INVENTARISASI DAN EVALUASI BAHAN GALIAN MINERAL NON LOGAM DI DAERAH KABUPATEN KARTANEGARA DAN KUTAI TIMUR, PROVINSI TIMUR

Oleh: Sugeng Priyono, Andi S.Sulaeman, Ganjar L SUBDIT. NON LOGAM

ABSTRACT

Kutai Kartanegara and East Kutai are two of regency in and and Sangatta are the capital of these regencies. Geographically of Kutai Kartanegara Recidence position in among co-ordinate: 115O26'28” - 117O36'43" East, till 1O28'21" North - 1O08'06" South with the area of 27,263.10 Km2 and East Kutai: 115O56'26 - 118O58'19" East, till 1O52'39" North - 1O17'01" South, with the area of 35.747 Km2. Industrial or non-metalic minerals commodities in Kutai Kartanegara and East Kutai Regencies that can be found are clay, quarzt-sand, limestone, granite, jaspis, diamond, gold, platinum and coal deposites.

SARI

Kabupaten Kutai Kartanegara and East Kutai merupakan dua wilayah kabupaten yang terdapat di wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukotanya Tenggarong dan Sangatta.. Secara geografis daerah ini terletak di antara garis-garis koordinat 115o 37’ 48” – 116o 57’ 32” Bujur Timur dan 0o 48’ – 2o 23’ 20” Lintang Selatan, dengan luas sekitar 11.603,94 kilometer persegi. Bahan galian non logam yang terdapat di daerah Kabupaten Kutai Kartanegara and East Kutai, baik yang teramati langsung dalam kegiatan lapangan ini maupun berdasarkan hasil penyelidikan terdahulu adalah lempung, pasir kuarsa, batugamping, granit, jaspier, intan, emas, platina, dan batubara.

1. PENDAHULUAN 118O58’19” BT hingga 1O52’39” LU - 1O17’01” LS, seluas 35.747 Km2 . Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Kegiatan Inventarisasi dan Evaluasi Inventarisasi dan Evaluasi Sub Tolok Ukur dimaksudkan untuk mendapatkan data primer Mineral Non Logam, Proyek Inventarisasi dan dan sekunder secara lebih akurat serta aktual, Evaluasi Bahan Galian Mineral , guna mengetahui lebih jauh mengenai Tahun Anggaran 2003, dalam hal ini Sub kemungkinan keterdapatan, penyebaran dan Direktorat Mineral Non Logam, Direktorat sumber daya bahan galian, dengan tujuan Inventarisasi Sumber Daya Mineral, telah mencari prospek mineral berpotensi yang mengadakan Inventarisasi dan Evaluasi Bahan diharapkan merupakan tambahan data baru Galian Mineral di beberapa kabupaten, antara sebagai bahan pertimbangan untuk lain di daerah Kabupaten Kutai Kartanegara pengembangan potensi daerah di sektor dan Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. pertambangan non migas agar perekonomian Secara geografis Kabupaten Kutai masyarakat setempat semakin stabil sehingga Kartanegara terletak di antara koordinat : Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat. 115O26’28” BT - 117O36’43” BT hingga

1O28’21” LU - 1O08’06” LS seluas 2 2. GEOLOGI UMUM 27.263,10 Km dan Kabupaten Kutai Timur di antara koordinat : 115O56’26” BT - Berdasarkan kondisi geologinya daerah penyelidikan mempunyai variasi litologi Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 2003 11-1 yang cukup menarik dan beragam dalam Mahakam, Sungai Belayan, Sungai Kedang berbagai jenjang umur serta variasi aktivitas Kepala dan Sungai Kedangran) hingga 40 tektoniknya, disertai dengan adanya batuan meter (Pedataran Aluvial Kahala, Muara intrusi sehingga terbentuk zona mineralisasi Muntai, Muara Lasan, Muara Ancalong, Loa yang besar kemungkinannya membentuk Kulu, Sebulu dan Muara Kaman) di atas bahan galian mineral yang mempunyai nilai permukaan air laut. ekonomi di masa mendatang. Satuan Geomorfologi Pedataran Aluvium Stratigrafi diawali oleh batuan Pra-Tersier dari berkembang membentuk pedataran dan Komplek Ofiolit dan Ultramafik berumur landaian dengan arah relatif timurlaut- Trias, diikuti Bancuh Kelinjau dan Formasi baratdaya, baratlaut-tenggara yang terdapat di Telen berumur Jura, serta Bancuh Tabang dan sepanjang daerah pengaliran sungai, rawa Komplek Embaluh yang berumur Kapur. serta pedataran Aluvial Sungai Mahakam, Batuan Tersier yang tersingkap berumur dari Belayan, Kedang Kepala dan Kedangran, Eosen hingga Plistosen antara lain Formasi- beserta segenap anak-anak sungainya yang Formasi Tanjung, Toyu, Pamaluan, Warukin, cukup besar. Pola pengalirannya anastomatik Wahau, Pulau Balang, , Marah, dan banyak membentuk meander. Sebagian Mangkupa, Tabalar, Kedango, Karangan, besar aliran sungai bermuara ke Sungai Maluwi, Lembak, Batu Kelau, Haloq, Batu Mahakam yang mengalir dengan arah relatif Ayau, Sembakung, Merangoh, Menumbar, baratlaut-tenggara. Stadium erosi menunjuk- Tendehhantu, Batugamping Ritan, Bebuluh, kan tahap dewasa hingga lanjut, dicerminkan Berai, Latih, Birang, Maau, Labanan, Golok, oleh kenampakan bentuk lembah serta alur- Domaring, BatuKutai Kartanegara and East alur sungai yang menyerupai huruf "U" yang Kutai Kayan Niut, Dahor dan Kampung Baru, semakin melebar di bagian dasarnya. serta Batuan-Batuan Gunungapi Mentulang, Litologinya terdiri dari endapan lempung, Jelai dan Nyaan, diikuti oleh batuan intrusi lumpur, lanau, Kutai Kartanegara and East Granit Kelay, Diorit Ritan, Granit-Granodiorit Kutai dan kerikil, bersifat lepas belum Sintang dan Diorit Antan berumur Eosen terkonsolidasi serta proses pengendapannya hingga Plistosen. Seluruh sekuen batuan masih berlangsung hingga kini. tersebut ditutupi oleh Batugamping Terumbu dan Aluvium. Struktur geologi yang Perbukitan Bergelombang Sedang berkembang berupa perlipatan, pensesaran dan Satuan Geomorfologi Perbukitan Bergelom- kelurusan yang terjadi pada Kala Intra Miosen bang Sedang menempati sekitar 30% dari luas hingga Plistosen. Perlipatan membentuk daerah penyelidikan, memanjang di bagian antiklin dan sinklin asimetris dengan sumbu timurlaut, timur dan tenggara, dengan berarah umum timurlaut-baratdaya, pada kemiringan lereng antara 10O hingga 25O. beberapa tempat dipotong oleh sesar mendatar Ketinggiannya bervariasi dari sekitar 40 meter berarah baratlaut-tenggara dan utara-selatan. (Perbukitan Perian, Tanjungsagu, Sideman, Sesar naik dan sesar normal umumnya berarah Sedulang dan Perbukitan Menamang) hingga timurlaut-baratdaya, serta kelurusan berarah 288 meter (Gunung Terius, Tinjauan, utara-selatan dan timurlaut-baratdaya. Batunongkop, Separi dan Bukit Longbeleh) di atas permukaan air laut rata-rata. 3. HASIL PENYELIDIKAN Satuan Geomorfologi Perbukitan Bergelom- bang Sedang, berkembang membentuk pung- Geomorfologi gungan yang sebagian besar berarah relatif Berdasarkan ketinggian dan bentuk roman timurlaut-baratdaya, membentang dari bagian muka buminya, daerah penyelidikan dapat utara hingga ke selatan daerah penyelidikan dibedakan menjadi empat satuan searah dengan pola dan jurus perlapisan gomorfologi, yakni : Pedataran Aluvium, batuan sedimen Formasi Pamaluan, Formasi Perbukitan Bergelombang Sedang, Karst dan Balikpapan, Formasi Pulaubalang dan Pegunungan. Formasi Kampungbaru. Pola pengaliran

dendrito-paralel, bermuara ke sungai utama Pedataran Aluvium yaitu Sungai Mahakan, Belayan, Kedang Satuan Geomorfologi Pedataran Aluvium Kepala dan Kedangran yang mengalir dengan menempati 30% dari luas daerah penyelidikan, arah relatif beratlaut-tenggara, barat timur dan memanjang di bagian tengah, baratlaut, barat timurlaut-baratdaya. Stadium erosi menunjuk- dan baratdaya, dengan kemiringan lereng 2O kan tahap dewasa dicerminkan oleh kenam- hingga 8O. Ketinggiannya bervariasi dari pakan bentuk lembah menyerupai huruf "V" sekitar 20 meter (Pedataran Aluvial Sungai Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 2003 11-2 yang agak melebar di bagian dasarnya. Stadium erosi pada aliran sungai di permukaan Litologinya terdiri dari perselingan antara menunjukkan tahap muda, hal ini dicerminkan lapisan batuKutai Kartanegara and East Kutai oleh kenampakan bentuk lembah serta alur- berbutir halus hingga kasar, batulempung abu- alur sungai menyerupai huruf "V" yang abu kekuningan hingga abu-abu kehitaman, sebagian agak meruncing di bagian dasarnya. batulanau abu-abu kehijauan hingga Litologi yang menyusun Satuan Geomorfologi kehitaman bersisipan tipis lapisan batubara, Perbukitan Karst, terdiri dari perselingan batuKutai Kartanegara and East Kutai kuarsa lapisan batugamping masif, batugamping dan konglomerat anggota dari Formasi klastik dan terumbu serta napal. Pamaluan, Formasi Balikpapan, Formasi Pulaubalang dan Formasi Kampungbaru. Satuan Geomorfologi Pegunungan Sebagian lainnya terdiri dari batugamping Menempati sekitar 25% dari luas daerah terumbu dan klastik dari Forma-si Berai, penyelidikan, memanjang di bagian baratlaut, Bebuluh dan Tendehhantu. barat dan baratdaya, dengan kemiringan lereng dari sekitar 45O hingga 85O. Perbukitan Karst Ketinggiannya bervariasi dari sekitar 650 Satuan Geomorfologi Perbukitan Karst, meter (Gunung Menyapa, Gunung menempati sekitar 15% dari luas daerah Batumesangat dan Gunung Tabang) hingga penyelidikan, memanjang di bagian timur laut, 1.507 meter (Gunung Bengen, Belayan, timur dan barat laut daerah penyelidikan. Gunung Telensah dan Gunung Kongmemol) Satuan geomorfologi ini membentuk bentang- di atas permukaan air laut rata-rata. Satuan alam perbukitan yang sangat berbeda Geomorfologi Pegunungan berkembang mem- karakteristiknya dengan daerah di sekitarnya, bentuk rangkaian punggungan memanjang yakni berupa bukit karst yang umumnya berarah timurlaut – baratdaya, searah dengan mempunyai gua-gua kapur dengan stalagtit pola sebaran batuan bancuh dan ultra basa, atau stalagmit-nya, sungai-sungai bawah batuan malihan, batuan volkanik dan intrusi, tanah, atau bukit batu kapur dengan lubang- yang merupakan anggota dari Komplek lubang dolina, yang dibangun dari sisa-sisa Batuan Ultra Basa, Komplek Bancuh Telen cangkang, koral, batuan karbonat dan kalsit. Kelinjau, Bancuh Tabang, Formasi Telen, Kemiringan lereng bervariasi dari 35O Formasi Domaring, Intrusi Granit Sintang, hingga 85O, dengan ketinggian dari sekitar 50 Granodiorit Antan, Komplek Embaluh, meter (Perbukitan Lubuktutung, Bukit Separi Gunungapi Mentulang dan Gunungapi Jelai. dan Bukit Biru) hingga 380 meter (Gunung Pola pengaliran rektangular dan bermuara ke Sekerat, Gunung Sandaran, Gunung sungai utama yaitu Sungai Belayan, Telen, Kaliorang, Gunung Tendehhantu dan Gunung Kedang Kepala dan Kedangran yang mengalir Mangkaliat) di atas permukaan air laut . dengan arah relatif beratlaut-tenggara dan Perbukitan Karst berkembang membentuk timurlaut-baratdaya. Stadium erosi menunjuk- rangkaian punggungan yang saling bertautan, kan tahap sangat muda diperlihatkan oleh ataupun perbukitan yang menyendiri (soliter). bentuk lembah yang menyerupai huruf "V" Pelamparannya relatif timurlaut-baratdaya dan dan semakin meruncing di bagian dasarnya. secara setempat melengkung ke arah baratlaut- Litologinya terdiri dari batuan ultra basa, tenggara, searah dengan pola jurus perlapisan malihan, serpentinit, harsburgit, peridotit, satuan batugamping dari Formasi Tendeh- dunit, gabro, basal, piroksenit, granit, diorit, hantu, Formasi Beluluh dan Formasi Berai. granodiorit, andesit, basal dan perselingan Pola pengaliran dendrito-rektangular dan lapisan batuan sedimen tersilisifikasi, malihan, bermuara ke sungai utama yaitu Sungai beku, volkanik terubah, batuKutai Kartanegara Mahakam, atau langsung ke laut. Sungai and East Kutai, batulumpur, grewak dan bawah tanah yang mengalir dalam Satuan serpih termalihkan. Geomorfologi Perbukitan Karst belum diketahui polanya. Secara setempat dijumpai Stratigrafi gua kapur yang salah satu ujung lorongnya Batuan tertua yang tersingkap adalah batuan bermuara di tepi sungai bawah tanah. Pra-Tersier dari Komplek Ofiolit dan Sebagian lorong gua yang lain menjadi Ultramafik yang berumur Trias, keduanya tempat timbulnya air sungai bawah tanah (rise saling berkontak struktur. Tidak selaras di hole) dan lorong gua di tempat lainnya atasnya terdapat Bancuh Kelinjau dan Formasi menjadi tempat masuknya air sungai bawah Telen berumur Jura, keduanya juga saling tanah yang lain (singk hole). berkontak struktur. Tidak selaras Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 2003 11-3 di atasnya terdapat Bancuh Tabang dan Berupa sisipan dalam Formasi Tanjung, Komplek Embaluh yang berumur Kapur, Formasi Warukin, Formasi Pamaluan, Formasi masing-masing juga saling berkontak struktur. Pulau Balang dan Formasi Balikpapan, Tidak selaras di atas batuan Pra-Tersier sumber daya keseluruhan diperkirakan 214 terdapat seri batuan sedimen yang berumur juta ton. Dalam wilayah Kabupaten Kutai dari Paleosen hingga Plistosen antara lain Kartanegara dijumpai di daerah-daerah Muara Formasi-Formasi Tanjung, Toyu, Pamaluan, Muntai (Cly-06), Muara Ritan (Cly-07), Warukin, Wahau, Pulau Balang, Balikpapan, Tabang (Cly-11), Bengen (Cly-12), Bila Marah, Mangkupa, Tabalar, Kedango, Lalang (Cly-13), Uma Tukung (Cly-14), Karangan, Maluwi, Lembak, Batu Kelau, Muara Badak (Cly-08), Panggul Kiri (Cly-18), Haloq, Batu Ayau, Sembakung, Merangoh, Bukit Biru (Cly-09), Loa Kulu (Cly-10), Petai Menumbar, Tendehhantu, Batugamping Ritan, Sungai Merdeka (Cly-15), Wonotirto, Seluang Bebuluh, Berai, Latih, Birang, Maau, (Cly-16), Simpang Km-43 (Cly-17), Bukit Labanan, Golok, Domaring, BatuKutai Raya (Cly-19), Jongkang Jaya (Cly-20), Kartanegara and East Kutai Kayan Niut, Kurungan Ular Berhala (Cly-21) dan Warga Dahor dan Kampung Baru. Kemudian diikuti Tunggal Loa Janan (Cly-22). Dalam wilayah oleh Batuan-Batuan Gunungapi Komplek Kabupaten Kutai Timur dijumpai di daerah- Embaluh, Mentulang, Jelai dan Nyaan yang daerah Sangkulirang (Cly-01), Tamiang berumur dari Eosen hingga Pliosen. Pada Mutung (Cly-02), Selimpus Kendulu (Cly-03), beberapa tempat tertentu batuan-batuan Sanganakan Teluk Pandan (Cly-04), tersebut di atas diterobos oleh batuan intrusi Danaubesar (Cly-05), Bukit Kayumas Granit Kelay, Diorit Ritan, Granit-Granodiorit Sangkimah (Cly-06), Labo Lombo Sangatta Sintang dan Diorit Antan yang berumur dari Selatan (Cly-07). Oligosen hingga Plistosen. Sekuen batuan Evaluasi pengujian laboratorium terhadap tersebut ditutupi oleh Batugamping Terumbu sejumlah contoh batulempung yang mewakili Koral, Aluvium Sungai dan Danau, serta di lokasi KK-03/Cly-15, KK-05/Cly-16, KT- Aluvium Rawa dan Pantai, sebagai batuan 30/Cly-02, KT-32/Ka-01 dan KT-33/Cly-03 termuda di daerah penyelidikan yang mana mempunyai komposisi kimia SiO2 = 65,63 - proses pengendapannya masih berlangsung 70,06%; Al2O3 =16,03 - 16,38%; Fe2O3 = 1,46 hingga kini. Struktur geologi yang – 2,72%; CaO = 0,59 - 0,74%; MgO = 0,73 - berkembang berupa perlipatan, pensesaran dan 0,82%; Na2O = 0,25 – 0,26%; K2O = 1,29 - kelurusan yang terjadi pada Kala Intra Miosen 1,39%; TiO2 = 0,65 – 0,66%; MnO = 0,00 – hingga Plistosen. Perlipatan membentuk 0,00%; P2O5 = 0,04 - 0,13%; SO3 = 0,00 – antiklin dan sinklin asimetris dengan sumbu 3,16%; H2O = 0,87 – 0,88%; HD = 7,44 – berarah umum timurlaut-baratdaya, pada 9,14%. beberapa tempat dipotong oleh sesar mendatar Hasil analisis sifat keramik : Susut Bakar = berarah baratlaut-tenggara dan utara-selatan. 0,70 – 2,84%; Susut Jumlah= -0,43 – 1,60% Sesar naik dan sesar normal umumnya berarah Penyerapan Air =6,50 - 10,20%; warna Krem timurlaut-baratdaya, serta kelurusan berarah – coklat kekuningan (pada suhu 1.050OC); utara-selatan dan timurlaut-baratdaya. Susut Bakar = 1,70 – 5,14%; Susut Jumlah= Terutama pada batuan gunungapi atau batuan 0,99 – 4,03%; Penyerapan Air =4,90 - 10,23% lainnya yang relatif keras terdapat penkekaran warna Krem – coklat kemerahan (pada suhu baik kekar lempeng ataupun kekar meniang 1.100OC). dengan arah tertentu, serta rekahan dan Hasil analisis difraksi sinar-X mengandung retakan yang arahnya saling berpotongan tidak mineral-mineral : kaolinit, illit, kuarsa dan beraturan. montmorillonit. Mutu cukup baik untuk semen portland, tubuh keramik halus (tile dan Bahan Galian terra cotta) hingga keramik kasar (tembikar, genteng dan batu bata). Komoditi bahan galian mineral yang berprospek cukup baik di masa mendatang Pasir Kuarsa antara lain lempung, Kutai Kartanegara and Berupa sisipan dalam Formasi Tanjung, East Kutai kuarsa, batugamping, granit, jasper Formasi Warukin, Formasi Pulau Balang, dan intan plaser (Gambar : 1), serta emas Formasi Balikpapan, Formasi Dahor dan plaser, platina plaser dan batubara (Gambar : Formasi Kampungbaru, sumber daya 2). keseluruhan diperkirakan 760 juta ton. Dalam

wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara Lempung Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 2003 11-4 dijumpai di daerah-daerah Loa Sumber (Si- Mutu cukup baik untuk industri gelas, filter 04), Liang (Si-05), Pong Pong (Si-07), Kayu fluida, semen portland dan pencuci pipa dalam Batu (Si-08), Kembe (Si-09), Sebuntal (Si- pengeboran minyak dan gas bumi. 10), Tanjung Limau (Si-11), Batu Putang Sambera (Si-24), Blok-E, Marang Kayu (Si- 25), Tanah Merang Bosang (Si-26), Panggul Batugamping Kiri (Si-27), Rapak Raden S. Tiram (Si-12), Merupakan batuan penyusun dari Formasi Buluk Sen (Si-14), Rampak Bandang (Si-15), Berai, Formasi Bebuluh dan Formasi Sungai Merdeka (Si-16), Petai (Si-17), Tendehhantu, sumber daya keseluruhan GunungKutai Kartanegara and East Kutai S. diperkirakan 54.900 juta ton. Dalam wilayah Seluang (Si-18), Tanah Merah (Si-19), Batuah Kabupaten Kutai Kartanegara dijumpai di (Si-20), Sungai Bulu (Si-21), Sungai Karas daerah-daerah Perbukitan Km14–Km17 jalan (Si-22), Pelapu Karya Baru (Si-23), Gunung PT. ITSCI (Ls-03), Jembayan (Ls-04), Jintan Pinang Bukitraya (Si-28), Manunggal Jaya Jonggan (Ls-05), Derungau (Ls-06), Kampung (Si-29), Bukit Mangunrejo (Si-30), Jalan Baru Baru (Ls-07), Sanggulan Separi (Ls-08), Bukit -Tenggarong (Si-31), Perbukitan Raya Jongkang (Si-09), Gunung Uang Mualaf Samarinda-Tenggarong (Si-32), Bangunsari (Si-10), Hulu Sungai Ritan (Ls-11), Hulu Wonorejo (Si-33), Berhala (Si-34), Warga Sungai Bengen (Si-12), Hulu Sungai Len (Si- Tunggal (Si-35), Sangkotek (Si-36), Sungai 13), Loa Sedu (Ls-14 dan Labang (Ls-15). Di Keleang (Si-37), Mangku Jenang (Si-38), wilayah Kabupaten Kutai Timur dijumpai di Soponyono Tani Maju (Si-39), Kendisan Tani daerah-daerah Sekerat Sekurau, Lubuk Tutung Jaya (Si-40) dan Karya Baru Tani Bahagia (Ls-01), Semberang Menumbar (Ls-02), (Si-41). Dalam wilayah Kabupaten Kutai Sandaran Sulaeman Teluk Bakong (Ls-03), Timur dijumpai di daerah-daerah Mengenay Batubalobang Tanjung Mangkaliat (Ls-04), (Si-01), Senyiur Kaliorang (Si-02), Sentosa Semputuk Guntung (Ls-05), Manggu Redan Long Peyeng Long Nah (Si-03), Meda (Ls-06), Punggung Beruk Panggul (Ls-07), Pelawan (Si-04), Kepayang Rowe (Si-05), Lobangbatik Kuari (Ls-08), Kendisan Pelakan Kayumas Sangkimah (Si-06) dan Selimpus (Ls-09) dan Long Tesak (Ls-10). Kendulu (Si-07). Evaluasi pengujian laboratorium terhadap Evaluasi pengujian laboratorium terhadap sejumlah contoh batugamping yang mewakili sejumlah contoh Kutai Kartanegara and East di lokasi-lokasi KT-34/Ls-05; KT-35/Ls-06; Kutai-kuarsa yang mewakili di lokasi KK- KT-40/Ls-07 dan KT-41/Ls-08 mempunyai 01/Si-16; KK-02/Si-17; KK-04/ Si-18 dan komposisi kimia : SiO2 = 1,75 – 4,59%; Al2O3 KT-31/Si-05 mempunyai komposisi kimia = 1,00 - 1,35%; Fe2O3 = 0,18 - 0,45%; CaO = SiO2 = 96,25 – 96,49%; Al2O3 =1,50 - 2,84%; 50,27 - 52,53%; MgO = 0,97 - 1,35%; Na2O = Fe2O3 = 0,03 – 0,10%; CaO = 0,44 – 0,59%; 0,06 - 0,13%; K2O = 0,05 - 0,12%; TiO2 = MgO = 0,09 - 0,10%; Na2O = 0,05 - 0,06%; 0,06 - 0,25%; MnO = 0,00 - 0,00%; P2O5 = K2O = 0,02 - 0,04%; TiO2 = 0,00 - 0,09%; 0,03 - 0,05%; SO3 = 0,00 - 0,00%; H2O = MnO = 0,00 – 0,00%; P2O5 = 0,04 - 0,13%; 0,30 - 0,53%; HD = 41,52 - 42,35%. Mutu SO3 = 0,00 – 0.00%; H2O = 0,12 - 0,32%; cukup baik untuk semen portland, penurun HD = 0,33 – 0,81%. temperatur lebur (flux) dalam industri Hasil analisis mineralogi butir : pada fraksi pengecoran besi baja, bahan fondasi, pupuk +2mm berjumlah 0,00%; fraksi -2+1mm pertanian dan penetral keasaman tanah di berjumlah 0,5% terdiri dari 99% kuarsa dan daerah bergambut dan berawa-rawa. 1% felspar; pada fraksi -1+0,5 mm berjumlah 1,05% terdiri dari 98% kuarsa dan 2% felspar; J a s p e r pada fraksi -0,5+0,25 mm berjumlah 78,75% Bahan galian Jasper terdapat bersama material terdiri dari 99% kuarsa, bersifat transparan, rombakan di daerah aliran sungai dan dataran warna putih susu, bentuk membulat tanggung, aluvialnya, mempunyai sumber daya dan 1% felspar berwarna putih kekuningan, diperkirakan cukup banyak. Dalam wilayah bersifat kusam, bentuk membulat tanggung; Kabupaten Kutai Timur dijumpai di daerah pada fraksi 0,24 + 0,125 mm berjumlah pedataran aluvial dan aliran Sungai Telen, 19,70% terdiri dari 98,5% kuarsa bersifat Muara Wahau (Jas-01) dan Sungai Kelinjau, transparan, berwarna putih susu; dan 1% Muara Ancalong (Jas-02). Hasil potong dan felspar, berwarna putih kekuningan, bersifat poles beberapa contoh jasper yang mewakili kusam; sisanya sebesar 0,5% terdiri dari memperlihatkan rona mozaik warna yang oksida besi, berwarna hitam dan bersifat opak. menarik dari coklat kekuningan hingga

Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 2003 11-5 kehijauan. Mutu cukup baik untuk batuhias Batuah (C-98), Kendisan (C-103), Samarinda dan batu-prasasti. Ulu (C-148), Kotabangun (C-101 & C-104), Tanah Merah (C-113), Lubuk Sawa (C-114), G r a n i t Sambutan (C-115), Talangsari Makroman (C- Berupa tubuh batuan beku dalam Intrusi 116), Pemukiman Transmigrasi Blok-A (C- Granit Kelay dan Diorit-Granodiorit Sintang, 117), Samarinda Seberang (C-145, C-146, C- dengan sumber daya diperkirakan 4.900 juta 149 sampai dengan C-168), Pemukiman ton. Dijumpai di hulu Sungai Wahau - Sungai Transmigrasi Blok-C (C-118), Blok-D (C- Telen, Muara Wahau (Gr-01). Hasil potong 119), Blok-B dan E (C-120), Blok-F (C-121), dan poles beberapa contoh granit yang Desa Sebulu (C-135), Tenggarong (C-136 mewakili memperlihatkan rona mozaik warna dan C-147), Loa Hulung (C-138) dan Ilir (C- yang menarik dari abu-abu putih hingga 169). Di wilayah Kabupaten Kutai Timur kemerah-merahan. Mutu cukup baik untuk dijumpai di daerah-daerah Gunung Rowe (C- batuhias, batu-prasasti dan bahan bangunan. 43 sampai dengan C-52); Sepaso Sekurau (C- 97), Sangatta (C-105), Benumuda (C-122). Sirtu Gunung Padang (C-123), PT.Kaltim Prima Terdapat sebagai material rombakan dalam Coal (C-124), PT. Multi Harapan Utama (C- endapan aluvial sungai, sumber daya 125), PT. Trubaindo Coal Mining (C-126), keseluruhan diperkirakan 2,7 juta meter kubik. PT. Tanito Harum (C-127), PT. Indominco Di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara Mandiri (C-128), PT. Kartika Sela Bumi dijumpai di daerah Aliran dan pedataran Mining (C-130), PT. Nusa Mineral Utama (C- aluvial Sungai Lampiri, Kota Bangun (Gra- 121), Teluk Dalam (C-53 sampai dengan C- 02). Di wilayah Kabupaten Kutai Timur 82), Sinklin Timur Sayap Timur (C-83), dijumpai di daerah Aliran dan pedataran Sinklin Timur Sayap Barat (C-84), Sinklin aluvial Sungai Kelinjau, Teluk Baru (Gra-01), Tengah Sayap Timur (C-85), Sinklin Tengah Sungai Dun, Long Nah (Gra-02), Sungai Sayap Barat (C-86), Sinklin Barat Sayap Kelinjau, Long Nah (Gra-03), Sungai Timur (C-87), Sinklin Barat Sayap Barat (C- Kelinjau, Muara (Gra-04), Sungai Kelinjau, 88), Sinklin Tengah Sayap Timur (C-89 Long Tesak (Gra-05) dan Muara Kelinjau sampai dengan C-95), Sinklin Tengah Sayap (Gra-06). Mutu cukup baik untuk fondasi Barat (C-96), (C-102 dan C-134), bangunan konstruksi sedang hingga Embalut (C-137), Sukodadi (C-133), Biduk- menengah. Biduk (C-99); Sangkulirang (C-141), Embung (C-100; C-106 sampai dengan C-108), Seki Emas dan platina plaser (C-109 sampai dengan C-112), Muara Wahau Terdapat bersama mineral berat lainnya pada (C-144), Gunung Pinang (C-139), Bengalon bagian bawah endapan aluvial dan undak (C-140) dan Muara Kaman (C-143). sungai purba dari Formasi Dahor serta Batubara mempunyai kualitas kadar air Formasi Kampung Baru, mempunyai sumber sedang, air tertambat sedang, karbon tertambat daya diperkirakan cukup banyak. Di wilayah tinggi, sulfur rendah (dibawah 1%), abu Kabupaten Kutai Kartanegara dijumpai di rendah (di bawah 9%), nilai kalori tinggi daerah aliran dan pedataran aluvial Sungai (5.500 sampai 8.500 Kcal), kekerasan sedang Len, Tabang (Au-04). Kecamatan Tabang. (HGI=34-40), berat jenis 1,30 –1,37, kilap Di wilayah Kabupaten Kutai Timur dijumpai baik, pecahan konkoidal, cukup baik untuk di daerah aliran dan pedataran aluvial Sungai sumber energi dan penetral lumpur bor pada Sungai Marroh (Au-01) dan Sungai Marroh pemboran minyak serta gas bumi. (Pt-01), Sungai Wahau (Au-05) serta Sungai Telen (Au-02). Gambut Berupa sisipan dalam endapan rawa dan Batubara aluvial, dengan sumber daya diperkirakan Berupa sisipan dalam Formasi Tanjung, beberapa ratus juta ton. Di wilayah Formasi Warukin, Formasi Pulau balang, Kabupaten Kutai Kartanegara dijumpai di Formasi Balikpapan, Formasi Kampungbaru, daerah pedataran rawa. Desa Kotabangun Formasi Maluwi dan Formasi Golok, (Gbt-01). Di wilayah Kabupaten Kutai Timur mempunyai sumber daya diperkirakan 12.400 dijumpai di daerah pedataran rawa abadi Desa juta ton. Di wilayah Kabupaten Kutai Muara Kaman (Gbt-01). Kartanegara dijumpai di daerah-daerah Tani Jaya, Sukatani (C-01 sampai dengan C-42);

Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 2003 11-6 4. KESIMPULAN g. Jasper terdapat bersama material rombakan dalam Aluvial, sumber daya a. Hasil inventarisasi dan evaluasi terhadap diperkirakan cukup banyak (tersebar di 2 keterdapatan komoditi bahan galian lokasi), mutu cukup baik untuk batuhias mineral di daerah Kabupaten Kutai dan batu-prasasti. Kartanegara dan Kutai Timur, Provinsi h. Granit terdapat dalam batuan intrusi Kalimantan Timur, diharapkan merupa- Granit Kelay dan Diorit-Granodiorit kan tambahan data baru sebagai bahan Sintang, sumber daya diperkirakan 4.900 pertimbangan untuk pengembangan juta ton, cukup baik untuk batuhias, batu- potensi daerah di sektor pertambangan prasasti dan bahan bangunan. non migas, meningkatkan perekonomian i. Sirtu terdapat dalam Aluvial, sumber daya masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah diperkirakan 2,7 juta meter kubik (PAD) setempat. (tersebar di 3 lokasi), cukup baik untuk b. Secara geologi mempunyai variasi litologi fondasi bangunan konstruksi sedang yang menarik terutama dengan adanya hingga menengah. Terobosan Granit Kelay, Batuan Gunung- j. Emas dan platina plaser terdapat dalam api Mentulang, Terobosan Antan , Intrusi Aluvial dan undak sungai dari Formasi Granit Granodiorit Sintang dan Intrusi Dahor serta Kampung Baru, sumber daya Jelai, yang mengubah sebagian litologi diperkirakan cukup banyak (tersebar di 4 dari Komplek Bancuh Telen Kelinjau, lokasi), cukup baik dikembangkan Bancuh Tabang, Formasi Telen, Komplek sebagai tambang rakyat. Embaluh yang berumur Jura hingga k. Batubara berupa sisipan dalam Formasi Kapur, dan batuan sedimen Tersier Tanjung, Warukin, Pulau balang, lainnya sehingga membentuk zona Balikpapan, Kampungbaru, Maluwi dan mineralisasi yang mengandung bahan Golok, sumber daya diperkirakan 12.400 galian mineral yang bernilai ekonomi. juta ton (tersebar di 154 lokasi), kadar air c. Komoditi bahan galian mineral yang sedang, air tertambat sedang, karbon berprospek cukup baik di masa tertambat tinggi, sulfur rendah, abu mendatang antara lain lempung, Kutai rendah, nilai kalori tinggi, kekerasan Kartanegara and East Kutai kuarsa, sedang (HGI), berat jenis 1,30; kilap baik, batugamping, granit, jasper, intan plaser, mutu cukup baik untuk sumber energi dan emas plaser, platina plaser dan batubara. penetral lumpur bor pada pemboran d. Lempung berupa sisipan dalam Formasi minyak serta gas bumi. Tanjung, Warukin, Pamaluan, Pulau l. Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Balang dan Balikpapan, sumber daya Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, diperkirakan 214 juta ton (tersebar di 28 mempunyai potensi komoditi yang sangat lokasi), cukup baik untuk semen portland, prospek dan belum dimanfaatkan secara tubuh keramik halus (tile dan terra cotta), optimal. dan keramik kasar (tembikar, genteng dan batu bata). DAFTAR PUSTAKA : e. Kutai Kartanegara and East Kutai-kuarsa berupa sisipan dalam Formasi Tanjung, 1. Bemmelen, R. W. van, 1949 : The Geo- Warukin, Pulau Balang, Balikpapan, logy of Indonesia, volume I-A & I-B., Dahor dan Kampungbaru, sumber daya Government Printting Office, The Haque. diperkirakan 760 juta ton (tersebar di 31 2. N. Suwarna dan T. Apandi, Tahun 1994 : lokasi), cukup baik untuk industri gelas, Peta Geologi Lembar Long Iram, filter fluida, semen portland dan pencuci Kalimantan, skala 1:250.000, Pusat pipa dalam pengeboran minyak dan gas Penelitian dan Pengembangan Geologi, bumi. Bandung. f. Batugamping menyusun Formasi Berai, 3. S. Atmawinata N. Ratman dan Bebuluh dan Tendehhantu, sumber daya Baharuddin, Tahun 1995 : Peta Geologi diperkirakan 54.900 juta ton (tersebar di Lembar Muara Ancalong, Kalimantan, 23 lokasi), cukup baik untuk semen skala 1:250.000, Pusat Penelitian dan portland, penurun temperatur lebur (flux), Pengembangan Geologi, Bandung. bahan fondasi, pupuk pertanian, penetral 4. S. Supriatna, Sukardi, dan E. Rustandi, tanah asam di daerah berawa-rawa. Tahun 1995 : Peta Geologi Lembar Samarinda, Kalimantan, skala 1:250.000,

Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 2003 11-7 Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. 5. S. Supriatna dan H.Z. Abidin, Tahun 1995 : Peta Geologi Lembar Muara Wahau, Kalimantan, skala 1:250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.Sukardi, N. Sikumbang, I. Umar dan R. Sunaryo, Tahun 1995 : Peta Geologi Lembar Sangatta, Kalimantan, skala 1:250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. 6. Sukardi, B. Jamal, S. Supriatna dan S. Santosa, Tahun 1995 : Peta Geologi Lembar Muara Lasan, Kalimantan, skala 1:250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. 7. S. Hidayat, dan I. Umar, Tahun 1994 : Peta Geologi Lembar Balikpapan, Kalimantan, skala 1:250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. 8. B., Djamal, D. Sudana, Soetrisno, Baharuddin, dan K. Hasan, Tahun 1994 : Peta Geologi Lembar Tanjung Mangkaliat (Talok), Kalimantan, skala 1:250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. 9. B., Djamal dan S. Supriatna Tahun 1995 : Peta Geologi Lembar Sabang, Kalimantan, skala 1:250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. 10. Team Geologi Bahan Galian dan Lingkungan Pertambangan Kanwil DPE Kaltim, Tahun 1999 : Potensi Sumber Daya Mineral Di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Bidang Sumber Daya Mineral Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi, Provinsi Kalimantan Timur. 11. Team Geologi Bahan Galian dan Lingkungan Pertambangan Kanwil DPE Kaltim, Tahun 2000 : Potensi Sumber Daya Mineral Di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, Bidang Sumber Daya Mineral Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi, Provinsi Kalimantan Timur.

Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 2003 11-8

Gambar 1. Peta Lokasi Bahan Galian Non Logam di daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 2003 11-9

Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 2003 11-10 Gambar 2. Peta Lokasi Bahan Galian Non Logam di daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Kolokium Hasil Kegiatan Inventarisasi Sumber Daya Mineral – DIM, TA. 2003 11-11