1

EVALUATION UTILIZATION FACILITIES FISH LANDING BASE (PPI) OF DUMAI CITY PROVINCE

By: Elfrida Sibarani1), Syaifuddin2), dan Jonny Zain2) [email protected] Abstract

This study was conducted in March 2014, at the Fish Landing Base (PPI) Dumai Dumai Riau Province. The purpose of this study was to determine the level of utilization of the facilities available in the PPI Dumai. Facility utilization rates in the PPI Dumai consists of docks 237.19%, 140.98% of pond harbor area, harbor pool 58.75%, 47.54% auction room, fuel tanks 41.17%, 128.54% ice factory and 144.65% fresh water tank. Where the evaluation of the utilization of the facilities in 2014 is increasing compared to the use of the facilities in 2005.

Keyword : Evaluation, facilities, fish landing bases

1) Student of Fisheries and Marine Science University of Riau 2)Lecturer of Fisheries and Marine Science University of Riau

PENDAHULUAN fasilitas dermaga di PPI Dumai adalah Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) 52,46%, kedalaman kolam 42,5%, ruang Dumai merupakan pelabuhan perikanan lelang 3,1%, sedangkan luas kolam tipe D dan merupakan pelabuhan pelabuhan dan tangki air tawar tidak dapat perikanan satu-satunya yang ada di Kota dihitung. Setelah 13 tahun PPI Dumai Dumai yang beroperasi dalam pengisian berdiri, masih banyak pemanfaatan perbekelan, pendaratan dan pemasaran fasilitas di PPI Dumai yang perlu hasil tangkapan. PPI Dumai memiliki dievaluasi kembali karena masih terdapat fasilitas yang relatif lengkap dalam beberapa fasilitas yang masih belum melayani aktifitasœaktifitas yang ada di dimanfaatkan sejak pelabuhan dibangun pelabuhan. seperti cold storage dan los pasar ikan. PPI Dumai memiliki fasilitas yang Disamping itu juga adanya penambahan relatif lengkap, sehingga banyak nelayan fasilitas baru seperti pabrik es dan los yang mendaratkan hasil tangkapannya di pasar ikan yang baru serta aktivitas- pelabuhan ini bukan hanya nelayan yang aktivitas di PPI Dumai tersebut juga berasal dari kota Dumai saja. Nelayan- semakin ramai. nelayan tersebut juga berasal dari METODE PENELITIAN Kecamatan Rupat, Rupat Utara dan Waktu dan Tempat yang berasal dari Kabupaten Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dan Rokan Hilir. pada bulan Maret 2014 di Pangkalan Hasil penelitian Pane (2005) Pendaratan Ikan (PPI) Dumai, Kota menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan Dumai, Provinsi Riau. 2

Bahan dan alat penelitian yang ada. Analisis tersebut menggunakan Bahan dalam penelitian ini adalah formula Pianc dalam Ditjen Perikanan lembaran kuisioner yang digunakan untuk (1999), Ditjen Perikanan (1981), Yano dan mencatat data yang diperlukan. Sedangkan Noda (1970). Formula Pianc digunakan alat yang digunakan adalah kamera untuk untuk menghitung kebutuhan ukuran dokumentasi, dan alat tulis. dermaga. Formula Ditjen Perikanan Metode dan Prosedur Penelitian (1981) digunakan untuk menghitung Metode Penelitian kebutuhan ukuran kolam pelabuhan, Metode yang digunakan adalah tangki BBM, tangki air tawar dan pabrik metode survei yaitu dengan mengamati es. Formula Yano dan Noda (1970) secara langsung fasilitas dan aktifitas yang digunakan untuk menghitung kebutuhan ada di PPI Dumai dan mengumpulkan luas gedung pelelangan informasi yang berhubungan dengan Analisis Pemanfaatan Fasilitas pemanfaatan fasilitas tersebut. Zain et all (2012) menyebutkan Prosedur Penelitian bahwa untuk menentukan besarnya tingkat Pengumpulan data dilakukan pemanfaatan fasilitas digunakan analisis dengan turun ke lapangan dan langsung tingkat pemanfaatan. Besarnya tingkat menuju PPI Dumai untuk melakukan pemanfaatan dihitung menggunakan pengambilan data. Pengambilan data formula sebagai berikut : dilakukan dengan pengamatan langsung TP = ÚÙÙ¨ terhadap fasilitas secara umum dengan cara memperhatikan seluruh kegiatan dan Keterangan: wawancara dengan responden yaitu pihak TP = Tingkat pemanfaatan yang bersangkutan di pelabuhan tersebut a = Ukuran yang tersedia dengan membagikan kuisioner. Adapun b = Ukuran yang dibutuhkan. pihak yang bersangkutan disini seperti HASIL DAN PEMBAHASAN pengelola pelabuhan, pengelola fasilitas, Hasil nelayan, pedagang ikan, serta pihak-pihak Keadaan Umum Daerah yang bersangkutan lainnya. Sedangkan Pelabuhan Perikanan adalah tempat data skunder didapatkan dari instansi yang terdiri dari daratan dan perairan di terkait dan literatur. sekitarnya dengan batas-batas tertentu Responden diambil secara sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan purposive yang dapat mewakili dan sesuai kegiatan sistem bisnis perikanan yang dengan tujuan studi. Responden yang dipergunakan sebagai tempat kapal diambil terdiri dari masing-masing 2 orang perikanan bersandar, berlabuh dan/atau pengelola PPI Dumai, 3 orang nelayan bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung operasional dalam setiap jenis dan kelompok ukuran dan keselamatan pelayaran serta kegiatan alat tangkap, 2 orang pedagang dan 3 penunjang perikanan. orang pelaku lainnya yang ada di PPI Batas-batas wilayah PPI Dumai Dumai. adalah sebelah Utara berbatasan dengan Analisis Data Selat Dumai, Selatan dengan parit/jalan Analisis data yang dilakukan lingkar, Barat dengan sungai/parit, terdiri dari analisis kebutuhan fasilitas dan sedangkan Timur berbatasan dengan PT. analisis tingkat pemanfaatan failitas. Patra Dock Dumai. Analisis kebutuhan fasilitas digunakan Unit Penangkapan untuk menentukan ukuran fasilitas yang Dalam kesehariannya nelayan- dibutuhkan untuk menampung aktivitas nelayan yang mendaratkan hasil

3

tangkapannya di PPI Dumai masih dimanfaatkan, namun tidak setiap harinya memakai alat tangkap tradisional dan melakukan aktifitas. Dari fasilitas yang penggunaan kapal yang seadanya saja dimanfaatkan hanya terdapat beberapa tanpa memakai alat-alat navigasi yang fasilitas yang dapat dihitung tingkat sudah modern. Alat tangkap yang pemanfaatannya yakni dermaga, kolam digunakan nelayan di PPI Dumai antara pelabuhan, ruang lelang, tangki BBM, lain sondong, gillnet, rawai dan belat. pabrik es dan tangki air tawar. jenis dan jumlah alat tangkap Tingkat pemanfaatan fasilitas di PPI selengkapnya tertera pada tabel berikut: Dumai dapat dilihat dari hasil perhitungan Tabel 1. Jenis dan jumlah Alat Tangkap yang telah dilakukan dengan Digunakan Nelayan Di PPI Dumai Pada menggunakan rumus yang ada, tingkat Tahun 2013 pemanfaatan fasilitas dermaga sebesar No Jenis Alat Jumlah Persentase 237,19%, luas kolam pelabuhan sebesar Tangkap (%) 140,98%, kedalaman kolam pelabuhan 1 Sondong 78 29 sebesar 58,75%, ruang lelang sebesar 2 Gillnet 148 55 1,11%, tangki BBM sebesar 41,17%, 3 Rawai 25 9 pabrik es sebesar 128,54% dan tangki air tawar sebesar 144,65%. Tingkat 4 Belat 20 7 pemanfaatan fasilitas di PPI Dumai dapat Total 271 100 dilihat pada tabel: Sumber : Kantor PPI Kota Dumai Tabel 2. Tingkat Pemanfaatan Fasilitas Fasilitas dan Pemanfaatannya PPI Dumai Pada Tahun 2014 No Fasilitas Ukuran/Kapasitas T.Pemanfaatan Fasilitas yang dimiliki oleh PPI Kota (%) Dumai terbagi atas 3 yaitu fasilitas pokok, Tersedia Satuan Dibutuhkan fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang. 1 Dermaga 66.26 m 157.16 237.19

Dimana setiap fasilitas terbagi menjadi Dermaga m 15.09 Bongkar beberapa aktifitas yaitu fasilitas pokok Muat m 142.07 terdiri dari dermaga, kolam pelabuhan, 2 Kolam sarana turap dan lahan PPI Dumai. Pelabuhan a. Luas 17000 m² 23966.32 140.98 Fasilitas fungsional terdiri dari TPI, los Kolam Pelabuhan pasar, tangki BBM, pabrik es dan tangki b. Kedalaman 4 m 2.35 58.75 Kolam air tawar dan cold storage. Fasilitas Pelabuhan penunjang terdiri dari gedung kantor PPI 3 Ruang Lelang 324 m2 154 47.54 Dumai, kantor satpam/pos jaga, MCK, kios kedai pesisir, tempat parkir dan jalan 4 Tangki BBM 24000 ltr 9881.05 41.17 komplek PPI Dumai. Dari semua fasilitas 5 Pabrik Es 8000 kg 10282.86 128.54 yang ada di PPI Dumai sudah banyak yang 6 Tangki Air 8000 ltr 11572.38 144.65 Tawar termanfaatkan dengan baik seperti Namun jika dilihat perkembangan dermaga, kolam pelabuhan, turap, TPI, pemanfaatan fasilitas PPI Dumai dari tangki BBM, pabrik es, tangki air tawar, tahun 2005 sampai 2014 gedung kantor PPI Dumai, kantor satpam, perkembangannya sangat tinggi dan MCK, kios kedai pesisir, namun adapula nelayan yang ada merasa memuaskan fasilitas yang tidak termanfaatkan yaitu dengan pelayanan yang diberikan oleh PPI cold storage dan los pasar. Dumai. Selain itu bangun yang disediakan Selain itu kantor Laboratorium cukup bagus dan kokoh dan kebersihan Pembinaan dan Pengolahan Mutu Hasil yang membuat pengunjung di pelabuhan Perikanan (LPPMHP) dan kantor KP3 merasa nyaman. Dari hasil yang sudah (Kepolisian) dimana gedung kantor ini dianalisis dapat dibandingkan tingkat

4

pemanfaatan pada tahun 2005 dengan tawar, tangki BBM, cold storage, los pasar 2014 yang berada pada tabel: dan faslitas penunjang terdiri dari gedung Tabel 3. Perbandingan/perkembangan kantor PPI Dumai, kantor satpam/pos tingkat pemanfaatan fasilitas PPI Dumai jaga, MCK, kios kedai pesisir, tempat pada tahun 2005 dan 2014 parkir dan jalan komplek pelabuhan. N Fasilitas Ukuran T. T. P.Pe o 2005 2014 Pemanfa Pemanfa manf Semua fasilitas ini disediakan pelabuhan atan 2005 atan 2014 aatan untuk memberikan pelanyanan yang terbaik untuk para nelayan, namun dari 1 Dermaga 227 66.26 52.46 237.19 +184. 73 semua fasilitas yang telah disediakan ada Dermaga Bongkar failitas yang digunakan sesuai dengan Muat keperluannya dan ada pula fasilitas yang 2 Kolam belum dimanfaatkan sehingga fasilitas Pelabuhan a. Luas Kolam 17000 140.98 tersebut dimanfaatkan tidak sesuai dengan Pelabuhan b. Kedalaman 4 4 42.5 58.75 +16.2 aktifitas yang diharapkan. Kolam 5 Pelabuhan Menurut Peraturan Menteri 3 Ruang Lelang 324 324 3.1 47.54 +44.4 1 Kelautan Dan Perikanan Nomor 4 Tangki BBM 41.17 Per.08/Men/2012 bahwa pelabuhan

5 Pabrik Es 128.54 perikanan yang bertipe D, sebagaimana

6 Tangki Air 14.1 8000 144.65 dimaksud dalam Pasal 5 huruf d Tawar 3 ditetapkan berdasarkan kriteria teknis dan operasional yang meliputi: Dari tabel dapat dilihat bahwa tingkat 1. Mampu melayani kapal perikanan pemanfaatan pada tahun 2005 dengan yang melakukan kegiatan perikanan di 2014 berkembangan dengan pesat, dimana perairan . pada tahun 2014 fasilitas yang ada di PPI 2. Memiliki fasilitas tambat labuh untuk Dumai sudah banyak yang dimanfaatkan. kapal perikanan berukuran sekurang- Tingkat pemanfaatan semakin berkembang kurangnya 5 GT, di PPI Dumai sudah karena pada tahun 2005 masih proses memiliki kapal perikanan berukuran 5 pembangunan sehingga aktifitas yang ada GT, bahkan di pelabuhan ini sudah di pelabuhan masih sedikit dan masih memiliki kapal yang lebih dari ukuran banyak fasilitas dalam pembangunan dan yang telah ditentukan undang-undang juga perbaikan, sehingga pada tahun 2014 perikanan. ini proses aktifitas di pelabuhan meningkat 3. Panjang dermaga sekurang-kurangnya dengan sendirinya karena semua fasilitas 50 m, dengan kedalaman kolam yang telah dibangun PPI Dumai terpakai sekurang-kurangnya minus 1 m. Pada dengan keperluan nelayan. Selain itu panjang dermaga di PPI Dumai sudah banyak juga yang memakai fasilitas di melebihi dengan kriteria pelabuhan pelabuhan yang bukan kapal-kapal dari tipe D. Kota Dumai melainkan kapal-kapal yang 4. Mampu menampung kapal perikanan berasal dari Rupat, Sinaboi dan Rokan sekurang-kurangnya 15 unit atau Hilir. jumlah keseluruhan sekurang- Pembahasan kurangnya 75 GT. Jumlah kapal yang PPI Dumai memiliki berbagai jenis bersandar di dermaga sudah melebihi fasilitas yaitu fasilitas pokok, fasilitas dari daya tamping yang dimiliki fungsional dan fasilitas penunjang. criteria pelabhuan perikanan yang Fasilitas pokok terdiri dari dermaga, bertipe D. kolam pelabuhan, sarana turap dan lahan 5. Memanfaatkan dan mengelola lahan PPI Dumai sedangkan fasilitas funsional sekurang-kurangnya 1 ha, pada PPI teridir dari TPI, pabrik es, tangki air

5

Dumai memiliki lahan seluas 10.000 juga para pedagang/pengecer langsung m2 sehingga susah sesuai dengan memilih ikan yang mereka inginkan kriteria pelabuhan menurut undang- walaupun yang menentukan harga adalah undang. toke. Setelah ikan sesampai di TPI maka 6. Kriteria operasional yaitu terdapat dilakukan penyortiran. aktivitas bongkar muat ikan dan Setelah dilakukan penyortiran pemasaran hasil perikanan rata-rata 2 kemudian masuk dalam aktifitas ton per hari, hasil tangkapan di PPI pemasaran hasil tangkapan dilakukan Dumai tergantung kondisi perairan dan pelelangan, dimana proses lelang di TPI cuaca. Karena setiap harinya jumlah ini dengan cara tawar menawar seperti hasil tangkapan berbeda-beda, pasar. Tetapi harga ikan ditentukan sehingga hasil tangkapan tekadang toke/agen yang telah ada di TPI, apabila sesuai dengan undang-undang harga sudah bisa diterima pengecar maka perikanan khususnya pada musim ikan agen langsung menulis jumlah ikan dan dan terkadang tidak sesuai. harga kesepakatan dalam bon/faktur yang Fasilitas-fasilitas yang ada di PPI akan diberikan kepada pembeli, penjual, Dumai digunakan untuk mendukung arsip untuk PPI Dumai dan arsip untuk sumberdaya perikanan di pelabuhan Pemerintah Kota Dumai. Setelah itu tersebut, menurut Peraturan Menteri pengecer dapat membawa ikannya ke Kelautan dan Perikanan Nomor pasar untuk di pasarkan kepada konsumen. Per.08/Men/2012 bahwa fasilitas yang Dalam aktifitas pengisian perbekalan para harus ada pada pelabuhan perikanan ini nelayan harus menyediakan yang mereka meliputi: perlukan dalam melakukan pelayaran, a. Fasilitas pokok terdiri dari lahan, perbekalan yang harus di sediakan para dermaga, kolam pelabuhan, jalan komplek nelayan yaitu pengisian BBM, pengisian dan air tawar, pengisian es dan pengisian drainase. bahan makanan. Karena semua itu b. Fasilitas fungsional terdiri dari kantor merupakan kebutuhan yang paling penting administrasi pelabuhan, TPI, suplai air untuk melakukan penangkapan ikan, bersih, dan instalasi listrik; dimana perbekalan itu bisa didapat dari c. Fasilitas penunjang terdiri dari pos jaga yang sudah tersedia di pelabuhan dan ada dan MCK. juga yang mereka dapat dari rumah Di PPI Dumai terdapat beberapa ataupun dibeli di luar pelabuhan. Dalam aktifitas diantaranya aktifitas pendaratan tambat labuh dan perawatan kapal dimana hasil tangkapan, aktifitas pemasaran hasil kapal yang sudah melakukan aktifitas tangkapan, aktifitas pengisian perbekalan, pendartan ikan hasil tangkapan, nelayan tambat labuh dan perawatan. Setiap langsung memindahkan kapal ke dermaga aktifitas ini memiliki kegiatan yang selalu tambat untuk melakukan pengisian dilakukan para nelayan, pada aktifitas perbekalan sebelum berangkat ke fishing pendaratan hasil tangkapan dimulai saat ground. Pada saat kapal bertambat kapal bersandar di dermaga kemudian disinilah nelayan melakukan perawatan dilakukan pembongkaran hasil tangkapan pada kapalnya untuk memeriksa bagian untuk dibawa ke TPI. Pelabuhan juga kapal yang perlu diperbaiki, sehingga menyediakan jasa angkut dengan kapal dalam keadaan baik saat dibawa ke menggunakan gerobak dorong sehingga fishing ground. para nelayan tidak repot lagi mengangkat Fasilitas dermaga yang dibangun hasil tangkapannya ke TPI, namun pada pelabuhan dapat menampung banyak saat pembongkaran hasil tangkapan ada kapal yang akan bersandar karena dermaga

6

terbuat dari beton yang kuat dan masih pelabuhan dan kedalaman kolam layak beroperasi, selain itu dermaga juga pelabuhan menurut penelitian Prisma masih terjaga dengan baik. Saat kapal (2013) menunjukkan bahwa tingkat bersandar di dermaga kapal-kapal pemanfaatan luas kolam pelabuhan perikanan melakukan bongkar muat sebesar 86,17% dan kedalaman kolam perikanan. Dalam pembangunan dermaga pelabuhan sebesar 22,86%. Dapat dilihat digunakan tiang pancang supanya dermaga bahwa tingkat pemanfaatan luas kolam kuat dan pada kedua sisi dermaga terdapat pelabuhan dan kedalaman kolam bolder. Dari hasil penelitian tingkat pelabuhan PPI Pagurawan lebih rendah pemanfaatan dermaga sebesar 237,19%, dibandingkan PPI Dumai. dimana dermaga yang dibutuhkan sebesar Dalam perkembangannya PPI 157,16 m dan panjang dermaga yang Dumai juga memiliki tangki BBM yang tersedia 66,26 m. Tetapi panjang dermaga disubsidikan dari pertamina untuk yang tersedia ini berasal dari ukuran memudahkan nelayan dalam pengisian panjang jetty kecil yang berada di sisi bahan bakar kapalnya. Pertamina kanan dan kiri dermaga. Banyaknya kapal menyediakan solar sebanyak satu tangki yang melakukan aktifitas di dermaga, yang berisikan 24000 liter untuk keperluan sebaiknya pelabuhan menambahkan fender nelayan, dengan bantuan subsidi ini para dan bolder di sisi kanan dan kiri dermaga nelayan lebih gampang dan lebih murah ataupun dilakukan pembangunan jetty- membelinya dibandingkan membeli bahan jetty kecil di bagian induk dermaga bakar di luar pelabuhan. Dalam sehingga dermaga dapat menampung pengambilan BBM para nelayan harus aktifitas kapal dengan baik. Bila dibanding melapor terlebih dahulu kekantor PPI tingkat pemanfaatan fasilitas dermaga di Dumai, kemudian diberikan kupon dalam PPI Dumai dengan pemanfaatan dermaga pengambilan bahan bakar untuk kapal di PPI Pagurawan hasil penelitian menurut mereka. Tingkat pemanfaatan tangki BBM penelitian Primsa (2013) menunjukkan sebesar 41,17%, dimana tingkat bahwa tingkat pemanfaatan dermaga di pemanfaatan BBM ini sudah maksimal pelabuhan Pagurawan lebih besar, yakni dalam keperluan sehari-hari. 817,32%. Tingkat pemanfaatan dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Pagurawan ini lebih tinggi terbuat dari beton tanpa memiliki dinding dibandingkan tingkat pemanfaatan penghalang pada bagian sisinya, selain itu dermaga di pelabuhan Dumai, karena di TPI ini memiliki lantai yang datar tidak pelabuhan pagurawan banyak nelayan memiliki kemiringan sehingga sewaktu yang mendaratkan hasil tangkapannya di petugas kebersihan di PPI Dumai dermaga. membersihkan TPI sangat susah untuk Kolam pelabuhan merupakan membuat air kering. TPI yang kurang daerah perairan yang dimiliki pelabuhan bersih itu mengakibatkan banyak lalat dan untuk tempat kapal melakukan tambat pada siang hari kondisi TPI kurang baik labuh, dimana kapal menunggu giliran dikarenakan bau busuk ikan dari hasil untuk bersandar di dermaga. Luas kolam pelelangan, kondisi kontruksi TPI masih pelabuhan di PPI Dumai memiliki tingkat baik dan layak digunakan. Tingkat pemanfaatan sebesar 140,98%, sedangkan pemanfaatan TPI/ruang lelang ikan di kedalaman kolam pelabuhan sudah sesuai pelabuhan PPI Dumai sebesar 47,54%, dengan tertulis dalam undang-undang dibandingkan dengan PPI Pagurawan perikanan yang memiliki tingkat tingkat pemanfaatan TPI sebesar 51%. pemanfaatan sebesar 58,75%. Bila Dapat dilihat bahwa tingkat pemanfaatan dibandingkan tingkat pemanfaatan kolam

7

TPI di PPI Pagurawan lebih tinggi digunakan tempat berjualan dan tempat dibandingkan TPI di PPI Dumai. parkiran kendaraan bermotor, bahkan Pabrik es yang terdapat di PPI sekarang ini dinas pasar kota dumai telah Dumai terbuat dari beton dalam kondisi membangun los pasar yang baru namun baik yang kapasitas 8 ton, dimana pekerja belum beroperasi juga. Sehingga didalamnya ada 2 orang. Namun dengan pembangun los pasar yang ada di PPI banyaknya permintaan nelayaan akan es Dumai hanya membuang-buang biaya yang paling mereka butuhkan, maka PPI saja, karena kedua los pasar tidak Dumai mempunyai rencana untuk dipergunakan sama sekali. memperbaiki pabrik es yang berukuran 3 Cold storage di PPI Dumai terbuat dan 5 ton karena dalam keadaan rusak. dari beton dan belum dipergunakan sesuai Pabrik es yang berkapasitas 8 ton ini dengan kegunaannya, ini terjadi karena memproduksi es batang sebanyak 70 ikan-ikan yang didaratkan di TPI terjual batang per harinya. Tingkat pemanfaatan habis. Selain itu los pasar di PPI Dumai pabrik es sebesar 128,54%, dimana tingkat juga tidak beroperasi sehingga ikan yang pemanfaatan ini lebih banyak dari luar tidak ada yang masuk ke dibandingkan penyediaan pabrik es yang pelabuhan, padahal harapan dari ada di PPI Dumai. Banyaknya permintaan pembangunan los pasar adalah proses es oleh nelayan ini, sebaiknya dilakukan penjualan ikan yang dating dari luar jadi penambahan ataupun perbaikan pabrik es apabila ikan yang dijual di los pasar tidak yang ada di PPI Dumai sehingga jumlah habis, maka ikan yang tersisa akan permintaan nelayan dapat teratasi. dimasukkan dalam cold storage Tangki air tawar yang disediakan KESIMPULAN DAN SARAN PPI Dumai terbuat dari beton dimana air Kesimpulan berasal dari sumur bor. Tangki air tawar Fasilitas-fasilitas yang dimanfaatkan ini bukan digunakan nelayan untuk di PPI Dumai antara lain dermaga, kolam keperluan melautnya, namun air ini pelabuhan, turap, TPI, tangki BBM, pabrik digunakan untuk pembuatan es batang. es, tangki air tawar, gedung kantor PPI Namun air bersih yang dipakai nelayan Dumai, kantor satpam, MCK, kios kedai untuk masak dan minum berasal dari pesisir sedangkan yang tidak dimanfaatkan rumah masing-masin, ataupun berasal dari ataupun jarang dipergunakan antara lain tukang gallon tempat langganan mereka. los pasar, cold storage, kantor kepolisian Jumlah air yang digunakan setiap harinya dan laboratorium pembinaan dan dalam pembuatan es batang sebanyak 10 pengolahan mutu hasil perikanan. Tingkat ton, selain itu air ini juga dialirkan pemanfaatan fasilitas PPI Dumai yang bias ketempat umum ataupun kamar mandi dihitung antara lain dermaga 237,19%, yang ada di pelabuhan. Tingkat luas kolam pelabuhan 140,98%, pemanfaatan tangki air tawar sebesar kedalaman kolam pelabuhan 58,75%, 144,65%, dimana tingkat pemanfaatannya ruang lelang 47,54%, tangki BBM sangat banyak. Ini disebabkan banyaknya 41,17%, pabrik es 128,54% dan tangki air permintaan es batang untuk keperluan tawar 144,65%. nelayan. Secara umum tingkat pemanfaatan PPI Dumai juga membangun los fasilitas pada tahun 2014 meningkat pasar guna untuk proses penjualan ikan dibandingkan tahun 2005, dimana tingkat yang berasal dari luar kota Dumai, namun pemanfaatan dermaga sebesar 184,73, sampai sekarang ini los pasar belum kedalaman kolam pelabuhan sebesar digunakan seperti yang diharapkan. Dari 16,25% dan ruang lelang sebesar 44,41%. yang dapat dilihat los pasar hanya Selain itu fasilitas pengisian BBM, pabrik

8

es dan tangki air sudah dipergunakan Lubis, E. 2000. Pengantar Pelabuhan dengan baik sekarang ini, namun masih Perikanan. Bahan Kuliah Pelabuhan ada fasilitas yang tingkat pemanfaatannya Perikanan. Laboratorium Pelabuhan 0% yaitu cold storage dan los pasar. Perikanan Jurusan Pemanfaatan Saran Sumberdaya Perikanan Fakultas Setelah dilakukan penelitian di PPI Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Dumai terlihat bahwa masih ada fasilitas Pertanian Bogor. Bogor. 102. hal. yang belum dimanfaatkan, oleh karena itu Marwanto. 2013. Hasil penelitian penulis menyarankan untuk lebih mengenai Studi Pemanfaatan menggunakan fasilitas yang telah Fasilitas Tempat Pendaratan Ikan disediakan karena bangunan yang telah di Kecamatan Bantan Kabupaten dibangun hanya sia-sia dan membuang Bengkalis. Skripsi Pada Fakultas biaya bila tidak dimanfaatkan semaksimal Perikanan dan Ilmu Kelautan mungkin. Untuk fasilitas yang kurang Universitas Riau. . 69 diperhatikan lebih baik PPI Dumai hal mencari atau melakukan penyuluhan untuk Ningsih, S. W. 2011. Hasil penelitian pengelola ikan, sehingga los pasar dapat mengenai Studi pemanfaatan disewakan kepada pengelolaan ikan yang pelabuhan perikanan nusantara ada di kota Dumai. (PPN) Sibolga. Skripsi Pada DAFTAR PUSTAKA Fakultas Perikanan dan Ilmu Bete‘e,I.L. 2007. Optimalisasi Kelautan Universitas Riau. Pemanfaatan Fasilitas Pelabuhan Pekanbaru. 86 hal Perikanan Pantai (PPP) Pulau Pane, A. R. P. 2005. Evaluasi Pangkalan Tello. Skripsi Pada Fakultas Pendaratan Ikan (PPI) Dumai. Perikanan dan Ilmu Kelautan Skripsi Pada Fakultas Perikanan dan Universitas Riau. Pekanbaru. 84 Ilmu Kelautan Universitas Riau hal Pekanbaru. 119 hal Dirjen Perikanan. 1994. Petunjuk Teknis Pane, A. R. P., 2004. Manajemen Fasilitas Pengelolaan Pelabuhan Perikanan. Pelabuhan Perikanan Samudra Direktorat Bina Prasarana. Jakarta. Jakarta. Laporan Praktek Magang. 162 hal. Fakultas Perikanan dan Ilmu Ekarianti, Y. 2009. Hasil penelitian Kelautan Universitas Riau. tentang Studi Pemanfaatan Pekanbaru. (tidak diterbitkan). 56. Fasilitas Pelabuhan Perikanan hal. Pantai (PPP) Lempasing. Skripsi Pane, A. 2004. Manajemen Pelabuhan Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Perikanan Samudra Jakarta. Kelautan Universitas Riau. Laporan Praktek Magang. Fakultas Pekanbaru. 98 hal Perikanan dan Ilmu Kelautan Syawaluddin, K. 2004. Hasil penelitian Universitas Riau. Pekanbaru. 121 mengenai Manajemen Operasional hal (tidak diterbitkan). Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pemerintah RI. 2001. PP tentang Dumai. Skripsi Pada Fakultas pelabuhan dan fungsi serta Perikanan dan Ilmu Kelautan penyelenggaraanya. Jakarta. 117. Universitas Riau. Pekanbaru. 79 hal. hal Peraturan Menteri Kelautan dan Landasan hukum dari pelabuhan Perikanan. 2012. Tentang perikanan. 2006. tentang pelabuhan kepelabuhanan perikanan. perikanan.

9

Primsa. P. D. 2013. Studi Pemanfaatan Universitas Riau. Pekanbaru. 42 Fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan hal Pagurawan Di Desa Nenassiam Zain, J. Syaifuddin dan Y. Aditya. 2011. Kecamatan Medang Deras Efisiensi Pemanfaatan fasilitas di Kabupaten Batubara Provinsi Tangkahan Perikanan Kota Sumatera Utara. Skripsi Pada Sibolga. Jurnal Perikanan dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. XVI : I œ II. Kelautan Universitas Riau Pekanbaru. 63 hal Simarmata, L. 2012. Efisiensi Waktu Pendaratan Ikan Terhadap Waktu Tambat Kapal Perikanan Pukat Cincin di Tangkahan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi Sibolga Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. 70 hal Situmorang, S. 2011. Studi Pemanfaatan Fasilitas Tangkahan Lautan Mas di Kelurahan Pancuran Bambu Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru. 65 hal (tidak diterbitkan). Triatmojo, B. 2009. Pelabuhan. Beta Offset. Yogyakarta. 412. hal. Yano, T dan Noda, M. 1970. The Planning of Market Halls in Fishing Ports. Di dalam Fishing Port and Markets. Fishing News (Books) Ltd. London. 8 hal. Yusrizal. 2003. Hasil peneltian mengenai Studi Pemanfaatan Fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belwan dan Kemungkinan Pegembangannya Di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan. Skripsi Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. 97 hal Zain, J. Syaifuddin dan Alit .H. Y. 2012. Penuntun Praktikum Pelabuhan Perikanan. Laboratorium Kapal Perikanan Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan