Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik putusan.mahkamahagung.go.id

P U T U S A N Nomor 221/Pid.B/2019/PN Bdg Mahkamah AgungDEMI KEADILAN BERDASARKAN Republik KETUHANAN YANG Indonesia MAHA ESA Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:

Nama Lengkap : AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA; Tempat lahir : ; Umur / tanggal lahir : 30 Tahun / 14 Februari 1988; Jenis Kelamin : Laki-Laki; Kewarganegaraan : Indonesia; Tempat Tinggal : Kampung Sawah RT. 02, RW. 01, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor; Agama : ; Pekerjaan : Wiraswasta; Pendidikan : SLTA/Sederajat;

Terdakwa tersebut ditahan oleh: Mahkamah1. Penyidik,Agung sejak tanggal 09Republik Desember 2018 sampai dengan Indonesia tanggal 28 Desember 2018 di Rutan Polres Bogor; 2. Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum sejak, tanggal 29 Desember 2018 sampai dengan tanggal 06 Februari 2019 di Rutan Polres Bogor; 3. Penuntut Umum, sejak tanggal 04 Februari 2019 sampai dengan tanggal 23 Februari 2019 di Rutan Polres Bogor; 4. Hakim Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus, sejak tanggal 19 Februari 2019 sampai dengan tanggal 20 Maret 2019 di Rutan Polrestabes Bandung; 5. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus, sejak tanggal 21 Maret 2019 sampai dengan tanggal 19 Mei 2019 di Rutan Polrestabes Bandung; 6. Perpanjangan Penahanan Pertama Ketua Pengadilan Tinggi Bandung, sejak tanggal 20 Mei 2019 sampai dengan tanggal 18 Juni 2019 di Rutan Polrestabes Bandung; 7. Perpanjangan Penahanan Kedua Ketua Pengadilan Tinggi Bandung, sejak tanggal 19 Juni 2019 sampai dengan tanggal 18 Juli 2019 di Rutan Polrestabes Bandung; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 1 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya : Dr. Mahendradatta, S.H. A. Wirawan Adnan, S.H., MH. Munarman, S.H. Sugito Atmo, S.H. MH. Sylviani Abdul Hamid, S.H.I., M.H. Syamsul Bahri Radjam, S.H. Ismar Syarifuddin, S.H., M.A. Mohammad Kamil Pasha, S.H., M.H. Juanda Eltari, S.H. Rama Hendrata Mahkamah Adam,Agung S.H. Sumadi Atmadja, Republik S.H. Wisnu Rakadita, S.H. Fahmi Indonesia Bachmid, S.H., M.Hum. Roni Al Rahman, S.H. Ali Alatas, S.H. Guntur Fattahillah, S.H. Sutejo Sapto Jalu, S.H. M. Ichwanudin, S.H., M.H. Yudi Kosasi, S.H. T. Ichie Siregar, S.H., M.H. Haminudin Fariza, S.H. A. Bara, S.H. Erwin, S.H. Insan Wibawa, S.H. Rusmin Risifu, S.H., M.H. Diar Purbayu Basari, S.H., M.H. Ahmad Kamaluddin, S.Sy. H. Achmad Michdan, S.H. M. Lithfi Hakim, S.H., M.H. Nasrulloh Nasution, S.H., M.Kn. Heri Aryanto, S.H., M.H. Eka Rahendra, S.H. M. Hariadi Nasution, S.H., M.H., CLA. Aziz Yanuar P, S.H., M.H., M.M. Mahmud, S.H., M.H., CLA. Ann Noor Qumar, S.H. Damai Hari Lubis, S.H., M.H. Harry Kurniawan, S.H., M.H. Dede Agung Wardhana, S.H. Achmad Ardiansyah B, S.H. Dede Rudianto, S.H. Raghil Widarisman, S.H. Muhammad Syafiq Ridlo, S.H. Muhammad Ratho Priyasa, S.H., M.H. Abi Sambasi Mansyuro, S.H. Kiagus M Chori, S.H., M.H. Hendy Noviandy, S.H. Yadi Nuryadi, S.H. Habib Novel Chaidir Hasan, SHI. Agung Wahyu Ashari, S.H. Alex Edward, S.H., M.H. Asep Saefudin, S.H. Muhsin Agnan Samsul Bahri, SHI., M.H. Nodi Putrado, S.H. Para advokat dan pembela publik yang tergabung dalam TIM ADVOKASI AGIL YAHYA, beralamat di PUSHAMI, Komplek Perkantoran Yayasan Daarul Aitam, Jl. KH. Mas Mansyur No. 47 C & D, Pusat 10230, berdasarkan Surat Kuasa Khusus, tanggal 27 Februari 2019;

Mahkamah PENGADILANAgung NEGERI TERSEBUT Republik; Indonesia  Setelah membaca: - Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus Nomor 221/Pid.B/2019/PN Bdg, tanggal 19 Februari 2019 tentang Penunjukan Majelis Hakim; - Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus Nomor 221/Pid.B/2019/PN Bdg, tanggal 13 Mei 2019 tentang Penunjukan Penggantian Hakim Anggota Majelis; - Penetapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus Nomor 221/Pid.B/2019/PN Bdg, tanggal 19 Februari 2019 tentang Penetapan Hari Sidang; - Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, Ahli dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan dipersidangan;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Jaksa MahkamahPenuntut Agung Umum pada tanggal 13 JuniRepublik 2019 yang pada pokoknya sebagai Indonesia berikut: Halaman 2 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

1. Menyatakan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “SECARA BERSAMA-SAMA DENGAN SENGAJA MERAMPAS KEMERDEKAAN SESEORANG, YANG MENGAKIBATKAN LUKA-LUKA Mahkamah AgungBERAT DAN DENGAN Republik TERANG-TERANGAN DAN DENGANIndonesia TENAGA BERSAMA MENGGUNAKAN KEKERASAN TERHADAP ORANG, YANG MENGAKIBATKAN LUKA BERAT, sebagaimana diatur dalam Dakwaan Kesatu Primair Pasal 333 ayat (2) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Dakwaan Kedua Primair Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHP; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan; 3. Menyatakan barang bukti berupa: - 1 (satu) buah sarung warna biru list putih; - 1 (satu) pasang Sandal Slop warna putih; - 1 (satu) buah peci warna putih; - 1 (satu) buah Handphone Merk Vivo warna putih gold; - 1 (satu) buah Laptop warna Hitam Merk HP; - 1 (satu) buah Handphone Merk Samsung warna putih; Dipergunakan dalam Perkara HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Als. HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH; 4. Menghukum Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA Mahkamah dibebaniAgung untuk membayar biayaRepublik perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua Indonesia ribu rupiah);

Setelah mendengan pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa pada tanggal 23 Juni 2019 yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Menyatakan Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum pada Dakwaan Kesatu Primair dan Dakwaan Kedua Primair sehingga Terdakwa tidaklah patut dipidana dengan pidana yang sungguh berat berdasarkan tuntutan Penuntut Umum; 2. Menjatuhkan putusan yang seringan-ringannya dengan alasan bahwa: - Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya; - Telah terjadi perdamaian dengan korban; - Terdakwa masih muda dan masih punya masa depan; - Terdakwa merupakan tulang punggung keluarga; - Terdakwa berkeluarga dan mempunyai tanggungjawab; - Terdakwa tidak pernah tersangkut masalah pidana; - Terdakwa tidak terkait dengan kepentingan politik; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 3 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Terdakwa adalah seorang tokoh yang aktif akan kegiatan dakwah di masyarakat, juga sebagai guru ngaji di Mesjid setempat sehingga masyarakat setempat sangat membutuhkan kehadirannya;

Mahkamah AgungSetelah mendengar Republik replik Jaksa Penuntut Umum terhadapIndonesia pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa pada tanggal 27 Juni 2019 yang pada pokoknya tetap pada tuntutannya;

Setelah mendengar duplik Penasihat Hukum Terdakwa terhadap replik Jaksa Penuntut Umum yang disampaikan secara lisan pada tanggal 27 Juni 2019 yang pada pokoknya tetap pada pembelaannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa dengan surat dakwaan Penuntut Umum Nomor : Reg. Perkara : PDM-06/BGR/02/2019, tanggal 18 Februari 2019, didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut: KESATU PRIMAIR : Bahwa Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA bersama dengan Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (terdakwa yang penuntutannya diajukan secara terpisah), HABIB HUSEN, Saudara WIRO, GINDA TATO, Saudara KELING (Belum Tertangkap) pada Hari Sabtu Tanggal 1 Desember 2018 sekira jam 11.00 Wib atausetidak- tidaknya pada suatu waktu pada bulan Desember 2018 atau setidak tidaknya pada Mahkamahtahun Agung 2018, bertempat di Pondok Republik Pesantren Tajul Alawiyyin di Kampung Indonesia Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, atau setidak-tidaknya padasuatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cibinong, tetapi berdasarkan Pasal 85 KUHAP dan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 24/KMA/SK/II/2019 tanggal 7 Februari 2019 tentang Penunjukan Pengadilan Negeri Bandung Untuk Memeriksa Dan Memutus Perkara Pidana Atas Nama Terdakwa Habib Assayid Bahar Bin Smit Alias Habib Bahar Bin Smith, Dkk, sehingga Pengadilan Negeri Bandung berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja dan melawan hukum, merampas kemerdekaan seseorang, atau meneruskan perampasan kemerdekaan yang demikian, Jika perbuatan itu mengakibatkan luka-luka berat, perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :  Bahwa pada hari Senin tanggal 26 Nopember 2018 saksi korban CAHYA ABDUL JABAR diajak oleh saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk menemani mengisi acara di Seminyak Bali, namun sesampainya di Bali Panitia Acara sulit dihubungi akhirnya saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI Mahkamahmenginap Agung di Hotel selama 3 (tiga)Republik hari. Kemudian pada hari Kamis Indonesia tanggal 29 Halaman 4 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Nopember 2018 ketika saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI berada di daerah Kuta dan hendak kembali ke Hotel ada orang yang bertanya kepada saksi korban CAHYA ABDUL JABAR “ INI HABIB BAHAR YA yang kemudian atas perintah saksi Mahkamah Agungkorban MUHAMMAD KHOERUL Republik UMAM AL MUDZAQI yang Indonesiadari dulu mengaku sebagai HABIB, saksi korban CAHYA ABDUL JABAR menjawab IYAH. Selanjutnya orang tersebut yang tidak lain adalah saudara AMIR membawa saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke sebuah Ruko untuk ngobrol sejenak dan kemudian mengantarkannya ke Hotel. Kemudian keesokan harinya Jum’at tanggal 30 Nopember 2018 saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijemput di Hotel tempat penginapannya oleh Jamaah Majelis Ta’lim Ratibul Hadat menuju Bandara Ngurah Rai Bali untuk pulang ke Jakarta dengan diberi 2 (dua) buah Tiket Pesawat Batik Air;  Bahwa setelah Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH mengetahui ada orang yang mengaku-ngaku sebagai HABIB BAHAR, kemudian memerintahkan saudara HAMDI untuk menghubungi saksi MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd melalui Hand Phone untuk menanyakan rumah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR, kemudian pembicaraan diambil alih oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan mengatakan “ini ana BAHAR Bin SMITH, antum bisa cari gak rumahnya karena Dia di Bali mengaku-ngaku sebagai ana, mengaku saudara ana, sampai isteri anapun dibawa-bawa, Mahkamah pulangnyapunAgung dibelikan tiket Republik pesawat, ente gak usah bingung, Indonesia cari rumahnya sama antum dan kalau ada sekarang harus bawa kesini”. Kemudian setelah saksi MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT menemukan alamat saksi CAHYA ABDUL JABAR menghubungi Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dan mengatakan telah diketahui alamatnya rumahnya namun saksi korban CAHYA ABDUL JABAR tidak ada di rumahnya;  Bahwa kemudian pada Tanggal 01 Desember 2018 sekira jam 09.00 Wib Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH melalui saudara HAMDI telah menghubungi dan memerintahkan Terdakwa yang ketika itu dalam perjalanan dari Purwakarta mengendari Mobil Toyota Land Cruiser No Pol. B-1-MPR dengan saudara WIRO untuk menjemput saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT, demikian halnya Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH juga menghubungi saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd dengan mengatakan ““Tadz, HABIB AGIL nanti jemput antum ke rumah, setelah itu antum berangkat ke rumah CAHYA ABDUL JABAR” untuk diserahkan kepada Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH Mahkamahdi PondokAgung Pesantren Tajul Alawiyyin; Republik Indonesia Halaman 5 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa kemudian Terdakwa dengan terlebih dahulu menjemput HABIB HUSEN, menjemput GINDA TATO dan KELING di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, lalu menunggu saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd di depan Polsek Ciampea, selanjutnya Saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Mahkamah Agungberangkat ke depan PolsekRepublik Ciampea menjumpai Terdakwa Indonesia yang sudah menunggu dalam Mobil Toyota Land Cruiser No Pol. B-1-MPR bersama saudara HABIB HUSEN, saudara WIRO, GINDA TATO dan saudara KELING, selanjutnya berangkat menuju rumah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR di Kampung Tapos Antay Rt.01 Rw.03 Desa Tapos Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor;  Bahwa sesampainya di rumah saksi CAHYA ABDUL JABAR, kemudian Terdakwa, saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd, saudara HABIB HUSEN, saudara WIRO, Saudara GINDA TATO dan Saudara KELING masuk kedalam rumah bertemu dengan saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan keluarganya, setelah memperkenalkan diri, Terdakwa menyampaikan maksudnya akan membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR dengan mengatakan “Saya akan membawa Saudara CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin untuk bertemu dengan HABIB BAHAR karena terkait dengan kasus penipuan”, dimana saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi IMAN SANTOSA yaitu orang tua saksi CAHYA ABDUL JABAR sempat menolak untuk ikut, namun akhirnya disepakati saksi IMAN SANTOSA boleh ikut dengan menggunakan kendaraan sendiri, dan dalam perjalanan membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Terdakwa sempat Mahkamah merekamAgung video sambil mengatakan Republik “ini nih yang ngaku-ngaku Indonesia jadi HABIB BAHAR di Bali sekarang mau di investigasi”;  Bahwa setelah sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, pada sekitar jam 11.00 Wib Saksi CAHYA ABDUL JABAR yang pertama diinterogasi oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, dan karena saksi korban CAHYA ABDUL JABAR melimpahkan kesalahan kepada saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, kemudian atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, Saudara HAMDI dan Saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT dan 2 (dua) orang lainnya dengan mengendarai 2 (dua) sepeda motor menjemput Saksi MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di rumahnya di Kampung Babakan Sawah Baru Rt.01 Rw.01 Desa Babakan, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor;  Bahwa selama berada di dalam Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan Saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI tidak dapat berbuat apapun selain telah diinterogasi, juga dipukul dan ditendang oleh Terdakwa, oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias MahkamahHABIB Agung BAHAR Bin ALI Bin SMITH, Republik Saudara HAMDI, dan oleh sekitar Indonesia 15 (lima Halaman 6 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

belas) orang santri lainnya didalam Pondok Pesantren tersebut, dengan menggunakan tangan kosong yang dikepalkan, ditendang dengan kaki, dengan lutut pada tubuh bagian dada, kepala, rahang dan mata secara berkali-kali, lalu Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan Saksi korban MUHAMAD KHOERUL Mahkamah AgungUMAM AL MUDZAQI oleh Republik Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITHIndonesia Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, disuruh berkelahi, sehingga akibat pukulan dan tendangan ke anggota tubuhnya tersebut, Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan Saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengalami luka- luka dan lebam pada bagian muka, kelopak mata kanan dan kiri, selaput bening bola mata kanan dan kiri, serta pada anggota tubuh lainnya, kemudian rambut Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan Saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dicukur sampai kepala botak tanpa rambut dan dijaga oleh para santri dan setelah sekitar pukul 22.00 Wib, akhirnya Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan Saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH diperbolehkan pulang meninggalkan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin;  Bahwa akibat perbuatan Terdakwa bersama-sama dengan Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, Saudara HABIB HUSEN, WIRO, GINDA TATO dan KELING, mengakibatkan Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan Saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengalami luka-luka berat sehingga menimbulkan halangan dalam melakukan pekerjaan untuk sementara waktu dan di Rawat di Rumah Sakit, sesuai dengan Visum Et Repertum : Mahkamah 1.AgungVisum Et Revertum No. Republik R/359/VER-IGD-KFD/XII/2018/Rumkit Indonesia Bhay Tk I Tanggal 5 Desember 2018 A/n. CAHYA ABDUL JABAR yang ditandatangani oleh dr. Abe Umaro, dan dr. Niken Budi S,SpF, MH.Kes, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan: Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki laki yang berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar kelopak mata kiri dan perdarahan pada selaput bening mata kiri akibat kekerasan tumpul. Luka luka tersebut telah menimbulkan penyakit dan halangan dalam melakukan pekerjaan dan jabatan/ pencaharian untuk sementara waktu. 2. Visum Et Revertum No. R/347/VER-IGD-KFD/XII/2018/Rumkit Bhay Tk I Tanggal 15 Desember 2018 A/n. MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang ditandatangani oleh dr. Rido Jati Kuncara, dan dr. Niken Budi S,SpF, MH.Kes, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan: Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki laki yang berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar pada kepala sisi kanan, pelipis kanan, telinga kanan, kelopak mata kanan dan kiri, pipi kanan, luka lecet pada lengan kiri, bahu kanan, perdarahan pada selaput bening bola mata kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul. Luka-luka Mahkamah Agungtersebut telah menimbulkan Republik penyakit dan halangan dalam Indonesia melakukan Halaman 7 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

pekerjaan dan jabatan/pencaharian untuk sementara waktu. Pada pemeriksaan Rontgen mata didapatkan curiga gambaran patah pada tulang mata bagian atas-tengah kanan. Pada pemeriksan CT-Scan pada kepala didapatkan pembengkakan otak bagian tengah. Pada pemeriksaan dokter Mahkamah AgungSpesialis Syaraf didapatkan Republik Cidera kepala ringan; Indonesia Perbuatan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 333 ayat (2) KUH Pidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUH Pidana

SUBSIDAIR : Bahwa Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA bersama-sama dengan Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dan Saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Aliah H. BASIT (Terdakwa lain yang penuntutannya diajukan secara terpisah), Saudara HABIB HUSEN, WIRO, GINDA TATO dan KELING, (Belum Tertangkap) pada Hari Sabtu Tanggal 01 Desember 2018 sekira jam 11.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada bulan Desember 2018 atau setidak tidaknya pada tahun 2018, bertempat di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cibinong, tetapi berdasarkan Pasal 85 KUHAP dan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 24/KMA/SK/II/2019 tanggal 7 Februari 2019 tentang Penunjukan Pengadilan Negeri Bandung Untuk Memeriksa Dan Memutus Perkara Pidana Atas MahkamahNama Agung Terdakwa Habib Assayid Republik Bahar Bin Smit Alias Habib Bahar IndonesiaBin Smith, Dkk, sehingga Pengadilan Negeri Bandung berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan dengan sengaja dan melawan hukum, merampas kemerdekaan seseorang, atau meneruskan perampasan kemerdekaan yang demikian, perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :  Bahwa pada hari Senin tanggal 26 Nopember 2018 saksi korban CAHYA ABDUL JABAR diajak oleh saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk menemani mengisi acara di Seminyak Bali, sesampainya di Bali kemudian menghubungi Panitia Acara, namun panitia Acara sulit dihubungi akhirnya saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI menginap di Hotel selama 3 (tiga) hari. Kemudian pada hari Kamis tanggal 29 Nopember 2018 ketika saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI berada di daerah Kuta dan hendak kembali ke Hotel ada orang yang bertanya kepada saksi korban CAHYA ABDUL JABAR “ INI HABIB BAHAR YA yang kemudian atas perintah saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang dari dulu mengaku sebagai HABIB, saksi korban CAHYA MahkamahABDUL Agung JABAR menjawab IYAH. Republik Selanjutnya orang tersebut yang Indonesia tidak lain Halaman 8 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

adalah saudara AMIR membawa saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke sebuah Ruko untuk ngobrol sejenak dan kemudian mengantarkannya ke Hotel. Kemudian keesokan harinya Jum’at tanggal 30 Nopember 2018 saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan Mahkamah Agungsaksi MUHAMMAD KHOERUL Republik UMAM AL MUDZAQI dijemput Indonesia di Hotel tempat penginapannya oleh Jamaah Majelis Ta’lim Ratibul Hadat menuju Bandara Ngurah Rai Bali untuk pulang ke Jakarta dengan diberi 2 (dua) buah Tiket Pesawat Batik Air;  Bahwa setelah Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH mengetahui ada orang yang mengaku-ngaku sebagai HABIB BAHAR, kemudian memerintahkan saudara HAMDI untuk menghubungi saksi MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd melalui Hand Phone menanyakan rumah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR, selanjutnya pembicaraan diambil alih oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan mengatakan “ ini ana BAHAR Bin SMITH, antum bisa cari gak rumahnya karena Dia di Bali mengaku-ngaku sebagai ana, mengaku saudara ana, sampai isteri anapun dibawa-bawa, pulangnyapun dibelikan tiket pesawat, ente gak usah bingung, cari rumahnya sama antum dan kalau ada sekarang harus bawa kesini”. Kemudian setelah saksi MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT menemukan alamat saksi CAHYA ABDUL JABAR menghubungi Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dan mengatakan telah diketahui rumahnya namun saksi CAHYA ABDUL JABAR Mahkamah tidakAgung ada di rumahnya; Republik Indonesia  Bahwa kemudian pada Tanggal 01 Desember 2018 sekira jam 09.00 Wib Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH melalui saudara HAMDI telah menghubungi dan memerintahkan Terdakwa yang ketika itu dalam perjalanan dari Purwakarta dengan mengendari Mobil Toyota Land Cruiser No Pol. B-1-MPR dengan saudara WIRO untuk menjemput saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT, demikian halnya Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH juga menghubungi saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd dengan mengatakan “Tadz, HABIB AGIL nanti jemput antum ke rumah, setelah itu antum berangkat ke rumah CAHYA ABDUL JABAR” untuk diserahkan kepada Saksi Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin;  Bahwa kemudian Terdakwa dengan terlebih dahulu menjemput HABIB HUSEN, menjemput GINDA dan KELING di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, lalu menunggu saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd di depan Polsek Ciampea, selanjutnya Saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd berangkat ke depan Polsek Ciampea untuk bertemu dengan Terdakwa yang Mahkamahsudah Agung menunggu dalam Mobil RepublikToyota Land Cruiser No Pol. B-1-MPR Indonesia bersama Halaman 9 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

saudara HABIB HUSEN, saudara WIRO, GINDA TATO dan saudara KELING, selanjutnya berangkat menuju rumah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR di Kampung Tapos Antay Rt.01 Rw.03 Desa Tapos Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor; Mahkamah AgungBahwa sesampainya diRepublik rumah saksi CAHYA ABDUL JABAR,Indonesia kemudian Terdakwa, saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd, saudara HABIB HUSEN, saudara WIRO, Saudara GINDA TATO dan Saudara KELING masuk kedalam rumah bertemu dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan keluarganya, dimana setelah memperkenalkan diri, Terdakwa menyampaikan maksudnya akan membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR dengan mengatakan “Saya akan membawa Saudara CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin untuk bertemu dengan HABIB BAHAR karena terkait dengan kasus penipuan”, saat itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi IMAN SANTOSA yaitu orang tua saksi CAHYA ABDUL JABAR sempat menolak untuk ikut, namun akhirnya saksi IMAN SANTOSA boleh ikut dengan menggunakan kendaraan sendiri, dan dalam perjalanan membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Terdakwa sempat merekam video sambil mengatakan “ini nih yang ngaku-ngaku jadi HABIB BAHAR di Bali sekarang mau di investigasi”;  Bahwa setelah sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, pada sekitar jam 11.00 Wib Saksi CAHYA ABDUL JABAR yang pertama diinterogasi oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dan Mahkamah karenaAgung saksi CAHYA ABDUL Republik JABAR melimpahkan kesalahan Indonesia kepada saksi MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, kemudian atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, Saudara HAMDI dan Saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Aliah H. BASIT dan 2 (dua) orang lainnya dengan mengendarai 2 (dua) sepeda motor menjemput Saksi MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di rumahnya di Kampung Babakan Sawah Baru Rt.01 Rw.01 Desa Babakan, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor;  Bahwa selama berada di dalam Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan Saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI tidak dapat berbuat apapun selain telah diinterogasi, juga dipukuli dan ditendang oleh Terdakwa, oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, Saudara HAMDI, dan oleh sekitar 15 (lima belas) orang santri lainnya didalam Pondok Pesantren tersebut, dengan menggunakan tangan kosong yang dikepalkan, ditendang dengan kaki, dengan lutut pada tubuh bagian dada, kepala, rahang dan mata secara berkali-kali, lalu Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan Saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB MahkamahBAHAR Agung Bin ALI Bin SMITH, disuruhRepublik berkelahi, sehingga akibat Indonesiapukulan dan Halaman 10 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

tendangan ke anggota tubuhnya tersebut, Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan Saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengalami luka- luka dan lebam pada bagian muka, kelopak mata kanan dan kiri, selaput bening bola mata kanan dan kiri, serta pada anggota tubuh lainnya, kemudian rambut Mahkamah AgungSaksi korban CAHYA ABDUL Republik JABAR dan Saksi korban MUHAMAD Indonesia KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dicukur sampai kepala botak tanpa rambut dan dijaga oleh para santri dan baru pada sekitar jam 22.00 Wib, akhirnya Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan Saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, diperbolehkan pulang meninggalkan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin;  Bahwa akibat perbuatan Terdakwa bersama-sama dengan Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, Saudara HABIB HUSEN, WIRO GINDA TATO dan KELING, mengakibatkan Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan Saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengalami luka-luka, sesuai dengan Visum Et Repertum : 1. Visum Et Revertum No. R/359/VER-IGD-KFD/XII/2018/Rumkit Bhay Tk I Tanggal 5 Desember 2018 A/n. CAHYA ABDUL JABAR yang ditandatangani oleh dr. Abe Umaro, dan dr. Niken Budi S,SpF, MH.Kes, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan: Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki laki yang berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar kelopak mata kiri dan perdarahan pada selaput bening mata kiri akibat kekerasan tumpul. Luka luka tersebut telah menimbulkan penyakit dan halangan dalam melakukan Mahkamah Agungpekerjaan dan jabatan/ pencaharianRepublik untuk sementara waktu. Indonesia 2. Visum Et Revertum No. R/347/VER-IGD-KFD/XII/2018/Rumkit Bhay Tk I Tanggal 15 Desember 2018 A/n. MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang ditandatangani oleh dr. Rido Jati Kuncara, dan dr. Niken Budi S,SpF, MH.Kes, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan: Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki laki yang berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar pada kepala sisi kanan, pelipis kanan, telinga kanan, kelopak mata kanan dan kiri, pipi kanan, luka lecet pada lengan kiri, bahu kanan, perdarahan pada selaput bening bola mata kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul. Luka-luka tersebut telah menimbulkan penyakit dan halangan dalam melakukan pekerjaan dan jabatan/pencaharian untuk sementara waktu. Pada pemeriksaan Rontgen mata didapatkan curiga gambaran patah pada tulang mata bagian atas- tengah kanan. Pada pemeriksan CT-Scan pada kepala didapatkan pembengkakan otak bagian tengah;

Perbuatan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 333 ayat (1) KUH Pidana Jo MahkamahPasal 55Agung ayat (1) ke- 1 KUH Pidana Republik Indonesia Halaman 11 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

DAN KEDUA PRIMAIR Mahkamah AgungBahwa Terdakwa AGILRepublik YAHYA Alias HABIB AGIL Bin IndonesiaFARUK AL YAHYA bersama dengan Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa yang penuntutannya diajukan secara terpisah), Saudara HAMDI dan para santri yang tidak diketahui namanya (Belum Tertangkap) pada Hari Sabtu Tanggal 01 Desember 2018 sekira jam 11.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada bulan Desember 2018 atau setidak tidaknya pada tahun 2018, bertempat di Pondok Pesantren Tajul Alawiyin di Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cibinong, tetapi berdasarkan Pasal 85 KUHAP dan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 24/KMA/SK/II/2019 tanggal 7 Februari 2019 tentang Penunjukan Pengadilan Negeri Bandung Untuk Memeriksa Dan Memutus Perkara Pidana Atas Nama Terdakwa Habib Assayid Bahar Bin Smit Alias Habib Bahar Bin Smith, Dkk, sehingga Pengadilan Negeri Bandung berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang, jika kekerasan mengakibatkan luka berat, perbuatan mana dilakukan oleh Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :  Bahwa pada hari Senin tanggal 26 Nopember 2018 saksi korban CAHYA ABDUL JABAR diajak oleh saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL Mahkamah MUDZAQIAgung untuk menemani Republik mengisi acara di Seminyak Indonesia Bali, namun sesampainya di Bali, namun panitia Acara sulit dihubungi akhirnya saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI menginap di Hotel selama 3 (tiga) hari. Kemudian pada hari Kamis tanggal 29 Nopember 2018 ketika saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI berada di daerah Kuta dan hendak kembali ke Hotel ada orang yang bertanya kepada saksi korban CAHYA ABDUL JABAR “ INI HABIB BAHAR YA yang kemudian atas perintah saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang dari dulu mengaku sebagai HABIB, saksi korban CAHYA ABDUL JABAR menjawab IYAH. Selanjutnya orang tersebut yang tidak lain adalah saudara AMIR membawa saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke sebuah Ruko untuk ngobrol sejenak dan setelah itu mengantarkannya ke Hotel. Keesokan harinya Jum’at tanggal 30 Nopember 2018 saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijemput di Hotel tempat penginapannya oleh Jamaah Majelis Ta’lim Ratibul Hadat menuju Bandara Ngurah Rai Bali untuk Mahkamahpulang Agung ke Jakarta dengan diberi Republik 2 (dua) buah Tiket Pesawat Batik Air;Indonesia Halaman 12 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa setelah Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH mengetahui ada orang yang mengaku-ngaku sebagai HABIB BAHAR, kemudian memerintahkan saudara HAMDI untuk menghubungi saksi MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd melalui Hand Phone untuk Mahkamah Agungmenanyakan rumah saksi Republik korban CAHYA ABDUL JABAR, Indonesia lalu pembicaraan diambil alih oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan mengatakan “ini ana BAHAR Bin SMITH, antum bisa cari gak rumahnya karena Dia di Bali mengaku-ngaku sebagai ana, mengaku saudara ana, sampai isteri anapun dibawa-bawa, pulangnyapun dibelikan tiket pesawat, ente gak usah bingung, cari rumahnya sama antum dan kalau ada sekarang harus bawa kesini”. Kemudian setelah saksi MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT menemukan alamat rumah saksi CAHYA ABDUL JABAR menghubungi Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dan mengatakan telah diketahui alamatnya namun saksi CAHYA ABDUL JABAR tidak ada di rumahnya;  Bahwa kemudian pada Tanggal 01 Desember 2018 sekira jam 09.00 Wib Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, melalui saudara HAMDI telah menghubungi dan memerintahkan Terdakwa yang ketika itu dalam perjalanan dari Purwakarta mengendari Mobil Toyota Land Cruiser No Pol. B-1-MPR bersama saudara WIRO untuk menjemput saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT dengan terlebih dahulu menjemput HABIB HUSEN, menjemput GINDA TATO dan KELING di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, demikian juga Saksi HB ASSAYID BAHAR Mahkamah BinAgung SMITH Alias HABIB BAHAR Republik Bin ALI Bin SMITH kembali menghubungi Indonesia saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd dengan mengatakan “Tadz, HABIB AGIL nanti jemput antum ke rumah, setelah itu antum berangkat ke rumah CAHYA ABDUL JABAR” untuk diserahkan kepada Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin. Kemudian saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd berangkat ke depan Polsek Ciampea menjumpai Terdakwa yang sudah menunggu dalam Mobil Toyota Land Cruiser No Pol. B-1-MPR bersama saudara HABIB HUSEN, saudara WIRO, GINDA TATO dan saudara KELING, selanjutnya berangkat menuju rumah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR di Kampung Tapos Antay Rt.01 Rw.03 Desa Tapos Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor;  Bahwa sesampainya di rumah saksi CAHYA ABDUL JABAR, kemudian Terdakwa, saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd, saudara HABIB HUSEN, saudara WIRO, Saudara GINDA TATO dan Saudara KELING masuk kedalam rumah bertemu dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan keluarganya, dimana setelah memperkenalkan diri, Terdakwa menyampaikan maksudnya akan membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR dengan mengatakan “Saya akan Mahkamahmembawa Agung Saudara CAHYA Republik ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren Indonesia Tajul Halaman 13 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Alawiyyin untuk bertemu dengan HABIB BAHAR karena terkait dengan kasus penipuan”, dimana saat itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi IMAN SANTOSA yaitu orang tua saksi CAHYA ABDUL JABAR sempat menolak untuk ikut, namun akhirnya disepakati saksi IMAN SANTOSA boleh ikut dengan Mahkamah Agungmenggunakan kendaraan Republik sendiri, dan dalam perjalanan Indonesia membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Terdakwa sempat merekam video sambil mengatakan “ini nih yang ngaku-ngaku jadi HABIB BAHAR di Bali sekarang mau di investigasi”;  Bahwa setelah sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, pada sekitar jam 11.00 Wib saksi CAHYA ABDUL JABAR yang pertama diinterogasi oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, dan karena saksi CAHYA ABDUL JABAR melimpahkan kesalahan kepada saksi MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, kemudian atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, Saudara HAMDI dan Saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Aliah H. BASIT dan 2 (dua) orang lainnya dengan mengendarai 2 (dua) sepeda motor menjemput Saksi MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di rumahnya di Kampung Babakan Sawah Baru Rt.01 Rw.01 Desa Babakan, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Selanjutnya saksi CAHYA ABDUL JABAR dibawa ke ruangan majelis dan diinterogasi serta dipukuli wajahnya oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan tangan kosong, lalu saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dibawa ke luar ke Mahkamah lahanAgung kosong dibelakang PondokRepublik Pesantren dan kemudian Saksi Indonesia HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH beberapa kali melakukan pemukulan kepada saksi CAHYA ABDUL JABAR dengan menggunakan tangan kanan dan kiri kearah kepala, menjambak dan membanting saksi korban CAHYA ABDUL JABAR ke tanah, lalu sambil menjambak rambut dan mengarahkan wajah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR ke bawah, kemudian Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH menendang ke bagian wajah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dengan menggunakan lutut sebanyak 3 (tiga) kali;  Bahwa setelah saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI tiba di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin langsung diserang oleh salah satu santri yang menggunakan baju warna Hijau celana warna hitam dan peci warna putih dengan menindih dan menekan dada saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dengan lutut, lalu kemudian dipertemukan dengan Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR sambil diinterogasi oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan memegang tongkat Hitam menanyakan tentang masalah siapa yang suruh saksi korban CAHYA ABDUL JABAR mengaku sebagai HABIB BAHAR SMITH di Bali, lalu MahkamahSaksi Agung HB ASSAYID BAHAR Bin Republik SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALIIndonesia Bin SMITH Halaman 14 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dengan kaki kakannya menendang wajah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR hingga jatuh ke belakang dan Saudara HAMDI menampar dan memukul dengan tangan kosong beberapa kali kebagian kepala samping kanan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, dan diikuti Terdakwa memukul Mahkamah Agungsaksi korban MUHAMAD Republik KHOERUL UMAM AL MUDZAQI Indonesia dengan tangan kosong beberapa kali kebagian wajah dan kepala sebelah kiri dan memukul Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR menggunakan tangan kosong kebagian wajah dan memukul dengan menggunakan botol plastik kebagian muka. Setelah itu saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dibawa ke luar ke halaman didekat saung bambu disuruh berkelahi, selanjutnya setelah berkelahi lalu Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan kedua tangannya memukul saksi korban CHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, setelah itu Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH menjambak rambut saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sambil kaki kananya menendang wajah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dilanjutkan menendang dengan lutut kanannya ke arah wajah saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI hingga terjatuh.  Bahwa selanjutnya, Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH menyuruh saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk mengganti Mahkamah sarungAgung karena penuh dengan Republik bercak darah dan kembali kedalamIndonesia ruangan majelis, lalu atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawa ke lantai 3, sementara saksi korban CAHYA ABDUL JABAR tetap didalam ruangan majelis, sementara di ruangan lantai 3, saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dipukuli oleh sekitar 15 (lima belas) orang santri diantaranya bernama saudara SOUGI ALATAS atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, lalu sekitar 5 sampai 10 menit kemudian saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI oleh Terdakwa, Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, saudara HABIB HAMDI, saudara HABIB HUSEN dibawa ke ruang bawah dan kemudian oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH diinterogasi kembali;  Bahwa kemudian pada sekitar pukul 18.00 Wib saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawa ke balai dan atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH kedua saksi korban dipangkas rambutnya oleh salah Mahkamahseorang Agung santri hingga botak danRepublik kepala saksi korban MUHAMAD Indonesia KHOERUL Halaman 15 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

UMAM AL MUDZAQI dijadikan tempat atau asbak untuk mematikan rokok oleh salah seorang santri yang bertato. Selanjutnya saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibiarkan di balai dengan dijaga oleh para santri Pondok pesantren Tajul Alawiyyin dan Mahkamah Agungpada sekitar pukul 22.00 Republik Wib kedua saksi korban di perbolehkan Indonesia pulang oleh Terdakwa;  Bahwa akibat perbuatan Terdakwa bersama-sama dengan Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, Saudara HAMDI dan oleh sekitar 15 (lima belas) orang santri lainnya, mengakibatkan Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR mengalami luka-luka berat sehingga menimbulkan halangan dalam melakukan pekerjaan untuk sementara waktu dan di Rawat di Rumah Sakit, sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : R/359/VER-IGD-KFD/XII/2018/Rumkit Bhay Tk I Tanggal 5 Desember 2018 A/n. CAHYA ABDUL JABAR yang ditandatangani oleh dr. Abe Umaro, dan dr. Niken Budi S,SpF, MH.Kes, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan: Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki laki yang berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar kelopak mata kiri dan perdarahan pada selaput bening mata kiri akibat kekerasan tumpul. Luka luka tersebut telah menimbulkan penyakit dan halangan dalam melakukan pekerjaan dan jabatan/ pencaharian untuk sementara waktu.

Perbuatan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170 ayat (2) ke- 2 MahkamahKUHPidana Agung Republik Indonesia

SUBSIDAIR Bahwa Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA bersama dengan Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (terdakwa yang penuntutannya diajukan secara terpisah), Saudara HAMDI dan para santri yang tidak diketahui namanya (Belum Tertangkap) pada Hari Sabtu Tanggal 01 Desember 2018 sekira jam 11.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada bulan Desember 2018 atau setidak tidaknya pada tahun 2018, bertempat di Pondok Pesantren Tajul Alawiyin di Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cibinong, tetapi berdasarkan Pasal 85 KUHAP dan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 24/KMA/SK/II/2019 tanggal 7 Februari 2019 tentang Penunjukan Pengadilan Negeri Bandung Untuk Memeriksa Dan Memutus Perkara Pidana Atas Nama Terdakwa Habib Assayid Bahar Bin Smit Alias Habib Bahar Bin Smith, Dkk, sehingga Pengadilan Negeri Bandung berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan Mahkamahkekerasan Agung terhadap orang atau Republik barang, jika kekerasan yang Indonesia digunakan Halaman 16 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

mengakibatkan luka luka, perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :  Bahwa pada hari Senin tanggal 26 Nopember 2018 saksi korban CAHYA ABDUL JABAR diajak oleh saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL Mahkamah AgungMUDZAQI untuk menemani Republik mengisi acara di Seminyak Bali,Indonesia sesampainya di Bali kemudian menghubungi Panitia Acara, namun panitia Acara sulit dihubungi akhirnya saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI menginap di Hotel selama 3 (tiga) hari. Kemudian pada hari Kamis tanggal 29 Nopember 2018 ketika saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI berada di daerah Kuta dan hendak kembali ke Hotel ada orang yang bertanya kepada saksi korban CAHYA ABDUL JABAR “ INI HABIB BAHAR YA yang kemudian atas perintah saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang dari dulu mengaku sebagai HABIB, saksi korban CAHYA ABDUL JABAR menjawab IYAH. Selanjutnya orang tersebut yang tidak lain adalah saudara AMIR membawa saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke sebuah Ruko untuk ngobrol sejenak dan kemudian mengantarkannya ke Hotel. Kemudian keesokan harinya Jum’at tanggal 30 Nopember 2018 saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijemput di Hotel tempat penginapannya oleh Jamaah Majelis Ta’lim Ratibul Hadat menuju Bandara Ngurah Rai Bali untuk pulang ke Jakarta dengan diberi 2 (dua) buah Tiket Pesawat Batik Air; Mahkamah BahwaAgung setelah Saksi HB ASSAYID Republik BAHAR Bin SMITH Alias HABIB Indonesia BAHAR Bin ALI Bin SMITH mengetahui ada orang yang mengaku-ngaku sebagai HABIB BAHAR, kemudian memerintahkan saudara HAMDI untuk menghubungi saksi MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd melalui Hand Phone menanyakan rumah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR, kemudian pembicaraan diambil alih oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan mengatakan “ ini ana BAHAR Bin SMITH, antum bisa cari gak rumahnya karena Dia di Bali mengaku-ngaku sebagai ana, mengaku saudara ana, sampai isteri anapun dibawa-bawa, pulangnyapun dibelikan tiket pesawat, ente gak usah bingung, cari rumahnya sama antum dan kalau ada sekarang harus bawa kesini”. Kemudian setelah saksi MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT menemukan alamat saksi CAHYA ABDUL JABAR menghubungi Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dan mengatakan telah diketahui rumahnya namun saksi CAHYA ABDUL JABAR tidak ada di rumahnya;  Bahwa kemudian pada Tanggal 01 Desember 2018 sekira jam 09.00 Wib Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, Mahkamahmelalui Agung saudara HAMDI telah menghubungiRepublik dan memerintahkan Terdakwa Indonesia yang Halaman 17 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

ketika itu dalam perjalanan dari Purwakarta dengan mengendari Mobil Toyota Land Cruiser No Pol. B-1-MPR bersama saudara WIRO untuk menjemput saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT dengan terlebih dahulu menjemput HABIB HUSEN, menjemput GINDA TATO dan KELING di Mahkamah AgungPondok Pesantren Tajul RepublikAlawiyyin, demikian juga Saksi HB Indonesia ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH kembali menghubungi saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd dengan mengatakan “Tadz, HABIB AGIL nanti jemput antum ke rumah, setelah itu antum berangkat ke rumah CAHYA ABDUL JABAR” untuk diserahkan kepada Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin. Kemudian saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd berangkat ke depan Polsek Ciampea menjumpai saksi AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL yang sudah menunggu dalam Mobil Toyota Land Cruiser No Pol. B- 1-MPR bersama saudara HABIB HUSEN, saudara WIRO, GINDA TATO dan saudara KELING, selanjutnya berangkat menuju rumah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR di Kampung Tapos Antay Rt.01 Rw.03 Desa Tapos Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor;  Bahwa sesampainya di rumah saksi CAHYA ABDUL JABAR, kemudian Terdakwa, saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd, saudara HABIB HUSEN, saudara WIRO, Saudara GINDA TATO dan Saudara KELING masuk kedalam rumah bertemu dengan saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan keluarganya, setelah memperkenalkan diri, Terdakwa menyampaikan maksudnya akan membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR dengan mengatakan Mahkamah “SayaAgung akan membawa Saudara Republik CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Indonesia Pesantren Tajul Alawiyyin untuk bertemu dengan HABIB BAHAR karena terkait dengan kasus penipuan”, pada saat itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi IMAN SANTOSA yaitu orang tua saksi CAHYA ABDUL JABAR sempat menolak untuk ikut, namun akhirnya disepakati saksi IMAN SANTOSA boleh ikut dengan menggunakan kendaraan sendiri, dan dalam perjalanan membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Terdakwa sempat merekam video sambil mengatakan “ini nih yang ngaku-ngaku jadi HABIB BAHAR di Bali sekarang mau di investigasi”;  Bahwa setelah sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, pada sekitar jam 11.00 Wib saksi korban CAHYA ABDUL JABAR yang pertama diinterogasi oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dan karena saksi korban CAHYA ABDUL JABAR melimpahkan kesalahan kepada saksi MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, kemudian atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH Saudara HAMDI dan Saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT dan 2 (dua) orang lainnya dengan mengendarai 2 (dua) sepeda motor Mahkamahmenjemput Agung Saksi MUHAMAD KHOERULRepublik UMAM AL MUDZAQI di Indonesiarumahnya di Halaman 18 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Kampung Babakan Sawah Baru Rt.01 Rw.01 Desa Babakan, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Selanjutnya saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dibawa ke ruangan majelis dan diinterogasi serta dipukuli wajahnya oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH Mahkamah Agungdengan tangan kosong, laluRepublik saksi korban CAHYA ABDUL JABAR Indonesia dibawa ke luar ke lahan kosong dibelakang Pondok Pesantren dan kemudian Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH beberapa kali melakukan pemukulan kepada saksi CAHYA ABDUL JABAR dengan menggunakan tangan kanan dan kiri kearah kepala, menjambak dan membanting saksi korban CAHYA ABDUL JABAR ke tanah, lalu sambil menjambak rambut dan mengarahkan wajah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR ke bawah, kemudian Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH menendang ke bagian wajah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dengan menggunakan lutut sebanyak 3 (tiga) kali;  Bahwa setelah saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI tiba di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin langsung diserang oleh salah satu santri yang menggunakan baju warna Hijau celana warna hitam dan peci warna putih dengan menindih dan menekan dada saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dengan lutut, lalu kemudian dipertemukan dengan Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR sambil diinterogasi oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan memegang tongkat Hitam menanyakan tentang masalah siapa yang suruh saksi korban CAHYA ABDUL JABAR mengaku sebagai HABIB BAHAR SMITH di Bali, lalu Mahkamah SaksiAgung HB ASSAYID BAHAR RepublikBin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin Indonesia ALI Bin SMITH dengan kaki kanannya menendang wajah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR hingga jatuh ke belakang dan Saudara HAMDI menampar dan memukul dengan tangan kosong beberapa kali kebagian kepala samping kanan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, dan diikuti Terdakwa memukul saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dengan tangan kosong beberapa kali kebagian wajah dan kepala sebelah kiri dan memukul Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR menggunakan tangan kosong kebagian wajah dan memukul dengan menggunakan botol plastik kebagian muka. Setelah itu saksi korban dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dibawa ke luar ke halaman didekat saung bambu disuruh berkelahi, selanjutnya setelah berkelahi lalu Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan kedua tangannya memukul saksi korban CHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, lalu menjambak rambut saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sambil kaki kananya menendang Mahkamahwajah Agung saksi korban CAHYA ABDUL Republik JABAR dilanjutkan menendang Indonesiadengan lutut Halaman 19 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

kanannya ke arah wajah saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI hingga jatuh.  Bahwa selanjutnya, Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH menyuruh saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan Mahkamah Agungsaksi korban MUHAMAD Republik KHOERUL UMAM AL MUDZAQI Indonesia untuk mengganti sarung karena penuh dengan bercak darah dan kembali kedalam ruangan majelis, lalu atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawah ke lantai 3, sedang saksi korban CHYA ABDUL JABAR tetap didalam ruangan majelis, sementara di ruangan lantai 3 saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dipukuli oleh sekitar 15 (lima belas) orang santri diantaranya bernama saudara SOUGI ALATAS atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, lalu sekitar 5 sampai 10 menit kemudian saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, saudara HABIB HAMDI, saudara HABIB HUSEN, dan Terdakwa dibawa ke ruang bawah dan kemudian oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH diinterogasi kembali;  Bahwa kemudian pada sekitar pukul 18.00 Wib saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawa ke balai dan atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, kedua saksi korban dipangkas rambutnya oleh Mahkamah salahAgung seorang santri hingga Republik botak dan kepala saksi korban Indonesia MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijadikan tempat atau asbak untuk mematikan rokok oleh salah seorang santri yang bertato. Selanjutnya saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibiarkan di balai dengan dijaga oleh para santri Pondok pesantren Tajul Alawiyyin dan pada sekitar pukul 22.00 Wib oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, kedua saksi korban di perbolehkan pulang;  Bahwa akibat perbuatan Terdakwa bersama-sama dengan Saksi HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, Saudara HAMDI dan oleh sekitar 15 (lima belas) orang santri lainnya, mengakibatkan Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR mengalami luka-luka pada anggota tubuhnya sehingga menimbulkan halangan dalam melakukan pekerjaannya untuk sementara waktu dan di Rawat di Rumah Sakit, luka-luka mana sesuai dengan Visum Et Repertum : No. R/359/VER-IGD-KFD/XII/2018/Rumkit Bhay Tk I Tanggal 5 Desember 2018 atas nama CAHYA ABDUL JABAR yang ditandatangani oleh dr. Abe Umaro, dan dr. Niken Budi S,SpF, MH.Kes, dengan Mahkamahkesimpulan Agung hasil pemeriksaan :Republik Indonesia Halaman 20 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki laki yang berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar kelopak mata kiri dan perdarahan pada selaput bening mata kiri akibat kekerasan tumpul. Dan saat ini Mahkamah Agungmasih dalam perawatan diRepublik Rumah Sakit Bayangkara Tk. 1 RadenIndonesia Said Sukanto; Perbuatan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHPidana

LEBIH SUBSIDAIR : Bahwa Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA bersama-sama dengan Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (terdakwa yang penuntutannya diajukan secara terpisah), Saudara HAMDI dan para santri yang tidak diketahui namanya (Belum Tertangkap) pada Hari Sabtu Tanggal 01 Desember 2018 sekira jam 11.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada bulan Desember 2018 atau setidak tidaknya pada tahun 2018, bertempat di Pondok Pesantren Tajul Alawiyin di Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cibinong, tetapi berdasarkan Pasal 85 KUHAP dan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 24/KMA/SK/II/2019 tanggal 7 Februari 2019 tentang Penunjukan Pengadilan Negeri Bandung Untuk Memeriksa Dan Memutus Perkara Pidana Atas Nama Terdakwa Habib Assayid Bahar Bin Smit Alias Habib Bahar Bin Smith, Dkk, Mahkamahsehingga Agung Pengadilan Negeri Republik Bandung berwenang memeriksa Indonesia dan mengadili perkara ini, mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan penganiayaan, jika perbuatan mengakibatkan luka- luka berat, perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :  Bahwa pada hari Senin tanggal 26 Nopember 2018 saksi korban CAHYA ABDUL JABAR diajak oleh saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk menemani mengisi acara di Seminyak Bali, namun sesampainya di Bali panitia Acara sulit dihubungi akhirnya saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI menginap di Hotel selama 3 (tiga) hari. Kemudian pada hari Kamis tanggal 29 Nopember 2018 ketika saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI berada di daerah Kuta dan hendak kembali ke Hotel ada orang yang bertanya kepada saksi korban CAHYA ABDUL JABAR “ INI HABIB BAHAR YA yang kemudian atas perintah saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang dari dulu mengaku sebagai HABIB, saksi korban CAHYA ABDUL JABAR menjawab IYAH. Selanjutnya orang tersebut yang tidak lain adalah saudara AMIR membawa Mahkamahsaksi Agung korban CAHYA ABDUL JABARRepublik dan saksi MUHAMMAD KHOERUL Indonesia UMAM Halaman 21 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

AL MUDZAQI ke sebuah Ruko untuk ngobrol sejenak dan kemudian mengantarkannya ke Hotel. Keesokan harinya Jum’at tanggal 30 Nopember 2018 saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijemput di Hotel tempat penginapannya oleh Jamaah Mahkamah AgungMajelis Ta’lim Ratibul Hadat Republik menuju Bandara Ngurah Rai BaliIndonesia untuk pulang ke Jakarta dengan diberi 2 (dua) buah Tiket Pesawat Batik Air;  Bahwa setelah Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH mengetahui ada orang yang mengaku-ngaku sebagai HABIB BAHAR, kemudian memerintahkan saudara HAMDI untuk menghubungi saksi MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd melalui Hand Phone untuk menanyakan rumah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR, kemudian pembicaraan diambil alih oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan mengatakan “ ini ana BAHAR Bin SMITH, antum bisa cari gak rumahnya karena Dia di Bali mengaku-ngaku sebagai ana, mengaku saudara ana, sampai isteri anapun dibawa-bawa, pulangnyapun dibelikan tiket pesawat, ente gak usah bingung, cari rumahnya sama antum dan kalau ada sekarang harus bawa kesini”. Kemudian setelah saksi MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT menemukan alamat saksi CAHYA ABDUL JABAR menghubungi Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dan mengatakan telah diketahui alamatnya namun saksi CAHYA ABDUL JABAR tidak ada di rumahnya;  Bahwa kemudian pada Tanggal 01 Desember 2018 sekira jam 09.00 Wib Saksi Mahkamah HBAgung ASSAYID BAHAR BIN RepublikSMITH Alias HABIB BAHAR Bin IndonesiaALI Bin SMITH melalui saudara HAMDI telah menghubungi dan memerintahkan Terdakwa yang ketika itu dalam perjalanan dari Purwakarta mengendari Mobil Toyota Land Cruiser No Pol. B-1-MPR dengan saudara WIRO untuk menjemput saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT dengan terlebih dahulu menjemput HABIB HUSEN, menjemput GINDA TATO dan KELING di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, demikian juga Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH kembali menghubungi saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd dengan mengatakan “Tadz, HABIB AGIL nanti jemput antum ke rumah, setelah itu antum berangkat ke rumah CAHYA ABDUL JABAR”. Kemudian saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd berangkat ke depan Polsek Ciampea menjumpai Terdakwa yang sudah menunggu dalam Mobil Toyota Land Cruiser No Pol. B-1-MPR bersama saudara HABIB HUSEN, saudara WIRO, GINDA TATO dan saudara KELING, selanjutnya berangkat menuju rumah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR di Kampung Tapos Antay Rt.01 Rw.03 Desa Tapos Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor;  Bahwa sesampainya di rumah saksi CAHYA ABDUL JABAR, kemudian MahkamahTerdakwa, Agung saksi MUHAMAD ABDULRepublik BASIT ISKANDAR, S.Pd, saudara Indonesia HABIB Halaman 22 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

HUSEN, saudara WIRO, Saudara GINDA TATO dan Saudara KELING masuk kedalam rumah bertemu dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan keluarganya, dimana setelah memperkenalkan diri, Terdakwa menyampaikan maksudnya akan membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR dengan mengatakan “Saya akan Mahkamah Agungmembawa Saudara CAHYA Republik ABDUL JABAR ke Pondok Indonesia Pesantren Tajul Alawiyyin untuk bertemu dengan HABIB BAHAR karena terkait dengan kasus penipuan”, dan kemudian saksi IMAN SANTOSA mengikuti dengan menggunakan kendaraan sendiri, dan dalam perjalanan membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Terdakwa sempat merekam video sambil mengatakan “ini nih yang ngaku-ngaku jadi HABIB BAHAR di Bali sekarang mau di investigasi”;  Bahwa setelah sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, pada sekitar jam 11.00 Wib saksi CAHYA ABDUL JABAR yang pertama diinterogasi oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dan karena saksi CAHYA ABDUL JABAR melimpahkan kesalahan kepada saksi MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, kemudian atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, Saudara HAMDI dan Saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Aliah H. BASIT dan 2 (dua) orang lainnya dengan mengendarai 2 (dua) sepeda motor menjemput Saksi MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di rumahnya di Kampung Babakan Sawah Baru Rt.01 Rw.01 Desa Babakan, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Selanjutnya saksi CAHYA ABDUL JABAR dibawa Mahkamah keAgung ruangan majelis dan diinterogasiRepublik serta dipukuli wajahnya Indonesia oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, lalu saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dibawa ke luar ke lahan kosong dibelakang Pondok Pesantren dan kemudian Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH beberapa kali melakukan pemukulan kepada saksi CAHYA ABDUL JABAR dengan menggunakan tangan kanan dan kiri kearah kepala, menjambak dan membanting saksi korban CAHYA ABDUL JABAR ke tanah, lalu sambil menjambak rambut dan mengarahkan wajah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR ke bawah, kemudian menendang ke bagian wajah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dengan menggunakan lutut sebanyak 3 (tiga) kali;  Bahwa setelah saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI tiba di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin langsung diserang oleh salah satu santri yang menggunakan baju warna Hijau celana warna hitam dan peci warna putih dengan menindih dan menekan dada saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dengan lutut, lalu kemudian dipertemukan dengan Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR sambil diinterogasi oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan memegang Mahkamahtongkat Agung Hitam menanyakan tentangRepublik masalah siapa yang suruh saksiIndonesia korban Halaman 23 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

CAHYA ABDUL JABAR mengaku sebagai HABIB BAHAR SMITH di Bali, lalu Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan kaki kakannya menendang wajah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR hingga jatuh ke belakang dan Saudara HAMDI menampar dan memukul dengan Mahkamah Agungtangan kosong beberapa Republik kali kebagian kepala samping kananIndonesia saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, dan diikuti Terdakwa memukul saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dengan tangan kosong beberapa kali kebagian wajah dan kepala sebelah kiri dan memukul Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR menggunakan tangan kosong kebagian wajah dan memukul dengan menggunakan botol plastik kebagian muka. Setelah itu saksi korban dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dibawa ke luar ke halaman didekat saung bambu disuruh berkelahi, selanjutnya setelah berkelahi lalu Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan kedua tangannya memukul saksi korban CHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, lalu menjambak rambut saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sambil kaki kananya menendang wajah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dilanjutkan menendang dengan lutut kanannya ke arah wajah saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI hingga terjatuh.  Bahwa selanjutnya, Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH menyuruh saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan Mahkamah saksiAgung korban MUHAMAD KHOERULRepublik UMAM AL MUDZAQI untukIndonesia mengganti sarung karena penuh bercak darah dan kembali kedalam ruangan majelis, lalu atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawah ke lantai 3, sedang saksi korban CAHYA ABDUL JABAR tetap didalam ruangan majelis, sementara di ruangan lantai 3 saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dipukuli oleh sekitar 15 (lima belas) orang santri diantaranya bernama saudara SOUGI ALATAS atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, lalu sekitar 5 sampai 10 menit kemudian saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI oleh Terdakwa, Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, saudara HABIB HAMDI, saudara HABIB HUSEN, dibawa ke ruang bawah dan oleh kemudian oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH diinterogasi kembali;  Bahwa kemudian pada sekitar pukul 18.00 Wib saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawa ke balai dan atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR MahkamahBin AgungALI Bin SMITH, kedua saksiRepublik korban dipangkas rambutnya Indonesia oleh salah Halaman 24 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

seorang santri hingga botak dan kepala saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijadikan tempat atau asbak untuk mematikan rokok oleh salah seorang santri yang bertato. Selanjutnya saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibiarkan Mahkamah Agungdi balai dengan dijaga olehRepublik para santri Pondok pesantren TajulIndonesia Alawiyyin dan pada sekitar pukul 22.00 Wib kedua saksi korban di perbolehkan pulang oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH;  Bahwa akibat perbuatan Terdakwa bersama-sama dengan Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, Saudara HAMDI dan oleh sekitar 15 (lima belas) orang santri lainnya, mengakibatkan Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR mengalami luka-luka berat pada anggota tubuhnya sehingga menimbulkan halangan dalam melakukan pekerjaannya untuk sementara waktu dan di Rawat di Rumah Sakit, luka-luka mana sesuai dengan Visum Et Repertum : No. R/359/VER-IGD-KFD/XII/2018/Rumkit Bhay Tk I Tanggal 5 Desember 2018 atas nama CAHYA ABDUL JABAR yang ditandatangani oleh dr. Abe Umaro, dan dr. Niken Budi S,SpF, MH.Kes, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan : Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki laki yang berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar kelopak mata kiri dan perdarahan pada selaput bening mata kiri akibat kekerasan tumpul. Dan saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Bayangkara Tk. 1 Raden Said Sukanto; Perbuatan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA Mahkamahsebagaimana Agung diatur dan diancam Republik pidana dalam Pasal 351 ayat (2) Indonesia KUHPidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHPidana

LEBIH SUBSIDAIR LAGI : Bahwa Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA bersama-sama dengan Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa yang penuntutannya diajukan secara terpisah), Saudara HAMDI dan para santri yang tidak diketahui namanya (Belum Tertangkap), pada Hari Sabtu Tanggal 01 Desember 2018 sekira jam 11.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada bulan Desember 2018 atau setidak tidaknya pada tahun 2018, bertempat di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cibinong, tetapi berdasarkan berdasarkan Pasal 85 KUHAP dan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 24/KMA/SK/II/2019 tanggal 7 Februari 2019 tentang Penunjukan Pengadilan Negeri Bandung Untuk Memeriksa Dan Memutus Perkara Pidana Atas Nama Terdakwa Habib Assayid Bahar Bin Smit Alias Habib Bahar Bin Smith, Dkk, sehingga Pengadilan Negeri Bandung berwenang memeriksa dan Mahkamahmengadili Agung perkara ini, mereka yang Republik melakukan, yang menyuruh melakukan, Indonesia dan Halaman 25 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

yang turut serta melakukan perbuatan penganiayaan, perbuatan mana dilakukan oleh Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :  Bahwa pada hari Senin tanggal 26 Nopember 2018 saksi korban CAHYA ABDUL JABAR diajak oleh saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL Mahkamah AgungMUDZAQI untuk menemani Republik mengisi acara di Seminyak Bali,Indonesia sesampainya di Bali kemudian menghubungi Panitia Acara, namun panitia Acara sulit dihubungi akhirnya saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI menginap di Hotel selama 3 (tiga) hari. Kemudian pada hari Kamis tanggal 29 Nopember 2018 ketika saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI berada di daerah Kuta dan hendak kembali ke Hotel ada orang yang bertanya kepada saksi korban CAHYA ABDUL JABAR “ INI HABIB BAHAR YA yang kemudian atas perintah saksi korban MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang dari dulu mengaku sebagai HABIB, saksi korban CAHYA ABDUL JABAR menjawab IYAH. Selanjutnya orang tersebut yang tidak lain adalah saudara AMIR membawa saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke sebuah Ruko untuk ngobrol sejenak dan kemudian mengantarkannya ke Hotel. Keesokan harinya Jum’at tanggal 30 Nopember 2018 saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijemput di Hotel tempat penginapannya oleh Jamaah Majelis Ta’lim Ratibul Hadat menuju Bandara Ngurah Rai Bali untuk pulang ke Jakarta dengan diberi 2 (dua) buah Tiket Pesawat Batik Air; Mahkamah BahwaAgung setelah Saksi HB ASSAYID Republik BAHAR BIN SMITH Alias HABIB Indonesia BAHAR Bin ALI Bin SMITH mengetahui ada orang yang mengaku-ngaku sebagai HABIB BAHAR, kemudian memerintahkan saudara HAMDI untuk menghubungi saksi MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd melalui Hand Phone menanyakan rumah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR, kemudian pembicaraan diambil alih oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan mengatakan “ ini ana BAHAR Bin SMITH, antum bisa cari gak rumahnya karena Dia di Bali mengaku-ngaku sebagai ana, mengaku saudara ana, sampai isteri anapun dibawa-bawa, pulangnyapun dibelikan tiket pesawat, ente gak usah bingung, cari rumahnya sama antum dan kalau ada sekarang harus bawa kesini”. Kemudian setelah saksi MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT menemukan alamat saksi CAHYA ABDUL JABAR menghubungi Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dan mengatakan telah diketahui rumahnya namun saksi CAHYA ABDUL JABAR tidak ada di rumahnya;  Bahwa kemudian pada Tanggal 01 Desember 2018 sekira jam 09.00 Wib Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH Mahkamahmelalui Agung saudara HAMDI telah menghubungiRepublik dan memerintahkan Terdakwa Indonesia yang Halaman 26 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

ketika itu dalam perjalanan dari Purwakarta mengendari Mobil Toyota Land Cruiser No Pol. B-1-MPR dengan saudara WIRO untuk menjemput saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT dengan terlebih dahulu menjemput HABIB HUSEN, menjemput GINDA TATO dan KELING di Mahkamah AgungPondok Pesantren Tajul RepublikAlawiyyin, demikian juga Saksi HB Indonesia ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH kembali menghubungi saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd dengan mengatakan “Tadz, HABIB AGIL nanti jemput antum ke rumah, setelah itu antum berangkat ke rumah CAHYA ABDUL JABAR”. Kemudian saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd berangkat ke depan Polsek Ciampea menjumpai Terdakwa yang sudah menunggu dalam Mobil Toyota Land Cruiser No Pol. B-1-MPR bersama saudara HABIB HUSEN, saudara WIRO, GINDA TATO dan saudara KELING, selanjutnya berangkat menuju rumah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR di Kampung Tapos Antay Rt.01 Rw.03 Desa Tapos Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor;  Bahwa sesampainya di rumah saksi CAHYA ABDUL JABAR, kemudian Terdakwa, saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd, saudara HABIB HUSEN, saudara WIRO, Saudara GINDA TATO dan Saudara KELING masuk kedalam rumah bertemu dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan keluarganya, dimana setelah memperkenalkan diri Terdakwa menyampaikan maksudnya akan membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR dengan mengatakan “Saya akan membawa Saudara CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin untuk bertemu dengan HABIB BAHAR karena terkait dengan kasus Mahkamah penipuan”,Agung dan kemudian Republik saksi IMAN SANTOSA mengikuti Indonesia dengan menggunakan kendaraan sendiri, dan dalam perjalanan membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Terdakwa sempat merekam video sambil mengatakan “ini nih yang ngaku-ngaku jadi HABIB BAHAR di Bali sekarang mau di investigasi”;  Bahwa setelah sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, pada sekitar jam 11.00 Wib saksi CAHYA ABDUL JABAR yang pertama diinterogasi oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dan karena saksi CAHYA ABDUL JABAR melimpahkan kesalahan kepada saksi MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, kemudian atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, Saudara HAMDI dan Saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Aliah H. BASIT dan 2 (dua) orang lainnya dengan mengendarai 2 (dua) sepeda motor menjemput Saksi MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di rumahnya di Kampung Babakan Sawah Baru Rt.01 Rw.01 Desa Babakan, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Selanjutnya saksi CAHYA ABDUL JABAR dibawa ke ruangan majelis dan diinterogasi serta dipukuli wajahnya oleh Saksi HB MahkamahASSAYID Agung BAHAR BIN SMITH Republik Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin IndonesiaSMITH, lalu Halaman 27 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dibawa ke luar ke lahan kosong dibelakang Pondok Pesantren dan kemudian Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH beberapa kali melakukan pemukulan kepada saksi CAHYA ABDUL JABAR dengan menggunakan tangan kanan dan kiri Mahkamah Agungkearah kepala, menjambak Republik dan membanting saksi korban Indonesia CAHYA ABDUL JABAR ke tanah, lalu sambil menjambak rambut dan mengarahkan wajah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR ke bawah, kemudian menendang ke bagian wajah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dengan menggunakan lutut sebanyak 3 (tiga) kali;  Bahwa setelah saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI tiba di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin langsung diserang oleh salah satu santri yang menggunakan baju warna Hijau celana warna hitam dan peci warna putih dengan meindih dan menekan dada saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dengan lutut, lalu kemudian dipertemukan dengan Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR sambil diinterogasi oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan memegang tongkat Hitam menanyakan tentang masalah siapa yang suruh saksi korban CAHYA ABDUL JABAR mengaku sebagai HABIB BAHAR SMITH di Bali, lalu dengan kaki kakananya Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH menendang wajah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR hingga jatuh ke belakang dan Saudara HAMDI menampar dan memukul dengan tangan kosong beberapa kali kebagian kepala samping kanan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, dan diikuti Terdakwa Mahkamah memukulAgung saksi korban MUHAMAD Republik KHOERUL UMAM AL MUDZAQI Indonesia dengan tangan kosong beberapa kali kebagian wajah dan kepala sebelah kiri dan memukul Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR menggunakan tangan kosong kebagian wajah dan memukul dengan menggunakan botol plastik kebagian muka. Setelah itu saksi korban dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dibawa ke luar ke halaman didekat saung bambu disuruh berkelahi, selanjutnya setelah berkelahi lalu Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan kedua tangannya memukul saksi korban CHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, lalu menjambak rambut saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sambil kaki kananya menendang wajah saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dilanjutkan menendang dengan lutut kanannya ke arah wajah saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI hingga jatuh.  Bahwa selanjutnya, Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH menyuruh saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk mengganti Mahkamahsarung Agung karena penuh bercak darahRepublik dan kembali kedalam ruangan Indonesia majelis, lalu Halaman 28 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawah ke lantai 3, sedang saksi korban CAHYA ABDUL JABAR tetap didalam ruangan majelis, sementara itu di ruangan lantai 3 saksi korban MUHAMAD Mahkamah AgungKHOERUL UMAM AL MUDZAQIRepublik dipukuli oleh sekitar 15 Indonesia(lima belas) orang santri diantaranya bernama saudara SOUGI ALATAS atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, lalu sekitar 5 sampai 10 menit kemudian saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, saudara HABIB HAMDI, saudara HABIB HUSEN, dan Terdakwa dibawa ke ruang bawah dan kemudian oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH diinterogasi kembali;  Bahwa kemudian pada sekitar pukul 18.00 Wib saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawa ke balai dan atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, kedua saksi korban dipangkas rambutnya oleh salah seorang santri hingga botak dan kepala saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijadikan tempat atau asbak untuk mematikan rokok oleh salah seorang santri yang bertato. Selanjutnya saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibiarkan di balai dengan dijaga oleh para santri Pondok pesantren Tajul Alawiyyin dan pada sekitar pukul 22.00 Wib oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR Mahkamah BINAgung SMITH Alias HABIB BAHARRepublik Bin ALI Bin SMITH kedua Indonesiasaksi korban di perbolehkan pulang;  Bahwa akibat perbuatan Terdakwa bersama-sama dengan Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dan oleh sekitar 15 (lima belas) orang santri lainnya, mengakibatkan Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR mengalami luka-luka pada anggota tubuhnya sehingga menimbulkan halangan dalam melakukan pekerjaannya untuk sementara waktu dan di Rawat di Rumah Sakit, luka-luka mana sesuai dengan Visum Et Repertum : No. R/359/VER-IGD-KFD/XII/2018/Rumkit Bhay Tk I Tanggal 5 Desember 2018 atas nama CAHYA ABDUL JABAR yang ditandatangani oleh dr. Abe Umaro, dan dr. Niken Budi S,SpF, MH.Kes, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan : Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki laki yang berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar kelopak mata kiri dan perdarahan pada selaput bening mata kiri akibat kekerasan tumpul. Dan saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Bayangkara Tk. 1 Raden Said Sukanto;

Perbuatan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUHPidana Jo MahkamahPasal 55Agung ayat (1) ke- 1 KUHPidana Republik Indonesia Halaman 29 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

DAN KETIGA Bahwa Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA Mahkamah bersama-samaAgung dengan SaksiRepublik HB ASSAYID BAHAR BIN SMITHIndonesia Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa yang penuntutannya diajukan secara terpisah), dan para santri yang tidak diketahui namanya (Belum Tertangkap) pada Hari Sabtu Tanggal 01 Desember 2018 sekira jam 11.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada bulan Desember 2018 atau setidak tidaknya pada tahun 2018, bertempat di Pondok Pesantren Tajul Alawiyin di Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cibinong, tetapi berdasarkan berdasarkan Pasal 85 KUHAP dan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 24/KMA/SK/II/2019 tanggal 7 Februari 2019 tentang Penunjukan Pengadilan Negeri Bandung Untuk Memeriksa Dan Memutus Perkara Pidana Atas Nama Terdakwa Habib Assayid Bahar Bin Smit Alias Habib Bahar Bin Smith, Dkk, sehingga Pengadilan Negeri Bandung berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, dalam hal Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) luka berat, perbuatan mana dilakukan Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :  Bahwa pada hari Senin tanggal 26 Nopember 2018 saksi CAHYA ABDUL JABAR diajak oleh Anak MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk Mahkamah menemaniAgung mengisi acara diRepublik Seminyak Bali, sesampainya diIndonesia Bali kemudian menghubungi Panitia Acara, namun panitia Acara sulit dihubungi akhirnya saksi CAHYA ABDUL JABAR dan Anak MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI menginap di Hotel selama 3 (tiga) hari. Kemudian pada hari Kamis tanggal 29 Nopember 2018 ketika saksi korban CAHYA ABDUL JABAR dan Anak MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI berada di daerah Kuta dan hendak kembali ke Hotel ada orang yang bertanya kepada saksi CAHYA ABDUL JABAR “ INI HABIB BAHAR YA yang kemudian atas perintah Anak MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang dari dulu mengaku sebagai HABIB, saksi CAHYA ABDUL JABAR menjawab IYAH. Selanjutnya orang tersebut yang tidak lain adalah saudara AMIR membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR dan Anak MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke sebuah Ruko untuk ngobrol sejenak dan kemudian mengantarkannya ke Hotel. Keesokan harinya Jum’at tanggal 30 Nopember 2018 saksi CAHYA ABDUL JABAR dan Anak MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijemput di Hotel tempat penginapannya oleh Jamaah Majelis Ta’lim Ratibul Hadat menuju Bandara Ngurah Rai Bali untuk pulang ke Jakarta dengan diberi 2 (dua) buah MahkamahTiket Agung Pesawat Batik Air; Republik Indonesia Halaman 30 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

 Bahwa setelah Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH mengetahui ada orang yang mengaku-ngaku sebagai HABIB BAHAR, kemudian memerintahkan saudara HAMDI untuk menghubungi Anak MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd melalui Hand Phone Mahkamah Agungmenanyakan rumah saksi Republik CAHYA ABDUL JABAR, kemudian Indonesia pembicaraan diambil alih oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan mengatakan “ini ana BAHAR Bin SMITH, antum bisa cari gak rumahnya karena Dia di Bali mengaku-ngaku sebagai ana, mengaku saudara ana, sampai isteri anapun dibawa-bawa, pulangnyapun dibelikan tiket pesawat, ente gak usah bingung, cari rumahnya sama antum dan kalau ada sekarang harus bawa kesini”. Kemudian setelah saksi MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT menemukan alamat saksi CAHYA ABDUL JABAR menghubungi Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dan mengatakan telah diketahui rumahnya namun saksi CAHYA ABDUL JABAR tidak ada di rumahnya;  Bahwa kemudian pada Tanggal 01 Desember 2018 sekira jam 09.00 Wib Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH melalui saudara HAMDI telah menghubungi dan memerintahkan Terdakwa yang ketika itu dalam perjalanan dari Purwakarta mengendari Mobil Toyota Land Cruiser No Pol. B-1-MPR dengan saudara WIRO untuk menjemput saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Alias H. BASIT dengan terlebih dahulu menjemput HABIB HUSEN, menjemput GINDA TATO dan KELING di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, demikian juga Saksi HB ASSAYID BAHAR Mahkamah BINAgung SMITH Alias HABIB BAHAR Republik Bin ALI Bin SMITH kembali menghubungi Indonesia saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd dengan mengatakan “Tadz, HABIB AGIL nanti jemput antum ke rumah, setelah itu antum berangkat ke rumah CAHYA ABDUL JABAR” untuk diserahkan kepada Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH di Ponpes Tajul Alawiyyin. Kemudian saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd berangkat ke depan Polsek Ciampea menjumpai Terdakwa yang sudah menunggu dalam Mobil Toyota Land Cruiser No Pol. B-1-MPR bersama saudara HABIB HUSEN, saudara WIRO, GINDA TATO dan saudara KELING, selanjutnya berangkat menuju rumah saksi CAHYA ABDUL JABAR di Kampung Tapos Antay Rt.01 Rw.03 Desa Tapos Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor;  Bahwa sesampainya di rumah saksi CAHYA ABDUL JABAR, kemudian Terdakwa, saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd, saudara HABIB HUSEN, saudara WIRO, Saudara GINDA TATO dan Saudara KELING masuk kedalam rumah bertemu dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan keluarganya, dimana setelah memperkenalkan diri Terdakwa menyampaikan maksudnya akan membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR dengan mengatakan “Saya akan membawa Saudara CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren Tajul MahkamahAlawiyyin Agung untuk bertemu dengan Republik HABIB BAHAR karena terkait denganIndonesia kasus Halaman 31 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

penipuan”, dimana saat itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi IMAN SANTOSA yaitu orang tua saksi CAHYA ABDUL JABAR sempat menolak untuk ikut, namun akhirnya disepakati saksi IMAN SANTOSA boleh ikut dengan menggunakan kendaraan sendiri, dan dalam perjalanan membawa saksi Mahkamah AgungCAHYA ABDUL JABAR keRepublik Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Indonesia Terdakwa sempat merekam video sambil mengatakan “ini nih yang ngaku-ngaku jadi HABIB BAHAR di Bali sekarang mau di investigasi”;  Bahwa setelah sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kampung Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, pada sekitar jam 11.00 Wib saksi CAHYA ABDUL JABAR yang pertama diinterogasi oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dan karena saksi CAHYA ABDUL JABAR melimpahkan kesalahan kepada Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, kemudian atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH Saudara HAMDI dan Saksi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd Aliah H. BASIT dan 2 (dua) orang lainnya dengan mengendarai 2 (dua) sepeda motor menjemput Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di rumahnya di Kampung Babakan Sawah Baru Rt.01 Rw.01 Desa Babakan, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Selanjutnya saksi CAHYA ABDUL JABAR dibawa ke ruangan majelis dan diinterogasi serta dipukuli wajahnya oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, lalu saksi CAHYA ABDUL JABAR dibawa ke luar ke lahan kosong di belakang Pondok Pesantren dan kemudian Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias Mahkamah HABIBAgung BAHAR Bin ALI Bin SMITHRepublik beberapa kali melakukan pemukulan Indonesia kepada saksi CAHYA ABDUL JABAR dengan menggunakan tangan kanan dan kiri kearah kepala, menjambak dan membanting saksi CAHYA ABDUL JABAR ke tanah, lalu sambil menjambak rambut dan mengarahkan wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR ke bawah, kemudian Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH menendang ke bagian wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR dengan menggunakan lutut sebanyak 3 (tiga) kali;  Bahwa setelah Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI tiba di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin langsung diserang oleh salah satu santri yang menggunakan baju warna Hijau celana warna hitam dan peci warna putih dengan meindih dan menekan dada Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dengan lutut, lalu kemudian dipertemukan dengan Saksi CAHYA ABDUL JABAR sambil diinterogasi oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan memegang tongkat Hitam menanyakan tentang masalah siapa yang suruh saksi CAHYA ABDUL JABAR mengaku sebagai HABIB BAHAR SMITH di Bali, lalu dengan kaki kakananya menendang wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR hingga jatuh ke belakang dan Saudara HAMDI menampar dan memukul dengan tangan kosong beberapa kali Mahkamahkebagian Agung kepala samping kanan Republik saksi korban MUHAMAD KHOERUL Indonesia UMAM AL Halaman 32 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

MUDZAQI, dan diikuti Terdakwa memukul saksi korban MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dengan tangan kosong beberapa kali kebagian wajah dan kepala sebelah kiri dan memukul Saksi korban CAHYA ABDUL JABAR menggunakan tangan kosong kebagian wajah dan memukul dengan Mahkamah Agungmenggunakan botol plastik Republik kebagian muka. Setelah itu saksi Indonesia CAHYA ABDUL JABAR dan Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dibawa ke luar ke halaman didekat saung bambu disuruh berkelahi, selanjutnya setelah berkelahi lalu Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH dengan kedua tangannya memukul saksi CHYA ABDUL JABAR dan Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, kemudian menjambak rambut Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sambil kaki kananya menendang wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR dilanjutkan menendang dengan lutut kanannya ke arah wajah Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI hingga jatuh;  Bahwa selanjutnya, Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH menyuruh saksi CAHYA ABDUL JABAR dan Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk mengganti sarung karena penuh dengan bercak darah dan kembali kedalam ruangan majelis, lalu atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawa ke lantai 3, sedang saksi CAHYA ABDUL JABAR tetap didalam ruangan majelis, sementara itu di ruangan lantai 3 (tiga) Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL Mahkamah MUDZAQIAgung dipukuli oleh sekitarRepublik 15 (lima belas) orang santri Indonesia diantaranya bernama saudara SOUGI ALATAS atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, lalu sekitar 5 sampai 10 menit kemudian saksi Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, saudara HABIB HAMDI, saudara HABIB HUSEN, dan Terdakwa dibawa ke ruang bawah dan kemudian diinterogasi kembali oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH;  Bahwa kemudian pada sekitar pukul 18.00 Wib saksi CAHYA ABDUL JABAR dan Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawa ke balai dan atas perintah Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH, selanjutnya saksi CAHYA ABDUL JABAR dan Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dipangkas rambutnya oleh salah seorang santri hingga botak dan kepala Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijadikan tempat atau asbak untuk mematikan rokok oleh salah seorang santri yang bertato. Selanjutnya saksi CHYA ABDUL JABAR dan Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibiarkan di balai dengan dijaga oleh para santri Pondok pesantren Tajul Alawiyyin dan pada sekitar pukul 22.00 MahkamahWib Agung saksi CAHYA ABDUL JABAR Republik dan Anak MUHAMAD KHOERUL Indonesia UMAM AL Halaman 33 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

MUDZAQI di perbolehkan pulang oleh Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH;  Bahwa akibat perbuatan kekerasan yang dilakukan oleh Terdakwa bersama- sama dengan Saksi HB ASSAYID BAHAR BIN SMITH Alias HABIB BAHAR Bin Mahkamah AgungALI Bin SMITH, dan olehRepublik sekitar 15 (lima belas) orang Indonesia santri lainnya, mengakibatkan Anak MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengalami luka berat pada anggota tubuhnya sehingga menimbulkan halangan dalam melakukan pekerjaannya untuk sementara waktu dan di Rawat di Rumah Sakit, luka-luka mana sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : R/347/VER-IGD- KFD/XII/2018/Rumkit Bhay Tk I Tanggal 15 Desember 2018 A/n. MUHAMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang ditandatangani oleh dr. Rido Jati Kuncara, dan dr. Niken Budi S,SpF, MH.Kes, dengan kesimpulan hasil pemeriksaan: Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki laki yang berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar pada kepala sisi kanan, pelipis kanan, telinga kanan, kelopak mata kanan dan kiri, pipi kanan, luka lecet pada lengan kiri, bahu kanan, perdarahan pada selaput bening bola mata kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul. Luka-luka tersebut telah menimbulkan penyakit dan halangan dalam melakukan pekerjaan dan jabatan/pencaharian untuk sementara waktu. Pada pemeriksaan Rontgen mata didapatkan curiga gambaran patah pada tulang mata bagian atas-tengah kanan. Pada pemeriksan CT-Scan pada kepala didapatkan pembengkakan otak bagian tengah.

MahkamahPerbuatan Agung Terdakwa AGIL YAHYARepublik Alias HABIB AGIL Bin FARUK Indonesia AL YAHYA sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 80 ayat (2) Jo Pasal 76 C Undang-Undang Nomor. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut, Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan keberatan dan setelah mendengar pendapat Jaksa Penuntut Umum, selanjutnya Majelis Hakim menjatuhkan Putusan Sela Nomor : 221/Pid.B/2019/PN Bdg, tanggal 21 Maret 2019 yang amarnya sebagai berikut: 1. Menolak keberatan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut; 2. Menyatakan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Nomor. Reg. Perkara : PDM-06/BGR/02/2019, tanggal 18 Februari 2019 dapat dijadikan dasar dalam melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA, dipersidangan; 3. Memerintahkan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan Mahkamahterhadap Agung perkara Terdakwa AGILRepublik YAHYA Alias HABIB AGIL Bin Indonesia FARUK AL Halaman 34 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

YAHYA, sebagaimana dalam Register Perkara Nomor : 221/Pid.B/2019/PN. Bdg tersebut; 4. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir;

Mahkamah AgungMenimbang, bahwa Republik selanjutnya untuk membuktikan dakwaannya,Indonesia Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut: 1. Saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan; - Bahwa pada saat pemeriksaan dipersidangan, saksi didampingi oleh orang tuanya yang bernama JAMALULAEL, karena saksi belum berusia 18 (delapan belas) tahun; - Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik dan keterangan saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik tersebut adalah benar; - Bahwa pada pertengahan bulan November 2018 saksi mendapat undangan untuk mengisi ceramah di Bali melalui Direct Mesenger di Instagram dan disediakan 2 (dua) buah tiket oleh Panitia dan atas undangan tersebut, saksi mengiyakannya dan mengajak CAHYA ABDUL JABAR untuk menemaninya ke Bali; - Bahwa pada hari Senin, tanggal 26 November 2018, saksi dan CAHYA ABDUL JABAR berangkat ke Bali untuk menghadiri undangan tersebut, setelah sampai di Bali, Panitia tidak dapat dihubungi, kemudian saksi dan CAHYA ABDUL Mahkamah JABARAgung bertemu dengan seorang Republik Bule dan bersedia mengantarnya Indonesia ke Hotel di daerah Kuta untuk menginap selama 3 (tiga) hari; - Bahwa setelah sampai di Hotel, saksi dan CAHYA ABDUL JABAR langsung istirahat sedangkan Bule langsung pulang; - Bahwa pada hari Kamis, tanggal 29 November 2018 saksi dan CAHYA ABDUL JABAR jalan-jalan di daerah Kuta dan bertemu dengan HAMID di pinggir jalan dan bertanya kepada CAHYA ABDUL JABAR “Ini Habib Bahar Ya”, dan oleh CAHYA ABDUL JABAR menjawab “Iya”, selanjutnya HAMID membawa saksi dan CAHYA ABDUL JABAR ke Tokonya untuk ngobrol sejenak dan selanjutnya HAMID bertanya lagi “Habib Mau Balik Kemana” dan oleh CAHYA ABDUL JABAR menjawab “Ke Hotel”, kemudian HAMID mengantar saksi dan CAHYA ABDUL JABAR kembali ke Hotel; - Bahwa pada hari Jum’at, tanggal 30 November 2018, saksi dan CAHYA ABDUL JABAR di jemput di Hotel oleh Jamaah “Majelis Ta’lim Ratibul Hadat” menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar untuk pulang ke Jakarta dengan diberi 2 (dua) buah tiket Pesawat Batik Air; - Bahwa setelah sampai di Jakarta, HAMID menelepon saksi dan meminta uangnya sebesar Rp. 4.000.000,00 (empat juta rupiah) dikembalikan sebagai Mahkamahpengganti Agung harga tiket yang telah Republik dibelikan kepada saksi dan CAHYA Indonesia ABDUL Halaman 35 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

JABAR karena CAHYA ABDUL JABAR bukanlah HABIB BAHAR yang sebenarnya; - Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 1 Desember 2018 sekitar jam 11.00 Wib, saksi sedang di rumah di Kp. Babakan Sawah Baru RT. 01, RW. 01, Desa Babakan, Mahkamah AgungKecamatan Dramaga, KabupatenRepublik Bogor di jemput oleh HAMDI, Indonesia H. BASIT dan beberapa orang lainnya dengan menggunakan sepeda motor untuk dibawa dan dihadapkan kepada HABIB BAHAR dalam rangka klarifikasi atas Penipuan di Bali; - Bahwa setelah sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, yang beralamat di Kp. Pok Tua, Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, saksi bertemu dengan HABIB BAHAR, HAMDI, Terdakwa, HABIB HUSEN dan CAHYA ABDUL JABAR, kemudian saksi ditanya siapa yang mengaku sebagai HABIB BAHAR, saksi jawab, CAHYA ABDUL JABAR, selanjutnya saksi ditanya lagi oleh HABIB BAHAR, kamu sekongkol atau tidak dengan CAHYA ABDUL JABAR terkait Penipuan di Bali, saksi menjawab tidak maka saksi langsung ditendang oleh HABIB BAHAR pada bagian wajah sambil membentak, karena saksi takut maka saksi mengatakan “Iya” setelah itu saksi dipukul lagi pada bagian muka, mata, rahang sampai saksi tidak sadarkan diri, setelah disiram air pada bagian wajah barulah saksi sadar dengan posisi terlentang; - Bahwa pada saat itu pula, Terdakwa juga memukul saksi dengan menggunakan tangan berkali-kali ke bagian wajah dan memukul pada bagian kepala kiri dan pada saat itu pula saksi melihat Terdakwa memukul CAHYA ABDUL JABAR dengan menggunakan tangan ke bagian wajah dan memukul dengan Mahkamah menggunakanAgung botol plastik keRepublik bagian muka; Indonesia - Bahwa setelah itu, saksi dan CAHYA ABDUL JABAR di bawah ke lapangan oleh HABIB BAHAR, HAMDI, HABIB HUSEN dan Terdakwa, selanjutnya HABIB BAHAR memerintahkan saksi dan CAHYA ABDUL JABAR untuk berantam dan diancam apabila tidak bersedia berantam, saksi dan CAHYA ABDUL JABAR akan dipukuli kembali oleh HABIB BAHAR, akhirnya saksi dan CAHYA ABDUL JABAR berantam, setelah itu saksi dipukul kembali oleh HABIB BAHAR pada bagian muka dan kaki berkali-kali; - Bahwa selanjutnya, saksi di bawa ke ruangan untuk mengganti pakaian, disitu saksi dipukul lagi oleh HABIB BAHAR, HAMDI dan Terdakwa secara bergantian, setelah itu saksi di bawa ke lantai 3 disana sudah menunggu santri- santri HABIB BAHAR dan yang ikut ke lantai 3 hanya HABIB BAHAR, Terdakwa dan HABIB HUSEN, selanjutnya HABIB BAHAR memberi perintah kepada santri-santrinya untuk memukul saksi dan ada suara hancurkan mukanya; - Bahwa setelah itu, saksi dibawah ke ruangan bawah oleh HABIB BAHAR, HAMDI, Terdakwa dan HABIB HUSEN untuk di introgasi kembali bersama dengan CAHYA ABDUL JABAR, selanjutnya sekitar jam 18.00 Wib, saksi dan CAHYA ABDUL JABAR di bawa ke Balai dan rambut saksi dicukur oleh salah Mahkamahsatu Agung santri atas perintah HABIB Republik BAHAR dan pada saat di cukur, kepalaIndonesia saksi Halaman 36 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

sempat dijadikan seolah-oleh sebagai asbak rokok oleh salah seorang santri yang memiliki banyak tato dan pada saat itu pula CAHYA ABDUL JABAR juga dicukur paksa oleh salah satu santri; - Bahwa pada saat di Balai, saksi dan CAHYA ABDUL JABAR dijaga oleh santri- Mahkamah Agungsantri HABIB BAHAR dan Republik menjadi tontonan warga karena HABIBIndonesia BAHAR tidur di Majelis yang tidak jauh dari lokasi dan setelah HABIB BAHAR bangun sekitar jam 23.00 Wib, saksi dipanggil oleh HABIB BAHAR dan menanyakan kepada saksi “Gimana mau Pulang atau Tidak” dan saksi menjawab mau, selanjutnya saksi diantar oleh Patwal pribadi sampai depan Perumahan Dinas Perhubungan Kemang, setelah itu saksi berobat di Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi dan atas saran dokter saksi diminta untuk di rawat namun saksi tidak bersedia dan minta di jemput oleh SUTISNA; - Bahwa pada hari Minggu, tanggal 2 Desember 2018, saksi bertemu dengan orang tua saksi yaitu JAMALULAEL di rumah dan saksi ditanya oleh orang tua saksi dan saksi mengatakan bahwa muka saksi dipukul oleh HABIB BAHAR; - Bahwa akibat dari pemukulan tersebut, saksi mengalami luka dan retak pada tulang hidung, memar pada bagian mata, sakit pada bagian rahang, sakit pada bagian dada dan rusuk memar pada bagian kaki dan saksi pernah dirawat di Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta Timur; - Bahwa sampai saat ini saksi masih merasakan sesak nafas di rongga dada; - Bahwa dipersidangan video pemukulan yang dilakukan oleh HABIB BAHAR diputarkan oleh Jaksa Penuntut Umum dan dibenarkan oleh saksi; - Bahwa barang bukti yang diajukan dipersidangan dibenarkan oleh saksi; Mahkamah- BahwaAgung sampai saat ini belum Republik ada perdamaian antara Terdakwa Indonesia dengan orang tua saksi; - Terhadap keterangan Saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan saksi tersebut ada yang benar dan ada yang salah;

2. Saksi H. OO SUNARYO Bin H. UJANG RAIS, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan; - Bahwa saksi kenal dengan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI karena merupakan cucu saksi dari anak Hj. LIA KOMALASARI (alm) dan suaminya JAMALULAEL dan saat ini JAMALULAEL sudah menikah lagi; - Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik dan keterangan saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik tersebut adalah benar; - Bahwa pada tahun 2018, MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI meminta izin kepada saksi untuk berangkat ke Bali bersama dengan CAHYA ABDUL JABAR, namun saksi tidak mengizinkan karena tidak tahu tujuannya Mahkamahdan Agungsaksi juga tidak tahu kapan Republik pulangnya dari Bali; Indonesia Halaman 37 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa pada waktu di Bali, MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI pernah minta kepada saksi untuk ditransferkan uang sebesar Rp. 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) untuk biaya pulang ke rumah karena mengalami musibah, namun saksi tidak memberikan uang karena saksi tidak punya uang; Mahkamah -AgungBahwa MUHAMMAD KHOERULRepublik UMAM AL MUDZAQI, belumIndonesia bekerja dan belum pernah memberikan ceramah dan bukan pula sebagai guru ngaji namun sering datang teman-temannya ngaji di rumah; - Bahwa pada malam hari tanggalnya lupa, MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI datang ke rumah saksi memakai speray (selimut) mau makan, pada waktu itu saksi melihat mukanya memar, matanya merah, kaki pincang, rambut botak dan ada luka di kepala; - Bahwa pada saat itu saksi tanya MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, katanya habis dipukulin oleh HABIB BAHAR dengan santri-santrinya di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kampung Kemang, Kabupaten Bogor terkait dengan peristiwa di Bali; - Bahwa setelah selesai makan, MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI langsung pulang kerumahnya; - Bahwa pada pagi harinya sekitar jam 07.00 Wib, saksi pulang dari ronda malam, MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI tidak ada lagi dirumah karena dibawa ke Rumah Sakit oleh anggota Kepolisian; - Bahwa MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sempat di rawat di Rumah Sakit kurang lebih 3 (tiga) bulan dan saksi tidak pernah menjenguknya; - Bahwa setelah 3 (tiga) bulan saksi menengoknya, sudah agak baik cuma Mahkamah jalannyaAgung masih pincang-pincang; Republik Indonesia - Terhadap keterangan Saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan saksi tersebut tidak tahu;

3. Saksi CAHYA ABDUL JABAR, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan; - Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik dan keterangan saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik tersebut adalah benar; - Bahwa pada pertengahan bulan November 2018, MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mendapat undangan untuk mengisi ceramah di Bali melalui Direct Mesenger di Instagram dan disediakan 2 (dua) buah tiket oleh Panitia dan atas undangan tersebut, MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengiyakannya dan mengajak saksi untuk menemaninya ke Bali; - Bahwa pada hari Senin, tanggal 26 November 2018, saksi dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI berangkat ke Bali untuk menghadiri undangan tersebut, setelah sampai di Bali, Panitia tidak dapat dihubungi, kemudian saksi Mahkamahdan Agung MUHAMMAD KHOERUL UMAMRepublik AL MUDZAQI bertemu dengan Indonesia seorang Halaman 38 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Bule dan bersedia mengantarnya ke Hotel di daerah Kuta untuk menginap selama 3 (tiga) hari; - Bahwa setelah sampai di Hotel, saksi dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI langsung istirahat sedangkan Bule langsung pulang; Mahkamah -AgungBahwa pada hari Kamis, Republik tanggal 29 November 2018, saksi Indonesia dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI jalan-jalan di daerah Kuta dan bertemu dengan HAMID di pinggir jalan dan bertanya kepada saksi “Ini Habib Bahar Ya”, dan oleh saksi menjawab “Iya”, selanjutnya HAMID membawa saksi dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke Tokonya untuk ngobrol sejenak dan selanjutnya HAMID bertanya lagi “Habib Mau Balik Kemana” dan oleh saksi menjawab “Ke Hotel” kemudian HAMID mengantar saksi dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI kembali ke Hotel; - Bahwa pada hari Jum’at, tanggal 30 November 2018, saksi dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di jemput di Hotel oleh Jamaah “Majelis Ta’lim Ratibul Hadat” menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar untuk pulang ke Jakarta dengan diberi 2 (dua) buah tiket Pesawat Batik Air; - Bahwa setelah sampai di Jakarta, HAMID menelepon MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan meminta uangnya sebesar Rp. 4.000.000,00 (empat juta rupiah) dikembalikan sebagai pengganti harga tiket yang telah dibelikan kepada MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi karena saksi bukanlah HABIB BAHAR yang sebenarnya; - Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 1 Desember 2018 sekitar jam 09.30 Wib, pada saat saksi sedang dirumah di Kp. Tapos Antay RT. 01, Rw. 03, Desa Tapos I, Mahkamah KecamatanAgung Tenjolaya, Kabupaten Republik Bogor, datang Terdakwa, H.Indonesia BASIT, HABIB HUSEN dan beberapa orang lainnya menjemput saksi untuk dibawa ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di daerah Kemang, Kabupaten Bogor dengan menggunakan 2 (dua) unit mobil, yang satu No. Pol. : B-1-MPR dan yang kedua No. Pol. lupa, atas perintah HABIB BAHAR dan pada saat saksi di jemput, disaksikan oleh kakak saksi yang bernama WINA dan kakak ipar saksi yang bernama ALI; - Bahwa pada saat saksi dibawa ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di daerah Kemang, Kabupaten Bogor, orang tua saksi yang bernama IMAN SANTOSA menyusul ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di daerah Kemang, Kabupaten Bogor dan ketika saksi dipukul oleh HABIB BAHAR, orang tua saksi mengetahuinya; - Bahwa setelah sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di daerah Kemang, Kabupaten Bogor, saksi di suruh masuk ke Aula untuk diintrogasi oleh HABIB BAHAR di dalam majelis, pada saat itu saksi dipukul beberapa kali oleh HABIB BAHAR dengan menggunakan tangan dan mengenai wajah saksi sebelah kiri, pipi dan kelopak mata hingga terluka dan pada saat saksi di pukul, orang tua Mahkamahsaksi Agung mengetahuinya; Republik Indonesia Halaman 39 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa setelah itu saksi dipertemukan dengan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di Aula, selanjutnya saksi dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di introgasi oleh HABIB BAHAR terkait perbuatan saksi di Bali yang mengaku sebagai HABIB BAHAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL Mahkamah AgungMUDZAQI mengaku juga Republik sebagai HABIB ALTOS dan saat Indonesia itu MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI juga dipukul oleh HABIB BAHAR beberapa kali; - Bahwa setelah itu, MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawah ke lantai atas oleh HAMDI, Terdakwa dan HABIB HUSEN dan pada saat dibawa turun, saksi melihat muka MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI babak belur dan keluar darah; - Bahwa setelah itu saksi dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke lapangan dan disuruh untuk berduel namun saksi lupa berapa kali saksi memukul dan berapa kali saksi di pukul dan disaksikan oleh para santri dan orang tua saksi yang bernama IMAN SANTOSO; - Bahwa setelah itu, saksi dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke Aula untuk istirahat dan mengganti pakaian dan sebelum Magrib, rambut saksi dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di cukur sampai botak dan kemudian kepala saksi dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dipakai untuk mematikan rokok milik santri; - Bahwa pada sekitar jam 23.00 Wib, HABIB BAHAR memerintahkan saksi dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk pulang, selanjutnya saksi bersama orang tuanya bernama IMAN SANTOSO pulang ke rumah sedangkan Mahkamah MUHAMMADAgung KHOERUL UMAMRepublik AL MUDZAQI diantar pulang Indonesia oleh orang suruhan HABIB BAHAR; - Bahwa dipersidangan video pemukulan yang dilakukan oleh HABIB BAHAR, diputarkan oleh Jaksa Penuntut Umum dan dibenarkan oleh saksi; - Bahwa barang bukti yang diajukan dipersidangan dibenarkan oleh saksi; - Terhadap keterangan Saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan saksi tersebut ada yang benar dan ada yang salah; 4. Saksi IMAN SANTOSA, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan; - Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik dan keterangan saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik tersebut adalah benar; - Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 1 Desember 2018 sekitar jam 10.00 Wib, saksi sedang berada di rumah atas dan ditelepon oleh anaknya yang bernama WINA yang memberitahukan jika di rumah ada Tim Polisi menjemput paksa CAHYA ABDUL JABAR, mendengar hal tersebut, saksi langsung turun ke rumah bawah Mahkamahdan Agung saksi melihat ada mobil yangRepublik terparkir di halaman rumah saksiIndonesia dengan Halaman 40 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Nomor Polisi B-1-MPR dan mobil Avansa yang terparkir agak jauh serta ada beberapa sepeda motor; - Bahwa setelah saksi masuk kedalam rumah melihat ada 6 (enam) orang yang duduk di karpet kemudian saksi menanyakan ada keperluan apa dan salah Mahkamah Agungseorang dari mereka mengatakanRepublik mau jemput CAHYA Indonesia ABDUL JABAR, kemudian saksi tanya untuk apa, mereka mengatakan nanti disana; - Bahwa setelah saksi menanyakan anda siapa, mereka mengenalkan diri sebagai HABIB HUSEN ALATAS dan Terdakwa dan tidak lama kemudian mereka menyuruh untuk segera berangkat ke rumah HABIB BAHAR dan saksi meminta untuk ikut mengiringi dimana CAHYA ABDUL JABAR naik di mobil Nomor Polisi B-1-MPR sedangkan saksi mengikuti dengan membawa kendaraan sendiri; - Bahwa pada saat diperjalanan ban mobil yang ditumpangi CAHYA ABDUL JABAR pecah sehingga CAHYA ABDUL JABAR pindah ke mobil yang saksi kendarai dengan dikawal oleh HABIB HUSEN ALATAS dan Terdakwa serta beberapa orang lainnya untuk melanjutkan perjalanan menuju Pesantren Tajul Alawiyyin milik HABIB BAHAR; - Bahwa setelah sampai di Pesantren Tajul Alawiyyin, saksi diarahkan ke Majelis sedangkan CAHYA ABDUL JABAR dibawa ke ruangan yang ada gordennya, setelah HABIB BAHAR datang ke Majelis, saksi mendengar HABIB BAHAR mengintrogasi CAHYA ABDUL JABAR namun saksi kurang jelas terkait masalah apa; - Bahwa sekitar 30 menit kemudian, saksi melihat MUHAMMAD KHOERUL Mahkamah UMAMAgung AL MUDZAQI datang Republik ke Pesantren Tajul Alawiyyin dengan Indonesia di bonceng motor oleh Terdakwa selanjutnya MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI langsung dibawa ke ruangan yang ada gordennya; - Bahwa pada saat MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI berada di ruangan tersebut, saksi mendengar kegaduhan ketika HABIB BAHAR mengintrogasi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan yang saksi ingat mereka mempertanyakan dari mana jalur Habibnya dan pada saat yang bersamaan saksi juga mendengar MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI merintih kesakitan sepertinya dipukul; - Bahwa tidak lama kemudian, saksi melihat MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawa ke Majelis oleh HABIB BAHAR, Terdakwa dan HABIB HUSEN ALATAS untuk diperlihatkan kepada santri yang berada diluar Majelis, kemudian salah seorang santri yang masuk dan langsung menendang MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI hingga pingsang; - Bahwa setelah itu, HABIB BAHAR, Terdakwa dan HABIB HUSEN ALATAS membawa kembali MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke dalam ruangan, setelah beberapa lama berada di dalam ruangan, HABIB BAHAR, Terdakwa dan HABIB HUSEN ALATAS membawa MUHAMMAD KHOERUL MahkamahUMAM Agung AL MUDZAQI dan CAHYA Republik ABDUL JABAR ke Majelis dimana Indonesia pada saat Halaman 41 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

itu saksi melihat wajah MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI memar dan juga melihat ada luka di wajah CAHYA ABDUL JABAR; - Bahwa setelah itu, MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan CAHYA ABDUL JABAR di bawa ke lapangan untuk diadukan/disuruh berkelahi oleh Mahkamah AgungHABIB BAHAR dimana padaRepublik waktu itu CAHYA ABDUL JABAR Indonesia kalah; - Bahwa setelah diadu, MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan CAHYA ABDUL JABAR dibawa kembali ke dalam ruangan yang ada di Majelis dan sekitar pukul 14.00 Wib, saksi disuruh pulang oleh HABIB BAHAR dan katanya nanti akan diantar CAHYA ABDUL JABAR pulang; - Bahwa setelah Magrib, CAHYA ABDUL JABAR belum pulang sehingga saksi datang lagi di Pesantren Tajul Alawiyyin untuk mencari tahu kondisi CAHYA ABDUL JABAR dan setelah sampai di Pesantren Tajul Alawiyyin, saksi melihat MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan CAHYA ABDUL JABAR duduk di depan Majelis dengan kondisi kepala sudah dibotakin dan belum diperbolehkan pulang karena HABIB BAHAR masih tidur; - Bahwa setelah HABIB BAHAR bangun sekitar jam 23.00 Wib, barulah MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan CAHYA ABDUL JABAR diperbolehkan pulang, dimana CAHYA ABDUL JABAR pulang bersama saksi sedangkan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI masih ditempat HABIB BAHAR; - Bahwa latar belakang kejadian tersebut disebabkan karena CAHYA ABDUL JABAR mengaku sebagai HABIB BAHAR atas suruhan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI; Mahkamah- BahwaAgung saksi tidak keberatan Republik atas perbuatan HABIB BAHAR kepadaIndonesia CAHYA ABDUL JABAR karena CAHYA ABDUL JABAR memang salah dan wajar di hukum; - Bahwa akibat dari kejadian tersebut, CAHYA ABDUL JABAR mengalami luka memar pada bagian mata sebelah kiri; - Bahwa CAHYA ABDUL JABAR pernah dirawat di Rumah Sakit Polri SOEKAMTO Jakarta; - Bahwa Jaksa Penuntut Umum memperlihatkan Surat Pernyataan yang pernah dibuat oleh saksi dan dibenarkannya; - Terhadap keterangan Saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan saksi tersebut benar;

5. Saksi JAMALULAEL, S.Ag., dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan; - Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik dan keterangan saksi dalam Berita MahkamahAcara Agung Pemeriksaan Penyidik tersebutRepublik adalah benar; Indonesia Halaman 42 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI adalah anak kandung saksi; - Bahwa pada sekitar jam 24.00 Wib, saksi mendapat telepon dari mertua saksi yang mengatakan bahwa “Aa itu MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI Mahkamah Agungdipukulin HABIB BAHAR”; Republik Indonesia - Bahwa pada pagi harinya saksi datang kerumah MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di Dramaga dan bertemu dengan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dalam keadaan tertidur dan melihat kepalanya dalam keadaan botak dan tidak bisa berbicara; - Bahwa setelah itu saksi meninggalkan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dalam keadaan emosi yang menggebu-gebu untuk berangkat ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin menemui HABIB BAHAR namun setelah sampai di Pondok Pesantren, saksi hanya berdiam di warung dan mengobrol dengan anak-anak santri selanjutnya saksi pulang lagi ke Dramaga; - Bahwa setelah sampai di Dramaga, saksi melihat MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sudah bangun kemudian saksi mengambil kertas dan pulpen dan menanyakan kepada MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI bagaimana kejadiannya, kemudian MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI menulis semuanya dalam kertas untuk bahan laporan ke pihak Kepolisian; - Bahwa setelah itu saksi berangkat ke Polsek Kemang untuk melaporkan kejadian yang menimpa MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, dan atas petunjuk pihak Kepolisian MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI Mahkamah segeraAgung di visum; Republik Indonesia - Bahwa setelah itu, saksi bersama MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan mertua saksi berangkat ke Rumah Sakit Pertiwi yang tidak jauh dari rumah mertua saksi untuk di visum sesuai yang diminta oleh pihak Kepolisian namun ternyata visumya sudah ada sehingga saksi, MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan mertua saksi pulang ke rumah; - Bahwa sekitar jam 23.00 Wib, datang petugas Kepolisian dari Polsek Kemang menjemput MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk di bawa ke Rumah Sakit Polri dan pada waktu itu MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sempat di rawat inap selama 1 (satu) bulan; - Bahwa sampai dengan saat ini secara fisik globalnya, MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sudah bagus namun jika diperhatikan, ketika berbicara agak miring, sering mimisan dan sering terasa sakit di bagian rusuk; - Bahwa sampai dengan saat ini, belum ada yang datang meminta maaf kepada saksi; - Terhadap keterangan Saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan saksi tersebut ada yang benar dan ada yang tidak benar; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 43 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa selain Jaksa Penuntut Umum mengajukan saksi-saksi tersebut diatas, Jaksa Penuntut Umum juga mengajukan 4 (empat) orang Ahli sebagai berikut:

Mahkamah 1.AgungAhli dr. ABE UMARO, dibawahRepublik sumpah pada pokoknya menerangkan Indonesia sebagai berikut: - Bahwa Ahli tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan; - Bahwa Ahli pernah diperiksa oleh penyidik dan keterangan Ahli dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik tersebut adalah benar; - Bahwa Ahli adalah dokter pada Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I R. SAID SUKAMTO Jakarta yang telah melakukan pemeriksaan terhadap CAHYA ABDUL JABAR bersama dengan dr. NIKEN BUDI S,SpF, MH.Kes., atas permintaan Visum Et Repertum oleh BENNY CAHYADI, S.H., SIK. Ajun Komisaris Polisi NRP. 85122010, Kasat Reskrim Polres Bogor Nomor : B/173/XII/2018/Reskrim, tanggal 5 Desember 2018; - Bahwa CAHYA ABDUL JABAR datang di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bhayangkara Polri Jakarta pada tanggal 2 Desember 2018 sekitar pukul 23.40 Wib yang diantar oleh penyidik dan pada waktu itu CAHYA ABDUL JABAR dalam keadaan sadar; - Bahwa Ahli dalam melakukan pemeriksaan medis dimulai dengan melakukan wawancara medis terhadap CAHYA ABDUL JABAR untuk mengetahui kronologis kejadian awal sehingga yang bersangkutan mendapatkan luka. Mahkamah KemudianAgung Ahli melakukan pemeriksaanRepublik fisik dimulai dari kepala, Indonesia leher, dada depan, perut, punggung, anggota gerak tangan dan kaki; - Bahwa hasil pemeriksaan medis terhadap CAHYA ABDUL JABAR yang Ahli lakukan sebagai berikut: HASIL PEMERIKSAAN : A. Pada pemeriksaan didapatkan keadaan baik, sadar penuh, koorperatif. Tekanan darah seratus sepuluh per tujuh puluh milimeter air raksa, laju nadi delapan puluh satu kali per menit, nafas dua puluh satu kali per menit, suhu tubuh tiga puluh enam koma lima derajat celsius. B. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda perlukaan yaitu sebagai berikut: 1. Pada kelopak mata kiri bagian bawah, dua sentimeter dari garis pertengahan depan, tiga sentimeter di bawah alis, terdapat memar, berbentuk tidak beraturan, berbatas tidak tegas, berwarna keunguan, nyeri tekan, berukuran satu sentimeter kali dua sentimeter; 2. Pada selaput bening bola mata, lima sentimeter dari garis pertengahan depan, tepat pada sudut mata luar, terdapat perdarahan, berukuran nol Mahkamah Agungkoma lima sentimeter kali nolRepublik koma lima sentimeter; Indonesia Halaman 44 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

C. Saat ini korban dirawat di Rumah Sakit Tk. I RADEN SAID SUKAMTO dengan diagnosa Cidera Kepala Ringan dan Subconjutival Bleeding Okulo Sinistra; Hasil pemeriksaan medis yang Ahli lakukan kemudian dituangkan ke dalam Visum Et Repertum Sementara Nomor : R/328/VER-IGD-KFD/XII/2018/Rumkit Mahkamah AgungBhay Tk. I, tanggal 5Republik Desember 2018 An. CAHYA ABDUL Indonesia JABAR yang ditandatangani oleh Ahli; KESIMPULAN : Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki-laki yang berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar kelopak mata kiri dan perdarahan pada selaput bening bola mata kiri akibat kekerasan benda tumpul dan saat ini masih dalam perawatan di RS Bhayangkara Tk. I RADEN SAID SUKAMTO; - Bahwa luka yang dialami oleh CAHYA ABDUL JABAR merupakan luka sedang, dimana luka tersebut menimbulkan penyakit dan halangan dalam melakukan pekerjaan dan jabatan/pencaharian untuk sementara waktu, tetapi tidak menyebabkan pasien berpenyakit dan ada halangan dalam melakukan pekerjaan dan jabatan/pencaharian; - Bahwa cara membedakan kekerasan tumpul dan keras, dapat dilihat dari bentuk lukanya; - Bahwa luka yang dialami oleh CAHYA ABDUL JABAR berdasarkan Visum Et Repertum adalah akibat dari benturan benda tumpul dengan keras; - Bahwa dalam pemeriksaan medis dilakukan dengan mengukur tekanan darah, penghitungan denyut nadi, laju nafas dan lain-lain dengan Mahkamah Agungmenggunakan tensi meter Republik sedangkan denyut jantung nadi dilakukanIndonesia secara manual dan laju nafas, Ahli observasi selama 1 (satu) menit sedangkan dalam mengukur luka di mata korban menggunakan penggaris; - Bahwa dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik pada poin ke 10 disebutkan luka yang dialami korban adalah luka sedang dimaksudkan bahwa luka tersebut mengakibatkan gangguan untuk sementara waktu; - Bahwa terhadap luka-luka yang dialami oleh CAHYA ABDUL JABAR kemudian dilakukan rawat inap dan pemberian terapi obat sesuai dengan keluhan yang dialami dan pemeriksaan lanjutan oleh dokter spesialis saraf dan dokter spesialis mata di ruang perawatan; - Bahwa selanjutnya Ahli bersama dengan dr. NIKEN BUDI S,SpF, MH.Kes., melakukan pemeriksaan terhadap CAHYA ABDUL JABAR sebagai berikut: HASIL PEMERIKSAAN : A. Pada pemeriksaan didapatkan keadaan baik, sadar penuh, koorperatif. Tekanan darah seratus sepuluh per tujuh puluh milimeter air raksa, laju nadi delapan puluh satu kali per menit, nafas dua puluh satu kali per menit, suhu tubuh tiga puluh enam koma lima derajat celsius; MahkamahB. Pada Agung pemeriksaan fisik ditemukan Republik tanda-tanda perlukaan yaitu sebagai Indonesia berikut: Halaman 45 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

1. Pada kelopak mata kiri bagian bawah, dua sentimeter dari garis pertengahan depan, tiga sentimeter di bawah alis, terdapat memar, berbentuk tidak beraturan, berbatas tidak tegas, berwarna keunguan, nyeri tekan, berukuran satu sentimeter kali dua sentimeter; Mahkamah Agung2. Pada selaput bening Republik bola mata, lima sentimeter dari Indonesia garis pertengahan depan, tepat pada sudut mata luar, terdapat perdarahan, berukuran nol koma lima sentimeter kali nol koma lima sentimeter; C. Pada pemeriksaan dokter spesialis mata didapatkan perdarahan pada selaput bening mata kiri; D. Korban dirawat di Rumah Sakit Tk. I RADEN SAID SUKAMTO dengan diagnosa Cidera Kepala Ringan dan perdarahan pada selaput bening mata kiri dan dipulangkan dalam keadaan membaik; Hasil pemeriksaan medis yang Ahli dan dr. NIKEN BUDI S,SpF, MH.Kes., lakukan kemudian dituangkan ke dalam Visum Et Repertum Nomor : R/359/VER-IGD-FKD/XII/2018/Rumkit Bhay Tk I, tanggal 5 Desember 2018 An. CAHYA ABDUL JABAR, yang ditandatangani oleh Ahli dan dr. NIKEN BUDI S,SpF, MH.Kes.,;

KESIMPULAN : - Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki-laki yang berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar kelopak mata kiri dan perdarahan pada selaput bening mata kiri akibat kekerasan benda tumpul. Luka-luka tersebut telah menimbulkan penyakit dan halangan dalam melakukan Mahkamah pekerjaanAgung dan jabatan/pencaharian Republik untuk sementara waktu; Indonesia - Terhadap keterangan Ahli tersebut, Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan Ahli tersebut tidak tahu;

2. Ahli dr. RIDO JATI KUNCARA, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Ahli tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan; - Bahwa Ahli pernah diperiksa oleh penyidik dan keterangan Ahli dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik tersebut adalah benar; - Bahwa Ahli adalah dokter pada Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I R. SAID SUKAMTO Jakarta yang telah melakukan pemeriksaan terhadap MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI atas permintaan Visum Et Repertum oleh BENNY CAHYADI, S.H., SIK. Ajun Komisaris Polisi NRP 85122010, Kasat Reskrim Polres Bogor Nomor : B/172/XII/2018/Reskrim, tanggal 5 Desember 2018; - Bahwa Ahli dalam melakukan pemeriksaan medis dimulai dengan melakukan wawancara medis terhadap MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI Mahkamahuntuk Agung mengetahui kronologis Republik kejadian awal sehingga yang bersangkutanIndonesia Halaman 46 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

mendapatkan luka. Kemudian Ahli melakukan pemeriksaan fisik dimulai dari kepala, leher, dada depan, perut, punggung, anggota gerak tangan dan kaki dan dilakukan pemeriksaan penunjang lab darah dan rontgen kepala dan dada; - Bahwa hasil pemeriksaan medis terhadap MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL Mahkamah AgungMUDZAQI yang Ahli lakukan Republik sebagai berikut: Indonesia

HASIL PEMERIKSAAN : A. Pada pemeriksaan didapatkan keadaan baik, sadar penuh, koorperatif. Tekanan darah seratus sepuluh per delapan puluh milimeter air raksa, laju nadi sembilan puluh satu kali permenit, laju nafas dua puluh kali per menit, suhu tubuh tiga puluh enam koma satu derajat celsius; B. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda perlukaan sebagai berikut: 1. Pada kepala sisi kanan, delapan sentimeter dari garis pertengahan belakang, tujuh sentimeter diatas batas tubuh rambut belakang, terdapat beberapa luka memar, berbentuk tidak beraturan, berwarna kemerahan, berbatas tegas, nyeri tekan, dengan ukuran terpanjang dua sentimeter dan ukuran terkecil nol koma tiga sentimeter; 2. Pada pelipis kanan, lima sentimeter dari garis pertengahan depan, tiga sentimeter diatas alis kanan, dua sentimeter diatas sudut luar mata kanan, terdapat memar berbentuk tidak beraturan, berwarna kemerahan, berbatas tegas, nyeri tekan, berukuran tiga koma lima sentimeter kali nol koma empat sentimeter; 3. Pada telinga kanan, dua sentimeter dari lubang telinga, terdapat memar, Mahkamah Agungberbentuk tidak beraturan, Republik berbatas tegas, berwarna merah Indonesia kebiruan, nyeri tekan, berukuran tiga koma lima sentimeter kali dua sentimeter; 4. Pada seluruh kelopak mata kanan, terdapat memar, berbatas tegas, berwarna kebiruan, nyeri tekan, berukuran empat sentimeter kali empat koma lima sentimeter; 5. Pada selaput bening bola mata kanan, satu sentimeter dari garis pertengahan depan, tepat pada sudut dalam mata, terdapat perdarahan, berukuran satu sentimeter; 6. Pada kelopak mata kiri bagian atas, satu sentimeter dari garis pertengahan depan, terdapat memar, berbatas tegas, berwarna kebiruan, nyeri tekan, berukuran empat sentimeter kali nol koma dua sentimeter; 7. Pada kelopak mata kiri bagian bawah, satu sentimeter dari garis pertengahan depan, terdapat memar, berbatas tegas, berwarna kebiruan, nyeri tekan, berukuran dua sentimeter kali nol koma dua sentimeter; 8. Pada selaput bening bola mata kiri, dua sentimeter dari garis pertengahan depan, nol koma lima sentimeter dari sudut dalam mata terdapat perdarahan, berukuran nol koma tiga sentimeter; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 47 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

9. Pada selaput bening bola mata kiri, lima sentimeter dari garis pertengahan depan, tepat di sudut luar mata, terdapat perdarahan, berukuran nol koma satu sentimeter; 10. Pada pipi kanan, lima sentimeter dari garis pertengahan depan, tiga Mahkamah Agungsentimeter di bawah Republik garis pertengahan alis, terdapat Indonesia memar, berwarna merah kebiruan, berbatas tegas, berbentuk tidak beraturan, nyeri tekan, berukuran dua sentimeter kali dua sentimeter; 11. Pada lengan atas kiri sisi depan, lima sentimeter dari lipat siku, sepuluh sentimeter di bawah bahu kiri, terdapat luka lecet geser, berbentuk garis, berwarna merah kebiruan, berukuran lima sentimeter kali nol koma tiga sentimeter; 12. Pada lengan kiri atas sisi luar, empat sentimeter dari siku, sebelas sentimeter dibawah bahu kiri, terdapat luka lecet geser, berbentuk garis, berwarna merah kebiruan, berukuran tiga sentimeter kali nol koma lima sentimeter; 13. Pada bahu kanan, delapan sentimeter dari garis pertengahan belakang, tiga sentimeter dari pertengahan bahu, terdapat luka lecet geser, berbentuk garis, berwarna merah kebiruan, berukuran tujuh sentimeter kali nol koma dua sentimeter; C. Pada pemeriksaan rontgen mata didapatkan suspek patah pada tulang mata bagian atas tengah kanan; D. Pada pemeriksaan dokter spesialis syaraf didapatkan cidera kepala ringan; E. Saat ini korban dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I RADEN SAID Mahkamah AgungSUKAMTO dengan suspek Republik fractura pada orbita superior dan Indonesia cidera kepala ringan; Hasil pemeriksaan medis yang Ahli lakukan kemudian dituangkan ke dalam Visum Et Repertum Sementara Nomor : R/322/VER-IGD-KFD/XII/2018/Rumkit Bhay Tk. I, tanggal 5 Desember 2018 An. MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang ditandatangani oleh Ahli;

KESIMPULAN : Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki-laki berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar pada kepala sisi kanan, pelipis kanan, telinga kanan, kelopak mata kanan dan kiri, pipi kanan, luka lecet pada lengan kiri, bahu kanan, perdarahan pada selaput bening bola mata kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul dan saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I RADEN SAID SUKAMTO; - Bahwa luka yang dialami oleh MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI merupakan luka berat, dimana luka tersebut menyebabkan Ahli mengambil keputusan untuk melakukan perawatan lebih lanjut terhadap pasien tersebut; - Bahwa terhadap luka-luka yang dialami oleh MUHAMMAD KHOERUL UMAM MahkamahAL MUDZAQIAgung kemudian dilakukan Republik rawat inap dan pemberian terapi Indonesia obat sesuai Halaman 48 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dengan keluhan yang dialami dan pemeriksaan lanjutan oleh dokter spesialis saraf dan dokter spesialis mata di ruang perawatan; - Bahwa yang dimaksud dengan benda tumpul dalam Visum Et Repertum Sementara tersebut adalah kekerasan pada anggota tubuh yang menyebabkan Mahkamah Agunglemah pada bagiab tubuh Republik sehingga menyebabkan gangguan Indonesiapada organ tubuh; - Bahwa perbedaan benda tajam dengan benda tumpul, adalah terletak pada akibatnya, jika benda tajam akibatnya adalah robek sedangkan benda tumpul akibatnya adalah memar; - Bahwa yang dimaksud dengan CT-Scan adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan Sinar UV terhadap tubuh seseorang untuk mengetahui kelainan yang terdapat pada tubuh seseorang; - Bahwa selanjutnya Ahli bersama dengan dr. NIKEN BUDI S,SpF, MH.Kes., melakukan pemeriksaan terhadap MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sebagai berikut:

HASIL PEMERIKSAAN : A. Pada pemeriksaan didapatkan keadaan baik, sadar penuh, koorperatif. Tekanan darah seratus sepuluh per delapan puluh milimeter air raksa, laju nadi sembilan puluh satu kali permenit, laju nafas dua puluh kali per menit, suhu tubuh tiga puluh enam koma satu derajat celsius; B. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda-tanda perlukaan sebagai berikut: 1. Pada kepala sisi kanan, delapan sentimeter dari garis pertengahan belakang, tujuh sentimeter diatas batas tubuh rambut belakang, terdapat Mahkamah Agungbeberapa luka memar, Republikberbentuk tidak beraturan, berwarna Indonesia kemerahan, berbatas tegas, nyeri tekan, dengan ukuran terpanjang dua sentimeter dan ukuran terkecil nol koma tiga sentimeter; 2. Pada pelipis kanan, lima sentimeter dari garis pertengahan depan, tiga sentimeter diatas alis kanan, dua sentimeter diatas sudut luar mata kanan, terdapat memar berbentuk tidak beraturan, berwarna kemerahan, berbatas tegas, nyeri tekan, berukuran tiga koma lima sentimeter kali nol koma empat sentimeter; 3. Pada telinga kanan, dua sentimeter dari lubang telinga, terdapat memar, berbentuk tidak beraturan, berbatas tegas, berwarna merah kebiruan, nyeri tekan, berukuran tiga koma lima sentimeter kali dua sentimeter; 4. Pada seluruh kelopak mata kanan, terdapat memar, berbatas tegas, berwarna kebiruan, nyeri tekan, berukuran empat sentimeter kali empat koma lima sentimeter; 5. Pada selaput bening bola mata kanan, satu sentimeter dari garis pertengahan depan, tepat pada sudut dalam mata, terdapat perdarahan, berukuran satu sentimeter; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 49 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

6. Pada kelopak mata kiri bagian atas, satu sentimeter dari garis pertengahan depan, terdapat memar, berbatas tegas, berwarna kebiruan, nyeri tekan, berukuran empat sentimeter kali nol koma dua sentimeter; 7. Pada kelopak mata kiri bagian bawah, satu sentimeter dari garis Mahkamah Agungpertengahan depan, Republikterdapat memar, berbatas tegas, berwarnaIndonesia kebiruan, nyeri tekan, berukuran dua sentimeter kali nol koma dua sentimeter; 8. Pada selaput bening bola mata kiri, dua sentimeter dari garis pertengahan depan, nol koma lima sentimeter dari sudut dalam mata terdapat perdarahan, berukuran nol koma tiga sentimeter; 9. Pada selaput bening bola mata kiri, lima sentimeter dari garis pertengahan depan, tepat di sudut luar mata, terdapat perdarahan, berukuran nol koma satu sentimeter; 10. Pada pipi kanan, lima sentimeter dari garis pertengahan depan, tiga sentimeter di bawah garis pertengahan alis, terdapat memar, berwarna merah kebiruan, berbatas tegas, berbentuk tidak beraturan, nyeri tekan, berukuran dua sentimeter kali dua sentimeter; 11. Pada lengan atas kiri sisi depan, lima sentimeter dari lipat siku, sepuluh sentimeter di bawah bahu kiri, terdapat luka lecet geser, berbentuk garis, berwarna merah kebiruan, berukuran lima sentimeter kali nol koma tiga sentimeter; 12. Pada lengan kiri atas sisi luar, empat sentimeter dari siku, sebelas sentimeter dibawah bahu kiri, terdapat luka lecet geser, berbentuk garis, berwarna merah kebiruan, berukuran tiga sentimeter kali nol koma lima Mahkamah Agungsentimeter; Republik Indonesia 13. Pada bahu kanan, delapan sentimeter dari garis pertengahan belakang, tiga sentimeter dari pertengahan bahu, terdapat luka lecet geser, berbentuk garis, berwarna merah kebiruan, berukuran tujuh sentimeter kali nol koma dua sentimeter; C. Pada pemeriksaan rontgen mata didapatkan curiga gambaran patah pada tulang mata bagian atas-tengah kanan; D. Pada pemeriksaan CT-scan kepala didapatkan pembengkakan otak bagian tengah dan peradangan pada jaringan rongga hidung; E. Pada pemeriksaan rontgen thorak tidak tampak kelainan pada paru-paru dan jantung; F. Pada pemeriksaan dokter spesialis syaraf didapatkan cidera kepala ringan; G. Pada pemeriksaan dokter spesialis mata didapatkan gambaran patah pada tulang mata bagian atas-tengah kanan; H. Korban dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I. RADEN SAID SUKAMTO selama enam hari dengan diagnosa curiga patah pada tulang mata kanan dan cidera kepala ringan dan dipulangkan dalam keadaan membaik; Hasil pemeriksaan medis yang Ahli dan dr. NIKEN BUDI S,SpF, MH.Kes., Mahkamahlakukan Agung kemudian dituangkan Republik ke dalam Visum Et Repertum Indonesia Nomor : Halaman 50 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

R/347/VER-IGD-FKD/XII/2018/Rumkit Bhay Tk I, tanggal 15 Desember 2018 An. MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, yang ditandatangani oleh Ahli dan dr. NIKEN BUDI S,SpF, MH.Kes.,;

Mahkamah KESIMPULANAgung : Republik Indonesia Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki-laki yang berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar pada kepala sisi kanan, pelipis kanan, telinga kanan, kelopak mata kanan dan kiri, pipi kanan, luka lecet pada lengan kiri, bahu kanan, pendarahan pada selaput bening bola mata kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul. Luka-luka tersebut telah menimbulkan penyakit dan halangan dalam melakukan pekerjaan dan jabatan/pencaharian untuk sementara waktu, pada pemeriksaan Rontgen mata didapatkan curiga gambaran patah pada tulang mata bagian atas-tengah kanan. Pada pemeriksaan CT-Scan pada kepala didapatkan pembengkakan otak bagian tengah. Pada pemeriksaan dokter spesialis syaraf didapatkan cidera kepala ringan;

Terhadap keterangan Ahli tersebut, Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan Ahli tersebut tidak tahu;

3. Ahli ADIE KURNIAWAN, S.Kom., dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Ahli tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan; Mahkamah- BahwaAgung Ahli pernah diperiksa Republik oleh penyidik dan keterangan AhliIndonesia dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik tersebut adalah benar; - Bahwa Ahli adalah Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bogor, pada bagian Pengelolaan dan Penyajian Data Kependudukan yang tupoksinya adalah memelihara data kependudukan dan data base kependudukan yang digunakan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bogor; - Bahwa berdasarkan data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bogor diperoleh data bahwa: - MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI tercatat dalam data base kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bogor merupakan anak dari pasangan JAMALULAEL dan LIA KOMALASARI, dimana MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI belum melakukan perekaman data biometrik/belum memiliki E-KTP tetapi telah memiliki NIK : 3201301312010002 dan masuk kedalam Kartu Keluarga dengan Nomor : 3201302210080044, data dari MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sudah masuk dalam data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Mahkamah (SIAK)Agung Dinas Kependudukan Republik dan Catatan Sipil Kabupaten BogorIndonesia sejak Halaman 51 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

tanggal 22 Oktober 2018, data dari MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI tercatat lahir di Kabupaten Bogor, tanggal 13 Desember 2001, jenis kelamin laki-laki, agama Islam, alamat Babakan Sawah Baru RT.01/01, Ds Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor; Mahkamah Agung- HB ASAYYID BAHAR RepublikBin SMITH Alias HABIB BAHAR BINIndonesia ALI BIN SMITH, tercatat di data base Kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bogor dengan nama asli ASSYAID BAHAR yang merupakan anak dari pasangan ALI dan ISNAWATI HASAN, ASSYAID BAHAR sendiri telah melakukan perekaman data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) sejak tanggal 30 Maret 2010 serta perekaman data biometrik sejak tanggal 19 Juli 3018 tetapi belum memegang E-KTP dan masih memegang surat berupa keterangan telah terekam (SURKET KTP EL) yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bogor dengan Nomor : 3291122004/SURKET/01/190718/0011, tanggal 19 Juli 2018, NIK Nomor : 3275082309830030, Nomor KK : 3201120507180002, yang bersangkutan pertama kali terdaftar dalam SIAK di Kota Bekasi dengan alamat Jl. Nangka III atas No. 154, Kel. Jatibening, Kec. Pondok Gede, Kota Bekasi, yang kemudian berpindah berdasarkan Surat Pindah Nomor : SKPWNI/3275/30042018/0161, tanggal 30 Apil 2018 ke alamat Kp. Pok Tua Ds. Pabuaran, Kec. Kemang, Kab. Bogor, berdasarkan data base ASSYAID BAHAR, lahir di Poso, tanggal 23 September 1983, laki- laki, Islam, alamat Kp. Kaler RT.01/09 Ds. Pabuaran Kec. Kemang, Kab. Bogor dan yang bersangkutan memiliki seorang isteri bernama FADLUN dan Mahkamah Agungdikaruniai 3 orang anak, Republik untuk data yang menerangkan bahwaIndonesia ASSYAID BAHAR, lahir di , tanggal 25 Juli 1985 tidak ada/tidak terdaftar dalam data base pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bogor; - Bahwa dasar hukum perekaman data Biometrik adalah Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dengan tujuan agar setiap warga negara wajib memiliki Nomor Induk kependudukan (NIK) dan untuk mendapatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) diharuskan melakukan pencatatan biodata; - Bahwa sepengetahuan Ahli, seseorang tidak mungkin memiliki 2 data diri yang berbeda dan tercatat dalam data base Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) karena apabila orang tersebut melakukan perekaman data diri yang berbeda meskipun di wilayah berbeda maka sistem akan membaca dan memberikan peringatan adanya perekaman ganda orang tersebut dan nantinya Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik orang tersebut tidak dapat dicetak sebelum salah satu data dirinya di hapus dari sistem/data base; - Bahwa dokumen yang mendukung bahwa ASSYAID BAHAR, lahir di Poso pada Mahkamahtanggal Agung 23 September 1983 danRepublik bukan lahir di Manado pada tanggal Indonesia 25 Juli Halaman 52 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

1985 adalah berupa hasil cetak/print out bio data Warga Negara Indonesia atas nama ASSYAID BAHAR, dari data base kependudukan SIAK yang bersangkutan juga melakukan pencatatan akta kelahirannya dengan Nomor : 3201-LT-19102018-0142 dimana di dalam data tersebut tercatat bahwa Mahkamah AgungASSYAID BAHAR, lahir diRepublik Poso pada tanggal 23 September 1983;Indonesia

Terhadap keterangan Ahli tersebut, Terdakwa memberikan pendapatnya bahwa katerangan Ahli tersebut benar;

4. Ahli Prof. Dr. NANDANG SAMBAS, S.H., M.H., dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Ahli tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan; - Bahwa Ahli pernah diperiksa oleh penyidik dan keterangan Ahli dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik tersebut adalah benar; - Bahwa Ahli adalah Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung (UNISBA) dan telah beberapa kali memberikan keterangan sebagai Ahli Hukum Pidana, baik di Kepolisian maupun di Pengadilan; - Bahwa hukum pidana belum ada satu definisi yang berlaku secara universal, oleh karena itu difinisi hukum pidana berkembang sesuai dengan pendapat para ahli/doktrin. Bila kita merujuk kepada pendapat MERZGER, hukum pidana dapat diartikan sebagai aturan hukum pidana yang mengingatkan perbuatan yang memenuhi syarat-syarat tertentu suatu akibat yang berupa pidana. Mahkamah DenganAgung demikian hukum pidanaRepublik adalah aturan yang didalamnya Indonesia memuat tentang syarat-syarat untuk menentukan perbuatan tertentu yang dikategorikan sebagai perbuatan yang dapat dipidana serta adanya aturan yang dapat menentukan dapat dipidananya pelaku perbuatan karena kesalahannya serta tentang pidana atau sanksi bagi siapa yang melanggar aturan yang telah ditentukan itu; - Bahwa secara teori perbuatan melawan hukum dapat dikategorikan kedalam dua ajaran sifat melawan hukum (wederechtelijkheid). Pertama sifat melawan hukum secara formal yaitu perbuatan yang dilakukan oleh subjek hukum baik seseorang atau badan hukum yang bertentangan dengan Undang-Undang, dan hapusnya perbuatan melawan hukum tersebut atas dasar kekuatan Undang- Undang. Kedua sifat melawan hukum secara materiil yaitu perbuatan yang dilakukan oleh subjek hukum baik seseorang atau badan hukum yang bertentangan baik dengan Undang-Undang maupun yang bertentangan dengan hukum yang hidup dalam masyarakat dan hapusnya perbuatan melawan hukum tersebut atas dasar kekuatan Undang-Undang maupun atas dasar hukum yang hidup dalam masyarakat; - Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Mahkamahtentang Agung Perubahan atas Undang-Undang Republik Nomor 23 Tahun 2002Indonesia Tentang Halaman 53 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Perlindungan Anak, yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih didalam kandungan. Jadi yang dikategorikan sebagai anak adalah seorang manusia yang masih berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun; Mahkamah -AgungBahwa dengan merujuk Republik pada ketentuan Pasal 1 angka 1Indonesia Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak tersebut maka tidak ada ketentuan yang mengatur apakah anak yang menjadi korban sudah menikah atau belum. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa setiap orang yang menjadi korban tindak pidana selama ia belum mencapai usia 18 (delapan belas) tahun maka termasuk kategori anak yang korban tindak pidana; - Bahwa selanjutnya dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, anak yang berhadapan dengan hukum adalah anak yang berkonflik dengan hukum, anak yang menjadi korban tindak pidana, dan anak yang menjadi saksi tindak pidana. Dengan memperhatikan definisi tersebut, maka yang dikategorikan anak yang berhadapan dengan hukum itu bukan hanya anak pelaku pelanggar hukum, melainkan anak yang menjadi saksi tindak pidana, termasuk anak yang menjadi korban tindak pdana; - Bahwa yang dimaksud dengan anak sebagai korban adalah anak yang berusia dibawah 18 (delapan belas) tahun yang menderita luka fisik ataupun fisikis; - Bahwa menurut Ahli cara menghitung anak di bawah usia 18 (delapan belas) tahun dilihat dari awal hari pada waktu pas usia 18 (delapan belas) tahun; Mahkamah- BahwaAgung jika usia anak baik Republik korban ataupun pelaku tindak pidanaIndonesia diatas 18 (delapan belas) tahun, sudah termasuk dewasa; - Bahwa jika korban ataupun pelaku tindak pidana sudah menikah tetapi usianya masih di bawah umur 18 (delapan belas) tahun maka anak tersebut masih dianggap dibawah umur atau belum dewasa; - Bahwa Pasal 333 ayat (1) KUHP menyangkut perampasan kemerdekaan seseorang diancam dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun sedangkan dalam Pasal 333 ayat (2) KUHP menyangkut perampasan kemerdekaan yang mengakibatkan luka berat diancam dengan pidana penjara paling lama 9 (sembilan) tahun; - Bahwa selanjutnya dalam Pasal 333 ayat (4) KUHP menyangkut bagi siapa pun yang menyiapkan tempat terjadinya tindak pidana itu maka pidananya sama dengan pelaku tindak pidana itu; - Bahwa yang dimaksud dengan sengaja dalam Pasal 333 KUHP adalah mengetahui/menyadari dan menghendaki akibat dari perbuatan yang dilakukannya sedangkan yang dimaksud dengan melawan hukum adalah perbuatan yang bertentangan dengan baik dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (melawan hukum formal) maupun bertentangan dengan Mahkamahnorma Agung yang berlaku di masyarakat Republik (melawan hukum materiil); Indonesia Halaman 54 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa yang dimaksud dengan perampasan hak adalah mengambil kemerdekaan orang lain secara fisik atau secara paksa yang dilakukan secara melawan hukum sedangkan yang dimaksud dengan penjemputan paksa adalah adanya unsur pemaksaan atas diri seseorang untuk mengikuti keinginan Mahkamah Agungseseorang, paksaan bisa Republik secara fisik ataupun secara fisikis; Indonesia - Bahwa dalam Pasal 333 KUHP, tidak mengatur tentang pemaksaan; - Bahwa yang dimaksud dengan terang-terangan dalam Pasal 170 KUHP menunjukkan bahwa perbuatan yang dilakukan diketahui oleh umum atau orang lain, bukan hanya pelaku dan korban, sedangkan yang dimaksud dengan tenaga bersama adalah perbuatan itu dilakukan oleh lebih dari satu orang secara bersama-sama; - Bahwa yang dimaksud dengan menggunakan kekerasan terhadap orang adalah melakukan tindakan-tindakan yang tidak wajar, yang dapat mengganggu kesehatan baik secara fisik maupun secara psikis dan berdasarkan Pasal 89 KUHP kekerasan diartikan sebagai perbuatan membuat orang pingsan atau tidak berdaya; - Bahwa yang dimaksud dengan luka berat menurut Pasal 90 KUHP adalah:  Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali atau yang menimbulkan vaha maut;  Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerkaan pencarian;  Kehilangan salah satu pancaindra; Mahkamah AgungMendapat cacat berat; Republik Indonesia  Menderita sakit lumpuh;  Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih;  Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan; - Bahwa menurut Ahli luka yang dialami oleh CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sebagaimana dalam Visum Et Repertum dapat dikategorikan sebagai luka berat;

Terhadap keterangan Ahli tersebut, Terdakwa memberikan pendapatnya bahwa keterangan Ahli tersebut tidak tahu;

Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge) sebagai berikut: 1. Saksi HAMID ISNAENI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 55 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa saksi pertama kali bertemu dengan CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI pada hari Jumat, tanggal 29 Novemver 2018 dipinggir jalan, di daerah Pantai Kuta; - Bahwa pada waktu itu saksi tanya “Ini Habib Bahar Yah”, MUHAMMAD Mahkamah AgungKHOERUL UMAM AL MUDZAQI, Republik menjawab “Kok Tahu”, saksi Indonesia jawab lagi “Tahu dari Sosial Media”, selanjutnya CAHYA ABDUL JABAR mengiyakannya; - Bahwa setelah itu, saksi mengajak CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke Toko untuk ngobrol dan pada saat itu mengaku kehilangan uang sebesar Rp. 6.000.000,-00 (enam juta rupiah); - Bahwa pada saat itu saksi dengan CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI saling bertukaran Nomor Handphone agar dapat berkomunikasi lewat Short Message Service (SMS); - Bahwa selanjutnya saksi mengantar CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke Hotel dengan menggunakan sepeda motor, setelah itu saksi langsung pulang; - Bahwa saksi pernah memberikan uang sebesar Rp. 220.000,00 (dua ratus dua puluh ribu rupiah) kepada CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI karena mengaku kehilangan uangnya; - Bahwa keesokan harinya saksi bersama dengan teman-teman datang ke Hotel tempat CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI menginap; - Bahwa pada saat CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI akan pulang ke Jakarta, saksi besama dengan teman-teman Mahkamah salingAgung patungan untuk membelikan Republik tiket agar CAHYA ABDUL Indonesia JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI bisa pulang ke Jakarta; - Bahwa berdasarkan hasil patungan saksi bersama dengan teman-teman, uang yang dapat terkumpul adalah sebesar Rp. 4.000.000,00 (empat juta rupiah); - Bahwa saksi belum pernah bertemu dengan HABIB BAHAR yang asli, saksi hanya mengenal HABIB BAHAR dari Youtube; - Bahwa penampilan CAHYA ABDUL JABAR pada waktu mirip sekali dengan HABIB BAHAR yang asli; - Bahwa yang banyak bicara pada waktu itu adalah MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang mengaku sebagai HABIB ALTOS; - Bahwa CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI datang ke Bali karena ada undangan untuk ceramah namun Panitianya kabur maka ceramah tidak jadi dilakukan; - Bahwa saksi tidak tahu siapa yang mengundang CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk ceramah di Bali, karena biasanya kalau ada acara seperti itu jauh-jauh sebelumnya sudah diinformasikan oleh Panitia; - Bahwa saksi tahu kalau CAHYA ABDUL JABAR adalah HABIB BAHAR palsu Mahkamahmelalui Agung Social Media, sehingga Republiksaksi langsung menghubungi NURHOLIS; Indonesia Halaman 56 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa saksi bersedia memberikan bantuan kepada CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI karena CAHYA ABDUL JABAR mengaku sebagai HABIB BAHAR sedangkan HABIB BAHAR merupakan keturunan dari Rasulullah; Mahkamah -AgungBahwa setelah sampai diRepublik Jakarta antara saksi dengan CAHYA Indonesia ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI tidak ada kontak atau hubungan lagi; - Bahwa saksi tidak sempat mencari kebenaran, apakah CAHYA ABDUL JABAR merupakan HABIB BAHAR asli atau palsu; - Bahwa uang patungan sebesar Rp. 4.000.000,00 (empat juta rupiah) untuk membeli tiket pesawat sampai saat ini belum dikembalikan oleh CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI;

Terhadap keterangan Saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapatnya bahwa keterangan saksi tersebut benar;

2. Saksi MUHAMMAD NURHOLIS, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan; - Bahwa saksi bertemu dengan CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di Bali pada waktu sholat Jumat karena saksi ditelepon oleh HAMID bahwa ada HABIB BAHAR di Bali; Mahkamah- BahwaAgung saksi tanya kepada Republik CAHYA ABDUL JABAR dan Indonesia MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengenai kebenaran sebagai HABIB BAHAR dan oleh CAHYA ABDUL JABAR mengaku sebagai HABIB BAHAR sedangkan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengaku sebagai HABIB ALTOS dan istrinya HABIB BAHAR adalah adiknya, HABIB BAHAR habis di racun sehingga tidak bisa banyak bicara; - Bahwa setelah selesai Sholat Jum’at, saksi bersama dengan teman-teman mengajak CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk makan siang; - Bahwa setelah itu saksi meminjam mobilnya H. USMAN untuk mengantar CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke bandara Ngurah Rai Denpasar untuk pulang ke Jakarta dan setelah sampai di bandara saksi langsung pulang; - Bahwa saksi belum pernah melihat HABIB BAHAR asli dan hanya melihat di Youtube; - Bahwa saksi ikut patungan untuk membeli tiket CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk pulang ke Jakarta; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 57 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI berada di Bali karena ada undangan ceramah di daerah Seminyak Bali namun Panitianya tidak bisa dihubungi; - Bahwa pada saat di Bali CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL Mahkamah AgungUMAM AL MUDZAQI sempat Republik photo-phooto dengan saksi kemudian Indonesia dimasukkan di dalam facebook, namun pada waktu itu ada yang koment bahwa dalam photo itu bukanlah HABIB BAHAR; - Bahwa saksi pernah melihat video penganiayaan yang dilakukan oleh HABIB BAHAR kepada CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan terhadap video tersebut, saksi membenarkannya;

Terhadap keterangan Saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapatnya bahwa keterangan saksi tersebut benar;

3. Saksi MUHAMAD MAHDI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan; - Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa karena saksi dan Terdakwa pernah tinggal dan belajar dalam 1 (satu) pondok Pesantren; - Bahwa pada waktu kejadian, saksi sedang menjalankan ibadah umroh di tanah suci Mekkah; - Bahwa setelah saksi pulang dari tanah suci Mekkah, Terdakwa menceriterakan Mahkamah kepadaAgung saksi atas kejadian tersebut;Republik Indonesia - Bahwa dari cerita Terdakwa tersebut kepada saksi, Terdakwa menyesali perbuatannya tersebut; - Bahwa Terdakwa pernah meminta tolong kepada saksi untuk memediasi antara Terdakwa dengan CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI; - Bahwa saksi pernah bertemu dengan CAHYA ABDUL JABAR bersama dengan orang tuanya dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di Rumah Sakit Polri SOEKAMTO Jakarta Timur; - Bahwa dari pertemuan tersebut, CAHYA ABDUL JABAR bersama dengan orang tuanya yang bernama IMAN SANTOSO, telah memaafkan Terdakwa atas kejadian tersebut sedangkan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI juga telah memafkan Terdakwa atas kejadian tersebut namun orang tua MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang bernama JAMALULAEL belum tahu karena saksi belum pernah bertemu dengannya; - Bahwa saksi pernah menelepon orang tua MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang bernama JAMALULAEL namun tidak bisa terhubungi; - Bahwa yang melaporkan kejadian tersebut kepada Kepolisian adalah orang tua MahkamahMUHAMMAD Agung KHOERUL UMAM Republik AL MUDZAQI yang bernama JAMALULAELIndonesia Halaman 58 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

namun saksi tidak tahu kapan orang tua MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang bernama JAMALULAEL melaporkan kejadian tersebut di Kepolisian; - Bahwa pada waktu saksi bertemu dengan CAHYA ABDUL JABAR dan Mahkamah AgungMUHAMMAD KHOERUL Republik UMAM AL MUDZAQI di RumahIndonesia Sakit Polri SOEKAMTO Jakarta Timur, kondisi CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI terdapat luka-luka memar di wajah CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI; - Bahwa saksi tidak pernah memediasi lagi dengan orang tua MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang bernama JAMALULAEL karena Terdakwa telah ditangkap oleh pihak Kepolisian; - Bahwa saksi pernah melihat dan menonton video rekaman kejadian penganiayaan tersebut berupa tendang menendang dan berkelahi;

Terhadap keterangan Saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapatnya bahwa keterangan saksi tersebut benar; 4. Saksi RUSDI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa namun tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan; - Bahwa saksi kenal Terdakwa karena Terdakwa adalah salah satu guru saksi; - Bahwa saksi mengetahui kejadian penganiayaan tersebut dari cerita teman- teman saksi; - Bahwa pada tanggal 11 Desember 2018, saksi datang ke Rumah Sakit Polri Mahkamah SOEKAMTOAgung Jakarta Timur Republik untuk membesuk CAHYA ABDUL Indonesia JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI atas permintaan Terdakwa; - Bahwa maksud saksi dan teman-teman datang membesuk CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di Rumah Sakit Polri SOEKAMTO Jakarta Timur adalah untuk memediasi antara Terdakwa dengan CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI; - Bahwa pada saksi waktu berkunjung ke Rumah Sakit Polri SOEKAMTO Jakarta Timur, saksi bertemu dengan CAHYA ABDUL JABAR dan orang tuanya yang bernama IMAN SANTOSA sedangkan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI tidak sempat bertemu; - Bahwa pada waktu saksi bertemu dengan CAHYA ABDUL JABAR dan orang tuanya yang bernama IMAN SANTOSA di Rumah Sakit Polri SOEKAMTO Jakarta, CAHYA ABDUL JABAR dan orang tuanya yang bernama IMAN SANTOSA sudah memaafkan Terdakwa atas kejadian tersebut dan orang tuanya CAHYA ABDUL JABAR yang bernama IMAN SANTOSA juga memohon maaf kepada Terdakwa atas perbuatan anaknya tersebut; - Bahwa CAHYA ABDUL JABAR dan orang tuanya yang bernama IMAN SANTOSA telah membuat Surat Pernyataan dan diberikan kepada pihak MahkamahKepolisian; Agung Republik Indonesia Halaman 59 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa saksi mengetahui isi Surat Pernyataan tersebut di Kepolisian yang isinya memaafkan Terdakwa atas kejadian tersebut; - Bahwa perdamaian antara Terdakwa dengan CAHYA ABDUL JABAR dan orang tuanya yang bernama IMAN SANTOSA sudah terlaksana; Mahkamah -AgungBahwa saksi bersama denganRepublik rekan-rekan HABIB BAHAR Indonesiadi Bogor mencoba mencari tempat tinggal MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI namun tidak ketemu sehingga MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan orang tuanya yang bernama JAMALULAEL belum ada perdamaian; - Bahwa saksi pernah melihat video kejadian tersebut setelah 3 atau 4 hari setelah kejadian;

Terhadap keterangan Saksi tersebut, Terdakwa memberikan pendapatnya bahwa keterangan saksi tersebut benar;

Menimbang, bahwa selain mengajukan saksi-saksi a de charge tersebut, Penasihat Hukum Terdakwa juga mengajukan 1 (satu) orang Ahli yaitu Dr. H. ABDUL CHAIR RAMADHAN, S.H. MH., dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Ahli tidak kenal dengan Terdakwa dan juga tidak ada hubungan keluarga maupun pekerjaan; - Bahwa Ahli adalah dosen Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) IBLAM Jakarta; - Bahwa Ahli telah 20 (dua puluh) kali memberikan keterangan dipersidangan sebagai Ahli Hukum Pidana diantaranya di Pengadilan Negeri Bandung Mahkamah sebanyakAgung 2 (dua) kali, yang Republik pertama dalam perkara Terdakwa Indonesia BUNIYANI dan yang kedua dalam perkara Terdakwa HABIB BAHAR ini, di Pengadilan Negeri Jakarta Utara dalam perkara Terdakwa Alias AHOK dan di Pengadilan Negeri Surabaya dalam perkara Terdakwa AHMAD DANI; - Bahwa Hukum Pidana dalam kaitannya dengan Perbuatan Melawan Hukum, ada yang bersifat substantif dan ada juga yang bersifat formil. KUHP merupakan hukum positif yang mengatur mengenai tindak tanduk atau perbuatan yang dilarang sedangkan hukum formil merupakan hukum yang menegakkan hukum materiil, hukum formil adalah hukum acara yang kita kenal dengan sebutan KUHAP; - Bahwa perbedaannya adalah bahwa hukum materiil terkandung aspek perbuatan melawan hukum, ajaran, yurisprudensi, doktrin tentang perbuatan melawan hukum dengan segala konsekwensi hukum sedangkan hukum formil mengenai bagaimana kewenangan negara mengatur secara formil melalui hukum acara yaitu KUHAP, kalau berbicara hukum formil yaitu asas kepastian sedangkan hukum materiil asas kepastian dan keadilan; - Bahwa dalam hukum pidana dikenal adanya alasan pemaaf dan pembenar Mahkamahyang Agung merupakan pengecualian Republik dalam hal terjadi suatu kesalahan Indonesia atau Halaman 60 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

kesengajaan, seseorang telah memenuhi unsur delik pasal-pasal a quo mengenai perbuatan yang dilakukan, apabila terdapat pengecualian dalam Pasal 44 KUHP, walaupun seseorang itu telah melakukan tindak pidana, tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana karena sebab-sebab tertentu Mahkamah Agungmisalnya dilakukan dibawaRepublik tekanan, atau seseorang Indonesia yang melakukan perbuatan atas perintah atasannya, tidak dapat dipidana karena alasan pemaaf atau alasan pembenar; - Bahwa jika ada seseorang atau korban yang telah melakukan kesalahan lalu diberikan pembelajaran, itu harus dilihat dulu mengenai maksud pembelajaran itu, apakah bersifat edukasi dalam pembelajaran dalam bentuk agama atau pembelajaran umum, selama pembelajaran tersebut tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku; - Bahwa jika perbuatan yang bersifat negatif tidak melanggar nilai-nilai agama dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, perbuatan tersebut bisa menghilangkan sifat melawan hukumnya; - Bahwa merampas kemerdekaan dalam Pasal 333 KUHP adalah memaksa seseorang agar orang tersebut menjadi tidak bebas; - Bahwa jika seseorang diminta hadir dalam suatu tempat, orang tersebut tahu kemana tujuannya dan orang tersebut datang tanpa tekanan atau paksaan maka itu tidak termasuk dalam perampasan kemerdekaan sebaliknya jika orang tersebut datang dengan paksaan dan orang tersebut tidak tahu akan dibawa kemana maka itu termasuk merampas kemerdekaan; - Bahwa yang dimaksud dengan perampasan kemerdekaan adalah menahan Mahkamah seseorang,Agung membuat tidak Republik bebas seseorang untuk tidak bergerak Indonesia misalnya diikat, ditempatkan di tempat khusus dll. - Bahwa perampasan kemerdekaan dalam Pasal 333 KUHP tidak mengenal batas waktu; - Bahwa mengenai Pasal 170 KUHP adalah tindak pidana yang dilakukan secara bersama-sama dan pelakunya lebih dari 1 (satu) orang sedangkan Pasal 351 KUHP merupakan penganiayaan yang menimbulkan suatu akibat terhadap seseorang atau korban; - Bahwa pada dasarnya Pasal 170 KUHP dan Pasal 351 KUHP adalah sama namun perbedaan yang signifikan antara Pasal 170 KUHP dengan Pasal 351 KUHP adalah dalam Pasal 170 KUHP pelakunya lebih dari 1 (satu) orang dan dilakukan secara bersama-sama sedangkan Pasal 351 KUHP pelakunya bisa dilakukan oleh 1 (satu) orang; - Bahwa dalam Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA), batas umur untuk dapat dikategorikn sebagai anak adalah dibawah umur 18 (delapan belas) tahun; - Bahwa mengenai usia anak yang tercantum dalam UUPA tersebut jika dilihat dari hukum positif atau hukum tertulis yang berlaku adalah dibawah umur 18 Mahkamah(delapan Agung belas) tahun sedangkan Republik jika dilihat dari hukum yang tidak Indonesia tertulis atau Halaman 61 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

hukum adat atau hukum agama maka anak yang sudah menikah dianggap telah dewasa, jika untuk wanita apabila dianggap dewasa apabila ia sudah haid; - Bahwa Pasal 55 KUHP mengenai ikut serta sedangkan Pasal 56 KUHP adalah seseorang yang memberikan sarana ataupun kesempatan untuk terjadinya Mahkamah Agungsuatu tindak pidana; Republik Indonesia - Bahwa antara Pasal 351 KUHP bisa di junctokan dengan Pasal 55 KUHP jika antara kedua Pasal tersebut saling berhubungan dan itu harus dibuktikan secara objektif terlebih dahulu di dalam persidangan; - Bahwa mengenai pembelajaran dalam hal pendidikan jika menimbulkan kekerasan maka terhadap hal tersebut dilihat dari segi penilaian masyarakat atas hal tersebut; - Bahwa jika seorang guru yang memukul muridnya hingga muridnya tersebut dirawat di Rumah Sakit menurut Ahli perbuatan guru tersebut adalah termasuk dalam perbuatan yang tidak bagus; - Bahwa kata melawan hak dalam Pasal 333 KUHP adalah sama pengertiannya dengan melanggar hukum; - Bahwa jika ada pembenturan antara hukum-hukum maka yang berlaku adalah hukum positif; - Bahwa jika seseorang dilanggar haknya maka ia dapat menggunakan hukum positif untuk melaporkan perbuatan pidana itu sesuai dengan ketentuan KUHAP, ukurannya adalah apakah seseorang yang melakukan tindak pidana tersebut sesuai dengan kewenangannya, bertentangan dengan hak dan kewajibannya atau bertentangan dengan hak orang lain; Mahkamah- TerhadapAgung keterangan Ahli tersebut,Republik Terdakwa memberikan pendapatnya Indonesia bahwa keterangan Ahli tersebut tidak tahu;

Menimbang, bahwa Terdakwa dipersidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa Terdakwa kenal dengan Abdul Jabar dan Zaki; - Bahwa benar Terdakwa pernah diperiksa di penyidik; - Bahwa Terdakwa tahu ada peristiwa di Bali dari HAMDI; - Bahwa Terdakwa bersama dengan H. BASIT yang menjemput ABDUL JABAR; - Bahwa Terdakwa diminta tolong oleh HABIB BAHAR untuk menjemput ABDUL JABAR; - Bahwa Terdakwa tahu alamat ABDUL JABAR dari H. BASIT; - Bahwa pada saat ABDUL JABAR dijemput telah mengakui perbuatannya yaitu mengaku sebagai HABIB BAHAR; - Bahwa orang tua ABDUL JABAR ikut ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin pada waktu ABDUL JABAR di bawa ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin; - Bahwa pada waktu dijemput ABDUL JABAR dibawa menuju Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, didalam mobil Terdakwa merekam tentang penjemputan ABDUL MahkamahJABAR Agung dan itu atas ijin ABDUL RepublikJABAR; Indonesia Halaman 62 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa rekaman penjemputan ABDUL JABAR tersebut Terdakwa jadikan status WA di Handphone Terdakwa; - Bahwa Terdakwa tidak tahu kenapa rekaman video tersebut bisa tersebar; - Bahwa Terdakwa tahu rekaman video yang Terdakwa buat pada waktu Mahkamah Agungpenjemputan ABDUL JABAR Republik pada waktu di Kantor Polisi; Indonesia - Bahwa setelah ABDUL JABAR sampai di Pesantren Tajul Alawiyyin, diintrogasi oleh HABIB BAHAR; - Bahwa pada waktu Terdakwa masuk ke dalam Aula, tempat ABDUL JABAR dan HABIB BAHAR, Terdakwa melihat ABDUL JABAR sudah dalam posisi ajak-ajak rambutnya dan hidungnya memar; - Bahwa Terdakwa tidak tahu siapa yang menjemput ZAKI; - Bahwa yang membawa ABDUL JABAR dan ZAKI ke lapangan adalah HABIB BAHAR, HUSEN dan beberapa orang santri lainnya; - Bahwa sesampainya dilapangan, ABDUL JABAR dan ZAKI diadu untuk berduel; - Bahwa berduel dalam Pondok itu sudah menjadi kebiasaan Pondok Pesantren dan itu dilakukan hanya untuk membuat jera para santri; - Bahwa Terdakwa ikut menonton pada waktu ABDUL JABAR dan ZAKI berduel; - Bahwa Terdakwa ikut melakukan pemukulan dan menjeggut ABDUL JABAR dan ZAKI; - Bahwa Terdakwa tidak ada upaya atau berusaha untuk melerai antara ABDUL JABAR dan ZAKI pada waktu mereka berduel; - Bahwa peran Terdakwa dalam perkara ini hanya menjemput ABDUL JABAR dan mengintrogasi; Mahkamah- BahwaAgung Terdakwa menyesal atasRepublik perbuatan ini; Indonesia - Bahwa Terdakwa tidak mengetahui pada waktu ABDUL JABAR dan ZAKI dicukur karena sebelum jam 16.00 Wib Terdakwa sudah pulang; - Bahwa Terdakwa tidak tahu pada waktu ABDUL JABAR dan ZAKI pulang dari Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin;

Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai berikut: - 1 (satu) buah Laptop warna Hitam Merk HP; - 1 (satu) buah Handphone Merk Samsung warna putih; - 1 (satu) buah Handphone Merk Vivo warna putih gold; - 1 (satu) buah sarung warna biru list putih; - 1 (satu) pasang Sandal Slop warna putih; - 1 (satu) buah peci warna putih;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang didengar keterangannya dipersidangan dihubungkan dengan alat bukti dan barang bukti yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum diperoleh fakta-fakta hukum sebagai Mahkamahberikut: Agung Republik Indonesia Halaman 63 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa benar pada pertengahan bulan November 2018 saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mendapat undangan untuk mengisi ceramah di Bali melalui Direct Mesenger di Instagram dan atas undangan tersebut, saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengiyakannya dan mengajak Mahkamah Agungsaksi CAHYA ABDUL JABAR Republik untuk menemaninya; Indonesia - Bahwa benar pada hari Senin, tanggal 26 November 2018, saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR berangkat ke Bali untuk menghadiri undangan tersebut, setelah sampai di Bali, Panitia tidak dapat dihubungi, kemudian saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR bertemu dengan seorang Bule dan mengantarnya ke Hotel dekat Kuta untuk menginap selama 3 (tiga) hari; - Bahwa benar pada hari Kamis, tanggal 29 November 2018 saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR jalan-jalan di daerah Kuta dan bertemu dengan HAMID ISNAENI di pinggir jalan dan bertanya kepada saksi CAHYA ABDUL JABAR “Ini Habib Bahar Ya”, dan oleh saksi CAHYA ABDUL JABAR menjawab “Iya”, selanjutnya HAMID ISNAENI membawa saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR ke Tokonya untuk ngobrol sejenak dan selanjutnya HAMID ISNAENI bertanya lagi kepada saksi CAHYA ABDUL JABAR “Habib Mau Balik Kemana” dan oleh saksi CAHYA ABDUL JABAR menjawab “Ke Hotel” kemudian HAMID ISNAENI mengantar saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR kembali ke Hotel; - Bahwa benar pada hari Jum’at, tanggal 30 November 2018, saksi MUHAMMAD Mahkamah KHOERULAgung UMAM AL MUDZAQI Republik dan saksi CAHYA ABDUL JABAR Indonesia di jemput di Hotel oleh saksi HAMID ISNAENI bersama Jamaah “Majelis Ta’lim Ratibul Hadat” lainnya untuk melaksanakan sholat Jum’at, setelah itu saksi HAMID ISNAENI, saksi MUHAMAD NURHOLIS dan Jamaah “Majelis Ta’lim Ratibul Hadat” lainnya mengajak saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR untuk makan siang, setelah itu saksi HAMID ISNAENI, saksi MUHAMAD NURHOLIS dan Jamaah “Majelis Ta’lim Ratibul Hadat” lainnya mengantar saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar untuk pulang ke Jakarta dengan diberi 2 (dua) buah tiket Pesawat Batik Air; - Bahwa benar uang yang dipakai untuk membeli 2 (dua) buah tiket Pesawat Batik Air kepada saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR adalah uang dari hasil patungan antara saksi HAMID ISNAENI, saksi MUHAMAD NURHOLIS dan Jamaah “Majelis Ta’lim Ratibul Hadat” lainnya; - Bahwa benar saksi HAMID ISNAENI dan saksi MUHAMAD NURHOLIS bersedia membantu saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR untuk membelikan 2 (dua) buah tiket Pesawat MahkamahBatik Agung Air untuk pulang ke Jakarta Republik karena saksi MUHAMMAD KHOERUL Indonesia UMAM Halaman 64 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

AL MUDZAQI mengaku sebagai HABIB ALTOS dan saksi CAHYA ABDUL JABAR mengaku sebagai HABIB BAHAR; - Bahwa benar setelah sampai di Jakarta, saksi HAMID ISNAENI menelepon saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan meminta uangnya Mahkamah Agungsebesar Rp. 4.000.000,00 Republik (empat juta rupiah) dikembalikan Indonesia karena saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI telah membohonginya yang mengatakan bahwa saksi CAHYA ABDUL JABAR sebagai HABIB BAHAR; - Bahwa benar setelah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) mengetahui, saksi CAHYA ABDUL JABAR mengaku sebagai HABIB BAHAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengaku sebagai HABIB ALTOS, selanjutnya HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) mencari informasi mengenai alamat saksi CAHYA ABDUL JABAR agar dibawa ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin untuk tabayun (kroscek), untuk itu HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), menghubungi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) melalui Hand Phone (HP) untuk membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin; - Bahwa benar pada hari Sabtu, tanggal 1 Desember 2018 sekitar jam 09.30 Wib, HAMDI, Terdakwa, HABIB HUSEN dan MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara Mahkamah terpisah)Agung bersama dengan Republik beberapa orang lainnya datang ketempatIndonesia tinggal saksi CAHYA ABDUL JABAR di Kp. Tapos Antay RT. 01, RW. 03, Desa Tapos I, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor untuk menjemput saksi CAHYA ABDUL JABAR terkait dengan kasus Penipuan di Bali; - Bahwa benar setelah sampai di rumah saksi CAHYA ABDUL JABAR, Terdakwa menyampaikan maksudnya dengan mengatakan “Saya akan membawa CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren “Tajul Alawiyyin” untuk bertemu dengan HABIB BAHAR karena terkait kasus Penipuan”, dimana pada waktu itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi IMAN SANTOSO yaitu orang tua saksi CAHYA ABDUL JABAR sempat menolak untuk ikut, namun akhirnya disepakati dimana saksi IMAN SANTOSO ikut dengan menggunakan kendaraan sendiri sedangkan saksi CAHYA ABDUL JABAR menggunakan kendaraan milik HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dengan Nomor Polisi B-1-MPR dan dalam perjalanan menuju Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Terdakwa sempat merekam video sambil mengatakan “Ini nih yang mengaku-ngaku jadi HABIB BAHAR DI Bali sekarang mau diinvestigasi”; - Bahwa benar setelah sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di daerah MahkamahKemang, Agung Kabupaten Bogor sekitar Republik jam 11.00 Wib, saksi CAHYA ABDUL Indonesia JABAR Halaman 65 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

di bawa ke ruangan Majelis untuk dihadapkan kepada HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) sedangkan saksi IMAN SANTOSO di suruh menunggu di ruangan lain yang dibatasi dengan gorden, dalam introgasi yang dilakukan oleh HB ASAYYID Mahkamah AgungBAHAR Bin SMITH Alias Republik HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH Indonesia (Terdakwa dalam perkara terpisah), saksi CAHYA ABDUL JABAR melimpahkan kesalahan kepada saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang menyuruh dirinya mengaku sebagai HABIB BAHAR, sementara itu HABIB HAMDI dan MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) yang saat itu berada di tempat tersebut kemudian menjemput saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dengan mengendarai sepeda motor; - Bahwa benar selain saksi CAHYA ABDUL JABAR diintrogasi oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) juga dipukuli beberapa kali dengan menggunakan tangan kanan yang terkepal dan pukulannya diarahkan ke arah wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR sebelah kiri dan mengenai pipi dan kelopak mata kiri hingga terluka; - Bahwa benar setelah saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin dan dipertemukan dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR di dalam Aula selanjutnya di introgasi oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) terkait adanya perbuatan saksi CAHYA ABDUL JABAR yang Mahkamah mengakuAgung sebagai HABIB BAHAR Republik dan saksi MUHAMMAD KHOERUL Indonesia UMAM AL MUDZAQI mengaku sebagai HABIB ALTOS di Bali; - Bahwa benar saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI saling menyangkal maka HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menendang wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR sebanyak 1 (satu) kali hingga terjatuh ke belakang, diikuti oleh HAMDI dengan menampar dan memukul dengan tangan kosong kepada kepala samping kanan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang diikuti oleh Terdakwa yang baru sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin dengan tangan kosong memukul saksi CAHYA ABDUL JABAR sebanyak 1 (satu) kali ke bagian wajah dan menekan-nekan kepala saksi CAHYA ABDUL JABAR; - Bahwa benar setelah itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke lapangan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, kemudian HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menyuruh saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk berduet (berkelahi) yang disaksikan oleh para santri dan orang tua saksi MahkamahCAHYA Agung ABDUL JABAR yaitu saksiRepublik IMAN SANTOSO; Indonesia Halaman 66 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa benar setelah itu HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) memukul bagian muka saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI kemudian HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Mahkamah AgungBIN ALI BIN SMITH (Terdakwa Republik dalam perkara terpisah) menjambakIndonesia rambut saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sambil kaki kanannya menendang wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR kemudian HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) kembali menendang dengan menggunakan dengkul kanannya ke arah wajah saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sehingga saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sempat jatuh terlentang tak sadarkan diri dengan pakaian penuh bercak darah dari hidung dan wajahnya; - Bahwa benar setelah itu HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menyuruh saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk mengganti pakaian karena banyak bercak darah selanjutnya kembali ke ruangan bawah dan atas perintah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke lantai 3, sementara saksi CAHYA ABDUL JABAR tetap di ruangan Majelis, dimana di lantai 3 saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dipukuli di bagian wajahnya oleh sekitar 15 (lima belas) orang santri diantaranya SOUGI kemudian Terdakwa Mahkamah membawaAgung saksi MUHAMMAD Republik KHOERUL UMAM AL MUDZAQI Indonesia ke ruangan bawah untuk dipertemukan kembali dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR; - Bahwa benar sekitar jam 18.00 Wib, saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke Balai dan atas perintah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) kepada salah seorang santri di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, rambut saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di cukur sampai kepala botak tanpa rambut dengan maksud agar tidak lagi mirip dengan HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dan kepala botak saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijadikan sebagai tempat atau asbak untuk mematikan rokok oleh salah seorang santri yang bertato; - Bahwa benar setelah itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawa ke Balai yang dijaga oleh santri-santri HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dan menjadi tontonan warga karena HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH Mahkamah(Terdakwa Agung dalam perkara terpisah) Republik tidur di Majelis yang tidak jauh dariIndonesia lokasi; Halaman 67 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa benar setelah itu pada sekitar jam 23.00 Wib, HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) memerintahkan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk pulang ke rumah, selanjutnya saksi Mahkamah AgungCAHYA ABDUL JABAR Republikbersama orang tuanya yaitu saksi Indonesia IMAN SANTOSO pulang ke rumah sedangkan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI diantar pulang oleh Patwal pribadi HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) sampai di depan Perumahan Dinas Perhubungan Kemang; - Bahwa benar akibat dari perbuatan HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) bersama HAMDI dan sekitar 15 orang santri lainnya terhadap saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengalami luka-luka pada anggota tubuhnya sehingga menimbulkan halangan dalam melakukan pekerjaannya untuk sementara waktu dan di rawat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I. R. SAID SUKAMTO sebagimana dalam Visum Et Repertum Nomor : R/347/VER-IGD-KFD/XII/2018/Rumkit Tk. I, tanggal 15 Desember 2018, yang ditandatangani oleh dr. RIDO JATI KUNCARA dan dr. NIKEN BUDI S, SPF, MH.Kes., dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut : Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki-laki yang berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar pada kepala sisi kanan, pelipis kanan, telinga kanan, kelopak mata kanan dan kiri, pipi kanan, luka lecet pada lengan kiri, bahu kanan, pendarahan pada selaput bening bola mata Mahkamah kananAgung dan kiri akibat kekerasan Republik tumpul. Luka-luka tersebut telah Indonesia menimbulkan penyakit dan halangan dalam melakukan pekerjaan dan jabatan/penceharian untuk sementara waktu, pada pemeriksaan Rontgen mata didapatkan curiga gambaran patah pada tulang mata bagian atas-tengah kanan. Pada pemeriksaan CT-scan pada kepala didapatkan pembengkakan otak bagian tengah. Pada pemeriksaan dokter spesialis syaraf didapatkan cidera kepala ringan; - Bahwa benar akibat dari perbuatan HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), Terdakwa bersama HAMDI dan sekitar 15 orang santri lainnya terhadap saksi CAHYA ABDUL JABAR, saksi CAHYA ABDUL JABAR mengalami luka-luka pada anggota tubuhnya sehingga menimbulkan halangan dalam melakukan pekerjaannya untuk sementara waktu dan di rawat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I. R. SAID SUKAMTO sebagimana dalam Visum Et Repertum Nomor : R/359/VER-IGD-KFD/XII/2018/Rumkit Tk. I, tanggal 5 Desember 2018, yang ditandatangani oleh dr. ABE UMARO dan dr. NIKEN BUDI S, SPF, MH.Kes., dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut : Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki-laki yang berusia delapan belas Mahkamahtahun. Agung Pada pemeriksaan fisikRepublik ditemukan memar kelopak mataIndonesia kiri dan Halaman 68 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

perdarahan pada selaput bening mata kiri akibat kekerasan benda tumpul. Luka-luka tersebut telah menimbulkan penyakit dan halangan dalam melakukan pekerjaan dan jabatan/pencaharian untuk sementara waktu;

Mahkamah AgungMenimbang, bahwa Republik untuk mempersingkat uraian putusan Indonesia ini maka segala sesuatu yang terjadi dipersidangan sebagaimana yang tercantum dalam Berita Acara Pemeriksaan Perkara ini, dianggap pula termuat dan turut dipertimbangkan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah dengan fakta-fakta hukum sebagaimana yang terungkap dipersidangan tersebut telah memenuhi unsur-unsur dari tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa;

Menimbang, bahwa untuk menyatakan Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan kepadanya, haruslah terpenuhi unsur-unsur dari tindak pidana yang didakwakan kepadanya secara sah dan meyakinkan menurut hukum;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan unsur-unsur dari tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa sebagaimana tersebut di bawah ini;

Mahkamah AgungMenimbang, bahwa TerdakwaRepublik dengan surat dakwaan JaksaIndonesia Penuntut Umum Nomor. Reg. Perkara : PDM-06/BGR/02/2019, tanggal 18 Februari 2019, didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut:

KESATU PRIMAIR Perbuatan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 333 ayat (2) KUHPidana Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana;

SUBSIDAIR : Perbuatan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 333 ayat (1) KUHPidana Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana;

D A N KEDUA : MahkamahPRIMAIR Agung : Republik Indonesia Halaman 69 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Perbuatan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHPidana; Mahkamah Agung Republik Indonesia SUBSIDAIR : Perbuatan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170 ayat (2) ke-1 KUHPidana; LEBIH SUBSIDAIR : Perbuatan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (2) KUHPidana Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana;

LEBIH SUBSIDAIR LAGI : Perbuatan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUHPidana Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana;

D A N KETIGA : Perbuatan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 80 ayat (2) Jo. Pasal 76 C MahkamahUndang-Undang Agung Nomor 35 Tahun Republik 2014 tentang Perubahan atas Undang-UndangIndonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak;

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan unsur-unsur dari tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa, terlebih dahulu Majelis Hakim akan mengemukakan bahwa apa yang akan dipertimbangkan di bawah ini adalah merupakan tanggapan atas pendapat Jaksa Penuntut Umum sebagaimana yang dikemukakan dalam tuntutannya dan pendapat Penasihat Hukum Terdakwa sebagaimana yang dikemukakan dalam pembelaannya, oleh karena itu terhadap pendapat Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut tidak akan dipertimbangkan secara tersendiri, terkecuali apabila ada hal-hal yang dianggap perlu dan harus dipertimbangkan secara tersendiri, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya;

Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum dan Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa, Majelis Hakim tidak menemukan adanya hal-hal yang dikemukakan oleh Jaksa Penuntut Umum dan Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa yang memerlukan tanggapan Mahkamahtersendiri Agung oleh Majelis Hakim; Republik Indonesia Halaman 70 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan unsur-unsur dari tindak pidana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum Mahkamah kepadaAgung Terdakwa sebagai berikut:Republik Indonesia Menimbang, bahwa oleh karena Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut diatas disusun secara Komulatif Subsidiaritas maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan semua Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut dengan terlebih dahulu akan mempertimbangkan Dakwaan Kesatu, Dakwaan Kedua dan Dakwaan Ketiga;

Menimbang, bahwa oleh karena dalam Dakwaan Kesatu disusun secara Subsidiaritas maka Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan Dakwaan Kesatu Primair, jika Dakwaan Kesatu Primair terbukti maka Dakwaan Kesatu Subsidiair tidak perlu dipertimbangkan, sebaliknya jika Dakwaan Kesatu Primair tidak terbukti maka Dakwaan Kesatu Subsidiair harus dipertimbangkan, demikian pula dalam Dakwaan Kedua, jika Dakwaan Kedua Priimair terbukti maka Dakwaan Kedua Subsidiair, Lebih Subsidair dan Lebih Subsidiair Lagi tidak perlu dipertimbangkan, sebaliknya jika Dakwaan Kedua Primair tidak terbukti maka Dakwaan Kedua Subsidiair, Lebih Subsidair dan Lebih Subsidiair Lagi harus dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebih dahulu akan Mahkamahmempertimbangkan Agung Dakwaan RepublikKesatu Primair yaitu melanggar Pasal Indonesia 333 ayat (2) KUHPidana Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana;

Menimbang, bahwa Pasal 333 ayat (2) KUHPidana Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana mempunyai unsur-unsur sebagai berikut: 1. Barangsiapa; 2. Dengan sengaja menahan (merampas kemerdekaan) orang atau meneruskan tahanan itu dengan melawan hak; 3. Perbuatan itu mengakibatkan luka berat; 4. Orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan turut melakukan perbuatan itu;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan satu persatu unsur-unsur dari Pasal 333 ayat (2) KUHPidana Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana tersebut dengan menghubungkan kepada fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan; MahkamahAd. 1. BARANGSIAPA:Agung Republik Indonesia Halaman 71 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “barangsiapa” ditujukan kepada siapa saja atau setiap orang atau badan hukum selaku subyek hukum yang mampu bertanggungjawab;

Mahkamah AgungMenimbang, bahwa Republik dalam perkara a quo Jaksa Penuntut Indonesia Umum telah mengajukan Terdakwa kepersidangan karena diduga telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang terurai dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Nomor : Reg. Perkara : PDM-06/BGR/02/2019, tanggal 18 Februari 2019, setelah ditanyakan identitasnya oleh Majelis Hakim, ternyata identitas Terdakwa sama dengan identitas yang tercantum dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut;

Menimbang, bahwa selanjutnya dari keterangan saksi-saksi dipersidangan, baik yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum maupun yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa, semuanya membenarkan bahwa nama Terdakwa adalah AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA;

Menimbang, bahwa disamping itu selama pemeriksaan dipersidangan, Terdakwa senantiasa menerangkan bahwa ia Terdakwa dalam keadaan sehat dalam arti kata, sehat jasmani dan rohani serta dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan baik dan benar dengan bahasa yang mudah dipahami;

Mahkamah AgungMenimbang, bahwa selanjutnyaRepublik berdasarkan pengamatan Indonesia Majelis Hakim dipersidangan, Terdakwa sebagai subyek hukum, pendukung hak dan kewajiban, Terdakwa adalah orang yang telah dewasa oleh karena itu Majelis Hakim menilai bahwa Terdakwa adalah termasuk orang yang mampu bertanggungjawab sebagai suatu subyek hukum;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka unsur Ad. 1. yaitu BARANGSIAPA telah terpenuhi;

Ad. 2. DENGAN SENGAJA MENAHAN (MERAMPAS KEMERDEKAAN) ORANG ATAU MENERUSKAN TAHANAN ITU DENGAN MELAWAN HAK; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “sengaja” adalah menghendaki dan mengetahui (willen en witens) artinya seseorang yang melakukan suatu perbuatan dengan sengaja haruslah memenuhi rumusan willen atau harus menghendaki apa yang ia perbuat dan harus pula memenuhi rumusan witens atau haruslah mengetahui akibat dari apa yang ia perbuat itu;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “menahan (merampas Mahkamahkemerdekaan)” Agung dapat berupa mengurung,Republik menutup dalam kamar, Indonesia rumah, Halaman 72 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

mengikat, akan tetapi tidak perlu, bahwa orang itu tidak dapat bergerak sama sekali, disuruh tinggal dalam suatu rumah yang luas tetapi bila dijaga dan dibatasi kebebasan hidupnya juga masuk arti kata “menahan” (merampas kemerdekaan)

Mahkamah AgungMenimbang, bahwa Republik yang dimaksud dengan “melawan Indonesia hak” adalah bertentangan dengan hak orang lain atau bertentangan dengan hukum;

Menimbang, bahwa selanjutnya menurut Ahli Prof. Dr. NANDANG SAMBAS, SH. MH., yang dimaksud dengan “merampas kemerdekaan” adalah mengambil kemerdekaan orang lain secara fisikis atau secara paksa yang dilakukan secara melawan hukum, sedangkan menurut Ahli Dr. ABDUL KHOIR RAMADHAN, SH. MH., yang dimaksud dengan “merampas kemerdekaan” adalah membuat tidak bebas seseorang misalnya diikat, dikerangkeng, ditempatkan ditempat khusus, terampas haknya;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan bahwa perkara a quo berawal pada pertengahan bulan November 2018 ketika saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mendapat undangan untuk mengisi ceramah di Bali melalui Direct Mesenger di Instagram dan atas undangan tersebut, saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengiyakannya dan mengajak saksi CAHYA ABDUL JABAR untuk menemaninya;

Menimbang, bahwa pada hari Senin, tanggal 26 November 2018, saksi MahkamahMUHAMMAD Agung KHOERUL UMAM Republik AL MUDZAQI dan saksi CAHYA IndonesiaABDUL JABAR berangkat ke Bali untuk menghadiri undangan tersebut, setelah sampai di Bali, Panitia tidak dapat dihubungi, kemudian saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR bertemu dengan seorang Bule dan mengantarnya ke Hotel dekat Kuta untuk menginap selama 3 (tiga) hari;

Menimbang, bahwa pada hari Kamis, tanggal 29 November 2018 saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR jalan-jalan di daerah Kuta dan bertemu dengan HAMID ISNAENI di pinggir jalan dan bertanya kepada saksi CAHYA ABDUL JABAR “Ini Habib Bahar Ya”, dan oleh saksi CAHYA ABDUL JABAR menjawab “Iya”, selanjutnya HAMID ISNAENI membawa saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR ke Tokonya untuk ngobrol sejenak dan selanjutnya HAMID ISNAENI bertanya lagi kepada saksi CAHYA ABDUL JABAR “Habib Mau Balik Kemana” dan oleh saksi CAHYA ABDUL JABAR menjawab “Ke Hotel” kemudian HAMID ISNAENI mengantar saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR kembali ke Hotel; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 73 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa pada hari Jum’at, tanggal 30 November 2018, saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR di jemput di Hotel oleh saksi HAMID ISNAENI bersama Jamaah “Majelis Ta’lim Ratibul Hadat” lainnya untuk melaksanakan sholat Jum’at, setelah itu saksi HAMID Mahkamah ISNAENI,Agung saksi MUHAMAD Republik NURHOLIS dan Jamaah “Majelis Indonesia Ta’lim Ratibul Hadat” lainnya mengajak saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR untuk makan siang, setelah itu saksi HAMID ISNAENI, saksi MUHAMAD NURHOLIS dan Jamaah “Majelis Ta’lim Ratibul Hadat” lainnya mengantar saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar untuk pulang ke Jakarta dengan diberi 2 (dua) buah tiket Pesawat Batik Air;

Menimbang, bahwa uang yang dipakai untuk membeli 2 (dua) buah tiket Pesawat Batik Air kepada saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR adalah uang dari hasil patungan antara saksi HAMID ISNAENI, saksi MUHAMAD NURHOLIS dan Jamaah “Majelis Ta’lim Ratibul Hadat” lainnya;

Menimbang, bahwa selanjutnya saksi HAMID ISNAENI dan saksi MUHAMAD NURHOLIS bersedia membantu saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR untuk membelikan 2 (dua) buah tiket Pesawat Batik Air untuk pulang ke Jakarta karena saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengaku sebagai HABIB ALTOS dan saksi MahkamahCAHYA Agung ABDUL JABAR mengaku Republik sebagai HABIB BAHAR; Indonesia

Menimbang, bahwa setelah sampai di Jakarta, saksi HAMID ISNAENI menelepon saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan meminta uangnya sebesar Rp. 4.000.000,00 (empat juta rupiah) dikembalikan karena saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI telah membohonginya yang mengatakan bahwa saksi CAHYA ABDUL JABAR sebagai HABIB BAHAR;

Menimbang, bahwa setelah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) mengetahui, saksi CAHYA ABDUL JABAR mengaku sebagai HABIB BAHAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengaku sebagai HABIB ALTOS, selanjutnya HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) mencari informasi mengenai alamat saksi CAHYA ABDUL JABAR agar dibawa ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin untuk tabayun (kroscek), untuk itu HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), menghubungi MUHAMAD ABDUL MahkamahBASIT Agung ISKANDAR, S.Pd. Alias H.Republik BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR Indonesia (Terdakwa Halaman 74 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dalam perkara terpisah) melalui Hand Phone (HP) untuk membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin;

Menimbang, bahwa pada hari Sabtu, tanggal 1 Desember 2018 sekitar Mahkamah jamAgung 09.30 Wib, HAMDI, Terdakwa, Republik HABIB HUSEN dan MUHAMAD Indonesia ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) bersama dengan beberapa orang lainnya datang ketempat tinggal saksi CAHYA ABDUL JABAR di Kp. Tapos Antay RT. 01, RW. 03, Desa Tapos I, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor untuk menjemput saksi CAHYA ABDUL JABAR terkait dengan kasus Penipuan di Bali;

Menimbang, bahwa setelah sampai di rumah saksi CAHYA ABDUL JABAR, Terdakwa menyampaikan maksudnya dengan mengatakan “Saya akan membawa CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren “Tajul Alawiyyin” untuk bertemu dengan HABIB BAHAR karena terkait kasus Penipuan”, dimana pada waktu itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi IMAN SANTOSO yaitu orang tua saksi CAHYA ABDUL JABAR sempat menolak untuk ikut, namun akhirnya disepakati dimana saksi IMAN SANTOSO ikut dengan menggunakan kendaraan sendiri sedangkan saksi CAHYA ABDUL JABAR menggunakan kendaraan milik HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dengan Nomor Polisi B-1-MPR dan dalam perjalanan menuju Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Terdakwa sempat merekam video sambil mengatakan “Ini nih yang mengaku-ngaku jadi HABIB BAHAR DI Bali Mahkamahsekarang Agung mau diinvestigasi”; Republik Indonesia

Menimbang, bahwa setelah sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di daerah Kemang, Kabupaten Bogor sekitar jam 11.00 Wib, saksi CAHYA ABDUL JABAR di bawa ke ruangan Majelis untuk dihadapkan kepada HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) sedangkan saksi IMAN SANTOSO di suruh menunggu di ruangan lain yang dibatasi dengan gorden, dalam introgasi yang dilakukan oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), saksi CAHYA ABDUL JABAR melimpahkan kesalahan kepada saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang menyuruh dirinya mengaku sebagai HABIB BAHAR, sementara itu HABIB HAMDI dan MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) yang saat itu berada di tempat tersebut kemudian menjemput saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dengan mengendarai sepeda motor;

Menimbang, bahwa selain saksi CAHYA ABDUL JABAR diintrogasi oleh MahkamahHB ASAYYID Agung BAHAR Bin SMITH Republik Alias HABIB BAHAR BIN ALI Indonesia BIN SMITH Halaman 75 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

(Terdakwa dalam perkara terpisah) juga dipukuli beberapa kali dengan menggunakan tangan kanan yang terkepal dan pukulannya diarahkan ke arah wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR sebelah kiri dan mengenai pipi dan kelopak Mahkamah mataAgung kiri hingga terluka; Republik Indonesia Menimbang, bahwa saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin dan dipertemukan dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR di dalam Aula selanjutnya di introgasi oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) terkait adanya perbuatan saksi CAHYA ABDUL JABAR yang mengaku sebagai HABIB BAHAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengaku sebagai HABIB ALTOS di Bali;

Menimbang, bahwa saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI saling menyangkal maka HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menendang wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR sebanyak 1 (satu) kali hingga terjatuh ke belakang, diikuti oleh HAMDI dengan menampar dan memukul dengan tangan kosong kepada kepala samping kanan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang diikuti oleh Terdakwa yang baru sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin dengan tangan kosong memukul saksi CAHYA ABDUL JABAR sebanyak 1 (satu) kali ke bagian wajah dan menekan-nekan Mahkamahkepala Agung saksi CAHYA ABDUL JABAR;Republik Indonesia Menimbang, bahwa setelah itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke lapangan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, kemudian HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menyuruh saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk berduet (berkelahi) yang disaksikan oleh para santri dan orang tua saksi CAHYA ABDUL JABAR yaitu saksi IMAN SANTOSO;

Menimbang, bahwa setelah itu HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) memukul bagian muka saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI kemudian HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menjambak rambut saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sambil kaki kanannya menendang wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR kemudian HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) kembali menendang dengan menggunakan dengkul kanannya ke arah Mahkamahwajah Agung saksi MUHAMMAD KHOERUL Republik UMAM AL MUDZAQI sehingga Indonesia saksi Halaman 76 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sempat jatuh terlentang tak sadarkan diri dengan pakaian penuh bercak darah dari hidung dan wajahnya;

Menimbang, bahwa setelah itu HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias Mahkamah HABIBAgung BAHAR BIN ALI BIN Republik SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah)Indonesia menyuruh saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk mengganti pakaian karena banyak bercak darah selanjutnya kembali ke ruangan bawah dan atas perintah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke lantai 3, sementara saksi CAHYA ABDUL JABAR tetap di ruangan Majelis, dimana di lantai 3 saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dipukuli di bagian wajahnya oleh sekitar 15 (lima belas) orang santri diantaranya SOUGI kemudian Terdakwa membawa saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke ruangan bawah untuk dipertemukan kembali dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR;

Menimbang, bahwa sekitar jam 18.00 Wib, saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke Balai dan atas perintah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) kepada salah seorang santri di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, rambut saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di cukur sampai kepala botak tanpa rambut dengan maksud agar tidak lagi mirip dengan HB ASAYYID BAHAR MahkamahBin Agung SMITH Alias HABIB BAHAR Republik BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa Indonesia dalam perkara terpisah) dan kepala botak saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijadikan sebagai tempat atau asbak untuk mematikan rokok oleh salah seorang santri yang bertato;

Menimbang, bahwa setelah itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawa ke Balai yang dijaga oleh santri-santri HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dan menjadi tontonan warga karena HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) tidur di Majelis yang tidak jauh dari lokasi;

Menimbang, bahwa setelah itu pada sekitar jam 23.00 Wib, HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) memerintahkan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk pulang ke rumah, selanjutnya saksi CAHYA ABDUL JABAR bersama orang tuanya yaitu saksi IMAN SANTOSO pulang ke rumah sedangkan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MahkamahMUDZAQI Agung diantar pulang oleh PatwalRepublik pribadi HB ASAYYID BAHAR Indonesia Bin SMITH Halaman 77 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) sampai di depan Perumahan Dinas Perhubungan Kemang;

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum tersebut diatas, Majelis Mahkamah HakimAgung menilai bahwa perbuatan Republik yang dilakukan oleh HB ASSAYID Indonesia BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), bukan hanya memerintahkan Terdakwa dan MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) untuk menjemput saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI agar di bawa ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin dalam rangka tabayun (kroscek) terhadap perbuatan yang dilakukan oleh saksi CAHYA ABDUL JABAR yang mengaku sebagai HABIB BAHAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang mengaku sebagai HABIB ALTOF di Bali, akan tetapi juga dilakukan pemukulan oleh HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) terhadap saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap saksi CAHYA ABDUL JABAR, selanjutnya saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI disuruh berduet (berkelahi) oleh HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), di cukur rambutnya sampe botak dan kepala botak saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijadikan sebagai asbak rokok oleh salah seorang santri Terdakwa dan di awasi Mahkamaholeh Agung para santri HB ASSAYID BAHARRepublik Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Indonesia Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) hingga sampai dengan jam 23.00 Wib;

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum tersebut diatas jika dihubungkan dengan pengertian sengaja menurut Majelis Hakim, perbuatan HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), perbuatan Terdakwa dan perbuatan MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) adalah dikehendaki (willen) karena ketika saksi CAHYA ABDUL JABAR saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI selesai tabayun (kroscek) dengan HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), Terdakwa dan MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) tidak mengembalikan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke rumah masing-masing dan perbuatan HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam Mahkamahperkara Agung terpisah), Terdakwa dan Republik MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, Indonesia S.Pd. Halaman 78 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) adalah juga diketahui (witens) akibat dari perbuatannya karena ketika saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI masih tetap berada di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin sudah dapat dipastikan Mahkamah bahwaAgung akan ada perbuatan Republik lanjutan yang dapat dilakukan olehIndonesia HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dan Terdakwa karena pada waktu itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI tidak mengakui perbuatan yang telah dilakukannya sehingga HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) kesal dan emosi, hal ini terbukti adanya pemukulan yang dilakukan oleh HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) terhadap saksi CAHYA ABDUL JABAR saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap saksi CAHYA ABDUL JABAR, selanjutnya saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI disuruh berduet (berkelahi) oleh HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), di cukur rambutnya sampe botak dan kepala botak saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijadikan sebagai asbak rokok oleh salah seorang santri HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dan di awasi oleh para santri HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) hingga sampai dengan jam Mahkamah23.00 Agung Wib; Republik Indonesia

Menimbang, bahwa selanjutnya dari fakta-fakta hukum tersebut diatas, Majelis Hakim menilai bahwa perbuatan HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), Terdakwa dan MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) dapat dikategorikan sebagai perbuatan menahan atau merampas kemerdekaan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI karena setelah di investigasi oleh HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI tetap berada dalam Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin sampai dengan sekitar jam 23.00 Wib dengan di jaga dan di awasi oleh santri-santri HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah);

Menimbang, bahwa disamping itu pula perbuatan yang dilakukan oleh HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa Mahkamahdalam Agungperkara terpisah), Terdakwa Republik dan MUHAMMAD ABDUL BASIT IndonesiaISKANDAR, Halaman 79 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) dapat pula dikategorikan sebagai perbuatan yang melawan hak karena baik HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), Terdakwa dan MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, Mahkamah S.Pd.Agung Alias H. BASIT Bin H.Republik ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam Indonesia perkara terpisah) tidak mempunyai kewenangan yang diberikan oleh negara untuk menahan atau merampas kemerdekaan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Kemang, Kabupaten Bogor;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka unsur Ad. 2. yaitu DENGAN SENGAJA MENAHAN (MERAMPAS KEMERDEKAAN) ORANG DENGAN MELAWAN HAK, telah terpenuhi;

Ad. 3. PERBUATAN ITU MENGAKIBATKAN LUKA BERAT: Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “luka berat” menurut Pasal 90 KUHPidana adalah jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut, tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau oekerjaan pencarian, kehilangan salah satu pancaindra, mendapat cacat berat, menderita sakit lumpuh, terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih dan gugur atau matinya kandungan seorang perempuan;

Mahkamah AgungMenimbang, bahwa berdasarkanRepublik fakta-fakta hukum yangIndonesia terungkap dipersidangan bahwa selama saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI berada di dalam Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di introgasi oleh HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), dipukuli oleh HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), disuruh berduet (berkelahi) oleh HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), di cukur rambutnya sampe botak dan kepala botak saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijadikan sebagai asbak rokok oleh salah seorang santri, dipukuli saksi CAHYA ABDUL JABAR oleh Terdakwa bersama HAMDI dan sekitar 15 orang santri lainnya serta di jaga dan di awasi oleh para santri;

Menimbang, bahwa sebagai akibat dari perbuatan HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) bersama HAMDI dan sekitar 15 orang santri lainnya terhadap saksi MahkamahMUHAMMAD Agung KHOERUL UMAM ALRepublik MUDZAQI mengalami luka-luka padaIndonesia anggota Halaman 80 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

tubuhnya sehingga menimbulkan halangan dalam melakukan pekerjaannya untuk sementara waktu dan di rawat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I. R. SAID SUKAMTO, sebagimana dalam Visum Et Repertum Nomor : R/347/VER-IGD- KFD/XII/2018/Rumkit Tk. I, tanggal 15 Desember 2018, yang ditandatangani oleh Mahkamah dr.Agung RIDO JATI KUNCARA Republik dan dr. NIKEN BUDI S, SPF, Indonesia MH.Kes., dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut : Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki-laki yang berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar pada kepala sisi kanan, pelipis kanan, telinga kanan, kelopak mata kanan dan kiri, pipi kanan, luka lecet pada lengan kiri, bahu kanan, pendarahan pada selaput bening bola mata kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul. Luka-luka tersebut telah menimbulkan penyakit dan halangan dalam melakukan pekerjaan dan jabatan/penceharian untuk sementara waktu, pada pemeriksaan Rontgen mata didapatkan curiga gambaran patah pada tulang mata bagian atas-tengah kanan. Pada pemeriksaan CT-scan pada kepala didapatkan pembengkakan otak bagian tengah. Pada pemeriksaan dokter spesialis syaraf didapatkan cidera kepala ringan;

Menimbang, bahwa demikian pula akibat dari perbuatan HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), Terdakwa bersama HAMDI dan sekitar 15 orang santri lainnya terhadap saksi CAHYA ABDUL JABAR, saksi CAHYA ABDUL JABAR mengalami luka-luka pada anggota tubuhnya sehingga menimbulkan halangan dalam melakukan pekerjaannya untuk sementara waktu dan di rawat di Rumah Sakit MahkamahBhayangkara Agung Tk. I. R. SAID SUKAMTORepublik sebagimana dalam Visum Indonesia Et Repertum Nomor : R/359/VER-IGD-KFD/XII/2018/Rumkit Tk. I, tanggal 5 Desember 2018, yang ditandatangani oleh dr. ABE UMARO dan dr. NIKEN BUDI S, SPF, MH.Kes., dengan kesimpulan hasil pemeriksaan sebagai berikut : Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang laki-laki yang berusia delapan belas tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan memar kelopak mata kiri dan perdarahan pada selaput bening mata kiri akibat kekerasan benda tumpul. Luka-luka tersebut telah menimbulkan penyakit dan halangan dalam melakukan pekerjaan dan jabatan/pencaharian untuk sementara waktu;

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum tersebut diatas jika dihubungkan dengan pengertian luka berat dalam Pasal 90 KUHPidana, Majelis Hakim menilai bahwa perbuatan HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) terhadap saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dikategorikan sebagai luka berat karena sejak kejadian pemukulan pada tanggal 1 Desember 2018 sampai dengan pemeriksaan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dipersidangan masih merasakan sesak napas di rongga dada, hal ini sejalan pula dengan Mahkamahketerangan Agung Ahli Prof. Dr. NANDANG Republik SAMBAS, SH. MH., bahwa luka-luka Indonesia yang Halaman 81 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dialami oleh saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI adalah merupakan luka-luka berat, demikian pula keterangan Ahli dr. RIDO JATIKUNCARA bahwa luka-luka yang dialami oleh saksi MUHAMMAD KHOERUL Mahkamah UMAMAgung AL MUDZAQI dari segiRepublik medis merupakan luka berat; Indonesia Menimbang, bahwa dengan demikian maka unsur Ad. 3. Yaitu PERBUATAN ITU MENGAKIBATKAN LUKA BERAT, telah terpenuhi;

Ad. 3. ORANG YANG MELAKUKAN, YANG MENYURUH MELAKUKAN, DAN TURUT SERTA MELAKUKAN PERBUATAN ITU:

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “orang yang melakukan (pleger)” adalah seorang yang sendirian telah berbuat mewujudkan segala anasir atau elemen dari peristiwa pidana, orang yang menyuruh melakukan (doen plegen) dimaksudkan sedikitnya ada dua orang, yang menyuruh (doen plegen) dan yang disuruh (pleger), jadi bukan orang itu sendiri yang melakukan peristiwa pidana, akan tetapi ia menyuruh orang lain, meskipun demikian ia tetap dipandang dan dihukum sebagai orang yang melakukan sendiri peristiwa pidana, orang yang disuruh (pleger) harus hanya merupakan suatu alat (instrument) saja, maksudnya ia tidak dapat dihukum karena tidak dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatannya, dan turut melakukan perbuatan itu (medepleger) dimaksudkan bersama-sama melakukan, sedikit-dikitnya harus ada dua orang yaitu orang yang melakukan (pleger) dan orang yang turut melakukan (medepleger) peristiwa Mahkamahpidana Agung itu, kedua orang itu semuanyaRepublik melakukan perbuatan pelaksanaan, Indonesia jadi melakukan anasir atau elemen dari peristiwa pidana itu;

Menimbang, bahwa terhadap unsur tersebut diatas, Majelis Hakim tidak akan mempertimbangkan secara keseluruhan akan tetapi yang akan dipertimbangkan adalah unsur yang berkaitan dengan perbuatan Terdakwa sebagaimana yang terungkap dipersidangan, maka dengan terbuktinya unsur yang berkaitan dengan perbuatan Terdakwa maka unsur dalam Ad 4. Ini dipandang telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa sebagaimana yang telah diuraikan diatas bahwa setelah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) mengetahui, saksi CAHYA ABDUL JABAR mengaku sebagai HABIB BAHAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengaku sebagai HABIB ALTOS, selanjutnya HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) mencari informasi mengenai alamat saksi CAHYA ABDUL JABAR agar dibawa ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin untuk tabayun (kroscek), untuk itu HB MahkamahASAYYID Agung BAHAR Bin SMITH Alias Republik HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH Indonesia (Terdakwa Halaman 82 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

dalam perkara terpisah), menghubungi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) melalui Hand Phone (HP) untuk membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR ke Mahkamah PondokAgung Pesantren Tajul Alawiyyin; Republik Indonesia Menimbang, bahwa pada hari Sabtu, tanggal 1 Desember 2018 sekitar jam 09.30 Wib, HAMDI, Terdakwa, HABIB HUSEN dan MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) bersama dengan beberapa orang lainnya datang ketempat tinggal saksi CAHYA ABDUL JABAR di Kp. Tapos Antay RT. 01, RW. 03, Desa Tapos I, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor untuk menjemput saksi CAHYA ABDUL JABAR terkait dengan kasus Penipuan di Bali;

Menimbang, bahwa setelah sampai di rumah saksi CAHYA ABDUL JABAR, Terdakwa menyampaikan maksudnya dengan mengatakan “Saya akan membawa CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren “Tajul Alawiyyin” untuk bertemu dengan HABIB BAHAR karena terkait kasus Penipuan”, dimana pada waktu itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi IMAN SANTOSO yaitu orang tua saksi CAHYA ABDUL JABAR sempat menolak untuk ikut, namun akhirnya disepakati dimana saksi IMAN SANTOSO ikut dengan menggunakan kendaraan sendiri sedangkan saksi CAHYA ABDUL JABAR menggunakan kendaraan milik HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dengan Nomor Polisi B-1-MPR dan dalam Mahkamahperjalanan Agung menuju Pondok Pesantren Republik Tajul Alawiyyin, Terdakwa sempatIndonesia merekam video sambil mengatakan “Ini nih yang mengaku-ngaku jadi HABIB BAHAR DI Bali sekarang mau diinvestigasi”;

Menimbang, bahwa setelah sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di daerah Kemang, Kabupaten Bogor sekitar jam 11.00 Wib, saksi CAHYA ABDUL JABAR di bawa ke ruangan Majelis untuk dihadapkan kepada HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) sedangkan saksi IMAN SANTOSO di suruh menunggu di ruangan lain yang dibatasi dengan gorden, dalam introgasi yang dilakukan oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), saksi CAHYA ABDUL JABAR melimpahkan kesalahan kepada saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang menyuruh dirinya mengaku sebagai HABIB BAHAR, sementara itu HABIB HAMDI dan MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) yang saat itu berada di tempat tersebut kemudian menjemput saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MahkamahMUDZAQI Agung dengan mengendarai sepedaRepublik motor; Indonesia Halaman 83 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa selain saksi CAHYA ABDUL JABAR diintrogasi oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) juga dipukuli beberapa kali dengan menggunakan tangan kanan yang terkepal dan pukulannya diarahkan ke arah Mahkamah wajahAgung saksi CAHYA ABDUL Republik JABAR sebelah kiri dan mengenai Indonesia pipi dan kelopak mata kiri hingga terluka;

Menimbang, bahwa setelah saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin dan dipertemukan dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR di dalam Aula selanjutnya di introgasi oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) terkait adanya perbuatan saksi CAHYA ABDUL JABAR yang mengaku sebagai HABIB BAHAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengaku sebagai HABIB ALTOS di Bali;

Menimbang, bahwa oleh karena saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI saling menyangkal maka HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menendang wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR sebanyak 1 (satu) kali hingga terjatuh ke belakang, diikuti oleh HAMDI dengan menampar dan memukul dengan tangan kosong kepada kepala samping kanan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang diikuti oleh Terdakwa yang baru sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin dengan tangan kosong Mahkamahmemukul Agung saksi CAHYA ABDUL Republik JABAR sebanyak 1 (satu) kali ke bagianIndonesia wajah dan menekan-nekan kepala saksi CAHYA ABDUL JABAR;

Menimbang, bahwa setelah itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke lapangan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, kemudian HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menyuruh saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk berduet (berkelahi) yang disaksikan oleh para santri dan orang tua saksi CAHYA ABDUL JABAR yaitu saksi IMAN SANTOSO;

Menimbang, bahwa setelah itu HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) memukul bagian muka saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI kemudian HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menjambak rambut saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sambil kaki kanannya menendang wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR kemudian HB ASAYYID BAHAR MahkamahBin SMITH Agung Alias HABIB BAHAR RepublikBIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalamIndonesia perkara Halaman 84 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

terpisah) kembali menendang dengan menggunakan dengkul kanannya ke arah wajah saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sehingga saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sempat jatuh terlentang tak Mahkamah sadarkanAgung diri dengan pakaian Republik penuh bercak darah dari hidung danIndonesia wajahnya; Menimbang, bahwa setelah itu HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menyuruh saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk mengganti pakaian karena banyak bercak darah selanjutnya kembali ke ruangan bawah dan atas perintah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke lantai 3, sementara saksi CAHYA ABDUL JABAR tetap di ruangan Majelis, dimana di lantai 3 saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dipukuli di bagian wajahnya oleh sekitar 15 (lima belas) orang santri diantaranya SOUGI kemudian Terdakwa membawa saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke ruangan bawah untuk dipertemukan kembali dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR;

Menimbang, bahwa sekitar jam 18.00 Wib, saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke Balai dan atas perintah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) kepada salah seorang santri di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, rambut saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MahkamahMUHAMMAD Agung KHOERUL UMAM Republik AL MUDZAQI di cukur sampai Indonesia kepala botak tanpa rambut dengan maksud agar tidak lagi mirip dengan HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dan kepala botak saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijadikan sebagai tempat atau asbak untuk mematikan rokok oleh salah seorang santri yang bertato;

Menimbang, bahwa setelah itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawa ke Balai yang dijaga oleh santri-santri HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dan menjadi tontonan warga karena HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) tidur di Majelis yang tidak jauh dari lokasi;

Menimbang, bahwa setelah itu pada sekitar jam 23.00 Wib, HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) memerintahkan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk pulang ke rumah, Mahkamahselanjutnya Agung saksi CAHYA ABDUL RepublikJABAR bersama orang tuanya yaitu Indonesia saksi IMAN Halaman 85 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

SANTOSO pulang ke rumah sedangkan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI diantar pulang oleh Patwal pribadi HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) Mahkamah sampaiAgung di depan Perumahan Republik Dinas Perhubungan Kemang; Indonesia Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum tersebut diatas, Majelis Hakim menilai bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa dan MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) yang telah menjemput saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di rumahnya untuk di bawa ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin atas perintah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) adalah untuk bertabayun (kroscek) atas perbuatan saksi CAHYA ABDUL JABAR yang mengaku sebagai HABIB BAHAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang mengaku sebagai HABIB ALTOS di Bali;

Menimbang, bahwa setelah saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin dilakukan tabayun (kroscek) oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) namun setelah selesai tabayun (kroscek), HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) tidak mengembalikan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL MahkamahUMAM Agung AL MUDZAQI ke rumah Republik masing-masing, dan juga tidak Indonesiaada usaha dari Terdakwa dan MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) untuk mengembalikan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke rumah masing-masing;

Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas, Majelis Hakim menilai bahwa HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) telah berkerjasama yang erat dengan Terdakwa dan MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) untuk menahan (merampas kemerdekaan) saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dari jam 11.00 Wib sampai dengan jam 23.00 Wib di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin tersebut;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka unsur Ad. 4. yaitu TURUT SERTA MELAKUKAN PERBUATAN ITU, telah terpenuhi; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 86 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa oleh karena unsur-unsur dalam dakwaan Kesatu Primair telah terpenuhi maka unsur-unsur dalam dakwaan Kesatu Subsidiair tidak perlu dipertimbangkan lagi;

Mahkamah AgungMenimbang, bahwa Republik selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkanIndonesia dakwaan Kedua Primair yaitu melanggar Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHPidana;

Menimbang, bahwa Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHPidana mempunyai unsur-unsur sebagai berikut: 1. Barang siapa; 2. Dimuka umum bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang; 3. Jika kekerasan mengakibatkan luka berat;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis hakim akan mempertimbangkan satu persatu unsur-unsur dari Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHPidana dengan menghubungkan kepada fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan;

Ad. 1. BARANGSIAPA: Menimbang, bahwa unsur barangsiapa dalam Dakwaan Kedua Primair ini sama dengan unsur barangsiapa dalam Dakwaan Kesatu Primair diatas, sehingga untuk mempertimbangkan unsur barangsiapa dalam Dakwaan Kedua Primair ini, Majelis Hakim akan mengambilalih pertimbangan unsur barangsiapa dalam MahkamahDakwaan Agung Kesatu Primair tersebut Republik untuk dijadikan pertimbangan Indonesia dalam unsur barangsiapa dalam Dakwaan Kedua Primair ini;

Menimbang, bahwa seperti yang telah dipertimbangkan diatas dalam mempertimbangkan Dakwaan Kesatu Primair bahwa unsur barangsiapa telah terpenuhi dalam perbuatan Terdakwa sehingga dengan demikian maka unsur barangsiapa dalam Dakwaan Kedua Primair ini juga terpenuhi;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka unsur Ad. 1. yaitu BARANGSIAPA telah terpenuhi;

Ad. 2. DIMUKA UMUM BERSAMA-SAMA MELAKUKAN KEKERASAN TERHADAP ORANG ATAU BARANG; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “dimuka umum” adalah tempat dimana publik dapat melihatnya, yang dimaksud dengan “bersama-sama” adalah sedikit-dikitnya dua orang atau lebih melakukan kekerasan dan yang dimaksud dengan “melakukan kekerasan” adalah mempergunakan tenaga atau kekuatan jasmani yang tidak kecil secara tidak sah misalnya memukul, Mahkamahmenendang, Agung merusak, membongkar Republik dan lain sebagainya; Indonesia Halaman 87 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan bahwa perkara a quo berawal pada pertengahan bulan NoVember 2018 ketika saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mendapat Mahkamah undanganAgung untuk mengisi ceramahRepublik di Bali melalui Direct Mesenger Indonesia di Instagram dan atas undangan tersebut, saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengiyakannya dan mengajak saksi CAHYA ABDUL JABAR untuk menemaninya;

Menimbang, bahwa pada hari Senin, tanggal 26 November 2018, saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR berangkat ke Bali untuk menghadiri undangan tersebut, setelah sampai di Bali, Panitia tidak dapat dihubungi, kemudian saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR bertemu dengan seorang Bule dan mengantarnya ke Hotel dekat Kuta untuk menginap selama 3 (tiga) hari;

Menimbang, bahwa pada hari Kamis, tanggal 29 November 2018 saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR jalan-jalan di daerah Kuta dan bertemu dengan HAMID ISNAENI di pinggir jalan dan bertanya kepada saksi CAHYA ABDUL JABAR “Ini Habib Bahar Ya”, dan oleh saksi CAHYA ABDUL JABAR menjawab “Iya”, selanjutnya HAMID ISNAENI membawa saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR ke Tokonya untuk ngobrol sejenak dan selanjutnya HAMID ISNAENI bertanya lagi kepada saksi CAHYA ABDUL JABAR “Habib Mau Balik MahkamahKemana” Agung dan oleh saksi CAHYA Republik ABDUL JABAR menjawab “Ke Hotel”Indonesia kemudian HAMID ISNAENI mengantar saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR kembali ke Hotel;

Menimbang, bahwa pada hari Jum’at, tanggal 30 November 2018, saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR di jemput di Hotel oleh saksi HAMID ISNAENI bersama Jamaah “Majelis Ta’lim Ratibul Hadat” lainnya untuk melaksanakan sholat Jum’at, setelah itu saksi HAMID ISNAENI, saksi MUHAMAD NURHOLIS dan Jamaah “Majelis Ta’lim Ratibul Hadat” lainnya mengajak saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR untuk makan siang, setelah itu saksi HAMID ISNAENI, saksi MUHAMAD NURHOLIS dan Jamaah “Majelis Ta’lim Ratibul Hadat” lainnya mengantar saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar untuk pulang ke Jakarta dengan diberi 2 (dua) buah tiket Pesawat Batik Air;

Menimbang, bahwa uang yang dipakai untuk membeli 2 (dua) buah tiket Pesawat Batik Air kepada saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI Mahkamahdan saksiAgung CAHYA ABDUL JABAR Republik adalah uang dari hasil patungan Indonesiaantara saksi Halaman 88 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

HAMID ISNAENI, saksi MUHAMAD NURHOLIS dan Jamaah “Majelis Ta’lim Ratibul Hadat” lainnya;

Menimbang, bahwa saksi HAMID ISNAENI dan saksi MUHAMAD Mahkamah NURHOLISAgung bersedia membantu Republik saksi MUHAMMAD KHOERUL Indonesia UMAM AL MUDZAQI dan saksi CAHYA ABDUL JABAR untuk membelikan 2 (dua) buah tiket Pesawat Batik Air untuk pulang ke Jakarta karena saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengaku sebagai HABIB ALTOS dan saksi CAHYA ABDUL JABAR mengaku sebagai HABIB BAHAR;

Menimbang, bahwa setelah sampai di Jakarta, saksi HAMID ISNAENI menelepon saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan meminta uangnya sebesar Rp. 4.000.000,00 (empat juta rupiah) dikembalikan karena saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI telah membohonginya yang mengatakan bahwa saksi CAHYA ABDUL JABAR sebagai HABIB BAHAR;

Menimbang, bahwa setelah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) mengetahui, saksi CAHYA ABDUL JABAR mengaku sebagai HABIB BAHAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengaku sebagai HABIB ALTOS, selanjutnya HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) mencari informasi mengenai alamat saksi CAHYA ABDUL JABAR agar dibawa ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin untuk tabayun Mahkamah(kroscek), Agung untuk itu HB ASAYYID Republik BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHARIndonesia BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), menghubungi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) melalui Hand Phone (HP) untuk membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin;

Menimbang, bahwa pada hari Sabtu, tanggal 1 Desember 2018 sekitar jam 09.30 Wib, HAMDI, Terdakwa, HABIB HUSEN dan MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) bersama dengan beberapa orang lainnya datang ketempat tinggal saksi CAHYA ABDUL JABAR di Kp. Tapos Antay RT. 01, RW. 03, Desa Tapos I, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor untuk menjemput saksi CAHYA ABDUL JABAR terkait dengan kasus Penipuan di Bali;

Menimbang, bahwa setelah sampai di rumah saksi CAHYA ABDUL JABAR, Terdakwa menyampaikan maksudnya dengan mengatakan “Saya akan membawa CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren “Tajul Alawiyyin” untuk bertemu dengan HABIB BAHAR karena terkait kasus Penipuan”, dimana pada Mahkamahwaktu ituAgung saksi CAHYA ABDUL JABAR Republik dan saksi IMAN SANTOSO yaitu Indonesia orang tua Halaman 89 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

saksi CAHYA ABDUL JABAR sempat menolak untuk ikut, namun akhirnya disepakati dimana saksi IMAN SANTOSO ikut dengan menggunakan kendaraan sendiri sedangkan saksi CAHYA ABDUL JABAR menggunakan kendaraan milik HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH Mahkamah (TerdakwaAgung dalam perkara Republik terpisah) dengan Nomor Polisi B-1-MPR Indonesia dan dalam perjalanan menuju Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Terdakwa sempat merekam video sambil mengatakan “Ini nih yang mengaku-ngaku jadi HABIB BAHAR DI Bali sekarang mau diinvestigasi”;

Menimbang, bahwa setelah sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di daerah Kemang, Kabupaten Bogor sekitar jam 11.00 Wib, saksi CAHYA ABDUL JABAR di bawa ke ruangan Majelis untuk dihadapkan kepada HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) sedangkan saksi IMAN SANTOSO di suruh menunggu di ruangan lain yang dibatasi dengan gorden, dalam introgasi yang dilakukan oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), saksi CAHYA ABDUL JABAR melimpahkan kesalahan kepada saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang menyuruh dirinya mengaku sebagai HABIB BAHAR, sementara itu HABIB HAMDI dan MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) yang saat itu berada di tempat tersebut kemudian menjemput saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MahkamahMUDZAQI Agung dengan mengendarai Republik sepeda motor; Indonesia Menimbang, bahwa selain saksi CAHYA ABDUL JABAR diintrogasi oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) juga dipukuli beberapa kali dengan menggunakan tangan kanan yang terkepal dan pukulannya diarahkan ke arah wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR sebelah kiri dan mengenai pipi dan kelopak mata kiri hingga terluka;

Menimbang, bahwa setelah saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin dan dipertemukan dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR di dalam Aula selanjutnya di introgasi oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) terkait adanya perbuatan saksi CAHYA ABDUL JABAR yang mengaku sebagai HABIB BAHAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengaku sebagai HABIB ALTOS di Bali;

Menimbang, bahwa saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI saling menyangkal maka HB ASAYYID BAHAR MahkamahBin SMITH Agung Alias HABIB BAHAR RepublikBIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalamIndonesia perkara Halaman 90 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

terpisah) menendang wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR sebanyak 1 (satu) kali hingga terjatuh ke belakang, diikuti oleh HAMDI dengan menampar dan memukul dengan tangan kosong kepada kepala samping kanan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang diikuti oleh Terdakwa yang baru sampai di Mahkamah PondokAgung Pesantren Tajul Alawiyyin Republik dengan tangan kosong memukul Indonesia saksi CAHYA ABDUL JABAR sebanyak 1 (satu) kali ke bagian wajah dan menekan-nekan kepala saksi CAHYA ABDUL JABAR;

Menimbang, bahwa setelah itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke lapangan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, kemudian HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menyuruh saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk berduet (berkelahi) yang disaksikan oleh para santri dan orang tua saksi CAHYA ABDUL JABAR yaitu saksi IMAN SANTOSO;

Menimbang, bahwa setelah itu HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) memukul bagian muka saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI kemudian HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menjambak rambut saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sambil kaki kanannya menendang wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR kemudian HB ASAYYID BAHAR MahkamahBin Agung SMITH Alias HABIB BAHAR Republik BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa Indonesia dalam perkara terpisah) kembali menendang dengan menggunakan dengkul kanannya ke arah wajah saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sehingga saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sempat jatuh terlentang tak sadarkan diri dengan pakaian penuh bercak darah dari hidung dan wajahnya;

Menimbang, bahwa setelah itu HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menyuruh saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk mengganti pakaian karena banyak bercak darah selanjutnya kembali ke ruangan bawah dan atas perintah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke lantai 3, sementara saksi CAHYA ABDUL JABAR tetap di ruangan Majelis, dimana di lantai 3 saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dipukuli di bagian wajahnya oleh sekitar 15 (lima belas) orang santri diantaranya SOUGI kemudian Terdakwa membawa saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke ruangan bawah Mahkamahuntuk dipertemukanAgung kembali dengan Republik saksi CAHYA ABDUL JABAR; Indonesia Halaman 91 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa sekitar jam 18.00 Wib, saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke Balai dan atas perintah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) kepada salah seorang santri di Pondok Mahkamah PesantrenAgung Tajul Alawiyyin, Republik rambut saksi CAHYA ABDUL JABARIndonesia dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di cukur sampai kepala botak tanpa rambut dengan maksud agar tidak lagi mirip dengan HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dan kepala botak saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijadikan sebagai tempat atau asbak untuk mematikan rokok oleh salah seorang santri yang bertato;

Menimbang, bahwa setelah itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawa ke Balai yang dijaga oleh santri-santri HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dan menjadi tontonan warga karena HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) tidur di Majelis yang tidak jauh dari lokasi;

Menimbang, bahwa setelah itu pada sekitar jam 23.00 Wib, HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) memerintahkan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk pulang ke rumah, Mahkamahselanjutnya Agung saksi CAHYA ABDUL Republik JABAR bersama orang tuanya yaituIndonesia saksi IMAN SANTOSO pulang ke rumah sedangkan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI diantar pulang oleh Patwal pribadi HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) sampai di depan Perumahan Dinas Perhubungan Kemang;

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum tersebut diatas, Majelis Hakim menilai bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa dan MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) bukan hanya menjemput saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk di bawa ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin untuk tabayun (kroscek) dengan HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) sebagaimana yang diperintahkan oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), melainkan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dipukuli oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dan saksi CAHYA MahkamahABDUL Agung JABAR dipukuli oleh Terdakwa,Republik disuruh berduet (berkelahi) Indonesia oleh HB Halaman 92 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), di cukur rambutnya sampe botak dan kepala botak saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijadikan sebagai asbak rokok oleh Mahkamah salahAgung seorang santri; Republik Indonesia Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa pemukulan yang dilakukan oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dan Terdakwa dilingkungan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, menunjukkan bahwa perbuatan HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dan Terdakwa dilakukan di muka umum dalam arti kata pemukulan itu dapat dilihat oleh masyarakat dan pemukulan itu dilakukan secara bersama-sama karena pemukulan yang dilakukan oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) terhadap saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dan pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap saksi CAHYA ABDUL JABAR, tidak telalu jauh jaraknya dan masih dalam komplek Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Kemang, Kabupaten Bogor;

Menimbang, bahwa disamping itu pemukulan yang dilakukan oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dan Terdakwa dapat dikategorikan sebagai suatu Mahkamahkekerasan Agung karena menggunakan Republik tanaga atau kekuatan yang tidak Indonesia kecil secara tidak sah dan akibatnya saksi CAHYA ABDUL JABAR dan MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di rawat di Rumah Sakit Tk. I. Polri Jakarta;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka unsur Ad. 2. yaitu DIMUKA UMUM BERSAMA-SAMA MELAKUKAN KEKERASAN TERHADAP ORANG, telah terpenuhi;

Ad. 3. JIKA KEKERASAN MENGAKIBATKAN LUKA BERAT. Menimbang, bahwa unsur menyebabkan luka berat dalam Dakwaan Kedua Primair ini sama dengan unsur menyebabkan luka berat dalam Dakwaan Kesatu Primair diatas, sehingga untuk mempertimbangkan unsur menyebabkan luka berat dalam Dakwaan Kedua Primair ini, Majelis Hakim akan mengambilalih pertimbangan unsur menyebabkan luka berat dalam Dakwaan Kesatu Primair tersebut untuk dijadikan pertimbangan dalam unsur menyebabkan luka berat dalam Dakwaan Kedua Primair ini;

Menimbang, bahwa seperti yang telah dipertimbangkan dalam Dakwaan MahkamahKesatu Agung Primair diatas bahwa unsur Republik menyebabkan luka berat telah terpenuhi Indonesia dalam Halaman 93 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

perbuatan Terdakwa sehingga dengan demikian maka unsur mengakibatkan luka berat dalam Dakwaan Kedua Primair ini juga terpenuhi;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka unsur Ad. 3. yaitu JIKA Mahkamah KEKERASANAgung ITU MENGAKIBATKAN Republik LUKA BERAT, telah terpenuhi; Indonesia

Menimbang, bahwa oleh karena unsur-unsur dalam Dakwaan Kedua Primair telah terpenuhi maka unsur-unsur dalam Dakwaan Kedua Subsidiair, Lebih Subsidiair dan Lebih Subsidiair Lagi, tidak perlu dipertimbangkan lagi;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan Dakwaan Kedua Primair yaitu melanggar Pasal 80 ayat (2) Jo. Pasal 76 c Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak;

Menimbang, bahwa Pasal Pasal 80 ayat (2) Jo. Pasal 76 c Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak mempunyai unsur-unsur sebagai berikut: 1. Setiap orang; 2. Menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukankekerasan terhadap anak; Mahkamah3. DalamAgung hal anak sebagaimana Republik dimaksud dalam pada ayat (1) luka Indonesia berat; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis hakim akan mempertimbangkan satu persatu unsur-unsur dari Pasal 80 ayat (2) Jo. Pasal 76 c Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak dengan menghubungkan kepada fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan;

Ad. 1. SETIAP ORANG: Menimbang, bahwa pengertian setiap orang dalam Pasal 1 angka 16 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak adalah orang perorangan atau korporasi;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang disini menunjukkan kepada subjek hukum sebagai pemegang hak dan kewajiban yang cakap serta mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya didepan hukum;

Menimbang, bahwa dalam perkara a quo Jaksa Penuntut Umum telah Mahkamahmengajukan Agung Terdakwa kepersidangan Republik karena diduga telah melakukan Indonesia tindak Halaman 94 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

pidana sebagaimana yang terurai dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Nomor. Reg. Perkara : PDM-06/BGR/02/2019, tanggal 18 Februari 2019, setelah ditanyakan identitasnya oleh Majelis Hakim, ternyata identitas Terdakwa sama dengan identitas yang tercantum dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Mahkamah tersebut;Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa selanjutnya dari keterangan saksi-saksi kepersidangan baik yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum maupun yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa, semuanya membenarkan bahwa nama Terdakwa adalah AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA;

Menimbang, bahwa disamping itu selama pemeriksaan dipersidangan, Terdakwa senantiasa menerangkan bahwa ia Terdakwa dalam keadaan sehat dalam arti kata sehat jasmani dan rohani serta dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan baik dan benar dengan bahasa yang mudah dipahami;

Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan pengamatan Majelis Hakim dipersidangan, Terdakwa sebagai subyek hukum, pendukung hak dan kewajiban, Terdakwa adalah orang yang telah dewasa oleh karena itu Majelis Hakim menilai bahwa Terdakwa adalah termasuk orang yang mampu bertanggungjawab sebagai suatu subyek hukum;

Mahkamah AgungMenimbang, bahwa denganRepublik demikian maka unsur Ad. 1.Indonesia yaitu SETIAP ORANG, telah terpenuhi;

Ad.2. MENEMPATKAN, MEMBIARKAN, MELAKUKAN, MENYURUH MELAKUKAN, ATAU TURUT SERTA MELAKUKAN KEKERASAN TERHADAP ANAK; Menimbang, bahwa terhadap unsur tersebut diatas, Majelis Hakim tidak akan mempertimbangkan secara keseluruhan akan tetapi yang akan dipertimbangkan adalah unsur yang berkaitan dengan perbuatan Terdakwa sebagaimana yang terungkap dipersidangan, maka dengan terbuktinya unsur yang berkaitan dengan perbuatan Terdakwa maka unsur dalam Ad 2. Ini dipandang telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa pengertian Anak dalam Pasal 1 angka 1 Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan, pengertian kekerasan dalam Pasal 1 angka 15a Undang-Undang Nomor 35 Tahun Mahkamah2014 tentangAgung Perubahan atas Undang-UndangRepublik Nomor 23 Tahun 2002Indonesia tentang Halaman 95 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Perlindungan anak adalah setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau Mahkamah merampasAgung kemerdekaan secaraRepublik melawan hukum; Indonesia Menimbang, bahwa sebagaimana yang telah diuraikan diatas bahwa setelah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) mengetahui, saksi CAHYA ABDUL JABAR mengaku sebagai HABIB BAHAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengaku sebagai HABIB ALTOS, selanjutnya HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) mencari informasi mengenai alamat saksi CAHYA ABDUL JABAR agar dibawa ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin untuk tabayun (kroscek), untuk itu HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), menghubungi MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) melalui Hand Phone (HP) untuk membawa saksi CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin;

Menimbang, bahwa pada hari Sabtu, tanggal 1 Desember 2018 sekitar jam 09.30 Wib, HAMDI, Terdakwa, HABIB HUSEN dan MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) bersama dengan beberapa orang lainnya datang ketempat Mahkamahtinggal Agung saksi CAHYA ABDUL JABARRepublik di Kp. Tapos Antay RT. 01, Indonesia RW. 03, Desa Tapos I, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor untuk menjemput saksi CAHYA ABDUL JABAR terkait dengan kasus Penipuan di Bali;

Menimbang, bahwa setelah sampai di rumah saksi CAHYA ABDUL JABAR, Terdakwa menyampaikan maksudnya dengan mengatakan “Saya akan membawa CAHYA ABDUL JABAR ke Pondok Pesantren “Tajul Alawiyyin” untuk bertemu dengan HABIB BAHAR karena terkait kasus Penipuan”, dimana pada waktu itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi IMAN SANTOSO yaitu orang tua saksi CAHYA ABDUL JABAR sempat menolak untuk ikut, namun akhirnya disepakati dimana saksi IMAN SANTOSO ikut dengan menggunakan kendaraan sendiri sedangkan saksi CAHYA ABDUL JABAR menggunakan kendaraan milik HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dengan Nomor Polisi B-1-MPR dan dalam perjalanan menuju Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Terdakwa sempat merekam video sambil mengatakan “Ini nih yang mengaku-ngaku jadi HABIB BAHAR DI Bali sekarang mau diinvestigasi”; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 96 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa setelah sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di daerah Kemang, Kabupaten Bogor sekitar jam 11.00 Wib, saksi CAHYA ABDUL JABAR di bawa ke ruangan Majelis untuk dihadapkan kepada HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam Mahkamah perkaraAgung terpisah) sedangkan Republik saksi IMAN SANTOSO di suruhIndonesia menunggu di ruangan lain yang dibatasi dengan gorden, dalam introgasi yang dilakukan oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), saksi CAHYA ABDUL JABAR melimpahkan kesalahan kepada saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang menyuruh dirinya mengaku sebagai HABIB BAHAR, sementara itu HABIB HAMDI dan MUHAMMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.Pd. Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR (Terdakwa dalam perkara terpisah) yang saat itu berada di tempat tersebut kemudian menjemput saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dengan mengendarai sepeda motor;

Menimbang, bahwa selain saksi CAHYA ABDUL JABAR diintrogasi oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) juga dipukuli beberapa kali dengan menggunakan tangan kanan yang terkepal dan pukulannya diarahkan ke arah wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR sebelah kiri dan mengenai pipi dan kelopak mata kiri hingga terluka;

Menimbang, bahwa saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI Mahkamahsampai Agung di Pondok Pesantren Republik Tajul Alawiyyin dan dipertemukan Indonesia dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR di dalam Aula selanjutnya di introgasi oleh HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) terkait adanya perbuatan saksi CAHYA ABDUL JABAR yang mengaku sebagai HABIB BAHAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI mengaku sebagai HABIB ALTOS di Bali;

Menimbang, bahwa saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI saling menyangkal maka HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menendang wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR sebanyak 1 (satu) kali hingga terjatuh ke belakang, diikuti oleh HAMDI dengan menampar dan memukul dengan tangan kosong kepada kepala samping kanan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang diikuti oleh Terdakwa yang baru sampai di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin dengan tangan kosong memukul saksi CAHYA ABDUL JABAR sebanyak 1 (satu) kali ke bagian wajah dan menekan-nekan kepala saksi CAHYA ABDUL JABAR; Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 97 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa setelah itu saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke lapangan Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, kemudian HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menyuruh Mahkamah saksiAgung CAHYA ABDUL JABAR Republik dan saksi MUHAMMAD KHOERUL Indonesia UMAM AL MUDZAQI untuk berduet (berkelahi) yang disaksikan oleh para santri dan orang tua saksi CAHYA ABDUL JABAR yaitu saksi IMAN SANTOSO;

Menimbang, bahwa setelah itu HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) memukul bagian muka saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI kemudian HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menjambak rambut saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sambil kaki kanannya menendang wajah saksi CAHYA ABDUL JABAR kemudian HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) kembali menendang dengan menggunakan dengkul kanannya ke arah wajah saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sehingga saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI sempat jatuh terlentang tak sadarkan diri dengan pakaian penuh bercak darah dari hidung dan wajahnya;

Menimbang, bahwa setelah itu HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menyuruh Mahkamahsaksi Agung CAHYA ABDUL JABAR Republik dan saksi MUHAMMAD KHOERUL Indonesia UMAM AL MUDZAQI untuk mengganti pakaian karena banyak bercak darah selanjutnya kembali ke ruangan bawah dan atas perintah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah), saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke lantai 3, sementara saksi CAHYA ABDUL JABAR tetap di ruangan Majelis, dimana di lantai 3 saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dipukuli di bagian wajahnya oleh sekitar 15 (lima belas) orang santri diantaranya SOUGI kemudian Terdakwa membawa saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI ke ruangan bawah untuk dipertemukan kembali dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR;

Menimbang, bahwa sekitar jam 18.00 Wib, saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di bawa ke Balai dan atas perintah HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) kepada salah seorang santri di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, rambut saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di cukur sampai kepala botak tanpa rambut dengan maksud agar tidak lagi mirip dengan HB ASAYYID BAHAR MahkamahBin SMITH Agung Alias HABIB BAHAR RepublikBIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalamIndonesia perkara Halaman 98 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

terpisah) dan kepala botak saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dijadikan sebagai tempat atau asbak untuk mematikan rokok oleh salah seorang santri yang bertato;

Mahkamah AgungMenimbang, bahwa Republik setelah itu saksi CAHYA ABDUL IndonesiaJABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dibawa ke Balai yang dijaga oleh santri-santri HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) dan menjadi tontonan warga karena HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) tidur di Majelis yang tidak jauh dari lokasi;

Menimbang, bahwa setelah itu pada sekitar jam 23.00 Wib, HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) memerintahkan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI untuk pulang ke rumah, selanjutnya saksi CAHYA ABDUL JABAR bersama orang tuanya yaitu saksi IMAN SANTOSO pulang ke rumah sedangkan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI diantar pulang oleh Patwal pribadi HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) sampai di depan Perumahan Dinas Perhubungan Kemang;

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum tersebut diatas, Majelis Hakim menilai bahwa perbuatan yang dilakukan HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias MahkamahHABIB Agung BAHAR BIN ALI BIN RepublikSMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah)Indonesia bukan hanya melakukan investigasi dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin Kemang, akan tetapi HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) juga melakukan pemukulan terhadap saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI akibatnya saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di rawat di Rumah Sakit Tk. I R. Soekamto Jakarta, demikian pula Terdakwa juga melakukan pemukulan dan menjenggut saksi CAHYA ABDUL JABAR;

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang menerangkan bahwa Terdakwa juga memukul saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dengan menggunakan tangan berkali-kali ke bagian wajah dan memukul pada bagian kepala kiri pada saat introgasi pertama, namun keterangan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI tersebut tidak didukung dengan alat bukti lainnya bahkan menurut MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI, melihat Terdakwa memukul saksi CAHYA ABDUL JABAR dengan menggunakan tangan ke bagian wajah dan Mahkamahmemukul Agung dengan menggunakan botolRepublik plastik ke bagian muka; Indonesia Halaman 99 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa oleh karena hanya saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI yang menerangkan dipersidangan bahwa saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI dipukul oleh Terdakwa tanpa Mahkamah adanyaAgung alat bukti lainnya menurutRepublik Majelis Hakim keterangan saksiIndonesia MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI merupakan keterangan yang berdiri sendiri dan karenanya tidak dapat dijadikan dasar untuk menyatakan bahwa Terdakwa telah melakukan pemukulan terhadap saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka unsur Ad. 2 yaitu MELAKUKAN KEKERASAN TERHADAP ANAK, tidak terpenuhi;

Menimbang, bahwa oleh karena salah satu unsur dalam Pasal 80 ayat (2) Jo Pasal 76 c Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tidak terpenuhi maka tanpa mempertimbangkan unsur-unsur lainnya, Dakwaan Ketiga Jaksa Penuntut Umum tersebut harus dinyatakan tidak terpenuhi;

Menimbang, bahwa oleh karena unsur-unsur dalam Pasal 80 ayat (2) Jo Pasal 76 c Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tidak terpenuhi maka kepada Terdakwa harus dinyatakan tidak terbukti secara sah dan Mahkamahmeyakinkan Agung bersalah melakukan Republik tindak pidana sebagaimana yangIndonesia didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam Dakwaan Ketiga ini;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam Pasal 80 ayat (2) Jo Pasal 76 c Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pada Dakwaan Ketiga, oleh karena itu maka kepada Terdakwa harus dibebaskan dari Dakwaan Ketiga ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas, maka unsur-unsur dalam Pasal 333 ayat (2) KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) KUHP pada Dakwaan Kesatu Primer dan unsur-unsur dalam Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHP pada Dakwaan Kedua Primair telah terpenuhi, namun sebelum menyatakan Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana, terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah Terdakwa dapat dipersalahkan terhadap perbuatan yang telah dilakukannya itu dan dalam melakukan perbuatannya itu Mahkamahapakah Agung Terdakwa dapat dipertanggungjawabkan Republik secara hukum; Indonesia Halaman 100 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan, Majelis Hakim menilai bahwa tindakan Terdakwa yang telah melakukan pemukulan terhadap saksi CAHYA ABDUL JABAR adalah merupakan Mahkamah suatuAgung tindakan yang bertentangan Republik hukum atau melawan hukum Indonesia yang berlaku, karena jika HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) kesal dan emosi atas penipuan yang dilakukan oleh saksi CAHYA ABDUL JABAR dan saksi MUHAMMAD KHOERUL UMAM AL MUDZAQI di Bali seharusnya HB ASAYYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR BIN ALI BIN SMITH (Terdakwa dalam perkara terpisah) menempuh jalur hukum dengan melaporkan kepada pihak yang berwenang dan Terdakwa tidak perlu ikut memukul saksi CAHYA ABDUL JABAR karena antara Terdakwa dengan saksi CAHYA ABDUL JABAR sebenarnya tidak ada masalah;

Menimbang, bahwa dengan demikian, Majelis Hakim menilai bahwa perbuatan Terdakwa tersebut merupakan suatu kesalahan yang harus diper- tanggungjawabkan secara hukum;

Menimbang, bahwa selanjutnya dalam mempertanggujawabkan perbuatannya itu, Terdakwa haruslah sehat jasmani dan rohani;

Menimbang, bahwa sebagaimana yang telah diuraikan diatas bahwa berdasarkan pengamatan Majelis Hakim dipersidangan, Terdakwa adalah orang Mahkamahyang Agung sehat jasmani dan rohani Republik serta mampu menjawab setiap pertanyaanIndonesia yang diajukan kepadanya dengan benar, jelas dan tegas dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami, oleh karena itu Terdakwa termasuk orang yang mampu bertanggungjawab atas perbuatan yang telah dilakukannya itu;

Menimbang, bahwa oleh karena unsur-unsur dalam Pasal 333 ayat (2) KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) KUHP pada Dakwaan Kesatu Primer dan unsur-unsur dalam Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHP pada Dakwaan Kedua Primer, telah terpenuhi dan Terdakwa dalam melakukan tindak pidana itu dari segi hukum merupakan suatu kesalahan serta Terdakwa dipandang mampu bertanggungjawab atas perbuatan yang telah dilakukannya itu sehingga Majelis Hakim berkeyakinan bahwa Terdakwa haruslah dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam Pasal 333 ayat (2) KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) KUHP pada Dakwaan Kesatu Primer dan Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHP pada Dakwaan Kedua Primer Jaksa Penuntut Umum tersebut;

Menimbang, bahwa dalam pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan bahwa semua unsur-unsur tindak pidana dalam MahkamahDakwaan Agung Kesatu, Dakwaan Kedua, Republik Dakwaan Ketiga tidak terpenuhi Indonesia sehingga Halaman 101 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Terdakwa tidak patut untuk dipidana berdasarkan dakwaan Penuntut Umum tersebut;

Menimbang, bahwa sebagaimana yang telah diuraikan diatas bahwa Mahkamah unsur-unsurAgung dalam Pasal 333Republik ayat (2) KUHP Jo. Pasal 55 ayatIndonesia (1) KUHP pada dakwaan Kesatu Primer, Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHP pada dakwaan Kedua Primer, telah terpenuhi dan Terdakwa dalam melakukan tindak pidana itu dari segi hukum merupakan suatu kesalahan serta Terdakwa dipandang mampu bertanggungjawab atas perbuatan yang telah dilakukannya itu, oleh karena itu terhadap pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa harus dinyatakan ditolak sedangkan mengenai unsur-unsur dalam Pasal 80 ayat (2) Jo. Pasal 76 c Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Majelis Hakim sependapat dengan Penasihat Hukum Terdakwa bahwa dakwaan Ketiga Jaksa Penuntut Umum tersebut, tidak terbukti; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dalam Pasal 333 ayat (2) KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) KUHP pada Dakwaan Kesatu Primer dan Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHP pada Dakwaan Kedua Primer, sebagaimana yang didakwakan kepadanya, oleh karena itu kepada Terdakwa haruslah dijatuhi pidana yang sesuai dan setimpal dengan perbuatannya itu;

Menimbang, bahwa selama pemeriksaan dipersidangan, Majelis Hakim Mahkamahtidak Agung menemukan alasan-alasan Republik yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban Indonesia pidana bagi Terdakwa, baik alasan pembenar maupun alasan pemaaf sehingga Terdakwa haruslah mempertanggungjawabkan perbuatannya itu;

Menimbang, bahwa sebelum Majelis hakim menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, terlebih dahulu akan dipertimbangkan keadaan yang memberatkan dan keadaan yang meringankan bagi Terdakwa sebagai berikut: Keadaan yang memberatkan: - Perbuatan Terdakwa mengakibatkan 2 (dua) orang korban; - Perbuatan Terdakwa merugikan nama baik para dan para santri dilingkungan Pesantren;

Keadaan yang meringankan: - Terdakwa belum pernah dihukum; - Terdakwa berlaku sopan dipersidangan; - Terdakwa mengakui terus terang atas perbuatannya; - Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya; - Terdakwa menyesali perbuatannya; Mahkamah- Terdakwa Agung merupakan tulang punggung Republik keluarga; Indonesia Halaman 102 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa dengan mempertimbangkan keadaan yang memberatkan dan keadaan yang meringankan tersebut diatas, Majelis Hakim menilai bahwa pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa sebagaimana Mahkamah dalamAgung amar putusan ini dipandangRepublik tepat, adil dan mencerminkan Indonesia rasa keadilan serta sesuai dengan tingkat kesalahan yang telah dilakukan oleh Terdakwa;

Menimbang, bahwa disamping itu pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa bukanlah bermaksud untuk membalas dendam atas perbuatan yang telah dilakukan oleh Terdakwa akan tetapi penjatuhan pidana tersebut adalah semata-mata merupakan pembinaan dan sekaligus sebagai pembelajaran atau edukasi bagi Terdakwa agar tidak mengulangi lagi perbuatannya dikemudian hari;

Menimbang, bahwa dalam perkara a quo, terhadap Terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah maka sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (4) KUHAP, masa penangkapan dan/atau penahanan tersebut haruslah dikurangan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa;

Menimbang, bahwa untuk menghindari Terdakwa melarikan diri sehingga mempersulit bagi Jaksa Penuntut Umum dalam melaksanakan eksekusi jika putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap maka cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk memerintahkan kepada agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Mahkamah AgungMenimbang, bahwa terhadapRepublik barang bukti yang diajukan Indonesia dipersidangan berupa: - 1 (satu) buah Laptop warna Hitam Merk HP; - 1 (satu) buah Handphone Merk Samsung warna putih; - 1 (satu) buah Handphone Merk Vivo warna putih gold; - 1 (satu) buah sarung warna biru list putih; - 1 (satu) pasang Sandal Slop warna putih; - 1 (satu) buah peci warna putih; Statusnya akan ditentukan dalam amar putusan ini;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa telah dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana dalam Pasal 333 ayat (2) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHP maka kepada Terdakwa harus pula dibebani untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini;

Mengingat Pasal 333 ayat (2) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, MahkamahPasal Agung170 ayat (2) ke-2 KUHP, Undang-UndangRepublik Nomor 8 Tahun 1981Indonesia tentang Halaman 103 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan Peraturan perundangan lain yang bersangutan: Mahkamah Agung RepublikM E N G A D I L I Indonesia 1. Menyatakan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam Pasal 80 ayat (2) Jo. Pasal 76 c Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pada Dakwaan Ketiga Jaksa Penuntut Umum;

2. Membebaskan Terdakwa dari Dakwaan Ketiga Jaksa Penuntut Umum tersebut diatas;

3. Menyatakan Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “TURUT SERTA MERAMPAS KEMERDEKAAN ORANG YANG MENGAKIBATKAN LUKA BERAT DAN DIMUKA UMUM BERSAMA-SAMA MELAKUKAN KEKERASAN TERHADAP ORANG YANG MENGAKIBATKAN LUKA BERAT”, sebagaimana diamksud dalam Pasal 333 ayat (2) KUHPidana Jo. Pasal 55 ayat (1) KUHPidana pada Dakwaan Kesatu Primer dan Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHPidana pada Dakwaan Kedua Primer Jaksa Penuntut Umum;

4. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa, oleh karena itu dengan pidana penjara Mahkamah selamaAgung 2 (dua) tahun; Republik Indonesia 5. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

6. Memerintahkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

7. Menetapkan barang bukti berupa: - 1 (satu) buah sarung warna biru list putih; - 1 (satu) pasang Sandal Slop warna putih; - 1 (satu) buah peci warna putih; Dikembalikan kepada HB ASSAYID BAHAR Bin SMITH Alias HABIB BAHAR Bin ALI Bin SMITH; - 1 (satu) buah Handphone Merk Vivo warna putih gold; Dikembalikan kepada Terdakwa AGIL YAHYA Alias HABIB AGIL Bin FARUK AL YAHYA; - 1 (satu) buah Laptop warna Hitam Merk HP; - 1 (satu) buah Handphone Merk Samsung warna putih; Dikembalikan kepada MUHAMAD ABDUL BASIT ISKANDAR, S.PD., Alias H. BASIT Bin H. ENCE ISKANDAR;

8. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. Mahkamah5.000,00 Agung (lima ribu rupiah); Republik Indonesia Halaman 104 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus pada hari : Senin tanggal 1 Juli 2019 oleh kami EDISON MUHAMAD, S.H., M.Hum. sebagai Hakim Ketua, H. Mahkamah MUHAMMADAgung RAZZAD, S.H., Republik M.H. dan ERRY IRIAWAN, SH. MH.,Indonesia masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus Nomor 221/Pid.B/2019/PN Bdg, tanggal 13 Mei 2019, putusan tersebut pada Hari : SELASA, TANGGAL 9 JULI 2019 diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh Hakim Anggota tersebut, dengan dibantu oleh MAMAN SUPRATMAN, S.H., M.H. Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus, serta dihadiri oleh PURWANTO JOKO IRIANTO, S.H., M.H. Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor, Terdakwa dengan didampingi oleh Penasihat Hukumnya;

Hakim Anggota Hakim Ketua

H. MUHAMMAD RAZZAD, S.H., M.H. . EDISON MUHAMAD, S.H., M.Hum.

ERRY IRIAWAN, S.H. Mahkamah Agung RepublikPanitera Pengganti Indonesia

MAMAN SURATMAN, S.H., M.H.

Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 105 dari 105 Putusan Nomor: 221/Pid.B/2019/PN.Bdg.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia