PRODUKSI FANS IDOLA VIRTUAL : STUDI DESKRIPTIF TERHADAP AKTIFITAS PRODUKSI KONTEN OLEH FANS HATSUNE MIKU

Disusun oleh: Anandias Satrya Putra

ABSTRACT This study focuses on the description of production activities conducted by Hatsune Miku fans, find out what the content is produced and why they do the production. This research takes the fans as the subject of research, the object of research is the production of contents conducted by fans, this research see the activities of Hatsune Miku’s fans. Fans who were chosen as informants are domiciled in Surabaya and have different special skills and are contributing to the community. This research was conducted by interviewing three informants and then collecting additional data from the internet. The significance of this research is that the activities of virtual idol fans have different activities and have different productions with the fans of conventional idols, and virtual idols is considered a very rare topic to be discussed. The method used in this study is an interview to perform work and activity analysis and by collecting additional observation data from the internet. This research focuses at the phenomenon by using pop culture and japanese pop culture, Japanese Idol and virtual Idola, augmented reality and fandom. The research concludes that fans's production can be seen from aspects such as music production, virtual concerts and others such as fan art, fanfic, and cosplay. They produces the content with various technical phases and they do so to fulfil their hobbies and also to seek personal satisfaction.

Keywords: Idol, Virtual, production, fandom, aidoru.

vokal “” buatan Yamaha. PENDAHULUAN Penelitian ini akan fokus pada hasil Penelitian ini adalah penelitian yang produksi fans Hatsune Miku sebagai idola bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan dalam bentuk musik, konser Live dan produksi yang dilakukan oleh fans Hatsune bentuk produksi lainnya yang lebih umum Miku sebagai cara mereka untuk dalam dunia fandom grup idola Jepang berinteraksi dengan sosok idola virtual seperti fan fiction, cosplay, fan art dan lain- “Hatsune Miku”, sebuah sosok idola virtual lainnya. buatan dan merupakan salah satu karakter dan voice Penelitian ini merupakan penelitian bank untuk sebuah piranti lunak sintesis kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif

1

dan menggunakan metode penelitian Vocaloid2, Vocaloid3 dan Vocaloid4. analisa pekerjaan dan aktivitas untuk Pertama kali dirilis pada tahun 2007 dan melihat bagaimana fans Hatsune Miku suara yang dimiliki Hatsune Miku melakukan produksi dalam kaitannya merupakan hasil olahan dari rekaman suara dengan sosok idola virtual Hatsune Miku seorang pengisi suara asal Jepang bernama dalam hal menonton konser dan produksi Fujita Saki. Hatsune Miku memiliki ciri dalam bentuk lainnya seperti musik dan khas rambut panjang berkuncir dua cosplay yang menjadi tribute dari mereka berwarna Aqua. Hatsune Miku untuk idolanya, pengumpulan data digambarkan sebagai karakter yang dikumpulkan dengan melakukan memiliki tinggi badan 158 cm dan berusia wawancara secara tatap muka dan 16 tahun dan akan terus berusia 16 tahun observasi yang dilakukan secara online. selamanya. (Vocaloid wikia, 2017) Penelitian ini ingin melihat bagaimana fans Sebagai sosok yang digambarkan Hatsune Miku yang merupakan idola selamanya berusia 16 tahun, Hatsune Miku virtual jika dibandingkan dengan idola dipandang sebagai sosok idola yang konvensional, dimana Hatsune Miku everlasting, tidak akan pernah bertambah sebagai idola virtual memiliki tua, tidak akan pernah sakit, tidak akan karakteristiknya sendiri. pernah bosan dan tidak akan pernah Karena Hatsune Miku merupakan berhenti menjadi idola, sosok seperti ini idola virtual, Hatsune Miku tidak memiliki bisa jadi adalah sosok idola ideal bagi pasar badan fisik yang dapat berinteraksi secara idola yang memiliki fans yang sangat langsung dengan fansnya, fans harus demanding dan sangat memperdulikan citra melihat konser Hatsune Miku dari sebuah dari idola mereka, sesuatu yang di pandang layar dimana sosok Miku ditampilkan. sangat sempurna dalam industri idola di Jepang. (Le, 2013) Dikutip dari laman wiki resmi vocaloid, vocaloid wikia mengenai Hatsune Hatsune Miku awalnya tidak Miku (Sumber: dipasarkan sebagai sosok idola melainkan http://vocaloid.wikia.com/wiki/Hatsune_M hanya sebagai software musik yang iku) Hatsune Miku adalah karakter ditujukan untuk musisi profesional dan humanoid yang diciptakan oleh Crypton produser musik yang mencari software Future Media pada tanggal 31 Agustus vocal synthesizer untuk membuat vokal 2007 untuk menjadi maskot salah satu bank berbasis komputer, pada era ini, belum ada suara untuk piranti lunak sintesis vokal

2

fanbase atau penggemar terhadap karakter Baru pada tahun 2010, Hatsune Hatsune Miku, namun semenjak Miku memiliki konser yang benar-benar populernya penggunaan Hatsune Miku di menampilkan sosok Hatsune Miku bersama website video hosting Jepang dengan karakter Vocaloid lainnya seperti Douga, popularitas Hatsune Miku Kagamine Rin, Kagamine Len, Megurine meningkat secara drastis dan pemasaran Luka, Kaito dan untuk tampil di terhadap Hatsune Miku pun meningkat panggung secara eksklusif sebagai sosok secara drastis, Crypton Future Media pun idola standalone dalam konser berjudul akhirnya memilih pendekatan baru “39’s Giving Day”, 39 adalah nama band terhadap Hatsune Miku dan mulai pengiring resmi untuk semua idola memasarkan Hatsune Miku sebagai sosok Vocaloid buatan Crypton Future Media idola bersama dengan karakter Vocaloid namun dalam hal ini juga dalam bahasa lainnya yang dimiliki oleh Crypton Future Jepang dapat dibaca sebagai San-kyuu atau Media. (Vocaloid wikia, 2017) thank you (Vocaloid wikia, 2017). Konser ini menjadi konser yang melejitkan nama Dari data pada laman daftar Hatsune Miku di seluruh dunia dan sempat penampilan panggung Hatsune Miku di menjadi viral di Youtube pada masa itu Vocaloid wikia, Pada tahun 2009, Crypton sehingga pasar internasional mulai melirik mengadakan konser berjudul MikuFES, Hatsune Miku sebagai sosok idola virtual konser tersebut merupakan konser yang populer asal Jepang. dihadiri deretan musisi-musisi yang terkenal seperti OSTER Project, Deco*27, Pasca konser inilah Hatsune Miku Deadball-P, Doriko, Livetune (Kz) dan mulai mendapatkan atensi secara Supercell, mereka semua adalah musisi internasional dan Hatsune Miku mulai yang pernah membuat lagu-lagu populer mendapatkan banyak partnership seperti dengan menggunakan software Hatsune menjadi bintang Iklan mobil Toyota Miku, konser ini adalah pertama kalinya Corolla pada tahun 2011, tampil di konser yang menampilkan sosok Hatsune talkshow di televisi Amerika bahkan Miku dalam wujud hologram menggunakan menjadi bintang tamu dan artis pembuka layar kaca yang disorot menggunakan dari konser penyanyi asal Amerika, Lady projektor meskipun fokus utama dari Gaga pada tahun 2014. konser ini bukanlah pada sosok Hatsune Demand terhadap sosok idola di Jepang Miku melainkan pada musisi yang tampil. tentunya berbeda dengan sosok idola di

3

Amerika atau Eropa, di Jepang, idola muda usia 14 hingga 16 tahun. Era ini adalah sosok yang dianggap sebagai “all berlangsung sekitar tahun 1972 hingga round-popular talents” atau artis serba bisa 1980. Dari sinilah konsep idola mulai di yang biasanya tampil baik dalam segi gunakan sebagai salah satu cara untuk musik, akting, model dan bahkan bintang membangkitkan semangat masyarakat iklan, walaupun tidak terlalu jelas, namun Jepang pasca insiden perang. idola di Jepang adalah sebuah fenomena Konsep idola penyanyi di Jepang yang luar biasa populer (Aoyagi dalam Xie, baru mulai populer pada era awal tahun 2005). Idola sendiri berasal dari kata yang 1980, era ini disebut sebagai ‘Golden Age’ sama dalam bahasa latin, meskipun pada bagi idola di Jepang (Xie, 2014) pada era awalnya Idola digunakan sebagai istilah ini, sosok idola yang populer di era ini yang digunakan dalam konteks keagamaan sayangnya tidak bertahan lama dan minat (Idola juga dapat diartikan sebagai berhala) terhadap idola menurun drastis pada era namun dalam hal ini konteksnya telah akhir 1989 dan awal 1990 seiringan dengan berubah menjadi selebriti yang di-idolakan. meningkatnya minat terhadap bintang Pada era perang dunia ke dua, dan musik rock dan band rock seperti B’z, Mr. pasca perang dunia ke dua, televisi di Children dan L’Arc~en~Ciel. Baru sejak Jepang seringkali menayangkan tayangan- awal tahun 2000 muncullah idola Jepang tayangan yang berbau politik dan kejahatan dengan konsep yang kita kenal seperti era perang seperti pada saat ketika pasukan sekarang. tentara merah oleh Mao Zedong dari China Idola dalam konteks Jepang tentu dikepung dan ditangkap di area Karuizawa berbeda dengan Idola dari Amerika, di di Nagano, pada momen itu, tayangan Amerika, konsep idola digunakan untuk televisi di Jepang dipenuhi dengan mendefinisikan seseorang yang dikagumi tayangan-tayangan yang menampilkan atas bakat, pencapaian, status atau adegan yang sadis dan kejam, hal ini penampilan fisik dan dikagumi oleh membuat masyarakat Jepang ketakutan dan penggemarnya (Cheung dan Yue dalam Liu, mencari hiburan lain di televisi seperti 2013). Berbeda dengan Jepang yang acara musik dan olahraga, pada momen memandang idola sebagai sebuah konsep inilah demand terhadap acara talent, musik talent selebritas yang serba bisa dan dan ajang kecantikan meningkat drastis, menjadi sosok penting dalam dunia hiburan pada era ini golongan yang mendapat nasional, konsep Amerika terhadap idola perhatian ter atas adalah golongan wanita

4

memandang idola sebagai sosok yang memiliki kualitas karya yang relatif berada dipuja secara berlebihan dan atribut yang pada kualitas yang lebih bagus dari fans dimilikinya di lebih-lebihkan secara tidak mayoritas. Fans yang memiliki kualitas wajar (Fromm dalam Liu, 2013). produksi musik yang baik ini biasanya mengunggah karya mereka ke Meskipun hanya berupa augmented Souncloud.com dan atau Youtube.com lalu reality fans tetap berupaya untuk kemudian memberikan tautan dari berkomunikasi dengan idola mereka souncloud hingga ke laman facebook dengan berbagai macam cara. Manusia pribadi mereka atau fanpage komunitas. memiliki tubuh biologis yang nyata Fans yang sudah biasa memproduksi musik sementara Hatsune Miku memiliki tubuh pada kelas ini biasanya adalah fans yang virtual, perbedaan tubuh ini membuat fans memang berpengalaman sebagai musisi terus mencoba untuk berkomunikasi atau sound editing dan sound mixing. dengan idolanya menggunakan teknologi Beberapa diantaranya bahkan adalah orang seperti augmented reality karena tidak yang sudah terkenal di dalam komunitas- banyak cara lain untuk dapat berinteraksi komunitas tertentu seperti dalam forum, secara langsung. media sosial atau bahkan sudah sering Penelitian ini akan menggunakan tampil di event-event pop culture Jepang metode wawancara dan observasi, karena sebagai bintang tamu, DJ, performer dan aktivitas fans dapat lebih banyak dilihat sebagainya. Musisi-musisi ini pernah melalui internet dibandingkan secara melakukan berbagai macam bentuk langsung, namun peneliti akan turun ke kolaborasi album ataupun melakukan lapangan untuk melihat bagaimana perform Live, walaupun demikian tidak produksi fans Hatsune Miku dilakukan dan semua musisi dalam circle ini fokus pada mengapa mereka melakukan hal tersebut. pembuatan musik dengan menggunakan PEMBAHASAN Hatsune Miku karena sebagian besar juga

membuat musik dalam genre dan bentuk Proses Produksi Konten Fans dalam lain selain lagu-lagu Vocaloid. Bentuk Musik Dalam membuat lagu dan musik Meskipun sebagian besar kualitas yang berkualitas, tentunya seseorang butuh produksi musik fans berada pada posisi perangkat dan perlengkapan yang memadai. mediocre atau berada pada kualitas yang Untuk membuat lagu, fans menggunakan biasa-biasa saja, ada beberapa fans yang software Vocaloid Editor dan berbagai

5

macam software mixing seperti FL Studio, untuk kesenangan pribadi, produksi yang Ableton, Traktor dan Cubase. Vocaloid dilakukan hanya sekedar disimpan sendiri Editor merupakan software yang digunakan atau sekedar di unggah ke situs seperti untuk membuat sintesa vokal dengan Youtube.com atau Souncloud.com. Fans menggunakan bank suara dari karakter- yang membuat lagu-lagu sebagian besar karakter Vocaloid seperti Hatsune Miku juga tidak terlalu mementingkan kualitas dan karakter Vocaloid lainnya, produksi, mereka melakukan hal tersebut pengoperasian software ini dilakukan hanya untuk kepuasan pribadi saja. dengan memasukkan nada dalam interface Banyak di antara fans memilih untuk software yang mirip seperti music sheet, membuat lagu cover hanya karena ingin pengguna dapat mengatur panjang pendek mendengar lagu tertentu dalam suara nada, vibrato, napas dan karakteristik suara Hatsune Miku tanpa ada alasan spesifik. yang diinginkan, kemudian pengguna dapat memasukkan lirik lagu yang diinginkan Banyak dari fans Hatsune Miku lalu setelah dilakukan render, maka akan membuat lagi hanya karena sekedar iseng, terdengar suara vokal sesuai dengan yang ingin mendengar lagu-lagu populer jika telah di-tune oleh pengguna. Selain itu, dinyanyikan oleh Hatsune Miku akan jadi pada versi Vocaloid yang lebih baru, dapat seperti apa, mereka tidak semuanya benar- ditambahkan juga berbagai macam jenis benar berambisi untuk menjadi musisi efek suara dari Vocaloid Editor secara terkenal dengan hasil karya yang akan langsung tanpa perlu memindahkan ke menjadi hits internasional atau sejenisnya, software lainnya, mempermudah musisi melainkan kegiatan yang mereka lakukan untuk membuat jenis suara yang diinginkan. ini tidak lain hanyalah bentuk apresiasi fans Ketika suara vokal yang diinginkan sudah terhadap Hatsune Miku itu sendiri. Hal ini selesai, barulah musisi bisa memindahkan mungkin mirip dengan pendapat Bacon- hasil suara akhir (biasanya dalam Smith dalam Jónsdóttir mengenai fans, format .WAV) ke dalam software editing dimana fans menciptakan banyak karya musik. seni mengenai karakter media favorit mereka, hanya saja dalam konteks yang Alasan Produksi Konten Fans dalam dibicarakan oleh Bacon-Smith dalam hal Bentuk Musik ini adalah karya yang bersifat visual, bukan Sebagian besar fans memproduksi berarti tidak ada karya dalam fandom musik dengan menggunakan software Hatsune Miku yang bersifat visual, namun Vocaloid terutama Hatsune Miku hanya karena Hatsune Miku adalah karakter yang

6

memiliki basis musik, tidak heran jika sembilan puluh ribu Rupiah (Rp. karya fans berevolusi menjadi karya yang 1.390.000). berbentuk musik pula. Karena mahalnya dan terbatasnya Produksi Fans dalam Bentuk Konser akses terhadap konser Hatsune Miku resmi Virtual di Indonesia, fans banyak yang mulai membuat konsernya sendiri dengan Crypton Future Media bersama berbagai cara. Fans mulai mencari cara dengan memang mengadakan untuk membuat konser versinya sendiri, banyak konser resmi, namun sayangnya mulai dari menggunakan projector yang tidak semua konser tersebut dapat diarahkan ke dinding, projector yang dijangkau dengan mudah, penyebab fans diarahkan ke kain atau kaca, hingga sistem sulit menjangkau konser-konser Hatsune hologram lainnya seperti hologram Miku adalah karena sebagian besar konser piramid dan hologram box. Hatsune Miku diadakan di luar Indonesia. Beberapa fans bahkan membuat Indonesia sendiri hanya konser yang lebih besar dan dapat mendapatkan satu kali kesempatan untuk dinikmati oleh orang banyak, mereka mendapatkan konser resmi. Konser inipun membuat musik mereka sendiri, membuat diadakan di Jakarta, hal ini membuat fans animasi mereka sendiri dan membuat set dari luar Jakarta akan kesulitan untuk hologramnya sendiri. Mereka membuat menghadiri konser tersebut, terlebih lagi animasi mereka sendiri dengan dengan harga tiket konser Hatsune Miku menggunakan software MMD atau Miku yang terbilang cukup mahal. Untuk harga Miku Dance, sebuah software open source tiket konser Hatsune Miku di Jakarta 2014 yang memungkinkan fans untuk membuat lalu berkisar mulai dari tiga ratus sembilan animasi mereka sendiri untuk Hatsune puluh ribu Rupiah (Rp. 390.000) untuk Miku dan karakter Vocaloid lainnya. kelas Bronze, tujuh ratus ribu rupiah (Rp. Sebagian besar lagu yang mereka mainkan 700.000) untuk kelas Silver, penonton merupakan lagu yang sudah jadi sehingga dalam kelas Bronze dan Silver berada pada mereka hanya memutar lagu tersebut tanpa area standing atau berdiri. Tiket untuk ada aransemen ulang lebih lanjut. kelas Gold memiliki harga satu juta Rupiah (Rp. 1.000.000) dan untuk kelas Dalam produksinya, fans membuat Platinum seharga satu juta tiga ratus konser virtual ini dalam berbagai macam skala, mulai dari skala kecil hingga skala

7

besar. Skala kecil dapat dilakukan dengan dari kardus, papan akrilik dan hanya beberapa kardus, case CD, dan menggunakan LCD Projector kecil untuk smartphone. Fans dapat membuat apa membuat panggung yang dilengkapi yang sering disebut sebagai Hologram box, dengan animasi latar belakang. Animasi fans dapat menggunakan boks tersebut yang digunakan dapat diambil dari untuk menonton konser kecil Hatsune berbagai macam sumber dan latar Miku menggunakan smartphone mereka, belakang panggung bisa berupa gambar boks ini menggunakan prinsip pantulan diam atau animasi. Latar belakang dan cahaya dari layar smartphone ke layar animasi di atur menggunakan software akrilik yang dibuat dari case CD. video mapping seperti ‘Heavy M’ atau berbagai macam software video mapping Boks ini dapat dibuat dari berbagai lainnya yang serupa. bahan rumahan seperti kardus bekas, hingga ke bahan yang lebih kokoh seperti Beberapa fans juga membuat konser karton tebal, papan akrilik, hingga plastik dalam skala yang relatif lebih besar hasil cetakan sendiri menggunakan 3D dimana mereka membuat konser Hatsune Printer atau sejenisnya. Boks ini dapat Miku yang menampilkan Hatsune Miku dengan mudah dibuat dan digunakan oleh dalam skala 1:1 (mengikuti tinggi asli siapapun dengan usaha minimum, untuk Hatsune Miku, sekitar 158 centimeter). video konser yang akan ditonton biasanya Dalam konser skala 1:1 ini, biasanya yang fans dapat dengan mudah mencari video- digunakan adalah LCD Projector dan layar video dengan judul “Hologram Ready” kaca atau akrilik yang berukuran besar. atau yang memang dibuat untuk Biasanya fans juga dapat digunakan sebagai hologram, karena menggunakan kain kasa atau net sebagai sudah diatur agar dapat ditonton sebagai pengganti layar kaca atau papan akrilik hologram, lengkap dengan latar belakang bening, menggunakan kain kasa atau net hitam, sehingga tidak ada cahaya lain yang membuat layar lebih fleksibel, mudah memantul di layar. Video-video disimpan, mudah dibawa dan lebih mudah “Hologram Ready” dapat dengan mudah untuk dilakukan perawatan dalam jangka ditemukan di situs-situs video seperti panjang. Youtube.com atau fans dapat membuatnya sendiri menggunakan software MMD. Dalam skala yang lebih tinggi lagi, fans juga membuat konser yang berukuran Dalam bentuk yang lebih rumit, lebih besar, biasanya untuk ditunjukkan di fans dapat juga membuat panggung kecil

8

atas panggung seperti layaknya konser asli, mereka hanyalah karakter animasi resmi. Namun konser ini tetap dibuat oleh hasil render komputer yang ditampilkan fans dan untuk dinikmati oleh sesama fans, dalam layar hologram hasil proyeksi dari biasanya konser sejenis ini ditampilkan LCD Projector yang disorotkan ke layar dalam acara-acara komunitas atau dalam khusus sehingga kita dapat melihat berbagai festival budaya populer Jepang. penampilan Hatsune Miku di atas panggung dan dinikmati oleh banyak Secara teknis, konser dengan jenis fansnya. ini menggunakan teknik yang sama dengan konser rumah skala 1:1, yaitu dengan Hatsune Miku dan teman-temannya menggunakan Layar dan LCD Projector, tidak bisa dipasarkan sebagaimana hanya saja ukuran layar diperbesar namun layaknya idola komersial lainnya yang ukuran Hatsune Miku tetap dalam skala 1:1 memiliki tubuh manusia. Hatsune Miku (dengan tinggi badan 158 cm) namun adalah sosok virtual yang tidak memiliki karena lebarnya panggung, hal ini tubuh asli dan tidak bisa secara langsung memungkinkan Hatsune Miku untuk berinteraksi dengan fans karena apa yang bergerak kesana kemari di atas panggung. dilakukan oleh Hatsune Miku hanyalah sebatas apa yang sudah di programkan oleh Alasan Produksi Konten Fans dalam tim yang menggarap Hatsune Miku. Oleh Bentuk Konser Virtual karena itu, konser Hatsune Miku adalah Sebagai fans idola Jepang atau yang satu-satunya aktifitas antara idola dan fans biasa disebut sebagai aidoru, belum yang dapat dikatakan sebagai interaksi lengkap rasanya jika belum pernah yang paling mendekati interaksi idola dan menonton konser idola mereka secara fans yang konvensional. langsung. Idola-idola ini juga melakukan Karena konser Hatsune Miku ‘servis’ atau pelayanan kepada fans mereka membutuh persiapan yang luar biasa rumit, melalui konser-konser ini, selain untuk menggunakan teknologi yang mendapatkan penghasilan secara komersil, membutuhkan biaya mahal dan biaya idola juga dapat memberi kesempatan operasional untuk keperluan transportasi kepada fans idola-idola ini untuk dapat peralatan dan teknis lainnya yang cukup bertemu dengan mereka secara langsung. mahal, konser Hatsune Miku menjadi Hatsune Miku sebagai idola virtual, konser yang relatif mahal jika bersama dengan idola-idola Vocaloid dibandingkan dengan konser-konser idola lainnya, tidak benar-benar memiliki tubuh lainnya. Konser Hatsune Miku juga hanya

9

dilakukan beberapa kali dalam satu tahun Hatsune Miku . Karya yang dibuat oleh fans di tempat yang berbeda-beda bahkan di ini hadir dalam berbagai macam bentuk, Negara yang berbeda-beda, bahkan di mulai dari gambar ilustrasi atau fan art, Indonesia sendiri, Hatsune Miku hanya Cerita buatan fans atau fan fiction, pernah melakukan konser satu kali di tahun menggunakan kostum karakter Vocaloid 2014. atau cosplay dan masih banyak lagi.

Harga tiket konser yang mahal ini Dalam produksi musik sekalipun, membuat fans yang dapat menonton konser biasanya fans juga membuat video klip Hatsune Miku hanyalah golongan- yang mengiringi lagu Vocaloid yang golongan tertentu saja, dan tidak semua mereka buat. Video klip atau yang biasa fans dari semua daerah dapat menonton disebut sebagai “Music Video” biasanya konser Hatsune Miku secara langsung dibuat menggunakan animasi MMD, karena masalah jarak, oleh karena itu, tidak animasi 2D atau gambar illustrasi yang heran jika fans memilih untuk membuat berisikan cerita atau hanya tampilan konser Hatsune Miku versi mereka sendiri. karakter Vocaloid yang menyanyikan lagu Alasan biaya dan aksesibilitas menjadi yang mengiringi dalam kostum atau situasi alasan utama bagi banyak fans untuk tidak tertentu yang sesuai atau yang menjadi dapat menonton konser resmi ini, namun ikon dari lagu tersebut. Gambar ilustrasi hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi tersebut biasanya dibuat menjadi motion fans untuk tetap berusaha menonton konser graphic atau animasi simpel dan diberi Hatsune Miku, banyak fans yang berakhir lirik untuk mengiringi lagu. membuat konser versi mereka sendiri untuk Banyak pula video klip lainnya dapat bertemu dan melihat konser Hatsune yang menggunakan gambar illustrasi Miku. sebagai semacam slideshow saja. Namun Produksi Fans dalam Bentuk Lainnya selain untuk digunakan sebagai video klip, ilustrasi-ilustrasi serupa juga menjadi Sebagaimana fans dalam sebuah gambar yang dibuat semata-mata sebagai fandom, fans seringkali membuat karyanya seni yang menggambarkan Hatsune Miku sendiri yang berdasarkan pada karakter atau yang akrab disebut sebagai fanart. favorit mereka. Tidak terkecuali Hatsune Banyak fans yang memilih untuk Miku, sebagai idola virtual, Hatsune Miku menggambar atau melukis idola mereka banyak mendapatkan karya hasil buatan sebagai sebuah bentuk penghargaan untuk fans yang dibuat sebagai tribute untuk idolanya.

10

Ada pula produksi fans yang yang mereka inginkan. Disini fans akan dilakukan dalam bentuk fan fiction atau menggunakan kostum yang berkaitan cerita fiksi yang dibuat oleh fans sebagai dengan karakter Hatsune Miku. Karakter imajinasi mereka sendiri terhadap karakter Hatsune Miku dan karakter Vocaloid yang sudah ada, tidak terkecuali Hatsune lainnya pada dasarnya memang miku. Fanfiction sendiri merupakan salah merupakan karakter yang paling sering satu bentuk budaya populer yang terkenal dipilih untuk dicosplaykan. Kita akan dalam sebuah fandom manapun, Ada pula sering melihat karakter Hatsune Miku produksi fans yang dilakukan dalam sebagai karakter yang di cosplaykan di bentuk fan fiction atau cerita fiksi yang hampir semua event budaya populer dibuat oleh fans sebagai imajinasi mereka Jepang. Karakter Hatsune Miku yang sendiri terhadap karakter yang sudah ada, dicosplaykan juga ditampilkan dalam tidak terkecuali Hatsune miku. Fanfiction berbagai macam kostum yang berbeda, sendiri merupakan salah satu bentuk meskipun karakternya tetap sama, budaya populer yang terkenal dalam mengingat ada banyak versi kostum yang sebuah fandom manapun, Fanfiction digunakan oleh Hatsune Miku pada saat merupakan hasil produksi dari penggemar konser maupun di dalam game resminya. yang kemungkinan dibuat penggemar Hatsune Miku juga memiliki karena mereka kurang menyetujui akhir banyak fans laki-laki yang juga ingin cerita atau jalan cerita dari suatu novel, melakukan cosplay terhadap karakter film, selebriti, maupun musik yang Hatsune Miku, beberapa fans laki-laki diminatinya tersebut (termasuk manga dan yang memiliki kepercayaan diri lebih, anime) yang dituangkan ke dalam bentuk mungkin saja bisa melakukan cosplay tulisan cerita yang diubah alurnya tetapi dengan crossdressing atau berpakaian ala dengan tetap menggunakan tokoh, setting, wanita, namun fans menciptakan pula dan latar cerita, sehingga istilahnya adalah karakter Hatsune Miku versi mereka meminjam setting dan tokoh karya asli, sendiri yang merupakan genderbend atau untuk diubah berdasarkan harapan dan versi gender lain dari Hatsune Miku yang keinginan fannya. (Fulamah, 2015). disebut dengan Hatsune Mikuo, karakter Selain fan fiction, fans juga Hatsune Miku versi gender laki-laki. seringkali melakukan cosplay atau cotume Cosplay sendiri sudah menjadi play, dimana fans akan menggunakan kultur yang mempunyai sentimen kostum agar menyerupai karakter tertentu tersendiri dalam budaya populer Jepang,

11

mengingat banyaknya peminat terhadap terhadap hal yang berbeda-beda. Seperti cosplay, banyak orang yang memilih halnya karya berupa kostum untuk cosplay untuk menjadi cosplayer tanpa terlalu dan gambar illustrasi. Hal-hal yang menyukai budaya populer Jepang lainnya. merupakan karya seni ini memerlukan Karena besarnya peminat terhadap kultur keahlian khusus dan juga memberikan rasa cosplay ini sendiri, banyak golongan bangga ketika mereka berhasil tertarik untuk melakukan cosplay. Namun menyelesaikan karya tersebut dan hal ini seringkali menjadi masalah bagi memberikan karya tersebut sebagai muslimah untuk bercosplay karena persembahan untuk idolanya. terhalang Hijab. KESIMPULAN Namun Fans Miku yang menggunakan Hijab tidak kehabisan akal, Fans memiliki berbagai macam mereka memodifikasi kostum Hatsune bentuk hasil produksi. Produksi ini terdiri Miku untuk disesuaikan dengan busana dari beberapa bentuk yang eksklusif hanya muslimah, dimana mereka mengubah ada di dalam fandom Hatsune Miku dan hijab mereka menjadi menyerupai rambut karakter vocaloid saja, yaitu produksi Miku dan mendesain ulang kostumnya musik dan produksi konser virtual. menjadi kostum yang menutup aurat. Produksi dalam bentuk lainnya adalah

Alasan Produksi Konten Fans dalam produksi dalam hal yang umumnya juga Bentuk Lainnya dapat ditemukan dalam fandom idola Jepang lainnya. Fans sendiri juga merupakan individu yang pasti memiliki hobi dan skill Dalam bentuk musik, fans yang berbeda-beda. Fans sendiri juga pasti melakukan produksi dalam bentuk konten memiliki gayanya masing-masing dalam musik, konten musik ini dibuat umumnya membuat karya atau menyalurkan hobinya, hanya sebagai karya yang bersifat cover oleh karena itu, tidak heran jika fans saja dan bukan merupakan karya orisinal, memilih untuk menggunakan Hatsune bagi karya yang bersifat cover kualitas yang Miku, idola mereka sebagai objek yang dihasilkan sangat bervariasi, mulai dari mereka gambarkan dan gunakan dalam yang kurang baik karena mixing kasar karya-karya mereka. hingga yang sangat berkualitas.

Fans memiliki berbagai macam Di sisi lain, tidak semua fans hanya keahlian, dan ketertarikan masing-masing melakukan cover terhadap lagu-lagu yang

12

sudah jadi atau lagu-lagu yang sudah Miku dilakukan dalam berbagai skala, populer saja, beberapa fans juga membuat mulai dari skala kecil, sedang hingga besar. lagu orisinalnya, bahkan ada fans dari Skala kecil menggunakan metode simpel sebuah forum yang bernama forum berupa hologram Pepper’s Ghost, VOCAPOST yang berkumpul dan menggunakan projector untuk konser membuat album bersama. Album tersebut buatan sendiri di rumah, hingga membuat merupakan album yang merupakan album konser besar tidak resmi yang dapat berisikan lagu-lagu orisinal hasil komposisi ditonton beramai-ramai di atas panggung. anggota forum tersebut sendiri. Fans membuat konser versi mereka Produksi musik bagi sebagian fans sendiri karena konser Hatsune Miku yang memang menjadi sebuah cita-cita bagi resmi relatif mahal bagi sebagian besar fans, mereka, meskipun mereka tidak selalu harga yang cukup tinggi dan mengingat menggunakan vocaloid dan Hatsune Miku konser hanya diadakan di Jakarta, membuat sebagai alat musik utama mereka, mereka konser menjadi relatif lebih susah kerap menggunakan Vocaloid dan Hatsune dijangkau bagi fans yang berada di luar Miku sebagai bagian dari lagu yang mereka kota Jakarta, belum lagi konser lainnya buat sebagai musisi profesional. Bagi lebih sering diadakan di luar negeri, mereka, Hatsune Miku dapat memberi terutama di Jepang. karakter suara yang unik dan tidak dapat Fans juga melakukan hal-hal yang dibuat dengan suara manusia. Fans juga relatif lebih umum dan lebih sering melakukan produksi musik menggunakan dilakukan dalam fandom idola Jepang, hal- Hatsune Miku karena bagi mereka hal hal seperti pembuatan fanart, fanfic, dan tersebut memberikan kepuasan bagi mereka cosplay juga menjadi hal yang lumrah, fans karena dapat memberikan rasa bangga membuat konten-konten fanart dan fanfic setelah berhasil membuat sebuah karya karena ingin melampiaskan hobi mereka musik. dan kebetulan Hatsune Miku merupakan Selain musik, konser virtual karakter yang menjadi idola mereka dan merupakan produksi fans yang unik bagi mereka dapat menggunakan Hatsune Miku fans Hatsune Miku dan Vocaloid lainnya. sebagai objek seni mereka. Konser virtual merupakan satu-satunya Fans juga melakukan cosplay cara bagi fans untuk dapat berinteraksi dengan kostum buatan mereka sendiri dan dengan Hatsune Miku secara Augmented menggunakan kostum tersebut sebagai Reality. Produksi untuk konser Hatsune

13

sesuatu yang menjadi hobi dan kebangaan Hamidi. 2005. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal Dan mereka, mereka puas dengan menggunakan Laporan Penelitian. Malang: UMM PRESS kostum dan menjadi karakter yang mereka Jenkins, Henry. 2006. Fans, Bloggers, and sukai dan bahkan menjadi idola mereka. Gamers. New York : New York University Press Fans Hatsune Miku menjadi fans Lindlof, T. and Taylor, B. (2002). Qualitative Communication Research. 2nd ed. London: yang mampu menghasilkan banyak karya Sage Publications. dan produk yang luar unik setelah melalui Mccuden, M. (2011). DEGREES OF FANDOM: berbagai tahapan teknis, Fans Hatsune AUTHENTICITY & HIERARCHY IN THE AGE OF MEDIA Miku menjadi apa yang menggambarkan CONVERGENCE. University of Kansas. fandom Hatsune Miku itu sendiri, dan fans- Soekanto, Soerjono. Sosiologi suatu pengantar. PT Rajawali Pers : Jakarta, 2012. fans ini telah menunjukkan hasil produksi Storey, J. (2009). Cultural theory and popular mereka sebagai bagian dari aktifitas fans culture. 5th ed. London: Pearson Longman. yang membedakan fandom ini dengan Strinati, D. (2014). An Introduction to Studying fandom idola lainnya dan mereka Popular Culture. 1st ed. Hoboken: Routledge, Taylor and Francis. menjadikan produksi tersebut sebagai apa Internet yang memberi mereka kepuasan pribadi Aiko. (2013). Fanfic - Indonesia | Miku x Kaito karena kebanggaan atas karya yang mereka Fanfic by Aiko Ganteng. [online] Available at: buat. https://www.facebook.com/permalink.php? story_fbid=485003648274259&id=384769 DAFTAR PUSTAKA 918297633 [Accessed 2 Dec. 2017]. Black, D. (2006). Digital Bodies and Disembodied Voices: Virtual Idols and the Buku Virtualised Body. Fibreculture. [online] Annett, Sandra. 2014. Anime Fan Communities Available at: http://Digital Bodies and Transcultural Flows and Frictions. New Disembodied Voices: Virtual Idols and the York : PALGRAVE MACMILLAN Virtualised Body [Accessed 6 May 2017]. Bacon-Smith, Camille and Hall, S. Campion, Chris (2005). Japan's bizarre music (2005). Enterprising women. Philadelphia: industry. [online] the Guardian. Available University of Pennsylvania Press. at: https://www.theguardian.com/music/2005/a Browne, L. (2011). Cyber-Ethnography: The ug/21/popandrock3 [Accessed 11 May Emerging Research Approach for 21st 2017]. Century Research Investigation. IGI Global. Mikuexpo.com. (2014). HATSUNE MIKU EXPO Fiske, John. 1992. “The Cultural Economy of 2014 in Indonesia TICKET & PRICING. Fandom” In The Adoring Audience : FAN [online] Available at: CULTURE AND POPULAR MEDIA http://mikuexpo.com/indonesia_ticket edited by Lisa A. Lewis. London : [Accessed 8 Oct. 2017]. Routledge Tryzenski, Dave (2011). Home Haunters Peppers Fuhrt, B. (2017). Handbook of Augmented Reality. Ghost Effect. [online] Hauntedhouse.com. 2nd ed. Florida: Springer. Available at: http://www.hauntedhouse.com/haunted_ho

14

use_magazine/issue5/3.html [Accessed 7 Hallet, R. and Barber, K. (2013). Ethnographic Nov. 2017]. Research in a Cyber Era. Sage. [online] Available at Vocaloid Wiki. (2017). Vocaloid Live Events List. http://www.kristenbarberphd.com/uploads/ [online] Available at: 1/2/7/6/12765757/ethnographic_research.p http://vocaloid.wikia.com/wiki/Live_Event df [Accessed 8 May 2017]. s [Accessed 15 Nov. 2017]. Le, L. (2013). Examining the Rise of Hatsune Vocaloid Wiki. (2017). Hatsune Miku. [online] Miku: The First International Virtual Available at: Idol. The UCI Undergraduate Research http://vocaloid.wikia.com/wiki/Hatsune_Mi Journal. [online] Available at: ku [Accessed 24 Dec. 2017]. http://www.urop.uci.edu/journal/journal13/ Vocaloid Wiki. (2017). Kagamine Rin/Len. 01_le.pdf [Accessed 7 May 2017]. [online] Available at: Liu, J. (2013). Idol worship, religiosity, and self- http://vocaloid.wikia.com/wiki/Kagamine_ esteem among university and secondary Rin/Len [Accessed 24 Dec. 2017]. students in Hong Kong. Discovery – SS Vocaloid Wiki. (2017). KAITO. [online] Student E-journal, [online] Vol. 2(15-28). Available at: Available at: http://vocaloid.wikia.com/wiki/KAITO http://ssweb.cityu.edu.hk/download/RS/E- [Accessed 24 Dec. 2017]. Journal/Vol2/journal2.pdf [Accessed 6 May 2017]. Vocaloid Wiki. (2017). . [online] Available at: McCardle, M. (2003). Fan Fiction, Fandom And http://vocaloid.wikia.com/wiki/Megurine_L Fanfare: What's All The Fuss?. Boston uka [Accessed 24 Dec. 2017]. University. [online] Available at: http://www.bu.edu/law/journals- Vocaloid Wiki. (2017). MEIKO. [online] archive/scitech/volume92/mccardle.pdf Available at: [Accessed 13 Nov. 2017]. http://vocaloid.wikia.com/wiki/MEIKO [Accessed 24 Dec. 2017]. Permana, Andika. (2015). STUDI FANDOM JKT48 SEBAGAI POP Skripsi CULTURE. COMMONLINE DEPARTEMEN KOMUNIKASI, [online] Gooch, B. 2008. The communication of fan 3(3). Available at: culture: The impact of new media on http://journal.unair.ac.id/download- science fiction and fantasy fandom. fullpapers-commaa1f83e578full.pdf [Accessed 10 Nov. 2017]. Jónsdóttir, J. (2013). ザ ・ ア イ ド ル ! (The Aidoru!) The Ardent Fans’ Rosse, J. (2015). Bacon's Doctrine of Perspective. University of Iceland. [online] Idols. eScholarship. [online] Available at: Available at: http://hdl.handle.net/2345/bc-ir:104937 https://skemman.is/bitstream/1946/14880/ [Accessed 1 May 2017]. 1/J%C3%B3na%20Bj%C3%B6rk%20-% 20The%20Aidoru%21%20The%20Ardent Xie, Wendy (2014). JAPANESE “IDOLS” IN %20Fans%27%20Perspective.pdf TRANS-CULTURAL RECEPTION: THE [Accessed 10 Oct. 2017]. CASE OF AKB48. Virginia Review. [online] Available at: Jurnal http://www.virginiareviewofasianstudies.co Fulamah, F. (2015). KONSTRUKSI m/wp-content/.../6-Xie-Japanese-idols- IDENTITAS KELOMPOK PENGGEMAR 16.docx [Accessed 18 Apr. 2017]. (FANDOM) FANFICTION DI KALANGAN REMAJA URBAN. Universitas Airlangga. [online] Available at: http://journal.unair.ac.id/download- fullpapers-lnbc9ef9fa7afull.pdf [Accessed 1 Dec. 2017].

15