<<

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas AYU AMALIA Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183. Email: [email protected]

sub-genre ini memiliki fanbase yang cukup solid dan menonjol, kaum muda yang menggemari musik dinamis, bertempo cepat, mengisahkan pergulatan anak muda dalam menjalani hidup. Ironisnya, kejadian tragis seputar personel band’The All-American Rejects’ dimanfaatkan sebagai pendorong kepopuleran single mereka yang berjudul ’’ Kata Kunci: Musik Populer, Ekonomi Politik Media, Komodifikasi, Analisis Wacana

PENDAHULUAN Berdasar konteksnya, musik pop adalah kependekan dari musik populer, atau dalam pengertian yang berkembang baru-baru ini, musik pop merupakan sebuah sub-aliran (sub genre) dari musik populer. Sub-genre pop adalah Representasi Ironisme yang paling digemari khalayak. Karakter yang mendefinisikan musikalitas dari sub-genre pop Kemanusiaan dalam adalah aspek yang menjadi daya tarik utama, dan teknik produksi yang sepenuhnya Industri Musik Populer bergantung pada tren musikal pada kurun AS waktu tertentu. Aspek yang menjadi daya tarik utama musik pop bisa berupa aspek musikal, ritme, vokal, atau dalam kebanyakan kasus ABSTRACT adalah gabungan dari ketiga aspek tersebut. Prinsip dari produksi musik yang bermutu Music is one of media product which is not able to be separated from Political Economy of berlaku secara universal. Dibutuhkan individu Media even though it is packaged as leisure time bertalenta yang menjadi penulis lagu, entertainment product. Music which is particularly komposer, dan produser sebagai jaminan in Alternative subgenre is not far from its main untuk memproduksi gagasan-gagasan musik genre which is Rock. In fact, this subgenre has a yang “brilian” untuk menarik animo solid and prominent fan base which consists of pendengar. young people who enjoy dynamic and fast-tempo Untuk itulah sebagai salah satu komoditi music which tells the struggle of youngsters in industri kultural, oleh Adorno musik pop their life. Ironically, the tragic incidents which dinyatakan memiliki karakter penting yaitu surround the band personnel of ‘The All-American repetisi dan standarisasi, standarisasi pola Rejects’ are used to increase the popularity of produksi dan distribusi, bahkan standarisasi their single entitled ‘Move Along’. Keywords: Popular Music, the Political atas perilaku penikmatnya; dimana hal-hal Economy of Media, Commodification, Discourse tersebut cenderung direpetisi untuk Analysis menciptakan pola konsumsi yang nyaris serupa (1984). ABSTRAK Musik rock berkembang sebagai salah satu Musik sebagai salah satu produk media, tak sub-genre dari musik populer, hingga muncul lepas dari aspek Ekonomi-Politik Media, sekalipun slogan “rock-n-roll” pada awal lahirnya sub-genre dikemas sebagai produk ’leisure time entertain- musik rock tahun 1950’an, hingga kini musik ment. Musik, secara khusus yang ber sub genre rock telah memiliki beragam aliran seperti Alternative, tak jauh genre induknya, yaitu Rock, progressive rock, punk, slow rock, metal, heavy metal, 113

Vol. 5 No. 2 November 2013

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ power ballads, alternative (http:// beragam aspek kehidupan. Karen Jones, seorang en.wikipedia.org/wiki/Pop_music). pengamat anak dan remaja, menyatakan: Masih banyak aliran lain yang menandai remaja merupakan individu dengan keberagaman musik rock yang tampaknya pemikiran yang belum berkembang, sehingga masih akan terus berkembang. Alternative cenderung memikirkan hal-hal yang ada pada ditengarai sebagai sub-genre paling inovatif masa sekarang, masa depan yang dianggap dalam aliran musik rock, beragam band yang sebagai suatu konsep asing, tempat yang sangat mengusung sub-genre ini mulai marak jauh. Hidup dipandang dan dijalani sebagai bermunculan pada dekade 1990’an hingga saat krisis harian/rutin yang dilengkapi dengan ini. Band-band aliran alternative dikenal sering tantangan dan ketegangan, dengan terlalu memadukan beragam sub-genre musik, sebagai banyak kekhawatiran seperti : kekerasan, contoh dari materi dasar musik rock diberikan prestasi akademik, orangtua, adaptasi, bahkan sentuhan hip-hop sehingga dikenal sebagai kekhawatiran akan masa depan itu sendiri. aliran Hip Rock, yang diusung oleh band-band (artikel dengan judul “Now What! Dealing seperti “Linkin’ Park”, dan “Limpbizkit”. Aliran with Kids Fear of Future” oleh Karen Jones Britt Pop yang berasal dari dataran Eropa dari situs Youthworker) dinilai cukup mendominasi musik rock- altenative, seperti halnya “OASIS”, dan Di tengah beragam pesimistis tersebut, “Coldplay”. Di dataran Amerika yang merajai hadir beberapa band yang merepresentasikan musik rock-alternative adalah indie rock, yang semangat kaum muda untuk terus berjuang berangkat dari label independen untuk menata dan melanjutkan hidup dengan kemudian menapaki tangga lagu komersial optimisme, salah satunya adalah “the All- dengan menjadi bagian dari studio-studio American Rejects”. Mengangkat nama unik, yang musik berskala produksi besar, seperti yang jika diterjemahkan secara literer maka dapat dialami oleh band-band seperti “Switchfoot”, diartikan sebagai ’band yang tidak diterima oleh “Lifehouse”, dan “the All-American Rejects”. semua orang Amerika’, nama yang memancing Band-band rock-alternative dinilai lebih kontroversi bagi mereka yang mendengarnya kreatif dalam mengolah musik dengan untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang memadukan beragam genre musik, sehingga band ini. Berbekal lagu-lagu yang memberikan sentuhan baru bagi khasanah menggunggah, memiliki kandungan spirit musik rock. Band-band ini memiliki basis untuk kembali bangkit seperti lagu “Move cakupan musisi muda yang besar, mengingat Along”, dijadikan sebagai lagu tema dalam sebagian besar diantaranya berangkat dari band menjalani hidup, spirit recharger, terutama bagi yang terbentuk selama personelnya masih mereka kaum muda. mengenyam pendidikan di bangku high school. Dinamika bisnis musik dewasa ini semakin Dengan demikian lagu-lagu mereka banyak hidup dengan persaingan yang sedemikian bercerita tentang kehidupan mereka dan orang- ketat, dengan adanya studio-studio berskala orang di sekitar mereka dari sudut pandang produksi besar seperti Warner Music, EMI, Sony remaja, kebanyakan lirik lagu dan gaya Music, Polygram, BMG, dan MCA (profil studio- mengolah musik dari band-band ini cenderung studio rekaman terbesar di Amerika dimuat dalam menggambarkan pesimistis, keterbatasan, dan http://www.soc.duke.edu). Maka semakin kecemasan. sempit lahan pasar untuk distribusi yang Kaum muda yang diidentikkan dengan diperebutkan, untuk itu studio-studio tersebut remaja, memiliki segenap atribut, baik sebagai terus berupaya melakukan regenerasi atas individu maupun sebagai makhluk sosial, komoditas yang mereka jadikan materi dinilai sebagai individu yang belum produksi musik yang diminati khalayak. Salah sepenuhnya menemukan kestabilan pada satunya dengan mengikuti fluktuasi dunia 114

Jurnal KOMUNIKATOR

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ kaum muda, yang notabene adalah pangsa sebanyak puluhan bahkan ratusan juta kopi di pasar terbesar sumber inspirasi musik dan seluruh dunia – dengan konsumen terbesar distribusi produk musik itu sendiri. Sebagian adalah generasi muda (pra-remaja, remaja, dan besar musisi, penyanyi yang baru muncul dewasa muda) yang lebih mudah dijangkau berasal dari kalangan muda yang penuh dengan dan dipengaruhi oleh kecenderungan dan dinamika, yang terinspirasi dari semangat, kebiasaan (trend dan fashion) yang berlaku gagasan (pemikiran), gaya, harapan anak muda secara internasional. untuk dikemas sedemikian rupa dan menjadi Komodifikasi merupakan istilah bagi segala komoditi musikal. Patut diprihatinkan ketika sesuatu yang dibentuk sebagai komoditas, dan bagian dari individu-individu yang tergabung dijual (Eriyanto, 2001:328). Bertitik tolak dari sebagai personel band dikemas sebagai pemikiran yang telah dipaparkan dalam latar komoditi bisnis, terutama ekspresi atas belakang permasalahan yang menjadi bagian persepsi mereka yang tercipta dari pengalaman sebelumnya, maka perumusan masalah dalam pribadi – mengingat aspek personal yang penelitian ini adalah: beroperasi pada tingkat individual, dan aspek 1) Bagaimana persepsi pribadi personel band bisnis memiliki orientasi yang jauh berbeda. the All-American Rejects tentang constant and Khususnya ketika aspek-aspek personal continuous struggle anak muda dalam dikomodifikasikan ke dalam cakupan aspek menjalani hidup, dijadikan sebagai bisnis, yang berorientasi pada perolehan komoditi industri kultural dalam lagu keuntungan bagi produser komoditi hiburan, “Move Along”? di lain pihak keinginan untuk mendapat 2) Apa saja kepentingan yang ada di balik ketenaran (in order to be famous) bagi mereka pengkomoditian properti pribadi tersebut? yang memutuskan terjun dalam dunia showbiz dengan menghasilkan karyanya. Penelitian ini memiliki tujuan sebagaimana Sebuah situs internet yang khusus mengkaji diuraikan berikut: tentang kebudayaan populer di kalangan kaum 1) Menjelaskan proses pengkomoditian muda, kedua “the All-American Rejects” persepsi pribadi personel band the All- yang bertitel “Move Along” dirilis pada tahun American Rejects tentang constant and continu- 2005 oleh dan ous struggle anak muda dalam menjalani didistribusikan oleh Universal Music & Video hidup melalui lagu “Move Along” Distribution Corp. pada tahun yang sama – 2) Menggali latar belakang dan proses dinilai sebagai album yang menggembleng produksi kapitalisme yang berada di balik kekuatan musikalitas rock. Berangkat dari proses pengkomoditian pengalaman pribadi pengalaman pribadi kehilangan salah seorang sebagai salah satu produk industri kultural. personel tambahan (additional tour personel) dalam aktivitas tur promo album mereka di Pengalaman pribadi seseorang dapat dataran Eropa mereka, maka lagu “Move membuatnya belajar menata dan menjalani Along”, dinobatkan sebagai lagu tema anti hidupnya dengan lebih baik, terutama tindakan bunuh diri, “it’s anti suicide theme set pengalaman-pengalaman yang menimbulkan against a trippy drum pattern replete with children’s kesan spesifik pada diri individu tersebut, choir.” (Hasil review oleh Jason Stein (Chula pengalaman pribadi yang mengesankan baik Vista, California) secara positif maupun secara negatif – Seringkali perusahaan-perusahaan rekaman merupakan bagian dari kekayaan personal tersebut mengoptimalkan perolehan dalam kehidupan seseorang. Pengalaman keuntungan dengan ‘menjual’ musik yang pribadi juga dapat dipahami sebagai bagian memiliki cakupan daya tarik yang lebih luas dari hal yang privat, tidak selalu rahasia, dapat sehingga dapat menjual produk rekamannya berupa peristiwa biasa dan pengalaman 115

Vol. 5 No. 2 November 2013

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ kehidupan sehari-hari tidak selalu harus Rejects” akan semangat solidaritas kepada dengan sengaja ditutup, tapi tetap sesamanya, yaitu kaum muda di seluruh dunia, dipertahankan sebagai area personal. khususnya kaum muda Amerika, serta Perhatian dalam penelitian ini adalah lirik pengalaman akan kehilangan seorang personel sebuah lagu sebagai artifak industri kultural lainnya karena tindakan bunuh diri, yang yang dihasilkan oleh manusia, dimana penulis dimanifestasikan dan dikomoditikan ke dalam menengarai adanya rutinitas, pengalaman, nilai lirik lagu “Move Along”. dan konsepsi personal dari individu yang Dalam masyarakat komoditas, muncul melibatkan diri sebagai bagian dari dinamika kecenderungan umum ke arah konsentrasi industri musik; dikomoditikan sebagai musical kapital yang memungkinkan terselubungnya material yang memiliki nilai jual. Sebagaimana operasi pasar bebas, demi keuntngan produksi dikemukakan oleh Theodor Adorno bahwa, massa yang dimonopoli dari komoditi- segenap artifak yang dihasilkan oleh manusia komoditi yang terstandarisasikan. memiliki dua dimensi tinjauan yaitu sebagai Komodifikasi pada masa sekarang bergerak produk dari perburuhan dengan nilai guna (use dengan begitu cepat, hingga merambah kepada value) dan dalam kerangka resepsi atas sektor yang semula dipandang sebelah mata komoditi kultural, dimana nilai guna sebagai sektor konsumerisme, yaitu bidang seni digantikan oleh nilai tukar (exchange value). dan kebudayaan. Memunculkan industri Tiap-tiap individu memiliki hak atas kultural, yang merupakan bagian dari aspek privasinya, secara disadari ataupun tidak kultural yang ditujukan untuk massa, dimana mereka yang memutuskan untuk terjun ke produksinya berdasar pada mekanisme dalam kancah industri dunia hiburan akan kekuasaan pihak yang memproduksi dalam mengalami keterbatasan dalam mengontrol penentuan gaya, bentuk, bahkan makna dari hak atas privasinya. Hak atas privasi adalah hak komoditi-komoditi tersebut. Tujuannya adalah seseorang untuk memiliki kehidupan sendiri, dengan memanfaatkan nilai tukar, agar atau mengontrol hal-hal apa saja yang komoditi yang disampaikan lebih mampu menyangkut dirinya yang tidak ingin diketahui mengikat emosi khalayak dan menambah orang lain. (Day, 1991:97). Privasi, merupakan unsur dramatika, meski kadang terkesan wilayah yang paling hakiki dalam kehidupan berlebihan. manusia, dimana seseorang bisa Oleh NAFTA, industri kultural salah memanifestasikan nilai dan konsepsi yang satunya mencakup proses produksi, distribusi, terkandung dalam dirinya, dan yang dianutnya; penjualan atau eksibisi atas rekaman audio memungkinkan seorang individu memperoleh (lagu, baik sebagai single, (motion picutre mekanisme untuk bisa mengontrol reputasi, soundtrack) lagu tema, (score) musik pengiring) melindungi hak privat, mengatur derajat atau rekaman video musik (video klip lagu). interaksi dengan orang lain, dan menjaga Industri musik dewasa ini, telah berhasil keabsahan sebagai seorang individu. Namun, mengembangkan dan memantapkan kekuatan ketika batas antara ruang privat dan ruang ekonomi dan budaya yang sangat berpengaruh, publik menjadi kabur, alih-alih untuk terutama industri musik Amerika yang telah mengekspresikan diri secara bebas yang mengglobal. disalurkan dalam suatu komoditi industri ’Sekitar 10 persen dari semua rekaman yang kultural, maka terciptalah proses eksploitasi dirilis (sebagian untuk single, sebagian lagi untuk privasi musisi yang ditransformasikan ke dalam pembuatan album dengan durasi yang lebih musical material, aspek yang menjadi daya jual panjang) mendatangkan keuntungan’. (Frith, produk musikalitas dari musisi yang 1983:147). bersangkutan. Dalam penelitian ini adalah konsepsi, dari personel band “the All-American Alih-alih mendikte pasar yang pasif, 116

Jurnal KOMUNIKATOR

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ industri musik populer menemukan dirinya mengekspresikan dorongan atau keamanan di sangat sulit mengontrol selera musik dunia emosional yang tidak pasti dan berubah- konsumen, hal ini disebabkan oleh adanya ubah. Fakta bahwa lagu-lagu itu diproduksi bagi perbedaan yang senantiasa muncul antara nilai pasar komersial berarti bahwa lagu dan setting tukar (nilai ’ekonomis’) dan nilai guna (nilai itu kekurangan otentisitas. Kendati demikian, ’kultural’), dimana industri musik bisa lagu-lagu itu mengekspresikan dilema emosional mengontrol yang pertama, namun remaja dengan gamblang. (Hall & Whanel, konsumenlah yang menentukan yang kedua. 1964:280). Industri musik boleh jadi mengontrol dan menentukan musik apa yang diproduksi, Musik populer meminjam bahasa sehari- namun tidak bisa mengontrol dan hari, kata-kata yang sering kita dengar, dibuat menentukan bagaimana musik digunakan, dan, berdasar kejadian sehari-hari, yang dipentaskan terlebih lagi, makna yang diberikan oleh dalam sebuah permainan suara dan mereka yang menggunakannya. Komoditas pertunjukkan yang efektif. Sebagaimana dinilai dari signifikansi simboliknya, dimana dikemukakan oleh Frith (1983) hasilnya adalah konsumsi merupakan sebuah proses yang membuat kata-kata sederhana menjadi enak produktif, aktif, yang menaruh perhatian pada didengar, membuat bahasa yang biasa menjadi kesenangan, identitas, dan produksi makna. hidup dan bertenaga; kata-kata selanjutnya Pada prakteknya ada dua ekonomi yang bekerja beresonansi – dimana kata-kata itu membawa secara paralel, yaitu ekonomi guna dan sentuhan fantasi ke dalam penggunaan biasa ekonomi tukar. (Storey, 2007:124). Namun, kita atas kata-kata itu. (37-38). sekali pola musikal dan/atau lirikal ternyata Konsumen musik mendengarkan materi sukses, maka pola tersebut dieksploitasi hingga musikal (musical material), yang tidak hanya menjangkau kelelahan komersial, yang berupa “suara”, namun juga mempertim- memuncak dan membentuk ’kristalisasi bangkan implikasinya atas konstruksi kultural standar’, repetisi pola produksi, distribusi, dan atas proses mendengarkan untuk memahami konsumsi (Adorno, 1941) dalam esainya ’On apa yang coba dipersepsikan oleh musik Popular Music’. tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Komoditi yang dikemas adalah konsepsi, Dibben bahwa materi musikal dipahami dalam nilai, pengalaman, ritual, yang terkandung batasan kegunaan historisnya, seperti dalam diri personel suatu band (musisi), yang sebagaimana materi musikal diasosiasikan membantu memperlihatkan pemahaman akan dengan konteks sosial atau konteks musikal identitas di kalangan kaum muda, sebagai tertentu. Diskursus yang terbentuk disekitar bagian dari: sebuah karya musik (catatan program, narasi, budaya remaja merupakan sebuah paduan lirik, iringan virtual, dan sebagainya) menyedia- kontradiktif antara yang otentik dan yang kan sebuah konteks interpretatif yang memper- dimanufaktur, beroperasi sebagai area ekspresi kuat pemaknaan yang terbentuk. (Clayton, diri bagi kaum muda dan padang rumput yang Herbert, & Middleton, 2003:196) (Esai subur bagi povider komersial. (Hall & Whanel, berjudul “Musical Materials, Perception, and 1964:276). Listening” oleh Nicola Dibben yang dirangkum dalam buku The Cultural Study of Music: A Selain itu, lagu-lagu populer Critical Introduction.). Sementara Anderson merefleksikan kesulitan remaja dalam (1991) mencoba memberikan batasan untuk menghadapi kekusutan persoalan emosional dan memahami “pasar imajiner” atas industri seksual. Lagu-lagu populer menyerukan musik, adalah sebuah pasar yang melibatkan kebutuhan untuk menjalani kehidupan secara konsumer atas komoditi dan jasa musik, pihak langsung dan intens. Lagu-lagu itu yang memanfaatkan kekuatan pekerja dari para 117

Vol. 5 No. 2 November 2013

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ musisi, dan/atau bisnis yang menggunakan kualitatif dengan paradigma kritis yang musik. Disinilah gagasan seperti kegagalan bersumber dari pemikiran Horkheimer, yang pasar, barang-barang publik, dan kekayaan berpendapat bahwa paradigma ini berfungsi intelektual diperkenalkan. (Clayton, Herbert, & untuk menjalankan kritik terhadap masyarakat Middleton, 2003:309) (Esai berjudul “Music ekonomi yang terbentuk dewasa ini, bertujuan and the Market: The Economics of Music in the untuk menemukan piranti pendobrak menuju Modern World” oleh Dave Laing yang dirangkum pembebasan dari masyarakat yang mendasarkan dalam buku The Cultural Study of Music: A diri pada nilai tukar. Paradigma ini bermaksud Critical Introduction). membebaskan manusia dari manipulasi yang Penelitian ini mengetengahkan metode dilakukan oleh para teknokrat modern, dinilai Functional Pragmatics dikembangkan dan sebagai paradigma yang emansipatoris – dielaborasikan, terutama oleh Konrad Ehich dan mengembalikan kemerdekaan dan masa depan Jochen Rehbein. Functional Pragmatics merupakan manusia, serta memberdayakan manusia untuk sebuah pendekatan yang didasarkan pada teori membebaskan diri dari pengaruh mesin dan aksi tertentu, telah mengembangkan instrumen sistem produksi (industrialisasi) ala analisisnya sendiri. Analisis functional pragmatics kapitalisme. (Suseno, 1992:161). atas tindakan linguistik berupaya merekonstruksi Sebagai salah satu kajian yang menjadi tujuan dimana sebuah tindakan dilakukan oleh bagian dari paradigma kritis, cultural studies aktor pelaku, hal ini mencakup tujuan eksternal berusaha mencari tahu jenis teks dan tanda- bahasa pada suatu masyarakat dan tujuan tanda yang bekerja dalam sebuah teks yang internal bahasa atas struktur linguistik. diproduksi secara kapitalis, serta untuk Tujuannya adalah untuk menghubungkan ’relasi menemukan cara-cara mengevaluasi teks secara internal’ kepada fenomena yang diobservasi. kritis. Cultural studies menilai teks sebagai (Jenner, 2000:176). komoditasi kultural yang bermuatan politis. Untuk dimensi linguistik penelitian ini (Denzin & Lincoln, 1994:197) Maka juga mengaplikasikan metode analisis naskah penelitian ini berusaha untuk menjelaskan sintagmatik dengan menggunakan metode proses pengkomoditian pengalaman pribadi Functional Pragmatics, sebagaimana dikemu- personel band the All-American Rejects melalui kakan oleh Redder (1994) bahwa metode lagu “Move Along”, serta membongkar nilai- functional pragmatics terbuka untuk analisis teks nilai yang termuat di balik proses komodifikasi dan diskursus (wacana). (Jenner, 2000:182). tersebut dengan berupaya menggali latar Metode ini membahas speech action dan speech belakang dan proses produksi kapitalisme yang act untuk menemukan tujuan dari partisipan berada di balik proses pengkomoditian (penggagas) sebuah tuturan (speech). Dilakukan pengalaman pribadi sebagai salah satu produk dengan memperhatikan prosedur dan pola industri kultural. tuturan (speech). Prosedur adalah unit terkecil Penelitian ini mengetengahkan metode dari speech action dan speech act. Pola adalah functional pragmatics yang bertujuan untuk potensi yang mendukung speech action dan mengamati wacana – pemakaian bahasa dalam speech act. Penerapannya bertujuan untuk tuturan dan tulisan – sebagai bentuk praktik menemukan fakta yang ada dalam sebuah sosial. Menggambarkan wacana sebagai praktek naskah (teks), dimana penggunaan metode ini sosial, memunculkan terbentuknya hubungan lebih bersifat menafsirkan (kritik) terhadap dialektis antara peristiwa diskursif tertentu suatu naskah. dengan situasi, institusi, dan struktur sosial yang membentuknya. Functional Pragmatics METODE PENELITIAN merupakan sebuah pendekatan yang didasarkan pada teori aksi tertentu, telah PARADIGMA PENELITIAN mengembangkan instrumen analisisnya sendiri, Penelitian ini menggunakan perspektif 118

Jurnal KOMUNIKATOR

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ dimana metode functional pragmatics terbuka Move along, move along like I know you do untuk analisis teks dan diskursus (wacana). And even when your hope is gone (Jenner, 2000:182). Move along, move along just to make it through Move along METODE PENGUMPULAN DATA Move along Untuk analisis pada level lingustik penulis berupaya mengalisis dengan melakukan So a day when you’ve lost yourself completely interpretasi atas lirik lagu “Move Along” yang Could be a night when your life ends ditulis dan dibawakan oleh band the All- Such a heart that will lead you to deceiving American Rejects, sedangkan pada level All the pain held in you diskursus penulis berupaya mengkaitkan Hands are shaking cold interpretasi lirik lagu “Move Along” yang Your hands are mine to hold dikaitkan dengan kondisi sosiokultural remaja Amerika sebagai sumber inspirasi dan Speak to me, when all you got to keep it strong konsumen dari komoditi kultural yang Move along, move along like I know you do diproduksi oleh para produser yang And even when your hope is gone berkecimpung dalam industri musik Amerika Move along, move along just to make it through – untuk itu data-data tambahan (secondary data) Move along diperoleh dari studi pustaka yang bersumber (Go on, go on, go on, go on) children’s choir dari buku-buku tentang kajian cultural studies maupun situs-situs internet. Disamping itu, When everything is wrong, we move along penulis juga mempertimbangkan dan (Go on, go on, go on, go on) children’s choir menyertakan aspek sosiokultural yang When everything is wrong, we move along mengetengahkan tentang fenomena tragis di Along, along, along kalangan kaum muda Amerika, yaitu tindakan bunuh diri. When all you got to keep is strong Move along, move along like I know you do And even when your hope is gone OBJEK KAJIAN Move along, move along just to make it through Objek kajian yang digunakan dalam (3x) penelitian ini adalah lirik lagu dari single “Move Along” yang diciptakan dan dibawakan oleh (Go on, go on, go on, go on) children’s choir band the All-American Rejects, merupakan album Right back what is wrong kedua the All-American Rejects dengan titel We move along (fade out) “Move Along” dirilis pada tahun 2005 oleh Sumber: Interscope Records dan didistribusikan oleh http://www.azlyrics.com/lyrics/ Universal Music & Video Distribution Corp. allamericanrejects/movealong.html “Move Along” TEKNIK ANALISIS DATA Go ahead as you waste your days with thinking Analisis level praktik wacana dioperasikan When you fall everyone stands pada dua dimensi sebagai bagian dari metode Another day and you’ve had your fill of sinking functional pragmatics yang dikemukakan oleh With the life held in your Ehlich & Rehbein, yang menyentuh dimensi Hands are shaking cold asumsi teoritis yang mendasar (basic theoretical These hands are meant to hold assumption), serta instrumen prosedur dan instrumen pola, yaitu kegunaan sosial bahasa Speak to me, when all you got to keep is strong dalam kasus analisis pola, dan pada struktur 119

Vol. 5 No. 2 November 2013

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ linguistik dalam kasus prosedur. (Titscher, et al band the All-American Rejects, merupakan album 2000:171). Dapat diuraikan, sbb: kedua the All-American Rejects dengan titel ® Dimensi Linguistik “Move Along” dirilis pada tahun 2005 oleh Digunakan metode analisis naskah func- Interscope Records dan didistribusikan oleh tional pragmatics, yang terfokus pada prosedur Universal Music & Video Distribution Corp. dan pola teks yang dianalisis, juga http://www.discogs.com/All-American- menitikberatkan pada potensi yang dihadirkan Rejects-Move-Along/release/2654059 dalam narasi teks. Analisis pada dimensi ini juga berupaya memberikan deskripsi tentang “Move Along” kegunaan sosial bahasa dalam kasus analisis pola, dan pada struktur linguistik dalam kasus Go ahead as you waste your days with thinking/ prosedur When you fall everyone stands// Pengoperasiannya ditujukan pada tiap-tiap Another day and you’ve had your fill of sinking/ bait teks, yang kemudian ditelaah kembali With the life held in your/ pada keseluruhan teks, yang bermuara pada Hands are shaking cold// hasil interpretasi makna serta penemuan fakta These hands are meant to hold// yang terdapat dalam teks, yaitu lirik lagu “Move Along”. Penggunaan metode functional pragmat- Speak to me, when all you got to keep is strong ics lebih bersifat menfasirkan (kritik) terhadap Move along, move along like I know you do// naskah, yang memiliki dua unsur analisis yaitu And even when your hope is gone unsur prosedur, dan unsur pola (pattern). Move along, move along just to make it through/ ® Basic Theoretical Assumptions / Metode analisis diskursus dimana penulis Move along// mencoba memberikan deskripsi atas kerangka Move along// pemikiran personel the All-American Rejects So a day when you’ve lost yourself completely/ dipengaruhi latar belakang historis (riwayat Could be a night when your life ends// hidp personel band). Sekaligus menyentuh Such a heart that will lead you to deceiving/ level sosiokultural dengan mendeskripsikan All the pain held in you/ perihal yang memberikan pengaruh sosio- Hands are shaking cold/ psikologis secara signifikan kepada para Your hands are mine to hold// personel band the All-American Rejects selama menjalani proses produksi single dan album Speak to me, when all you got to keep it strong “Move Along”. Move along, move along like I know you do// Memberikan gambaran tentang industri And even when your hope is gone musik di Amerika, serta pengaruh sosio- Move along, move along just to make it through/ psikologis yang ditimbulkan oleh lagu “Move / Along” kepada para pendengar lagu tersebut, Move along// terutama kepada penggemar band the All- (Go on, go on, go on, go on) American Rejects, dalam kerangka analisis wacana tentang keterkaitan antara industri When everything is wrong, we move along/ musik dengan pasar remaja. (Go on, go on, go on, go on) When everything is wrong, we move along/ PEMBAHASAN Along/ along/ along/ ANALISIS TEKS (FUNCTIONAL PRAGMAT- When all you got to keep is strong/ ICS) Move along, move along like I know you do// Berikut adalah lirik lagu dari single “Move And even when your hope is gone/ Along” yang diciptakan dan dibawakan oleh 120

Jurnal KOMUNIKATOR

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

Move along, move along just to make it through/ banyaknya you yang lain, yang bersedia untuk /(3x) berbagi cerita, pengalaman, petunjuk akan kehidupan yang masih dirasa begitu rumit; hal (Go on, go on, go on, go on) ini berguna untuk membangkitkan keyakinan Right back what is wrong/ diri dan semangat kaum muda untuk kembali We move along/ berjuang dan terus berusaha menjalani hidup (fade out) dengan sebaik-baiknya. Bait ketiga bercerita tentang bagaimana you, Sumber: sebagai representasi dari kaum muda terkadang http://www.azlyrics.com/lyrics/ kehilangan pedoman untuk melangkah, allamericanrejects/movealong.html sehingga melakukan kesalahan, bahkan tak jarang terbersit keinginan untuk mengakhiri Dalam lirik lagu tersebut terkandung narasi hidupnya sebagai jawaban atas kesalahan yang tentang seorang anak muda yang berjuang telah diperbuatnya, karena dorongan hati dalam hidupnya. Dengan menggunakan sesaat tanpa adanya pertimbangan lebih jauh. metode functional pragmatics, ditelaah bahwa Ingatan yang membekas dalam benak you, dan lirik lagu ini memiliki prosedur “you”, merujuk adanya pemahaman bahwa kesalahan itu kepada si anak muda yang senantiasa berjuang terlalu fatal untuk dapat diperbaiki, maka dalam hidupnya, dengan unsur waktu seringkali you kehilangan keyakinan, saat ketika kekinian, dan flashback dalam waktu yang you membutuhkan seseorang (teman) untuk nyaris bersamaan. Sementara unsur pola berbagi kepedihan dan saling memberikan (pattern) atau potensi yang dihadirkan dalam dorongan semangat untuk kembali bangkit. narasi ini adalah perjuangan hidup mengatasi Bait keempat lirik lagu ini, mengisahkan kegagalan, keputusasaan, hilangnya keyakinan, tentang you yang diasumsikan telah keraguan, bahkan keinginan untuk mengakhiri mendapatkan dukungan dari teman-teman hidup dengan memanfaatkan jalan pintas seusianya, yang direpresentasikan dengan (suicide attempts). adanya paduan suara anak-anak (children choir) Pola yang termuat dalam lirik lagu ini yang mengingatkannya untuk terus berjuang diamati oleh peneliti dalam tiap baitnya. Pada dengan menyanyikan frase go on secara bait pertama, you yang diasumsikan sebagai berulang-ulang, untuk meyakinkan you bahwa seseorang yang masih dalam usia muda, dengan disaat you berbuat kesalahan sekalipun, tidak segala kekhawatiran dan kurangnya seharusnya you berhenti mencoba untuk terus pertimbangan dalam setiap langkah hidupnya, berusaha. Pada bait keenam, pernyataan bahwa tengah mengalami kegagalan untuk memenuhi you harus terus bejuang dalam menjalani harapan dari orang-orang di sekitarnya, dan hidupnya, dipertegas dengan pernyataan lain ketika beban baru hadir membuatnya semakin bahwa you hendaknya belajar dari kesalahan terpuruk. Namun, meski harus menjalani sebagai pedoman untuk berbuat benar, sambil hidup dengan penuh keraguan, bahkan tak lupa terus berjuang menjalani hidupnya. kegagalan untuk mendapat pelajaran yang Keterkaitan antar bait dalam lirik lagu Move berharga, you tidak pernah menyerah, karena Along ini menceritakan kisah seorang anak kehadiran banyaknya you yang lain, yaitu muda, sebagaimana anak muda pada mereka kaum muda yang sama-sama berjuang umumnya yang dengan serba keterbatasan yang dengan berbekal semangat, meskipun banyak membuatnya seringkali kesulitan dalam tantangan dan ketidakpastian menghadang menjalani hidupnya, namun dengan jalan mereka. keberadaan orang-orang disekitarnya, terutama Pada bait kedua, yang merupakan chorus kehadiran teman-teman sebayanya yang juga dari lirik lagu ini, bercerita tentang kehadiran mengalami hal yang sama, bersedia untuk 121

Vol. 5 No. 2 November 2013

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ saling berbagi kesulitan, keresahan, keraguan, mereka yang menggemari mereka, dengan keputusasaan, dan untuk saling mendukung – merujuk baik pada kiprah maupun karya The membuat hidup, setidaknya sedikit lebih All-American Rejects sebagai salah satu kelompok mudah dan lebih dapat diperkirakan (predict- musik yang terbilang cukup sukses di Amerika, able) untuk dijalani dengan penuh semangat. atau bahkan merujuk pada masing-masing Metode functional pragmatics yang diaplikasikan personel The All-American Rejects (seperi halnya dalam lirik lagu Move Along ini berhasil , yang dinilai memiliki pengaruh menguak keterkaitan antara kaum muda, yang dan kharisma tersendiri, mengingat posisinya direpresentasikan dan disintesiskan dalam bait- sebagai vokalis utama grup band tersebut). bait lirik lagu ini, serta tak lupa dipertegas Namun, perlu diingat bahwa kaum muda dengan pencatuman frase move along, dan go on masa kini hidup di tengah pola konsumsi secara berulang-ulang. masyarkat kapitalis, maka tak dapat Komoditi yang dikemas adalah konsepsi, dihindarkan lagi jika mereka yang tergabung nilai, pengalaman, ritual, yang terkandung dalam the AARMY dieksploitasi oleh produsen dalam diri personel suatu band (musisi), yang musik Amerika untuk senantiasa membantu memperlihatkan pemahaman akan mengkonsumsi merchandise, gimmick, maupun identitas di kalangan kaum muda, sebagai album, tiket konser yang akan selalu bagian dari: diproduksi oleh The All-American Rejects – budaya remaja merupakan sebuah paduan seiring dengan semakin berkembangnya karier kontradiktif antara yang otentik dan yang bermusik mereka. Bahkan, si bintang panggung dimanufaktur, beroperasi sebagai area ekspresi itu sendiri, yaitu para musisi dalam band ini, diri bagi kaum muda dan padang rumput yang juga merupakan komoditi kultural yang subur bagi povider komersial. (Hall & Whanel, potensial, dengan fame dan worshipfulness 1964:276). sebagai imbalan atas kerja keras mereka. Musik populer meminjam bahasa sehari- Selain itu, lagu-lagu populer merefleksikan hari, kata-kata yang sering kita dengar, dibuat kesulitan remaja dalam menghadapi kekusutan berdasar kejadian sehari-hari, yang dipentaskan persoalan emosional dan seksual. Lagu-lagu dalam sebuah permainan suara dan populer menyerukan kebutuhan untuk menjalani pertunjukkan yang efektif. Sebagaimana kehidupan secara langsung dan intens. Lagu-lagu dikemukakan oleh Frith (1983) hasilnya adalah itu mengekspresikan dorongan atau keamanan di membuat kata-kata sederhana menjadi enak dunia emosional yang tidak pasti dan berubah- didengar, membuat bahasa yang biasa menjadi ubah. Fakta bahwa lagu-lagu itu diproduksi bagi hidup dan bertenaga; kata-kata selanjutnya pasar komersial berarti bahwa lagu dan setting beresonansi – dimana kata-kata itu membawa itu kekurangan otentisitas. Kendati demikian, sentuhan fantasi ke dalam penggunaan biasa lagu-lagu itu mengekspresikan dilema emosional kita atas kata-kata itu. (37-38). Terkait dengan remaja dengan gamblang. (Hall & Whanel, hal ini, maka sah-sah saja jika single (lagu) dari 1964:280). musisi atau penyanyi tertentu yang mencetak hit (sukses di pasaran, bahkan di kalangan Tak jarang diantara kaum muda Amerika profesional musikal) banyak yang mengadopsi yang merujuk pada idola tertentu, dengan (memanfaatkan) bahasa dan istilah sehai-hari pengalaman ataupun latar belakang kehidupan sebagai materi bermusik mereka, terutama yang yang nyaris sama; untuk dijadikan sebagai role diproduksi dan dipasarkan khusus untuk pasar model dalam berjuang menjalani hidup. Tak kaum muda, yang lebih menggemari terkecuali The All-American Rejects yang kesederhanaan lagu baik dari komposisi lirik membangun basis kelompok penggemar maupun dari aransemen musik, selama lagu mereka yaitu the AARMY, sebagai wadah bagi tersebut mampu menyalurkan perasaan- 122

Jurnal KOMUNIKATOR

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ perasaan yang dirasakan oleh kaum muda. dimana industri kultural Amerika mencakup Konsumen musik mendengarkan materi diversifikasi yang sangat beragam dengan musikal (musical material), yang tidak hanya pengaruhnya yang telah meluas ke berbagai berupa “suara”, namun juga wilayah di dunia, dengan memanfaatkan mempertimbangkan implikasinya atas kecanggihan teknologi maka distribusi konstruksi kultural atas proses mendengarkan komoditi kultural Amerika-pun semakin tak untuk memahami apa yang coba dipersepsikan mengenal batas ruang dan waktu. oleh musik tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Dibben bahwa materi SOCIO CULTURAL DISCOURSE musikal dipahami dalam batasan kegunaan THE ALL-AMERICAN REJECTS historisnya, seperti sebagaimana materi Seorang anak muda yang lahir di Stillwater, musikal diasosiasikan dengan konteks sosial Oklahoma, Nick Wheeler menyalurkan bakat atau konteks musikal tertentu. Diskursus yang bermusiknya dengan membentuk sebuah terbentuk disekitar sebuah karya musik band, dan bermain di dalamnya. Di sebuah (catatan program, narasi, lirik, iringan virtual, pesta, band Nick yang kekurangan personel, dan sebagainya) menyediakan sebuah konteks mendapatkan bantuan dadakan dari seorang interpretatif yang memperkuat pemaknaan pengunjung pesta itu, yang kemudian menjadi yang terbentuk. (Clayton, Herbert, & vokalis utama The All-American Rejects pada Middleton, 2003:196). Masih dalam koridor akhirnya, Tyson Ritter. Tak lama berselang, penelitian ini maka, The All-American Rejects keduanya bertolak menuju New York untuk merujuk pada pengalaman dan konsepsi merekam album perdana mereka, yang pribadi mereka sebagai bagian dari kaum muda dipertemukan oleh dua orang calon personel Amerika yang terhimpit berbagai kendala dan The All-American Rejects yang lain, Mike kesulitan untuk menjalani hidup, Kennerty, dan Chris Gaylor, yang sebelumnya dipersepsikan sebagai suatu perjalanan panjang bermain dalam sebuah band beraliran musik dengan kondisi serba tak pasti; dimana Punk-Rock bernama These Enzymes – maka pengalaman dan konsepsi mereka tdituangkan terbentuklah The All-American Rejects yang dalam musik yang mereka ciptakan untuk dikenal sebagai band pengusung aliran Power- kemudian didapat dan dimanfaatkan oleh Pop, dan hingga saat ini telah menelurkan tiga rekan-rekan mereka, yaitu sesama kaum muda album yang sukses di pasaran, dengan album Amerika yang merasakan ’kesulitan’ yang sama Move-Along yang dinilai sebagai album tersukses untuk dijadikan sebagai lagu tema dalam sepanjang karir musik mereka selama ini. menjalani kehidupan ini. Lirik sebuah lagu sebagai artifak industri Anderson (1991) mencoba memberikan kultural yang dihasilkan oleh manusia, dimana batasan untuk memahami “pasar imajiner” atas penulis menengarai adanya rutinitas, industri musik, adalah sebuah pasar yang pengalaman, nilai dan konsepsi personal dari melibatkan konsumer atas komoditi dan jasa individu yang melibatkan diri sebagai bagian musik, pihak yang memanfaatkan kekuatan dari dinamika industri musik; dikomoditikan pekerja dari para musisi, dan/atau bisnis yang sebagai musical material yang memiliki nilai menggunakan musik. Disinilah gagasan seperti jual. Sebagaimana dikemukakan oleh Theodor kegagalan pasar, barang-barang publik, dan Adorno bahwa, segenap artifak yang dihasilkan ’kekayaan intelektual’ diperkenalkan. (Clayton, oleh manusia memiliki dua dimensi tinjauan Herbert, & Middleton, 2003:309). yaitu sebagai produk dari perburuhan dengan Sebagaimana diketahui bersama, industri nilai guna (use value) dan dalam kerangka kultural Amerika berkembang pesat dari tahun resepsi atas komoditi kultural, dimana nilai ke tahun, dimulai sejak masa PD II, berlanjut guna digantikan oleh nilai tukar (exchange pada masa baby boomers, hingga saat ini – value). Tiap-tiap individu memiliki hak atas 123

Vol. 5 No. 2 November 2013

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ privasinya, secara disadari ataupun tidak mengeruk lebih banyak keuntungan. Salah mereka yang memutuskan untuk terjun ke satunya dengan memberikan kesempatan dalam kancah industri dunia hiburan akan kepada para musisi untuk menulis lagu, mengalami keterbatasan dalam mengontrol menggarap album dengan berangkat dari hak atas privasinya. (http://www.wright.edu/ pengalaman pribadi mereka, ataupun ~gordon.welty/Adorno_84.htm) pengalaman pribadi orang lain. Seperti halnya yang dilakukan The All-American Rejects yang SINGLE DARI THE ALL-AMERICAN RE- memanfaatkan ’PostSecret Project’ untuk JECTS menampung beragam rahasia kecil orang-orang Dirty Little Secrets, single unggulan dalam tak dikenal sebagai materi sebuah lagu. album Move Along, video klipnya digarap Dengan tajuk yang sama, single “Move Along” dengan unik, dimana sebuah proyek bertajuk diluncurkan, lagu ini bercerita tentang kisah ’PostSecret’ memperkenankan orang-orang untuk menjadi seorang kaum muda, yang kesepian, berbagi rahasia terdalam mereka. Sebagaimana dan harus berjuang dalam hidupnya dengan dikutip oleh MTV dalam liputan peluncuran “moving along” (bergerak mengikuti arus, dalam album ketiga mereka. konteks lirik lagu ini identik dengan The music video features people holding their perjuangan yang terus-menerus; constant and secrets written on cards. continuous struggle), menepis segala The music video of the song is based on the permasalahan, dan terus berusaha melanjutkan ’PostSecret’ project, where people share their hidupnya. The All-American Rejects secrets on postcards. These cards are sent anony- membawakan lagu ini pada MTV Video Music mously to the project, and some are posted on the Awards 2006, dan berhasil memenangkan salah ’PostSecret’ website. The video shows a montage satu penghargaannya untuk kategori “Best of people holding up ’PostSecret’ postcards, which Group Video”. Lagu ini digunakan sebagai reveal a range of fears, embarrassment, love, musik pengiring iklan American Heart Associa- deception, sadness, wishes and secret actions. tion, lagu tema untuk film remaja produksi Hollywood yang berjudul She’s The Man, dan (http://en.wikipedia.org/wiki/ The Hitcher, sekaligus sebagai lagu tema World Dirty_Little_Secret). Wrestling Entertainment, ajang musikal tahunan 2006’s Diva Search, original score untuk Mengingat kerasnya persaingan dunia kompetisi Bionicle dan film Prince of Fighters hiburan pada masa sekarang, produser musik karya Reginald Micu. (http:// semakin dituntut untuk mencari format en.wikipedia.org/wiki/ produksi musik yang baru, inovatif, unik, Move_Along_%28song%29). Salah satu berbeda dengan pola produksi musik yang keunikan dalam lagu ini adalah pada bagian berkembang selama ini. Salah satu caranya bridge (chorus) diperkuat dengan paduan suara adalah dengan menerima demo tape dari musisi- anak-anak yang menyanyikan frase “go on” musisi lokal yang telah lebih dulu berkembang secara berulang-ulang. di daerah, maupun kota kecil. Seperti The All- Dalam album “Move Along” terdapat tiga American Rejects yang memiliki basis Stillwater, single yang menjadi unggulan The All-American Oklahoma – untuk kemudian ’diboyong’ ke Rejects dalam album ini, yaitu Dirty Little Secrets, New York dan dengan kelengkapan fasilitas Move Along, dan – ketiga single dan akses bermusik yang jauh lebih baik, maka tersebut diposisikan hampir berurutan dalam produserpun semakin menuntut mereka untuk album ini. Untuk single Move Along dan It menghasilkan album rekaman, cara bermusik, Ends Tonight disinyalir beberapa media yang lebih baik pula, dengan tujuan untuk memiliki keterkaitan yang cukup unik, dimana menarik lebih banyak konsumen musik, dan single Move Along bercerita tentang segala 124

Jurnal KOMUNIKATOR

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ kesulitan kaum muda yang seharusnya tidak pertama mereka yang bertajuk The All-American membuat mereka patah semangat, dan Rejects. Album ini mencetak kesuksesan luar menyerah dalam hidup; sementara single It biasa, mengingat single-single dalam album ini Ends Tonight, disinyalir mengisahkan tentang sering digunakan sebagai musik pengiring, lagu akhir dari sebuah hubungan, atau kisah tema dari berbagai film, iklan, bahkan acara tentang seseorang yang hendak memulai musikal lainnya – disamping memenangkan lembar baru dalam kehidupannya. berbagai penghargaan, belum lagi kesuksesan Dalam penggarapan video klip lagu Move dari penjualan album, maupun singlenya Along, vokalis utama The All-American Rejects dalam format MP3, seperti yang dinyatakan dikisahkan mengalami beragam masalah, dari oleh salah seorang personel The All-American beragam profesi yang dilakoninya, yang pada Rejects, Mike Kennerty kepada USA Today, akhirnya diceritakan bahwa ia berhasil berkaitan dengan kemajuan teknologi yang menyuarakan kegelisahan kaum muda yang mempermudah pola konsumsi musik kaum lain, dengan bersama-sama bernyanyi bersama muda pada masa kini. mereka. Pada bagian pertama video klipnya, dikisahkan Ritter hendak melakukan bunuh “I think iTunes has changed everything in the diri, hal ini sengaja dilakukan untuk past couple of years,” said Mike Kennerty, 26, menghormari kematian seorang rekan dengan the guitarist in punk-pop favorites the All merujuk pada tindakan bunuh diri yang American Rejects. dilakukan rekan personel band mereka selama Kennerty proudly noted that “Move Along,” the melakukan tur di Eropa, kibordis Tim Jordan, title track from his band’s 2005 sophomore yang menjadi personel adisional. Berikut album, was recently the third most popular song merupakan kutipan berita tentang peristiwa on iTunes (which sells songs for 99 cents apiece, bunuh diri tersebut. a price several major record labels want increased Jordan, 24, committed suicide in his Camden to make up for lost album revenues). He also Ark home, after wrapping up the Rejects’ latest acknowledged that snippets of all of the Rejects’ tour. He had been playing with the Rejects’ only songs are available in ringtone form. But he since this summer. Before that he was the front sounded conflicted about the impact such man of Welton. technology may be having on music, including his. “It’s cool to go on iTunes (for singles), but (http://www.aversiononline.com//blahg/bands/ it’s also a shame to think about it,” Kennerty the_all_american_rejec/). said. “Because there are many other songs that a band puts just as much heart and soul into, and Patut diprihatinkan bahwa peristiwa they’ll be ignored. People just don’t have patience tersebut mendongkrak airtime pemutaran lagu any more, and that has brought this on more Move Along baik dalam format lagu di radio than anything. It kind of sucks that kids won’t yang di request oleh pendengar, maupun dalam get a chance to appreciate an album as a format video klip yang tayang di saluran- complete work.” saluran televisi yang khusus menayangkan musik seperti MTV, Much Music, VH1, dsb. (http://www.signonsandiego.com/uniontrib/ 20060409/news_1a09albums.html) SINGLE ’MOVE ALONG’ MILIK THE ALL- Lagu pada masa sekarang dinilai sebagai AMERICAN REJECTS’S DALAM PETA komoditi kultural yang dinilai dari nilai tukar INDUSTRI MUSIK AMERIKA SERIKAT dan nilai gunanya. Sebagaimana dikemukakan Album Move Along merupakan album oleh NAFTA, bahwa industri kultural salah kedua The All-American Rejects yang digarap satunya mencakup proses produksi, distribusi, label komersil berskala besar, setelah album penjualan atau eksibisi atas rekaman audio 125

Vol. 5 No. 2 November 2013

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

(lagu, baik sebagai single, (motion picutre Stones dan Punk News, mengingat lagu-lagu The soundtrack) lagu tema, (score) musik pengiring) All-American Rejects banyak bercerita tentang atau rekaman video musik (video klip lagu). pengalaman pahit, luka dan trauma, serta Industri musik dewasa ini, telah berhasil keinginan untuk kembali berdiri dan mengembangkan dan memantapkan kekuatan menjalani hidup dengan sebagaimana ekonomi dan budaya yang sangat berpengaruh, mestinya, melodinya yang catchy, dan lirik yang terutama industri musik Amerika yang telah kadang mendayu, belum lagi vokalis utama, mengglobal. Tyson Ritter, yang dinilai sebagai daya tarik ’Sekitar 10 persen dari semua rekaman yang utama band ini – membuat banyak remaja dirilis (sebagian untuk single, sebagian lagi untuk putri Amerika mudah ’jatuh hati’ pada The All- pembuatan album dengan durasi yang lebih American Rejects. Berbeda dengan remaja putra panjang) mendatangkan keuntungan’. (Frith, Amerika, yang cenderung menggemari musik- 1983:147). musik keras dengan lirik tegas bahkan pedas, yang dibawakan oleh band-band beraliran hard Alih-alih mendikte pasar yang pasif, rock, hip rock, bahkan , maupun alternative industri musik populer menemukan dirinya rock yang tak jarang mengekspresikan diri sangat sulit mengontrol selera musik mereka dengan dandanan dan penampilan konsumen, hal ini disebabkan oleh adanya yang serba ekstrim. The All-American Rejects perbedaan yang senantiasa muncul antara nilai tampaknya ’sengaja’ diberikan ’porsi’ tukar (nilai ’ekonomis’) dan nilai guna (nilai berpenampilan musisi yang rapi, santun, dan ’kultural’), dimana industri musik bisa atraktif dalam pengertian yang sewajarnya. Hal mengontrol yang pertama, namun ini lagi-lagi merupakan taktik ’penjualan’ konsumenlah yang menentukan yang kedua. untuk band ini, membidik remaja putri Industri musik boleh jadi mengontrol dan Amerika yang hidup sebagai warga masyarakat menentukan musik apa yang diproduksi, kelas menengah, sebagai pangsa pasar paling namun tidak bisa mengontrol dan potensial – satu poin tambahan untuk menentukan bagaimana musik digunakan, dan, memperkuat nilai jual band ini. terlebih lagi, makna yang diberikan oleh Dinamika bisnis musik dewasa ini semakin mereka yang menggunakannya. hidup dengan persaingan yang sedemikian Berkaitan dengan hal tersebut, konsumen ketat. Semakin sempit lahan pasar untuk musik merupakan penentu utama pola distribusi yang diperebutkan, untuk itu terus penggunaan musik yang dipilihnya untuk diupayakan regenerasi komoditas yang dikonsumsi, dengan kemajuan teknologi, pola dijadikan materi produksi musik yang diminati mengkonsumsi musikpun menjadi semakin khalayak. Salah satunya dengan mengikuti beragam. Namun demikian, dunia musik fluktuasi dunia kaum muda, yang notabene Amerika telah memiliki pemetaan konsumsi adalah pangsa pasar terbesar sumber inspirasi yang terbentuk sejak lama, dan terus musik dan distribusi produk musik itu sendiri. berkembang dari tahun ke tahun, seiring Sebagian besar musisi, penyanyi yang baru dengan semakin beragamnya jenis musik yang muncul berasal dari kalangan muda yang ada, semakin banyak jumlahn dan tingkat penuh dengan dinamika, yang terinspirasi dari kreatifitas musisi Amerika, serta semakin semangat, gagasan (pemikiran), gaya, harapan pesatnya peningkatan jumlah anak muda di anak muda untuk dikemas sedemikian rupa negara tersebut. Musik The All-American Rejects dan menjadi komoditi musikal. Patut identik dengan gadis-gadis muda yang berasal diprihatinkan ketika bagian dari individu- dari kalangan menengah masyarakat Amerika, individu yang tergabung sebagai personel band sebagaimana dinyatakan oleh situs Rolling dikemas sebagai komoditi bisnis, terutama ekspresi atas persepsi mereka yang tercipta dari 126

Jurnal KOMUNIKATOR

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ pengalaman pribadi – mengingat aspek per- American Rejects are primed to be embraced by sonal yang beroperasi pada tingkat individual, the masses.” dan aspek bisnis memiliki orientasi yang jauh (http://www.artistdirect.com/nad/music/ berbeda. Khususnya ketika aspek-aspek per- artist/card/0,,1728500,00.html) sonal dikomodifikasikan ke dalam cakupan aspek bisnis, yang berorientasi pada perolehan Ketika kapitalisme merambah aspek keuntungan bagi produser komoditi hiburan, kultural manusia, maka kita sebagai audiens di lain pihak keinginan untuk mendapat mengenal istilah komoditi kultural, calon ketenaran (in order to be famous) bagi mereka bintang potensial, komoditifikasi pribadi figur yang memutuskan terjun dalam dunia showbiz terkenal. Hal ini juga menyentuh komoditi dengan menghasilkan karyanya. kultural bagi kaum muda, yang dinilai sebagai Demikian juga dengan para personel The pangsa pasar paling potensial. Dengan merujuk All-American Rejects yang mengaku bahwa ritme pada figur terkenal tertentu, yang meleji lewat hidup mereka jauh lebih fluktiatif sejak karyanya yang spektakuler, dibumbui dengan mereka terkenal, sebagaimana dinyatakan oleh naik-turunnya ritem kehidupan mereka yang vokalis utama, Tyson Ritter, dalam disinyalir sebagai aspek yang ’menjual’ – maka wawancaranya dengan situs musik Aversion, terbentuklah suatu pola konsumsi baru, pola sebagai berikut: pemujaan atas keterkenalan yang baru. “We never really looked at it as ’oh, we’re going Mereka yang terjun dalam industri ini, to get a record deal.’ We were 16 and 17. So it’s terutama di Amerika akan mengalami suatu like... we’ll try this out and if we can sell a few fase dalam kehidupan dimana mereka records that’s great. We never toght we’d be taken dimanfaatkan sebagai komoditi kultural itu this far. We always hoped, especially when sendiri, baik secara disadari maupun tidak. graduation was coming because I was like ’I Privasi dan ruang gerak pribadi menjadi sangat don’t want to go to college.’ Nick’s like ’I dropped terbatas, karena sebagai bagian dari komoditi out of college.’ This has to work!’ Thank God it kultural, mereka akan terus menerima has.” perlakuan yang mengekspos baik dari kalangan (http://www.aversiononline.com/blahg/ media, produsen musik, bahkan tak jarang dari news_article.cfm?news_id=3126) penggemar mereka sendiri. Hal inilah yang dialami The All-American Rejects, band Dari pernyataan itu dapat ditarik suatu pengusung aliran rock alternative, dan power pop, kesimpulan bahwa, pendidikan tidaklah terlalu yang mencetak sukses lebih besar dari penting, selama terbayarkan dengan kesuksesan penggarapan album kedua mereka Move Along yang dicapainya, mengabaikan pendidikan yang ditangani oleh label rekaman komersil hanyalah perngorbanan kecil yang harus besar di Amerika, DreamWorks records. mereka tempuh untuk meraih keberhasilan dan didapatnya pengakuan sebagai musisi SIMPULAN profesional di belantara dunia hiburan Penelitian ini bermaksud menjawab Amerika beserta hiruk-pikuknya. Tampaknya pertanyaan bagaimana persepsi pribadi The All-American Rejects masih akan menempati personel band the All-American Rejects tentang peta dunia musik Amerika sebagai pemain constant and continuous struggle anak muda dalam yang layak diperhitungkan hingga beberapa menjalani hidup, dijadikan sebagai komoditi tahun mendatang, sebagaimana dikemukakan industri kultural dalam lagu “Move Along”? oleh reviewer musik ternama di Amerika, Tom serta apa saja kepentingan yang ada di balik Semioli, pada hasil tulisannya All Music Guide, pengkomoditian properti pribadi tersebut? sebagai berikut: Pengalaman personel The All-American “A talented band destined for great things, All Rejects yang berangkat dari kota kecil di Okla- 127

Vol. 5 No. 2 November 2013

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○ homa untuk mewujudkan mimpi mereka yang sebagai salah satu komoditi kultural. berkeinginan menjadi musisi besar, dalam Audiens maupun penikmati musik perjalanan panjang yang penuh dengan diharapkan dapat mengkonsumsi musik perjuangan diwarnai upside-down yang mereka pop secara aktif, melakukan pemaknaan alami, direpresentasikan dalam album Move dan membentuk kerangkan pemahaman Along, dan secara khusus pada single Move yang progresif, tidak terpengaruh oleh Along, merupakan lagu tema yang inspirasional agenda ekonomi-politik yang bermain di bagi mereka yang mengalami hal yang sama, belakang sektor ’leisure time entertainment’ meskipun tidak secara spesifik, namun secara yang semata-mata diperuntukkan bagi garis besar bahwa hidup ini adalah perjalanan memenuhi fungsi hiburan dari sebuah panjang yang senantiasa perlu untuk produk media. diperjuangkan – disinyalir oleh penulis bahwa lagu ini diadopsi sesama kaum muda Amerika DAFTAR PUSTAKA sebagai theme song of life in adolescence period of BUKU time. Clayton, Martin; Herbert, Trevor and Middleton, Akan tetapi, dibalik semua itu terdapat Richard. (2003). The Cultural Study of Music: A campur tangan dari para produsen musik Critical Introduction. New York: Routledge. sebagai representasi dari kaum kapitalis yang Day, Louis A. (1991). Ethics in Media Communication. secara signifikan mengatur dan mengarahkan California: Wadsworth Publishing. dan senantiasa berkeinginan untuk mengeruk Denzin, Norman K. and Yvonna S. Lincoln. (1994). keuntungan dalam berbagai formasi sebanyak- Handbook of Qualitative Research. California: banyaknya, memperkaya diri, dan untuk SAGE Publications. menunjukkan kepada average people bahwa Eriyanto. (2001). Analisis Wacana. Yogyakarta: LkiS. merekalah yang memiliki keistimewaan dalam Franz-Magnis Suseno. (1992). Filsafat sebagai Ilmu hal akses dan kemampuan untuk melakukan Kritis. Yogyakarta: Kanisius. Frith, Simon. (1983). Sounds Effect: Youth. Leisure, hal-hal ini, yang pada prakteknya and The Politics of Rock ’n’ Roll. London: Con- memanfaatkan kaum muda dengan segala stable. keterbatasan dan idealismenya untuk dijadikan Jenner, Bryan. (2000). Methods of Text and Discourse sebagai pangsa pasar potensial bagi produksi Analysis. London: SAGE Publications. dan distribusi komodiri kultural, khususnya Jorgensen, Marianne W. and Phillips, Louise J. (2007). yang dikemas dalam hal bermusik dan segala Analisis Wacana – Teori & Metode. Yogyakarya: atribut yang menyertainya. Pustaka Pelajar. IMPLIKASI Storey, John. (2007). Cultural Studies dan Kajian Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat Budaya Pop. Yogyakarta: Jalasutra. akademis maupun sosial bagi kalangan Stuart, Hall & Paddy Whannell. (1964). The Popular Arts. London: Hutchinson Education. akademis dan sosial/masyarakat: · Akademis: Dapat memperkaya studi-studi tentang ARTIKEL musik terutama kaitannya dengan eksistensi Theodor Adorno and the Culture Industry presented to the Annual Meeting of the Popular Culture musik sebagai bagian dari industri kultural Association, Toronto (March 30, 1984) by Gordon yang menempatkan kaum muda sebagai Welty, Wright State University, Dayton, Ohio, USA; pangsa pasar paling potensial, yang diunduh dari http://www.wright.edu/ berkembang marak dewasa ini. ~gordon.welty/Adorno_84.html · Sosial: Artikel berjudul ’Youth’ tentang review album All- Membawa dampak yang positif bagi kaum American Rejects yang berjudul ’Move Along’ muda untuk lebih kritis dan selektif dalam oleh Jason Stein, pengamat musik Rock di menikmati musik yang memiliki posisi Amerika; diunduh dari http://www.amazon.com/ 128

Jurnal KOMUNIKATOR

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

review/RPOCZD6NZT96J/ diunduh dari http://www.artistdirect.com/nad/ ref=cm_cr_pr_viewpnt#RPOCZD6NZT96J music/artist/card/0,,1728500,00.html Lirik lagu ’Move Along’ oleh ’The All-American Rejects’ diunduh dari http://www.azlyrics.com/ lyrics/allamericanrejects/movealong.html Artikel tentang review rilisnya album ’Move Along’ oleh ’The All-American Rejects’ diunduh dari http://www.discogs.com/All-American-Rejects- Move-Along/release/2654059 Artikel tentang sejarah dan perkembangan musik populer berjudul ’Pop Music’ diunduh dari http:// en.wikipedia.org/wiki/Pop_music Artikel tentang profil studio-studio rekaman terbesar di Amerika berjudul ’The Big Six’ diunduh dari http://www.soc.duke.edu/~s142tm01/bigsix.html Artikel tentang sejarah industri musik di Amerika berjudul ’History of 90’s’ diunduh dari http:// www.soc.duke.edu/~s142tm01/history90.html Artikel dengan judul “Now What! Dealing with Kids Fear of Future” oleh Karen Jones diunduh dari http://www.youthworker.com/teenagers/articles/ Karen_Jones Artikel tentang review lirik lagu ’The All-American Rejects’ yang berjudul ’Move Along’; diunduh dari http://allamericanrejects9.tripod.com/text/ move.html Artikel tentang profil ’The All-American Rejects’ diunduh dari http://www.artistdirect.com/music/ artist/card/0,,1728500,00.html Artikel tentang single ’The All-American Rejects’ berjudul ’Dirty Little Secrets’ diunduh dari http:// en.wikipedia.org/wiki/Dirty_Little_Secret Artikel tentang single ’The All-American Rejects’ berjudul ’Move Along’ diunduh dari http:// en.wikipedia.org/wiki/ Move_Along_%28song%29 Artikel tentang profil dan review tentang ’The All- American Rejects’ diunduh dari http:// www.aversionline.com/blahg/bands/ the_all_american_rejects Artikel berita kontroversi seputar perilisan video klip ’The All-American Rejects’ berjudul ’Move Along’ diunduh dari http://www.aversion.com/blahg/ news/news_article.cfm?news_id=3126 Artikel berjudul “Vanishing Act” ditulis Kritikus Musik ’The San Diego Union Tribune’ George Varga, diunggah tanggal 9 April 2009, diunduh dari http://www.signonsandiego.com/uniontrib/ 20060409/news_1a09albums.html Artikel berjudul ’All Music Guide to The All-American Rejects’ ditulis oleh kritikus musik, Tom Semioli,