PERAN MEDIA FILM SEBAGAI MEDIA KAMPANYE LINGKUNGAN HIDUP Studi Kasus Pada Film Animasi 3D India “ Safari”

Ita Suryani Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika Jakarta Email: [email protected]

ABSTRACT

Environment Issues in Indonesia today include illegal logging; water pollution from industri a land mining waste; air pollution in urban areas; smoke and haze fromf orest fires; permanent forest fire; encroachment of nature reserves/ wildlife reserves; poaching, trade and thee radication of wild animals are protected; and the destruction of coral reefs. Counter measures related environment problem scan be done in various ways, one of which can be done by utilizing the medium of film is a 3D animation of India film"Delhi Safari".The method used for this research is the case study methodis a research method that uses a variety of data sources that can be used to examine, comprehensive describe and explain the various a spects of individual, group, program, organizationor event systematical. The conclusion show sthat the 3D animated of India film"Delhi Safari" produced by Crayons Picture isused as a medium for environment campaigns for environment issues used asa tool/medium in shaping the consciousness of humanity and as The real form of prevention of global warming to the sustainable of the earth.

Keyword : film, environment campaigns

ABSTRAK

Masalah Lingkungan hidup di Indonesia saat ini antara lain penebangan hutan secara liar; polusi air dari limbah industri dan pertambangan; polusi udara di daerah perkotaan; asap dan kabut dari kebakaran hutan; perambahan suaka alam/suaka margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi; sertapenghancuran terumbu karang. Penanggulangan terkait masalah lingkungan hidup dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dapat dilakukan dengan memanfaatkan media film yaitu film animasi 3D India “Delhi Safari”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode studi kasus yaitu metode riset yang menggunakan berbagai sumber data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Kesimpulan menunjukan bahwa Film animasi 3D India “Delhi Safari” yang di produksi oleh Krayon Picture dipergunakan sebagai media kampanye lingkungan hidup karena isu lingkungan dijadikan sebagai alat/media dalam membentuk kesadaran kemanusiaan dan sebagai bentuk riil pencegahan global warming untuk keberlangsungan bumi.

Kata Kunci : film, kampanye lingkungan hidup

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 2 NO. 2 Desember 2014 79

PENDAHULUAN margasatwa; perburuan liar, perdagangan Lingkungan hidup, sering disebut dan pembasmian hewan liar yang sebagai lingkungan, adalah istilah yang dilindungi; penghancuran terumbu karang; dapat mencakup segala makhluk hidup dan pembuangan sampah B3/radioaktif dari tak hidup di alam yang ada di Bumi atau negara maju; pembuangan sampah tanpa bagian dari Bumi, yang berfungsi secara pemisahan/pengolahan; semburan lumpur alami tanpa campur tangan manusia yang liar di Sidoarjo, Jawa Timur; hujan asam berlebihan.Menurut Undang Undang No. yang merupakan akibat dari polusi udara. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah Penanggulangan terkait masalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, lingkungan hidup dapat dilakukan dengan keadaan, dan makhluk hidup, termasuk berbagai cara, salah satunya dapat manusia dan perilakunya, yang dilakukan dengan memanfaatkan media mempengaruhi kelangsungan film. Film merupakan media penyampai perikehidupan dan kesejahteraan manusia pesan dan alat komunikasi massa. serta makhluk hidup lain. Sedangkan Pernyataan ini acap terdengar bila kita ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia masuk dalam kajian perfilman. Film, dan meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan media pada umumnya, dapat menjadi alat Republik Indonesia yang berwawasan propaganda yang ampuh. Bahkan Undang- Nusantara dalam melaksanakan Undang Film Tahun 2009 Indonesia kedaulatan, hak berdaulat, dan menyebut film sebagai “…karya seni yurisdiksinya. budaya memiliki peran strategis dalam Dalam lingkungan hidup terdapat peningkatan ketahanan budaya bangsa dan ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan kesejahteraan masyarakat lahir batin untuk hidup yang merupakan kesatuan utuh memperkuat ketahanan nasional” dan menyeluruh dan saling mempengaruhi “film sebagai media komunikasi massa dalam membentuk keseimbangan, merupakan sarana pencerdasan kehidupan stabilitas, dan produktivitas lingkungan bangsa, pengembangan potensi diri, hidup. pembinaan akhlak mulia, pemajuan Merujuk pada definisi di atas, maka kesejahteraan masyarakat, serta wahana lingkungan hidup Indonesia tidak lain promosi Indonesia di dunia internasional”. merupakan Wawasan Nusantara, yang Dalam kehidupan sehari-hari kita menempati posisi silang antara dua benua sudah tidak asing dengan kehadiran film. dan dua samudera dengan iklim tropis dan Dengan kemajuan teknologi dan cuaca serta musim yang memberikan perkembangan soasial budaya di negara kondisi alamiah dan kedudukan dengan kita saat ini, menonton film merupakan peranan strategis yang tinggi nilainya, aktivitas yang dapat dilakukan oleh tempat bangsa Indonesia seluruh kalangan. Film yang dimaksud menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam penelitian ini adalah gambar hidup dalam segala aspeknya. yang pada awalnya penggunaan istilah Masalah Lingkungan hidup di film ini di awali oleh fakta bahwa Indonesia saat ini: penebangan hutan photographic film (juga dikenal dengan secara liar/pembalakan hutan; polusi air istilah film stock) dalam sejarah dari limbah industri dan pertambangan; merupakan media utama untuk merekam polusi udara di daerah perkotaan (Jakarta dan menampilkan gambar bergerak. Saat merupakan kota dengan udara paling kotor ini film telah mengalami perkembangan ke 3 di dunia); asap dan kabut dari yang pesat seiring dengan perkembangan kebakaran hutan; kebakaran hutan teknologi yang ada. Film memiliki permanen/tidak dapat dipadamkan; berbagai peran, selain sebagai sarana perambahan suaka alam/suaka hiburan, film juga dapat berfungsi sebagai

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 2 NO. 2 Desember 2014 80 media pembelajaranyaitu sebagai media menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama kampanye perubahan sosial. dan sajian teknis lainnya kepada Kampanye perubahan sosial bukanlah masyarakat. suatu hal yang baru. Sejak dari abad ke-17 Karakteristik film sebagai usaha bisnis hal tersebut sudah banyak dilakukan oleh pertunjukan dalam pasar sebenarnya beberapa negara di dunia. Pada masa belum mampu mencakup segenap sekarang, kampanye perubahan sosial permasalahannya. Dalam sejarahnya film banyak difokuskan pada kegiatan mempunyai tiga elemen besar diantaranya: reformasi kesehatan (misalnya: anti rokok, 1. Pemanfaatan film sebagai alat peningkatan nutrisi, pencegahan propaganda. Film ialah sebagai upaya penyalahgunaan narkoba), reformasi pencapaian tujuan nasional dan lingkungan hidup (misalnya: kampanye air masyarakat. Hal ini berkaitan dengan bersih, pencegahan polusi udara, pandangan yang menilai bahwa film pelestarian hutan), reformasi pendidikan memiliki jangkauan, realism, (meningkatkan sarana sekolah negeri, pengaruh emosional, dan popularitas. peningkatan keahlian pada guru, Bauran pengembangan unsur pesan peningkatan nilai siswa, dan sebagainya), dengan hiburan sebenarnya sudah dan reformasi ekonomi (menarik investor lama diterapkan dalam kesusastraan asing, peningkatan ketrampilan kerja dan dan drama (teater) namun unsur film pelatihan, dan sebagainya) (Kotler, 1989). jauh lebih sempurna dibandingkan Berdasarkan alasan tersebut, penulis dengan teater dari segi jangkauan tertarik membahas mengenai Peran Media penontontanpa harus kehilangan Film Sebagai Media Kampanye kredibilitasnya. Lingkungan Hidup melalui Film animasi 2. Munculnya beberapa aliran film 3D India “Delhi Safari”. Tujuan yang diantaranya drama, dokumenter, ingin dicapai penulis dalam mengangkat dokudrama dan lain-lain. tema ini adalah ingin memperoleh 3. Memunculkan aliran dokumentasi gambaran mengenai bagaimana peran sosial. Di samping itu, terdapat unsur- media film “Delhi Safari” sebagai media unsur ideologi dan propaganda yang kampanye lingkungan hidup. terselubung dalam suatu film yang berasal dari fenomena yang tampaknya tidak tergantung pada ada atau tidaknya kebebasan masyarakat. KERANGKA PEMIKIRAN Fenomena ini berakar dari keinginan Teori Film untuk merefleksikan kondisi Proses komunikasi massa pada intinya masyarakat. ialah proses penyampaian pesan dari komuikator kepada komunikan. Teori Adapun media film terdiri dari komunikasi massa merupakan salah satu berbagai unsur di dalamnya, unsur- proses komunikasi yang berlangsung pada unsur tersebut seperti: peringkat masyarakat luas, yang identifikasinya ditentukan oleh ciri khas 1. Bentuk, konsep ini berlandaskan pada institusional. Pesan merupakan suatu cara media film membentuk produk- produk dan komoditi yang mempunyai produk genre (jenis bedasarkan tema nilai tukar, hubungan pengirim dan dan ceritanya). Selain itu juga film penerima lebih banyak satu arah (Denis berpegang pada cara konstruksi McQuail, 2008:33). Film merupakan salah berbagai kualitas seperti realism. satu dari media massa, film berperan 2. Narasi, konsep ini menempatkan diri sebagai sarana komunikasi yang pada aspek bentuk yang berkaitan digunakan untuk penyebaran hiburan, dengan konstruksi cerita dan drama

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 2 NO. 2 Desember 2014 81

atau proses dramatisir. Narasi Karakteristik Film membentuk makna yang ada dalam 1. Layar yang luas/lebar suatu konflik yang dibangun atas 2. Pengambilan Gambar pemandangan tokoh-tokoh dan penokohan menyeluruh (perwatakan), adanya deprivasi sosial 3. Konsentrasi penuh suatu rangkaian atau jalinan alur cerita 4. Identifikasi Psikologis dengan berbagai konflik yang menuju klimaks tanpa adanya pencopotan atas Kampanye konflik yang terjadi. Pengertian secara umum tentang 3. Teks, konsep teks berhaluan pada istilah kampanye yang dikenal sejak 1940- semua produk media yang an campaign is generally exemply menenpatkan diri seakan-akan semua persuasion in action (kampanye secara produk yang ada dalm frame kamera umum menampilkan suatu kegiatan yang adalah sebuah buku yang sedang bertitik tolak untuk membujuk), dan telah dibaca untuk dicari makna-maknanya. banyak dikemukakan beberapa ilmuwan, 4. Genre, genre termasuk konsep yang ahli dan praktisi komunikasi yaitu sebagai mengacu pada fakta atas sebagian berikut (Venus, 2004:7) : besar produksi media film yang 1. Leslie B. Snyder (2002) terbagi ke dalam berbagai kategori A communication campaign is an atau tipenya. organized communication activity, 5. Representasi, konsep media film directed at a particular audience for a untuk menunjukkan presentasi particular periode of time to achieve a terhadap berbagai kelompok sosial particular goal. Secara garis besar yang dikategorikan dengan cara bahwa kampanye komunikasi gender, umur, kelas sosial dan lain- merupakan aktivitas komunikasi yang lain. terorganisasi secara langsung 6. Audience, konsep ini menaruh ditujukan khalayak tertentu pada perhatian pada sejauh persepsi dan periode waktu yang telah ditetapkan pengalaman sosial seseorang terhadap untuk mencapai tujuan tertentu. pembacaan materi yang diusung di 2. Pfau dan Parrot (1993) film tersebut bergantung dengan A campaign is conscious, sustained tingkat pendidikan yang ditempuh and incremental process designed to oleh masing-masing. be implemented over a specified 7. Efek, efek meproporsi tentang periode of time for the purpose of bagaimana dan mengapa produk influencing a specified audience. media mempengaruhi para audience Artinya bahwa suatu kampanye yang baik secara aktif maupun pasif. secara sadar menunjang dan 8. Institusi, ialah pada organisasi yang meningkatkan proses pelaksanaan menjalankan dan mengontrol media yang terencana pada periode tertentu sehingga institusi bisa memelihara untuk bertujuan mempengaruhi kepentingan pemodal. khalayak sasaran tertentu. 3. Rogers dan Storey (1987) Mendefinisikan kampanye sebagai Fungsi Film serangkaian kegiatan komunikasi yang Seperti halnya televisi siaran, tujuan terorganisasi dengan tujuan untuk khalayak menonton film terutama adalah menciptakan dampak tertentu terhadap ingin memperoleh hibutan. Akan tetapi sebagian besar khalayak sasaran dalam film dapat terkandung fungsi secara berkelanjutan dalam periode informatif maupun edukatif, bahkan waktu tertentu. persuasif.

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 2 NO. 2 Desember 2014 82

Merujuk pada definisi diatas maka attitude. Sasarannya adalah untuk setiap aktivitas kampanye komunikasi memunculkan simpati, rasa suka, setidaknya harus mengandung empat hal kepedulian atau keberpihakan yakni : khalayak pada isu-isu yang menjadi a. Tindakan kampanye yang ditujukan tema kampanye. untuk menciptakan efek atau dampak 3. Kegiatan kampanye ditujukan untuk tertentu. mengubah perilaku khayalak secara b. Jumlah khalayak sasaran yang besar. konkret dan terukur. Tahap ini c. Biasanya dipusatkan dalam kurun menghendaki adanya tindakan tertentu waktu tertentu. yang dilakukan oleh sasaran d. Melalui serangkaian tindakan kampanye. komunikasi yang terorganisasi.

Jenis-Jenis Kampanye Teori Disonansi Kognitif Menurut Ruslan (2008:26) jenis-jenis Menurut Leon Festinger (2008:139) kampanye kegiatan menjual produk, mengatakan bahwa manusia sering kali kandidat dan ide atau gagasan perubahan mengubah sikap ataupun perilakunya sosial yaitu sebagai berikut : untuk mengetengahkan keyakinannya 1. Product-Oriented Campaigns sendiri, manusia akan mengalami Kegiatan dalam kampanye ketidaknyamanan dalam jiwanya sebab berorientasi pada produk, dan jiwanya tertekan, hal inilah yang disebut biasanya dilakukan dalam kegiatan dengan disonansi kognitif. Dan Menurut komersial kampanye promosi Roger Brown keadaan disonansi kognitif pemasaran suatu peluncuran produk dikatakan sebagai keadaan yang baru. ketidaknyamanan psikologis atau 2. Candidate-Oriented Campaigns ketegangan yang memotifasi usaha-usaha Kegiatan kampanye yang berorientasi untuk mencapai konsonansi. Brown bagi calon (kandidat) untuk menyatakan teori ini memungkinkan dua kepentingan kampanye politik. elemen (pikiran dan tindakan) memiliki 3. Ideological or Cause-Oriented tiga hubungan yang berbeda satu sama lain Campaigns yaitu konsonan, disonan, dan tidak Kegiatan kampanye yang berorientasi relevan. dan bertujuan khusus dan berdimensi perubahan sosial. Ada empat asumsi dalam teori ini, yaitu: 1. Manusia memiliki hasrat akan adanya konsistensi dalam keinginan pada keyakinan sikap dan perilakunya. Tujuan Kampanye Asumsi ini menekankan bahwa Menurut Venus (2004:10) tujuan manusia mencari konsistensi dan tidak kampanye yaitu: akan menikmati inkonsistensi dalam 1. Kegiatan kampanye biasanya pikiran dan keyakinan mereka. diarahkan untuk menciptakan terkadang orang ingin mencari perubahan pada tataran pengetahuan konsistensi agar nyaman, tetapi atau kognitif. Pada tahap ini pengaruh persepsi-persepsinya sendiri telah yang diharapkan adalah munculnya menimbulkan inkonsistensi. kesadaran, berubahnya keyakinan atau 2. Disonansi diciptakan oleh meningkatnya pengetahuan khalayak inkonsistensi psikologis. Asumsi ini tentang isu tertentu. berkaitan pada fakta bahwa 2. Kegiatan kampanye diarahkan pada keyakinan-keyakinan harus tidak perubahan dalam ranah sikap atau konsisten secara psikologis satu

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 2 NO. 2 Desember 2014 83

dengan lainnya untuk menimbulkan ini bertujuan memberikan uraian secara disonansi kognitif. lengkap dan mendalam mengenai peran 3. Disonansi adalah perasaan tidak suka media iklan sebagai media pendidikan anti yang mendorong orang untuk korupsi. melakukan tindakan-tindakan dengan Studi kasus adalah metode riset yang dampak yang dapat diukur. menggunakan berbagai sumber data 4. Disonansi akan mendorong usaha (sebanyak mungkin data) yang bisa untuk memperoleh konsonansi dan digunakan untuk meneliti, menguraikan, mengurangi disonansi dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Penelaahaan berbagai sumber METODE PENELITIAN data ini membutuhkan berbagai macam Metodologi pada penelitian ini yaitu instrumen pengumpulan data. Karena itu, metode studi kasus. Menurut Kriyantono periset dapat menggunakan wawancara (2006: 66) metode studi kasus yaitu mendalam, observasi partisipan, metode riset yang menggunakan berbagai dokumentasi-dokumentasi, kuesioner sumber data yang bisa digunakan untuk (hasil survei), rekaman, bukti-bukti fisik meneliti, menguraikan dan menjelaskan lainnya. (Kriyantono, 2006: 65). secara komprehensif berbagai aspek Data yang diperoleh akan dianalisis individu, kelompok, suatu program, secara kualitatif yaitu analisis yang organisasi atau peristiwa secara sistematis. dilakukan dengan memahami dan Studi kasus adalah metode riset yang merangkai data yang telah dikumpulkan menggunakan berbagai sumber data dan disusun secara sistematis, kemudian (sebanyak mungkin data) yang bisa ditarik kesimpulan. digunakan untuk meneliti, menguraikan, Menurut Pawito (2008: 102) dan menjelaskan secara komprehensif mengemukakan bahwa dalam penelitian berbagai aspek individu, kelompok, suatu kualitatif, kesimpulan yang dihasilkan program, organisasi atau peristiwa secara pada umumnya tidak dimaksudkan sebagai sistematis. Penelaahaan berbagai sumber generalisasi, tetapi sebagai gambaran data ini membutuhkan berbagai macam interpretatif tentang realitas atau gejala instrumen pengumpulan data. Karena itu, yang diteliti secara holistik dalam setting periset dapat menggunakan wawancara tertentu. Di sini, dikandung arti bahwa mendalam, observasi partisipan, temuan apapun yang dihasilkan pada dokumentasi-dokumentasi, kuesioner dasarnya bersifat terbatas pada kasus yang (hasil survei), rekaman, bukti-bukti fisik diamati. Oleh karena itu, prinsip berfikir lainnya. (Kriyantono, 2006: 65). induktif lebih menonjol dalam penarikan Sementara itu, Yin (2006: 18) kesimpulan dalam penelitian komunikasi memberi batasan mengenai studi kasus kualitatif. sebagai riset yang menyelidiki fenomena Dengan demikian, metode kualitatif di dalam konteks kehidupan nyata, menurut Bogdan & Taylor dalam Ruslan bilamana batas-batas antara fenomena dan (2010:215) diharapkan mampu konteks tak tampak dengan jelas, dan di meghasilkan suatu uraian mendalam mana multisumber dimanfaatkan. tentang ucapan, tulisan, dan tingkah laku Penggunaan metode studi kasus pada yang dapat diamati dari suatu individu, pembahasan jurnal ini adalah studi kasus kelompok, masyarakat, organisasi tertentu dengan fokus pada bagaimana peran media dalam suatu konteks setting tertentu yang iklan sebagai media pendidikan anti dikaji dari sudut pandang yang utuh, korupsi. Penggunaan studi kasus sebagai komprehensif dan holistic. metode penelitian dikarenakan penelitian

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 2 NO. 2 Desember 2014 84

Berdasarkan tataran atau cara trans-nasional, dan global. Dampak- menganalisis data, penelitian ini termasuk dampak yang terjadi terhadap lingkungan dalam jenis penelitian deskriptif. Sejalan tidak hanya berkait pada satu atau dua segi dengan hal tersebut, Moleong (2002: 11) saja, tetapi kait mengait sesuai dengan sifat mengemukakan bahwa salah satu lingkungan yang memiliki multi mata karakteristik dalam penelitian kualitatif rantai relasi yang saling mempengaruhi adalah deskriptif. Dalam hal ini data yang secara subsistem. Apabila satu aspek dari dikumpulkan berupa kata-kata, gambar lingkungan terkena masalah, maka dan bukan angka-angka. Hal ini berbagai aspek lainnya akan mengalami disebabkan oleh adanya penerapan metode dampak atau akibat pula. kualitatif. Selain itu, semua yang Pada mulanya masalah lingkungan dikumpulkan berkemungkinan menjadi hidup merupakan masalah alami, yakni kunci terhadap apa yang sudah diteliti. peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai Dengan demikian, laporan penelitian akan bagian dari proses natural. Proses natural berisi kutipan-kutipan data untuk memberi ini terjadi tanpa menimbulkan akibat yang gambaran penyajian laporan tersebut. berarti bagi tata lingkungan itu sendiri dan Data yang diambil peneliti dalam dapat pulih kemudian secara alami penulisan ini di dapat melalui studi (homeostasi). kepustakaan atau sumber tertulis (library Akan tetapi, sekarang masalah research). Secara umum definisi studi lingkungan tidak lagi dapat dikatakan kepustakaan adalah usaha yang dilakukan sebagai masalah yang semata-mata bersifat oleh peneliti untuk menghimpun informasi alami, karena manusia memberikan faktor yang relevan dengan topik atau masalah penyebab yang sangat signifikan secara yang akan atau sedang diteliti. Informasi variabel bagi peristiwa-peristiwa itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, lingkungan. Tidak bisa disangkal bahwa laporan penelitian, karangan-karangan masalah-masalah lingkungan yang lahir ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan- dan berkembang karena faktor manusia peraturan, ketetapan-ketetapan, buku jauh lebih besar dan rumit (complicated) tahuna, ensiklopedia dan sumber-sumber dibandingkan dengan faktor alam itu tertulis baik tercetak maupun elektronik sendiri. Manusia dengan berbagai lainnya. dimensinya, terutama dengan faktor Menurut Ruslan (2010: 31) “Riset mobilitas pertumbuhannya, akal pikiran kepustakaan adalah riset yang dilakukan dengan segala perkembangan aspek-aspek untuk mencari data atau informasi riset kebudayaannya, dan begitu juga dengan melalui menbaca jurnal ilmiah, buku-buku, faktor proses masa atau zaman yang referensi dan bahan-bahan publikasi yang mengubah karakter dan pandangan tersedia diperpustakaan”. manusia, merupakan faktor yang lebih Data-data yang digunakan dalam tepat dikaitkan kepada masalah-masalah pembahasan jurnal ini yaitu data secara lingkungan hidup. studi pustaka diperoleh dari beberapa Oleh karena itu, persoalan-persoalan sumber buku dan sumber lainnya seperti lingkungan seperti kerusakan sumber-daya internet yang relevan dengan pembahasan alam, penyusutan cadangan-cadangan dan data terkait film animasi 3D India hutan, musnahnya berbagai spesies hayati, “Delhi Safari”. erosi, banjir, pencemaran udara-air, tanah longsor, gagal panen karena harna, HASIL PENELITIAN kekeringan, punahnya berbagai spesies Masalah lingkungan semakin lama binatang langka, lahan menjadi tandus, semakin besar, meluas, dan serius. penebangan hutan secara liar, dan lain- Persoalannya bukan hanya bersifat lokal lainnya bahkan jenis-jenis penyakit yang atau translokal, tetapi regional, nasional, berkembang terakhir ini, diyakini

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 2 NO. 2 Desember 2014 85

merupakan gejala-gejala negatif yang Tokoh/karakter pada film Delhi Safari secara dominan bersumber dari faktor terdiri dari : manusia itu sendiri. 1. Leopard Guna Mengatasi permasalahan a. Sultan (Sunil Shetty) : seekor lingkungan hidup diatas ada beberapa cara leopard yang mengorbankan dirinya salah satunya dengan menggunakan media (mati di tembak) untuk mencoba film. Film dalam kajian media massa menghentikan penebangan hutan merupakan media yang unik karena secara liar. memuat segala macam seni di dalamnya. b. Begum () : istri Seni yang beragam dalam pengelolaan Sultan yang over protektif terhadap sebuah produksi karya, yang anak. menghadirkan sastra sebagai sebuah c. Yuvi (Swini Khara) : anak Sultan berkesenian menyusun, mengelola kata dan Begum. dan kalimat dengan proses gramatikal dan 2. Binatang lain : pemakaian idiom-idiom serta mazas yang a. Alex () : burung menyertianya. Pesan intrinsik dan ekstrisik beo yang multibahasa. yang ada dalam kajian ilmu bahasa dan b. Bagga () : beruang sastra melebur menjadi kompleksitas malas yang selalu memakai topi. sebagai susunan huruf yang merangkai c. Bajrangi () : seekor monyet kata dan kata yang merangkai kalimat yang licik dan pintar. serta tersusun atas paragraph yang membantuk scene (fragmen) atau disebut Film “Delhi Safari” bercerita tentang dengan skenario. petualangan ibu dan anak leopard bersama Selain sastra, film juga mengahdirkan dengan seekor burung beo, monyet, dan seni disain komunikasi sosial yang beruang yang tersingkir dari hutan tempat kemudian diterjemahkan menjadi setting tinggal mereka akibat penebangan ruang dan waktu, proses setting yang liar.Mereka memutuskan untuk pergi ke kemudian dikenal dengan pengelolaan Delhi meminta keadilan dan protes di bahan material yang disebut dengan depan gedung parlemen, serta meminta artistik. Sebuah detail keadaan ruang yang anggota dewan parlemen dapat menjawab di set (tata) sedemikian rupa sehingga beberapa pertanyaan mengapa manusia menghasilkan keadaan yang sedap menjadi hewan paling berbahaya? Dan dipandang mata menjadi sesuai yang indah apakah manusia tidak memahami bahwa (keindahan) yang terekam dalam bingkai jika hutan dan hewan tidak hidup kamera sebagai sebuah keindahan artistik. berdampingan dengan manusia, sehingga Selanjutnya film juga memuat keseimbangan ekosistem akan terancam? keragaman shot dengan bentuk-bentuknya Film ini dimulai dengan 'Yuvi' yang beragam dengan moving serta mengatakan bahwa ia kehilangan ayahnya komposisinya yang dimanifestasikan ke Sultan di pagi hari, tetapi tidak ingin dalam frame(ing) kamera sebagai kekuatan kehilangan rumahnya. Film ini bercerita dalam mengelola satu kesatuan dengan tata kilas balik di pagi hari ketika Yuvi dan cahaya (pencahayaan) serta warna yang Sultan bermain di hutan sementara ibunya, terekam dalam bingkai kamera tersebut Begum datang menghampiri. Keduanya yang kemudian disebut dengan DOP (Sultan dan Yuvi) mengatakan sesuatu (Direct of Photographic). yang membuat Begum marah dan pergi. Delhi Safari merupakan film bilingual Segera, Begum memaafkan Sultan India. Film animasi 2012 stereoscopic 3D danYuvi. Namun, setelah mereka kembali ini disutradarai oleh Nikhil Advani dan ke hutan, tiba-tiba buldoser datang. Begum diproduksi oleh Krayon Picture (studio berhasil melarikan diri, tetapi Yuvi dan animasi 3D berbasis Pune). Sultan terjebak. Dalam upaya untuk

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 2 NO. 2 Desember 2014 86 menyelamatkan Yuvi, Sultan menangkap pola berpikir, bersikap, dan berperilaku Yuvi dalam mulutnya dan melemparkan orang lain seperti yang diharapkan. Yuvike Begum. Namun, ia sendiri dibunuh Sebagai salah satu bentuk komunikasi oleh manusia yang memegang senapan, persuasif, yang secara umum berarti suatu hal itu membuat seluruh binatang yang ada kegiatan psikologis, yang bertujuan di hutan sangat marah pada manusia. Suatu mengubah sikap dan perilaku, yang pembicaraan yang terjadi dari Bajrangi dilakukan secara halus dan lebih (monyet), mengatakan bahwa ia akan mengandung unsur manusiawi. Kampanye mengalahkan kecerdikan dari orang-orang komunikasi secara teoritis ialah untuk (manusia), dan menanyakan apakah ada memberi informasi dan mempengaruhi yang tahu siapa saja yang mengetahui masyarakat merupakan bagian yang bahasa manusia. Pipa (Seekor burung dikenal dan tidak dapat dipisahkan dari merpati putih), katanya dia tahu seseorang program pelayanan masyarakat, melalui yang bisa bahasa manusia. Yuvimenemui berbagai poster, pemberitaan majalah, siburung merpati putihpada hari iklan televisi, radio, film, berbicara dengan berikutnya, danbertanyasiapayang bisa pemuka masyarakat, dan selebaran. bahasa manusia? Burung merpati putih Kampanye komunikasi itu mempunyai mengatakan dia Alex (burung beo), yang tujuan untuk memberitahu, membujuk dan tinggal dengan sutradara Vikram. Bajrangi memotivasi perubahan perilaku khalayak, (monyet), Bagga (beruang), Yuvi (anak dalam arti sempit dan luas. Hovland dan Begum dan Sultan) pergi ke rumah Weis berpendapat, bahwa perubahan sikap sutradara Vikram untuk menculik Alex seseorang lebih besar pengaruhnya jika (burung beo) dan meyakinkan dia untuk disebabkan oleh komunikator yang pergi ke Delhiagar berbicara kepada memiliki kredibilitas tinggi. Oleh anggota dewan parlemen untuk meminta karenanya komunikator memegang keadilan dan perlindungan hutan tempat peranan penting dalam kampanye. Sikap tinggal mereka. Akhirnya Alex burung memerlukan objek, baik berupa benda, beo), Bagga (beruang), Begum (Istri kehidupan, situasi, kondisi atau Sultan), Bajrangi (monyet) dan Yuvi (anak lingkungannya. Banyak cara yang Begum dan Sultan) pergi ke Delhi untuk dilakukan oleh untuk melakukan menemui anggota dewan parlemen dan kampanye seperti salah satunya dengan menyampaikan pesan mereka untuk film animasi 3D India “Delhi Safari”. menghentikan penebangan hutan dan menyelamatkan hutan tempat mereka Gambar2 tinggal. Mereka akhirnya mencapai Delhi dan menyampaikan pesan kepada anggota dewan parlemen. Dalam adegan terakhir terlihat bahwa hutan tempat mereka tinggal terlindungi dan semua binatang senang.

PEMBAHASAN Kegiatan kampanye secara umum merupakan kegiatan persuasi (komunikasi persuasif) yang bertujuan mempengaruhi

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 2 NO. 2 Desember 2014 87

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 2 NO. 2 Desember 2014 88

Berdasarkan uraian scene film animasi 3D “Delhi Safari”, jika dilihat dengan teori disonansi kognitifyaitu mengatakan bahwa manusia sering kali mengubah sikap ataupun perilakunya untuk mengetengahkan keyakinannya sendiri. Kampanye lingkungan hidup yang disampaikan melalui film animasi 3D “Delhi Safari” dapat dikatakan berhasil dalam membantu mengkampanyekan lingkungan hidup kepada masyarakat. Karena kegiatan kampanye komunikasi itu mempunyai tujuan untuk memberitahu, membujuk dan memotivasi perubahan perilaku khalayak, dalam arti sempit dan luas. Hovland dan Weis berpendapat, bahwa perubahan sikap seseorang lebih besar pengaruhnya jika disebabkan oleh komunikator yang memiliki kredibilitas tinggi.

Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 2 NO. 2 Desember 2014 89

KESIMPULAN Dari uraian di atas maka dapat Kriyantono, Rachmat. Teknik Riset disimpulkan bahwa Film animasi 3D Komunikasi. PT Rajagrafindo “Delhi Safari”yang di produksi oleh Persada. Jakarta. 2006. Krayon Picture ialah dipergunakan sebagai media kampanye lingkungan hidup dengan Kotler, P. & Roberto E.L. (1989). Social beberapa penghargaan yang diperoleh marketing: Strategies for antara lain (1) Delhi Safari memenangkan changing public behavior. New Penghargaan Nasional untuk Animasi Film York: The Free Press Terbaik; (2) Delhi Safari juga Macmillan Inc. memenangkan penghargaan Feature Film Terbaik (teater) di FICCI FRAMES; (3) Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Bollywood Portal film India memberikan 3 LKIS Pelangi Aksara. bintang karena film ini merupakan langkah Yogyakarta. 2008. maju menuju kesadaran ekologis yang dikombinasikan dan disajikan dengan Ruslan, Rosady. Metodologi Penelitian menyenangkan. Hal ini didasarkan pada : Public Relations dan 1. Mengetengahkan Isu lingkungan Komunikasi cetakan ke-5. hidup Rajawali Pers. Jakarta. 2010. 2. Dilihat dariisi film, maka bentuk film dalam sosialisasi lingkungan Ruslan, Rosady. 2008. Kiat dan Strategi 3. Isu lingkungan terutama perlindungan Kampanye Public Relations. PT RajaGrafindo Persada. terhadap hutan dan ekosistem Jakarta. 4. Isu lingkungan yang diangkat oleh Krayon Picture dalam film animasi 3D Venus, Antar. 2004. Manajemen “Delhi Safari” dijadikan sebagai alat/ Kampanye, Panduan Teoritis media dalam membentuk kesadaran dan Praktis Dalam kemanusiaan. Mengefektifkan Kampanye 5. Kampanye isu lingkungan sebagai Komunikasi. Simbiosa Rekatama Media. Bandung. bentuk riil pencegahan global

warming untuk keberlangsungan West, Richard and Lynn H. Turner, 2008, bumi. Teori Komunikasi Analisa dan Aplikasi Edisi 3, Salemba Humanika, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA Sumber lain : http://www.budpar.go.id/filedata/5168_14 McQuail, Denis, 2007. Mass 34- Communication Theory, An UU33Tahun2009Perfilman.pdf. Introduction, Third Edition, (diakses 06 September 2014). London: Thousand Oaks-New Delhi: Sage Publication. http://en.wikipedia.org/wiki/Film(diakses pada 6 September 2014). Moleong, Lexy, J. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosda http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan_h Karya. Bandung. 2002. idup (diakses pada 6 september 2014 Avant Garde | Jurnal Ilmu Komunikasi VOL 2 NO. 2 Desember 2014 90