TUGAS AKHIR

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. RAKYAT (Persero), TBK

OLEH :

FAJRIA AINI 142101084

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

i UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara. Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut, maka peneliti menyusun Tugas

Akhir ini dengan judul: “Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk”. Shalawat dan salam peneliti hadiahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini peneliti tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari banyak pihak.

Untuk kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih sebesar- besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE. MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si. selaku Ketua Program Studi

Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP., MBA. selaku Sekretaris Program

Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Penguji peneliti yang telah

membantu peneliti dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Dra. Yulinda, M.Si, selaku Dosen Pembimbing peneliti yang telah

banyak memberikan masukan dan arahan kepada peneliti dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Seluruh dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara dan segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

6. Teristimewa kepada kedua orang tua peneliti, Ayahanda Eddy Rachmat

dan Ibunda Rosalina serta keempat adik peneliti, Nurdisa Tassya Aini R,

Nursyamilla Aini R, Rizqi Ramadhan R dan Kiki R yang tiada henti

memberikan motivasi dan doa kepada peneliti dalam menyeselasikan

Tugas Akhir ini.

7. Sahabat-sahabat peneliti Tengku Alia Nabila, Novita Primatari, Ezra

Alien, Chairunnisa, Elvrida junita, Ragiliosa Laura, Melvy Srg,

Alfahresi Abd, Aditya Kosasih, M Arif Hutasuhut, Fariz Spetnaz

Ananda, Arick Ahong, Panji Noer dan Imam Fauzan Hakim yang telah

memberikan doa dan motivasi sehingga meningkatkan semangat kepada

Peneliti dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Keuangan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis stambuk 2014.

iii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Peneliti menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan, maka dengan kerendahan hati peneliti menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Medan, November 2018 Peneliti

Fajria Aini 142101084

iv UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...... ii DAFTAR ISI ...... v DAFTAR TABEL ...... vi DAFTAR GAMBAR ...... vii

BAB I PENDAHULUAN ...... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 4 1.3 Tujuan Penelitian ...... 4 1.4 Manfaat Penelitian ...... 4 1.5 Jadwal Penelitian ...... 5 1.6 Sistematika Penelitian ...... 5

BAB II PROFIL PT. (PERSERO), TBK ...... 7 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ...... 7 2.2 Visi dan Misi Perusahaan ...... 8 2.3 Struktur Organisasi ...... 10 2.4 Job Description ...... 11 2.5 Jaringan Usaha Kegiatan ...... 12 2.6 Kinerja Usaha Terkini...... 12 2.7 Rencana Kegiatan ...... 14

BAB III PEMBAHASAN ...... 15 3.1 Pengertian Laporan Keuangan ...... 15 3.2 Pengertian Rasio Keuangan ...... 19 3.3 Menilai kinerja keuangan ...... 25 3.4 Penilaian Akhir Rasio Keuangan ...... 27 3.5 Kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. . 31 3.6 Perbandingan predikat tingkat kesehatan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk dan Bank Negara Indonesia tahun 2014-2017...... 35

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...... 38 4.1 Kesimpulan ...... 38 4.2 Saran ...... 39

DAFTAR PUSTAKA ...... 41

LAMPIRAN ...... 42

v UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman Tabel 2.1 Jadwal Penelitian ...... 5 Tabel 3.1 Penilaian Rasio Untuk Current Ratio Menurut SE BI ...... 25 Tabel 3.2 Penilaian Rasio Untuk Cash Ratio Menurut SE BI ...... 25 Tabel 3.3 Penilaian Rasio Untuk ROA Menurut SE BI ...... 26 Tabel 3.4 Penilaian Rasio Untuk ROE Menurut SE BI ...... 26 Tabel 3.5 Penilaian Rasio Untuk NPM Menurut SE BI ...... 26 Tabel 3.6 Current Ratio Pada PT. Bank Rakyat Indonesia ...... 27 Tabel 3.7 Cash Ratio Pada PT. Bank Rakyat Indonesia ...... 28 Tabel 3.8 ROA Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk ...... 29 Tabel 3.9 ROE Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk ...... 30 Tabel 3.10 NPM Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk ...... 31 Tabel 3.11 Rasio Profitabilitas Serta Penilaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Standart BI Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk ...... 32 Tabel 3.12 Rasio Likuiditas Serta Penilaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Standart BI Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk ...... 34 Tabel 3.13 Perbandingan Predikat Tingkat Kesehatan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk dan Bank BNI ...... 36

vi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk ...... 10

vii UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keuangan merupakan bagian terpenting bagi setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan menjadi lebih profesional. Maka setiap perusahaan harus mampu bersaing menampilkan yang terbaik, baik dalam segi kinerja perusahaan dan ditunjang dengan segi strategi yang matang.

Manajemen keuangan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan dan eksistensi suatu perusahaan serta berpengaruh pula pada setiap individu yang ada dalam perusahaan tersebut (Kasmir, 2012: 4). Oleh karena itu, perusahaan memerlukan analisis laporan keuangan untuk dapat melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar atau sesuai dengan SAK (Standar

Akuntansi Keuangan).

Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan saat ini atau terkini. Maksudnya adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu dan periode tertentu. Laporan keuangan terdiri dari beberapa macam yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan catatan atas laporan keuangan dan laporan kas (Kasmir, 2012: 7).

Laporan keuangan disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank yang dicapai selama periode tertentu. Oleh karena itu, laporan keuangan bank

1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2

harus memenuhi syarat mutu seperti yang disampaikan dalam pembahasan kerangka konseptual akuntansi perbankan (Taswan, 2013: 39).

Setelah mencermati definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan gambaran ringkas dari aliran operasional perusahaan.

Setiap transaksi yang ada akan memberikan dasar dan berkontribusi terhadap gambar secara keseluruhan (Murhadi, 2015: 8). Analisis terhadap data keuangan perusahaan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai dasar pertimbangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Salah satu informasi yang penting bagi pemakai laporan keuangan adalah informasi rasio keuangan. Samryn (2014: 413) rasio keuangan merupakan suatu cara yang membuat perbandingan data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti. Rasio keuangan menjadi dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai kesehatan keuangan dari perusahaan. Dengan menggunakan rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.

Analisis rasio keuangan sangat penting gunanya untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan perusahaan. Dengan mengetahui tingkat likuiditas perusahaan, maka dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan dengan mengetahui tingkat aktivitas perusahaan, maka dapat diketahui seberapa efektif manajemen perusahaan menggunakan aktiva yang dimilikinya dalam melaksanakan kegiatan perusahaan, serta dengan mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3

maka dapat diketahui seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen

(Fahmi, 2013: 65).

Berdasarkan pentingnya peran analisis terhadap laporan keuangan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada perusahaan yang bergerak dibidang keuangan yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia, berdiri sejak 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa

Tengah. Sebagai bank tertua, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk tetap konsisten dalam memberikan pelayanan kepada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan komitmen ini terus berlanjut pada saat BRI menjadi perusahaan publik pada tahun 2003 hingga sekarang. Sebagai bank yang beroperasi di tengah populasi masyarakat terbesar keempat di dunia, PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk berupaya tetap menjadi partner utama bagi masyarakat Indonesia di dalam mengembangkan perekonomiannya.

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang keuangan, PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk juga memerlukan analisis rasio keuangan untuk menilai kinerja perusahaan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.

Analisis laporan keuangan ini diharapkan dapat memberi gambaran keadaan keuangan perusahaan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk membuat penelitian yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk”.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ditelisik oleh peneliti berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya adalah “Bagaimana analisis laporan keuangan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk periode 2014-2016?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil analisis rasio keuangan pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

2. Untuk mengetahui dan menganalisa tingkat kesehatan PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk,

diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak

manajemen untuk lebih meningkatkan lagi kinerja perusahaan.

2. Bagi peneliti, diharapkan dapat digunakan sebagai pengembangan

wawasan serta pemahaman mengenai penilaian kinerja dilihat dari

rasio keuangan.

3. Bagi pihak lain yang berkepentingan, diharapkan dapat digunakan

sebagai bahan referensi serta dapat digunakan untuk menambah

pengetahuan, wawasan serta pemahaman mengenai judul yang

diteliti.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5

1.5 Jadwal Penelitian

Penelitian pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk ini dimulai pada tanggal 12 Agustus 2018 sampai dengan tanggal 04 September 2018.

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

No Agustus September Kegiatan . I II III IV I II III IV 1. Pengajuan Judul Pengajuan Dosen 2. Pembimbing 3. Pengumpulan Data Pengelolaan dan Analisis 4. Data 5. Penyusunan Tugas Akhir

1.6 Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian laporan tugas akhir ini terdiri dari 4 bab, antara lain:

BAB I : PENDAHULUAN

Menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penelitian.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Menjelaskan mengenai sejarah, visi, misi, struktur

organisasi, job description, jaringan usaha kegiatan,

kegiatan usaha terkini, dan rencana kegiatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 6

BAB III : PEMBAHASAN

Memaparkan dan menganalisis data-data yang didapatkan

dari hasil penelitian.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini peneliti memberikan kesimpulan dan saran

mengenai penelitian yang telah dilakukan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II

PROFIL PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK

2.1 Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk adalah salah satu bank miliki pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei

Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der

Inlandsche Hoofden atau “Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi

Purwokerto”, suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16

Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia.

Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan

PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia Serikat.

Pada tahun 1960, melalui PERPU (Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang) No. 41 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk,

Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudia

7 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 8

berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam dengan nama Bank Indonesia Urusan

Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres

No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank

Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi,

Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara

Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara

Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status (Persero) berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan (Persero) Tbk saat itu masih

100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah

Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk, yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

- Visi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Visi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yakni menjadi sebuah

bank terkemuka di Indonesia yang akan selalu mengutamakan

kepuasan para nasabahnya.

- Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

1. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk mampu melakukan

segala jenis kegiatan perbankan terbaik dengan mengutamakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 9

pelayanan yang diberikan kepada badan usaha mikro, menengah,

dan kecil guna meningkatkan perkenomian masyarakat.

2. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk akan senantiasa

memberikan pelayanan pada setiap nasabahnya melalui

jaringan BRI yang luas dan didukung dengan adanya sumber daya

manusia profesional serta teknologi yang handal, melaksanakan

manajemen resiko dan prakek GCG (Good Cooperate

Governance) yang baik.

3. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk akan memberikan

keuntungan serta manfaat secara optimal pada pihak-pihak yang

berkepentingan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.3 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Sumber: PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) , Tbk Tahun 2019 Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

10 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 11

2.4 Job Description

1. RUPS

Organ Perseroan Terbatas yang memiliki kewenangan ekslusif yang

tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan komisaris.

2. Dewan Pengawas Syariah

Dewan pengawas syariah adalah ahli syariah yang diangkat oleh

Rapat Umum Pemegang Saham atas rekomendasi Majelis Ulama

Indonesia, dengan tugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi

serta mengawasi kegiatan perusahaan agar sesuai dengan prinsip

syariah.

3. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah sebuah dewan yang bertugas untuk

melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direktur

Perseroan terbatas (PT).

4. Direktur Utama

Direktur Utama adalah oranng yang berwenang merumuskan dan

menetapkan suatu kebijaksanaan dan program umum perusahaan atau

organisasi sesuai dengan batas wewenang yang diberikan oleh suatu

badan pengurus atau badan pimpinan yang serupa seperti dewan

komisaris

5. Wakil Direktur Utama

Wakil Direktur Utama membantu program kerja direktur utama dalam

perumusan dan penetapan suatu kebijakan dan program umum

perusahaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 12

2.5 Jaringan Usaha Kegiatan

1. Melakukan pelayanan terhadap transaksi keuangan nasabah dan

kebutuhan nasabah akan produk-produk perbankan

2. Menyalurkan kredit ritel komersial dengan plafon awal > RP 100

juta – RP. 1 milyar

3. Menghimpun dana dari nasabah baik dalam bentuk tabungan , giro

dan deposito

4. Memasarkan produk dan fasilitas e-banking

5. Memberikan dukungan bank serta bank garansi kepada nasabah

yang membutuhkan.

2.6 Kinerja Usaha Terkini

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. membukukan kinerja positif sepanjang 2017 yang tampak dari capaian laba dan perkembangan indikator keuangan utama lainnya. Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan.

Direktur Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Haru

Koesmahargyo mengatakan total laba bersih secara konsolidasi perseroan mencapai Rp29,04 triliun, tumbuh 10,7% secara year on year. Perolehan laba ditopang penyaluran kredit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang tumbuh dua digit, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan nasional.

Dalam paparan kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk kuartal/IV 2017, Haru Koesmahargyo mengatakan bahwa hingga akhir

Desember 2017, kredit yang disalurkan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 13

Tbk secara konsolidasi sebesar Rp739,3 triliun, tumbuh 11,4% (yoy) dari posisi

Rp663,4 triliun.

Penyaluran kredit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk didominasi segmen kredit mikro yakni Rp239,5 triliun, kredit konsumer Rp114,6 triliun, kredit ritel dan menengah Rp197,8 triliun, dan kredit korporasi Rp187,4 triliun.

Tahun ini Haru koesmahargyo menyatakan akan terus fokus pada segmen usaha mikro dan kecil menengah. Porsi kredit mikro ditargetkan tumbuh dari 33% menjadi 40% sehingga total porsi kredit UMKM naik menjadi 80%.

BRI juga menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp69,4 triliun kepada lebih dari 3,7 juta debitur baru selama periode Januari – Desember 2017.

Dari jumlah itu sebanyak 41% dialokasikan ke sektor produktif.

Sejak KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015, BRI telah menyalurkan KUR skema baru senilai Rp155 triliun kepada lebih dari 8,6 juta debitur. KUR ini program pemerintah yang dibuat untuk membuat akses ke perbankan jadi mudah dan bunganya murah juga dapat menambah jumlah nasabah dibandingkan tanpa KUR.

Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga yang dihimpun secara konsolidasi mencapai Rp841,7 triliun, tumbuh 11,5%. Dana murah dari produk giro dan tabungan (current account saving account/CASA) pun masih mendominasi BRI dengan porporsi 59% atau sekitar Rp496,8 triliun.

Kenaikan kredit dan pendanaan membuat aset perseroan secara konsolidasi juga ikut terkerek dari Rp1.003,6 triliun pada akhir 2016 menjadi

Rp1.126,2 triliun pada akhir 2017, tumbuh 12,2%.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 14

Pada pekembangan lain, margin bunga bersih (net interest margin/NIM)

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk secara konsolidasi juga mengalami penurunan dari posisi di atas 8% pada 2016 menjadi 7,78% pada Desember

2017 lalu.

Oleh karena itu, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk aktif mendorong pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI).

Per 2017, FBI BRI tumbuh 13,2% secara year on year dari Rp9,2 triliun menjadi

Rp10,4 triliun.

Dengan memperkuat transaction banking serta pemanfaatan digital banking adalah salah satu strategi meningkatkan FBI, juga optimalisasi agen

BRILink yang sudah mencapai 279.000. Sementara itu, rasio-rasio keuangan lain juga masih tercatat dalam kondisi positif. Misalnya, rasio kredit bermasalah

(nonperforming loan/NPL) gross secara konsolidasi di level 2,2%, di bawah

NPL industri 2,59%.

Likuiditas perseroan masih longgar dengan rasio loan to deposit ratio

(LDR) 87,84%. Efisiensi juga terjaga yang tampak dari posisi rasio Biaya

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) di level 70,74%. Pada penutupan perdagangan hari ini, saham BBRI tercatat berada di Rp3.830 per saham, turun 2,30%. Aksi profit taking dilakukan oleh investor asing, dengan total net sell pada hari ini senilai Rp275,07 triliun.

2.7. Rencana Kegiatan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

1. Melakukan penyaluran kredit retail komersil dan penghimpunan dana

dari nasabah agar sesuai dengan target posisi tutup tahun 2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 15

2. Meningkatkan laba unit kerja sesuai target yang telah di tetapkan tahun

2018

3. Melakukan penyelesaian tunggakan kredit dan kredit bermasalah

4. Memasarkan produk-produk dan program perbankan yang baru kepada

nasabah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Veithzal (2012: 616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu, asosiasi, atau organisasi. Laporan keuangan bertujuan memberikan informasi keuangan, baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan tersebut

(Kasmir, 2012: 53).

Laporan keuangan dapat dipahami sebagai bentuk pencatatan keuangan secara sistematis dan metodologis tentang posisi keuangan maupun hasil operasi keuangan pada suatu periode waktu tertentu. Menurut Kasmir (2015: 50),

“Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam satu periode tertentu. Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan perusahaan. Adapun untuk laporan lebih luas dilakukan satu tahun sekali. Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari :

1. Neraca

Neraca adalah suatu laporan keuangan yang diterbitkan setiap hari kerja

oleh satuan kerja akunting. Laporan tersebut menunjukkan posisi saldo serta

mutasi-mutasi dari rekening-rekening yang dikelola oleh satuan kerja

akunting yang bersangkutan. Aktiva bank pada umumnya terdiri atas alat-

alat likuid, aktiva produktif, dan aktiva tidak produktif. Sisi pasiva

16 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 17

menggambarkan kewajiban bank yang berupa klaim terhadap pihak ketiga

atau pihak lainnya atas kekayaan bank yang dinyatakan dalam bentuk

rekening giro, deposito berjangka tabungan, dan instrument kewajiban

lainnya, serta ekuitas yang menggambarkan nilai buku pemilik saham bank.

Dengan demikian, neraca memberikan gambaran harta kekayaan, utang,

dan modal bank, serta memperlihatkan gambaran tentang posisi keuangan

suatu bank pada suatu saat tertentu. Neraca tidak memberikan informasi

nilai perusahaan secara langsung, tetapi informasi tersebut bisa dilihat

dengan mempelajari nerasa digabung dengan laporan keuangan yang lain.

Secara spesifik, neraca dimaksudkan membantu pihak eksternal untuk

menganalisis likuiditas perusahaan, fleksibilitas, kemampuan operasional,

kemampuan menghasilkan pendapatan selama periode tertentu (Hanafi,

2014: 50)

2. Laporan Laba Rugi

Laporan perhitungan laba rugi bank (profit and loss statement) atau lebih

dikenal dengan income statement dari suatu bank umum adalah suatu

laporan keuangan bank yang menggambarkan pendapatan dan biaya

operasional dan nonoperasional bank serta keuntungan bersih bank untuk

suatu periode tertentu. Laporan laba rugi harus disusun berdasarkan

ketentuan tentang bentuk yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia, serta

harus dilaporkan dan diumumkan melalui media cetak yang memiliki

peredaran yang luas, laporan bulanan harus dilaporkan setiap bulan, laporan

triwulanan dilakukan untuk masing-masing posisi akhir bulan Maret, Juni,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 18

September, yang bersangkutan. Keterlambatan penyamapaian serta bentuk

laporan yang tidak mengikuti standar Bank Indonesia akan dikenakan

sanksi.

3. Laporan Arus Kas

Analisa laporan arus kas memperlihatkan kemampuan manajemen

mengatur kas perusahaan yang menunjukkan sumber dana kas dan

penggunaan dana kas dalam suatu periode tertentu. Laporan arus kas

menghubungkan antara dua neraca dengan laporan laba rugi periode

terakhir yang dapat mengevaluasi berapa banyak uang kas yang dihasilkan

perusahaan dan untuk apa saja uang kas tersebut telah dipergunakan.

4. Laporan Komitmen dan Kontingensi

Laporan komitmen adalah suatu ikatan atau kontrak yang berupa janji yang

tidak dapat dibatalkan sepihak dan harus dilaksanakan apabila persayaratan

yang disepakati telah dipenuhi. Laporan kontingensi adalah tagihan atau

kewajiban bank yang kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau

tidak terjadi satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang.

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang berisi catatan mengenai

posisi devisa neto, menurut jenis mata uang dan aktivitasnya.

6. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi

Laporan gabungan adalah laporan dari seluruh cabang-cabang bank yang

bersangkutan. Laporan konsolidasi adalah laporan bank yang bersangkutan

dengan anak perusahaannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 19

3.2 Pengertian Rasio Keuangan

Menurut Munawir (2014: 65) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos-pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Misalnya antara utang dan modal, antara kas dan total aset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan, dan sebagainya. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan antara hubungan dan pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita dapat menilai secara cepat hubungan antara pos tadi dan dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian.

Analisis rasio ini memiliki keunggulan disbanding teknik analisis lainnya.

Keunggulan tersebut adalah : a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah

dibaca dan ditafsirkan; b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan

laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit; c. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industry lain; d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan

keputusan dan model prediksi; e. Menstandarisir size perusahaan; f. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau

melihat perkembangan perusahaan secara periodik;

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 20

g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa

yang akan datang.

Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio, teknik ini juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar tidak ada kesalahan dalam penggunaannya. Adapun keterbatasan rasio itu adalah : a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk

kepentingan pemakai; b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi

keterbatasan teknik ini seperti :

1) Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak

mengandung taksiran dan judgement yang dapat dinilai biasa atau

subjektif;

2) Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai

perolehan bukan harga pasar;

3) Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio;

4) Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa

diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda. c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan

kesulitan menghitung rasio

Rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan adalah : a. Rasio Likuiditas

Menurut Harahap (2013: 301), rasio likuiditas merupakan rasio yang

mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 21

Untuk dapat memenuhi kewajibannya yang sewaktu-waktu, maka perusahaan harus mempunyai alat-alat untuk membayar yang berupa aset- aset lancar yang jumlahnya harus lebih besar daripada kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar berupa kewajiban-kewajiban lancar. Beberapa rasio likuiditas adalah :

1. Current Ratio (Rasio Lancar)

Current ratio, menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi

kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar

dengan utang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi

kewajiban jangka pendeknya. Current ratio yang rendah biasanya

dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuiditasi,

sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena

menunjukkan banyaknya dana yang menganggur yang pada akhirnya

dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan (Sawir, 2009: 10).

Rumusnya :

2. Cash Ratio (Rasio Kas) Rasio ini menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan surat berharga (efek) yang segera dapat diuangkan (Sawir, 2009: 10). Rumusnya :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 22

b. Rasio Profitabilitas

Menurut Harahap (2013:304) rasio profitabilitas menggambarkan

kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan

sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,

jumlah cabang, dan sebagainya. Beberapa rasio profitabilitas adalah :

1. Return On Investment (ROA)

Rasio keuangan perusahaan yang terkait dengan potensi keuntungan

mengukur kekuatan perusahaan membuahkan keuntungan atau juga

laba pada tingkat pendapatan, aset dan juga modal saham spesifik.

Rasio ini mengukur kemampuan bank untuk mengelola aktivanya

untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak (Kasmir, 2015: 48).

Rumusnya :

2. Return On Equity (ROE)

Rasio ini juga disebut dengan laba atas equity, rasio ini mengkaji sejauh

mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki

untuk mampu memberikan laba atau ekuitas. (Fahmi, 2012: 82).

Rumusnya :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 23

3. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Margin laba bersih menurut Kasmir (2012:200) merupakan ukuran

keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan

pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan

pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. Menurut Syamsudin

(2010:61) rumus untuk menghitung margin laba bersih (net profit

margin) adalah sebagai berikut :

c. Rasio Leverage Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap

modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan

dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang

digambarkan oleh modal (equity). Perusahaan yang baik mestinya memiliki

komposisi modal yang lebih besar dari utang. Beberapa rasio leverage

adalah:

1. Rasio Hutang (Debt Ratio) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin

hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimiliki.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 24

2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)

Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang

dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan,

guna mengetahui financial leverage perusahaan.

Rumusnya adalah :

d. Rasio Aktivitas Rasio ini digunakan untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan dalam

menggunakan dan mengendalikan sumber-sumber yang dimiliki oleh

perusahaan. Rasio ini diukur dengan membandingkan penjualan dengan

berbagai investasi dalam aktiva. Beberapa rasio aktivitas adalah :

1. Total Assets Turnover

Merupakan perbandingan antara pendapatan dengan jumlah aktiva.

Kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar

dalam satu periode tertentu atau kemampuan modal yang

diinvestasikan untuk menghasilkan revenue.

Rumusnya adalah :

2. Receivable Turnover

Merupakan perbandingan antara pendapatan dengan piutang rata-

rata. Kemampuan piutang berputar dalam suatu periode tertentu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 25

Rumusnya adalah :

3.3 Menilai kinerja keuangan

Penilaian kinerja keuangan didasarkan atas standart yang diberlakukan oleh Bank Indonesia selaku pemegang otoritas tertinggi perbankan di Indonesia melalui SE BI NO.13/1/PBI/2011 tentang tata cara penilaian kesehatan bank.

Berikut Ketentuanya.

Tabel 3. 1 Penilaian Rasio Untuk current ratio menurut SE BI

Rasio Peringkat Penilaian Current Ratio 100% 1 Sangat Sehat 150% Current Ratio > 174% 2 Sehat 66% Current Ratio > 81% 3 Cukup Sehat 51% Current Ratio > 66% 4 Kurang Sehat Current Ratio <100% 5 Tidak Sehat Sumber: SE BI NO.13/1/PBI/2011

Tabel 3. 2 Penilaian Rasio untuk cash ratio menurut SE BI

Rasio Peringkat Penilaian Cash Ratio > 100% 1 Sangat Sehat Cash Ratio 75% 2 Sehat Cash Ratio > 50% 3 Cukup Sehat Cash Ratio 25% 4 Kurang Sehat Cash Ratio < 25% 5 Tidak Sehat Sumber: SE BI NO.13/1/PBI/2011

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 26

Tabel 3. 3 Penilaian Rasio untuk ROA menurut SE BI

Rasio Peringkat Penilaian ROA > 1,5% 1 Sangat Sehat 1,25% < ROA < 1,5% 2 Sehat 0,5% < ROA < 1,5% 3 Cukup Sehat 0 < ROA < 0,5% 4 Kurang Sehat ROA < 0% 5 Tidak Sehat Sumber: SE BI NO.13/1/PBI/2011 Tabel 3. 4 Penilaian Rasio untuk ROE menurut SE BI

Rasio Peringkat Penilaian ROE > 1,5% 1 Sangat Sehat 1,25% < ROE < 1,5% 2 Sehat 0,5% < ROE < 1,5% 3 Cukup Sehat 0 < ROE < 0,5% 4 Kurang Sehat ROE < 0% 5 Tidak Sehat Sumber: SE BI NO.13/1/PBI/2011 Tabel 3. 5 Penilaian Rasio untuk NPM menurut SE BI

Rasio Peringkat Penilaian NPM 100% 1 Sangat Sehat 81% NPM < 100% 2 Sehat 66% NPM < 81% 3 Cukup Sehat 51% NPM < 66% 4 Kurang Sehat NPM < 51% 5 Tidak Sehat Sumber: SE BI NO.13/1/PBI/2011

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 27

3.4 Penilaian Akhir Rasio Keuangan

Berdasarkan data yang tersedia dan bentuk perusahaan yang merupakan industri perbankan, perhitungan dan analisis rasio keuangan untuk PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk yang dihitung menggunakan rasio profitabilitas dan likuiditas adalah sebagai berikut :

1. Rasio Likuiditas

Beberapa rasio liabilitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah :

a. Current Ratio (Rasio Lancar)

Tabel 3. 6 Current Ratio pada PT. Bank Rakyat Indonesia tahun 2014-2017 Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio 2014 801.984 704.278 113,87% 2015 878.426 765.299 114,78% 2016 1.003.644 856.832 117,13% 2017 1.126.248 958.901 117,45% Sumber : Data laporan keuangan diolah, 2018

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.1, dapat diketahui bahwa

current ratio tahun 2014 sebesar 113,87% artinya setiap Rp 1,00 hutang

lancar dijamin oleh 11.387 aktiva lancar. Pada tahun 2015 current ratio

sebesar 114,78% artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp

11.478 aktiva lancar. Pada tahun 2016 sebesar 117,13% artinya setiap Rp

1,00 hutang lancar dijamin oleh 11.713 aktiva lancar, dan pada tahun 2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 28

sebesar 117,45% artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh 11.745

aktiva lancar.

b. Cash Ratio (Rasio Kas)

Tabel 3. 7 Cash Ratio pada PT. Bank Rakyat Indonesia tahun 2014-2017

Tahun Cash Marketable Current Cash securities Liabilities Ratio 2014 22.188.566 8.307.503 680.865.099 4,47% 2015 28.470.316 10.532.381 733.606.581 5,31% 2016 25.212.024 24.800.781 856.831.836 5,83% 2017 24.797.782 30.619.658 958.900.948 5,77% Sumber : Data laporan keuangan diolah, 2018

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.2, hasil menunjukkan

bahwa cash ratio untuk tahun 2014 sebesar 4.47% artinya setiap Rp 1,00

hutang lancar dijamin oleh Rp 0,447 kas dan efek. Pada tahun 2015 cash

ratio sebesar 5,31% artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp

0,531 kas dan efek. Untuk tahun 2016 cash ratio sebesar 5,83% artinya

setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp 0,583 kas dan efek, untuk

tahun 2017 cash ratio sebesar 5,77% artinya setiap Rp 1,00 hutang

lancar dijamin oleh Rp 0,577 kas dan efek.

2. Rasio Profitabilitas

Beberapa rasio profitabilitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 29

a. Return on Asset (Pengembalian Atas Seluruh Aset)

Tabel 3. 8 ROA pada PT. Bank Rakyat Indonesia tahun 2014-2017

Tahun Laba Bersih Total Aktiva RoA (%) (Rp) (Rp) 2014 24.227 801.984 3,02% 2015 25.411 878.426 2,89% 2016 26.228 1.003.644 2,61% 2017 29.044 1.126.248 2,57% Sumber : Data laporan keuangan diolah, 2018

Berdasarkan perhitungan yang ditunjukkan pada 3.3 dapat

diketahui bahwa return on asset pada tahun 2014 sebesar 3.02% artinya

setiap Rp 1,00 aset yang digunakan perusahaan mampu menghasilkan Rp

0,0302 laba bersih. Pada tahun 2015 return on asset sebesar 2,89%

artinya setiap Rp 1,00 aset yang digunakan perusahaan mampu

menghasilkan Rp 0,0289 laba bersih. Pada tahun 2016 return on asset

sebesar 2,61% artinya setiap Rp 1,00 aset yang digunakan perusahaan

mampu menghasilkan Rp 0,0261 laba bersih. Pada tahun 2017 return on

asset sebesar 2,57% artinya setiap Rp 1,00 aset yang digunakan

perusahaan mampu menghasilkan Rp 0,0257 laba bersih. b. Return on Equity

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 30

Tabel 3. 9 ROE pada PT. Bank Rakyat Indonesia tahun 2014-2017

Tahun Laba Bersih Total Ekuitas RoE (%) (Rp) (Rp) 2014 24.227 97.706 31,52% 2015 25.411 113.127 22,46% 2016 26.228 146.813 23,14% 2017 29.044 167.347 22,12% Sumber : Data laporan keuangan diolah, 2018

Berdasarkan perhitungan yang ditampilkan tabel 3.4 dapat diketahui

bahwa return on equity ditahun 2014 sebesar 31,52% artinya setiap Rp

1,00 modal mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,3152. Return

on equity ditahun 2015 sebesar 22,46% artinya setiap Rp 1,00 modal

mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,2246. Return on equity

ditahun 2016 sebesar 23,14% artinya setiap Rp 1,00 modal mampu

menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,2314. Dan pada tahun 2017

sebesar 22,12% artinya setiap Rp 1,00 modal mampu menghasilkan laba

bersih sebesar Rp 0,2212.

c. Net Profit Margin

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 31

Tabel 3. 10 NPM pada PT. Bank Rakyat Indonesia tahun 2014-2017

Tahun Laba Bersih Pendapatan Bunga NPM Sesudah Pajak 2014 24.227 75.122 32,25% 2015 25.411 85.434 29,74% 2016 26.228 93.995 27,90% 2017 29.044 102.899 28,22% Sumber : Data laporan keuangan diolah, 2018

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.5 menunjukkan bahwa net profit margin pada tahun 2014 sebesar 32,25% yang artinya setiap Rp 1,00 hasil penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,3225. Pada tahun 2015 sebesar

29,74% yang artinya setiap Rp 1,00 hasil penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,2974. Pada tahun 2016 sebesar 27,90% yang artinya setiap Rp 1,00 hasil penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,2790. Pada tahun 2017 sebesar 28,22% yang artinya setiap Rp 1,00 hasil penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,2822.

3.5 Kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, selanjutnya dapat dilihat kinerja keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk berdasarkan nilai rata-rata

Analisis rasio Profitabilitas Bank.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 32

Tabel 3.11 Rasio Profitabilitas Serta Penilaian Kinerja Keuangan berdasarkan Standart BI pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2014 s/d 2017

NO Rasio 2014 2015 2016 2017 Nilai rata-rata Ket

1 ROA 3,02% 2,89% 2,61% 2,57% 2,77 Sangat sehat 2 ROE 31,52% 22,46% 23,14% 22,12% 24,74 Sangat sehat 3 NPM 32,25% 29,74% 27,90% 28,22% 29,52 Tidak sehat Sumber : Data laporan keuangan diolah, 2018

a) Return on Assets pada tahun 2014 sebesar 3,02%. ditahun 2015 Return on

Asset menurun sebesar 2,89% hal ini disebabkan menurunnya laba bersih

sebelum pajak. Pada tahun 2016 Return On Assets kembali menurun

menjadi sebesar 2,61% hal ini disebabkan laba bersih sebelum pajak yang

menurun. Kemudian di tahun 2017 Return on asset menurun sebesar 2,57%.

Terlihat bahwa Return On Asset mengalami penurunen terus menerus. Hal

ini terbilang belum efisien karena, adanya penurunan pada laba bersih

sebelum pajak. Namun, dengan melihat dari nilai rata-rata ROA sebesar

2,77% maka, kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, Periode

2014 s/d 2017 untuk ROA berada pada kondisi yang Sangat Sehat karena

ROA > 1,5% Hal ini sesuai standart yang telah ditetapkan Bank Indonesia. b) Pada Return On Equity terlihat bahwa pada tahun 2014 sebesar 31,52%,

ditahun 2015 Return On Equity menurun sebesar 22,46% hal ini disebabkan

karena laba bersih setelah pajak yang menurun. Pada tahun 2016 Return on

Equity meningkat menjadi sebesar 23,14% hal ini disebabkan laba bersih

setelah pajak yang kembali meningkat . Sedangkan Pada tahun 2017 Return

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 33

on Equity kembali menurun dari tahun sebelumnya sebesar 22,12% hal ini

disebabkan laba bersih setelah pajak yang kembali menurun. terlihat bahwa

Return on equity (ROE) dari tahun 2014 s/d 2017 juga mengalami turun

naik .hal ini belum efisien. Karena, adanya kenaikan dan penurunan pada

jumlah laba bersih setelah pajak. Namun, dengan melihat dari nilai rata-rata

ROE sebesar 24,74% maka, kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk, Periode 2014 s/d 2017 untuk ROE berada pada kondisi yang Sangat

Sehat karena ROE >15% Hal ini sesuai standart yang telah ditetapkan Bank

Indonesia. c) Net Profit Margin pada tahun 2014 memiliki nilai sebesar 32,25% .Pada

tahun 2015 Net profit margin menurun menjadi sebesar 29,74%. Di tahun

2016 Net Profit Mergin menurun menjadi sebesar 27,90% . Namun di tahun

2017 Net Profit Margin meningkat menjadi sebesar 28,22%. Terlihat bahwa

NPM tahun 2014 s/d 2017 belum efisien karena adanya kenaikan dan

penurunan pada jumlah laba bersih dan penjualan ynag dihasilkan. Dan

dengan melihat dari nilai rata-rata NPM sebesar 29,52% maka, kinerja PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, Periode 2014 s/d 2017 untuk NPM

berada pada kondisi yang Tidak Sehat karena NPM <51%. Hal ini sesuai

standart yang telah ditetapkan Bank Indonesia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 34

Tabel 3.12 Rasio Likuiditas Serta Penilaian Kinerja Keuangan berdasarkan Standar BI pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Tahun 2014 s/d 2017

Nilai No Rasio 2014 2015 2016 2017 Keterangan rata-rata 1 Current 113,87% 114,78% 117,13% 117,45% 115,80% Sangat ratio Sehat 2 Cash 4,47% 5,31% 5,83% 5,77% 5,34% Tidak sehat ratio Sumber : Data laporan keuangan diolah, 2018

a) Berdasarkan Tabel 3.7 nilai current ratio PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk. Pada tahun 2014 sebesar 113,87%. Namun pada tahun 2015

current ratio mengalami peningkatan sebesar 0,91% menjadi 114,78%.

Pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari tahun

sebelumnya menjadi 117,13%. Dan pada tahun 2017 meningkat kembali

sebesar 0,32% menjadi 117,45%. Besarnya current ratio yang dihasilkan

pada tahun 2014-2017 secara keseluruhan hasil tertinggi tahun 2017 sebesar

117,45% dan hasil terendah pada tahun 2014 sebesar 113,87%. Dan dengan

melihat dari nilai rata-rata 115,80% pada current ratio menunjukkan

kinerja yang sangat baik hal ini terlihat pada tahun 2014-2017 menunjukkan

tingkat rasio yang sangat sehat karena current ratio >100% Hal ini sesuai

standart yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Diharapkan perusahaan

mampu mempertahankan nilai current ratio sehingga perusahaan tetap pada

kondisi yang sangat sehat. b) Nilai cash ratio yang ditunjukkan pada Tabel 3.7 pada tahun 2014 sebesar

4,47%. Pada tahun 2015 cash ratio mengalami peningkatan sebesar 0,84%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 35

menjadi 5,31%. Pada tahun 2016 mengalami peningkatan kembali sebesar

0,52% dari tahun sebelumnya menjadi 5,83%, dan pada tahun 2017

menurun sebesar 0,06% menjadi 5,77%. Besarnya cash ratio yang

dihasilkan pada tahun 2014-2017 secara keseluruhan hasil tertinggi tahun

2016 sebesar 5,83% dan hasil terendah pada tahun 2014 sebesar 4,47%.

Dan dengan melihat dari nilai rata-rata 5,34% pada cash ratio

menunjukkan kinerja yang tidak baik hal ini terlihat pada tahun 2014-2017

menunjukkan tingkat rasio yang tidak sehat karena cash ratio <25% Hal ini

sesuai standart yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Pihak manajemen

seharusnya berusaha semaksimal mungkin untuk lebih memperhatikan nilai

rasio sehingga tingkat rasio perusahaan lebih meningkat lagi dan dalam

kondisi sehat.

3.6 Perbandingan predikat tingkat kesehatan PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk dan Bank Negara Indonesia tahun 2014-2017.

Setelah melakukan perhitungan rasio-rasio PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk, peneliti juga melakukan perbandingan antara PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk dan Bank BNI. Maka berikut ini merupakan pembahasan perbandingan tingkat kesehatan PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk dan Bank BNI tahun 2014-2017.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 36

Tabel 3.13 Perbandingan Predikat Tingkat Kesehatan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk dan Bank BNI tahun 2014 – 2017

Bank BRI Bank BNI Tahun Komponen Rata-Rata Predikat Rata-Rata Predikat ROA 2,77% Sangat Sehat 2,69% Sangat Sehat ROE 24,74% Sangat Sehat 15,22% Sangat Sehat 2014-2017 NPM 29,52% Tidak Sehat 80,1% Sehat Current Ratio 115,80% Sangat Sehat 88,17% Cukup Sehat Cash Ratio 5,34% Tidak Sehat 257,24% Sangat Sehat Sumber : Data laporan keuangan diolah, 2018

Pada Tabel Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank secara Keseluruhan dari Tahun 2014 hingga Tahun 2017, Menurut standar BI, PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk dan Bank BNI memiliki tingkat kesehatan dengan predikat Sangat Sehat terhadap ROA dan ROE. Namun, PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk memiliki nilai yang lebih tinggi daripada Bank BNI.

Untuk NPM, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk berada pada status

Tidak Sehat, sedangkan Bank BNI memiliki status Sehat. Hal tersebut dikarenakan laba bersih dan penjualan bersih meningkat, tetapi persentase peningkatan penjualan lebih besar. Kemudian, untuk Current Ratio, PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk memiliki menunjukkan status Sangat Sehat dengan nilai 115,80%, sedangkan Bank BNI masih berada pada status Cukup

Sehat dengan nilai 88,17%. Kemudian predikat terhadap kesehatan Cash Ratio,

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk memiliki status yang tidak sehat dengan nilai 5,14%, akan tetapi Bank BNI sudah berada pada status Sangat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 37

Sehat dengan nilai 257,24%. Hal tersebut disebabkan karena jumlah kas yang dimiliki perusahaan mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan karena jumlah kas yang dimiliki perusahaan mengalami penurunan karena PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk lebih memilih untuk menyimpan aktiva lancarnya ke dalam sekurities atau saham dan obiligasi dan peningkatan terhadap hutang perusahaan yang tidak sesuai yang menyebabkan perusahaan tidak likuid.

Jika dilihat secara keseluruhan dari tahun 2014 hingga tahun 2017, Tabel

Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank secara Keseluruhan menunjukkan bahwa

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk lebih sehat daripada Bank BNI ditinjau dari status ROA, ROE, dan Current Ratio yang selalu lebih baik dari predikat yang diperoleh Bank BNI. Namun, pada beberapa seperti NPM dan

Cash Ratio, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk masih berada di bawah

Bank BNI sehingga perusahaan harus meningkatkan beberapa poin yang tertinggal.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini peneliti akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Selain itu, peneliti juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

4.1 Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

1. Analisis rasio likuiditas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

pencapaian selama periode tahun 2014-2017 dilihat dari perhitungan

current ratio perusahaan memiliki hasil yang sangat sehat dengan rata-rata

115,80%.

2. Perhitungan cash ratio perusahaan memiliki hasil yang tidak sehat dengan

rata-rata 5,3%.

3. Analisis rasio profitabilitas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

pencapaian selama periode tahun 2014-2017 dilihat dari rata-rata nilai ROA

sebesar 3,5% dan berada pada kondisi yang Sangat sehat.

4. Untuk rata-rata nilai ROE sebesar 26,3% yang berarti ROE berada pada

kondisi yang Sangat sehat.

5. Dan untuk rata-rata nilai NPM sebesar 42,6% menunjukkan kondisi tingkat

rasio yang Tidak Sehat.

38 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 39

4.2 Saran

Setelah melakukan analisa terhadap kasus yang dibahas pada bab pembahasan, peneliti menyarankan agar perusahaan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Pada analisis likuiditas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk tahun

2014-2017 terlihat current ratio menunjukkan tingkat rasio yang sangat

sehat sedangkan cash ratio menunjukkan tingkat rasio yang tidak sehat.

Peneliti menyarankan agar pihak manajemen lebih berusaha semaksimal

mungkin untuk lebih memperhatikan nilai rasio sehingga tingkat rasio

perusahaan lebih meningkat lagi dan dalam kondisi sehat dengan cara

meningkatkan kegiatan e-banking dan melakukan penyelesaian terhadap

penunggakan utang kredit.

2. Pada return on asset dan return on equity menunjukkan tingkat rasio yang

sangat sehat. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan mampu

mempertahankan nilai ROA dan ROE sehingga perusahaan tetap pada

kondisi yang sangat sehat. Namun, peneliti menyarankan agar perusahaan

membuat sebuah gerakan pemasaran baru untuk menarik nasabah dengan

tujuan agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan kompetitor.

3. Dari analisa yang telah dilakukan peneliti, dapat dilihat bahwa perusahaan

disarankan agar tetap mempertahankan posisi profitabilitas perusahaan

dengan rasio ROA dan ROE yang sudah baik.

4. Pada analisis NPM, disarankan perusahaan meningkatkan pendapatan dari

bunga agar tingkat profitabilitas terus meningkat sehingga kepercayaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 40

nasabah tetap terjaga. Misalnya meningkatkan pendapatan dengan cara

memfokuskan pada suatu pasar tertentu seperti kredit untuk usaha kecil dan

menengah. Sehingga nasabah tidak berpindah mencari Bank lain.

5. Diharapkan perusahaan dapat memaksimalkan laba perusahaan sehingga

perusahaan mampu menghasilkan profit yang selalu meningkat setiap

tahunnya.

6. Perusahan hendaknya tetap mempertahankan posisi likuiditas terlihat pada

ROA dan ROE perusahaan yang sudah baik dengan tetap berusaha untuk

meningkatkan aktiva lancar perusahaan, dengan cara mengendalikan jumlah

persedian dan mengurangi penggunaan kas yang tidak efisien, agar dapat

menjamin seluruh hutang lancar yang dimiliki perusahaan dengan baik, dan

tetap menjaga agar hutang lancar perusahaan dapat ditekan atau dikurangi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Hanafi, Mamduh M. 2014. Analisis Laporan Keuangan Edisi Tujuh. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Harahap, Sofyan Safri. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. : Rajawali Pers.

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Munawir. 2014. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Murhadi, Werner R. 2015. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.

Samryn, L. M. 2014. Pengantar Akuntansi. Edisi IFRS. Jakarta: Rajawali Pers.

Sawir, Agnes. 2010. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.

Syamsudin, Lukman. 2010. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Taswan, Dr. 2013. Akuntansi Perbankan Transaksi Dalam Valuta Rupiah. Jakarta: UPP STIM YKPN

Veithzal, Rivai. 2012. Management: Manajemen Perbankan Dari Teori Ke Praktik. Edisi 1. Jakarta: Rajawali Pers.

41 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN

42 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 43

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 44

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 45

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 46

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 49

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 50

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 52

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 53

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA