Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

STUDY ON THE CAPACITY OF CAKUNG DISTRICT TOWARDS URBAN FIRE DISASTER

STUDI KAPASITAS KECAMATAN CAKUNG TERHADAP BENCANA KEBAKARAN PERKOTAAN

Nana Sudiana1, Raditya Panji Umbara2, Qoriatu Zahro3

Abstract

The rapid increase of population has encouraged the development of urban areas and the density of settlements in DKI Province. These developments are indirectly the cause of a fire disaster. Fire disaster in DKI Jakarta occurs every year especially in the dry season and has caused loss of property and casualties. One of the efforts to reduce the risk of fire disaster in DKI Jakarta Province is to provide information about the level of regional capacity against the hazard of urban fire. Cakung subdistrict is an example for capacity of subdistrik level analysis. Parameters used to determine the level of regional capacity against urban hazards in this paper are Number and Distribution of Hydrant, Affordability of Water Resources, Affordability of Sector Facilities and Post Damkar, Affordability of Fire Fleet. The result of spatial analysis of capacities from all aspects shows that Cakung sub-district has the following capacity: low capacity spread over 24 Rukun Warga (RW) in 7 Kelurahan, medium capacity spread over 52 RW in 7 kelurahan, and high capacity spread over 14 RW in 5 kelurahan.

Keywords: urban, fire, district, capacity, Cakung, hazard

Abstrak

Peningkatan jumlah penduduk yang pesat mendorong perkembangan kawasan perkotaan dan kepadatan permukiman di Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Perkembangan tersebut secara tidak langsung menjadi penyebab terjadinya bencana kebakaran. Bencana kebakaran di wilayah DKI Jakarta terjadi setiap tahun khususnya pada musim kemarau dan telah menyebabkan kerugian harta benda dan korban jiwa. Salah satu upaya pengurangan risiko bencana kebakaran di Provinsi DKI Jakarta adalah menyediakan informasi tentang tingkat kapasitas daerah terhadap bahaya kebakaran perkotaan. Kecamatan Cakung merupakan contoh untuk lokas analisis analisis kapasitas tingkat kecamatan. Paramater yang digunakan untuk menentukan tingkat

1 Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jl. M. H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340, email: [email protected]

2 Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jl. M. H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340, email: [email protected]

3 Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jl. M. H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340, email: [email protected]

44

Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

kapasitas daerah terhadap bahaya kebakaran perkotaan dalam makalah ini adalah Jumlah dan Sebaran Hidran, Keterjangkauan Sumber Air, Keterjangkauan Sarana Sektor dan Pos Damkar, serta Keterjangkauan Armada Pemadam Kebakaran. Hasil analisis spasial kapasitas dari seluruh aspek menunjukkan bahwa wilayah Kecamatan Cakung memiliki tingkat kapasitas sebagai berikut : kapasitas rendah tersebar di 24 Rukun Warga (RW) pada 7 kelurahan, kapasitas sedang tersebar di 52 RW pada 7 kelurahan, dan kapasitas tinggi tersebar di 14 RW pada 5 kelurahan.

Kata Kunci: perkotaan, kebakaran, kapasitas, Cakung, kecamatan, bahaya..

1. PENDAHULUAN Koja (1.189 Ha), (3.486 Ha), (1.033 Ha) dan Tanjung 1.1. Latar Belakang Priok (2.156 Ha). Kebakaran perkotaan/permukiman 2. Jakarta Pusat di kecamatan Cempakah umumnya terjadi pada wilayah kota yang Putih (359 Ha), Gambir (785 Ha), Johar memiliki permukiman padat atau Baru (215 Ha), (752 Ha), permukiman kumuh, karena kondisi (726 Ha), (432 Ha) bangunannya tidak tertata dengan baik. dan (1.199 Ha) Selain itu permukiman tersebut dibangun 3. Jakarta Timur di kecamatan Cakung dengan material dan disain yang tidak (4.199 Ha), (2.263 Ha), memenuhi untuk keamanan terhadap (1.769 Ha), (2.266 Ha), bahaya kebakaran. (1.098 Ha), Kramat Jati (1.420 Perkembangan jumlah penduduk di DKI Ha), Makasar (2.097 Ha), (523 Jakarta berkembang sangat pesat sejak Ha), (1.583 Ha) dan Pulo tahun 80 an hingga sekarang. Pada tahun Gadung (1.715 Ha) 1980 jumlah penduduk mencapai 6,5 juta 4. Jakarta Barat di kecamatan jiwa (https://bps.go.id/staticable/2009/02/20/ (2.822 Ha), (1.207 1267/ penduduk--menurut-provinsi- Ha), Kali Deres (2.797 Ha), 1971-1980-1990-1995-2000-dan-2010.html) (1.591 Ha), Kembangan (2.396 Ha), dan tahun 2016 ini sudah mencapai 10,3 juta (706 Ha), Taman Sari (439 Ha) jiwa (BPS DKI Jakarta, 2017). dan Tambora (517 Ha). Peningkatan jumlah penduduk tersebut 5. Jakarta Selatan di kecamatan mendorong perkembangan kawasan (1.648 Ha), (2.388 Ha), perkotaan dan permukiman padat penduduk (1.309 Ha), Kebayoran di DKI Jakarta. Bahkan pada wilayah Lama (2.210 Ha), tertentu berkembang menjadi daerah (809 Ha), Pancoran (735 Ha), Pasar permukiman kumuh. Perkembangan Minggu (2.304 Ha), Pesanggrahan (1.975 penduduk kemudian mendorong Ha), Setia Budi (919 Ha) dan Tebet permukiman padat, selanjutnya menjadi (1.099 Ha). penyebab terjadinya bencana kebakaran 6. Kepulauan Seribu di kecamatan perkotaan/permukiman yang setiap tahun Kepulauan Seribu Selatan (1.480 Ha) dan terjadi di DKI Jakarta. Kepulauan Seribu Utara (1.860 Ha). Ancaman bencana kebakaran gedung dan permukiman di DKI Jakarta dengan Pada tahun 2016 telah terjadi bencana tingkatan ancaman sedang (indeks frekuensi kebakaran sebanyak 1.139 kejadian kejadian 2 - 5%) berada di wilayah kejadian yang tersebar di seluruh wilayah (Paripurno et al, 2012): kota di DKI Jakarta. Kejadian tersebut lebih 1. Jakarta Utara di kecamatan sedikit dibandingkan tahun 2015 sebanyak (3.993 Ha), (1.768 Ha),

45

Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

1.582 kasus. Penyebab utama kebakaran angin kencang pada saat musim kemarau tahun 2016 tersebut adalah arus pendek berlangsung. listrik 836 kasus. Bencana kebakaran Untuk pengurangan risiko bencana tersebut menelan korban 20 jiwa meninggal, kebakaran tersebut upaya-upaya sudah yang mengalami kerugian harta benda banyak dilakukan oleh pihak Dinas sebanyak 3.618 KK atau 11.719 jiwa, Kebakaran dan Penanggulan Bencana dengan kerugian materil Rp 212 miliar Provinsi DKI Jakarta melalui pengurangan (Bisnis Indonesia, 2016). bahaya, penurunan kerentanan, dan Kebakaran adalah suatu proses yang peningkatan kapasitas petugas, sarana komplek dimana bahan bakar mengalami prasarana, dan sosialisasi kepada pemanasan kemudian dipicu oleh api dan masyakarat. Namun demikian korban dan didorong secara cepat karena bereaksi kerugian masih terjadi karena banyak dengan oksigen (Scott, 2012). Kebakaran kendala, baik aspek teknis, maupun aspek adalah suatu fenomena yang terjadi ketika non teknis. suatu bahan mencapai temperatur kritis dan Untuk menganalisis risiko bencana bereaksi secara kimia dengan oksigen yang kebakaran perkotaan/permukiman di Provinsi menghasilkan panas, nyala api, cahaya DKI Jakarta, salah satu aspek penting yang asap, uap air, karbon monoksida, karbon perlu diperhatikan adalah ketersediaan dioksida, atau produk dan efek lainnya informasi terkait dengan tingkat kapasitas (Furness dan Muckett, 2007). Kebakaran daerah terhadap bencana kebakaran. terjadi membutuhkan keberadaan tiga faktor Kapasitas (capacity) adalah kombinasi dasar yaitu Bahan Bakar, Oksigen, dan dari semua kekuatan atau kemampuan serta Panas. Reaksi rantai kimia ketiga faktor sumberdaya yang tersedia di dalam tersebut menyebabkan kebakaran dapat komunitas, organisasi, dan perorangan yang berlangsung terus (National Fire Academy dapat mengurangi tingkat risiko atau Alumni Association, 2004, dan National Fire pengaruh dari bahaya. Kajian kapasitas Protection Association, 2013). adalah proses penentuan sumberdaya, aset, Kejadian kebakaran di DKI Jakarta kemampuan, pengetahuan dan hubungan pemicu utama (komponen panas/api) berasal sosial yang dimiliki oleh komunitas, dari terjadinya arus pendek listrik, penyebab organisasi, dan perorangan untuk lainnya adalah ledakan kompor, kelalaian mencegah, mitigasi, mempersiapkan dan peralatan penerangan yang mudah terbakar merespon dan memperbaiki kerusakan dari (lilin) dan api rokok. (Dinas DKI Jakarta, bencana yang terjadi (USAID, 2010). 2013). Berdasarkan data Dinas Damkar-PB DKI Jakarta, jumlah kebakaran sejak Januari 1.2. Tujuan 2013 telah mencapai 739 kasus. Kejadian itu Kajian ini bertujuan untuk mengetahui menimbulkan 36 korban jiwa meninggal kapasitas daerah terhadap bencana dunia dan 54 korban luka-luka. Secara rinci, kebakaran perkotaan dengan lokasi analisis penyebab kebakaran ini ialah akibat di Kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur. korsleting listrik 545 kasus, kompor meledak Hasil ini selanjutnya digunakan sebagai 30 kasus, lampu 22 kasus, puntung rokok masukan didalam menentukan tingkat risiko satu kasus, dan lain-lain 129 kasus bencana kebakaran pada daerah prioritas di (https://megapolitan.kompas.com/read/2013/ DKI Jakarta. 10/04/1926143/Ini.Penyebab.Tingginya.Keba karan.di.Jakarta). Sementara itu kondisi permukiman padat/kumuh dengan bahan- 2. METODOLOGI bahan material semi permanen dari kayu 2.1. Metoda Pengumpulan Data merupakan kondisi bahan bakar yang mendorong kebakaran dapat mudah terjadi. Parameter kapasitas yang akan Kejadian kebakaran di DKI Jakarta juga di dianalisis meliputi : jumlah dan Sebaran dukung oleh kondisi cuaca yang kering dan Hidran, Sumber Air, sarana sektor dan pos

46

Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

damkar, dan armada pemadam kebakaran. sedang : skor 2 dan kelas kapasitas Suprapto (2009) menyatakan bahwa tinggi : skor 3. kecenderungan terjadinya kebakaran dan 2. Setiap aspek/elemen kemudian diberi bencana lainnya dipengaruhi oleh factor- bobot metode AHP dengan berdasarkan faktor : pertumbuan kebakaran (sejarah pada pertimbangan ahli. terjadinya kebakaran, penggunaan lahan Skor masing-masing elemen pada (landuse), kepadatan penduduk, kerapatan semua RW dikalikan dengan bobot masing- bangunan, level proteksi terpasang (sarana masing sehingga didapatkan nilai kerentanan dan peralatan pemadam kebakaran spt: pada semua RW. hidran, sumber air, pos damkar, dan armada damkar), dan level kesiapan masyarakat. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Data parameter kapasitas tersebut 3.1. Klasifikasi Parameter Kapasitas tersebut dikumpulkan dari laporan kegiatan Pengelolaan Dan Perawatan Sistem Hasil analisis dan diskusi tim kajian, Command Center di Pusat Komando Dians klasifikasi kapasitas dari aspek jumlah dan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan sebaran hidran disusun berdasarkan analisis Bencana Prov DKI Jakarta (Udrekh, 2015) bahwa semakin banyak jumlah hidran pada dan survey lapangan. suatu wilayah unit analisis, maka wilayah tersebut memiliki kapasitas yang semakin 2.1. Metoda Analisis Data tinggi. Hasil klasifikasi kapasitas dari aspek jumlah dan sebaran hidran seperti pada Penentuan klasifikasi parameter kapasitas tersebut akan menggunakan pendekatan pembagian kelas berdasarkan Tabel 1. Klasifikasi Kapasitas Aspek Jumlah jumlah dan sebaran data setiap parameter dan Sebaran Hidran dari seluruh wilayah DKI Jakarta yang Jumlah dan No. Tingkat Kapasitas berhasilkan dikumpulkan selama studi ini. Sebaran Hidran Klasifikasi akan dibagi menjadi 3 kelas yaitu 1 Tinggi >5 kerentanan tinggi, sedang dan rendah. 2 Sedang 2-4 Berdasarkan klasifikasi tersebut 3 Rendah 0-1 selanjutnya dilakukan analisis kapasitas wilayah untuk setiap parameter di wiilayah Kecamatan Cakung dalam menghadapi Klasifikasi kapasitas dari aspek jumlah bencana kebakaran perkotaaan. Analisis sumber air disusun berdasarkan analisis data kapasitas tersebut menggunakan bahwa semakin banyak jumlah sumber air metoda analisi spasial dengan software GIS. pada suatu wilayah unit analisis, maka Peta kapasitas bencana kebakaran wilayah tersebut memiliki kapasitas yang kawasan permukiman secara keseluruhan semakin tinggi. Hasil klasifikasi kapasitas disusun berdasarkan penggabungan dari dari aspek jumlah sumber air seperti pada peta kapasitas dari keempat aspek yaitu Tabel 2. aspek jumlah hidran, aspek jenis sumber air, aspek jangkauan sektor dan pos damkar, Tabel 2. Klasifikasi Kapasitas Aspek Jumlah dan aspek jumlah armada yang tersedia. Sumber AIr Metode yang digunakan adalah melalui Jumlah skoring dan pembobotan yang dibantu No. Tingkat Kapasitas Sumber Air dengan aplikasi Analytical Hierarchy Process. Adapun secara ringkas tahapan 1 Tinggi 4-5 penggabungan aspek-aspek kapasitas 2 Sedang 2-3 tersebut sebagai berikut: 3 Rendah 0-1 1. Tingkat kapasitas masing-masing aspek diberikan skor, yaitu kelas kapasitas Klasifikasi kapasitas dari aspek rendah diberi skor 1, kelas kapasitas ketersediaan sektor atau Pos Pemadam

47

Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

Kebakaran (Damkar) disusun berdasarkan Skala No. Kelas Penilaian analisis bahwa semakin banyak jumlah Kapasitas sektor atau Pos Damkar pada suatu wilayah 1 Tinggi 4,69-5,35 unit analisis, maka wilayah tersebut memiliki 2 Sedang 2,56-3,32 kapasitas yang semakin tinggi. Hasil 3 Rendah 0,15-0,16 klasifikan kerentanan dari aspek 3.2. Kapasitas Aspek Jangkauan Jumlah ketersediaan sektor dan Pos Damkar seperti Hidran. pada Tabel 3. Hidran merupakan salah satu saran penting sebagai sumber air yang selalu Tabel 3. Klasifikasi Kapasitas Aspek tersedia yang dibutuhkan pada saat operasi Ketersediaan Sektor dan Pos pemadaman kebakaran di suatu lokasi. Damkar. Sumber air jaringan hidran di wilayah DKI Jangkauan Jakarta dipasok oleh Perusahaan Daerah Air Tingkat No. Sektor dan Pos Minum DKI Jakarta. Kondisi hidrant yang Kapasitas Damkar baik adalah secara fisik memiliki 1 Tinggi 3 kelengkapan yang baik seperti stang kopling 2 Sedang 1-2 untuk membuka kran, tutup saluran pipa dan kondisi badan masih terawat. Secara fungsi 3 Rendah 0 tekanan air di ujung pipa outlet hidrant

tersebut masih terjaga dengan baik, Klasifikasi kapasitas dari aspek sehingga setiap saat akan digunakan dapat jangkauan armada pemadam kebakaran berfungsi mengeluarkan aliran air dengan disusun berdasarkan analisis bahwa debit dan tekanan yang memadai. semakin banyak jumlah armada pemadam Berdasarkan data yang diperoleh dari kebakaran pada suatu wilayah unit analisis, Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI maka wilayah tersebut memiliki kapasitas Jakarta, banyaknya hidrant di wilayah yang semakin tinggi. Hasil klasifikasi provinsi DKI Jakarta adalah 1.797 buah yang kapasitas dari aspek jangkauan armada tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. pemadam kebakaran seperti pada Tabel 4. Sebaran jumlah hidran berdasarkan wilayah kota adalah sebagai berikut: Jakarta Utara Tabel 4. Klasifikasi Kapasitas Aspek (277 unit), Jakarta Timur (442 unit), Jakarta Jangkauan Armada Pemadam Selatan (402), Jakarta Barat (381 unit) dan Kebakaran Jakarta Pusat (295 unit). Sebaran hidran di Jumlah armada wilayah DKI Jakarta disajikan pada Gambar No. Tingkat Kapasitas Damkar 1 dan Gambar 2. 1 Tinggi >17 2 Sedang 8-16 3 Rendah 0-7

Klasifikasi kapasitas secara secara holistic disusun berdasarakan hasil analisis kapasitas dengan klasifikasi tingkat kapasitas bencana kebakaran kawasan permukiman secara keseluruhan seperti pada Tabel 5.

Tabel 5. Klasifikasi Kapasitas Bencana Kebakaran Kawasan Permukiman

48

Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

Gambar 1. Peta Sebaran Hidran di Wilayah Gambar 3. Lokasi Sebaran Hidran Di DKI Jakarta Kecamatan Cakung Hasil analisis spasial klasifikasi kapasitas dari aspek jangkauan jumlah hidran di wilayah Kecamatan Cakung memiliki tingkat kapasitas sebagai berikut: kapasitas rendah tersebar di 47 RW pada 7 kelurahan, kapasitas sedang tersebar di 39 RW pada 6 kelurahan, dan kapasitas tinggi tersebar di 4 RW pada 3 kelurahan. Secara rinci tingkat kapasitas dari aspek aksesibilitas di Kecamatan Cakung disajikan pada Tabel 6 dan Gambar 4.

Tabel 6. Klasifikasi Tingkat Kapasitas Dari Aspek Jangkauan Hidran Gambar 2. Jumlah dan Sebaran Hidran Menurut Wilayah Kota di DKI Kelas Lokasi Jakarta Keterjangkauan Nama Jumlah dengan Hidrant Kelurahan RW Di wilayah kecamatan Cakung, jumlah Cakung Barat 5 hidran yang terpasang sebanyak 53 buah Cakung Timur 13 yang tersebar di 7 kelurahan (Gambar 3). Berdasarkan informasi dan pengamatan Jatinegara 5 Rendah pada beberapa titik di lapangan, kondisi (Hidran 0-1) Penggilingan 11 hidran di wilayah Kecamatan Cakung secara Pulo Gebang 4 umum dalam kondisi baik, namun ada beberapa yang koplingnya hilang, tutup Rawa Terate 2 saluran air yang berbahan kuningan juga Ujung 7 hilang. Tampilan kondisi hidran di wilayah Kecamatan Cakung dapat dilihat pada Cakung Barat 5 Gambar 3. Jatinegara 7

Penggilingan 5 Sedang (Hidran 2-4) Pulo Gebang 15 Rawa Terate 3 Ujung 4 Menteng Jatinegara 2 Tinggi Penggilingan 1 (Hidran>=5) Rawa Terate 2

49

Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

Perkiraan daya tampung air bisa mencapai hingga 3.000 meter kubik air. Besarnya daya tampung tersebut merupakan cadangan yang sangat besar bagi kebutuhan pemadaman kebakaran permukiman di wilayah Kecamatan Cakung khususnya dan umumnya wilayah Jakarta.

b. Saluran Air/Kali/Sungai Saluran air yang mengalir di wilayah Kecamatan Cakung cukup banyak yaitu Banjir Kanal Timur, Cakung Drain/Kali Gambar 4. Peta Kapasitas dari Aspek Buaran, Kali Cakung, Kalimalang, Saluran Jumlah dan Sebaran Hidran di Bekasi Tengah. Dari segi kuantitas jumlah Kecamatan Cakung volume air di saluran-saluran air tersebut cukup melimpah, hanya saja dari aspek kualitas dan melimpahnya sampah plastik di 3.3. Kapasitas Aspek Sumber Air perairan saluran tersebut tentu saja akan Sumber air merupakan salah satu menjadi hambatan operasi penyemprotan komponen kapasitas sangat penting untuk kebakaran karena sampah-sampah tersebut operasi pemadaman kebakaran perkotaan. dapat menyumbat saluran pompa. Namun Berbagai jenis sumber air yang dapat demikian kendala tersebut dapat diantisipasi digunakan untuk pengambilan air antar lain: dengan upaya-upaya pembersihan saluran danau, situ, sungai, dan tandon air yang secara rutin sehingga kualitas airnya bisa dibuat di bawah permukaan maupun di atas meningkat dan layak untuk sumber air bagi permukaan tanah. Untuk operasi pemadaman kebakaran permukiman pemadaman kebakaran di permukiman perkotaan. perkotaan membutuhkan air yang banyak tergantung dari besar dan luasnya lokasi c. Tandon Air (Bak Retensi) yang terbakar. Berdasarkan data dan informasi dari Tandon air merupakan sumber air Dinas Kebakaran DKI Jakarta, wilayah penting untuk memasok kebutuhan air pada Kecamatan Cakung memiliki sumber air yang saat pemadaman kebakaran permukiman tersedia untuk operasional pemadaman perkotaan. Tandon air ini bisa dibuat di kebakaran permukiman yang lengkap yaitu berbagai tempat sesuai dengan tingkat danau, sungai dan tandon air. kerawanan bencana kebakaran. Untuk wilayah Kecamatan Cakung tandon air yang a. Situ Rawa Badung tersedia berada di Pos Damkar, yaitu tandon air kapasitas 80.000 liter (l) (ada 2 di Pos Situ Rawa Badung merupakan salah Penggilingan dan Kantor Sektor), tandon air satu dari puluhan bahkan ratusan situ di kapasitas 10.000 l (ada 3, yaitu di Kantor Jakarta. Situ Rawa Badung berbatasan Sektor, Pos PIK, Pos Walikota). Tandon- antara dua RW yaitu RW 08 dan RW 13. tandon tersebut setiap saat dipantau dan Untuk di RW 08 setidaknya ada 16 RT dipastikan selalu dalam kondisi terisi penuh dengan jumlah KK kurang lebih 2.500 KK. oleh karena itu tandon tersebut dilengakapi Sementara untuk di RW 08 terdapat 9 RT dengan pompa air dalam untuk mengambil yang dihuni kurang lebih 500 KK. Situ Rawa air tanah untuk mengisi tandon tersebut. Badung memiliki luas keseluruhan 4,4 hektar Data kapasitas, lokasi dan sebaran tandon yang terdiri dari dua sisi karena terpotong air di Kecamatan Cakung disajikan pada Jalan Radjiman yakni barat dan timur. Tabel 7.

50

Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

Tabel 7. Sumber Air Berupa Tandon di Ujung Menteng 6 Kecamatan Cakung Cakung Barat 1 No Nama Lokasi Alamat Klas Tinggi (Sumber Air 4-5) Penggilingan 1 Pos Kelurahan 1 80000 l Rawa Terate 2 Penggilingan Penggilingan Kantor 2 Pos Walikota 10000 l Walikota Kelurahan 3 Sektor 10000 l Tipar Cakung Pos Kelurahan 4 80000 l Penggilingan Penggilingan Kelurahan 5 Sektor 80000 l Tipar Cakung

Hasil analisis spasial klasifikasi kapasitas dari aspek jangkauan sumber air di wilayah Kecamatan Cakung memiliki tingkat kapasitas sebagai berikut: kapasitas rendah tersebar di 32 RW pada 7 kelurahan, kapasitas sedang tersebar di 54 RW pada 7 Gambar 5 Peta Kapasitas dari Aspek kelurahan, dan kapasitas tinggi tersebar di 4 Jumlah Sumber Air RW pada 3 kelurahan. Secara rinci tingkat kapasitas dari aspek aksesibilitas di 3.4. Kapasitas aspek Jangkauan Kantor Kecamatan Cakung disajikan pada Tabel 8 Sektor dan Pos Damkar dan Gambar 5. Sektor dan Pos Damkar merupakan sarana penting dalam operasi pemadaman Tabel 8. Klasifikasi tingkat kapasitas dari kebakaran permukiman/perkotaan, dimana aspek jangkauan sumber air pos-pos tersebut ditempatkan tersebar di Kelas Lokasi wilayah wilayah rawan kebakaran. Setiap Keterjangkauan pos dilengkapi dengan personil-personil yang dengan Sumber Nama Jumlah terlatih dan armada kendaraan pemadam Kelurahan RW Air kebakaran. Dengan demikian diharapkan Cakung Barat 1 setiap kejadian kebakaran dapat diantisipasi dengan secepat mungkin. Lokasi sektor dan Cakung Timur 7 PosDamkar di Kecamatan Cakung diuraikan Jatinegara 8 pada Tabel 9. Rendah (Sumber Air 0-1) Penggilingan 1 Tabel 9. Lokasi sektor dan Pos Damkar di Pulo Gebang 9 Kecamatan Cakung. Rawa Terate 1 No. Nama Alamat Klas Ujung Menteng 5 Cakung Barat 8 1 Sektor Jl. Swadaya Sektor Cakung Timur 6 Pos Jl. Raya 2 Penggilingan/ Pos Jatinegara 6 Penggilingan Sedang PIK (Sumber Air 2-3) Penggilingan 15 Kantor 3 Pos Walikota Pos Walikota Pulo Gebang 10 Pos Kecamatan 4 Pos Rawa Terate 3 Kecamatan Cakung

51

Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

Jl Pulo 5 Pos JIEP Pos Gadung

Hasil analisis spasial klasifikasi kapasitas dari aspek jangkauan Sektor dan POS Damkar di wilayah Kecamatan Cakung memiliki tingkat kapasitas sebagai berikut: kapasitas rendah tersebar di 20 RW pada 6 kelurahan, kapasitas sedang tersebar di 50 RW pada 7 kelurahan, dan kapasitas tinggi tersebar di 20 RW pada 7 kelurahan. Secara rinci tingkat kapasitas dari aspek jangkauan Pos Damkar di Kecamatan Cakung disajikan pada Tabel 10 dan Gambar 6. Gambar 6. Peta Kapasitas dari Aspek Jangkauan Sektor dan POS Tabel 10. Klasifikasi tingkat kapasitas dari Damkar aspek jangkauan Pos Damkar 3.5. Peta Kapasitas Aspek Armada Kelas Lokasi Keterjangkauan Pemadam Kebakaran dan Alat dengan Pos Nama Jumlah Pemadam Api Ringan (APAR) Kelurahan RW Damkar Armada pemadam kebakaran Cakung Barat 4 merupakan komponen lainnya yang sangat Jatinegara 1 penting dibutuhkan dalam operasi pemadaman kebakaran permukiman Rendah Penggilingan 4 (Tidak Terjangkau perkotaan. Jenis dan kapasitas armada Pos Damkar (0)) Pulo Gebang 1 pemadam kebakaran bervariasi sesuai Rawa Terate 4 dengan kebutuhan pemadaman yang sangat di tentukan oleh besarnya kebakaran dan Ujung Menteng 6 kondisi lingkungan lokasi kebakaran. Posisi Cakung Barat 6 armada kebakaran disebar di Sektor dan Pos Cakung Timur 8 Damkar minimum satu lokasi ditempatkan 1 unit armada pemadam kebakaran. Sedang Jatinegara 9 Armada pemadam kebakaran di (Terjangkau : 1-2 Penggilingan 10 Pos Damkar) Kecamatan Cakung terdiri dari kendaraaan Pulo Gebang 12 pemadam kebakaran dengan kapasitas mulai dari 2.500 liter sampai dengan 10.000 Rawa Terate 1 liter. Secara rinci jenis dan sebaran armada Ujung Menteng 4 pemadam kebakaran di wilayah Kecamatan Cakung Barat 2 Cakung disajikan pada Tabel 11 di bawah ini. Cakung Timur 3 Tinggi Jatinegara 4 Tabel 11. Jenis Dan Sebaran Armada (Terjangkau 3 Pos Penggilingan 3 Damkar Di Wilayah Kecamatan Damkar) Cakung

Pulo Gebang 6

Rawa Terate 1

Ujung Menteng 1 Armada

Pos

Sektor

Pos Cakung

Pos Walikota Penggilingan

52

Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

(Jumlah Armada Light Pressure 2.500 L 1 1 Cakung Timur 3 dan Apar 0-7) Medium Pressure 4.000 2 1 Jatinegara 5 L

Penggilingan 2 High Pressure 10.000 L 1 Fire Motor 2 Pulo Gebang 9

Light Diametre Reel Rawa Terate 2 1 (unit selang) Ujung Menteng 3 Water mist 1 Sedang Cakung Barat 6 (Jumlah Armada Terkait dengan armada pemadam dan Apar 8-16) Cakung Timur 8 kebakaran beberapa hasil temuan selama Jatinegara 5 survei sebagai berikut: Penggilingan 12  Sesuai SOP, semua unit pemadam kebakaran harus dalam keadaan siaga Pulo Gebang 8 dan terisi air penuh. Armada medium 5- Rawa Terate 3 10 menit air habis (jika 4 outlet Ujung Menteng 7 digunakan semua). Setiap armada Tinggi Cakung Timur 2 minimal ada 10 selang (panjang tiap (Jumlah Armada selang 10 m) sehingga bisa ditarik dan Apar >= 17) Jatinegara 4 selang sejauh 200 m Penggilingan 3  Alat bantu pemadam kebakaran yang ada di masyarakat antara lain pawang Pulo Gebang 2

geni, bonpet (asap/ cairan), bonek/ Rawa Terate 1 tabung isi air (dilempar).  Motor pompa di masyarakat dicek ada 5, Ujung Menteng 1 yaitu pompa portable letak dekat kali daya semprot 20 m, pipa 20 m, ada 5 gulung di disimpan di ketua RW/ RT.

Hasil analisis spasial klasifikasi kapasitas dari aspek jangkauan Armada Damkar di wilayah Kecamatan Cakung memiliki tingkat kapasitas sebagai berikut: kapasitas rendah tersebar di 28 RW pada 7 kelurahan, kapasitas sedang tersebar di 49 RW pada 7 kelurahan, dan kapasitas tinggi tersebar di 13 RW pada 6 kelurahan. Secara rinci tingkat kapasitas dari aspek jangkauan Armada damkar di Kecamatan Cakung disajikan pada Tabel 12 dan Gambar 7. Gambar 7. Peta Kapasitas dari Aspek Keterjangkauan dengan Armada Tabel 12. Klasifikasi Tingkat Kapasitas Dari dan APAR. Aspek Jangkauan Armada Damkar 3.6. Peta Kapasitas Bencana Kebakaran Kawasan Permukiman. Kelas Lokasi Keterjangkauan Nama Jumlah Peta kapasitas bencana kebakaran Dengan Armada kawasan permukiman secara keseluruhan Dan APAR Kelurahan RW merupakan penggabungan dari peta Rendah Cakung Barat 4 kapasitas dari keempat aspek di atas yaitu

53

Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

aspek jumlah hidran, aspek jenis sumber air, Pulo Gebang 11 aspek jangkauan sektor dan Pos Damkar, Rawa Terate 4 dan aspek jumlah armada yang tersedia. Ujung Menteng 6 Metode yang digunakan adalah melalui Cakung Timur 2 skoring dan pembobotan yang dibantu Tinggi (Nilai Jatinegara 4 dengan aplikasi Analytical Hierarchy Process Skor Akhir 4,69- Penggilingan 3 (AHP). Adapun secara ringkas tahapan 5,34) Pulo Gebang 4 penggabungan aspek-aspek kapasitas Ujung Menteng 1 tersebut sebagai berikut: 1. Tingkat kapasitas masing-masing aspek diberikan skor, yaitu kelas kapasitas rendah diberi skor 1, kelas kapasitas sedang skor 2 dan kelas kapasitas tinggi skor 3. 2. Setiap aspek/elemen kemudian diberi bobot metode AHP dengan berdasarkan pada pertimbangan ahli.

Skor masing-masing elemen pada semua RW dikalikan dengan bobot masing- masing sehingga didapatkan nilai kerentanan pada semua RW. Hasil analisis spasial kapasitas dari seluruh aspek menunjukkan Gambar 8. Peta Kapasitas Bencana bahwa wilayah Kecamatan Cakung memiliki Kebakaran Kawasan tingkat kapasitas sebagai berikut : kapasitas Permukiman di Kecamatan rendah tersebar di 24 RW pada 7 kelurahan, Cakung kapasitas sedang tersebar di 52 RW pada 7 kelurahan, dan kapasitas tinggi tersebar di 4. KESIMPULAN DAN SARAN 14 RW pada 5 kelurahan. Secara rinci 4.1. Kesimpulan tingkat kapasitas dari seluruh aspek di Kecamatan Cakung disajikan pada Tabel 13 Dari data dan hasil analisis tingkat dan Gambar 8. kapasitas daerah terhadap kebakaran perkotaan di Kecamatan Cakung Kota Tabel 13. Klasifikasi tingkat kapasitas Jakarta Timur disimpulkan: bencana kebakaran kawasan Paramater yang digunakan untuk permukiman. menentukan tingkat kapasitas daerah terhadap bahaya perkotaan Lokasi adalahJumlah dan Sebaran Hidran, Kapasitas Nama Jumlah Keterjangkauan Sumber Air, Kelurahan RW Keterjangkauan Sarana Sektor dan Pos Cakung Barat 3 Damkar, Keterjangkauan Armada Cakung Timur 5 Pemadam Kebakaran. Rendah (Nilai Jatinegara 4  Hasil analisis spasial klasifikasi kapasitas Skor Akhir 0,14- Penggilingan 2 dari aspek jangkauan jumlah hidran di 0,16) Pulo Gebang 4 wilayah Kecamatan Cakung memiliki Rawa Terate 2 tingkat kapasitas sebagai berikut: Ujung Menteng 4 kapasitas rendah tersebar di 47 RW pada Cakung Barat 7 7 kelurahan, kapasitas sedang tersebar di Sedang (Nilai Cakung Timur 6 39 RW pada 6 kelurahan, dan kapasitas Skor Akhir 2,56- tinggi tersebar di 4 RW pada 3 kelurahan. 3,32) Jatinegara 6 Penggilingan 12

54

Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

 Hasil analisis spasial klasifikasi kapasitas dari aspek jangkauan sumber air di DAFTAR PUSTAKA wilayah Kecamatan Cakung memiliki BPS DKI Jakarta. 2017. Jakarta Dalam tingkat kapasitas sebagai berikut: Angka 2017. Badan Pusat Statistik kapasitas rendah tersebar di 32 RW pada Provinsi DKI Jakarta. Jakarta 7 kelurahan, kapasitas sedang tersebar di 54 RW pada 7 kelurahan, dan kapasitas Furness, A. dan Muckett, M. 2007. tinggi tersebar di 4 RW pada 3 kelurahan. Introduction to Fire Safety  Hasil analisis spasial klasifikasi kapasitas Management, Burlington, Elsevier Ltd. dari aspek jangkauan Sektor dan Pos https://bps.go.id/staticable/2009/02/20/ 1267/ Damkar di wilayah Kecamatan Cakung penduduk-indonesia-menurut-provinsi- memiliki tingkat kapasitas sebagai berikut: 1971-1980-1990-1995-2000-dan- kapasitas rendah tersebar di 20 RW pada 2010.html diakses tanggal 3 Mei 2018. 6 kelurahan, kapasitas sedang tersebar di 50 RW pada 7 kelurahan, dan kapasitas https://megapolitan.kompas.com/read/2013/1 tinggi tersebar di 20 RW pada 7 0/04/1926143/Ini.Penyebab.Tingginya. kelurahan. Kebakaran.di.Jakarta diakses tanggal  Hasil analisis spasial klasifikasi kapasitas 3 Mei 2018. dari aspek jangkauan Armada Damkar di National Fire Protection Association and wilayah Kecamatan Cakung memiliki International Association of Fire Chiefs, tingkat kapasitas sebagai berikut: 2013. Fundamentas of Fire Fighter kapasitas rendah tersebar di 28 RW pada Skills Third Edition. Jones& 7 kelurahan, kapasitas sedang tersebar di Bartlett Learning. Washington DC. 49 RW pada 7 kelurahan, dan kapasitas tinggi tersebar di 13 RW pada 6 National Fire Academy Alumni Association. kelurahan 2004. The Firefighter’s Handbook  Hasil analisis spasial kapasitas dari (Essentials of Firefighting and seluruh aspek menunjukkan bahwa Emergency Response) Second Edition. wilayah Kecamatan Cakung memiliki Thomson Delmar Learning. New York. tingkat kapasitas sebagai berikut : Paripurno, E.T. et. al, 2012. Rencana kapasitas rendah tersebar di 24 RW pada Penanggulangan Bencana Provinsi DKI 7 kelurahan, kapasitas sedang tersebar di Jakarta Tahun 2013-2017. Badan 52 RW pada 7 kelurahan, dan kapasitas Penanggulangan Bencana Daerah tinggi tersebar di 14 RW pada 5 (BPBD) DKI Jakarta. Jakarta. kelurahan. Scott, Joe H. 2012. Intoduction to Wildfire 4.2. Saran Behavior Modeling. National Interagency Fuel, Fire, & Vegetation Kajian ini lebih menekankan kepada Technology Transfer. kapasitas daerah di dalam penanggulangan bahaya kebakaran perkotaan. Untuk Suprapto, A.A., 2009. Pendekatan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan melengkapi dan mendetilkan analisis ini Kebakaran di Lingkungan Permukiman maka diperlukan kajian mengenai kapasitas Kumuh Perkotaan. Online Bulletin Tata masyarakat di dalam menghadapi bahaya Ruang (ISSN: 1978-1571). Badan kebakaran perkotaan, yaitu kesiapsiagaan Koordinasi Pengelolaan Tata Ruang masyarakat seperti tingkat pengetahuan Nasional. Jakarta. mengenai bencana kebakaran, manajemen Udrekh et. al., 2015. Laporan Akhir bencana (bahaya, kerentanan dan Pengelolaan Dan Perawatan Sistem kapasitas), kegiatan sosialisi dan simulasi. Command Center di Pusat Komando Dians Pemadam Kebakaran dan

55

Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

Penanggulangan Bencana Prov DKI Jakarta. Pusat Teknologi Sumberdaya Lahan Wilayah dan Mitigasi Bencana- BPPT. Jakarta. USAID. 2010. Urban Governance and Community Resilience Guides-Risk Assessment in Cities (book 2). Asian Disaster Preparedness Center-United State Agency International Development (USAID).

56