<<

KAJIAN ILMIAH IKAN , FAMILI LEPISOSTEIDAE ( spp. & spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia 2007. 16(2): 87- 96

KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA

Renny Kurnia Hadiaty

Bidang Zoologi, Puslit Biologi-LIPI Jl. Raya Cibinong Km 46, Cibinong 16911 e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Hadiaty, R.K. 2007. Kajian ilmiah ikan gar, Famili Lepisosteidae (Lepisosteus spp. & Atractosteus spp.): Spesies ancaman bagi ikan asli Indonesia. Zoo Indonesia 16 (2): 87-96. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki diversitas ikan yang tinggi. Namun demikian masih banyak wilayah yang belum dieksplorasi, hingga masih banyak kemungkinan jenis baru ikan yang ditemukan. Di sisi lain, kerusakan lingkungan, peracunan serta introduksi ikan oleh pengusaha ikan sangat membahayakan kelangsungan hidup ikan asli Indonesia. Gar merupakan satu jenis ikan predator yang dilarang masuk ke Indonesia sejak tahun 1982, namun ternyata saat ini banyak yang membudidayakannya. Kajian ilmiah ikan gar dikemukakan antara lain: deskripsi, sejarah taksonomi serta biologinya, untuk menimbulkan kesadaran betapa berbahayanya ikan ini bagi ikan asli Indonesia.

Kata kunci: Ikan gar, taksonomi, distribusi, habitat, biologi.

ABSTRACT

Hadiaty, R.K. 2007. Scientific review of , Family Lepisosteidae (Lepisosteus spp. & Atractosteus spp.): threat for native Indonesian . Zoo Indonesia 16 (2): 87-96. Indonesia is known as one of the countries with high fish diversity. There are a lot of unexplore area which possibly have some undescribe species. Damaging environment, poisoning and introduce species are very dangerous for the sustainability of the native fish species in Indonesia. Gars are the alient predator fish which prohibited to enter Indonesian waters since 1982, but the facts there are many breeders of this species. This review paper is to discus the description, taxonomical history and the biology of gars. The aim of this paper is to build the awareness on the dangerous and destructive of this fish for Indonesian native species.

Keywords: Gars, , distribution, habitat, biology.

PENDAHULUAN taksonomi ikan di Indonesia masih bisa dihitung dengan jari. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai biodiversitas Banyaknya jenis-jenis ikan baru yang ikan yang tinggi, baik jenis ikan laut ditemukan di perairan tawar Indonesia ataupun tawar. Namun demikian dibuktikan oleh Kottelat & Whitten penelitian mengenai biodiversitas ikan (1996) yang menyatakan adanya 79 belum banyak dilakukan. Masih spesies baru ikan air tawar dalam banyak perairan tawar di Indonesia jangka waktu sekitar lima tahun. yang belum diteliti keragaman jenis Jumlah tersebut merupakan ikannya. Disisi lain, jumlah peneliti penambahan jenis ikan yang telah

87 KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia 2007. 16(2): 87- 96 diketahui sebelumnya (964 spesies) di dengan membuangnya ke sungai. Di wilayah perairan tawar Indonesia sungai Indonesia, ikan asal Amerika Bagian Barat dan Sulawesi yang Selatan yang tubuhnya ditutupi oleh dipublikasikan oleh Kotelat et.al semacam kulit keras tidak mempunyai (1993). Data ini belum termasuk predator. Sekalipun tidak bersifat wilayah perairan di Indonesia Bagian predator, namun jumlahnya yang kian Timur. Penelitian yang dilakukan di lama kian meningkat merupakan Wilayah Propinsi Papua dari 1995 kompetitor bagi ikan asli untuk sampai 1999 berhasil mendapatkan mendapatkan makanan ataupun 40 jenis baru ikan laut dan tawar ruang, sehingga lambat laun ikan (Allen & Renyaan 2000). sapu-sapu mendominasi perairan tersebut. Fenomena banyaknya wilayah yang belum tereksplorasi, sehingga Pada saat ini para pengusaha ikan kemungkinan besar masih banyak hias sedang demam membudidayakan jenis ikan yang belum diungkap jenis ikan lain, yang mempunyai sifat keberadaannya serta fakta predator hingga sangat ditemukannya berpuluh jenis baru membahayakan serta mengancam memerlukan perhatian kita untuk keberadaan ikan asli Indonesia. Ikan menjaga kelangsungan hidup ikan- tersebut dikenal dengan nama ikan ikan tersebut serta kelestarian gar. Gar adalah sejenis ikan primitif habitatnya. Namun ternyata seringkali yang merupakan turunan dari ikan- keadaan di lapangan sangat bertolak ikan paleoniscoids, yang mendominasi belakang dengan harapan. Banyak laut dan perairan tawar selama 200 perairan yang sudah tidak layak untuk juta tahun, yaitu dari pertengahan era kehidupan ikan karena lingkungan sampai era . Era yang rusak. Ada pula perairan yang Devonian adalah sekitar 400 sampai sangat bagus, sangat layak untuk dengan 225 MYBP (Helfman et al. kembang-biak ikan, namun tidak 1997). dihuni oleh ikan lagi, bahkan moluska ataupun krustasea pun tidak dijumpai, Di dunia ada tujuh spesies ikan gar, karena perairan ini sering diracun oleh namun di Indonesia dikenal dengan orang-orang yang tidak bertanggung nama ikan alligator atau , jawab. Selain itu, para pengusaha ikan yang sebetulnya merupakan nama hias menambah masalah yang sudah populer dari satu jenis ikan gar. Di ada, yaitu dengan mendatangkan Indonesia, ikan gar ini merupakan satu ikan-ikan dari luar negeri (hias di antara tujuh jenis ikan berbahaya ataupun konsumsi) kemudian yang dilarang masuk ke wilayah dibudidaya tanpa memperhatikan perairan Indonesia, berdasarkan SK dampaknya bagi ikan asli Indonesia. Mentan 179/Kpts/Um/3/1982. Menteri Pertanian memutuskan untuk Satu contoh dampak negatif adalah melarang pemasukan jenis-jenis ikan dengan didatangkannya ikan sapu- berbahaya dari luar negeri ke dalam sapu (Liposarcus pardalis). Ikan ini wilayah Republik Indonesia. Amar semula dipelihara sebagai ikan hias, pertama yang harus dilakukan oleh sekaligus pembersih kaca akuarium. petugas karantina dilapangan apabila Dengan cepat jenis ikan ini merebut menjumpai ikan ini adalah hati penggemar ikan hias, memusnahkannya. Namun larangan pemeliharaannyapun mudah sehingga tersebut tampaknya tidak diindahkan, merebak di mana-mana. Namun bahkan ikan karnivor tersebut telah seiring dengan berjalannya waktu, merebak keberadaannya di Indonesia. orang mulai bosan, sementara ikan Hal yang sangat mengkhawatirkan sapu-sapu kian membesar hingga adalah karena ikan ini telah memasuki tidak lagi pantas menjadi ikan perairan umum, yang terakhir dijumpai akuarium. Cara termudah adalah di Jakarta bulan Februari 2007 lalu,

88 KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia 2007. 16(2): 87- 96 saat terjadi banjir besar (data tidak fakultatif. Hal inilah yang dipublikasi). memungkinkannya untuk dapat tetap bertahan hidup di perairan dengan Mengingat perlunya menjaga kadar oksigen yang sangat rendah. keanekaragaman jenis ikan asli Indonesia, dan masih banyak wilayah SEJARAH TAKSONOMI yang belum terjamah dan belum diketahui keanekaragaman jenisnya, Mengingat keberadaannya yang kasat perlu dikemukakan data-data ilmiah mata dan sangat menarik perhatian dan kemungkinan-kemungkinan yang dengan ukuran tubuhnya yang bisa ditimbulkan dengan keberadaan ikan mencapai tiga m dengan berat ratusan gar ini. Tujuan dari penulisan ini kilogram, taksonomi ikan gar telah adalah untuk meningkatkan melalui sejarah yang panjang. pengetahuan mengenai jenis ikan gar Sedikitnya ada 12 orang ahli taxonomi dalam rangka penanggulangan ikan yang telah mempelajari ikan gar penyebarannya. ini sejak tiga abad yang lalu, dengan sekitar 20 nama yang diberikan (Tabel DESKRIPSI 1).

Ikan gar mudah dibedakan dari jenis Dari sederet nama genus (suku) lainnya dari moncongnya yang dalam Tabel 1, semula yang diterima panjang dengan gigi-gigi runcing di sebagai nama baku atau valid oleh rahang, serta dari sisik berbentuk para ahli taksonomi adalah intan yang tidak saling bertumpu. Ikan Lepisosteus Lacepede, 1803. Namun gar digolongkan dalam ikan primitif karena publikasi The phylogeny and karena dijumpai beberapa ciri ikan biogeography of and recent gars primitif yaitu; oleh Wiley (1976), membagi gar 1. bersisik ganoid (rata-rata ikan menjadi dua suku, yaitu Lepisosteus yang hidup saat ini berisik stenoid dan Atractosteus. Para peneliti dan atau sikloid). juga kalangan praktisi di kebun 2. bentuk gelembung renangnya binatang, buku-buku ikan hias dan seperti paru-paru yang berguna para pemancing mengadopsi serta untuk membantu dalam menggunakan ke dua nama tersebut pernafasan. (http://en.wikipedia.org/wiki/Alligator_g 3. tulang ekor yang heterocercal ar). Sekalipun demikian, ada ahli ikan (namun dari luar nampak yang tetap beranggapan bahwa membulat). semua jenis ikan gar di dunia ini (Helfman et al. 1997; Page & Burr termasuk dalam suku Lepisosteus, di 1991). antaranya adalah Helfman et.al. (1997). Nelson (1994) menyatakan Bentuk tubuh ikan gar bulat bahwa famili Lepisosteidae terdiri dari memanjang seperti torpedo. Sirip dua genera, yaitu Lepisosteus (4 pungung dan sirip anal letaknya jauh spesies) dan Atractosteus (3 spesies). di bagian belakang tubuh. Sisiknya Wiley (1976) menyatakan bahwa suku tebal berbentuk wajik yang tidak saling Lepisosteus mempunyai ‘gill rakers’ bertumpu. Usus ikan gar mempunyai yang kecil, berbentuk buah pear katup spiral yang mengambarkan dengan jumlah 14-33; sedangkan sistem pencernaan primitif seperti Atractosteus mempunyai ‘gill rakers’ yang dijumpai di hiu. Ikan gar juga yang besar namun pipih, berjumlah memiliki gelembung renang yang 59-81. mempunyai sistem pernafasan dan berhubungan dengan kerongkongan. Eschmeyer (1990) menyatakan bahwa Struktur ini memungkinkan ikan gar suku Atractosteus valid sebagai sub untuk meneguk udara, yang genus dari Lepisosteus. Namun membantu sebagai pernafasan udara belakangan, dalam buku yang sangat

89 KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia 2007. 16(2): 87- 96 terkenal dikalangan iktiologis, Catalog Famili : Lepisosteidae of (Eschmeyer 1998), memuat Genus : Atractosteus keterangan mengenai semua genera Rafinesque 1820: 171 dan spesies ikan di dunia ini, deposit Lepisosteus Lacepede spesimen, tipe dan validasi dari 1803: 331. genera ataupun spesies ikan tersebut, dikatakan bahwa genera Atractosteus Ikan gar mempunyai beberapa nama dan Lepisosteus adalah valid. popular, terutama jenis A. spatula yang penyebarannya cukup luas. Ikan Di dunia ini ada tujuh spesies ikan gar, ini dikenal dengan nama Gar, Garfish, yaitu: Garpike, Gater Gar, namun nama 1. Atractosteus spatula (Lacepede populernya dalam Bahasa Inggris 1803), dikenal dengan nama adalah Alligator Gar, Gator, Greater Alligator Gar. Gar, dan keberadaannya di Sungai 2. Lepisosteus osseus (Linnaeus Mississippi membuatnya dikenal 1758), dikenal dengan nama dengan nama Mississippi Alligator Longnose Gar. Gar. Di beberapa negara Eropa ikan 3. L. oculatus (Winchell 1864) ini dikenal dengan nama Catan, dikenal Spotted Gar. Gaspar Baba, Pejelagarto dan 4. L. platostomus (Rafinescue Marjuari (Spanyol), Garpigue Alligator 1820), dikenal dengan nama (Perancis), Alligatorpansergedde . (Danish), Alligatorbengadda (Swedia), 5. L. platyrhinchus (DeKay 1842), Keihasluuhauki (Finlandia), dan dikenal dengan nama Florida Gar. Kostlin Obrovsky (Ceko). 6. A. tropicus (Gill 1863), dikenal dengan nama . DISTRIBUSI 7. A. tristoechus (Bloch & Schneider 1801), dikenal dengan nama Lima spesies ikan gar yaitu A. spatula, . L. osseus, L. oculatus, L. Platostomus dan L. platyrhinchus dijumpai di Afrika, Nama genus Atractosteus dan India, Eropa dan Amerika bagian Lepisosteus berasal dari Bahasa utara. Spesies lainnya yaitu A. Yunani. Atractosteus berasal dari kata tropicus hidup di perairan Mexico ‘atractus’ yang berarti gulungan atau Selatan sampai Costa Rica, gelendong dan ‘osteus’ yang berati sedangkan A. tristoechus berasal dari tulang. Kata Lepisosteus berasal dari Cuba Selatan dan Pulau Pines Bahasa Yunani, yang berarti sisik (Helfman et al. 1997; Page & Burr tulang dan Bahasa Latin ‘spatula’ yang 1991; Banurescu 1992ab). Wiley berarti sendok. Hal yang paling dalam Helfman et al. (1997) menarik dari tubuh gar adalah menyatakan ada sembilan spesies moncongnya yang memanjang. fosil Gar yang hidup di jaman Cretaceus, fosil-fosil tersebut Klasifikasi ikan gar berdasarkan ditemukan di Amerika Utara, Eropa, Nelson (1994) adalah: Afrika dan India.

Subphylum : Vertebrata Ikan gar hidup di sungai-sungai besar, (Craniata) danau, rawa-rawa, dam serta perairan Superclass : Gnathostomata yang alirannya tenang. Namun Grade : Teleostomi beberapa jenis kadang-kadang Class : memasuki perairan payau atau ke Subclass : daerah muara, terutama saat Infraclass : Neopterygii mengejar mangsanya. Division : Order :

90 KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia 2007. 16(2): 87- 96

Tabel 1. Nama ilmiah, validasi dan nama populer dari ikan gar.

Nama Ilmiah Validasi Nama Populer Author Esox osseus Lepitosteus Longnose gar Linnaeus 1758 osseus E. tristoechus Atractosteus Cuban gar Bloch & Schneider 1801 tristoechus L. gavial L. osseus Longnose gar Lacepede 1803 L. gavialis L. osseus Longnose gar Lacepede 1803 L. spatula A. spatula Alligator gar Lacepede 1803 Atractosteus adamantinus A spatula Alligator gar Rafinesque 1818 L. platostomus L. platostomus Shortnose gar Rafinesque 1820 L. feros A. spatula Alligator gar Rafinesque 1820 L. longirostris L. osseus Longnose gar Rafinesque 1820 L. gracilis L. osseus Longnose gar Richardson 1836 L. huronensis L. osseus Longnose gar Richardson 1836 L. lineatus L. osseus Longnose gar Thompson 1842 L. platyrhincus L. platyrhincus Florida gar DeKay 1842 L. platyrhynchus L. platyrhincus Florida gar DeKay 1842 L. berlandieri A. spatula Alligator gar Girard 1858 L. tristoechus tropicus A. tropicus Tropical gar Gill 1863 L. tropicus A. tropicus Tropical gar Gill 1863 L. oculatus L. oculatus Spotted gar Winchel 1864 L. productus L. oculatus Spotted gar Cope 1865 L. treculil L. osseus Longnose gar Dumeril 1870

Tabel 2. Perbandingan morfometrik dan meristik dari tujuh spesies ikan gar.

A. L. L. L. L. A. A. spatula platostomus osseus oculatus platyrhinchus tropicus tristoechus Ukuran > 3 m 83 cm 183 cm 112 cm 132 cm 150 cm 100-200 cm Moncong Pendek, Pendek, Panjang, Agak Agak lebih Lebih ? lebar lebar ramping panjang pendek & pendek lebih lebar, & lebih rahang bawah lebar dari lebih lebar longnose Isthmus - - - Ada plat - - - tulang di bawah isthmus Gigi 2 baris 1 baris 1 baris 1 baris 1 baris 1 baris 1 baris rahang atas Sisik linea 58-62 59-65 57-63 53-59 54-59 ? ? lateralis Sisik 48-54 50-60 47-55 45-54 47-51 ? ? predorsal Gill raker 59-66 16-25 14-31 15-24 19-33 ? ? Habitat Air Air tawar Kadang Kadang Air tawar tawar, ke air ke air jarang di payau payau air payau

Studi ekologi ikan alligator gar, A. Ukuran atractosteus telah dilakukan oleh De Leon et al. (2001) di Vicente Guirrero Ukuran tubuh ikan gar bervariasi reservoir, Tamaulipas, Mexico. tergantung dari spesiesnya (Tabel 2; Hasilnya menunjukkan bahwa ikan Gambar 1). Benih ikan gar mempunyai jantan lebih memilih habitat tepian alat perekat pada moncong bagian yang lebih dangkal, sedangkan bawah, yang digunakannya untuk betinanya lebih di perairan tengah. melekatkan diri di dasar sampai kuning telurnya terserap. Anakan ikan BIOLOGI gar juga memiliki ‘dorsal caudal filament di bagian posterior dari tulang

91 KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia 2007. 16(2): 87- 96 belakang yang mengarah ke atas, kecil, kura-kura bahkan daging struktur ini menghilang pada ikan bangkai atau kotoran sampah dewasa. sekalipun. Tidak mengherankan apabila ada yang berpendapat bahwa Gar tergolong ikan yang gar tergolong ‘pembuangan sampah’, pertumbuhannya lambat. Betina karena memakan apapun atau segala mencapai matang kelamin pada umur macam makanan yang tersedia sekitar 11 tahun, dan dapat hidup (www.tpwd.state.tx.us). sampai umur 50 tahun. Ikan jantan matang kelamin pada umur yang lebih Alligator gar bersifat agresif, hidupnya muda yaitu enam tahun, namun soliter, tidak berkelompok. Ikan ini umurnya lebih pendek, yaitu sekitar 26 biasanya sembunyi diantara tanaman tahun. Ikan jantan mempunyai ukuran air, menunggu sampai mangsanya dan tubuh lebih kecil dari betinanya. dekat dan kemudian secara tiba-tiba menyergapnya. Perilaku ini mirip Alligator gar merupakan jenis yang dengan buaya. Dilaporkan bahwa terbesar, umumnya tumbuh sampai alligator gar pernah menyerang dan mencapai panjang dua m dengan memakan alligator yang berukuran berat sekitar 45 kg. Namun dilaporkan panjang lima kaki. Mengingat ada yang mencapai 150 kg dengan ukurannya yang besar maka bisa panjang mencapai tiga m. Catatan dikatakan bahwa alligator gar specimen terbesar ditemukan di merupakan spesies yang dominan di Sungai St Francis, Arkansas pada habitatnya, karena tidak ada satupun tahun 1930, dengan berat 159 kg yang dapat mengalahkannya. (Florida Museum of Natural History). Gigi-gigi pada ikan gar besar dan Kebiasaan Makan meruncing, terutama pada jenis alligator gar yang mempunyai dua Gar tergolong ikan karnivor yang baris gigi pada rahang atasnya. Gigi menyukai bermacam jenis fauna, barisan dalam lebih panjang dari pada dengan pakan yang disukainya di gigi luar, bentuknya runcing seperti alam adalah ikan, terutama jenis taring, yang memungkinkannya untuk ‘catfish’. Bila tidak ada, gar juga mau memegang dan menusuk mangsanya. memakan krustasea dan unggas air atau jenis burung lainnya, mamalia

Gambar 1. Ikan gar (aligator gar) dewasa. (http//:blog.wired.com/tableofmalcontents/2007/02/alligator_gars.html)

92 KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia 2007. 16(2): 87- 96

Dilaporkan bahwa ikan gar seringkali (diamond) sangat keras dan bersinar, mengapung di atas permukaan air sehingga penduduk asli Amerika dalam waktu yang lama, sehingga memanfaatkan sisik ikan ini sebagai nampak seolah-olah seperti kayu. bahan perhiasan, mungkin serupa Dilaporkan pula bahwa Florida gar dengan berbagai perhiasan yang dewasa sering kali memangsa buaya dibuat dari tempurung penyu yang atau alligator (www.flmnh.ufl.edu/fish). dijumpai di Indonesia.ikan gar juga dipelihara di akuarium, terutama selagi Reproduksi masih kecil, namun pada saat tubuhnya tumbuh menjadi besar dan Tidak banyak penelitian yang makanannyapun cukup mahal, maka dilakukan pada ikan gar, kalaupun ada biasanya dipelihara di akuarium- kebanyakan meneliti ikan alligator gar. akuarium besar atau di kebun Ikan gar betina biasanya mempunyai binatang. ukuran tubuh yang lebih besar dibanding jantan. Beberapa penelitian Ikan gar di Indonesia mengindikasikan bahwa alligator gar memilih perairan yang deras pada Sekalipun telah ada larangan untuk saat akan memijah. Satu ekor betina mendatangkan ikan gar ke perairan dibuahi oleh 4 jantan, yang segera Indonesia karena dianggap jenis yang pergi begitu pemijahan selesai berbahaya, namun ternyata ikan ini (Suttkus 1963 dalam De Leon et al. telah masuk bahkan dikembangbiakan 2001), jantan lebih banyak tinggal di di Indonesia. Memorandum No. M tepian sungai atau danau dibanding 186/DPB-A/DA/X/06 dari Direktur betinanya. Pemijahan biasanya Kesehatan Ikan dan Lingkungan dilakukan di bulan Mei, telur-telur kepada Direktur Jenderal Perikanan diletakkan di perairan yang dangkal di Budidaya, kedua dari Departemen antara tanaman air. Kelautan dan Perikanan (DKP) melaporkan bahwa di Indonesia telah Telurnya yang berwarna hijau bersifat beredar ikan gar jenis Lepisosteus toksik, yang bisa mengakibatkan oculatus, Atractosteus spatula dan L. penyakit, bahkan apabila termakan platostomus, dengan yang dominan oleh ayam ataupun tikus akan adalah L. oculatus. Ikan ini telah menyebabkan kematian (Helfman et masuk ke Bandung sekitar 10 tahun al. 1997). Telur-telur ini juga bersifat lalu dan telah dibudidaya dengan cara racun pada manusia dan jenis-jenis kawin suntik, bahkan telah diekspor. hewan lainnya (http://myfwc.com). Saat ini hampir semua penjual ikan hias di Bandung memiliki ikan yang PEMANFAATAN siap dipasarkan. Budidaya ikan ini telah merebak, tidak hanya di Sudah sejak dahulu kala ikan gar Bandung, tetapi juga di Jakarta dan merupakan target dalam olah raga beberapa kota lain di Pulau Jawa. memancing. Para pecinta olah raga ini mempunyai media khusus di Fenomena keberadaan ikan ini di internet yang membahas tentang ikan Indonesia juga terungkap dengan gar, terutama di negara asal ikan ditemukannya ikan gar di perairan predator ini. Mengingat sifat umum. Satu di antaranya ditemukan di predatornya, gar akan mengejar danau di lingkungan Institut Pertanian umpan yang diberikan oleh para Bogor. Terakhir adalah dengan pemancing. ditemukannya di tengah kota Jakarta pada periode banjir bandang di bulan Beberapa bagian tubuh ikan gar juga Februari 2007. Saat ini telah banyak dapat dimanfaatkan. Di beberapa penjual ikan hias yang menjual ikan negara dagingnya dikonsumsi. gar di sekolah-sekolah dasar di Bogor, Sisiknya yang berbentuk seperti wajik

93

KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia 2007. 16(2): 87- 96 ikan berukuran sekitar lima cm dijual Freshwater . Aula- dengan harga Rp 8000,- per ekor. Verlag Wiesbaden. Banurescu, P. 1992b. Zoogeography of Fresh Waters Vol.2: KESIMPULAN Distribution and Dispersal of Freshwater Animals in North Berdasarkan semua paparan yang America and Eurasia. Aula- telah disebutkan di atas, dapat diambil Verlag Wiesbaden. kesimpulan: De Leon, F.J.G., L.G. Garcia, J.M.H - ikan gar bersifat karnivor namun Castillo, K.O. Winnemiller & A sekaligus dapat pula bersifat Banda-Valdes. 2001. Ecology omnivor, yang dapat memakan of the Alligator gar, bangkai atau sampah kotoran Atractosteus spatula, in sekalipun. theVicente Guerrerro reservoir, - sistem pernafasan yang Tamaulipas, Mexico. The termodifikasi hingga mampu Southwestern Naturalist 46: hidup di perairan manapun. 151-157. - telurnya yang bersifat toksik, Eschmeyer, W. 1990. Catalog of the sehinga tidak ada jenis fauna lain genera of recent fishes. yang bisa membatasi California Academy of perkembangbiakannya. Sciences, San Fransisco. - bisa menjadi ikan yang Eschmeyer, W. 1998. Catalog of mendominasi perairan, terutama Fishes Vol.3: Genera of Fishes; bila ukurannya semakin besar. Species & Genera in a - ikan gar sangat berbahaya bagi classification; Literature Cited; kelestarian hidup ikan asli Appendices. California Indonesia. Academy of Sciences. San Fransisco. Helfman, G.S., B.B. Collete & D.E. SARAN Facey. 1997. The Diversity of Fishes. Blackwell Science, Inc. Sebaiknya segera dilakukan langkah- USA. langkah yang pasti untuk mencegah Kottelat, M. & A.J. Whitten. 1996. masuknya ikan ini ke perairan umum, Freshwater fishes of western suatu hal yang sangat membahayakan Indonesia and Sulawesi: keberadaan ikan asli Indonesia. addition and corrections. Sebaiknya sebelum melakukan impor Periplus Edition. Jakarta. ikan yang berbahaya dipertimbangkan Kottelat, M., A.J Whitten, S.N dampakya bagi ikan asli Indonesia. Kartikasari & S. Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater fishes of western Indonesia and DAFTAR PUSTAKA Sulawesi. Periplus Edition. Singapore. Allen, G.R. & S.J. Renyaan. 2000. Nelson, W. 1994. Fishes of The World. Survey of Freshwater Fishes of John Wiley & Sons, Inc. New Irian Jaya, Indonesia. Final York. Report to National Geographic Page, L.M & B.M. Burr. 1991. Society, Washington DC, USA. Freshwater Fishes: A Field Axelrod, W., E. Burgess, N. Pronek & Guide to Freshwater Fishes: J.G. Walls. 1993. Atlas of , North of Freshwater Fishes. Mexico. Houghton Mifflin Co., 7th ed. Revised & Expanded. New York, Boston. Banurescu, P. 1992a. Zoogeography Websites: of Fresh Waters Vol.1: General http://fishing.lifetips.com/faq/78159/0/ Distribution and Dispersal of what-is-an-aligator-gar/index.html

94

KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia 2007. 16(2): 87- 96 http://www.alligatorgars.info/ http://myfwc.com/Fishing/Fishes http://www.thejump.net/fishlist/alligator http//:blog.wired.com/tableofmalconten ts/2007/02/alligator_gars.html http://www.landbigfish.com/fish http://www.mosportsmen.com/fishing http://www.tpwd.state.tx.us/huntwild http://www.flmnh.ufl.edu/fish/gallery/de script/floridagar/floridagar.html

95

KAJIAN ILMIAH IKAN GAR, FAMILI LEPISOSTEIDAE (Lepisosteus spp. & Atractosteus spp.): SPESIES ANCAMAN BAGI IKAN ASLI INDONESIA: Zoo Indonesia 2007. 16(2): 87- 96

96