ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Mitrawan Fauzi [email protected]

Luthfi Mutaali [email protected]

Abtract Competition in the leading sectors (potential) is becoming a natural thing in a regional development. Regional development which aim to strengthen the economy of the region can be done by developing superior sectors owned by each region. This study will analyze the leading sector and describes the development of the region's economy and examines relationship between the two in each district/city in the Province of North . The results showed that the construction sector, trade, hotels and restaurants sector, and the services sector is the dominant sector for districts/cities in Province of . Meanwhile, South of Tapanuli District, Deli Serdang District, North of Lawas District, City, and City are districts/cities in Province of North Sumatra that has economic development region most good. Meanwhile Crosstab analysis results the association of the leading sectors with the potential development of the region's economy has a relationship of interdependence.

Keywords: leading sector, development, regional economy

Abstrak Persaingan di sektor unggulan (potensial) saat ini menjadi hal yang wajar dalam suatu pembangunan wilayah. Pembangunan wilayah yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi wilayah dapat dilakukan dengan mengembangkan sektor unggulan yang dimiliki oleh setiap wilayah. Penelitian ini akan menganalisis sektor unggulan dan mendeskripsikan perkembangan perekonomian wilayah serta mengkaji hubungan keduanya di setiap kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, dan sektor jasa-jasa merupakan sektor unggulan bagi kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kota Pematangsiantar, dan Kota Medan merupakan kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki perkembangan perekonomian wilayah yang paling baik. Sementara itu hasil analisis Crosstab menunjukkan bahwa sektor unggulan dan perkembangan perekonomian wilayah memiliki suatu hubungan.

Kata Kunci: sektor unggulan, perkembangan, perekonomian wilayah

1 PENDAHULUAN penurunan. Kinerja perekonomian Provinsi Sumatera Utara pada tahun Setiap wilayah memiliki 2011 adalah 6,66 persen, kemudian sektor unggulan yang berbeda-beda. mengalami penurunan menjadi 6,45 Oleh karena itu, pengembangan persen pada tahun berikutnya. sektor unggulan harus melihat dari Selanjutnya pada tahun 2013 kinerja beberapa faktor seperti karakteristik perekonomian Provinsi Sumatera daerah, potensi sumberdaya alam, Utara adalah 6,08 persen, kemudian dan sumberdaya manusia. Selain itu, mengalami penurunan lagi menjadi faktor kekhasan daerah 5,23 persen pada tahun 2014. (endogeneous development) juga Sektor unggulan adalah menjadi salah satu faktor yang harus sektor yang keberadaannya pada saat dipertimbangkan. Pembangunan ini telah berperan besar kepada wilayah yang sesuai dengan faktor- perkembangan perekonomian suatu faktor tersebut akan menciptakan wilayah, karena faktor anugerah pembangunan yang optimal, merata, (endowment factors) yaitu dan berkelanjutan. Pembangunan mempunyai keunggulan- wilayah yang optimal juga harus keunggulan/kriteria. Selanjutnya didukung oleh laju pertumbuhan faktor ini berkembang lebih lanjut yang cepat. Jika prioritas melalui kegiatan investasi dan pembangunan tidak sesuai dengan menjadi tumpuan kegiatan ekonomi. faktor-faktor tersebut maka Hal ini didasarkan atas seberapa pembangunan khususnya besar peranan sektor tersebut dalam perkembangan perekonomian perekonomian daerah seperti yang wilayah akan menjadi relatif lambat dikatakan oleh Sambodo (2002, dan tidak optimal. dalam Ghufron, 2008). Oleh karena Produk Domestik Regional itu sektor unggulan merupakan Bruto (PDRB) dapat dijadikan bagian penting dalam perkembangan sebagai tolok ukur perkembangan perekonomian suatu wilayah. perekonomian atau pembangunan Adapun kriteria sektor suatu wilayah. Arifin (2007) unggulan menurut Sambodo (2002, mengatakan, “PDRB merupakan dalam Usya, 2006) yaitu sektor nilai barang dan jasa akhir yang unggulan memiliki empat kriteria dihasilkan oleh masyarakat di satu diantaranya: pertama, sektor wilayah (region), baik ditingkat unggulan memiliki laju pertumbuhan provinsi maupun kabupaten atau ekonomi yang tinggi, kedua, sektor kota. PDRB adalah salah satu tersebut memiliki angka penyerapan indikator makro yang dapat tenaga kerja yang relatif besar, menggambarkan besarnya nilai ketiga, sektor tersebut memiliki tambah yang diperoleh dari berbagai keterkaitan antar sektor yang tinggi aktivitas perekonomian di suatu baik ke depan maupun ke belakang, wilayah”. dan keempat, sektor yang mampu Kinerja perekonomian menciptakan nilai tambah yang Provinsi Sumatera Utara mulai dari tinggi. tahun 2011-2014 selalu mengalami

2

METODE PENELITIAN Nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh Data yang digunakan dalam perekonomian dalam satu tahun penelitian ini adalah data sekunder. dapat digambarkan oleh nilai Data-data sekunder yang digunakan pendapatan nasional. Pertumbuhan adalah data-data yang berkaitan ekonomi tercermin pada kenaikan dengan sektor unggulan dan pendapatan nasional dari tahun ke perkembangan perekonomian tahun, hal tersebut analog dengan wilayah yang diperoleh dari laju pertumbuhan ekonomi di daerah publikasi provinsi, kabupaten yang dapat dilihat dari maupun kota di Provinsi Sumatera perkembangan PDRB (Harini dkk, Utara yang diterbitkan oleh Badan 2005). Pusat Statistik (BPS) provinsi, Total PDRB Provinsi kabupaten, dan kota di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2014 atas Sumatera Utara. dasar harga konstan 2010 adalah Pengolahan data-data yang sebesar Rp. 419.649,25 miliar. Total berkaitan dalam penelitian ini diolah PDRB tersebut didapatkan dari total dengan cara: pengolahan data PDRB 25 kabupaten dan 8 kota di sekunder dengan menggunakan Provinsi Sumatera Utara. Total software Microsoft Excel, dan PDRB kabupaten adalah sebesar pengolahan data-data spasial untuk 64,98 persen, sedangkan total PDRB membuat peta-peta tematik hasil kota adalah sebesar 35,02 persen. penelitian dan hasil pendukung Apabila dilihat secara penelitian dengan menggunakan sektoral, laju pertumbuhan ekonomi software ArcGIS 10.2. Analisis data Provinsi Sumatera Utara atas dasar yang digunakan dalam penelitian ini harga konstan 2010 mengalami adalah analisis Shift -Share, analisis peningkatan sebesar 26,75 persen Tipologi Klassen, dan analisis selama tahun 2010-2014. Ini ditandai Crosstab. dengan laju pertumbuhan ekonomi yang bernilai positif pada seluruh HASIL DAN PEMBAHASAN sektor perekonomian. Tabel 1 Suatu daerah dikatakan menunjukkan bahwa seluruh sektor mempunyai sektor unggulan apabila perekonomian memberikan daerah tersebut mampu bersaing peningkatan kontribusi yang cukup pada sektor yang sama dengan besar bagi PDRB Provinsi Sumatera daerah lain sehingga menghasilkan Utara, yang ditandai oleh laju ekspor. Sektor unggulan akan pertumbuhan ekonomi yang bernilai memberikan nilai tambah dan positif. Pertumbuhan tertinggi produksi yang besar, memiliki terdapat pada sektor pertambangan multiplier effect yang besar terhadap dan penggalian yaitu sebesar 64,53 perekonomian lain serta memiliki persen. Hal ini disebabkan oleh permintaan yang tinggi baik pasar semakin meningkatnya hasil lokal maupun pasar ekspor. Adanya produksi sektor pertambangan dan sektor unggulan dapat meningkatkan penggalian di Provinsi Sumatera perkembangan perekonomian suatu Utara. daerah.

3

Tabel 1 Perubahan PDRB Sektor Perekonomian Provinsi Sumatera Utara (Miliar Rupiah) Atas Dasar Harga Konstan 2010 Tahun 2010-2014

Sektor 2010 2014 Perubahan Persen Pertanian 85.561,15 104.269,62 18.708,47 21,87% Pertambangan dan Penggalian 3.336,34 5.489,37 2.153,03 64,53% Industri Pengolahan 70.540,95 83.042,07 12.501,12 17,72% Listrik, Gas, dan Air Bersih 817,73 948,08 130,35 15,94% Konstruksi 38.650,89 51.411,36 12.760,47 33,01% Perdagangan, Hotel, dan Restoran 63.492,56 83.043,06 19.550,50 30,79% Pengangkutan dan Komunikasi 21.567,24 29.428,35 7.861,11 36,45% Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan 25.203,15 33.857,26 8.654,11 34,34% Jasa-jasa 21.915,23 28.160,08 6.244,85 28,50% Total 331.085,24 419.649,25 88.564,01 26,75% Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, diolah Kota Medan dan Kabupaten Medan, dan Kota Gunungsitoli. Batu Bara adalah kabupaten/kota Kabupaten dan kota ini memiliki yang memiliki tingkat PDRB potensi yang sangat besar dan laju perkapita terbesar di Provinsi pertumbuhan ekonomi yang relatif Sumatera Utara, yaitu Kota Medan cepat seperti Kota Medan, Kota sebesar Rp. 53.623,97 ribu perkapita, Pematangsiantar, dan Kabupaten dan Kabupaten Batu Bara sebesar Deli Serdang yang merupakan daerah Rp. 49.076,57 ribu perkapita. Kota pusat pertumbuhan untuk Provinsi Medan yang memiliki tingkat PDRB Sumatera Utara. Sedangkan perkapita tertinggi di Provinsi Kabupaten Samosir terkenal dengan Sumatera Utara disebabkan karena objek wisata Pulau Samosir dan kota ini merupakan ibukota provinsi Danau Toba yang merupakan danau dan juga sebagai daerah pusat terbesar di dan Asia pertumbuhan utama dengan Tenggara. Kabupaten dan kota mayoritas kegiatan ekonominya tersebut juga memiliki sumberdaya terdapat pada sektor konstruksi, yang dapat dikembangkan guna sektor perdagangan, hotel, dan meningkatkan pertumbuhan dan restoran, dan sektor jasa-jasa yang pemerataan ekonomi. tentunya lebih produktif dibandingkan sektor pertanian. Analisis Tipologi Klassen Kabupaten dan kota yang Analisis Tipologi Klassen memiliki laju pertumbuhan ekonomi seperti terlihat pada Tabel 2 di atas rata-rata Provinsi Sumatera menggunakan indikator rata-rata laju Utara adalah Kabupaten , pertumbuhan ekonomi dan PDRB Kabupaten Mandailing Natal, perkapita tahun 2010-2014. Sesuai Kabupaten Tapanuli Selatan, hasil analisis pada tabel tersebut Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten terdapat lima kabupaten/kota yang Samosir, Kabupaten Padang Lawas dikategorikan sebagai wilayah cepat Utara, Kota Pematangsiantar, Kota maju dan cepat tumbuh yaitu

4

Kabupaten Tapanuli Selatan, Serdang menjadi pusat pertumbuhan Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten disebabkan karena kabupaten ini Padang Lawas Utara, Kota merupakan kabupaten yang terkena Pematangsiantar, dan Kota Medan. dampak dari perkembangan Kota Kabupaten Deli Serdang, Medan karena keberadaan kabupaten Kota Pematangsiantar, dan Kota ini yang mengelilingi Kota Medan. Medan merupakan pusat Sedangkan Kota Pematangsiantar pertumbuhan utama di Provinsi menjadi pusat pertumbuhan Sumatera Utara. Kota Medan disebabkan karena kota ini menjadi pusat pertumbuhan merupakan kota satelit bagi Kota disebabkan karena kota ini Medan menuju kawasan pariwisata merupakan ibukota Provinsi Danau Toba. Sumatera Utara. Kabupaten Deli

Tabel 2 Klasifikasi Tipologi Klassen Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara PDRB Perkapita (Y) LPE (r) Yi > Y Yi < Y Wilayah cepat maju dan cepat tumbuh: Wilayah berkembang cepat: Kabupaten Tapanuli Selatan Kabupaten Nias Kabupaten Deli Serdang ri > r Kabupaten Mandailing Natal Kabupaten Padang Lawas Utara Kabupaten Samosir Kota Pematangsiantar Kota Gunungsitoli Kota Medan Wilayah relatif tertinggal: Kabupaten Tapanuli Tengah Kabupaten Tapanuli Utara Wilayah maju tapi tertekan: Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Labuhanbatu Kabupaten Dairi Kabupaten Asahan Kabupaten Langkat Kabupaten Simalungun Kabupaten Nias Selatan Kabupaten Karo Kabupaten Humbang Hasundutan ri < r Kabupaten Batu Bara Kabupaten Pakpak Bharat Kabupaten Labuhanbatu Selatan Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Labuhanbatu Utara Kabupaten Padang Lawas Kota Kabupaten Nias Utara Kota Kabupaten Nias Barat Kota Kota Kota Padangsidimpuan Sumber: Hasil Analisis Data Sekunder Keterangan: ri = laju pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota; r = laju pertumbuhan ekonomi provinsi; Yi = PDRB perkapita kabupaten/kota; Y = PDRB perkapita provinsi Analisis Shift-Share ekonomi tersebut didapatkan dari total pertumbuhan ekonomi Secara keseluruhan kabupaten yaitu sebesar Rp. pertumbuhan ekonomi di Provinsi 57.990,50 miliar dan total Sumatera Utara yaitu sebesar Rp. pertumbuhan ekonomi kota yaitu 88.564,02 miliar. Pertumbuhan sebesar Rp. 30.573,52 miliar.

5

Pertumbuhan ekonomi provinsi dibandingkan dengan sektor ekonomi sangat mempengaruhi tingkat di kabupaten/kota lainnya yang ada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara. Adapun kabupaten/kota di Provinsi Sumatera sektor yang memiliki daya saing Utara. Artinya jika ditinjau secara yang tinggi adalah sektor industri keseluruhan, pertumbuhan ekonomi pengolahan dan sektor listrik, gas, Provinsi Sumatera Utara tahun 2010- dan air bersih. 2014 telah mempengaruhi Terdapat empat sektor yang peningkatan PDRB kabupaten/kota memiliki nilai SNij yang positif di di Provinsi Sumatera Utara sebesar sebagian besar kabupaten dan kota di Rp. 88.564,02 miliar. Provinsi Sumatera Utara. Sektor Nilai komponen regional yang memiliki nilai SNij yang positif share (Nij) kabupaten/kota di adalah sektor kontruksi, sektor Provinsi Sumatera Utara perdagangan, hotel, dan restoran, menunjukkan bahwa sektor pertanian sektor pengangkutan dan dan sektor industri pengolahan pada komunikasi, dan sektor keuangan, wilayah kabupaten dan sektor real estate, dan jasa perusahaan. perdagangan, hotel, dan restoran Berdasarkan Tabel 3, ada pada wilayah kota sangat enam sektor yang dijadikan sebagai dipengaruhi oleh kebijakan di tingkat sektor unggulan kabupaten/kota di provinsi, artinya bila terjadi Provinsi Sumatera Utara. Enam perubahan kebijakan provinsi maka sektor tersebut adalah sektor kontribusi sektor-sektor tersebut pertambangan dan penggalian, sektor berserta sub sektornya akan konstruksi, sektor perdagangan, mengalami perubahan. hotel, dan restoran, sektor Sektor yang memiliki nilai pengangkutan dan komunikasi, komponen proportional shift (Mij) sektor keuangan, real estate, dan jasa yang bernilai positif (Mij > 0) pada perusahaan, dan sektor jasa-jasa. kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Sedangkan sektor pertanian, sektor Utara adalah sektor pertambangan industri pengolahan, dan sektor dan penggalian, sektor kontruksi, listrik, gas, dan air bersih bukanlah sektor perdagangan, hotel, dan sektor unggulan bagi kabupaten dan restoran, sektor pengangkutan dan kota di Provinsi Sumatera Utara. komunikasi, sektor keuangan, real Akan tetapi berdasarkan estate, dan jasa perusahaan, dan analisis LQ, sektor pertanian sektor jasa-jasa. Artinya keenam merupakan sektor perekonomian sektor tersebut memiliki laju utama sehingga menjadikan sektor pertumbuhan yang cepat. ini sebagai sektor unggulan daerah di Komponen differential shift Provinsi Sumatera Utara. Perbedaan (Cij) timbul karena peningkatan atau kedua analisis ini disebabkan karena penurunan PDRB atau kesempatan dalam analisis Shift -Share rentang kerja dalam suatu wilayah waktu yang digunakan pendek dibandingkan dengan wilayah sehingga hasil analisisnya tidak dapat lainnya. Jika Cij > 0 maka sektor menggambarkan keadaan ekonomi yang bersangkutan perekonomian di Provinsi Sumatera memiliki daya saing yang tinggi bila Utara secara menyeluruh.

6

Tabel 3 Sektor Unggulan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

No Kabupaten/Kota 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Nias ------+ 2 Mandailing Natal ------3 Tapanuli Selatan - + ------+ 4 Tapanuli Tengah ------+ - - 5 Tapanuli Utara - - - - + - - - - 6 Toba Samosir - - - - + - - - - 7 Labuhanbatu ------8 Asahan - - - - - + - - + 9 Simalungun - - - - + - - + + 10 Dairi ------+ 11 Karo ------+ 12 Deli Serdang ------+ + - 13 Langkat - - - - + - - + + 14 Nias Selatan ------+ 15 Humbang Hasundutan - - - - - + - - - 16 Pakpak Bharat - - - - - + - - - 17 Samosir ------18 Serdang Bedagai - - - - + - - - + 19 Batu Bara ------20 Padang Lawas Utara - - - - + + - + - 21 Padang Lawas - + - - + - - + - 22 Labuhanbatu Selatan ------23 Labuhanbatu Utara - - - - + - - - - 24 Nias Utara ------+ - 25 Nias Barat - - - - + + - - - 26 Sibolga - - - - - + - - - 27 Tanjungbalai - - - - - + - - + 28 Pematangsiantar - - - - - + + - - 29 Tebing Tinggi - - - - - + - - + 30 Medan - - - - + + - - + 31 Binjai - - - - + - + - - 32 Padangsidimpuan ------33 Gunungsitoli ------Sumber: BPS Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara, diolah Keterangan: 1 = Pertanian; 2 = Pertambangan dan Penggalian; 3 = Industri Pengolahan; 4 = Listrik, Gas, dan Air Bersih; 5 = Konstruksi; 6 = Perdagangan, Hotel, dan Restoran; 7 = Pengangkutan dan Komunikasi; 8 = Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan; 9 = Jasa-Jasa; + = sektor unggulan; - = sektor non unggulan

7

Analisis Crosstab keuangan, real estate, dan jasa perusahaan menjadi sektor unggulan Tabel 4 menunjukkan di Kabupaten Padang Lawas Utara hubungan sektor unggulan dengan dan sektor jasa-jasa merupakan perkembangan perekonomian sektor unggulan bagi Kota Medan. wilayah setiap kabupaten/kota di Sektor unggulan dan potensi Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten perkembangan perekonomian Tapanuli Selatan, Kabupaten Deli wilayah memiliki suatu hubungan Serdang, Kabupaten Padang Lawas yaitu apabila suatu wilayah dapat Utara, Kota Pematangsiantar, dan mengoptimalkan sektor unggulan Kota Medan merupakan kabupaten dengan optimal dan konsisten maka dan kota yang termasuk dalam dapat meningkatkan perkembangan klasifikasi wilayah I yaitu wilayah perekonomian wilayahnya. Selain itu cepat maju dan cepat tumbuh. dengan perkembangan perekonomian Keberadaan kabupaten dan kota ini wilayah yang tinggi juga pada klasifikasi wilayah I didukung mempengaruhi sektor unggulan oleh peningkatan sektor-sektor dalam kontribusinya dalam unggulan yang ada pada masing- peningkatan pendapatan ekonomi masing kabupaten dan kota. wilayah. Sektor pertambangan dan Banyaknya sektor unggulan penggalian dan sektor jasa-jasa di masing-masing kabupaten dan menjadi sektor unggulan di kota tidak terlalu berpengaruh Kabupaten Tapanuli Selatan. Sektor terhadap perkembangan pengangkutan dan komunikasi dan perekonomian wilayahnya, akan sektor keuangan, real estate, dan jasa tetapi jenis dari sektor unggulan yang perusahaan merupakan sektor sesuai dengan wilayahnya dan dapat unggulan bagi Kabupaten Deli dimaksimalkan dengan konsentrasi Serdang, sedangkan Kota pengembangan pada sektor yang Pematangsiantar didukung oleh dua berpotensi dan unggulan dapat sektor unggulan yaitu sektor mempengaruhi perkembangan perdagangan, hotel, dan restoran dan perekonomian wilayah pada masing- sektor pengangkutan dan masing kabupaten dan kota. Hal ini komunikasi. Sementara itu sektor dikarenakan tidak konsistennya konstruksi dan sektor perdagangan, pengembangan sektor unggulan hotel, dan restoran adalah sektor berdampak pada penurunan unggulan yang dimiliki oleh perkembangan perekonomian Kabupaten Padang Lawas Utara dan wilayah. Kota Medan. Selain itu sektor

8

Tabel 4.11 Hasil Analisis Crosstab Provinsi Sumatera Utara Tipologi Klassen No Sektor Unggulan I II III IV 1 Pertanian Pertambangan dan 2 Tapanuli Selatan Padang Lawas Penggalian 3 Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air 4 Bersih Tapanuli Utara, Toba Samosir, Langkat, Padang Lawas Utara, Simalungun, 5 Konstruksi Serdang Bedagai, Medan Labuhanbatu Utara Padang Lawas, Nias Barat, Binjai Padang Lawas Utara, Humbang Hasundutan, Perdagangan, Hotel, dan Asahan, Sibolga, 6 Pematangsiantar, Pakpak Bharat, Nias Restoran Tanjungbalai Medan Barat, Tebing Tinggi Pengangkutan dan Deli Serdang, Tapanuli Tengah, 7 Komunikasi Pematangsiantar Binjai Keuangan, Real Estate, Deli Serdang, Padang Langkat, Padang 8 Simalungun dan Jasa Perusahaan Lawas Utara Lawas, Nias Utara Dairi, Langkat, Nias Asahan, Tapanuli Selatan, Selatan, Serdang 9 Jasa-jasa Simalungun, Karo, Nias Medan Bedagai, Tebing Tanjungbalai Tinggi Mandailing Labuhanbatu, Batu Tidak Memiliki Sektor Natal, Bara, Labuhanbatu Padangsidimpuan Unggulan Samosir, Selatan Gunungsitoli Jumlah Sektor Unggulan 12 10 1 22 Sumber: BPS Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara, diolahKeterangan: I = Maju Tumbuh; II = Maju Tertekan; III = Berkembang Cepat; IV = Relatif Tertinggal KESIMPULAN dan sektor jasa-jasa menjadi sektor perekonomian yang

1. Hasil analisis Tipologi Klassen paling banyak dijadikan sebagai menunjukkan bahwa sektor unggulan kabupaten/kota kabupaten/kota di Provinsi di Provinsi Sumatera Utara. Sumatera Utara yang berada Sektor pertanian bukanlah sektor pada klasifikasi wilayah cepat unggulan bagi kabupaten/kota di maju dan cepat tumbuh adalah Provinsi Sumatera Utara. Namun Kabupaten Tapanuli Selatan, berdasarkan analisis LQ, sektor Kabupaten Deli Serdang, pertanian adalah sektor unggulan Kabupaten Padang Lawas Utara, di Provinsi Sumatera Utara. Kota Pematangsiantar, dan Kota Perbedaan kedua analisis ini Medan. disebabkan karena dalam

2. Berdasarkan analisis Shift -Share analisis Shift-Share rentang (SS), sektor konstruksi, sektor waktu yang digunakan pendek perdagangan, hotel, dan restoran,

9

sehingga kurang Ghufron, M. 2008. Analisis menggambarkan keadaan Pembangunan Wilayah perekonomian di Provinsi Berbasis Sektor Unggulan Sumatera Utara. Kabupaten Lamongan Propinsi 3. Hasil analisis Crosstab Jawa Timur. Skripsi . Bogor: menunjukkan bahwa sektor Fakultas Pertanian Institut unggulan dan perkembangan Pertanian Bogor. perekonomian wilayah memiliki suatu hubungan. Penggunaan Harini, R., S. R. Giyarsih, dan S. R. sektor unggulan yang optimal Budiani. 2005. Analisis Sektor dan konsisten dapat Unggulan dalam Penyerapan meningkatkan perkembangan Tenaga Kerja di Daerah perekonomian wilayah, begitu Istimewa Yogyakarta. Majalah juga dengan perkembangan Geografi Indonesia. Volume perekonomian wilayah yang 19, Nomor 1: 1-20. baik dapat memacu sektor-sektor Usya, N. 2006. Analisis Struktur perekonomian agar lebih Ekonomi dan Identifikasi produktif sehingga menjadi Sektor Unggulan Di Kabupaten sektor unggulan di wilayah Subang. Skripsi. Bogor: tersebut. Fakultas Ekonomi dan DAFTAR PUSTAKA Manajemen Institut Pertanian Bogor. Arifin, I. 2007. Membuka Cakrawala Ekonomi. Bandung: Setia Purna Inves.

10