Komponen Informasi Kinerja Nilai Bobot Target Komponen C.1.1.3.3 Tahapan Proses Persentase Produk Draft Permenlu Pengelolaan Tempat 70% 1 Produk Hukum Hukum di Bidang Singgah Sementara (Shelter) di Pelayanan dan Perwakilan RI di Luar Negeri Pelindungan WNI Rumusan Permenlu Sistem Informasi 40% di luar negeri yang Pelayanan dan Pelindungan WNI Disahkan Realisasi 110% Target 94% Capaian 117,02%

Kegiatan yang mendukung capaian Komponen IKU C.1.1.3.3 adalah pelaksanaan rangkaian kegiatan terkait penyusunan Permenlu Pengelolaan Tempat Singgah Sementara dan penyusunan rumusan Permenlu Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan yang telah menghasilkan Draft Permenlu Pengelolaan Shelter dan Rumusan Permenlu Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan WNI.

56 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Adapun hambatan dalam penyusunan standar/pedoman di bidang pelayanan dan pelindungan adalah i) banyaknya ketentuan dan peraturan perundang-undangan di dalam negeri yang harus diperhatikan dalam menyusun standar/pedoman, ii) terbatasnya jumlah SDM yang memiliki kompetensi untuk menyusun produk hukum, iii) koordinasi langsung sulit dilakukan di masa pandemi. Untuk mengatasinya Dit. PWNI dan BHI : (i) mengoptimalkan peran unit kerja terkait di Kemlu dalam pemberian masukan substansi; (ii) menggunakan jasa pakar dari kalangan akademisi; dan (iii) mengoptimalkan koordinasi secara daring.

Analisis Komponen IKU C.1.1.3.4 : Persentase SDM K/L/I Perwakilan RI yang Mendapatkan Sertifikat Pelatihan Peningkatan Kapasitas Bidang Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri

Komponen IKU C.1.1.3.4 menghitung persentase pejabat dan Staf Kementerian/Lembaga/Instansi pemangku kepentingan yang telah mengikuti pelatihan di bidang pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di luar negeri. Materi yang disampaikan dalam pelatihan antara lain: migrasi aman (dokumen perjalanan, aturan negara setempat, lapor diri, jalur pengaduan), kasus terkait WNI di luar negeri, testimoni, pemutaran video atau dokumentasi pelindungan WNI, dan deradikalisasi (pendekatan keagamaan dan kemanusiaan).

Kegiatan Pelatihan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu: i) pejabat/staf Kemlu (PPK); ii) pejabat/staf Perwakilan RI (PPW); dan iii) pejabat/staf Kementerian selain Kemlu, dan/atau Lembaga/Instansi terkait, dan/atau Pemerintah Daerah, dan/atau LSM, dan/atau akademisi, dan/atau unsur masyarakat lainnya (PKL) pemangku kepentingan. Kegiatan Pelatihan mencakup pelatihan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler dan atau bekerja sama dengan K/L/I dan badan lainnya, atau yang diselenggarakan oleh K/L/I dan badan lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri.

Formulasi Penghitungan: (PPK x 45%) + (PPW x 35%) + (PKL x 20%)

- PPK : Angka Bobot capaian pelatihan dari unsur pejabat/staf Kemlu - PPW : Angka Bobot capaian pelatihan dari unsur pejabat/staf Perwakilan RI - PKL : Angka Bobot capaian pelatihan dari unsur pejabat/staf kementerian selain Kemlu, lembaga/nstansi terkait, pemerintah daerah, LSM, akademisi, unsur masyarakat pemangku kepentingan terkait lainnya - Penghitungan masing-masing elemen dilakukan sebagai berikut: PPK : Jumlah orang ÷ Jumlah target PPW : Jumlah orang ÷ Jumlah target PPK : Jumlah orang ÷ Jumlah target

Target kegiatan pelatihan pada tahun 2020: PPK: 50 peserta, PPW peserta: 50 peserta, dan PKL : 50 peserta. Jumlah target kegiatan telah disesuaikan karena merebaknya wabah COVID-19 yang mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya kegiatan pertemuan dalam jumlah besar sejak bulan Maret 2020.

57 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Realisasi dan capaian kinerja Komponen IKU C.1.1.3.4 pada tahun 2020 adalah sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

Table Capaian Komponen IKU C.1.1.3.4 Tahun 2020 Komponen C.1.1.3.4 Informasi Kinerja Peserta Target Bobot Realisasi Komponen Komponen Persentase SDM PPK: Kemlu 59 orang 50 35% 110% K/L/I/Perwakilan RI yang PPW: Perwakilan RI 85 orang 50 45% 170% Mendapatkan Sertifikat PKL: KLI lain 0 50 20% 0 Pelatihan Peningkatan Realisasi 112,60% Kapasaitas Bidang (PPK*45%)+(PPW* Pelayanan dan Pelindungan 35%)+(PKL*20%) WNI dan BHI di Luar negeri Target 94,30% Capaian 119,40%

Dengan realisasi sebesar 112,60%, target sebesar 94,30%, maka capaian kinerja adalah 119,40%.

Meski Komponen IKU C.1.1.3.4 dan Komponen IKU C.1.1.2.4 sama-sama mengukur persentase/indeks SDM yang telah mengikuti pelatihan, terdapat perbedaan yang terletak pada materi pelatihan masing-masing komponen. Pada Komponen IKU C.1.1.2.4, materi pelatihan adalah terkait pengelolaan dan penggunaan Sistem Informasi (Portal Peduli WNI dan Safe Travel). Sedangkan pada Komponen IKU C.1.1.3.4 materi yang diajarkan pada pelatihan adalah terkait migrasi aman, penanganan kasus, pelayanan publik, dan isu-isu lain terkait pelayanan dan pelindungan WNI selain Sistem Informasi.

Pelatihan yang diikuti oleh SDM Kemlu RI: 1. Japan-East Asia Network of Exchange Students and Youths (JENESYS) 2019 Exchange for Diplomats and Administrative Officials Jepang, 28 Januari-5 Februari 2020 2. Diklat Junior Diplomatic Training Program “Indonesia in World Politics” di Clingendael Institute, Den Haag Belanda, 6-31 Januari 2020 3. Kegiatan 8th disaster victim identification DVI management course for commanders Semarang, 13-17 Januari 2020 4. Workshop on Professional Secretary Pejabat Eselon I dan II di Lingkungan Kemlu, 17-18 Februari 2020 5. Bimbingan Teknis Pendampingan Saksi dan/atau Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Bogor, 19-23 Oktober 2020 6. Kegiatan “Workshop for Women Mediators” Jakarta, 9 Maret 2020 7. Kegiatan Customer Service Excellence Bekasi, 4-7 September 2020 8. Kegiatan Pelatihan Internal Audit Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 Terkait Pelayanan dan Perlindungan WNI di Luar Negeri, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Tahun Anggaran 2020 9. Kegiatan Training of Trainers bagi Calon Fasilitator Pelatihan Penguatan Mental Perempuan Calon Pekerja Migran Indonesia Bogor, 26 Oktober 2020

58 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Pelatihan yang diikuti oleh Perwakilan RI 10. Kegiatan Pembekalan terkait Pelindungan WNI bagi Pejabat yang akan Ditempatkan pada Perwakilan RI di Luar Negeri Jakarta, 22-24 Juli 2020

Tingginya jumlah SDM yang mendapatkan pelatihan menunjukkan komitmen Kemlu dalam meningkatkan aspek kompetensi SDM sebagai bagian dari pembangunan sistem pelindungan WNI. Pelatihan yang khusus ditujukan bagi K/L/I teknis tidak dapat dilaksanakan pada tahun 2020 karena kebijakan refocussing anggaran dan prioritas kegiatan penanganan COVID-19.

Pelaksanaan kegiatan yang bersifat pelatihan/bimbingan teknis mengalami kendala cukup besar akibat pandemi COVID-19, yakni: (i) penyesuaian anggaran; (ii) penerapan protokol kesehatan secara ketat baik di dalam dan di luar negeri; dan (iii) restriksi mobilitas individu ke luar negeri. Untuk mengatasi hambatan tersebut, Dit. PWNI dan BHI melakukan optimalisasi pelatihan melalui skema daring dan simulasi melalui video.

Analisis Komponen IKU C.1.1.3.5 : Persentase Kertas Kerja Analisa Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri yang Dihasilkan.

Komponen IKU C.1.1.3.5. Persentase Kertas Kerja Analisa Pelayanan Dan Pelindungan WNI dan BHI Di Luar Negeri Yang Dihasilkan mengukur nilai kualitas kertas kerja monitoring dan evaluasi pelayanan dan pelindungan WNI di Perwakilan RI sebagaimana diamanatkan oleh Permenlu No. 05 tahun 2018 mengenai Pelindungan WNI di luar negeri. Kertas kerja adalah laporan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelayanan dan pelindungan WNI di Perwakilan RI kepada Menteri Luar Negeri RI melalui Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler.

Nilai/persentase diperoleh berdasarkan akumulasi persentase unsur yang harus tercantum dalam kertas kerja berdasarkan Permenlu 5 tahun 2018, terdiri dari: i) identifikasi masalah WNI di luar negeri, ii( identifikasi tantangan pelindungan WNI, dan iii) rekomendasi solusi.

Formulasi Penghitungan:

KK = MW + TP + RS

- KK = Persentase realisasi komponen dihitung dari realisasi unsur yang telah disusun pada kertas kerja monitoring dan evaluasi, yaitu: - MW (Masalah WNI): Identifikasi permasalahan WNI di luar negeri = (jumlah tersusun ÷ jumlah target) × 30 % - TP (Tantangan Pelindungan): Identifikasi tantangan, hambatan, dan kesenjangan pelaksanaan pelindungan WNI di luar negeri = (jumlah tersusun ÷ jumlah target) x 30% - RS (Rekomendasi solusi): Rekomendasi solusi pelaksanaan pelindungan WNI di luar negeri = (jumlah tersusun ÷ jumlah target) x 40%

59 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

- Target: Target jumlah kertas kerja yang dihasilkan pada tahun 2020 adalah sebanyak 1 kertas kerja pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri dengan 3 unsur bernilai akumulasi 94%.

Realisasi dan capaian kinerja Komponen IKU C.1.1.3.5 pada tahun 2020 adalah sebagaimana tercantum pada tabel berikut: Tabel Capaian Komponen IKU C.1.1.3.5 Tahun 2020 Komponen Informasi Kinerja Realisasi Unsur Target Komponen C.1.1.3.5 Persentase Penyusunan Data Kertas Kerja 30% 1 Kertas Kerja Kertas Kerja monitoring dan evaluasi mengunakan Analisa Aplikasi Monev 30% Pelayanan dan Pelindungan TP (Tantangan Pelindungan): Identifikasi 0 WNI dan BHI di tantangan, hambatan, dan kesenjangan pelaksanaan pelindungan WNI di luar Luar Negeri negeri = (jumlah tersusun ÷ jumlah yang Dihasilkan target) x 30%

RS (Rekomendasi solusi): Rekomendasi 0 solusi pelaksanaan pelindungan WNI di luar negeri = (jumlah tersusun ÷ jumlah target) x 40%

Realisasi 30% Target 94% Capaian 31,91 %

Komponen IKU C.1.1.3.5 adalah komponen baru pada tahun 2020 yang bertujuan untuk mendorong pengimplementasian sistem monitoring dan evaluasi sebagaimana diamanatkan oleh Permenlu No. 05 tahun 2018 mengenai Pelindungan WNI di luar negeri. Pada tahun 2020, Penyusunan Kertas Kerja baru dapat dilaksanakan hingga tahapan pengkompilasian data masalah WNI menggunakan aplikasi Monev. Sehingga hanya memperoleh nilai realisasi sebesar 30%. Dengan target Komponen sebesar 94%, maka Capaian Kinerja Komponen IKU C.1.1.3.5 adalah sebesar 31,91%.

Berbeda dengan kegiatan serupa di tahun-tahun sebelumnya, monitoring dan evaluasi (Monev) pada TA 2020 tidak dilakukan dengan kunjungan ke lapangan melainkan melalui aplikasi Monev. Kegiatan ini juga menyasar seluruh Perwakilan RI yang menjalankan fungsi Pelindungan, tidak hanya Perwakilan tertentu.

Aplikasi Monev adalah aplikasi baru yang dibangun tahun 2018. Aplikasi tersebut memuat sejumlah fitur yang harus diinput oleh Perwakilan RI secara mandiri. Secara garis besar, informasi yang harus diinput adalah: country profile negara akreditasi/wilayah kerja, profil WNI, struktur organisasi pelaksana Fungsi Pelayanan dan Pelindungan, Beban Kerja selama 3 tahun terakhir (target dan capaian), anggaran selama 3 tahun terakhir (tingkat serapan), sarana dan prasarana, serta manajemen

60 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020 pelaksanaan fungsi Pelayanan dan Pelindungan. Hingga Desember 2020, jumlah Perwakilan RI yang telah mengisi aplikasi tercatat sebanyak 94 Perwakilan RI. Masih terdapat 34 Perwakilan RI lainnya yang belum mengisi aplikasi Monev.

Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Monev TA 2020 adalah sebagai berikut:

1. Tingkat kematangan aplikasi masih sangat rendah Aplikasi Monev belum bisa menstandarisasi satuan dari masing-masing pertanyaan yang diajukan kepada Perwakilan RI. Akibatnya, tidak terdapat formulasi standar jawaban yang bisa digunakan untuk mengolah data. Contoh: terdapat Perwakilan RI yang mengisi jawaban dengan menggunakan narasi, sementara sebagian lain menggunakan angka.

2. Pandemi COVID-19 Situasi pandemic COVID-19 membuat seluruh Perwakilan RI harus memprioritasikan program kegiatan pemberian bantuan. Sebagai akibat, terdapat sejumlah Perwakilan RI yang belum mengisi aplikasi sama sekali. Sementara sebagian besar mengisi informasi secara parsial.

Pengisian aplikasi Monev yang belum penuh dan seragam pada intinya menimbulkan kesulitan bagi Dit. PWNI dan BHI untuk: 1) Mengukur beban kerja dan performance Perwakilan RI; 2) Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Perwakilan RI; dan 3) Merumuskan solusi kebijakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi Perwakilan RI dalam pelaksanaan tugas.

Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, pada TA 2021 Dit. PWNI dan BHI akan mengusulkan pengembangan aplikasi Monev untuk menyempurnakan fungsi aplikasi dimaksud hingga mampu menghasilkan data yang dibutuhkan untuk perumusan kebijakan.

Analisis Sub IKU C.1.1.4 Indeks Diplomasi Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri

Indeks Diplomasi Pelindungan WNI dan BHI adalah indeks yang mengukur tingkat capaian pelaksanaan diplomasi pelindungan WNI melalui partisipasi aktif atau penyampaian rekomendasi di tingkat bilateral, regional dan internasional, maupun penyusunan norma-norma dasar dan payung hukum di tingkat nasional serta pelaksanaan sosialisasi/kampanye penyadaran publik (public awareness campaign/PAC) terkait isu-isu di bidang pelindungan WNI di luar negeri.

Diplomasi dilakukan dengan mekanisme koordinasi dan negosiasi secara konstruktif dengan pemangku kepentingan terkait di tingkat nasional dan internasional. Pelaksanaan sosialisasi/kampanye penyadaran publik dilakukan sebagai bentuk tindakan preventif dan edukatif dilaksanakan di dalam dan luar negeri, bertujuan untuk membangun pengetahuan dan kesadaran terhadap isu-isu pelindungan WNI di luar negeri.

61 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Komponen yang diukur pada indeks ini adalah: Partisipasi aktif dalam perumusan kebijakan/regulasi nasional, partisipasi aktif dalam pertemuan bilateral/regional/multilateral, serta umpan balik positif PAC Pelindungan WNI, dengan rincian sebagai berikut: 3. Komponen IKU C.1.1.4.1 : Persentase rekomendasi Kemenlu yang diterima pada isu Pelindungan WNI dan BHI pada forum perundingan internasional. Bobot 35% 4. Komponen IKU C.1.1.4.2: Persentase rekomendasi Kemenlu yang diterima pada kebijakan/regulasi nasional terkait Pelindungan WNI dan BHI di luar negeri -. Bobot 35% 5. Komponen IKU C.1.1.4.3: Persentase responden yang memberikan umpan balik positif atas Public Awareness Campaign (PAC) Pelindungan WNI dan BHI. Bobot: 30%

Sehingga, formulasi penghitungan capaian kinerja Sub IKU C.1.14 adalah sebagai berikut:

((35% x Komponen C.1.1.4.1) + (35% x Komponen C.1.1.4.2) + (30% x Komponen C.1.1.4.3))*100

Pembobotan Komponen pada Sub-IKU C.1.1.4 didasarkan pada porsi kontribusi masing- masing komponen Sub-IKU terhadap sistem kelembagaan pelindungan yang kuat, dengan mempertimbangkan tingkat urgensi, dan sumber daya yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan masing-masing komponen Sub-IKU. Rekapitulasi capaian komponen Sub IKU C.1.1.4 adalah sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

Tabel Capaian Sub IKU C.1.1.4 Tahun 2020 Sub IKU C.1.1.4 Realisasi Bobot Capaian Sub Capaian Target Indeks Diplomasi Pelindungan WNI dan (R) (B) IKU (R x B) Komponen

BHI di Luar Negeri Komponen IKU C.1.1.4.1 94% 100% 35% 35% 106,38% Komponen IKU C.1.1.4.2 94% 100% 35% 35% 106,38% Komponen IKU C.1.1.4.3 95% 100% 30% 30% 105,25% Realisasi Sub IKU 100% Target Sub IKU 94.30 Capaian Sub IKU 106,04%

Pada tahun 2020, Realisasi Sub IKU C.1.1.4 adalah sebesar 100 dari Target 94.30 sehingga Capaian Sub IKU C.1.1.4 pada tahun 2020 adalah 106,04%. Capaian tersebut diperoleh dari: 1. Diterimanya 1 rekomendasi Kemlu RI pada Pertemuan ke-3 Bali Process Technical Expert Group on Return and Reintegration (TEG-RR) di Kolombo, Sri Lanka, 13-14 Februari 2020; 2. Diterimanya 1 rekomendasi Kemlu pada SK Dirjen Bina Penta terkait penempatan PMI di luar negeri pada masa Pandemi COVID-19; dan

Di samping melalui forum koordinasi dan negosiasi, diplomasi pelindungan yang dilakukan melalui kampanye penyadaran publik (Public Awareness Campaign) untuk mensosialisasikan kebijakan Pemri di bidang perlindungan dilakukan melalui program tatap muka, show/interview di media elektronik, dan penerbitan bahan publikasi.

3. 100% responden memberikan umpan balik positif atas Public Awareness Campaign.

62 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Adapun perbandingan capaian kinerja Sub IKU Diplomasi Perlindungan tahun 2020 dengan 2 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel Perbandingan Capaian Sub IKU C.1.1.4 Tahun 2018, 2019 dan 2020 Sub IKU C.1.1.4 Capaian Capaian Realis Indeks Diplomasi Target Realisasi Capaian Target Realisasi 2019 Target 2020 asi Pelindungan Wni dan BHI 2018 2018 2018 2019 2019 2020 2020 di Luar Negeri Komponen IKU C.1.1.4.1 82% 200% 243,90%/ 88,50% 100% 114,94% 94% 100% 106,38% 120% Komponen IKU C.1.1.4.2 87% 100% 114,94% 89% 71,43% 80,26% 94% 100% 106,38%

Komponen IKU C.1.1.4.3 87% 83,07% 95,48% 89% 98,73% 110,93% 95% 100% 105,25% *Batas Toleransi Capaian 120%

Terdapat penurunan capaian kinerja Komponen yang berkontribusi pada Sub IKU Diplomasi Perlindungan pada tahun 2020 jika dibandingkan pada tahun 2019 dan 2018, khususnya pada Komponen terkait rekomendasi internasional dan kampanye publik. Hal tersebut dikarenakan Target pada Komponen IKU tersebut ditingkatkan pada tahun 2020. Sebagai perbandingan, pada tahun 2018 target persentase rekomendasi internasional yang diterima adalah 82%,pada tahun 2019 88,50%, sedangkan pada tahun 2020 target komponennya adalah 94%. Sehingga, meski terdapat peningkatan Realisasi pada semua Komponen IKU pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019, Capaiannya tidak setinggi pada tahun 2019.

Kemlu RI cq. Dit. PWNI BHI juga mengubah target kegiatan untuk mendukung capaian IKU pada tahun 2020 untuk menyesuaikan perubahan akibat pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia telah merubah berbagai prioritas agenda internasional dan nasional, selain itu, Kemlu RI juga menetapkan kebijakan refocussing anggaran dan kegiatan untuk memprioritaskan penanganan Pandemi COVID-19, dan berbagai hambatan dalam realisasi kinerja IKU tersebut pada tahun-tahun sebelumnya khususnya terkait banyaknya faktor ekstenal yang dapat mempengaruhi diterimanya rekomendasi Kemlu RI pada forum internasional dan nasional. Terdapat 1 Komponen IKU terkait pemberdayaan WNI yang dihapus pada tahun 2020 karena IKU terkait pemberdayaan sudah tercantum pada IKU Kemlu lain terkait sosial budaya.

Penjelasan kegiatan, hambatan dan upaya penanganan akan dijelaskan lebih mendetail pada bagian berikut:

Analisis Komponen IKU C.1.1.4.1 : “Persentase Rekomendasi Kemenlu yang Diterima dalam Isu Perlindungan WNI dan BHI pada Forum Perundingan Internasional”

Rekomendasi adalah penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu pelindungan yang dibahas dalam pertemuan tingkat internasional. Diterima adalah dicatatnya atau dicantumkan atau disepakatinya rekomendasi Kemenlu tersebut ke dalam dokumen sidang/pertemuan. Forum perundingan internasional adalah pertemuan

63 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020 antar negara atau kelompok negara yang membahas isu-isu terkait pelindungan. Ruang lingkup Komponen IKU C.1.1.4.1. adalah forum bilateral, regional dan multilateral.

Formulasi Perhitungan: (RIR÷ RIT) × 100%

- RIR: Jumlah Realisasi Rekomendasi yang diterima - RIT: Jumlah Target Rekomendasi yang diterima - Target kegiatan 2020: Pada tahun 2020, target rekomendasi yang diterima pada forum internasional adalah 1 (satu) buah rekomendasi dengan substansi isu terkait dengan Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di luar negeri serta migrasi aman

Realisasi Komponen IKU C.1.1.4.1 Persentase rekomendasi Kemenlu yang diterima dalam Isu Perlindungan WNI-BHI pada forum perundingan internasional adalah 100% dari 94% yang ditargetkan. Capaian 114,94% tersebut diperoleh dari diterimanya masukan Kemlu RI pada Pertemuan ke-3 Bali Process Technical Expert Group on Return and Reintegration (TEG-RR) di Kolombo, Sri Lanka, 13-14 Februari 2020. Kemlu RI telah menyampaikan rekomendasi terkait best practices proses reintegrasi korban TPPO di Indonesia melibatkan berbagai kementerian/lembaga di Indonesia, rekomendasi tersebut telah diterima oleh Forum dan dicantumkan sebagai Co-Chairs’ Statement.

Tabel Capaian Komponen IKU C.1.1.4.1 Tahun 2020 Komponen C.1.1.4.1 Informasi Kinerja Target Realisasi (RIR) Komponen (RIT) Persentase rekomendasi Kemlu RI telah menyampaikan masukan dan 1 100% Kemenlu yang diterima rekomendasi substansi pada Pertemuan ke-3 Rekomendasi dalam isu perlindungan Bali Process Technical Expert Group on Return diterima WNI dan BHI pada forum and Reintegration (TEG-RR) di Kolombo, Sri perundingan Lanka, 13-14 Februari 2020. internasional Target 94% Realisasi (RIT) 100% Capaian 106,38%

Selain kegiatan penyampaian rekomendasi pada Pertemuan ke-3 Bali Process Technical Expert Group on Return and Reintegration (TEG-RR) di Kolombo, Sri Lanka, 13-14 Februari 2020, Kemlu RI juga memberikan berbagai masukan di forum internasional antara lain masukan substansi dan rekomendasi bagi Global Forum on Migration and Development (GFMD) Working Group on Public Narratives on Migration, namun akibat pandemi COVID-19, pembahasan dan pertemuan untuk menentukan rekomendasi dan masukan tersebut diterima atau tidaknya belum terlaksana hingga kini.

Pandemi COVID-19 adalah salah satu hambatan pencapaian kinerja Komponen C1.1.4.1. Banyak kegiatan yang tidak jadi diselenggarakan atau diundur, karena Pandemi COVID-19. Selain itu, diterimanya rekomendasi pada pertemuan internasional juga ditentukan oleh faktor penyelenggara, apakah masukan dan rekomendasi yang kita berikan sesuai dengan visi dan tujuan dari kegiatan yang

64 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020 diselenggarakan. Untuk mengatasi hambatan tersebut, Kemlu RI tetap berpartisipasi pada pertemuan menggunakan media daring atau mengirimkan rekomendasi per surat elektronik. Untuk meningkatkan persentase penerimaan rekomendasi Kemlu RI pada forum internasional, Kemlu RI memastikan tujuan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan kepentingan pelayanan dan pelindungan WNI dan memastikan rekomendasi yang diberikan sesuai dengan tujuan kegiatan.

Analisis Komponen IKU C.1.1.4.2 : Persentase Rekomendasi Kemenlu yang Diterima dalam Kebijakan/Regulasi Nasional terkait Pelayanan dan Perlindungan WNI dan BHI di Luar Negeri

Rekomendasi adalah usulan, masukan, pandangan, data di bidang pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri. Diterima adalah dicatat/dicantumkan/disepakatinya rekomendasi Kemenlu ke dalam dokumen kebijakan/regulasi nasional atau laporan pertemuan. Kebijakan/regulasi nasional adalah ketetapan pemerintah dan peraturan perundang-undangan terkait isu-isu Pelindungan WNI pada tingkat nasional.

Formulasi Perhitungan: (RNR ÷ RNT) × 100%

- RNR: Jumlah Realisasi Rekomendasi yang diterima - RNT: Jumlah Target Rekomendasi yang diterima - Target kegiatan: Pada tahun 2020, target rekomendasi yang diterima dalam kebijakan/regulasi nasional adalah sebanyak 1 (satu) rekomendasi mengenai Pelayanan dan Pelindungan WNI di luar negeri pada kebijakan atau pertemuan nasional membahas kebijakan/regulasi nasional khususnya namun tidak terbatas pelindungan PMI dan ABK. Target kegiatan tersebut adalah target yang disesuaikan paska COVID19.

Realisasi Komponen IKU C.1.1.4.2 Persentase Rekomendasi Kemenlu yang Diterima dalam Isu Perlindungan WNI dan BHI pada Kebijakan/Regulasi Nasional adalah 100% dari Target 94% atau Capaian 106,38%.

Tabel Capaian Komponen IKU C.1.1.4.2 Tahun 2020 Komponen C.1.1.4.2 Informasi Kinerja Target Komponen Realisasi (RNR) (RNT) RIT Persentase Rekomendasi Penyampaian rekomendasi dan masukan 1 Rekomendasi 100% Kemenlu yang Diterima substansi terkait pembukaan kembali diterima sebagai SK dalam Isu Perlindungan penempatan PMI pada masa adaptasi Ditjen Binapenta WNI dan BHI pada kebiasaan baru Kemmenaker Kebijakan/Regulasi Target 94% Nasional Realisasi (RIT) 100% Capaian 106,38%

65 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Capaian kinerja Komponen C.1.1.4.2 direalisasikan dengan diterimanya masukan substansi Kemlu RI kepada Kementerian Tenaga Kerja terkait pembukaan kembali penempatan PMI pada masa adaptasi baru di 14 negara. Rekomendasi Kemlu tersebut tercantum pada SK Dirjen Binapenta No 3/33236/PK.02.02/X/2020. Selain itu, Dit. PWNI dan BHI juga memberikan masukan untuk penyusunan: a. Rancangan Peraturan Menteri PPPA tentang Pelindungan Perempuan Pekerja Migran; b. Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Koordinasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah; c. Rancangan Peraturan Bersama tentang Mekanisme antar Kementerian/Lembaga tentang Pelindungan WNI di Luar Negeri dari Ancaman Terorisme; d. RPP Pelindungan Awak Kapal Niaga Migran dan Awak Kapal Perikanan; e. Rancangan Peraturan Presiden tentang Tugas dan Kewenangan Atase Ketenagakerjaan f. RPP Pelaksanaan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

Namun, rancangan peraturan perundang-undangan di atas belum difinalisasi hingga akhir tahun 2020, sehingga belum dapat dicatat apakah rekomendasi Kemlu tersebut telah diterima atau tidak.

Serupa dengan Komponen IKU C.1.1.4.1, hambatan dalam pencapaian kinerja Komponen IKU C.1.1.4.2 adalah (i) kebijakan pembatasan mobilitas penduduk dan penyelenggaraan kegiatan pertemuan semasa pandemi; (ii) keterbatasan jumlah SDM dengan kompetensi di bidang penyusunan peraturan perundang-undangan; (iii) minimnya data dan informasi ilmiah yang dapat digunakan untuk perumusan kebijakan; (iv) tingkat sensitivitas politik pada isu-isu tertentu; (v) sulitnya memperoleh bukti telah diterimanya rekomendasi yang telah diberikan oleh Dit. PWNI dan BHI; dan (vi) adanya prosedur dan tindak lanjut di luar wewenang Kemlu sehingga bukti diterimanya rekomendasi Kemlu tidak dapat diperoleh pada tahun berjalan. Sebagai contoh adalah Permen PPPA terkait perlindungan PMI perempuan baru akan diterbitkan pada tahun 2021, padahal proses pemberian masukan, diskusi dan rapat telah dilakukan secara terus menerus pada tahun 2020.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, Kemlu RI melakukan: (i) optimalisasi partisipasi melalui media daring; (ii) mengirimkan rekomendasi melalui kanal resmi dan surat elektronik; (iii) menyusun program peningkatan kompetensi bagi pejabat dan staf; (iv) optimalisasi koordinasi inter-kementerian dan lintas Satker di lingkup Kemlu guna mensinergikan kebijakan dan program kegiatan yang bersifat lintas sektor, dengan tetap mengedepankan fokus pada isu perlindungan WNI dan BHI di luar negeri; (v) optimalisasi koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat Pusat maupun di Daerah, dan (vi) Berkoordinasi dengan K/L/I terkait penerima rekomendasi untuk mengirimkan perkembangan atau hasil pertemuan.

Analisis Komponen IKU C.1.1.4.3 : Persentase Responden yang Memberikan Umpan Balik Positif atas Public Awareness Campaign (PAC) Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri

Public Awareness Campaign (PAC) merupakan bagian dari strategi pencegahan yang bertujuan untuk memberikan edukasi masyarakat mengenai pentingnya bermigrasi secara aman serta pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri. PAC berbentuk kegiatan pertemuan langsung/tatap

66 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020 muka (non-media) dengan pemangku kepentingan di Indonesia/di luar negeri berupa seminar/ceramah/diseminasi informasi di sekolah, tempat ibadah dan tempat keramaian lainnya. Substansi dari PAC antara lain: 1. Migrasi aman (dokumen perjalanan, aturan negara setempat, lapor diri, jalur pengaduan) 2. Sharing kasus dan testimoni 3. Pemutaran video atau dokumentasi pelindungan WNI 4. Deradikalisasi (pendekatan keagamaan dan kemanusiaan).

Responden adalah para partisipan yang mengikuti kegiatan sosialisasi/kampanye penyadaran publik/Public Awareness Campaign (PAC) secara langsung (live) dan diseminasi informasi mengenai isu-isu pelindungan di dalam dan luar negeri. Responden termasuk namun tidak terbatas tokoh masyarakat, kaum muda, pencari kerja, akademisi, mahasiswa dan siswa pesantren/sekolah, calon PMI, P3MI, dan masyarakat umum lainnya.

Formulasi Pengukuran: RPO = (RPS/RPT) x 100% - Jumlah responden yang memberikan umpan balik positif (4 dalam skala 4) dibagi total jumlah responden yang mengembalikan dan mengisi kuesioner. - RPS = Jumlah responden yang memberikan umpan balik positif (4 dalam skala 4) - RPT = Jumlah total responden yang mengembalikan kuesioner. - Pertanyaan kuesioner yang disebar meliputi/ mencakup pemahaman atas materi yang disampaikan dengan dua pilihan yaitu YA (nilai 50) dan TIDAK (nilai 0), dan nilai manfaat yang dirasakan responden dengan dua pilihan yaitu YA (nilai 50) dan TIDAK (nilai 0).

Realisasi Komponen IKU C.1.1.4.3 Persentase Responden yang Memberikan Umpan Balik Positif atas Public Awareness Campaign (PAC) Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri adalah 100% dari Target 95% atau Capaian 105,25%.

Tabel Capaian Komponen IKU C.1.1.4.3 Tahun 2020 Komponen C.1.1.4.3 Responden Respon Positif Realisasi (RPS) (RPT) (RPO) Persentase Responden yang Memberikan 350 responden 350 100% Umpan Balik Positif atas Public Awareness memberikan umpan Campaign (PAC) Pelayanan dan balik positif Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri Target 95% Capaian 105,25%

Angka Realisasi diperoleh dari penghitungan 350 kuesioner dengan responden yang memberikan umpan balik positif sebanyak 350. Kuesioner mengukur tingkat pemahaman dan manfaat materi PAC. Sehingga tingginya umpan balik positif pada 350 kuesioner menandakan tingginya tingkat pemahaman dan manfaat informasi yang disampaikan pada kegiatan PAC. Beberapa kegiatan PAC yang mendukung pencapaian kinerja pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:

67 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Kegiatan Temu Muka

1. Media Gathering “Ngariung Pelindungan” pada Jakarta 19 Februari 2020 Dihadiri oleh 40 orang jurnalis dari media massa daring dan cetak. Merupakan kegiatan media gathering yang pertama kali dilakukan untuk periode T.A. 2020. Respon dari kalangan media massa sangat baik dan kondusif, dikarenakan besarnya minat masyarakat luas untuk mendapatkan informasi terkini mengenai isu-isu pelindungan WNI yang terjadi, antara lain penanganan COVID- 19 dan wacana pemulangan WNI ex ISIS dari Suriah.

2. Narasumber Pada Bimtek Peningkatan Kapasitas Petugas Mediasi yang diselenggarakan oleh BP2MI dengan peserta dari UPT BP2MI di seluruh wilayah Indonesia bagian barat (Jawa dan Sumatera) di Semarang 4 – 6 Maret 2020

3. Rangkaian PAC di Bali, Denpasar 12 – 15 Maret 2020 a. Kuliah umum di Universitas Udayana dihadiri oleh ± 200 civitas akademika b. Sosialisasi pelindungan WNI di luar negeri di Hotel Harris Riverview Kuta, Bali, dihadiri oleh ±125 peserta yang terdiri dari komunitas mix marriage, mahasiswa, masyarakat umum di Bali bertujuan untuk melibatkan masyarakat dalam diplomasi pelindungan WNI. C. Siaran radio (talkshow) di Radio Pinguin Bali.

4. Partisipasi Pada Pameran Diplomasi Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang 11 Maret – 2 April 2020. Pengunjung yang datang tidak terlalu signifikan, mengingat situasi pandemi COVID-19 yang menyebabkan penurunan tingkat aktivitas di bandara dan adanya kebijakan protokol kesehatan nasional termasuk social distancing di area publik. Kegiatan pameran dikoordinasikan oleh Dit. Infomed, Kemlu. Partisipasi Dit. PWNI BHI dikhususkan untuk sosialisasi produk aplikasi Safe Travel kepada WNI wisatawan yang akan pergi ke luar negeri.

Kegiatan Melalui Media

5. Siaran Radio di Cosmopolitan FM dengan tema “Sosialisasi dan Diseminasi Informasi Mengenai Pemanfaatan Aplikasi Safe Travel Yang Diluncurkan oleh Kementerian Luar Negeri Pada Tahun 2018” Jakarta 23 Juli 2020. Sebagai salah satu bentuk kegiatan kampanye penyadaran publik, siaran radio kali ini ditujukan untuk menghimbau masyarakat agar dapat mengunduh aplikasi Safe Travel guna perjalanan yang nyaman dan aman ke luar negeri.

6. Focus Group Discussion Aspek Sosial dan Yuridis Hukuman Mati atas WNI di Luar Negeri, 19 September 2020 FGD menghadirkan pembicara dari Kantor Stat Presiden, Ombudsman, Komnas Perempuan dan Migrant Care. Kegiatan dihadiri oleh lembaga swadaya masyarakat secara langsung dan daring.

7. Siaran Female Radio 5 Agustus 2020 bertema “Perlindungan Bagi Perempuan dan Anak Indonesia di Luar Negeri”

68 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

PAC ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran WNI perempuan yang melakukan perjalanan atau migrasi ke luar negeri. Dalam kegiatan ini, Dit. PWNI dan BHI menyampaikan sejumlah aspek penting yang perlu diketahui perempuan Indonesia, termasuk diantaranya aspek hukum dari perkawinan campur.

Menindaklanjuti kebijakan refocusing anggaran dan program semasa pandemi, anggaran penyelenggaraan PAC Sebagian telah dialihkan untuk mendukung penanganan kasus WNI terdampak COVID-19 di luar negeri. Jumlah kegiatan PAC pada tahun 2020 menurun secara drastis jika dibandingkan pada tahun 2019. Pada tahun 2019 terdapat 10 kegiatan temu muka dan 11 kegiatan menggunakan media (radio, tivi dan cetak). Pada awal tahun 2020, beberapa kegiatan PAC sempat dilaksanakan, namun setelah pandemi COVID-19 dan merujuk arahan Pimpinan Kementerian Luar Negeri, sejumlah kegiatan PAC telah ditunda. Untuk mengatasi hambatan COVID-19 dan refocusing anggaran, Kemlu RI tetap melaksanakan kegiatan PAC khususnya PAC menggunakan media (daring atau TV) atau bekerja sama dengan pihak-pihak lain untuk dapat mendiseminasikan pesan-pesan yang dapat mendukung upaya pelindungan WNI di luar negeri.

69 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

IKU C.1.2: Indeks Kepuasan Pelayanan Pelindungan WNI dan BHI

Indeks Sub IKU C.1.2.1. : Indeks Kepuasan Pelayanan Pelindungan WNI dan BHI

Kepuasan pelayanan adalah tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh Kemlu RI cq. Direktorat Pelindungan WNI dan BHI berdasarkan kriteria yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Sedangkan pelindungan adalah segala upaya yang dilakukan untuk melayani dan melindungi kepentingan Warga Negara Indonesia di luar negeri dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan, hukum negara setempat, serta kebiasaan dan hukum internasional. Pelindungan juga memperhatikan prinsip bahwa Pemerintah tidak mengambil alih tanggung jawab pidana dan/atau perdata WNI dan mengedepankan keterlibatan pihak yang bertanggung jawab dan/atau berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan. Penerima layanan adalah WNI, atau orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara yang berkedudukan di luar negeri.

Kuesioner yang digunakan menggunakan skala 1-4: Indeks Kepuasan Pelayanan Publik diukur dengan menggunakan kuesioner dengan skala 1 s/d 4. Mengacu kepada Tabel Nilai Interval Permenpan Nomor 14 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik sebagai berikut:

- Nilai Interval Konversi (NIK) Mutu Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan Nilai Interval 25,00% - 64,99% dikonversi dalam Skala 1,00 - 2,5996 = Sangat Tidak Puas - Nilai Interval 65,00% - 76,60% dikonversi dalam Skala 2,60 - 3,064 = Tidak Puas - Nilai Interval 76,61% - 88,30% dikonversi dalam Skala 3,0644 - 3,532 = Puas - Nilai Interval 83,31% - 100% dikonversi dalam Skala 3,5324 - 4,00 = Sangat Puas

(Vide PermenPAN Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik - Bab V halaman 19).

Formula penghitungan untuk mengukur capaian kinerja:

(X / P) / Y

- X : Total Nilai Jawaban = R1+R2+R3+An… - R : Jumlah Nilai Jawaban per responden - P : Jumlah Pertanyaan - Y : Jumlah Responden

70 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Tabel Capaian IKU C.1.2 Tahun 2020 IKU C.1.2 Informasi Kinerja Jumlah Responden Realisasi Kegiatan Y (X)

Indeks Bimtek Portal di Medan 22 3,51 Kepuasan Repatriasi WNI dari Wuhan 100 3,78 Pelayanan Pengaduan Langsung ke Dit. PWNI dan BHI 4 4 Pelindungan Repatriasi WNI dari Fiji 10 3,05 WNI dan BHI Kampanye Penyadaran Publik 325 4 Bimtek/Pelatihan Pegawai Kemlu terkait isu 116 3,72 Pelindungan Repatriasi WNI (Kecuali Wuhan dan Fiji) 14 3,81 Penggunaan Aplikasi Portal Peduli WNI-Publik 83 3,87 Penggunaan Aplikasi Portal Peduli WNI- 52 2,98 Perwakilan Kegiatan KPP Tiga Mabadi 17 4 Kegiatan Media Gathering 8 4 Realisasi (749 Responden) 41,2/11= 3,74 Target 100% 4 Capaian 93,50

Realisasi IKU Indeks Kepuasan Pelayanan Pelindungan WNI dan BHI adalah 3,74 yang diperoleh dari nilai rata-rata 749 responden dari 11 kegiatan pelayanan dan pelindungan WNI. Dengan target 4 (skala 4), maka, Kemlu RI memiliki capaian sebesar 93,50%.

Beberapa highlight kegiatan Kemenlu RI untuk mencapai target IKU Indeks Kepuasan Pelayanan Pelindungan WNI dan BHI adalah dengan: i) melakukan penyempurnaan SOP Mikro dan Teknis Kemlu RI cq. Dit PWNI BHI; ii) menyelenggarakan bimtek Costumer Service Excellence di Bekasi pada tanggal 7-9 September 2020; iii) menyelenggaraan dan mengikutsertakan sekitar SDM Kemlu RI dan SDM Perwakilan RI pada berbagai bimtek pelayanan dan pelindungan WNI dan bimtek pengelolaan Portal Peduli WNI dan Safe Travel; iv) serta pelaksanaan audit internal dan eksternal untuk memperoleh ISO 9001:2015 terkait kualitas sistem manajemen.

71 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Kegiatan Review SOP Mikro dan Teknis, Jawa Barat, 21-23 Feb 2020

Capaian IKU C1.2 pada tahun 2019 adalah 3.85 sedangkan capaian kinerja IKU C1.2 pada tahun 2020 adalah 3.74. Realisasi dan capaian IKU yang turun pada tahun 2020 utamanya akibat pandemi Covid-19 yang menambah sulit tantangan dan hambatan yang harus dihadapi oleh pejabat dan staf Kemlu RI dalam penyelenggaraan pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri.

72 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Hasil Kuesioner Fisik, Kegiatan Sosialisasi/Bimtek Penanganan Kasus WNI dari Malaysia 26 Februari 2020

Metode penyebaran kuesioner pada awal pandemi menggunakan campuran antara menyebarkan kertas kuesioner dan menyebarkan tautan kuesioner menggunakan aplikasi Google Form. Namun akibat Pandemi, upaya penyebaran kuesioner dilakukan seluruhnya menggunakan aplikasi Google Form. Kuesioner disusun merujuk PermenPAN Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Responden kuesioner adalah penerima pelayanan pelindungan WNI dan BHI yang datang ke Gedung Direktorat

73 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Perlindungan WNI dan BHI, peserta repatriasi yang difasilitasi Kemlu RI, peserta pelatihan, peserta kampanye penyadaran publik dan penerima layanan Portal Peduli WNI.

Contoh Kuesioner Menggunakan Google Form

Tabel Perbandingan Capaian IKU C.1.2 Tahun 2018, 2019 dan 2020

Realisasi Capaian Realisasi Capaian Realisasi Capaian No Sub IKU Target 2018 2018 2019 2019 2020 2020 1 Indeks kepuasan

pelayanan 4 perlindungan WNI 3,85 96% 3,85 96,25% 3,74 (skala 4) 93,50%4 dan BHI 93,50%

74 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Berdasarkan nilai Interval Konversi yang tercantum pada Permenpan RB, capaian IKU C.1.2, Mutu Pelayanan Kinerja Unit sebesar 3.74 masuk ke dalam kategori Sangat Puas. Meski begitu, Kemlu RI c.q Direktorat Perlindungan WNI dan BHI belum mencapai targetnya yaitu 4 dari skala 4. Tidak tercapainya target pada komponen tersebut antara lain karena: (i) semakin tingginya ekspektasi penerima layanan terhadap layanan yang diberikan; (ii) keterbatasan jumlah SDM yang belum berbanding lurus dengan beban kerja riil pada Direktorat Perlindungan WNI dan BHI sehingga waktu penyelesaian kasus dan kualitas penyelesaian masalah belum memenuhi ekspektasi responden; dan (iii) banyaknya faktor penentu di negara tujuan/lokasi kejadian yang mempengaruhi proses penyelesaian kasus seperti sistem hukum dan birokrasi setempat.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, Dit. PWNI dan BHI telah melakukan hal-hal sebagai berikut: (i) optimalisasi diplomasi perlindungan dengan melibatkan highly eminent person; (ii) peninjauan kembali terhadap berbagai format kegiatan dan layanan untuk meningkatkan kepuasan para penerima layanan; (iii) pengajuan penambahan dukungan SDM sesuai dengan Analisa Jabatan di Direktorat; (iv) penguatan sarana dan prasarana di Perwakilan RI untuk penanganan kasus, termasuk jasa pengacara; (v) peningkatan kapasitas internal dan Perwakilan RI untuk melakukan pelayanan publik; (vi) Menyusun peta manajemen risiko (vii) Melakukan manajemen ekspektasi publik dengan menjelaskan batasan-batasan tanggung jawab Pemerintah.

75 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

B. ANALISA EFISIENSI SUMBER DAYA

Pada tahun awal anggaran 2020, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 59.000.000.000, namun kemudian mengalami proses revisi untuk mendukung kebutuhan anggaran pelindungan di Perwakilan RI sehingga pagu anggaran Dit. Perlindungan WNI dan BHI per November 2020 adalah sebesar Rp. 43.755.299.000 dengan alokasi anggaran untuk Indikator Kinerja Utama (IKU) Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI/BHI yang merupakan Program Prioritas Nasional (Pro PN) sebesar Rp.43.688.111.000. Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI memiliki 4 (empat) Sub IKU dengan bobot tersendiri sesuai dengan kompleksitas langkah-langkah yang dilakukan, tingkat urgensi, dan sumber daya yang dibutuhkan. Pada setiap Sub IKU terdapat beberapa komponen kegiatan dengan bobot tertentu yang digunakan untuk mengukur capaian masing-masing Sub IKU. 4 Sub IKU tersebut adalah: I. Sub IKU C.1.1.1 : Persentase Penyelesaian Kasus WNI di luar negeri, memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 27.831.975.000 II. Sub IKU C.1.1.2 : Indeks Pemanfaatan dan Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu bagi WNI di Luar Negeri Rp. 3.984.935.000 III. Sub IKU C.1.1.3 : Indeks Penguatan Sistem Kelembagaan Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri, memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 4.010.753.000 IV. Sub IKU C.1.1.4 : Indeks Diplomasi Perlindungan WNI dan BHI, memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 7.860.448.000

Disamping IKU tersebut di atas Direktorat Perlindungan WNI dan BHI juga memiliki Sub-IKU Indeks Kepuasan Pelayanan dan Perlindungan WNI/BHI yang menjadi bagian dari IKU Kepuasan Pelayanan Pelindungan WNI BHI dengan alokasi anggaran di 2020 sebesar Rp.67.188.000.

Realisasi Anggaran dan Analisa Efisiensi Sumber Daya Anggaran

Total Realisasi anggaran Direktorat PWNI BHI tahun 2020 adalah sebesar Rp. 27.209.352.749 atau 62,19% yang terefleksikan dalam Tabel berikut:

Tabel Realisasi Anggaran Dit PWNI BHI Tahun 2020

ALOKASI ANGGARAN REALISASI PERSENTASE ANGGARAN SERAPAN IKU C.1.1 PELAYANAN DAN PELINDUNGAN WNI 43.688.111.000 27.209.352.749 62,19% IKU C.1.2 KEPUASAN PELAYANAN DAN 67.188.000 35.054.250 52,17% PELINDUNGAN WNI TOTAL SERAPAN 43.755.299.000 27.174.298.499 62,11%

76 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Rincian realisasi anggaran untuk IKU C.1.1 Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI/BHI adalah sebagai berikut: i) Sub IKU C.1.1.1 Persentase Penyelesaian Kasus WNI di luar negeri adalah Rp20.745.474.645, ii) Sub IKU C.1.1.2 Indeks Pemanfaatan dan Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan Terpadu bagi WNI di Luar Negeri adalah Rp.1.688.060.906, iii) Sub IKU C.1.1.3 Indeks Penguatan Sistem Kelembagaan Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di luar negeri adalah Rp 1.274.351.301, dan iv) Sub IKU C.1.1.4 Indeks Diplomasi Pelindungan WNI dan BHI di luar negeri Rp3.466.411.647. dan IKU C.1.1 Indeks Kepuasan Pelayanan dan Pelindungan WNI sebesar Rp35.054.250. Sehingga Serapan IKU C.1.1: Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI/BHI pada tahun 2020 adalah sebesar Rp 27.209.352.749 atau 62,19%.

ALOKASI ANGGARAN DIT PWNI BHI TA 2020 RP.43.755.299.000

ALOKASI IKU C.1.1 RP.43.688.111.000 ALOKASI IKU C.12 RP.67.188.000 IKU C.1.1 Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI/BHI IKU C.1.2 Indeks Kepuasan Pelayanan dan Perlindungan WNI/BHI

Sementara itu, realisasi anggaran pada tahun 2020 untuk IKU C.1.2: Indeks Kepuasan Pelayanan dan Perlindungan WNI/BHI, adalah sebesar Rp. 35.054.250 atau sebesar 52,17%.

Tabel Capaian Realisasi Anggaran IKU Pelayanan dan Pelindungan WNI

CAPAIAN ANGGARAN IKU B3.1. INDEKS PELAYANAN DAN PELINDUNGAN WNI YANG PRIMA TA 2020 Total IDR 43.755.299.000,00 IDR 27.209.352.749,00 Sub IKU Rp67.188.000 C.1.2.1 Rp35.054.250 Sub IKU Rp7.860.448.000 C.1.1.4 Rp3.466.411.647 Sub IKU Rp4.010.753.000 C.1.1.3 Rp1.274.351.301 Sub IKU Rp3.984.935.000 C.1.1.2 Rp1.688.060.906 Sub IKU Rp27.831.975.000 C.1.1.1 Rp20.745.474.645 Sub IKU C.1.1.1 Sub IKU C.1.1.2 Sub IKU C.1.1.3 Sub IKU C.1.1.4 Sub IKU C.1.2.1 Total Pagu Rp27.831.975.000 Rp3.984.935.000 Rp4.010.753.000 Rp7.860.448.000 Rp67.188.000 IDR 43.755.299.00 Anggaran Realisasi Rp20.745.474.645 Rp1.688.060.906 Rp1.274.351.301 Rp3.466.411.647 Rp35.054.250 IDR 27.209.352.74

Pagu Anggaran Realisasi

77 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Adapun grafik realisasi anggaran Direktorat Perlindungan WNI dan BHI sejak tahun 2016-2020 adalah sebagai berikut:

REALISASI ANGGARAN 2016-2020

IDR 43.755.299.000,00 2020 IDR 27.209.352.749,00

IDR 58.785.511.000,00 2019 IDR 46.342.453.759,00

IDR 64.448.203.000,00 2018 IDR 62.119.728.719,00

IDR 54.991.850.000,00 2017 IDR 52.605.693.572,00

IDR 76.074.840.000,00 2016 IDR 52.481.532.810,00

Pagu Anggaran Realisasi

Kondisi, Tantangan dan Upaya Penanganan

Penyerapan anggaran pada tahun 2020 yang rendah diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain: (i) implementasi prinsip dasar pelindungan WNI di luar negeri seperti yang tercantum pada Permenlu No. 05 tahun 2018 mengenai Pelindungan WNI di luar negeri yang mengedepankan pelindungan melibatkan pihak-pihak yang bertanggung jawab sebelum menggunakan anggaran yang bersumber dari anggaran Pemerintah, (ii) adanya penambahan anggaran (ABT) Refocusing penanganan COVID-19 WNI di luar negeri sebesar RP 100 M. Sebanyak RP 86 M dialokasikan untuk anggaran Perwakilan dan sebanyak RP 14 M dialokasikan di Pusat, (iii) rendahnya serapan anggaran di Perwakilan RI akibat kebijakan lock down Pemerintah setempat yang menghambat pelaksanaan kegiatan yang dapat menyerap anggaran, (iv) penanganan COVID-19 di negara maju yang telah memiliki fasilitas kesehatan, subsidi dan kebijakan pemerintah setempat yang memadai dan tidak menyerap anggaran Pemerintah Indonesia, dan (v) adanya aturan Kemkeu yang mengatur pembatasan jenis pengeluaran yang bisa diakomodir dengan akun penanganan COVID-19 (ABT hasil refocusing).

Analisa Efisiensi Sumber Daya Anggaran

Meski realisasi anggaran Direktorat Perlindungan WNI dan BHI tidak dapat tercapai dengan maksimal, namun tingkat efisiensi penyerapan anggaran pada Direktorat Perlindungan WNI dan BHI cukup baik. Hal ini terbukti dengan tingginya selisih antara persentase realisasi anggaran dengan persentase capaian kinerja Direktorat Perlindungan WNI dan BHI pada tahun 2020, sebagaimana tergambar pada tabel berikut:

78 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Tabel Efisiensi Sumber Daya Anggaran Direktorat Perlindungan WNI dan BHI

Persentase Realisasi Efisiensi Anggaran Capaian Anggaran Nomenklatur IKU Pagu Anggaran Realisasi Anggaran (c/b)*100% Kinerja (e-d)

A B C D E f IKU C.1.1 Rp43.688.111.000 Rp27.209.352.749 62,28% 102,63% 40,35% Sub IKU C.1.1.1 Rp27.831.975.000 Rp20.745.474.645 74,54% 114,13% 39,59% Sub IKU C.1.1.2 Rp3.984.935.000 Rp1.688.060.906 42,36% 68,25% 25,89% Sub IKU C.1.1.3 Rp4.010.753.000 Rp1.274.351.301 31,77% 106,87% 75,10% Sub IKU C.1.1.4 Rp7.860.448.000 Rp3.466.411,647 44,10% 106,04% 61,94% IKU C1.2-Sub IKU C.1.2.1 Rp67.188.000 Rp35.054,250 52,17% 93,50% 41,33% IKU C1 Rp43.755.299.000 Rp27.244.406.999.00 62,27% 98,09% 58,16%

Sub IKU C.1.13. Indeks Penguatan Sistem Kelembagaan Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri memiliki selisih Realisasi Anggaran terhadap Capaian Kinerja paling tinggi sebesar 75,10% diikuti Sub IKU C.1.1.4. Indeks Diplomasi Pelindungan WNI dan BHI di luar negeri dengan angka efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 61,94%. Secara keseluruhan, Angka Efisiensi Sumber Daya Anggaran Dit. PWNI dan BHI adalah sebesar 58,16%. Tingginya angka efisiensi anggaran pada tahun 2020 adalah antara lain karena: (i) Pandemi COVID-19 mengakibatkan peningkatan jumlah WNI yang mengalami masalah dan kesulitan di luar negeri; (ii) Pandemi COVID-19 juga mengakibatkan berbagai kegiatan penyelesaian kasus harus dilaksanakan secara hati-hati untuk menghindari resiko penularan kepada SDM Kemlu, hal ini mengakibatkan beberapa kegiatan penyelesaian kasus yang harusnya dilaksanakan secara langsung ke lapangan, dilakukan dengan cara tidak langsung, diundur atau diubah formatnya sehingga dapat menghemat anggaran; (iii) pelaksanaan pelindungan yang mengedepankan pihak-pihak yang bertanggung jawab juga semakin terimplementasi berkat upaya diplomasi Kemlu, contohnya: fasilitasi repatriasi lebih dari 26 ribu ABK Kapal Pesiar yang biaya pemulangan, karantina dan medisnya ditanggung oleh perusahaan pemilik/operator kapal; (iv) adanya revisi target kegiatan karena adanya arahan realokasi dan refocusing anggaran untuk mendukung kegiatan penanganan COVID-19 di dalam dan luar negeri. Sehingga capaian kinerja Sub IKU bisa tinggi meski penggunaan anggaran rendah.

Analisa Efisiensi Sumber Daya Manusia

Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 02 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri mencantumkan bahwa Direktorat Perlindungan WNI dan BHI memiliki formasi jabatan struktural yang terdiri atas 5 (lima) Eselon III yaitu Sub-Direktorat Kawasan I, Sub- Direktorat Kawasan II, Sub-Direktorat Kawasan III, Sub-Direktorat Kawasan IV, Sub-Direktorat Kelembagaan dan Diplomasi Perlindungan, dan 1 (satu) formasi eselon IV yaitu Sub-Bagian Tata Usaha.

79 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Dari 5 (lima) Sub-Direktorat dimaksud, terdapat didalamnya masing-masing 4 (empat) Seksi. Dengan demikian, jumlah total formasi jabatan Eselon 4 secara keseluruhan adalah 21 (dua puluh satu) jabatan. Selain itu, terdapat juga Kelompok Jabatan Fungsional yaitu: Jabatan Fungsional Diplomatik tingkat Pertama sebanyak 20 (dua puluh) posisi dan Jabatan Fungsional Diplomatik tingkat Madya sebanyak 5 (lima), jabatan Fungsional Umum untuk pengolah data sebanyak 20 (dua puluh) pegawai, dan pelaksana pengelola lainnya sebanyak 6 (enam) posisi.

Selama Tahun Anggaran 2020, bezetting pegawai untuk mengisi seluruh jabatan struktural dan fungsional pada Direktorat Perlindungan WNI dan BHI masih belum mencukupi. Sampai dengan 31 Desember 2020, posisi struktural yang kosong adalah:

4 (empat) posisi Eselon IV, yaitu: 1. Kepala Seksi Eropa dan Timur Tengah GCC Non Saudi 2. Kepala Seksi Timur Tengah Non GCC 3. Kepala Seksi Basis Data, Analisis Kasus, dan Bantuan Hukum 4. Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi

Jabatan Fungsional yang kosong adalah: - Jabatan Fungsional Diplomatik tingkat Pertama sebanyak 16 (enam belas) posisi - Jabatan Fungsional Umum untuk pengolah data sebanyak 16 (enam belas) posisi

80 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

- Jabatan Penata Kanselerai Muda sebanyak 1 (satu) posisi, dan - Jabatan Informasi Diplomatik Muda sebanyak 1 (satu) posisi

Dengan adanya pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung, potensi kasus WNI yang terus meningkat, serta target kinerja yang harus dipenuhi, kekosongan bezetting pada Dit PWNI BHI menjadi kendala besar. Jumlah mutasi masuk SDM di Dit. PWNI dan BHI tidak sebanding dengan jumlah mutasi keluar sepanjang 3 (tiga) tahun terakhir. Tercatat, dalam kurun waktu 2018-2020, terdapat sebanyak 39 (tiga puluh sembilan) orang staf/pejabat dimutasi ke Perwakilan RI atau unit kerja lain di Kemlu/pensiun/mendapat promosi menjadi eselon II. Pada periode yang sama, hanya terdapat 31 staf/pejabat yang ditugaskan di Dit. Perlindungan WNI dan BHI, dimana dari jumlah tersebut, sebanyak 2 orang telah dimutasi ke Perwakilan RI, sebanyak 1 orang diperbantukan di kantor Dirjen Protokol dan Konsuler, dan sebanyak 4 orang memasuki masa pensiun. Sehingga secara efektif hanya terdapat 26 (dua puluh enam) staf/pejabat di Dit. PWNI BHI yang menggantikan sebanyak 39 (tiga puluh sembilan) staf/pejabat yang mutasi keluar.

Penggantian staf/pejabat tersebut belum memenuhi kebutuhan/kekosongan jabatan struktural maupun fungsional di Direktorat Perlindungan WNI dan BHI. Khususnya mengingat jumlah jabatan yang kosong pada jabatan struktural Eselon IV dan Fungsional Diplomat Muda dan Pertama yang dapat mendukung tugas pejabat Eselon IV. Pada periode 2018-2020, Direktorat Perlindungan WNI BHI mendapat penugasan 5 (lima) Pejabat yang memasuki masa pensiun.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, khususnya mendukung misi pendataan WNI di luar negeri dan pemberian pelayanan kekonsuleran bagi WNI di luar negeri yang berbasis teknologi informasi serta memuat dan memperbaharui data pada pangkalan data serta pengarusutamaan 2 (dua) aplikasi berbasis internet yaitu Portal Peduli WNI dan Safe Travel, maka Direktorat Perlindungan WNI dan BHI telah merekrut Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) sebanyak 25 (dua puluh lima) orang. Selain itu, pelibatan pejabat dan staf unit kerja terkait di Kemlu sebagai panitia/anggota tim teknis dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Dit PWNI BHI, pengadaan vendor, mengundang narasumber dari pejabat Kementerian/Lembaga/instansi terkait lainnya dan berkoordinasi dengan unit terkait di Kemlu untuk penambahan jumlah SDM sesuai kebutuhan adalah berbagai upaya yang telah dilakukan Dit PWNI BHI untuk mengatasi terbatasnya bezetting SDM di Dit Perlindungan WNI dan BHI

****

81 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

IV Penutup

A. KESIMPULAN

Sejak tahun 2015, Kemlu RI cq. Direktorat Perlindungan WNI dan BHI telah menggunakan acuan pengukuran kinerja yang bertingkat dan berbobot dengan nomenklatur “Indeks Pelayanan dan Perlindungan WNI di Luar Negeri”, untuk mendukung evaluasi capaian kinerja Kemlu RI dan di tingkat nasional (RPJMN) di bidang pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri. Nomenklatur Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut, hingga tahun 2020 masih digunakan di level Kemlu dan level nasional, sert terus digunakan untuk melakukan monitoring dan evaluasi kinerja secara rutin.

Tahun 2020 adalah tahun pertama pelaksanaan RPJMN 2020-2024. Perkembangan isu pelindungan WNI termasuk penanganan dan penyelesaian kasus WNI di luar negeri bergerak sangat dinamis pada tahun 2020. Faktor utama yang mempengaruhi hal tersebut adalah pandemi COVID-19 yang mengakibatkan kontraksi ekonomi dan sosial global, serta perubahan arah kebijakan pada Kementerian Luar Negeri terkait refocusing diplomasi untuk menangani WNI terdampak COVID-19 di luar negeri.

Untuk menjalankan tugas-tugasnya menjawab dinamika dan tantangan yang dihadapi pada tahun 2020, Kemlu RI cq. Direktorat Perlindungan WNI dan BHI telah berupaya mengembangkan berbagai kebijakan mengedepankan inovasi dan terobosan untuk memenuhi harapan para stakeholders. Berbagai inovasi khususnya terkait pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung pelayanan dan pelindungan WNI di luar negeri yang terjangkau, mudah dan murah telah dilaksanakan pada tahun 2020. Seiring peningkatan kapasitas Direktorat Perlindungan WNI dan BHI sebagai unit kerja yang profesional dalam pelayanan publik melalui pengembangan standar pelayanan dan pelindungan WNI, investasi pada pencegahan dan edukasi publik, peningkatan kerja sama pelayanan dan pelindungan, penyusunan kerangka hukum yang mendukung upaya pelindungan WNI di luar negeri, peningkatan kapasitas SDM, pembentukan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, dan kegiatan lainnya.

Secara umum performa kinerja Direktorat Perlindungan WNI dan BHI pada tahun 2020 dapat dikatakan baik, khususnya jika dilihat dari capaian kinerja yang melebihi target yang telah ditetapkan pada awal tahun. Meski terdapat kendala seperti kurangnya SDM yang diakibatkan mutasi pegawai (tugas belajar dan penempatan di Perwakilan RI) tanpa ada penugasan SDM pengganti yang memadai dan masih belum sempurnanya sarana dan prasarana pendukung diplomasi dan pelayanan pelindungan WNI di luar negeri, namun pelaksanaan kegiatan sebagaimana telah dituangkan dalam Perjanjian Kerja 2020 Direktur Perlindungan WNI dan BHI hampir semuanya terpenuhi dan sasaran-sasarannya hampir semua telah tercapai. Hal ini tak lepas dari dukungan komitmen dari seluruh pejabat dan staf Direktorat Perlindungan WNI dan BHI, hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan terkait serta ketersediaan anggaran yang memadai guna pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut.

Sub IKU C.1.1.2 Indeks Pengembangan dan Pemanfaatan Sistem Informasi Pelindungan WNI dan BHI di luar negeri sebagai Sub IKU yang baru ditetapkan pada tahun 2020 adalah satu-satunya Sub IKU yang belum dapat dicapai. Selain karena Sub IKU yang baru ditetapkan, kendala SDM, infrastruktur dan faktor ekstenal lainnya memerlukan kerja sama

82 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

dan komitmen bersama, bukan saja oleh Direktorat Perlindungan WNI dan BHI, namun juga oleh Perwakilan RI di luar negeri sebagai ujung tombak pelaksana pelindungan WNI di luar negeri.

B. KENDALA UTAMA

Kendala utama yang dihadapi Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI pada tahun 2020 antara lain adalah: 1. Banyaknya faktor eksternal yang mempengaruhi proses penyelesaian kasus WNI seperti: keberadaan alat bukti, saksi, dan sistem hukum negara asing atau ketersediaan moda transportasi dan kebijakan lock down/protokol kesehatan di negara setempat, faktor- faktor tersebut sepenuhnya berada di luar kendali Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dan/atau Perwakilan RI. 2. Proses koordinasi di dalam negeri untuk penanganan kasus juga kerap dihadapkan pada kendala keterbatasan kapasitas yang ada pada kementerian/lembaga/instansi yang menjadi mitra kerja Direktorat Perlindungan WNI dan BHI dalam penanganan kasus. 3. Akibat Pandemi, berbagai kegiatan sosialisasi, kampanye publik, ceramah, koordinasi, kunjungan lapangan, family engagement, bimbingan teknis, pelatihan, upaya pendekatan dan diplomasi yang biasa dilakukan tatap muka, harus dibatalkan/diundur atau diubah formatnya. 4. Sering juga Direktorat Perlindungan WNI dan BHI menemukan rendahnya pemahaman WNI di luar negeri mengenai peraturan, permasalahan, kasus dan resiko yang dapat terjadi di luar negeri sehingga mengakibatkan WNI yang terlibat kasus dengan implikasi hukum yang berat di luar negeri. 5. Dari sisi Perwakilan RI, beberapa hambatan yang dialami dalam mengimplementasikan sistem informasi pelayanan dan pelindungan meliputi: (i) akses internet yang dibatasi oleh Pemerintah negara setempat sehingga aplikasi portal dan fitur-fiturnya tidak mungkin digunakan oleh Perwakilan RI maupun warga setempat; (ii) keterbatasan jumlah dan kompetensi SDM di Perwakilan RI yang belum mendukung untuk pengelolaan Portal Peduli WNI secara berkesinambungan; (iii) masih belum optimalnya integrasi pelayanan publik yang disediakan dalam Portal Peduli WNI; dan (iv) tingkat lliterasi digital WNI di beberapa negara yang relatif masih rendah. 6. Adanya sensitivitas politik dalam penanganan isu-isu tertentu, seperti kasus Anak Buah Kapal di luar negeri; 7. Minimnya data dan informasi ilmiah yang dimiliki untuk perumusan kebijakan terkait pelindungan WNI di luar negeri. 8. Dari sisi internal organisasi, Dit. PWNI dan BHI juga menghadapi tantangan keterbatasan SDM yang timbul dari gap antara jumlah pejabat dan/atau staf yang dimutasi ke luar negeri atau berakhirnya masa tugas di lingkungan Dit. PWNI dan BHI belum berbanding lurus dengan jumlah pejabat dan/atau staf yang masuk ke Direktorat. 9. Tantangan internal kedua yang dihadapi adalah kondisi sistem informasi pelayanan dan pelindungan WNI “Portal Peduli WNI” yang relatif baru dibangun (2018) dan masih terus dalam tahap pembangunan, oleh karenanya kuantitas data dalam sistem tersebut cenderung masih terbatas. Di saat yang sama Dit. PWNI dan BHI juga belum memiliki

83 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

aturan hukum dan mekanisme khusus untuk pengelolaan sistem informasi tersebut secara intensif.

C. TINDAKLANJUT DAN PENANGANAN

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI telah berupaya melakukan:

Tantangan Eksternal

1. Optimalisasi sistem informasi Portal Peduli WNI dan Safe Travel untuk pelayanan dan penyelesaian kasus; 2. Optimalisasi penyediaan fasilitasi jasa pengacara untuk kasus-kasus tertentu; 3. Penguatan diplomasi di forum internasional dan nasional untuk mendorong peningkatan pelindungan WNI di luar negeri dan penyelesaian kasus WNI terdampak COVID-19 di luar negeri. 4. Merubah format kegiatan dengan mengoptimalkan mekanisme daring, media cetak dan elektronik, dan format lainnya yang sesuai dengan protokol kesehatan. 5. Sosialisasi dan kampanye penyadaran publik, khususnya melalui media massa dan aplikasi, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai peraturan, permasalahan, kasus dan resiko yang dapat terjadi di luar negeri. 6. Peningkatan kapasitas SDM K/L/I pemangku kepentingan terkait, khususnya di bidang penggunaan Portal Peduli WNI dan Safe Travel dan penanganan kasus. 7. Optimalisasi koordinasi dengan Satker terkait di lingkup Kemlu guna mensinergikan kebijakan dan program kegiatan yang bersifat lintas sektor, dengan tetap mengedepankan fokus pada isu perlindungan WNI di luar negeri. 8. Peningkatan kualitas koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait di luar negeri untuk pencegahan dan percepatan penyelesaian kasus WNI di luar negeri.

Tantangan Internal

9. Peningkatan jumlah dan kapasitas SDM pada Direktorat Perlindungan WNI dan BHI. 10. Peningkatan kapasitas SDM Perwakilan RI dan K/L terkait, khususnya di bidang penggunaan Portal Peduli WNI dan Safe Travel serta penanganan kasus. 11. Penyediaan dukungan anggaran dan tenaga perbantuan teknis bagi Perwakilan RI. 12. Pengawalan proses perencanaan dan penyusunan, serta supervisi penggunaan Anggaran Perlindungan di Perwakilan RI. 13. Percepatan proses migrasi data dari E-Perlindungan ke Portal Peduli WNI dengan target waktu penyelesaian akhir 2020. 14. Pengembangan Portal Peduli WNI dan Safe Travel sesuai dengan peta jalan yang telah ditetapkan, termasuk untuk meningkatkan kemudahan pemakaian bagi Perwakilan RI dan WNI di luar negeri.

84 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

15. Pengembangan Portal Peduli WNI dan Safe Travel sesuai dengan peta jalan yang telah ditetapkan antara lain agar memiliki fitur yang user friendly bagi Perwakilan RI dan WNI di luar negeri. 16. Supervisi terhadap implementasi Portal Peduli WNI oleh Perwakilan RI di luar negeri. 17. Mendorong peningkatan jumlah dan kompetensi SDM serta anggaran pada Perwakilan RI untuk pengelolaan Portal Peduli WNI melalui koordinasi dengan unit kerja terkait di Kemenlu dan K/L terkait.

-oOo-

85 |LKj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Lampiran

I. Matriks Perjanjian Kerja dan Matriks Revisi Perjanjian Kerja

84 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

85 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

86 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

87 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

88 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

89 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Matriks Revisi PK

90 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

91 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

92 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

93 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

II. Matriks Realisasi Rencana Aksi (Renaksi) PK

94 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

95 |Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

96 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

97 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

98 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

99 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

100 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

III Matriks Informasi Kinerja

SUB IKU C.1.1.1 PERSENTASE PENYELESAIAN KASUS WNI TOTAL KASUS KASUS YANG REALISASI NO INFORMASI KINERJA SELESAI DITANGANI Komponen IKU BOBOT (e x f) DATA DUKUNG a B c D e f g h

DATA PORTAL PEDULI WNI DAN 1 KASUS KHUSUS 26.848 28.544 94,06% 55% 51,73% DAILY BRIEFING 2 DATA PORTAL KASUS UMUM 18.530 26.409 70,17% 45% 31.57% PEDULI WNI TOTAL (KU+KK) 45.378 54.953 83.31% REALISASI Sub IKU (Total g) 83.31% TARGET Sub IKU 73%

CAPAIAN Sub IKU ((Realisasi Sub IKU/Target Sub IKU) x 100%) 114,12%

KOMPONEN IKU C.1.1.1 1 PERSENTASE KASUS KHUSUS YANG DISELESAIKAN

NO KATEGORI KASUS KASUS SELESAI KASUS DITANGANI DATA DUKUNG

1 TPPO 199 383 Data Portal Peduli 2 Terancam Hukuman Mati 4 43 WNI 3 Kedaruratan 6 40 4 Pidana Berat 28 104 5 COVID-19 24.608 27.527 1 Jan-22 Nov 2020 24.848 28.097 Sisa Kasus Khusus 2019 447 Total 26.848 28.544 REALISASI 94,06% TARGET 62.60% CAPAIAN 120%

KOMPONEN IKU C.1.1.1 2 PERSENTASE KASUS UMUM YANG DISELESAIKAN

NO KATEGORI KASUS KASUS SELESAI KASUS DITANGANI DATA DUKUNG

1 Pidana Ringan 263 533 Data Portal Peduli 2 Imigrasi 5.558 6.096 WNI

101 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

3 Ketenagakerjaan 1.503 3.636 4 Meninggal Dunia 168 396 5 Kasus lainnya 9.438 11.449 1 Jan-22 Nov 2020 16.914 22.110 Sisa Kasus Umum 2019 4.299 Total 16.914 26.409 REALISASI 70,17% TARGET 85,70% CAPAIAN 81,88%

Data Dukung

REKAPITULASI JUMLAH KASUS WNI DI LUAR NEGERI TAHUN 2020 PERIODE 1 JANUARI-30 DESEMBER 2020

1 JANUARI-30 DESEMBER 2020 NO JENIS KASUS PROSES SELESAI TOTAL KASUS UMUM+KASUS KHUSUS 4829 45378 50207 TOTAL+SISA KASUS TA 2019 9575 45378 54953 A KASUS UMUM 3580 18530 22110 1 Pidana 270 263 533 Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) 26 8 34 Pelecehan Seksual 21 8 29 Pencurian 45 29 74 Penipuan 68 14 82 Perkelahian 1 2 3 Dipenjara 16 3 19 Narkoba 17 171 188 Pidana Lainnya 76 28 104 2 Imigrasi 286 5810 6096 Overstay 153 3950 4103 Penyalahgunaan Izin Tinggal 30 383 413 Masuk Negara Lainnya secara Ilegal 25 1397 1422 Imigrasi Lainnya 78 80 158 3 Ketenagakerjaan 1553 2083 3636 Asuransi 12 3 15 Kontrak Kerja 312 711 1023 Gaji 491 280 771 Kecelakaan Kerja 38 39 77

102 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

PHK 109 264 373 Gagal Bekerja 87 121 208 Ketenagakerjaan Lainnya 504 665 1169 4 Meninggal Dunia 119 277 396 Sakit 59 211 270 Kecelakaan Kerja 38 39 77 Kecelakaan Lalu Lintas 4 8 12 Bunuh Diri 2 6 8 Meninggal Dunia Lainnya 16 13 29 5 Lainnya 1352 10097 11449 Hilang Kontak 131 77 208 Sakit 278 548 826 Lainnya 943 9472 10415 B KASUS KHUSUS 1249 26848 28097 1 TPPO 184 199 383 Eksploitasi Seksual 20 2 22 Eksploitasi Ketenagakerjaan 147 140 287 Eksploitasi Ketenagakerjaan di bawah umur 2 1 3 TPPO Lainnnya 15 56 71 2 Terancam Hukuman Mati 39 4 43 Narkotika 24 3 27 Pembunuhan 14 1 15 Hukti Lainnya 1 0 1 3 Kedaruratan 31 9 40 Bencana Alam 1 0 1 Konflik Bersenjata 2 0 2 Penyanderaan 4 3 7 Kecelakaan Transportasi 2 3 5 Kedaruratan Lainnya 22 3 25 4 Pidana 76 28 104 Perkosaan 7 4 11 Dipekerjakan di bawah umur 2 0 2 Penganiayaan 65 24 89 Korban Pembunuhan 2 0 2 5 COVID-19 919 26608 27527 WNI Stranded/Terdampar 731 16 747 WNI Terinfeksi Covid-19 8 0 8 Lain-lain 180 26.592 26772

A KASUS UMUM PROSES SELESAI TOTAL BULAN

103 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

SISA KASUS 2019 4299 1 Januari- 30 Desember 2020 3580 18530 Jumlah 7879 18530 26409

B KASUS KHUSUS PROSES SELESAI TOTAL BULAN SISA KASUS 2019 447 1 Januari- 30 Desember 2020 1249 26848 Jumlah 1696 26848 28544

 Screen shot dari Portal Peduli WNI tidak dapat dicantumkan dalam Laporan Kinerja karena mencantumkan informasi pribadi penerima layanan.

SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19 KEMENTERIAN LUAR NEGERI

UPDATE HARIAN BIDANG PELINDUNGAN WNI DI LUAR NEGERI

31 Desember 2020 RINGKASAN DATA  PENYEBARAN GLOBAL COVID-19 (WHO COVID-19 Dashboard, 31 Desember 2020)

Negara/Wilayah : 222 Kasus Positif : 81.159.096 orang Meninggal : 1.791.246 orang

 WNI DI LUAR NEGERI TERPAPAR COVID-19 (per 31 Desember 2020)

Total Kasus Positif : 2.495 orang Kasus Aktif/Dirawat : 617 orang Sembuh/Negatif : 1.714 orang Meninggal : 164 orang

WNI§ AWAK KAPAL JAMAAH TABLIGH Negara/Wilayah 77 Kapal 29 Negara/Wilayah 13 Kasus Aktif/Dirawat 608 Kasus Aktif/Dirawat 9 Kasus Aktif/Dirawat 0 Negatif/Sembuh 1.544 Negatif/Sembuh 170 Negatif/Sembuh 105 Meninggal 158 Meninggal 6 Meninggal 0 Total Kasus Positif: 2.310 Total Kasus Positif: 185 Total Kasus Positif: 105 § Akumulasi Data WNI termasuk Jamaah Tabligh, tidak termasuk Awak Kapal

 PERUBAHAN DATA per 31 Desember 2020 DIBANDINGKAN DATA per 30 Desember 2020

104 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

a. Penambahan Jumlah Kasus: 18 Kasus: Inggris [2], Jepang [1], Kuwait [1] Taiwan [8], Yordania [6] b. Perubahan Status Kesehatan o Positif/Masih Dalam Perawatan: Inggris [+2], Jepang [+1], Kuwait [+1] Taiwan [+8], Yordania [+6] o Sembuh/Dinyatakan Negatif: o Meninggal:-

 JUMLAH TOTAL KEPULANGAN WNI o WNI dari Malaysia : 126.243 o Repatriasi Mandiri : 21.026 o ABK : 26.589 o TOTAL : 173.858

105 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

TABEL STATISTIK / INFOGRAFIS Tabel 1. Data WNI yang Terkonfirmasi COVID-19 di Luar Negeri

Dinyatakan Masih dalam Total No. Negara/Teritori/Area Negatif/ keluar Meninggal perawatan kasus dari Rumah Sakit 1 Albania 1 0 - 1 2 Aljazair 0 12 - 12 3 Amerika Serikat 33 96 21 150 4 Arab Saudi 80 89 101 270 5 Australia 1 10 - 11 6 Austria 1 2 - 3 7 Azerbaijan 7 4 - 11 8 Bahamas 1 0 - 1 9 Bahrain 2 12 - 14 10 Bangladesh 0 5 - 5 11 Belanda 4 10 5 19 12 Belgia 5 6 - 11 13 Bosnia dan Herzegovina 0 2 - 2 14 Brunei 1 5 - 6 15 Ceko 5 2 - 7 16 Chile 1 0 - 1 17 Denmark 3 2 - 5 18 Ekuador 0 1 - 1 19 Filipina 1 32 - 33 20 Ethiophia 0 6 - 6 21 Finlandia 1 2 - 3 22 Ghana 0 0 1 1 23 Hongaria 1 20 - 21 24 India 0 75 - 75 25 Inggris 16 33 5 54 26 Irlandia 0 2 - 2 27 Italia 1 21 - 22 28 Jepang 26 2 - 28 29 Jerman 8 7 2 17 30 Kamboja 3 2 - 5 31 Kanada 3 7 - 10 32 Kazakhstan 2 3 - 5 33 Korea Selatan 9 83 - 92 34 Kuwait 4 161 5 170 35 Lebanon 1 0 - 1 36 Libya 0 0 1 1 37 Madagaskar 1 0 - 1 38 Malaysia 114 52 2 168 39 Maladewa 2 7 1 10 40 Meksiko 2 1 - 3

106 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

41 Mesir 10 15 - 25 42 Makedonia Utara 1 1 - 2 43 Mozambique 1 0 - 1 44 Myanmar 0 2 - 2 45 Namibia 0 1 - 1 46 Nigeria 0 2 - 2 47 Oman 18 2 - 20 48 Pakistan 1 33 - 34 49 Panama 1 0 - 1 50 PEA 5 72 5 82 51 Prancis 1 3 - 4 52 Polandia 1 0 - 1 53 Portugal 1 0 - 1 54 Qatar 14 173 1 188 55 RRT (Macau) 0 3 - 3 56 RRT (Hong Kong) 15 122 - 137 57 Rumania 7 2 - 9 58 Rusia 1 28 - 29 59 Singapura 9 102 2 113 60 Slovenia 0 2 - 2 61 Serbia 2 0 - 2 62 Siprus 0 1 - 1 63 Spanyol 10 13 1 24 64 Sudan 0 21 - 21 65 Suriah 2 35 - 37 66 Suriname 0 3 - 3 67 Swedia 1 0 - 1 68 Swiss 3 0 - 3 69 Taiwan 117 26 - 143 70 Thailand 0 1 - 1 71 Timor Leste 2 1 - 3 72 Tunisia 14 0 - 14 73 Turki 10 59 3 72 74 Uzbekistan 0 18 1 19 75 Vatikan 2 18 - 20 76 Vietnam 1 0 - 1 77 Yordania 18 11 1 30 Subtotal WNI 608 1544 158 2310

Dinyatakan Masih dalam Total Kapal Pesiar Negatif/ keluar Meninggal perawatan kasus dari Rumah Sakit 1) (Amerika Serikat) 0 1 0 1 2) MS Zandaam (Amerika Serikat) 0 0 1 1 3) Oasis of the Seas (Amerika Serikat) 0 0 1 1 4) Celebrity Eclipse (Amerika Serikat) 0 1 0 1

107 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

5) Costa Favolosa (Amerika Serikat) 0 1 0 1 6) Navigator of the Seas (Amerika 0 1 0 1 Serikat) 7) MV Viking Star (Inggris) 0 0 1 1 8) Celebrity Infinity (Amerika Serikat) 0 2 0 2 9) MV Artania (Australia) 1 5 0 6 10) (Italia) 0 39 0 39 11) Costa Victoria (Italia) 0 1 0 1 12) MSC Opera (Italia) 0 7 0 7 13) (Italia) 0 36 0 36 14) Diamond Princess (Jepang) 0 10 0 10 15) MSC Splendida (Qatar) 0 2 0 2 16) Pullmantur Horizon (PEA) 0 17 0 17 17) El Venizelos (Yunani) 0 17 0 17 18) (Brazil) 0 0 1 1 19) Costa Atlantica (Jepang) 0 24 0 24 20) (Amerika Serikat) 0 2 0 2 21) Symphony of the seas (Amerika 0 1 1 2 Serikat) 22) Greg Mortimer (Uruguay) 0 3 0 3 23) Telford (Nigeria) 1 0 0 1 24) Coral Princess (Amerika Serikat) 1 0 0 1 25) Champlain (Perancis) 2 0 0 2 26) Austral (Perancis) 1 0 0 1 27) Boreal (Perancis) 2 0 0 2 28) Norwegian Sky (Amerika Serikat) 0 0 1 1 29) Shinsei Maru No. 8 (Afrika Selatan) 1 0 0 1 SUBTOTAL ABK 9 170 6 185 TOTAL 617 1714 164 2495

Tabel 2. Data WNI Jamaah Tabligh per 31 Desember 2020

TELAH MASIH SEHAT/BELUM TOTAL MASIH KEMBALI BERADA NO. NEGARA SEMBUH ADA JT DIRAWAT KE DI LUAR INFORMASI INDONESIA NEGERI 1 Filipina 37 - - 37 37 -

2 India 751* - 75 677 704 47

3 Nigeria 5 - - 5 5 - 4 Oman 12 - - 12 12 - 5 Pakistan 143 - 30 113 143 - 6 Bangladesh 162 - - 162 162 - 7 Nepal 13 - - 13 13 - 8 Yordania 9 - - 9 9 - 9 Malaysia 10 - - 10 10 -

108 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

10 Maroko 8 - - 8 8 - 11 Kuwait 8 - - 8 8 - 12 Thailand 7 - - 7 7 - 13 Turki 7 - - 7 7 - TOTAL 1.172 - 105 1.068 1.125 47 *1 WNI JT di India meninggal dunia Tabel 3. Repatriasi WNI dan WNI/ABK per 31 Desember 2020

Repatriasi WNI dari Malaysia Repatriasi WNI Mandiri Repatriasi ABK non-Malaysia Total Repatrian: 126.243 orang Total Repatrian: 20.603 Total ABK Telah Kembali: (Regular 115.852 orang; Deportasi orang 26.589 orang 10.391 orang) Jalur Pemulangan: Negara/wilayah asal: Titik Kedatangan ABK: i. Jalur laut: 64.561 (51,1%) 65 negara i. Bandara Soeta: 10.885 orang ii. Jalur darat: 45.104 (35,7%) ii. Tj Priuk : 6.106 orang iii. Jalur udara: 16.578 (13,2%) iii. Bandara Ngurah Rai: 8.287 orang iv. Pelabuhan Benoa: 1.540 orang v. Bandara Halim: 39 orang vi. Bitung: 155 orang

Tabel 4. Data Bantuan Perwakilan RI Kepada WNI Terdampak Pandemi COVID-19 per 31 Desember 2020

NO CLUSTER 30/12/2020 MALAYSIA (6 PERWAKILAN) 308.983 1 MALAYSIA (OLEH MASYARAKAT) 142.365 TOTAL MALAYSIA 451.348 2 ASIA DAN PASIFIK (KEC. MALAYSIA) 13.566 3 EROPA 6.397 4 AMERIKA 13.375 5 AFRIKA 285 6 TIMTENG 50.293 TOTAL BANTUAN YANG DIBAGIKAN 535.264

PELINDUNGAN WNI DI LUAR NEGERI DAN KEBIJAKAN NEGARA ASING a. INGGRIS  Pemerintah Inggris c.q Medicine and Healthcare Product Regulatory Agency (MHRA) hari ini (30/12) telah memberikan izin penggunaan darurat atas vaksin AZ sehingga dinilai aman dan efektif digunakan sebagai vaksin Covid-19 di Inggris. EUA atas vaksin AZ merupakan yg kedua diberikan setelah vaksin Pfizer/BioNtech pada awal Desember. Inggris telah memesan 100 juta dosis vaksin AZ dari total 537 juta dosis pemesanan vaksin Covid-19. EUA atas vaksin AZ dinilai banyak pihak sebagai game changer thd program vaksin Covid-19 di Inggris krn secara logistik dan distribusi lebih mudah ditangani dibandingkan vaksin yg lain. Hal tsb akan berdampak signifikan terhadap kecepatan dan jangkauan vaksinasi di seluruh wilayah Inggris. Vaksinasi dengan vaksin AZ rencana akan dilaksanakan mulai 4 Januari 2021.

 Menkes Inggris hari ini di parlemen mengumumkan ¾ wilayah England atau 44 juta penduduk akan memasuki Tier 4 mulai besok Kamis, 31 Januari 2020 dengan

109 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

pertimbangan adanya peningkatan jumlah kasus Covid-19. Perluasan Tier 4 mulai besok adalah Leicestershire, Lincolnshire, Northamptonshire, Derby and Derbyshire, Nottingham and Nottinghamshire, Birmingham and Black Country, Coventry, Solihull, Warwickshire, Staffordshire and Stoke-on-Trent, Lancashire, Cheshire and Warrington, Tees Valley, North East, Gloucestershire, Somerset council, Swindon, Bournemouth, Christchurch and Poole, Isle of Wight, New Forest.

 Menteri Pendidikan Inggris di Parlemen hari ini mengumukan penundaan jadwal masuk sekolah terutama secondary school dengan pertimbangan memberikan kesempatan untuk persiapan program vaksinasi. Pelajar yang akan ujian akhir masuk kembali ke sekolah pada 11 Januari 2021, sedangkan pelajar lainnya menyusul seminggu setelahnya yaitu 18 Januari 2021. Primary school akan tetap masuk sekolah sesuai jadwal pada 4 Januari 2021, kecuali sekolah yang berada di wilayah dengan tingkat penyebaran Covid-19 tinggi yang akan tetap libur..

b. TIONGKOK  Kota Shenyang dan Dalian di provinsi Liaoning terapkan langkah pencegahan penyebaran virus pd Kamis (31/12) stl munculnya kembali kasus COVID-19, a.l. pembatasan arus keluar masuk di stasiun, pos pemeriksaan keamanan dan hub transfer. Provinsi Liaoning laporkan 5 kasus penularan domestik pd Rabu (30/12)

 Per Kamis (31/12) terdapat 5 daerah berisiko menengah di Beijing.

 Pada Kamis (31/12), otoritas kesehatan Beijing umumkan akan lakukan vaksinasi COVID-19 kpd 9 kelompok utama menjelang Festival Musim Semi pd pertengahan Februari 2021. 9 kelompok tsb termasuk personel yg terkait dgn produk rantai dingin di pelabuhan, staf medis, karyawan di lembaga pemerintah dan organ keamanan public serta pekerja komunitas. Distrik2 akan mulai vaksinasi utk kelompok2 kunci pd Januari sedangkan vaksinasi utk kelompok lain akan dilakukan mulai Februari.

 Rencana vaksinasi dilakukan stl regulator medis RRT umumkan pd Kamis bhw RRT telah berikan persetujuan pasar bersyarat utk vaksin tdk aktif yg dikembangkan oleh China National Biotec Group (CNBG). RRT akan pastikan vaksin COVID-19 terjangkau utk semua penduduk RRT, premisnya adl bhw pd akhirnya akan tawarkan akses gratis ke vaksin kpd publik.

c. JEPANG  Secara nasional terdapat lonjakan kasus baru yang mengindikasikan 3rd wave pandemi. Pada 31 Desember, Tokyo mencatat rekor baru dengan angka 1337 kasus baru, jauh melampaui rekor sebelumnya 949 kasus pada 26 Desember 2020. Angka ini juga menunjukan pertama kalinya kasus di Tokyo melebihi angka 1000. Secara nasional, kasus baru mencapai 4.515.

 Melihat penyebaran COVID yang terus meningkat, Gubernur Tokyo kembali menghimbau warga untuk meningkatkan kehati-hatian dan menghindari kegiatan berkerumun pada Tahun Baru. Jika kondisi terus seperti ini, terdapat kemungkinan Pemerintah dapat memberlakukan State of Emergency kembali. Sebelumnya, Menteri Nishimura juga menyampaikan kemungkinan State of Emergency jika diperlukan dan kondisi penyebaran COVID di Jepang tidak membaik.

 Tim ahli memberikan peringatan bahwa sistem medis Tokyo dalam kondisi kritis memperhatikan peningkatan kasus selama 3 minggu terakhir. Ahli memperkirakan jika

110 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

kondisi penyebaran di Tokyo tetap seperti ini, maka 4000 kamar RS yang telah dimintakan Pemerintah akan terisi penuh dalam 2 minggu. ***

SAMPLING PEMBERITAAN MEDIA MASSA TERKAIT PENANGANAN KASUS

1. Pemulangan 155 ABK dan 2 Jenazah dari Kapal China Long Xing melalui pelabuhan Bitung https://www.tribunnews.com/nasional/2020/11/07/155-abk-wni-dan-2-jenazah-di-kapal-china-long- xing-rapid-test-sebelum-dibawa-ke-penampungan

2. Pemulangan 2 WNI ABK Kapal Long Xing 606 https://nasional.kompas.com/read/2020/06/10/14100071/dua-abk-wni-kapal-long-xing-606-pulang-ke- tanah-air

111 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

3. Serah terima 3 WNI ABK Eks Sandera Gabon dan Eti Binti Toyib https://www.beritasatu.com/nasional/660889/menlu-serahkan-3-abk-korban-penyanderaan-dan-tki- eti-binti-toyib

4. Pemulangan 40 WNI Korban Pengantin Pesanan https://news.detik.com/berita/d-4849347/40-wni-korban-pengantin-pesanan-di-china-dipulangkan-ke- indonesia

112 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

5. Pengiriman bantuan logistik ke WNI di Malaysia https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200513181007-106-503048/kemenlu-sebut-wni-ilegal- di-malaysia-dapat-bantuan-pemerintah

6. Pemulangan Jenazah https://news.detik.com/berita/d-5303189/abk-wni-meninggal-di-kapal-china-jenazah-dipulangkan- besok-dari-oman

113 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

7. Evakuasi WNI dari Wuhan https://regional.kompas.com/read/2020/02/02/08551031/pemerintah-ri-evakuasi-mahasiswa-dari- wuhan-orangtua-sambut-gembira

https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-01341654/menlu-sambut-kepulangan-tim-aju-dan-tim- evakuasi-wni-dari-wuhan-koopsus-tni-ini-adalah-panggilan-merah-putih

114 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

8. Evakuasi WNI Kru Kapal Diamond Princess https://nasional.tempo.co/read/1314062/proses-evakuasi-wni-kru-diamond-princess- dimulai/full&view=ok

115 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

SUB IKU C.1.1.2 INDEKS PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN DAN PELINDUNGAN TERPADU BAGI WNI DI LUAR NEGERI

NO KOMPONEN IKU REALISASI BOBOT (R x B)

C.1.1.2.1 Indeks Pemanfaatan Sistem Informasi Pelayanan dan 29,29% 30% 8,79% Pelindungan Terpadi bagi WNI di Luar Negeri C.1.1.2..2 Tingkat Pengembangan Sistem Informasi 70,00% 40% 28,00% C.1.1.2.3 Tingkat Kepuasan pengguna (WNI dan Perwakilan RI) 86,88% 20% 17,38% terhadap Portal Peduli WNI dan Safe Travel C.1.1.2.4 Indeks SDM K/L/I Perwakilan RI yang mendapatkan 114,90% 10% 11,49% sertifikat pelatihan peningkatan kapasitas terkait pengelolaan sistem informasi Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri Realisasi 65,65% Target 96,16% Capaian 68,25%

KOMPONEN IKU C.1.1.2.1 PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN DAN PELINDUNGAN TERPADU BAGI WNI DI LUAR NEGERI

NO INFORMASI KINERJA DATA YANG TARGET REALISASI DATA DUKUNG TERVERIFIKASI DATA IKU 1 Jumlah Data WNI yang telah 60.278 205.812 29.29% Data Portal Peduli terverifikasi di Portal Peduli WNI (DPV) WNI Realisasi (DPV) 29.29% Target IKU (DPTT) 95,30% Capaian IKU 30,73%

DATA DUKUNG

116 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

KOMPONEN IKU C.1.1.2.2 TINGKAT PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

NO INFORMASI TAHAPAN PROSES NILAI TAHAPAN DATA DUKUNG KINERJA PENGEMBANGAN (REALISASI) PROSES 1 A SIMKAH Pembahasan Draft 50% Draft Nota Kesepahaman Portal Simkah_31 Agustus 2019 2 B. SAKE Pembahasan Draft 50% Nota Dinas No. 15748/WN/08/2020/66 Nota Dinas No. 16300/WN/08/2020/66 Nota Dinas No. 17028/WN/09/2020/66 Nota Dinas No. 10882/WN/11/2020/66 Nota Dinas No. 13968/WN/11/2020/66 Nota Dinas No. 26408/WN/12/2020/66 3 C. BPJSTK Ditandatangani pada tanggal 80% https://www.liputan6.com/bisnis/rea 16 Nov 2020 d/4407730/bpjamsostek-tingkatkan- pelayanan-dan-perlindungan-pekerja- migran-indonesia-bersama-kemenlu 4 D.LPDP Pembahasan Draft 50% SK No. 09550/WN/08/2020/66 Draft MoU Safe Travel Portal Peduli WNI dan LPDP 19122019 5 E. SMS Pembahasan Draft 50% Nota Dinas No. BLAST 12982/WN/07/2020/66 Nota DInas No. 14930/LA/08/2020/22 Nota Dinas No. 14534/WN/12/2020/66 Nota Dinas No. 20024/WN/10/2020/66 Total 280% Target Pengembangan 4 Pengembangan Realisasi *P4 = ((A + B + C + D + F) / 4 ) 70% Target IKU 95% Capaian 73,68%

117 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

DATA DUKUNG: Draft Nota Kesepahaman Portal Simkah_31 Agustus 2019

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN KEMENTERIAN AGAMA TENTANG PELAYANAN, PENGELOLAAN INFORMASI, DAN DOKUMENTASI NIKAH BAGI WARGA NEGARA INDONESIA DI LUAR NEGERI

Nomor: Nomor :

Pada hari ini … Tanggal … Bulan … Tahun …bertempat di Jakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

I. Retno LP. Marsudi, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta, Jalan Taman Pejambon Nomor 6, Jakarta Pusat, yang selanjutnya disebut MENTERI LUAR NEGERI. II. Lukman Hakim Saifuddin, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Agama Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta, Jalan Lapangan Banteng Barat Nomor 3- 4, Jakarta Pusat, yang selanjutnya disebut MENTERI AGAMA.

selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, dengan berdasar pada hubungan lintas fungsional dalam satu sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak, dan Rujuk (Lembaran Negara Republik Indonesia 1946 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 694);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1954 tentang Penetapan Berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikah, Talak, dan Rujuk di seluruh daerah luar Jawa dan Madura;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019);

4. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882);

5. Undang-Undang Nomor 14 25 Tahun 200908 tentang Keterbukaan InformasiPelayanan Publik

118 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846).

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4674), sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 232, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5475)

PASAL 1 Maksud dan Tujuan

1. Nota Kesepahaman dimaksudkan sebagai landasan bagi PARA PIHAK untuk melakukan kerja sama di bidang pencatatan pernikahan dan pembinaan keagamaan bagi WNI di luar negeri. pengelolaan informasi dan dokumentasi nikah untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan Warga Negara Indonesia di luar negeri.

2. Nota Kesepahaman bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi antara PARA PIHAK dalam memberikan pelayanan dan , pengelolaan informasi, dan dokumentasi pernikahan yang efektif, efisien dan tepat guna bagi Warga Negara Indonesia di luar negeri dengan mengedepankan prinsip-prinsip pelayanan publik.

PASAL 2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup Nota Kesepahaman meliputi:

1. Pengelolaan administrasi pencatatan pernikahan berbasis IT; 2. Penyediaan dan distribusi sarana pencatatan pernikahan di luar negeri. 3. Pembinaan WNI yang beragama Islam di luar negeri yang meliputi antara lain: pemulasaran jenazah, waris, pembinaan syariah dan sosialisasi peraturan tentang pernikahan. 4. Iintegrasi, pertukaran dan pemanfaatan data dan informasi nikah Warga Negara Indonesia antara Sistem Informasi Manajemen Nikah Kementerian Agama dan Portal Peduli WNI Kementerian Luar Negeri.yang akan berangkat, berada, dan datang dari luar negeri; 5. 6. Ddukungan penyusunan standar pelayanan, dan pengelolaan informasi, dan dokumentasi nikah Warga Negara Indonesia di Luar Negeri; 7.

koordinasi pengelolaan sistem informasi dan teknologi pengelolaan informasi dan dokumentasi nikah Warga Negara Indonesia di Luar Negeri;(6)

Pengangkatan Pegawai Pencatat Nikah di Perwakilan RI.

119 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

(7) Pelatihansosialisasi bersama dan peningkatan kapasitas dan sertifikasi aparatur di dalam danPPN di luar negeri. (8) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pencatatan pernikahan di luar negeri.

dalam rangka penyeragaman informasi dan dokumentasi nikah serta pelayanan bagi Warga Negara Indonesia di luar negeri;

Peningkatan wewenang Menteri Luar Negeri dalam mengangkat Pegawai Pencatat Nikah yang telah mendapatkan sertifikat bimbingan teknis dan pelatihan dari Kementerian Agama, dan;dan

(9)

Kkerja sama lainnya sebagaimana tujuan dari Nota Kesepahaman sesuai kesepakatan PARA PIHAK.

PASAL 3 Pelaksanaan

1. Pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang akan dibuat paling lama 3 (tiga) bulan setelah ditandatangani sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan PARA PIHAK,

2. Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama dan Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang ditunjuk oleh PARA PIHAK, 3. 4. Untuk efektivitas koordinasi tingkat operasional teknis pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, dibentuk Forum Komunikasi Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Nikah Warga Negara Indonesia di Luar Negeri,

5. Forum komunikasi sebagaimana disebutkan pada ayat (3) dikoordinir oleh Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler, Kementerian Luar Negeri, beranggotakan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditugaskan oleh PARA PIHAK dan ditetapkan dengan Keputusan Menteri Luar Negeri.

PASAL 4 Pembiayaan

Semua pembiayaan yang timbul dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dibebankan kepada PARA PIHAK berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

PASAL 5 Jangka Waktu

120 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

1. Nota Kesepahaman ini berlaku berlaku selama 5 (lima) tahun sejak tanggal penandatanganan dan dapat diperpanjang atau diakhiri sebelum habis masa berlakunya atas persetujuan PARA PIHAK. 2. Perpanjangan dan pengakhiran Nota Kesepahaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh PARA PIHAK paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu Nota Kesepahaman.

PASAL 6 Ketentuan Lain Lain

1. Perubahan dan atau segala sesuatu yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan diatur kemudian sebagai perubahan (addendum) yang disepakati oleh PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

2. Apabila di kemudian hari terjadi perbedaan penafsiran atas pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah untuk mufakat.

PASAL 7 Ketentuan Penutup

1. Sejak ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini maka Keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Luar Negeri RI Nomor 589 Tahun 1999 dan Nomor 182/OT/X/99/01 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perkawinan Warga Negara Indonesia di Luar Negeri dinyatakan tidak berlaku.

2. Nota Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani PARA PIHAK dalam rangkap 2 (dua) asli, masing-masing bermeterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK dan dibubuhi cap instansi masing-masing.

3. Nota Kesepahaman ini mulai berlaku pada tanggal ditandatangani.

MENTERI AGAMA MENTERI LUAR NEGERI

LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN RETNO L.P. MARSUDI

121 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

KOMPONEN IKU C.1.1.2.3 TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PORTAL PEDULI WNI DAN SAFE TRAVEL

NO KEGIATAN REALISASI DATA DUKUNG

01 Hasil Survei Portal Peduli WNI dan Safe KW: 83 Kuesioner publik Isian Kuesioner Daring Travel (Publik) dengan nilai rata2 3,87 02 Hasil Survei Portal Peduli WNI dan Safe KP: 50 Responden Publik Isian Kuesioner Daring Travel (Perwakilan) dengan nilai rata-rata 3,00 Total 3,87 Target 4 skala 4 Realisasi 3,43 *KSI = {(KW + KP) / 2} x 100 Capaian 86,88%

DATA DUKUNG

122 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

DATA DUKUNG KUESIONER KEPUASAN PORTAL: PEWAKILAN RI

123 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

KOMPONEN IKU C.1.1.2.4 INDEKS SDM K/L/I PERWAKILAN RI YANG MENDAPATKAN SERTIFIKAT PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS TERKAIT PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN DAN PELINDUNGAN WNI DAN BHI DI LUAR NEGERI

NO KEGIATAN PESERTA BOBOT TARGET REALISASI DATA KOMPONEN (T X B) DUKUNG

1 PPK: Kegiatan 60 50 35% 42% Nota Dinas Pengembangan dan Pejabat/Staf No. Pelatihan Portal Peduli WNI, Kemlu 03221/WN/0 Bogor, 16-19 Januari 2020 2/2020 2 PPW: Kegiatan Bimbingan 162 Pejabat 100 45% 73% Nota Dinas Teknis Pengoperasian Perwakilan RI No. Aplikasi Sistem Informasi 27063/WN/1 Pelayanan dan Pelindungan 2/2020/66 bagi WNI di Luar Negeri Kepada Seluruh Perwakilan RI, 17-21 November 2020 3 PKL: Kegiatan Pelatihan 0 50 20% 0 Untuk KLI terkait Realisasi 114,90% Target 96,00% Capaian 119,69%

124 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

SUB IKU C.1.1.3 INDEKS PENGUATAN SISTEM KELEMBAGAAN PELAYANAN DAN PELINDUNGAN WNI DI LUAR NEGERI

NO KOMPONEN KEGIATAN TARGET REALIS CAPAIAN CAPAIAN DATA DUKUNG BOBOT KOMPO ASI KOMPO SUB IKU (B) NEN (R) NEN (B X R) 1 C.1.1.3.1 Penyusunan Draft 94% 100% 25% 106,38% 25,00% Nodin No. Persentase Kerja Kerja Sama Kemlu 09507/WN/05/2020/6 Sama di Bidang RI dengan Justice 6 Pelayanan dan Without Border di Pelindungan WNI bidang kerja sama dan BHI di Luar penanganan Negeri yang kasus WNI di luar Ditandatangani negeri dan pemenuhan hak kompensasi WNI di luar negeri 2 C.1.1.3.2 1. Terimplement 94% 112,5% 20% 119,68% 22.50% 1 dan 2: Persentase Standar asinya SOP / Panduan Teknis di penanganan SOP penanganan PMI/awal Bidang Pelayanan PMI/awal kapal kapal dan Pelindungan terdampak terdampak Covid 19 WNI dan BHI di Luar Covid 19 di LN Maret 2020. Negeri yang 2. Terimplement Diterapkan asinya SOP SOP penanganan PMI penanganan awal kapal terdampak WNI Stranded terdampak Implementasi SOP Covid 19 di LN 3. Pedoman Penentuan Brafaks No. B- Status Negara 00176/New di Safe Travel Delhi/200519 Brafaks No. B- 00079/Perth/200410 Brafaks No. B- 00112/Mumbai/20052 0

3: Nota Dinas No. 04343/WN/02/2020/6 6 dan Nota Dinas No 06949/WN/04/2020/6 6 3 C.1.1.3.3 1. Penyusunan 94% 110% 25% 117,02% 27.50% 1. Draft Permenlu Persentase Produk Draft Permenlu Pedoman Pengelolaan Hukum Bidang Pedoman Shelter Pelayanan dan

125 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Pelindungan WNI Pengelolaan 2. Rumusan Permenlu dan BHI di Luar Shelter Pengelolaan Sistem Negeri yand 2. Penyusunan Informasi Pelayanan Disahkan Rumusan dan Pelindungan Permenlu Pengelolaan Sistem Informasi Pelayanan dan Pelindungan 4 C.1.1.3.4 10 kegiatan 94,30% 112. 20% 119,79 22.52 ● Nota Dinas No. Persentase SDM Bimtek/Pelatihan 60% % % 02971/WN/02/2020 K/L/I/Perwakilan RI /pembekalan /66 ● Brafaks No. B- yang Mendapatkan 1. 59 SDM Kemlu 00043/Tokyo/2002 2. 85 SDM Sertifikat Pelatihan 06 Perwakilan Peningkatan ● Brafaks No. B-

Kapasitas Bidang 00049/Den Pelayanan dan Haag/200203 Pelindungan WNI ● Nota Dinas No. dan BHI di Luar 01795/WN/01/202 0/66 Negeri ● Memorandum No. 01977/WN/02/202 0/66 ● Nota Dinas No. 2199/WN/10/2020 /66 ● Memorandum No. 06225/WN/07/202 0/66 ● Memorandum No. 06225/WN/07/202 0/66 ● Nota Dinas No. 03897/WN/02/2020 /66 5 C.1.1.3.4 Penyusunan Data 94.00% 30% 10% 33,95% 3,19% Nota Dinas No. Persentase Kertas Kertas Kerja 27963/WN/12/2020/6 Kerja Analisa 6 Pelayanan dan Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri yang Dihasilkan Realisasi Sub IKU C.1.1.3 100,52 Target Sub IKU C.1.1.3 94.06 Capaian Sub IKU C.1.1.3 106,87

126 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

KOMPONEN C.1.1.3.1 PERSENTASE KERJA SAMA DI BIDANG PELAYANAN DAN PELINDUNGAN WNI DI LUAR NEGERI

NO INFORMASI KINERJA NILAI BOBOT TARGET DATA DUKUNG TAHAPAN PROSES 1 Kerja Sama dengan Justice Without 100% 1 Kerja Sama Nodin No. Border 09507/WN/05/2020/66 Realisasi 100% Target 94% Capaian 106,38%

KOMPONEN C.1.1.3.2 PERSENTASE STANDAR/PANDUAN TEKNIS DI BIDANG PELAYANAN DAN PELINDUNGAN WNI DI LUAR NEGERI YANG DITERAPKAN

NO INFORMASI KINERJA NILAI BOBOT TARGET DATA TAHAPAN PROSES DUKUNG 1 Pedoman Penentuan Parameter Indikator Keamanan Negara 25% 2 Nota Dinas bagi WNI yang Bepergian ke Luar Negeri di Safe Travel – Standar/Pe No Rumusan doman 06949/WN /04/2020/ 66

2 SOP Penanganan PMI-ABK Terdampak Pandemi Covid-10 di 100% SOP LN - Terimplementasi penangana n PMI awal kapal terdampak 3 SOP Penanganan WNI Stranded Terdampak Pandemi Covid- 100% SOP 19 – Terimplementasi penangana n WNI stranded Realisasi 112,5% Target 94% Capaian 119,68%

127 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

DATA DUKUNG: HALAMAN 1-2 SOP PENANGANAN PMI/ABK TEDAMPAK COVID 19 DI LUAR NEGERI

128 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

129 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

130 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

DATA DUKUNG: HALAMAN 1-2 SOP PENANGANAN WNI STRANDED TEDAMPAK COVID 19 DI LUAR NEGE

131 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

T`

132 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

KOMPONEN C.1.1.3.3 PERSENTASE PRODUK HUKUM DI BIDANG PELAYANAN DAN PELINDUNGAN WNI DI LUAR NEGERI YANG DISAHKAN

NO INFORMASI KINERJA NILAI BOBOT TARGET DATA DUKUNG TAHAPAN PROSES 1 Draft Permenlu Pengelolaan Tempat 70% 1 Produk Draft Permenlu Pedoman Pengelolaan Singgah Sementara (Shelter) di Hukum Shelter Perwakilan RI di Luar Negeri 2 Rumusan Permenlu Sistem Informasi 40% Rumusan Permenlu Pengelolaan Sistem Pelayanan dan Pelindungan WNI Informasi Pelayanan dan Pelindungan Realisasi 110% Target 94% Capaian 117,02%

DATA DUKUNG DRAFT I PERMENLU PEDOMAN PENGELOLAAN SHELTER (TEMPAT SINGGAH SEMENTARA)

*Sampling halaman. Total Draft adalah 42 halaman.

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR TAHUN 202….

TENTANG

MANAJEMEN TEMPAT SINGGAH SEMENTARA PADA PERWAKILAN

PELINDUNGAN TERPADU REPUBLIK INDONESIA LUAR NEGERI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Perwakilan Republik Indonesia yang berstatus

Perwakilan Pelindungan Terpadu wajib memiliki Tempat

Singgah Sementara;

133 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

b. bahwa Tempat Singgah Sementara merupakan bagian

dari pelindungan Warga Negara Indonesia di luar negeri;

c. bahwa untuk memberikan pelayanan yang baku bagi

setiap Warga Negara Indonesia yang menempati Tempat

Singgah Sementara diperlukan manajemen pengelolaan yang

menjunjung tata Kelola pemerintahan yang baik;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a, b dan c perlu menetapkan Peraturan

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia tentang Manajemen

Tempat Singgah Sementara Pada Perwakilan Republik

Indonesia Di Luar Negeri

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1982 tentang

Pengesahan Konvensi Wina mengenai Hubungan

Diplomatik beserta Protokol Opsionalnya mengenai Hal

Memperoleh Kewarganegaraan (Vienna Convention on

Diplomatic Relations and Optional Protocol to the Vienna

Convention on Diplomatic Relations Concerning

Acquisition of Nationality, 1961) dan Pengesahan Konvensi

Wina mengenai Hubungan Konsuler beserta Protokol

Opsionalnya mengenai Hal Memperoleh Kewarganegaraan

(Vienna Convention on Consular Relations and Optional

Protocol to the Vienna Convention on Consular Relations

Concerning Acquisition of Nationality, 1963) (Lembaran

134 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 2,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3211);

2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang

Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 63 Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3882);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang

Kewarganegaraan Republik Indonesia (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156 Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4634);

4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang

Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 292 Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang

Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 242 Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6141);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2020 tentang Tata

Cara Penempatan Pekerja Migran Indonesia Oleh Badan

Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Lembaran Negara

135 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 37 Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6463);

7. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 166 Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

8. Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2015 tentang

Kementerian Luar Negeri (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 100);

9. Keputusan Presiden Nomor 108 Tahun 2003 tentang

Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri;

10. Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 2 Tahun 2016

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar

Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016

Nomor 590);

11. Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 5 Tahun 2018

tentang Pelindungan Warga Negara Indonesia Di Luar

Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018

Nomor 1323);

12. Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor

SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004 tentang Organisai

dan Tata Kerja Perwakilan Republik Indonesia di Luar

Negeri sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir

136 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

dengan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 14 Tahun

2020 tentang Perubahan Keempat atas Keputusan Menteri

Luar Negeri Nomor SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004

tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Republik

Indonesia di Luar Negeri (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2020 Nomor 620);

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI TENTANG

MANAJEMEN TEMPAT SINGGAH SEMENTARA PADA

PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI

BAB I KETENTUAN UMUM

Paragraf 1

Pengertian Umum

Pasal 1.1.1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Pelindungan Warga Negara Indonesia di Luar Negeri yang

selanjutnya disebut Pelindungan adalah segala upaya yang

dilakukan untuk melayani dan melindungi kepentingan

Warga Negara Indonesia di luar negeri. (permenlu 5/2018)

137 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

2. Negara Setempat adalah negara asing dimana WNI berada.

(permenlu 5/2018)

3. Pusat adalah Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

(permenlu 5/2018)

4. Lembaga/Badan adalah Lembaga/Badan tertentu di luar

negeri yang ditentukan oleh Pemerintah Republik Indonesia

untuk menjalankan fungsi Pelindungan. (permenlu 5/2018)

5. Kepala Perwakilan adalah Duta Besar Luar Biasa dan

Berkuasa Penuh, Kuasa Usaha Tetap, Kuasa Usaha

Sementara, Konsul Jenderal, Konsul, Kepala

Lembaga/Badan dan Pejabat Sementara (Acting) Kepala

Perwakilan Konsuler yang masing-masing memimpin

Perwakilan di Negara Setempat atau wilayah kerja. (permenlu

5/2018)

6. Perwakilan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut

Perwakilan adalah Kedutaan Besar Republik Indonesia,

Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Konsulat Republik

Indonesia, atau Perutusan Tetap Republik Indonesia. (uu

12/2006) Perwakilan Republik Indonesia yang selanjutnya

disebut Perwakilan adalah Perwakilan Diplomatik dan

Perwakilan Konsuler Republik Indonesia yang secara resmi

mewakili dan memperjuangkan kepentingan Bangsa, Negara,

dan Pemerintah Republik Indonesia secara keseluruhan di

Negara Setempat. (permenlu 5/2018)

138 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

DATA DUKUNG: KONSEP PERMENLU SISTEM INFORMASI PELAYANAN PUBLIK

139 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

KOMPONEN C.1.1.3.4 PERSENTASE SDM K/L/I/PERWAKILAN RI YANG MENDAPATKAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS BIDANG PELAYANAN DAN PELINDUNGAN WNI DI LUAR NEGERI

NO NAMA KEGIATAN TEMPAT/TANGGAL JUMLAH PESERTA DATA DUKUNG KEGIATAN Bimtek untuk Pejabat dan Staf Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler 1 Pelaksanaan Japan-East Asia Jepang, 28 Januari- 1 (satu) orang ● Nota Dinas No. Network of Exchange Students and 5 Februari 2020 Fungsional 02971/WN/02/2020/66 Youths (JENESYS) 2019 Exchange for Diplomat Pertama ● Brafaks No. B- 00043/Tokyo/200206 Diplomats and Administrative dari Dit. PWNI dan

Officials BHI 2 Diklat Junior Diplomatic Training Belanda, 6-31 1 (satu) orang Brafaks No. B-00049/Den Program “Indonesia in World Januari 2020 Fungsional Haag/200203 Politics” di Clingendael Institute, Diplomat Pertama Den Haag dari Dit. PWNI dan BHI 3 Kegiatan 8th disaster victim Semarang, 13-17 1 (satu) orang Nota Dinas No. identification DVI management Januari 2020 Pejabat Dit. PWNI 01795/WN/01/2020/66 course for commanders dan BHI 4 Workshop on Professional Secretary Jakarta, 17-18 1 (satu) orang staf Memorandum No. Pejabat Eselon I dan II di Lingkungan Februari 2020 PPNPN Dit. PWNI 01977/WN/02/2020/66 Kemlu, 17-18 Februari 2020 dan BHI 5 Bimbingan Teknis Pendampingan Bogor, 19-23 1 (satu) orang Nota Dinas No. Saksi dan/atau Korban Tindak Oktober 2020 Pejabat Dit. PWNI 2199/WN/10/2020/66 Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan BHI 6 Kegiatan “Workshop for Women Jakarta, 9 Maret 1 orang Memorandum No. Mediators” 2020 06225/WN/07/2020/66 7 Kegiatan Customer Service Bekasi, 4-7 24 orang Nota Dinas No. Excellence September 2020 17878/WN/09/2020/66 8 Kegiatan Pelatihan Internal Audit Bogor, 7-9 Februari 26 orang Nota Dinas No. Sistem Manajemen Mutu ISO 2020 03897/WN/02/2020/66 9001:2015 Terkait Pelayanan dan Perlindungan WNI di Luar Negeri, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Tahun Anggaran 2020 9 Kegiatan Training of Trainers bagi Bogor, 26 Oktober 3 Orang staf Dit. Memorandum No. Calon Fasilitator Pelatihan 2020 PWNI BHI 22410/WN/11/2020/66 Penguatan Mental Perempuan Calon Pekerja Migran Indonesia TOTAL 59 orang Bimtek untuk Pejabat dan Staf Perwakilan RI

140 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

1 Kegiatan Pembekalan terkait Jakarta, 22-24 Juli 85 orang Nota Dinas No. Pelindungan WNI bagi Pejabat yang 2020 14602/WN/07/2020/66 akan Ditempatkan pada Perwakilan RI di Luar Negeri TOTAL 85 orang Realisasi 112.60% (PPK*45%)+(PPW*35%)+(PKL*20%) Target 94.30% Capaian 119.41%

KOMPONEN C.1.1.3.5 KERTAS KERJA ANALISA PELAYANAN DAN PELINDUNGAN WNI DAN BHI DI LUAR NEGERI

N Informasi Kinerja Realisasi Target Data Dukung o Unsur Komponen 1 Penyusunan Data Kertas Kerja monitoring dan evaluasi 30% 1 Kertas Kerja Nodin mengunakan Aplikasi Monev 27963/WN/12/2020/66 TP (Tantangan Pelindungan): Identifikasi tantangan, hambatan, 0 dan kesenjangan pelaksanaan pelindungan WNI di luar negeri = (jumlah tersusun ÷ jumlah target) x 30%

RS (Rekomendasi solusi): Rekomendasi solusi pelaksanaan 0 pelindungan WNI di luar negeri = (jumlah tersusun ÷ jumlah target) x 40%

Realisasi 30% Target 94% Capaian 31,91 %

SUB IKU C.1.1.4 Indeks Diplomasi Pelindungan WNI dan BHI di Luar Negeri

BOBOT CAPAIAN CAPAIAN SUB IKU C.1.1.4 REALISASI TARGET (B) SUB IKU (R X KOMPON INDEKS DIPLOMASI PELINDUNGAN WNI (R) B) EN DAN BHI DI LUAR NEGERI

Komponen IKU C.1.1.4.1 94% 100% 35% 35% 106,38% Komponen IKU C.1.1.4.2 94% 100% 35% 35% 106,38% Komponen IKU C.1.1.4.3 95% 100% 30% 30% 105,25% Realisasi Sub IKU 100% Target Sub IKU 94.30 Capaian Sub IKU 106,04%

141 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

KOMPONEN IKU C.1.1.4.1 PERSENTASE REKOMENDASI KEMENLU PADA ISU PELAYANAN DAN PELINDUNGAN WNI YANG DITERIMA PADA FORUM PERUNDINGAN INTERNASIONAL

NO INFORMASI KINERJA REKOMENDASI DATA DUKUNG

1 Kemlu RI telah menyampaikan masukan dan Rekomendasi Kemlu terkati Brafaks No. R- rekomendasi substansi pada Pertemuan ke-3 proses repatriasi dan integrasi 00030/Colombo/20021 Bali Process Technical Expert Group on Return dicatat sebagai masukan pada 7 and Reintegration (TEG-RR) di Kolombo, Sri Chairs Statement. Lanka, 13-14 Februari 2020. Nota Dinas No. 04278/WN/02/2020/66

Chairs Statement RIR: Jumlah Realisasi Rekomendasi yang diterima 1 RIT: Target Rekomendasi yang diterima 1 Realisasi 100% Target Kinerja 94% Capaian 106,38%

KOMPONEN IKU C.1.1.4.2 PERSENTASE REKOMENDASI KEMENLU YANG DITERIMA DALAM KEBIJAKAN/REGULASI NASIONAL TERKAIT PELAYANAN DAN PELINDUNGAN WNI DAN BHI DI LUAR NEGERI

NO INFORMASI KINERJA REKOMENDASI DATA DUKUNG

1 Penyampaian rekomendasi dan masukan 1 Rekomendasi diterima SK Dirjen Binapenta No substansi terkait pembukaan kembali sebagai SK Ditjen Binapenta 3/33236/PK.02.02/X/2020. penempatan PMI pada masa adaptasi KemmenakerI kebiasaan baru

RNR: Jumlah Realisasi Rekomendasi yang diterima 1 RNT: Target Rekomendasi yang diterima 1 Realisasi 100% Target Kinerja 94% Capaian 106,38%

142 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

KOMPONEN C.1.1.4.3 PERSENTASE RESPONDEN YANG MEMBERIKAN UMPAN BALIK POSITIF ATAS PUBLIC AWARENESS CAMPAIGN (PAC) PELAYANAN DAN PELINDUNGAN WNI DAN BHI DI LUAR NEGERI

NO INFORMASI KINERJA TEMPAT/TAN RESPON RESPON HASIL DATA DUKUNG GGAL DEN POSITIF KUESIONER KEGIATAN (RPS) (RPT) 1 Media Gathering Jakarta, 19 8 8 4 Nota Dinas No. “Ngariung Pelindungan” Februari 2020 05016/WN/03/2020/ 66

Hasil isian Kuesioner 2 Kegiatan Kampanye Denpasar, 13- 325 325 4 Nota Dinas No. Penyadaran Publik (KPP) 15 Maret 2020 06161/WN/03/2020/ di Kota Denpasar, Bali 66

Hasil isian Kuesioner 3 Kegiatan KPP Tiga Mabadi Bogor, 10 17 17 4 Nota Dinas No. Januari 2020 01454/WN/01/2020/ 66

Hasil isian Kuesioner 4 Pameran Diplomasi Tangerang, 11 0 0 0 Nota Dinas No. Indonesia di Bandara Maret-2 April 07861/WN/04/2020 Internasional Soekarno 2020 Hatta 5 Pelaksanaan Kampanye Jakarta, 23 Juli 0 0 0 Nota Dinas No. Penyadaran Publik 2020 15509/WN/08/2020/ melalui Siaran Radio 66 Cosmopolitan FM 6 Pelaksanaan Kampanye Jakarta, 5 0 0 0 Nota Dinas No. Penyadaran Publik Agustus 2020 16782/WN/08/2020/ melalui Siaran Female 66 Radio

Jumlah Responden (RPS) 350 Responden Jumlah Respon Positif (RPT 350 Realisasi Realisasi Kinerja (RPO) 100% Target 95% Capaian Kinerja 100,26%

143 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

SUB IKU C.1.2 INDEKS KEPUASAN PELAYANAN PUBLIK KOMPONEN IKU C.1.2.1. INDEKS KEPUASAN PELAYANAN DAN PELINDUNGAN WNI/BHI

NO KEGIATAN RESPON NILAI RATA-RATA DATA DEN KUESIONER DUKUNG (X/P)

1 Bimtek Portal di Medan 22 3,51 Hasil 2 Repatriasi WNI dari Wuhan 100 3,78 Kuesioner 3 Pengaduan Langsung ke Dit. PWNI dan BHI 4 4 4 Repatriasi WNI dari Fiji 10 3,43 5 Kampanye Penyadaran Publik 325 4 6 Bimtek/Pelatihan Pegawai Kemlu terkait isu Pelindungan 116 3,72 7 Repatriasi WNI (Kecuali Wuhan dan Fiji) 14 3,81 8 Penggunaan Aplikasi Portal Peduli WNI-Publik 83 3,88

9 Penggunaan Aplikasi Portal Peduli WNI-Perwakilan 50 3,08 10 Kegiatan KPP Tiga Mabadi 17 4

11 Kegiatan Media Gathering 8 4 TOTAL 749 41,21 Respon den TOTAL NILAI JAWABAN (X) DIBAGI JML PERTANYAAN (P) 41,21 JUMLAH KEGIATAN 11 TOTAL RESPONDEN (Y) 749 REALISASI (((X/P)/11 kegiatan)/Y) 3,74 TARGET 4 CAPAIAN 93,5 %

DATA DUKUNG: REKAPITULASI ISIAN KUESIONER.

144 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

145 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

IV Matriks Nilai Capaian Kinerja Organisasi

146 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020

147 | Lkj Dit Perlindungan WNI dan BHI TA 2020