Download PDF 107.85KB
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
MEDIA RELEASE Dukung UMKM, IPC Fasilitasi Ekspor Lidi Nipah ke Nepal Jakarta, 12 Agustus 2020 – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC memfasilitasi ekspor lidi nipah dari Pelabuhan Pangkal Balam di Pulau Bangka ke negara tujuan Nepal. Dilakukan perdana pada bulan Juli lalu sebanyak 12 ton, ekspor komoditi ini merupakan hasil pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), yang dipromotori Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. “Untuk mendukung pengembangan UMKM yang berorientasi ekspor seperti produk lidi nipah ini, IPC siap memberikan pelayanan terbaik di pelabuhan. Ini patut diapresiasi, mengingat di tengah menurunnya ekspor nasional, arus ekspor komoditas produk UMKM dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Pelabuhan Pangkal Balam justru meningkat,” kata EVP Sekretariat Perusahaan IPC, Ari Santoso, di Jakarta, Rabu (12/8). Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki yang memimpin langsung pelepasan ekspor perdana tersebut mengatakan pengembangan produk lidi nipah agar dapat menjadi komoditi unggulan untuk tujuan ekspor harus didukung dengan program pelatihan untuk usaha kecil dan menengah. “Nipah di berbagai daerah di Indonesia sangat melimpah, ekspor perdana ini merupakan inisiatif yang sangat kreatif dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung” kata Teten. Pelepasan ekspor perdana lidi nipah juga disaksikan oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan. Ari menegaskan, IPC berkomitmen untuk terus memberikan dukungan terhadap keberlangsungan usaha UMKM yang keberadaannya sangat penting bagi perekonomian nasional. Hal ini bisa dilihat dari adanya Program Kemitraan UMKM yang tersebar di semua wilayah kerja IPC. Bahkan pada bulan Juni kemarin, IPC memberikan kelonggaran jangka waktu pembayaran kewajiban angsuran pinjaman bagi UMKM yang terdampak pandemi Covid-19 hingga Maret 2021. “Kami berharap UMKM mampu terus berkontribusi dan beradaptasi dengan situasi saat ini, untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi ini,” tutup Ari. --- selesai --- Tentang IPC: PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC sebagai operator pelabuhan terbesar di Indonesia mempunyai visi untuk menjadi fasilitator perdagangan kelas dunia melalui ekosistem kepelabuhanan. IPC memiliki 12 (dua belas) cabang pelabuhan yang tersebar di wilayah bagian barat Indonesia, yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Sunda Kelapa, Palembang, Pontianak, Teluk Bayur, Banten, Bengkulu, Panjang, Cirebon, Jambi, Pangkal Balam dan Tanjung Pandan. Selain itu, IPC memiliki 17 (tujuh belas) anak perusahaan dan perusahaan afiliasi yang terdiri atas PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Jakarta International Container Terminal, PT Pengembang Pelabuhan Indonesia, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk., PT Energi Pelabuhan Indonesia, PT Integrasi Logistik Cipta Solusi, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia, PT Pengerukan Indonesia, PT Electronic Data Interchange Indonesia, PT Terminal Petikemas Indonesia, PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia, PT IPC Terminal Petikemas, PT Rumah Sakit Pelabuhan, PT Multi Terminal Indonesia, PT Jasa Armada Indonesia Tbk., KSO TPK Koja serta PT Pelabuhan Indonesia Investama. IPC juga memiliki 3 (tiga) cucu perusahaan antara lain PT Akses Pelabuhan Indonesia, PT New Priok Container Terminal 1 dan PT Menara Maritim Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi: Ari Santoso EVP Sekretariat Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Telp : +6221 4301080 Email : [email protected] www.indonesiaport.co.id .