Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September 2015

HIGIENE DAN SANITASI JAJAN PASAR DI PASAR KOTAGEDE YOGYAKARTA

Okta Setyawanti1, Sri Wahyu Andayani2 [email protected] Prodi PKK FKIP UST

Abstrak Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menge- The purpose of this study to determine (1) tahui (1) gambaran tingkat pengetahuan hi- How to Know the level of knowledge of hy- giene dan sanitasi pada penjual Jajan pasar giene and sanitation at tradisional Snack ven- yang dijual di Pasar Kotagede Yogyakarta (2) dor are sold in the Kotagede Yogyakarta penerapan hygiene dan sanitasi pada Jajan Market (2) the implementation of hygiene and pasar yang ada di pasar Kotagede Yogyakarta. sanitation on traditional snack in market Ko- Teknik pengumpulan data yang digunakan tagede Yogyakarta. Data collection techniques dalam penelitian ini yaitu teknik wawancara used in this study is an open interview tech- terbuka kepada penjual Jajan pasar, teknik niques to the market snack seller, techniques observasi atau pengamatan lansung serta of direct observation and documentation tech- teknik dokumentasi. Hasil penelitian ini niques. The results of this study indicate that menunjukkan bahwa hampir seluruhnya almost entirely market Snack seller in Ko- penjual Jajan pasar yang ada di Pasar Ko- tagede Market lack of knowledge about hy- tagede tingkat pengetahuan mengenai higiene giene and sanitation. They have lack of under- dan sanitasi masih kurang, kurang memahami standing of the principles of sanitation. This prinsip-prinsip sanitasi. Hal ini bisa dikare- could be possibly happened because most of nakan sebagian besar dari mereka hanya tama- them just graduated from elementary school. tan Sekolah Dasar. Sebagian besar kriteria Most of the criteria in personal hygiene has dalam personal hygiene telah dilaksanakan been implemented according to the required sesuai standar yang berlaku. Tetapi, masih standards. But, still there is a mismatch imple- terdapat ketidaksesuaian penerapan aspek per- mentation aspects of personal hygiene, do not sonal hygiene, belum menggunakan pakaian use special clothing for the seller or food han- khusus bagi penjual atau penjamah makanan, dlers, hat or head covering is not used for topi atau penutup kepala belum digunakan work, the seller does not use an apron when selama bekerja, penjual tidak menggunakan working, no handkerchief to wipe the sweat or celemek saat bekerja, belum ada sapu tangan napkin to clean the workplace up. Such dis- untuk membasuh keringat ataupun serbet un- crepancy is due to lack of knowledge and tuk membersihkan tempat kerja. Ketidaks- awareness of each seller. esuaian tersebut diakibatkan karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran dari masing- Keyword(s): Hygiene, Sanitation, and masing penjual. traditional Snack.

Kata kunci: Higiene, Sanitasi, dan Jajan pasar

PENDAHULUAN dasar semata, padahal dari sudut kajian an- Makanan merupakan salah satu tropologi budaya, kegiatan makan merupa- kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan kan suatu bagian dari tujuh unsur ke- setiap saat dan memerlukan pengelolaan budayaan. Setiap kebudayaan memiliki yang baik dan benar bermanfaat bagi kekhasan tersendiri dalam kegiatan makan, tubuh. Kegiatan makan seringkali dianggap mulai dari menyiapkan bahan makanan, sebagai kegiatan pemenuhan kebutuhan proses memasak, mengemas, hingga proses

130 Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September 2015

memakannya. Berdasarkan definisi dari “Hygiene is the study of health and the WHO Makanan adalah semua substansi prevention of the disease” hal ini berarti yang dibutuhkan oleh tubuh tidak termasuk bahwa higiene adalah ilmu tentang air, obat-obatan, dan substansi-substansi kesehatan dan pencegahan penyakit. lainnya yang digunakan untuk pengobatan Menurut Ahmad Said (2007: 2) Sanitasi (Budiman Chandra, 2005: 85). adalah usaha pencegahan penyakit dengan Indonesia merupakan Negara kepu- cara menghilangkan atau mengatur faktor- lauan yang memiliki beraneka ragam jenis faktor lingkungan yang berkaitan dengan makanan, salah satunya adalah jajan pasar. rantai perpindahan penyakit tersebut. Secara Jajan pasar merupakan makanan yang luas, ilmu sanitasi merupakan penerapan banyak disukai oleh masyarakat disamping dari prinsip-prinsip yang akan membantu rasanya enak jajan pasar juga mempunyai memperbaiki, mempertahankan, atau nilai tersendiri karena merupakan salah mengembalikan kesehatan yang baik pada satu ciri khas dari suatu daerah dan manusia. makanan yang asli dari tanah Nusantara Kotagede merupakan salah satu ini. Jajan pasar pada umumnya memiliki daerah yang khas dengan budaya tradision- kelemahan dalam hal keamanannya ter- al, di tempat terdapat beraneka ragam hadap bahaya biologi atau mikrobiologi, masakan, jajanan, dan minuman tradisional kimia atau fisik. Menurut Marwati (2000: yang dijual. Dengan kondisi masyarakat 112), bahwa makanan tradisional mem- tersebut tidak sedikit pedagang yang punyai pengertian suatu makanan rakyat melakukan kecurangan dalam mengolah sehari-hari, baik yang berupa makanan makanan yang mereka jual demi mendapat- pokok, makanan selingan, atau sajian kan keuntungan yang banyak, bahkan khusus yang sudah turun-temurun dari kemungkinan untuk menambahkan bahan- zaman nenek moyang. Pendapat lain dari bahan berbahaya dalam makanan mereka Lilyana (2004 : 4), macam-macam jajan sangat ada, sehingga jajan pasar yang pasar juga dapat dilihat dari rasanya yaitu ditawarkan juga sudah mempunyai rasa manis legit, dan asin gurih. Rasa manis di- yang berbeda karena bahan yang digunakan peroleh dengan mencampurkan gula pasir pun sudah banyak yang dimanipulasi atau gula jawa kedalam adonan, begitu dengan penambahan bahan kimia seperti juga rasa asin didapat karena adonan pengawet, pemanis buatan, pewarna sintetis, dicampur dengan garam. dan lain-lain. Tahapan terakhir dalam penyeleng- Berdasarkan pengamatan awal yang garaan makanan adalah penyajian ma- dilakukan peneliti, dipasar Kotagede kanan. Hal ini perlu diperhatikan pada Yogyakarta, beberapa pedagang makanan waktu penyajian makanan yaitu harus jajanan tradisional cukup mudah ditemui menyatakan kebersihan dan keamanan baik di hampir sekeliling pasar. Pedagang pada alta-alat yang digunakan maupun tersebut sering kali menunjukkan perilaku hidangan itu sendiri. Alat hidang yang yang tidak sehat dalam menjamah berhubungan langsung dengan makanan makanan, misalnya menjajakan makanan hendaknya terhindar dari segala pencema- dalam keadaan terbuka padahal letaknya ran sehingga makanan yang dihidangkan di pinggir jalan yang banyak dilalui oleh terjaga kebersihannya dan keamanannya. kendaraan bermotor. Makanan yang dihidangkan sebaiknya ha- rus higiene supaya tidak menyebabkan METODOLOGI PENELITIAN penyakit untuk manusia. Kata hygiene be- Jenis Penelitian rarti kesehatan atau ilmu tentang kesehatan. Ditinjau dari jenis datanya pendeka- Dalam buku “The Theory Catering” oleh tan penelitian yang digunakan dalam Kiton dan Caserani (Dalam Suwantini dan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Purwiyatun, 2004: 2), disebutkan bahwa 131 Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September 2015

Waktu dan Tempat Penelitian Pertama, teknik wawancara (interview), Dalam penelitian kualitatif tidak wawancara adalah percakapan dengan dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan yang digunakan adalah setting atau tempat oleh dua pihak, yaitu pewawancara penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 13). (interviewer) yang mengajukan pertanyaan Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Ko- dan terwawancara (interviewee) yang tagede Yogyakarta. Waktu penelitian secara memberikan jawaban atas pertanyaan itu formal dimulai sejak berlakunya perizinan (Lexy J. Moleong, 2009: 186). Teknik wa- meneliti sesuai dengan permohonan izin wancara yang digunakan dalam penelitian pimpinan Universitas Sarjanawiyata Ta- ini adalah wawancaara terbuka. Kedua, mansiswa Yogyakarta. teknik observasi, teknik ini dilakukan un- tuk mengetahui seberapa banyak penjual Target/ Subjek Penelitian yang menjual makanan tradisional serta Untuk mendapat data yang tepat melihat bagaimana perilaku penjual dalam maka perlu ditentukan informan yang mem- melayani pembeli. Dokumen bisa ber- iliki kompetensi dan sesuai dengan kebu- bentuk tulisan, gambar, atau karya-karya tuhan data (purposive). Yang menjadi monumental. Menurut Suharsimi Arikunto subjek dalam penelitian ini adalah penjual (2002: 206) metode dokumentasi adalah jajan pasar atau jajan pasar di Pasar Ko- mencari data yang berupa catatan, tran- tagede Yogyakarta. skrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan Desain Penelitian sebagainya. Dokumen yang ditunjukan Dengan digunakan metode kualitatif dalam hal ini adalah segala sesuatu yang ini maka data yang didapatkan akan lebih dilakukan oleh penjual dalam melayani lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan ber- pembeli. Teknik ini dilakukan untuk mem- makna, sehingga tujuan penelitian dapat di- perkuat bukti nyata mengenai perilaku capai. Untuk dapat mencapai semua itu penjual makanan tradisional yang berupa maka penelitian ini perlu di atur sedemikian gambar, video, hasil wawancara. rupa di dalam desain penelitian, desain penelitian kualitatif ini dibagi dalam dua Teknik Analisis Data tahap, yaitu pertama perencanaan, kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah se- Penelitian kualitatif harus bagai berikut: analisis standar sarana dan mengungkap kebenaran yang objektif. Ka- prasarana, penyusunan rancangan rena itu keabsahan data dalam sebuah penelitian, penetapan tempat penelitian, dan penelitian kualitatif sangat penting. Me- penyusunan instrumen penelitian. Kedua lalui keabsahan data kredibilitas pelaksanaan, pada tahap ini peneliti sebagai (kepercayaan) penelitian kualitatif dapat pelaksana penelitian sekaligus sebagai hu- tercapai. Dalam penelitian ini untuk man instrument mencari informasi data, mendapatkan keabsahan data dilakukan yaitu wawancara mendalam pada pedagang dengan triangulasi. Adapun triangulasi jajan pasar di Pasar Kotagede Yogyakarta. adalah teknik pemeriksaan keabsahan data Selain itu diamati juga perilaku penjual da- yang memanfaatkan sesuatu yang lain di lam menjual makanan sudah sesuai dengan luar data itu untuk keperluan pengecekan prosedur higiene atau belum. atau Sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2007: 330). Triangulasi dengan Teknik Pengumpulan Data sumber yang dilaksanakan pada penelitian Untuk mendapatkan kelengkapan ini yaitu membandingkan hasil wawancara informasi yang sesuai dengan fokus dengan isi dokumen yang berkaitan. yaitu penelitian maka yang dijadikan teknik tentang penerapan higiene sanitasi pada pengumpulan data adalah sebagai berikut : makanan tradisional yang dijual.

132 Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September 2015

HASIL PENELITIAN DAN Ketika ditanyakan mengenai bagaimana PEMBAHASAN cara menghindari pencemaran makanan Berdasarkan hasil wawancara yang dijual, seluruh penjual menyam- dengan nara sumber, maka dapat dianalisis paikan penjelasan yang sama, yakni tentang higiene sanitasi pada jajan pasar semua makanan ditutup menggunakan yang dijual di Pasar Kotagede Yogyakarta plastik supaya tidak langsung terkena yang meliputi : debu. Pada saat ditanyakan mengenai 1. Gambaran Tingkat Pengetahuan Higiene cara mempertahankan makanan supaya dan Sanitasi pada Penjual Jajan Pasar di tetap bersih, hampir semua penjual juga Pasar Kotagede Yogyakarta memiliki jawaban yang sama yaitu Sebelum menerapkan higiene dengan cara mengusir lalat. Jika ma- dan sanitasi pada makanan, pengetahuan kanan sudah dipilih pembeli, penjual mengenai hal tersebut sangat diperlukan segera meng-ambil makanan dengan untuk setiap orang yang berprofesi se- menggunakan alat atau menggunakan bagai penjual makanan. Namun pada sarung tangan jadi makanan tidak lang- kenyataannya belum semua penjual sung terkena oleh tangan. mengetahui dan mengerti pentingnya Aspek personal hygiene digam- higiene dan sanitasi pada makanan. barkan dalam 3 pertanyaan sederhana Pengetahuan mengenai higiene dan yang mencakup kebiasaan batuk pada sanitasi makanan dapat digambarkan saat penjual sedang sakit, kebiasaan cuci melalui 3 bagian utama, yakni tangan, dan kebersihan diri/ ruang ling- pengertian higiene makanan, pengertian kup personal hygiene. Ketika ditanyakan sanitasi makanan, dan hal-hal yang perlu mengenai kebiasaan batuk hampir semua diperhatikan pada makanan sehat. penjual mempuyai jawaban yang sama Ketika ditanyakan mengenai pengertian yaitu, menghindar dari makanan dan higiene makanan disetiap tempat menurut observasi yang dilakukan oleh penjualan, hampir seluruh penjual men- peneliti belum ada informan yang jawab tidak tahu. Hal berbeda terjadi menggunakan masker pelindung untuk ketika ditanyakan mengenai pengertian menjaga sterilisasi. Begitu pula ketika sanitasi makanan, hampir seluruh ditanyakan mengenai kebersihan diri, penjual tidak mengetahui bahkan ada penjual Jajan pasar yang ada di pasar penjual yang belum pernah mendengar Kotagede mempunyai jawaban yang istilah sanitasi makanan, Hanya saja hampir sama yaitu mereka rajin mereka mengetahui dan menyadari dua kali sehari, kemudian sikat gigi pentingnya menjaga kebersihan secara teratur. Keberadaan dan lingkungan sekitar. pengelolaan sampah penting diperhatikan 2. Penerapan Higiene dan Sanitasi Pada untuk menjaga higienitas lingkungan Penjualan Jajan Pasar di Pasar Kotagede pasar. Para pedagang berusaha menjaga Yogyakarta. kebersihan agar tetap bersih dan rapi. Hal Penerapan higiene sanitasi pada tersebut tampak dari cara penjual mem- penjual makanan tradisionl di pasar perlakukan sampah yang ada di sekitar Kotagede dapat digambarkan melalui tempat penjualan. Mereka mempunyai beberapa aspek yaitu, cara menghindari jawaban yang sama, pada intinya selalu pencemaran dan mempertahankan memunggut sampah yang sekiranya ber- makanan yang akan dijual supaya serakan, terlebih di lingkungan Pasar makanan itu tetap bersih, personal ada petugas kebersihan yang senantiasa hygiene sebagai penjual makanan, siap bekerja 4 kali sehari untuk mem- serta cara memperlakukan sampah bersihkan area penjualan. yang ada disekitar tempat penjualan.

133 Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September 2015

3. Peralatan yang digunakan dalam sedangkan menurut teori higiene ada- penjualan Jajan Pasar. lah ilmu yang berhubungan dengan Peralatan yang digunakan untuk masalah kesehatan serta berbagai menjual makanan adalah salah satu hal usaha mempertahankan atau untuk yang harus diperhatikan dalam higiene memperbaiki kesehatan. sanitasi makanan, karena peralatan san- b.Tidak ada informan yang mengetahui gat berpengaruh pada kebersihan ma- tentang sanitasi makanan. Sedangkan kanan. Ketika ditanyakan peralatan yang pengetahuan akan kebersihan ling- digunakan, mereka mempunyai jawaban kungan juga sangat penting untuk yang sama yaitu tidak menyediakan penjual makanan, karena salah satu peralatan yang banyak. Hal tersebut sumber yang menyebabkan pencema- dikarenakan peralatan yang digunakan ran makanan adalah dari lingkungan. untuk meletakkan makanan hampir Sejalan dengan itu pengurus pasar semua berasal dari penitip, hanya Cake Kotagede juga menyatakan bahwa Tong/ penjepit saja yang mereka se- kebersihan pasar sangat berpengaruh diakan. Sedangkan mengenai cara mem- terhadap makanan yang dijual. Berikut perlakukan peralatan tersebut, informan cuplikan hasil wawancara dengan memiliki jawaban yang berbeda. bapak . “kebersihan ling- kungan ya menyangkut kebersihan Pembahasan tempat disekeliling pasar ini berarti Dari hasil observasi yang dilakukan, mbak, disini juga sudah ada petugas telah ditemukan sikap-sikap penjual ma- kebersihan yang selalu keliling untuk kanan yang tidak sesuai dengan prosedur membersihkan pasar jadi kondisi pasar higiene sanitasi yang seharusnya dilakukan ini tetap bersih, pengunjung juga oleh penjamah makanan. Berikut akan ter- merasa nyaman.” lihat perbedaan antara teori atau aturan yang c. Berdasarkan hasil observasi dan wa- seharusnya dengan kenyataan. wancara mendalam terhadap penjual 1. Pengetahuan mengenai higiene dan yang ada di pasar Kotagede, sebagian sanitasi pada makanan besar dari mereka tidak mengetahui Berdasarkan wawancara men- apa saja yang perlu diperhatikan pada dalam terhadap penjual jajan pasar yang makanan sehat karena mereka hanya ada di pasar Kotagede, diketahui bahwa menjual, tidak mengolah. Saat ditan- pengetahuan mengenai higiene dan sani- yakan mengenai hal-hal yang perlu tasi oleh masing-masing penjual sangat diperhatikan pada makanan sehat, kurang hanya sebagian penjual saja yang beberapa penjual menjawab dapat sudah mengetahui apa itu higiene, dan dilihat dari bahan bakunya, kemudian apa itu sanitasi. Sebagian informan men- ada juga yang menjawab tidak tahu gutarakan bahwa mereka tahu, akan teta- karena mereka tidak mengolah pi belum paham betul apa yang dimaksud makanan tersebut. Berbeda dengan Ibu dengan higiene dan sanitasi pada ma- Getuk selaku pembuat jajan pasar yang kanan. Setelah mengetahui kemampuan biasanya disetorkan di pasar tersebut penjual dalam hal pengetahuan higiene yang menjawab sebagai berikut. “tidak dan sanitasi pada makanan, terdapat be- menggunakan bahan berbahaya seperti berapa temuan yang tidak sesuai dengan borak, bahan pengawet, pewarna tektil, teori ataupun dengan pernyataan dari ket- dsb tetapi menggunakan bahan-bahan ua bagian informasi BPOM Dinas yang aman”. Jawaban ini di dukung Kesehatan DIY, antara lain: oleh jawaban sumber informasi dari a. Jawaban dari informan yang menya- BPOM dinas kesehatan DIY, ada be- taka bahwa higiene makanan adalah berapa hal yang perlu diperhatikan kesehatan dan keamanan pangan, pada makanan sehat. Berikut cuplikan 134 Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September 2015

hasil wawancara dengan Ibu Titi. pasar satu bulan sekali yaitu: Menurut Badan POM RI, ada 5 kunci “seharusnya sebagai penjual teruta- untuk keamanan pangan yaitu: jagalah ma dalam bidang makanan, dalam kebersihan, pisahkan pangan mentah melaksanakan prosedur higiene dan pangan matang, memasaklah mereka harus menggunakan dengan benar, jagalah pangan pada celemek, penutup kepala, membawa suhu aman, dan yang terakhir gunakan serbet, tetapi pada kenyataanya air dan bahan yang aman. Hal-hal yang mereka kurang memperhatikan yang perlu diperhatikan pada makanan sehat satu ini, terutama celemek, saya lihat yaitu makanan yang terbebas dari ba- jarang sekali penjual makanan ini haya fisik, missal potongan kaleng, menggunakan celemek, hanya seba- plastik, kerikil,dan lain-lain. Terjadi gian saja.” Setelah mengetahui pen- bila: erapan higiene dan sanitasi oleh 1) Pangan dijual ditempat terbuka/ masing-masing penjual, ada bebera- tidak tertutup rapat pa temuan yang tidak sesuai dengan 2) Penjual menggunakan perhiasan teori maupun pernyataan dari BPOM tangan RI DIY, antara lain: Tidak meng- 3) Penjual menangani pangan dan gunakan celemek saat bekerja, bahan pangan dengan ceroboh sedangkan menurut Siti Fatonah Kemudian yang kedua yaitu Bahan (2005: 11): “pakaian pengolah dan Kimia, racun alami yaitu jamur racun, penyaji makanan harus selalu bersih, HCN dalam singkong, asam Jengkolat bila perlu pakaian khusus. Pakaian dalam jengkol, racun dalam ikan yang seharusnya digunakan adalah buntel. Serta racun dari bahan yang berlengan, menutupi bahu dan kimia.Kemudian yang ketiga yaitu ba- ketiak pekerja dan menggunakan haya biologi, mikroba:virus, parasite, celemek. Pakaian kerja hendaknya kapang, bakteri. Binatang pengetar: dibedakan dengan pakaian harian, tikus. Serangga: lalat, kecoa. disarankan ganti setiap hari”.

2. Penerapan Higiene dan Sanitasi Pada b. Peralatan yang Digunakan dalam Penjualan Jajan Pasar Penjualan Jajan Pasar a. Dilihat dari Personal Hygiene, ber- Berdasarkan hasil wawancara dasarkan wawancara mendalam mendalam terhadap penjual jajan yang dilakukan terhadap penjual pasar di pasar Kotagede, diketahui jajan pasar yang ada di pasar Ko- bahwa secara umum peralatan yang tagede, diketahui bahwa penerapan digunakan berasal dari para penitip/ higiene sanitasi hanya sekitar pemasok makanan, sehingga pada kebersihan diri, seperti mandi 2 kali saat ditanya mengenai peralatan apa sehari, sikat gigi, kemudian memo- saja yang digunakan, para penjual tong kuku, serta me-nerapkan hanya menjawab seadanya sambil pencucian tangan. Sedangkan hasil menunjukan peralatan yang ada. Se- observasi yang dilakukan oleh dangkan pada saat ditanya mengenai peneliti, hampir semua penjual ma- cara membersihkan peralatan, para kanan di pasar Kotagede tidak pejual mempunyai jawaban yang menggunakan celemek saat bekerja, bermacam-macam, salah satu ada serbet atau lab kerja juga tidak yang menyatakan dengan cara semua menyediakan. Hal ini se- mencuci peralatan tersebut meng- pendapat dengan salah satu in- gunakan sabun pembersih, ada juga forman dari BPOM RI yang selalu yang tidak dicuci tetapi langsung melakukan pengecekan rutin di dikembalikan kepada pemilik.

135 Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September 2015

Peralatan merupakan salah satu Kesehatan yang dilaksanakan harus bagian penyajian jajan pasar, oleh selalu berjalan dan lebih menyeluruh karena itu dari kondisi tersebut ada supaya jika terjadi kesalahan dalam beberapa temuan yang tidak sesuai penjualan makanan dapat segera di- dengan teori maupun pernyataan dari atasi dan diperbaiki. Sosialisasi ten- BPOM RI DIY, antara lain: Kurang tang higiene dan sanitasi jasa boga tepatnya memperlakukan peralatan harus ditingkatkan secara menye- yang digunakan dan cara penyajiann- luruh supaya setiap usaha jasa boga ya, sedangkan salah satu prinsip hi- dapat mengetahui dan memahami giene makanan dalam penyajian ma- pentingnya makanan yang sehat. kanan adalah wadah/ tempat yang digunakan, tidak jauh berbeda dengan SIMPULAN DAN SARAN pendapat yang diutarakan oleh Simpulan BPOM RI DIY yang menyatakan Dari hasil wawancara peneliti ter- bahwa, “sebenarnya tempat yang hadap penjual jajan pasar yang ada di pasar digunakan sebaiknya mempunyai Kotagede maka dapat disimpulkan bahwa: tutup/harus tertutup, apalagi jajan 1. Seluruh penjual jajan pasar yang ada di pasar merupakan mkanan yang tidak Pasar Kotagede tingkat pengetahuan awet, akan lebih baik jika makanan mengenai higiene dan sanitasi masih tersebut mempunyai kemasan misal kurang tidak mengetahui tentang krite- daun pisang, kemudian pastikan ja- ria makanan yang sehat dan aman, ten- janan yang dikemas sudah terdaftar P tang pencemaran makanan, serta kurang -IRT atau BPOM RI MD (untuk memahami prinsip-prinsip sanitasi. Hal pedagang dalam negeri) atau BPOM ini bisa dikarenakan sebagian besar dari RI ML (untuk produk impor)”. mereka hanya tamatan Sekolah Dasar. Dari hasil wawancara dan ob- 2. Secara umum seluruh penjual jajan pasar servasi sudah dibahas bagaimana yang ada di Pasar Kotagede sudah men- penjual memperlakukan makanan erapkan higiene dan sanitasi dalam yang mereka jual dan bagaimana si- penjualan makanan. Akan tetapi, masih kap mereka dalam melayani pembeli, terdapat ketidaksesuaian dengan teori maka dapat dikatakan bahwa secara atau penerapan yang ada. umum seluruh penjual jajan pasar su- a. Pertama, belum terdapat ketentuan dah menerapkan higiene dan sanitasi. yang jelas mengenai penanganan Akan tetapi, masih terdapat ketidaks- pekerja yang mengalami gangguan esuaian dengan teori atau penerapan kesehatan. yang ada. Pakaian khusus, topi atau b. Kedua, belum terdapat pakaian khu- penutup kepala, celemek, sarung tan- sus bagi penjual atau penjamah ma- gan plastik, serta kain khusus untuk kanan seperti penggunaan topi, sar- membasuh keringat sebaiknya wajib ung tangan, dan celemek saat bekerja. digunakan selama bekerja karena hal c. Ketiga, belum ada kain khusus untuk tersebut merupakan salah satu usaha membasuh keringat ataupun kain higiene dalam personal hygiene, khusus untuk membersihkan tempat selain itu kebersihan lingkungan kerja. sekitar juga perlu diperhatikan. d. Keempat, tidak memiliki peralatan Melihat hal tersebut maka sebagai yang sesuai dengan teori ataupun pengurus pasar sebaiknya lebih tegas standar yang seharusnya. Contoh, dalam menyeleksi penjual makanan penyajian belum dikemas, hanya serta memperhatikan jenis makanan diletakkan di tempat terbuka, kemu- yang dijual. Selain itu, pengawasan dian peralatan hanya menggunakan setiap bulan dari BPOM atau Dinas baki dan container saja. 136 Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September 2015

Saran 3. Sebagai pengurus pasar sebaiknya lebih 1. Sebaiknya sebagai penguasaha dalam tegas dalam membuat peraturan bidang makanan, penjual harus terlebih mengenai syarat-syarat yang harus dahulu memahami bagaimana dilakukan sebagai penjual makanan. pentingnya higiene dan sanitasi teruta- 4. Bagi Badan POM, sosialisasi terhadap ma dalam bidang makanan. ketentuan dan aspek-aspek yang ber- 2. Setiap penjual makanan seharusnya kaitan dengan usaha dalam bidang menggunakan pakaian khusus, topi atau makanan wajib dilakukan secara me- penutup kepala, kain khusus untuk nyeluruh untuk setiap usaha jasa boga membasuh keringat, celemek, sarung sehingga usaha jasa boga dapat me- tangan plastik sekali pakai, dan penjual ngetahui dan memahami pentingnya makanan wajib menggunakannya makanan sehat. selama bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Said . 2007. Sanitasi Higiene Makanan & Keselamatan Kerja. Jakarta: PT Sinar Wadja Lestari.

Budiman Chandra .2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Lilyana. 2004. Kreasi Baru Jajan pasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Marwati.2000. Pengolahan Makanan Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Moleong Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R& D Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

137