Katalog BPS : 1403.5306

KABUPATEN BELU DALAM ANGKA IN FIGURES 2009

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU

Katalog BPS : 1403.5306

KABUPATEN BELU DALAM ANGKA BELU REGENCY IN FIGURES 2009

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BELU

KABUPATEN BELU DALAM ANGKA 2009 BELU REGENCY IN FIGURES 2009

ISSN.0215.6962 No. publikasi / publication number : 53066.0901 Jumlah halaman / numbers of pages : lxxix+440 halaman / pages

Naskah / manuscript : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu BPS – Statistics of Belu Regency

Diterbitkan oleh / publised by : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu BPS – Statistics of Belu Regency

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya May be cited with reference to the source

Atambua, September 2009 PETA KABUPATEN BELU Map of Belu Regency

DAFTAR ISI / CONTENTS

Peta Kabupaten Belu / Map of Belu Regency iii F o t o / foto iv Kata Pengantar / Perface v Sambutan / Foreword vii Daftar isi / Contents ix

Peraturan Pemerintah Republik Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Statistik xxv

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik xliv

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1998 tentang Statistik liv

Sejarah Belu / The Brief History of Belu lxix

Penjelasan Umum / Explanatory Notes lxxviii

TABEL / TABLE

Bab / Chapter I Geografi / Geography 1

1.1 Luas Daerah Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area of Belu Regency by District 7 1.2 Luas Kecamatan Malaka Barat Menurut Desa / Area of District Malaka Barat by Village 8 1.3 Luas Kecamatan Rinhat Menurut Desa / Area of District Rinhat by Village 9 1.4 Luas Kecamatan Wewiku Menurut Desa / Area of District Wewikut by Village 10 1.5 Luas Kecamatan Weliman Menurut Desa / Area of District Weliman by Village 11 1.6 Luas Kecamatan Malaka Tengah Menurut Desa/Area of District Malaka Tengah by Village 12 1.7 Luas Kecamatan Sasita Mean Menurut Desa / Area of District Sasita Mean by Village 13 1.8 Luas Kecamatan Botin Leobele Menurut Desa / Area of District Botin Leobele by Village 14 1.9 Luas Kecamatan Io Kufeu Menurut Desa / Area of District Io Kufeu by Village 15 1.10 Luas Kecamatan Malaka Timur Menurut Desa / Area of District Malaka Timur by Village 16 1.11 Luas Kecamatan Laenmanen Menurut Desa / Area of District Laenmanen by Village 17 1.12 Luas Kecamatan Raimanuk Menurut Desa / Area of District Raimanuk by Village 18 1.13 Luas Kecamatan Kobalima Menurut Desa / Area of District Kobalima by Village 19 1.14 Luas Kecamatan Kobalima Timur Menurut Desa / Area of District Kobalima Timur by Village 20 1.15 Luas Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Desa / Area of District Tasifeto Barat by Village 21 1.16 Luas Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Desa/Area of District Kakuluk Mesak by Village 22 1.17 Luas Kecamatan Nanaet Dubesi Menurut Desa/Area of District Nanaet Dubesi by Village 23 1.18 Luas Kecamatan Kota Menurut Desa/Area of District Kota Atambua by Village 24

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 ix

DAFTAR ISI / CONTENTS

1.19 Luas Kecamatan Atambua Barat Menurut Desa/Area of District Atambua Barat by Village 25 1.20 Luas Kecamatan Atambua Selatan Menurut Desa/Area of District Atambua Selatan by Village 26 1.21 Luas Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Desa/Area of District Tasifeto Timur by Village 27 1.22 Luas Kecamatan Raihat Menurut Desa / Area of District Raihat by Village 28 1.23 Luas Kecamatan Lasiolat Menurut Desa / Area of District Lasiolat by Village 29 1.24 Luas Kecamatan Lamaknen Menurut Desa / Area of District Lamaknen by Village 30 1.25 Luas Kecamatan Lamaknen Selatan Menurut Desa / Area of District Lamaknen by Village 31 1.26 Banyaknya hari Hujan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Day that rain in Belu Regency by District 2008 32 1.27 Banyaknya curah hujan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Rainfall in Belu Regency by District 2008 34 1.28 Nama dan Panjang Sungai Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Name and Length of Rivers by District in Regency of Belu 36

Bab / Chapter II Pemerintahan / Government 37

2.1 Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan / Numbers of Villages by District 2008 41 2.2 Banyaknya Satuan Lingkungan Setempat menurut Kecamatan 2008 42 2.3 Banyaknya Desa/Kelurahan dan Tingkat perkembangan Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan / Numbers of Villages and Supporting level by District 2008 43 2.4 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Jenis Kelamin dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2008 44 2.5 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Golongan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2008 48 2.6 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Tingkat Pendidikan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2008 52 2.7 Banyaknya Pemilih menurut Partisipasi dalam Pemilu 2004 – 2009 56 2.8 Hasil Pemungutan Suara Anggota DPRD kabupaten Belu Dalam Pemilu Lagislatif 2009 57 2.9 Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Belu menurut asal Partai Politik dan Jenis Kelamin dalam Pemilu Legislatif 2009 58

Bab / Chapter III Penduduk dan Tenaga Kerja Population and Man Power 59

Penduduk / Population 71

3.1.1 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas Wilayah, dan kepadatan penduduk per Km2 dan per Rumah Tangga Menurut Kecamatan / Number of Population, Household, Area, and Density per District 2008 73

x Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

DAFTAR ISI / CONTENTS

3.1.2 Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin / Population by District and Sex 2008 74 3.1.3 Penduduk Menurut Kecamatan dan Kewarganegaraan / Population by District and Cityzenship 2008 75 3.1.4 Perkembangan jumlah penduduk berdasarkan Sensus Penduduk dirinci menurut Kecamatan 1971, 1980, 1990, 2000 76 3.1.5 Persentase Penduduk Kabupaten Belu Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Status Perkawinan / Percentage 10 years old and over in Belu Regency by Marital Status 2008 77 3.1.6 Penduduk Kabupaten Belu Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin / Population in Belu Regency by Age Group and Sex 2008 78 3.1.7 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Golongan Umur / Number of Population by Districk and Age Group 2008 79 3.1.8 Jumlah Rumah Tangga RTS PPLS 08 Kabupaten Belu dirinci menurut Kecamatan 82

Tingkat kelahiran / fertility rate 83

3.2.1. Perkiraan Angka Kelahiran Total / TFR menurut Kabupaten 1989-2005 85 3.2.2. Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Belu / Percentage of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Age at First Marriage 2008 86 3.2.3. Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Lahir Hidup di Kabupaten Belu / Percentage of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2008 87 3.2.4. Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Masih Hidup di Kabupaten Belu / Percentage of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2008 88

Tingkat kematian / Mortality rate 89

3.3.1. Tingkat Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Menurut Kabupaten / Infant Mortality Rate ( IMR) per 1000 birth by Regency 1999, 2002, 2004 91 3.3.2. Tingkat Harapan Hidup Penduduk Berumur Nol Tahun Menurut Kabupaten / The Life Expectancy At Birth by Regency 2005 - 2007 92 3.3.3. Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Sudah Meninggal di Kabupaten Belu 93

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 xi

DAFTAR ISI / CONTENTS

Angkatan kerja / Labour force 95

3.4.1 Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Kegiatannya Seminggu yang Lalu / Population 15 Years Old and Over by Sex and Activity During The Previous Week 2008 97 3.4.2 Penduduk 15 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kegiatan / Population 15 Years Old and Over by Type of Activity in Belu Regency (Kota/Urban) 2000 98 3.4.3 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week By Main Employmen Status and Sex 2008 99 3.4.4 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Employmen Status and Sex 2000 100 3.4.5 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Total Working Hours 2008 101 3.4.6 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2008 102 3.4.7 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin / Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2000 103 3.4.8 Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin / Population 10 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Type of Main Occupation and Sex 2008 104 3.4.9 Jumlah Pencari Kerja, Permintaan, dan Penempatan Tenaga Kerja yang Terdaftar Menurut Jenis Kelamin / Numbers of Registered Job Applicants, Vacancies, and Placement of Workers by Sex 2008 105 3.4.10 Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin / Numbers of Registered Jod Applicants by Educational Attainment and Sex 2008 106 3.4.11 Perbandingan Rata-rata upah/gaji Bersih Karyawan dengan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) dan upah Minimum Regional (UMR) Selama sebulan di Kabupaten Belu 2006-2008 107 3.4.12 Banyaknya Transmigran dirinci per Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Transmigrant by district in Belu Regency 2008 108 3.4.13 Banyaknya Penduduk Pelintas Batas di Kabupaten Belu / Numbers of Transitter in Belu Regency 2008 109

xii Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

DAFTAR ISI / CONTENTS

Bab / Chapter IV Konsumsi dan Keadaan Rumah Tangga Consumption and Household Condition 111

Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Population Expenditure and Consumption 117

4.1.1 Persentase Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan / Percentage of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2003 119 4.1.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Pengeluaran untuk Makanan dan Bukan Makanan Per Kapita Sebulan / Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure fot Food and Non-Food 2003 120 4.1.3 Penduduk di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan / Population in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2008 121 4.1.4 Rata-Rata Konsumsi Bahan Makanan Per kapita Seminggu Menurut Jenis Bahan Makanan Penting di Nusa Tenggara Timur / Average of Per Capita Food Consumption by Selected Food in Nusa Tenggara Timur 2005 122 4.1.5 Rata-rata pengeluaran perkapita sebulan untuk makanan dan non makanan menurut Kabupaten/Kota 2005 123 4.1.6 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan untuk kelompok Makanan di Kabupaten Belu / Averageof per Capita Monthly Expenditure and Food item in Belu Regency 2007 124 4.1.7 Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan untuk Kelompok bukan Makanan di Kabupaten Belu / Average per capita Monthly Expenditure and Non Food item in Belu Regency 2007 126 4.1.8 Penduduk menurut golongan pengeluaran sebulan di Kabupaten Belu dan NTT 2008 128 4.1.9 Rata-rata Pengeluaran Riil (Biaya Hidup) menurut kabupaten 2005 – 2007 129

Keadaan Rumah Tangga & Tempat Tinggal Household Condition & Home Owner 131

4.2.1 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Luas Lantai / Household in Belu regency by Area of Floor 2008 133 4.2.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Atap terluas / Household in Belu regency by Primary Roof Type 2008 134 4.2.3 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Lantai terluas / Household in Belu regency by Primary Floor Type 2008 135 4.2.4 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Dinding Terbanyak / Household in Belu regency by Area of Primary Roof Type 2008 136 4.2.5 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Penerangan / Household in Belu regency by Source of Lighting 2008 137

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 xiii

DAFTAR ISI / CONTENTS

4.2.6 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Air Minum / Household in Belu regency by Source of Drinking Water 2008 138 4.2.7 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Jamban / Household in Belu regency by Toilet Facilities 2008 139 4.2.8 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Status Penguasaan Tempat Tinggal Household in Belu regency by Status of House 2008 140 4.2.9 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Tempat Pembuangan Tinja / Household in Belu Regency by Faeces Place of Exile 2008 141 4.2.10 Rumah tangga di Kabupaten Belu menurut kualitas bangunan rumah tinggal 2008 142

Bab / Chapter V Sosial / Social Affairs 143

Pendidikan / Education 151

5.1.1 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan / Numbers of Schools, Teachers, and Pupils by Education Level 2008 153 5.1.2 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Taman Kanak-Kanak Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut kecamatan / Nimbers of school, teacher, and pupil of public and private kindgarden by district 2006 154 5.1.3 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Primary School in Belu Regency by District 2008 155 5.1.4 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Junior High School (General) in Belu Regency by District 2008 156 5.1.5 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menegah Tingkat Atas (SMTA) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (General) in Belu Regency by District 2008 157 5.1.6 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) Kejuruan Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (Vocational) in Belu Regency by District 2008 158 5.1.7 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Terbuka Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2008 159 5.1.8 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Status Pendidikan dan Jenis Kelamin / Percentage 10 Years Old and Over in Belu Regency by Education Status and Sex 2008 160 5.1.9 Penduduk 7 Tahun keatas yang Masih Sekolah, Tidak/Belum Pernah Sekolah, dan Tidak Sekolah Lagi Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Belu / Population 7 Years and over who attending School, Never/Not Yet Attending School by Age Group in Belu Regency 2007 161

xiv Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

DAFTAR ISI / CONTENTS

5.1.10 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Kemampuan Membaca dan Menulis per Jenis Kelamin / Percentage 10 Years Old and Over in Belu Regency by Literacy per Sex 2008 162 5.1.11 Hasil Ujian Nasional SD/MI di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008 163 5.1.12 Hasil Ujian Nasional SMP/MTs/SMPT di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008 164 5.1.13 Hasil Ujian Nasional SMA/MA di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008 165 5.1.14 Hasil Ujian Nasional SMK di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008 166 5.1.15 Rata-rata lamanya sekolah menurut kabupaten tahun 2005-2007 167

Kesehatan / Health 169

5.2.1 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Health Service in Belu Regency by District 2008 171 5.2.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Health Personal by Health Personal Type in Belu regency by District 2008 172 5.2.3 Jumlah Penderita Rawat Jalan Menurut Puskesmas di Kabupaten Belu 2008 175 5.2.4 Sepuluh Penyakit Terbanyak dari Kunjungan Rawat Jalan di 19 Puskesmas di Kabupaten Belu 2008 176 5.2.5 Sepuluh Penyakit Terbanyak Menurut Jumlah Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum Atambua 2008 180 5.2.6 Status Gizi Balita Menurut Kecamatan Menurut Puskesmas di kabupaten Belu Nutritional Status of Children Under Five Years Old by Communitiy Health Centre in Belu Regency 2008 181 5.2.7 Banyaknya Peserta Aktif Menurut Metode Kontrasepsi yang digunakan per Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Active Acceptor by Contraceptive method used per District in Belu Regency 2008 182 5.2.8 Banyaknya Klinik, Peserta Keluarga Berencana (KB), dan Pasangan Usia Subur Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Health Personal Service by Health Personal Status and District in Belu Regency 2008 184

Kriminalitas / Crime 185

5.3.1 Jumlah Perkara dan Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang Diterima, Diputuskan Menurut Bulan / Numbers of Criminal Cases and Defendants Received , Settled by Month 2008 187 5.3.2 Jumlah Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang diselesaikan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Belu / Numbers of Defendants in Criminal Cases that Setlled by Age Group and Sex in Belu Regency 2008 188 5.3.3 Jumlah Terdakwa/Tertuduh yang diselesaikan Pengadilan Menurut bulan dan Sikap Terhadap Putusan di Kabupaten Belu / Numbers of Defendants and Settled by Court, by Month and Sex 2008 189

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 xv

DAFTAR ISI / CONTENTS

5.3.4 Banyaknya Masalah Sosial Menurut Bulan yang terjadi di Kabupaten Belu 2008 190 5.3.5 Banyaknya Masalah Sosial yang terjadi di Kabupaten Belu 2007 - 2008 192

Agama / Religion 193

5.4.1 Jumlah Pemeluk Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Religion Follower by District in Belu Regency 2008 195 5.4.2 Jumlah Tempat Ibadah di Kabupaten Belu Menurut Golongan Agama per Kecamatan / Numbers of Mosque/Private Mosque, Church, Temple, and Vikoa in Belu regency by District 2008 196 5.4.3 Banyaknya Rohaniawan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Spiritualist in Belu Regency by District 2008 197

Sosial Lainnya / Others Social 199

5.5.1. Penyebaran Infra Struktur Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Infra Structure of Social Affairs in Belu Regency by District 2008 201 5.5.2. Banyaknya Fakir Miskin dan Perumahan Tidak Layak di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2008 202 5.5.3. Jumlah Penduduk Lanjut Usia Terlantar dan Anak Yatim Piatu Di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Numbers of Over Age and No Parents in Belu regency by District 2008 203 5.5.4 . Banyaknya Penyandang Cacat, Ex Penyakit Kronis, Wanita Rawan Sosial, dan Masyarakat Terasing di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2008 204 5.5.5. Banyaknya Yayasan yang Mengasuh Anak dengan Sistim Non Panti dan Jumlah Anak asuh di Kabupaten Belu 2008 205 5.5.6. Bencana Alam Yang Terjadi dan Jumlah Korban Akibat Bencana Alam di Kabupaten Belu Menurut Kecamayan dan Taksiran Kerugian yang Diderita 2008 206

Bab / Chapter VI Pertanian / Agriculture 209

Tanaman Pangan / Food Crops 219

6.1.1 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Paddy by District 2008 221 6.1.2 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Sawah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Wetland Paddy by District 2008 222 6.1.3 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Ladang di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Dryland Paddy by District 2008 223

xvi Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

DAFTAR ISI / CONTENTS

6.1.4 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Jagung di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Maize by District 2008 224 6.1.5 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Kayu di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Cassava by District 2008 225 6.1.6 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Sweet Potatoes by District 2008 226 6.1.7 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Tanah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Peanuts by District 2008 227 6.1.8 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Hijau di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan / Area Harvested, Yield Rate and Production of Green Peas by District 2008 228 6.1.9 Perkembangan Luas Panen Tanaman Pangan di Kabupaten Belu / Area Harvested of Food Crops in Belu Regency 2003 – 2008 229 6.1.10 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Belu / Food Production in Belu Regency 2003 – 2008 230 6.1.11 Perkembangan Produktivitas Tanaman Pangan di Kabupaten Belu / Food Productivity in Belu Regency 2003 – 2008 231 6.1.12 Produksi Sayur-Sayuran di Kabupaten Belu / Vegetables Production in Belu Regency 2003 - 2008 232 6.1.13 Produksi Buah-Buahan di Kabupaten Belu / Fruits Production in Belu Regency 2003 - 2008 233 6.1.14 Luas Tanah Menurut Penggunaan di Kabupaten Belu / Land Area by Used Type in Belu Regency 2006 – 2008 234 6.1.15 Banyaknya Rumah Tangga, Rumah Tangga Pertanian, Rumah Tangga Peetanian Pengguna Lahan dan Rumah Tangga Gurem di Kabupaten Belu Tahun 1993 dan 2003 235 6.1.16 Banyaknya Rumah Tangga Pertanian Pengguna Lahan Menurut Jenis Usaha Pertanian di Kabupaten Belu Tahun 1993 dan 2003 236

Perkebunan / Estate 237

6.2.1 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kapuk Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Kapok Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 239 6.2.2 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kemiri Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Cande Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 240 6.2.3 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Coconut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 241 6.2.4 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Coffee Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 242 6.2.5 Luas Areal dan Produksi Tanaman Jambu Mente Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Chasen Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 243 6.2.6 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Cocoa Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 244

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 xvii

DAFTAR ISI / CONTENTS

6.2.7 Luas Areal dan Produksi Tanaman Pinang Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Areca Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 245 6.2.8 Luas Areal dan Produksi Tanaman Tembakau Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Tobacco Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2008 246

Peternakan / Livestock 247

6.3.1 Banyaknya Ternak Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock by Kind and District in Belu Regency 2008 249 6.3.2 Banyaknya Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Poultry by Kind and District in Belu Regency 2008 250 6.3.3 Banyaknya Ternak Berpenyakit SE Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock that SE Virus by Kind and District in Belu Regency 2008 251 6.3.4 Banyaknya Ternak yang Divaksinasi SE, Brucellosis, dan Hog-Cholera Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Livestock that SE, Brucellosis, and Hog-Cholera Vacination by Kind and District in Belu Regency 2008 252 6.3.5 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di luar Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Slaughting that happened out of Slaughter House by District in Belu Regency 2008 253 6.3.6 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di dalam Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Slaughting that happened in Slaughter House by District in Belu Regency 2008 254 6.3.7 Pengiriman Ternak dan Hasil Ikutannya Menurut Jenis Ternak di Kabupaten Belu / Livestock Product and Others Product by Kind in Belu Regency 2008 255

Kehutanan / Foresty 257

6.4.1 Rencana Luas Kawasan Hutan Menurut Pola Tata Guna Hutan per Kecamatan di Kabupaten Belu / Planning Foresty Area by it Function per District in Belu Regency 2008 259 6.4.2. Produksi Kayu dan Hasil Ikutannya / Production of Wood and Others Product 2006 261 6.4.3. Pengiriman Antar Pulau Hasil Hutan Non Kayu 2008 263 6.4.4. Pengiriman Antar Pulau / ke luar Daerah Hasil Hutan Kayu 2008 264

Perikanan / Fishery 265

6.5.1 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Laut di Kabupaten Belu Menurut Kategori Usaha / Numbers of Marine Fishing Household in Belu Regency by Categories 2008 267 6.5.2 Jumlah Perahu/Kapal Penangkap Ikan di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya / Numbers of Marine Fishing Boat in Belu Regency by Type of Boat 2006 – 2008 268 6.5.3 Jumlah Alat Penangkapan Ikan di Kabupaten belu Menurut Jenisnya / Numbers of Marine Fishing Gear in Belu Regency by Type of Gear 2006 – 2008 269 6.5.4 Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Menurut Sub Sektor / Production of Fishery in Belu Regency by Fisheries Group 2006 - 2008 270

xviii Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

DAFTAR ISI / CONTENTS

6.5.5 Luas dan Produksi Budidaya Perikanan Darat di Kabupaten Belu / In Land Fishery Production in Belu Regency 2008 271 6.5.6 Produksi Ikan Laut di Kabupaten Belu Menurut Jenis Ikan / Sea Fisheris Production by Type 2008 272

Bab / Chapter VII Industri & Energi / Industries & Energy 275

Industri / Industries 281

7.1.1 Banyaknya Perusahaan / Usaha Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan / Numbers of Manufacturing / Etablishment by District 2008 283 7.1.2 Banyaknya Pekerja Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan / Numbers of Person Enganged in Manufacturing Sector by Industry Categories and District 2008 284 7.1.3 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Barat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Barat by Industry Kinds 2008 285 7.1.4 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Rinhat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Rinhat by Industry Kinds 2008 286 7.1.5 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Wewiku Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Wewiku by Industry Kinds 2008 287 7.1.6 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Weliman Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Weliman by Industry Kinds 2008 288 7.1.7 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Tengah Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Tengah by Industry Kinds 2008 289 7.1.8 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Sasita Mean Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Sasita Mean by Industry Kinds 2008 290 7.1.9 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Malaka Timur Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Timur by Industry Kinds 2008 291 7.1.10 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Laen Manen Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Laen Manen by Industry Kinds 2008 292 7.1.11 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Raimanuk Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raimanuk by Industry Kinds 2008 293

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 xix

DAFTAR ISI / CONTENTS

7.1.12 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kobalima Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kobalima by Industry Kinds 2008 294 7.1.13 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Tasifeto Barat by Industry Kinds 2008 295 7.1.14 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kakuluk Mesak by Industry Kinds 2008 296 7.1.15 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Tasifeto Timur by Industry Kinds 2008 297 7.1.16 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Raihat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raihat by Industry Kinds 2008 298 7.1.17 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Lasiolat Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lasiolat by Industry Kinds 2008 299 7.1.18 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Lamaknen Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lamaknen by Industry Kinds 2008 300 7.1.19 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Lamaknen Selatan Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lamaknen Selatan by Industry Kinds 2008 301 7.1.20 Banyaknya Perusahaan / Usaha Industri dan Tenaga Kerja di Kecamatan Kota Atambua Menurut Jenis Industri / Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kota Atambua by Industry Kinds 2008 302

Listrik / Electricity 305

7.2.1 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu menurut PLTD/Sub ranting / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Eiectric by PLTD/sub ranting 307 7.2.2 Perkembangan jumlah pelanggan dan pemakaian listrik PLN di Kabupaten Belu menurut PLTD/sub ranting 2006-2008 308 7.2.3 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu Menurut Klasifikasi Tarif / Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric by Clasaification 2008 309

xx Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

DAFTAR ISI / CONTENTS

Air Minum / Water Supply 311

7.3.1 Banyaknya Pelanggan dan Nilai Air Minum yang disalurkan Menurut Jenis Pelanggan / Numbers of Costumers Water Supply by Costumer Type 2008 313

Pertambangan & Konstruksi / Mining & Construction 315

7.4.1 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Kecamatan dan Kualifikasinya di Kabupaten Belu 2008 317 7.4.2 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Bentuk Badan Hukun dan Kecamatan Kabupaten Belu 2008 318 7.4.3 Penggunaan bahan galian Golongan C menurut jenis dan kecamatan di Kabupaten Belu 2008 319 7.4.4 Realisasi penerimaan pajak penggalian, pemanfaatan bahan galian Golongan C menurut kecamatan di Kabupaten Belu 2008 322 7.4.5 Realisasi penerimaan pajak air bawah tanah menurut kecamatan di Kabupaten Belu 2008 323

Bab / Chapter VIII Perdagangan & Hotel / Trade & Hotels 325

Perdagangan / Trade 331

8.1.1 Banyaknya Perusahaan/Usaha Sektor Perdagangan Menurut Jenis Usaha dan Kecamatan / Numbers of Etablishment by Trade Scale and District 2008 333 8.1.2 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Kategori Lapangan Usaha di Kabupaten Belu 2008 334 8.1.3 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha di Kabupaten Belu 2008 335 8.1.4 Volume Antar daerah ke luar Beberapa Komoditi di Kabupaten Belu 2008 336 8.1.5 Pengadaan Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Bulan 2008 338 8.1.6 Banyaknya komoditi Beras yang disalurkan menurut kelompok penggunaan dan bulan penyaluran di Kabupaten Belu 340

Perhotelan / Hotels 341

8.2.1 Banyaknya Akomodosi Hotel/Losmen, Jumlah Kamar, dan Tempat Tidur Menurut Kecamatan / Numbers of Hotel/Lodgings, Rooms, and Beds by District 2007 – 2008 343 8.2.2 Banyaknya Tamu Menurut Kewarganegaraan dan Rata-Rata Tingkat Penghunian Kamar / Numbers of Guest by Citizen and Average Occupancy Rate of Hotel 2008 344

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 xxi

DAFTAR ISI / CONTENTS

Bab / Chapter IX Transportasi & Komunikasi Transportation & Communications 345

Perhubungan Darat / Land Communications 353

9.1.1 Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kendaraan / Numbers of Motor Vehicles in Belu regency by Type of Motor Vehicles 2007 - 2008 355 9.1.2 Banyaknya Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Belu / Numbers of Delinquency and Traffic Accident in Belu regency 2007 - 2008 356 9.1.3 Banyaknya SIM, STNK, dan BPKB, yang dikeluarkan Resort Kepolisian Kabupaten Belu / Numbers of Driving and Vehicles License Issued by Type 2007 – 2008 357 9.1.4 Banyaknya Mobil, Bus Menutur Trayek di Kabupaten Belu 2007 - 2008 358 9.1.5 Banyaknya Mobil Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Sifat 2008 359 9.1.6 Panjang Jalan Menurut Status Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Road Status in Belu Regency 2008 360 9.1.7 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Type of Surface in Belu Regency 2008 361 9.1.8 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Condition in Belu Regency 2008 362 9.1.9 Panjang Jalan Menurut Kelas Jalan di Kabupaten Belu / Length of Road by Class Road in Belu Regency 2008 363

Perhubungan Udara / Air Communication 365

9.2.1 Jumlah Pesawat dan Penumpang Datang dan Berangkat di Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan / Numbers of Aircraft and Passengers Arrival and Departures Via Haliwen Air Port by Month 2008 367 9.2.2 Banyaknya Bongkar Muat Barang, Bagasi, dan Pos Paket Lewat Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan / Volume of Cargo Loaded / Unloaded Via Haliwen Air Port by Month 2008 368

Perhubungan Laut / Sea Communication 369

9.3.1 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Arus Penumpang di Pelabuhan Menurut Bulan / Numbers of Ship Visit and Passenger via Atapupu Port by Month 2008 371 9.3.2 Banyaknya Bongkar Barang, BBM, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan / Volume of Cargo Loaded Via Atapupu Port by Month 2008 372 9.3.3 Banyaknya Muat Barang, BBM, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan / Volume of Cargo unLoaded Via Atapupu Port by Month 2008 373

xxii Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

DAFTAR ISI / CONTENTS

Pos & Telekomunikasi / Post & Telecommunications 375

9.4.1 Banyaknya Surat Yang dikirim lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan dan Jenis Surat / Numbers of Postal Mailed by Triple-Month and Type 2008 377 9.4.2 Banyaknya Uang Yang diweselkan lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 – 2008 378 9.4.3 Banyaknya Barang yang Dipaketkan lewat Kantor PT. Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2006 – 2008 379 9.4.4 Jumlah Sambungan Telepon Yang Disambung Menurut Jenis Pelanggan per Triwulan 2008 380

Bab / Chapter X Keuangan & Harga-Harga Financial & Prices 381

Keuangan Pemerintah Daerah Finance of The Regional Government 387

10.1.1 Realisasi Penerimaan Rutin Daerah Belu Tahun Anggaran / Actual Second Stage Autonomus Regional Receipts of Belu Fiscal Year 2007-2008 389 10.1.2 Realisasi Pengeluaran Rutin Belu Tahun Anggaran / Actual Second Stage Autonomous Regional Expenditure of Belu Fiscal Year 2007-2008 390 10.1.3 Jumlah Wajib Pajak , Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu 2008 391

Koperasi / Cooperative 393

10.2.1 Banyaknya Anggota dan Simpanan Menurut Jenis Koperasi / Numbers of Members and Saving Deposits by Kind of Cooperative 2008 395 10.2.2 Banyaknya Anggota, Simpanan di Koperasi Unit Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu / Numbers of Members and Saving Deposits in Village Unit Cooperative by District in Belu Regency 2008 396

Harga-Harga / Prices 397

10.3.1. Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua / Average of Indeks Price of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2003 - 2008 399 10.3.2. Rata-Rata Bulanan Harga Eceran Sembilan Bahan Pokok dan barang strategis lainnya di Pasar Atambua / Average retail Price of 9 Essential Commodities and others stratigies commodities 2008 400

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 xxiii

DAFTAR ISI / CONTENTS

10.3.3. Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua / Average Indeks Price of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2008 402 10.3.4. Inflasi Atambua Menurut Bulan dan Kelompok Kebutuhan / Inflation Rate in Atambua by Month and Group 2008 404 10.3.5. Laju Inflasi Kota Atambua / Inflation Rate in Kota Atambua 2003 - 2008 406 10.3.6. Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di Kabupaten Belu (Cabang Pasar Baru) 2008 407 10.3.7. Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di Kabupaten Belu (Cabang Atambua) 2007 408 10.3.8. Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang digadai menurut jenis dan bulan di Kabupaten Belu (Cabang Betun) 2007 409

Bab / Chapter XI Pendapatan Regional / Regional Income 411

11.1 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 419 11.2. Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Constan 2000 Market Prices 2005 - 2006 421 11.3. Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 423 11.4. Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2005 – 2006 425 11.5. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2005 –2006 427 11.6. Indeks Berantai Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2005 – 2006 429 11.7. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Development Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 – 2006 431 11.8. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha / Development Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2005 - 2006 433 11.9. Indeks Implisit Produk Domestik Bruto Kabupaten Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha / Implisit Indeks of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2005 - 2006 435 11.10. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor Kabupaten Belu / Regional Economic Growth by Sector and Sub Sector 2005 –2006 437

xxiv Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

DAFTAR ISI / CONTENTS

11.11. Rata-rata Pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Belu atas Dasar Harga Berlaku / Population Average per Capita Income at Current Market Prices of Belu Regency 2000 – 2006 438 11.12. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut Kabupaten Human Development Index by Regency 2005-2007 441 11.13. Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) menurut Kabupaten Construction Costlines Index by Regency 2005 -2007 440

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 xxv

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999

TENTANG

PENYELENGGARAAN STATISTIK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya memenuhi atas kepaduan, keakuratan, dan kemutahiran data dalam kegiatan statistik perlu diatur mekanisme penyelenggaraan statistik baik statistik dasar, sektoral, maupun khusus menuju terwujudnya sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efesien; b. bahwa dalam rangka perencanaan pembangunan nasional pada khususnya, dalam pembangunan sistem rujukan informasi statistik nasional pada umumnya, penyelenggaran kegiatan statistik perlu didukung upaya-upaya koordinasi dan kerjasama serta upaya pembinaan terhadap seluruh komponen masyarakat statistik; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a dan b, serta dalam rangka penjabaran lebih lanjut Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 tentang statistik, dipandang perlu menetapkan Peraturan Tentang Penyelenggaraan Statistik;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 39. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3686);

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan : 1. Sensus Penduduk adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh penduduk yang bertempat tinggal atau berada di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik penduduk pada saat tertentu. 2. Sensus Pertanian adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh petani, rumah tangga pertanian, dan perusahaan pertanian di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh kateristik pertanian pada saat tertentu. 3. Sensus ekonomi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan seluruh usaha dan atau perusahaan non pertanian di wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik usaha dan perusahaan pada saat tertentu. 4. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik obyek pada saat tertentu. 5. Survei antar sensus adalah survei yang dilakukan diantara 2 (dua) sensus sejenis. 6. BPS adalah singkatan dari Badan Pusat Statistik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. 7. Instansi Pemerintah adalah Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen Daerah, dan lembaga-lembaga lainnya di luar BPS.

BAB II STATISTIK DASAR, SEKTORAL, DAN KHUSUS

Bagian Pertama Statistik Dasar

Paragraf 1 Penyelenggaraan

Pasal 2

(1) Pemerintah berkewajiban menyediakan statistik dasar. (2) Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). (3) Dalam menyelenggarakan statistik dasar, BPS memperoleh data melalui sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi.

xxvi

Pasal 3 (1) Sensus terdiri dari : a. Sensus Penduduk; b. Sensus Pertanian; c. Sensus Ekonomi; (2) Waktu penyelenggaraan sensus, dilaksanakan pada : a. tahun berakhiran angka 0 (nol) bagi sensus penduduk; b. tahun berakhiran angka 3 (tiga) bagi sensus pertanian; c. tahun berakhiran angka 6 (enam) bagi sensus ekonomi.

Pasal 4

(1) Pencatatan dalam sensus penduduk dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh penduduk (2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup karakteristik tentang penduduk, perumahan dan lingkungannnya, dan karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang kependudukan.

Pasal 5

(1) Pencatatan dalam sensus pertanian dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh petani, perusahaan pertanian, dan pengukuran obyek pertanian. (2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup karakteristik petani, tanah, tanaman, kegiatan usaha di bidang pertanian,serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang pertanian.

Pasal 6

(1) Pencatatan dalam sensus ekonomi dilaksanakan untuk mengumpulkan karakteristik pokok dan rinci terhadap seluruh perusahaan dan kegiatan usaha di bidang ekonomi. (2) Karakteristik pokok dan rinci sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup kegiatan usaha, penyerapan tenaga kerja, produksi, pemakai bahan baku, serta karakteristik lain yang termasuk dalam lingkup statistik dasar bidang ekonomi.

Pasal 7

(1) Dalam penyelenggaran sensus Kepala BPS menetapkan wilayah pencacahan.

xxvii

(2) Wilayah pencacahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat merupakan bagian, seluruh, atau gabungan desa dan atau kelurahan.

Pasal 8

(1) BPS wajib mengumumkan rencana penyelenggaran sensus kepada masyarakat sebelum sensus dilaksanakan. (2) Setiap penyelenggaran sensus didahului dengan uji coba sensus.

Pasal 9

(1) Selain sensus, BPS juga menyelenggarakn survei dan kompilasi produk administrasi untuk penyediaan statistik dasar. (2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. (3) Survei juga dilakukan diantara 2 (dua) sensus sejenis. (4) Survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) adalah survei antar sensus.

Pasal 10

(1) Wilayah pencacahan survei ststistik dasar ditetapkan oleh Kepala BPS. (2) Pelaksanaan survei statistik dasar di lapangan dilakukan oleh petugas survei yang ditetapkan oleh BPS.

Pasal 11

Kompilasi produk administrasi statistik dasar dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.

Pasal (12)

(1) BPS berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah dan masyarakat. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

xxviii

Pasal (13)

(1) Dalam penyelenggaran statistik dasar, BPS mendapatkan dukungan pelaksanaan operasional dari Menteri, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa dan Kepala Kelurahan sesuai lingkup tugas dan wewenangnya. (2) Dukungan pelaksanaan operasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi dukungan pengadaan petugas, penyediaan data, serta sarana dan kompilasi produk administrasi yang dilakukan oleh BPS.

Paragraf2 Petugas dan Responden

Pasal 14

(1) Pencacahan di lapangan dalam pelaksanaan sensus dilakukan oleh petugas sensu yang diangkat secara sah oleh kepala BPS. (2) Petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertugas melakukan pencacahan, pengawasan, dan pemeriksaan. (3) Pertugas sensus dapat berasal dari pegawai BPS dan atau direkrut dari pegawai instansi pemerintah lainnya atau anggota masyarakat. (4) Ketentuan tentang pengangkatan, pemberhentian dan pelatihan petugas sensus diatur lebih lanjut oleh kepala BPS.

Pasal 15

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditetapkan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan.

Pasal 16

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas sensus wajib : a. memperlihatkan surat tugas atau tanda pengenal petugas sensus. b. Memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat, tata krama, dan ketertiban umum; c. Menyampaikan hasil pelaksanaan sensus sebagaimana adanya.

Pasal 17

Setiap petugas sensus wajib memegang teguh rahasia atas keterangan yang diberikan responden dan yang diperoleh dari obyek kegiatan sensus.

xxix

Pasal 18

(1) Petugas sensus yang merupakan tenaga lepas dan bukan pegawai negeri yang mendapat kecelakaan dan mengakibatkan cacat atau meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya, mendapat jaminan asuransi. (2) Biaya pembayaran premi untuk jaminan asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan bagian tidak terpisahkan dari anggaran penyelenggaraan sensus. (3) Besarnya jaminan asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh kepala BPS setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan.

Pasal 19

(1) setiap responden sensus wajib : a. menerima petugas sensus; b. memberi izin petugas sensus memasuki halaman atau pelataran, tanah atau tempat usaha, serta masuk ke dalam bangunan yang berada di wilayah kerja petugas sensus; c. memberi izin petugas memasang, memeriksa, atau memperbaharui tanda nomor bangunan atau stiker sensus baik bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. d. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan petugas sensus mengenai diri sendiri, anggota keluarga, orang lain yang berkaitan, dan atau kegiatannya secara lengkap dan benar. e. Memperlihatkan catatan tertulis, buku-buku dan naskah-naskah yang diperlukan oleh petugas sensus. (2) Pimpinan lembaga atau orang lain yang ditunjuk dari lembaga yang telah ditetapkan sebagai responden berkewajiban memberikan keterangan kepada petugas sensus mengenai segala kegiatan lembaga sesuai dengan daftar isian dan atau memperlihatkan catatan tertulis, buku-buku dan naskah-naskah. (3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak menghilangkan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Setiap responden berhak menolak petugas sensus yang tidak dapat memenuhi ketentuan pasal 16 huruf a dan b.

Pasal 20

(1) Ketentuan yang berlaku bagi petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, pasal 15, pasal 16, pasal 17, dan pasal 18 berlaku bagi petugas statistik survei statistik dasar. (2) Ketentuan tentang kewajiban responden sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 berlaku juga bagi responden survei statistik dasar.

xxx

Paragraf 3 Pengolahan Hasil

Pasal 21

(1) BPS bertanggung jawab melakukan pengolahan hasil sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi untuk menyediakan statistik dasar yang lengkap, akurat, dan mutakhir untuk kebutuhan sampai pada lingkupsatuan pemerintahan terkecil. (2) Sajian statistik dasar hanya disampaikan dalam bentuk data agregat dan bukan data individu. Pasal 22

(1) Perwakilan BPS di Daerah berwenang melakukan pengolahan hasil sensus, survei, dan kompilasi produk administrasi untuk kebutuhan statistik dasar bagi lingkup daerah yang bersangkutan. (2) Perwakilan BPS di Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS.

Bagian Kedua Statistik Sektoral

Paragraf 1 Penyelenggaraan

Pasal 23

(1) Instansi pemerinatah menyelenggarakan statistik sektoral sesuai tugas pokok dan fungsinya. (2) Penyelenggaraan statistik sektoral dapat dilakukan secara mandiri atau bersama-sama dengan BPS. (3) Statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala nasional dan hanya dapat dilakukan degan cara sensus, wajib dilakukan bersama-sama BPS.

Pasal 24

(1) Dalam penyelenggaran statistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh data melalui survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. (3) Wilayah survei statistik sektoral meliputi sebagian atau seluruh wilayah republik Indonesia

xxxi

Pasal 25

(1) Instansi pemerintah menyelenggarakan survei dan kompilasi produk administrasi untuk penyediaan statistik sektoral guna mendukung pelaksanaan tugas pokok instansi yang bersangkutan. (2) Instansi pemerintah juga dapat menyelenggarakan survei dan kompilasi produk untuk kebutuhan intern instansi yang bersangkutan.

Pasal 26

(1) Hasil survei statistik sektoral sebagaimana dimaksud pada pasal 25 ayat (1) juga ditujukan untuk mendukung penyediaan informasi bagi kepentingan perencanaan pembangunan nasional dan dalam rangka pembangunan Sistem Statistik Nasional. (2) Penyelenggaraan survei statistik sektoral wajib : a. memberitahukan rencana penyelenggaraan survei kepada BPS; b. mengikuti rekomendasi yang diberikan BPS; c. menyerahkan hasil penyelenggaraan survei yang dilakukan kepada BPS. (3) Rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf (a) memuat : nama instansi, judul, tujuan survei, jenis data yang akan dikumpulkan, wilayah kegiatan statistik, metode statistik yang akan dipergunakan, obyek populasi dan jumlah responden, dan waktu pelaksanaan. (4) Tata cara memberitahukan rencana penyelenggaraan survei sebagaimana dimaksud ayat (3), diatur dengan Keputusan Kepala BPS.

Pasal 27

Kompilasi produk administrasi statistik sektoral dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi.

Pasal 28

(1) penyelenggara statistik sektoral berhak memperoleh produk administrasi dari instansi pemerintah atau masyarakat. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 2 Petugas dan Responden

xxxii

Pasal 29

(1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik sektoral dilakukan oleh petugas survei yang telah ditetapkan instansi penyelenggara. (2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik sektoral.

Pasal 30

(1) Penyelenggara survei statistik sektoral menetapkan responden atau obyek penelitian sebelum survei dilakukan. (2) Setiap orang yang telah bersedia menjadi responden tunduk pada ketentuan sebagaiman dimaksud dalam pasal 19.

Paragraf 3 Pengolahan Hasil

Pasal 31

(1) Instansi pemerintah yang menyelenggarakan statistik sektoral berwenang melakukan pengolahan hasil statistik sektoral yang diselenggarakannnya. (2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan oleh instansi pemerintah bersama-sama dengan pihak lain.

Pasal 32

Ketentuan tentang penyajian statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (2) berlaku juga bagi penyelenggara statistik sektoral.

Bagian Ketiga Statistik Khusus

Paragraf 1 Penyelenggaraan

Pasal 33

(1) Lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dapat menyelenggarakan statistik khusus. (2) Penyelenggaraan statistik khusus dilakukan secara mandiri atau bersama-sama dengan pihak lain.

xxxiii

Pasal 34

(1) Penyelenggaraan kegiatan statistik khusus memperoleh data melalui kompilasi produk administrasi, dan cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (2) Survei dan kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. (3) Wilayah survei statistik khusus meliputi sebagian atau seluruh wilayah Republik Indonesia.

Pasal 35

(1) Survei statistik khusus meliputi : a. survei yang hasilnya untuk dipublikasikan; b. survei untuk kebutuhan intern. (2) Hasil survei statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) turut mendukung pengembangan Sistem Statistik Nasional.

Pasal 36

(1) Penyelenggaraan survei statistik khusus wajib memberikan sinopsis hasil survei yang diselenggarakannya kepada BPS. (2) Sinopsis hasil survei yang wajib diberitahukan, meliputi survei yang memenuhi kriteria : a. hasilnya dipublikasikan; b. menggunakan metode statistik; c. merupakan data primer; (3) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku bagi survei yang digunakan untuk keperluan intern. (4) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat judul, wilayah kegiatan survei, obyek populasi, jumlah responden, waktu pelaksanaan, metode statistik, nama dan alamat penyelenggara, dan abstraksi. (5) Batas waktu dan tata cara penyampaian sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS.

xxxiv

Pasal 37

(1) Kewajiban memberitahukan sinopsis dibebankan kepada pihak yang mempunyai hak untuk menyebarluaskan hasil kegiatan statistik. (2) Pemberitahuan sinopsis dapat dikuasakan kepada penyelenggara kegiatan statistik di dalam negeri apabila pihak yang memiliki hak berada di luar negeri. (3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi, dan atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik.

Pasal 38

(1) kompilasi produk administrasi statistik khusus dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan tetap memperhatikan hak atas kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Paragraf 2 Petugas dan Responden

Pasal 39

(1) Pelaksanaan pencacahan survei statistik khusus dilakukan oleh petugas survei yang telah ditetapkan oleh penyelenggara. (2) Ketentuan yang berlaku mengenai petugas sensus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan 17 berlaku juga untuk petugas survei statistik khusus.

Pasal 40

Penyelenggaraan survei statistik khusus menetapkan responden atau obyek penelitian sebelum survei dilakukan.

Paragraf 3 Pengolahan Hasil

xxxv

Pasal 41

(1) Penyelenggara statistik khusus berwenang melakukan pengolahan hasil survei dan kompilasi produk administrasi yang diselenggarakannnya. (2) Pengolahan hasil statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilaksanakan secara mandiri atau bersama-sama dengan pihak lain.

BAB III PENGUMUMAN, PENYEBARLUASAN, PEMANFAATAN, DAN PEMASYARAKATAN HASIL STATISTIK

Pasal 42

(1) Pengumuman dan penyebarluasan hasil kegiatan statistik dilaksanakan oleh penyelenggara. (2) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik dilaksanakan secara bekerja sama, maka yang berwenang mengumumkan dan menyebarluaskan hasil kegiatan adalah kesepakatan masing-masing pihak.

Pasal 43

(1) BPS berwenang mengumumkan dan menyebarluaskan hasil statistik dasar yang diselenggarakannnya kepada masyarakat, instansi pemerintah Pusat dan atau Daerah. (2) Hasil statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi sensus, hasil survei, dan hasil kompilasi produk administrasi. Pasal 44

(1) Pengumuman hasil statistik yang diselenggarakn olehh BPS dimuat dalam berita Resmi Statistik atau media lainnya. (2) Berita Resmi Statistik merupakan salah satu media penyebarluasan hasil statistik. (3) Pelaksanaan teknis pengumuman dan penyebarluasan hasil statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) ditetapkan oleh kepala BPS.

Pasal 45

(1) Hasil kegiatan statistik yang diselenggarakan oleh BPS, pemanfaatannya terbuka untuk umum. (2) BPS mememberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh hasil statistik yang diselenggarakannnya. (3) Masyarakat berhak memperoleh manfaat dari hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS.

Pasal 46

xxxvi

(1) Penyelenggaraan statistik sektoral dan statistik khusus yang hasilnya untuk dipublikasikan, pemanfaatannya terbuka untuk umum. (2) Penyelenggara kegiatan statistik sektoral dan khusus memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk memperoleh hasil statistik. (3) Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan tetap memperhatikan hak kekayaan intelektual seseorang atau lembaga yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 47

(1) Pemasyrakatan statistik dilakukan dalam rangka memberikan kesadaran responden, penyelenggara, dan pengguna statistik akan arti dan pentingnya statistik. (2) Pemasyarakatan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan BPS bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat. (3) Pemasyarakatan statistik dilakukan dengan menyebarluaskan hasil kegiatan statistik sesuai dengan kebutuhan pengguna statistik. (4) Pemasyarakatan statistik dilakukan secara berkala dan atau sewaktu-waktu melalui berbagai media informasi, seminar, atau dialog.

BAB IV KOORDINASI DAN KERJASAMA

Bagian Pertama Umum

Pasal 48

Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik meliputi hal-hal yang berkaitan dengan : a. Pelaksanaan kegiatan statistik; b. Pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran.

Pasal 49

Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik antara BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat dilaksanakan atas dasar prinsip kemitraan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bagian Kedua Pelaksanaan Kegiatan Statistik

xxxvii

Pasal 50

(1) Koordinasi dan atau kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan dalam rangka membangun suatu rujukan informasi statistik nasional. (2) Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik mencakup perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan atau analisis statistik.

Pasal 51

(1) Dalam hal kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik sektoral antara pemerintah dengan lembaga swasta, instansi pemerintah bertindak sebagai penyelenggara utama. (2) Dalam hal koordinasi dan atau kerjasama dilakukan dengan pihak luar negeri maka pihak Indonesi harus bertindak sebagai penyelenggara utama.

Pasal 52

Koordinasi dan atau kerjasama pelaksanaan kegiatan statistik antara instansi pemerintah dan BPS dapat dilakukan dalam hal : a. pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang jangkauan populasinya berskala nasional dan hanya dapat dilakukan dengan cara sensus. b. Pelaksanaan kegiatan statistik sektoral yang dapat dilakukan sendiri oleh instansi pemerintah.

Pasal 53

(1) Penyelenggaraan statistik sektoral sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 huruf a wajib dilaksanakan bersama-sama oleh BPS dan instansi pemerintah yang bersangkutan. (2) Tata cara pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Kepala BPS dan pimpinan instansi pemerintah yang bersangkutan.

Pasal 54

(1) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik sebagaimana dimaksud dalam pasal 52 huruf b dilakukan bekerjasama dengan BPS pelaksanaannya diatur oleh kepala BPS bersama-sama dengan pimpinan instansi yang bersangkutan. (2) Dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik sektoral tersebut dilaksanakan sendiri oleh instansi pemerintah yang bersangkutan berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26.

xxxviii

Bagian Ketiga Pembakuan Konsep, Definisi, Klasifikasi, dan Ukuran-ukuran

Pasal 55

BPS, instansi pemerintah, dan masyarakat bekerjasama melakukan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran untuk mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional.

Pasal 56

(1) Dalam rangka mewujudkan kerjasama pembakuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 55, BPS bertindak aktif memprakarsai kerjasama dengan instansi pemerintah dan masyarakat. (2) Dalam melaksanakan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran, Kepala BPS memperoleh saran dan pertimbangan dari Forum Masyarakat Statistik.

Pasal 57

(1) Hasil kerjasama pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran, sebagaimana dimaksud dalam pasal 55, selanjutnya disusun oleh BPS. (2) Konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang disusun oleh BPS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menjadi acuan utama penyelenggaraan statistik di Indonesia.

BAB V PEMBINAAN

Pasal 58

(1) BPS melakukan pembinaan statistik. (2) Dalam melakukan pembinaan statistik, BPS dapat bekerja sama dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swasta, dan atau masyarakat lainnya.

Pasal 59

(1) Pembinaan statistik ditujukan untuk lebih : a. meningkatkan kontribusi dan apresiaisi masyarakat terhadap statistik; b. membangun satu pusat rujukan informasi statistik nasional; c. mengembangkan Sistem Statistik Nasional; d. mendukung pembangunan nasional.

xxxix

(2) Sasaran pembinaan statistik mencakup : a. penyelenggara kegiatan statistik; b. respoden; c. pengguna statistik.

Pasal 60

Upaya pembinaan statistik meliputi : a. peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik; b. pengembangan statistik sebagai ilmu; c. peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik; d. perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya. e. Pengembangan sistem informasi statistik; f. Peningkatan penyebarluasan informasi statistik; g. Peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional; h. Peningkatan kesadaran masyrakat akan arti dan kegunaan statistik.

Pasal 61

Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik dilaksanakan melalui : a. pendidikan formal; b. pelatihan; c. seminar, lokakarya, dan pertemuan ilmiah statistik; d. peningkatan kerjasama pendidikan dan pelatihan statistik antar instansi pemerintah dan atau swasta.

Pasal 62

Pengembangan statistik sebagai ilmu dilaksanakan melalui : a. penelitian dan pengembangan; b. pengadaan dan penyebaran metode ilmiah statistik; c. peningkatan pengembangan profesi; d. peningkatan penerapan ilmu statistik melalui pelatihan, seminar, lokakarya, dan atau pertemuan ilmiah lainnya; e. pengadaan bahan rujukan tentang ilmu statistik;

xl

f. peningkatan kerjasama pengembangan statistik sebagai ilmu antar instansi pemerintah dan atau swasta.

Pasal 63

Peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik dilaksanakan melalui : a. penerapan dan pengembangan jaringan informasi statistik; b. penerapan dan pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer; c. penerapan dan pengembangan penginderaan jarak jauh; d. peningkatan kerjasama pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi mendukung kegiatan statistik.

Pasal 64

Perwujudan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan, konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam semangat kerjasama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya dilaksanakan melalui : a. pengkajian, evaluasi, dan penerapan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran; b. pembakuan dan penyebarluasan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang dibakukan; c. peningkatan kerjasama pengembangan dan penerapan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang dibakukan antar instansi pemerintah atau swasta.

Pasal 65

Pengembangan sistem informasi statistik dilaksanakan melalui : a. peningkatan keterpaduan penyusunan jaringan sistem informasi statistik; b. peningkatan komunikasi sistem informasi statistik antar penyelenggara statistik; c. peningkatan hubungan sistem jaringan antar penyelenggara kegiatan statistik; d. peningkatan kerjasama pengembangan jaringan sistem informasi statistik.

Pasal 66

Peningkatan penyebarluasan informasi statistik dilaksanakan melalui : a. peningkatan mutu dan frekuensi penyebarluasan informasi statistik melalui berbagai media cetak dan elektronik; b. penganekaragaman bentuk dan cara penyajian data sesuai dengan penggolongan pengguna statistik; c. peningkatan kemudahan dalam memperoleh data hasil kegiatan statistik;

xli

d. peningkatan kerjasama penyebarluasan informasi hasil kegiatan statistik antar instansi pemerintah dan atau swasta.

Pasal 67

Peningkatan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional dilaksanakan melalui : a. peningkatan penyuluhan tentang pemanfaatan hasil statistik secara berkala; b. peningkatan penyebarluasan hasil statistik secara menyeluruh atau bertahap; c. peningkatan kerjasama penerangan dan pemasyarakatan kegiatan statistik antar instansi pemerintah dan atau swasta. BAB VI PEMBIAYAAN

Pasal 68

(1) Pembiayaan penyelenggaraan statistik dasar, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan sumber lain yang sah. (2) Dalam rangka memenuhi kebutuhan data statistik dasar untuk keperluan Pemerintah Daerah, pembiayaannya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang bersangkutan. (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2), berlaku juga untuk pembinaan statistik.

BAB VII KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 69

Semua ketentuan peraturan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1979 tentang Pelaksanaan Sensus Penduduk, Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1983 tentang Sensus Pertanian, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1985 tentang Sensus Ekonomi, dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau diganti dengan ketentuan baru berdasarkan Peraturan Pemerintah ini.

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 70

Dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah ini maka :

xlii

a. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1979 tentang Pelaksanaan Sensus Penduduk; b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1983 tentang Sensus Pertanian; c. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1985 tentang Sensus Ekonomi; d. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statitik; dinyatakan tidak berlaku. Pasal 71

Peraturan pemerintah ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 26 Mei 1999

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Diundangkan di Jakarta

Pada tanggal 26 Mei 1999 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ttd

PROF. DR. H. MULADI, S.H.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1999 NOMOR 96

Salinan sesuai dengan aslinya Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI BADAN PUSAT STATISTIK Kepala Biro Peraturan Kepala Biro Perencanaan, Perundang-undangan II Plt.

ttd ttd

Edy Sudibyo Pietojo, MSA

xliii

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1998

TENTANG

BADAN PUSAT STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa statistik mempunyai peran yang penting bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan; b. bahwa dalam rangka penyelenggaraan statistik, Undang- undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan untuk membentuk Badan Pemerintah yang menyelenggarakan statistik dasar serta melaksanakan koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan statistik; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas dipandang perlu untuk menetapkan Keputusan Presiden tentang Badan Pusat Statistik;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 2. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3683);

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK

BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI

Pasal 1

(1) Badan Pusat Statistik yang selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disingkat BPS adalah Lembaga Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. (2) BPS dipimpin oleh seorang Kepala

Pasal 2

BPS juga mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan statistik dasar, melaksanakan koordinasi dan kerjasama, serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, BPS menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan nasional di bidang statistik; b. penyusunan rencana dan program nasional di bidang statistik; c. penyelenggaraan statistik dasar; d. koordinasi dan kerjasama statistik dengan instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perseorangan dan/atau unsur masyarakat lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia; e. penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran, serta pengembangan ilmu dan teknologi yang mendukung penyelenggaraan statistik; f. pelayanan data dan informasi serta hasil statistik kepada pemerintah dan masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan sendiri maupun hasil kompilasi produk administrasi dan cara lainnya. g. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan sadar statistik masyarakat; h. Pembinaan penyelenggaran statistik responden, dan pengguna statistik; i. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS; j. Pembinaan, pengendalian, dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS; k. Tugas lain yang diberikan presiden;

xlv

BAB II ORGANISASI

Bagian Pertama Susunan Organisasi

Pasal 4

Susunan organisasi BPS terdiri dari : a. Kepala; b. Wakil Kepala; c. Deputi Administrasi; d. Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik; e. Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan; f. Deputi Statistik Produksi dan Neraca Wilayah; g. Perwakilan BPS di Daerah; h. Unit Pelaksana Teknis.

Bagian Kedua Kepala

Pasal 5

(1) Kepala BPS berkedudukan dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. (2) Kepala BPS bertugas memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS yang telah digariskan serta membina aparatur BPS agar berdaya guna dan berhasil guna.

Bagian Ketiga Wakil Kepala

Pasal 6

(1) Wakil Kepala BPS berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS. (2) Wakil Kepala BPS bertugas : a. membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi BPS agar berdaya guna dan berhasil guna;

xlvi

b. membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas unit kerja di lingkungan BPS baik di Pusat maupun Daerah; c. mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan; d. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS. Bagian keempat Deputi Administrasi

Pasal 7

Deputi Administrasi adalah unsur pembantu pimpinan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS.

Pasal 8

Deputi Administrasi mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan pembinaan, pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dalam bidang ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaaan, kepegawaian, hukum, organisasi dan tata laksana, perlengkapan dan perbekalan, serta pengendalaian pelaksanaan program di lingkungan BPS.

Pasal 9

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Deputi Administrasi menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang pelayanan administrasi di lingkungan BPS; b. pembinaan, pengelolaan dan pelayanan administrasi di bidang ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaaan, kepegawaian, hukum, organisasi dan tata laksana; c. penyebarluasan informasi kegiatan statistik; d. pengelolaan perlengkapan dan perbekalan; e. pengendalian, pembinaan dan pengelolaan keuangan dan manajemen BPS; f. tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS.

Bagian Kelima Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik

Pasal 10

Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS

Pasal 11

xlvii

Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan perencanaan dan evaluasi statistik, pembinaan dan pengembangan metodologi, penyajian dan pelayanan data, analisis statistik, serta pemanfaatan sistem informasi statistik.

Pasal 12

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Deputi Perencanaan dan Analisis Statistik menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang Perencanaan dan Analisis Statistik; b. penyusunan rencana dan evaluasi program kegiatan statistik serta penyusunan dan pengembangan metodologi statistik serta pelaksanaan sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain; c. pembinaan dan penyusunan sistem informasi statistik, diseminasi, penyebarluasan, penyajian, dan pelayanan statistik; d. pembinaan analisis dan pengembangan statistik; e. tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala BPS.

Bagian Keenam Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan

Pasal 13

Deputi Statistik Produksi dan kependudukan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS.

Pasal 14

Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan dan kesejahteraan rakyat.

Pasal 15

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, Deputi Statistik Produksi dan Kependudukan menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang statistik produksi dan kependudukan; b. penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan dan kesejahteraan rakyat;

xlviii

c. peningkatan mutu data statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan rakyat; d. penyerasian, pemeliharaan sistem, dan peningkatan kecermatan data statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, demografi, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan rakyat; e. tugas lain yang ditetapkan oleh kepala BPS.

Bagian Ketujuh Deputi Statistik Distribusi dan Neraca Nasional

Pasal 16

Deputi Statisik Distribusi dan Neraca Nasional adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS.

Pasal 17

Deputi Statisik Distribusi dan Neraca Nasional mempunyai tugas membantu Kepala BPS dalam melaksanakan penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi.

Pasal 18

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 17, Deputi Statistik Distribusi dan Neraca Nasional menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang statistik distribusi dan neraca nasional; b. penyelenggaraan, koordinasi dan kerjasama, serta pembinaan statistik statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi; c. peningkatan mutu data statistik statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi; d. penyerasian, pemeliharaan sistem, dan peningkatan kecermatan data statistik statistik harga, keuangan, perdagangan dan jasa, neraca produksi, serta neraca konsumsi dan akumulasi; e. tugas lain yang ditetapkan oleh kepala BPS.

Bagian Kedelapan Perwakilan BPS di Daerah

Pasal 19

xlix

(1) BPS Propinsi adalah instansi vertikal BPS yang berada di ibukota Propinsi. (2) Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPS Propinsi, pada tingkat kabupaten/kotamadya dapat dibentuk BPS Kabupaten/Kotamadya. (3) Pembentukan BPS Propinsi dan BPS Kabupaten/Kotamadya ditetapkan dengan Keputusan Kepala BPS setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara.

Pasal 20

(1) Dalam rangka pelaksanaan operasional statistik di lapangan, pada tingkat kecamatan dapat diangkat seorang atau lebih petugas statistik sebagai Mantri Statistik. (2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS.

Bagian Kesembilan Unit Pelaksana Teknis

Pasal 21

(1) Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi BPS, di lingkungan BPS dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT. (2) UPT merupakan unit teknis yang melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi BPS.

Pasal 22

Pembentukan UPT di lingkungan BPS dilaksanakan dan ditetapkan oleh Kepala BPS setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara.

BAB III TATA KERJA

Pasal 23

(1) Semua unsur di lingkungan BPS dalam melaksanakan tugasnya menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan BPS sendiri maupun dalam hubungan antar instansi lainnya untuk kesatuan gerak sesuai tugas dan fungsinya. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan diwajibkan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

l

BAB IV PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

Pasal 24

(1) Kepala dan Wakil Kepala adalah jabatan eselon 1a. (2) Deputi adalah jabatan eselon 1b. Pasal 25

(1) Kepala BPS diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. (2) Wakil Kepala BPS diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Kepala BPS. (3) Deputi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Kepala BPS. (4) Pejabat eselon II ke bawah diangkat dan diberhentikan oleh Kepala BPS.

BAB V PEMBIAYAAN

Pasal 26

(1) Segala pembiayaan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPS dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. (2) Dalam rangka memenuhi kebutuhan data statistik regional bagi pemerintah daerah, penyediaan dana dan fasilitasnya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setempat. (3) BPS dapat menerima dana dari pihak lain dalam rangka kerjasama yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan pelaksanaan tugas dan fungsi BPS, yang tata cara penerimaan dan pengeluarannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VI FORUM MASYARAKAT STATISTIK

Pasal 27

Dalam rangka penyelenggaraan statistik Kepala BPS membentuk Forum Masyarakat Statistik.

Pasal 28

(1) Forum Masyarakat Statistik bersifat non struktural dan independen yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat.

li

(2) Forum Masyarakat Statistik bertugas memberi saran dan pertimbangan kepada Kepala BPS dalam bidang statistik. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, susunan organisasi dan tata kerja Firum Masyarakat Statistik diatur oleh Kepala BPS.

BAB VII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 29 Rincian tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi di lingkungan BPS ditetapkan oleh Kepala BPS setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pendayagunaan Aparatur Negara.

Pasal 30

Semua peraturan pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Biro Pusat Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau diganti dengan yang berdasarkan Keputusan Presiden ini.

Pasal 31

Pada saat mulai berlakunya Keputusan Presiden ini, maka Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Biro Pusat Statistik dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 32

Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

lii

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 17 Juni 1998 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd

BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Hukum Dan Perundang-undangan

ttd

Lambock V. Nahattands

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Kepegawaian Dan Organisasi, BPS

Pietojo, MSA NIP. 340003653

liii

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 16 TAHUN 1997

TENTANG

S T A T I S T I K

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam pembangunan Nasional sebagai pengamalan Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945; b. bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan statistik tersebut, diperlukan langkah-langkah untuk mengatur penyelenggaraan statistik nasional terpadu dalam rangka mewujudkan sistem statistik nasional yang andal, efektif, dan efesien; c. bahwa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik pada saat ini tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan nasional; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c di atas, dipandang perlu membentuk Undang-Undang tentang Statistik yang baru; Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG STATISTIK

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :

1. Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelengaraan statistik.

2. Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi.

3. Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan statistik.

4. Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik Nasional.

5. Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro dan yang penyelenggaraanya menjadi tanggung jawab Badan.

6. Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.

7. Statistik khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya.

8. Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.

9. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel untuk memperkirakan suatu populasi pada saat tertentu.

lv

10. Kompilasi produk administrasi adalah cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan atau masyarakat.

11. Badan adalah Badan Pusat Statistik.

12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga organisasi, orang, benda maupun objek lainnya.

13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi.

14. Sinopsis adalah suatu ikhtisar penyelenggaraan statistik

15. Penyelenggara kegiatan statistik adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya.

16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelengara kegiatan statistik untuk melaksanakan pengumpulan data, baik melalui wawancara, pengukuran, maupun cara lain terhadap objek kegiatan statistik.

17. Responden adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang dan atau unsur masyarakat lainnya ditentukan sebagai objek kegiatan statistik.

BAB II ASAS, ARAH, DAN TUJUAN

Pasal 2

Selain berlandaskan asas-asas pembangunan nasional, Undang-Undang ini juga berasaskan : a. Keterpaduan; b. Keakuratan; dan c. Kemutakhiran

Pasal 3

Kegiatan Statistik diarahkan untuk : a. mendukung pembangunan nasional; b. mengembangkan statistik nasional yang andal, efektif, dan efesien; c. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan

lvi

d. mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknoogi.

Pasal 4

Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat, dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efesien guna mendukung pembangunan nasional.

BAB III JENIS STATISTIK DAN CARA PENGUMPULAN DATA

Bagian Pertama Jenis Statistik

Pasal 5

Berdasarkan tujuan pemanfaatannya, jenis statistik terdiri atas : a. Statistik dasar; b. Statistik sektoral; c. Statistik khusus;

Pasal 6

(1) Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku (2) Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang.

Bagian Kedua Cara Pengumpulan Data

Pasal 7

Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara : a. sensus; b. survei; c. kompilasi produk administrasi; dan

lvii

d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 8

(1) Sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf a diselenggarkan sekurang- kurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang meliputi : a. sensus penduduk; b. sensus pertanian; dan c. sensus ekonomi.

(2) Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 9

(1) Survei sebagaiman dimaksud dalam pasal 7 huruf b diselenggarakan secara berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci. (2) Survei antarsensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis untuk menjembatani 2 (dua) sensus tersebut.

Pasal 10

(1) Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf c dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. (2) Hasil kompilasi produk administrasi milik instansi pemerintah terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang- undangan yang berlaku. (3) Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang.

BAB IV PENYELENGGARAN STATISTIK

Bagian Pertama Statistik Dasar

Pasal 11

(1) Statistik Dasar diselenggarakan oleh Badan

lviii

(2) Dalam menyelenggarakan statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Badan memperoleh data dengan cara : a. sensus; b. survei; c. kompilasi produk administrasi; dan d. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bagian Kedua Statistik Sektoral

Pasal 12

(1) Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan. (2) Dalam menyelenggarakan ststistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh data dengan cara: a. Survei; b. Kompilasi produk administrasi; dan c. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (3) Statistik Sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila statistik tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan jangkauan populasi berskala nasional. (4) Hasil Statistik Sektoral yang diselenggarakan sendiri oleh instansi pemerintah wajib diserahkan kepada Badan.

Bagian Ketiga Statistik Khusus

Pasal 13 (1) Statistik diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga, organisasi, perorangan, maupun unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan Badan. (2) Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), masyarakat memperoleh data dengan cara : a. survei; b. kompilasi produk administrasi; c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

lix

Pasal 14

(1) Dalam rangka pembangunan Sistem Statistik Nasional, masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan sinopsis kegiatan statistik yang telah selesai diselenggarakan kepada Badan.

(2) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat : a. Judul; b. Wilayah kegiatan statistik; c. Objek populasi; d. Jumlah responden; e. Waktu pelaksanaan; f. Metode statistik; g. Nama dan alamat penyelenggara; h. Abstrak.

(3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalui pos, jaringan komunikasi data, atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik.

(4) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan intern.

BAB V PENGUMUMAN DAN PENYEBARLUASAN

Pasal 15

(1) Badan berwenang mengumumkan hasil statistik yang diselenggarakannya. (2) Pengumuman hasil statistk dimuat dalam berita resmi statistik

Pasal 16

Badan menyebarluaskan hasil statistik yang diselenggarakannya.

BAB VI KOORDINASI DAN KERJASAMA

lx

Pasal 17

(1) Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan dengan instansi pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah. (2) Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional, Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran. (3) Koordinasi dan kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkenbangan ilmu pengetahuan dan teknologi (4) Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan masyarakat diatur lebih lanjut dengan keputusan presiiden.

Pasal 18

(1) Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga oleh Badan, instansi pemerintah, dan atau masyarakat dengan lembaga internasional, negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kerja sama penyelenggaraan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan, instansi pemerintah, atau masyarakat Indonesia

BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN

Bagian Pertama Penyelenggara Kegiatan Statistik

Pasal 19

Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden mengenai karakteristik setiap unit populasi yang menjadi objek.

Pasal 20

Penyelenggara kegiatan statistik wajib memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari statistik yang tersedia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

lxi

Pasal 21

Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden.

Bagian Kedua Petugas Statistik

Pasal 22

Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan.

Pasal 23

Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik sebagaimana adanya.

Pasal 24

Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik.

Pasal 25

Setiap petugas statistik harus memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal, serta wajib memperlihatkan nilai-nilai agama, adat istiadat setempat, tata krama, dan ketertiban umum.

Bagian Ketiga Responden

Pasal 26

(1) Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan. (2) Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25.

lxii

Pasal 27

Setiap responden wajib memberitahukan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan.

BAB VIII KELEMBAGAAN

Pasal 28

(1) Pemerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden (2) Badan mempunyai perwakilan wilayah daerah yang merupakan instansi vertikal. (3) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Badan, sebagaimanan dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.

Pasal 29

(1) Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan. (2) Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat nonstruktural dan independen, yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat.

Pasal 30

(1) Instansi pemerintah dapat membentuk satuan organisasi di lingkungannya untuk melaksanakan statistik sektoral. (2) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi sebagaimanan dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh instansi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi dengan Badan untuk menerapkan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional.

BAB IX PEMBINAAN

Pasal 31

lxiii

Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan masyarakat, agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik, mengembangkan sistem statistik nasional, dan mendukung pembangunan nasional.

Pasal 32

Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31, Badan melakukan upaya-upaya sebagai berikut : a. meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelengaraan statistik; b. mengembangkan statistik sebagai ilmu; c. meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik; d. mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerja sama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya; e. mengembangkan sistem informasi statistik; f. meningkatkan penyebarluasan informasi statistik g. meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional; h. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik.

Pasal 33

Pelaksanaan pembinaan sebagiamana dimaksud dalam pasal 31 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

BAB X KETENTUAN PIDANA

Pasal 34

Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Pasal 35

lxiv

Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (1), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

Pasal 36

(1) Penyelenggaraa kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua pulu lima juta rupiah). (2) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Pasal 37

Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

Pasal 38

Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 27, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda paling banyak Rp 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

Pasal 39

Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan sah mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau statistik sektoral, dipidana dengan pidana penjara paling lamam 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Pasal 40

(1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 34, pasal 36 ayat (2), pasal 37, pasal 38, dan pasal 39 adalah kejahatan. (2) Tindak pidana sebagimana dimaksud dalam pasal 35 dan pasal 36 ayat (1) adalah pelanggaran.

lxv

BAB XI KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 41

Semua peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan undang- undang ini.

BAB XII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 42

Pada saat mulai berlakunya Undang-Undang ini, maka Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 43

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1997 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1997 SOEHARTO MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ttd.

MOERDIONO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1997 NOMOR 39

lxvi

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

SEJARAH SINGKAT KABUPATEN BELU A BRIEF HISTORY OF BELU REGENCY

Gambaran Umum Masyarakat Common Picture Of Belu’s Belu Society

Ditinjau dari segi Budaya dan Antropologis, penduduk Kabupaten Belu Observed anthropologically and dalam susunan masyarakatnya terbagi atas 4 culturally, Belu’s people society formatted sub etnik yang besar yaitu : Ema Tetun, Ema into four sub-ethnic that is: Ema Tetun, Ema Kemak, Ema Bunak dan Ema Dawan Manlea. Kemak, Ema Bunak, and Ema Dawan Keempat sub etnik mendiami lokasi-lokasi Manlea. Those sub-ethnic inhabit the dengan karakteristik tertentu dengan location of certain characteristic with the kekhasan penduduk bermayoritas penganut individuality of catholic follower as majority. agama Kristen Katolik. Masing-masing etnik Each ethnic have both difference and tersebut mempunyai bahasa dan praktek similarity language and culture practice. budaya yang saling berbeda satu sama lain Even that way, the society earn easily live dan kesamaan dilain segi. Kendati demikian, the foundation because of the specific masyarakat Belu dapat dengan mudah hidup similarity aspects. Their dominant means of rukun dikarenakan aspek kesamaan- livelihood is farming which is still done by kesamaan spesifik. Mata pencaharian utama traditionally extensive. adalah bertani yang masih dikerjakan secara ekstensif tradisional. Ecologically, the condition of Dari aspek ekologis, kondisi tanah land, ground of Belu is fertile because Belu sangat subur karena selain memiliki owning black and sandy type of lapisan tanah jenis berpasir dan hitam juga geology as well as the rainfall which is dikondisikan dengan curah hujan yang relatif relative flat during the year. The fertile merata sepanjang tahun. Daerah Belu yang area of Belu making of its potential to subur tersebut membuatnya potensial untuk be developed to become the ranch and dikembangkan menjadi daerah peternakan dan pertanian. Sub sektor perikanan dengan agriculture area. Fishery sub-sector with kawasan pantai yang membentang dari Belu the coast area unfolding from north to bagian selatan sampai utara turut south of Belu take part in influenced mempengaruhi pemerataan pekerjaan dan the job and earning’s generalization. pendapatan. Selain itu dari sub sektor Besides, from forestry sub-sector, kehutanan kontribusi yang diperoleh juga contribution obtained are also signifikan dengan beberapa jenis pohon significant with some productive birch like sandalwood, eucalyptus, red

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 lxix

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

seperti cendana, eukaliptus, kayu wood, and teak. The sector of trade and merah dan jati. Dari sektor dan sub services, industry and others also give sektor lainnya seperti perdagangan dan productivef significant contribution in jasa, industri dan lainnya juga forming Gross Regional Domestic memberikan kontribusi yang signifikan Products and raising PAD. terhadap pembentukan PDRB dan peningkatan PAD.

Sejarah Singkat Orang Belu Brief History Of Belu Resident Sesuai berbagai penelitian dan cerita According to various research sejarah daerah di Belu, manusia Belu and old story, the first Belu resident was pertama yang mendiami wilayah Belu adalah Melus. The tribes of Melus recognized “Suku Melus“. Orang Melus dikenal dengan as “Emafatuk oan Ema Ai Oan” (woods sebutan “Emafatuk oan ema ai oan“, and petrity human being). They had a (manusia penghuni batu dan kayu). Tipe manusia Melus adalah berpostur kuat, kekar strong, short posture of body. In fact, all dan bertubuh pendek. Selain para pendatang of new comer dwelled in this area came yang menghuni Belu sebenarnya berasal dari from Sina Mutin Malaka. The land of “Sina Mutin Malaka”. Malaka sebagai tanah Malaka was the origin of Belu’s new asal-usul pendatang di Belu yang berlayar comer who sailed to passing menuju Timor melalui Larantuka. Khusus through Larantuka. There are various untuk para pendatang baru yang mendiami story about Belu’s new comer. Even daerah Belu terdapat berbagai versi cerita. that way, there is a universal similarity Kendati demikian, intinya bahwa, ada kesamaan universal yang dapat ditarik dari pulled out from all data and semua informasi dan data. information. Ada cerita bahwa ada tiga orang bersaudara dari tanah Malaka yang datang dan tinggal di Once upon a time, there was Belu, bercampur dengan suku asli Melus. three brothers came from Malaka and Nama ketiga bersaudara itu menurut para stayed in Belu, associated with the tetua adat masing-masing daerah berlainan. origin Melus. They had different unique Dari Makoan Fatuaruin menyebutnya Nekin name according to each headman of Mataus (Likusaen), Suku Mataus (Sonbai), dan Bara Mataus (Fatuaruin). Sedangkan region. Makoan Fatuaruin called them Makoan asal Dirma menyebutnya Loro Nekin Mataus (Likusaen), Mataus Sankoe (Debuluk, Welakar), Loro Banleo (Sonbai), and Bara Mataus (Fatuaruin). (Dirma, Sanleo) dan Loro Sonbai (Dawan). Whereas Makoan Dirma called them Namun menurut beberapa makoan asal Loro Sankoe (Debuluk,Welakar), Loro Besikama yang berasal dari Malaka ialah; Banleo (Dirma,Sanleo), and Loro Wehali Nain, Wewiku Nain dan Haitimuk Sonbai (Dawan). According to Makoan Nain. Besikama, they’re called Wehali Nain,

Wewiku Nain, and Haitimuk Nain.

lxx Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

Bahwa para pendatang dari Malaka The three brothers were itu bergelar raja atau loro dan memiliki aristhocrat and own their settled wilayah kekuasaan yang jelas dengan dominion with a good association with persekutuan yang akrab dari masyarakatnya. the society. Their arrival to Malaka was Kedatangan mereka ke tanah Malaka hanya untuk menjalin hubungan dagang antar to aim at trading the sandalwoods and daerah di bidang kayu cendana dan built religious-ethnic connection up. hubungan etnis keagamaan. Among all Belu’s new comer, Sedangkan dari semua pendatang di Liurai Nain “Maromak Oan” in the Belu itu pimpinan dipegang oleh “Maromak south of Belu became the leader. Oan“ Liurai Nain di Belu bagian Selatan. According to foreign scientist, the Bahkan menurut para peneliti asing Maromak Oan’s dominion was Maromak Oan kekuasaannya juga merambah expanded to some region of Dawan sampai sebahagian daerah Dawan (Insana dan Biboki). Dalam melaksanakan tugasnya (Insana and Biboki). In his duty in Belu, di Belu, Maromak Oan memiliki Maromak Oan had an autocrat in perpanjangan tangan yaitu Wewiku-Wehali Wewiku-Wehali and Haitimuk Nain. dan Haitimuk Nain. Selain juga ada di And also in Fatuaruin, Sonbai, and Suai Fatuaruin, Sonbai dan Suai Kamanasa serta Kamanasa, Loro Lakekun, Dirma, Loro Lakekun, Dirma, Fialaran, Maubara, Fialaran, Maubara, Biboki, and Insana. Biboki dan Insana. Maromak Oan sendiri Maromak Oan itself stayed in Laran as menetap di Laran sebagai pusat kekuasaan the authority centre of Wewiku-Wehali. kerajaan Wewiku-Wehali. Para pendatang di Belu tersebut, All of Belu’s new comers divided tidak membagi daerah Belu menjadi Selatan no region of Belu by 2 parts, South and dan Utara sebagaimana yang terjadi North as it is right now. According to sekarang. Menurut para sejararawan, historian, the assignment of Belu’s pembagian Belu menjadi Belu bagian Selatan regency into south and north Belu was dan Utara hanyalah merupakan strategi only a colonial Dutch strategies to pemerintah jajahan Belanda untuk make the society control system easier. mempermudah system pengontrolan In the custom governmental, a terhadap masyarakatnya. broadcast appear in number from the Dalam keadaan pemerintahan adat empire governmental called “the tersebut muncullah siaran dari empire golden age”. What was pemerintah raja-raja dengan apa yang recorded and known in the history of disebutnya “Zaman Keemasan Belu’s regency is that there was an Kerajaan”. Apa yang kita catat dan empire of Wewiku-Wehali (which its dikenal dalam sejarah daerah Belu adalah adanya kerajaan Wewiku-Wehali dominion covered in a whole area of (pusat kekuasaan seluruh Belu). Di Dawan Belu). There was an empire of Sonbai ada kerajaan Sonbay yang berkuasa di which dominate the area of Mutis. The daerah Mutis. Daerah Dawan termasuk population of Dawan was 40.000 Miamafo dan Dubay sekitar 40.000 jiwa person. According to the elders of masyarakatnya. Menurut penuturan para Wewiku – wehali, in oreder to make tetua adat dari Wewiku-Wehali, untuk the government system arrangement mempermudah pengaturan system easier, Maromak Oan delegated his pemerintahan, Sang Maromak Oan mengirim para pembantunya ke seluruh wilayah Belu servants to the entire region of Belu as sebagai Loro dan Liurai. Loro and Liurai

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 lxxi

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

Tercatat nama-nama pemimpin It was recorded some famous besar yang dikirim dari Wewiku-Wehali great leaders delegated from wewiku- seperti Loro Dirma, Loro Lakekun, wehali, such as Loro Dirma, Loro Biboki Nain, Herneno dan Insana Nain Lakekukn, Biboki Nain, Herneno, serta Nenometan Anas dan Fialaran. Insana Nain, Nenometan Anas, and Ada juga kerajaan Fialaran di Belu Fialaran. There was also an empire of bagian Utara yang dipimpin Dasi Mau Fialaran settled in the north of belu Bauk dengan kaki tangannya seperti which led by Dasi Mau Bauk whose Loro Bauho, Lakekun, Naitimu, servants were Loro Bauho, Laklukun, Asumanu, Lasiolat dan Lidak. Selain itu Naitimu, Asumanu, Lasiolat, and Lidak. ada juga nama seperti Dafala, Besides, it was known also Dafala, Manleten, Umaklaran Sorbau. Dalam Manleten, Umaklaran, Sorbau. In its perkembangan pemerintahannya governmental development there was muncul lagi tiga bersaudara yang ikut an appearance of three others brothers memerintah di Utara yaitu Tohe Nain, administrating/ commanding in the Maumutin dan Aitoon. north of belu, they are Tohe Nain, maumutin, and Aitoan. Sesuai pemikiran sejarawan Belu, perkawinan antara Loro Bauho dan According to Belu’s historian, there was Klusin yang dikenal dengan nama As a mixed-marriage between Loro Bauho Tanara membawahi dasi sanulu yang and Klusin, called As Tanara. dikenal sampai sekarang ini yaitu Supervices Dasi Sanulu known as Lasiolat, Asumanu, Lasaka, Dafala, Lasiolat, Asumanu, Lasaka, Dafala, Manukleten, Sorbau, Lidak, Tohe Manukleten, Sorbau, Lidak, Tohe Maumutin dan Aitoon. Dalam berbagai Maumutin, and Aitoan. It is known in penuturan di Utara maupun di Selatan the north and south that there was four terkenal dengan nama empat jalinan interrelated connection. In the western terkait. Di Belu Utara bagian Barat of north belu there was Umahat, Rin dikenal Umahat, Rin besi hat yaitu besihat known as Dafala, Manuleten, Dafala, Manuleten, Umaklaran Umaklaran Sorbayan, and in the Sorbauan dibagian Timur ada Asumanu eastern there was Asumanu-Tohe, Tohe, Besikama-Lasaen, Umalor- Besikama-Lasaen, Umalor-Lawan. Thus, Lawain. Dengan demikian rupanya among the four brothers, one was keempat bersaudara yang satunya unvisible, marked the descent of Belu’s menjelma sebagai tak kelihatan itu yang new comer/ stranger assimilated with menandai asal-usul pendatang di Belu the original Melus and extinct for a long membaur dengan penduduk asli Melus time. yang sudah lama punah.

lxxii Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

Susunan Strafikasi Masyarakat Stratification Of Belu’s Society Belu Membahas tentang struktur Studying about the society masyarakat tidak lain dari pada mengulas structure means analyze the existing tentang tingkatan- tingkatan dalam society’s level arranged in one masyarakat yang ada dalam suatu komunitas community called social stratification. atau persekutuan tertentu. Yang tersusun Division and distinction of the society dalam susunan atau lapisan-lapisan dalam into hierarchical classes as follows rely masyarakat yang disebut stratifikasi sosial. on the existing race/ generation since Pembagian dan pembedaan masyarakat Belu the residents came until “the gold-age dalam kelas-kelas hirarkis di bawah ini di dasarkan pada turunan/ras yang ada sejak of the empire”. penduduk para pendatang sampai dengan kejayaan zaman kerajaan.

Menurut H. J. Grijzen seperti dikutip dalam Tulisan Rm. Florens Maxi Un According to H.J Grijen cited in Bria dalam “The Way To Happiness Of Belu article of Rm. Florens Maxi Un Bria in People” bahwa masyarakat Belu mengenal “The Way to Happiness of Belu People” klasifikasi masyarakatnya atas 3 (tiga) that the society recognized its golongan, yang secara hirarkis terdiri dari : - Dasi atau golongan bangsawan yang classification for three groups consists menempati lapisan terpusat dan dari of: kelompok inilah terpilih Loro / Liurai / • DASI, a group whose taking the Na’i yang akan memangku jabatan central possession and from this kepemerintahan secara turun temurun. group was chosen - Kelompok kedua adalah Golongan Loro/Liurai/Na’I to profess the Renu yang tidak lain adalah rakyat governance hereditarily jelata yang merdeka. • The second group called Renu, • Kelompok terakhir disebut Ata atau the independent ordinary people Klason yang merupakan golongan The last group called Ata or hamba sahaya. Mereka yang masuk Klasan representing a faction of Jenilu, Atapupu) dalam golongan ini sahaya’s slave. Those who were biasanya merupakan tawanan perang included into this group usually yang dijadikan budak untuk melayani until it was abolished by “Pax kebutuhan masyarakat golongan renu Nederlandica”. a prisoner of war atau golongan dasi. Perdagangan budak taken as slave to serve the belian ini sempat menjadi komoditi pada tahun 1892 (pada daerah Jenilu- requirement of DASI and RENU. Atapupu) sampai pada akhirnya di awal The slave’s commerce becomes abad 20-an Pemerintah Belanda the commodity in the year 1892 mengeluarkan “Pax Nederlandica” (at Nederlandica” in the early sehingga perdagangan budak dihapus. 20th century of the Dutch governance

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 lxxiii

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

Pembagian masyarakat Belu sendiri ditinjau dari segi ekonomis terdiri dari The stratification itself klasifikasi “orang berpunya/the haves“ (Ema economically evaluated as consists of Mak Soin) dan kelompok “orang miskin/the “the haves” (Ema Mak Soin) and “the haves not “(Ema Kmukit). Ukuran untuk menentukan dua macam kelas ini tergantung haves not” (Ema Kmukit). To determine pada pendapatan yang ia peroleh dan cara the classes, it was depend on the atau pola hidupnya setiap hari. earnings they could obtain or their Dari sudut politik pemerintahan nasional, habits every day. From the aspect of kita mengetahui bahwa penggolongan national governance politics, we know masyarakat Jawa atas tiga golongan / tiga that the Javanese classified into three kelompok besar yang saling melengkapi satu big groups which is equipping one dengan yang lain. Dalam keterkaiatannya another, consists of: dengan struktur masyarakat Belu maka kita mengenal beberapa kelompok /golongan - Group of kings (Nain Oan) masyarakat yang teridiri dari : included aristhocrat Pertama adalah kelompok teratas atau - Group of subordinate ordinary kelompok raja (Nain Oan) masuk kelompok people called Hutun Renu priyayi. - Among the two groups there - Kelompok lain adalah kelompok was group of mediators masyarakat bawah (Hutun Renu) referred as Fukun Dato atau marjinal dan orang kecil. - Antara dua kelompok itu ada kelompok penengah atau disebut Fukun dato.

The interrelated among three Keterkaitan antara ketiga kelompok groups formed in the tangible jobs and utama tersebut terwujud dalam realisasi realization. In this case, the group of program dan kerja nyata. Dalam hal ini, kings had a role of observe the kelompok Raja berperan mengawasi development execution and made the pelaksanaan pembangunan dan governance decision. Group of membuat putusan pemerintahan. Hutun Renu had a role of program Kelompok Hutun Renu sebagai executor. While Futun Dato were pelaksana program secara nyata. personating mediator among the two Sedangkan Fukun Dato akan berperan other groups. It is recorded that the sebagai mediator antara kedua course of decision-making (fui mutu kelompok tersebut. Perlu di catat di sini lian-fui mtun ibun) was done bahwa dalam proses pengambilan traditionally by sacrificing burnt up keputusan (fui mutu lian-fui mtun ibun) offerings. secara adat dengan korban bakaran.

lxxiv Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

Perlu ditambahkan disini bahwa dalam Enhanced, in the alignment of jajaran dan tataran kelompok panututan Panututan groups, named as horizontal raja atau kerabatan horizontal yang consaquinity “Klaken Saman”. There dinamakan “klaken soman“Ada juga was also a vertical groups called Tahu kelompok vertical yang disebut “Tohu Larus Hudi Oan. Based on local history, Larus Hudi Oan“. Dalam catatan the empire of Wewiku-Wehali had four sejarah lokal, Datos playing a significant function as menuturkan bahwa di mediator, called Dato Leki Nahak kerajaan Wewiku – Wehali ada 4 dato Tamiru Usi Hawai Lerek (Meti Ketuik). yang sangat berperan dalam fungsinya Dato Klisuk Rae and Klisuk Lor were sebagai mediator yaitu, Dato Leki dominating the enclave of sea. While Nahak Tamiru Usi Hawai Lerek Dato Mota dominating the seaboard of (penguasa daerah pesisir laut) atau yang Benenai. Once in a while, nowadays, disebut Meti Ketuik. Dato Klisuk Rae Dato is obliged to bring the tribute to dan Klisuk Lor yang menguasai daerah their king. enclave laut (hasan). Sedangkan Dato Mota menguasai daerah pesisir kali Benenai (Mota Ninin Here Ninin). Sehingga sesekali dalam kurun waktu tertentu seorang Dato wajib membawah upeti kepada rajanya.

Makna, Bentuk dan Motif Meanings, Form, and Motif In dalam Lambang Daerah The Symbol Of Belu’s Regency Kabupaten Belu

1. Form of the device area is a five side 1. Bentuk Lambang Daerah adalah Perisai shield mean as follow: The shield bersisi lima mempunyai arti sebagai berikut : symbolize the appliance of people’s • Perisai melambangkan alat protection. The five side symbolize perlindungan rakyat Pancasila as the national philosophy • Sisi lima melambangkan Pancasila sebagai dasar negara

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 lxxv

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

2. Warna dan Isi Lambang 2. Colour and fill of symbol Tata warna lambang berwarna • The symbol colored in Red, Merah, Kuning, Coklat, Hijau, Yellow, Brown, Green, White, Putih dan Hitam; melambangkan and Black symbolizing Belu’s woven cloth meaning as kain tenunan rakyat Kabupaten follows: Belu, yang mempunyai arti : • Red symbolize the bravery • Merah melambangkan • Yellow symbolize the keberanian; supremacy • Kuning melambangkan • Brown symbolize the firmness keagungan; • Green symbolize the prosperity • Coklat melambangkan • White symbolize the chastity ketabahan hati; • Black symbolize the justice • Hijau melambangkan kemakmuran; • Putih melambangkan kesucian; • Hitam melambangkan ketenangan/keadilan.

3. Arti Lambang 3. Meaning of symbol • Lukisan bintang berwarna • The gold star symbolize the kuning emas melambangkan Almighty God keagungan Tuhan Yang Maha • Paddy and cotton symbolize the Esa; food and clothes prosperity • Padi dan kapas melambangkan • 20 items of paddy and 12 seeds kemakmuran sandang pangan; of cotton and also numeral of • Padi 20 butir dan kapas 12 biji 1958 showing the day, date of, serta angka 1958 menunjukkan and year Belu Regency was hari, tanggal, tahun formed in the province area of terbentuknya Kabupaten Belu dalam wilayah daerah Propinsi • Tiber symbolize the original Nusa Tenggara Timur ; appliance of Belunese art of • Tiber melambangkan alat asli dance seni tari rakyat (tarian Likurai) yang telah ada serta tumbuh dalam masyarakat Belu sejak dahulu dan berkembang terus hingga sekarang;

lxxvi Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SEJARAH SINGKAT BELU / THE BRIEF HISTORY OF BELU

• Kelewang dalam keadaan • Kelewang located in its case tersarung terletak di antara among the ruddling and yellow warna merah dan kuning symbolize the bravely struggle, melambangkan perjuangan firmness, and the spirit keberanian, kesungguhan hati • The banyan tree symbolize the dan semangat; association and people’s • Pohon beringin melambangkan protector, placed above Tiber persatuan dan tempat rakyat and Kelewang berlindung, terletak di atas tiber • Under the gold star and above dan kelewang; the banyan tree, it is written • Dibawah Bintang dan di atas “Belu” means “friend” Pohon Beringin tertulis dengan kata latin berbunyi “BELU“ yang berarti “SAHABAT“.

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 lxxvii

PENJELASAN UMUM / EXPLANATORY NOTES

PENJELASAN UMUM

Beberapa data yang kami sajikan dalam penerbitan ini merupakan data perbaikan dari penerbitan tahun-tahun sebelumnya.

1. Tanda-tanda yang dipakai: i. ... : Data belum tersedia ii. - : Data tidak tersedia atau dapat diabaikan iii. , : Tanda Desimal

2. Satuan :

i. Batang (sabun cuci)…………………….. ……… : 400 gram ii. Botol ……………………………………………….. : 700 cc iii. Km (Kilometer) ………………………….. ……… : 1000 meter iv. Lusin ……………………………………………….. : 12 buah v. Ton ………………………………………………… : 1000 kg vi. Zak …………………………………………………. : 40 kg vii. Kw (kwintal) ……………………………………… : 100 kg viii. Liter ………………………………………………… : 1000 cc ix. Liter (untuk beras) ………………………………. : 0.80 kg x. Buah, bungkus, butir, helai, kilogram (kg), meter (m).

3. Sumber Data : Data yang ada dalam penerbitan ini ada yang dikumpulkan langsung oleh Badan Pusat Statistik melalui survei rutin maupun sensus lengkap, dan sebagian lainnya merupakan data sektoral yang bersumber dari Dinas/Badan/Kantor/Lembaga terkait.

lxxviii Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENJELASAN UMUM / EXPLANATORY NOTES

EXPLANATORY NOTES

Symbol, unit and other which are used in this publication, are as follows.

1. S y m b o l s : i. ... : Data not yet available ii. - : Data not available or data negligible iii. . : Tanda Desimal

2. U n I t :

i. Briguette for soap ………………………………. : 400 gram ii. Bottle……………………………………………….. : 700 cc iii. Kilometers (Km) ………….……………………… : 1000 meter iv. Dozen .…………………………………………….. : 12 unit v. Metric ton ………………………………………… : 1000 kg vi. Sack …………………………………………………. : 40 kg vii. Quintal (ql) …………..…………………………… : 100 kg viii. Litre ………………………………………………… : 1000 cc ix. Litre (for rice) ………….…………………………. : 0.80 kg x. Unit, pach, number, piece, kilogram (kg), meter (m).

3. S o u r c e s : Statistical data presented in this publication are based on secondary statistical data compiled as a part of the normal activities of various government and private institution in Belu and some of data represent the result of survey, conducted by the BPS Belu.

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 lxxix

BAB / CHAPTER 1

Geografi Geography

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

GEOGRAFI

KEADAAN ALAM mengikuti arah kemiringan lerengnya. Kabupaten Belu adalah salah satu Sungai–sungai yang ada di kabupaten yang ada di Provinsi Kabupaten Belu mengalir dari Nusa Tenggara Timur yang bagian selatan dan bermuara di wilayahnya terletak di sebelah Selat Ombai dan Laut Timor. Dari Timur. Kabupaten Belu terletak 14 sungai yang bermuara di bagian pada koordinat 1240 – 1260 lintang utara, yang banyak digunakan selatan. Posisinya sangat strategis penduduk untuk pertanian adalah karena berada pada persimpangan sungai Baukama, Malibaka, dan Negara Timor Leste dengan bagian Talau. lain Provinsi Nusa Tenggara Timur Wilayah datar terletak di bagian serta pada titik silang antara selatan memanjang sampai ke Kabupaten Flores Timur dan tenggara pada pesisir pantai Laut Kabupaten TTU. Timor dengan kemiringan kurang dari 2%, sedangkan daerah datar Adapun batas wilayah Kabupaten berombak sampai bergelombang 3- Belu adalah sebagai berikut: 40% hampir merata di seluruh sebelah utara dengan Selat Ombai, wilayah yaitu mencapai 55.86% sebelah selatan dengan Laut Timor, dari luas wilayah. Wilayah sebelah timur dengan Negara Timor pegunungan (>40%) terdapat di Leste serta sebelah barat dengan wilayah tengah ke arah Timur Kabupaten Timor Tengah Utara dan dengan luas wilayah sekitar Timor Tengan Selatan. 17.40%. Dengan wilayah seluas 2,445.57 Km2 atau 5.16% dari luas wilayah Dari aspek kemampuan tanah, Povinsi Nusa Tenggara Timur yang sebagian besar Kabupaten Belu keseluruhannya berupa daratan, bertekstur tanah sedang yang Kabupaten Belu terbagi dalam 24 meliputi hampir seluruh wilayah Kecamatan. dan sebagian kecil bertekstur tanah halus dan kasar. Jenis tanah yang Bentuk topografi wilayah ada seperti tanah aluvial dapat di Kabupaten Belu merupakan daerah jumpai di dataran Besikama, datar berbukit-bukit hingga sepanjang pantai selatan dan sedikit pegunungan dengan sungai-sungai di utara, dan pada umumnya jenis yang mengalir ke utara dan selatan tanah ini sangat subur karena banyak mengandung unsur hara.

3 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Intensitas pelapukan-pelapukan di I K L I M wilayah ini tidak begitu besar disebabkan beriklim sedang. Tanah Daerah Kabupaten Belu dengan campuran aluvial dan litosol di temperatur rata-rata 24-34°C jumpai di dataran Oeroki, beriklim tropis, umumnya berubah– kemudian tanah litosol tersebar ubah tiap setengah tahun berganti merata di Kabupaten Belu dan dari musim kemarau dan musim terakhir campuran tanah mediteran, penghujan dengan musim kemarau renzina dan litosol tersebar di yang lebih dominan. Hal tersebut wilayah Malaka Tengah bersifat bisa dilihat dari data hari hujan dan porous sehingga banyak di jumpai curah hujan yang rendah. Musim air tanah. hujan yang sangat singkat dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei. Curah hujan tertinggi yaitu 4 067 mm terdapat di Kecamatan Wewiku. Letak geografis yang lebih dekat dengan Australia dibanding Asia, membuat Kabupaten Belu memiliki curah hujan yang rendah.

4 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Gambar 1.1. Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten Belu Tahun 2004-2008

10.00 9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu

Gambar 1.2. Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Belu Tahun 2004-2008 (mm)

700.00

600.00

500.00

400.00

300.00

200.00

100.00

0.00 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 5

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Gambar 1.3. Banyaknya Hari Hujan Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Tahun 2008

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu

Gambar 1.4. Banyaknya Curah Hujan Menurut Kecamatan di Belu Tahun 2008 (mm)

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu

6 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.1 Luas Daerah Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area of Belu Regency by Districk

Luas Kecamatan Persentase Area Districk Percentage ( Km2) (1) (2) (3) 01. Malaka Barat 87,41 3,57 02. Rinhat 151,72 6,20 03. Wewiku 97,90 4,00 04. Weliman 88,25 3,61 05. Malaka Tengah 168,69 6,90 06. Sasita Mean 65,48 2,68 07. Io Kufeu 67,79 2,77 08. Botin Leobele 39,03 1,60

09. Malaka Timur 83,28 3,41 10. Laen Manen 94,02 3,84 11. Raimanuk 179,42 7,34 12. Kobalima 120,95 4,95 13. Kobalima Timur 96,11 3,93 14. Tasifeto Barat 224,19 9,17 15. Kakuluk Mesak 187,54 7,67 16. Nanaet Dubesi 60,25 2,46

17. Kota Atambua 24,90 1,02 18. Atambua Barat 15,55 0,64 19. Atambua Selatan 15,73 0,64 20. Tasifeto Timur 211,37 8,64 21. Raihat 87,20 3,57 22. Lasiolat 64,48 2,64 23. Lamaknen 105,90 4,33 24. Lamaknen Selatan 108,41 4,43

Kabupaten Belu 2 445,57 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 7

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.2 Luas wilayah Kecamatan Malaka Barat Menurut Desa Area District of Malaka Barat by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Rabasa 5,76 6,59 02. Rabasahain 5,15 5,89 03. Umatoos 12,30 14,07 04. Fafoe 9,70 11,10 05. Sikun 3,29 3,76 06. Lasaen 5,39 6,17 07. Besikama 8,04 9,20 08. Umalor 3,40 3,89 09. Loofoun 5,00 5,72 10. Maktihan 3,27 3,74 11. Motaulun 5,97 6,83 12. Rabasa Haerain 5,22 5,97 13. Motaain 5,12 5,86 14. Oanmane 3,02 3,45 15. Raimatus 3,01 3,44 16. Naas 3,77 4,31

Kec. Malaka Barat 87,41 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008 BPS Source : PODES 2008 BPS

8 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.3 Luas wilayah Kecamatan Rinhat Menurut Desa Area District of Rinhat by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Saenama 10,54 6,95 02. Wekmidar 8,13 5,36 03. L o t a s 2,43 1,60 04. Webetun 6,17 4,07 05. Biudukfoho 7,15 4,71 06. N i t i 7,21 4,75 07. B o e n 10,78 7,11 08. Wekeke 9,88 6,51 09. Tafuli 13,55 8,93 10. N a e t 16,84 11,10 11. Nanin 8,74 5,76 12. Oekmurak 6,57 4,33 13. Alala 4,84 3,19 14. Raisamane 6,12 4,03 15. Weain 6,21 4,09 16. Nabutaek 3,60 2,37 17. Tafuli 13,59 8,96 18. Nanobot 4,87 3,21 19. Muke 2,25 1,48 20. Naiusu 2,25 1,48

Kec. Rinhat 151,72 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008,BPS Source : PODES 2008,BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 9

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.4 Luas wilayah Kecamatan Wewiku Menurut Desa Area District of Wewiku by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Lamea 12,50 12,77 02. Alkani 8,36 8,54 03. Seserai 7,42 7,58 04. Lorotolus 7,78 7,95 05. Weoe 20,00 20,43 06. Badarai 8,72 8,91 07. Webriamata 5,87 6,00 08. Halibasar 6,00 6,13 09. Weseben 7,64 7,80 10. Rabasa Biris 3,61 3,69 11. Weulun 5,41 5,53 12. Biris 4,59 4,69

Kec. Wewiku 97,90 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008,BPS Source : PODES 2008,BPS

10 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.5 Luas wilayah Kecamatan Weliman Menurut Desa Area District of Weliman by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Forekmodok 5,08 5,76 02. Lamudur 8,00 9,07 03. Hauklaran 2,26 2,56 04. Umalawain 2,00 2,27 05. Bone Tasea 2,26 2,56 06. Taaba 3,10 3,51 07. Leunklot 3,42 3,88 08. Lakulo 9,73 11,03 09. Laleten 12,79 14,49 10. Kleseleon 6,51 7,38 11. Wedeok 8,71 9,87 12. Angkaes 8,44 9,56 13. Haitimuk 7,33 8,31 14. Wesey 8,62 9,77

Kec. Weliman 88,25 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008,BPS Source : PODES 2008,BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 11

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.6 Luas wilayah Kecamatan Malaka Tengah Menurut Desa Area District of Malaka Tengah by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Barene 11,28 6,69 02. Kakaniuk 17,57 10,42 03. Bakiruk 23,37 13,85 04. Kateri 20,00 11,86 05. Wehali 6,10 3,62 06. Umanenlawalu 6,04 3,58 07. Umakatahan 6,10 3,62 08. Naimana 7,40 4,39 09. Lawalu 14,30 8,48 10. Fahiluka 9,80 5,81 11. Kletek 13,68 8,11 12. Kamanasa 13,96 8,28 13. UPT Harekakae 0,50 0,30 14. Barada 9,54 5,66 15. Bereliku 1,50 0,89 16. Railor Tahak 4,50 2,67 17. Suai 3,05 1,81

Kec. Malaka Tengah 168,69 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

12 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.7 Luas wilayah Kecamatan Sasita Mean Menurut Desa Area District of Sasita Mean by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2) (1) (2) (3)

01. Manulea 8,81 13,45 02. Naibone 6,89 10,52 03. Fatuaruin 6,89 10,52 04. As Manulea 7,63 11,65 05. Beaneno 5,42 8,28 06. Manumutin Silole 5,36 8,19 07. Builaran 4,94 7,54 08. Umutnana 5,27 8,05 09. Naisau 14,27 21,79

Kec. Sasita Mean 65,48 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 13

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.8 Luas wilayah Kecamatan Botin Leobele Menurut Desa Area District of Sasita Mean by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2) (1) (2) (3)

01. Kereana 19,33 49,53 02. Takarai 6,23 15,96 12. Babotin Selatan 4,45 11,40 13. Babotin Maemina 4,42 11,32 14. Babotin 4,60 11,79

Kec. Botin Leobele 39,03 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

14 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.9 Luas wilayah Kecamatan Io Kufeu Menurut Desa Area District of Sasita Mean by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2) (1) (2) (3)

01. Fatoin 13,79 20,34 02. Bani - Bani 11,20 16,52 03. Ikan Tuanbeis 14,27 21,05 04. K u f e u 11,20 16,52 05. B i a u 7,63 11,26 06. Tunabesi 4,85 7,15 07. Tunmat 4,85 7,15

Kec. Io Kufeu 67,79 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 15

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.10 Luas wilayah Kecamatan Malaka Timur Menurut Desa Area District of Malaka Timur by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Numponi 5,68 6,82 02. Sanleo 32,92 39,53 03. Dirma 11,84 14,22 04. Kusa 4,37 5,25 05. Wemeda 13,62 16,35 06. Raiulun 14,85 17,83

Kec. Malaka Timur 83,28 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

16 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.11 Luas wilayah Kecamatan Laenmanen Menurut Desa Area District of Laenmanen by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Tniumanu 13,18 14,02 02. Uabau 12,80 13,61 03. Bonibais 5,37 5,71 04. Besesmus 12,80 13,61 05. Oenaek 12,80 13,61 06. Naekekusa 15,00 15,95 07. Kapitanmeo 7,38 7,85 08. Tesa 7,38 7,85 09. Meotroy 7,31 7,77

Kec. Laenmanen 94,02 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 17

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.12 Luas wilayah Kecamatan Raimanuk Menurut Desa Area District of Raimanukby Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Tasain 18,88 10,52 02. Teun 18,89 10,53 03. Renrua 25,50 14,21 04. Mandeu Raimanus 27,40 15,27 05. Faturika 23,60 13,15 06. Rafae 5,00 2,79 07. Duakoran 11,67 6,50 08. Mandeu 13,98 7,79 09. Leuntolu 34,50 19,23

Kec. Raimanuk 179,42 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

18 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.13 Luas wilayah Kecamatan Kobalima Menurut Desa Area District of Kobalima by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Lakekun Barat 6,37 5,27 02. Lakekun 7,23 5,98 03. Lakekun Utara 7,00 5,79 04. Litamali 16,25 13,44 05. S i s i 17,00 14,06 06. Rainawe 17,00 14,06 08. Babulu Selatan 20,65 17,07 09. Babulu 29,45 24,35

Kec. Kobalima 120,95 100,00

Sumber : Potensi Desa 2008 Source : PODES 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 19

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.14 Luas wilayah Kecamatan Kobalima Timur Menurut Desa Area District of Kobalima by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Alas Selatan 30,60 31,84 02. Kotabiru 20,05 20,86 03. A l a s 27,06 28,16 04. Alas Utara 18,40 19,14

Kec. Kobalima Timur 96,11 100,00

Sumber : Potensi Desa 2008 Source : PODES 2008, BPS

20 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.15 Luas wilayah Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Desa Area District of Tasifeto Barat by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Rinbesihat 10,13 4,52 02. Naitimu 10,14 4,52 03. Lawalutolus 23,61 10,53 04. Lookeu 25,21 11,24 05. Derok Faturene 27,72 12,36 06. Bakustulama 27,72 12,36 07. Naekasa 54,60 24,35 08. Tukuneno 45,06 20,10

Kec. Tasifeto Barat 224,19 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 21

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.16 Luas wilayah Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Desa Area District of Kakuluk Mesak by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Fatukety 53,70 28,63 02. Kabuna 37,31 19,89 03. Kenebibi 20,74 11,06 04. Jenilu 20,73 11,05 05. Leosama 37,30 19,89 06. Dualaus 17,76 9,47

Kec. Kakuluk Mesak 187,54 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

22 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.17 Luas wilayah Kecamatan Nanaet Dubesi Menurut Desa Area District of Tasifeto Barat by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Dubesi 23,61 39,19 02. Nanaet 12,21 20,27 03. Fohoeka 12,21 20,27 04. Nanaeone 12,22 20,28

Kec. Nanaet Dubesi 60,25 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 23

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.18 Luas wilayah Kecamatan Kota Atambua Menurut Desa Area District of Kota Atambua by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Fatubenao 10,55 42,37 02. Atambua 1,40 5,62 03. Manumutin 11,35 45,58 04. Tenukiik 1,60 6,43

Kec. Kota Atambua 24,90 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

24 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.19 Luas wilayah Kecamatan Atambua Barat Menurut Desa Area District of Kota Atambua by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Beirafu 0,63 4,05 02. Berdao 0,62 3,99 03. Tulamalae 2,38 15,31 04. Umanen 11,92 76,66

Kec. Atambua Barat 15,55 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 25

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.20 Luas wilayah Kecamatan Atambua Selatan Menurut Desa Area District of Kota Atambua by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Fatukbot 5,80 36,87

02. L i d a k 3,21 20,41 03. Manuaman 3,52 22,38 04. Rinbesi 3,20 20,34

Kec. Atambua Selatan 15,73 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

26 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.21 Luas wilayah Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Desa Area District of Tasifeto Timur by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Fatuba'a 34,00 16,09 02. Dafala 19,70 9,32 03. Takirin 9,30 4,40 04. Manleten 35,40 16,75 05. Umaklaran 13,30 6,29 06. Tulakadi 15,95 7,55 07. Silawan 30,00 14,19 08. S a d i 18,00 8,52 09. Sarabau 6,56 3,10 10. B a u h o 14,40 6,81 11. Halimodok 4,76 2,25 12. Tialai 10,00 4,73

Kec. Tasifeto Timur 211,37 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 27

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.22 Luas wilayah Kecamatan Raihat Menurut Desa Area District of Rinhat by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Asumanu 22,95 26,32 02. T o h e 16,55 18,98 03. Raifatus 8,40 9,63 04. Aitoun 14,40 16,51 05. Maumutin 9,56 10,96 06. Toheleten 15,34 17,59

Kec. Raihat 87,20 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

28 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.23 Luas wilayah Kecamatan Lasiolat Menurut Desa Area District of Lasiolat by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Lasiolat 9,20 14,27 02. Maneikun 9,10 14,11 03. Fatulotu 9,25 14,35 04. Lakanmau 9,00 13,96 05. Raiulun 9,00 13,96 06. Dualasi 9,00 13,96 07. Baudauk 9,93 15,40

Kec. Lasiolat 64,48 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 29

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.24 Luas wilayah Kecamatan Lamaknen Menurut Desa Area District of Lamaknen by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Maudemu 17,00 16,05 02. D i r u n 15,40 14,54 03. Leowalu 6,28 5,93 04. Duarato 3,42 3,23 05. F u l u r 9,64 9,10 06. K e w a r 21,64 20,43 07. Mahuitas 9,10 8,59 08. M a k i r 14,09 13,31 09. Lamaksenulu 9,33 8,81

Kec. Lamaknen 105,90 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

30 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.25 Luas wilayah Kecamatan Lamaknen Selatan Menurut Desa Area District of Lamaknen by Village 2 0 0 8

Luas Desa Persentase Area Village Percentage (Km2)

(1) (2) (3)

01. Debululik 12,00 11,07 02. Lutarato 15,00 13,84 03. H e n e s 6,22 5,74 04. Lakmaras 21,39 19,73 05. Nualain 11,82 10,90 06. E k i n 4,94 4,56 07. Loonuna 30,04 27,71 08. Sisi Fatuberal 7,00 6,46

Kec. Lamaknen Selatan 108,41 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 31

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Banyaknya Hari Hujan di Kabupaten Numbers of Day of Rain in Regency 2 0

Kecamatan Januari Pebruari Maret April Mei Juni District January February March April May June

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. Malaka Barat 14 9 20 10 19 9 02. Rinhat 17 12 15 15 3 18 03. Wewiku - - 14 9 - - 04. Weliman 8 13 17 15 10 05. Malaka Tengah 7 21 12 10 6 4

06. Sasita Mean*) 12 8 11 5 6 6 07. Malaka Timur**) ------08. Laen Manen 8 9 14 - - - 09. Raimanuk**) ------10. Kobalima*) 8 10 17 14 15 15 11. Tasifeto Barat*) 15 21 - - - - 12. Kakuluk Mesak 19 11 11 14 0 0

13. Kota Atambua*) ------14. Tasifeto Timur 22 18 24 23 6 - 15. Raihat 0 0 12 0 0 0 16. Lasiolat**) ------17. Lamaknen*) 23 13 23 11 6 0

Rata-Rata 7,29 6,90 9,05 6,00 3,38 2,48

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture and Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Data Tidak Tersedia

32 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Table 1.26 Belu Menurut Kecamatan Per Bulan of Belu by District per Month 0 8 (hari)

Juli Agustus September Oktober November Desember J u m l a h July August September October November December T o t a l

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

- - - - 7 8 96 3 5 - - 11 10 109 ------23 ------63 1 3 0 3 7 25 99

4 3 - - 9 3 67 ------0 ------31 ------0 3 - - - 10 17 109 ------36 0 0 0 0 4 4 63

- - - - 19 - 19 - - - - 4 16 113 - - - 0 0 0 12 ------0 - - - 0 3 17 96

0,52 0,52 0,00 0,14 3,52 4,76 44,57

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 33

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Rainfall in Regency 2 0

Kecamatan Januari Pebruari Maret April Mei Juni District January February March April May June

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. Malaka Barat 236 110 477 60 233 33 02. Rinhat 430 154 383 218 38 149 03. Wewiku**) - - 3008 1059 - - 04. Weliman 149 168 382 145 107 - 05. Malaka Tengah 159 320 165 127 47 255

06. Sasita Mean*) 81 105 158 26 7 13 07. Malaka Timur**) ------08. Laen Manen 495 780 2380 - - - 09. Raimanuk**) ------10. Kobalima*) 46 61 153 158 106 465 11. Tasifeto Barat*) 231 292 - - - - 12. Kakuluk Mesak 305 191 - - - -

13. Kota Atambua*) ------14. Tasifeto Timur 553 450 270 250 65 - 15. Raihat ------16. Lasiolat**) ------17. Lamaknen*) ------

Rata-Rata 127,86 125,29 351,24 97,29 28,71 43,57

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture and Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Data Tidak Tersedia

34 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Table 1.27 Belu Menurut Kecamatan Per Bulan of Belu by District per Month 0 8 (mm)

Juli Agustus September Oktober November Desember J u m l a h July August September October November December T o t a l

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

- - - - 255 116 1 520 14 12 - - 196 221 1 815 ------4 067 ------951 10 17 - 27 311 220 1 658

33 12 - - 150 156 741 ------0 ------3 655 ------0 12 - - - 186 137 1 324 ------523 ------496

------0 - - - - 73 524 2 185 ------0 ------0 ------0

3,29 1,95 0.00 1,29 55,76 65,43 901,67

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 35

GEOGRAFI / GEOGRAPHY

Tabel / Table 1.28 Nama dan Panjang Sungai Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Name and Length of Rivers by District in Regency of Belu

Panjang Sungai Kecamatan Nama Sungai Length of Rivers District Name of Rivers (Km)

(1) (2) (3)

1. Malaka Barat Benenai 100 Delek 15

2. Malaka Tengah Baen 30 Wedik 10

3. Malaka Timur Talimetan 8 Motahoar 7

4. Tasifeto Barat Buik 40 Luradik 10

5. Tasifeto Timur Baukama 45 Baukoek 10 Motamuru 15

6. Lamaknen Welulik 18 Malibaka 50

7. Kota Atambua Talau 50

Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu

36 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

BAB / CHAPTER 2

Pemerintahan Government

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Pemerintahan

Kabupaten Belu berdiri pada tanggal 20 Desember 1958 dengan Atambua sebagai ibukota kabupaten. Saat ini wilayah Kabupaten Belu terdiri atas 24 kecamatan, yaitu :

1. Kecamatan Malaka Barat 13. Kecamatan Kobalima Timur 2. Kecamatan Rinhat 14. Kecamatan Tasifeto Barat 3. Kecamatan Wewiku 15. Kecamatan Nanaet Dubesi 4. Kecamatan Weliman 16. Kecamatan Kakuluk Mesak 5. Kecamatan Malaka Tengah 17. Kecamatan Kota Atambua 6. Kecamatan Sasita Mean 18. Kecamatan Atambua Barat 7. Kecamatan Botin Leobele 19. Kecamatan Atambua Selatan 8. Kecamatan Io Kufeu 20. Kecamatan Tasifeto Timur 9. Kecamatan Malaka Timur 21. Kecamatan Raihat 10. Kecamatan Laenmanen 22. Kecamatan Lasiolat 11. Kecamatan Raimanuk 23. Kecamatan Lamaknen 12. Kecamatan Kobalima 24. Kecamatan Lamaknen Selatan

Menurut data dari Bagian Pemerintahan Desa pada Kantor Bupati Belu hingga awal tahun 2009 terdapat 208 desa/kelurahan di Kabupaten Belu yang terdiri dari 196 desa dan 12 kelurahan, dimana semuanya telah berstatus definitif.

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 39

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Gambar 2.1. Persentase Jumlah Desa Menurut Klasifikasi Desa di Kabupaten Belu Tahun 2008

Swakarya 76.92%

Swadaya 16.35%

Swasembada 6.73%

Sumber : PMD

Gambar 2.2. Jumlah Wilayah Administrasi Setingkat Desa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Tahun 2008

20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 010 011 012 013 020 021 022 023 030 031 032 040 041 050 051 052 060 061 062 070 071 072 080 081

Sumber : Bagian Pemerintahan Desa

40 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Tabel / Table 2.1 Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan Numbers Villages by District 2 0 0 8 Desa / Kelurahan Village Kecamatan UPT Regency Definitif Persiapan Pre- Pre- Jumlah Definitive village transmi- Total gration village (1) (2) (3) (4) (5) 01. Malaka Barat 16 - - 16 02. Rinhat 20 - - 20 03. Wewiku 12 - - 12 04. Weliman 14 - - 14 05. Malaka Tengah 17 - - 17 06. Sasita Mean 9 - - 9 07. Botin Leobele 5 - - 5 08. Io Kufeu 7 - - 7 09. Malaka Timur 6 - - 6 10. Laen Manen 9 - - 9 11. Raimanuk 9 - - 9 12. Kobalima 8 - - 8 13. Kobalima Timur 4 - - 4 14. Tasifeto Barat 8 - - 8 15. Kakuluk Mesak 6 - - 6 16. Nanaet Dubesi 4 - - 4 17. Kota Atambua 4 - - 4 18. Atambua Selatan 4 - - 4 19. Atambua Barat 4 - - 4 20. Tasifeto Timur 12 - - 12 21. Raihat 6 - - 6 22. Lasiolat 7 - - 7 23. Lamaknen 9 - - 9 24. Lamaknen Selatan 8 - - 8 Kabupaten Belu 208 - - 208 Sumber : Bagian Pemerintahan Desa, Kantor Bupati Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 41

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Tabel / Table 2.2 Banyaknya Satuan Lingkungan Setempat Menurut Kecamatan 2 0 0 8

Kecamatan Dusun/Lingkungan Rukun Tetangga (RT) District (1) (2) (3) 01. Malaka Barat 82 214 02. Rinhat 119 215 03. Wewiku 66 211 04. Weliman 88 188 05. Malaka Tengah 98 332 06. Sasita Mean 49 93 07. Botin Leobele 30 57 08. Io Kufeu 45 87 09. Malaka Timur 46 109 10. Laen Manen 66 126 11. Raimanuk 78 140 12. Kobalima 48 119 13. Kobalima Timur 23 50 14. Tasifeto Barat 59 177 15. Kakuluk Mesak 35 90 16. Nanaet Dubesi 20 40 17. Kota Atambua 9 110 18. Atambua Selatan 9 79 19. Atambua Barat 8 90 20. Tasifeto Timur 58 175 21. Raihat 31 91 22. Lasiolat 25 70 23. Lamaknen 43 103 24. Lamaknen Selatan 39 109 Kabupaten Belu 1,174 3,075 Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

42 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Tabel / Table 2.3 Banyaknya Desa/Kelurahan dan Tingkat perkembangan Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan Numbers of Villages and Supporting level by District 2 0 0 8

Perkotaan Pedesaan Jumlah Desa/ Swakarya Swa- Swakarya Swa- Kecamatan Swa- Swa- Kelurahan Self sembada Self sembada District daya daya Numbers Deve- Sup- Deve- Sup- of Villages loping porting loping porting (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

01. Malaka Barat - - - 5 10 1 16 02. Rinhat - - - 7 13 - 20 03. Wewiku - - - 3 9 - 12 04. Weliman - - - 3 11 - 14 05. Malaka Tengah - - - 5 10 2 17 06. Sasita Mean - - - 3 5 1 9 07. Botin Leobele - - - 2 3 - 5 08. Io Kufeu - - - 3 4 - 7

09. Malaka Timur - - - - 6 - 6 10. Laen Manen - - - 2 7 - 9 11. Raimanuk - - - 1 7 1 9 12. Kobalima - - - - 7 1 8 13. Kobalima Timur - - - - 4 - 4 14. Tasifeto Barat - - - - 8 - 8 15. Kakuluk Mesak - - - - 6 - 6 16. Nanaet Dubesi - - - - 4 - 4

17. Kota Atambua - 2 2 - - - 4 18. Atambua Selatan - 2 2 - - - 4 19. Atambua Barat - 1 3 - - - 4 20. Tasifeto Timur - - - - 11 1 12 21. Raihat - - - - 6 - 6 22. Lasiolat - - - - 7 - 7 23. Lamaknen - - - - 9 - 9 24. Lamaknen Selatan - - - - 8 - 8

Kabupaten Belu - 5 7 34 155 7 208 Sumber : PMD Source : PMD

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 43

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Tabel / Table 2.4 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Jenis Kelamin dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2 0 0 8

Pegawai sipil Pegawai BUMN/ Honorer/ pusat Jumlah Kantor/Dinas/Instansi Sipil Daerah BUMD Kontrak/PTT dipekerjakan L P L P L P L P L P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 01. Sekretariat Daerah* 185 100 ------185 100 02. Kecamatan a. Malaka Barat 16 4 ------16 4 b. Rinhat* 19 2 ------19 2 c. Wewiku 7 1 ------7 1 d. Weliman 20 3 ------20 3 e. Malaka Tengah* 44 16 ------44 16 f. Sasita Mean 16 1 ------16 1 g. Io Kufeu 4 1 ------4 1 h. Malaka Timur 28 4 ------28 4 i. Laen Manen 10 3 ------10 3 j. Raimanuk* 10 3 ------10 3 k. Kobalima 35 12 ------35 12 l. Kobalima Timur 7 2 ------7 2 m. Tasifeto Barat 28 10 ------28 10 n. Kakuluk Mesak 39 7 ------39 7 o. Nanaet Dubesi 8 ------8 - p. Kota Atambua 14 8 ------14 8 q. Atambua Barat 8 5 ------8 5 r. Tasifeto Timur* 19 3 ------19 3 s. Raihat 21 1 ------21 1 t. Lasiolat* 22 6 ------22 6 u. Lamaknen 11 2 ------11 2 v. Lamaknen Selatan 7 ------7 - 03. Kelurahan a. Atambua 7 1 ------7 1 b. Tenukiik 6 9 ------6 9 c. Manuaman 6 5 ------6 5 d. Manumutin 16 5 ------16 5 e. Tulamalae 11 5 ------11 5 f. Bardao 11 4 ------11 4 g. Beirafu 6 5 ------6 5 h. Lidak* 12 5 ------12 5 i. Umanen 9 2 ------9 2 Jumlah I 662 235 ------662 235

44 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.4

Pegawai sipil Pegawai Sipil BUMN/ Honorer/ pusat Jumlah Daerah BUMD Kontrak/PTT Kantor/Dinas/Instansi dipekerjakan L P L P L P L P L P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) j. Fatubenao 6 8 ------6 8 k. Fatukbot* 14 7 ------14 7 l. Rinbesi 6 7 ------6 7 Sekretariat DPRD 38 27 ------38 27 Kejaksaan Negeri - - 25 8 - - - - 25 8 Pengadilan Negeri - - 27 12 - - 7 - 34 12 Departemen Agama * - - 108 85 - - 3 - 111 85 Pengadilan Agama - - 16 1 - - 5 - 21 1 BPN * - - 34 7 - - - - 34 7 BPS - - 20 6 - - - - 20 6 Lembaga 1 - 45 11 - - - - 46 11 Pemasyarakatan KPPN - - 26 1 - - 4 1 30 2 PNS Polri - - 21 5 - - - - 21 5 PNS Kodim - - 208 8 - - - - 208 8 Bandara Udara - - 8 - - - 3 - 11 - Haliwen* Pengelolaan Pajak - - 4 - - - 3 1 7 1 Atambua* Imigrasi - - 31 3 - - - - 31 3 Badan Pengawas 42 10 ------42 10 Badan Kesbanglinmas 37 9 ------37 9 Bappeda 63 11 ------63 11 Bapedalda* 22 13 ------22 13 Badan Kepegawaian 33 31 ------33 31 Badan PMD 13 6 ------13 6 Dinas Kimpraswil 159 15 ------159 15 Dinas Infokom* 41 17 ------41 17 Dinas Perindustrian 66 13 ------66 13 &Perdagangan Dinas Pendaftaran 38 21 ------38 21 Penduduk Jumlah II 579 195 573 147 - - 25 2 1 177 344

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 45

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.4

Pegawai sipil Pegawai BUMN/ Honorer/ pusat Jumlah Sipil Daerah BUMD Kontrak/PTT Kantor/Dinas/Instansi dipekerjakan L P L P L P L P L P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Dinas Kebudayaan dan 31 13 ------31 13 Pariwisata Dinas Pendidikan 97 16 ------97 16 Dinas Pendidikan (Guru)* 1 950 1 863 ------1 950 1 863 Dinas Kesehatan 227 240 ------227 240 Dinas Nakertrans 79 24 ------79 24 Dinas Pendapatan Daerah 61 22 ------61 22 Dinas Kehutanan 100 23 ------100 23 Dinas Keluarga Berencana* 98 30 ------98 30 Dinas Perhubungan 119 24 ------119 24 Dinas Pertanian & 121 29 ------121 29 Perkebunan Dinas Perikanan & 52 25 ------52 25 Kelautan Dinas Pertambangan & 48 9 ------48 9 Energi Dinas Peternakan 73 35 ------73 35 Dinas Koperasi PK&M* 38 6 ------38 6 Dinas Kesejahteraan Sosial* 22 7 ------22 7 Dinas Kebersihan & 35 25 ------35 25 Pertamanan* Kantor Satpol Pamong 53 6 ------53 6 Praja Kantor Arsip Daerah* 11 8 ------11 8 Kantor Ketahanan Pangan 46 10 ------46 10 Kantor Perpustakaan 45 20 ------45 20 Kantor PDE* 10 8 ------10 8 PD. Belu Bhakti* 9 3 ------9 3 PDAM* 2 5 ------2 5 Jumlah III 3 327 2 451 ------3 327 2 451

46 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.4

Pegawai sipil Pegawai Sipil BUMN/ Honorer/ pusat Jumlah Daerah BUMD Kontrak/PTT Kantor/Dinas/Instansi dipekerjakan L P L P L P L P L P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

RSUD Atambua 85 121 ------85 121 Akademi Perawat* 18 4 ------18 4 Sekretariat KPU* 12 5 ------12 5 BRI - - - - 31 9 14 4 45 13 BPD Betun - - - - 7 - 13 2 20 2 BPD Capem Atapupu - - - - 2 4 7 - 9 4 PLN - - - - 24 1 - - 24 1 Telkom* - - - - 4 - 9 6 13 6 Pos & Giro - - - - 21 1 5 2 26 3 Pegadaian Ps. Baru - - - - 6 4 - - 6 4 Pegadaian Atambua - - - - 6 - - - 6 - Pegadaian Betun* - - - - 3 2 3 - 6 2 Asuransi Jiwa Sraya - - - - - 1 6 5 6 6 Asuransi Bumi Putra - - - - 3 3 17 35 20 38 Perum Dolog Atambua - - - - 17 - 8 - 25 - Bank Mandiri - - - - 2 1 8 4 10 5 BNI - - - - 4 2 4 - 8 2 Jumlah IV 115 130 - - 130 22 98 58 329 216

Jumlah I+II+III+IV 4 683 3 011 573 147 130 22 123 60 5 495 3 246

Sumber : BKD dan masing-masing Instansi, Badan, Kantor BUMN/BUMD

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 47

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Tabel / Table 2.5 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Golongan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2 0 0 8

Golongan BUMN/ Honorer/ Jumlah BUMD Kontrak/PTT Kantor/Dinas/Instansi I II III IV L P L P L P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 01. Sekretariat Daerah* 16 164 91 14 - - - - 185 100 02. Kecamatan a. Malaka Barat 4 10 4 2 - - - - 18 2 b. Rinhat* 3 10 8 - - - - - 19 2 c. Wewiku - 5 3 - - - - - 8 - d. Weliman 2 12 9 - - - - - 17 6 e. Malaka Tengah* 8 34 18 - - - - - 44 16 f. Sasita Mean 1 7 9 - - - - - 16 1 g. Io Kufeu 1 2 2 - - - - - 4 1 h. Malaka Timur 2 17 13 - - - - - 28 4 i. Laen Manen - 3 10 - - - - - 10 3 j. Raimanuk* - 5 8 - - - - - 10 3 k. Kobalima 17 27 3 - - - - - 35 12 l. Kobalima Timur 1 4 4 - - - - - 7 2 m. Tasifeto Barat 1 26 11 - - - - - 28 10 n. Kakuluk Mesak 6 26 14 - - - - - 39 7 o. Nanaet Dubesi - 2 6 - - - - - 7 1 p. Kota Atambua 1 11 10 - - - - - 14 8 q. Atambua Barat 1 8 4 - - - - - 8 5 r. Tasifeto Timur* 1 12 9 - - - - - 19 3 s. Raihat 2 12 8 - - - - - 21 1 t. Lasiolat* - 15 13 - - - - - 22 6 u. Lamaknen - 3 10 - - - - - 10 3 v. Lamaknen Selatan - - 7 - - - - - 7 - 03. Kelurahan a. Kota Atambua - 2 5 1 - - - - 8 - b. Tenukiik - 8 7 - - - - - 10 5 c. Manuaman - 3 8 - - - - - 6 5 d. Manumutin 5 9 7 - - - - - 14 7 e. Tulamalae 1 8 7 - - - - - 11 5 f. Bardao 1 7 7 - - - - - 11 4 g. Beirafu - 2 9 - - - - - 6 5 h. Lidak* 2 8 7 - - - - - 12 5 i. Umanen - 3 8 - - - - - 9 2 Jumlah I 76 465 339 17 - - - - 662 235

48 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.5

BUMN/ Honorer/ Golongan Jumlah Kantor/Dinas/Instansi BUMD Kontrak/PTT I II III IV L P L P L P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) j. Fatubenao - 6 8 - - - - - 6 8 k. Fatukbot* 2 11 8 - - - - - 14 7 l. Rinbesi - 6 7 - - - - - 6 7 Sekretariat DPRD 16 29 16 4 - - - - 38 27 Kejaksaan Negeri - 17 15 1 - - - - 25 8 Pengadilan Negeri 1 12 22 4 - - 7 - 34 12 Departemen Agama* - 114 77 2 - - 3 - 111 85 Pengadilan Agama - 3 12 2 - - 5 - 21 1 BPN* - 9 31 1 - - - - 34 7 BPS - 9 16 1 - - - - 20 6 Lembaga - 35 21 1 - - - - 46 11 Pemasyarakatan KPPN - 16 11 - - - 4 1 30 2 PNS Polri 12 9 5 - - - - - 21 5 PNS Kodim 173 43 ------208 8 Bandara Udara Haliwen* 4 2 2 - - - 3 - 11 - Pengelolaan Pajak - 2 2 - - - 3 1 7 1 Atambua* Imigrasi - 23 11 - - - - - 31 3 Badan Pengawas* 2 13 28 9 - - - - 42 10 Badan Kesbanglinmas* - 29 10 7 - - - - 37 9 Bappeda* - 48 21 5 - - - - 63 11 Bapedalda 4 11 18 2 - - - - 22 13 Badan Kepegawaian 1 43 15 5 - - - - 33 31 Badan PMD - 12 6 1 - - - - 13 6 Dinas Kimpraswil 38 65 61 10 - - - - 159 15 Dinas Infokom* 3 30 20 5 - - - - 41 17 Dinas Perindustrian 2 42 28 7 - - - - 66 13 &Perdagangan Dinas Pendaftaran - 34 20 5 - - - - 38 21 Penduduk Jumlah II 258 673 491 72 - - 25 2 1 177 344

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 49

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.5

BUMN/ Honorer/ Golongan Jumlah Kantor/Dinas/Instansi BUMD Kontrak/PTT I II III IV L P L P L P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Dinas Kebudayaan dan 1 21 19 3 - - - - 31 13 Pariwisata Dinas Pendidikan 2 60 39 12 - - - - 97 16 Dinas Pendidikan (Guru) 69 1 343 2 134 267 - - - - 1 950 1 863 Dinas Kesehatan 10 241 208 8 - - - - 227 240 Dinas Nakertrans - 66 28 9 - - - - 79 24 Dinas Pendapatan Daerah 2 42 33 6 - - - - 61 22 Dinas Kehutanan 1 75 43 4 - - - - 100 23 Dinas Keluarga Berencana* - 48 74 6 - - - - 98 30 Dinas Perhubungan 4 75 57 7 - - - - 119 24 Dinas Pertanian & 6 76 61 7 - - - - 121 29 Perkebunan Dinas Perikanan & 1 44 25 7 - - - - 52 25 Kelautan Dinas Pertambangan & 1 31 19 6 - - - - 48 9 Energi Dinas Peternakan* 2 59 42 5 - - - - 73 35 Dinas Koperasi PK&M - 18 22 4 - - - - 38 6 Dinas Kesejahteraan Sosial* - 15 9 5 - - - - 22 7 Dinas Kebersihan & 7 36 14 3 - - - - 35 25 Pertamanan* Kantor Satpol Pamong 4 44 10 1 - - - - 53 6 Praja Kantor Arsip Daerah* 1 11 6 1 - - - - 11 8 Kantor Ketahanan Pangan 1 25 25 5 - - - - 46 10 Kantor Perpustakaan 2 30 26 7 - - - - 45 20 Kantor PDE* - 10 7 1 - - - - 10 8 PD. Belu Bhakti* 2 8 2 - - - - - 9 3 PDAM* - 4 3 - - - - - 2 5 Jumlah III 116 2 382 2 906 374 - - - - 3 327 2 451

50 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.5

BUMN/ Honorer/ Golongan Jumlah Kantor/Dinas/Instansi BUMD Kontrak/PTT I II III IV L P L P L P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

RSUD Atambua 6 8 173 19 - - - - 85 121 Akademi Perawat 1 7 13 1 - - - - 18 4 Sekretariat KPU 2 7 6 2 - - - - 12 5 BRI - - - - 31 9 14 4 45 13 BPD Betun - - - - 7 - 13 2 20 2 BPD Capem Atapupu - - - - 2 4 7 - 9 4 PLN - - - - 24 1 - - 24 1 Telkom* - - - - 4 - 9 6 13 6 Pos & Giro - - - - 21 1 5 2 26 3 Pegadaian Ps. Baru - - - - 6 - 4 - 6 4 Pegadaian Atambua - - - - 6 - - - 6 - Pegadaian Betun* - - - - 3 2 3 - 6 2 Asuransi Jiwa Sraya - - - - - 1 6 5 6 6 Asuransi Bumi Putra* - - - - 2 2 22 32 20 38 Perum Dolog Atambua - - - - 17 - 8 - 25 - Bank Mandiri - - - - 2 1 8 4 10 5 BNI - - - - 4 2 4 - 8 2 Jumlah IV 9 22 192 22 129 23 103 55 339 216

Jumlah I+II+III+IV 459 3 542 3 928 485 129 23 128 57 5 505 3 246

Sumber : BKD dan masing-masing Instansi, Badan, Kantor BUMN/BUMD

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 51

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Tabel / Table 2.6 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Daerah, Pusat dan BUMN/BUMD Menurut Tingkat Pendidikan dan Kantor/Dinas/Instansi di Kabupaten Belu 2 0 0 8

Tingkat Pendidikan Honorer/ Kantor/Dinas/Instansi Kontrak/ Jumlah SD SLTP SLTA D1-D3S1 S2 PTT (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 01. Sekretariat Daerah* 36 32 185 25 6 1 - 285 02. Kecamatan a. Malaka Barat 1 3 12 2 2 - - 20 b. Rinhat* 1 2 13 2 3 - - 21 c. Wewiku - - 4 1 3 - - 8 d. Weliman 4 2 14 1 2 - - 23 e. Malaka Tengah* 20 6 28 3 3 - - 60 f. Sasita Mean 1 2 11 - 2 1 - 17 g. Io Kufeu - - - 1 4 - - 5 h. Malaka Timur - 9 20 - 3 - - 32 i. Laen Manen - - 10 - 3 - - 13 j. Raimanuk* 1 1 7 - 4 - - 13 k. Kobalima 9 7 26 1 3 1 - 47 l. Kobalima Timur - 2 4 - 3 - - 9 m. Tasifeto Barat * 5 9 17 2 5 - - 38 n. Nanaet Dubesi - 1 4 - 3 - - 11 o. Kakuluk Mesak 11 3 28 2 1 1 - 46 p. Kota Atambua 2 - 11 - 9 - - 22 q. Atambua Barat 2 - 5 - 5 1 - 13 r. Tasifeto Timur* 4 2 8 3 5 - - 22 s. Raihat 5 3 14 - - - - 22 t. Lasiolat* 3 4 16 - 5 - - 28 u. Lamaknen 2 2 6 1 2 - - 13 v. Lamaknen Selatan - - 4 - 3 - - 7 03. Kelurahan a. Kota Atambua 2 - 2 - 4 - - 8 b. Tenukiik 1 - 10 - 4 - - 15 c. Manuaman - - 5 1 5 - - 11 d. Manumutin 9 4 3 1 4 - - 21 e. Tulamalae 3 2 6 - 5 - - 16 f. Bardao 6 - 5 - 2 - - 15 g. Beirafu - - 5 - 6 - - 11 h. Lidak* 5 2 7 - 3 - - 17 i. Umanen 1 - 4 - 5 1 - 11 Jumlah I 134 98 494 46 117 6 0 897

52 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.6

Tingkat Pendidikan Honorer/ Kantor/Dinas/Instansi Kontrak/ Jumlah SD SLTP SLTA D1-D3S1 S2 PTT (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) j. Fatubenao 1 5 4 - 4 - - 14 k. Fatukbot* 5 1 12 1 2 - - 21 l. Rinbesi 2 2 4 1 3 1 - 13 Sekretariat DPRD 7 8 35 - 15 - - 65 Kejaksaan Negeri 3 - 18 - 12 - - 33 Pengadilan Negeri - 1 25 1 18 1 - 46 Departemen Agama * 1 1 54 61 75 1 3 196 Pengadilan Agama - - 2 - 11 4 5 22 BPN * 1 1 30 1 8 - - 41 BPS - - 17 1 8 - - 26 Lembaga Pemasyarakatan 1 3 36 - 17 - - 57 KPPN - - 17 10 4 1 - 32 PNS Polri 8 5 12 - 1 - - 26 PNS Kodim 182 23 11 - - - - 216 Bandara Udara Haliwen* - 4 3 1 - - 3 11 Pengelolaan Pajak Atambua* 1 - 2 - 1 - 4 8 Imigrasi - - 26 1 7 - - 34 Badan Pengawas* 7 2 27 4 12 - - 52 Badan Kesbanglinmas 1 1 27 2 14 1 - 46 Bappeda* 1 3 35 6 26 3 - 74 Bapedalda 7 5 12 1 10 - - 35 Badan Kepegawaian 2 1 45 5 9 2 - 64 Badan PMD - - 13 2 3 1 - 19 Dinas Kimpraswil 35 14 79 11 34 1 - 174 Dinas Infokom 13 14 13 6 11 1 - 58 Dinas Perindustrian &Perdagangan 4 3 56 2 13 1 - 79 Dinas Pendaftaran Penduduk* 4 1 41 2 11 - - 59 Jumlah II 286 98 656 119 329 18 15 1 521

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 53

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.6

Tingkat Pendidikan Honorer/ Kantor/Dinas/Instansi Kontrak/ Jumlah SD SLTP SLTA D1-D3S1 S2 PTT (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Dinas Kebudayaan dan 1 1 26 4 11 1 - 44 Pariwisata Dinas Pendidikan 2 8 71 9 22 1 - 113 Dinas Pendidikan - - 1 211 851 1 751 - - 3 813 (Guru)* Dinas Kesehatan* 19 54 295 68 27 4 - 467 Dinas Nakertrans 2 2 73 4 20 2 - 103 Dinas Pendapatan 4 3 55 2 17 2 - 83 Daerah Dinas Kehutanan 13 4 80 1 24 1 - 123 Dinas Keluarga 1 7 76 6 38 - 128 Berencana* Dinas Perhubungan* 12 7 109 6 9 - 143 Dinas Pertanian & 13 17 47 22 50 1 - 150 Perkebunan* Dinas Perikanan & 6 - 46 5 19 1 - 77 Kelautan Dinas Pertambangan & 4 3 34 - 13 3 - 57 Energi Dinas Peternakan* 7 3 64 10 23 1 - 108 Dinas Koperasi PK&M 1 - 24 4 14 1 - 44 Dinas Kesejahteraan 1 4 17 2 5 - 29 Sosial* Dinas Kebersihan & 13 8 30 2 7 - - 60 Pertamanan* Kantor Satpol Pamong 3 2 45 2 7 - - 59 Praja* Kantor Arsip Daerah* 1 2 11 2 3 - - 19 Kantor Ketahanan 1 2 43 6 4 - - 56 Pangan* Kantor Perpustakaan 1 2 51 1 10 - - 65 Kantor PDE* 1 3 9 - 5 - - 18 PD. Belu Bhakti* 3 2 3 1 3 - - 12 PDAM* - - 6 - 1 - - 7 Jumlah III 109 134 2 426 1 008 2 083 18 - 5 778

54 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Lanjutan / Continued Tabel 2.6

Tingkat Pendidikan Honorer/ Kantor/Dinas/Instansi Kontrak/ Jumlah SD SLTP SLTA D1-D3 S1 S2 PTT (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) RSUD Atambua* 6 8 173 19 - - - 206 Akademi Perawat* 1 1 15 4 1 - 22 Sekretariat KPU* 1 1 14 1 - - - 17 BRI* 1 1 31 3 21 1 - 58 BPD Betun - - - - 7 - 15 22 BPD Capem Atapupu - - 2 1 2 1 7 13 PLN - - 22 2 1 - - 25 Telkom* - - 3 1 - - 15 19 Pos & Giro 1 6 15 - - - 7 29 Pegadaian Ps. Baru - - 5 - 1 - 4 10 Pegadaian Atambua - - 4 - 2 - - 6 Pegadaian Betun* 1 - 4 - 3 - - 8 Asuransi Jiwa Sraya* - - 10 - 2 - - 12 Asuransi Bumi Putra - - 52 - 6 - - 58 Perum Dolog Atambua 4 - 10 1 2 - 8 25 Bank Mandiri - - - - 3 - 12 15 BNI - - 1 - 4 1 4 10 Jumlah IV 15 17 361 32 55 3 72 555

Jumlah I+II+III+IV 544 347 3 937 1 205 2 584 45 87 8 751

Sumber : BKD dan masing-masing Instansi, Badan, Kantor BUMN/BUMD

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 55

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Tabel / Table 2.7 Banyaknya Pemilih menurut Partisipasi dalam Pemilu 2004 - 2009

Legislatif Presiden Pemilih 2004 2009 2004 2009 (1) (2) (3) (4) (5)

a. Terdaftar 193 610 223 309 193 035 220 515

b. Menggunakan hak pilih 170 711 164 250 167 462 156 527

- Suara sah 153 468 154 787 167 251 147 078

- Suara tidak sah 17 243 11 704 308 11 059

c. Tidak menggunakan hak pilih 61 489 59 059 27 604 63 988

56 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Tabel / Table 2.8 Hasil Pemungutan Suara Anggota DPRD Kabupaten Belu Dalam Pemilu Legislatif 2009

Partai Politik Jumlah Perolehan Suara

(1) (2) 1. Partai Demokrat 19 514 2. Partai Golongan Karya (Golkar) 13 202 3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) 11 222 4. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 10 351 5. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 8 171 6. Partai Demokrasi Kebangsaan PDK) 7 338 7. Partai Amanat Nasional (PAN) 6 760 8. Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) 5 025 9. Partai Pelopor 4 825 10. Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) 4 386 11. Partai Perjuangan Indonesia baru (PPIB) 4 381 12. Partai Barisan Nasional (Barnas) 4 122 13. Partai Damai Sejahtera (PDS) 3 653 14. Partai Republik Nusantara (RepublikaN) 3 522 15. Partai Karya Perjuangan (Pakar pangan) 3 415 16. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 3 269 17. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) 3 180 18. Partai Pengusha dan Pekerja Indonesia (PPPI) 3 008 19. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI-M) 2 981 20. Partai Pemuda Indonesia (PPI) 2 743

21. Lainnya 29 680

Total 154 748

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 57

PEMERINTAHAN / GOVERNMENT

Tabel / Table 2.9 Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Belu menurut Asal Partai Politik dan Jenis Kelamin Dalam Pemilu Legislatif 2009

Asal Partai Politik Laki-laki Perempuan Total

(1) (2) (3) (4)

1. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 3 1 4 2. Partai Karya Peduli Bangsa 2 0 2 3. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 2 1 3 4. Partai Barisan Nasional 1 0 1 5. Partai Amanat Nasional 3 0 3 6. Partai Perjuangan Indonesia baru (PPIB) 1 0 1 7. Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) 0 1 1 8. Partai Karya Perjuangan (Pakar pangan) 1 0 1 9. Partai Demokrasi Kebangsaan 2 1 3 10. Partai Pelopor 1 1 2 11. Partai Golongan Karya (Golkar) 3 1 4 12. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1 0 1 13. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) 3 0 3 14. Partai Demokrat 4 1 5 15. Partai Buruh 1 0 1

Jumlah 28 7 35

58 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

BAB / CHAPTER 3

Penduduk & Tenaga Kerja Population & Man Power

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

PENDUDUK & TENAGA KERJA

P E N D U D U K menjadi sumber kemiskinan dan Tema kepedudukan selalu keterbelakangan yang tidak lain muncul menjadi suatu juga menjadi musuh utama dari permasalahan yang cukup menarik misi pembangunan bangsa. dan hangat untuk diperdebatkan Dari hasil Sensus karena mempunyai kaitan erat Penduduk, jumlah penduduk di dengan kesejahteraan hidup Kabupaten Belu tahun 1990 manusia. Perkembangan penduduk sebanyak 216 019 jiwa dan yang pesat tanpa diimbangi dengan meningkat menjadi 277 484 jiwa persediaan resourses yang memadai pada tahun 2000, dengan maka jumlah penduduk yang pertumbuhan rata–rata 2,54%. banyak tersebut menjadi beban bagi Tingkat pertumbuhan ini sedikit pembangunan. Sebaliknya lebih tinggi dibanding pertumbuhan percepatan pertumbuhan penduduk 1980-1990 yang hanya 1,78%. jauh lebih lamban dari percepatan Pada tabel 3.1.1. jumlah peningkatan sumber daya dan penduduk Kabupaten Belu 2008 sumber dana yang ada maka dari 384 182 jiwa, dengan tingkat penduduk yang banyak dengan kepadatan rumah tangga rata-rata 4 kualitas yang memadai akan orang dan kepadatan penduduk 157 menjadi modal pembangunan yang orang per Km². sangat berharga. Dibandingkan tahun Pemerintah dalam berbagai sebelumnya angka pertumbuhan format perencanaan selalu penduduk periode 2000-2008 menempatkan masalah tergolong cukup tinggi yakni kependudukan sebagai kerangka 4,15%. Hal ini karena selain acuannya, karena penduduk dengan perkembangan penduduk secara aspek kualitas dan kuantitasnya alamiah, juga diakibatkan oleh merupakan pelaku sentral sekaligus adanya eksodus ex pengungsi sebagi objek yang menikmati hasil- Timor Timur ke wilayah Kabupaten hasil pembangunan secara lebih Belu yang pada Sensus Penduduk adil dan berkeprikemanusiaan. 2000 belum terhitung. Penduduk yang banyak dengan Faktor migrasi masuk juga kualitas yang tinggi akan menjadi menjadi pemicu tingginya angka asset yang berharga bagi kelancaran pertumbuhan penduduk mengingat proses pembangunan, sedangkan kedudukan wilayah geografis apabila sebagian besar dari mereka Kabupaten Belu yang berbatasan berkualitas rendah tentu akan langsung dengan Negara Timor

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 61

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Leste akan menjadi daerah transit - Angka ketergantungan bagi penduduk dari luar untuk (Dependency Ratio) pada expansi usaha ke negara baru tahun 2008 adalah 79 yang tersebut. menunjukkan bahwa setiap Selain itu dengan adanya 100 orang penduduk usia pergeseran paradigma Keluarga produktif harus Berencana dari Norma Keluarga menanggung sekitar 79 Kecil Bahagia menjadi Keluarga orang yang belum atau Berkualitas nampak disalah tafsirkan tidak produktif. sebagai peluang untuk banyak anak asal bisa/mampu menghidupinya. KETENAGAKERJAAN Pada kasus ini, hidup layak sebuah keluarga menjadi relatif dan sangat Penduduk usia kerja tergantung pada pandangan didefinisikan sebagai penduduk kepentingan yang bersifat subjektif. yang berumur 10 tahun keatas, Analisis kependudukan sedangkan khusus dalam Sensus tahun 2008 memperlihatkan Penduduk 2000 dan Sakernas 2008 indikator sebagai berikut: menggunakan konsep penduduk - Angka sex ratio pada tahun berumur 15 tahun keatas. Mereka 2008 sebesar 100,52 terdiri dari angkatan kerja dan menunjukkan bahwa bukan angkatan kerja. jumlah penduduk laki-laki Proporsi penduduk yang sedikit lebih tinggi dari tergolong angkatan kerja dikenal penduduk perempuan dengan istilah Tingkat Partisipasi yakni setiap 101 penduduk Angkatan Kerja ( T P A K). TPAK laki-laki terdapat 100 orang mengkikuti pola huruf *U* terbalik. penduduk perempuan. Angka ini rendah pada usia muda - Dilihat dari struktur umur (usia sekolah), kemudian naik penduduk memperlihatkan sejalan dengan kenaikan umur bahwa sebagaian besar sampai mencapai puncaknya pada penduduk Belu berada umur 25–29 tahun, yang pada usia muda, dimana selanjutnya turun lagi perlahan konstruksi piramida pada umur-umur berikutnya penduduknya masih (antara lain karena pensiun, berbentuk ekspansif. Dari kesehatan yang tidak 384 182 pada tahun 2008 memungkinkan dan telah mencapai 40,65%, merupakan usia tua). penduduk usia muda yang Selama kurun waktu 2000-2008, berumur 0 – 14 tahun. TPAK Kabupaten Belu sedikit berfluktuasi yakni 77,64 di tahun

62 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

2000, 61,35 pada tahun 2005, sektor pertanian di pedesaan masih 61,00 tahun 2006, tahun 2007 cukup tinggi. 68,28% dan 2008 ini bergerak Komposisi penduduk yang turun menjadi 67,20%. Diduga bekerja pada tahun 2008 fluktuasi TPAK ini erat kaitannya memperlihatkan bahwa sebagian dengan situasi kesulitan ekonomi besar yakni 60,09 % dari penduduk yang dialami sebagian besar yang bekerja,mempunyai lapangan masyarakat. Pada kondisi ekonomi pekerjaan utama di sektor masyarakat secara umum relatif pertanian. Sementara sisanya baik maka ada sebagian penduduk masing-masing bekerja pada sektor usia kerja terutama ibu rumah sekunder 12,84% dan sektor tersier tangga tidak aktif mencari nafkah. 27,07%. Bila di bandingkan dengan Sebaliknya ketika kondisi ekonomi hasil sensus penduduk tahun 1990 tingkat rumah tangga memasuki dan 2000 di mana penduduk yang fase kronis maka sebagian ibu bekerja di sektor pertanian masing rumah tangga terpaksa ikut mencari masing 68,28% dan 76,15% maka nafkah melalui usaha antara lain selama lebih dari dua dekade kerajinan rumah tangga, terakhir ini sedikit sekali terjadi perdagangan eceran atau sebagai transformasi tenaga kerja dari sektor pekerja keluarga pada sektor primer ke sektor ekonomi moderen. pertanian. Padahal kunci dari kemajuan Angka kesempatan kerja pembangunan ekonomi terletak merupakan perbandingan antara pada akselarasi kinerja dari sektor- penduduk yang bekerja dengan sektor ekonomi moderen yang angkatan kerja. Pada tahun 2008 dimanifestasikan lewat semakin angka kesempatan kerja Kabupaten besarnya porsi tenaga kerja yang Belu tergolong tinggi yakni 96.87%. bekerja pada sektor sekunder dan Ini berarti angka pengangguran tersier. terbuka pada tahun 2008 hanya Lambatnya transformasi tenaga sebesar 3,13% atau lebih sedikit kerja ke sektor moderen sangat erat dibanding hasil sensus SP 2000 kaitannya dengan tingkat sebesar 7,44%. Kendatipun tingkat pendidikan pekerja. Data hasil pengangguran terbuka relatif kecil, Sakernas 2008 memperlihatkan namun bila dibandingkan dengan bahwa sekitar 73,10% penduduk tingkat pendapatan perkapita yang bekerja berpendidikan paling penduduk yang masih rendah tinggi hanya tamat Sekolah Dasar menunjukkan bahwa sebenarnya (SD). Dengan masih rendahnya angka setengah pengangguran dan tingkat pendidikan maka pengangguran terselubung di kemampuan untuk mengadopsi Kabupaten Belu terutama pada perkembangan teknologi produksi

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 63

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

yang lebih baik maupun pikiran kreatif untuk menyeleksi aktivitas ekonomi yang lebih menguntungkan menjadi relatif terbatas. Penyebaran penduduk yang bekerja menurut jumlah jam kerja selama seminggu memperlihatkan bahwa sebagian besar pekerja kita masih memiliki ethos kerja yang rendah. Dari 187 820 penduduk yang bekerja pada tahun 2008 sekitar 51,62% di antaranya bekerja dibawah jam kerja normal yakni rata-rata di bawah 6 jam perhari. Penduduk yang bekerja di atas 35 jam perminggu atau lebih dari 7 jam perhari sekitar 48,38%. Untuk mengetahui tingkat kemandirian dan kesejahteraan pekerja dapat di amati dari status pekerjaannya. Dari jumlah pekerja pada tahun 2008 memperlihatkan bahwa 20,43% (38 378 Jiwa) diantaranya adalah pekerja keluarga/pekerja tidak di bayar sementara sisanya masing-masing bekerja di bantu dengan buruh tidak di bayar/pekerja keluarga 41,22% berusaha sendiri dan di bantu buruh di bayar masing masing 17,28 % dan 2,17 % buruh karyawan 18,28 dan pekerja bebas cuma 0.45 % .

64 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Gambar 3.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Belu Tahun 1995 - 2008 384182 400000 378882 361862 371530 350000 331385324165 291967 300000 277137284074 256815 235508243236245224 250000 231815

200000

150000

100000

50000

0 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Registrasi Penduduk 1995-2008

Gambar 3.2. Piramida Penduduk Kabupaten Belu Tahun 2008

75+

70 - 74 65 - 69 laki laki 60 - 64 perempuan 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24

15 - 19

10 - 14

5 - 9

0 - 4

-40000 -30000 -20000 -10000 0 10000 20000 30000 40000

Kelompok Umur

Sumber : Registrasi Penduduk 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 65

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Gambar 3.3. Penduduk Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Tahun 2008

Lamaknen SelatanLamaknen Lasiolat Raihat Tasifeto Timur Atambua Selatan Atambua Barat Kota Atambua Nanaet Dubesi Kakuluk Mesak Tasifeto Barat Kobalima Timur Kobalima Raimanuk Laen Manen Malaka Tim ur Io Kufeu Io Kufeu Sasita Mean Malaka Tengah Weliman Wewiku Rinhat Malaka Barat

0 10000 20000 30000 40000 50000 penduduk rumah tangga Sumber : Registrasi Penduduk 2008

Gambar 3.4. Kepadatan Penduduk per Km² di Kabupaten Belu Tahun 2008

Lamaknen SelatanLamaknen Lasiolat Raihat Tasifeto Timur Atambua Selatan Atambua Barat Kota Atambua Nanaet Dubesi Kakuluk Mesak Tasifeto Barat Kobalima Timur Kobalima Raimanuk Laen Manen Malaka Timur Io kufeu Botin leobele Sasita Mean Malaka Tengah Weliman Wewiku Rinhat Malaka Barat 0 500 1000 1500 2000

Sumber : Registrasi Penduduk 2008

66 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Gambar 3.5. Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Belu Tahun 2008 25 tahun ke 15 tahun ke atas bawah 19 - 24 tahun 17.07% 2.32% 56.72%

16 tahun 4.47%

17 - 18 tahun 19.42%

Sumber : Susenas 2008, BPS

Gambar 3.6. Persentase Penduduk Kabupaten Belu Usia 15 Tahun Menurut Status Pekerjaan Utamanya Tahun 2008

lain lain Berusaha 0.62% sendiri 17.28%

Pekerja tak Berusaha dg. dibayar buruh tidak 20.43% tetap 41.22%

Buruh/ karyawan Berusaha dg. 18.28% buruh tetap 2.17% Sumber : Sakernas 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 67

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Gambar 3.7. Persentase Penduduk Kabupaten Belu Usia 15 Tahun Menurut Jumlah Jam Kerjanya Tahun 2008

35 +

15 - 34

1 - 14

0*)

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00

Sumber : Sakernas 2008, BPS

Gambar 3.8. Jumlah Permintaan dan Pencari Kerja yang Terdaftar di Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu Tahun 1999 - 2008

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 pencari kerja permintaan tenaga kerja

Sumber : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu

68 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Gambar 3.9. Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar di Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu Menurut Tingkat Pendidikannya Tahun 2006 - 2008

1600 2006 2007 2008 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 SD SMTP SMTA D I, D II D III Sarjana

Sumber : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 69

Penduduk

Populations

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.1 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Luas Wilayah, dan kepadatan penduduk per Km2 dan per Rumah Tangga Menurut Kecamatan Number of Population, Household, Area, and Density per Districk 2 0 0 8

Kepadatan Per Rumah Luas Ke-padatan Kecamatan Penduduk RT Density Tangga Area Density Districk Population per House-hold (Km2) (Km2) Household (1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Malaka Barat 23 266 5 474 87,41 266 4 02. Rinhat 16 611 3 920 151,72 109 4 03. Wewiku 21 047 4 877 97,90 215 4 04. Weliman 21 174 4 763 88,25 240 4 05. Malaka Tengah 39 316 8 660 168,69 233 5 06. Sasita Mean 10 195 2 192 65,48 156 5 07. Botin Leobele 9 013 1 530 39,03 231 6 08. Io Kufeu 8 896 2 099 67,79 131 4

09. Malaka Timur 9 162 2 324 83,28 110 4 10. Laen Manen 11 147 3 096 94,02 119 4 11. Raimanuk 12 023 3 009 179,42 67 4 12. Kobalima 17 548 4 482 120,95 145 4 13. Kobalima Timur 6 650 1 665 96,11 69 4 14. Tasifeto Barat 22 077 4 590 224,19 98 5 15. Kakuluk Mesak 17 422 4 041 60,25 93 4 16. Nanaet Dubesi 4 738 1 059 187,54 79 4

17. Kota Atambua 26 123 5 394 24,90 1 049 5 18. Atambua Barat 24 272 4 161 15,55 1 561 6 19. Atambua Selatan 21 042 4 304 15,73 1 338 5 20. Tasifeto Timur 20 669 5 143 211,37 98 4 21. Raihat 14 677 3 777 87,20 168 4 22. Lasiolat 6 803 1 498 64,48 106 5 23. Lamaknen 12 424 2 306 105,90 117 5 24. Lamaknen Selatan 7 887 1 514 108,41 73 5

Kabupaten Belu 384 182 85 878 2 445,57 157 4

Sumber : Registrasi Penduduk 2008

11/15/2009 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 73

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.2 Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Population by Districk and Sex 2 0 0 8

Kecamatan Laki-laki Perempuan J u m l a h Districk Male Female T o t a l (1) (2) (3) (4) 01. Malaka Barat 11 601 11 665 23 266 02. Rinhat 8 247 8 364 16 611 03. Wewiku 10 609 10 438 21 047 04. Weliman 10 637 10 537 21 174 05. Malaka Tengah 19 120 20 196 39 316 06. Sasita Mean 5 051 5 144 10 195 07. Botin Leobele 4 528 4 485 9 013 08. Io Kufeu 4 109 4 787 8 896

09. Malaka Timur 4 540 4 622 9 162 10. Laen Manen 5 485 5 662 11 147 11. Raimanuk 5 849 6 174 12 023 12. Kobalima 8 658 8 890 17 548 13. Kobalima Timur 3 312 3 338 6 650 14. Tasifeto Barat 11 240 10 837 22 077 15. Kakuluk Mesak 8 800 8 622 17 422 16. Nanaet Dubesi 2 350 2 388 4 738

17. Kota Atambua 13 128 12 995 26 123 18. Atambua Barat 13 247 11 025 24 272 19. Atambua Selatan 10 899 10 143 21 042 20. Tasifeto Timur 10 279 10 390 20 669 21. Raihat 7 425 7 252 14 677 22. Lasiolat 3 347 3 456 6 803 23. Lamaknen 6 178 6 246 12 424 24. Lamaknen Selatan 3 952 3 935 7 887

Kabupaten Belu 192 591 191 591 384 182

Sumber : Registrasi Penduduk 2008

74 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.3 Penduduk Menurut Kecamatan dan Kewarganegaraan Population by Districk and Cityzenship 2 0 0 8

WNA WNA Kecamatan WNI J u m l a h Cina lainnya Districk Indonesian T o t a l Cinesse Others (1) (2) (3) (4) (5) 01. Malaka Barat 23 266 - - 23 266 02. Rinhat 16 611 - - 16 611 03. Wewiku 21 047 - - 21 047 04. Weliman 21 174 - - 21 174 05. Malaka Tengah 39 316 - - 39 316 06. Sasita Mean 10 195 - - 10 195 07. Botin Leobele 9 013 - - 9 013 08. Io Kufeu 8 896 - - 8 896

09. Malaka Timur 9 162 - - 9 162 10. Laen Manen 11 147 - - 11 147 11. Raimanuk 12 023 - - 12 023 12. Kobalima 17 548 - - 17 548 13. Kobalima Timur 6 650 - - 6 650 14. Tasifeto Barat 22 077 - - 22 077 15. Kakuluk Mesak 17 422 - - 17 422 16. Nanaet Dubesi 4 738 - - 4 738

17. Kota Atambua 26 123 - - 26 123 18. Atambua Barat 24 272 - - 24 272 19. Atambua Selatan 21 042 - - 21 042 20. Tasifeto Timur 20 669 - - 20 669 21. Raihat 14 677 - - 14 677 22. Lasiolat 6 803 - - 6 803 23. Lamaknen 12 424 - - 12 424 24. Lamaknen Selatan 7 887 - - 7 887

Kabupaten Belu 384 182 - - 384 182

Sumber : Registrasi Penduduk 2008

11/15/2009 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 75

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.4 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Belu Berdasarkan Sensus Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan 1971, 1980, 1990, 2000

Penduduk (Jiwa) Pertumbuhan Kecamatan 1971 1980 1990 District 1971 1980 1990 2000 - - - 1980 1990 2000 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

01. Malaka Barat 38 929 38 364 43 939 54 431 1,89 1,37 2,16 02. Rinhat - 7 726 9 488 12 627 - 2,08 2,90 03. Wewiku ------04. Weliman ------05. Malaka Tengah 29 917 19 547 22 225 28 815 1,29 1,29 2,63

06. Sasita Mean*) - 14 208 16 440 18 644 - 1,60 1,27 07. Malaka Timur 27 037 20 818 25 418 28 998 1,38 2,02 1,33 08. Laen Manen ------09. Raimanuk ------10. Kobalima*) - 9 765 10 504 15 174 - 0,73 3,75 11. Tasifeto Barat*) 23 566 17 823 24 362 21 073 0,69 3,17 (-1,44) 12. Kakuluk Mesak - 7 242 10 164 8 169 - 3,45 (-2,16)

13. Kota Atambua*) - 9 372 12 501 44 965 - 2,92 13,66 14. Tasifeto Timur 19 592 15 699 18 643 19 150 1,08 1,73 0,27 15. Raihat - 5 875 6 251 7 440 - 0,62 1,76 16. Lasiolat ------17. Lamaknen*) 14 123 14 634 16 084 17 998 0,40 0,95 1,13

Jumlah/Total 153 164 181 073 216 019 277 484 1,81 1,78 2,54

Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000, BPS Source : Population Census 1971, 1980, 1990, 2000, , BPS Keterangan : * ) Termasuk Kecamatan Pemekaran

76 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.5 Persentase Penduduk Kabupaten Belu Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Status Perkawinan Percentage 10 years old in Belu Regency by Marital Status 2 0 0 8

Status Perkawinan Laki-laki Perempuan Jumlah Marital Status Male Female Total

(1) (2) (3) (4)

Belum Kawin / single 43,01 33,24 37,95

kawin / married 54,24 52,37 53,27

cerai hidup / divorced 0,63 4,74 2,76

cerai mati / widowed 2,12 9,65 6,02

Jumlah / Total 100,00 100,00 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

11/15/2009 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 77

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.6 Penduduk Kabupaten Belu Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Population in Belu Regency by Age Group and Sex 2 0 0 8

Golongan Umur Laki-Laki Perempuan J u m l a h Age Group Male Female T o t a l (1) (2) (3) (4)

0 - 4 26 244 28 370 54 614 5 - 9 29 157 26 719 55 876 10 - 14 21 522 24 171 45 693 15 - 19 23 469 15 183 38 652 20 - 24 16 150 14 601 30 751 25 - 29 18 436 13 374 31 810 30 - 34 9 484 15 766 25 250 35 - 39 10 483 12 666 23 149 40 - 44 5 085 11 486 16 571 45 - 49 8 659 8 828 17 487 50 - 54 7 568 5 766 13 334 55 – 59 4 752 4 356 9 108 60 – 64 3 355 4 094 7 449 65 – 69 3 201 2 397 5 598 70 – 74 1 894 2 011 3 905 75 + 3 132 1 803 4 935

Jumlah / Total 192 591 191 591 384 182

Sumber : Registrasi Penduduk 2008

78 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.7 Penduduk Menurut Kecamatan dan Golongan Umur Population by Districk and Age Group 2 0 0 8

Kecamatan 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 Districk (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 3 251 3 502 3 026 2 083 1 613 1 817 02. Rinhat 2 321 2 501 2 161 1 487 1 150 1 296 03. Wewiku 2 942 3 171 2 741 1 883 1 454 1 639 04. Weliman 2 959 3 189 2 757 1 894 1 464 1 650 05. Malaka Tengah 5 392 5 752 4 798 3 868 2 781 2 970 06. Sasita Mean 1 398 1 489 1 246 1 015 729 778 07. Botin Leobele 1 239 1 320 1 101 886 636 678 08. Io Kufeu 1 217 1 300 1 083 877 632 679

09. Malaka Timur 1 326 1 404 1 079 769 639 785 10. Laen Manen 1 613 1 708 1 313 935 779 957 11. Raimanuk 1 741 1 841 1 417 1 008 842 1 033 12. Kobalima 2 540 2 687 2 068 1 472 1 225 1 504 13. Kobalima Timur 962 1 019 784 558 465 568 14. Tasifeto Barat 3 096 3 064 2 547 2 780 2 208 2 043 15. Nanaet Dubesi 665 657 548 596 474 439 16. Kakuluk Mesak 2 443 2 417 2 012 2 193 1 743 1 613

17. Kota Atambua 3 664 3 625 3 016 3 289 2 614 2 418 18. Atambua Barat 3 398 3 361 2 793 3 058 2 420 2 240 19. Atambua Selatan 2 950 2 918 2 426 2 650 2 102 1 945 20. Tasifeto Timur 3 150 2 998 2 167 1 760 1 605 1 626 21. Raihat 2 238 2 129 1 540 1 250 1 137 1 154 22. Lasiolat 1 037 986 713 579 529 535 23. Lamaknen 1 879 1 736 1 442 1 078 924 883 24. Lamaknen Selatan 1 193 1 102 915 684 586 560

Kabupaten Belu 54 614 55 876 45 693 38 652 30 751 31 810

Sumber : Proporsi Registrasi Penduduk terhadap hasil Sensus Penduduk 1990 dan 2000

11/15/2009 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 79

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Lanjutan Tabel 3.1.7

Kecamatan 30 - 34 35 -39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 – 59 Districk (1) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 01. Malaka Barat 1 524 1 570 1 098 1 096 814 569 02. Rinhat 1 088 1 121 783 783 581 406 03. Wewiku 1 378 1 420 993 994 736 516 04. Weliman 1 385 1 429 1 000 999 740 519 05. Malaka Tengah 2 432 2 369 1 717 2 065 1 525 1 020 06. Sasita Mean 633 618 398 543 393 271 07. Botin Leobele 558 542 394 475 350 234 08. Io Kufeu 551 537 388 466 344 232

09. Malaka Timur 633 607 426 417 335 203 10. Laen Manen 772 740 520 507 406 247 11. Raimanuk 832 798 559 546 438 266 12. Kobalima 1 213 1 164 818 799 641 389 13. Kobalima Timur 460 441 310 304 243 147 14. Tasifeto Barat 1 525 1 189 811 810 613 390 15. Nanaet Dubesi 328 255 176 173 131 85 16. Kakuluk Mesak 1 204 938 641 637 483 308

17. Kota Atambua 1 803 1 408 960 956 723 461 18. Atambua Barat 1 685 1 313 890 896 680 430 19. Atambua Selatan 1 454 1 136 772 774 586 373 20. Tasifeto Timur 1 275 1 168 1 003 1 042 869 684 21. Raihat 904 829 712 741 618 486 22. Lasiolat 419 384 330 343 286 225 23. Lamaknen 730 718 534 685 489 396 24. Lamaknen Selatan 464 455 338 436 310 251

Kabupaten Belu 25 250 23 149 16 571 17 487 13 334 9 108

80 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Lanjutan Tabel 3.1.7

Kecamatan 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75 + Jumlah Districk (1) (14) (15) (16) (17) (18) 01. Malaka Barat 483 350 244 226 23 266 02. Rinhat 345 250 174 164 16 611 03. Wewiku 437 317 220 206 21 047 04. Weliman 441 320 222 206 21 174 05. Malaka Tengah 840 699 414 674 39 316 06. Sasita Mean 218 181 108 177 10 195 07. Botin Leobele 192 159 94 155 9 013 08. Io Kufeu 190 159 92 149 8 896

09. Malaka Timur 190 137 93 119 9 162 10. Laen Manen 232 168 113 137 11 147 11. Raimanuk 249 180 121 152 12 023 12. Kobalima 364 263 177 224 17 548 13. Kobalima Timur 138 100 67 84 6 650 14. Tasifeto Barat 325 227 186 263 22 077 15. Nanaet Dubesi 70 50 40 51 4 738 16. Kakuluk Mesak 256 179 148 207 17 422

17. Kota Atambua 385 269 220 312 26 123 18. Atambua Barat 359 252 206 291 24 272 19. Atambua Selatan 310 216 177 253 21 042 20. Tasifeto Timur 469 313 253 287 20 669 21. Raihat 334 224 179 202 14 677 22. Lasiolat 154 102 84 97 6 803 23. Lamaknen 286 296 167 181 12 424 24. Lamaknen Selatan 182 187 106 118 7 887

Kabupaten Belu 7 449 5 598 3 905 4 935 384 182

11/15/2009 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 81

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.1.8 Jumlah Rumah Tangga dan RTS PPLS 08 Kabupaten Belu dirinci menurut Kecamatan 2 0 0 8

Kecamatan Jumlah Rumah RTS PPLS 08 Persentase Tangga*) (1) (2) (3) (4) 01. Malaka Barat 3254 5534 58,80 02. Rinhat 2829 4097 69,05 03. Wewiku 2835 4852 58,43 04. Weliman 2615 4696 55,69 05. Malaka Tengah 5275 8315 63,44 06. Sasita Mean 1548 2539 60,97 07. Botin Leobele 949 1703 55,73 08. Io Kufeu 1776 2014 88,18

09. Malaka Timur 2108 2215 95,17 10. Laen Manen 2496 2949 84,64 11. Raimanuk 2808 2881 97,47 12. Kobalima 2464 5112 48,20 13. Kobalima Timur 1259 1951 64,53 14. Tasifeto Barat 2299 4297 53,50 15. Kakuluk Mesak 2582 3751 68,83 16. Nanaet Dubesi 625 1054 59,30

17. Kota Atambua 2887 6200 46,56 18. Atambua Barat 1455 3924 37,08 19. Atambua Selatan 1666 3773 44,16 20. Tasifeto Timur 3077 4673 65,85 21. Raihat 2836 3613 78,49 22. Lasiolat 920 1547 59,47 23. Lamaknen 1830 2278 80,33 24. Lamaknen Selatan 1261 1497 84,24

Kabupaten Belu 53654 85465 62,78

Catatan : *) Perkiraan Jumlah Rumah Tangga berdasarkan Registrasi Penduduk Sumber : Pendataan Program Perlindungan Sosial 2008 (PPLS08), BPS

82 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Tingkat Kelahiran

Fertility Rate

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Tabel 3.2.1 Perkiraan Angka Kelahiran Total / TFR menurut Kabupaten 1989-2005

Kabupaten 1989-1990*) 1995-1996**) 2004/2005 Regency

(1) (2) (3) (4)

01. Sumba Barat 5.60 4.99 4.93 02. Sumba Timur 4.15 4.08 3.78 03. 4.67 4.31 3.80 04. Timor Tengah Selatan 4.66 3.48 2.99 05. Timor Tengah Utara 3.45 3.54 3.65 06. Belu 4.46 4.48 3.63 07. Alor 3.86 3.45 2.85 08. Lembata - - 3.06 09. Flores Timur 3.92 2.97 3.39 10. Sikka 3.96 2.81 2.59 11. Ende 4.09 2.94 2.50 12. Ngada 3.93 3.57 3.39 13. Manggarai 5.03 4.34 4.25 71. Kota Kupang - - 2.54

Nusa Tenggara Timur - 3.83 3.49

Catatan : *) Dihitung dari Sensus Penduduk 1980 dan 1990 (metode arriaga) **) Dihitung dari data gabungan (SP90 dan Susenas 96 metode Role ***) Laporan indikator database 2004/2005

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 85

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Tabel 3.2.2 Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Belu Percentage of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Age at First Marriage 2 0 0 8

Umur Perkawinan Pertama Persentase Age at First Marriage Percentage

(1) (2)

≤15 tahun 2,32

16 tahun 4,47

17 - 18 tahun 19,42

19 - 24 tahun 56,73

25 tahun ke atas 17,07

Jumlah / Total 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

86 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Tabel 3.2.3 Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Lahir Hidup di Kabupaten Belu Percentage of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children 2 0 0 8

Jumlah Anak Yang Lahir Hidup Persentase Numbers of Children Still live Percentage (1) (2)

0 5,35

1 13,89

2 16,42

3 14,55

4 12,65

5 10,64

6 8,39

7 7,95

8 4,26

9 2,36

10+ 3,53

Jumlah / Total 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 87

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Tabel 3.2.4 Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Masih Hidup di Kabupaten Belu Percentage of Women 10 Years Old and Over Who Ever Married by Numbers of Children Still live 2 0 0 8

Jumlah Anak Yang Masih Hidup Persentase Numbers of Children Still live Percentage (1) (2)

0 6,40

1 15,23

2 18,84

3 17,88

4 13,24

5 11,73

6 8,68

7 4,12

8 2,36

9 1,05

10+ 0,46

Jumlah / Total 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

88 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Tingkat Kematian

Mortality Rate

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.3.1 Tingkat Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Menurut Kabupaten Infant Mortality Rate ( IMR) per 1000 birth by Regency 1999, 2002, 2004

Kabupaten 1999 2002 2004 Regency

(1) (2) (3) (4)

01. Sumba Barat 64 60 55 02. Sumba Timur 76 73 53 03. K u p a n g *) 57 52 55 04. Timor Tengah Selatan 49 46 53 05. Timor Tengah Utara 50 49 50 06. B e l u 57 55 46 07. A l o r 59 57 54 08. Flores Timur 46 44 46 09. S i k k a 47 45 48 10. E n d e 60 56 44 11. N g a d a 51 48 42 12. Manggarai 54 52 47 13. Kodya Kupang - - 24 14. Lembata - - 47

Nusa Tenggara Timur 62.6 51 49

Keterangan : Laporan Indonesia Pembangunan Manusia 2001, 2004 Remarks : *) Termasuk Kodya Kupang / Include Kodya Kupang

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 91

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Table 3.3.2 Tingkat Harapan Hidup Penduduk Berumur Nol Tahun Menurut Kabupaten The Life Expectancy At Birth by Regency 2005 - 2007

Kabupaten/Kota 2005 2006 2007 Regency/Municipality (1) (2) (3) (4)

01. Sumba Barat 63,3 63,8 64,11 02. Sumba Timur 61,2 61,3 61,42 03. Kupang 64,5 64,6 64,77 04. Timor Tengah Selatan 66,2 66,3 66,40 05. Timor Tengah Utara 66,8 66,9 67,27 06. Belu 64,3 64,6 64,72 07. Alor 65,1 65,6 65,89 08. Lembata 65,8 66,1 66,17 09. Flores Timur 66,5 66,9 67,17 10. Sikka 67,1 67,8 68,06 11. Ende 63,7 64,0 64,16 12. Ngada 65,5 66,7 66,77 13. Manggarai 66,1 66,5 66,65 14. Rote Ndao 65,8 66,4 66,78 15. Manggarai Barat 65,4 65,6 65,75 16. Sumba Barat Daya - 62,6 62,82 17. Sumba Tengah - 62,1 62,22 18. Nagekeo - 63,0 63,09 19. Manggarai Timur - - - 71. Kota Kupang 71,0 71,1 71,48

Nusa Tenggara Timur 64,9 66,5 66,70

Sumber : BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur Source : BPS of Nusa Tenggara Timur Province

92 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

Tabel / Tabel 3.3.3 Persentase Wanita 10 Tahun ke Atas Pernah Kawin Menurut Jumlah Anak yang Sudah Meninggal di Kabupaten Belu 2 0 0 8

Jumlah Anak Yang Persentase Sudah Meninggal Percentage

(1) (2)

0 67,68

1 16,78

2 8,76

3 3,22

4 2,08

5 0,88

6 0,32

7 0,15

8 0,00

9 0,15

10 + 0,00

Jumlah / Total 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 93

Angkatan Kerja

Labour Force

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.1 Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Kegiatannya Seminggu yang Lalu Population 15 Years Old and Over by Sex and Activity During The Previous Week 2 0 0 8

Laki-Laki Perempuan Jumlah

Kegiatan Seminggu Male Female Total yang Lalu Activity During Jumlah Jumlah Jumlah % % % The Previous Week Numbers Numbers Numbers

(1) (2) (3) (4) (7)

a. Angkatan kerja 121 674 85,82 72 213 49,22 193 887 67,21 economically active

1. Bekerja / Worked 119 036 83,96 68 784 46,88 187 820 65,10 2. Mencari Pekerjaan / 2 638 1,86 3 429 2,34 6 067 2,11 Pengangguran looking for work

b. Bukan angkatan kerja 20 106 14,18 74 502 50,78 94 608 32,79 not economically active

1. Sekolah 10 198 7,19 13 089 8,92 23 287 8,07 attending school 2. Urus rumah tangga 2 244 1,58 58 160 39,64 60 404 20,94 house keeping 3. Lainnya / others 7 664 5,41 3 253 2,22 10 917 3,78

Jumlah / total 141 780 100,00 146 715 100,00 288 495 100,00

Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2008, BPS Source : National Labor ForceSurvey 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 97

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.2 Penduduk 15 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kegiatan Population 15 Years Old and Over by Type of Activity in Belu Regency 2 0 0 0

Jumlah Jenis Kegiatan Total Type of Activity Jumlah % Numbers (1) (2) (3)

a. Angkatan kerja / economically active 133 125 77,64

1. Bekerja / Worked 130 273 75,98

2. Mencari Pekerjaan / looking for work 2 852 1,66

b. Bukan angkatan kerja / not economically active 38 347 22,36

1. Sekolah / attending school 13 390 7,81

2. Mengurus rumah tangga / house keeping - -

3. Lainnya / others *) 24 957 14,55

Jumlah / total 171 472 100,00

Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS

Keterangan : termasuk mengurus rumah tangga Remarks : including house keeping

98 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.3 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week By Main Employment Status and Sex 2 0 0 8

Perem- Status Pekerjaan Utama Laki-Laki Jumlah Persentase puan Main Employment Status Male T o t a l Percentage Female

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Berusaha sendiri tanpa dibantu orang 16 395 16 057 32 452 17,28 lain / self employed

2. Berusaha sendiri dibantu buruh tidak 59 369 18 050 77 419 41,22 tetap/buruh tidak dibayar

3. Berusaha dengan dibantu buruh 3 687 386 4 073 2,17 dibayar / employer

4. Buruh, karyawan / employee 25 288 9 054 34 342 18,28

5. Pekerja bebas pertanian 121 720 841 0,45

6. Pekerja bebas non-pertanian 315 - 315 0,18

7. Pekerja tak dibayar 13 861 24 517 38 378 20,43

Jumlah / total 119 036 68 784 187 820 100,00

Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2008, BPS Source : National Labor Force Survey 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 99

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.4 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Employmen Status and Sex 2 0 0 0

Status Pekerjaan Utama Laki-Laki Perempuan Jumlah Main Employment Status Male Female T o t a l

(1) (2) (3) (4)

1. Berusaha sendiri tanpa dibantu orang lain 14 400 11 751 26 151 Self employed

2. Berusaha sendiri dibantu dg. Buruh tidak tetap 33 437 3 890 37 327 Self employed assisted by member / temporary worker

3. Berusaha dengan dibantu buruh tetap 373 117 490 Employer

4. Buruh / Karyawan / Employee 10 607 3 162 13 769

5. Pekerja Keluarga / Family worker 13 431 39 074 52 505

6. Tak Terjawab / No Stated 21 10 31

J u m l a h / T o t a l 72 269 58 004 130 273

Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS

100 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.5 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jam Kerja Seluruhnya Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Total Working Hours 2 0 0 8

Jumlah Jam Laki-Laki Perempuan Jumlah

Kerja Male Female Total Seluruhnya Jumlah Jumlah Jumlah Total Working % % % Numbers Numbers Numbers Hours (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

0*) 2 970 2,50 3 767 5,48 6 737 3,59

1 - 14 5 834 4,90 8 096 11,77 13 930 7,42

15 - 34 43 135 36,24 33 149 48,19 76 284 40,62

35 + 67 097 56,37 23 772 34,56 90 869 48,38

Jumlah / Total 119 036 100,00 68 784 100,00 187 820 100,00

Keterangan / remarks : *) Sementara tidak bekerja / Temporary not working Sumber : Diproporsikan dari jumlah penduduk NTT, yang bekerja menurut jam kerja hasil Sakernas 2008

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 101

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.6 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2 0 0 8

Laki-Laki Perempuan Jumlah

Male Female Total Lapangan Usaha Utama

Main Industry Jumlah Jumlah % Jumlah % % Numbers Numbers Numbers (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Primer 74 379 62,48 38 476 55,94 112 855 60,09

02. Sekunder 11 600 9,74 12 517 18,20 24 117 12,84

03. Tertier 33 057 27,77 17 791 25,87 50 848 27,07

Jumlah / Total 119 036 100,00 68 784 100,00 187 820 100,00

Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2008, BPS Source : National Labor ForceSurvey 2008, BPS

102 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.7 Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin Population 15 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Main Industry and Sex 2 0 0 0

Laki-Laki Perempuan Jumlah

Lapangan Usaha Male Female Total Utama Jumlah Jumlah Main Industry % Jumlah % % Numbers Numbers Numbers (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. Pertanian 57 019 78,90 42,188 72,73 99 207 76,15

02. Industri 537 0,74 8,587 14,80 9 124 7,00

03. Perdagangan 2 980 4,12 2,403 4,14 5 383 4,13

04. Jasa 8 464 11,71 3,029 5,22 11 493 8,82

05. Angkutan 1 645 2,28 78 0,13 1 723 1,32

06. Lainnya 1 622 2,24 1,713 2,95 3 335 2,56

07. Tidak terjawab 2 0,00 6 0,01 8 0,01

Jumlah / Total 72 269 100,00 58,004 100,00 130 273 100,00

Sumber : Sensus Penduduk 2000, BPS Source : Population Census 2000, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 103

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.8 Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu Yang Lalu Menurut Jenis Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin Population 10 Years Old and Over Who Worked During The Previous Week by Type of Main Occupation and Sex 2 0 0 8

Laki-Laki Perempuan Jumlah

Male Female Total Jenis Pekerjaan Utama Jumlah Jumlah Type of Main Occupation Jumlah Number % % Number % Number s s s (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Tenaga Profesional, tehnisi 5 281 4,44 5 273 7,67 10 554 5,62 dan sejenisnya 2. Tenaga Kepemimpinan 2 055 1,73 492 0,72 2 547 1,36 dan ketatalaksanaan

3. Tenaga Tata Usaha dan 3 882 3,26 1 732 2,52 5 614 2,99 sejenisnya

4. Tenaga Usaha Penjualan 5 426 4,56 7 710 11,21 13 136 6,99

5. Tenaga Usaha Jasa 2 432 2,04 1 986 2,89 4 418 2,35 6. Tenaga Usaha Pertanian, kehutanan, perburuan dan 74 379 62,48 38 476 55,94 112 855 60,09 perikanan 7. Tenaga Produksi, operator alat-alat angkutan, pekerja 24 551 20,62 13 115 19,07 37 666 20,05 kasar, transportasi 8. Lainnya 1 030 0,87 - - 1 030 0,55

Jumlah 119 036 100,00 68 784 100,00 187 820 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

104 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.9 Jumlah Pencari Kerja, Permintaan, dan Penempatan Tenaga Kerja yang Terdaftar Menurut Jenis Kelamin Numbers of Registered Job Applications, Vacancies, and Placement of Workers by Sex 2 0 0 8

Jenis Kegiatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Activity Male Female Total

(1) (2) (3) (4)

01. Pencari kerja / job applications 1 328 2 153 3 481

02. Permintaan tenaga kerja / vacanciens 168 613 781

03. Penempatan tenaga kerja / placement 168 613 781

Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 105

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.10 Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Numbers of Registered Job Applicants by Educational Attainment and Sex 2 0 0 8

Tingkat Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah Educational Attainment Male Female Total

(1) (2) (3) (4)

01. SD dan sederajat / primary school 204 249 453

02. SMTP / junior high school 151 595 746

03. SMTA / senior high school 264 308 572

04. D I, D II / diploma I, II 48 166 214

05. D III / academy, diploma III 136 214 350

06. Universitas / university 395 456 851

J u m l a h / t o t a l 1 198 1 988 3 186

Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency

106 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.11 Perbandingan Rata-Rata Upah/Gaji Bersih Karyawan dengan Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) dan Upah Minimum Regional (UMR) Selama Sebulan Di Kabupaten Belu 2006 - 2008

Wilayah 2006 2007 2008

(1) (2) (3) (4) Belu

a. Rata-rata Upah/Gaji Bersih Sebulan 425 000 575 000 - b. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) 625 000 750 000 823 500 c. Upah Minimum Regional (UMR) 550 000 600 000 650 000

Nusa Tenggara Timur a. Rata-rata Upah/Gaji Bersih Sebulan - 725 000 - b. Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) - - - c. Upah Minimum Regional (UMR) 550 000 600 000 650 000 Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 107

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.12 Banyaknya Transmigran dirinci per Kecamatan di Kabupaten Belu Number of Transmigrant by District in Belu Regency 2 0 0 8

Kecamatan Kepala Keluarga Jiwa Districk

(1) (2) (3)

01. Malaka Barat - - 02. Rinhat 100 473 03. Wewiku - - 04. Weliman - - 05. Malaka Tengah - -

06. Sasita Mean - - 07. Malaka Timur - - 08. Laen Manen - - 09. Raimanuk - - 10. Kobalima - - 11. Tasifeto Barat - - 12. Kakuluk Mesak - -

13. Kota Atambua - - 14. Tasifeto Timur - - 15. Raihat - - 16. Lasiolat - - 17. Lamaknen - -

Kabupaten Belu 100 473

Sumber : Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Belu Source : Transmigration and Man Power Service of Belu Regency

108 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATION & MAN POWER

Tabel / Table 3.4.13 Banyaknya Penduduk Pelintas Batas di Kabupaten Belu Numbers of Transitter in Belu Regency 2 0 0 8

Bulan Masuk Keluar

(1) (2) (3) 01. Januari 1 881 1 988 02. Pebruari 1 462 1 703 03. Maret 1 687 1 722 04. April 1 588 1 853 05. Mei 1 816 1 016 06. Juni 7 863 2 226 07. Juli 2 454 2 515 08. Agustus 2 401 2 671 09. September 2 812 2 759 10. Oktober 2 279 2 734 11. Nopember 3 021 2 682 12. Desember 2 820 2 688

Jumlah 32 084 26 557

Sumber : Kantor Imigrasi Source : Imigration Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 109

BAB / CHAPTER 4

Konsumsi & Keadaan RumahTangga Consumption & Household Condition

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION AND HOUSEHOLD CONDITION

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA

KONSUMSI konsumsi makanan masih berkisar Pengeluaran konsumsi perkapita antara 69-72% dari total merupakan indikator yang pengeluaran. Ini memperlihatkan menggambarkan tingkat bahwa tingkat kesejahteraan kemampuan rata-rata penduduk penduduk Belu masih relatif rendah suatu wilayah dalam membiayai sehingga sebagian besar dari porsi kebutuhan konsumsinya. Indikator pendapatannya dibelanjakan untuk ini secara tidak langsung kebutuhan makanan, bukan untuk mencerminkan tingkat kebutuhan yang selevel lebih maju kesejahteraan masyarakat terutama seperti kebutuhan sekunder dan dari sisi kemampuan ekonomi tersier. masyarakat untuk memenuhi Dibandingkan dengan tahun 2005 kebutuhan dasar dan kebutuhan yang lalu, rata-rata pengeluaran komplementer lainnya. perkapita secara nominal Pengeluaran rata-rata mengalami peningkatan.Kenaikan perkapita sebulan menurut hasil yang cukup tajam ini diduga tidak susenas 2007 di kabupaten Belu saja disebabkan karena adanya mencapai Rp 177 744. Dari jumlah perubahan pola konsumsi pengeluaran rata rata perkapita 177 masyarakat yang semakin baik 744 perbulan sebesar 71,43 % atau namun juga karena meningkatnya Rp 126 992 di antaranya adalah harga nominal berbagai kebutuhan pengeluaran untuk kebutuhan pokok. Pola meningkatnya makanan sedangkan sisanya 28,55 pengeluaran semacam ini % adalah pengeluaran non diprediksikan akan terus berlanjut makanan seperti perkiraan sewa pada tahun-tahun mendatang rumah, aneka barang dan jasa, karena fenomena kenaiakan harga pendidikan, kesehatan, pakaian dan kebutuhan pokok tetap menjadi isu lain-lain. Bila diamati data hasil sensitive dalam krisis ekonomi susenas sejak tahun 1993-2004, negara kita yang belum berujung memperlihatkan bahwa belum sapai dengan saat ini. terjadi pergeseran pola konsumsi Untuk pengeluaran makanan pada secara berarti karena selama kurun tahun 2007 sekitar 40,53% waktu tersebut pengeluaran diantaranya dibelanjakan untuk bahan pangan jagung, padi-padian,

113 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION AND HOUSEHOLD CONDITION umbi-umbian dan kacang-kacangan. KEADAAN RUMAH Sementara sisanya masing-masing, TANGGA ikan, daging, telur dan susu

15,49%, sayur-sayuran dan buah- Dari aspek sumber penerangan buahan 16,86%, tembakau dan rumah tangga data Susenas sirih pinang 8,67%, minyak dan memperlihatkan bahwa pada tahun lemak 4,11%, bahan minuman dan 2008 dari 94 495 rumah tangga makanan jadi 4,03%, bumbu- ternyata sekitar 26,05% dijangakau bumbuan, alkohol dan konsumsi oleh listrik PLN dan 3,57% listrik lainnya 3,25%. Untuk pengeluaran non PLN dan sisanya 69,17% perkapita non makanan sebesar Rp menggunakan lampu minyak tanah 50752 dimana sekitar 44,68% atau pelita. diantaranya adalah perkiraan sewa Kondisi rumah tangga dari aspek rumah, 20,89% untuk aneka barang kesehatan menunjukkan bahwa dan jasa, 9,47% untuk pakaian dan pada tahun 2008 dari 94 495 alas kaki, 5,71% untuk biaya rumah tangga ternyata yang kesehatan, 5,60% untuk mempunyai sumber air minum pendidikan, 7,87% untuk keperluan ledeng hanya 6,27% sementara pesta, 4,20% untuk barang tahan sisanya masing-masing sumur lama serta pembayaran pajak dan 48,30%, mata air 33,66%, sungai asuransi 1,59%. dan lainnya 1,07%.

Sementara ini untuk bahan dinding perumahan masih didominasi rumah dengan dinding bebak 66,04% dan tembok hanya 16,10%.

.

114 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Gambar 4.1. Persentase Rumah Tanggadi Kabupaten Belu Menurut Besarnya Pengeluaran Perkapita Selama Sebulan Tahun 2008

30 25 20 15 10 5 0 Ku 10 15 20 30 > ra 0,0 0, 0,0 0, 50 ng 0 00 0 00 0, d 0 0 0 0 00 ar - 1 - 1 - 2 - 4 0 i 1 49 99 99 99 00 ,0 ,9 ,9 ,9 ,0 00 99 99 99 00

Sumber : Susenas 2008

Gambar 4.2 Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Kondisi Tempat Tinggalnya Tahun 2007 dan 2008

50000 45000 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 2008 2007 0 B P B A er en er ir lan er din Mi ta an d nu i B g ing m u an T L ka L e ed n am m e T p bo ng an u k ah Lis tri Sumber : Susenas 2007 & 2008

115 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Pengeluaran & Konsumsi Penduduk

Population Expenditure & Consumption

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.1.1 Persentase Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan Percentage of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2 0 0 8

Golongan Pengeluaran Persentase Expenditure Classes Percentage (Rupiah)

(1) (2)

< 100 000 15,56

100 000 - 149 000 28,46

150 000 - 199 999 22,21

200 000 - 299 999 25,22

300 000 - 499 999 8,26

500 000 - 749 999 0,28

750 000 - 999 999 0,00

≥ 1 000 000 0,00

Jumlah / total 100.00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 119

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.1.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Pengeluaran untuk Makanan dan Bukan Makanan Per Kapita Sebulan Numbers of Household in Belu by Percapita Monthly Expenditure for Food and Non-Food 2 0 0 3

Untuk Makanan Untuk bukan Makanan

Golongan Pengeluaran for Food For Non-Food Expenditure Classes Banyaknya Banyaknya (Rupiah) % % Numbers Numbers

(1) (2) (3) (4) (5)

< 15,000 0 0,00 4 140 6,05

15,000 - 19,999 0 0,00 8 260 12,08

20,000 - 29,999 0 0,00 18 305 26,77

30,000 - 39,999 1 776 2,60 13 774 20,14

40,000 - 59,999 9 335 13,65 12 086 17,67

60,000 - 79,999 16 876 24,68 6 751 9,87

80,000 - 99,999 15 248 22,30 1 623 2,37

100,000 - 149,999 18 453 26,99 1 880 2,75

150,000 - 199,999 4 949 7,24 480 0,70

>199,999 1 744 2,55 1 082 1,58

Jumlah / total 68 381 100,00 68 381 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2003 BPS Source : National Social Economic Survey 2003, BPS

120 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.1.3 Penduduk di Kabupaten Belu Menurut Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan Population in Belu by Percapita Monthly Expenditure Classes 2 0 0 7

Golongan Pengeluaran J u m l a h Persentase Expenditure Classes Numbers Percentage (Rupiah)

(1) (2) (3)

≤ 100,000 58 958 15,56

100,000 - 149,999 107 842 28,46

150,000 - 199,999 84 165 22,21

200,000 - 299,999 95 564 25,22

300,000 - 499,999 31 306 8,26

500,000 - 749,999 1 047 0,28

750,000 - 999,999 - -

> 1,000,000 - -

J u m l a h / T o t a l 378 882 100,00

Sumber : Hasil Susenas 2008 diproporsikan dengan jumlah penduduk Registrasi Penduduk 2008

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 121

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.1.4 Rata-Rata Konsumsi Bahan Makanan Per kapita Seminggu Menurut Jenis Bahan Makanan Penting di Nusa Tenggara Timur Average of Per Capita Food Consumption by Selected Food in Nusa Tenggara Timur 2 0 0 5

Jenis Pengeluaran Satuan Rata-Rata Perkapita Expenditure Items (1) (2) (3) 01. Beras & Hasilnya / Cereal & their products Kg 1,980 02. Jagung Basah dg Kulit / Fresh Maize in Husk Kg 0,144 03. Jagung Pipilan / Maize Kg 0,687 04. Ketela Pohon / Cassava Kg 0,455 05. Gaplek / Moniac Kg 0,014 06. Talas / Keladi Kg 0,037 07. Tepung Gaplek / Moniac Flour Kg 0,014 08. Ketela Rambat/ Sweet Potatoes Kg 0,096 09. Ikan segar / Fresh Fish Kg 0,033 10. Ikan teri diawetkan / Preserved Fish Ons 0,172 11. Daging Sapi/ Kerbau/ Beef / Buffalo Kg 0,013 12. Telur ayam / Hens Eggs Kg 0,183 13. Telur itik manila / Duck manila eggs Btr 0,005 14. Kelapa / Coconut Btr 0,263 15. Minyak Kelapa/Coconut oil Ltr 0,073 16. Minyak goreng/Cooking oil Ltr 0,062 17. Gula Merah/Other sugar Ons 0,131 18. Gula Pasir/Refined Sugar Ons 1,434

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2005, BPS Source : National Social Economic Survey 2005, BPS

122 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.1.5 Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan Untuk Makanan dan Non Makanan menurut Kabupaten/Kota 2 0 0 5

Non Kabupaten / Kota Makanan Jumlah Makanan (1) (2) (3) (4)

01. Sumba Barat 88 661 35 223 123 885 02. Sumba Timur 98 478 42 154 140 632 03. Kupang 91 865 35 878 127 744 04. Timor Tengah Selatan 80 398 24 434 104 831 05. Timor Tengah Utara 89 216 39 269 128 485 06. Belu 96 226 48 855 145 080 07. Alor 95 850 37 132 132 982 08. Lembata 106 585 36 324 142 909 09. Flores Timur 116 758 53 832 170 590 10. Sikka 87 540 41 903 129 443 11. Ende 96 485 45 555 142 040 12. Ngada 108 520 51 328 159 848 13. Manggarai 81 441 26 892 108 333 14. Rote Ndao 89 651 35 120 124 771 15. Manggarai Barat 90 916 43 448 134 364 16. Kota Kupang 160 512 135 026 295 538 Nusa Tenggara Timur 96 730 44 626 141 356 Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2005, BPS Source : National Social Economic Survey 2005, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 123

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Average of Per Capita Monthly Expenditure 2 0

Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure Jenis Pengeluaran 100 000 – 150 000 – Expenditure Items ≤ 100 000 149 999 199 999 (1) (2) (3) (4) 01. Padi-padian / Cereals 29 057 42 520 54 306

02. Ubi-ubian / Cassava 2 675 3 595 3 018

03. Ikan / Fish 1 755 3 635 5 404

04. Daging / Meats 1 003 1 705 3 825

05. Telur & Susu / Eggs & Milk 276 890 2 367

06. Sayuran / Vegetables 8 704 11 480 14 488

07. Kacang / Nuts 1 596 2 293 2 913

08. Buah / Fruits 1 626 2 201 3 191

09. Minyak & Lemak / Fats & Cooking Oil 3 025 4 165 4 987

10. Bahan Minuman/Non Prepared Drink 1 919 4 067 5 952

11. Bumbu-bumbuan / Spices 1 365 1 600 2 008

1 280 2 790 3 924 12. Konsumsi lainnya / Miscellaneous Food Itery

13. Makanan & Minuman Jadi / Prepared Food & 964 2 486 4 080 Drink

14. Minumanalkohol/Alcoholic Beverages 242 391 759

5 262 8 107 10 293 15. Tembakau&Sirih/Tobacco & Betelnuts Jumlah / Total 60 747 91 925 121 515 Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

124 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Table 4.1.6 untuk Kelompok Makanan di Kabupaten Belu and Food Item in Belu Regency 0 7

Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure 200 000 – 300 000 – >499 000 rata-rata 299 999 499 999 (5) (6) (7) (8)

56 886 61 700 59 732 48 299

2 909 3 698 5 946 3 165

12 540 27 727 42 857 8 081

12 747 28 145 43 500 7 152

7 988 18 593 24 750 4 441

19 226 23 585 24 107 14 705

5 552 6 749 6 643 3 524

4 176 6 238 8 143 3 180

6 568 9 207 12 107 5 215

8 554 11 257 17 625 5 915

2 365 3 632 4 232 2 022

5 783 9 312 11 250 4 125

8 190 14 893 20 143 5 116

1 662 3 427 0 1 020

15 372 20 612 14 144 11 032

170 518 248 773 295 179 126 992

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 125

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Sebulan Average of Capita Monthly Expenditure 2 0

Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure Jenis Pengeluaran 100 000 - 150 000 – Expenditure Items ≤ 100 000 149 999 199 999 (1) (2) (3) (4)

1. Perumahan 8 483 14 515 21 448 Housing

2. Aneka Barang dan Jasa 3 265 5 842 10 681 Miscellaneous Goods and service

3. Biaya Pendidikan 1 315 2 671 2 825 Cost of Education

4. Biaya Kesehatan 1 757 2 180 3 441 Cost of Health

5. Pakaian dan Alas Kaki 2 838 4 098 5 152 Clothing and Footwear

6. Barang Tahan Lama 781 1 532 2 091 Durable Goods

7. Pajak dan Asuransi 212 455 670 Tax and Insurance

8. Keperluan Pesta 1 894 2 060 5 174 Parties

J u m l a h / T o t a l 20 545 33 353 51 482

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

126 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Table 4.1.7 untuk Kelompok Bukan Makanan di Kabupaten Belu and Non Food Item in Belu Regency 0 7

Golongan Pengeluaran / Group of Expenditure 200 000 – 300 000 – 500 000 – rata-rata 299 999 499 999 799 999 (5) (6) (7) (8)

31 626 49 915 129 615 22 676

14 931 24 119 108 104 10 601

3 448 4 393 5 208 2 840

3 472 4 202 6 667 2 899

5 262 8 441 9 844 4 804

2 750 4 609 12 198 2 130

1 012 2 771 4 076 807

5 462 6 811 8 729 3 995

67 963 105 261 284 441 50 752

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 127

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Tabel 4.1.8 Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Sebulan di Kabupaten Belu dan NTT 2007

Kabupaten Belu Propinsi NTT Golongan Pengeluaran

Jumlah Persentase Jumlah Persentase (1) (2) (3) (4) (5)

< 100.000 65 275 15,56 595 549 13,39

100.000 – 149.999 119 397 28,46 1 524 351 34,29

150.000 – 199.999 93 184 22,21 1 040 727 23,41

200.000 – 299.999 105 804 25,23 777 925 17,50

300.000 – 499.999 34 660 8,26 382 960 8,61

500.000 – 749.999 1 160 0,28 97 523 2,19

750.000 – 999.999 - - 21 110 0,48

1.000.000 dan lebih - - 5 962 0,13

Jumlah 419 480 100,00 4 446 107 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

128 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Tabel 4.1.9 Rata-rata Pengeluaran Riil (Biaya Hidup) menurut Kabupaten 2005 – 2007

(dalam ribuan) Kabupaten/Kota 2005 2006 2007 Regency/Municipality (1) (2) (3) (4)

01. Sumba Barat 596 596 597 02. Sumba Timur 583 584 586 03. Kupang 583 585 591 04. Timor Tengah Selatan 589 591 596 05. Timor Tengah Utara 594 600 600 06. Belu 586 589 592 07. Alor 584 588 591 08. Lembata 589 591 593 09. Flores Timur 603 604 604 10. Sikka 587 589 589 11. Ende 589 592 595 12. Ngada 597 600 606 13. Manggarai 585 587 588 14. Rote Ndao 581 584 584 15. Manggarai Barat 574 576 581 16. Sumba Barat Daya - 595 599 17. Sumba Tengah - 594 597 18. Nagekeo - 598 599 19. Manggarai Timur - - - 71. Kota Kupang 617 619 622

Nusa Tenggara Timur 590 591 594

Sumber : BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur Source : BPS of Nusa Tenggara Timur Province

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 129

Keadaan Rumah Tangga & Tempat Tinggal

Household Condition & Home Owner

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.1 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Luas Lantai Household in Belu regency by Area of Floor 2 0 0 8

Luas Lantai J u m l a h Persentase Area of Floor (m2) Numbers Percentage

(1) (2) (3) < 20 7 563 8,00 20 - 49 64 303 68,05

50 - 99 19 645 20,79

≥ 100 2 984 3,16

J u m l a h / T o t a l 94 495 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 133

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.2 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Atap Terluas Household in Belu regency by Primary Roof Type 2 0 0 8

Jenis Atap terluas J u m l a h Persentase Primary Roof Type Numbers Percentage

(1) (2) (3)

Beton / Conerete 160 0,17

Genteng / Tile 347 0,37

Sirap 333 0,35

Seng / Zine 64 149 67,89

Asbes - 0,00

Ijuk / rumbia 2 085 2,21

Lainnya / Others 27 421 29,02

J u m l a h / T o t a l 94 495 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

134 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.3 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Lantai terluas Household in Belu regency by Primary Floor Type 2 0 0 8

Jenis lantai Terluas J u m l a h Persentase Primary Floor Type Numbers Percentage

(1) (2) (3)

Bukan Tanah / Non-dirth earth 48 360 51,18

Tanah / Dirt Earth 46 135 48,82

J u m l a h / T o t a l 94 495 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 135

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.4 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Dinding Terbanyak Household in Belu regency by Area of Primary Roof Type 2 0 0 8

Jenis Dinding Terbanyak J u m l a h Persentase Primary Roof Type Numbers Percentage

(1) (2) (3)

Tembok / Brick 15 176 16,10

Kayu / Wood 1 776 1,88

Bambu / bamboo 15 136 16,02

Lainnya / Others 62 407 66,04

J u m l a h / T o t a l 94 495 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

136 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.5 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Penerangan Household in Belu regency by Source of Lighting 2 0 0 8

Sumber Penerangan J u m l a h Persentase Source of Lighting Numbers Percentage

(1) (2) (3)

Listrik PLN / Elictricity (PLN) 24 619 26,05

Listrik Non PLN / Elictricity (Non- PLN) 3 378 3,57

Petromak / Pumped Lamp 814 0,86

Pelita, Sentir, Obor / Kerosene 65 363 69,17

Lainnya / Others 321 0,34

J u m l a h / T o t a l 94 495 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 137

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.6 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Sumber Air Minum Household in Belu regency by Source of Drinking Water 2 0 0 8

Sumber Air Minum J u m l a h Persentase Source of Drinking Water Numbers Percentage

(1) (2) (3)

Air Dalam Kemasan - 0,00

Ledeng / Pipe 5 928 6,27

Pompa / Water Pump 3 044 3,22

Sumur / Well 45 641 48,30

Mata Air / Spring 31 810 33,66

Sungai / River 7 060 7,47

Hujan / Rain Water 173 0,18

Lainnya / Others 839 0,89

J u m l a h / T o t a l 94 495 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

138 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.7 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Jenis Jamban Household in Belu regency by Toilet Facilities 2 0 0 8

Jenis Jamban J u m l a h Persentase Toilet Facility Numbers Percentage

(1) (2) (3)

Leher Angsa / Closet 34 281 36,28

Plengsengan 33 118 35,05

Cemplung 25 280 26,75

Tidak pakai 1 816 1,92

J u m l a h / T o t a l 94 495 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 139

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.8 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Status Penguasaan Tempat Tinggal Household in Belu regency by Status of House 2 0 0 8

Status Rumah J u m l a h Persentase Status of House Numbers Percentage

(1) (2) (3)

Milik Sendiri / Self Owned 79 975 84,64

Kontrak / Rent Longtem Basis 693 0,76

Sewa / rent Montly Basis 3 117 3,30

Bebas Sewa / Free of Charge 2 804 2,97

Dinas / Provided by Employer 1 282 1,36

Rumah Milik Orang Tua/Sanak/Saudara 5 501 5,82

Lainnya / Others 1 123 1,19

J u m l a h / T o t a l 94 495 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

140 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.9 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Tempat Pembuangan Tinja Household in Belu regency by Faeces Place of Exile 2 0 0 8

Tempat Pembuangan Tinja J u m l a h Persentase Faeces Place of Exile Numbers Percentage

(1) (2) (3)

Tangki 34 784 36,81

Kolam / Sawah 482 0,51

Sungai / Danau / Laut 803 0,85

Lubang Tanah 34 047 36,03

Pantai / Kebun 16 045 16,98

Lainnya 8 334 8,82

J u m l a h / T o t a l 94 495 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 141

KONSUMSI & KEADAAN RUMAH TANGGA / CONSUMPTION & HOUSEHOLD CONDITION

Tabel / Table 4.2.10 Rumah Tangga di Kabupaten Belu Menurut Kualitas Bangunan Rumah Tinggal 2 0 0 8

Kualitas Bangunan J u m l a h Persentase

(1) (2) (3) 1. Rumah Permanen 8 564 11,07 2. Rumah Semi Permanen 20 414 26,38

3. Rumah Tidak Permanen 48 363 62,50

4. Bangunan ruko / Rukan 38 0,05

J u m l a h / T o t a l 77 379 100,00

Sumber : Potensi Desa (PODES) 2008, BPS Source : PODES 2008, BPS

142 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

BAB / CHAPTER 5

S o s i a l Social Affairs

SOSIAL / SOCIAL

S O S I A L

PENDIDIKAN Dilihat dari tingkat Berhasil atau gagalnya pendidikan yang ditamatkan sesuai kelangsungan pembangunan suatu hasil Susenas 2008 memperlihatkan bangsa banyak dipengaruhi oleh bahwa sebanyak 68,79% penduduk tingkat pendidikan sebagaian besar umur 10 tahun ke atas penduduknya. Semakin tinggi berpendidikan paling tinggi cuma tingkat pendidikan akan membawa tamat SD. Sedangkan sisanya tamat dampak positif bagi masa depan SLTP 15,61%, tamat SLTA 12,95%, berbagai bidang kehidupan, baik serta tamat akdemi dan perguruan sosial maupun ekonomi. Demikian tinggi cuma 3,10%. Sebagai pentingnya peranan pendidikan , perbandingan Sensus Penduduk maka tidaklah mengherankan 2000 menunjukkan bahwa dari apabila pendidikan senantiasa penduduk umur 5 tahun keatas mendapat perhatian pemerintah pada tahun 2000, yang paling tinggi maupun dari kalangan swasta. sampai tingkat SD 82,62%, tamat Peningkatan partisipasi SLTP 8,68%, tamat SLTA 7,54 % sekolah dari berbagai lapisan dan tamat akademi dan sarjana masyarakat tentunya harus 1,15%. diimbangi penyediaan sarana fisik Dengan masih rendahnya tingkat pendidikan maupun tenaga guru pendidikan formal dari sebagian yang memadai. besar penduduk Belu akan sangat Pada tahun 2008 jumlah mempengaruhi akselerasi Taman Kanak-Kanak 24 unit dengan pembangunan, dan kecepatan jumlah murid 1 066 siswa. Di transformasi tenaga kerja dari sektor tahun 2008 jumlah sekolah SD ekonomi tradisional ke sektor-sektor 338 unit, SLTP 48 unit ,SLTA umum ekonomi modern. 21 unit dan kejuruan 11 unit. Untuk melihat kemampuan Dibandingkan dengan tahun lalu , penduduk dalam membaca dan guru SD meningkat 6,89%, guru menulis di suatu aderah dapat SLTP 1,56% dan SLTA 1,37%. dilihat dari angka melek hurufnya. Sementara untuk jumlah murid Persentase penduduk umur 10 masing-masing jenjang pendidikan tahun keatas yang buta huruf pada yaitu SD naik 3,85% SLTP turun tahun 2008 hanya 17,80%, dimana 6,35%, dan SLTA meningkat lebih dari separuhnya adalah kaum 3,52%. perempuan. Ini memperlihatkan

145 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

bahwa pendidikan bagi kaum 3,00% dibanding dengan keadaan perempuan masih dianggap kurang tahun lalu. perlu oleh sebagian besar Dari jumlah kunjungan masyarakat di Kabupaten Belu. tersebut, komposisi jenis penyakit yang dominan masing-masing KESEHATAN Infeksi Saluran Pernafasan (ispa), Pembangunan bidang 29,27%, rematik 14,70%. kesehatan bertujuan agar semua Sementara khusus pada penderita lapisan masyarakat dapat rawat inap selama tahun 2008 memperoleh pelayanan kesehatan pada RSU Atambua sebanyak 882 secara mudah, merata dan murah. kunjungan (pasien) atau turun Dengan tujuan yang demikian 30,00% dari keadaan tahun diharapkan seluruh program dan sebelumnya. Komposisi penyakit kegiatan di bidang kesehatan dominan untuk kunjungan rawat diarahkan untuk tercapainya derajat inap masing-masing TBC 30,38%, kesehatan masyarakat yang baik ISPA 19,50%, dyspepsia 10,77%, dan pada gilirannya tercipta bronchitis 8,39%, dan penyakit kehidupan yang sehat dan lainnya 20,86%. produktif. Jumlah pasangan usia subur Pada tahun 2008 (PUS) pada tahun 2008 sebanyak ketersediaan sarana kesehatan 48 998 pasang, dimana 34 951 secara umum mengalami sedikit (71,33%) diantarannya adalah peningkatan dibandingkan dengan peserta pasangan peserta KB aktif. tahun sebelumnya antara lain Dari metode kontrasepsi yang puskesmas naik 10,53%, puskesmas digunakan oleh pasangan KB aktif pembantu naik 6,25% dan balai sebanyak 83,61% memilih KB pengobatan juga meningkat suntik, sedangkan sisanya adalah pil 15,38%. Sejalan dengan 6,26%, IUD 2,69%, Implant 4,63%, meningkatnya sarana, jumlah MOW dan MOP 2,23% dan cara tenaga pelayanan kesehatan (medis kondom 0,58%. dan paramedis) juga mengalami peningkatan signifikan seperti S1 A G A M A Kesehatan 15,00%, D3 kesehatan 86,07% perawat dan Bidan naik Sesuai dengan falsafah 21,92 % dan 0,43 %. negara, kehidupan beragama dan Jumlah penderita rawat kepercayaan terhadap Tuhan Yang jalan pada puskesmas , selama Maha Esa senantiasa dikembangkan tahun 2008 sebanyak 599 410 kali dan ditingkatkan penghayatannya kunjungan (pasien) atau turun sehingga dapat tercipta kondisi

146 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL

kehidupan yang rukun dan damai. 747 kasus dengan tetap masalah Dewasa ini sebagian besar penganiayaan yang terbanyak. masyarakat kita mempunyai sensitifitas yang tinggi terhadap SOSIAL LAINNYA masalah-masalah yang berkaitan dengan agama. Karena itu apabila Data dalam sub bab ini berisikan terjadi pemaksaan kehendak data-data tentang kondisi sosial pemeluk agama tertentu terhadap masyarakat di Kabupaten Belu, pemeluk agama lainnya maka akan seperti jumlah fakir miskin, menimbulkan konflik sosial yang penyandang cacat, manusia lanjut berkepanjangan. Dalam hal ini usia (jompo), dan lain-lain. Data pemerintahan dituntut untuk infrastruktur kesejahteraan memfasilitasi kehidupan beragama masyarakat juga dapat dilihat dari bagi masyarakatnya, sehingga setiap tabel-tabel dalam sub bab ini. pemeluknya memiliki hak yang Selain data kejadian bencana alam sama untuk menunaikan kewajiban- yang pernah terjadi di tahun 2008. kewajiban keagamaannya. Semua data pada sub bab ini bersumber dari Dinas Sosial dan KRIMINALITAS Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banyaknya perkara yang masuk dan Belu. terselesaikan di Pengadilan Negeri Atambua pada tahun 2008 dengan Masalah sosial yang masih meminta karakteristik terdakwa/tertuduh serta perhatian di Kabupaten Belu adalah sikapnya terhadap putusan tersaji lanjut usia terlantar dan anak yatim dalam sub bab ini, yang piatu terlantar karena pada tahun kesemuanya merupakan data 2007 tercatat 6 358 dan 6 332 sekunder dari Pengadilan Negeri orang meningkat masing-masing Atambua, disamping data dari pada tahun 2008 menjadi 10 889 Kepolisian Resort Belu tentang dan 7 361 orang. masalah-masalah sosial yang terjadi di Kabupaten ini. Tingkat kriminalitas di Kabupaten Belu masih cukup memprihatinkan karena dibandingkan dengan tahun 2007 ternyata masalah sosial meningkat dari 680 kasus menjadi

147 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Gambar 5.1. Rata-Rata Jumlah Murid per Sekolah Menurut Status Sekolah 1999-2008

600

500

400

300

200

100

0 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 SLTA Umum SLTA Kejuruan SLTP SD

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu

Gambar 5.2. Persentase Penduduk Belu Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut Ijasah Tertinggi yang Dimilikinya Tahun 2008 DI/DII SMU 0.95% 12.95%

SLTP SD 32.60% 15.17%

DIII 0.44% Sarjana 1.71% Tidak/Belum punya ijasah 36.18%

Sumber : Susenas 2008, BPS

148 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Gambar 5.3. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Belu Tahun 1999 – 2008 60

50

40

30

20

10

0 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Rumah Sakit Balai Pengobatan Puskesmas Pus. Pembantu

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu

Gambar 5.4. Frekuensi masalah sosial yang dilaporkan di Polres Belu Tahun 2002 - 2008

90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Polres Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 149

Pendidikan

Education

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.1 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan Numbers of Schools, Teachers, and Pupils by Education Level 2 0 0 8

Rata- Rata- Rata Tingkat Pendidikan Sekolah Guru Murid Rata Murid School Teacher Pupil Guru Per Education Level Per Sekolah Sekolah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

01. Taman Kanak-Kanak 24 88 1 066 3,67 44,42 kindgarden

02. Sekolah Dasar 338 4 359 65 631 12,89 194,17 primary school 03. SMTP umum 48 779 13 828 16,23 288,08 junior high school (general) 04. SMTP Kejuruan - - - - - junior high school (vacational) 05. SMP Terbuka Umum 6 74 3 301 12 550,17

06. SMP Terbuka Kejuruan - - - - -

07. SMTA umum 21 519 7 807 24,71 371,76 senior high school (general) 08. SMTA kejuruan senior high school (vacational)

a. STM 1 32 301 32 301 senior technical school

b. SMKK 1 24 233 24 233 senior home economics high school c. SMEA 2 68 964 34 482 senior economics high school

d. lainnya / others 7 136 880 19,43 125,71

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 153

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.2 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Taman Kanak Kanak (TK) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Kindgarden in Belu Regency by District 2 0 0 8

TK Negeri TK Swasta

Kecamatan Public Kindgarden Private Kindgarden District Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil School Teacher Pupil (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 0 0 0 1 2 40 02. Rinhat 0 0 0 1 2 10 03. Wewiku 0 0 0 1 2 20 04. Weliman 0 0 0 0 0 0 05. Malaka Tengah 0 0 0 1 4 25 06. Sasita Mean 0 0 0 0 0 0 07. Botin Leobele 0 0 0 0 0 0 08. Io Kufeu 0 0 0 1 5 38

09. Malaka Timur 0 0 0 2 5 69 10. Laen Manen 0 0 0 1 2 20 11. Raimanuk 0 0 0 1 2 76 12. Kobalima 0 0 0 1 2 54 13. Kobalima Timur 0 0 0 0 0 0 14. Tasifeto Barat 0 0 0 2 7 76 15. Kakuluk Mesak 0 0 0 2 4 24 16. Nanaet Dubesi 0 0 0 0 0 0

17. Kota Atambua 0 0 0 4 37 486 18. Atambua Barat 1 4 51 2 5 76 19. Atambua Selatan 1 3 48 0 0 0 20. Tasifeto Timur 0 0 0 0 0 0 21. Raihat 0 0 0 0 0 0 22. Lasiolat 0 0 0 0 0 0 23. Lamaknen 0 0 0 2 2 52 24. Lamaknen Selatan 0 0 0 0 0 0

Kabupaten Belu 2 7 99 22 81 1 066

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

154 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.3 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Primary School in Belu Regency by District 2 0 0 8

SD Negeri SD Swasta

Kecamatan Public Elementry School Private Elementry School District Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil School Teacher Pupil (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 5 67 696 15 169 3 044 02. Rinhat 11 101 1 481 8 77 1 195 03. Wewiku 10 113 1 472 10 146 1 949 04. Weliman 9 124 1 946 7 107 1 671 05. Malaka Tengah 20 267 3 374 14 211 2 979 06. Sasita Mean 8 71 1 033 4 49 579 07. Botin Leobele 5 46 540 2 30 355 08. Io Kufeu 7 65 748 4 49 687

09. Malaka Timur 9 80 1 261 3 48 637 10. Laen Manen 9 77 1 138 7 79 1 046 11. Raimanuk 7 86 1 501 5 58 1 225 12. Kobalima 9 99 1 511 9 104 1 578 13. Kobalima Timur 6 68 660 4 59 596 14. Tasifeto Barat 11 103 2 593 8 78 1 688 15. Kakuluk Mesak 8 98 2 353 4 65 1 293 16. Nanaet Dubesi 4 45 544 2 26 466

17. Kota Atambua 9 227 3 658 5 126 2 310 18. Atambua Barat 4 104 1 674 3 81 853 19. Atambua Selatan 3 99 1 426 2 54 991 20. Tasifeto Timur 12 149 2 087 7 95 1 320 21. Raihat 9 99 1 620 4 57 619 22. Lasiolat 5 51 714 3 52 646 23. Lamaknen 7 77 891 8 88 1 277 24. Lamaknen Selatan 8 79 958 5 56 748

Kabupaten Belu 195 2 395 35 879 143 1 964 29 752

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 155

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.4 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Junior High School (General) in Belu Regency by District 2 0 0 8

SMPNegeri SMP Swasta

Kecamatan Public Juniorr High School Private Juniorr High School District Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil School Teacher Pupil (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 2 43 897 1 10 592 02. Rinhat 1 7 52 2 14 227 03. Wewiku 1 19 240 2 33 365 04. Weliman 1 9 174 1 15 101 05. Malaka Tengah 1 47 862 1 12 193 06. Sasita Mean 1 14 275 2 26 300 07. Botin Leobele 0 0 0 0 0 0 08. Io Kufeu 3 12 187 0 0 0

09. Malaka Timur 1 18 690 0 0 0 10. Laen Manen 1 12 198 0 0 0 11. Raimanuk 1 6 171 0 0 0 12. Kobalima 1 21 522 2 24 683 13. Kobalima Timur 0 0 0 0 0 0 14. Tasifeto Barat 0 0 0 2 46 970 15. Kakuluk Mesak 1 16 413 1 9 203 16. Nanaet Dubesi 1 16 130 0 0 0

17. Kota Atambua 1 48 1 198 6 83 827 18. Atambua Barat 0 0 0 2 37 200 19. Atambua Selatan 2 74 1 632 1 15 429 20. Tasifeto Timur 0 0 0 0 0 0 21. Raihat 1 20 69 0 0 0 22. Lasiolat 1 18 45 1 14 167 23. Lamaknen 2 30 656 1 11 160 24. Lamaknen Selatan 0 0 0 0 0 0

Kabupaten Belu 23 430 8 411 25 349 5 417

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

156 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.5 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menegah Tingkat Atas (SMTA) Umum Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (General) in Belu Regency by District 2 0 0 8

SMU Negeri SMU Swasta Public Senior High Kecamatan Private Senior High School School District Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil School Teacher Pupil (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 1 25 684 1 13 146 02. Rinhat 0 0 0 0 0 0 03. Wewiku 0 0 0 1 17 296 04. Weliman 0 0 0 1 15 135 05. Malaka Tengah 1 33 620 1 32 860 06. Sasita Mean 0 0 0 1 5 30 07. Botin Leobele 0 0 0 0 0 0 08. Io Kufeu 0 0 0 0 0 0

09. Malaka Timur 0 0 0 0 0 0 10. Laen Manen 0 0 0 0 0 0 11. Raimanuk 0 0 0 0 0 0 12. Kobalima 0 0 0 0 0 0 13. Kobalima Timur 0 0 0 0 0 0 14. Tasifeto Barat 1 23 610 2 49 454 15. Kakuluk Mesak 0 0 0 0 0 0 16. Nanaet Dubesi 0 0 0 0 0 0

17. Kota Atambua 1 63 724 4 110 443 18. Atambua Barat 0 0 0 3 88 2 386 19. Atambua Selatan 0 0 0 1 17 51 20. Tasifeto Timur 0 0 0 0 0 0 21. Raihat 0 0 0 0 0 0 22. Lasiolat 0 0 0 0 0 0 23. Lamaknen 1 18 275 1 11 93 24. Lamaknen Selatan 0 0 0 0 0 0

Kabupaten Belu 5 162 2 9 13 16 357 4 894

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 157

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.6 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of School, Teacher, and Pupil of Public and Private Senior High School (Vocational) in Belu Regency by District 2 0 0 8

SMK Negeri SMK Swasta

Kecamatan Public Senior High School Private Senior High School District Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil School Teacher Pupil (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 0 0 0 1 17 60 02. Rinhat 0 0 0 0 0 0 03. Wewiku 1 19 58 0 0 0 04. Weliman 0 0 0 0 0 0 05. Malaka Tengah 0 0 0 0 0 0 06. Sasita Mean 0 0 0 2 37 205 07. Botin Leobele 0 0 0 0 0 0 08. Io Kufeu 0 0 0 0 0 0

09. Malaka Timur 0 0 0 0 0 0 10. Laen Manen 0 0 0 0 0 0 11. Raimanuk 0 0 0 0 0 0 12. Kobalima 1 24 296 0 0 0 13. Kobalima Timur 0 0 0 0 0 0 14. Tasifeto Barat 0 0 0 1 32 301 15. Kakuluk Mesak 1 24 106 0 0 0 16. Nanaet Dubesi 0 0 0 0 0 0

17. Kota Atambua 0 0 0 1 24 233 18. Atambua Barat 0 0 0 0 0 0 19. Atambua Selatan 1 58 824 0 0 0 20. Tasifeto Timur 1 14 184 0 0 0 21. Raihat 1 11 111 0 0 0 22. Lasiolat 0 0 0 0 0 0 23. Lamaknen 0 0 0 0 0 0 24. Lamaknen Selatan 0 0 0 0 0 0

Kabupaten Belu 6 150 1 579 5 110 799

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

158 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.7 Banyaknya Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Terbuka Negeri dan Swasta di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2 0 0 8

Negeri Swasta

Kecamatan Public School Private School District Sekolah Guru Murid Sekolah Guru Murid School Teacher Pupil School Teacher Pupil (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 1 28 145 0 0 0 02. Rinhat 0 0 0 0 0 0 03. Wewiku 0 0 0 0 0 0 04. Weliman 0 0 0 0 0 0 05. Malaka Tengah 1 9 1 008 0 0 0 06. Sasita Mean 0 0 0 0 0 0 07. Botin Leobele 0 0 0 0 0 0 08. Io Kufeu 0 0 0 0 0 0

09. Malaka Timur 1 18 440 0 0 0 10. Laen Manen 0 0 0 0 0 0 11. Raimanuk 0 0 0 0 0 0 12. Kobalima 0 0 0 0 0 0 13. Kobalima Timur 0 0 0 0 0 0 14. Tasifeto Barat 0 0 0 0 0 0 15. Kakuluk Mesak 1 16 380 0 0 0 16. Nanaet Dubesi 0 0 0 0 0 0

17. Kota Atambua 1 3 1 240 0 0 0 18. Atambua Barat 0 0 0 0 0 0 19. Atambua Selatan 1 - 88 0 0 0 20. Tasifeto Timur 0 0 0 0 0 0 21. Raihat 0 0 0 0 0 0 22. Lasiolat 0 0 0 0 0 0 23. Lamaknen 0 0 0 0 0 0 24. Lamaknen Selatan 0 0 0 0 0 0

Kabupaten Belu 6 74 3 301 0 0 0

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 159

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.8 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Ijasah Tertinggi yang Dimiliki dan Jenis Kelamin Percentage 10 Years Old and Over in Belu Regency by Education Attainment and Sex 2 0 0 8

Pendidikan Yang Laki + Laki-Laki Perempuan Ditamatkan Perempuan Male Male Female Education Attainment + Female (1) (2) (3) (4)

Tidak / Belum Mempunyai Ijasah 38,08 34,33 36,18 Did not completed/Not yet Completedl

30,42 34,74 32,60 SD / Primary School

14,90 15,42 15,17 SLTP / Junior High school

SMU Umum 8,49 9,64 9,07 Senior High School (General)

SMU Kejuruan 4,39 3,38 3,88 Senior High School (Vocational)

0,74 1,15 0,95 D I, II / Diploma I, II

0,64 0,24 0,44 DIII/DiplomaIII, academy

2,34 1,10 1,71 DIV / S3

J u m l a h / T o t a l 100,00 100,00 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

160 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.9 Penduduk 7 Tahun ke Atas yang Masih Sekolah, Tidak/Belum Pernah Sekolah, dan Tidak Sekolah Lagi Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Belu Population 7 Years and over who Attending School, Never/Not Yet Attending School in Belu Regency by Age Group 2 0 0 7

Tidak/Belum Golongan Jumlah Masih Sekolah Pernah Sekolah Tidak Umur Penduduk Attending Never/Not yet Sekolah Lagi Age Group Population School attending school

(1) (2) (3) (4) (5)

7 – 12 68 705 64 233 2 792 1 680

13 – 15 26 946 20 099 1 251 5 596

16 – 18 20 147 10 913 1 680 7 554

19 – 24 36 801 3 976 2 230 30 595

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2007, BPS Source : National Social Economic Survey 2007, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 161

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.10 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Kabupaten Belu Menurut Kemampuan Membaca dan Menulis per Jenis Kelamin Percentage 10 Years Old and Over in Belu Regency by Literacy per Sex 2 0 0 8

Kemampuan Laki + Membaca Laki-Laki Perempuan Perempuan Dan Menulis Male Female Male + Female Literacy (1) (2) (3) (4)

Huruf Latin 83,34 81,14 82,20

Tidak Dapat 16,66 18,86 17,80

Jumlah / Total 100,00 100,00 100,00

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2008, BPS Source : National Social Economic Survey 2008, BPS

162 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.11 Hasil Ujian Nasional SD/MI Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008

Lulus Tidak Lulus Kecamatan Peserta Jumlah Persentase Jumlah Persentase (1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Malaka Barat 441 358 81,18 83 18,82 02. Rinhat 243 206 84,77 37 15,23 03. Wewiku 385 287 74,55 98 25,45 04. Weliman 382 302 79,06 80 20,94 05. Malaka Tengah 807 722 89,47 85 10,53 06. Sasita Mean 197 175 88,83 22 11,17 07. Botin Leobele 126 104 82,54 22 17,46 08. Io Kufeu 183 146 79,78 37 20,22

09. Malaka Timur 226 165 73,00 61 26,99 10. Laen Manen 282 213 75,53 69 24,47 11. Raimanuk 315 129 40,95 186 59,05 12. Kobalima 369 282 76,42 87 23,58 13. Kobalima Timur 141 57 40,43 84 59,57 14. Tasifeto Barat 557 525 94,25 32 5,75 15. Kakuluk Mesak 364 317 87,09 47 12,91 16. Nanaet Dubesi 99 89 89,90 10 10,10

17. Kota Atambua 797 758 95,11 39 4,89 18. Atambua Barat 272 249 91,54 23 8,46 19. Atambua Selatan 312 289 92,63 23 7,37 20. Tasifeto Timur 355 319 89,86 36 10,14 21. Raihat 219 214 97,72 5 2,28 22. Lasiolat 133 106 79,70 27 20,30 23. Lamaknen 236 199 84,32 37 15,68 24. Lamaknen Selatan 156 123 78,85 33 21,15

Kabupaten Belu 7 597 6 334 83,38 1 263 16,62

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 163

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.12 Hasil Ujian Nasional SMP/MTs/SMPT Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008

Lulus Tidak Lulus Kecamatan Peserta Jumlah Persentase Jumlah Persentase (1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Malaka Barat 443 436 98,42 7 1,58 02. Rinhat 84 84 100,00 0 0,00 03. Wewiku 210 209 99,52 1 0,48 04. Weliman 94 93 98,94 1 1,04 05. Malaka Tengah 957 835 87,25 122 12,75 06. Sasita Mean 89 89 100,00 0 0,00 07. Botin Leobele - - - - - 08. Io Kufeu 19 15 78,95 4 21,05

09. Malaka Timur 236 231 97,88 5 2,12 10. Laen Manen 42 37 88,10 5 11,90 11. Raimanuk - - - - - 12. Kobalima 153 124 81,05 29 18,95 13. Kobalima Timur 57 42 73,68 15 26,32 14. Tasifeto Barat 388 301 77,58 87 22,42 15. Kakuluk Mesak 61 11 18,03 50 81,97 16. Nanaet Dubesi - - - - -

17. Kota Atambua 597 277 46,40 320 53,60 18. Atambua Barat 343 172 50,15 171 49,85 19. Atambua Selatan 634 480 75,71 154 24,29 20. Tasifeto Timur 311 160 51,45 151 48,55 21. Raihat - - - - - 22. Lasiolat 60 60 100,00 0 0,00 23. Lamaknen 201 158 78,61 43 21,39 24. Lamaknen Selatan - - - - -

Kabupaten Belu 4 979 3 814 76,60 1 165 23,40

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

164 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.13 Hasil Ujian Nasional SMA/MA Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008

Lulus Tidak Lulus Kecamatan Peserta Jumlah Persentase Jumlah Persentase (1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Malaka Barat 255 255 100,00 0 0,00 02. Rinhat - - - - - 03. Wewiku 116 115 99,14 1 0,86 04. Weliman - - - - - 05. Malaka Tengah 431 430 99,77 1 0,61 06. Sasita Mean - - - - - 07. Botin Leobele - - - - - 08. Io Kufeu - - - - -

09. Malaka Timur - - - - - 10. Laen Manen - - - - - 11. Raimanuk - - - - - 12. Kobalima - - - - - 13. Kobalima Timur - - - - - 14. Tasifeto Barat 219 208 94,98 11 5,02 15. Kakuluk Mesak - - - - - 16. Nanaet Dubesi - - - - -

17. Kota Atambua 332 316 95,18 16 4,82 18. Atambua Barat 762 564 74,02 198 25,98 19. Atambua Selatan - - - - - 20. Tasifeto Timur - - - - - 21. Raihat 44 20 45,45 24 54,55 22. Lasiolat - - - - - 23. Lamaknen 99 33 33,33 66 66,67 24. Lamaknen Selatan - - - - -

Kabupaten Belu 2 258 1 941 85,96 317 14,04

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 165

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.14 Hasil Ujian Nasional SMK Di Kabupaten Belu Tahun Pelajaran 2007/2008

Lulus Tidak Lulus Kecamatan Peserta Jumlah Persentase Jumlah Persentase (1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Malaka Barat - - - - - 02. Rinhat - - - - - 03. Wewiku - - - - - 04. Weliman - - - - - 05. Malaka Tengah 17 17 100,00 0 0,00 06. Sasita Mean - - - - - 07. Botin Leobele - - - - - 08. Io Kufeu - - - - -

09. Malaka Timur - - - - - 10. Laen Manen - - - - - 11. Raimanuk - - - - - 12. Kobalima 54 54 100,00 0 0,00 13. Kobalima Timur - - - - - 14. Tasifeto Barat 79 79 100,00 0 0,00 15. Kakuluk Mesak 24 24 100,00 0 0,00 16. Nanaet Dubesi - - - - -

17. Kota Atambua 94 92 97,87 2 2,13 18. Atambua Barat - - - - - 19. Atambua Selatan 268 262 97,76 6 2,24 20. Tasifeto Timur 37 37 100,00 0 0,00 21. Raihat - - - - - 22. Lasiolat - - - - - 23. Lamaknen - - - - - 24. Lamaknen Selatan - - - - -

Kabupaten Belu 573 565 98,60 8 1,40

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Belu Source : National Education Service of Belu Regency

166 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.1.15 Rata-rata Lamanya Sekolah menurut Kabupaten 2005 – 2007

(tahun) Kabupaten/Kota 2005 2006 2007 Regency/Municipality (1) (2) (3) (4)

01. Sumba Barat 5,7 5,7 5,7 02. Sumba Timur 5,8 5,8 5,8 03. Kupang 5,8 6,0 6,7 04. Timor Tengah Selatan 5,7 5,9 6,1 05. Timor Tengah Utara 5,8 5,8 6,1 06. Belu 6,0 6,0 6,1 07. Alor 6,9 7,4 7,4 08. Lembata 6,1 6,3 6,3 09. Flores Timur 6,1 6,4 6,4 10. Sikka 6,0 6,0 6,0 11. Ende 6,6 6,6 6,6 12. Ngada 6,6 6,6 6,6 13. Manggarai 6,6 6,6 6,6 14. Rote Ndao 5,6 6,2 6,2 15. Manggarai Barat 6,2 6,2 6,2 16. Sumba Barat Daya - 5,4 5,4 17. Sumba Tengah - 5,2 5,2 18. Nagekeo - 6,3 6,7 19. Manggarai Timur - - - 71. Kota Kupang 10,2 10,2 10,9

Nusa Tenggara Timur 6,3 6,4 6,4

Sumber : BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur Source : BPS of Nusa Tenggara Timur Province

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 167

Kesehatan

Health

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.2.1 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Health Service in Belu Regency by District 2 0 0 8

Sarana Kesehatan Health Service Puskesmas Balai Kecamatan Puskesmas Pembantu Pengobatan District Rumah Sakit Community Community Health Hospital Health Health Sub Service Centre Centre House (1) (2) (3) (4) (5)

01. Malaka Barat 0 1 2 1 02. Rinhat 0 1 3 0 03. Wewiku 0 1 3 0 04. Weliman 0 1 4 0 05. Malaka Tengah 1 1 5 2 06. Sasita Mean 0 1 4 0 07. Botin Leobele 0 0 - 0 08. Io Kufeu 0 1 1 0

09. Malaka Timur 0 1 1 0 10. Laenmanen 0 1 4 1 11. Raimanuk 0 1 2 0 12. Kobalima 0 1 6 1 13. Kobalima Timur 0 0 0 0 14. Tasifeto Barat 1 1 1 0 15. Kakuluk Mesak 0 2 1 3 16. Nanaet Dubesi 0 1 0 0

17. Kota Atambua 2 1 1 2 18. Atambua Barat 1 0 1 0 19. Atambua Selatan 0 0 2 3 20. Tasifeto Timur 0 1 2 0 21. Raihat 0 1 1 0 22. Lasiolat 0 1 1 1 23. Lamaknen 0 1 4 1 24. Lamaknen Selatan 0 1 2 0

Kabupaten Belu 5 21 51 15

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 171

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Status Tenaga Numbers of Health Personal by Health Personal 2 0

Dokter Umum Dokter Gigi S1 D3 Kecamatan Dokter Pera- Kese- Kese- District Ahli wat PNS PTT PNS PTT hatan hatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 0 1 0 0 0 0 5 6 02. Rinhat 0 0 1 0 0 1 3 4 03. Wewiku 0 0 1 1 0 0 6 9 04. Weliman 0 0 1 0 1 0 5 5 05. Malaka Tengah 0 2 1 0 0 1 27 14 06. Sasita Mean 0 0 1 0 0 0 4 6 07. Botin Leobele 0 0 0 0 0 0 0 0 08. Io Kufeu 0 0 1 0 0 0 2 5

09. Malaka Timur 0 0 0 0 1 0 2 2 10. Laenmanen 0 0 1 0 1 0 6 6 11. Raimanuk 0 0 0 0 0 0 2 5 12. Kobalima 0 0 1 0 1 0 2 12 13. Kobalima Timur 0 0 0 0 0 0 0 1 14. Tasifeto Barat 0 0 2 0 1 0 16 8 15. Kakuluk Mesak 0 0 0 1 1 6 12 8 16. Nanaet Dubesi 0 0 0 0 0 0 0 1

17. Kota Atambua 4 2 3 2 2 2 101 48 18. Atambua Barat 0 3 0 0 0 13 14 17 19. Atambua Selatan 0 0 0 0 0 0 0 1 20. Tasifeto Timur 0 0 1 0 1 0 6 6 21. Raihat 0 0 1 0 0 0 6 5 22. Lasiolat 0 0 0 0 0 0 2 3 23. Lamaknen 0 0 1 0 0 0 3 5 24. Lamaknen Selatan 0 0 0 0 0 0 3 1

Kabupaten Belu 4 8 16 4 9 23 227 178

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency

172 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

/ Table 5.2.2 Kesehatan per Kecamatan di Kabupaten Belu Personal Status per District in Belu Regency 0 8

Bidan Bidan Desa SPRG SMAK SPAG SPPH SMF PKE PKU (PNS) (PTT)

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 11 0 0 0 0 0 0 0 1 7 0 1 0 0 0 0 0 0 4 0 2 0 0 0 0 0 0 12 0 2 0 0 0 0 0 0 21 1 4 1 1 1 1 0 1 3 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 1 0 0

6 0 1 1 0 1 0 0 0 6 3 1 0 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 1 0 0 0 0 0 1 4 1 0 0 0 0 0 0 0 9 1 2 1 1 0 0 0 0 19 1 2 0 1 0 1 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0

40 0 3 6 0 1 6 0 0 10 0 3 2 0 1 2 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 13 0 1 0 0 0 0 0 0 4 0 1 0 0 0 0 0 0 6 2 0 0 0 0 0 0 0 8 0 1 0 1 0 0 0 0 5 1 0 0 0 0 0 0 0

215 21 25 11 4 4 11 0 3

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 173

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Lanjutan / Continued Table 5.2.2

Pemb. Kecamatan Jurkes/ Lain- PKAB Pera- Pekes PKF Jumlah District Jurkim nya wat

(1) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) 01. Malaka Barat 0 0 0 1 0 3 28 02. Rinhat 0 0 0 0 0 0 17 03. Wewiku 0 0 0 2 0 3 28 04. Weliman 0 0 0 1 0 4 31 05. Malaka Tengah 0 0 0 2 0 14 92 06. Sasita Mean 0 0 0 0 0 2 27 07. Botin Leobele 0 0 0 0 0 0 0 08. Io Kufeu 0 0 0 0 0 1 14

09. Malaka Timur 0 0 0 4 0 1 19 10. Laenmanen 0 0 0 0 0 1 25 11. Raimanuk 0 0 0 0 0 0 13 12. Kobalima 0 0 0 4 0 6 38 13. Kobalima Timur 0 0 0 0 0 0 6 14. Tasifeto Barat 0 0 0 0 0 38 79 15. Kakuluk Mesak 0 0 0 2 0 31 85 16. Nanaet Dubesi 0 0 0 0 0 0 4

17. Kota Atambua 0 0 0 3 0 49 272 18. Atambua Barat 0 0 0 0 0 59 124 19. Atambua Selatan 0 0 0 0 0 0 5 20. Tasifeto Timur 0 0 0 4 0 0 32 21. Raihat 0 0 0 0 0 2 19 22. Lasiolat 0 0 0 0 0 0 13 23. Lamaknen 0 0 1 2 0 3 25 24. Lamaknen Selatan 0 0 0 0 0 0 10

Kabupaten Belu 0 0 1 25 0 188 1 006

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency

174 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.2.3 Jumlah Penderita Rawat Jalan Menurut Puskesmas di Kabupaten Belu 2 0 0 8

Puskesmas Jumlah Community Health Centre Total

(1) (2) 01. Puskesmas Halilulik 33 149 02. Puskesmas Atapupu 24 480 03. Puskesmas Wedomu 27 600 04. Puskesmas Haekesak 29 827 05. Puskesmas Weoe 36 368 06. Puskesmas Besikama 41 228 07. Puskesmas Biudukfoho 16 076 08. Puskesmas Seon 21 730 09. Puskesmas Betun 39 569 10. Puskesmas Kaputu 29 380 11. Puskesmas Namfalus 42 700 12. Puskesmas Weluli 25 523 13. Puskesmas Kota 62 967 14. Puskesmas Nurobo 28 360 15. Puskesmas Nualaian 26 727 16. Puskesmas Haliwen 28 539 17. Puskesmas Tunabesi 13 828 18. Puskesmas Webora 16 342 19. Puskesmas Weliman 36 066 20. Puskesmas Aululik 18 951

Jumlah / total 599 410

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 175

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Sepuluh Penyakit Terbanyak dari Di 20 Puskesmas 2 0

Jenis Penyakit Pus Pus. Pus. Pus Type of disease Halilulik Atapupu Wedomu Haekesak

(1) (2) (3) (4) (5) 01. ISPA 12 922 9 406 9 914 9 428

02. Penyakit pada sistem otot (Termasuk Reumatik) 4 618 4 600 295 4 366

03. Penyakit Kulit Alergi 1 262 1 322 881 1 001

04. Penyakit kulit infeksi 1 234 1 567 673 874

05. Gastritis 2 311 1 162 882 1 906

06. Malaria Klinis 815 1 769 1 146 867

07. Diare 876 - 827 1 345

08. Asma 1 037 734 745 807

09. Anemia - - - -

10. Bronchitis - 680 507 1 124

11. Penyakit lain-lain 8 074 3 240 11 730 8 109

Jumlah 33 149 24 480 27 600 29 827

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency

176 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Table 5.2.4 Kunjungan Rawat Jalan di Kabupaten Belu 0 8

Pus Pus Pus Pus Pus Pus Pus Weoe Besikama Biudukfoho Seon Betun Kaputu Namfulus

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 6 789 12 735 2 572 5 691 10 279 9 566 13 359

6 423 6 883 3 276 3 758 5 282 6 064 6 637

1 973 1 194 919 779 1 442 1 004 1 934

4 625 3 311 725 1 012 1 916 1 126 1 753

2 618 1 812 1 242 1 387 1 741 2 456 3 152

1 685 1 135 1 364 485 2 388 831 1 920

- - 649 - 1 190 583 1 545

1 126 1 683 306 - 1 220 - 1 427

2 410 806 344 564 - 667 -

- - - 693 1 556 - -

8 719 11 669 4 679 7 361 12 555 7 083 10 973

36 368 41 228 16 076 21 730 39 569 29 380 42 700

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 177

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Lanjutan Tabel / Table 5.2.4

Jenis Penyakit Pus Pus Kota Pus Pus Type of disease Weluli Atambua Nurobo Nualain

(1) (13) (14) (15) (16) 01. ISPA 6 690 20 667 7 298 9 382

02. Penyakit pada sistem otot (Termasuk Reumatik) 3 267 6 020 3 757 3 841

03. Penyakit Kulit Alergi 1 220 1 757 1 224 916

04. Penyakit kulit infeksi 897 1 820 1 375 1 045

05. Gastritis 1 760 5 422 1 371 1 807

06. Malaria Klinis - 1 826 607 -

07. Diare 941 - 1 019 946

08. Asma 741 - - 863

09. Anemia - 1 392 596 -

10. Bronchitis 786 - 808 -

11. Penyakit lain-lain 16 249 24 063 10 305 7 927

Jumlah 25 523 62 967 28 360 26 727

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency

178 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Pus Pus Pus Pus Pus Jumlah Haliwen Tunabesi Webora Weliman Aululik

(17) (18) (19) (20) (21) (22)

6 811 4 572 5 652 8 833 4 922 177 488

5 799 2 936 2 747 6 737 1 822 89 128

1 020 364 672 1 889 341 23 114

1 636 324 720 1 877 584 29 094

1 609 886 843 1 252 635 36 254

- 1 787 421 2 309 416 21 771

1 007 452 532 903 459 13 274

- - - 730 272 11 691

1 866 364 446 740 183 10 378

- - - - 426 6 580

8 791 2 143 4 309 10 796 8 891 178 775

28 539 13 828 16 342 36 066 18 951 599 410

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 179

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.2.5 Sepuluh Penyakit Terbanyak Menurut Jumlah Pasien Rawat Inap Pada Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Umum Atambua 2 0 0 8

Jenis Penyakit Jumlah Kunjungan Type of disease

(1) (2)

01. Tuberkulosis Paru 268

02. ISPA 172

03. Dispepsia 95

04. Appendiks 89

05. Bronchitis 74

06. Infeksi Saluran Kencing 48

07. Jaringan Ikat dan sub kutan lainnya 48

08. Hypertensi 42

09. Diabetes Melitas 29

10. Broncho Pneumonia 17

J u m l a h 882

Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah Atambua

180 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.2.6 Status Gizi Balita Menurut Kecamatan Menurut Puskesmas di kabupaten Belu Nutritional Status of Children Under Five Years Old by Communitiy Health Centre in Belu Regency 2 0 0 8

Puskesmas Status Gizi / Nutritional Status Jumlah Anak Community Health Baik Kurang Buruk Ditimbang % % % Centre Normal Moderate Severe (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. Pus. Halilulik 2 204 1 178 53,45 835 37,89 191 8,67 02. Pus. Atapupu 1 670 927 55,51 619 37,07 124 7,43 03. Pus. Wedomu 1 709 1 009 59,04 570 33,35 130 7,61 04. Pus. Haekesak 1 957 1 085 55,44 836 42,72 36 1,84 05. Pus. Weoe 2 283 1 456 63,78 769 33,68 58 2,54 06. Pus. Besikama 2 420 1 328 54,88 957 39,55 135 5,58 07. Pus.Biudukfoho 1 285 937 72,92 322 25,06 26 2,02 08. Pus. Seon 1 256 963 76,67 273 21,74 20 1,59 09. Pus. Betun 2 997 1 983 66,17 876 29,23 138 4,60 10. Pus. Kaputu 1 571 918 58,43 550 35,01 103 6,56

11. Pus. Namfalus 2 005 1 247 62,19 628 31,32 130 6,48 12. Pus. Weluli 1 653 1 151 69,63 473 28,61 29 1,75 13. Pus. Kota 3 125 1 982 63,42 970 31,04 173 5,54 14. Pus. Nurobo 1 461 983 67,28 427 29,23 51 3,49 15. Pus. Nualaian 1 104 529 47,92 451 40,85 124 11,23 16. Pus. Tunabesi 1 459 870 59,63 485 33,24 104 7,13 17. Pus. Weliman 1 029 575 55,88 391 38,00 63 6,12 18. Pus. Webora 1 768 1 178 66,63 503 28,45 87 4,92 19. Pus. Haliwen 2 372 1 350 56,91 863 36,38 159 6,70 20. Pus. Aululik 807 448 55,51 356 44,11 3 0,37 Jumlah / total 36 135 22 097 61,15 12 154 33,63 1 884 5,21 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Belu Source : Health Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 181

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Banyaknya Peserta Aktif Menurut Metode Kontrasepsi Numbers of Active Acceptor by Contraceptive 2 0

Kecamatan IUD Pil Kondom District Spiral Pill Condom

(1) (2) (3) (4)

01. Malaka Barat 17 81 6 02. Rinhat 11 223 - 03. Wewiku 13 8 2 04. Weliman 23 22 1 05. Malaka Tengah 114 254 27 06. Sasita Mean 101 137 16 07. Botin Leobele - - - 08. Io Kufeu - - -

09. Malaka Timur 9 48 13 10. Laenmanen 3 122 10 11. Raimanuk 17 105 2 12. Kobalima 19 132 2 13. Kobalima Timur 9 29 2 14. Tasifeto Barat 42 120 18 15. Kakuluk Mesak 29 50 1 16. Nanaet Dubesi - 48 -

17. Kota Atambua 202 317 24 18. Atambua Barat 141 246 32 19. Atambua Selatan 149 137 33 20. Tasifeto Timur 10 43 - 21. Raihat 3 21 11 22. Lasiolat 1 20 - 23. Lamaknen 25 16 - 24. Lamaknen Selatan 2 8 2

Kabupaten Belu 940 2 187 202

Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kabupaten Belu Source : Family Planning Service of Belu Regency

182 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Table 5.2.7 yang Digunakan per Kecamatan di Kabupaten Belu Method Used per District in Belu Regency 0 8

Suntikan Implant J u m l a h MOP MOW OV Injection Implant T o t a l

(5) (6) (7) (8) (9) (10)

10 7 - 2 196 133 2 450 - 1 - 1 786 28 2 049 1 10 - 1 057 196 1 287 13 4 - 1 300 147 1 510 19 79 - 2 628 52 3 173 - 25 - 2 030 381 2 690 ------

10 20 - 681 19 800 3 15 - 891 76 1 120 9 20 - 1 149 22 1 324 2 9 - 1 285 33 1 482 1 7 - 541 25 614 8 35 - 1 488 2 1 713 - 29 - 1 352 36 1 497 - 4 - 328 - 380

2 122 - 1 773 17 2 457 5 90 - 1 358 13 1 885 2 99 - 1 656 15 2 091 16 24 - 2 750 10 2 853 14 14 - 1 070 26 1 159 2 10 - 502 89 624 19 17 - 911 224 1 212 - 4 - 491 74 581

136 645 - 29 223 1 618 34 951

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 183

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.2.8 Banyaknya Klinik, Peserta Keluarga Berencana (KB), dan Pasangan Usia Subur Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Health Personal Service by Health Personal Status and District in Belu Regency 2 0 0 8

Peserta KB Pasangan Usia Klinik KB Persentase CU terhadap Kecamatan Aceptor Family Subur Family Planing PUS Percentage CU District Planing Fertile Age Clinics to PUS (CU) Couple (PUS) (1) (2) (3) (4) (5)

01. Malaka Barat 1 2 450 3 064 79,96 02. Rinhat 1 2 049 2 682 76,40 03. Wewiku 1 1 287 1 788 71,98 04. Weliman 1 1 510 2 311 65,34 05. Malaka Tengah 1 3 173 4 496 70,57 06. Sasita Mean 1 2 690 2983 90,18 07. Io Kufeu - - - - 08. Botin Leobele 1 - - -

09. Malaka Timur 1 800 1 196 66,89 10. Laen Manen 1 1 120 1 567 71,47 11. Raimanuk 1 1 324 2 041 64,87 12. Kobalima 1 1 482 2 400 61,75 13. Kobalima Timur - 614 929 66,09 14. Tasifeto Barat 1 1 713 2 399 71,40 15. Kakuluk Mesak 2 1 497 2 159 69,34 16. Nanaet Dubesi - 380 580 65,52

17. Kota Atambua 2 2 457 3 574 68,75 18. Atambua Barat - 1 885 2 822 66,80 19. Atambua Selatan - 2 091 2 814 74,31 20. Tasifeto Timur 1 2 853 3 600 79,25 21. Raihat 1 1 159 1 942 59,68 22. Lasiolat 1 624 842 74,11 23. Lamaknen 1 1 212 1 772 68,40 24. Lamaknen Selatan 1 581 1 037 56,03

Kabupaten Belu 21 34 951 48 998 71,33

Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kabupaten Belu Source : Family Planning Service of Belu Regency

184 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Kriminalitas

C r i m e

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.3.1 Jumlah Perkara dan Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang Diterima, Diputuskan Menurut Bulan Numbers of Criminal Cases and Defendants Received , Settled by Month 2 0 0 8

Yang Diterima Yang Diputuskan

Received Setlled Bulan Perkara Perkara Month Terdakwa Terdakwa Criminal Criminal Defendants Defendants Cases Cases (1) (2) (3) (4) (5) Januari / January 61 67 18 18

Pebruari / February 201 213 172 166

Maret / March 71 80 16 19

April / April 78 93 29 43

Mei / May 78 120 30 38

Juni / June 85 142 41 43

Juli / July 111 166 74 111

Agustus / August 140 158 103 105

September / September 132 152 107 124

Oktober / October 96 126 59 59

Nopember / November 315 354 68 75

112 151 70 79 Desember / December

Tahun 2008 1 480 1 822 787 880

Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua Keterangan : Perkara termasuk sumir

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 187

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.3.2 Jumlah Terdakwa/Tertuduh Dalam Perkara Pidana yang diselesaikan Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Belu Numbers of Defendants in Criminal Cases that Setlled by Age Group and Sex in Belu Regency 2 0 0 8

< 16 tahun 16 – 30 tahun > 30 tahun *)

< 16 years old 16 – 30 years old > 30 years old Bulan Month Laki- Wanita Laki- Wanita Laki- Wanita laki Female laki Female laki Female Male Male Male (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Januari / January - - 8 - 11 1

Pebruari / February 1 - 18 - 18 2

Maret / March - - 7 1 7 4

April / April - - 25 - 18 -

Mei / May - - 16 - 20 -

Juni / June 5 - 14 1 11 -

Juli / July 1 - 36 - 33 2

Agustus / August - 1 8 - 13 -

September / September - - 14 - 15 -

Oktober / October - - 7 - 3 -

Nopember / November 2 - 15 - 8 -

- - 20 - 9 - Desember / December

Tahun 2008 9 1 188 2 166 9

Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua Keterangan : *) diluar sumir dan pelanggaran

188 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.3.3 Jumlah Terdakwa/Tertuduh yang diselesaikan Pengadilan Negeri Atambua Menurut bulan dan Sikap Terhadap Putusan di Kabupaten Belu Numbers of Defendants and Settled by Court, by Month and 2 0 0 8

Bulan Menerima Banding Grasi Kasasi Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Januari / January 18 2 - - 20

Pebruari / February 39 - - - 39

Maret / March 17 2 - - 19

April / April 43 - - - 43

Mei / May 33 3 - - 36

Juni / June 31 - - - 31

Juli / July 72 - - - 72

Agustus / August 21 1 - - 22

September / September 29 - - - 29

Oktober / October 10 - - - 10

Nopember / November 25 - - - 25

29 - - - 29 Desember / December Tahun 2008 367 8 - - 375 Sumber : Kantor Pengadilan Negeri Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 189

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel Banyaknya Masalah Sosial 2 0 Frekuensi Terjadi Masalah Sosial Jan Peb Mar Apr Mei Jun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Pembunuhan - - - - 1 - 02. Penganiayaan biasa 24 19 16 20 27 18 03. Penganiayaan ringan 4 4 2 6 6 3 04. Pencurian biasa 2 3 7 5 2 2 05. Pencurian pemberatan 6 14 9 8 6 6 06. Pencurian kekerasan - 1 1 - - - 07. Pengroyokan 11 7 11 13 12 9 08. Perkosaan - - 1 - 3 3 09. Perzinahan - - - 1 - - 10. Pengrusakan 8 2 8 7 4 3 11. Perjudian 1 3 2 - - 1 12. Penggelapan 2 2 3 3 3 7 13. Penipuan 3 5 - 5 3 2 14. Pengancaman 7 3 5 3 5 2 15. Pemfitnahan/Penghinaan 4 5 3 5 6 5 16. Pemerasan/Perampokan - - 1 - - - 17. Penculikan ------18. Penadahan ------19. Membawa senjata tajam - - 2 1 - - 20. Melarikan anak bawah umur 1 1 - - 1 1 21. Penodaan agama - 1 - - - - 22. Korupsi 1 - - - - - 23. Kesusilaan - - - - 2 1 24. Lain-lain ------

Jumlah / total 74 70 71 77 81 63

Keterangan : terbatas pada masalah yang dilaporkan ke pihak kepolisian Sumber : Kepolisian Resort Belu

190 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

/ Tabel 5.3.4 yang terjadi di Kabupaten Belu 0 8

Frekuensi Terjadi Jumlah Jul Ags Sep Okt Nop Des Total (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 1 - 1 1 - - 4 19 16 12 13 16 9 209 6 9 6 11 2 6 65 4 6 3 2 2 3 41 10 5 1 6 1 4 76 - - - 1 - 2 5 9 13 13 8 4 13 123 1 - 1 1 2 - 12 1 1 - - - 1 4 2 4 1 3 1 2 45 - - - - 2 2 11 1 4 1 - 2 4 32 1 - 1 - 1 - 21 2 1 1 2 1 4 36 1 - 4 3 1 4 41 1 - - - 1 - 3 ------1 - 1 - - - 5 - - 2 - 1 - 7 ------1 ------1 - - 1 - 1 - 5 ------

60 59 49 51 38 54 747

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 191

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.3.5 Masalah Sosial di Kabupaten Belu

Masalah Sosial 2007 2008 Perubahan (%)

(1) (2) (3) (4) 01. Pembunuhan 1 4 300,00 02. Penganiayaan biasa 150 209 39,33 03. Penganiayaan ringan 50 65 30,00 04. Pencurian biasa 30 41 36,67 05. Pencurian pemberatan 54 76 40,74 06. Pencurian kekerasan 4 5 25,00 07. Pengroyokan 115 123 6,96 08. Perkosaan 13 12 -7,69 09. Perzinahan 10 4 -60,00 10. Pengrusakan 24 45 87,50 11. Perjudian 8 11 37,50 12. Penggelapan 34 32 -5,88 13. Penipuan 34 21 -38,24 14. Pengancaman 42 36 -14,29 15. Pemfitnahan/Penghinaan 29 41 41,38 16. Pemerasan/Perampokan 4 3 -25,00 17. Penculikan 2 - - 18. Penadahan - - - 19. Membawa senjata tajam 1 5 400,00 20. Melarikan anak bawah umur 1 7 600,00 21. Penodaan agama 3 1 -66,67 22. Korupsi 10 1 -90,00 23. Kesusilaan 2 5 150,00 24. Lain-lain 59 - -

Jumlah / total 681 747 9,69

Keterangan : terbatas pada masalah yang dilaporkan ke pihak kepolisian Sumber : Kepolisian Resort Belu

192 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Agama

Religion

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.4.1 Jumlah Pemeluk Agama Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Religion Follower by District in Belu Regency 2 0 0 8

Kristen Kecamatan Katholik Islam Hindu Budha Protestan District Catholic Moslem Hinduism Budhism Christian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

01. Malaka Barat 18 319 4 912 96 1 0 02. Rinhat 15 356 2 042 4 0 0 03. Wewiku 8 256 1 621 0 0 0 04. Weliman 19 360 1 577 0 0 0 05. Malaka Tengah 37 891 2 890 1 175 12 0

06. Sasita Mean*) 27 695 533 15 0 0 07. Malaka Timur 17 063 688 10 0 0 08. Laen Manen 12 782 882 10 0 0 09. Raimanuk 12 921 446 0 0 0 10. Kobalima*) 22 031 228 75 39 0 11. Tasifeto Barat*) 23 808 1 813 560 7 0

12. Kakuluk Mesak 15 310 459 425 5 0 13. Kota Atambua*) 51 988 6 421 3 690 237 93 14. Tasifeto Timur 20 445 232 450 91 0 15. Raihat 11 097 12 9 0 0 16. Lasiolat 6 862 0 0 0 0 17. Lamaknen*) 24 344 27 5 0 0

Kabupaten Belu 345 528 24 783 6 524 392 93

Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Belu Source : Office of The Departments of Religions of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 195

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.4.2 Jumlah Tempat Ibadah di Kabupaten Belu Menurut Golongan Agama per Kecamatan Numbers of Mosque/Private Mosque, Church, Temple, and Vikoa in Belu regency by District 2 0 0 8

Gereja Masjid, Gereja Katholik/ Langgar Kecamatan Protestan Pura Wihara Kapela Mosque, District Christian Temple Vihara Catholic Private Church Church Mosque (1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Malaka Barat 3 3 0 0 0 02. Rinhat 14 12 0 0 0 03. Wewiku 11 6 0 0 0 04. Weliman 4 12 0 0 0 05. Malaka Tengah 15 8 3 0 0

06. Sasita Mean*) 32 1 0 0 0 07. Malaka Timur 19 1 0 0 0 08. Laen Manen 15 6 0 0 0 09. Raimanuk 6 0 0 0 0 10. Kobalima*) 25 1 0 0 0 11. Tasifeto Barat*) 26 5 1 0 0

12. Kakuluk Mesak 5 6 1 0 0 13. Kota Atambua*) 7 8 8 1 1 14. Tasifeto Timur 11 3 1 1 0 15. Raihat 11 0 0 0 0 16. Lasiolat 7 0 0 0 0 17. Lamaknen*) 28 0 0 0 0

Kabupaten Belu 239 72 14 2 1

Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Belu Source : Office of The Departments of Religions of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

196 Kabupaten Belu Dalam Angka / BeluRegency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.4.3 Banyaknya Rohaniawan di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Spiritualist in Belu Regency by District 2 0 0 8

Kecamatan Guru Pendeta Pastor Bruder Suster Pinandita Imam Chatib District Injil

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

01. Malaka Barat 4 0 1 2 0 0 0 0 02. Rinhat 1 0 2 0 3 0 0 0 03. Wewiku 1 2 2 0 0 0 0 0 04. Weliman 0 2 2 0 0 0 0 0 05. Malaka Tengah 5 4 5 0 11 0 6 6

06. Sasita Mean*) 0 0 4 0 0 0 0 0 07. Malaka Timur 1 0 3 0 0 0 0 0 08. Laen Manen 1 0 1 0 0 0 0 0 09. Raimanuk 0 0 3 0 0 0 0 0 10. Kobalima*) 0 0 3 0 6 0 0 0 11. Tasifeto Barat*) 3 1 33 17 23 0 2 2 12. Kakuluk Mesak 1 0 2 0 2 0 2 2

13. Kota Atambua*) 17 14 8 1 108 2 14 14 14. Tasifeto Timur 0 1 2 0 4 0 0 0 15. Raihat 0 0 0 0 3 0 0 0 16. Lasiolat 0 0 2 0 6 0 0 0 17. Lamaknen*) 0 0 6 0 8 0 0 0

Kabupaten Belu 34 24 79 20 174 2 24 24

Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Belu Source : Office of The Departments of Religions of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 197

Sosial Lainnya

Others Social

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.5.1 Penyebaran Infra Struktur Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Infra Structure of Social Affair Distribution in Belu Regency by District 2 0 0 8

Pekerja Tenaga Pembinaan Tokoh Sosial Kesejah- Karang Kecamatan Kesejah- Wanita Taruna Masyarakat teraan District teraan Promoment Youth Social Sosial Sosial Women Organization Worker Sukarela (1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Malaka Barat - 77 - - 16 02. Rinhat - 20 - - 20 03. Wewiku - 7 - - 12 04. Weliman - 5 - - 14 05. Malaka Tengah - 35 - - 17 06. Sasita Mean - 21 - - 9 07. Botin Leobele - 8 - - 5 08. Io Kufeu - 9 - - 7

09. Malaka Timur - 50 - - 6 10. Laen Manen - 6 - - 7 11. Raimanuk - 11 - - 9 12. Kobalima - 9 - - 8 13. Kobalima Timur - 4 - - 4 14. Tasifeto Barat - 24 - - 8 15. Kakuluk Mesak - 6 - - 6 16. Nanaet Dubesi - 6 - - 4

17. Kota Atambua - 8 - - 4 18. Atambua Selatan - 6 - - 4 19. Atambua Barat - 6 - - 4 20. Tasifeto Timur - 30 - - 12 21. Raihat - 25 - - 6 22. Lasiolat - 7 - - 7 23. Lamaknen - 54 - - 9 24. Lamaknen Selatan - 15 - - 8

Kabupaten Belu - 449 - - 206 Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 201

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.5.2 Banyaknya Fakir Miskin dan Perumahan Tidak Layak di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2 0 0 8

Kecamatan Fakir Miskin Rumah Tidak Layak District

(1) (2) (3) 01. Malaka Barat 3 307 341 02. Rinhat 2 410 510 03. Wewiku 3 015 102 04. Weliman 2 721 263 05. Malaka Tengah 5 032 1 410 06. Sasita Mean 1 051 965 07. Botin Leobele 1 700 362 08. Io Kufeu 1 200 560

09. Malaka Timur 1 910 1 039 10. Laen Manen 2 147 278 11. Raimanuk 2 813 405 12. Kobalima 2 614 755 13. Kobalima Timur 1 062 347 14. Tasifeto Barat 2 040 471 15. Kakuluk Mesak 2 593 415 16. Nanaet Dubesi 1 001 460

17. Kota Atambua 4 130 563 18. Atambua Selatan 1 756 261 19. Atambua Barat 1 563 273 20. Tasifeto Timur 3 366 686 21. Raihat 2 621 100 22. Lasiolat 898 447 23. Lamaknen 1 803 417 24. Lamaknen Selatan 1 027 409

Kabupaten Belu 53 730 11 839

Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency

202 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.5.3 Jumlah Penduduk Lanjut Usia Terlantar dan Anak Yatim Piatu Di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Numbers of Over Age and No Parents in Belu regency by District 2 0 0 8

Kecamatan Lanjut Usia Terlantar Anak Terlantar District

(1) (2) (3) 01. Malaka Barat 620 306 02. Rinhat 101 375 03. Wewiku 602 163 04. Weliman 521 239 05. Malaka Tengah 602 410 06. Sasita Mean 517 272 07. Botin Leobele 345 102 08. Io Kufeu 362 191

09. Malaka Timur 771 556 10. Laen Manen 442 107 11. Raimanuk 447 104 12. Kobalima 805 603 13. Kobalima Timur 567 423 14. Tasifeto Barat 468 314 15. Kakuluk Mesak 444 253 16. Nanaet Dubesi 278 169

17. Kota Atambua 384 789 18. Atambua Selatan 124 367 19. Atambua Barat 165 272 20. Tasifeto Timur 697 601 21. Raihat 390 104 22. Lasiolat 705 102 23. Lamaknen 369 332 24. Lamaknen Selatan 163 207

Kabupaten Belu 10 889 7 361

Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 203

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.5.4 Banyaknya Penyandang Cacat, Ex Penyakit Kronis, Wanita Rawan Sosial, dan Masyarakat Terasing di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan 2 0 0 8

Kecamatan Penyandang Ex Penyakit Wanita Masyarakat District Cacat Kronis Rawan Sosial Terasing

(1) (2) (3) (4) (5)

01. Malaka Barat 142 48 240 - 02. Rinhat 42 - 102 - 03. Wewiku 67 60 190 - 04. Weliman 89 42 198 - 05. Malaka Tengah 306 117 496 -

06. Sasita Mean*) 172 111 351 274 07. Malaka Timur 220 130 560 - 08. Laen Manen 59 25 180 - 09. Raimanuk 62 32 160 - 10. Kobalima*) 234 147 610 - 11. Tasifeto Barat*) 90 164 225 - 12. Kakuluk Mesak 63 31 140 -

13. Kota Atambua*) 80 56 226 - 14. Tasifeto Timur 305 96 450 - 15. Raihat 72 74 81 40 16. Lasiolat 58 42 120 - 17. Lamaknen*) 130 147 285 250

Kabupaten Belu 2 191 1 322 4 614 564

Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

204 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.5.5 Banyaknya Yayasan yang Mengasuh Anak dengan Sistim Non Panti dan Jumlah Anak asuh di Kabupaten Belu 2 0 0 8

Jumlah Lokasi Anak Location Nama Yayasan Numbers Kecamatan Desa of District Village Children (1) (2) (3) (4)

01. Yayasan Regina Angelorum 25 Malaka Tengah Umakatahan 02. Yayasan Bina Bunga Bangsa 30 Kota Atambua Manuaman 03. Yayasan Kongregasi Biarawan SVD Timor - Tasifeto Barat Naikasa 04. Yayasan Remaja Suluh Obor 145 Malaka Timur Rafae 05. Yayasan SMKK Kusumah St. Theresia 99 Kota Atambua Atambua 06. Yayasan St. Petrus Lahurus 74 Tasifeto Timur Fatulotu 07. Yayasan Hadinan Haklaran 45 Kota Atambua Atambua 08. Yayasan Membagi Kasih - Kota Atambua Atambua 09. Yayasan ALMA 45 Kota Atambua Tulamalae 10. Yayasan Bina Karya Seon 75 Malaka Timur Wemeda 11. Yayasan SDLB Tenubot 45 Kota Atambua Tenukiik 12. Yayasan Sola Gracia 22 Kakuluk Mesak Dualaus 13. Yayasan Jompo Halilulik/YASRA 32 Tasifeto Barat Naekasa 14. Yayasan Pondok Mersi 25 Atambua Selatan Fatukbot 15. Yayasan Al Mujahirin 75 Atambua Selatan Manuaman 16. Yayasan Bina Remaja 50 Rinhat Biudukfoho

J u m l a h / T o t a l 787

Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 205

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Tabel / Table 5.5.6 Bencana Alam Yang Terjadi dan Jumlah Korban Akibat Bencana Alam di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan dan Taksiran Kerugian yang Diderita 2 0 0 8

Jumlah Taksiran Kecamatan Jenis Frekuensi Korban Kerugian District Bencana (KK) (Rupiah) (1) (2) (3) (4) (5) 01. Malaka Barat Banjir 1 1 566 2 590 000 000

02. Rinhat Banjir 1 20 90 000 000

03. Wewiku - - - -

04. Weliman Banjir - 1 852 * Kebakaran 6 6 180 000 000

05. Malaka Tengah Banjir * 838 *

06. Sasita Mean - - - -

07. Botin Leobele - - - -

08. Io Kufeu Kebakaran 1 1 15 000 000

09. Malaka Timur Kebakaran 2 2 50 000 000

10. Laenmanen Kebakaran 5 5 35 000 000

11. Raimanuk Kebakaran 1 1 5 000 000

12. Kobalima Kebakaran 3 3 20 000 000

206 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

SOSIAL / SOCIAL AFFAIRS

Lanjutan / continued Tabel / Table 5.5.6

Jumlah Taksiran Kecamatan Jenis Frekuensi Korban Kerugian District Bencana (KK) (Rupiah) (1) (2) (3) (4) (5) 13. Kobalima Timur - - - -

14. Tasifeto Barat Angin 1 2 15 000 000 Kebakaran 1 1 2 000 000

15. Kakuluk Mesak Banjir 1 375 *

16. Nanaet Dubesi Kebakaran 1 1 10 000 000

17. Kota Atambua Kebakaran 1 1 20 000 000

18. Atambua Barat - - - -

19. Atambua Selatan Kebakaran 2 2 25 000 000

20. Tasifeto Timur Kebakaran 2 2 7 000 000

21. Raihat - - - -

22. Lasiolat Kebakaran 1 1 10 000 000

23. Lamaknen - - - -

24. Lamaknen Selatan Kebakaran 1 1 15 000 000

Kabupaten Belu 31 4 680 3 089 000 000

Sumber : Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Belu Source : Social Affair Service of Belu Regency Keterangan : *) Data tidak tersedia

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 207

BAB / CHAPTER 6

P e r t a n i a n A g r i c u l t u r e

PERTANIAN / AGRICULTURE

PERTANIAN

TANAMAN PANGAN pasar, penguatan kelembagaan dan melakukan restrukturisasi aspek Masalah pangan selalu sosial budaya yang menghambat dirasa vital karena menyangkut produktivitas petani. kehidupan manusia yang paling asasi. Untuk mempertahankan Produksi tanaman pangan eksistensinya, manusia berupaya selama tahun 2008 secara umum untuk mencukupi kebutuhan mengalami penurunan di pangan baik secara langsung bandingkan dengan tahun maupun tidak langsung. Apabila sebelumnya. Hal ini tidak terlepas kebutuhan primer tersebut tidak dari pengaruh kondisi curah hujan dapt dipenuhi, maka kerawanan yang fluktuatif sepanjang tahun pangan akan berdampak luas ke 2008. Kendati mengalami dalam sendi sendi kehidupan penurunan produksi, bagi tanaman masyarakat yang kompleks. yang waktu penanamannya relatif Bagi daerah yang struktur tepat dan adaptif terhadap fluktuasi perekonomiannya didominasi oleh curah hujan memperlihatkan hasil sektor pertanian khususnya sub yang relatif baik seperti padi sektor tanaman pangan seperti di sawah dan jagung, sedangkan Kabupaten Belu di mana menjadi tanaman seperti padi ladang, tempat bagi sebagian besar kacang hijau, ubi kayu, dan kacang masyarakatnya mencari sumber tanah mengalami penurunan yang penghasilan, maka keberadaan dan signifikan karena rata-rata curah keberlangsungan sub sektor ini hujan baru normal setelah fase menjadi sangat strategis. Untuk itu pembuahan pada tanaman tersebut Pemda Belu telah memfokuskan sudah lewat. Ketersediaan produksi sektor pertanian khusus tanaman pangan dari komoditas padi selama pangan menjadi salah satu Program tahun 2008 sebanyak 19 303 ton utama dalam mengkatalisasi gabah kering giling (Konversi ke pertumbuhan ekonomi daerah. beras 12 546,95 ton) atau Misinya adalah dengan mengalami sedikit penurunan meningkatkan pemanfaatan sebesar 6,45% dari keadaan tahun teknologi pertanian tepat guna, sebelumnya. Secara parsial merevisi pola bertani yang bersifat produksi padi sawah turun 2,06% sub system pedesaan tradisional ke sementara padi ladang juga pola pertanian yang berorientasi mengalami penurunan produksi 55,29%. Penurunan produksi padi

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 211

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

lading lebih banyak disebabkan petsai/sawi 29,40%, kacang fluktuasi curah hujan. Ketersediaan panjang 5 158,33% dan wortel produksi pangan dari komoditi 51,55%. Tomat 1 607%, terung 1 jagung yang menjadi makanan 549,4%, kangkung 887,02%, pokok sebagian besar masyarakat bayam 15,38%. Sedangkan yang Belu selama tahun 2008 sebanyak mengalami penurunan produksi 59 197,4 ton atau mengalami antara lain bawang putih turun penurunan 3,16% dari tahun lalu. 72,52% dan ketimun 33,33%. Untuk produksi tanaman kacang- kacangan masing masing kacang Untuk komoditi buah- tanah turun 48,62%, kacang hijau buahan dalam musim panen tahun turun 48,89 dan kacang kedelei 2008 hampir seluruhnya mengalami naik tajam sekitar 780,9%. kenaikan produksi secara drastis. Ketersediaan produksi untuk Dibandingkan dengan tahun 2007 makanan berpati selama tahun yang lalu, produksi advokat naik 2008 yakni ubi kayu menurun 479,80% , jambu biji 95,09%, tajam 12,07% sementara ubi jalar jambu air 86,23%, pisang 1 turun 50,54% 642,59%, nenas 82,10% dan jeruk 864,88%, dan nangka 5 567%. Produksi komoditas sayur- sayuran selama musim panen tahun 2008 memperlihatkan hasil yang PERKEBUNAN RAKYAT cukup fluktuatif yakni untuk beberapa jenis sayur, sayuran Pada umumnya baik mengalami peningkatan, sementara produksi maupun luas panen pada jenis lainnya mengalami komoditas perkebunan di sedikit penurunan produksi Kabupaten Belu pada tahun 2008 dibanding dengan tahun belum memperlihatkan kapasitas sebelumnya. yang cukup memadai. Hal ini Diduga hal ini lebih disebabkan disebabkan penanganan budi daya karena kemampuan adaptif secara perkebunan rakyat oleh sebagian alamiah ataupun ketepatan waktu besar petani masih diletakkan tanam bagi beberapa komoditas sebagai usaha komplementer dari dengan kondisi curah hujan yang usaha pokok yaitu usaha tanaman bersifat flutuatif tersebut. pangan. Adapun jenis sayuran- Produksi tanaman kelapa sayuran yang mengalami pada tahun 2008 sebesar 9 379,50 peningkatan produksi masing- ton yang dihasilkan dari luas panen masing bawang merah naik 159,73%, kubis 1 646,67%,

212 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

8 586,50 ha atau sekitar 87,81% suaka marga satwa 4 699,32 ha, dari potensi areal tanam yang ada. dan hutan dapat di konversi Tanaman kopi sebagai salah satu 1 140,00 ha. tanaman potensi yang harus Primadona hasil hutan dikembangkan di daerah, pada berupa kayu cendana baik produksi tahun 2008 menghasilkan 73,09 maupun populasinya belakangan ton atau mengalami peningkatan semakin menurun. Data tahun 2008 70,57% dari keadaan tahun 2007. produksi kayu cendana kelas gubal produksi tersebut dihasilkan dari 1 350 kg dan kelas campuran 1 650 luas panen panen 303,41 ha. kg. Hasil hutan lain yang cukup Kakao sebagai komoditi menonjol adalah kemiri isi 509,70 daerah yang sedang digalakan pada ton (naik 24,02 %). Asam biji tahun 2008 baru menghasilkan 551,70 ton (naik 48,49 %). 26,86 ton atau mengalami peningkatan 1,63 % dari keadaan tahun 2007. produksi tersebut PETERNAKAN dihasilkan dari luas areal panen 150,21 ha. Untuk komoditas Peternakan merupakan perkebunan yang lain, kapasitas salah satu sektor vital yang mampu produksi selama tahun 2008 menyanggah kehidupan ekonomi masing-masing kapuk 53,16 ton, sebagaian besar keluarga tani di kemiri 2 553,54 ton, jambu mente pedesaan. Paling tidak dengan 159,28 ton, pinang 50,82 ton, dan memelihara ternak rumahtangga tembakau 7,9 ton. tani dapat membiayai kebutuhan di luar pangan seperti menyekolahkan KEHUTANAN anak, kesehatan dan perumahan. Bahkan pada saat kondisi kritis Hutan memiliki peranan seperti gagal panen, komoditi penting bagi kelestarian alam dan ternak justru diandalkan untuk menopang kehidupan komonitas menopang pengadaan ketersediaan ekosistim alam di sekitarnya. Luas pangan keluarga. hutan di Kabupaten Belu 69.401,57 Populasi sapi tahun 2008 ha atau sekitar 28,38 % dari luas sebanyak 95715 ekor atau daratan Belu. Bila diamati menurut meningkat 1,27 % dibandingkan fungsi hutan maka komposisi dengan keadaan tahun sebelumnya. luasnya sebagai berikut : hutan Upaya pemerintah daerah untuk lindung 51 841,25 ha, hutan meningkatkan populasi ternak produksi 3 189,28 ha, dan hutan andalan ini menghadapi kendala Cagar Alam 8 531,72 ha, hutan yang semaikn serius karena

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 213

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

belakangan ini lalulintas mutasi %) dan ayam buras 240 330 ekor ternak keluar, terutama bibit (naik 1,64 %). pejantan menjadi semakin sulit dikendalikan; ditambah ancaman PERIKANAN penyakit brucellosis yang sampai dengan saat ini terus menjadi Komoditas perikanan momok yang menghantui para memiliki nilai ekonomis tinggi peternak. karena selain menjadi bahan Kendala lainnya adalah pangan yang memiliki kandungan sebagian besar petani ternak masih protein tinggi, juga mampu bertahan pada pola budaya yang memberikan tingkat kehidupan bersifat tradisional sebagai akibat yang layak bagi keluarga tani dari kurang variatifnya pola nelayan. Dengan semakin pembinaan dan penyuluhan yang terbatasnya lahan pertanian yang selama ini terkesan konvensional. subur belakangan ini, sector Pola budidaya ternak yang bersifat perikanan diharapkan menjadi sub system ini mengakibatkan alternative lapangan kerja yang pertambahan populasi ternak menjanjikan bagi pertambahan berjalan lambat dan terkesan angka kerja baru. alamiah tanpa rekayasa teknologi Produksi ikan di Kabupaten peternakan secara signifikan. Belu sebagian besar berasal dari Mutasi ternak yang sempat perikanan laut. Dari total produksi 1 tercatat selama tahun 2008 adalah 946,47 ton pada tahun 2007 sebagai berikut: di potong RPH dan sebanyak 81,83 % atau 1 592,74 di luar RPH yang sempat dilaporkan ton diantaranya adalah produksi sebanyak 3800 ekor sedangkan perikanan laut, sedangkan sisanya yang diantar pulaukan melalui 18,17 % adalah produksi perikanan pelabuhan Atapupu ataupun darat, yang mencakup perairan transportai darat sebanyak 9 286 umum, tambak, kolam dan sawah. ekor. Jumlah mutasi penggunaan Produksi perikanan laut yang cukup tinggi ini jika tidak hanya terdapat pada enam diimbangi dengan mutasi kecamatan yang secara geografis pengadaan terutama lahir baru memiliki pontensi kelautan yakni maka dipastikan populasi sapi pada Malaka Barat, Wewiku, Malaka masa datang akan semakin Tengah, Kobalima, Kakuluk Mesak berkurang. dan Tasifeto Timur. Sedangkan Populasi ternak kecil dan kecamatan lainnya hanya memiliki unggas pada tahun 2008 masing- potensi perikanan darat, khususnya masing babi 55 836 ekor (naik 0,94 dari kolam. %), kambing 9 830 ekor (turun 6,68

214 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Produksi perikanan laut pada tahun 2008, masih didominasi jenis ikan tembang, kembung, tongkol dan ekor kuning. Sementara jenis ikan perairan lainnya seperti kerapu, pari, cumi-cumi belum diproduksi secara maksimal karena keterbatasan sarana penangkapan. Dari 1 228 rumah tangga nelayan pada tahun 2008 sekitar 28,58% diantaranya adalah nelayan sambilan tambahan, 39,33% adalah nelayan sambilan utama dan 32,09% adalah nelayan penuh, dengan alat penangkapan yang digunakan adalah perahu tanpa motor 529 (59,98 %), perahu motor tempel 317 (35,94 %) dan kapal motor 36 (4,08 %). Dengan sebagian besar rumah tangga nelayan yang memiliki sarana penangkapan ikan yang masih bersifat tradisional maka dipastikan kemampuan wilayah operasi penangkapannya masih sebatas wilayah perairan pesisir dengan hasil tangkapan yang kurang maksimal.

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 215

PERTANIAN / AGRICULTURE

Gambar 6.1. Persentase Penggunaan Lahan di Kabupaten Belu Tahun 2008 sawah 4.82% pekarangan lainnya 3.57% 57.13%

tegal dan perkebunan 19.99% lahan tanaman kayu-kayuan ladang 8.22% 6.27%

Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu

Gambar 6.2. Produksi Padi, Jagung dan Ubi Kayu di Kabupaten Belu Tahun 2002-2008 (ton)

120000

100000

80000

60000

40000

20000

0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 padi jagung ubi kayu

Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu

216 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Gambar 6.3. Produksi Ubi Jalar, Kacang Tanah dan Kacang Hijau di Kabupaten Belu Tahun 2002-2008 (ton)

8000

7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Ubi Jalar Kacang Tanah Kacang Hijau

Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu

Gambar 6.4. Produksi Hasil Perkebunan di Kabupaten Belu Tahun 2002 – 2008 (ton) 10000

8000

6000

4000

2000

0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Tanaman Lainnya Kemiri Kelapa

Sumber : Dinas Pertanian & Perkebunan Kabupaten Belu

Kabupaen Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 217

PERTANIAN / AGRICULTURE

Gambar 6.5. Jumlah Ternak di Kabupaten Belu Tahun 2004 – 2008

100000

80000

60000 2008 40000 2007 2006 20000 2005 2004 0 Sapi babi Kambing Kuda Kerbau

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu

Gambar 6.6. Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Tahun 2002 – 2008 (ton)

2500

2000

1500

1000

500

0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Perikanan Darat Perikanan Laut

Sumber : Dinas Perikanan & Kelautan Kabupaten Belu

218 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Tanaman Pangan

Food Crops

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.1 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Paddy by District 2 0 0 8

Produksi / Production (ton) Luas Panen Rata-Rata Kecamatan Area Produksi Gabah District Harvested Yield Rate Kering Beras (Ha) (Ton/Ha) Giling Cereals Pre Cereals (1) (2) (3) (4) (5) 01. Malaka Barat 766 2,08 1 592,0 1 034,80 02. Rinhat - - - - 03. Wewiku 47 3,60 169,1 109,98 04. Weliman 320 2,67 855,0 555,75 05. Malaka Tengah 998 2,45 2 441,1 1 586,72

06. Sasita Mean*) 28 2,25 63,0 40,95 07. Malaka Timur 5 1,00 5,0 3,25 08. Laen Manen 156 3,00 468,0 304,20 09. Raimanuk 780 2,93 2 286,0 1 485,90 10. Kobalima*) 246 2,41 592,6 385,19 11. Tasifeto Barat*) 441 2,96 1 307,0 849,55 12. Kakuluk Mesak 86 2,80 240,5 156,32

13. Kota Atambua*) 20 1,95 39,0 25,35 14. Tasifeto Timur 1 388 2,97 4 126,5 2 682,22 15. Raihat 460 4,00 1 840,0 1 196,00 16. Lasiolat 45 2,89 130,0 84,50 17. Lamaknen*) 810 3,89 3 148,2 2 046,33

Kabupaten Belu 6 596 2,93 19 303,0 12 547,02

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 221

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.2 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Sawah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Wetland Paddy by District 2 0 0 8

Luas Panen Rata-Rata Produksi / Production (ton) Kecamatan Area Produksi Gabah Kering Beras District Harvested Yield Rate Giling Cereals (Ha) (ton/Ha) Pre Cereals (1) (2) (3) (4) (5) 01. Malaka Barat 576 2,5 1 440,0 936,00 02. Rinhat - - - - 03. Wewiku 47 3,6 169,1 109,92 04. Weliman 270 3,0 810,0 526,50 05. Malaka Tengah 801 2,9 2 322,9 1 509,88

06. Sasita Mean*) 28 2,3 63,0 40,95 07. Malaka Timur - - - - 08. Laen Manen 156 3,0 468,0 304,20 09. Raimanuk 753 3,0 2 259,0 1 468,35 10. Kobalima*) 124 3,5 434,0 282,10 11. Tasifeto Barat*) 433 3,0 1 299,0 840,35 12. Kakuluk Mesak 79 3,0 237,0 154,05

13. Kota Atambua*) 19 2,0 38,0 24,70 14. Tasifeto Timur 1 313 3,0 3 939,0 2 560,35 15. Raihat 460 4,0 1 840,0 1 196,00 16. Lasiolat 40 3,0 120,0 78,00 17. Lamaknen*) 776 4,0 3 104,0 2 017,60

Kabupaten Belu 5 875 3,1 18 543,0 12 052,95

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

222 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.3 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Padi Ladang di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Dryland Paddy by District 2 0 0 8

Rata-Rata Produksi / Production (ton) Luas Panen Kecamatan Produksi Gabah Kering Area Harvested Beras District Yield Rate Giling (Ha) Cereals (ton/Ha) Pre Cereals (1) (2) (3) (4) (5)

01. Malaka Barat 190,0 0,8 152 98,80 02. Rinhat - - - - 03. Wewiku - - - - 04. Weliman 50,0 0,9 45,0 29,25 05. Malaka Tengah 197,0 0,6 118,2 76,83

06. Sasita Mean*) - - - - 07. Malaka Timur 5,0 1,0 5,0 3,25 08. Laen Manen - - - - 09. Raimanuk 27,0 1,0 27,0 17,55 10. Kobalima*) 122,0 1,3 158,6 103,09 11. Tasifeto Barat*) 8,0 1,0 8 5,20 12. Kakuluk Mesak 7,0 0,5 3,5 2,28

13. Kota Atambua*) 1.0 1,0 1,0 0,65 14. Tasifeto Timur 75,0 2,5 187,5 121,88 15. Raihat - - - - 16. Lasiolat 5,0 2,0 10 6,50 17. Lamaknen*) 34,0 1,3 44,2 28,73

Kabupaten Belu 721,0 1,05 760,0 494,00

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 223

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.4 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Jagung di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Maize by District 2 0 0 8

Rata-Rata Luas Panen Produksi Kecamatan Produksi Area Harvested Production District Yield Rate (Ha) (ton) (Ton/Ha) (1) (2) (3) (4)

01. Malaka Barat 2 801 2,5 7 002,5 02. Rinhat 4 673 1,6 7 476,8 03. Wewiku 4 050 2,0 8 100,0 04. Weliman 1 800 1,9 3 420,0 05. Malaka Tengah 2 657 1,8 4 782,6

06. Sasita Mean*) 3 113 1,3 4 046,9 07. Malaka Timur 501 1,4 701,4 08. Laen Manen 982 1,0 982,0 09. Raimanuk 1 481 1,5 2 221,5 10. Kobalima*) 5 236 1,0 5 236,0 11. Tasifeto Barat*) 1 589 1,5 2 383,5 12. Kakuluk Mesak 643 1,2 771,6

13. Kota Atambua*) 186 1,5 279,0 14. Tasifeto Timur 1 084 2,5 2 710,0 15. Raihat 1 748 2,0 3 496,0 16. Lasiolat 803 2,0 1 606,0 17. Lamaknen*) 3 318 1,2 3 981,6

Kabupaten Belu 36 665 1,6 59 197,4

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

224 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.5 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Kayu di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Cassava by District 2 0 0 8

Luas Panen Rata-Rata Produksi Produksi Kecamatan Area Harvested Yield Rate Production District (Ha) (Ton/Ha) (ton)

(1) (2) (3) (4)

01. Malaka Barat 83,0 4,0 332,0 02. Rinhat 800,0 2,0 1 600,0 03. Wewiku 762,0 3,0 2 286,0 04. Weliman 157,0 4,0 628,0 05. Malaka Tengah 560,0 2,2 1 232,0

06. Sasita Mean*) 272,0 9,0 2 448,0 07. Malaka Timur 400,0 3,0 1 200,0 08. Laen Manen 310,0 3,0 930,0 09. Raimanuk 1 078,0 3,0 3 234,0 10. Kobalima*) 314,0 5,0 1 570,0 11. Tasifeto Barat*) 458,0 2,5 1 145,0 12. Kakuluk Mesak 175,0 1,0 175,0

13. Kota Atambua*) 65,0 3,2 208,0 14. Tasifeto Timur 641,0 6,0 3 846,0 15. Raihat 409,0 4,0 1 636,0 16. Lasiolat 160,0 3,5 560,0 17. Lamaknen*) 2674 3,0 8 022,0

Kabupaten Belu 9 318,0 3,3 31 052,0

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 225

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.6 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Sweet Potatoes by District 2 0 0 8

Luas Panen Rata-Rata Produksi Produksi Kecamatan Area Harvested Yield Rate Production District (Ha) (Ton/Ha) (ton)

(1) (2) (3) (4)

01. Malaka Barat - - - 02. Rinhat - - - 03. Wewiku - - - 04. Weliman - - - 05. Malaka Tengah 11 2,1 23,1

06. Sasita Mean*) 15 2,0 30,0 07. Malaka Timur - - - 08. Laen Manen 13 2,5 32,5 09. Raimanuk 12 2,5 30,0 10. Kobalima*) 51 3,0 153,0 11. Tasifeto Barat*) 531 3,0 1 593,0 12. Kakuluk Mesak 11 2,0 22,0

13. Kota Atambua*) 3 2,0 6,0 14. Tasifeto Timur 115 0,8 92,0 15. Raihat 20 4,0 80,0 16. Lasiolat 16 3,0 48,0 17. Lamaknen*) 23 3,0 69,0

Kabupaten Belu 821 2,7 2 178,6

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

226 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.7 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Tanah di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Peanuts by District 2 0 0 8

Luas Panen Rata-Rata Produksi Produksi Kecamatan Area Harvested Yield Rate Production District (Ha) (Ton/Ha) (ton)

(1) (2) (3) (4)

01. Malaka Barat - - - 02. Rinhat - - - 03. Wewiku - - - 04. Weliman - - - 05. Malaka Tengah 43,0 0,3 12,9

06. Sasita Mean*) 15,0 0,7 10,5 07. Malaka Timur 14,0 0,6 8,4 08. Laen Manen 3,0 0,6 1,8 09. Raimanuk 15,0 0,6 9,0 10. Kobalima*) 64,0 1,0 64,0 11. Tasifeto Barat*) 183,0 1,2 219,6 12. Kakuluk Mesak 22,0 0,4 8,8

13. Kota Atambua*) - - - 14. Tasifeto Timur 250,0 1,4 350,0 15. Raihat 171,0 1,0 171,0 16. Lasiolat 45,0 1,0 45,0 17. Lamaknen*) 361,0 0,4 144,4

Kabupaten Belu 1 213,0 0,9 1 069,8

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 227

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.8 Luas Panen, Rata-Rata Hasil dan Produksi Kacang Hijau di Kabupaten Belu Menurut Kecamatan Area Harvested, Yield Rate and Production of Green Peas by District 2 0 0 8

Rata-Rata Luas Panen Produksi Kecamatan Produksi Area Harvested Production District Yield Rate (Ha) (ton) (Ton/Ha) (1) (2) (3) (4)

01. Malaka Barat 330,0 0,6 198,0 02. Rinhat 300,0 1,2 360,0 03. Wewiku 2 255,0 0,6 1 353,0 04. Weliman - - - 05. Malaka Tengah 593,0 0,8 474,4

06. Sasita Mean*) 19,0 0,4 7,6 07. Malaka Timur 14,0 0,6 8,4 08. Laen Manen 27,0 0,4 10,8 09. Raimanuk 34,0 0,9 30,6 10. Kobalima*) 640,0 0,5 320,0 11. Tasifeto Barat*) - - - 12. Kakuluk Mesak 8,0 0,4 3,2

13. Kota Atambua*) 1,0 1,0 1,0 14. Tasifeto Timur 750,0 0,9 675,0 15. Raihat 177,0 0,6 106,2 16. Lasiolat 24,0 1,0 24,0 17. Lamaknen*) 284,0 0,4 113,6

Kabupaten Belu 5 456,0 0,7 3 685,8

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

228 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.9 Perkembangan Luas Panen Tanaman Pangan di Kabupaten Belu Area Harvested of Food Crops in Belu Regency 2 0 0 3 - 2 0 0 8 (hektar)

Jenis Tanaman 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Type of Crops

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Padi 4 631 4 779 2 590 6 166 5 407 6 596 Paddy

2. Jagung 27 750 37 704 24 832 32 653 34 359 36 665 Maize

3. Ubi Kayu 8 456 8 336 5 377 12 096 11 012 9 318 Cassava

4. Ubi Jalar 742 726 505 911 1 414 821 Sweet Potatoes

5. Kacang Tanah 1 039 947 1 164 2 404 1 789 1 213 Peanuts

6. Kacang Kedele - 10 - 12 21 168 Soyabens

7. Kacang Hijau 6 740 7 081 4 983 6 977 8 885 5 456 Green Peas

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 229

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.10 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Belu Food Production in Belu Regency 2 0 0 3 - 2 0 0 8 (ton)

Jenis Tanaman 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Type of Crops

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Padi 15 141 7 846 9 429 22 962 20 633 19 303,0 Paddy

2. Jagung 52 727 48 238 32 283 38 531 61 127 59 197,4 Maize

3. Ubi Kayu 38 055 4 168 46 993 105 066 35 313 31 052,0 Cassava

4. Ubi Jalar 2 301 363 4 216 4 231 4 405 2 178,6 Sweet Potatoes

5. Kacang Tanah 624 319 697 1 979 2 082 1 069,8 Peanuts

6. Kacang Kedele - 4 - 7.2 12.6 111,0 Soyabens

7. Kacang Hijau 4 179 3 540 6 477 6 110 7 212 3 685,8 Green Peas

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

230 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.11 Perkembangan Produktivitas Tanaman Pangan di Kabupaten Belu Food Productivity in Belu Regency 2 0 0 3 - 2 0 0 8 (Kwintal/Ha)

Jenis Tanaman 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Type of Crops

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Padi 32,69 16,42 36,41 37,24 38,16 29,26 Paddy

2. Jagung 19,00 12,79 13,00 11,80 17,79 16,14 Maize

3. Ubi Kayu 45,00 5,00 87,40 86,86 32,07 33,32 Cassava

4. Ubi Jalar 31,01 5,00 83,49 46,44 31,15 26,54 Sweet Potatoes

5. Kacang Tanah 6,01 3,37 5,99 8,23 11,64 8,82 Peanuts

6. Kacang Kedele - 4,00 - 6,00 6,00 6,61 Soyabens

7. Kacang Hijau 6,20 5,00 12,99 8,76 8,12 6,56 Green Peas

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 231

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.12 Produksi Sayur-Sayuran di Kabupaten Belu Vegetables Production in Belu Regency 2 0 0 3 - 2 0 0 8

(ton) Jenis Sayuran 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Type of Vegetable (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. Bawang merah 1 200 436,5 440,50 361,50 149,00 387,00 02. Bawang putih 1 950 187,5 87,50 80,00 246,00 67,60 03. Bawang daun 20 4,0 15,00 0,00 2,00 2,00 04. Kentang 290 10,5 12,50 7,50 0,00 37,50 05. K u b i s 1 010 54,5 171,20 1,22 24,00 419,20 06. Petsai / sawi 1 200 157,5 119,40 177,50 307,50 397,90 07. Wortel 00 19,5 46,00 60,00 58,00 87,90 08. Lombok/Cabe besar 00 0,0 0,00 0,00 0,00 31,20 09. Kacang merah 00 5,0 0,00 0,00 3,50 0,00 10. Kacang panjang 1 240 12,7 10,70 1,40 3,60 189,30 11. Cabe Rawit 680 139,8 148,50 53,00 213,00 133,50 12. T o m a t 850 126,2 153,50 1,24 8,30 141,70 13. Terung 820 109,6 39,50 1,23 8,90 146,80 14. Buncis 80 2,0 15,00 0,00 4,00 4,00 15. Ketimun 720 114,0 83,50 0,00 13,80 9,20 16. Labu siam 860 113,0 42,90 0,00 7,70 5,40 17. Kangkung 750 132,2 108,40 1,99 18,50 182,60 18. Bayam 330 66,0 40,00 0,00 11,00 13,00 19. Semangka 1 300 75,0 108,00 100,40 160,00 156,00

Jumlah / total 13 300 1 765,5 1 642,10 1 55140 1 238,80 2 411,80

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

232 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.13 Produksi Buah-Buahan di Kabupaten Belu Fruits Production in Belu Regency 2 0 0 3 - 2 0 0 8 (ton) Jenis Buah 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Type of Fruit (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. Advokat 11,0 6,7 3,3 27,1 9,8 56,82 02. Mangga 106,5 145,4 525,8 1 927,4 446,9 3 351,56 03. Rambutan 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 04. Duku / langsa 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 05. Jeruk 151,5 8,5 28,9 24,5 61,6 594,37 06. Durian 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 07. Jambu biji 39,2 12,3 24,1 61,7 36,4 741,00 08. Jambu air 1,1 1,7 0,9 7,4 2,5 18,15 09. Jambu bol 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 10. S a w o 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 11. Pepaya 83,6 937,8 41,4 733,8 998,0 843,89 12. Pisang 594,6 944,3 318,5 1 300,5 1 231,9 21 466,96 13. Nanas 126,1 25,6 18,7 186,9 178,2 324,51 14. Salak 0,8 9,2 0,1 10,2 10,1 2,39 15. Nangka 327,8 44,3 28,2 19,7 17,8 1 008,83 16. Sirsak 299,9 15,1 14,0 25,1 28,6 114,89

17. Lainnya 0,0 0,1 0,1 0,0 ,- 0.,00

Jumlah / total 1 742,1 2 151,0 1 004,0 4 324,3 3 021,8 28 523,37

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 233

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.14 Luas Tanah Menurut Penggunaan di Kabupaten Belu Land Area by Used Type in Belu Regency 2 0 0 6 - 2 0 0 8 (hektar) Jenis PenggunaanTanah 2006 2007 2008 Land Used Type (1) (3) (4) (4)

01. Luas lahan sawah / weatland area 10 078 11 790 11 790

a. Irigasi teknis 595 388 485 b. Irigasi setengah teknis 5 589 2 905,5 2 947 c. Irigasi sederhana 1 381 1 385 1 287 d. Irigasi desa / non PU 1 296 1 399 1 247 e. Irigasi tadah hujan 1 217 5 712,5 5 824

02. Luas lahan kering / dryland area 234 479 232 767 232 767

a. pekarangan untuk bangunan dan halaman 11 955 8 728,58 8 724 house compound and soroundings b. tegal, kebun / dryland, garden 37 396 40 773,05 41 287 c. penggembalaan, padang rumput / meadows 16 314 22 814,20 22 317 d. ladang, huma / dryland, garden 15 432 15 207,85 15 337 e. rawa (tidak ditanam) / swams 0 702,59 702 f. tambak / coasted water pond 267 423,10 423 g. kolam, tebak, empang / fresh water pond 321 11,85 12 h. tanah kering sementara tidak digunakan 60 606 60 336,33 60 311 temporary fallow land i. lahan yang ditanami tanaman kayu-kayuan, hutan rakyat 21 559 20 107,30 20 107 private wood land j. hutan negara / state estate 17 474 6 347,00 6 347 k. lahan perkebunan / crop land 5 014 7 349,46 7 602 l. lain-lain / others 48 141 49 965,69 49 598

Jumlah / total 244 557 244 557 244 557

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

234 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.15 Banyaknya Rumah Tangga, Rumah Tangga Pertanian, Rumah Tangga Pertanian Pengguna Lahan dan Rumah Tangga Petani Gurem di Belu 1993 dan 2003

1993 2003 Uraian Kota+ Kota+ Kota Desa Kota Desa Desa Desa (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Rumah Tanga (RT) * * * 9 560 53 604 63 164

2. RT Pertanian (RTP) 616 39 947 40 563 5 026 51 374 56 400

3. RTP Penggguna Lahan 622 39 941 40 563 5 026 51 134 56 160

4. RT Gurem 356 6 580 6 936 3 156 11 115 14 271

Sumber : Sensus Pertanian 1993 dan 2003 Keterangan : *) Data tidak dicantumkan

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 235

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.1.16 Banyaknya Rumah Tangga Pertanian Pengguna Lahan Menurut Jenis Usaha Pertaniannya di Belu 1993 dan 2003

Rumah Tangga Pertanian Pertumbuhan Sub Sektor per tahun (%) 1993 2003 (1) (2) (3) (4)

1. Padi / Palawija 35 583 54 634 4,16

- Padi * 10 806 -

- Palawija * 53 023 -

2. Hortikultura 17 563 31 225 7,78

3. Perkebunan 16 346 13 947 -1,47

4. Budidaya Tanaman 40 563 26 789 -3,40

5. Peternakan 25 318 26 754 0,57

Rumah Tangga Pertanian 40 563 56 400 3,90

Sumber : Sensus Pertanian 1993 dan 2003 Keterangan : *) Data tidak tersedia

236 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Perkebunan

Estate

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.1 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kapuk Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Kapok Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2 0 0 8

Luas / Area (ha) Jumlah Jumlah Produk- luas Produksi Belum tivitas Kecamatan Sudah Areal Total Menghasi Produk- District Mengha Rusak Total of Pro- lkan tivity silkan destroyed area duction Not Yet (ton/ha) Yielding (ha) (ton) Yielding (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 2,00 13,00 - 15,00 2,15 0,17 02. Rinhat 4,41 14,52 - 18,93 2,58 0,18 03. Wewiku 10,00 10,00 - 20,00 1,82 0,18 04. Weliman 2,00 9,29 - 11,29 1,67 0,18 05. Malaka Tengah 2,90 21,00 - 23,19 3,81 0,18 06. Sasita Mean 2,00 9,30 - 11,30 1,67 0,18 07. Botin Leobele 0,40 3,60 - 4,00 1,67 0,46 08. Io Kufeu 0,50 3,00 - 3,50 1,67 0,56 09. Malaka Timur 5,00 21,00 - 26,00 4,12 0,20 10. Laen Manen 3,00 11,20 - 14,20 2,10 0,19 11. Raimanuk 2,46 5,10 - 7,56 0,94 0,18 12. Kobalima 5,92 36,88 - 42,80 7,14 0,19 13. Kobalima Timur 3,00 21,50 - 24,50 7,14 0,33 14. Tasifeto Barat 1,12 5,26 - 6,38 1,04 0,20 15. Kakuluk Mesak 1,52 7,97 - 9,49 1,48 0,19 16. Nanaet Dubesi 2,46 5,10 - 7,56 0,94 0,18 17. Kota Atambua 1,21 6,62 - 7,83 1,26 0,19 18. Atambua Selatan 0,40 2,30 - 2,70 1,26 0,55 19. Atambua Barat 1,20 4,20 - 5,40 1,26 0,30 20. Tasifeto Timur 1,30 10,35 - 11,65 2,14 0,21 21. Raihat 1,97 6,45 - 8,42 1,16 0,18 22. Lasiolat 1,27 5,00 - 6,27 1,02 0,20 23. Lamaknen 2,83 8,57 - 11,40 1,56 0,18 24. Lamaknen Selatan 2,83 8,57 - 11,40 1,56 0,18

61,7 249,78 310,77 53,16 0,21 Kabupaten Belu -

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2009 239

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.2 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kemiri Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Cande Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2 0 0 8

Luas / Area (ha) Jumlah Jumlah Produk- Belum luas Produksi Sudah tivitas Kecamatan Mengha Areal Total Mengha Rusak Produk- District silkan Total of Pro- silkan destroyed tivity Not Yet area duction Yielding (ton/ha) Yielding (ha) (ton) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat ------02. Rinhat 398,62 321,46 - 720,08 356,62 1,11 03. Wewiku ------04. Weliman 167,27 17,53 - 184,80 17,27 0,99 05. Malaka Tengah 15,41 30,20 - 45,61 3,81 0,13 06. Sasita Mean 247,51 301,53 - 549,04 332,69 1,10 07. Botin Leobele 145,50 211,00 - 356,50 332,69 1,58 08. Io Kufeu 102,50 143,00 - 245,50 332,69 2,33 09. Malaka Timur 130 190 - 320 145,08 0,76 10. Laen Manen 53 50 - 103 52,03 1,04 11. Raimanuk 22,23 19,38 - 41,61 20,68 1,07 12. Kobalima 109,29 136,24 - 245,53 147,94 1,09 13. Kobalima Timur 112 98 - 210 147,94 1,51 14. Tasifeto Barat 52,51 80,54 - 133,05 86,29 1,07 15. Kakuluk Mesak 0,37 1,48 - 1,85 1,59 1,07 16. Nanaet Dubesi 22,23 19,38 - 41,61 20,68 1,07 17. Kota Atambua 1,87 3,69 - 5,56 3,67 0,99 18. Atambua Selatan 1,20 2,10 - 3,30 3,67 1,75 19. Atambua Barat 0,30 2,30 - 2,60 3,67 1,60 20. Tasifeto Timur 15,26 90,08 - 105,34 97,38 1,08 21. Raihat 26,34 21,37 - 47,71 22,36 1,05 22. Lasiolat 2,39 106,30 - 345,30 111,69 1,05 23. Lamaknen 111,24 144,85 - 256,09 156,55 1,08 24. Lamaknen Selatan 111,24 144,85 - 256,09 156,55 1,08

Kabupaten Belu 1 848,28 2 135,28 - 4 220,17 2 553,54 1,20

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

240 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.3 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kelapa Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Coconut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2 0 0 8

Luas / Area (ha) Jumlah Jumlah Produk- luas Produksi Belum tivitas Kecamatan Sudah Areal Total Mengha Produk- District Mengha Rusak Total of Pro- silkan tivity silkan destroyed area duction Not Yet (ton/ha) Yielding (ha) (ton) Yielding (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 210,00 1 636,00 16,00 1 862,00 1 799,00 1,10 02. Rinhat 5,50 25,20 5,00 35,70 75,35 2,99 03. Wewiku 153,00 1 021,00 12,00 1 186,00 1 045,50 1,02 04. Weliman 110,00 586,00 14,00 710,00 596,70 1,02 05. Malaka Tengah 511,00 4 026,00 21,00 4 558,00 4 550,22 1,13 06. Sasita Mean 2,00 31,50 1,00 34,50 62,46 1,98 07. Botin Leobele 1,00 21,20 1,00 23,20 62,46 2,95 08. Io Kufeu 1,00 2,00 1,00 3,00 62,46 31,23 09. Malaka Timur 20,00 272,40 5,00 297,40 430,51 1,58 10. Laen Manen 10,00 14,70 2,00 26,70 34,08 2,32 11. Raimanuk 9,00 8,40 1,00 18,40 21,91 2,61 12. Kobalima 36,00 450,50 - 486,50 490,25 1,09 13. Kobalima Timur 23,00 290,50 - 313,50 490,25 1,69 14. Tasifeto Barat 5,00 11,00 - 16,00 24,62 2,24 15. Kakuluk Mesak 9,00 57,00 - 66,00 56,35 0,99 16. Nanaet Dubesi 2,00 10,40 1,00 13,40 21,91 2,11 17. Kota Atambua 2,00 9,40 - 11,40 24,37 2,59 18. Atambua Selatan 1,20 9,00 - 10,20 24,37 2,71 19. Atambua Barat 0,20 3,30 - 3,50 24,37 7,38 20. Tasifeto Timur 4,00 47,00 - 51,00 90,43 1,92 21. Raihat 2,00 10,00 - 12,00 15,33 1,53 22. Lasiolat 4,00 17,00 - 21,00 26,70 1,57 23. Lamaknen 4,00 15,00 - 19,00 38,76 2,58 24. Lamaknen Selatan 2,00 12,00 - 14,00 38,76 3,23

Kabupaten Belu 1 126,90 8 586,50 80,00 9 792,40 9 379,50 1,18

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2009 241

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.4 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Coffee Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2 0 0 8

Luas / Area (ha) Jumlah Jumlah Produk- luas Produksi Belum tivitas Kecamatan Sudah Areal Total Mengha Produk- District Mengha Rusak Total of Pro- silkan tivity silkan destroyed area duction Not Yet (ton/ha) Yielding (ha) (ton) Yielding (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat ------02. Rinhat 1,46 15,27 - 16,73 3,08 0,20 03. Wewiku ------04. Weliman - 0,24 - 0,24 0,06 0,25 05. Malaka Tengah - 0,56 - 0,56 0,13 0,23 06. Sasita Mean 1,53 5,30 - 6,83 1,77 0,33 07. Botin Leobele 0,90 2,40 - 3,30 1,77 0,74 08. Io Kufeu 0,50 2,00 - 2,50 1,77 0,89 09. Malaka Timur 2,00 9,63 - 11,63 2,24 0,23 10. Laen Manen ------11. Raimanuk 2,56 10,15 - 12,71 3,06 0,30 12. Kobalima 1,28 5,13 - 6,41 1,21 0,24 13. Kobalima Timur 0,50 3,40 - 3,90 1,21 0,36 14. Tasifeto Barat 2,50 16,30 - 18,80 3,71 0,23 15. Kakuluk Mesak ------16. Nanaet Dubesi 2,56 10,15 - 12,71 3,06 0,30 17. Kota Atambua 0,48 2,39 - 2,87 0,36 0,15 18. Atambua Selatan 0,02 1,30 - 1,32 0,36 0,28 19. Atambua Barat 1,50 1,00 - 2,50 0,36 0,36 20. Tasifeto Timur 2,12 11,03 - 13,15 2,69 0,24 21. Raihat 1,51 4,46 - 5,97 0,84 0,19 22. Lasiolat 2,20 8,20 - 10,40 1,99 0,24 23. Lamaknen 33,74 97,25 - 130,99 21,71 0,22 24. Lamaknen Selatan 33,74 97,25 - 130,99 21,71 0,22

Kabupaten Belu 91,10 303,41 - 394,51 73,09 0,24

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

242 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.5 Luas Areal dan Produksi Tanaman Jambu Mente Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Chasen Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2 0 0 8

Luas / Area (ha) Jumlah Jumlah Produk luas Produksi Belum -tivitas Kecamatan Sudah Areal Total Mengha Produk District Mengha Rusak Total of Pro- silkan -tivity silkan destroyed area duction Not Yet (ton/ha) Yielding (ha) (ton) Yielding (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. Malaka Barat ------02. Rinhat 0,50 2,72 - 3,22 1,21 0,44 03. Wewiku ------04. Weliman 200,00 50,00 - 250,00 - - 05. Malaka Tengah 50,00 - - 50,00 - - 06. Sasita Mean 51,57 5,27 - 56,84 1,80 0,34 07. Botin Leobele 34,50 19,00 - 53,50 1,80 0,09 08. Io Kufeu 27,00 2,00 - 29,00 1,80 0,90 09. Malaka Timur 40,00 23,25 - 63,25 10,93 0,47 10. Laen Manen 300,00 273,73 - 573,73 1,84 0,01 11. Raimanuk 159,00 50,00 - 209,00 4,93 0,10 12. Kobalima 350,00 60,60 - 410,60 22,16 0,37 13. Kobalima Timur 231,00 36,50 - 267,50 22,16 0,61 14. Tasifeto Barat 374,00 67,60 - 441,60 33,19 0,49 15. Kakuluk Mesak 209,51 206,15 - 415,66 2,21 0,01 16. Nanaet Dubesi 159,00 50,00 - 209,00 4,03 0,08 17. Kota Atambua 50,00 74,60 - 124,60 1,50 0,02 18. Atambua Selatan 39,00 48,00 - 87,00 1,50 0,03 19. Atambua Barat 27,00 27,00 - 48,00 1,50 0,06 20. Tasifeto Timur 304,00 64,00 - 368,00 33,11 0,52 21. Raihat 2,43 1,85 - 4,28 2,41 1,30 22. Lasiolat 54,26 20,08 - 74,34 9,62 0,48 23. Lamaknen - 1,54 - 1,54 0,79 0,51 24. Lamaknen Selatan - 1,54 - 1,54 0,79 0,51

Kabupaten Belu 2 662,77 1 085,43 - 3 742,20 159,28 0,15 Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2009 243

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.6 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kakao Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Cocoa Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2 0 0 8

Luas / Area (ha) Jumlah Jumlah Produk- luas Produksi Belum tivitas Kecamatan Sudah Areal Total Mengha Produk- District Mengha Rusak Total of Pro- silkan tivity silkan destroyed area duction Not Yet (ton/ha) Yielding (ha) (ton) Yielding (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 10,00 31,19 16,86 58,05 6,22 0.20 02. Rinhat 25,00 - - 25,00 - - 03. Wewiku 180,00 12,00 18,00 210,00 2,28 0.19 04. Weliman 44,30 85,00 14,00 143,30 16,22 0.19 05. Malaka Tengah 2,50 12,20 8,91 23,61 1,07 0.09 06. Sasita Mean ------07. Botin Leobele ------08. Io Kufeu ------09. Malaka Timur - 0,47 - 0,47 0,08 0.17 10. Laen Manen ------11. Raimanuk ------12. Kobalima 50,00 4,81 - 54,81 0,39 0.08 13. Kobalima Timur 24,50 3,40 - 27,90 0,39 0.11 14. Tasifeto Barat - 0,21 - 0,21 0,02 0.10 15. Kakuluk Mesak ------16. Nanaet Dubesi ------17. Kota Atambua - 0,12 - 0,12 0,02 0.17 18. Atambua Selatan - 0,40 - 0,40 0,02 0.05 19. Atambua Barat - 0,30 - 0,30 0,02 0.07 20. Tasifeto Timur - 0,11 - 0,11 0,13 1.18 21. Raihat ------22. Lasiolat ------23. Lamaknen ------24. Lamaknen Selatan ------

Kabupaten Belu 336,30 150,21 57,77 544,28 26,86 0,18

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

244 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.7 Luas Areal dan Produksi Tanaman Pinang Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Areca Nut Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2 0 0 8

Luas / Area (ha) Jumlah Jumlah Produk- luas Produksi Belum tivitas Kecamatan Sudah Areal Total Mengha Produk- District Mengha Rusak Total of Pro- silkan tivity silkan destroyed area duction Not Yet (ton/ha) Yielding (ha) (ton) Yielding (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 1,52 2,75 - 4,00 0,12 0.04 02. Rinhat 8,23 12,56 - 20,79 2,53 0.20 03. Wewiku 1,00 2,00 - 3,00 0,70 0.35 04. Weliman 1,19 1,19 - 2,38 0,78 0.66 05. Malaka Tengah 3,00 8,80 - 11,80 2,24 0.25 06. Sasita Mean 6,00 12,53 - 18,53 2,77 0.22 07. Botin Leobele 5,50 6,20 - 11,70 2,77 0.45 08. Io Kufeu 2,50 5,40 - 7,90 2,77 0.51 09. Malaka Timur 3,00 8,00 - 11,00 11,55 1.44 10. Laen Manen 1,11 3,20 - 4,31 4,62 1.44 11. Raimanuk 1,20 3,06 - 4,26 1,50 0.49 12. Kobalima 5,11 13,50 - 18,61 3,16 0.23 13. Kobalima Timur 3,40 5,00 - 8,40 3,16 0.63 14. Tasifeto Barat 3,46 7,25 - 10,71 1,75 0.24 15. Kakuluk Mesak 0,47 0,41 - 0,88 0,16 0.39 16. Nanaet Dubesi 1,20 3,06 - 4,26 1,50 0.49 17. Kota Atambua 0,23 0,36 - 0,59 0,09 0.25 18. Atambua Selatan 0,14 0,21 - 0,35 0,09 0.43 19. Atambua Barat 0,12 0,24 - 0,36 0,09 0.38 20. Tasifeto Timur 1,48 2,67 - 4,15 0,71 0.27 21. Raihat 3,16 4,85 - 8,01 1,14 0.24 22. Lasiolat 4,00 7,50 - 11,50 1,78 0.24 23. Lamaknen 4,52 10,24 - 14,76 2,42 0.24 24. Lamaknen Selatan 4,52 10,24 - 14,76 2,42 0.24

Kabupaten Belu 66,06 131,22 - 197,01 50,82 0,39

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu regency in Figures 2009 245

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.2.8 Luas Areal dan Produksi Tanaman Tembakau Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu tobacco Plantinarea and Production of Estate by District in Belu Regency 2 0 0 8

Luas / Area (ha) Jumlah Jumlah Produk- luas Produksi Belum tivitas Kecamatan Sudah Areal Total Mengha Produk- District Mengha Rusak Total of Pro- silkan tivity silkan destroyed area duction Not Yet (ton/ha) Yielding (ha) (ton) Yielding (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Malaka Barat 0,25 2,00 - 2,25 0,10 0,05 02. Rinhat ------03. Wewiku 7,00 2,50 - 9,50 4,20 1,68 04. Weliman ------05. Malaka Tengah ------06. Sasita Mean 10,00 5,20 - 15,20 1,20 0,23 07. Botin Leobele 6,40 2,40 - 8,80 1,20 0,50 08. Io Kufeu 5,00 2,50 - 7,50 1,20 0,48 09. Malaka Timur ------10. Laen Manen ------11. Raimanuk ------12. Kobalima ------13. Kobalima Timur ------14. Tasifeto Barat ------15. Kakuluk Mesak ------16. Nanaet Dubesi ------17. Kota Atambua ------18. Atambua Selatan ------19. Atambua Barat ------20. Tasifeto Timur ------21. Raihat ------22. Lasiolat ------23. Lamaknen ------24. Lamaknen Selatan ------

Kabupaten Belu 28,65 14,60 - 43,25 7,9 0,54

Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu Source : Agriculture & Estate Service of Belu Regency

246 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Peternakan

Livestock

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.3.1 Banyaknya Ternak Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Livestock by Kind and District in Belu Regency 2 0 0 8 (ekor)

Kecamatan Kuda Sapi Kerbau Kambing Domba Babi District Horse Cow Buffalo Goat Sheep Pig

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. Malaka Barat 26 1 930 2 148 - 3 311 02. Rinhat 90 6 489 9 322 - 3 504 03. Wewiku 30 3 294 1 236 - 4 047 04. Weliman 45 3 463 8 289 - 4 708 05. Malaka Tengah 184 7 501 71 535 - 5 362

06. Sasita Mean*) 327 7 432 11 897 - 5 697 07. Malaka Timur 82 5 026 171 705 6 2 864 08. Laen Manen 93 7 440 192 647 - 3 128 09. Raimanuk 58 5 656 65 888 - 2 696 10. Kobalima*) 255 9 492 231 1 005 - 4 251 11. Tasifeto Barat*) 162 13 173 368 992 18 4 359 12. Kakuluk Mesak 3 5 122 108 886 1 1 643

13. Kota Atambua*) 3 2 626 9 496 7 2 904 14. Tasifeto Timur 31 5 089 58 377 - 1 348 15. Raihat 55 2 862 165 399 - 1 063 16. Lasiolat 15 2 430 19 172 - 874 17. Lamaknen*) 708 6 690 77 836 - 4 077

Kabupaten Belu 2 167 95 715 1 565 9 830 32 55 836

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 249

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.3.2 Banyaknya Ternak Unggas Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Poultry by Kind and District in Belu Regency 2 0 0 8 (ekor)

Kecamatan Ayam Ras Ayam Kampung Itik District Layer Domestic Hens Duck

(1) (2) (3) (4)

01. Malaka Barat - 21 522 - 02. Rinhat - 22 327 - 03. Wewiku - 25 336 - 04. Weliman - 29 630 - 05. Malaka Tengah - 18 306 1 124

06. Sasita Mean*) - 28 908 581 07. Malaka Timur - 9 287 59 08. Laen Manen - 11 130 46 09. Raimanuk - 7 517 36 10. Kobalima*) - 8 812 615 11. Tasifeto Barat*) - 11 846 143 12. Kakuluk Mesak - 7 463 126

13. Kota Atambua*) - 4 991 748 14. Tasifeto Timur - 8 154 396 15. Raihat - 5 052 769 16. Lasiolat - 6 297 272 17. Lamaknen*) - 13 752 71

Kabupaten Belu - 240 330 4 986

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

250 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.3.3 Banyaknya Ternak Berpenyakit SE Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Livestock that SE Virus by Kind and District in Belu Regency 2 0 0 8 (ekor)

Kam- Kecamatan Kuda Sapi Kerbau Domba Babi bing District Horse Cow Buffalo Sheep Pig Goat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. Malaka Barat - 14 - - - - 02. Rinhat - 7 - - - - 03. Wewiku - 6 - - - - 04. Weliman ------05. Malaka Tengah ------

06. Sasita Mean*) - 8 - - - - 07. Malaka Timur ------08. Laen Manen ------09. Raimanuk ------10. Kobalima*) - 6 - - - - 11. Tasifeto Barat*) ------12. Kakuluk Mesak - 26 - - - 41

13. Kota Atambua*) - 2 - - - - 14. Tasifeto Timur ------15. Raihat ------16. Lasiolat ------17. Lamaknen*) - - - - - 4

Kabupaten Belu - 69 - - - 45

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 251

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.3.4 Banyaknya Ternak yang Divaksinasi SE,Brucellosis, dan Hog-Cholera Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Livestock that SE, Brucellosis, and Hog-Cholera Vacination by Kind and District in Belu Regency 2 0 0 8 (ekor) SE Brucellosis Hoq Cholera Kecamatan District Sapi Kerbau Babi Sapi Babi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Malaka Barat 1 835 - 3 165 200 500 02. Rinhat 4 267 - 1 733 300 1 000 03. Wewiku 3 024 - 1 176 500 550 04. Weliman 2 680 - 2 820 300 2 500 05. Malaka Tengah 7 686 - 1 064 750 950 06. Sasita Mean 2 864 4 - 1 000 537 07. Botin Leobele 1 628 - - - 327 08. Io Kufeu 3 004 - - - 636

09. Malaka Timur 5 313 - - 1 443 1 500 10. Laen Manen 8 670 - 1 330 2 500 3 250 11. Raimanuk 7 187 - - 2 052 - 12. Kobalima 5 485 105 362 302 957 13. Kobalima Timur 3 793 208 47 198 293 14. Tasifeto Barat 5 437 91 750 1 000 750 15. Nanaet Dubesi 5 020 - 2 980 500 2 000 16. Kakuluk Mesak 2 222 - - - -

17. Kota Atambua 528 - 2 178 55 2 449 18. Atambua Selatan 369 - 1 684 92 2 227 19. Atambua Barat 252 - 1 489 53 1 824 20. Tasifeto Timur 3 500 - - 150 1 000 21. Raihat 3 029 - 3 021 200 2 500 22. Lasiolat 3 000 - 1 000 - 1 000 23. Lamaknen 3 779 - 891 1 000 856 24. Lamaknen Selatan 3 566 - 768 - 644

Kabupaten Belu 88 138 408 26 454 12 600 28 250

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency

252 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.3.5 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di luar Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu**) Numbers of Slaughting that happened out of Slaughter House by District in Belu Regency 2 0 0 8 (ekor)

Kam- Kecamatan Kuda Sapi Kerbau Domba Babi bing District Horse Cow Buffalo Sheep Pig Goat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. Malaka Barat ------02. Rinhat ------03. Wewiku ------04. Weliman - 2 - - - - 05. Malaka Tengah ------

06. Sasita Mean*) - 4 - - - - 07. Malaka Timur ------08. Laen Manen ------09. Raimanuk ------10. Kobalima*) ------11. Tasifeto Barat*) ------12. Kakuluk Mesak ------

13. Kota Atambua*) ------14. Tasifeto Timur ------15. Raihat ------16. Lasiolat ------17. Lamaknen*) ------

Kabupaten Belu - 6 - - - -

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran **) Pemotongan yang dilaporkan

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 253

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.3.6 Banyaknya Pemotongan Hewan yang terjadi di dalam Rumah Potong Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Slaughting that happened in Slaughter House by District in Belu Regency 2 0 0 8 (ekor)

Kam- Kecamatan Kuda Sapi Kerbau Domba Babi bing District Horse Cow Buffalo Sheep Pig Goat

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. Malaka Barat 0 7 0 0 0 0 02. Rinhat 0 0 0 0 0 0 03. Wewiku 0 0 0 0 0 0 04. Weliman 0 0 0 0 0 0 05. Malaka Tengah 0 569 0 0 0 37

06. Sasita Mean*) 0 0 0 0 0 0 07. Malaka Timur 0 0 0 0 0 0 08. Laen Manen 0 0 0 0 0 0 09. Raimanuk 0 0 0 0 0 0 10. Kobalima*) 0 0 0 0 0 0 11. Tasifeto Barat*) 0 161 1 0 0 32 12. Kakuluk Mesak 0 0 0 0 0 0

13. Kota Atambua*) 0 1 913 38 0 0 1 042 14. Tasifeto Timur 0 0 0 0 0 0 15. Raihat 0 0 0 0 0 0 16. Lasiolat 0 0 0 0 0 0 17. Lamaknen*) 0 0 0 0 0 0

Kabupaten Belu 0 2 650 39 0 0 1 111

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

254 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.3.7 Pengiriman Ternak dan Hasil Ikutannya ke Luar Daerah Menurut Jenis Ternak di Kabupaten Belu Livestock Product and Others Product by Kind in Belu Regency 2 0 0 8

Hasil Ternak dan Ikutannya Jenis Ternak Livestock Product and others product Kind of Livestock Bibit (ekor) Potong (ekor) Kulit (Kg)

(1) (2) (3) (4)

01. Kuda / horse 0 70 0

02. Sapi / cow 0 8 693 47 920

03. Kerbau / buffalo 0 381 0

04. Kambing / goat 0 140 0

05. Babi / pig 0 2 0

06. Ayam / hens 0 0 0

07. Lainnya / others 0 0 0

Jumlah / total 0 9 286 47 920

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Belu Source : Livestock Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 255

Kehutanan

Foresty

PERTANIAN /AGRICULTURE

Tabel / Table 6.4.1. Rencana Luas Kawasan Hutan Menurut Pola Tata Guna Hutan per Kecamatan di Kabupaten Belu Planning Foresty Area by it Function per District in Belu Regency 2 0 0 8 (Hektar) Fungsi Hutan / Foresty Function Suaka Hutan Hutan Hutan Cagar Kecamatan Marga Lindung Tetap Produksi Alam District Satwa Protective Difinitive Productive Original Natural Forest Forest Forest Forest Park (1) (2) (3) (4) (5) (6) 01. Malaka Barat - - - 3 775,00 - 02. Rinhat - - 2 241,97 - - 03. Wewiku - - - - - 04. Weliman - - - - - 05. Malaka Tengah - - - 3 356,00 2 950,32

06. Sasita Mean*) 2 150,00 - - - 1 375,00 07. Malaka Timur 9 950,00 - - - - 08. Laen Manen - - - - - 09. Raimanuk - - - - - 10. Kobalima*) 3 127,47 - - 1 400,72 374,00 11. Tasifeto Barat*) 20 166,16 - 591,92 - - 12. Kakuluk Mesak 4 632,40 - - - -

13. Kota Atambua*) 296,27 - 355,39 - - 14. Tasifeto Timur 5 768,95 - - - - 15. Raihat - - - - - 16. Lasiolat - - - - - 17. Lamaknen*) 5 750,00 - 355,39 - -

Kabupaten Belu 51 841,25 - 3 189,28 8 531,72 4 699,32

Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Forest of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 259

PERTANIAN / AGRICULTURE

Lanjutan / Continued Table 6.4.1

Fungsi Hutan / Foresty Function Hutan yang Dapat Kecamatan Taman Taman Wisata Jumlah Dikonversi District Burung Reserve Total Convered Bird Park Forest Foresty

(1) (7) (8) (9) (10)

01. Malaka Barat - - - 3 775,00 02. Rinhat - - - 2 241,97 03. Wewiku - - - - 04. Weliman - - - - 05. Malaka Tengah - - - 6 306,32

06. Sasita Mean*) - - - 3 525,00 07. Malaka Timur - - 1 140,00 11 090,00 08. Laen Manen - - - - 09. Raimanuk - - - - 10. Kobalima*) - - - 4 902,19 11. Tasifeto Barat*) - - - 20 758,08 12. Kakuluk Mesak - - - 4 632,40

13. Kota Atambua*) - - - 651,66 14. Tasifeto Timur - - - 5 768,95 15. Raihat - - - - 16. Lasiolat - - - - 17. Lamaknen*) - - - 5 750,00

Kabupaten Belu - - 1 140,00 69 401,57

Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

260 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN /AGRICULTURE

Tabel / Table 6.4.2 Produksi Kayu dan Hasil Ikutannya Production of Wood and Others Product 2 0 0 8

Produksi Nilai Jenis Hasil Perincian Harga/Unit satuan Numbers of Produksi Production Type ( Rupiah ) Production (Rp 000,- )

(1) (2) (3) (4) (5)

A. Kayu pertukangan/penjualan

1. Kayu jati bulat M3 411,33 600 000 246 799,14 2. Kayu jati olahan M3 4 174,29 1 200 000 5 009 517,24 3. Kayu rimba bulat M3 - - - 4. Kayu rimba campuran M3 51,09 800 000 40 874,00 5. Mahoni Olahan M3 - - - 6. Kayu Indah M3 - - - 7. Kayu Lamtoro Gung Kg - - - 8. Balok Kelapa M3 - - -

B. Hasil hutan ikutan

01. Kemiri biji Kg 638 800,00 1 500 95 820,00 02. Kemiri isi Kg 509 700,00 3 500 178 395,00 03. Asam biji Kg 551 200,00 500 275 850,00 04. Asam isi Kg - - - 05. Lilin Kg - - - 06. Madu Ltr 2 230,00 40 000 89 200,00 07. Nuri Ekor - - - 08. Siri Hutan Kg - - - 09. Kayu jati bulat besar M3 - - - 10. Sirih hutan ton - - -

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 261

PERTANIAN / AGRICULTURE

Lanjutan Tabel / Continued Table 6.4.2

Produksi Nilai Jenis Hasil/Perincian Harga /Unit Satuan Numbers of Produksi Production Type ( Rupiah ) Production ( Rp 000,- )

(1) (2) (3) (4) (5) 11. Utas / ules - i

12. Kayu rimba bulat besar kelas III M3 i 13. Kayu kuning Kg i 14. Biji lamtoro gung Kg i 15. Kunyit Kg i 16. Bebak Lmbr i 17. Bambu Btg i 18. Sarang burung kg i 19. Balok kelapa M3 i 20. Sheed lack kg i 21.a. perlel dada kuning - i b. kakatua putih kecil Ekor i c. ayam hutan Ekor i d. b e o Ekor i e. nuri duski Ekor i f. cecak rawo Ekor i 22. Kayu cendana: a. kelas gubal Kg 1 350,00 4 000 5 400,00 b. kelas campuran kg 1 650,00 9 000 14 850,00 23. Kayu Papi Kg 16 362,00 250 4 090,50 23. Mupuk Kelapa - 22,88 900 000 20 597,22

Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency Keterangan : i) Data tidak tersedia

262 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN /AGRICULTURE

Tabel / Table 6.4.3 Pengiriman Antar Pulau Hasil Hutan Non Kayu 2 0 0 8

Jenis Hasil Hutan Kayu Bulan Asam Biji Kemiri Kemiri Madu Kayu Papi Kuning (Kg) Kulit (Kg) Kupas (Kg) (liter) (kg) (Kg) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Januari 124 200 4 900 11 740 - - -

Pebruari 62 000 8 600 8 280 - 150 -

Maret 90 000 16 100 5 600 - - -

April 85 000 8 800 - - - -

Mei - 10 400 4 800 - - -

Juni - 7 680 4 160 - - -

Juli - - - - - 16 362

Agustus - 2 400 3 920 - 1 800 -

September 39 000 - 2 720 - 280 -

Oktober 49 000 - - - - -

Nopember 102 000 - 7 500 - - -

Desember - 5 000 2 250 - - -

Jumlah 551 700 63 880 50 970 - 2 230 16 362

Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 263

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.4.4 Pengiriman Antar Pulau / ke luar Daerah Hasil Hutan Kayu 2 0 0 8

Jenis Hasil Hutan Bulan kayu jati Kayu Rimba Kayu Jati Kayu Rimba Kayu Indah olahan (M3) Olahan (M3) Bulat (M3) Bulat (M3) Olahan (M3) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Januari 340,96 - 20,03 - -

Pebruari 190,01 - - - -

Maret 410,81 - - - -

April 393,47 - - - -

Mei 460,43 - - - -

Juni 452,42 - 5,32 10,01 -

Juli 418,87 - 34,87 37,31 -

Agustus 514,15 - - - -

September 288,65 - 30,17 3,77 -

Oktober 60,80 - - - -

Nopember - - - - -

Desember 643,68 - - - -

Jumlah 4 174,29 - 411,33 51,09 -

Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Belu Source : Foresty Service of Belu Regency

264 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Perikanan

Fishery

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.5.1 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Laut di Kabupaten Belu Menurut Kategori Usaha Numbers of Marine Fishing Household in Belu Regency by Categories 2 0 0 8

Jumlah Jumlah Nelayan/Jiwa Kategori Usaha Category rumah tangga perikanan Numbers Marine fishing household

(1) (2) (3)

1. Nelayan Penuh 1 182 394

2. Nelayan sambilan utama 1 404 483

3. Nelayan sambilan tambahan 1 029 351

Jumlah 3 615 1 228

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 267

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.5.2 Jumlah Perahu/Kapal Penangkap Ikan di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya Numbers of Marine Fishing Boat in Belu Regency by Type of Boat 2 0 0 6 - 2 0 0 8

Kategori 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 Category

(1) (2) (3) (4)

1. Perahu Tanpa Motor / Non Powered

Boat

- Jukung / Dogout Boat 385 516 485 - Perahu Kecil / Small Boat 25 20 20 - Perahu Sedang / Medium Boat 18 17 17 - Perahu Besar / Big Boat/Ship 9 7 7

2. Perahu Motor Tempel / Out Board 250 258 317 Motor

3. Kapal Motor

- 0 - 5 GT 18 22 32 - 6 - 10 GT 3 4 4 - 10 GT ke atas / 10 GT and Over - - -

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency

268 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.5.3 Jumlah Alat Penangkapan Ikan di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya Numbers of Marine Fishing Gear in Belu Regency by Type of Gear 2 0 0 6 - 2 0 0 8 (unit) Kategori Usaha 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 Category (1) (2) (3) (4)

1. Pukat Kantong / Basket Scine - Payang Lampara / Payang 2 6 - - Pukat Pantai / Beach scine 0 100 -

2. Pukat Cincin / Ring Scine 6 8 10

3. Jaring Insang / Gill Net 746 919 1 139

4. Trammel Net 112 181 469

5. Jaring Angkat - Bagan Tancap 0 1 - - Bagan Rakit/ Perahu 0 - 1 - Lainnya / Others 0 - -

6. Pancing / Pole and line - Long Line Dasar 6 10 - - Pole and Line 0 2 - - Pancing Tonda 106 117 117 - Pancing Lainnya / others 168 170 106

7. Alat Lainnya - Jala lempar 139 136 136 - Bubu 132 115 115 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 269

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.5.4 Produksi Perikanan di Kabupaten Belu Menurut Sub Sektor Production of Fishery in Belu Regency by Fisheries Group 2 0 0 6 - 2 0 0 8 (ton)

Sub Sektor 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 Group

(1) (2) (3) (4)

1. Perikanan Laut / Sea Fishery 907,24 1 381,92 1 592,74

2. Perikanan Darat / In Land Fishery 120,37 85,45 353,73

- Perikanan Umum / Open Water 0,00 0,00 0,00

- Tambak / Breakish Water pond 117,07 81,90 345,05

- Kolam / Fresh Water Pond 4,00 3,55 4,50

- Sawah / Wet land - - -

- Air Laut (rumput laut) / Sea Water Pond - - 4,18

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency

270 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.5.5 Luas dan Produksi Budidaya Perikanan Darat di Kabupaten Belu In Land Fishery Production in Belu Regency 2 0 0 8

Luas Produksi Kategori Usaha Area Production Category (Hektar) (ton)

(1) (2) (3)

1. Kolam / Fresh Water Pond 210 4,50

2. Tambak / Breakish Water Pond 401 345,05

3. Perairan Umum / Open Water 0 0

4. Budidaya Air Laut / Sea Water Pond 15 4,18

J u m l a h / T o t a l 635 353,73

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 271

PERTANIAN / AGRICULTURE

Tabel / Table 6.5.6 Produksi Ikan Laut di Kabupaten Belu Menurut Jenis Ikan Sea Fisheris Production by Type 2 0 0 8

Jenis Ikan / kinds of fish Produksi / Production (ton) (1) (2) A. IKAN PELAGIS KECIL 608,05 01. Tembang 70,78 02. Tembang Kobi 19,92 03. Tembang Kaleng 29,65 04. Teri 16,64 05. Terbang 52,30 06. Belanak 38,06 07. Bentong 48,54 08. Layang 38,32 09. Selar 5,41 10. Kembung 63,71 11. Talang-talang 2,57 12. Tetengkek 3,42 13. Alu-alu 3,74 14. Julung-julung 71,86 15. Selanget 23,33 16. Cendro 17,20 17. Siro 0,13 18. Terubuk 5,54 19.Lemuru 20,33 20. Bawal Hitam 6,28 21. Kapas-kapas 0,78 22. Ikan lainnya 69,54 B. IKAN PELAGIS BESAR 548,56 01. Tuna Ekor Kuning 338,20 02. Cakalang 51,33 03. Tongkol 122,90 04. Tenggiri 36,13

272 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERTANIAN / AGRICULTURE

Lanjutan / continued table 6.5.6

Jenis Ikan / kinds of fish Produksi / Production (ton) (1) (2) C. IKAN DEMERSAL 153,37 01. Kerapu Karang 3,48 02. Kerapu Lumpur 2,49 03. Kerapu sunu 2,72 04. Kerapu Balong 2,27 05. Pinjalo 6,69 06. Kurisi 0,73 07. Biji Nangka 5,06 08. Pari 1,80 09. Kwee 36,83 10. Kakap Merah 56,35 11. Kakap Putih 19,58 12. Lencam 4,94 13. Gerot-Gerot 8,61 14. Cucut 1,82 D. MOLUSCA 28,28 01. Cumi-Cumi 9,79 02. Gurita 4,60 03. Kerang Hijau 3,66 04. Kerang Darah 6,22 05. Tiram 2,67 06. Simping 1,34 E. CRUSTACEA 254,48 01. Udang Putih 72,45 02. Udang Windu 11,82 03. Udang Barong (Lobster) 6,72 04. Udang Krosok 149,16 05. Kepiting bakau 14,33 J U M L A H 1 592,74 Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Belu Source : Fishery Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 273

BAB / CHAPTER 7

Industri & Energi Industries & Energy

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

INDUSTRI & E N E R G I

INDUSTRI PENGOLAHAN sebanyak 2 878 unit atau turun Pembangunan industri adalah sebesar 8,46% dari keadaan tahun bagian dari pembangunan ekonomi lalu. Penurunan terjadi pada semua yang diharapkan dapat memacu kelompok industri yakni industri laju pertumbuhan ekonomi secara aneka, industri hasil pertanian serta simultan dengan memanfaatkan industri logam, mesin dan kimia. output sektor primer sebagai bahan Dilihat dari komposisi jenis dasarnya. Dengan industri yang industri, sebanyak 1 231 unit berkembang maju maka akan (42,77%) diantaranya industri menjadi lokomotif yang menarik aneka, dan industri hasil pertanian gerbong pertumbuhan sektor-sektor dan kehutanan 994 unit (34,54%) supply sebagai penyedia bahan- dan industri logam, mesin dan bahan baku dan pada gilirannya kimia 653 unit (22,69%). akan mendorong maju sektor Penyerapan tenaga kerja demand seperti perdagangan, untuk sektor industri pada tahun transportasi, lembaga keuangan dan 2008 sebanyak 6 163 orang terdiri sektor jasa-jasa. dari tenaga kerja formal 284 orang Perkembangan industri di (4.32%) dan non formal 6,289 Kabupaten Belu relative lamban, orang (95.68%). Penyerapan tenaga bahkan cenderung berjalan kerja di sektor industri ini ditempat. Hal ini disebabkan karena sebenarnya baru sekitar 4.03% dari usaha industri kita didominasi sub total pekerja di Kabupaten Belu sector industri kerajinan rumah (163,221 orang). Sama halnya tangga yang kapasitas produksinya dengan komposisi penyebaran jenis sangat terbatas, bersifat padat karya perusahaan industri sub sektor dan rentan terhadap krisis karena industri aneka tercatat paling memiliki akses pasar lokal yang banyak menyedot tenaga kerja nota bene memiliki keterbatasan yakni 2 492 orang (40,43%) dan daya beli. Apa lagi bagi sebagian sub sektor industri hasil pertanian besar rumah tangga pengrajin, dan kehutanan menyedot tenaga usaha ini diposisikan semata-mata kerja 2 272 orang (36,87%) serta sebagai usaha sampingan dan sub sektor industri logam mesin dan bersifat musiman dengan kimia menyedot tenaga kerja 1 399 kemampuan modal yang sangat orang (22,70%). terbatas. Pada tahun 2008 jumlah usaha industri di Kabupaten Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 277

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

KONSTRUKSI, sebanyak 46,82% dari perusahaan PERTAMBANGAN DAN yang ada bermukim di Kota Atambua sedangkan sisanya PENGGALIAN masing-masing Atambua Barat Konstruksi merupakan segala 24,47%, Atambua Selatan 17,53%, kegiatan yang berkaitan dengan Malaka Tengah 3,89%, Tasifeto pembuatan, pemasangan, Barat 2,31%. Realisasi pemakaian rehabilitasi dan pemeliharaan bahan bangunan galian golongan C bangunan/konstruksi yang menyatu selama tahun 2008 di dominasi dengan lahan tempat tanah urug 213 354,14 m3, sertu kedudukannya seperti gedung, 199 164,98 m3, batu kali 176 jalan, jembatan, waduk jaringan 741,81 m3, pasir 84 509,76 m3. listrik, instalasi air, pengeboran sumur pompa dan pemasangan atap serta rehab gedung. LISTRIK DAN AIR MINUM Pada umumnya kegiatan konstruksi Kebijaksanaan pemerintah dibidang termasuk kegiatan yang melibatkan kelistrikan ditujukan untuk barang-barang modal, karena itu meningkatkan kesejahteraan membutuhkan spesifikasi keahlian masyarakat dan mendorong dan kekuatan modal yang memadai. kegiatan ekonomi, teruntama Sesuai dengan kondisi aktifitas sector industri dan jasa-jasa. perekonomian di Kabupaten Belu Untuk mencapai sasaran tersebut perusahaan konstruksi yang ada diupayakan peningkatan daya merupakan perusahaan borongan pasang pembangkit tenaga listrik yakni mengerjakan borongan dan perluasan jaringan distribusi konstruksi berdasarkan pesanan agar tersedia tenaga listrik dalam pemilik proyek semata-mata dalam jumlah yang memadai dengan hal ini adalah proyek-proyek mutuh pelayanan yang prima. pemerintah. Sedangkan pengerjaan Pada tahun 2008, daya terpasang konstruksi yang bersifat “direct pembangkit tenaga listrik PLN di investment” praktis sulit dilakukan Kabupaten Belu sebesar 14 353 800 karena kendala keterbatasan modal VA dengan pemakaian 1 824 197 para pengusaha dan kapasitas daya Kwh beli masyarakat. Pada tahun 2008 Secara umum jumlah jumlah perusahaan konstruksi pelanggang listrik di Kabupaten sebanyak 519 unit dengan Belu sampai pada tahun 2008 perincian klasifikasi perusahaan sebanyak 12 411 unit atau sebagai berikut: klasifikasi M meningkat 11,47% dari tahun yang sebesar 27 unit (5,20%) dan K lalu. Dari jumlah pelanggan sebesar 492 unit (94,80%). Dilihat tersebut sebesar 12 154 unit (97,93 dari penyebaran tempat kedudukan %) diantaranya pelanggan rumah perusahaan secara kewilayaan tangga; sedangkan sisanya masing- 278 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

masing pelanggan bisnis dan perhotelan 0,23%, Badan sosial 0,24%, Kantor Pemerintahan dan penerangan jalan 1,60% serta pelanggan usaha industri hanya 0,04%. Keberadaan air bersih merupakan tuntutan yang sangat vital karena menyangkut kelangsungan hidup manusia sehari-hari. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun yang dibarengi dengan kerumitan aktifitas social – ekonominya membawa dampak pada peningkatan jumlah dan ragam permintaan akan air bersih. Jumlah pelanggan air bersih di Kabupaten Belu tahun 2008 sebanyak 3 205 pelanggan yang terdiri dari 4 kelompok pelanggan yakni pelanggan umum (kran umum, tempat ibadah, terminal) sebanyak 0,59%; pelanggan sosial (yayasan, sekolah negeri, rumah sakit) 1,06%; dan pelanggan rumah tangga, niaga kecil, industri rumah tangga serta instansi pemerintah sebesar 98,60%.

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 279

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Gambar 7.1. Jumlah Perusahaan/Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri di Kabupaten Belu Tahun 1997 - 2000

2500

2000

1500

1000

500 Industri Kerajinan Industri Kecil 0 1997 Industri besar/sedang 1998 1999 2000

Sumber : Dinas Perindag Kabupaten Belu

Gambar 7.2. Persentase Industri Pengolahan Menurut Bidang Usahanya di Kabupaten Belu Tahun 2008

Industri Logam, mesin Industri Hasil dan kimia Pertanian & 23% Kehutanan 35%

Industri Aneka 42%

Sumber : Dinas Perindag Kabupaten Belu

280 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Industri

Industries

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.1 Banyaknya Perusahaan / Usaha Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan Numbers of Manufacturing / Etablishment by District 2 0 0 8

Industri Industri Kecamatan Hasil Industri Logam, Jumlah District Pertanian & Aneka Mesin & Total Kehutanan Kimia (1) (2) (3) (4) (5)

01. Malaka Barat 128 160 252 540 02. Rinhat 20 70 1 91 03. Wewiku 30 20 38 88 04. Weliman 0 60 20 80 05. Malaka Tengah 202 45 41 288 06. Sasita Mean 2 24 0 26 07. Botin Leobele 0 0 0 0 08. Io Kufeu 0 0 0 0

09. Malaka Timur 46 70 21 137 10. Laen Manen 20 80 0 100 11. Raimanuk 40 0 0 40 12. Kobalima 86 100 0 186 13. Kobalima Timur 0 0 0 0 14. Tasifeto Barat 60 100 47 207 15. Nanaet Dubesi 40 93 89 222 16. Kakuluk Mesak 0 0 0 0

17. Kota Atambua 191 129 134 454 18. Atambua Selatan 0 0 0 0 19. Atambua Barat 0 0 0 0 20. Tasifeto Timur 64 0 0 64 21. Raihat 20 60 10 90 22. Lasiolat 0 60 0 60 23. Lamaknen 41 160 0 201 24. Lamaknen Selatan 4 0 0 4

Kabupaten Belu 994 1 231 653 2 878

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 283

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.2 Banyaknya Pekerja Sektor Industri Pengolahan Menurut Golongan Industri dan Kecamatan Numbers of Person Enganged in Manufacturing Sector by Industry Categories and District 2 0 0 8

Industri Industri Kecamatan Hasil Industri Logam, Jumlah District Pertanian & Aneka Mesin & Total Kehutanan Kimia (1) (2) (3) (4) (5)

01. Malaka Barat 265 283 513 1 061 02. Rinhat 40 140 10 190 03. Wewiku 60 40 76 176 04. Weliman 0 180 40 220 05. Malaka Tengah 373 90 84 547 06. Sasita Mean 5 48 0 53 07. Botin Leobele 0 0 0 0 08. Io Kufeu 0 0 0 0

09. Malaka Timur 92 140 45 277 10. Laen Manen 40 140 0 180 11. Raimanuk 80 0 0 80 12. Kobalima 132 200 0 332 13. Kobalima Timur 0 0 0 0 14. Tasifeto Barat 120 200 94 414 15. Nanaet Dubesi 80 186 178 444 16. Kakuluk Mesak 0 0 0 0

17. Kota Atambua 607 285 339 1 231 18. Atambua Selatan 0 0 0 0 19. Atambua Barat 0 0 0 0 20. Tasifeto Timur 128 0 0 128 21. Raihat 20 120 20 160 22. Lasiolat 0 120 0 120 23. Lamaknen 110 320 0 430 24. Lamaknen Selatan 120 0 0 120

Kabupaten Belu 2 272 2 492 1 399 6 163

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

284 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.3 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Malaka Barat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Barat by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 120 0 240 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 0 8 0 25

JUMLAH I 0 128 0 265

II. INDUSTRI ANEKA

01. Ind. Pertenunan 0 115 0 190 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 16 0 32 03. Ind. Tambur likurai 0 20 0 40 04. Ind. Sapu ijuk 0 7 0 7 05. Ind. Perabotan RT (meubel) 2 0 14 0

JUMLAH II 2 158 14 269

01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 41 0 89 02. Ind. Bengkel mobil 1 0 4 0 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 134 0 268 04. Ind. Gerabah 0 76 0 152

JUMLAH III 1 251 4 509

JUMLAH I + II + III 3 537 18 1 043

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 285

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.4 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Rinhat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Rinhat by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN

01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 0 0 0 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 0 20 0 40

JUMLAH I 0 20 0 40

II. INDUSTRI ANEKA

01. Ind. Pertenunan 0 60 0 120 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 10 0 20 03. Ind. Tambur likurai 0 0 0 0

JUMLAH II 0 70 0 140

III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA

01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 0 0 0 02. Ind. Bengkel mobil 0 0 0 0 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 0 0 0 04. Ind. Batu merah 0 1 0 10

JUMLAH III 0 1 0 10

JUMLAH I + II + III 0 91 0 190

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

286 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.5 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Wewiku Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Wewiku by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN

01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 20 0 40 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 0 0 0 0 03. Ind. Tahu Tempe 0 10 0 20

JUMLAH I 0 30 0 60

II. INDUSTRI ANEKA

01. Ind. Pertenunan 0 20 0 40 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 0 0 0 03. Ind. Tambur likurai 0 0 0 0

JUMLAH II 0 20 0 40

III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA

01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 0 0 0 02. Ind. Bengkel mobil 0 0 0 0 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 0 0 0 04. Ind. Gerabah 0 38 0 76

JUMLAH III 0 38 0 76

JUMLAH I + II + III 0 88 0 176

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 287

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.6 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Weliman Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Weliman by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN

01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 0 0 0 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 0 0 0 0

JUMLAH I 0 0 0 0

II. INDUSTRI ANEKA

01. Ind. Pertenunan 0 60 0 180 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 0 0 0 03. Ind. Tambur likurai 0 0 0 0

JUMLAH II 0 60 0 180

III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA

01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 0 0 0 02. Ind. Bengkel mobil 0 0 0 0 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 0 0 0 04. Ind. Ind. Pande Besi 0 20 0 40

JUMLAH III 0 20 0 40

JUMLAH I + II + III 0 80 0 220

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

288 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.7 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Malaka Tengah Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Tengah by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN

01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 107 0 205 02. Ind. Roti manis kering, dan sejenisnya 0 40 0 48 03. Ind. Gula merah 0 5 0 10 04. Ind. Macam-macam es 1 0 6 0 05. Ind. Keripik pisang/ubi 0 24 0 48 06. Ind. Perabot rumah tangga dari kayu 3 0 13 0 07. Ind. Foto copy 1 0 1 0 08. Ind. Penggilingan Padi 1 0 2 0 09. Ind. Kerupuk udang 0 20 0 40

JUMLAH I 6 196 22 351 II. INDUSTRI ANEKA

01. Ind. Pertenunan 0 40 0 80 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 5 0 10

JUMLAH II 0 45 0 90 III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA

01. Ind. Bengkel Mobil 1 0 4 0 02. Ind. Bengkel Motor 0 40 0 80 03. Ind. Garam yodium/rakyat 0 0 0 0 04. Ind. Pande Besi 0 0 0 0

JUMLAH III 1 40 4 80

JUMLAH I + II + III 7 281 26 521

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 289

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.8 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Sasita Mean Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Sasita Mean by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5)

I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN

01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 0 0 0 02. Ind. Roti manis kering, dan sejenisnya 0 0 0 0 03. Ind. Gula merah 0 0 0 0 04. Ind. Macam-macam es 0 0 0 0 05. Ind. Keripik pisang/ubi 0 0 0 0 06. Ind. Perabot kelengkapan rum tangga dari kayu 0 2 0 5 07. Ind. Foto copy 0 0 0 0 08. Ind. Penggilingan Padi 0 0 0 0

JUMLAH I 0 2 0 5

II. INDUSTRI ANEKA

01. Ind. Pertenunan 0 24 0 48 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 0 0 0

JUMLAH II 0 24 0 48

III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Bengkel motor 0 0 0 0 02. Ind. Bengkel Motor 0 0 0 0 03. Ind. Garam yodium/rakyat 0 0 0 0

JUMLAH III 0 0 0 0

JUMLAH I + II + III 0 26 0 53 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

290 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.9 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Malaka Timur Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Malaka Timur by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri Non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5)

I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi 0 5 0 10 (mete) 02. Ind. Gula merah 0 10 0 20 03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan 0 31 0 62 pandan

JUMLAH I 0 46 0 92

II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 0 70 0 140

JUMLAH II 0 70 0 140

III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Industri gerabah 0 20 0 40 02. Industri Marmer 0 1 0 5

JUMLAH III 0 21 0 45

JUMLAH I + II + III 0 137 0 277

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 291

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.10 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Laen Manen Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Laen Manen by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN

01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 0 0 0 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 0 0 0 0 03. Ind. Gula Merah 0 20 0 40

JUMLAH I 0 20 0 40

II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 0 60 0 100 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 0 0 0 03. Ind. Anyaman Lontar 0 20 0 40

JUMLAH II 0 80 0 140

III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA 01. Ind. Gerabah 0 0 0 0 02. Ind. Marmer 0 0 0 0 03. Ind. Garam Rakyat 0 0 0 0 04. Ind. Pande Besi 0 0 0 0

JUMLAH III 0 0 0 0

JUMLAH I + II + III 0 100 0 180

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

292 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.11 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Raimanuk Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raimanuk by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5)

I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN

01. Ind. Minyak goreng dari kelapa 0 0 0 0 02. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 0 40 0 80

JUMLAH I 0 40 0 80

II. INDUSTRI ANEKA

01. Ind. Pertenunan 0 0 0 0 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 0 0 0 03. Ind. Anyaman dari Lontar 0 0 0 0 04. Ind. Sapu ijuk 0 0 0 0

JUMLAH II 0 0 0 0

III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA

01. Ind. Gerabah 0 0 0 0 02. Ind. Marmer 0 0 0 0 03. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 0 0 0

JUMLAH III 0 0 0 0

JUMLAH I + II + III 0 40 0 80

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 293

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.12 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Kobalima Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kobalima by Industry Kinds 2 0 0 8

Unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non Formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5)

I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN

01. Ind. Minyak Goreng dari kelapa 0 20 0 40 02. Ind. Biskuit dari ubi kayu/pisang 0 40 0 40 03. Ind. Kripik pisang / ubi 0 26 0 52

JUMLAH I 0 86 0 132

II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 0 100 0 200

JUMLAH II 0 100 0 200

JUMLAH I + II 0 186 0 332

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

294 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.13 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Tasifeto Barat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District TasifetoBarat by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri Non Non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Pengupas&pembersihbiji selain kopi (mete) 0 10 0 20 02. Ind. Madu 0 10 0 20 03. Ind. Biskuit Pisang 0 20 0 40 04. Ind. Dendeng/Abon Sapi 0 20 0 40

0 60 0 120 JUMLAH I

II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 0 60 0 120 02. Ind. Tas tali gewang 0 20 0 40 03. Ind. Penjahit 0 20 0 40

0 100 0 200 JUMLAH II

III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Industri gerabah 0 24 0 48 02. Ind. Batu bata dari tanah liat 0 23 0 46

0 47 0 94 JUMLAH III

JUMLAH I + II + III 0 207 0 414

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 295

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.14 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Kakuluk Mesak Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kakuluk Mesak by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5)

I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Emping jagung 0 20 0 40 02. Ind. Dendeng/abon sapi 0 20 0 40 03. Ind. Gula Merah 0 0 0 0

0 40 0 80 JUMLAH I

II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 0 50 0 100 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 3 0 6 03. Ind. Tas Tali Gewang 0 40 0 80

0 93 0 186 JUMLAH II

III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Garam Yodium / Garam rakyat 0 79 0 158 02. Ind. Pande Besi 0 10 0 20

0 89 0 178 JUMLAH III

JUMLAH I + II + III 0 222 0 444

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

296 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.15 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Tasifeto Timur Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Tasifeto Timur by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN

01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete) 0 10 0 20 02. Ind. Madu 0 10 0 20 03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan 0 44 0 88 04. Ind. Gula Merah 0 0 0 0

0 64 0 128 JUMLAH I

II. INDUSTRI ANEKA

01. Ind. Pertenunan 0 0 0 0 02. Ind. Sapu ijuk 0 0 0 0 03. Ind. Tas Tali Gewang 0 0 0 0 04. Ind. Tas Tali Sisil 0 0 0 0

0 0 0 0 JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 0 0 0 02. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 0 0 0 03. Ind. Kapur 0 0 0 0

JUMLAH III 0 0 0 0

JUMLAH I + II + III 0 64 0 128

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 297

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.16 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Raihat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Raihat by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5)

I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete) 0 0 0 0 02. Ind. Madu 0 0 0 0 03. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan 0 0 0 0 04. Ind. Biskuit dari ubi kayu/pisang 0 20 0 20

0 20 0 20 JUMLAH I

II. INDUSTRI ANEKA

01. Ind. Pertenunan 0 60 0 120 02. Ind. Sapu ijuk 0 0 0 0

0 60 0 120 JUMLAH II III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 0 0 0 02. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 0 0 0 03. Ind. Gerabah 0 10 0 20

0 10 0 20 JUMLAH III

JUMLAH I + II + III 0 90 0 160

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

298 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.17 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Lasiolat Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lasiolat by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5)

I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind.Minyak goring dari kelapa 0 0 0 0 02. Ind. Roti manis, kue & sejenisnya 0 0 0 0 03. Ind. Saos Tomat 0 0 0 0

0 0 0 0 JUMLAH I

II. INDUSTRI ANEKA

01. Ind. Pertenunan 0 60 0 120 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 0 0 0

0 60 0 120 JUMLAH II

III. INDUSTRI LOGAM, MESIN, & KIMIA 01. Ind. Alat pertanian dari logam 0 0 0 0 02. Ind. Garam yodium/garam rakyat 0 0 0 0 03. Ind. Kapur 0 0 0 0

JUMLAH III 0 0 0 0

JUMLAH I + II + III 0 60 0 120

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 299

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.18 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Lamaknen Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lamaknen by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5)

I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goring dari kelapa 0 0 0 0 02. Ind. Roti, kue kering dan sejenisnya 0 0 0 0 03. Ind. Meubel bambu 0 20 0 40 04. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan 0 20 0 40 05. Ind. MinyakNilam / Atsiri 0 1 0 30 06. Ind. Meubel dari kayu 0 0 0 0

0 41 0 110 JUMLAH I

II. INDUSTRI ANEKA

01. Ind. Pertenunan 0 100 0 200 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 0 0 0 03. Ind. Tas Tali Gewang 0 60 0 120

JUMLAH II 0 160 0 320

JUMLAH I + II 0 201 0 430

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

300 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.19 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Lamaknen Selatan Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Lamaknen by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5)

I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. Minyak goring dari kelapa 0 0 0 0 02. Ind. Roti, kue kering dan sejenisnya 0 0 0 0 03. Ind. Meubel bambu 0 0 0 0 04. Ind. Anyam-anyaman dari lontar dan pandan 0 0 0 0 05. Ind. MinyakNilam / Atsiri 0 4 0 120 06. Ind. Meubel dari kayu 0 0 0 0

0 4 0 120 JUMLAH I

II. INDUSTRI ANEKA

01. Ind. Pertenunan 0 0 0 0 02. Ind. Pakaian jadi dari tekstil (penjahit) 0 0 0 0 03. Ind. Tas Tali Gewang 0 0 0 0

JUMLAH II 0 0 0 0

JUMLAH I + II 0 4 0 120

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 301

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.1.20 Banyaknya Usaha Industri di Kecamatan Kota Atambua Menurut Jenis Industri, dan Sub Jenis Industri Numbers of Manufacturing / Etablistment and Man Power in District Kota Atambua by Industry Kinds 2 0 0 8

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5) I. INDUSTRI HASIL PERTANIAN & KEHUTANAN 01. Ind. pengolahan & pengawetan daging 5 7 13 15 02. Ind.Pengupas&pembersih biji selain kopi (mete) 0 1 0 2 03. Ind. Mie basah 1 0 2 0 04. Ind. Roti manis, kue kering & sejenisnya 8 30 37 108 05. Ind. Macam-macam es 0 2 0 4 06. Ind. Kelapa parut 0 6 0 7 07. Ind. Pengolahan kopi 1 0 2 0 08. Ind. Tempe 0 9 0 21 09. Ind. Tahu 3 5 14 14 10. Ind. Keripik pisang/ubi 1 0 2 0

11. Ind. Kerupuk kulit 1 0 4 0 12. Ind. Minuman ringan/sari buah 1 0 5 0 13. Ind. Jamu 1 0 5 0 14. Ind. Peti mati 0 7 0 16 15. Ind. Meubelair 24 33 137 99 16. Ind.Kerajinan dari kayu kecuali meubel 2 5 8 9 17. Industri kasur bantal 0 16 0 32 18. Ind. Percetakan dan penjilidan 3 1 11 2 19. Ind. Photo copy 8 0 18 0 20. Ind. Tahu Tempe 0 10 0 20 JUMLAH I 59 132 258 349

302 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Lanjutan Tabel / Continued Table 7.1.20

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri non non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5)

II. INDUSTRI ANEKA 01. Ind. Pertenunan 0 30 0 60 02. Ind. Perajutan (obras) 0 11 0 11 03. Ind. Pakaian jadi dan tekstil (penjahit) 3 27 12 92 04. Ind. Aneka sovenir dari tenunan 0 8 0 16 05. Ind. Pengawetan kulit 1 2 8 4 06. Ind. Reperasi sepatu 0 2 0 4 07. Ind. Reparasi radio, tape, TV dll 1 5 1 10 08. Ind. Stempel karet 0 2 0 2 09. Ind. Pemangkas rambut 0 4 0 4 10. Ind. Tambal ban 1 9 2 17 11. Ind. Salon kecantikan 0 12 0 18 12. Ind. Foto studio 3 0 3 0 13. Ind. Cuci cetak foto bewarna 2 0 8 0 14. Ind. Sablon 0 6 0 13

JUMLAH II 11 118 34 251

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 303

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Lanjutan Tabel / Continued Table 7.1.20

unit usaha tenaga kerja Kelompok Industri Non Non formal formal formal formal (1) (2) (3) (4) (5) III. INDUSTRI LOGAM, MESIN & KIMIA A. INDUSTRI LOGAM 01. Ind. Permata (batu aji) 1 5 4 10 02. Ind. Pandai emas/perak 1 3 1 6 B.INDUSTRI MESIN 01. Ind. Bengkel mobil 13 8 50 24 02. Ind. Bengkel motor 7 7 24 14 03. Ind. Karoseri kendaraan roda empat atau lebih 4 1 10 3 04. Ind. Reparasi jam 0 4 0 8 05. Ind. Bengkel las 2 8 6 16 C.INDUSTRI KIMIA 01. Ind. Vulkanisir Ban 2 0 5 0 02. Ind. Pemotongan kaca 0 2 0 2 03. Ind. Barang dari semen 4 1 28 3 04. Ind. Batu bata dari tanah liat 0 60 0 120 05. Ind. Genteng dari tanah liat 0 1 0 5

JUMLAH III 34 100 128 211

JUMLAH I + II + III 104 350 420 811

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

304 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Listrik

Electricity

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.1 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu Menurut PLTD/Sub Ranting Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electric in Belu Regency by PLTD/Sub ranting 2 0 0 8

Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Value of PLTD/Sub Ranting Numbers of Value of Power Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4)

1. Atambua 6 775 9 090 900 1 273 373 2. Atapupu 553 578 350 62 588 3. Betun 1 927 1 946 200 181 497 4. Besikama 594 476 700 50 750 5. Naitimu 1 048 899 250 106 086 6. Silawan 181 154 100 18 524 7. Lamaknen 251 194 950 17 543 8. Manleten 253 355 600 56 191 9. Kobalima 240 225 450 21 823 10. Boas 274 201 050 18 479 11. Kaputu 132 111 400 7 701 12. Biudukfoho 95 61 700 4 525 13. Haekesak 88 58 150 5 117

Jumlah / Total 12 411 14 353 800 1 824 197

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 307

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.2 Perkembangan Jumlah Pelanggan dan Pemakaian Listrik PLN Di Kabupaten Belu menurut PLTD / Sub Ranting 2 0 0 6 - 2 0 0 8

PLTD/Sub Pelanggan Pemakaian (KWH) Ranting 2006 2007 2008 2006 2007 2008 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. Atambua 5 861 6 217 6 775 1 416 545 1 236 933 1 273 373 02. Atapupu 438 476 553 49 923 59 370 62 588 03. Betun 1 563 1 642 1 927 158 489 166 223 181 497 04. Besikama 485 493 594 34 967 44 496 50 750 05. Naitimu 899 966 1 048 92 042 73 666 106 086 06. Silawan 116 141 181 4 638 10 974 18 524 07. Lamaknen 214 215 251 15 892 15 213 17 543 08. Manleten 222 232 253 60 802 99 757 56 191 09. Kobalima 188 200 240 16 996 6 880 21 823 10. Boas 257 264 274 14 501 16 048 18 479 11. Kaputu 105 108 132 6 039 7 146 7 701 12. Biudukfoho 91 95 95 4 245 3 543 4 525 13. Haekesak 83 85 88 4 520 5 017 5 117

Jumlah / Total 10 522 11 134 12 411 1 879 599 1 745 266 1 824 197

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

308 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.2.3 Banyaknya Pelanggan, Daya Pasang dan Pemakaian Listrik PLN di Kabupaten Belu Menurut Klasifikasi Tarif Numbers of Costumers, Value of Power and Cunsumption PLN Electricin Belu Regency by Clasification 2 0 0 8

Pemakaian Jumlah Pelanggan Daya Pasang Klaisifikasi Tarif Value of Numbers of Value of Power Classification Consumption Costumer (VA) (KWH) (1) (2) (3) (4)

S 30 160 350 14 903

R 12 154 12 880 400 1 525 403

B 28 236 900 45 639

I - - -

P 199 1 076 150 238 252

Jumlah 12 411 14 353 800 1 824 197

Sumber : Perusahaan Listrik Negara Ranting Atambua Source : State Electrical Company Branch of Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 309

Air Minum

Water Supply

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.3.1 Volume dan Nilai Air Minum Air Bersih / Minum yang disalurkan Menurut Jenis Pelanggan Numbers of Costumers Water Supply by Costumer Type 2 0 0 8

Jumlah Volume Nilai Kategori Pelanggan Pelanggan (m3) (Rp)

(1) (2) (3) (4)

I. KELOMPOK PELANGGAN I 16 1 589 4 225 700

1. Hidran Umum/Kran Umum 10 1 448 4 014 800 2. Kamar Mandi/WC Umum - - - 3. Terminal Air - - - 4. Tempat Ibadah 6 141 210 900

II. KELOMPOK PELANGGAN II 29 971 2 762 500

1. RSS - - - 2. Panti Asuhan - - - 3. Yayasan Sosial 10 362 803 200 4. Sekolah Negeri 15 377 1 027 100 5. RS Pemerintah 4 232 932 200 6. Ins. Pem/ABRI Tngkt Kec & Kel - - -

III. KELOMPOK PELANGGAN III 3 160 62 776 158 412 700

1. Rumah (selain RSS & Mewah) 2 926 57 456 134 604 900 2. Niaga Kecil 117 2 386 9 825 000 3. Industri RT 65 1 356 9 510 000 4. Ins. Pem/ABRI Tngkt Kabupaten 52 1 578 4 472 800

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 313

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Lanjutan / Continued Table 7.3.1

Jumlah Volume Nilai Kategori Pelanggan Pelanggan (m3) (Rp)

(1) (2) (3) (4)

IV. KELOMPOK PELANGGAN IV

1. Rumah Mewah - - - 2. Niaga Besar - - - 3. Ins. Pem/ABRI Tngkt Propinsi - - - 4. Kedubes/Konsulat Asing - - -

V. KELOMPOK PELANGGAN KHUSUS - - -

VI. SUSUT (HILANG DLM PENGELUARAN) - - -

T O T A L 3 205 65 336 165 400 900

Sumber : Badan Pengelola Air Minum Kabupaten Belu Source : State Water Board of Belu Regency

314 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Konstruksi &

Pertambangan

Construction & Mining

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.4.1 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Kecamatan dan Kualifikasinya di Kabupaten Belu 2 0 0 8

Kualifikasi Perusahaan Kecamatan Jumlah Menengah (M) Kecil (K) (1) (2) (3) (7)

01. Malaka Barat - 8 8 02. Rinhat - - - 03. Wewiku - 2 2 04. Weliman - 2 2 05. Malaka Tengah - 15 15 06. Sasita Mean - - - 07. Io Kufeu - - - 08. Botin Leobele - - -

09. Malaka Timur - 9 9 10. Laen Manen - 3 3 11. Raimanuk - 1 1 12. Kobalima - 1 1 13. Kobalima Timur - - - 14. Tasifeto Barat - 12 12 15. Kakuluk Mesak - 4 4 16. Nanaet Dubesi - - -

17. Kota Atambua 12 231 243 18. Atambua Barat 9 118 127 19. Atambua Selatan 6 85 91 20. Tasifeto Timur - - - 21. Raihat - 1 1 22. Lasiolat - - - 23. Lamaknen - - - 24. Lamaknen Selatan - - -

Kabupaten Belu 27 492 519

Sumber : Bagian Pembangunan Pemda Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 317

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.4.2 Banyaknya Perusahaan Jasa Konstruksi menurut Bentuk Badan Hukum dan Kecamatan Di Kabupaten Belu 2 0 0 8

Perusahaan Jumlah Kecamatan PT CV Daerah (1) (2) (3) (4) (5)

01. Malaka Barat - 8 - 8 02. Rinhat - - - - 03. Wewiku - 2 - 2 04. Weliman - 2 - 2 05. Malaka Tengah - 15 - 15 06. Sasita Mean - - - - 07. Io Kufeu - - - - 08. Botin Leobele - - - -

09. Malaka Timur - 9 - 9 10. Laen Manen - 3 - 3 11. Raimanuk - 1 - 1 12. Kobalima - 1 - 1 13. Kobalima Timur - - - - 14. Tasifeto Barat - 12 - 12 15. Kakuluk Mesak - 4 - 4 16. Nanaet Dubesi - - - -

17. Kota Atambua 12 230 1 243 18. Atambua Barat 9 118 - 127 19. Atambua Selatan 6 85 - 91 20. Tasifeto Timur - - - - 21. Raihat - 1 - 1 22. Lasiolat - - - - 23. Lamaknen - - - - 24. Lamaknen Selatan - - - -

Kabupaten Belu 27 491 1 519

Sumber : Bagian Pembangunan Pemda Belu

318 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.4.3 Penggunaan Bahan Galian Golongan C menurut Jenis dan Kecamatan Di Kabupaten Belu 2 0 0 8

Jenis Bahan Galian (M³) Kecamatan Pasir Pasir Pasir Batu Kali Sirtu Pasang Beton Urug (1) (2) (3) (4) (5) (6)

01. Malaka Barat 95 513,03 48 757,71 14,61 133,86 81 652,15 02. Rinhat 368,37 232,84 - 238,15 1 189,25 03. Wewiku 1 004,92 586,79 29,08 242,68 5 815,32 04. Weliman 607,77 346,04 49,94 1 217,26 178,09 05. Malaka Tengah 3 502,56 2 175,67 2,85 152,65 4 168,81 06. Sasita Mean 1 727,30 821,98 7,60 70,23 6 881,38 07. Botin Leobele 5,51 6,69 2,34 4,74 - 08. Io Kufeu - - - - -

09. Malaka Timur 1 065,71 640,84 - 92,60 772,53 10. Laen Manen 1 182,31 631,64 8,06 73,37 2 334,78 11. Raimanuk 3 513,22 1 760,43 11,55 62,19 2 943,50 12. Kobalima 3 833,83 518,52 9,39 31,83 5 588,70 13. Kobalima Timur 135,48 137,94 - 45,82 95,76 14. Tasifeto Barat 12 212,53 4 562,24 76,11 1 290,97 19 691,06 15. Kakuluk Mesak 1 123,18 803,66 19,17 110,50 3 477,65 16. Nanaet Dubesi 277,02 209,90 - 38,32 95,76

17. Kota Atambua 14 888,69 3 439,48 88,64 883,19 12 519,52 18. Atambua Selatan 2 651,05 1 484,34 14,98 151,91 2 288,64 19. Atambua Barat 1 417,66 671,82 11,04 5,13 657,24 20. Tasifeto Timur 18 297,53 3 825,35 1 335,79 1 218,79 24 272,95 21. Raihat 7 305,45 2 044,91 32,80 140,34 8 197,46 22. Lasiolat 643,58 412,27 13,88 126,80 2 531,27 23. Lamaknen 5 463,27 1 934,50 87,57 353,81 13 813,15 24. Lamaknen Selatan 1,84 2,23 0,77 0,66 -

Kabupaten Belu 176 741,81 76 007,80 1 816,17 6 685,79 199 164,98

Sumber : Dinas Pertambangan

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 319

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Lanjutan Tabel / Table 7.4.3

Jenis Bahan Galian (M³) Kecamatan Batu Pecah Batu Pecah Batu Pecah Batu Pecah Tanah Urug Uk.1/2 Uk.2/3 Uk.3/5 Uk.5/7 (1) (7) (8) (9) (10) (11)

01. Malaka Barat 45,31 584,86 3 214,47 - 172 361,72 02. Rinhat - 54,17 - - - 03. Wewiku 68,98 738,78 8,39 - - 04. Weliman 92,80 230,09 - - - 05. Malaka Tengah 89,62 1 055,85 193,00 - - 06. Sasita Mean 198,31 1 915,50 95,61 - - 07. Botin Leobele - 3,55 - - - 08. Io Kufeu - - - - -

09. Malaka Timur - 161,02 - - - 10. Laen Manen 66,65 100,57 900,18 - 62,23 11. Raimanuk - 114,94 451,71 - - 12. Kobalima 43,84 211,96 399,43 - 5 167,25 13. Kobalima Timur - 14,93 - - - 14. Tasifeto Barat 7 120,48 11 611,33 789,17 - 19 085,52 15. Kakuluk Mesak 261,30 465,74 9,35 - 356,98 16. Nanaet Dubesi - 15,03 - - -

17. Kota Atambua 1 834,58 3 231,28 - - 3 091,45 18. Atambua Selatan 111,77 480,12 - - 820,77 19. Atambua Barat 161,50 316,55 - - - 20. Tasifeto Timur 1 897,20 6 812,19 475,57 1 620,00 5 299,68 21. Raihat 698,60 2 390,82 968,83 - 3 047,94 22. Lasiolat - 58,67 7,42 - - 23. Lamaknen 1 214,95 2 403,89 3,88 - 4 060,60 24. Lamaknen Selatan - 1,16 - - -

Kabupaten Belu 13 905,89 32 973,00 7 517,01 1 620,00 213 354,14

Sumber : Dinas Pertambangan

320 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Lanjutan Tabel / Table 7.4.3

Jenis Bahan Galian (M³) Kecamatan Agregat Agregat Tanah Liat Kerikil Kelas A Kelas B (1) (12) (13) (14) (15)

01. Malaka Barat 5,27 3680,27 - 691,20 02. Rinhat 22,61 0,90 - - 03. Wewiku 56,94 10,42 - - 04. Weliman 10,82 4,64 - - 05. Malaka Tengah 15,40 4,21 - 1 382,40 06. Sasita Mean 10,81 2,32 - 2 442,27 07. Botin Leobele 1,34 - - - 08. Io Kufeu - - - -

09. Malaka Timur 2,80 - - - 10. Laen Manen 27,71 4,65 - 1 728,00 11. Raimanuk 957,14 4,66 - 864,00 12. Kobalima 4,19 1,70 - 777,60 13. Kobalima Timur 3,20 - - - 14. Tasifeto Barat 80,31 39,34 - 1 523,52 15. Kakuluk Mesak 18,40 13,47 - - 16. Nanaet Dubesi 3,19 - - -

17. Kota Atambua 70,25 9,24 - 45,50 18. Atambua Selatan 31,30 5,40 - 455,76 19. Atambua Barat 10,13 24,43 - 10,80 20. Tasifeto Timur 31,42 324,04 - 1 900,80 21. Raihat 31,44 37,14 - 2 524,80 22. Lasiolat 25,26 5,46 - - 23. Lamaknen 32,71 12,63 - 748,80 24. Lamaknen Selatan 0,45 - - -

Kabupaten Belu 1 453,10 4 184,92 - 15 095,45

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 321

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.4.4 Realisasi Penerimaan Pajak Pengambilan Pemanfaatan Bahan Galian Golongan C menurut Kecamatan di Kabupaten Belu 2 0 0 8

Persentase Kecamatan Target (Rupiah) Realisasi (Rupiah) (%) (1) (2) (3) (4) 01. Malaka Barat - 1 282 396 449 - 02. Rinhat - 7 592 000 - 03. Wewiku - 31 979 000 - 04. Weliman - 10 809 500 - 05. Malaka Tengah - 74 475 500 - 06. Sasita Mean - 59 976 500 - 07. Botin Leobele - 110 500 - 08. Io Kufeu - - -

09. Malaka Timur - 11 951 500 - 10. Laen Manen - 33 065 500 - 11. Raimanuk - 44 482 500 - 12. Kobalima - 53 104 000 - 13. Kobalima Timur - 1 832 500 - 14. Tasifeto Barat - 334 021 500 - 15. Kakuluk Mesak - 25 803 500 - 16. Nanaet Dubesi - 2 842 500 -

17. Kota Atambua - 200 176 000 - 18. Atambua Selatan - 31 410 500 - 19. Atambua Barat - 15 909 650 - 20. Tasifeto Timur - 326 576 000 - 21. Raihat - 118 943 500 - 22. Lasiolat - 14 367 000 - 23. Lamaknen - 111 158 500 - 24. Lamaknen Selatan - 34 000 -

Kabupaten Belu 3 068 075 300 2 793 017 599 91,03

Sumber : Dinas Pertambangan

322 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

INDUSTRI & ENERGI / INDUSTRIES & ENERGY

Tabel / Table 7.4.5 Realisasi Penerimaan Pajak Air Bawah Tanah menurut Kecamatan Di Kabupaten Belu Actual Receipts Retribution Under Soil Water by District in Belu Regency 2 0 0 8

Realisasi Persentase Kecamatan Sasaran Realitation Percentage District Target (Rupiah) (Rupiah) (%) (1) (2) (3) (4) 01. Malaka Barat - - - 02. Rinhat - - - 03. Wewiku - - - 04. Weliman - - - 05. Malaka Tengah - - - 06. Sasita Mean - - - 07. Botin Leobele - - - 08. Io Kufeu - - -

09. Malaka Timur 3 110 400 3 110 400 100,00 10. Laen Manen - - - 11. Raimanuk - - - 12. Kobalima - - - 13. Kobalima Timur - - - 14. Tasifeto Barat 3 110 400 3 110 400 100,00 15. Kakuluk Mesak - - - 16. Nanaet Dubesi - - -

17. Kota Atambua 16 075 560 10 484 500 65,22 18. Atambua Selatan - - - 19. Atambua Barat - - - 20. Tasifeto Timur - - - 21. Raihat - - - 22. Lasiolat 12 967 060 2 642 400 20,38 23. Lamaknen - - - 24. Lamaknen Selatan - - -

Kabupaten Belu 35 263 420 19 347 700 54,87

Sumber : Dinas Pertambangan

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 323

BAB / CHAPTER 8

Perdagangan & Perhotelan Trade & Hotels

PERDAGANGAN & HOTEL / TRADE & HOTELS

PERDAGANGAN & PERHOTELAN

PERDAGANGAN sisanya kecamatan Malaka Tengah 10,48%, Tasifeto Barat 5,09%, Sektor perdagangan merupakan Malaka Barat 3,31%, Kakuluk sektor yang sangat strategis dalam Mesak 2,90%, Malaka Timur mata rantai aktivitas ekonomi 2,29%, Raihat 1,83%, Tasifeto karena berperan sebagai mediator Timur 1,73% dan kecamatan antara rumah-tangga konsumen dan lainnya sebesar 5,43%. rumahtangga produsen. Sebagai Pada tabel 8.14 dapat jaringan distribusi yang melayani dilihat volume pengadaan beberapa kebutuhan masyarakat baik untuk komoditi strategis terutama yang barang konsumtif maupun produktif berasal dari luar wilayah Belu maka segala kebijakan di sektor dimana pada umumnya mencakup perdagangan selalu diarahkan untuk barang-barang hasil pertanian dan menjamin penyebaran serta industri pengolahan seperti beras, ketersediaan berbagai barang jagung, gula pasir, minyak goreng, kebutuhan tersebut secara lebih dan minyak tanah. Pengadaan merata dengan harga yang dapat bahan makanan biasanya dijangkau daya beli masyarakat. memuncak pada bulan-bulan yang Pada tahun 2008 jumlah berkaitan dengan hari raya seperti perusahaan di sektor perdagangan hari raya Lebaran, Natal maupun yang telah mengantongi surat izin Tahun Baru. Sedangkan untuk usaha perdagangan sebanyak 1 966 pengadaan barang-barang non unit dengan klasifikasi jenis usaha makanan jumlahnya relatif sama perdagangan besar 36 unit (1,83%), setiap bulan kecuali bahan perdagangan menengah 578 unit bangunan yang biasanya (29,40%), perdagangan kecil/eceran membengkak pada bulan-bulan 1 269 unit (64,55%) serta rumah akhir tahun karena berkaitan makan sebanyak 69 unit (3,51%). dengan pengerjaan proyek Dari penyebaran secara geografis konstruksi/ pemerintah yang segera memperlihatkan bahwa 66,94% diselesaikan pada akhir tahun dari jumlah usaha perdagangan anggaran. yang ada tersebar di wilayah Kecamatan Kota Atambua (Kota Atambua, Atambua Barat dan Atambua Selatan), sedangkan

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 327

PERDAGANGAN & HOTEL / TRADE & HOTELS

PERHOTELAN usaha dan tamu-tamu asing. Sedangkan tamu non niaga atau Banyaknya akomodasi tamu keluarga yang menggunakan perhotelan sampai akhir tahun 2008 jasa akomodasi masih relatif kecil sebanyak 15 buah dengan total karena berkaitan dengan kapasitas tempat tidur yang tersedia keterbatasan kemampuan ekonomi 470 buah yang tersebar dalam 253 masyarakat. buah kamar tidur. Rata-rata tarif per hari-orang Jumlah tamu yang yakni tarif minimum Rp 35,000,- menginap selama tahun 2008 dan tarif maksimum Rp 600,000,-. sebanyak 19 985 orang dengan Sedangkan secara parsial antar hotel perincian 18 497 orang (92,55%) tarif terendah di hotel Merdeka, adalah tamu domestik dan sisanya 1 Wisata, dan Minang yakni Rp 488 orang (7,45%) merupakan tamu 35,000. sedangkan yang tertinggi asing. Dibandingkan dengan untuk kelas VIP di hotel Nusantara keadaan tahun yang lalu jumlah II, Permata, Timor dan King Star tamu mengalami peningkatan masing-masing Rp 232,000,-, Rp sebesar 49,49%. Kendatipun 375,000,-, Rp 385,000,-, dan Rp meningkat, namun dengan jumlah 600,000,-. tamu yang relatif kecil diduga ada kaitannya dengan perubahan pola kunjungan dimana pada tahun- tahun sebelumnya sebagian besar tamu adalah aparat pemerintah tingkat propinsi maupun pusat yang melakukan tugas-tugas kedinasan di wilayah Kabupaten Belu. Namun semenjak diberlakukannya pelaksanaan otonomi daerah, frekuensi kunjungan dalam rangka konsultasi dan pengawasan di daerah telah banyak berkurang. Justru yang terjadi sebaliknya adalah meningkatnya frekuensi kunjungan dari Kabupaten ke tingkat propinsi dan pusat untuk kepentingan konsultasi. Untuk tamu dari kalangan swasta masih bertumpu pada kalangan dunia

328 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Gambar 8.1. Banyaknya Tamu yang Menginap pada Hotel di Kabupaten Belu Menurut Kewarganegaraannya Tahun 1999 – 2008

14000

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

WNI WNA

Sumber : BPS Kabupaten Belu

Gambar 8.2. Tingkat Hunian Kamar Hotel di Kabupaten Belu Tahun 1999 – 2008

2008 10.33

2007 9.32

2006 7.93

2005 9.39

2004 11.27

2003 7.23

2002 6.66

2001 8.22

2000 10.61

1999 13.70

Sumber : BPS Kabupaten Belu

329 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Perdagangan

Trade

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Table 8.1.1 Banyaknya Perusahaan/Usaha Sektor Perdagangan Menurut Jenis Usaha dan Kecamatan Numbers of Etablishment by Trade Scale and District 2 0 0 8

Perda- Perda- Perdagang Rumah Hotel gangan Swalayan gangan Kecamatan Menengah Makan Losmen Jumlah Besar Super Kecil Medium Resto Hotel Total District Large Market Small Scale -rant Scale Scale (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. Malaka Barat 0 27 0 38 0 0 65 02. Rinhat 0 2 0 4 0 0 6 03. Wewiku 0 1 0 7 0 0 8 04. Weliman 0 0 0 4 0 0 4 05. Malaka Tengah 0 49 0 143 11 3 206 06. Sasita Mean 0 1 0 16 0 0 17 07. Io Kufeu 0 * 0 * * 0 * 08. Botin Leobele 0 * 0 * * 0 *

09. Malaka Timur 0 15 0 30 0 0 45 10. Laen Manen 0 0 0 9 0 0 9 11. Raimanuk 0 1 0 4 0 0 5 12. Kobalima 0 3 0 23 0 0 26 13. Kobalima Timur 0 * 0 * 0 0 * 14. Tasifeto Barat 0 19 0 78 3 0 100 15. Kakuluk Mesak 0 15 0 41 1 0 57 16. Nanaet Dubesi 0 * 0 * 0 0 *

17. Kota Atambua 36 431 0 785 52 12 1 316 18. Atambua Barat * * * * * * * 19. Atambua Selatan * * * * * * * 20. Tasifeto Timur 0 9 0 23 2 0 34 21. Raihat 0 0 0 36 0 0 36 22. Lasiolat 0 0 0 1 0 0 1 23. Lamaknen 0 5 0 26 0 0 31 24. Lamaknen Selatan 0 * 0 * 0 0 *

Kabupaten Belu 36 578 0 1 269 69 15 1 966

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency Keterangan: *) Data masih tergabung dengan kecamatan induk

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 333

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Table 8.1.2 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Kategori Lapangan Usaha di Kabupaten Belu 2 0 0 6

Kategori Lapangan Usaha Perusahaan/Usaha Tenaga Kerja

(1) (2) (3) 01. Pertambangan dan Penggalian 438 837 02. Industri Pengolahan 6 881 12 651 03. Listrik, Gas dan Air 35 95 04. Konstruksi 713 2 467 05. Perdagangan Besar dan Eceran 14 630 24 334 06. Akomodasi dan Makan Minum 318 714 07. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 3 342 4 219 08. Perantara Keuangan 144 900 09. Real Estate, Usaha Persewaan 2 025 3 884 10. Jasa Pendidikan 410 6 188 11. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 252 778 12. Jasa Kemasyarakatan, Sosbud, Hiburan 792 1 621 Dan Perorangan lainnya 13. Jasa Yang Melayani RT 22 23

J u m l a h 30 002 58 711

Sumber : Sensus Ekonomi 2006, BPS Source : Economic Census 2006, BPS

334 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Table 8.1.3 Banyaknya Perusahaan/Usaha dan Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha di Kabupaten Belu 2 0 0 6

Skala Usaha Perusahaan/Usaha Tenaga Kerja

(1) (2) (3) 01. Mikro 28 461 51 174 02. Kecil 1 452 6 583 03. Menengah 67 686 04. Besar 16 244 05. Tidak dapat diklasifikasikan 6 24

J u m l a h 30 002 58 711

Sumber : Sensus Ekonomi 2006, BPS Source : Economic Census 2006, BPS

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 335

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Volume Antar Pulau ke Luar Untuk 2 0 Volume Jenis Komoditas Satuan Januari Pebruari Maret April Mei

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Kacang hijau ton - - - - - 02. Bawang putih ton - - - - - 03. K o p r a ton - - - - - 04. Ketumbar ton - - - - - 05. Kemiri kupas ton - - - - - 06. Sapi potong Ekor 400 152 - 804 528 07. Sapi bibit Ekor - 30 80 390 101 08. Kerbau potong Ekor - - - - - 09. Kambing ton - - 225 - 50 10. Asam biji ton - 1 564 4 170 - 2 600 11. Kacang tanah ton - - - - 1 693 12. Biji mente ton 1 000 - - - - 13. Kopi biji ton - - - - - 14. Asam Biji ton - - - - - 15. Kemiri Kulit ton - - - - - 16. Jagung Biji ton - - - - - 17. K a y u ton - - - - - 18. Kunyit ton - - - - - 19. Biji Kapok ton - - - - - 20. Kedele ton - - - - - 21. Drum Kosong ton - - - - - 22. Kayu jati olahan ton/m³ - - - - - 23. Kulit sapi kering ton - - - 35 65 24. Kulit sapi basah ton - - - 25 30 25. Accu bekas ton - 500 - - - 26. Aluminium ton - 1 000 - - - 27. Besi Tua Ton - 10 000 - - 200 28. botol kosong Ton - 1 500 - - - 29. Lainnya Ton - - - - -

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

336 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Table 8.1.4 Beberapa Komoditas di Kabupaten Belu 0 8 Volume Jumlah Juni Juli Agst Sep Okt Nop Des

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) ------0 ------0 ------0 ------0 ------0 1 271 1 596 2 284 72 100 200 400 7 807 10 - - 37 69 98 1 000 1 815 ------0 - - - - - 40 50 365 1 600 6 360 7 360 70 678 349 150 24 901 - - - 2 900 3 800 5 000 4 900 18 293 ------1 000 ------0 ------0 ------0 ------0 ------0 ------0 ------0 ------0 ------0 ------0 220 - - 2 000 3 000 4 000 5 000 14 320 52 - - 1 000 3 700 630 7 800 13 237 ------500 ------1 000 - - - 11 500 - 13 600 15 200 50 500 ------1 500 ------0

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 337

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Pengadaan Barang Strategis di Kabupaten Belu 2 0

Volume Jenis Komoditas Satuan Jan Peb Mar Apr Mei

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01. Beras ton 2 364 2 364 1 567 505 1 529 02. Gula pasir ton - - - - - 03. S e m e n ton 9 000 3 500 1 600 3 400 3 545 04. Besi beton ton - - 1 100 - - 05. M o b i l Unit - - - - - 06. Sepeda motor Unit - - - - - 07. Tekstil M2 - - - - - 08. Sabun cuci ton - - - - - 09. Sarung tenunan M2 - - - - - 10. Minyak goreng ton 270 - - 151 - 11. Benang tenunan ton - - - - - 12. A s p a l ton - - - - - 13. Seng atap Lembar - - - - - 14. Barang campuran - 250 - - - - 15. Tepung terigu ton 530 - 388 451 30 16. Mesin jahit Unit - - - - - 17. Televisi Unit - - - - - 18. Radio tape Unit - - - - - 19. Tape recorder Unit - - - - - 20. Jagung ton - - - - - 21. Solar Kl 1 300 4 026 - - - 22. Tripleks Lbr 1 000 2 000 - - - 23. Susu Ton - - - - -

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu Source : Industry and Trade Service of Belu Regency

338 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Table 8.1.5 Menurut Jenis Barang dan Bulan 0 8

Volume Jumlah Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 1 164 471 420 570 900 136 1 170 13 160 75 ------75 5 640 1 400 - 13 500 2 750 135 - 44 470 29 - - 150 695 276 495 2 745 ------0 ------0 ------0 ------0 ------0 ------421 ------0 - - - 750 - - - 750 ------0 - - - 1 000 1 270 1 000 3 000 6 520 50 150 280 290 78 96 4 000 6 343 ------0 ------0 ------0 ------0 ------0 1 866 - - 7 800 478 - - 15 470 - - - 1 000 1 000 - 798 5 798 - - - 470 160 300 500 1 430

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 339

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Table 8.1.6 Banyaknya Komoditi Beras yang Disalurkan menurut Kelompok Penggunaan dan Bulan Penyaluran di Kabupaten Belu 2 0 0 8 (Kg)

PNS/POLRI/ Pedagang/ Bulan RASKIN Jumlah TNI Usaha Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) 01. Januari 569 658 542 240 - 1 111 898 02. Pebruari 733 557 813 360 - 1 546 917 03. Maret 561 577 813 360 - 1 374 937 04. April 600 965 813 360 - 1 414 325 05. Mei 547 958 813 360 - 1 361 318 06. Juni 547 599 813 360 - 1 360 959 07. Juli 882 258 813 360 - 1 695 618 08. Agustus 743 343 813 360 - 1 556 703 09. September 622 050 813 360 - 1 435 410 10. Oktober 562 476 813 360 - 1 375 836 11. Nopember 658 929 813 360 - 1 472 289 12. Desember 671 836 813 360 - 1 485 196

Tahun 2008 7 702 206 9 489 200 - 17 191 406

Sumber : Perum Dolog

340 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Perhotelan Hotels

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Table 8.2.1 Banyaknya Akomodosi Hotel/Losmen, Jumlah Kamar, dan Tempat Tidur Menurut Kecamatan Numbers of Hotel/Lodgings, Rooms, and Beds by District 2 0 0 7 - 2 0 0 8

2 0 0 7 2 0 0 8 Hotel, Hotel, Kecamatan Tempat Tempat Losmen Kamar Losmen Kamar District Tidur Tidur Hotel, Rooms Hotel, Rooms Beds Beds Lodgings Lodgings (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. Malaka Barat 0 0 0 0 0 0 02. Rinhat 0 0 0 0 0 0 03. Wewiku 0 0 0 0 0 0 04. Weliman 0 0 0 0 0 0 05. Malaka Tengah 3 35 59 3 35 59 06. Sasita Mean 0 0 0 0 0 0 07. Io Kufeu 0 0 0 0 0 0 08. Botin Leobele 0 0 0 0 0 0

09. Malaka Timur 0 0 0 0 0 0 10. Laen Manen 0 0 0 0 0 0 11. Raimanuk 0 0 0 0 0 0 12. Kobalima 0 0 0 0 0 0 13. Kobalima Timur 0 0 0 0 0 0 14. Tasifeto Barat 0 0 0 0 0 0 15. Kakuluk Mesak 0 0 0 0 0 0 16. Nanaet Dubesi 0 0 0 0 0 0

17. Kota Atambua 13 223 426 7 84 189 18. Atambua Barat 0 0 0 4 94 162 19. Atambua Selatan 0 0 0 1 40 60 20. Tasifeto Timur 0 0 0 0 0 0 21. Raihat 0 0 0 0 0 0 22. Lasiolat 0 0 0 0 0 0 23. Lamaknen 0 0 0 0 0 0 24. Lamaknen Selatan 0 0 0 0 0 0

Kabupaten Belu 16 258 485 15 253 470

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 343

PERDAGANGAN & PERHOTELAN / TRADE & HOTELS

Tabel / Table 8.2.2 Banyaknya Tamu Menurut Kewarganegaraan dan Rata-Rata Tingkat Penghunian Kamar Numbers of Guest by Citizen and Average Occupancy Rate of Hotel 2 0 0 8

Banyaknya Tamu Rata-Rata Nuimbers of Guest Tingkat Penghunian Kecamatan Jumlah Kamar District WNA WNI Total Average Foreigner Indonesian Occupancy Rate (1) (2) (3) (4) (5) 01. Malaka Barat 0 0 0 0 02. Rinhat 0 0 0 0 03. Wewiku 0 0 0 0 04. Weliman 0 0 0 0 05. Malaka Tengah 0 985 985 3,98 06. Sasita Mean 0 0 0 0 07. Io Kufeu 0 0 0 0 08. Botin Leobele 0 0 0 0

09. Malaka Timur 0 0 0 0 10. Laen Manen 0 0 0 0 11. Raimanuk 0 0 0 0 12. Kobalima 0 0 0 0 13. Kobalima Timur 0 0 0 0 14. Tasifeto Barat 0 0 0 0 15. Kakuluk Mesak 0 0 0 0 16. Nanaet Dubesi 0 0 0 0

17. Kota Atambua 61 3 626 3 687 8,59 18. Atambua Barat 1 335 11 447 12 782 11,68 19. Atambua Selatan 92 2 439 2 531 12,39 20. Tasifeto Timur 0 0 0 0 21. Raihat 0 0 0 0 22. Lasiolat 0 0 0 0 23. Lamaknen 0 0 0 0 24. Lamaknen Selatan 0 0 0 0 Kabupaten Belu 1 488 18 497 19 985 10,33 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency

344 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

BAB / CHAPTER 9

Transportasi & Komunikasi Transportation & Communications

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI

PERHUBUNGAN DARAT cukup menggembirakan bahwa Sebagai bagian dari sistem hampir semua desa yang tersebar di transportasi regional yang terpadu, wilayah Kabupaten Belu dapat transportasi darat diharapkan tampil dijangkau dengan kendaran umum. sebagai urat nadi kehidupan sosial, Bila prasaran jalan sebagai politik, kebudayaan, dan hankam di urat nadi, maka sarana angkutan Kabupaten Belu. Sistem transportasi ibarat darah yang mengalir harus ditata sedemikian rupa agar melewati jalur urat nadi tersebut. dapat mendorong pertumbuhan Dalam kurun waktu 2006-2008 ekonomi daerah pedesaan dalam jumlah beberapa jenis kendaraan rangka mobilisasi barang/material bermotor tiap tahunnya selalu maupun manusia sebagai faktor menunjukkan peningkatan. Pada produksi sehingga pada gilirannya tahun 2006 jumlah kendaraan dapat memperpendek jarak bermotor roda dua 15 384 unit dan kesenjangan tingkat pembangunan meningkat tajam menjadi 23 518 dengan daerah perkotaan. unit pada tahun 2008 atau naik Prasarana jalan merupakan 34,59%. Kendaraaan roda empat media vital bagi kelancaran arus atau lebih untuk angkutan transportasi darat. Guna menopang penumpang (mikrolet dan bus) pada kelancaran perhubungan darat di tahun 2006 sebanyak 1 228 unit Kabupaten Belu sampai dengan dan meningkat menjadi 1 316 unit akhir tahun 2008 telah dibangun pada tahun 2008 atau naik 6,69%. jalan sepanjang 932.55 Km dengan Sedangkan untuk kendaraan perincian manurut status jalan angkutan barang (truk, light truk, sebagai berikut: jalan Kabupaten dan pick up pada periode waktu 611,62 Km (65,58%), jalan Propinsi yang sama mengalami peningkatan 247,93 km (26,59%) dan jalan 19,37%. Negara 73.00 km (7.83%) Dari jumlah kendaraan Dilihat dari aspek kualitas roda empat atau lebih tersebut di permukaan jalan dari panjang jalan atas, yang berfungsi sebagai keseluruhan tersebut di atas yang kendaraan umum sebanyak 493 berkategori diaspal 603,69 Km unit dengan perincian untuk (64,74%), kerikil/ diperkeras 269,64 angkutan penumpang 303 unit (naik Km (28,89%) dan jalan tanah 4,62%) dan angkutan barang 190 sepanjang 59,49 Km (6,37%). unit (turun 57,37%) dari tahun yang Kendatipun panjang jalan tanah lalu. relatif masih cukup banyak namun

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 347

PENDUDUK & TENAGA KERJA / POPULATIONS & MAN POWER

PERHUBUNGAN LAUT sangat terbatas, dan sebaliknya Wilayah Kabupaten Belu lebih menjadi wilayah pasar hasil adalah daerah bukan kepulauan produksi dari Jawa dan daerah (daerah daratan) tapi perhubungan lainnya. laut merupakan sarana yang cukup Kegiatan lalu lintas laut penting untuk menunjang aktivitas Kabupaten Belu yang tercatat perekonomian daerah. Dari satu- adalah banyaknya kapal, volume satunya pelabuhan laut di bongkar muat barang dan jumlah Kabupaten Belu yakni pelabuhan penumpang, baik yang datang laut Atapupu sesuai data akhir berangkat. Jumlah penumpang yang tahun 2008 terdapat 481 kali datang pada tahun 2007 sebanyak 3 kunjungan kapal yang semuanya 007 dan pada tahun 2008 tercatat berklasifikasi sebagai pelayaran sebanyak 561 orang (turun nusantara. Pelabuhan laut Atapupu 81,34%). Sedangkan yang terletak di Kecamatan Kakuluk berangkat pada tahun 2007 Mesak dan kegiatan pelabuhan ini sebanyak 2 431 orang dan pada relatif ramai karena mempunyai tahun 2008 tercatat 1 363 orang jaringan angkutan laut yang sifatnya atau turun 43,93%. regular. Volume bongkar barang PERHUBUNGAN UDARA lewat pelabuhan Atapupu pada tiga Di Kabupaten Belu tahun terakhir perkembangannya mempunyai satu pelabuhan udara cukup baik. Jumlah bongkar barang yakni pelabuhan udara Haliwen. pada tahun 2006 sebanyak 84 803 Jumlah pesawat yang datang dan ton, meningkat menjadi 106 646 berangkat pada tahun 2008 sebanyak ton (25,76%) pada tahun 2007 dan 86 kunjungan pesawat. Bila pada tahun 2008 menurun menjadi dibandingkan dengan tahun 2007, 98 735 ton (turun 7,42%). pesawat yang datang dan berangkat Sedangkan banyaknya muat barang tercatat 98 kunjungan sehingga lewat pelabuhan Atapupu pada mengalami penurunan sebesar tahun 2006 sebanyak 19 786,8 ton 12,24%. Jumlah penumpang yang menurun menjadi 15 370 ton (turun datang dan berangkat pada tahun 22,32%) pada tahun 2007 dan pada 2008 sebanyak 1 535 orang yang tahun 2008 meningkat lagi menjadi terdiri dari 714 orang yang datang 23 801 ton (naik 54,85%). Dengan dan 821 yang berangkat dibandingkan dengan tahun 2007 volume bongkar jauh lebih tinggi jumlah penumpang yang datang dan dari volume barang yang dimuat berangkat tercatat sebanyak 2 154 menunjukkan bahwa hasil produksi orang atau turun sebesar 28,74%. Kabupaten Belu yang diantar pulaukan ke daerah lain masih

348 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

POS DAN melalui kantor pos ini masing- TELEKOMUNIKASI masing sebanyak 17 602,5 kg dan Rp 3 602 314 225,- Untuk sarana Pembangunan pos dan telekomunikasi pada tahun 2007 telekomunikasi merupakan sarana terdapat satu buah kantor BUMN. yang amat penting mencakup Jumlah pelanggan sampai akhir jangkauan pelayanan regional, tahun 2007 sebanyak 3,119 nasional dan internasional sehingga sambungan pelanggan dengan arus informasi dan data dapat perincian sebagai berikut menjangkau seluruh dimensi ruang pemerintah 395 sambungan atau dengan baik dan lancar 12.66% dan 2,724 sambungan atau sebagaimana upaya yang telah 87.34% adalah pelanggan swasta dilakukan pemerintah melalui dan perorangan. Dibandingkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan tahun lalu, jumlah yang kompeten. Meningkatnya pelanggan telepon mengalami permintaan akan jasa pos dan peningkatan sebesar 41.52%. telekomunikasi merupakan konsekuensi logis dari adanya kemajuan pembangunan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. PT Pos dan Giro serta PT Telkom diharapkan mampu meningkatkan kinerja pelayanannya sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat tersebut. Pada tahun 2008 di Kabupaten Belu tercatat satu buah kantor pos dan 5 kantor pos pembantu. Dari jumlah sarana kantor pos tersebut sepanjang tahun 2008 melayani pengiriman surat sebanyak 32 674 buah paket surat dengan rincian surat biasa 7 789 buah atau 23,84%, kilat 23 845 atau 72,98% dan surat tercatat 1 040 buah atau 3,18%. Sedangkan jumlah barang yang dipaketkan dan jumlah uang yang diweselkan

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 349

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Gambar 9.1. Persentase Panjang Jalan di Belu Menurut Kondisi Jalan Tahun 2008

Rusak Rusak Berat 6.67% 3.60%

Sedang 22.52%

Baik 67.21%

Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu

Gambar 9.2. Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenisnya Tahun 1999 - 2008

25000

20000

15000

10000

5000

S epeda Mo to r 0 Bis Truck Jeep 999 00 1 01 2 Sedan 20 0 0 03 4 2 20 0 0 2 005 20 2 06 07 20 20 08 20

Sumber : Polres Belu

350 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Gambar 9.3. Banyaknya Pemasangan Jaringan Telepon oleh PT Telkom di Kabupaten Belu Tahun 1998 - 2007

60000

50000

40000

30000

20000

10000

0 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Sumber : PT Telkom Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 351

Perhubungan Darat

Land Transportations

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.1 Banyaknya Kendaraan Bermotor di Kabupaten Belu Menurut Jenis Kendaraan Numbers of Motor Vehicles in Belu regency by Type of Motor Vehicles 2 0 0 7 - 2 0 0 8

Jenis Kendaraan Perubahan 2 0 0 7 2 0 0 8 Type of Vehicles (%)

(1) (2) (3) (4)

01. Sepeda motor / motor cycle 19 928 23 518 18,01

02. Jeep / salon station 370 377 1,89

03. Sedan / car 45 52 15,56

04. Bis, bis mini, combi, dan sejenisnya/ bus, microbus 1 282 1 316 2,65

05. Truck, pick-up, light truck, tangki, traktor 1 605 1 786 11,28

06. Ambulance 38 40 5,26

07. Station Wagon 465 531 14,19

08. Lain - lain / others - - -

Jumlah / total 23 733 27 620 16,38

Sumber : Resort Kepolosian Belu Source : Resort Police Office of Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 355

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.2 Banyaknya Pelanggaran dan Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Belu Numbers of Delinquency and Traffic Accident in Belu regency 2 0 0 7 - 2 0 0 8

Jenis Kendaraan Perubahan 2 0 0 7 2 0 0 8 Type of Vehicles (%)

(1) (2) (3) (4)

01. Pelanggaran / delinquency 1 802 1 378 -23,53

- tilang 477 881 84,70 - non tilang 1 180 358 -69,66 - kecelakaan / accident 145 139 -4,14

02. Korban 179 160 -10,61

- mati / death 29 32 10,34 - luka berat / seriously 79 61 -22,78 - luka ringan / light 71 67 -5,63

03. Kerugian (rupiah) 246 800 000 154 000 000 -37,60

Sumber : Resort Kepolosian Belu Source : Resort Police Office of Belu

356 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.3 Banyaknya SIM, STNK, dan BPKB, yang dikeluarkan Resort Kepolisian Kabupaten Belu Numbers of Driving and Vehicles License Issued by Type 2 0 0 7 - 2 0 0 8

Perubahan Rincian 2 0 0 7 2 0 0 8 (%)

(1) (2) (3) (4)

01. Surat ijin mengemudi / driving lisence 3 003 3 558 18,48

- A 245 191 - 22,04 - A umum 3 16 433,33 - B I 140 51 -63,57 - B I umum 13 94 623,08 - B II - 6 - - C 2 602 3 200 22,98

02. STNK 3 943 6 032 52,98

03. BPKP 7 841 1 348 -82,81

Sumber : Resort Kepolosian Belu Source : Resort Police Office of Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 357

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.4 Banyaknya Mobil, Bus Menurut Trayek di Kabupaten Belu 2 0 0 7 - 2 0 0 8

Perubahan Trayek 2 0 0 7 2 0 0 8 (%)

(1) (2) (3) (4)

01. Angkutan kota 71 64 -9,86

02. Angkutan pedesaan 133 155 16,54

03. Angkutan antar kota dalam propinsi 85 84 -1,18

04. Angkutan antar kota antar propinsi - - -

Jumlah / total 289 303 4,84

Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Belu

358 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.5 Banyaknya Mobil Barang di Kabupaten Belu Menurut Jenis dan Sifat 2 0 0 8

S i f a t Jenis Jumlah Umum Tidak Umum (1) (2) (3) (4)

01. Truck 23 55 78

02. Truck mini 148 437 585

03. Pick-up 11 273 284

04. Tangki 8 62 70

Jumlah / total 190 827 1 017

Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 359

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.6 Panjang Jalan Menurut Status Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Road Status in Belu Regency 2 0 0 8 (kilometer)

Status Jalan Panjang Persentase Road Status Length

(1) (2) (3)

Negara / state 73,00 7,83

Propinsi / provicial 247,93 26,59

Kabupaten / regency 611,62 65,58

Lokal / local - -

Jumlah / total 932,55 100,00

Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu

360 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.7 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Type of Surface in Belu Regency 2 0 0 8 (kilometer) Panjang Jenis Length Permukaan Jalan Jalan Jalan Kabu- Jalan Propinsi negara % % paten % Type of Surface Province State road Regency road road (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Aspal / asphalt 73,00 100,00 247,93 100,00 282,76 46,23

Kerikil / grave - - - - 269,46 44,06

Tanah / earth - - - - 59,40 9,71

Lainnya / others ------

Jumlah / total 73,00 100,00 247,93 100,00 611,62 100,00

Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 361

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.8 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Condition in Belu Regency 2 0 0 8

(kilometer) Panjang Length Jenis Permukaan Jalan Jalan Jalan Jalan Kabu- negara Propinsi Type of Surface % % paten % State Province Regency road road road (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Baik / good 70,60 96,71 186,13 75,07 370,00 60,50

Sedang / moderate 2,40 3,29 7,60 3,07 200,00 32,70

Rusak / damaged - - 20,60 8,31 41,62 6,80

Rusak berat - - 33,60 13,55 - - badly damaged

Jumlah / total 73,00 100,00 247,93 100,00 611,62 100,00

Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu

362 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.1.9 Panjang Jalan Menurut Kelas Jalan di Kabupaten Belu Length of Road by Class Road in Belu Regency 2 0 0 8

(kilometer) Panjang Length Jenis Permukaan Jalan Jalan Jalan Jalan Kabu- negara Propinsi Type of Surface % % paten % State Province Regency road road road (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Kelas I 73,00 100,00 - - - -

Kelas II - - 247,93 100,00 - -

Kelas III - - - - 611,62 100,00

Kelas IIIA ------

Kelas IIIB ------

Kelas IIIC ------

Tidak terperinci ------no stated

J u m l a h / t o t a l 73,00 100,00 247,93 100,00 611,62 100,00

Sumber : Dinas Kimpraswil Kabupaten Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 363

Perhubungan Udara

Air Transportations

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.2.1 Jumlah Pesawat dan Penumpang Datang dan Berangkat di Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan Numbers of Aircraft and Passengers Arrival and Departures Via Haliwen Air Port by Month 2 0 0 8

Pesawat Penumpang

Aircraft Passengers Bulan Datang Berangkat Datang Berangkat Arrivals Departures Arrivals Departures (1) (2) (3) (4) (5)

Januari / January 6 6 29 52

Pebruari / February 6 6 24 47

Maret / March 10 10 94 93

April / April 11 11 119 99

Mei / May 8 8 51 67

Juni / June 7 7 56 94

Juli / July 9 9 76 75

Agustus / August 6 6 47 55

September / September 7 7 60 53

Oktober / October 5 5 42 63

Nopember / November 6 6 67 78

Desember / December 5 5 49 45

Jumlah 86 86 714 821

Sumber : Kantor Pelabuhan Udara Haliwen, Atambua Source : Haliwen Air Port Office, Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 367

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.2.2 Banyaknya Bongkar Muat Barang, Bagasi, dan Pos Paket Lewat Pelabuhan Udara Haliwen Menurut Bulan Volume of Cargo Loaded/ Unloaded Via Haliwen Air Port by Month 2 0 0 8

Barang (kg) Bagasi (kg) Pos Paket Bulan / Month Muat Bongkar Muat Bongkar Muat Bongkar Load Unload Load Unload Load Unload (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Januari / January 0 0 303 207 0 0

Pebruari / February 0 0 266 199 0 0

Maret / March 0 0 484 537 10 0

April / April 0 0 677 702 0 0

Mei / May 0 0 379 367 0 0

Juni / June 0 0 568 454 38 0

Juli / July 0 0 445 383 0 0

Agustus / August 0 0 447 267 0 0

September / September 0 0 326 512 25 0

Oktober / October 0 0 347 358 42 0

Nopember /November 0 0 525 459 0 73

Desember / December 0 0 286 417 0 0

Jumlah 0 0 5 053 4 862 115 73

Sumber : Kantor Pelabuhan Udara Haliwen, Atambua Source ; Haliwen Air Port Office, Atambua

368 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Perhubungan Laut

Sea Transportations

TRANPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.3.1 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Arus Penumpang di Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan Numbers of Ship Visit and Passenger via Atapupu Port by Month 2 0 0 8

Penumpang Kunjungan Passengers Bulan Kapal Datang Berangkat Ship Visit Arrivals Departures (1) (2) (3) (4)

Januari / January 27 - 40

Pebruari / February 27 - 27

Maret / March 45 8 63

April / April 46 98 125

Mei / May 48 130 255

Juni / June 39 113 134

Juli / July 32 71 202

Agustus / August 39 41 120

September / September 44 55 144

Oktober / October 50 20 115

Nopember / November 50 25 91

Desember / December 34 - 47

Jumlah 481 561 1 363

Sumber : Kantor Pelabuhan Laut Atapupu Source : Atapupu Port Office

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 371

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.3.2 Banyaknya Bongkar BBM, Barang, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan Volume of Cargo Loaded Via Atapupu Port by Month 2 0 0 8

BBM Barang Hewan Bulan (kiloliter) (ton) (ekor)

(1) (2) (3) (4)

Januari / January 3 385 6 782 0

Pebruari / February 3 474 5 192 0

Maret / March 4 350 6 277 0

April / April 3 014 8 669 0

Mei / May 4 067 8 672 0

Juni / June 3 429 12 066 0

Juli / July 3 830 4 178 0

Agustus / August 3 592 8 189 0

September / September 3 334 9 933 0

Oktober / October 3 048 13 764 0

Nopember / November 4 232 8 088 12

Desember / December 3 113 6 925 0

Jumlah 42 868 98 735 12

Sumber : Kantor Pelabuhan Laut Atapupu Source : Atapupu Port Office

372 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

TRANPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.3.3 Banyaknya Muat BBM, Barang, dan Hewan Lewat Pelabuhan Atapupu Menurut Bulan Volume of Cargo UnLoaded Via Atapupu Port by Month 2 0 0 8

BBM Barang Hewan Rumput Bulan (kiloliter) (ton) (ekor) (M3) (1) (2) (3) (4) (5)

Januari / January 0 643 692 0

Pebruari / February 0 1 571 439 0

Maret / March 0 2 054 1 086 0

April / April 0 1 213 1 297 0

Mei / May 0 2 934 3 483 0

Juni / June 0 2 656 2 895 0

Juli / July 0 2 196 2 663 0

Agustus / August 0 202 3 448 0

September / September 0 3 844 2 932 0

Oktober / October 0 2 456 3 083 0

Nopember / November 0 2 145 1 534 0

Desember / December 0 1 887 937 0

Jumlah 0 23 801 24 489 0

Sumber : Kantor Pelabuhan Laut Atapupu Source : Atapupu Port Office

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 373

Pos & Telekomunikasi

Post & Telecommunications

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.4.1 Banyaknya Surat Yang dikirim lewat Kantor Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan dan Jenis Surat Numbers of Postal Mailed by Triple-Month and Type 2 0 0 8

Surat Yang Dikirim Postal Mailed Jumlah Triwulan Tercatat Biasa Kilat Total Registered General Mail Express Mail Mail (1) (2) (3) (4) (5) I 1 437 4 677 240 6 354

II 1 188 5 124 153 6 465

III 2 175 6 217 345 8 737

IV 2 989 7 827 302 11 118

Jumlah / total 7 789 23 845 1 040 32 674

Sumber : PT. Pos Indonesia, Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 377

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.4.2 Banyaknya Uang Yang diweselkan lewat Kantor Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2 0 0 7 - 2 0 0 8 (rupiah) Triwulan 2 0 0 7 2 0 0 8 (1) (2) (3) I 752 309 000 950 583 225

II 673 809 000 799 794 000

III 663 604 800 886 911 000

IV 806 337 200 965 026 000

Jumlah / total 2 896 060 000 3 602 314 225

Sumber : PT. Pos Indonesia, Atambua

378 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.4.3 Banyaknya Barang yang Dipaketkan lewat Kantor Pos di Kabupaten Belu Menurut Triwulanan 2 0 0 7 - 2 0 0 8 (Kilogram) Triwulan 2 0 0 7 2 0 0 8 (1) (2) (3) I 409 2 848,5

II 5 357 2 976,0

III 1 188 4 145,5

IV 10 455 7 632,5

Jumlah / total 17 409 17 602,5

Sumber : PT. Pos Indonesia, Atambua

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 379

TRANSPORTASI & KOMUNIKASI / TRANSPORTATION & COMMUNICATION

Tabel / Table 9.4.4 Jumlah Sambungan Telepon Yang Disambung Menurut Jenis Pelanggan per Triwulan 2 0 0 7 (Sambungan)

Triwulan Pemerintah Swasta / Perorangan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

I 395 2 724 3 119

II 395 2 724 3 119

III 395 2 724 3 119

IV 395 2 724 3 119

Sumber : Kantor Cabang Telekomunikasi Atambua

380 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

BAB / CHAPTER 10

Keuangan & Harga - Harga Financial & Prices

KEUANGAN & HARGA-HARGA / FINANCIAL & PRICES

KEUANGAN & HARGA-HARGA

KEUANGAN DAERAH mendapatkan anggaran yang lebih Dalam perencanaan besar. anggaran dan belanja daerah, Pada tahun anggaran 2008 pemerintah pada umumnya realisasi penerimaan APBD cenderung menggunakan prinsip Kabupaten Belu 600,193 milyar anggaran berimbang dan dinamis. rupiah atau meningkat 27,50% dari Berimbang berarti harus diusahakan tahun anggaran sebelumnya. Dari keseimbangan antara penerimaan total penerimaan tersebut, PAD dan pengeluaran sedangkan hanya memberikan kontribusi dinamis berarti makin sebesar 3,71%, sedangkan meningkatnya jumlah anggaran dan selebihnya masing-masing subsidi sumber pendapatan Asli Daerah daerah otonom dan bantuan (PAD) sehingga kemampuan untuk pembangunan pemerintah pusat membiayai daerah sendiri semakin atau dana perimbangan 75,90%, nyata sekaligus ketergantungan lain-lain pendapatan yang sah pada bantuan pusat melalui Dana 20,40%. Dengan PAD yang terdiri Alokasi Umum (DAU) dan Dana dari komponen pajak daerah, Alokasi Khusus (DAK) semakin retribusi daerah, laba BUMD dan dikurangi. penerimaan lain-lain yang hanya Seiring dengan tuntutan sebesar 3,71% dari total kebutuhan dan pembangunan penerimaan memperlihatkan bahwa pemerintah daerah untuk semakin otonomi daerah masih dalam jargon menggairahkan aktivitas ekonomi politis. Sedangkan secara finansial dan sosial melalui pola perlu upaya yang lebih keras dari pemberdayaan masyarakat, maka pemda dan seluruh komponen keinginan untuk meningkatkan masyarakat untuk mewujudkannya. pengeluaran pemerintah semakin Dari sisi pengeluaran mendesak. Konsekuensinya dalam dalam tahun anggaran 2008 perencanaan anggaran publik pada sebanyak 553,510 milyar rupiah waktu mendatang akan bergeser atau meningkat 16,72% dari tahun dari pola anggaran berimbang ke anggaran 2007. Dari jumlah anggaran defisit. Apalagi ada kesan pengeluaran tersebut, alokasi untuk bahwa masing-masing sektor belanja langsung seperti belanja institusi pelayananan publik pegawai, belanja barang dan jasa, berlomba-lomba mencari legitimasi dan belanja modal sebesar 281,224 politis pihak legislatif untuk milyar rupiah (50,81%). Sementara 49,90% (270,646 milyar) adalah

383 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KEUANGAN & HARGA-HARGA / FINANCIAL & PRICES pengeluaran untuk belanja tidak diperparah dengan ulah segilintir langsung dan 0,29% (1 590 milyar pengusaha swasta yang sering rupiah) pengeluaran pembiayaan memperalat koperasi untuk daerah. melegitimasi aktivitas terselubung Khusus untuk pengeluaran dalam mengeruk keuntungan belanja tidak langsung yang pribadi. berjumlah 270,696 milyard rupiah Pada tahun 2008 jumlah tercatat pos pengeluaran yang KUD dan non KUD di Kabupaten menyedot dana paling tinggi adalah Belu sebanyak 118 unit, dimana belanja pegawai 90,83%, belanja semua telah berbadan hukum. hibah 7,38% dan belanja bantuan Jumlah anggota KUD sebanyak 25 sosial 1,79%. 497 orang dengan total simpanan Dengan posisi pengeluaran sebesar 54,486 milyar rupiah atau pemerintah daerah yang di rata-rata tiap anggota mempunyai dominasi pengeluaran untuk simpanan sebesar 2,135 juta rupiah. belanja langsung sampai 50,81% Dibandingkan dengan tahun lalu, memperlihatkan bahwa komitmen jumlah simpanan anggota koperasi pemerintah terhadap kepentingan meningkat lebih dari 18 kali lipat. masyarakat dalam bidang alokasi anggaran baik. HARGA – HARGA KOPERASI Koperasi merupakan soko Harga merupakan tingkat guru perekonomian nasional dan nilai dari suatu barang atau jasa sebagai salah satu pelaku ekonomi yang ditawarkan atau nilai yang memperoleh legitimasi formal perolehan atas barang dan jasa yang dalam konstitusi. Karena itu secara harus dibayar konsumen. Gejala konseptual koperasi harus mampu meningkatnya harga barang dan tampil sebagai penyelamat ekonomi jasa secara umum dikenal dengan rakyat dari ancaman badai ekonomi istilah inflasi. Ada banyak faktor kapitalis yang mengandalkan yang menyebabkan inflasi antara kekuatan modal individual. lain karena kapasitas permintaan Namun dalam terhadap suatu barang dan jasa operasionalisasinya, lembaga melebihi volume persediaannya, koperasi terutama Koperasi Unit naiknya harga struktur input barang Desa (KUD) masih kalah bersaing import yang sangat rentan terhadap bahkan mati suri karena kurs mata uang asing, struktur keterbatasan Sumber Daya Manusia ekonomi yang kurang seimbang dan yang berwatak sosial. Hal ini

384 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KEUANGAN & HARGA-HARGA / FINANCIAL & PRICES

tingginya jumlah uang yang beredar 1997 dan mencapai momentum di tangan masyarakat. pada tahun tersebut. Pada tahun- Karena itu upaya pencegahan inflasi tahun setelah itu tingkat laju inflasi harus berawal dari pengamatan berjalan fluktuatif karena yang cermat terhadap faktor manajemen perekonomian nasional penyebab utama inflasi di suatu masih ditandai dengan kebijakan wilayah. kenaikan harga barang dan jasa Indeks Harga Konsumen strategis seperti listrik, minyak (IHK) merupakan dasar perhitungan tanah, bensin, solar, dan tarif laju inflasi dengan menjadikan Kota telepon yang terus mengalami Atambua sebagai barometer penyesuaian harga sehingga pada fluktuasi harga berbagai kebutuhan gilirannya akan menaikan berbagai pokok masyarakat di Kabupaten kebutuhan pokok karena barang- Belu. barang strategis tersebut Adapun laju inflasi umum mempunyai kaitan langsung dengan yang terjadi berdasarkan akumulasi kegiatan produksi dan distribusi. perubahan IHK per bulan di kota Atambua terhadap tujuh kelompok komoditas barang dan jasa 16,05% pada tahun 2005 turun menjadi 7,06% pada tahun 2006 serta tahun 2007, dan 2008 masing-masing dengan laju inflasi 10,74 % dan 8,53%. Secara parsial pada tahun 2008 tingkat inflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan jadi rokok dan tembakau 17,08% menyusul perumahan 10,28%, bahan makanan 10,21% sandang 6,56% dan kesehatan 5,32%, pendidikan, rekreasi dan olahraga 1,24%. Sedangkan tingkat inflasi untuk transportasi dan komunikasi 0,08%. Tingkat inflasi tertinggi di Belu pernah terjadi pada tahun 1998 sebesar 58,14% yang disebabkan oleh dampak krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun

385 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Gambar 10.1. Laju Inflasi Kota Atambua Tahun 1999 - 2008

25

20

15

10

5

0

-5 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : BPS Kabupaten Belu

Gambar 10.2. Laju Inflasi Kota Atambua Menurut Bulan Tahun 2001 - 2008

12.00

10.00

8.00

6.00

4.00

2.00

0.00 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des -2.00

-4.00

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : BPS Kabupaten Belu

386 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Keuangan Pemerintah Daerah

Finance of The Regional Government

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.1.1 Realisasi Penerimaan Daerah Kabupaten Belu Tahun Anggaran 2007 - 2008 ( rupiah)

Jenis Penerimaan 2 0 0 7 2 0 0 8

(1) (2) (3)

1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 18 794 215 365 22 258 927 170

1.1. Hasil Pajak Daerah 3 318 108 286 3 994 535 999 1.2. Hasil Retribusi Daerah 6 242 556 135 7 503 012 676 1.3. Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yang 1 134 059 724 1 532 100 875 dipisahkan 1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 8 099 491 220 9 021 420 537

2. DANA PERIMBANGAN 410 083 075 668 455 519 642 217 2.1. Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak 19 810 075 668 18 235 594 217 2.2. Dana Alokasi Umum (DAU) 344 589 000 000 379 987 048 000 2.3. Dana Alokasi Khusus (DAK) 45 684 000 000 57 297 000 000

3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 41 994 631 095 122 414 734 232 3.1. Pendapatan lain yang sah 35 139 709 911 2 538 222 083 3.2. Dana darurat - - 3.3. Dana bagi hasil pajak dari propinsi dan pemda 6 854 921 184 2 427 695 050 lainnya 3.4. Dana penyesuaian dan otonomi khusus - 4 729 596 000 3.5. Bantuan keuangan dari propinsi atau pemda - 1 277 781 250 lainnya 3.6. Penerimaan pembiayaan daerah - 111 441 465 449

PENDAPATAN DAERAH 470 871 922 128 600 193 303 619

Sumber : Survei Keuangan Pemerintah Daerah Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 389

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.1.2 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Belu Tahun Anggaran 2007 - 2008 (rupiah)

Jenis Pengeluaran 2 0 0 7 2 0 0 8

(1) (2) (3)

1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 270 885 579 861 270 696 216 314 1.1. Belanja Pegawai 226 638 355 361 245 882 402 164 1.2. Belanja Bunga - - 1.3. Belanja Subsidi - - 1.4. Belanja Hibah 228 165 000 19 965 352 650 1.5. Belanja Bantuan Sosial 4 019 059 500 4 848 461 500 1.6. Belanja bagi hasil kepada - - propinsi/Kab/Kota dan Pemerintah Desa 1.7. Belanja Bantuan keuangan kepada - - propinsi/kab/kota dan pemerintah Desa 1.8. Belanja Tidak terduga 1 101 636 000 -

2. BELANJA LANGSUNG 196 885 726 120 281 223 505 706 2.1. Belanja Pegawai - 31 869 102 682 2.2. Belanja Barang dan Jasa 112 291 140 267 134 042 894 307 2.3. Belanja Modal 84 594 585 853 115 311 508 717 2.4. Pengeluaran Pembiayaan daerah 6 465 000 000 1 590 000 000

BELANJA DAERAH 474 236 305 981 553 509 722 020

Sumber : Survei Keuangan Pemerintah Daerah Belu

390 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.1.3 Jumlah Wajib Pajak , Target, dan Realisasi Penerimaan Pajak Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu 2 0 0 8

Target Realisasi Jumlah Persentase Kecamatan Penerimaan Penerimaan Wajib realisasi District Pajak Pajak Pajak (%) (Rupiah) (Rupiah) (1) (2) (3) (4) (5) A. Pajak Bumi dan Bangunan 01. Malaka Barat 4 662 106 671 265 91 501 425 85,78 02. Rinhat 6 005 72 950 494 72 950 494 100,00 03. Wewiku 4 360 56 670 756 56 670 756 100,00 04. Weliman 4 281 63 366 407 63 366 407 100,00 05. Malaka Tengah 9 026 279 635 719 210 546 867 75,29 06. Sasita Mean 2 713 29 608 662 29 608 662 100,00 07. Botin Leobele 885 17 600 112 17 600 112 100,00 08. Io Kufeu 2 317 19 776 511 19 776 511 100,00

09. Malaka Timur 2 052 31 842 521 31 842 521 100,00 10. Laenmanen 3 337 62 366 298 62 366 298 100,00 11. Raimanuk 4 349 78 227 224 76 227 224 97,44 12. Kobalima 4 680 161 592 025 123 020 996 76,13 13. Kobalima Timur 3 168 94 877 877 69 278 513 73,02 14. Tasifeto Barat 5 054 126 922 578 101 432 350 79,92 15. Kakuluk Mesak 2 126 78 898 712 78 898 712 100,00 16. Nanaet Dubesi 1 784 48 342 322 48 342 322 100,00

17. Kota Atambua 2 955 263 920 271 237 120 761 89,85 18. Atambua Barat 2 828 299 987 111 284 652 354 94,89 19. Atambua Selatan 3 205 140 386 766 129 605 834 92,32 20. Tasifeto Timur 5 746 105 025 892 105 025 892 100,00 21. Raihat 3 144 69 418 845 69 418 845 100,00 22. Lasiolat 3 202 46 963 616 46 963 616 100,00

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 391

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Lanjutan / Continued Table 10.1.3

23. Lamaknen 4 250 94 326 201 94 326 201 100,00 24. Lamaknen Selatan 2 861 28 697 698 28 697 698 100,00

B. Pajak Pertambangan 15 217 572 000 14 485 397 682 95,19

Jumlah A + B 88 990 17 595 647 883 16 634 639 053 94,54

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Tk.II Belu

392 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Koperasi

Cooperative

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.2.1 Banyaknya Koperasi, Anggota dan Simpanan Menurut Jenis Koperasi Numbers of Cooperative, Members and Saving Deposits by Kind of Cooperative 2 0 0 8

Banyaknya Simpanan Jenis Koperasi Saving Deposits Koperasi Anggota (rupiah) Cooperative Members

(1) (2) (3) (4)

01. KPN 40 2 167 48 806 156 850 02. KOPERASI ABRI 3 1 961 433 853 889 03. KOPERASI PENSIUNAN 2 700 22 509 000 04. KOPERASI SIMPAN PINJAM 9 10 062 5 024 062 400 05. KOPERASI PEMUDA - - - 06. KOPERASI SEKOLAH - - - 07. KOPERASI LAIN-LAIN 64 10 607 149 886 500

Jumlah 118 25 497 54 436 468 639

Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Belu

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 395

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.2.2 Banyaknya Koperasi, Anggota, dan Simpanan di Koperasi Menurut Kecamatan di Kabupaten Belu Numbers of Member and Saving deposits in Cooperative by District 2 0 0 8

Banyaknya Simpanan Kecamatan Koperasi Anggota Saving Deposits District Cooperative Members ( Ribuan Rupiah)

(1) (2) (3) (4) 01. Malaka Barat 2 2 167 72 678 000 02. Rinhat 1 449 5 722 950 03. Wewiku - - - 04. Weliman - - - 05. Malaka Tengah 2 1 793 69 866 700 06. Sasita Mean*) 5 2 017 69 974 000 07. Io Kufeu - - - 08. Botin Leobele - - -

09. Malaka Timur 3 1 742 51 670 000 10. Laen Manen 1 46 5 470 000 11. Raimanuk 1 56 7 034 000 12. Kobalima*) 1 20 3 150 000 13. Kobalima Timur - - - 14. Tasifeto Barat*) 1 1 455 13 140 900 15. Kakuluk Mesak 3 749 54 147 700 16. Nanaet Dubesi - - -

17. Kota Atambua 76 6 017 53 742 050 239 18. Atambua Selatan 5 940 17 470 000 19. Atambua Barat 9 556 72 478 000 20. Tasifeto Timur 2 1 111 230 796 150 21. Raihat 3 87 15 670 000 22. Lasiolat - - - 23. Lamaknen*) 3 115 7 150 000 24. Lamaknen Selatan - - -

Kabupaten Belu 118 25 497 54 486 468 639

Sumber : Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Belu Catatan : *) Termasuk kecamatan pemekaran

396 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

Harga -Harga Prices

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.3.1 Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Bahan Pokok di Kota Atambua Average of Indeks Price of 9 Essential Commodities in Kota Atambua 2003 - 2008

Komoditi 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Commodities (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01. Beras / rice 264,09 261,74 279,72 313,58 133,42 169,04

02. Ikan asin / salted fish 239,01 321,49 256,15 280,92 187,16 63,24

03. Minyak goreng / cooking oil 243,24 267,02 344,97 441,23 178,42 190,20

04. Gula pasir / refined sugar 265,16 345,86 333,40 345,86 126,78 128,76

05. Garam hancur / salt 312,50 249,99 543,19 592,57 75,00 75,00

06. Minyak tanah / karosene 520,05 585,90 428,62 432,72 142,36 164,31

07. Sabun cuci / soap 310,75 312,45 409,82 461,05 113,99 113,14

08. Tekstil kasar / textile 336,00 284,00 369,22 373,92 98,99 96,14

09. Batik kasar / batik 587,94 652,16 662,38 678,94 102,78 100,44

rata-rata / average 311,68 331,42 330,10 435,64 128,77 122,25

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 399

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Rata-Rata Bulanan Harga Eceran Sembilan Bahan Pokok Average retail Price of 9 Essential Commodities and 2 0

Minyak Gula Garam Beras Ikan Asin Bulan Goreng Pasir Hancur / Kg / Kg / Botol / Kg / Kg (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Januari / January 5 333,33 27 000,00 7 833,67 6 350,00 2 000,00

Pebruari / February 5 233,33 27 000,00 7 833,67 6 400,00 2 000,00

Maret / March 5 833,33 27 000,00 7 833,67 6 500,00 2 000,00

April / April 5 833,33 27 000,00 8 000,00 6 500,00 2 000,00

Mei / May 5 833,33 27 200,00 8 333,33 6 900,00 2 000,00

Juni / June 5 833,33 27 200,00 8 533,33 7 163,33 2 000,00

Juli / July 5 833,33 27 200,00 8 533,33 7 163,33 2 000,00

Agustus / August 5 833,33 27 200,00 8 663,33 7 200,00 2 000,00

September / September 5 300,00 27 650,00 9 255,33 7 600,00 2 000,00

Oktober / October 5 300,00 27 650,00 9 783,33 7 600,00 2 000,00

Nopember / November 5 300,00 27 650,00 11 300,00 7 600,00 2 000,00

Desember / December 5 300,00 27 650,00 11 300,00 7 600,00 2 000,00

rata-rata / average 5 280,55 27 283,33 8 933,59 7 048,06 2 000,00

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency

400 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Table 10.3.2 dan Barang Srategis lainnya di Pasar Atambua Others Stratigies Commodities in Atambua Market 0 8

Minyak Sabun Textil Batik Tepung Semen Emas Tanah Cuci Kasar Kasar Terigu / Sak / Gram / Liter / Batang / Meter /lembar / Kg (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

3 250,00 7 733,50 11 275,00 9 500,00 4 650,00 34 000,00 236 933,00

3 500,00 7 733,50 11 275,00 9 500,00 5 200,00 35 250,00 266 666,67

3 500,00 7 733,50 11 275,00 9 500,00 5 350,00 35 250,00 275 000,00

3 500,00 7 750,00 11 275,00 10 000,00 5 350,00 35 250,00 275 000,00

3 500,00 7 750,00 11 275,00 10 000,00 5 350,00 38 500,00 275 000,00

3 500,00 7 750,00 11 275,00 10 000,00 5 350,00 38 500,00 275 000,00

3 500,00 7 750,00 11 275,00 10 000,00 5 350,00 38 500,00 275 000,00

4 000,00 7 750,00 11 275,00 10 000,00 5 350,00 38 500,00 275 000,00

4 000,00 7 750,00 11 275,00 10 000,00 5 350,00 38 500,00 275 000,00

4 000,00 7 750,00 11 275,00 10 000,00 5 350,00 38 500,00 275 000,00

4 000,00 7 750,00 11 275,00 10 000,00 5 350,00 38 500,00 275 000,00

4 000,00 7 750,00 11 275,00 10 000,00 5 350,00 38 500,00 275 000,00

3 687,50 7 745,88 11 275,00 9 875,00 5 270,83 37 312,50 274 333,33

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 401

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Rata-Rata Indeks Harga Sembilan Average Indeks Price of 9 Essential 2 0

Minyak Beras Ikan Asin Gula Pasir Bulan Goreng / Kg / Kg / Kg / Botol (1) (2) (3) (4) (5)

Januari / January 168,86 104,85 184,32 125,98

Pebruari / February 168,86 104,85 184,32 126,98

Maret / March 168,86 104,85 184,32 127,98

April / April 170,47 104,85 188,24 129,98

Mei / May 170,47 105,63 196,08 137,97

Juni / June 170,47 105,63 200,78 143,24

Juli / July 170,47 105,63 200,78 143,24

Agustus / August 170,47 105,63 203,84 143,97

September / September 171,01 107,38 217,77 151,97

Oktober / October 171,01 107,38 230,20 151,97

Nopember / November 171,01 107,38 265,88 151,97

Desember / December 171,01 107,38 265,88 151,97

rata-rata / average 170,25 105,95 210,20 140,60

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency

402 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Table 10.3.3 Bahan Pokok di Kota Atambua Commodities in Kota atambua 0 8

Garam Sabun Textil Batik Minyak Tanah Hancur Cuci Kasar Kasar / Botol / Kg / Batang / Meter /lembar (6) (7) (8) (9) (10)

75,00 151,67 113,12 96,14 100,00

75,00 163,33 113,12 96,14 100,00

75,00 175,90 176,76 96,14 100,00

75,00 175,90 113,36 96,14 105,26

75,00 175,90 113,36 96,14 105,26

75,00 175,90 113,36 96,14 105,26

75,00 175,90 113,36 96,14 105,26

75,00 201,03 113,36 96,14 105,26

75,00 201,03 113,36 96,14 105,26

75,00 201,03 113,36 96,14 105,26

75,00 201,03 113,36 96,14 105,26

75,00 201,03 113,36 96,14 105,26

75,00 183,30 118,61 96,14 103,95

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 403

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Inflasi Atambua Menurut Bulan Inflation Rate in Atambua 2 0

Makanan Bulan Bahan Jadi, Rokok, Perumahan Sandang Month Makanan dan Tembakau (1) (2) (3) (4) (5) Januari / January 3,22 3,22 6,61 1,49

Pebruari / February 0,72 0,10 0,91 1,05

Maret / March 0,54 0,19 0,01 0,29

April / April 0,49 0,04 0,13 0,85

Mei / May 0,47 4,68 0,31 0,96

Juni / June 0,24 1,67 0,03 0,00

Juli / July 0,00 0,00 0,00 0,00

Agustus / August 0,27 1,71 1,77 0,43

September / September 0,35 2,35 0,04 0,99

Oktober / October 0,44 0,00 0,00 0,00

Nopember / November 2,28 0,61 0,20 0,32

0,79 1,42 0,01 0,00 Desember / December

Inflasi 2008 10,21 17,08 10,28 6,56

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency

404 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Table 10.3.4 dan Kelompok Kebutuhan by Month and Group 0 8 ( persen ) Pendidikan, Transportasi dan Kesehatan Rekreasi, dan U m u m Komunikasi Olahraga (1) (2) (3) (4) 3,36 0,60 0,08 3,52

0,00 0,00 0,00 0,58

0,00 0,00 0,00 0,23

0,07 0,24 0,00 0,27

0,89 0,14 0,00 0,72

0,00 0,00 0,00 0,23

0,00 0,00 0,00 0,00

0,42 0,00 0,00 0,79

0,00 0,00 0,00 0,40

0,00 0,00 0,00 0,16

0,00 0,50 0,00 0,44

0,00 0,20 0,00 0,42

5,32 1,24 0,08 8,53

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 405

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.3.5 Laju Inflasi Kota Atambua Inflation Rate in Kota Atambua 2 0 0 3 - 2 0 0 8

Komoditi 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Commodities

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Bahan Makanan -1,99 11,95 8,35 20,13 7,50 10,21

2. Makanan Jadi, Minuman, 4,53 2,79 3,94 0,96 3,76 17,08 Rokok & Tembakau

3. Perumahan -0,12 3,76 6,81 0,03 30,03 10,28

4. Sandang 0,38 -2,98 76,11 0,00 4,11 6,56

5. Kesehatan 6,03 -2,98 76,11 0,00 4,11 5,32

6. Pendidikan, rekreasi, & -46,61 -0,03 6,06 0,00 -0,27 1,24 Olahraga

7. Transportasi & Komunikasi 0,75 -0,13 57,03 0,27 0,19 0,08

U m u m -2,99 5,59 16,05 7,06 10,74 8,53

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency

406 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.3.6 Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang Digadai Menurut Jenis dan Bulan di Kabupaten Belu 2 0 0 8

Cabang : Pasar Baru Emas/Pe Bangun Nilai Motor TV/Tape Tanah Bulan rhiasan an Lainnya Gadaian (Buah) (Buah) (Bidang) (Gram) (Buah) (000 Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. Januari 5 426 12 22 - - - 2 364 858,0 02. Pebruari 5 452 14 23 - - - 2 519 163,5 03. Maret 5 067 6 16 - - - 2 309 606,5 04. April 4 554 8 15 - - - 2 104 353,5 05. Mei 4 809 4 11 - - - 2 387 682,0 06. Juni 4 599 7 14 - - - 2 347 062,0 07. Juli 4 861 11 20 - - - 2 307 266,5 08. Agustus 4 800 6 9 - - - 2 451 636,0 09. September 4 385 9 14 - - - 2 226 094,0 10. Oktober 4 801 5 30 - - - 2 431 451,5 11. Nopember 4 592 8 19 - - - 2 264 938,0 12. Desember 4 540 4 16 - - - 2 486 807,0

Tahun 2008 57 886 94 209 - - - 28 200 918,5

Sumber : Pegadaian Pasar Baru Source : Pasar baru’s Pawnshop

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 407

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.3.7 Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang Digadai Menurut Jenis dan Bulan di Kabupaten Belu 2 0 0 7

Cabang : Atambua Emas/Pe Mobil/ Bangun Nilai TV/Tape Tanah Bulan rhiasan Motor an Lainnya Gadaian (Buah) (Bidang) (Gram) (Buah) (Buah) (000 Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. Januari 7 311 12 20 - - - 2 205 000 02. Pebruari 7 400 17 23 - - - 2 279 000 03. Maret 7 749 16 13 - - - 2 615 000 04. April 7 048 16 17 - - - 2 219 000 05. Mei 7 657 10 25 - - - 2 621 000 06. Juni 7 406 12 17 - - - 2 386 000 07. Juli 7 401 14 15 - - - 2 582 000 08. Agustus 7 268 11 20 - - - 2 517 000 09. September 6 604 9 30 - - - 2 375 000 10. Oktober 7 834 10 25 - - - 2 781 000 11. Nopember 7 463 13 15 - - - 2 727 000 12. Desember 6 030 6 9 - - - 2 185 000

Tahun 2007 87 171 146 229 - - - 29 492 000

Sumber : Pegadaian Atambua Source : Atambua’s Pawnshop

408 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

KEUANGAN & HARGA – HARGA / FINANCIAL & PRICES

Tabel / Table 10.3.8 Banyaknya Barang dan Nilai Barang yang Digadai Menurut Jenis dan Bulan di Kabupaten Belu 2 0 0 7

Cabang : Betun Emas/ Mobil/ Bangun Nilai TV/Tape Tanah Bulan Perhiasan Motor an Lainnya Gadaian (Buah) (Bidang) (Potong) (Buah) (Buah) (000 Rp) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. Januari 4 672 1 1 - - - 1 124 437 02. Pebruari 4 344 - 2 - - - 1 061 052 03. Maret 5 324 2 9 - - - 1 312 201 04. April 3 970 1 4 - - - 985 996 05. Mei 4 703 1 1 - - - 1 254 367 06. Juni 4 281 - 2 - - - 1 055 914 07. Juli 4 737 2 6 - - - 1 231 847 08. Agustus 4 197 - 2 - - - 1 116 993 09. September 4 010 2 3 - - - 1 147 193 10. Oktober 4 580 3 4 - - - 1 205 561 11. Nopember 4 264 1 6 - - - 1 185 222 12. Desember 3 874 1 4 - - - 1 065 240

Tahun 2007 52 956 14 44 - - - 13 746 023

Sumber : Pegadaian Betun Source : Betun’s Pawnshop

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 409

BAB / CHAPTER 11

Pendapatan Regional Regional Income

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

PENDAPATAN REGIONAL

PDRB ATAS DASAR milyar rupiah dan meningkat 6,29% BERLAKU DAN HARGA pada tahun 2008 atau menjadi 1 KONSTAN 461,086 milyar rupiah. Sekalipun PDRB atas dasar harga berlaku Pendapatan regional mengalami peningkatan yang cukup menggambarkan tingkat produksi siginifikan yaitu 6,29% namun nilai dari suatu wilayah yang dicapai PDRB atas dasar harga konstan dalam suatu tahun tertentu pada tabel 11.2 hanya bertumbuh termasuk perubahannya dari tahun sebesar 4,35% (bandingkan dengan ke tahun, sehingga mempunyai tabel 11.10). Kondisi ini peranan penting dalam mengetahui menunjukkan bahwa walaupun tingkat kegiatan ekonomi dan secara absolut rata-rata pendapatan kepesatan pertumbuhannya. Salah masyarakat meningkat namun daya satu indikator penting dalam beli dari pendapatan tersebut masih mengetahui pendapatan regional tergolong rendah. adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan STRUKTUR EKONOMI total nilai tambah barang dan jasa yang diproduksi dalam wilayah Bila diamati menurut tertentu, dalam hal ini Kabupaten sektor, kontribusi terbesar dalam Belu, dalam satu tahun tertentu. perekonomian Kabupaten Belu Apabila PDRB dihitung dengan berasal dari sektor pertanian (lihat menggunakan harga yang berlaku tabel 11.3) sebesar 48,01% pada masing-masing tahun Dibandingkan tahun sebelumnya, penghitungan disebut sebagai kontribusi sektor pertanian tahun PDRB harga berlaku. Sedangkan, 2008 mengalami sedikit penurunan. apabila PDRB dihitung Sementara itu, sektor jasa-jasa menggunakan harga yang berlaku memberikan kontribusi terbesar pada tahun dasar, (tahun 2000) kedua dalam struktur perekonomian disebut sebagai PDRB harga Kabupaten Belu sebesar 21,54%. konstan. Secara parsial, pada sektor jasa-jasa didominasi oleh sub sektor Tabel 11.1 memperlihatkan pemerintahan umum yang nilai PDRB atas dasar harga berlaku memberikan share 16,06% yang terus meningkat dalam kurun sedangkan jasa swasta hanya 5,48% waktu 2007-2008. Pada tahun 2007 terhadap total PDRB. Kecilnya nilainya mencapai 1 374,676 kontribusi jasa swasta

413 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME mengindikasikan masih sangat PERTUMBUHAN terbatasnya aktivitas sektor jasa oleh EKONOMI kalangan swasta, sehingga apabila Pada tahun 2007, secara alokasi anggaran jasa pemerintah agregat perekonomian Kabupaten melalui DAU dan DAK mengalami Belu bertumbuh sebesar 4,87% lalu goncangan maka dapat dipastikan turun menjadi 4,35% pada tahun akan sangat mempengaruhi aktivitas 2008 (lihat tabel 11.10). Hal ini sektor jasa-jasa bahkan terhadap tidak lepas dari kontribusi nilai perekonomian secara keseluruhan. tambah sektor-sektor vital Sektor berikutnya yang tidak kalah Kabupaten Belu. Bila dicermati penting dalam perekonomian secara parsial, sektor pertanian Kabupaten Belu adalah sektor mengalami pertumbuhan positif perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 2,57% pada tahun 2007, yang memberikan share 11,34% dan pada tahun 2008 juga pada tahun 2008, sementara pada mencapai pertumbuhan positif tahun sebelumnya mencapai sebesar 1,07% Pertumbuhan 11,42% Sektor perdagangan yang tertinggi pada tahun 2008 dicapai didominasi oleh sub sektor oleh sektor jasa-jasa yaitu sebesar perdagangan besar dan eceran 10,81% namun demikian. Secara secara sederhana menggambarkan umum seluruh sektor PDRB perputaran uang serta fluktuasi menunjukkan laju pertumbuhan barang yang diperdagangkan yang yang meningkat (kecuali sektor berasal dari sektor pertanian, pertanian serta sektor keuangan, industri, serta penggalian di persewaan dan jasa perusahaan) Kabupaten Belu, baik yang berasal dibandingkan tahun sebelumnya. dari produksi lokal maupun dari daerah lain. Sektor-sektor ekonomi PENDAPATAN lainnya yang memberikan PERKAPITA kontribusi terhadap PDRB masing- Angka pendapatan masing sektor pengangkutan dan perkapita merupakan indikator yang komunikasi 6,06% sektor konstruksi paling sering digunakan untuk 5,52% setor keuangan, persewaan, mengukur tingkat kesejahteraan dan jasa perusahaan 4,41% sektor penduduk dalam suatu wilayah. penggalian 1,32% sektor industri Dengan demikian meningkatnya 1,61% dan yang terendah adalah akumulasi nilai tambah dari sektor listrik dan air minum sebesar aktivitas berbagai sektor ekonomi di 0,17% satu sisi, sementara di sisi lain bila terjadi penekanan laju pertumbuhan penduduk maka akan

414 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

mendorong lebih cepat perkembangan tingkat pendapatan perkapita. Apabila peningkatan produksi fisik barang dan jasa sekaligus diikuti dengan peningkatan indikator harga, maka secara nominal pendapatan perkapita akan bertambah dengan pesatnya. Pada tahun 2008 rata-rata pendapatan perkapita penduduk Belu mencapai 3 114 juta rupiah, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 3 101 juta rupiah (tabel 11.11). Sekalipun angka pendapatan perkapita dijadikan sebagai indikator kesejahteraan namun belum mutlak menggambarkan penyebaran pendapatan pada setiap strata masyarakat, karena nilai pendapatan perkapita yang ada merupakan hasil bagi antara akumulasi nilai tambah dari seluruh strata ekonomi masyarakat (baik kaya maupun miskin) dengan total penduduknya. Selain itu apabila peningkatan nilai nominal pendapatan perkapita masyarakat ternyata lebih banyak dikontribusi oleh meningkatnya harga balas jasa faktor-faktor produksi maka dapat dikatakan bahwa peningkatan pendapatan perkapita tersebut belum mendongkrak daya beli masyarakat secara riil.

415 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Gambar 11.1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belu Tahun 2002 - 2008

6.00%

5.00%

4.00%

3.00%

2.00%

1.00%

0.00% 2 00 3 2 00 4 2 00 2 05 20 06 20 7 00 2 08 20

Sumber : BPS Kabupaten Belu

Gambar 11.2. Pendapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Belu Tahun 2002 - 2008

3,500,000

3,000,000

2,500,000

2,000,000

1,500,000

1,000,000

500,000

0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : BPS Kabupaten Belu

416 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Gambar 11.3. Persentase Peranan Sektor – Sektor Terhadap Pembentukan PDRB di Kabupaten Belu Tahun 2002 - 2008

100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

primer sekunder tersier

Sumber : BPS Kabupaten Belu Keterangan : Primer : Sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian Sekunder : Industri Pengolahan, Listrik & Air Bersih, Bangunan Tertier : Perdagangan, Pengangkutan, Keuangan dan Jasa-Jasa

417 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Tabel / Table 11.1 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Current Market Prices 2 0 0 7 - 2 0 0 8 (juta rupiah)

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 678 579 701 538

a. tanaman bahan makanan / farm food crops 485 308 503 992 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 30 200 31 391 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 139 491 141 999 d. kehutanan / forestry 1 024 1 076 e. perikanan / fishery 22 556 23 079

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 18 264 19 357 MINNING & QUARRYING

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 21 642 23 584 MANUFACTURING INDUSTRIES

4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH 2 510 2 520 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity 2 113 2 118 b. gas / gas c. air bersih / water supply 397 402

5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 73 578 80 716

6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL 157 047 165 670

a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 153 142 161 455 b. perhotelan / hotels 717 757 c. restoran, rumah makan / restaurants 3 187 3 458

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 419

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Lanjutan / Continued table 11.1 (juta rupiah)

Lapangan Usaha 2 0 0 8 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 81 755 88 614 TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 69 965 75 373 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / land transport 55 298 59 859 3. pengangkutan laut / sea transport 4 734 4 833 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 338 355 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 9 595 10 326 b. komunikasi / communications 11 790 13 241

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 60 936 64 408 FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank 33 087 35 139 b. lembaga keuangan non bank 12 085 12 285 c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building rental 15 367 16 564 e. jasa perusahaan / bussines service 397 419

9. JASA - JASA / SERVICE 280 365 314 679

a. pemerintahan umum / government 203 578 234 620 b. swasta / private 76 788 80 059 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 35 379 37 342 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 517 523 3. perorangan & RT / personal & household services 40 892 42 194

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1 374 676 1 461 086 GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency

420 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Tabel / Table 11.2 Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Gross Regional Product of Belu Regency by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2 0 0 7 - 2 0 0 8 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 494 013 499 288

a. tanaman bahan makanan / farm food crops 338 906 341 655 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 14 915 15 114 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 124 677 126 812 d. kehutanan / forestry 562 589 e. perikanan / fishery 14 953 15 118

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 6 547 6 930 MINNING & QUARRYING

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 7 073 7 656 MANUFACTURING INDUSTRIES

4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH 1 538 1 544 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity 1 321 1 324 b. gas / gas c. air bersih / water supply 217 220

5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 32 236 35 341

6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL 94 777 99 865

a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 92 334 97 264 b. perhotelan / hotels 317 323 c. restoran, rumah makan / restaurants 2 126 2 278

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 421

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Lanjutan / Continued table 11.2 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 51 134 55 008 TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 45 967 49 168 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / land transport 39 097 42 168 3. pengangkutan laut / sea transport 3 289 3 291 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 226 238 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 3 355 3 598 b. komunikasi / communications 5 168 5 714

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 30 255 31 890 FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank 18 766 19 915 b. lembaga keuangan non bank 5 320 5 405 c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building rental 5 845 6 228 e. jasa perusahaan / bussines service 325 342

9. JASA - JASA / SERVICE 173 952 192 752

a. pemerintahan umum / government 119 569 136 933 b. swasta / private 54 383 55 820 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 32 206 33 373 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 416 420 3. perorangan & RT / personal & household services 21 762 22 027

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 891 525 930 274 GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency

422 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Tabel / Table 11.3 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2 0 0 7 - 2 0 0 8 (persen)

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 49,36 48,01

a. tanaman bahan makanan / farm food crops 35,30 34,49 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 2,20 2,15 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 10,15 9,72 d. kehutanan / forestry 0,07 0,07 e. perikanan / fishery 1,64 1,58

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1,33 1,32 MINNING & QUARRYING

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1,57 1,61 MANUFACTURING INDUSTRIES

4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH 0,18 0,17 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity 0,15 0,14 b. gas / gas c. air bersih / water supply 0,03 0,03

5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 5,35 5,52

6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL 11,42 11,34

a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 11,14 11,05 b. perhotelan / hotels 0,05 0,05 c. restoran, rumah makan / restaurants 0,23 0,24

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 423

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Lanjutan / Continued table 11.3 (persen)

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 5,95 6,06 TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 5,09 5,16 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / land transport 4,02 4,10 3. pengangkutan laut / sea transport 0,34 0,33 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 0,02 0,02 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 0,70 0,71 b. komunikasi / communications 0,86 0,91

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 4,43 4,41 FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank 2,41 2,41 b. lembaga keuangan non bank 0,88 0,84 c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building rental 1,12 1,13 e. jasa perusahaan / bussines service 0,03 0,03

9. JASA – JASA / SERVICE 20,40 21,54

a. pemerintahan umum / government 14,81 16,06 b. swasta / private 5,59 5,48 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 2,57 2,56 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 0,04 0,04 3. perorangan & RT / personal & household services 2,97 2,89

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency

424 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Tabel / Table 11.4 Distribusi Persentase Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Percentage Distribution of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2 0 0 7 - 2 0 0 8 (persen)

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 55,41 53,67

a. tanaman bahan makanan / farm food crops 38,01 36,73 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 1,67 1,62 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 13,98 13,63 d. kehutanan / forestry 0,06 0,06 e. perikanan / fishery 1,68 1,63

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0,73 0,74 MINNING & QUARRYING

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 0,79 0,82 MANUFACTURING INDUSTRIES

4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH 0,17 0,17 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity 0,15 0,14 b. gas / gas c. air bersih / water supply 0,02 0,02

3,62 3,80 5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS

6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL 10,63 10,74

a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 10,36 10,46 b. perhotelan / hotels 0,04 0,03 c. restoran, rumah makan / restaurants 0,24 0,24

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 425

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Lanjutan / Continued table 11.4 (persen)

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 5,74 5,91 TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 5,16 5,30 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / land transport 4,39 4,53 3. pengangkutan laut / sea transport 0,37 0,35 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 0,03 0,03 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 0,38 0,39 b. komunikasi / communications 0,58 0,61

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 3,39 3,43 FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank 2,10 2,14 b. lembaga keuangan non bank 0,60 0,58 c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building rental 0,66 0,67 e. jasa perusahaan / bussines service 0,04 0,04

9. JASA - JASA / SERVICE 19,51 20,72

a. pemerintahan umum / government 13,41 14,72 b. swasta / private 6,10 6,00 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 3,61 3,59 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 0,05 0,05 3. perorangan & RT / personal & household services 2,44 2,37

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency Keterangan : )* Angka sementara

426 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Tabel 11.5 / Table 11.5 Index Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Chained Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2 0 0 7 - 2 0 0 8

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 103,14 103,38

a. tanaman bahan makanan / farm food crops 103,29 103,85 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 109,32 103,94 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 101,69 101,80 d. kehutanan / forestry 106,57 105,02 e. perikanan / fishery 101,12 102,32

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 107,57 105,98 MINNING & QUARRYING

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 109,96 108,97 MANUFACTURING INDUSTRIES

4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH 100,89 100,39 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity 100,69 100,22 b. gas / gas c. air bersih / water supply 101,96 101,30

5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 111,72 109,70

6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL 105,39 105,49

a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 105,33 105,43 b. perhotelan / hotels 106,27 105,64 c. restoran, rumah makan / restaurants 107,94 108,48

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 427

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Lanjutan / Continued table 11.5

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 108,90 108,39 TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 107,56 107,73 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / land transport 108,19 108,25 3. pengangkutan laut / sea transport 100,76 102,09 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 105,31 105,12 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 107,56 107,62 b. komunikasi / communications 117,60 112,31

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 110,56 105,70 FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank 106,29 106,20 b. lembaga keuangan non bank 124,80 101,66 c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building rental 110,33 107,79 e. jasa perusahaan / bussines service 105,60 105,70

9. JASA - JASA / SERVICE 111,38 112,24

a. pemerintahan umum / government 114,44 115,25 b. swasta / private 103,98 104,26 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 106,47 105,55 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 102,60 101,14 3. perorangan & RT / personal & household services 101,94 103,18

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 106,24 106,29 GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS – Statistics of Belu Regency

428 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Tabel / Table 11.6 Index Berantai Produk Domestik Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Chained Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2 0 0 7 - 2 0 0 8

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 102,57 101,07

a. tanaman bahan makanan / farm food crops 102,73 100,81 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 108,65 101,34 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 101,63 101,71 d. kehutanan / forestry 104,56 104,79 e. perikanan / fishery 101,05 101,11

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 105,43 105,84 MINNING & QUARRYING

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 107,85 108,24 MANUFACTURING INDUSTRIES

4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH 100,34 100,36 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity 100,20 100,21 b. gas / gas c. air bersih / water supply 101,18 101,23

5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 108,80 109,63

6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL 104,88 105,37

a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 104,85 105,34 b. perhotelan / hotels 101,92 102,02 c. restoran, rumah makan / restaurants 106,78 107,12

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 429

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Lanjutan / Continued table 11.6

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 107,17 107,58 TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 106,86 107,24 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / land transport 107,48 107,86 3. pengangkutan laut / sea transport 100,06 100,07 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 104,86 104,91 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 106,91 107,25 b. komunikasi / communications 110,06 110,56

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 105,54 105,41 FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank 105,56 106,13 b. lembaga keuangan non bank 101,50 101,59 c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building rental 109,48 106,57 e. jasa perusahaan / bussines service 105,17 105,31

9. JASA - JASA / SERVICE 110,22 110,81

a. pemerintahan umum / government 113,83 114,52 b. swasta / private 103,04 102,64 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 104,40 103,62 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 101,90 101,07 3. perorangan & RT / personal & household services 101,10 101,22

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 104,87 104,35 GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency

430 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Tabel / Table 11.7 Index Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Belu Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Development Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2 0 0 7 - 2 0 0 8

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 169,06 174,78

a. tanaman bahan makanan / farm food crops 169,68 176,21 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 344,77 358,37 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 143,31 145,88 d. kehutanan / forestry 407,53 428,01 e. perikanan / fishery 250,24 256,05

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 327,18 346,75 MINNING & QUARRYING

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 459,97 501,23 MANUFACTURING INDUSTRIES

4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH 229,35 230,25 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity 226,63 227,14 b. gas / gas c. air bersih / water supply 245,01 248,21

5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 262,99 288,51

6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL 200,92 211,95

a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 200,37 211,25 b. perhotelan / hotels 416,68 440,19 c. restoran, rumah makan / restaurants 203,69 220,96

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 431

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Lanjutan / Continued table 11.7

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 271,99 294,81 TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 260,69 280,84 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / land transport 245,27 265,50 3. pengangkutan laut / sea transport 234,47 239,37 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 328,05 344,84 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 442,09 475,77 b. komunikasi / communications 366,20 411,29

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 415,47 439,14 FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank 446,52 474,22 b. lembaga keuangan non bank 455,93 463,48 c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building rental 349,22 376,42 e. jasa perusahaan / bussines service 192,77 203,75

9. JASA - JASA / SERVICE 411,92 462,33

a. pemerintahan umum / government 444,19 511,93 b. swasta / private 345,39 360,10 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 265,77 280,52 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 393,27 397,76 3. perorangan & RT / personal & household services 465,25 480,06

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 217,62 231,30 GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency

432 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Tabel / Table 11.8 Index Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Development Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Constant 2000 Market Prices 2 0 0 7 - 2 0 0 8

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 123,08 124,39

a. tanaman bahan makanan / farm food crops 118,49 119,45 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 170,27 172,55 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 128,09 130,28 d. kehutanan / forestry 223,56 234,26 e. perikanan / fishery 165,89 167,72

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 117,28 124,13 MINNING & QUARRYING

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 150,32 162,70 MANUFACTURING INDUSTRIES

4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH 140,58 141,08 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity 141,72 142,02 b. gas / gas c. air bersih / water supply 134,02 135,67

5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 115,22 126,32

6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL 121,25 127,76

a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 120,81 127,26 b. perhotelan / hotels 184,10 187,82 c. restoran, rumah makan / restaurants 135,89 145,57

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 433

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Lanjutan / Continued table 11.8

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 170,12 183,01 TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 171,27 183,67 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / land transport 173,41 187,03 3. pengangkutan laut / sea transport 162,89 162,99 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 219,90 230,70 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 154,57 165,79 b. komunikasi / communications 160,52 177,47

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 206,28 217,43 FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank 253,25 268,76 b. lembaga keuangan non bank 200,71 203,91 c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building rental 132,82 141,54 e. jasa perusahaan / bussines service 157,81 166,19

9. JASA - JASA / SERVICE 255,57 283,20

a. pemerintahan umum / government 260,89 298,78 b. swasta / private 244, 61 251,08 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 241,94 250,70 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 316,31 319,71 3. perorangan & RT / personal & household services 247,60 250,61

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 141,13 147,27 GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency

434 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Tabel / Table 11.9 Index Implisit Produk Domestik Bruto Kabupaten BeluAtas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Implisit Index of Gross Domestic Product by Industrial Origin at Current Market Prices 2 0 0 7 - 2 0 0 8

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 137,36 140,51

a. tanaman bahan makanan / farm food crops 143,20 147,52 b. tanaman perkebunan / farm non food crops 202,48 207,69 c. peternakan & hasil-hasilnya / livestock & products 111,88 111,98 d. kehutanan / forestry 182,29 182,71 e. perikanan / fishery 150,85 152,66

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 278,97 279,34 MINNING & QUARRYING

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 305,99 308,07 MANUFACTURING INDUSTRIES

4. LISTRIK, GAS,&AIR BERSIH 163,14 163,20 ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY a. listrik / electricity 159,91 159,93 b. gas / gas c. air bersih / water supply 182,82 182,95

5. BANGUNAN / CONSTRUCTIONS 228,25 228,39

6. PERDAGANGAN, RESTORAN, & HOTEL 165,70 165,89

a. perdagangan besar & eceran / wholesail & retail trade 165,86 166,00 b. perhotelan / hotels 226,33 234,37 c. restoran, rumah makan / restaurants 149,89 151,80

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 435

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Lanjutan / Continued table 11.9

Lapangan Usaha 2 0 0 7 2 0 0 8 Industrial Origin

(1) (2) (3) 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 159,88 161,09 TRANSPORTATIONS & COMMUNICATIONS a. angkutan / transportation 152,21 152,90 1. angkutan rel 2. pengangkutan jalan raya / land transport 141,44 141,95 3. pengangkutan laut / sea transport 143,95 146,86 4. pengangkutan sungai, danau / inland water transport 5. pengangkutan udara / air transport 149,18 149,48 6. Jasa penunjang angkutan / service allied to transport 286,01 286,97 b. komunikasi / communications 228,14 231,74

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 201,41 201,97 FINANCIAL, OWNERSHIP & BUSSINES a. bank / bank 176,32 176,45 b. lembaga keuangan non bank 227,15 227,29 c. jasa penunjang keuangan d. sewa bangunan /building rental 262,93 265,95 e. jasa perusahaan / bussines service 122,15 122,60

9. JASA - JASA / SERVICE 161,17 163,26

a. pemerintahan umum / government 170,26 171,34 b. swasta / private 141,20 143,42 1. sosial kemasyarakatan / social & community services 109,85 111,89 2. hiburan & rekreasi / amusement & recreation services 124,33 124,41 3. perorangan & RT / personal & household services 187,91 191,56

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 154,19 157,06 GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency Keterangan : )* Angka sementara

436 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Tabel / Table 11.10 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor Kabupaten Belu Regional Economic Growth by Sector 2 0 0 7 - 2 0 0 8 (persen / Percent) Sektor 2 0 0 7 2 0 0 8 Sector (1) (4) (5)

1. Pertanian 2,57 1,07 Agriculture

2. Pertambangan & Penggalian 5,43 5,84 Minning & Quarrying

3. Industri Pengolahan 7,85 8,24 Manufacturing Industries

4. Listrik,Gas & Air Bersih 0,34 0,36 Electricity, Gas & Water Supply

5. Bangunan 8,80 9,63 Construction

6. Perdagangan,Restoran&Hotel 4,88 5,37 Trade,Restaurants & Hotels

7. Pengangkutan&Komunikasi 7,17 7,58 Transport&Communication

8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 5,54 5,41 Financial, Ownnership & Bussines

9. Jasa-Jasa 10,22 10,81 Service

Pertumbuhan Ekonomi / Economic Growth 4,87 4,35

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency Keterangan : )* Angka sementara

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 437

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Tabel / Table 11.11 Rata-Rata Pendapatan Per Kapita Penduduk Kabupaten Belu atas Dasar Harga Berlaku Population Average Per Capita Income at Current Market prices of Belu Regency 2 0 0 2 - 2 0 0 8

( ribuan rupiah)

Tahun Pendapatan Per Kapita Year Income Per Capita

(1) (2) 2 0 0 2 2 963 029 2 0 0 3 3 005 681 2 0 0 4 3 433 452 2 0 0 5 3 354 336 2 0 0 6 3 482 594 2 0 0 7 3 628 244 2 0 0 8 3 803 109 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu Source : BPS - Statistics of Belu Regency

438 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Tabel / Table 11.12 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurut Kabupaten Human Development Index by Regency 2005 – 2007

Kabupaten/Kota 2005 2006 2007 Regency/Municipality (1) (2) (3) (4)

01. Sumba Barat 59,8 60,1 60,8 02. Sumba Timur 59,6 60,0 60,3 03. Kupang 62,0 63,1 64,6 04. Timor Tengah Selatan 62,7 63,6 64,4 05. Timor Tengah Utara 63,1 64,0 65,8 06. Belu 61,2 61,7 62,8 07. Alor 65,4 66,9 67,3 08. Lembata 65,1 65,6 66,1 09. Flores Timur 64,7 66,4 66,7 10. Sikka 64,6 65,9 66,0 11. Ende 64,6 65,0 65,4 12. Ngada 66,0 67,3 68,0 13. Manggarai 65,2 65,7 65,8 14. Rote Ndao 62,1 64,3 64,6 15. Manggarai Barat 63,2 63,5 64,0 16. Sumba Barat Daya - 58,9 59,3 17. Sumba Tengah - 58,4 58,6 18. Nagekeo - 64,6 65,3 19. Manggarai Timur - - - 71. Kota Kupang 74,5 74,7 79,1

Nusa Tenggara Timur 63,6 64,8 65,4

Sumber : BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur Source : BPS of Nusa Tenggara Timur Province

Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009 439

PENDAPATAN REGIONAL / REGIONAL INCOME

Tabel / Table 11.13 Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) menurut Kabupaten Construction Costlines Index by Regency 2005 – 2007

Kabupaten/Kota 2005 2006 2007 Regency/Municipality (1) (2) (3) (4)

01. Sumba Barat - 156,99 173,79 02. Sumba Timur - 155,42 174,32 03. Kupang - 153,67 171,92 04. Timor Tengah Selatan - 155,33 174,70 05. Timor Tengah Utara - 154,51 175,51 06. Belu - 155,24 176,11 07. Alor - 157,38 178,59 08. Lembata - 157,49 178,30 09. Flores Timur - 156,01 178,29 10. Sikka - 156,34 177,42 11. Ende - 155,67 175,55 12. Ngada - 157,27 177,98 13. Manggarai - 157,09 177,91 14. Rote Ndao - 152,63 172,74 15. Manggarai Barat - 156,50 177,59 16. Sumba Barat Daya - - 173,13 17. Sumba Tengah - - 177,35 18. Nagekeo - - 177,86 19. Manggarai Timur - - - 71. Kota Kupang - 151,25 171,36

Nusa Tenggara Timur - 155,46 176,55

Sumber : BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur Source : BPS of Nusa Tenggara Timur Province

440 Kabupaten Belu Dalam Angka / Belu Regency in Figures 2009