Analisis Perbandingan Antara Al-Ghazali Dan Buya Hamka)
KEBAHAGIAAN DALAM PERSPEKTIF TASAWUF (Analisis Perbandingan Antara Al-Ghazali dan Buya Hamka) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag) Dalam Ilmu Tasawuf OLEH : Nelly Melia NIM 1316351568 PROGRAM STUDI ILMU TASAWUF JURUSAN USHULUDDIN FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU BENGKULU, 2018 M/1439 H MOTTO Artinya: 6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan 7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh- sungguh (urusan) yang lain. 8. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. Cinta merupakan sumber kebahagiaan dan cinta terhadap Allah harus dipelihara dan dipupuk, suburkan dengan shalat serta ibadah yang lainnya. (Imam Al Ghazali) PERSEMBAHAN Kupersembahkan skripsi ini untuk keluargaku tercinta. Dan terima kasih ku-Ucapkan kepada: 1. Rasa syukur yang senantiasa aku panjatkan kepada Allah SWT yang memberiku nikmat baik itu berupa nikmat kesehatan, kekuatan, dan nikmat kesempatan hingga penulis menyelesaikan skripsi ini. 2. Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Yazam, dan Ibunda Kamsia yang melahirkan dan merawatku sejak kecil, yang senantiasa mendampingi, memotivasi,dan penuh kesabaran mendengar keluh kesahku serta selalu mendo’akan penulis dalam menempuh pendidikan sampai kejenjang peguruan tinggi, pengorbanan materi dan moril yang diberikan tidak akan tergantikan dengan apapun. 3. Saudara kandungku yang aku sayangi: Neti Junita, Doni Afriansyah, Deni Herdiansyah yang senantiasa mencurahkan ilmu dan do’a-Nya. 4. Saudara ipar: Sajimin, Eda Hartati, Teti yang memberikan harapan begitu besar terhadapku dan keluarga kami. 5. Keponakan yang aku sayangi: Reval, Keysa, Intan, Ramadhan, Elgian yang selalu membuat keluarga lebih berarti. 6. Sahabat yang selalu memberikan semangat dan motivasi: Septi Valupi, Mardiana, Alma Ratusolikha, dan Herawati.
[Show full text]