Chinatown Warisan Budaya China Sebagai Daya Tarik Wisata Di Singapura
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Chinatown Warisan Budaya China Sebagai Daya Tarik Wisata di Singapura Nadia Leonita Alfiyani 161996 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Abstract: Chinatown is one of the ethnic villages that have existed since the British colonial period. Chinatown has a long historical background, declining quality in the post-war world, into a slum environment until it is conserved by the government and a tourism asset of Singapore. Chinatown is a traditional Chinese nuanced area, with homes and traditional culture still preserved. The building in Chinatown traditional architecture is still maintained. In 1843 Chinatown became famous and visited by many tourists with local uniquess it has. This causes the density and flow of people coming and going increasingly. So in 1885 Chinatown was facilitated by public transportation is steam train, electric train and trolley bus in 1929. Keywords : Chinatown; Traditional; Train 1. Pendahuluan Penulis adalah seorang mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta (STiPRAM Yogyakarta) semester V, jenjang Strata 1 Jurusan Hospitality, program dalam pembuatan Jurnal ini adalah Foreign Case Study. Foreign Case Study adalah kegiatan akademik khusus untuk program S1 yang dikemas diluar kelas sambil melakukan suatu observasi di lapangan dengan berorientasi luar negeri. Kegiatan Foreign Case Study diadakan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta guna mengajak mahasiswa dan mahasiswinya untuk mengetahui potensi pariwisata yang ada diluar Indonesia. Kegiatan Foreign Case Study ini dilaksanakan selama 7 hari mulai tanggal 20 Januari 2018 sampai dengan tanggal 26 Januari 2018 dengan di dampingi oleh Dosen Pembimbing yaitu Bapak Dwi Agus Kristianto, SE, M.Par [1]. Sebelum berangkat mahasiswa dan mahasiswi Stipram sudah di arahkan dan diberi rundown perjalanan selama Foreign Case Study. Hal ini untuk mengantisipasi mahasiswa dan mahasiswi Stipram yang mengikuti kegiatan Foreign Case Study agar mengetahui apa saja yang harus dibawa dan yang tidak boleh dibawa saat kegiatan berlangsung selain itu juga untuk mengetahui tempat-tempat yang akan di kunjungi. Kegiatan Foreign Case Study ini berlangsung selama 7 hari dan Negara yang di kunjungi adalah Singapura, Malaysia, Thailand. Alasan penulis mengikuti kegiatan Foreign Case Study yaitu untuk memenuhi syarat Strata-1 sebagai standar kualifikasi menjadi sarjana pariwisata.Dalam kegiatan Foreign Case Study penulis tertarik untuk mengamati dan mempelajari semua kebudayaan dan destinasi wisata yang ada di Singapura, Malaysia dan Thailand. Namun, dari ketiga Negara tersebut penulis sangat tertarik dengan bangunan sejarah yang ada di Singapura. Singapura adalah sebuah negara maju yang terletak di Asia Tenggara. Negara pulau yang hanya memiliki luas wilayah 697 km² ini memegang peranan penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Sistem Pemerintahan yang dianut oleh Singapura adalah sistem pemerintahan Republik Parlementer yang kepala negaranya adalah seorang Presiden. Presiden Singapura dipilih langsung oleh rakyatnya setiap 6 tahun. Sedangkan kepala 1 pemerintahannya adalah Perdana Menteri yang dipilih oleh setiap 5 tahun melalui pemilihan umum parlemen. Hal yang menarik yang penulis dapatkan di Negara Singapura adalah yang pertama saat wisatawan ataupun masyarakat Singapura menggunakan eskalator / travelator berdiri di sebelah kiri jika tidak terburu-buru, dan di sebelah kanan sengaja di khususkan untuk orang yang terburu-buru agar bisa lewat. Yang kedua yaitu budaya jalan kaki, di Singapura 80 % penduduknya lebih memilih untuk berjalan kaki. Faktor utama yang mendukung penduduk Singapura berjalan kaki yaitu karena juga pemerintah Singapura menerapkan budaya jalan kaki dan juga karena Singapura merupakan negara kecil dapat di tempuh dengan berjalan kaki, pememrintah singapura dengan sengaja menata kotanya dengan jalan-jalan kecil agar kendaraan tidak mudah terjebak macet. 2. Pembahasan Pada hakikatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya [2,3]. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman baru [4]. Besarnya kegiatan pariwisata, terutama tingkat internasional, ditambah dengan situasi di mana batas antar negara semakin hilang, telah menjadikan pariwisata sebagai suatu kegiatan penting yang turut mempengaruhi hubungan internasional [5]. Banyak negara di dunia sekarang ini yang menganggap pariwisata sebagai sebuah aspek penting dari strategi pengembangan negara. Berikut merupakan pengertian pariwisata menurut beberapa ahli : 1. Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta “pari” yang berarti banyak atau berkeliling dan “wisata” yang berarti pergi atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berulang – ulang dan berpindah – pindah [6]. 2. Gejala – gejala yang disebabkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu [7]. Sektor pariwisata memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara yang bersangkutan [8]. Keuntungan-keuntungan ini biasanya didapatkan dari pendapatan nilai tukar uang asing. Oleh karena itu untuk mempermudah kegiatan pariwisata tingkat internasional maka terbentuklah organisasi – organisasi pariwisata seperti WTO atau World Tourism Organisation. Organisasi ini merupakan organisasi internasional antar pemerintah yang bertujuan mempromosikan dan memajukan kepariwisataan guna membantu membangun ekonomi, perdamaian, kemakmuran, keadilan, dan hak asasi manusia. Pada 2016 tumbuh sebesar 7,7 persen mencapai 16,4 juta jiwa. Jumlah kunjungan wisatawan internasional dan penerimaan devisa dari sektor pariwisata Singapura pada tahun 2016 melampaui perkiraan dan mencapai angka tertinggi dalam sejarah [9,10]. A. Profil Negara Singapura Singapura adalah sebuah negara maju yang terletak di Asia Tenggara. Negara pulau yang hanya memiliki luas wilayah 697 km² ini memegang peranan penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Negara yang sebelumnya merupakan koloni Inggris ini pernah bergabung ke Federasi Malaysia pada tahun 1963 setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris. Namun dua tahun kemudian yaitu tahun 1965, Singapura berpisah dengan Federasi Malaysia dan resmi menjadi negara yang berdaulat. Tanggal 9 Agustus 1965 yaitu tanggal berpisahnya Singapura dengan Federasi Malaysia diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Singapura. 2 Singapura memiliki jumlah penduduk sebanyak 5.781.728 jiwa, mayoritas penduduknya adalah etnis Tionghoa yaitu sekitar 74,3% kemudian diikuti oleh etnis Melayu dan etnis India yang masing-masing berjumlah 13,4% dan 9,1% dari keseluruhan jumlah penduduk Singapura. Terdapat 4 bahasa yang ditetapkan sebagai bahasa resmi Singapura. Keempat bahasa tersebut diantaranya adalah bahasa Inggris, bahasa Mandarin, bahasa Melayu dan bahasa Tamil. Secara Astronomis, Singapura terletak di antara 1⁰11’ LU – 1⁰28’ LU dan 103⁰38’BT – 104⁰5’ BT. Singapura merupakan negara pulau yang tidak memiliki perbatasan darat dengan negara lainnya. Jika dilihat dari perbatasan lautnya, Singapura berbatasan dengan Malaysia di sebelah Utaranya yang dipisahkan oleh Selat Johor. Sedangakan di sebelah Selatannya berbatasan dengan Indonesia dengan Selat Singapura sebagai batas pemisahnya. Sistem Pemerintahan yang dianut oleh Singapura adalah sistem pemerintahan Republik Parlementer yang kepala negaranya adalah seorang Presiden. Presiden Singapura dipilih langsung oleh rakyatnya setiap 6 tahun. Sedangkan kepala pemerintahannya adalah Perdana Menteri yang dipilih oleh setiap 5 tahun melalui pemilihan umum parlemen. Singapura yang merupakan Negara terkecil di Asia Tenggara membuat pemerintah singapura sadar akan minimnya Sumber Daya Alam (SDA) sehingga pemerintah memanfaatkan lokasi atau letak geografis Singapura yang sangat strategis menjadi industry pariwisata dimana indutri pariwisata tersebut sebagai industry utama di Singapura. Meskipun terkategori Negara kecil, Singapura mampu mengubah kekurangan yang dimiliki sebagai potensi yang adapt di kembangkan. Nagra Singapura juga merupakan Negara maju akan teknologinya, sehingga tidak mengherankan jika berbagai fasilitas canggih terdapat di Negara tersebut. Sebagai negara maju, Singapura memiliki pendapatan perkapita yang sangat tinggi yaitu sebesar USD. 87.100,- dengan Pendapatan Domestik Bruto nominal (PDB Nominal) sebesar USD. 487,9 miliar. Pendapatan Perkapita tersebut menjadikan Singapura sebagai salah satu negara terkaya di Dunia. Tulang punggung perekonomian Singapura adalah pengolahan barang impor dan ekspor terutama pada industri manufakturing seperti elektronik, pengolahan minyak bumi, bahan kimia, perkapalan, pengolahan karet dan pengolah makanan. Selain industri manufakturing, Industri- industri lain yang penting bagi perekonomian Singapura adalah perbaikan kapal, jasa keuangan dan perbankan, pariwisata serta perdagangan entrepot (pelabuhan perlintasan kapal). Pelabuhan Kargo Singapura yang melayani perdagangan entrepot ini merupakan salah satu pelabuhan kargo tersibuk di dunia. Pertumbuhan ekonomi Singapura pada tahun 2016 adalah sekitar 2%. B. Regulation Sebelum peserta melakukan kegiatan Foreign Case Study ada banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari dokumen – dokumen yang