Jurnal Rekursif, Vol. 6 No. 2 Juli 2018, ISSN 2303-0755 http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/ RANCANG BANGUN APLIKASI KLASIFIKASI USAHA MIKRO HOME INDUSTRY IKAN KERING DENGAN ALGORITME FUZZY C-MEANS CLUSTERING DI DAERAH PESISIR KOTA

Rio Ferdiansyah1, Rusdi Efendi2, Boko Susilo3

1,2,3Program Studi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu. 1,2,3Jl. W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu 38371A (telp: 0736-341022; fax: 0736-341022)

[email protected] [email protected] [email protected]

Abstrak: Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan. Salah satunya ialah home industry/ rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Tujuan penelitian ini adalah terbangunnya aplikasi klasifikasi usaha mikro home industry ikan kering menggunakan algoritme Fuzzy C- Means clustering di daerah pesisir Kota Bengkulu berbasis web. Usaha mikro home industry tersebut dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: 1) skala kecil, 2) skala menengah, dan 3) skala besar. Hasil penelitian dari 40 data pengusaha home industry diklasifikasikan menggunakan algoritme Fuzzy C-Means clustering berdasarkan 7 kriteria. Hasil analisis dan perancangan aplikasi klasifikasi usaha mikro home industry ikan kering di daerah pesisir Kota Bengkulu akan semakin mempermudah dalam melakukan pengelompokan data kualitatif usaha mikro home industry tersebut. Model perancangan sistem dengan Unified Modeling Language (UML) mampu menggambarkan dan memperlihatkan proses sistem yang direpresentasikan dalam beberapa model, yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh mengenai sistem yang dibuat berdasarkan dengan kebutuhan pengguna. Kata Kunci: logika fuzzy, usaha mikro, home industry, fuzzy c-means, website, pesisir kota Bengkulu. Abstract. Micro business is people's productive three cluster i.e.: 1) small scale, 2) medium scale, individuals or individual businesses. One and 3) large scale. Research results from data 40 micro business is a home industry/ home business entrepreneurs home industry can be classified products or small companies. The purpose of this using the Algorithms of Fuzzy C-Means clustering research is awakening application of the based on 7 criteria. And the results of the analysis classification of micro business dried fish home and design of application classification micro industry using algorithms of Fuzzy C-Means bussiness home industry dried fish in the coastal clustering in the coastal area of the city of area of Bengkulu City then can facilitate in Bengkulu with web-based framework CodeIgneter conducting qualitative data cluster micro business and micro business classified dried fish home home industry dried fish in the coastal area of industry in the coastal area of Bengkulu City into Bengkulu City and with the model design system

63

Jurnal Rekursif, Vol. 6 No. 2 Juli 2018, ISSN 2303-0755 http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/ with Unified Modeling Language (UML) are able tangga ini adalah kepercayaan yang terbangun to describe and show the process of the system that dalam menjalankan usaha. Hal ini dikarenakan are represented in the several models, aiming to keterlibatan penuh keluarga dalam membangun get a thorough understanding about the the system industri. Usaha mikro home industry khususnya is based on the needs of the user. ikan kering banyak dijumpai di daerah pesisir Kota Keywords: fuzzy logic, micro business, home Bengkulu [3]. industry, fuzzy c-means, website, coastal area of Bengkulu City. Masyarakat di daerah pesisir Kota Bengkulu

mayoritas usaha perikanan laut yang menghasilkan I. PENDAHULUAN ikan segar. Tersedianya ikan segar yang akan Usaha mikro diartikan sebagai model usaha diolah sebagai bahan baku ikan kering, mendukung yang paling kecil, usaha yang dilakukan di rumah berkembangnya usaha mikro home industry (definisi ini juga digunakan oleh Bank Dunia). Jika pengolahan ikan kering di Kota Bengkulu. dikaitkan dengan jumlah pekerja, usaha mikro Pentingnya pengelompokkan usaha mikro home menurut definisi Amerika dan Eropa sama, yaitu industry ikan kering yang berada di daerah pesisir jumlah pekerja di bawah 10 pekerja [1]. Usaha ini Kota Bengkulu karena dapat memudahkan bersifat menghasilkan pendapatan dan dilakukan pemerintahan terkait untuk memilih peminjaman oleh rakyat miskin atau mendekati miskin. Ciri-ciri modal kepada Pengusaha dalam mengembangkan usaha mikro antara lain: modal usahanya tidak usaha dan menentukan potensi usaha mikro home lebih dari Rp 10 juta (tidak termasuk tanah dan industry ikan kering sehingga memudahkan dalam bangunan), tenaga kerja tidak lebih dari lima orang pembinaan dari pihak (terkait) berdasarkan dan sebagian besar melibatkan anggota keluarga, klasifikasi usaha yang ditentukan dengan algoritme kerabat atau tetangga, pemiliknya bertindak secara Fuzzy C-Means clustering. naluriah/alamiah dengan mengandalkan insting dan pengalaman sehari-hari [2]. Pengelompokkan usaha mikro home industry ikan kering dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu: Menurut UU No 20 Tahun 2008, yang disebut i) usaha mikro home industry skala kecil, ii) skala dengan usaha mikro adalah usaha produktif milik menengah, dan iii) skala besar. Pengelompokkan orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan usaha mikro home industry ikan kering ini yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana berdasarkan 7 (tujuh) kriteria yakni: (Dermawan, diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria asset: Lucky, 2016) Maks. 50 Juta, kriteria Omzet: Maks. 300 juta rupiah. 1. Modal, 2. Kapasitas produksi, Salah satu usaha mikro adalah home industry 3. Omset penjualan, (industry rumah tangga). Home industry (industri 4. Lama usaha, rumah tangga) adalah rumah usaha produk barang 5. Keuntungan usaha, atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai 6. Besar aset usaha, perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini 7. Biaya tenaga kerja. dipusatkan di rumah. Kelebihan industri rumah

64

Jurnal Rekursif, Vol. 6 No. 2 Juli 2018, ISSN 2303-0755 http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

Untuk mengelompokkan data tersebut, diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria asset: dibutuhkan sebuah metode pengelompokan Maks. 50 Juta, kriteria Omzet: Maks. 300 juta (clustering) yang hasilnya tepat dan akurat, dengan rupiah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada metode Fuzzy C-Means yang secara berulang Tabel 1. Kriteria UMKM (Usaha Mikro Kecil mampu memperbaiki pusat kluster dan derajat Menengah) berdasarkan UU No 20 Tahun 2008. keanggotaan usaha mikro home industry ikan Dari table tersebut yang digunakan yaitu pada kering. nomor satu mengenai usaha mikro sebagai landasan dalam penelitian usaha mikro home Menurut Ekawati, dkk (2013) dalam industry ikan kering di daerah pesisir kota penelitiannya yang berjudul “Klasifikasi Usaha Bengkulu. Kecil dan Menengah (UKM) Sektor Industri dengan Metode Fuzzy C-means Clustering Wilayah Kota Cilegon”, berhasil mengelompokan UKM dengan 3 pusat cluster yang optimum berdasarkan modal awal, rata-rata keuntungan, rata-rata pendapatan dan kapasitas produksi yang menjadi karakteristik pada setiap kelompok UKM. Tabel 1. Kriteria UKM berdasarkan UU No 20 Tahun 2008 Penelitian terkait lainnya berjudul Strategi B. Home Industry Pengembangan Usaha Kecil Menengah Sektor Home Industry (“Rumah Industri”) adalah Industri Pengolahan. Hasil Penelitian ini adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan rumusan strategi pengembangan UKM didasarkan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena 2 (dua) pendekatan, yaitu strategi berdasarkan jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Analisa diagram kartesius SWOT dan kombinasi Home industry sangat erat kaitannya dengan strategi matrik SWOT (Rahman, 2012). wirausaha pada diri seorang manusia. Berbicara

Berdasarkan atas uraian sebelumnya, maka industri maka sama juga berbicara laba dan rugi dalam penelitian ini difokuskan pada adalah ujung pangkal sebuah usaha. Maka dari itu, pengklasifikasian home industry ikan kering di tak heran banyak orang yang sukses menjalankan daerah pesisir Kota Bengkulu, yang berjudul yaitu home industry kerena memang memiliki jiwa Rancang Bangun Aplikasi Klasifikasi Usaha Mikro wirausaha yang pantang menyerah dan selalu Home Industry Ikan Kering dengan Algoritme berlajar dari segala kegagalan yang pernah Fuzzy C-Means Clustering di Daerah Pesisir Kota dihadapi [4]. Bengkulu. C. Daerah Pesisir Kawasan (daerah) pesisir (coastal zone) adalah II. LANDASAN TEORI daerah peralihan atau transisi antara ekosistem A. Usaha Mikro daratan dan lautan, dimana ke arah darat mencakup Menurut UU No 20 Tahun 2008, yang disebut daerah yang masih dipengaruhi oleh proses-proses dengan usaha mikro adalah usaha produktif milik kelautan, seperti pasang surut, interusi air laut, orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan gelombang, dan angin laut dan ke arah laut yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana

65

Jurnal Rekursif, Vol. 6 No. 2 Juli 2018, ISSN 2303-0755 http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/ mencakup daerah perairan laut yang masih saja, melainkan juga untuk menjadi anggota dipengarhui oleh proses-proses daratan dan kelompok lain dengan ukuran tingkat yang dampak kegiatan manusia, seperti aliran air sungai, berbeda. Oleh karena itu, data akan cenderung run off, sedimentasi, dan pencemaran [5]. menjadi anggota kelompok tertentu dimana tingkat D. Klasifikasi Usaha Mikro Home Industry Ikan keanggotaan data berdasarkan kriteria yang telah Kering ditentukan dalam kelompok itu paling besar Dalam menentukan klasifikasi dengan dibandingkan dengan kelompok lainnya. Dan membentuk 3 (tiga) kelompok berdasarkan pada penentuan klasfisikasi dengan skala prioritas penelitian yang berjudul Kajian manajemen berdasarkan kluster usaha mikro home industry Pemasaran Ikan Pindang Layang di Kota ikan kering dengan skala kecil, skala menengah, terhadap 2 (dua) kriteria yaitu pendapatan dan dan skala besar berdasarkan 7 (tujuh) kriteria yaitu pemasaran produk home industry di Kelurahan modal, kapasitas produksi, keuntungan, lama Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal usaha, besar asset, omset penjualan, dan biaya yang dilakukan oleh Anisah (2006) pada 3 jenis tenaga kerja. skala usaha, yaitu industri ikan pindang skala kecil, E. Algoritme Fuzzy C-Means sedang dan besar. Fuzzy Clustering adalah proses menentukan Pada penelitian ini klasifikasi usaha mikro derajat keanggotaan, dan kemudian home industry ikan kering di daerah pesisir Kota menggunakannya dengan memasukkannya ke Bengkulu akan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) dalam elemen data ke dalam satu kelompok cluster yaitu: i) usaha mikro home industry skala kecil, ii) atau lebih. Algoritme Fuzzy C-Means (FCM) skala menengah, dan iii) skala besar terhadap 7 adalah suatu teknik pengclusteran data yang mana (tujuh) kriteria yaitu modal, keuntungan, lama keberadaan tiap-tiap titik data dalam suatu cluster usaha, besar asset, omset penjualan, biaya tenaga ditentukan oleh derajat keanggotaannya [6]. kerja, kapasitas produksi yang bersumber dari Keluaran dari Fuzzy C-Means merupakan deretan penelitian Dermawan (2016) dengan judul pusat cluster dan beberapa derajat keanggotaan penelitian yaitu “Pendapatan dan Saluran untuk tiap-tiap titik data. Informasi ini dapat Pemasaran Produk Usaha Home Industry Ikan Asin digunakan untuk membangun suatu Fuzzy di Kota Bengkulu”. Inference System. Untuk mengklasifikasi usaha mikro home Algoritme Fuzzy C-Means Clustering adalah industry tersebut dengan algoritme Fuzzy C-Means sebagai berikut: [6] clustering, terlebih dahulu membuat jumlah 1. Masukkan data yang akan di cluster X, berupa kelompok yang akan dijadikan basis klasifikasi, matrik berukuran n x m (n = jumlah sampel data, m dalam penelitian ini jumlah kelompok telah = atribut setiap data). Xij = data sampel ke-i (i = ditentukan. Metode Fuzzy C-Means clustering 1,2,…,n), atribut ke-j (j = 1,2,…,m). nantinya menghasilkan pembobotan yang 2. Tentukan : digunakan berdasarkan himpunan fuzzy. Dari o Jumlah cluster = c; o Pangkat = w; perhitungan algoritme tersebut data pengamatan o Maksimum iterasi = MaxIter; tidak mutlak untuk menjadi anggota satu kelompok o Error terkecil yang diharapkan= ε;

66

Jurnal Rekursif, Vol. 6 No. 2 Juli 2018, ISSN 2303-0755 http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

o Fungsi objektif awal = P0 = 0; III. METODOLOGI o Iterasi awal = t = 0; Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 3. Bangkitkan bilangan random ( ) , i = 1,2,…,n; k = 1,2,…,c; sebagai elemen-elemen 1) Jenis Penelitian matrik partisi awal (U). Hitung jumlah setiap Penelitian ini akan membangun suatu aplikasi kolom [6]. klasifikasi usaha mikro home industry ikan kering dengan algoritme Fuzzy C-Means clustering di ∑ (1) daerah pesisir Kota Bengkulu. Dalam melakukan

Keterangan: penelitian ini, peneliti menerapkan penelitian Qi (Jumlah nilai derajat keanggotaan perbaris) = 1 terapan yang dikembangkan agar berhubungan Dengan i = 1,2,…n, hitung nilai elemen matriks: dengan penelitian ini, di mana penelitian terapan Hitung bilangan random (Kusumadewi & ini adalah penelitian yang diarahkan untuk Purnomo, 2010): mendapatkan informasi guna mendapat pemecahan

(2) masalah penelitian yang bersifat fungsional dan dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan 4. Hitung Pusat cluster ke-k : Vkj, dengan k = praktis yang timbul ataupun menghasilkan suatu 1,2,…,c; dan j = 1,2,…,m. produk yang memiliki fungsi praktis lainnya.

∑ (3) 2) Populasi dan Sampel ∑ a) Populasi 5. Hitung fungsi objektif pada iterasi ke-t: [6] Populasi dalam penelitian ini adalah Nelayan

yang mempunyai usaha mikro home industry ikan ∑ ∑ ( *∑( ) + ) (4) kering di Daerah Pesisir Kota Bengkulu yang Fungsi obyektif digunakan sebagai syarat berada di Kecamatan Kampung Melayu. perulangan untuk mendapatkan pusat cluster yang b) Sampel tepat. Sehingga diperoleh kecendrungan data untuk Sampel adalah bagian dari jumlah dan masuk ke cluster mana pada step akhir. karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 6. Hitung perubahan matriks partisi [6]. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling. [∑ ( ) ] (5) Purposive sampling adalah teknik penentuan

∑ ∑ [ ( ) ] sampel dengan pertimbangan tertentu [7]. Artinya 7. Cek kondisi berhenti: [6] setiap subjek yang diambil dari populasi dipilih o Jika : ( | Pt – Pt-1 | < ε ) atau ( t < MaxIter ) dengan sengaja berdasarkan tujuan dan maka berhenti; pertimbangan tertentu yaitu nelayan yang o Jika tidak : t = t + 1, ulangi langkah ke-4. mempunyai usaha mikro home industry ikan kering Dimana, di daerah Pesisir Kota Bengkulu. Berdasarkan Pt = Fungsi Objektif pada iterasi ke t penjelasan tersebut dalam penelitian ini jumlah t = Iterasi ke- sampel yang digunakan sebanyak 40 data home MaxIter = Iterasi maksimum industry ikan kering di Daerah Pesisir Kota

67

Jurnal Rekursif, Vol. 6 No. 2 Juli 2018, ISSN 2303-0755 http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

Bengkulu yang berada di Kecamatan Kampung perangkat lunak diuji apakah sudah sesuai dengan Melayu. Data sekunder tersebut bersumber dari yang diharapkan atau belum. Pengujian black box penelitian Dermawan (2016) dengan judul berusaha menemukan kesalahan seperti berikut ini. penelitian yaitu “Pendapatan dan Saluran a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. Pemasaran Produk Usaha Home Industry Ikan Asin b. Kesalahan antarmuka (interface). di Kota Bengkulu (Studi Kasus pada Anggota c. Kesalahan dalam struktur data atau akses Gapokyan Jangkar Mas Kota Bengkulu)”. database eksternal. 3) Metode Pengumpulan Data d. Kesalahan kinerja. Dalam penelitian ini pengumpulan data e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi. dilakukan dengan metode dokumentasi, yaitu suatu Teknik pengujian black box yang dilakukan cara memperoleh data atau informasi tentang hal- dalam penentuan klasifikasi uaha kecil home hal yang ada kaitannya dengan melihat kembali industry ikan kering menggunakan metode Fuzzy laporan tertulis yang baik berupa angka maupun C-means Clustering adalah teknik equivalence keterangan (Suharsimi, 1998). Untuk kepentingan partitioning, yaitu teknik pengujian yang membagi penelitian ini digunakan data sekunder berupa data domain input dari suatu program ke dalam kelas modal usaha, kapasitas produksi, omset penjualan, data, menentukan kasus pengujian dengan lama usaha, keuntungan usaha, besar asset usaha, mengungkapkan kelas-kelas kesalahan, sehingga dan biaya tenaga kerja. Data ini diambil pada bulan akan mengurangi jumlah kasus pengujian. Oktober – November 2016 dan bersumber dari Kemudian juga akan dilakukan pengujian penelitian Dermawan (2016) dengan judul fungsional sistem dan pengujian metode Fuzzy C- penelitian yaitu “Pendapatan dan Saluran means Clustering. Diagram alir pengujian black Pemasaran Produk Usaha Home Industry Ikan Asin box dapat dilihat pada Gambar 1. di Kota Bengkulu (Studi Kasus pada Anggota Gambar 2 merupakan diagram alir metode Gapokyan Jangkar Mas Kota Bengkulu)” dan dari Fuzzy C Means Clsutering untuk mengelompokan sumber tersebut diambil 40 data home industry usaha mikro home industry menjadi tiga kelompok ikan kering. berdasarkan tujuh kriteria yaitu modal, keuntungan, 4) Metode Pengujian Sistem lama usaha, kapasitas produksi, omset penjualan, Pada penelitian ini, pengujian sistem yang besar asset dan biaya tenaga kerja. dilakukan menggunakan blackbox testing. Pengujian black box adalah suatu pengujian yang IV.HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan untuk mengamatik hasil eksekusi A. Model Analisis antarmuka (interface) melalui data uji dan Berdasarkan kebutuhan sistem-sistem yang memeriksa fungsional dari sistem yang dibuat. ditentukan, maka langkah-langah berikutnya yaitu Pengujian black box merupakan metode perancangan atau desain sistem usulan. Dalam perancangan data uji yang didasarkan pada spesifik menganalisa usulan prosedur yang baru pada perangkat lunak. penelitian ini digunakan program Astah Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada Community untuk menggambarkan usecase perangkat lunak dan kemudian keluaran dari

68

Jurnal Rekursif, Vol. 6 No. 2 Juli 2018, ISSN 2303-0755 http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/ diagram, activity diagram, sequence diagram, dan menentukan parameter c (jumlah kluster) = 3, class diagram. w(nilai pangkat) = 3,MaxIter(Maksimal Iterasi) =

B. Model Analisis Alur Sistem 50, ɛ(nilai error) = 0.001, P0 (fungsi objektif) = 0, t (iterasi awal) = 0. Langkah ketiga membangkitkan Alur sistem merupakan analisis tahapan kerja data sampel yaitu dengan menghasilkan bilangan sistem yang akan dibangun. Secara garis besar random dengan jumla data empat puluh data, tahapan perancangan sistem yang akan dibangun langkah selanjutnya bangkitkan data matriks partisi dapat dilihat pada Gambar 2. awal (U), kemudian hitung pusat cluster (Vkj), dengan k=1,2….c (kluster setiap data); dan j=1,2,….,m (kriteria setiap data) pada persamaan

2.3, kemudian hitung fungsi objektif (Pt) pada persamaan (4), setelah itu hitung perubahan matriks partisi pada persamaan (5).

Gambar 1. Diagram Alir Pengujian Black Box.

Gambar 2. Diagram Alir Metode Fuzzy C-Means Clustering Pada flowchart diatas mendeskripsikan alur kerja sistem yang pertama dengan menentukan parameter data input n dan m (n = jumlah sampel data sebanyak empat puluh data, m = kriteria setiap Gambar 3. Diagram alir sistem data sebanyak tujuh kriteria), yang kedua

69

Jurnal Rekursif, Vol. 6 No. 2 Juli 2018, ISSN 2303-0755 http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

C. Model Perancangan Sistem b) Sequence Diagram Manajemen Kluster Perancangan yang dilakukan dalam sistem ini adalah Unified Modeling Language (UML) . 1. Usecase Diagram

Gambar 4. Usecase Diagram Gambar 7. Sequence diagram manajemen kluster 2. Activity Diagram 4. Class Diagram

Gambar 8. Class diagram

C. Model Implementasi

Pada tahap implementasi akan dibahas Gambar 5. Activity Diagram mengenai prototype aplikasi, yaitu tampilan sistem 3. Sequence Diagram informasi pengolahan data ternak yang dibuat. a) Sequence Diagram Manajemen Data V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan perancangan aplikasi klasifikasi usaha mikro home industry ikan kering di daerah pesisir Kota Bengkulu yang telah dijabarkan sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut. 1. Dengan adanya perancangan bangun aplikasi klasifikasi usaha mikro home industry ikan kering dengan Algoritme Fuzzy C-Means di daerah pesisir Kota Bengkulu dapat

Gambar 6. Sequence diagram manajemen data memudahkan dalam melakukan

70

Jurnal Rekursif, Vol. 6 No. 2 Juli 2018, ISSN 2303-0755 http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

pengelompokkan data kualitatif usaha mikro REFERENSI home industry ikan kering di daerah pesisir [1] Erwin, “SMK dan Usaha Mikro,” 2008. Kota Bengkulu. [2] P2KP,"Mengenal Kelompok Usaha Mikro, 2016. 2. Model perancangan sistem dengan Unified [3] Ar,Muhammad, “Industri Rumah Tangga,” PT Karya Unipress, , 1983. Modeling Language (UML) mampu [4] Muliawan,dkk, “Manajemen Home Industri,”Banyu menggambarkan dan memperlihatkan proses Media, , 2008. [5] Daihuri, Rais, Sitepu, “Pengelolaan Sumberdaya Pesisir sistem yang direpresentasikan dalam beberapa dan Lautan secara Terpadu,”PT Pramadya Paramita, Jakarta, 1996. model, yang bertujuan untuk mendapatkan [6] Kusumadewi, Sri, Purnomo Hari, “Aplikasi Logika pemahaman yang menyeluruh mengenai sistem Fuzzy", Graha Ilmu, Yogyakarta, 2010. [7] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan yang dibuat berdasarkan dengan kebutuhan R&D, : Alfabeta, 2014. pengguna.

71