PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA DALAM MENENTUKAN RUTE TERPENDEK BIS TRANSJAKARTA DALAM MENGUNJUNGI 5 DESTINASI WISATA POPULER DI

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: PATRICIA JOSEPHINE BAREK BABA TAPOBALI NIM: 151414103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan, karya ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan mendampingi hidupku.

Kedua orangtuaku, Papa Johanes Golot Eban Nimunuho dan Mama Yuliana Ose Uran.

Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.

Almamaterku

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” -1 Tesalonika 5:18

“Dalam setiap nafas Yossy akan selalu ada doa Mama dan dalam setiap langkah Yossy akan selalu ada keringat Papa”. - Papa dan Mama

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vivi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) memodelkan rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer di Jakarta kedalam simbol-simbol matematika, (2) mengetahui rute terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi 5 destinasi wisata di Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian terapan. Objek dalam penelitian ini adalah Rute Bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer di Jakarta. Penelitian ini menunjukkan proses Algoritma Dijkstra dalam menentukan rute terpendek bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer di Jakarta yaitu; Taman Margasatwa Ragunan, Taman Mini Indah, Monumen Nasional, Kawasan Kota Tua, dan Taman Impian Jaya . Berdasarkan analisis data diperoleh 5 rute terpendek dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta dengan posisi awal merupakan destinasi wisata yang berbeda-beda yaitu; (1) TMII Monas Kota Tua Ancol Ragunan dengan panjang jalur bis Transjakarta adalah 57,6 kilometer. (2) Ragunan Monas Kota Tua Ancol TMII dengan panjang jalur bis Transjakarta adalah 47,38 kilometer. (3) Monas Kota Tua Ancol Ragunan TMII dengan panjang jalur bis Transjakarta adalah 53,86 kilometer. (4) Kota Tua Ancol Monas Ragunan TMII dengan panjang jalur bis Transjakarta adalah 49,46 kilometer. (5) Ancol Kota Tua Monas Ragunan TMII dengan panjang jalur bis Transjakarta adalah 46,41 kilometer.

Kata kunci: Graf, Algoritma Dijkstra, Rute Bis Transjakarta, Destinasi Wisata Populer

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

The aims of this research were (1) to model the Transjakarta bus route that linked five popular tour destinations in Jakarta into mathematical symbols, (2) To know the shortest lintasan of Transjakarta bus to visit five popular tour destinations in Jakarta. The genre used in this research was applied research. The object of this research was Transjakarta Bus Route that linked the five popular tour destinations in Jakarta. This research demonstrated Dijkstra Algorithm process in determining the shortest lintasan of Transjakarta bus route that linked five popular tour destinations in Jakarta which were; Taman Margasatwa Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah, Monumen Nasional, Kawasan Kota Tua, and Taman Impian Jaya Ancol. Based on the data analysis, there were five shortest lintasan to visit those five popular tour destinations in Jakarta with dissimilar start locations, which were; (1) TMII Monas Kota Ancol Ragunan with the length of the Transjakarta traffic lane was 57,6 kilometres. (2) Ragunan Monas Kota Ancol TMII with the length of the Transjakarta traffic lane was 47,38 kilometres. (3) Monas Kota Ancol Ragunan TMII with the length of the Transjakarta traffic lane was 53,86 kilometres. (4) Kota Ancol Monas Ragunan TMII with the length of the Transjakarta traffic lane was 49,46 kilometres. (5) Ancol Kota Monas Ragunan TMII with the length of the Transjakarta traffic lane was 46,41 kilometres.

Key words: Graph, Dijkstra Algorithm, Transjakarta Bus Route, Popular Tour Destinations

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Piji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “IMPLEMENTASI ALGORITMA DIJKSTRA DALAM MENENTUKAN RUTE TERPENDEK BIS TRANSJAKARTA DALAM MENGUNJUNGI 5 DESTINASI WISATA POPULER DI JAKARTA” dengan baik dan maksimal. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakutlas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang turut terlibat dalam memberikan bantuan, dukungan, doa, serta motivasi kepada penulis. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1) Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2) Bapak Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 3) Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika. 4) Ibu Cyrenia Novella Krisnamurti, M. Sc. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini serta selama masa perkuliahan. 5) Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pengetahuan-pengetahuan dalam bidang ilmu matematika dan pendidikan matematika sehingga dapat bermanfaat bagi penulis sebagai bekal untuk menjadi seorang guru. 6) Bruder Yohanes Sarju, SJ., MM. dan segenap tim Lembaga Kesejahteraan Mahasiswa yang telah memberikan bantuan materi, motivasi, bimbingan,

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan dukungan kepada penulis sebagai mahasiswa penerima beasiswa selama kuliah di Universitas Sanata Dharma. 7) Papa Johanes Golot Eban Nimunuho dan Mama Yuliana Ose Uran yang selalu memberikan dukungan berupa materil maupun non materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma. 8) Kakak dan Adik tercinta; Franzisca Tuto Nugi Nimunuho, Patricia Marceline Peni Gunu Tapobali Nimunuho, Maria Joanna Sura Ola Nimunuho, dan Ina Nathalia Barek Sabon Nimunuho yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis hingga Skripsi ini terselesaikan. 9) Keluarga besar Nimunuho dan Uran yang memberikan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma. 10) Meikel Ruben Hutapea dan teman-teman Sahabat Kecil yang selalu memberikan motivasi dan dukungan sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan. 11) Margareta Retno Dwi Purwaningsih, Agape Putri Glory Kause, dan Yohanna Tito Purnawangsih yang telah menjadi sahabat penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma. 12) Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah turut membantu dan memberikan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat bemanfaat bagi penulis dalam penulisan karya ilmiah dikemudian hari. Penulis berharap agar kiranya Skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Yogyakarta, 20 Mei 2019 Penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...... i LEMBAR PERSETUJUAN ...... ii LEMBAR PENGESAHAN ...... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...... iii HALAMAN MOTTO ...... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...... vi PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS ...... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ...... vii ABSTRACT ...... ix KATA PENGANTAR ...... x DAFTAR ISI ...... xii DAFTAR GAMBAR ...... xv DAFTAR TABEL ...... xvi DAFTAR LAMPIRAN ...... xx DAFTAR NOTASI ...... xxi BAB I PENDAHULUAN ...... 1 1.1. Latar Belakang Masalah ...... 1 1.2. Rumusan Masalah ...... 3 1.3. Tujuan Penelitian ...... 3 1.4. Batasan Masalah ...... 4 1.5. Manfaat penelitian ...... 4 1.6. Sistematika Penulisan ...... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...... 7 2.1. Graf ...... 7 2.2. Representasi Graf dalam Matriks ...... 12 2.3. Algoritma Dijkstra ...... 14 2.4. Kerangka Pemikiran ...... 33 BAB III METODE PENELITIAN...... 35 3.1. Jenis Penelitian ...... 35 3.2. Objek Penelitian ...... 35

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.3. Perumusan Variabel ...... 35 3.4. Metode Penelitian ...... 36 3.5. Instrumen Pengumpulan Data ...... 36 3.6. Teknik Analisis Data ...... 37 3.7. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara keseluruhan ...... 37 3.8. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ...... 37 BAB IV PEMODELAN RUTE BIS TRANSJAKARTA ...... 38 4.1. Pemilihan 5 Destinasi Ramai Pengunjung di Jakarta ...... 38 4.2. Rute Bis Transjakarta yang Menghubungkan 5 Destinasi Wisata Populer di Jakarta...... 41 4.1. Representasi Rute Transjakarta dalam Graf ...... 66 BAB V PENERAPAN ALGORITMA DIJKSTRA ...... 68 5.1. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ragunan menuju TMII ...... 68 5.2. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ragunan menuju Monas ...... 91 5.3. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ragunan menuju Kota ...... 93 5.4. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ragunan menuju Ancol ...... 95 5.5. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari TMII menuju Ragunan ...... 98 5.6. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari TMII menuju Monas ...... 99 5.7. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari TMII menuju Kota ...... 101 5.8. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari TMII menuju Ancol ...... 103 5.9. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Monas menuju Ragunan ...... 106 5.10. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Monas menuju TMII ...... 108 5.11. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Monas menuju Kota ...... 110 5.12. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Monas menuju Ancol ...... 111 5.13. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Kota menuju Ragunan ...... 113 5.14. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Kota menuju TMII ...... 116 5.15. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Kota menuju Monas ...... 118 5.16. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Kota menuju Ancol ...... 119 5.17. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ancol menuju Ragunan ...... 121 5.18. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ancol menuju TMII ...... 124 5.19. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ancol menuju Monas ...... 126 5.20. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ancol menuju Kota ...... 128 5.21. Rute Bis Transjakarta dalam Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Populer ...... 129

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.21.1. Rute Bis Transjakarta Terpendek dalam Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Populer di Jakarta jika dimulai dari Halte TMII ...... 131 5.21.2. Rute Bis Transjakarta Terpendek dalam Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Populer di Jakarta jika Dimulai dari Halte Ragunan ...... 133 5.21.3. Rute Bis Transjakarta Terpendek dalam Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Populer di Jakarta jika Dimulai dari Halte Monas ...... 134 5.21.4. Rute Bis Transjakarta Terpendek dalam Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Populer di Jakarta jika Dimulai dari Halte Kota ...... 134 5.21.5. Rute Bis Transjakarta Terpendek dalam Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Populer di Jakarta jika Dimulai dari Halte Ancol ...... 134 5.22. Panjang Lintasan Bis Transjakarta dalam Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Populer di Jakarta ...... 134 BAB VI ...... 138 PENUTUP ...... 138 6.1 Kesimpulan...... 138 6.2. Saran ...... 140 DAFTAR PUSTAKA ...... 141 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...... 143

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. 1. Graf ...... 7 Gambar 2.1. 2. Graf ...... 9 Gambar 2.1. 3. Graf ...... 10 Gambar 2.1. 4. Graf ...... 11 Gambar 2.2. 1. Graf ...... 12 Gambar 2.3. 1. Jalur kendaraan Pribadi antara Kampus III USD dan JL. Malioboro ...... 16 Gambar 2.3. 2. Panjang Lintasan Antar Lokasi Acuan ...... 17 Gambar 2.3. 3. Graf Rute Kendaraan Pribadi dari Kampus III USD ke Jl. Malioboro ...... 18 Gambar 4. 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Obyek Wisata Unggulan Menurut Lokasi Tahun 2011-2015 ...... 38 Gambar 4. 2. Peta Jaringan Transjakarta ...... 41 Gambar 4. 3. Peta Rute Bis Transjakarta yang Menghubungkan 5 Destinasi Wisata Terpopuler ...... 42 Gambar 4. 4. Graf G(V,E) ...... 67 Gambar 5.1. 1. Graf ...... 69 Gambar 5.1. 2. Graph Online: Lintasan Terpendek Ragunan-TMII ...... 91 Gambar 5.2. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Ragunan-Monas...... 93 Gambar 5.3. 1. Graph Online: Lintasan terpendek Ragunan-Kota ...... 95 Gambar 5.4. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Ragunan-Ancol ...... 97 Gambar 5.5. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek TMII-Ragunan ...... 99 Gambar 5.6. 1. Graph Online: TMII-Monas ...... 101 Gambar 5.7. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek TMII-Kota ...... 103 Gambar 5.8. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek TMII-Ancol ...... 105 Gambar 5.9. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Monas-Ragunan...... 107 Gambar 5.10. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Monas-TMII ...... 109 Gambar 5.11. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Monas-Kota ...... 111 Gambar 5.12. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Monas-Ancol ...... 113 Gambar 5.13. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Kota-Ragunan ...... 115 Gambar 5.14. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Kota-TMII ...... 118 Gambar 5.15. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Kota-Monas ...... 119 Gambar 5.16. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Kota-Ancol ...... 121 Gambar 5.17. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Ancol-Ragunan ...... 123 Gambar 5.18. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Ancol-TMII ...... 126 Gambar 5.19. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Ancol-TMII ...... 127 Gambar 5.20. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Ancol-Kota ...... 129

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2. 1. Tabel Bobot antara masing-masing titik ...... 13 Tabel 2.3. 1. Contoh Penamaan Vertex...... 17 Tabel 2.3. 2. Bobot Hubungan Masing-masing Titik...... 19 Tabel 2.3. 3. pada iterasi ke-0 ...... 20 Tabel 2.3. 4. pada iterasi ke-1 ...... 20 Tabel 2.3. 5. pada iterasi ke-2 ...... 21 Tabel 2.3. 6. pada iterasi ke-3 ...... 22 Tabel 2.3. 7. pada iterasi ke-4 ...... 23 Tabel 2.3. 8. pada iterasi ke-5 ...... 24 Tabel 2.3. 9. ( ) pada iterasi ke-6 ...... 25 Tabel 2.3. 10. pada iterasi ke-7 ...... 26 Tabel 2.3. 11. pada iterasi ke-8 ...... 27 Tabel 2.3. 12. pada iterasi ke-9 ...... 28 Tabel 2.3. 13. pada iterasi ke-10 ...... 28 Tabel 2.3. 14. pada iterasi ke-11 ...... 29 Tabel 2.3. 15. pada iterasi ke-12 ...... 30 Tabel 2.3. 16. pada iterasi ke-13 ...... 31 Tabel 2.3. 17. setiap iterasi ...... 31 Tabel 3. 1. Jadwal Penelitian...... 37 Tabel 4. 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2015 ...... 39 Tabel 4. 2. Peringkat Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2015 ...... 40 Tabel 4. 3. Daftar Halte Bis Transjakarta yang dilalui ...... 43 Tabel 4. 4. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Ragunan ke Mampang Prapatan 46 Tabel 4. 5. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Mampang Prapatan ke Ragunan 46 Tabel 4. 6. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Mampang Prapatan ke Gatot Subroto LIPI ...... 47 Tabel 4. 7. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Mampang Prapatan ke Kuningan Timur ...... 47 Tabel 4. 8. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari TMII ke Cawang UKI ...... 47 Tabel 4. 9. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Cawang UKI ke TMII ...... 48 Tabel 4. 10. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Cawang UKI ke Kuningan Barat ...... 48 Tabel 4. 11. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Cawang UKI ke Bidara Cina ... 49 Tabel 4. 12. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Cawang UKI ke Bidara Cina ... 49 Tabel 4. 13. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kuningan Barat ke Gatot Subroto LIPI ...... 49 Tabel 4. 14. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kuningan Barat ke Kuningan Timur ...... 50 Tabel 4. 15. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kuningan Timur ke Cawang UKI ...... 50

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4. 16. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kuningan Timur ke Mampang Prapatan ...... 50 Tabel 4. 17. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kuningan Timur ke Gatot Subroto LIPI ...... 51 Tabel 4. 18. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kuningan Timur ke Utara AINI ...... 51 Tabel 4. 19. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kuningan Timur ke Kuningan Barat ...... 51 Tabel 4. 20. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Gatot Subroto LIPI ke Mampang Prapatan ...... 52 Tabel 4. 21. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Gatot Subroto LIPI ke Kuningan Timur ...... 52 Tabel 4. 22. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Gatot Subroto LIPI ke Kuningan Barat ...... 52 Tabel 4. 23. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Gatot Subroto LIPI ke Karet Sudirman ...... 53 Tabel 4. 24. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Bidara Cina ke Cawang UKI ... 53 Tabel 4. 25. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Bidara Cina ke Kebon Pala ...... 53 Tabel 4. 26. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Karet Sudirman ke Gatot Subroto LIPI ...... 54 Tabel 4. 27. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Karet Sudirman ke Dukuh Atas 1 ...... 54 Tabel 4. 28. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kebon Pala ke Bidara Cina ...... 54 Tabel 4. 29. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kebon Pala ke Sentral ... 55 Tabel 4. 30. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Setiabudi Utara AINI ke Kuningan Timur ...... 55 Tabel 4. 31. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Setiabudi Utara AINI ke Dukuh Atas 2 ...... 56 Tabel 4. 32. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Setiabudi Utara AINI ke Sarinah ...... 56 Tabel 4. 33. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Setiabudi Utara AINI ke Senen Sentral ...... 56 Tabel 4. 34. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Dukuh Atas 1 ke Karet Sudirman ...... 57 Tabel 4. 35. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Dukuh Atas 1 ke Dukuh Atas 2 57 Tabel 4. 36. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Dukuh Atas 1 ke Sarinah ...... 57 Tabel 4. 37. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Dukuh Atas 2 ke Dukuh Atas 1 58 Tabel 4. 38. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Dukuh Atas 2 ke Setiabudi Utara AINI ...... 58 Tabel 4. 39. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Senen Sentral ke Kebon Pala ... 58 Tabel 4. 40. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Senen Sentral ke Setiabudi Utara AINI ...... 59 Tabel 4. 41. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Senen Sentral ke Senen ...... 59 Tabel 4. 42. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Senen Sentral ke Pasar Baru Timur ...... 60 Tabel 4. 43. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Senen ke Senen Sentral ...... 60

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4. 44. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Senen ke Monas ...... 60 Tabel 4. 45. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Sarinah ke Dukuh Atas 1 ...... 61 Tabel 4. 46. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Sarinah ke Setiabudi Utara AINI ...... 61 Tabel 4. 47. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Sarinah ke Monas...... 61 Tabel 4. 48. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Monas ke Sarinah...... 62 Tabel 4. 49. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Monas ke Senen ...... 62 Tabel 4. 50. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Monas ke Pasar Baru Timur .... 62 Tabel 4. 51. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Monas ke Kota ...... 63 Tabel 4. 52. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kota ke Monas ...... 63 Tabel 4. 53. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kota ke Gunung Sahari Mangga Dua ...... 63 Tabel 4. 54. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Pasar Baru Timur ke Senen Sentral ...... 64 Tabel 4. 55. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Pasar Baru Timur ke Monas .... 64 Tabel 4. 56. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Pasar Baru Timur ke Gunung Sahari Mangga Dua ...... 64 Tabel 4. 57. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Gunung Sahari Mangga Dua ke Pasar Baru Timur ...... 65 Tabel 4. 58. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Gunung Sahari Mangga Dua ke Kota ...... 65 Tabel 4. 59. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Gunung Sahari Mangga Dua ke Ancol ...... 65 Tabel 4. 60. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Ancol ke Gunung Sahari Mangga Dua ...... 66 Tabel 4. 61. Penamaan Titik Graf Rute Transjakarta...... 66 Tabel 5. 1. Daftar Halte Awal dan Akhir Bis Transjakarta ...... 68 Tabel 5.1.1. Bobot Sisi Graf G(V,E) ...... 69 Tabel 5.1. 2. pada iterasi ke-0 ...... 70 Tabel 5.1. 3. pada iterasi ke-1 ...... 71 Tabel 5.1. 4. pada iterasi ke-2 ...... 72 Tabel 5.1. 5. pada iterasi ke-3 ...... 74 Tabel 5.1. 6. pada iterasi ke-4 ...... 75 Tabel 5.1. 7. pada iterasi ke-5 ...... 76 Tabel 5.1. 8. pada iterasi ke-6 ...... 77 Tabel 5.1. 9. pada iterasi ke-7 ...... 78 Tabel 5.1. 10. pada iterasi ke-8 ...... 79 Tabel 5.1. 11. pada iterasi ke-9 ...... 80 Tabel 5.1. 12. pada iterasi ke-10 ...... 81 Tabel 5.1. 13. pada iterasi ke-11 ...... 82 Tabel 5.1. 14. pada iterasi ke-12 ...... 83 Tabel 5.1. 15. pada iterasi ke-13 ...... 84 Tabel 5.1. 16. pada iterasi ke-14 ...... 85 Tabel 5.1. 17. pada iterasi ke-15 ...... 86

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.1. 18. pada iterasi ke-16 ...... 87 Tabel 5.1. 19. pada iterasi ke-17 ...... 87 Tabel 5.1. 20. pada iterasi ke-18 ...... 88 Tabel 5.1. 21. pada iterasi ke-19 ...... 89 Tabel 5.1. 22. Rangkuman ke ...... 90 Tabel 5.2. 1. Rangkuman ke ...... 922 Tabel 5.3. 1. Rangkuman ke ...... 944 Tabel 5.4. 1. Rangkuman ke ...... 966 Tabel 5.5. 1. Rangkuman ke ...... 98 Tabel 5.6. 1. Rangkuman ke ...... 1000 Tabel 5.7. 1. Rangkuman ke ...... 1022 Tabel 5.8. 1. Rangkuman ke ...... 1044 Tabel 5.9. 1. Rangkuman ke ...... 10606 Tabel 5.10. 1. Rangkuman ke ...... 10808 Tabel 5.11. 1. Rangkuman ke ...... 1100 Tabel 5.12. 1. Rangkuman ke ...... 1122 Tabel 5.13. 1. Rangkuman ke ...... 11414 Tabel 5.14. 1. Rangkuman ke ...... 11616 Tabel 5.15. 1. Rangkuman ke ...... 11818 Tabel 5.16. 1. Rangkuman ke ...... 1200 Tabel 5.17. 1. Rangkuman ke ...... 122 Tabel 5.18. 1. Rangkuman ke ...... 124 Tabel 5.19. 1. Rangkuman ke ...... 126 Tabel 5.20. 1. Rangkuman ke ...... 128 Tabel 5.21. 1. Panjang Jalur Bis Transjakarta antar Destinasi Wisata ...... 12929 Tabel 5.21.1. 1. Panjang Jalur Bis Transjakarta pada Iterasi Pertama ...... 1311 Tabel 5.21.1. 2. Panjang Jalur Bis Transjakarta pada Iterasi Kedua ...... 1322 Tabel 5.21.1. 3. Panjang Jalur Bis Transjakarta pada Iterasi Ketiga ...... 13232 Tabel 5.21.1. 4. Panjang Jalur Bis Transjakarta pada Iterasi Keempat ...... 13333 Tabel 5.22. 1. Pilihan Rute Destinasi Wisata ...... 13434 Tabel 5.22. 2. Panjang Jalur Bis Transjakarta untuk Pilihan Rute Pertama.... 13535 Tabel 5.22. 3. Panjang Jalur Bis Transjakarta untuk Pilihan Rute Kedua ...... 13535 Tabel 5.22. 4. Panjang Jalur Bis Transjakarta untuk Pilihan Rute Kedua ...... 13636 Tabel 5.22. 5. Panjang Jalur Bis Transjakarta untuk Pilihan Rute Keempat .. 13636 Tabel 5.22. 6. Panjang Jalur Bis Transjakarta untuk Pilihan Rute Kelima ..... 13737 Tabel 5.22. 7. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari 5 Pilihan Rute...... 13737

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Jaringan Transjakarta ...... 144 Lampiran 2. Rute Terpendek Dari Ragunan Ke Monas ...... 145 Lampiran 3. Rute Terpendek Dari Ragunan Ke Kota ...... 148 Lampiran 4. Rute Terpendek Dari Ragunan Ke Ancol ...... 151 Lampiran 5. Rute Terpendek Dari TMII Ke Ragunan ...... 154 Lampiran 6. Rute Terpendek Dari TMII Ke Monas ...... 157 Lampiran 7. Rute Terpendek Dari TMII Ke Kota ...... 160 Lampiran 8. Rute Terpendek Dari TMII Ke Ancol ...... 163 Lampiran 9. Rute Terpendek Dari Monas Ke Ragunan ...... 166 Lampiran 10. Rute Terpendek Dari Monas Ke TMII ...... 169 Lampiran 11. Rute Terpendek Dari Monas Ke Kota ...... 172 Lampiran 12. Rute Terpendek Dari Monas Ke Ancol ...... 175 Lampiran 13. Rute Terpendek Dari Kota Ke Ragunan ...... 178 Lampiran 14. Rute Terpendek Dari Kota Ke TMII ...... 181 Lampiran 15. Rute Terpendek Dari Kota Ke Monas ...... 184 Lampiran 16. Rute Terpendek Dari Kota Ke Ancol ...... 188 Lampiran 17. Rute Terpendek Dari Ancol Ke Ragunan ...... 192 Lampiran 18. Rute Terpendek Dari Ancol Ke TMII ...... 195 Lampiran 19. Rute Terpendek Dari Ancol Ke Monas ...... 198 Lampiran 20. Rute Terpendek Dari Ancol Ke Kota ...... 202 Lampiran 21. Rute Terpendek Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Dimulai Dari Halte Ragunan ...... 206 Lampiran 22. Rute Terpendek Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Dimulai Dari Halte Monas...... 209 Lampiran 23. Rute Terpendek Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Dimulai Dari Halte Kota ...... 212 Lampiran 24. Rute Terpendek Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Dimulai Dari Halte Ancol ...... 215

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR NOTASI

Titik awal

Titik akhir

Titik ke-i pada graf

Titik Permanen

Sisi ke-i pada graf Himpunan titik pada graf G Himpunan sisi pada graf G Himpunan titik permanen

Jumlah bobot lintasan terkecil dari ke Matriks hubung yang merepresentasikan graf

Bobot garis dari ke

xxi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Penerapan ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan dalam berbagai bidang, seperti penggunaan program linear dalam bidang ekonomi, penggunaan ilmu trigonometri dalam bidang navigasi laut, penggunaan ilmu kalkulus dalam bidang ekonomi, penggunaan algoritma dalam bidang pariwisata, dan sebagainya. Dalam bidang pariwisata, ilmu matematika dapat digunakan untuk menentukan jalur terpendek (shortest lintasan) dalam mengunjungi destinasi-destinasi wisata yang ada (Siang, 2011). DKI Jakarta adalah salah satu kota di Indonesia yang kaya akan objek wisatanya. Untuk mengunjungi wisata-wisata yang ada di Jakarta, para wisatawan lokal maupun non lokal kerap kali menggunakan transportasi umum Transjakarta sebagai pilihan transportasi bertamasya keliling Jakarta (Liputan6.com, 2017). Untuk menggunakan transportasi umum Trasjakarta dalam mengunjungi destinasi-destinasi wisata yang diinginkan, para wisatawan perlu mengetahuin rute bis transjakarta terpendek dalam mengunjungi destinasi-destinasi wisata tersebut agar dapat lebih menghemat waktu. PT Transportasi Jakarta yaitu menyediakan Peta Jaringan Transjakarta pada setiap halte bis Transjakarta dan situs resmi transjakarta.co.id agar dapat mempermudah wisatawan dalam mengetahui posisi mereka berada dengan posisi destinasi wisata yang akan dikunjungi. Namun, pada peta jaringan tersebut terdapat lebih dari satu rute untuk menuju tempat tujuan dari posisi awal wisatawan berada sedangkan pada peta jaringan tersebut belum dijelaskan manakah rute yang terpendek, sehingga wisatawan kurang dapat mengetahui manakah rute terpendek untuk mengunjungi destinasi-destinasi wisata yang diinginkan. Sebelumnya, telah dilakukan penelitian terkait. Salah satu penelitian tersebut yaitu penelitian tugas akhir yang dilakukan oleh Imron Fauzi pada tahun 2011 yang berjudul: “Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Rute

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Tercepat dan Rute Terpendek (Studi Kasus Jalan Raya antara Wilayah Blok M dan Kota)”. Namun, masih terdapat beberapa kelemahan dalam penelitian ini diantaranya: 1. Penelitian tersebut menentukan jalur tercepat berdasarkan kemacetan yang terjadi pada ruas jalan raya antara wilayah Blok M dan Kota, padahal telah tersedia layanan transportasi publik Transjakarta yang telah memiliki jalur bis khusus sehingga sangat dapat meminimalisir kemacetan. 2. Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian tersebut hanya pada jalan raya antara wilayah Blok M dan Kota, padahal akses untuk mengunjungi destinasi- destinasi wisata di Jakarta tidak hanya terletak pada wilayah tersebut, sehingga belum dapat menjawab permasalahan yang ada secara lebih luas. 3. Hanya dapat menentukan rute antara dua lokasi sebagai titik awal dan titik tujuan, sehingga perlu adanya penambahan lokasi tujuan agar wisatawan dapat mengunjungi destinasi-destinasi wisata yang diinginkan. Pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk menentukan rute terpendek dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta yang menurut Badan Pusat Statistik tahun 2017 yaitu Taman Margasatwa Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah, Monumen Nasional, Kawasan Kota Tua, dan Taman Impian Jaya Ancol, dengan menggunakan transportasi publik Transjakarta sehingga pengunjung tidak perlu khawatir akan kemacetan di Jakarta. Penelitian ini akan memberikan hasil berupa 5 rute bis Transjakarta terpendek dalam mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan Taman Mini Indonesia Indah, Monumen Nasional, Kawasan Kota Tua, dan Taman impian Jaya Ancol dengan posisi-posisi awal merupakan destinasi wisata yang berbeda. Ilmu matematika dapat digunakan dalam menentukan rute terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi suatu lokasi ke lokasi lain, yaitu dengan mengubah rute bis Transjakarta kedalam simbol-simbol matematika yang dapat dihitung dan dianalisis secara matematis. Dalam menentukan rute terpendek dari suatu jaringan transportasi, terdapat beberapa algoritma yang dapat digunakan antara lain; Algoritma Dijkstra, Algoritma Floyd-Warshall, dan Algoritma Bellman-Ford (Susani, 2012). Penelitian ini menggunakan Algoritma Dijkstra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

karena kesederhanaan algoritmanya yang mudah dipahami dibandingkan algoritma Floyd-Warshall dan Algoritma Bellman-Ford, estimasi waktu yang dibutuhkan dalam menjalankan program lebih cepat dibandingkan dengan Algoritma Floyd-Warshall, label pada graf yang merepresentasikan rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata tersebut selalu merupakan bilangan tak negatif sehingga Algoritma Dijkstra lebih tepat untuk digunakan daripada Algoritma Bellman-Ford yang digunakan untuk graf yang memiliki label negatif dengan efisiensi waktu yang lebih lama (Nawagusti dkk, 2018). Oleh sebab itu, penelitian ini akan menggunakan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan Taman Mini Indonesia Indah, Monumen Nasional, Kawasan Kota Tua, dan Taman impian Jaya Ancol dengan menginterpretasikan rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata tersebut kedalam suatu graf yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan Algoritma Dijkstra. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah dibutuhkannya informasi untuk memudahkan wisatawan agar mengetahui rute terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan Taman Mini Indonesia Indah, Monumen Nasional, Kawasan Kota Tua, dan Taman impian Jaya Ancol dengan menggunakan Algoritma Dijkstra.

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana model rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer di Jakarta kedalam simbol-simbol matematika? 2. Bagaimana rute terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta?

1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Memodelkan rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer di Jakarta kedalam simbol-simbol matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

2. Mengetahui rute terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta.

1.4. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Halte bis Transjakarta merupakan titik (titik) pada graf yang merepresentasikan rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer di Jakarta. 2. Hanya akan menampilkan lima rute terpendek dengan posisi awal yang berbeda. 3. Pencarian rute terpendek menggunakan Algoritma Dijkstra. 4. Ruang lingkup pemilihan 5 destinasi wisata populer di Jakarta diperoleh dari banyaknya pengunjung pada destinasi-destinasi wisata di Jakarta berdasarkan data Badan Pusat Statistik DKI Jakarta tahun 2017. 5. Hanya akan memilih 5 destinasi wisata dengan jumlah pengunjung terbanyak. 6. Ruang lingkup pengambilan rute bis Transjakarta diperoleh dari situs resmi PT. Transportasi Jakarta. 7. Ruang lingkup pengambilan data jarak antara setiap halte bis Transjakarta diperoleh dari Google Maps. 8. Perhitungan Algoritma Dijkstra dibandingkan dengan hasil perhitungan GraphOnline:http://graphonline.ru/en/?graph=KNByGHmJxssMxTWR

1.5. Manfaat penelitian Penelitian ini memiliki manfaat bagi beberapa pihak yaitu sebagai berikut: 1.5.1. Bagi Peneliti Penelitian ini memiliki manfaat bagi peneliti, yaitu: 1. Melengkapi syarat kelulusan S1 Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

2. Menambah wawasan terkait menentukan rute terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta. 3. Mengetahui penerapan Algoritma Dijkstra dalam kehidupan sehari-hari. 1.5.2. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini memiliki manfaat bagi Universitas Sanata Dharma, yaitu: 1. Sebagai bahan referensi untuk dapat dijadikan acuan pada penelitian selanjutnya 1.5.3. Bagi Wisatawan di Jakarta Penelitian ini memiliki manfaat bagi wisatawan, yaitu: 1. Memudahkan dalam menentukan rute terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta.

1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini secara garis besar adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah dalam penelitian, tujuan dari penelitian, batasan-batasan masalah dalam penelitian, manfaat dari penelitian, sistematika penulisan,dan kerangka pemikiran. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang graf, representasi graf dalam matriks, dan cara kerja Algoritma Dijkstra dalam menentukan rute terpendek. BAB III METODE ANALISIS Bab ini berisi tentang metode yang digunakan dalam menentukan rute terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

BAB IV PEMODELAN RUTE BIS TRANSJAKARTA Bab ini membahas pemodelan rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer di Jakarta kedalam simbol-simbol matematika. BAB V PENERAPAN ALGORITMA DIJKSTRA Bab ini berisi tentang penerapan Algoritma Dijkstra dalam menentukan rute terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi hasil yang diperoleh dari hasil analisis dan perhitungan matematis dalam menentukan rute terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai graf dan istilah-istilah dalam graf, representasi graf dalam matriks, serta cara kerja Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek.

2.1. Graf Bagian ini akan menjelaskan istilah-istilah yang akan digunakan dalam pembahasan suatu graf serta menjelaskan jenis-jenis graf jika digolongkan pada suatu kriteria tertentu.

Definisi 2.1.1. (Jong Jek Siang, 2011: 276) Suatu Graf adalah himpunan yang terdiri dari: 1) Himpunan (tak kosong) titik-titik yang elemennya disebut Titik, dan 2) Himpunan garis-garis yang elemennya disebut Sisi. Sehingga Graf dituliskan sebagai yaitu himpunan yang memuat titik dan sisi. Penamaan suatu graf biasanya dituliskan dengan huruf kapital miring.

Contoh 2.1.1. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 2.1. 1. Graf (Sumber: Riset Operasi dalam Pendekatan Algoritmis, 2011) Gambar 2.1 merupakan gambar dari graf . Titik-titik

dan merupakan titik pada graf , sedangkan dan merupakan sisi pada graf .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

Definisi 2.1.2. (Suryadi H.S., 1994: 16) Order atau Orde adalah banyaknya titik yang merupakan anggota dari himpunan , sedangkan Size adalah banyaknya sisi yang merupakan anggota dari himpunan .

Contoh 2.1.2. Pada gambar 2.1. Graf memiliki orde 7 yaitu { }, dan memiliki size 5 yaitu { }.

Definisi 2.1.3. (Robin J. Wilson, 2009: 12) Dua titik yang dihubungkan oleh satu sisi yang sama disebut saling Berhubungan atau Adjacent. Kemudian dua titik tersebut selanjutnya dikatakan Bersinggungan atau Incident dengan sisi yang menghubungkan kedua titik tersebut.

Contoh 2.1.3. Pada gambar 2.1. titik dan titik dihubungkan oleh satu sisi yang sama yaitu , sehingga titik dan disebut titik yang berhubungan. Selanjutnya, titik

dan disebut titik yang bersinggungan dengan sisi

Definisi 2.1.4. (Robin J. Wilson, 2009: 08) Sisi yang hanya menghubungkan satu titik disebut Loop. Sedangkan dua sisi berbeda yang menghubungkan dua titik yang sama disebut Multiple Edges atau Sisi Paralel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

Contoh 2.1.4. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 2.1. 2. Graf (Sumber: Pengantar Teori Graf, 2009)

Pada gambar 2.2. sisi pada graf menghubungkan titik dengan dirinya sendiri, maka sisi disebut sebagai loop. Kemudian, titik dan dihubungkan oleh sisi dan , maka sisi dan merupakan sisi paralel.

Definisi 2.1.5. (Jong Jek Siang, 2011: 281) Banyaknya sisi yang terhubung dengan suatu titik disebut Degree atau

Derajat yang disimbolkan sebagai .

Contoh 2.1.5. Perhatikan gambar 2.1.2. derajat dari titik adalah 2 yang dituliskan sebagai karena terdapat 2 sisi yang terhubung dengan titik yaitu dan . Derajat dari titik adalah 3 yang dituliskan sebagai karena terdapat 3 sisi yang terhubung dengan titik yaitu dan . Sedangkan derajat dari titik adalah 4 yang dituliskan sebagai karena terdapat 2 sisi yang terhubung dengan titik yaitu dan , serta loop yang dihitung dua kali.

Definisi 2.1.6. (Jong Jek Siang, 2011: 279) Graf Sederhana atau Simple Graph adalah graf yang tidak memiliki Loop maupun Sisi Paralel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Contoh 2.1.6. Gambar 2.1.1. merupakan graf sederhana sederhana karena Graf tidak memiliki loop maupun sisi paralel.

Definisi 2.1.7. (Jong Jek Siang, 2011: 276) Jika dibedakan berdasarkan labelnya, graf terbagi menjadi dua yaitu: 1. Graf Berlabel, yaitu graf yang mengasosiasikan setiap suatu bilangan riil pada setiap sisi dari graf tersebut untuk menunjukkan bobot hubungan antara dua titik yang bersinggungan dengan sisi tersebut. 2. Graf Tak Berlabel, yaitu graf yang tidak memiliki bobot pada setiap sisi yang ada pada graf tersebut.

Contoh 2.1.7. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 2.1. 3. Graf (Sumber: Pengantar Teori Graf, 2009)

Graf pada gambar 2.1.3. merupakan graf berlabel karena setiap sisi dari graf tersebut terdapat suatu bilangan riil yang merepresentasikan label dari setiap sisi tersebut. Sedangkan Graf pada gambar 2.1.1. merupakan graf tak berlabel karena setiap sisi dari graf tersebut tidak terdapat suatu bilangan riil yang merepresentasikan label dari setiap sisi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Definisi 2.1.8. (Jong Jek Siang, 2011: 276) Graf terbagi menjadi dua jenis jika dibedakan berdasarkan arah sisi-nya, yaitu: 1. Graf Berarah, yaitu graf yang setiap sisi pada graf tersebut memiliki arah yang menunjukkan titik asal dan titik tujuan. 2. Graf Tak Berarah, yaitu graf yang setiap sisi pada graf tersebut tidak memiliki arah yang menunjukkan titik asal dan titik tujuan, sehingga sisi pada graf tak berarah hanya merupakan ruas garis yang menghubungkan dua titik. Contoh 2.1.8. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 2.1. 4. Graf (Sumber: Riset Operasi dalam Pendekatan Algoritmis, 2011)

Graf pada gambar 2.1.4. graf merupakan graf berarah karena setiap sisi pada graf tersebut memiliki arah yang menunjukkan titik asal dan titik tujuan. Sedangkan graf pada gambar 2.1.3. graf merupakan graf tidak berarah karena setiap sisi pada graf tersebut tidak memiliki arah.

Definisi 2.1.9. (Jong Jek Siang, 2011: 283) Suatu Walk dari ke adalah barisan titik berhubungan dan sisi secara berselang-seling, walk tersebut diawali oleh titik dan diakhiri oleh titik .

Contoh 2.1.9.

Pada gambar 2.1.3. walk dari ke adalah . Pada suatu walk, suatu sisi boleh dilalui lebih dari sekali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Definisi 2.1.10. (Jong Jek Siang, 2011: 283) Lintasan atau Lintasan dari ke adalah walk dari ke yang tidak memiliki sisi berulang.

Contoh 2.1.10.

Pada gambar 2.1.3. lintasan dari ke adalah .

Perhatikan bahwa lintasan dari ke tidak memiliki sisi berulang.

2.2. Representasi Graf dalam Matriks Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang disusun dalam bentuk persegi panjang dan diatur menurut baris dan kolom (Sulistyono, 2007: 59). Matriks dapat merepresentasikan suatu graf. Menurut Siang (2011: 286), graf yang diubah kedalam bentuk matriks dapat mempermudah perhitungan- perhitungan yang diperlukan, dan matriks yang digunakan untuk merepresentasikan suatu graf pada umumnya adalah Matriks Hubung atau Adjacency Matrix. Matriks hubung adalah matriks yang setiap elemen-elemennya adalah bobot hubungan antara baris dan kolomnya. Matriks hubung yang merepresentasikan suatu graf memiliki jumlah baris dan kolom yang sama dengan jumlah titik pada graf tersebut. Misalkan adalah matriks berordo , elemen matriks yaitu dengan merepresentasikan hubungan antara baris ke- dan kolom ke- label sisi yang menghubungkan dan . Apabila suatu matriks adalah representasi dari graf tak berarah, maka matriks hubung yang dibentuk adalah matriks simetris yaitu .

Gambar 2.2. 1. Graf (Sumber: Riset Operasi dalam Pendekatan Algoritmis, 2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Misalkan graf pada gambar 2.2.1. merepresentasikan sebuah jaringan transportasi dengan titik pada graf menyatakan kota-kota, sedangkan sisi pada graf menyatakan jarak yang menghubungkan dua kota tertentu. Untuk membuat matriks yang merepresentasikan graf tersebut, langkah pertama yang dilakukan adalah membuat tabel yang menyatakan bobot dari masing-masing sisi pada graf tersebut.

Tabel 2.2. 1. Tabel Bobot antara masing-masing titik

BOBOT

Tabel 2.2.1. menyatakan bobot hubungan antara masing-masing titik pada graf yang digambarkan pada gambar 2.2.1. perhatikan bahwa merupakan sisi yang menghubungkan dan , maka pada tabel 2.2.1., elemen tabel yang berasal dari baris dan kolom menyatakan bobot dari yaitu . Untuk dua titik yang tidak dihubungkan oleh sebuah sisi, maka bobotnya ditulis sebagai suatu bilangan yang sangat besar yaitu , artinya tidak ada sisi langsung yang menghubungkan kedua titik tersebut. Contohnya pada gambar 2.7., tidak ada sisi yang langsung menghubungkan dan , oleh sebab itu pada tabel 2.2.1 label dari sisi yang menghubungkan dan adalah . Setelah membuat tabel yang menyatakan bobot hubungan antara masing- masing titik pada graf, selanjutnya adalah membuat matriks hubung yaitu matriks yang anggota-anggotanya adalah anggota-anggotanya yang bersesuaian pada tabel 2.2.1. dan matriks tersebut dituliskan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

 0 15  15   5    15 0 3       3 0 5 5      15  5 0  4   W      5  0 15        4 15 0 18 15  5     18 0 15        15 15 0 

2.3. Algoritma Dijkstra Menurut Siang (2011: 299), Algoritma Dijkstra adalah algoritma yang ditemukan oleh Edsger W. Dijkstra, dan digunakan untuk menentukan jalur terpendek antara dua titik pada suatu graf. Misalkan adalah graf berlabel

(berarah ataupun tidak berarah) dengan titik-titik { } dan jalur terpendek yang dicari adalah jalur dari ke , maka Algoritma Dijkstra dimulai dari titik . Dalam iterasinya, Algoritma Dijkstra akan mencari satu titik yang terhubung dengan dan memiliki label sisi yang paling kecil diantara titik lainnya yang juga terhubung dengan . Selanjutnya titik yang terpilih pada setiap iterasi akan dipisahkan (disebut titik permanen) dan titik tersebut tidak diperhatikan lagi pada iterasi-iterasi berikutnya. Misalkan adalah himpunan titik yang ada pada graf yaitu

{ }, merupakan himpunan titik pada yang sudah terpilih menjadi titik permanen, merupakan jumlah bobot lintasan terkecil dari ke , merupakan matriks hubung yang merepresentasikan graf, dan adalah bobot sisi dari ke . Sekarang jika kita akan menentukan jalur terpendek dari ke , maka langkah kerja Algoritma Dijkstra menurut Jong Jek Siang (2011: 299) adalah sebagai berikut:

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir. 2. Menentukan tabel representasi dari graf 3. Membuat matriks hubung . 4. Untuk iterasi pertama, lakukan: a. Inisialisasi :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

 { }

 { }

b. Titik awal adalah maka lakukan ( ) { , .

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

d. { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut. 5. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: a. Inisialisasi : 

 { }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

d. { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

6. Tuliskan untuk pada setiap iterasi diatas kedalam tabel. 7. Tentukan lintasan terpendeknya dengan mendaftar titik permanen pada tabel diatas mulai dari iterasi terakhir hingga iterasi pertama. Perhatikan titik

permanen pada iterasi ke- , apabila pada iterasi ke- mengalami

penurunan dibandingkan pada iterasi sebelumnya, maka titik permanen pada iterasi ke- tersebut merupakan jalur yang harus dilalui.

8. Panjang Lintasan dari ke adalah pada iterasi terakhir 9. Interpretasi

Contoh 2.3.1 Berikut adalah contoh perhitungan penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ke Malioboro.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Pertama, berdasarkan rute yang dipilih Google Maps kita peroleh peta yang menghubungkan Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan Malioboro adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3. 1. Jalur kendaraan Pribadi antara Kampus III USD dan JL. Malioboro (sumber: Google Maps:Petunjuk Arah dari Kampus III Universitas Sanata Dharma ke Jalan Malioboro, 2019) Berdasarkan gambar tersebut, terdapat beberapa rute yang dapat dilalui untuk pergi ke Malioboro dari Kampus III Universitas Sanata Dharma. Berdasarkan rute tersebut, terdapat beberapa titik lokasi acuan yang artinya adalah sebagai berikut: 1 Universitas Sanata Dharma Kampus III Paingan 2 Lampu Merah Jakal 3 Lampu Merah Hartono Mall 4 Gapura Ringroad Jl. Tasura 5 SPBU Tajem 6 Bundaran UGM 7 Lampu Merah Jl.Colombo 8 Tugu Yogyakarta 9 Gramedia Jl. Sudirman 10 Lampu Merah Urip Sumuharjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

11 Lampu Merah Ringroad Utara-Jl.Solo 12 Stadion Kridosono 13 Jembatan Kleringan 14 Jl. Malioboro Kemudian, jarak antara setiap titik acuan pada peta tersebut dijelaskanpada gambar berikut:

Gambar 2.3. 2. Panjang Lintasan Antar Lokasi Acuan

Gambar 2.8 merupakan gambar peta yang menghubungkan kampus III Universitas Sanata Dharma dan Malioboro yang disertai dengan panjang lintasan kendaraan dari setiap lokasi. Setelah itu, lokasi-lokasi tersebut kita simbolkan sebagai titik dengan penamaan sebagai berikut: Tabel 2.3. 1. Contoh Penamaan Vertex

Nama Lokasi Titik

Universitas Sanata Dharma Kampus III Paingan

Lampu Merah Jakal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Lampu Merah Hartono Mall

Gapura Ringroad Jl. Tasura

SPBU Tajem

Bundaran UGM

Lampu Merah Jl.Colombo

Tugu Yogyakarta

Gramedia Jl. Sudirman

Lampu Merah Urip Sumuharjo

Lampu Merah Ringroad Utara-Jl.Solo

Stadion Kridosono

Jembatan Kleringan

Jl. Malioboro

Kemudian, peta pada gambar 2.8 diubah kedalam bentuk graf agar dapat dianalisis secara matematis. Berikut adalah graf yang merepresentasikan Peta Kampus III-Malioboro:

Gambar 2.3. 3. Graf Rute Kendaraan Pribadi dari Kampus III USD ke Jl. Malioboro Selanjutnya, kita akan menggunakan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Kampus III Universitas Sanata Dharma ke Malioboro.

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah . 2. Membuat tabel representasi dari graf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Tabel 2.3. 2. Bobot Hubungan Masing-masing Titik

bobot

0 1400

0 1600 2800

1600 0 3600 3200

1400 3600 0 1100

1100 0 1900

2800 0 1400 750

2300 1400 0 600

0 900 1000

750 900 0 900

600 1400 0 4600

1900 4600 0

0 550

0 400

0

3. Membuat matriks hubung .

 0   1400                0 1600   2800            1600 0 3600   2300           1400  3600 0 1100                 1100 0      1900       2800    0 1400  750           2300   1400 0   600     W            0 900    1000           750  900 0   900           600  1400 0 4600            1900     4600 0                 0 550                  0 400                  0 

4. Untuk iterasi pertama, lakukan: Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

b. Titik awal adalah maka lakukan { , .

Titik awal adalah maka:

Tabel 2.3. 3. pada iterasi ke-0

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .  terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 5. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) .

Tabel 2.3. 4. pada iterasi ke-1

( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 6. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 2 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) .

Tabel 2.3. 5. pada iterasi ke-2

( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 7. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 3 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) .

Tabel 2.3. 6. pada iterasi ke-3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 8. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 4 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan .

Tabel 2.3. 7. pada iterasi ke-4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 9. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 5 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) .

Tabel 2.3. 8. pada iterasi ke-5

( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 10. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 6 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) .

Tabel 2.3. 9. pada iterasi ke-6

( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 11. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 7 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) .

Tabel 2.3. 10. pada iterasi ke-7

( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 ( ) terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 12. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 8 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) .

Tabel 2.3. 11. pada iterasi ke-8

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 13. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 9 a. Inisialisasi : 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) .

Tabel 2.3. 12. pada iterasi ke-9

( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 14. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 10 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) .

Tabel 2.3. 13. pada iterasi ke-10

( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil , maka dipilih salah satu

yaitu

 Titik permanen adalah

a. { }

 { }

b. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 15. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 11 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) .

Tabel 2.3. 14. pada iterasi ke-11

( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 16. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 12 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) .

Tabel 2.3. 15. pada iterasi ke-12

( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 17. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 13 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Tabel 2.3. 16. pada iterasi ke-13

( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

18. Tuliskan untuk pada setiap iterasi diatas kedalam tabel

Tabel 2.3. 17. setiap iterasi Iterasi D(1) D(2) D(3) D(4) D(5) D(6) D(7) D(8) D(9) D(10) D(11) D(12) D(13) D(14)

0 0

1 1400

2 5000 2500

3 5000 4400

4 5000 9000

5 6600 7300 9000

6 9400 7300 9000

7 8700 7900

8 8700 9300

9 9300

10 10200 10200

11 10200 10750

12 10750

13 11150

19. Tentukan lintasan terpendeknya dengan mendaftar titik permanen pada tabel diatas mulai dari iterasi terakhir hingga iterasi pertama. Perhatikan titik

permanen pada iterasi ke- , apabila pada iterasi ke- mengalami

penurunan dibandingkan pada iterasi sebelumnya, maka titik permanen pada iterasi ke- tersebut merupakan jalur yang harus dilalui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

 Pada iterasi terakhir atau iterasi 13, titik permanen pada iterasi tersebut

yaitu harus dilalui.

 Pada iterasi 12, ( ) mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut yaitu harus dilalui.

 Pada iterasi 11, ( ) tidak mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut yaitu tidak dilalui dan .

 Pada iterasi 10, ( ) mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut yaitu harus dilalui.

 Pada iterasi 9, ( ) mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut yaitu harus dilalui.

 Pada iterasi 8, ( ) tidak mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut yaitu tidak dilalui dan .

 Pada iterasi 7, ( ) mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut yaitu harus dilalui.

 Pada iterasi 6, ( ) mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut yaitu harus dilalui.

 Pada iterasi 5, ( ) tidak mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut yaitu tidak dilalui dan .

 Pada iterasi 4, ( ) mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut yaitu harus dilalui.

 Pada iterasi 3, ( ) tidak mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut yaitu tidak dilalui dan .

 Pada iterasi 2, ( ) tidak mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut yaitu tidak dilalui dan ..

 Pada iterasi 1, ( ) mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut yaitu harus dilalui.

 Pada iterasi 0, ( ) mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut yaitu harus dilalui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

 Jadi, berdasarkan penjabaran diatas, lintasan dari ke adalah

20. yaitu 21. INTERPRETASI:

Lintasan terpendek dari ke adalah

, atau rute terpendek dari Kampus III Universitas Sanata Dharma ke Malioboro adalah: Kampus III Universitas Sanata Dharma Gapura Ringroad Jl.Tasura Lampu Merah Hartono Mall Lampu Merah Jl.Colombo Lampu Merah Urip Sumuharjo Gramedia Jl.Sudirman Stadion Kridosono Jembatan Kleringan Malioboro dengan panjang lintasan 11150 meter atau 11,15 kilometer.

2.4. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Literatur 2. Mengumpulkan Data  Memilih 5 destinasi wisata paling populer di Jakarta berdasarkan data Badan Pusat Statistik  Membuat peta jaringan Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata terpilih  Menentukan halte-halte bis Transjakarta yang berada pada jalur peta tersebut  Menentukan panjag jalur bis transjakarta yang menghubungkan masing-masing halte bis Transjakarta yang terhubung langsung 3. Analisis  Merepresentasikan rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata terpilih kedalam bentuk graf berarah dan berlabel  Titik pada graf merepresentasikan halte bis Transjakarta yang berada pada jalur bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata terpilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

 Sisi pada graf merepresentasikan setiap jalur bis Transjakarta yang menghubungkan dua halte bis Transjakarta yang terhubung  Arah sisi merepresentasikan arah jalur bis Transjakarta yang tersedia  Label pada sisi merepresentasikan panjang lintasan antara dua halte bis Transjakarta yang dihubungkan oleh sisi tersebut  Analisis rute terpendek dengan menentukan lintasan terpendek dari suatu titik ke titik lain dengan menggunakan Algoritma Dijkstra  Lintasan terpendek jika titik awal merupakan destinasi wisata yang pertama  Lintasan terpendek jika titik awal merupakan destinasi wisata yang kedua  Lintasan terpendek jika titik awal merupakan destinasi wisata yang ketiga  Lintasan terpendek jika titik awal merupakan destinasi wisata yang keempat  Lintasan terpendek jika titik awal merupakan destinasi wisata yang kelima 4. Hasil penelitian  Rute bis Transjakarta terpendek dalam mengunjungi 5 destinasi populer jika posisi awal berada di destinasi wisata pertama  Rute bis Transjakarta terpendek dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer jika posisi awal berada di destinasi wisata kedua  Rute bis Transjakarta terpendek dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer jika posisi awal berada di destinasi wisata ketiga  Rute bis Transjakarta terpendek dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer jika posisi awal berada di destinasi wisata keempat  Rute bis Transjakarta terpendek dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer jika posisi awal berada di destinasi wisata kelima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini, objek penelitian yang digunakan, variabel-variabel dalam penelitian, metode dan instrumen penelitian, teknik analisis data yang digunakan, serta prosedur dan penjadwalan pelaksanaan penelitian.

3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian terapan. Menurut Nawawi dan Martini (2005: 11), “Penelitian Terapan merupakan kegiatan ilmiah untuk mengungkapkan gejala alam dan gejala sosial dalam kehidupan, yang dipandang perlu diperbaiki karena memiliki berbagai kelemahan, dengan menggunakan metode yang sistematis, teratur, tetib, dan dapat dipertanggungjawabkan”. Dalam penelitian ini akan melakukan penerapan dari Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta.

3.2. Objek Penelitian Menurut Arikunto (2006: 27), objek penelitian merupakan variabel-variabel yang akan diteliti. Pada penelitian ini, objek penelitian yang digunakan adalah Rute Bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer di Jakarta.

3.3. Perumusan Variabel Menurut Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi (2007: 119), variabel bebas adalah kondisi yang dimanipulasi oleh peneliti untuk menjelaskan hubungannya dengan permasalahan dalam suatu penelitian, sedangkan variabel terikat adalah kondisi yang berubah ketika penelitian mengintroduksi atau mengganti variabel bebas. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel terikat (dependence variable) dan variabel bebas (independence variable). Rute terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta adalah variabel terikat yang digunakan pada penelitian ini yang diperoleh

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

berdasarkan pengaruh variabel bebasnya yaitu destinasi wisata pertama yang akan dikunjungi dari 5 destinasi wisata populer di Jakarta.

3.4. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dalam mengumpulkan informasi yang akurat terkait Algoritma Dijkstra dan penerapannya dalam menentukan rute terpendek. Adapun pustaka yang digunakan antara lain berupa buku-buku referensi dan jurnal-jurnal ilmiah.

3.5. Instrumen Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2010: 101), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah: 3.5.1. Badan Pusat Statistik DKI Jakarta Penelitian ini mengambil data Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Obyek Wisata Unggulan Menurut Lokasi Tahun 2015 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Dari data tersebut, dipilih 5 destinasi wisata dengan jumlah pengunjung terbanyak yang selanjutnya menjadi 5 destinasi wisata populer yang terpilih untuk menjadi data dalam penelitian ini. 3.5.2. Situs Resmi PT. Transportasi Jakarta Penelitian ini menggunakan Peta Jaringan Transjakarta untuk menentukan rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer yang terpilih untuk dituliskan kembali kedalam simbol-simbol matematika agar selanjutnya dapat dianalisis secara matematis untuk menentukan rute bis Transjakarta terpendek dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta. 3.5.3. Google Maps Peneliti menggunakan aplikasi Google Maps untuk memperoleh jarak antar halte-halte bis Transjakarta yang berada pada rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer di Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

3.6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan suatu langkah dalam penelitian untuk memperoleh hasil penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap berikut: 1. Analisis Data untuk memodelkan Rute Bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer di Jakarta kedalam graf. 2. Analisis Data untuk menentukan rute terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta.

3.7. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara keseluruhan

Menentukan 5 destinasi wisata dengan jumlah pengunjung terbanyak berdasarkan data badan Pusat Statistik

Menentukan rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata tersebut

Merepresentasikan data-data yang diperoleh secara matematis

Melakukan analisis data yaitu menentukan rute terpendek untuk mengunjungi 5 destinasi wisata terpilih dengan menggunakan Algoritma Dijkstra

Penulisan hasil penelitian

Pembuatan laporan penelitian

3.8. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada: Tabel 3. 1. Jadwal Penelitian Waktu Pelaksanaan No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei 1 Studi Literatur 2 Pengumpulan Data 3 Penulisan Bab I s.d. Bab III 4 Penulisan Bab IV s.d. Bab Penutup 5 Presentasi Hasil Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV PEMODELAN RUTE BIS TRANSJAKARTA

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penentuan 5 destinasi wisata yang memiliki jumlah pengunjung tertinggi, pembuatan kembali rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata dengan jumlah pengunjung terbanyak, pembuatan graf sebagai representasi rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata tersebut, serta pelabelan pada graf tersebut.

4.1. Pemilihan 5 Destinasi Ramai Pengunjung di Jakarta Penelitian ini menggunakan data BPS (Badan Pusat Statistik) dalam menentukan 5 destinasi wisata ramai pengunjung di Jakarta. Berdasarkan data Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Obyek Wisata Unggulan Menurut Lokasi pada Tahun 2011-2015 diperoleh data seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4. 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Obyek Wisata Unggulan Menurut Lokasi Tahun 2011-2015 (Sumber: Badan Pusat Statistik-Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Obyek Wisata Unggulan Menurut Lokasi Tahun 2011-2015)

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

Pada gambar 4.1. dijelaskan jumlah kunjungan wisatawan untuk 8 obyek wisata unggulan di Jakarta setiap tahunnya mulai dari tahun 2011 hingga tahun 2015. Data yang digunakan dalam penellitian ini adalah data jumlah kunjungan pada tahun 2015, sehingga berdasarkan data pada tahun 2015 akan dipilih 5 destinasi wisata yang memiliki jumlah kunjungan terbanyak. Data untuk tahun 2015 pada gambar 4.1. ditulis kembali sebagai berikut:

Tabel 4. 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2015 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Obyek Wisata Unggulan Menurut Lokasi Tahun 2015 NO LOKASI BANYAKNYA KUNJUNGAN 1 Taman Impian Jaya Ancol 16,661,517 2 Taman Mini Indonesia Indah 5,575,905 3 Taman Margasatwa Ragunan 51,157,035 4 Monumen Nasional 1,539,195 5 Museum Nasional 266,359 6 Museum Satria Mandala 49,946 Museum Sejarah Jakarta 7 535,144 (Kota) 8 Pelabuhan Sunda Kelapa 63,220

Selanjutnya, untuk mempermuda pemilihan 5 destinasi wisata dengan jumlah pengunjung terbanyak, maka lokasi destinasi wisata pada tabel 4.1. diurutkan berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan dari yang paling banyak hingga yang paling sedikit, sehingga diperoleh peringkat jumlah kunjungan wisatawan tahun 2015 yang dituliskan dalam tabel 4.2. berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Tabel 4. 2. Peringkat Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2015 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Obyek Wisata Unggulan Menurut Lokasi Tahun 2015 Peringkat LOKASI BANYAKNYA KUNJUNGAN 1 Taman Margasatwa Ragunan 51,157,035 2 Taman Impian Jaya Ancol 16,661,517 3 Taman Mini Indonesia Indah 5,575,905 4 Monumen Nasional 1,539,195 5 Museum Sejarah Jakarta (Kota) 535,144 6 Museum Nasional 266,359 7 Pelabuhan Sunda Kelapa 63,220 8 Museum Satria Mandala 49,964

Kemudian dari data tersebut dipilih 5 destinasi wisata dengan peringkat teratas yang berarti 5 destinasi wisata tersebut memiliki jumlah pengunjung yang terbanyak selama tahun 2015. Berdasarkan tabel 4.1. maka dipilih 5 destinasi wisata dengan jumlah kunjungan wisatawan terbanyak yaitu: 1. Taman Margasatwa Ragunan, 2. Taman Impian Jaya Ancol, 3. Taman Mini Indonesia Indah atau TMII, 4. Monumen Nasional atau Monas, dan 5. Museum Sejarah Jakarta atau Kawasan Kota Tua. Oleh sebab itu, pada penelitian ini ditetapkan bahwa 5 destinasi wisata tersebut merupakan destinasi wisata populer yang selanjutnya akan dianalisis untuk ditentukan jalur terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi 5 destinasi wisata tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

4.2. Rute Bis Transjakarta yang Menghubungkan 5 Destinasi Wisata Populer di Jakarta PT. Transportasi Jakarta menyediakan Peta Jaringan Transjakarta untuk mempermudah pengguna layanan transportasi publik Transjakarta mengetahui lokasi-lokasi yang dilalui jalur bis Transjakarta.

Gambar 4. 2. Peta Jaringan Transjakarta (Sumber: transjakarta.co.id)

Dari peta jaringan Transjakarta tersebut, harus ditentukan rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer yang terpilih, serta panjang lintasan jalur bis Transjakarta yang berada pada rute tersebut. Peta bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer yang terpilih dapat dilakukan dengan menggambarkan kembali peta jaringan Transjakarta dengan rute yang hanya menghubungkan 5 destinasi wisata terpilih, sedangkan untuk menentukan panjang lintasan jalur bis Transjakarta dapat digunakan dengan mendaftar halte-halte bis Transjakarta yang berada pada rute tersebut, kemudian menentukan panjang lintasan jalur bis Transjakarta antara dua halte yang berada pada jalur yang sama. Jika Peta Jaringan Transjakarta tersebut diperbesar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

diperoleh rute yang menghubungkan kelima destinasi wisata ramai pengunjung beserta nomor bis Transjakarta yang melalui rute tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 3. Peta Rute Bis Transjakarta yang Menghubungkan 5 Destinasi Wisata Terpopuler

Selanjutnya untuk menentukan panjang lintasan jalur bis Transjakarta, terlebih dahulu dibuat daftar halte-halte yang berada pada jalur lintasan tersebut sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Tabel 4. 3. Daftar Halte Bis Transjakarta yang dilalui Halte-Halte Bis Transjakarta yang Nama Halte Awal Nama Halte Tujuan Dilalui Ragunan Mampang Prapatan Departemen Pertanian, SMK 57, Jatipadang, Pejaten, Buncit Indah, Warung Jati, Imigrasi Jakarta Selatan, Duren Tiga Mampang Prapatan Ragunan Duren Tiga, imigrasi Jakarta Selatan, Warung Jati, Buncit Indah, Pejaten, Jatipadang, SMK 57, Departemen Pertanian. Mampang Prapatan Gatot Subroto Lipi Gatot Subroto Jamsostek Mampang Prapatan Kuningan Timur - TMII Cawang UKI TMII Pintu 3, Simpang Mabes Hankam, Jl.Bambu, Jl.Gempol Raya, Jl.Nangka, Seberang Jembatan Pintu 1, Tamini Square 2, Jl.Pondok Gede, Jl.Dukuh 5 Cawang UKI TMII Tamini Square 1, Jembatan Pintu 1 Cawang UKI Kuningan Barat BNN, Cawang Ciliwung, Cikoko St.Cawang, Tebet BUMD, Pancoran Tugu, Pancoran Barat, Tegal Parang Cawang UKI Bidara Cina BNN, Cawang Otista, Gelanggang Remaja Kuningan Barat Gatot Subroto LIPI Gatot Subroto Jamsostek Kuningan Barat Kuningan Timur - Kuningan Barat Cawang UKI Tegal Parang, Pancoran Barat, Pancoran Tugu, Tebet BUMD, Cikoko St.Cawang, Cawang Ciliwung, BNN Kuningan Timur Mampang Prapatan - Kuningan Timur Gatot Subroto LIPI Gatot Subroto Jamsostek Kuningan Timur Setiabudi Utara AINI Patra Kuningan, Departemen Kesehatan, GOR Sumantri, Karet Kuningan, Kuningan Madya Kuningan Timur Kuningan Barat - Gatot Subroto LIPI Mampang Prapatan Gatot Subroto Jamsostek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Halte-Halte Bis Transjakarta yang Nama Halte Awal Nama Halte Tujuan Dilalui Gatot Subroto LIPI Kuningan Barat Gatot Subroto Jamsostek Gatot Subroto LIPI Kuningan Timur Gatot Subroto Jamsostek Gatot Subroto LIPI Karet Sudirman Semanggi Bidara Cina Cawang UKI Gelanggang Remaja, Cawang Otista, BNN Bidara Cina Kebon Pala Kampung Melayu Karet Sudirman Gatot Subroto LIPI - Karet Sudirman Dukuh Atas 1 - Kebon Pala Bidara Cina Pasar , Jatinegara RS.Premiere Kebon Pala Senen Sentral Slamet Riyadi, Tegalan, 1, Salemba Carolus, Salemba UI, Kramat Sentiong NU, Pal Putih Setiabudi Utara AINI Kuningan Timur Kuningan Madya, Karet Kuningan, GOR Sumantri, Departemen Kesehatan, Patra Kuningan Setiabudi Utara AINI Dukuh Atas 2 Latuharhari, Halimun Setiabudi Utara AINI Sarinah - Setiabudi Utara AINI Senen Sentral , Theresia, Goethe Institut, St.Gondangdia, Telkom, St.Gambir, Istiqlal, Wahidin Dukuh Atas 1 Karet Sudirman - Dukuh Atas 1 Dukuh Atas 2 - Dukuh Atas 1 Sarinah Tosari Dukuh Atas 2 Dukuh Atas 1 - Dukuh Atas 2 Setiabudi Utara AINI - Senen Sentral Kebon Pala Pal Putih, Kramat Sentiong NU, Salemba UI, Salemba Carolus, Matraman 1, Tegalan, Slamet Riyadi Senen Sentral Setiabudi Utara AINI Wahidin, Taman Wahidin, Taman Wahidin, Budi Utomo, Kantor Pos, Lapangan Banteng,Penjambon, St.Gambir, Tugu Tani 1, Tugu Tani 2, Kanisius, Taman Ismail Marzuki,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Halte-Halte Bis Transjakarta yang Nama Halte Awal Nama Halte Tujuan Dilalui ABA, St.Cikini Timur, St.Cikini Barat, Taman Menteng, Menteng Senen Sentral Senen - Senen Sentral Pasar Baru Timur Budi Utomo Senen Senen Sentral - Senen Monas Atrium, RSPAD, Deplu, Gambir 1, Istiqlal, Juanda, Pecenongan, Harmoni Central Sarinah Dukuh Atas 1 Tosari ICBC Sarinah Setiabudi Utara AINI - Sarinah Monas Bank Indonesia Monas Sarinah Bank Indonesia Monas Senen Balaikota, Gambir 2, Kwitang Monas Pasar Baru Timur Balaikota, Gambir 2, Gambir 1, Istiqlal, Pasar Baru Monas Kota Harmoni Central, , Mangga Besar, Olimo, Glodok Kota Monas Glodok, Olimo, Mangga Besar, Sawah Besar, Harmoni Central Kota Gunung Sahari Mangga Pangeran Jayakarta, Mangga Dua Dua Pasar Baru Timur Senen Sentral Budi Utomo Pasar Baru Timur Monas Juanda, Pecenongan Pasar Baru Timur Gunung Sahari Mangga Jembatan Merah Dua Gunung Sahari Mangga Pasar Baru Timur Jembatan Merah Dua Gunung Sahari Mangga Kota Mangga Dua, Pangeran Jayakarta Dua Gunung Sahari Mangga Ancol Dua Ancol Gunung Sahari Mangga Pademangan Dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Kemudian, tentukan panjang lintasan atau panjang jalur bis Transjakarta yang menghubungkan halte-halte bis Transjakarta yang dilalui berdasarkan daftar diatas dengan bantuan aplikasi Google Maps. Diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4. 4. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Ragunan ke Mampang Prapatan Ragunan – Mampang Prapatan Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Ragunan Departemen Pertanian 1300 m Departemen Pertanian SMK 57 450 m SMK 57 Jatipadang 700 m Jatipadang Pejaten 850 m Pejaten Buncit Indah 450 m Buncit Indah Warung Jati 1400 m Warung Jati Imigrasi Jakarta Selatan 650 m Imigrasi Jakarta Selatan Duren Tiga 550 m Duren Tiga Mampang Prapatan 1100 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 7450 m

Tabel 4. 5. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Mampang Prapatan ke Ragunan Mampang Prapatan – Ragunan Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Mampang Prapatan Duren Tiga 1100 m Duren Tiga Imigrasi Jakarta Selatan 550 m Imigrasi Jakarta Selatan Warung Jati 650 m Warung Jati Buncit Indah 1400 m Buncit Indah Pejaten 450 m Pejaten Jatipadang 850 m Jatipadang SMK 57 700 m SMK 57 Departemen Pertanian 450 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Departemen Pertanian Ragunan 1300 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 7450 m

Tabel 4. 6. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Mampang Prapatan ke Gatot Subroto LIPI Mampang Prapatan – Gatot Subroto LIPI Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Mampang Prapatan Gatot Subroto Jamsostek 1300 m Gatot Subroto Jamsostek Gatot Subroto LIPI 850 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2150 m

Tabel 4. 7. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Mampang Prapatan ke Kuningan Timur Mampang Prapatan – Kuningan Timur Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Mampang Prapatan Kuningan Timur 950 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 950 m

Tabel 4. 8. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari TMII ke Cawang UKI TMII – Cawang UKI Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B TMII TMII Pintu 3 1400 m TMII Pintu 3 Simpang Mabes Hankam 540 m Simpang Mabes Hankam Jl. Bambu 1300 m Jl. Bambu Jl. Gempol Raya 350 m Jl. Gempol Raya Jl. Nangka 500 m Jl. Nangka Seberang Jembatan Pintu 1 1100 m Seberang Jembatan Pintu 1 Tamini Square 2 1000 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Tamini Square 2 Jl. Pondok Gede 270 m Jl. Pondok Gede Jl. Dukuh 5 550 m Jl. Dukuh 5 Cawang UKI 4800 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 11810 m

Tabel 4. 9. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Cawang UKI ke TMII Cawang UKI – TMII Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Cawang UKI Tamini Square 1 4900 m Tamini Square 1 Jembatan Pintu 1 1000 m Jembatan Pintu 1 TMII 1000 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 6900 m

Tabel 4. 10. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Cawang UKI ke Kuningan Barat Cawang UKI – Kuningan Barat Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Cawang UKI BNN 2300 m BNN Cawang Ciliwung 1000 m Cawang Ciliwung Cikoko St.Cawang 450 m Cikoko St.Cawang Tebet BUMD 750 m Tebet BUMD Pancoran Tugu 900 m Pancoran Tugu Pancoran Barat 750 m Pancoran Barat Tegal Parang 750 m Tegal Parang Kuningan Barat 600 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 7500 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Tabel 4. 11. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Cawang UKI ke Bidara Cina Cawang UKI – Bidara Cina Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Cawang UKI BNN 2300 m BNN Cawang Otista 450 m Cawang Otista Gelanggang Remaja 550 m Gelanggang Remaja Bidara Cina 600 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 3900 m

Tabel 4. 12. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Cawang UKI ke Bidara Cina Cawang UKI – Bidara Cina Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Cawang UKI BNN 2300 m BNN Cawang Otista 450 m Cawang Otista Gelanggang Remaja 550 m Gelanggang Remaja Bidara Cina 600 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 3900 m

Tabel 4. 13. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kuningan Barat ke Gatot Subroto LIPI Kuningan Barat – Gatot Subroto LIPI Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Kuningan Barat Gatot Subroto Jamsostek 850 m Gatot Subroto Jamsostek Gatot Subroto LIPI 850 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 1700 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Tabel 4. 14. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kuningan Barat ke Kuningan Timur Kuningan Barat – Kuningan Timur Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Kuningan Barat Kuningan Timur 130 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 130 m

Tabel 4. 15. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kuningan Barat ke Cawang UKI Kuningan Barat – Cawang UKI Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Kuningan Barat Tegal Parang 600 m Tegal Parang Pancoran Barat 750 m Pancoran Barat Pancoran Tugu 750 m Pancoran Tugu Tebet BUMD 900 m Tebet BUMD Cikoko St.Cawang 750 m Cikoko St.Cawang Cawang Ciliwung 450 m Cawang Ciliwung BNN 1000 m BNN Cawang UKI 2300 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 7500 m

Tabel 4. 16. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kuningan Timur ke Mampang Prapatan Kuningan Timur – Mampang Prapatan Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Kuningan Timur Mampang Prapatan 950 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 950 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Tabel 4. 17. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kuningan Timur ke Gatot Subroto LIPI Kuningan Timur – Gatot Subroto LIPI Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Kuningan Timur Gatot Subroto Jamsostek 1000 m Gatot Subroto Jamsostek Gatot Subroto LIPI 850 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 1850 m

Tabel 4. 18. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kuningan Timur ke Setiabudi Utara AINI Kuningan Timur – Setiabudi Utara AINI Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Kuningan Timur Patra Kuningan 280 m Patra Kuningan Departemen Kesehatan 600 m Departemen Kesehatan GOR Sumantri 950 m GOR Sumantri Karet Kuningan 300 m Karet Kuningan Kuningan Madya 600 m Kuningan Madya Setiabudi Utara AINI 500 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 3230 m

Tabel 4. 19. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kuningan Timur ke Kuningan Barat Kuningan Timur – Kuningan Barat Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Kuningan Timur Kuningan Barat 130 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 130 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Tabel 4. 20. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Gatot Subroto LIPI ke Mampang Prapatan Gatot Subroto LIPI – Mampang Prapatan Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Gatot Subroto LIPI Gatot Subroto Jamsostek 850 m Gatot Subroto Jamsostek Mampang Prapatan 1300 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2150 m

Tabel 4. 21. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Gatot Subroto LIPI ke Kuningan Timur Gatot Subroto LIPI – Kuningan Timur Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Gatot Subroto LIPI Gatot Subroto Jamsostek 850 m Gatot Subroto Jamsostek Kuningan Timur 1000 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 1850 m

Tabel 4. 22. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Gatot Subroto LIPI ke Kuningan Barat Gatot Subroto LIPI – Kuningan Barat Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Gatot Subroto LIPI Gatot Subroto Jamsostek 850 m Gatot Subroto Jamsostek Kuningan Barat 850 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 1700 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Tabel 4. 23. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Gatot Subroto LIPI ke Karet Sudirman Gatot Subroto LIPI – Karet Sudirman Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Gatot Subroto LIPI Semanggi 900 m Semanggi Karet Sudirman 1700 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2600 m

Tabel 4. 24. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Bidara Cina ke Cawang UKI Bidara Cina – Cawang UKI Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Bidara Cina Gelanggang Remaja 600 m Gelanggang Remaja Cawang Otista 550 m Cawang Otista BNN 450 m BNN Cawang UKI 2300 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 3900 m

Tabel 4. 25. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Bidara Cina ke Kebon Pala Bidara Cina – Kebon Pala Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Bidara Cina Kampung Melayu 550 m Kampung Melayu Kebon Pala 1500 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2050 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Tabel 4. 26. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Karet Sudirman ke Gatot Subroto LIPI Karet Sudirman – Gatot Subroto LIPI Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Karet Sudirman Gatot Subroto LIPI 2600 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2600 m

Tabel 4. 27. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Karet Sudirman ke Dukuh Atas 1 Karet Sudirman – Dukuh Atas 1 Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Karet Sudirman Dukuh Atas 1 800 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 800 m

Tabel 4. 28. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kebon Pala ke Bidara Cina Kebon Pala – Bidara Cina Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Kebon Pala Pasar Jatinegara 650 m Pasar Jatinegara Jatinegara RS.Premiere 650 m Jatinegara RS.Premiere Bidara Cina 1000 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2300 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Tabel 4. 29. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kebon Pala ke Senen Sentral Kebon Pala – Senen Sentral Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Kebon Pala Slamet Riyadi 550 m Slamet Riyadi Tegalan 650 m Tegalan Matraman 1 450 m Matraman 1 Salemba Carolus 500 m Salemba Carolus Salemba UI 500 m Salemba UI Kramat Sentiong NU 650 m Kramat Sentiong NU Pal Putih 500 m Pal Putih Senen Sentral 750 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 4550 m

Tabel 4. 30. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Setiabudi Utara AINI ke Kuningan Timur Setiabudi Utara AINI – Kuningan Timur Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Setiabudi Utara AINI Kuningan Madya 500 m Kuningan Madya Karet Kuningan 600 m Karet Kuningan GOR Sumantri 300 m GOR Sumantri Departemen Kesehatan 950 m Departemen Kesehatan Patra Kuningan 600 m Patra Kuningan Kuningan Timur 280 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 3230 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Tabel 4. 31. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Setiabudi Utara AINI ke Dukuh Atas 2 Setiabudi Utara AINI – Dukuh Atas 2 Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Setiabudi Utara AINI Latuharhari 1000 m Latuharhari Halimun 900 m Halimun Dukuh Atas 2 1300 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 3200

Tabel 4. 32. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Setiabudi Utara AINI ke Sarinah Setiabudi Utara AINI - Sarinah Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Setiabudi Utara AINI Sarinah 2600 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2600 m

Tabel 4. 33. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Setiabudi Utara AINI ke Senen Sentral Setiabudi Utara AINI – Senen Sentral Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Setiabudi Utara AINI Menteng 1400 m Menteng Theresia 290 m Theresia Goethe Institut 700 m Goethe Institut St. Gondangdia 700 m St. Gondangdia Telkom 600 m Telkom St. Gambir 850 m St. Gambir Istiqlal 350 m Istiqlal Wahidin 1100 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Wahidin Senen Sentral 1000 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 6990 m

Tabel 4. 34. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Dukuh Atas 1 ke Karet Sudirman Dukuh Atas 1 – Karet Sudirman Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Dukuh Atas 1 Karet Sudirman 800 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 800 m

Tabel 4. 35. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Dukuh Atas 1 ke Dukuh Atas 2 Dukuh Atas 1 – Dukuh Atas 2 Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Dukuh Atas 1 Dukuh Atas 2 300 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 300 m

Tabel 4. 36. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Dukuh Atas 1 ke Sarinah Dukuh Atas 1 – Sarinah Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Dukuh Atas 1 Tosari 800 m Tosari Sarinah 1200 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2000 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Tabel 4. 37. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Dukuh Atas 2 ke Dukuh Atas 1 Dukuh Atas 2 – Dukuh Atas 1 Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Dukuh Atas 2 Dukuh Atas 1 300 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 300 m

Tabel 4. 38. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Dukuh Atas 2 ke Setiabudi Utara AINI Dukuh Atas 2 – Setiabudi Utara AINI Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Dukuh Atas 2 Setiabudi Utara AINI 1310 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 1310 m

Tabel 4. 39. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Senen Sentral ke Kebon Pala Senen Sentral – Kebon Pala Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Senen Sentral Pal Putih 750 m Pal Putih Kramat Sentiong NU 500 m Kramat Sentiong NU Salemba UI 650 m Salemba UI Salemba Carolus 500 m Salemba Carolus Matraman 1 500 m Matraman 1 Tegalan 450 m Tegalan Slamet Riyadi 650 m Slamet Riyadi Kebon Pala 550 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 4550 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Tabel 4. 40. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Senen Sentral ke Setiabudi Utara AINI Senen Sentral – Setiabudi Utara AINI Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Senen Sentral Wahidin 1000 m Wahidin Taman Wahidin 200 m Taman Wahidin Budi Utomo 150 m Budi Utomo Kantor Pos 1100 m Kantor Pos Lapangan Banteng 550 m Lapangan Banteng Penjambon 550 m Penjambon St. Gambir 290 m St. Gambir Tugu Tani 1 800 m Tugu Tani 1 Tugu Tani 2 130 m Tugu Tani 2 Kanisius 280 m Kanisius Taman Ismail Marzuki 850 m Taman Ismail Marzuki ABA 300 m ABA St.Cikini Timur 500 m St.Cikini Timur St.Cikini Barat 350 m St.Cikini Barat Taman Menteng 1700 m Taman Menteng Menteng 290 m Menteng Setiabudi Utara AINI 1100 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 10140 m

Tabel 4. 41. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Senen Sentral ke Senen Senen Sentral - Senen Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Senen Sentral Senen 56 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 56 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Tabel 4. 42. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Senen Sentral ke Pasar Baru Timur Senen Sentral – Pasar Baru Timur Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Senen Sentral Budi Utomo 1800 m Budi Utomo Pasar Baru Timur 400 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2200 m

Tabel 4. 43. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Senen ke Senen Sentral Senen – Senen Sentral Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Senen Senen Sentral 56 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 56 m

Tabel 4. 44. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Senen ke Monas Senen – Monas Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Senen Atrium 500 m Atrium RSPAD 500 m RSPAD Deplu 500 m Deplu Gambir 1 850 m Gambir 1 Istiqlal 300 m Istiqlal Juanda 800 m Juanda Pecenongan 350 m Pecenongan Harmoni Central 1000 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Harmoni Central Monas 1200 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 6000 m

Tabel 4. 45. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Sarinah ke Dukuh Atas 1 Sarinah – Dukuh Atas 1 Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Sarinah Tosari ICBC 1200 m Tosari ICBC Dukuh Atas 1 800 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2000 m

Tabel 4. 46. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Sarinah ke Setiabudi Utara AINI Sarinah – Setiabudi Utara AINI Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Sarinah Setiabudi Utara AINI 2600 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2600 m

Tabel 4. 47. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Sarinah ke Monas Sarinah – Monas Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Sarinah Bank Indonesia 600 m Bank Indonesia Monas 800 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 1400 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Tabel 4. 48. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Monas ke Sarinah Monas – Sarinah Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Monas Bank Indonesia 800 m Bank Indonesia Sarinah 600 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 1400 m

Tabel 4. 49. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Monas ke Senen Monas – Senen Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Monas Balaikota 1000 m Balaikota Gambir 2 650 m Gambir 2 Kwitang 1100 m Kwitang Senen 550 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 3300 m

Tabel 4. 50. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Monas ke Pasar Baru Timur Monas – Pasar Baru Timur Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Monas Balaikota 1000 m Balaikota Gambir 2 650 m Gambir 2 Gambir 1 600 m Gambir 1 Istiqlal 300 m Istiqlal Pasar Baru 1100 m Pasar Baru Pasar Baru Timur 650 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 4300 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Tabel 4. 51. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Monas ke Kota Monas – Kota Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Monas Harmoni Central 1200 m Harmoni Central Sawah Besar 600 m Sawah Besar Mangga Besar 950 m Mangga Besar Olimo 300 m Olimo Glodok 550 m Glodok Kota 800 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 4400 m

Tabel 4. 52. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kota ke Monas Kota – Monas Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Kota Glodok 800 m Glodok Olimo 550 m Olimo Mangga Besar 300 m Mangga Besar Sawah Besar 950 m Sawah Besar Harmoni Central 600 m Harmoni Central Monas 1200 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 4400 m

Tabel 4. 53. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Kota ke Gunung Sahari Mangga Dua Kota – Gunung Sahari Mangga Dua Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Kota Pangeran Jayakarta 550 m Pangeran Jayakarta Mangga Dua 900 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Mangga Dua Gunung Sahari Mangga Dua 850 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2300 m

Tabel 4. 54. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Pasar Baru Timur ke Senen Sentral Pasar Baru Timur – Senen Sentral Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Pasar Baru Timur Budi Utomo 400 m Budi Utomo Senen Sentral 1800 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2200 m

Tabel 4. 55. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Pasar Baru Timur ke Monas Pasar Baru Timur – Monas Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Pasar Baru Timur Juanda 1600 m Juanda Pecenongan 300 m Pecenongan Monas 1500 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 3400 m

Tabel 4. 56. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Pasar Baru Timur ke Gunung Sahari Mangga Dua Pasar Baru Timur – Gunung Sahari Mangga Dua Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Pasar Baru Timur Jembatan Merah 1800 m Jembatan Merah Gunung Sahari Mangga Dua 1100 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2900 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel 4. 57. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Gunung Sahari Mangga Dua ke Pasar Baru Timur Gunung Sahari Mangga Dua – Pasar Baru Timur Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Gunung Sahari Mangga Dua Jembatan Merah 1100 m Jembatan Merah Pasar Baru Timur 1800 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2900 m

Tabel 4. 58. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Gunung Sahari Mangga Dua ke Kota Gunung Sahari Mangga Dua – Kota Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Gunung Sahari Mangga Dua Mangga Dua 850 m Mangga Dua Pangeran Jayakarta 900 m Pangeran Jayakarta Kota 550 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 2300 m

Tabel 4. 59. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Gunung Sahari Mangga Dua ke Ancol Gunung Sahari Mangga Dua – Ancol Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Gunung Sahari Mangga Dua Pademangan 350 m Pademangan Ancol 800 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 1150 m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Tabel 4. 60. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari Ancol ke Gunung Sahari Mangga Dua Ancol – Gunung Sahari Mangga Dua Panjang Jalur Bis A B Transjakarta A B Ancol Pademangan 800 m Pademangan Gunung Sahari Mangga Dua 350 m Total Panjang Jalur Bis Transjakarta 1150 m

4.1. Representasi Rute Transjakarta dalam Graf Untuk membuat graf yang merepresentasikan rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer, diperlukan representasi gambar 4.3. kedalam simbol-simbol matematika yang dibutuhkan dalam pembuatan graf. Jika pada gambar 4.3, halte-halte bis Transjakarta kita representasikan sebagai titik sebagai berikut: Tabel 4. 61. Penamaan Titik Graf Rute Transjakarta Nama Titik Nama Halte Bis Transjakarta

Kuningan barat

Cawang UKI

Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Gatot Subroto LIPI

Kuningan Timur

Bidara Cina

Kebon Pala

Karet Sudirman

Ragunan

Mampang Prapatan

Setiabudi Utara AINI

Senen Sentral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Dukuh Atas 1

Dukuh Atas 2

Senen

Sarinah

Monas

Pasar Baru Timur

Kota

Gunung Sahari Mangga Dua

Ancol

Kemudian jalur yang tersedia antar masing-masing halte bis Transjakarta kita representasikan sebagai sisi, dengan label pada sisi merupakan panjang jalur bis yang tersedia antara dua titik, maka dapat dibentuk suatu graf yang merepresentasikan rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer di Jakarta. Dengan demikian, graf yang merepresentasikan rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer di Jakarta dituliskan sebagai Graf Tak Sederhana, Berarah, dan Berlabel yang selanjutnya disebut Graf G(V,E) ditunjukkan seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 4. 4. Graf G(V,E)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V PENERAPAN ALGORITMA DIJKSTRA

Pada bab ini, akan dijelaskan proses penerapan Algoritma Dijkstra dalam menentukan rute terpendek Bis Transjakarta dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta dengan menentukan rute terpendek bis Transjakarta dari dan ke halte-halte berikut ini:

Tabel 5. 1. Daftar Halte Awal dan Akhir Bis Transjakarta

Dari Ke TMII Monas Ragunan Kota Ancol Ragunan Monas TMII Kota Ancol Ragunan TMII Monas Kota Ancol Ragunan TMII Kota Monas Ancol Ragunan TMII Ancol Monas Kota

5.1. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ragunan menuju TMII Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Ragunan ke Halte TMII yaitu lintasan terpendek dari ke .

68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Gambar 5.1. 1. Graf

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah . 2. Membuat tabel representasi dari graf Tabel 5.1.1. Bobot Sisi Graf G(V,E)

3. Membuat matriks hubung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

4. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { } 

{

}

b. Titik awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Titik awal adalah maka:

Tabel 5.1. 2. pada iterasi ke-0

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 5. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{

}

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

Tabel 5.1. 3. pada iterasi ke-1

( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 6. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 2 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{

}

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

Tabel 5.1. 4. pada iterasi ke-2

( ) ( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 7. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 3 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) . Tabel 5.1. 5. D(j) pada iterasi ke-3

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 ( ) terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

 maka iterasi berlanjut 8. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 4 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{

}

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

Tabel 5.1. 6. pada iterasi ke-4

( ) ( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 9. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 5 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) . Tabel 5.1. 7. D(j) pada iterasi ke-5

( ) ( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 ( ) terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 10. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 6 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

Tabel 5.1. 8. pada iterasi ke-6 ( ) ( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 11. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 7 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

Tabel 5.1. 9. pada iterasi ke-7

( ) ( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 12. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 8 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

Tabel 5.1. 10. pada iterasi ke-8

( ) ( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 ( ) terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 13. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 9 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

Tabel 5.1. 11. pada iterasi ke-9

( ) ( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 ( ) terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 14. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 10 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

Tabel 5.1. 12. pada iterasi ke-10

( ) ( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 ( ) terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut maka iterasi berlanjut 15. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 11 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

Tabel 5.1. 13. pada iterasi ke-11 ( ) ( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 16. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 12 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

Tabel 5.1. 14. pada iterasi ke-12

( ) ( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 17. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 13 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

Tabel 5.1. 15. pada iterasi ke-13

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 ( ) terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 18. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 14 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

Tabel 5.1. 16. pada iterasi ke-14

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil adalah dan , maka

dipilih salah satu yaitu

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 19. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Iterasi 15 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

Tabel 5.1. 17. pada iterasi ke-15

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 ( ) terkecil adalah

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 20. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 16 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Tabel 5.1. 18. pada iterasi ke-16 ( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 ( ) terkecil adalah

 Titik permanen adalah

d. { }

 {

}

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 21. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 17 a. Inisialisasi : 

{

}

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) . Tabel 5.1. 19. D(j) pada iterasi ke-17

( ) ( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil adalah

 Titik permanen adalah

d. { } 

{ }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 22. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 18 a. Inisialisasi : 

{

}

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

Tabel 5.1. 20. pada iterasi ke-18 ( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil adalah

 Titik permanen adalah

d. { } 

{

}

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 23. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 19 a. Inisialisasi : 

{

}

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

Tabel 5.1. 21. pada iterasi ke-19

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 ( ) terkecil adalah

 Titik permanen adalah

d. { }

 {

}

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

25. Tuliskan untuk pada setiap iterasi diatas kedalam tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Tabel 5.1. 22. Rangkuman ke

 Pada iterasi 19, titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu .

Pada iterasi 18 hingga iterasi 12, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut secara berturut-turut

tidak dilalui. Pada iterasi 11, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus

dilalui yaitu . Pada iterasi 10 hingga iterasi 4, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut secara

berturut-turut tidak dilalui. Pada iterasi 3,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 2, mengalami penurunan, maka

titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 1,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 0, mengalami penurunan,

maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Jadi,

lintasan terpendek dari ke adalah .

26. 27. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah , atau rute terpendek dari Ragunan ke TMII adalah: Ragunan Mampang Prapatan Kuningan Timur Kuningan Barat Cawang UKI TMII dengan panjang lintasan 22.930 meter atau 22,93 kilometer. Hasil yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.1. 2. Graph Online: Lintasan Terpendek Ragunan-TMII

5.2. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ragunan menuju Monas Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Ragunan ke Halte Monas yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah . (Lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Tabel 5.2. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi 10, titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu .

Pada iterasi 9, mengalami penurunan, maka titik permanen pada

iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 8 hingga iterasi 6,

tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-

iterasi tersebut secara berturut-turut , dan tidak dilalui. Pada

iterasi 5, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi

tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 4 dan iterasi 3, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut

yaitu dan tidak dilalui. Pada iterasi 2, mengalami penurunan,

maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada

iterasi 1, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi

tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 0, mengalami

penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yatu .

Jadi, lintasan terpendek dari ke adalah

.

5. 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah

, atau rute terpendek dari Ragunan ke Monas adalah: Ragunan Mampang Prapatan Kuningan Timur Setiabudi Utara AINI Sarinah Monas dengan panjang lintasan 15.630 meter atau 15,63 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.2. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Ragunan-Monas

5.3. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ragunan menuju Kota Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Ragunan ke Halte Kota yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah . (Lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Tabel 5.3. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi 16, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 15

hingga iterasi 11, tidak mengalami penurunan, maka titik-titik

permanen pada iterasi-iterasi tersebut secara berturut-turut

dan tidak dilalui. Pada iterasi 10, mengalami penuruan, maka

titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 9,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 8 hingga iterasi 6, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut

secara berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi 5, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus

dilalui yaitu . Pada iterasi 4 dan iterasi 3, tidak mengalami

penurunan, maka titik permanen pada iterasi 4 dan 3 berturut-turut dan

tidak dilalui. Pada iterasi 2, mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 1,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut yaitu

harus dilalui. Pada iterasi 0, mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan

terpendek dari ke adalah

.

5. 6. INTERPRETASI:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

 Lintasan terpendek dari ke adalah

, atau rute terpendek dari Ragunan ke Kota adalah: Ragunan Mampang Prapatan Kuningan Timur Setiabudi Utara AINI Sarinah Monas Kota dengan panjang lintasan 20.030 meter atau 20,03 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.3. 1. Graph Online: Lintasan terpendek Ragunan-Kota

5.4. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ragunan menuju Ancol Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Ragunan ke Halte Kota yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah (Lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Tabel 5.4. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi 20, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 19,

tidak mengalami penurunan maka titik permanen pada iterasi

tersebut yaitu tidak dilalui. Pada iterasi 18, mengalami

penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut yaitu harus

dilalui. Pada iterasi 17, tidak mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut yaitu tidak dilalui.pada iterasi 16,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 15 hingga iterasi 11, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut

berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi 10, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus

dilalui yaitu . Pada iterasi 9, mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 8

hingga iterasi 6, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen

pada iterasi-iterasi tersebut berturut-turut dan tidak dilalui.

Pada iterasi 5, mengalami penurunan, maka titik permanen pada

iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 4 dan iterasi 3, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi

tersebut berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi 2,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus

dilalui yaitu . Pada iterasi 1, mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 0,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan terpendek dari ke adalah

.

5. F 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah

, atau rute terpendek dari Ragunan ke Ancol adalah: Ragunan Mampang Prapatan Kuningan Timur Setiabudi Utara AINI Sarinah Monas Kota Gunung Sahari Mangga Dua Ancol dengan panjang lintasan 23480 meter atau 23,48 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.4. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Ragunan-Ancol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

5.5. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari TMII menuju Ragunan Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

TMII ke Halte Ragunan yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah (lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

Tabel 5.5. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi 18, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 17

hingga iterasi 7, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut berturut-turut

dan tidak dilalui. Pada iterasi

6, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 5, mengalami penurunan, maka

titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 4,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 3 dan iterasi 2, tidak mengalami

penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut berturut-turut dan

tidak dilalui. Pada iterasi 1, mengalami penurunan, maka titik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 0, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus

dilalui yaitu . Jadi, lintasan terpendek dari ke adalah

.

5. 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah , atau rute terpendek dari TMII ke Ragunan adalah: TMII Cawang UKI Kuningan Barat Kuningan Timur Mampang Prapatan Ragunan dengan panjang lintasan 27.840 meter atau 27,84 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.5. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek TMII-Ragunan

5.6. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari TMII menuju Monas Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

TMII ke Halte Monas yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

adalah , dan adalah (lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

Tabel 5.6. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi 16, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 15,

mengalami peurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 14 hingga iterasi 11, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut

berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi 10, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus

dilalui yaitu . Pada iterasi 9 hingga iterasi 6, tidak mengalami penurunan maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut berturut-turut

dan tidak dilalui. Pada iterasi 5, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu

. Pada iterasi 4, mengalami penurunan, maka titik permanen pada

iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 3 dan iterasi 2, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

yaitu dan tidak dilalui. Pada iterasi 1, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu

. Pada iterasi 0, mengalami penurunan, maka titik permanen pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan terpendek dari ke

adalah .

5. 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah

, atau rute terpendek dari TMII ke Monas adalah: TMII Cawang UKI Kuningan Barat Kuningan Timur Setiabudi Utara AINI Sarinah Monas dengan panjang lintasan 26670 meter atau 26,67 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.6. 1. Graph Online: TMII-Monas

5.7. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari TMII menuju Kota Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

TMII ke Halte Kota yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah (lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

Tabel 5.7. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi 20, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 19 dan

iterasi 18, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada

iterasi tersebut yaitu dan tidak dilalui. Pada iterasi 17, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus

dilalui yaitu . Pada iterasi 16 hingga iterasi 14, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut

berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi 13, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus

dilalui yaitu . Pada iterasi 12 hingga iterasi 9, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut berturut-turut

dan tidak dilalui. Pada iterasi 8, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu

. Pada iterasi 7 hingga iterasi 4, tidak mengalami penurunan,

maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut berturut-turut

dan tidak dilalui. Pada iterasi 3, mengalami penurunan, maka

titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 2,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 1, mengalami penurunan, maka

titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 0,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan terpendek dari ke adalah

.

5. 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah

, atau rute terpendek dari TMII ke Kota adalah: TMII Cawang UKI Bidara Cina Kebon Pala Senen Sentral Pasar Baru Timur Gunung Sahari Mangga Dua Kota dengan panjang lintasan 29.710 meter atau 29,71 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.7. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek TMII-Kota

5.8. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari TMII menuju Ancol Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

TMII ke Halte Kota yaitu lintasan terpendek dari ke .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah (lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

Tabel 5.8. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi 19, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 18,

tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi

tersebut yaitu tidak dilalui. Pada iterasi 17, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu

. Pada iterasi 16 hingga iterasi 14, tidak mengalami penurunan,

maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut beruturut-turut

dan tidak dilalui. Pada iterasi 13, mengalami penurunan, maka

titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 12

hingga iterasi 9, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen

pada iterasi-iterasi tersebut berturut-turut dan tidak dilalui.

Pada iterasi 8, mengalami penurunan, maka titik permanen pada

iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 7 hingga iterasi 4,

tidak mengalami penurunan, maka titik permanen dari iterasi-

iterasi tersebut berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi 3,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 2, mengalami penurunan, maka

titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 1,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 0, mengalami penurunan, maka

titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan

terpendek dari ke adalah

.

5. 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah

, atau rute terpendek dari TMII ke Kota adalah: TMII Cawang UKI Bidara Cina Kebon Pala Senen Sentral Pasar Baru Timur Gunung Sahari Mangga Dua Ancol dengan panjang lintasan 28.560 meter atau 28,56 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.8. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek TMII-Ancol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

5.9. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Monas menuju Ragunan Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Monas ke Halte Ragunan yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah . 2. Membuat tabel representasi dari graf 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

Tabel 5.9. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi 19, titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu .

Pada iterasi 18 dan iterasi 17, tidak mengalami penurunan, maka

titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut berturut-turut dan tidak

dilalui. Pada iterasi 16, mengalami penurunan, maka titik permanen

pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 15 hingga iterasi

13, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-

iterasi tersebut berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi 12,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 11 hingga iterasi 7, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi 6, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus

dilalui yaitu . Pada iterasi 5 hingga iterasi 2, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut berturut-turut

dan tidak dilalui. Pada iterasi 1, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu

. Pada iterasi 0, mengalami penurunan, maka titik permanen

pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan terpendek dari

ke adalah .

5. 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah

, atau rute terpendek dari Monas ke Ragunan adalah: Monas Sarinah Setiabudi Utara AINI Kuningan Timur Mampang Prapatan Ragunan dengan panjang lintasan 15.630 meter atau 15,63 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.9. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Monas-Ragunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

5.10. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Monas menuju TMII Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Monas ke Halte TMII yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah (lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

Tabel 5.10. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi 20, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 19,

tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi

tersebut yaitu tidak dilalui. Pada iterasi 18, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu

. Pada iterasi 17, mengalami penurunan, maka titik permanen

pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 16, tidak

mengalami penurunan maka titik permanen pada iterasi tersebut yaitu

tidak dilalui. Pada iterasi 15, mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 14

hingga iterasi 4, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

pada terasi-iterasi tersebut berturut-turut

dan tidak dilalui. Pada iterasi 3, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu

. Pada iterasi 2, mengalami penurunan, maka titik permanen

pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 1, tidak

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut yaitu

tidak dilalui. Pada iterasi 0, mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan

terpendek dari ke adalah .

5. 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah

, atau rute terpendek dari Monas ke TMII adalah: Monas Senen Senen Sentral Kebon Pala Bidara Cina Cawang UKI TMII dengan panjang lintasan 21.006 meter atau 21,006 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.10. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Monas-TMII

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

5.11. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Monas menuju Kota Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Monas ke Halte Kota yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah (lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

Tabel 5.11. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi 9, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 8 hingga

iterasi 1, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada

iterasi-iterasi tersebut berturut-turut dan

tidak dilalui. Pada iterasi 0, mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan

terpendek dari ke adalah .

5. 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah , atau rute terpendek dari Monas ke Kota adalah: Monas Kota dengan panjang lintasan 4400 meter atau 4,4 kilometer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Gambar 5.11. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Monas-Kota

5.12. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Monas menuju Ancol Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Monas ke Halte Ancol yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah (lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Tabel 5.12. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi 14, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 13

hingga iterasi 11, tidak mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi-iterasi tersebut berturut-turut dan tidak

dilalui. Pada iterasi 10, mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 9,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 8 hingga iterasi 1 tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut

berturut-turut dan tidak dilalui. Pada

iterasi 0, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi

tersebut harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan terpendek dari ke

adalah .

5. D 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah , atau rute terpendek dari Monas ke Ancol adalah: Monas Kota Gunung Sahari Mangga Dua Ancol dengan panjang lintasan 7850 meter atau 7,85 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Gambar 5.12. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Monas-Ancol

5.13. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Kota menuju Ragunan Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Kota ke Halte Ragunan yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah (lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Tabel 5.13. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi 19, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 18 dan

iterasi 17, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada

iterasi-iterasi tersebut berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi

16, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi

tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 15, tidak mengalami

penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut yaitu tidak dilalui.

Pada iterasi 14, mengalami penurunan, maka titik permanen pada

iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 13 hingga iterasi 11,

tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-

iterasi tersebut berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi 10,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 9 hingga iterasi 6, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut

berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi 5, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus

dilalui yaitu . Pada iterasi 4, tidak mengalami penurunan, maka

titik permanen pada iterasi tersebut yaitu tidak dilalui. Pada iterasi 3,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 2 dan iterasi 1, tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut

berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi 0, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu

. Jadi, lintasan terpendek dari ke adalah

.

5. 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek lintasan dari ke adalah

, atau rute terpendek dari Kota ke Ragunan adalah: Kota Monas Sarinah Setiabudi Utara AINI Kuningan Timur Mampang Prapatan Ragunan dengan panjang lintasan 20.030 meter atau 20,03 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.13. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Kota-Ragunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

5.14. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Kota menuju TMII Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Kota ke Halte TMII yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah (lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

Tabel 5.14. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi 20, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 19,

tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi

tersebut yaitu tidak dilalui. Pada iterasi 18, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu

. Pada iterasi 17, mengalami penurunan, maka titik permanen

pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 16 hingga iterasi

14, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-

iterasi tersebut berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi 13,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 12 hingga iterasi 7, tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut

berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi 6,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 5, tidak mengalami penurunan,

maka titik permanen pada iterasi tersebut yaitu tidak dilalui. Pada

iterasi 4, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi

tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 3 dan 2, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut

berturut-turut dan tidak dilaui. Pada iterasi 1, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu

. Pada iterasi 0, mengalami penurunan, maka titik permanen

pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan terpendek dari

ke adalah .

5. 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah

, atau rute terpendek dari Kota ke TMII adalah: Kota Gunung Sahari Mangga Dua Pasar Baru Timur Senen Sentral Kebon Pala Bidara Cina Cawang UKI TMII dengan panjang lintasan 25.050 meter atau 25,05 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Gambar 5.14. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Kota-TMII

5.15. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Kota menuju Monas Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Kota ke Halte Monas yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah (lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

Tabel 5.15. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi , titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 2 dan

iterasi 1, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada

iterasi tersebut berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi 0,

( ) mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

tersebut harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan terpendek dari ke

adalah .

5. 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah , atau rute terpendek dari Kota ke Monas adalah: Kota Monas dengan panjang lintasan 4.400 meter atau 4,4 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.15. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Kota-Monas

5.16. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Kota menuju Ancol Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Kota ke Halte Ancol yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah (lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

4. Denga menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

Tabel 5.16. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi terakhir, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 1,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 0, mengalami penurunan, maka

titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan

terpendek dari ke adalah .

5. 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah , atau rute terpendek dari Kota ke Ancol adalah: Kota Gunung Sahari Mangga Dua Ancol dengan panjang lintasan 3.450 meter atau 3,45 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Gambar 5.16. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Kota-Ancol

5.17. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ancol menuju Ragunan Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Ancol ke Halte Ragunan yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah (lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Tabel 5.17. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi 19, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 18,

tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi

tersebut yaitu tidak dilalui. Pada iterasi 17, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu

. Pada iterasi 16, mengalami penurunan, maka titik permanen

pada iterasi tersebut yaitu tidak dilalui . Pada iterasi 15, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus

dilalui yaitu . Pada iterasi 14 hingga iterasi 12, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut berturut-turut

dan tidak dilalui. Pada iterasi 11, mengalami penurunan,

maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada

iterasi 10 hingga iterasi 8, tidak mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut berturut-turut dan tidak dilalui.

Pada iterasi 7, mengalami penurunan, maka titik permanen pada

iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 6, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu

. Pada iterasi 5 dan iterasi 4, tidak mengalami penurunan, maka

titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut berturut-turut dan tidak

dilalui. Pada iterasi 3, mengalami penurunan, maka titik permanen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 2, tidak

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut yaitu

tidak dilalui. Pada iterasi 1, mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi harus dilalui tersebut yaitu . Pada iterasi 0,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan terpendek dari ke adalah

.

5. 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah

, atau rute terpendek dari Ancol ke Ragunan adalah: Ancol Gunung Sahari Mangga Dua Pasar Baru Timur Monas Sarinah Setiabudi Utara AINI Kuningan Timur Mampang Prapatan Ragunan dengan panjang lintasan 23.080 meter atau 23,08 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.17. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Ancol-Ragunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

5.18. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ancol menuju TMII Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Ancol ke Halte TMII yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah (lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

Tabel 5.18. 1. Rangkuman ke

 Pada iterasi 20, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 19,

tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi

tersebut yaitu tidak dilalui. Pada iterasi 18, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu

. Pada iterasi 17 hingga iterasi 14, tidak mengalami penurunan,

maka titik permanen pada iterasi-iterasi tersebut berturut-turut

dan tidak dilalui. Pada iterasi 13, mengalami penurunan, maka

titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 12

hingga iterasi 9, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen

pada iterasi-iterasi tersebut berturut-turut dan tidak dilalui.

Pada iterasi 8, mengalami penurunan, maka titik permanen pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 7 hingga iterasi 5, tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-iterasi

tersebut berturut-turut dan tidak dilalui. Pada iterasi 4,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut yaitu .

Pada iterasi 3, mengalami penurunan, maka titik permanen pada

iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Pada iterasi 2, tidak

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut yaitu

tidak dilalui. Pada iterasi 1, mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu .Pada iterasi 0,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan terpendek dari ke adalah

.

5. 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah

, atau rute terpendek dari Ancol ke TMII adalah: Ancol Gunung Sahari Mangga Dua Pasar Baru Timur Senen Sentral Kebon Pala Bidara Cina Kuningan Timur Cawang UKI TMII dengan panjang lintasan 23.900 meter atau 23,9 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Gambar 5.18. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Ancol-TMII

5.19. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ancol menuju Monas Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Ancol ke Halte Monas yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah (lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

Tabel 5.19. 1. ) Rangkuman ke

 Pada iterasi 6, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 5 dan 4,

tidak mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

iterasu tersebut berturut-turut dan tidak. Pada iterasi 3, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus

dilalui yaitu . Pada iterasi 2, tidak mengalami penurunan, maka

titik permanen pada iterasi tersebut yaitu tidak dilalui. Pada iterasi 1,

mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut

harus dilalui yaitu . Pada iterasi 0, mengalami penurunan, maka

titik permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan

terpendek dari ke adalah .

5. Jadi, berdasarkan penjabaran diatas, lintasan 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah , atau rute terpendek dari Ancol ke TMII adalah: Ancol Gunung Sahari Mangga Dua Pasar Baru Timur Monas dengan panjang lintasan 7.450 meter atau 7,45 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

Gambar 5.19. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Ancol-TMII

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

5.20. Rute Terdekat Bis Transjakarta dari Ancol menuju Kota Penerapan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari Halte

Ancol ke Halte Kota yaitu lintasan terpendek dari ke .

1. Menentukan sebagai titik awal dan sebagai titik akhir.

adalah , dan adalah (lihat gambar 5.1. Graf ). 2. Membuat tabel representasi dari graf yaitu tabel 5.1.1. 3. Membuat matriks hubung

4. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra (terlampir) diperoleh pada tabel rangkuman iterasi sebagai berikut:

Tabel 5.20. 1. D(j) Rangkuman ke

 Pada iterasi 2, titik permanen harus dilalui yaitu . Pada iterasi 1, mengalami penurunan, maka titik permanen pada iterasi tersebut harus

dilalui yaitu . Pada iterasi 0, mengalami penurunan, maka titik

permanen pada iterasi tersebut harus dilalui yaitu . Jadi, lintasan

terpendek dari ke adalah .

5. 6. INTERPRETASI:

 Lintasan terpendek dari ke adalah , atau rute terpendek dari Ancol ke Kota adalah: Ancol Gunung Sahari Mangga Dua Kota dengan panjang lintasan 3.450 meter atau 3,45 kilometer. Hasil yang sama ditemukan ketika menggunakan Algoritma Dijkstra dalam menentukan lintasan terpendek dengan menggunakan Graph Online seperti pada gambar berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Gambar 5.20. 1. Graph Online: Lintasan Terpendek Ancol-Kota

5.21. Rute Bis Transjakarta dalam Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Populer Berdasarkan analisis sebelumnya yaitu menentukan rute bis transjakarta terpendek dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta diperoleh bahwa pada iterasi terakhir merupakan panjang lintasan terpendek yang menghubungkan halte bis awal dan halte bis akhir. Untuk mempermudah pemilihan rute terpendek yang melalui 5 destinasi wisata tersebut, panjang lintasan terpendek yang menghubungkan masing-masing destinasi wisata tersebut dituliskan kedalam tabel sebagai berikut: Tabel 5.21. 1. Panjang Jalur Bis Transjakarta antar Destinasi Wisata

Ke TMII Ragunan Monas Kota Ancol Dari (meter) (meter) (meter) (meter) (meter)

TMII 0 27840 26670 29710 28560 Ragunan 22930 0 15630 20030 23480 Monas 21006 15630 0 4400 7850 Kota 25050 20030 4400 0 3450 Ancol 23900 23080 7450 3450 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Kemudian tentukan rute bis Transjakarta terpendek dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta dengan posisi awal adalah masing-masing destinasi wisata dengan proses sebagai berikut: 1. Untuk iterasi pertama lakukan:  = Destinasi wisata pertama yang dikunjungi  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat .  Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte .  Rute terdekat: 2. Untuk iterasi kedua lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .  Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte .  Rute terdekat: 3. Untuk iterasi ketiga, lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .  Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte .  Rute terdekat: 4. Untuk iterasi keempat, lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .  Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte .  Rute terdekat:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

5.21.1. Rute Bis Transjakarta Terpendek dalam Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Populer di Jakarta jika dimulai dari Halte TMII Menentukan rute bis Transjakarta terpendek dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta dengan tahap sebagai berikut: 1. Untuk iterasi pertama lakukan:  = Destinasi wisata pertama yang dikunjungi = Halte TMII  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat halte .

Tabel 5.21.1. 1. Panjang Jalur Bis Transjakarta pada Iterasi Pertama

Ke Ragunan Monas Kota Ancol Dari (meter) (meter) (meter) (meter)

TMII 27840 26670 29710 28560 Ragunan 0 15630 20030 23480 Monas 15630 0 4400 7850 Kota 20030 4400 0 3450 Ancol 23080 7450 3450 0

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Monas memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte TMII, maka: = Monas  Rute terdekat: Rute terdekat: TMII Monas 2. Untuk iterasi kedua lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Tabel 5.21.1. 2. Panjang Jalur Bis Transjakarta pada Iterasi Kedua

Ke Ragunan Kota Ancol Dari (meter) (meter) (meter)

TMII 27840 29710 28560 Ragunan 0 20030 23480 Monas 15630 4400 7850 Kota 20030 0 3450 Ancol 23080 3450 0

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Kota memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte Monas, maka: = Kota  Rute terdekat: Rute terdekat: TMII Monas Kota 3. Untuk iterasi ketiga, lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .

Tabel 5.21.1. 3. Panjang Jalur Bis Transjakarta pada Iterasi Ketiga

Ke Ragunan Ancol Dari (meter) (meter)

TMII 27840 28560 Ragunan 0 23480 Monas 15630 7850 Kota 20030 3450 Ancol 23080 0

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Ancol memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte Kota, maka:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

= Ancol  Rute terdekat: Rute terdekat: TMII Monas Kota Ancol 4. Untuk iterasi keempat, lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan . Tabel 5.21.1. 4. Panjang Jalur Bis Transjakarta pada Iterasi Keempat

Ke Ragunan Dari (meter)

TMII 27840 Ragunan 0 Monas 15630 Kota 20030 Ancol 23080

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Ragunan memiliki panjang lintasan terpedek terhadap halte Ancol, maka: = Ragunan  Rute terdekat: Rute terdekat: TMII Monas Kota Ancol Ragunan.

5.21.2. Rute Bis Transjakarta Terpendek dalam Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Populer di Jakarta jika Dimulai dari Halte Ragunan Dengan metode yang sama, tenentukan rute bis Transjakarta terpendek dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta dengan destinasi awal adalah Taman Margasatwa Ragunan (terlampir), sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: Ragunan Monas Kota Ancol TMII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

5.21.3. Rute Bis Transjakarta Terpendek dalam Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Populer di Jakarta jika Dimulai dari Halte Monas Menentukan rute bis Transjakarta terpendek dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta dengan destinasi awal adalah Monumen Nasional (terlampir), sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: Monas Kota Ancol Ragunan TMII.

5.21.4. Rute Bis Transjakarta Terpendek dalam Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Populer di Jakarta jika Dimulai dari Halte Kota Menentukan rute bis Transjakarta terpendek dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta dengan destinasi awal adalah Kawasan Kota Tua (terlampir), sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: Kota Ancol Monas Ragunan TMII.

5.21.5. Rute Bis Transjakarta Terpendek dalam Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Populer di Jakarta jika Dimulai dari Halte Ancol Menentukan rute bis Transjakarta terpendek dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta dengan destinasi awal adalah Taman Impian Jaya Ancol (terlampir), sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: Ancol Kota Monas Ragunan TMII.

5.22. Panjang Lintasan Bis Transjakarta dalam Mengunjungi 5 Destinasi Wisata Populer di Jakarta Berdasarkan penjelasan sebelumnya, diperoleh rute bis Transjakarta terdekat dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta adalah sebagai berikut: Tabel 5.22. 1. Pilihan Rute Destinasi Wisata Rute Rute Destinasi Wisata 1 TMII Monas Kota Ancol Ragunan 2 Ragunan Monas Kota Ancol TMII 3 Monas Kota Ancol Ragunan TMII

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

4 Kota Ancol Monas Ragunan TMII 5 Ancol Kota Monas Ragunan TMII.

Panjang lintasan masing-masing rute tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 5.22. 2. Panjang Jalur Bis Transjakarta untuk Pilihan Rute Pertama

TMII Monas Kota Ancol Ragunan Panjang Panjang Halte bis Tranjakarta yang Lintasan dari Lintasan dari A B Dilalui A ke B A ke B (meter) (Kilometer) TMII Monas Cawang UKI, Kuningan Barat, Kuningan Timur, Setiabudi 26670 26,67 Utara AINI, Sarinah Monas Kota - 4400 4,4 Kota Ancol Gunung Sahari Mangga Dua 3450 3,45 Ancol Ragunan Gunung Sahari Mangga Dua, Pasar Baru Timur, Monas, Sarinah, Setiabudi Utara AINI, 23080 23,08 Kuningan Timur, Mampang Prapatan, Ragunan Total Panjang Lintasan Bis Transjakarta 57600 m 57,6 km

Tabel 5.22. 3. Panjang Jalur Bis Transjakarta untuk Pilihan Rute Kedua

Ragunan Monas Kota Ancol TMII Panjang Panjang Halte bis Tranjakarta yang Lintasan dari Lintasan dari A B Dilalui A ke B A ke B (meter) (Kilometer) Ragunan Monas Mampang Prapatan, Kuningan Timur, Setiabudi Utara AINI, 15630 15,63 Sarinah Monas Kota - 4400 4,4 Kota Ancol Gunung Sahari Mangga Dua 3450 3,45 Ancol TMII Gunung Sahari Mangga Dua, 23900 23,9 Pasar Baru Timur, Senen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

Sentral, Kebon Pala, Bidara Cina, Cawang UKI Total Panjang Lintasan Bis Transjakarta 47380 m 47,38 km

Tabel 5.22. 4. Panjang Jalur Bis Transjakarta untuk Pilihan Rute Kedua

Monas Kota Ancol Ragunan TMII Panjang Panjang Halte bis Tranjakarta yang Lintasan dari Lintasan dari A B Dilalui A ke B A ke B (meter) (Kilometer) Monas Kota - 4400 4,4 Kota Ancol Gunung Sahari Mangga Dua 3450 3,45 Ancol Ragunan Gunung Sahari Mangga Dua, Pasar Baru Timur, Monas, Sarinah, Setiabudi Utara AINI, 23080 23,08 Kuningan Timur, Mampang Prapatan Ragunan TMII Mampang Prapatan, Kuningan Timur, Kuningan Barat, 22930 22,93 Cawang UKI Total Panjang Lintasan Bis Transjakarta 53860 m 53,86 km

Tabel 5.22. 5. Panjang Jalur Bis Transjakarta untuk Pilihan Rute Keempat

Kota Ancol Monas Ragunan TMII Panjang Panjang Halte bis Tranjakarta yang Lintasan dari Lintasan dari A B Dilalui A ke B A ke B (meter) (Kilometer) Kota Ancol Gunung Sahari Mangga Dua 3450 3,45 Ancol Monas Gunung Sahari Mangga Dua, 7450 74,5 Pasar Baru Timur Monas Ragunan Sarinah, Setiabudi Utara AINI, Kuningan Timur, Mampang 15630 15,63 Prapatan Ragunan TMII Mampang Prapatan, Kuningan 22930 22,93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

Timur, Kuningan Barat, Cawang UKI Total Panjang Lintasan Bis Transjakarta 49460 m 49,46 km

Tabel 5.22. 6. Panjang Jalur Bis Transjakarta untuk Pilihan Rute Kelima

Ancol Kota Monas Ragunan TMII Panjang Panjang Halte bis Tranjakarta yang Lintasan dari Lintasan dari A B Dilalui A ke B A ke B (meter) (Kilometer) Ancol Kota Gunung Sahari Mangga Dua 3450 3,45 Kota Monas - 4400 4,4 Monas Ragunan Sarinah, Setiabudi Utara AINI, Kuningan Timur, Mampang 15630 15,63 Prapatan Ragunan TMII Mampang Prapatan, Kuningan Timur, Kuningan Barat, 22930 22,93 Cawang UKI Total Panjang Lintasan Bis Transjakarta 46410 m 46,41 km

Penjabaran lebih sederhana dituliskan pada tabel berikut: Tabel 5.22. 7. Panjang Jalur Bis Transjakarta dari 5 Pilihan Rute

Panjang Lintasan Rute Rute Destinasi Wisata (Km) 1 TMII Monas Kota Ancol Ragunan 57,6 2 Ragunan Monas Kota Ancol TMII 47,38 3 Monas Kota Ancol Ragunan TMII 53,86 4 Kota Ancol Monas Ragunan TMII 49,46 5 Ancol Kota Monas Ragunan TMII. 46,41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan Berdasarkan perumusan masalah dan serangkaian penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Cara memodelkan rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer di Jakarta kedalam simbol-simbol matematika adalah dengan merepresentasikan halte-halte bis Transjakarta menjadi titik-titik, kemudian membuat tabel yang menyatakan panjang jalur bis Transjakarta antar masing- masing titik, yang selanjutnya dari tabel tersebut dibuat matriks hubung . Setelah matriks hubung dibuat, maka dapat dibentuk suatu graf berlabel yaitu graf yang merepresentasikan rute bis Transjakarta yang menghubungkan 5 destinasi wisata populer di Jakarta seperti gambar 6.1., serta matriks hubung yang merepresentasikan graf seperti pada gambar 6.2.

Gambar 6. 1. Graf G(V,E)

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

Gambar 6. 2. Matriks Hubung W 2. Cara menentukan rute terpendek bis Transjakarta dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta adalah dengan menggunakan Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek dari setiap halte bis Transjakarta pada destinasi wisata terpilih ke masing-masing halte bis Transjakarta tersebut dengan halte awal tidak sama dengan halte tujuan, serta menentukan lintasan terpendek untuk setiap rute tersebut. Kemudian dengan menggunakan panjang lintasan bis Transjakarta yang diperoleh, tentukan urutan destinasi wisata yang akan dikunjungi dengan titik awal merupakan masing-masing destinasi wisata yang terpilih sehingga diperoleh 5 rute yang dapat dilakukan dalam mengunjungi 5 destinasi wisata populer di Jakarta dengan posisi awal merupakan 5 destinasi wisata yang berbeda, serta panjang lintasan jalur bis Transjakarta yang dilalui yaitu; (1) TMII Monas Kota Ancol Ragunan dengan panjang jalur bis Transjakarta adalah 57,6 kilometer. (2) Ragunan Monas Kota Ancol TMII dengan panjang jalur bis Transjakarta adalah 47,38 kilometer. (3) Monas Kota Ancol Ragunan TMII dengan panjang jalur bis Transjakarta adalah 53,86 kilometer. (4) Kota Ancol Monas Ragunan TMII dengan panjang jalur bis Transjakarta adalah 49,46 kilometer. (5) Ancol Kota Monas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

Ragunan TMII dengan panjang jalur bis Transjakarta adalah 46,41 kilometer.

6.2. Saran Berikut adalah beberapa saran yang dapat dipergunakan untuk pengembanggan penelitian dalam menentukan lintasan terpedek. 1. Memperluas cakupan destinasi wisata misalkan sepuluh atau lebih destinasi wisata yang ada di Jakarta. 2. Menggunakan waktu kedatangan bis Transjakarta sebagai salah satu bagian yang juga dianalisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Managemen Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Badan Pusat Statistik DKI Jakarta. 2017. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Obyek Wisata Unggulan Menurut Lokasi Tahun 2011-2015. Diakses tanggal 28 Januari 2019 dari https://jakarta.bps.go.id/statictable/2017/01/30/158/jumlah-kunjungan- wisatawan-ke-obyek-wisata-unggulan-menurut-lokasi-2011-2015.html.

Fauzi, Imron. 2011. Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Rute Tercepat dan Terpendek (Studi Kasus pada Jalan raya antara Wilayah Blok M dan Kota). Skripsi Program Studi Teknik Informatika, Universitas UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Google Maps. 2019. Petunjuk Arah dari Kampus III Universitas Sanata Dharma ke Jalan Malioboro. Diakses tanggal 15 Januari 2019.

Graph Online. 2019. Graf Rute Bis Transjakarta yang Menghubungkan Halte Ragunan, TMII, Monas, Kota, dan Ancol. Diakses tanggal 21 Februari 2019 dari http://graphonline.ru/en/?graph=KNByGHmJxssMxTWR Kountur, Ronny. 2003. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: Penerbit PPM.

Liputan6.com. 2017. Liburan Tahun Baru, Transjakarta jadi Transportasi Favorit warga. Diakses tanggal 1 Juni 2019 dari https://www.liputan6.com/citizen6/read/2693270/liburan-tahun-baru- transjakarta-jadi-transportasi-favorit-warga

Narbuko, Cholid dan H. Abu Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: BUMI AKSARA

Nawagusti, Vera Apriliani dkk. 2018. Penentuan Rute Terpendek pada Optimalisasi Jalur Pendistribusian Barang di PT.X dengan Menerapkan Algoritma Floyd-Warshall. Seminar Nasional Inovasi dan Aplilkasi Teknologi di Industri 2018: ISSN 2085-4218. ITN Malang: 3 Februari 2018.

Nawawi, H. Hadari & H. Mimi Martini. 2005. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

PT. Transportasi Jakarta. 2017. Peta Jaringan Transjakarta. Diakses tanggal 18 Februari 2019 dari http://transjakarta.co.id/peta-rute/

Setiadji. ---.Pengantar Teori Graf. Bahan Kuliah Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Siang, Jong Jek. 2011. Riset Operasi Dalam Pendekatan Logaritmis. Jakarta: Penerbit Andi.

Simamora, Aloysius Gestart Parulian. 2017. Implementasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Rute Terpendek Tempat Wisata Kota Medan. Skripsi Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sulistyono. 2007. Seri Pendalaman Materi Matematika SMA dan MA. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Suryadi H.S. 1994. Teori Graf Dasar. Jakarta: Penerbit Gunadarma.

Susani, Indriyani Mulyawatik. 2012. Perbandingan Algoritma Dijkstra, Bellman- Ford, dan Floyd-Warshall untuk Mencari Rute terpendek (The Shortest Lintasan Problem). Skripsi Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Wilson, Robin J. 2009. Pengantar Teori Graf Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN-LAMPIRAN

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 1. PETA JARINGAN TRANSJAKARTA

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 2. RUTE TERPENDEK DARI RAGUNAN KE MONAS 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

 maka iterasi berlanjut 3. Iterasi 2 sampai dengan iterasi 9 analog. 4. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 10 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

LAMPIRAN 3. RUTE TERPENDEK DARI RAGUNAN KE KOTA 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

 maka iterasi berlanjut 3. Iterasi 2 sampai iterasi 15 analog. 4. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 16 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 ( ) terkecil adalah

 Titik permanen adalah

d. { } 

{ }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

LAMPIRAN 4. RUTE TERPENDEK DARI RAGUNAN KE ANCOL 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

{ } b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

 maka iterasi berlanjut 3. Iterasi 2 sampai dengan iterasi 19 analog 4. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 20 a. Inisialisasi : 

{

}

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 ( ) terkecil adalah

 Titik permanen adalah

d. { } 

{ }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

LAMPIRAN 5. RUTE TERPENDEK DARI TMII KE RAGUNAN 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

 maka iterasi berlanjut 3. Iterasi 2 sampai dengan iterasi 17 analog. 4. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 18 a. Inisialisasi : 

{

}

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 {

}

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

LAMPIRAN 6. RUTE TERPENDEK DARI TMII KE MONAS 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

 maka iterasi berlanjut 3. Iterasi 2 sampai dengan 15 analog. 4. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 16 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { } 

{ }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

LAMPIRAN 7. RUTE TERPENDEK DARI TMII KE KOTA 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

 }

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

 maka iterasi berlanjut 3. Iterasi 2 sampai dengan iterasi 19 analog. 4. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 20 a. Inisialisasi : 

{

}

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 {

}

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

LAMPIRAN 8. RUTE TERPENDEK DARI TMII KE ANCOL 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

{

}

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .  terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 3. Iterasi 2 sampai dengan iterasi 18 analog.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

4. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 19 a. Inisialisasi : 

{

}

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 {

}

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

LAMPIRAN 9. RUTE TERPENDEK DARI MONAS KE RAGUNAN 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

 maka iterasi berlanjut 3. Iterasi 2 sampai dengan iterasi 18 analog. 4. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 19 a. Inisialisasi : 

{

}

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 {

}

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

LAMPIRAN 10. RUTE TERPENDEK DARI MONAS KE TMII 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

 maka iterasi berlanjut 3. Iterasi 2 sampai dengan iterasi 19 analog. 4. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 20 a. Inisialisasi : 

{ }

}

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 {

}

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

LAMPIRAN 11. RUTE TERPENDEK DARI MONAS KE KOTA 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

 maka iterasi berlanjut 3. Iterasi 2 sampai dengan iterasi 8 analog. 4. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 9 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

LAMPIRAN 12. RUTE TERPENDEK DARI MONAS KE ANCOL 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

 maka iterasi berlanjut 3. Iterasi 2 sampai dengan iterasi 13 analog. 4. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 14 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

LAMPIRAN 13. RUTE TERPENDEK DARI KOTA KE RAGUNAN 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

 maka iterasi berlanjut 3. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 19 a. Inisialisasi : 

{

}

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 {

}

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

LAMPIRAN 14. RUTE TERPENDEK DARI KOTA KE TMII 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

 maka iterasi berlanjut 3. Iterasi 2 sampai dengan iterasi 19 analog. 4. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 20 a. Inisialisasi : 

{

}

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 {

}

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

LAMPIRAN 15. RUTE TERPENDEK DARI KOTA KE MONAS 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

 maka iterasi berlanjut 3. Iterasi 2 analog. 4. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 3 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{

}

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

LAMPIRAN 16. RUTE TERPENDEK DARI KOTA KE ANCOL 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

 maka iterasi berlanjut 3. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 2 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{

}

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

LAMPIRAN 17. RUTE TERPENDEK DARI ANCOL KE RAGUNAN 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194

 maka iterasi berlanjut 3. Iterasi 2 sampai dengan iterasi 19 analog. 4. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 19 a. Inisialisasi : 

{

}

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 {

}

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195

LAMPIRAN 18. RUTE TERPENDEK DARI ANCOL KE TMII 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { }

 {

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

197

 maka iterasi berlanjut 3. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 20 a. Inisialisasi : 

{

}

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 {

}

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198

LAMPIRAN 19. RUTE TERPENDEK DARI ANCOL KE MONAS 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { } 

{

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

199

 { }

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 3. Iterasi 2 sampai dengan iterasi 5 analog. 4. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 6 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{ }

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202

LAMPIRAN 20. RUTE TERPENDEK DARI ANCOL KE KOTA 1. Untuk iterasi pertama lakukan Iterasi 0 a. Inisialisasi :  { } 

{

}

b. Vertex awal adalah maka lakukan ( ) { , .

Vertex awal adalah maka:

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah

d. { }

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 2. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 1 a. Inisialisasi : 

{ }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203

 { }

{

} b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204

 { }

e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berlanjut 3. Untuk iterasi kedua dan seterusnya, lakukan: Iterasi 2 a. Inisialisasi : 

{ }

 { }

{

}

b. , lakukan ( ) ( ) ( ) .

( ) ( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205

c. , tentukan terkecil, maka titik permanen adalah .

 terkecil

 Titik permanen adalah d. { }

 { } e. Jika maka iterasi berhenti, jika maka iterasi berlanjut.

 maka iterasi berhenti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206

LAMPIRAN 21. RUTE TERPENDEK MENGUNJUNGI 5 DESTINASI WISATA DIMULAI DARI HALTE RAGUNAN

1. Untuk iterasi pertama lakukan:  = Destinasi wisata pertama yang dikunjungi = Halte Ragunan  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat halte .

Ke TMII Monas Kota Ancol Dari (meter) (meter) (meter) (meter)

TMII 0 26670 29710 28560 Ragunan 22930 15630 20030 23480 Monas 21006 0 4400 7850 Kota 25050 4400 0 3450 Ancol 23900 7450 3450 0

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Monas memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte Ragunan, maka: = Monas  Rute terdekat: Rute terdekat: Ragunan Monas 2. Untuk iterasi kedua lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .

Ke TMII Kota Ancol Dari (meter) (meter) (meter)

TMII 0 29710 28560 Ragunan 22930 20030 23480 Monas 21006 4400 7850 Kota 25050 0 3450

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

207

Ancol 23900 3450 0

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Kota memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte Monas, maka: = Kota  Rute terdekat: Rute terdekat: Ragunan Monas Kota 3. Untuk iterasi ketiga, lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .

Ke TMII Ancol Dari (meter) (meter)

TMII 0 28560 Ragunan 22930 23480 Monas 21006 7850 Kota 25050 3450 Ancol 23900 0

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Ancol memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte Kota, maka: = Ancol  Rute terdekat: Rute terdekat: Ragunan Monas Kota Ancol 4. Untuk iterasi keempat, lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208

Ke TMII Dari (meter)

TMII 0 Ragunan 22930 Monas 21006 Kota 25050 Ancol 23900

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte TMII memiliki panjang lintasan terpedek terhadap halte Ancol, maka: = TMII  Rute terdekat: Rute terdekat: Ragunan Monas Kota Ancol TMII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209

LAMPIRAN 22. RUTE TERPENDEK MENGUNJUNGI 5 DESTINASI WISATA DIMULAI DARI HALTE MONAS

1. Untuk iterasi pertama lakukan:  = Destinasi wisata pertama yang dikunjungi = Halte Monas  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat halte .

Ke TMII Ragunan Kota Ancol Dari (meter) (meter) (meter) (meter)

TMII 0 27840 29710 28560 Ragunan 22930 0 20030 23480 Monas 21006 15630 4400 7850 Kota 25050 20030 0 3450 Ancol 23900 23080 3450 0

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Monas memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte Monas, maka: = Kota  Rute terdekat: Rute terdekat: Monas Kota 2. Untuk iterasi kedua lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .

Ke TMII Ragunan Ancol Dari (meter) (meter) (meter)

TMII 0 27840 28560 Ragunan 22930 0 23480 Monas 21006 15630 7850 Kota 25050 20030 3450

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210

Ancol 23900 23080 0

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Ancol memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte Kota, maka: = Ancol  Rute terdekat: Rute terdekat: Monas Kota Ancol 3. Untuk iterasi ketiga, lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .

Ke TMII Ragunan Dari (meter) (meter)

TMII 0 27840 Ragunan 22930 0 Monas 21006 15630 Kota 25050 20030 Ancol 23900 23080

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Ragunan memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte Ancol, maka: = Ragunan  Rute terdekat: Rute terdekat: Monas Kota Ancol Ragunan 4. Untuk iterasi keempat, lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211

Ke TMII Dari (meter)

TMII 0 Ragunan 22930 Monas 21006 Kota 25050 Ancol 23900

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte TMII memiliki panjang lintasan terpedek terhadap halte Ragunan, maka: = TMII  Rute terdekat: Rute terdekat: Monas Kota Ancol Ragunan TMII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

212

LAMPIRAN 23. RUTE TERPENDEK MENGUNJUNGI 5 DESTINASI WISATA DIMULAI DARI HALTE KOTA

1. Untuk iterasi pertama lakukan:  = Destinasi wisata pertama yang dikunjungi = Halte Kota  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat halte .

Ke TMII Ragunan Monas Ancol Dari (meter) (meter) (meter) (meter)

TMII 0 27840 26670 28560 Ragunan 22930 0 15630 23480 Monas 21006 15630 0 7850 Kota 25050 20030 4400 3450 Ancol 23900 23080 7450 0

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Ancol memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte Kota, maka: = Ancol  Rute terdekat: Rute terdekat: Kota Ancol 2. Untuk iterasi kedua lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .

Ke TMII Ragunan Monas Dari (meter) (meter) (meter)

TMII 0 27840 26670 Ragunan 22930 0 15630 Monas 21006 15630 0 Kota 25050 20030 4400

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

213

Ancol 23900 23080 7450

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Monas memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte Ancol, maka: = Monas  Rute terdekat: Rute terdekat: Kota Ancol Monas 3. Untuk iterasi ketiga, lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .

Ke TMII Ragunan Dari (meter) (meter)

TMII 0 27840 Ragunan 22930 0 Monas 21006 15630 Kota 25050 20030 Ancol 23900 23080

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Ragunan memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte Monas, maka: = Ragunan  Rute terdekat: Rute terdekat: Kota Ancol Monas Ragunan 4. Untuk iterasi keempat, lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

214

Ke TMII Dari (meter)

TMII 0 Ragunan 22930 Monas 21006 Kota 25050 Ancol 23900

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte TMII memiliki panjang lintasan terpedek terhadap halte Ragunan, maka: = TMII  Rute terdekat: Rute terdekat: Kota Ancol Monas Ragunan TMII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

215

LAMPIRAN 24. RUTE TERPENDEK MENGUNJUNGI 5 DESTINASI WISATA DIMULAI DARI HALTE ANCOL

1. Untuk iterasi pertama lakukan:  = Destinasi wisata pertama yang dikunjungi = Halte Ancol  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat halte .

Ke TMII Ragunan Monas Kota Dari (meter) (meter) (meter) (meter)

TMII 0 27840 26670 29710 Ragunan 22930 0 15630 20030 Monas 21006 15630 0 4400 Kota 25050 20030 4400 0 Ancol 23900 23080 7450 3450

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Kota memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte Ancol, maka: = Kota  Rute terdekat: Rute terdekat: Ancol Kota 2. Untuk iterasi kedua lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .

Ke TMII Ragunan Monas Dari (meter) (meter) (meter)

TMII 0 27840 26670 Ragunan 22930 0 15630 Monas 21006 15630 0 Kota 25050 20030 4400

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

216

Ancol 23900 23080 7450

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Monas memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte Kota , maka: = Monas  Rute terdekat: Rute terdekat: Ancol Kota Monas 3. Untuk iterasi ketiga, lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .

Ke TMII Ragunan Dari (meter) (meter)

TMII 0 27840 Ragunan 22930 0 Monas 21006 15630 Kota 25050 20030 Ancol 23900 23080

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte Ragunan memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte Monas, maka: = Ragunan  Rute terdekat: Rute terdekat: Ancol Kota Monas Ragunan 4. Untuk iterasi keempat, lakukan:  Membuat tabel panjang lintasan bis Transjakarta dengan menghapus kolom yang memuat dan .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

217

Ke TMII Dari (meter)

TMII 0 Ragunan 22930 Monas 21006 Kota 25050 Ancol 23900

 Pilih halte yang memiliki panjang lintasan terpendek terhadap halte . Halte TMII memiliki panjang lintasan terpedek terhadap halte Ragunan, maka: = TMII  Rute terdekat: Rute terdekat: Ancol Kota Monas Ragunan TMII.