Automation Testing Tool Dalam Pengujian Aplikasi The Point Of Sale (Studi Kasus TPOS PT. JAVASIGNA INTERMEDIA)

Yoga Kosasih Andhik Budi Cahyono Program Studi Informatika Program Studi Informatika Universitas Islam Indonesia Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Indonesia Yogyakarta, Indonesia [email protected] [email protected]

Abstract— Tidak seperti Blackbox Testing yang biasanya kesalahan yang akan muncul di kemudian hari sehingga web melakukan testing secara manual, dalam penelitian ini telah dinyatakan telah memnuhi semua kebutuhan sistem [8]. menggunakan automation testing tool yaitu Katalon. Katalon bisa digunakan untuk pengujian dengan menggunakan test case. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur kualitas Test case ini dilakukan record and playback, yaitu dengan perangkata lunak berdasarkan metode Blackbox testing pada merekam setiap respon dalam satu event pada aplikasi yang aplikasi The Point Of Sale (TPOS), Masalah yang diangkat digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk dalam penyusunan karya ilmiah ini dibatasi pada pengukuran menganalisis efektivitas aplikasi yang sudah dibangun, yang kualitas perangkat lunak berbasis web dengan menggunakan kemudian apakah Automation testing tool Katalon lebih efektif metode Blackbox testing yang mengacu pada beberapa jika dibandingkan dengan pengujian manual. Penelitian ini batasan aspek pengujian yaitu pengukuran perangkat lunak menjelaskan mekanisme automatic waiting untuk memainkan berdasarkan aspek functional test, pengukuran perangkat perintah tes. Dan hasil percobaan menunjukan bahwa waktu lunak berdasarkan aspek Frontend Performance test, tunggu dapat ditentukan secara otomatis dan dinamis sehingga pengukuran perangkat lunak berdasarkan aspek Backend penguji tidak harus menambahkan perintah tunggu secara Performance test,dan pengukuran perangkat lunak manual sehingga mengurangi waktu dan kesalahan pembuatan. berdasarkan aspek User Interface test, Keywords—Katalon Studio, Sofware testing, Software Fokus pembahasan karya ilmiah ini adalah katalon studio Assurance, Blackbox testing, Web testing, Point Of Sale pengujian aplikasi web otomatis merupakan hal yang penting topik penelitian dalam rekayasa perangkat lunak. Itu juga I. PENDAHULUAN dianggap sebagai salah satu jenis pengujian GUI. Masalah TPOS merupakan aplikasi website untuk mengelola utama yang harus diatasi adalah bagaimana caranya penjualan produk pada tiap-tiap titik toko di bermacam daerah mengotomatiskan pembuatan test case. di Indonesia. Secara teori POS (Point of sale) merupakan tempat di mana pelanggan melakukan pembayaran untuk II. KAJIAN PUSTAKA barang atau jasa, dan di mana pajak penjualan dapat A. Katalon Studio dibayarkan. Hal itu bisa dilakukan di tempat toko fisik, di mana terminal POS dan sistem digunakan untuk memproses Untuk kebutuhan proses pengujian dilakukan dengan pembayaran kartu, atau titik penjualan virtual, seperti menggunakan tool yaitu Katalon Studio. Tool tersebut komputer atau perangkat elektronik seluler [1]. TPOS merupakan aplikasi open source untuk melakukan pengujian diharapkan dapat membantu transaksi penjualan dan secara otomatis yang telah dikembangkan oleh Katalon LLC perhitungn stok barang. Para admin toko dapat melakukan yang dapat dijalankan di semua sistem operasi seperti penjualan dan perhitungan stok barang melalui TPOS dari Windows, MAC os dan . Katalon Studio menggunakan gawai mereka. Manfaat lain yang diharapkan adalah antarmuka IDE khusus untuk melakukan pengujian [2]. kemudahan admin untuk mengelola toko diberbagai titik Katalon Studio memiliki tiga fitur utama untuk menunjang daerah di Indonesia melalui satu aplikasi mulai dari informasi beberapa pengujian dibeberapa platform seperti Web testing, penjualan hingga stok produk. API testing, dan Mobile testing. Selain itu Katalon studio telah terintegrasi dengan beberapa teknologi dari luar seperti Beberapa makalah telah membahas pengembangan sistem github. Katalon Studio sendiri telah menyediakan UI grafis web dan contohnya adalah Pembangunan Sistem Informasi yang beragam tampilan, menu, pohon tabel dan lain-lain untuk Point Of Sales Terintegrasi Dalam Lingkup Rumah Makan mengelola test case objek dan file data. Walaupun masih Beserta Cabangnya (Studi Kasus: RM. Pecel Pincuk Bu dalam tahap pengembangan Katalon Studio juga sudah Tinuk) [2]. Makalah tersebut menjelaskan proses mendukung beberapa environment seperti browser dan sistem pengembangan sistem POS untuk digitalisasi proses operasi komposisinya sangat ideal untuk penguji yang hanya konvensional yang sudah ada. Pada sistem yang dibangun ingin melakukan drag-drop dan memiliki kemampuan telah melalui pengujian fungsional Whitebox dan Blackbox pemrograman terbatas. testing serta perngujian nonfungsional agar sistem dapat dikatan sudah berjalan dengan baik tanpa harus terjadi

Meski masih dalam tahap pengembangan katalon juga bahwa program dibuat sama dengan kebutuhan dari telah menunjang sebagian environtment seperti sistem operasi perushaan. dan browser. Dalam pembuatan test case, katalon mempunyai 3 metode yaitu merekam aktivitas website, membuat manual Pengujian adalah elemen yang paling penting dalam test case dan membentuk script, yaitu test case dibuat secara pengembangan perangkat lunak ini juga bisa menjadi aktivitas manual oleh penguji kompleks untuk menyusun dengan benar, dan dengan cara yang mendukung efisiensi maksimum yaitu dengan seven B. Point Of Sale principal of software tester atau biasa disebut 7 prinsip Sistem POS (Point of Sale) ialah suatu sistem untuk pengujian perangkat lunak, Berikut adalah penjelasan menyinkronkan serta mengintegrasikan data pesanan, data mengenai tujuh prinsip pengujian: reservasi, data kartu hadiah, data e-commerce, ataupun data  Testing Shows Presence Of Defects atau pengujian poin loyalitas yang terletak di fitur POS dengan fitur website menunjukan cacat dalam melakukan pengujian orang dagang dan menyinkronkan informasi yang terletak di perangkat lunak proses yang dilakukan sebenarnya basis informasi website ke perangkat POS terpaut. Sistem adalah untuk mencari cacat pada sebuah perangkat POS digunakan untuk mengintegrasikan sistem merchant e- lunak yang dikembangkan, yang dimana tester harus commerce dan sistem pemesanan reservasi, dan lainya yang membuat sebuah perangkat lunak itu menjadi gagal. disediakan pada situs website. Sitem POS mencakup fitur Itu diperlukan supaya proses pengujian perangkat POS, server website POS, susunan basis informasi POS, lunak bisa menemukan kegagalan program sebanyak aplikasi situs website POS. banyaknya. Meskipun dalam beberapa proses pengujian sangat mustahil untuk memastikan bahwa Adapun karya ilmiah yang berjudul Web Based Point of sebuah perangkat lunak 100% bebas dari cacat/bug, Sale System atau disingkat WPOS berbentuk sistem berbasis bahkan jika tidak ada cacat yang ditemukan itu website yang membolehkan manajemen laporan toko secara bukan bukti kebenaran jarak jauh, serta membolehkan pelanggan melakukan penjadwalan ataupun penjadwalan ulang waktu pengiriman  Early Testing atau pengujian dilakukan lebih awal [3]. Server menyediakan seluruh informasi dan data penting pengujian yang dimulai sedini mungkin dalam yang dibutuhkan melalui website browser pelanggan. dalam pengembangan perangkat lunak, sehingga cacat bisa sistem ini, server antar toko bisa berkomunikasi satu sama lain ditemukan oleh tester diawal testing yang nantinya dengan mainframe kantor pusat. WPOS bisa tester bisa merencanakan testing yang akan dibuat itu diimplementasikan bagaikan rangkaian terintegrasi untuk seperti apa dan ketika menemukan sebuah cacat/bug kerja sama antar posisi toko. nantinya tester bisa memberi saran kepada developer

III. METODOLOGI  Exhaustive Testing Is Not Possible atau mustahil melakukan pengujian secara menyeluruh melakukan Penelitian yang dilakukan tujuanya untuk memperoleh pengujian perangkat lunak secara keseluruhan itu pengetahuan mengenai teknik terbaik pelaksanaan testing dan sangat tidak mungkin, tidak perlu melakukan testing dirancang dalam beberapa kegiatan secara menyeluruh melainkan bisa juga tester set Blackbox testing adalah sebuah metode yang dipakai ekspektasi dan berasumsi membuat skenario batas untuk menguji sebuah software tanpa harus memperhatikan atas dan batas bawah sebuah perangkat lunak dan detail software. Pengujian ini hanya memeriksa nilai keluaran tidak perlu mengetes semuanya melainkan berdasarkan nilai masukan masing-masing. Tidak ada upaya menggunakan asumsi bahwa tes sudah dilakukan untuk mengetahui kode program apa yang output pakai [5] maka itu akan mencakup keseluruhan Pada proses Blackbox Testing dengan cara mencoba program  Testing Is Context Dependent atau pengujian yang telah dibuat dengan mencoba memasukan data pada bergantung pada konsteks pengujian bergantung setiap formnya. Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui pada konteks yang pada dasarnya berarti bahwa cara program tersebut berjalan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh menguji sebuah situs akan berbeda dari cara menguji perusahaan [6]. aplikasi komersial setiap test case yang dibuat Adapun Blackbox testing menurut softwaretestinghel.com tergantung konteksnya seperti contoh semisal test (2018) dibagi menjadi dua jenis yaitu (1) functional testing case A tentang login sedangkan test case B tentang dimana jenis ini berkaitan dengan persyaratan fungsional atau logout itu hal yang berbeda dan ekspektasinya juga spesifikasi aplikasi. Beberapa jenis pengujian fungsional berbeda baru bisa melakukan testing. Sehingga pada utama yaitu (a) System Testing, (b) Integration Testing, (c) saat proses pengujian pada perangkat lunak harus Smoke Testing (d) Regression Testing (e) sanity testing dan (f) benar-benar sesuai dengan konteks dari perangkat User acceptance Testing; dan (2) Non-functional testing lunak itu sendiri karena setiap perangkat lunak itu dimana terlepas dari fungsionalitas persyaratan ada beberapa memiliki cara pengujian yang berbeda masing- aspek non-fungsonal yang perlu diuji untuk meningkatkan masing tidak bisa dipukul sama rata kualitas dan kinerja aplikasi yang meliputi: (a) Performace  Defect Clustering atau pengelompokan cacat/bug testing (b) Usability testing (c) Load testing (d) Compability pengelompokan cacat sebuah perangkat lunak pada testing (e) Scalability testing; dan (f) Stress testing proses pengujian lebih diutamakan melakukan Pengujian Software sangat penting dilakukan dikarenaka pengujian pada modul atau fungsional program yang setiap orang membuat kesalahan pada saat membuat software. kecil, biasanya semakin kecil modulnya maka Kesalahan pada masing-masing Software akan berbeda pada cacat/bug yang akan ditemukan akan semakin masing-masing software [4] Maka dari itu perlu dilakukan banyak pengujian Software untuk melakukan verifikasi dan validasi  Pesticide Paradox atau paradox pestisida proses pada sebuah aplikasi kalau itu pakainya manual pengujian yang dilakukan secara berulang pada bagaimana caranya kita mengeksekusinya akhirnya tidak akan menemukan cacat pada perangkat lunak. tester tidak bisa begitu saja  Tes yang dalam eksekusinya membutuhkan bergantung pada teknik pengujian yang ada maka waktu yang lama, biasanya dilakukan smoke test harus terus menerus memperbaiki metode yang ada atau tes yang berjalan terus terusan itu harus untuk membuat pengujian lebih efektif seperti menggunakan automted tes melakukan kesalahan membiarkan test case tidak di update dan menganggap remeh bahwa test case tersebut selalu hijau dan tidak perlu melakukan 2. Manual Testing update test case itu hal yang salah dan tidak boleh  Tes yang hanya dieksekusi 1 kali dilakukan  User experience, tes yang membutuhkan user  Absence Of Error Fallacy atau tidak ada bug untuk merasakan secara langsung atau mendapat merupakan kesalahan dalam pengujian tidak eksperience secara langsung terhadap sebuah ditemukan adanya cacat/bug maka hal itu perlu alikasi atau real user dicurigai, bisa saja perangkat lunak yang 99% bebas dari cacat masih tidak dapat digunakan, hal ini bisa  Tes yang harus dilakukan secara emergency, terjadi jika sistem diuji secara menyeluruh untuk kalau ada bug fix yang harus segera di tes dan persyaratan yang salah maka pengujian perangkat kalau menggunakan automation script biasanya lunak tidak hanya menemukan cacat tetapi juga akan membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk memeriksa bahwa perangkat lunak memenuhi dibanding manual tes kebutuhan bisnis, sering menemukan bahwa tesnya  Tes yang dilakukan secara random / exploratory berhasil tapi tidak sesuai dengan fungsi jadi ketika testing, ada kalanya sebagai sofware tester harus error itu tidak ada bukan berarti aplikasi itu bermindset testing shows presence of defects jadi dinyatakan bebas lolos dari QA harus explore terus mencari corner case yang Pengujian aplikasi TPOS bisa dieksekusi dengan belum kita tes menggunakan metode Manual Testing ataupun dengan metode Automated software testing dapat menggunakan salah  Tes yang membutuhakan konfirmasi visual, satu metode atau keduanya untuk kebutuhan test secenario contoh semisal yang ingin pixel perfect buttonya yang kompleks. Kapankah waktu yang tepat untuk ditengah tengah atau kurang marginya ada menggunakan atomatis testing dan kapan waktu yang tepat ditengah kanan sedikit kiri sedikit terlalu menggunakan manual testing? Berikut adalah waktu yang kepinggir 1pixel 2pixel atau gradien warnanya tepat kapan penguji harus menggunakan otomatis testing dan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN kapan tester menggunakan manual testing: A. Kebutuhan sistem 1. Otomatis Testing Kebutuhan minimum sistem untuk menjalankan Katalon  Tes kritikal dari sebuah produk, tester harus Studio diperlihatkan pada tabel1 membuat scenario testing untuk core funsionality, core funsionality biasanya banyak Tabel 1. Kebutuhan Sistem berfungsi pada fungsi fungsi lainya maka dibutuhkan sofware testing secara repetitive Kebutuhan

 Tes yang harus di eksekusi pada setiap build atau Windows 7,8, 10, macOS OS rilis, jika aplikasi yang dimiliki memiliki banyak 10.11+, Linux (Ubuntu ) versi dan harus diuji setiap versinya CPU Minimum 1 GHz 32-bit (x86) atau 64-bit (x64)  Tes yang harus dijalankan pada banyak Processor kombinasi platform dan os version, seperti 1 skenario di eksekusi untuk platform yang Memori berbeda beda seperti android, ios, web, api dan Minimum: 1 GB RAM (32-bit) atau 4 GB RAM (64-bit) browser yang berbeda seperti chrome atau Recommend: 4 GB RAM (32-bit) or 8 GB RAM (64-bit) Mozilla

 Tes yang dieksekusi pada work flow yang sama Hard Drive Minimum 1 GB ruang tersedia. Dibutuhkan ruang tapi menggunakan data yang berbeda beda, tambahan bergantung pada proyek dan laporan seperti contoh semisal ada 1 flow yang selalu di eksekusi. ulang ulang tapi inputan datanya berbeda beda  Tes yang membutuhkan penginputan data secara Spesifikasi browser yang mendukung katalon studio masiv dan berulang, contohnya seperti pada saat diperlihatkan pada Tabel 2. Device yang digunakan pada mengisi form terkadang banyak ada yang penelitian kali ini, hanya berfokus pada desktop berulang juga

 Tes yang digunakan pada performance testing,

biasanya akan dilakukan pada performance tes

Tabel 2. Spesifikasi Browser berikutnya dijalankan secara otomatis menggunakan fungsi playback. Gambar 1. merupakan proses perekaman pada sebuah halaman Web TPOS Desktop Version on Version on macOS Browsers Windows

Internet 9, 10, 11 Explorer

Microsoft Current Edge

Firefox 56+ Untuk Firefox 57, gunakan Katalon Studio v5.1+

Google 58+

Chrome Gambar 1. Proses perekaman event pada katalon

Opera Not supported

Ketika test case dijalankan, log dari tiap langkah secara otomatis akan terbuat. Log tersebut berisi status status Safari 5.1+ berhasil atau gagalnya suatu langkah dan waktu yang 9, 10, 11 dibutuhkanuntuk menyelesaikan langkah tersebut. Ketika terdapat langkah yang gagal maka proses saat menjalankan Opera Not supported test case akan berhenti dan rincian test case tersebut bisa

dilihat pada log view.

Pengujian dilakukan untuk menguji respon time pada aplikasi TPOS dengan menggunakan desktop yang memiliki C. Skenario eksperimen speifikasi seperti pada Tabel 3

Tabel 3. Spesifikasi Dekstop

Komponen Spesifikasi

Sistem Windows 10 Operasi

2.50GHz 2.71GHz 64-bit (x64) CPU processor

Processor Intel® CoreTM) 15-7200 processor Gambar 2. Dashboard TPOS

Memori 8GB RAM Aplikasi TPOS sendiri memiliki berbagai macam Hard Drive 1 TB komponen seperti pada Gambar 2. bagian bar sebelah samping kiri terdapat dashboard, pelanggan, produk, Koneksi pesanan, pegawai toko, pengaturan, daftar toko, Dan 10 Mbps Internet disamping kanan atas terdapat profil pengguna

B. Proses pengujian Halaman yang diteliti kali ini adalah halaman untuk menambahkan produk dan pesan produk karena pemesanan Pada penelitian kali ini akan difokuskan kepada tool produk merupakan fungsi utama dari aplikasi TPOS berikut Katalon studio dilakukan dua kali pengujian yaitu pengujian adalah beberapa scenario pengujian : seperti pada Tabel 4. manual dengan menggukaan metode Blackbox testing dan pengujian otomatis dengan menggunakan tool Katalon studio Tabel 4. Skenario pengujian TPOS untuk melihat respon time dai aplikasi yang diuji, hasil test id Deskripsi Pengujian Hasil yang case pengujian terbagi menjadi 2 yaitu manual menggunakan Diharapkan Google Spreadsheet dan otomatis menggunakan test case Tc1 Halaman login mengisi Username Akses login berhasil, yang dibuat dengan metode record & playback yang dengan sistem akan menutup disediakan oleh katalon. Record/rekam merupakan suatu “[email protected]” form login dan password diisi dengan “bestqa” menampilkan proses perekaman segala event yang diterima dari seluruh kemudian klik tombol login atau Dashboard utama aktivitas pengguna pada halaman web. Seluruh hasil login menggunakan nomer telpon TPOS perekaman nanti akan menjadi sebuah test yang akan Tc2 Halaman Tambah produk pengguna Tambah produk disimpan oleh katalon, dan nantinya akan dijadikan sebagai mengisi beberapa form seperti kode berhasil dan produk test case. Test case tersebut dapat diganti/modifikasi untuk produk, nama produk, deskripsi yang telah penyempurnaan proses pengujian, test case tersebut produk, kategori produk, bahan, ditambahkan telah ukuran, warna, link terkait, harga, masuk ke daftar registrasi, [Invoice] Change date format in Invoice pdf, stock produk, dan foto produk Tambah pesanan [Invoice] Add Attachment file when send Email notification, Tc3 Halaman Tambah Pesanan pengguna Produk yang dipilih memilih produk lalu membayar oleh pengguna [Users] Bug di bagian login akun, [Users] Add new Menu on produk tersebut nantinya akan Infografis, [Users] Bug nomer telpon di bagian edit dibayarkan via toko, pelanggan, [Users] Bug nomer telpon di bagian pegawai toko, Instagram, atau [Users] Add Payment Confirmation to Users, [Register] Add whatsapp Tc4 Halaman rinician produk pesanan pengguna akan +62 when Register using numberphone, [Users] Bug provinsi memilih produk dan di bagian buat toko, [Register] Make Register via lalu melakukan Numberphone, [Users] Filter Data, [Users] Add new Menu mengatur pemesanan on Pesanan Dibatalkan, [Users] Bug gambar pelanggan di seperti Kurir, No Resi, Tanggal Pengiriman, bagian pelanggan, [Users] Add filter to Pegawai, [Users] Alamat Kirim, Metode Update Invoice Header, [Users] Bug icon nomor Pembayaran dan telpon,email, alamat di edit pegawai, [Users] Bug di foto melakukan produk bagian daftar produk, [Users] Bug di tambah sub pembayaran kategori + edit, [Users] New popups hapus toko di bagian Tc5 Halaman pembayaran pesanan yang telah tersimpan tadi akan pengaturan, [Users] Bug pindah ke toko lain di bagian daftar dibayar Transfer atau produk, [Users] Bug di bagian daftar pesanan ketika Tunai melakukan pembayaran, [Users] Add new akses level aksi di bagian pengaturan, [Users] Bug Kelola Kategori Produk, Gambar 3. Adalah tampilan utama dari halaman [Users] Bug nama, nomer telpon, provinsi di bagian Tambah produk aplikasi TPOS Gambar 4. Adalah tampilan pelanggan, [Users] Update on Subkategori, [User] Add new utama dari halaman Tambah pesanan aplikasi TPOS. feature hapus foto profil di bagian edit profile pemilik, [Users] Hide some settings on Pengaturan, [Users] Add +62 to input No. Telepon on input Pelanggan, [Users] Add Filter to Pelanggan, [Users] Add new page Detail on Pegawai, [Users] Add new field on Pegawai, [Users] Tambahkan Halaman Detail Pelanggan di menu Pelanggan, [Users] Change Color on Menu Cetak Pesanan, [Users] Bug on Edit Pelanggan, [Users] Add entries filter on Pesanan Page, [Admin] Manage Data, Ongkir Manual Can Choose Provinsi & Kabupaten, [Users] Add new Metode Pembayaran on Bayar Page, [Users] New Menu Infografis, [Users] Add new register via email/no telpon, [Users] Share Produk to WA, [Users] Bug on Pengaturan, [Users] New view after Timeout Gambar 3. Tambah produk Access, [User] Add new notifikasi setelah pesanan di tambah otomatis, [User] Add feature popups di bagian daftar produk, [Users] New popups di bagian daftar toko, [User] Add new feature edit foto profil di bagian edit pegawai + hapus foto profil di bagian edit pegawai, [User] Add new feature hapus foto profil di bagian edit pelanggan, [Users] Bug di tambah pesanan di bagian stok daftar pesanan, [Fix] Remove Columns where export in PDF Excel, [Sprint 3] Change Color to Icon, [User] must number di bagian registrasi menggunakan nomer telpon, [User] new poopups di bagian registrasi menggunakan nomer telpon.

Gambar 4. Tambah Pesanan Kompleksitas halaman website bisa diukur dari berbagai macam aspek seperti browser, banyaknya class, Dan masih banyak lagi halaman-halaman yang kecepatan data dan lain-lain. TPOS sendiri pasti memiliki ditemukan ada kecacatan pada saat pengujian seperti: [Sprint kompleksitas yang sangat tinggi. Dalam penelitian kali ini 3] Share produk to WA, [Sprint 3] Remove Pegawai Toko kompleksitas dapat diukur dengan cara mengamati secara column, [Admin] New feature popups mobile web view di langsung objek yang dimuat dalam suatu halaman bagian kelola toko + kelola akses, [Admin] Make a Mobile Web View for Admin, [Bug] Add new feature ketika D. Hasil menggunakan web view menu side bar disable, jika menggunakan mobile view menu side bar enable, [Sprint 3] Pengujian dilakukan dalam beberapa tahapan yang Add Edit Kelola Pengguna, [Sprint 3] Remove unique visitor pertama yaitu membuat test case. Test case yang dibuat column, [Sprint 3] Save as Draft on Product, [Sprint 3] Add digunakan untuk menguji respon time dari halaman utama Nomor Telepon column Kelola Pengguna, [Sprint 3] Add TPOS, halaman login, dashboard, pelanggan, produk, new Infografis Customer Location, [Users] Make a Mobile pesanan, pegawai toko, pengaturan, dan daftar toko. Test case Web View for Users, [User] Bug aksi di bagian daftar produk, untuk pengujian memanfaatkan test case yang dihasilkan dari [Users] Bug profil di daftar toko, [User] Bug button di bagian perekaman tiap event yang dicoba penguji pada halaman tersebut. Test case yang telah dihasilkan lalu dimodifikasi 15:10:57.941 PASSED Object: kembali karena terdapat event yang tidak bisa terekam oleh 'Object Repository/Page_Order POS/td_w-300920 153845' is katalon seperti scroll mouse. clicked on T7 Close Browser Sesuai Tahapan berikutnya adalah test case tadi yang telah dimodifikasi selanjutnya dieksekusi untuk mendapatkan 15:11:01.550 PASSED Browser is respon time dari tiap-tiap halaman yang diuji. Eksekusi test closed case di jalankan secara otomatis oleh katalon, test case yang Total keseluruhan fungsi yang diuji ada 5 fungsi digunakan untuk menguji mulai dari halaman utama sampai dan 42 item/object yaitu mulai dari pada saat pengguna login, dengan pesanan produk sepeti gambar 5. tambah produk, tambah pesanan, pesanan yang tersimpan,

lalu melakukan pembayaran hingga pengguna berhenti

melakukan testing, jumlah fungsi yang ditemukan error 0 atau tidak ditemukan adanya error pada saat pengujian, Gambar 7. Menunjukan response time yang diperoleh dari proses pengujian menggunakan tool Katalon dan bisa dikatan test case tersebut berhasil karena test case semuanya berwarna hijau, Gambar 8. Test case manual diperoleh dari proses pengujian manual bisa dibilang bahwa test case tersebut juga berhasil

Gambar 5. Test case pengujian TPOS

Pada test case tersebut item 1 sampai 42 berfungsi untuk menguji respon time mulai dari login sampai pemesanan produk. Tabel 5. Adalah tabel hasil pengujian apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak sesuai

Tabel 5. Skenario pengujian TPOS Gambar 7. Automation Test case Id Hasil pengujian Kesimpulan T1 Open Browser Sesuai

15:10:21.640 INFO Starting'Chrome' driver 15:10:21.711 INFO Action delay is set to 0 milliseconds 15:10:26.886 PASSED Browser is opened with url: '' T2 Sistem akan muncul Sesuai alret berhasil login dan setelah itu masuk ke 15:10:29.146 PASSED Text halaman Dashboard '[email protected]' is set TPOS on object 'Object Repository/Page_Login/input_Email Gambar 8. Manual Test case atau No Telpon_email' T3 Produk yang Sesuai ditambahkan telah 15:10:52.600 PASSED Object: E. Pembahasan berada di halaman 'Object Repository/Page_Tambah Daftar produk Produk POS/input_Please fill in the Dari segi kompleksitas hampir semua memiliki first name_submit' is clicked on kompleksitas yang seimbang semua memproses suatu proses T4 Tambah pesanan Sesuai memilih produk yang 15:10:54.861 PASSED Object: rata-rata 10 detik dengan total keseluruhan 41.206s. Dalam akan dibayar melalui 'Object Repository/Page_Produk pengujian dengan menjalankan test case respon tiap test case toko, Instagram, atau POS/a_Tambah Pesanan' is clicked berbeda-beda apabila dijalankan beberapa kali. whatsapp on Katalon memiliki fitur record/merekam agar T5 Pesanan yang telah Sesuai tersimpan di Daftar 15:10:57.941 PASSED Object: membantu penggunanya dalam membuat test case agar lebih pesanan lalu memilih 'Object Repository/Page_Order mudah dan katalon sangat sensitif terhadap error pada test produk dan mengatur POS/td_w-300920 153845' is case terkadang dalam merekam aktivitas untuk test case pemesanan seperti Kurir, clicked on banyak event yang coba dilakukan oleh user yang tidak No Resi, Tanggal Pengiriman, Alamat berjalan dalam test case atau banyak bagian-bagian yang Kirim, Metode terekam oleh sendirinya. Maka test case tersebut perlu Pembayaran dan diperbaiki secara manual agar test case berjalan dengan melakukan pembayaran semestinya. T6 Melakukan pembayaran Sesuai Transfer atau Tunai V. KESIMPULAN [8] Softwaretestinghelp.com. 2018. Black Box Testing: An In-depth Tutorial with Examples and Techniques. Proyek The Point OF Sale atau TPOS studi kasus PT. https://www.softwaretestinghelp.com /black-box- JAVASIGN bisa dibilang belum selesai sepenuhnya testing/, diakses tanggal 25 Agustus 2018. dikerjakan atau masih dalam proses pengembangan kurang lebih on progres 70-80%. Berdasarkan eksperimen yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kesimpulan VII. LAMPIRAN tergantung dari kebutuhan testing yang dilakukan jika membutuhkan pengujian yang repetitif atau harus menguji Reviewer A banyak platform data yang besar sebaiknya itu di buat 1. Belum ada penjelasan alasan perlunya pengujian automation script dan jika sifatnya cuma 1 kali testing atau otomatisasi. Masalahnya apa? tujuannya apa? dibutuhkan perasaan atau eksperience langsung biasanya cakupannya apa? sifatnya emergency sebaiknya manual juga bisa 2. Kajian literatur tidak jelas rujukannya. Tidak ada dipertimbangkan dan sangat disarankan menggunakan ram perbandingan atau ulasan dari penelitian terdahulu 3. Metodologi tidak jelas, hanya berisi uraian teori. 8gb dikarenakan berdasarkan pengalaman pada mengunakan Kontekstualisasikan dengan tahapan yang akan anda ram 4gb saat melakukan playback katalon akan stuck dan kerjakan pengujian yang sedang berlangsung selalu menunjukan hasil 4. Hasil tidak diuraikan secara runut dan sistematis. fail/gagal, setelah di upgrade ram menjadi 8gb sejauh ini Mengapa skenario pengujian hanya pada halaman katalon tidak mengalami kendala sama sekali. web tersebut? apa itu sudah mewakili semua halaman di TPOS? kalau tidak mengapa? mengapa Katalon studio sendiri dibangun oleh perushaan sebagai hanya respon time saja. Apa tidak ada temuan bundle terpadu yang mencakup hampir semua hal yang kesalahan aplikasi TPOS? diperlukan seperti java, android SDK, web driver. Katalon 5. Kesimpulan kok membahas perbandingan dengan juga menyediakan pembuatan test case dalam mode scripting, tools lainnya? kesimpulan belum menyinggung template, kerangka kerja, terintegrasi fitur Jira,Git,Jenkins,dll tujuan , kesesuaian hasil dengan tujuan dan saran membantu mempercepat waktu pebuatan test case. Pengguna 6. Tidak ada satupun kalimat paragraf yang merujuk bagian referensi. Referensi yang digunakan sangat hanya perlu fokus pada otomatisasi skrip pengujian. Skrip sedikit dan tidak cukup menjadi landasan penelitian. yang direkam dalam satu browser dapat dibuat untuk berjalan Padahal kalau mau googling, banyak referensi disalah satu browser yang didukung membuat pengujian tersedia. lintas-browser cepat dan mudah. Laporan hasil pengujianya intuitif secara grafis dan dapat diekspor ke format pdf dan Saran saya, cari dan baca jurnal: "Automation CSV. Hasil percobaan menunjukan bahwa waktu dapat Testing Tool dalam Pengujian Aplikasi Belajar ditentukan secara dinamis dan otomatis sehingga tester tidak Tajwid pada Platform Android" perlu menambahkan secara manual. Mekanisme yang diusulkan diimplementasikan sebagai bagian dari pengujian Reviewer B web open source dan telah diadopsi lebih lanjut oleh katalon 7. Makalah kurang menjelaskan urgensi penelitian. studio dan pada saat telah banyak tester di seluruh dunia Masalah yang diangkat apa? Mengapa membutuhkan solusi tersebut? Mengapa harus menggunakan mekanisme ini untuk pengujian aplikasi web. kakas tersebut yang diujikan? 8. Makalah ini sangat kurang menunjukkan/ menampilkan referensi. Sebagai contoh, pada kajian VI. REFERENCES pustakam tidak ada satupun pekerjaan orang lain yang dijadikan bahan rujukan. 9. Makalah tidak menampilkan gap analisis. Pada [1] C. A. Sukandar, "Warta Ekonomi," 23 April 2019. makalah ini tidak ada tinjauan Pustaka yang sejalan [Online]. Available: dengan penelitian yang akan dilakukan, sehingga https://www.wartaekonomi.co.id/read224883/apa- urgensi dan posisi penelitian menjadi tidak jelas. itupoint-of-sale.html. [Accessed 18 Desember 2019]. Tambahkan tinjauan Pustaka dari penelitian yang [2] A. S. Sani, F. Pradana and D. S. Rusdianto, dilakukan oleh orang lain. "Pembangunan Sistem Informasi Point Of Sales 10. Metode penelitian yang dilakukan adalah Terintegrasi Dalam Lingkup Rumah Makan Beserta menggunakan metode waterfall, namun tahapan Cabangnya (Studi Kasus: RM. Pecel Pincuk Bu Tinuk)," penelitian tidak menggambarkan tahapan penelitian. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Gunakan metodologi yang sesuai dengan tahapan Komputer, vol. 2, pp. 3249-3257, 2018. pengujian. [3] Katalon LLC, “Katalon Documentation”, 2018, 11. Pembahasan yang dilakukan sangat kurang. [Online]. Tersedia : Pembahasan kurang menjelaskan maksud dan https://docs.katalon.com/katalonstudio/docs/index.html tujuan penelitian. Pembahasan dapat dilakukan [20 juni 2020]. dengan membandingkan, merubah beberapa [4] M. Manno, "Web Based Point of Sale System". United skenario pengujian, serta menampilkan perbedaan States Patent US 2004/0181454 A1, 16 September 2004. yang terjadi dari proses pengujian dalam beberapa [5] Latif, A. (2015). Implementasi Kriptografi skenario. Menggunakan Metode Advanced EncryptionStandar 12. Pada kesimpulan tiba-tiba muncul , di (AES) Untuk Pengamanan Data Teks. Jurnal Ilmiah mana hal ini belum dibahas dalam bab manapun. Mustek Anim, 4(2), 163-172. Perlu diselaraskan antara kesimpulan dengan tujuan [6] Akiladevi, R., Vidhupriya, P., & Sudha, V. (2018). penelitian yang dilakukan. Software Testing Tools. International Journal of Pure 13. Pada Referensi, terdapat 4 referensi namun tidak and Applied Mathematics, 118(18), 1783-1800. dikutip pada bagian makalah. [7] Wahyudi, R., Utami, E., & Arief, M. R. (2016). Sistem Pakar E-Tourism Pada Dinas Pariwisata D.I.Y Secara keseluruhan artikel ini memiliki potensi, Menggunakan Metode Forward Chaining. Jurnal Ilmiah namun penulisannya dirasa sangat kurang. Perlu DASI, 17(2), 67-75. perbaikan besar untuk memperbaiki makalah ini agar sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah.