UPAYA KERAJAAN NEGERI DALAM PENANGGULANGAN ALIRAN SESAT ARIFIN MOHAMAD

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh :

AHMAD UKASYAH BIN HASSAN NIM: 109045200009

KONSENTRASI SIYASAH SYAR’IYYAH PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul UPAYA KERAJAAN NEGERI TERENGGANU DALAM PENANGGULANGAN ALIRAN SESAT ARIFIN MOHAMAD, telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 21 Maret 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) pada Program Studi Jinayah Siyasah Konsentrasi Ketatanegaraan Islam (Siyasah Syar’iyyah)

Jakarta, 21 Maret 2011 Mengesahkan, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof.Dr.H.Muhammad Amin Suma,SH,MA,MM. NIP: 19550505 198203 1012

PANITIA UJIAN MUNAQASYAH

1. Ketua : Dr. Asmawi,M.Ag (……….……………) Nip:19721010 199703 1008

2. Sekretaris : Afwan Faizin, MA (……………………) Nip: 19721026 200312 1001

3. Pembimbing I : Khamami Zada, MA (…………………….) Nip: 150326892

4. Pembimbing II : Sri Hidayati, M.Ag (…………………….) Nip : 19710215 199703 2002

5. Penguji I : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM (…………………….) Nip : 19550505 198203 1012

6. Penguji II : Prof. Dr. Yunasril Ali, MA (…………………….) Nip : 150223823 LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi / tesis / disertasi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1/ starata 2/ stara 3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 22 Maret 2011

Ahmad Ukasyah Bin Hassan

ii

PEDOMAN TRANSLITERASI a. Padanan Aksara Huruf Huruf Keterangan Arab Latin tidak dilambangkan b be t te ts te dan es j je h ha dengan garis di bawah kh ka dan ha d de dz de dan zet r er z zet s es sy es dan ye s es dengan garis di bawah d de dengan garis di bawah t te dengan garis di bawah z zet dengan garis di bawah „ koma terbalik diatas hadap kanan gh ge dan ha f ef q ki k ka l el m em n en w we h ha ` apostrof y ye

ix b. Vokal Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

a fathah i kasra ِ u dammah ُ Adapun Vokal Rangkap

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

ai a dan i au a dan u َ و c. Vokal Panjang Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

â a dengan topi di atas î i dengan topi di atas ــــِــي û u dengan topi di atas ــــُـــو d. Kata Sandang Kata sandang yang dalam Bahasa Arab dilambangkan dengan huruf , dialih-aksarakan menjadi huruf “l” (el), baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah. Contoh = al-syamsiyyah, = al-qamariyyah. e. Tasydîd Dalam alih-aksara, tasydîd dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda tasydîd itu. Tetapi hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tasydîd itu terletak setelah kata sandang yang diikuti huruf-huruf samsiyyah. f. Ta Marbûtah Jika ta marbûtah terdapat pada kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/. begitu juga jika ta marbûtah tersebut diikuti kata sifat (na‘t). Namun jika ta marbûtah diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/. g. Huruf Kapital Huruf kapital digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Jika nama didahulukan oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal atau kata sandangnya . Contoh = al-Bukhâri.

x i. Singkatan

سبحانه وتعالى = Swt صلى اهلل عليه وسلم= Saw H = Tahun Hijriah M = Tahun Masehi W = Wafat dkk = dan kawan-kawan t.p. = tanpa penerbit t.tp. = tanpa tempat terbit t.th = tanpa tahun h. = halaman ed. = editor

Pengulangan kutipan dengan sumber yang sama dilakukan dengan menulis ulang nama penulis, judul buku, dan nomor halaman .

xi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi Tuhan

Semesta Alam, Yang Maha Esa, Yang Maha Kaya, Yang Maha Pencipta, Yang Maha

Mengetahui Segala Sesuatu yang ada di langit dan di bumi, yang nyata maupun yang tersembunyi baik dalam terang benderang maupun gelap gulita, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Shalawat dan salam kepada Junjungan Besar kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga serta para sahabat dan pengikut-pengikutnya yang menyeru dengan seruannya, berpedomankan petunjuk-petunjuk Allah SWT serta berpegang teguh dengan tali-Nya (hablullah) sampai akhir zaman.

Alhamdulillah berkat rahmat-Nya,penulis dapat menyelesaikan study dan merampungkan skripsi ini. Dengan berbagai rasa yang menjadi satu, lelah, kesal, sedih bahkan rasa putus asa yang kadang muncul, namum semuanya berakhir dengan kelegaan dan keharuan.

Skripsi ini mungkin jauh dari kesempurnaan, namum meskipun demikian penulis berharap skripsi ini dapat bermafaat bagi pembaca umumnya penulis khususnya. Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tak luput dari dorongan dan bantuan semua pihak. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

i

1. Prof. Dr. H Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM selaku Dekan Fakultas

Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta;

2. Dr. Asmawi, M.Ag dan Sri Hidayati, M.Ag, selaku Ketua dan Sekretaris

Jurusan Jinayah Siyasah, yang telah memberikan kemudahan administratif

bimbingan akademik sejak awal perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini;

3. Bapak Khamamizada M.A dan Ibu Sri Hidayati M.Ag, selaku dosen

pembimbimg yang dengan tulus ikhlas banyak memberikan petunjuk dan

panduan bagi penyelesaian skripsi ini.

4. Kepada segenap dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis

selama menjalani perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

5. Kepada Majlis Agama Islam Terengganu, khususnya pada Bapak Mustafa

Hamzah yang banyak membantu memberikan masukan untuk skripsi ini.

6. Kepada para pimpinan dan staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan fasilitas berupa kemudahan bagi penulis dalam memanfaatkan

buku-buku referensi;

7. Ayahanda Hj Hassan bin Hj Wahid dan Ibunda tercinta Hjh Rahimah bin Hj

Ibrahim yang senantiasa menemani, merawat, mengasuh, membesarkan,

mendidik dan memberikan motivasi serta di setiap langkah penulis.

8. Kekanda-kekandaku: Atikah, Aminuddin, Muzakkir, Amirul Hamzah, Afifah

dan Adik kecil Affaf dan Teman-temanku Hamdi, hamzah.

ii

9. Kerajaan yang memberikan diriku ruang untuk beribadah dan

berpartisipasi di dunia ini, dalam hal ini Kedutaan Besar Malaysia di

Indonesia atas pengawasan dan kebajikan yang diberikan;

10. Dato’ Tuan Guru Haji Harun Taib selaku pengerusi Ahli Majlis Mesyuarat

KUDQI dan seluruh Ahli Majlis Mesyuarat KUDQI. Pihak Kolej Universitas

Darul Quran Islamiyyah yang telah memberi kesempatan untuk menuntut

ilmu yang bermanfaat, dan terima kasih kepada Ustaz Ismail Osman yang

selalu memberi semangat kepada Penulis.

11. Teman-teman seperjuangan Hadi, Ridzuan, Sabri, Saifuddin, Zalani, Muaz

Sheifullah, Faiz, Najib, Fakhri, Yunus, Sufian, Fawwaz, Baha, dan juga

Azidah, Rozilawati, Ummu Aiman, Suhaida dan teman yang berada di

Asrama Putri UIN dan kost, tidak lupa juga insan yang dicintai yang

senantiasa memberi semangat dan dukungan. Jutaan terima kasih atas teguran

dan sumbangan yang telah diberikan oleh Faiz Awang, Tidak lupa juga

sahabat-sahabat dari IPA, Ramadhan, Ustadz Azhari, Munir, Syukri, Riduan

Hamid, Nasrullah, Syamil, Farid, Khalil, Ishraff dan Najmi yang telah

bersama kecimpung dalam menegakkan kalimat Allah.

12. Teman-teman dari Universitas UI, Ana, Syikin. Dari Trisakti, poji, sopi. Dari Ukrida, Aishah, Ubu. Dari Mostopo, Atirah, Din, Lan, We, Kelly. Dan teman- teman lain yang tidak dapat penulis tuliskan. 13. Teman-teman dari Singapura yang banyak banyak membantu khususnya saudari Khadijah dan Raudha.

iii

14. Teman-teman Indonesia yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini khususnya saudara Dino, Mucasin dan beberapa teman-teman lain yang membantu penulis untuk memahami dan sharing lebih dalam mengenai ketatanegaraan Islam. 15. Kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun

tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu hingga

terselesainya skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih banyak semoga

segala bantuan tersebut diterima sebagai amal shaleh di sisi Allah SWT dan

memperoleh balasan pahala yang ganda. Amin.

Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan semua ini. Semoga apa yang penulis usahakan ini kiranya dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Ciputat, 4 Februari 2011

Penulis

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...... i LEMBAR PERNYATAAN ...... ii PENGESAHAN PANITIA UJIAN ...... iii KATA PENGANTAR ...... iv DAFTAR ISI ...... vii PEDOMAN TRANSLITERASI ...... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...... 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 6 D. Kajian Studi Terdahulu ...... 7 E. Metode Penelitian ...... 10 F. Sistematika Penulisan ...... 12

BAB II ALIRAN SESAT DI MALAYSIA A. Pengertian dan Makna Aliran Sesat ...... 14 B. Penyebab Timbulnya Aliran Sesat ...... 18 C. Bentuk-bentuk aliran Sesat Di Malaysia ...... 23

BAB III AJARAN SESAT ARIFIN MOHAMAD A. Biografi Arifin Mohamad ...... 34 B. Kontek Sosial Politik Aliran Sesat Arifin Mohamad ...... 36 C. Ajaran-ajaran Arifin Mohamad ...... 39 D. Pengaruh ajaran Sesat Arifin Mohamad ...... 42

vii

BAB IV PENANGGULANGAN ALIRAN SESAT ARIFIN MOHAMAD OLEH KERAJAAN NEGERI TERENGGANU

A. Fatwa dan Penangkapan Kelompok Ajaran Arifin Mohamad ...... 45 B. Penyerangan Fisik Ke Atas Arifin Mohamad ...... 47 C. Pengajuan Ke Pengadilan ...... 48 D. Kebijakan Kerajaan Negeri Terengganu Dalam Penaggulangan Aliran Sesat Arifin Mohamad ...... 50 E. Pandangan Hukum Islam Tentang Penodaan Agama ...... 57

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...... 60 B. Saran ...... 63

DAFTAR PUSTAKA ...... 65

LAMPIRAN ...... 68

viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aliran sesat merupakan satu manifestasi bagi satu proses yang telah ada

sejak beberapa tahun yang lalu. Negara Malaysia tidak terlepas daripada gejolak

besar ini yang dapat mencemarkan kesucian agama Islam dan bisa merusak

kesatuan umat. Sebagian besar aliran sesat ini jelas menampakkan faham-faham

atau amalan-amalan yang bertentangan dan menyeleweng dari syariat Islam yang

benar.

Berbagai bentuk aliran sesat telah muncul dan menyebar ke masyarakat

Islam, dan telah berhasil mempengaruhi bukan saja golongan yang

berpendidikan rendah tetapi juga telah mempengaruhi golongan yang

berpendidikan tinggi, termasuk mereka yang dalam bidang agama juga turut

terpengaruh. Gejolak ini bisa melencongkan aqidah mereka yang terpengaruh

dengan golongan yang senantiasa mencari peluang untuk menghancurkan Islam,

di samping memenuhi kepentingan tertentu. Gerakan ini ada yang dijalankan

secara terang-terangan dan ada juga yang bergerak secara halus dan tersembunyi

tanpa disadari.1

Isu aliran sesat bukanlah suatu isu yang dipandang ringan dan harus

ditangani secara lebih serius. Isu aliran sesat merupakan satu isu yang amat

1Abdulfatah Haron Ibrahim, Aliran Sesat Edisi Keempat, (T.tp., DBP,2003), cet. 4, h. 2

1 2

penting karena ia menyentuh kehidupan dan akidah seseorang Muslim. Isu aliran sesat senantiasa membayangi kehidupan umat Islam, walaupun begitu, ia masih menjadi suatu persoalan atau tanda tanya tanpa adanya jawaban yang memuaskan dan perhatian yang sewajarnya serta pemantauan yang saksama. Padahal, isu aliran sesat melibatkan persoalan akidah Islam yang akan menentukan masa depan dan kehidupan umat Islam di dunia dan akhirat.2

Timbulnya aliran-aliran sesat dan amalan-amalan sesat di dalam masyarakat Islam di Malaysia bukanlah satu perkara baru dan tidak disadari, tetapi kadang-kadang aliran sesat itu tidak dapat dikatakan sesat keseluruhannya karena bercampur aduk di antara benar dan yang salah. Yang paling rumit dan kritikal sekali ialah di dalam aliran-aliran tersebut dikatakan betul oleh satu golongan dan dikatakan salah oleh golongan yang lain.

Isu aliran sesat ini bukanlah perkara asing dalam kamus kehidupan umat

Islam karena ia datang seiring dengan kehidupan manusia. Namun, masih terdapat kalangan umat Islam yang begitu mudah terjebak dengan fenomena aliran sesat.

Sehingga kini, pihak Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) menyebutkan ada 125 aliran sesat di Malaysia.3

2 myais.fsktm.um.edu.my/8025/1/JUS-26-01.pd, diakses pada tanggal 16 Januari 2010, pukul 16.36 WIB

3 Engku Ahmad Zaki Engku Alwi, Aliran Sesat Mengenali Jalan Yang Terpesong, (Selangor: PTS Islamika, 2007), cet. 1, h.ix 3

Akidah Islam adalah berpusat kepada kepercayaan kepada Allah,

Malaikat, Rasul -rasul, Kitab, Qada’dan Qadar, dan percaya kepada hari akhirat.4

Sehingga kini hampir setiap anak negeri di Malaysia terdapat aliran-aliran yang disebarkan secara diam-diam dan adakalanya mendapat dukungan dari tokoh- tokoh agama setempat. Aliran sesat bukanlah suatu perkara baru, bahkan kemunculannya merupakan sisa dari pengaruh sebelum Islam dan kepercayaan animisme serta daya rekacipta kuno yang tidak berlandaskan Syariat Islam. meskipun kemunculan aliran sesat ini mendapat perhatian besar setelah terjadinya peristiwa yang menumpahkan darah yaitu penyerangan kumpulan aliran sesat yang bertopengkan “Tarikat Nurul Zaman” ke kantor polisi Batu Pahat Johor pada hari Kamis 16 Oktober, 1980 yang telah merenggut 6 nyawa dari kumpulan penyerang dan mencederai 23 orang.5

Gejolak mengenai kepercayaan beragama di Malaysia seakan tidak pernah ada habisnya. Ironisnya gejolak tersebut menimbulkan kekerasan yang mengatasnamakan agama, kekerasan atas nama agama itu dipertontonkan secara terang-terangan di Malaysia dalam beberapa tahun terakhir. Itu terjadi secara silih berganti, diantaranya penyerangan dan protes terhadap aliran sesat ingkar sunah, markas jamaah Arifin Mohamad di Besut-Terengganu. Belakangan ini maraknya penyerangan terhadap aliran sesat yaitu aliran Kerajaan Langit yang juga dikritik

4 Drs Yunahar ilyas,Lc, kuliah aqidah islamiyyah, terbitan Lembaga Pengajian dan Pengamatan Islam, Desember 1995, cet III, h.6

5 http://www.scribd.com/doc/2764156/ALIRAN-SESA-DIMALAYSIA?autodown=pdf, diakses pada tanggal 16 Januari 2010, pukul 16.53 WIB 4

oleh masyarakat dan Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Terengganu

(JHEAT). Aliran Kerajaan Langit dikatakan aliran sesat disebabkan aliran mereka telah keluar dari aliran Islam yang mengakibatkan penyerangan terhadap markaz

(pusat) mereka di Batu 13 Jalan Kampung Tenang Hulu Besut Terengganu

Malaysia.

Setelah beberapa waktu lalu Terengganu dijadikan sebagai panggung aksi

Kerajaan Langit, Kini Terengganu menghadapi permasalahan yang berat terkait aliran sesat. Permasalahan mengenai aliran sesat memang yang menjadikan kondisi sosial masyarakat bergejolak. Sikap masyarakat yang main hakim sendiri dijadikan sebagai jalan keluar, tapi tindakan tersebut tidak sesuai dengan nilai- nilai hukum yang berlaku dalam Negara maupun dalam agama Islam.

Dalam sejarah Islam, golongan ulama’ sebagai intelektual nyata telah berperan besar dalam mengolah kehidupan umat, Penlibatan dan komitmen golongan berilmu amat diperlukan untuk mengembalikan pemahaman yang menyeleweng kepada landasan syariat yang benar. Justru, tugas dan tanggungjawab para ilmuan Islam dewasa ini amat besar peranannya dalam penanggulangan krisis yang berkaitan dengan aqidah umat Islam hari ini khususnya yang terkait dengan aliran sesat yang dibawa oleh Arifin Mohamad atau lebih dikenali sebagai Ayah Pin.

Justru, sejak pasca kemerdekaan hingga sekarang, aliran sesat bisa dikatakan tidak pernah ditangani oleh pihak pemerintah. Bahkan aliran-aliran ini 5

tumbuh subur ke seluruh penjuru negeri-negeri yang mayoritasnya Islam dengan

bantuan dan dukungan dari kelompok-kelompok tertentu dari golongan

pemerintah Pusat. Tetapi, selepas kemenangan Partai PAS di Terengganu setelah

pemilu 1999, Kerajaan Negeri Terengganu yang dibentuk dari golongan Islam ini

telah berusaha dalam memartabatkan Islam secara holistik di Terengganu ini.

Yaitu berusaha menanggulangi masalaah aliran sesat ini khususnya yang dibawa

oleh Arifin Mohamad. Untuk mengetahui dengan lebih dalam lagi terhadap peran

Kerajaan Negeri Terengganu ini, maka perlu dilakukan penelitian dengan lebih

lanjut, sehingga terdorong untuk menganalisa lebih dalam melalui penelitian

skripsi dengan judul “ Upaya Kerajaan Negeri Terengganu Dalam

Penanggulangan Aliran Sesat Arifin Mohamad.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka penulis

membatasi dan hanya memfokuskan bahasan pada upaya Kerajaan Negeri

Terengganu dalam penanggulangan aliran sesat yang dibawa oleh Arifin

Mohamad, pada masa pemerintahan Abdul Hadi Awang, Menteri Besar

Terengganu, tahun 1999-2004.

6

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang dan pembatasan masalah di

atas, maka permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian

ini dapat dirumuskan menjadi sebagai berikut:

a. Apa ajaran pokok Arifin Mohamad?

b. Bagaimanakah pengaruh ajaran Arifin Mohamad di Terengganu?

c. Bagaimanakah tindakan Kerajaan Negeri Terengganu dalam

menyelesaikan masalah aliran sesat yang dibawa oleh Arifin Mohamad?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan di antaranya:

1. Untuk mengetahui apa sebenarnya pokok ajaran Arifin Mohamad

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh ajaran Arifin Mohamad di

Terengganu.

3. Untuk mengetahui bagaimana tindakan Kerajaan Negeri Terengganu dalam

menyelesaikan masalah aliran sesat yang dibawa oleh Arifin Mohamad.

Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Secara akademis untuk mendapatkan jawaban-jawaban terhadap berbagai

persoalan yang terkait dengan aliran sesat di Terengganu.

2. Sebagai bahan kajian dan rujukan pihak-pihak berkepentingan, seperti

mahasiswa,Kerajaan Negeri Terengganu, dan Masyarakat umum.

3. Sebagai sumbangan pemikiran dan pengembangan khazanah keilmuan

khususnya di bidang ketatanegaraan Islam di Malaysia. 7

D. Kajian Studi Terdahulu

Sejumlah penelitian dengan bahasan tentang aliran sesat telah dilakukan,

baik mengkaji secara spesifik topik tersebut ataupun yang mengkajinya secara

umum yang sejalan dengan bahasan penelitian ini. Berikut ini merupakan paparan

tinjauan umum atas sebagian karya-karya penelitian tersebut baik yang berupa

buku maupun skripsi, di antaranya:

Penelitian yang dilakukan oleh Iwan Marwan yang berjudul “Analisis

Terhadap Dua Putusan Pengadilan Negeri Mengenai Aliran-Aliran Sesat (Studi

Kasus Putusan Pengadilan Terhadap Ahmad Mushadeq dan Lia Eden). Penelitian

ini di antaranya membahas tentang Aliran sesat yang dibawa oleh Ahmad

Mushaddq dan Lia Eden melalui Putusan Pengadilan Jakarta Pusat bahwa telah

melanggar pasal 156a KUHP yang ancamannya hukuman selama 5 tahun,

Hukuman yang diberikan Lia Eden hanya 2 tahun, Hukuman ini dibawah apa

yang diterapkan pasal 156a KUHP6.

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Aishah Binti Mohd yang berjudul

“Implementasi Aturan Takzir Undang-Undang Syariah Enakmen 2001 Di Negeri

Terengganu.”, tahun 2009.7 Penelitian ini seputar membahas tentang aturan

6 Eri Setiawan,Analisis Terhadap Dua Putusan Pengadilan Negeri Mengenai Aliran sesat, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009)

7 Siti Aishah Binti Mohd, Implimentasi Aturan Takzir Undang-Undang Syariah Enakmen 2001 di Negeri Terengganu, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009) 8

Takzir dalam undang-undang Syariah di Negeri Terengganu di bawah pemerintahan Partai Politik PAS pada tahun 1999-2004. Penelitian ini terkait dengan hukuman yang di sanksi keatas Arifin Mohamad.

Selain skripsi di atas, sejumlah penelitian dengan bahasan tentang aliran sesat yang telah dilakukan, baik yang mengkaji secara spesifik topik tersebut maupun yang bersinggungan secara umum dengan bahasan penelitian. Berikut ini merupakan paparan tinjauan umum atas sebagian karya-karya penelitian tersebut:

Buku pertama, “Pemikiran Islam Di Malaysia, Sejarah dan Aliran”, karya

Dr. Abdul Rahman Haji Abdullah.8 Dalam buku ini banyak membahas seputar tentang aliran-aliran agama yang terdapat di Malaysia, sejarah pemikiran politik

Islam, dan tradisi-tradisi nasioanal yang terdapat di kepulauan ini.

Buku kedua, “ Undang-Undang Islam Di Mahkamah Syariah Di

Malaysia”, karya Ahmad Hidayat Buang.9 Buku ini diantaranya membahas tentang Undang-undang Malaysia yang terkait dengan proses pembicaraan mahkamah dalam pembicaraan hokum, kesan dan implikasi pertukaran agama dalam perundangan di Malaysia, dan yang terkait dengan undang-undang kekeluargaan Islam di Malaysia.

8 Abdul Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Islam Di Malaysia, Sejarah dan Aliran, (Jakarta: Gema Insani, 1997), cet. Ke-1

9 Ahmad Hidayat Buang, Undang-undang Islam di Mahkamah-mahkamah Syariah Di Malaysia, (Seremban, Negeri Sembilan: Jabatan Syariah dan Undang-undang Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya, 1998), cet. Ke-1

9

Buku ketiga. “ Aliran dan Paham Sesat di Indonesia” karya Hartono

Ahmad Jaiz.10 Buku ini diantaranya membahas gerakan pokok ajaran Ahmadiyah,

Syiah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, dan juga norma-norma Islam memberantas kesesatan dan kesyubhatan.

Buku keempat, “Aliran Sesat Mengenali Jalan Yang Terpesong”, karya

Engku Ahmad Zaki Engku Alwi.11 Buku ini membahas tentang isu aliran sesat yang berlaku khususnya di Malaysia, dan menghuraikan persoalan aliran sesat secara khusus dan percanggahannya dengan konsep akidah Ahli al-Sunnah wa al-

Jama’ah yang kini menjadi pegangan resmi umat Islam di Malaysia.

Buku kelima, “Aliran Sesat”, karya Abdulfatah Haron Ibrahim.12 Buku ini membahasakan seputar tentang aliran sesat yang berlatarkan tasawuf wahdat al- wujud dan Batiniah. Buku ini juga menerangkan tentang makna ajaran sesat dan bahaya ilmu tasawuf wahdat al-wujud dan Batiniah.

Dari beberapa kajian terdahulu mengenai Aliran Sesat di Malaysia khususnya di Terengganu sebagaimana telah disebutkan di atas, penulis belum menemukan tulisan yang membahas atau mengkaji Upaya Kerajaan Negeri

Terengganu terhadap masalah aliran sesat yang berlaku di negeri itu secara khusus. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Iwan Marwan dan Siti Aishah

10 Hartono Ahmad Jaiz, Alira dan Paham Sesat Di Indonesia. (Pustaka Al-Kautsar, Penerbit Buku Islam Utama, juli 2002), cet. Ke III.

11 Engku Ahmad Zaki Engku Alwi, Aliran Sesat Mengenali Jalan Yang Terpesong, (Selangor: PTS Islamika, 2007), cet. 1

12 Abdulfatah Haron Ibrahim, Aliran Sesat, (Kuala Lumpur, Dewan Bahasa Dan Pustaka, 1987), cet. 1 10

Binti Mohd, pembahasannya hanya seputar tentang undang-undang takzir di

negeri bagian Terengganu dan aliran sesat yang berlaku di Indonesia. Penelitian

pertama dan kedua ini tidak menyentuh pemikiran dan peran yang dilakukan

kerajaan Negeri Terengganu dalam menghapus dan menyelesaikan masalah aliran

sesat yang berlaku di negeri ini. Dengan demikian, penelitian yang penulis

lakukan dalam skripsi ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penulis hanya

menfokuskan tentang upaya yang dilakukan oleh Kerajaan Negeri Terengganu,

Tahun 1999-2004, dan bagaimana sanksi terhadap Arifin Mohamad.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode

kualitatif;13 yaitu berupa kata-kata, ungkapan, norma atau aturan-aturan dari

fenomena yang diteliti, berupaya mengupas dan mencermati sesuatu secara

ilmiyah dan kualitatif mengenai penodaan terhadap agama.

2. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam pembuatan skripsi ini data yang digunakan adalah data yang

bersifat kuantitatif-kuantitatif, sedang alat Pengumpulan data yang

dipergunakan dalam penilitian adalah:

13Lihat Noong Muhajir, (Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000), h. 341. Consuelo G. Sevilla, dkk., Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: UI Press, 2006), h. 73- 76. Joseph A. Maxwell, Qualitative Research Design an Interactive Approach, (London, Sage Publication, 2005). Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, cet. Ke-14, (Jakarta: Gramedia, 1997) 11

a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat yakni:

- Wawancara,studi dokumentar dan surat kuasa pemerintah.

b. Bahan hukum sekunder adalah

- Enakmen Pentadbiran Hal Ehwal Agama Islam Terengganu.

- Warta Kerajaan Terengganu.

- Putusan hakim dan data statistik aliran sesat.

- Undang-undang 10 Enakmen (Takzir) Terengganu 2001, karena

keluar dari agama Islam.

-_Undang-undang 209(2) Enakmen Pentadbiran Terengganu, karena

menghina agama Islam, dan buku-buku dari kalangan hukum,

literature-literatur, jurnal, dan situs internet yang berkaitan dengan

objek penelitian.

4. Teknik Analisis Data

Pembahasan skripsi ini menggunakan teknik analitis deskriptif.

Metode atau teknik deskriktif adalah suatu metode yang meneliti status

kelompok, objek, kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskriptif

(gambaran) secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-

sifat dan hubungan antara fenomena yang diselidiki.14 Sedangkan yang

dimaksudkan dengan study analitis ialah menganalisa (menguji) hipotesa-

14 Mohammad Nazir, metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), cet. Ke-3, h. 63

12

hipotesa dan mengadakan interpretasi yang lebih mendalam tentang hubungan

fakta-fakta, sifat-sifat, dan antar fenomena yang diselidiki.15 Pendekatan yang

bersifat deskriptif dalam penelitian ini diperlukan untuk menggambarkan

peran Kerajaan Negeri Terengganu dalam penanggulangan kasus aliran Arifin

Mohamad.

5. Teknik Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan

Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2007” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudahkan dan memperoleh gambaran yang utuh serta

menyeluruh, penelitian skripsi ini dilakukan dengan menggunakan sistematika

membahasan sebagai berikut:

BAB I Merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, kajian studi terdahulu, metodologi penelitian, dan sistematika

penelitian.

15 Ibid., h. 105 13

Bab II Membahas tentang pengertian dan makna aliran sesat, penyebab

timbulnya aliran sesat, dan bentuk-bentuk aliran sesat di Malaysia.

Bab III Menguraikan tentang biografi Arifin Mohamad, kontek sosial aliran

sesat Arifin Mohamad, serta ajaran-ajaran Arifin Mohamad dan

penggaruh ajaran Arifin Mohamad.

Bab IV Menguraikan bagaimana sikap Kerajaan Negeri Terengganu terhadap

aliran sesat Arifin Mohamad, dan bagaimana kebijakan Kerajaan Negeri

Terengganu dalam penanggulangan aliran sesat Arifin Mohamad.

BAB V Merupakan penutup yang di dalamnya terdapat kesimpulan dan saran-

saran. BAB II

ALIRAN SESAT DI MALAYSIA

A. Pengertian dan Makna Aliran Sesat

suku الفرقة Menurut bahasa kata aliran adalah terjemahan dari kata Arab

ang mempunyaiف رق dan bentuk jamaknya y ) مفرد ) kata Arab berbentuk tunggal

banyak makna diantaranya : aliran,golongan,dan faham.1

Yang dimaksudkan “aliran” adalah sekelompok manusia yang berhimpun

dalam suatu ikatan atau organisasi, lembaga, jemaah, peguyuban, atau ikatan di

bawah seorang pemimpin. Pada umumnya aliran atau sakte dipimpin karena

seorang amir atau imam yang diyakini mempunyai otoritas mutlak. Dan ada pula

sebagian aliran yang menjadikan atau meyakini amir atau imamnya mempunyai

otoritas kenabian dan bahkan ketuhanan. Di antara mereka ada yang membuat

aliran dan syari‟at sendiri yang bertentangan dengan ajaran syari‟at Islam lalu

mengatasnamakan dirinya Islam.2

Menurut Oxford English Dictionary, aliran sesat adalah "pandangan atau

doktrin teologi atau keagamaan yang dianggap berlawanan atau bertentangan

dengan doktrin Gereja Katolik atau Ortodoks, atau, dalam pengertian yang lebih

luas, dengan doktrin gereja, keyakinan, atau sistem keagamaan manapun, yang

1 Al Mu‟jam al-Wasith, ( Turky, Martabah Al-Islamiyyah), Cet II,h 685

2 Sufyan Raji Abdullah, Mengenal Aliran-aliran Dalam Islam dan Ciri-ciri Ajarannya, (Jakarta, Pustaka al-Riyald),

14 15

dianggap ortodoks atau ajaran yang benar. Dalam pengertian ini, ajaran sesat adalah pandangan atau doktrin dalam filsafat, politik, ilmu, seni, dan lain-lain yang berbeda dengan apa yang umumnya diakui sebagai yang berwibawa."3

Dalam sosiologi, aliran sesat merujuk kepada kelompok manusia yang menganut sesuatu kepercayaan dan amalan yang bertentangan degan norma masyarakat umum. Dalam bahasa sehari-harian, aliran sesat sentiasanya membawa kepada maksud konotasi yang buruk. Penamaan sesuatu oraganisasi sebagai "organisasi ajaran sesat" kadang kala diasiosiasikan karena pihak yang berkenaan sebagai satu bentuk "diskriminasi" ataupun satu bentuk "hemogoni golongan mayoritas", yaitu penindasan golongan mayoritas terhadap golongan minoritas. Golongan yang sentiasa diberi penamaan ini ialah golongan yang menganjurkan pergerakan "agama baru".

Ajaran sesat ialah ajaran atau amalan yang dibawa karena orang-orang

Islam atau bukan Islam yang mengaku bahwa ajaran dan amalan tersebut adalah ajaran Islam atau berdasarkan kepada ajaran Islam, sedangkan hakikatnya ajaran dan amalan yang dibawa itu bertentangan dengan Islam yang berdasarkan kepada

Al-Quran dan Al-Sunnah serta bertentangan dengan Ahli Sunnah Wal Jamaah.4

3 http://ms.wikipedia.org/wiki/Organisasi_aliran_sesat. Diakses pada tanggal 21 April 2010, pukul 22.12 WIB

4 http://ayah-pin.blogspot.com/2005_08_01_archive.html. Diakses pada tanggal 25 April 2010, pukul 11.23 WIB 16

Istilah aliran sesat adalah istilah yang bisaa dan popular digunakan di kalangan masyarakat Malaysia saat ini terutama pihak birokrasi agama dan media arus perdana di Malaysia. Di samping itu, terdapat beberapa istilah lain yang sering juga digunakan dalam media arus perdana yang mempunyai konotasi makna kurang lebih sama dengan aliran sesat yaitu aliran salah, pencemaran akidah dan penyimpangan akidah.

Istilah “penyimpangan akidah” adalah ungkapan yang coba menggambarkan bentuk akidah yang sudah menyimpang atau pun tidak menurut landasan dan perintah yang ditetapkan di dalam al-Quran dan al-Sunnah. Sudah barang tentu dalam konteks Malaysia, ia menyimpang dari pegangan Ahli Sunnah wa al-Jama‟ah. Selanjutnya apabila ditinjau sebab-sebab berlaku penyimpangan akidah, sudah tentu ia tidak lari dari anutan paham-paham yang disusupi unsur- unsur yang tidak selaras dengan aliran sebenar al-Quran dan al-Sunnah serta formula yang diijmakkan karena golongan Ahli al-Sunnah wa al-Jama‟ah.5

Istilah aliran sesat adalah istilah yang bersifat relatif karena terdapat banyak pengertian dan definisi yang diberikan karena pelbagai pihak. Menurut kamus dewan bahasa dan pustaka, aliran di defenisikan sebagai segala perkara yang diajarkan, nasihat, petunjuk, teori dan madzhab.6 Adapun sesat pula

5 Zakaria Stapa, Proses Pendidikan Islam dan Ancaman Masa Kini, Dalam Majalah Pemikir, Bil. 17 Julai September 1999, h. 52

6 Kamus Dewan Kuala Lumpur, (Kuala Lumpur, Dewan Bahasa Dan Pustaka, 2002), h. 18 17

diartikan sebagai tidak mengikuti jalan yang betul, tersalah (tersilap jalan), terkeliru (perbuatan, kepercayaan) dan menyimpang dari jalan yang benar.7

Karena itu, bisa disimpulkan dalam penggunaan bahasa Melayu, aliran sesat adalah ilmu yang diajar dan disebarkan secara rahsia maupun secara terbuka kepada orang lain yang didapati menyimpang dari kebenaran asal. Aliran sesat di di definisikan karena bagian akidah, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) sebagai sebarang aliran ataupun amalan yang dibawa karena orang-orang Islam ataupun non muslim yang mendakwa aliran dan amalan itu berdasarkan aliran

Islam. Pada hakikatnya, aliran dan amalan yang dibawa itu bertentangan dan menyimpang dengan akidah Islam, menyimpang dari al-Quran dan Sunnah, bertentangan dengan mazhab yang muktabar dan bertentangan dengan ahli al-

Sunnah wa al-Jama‟ah.8

Aliran sesat ialah suatu aliran atau amalan yang dibawa karena orang- orang Islam atau orang-orang bukan Islam yang didakwanya berdasarkan kepada aliran Islam, tetapi sebenarnya aliran atau amalan tersebut adalah berlawanan dengan akidah dan syariah Islam berdasarkan al-Quran dan al-Sunnah.9

7 Ibid, h. 1267

8Engku Ahmad Zaki Engku Alwi, Aliran Sesat Mengenali Jalan Yang Terpesong, (Selangor: PTS Islamika, 2007), cet. 1, h. 25

9 http//:Islam.gov.my/koleksi_ilmiyyah_isu_semasa, diakses pada tanggal 20 April 2010, pukul 12.23 WIB 18

B. Penyebab Timbulnya Aliran

Munculnya aliran yang mempunyai paham keagamaan yang menyimpan

di antaranya dipicu oleh beberapa sebab:10

1. Pemahaman ajaran keagamaan yang menyimpang

Sebagian atau bisa dikatakan seluruhnya, akar masalah dari pemahaman

keagamaan yang sesat berasal dari tata-cara pemahaman terhadap teks-teks

keagamaan yang menyimpang. Penyimpangan bisa terjadi karena dua hal:

pertama, karena dalam memahami ajaran agama lebih banyak menggunakan

cara liberal, di mana setiap orang berhak menafsiri teks-teks yang ada dalam

Al-Quran dan al-Hadis tanpa ilmu dan pengetahuan yang cukup. Disamping

liberalisme dalam pemahaman nash, yang tidak kalah bahayanya adalah

pemahaman nash semata dilihat dari sudut pandang HAM, jender dan anti

diskriminasi secara mutlak. Kedua, pemahaman keagamaan yang didasarkan

atas makna literer dari dalil-dalil Al-Quran dan As Sunnah. Pemahaman

terhadap dalil syar‟i hanya dengan menggunakan pendekatan literer ini

membahayakan, karena dalam pengambilan hukum dari dalil-dalil syar‟I

harus melewati seperangkat metodologi yang telah diformulasikan oleh para

ulama.

10 Ma‟ruf Amin, “Kebijakan Majelis Ulama Indonesia Tentang Aliran Sesat” Mimbar Ulama, no.341 (Rabi‟ul Awwal 1429/Maret 2008): h.19. 19

2. Kebebasan yang berlebihan

Kebebasan (liberty), khususnya dalam kehidupan beragama, yang terjadi pada

era reformasi telah melahirkan banyak peluang dan sekaligus tantangan. Di

satu sisi aktivitas dakwah berjalan dengan lancer dan berbagai nilai Islam

yang mendasar dengan leluasa dapat disuarakan tanpa hambatan yang berarti.

Tapi disisi lain, dengan kebebasan itu pula aliran atau kelompok yang

menyuarakan pemikiran, paham dan aktivitas yang bertentangan dengan

akidah dan syariah Islam juga dengan leluasa bergerak dan berkembang di

tengah masyarakat.

Pemikiran, paham dan aktivitas yang bertentangan dengan keyakinan agama

tertentu seharusnya tidak boleh berkembang begitu saja tanpa ada ketentuan-

ketentuan yang mengaturnya karena hal tersebut pastilah akan membawa

dampak keresahan di kalangan masyarakat luas. Kebebasan dengan batas-

batas tertentu ini diperkirakan belum di penuhi oleh sebagian kelompok.

Mereka mengiginkan kebebasan yang tanpa batas. Tentu saja kebebasan

seperti ini lambat laun bisa menghancurkan tatanan kehidupan yang ada di

masyarakat.

3. Gerakan dakwah yang kurang efektif

Munculnya aliran yang mempunyai paham keagamaan yang sesat antara lain

disebabkan oleh belum efektifnya gerakan dakwah yang selama ini dilakukan.

Dakwah yang dilakukan sekarang lebih banyak bersifat sporadic dengan tanpa

adanya kordinasi dan pengorganisasian yang rapi. Metodologi yang dipakai 20

masih sangat tradisional belum menyentuh aspek kebutuhan nyata yang

diperlukan umat. Belum lagi media dakwah yang dipergunakan terlampau

jauh dengan hiruk piruk pihak-pihak yang merasa berkepentingan dengan

mengedepankan hidup hedonistic. Padahal di sisi lain masyarakat sangat

membutuhkan gerakan dakwah sesuai yang mereka butuhkan, namun

kebutuhan yang mereka rasakan bukan hanya terkait dengan adanya upaya

mengokohkan keimanan, melainkan masyarakat juga sangat membutuhkan

pedoman daar kehidupan. Misalnya, pada masalah pendidikan dan ekonomi

dan lain sebagainya.

4. Adanya upaya dari pihak lain

Poin ini juga tidak menutup kemungkinan dengan artian bahwa bermunculnya

aliran-aliran sesat ini bukannya tidak disengaja. Ada sekenario besar yang

dijalankan oleh pihak lain agar umat Islam senantiasa disibukan dengan

masalah-masalah seperti ini, sehingga tidak ada kesempatan untuk melakukan

konsolidasi, apalagi melakukan upaya pembangunan. Memang sinyalemen ini

belum mendapatkan bukti yang kuat. Akan tetapi indikasi-indikasi yang

mengarah pada asumsi seperti itu sangat kuat. Upaya seperti ini sangat

mungkin terjadi karena ada pihak-pihak yang tidak menginginkan umat Islam

menjadi maju. Selama ini ada keyakinan bahwa kebangkitan Islam akan

dimulai dari Indonesia. Keberagamaan umat Islam yang cenderung toleran,

menerima dan menjalankan dengan baik demokrasi, ketersedian sumber daya 21

manusia yang melimpah menjadi pokok-pokok penting pilar kemajuan

bangsa.

Diantara lain Penyebab kemunculan aliran sesat dan keikutsertaan seorang individu ke dalam sesuatu aliran sesat adalah sangat berkaitan dengan sifat

"keanti-sosialan" yang ada pada individu berkenaan.11 Orang yang berkenaan mungkin tidak puas hati ataupun tidak dapat menerima suasana sosial yang dihadapinya. Misalnya, oleh karena pengalaman sosial yang pahit (seperti ditindas orang), seseorang akan membentuk satu sikap yang sinis terhadap keseluruhan masyarakat dan lambat laun bersikap anti-sosial. Apabila sikapnya yang salah itu tidak diperbaiki dengan segera akan mendorong seseorang untuk menubuhkan aliran sesat ataupun mengikuti aliran sesat sebagai satu bentuk protes ataupun satu cara menyelamatkan diri.

Selain itu, kemunculan aliran sesat juga berkaitan dengan pemikiran magis. Pemikiran magis disini merujuk kepada pemikiran seseorang yang mempunyai orientasi ke arah mengaitkan fenomena fisik dengan unsur-unsur alam gaib. Mereka yang berpemikiran magis senang dipegaruhi karena aliran sesat, karena ia bersesuaian dengan pengucapan ghaib dalam aliran sesat.12

Sikap berbangga dan mempertahankan keyakinan menjadikan mereka terus mempertahankan pegangan mereka kepada anak cucu, sebagai warisan dan

11 Wan Mohd Azam Mohd. Amin, Dr. (1995a), “Penyelewengan Akidah Dalam Kehidupan” dalam Dakwah, bil 214, tahun XVI, Julai 1995, h 4.

12 http://ms.wikipedia.org/wiki/Organisasi_aliran_sesat, diakses pada tanggal 21 April 2010, pukul 22.12 WIB 22

kepada jiran dan kenalan mereka. Di dalam usaha itu, masing-masing mencoba mengatakan kelebihan dan keistimewaan yang akan diperkarenai bila berpegang dengan kepercayaan mereka. Maka untuk menyelesaikan polemik, lahir pula kelompok yang mengemukakan bahwa semua agama adalah sama, semua menghendaki kebaikan dan menjaminkan syurga kepada yang berpegang teguh dengan ajaran agama tersebut. Jadi tidak perlu setiap orang bergaduh dan berperang untuk mempertahankan pegangan atau berdakwah kepada orang lain karena semua mereka dengan mengatakan bahwa semua agama itu adalah sama.

Kepercayaan bahwa semua agama adalah sama, semua menuju ke syurga juga memberi implikasi kepada semua penganut agama-agama masing-masing terus berpegang dengan kepercayaan mereka. Jadi tidak perlu lagi berdakwah dan tidak perlu lagi bertukar agama walaupun agama yang dipegang itu adalah jelas bercanggah dengan fitrah dan akal mereka.

Di kalangan umat Islam Malaysia aliran-aliran sesat yang telah diketahui dan dipercayai paling lama usianya ialah aliran Taslim yang didirikan karena

Tuan Haji Ahmad Matahari pada akhir abad ke-17 di Kampung Seronok Bayan

Lepas Pulau Pinang. Setelah Haji Ahmad Matahari meninggal aliran ini dipimpin karena anaknya dan setelah meninggal ia telah dipimpin karena cucunya dan setelah cucunya juga meninggal maka ia telah dipimpin karena pengikutnya 23

hingga aliran ini merebak ke seluruh negeri-negeri di Semenanjung, Sabah dan

Sarawak.13

C. Ciri dan Bentuk Aliran Sesat Di Malaysia

Timbulnya ajaran-ajaran dan amalan-amalan sesat di dalam masyarakat

Islam Malaysia bukanlah satu perkara baru dan tidak disadari tetapi kadang-

kadang ajaran sesat itu tidak dapat dikatakan sesat keseluruhannya karena ada

bercampur aduk diantara benar dan yang salah.Terdapat pendapat di satu

kelompok, suatu aliran disebut sesat, tetapi bagi kelompok lain disebut benar.

Namun begitu masalah perselisihan pendapat ini adalah disebabkan karena

beberapa faktor berikut:14

1. Orang yang memperkatakan tentang ajaran itu mempunyai sikap dan niat

tertentu.

2. Mereka yang menafsirkan ajaran agama dengan tidak mengetahui mana

benar ajaran yang benar.

3. Aliran atau ajaran mempunyai cara-cara pengajarannya sendiri mengikuti

peringkat-peringkat tertentu seperti pada awalnya menonjolkan kebenaran

tetapi akhirnya mengandung ajaran dan kepercayaan yang keliru bahkan

mempunyai unsur yang bertentangan dengan ajaran Ahli Sunnah Wal Jamaah.

13 http//:Islam.gov.my/koleksi_ilmiyyah_isu_semasa, diakses pada tanggal 20 April 2010, pukul 13.11 WIB

14 Haji Abdullah Ishak, Islam di Nusantara (khususnya di Tanah Melayu) (Petaling jaya, Al-Rahmaniah: 1990) cet, I, hlm 43. 24

4. Ajaran-ajaran ini kebanyakan tidak secara terbuka. Oleh sebab itu tidak dapat

dinilai karena umum secara terperinci.

Akidah Islam berpusat kepada kepercayaan kepada Allah, Malaikat,

Rasul- rasul, Kitab, Qadha‟dan Qadar, dan percaya kepada hari akhirat. Sehingga kini hampir setiap anak negeri di Malaysia terdapat ajaran-ajaran yang disebarkan secara sembunyi-sembunyi dan adakalanya mendapat dukungan dari tokoh-tokoh agama setempat. Ajaran sesat bukanlah suatu perkara baru bagi kita, malah kemunculannya dinegara ini adalah merupakan sisa dari pengaruh sebelum Islam dan kepercayaan animisme serta daya rekacipta kuno yang tidak berlandaskan

Syariat Islam. Walaubagaimanapun kemunculan ajaran sesat ini mendapat perhatian penuh setelah berlaku peristiwa yang menumpahkan darah yaitu penyerangan kelompok ajaran sesat yang bertopengkan “Tarikat Nurul Zaman” keatas balai polis Batu Pahat Johor pada hari Khamis 16 Oktober, 1980 yang telah meranggut 6 nyawa dari kelompok penyerang dan mencederai 23 orang.15

Ciri-ciri aliran sesat di Malaysia dapat ditentukan dengan didasarkan kepada:

1. Hal yang menyentuh akidah: jika terdapat suatu keyakinan dan

kepercayaan yang bertentangan dengan akidah Islam, maka disebut sesat.

Misalnya: pengakuan menjadi Nabi dan Rasul Dalam sesuatu ajaran,

apabila didapati ada pengakuan dari guru atau pengakuan dari murid atau

15 Mahfuz Ali , al-Ibda’ fi Madarr al-Ibtida’, (Kaherah, Dar al-I‟tisam: 1956) cet I, h 421. 25

pengikutnya yang beranggapan bahwa gurunya adalah Nabi dan Rasul

atau wakil Nabi atau Rasul secara langsung, maka pengakuan itu adalah

sesat.

2. Menyentuh amalan: jika terdapat suatu amalan, perlakuan, upacara dan

adat istiadat yang bertentangan dengan syariat Islam maka disebut amalan

sesat. Misalnya: menghilangkan beberapa rukun Islam seperti shalat,

puasa, zakat dan haji . Rukun-rukun tersebut dikatakan zahir dan batinnya.

Lalu mereka katakan bahwa sekiranya sudah tahu ibadat-ibadat tersebut

dari segi batinnya, maka tidak perlu lagi mengerjakannya secara zahir,

karena amalan zahir itu adalah kulit saja. Bagi orang yang sudah

menikmati isinya, maka tidak berhajat lagi padfa menjaga kulitnya,

ataupun cukup dengan menyebut perkataan alhamdu saja karena perkataan

itu sudah merangkumi shalat Subuh, Zohor, Asar Maghrib dan Isyak. Ada

juga menolak kewajipan shalat Jum‟at, dengan alasan:16

a. Mereka shalat dengan cara ghaib yaitu dengan para Wali Allah.

b. Mereka tidak shalat disini, tetapi shalat di Mekah.

c. Mereka sudah mempunyai taraf yang tinggi maka tidak layak lagi

berimamkan orang-orang awam yang tidak setaraf dengannya dalam

shalat.

16 http://ayah-pin.blogspot.com/2005_08_01_archive.html, diakses pada tanggal 25 April 2010, pukul 11.23 WIB

26

Bentuk ajaran sesat yang terdapat di Malaysia bisa dibagikan kepada tiga bentuk17:

1. Bentuk Ajaran Baru. Ajaran bentuk tarikat ini bisaanya menggunakan

berbagai-bagai nama seperti ajaran Crypto, karena Mokhtar Hassan di

Kluang Selangor dan Ajaran Ilmu Hakikat karena Jahar atau Jara b.

Dumin.

2. Bentuk Tarikat. Ajaran bentuk Tarikat ini bisaanya menggunakan nama-

nama Tarikat yang masyhur. Melalui bentuk ini guru-gurunya

menggunakan cara-cara yang berbeda dengan yang asal atau diubah. Ada

juga Tarikat itu diciptakan sendiri karena pendirinya seperti Tarikat

Zikrullah karena Hasan Anak Rimau/ Ayah Pin di , Tarikat

Khalid dan lain-lain.

3. Bentuk Kepercayaan dan Amalan Tradisi. Bentuk ini diamalkan karena

orang yang dianggap Wali, kepercayaan kepada dukun-dukun, pawang,

bomoh, atau pembawa ilmu tertentu secara turun-menurun dan

sebagainya. Semua bentuk ajaran ini adalah jelas membawa

penyelewengan dari segi akidah yang bisa menjerumuskan pengamalnya

kepada kesesatan.

Adapun kebanyakan aliran sesat di Malaysia berasal atau bersumber dari dua faktor utama:

17 Engku Ahmad Zaki Engku Alwi, Ajaran Sesat Mengenali Jalan Yang Terpesong, (Selangor, PTS Islaamika:2007), cet. I, hlm 62. 27

1. Faktor Internal

Kebanyakan faktor internal lebih berkisar di dalam penganjuran

pergerakan persilatan, ilmu kebatinan, dan amalan perdukunan. Bisaanya,

aliran sesat seperti ini bertapak dan disebar secara tersembunyi, yang

dipelopori karena tokoh-tokoh setempat di kampung- kampung yang disegani

karena masyarakat sekitar. Pelopor aliran sesat ini mempunyai kebisaan dan

keistimewaan yang luar bisaa yang digunakan sebagai daya tarik untuk

mempengaruhi masyarakat umum. Untuk menambah keyakinan masyarakat

Islam setempat dan untuk memperkuat aliran tersebut tidak bertentangan

dengan Islam, maka ayat-ayat Al-Quran telah dipergunakan di dalam jampi

mentera mereka.18

2. Faktor External

Masyarakat Islam di Malaysia merupakan masyarkat yang mudah

terpengaruh dengan berbagai unsur-unsur positif dan juga negatif dari luar.

Aliran sesat yang berasal dari luar ini bisaanya diadopsi oleh warga lokal yang

membawa masuk aliran atau tokoh-tokoh „agama‟ dari luar negara. Aliran ini

lebih meyakinkan masyarakat Islam Malaysia karena kebanyakan

berkonsepkan kitab-kitab tertentu atau seperti di dalam konteks kelompok anti

Hadis dimana mereka mempunyai penguasaan agama yang cukup

meyakinkan. Memandangkan pergerakan ini lebih global, pelopor-pelopor

18 Burhanuddin Abdul Jalal. Aliran Sesat Satu Ancaman Terhadap keselamatan Negara, (Kuala Lumpur: Kor Agama Angkatan Tentera Malaysia, 1995), cet, I, h. 6 28

aliran sesat ini ada yang mengaku mendapat restu pihak kerajaan.19

Kebanyakan pengikut-pengikut yang terlibat dengan ajaran sesat dan ilmu

kebatinan ini adalah terdiri dari golongan yang tidak mempunyai asas yang

kuat di dalam aspek akidah Islam, di samping tidak mempunyai pengetahuan

yang luas dan mendalami mengenai ajaran Islam yang sebenarnya.20

Saat ini, aliran sesat seakan sudah muncul dengan begitu banyak di

belahan negara-negara yang mempunyai mayoritas masyarakat Islam. Di

Malaysia aliran sesat ini bisa dikatakan “patah tumbuh hilang berganti”

karena setiap kali aliran ini ditentang dan dihukum di peradilan, ia seolah-olah

tidak ada surutnya, bahkan ia seakan semakin subur dan mantap karena ada

kepentingan politik yang dimainkan. Jika masyarakat Malaysia yang

mayoritas Islam tidak menerima Islam yang sebenarnya yang dibawa karena

golongan Islam seperti Partai Islam Se-Malaysia (PAS), maka sudah barang

tentu partai yang menentang PAS akan mempunyai tambahan suara dalam

pemilu. Inilah kepentingan politik yang kotor dan menyimpang yang menjadi

faktor dan penyebab aliran sesat ini semakin tersebar.

Di antara penyebabnya juga adalah karena pemerintah tidak serius

dalam menentang dan menangani masalah aliran sesat ini yang kemudian

akan menjadi penyebab aliran-aliran ini bertambah dan mantap berkembang.

19 Ibid, h. 7

20 Abdul Fatah Harun Ibrahim, Ajaran Sesat, (Kualau Lumpur, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia: 1993) cet, I, h 8. 29

Ini sebenarnya adalah karena kepentingan politik yang sangat kotor dan menyimpang, walau pemerintah saat ini mengatakan bahwa Islam ialah agama bagi persekutuan Malaysia, dan perjuangannya juga untuk memartabatkan

Islam, tetapi itu hanya digunakan sebagai sarana untuk memenangi pemilu saja. Aliran-aliran sesat ini menjadi sumber bagi pemerintah untuk mendapat lebih mayoritas suara dalam pemilu. Inilah yang menyebabkan aliran-aliran sesat ini sangat mudah masuk di Malaysia karena ia senantiasa dilindungi kewujudannya karena pemerintah yang berkuasa saat ini. Diantara ajaran sesat yang wujud di Malaysia:

Hasil dari tindakan yang dilakukan karena agen-agen yang terlibat di

Malaysia dengan usaha memberantas ajaran sesat ini, maka jumlah ajaran sesat yang dikenal pasti semakin berkurang. Dari jumlah 60 ajaran sesat yang ada sejak tahun 1996 dan 2008 hanya 18 ajaran saja yang masih aktif. Ajaran- ajaran itu adalah seperti berikut:

Tahun Bil Ajaran/Kelompok Tempat Aktif Ringkasan isi ajaran Berdiri Hadis tidak diterima Ajaran golongan Negeri-negeri 1 1985 sebagai sumber akidah Anti Hadis di Malaysia dan syariah Unsur martabat 2 Ajaran Hj. Ghazali Selangor /KL 1994 tujuh/batiniah Kemansah Hulu Mentafsir ayat secara 3 Ajaran Hj. Kahar 1991 Klang,Selango sendiri r 4 Ajaran Hakikat Kelantan, 1985 Wujudiah Batiniah 30

Insan/ Tajalli Terengganu, Selangor, Pahang,Perak, Pulau Pinang, Langkawi Ajaran Martabat Sabak 1991 5 Tujuh/ Wahdatul Bernam, Wujudiah Batiniah 1996 Wujud Kuala Pilah Kg.Nahkoda, 1960 Mendakwa Ghulam 6 Ajaran Qadiani Selangor, an Ahmad sebagai Nabi Sabah, kedah Kg. Baru ,KL, Cheras, Ajaran Al-Mas / Umbai, 1970 7 Tarikatul Islam/ Ismailiyah Melaka, an Ikhwan Seremban, N.Sembilan Kg.Seronok Balik Pulau,Pulau 1970 8 Ajaran Taslim(B) Wujudiah Pinang, Yan, an Tg. Ipoh, Segamat Sik, Ulu Ajaran Aurad 9 Langat, Kota 1870an Wujudiah Ismailiah Tinggi Ajaran Tarikat Sik, Selangor, Wujud frequansi tak 10 Naksyabandiah 1960an kota bharu terhinnga Kadirun Yahya Selangor, Tarikat Samaniah 11 N.Sembilan,Pa 1950an Unsur Sihir Ibrahim Bonjol hang Ajaran Ratib Kuat Besut,Pasir Guru berada dimana- 12 Ayah Pin 2 @ Putih, 1982 mana Pemegang pintu Ariffin Muhamad Perak,Pahang syurga. Besut Di jamin Masuk 13 Ajaran Langit 1999 Terengganu Syurga 31

Sg.Mulia, Gombak Bomoh rohani guna jin Setapak, mengaku bisa hantar 14 Ajaran Rahim (B) 1994 Kuala petir, bisa tangkap jin Lumpur, dan lain-lain Kajang Ajaran Islam Amir menjadi sumber 15 Morib, Tawau 1977 Jamaah hokum Aurad Kelompok Al- Seluruh 16 1968 Muhammadiyah dan Arqam Malaysia Yaqazah Ajaran Hasan Anak Kelantan,Paha Wujudiah,Batiniah/Syi 17 1971 Rimau ng ah Seluruh 18 Syiah 1979 Syiah Malaysia

Sebanyak 18 ajaran sesat di atas adalah ajaran-ajaran yang dikenal mempunyai unsur-unsur tertentu yang menyebabkan sukar diberantas. Di antaranya amalan tarikat dan sufi tersebut, ada yang berkaitan dengan bidang falsafah. Amalan perdukunan yang berunsur kebatinan dan khurafat, amalan sihir dan pengunaan jin serta hantu, serta ajaran batiniah yang disenyawakan dengan tasawuf (wujudiah batiniah) . Menjelang tahun 2000, terdapat 124 aliran sesat yaitu termasuk ajaran yang bubar, tidak aktif dan yang aktif, sementara 36 ajaran lagi yang meliputi kelompok kecil yang baru di negeri-negeri seperti Selangor,

Perak, Pahang, Terengganu dan lain-lain. Kelompok ini merupakan ajaran yang 32

kebanyakan tumbuh dua tahun kebelakangan ini yaitu setelah banyak usaha dilakukan karena pihak jabatan Agama Islam Negeri-Negeri.21

Pertumbuhan serta perkembangan ilmu atau amalan sesat di dalam masyarakat Islam Malaysia bukan saja bisa menyebabkan akidah umat Islam menyeleweng dari tuntutan Allah, bahkan juga sebahagian dari unsur-unsur yang membawa kepada perpecahan di kalangan umat Islam sendiri. Akan timbul dalam masyarakat Islam beberapa kelompok yang mengamalkan beberapa jenis ilmu yang berbeda dari segi nama tetapi mempunyai motif yang hampir-hampir sama, sepertimana yang dibayangkan karena Rasulullah bahwa di suatu masa kelak umatnya akan berpecah kepada tujuh puluh tiga golongan. Sabda Rasulullah saw.

Artinya: “ Akan berpecah umatku kepada tujuh puluh tiga golongan, kesemuanya di dalam neraka kecuali satu saja, yaitu golongan yang mengikut sunnahku dan sunnah sahabat-sahabatku. Oleh sebab itu untuk mengatasi dan membasmi segala ajaran atau amalan sesat yang terdapat di dalam masyarakat Islam, maka setiap umat Islam haruslah bertanggungjawab serta mengkaji sesuatu ajaran atau amalan itu secara terperinci dengan berlandaskan kepada ajaran Islam yang maha suci sebelum mengikuti sesuatu ajaran. Dengan ini, keimanan serta keyakinan umat

Islam terhadap kebesaran kekuasaan Allah tetap terpelihara dan juga dapat

21 http://Islam.gov.my/listsesat.html,(05 Aprl 03), senarai Ajaran Sesat .Halaman Resmi JAKIM. 33

mengelakkan umat-umat Islam dinegara ini daripada terpedaya dan terperangkap dengan golongan-golongan yang mencari pengaruh di balik tabir Islam.22

22 Engku Ahmad Zaki Engku Alwi, Ajaran Sesat Mengenali Ajaran Yang Terpesong, Percetakan Zafar (2007), h 82. BAB III

ALIRAN SESAT ARIFIN MOHAMAD

A. Biografi Arifin Mohamad

Arifin bin Mohamad atau lebih dikenal dengan panggilan “Ayah Pin”

dilahirkan tanggal 22 Juni 1943 di Kampung Besar Bachok, Kelantan, dan

dibesarkan di Bukit Mas, Tanah Merah, Kelantan, Malaysia. Arifin Mohamad

tinggal di Batu 13, Kampong Tenang, Jalan Kerawak, Hulu Besut, Terengganu,

Malaysia dan di sinilah dijadikan pusat kelompok aliran sesatnya.1

Ia bukanlah seorang yang berpendidikan tinggi dan karyawan. Ia

mempunyai 4 orang istri dan dikaruniai 22 anak.

Dalam sejarah kehidupannya, Arifin Mohamad divonis telah mengidap

penyakit yang serius dan Ia pun mengaku telah didatangi oleh seorang malaikat.

20 tahun kemudian malaikat mengunjunginya sekali lagi dan terjadilah

perubahan spiritual terhadap Arifin Mohamad.

Pada tahun 1975, kelompok yang dibentuk oleh Arifin Mohamad

bertempat di Bagan Lebai Tahir, Butterworth, Penang. Pembentukan kelompok

ini mengikuti prinsip-prinsip aliran yang dibawa oleh pengikut Hasan Tuhan yang

juga dikenal dengan Anak Rimau.

1 Data Ajaran Meragukan Yang Dikenal Pasti Sehingga Mei 2009 Bagi Negeri Terengganu yang dikeluarkan oleh Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu.

34 35

Pada usia 7 dan 10 tahun malaikat suci Jibril telah mendatanginya beberapa kali. Namun, Ia hanya mengambil tugas mulia ketika Ia menikah pada usia 14 tahun.

Arifin Mohamad telah dibesarkan di desa asli dan tidak pernah belajar di sekolah. Ia mencari nafkah itu dengan mengumpulkan kayu dari gunung di samping rumahnya.

Pada usia yang sangat muda, Ia pergi untuk meditasi di pegunungan terdekat untuk beberapa hari dan minggu, dan kembali ke rumahnya dengan membawa kayu.

Arifin Mohamad menerima wahyu di usia 16 tahun yang kemudian membawa perubahan dalam hidupnya. Arifin Mohamad memulai praktek spirituanya dengan nyanyian dan doa. Ia meniru beberapa teman di antaranya Tok Ayah Hassan (salah satu pemimpin Deviate/sesat) untuk bermeditasi di gua-gua, dan di pegunungan.

Selama pencarian untuk menemukan keindahan ritual Islam, Ia telah menerima perintah terus menerus berupa wahyu. "Ketika saya berusia 10 tahun, saya menemukan diri saya sudah mati selama 40 hari dan dikirim ke dunia langit. Sejak itu, ini cerita panjang dan rincian tidak penting, tapi aku sudah mati 17 kali dan masing-masing waktu telah kembali untuk menyelamatkan kehidupan semua orang, agama apapun, "kata Arifin Mohamad.

Ketika Ia berusia 25 tahun, Ia mendapati jiwanya sebanyak 70% di dalam perjalanan dalam sehari dan mendapatkan minimal 20 perintah sehari. Dikatakan bahwa, selama perjalanannya dalam dunia lain Ia telah mendapatkan perjanjian antara

Ia dengan Tuhan berupa hukum kemanusiaan dan proses hukumnya. Sebagian besar dalam perjalanannya ia telah mendapatkan sesuatu dalam kunjungan ke tempat- tempat spiritual dan tempat orang-orang terkenal di dunia. 36

Kadang-kadang Ia makan tidak kurang dari semangkuk nasi dalam satu bulan dan puasa di sebagian besar hari. Ia telah mengarungi dimensi dunia yang berbeda dan konsep yang berbeda untuk belajar kehidupan manusia dan hukum tentang manusia dalam agama. Arifin Mohamad tidak "melihat agama" atau memakai "pakaian agama". Pandangannya terhadap agama sempit, sederhana namun misteri. Hal ini cukup sulit untuk memprediksi perilakunya yang telah berobservasi psikologis yang baik terhadap perilaku sosiologi masyarakat.

Bahasa yang digunakan sangat sulit untuk dipahami karena Ia terbukti

tidak pernah belajar di sekolah. Maka tidak banyak orang yang dengan mudah

menerima ajarannya karena Ia berbicara hanya satu bahasa dengan dialek

tradisional .2

B. Konteks Sosial Politik Aliran Sesat Arifin Mohamad

Di antara faktor sosial yang menyebabkan timbulnya aliran ini adalah:

pertama, masyarakat hidup di pedalaman. Kampung Batu 13 terletak di sudut

terpencil di Terengganu yang berbatasan dengan Kelantan, dan naik bis ke Kota

Bharu Kelantan, membutuhkan waktu kurang dari 90 menit dari kota terdekat

Jerteh Terengganu, sekitar 20km dari desa. Desa ini memiliki sekitar 30 rumah

yang dibangun oleh para pengikut yang hidup di atas tanah seluas 6-hektar.

Pemilik tanah adalah Che Minah, istri Arifin Mohamad yang kini berusia 64

tahun. Status lahan merupakan lahan pertanian, yang sebelumnya ditutupi dengan

semak-semak dan pohon-pohon perkebunan karet 10 tahun yang lalu. Beberapa

2 BBC News. July 4, 2005 37

lahan dibersihkan pada tahun 1997 di mana para penduduk desa memutuskan untuk membangun beberapa rumah untuk tempat tinggal. Hal pertama yang di bangun adalah irigasi yang digunakan untuk penyediaan air bersih untuk penduduk desa3.

Kedua, pendidikan agama yang kurang, dan masyarakat yang mudah terpengaruh. Pengaruh ajaran ini telah tersebar luas dikalangan intelektual, bahkan orang-orang pintar dan ilmuwan juga telah dipengaruhi oleh Arifin

Mohamad. Tak terkecuali golongan yang lebih mudah terpengaruh karena jauh dari masyarakat umum.

Ketiga, faktor yang menyebabkan ajaran Arifin Mohamad ini bisa menyebar luas adalah ajaran ini berhubungan dengan ajaran Tarekat Zikrullah

Hasan Anak Rimau yang didirikan oleh keluarga Arifin Mohamad itu sendiri.

Keberadaan Tarekat Zikrullah Hasan Anak Rimau yang telah mempunyai pengikut mempermudahkan pengembangan pengaruh ajaran Arifin Mohamad karena asas Tarekat Zikrullah Hasan Anak Rimau tidak ada beda antara asas yang dibawa oleh ajaran Arifin Mohamad.

Menurut seorang Da’i4 yang telah berteman dengan Arifin Mohamad sekitar tahun 1967 mengatakan bahwa Arifin Mohamad bukanlah seorang yang mempunyai asas agama Islam. Dikatakan bahwa Arifin Mohamad juga bukanlah seorang yang berilmu bahkan seorang yang buta huruf dan tidak bisa membaca.

3 Sky News. July 18, 2005

4 Wawancara, Abdul Manas Said, Pendakwah Bebas. 38

Berasaskan faktor inilah kemungkinan Arifin Mohamad bersahabat dengan makhluk halus yang bisa digunakan untuk mempengaruhi masyarakat hingga dapat menarik hati orang yang bertemu dengannya dan menyebabkan mereka mematuhi apa yang Ia ajarkan sekalipun menyimpang dari ajaran Islam.5

Keempat, antara faktor lain adalah usaha keras yang lakukan oleh Arifin

Mohamad dalam menyampaikan ajarannya kepada masyarakat. Ia pernah mengunjungi Batu Caves di Gombak Selangor dan Setapak semata-mata ingin menyampaikan dan menyebarkan alirannya kepada kalangan Hindu. Diketahui bahwa Arifin Mohamad pernah berkunjung di Bali Indonesia dengan agenda yang sama. Perjalanan ini bisa dilihat dari VCD dan video yang diterbitkan khusus sebagai bukti Ia menyerbarkan alirannya kepada masyarakat.6

Kelima, penguasa setempat atau partai politik juga merupakan salah satu faktor menyebabkan timbul ajaran ini. Ia berkembang pada tahun 1982.7 Pada tahun itu ajaran ini tidak disebut ajaran langit, tetapi disebut ajaran ratib kuat

Arifin Mohamad. tetapi tidak ada cara yang dilakukan oleh kerajaan pada masa itu yang di perintah oleh Dato Seri Amar DiRaja Tan Sri Wan Moktar bin Ahmad.8

5 Jabatan Agama Islam Terengganu, Operasi di Perkampungan Arifin Mohamad di Batu 13, Tenang, Hulu Besut.

6 http://islam.gov.my/listsesat.html,(05 Aprl 03), senarai Ajaran Sesat .Halaman Resmi JAKIM.

7 Ibid.

8 Menteri Besar Terengganu,1982-1999. 39

C. Ajaran-ajaran Arifin Mohamad

Dengan kehebatan Arifin Mohamad memimpin ajaran sesat Kerajaan

Langit itu, banyak penduduk asli dan dari berbagai negara mengagumi ajaran

Arifin Mohamad. Arifin Mohamad berhasil memperalat dan mempengaruhi

berbagai lapisan masyarakat, agama dan penduduk di negara Malaysia untuk

menyertai ajaran yang disebarkannya.

Antara ajaran-ajaran yang telah diajarkan oleh Arifin Mohamad yang di

namai ajaran tarikat yang mengutamakan dzikir kuat dan amalan, diantaranya:

1. Tuhan adalah manusia.

2. Tidak perlu percaya kepada Rasulullah SAW karena Rasulullah adalah

manusia dan kita bisa mengatasinya dengan berdzikir.

3. Berdzikir lebih afdal dari shalat lima waktu dan jika seseorang itu telah

ilham,kasyaf, shalat lima waktu digugurkan.

4. Syurga diperuntukkan kepada pengikutnya saja dan kunci hanya ada pada

tangan Arifin Mohamad. Adapun orang lain adalah seperti babi belaka

(kotor).

5. Shalat lima waktu tidak wajib.

6. Guru ajaran ini berada dimana saja makhluk berada.

7. Mengakui bahwa dirinya Tuhan. 40

8. Hanya dirinya saja yang berwenang melantik dari kalangan muridnya bagi

menyandang gelar wali Allah serta menentukan derajatnya9.

9. Pengikut jika mau shalat, berdzikir mestilah lebih dulu ingat dan

menggambarkan wajah guru sebelum mengingat Allah10.

10. Memberitahukan bahwa dirinya dirasuki roh Nabi dan sampai waktunya

nanti Ia akan bertukar menjadi Imam Mahdi.

11. Pengikut mesti mengorbankan harta benda jika ia membutuhkannya.

12. Memberitahukan bahwa dirinya sudah naik ke langit dan telah duduk di

atas Arasy.

13. Memberitahukan dia menerima satu rangkaian nama-nama pengikutnya

dari Tuhan.

9 Ini berbeda dengan ajaran Arifin Mohamad, Tarikat Naqsyabandiyah ada tiga macam pembaiatan yang dilakukan Kiai Asrori, yaitu Bai’at bihusnidzdzan bagi pemula, Bai’at bilbarakah (tingkat menengah), dan Bai’at bittarbiyah (tingkat tinggi). Untuk menapaki level-level itu, tiap jemaah diwajibkan melakukan serangkaian zikir rutin sebagai ciri tarekat, yaitu zikir Jahri (dengan lisan) sebanyak 160 kali dan zikir khafiy (dalam hati) 1.000 kali tiap usai salat. Kemudian, ada zikir khusus mingguan (khushushiyah/usbu’iyah) yang umumnya dilakukan berjemaah per wilayah, seperti kecamatan.

10 Mengenai dzikirullah (shalat), pandangan Arifin Mohamad memiliki pemikiran yang berbeda dengan tariqat naqsyabandiah Teknik dasar Naqsyabandiyah, seperti kebanyakan tarekat lainnya, adalah dzikir yaitu berulang-ulang menyebut nama Tuhan ataupun menyatakan kalimat la ilaha illallah. Tujuan latihan itu ialah untuk mencapai kesadaran akan Tuhan yang lebih langsung dan permanen. Pertama sekali, Tarekat Naqsyabandiyah membedakan dirinya dengan aliran lain dalam hal dzikir yang lazimnya adalah dzikir diam (khafi, “tersembunyi”, atau qalbi, ” dalam hati”), sebagai lawan dari dzikir keras (dhahri) yang lebih disukai tarekat-tarekat lain. Kedua, jumlah hitungan dzikir yang mesti diamalkan lebih banyak pada Tarekat Naqsyabandiyah daripada kebanyakan tarekat lain. Dzikir dapat dilakukan baik secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. Banyak penganut Naqsyabandiyah lebih sering melakukan dzikir secara sendiri-sendiri, tetapi mereka yang tinggal dekat seseorang syekh cenderung ikut serta secara teratur dalam pertemuan-pertemuan di mana dilakukan dzikir berjamaah. . Dalam ritual dzikir Arifin Mohamad lebih ditekankan kepada pelafalan huruf atau dengan suara yang lantang, ( H. A. Fuad Said dalam karangannya Hakikat Tarikat Naqsyabandiah) 41

14. Tidak sah shalat jika berimamkan orang lain, karena martabatnya lebih

tinggi dari orang lain.

15. Memberitahukan bahwa dirinya akan menjadi presiden di akhirat nanti.

16. Rukun Islam dan hukum-hukum syara’ seperti puasa, zakat dan lain-lain

itu tidak ada kaitan dengan Tuhan.

17. Pergi ke Mekah mengerjakan haji adalah sia-sia saja.

18. Waktu shubuh sampai dengan waktu dzuhur.

19. Kiamat tidak akan terjadi karena Allah tidak bodoh menjadikan alam

kemudian dimusnahkan.

20. Seseorang anak Adam apabila hampir mau meninggal, Allah akan datang

bersalaman dengannya dan tidak perlu lagi mengucapkan syahadat

21. Kalau seseorang mau menjadi Islam haruslah menjadi kafir dahulu.

22. Al-Quran yang ada saat ini adalah salah.

23. Semua alim ulama dan kiyai sekarang adalah penipu karena

menyembunyikan ilmu yang benar.

24. Shalat Jumat tidak wajib.

25. Arifin Mohamad adalah satu-satunya orang yang bisa memabawa Islam

yang sebenarnya seperti pada masa Rasulullah SAW.

Setelah hampir 10 tahun menyampaikan ajarannya ini di Malaysia, akhirnya ajaran menyimpang yang diikuti orang banyak itu telah di ketahui oleh pihak berkuasa dan agama setempat. Dan akhirnya pengikut-pengikut Arifin

Mohamad ditahan dan di adili di mahkamah. Kawasan Kerajaan Langit juga telah 42

dimusnahkan. Arifin Mohamad mengatakan Ia tidak bisa dianggap sesat karena Ia

sudah mengumumkan keluar dari agama Islam semenjak 1998.11

Inilah perkara-perkara yang menyebabkan kerajaan negeri mengambil

keputusan untuk menghapuskan ajaran tersebut karena Ia jelas bertentangan

dengan ajaran Islam sebenarnya,'' ujarnya.12

D. Pengaruh Ajaran Sesat Arifin Mohamad

Kelompok Arifin Mohamad merupakan satu antara lima kelompok ajaran

sesat paling hebat di Malaysia dan mulai bergerak pada tahun 1982. Ia antara lain,

mengamalkan dzikir secara kuat dalam suasana gelap dengan bercampur antara

lelaki dan wanita. Pemimpinnya (Arifin Mohamad) mengaku dirinya sebagai

Tuhan, pencipta semua agama serta pemegang kunci Surga.

Pengikutnya sebahagian besar para profesional, latar belakang seni dan

orang-orang dengan beberapa yayasan keagamaan. Banyak dari mereka bisa

dianggap sebagai orang dengan paradigma terbuka yang bisa menerima ideologi

baru dan persepsi terhadap keyakinan spiritual.13

11 http://ms.wikipeIa.org/wiki/Arifin_Mohamad, Iakses pada tanggal 25 April 2010, pukul 12.23 WIB

12 http://ayah-pin.blogspot.com/2005_08_01_archive.html, Iakses pada tanggal 25 April 2010, pukul 12.26 WIB

13 http://tokayahpin.blogspot.com/, Iakses pada tanggal 30 November 2010, pukul 09.17 WIB

43

Beberapa pengikut ajaran sesat Arifin Mohamad dikatakan pernah mencari rezeki dengan melakukan pelbagai pekerjaan aneh termasuk menjual kodok kepada restoran bukan Islam dan menjadi peramal judi nomor buntut

(togel). Perkara ini dibongkar oleh beberapa penduduk Kampung Batu 13 yang mengakui pengikut kelompok itu sanggup melakukan pekerjaan yang menjelekkan dan menyalahi agama bagi mendapatkan uang untuk memenuhi kehidupan mereka.

Seorang penjaga warung Ibrahim 55 berkata, warungnya kerap kali didatangi oleh beberapa pengikut Arifin Mohamad yang hendak membeli baterai untuk mencari kodok pada waktu malam hari.

Menurutnya beberapa pengikut Arifin Mohamad mengaku bisa mendapat nilai nomor buntut (Judi togel) lebih awal dengan melakukan upacara `menurun' pada setiap malam Jumat. Katanya, setiap calo judi yang hendak mendapatkan nomor yang hendak dibeli perlu membayar di antara RM20 hingga RM50 kepada pengikut Arifin Mohamad yang menurutnya bisa membantu dengan kehendak dari Kerajaan Langit. Selain itu para pengikut Arifin Mohamad juga melakukan beberapa kerja lain seperti penoreh getah, petualang, tukang rumah, supir van karyawan dan juga penjual batu nisan.14

14 Koran Utusan Malaysia, 20 Febuarai 2009 BAB IV

PENANGGGULANGAN ALIRAN SESAT ARIFIN MOHAMAD OLEH KERAJAAN NEGERI TERENGGANU

Negeri bagian Terengganu merupakan sebuah negeri yang mempunyai

penduduk yang majemuk baik etnis maupun agama. Didalamnya terdapat

berbagai ajaran dan aliran, sehingga terdapat aliran-aliran yang salah sudah

bertahun-tahun lamanya tidak diberantas secara sungguh-sungguh oleh

pemerintah negeri Terengganu. Ini disebabkan karena pemerintah tidak serius

menangani tentang hal-hal yang terkait dengan aliran-aliran agama yang

menyimpang dari Islam.

Pada tahun 1999 Kerajaan Negeri Terengganu telah berubah untuk

lebih serius terhadap masalah-masalah yang terkait dengan aliran dan ajaran

yang menyimpang dari Islam. Karena pemerintah Terengganu pada waktu itu

berasal dari kelompok yang memakai Islam secara keseluruhan yaitu, Partai

Islam se-Malaysia (PAS).

Yang istimewa dalam corak pemerintahan Terengganu ketika dibawah

pemerintahan PAS, Terengganu merupakan sebuah negeri yang sukses

meloloskan undang-undang hudud dan qisas, tetapi ia tidak diluluskan oleh

pemerintah Malaysia. Sedangkan PAS sudah berhasil meletakkan rujukan

tertinggi dalam sistem undang-undang negeri Terengganu adalah al-Quran,

Hadis, Ijmak dan Qias.

44 45

Artikel lainnya ada yang mengatakan bahwa perlindungan pada agama

Islam daripada pengaruh agama lain atau doktrin lain, telah diletakkan dalam

undang-undang negeri yang mempunyai Raja, termasuk negeri Terengganu.1

Walau demikian mengapa isu serta penyebarluasan ajaran dan aliran sesat

seakan-akan tidak pernah pudar dan menurun walaupun status kedudukan

Islam telah diperjelas dalam Perlembagaan Malaysia. Ini dikarenakan Islam

hanya sebagai hiasan bagi Perlembagaan Malaysia manakala kandungannya

dipenuhi dengan sisa-sisa peninggalan kolonial Inggeris. Walau demikian,

bagi kasus aliran sesat Arifin Mohamad ini, Kerajaan Terengganu telah

mengambil sikap untuk membarantas ajaran ini. Maka di antara upaya

Kerajaan Terengganu adalah :

A. Fatwa dan Penangkapan kelompok ajaran Arifin Mohamad

1. Pada 7 Disember 1981 jawatankuasa Ulama Negeri Terengganu telah

mengeluarkan fatwa bahwa “ pengajian meratib kuat oleh kumpulan

ajaran ini adalah menyalahi dari segi agama Islam dan membawa

kekufuran, hendaklah dihapuskan amalan dzikir kelompok ini karena

dijadikan alat pelajaran yang salah”.

2. Fatwa Negeri Kelantan yang dikeluarkan pada 28 Febuari 1986

menjelaskan bahwa “ bentuk-bentuk pengajian kelompok Ajaran

Arifin Mohamad ini adalah salah dan merubah iman seorang muslim

1 Enakmen Pentadbiran Hal Ehwal Agama 1986, (Bahagian VI,) h 181 46

yang mempercayai dan beriktikad dengan ajaran ini. Siapa yang

mempelajari ajaran ini haruslah bertaubat dan kembali kepada jalan

yang benar.

3. Fatwa Negeri Selangor yang dikeluarkan pada 30 September 1995,

telah memfatwa Tarikat Zikrullah Hassan Anak Rimau dan Arifin

Mohamad adalah sesat.2

Sikap Kerajaan Terengganu terhadap Aliran sesat Arifin Mohamad ini

tidaklah hanya terhenti di satu sudut saja, bahkan Kerajaan telah berusaha

mencari dan menyelesaikan kasus aliran sesat yang kuat ini, diantaranya bisa

dilihat dari gerakan dari setiap komisi Islam khususnya dari setiap kelompok

yang ada di Terengganu khususnya, kemudian dengan kepedulian yang begitu

baik, Kerajaan Terengganu tidak pernah lupa terhadap komisi-komisi yang

berwenang di Pusat (Kerajaan Malaysia) karena tidak dapat tidak kasus ini

seharusnya bekerjasama dengan komisi Islam yang paling besar di Malaysia

yaitu Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM). selanjutnya kerajaan

Terengganu dengan bersungguh-sungguh melaksanakan tugas yang diberikan

rakyat sebagai Pemerintah Islam dengan mencari dan menghapuskan segala

aliran sesat yang ada di Terengganu khususnya. Hasilnya, sejak pasca

kemenangan Kerajaan Terengganu di bawah kepimpinan PAS hingga pasca

2 Dokumen Mesyuarat Majlis Kebangsaan bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia. ( Jakim/(R)/(6,00)535/3 jld.6. h.4 47

pemilu berikutnya, aliran sesat Arifin Mohamad berhasil dihapuskan dengan

baik oleh komisi-komisi berwenang yang diperintahkan oleh Kerajaan negeri.3

B. Penyerangan Fisik ke atas Arifin Mohamad

Pada 19.7.2001, jam 10.00 a.m, pemerintah daerah Besut4 yang

diberitahukan oleh masyarakat sekitar bahwa kegiatan ajaran Arifin Mohamad

dan pengikutnya masih aktif dijalankan di kawasan kediamannya. Pihak

Kerajaan memerintahkan pihak Polisi untuk membuat investigasi mengenai

laporan tersebut. Pihak Polisi memberikan keterangan membuat investigasi

bersama dengan pemerintah daerah pada hari yang sama dan mendapatkan

satu kelompok yang berada di dalam kawasan kediaman Arifin Mohamad.

Pemerintah daerah telah mengerahkan semua ketua unit Pemerintah

daerah untuk memberitahukan kepada semua pegawai pemerintahan untuk

mengadakan operasi penyerangan di kawasan kediaman Arifin Mohamad

pada 20.7.2001. Penyerangan hari itu banyak menangkap kurang lebih 58

orang yang berada di dalam kawasan kediaman Arifin Mohamad yang ditutup

sebagian dengan pagar batu dan sebagian lagi dengan kawat baja.

Melalui keterangan dari Azam bin Awi, Ketua Pegawai pemerintahan,

operasi ini di bawah seksyen 10 Enakmen Kesalahan Jenayah Syariah

3 Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu, Pusat Pentadbiran Islam Negeri 23 Oktober 2002 4 Normapiah bin Muda, Penguatkuasa daerah Besut.

48

Terengganu. Operasi ini melibatkan kurang lebih 35 orang pegawai

pemerintahan di semua daerah dan dibantu oleh pihak polisi.5

Pada 18 Julai 2005, Jam 4.30 a.m, satu kelompok warga lokal telah

melakukan penyerangan dan membakar barang-barang tertentu termasuk

beberapa buah mobil di kawasan Arifin Mohamad. Pada jam 10.30 a.m, 200

warga lokal mengadakan demontrasi kebencian kepada Kerajaan yang tidak

menghapus kawasan itu. Pada 31 Juli 2005, patung-patung di kawasan itu

baru di hapuskan oleh Pejabat Tanah Terengganu, Malaysia.

C. Pengajuan ke Pengadilan

Pihak berkuasa tidak mengiktirafkan pengistiharan murtad oleh Arifin

Mohamad serta pengikutnya. Ia divonis dibawah seksyen 209 (2) Enakmen

Pentadbiran Hal Ehwal Agama Terengganu 1986. Dengan demikian pada 27

Jun 2001 Arifin Mohamad didapati bersalah karena menghina agama Islam

dengan mengaku secara lisan bahwa dia bukan Islam pada 14 jun 2001,

didenda sebanyak RM2.900.00 dan penjara 11 bulan serta ditempatkan di

penjara Pengkalan Chepa, Kelantan, Malaysia.6

Para pengikut-pengikut Aliran Arifin Mohamad dikurung serta di

perintahkan untuk bertaubat dan kembali ke jalan yang benar dengan

5 Hujahan Ketua Penvonis Syarie Negeri Terengganu, Mustafa Hamzah. H. 5

6 Dokumen Mesyuarat Majlis Kebangsaan bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia. ( Jakim/(R)/(6,00)535/3 jld.6. h 5. 49

diberikan pelajaran semula, apa yang fardhu dan wajib bagi seorang Muslim, dan ketua aliran sesat ini yaitu Arifin Mohamad dikurung untuk diinvestigasi latar belakang akan motif dan tujuan kemunculan alirannya itu dan seterusnya diperintahkan supaya bertaubat dan kembali menganut ajaran Islam yang benar dan sempurna.

Pengikut ajaran ini dikenakan undang-undang sebagaimana yang telah diperuntukkan oleh subseksyen 44 (1) (J) Enakmen Keterangan Mahkamah

Syariah (Terengganu) 2001 dan subseksyen 209 (1) dan (2) Enakmen

Pentadbiran Hal Ehwal Agama Islam (Terengganu) 2001.7 Enakmen

Kesalahan Jenayah Syariah ( Takzir ) Terengganu 2001 seksyen 8 (a,b,c) seksyen 9 dan 10.8

Hasil dari sikap kerajaan Terengganu yang begitu bersungguh-sungguh dalam mencegah dan menghancurkan aliran-aliran sesat khususnya aliran sesat Arifin Mohamad ini, berdampak pada kembalinya pengikut-pengikut aliran ini kepada ajaran islam yang sebenarnya dan mengaku tiada tuhan selain Allah SWT.9

7 Hujahan Ketua Penvonis Syarie Negeri Terengganu, Mustafa Hamzah. h 34.

8 Enakmen Kesalahan Jenayah Syariah ( Takzir ) Terengganu 2001.

9 Ibid, hlm 2 50

D. Kebijakan Kerajaan Negeri Terengganu Dalam Penaggulangan Aliran

Sesat Arifin Mohamad

Ketika dibawah pemerintahan PAS, kerajaan negeri Terengganu telah

sukses dalam hal mencegah aliran-aliran yang salah dan menyimpang dari

ajaran Islam. Dan seperti yang telah dibahas di bab-bab di atas tentang aliran

Arifin Mohamad, yaitu sebuah aliran yang merupakan aliran sesat yang kuat

saat ini di Malaysia. Aliran ini sudah ada selama bertahun-tahun, tetapi ia

tidak serius ditangani oleh pihak pemerintah Terengganu pada khususnya. Ini

karena kepentingan politik yang curang dijadikan sumber kemenangan

pemerintah dalam memenangi pemilu.

Pada tahun 1999 Terengganu di bawah kepimpinan PAS yang maju

dengan Islam sebagai dasar pelaksanaan, undang-undang Islam sebagai

penggerak untuk mensejahterakan rakyat. Pada tahun inilah Kerajaan Negeri

Terengganu telah berhasil memusnahkan aliran sesat yang dibawa oleh Arifin

Mohamad. Aliran ini ternyata telah lama berdiam di Besut Terengganu

sehingga telah mempunyai kurang lebih 45 pengikut setia.10 Aliran sesat ini

di antaranya juga disebut sebagai “ajaran langit”. Kerajaan negeri terengganu

telah mevonis Arifin Mohamad sebagai pembawa aliran sesat karena semua

ajaran yang diajarkan oleh Arifin Mohamad ternyata jelas sangat menyimpang

dari Islam.

10 Hujahan Ketua Penvonis Syarie di Akhir Kes Penvonisan, hlm 23 51

Aliran sesat ini divonis dibawah seksyen 10 Kesalahan Jinayah

Syariah Takzir Terengganu 2001, menurut pemerintah setempat, takzir

merupakan hukuman terbaik untuk kesalahan-kesalahan seperti ini, karena

seharusnya hal aliran sesat tidak tersebut dalam hukum Hudud dan Qisas.

Takzir adalah satu hukuman yang tidak ditetapkan hukumnya,

diwajibkan sama ada sebagai hak Allah atau hak manusia, di dalam setiap

maksiat yang tiada pembalasan hadd dan kaffarah, mempunyai tujuan yang

sama seperti pembalasan hadd (hudud), yaitu memberikan pengajaran

(ta’dib), mengadakan pemulihan (islah) dan mewujudkan ingatan yang

menakutkan (zajr).11 Di dalam istilah fuqaha’, maksiat bermaksud tindakan

melanggar apa saja larangan syara’ atau meninggalkan apa saja perintah

wajibnya. Dengan itu juga pendosa akan dikenakan pembalasan.12 Dan

mereka membagi kesalahan maksiat itu kepada tiga jenis : Pertama, kesalahan

maksiat yang diperuntukan pembalasan hadd, seperti melakukan kesalahan-

kesalahan hudud (termasuk semua kesalahan qisas yang terangkum di dalam

pengertian hudud yang luas). Di dalam sebagian besar kesalahan ini, hukuman

takzir bisa diperuntukkan kepada terdakwa sebagai pembalasan tambahan.

11 Enakmen Undang-Undang Kanun Jinayah Syariah II 1993 Perlaksanaan Hukum Hudud di Kelantan. hlm 97

12Undang-undang Islam di Makamah-Makamah Syariah Islam di Malaysia terbitan; Library International Islamic University Malaysia, hlm 143

52

Kedua, kesalahan maksiat yang diperuntukkan bagi kaffarah saja, seperti melakukan hubungan intim di antara pasangan suami istri ketika sedang berpuasa pada siang hari bulan Ramadan. kesalahan seperti ini, menurut pendapat yang terkuat, terdakwa tidak harus dikenakan pembalasan takzir, meskipun sebagai hukuman tambahan.

Ketiga, kesalahan maksiat yang diperuntukan hukuman hadd dan juga kaffarah, seperti kesalahan memberi rasuah, memakan harta riba atau harta anak yatim, pecah amanah, membuat kenyataan palsu dan lain-lain.

Secara terminologi hukuman takzir itu diartikan dengan hukuman yang tidak dikenakan kepada pelaku tindak kejahatan yang tidak dikenai hukuman qisas-diyat dan tidak pula hukuman hudud.13

Secara terang dan jelas mungkin aliran sesat tidak telihat pada kesalahan takzir sepeti yang dijelaskan diatas, tetapi ia muncul dari kebijakan- kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dan kerajaan terhadap kasus ini.

Justru, dalam hal yang terkait dengan Aliran Sesat khususnya di negara bagian

Terengganu, kerajaan negeri Terengganu telah menetapkan dalam seksyen 10,

Enakmen kesalahan Jinayah Syariah Negeri Terengganu 2001 yang menetapkan pada bagian dua dan tiga tentang kesalahan yang berhubungan dengan aqidah serta tentang kesuciaan agama Islam dan Institusinya.14 Jelas

13 Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqh, ( Jakarta: Kencana, 2003), h .321

14Kerajaan Negeri Terengganu, Enakmen Kesalahan Jenayah Syariah (Takzir) Terengganu 2001, (Terengganu: Kerajaan Negeri Terengganu, 2001), h. 1303 53

dalam hal yang terkait dengan aliran sesat ini, kerajaan negeri Terengganu telah mengeluarkan kebijakan menghukumnya dengan Takzir sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Enakmen Jinayah Syariah Negeri Terengganu

2001.

Dalam Enakmen Jinayah Syariah Takzir Terengganu 2001 telah dikumpulkan kesalahan-kesalahan yang terkait dengan aliran-aliran sesat ini, seperti yang disebut pada bagian dua yaitu kesalahan yang berhubung dengan

Aqidah:

1. Pemujaan salah.

2. Doktrin palsu.

3. Mengembangkan doktrin agama.

4. Vonisan palsu.

5. Mevonis bukan Islam.

Selanjutnya pada bagian tiga tentang kesalahan yang terkait dengan kesucian agama Islam dan institusinya:

1. Menghina atau menyebabkan agama islam dipandang hina.

2. Melecehkan ayat al-Quran atau Hadis.

3. Menghina atau menginkari pihak berkuasa agama.

4. Menginkari perintah mahkamah.

5. Pendapat yang bertentangan dengan fatwa.

6. Membuat agama yang bertentangan dengan hukum syarak.

7. Memutarbalikkan ajaran dan hukum agama Islam. 54

8. Tidak menunaikan solat jumat.

9. Tidak menunaikan solat fardu.

10. Menghasut supaya mengabaikan kewajiban agama.15

Setiap kesalahan yang disebutkan diatas dikenakan hukuman takzir

oleh Kerajaan Negeri Terengganu dibawah seksyen 10, Enakmen Kesalahan

Jinayah Syariah Takzir Terengganu 2001. Hukumannya berupa denda dengan

bayaran uang, dan di penjara (kurung) di luar negeri (propensi).

Kasus aliran sesat Arifin Mohamad ini divonis dibawah seksyen 10

yang telah menetapkan bahwa Arifin Mohamad harus ditangkap dan dipenjara

(kurung) di luar negeri. Tergugat Arifin Mohamad telah dijatuhkan hukuman

dengan di penjara di Pengkalan Chepa, Kelantan.16 sedangkan pengikut-

pengikut aliran sesat Arifin Mohamad diwajibkan untuk menhadiri kelas-kelas

agama agar mereka kembali kepada Islam yang sebenarnya, acara ini

diadakan oleh kerajaan Terengganu dibawah bimbingan Jabatan Hal ehwal

Islam Terengganu (JHEAT).

Kelanjutan dari kasus Arifin Mohamad ini, kerajaan Terengganu telah

mengadakan kerjasama dengan komisi agama persekutuan yaitu Jabatan

Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM), dan Non Goverment Organisation

(NGO) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

15Kerajaan Negeri Terengganu, Enakmen Kesalahan Jenayah Syariah (Takzir) Terengganu 2001, (Terengganu: Kerajaan Negeri Terengganu, 2001), h. 1303-1304

16 Koran Warta Darul Iman, Banteras Ajaran Sesat Ayah Pin Ke Akar Umbi, 5 Syaaban 1422 hijrah/ 22 Oktober 2001, h. 21 55

Sebagai sebuah lembaga penting manajemen Urusan Keislaman di

tingkat federal dan skretaris kepada majelis Kebangsaan bagi Hal Ehwal

Agama Islam Malaysia.17 Sebagai lembaga pemerintah pusat dalam

pelaksanaan Hal-hal Islam dan berwenang dalam hal pembangunan ummah,

Tujuan JAKIM adalah memastikan ajaran Islam tersebar luas kepada seluruh

masyarakat dan membentuk kepemimpinan yang berwibawa dan melahirkan

tenaga manajemen yang terlatih, berketerampilan, dedikasi dan berhemah

serta menghasilkan sistem pegurusan yang berteraskan nilai dan etika Islam.18

Justru, sebagai majelis Kebangsaan bagi Hal Ehwal Agama Islam

Malaysia, Jakim juga berperan dalam kasus yang berkenaan dengan aliran

sesat di Terengganu karena ia adalah bagian dari fungsi utama Jakim yaitu

Mengawal penentangan aqidah kepada kelompok yang menentang dan

mengancam keselamatan negara, serta Menjaga kesucian akidah ajaran islam

di Malaysia. Dalam rancangan Lima Tahun Kedua Memerangi Ajaran sesat

yang bermula dari tahun 2000 hingga 2004, Jakim telah merancang untuk

memerangi ajaran sesat ini, dan tindakan diarahkan kepada ajaran sesat yang

pernah muncul di Malaysia yaitu sebanyak 95 ajaran sesat, dan 23 ajaran sesat

yang masih aktif. Justru, Jakim telah bergerak dan mengeluarkan fatwa yang

telah diwartakan dan telah mengambil tindakan pemerintahan, dan telah

17Jabatan Kemajuan Malaysia, Pelan Strategik JAKIM 2009-2014, Memacu Transformasi Pengurusan Hal Ehwal Islam, (T.tp., t.p., t.t.), h. 10

18 Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Laporan Tahunan JAKIM 2008, (Kuala Lumpur: Percetakan Nasional Malaysia Berhad, 2009), h.VI 56

mendapati ada terdapat di antara kelompok-kelompok ajaran sesat yang masih

aktif dengan kegiatannya. Antara 23 kelompok ajaran sesat yang aktif, lima

daripadanya dikatogeri tegar yaitu:

1. Ajaran (Arifin Mohamad) Ayah Pin.

2. Ajaran Haji Kahar.

3. Ajaran Qadiani.

4. Tarikat Naqsyabandiah Qadirun Yahya.

5. Bekas Kumpulan Al-Arqam.19

Diantara tindakan yang di ambil bagi membendung isu ini adalah

diantaranya:

a. Melalui pendekatan aqidah yaitu dengan menggunakan nilai-nilai

serta kemurnian islam itu sendiri untuk mendekati golongan ini.

Menjelaskan bahwa aliran yang dilakukan oleh mereka sebenarnya

melencong dengan ajaran islam serta bisa merosakkan pegangan

aqidah seseorang.

b. Bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait seperti Polis DiRaja

Malaysia (PDRM), Bahagian Keselamatan Negara (BKN), dan

Kementerian Keselamatan Dalam Negeri dan pihak berkuasa

agama negeri bagi membendung gejolak ini.

19Majlis Kebangsaan Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia, Kertas Makluman Perkembangan Semasa Tindakan Ke Atas Ajaran Sesat Tegar, (Kuala Lumpur: Majlis Kebangsaan Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia, 2006), h. 2-3 57

c. Bertindak memberi penjelasan mengenai bahaya gejolak kepada

orang awam melalui saluran media cetak dan elektronik termasuk

khutbah jumat.

d. Mencegah lebih awal kemunculan golongan ini dengan mengambil

langkah drastis untuk mengharamkannya.20

Kesimpulanya, jika dilihat hasil dari kebijakan-kebijakan pemikiran

Islam oleh kerajaan Negeri Terengganu dalam memastikan aliran-aliran sesat

yang wujud dalam negeri Terengganu khususnya dapat ditangani secara baik

dan benar. Hasil dari itulah menjadikan semua komisi-komisi Islam yang ada

di Malaysia telah bekerjasama dengan Kerajaan Negeri Terengganu dalam

penanggulangan kasus Aliran sesat di Terengganu ini khususnya Aliran Sesat

Arifin Mohamad.

E. Pandangan Hukum Islam Terhadap Penodaan Agama

Menurut Majelis Fatwa Malaysia, Terlebih dahulu dibedakan antara

kesalahan dan kesesatan. Kalau berbicara kesalahan adalah sesuatu kekeliruan

pemahaman dan praktik yang terkait dengan perkara syari’at dan

konsekuensinya dapat dikategorikan hanya sebatas maksiat saja. Sedangkan

kesesatan adalah kekeliruan pemahaman yang terkait dengan perkara aqidah

atau syari’at yang diyakini kebenarannya konsekuensinya terhadap hal ini

adalah kekufuran.

20 Jurnal Penyelidikan Islam, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia.Bil 19/2006 hlm149 58

Kekufuran para pengingkar syariat yang mutawatir, tentu yang namanya aliran sesat menyeru hal-hal yang mungkar dan bathil, sebagaimana fakta yang terjadi dilapangan, mereka mengajak penganutnya untuk meninggalkan ajaran-ajaran Nabi SAW, seperti perintah Nabi yang benar pemahamannya seperti shalat, zakat atau ibadah-ibadah lain yang sudah disepakati kewajibannya dalam Islam atau menghalalkan yang diharamkan

Allah serta mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah.

Mengamalkan ajaran-ajaran mereka itu tidak sebatas maksiat biasa karena hal itu sudah masuk kewilayah kekufuran. Ibnu al Khudamah dalam al

Mughni mengatakan, “begitu juga (dihukumi murtad bagi mereka yang mengingkari dasar-dasar Islam seperti zakat, puasa, haji karena dalil yang menunjukkan fardhunya amalan-amalan itu hampir tidak bisa dihitung dan ijma pun manyatakan hal yang serupa tersebut dalam kitab Tafsir al Muhith

"ومن ذهب أن النبىة ال تنقطع أو إلى الىلي أفضل من النبي فهى زندق"

Artinya: “ Barang siapa mengatakan bahwa kenabian belum putus

(berakhir) atau mengatakan bahwa wali lebih baik dari para nabi maka orang itu adalah kafir zindiq”

Pedoman dari dalili-dalil di atas maka tidak perlu dipermasalahkan dalam fatwa ulama` karena pendapat lembaga ini sesuai dengan al-Qur`an,

Sunnah dan ijma’. Kalau sudah masuk ranah ijma’ maka tidak mungkin terjadi 59

kesalahan atau kesesatan, karena Rasululllah saw sendiri bersabda:

“sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan”. Hadis ini mencapai derajat mutawatir dari segi makna. BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

aliran sesat merupakan satu paham yang sangat menyimpang dari ajaran

Islam, dengan demikian pasti akan berlaku satu perkara yang akan menjadikan

sebuah masyarakat dan Negara menjadi terganggu dan keliru. Yang demikian

sudah barang tentu memerlukan sebuah komisi atau kewenangan dalam sebuah

pemerintahan untuk bertindak dan menyelesaikan masalah yang serius ini.

Sebagaimana yang telah penulis sajikan pada bab-bab di atas, maka disini dapat

penulis simpulkan Upaya Kerajaan Negeri Terengganu dalam Penanggulangan

Aliran Sesat Arifin Mohamad dengan senantiasa berpijak pada rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Ajaran pokok yang diajarkan Arifin Mohammad diantaranya yaitu :

a. Tuhan adalah manusia;

b. Tidak perlu percaya kepada Rasulullah SAW karena Rasulullah adalah

manusia dan kita boleh mengatasinya dengan berdzikir;

c. Berdzikir lebih afdhal dari sembayang lima waktu dan jika seseorang

itu telah ilham, zuk, kasyaf, sembahyang, lima waktu digugurkan;

d. Surga adalah terhad kepada pengikutnya saja dan kunci surge hanya

ada pada tangan beliau saja (Arifin Mohamad);

e. Sembahyang lima waktu tidak wajib;

60 61

f. Guru ajaran ini berada dimana saja makhluk berada;

g. Pernah mengaku dirinya Tuhan;

h. Hanya dirinya saja berkuasa melantik dari kalangan muridnya bagi

menyandang gelaran wali Allah serta menentukan derajatnya;

i. Mengaku dirinya dimasuki roh Nabi dan sampai waktunya nanti dia

akan bertukar menjadi imam mahdi;

j. Pengikut mesti mengorbankan harta benda bila diperlukan olehnya.

2. Pengaruh aliran/ajaran Arifin Mohamad terhadap masyarakat Terengganu

dapat dirumuskan dari dua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor

external, faktor internal ini lebih berkisar didalam penganjuran pergerakan

persilatan, ilmu kebatinan juga termasuk amalan kebomohan. Pada

kebiasaanya aliran sesat seperti ini bertapak dan tersebar secara sulit dan

tersembunyi. Ianya biasanya dipelopori oleh tokoh-tokoh tempatan

dikampung- kampung yang disegani oleh masyarakat sekitar. Dan faktor

external adalah biasanya diadopsi anak tempatan yang membawa masuk

aliran atau tokoh-tokoh ‘agama’ dari luar Negara. Justru, pengaruh aliran

sesat di Terengganu seakan tidak pernah hilang di sebabkan pemerintah

yang dahulu menganggap ianya sebagian dari kewajiban untuk

menghukum dan menghapuskan aliran-aliran ini, ini jelas digambarkan

dari keterbukaan pemerintah Malaysia khususnya terhadap aliran sesat

Arifin Mohamad (ayah pin) ini, jika ini berlaku dan berlanjutan, maka 62

ianya pasti tidak akan pernah pudar dari kehidupan bermasyarakat di

Malaysia amnya dan Terengganu khususnya.

3. Tindakan kerajaan Terengganu dalam menyelesaikan aliran sesat yang

dibawa Arifin Mohamad dengan mengajukan ke pengadilan. Arifin

Mohamad telah di tetapkan murtad oleh pihak berkuasa ia di vonis

dibawah sekyen 209 (2) enakmen Pentadbiran hal ehwal agama

Terengganu 1986. Dan juga dia di vonis menggunakan undang-undang

enakmen kesalahan jinayah syari’ah (takzir) Terengganu 2001. Sebagai

sebuah kerajaan Islam yang mempunyai wewenang dalam penanganan

berbagai kasus dan masalah aliran sesat, kerajaan Terengganu telah

melaksanakannya dengan jelas dan sempurna walau ianya tidak diambil

peduli oleh kerajaan yang memerintah sebelum tahun 1999, akan tetapi

selepas mengambil alih pemerintahan selepas pemilu tahun 1999 maka

kerajaan Terengganu telah Berjaya dalam menanggulani masalah aliran

sesat ini, ianya terbukti dengan kesugguhan kerajaan yang telah berkoalisi

dengan segala komisi-komisi yang berwenang dalam kasus ini dan telah

mengambil tindakan berdasarkan undang-undang syariah takzir bagi

menghukum siapa yang menganut dan mengamalkan aliran ini. Hasilnya,

kerajaan telah berjaya menanggulani kasus ini dengan sempurna. Jelaslah

jika pemerintah yang ingin mengangkat dan mengamalkan Islam yang asli

maka ianya akan jelas terpampang dalam segala gerak kerja dan amalan

pemerintahan. 63

B. Saran

Politik Islam modern ini mencoba memasuki area ponish sebagai mediator

bagi umat Islam untuk senantiasa menyerukan pesan-pesan agama didalamnya.

Oleh karena itu sarana politik haruslah digunakan sebaik-baiknya bagi umat

Islam, dengan kata lain dalam berpolitik umat Islam seharusnya tidak

menanggalkan ideologi Islamnya.

Kelemahan mendasar dari kurang populernya Undang-undang Islam di

kalangan masyarakat muslim Malaysia adalah karena pelaksanaan hukum Islam

tersebut tidak tersebar di masing-masing Negara bagian. Hal ini menyebabkan

lahirnya produk hukum yang berbeda, dan aliran-aliran yang menyimpang dari

Islam. Oleh karena itu harus ada upaya memperkuat semua produk hukum Islam

yang ada di masing-masing negara bagian untuk disatukan dalam satu kompilasi

kitab hukum Syari'ah Malaysia, yang dapat dijadikan rujukan utama dalam

menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan hukum Islam disana.

Untuk mempermudah jalan tersebut, maka upaya amandemen dan mewujudkan

komisi yang benar-benar ingin Hukum Islam ditegakkan di Malaysia dapat

dilaksanakan.

Oleh karena itu, perlu dibentuk satu komisi yang benar-benar ingin

Melaksanakan Islam dalam sistem dan Undang-undang bagi sebuah negara

khususnya di Malaysia yang mayoritasnya Islam. Sebagai sebuah Negara Islam,

Malaysia seharusnya tidak perlu tawar-menawar dalam hal yang terkait dengan 64

Islam, karena adalah tidak benar jika kita mengaku Islam tetapi tidak ingin menuruti suatu yang telah diperintahkan Islam sebetulnya.

Justru, rekomendasi penulis kepada komisi-komisi yang berwenang dalam hal agama Islam ini wajiblah menuruti segala apa yang telah diperintahkan oleh yang Maha Mengetahui lagi Maha Berkuasa, jangan karena habuan dunia yang serba sedikit ini membuat kita lalai dan senantiasa dicela oleh-Nya, yang demikian sudah barang tentu hal ini terkait dengan pemerintah di negara-negara yang sememangnya tidak ingin undang-undang Islam dilaksanakan, justru kita sebagai umat yang benar-benar maukan Islam ditegakkan sebagai Agama justru undang-undang kepada pemerintahan Negara harus bersedia menerima cabaran dan dugaan yang mendatang, karena adalah sudah kebiasaan dunia hari ini yang sememangnya diawasi oleh Barat inginkan setiap Negara Islam tidak melaksanakan apa yang telah dyaitur oleh agama Islam itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an al-Karim dan Terjemahannya

Abdul Rahman Abdullah, Pemikiran Islam Di Malaysia, Sejarah dan Aliran, (Jakarta: Gema Insani, 1997), cet I

Abdul Jalal,Burhanuddin. Aliran Sesat Satu Ancaman Terhadap keselamatan Negara, (Kuala Lumpur: Kor Agama Angkatan Tentera Malaysia, 1995), cet, I.

Abdullah ,Sufyan Raji , Mengenal Aliran-aliran Dalam Islam dan Ciri-ciri Ajarannya, (Jakarta, Pustaka al-Riyald)

Ahmad Hidayat Buang, Undang-undang Islam di Mahkamah-mahkamah Syariah Di Malaysia, (Seremban, Negeri Sembilan: Jabatan Syariah dan Undang-undang Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya, 1998), cet I

Ahmad Jaiz,Hartono. Alira dan Paham Sesat Di Indonesia. (Pustaka Al-Kautsar, Penerbit Buku Islam Utama, juli 2002), cet. Ke III.

Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqh, ( Jakarta: Kencana, 2003), cet I

Dokumen Mesyuarat Majlis Kebangsaan bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia. ( Jakim/(R)/(6,00)535/3 jld.6.

Enakmen Kesalahan Jenayah Syariah ( Takzir ) Terengganu 2001

Enakmen Pentadbiran Hal Ehwal Agama 1986,(Bahagian VI),

Enekmen Undang-Undang Kanun Jinayah Syariah II 1993 Perlaksanaan Hukum Hudud di Kelantan. hlm 97

Engku Ahmad Zaki Engku Alwi, Aliran Sesat Mengenali Jalan Yang Terpesong, (Selangor: PTS Islamika, 2007), cet. 1

Engku Ahmad Zaki Engku Alwi, Ajaran Sesat Mengenali Ajaran Yang Terpesong, Percetakan Zafar (2007)

Federal Constitution, International Law Book Services, (Kuala Lumpur: 2002), cet I

Haji Abdullah Ishak, Islam di Nusantara (khususnya di Tanah Melayu) (Petaling jaya, Al-Rahmaniah: 1990) cet, I

Harun Ibrahim,Abdul Fatah, Ajaran Sesat, (Kualau Lumpur, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia: 1993) cet, I.

65 66

Harun Taib, Model Kerajaan Islam: Membangun Bersama Islam, (Kuala Lumpur: Dewan Ulama’ PAS Pusat, 2000), cet I

Haron Ibrahim, Abdul fatah Haron Ibrahim, Aliran Sesat Edisi Keempat, (T.tp., DBP,2003), cet. IV

Hujahan Ketua Pendakwa Syarie di Akhir Kes Pendakwaan, hlm 23

Ibrahim,Abdulfatah Haron, Aliran Sesat, (Kuala Lumpur, Dewan Bahasa Dan Pustaka, 1987), cet. I

Jabatan Agama Islam Terengganu, Operasi di Perkampungan Ayah Pin di Batu 13, Tenang, Hulu Besut.

Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu, Pusat Pentadbiran Islam Negeri 23 Oktober 2002

Jabatan Kemajuan Malaysia, Pelan Strategik JAKIM 2009-2014, Memacu Transformasi Pengurusan Hal Ehwal Islam, (T.tp., t.p., t.t.), h. 10

Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Laporan Tahunan JAKIM 2008, (Kuala Lumpur: Percetakan Nasional Malaysia Berhad, 2009), h.VI

Jurnal Penyelidikan Islam, Jabatan Agama Islam Malaysia.

Kamus Dewan Kuala Lumpur, (Kuala Lumpur, Dewan Bahasa Dan Pustaka, 2002), cet I

Kerajaan Negeri Terengganu, Enakmen Kesalahan Jenayah Syariah (Takzir) Terengganu 2001, (Terengganu: Kerajaan Negeri Terengganu, 2001), h. 1303

Koran BBC News. July 4, 2005

Koran Kosmo,5 Oktober 2001

Koran Sky News. July 18, 2005

Koran Utusan Malaysia, 20 Febuarai 2009

Koran Warta Darul Iman, Banteras Ajaran Sesat Ayah Pin Ke Akar Umbi, 5 Syaaban 1422 hijrah/ 22 Oktober 2001, h. 20

Ma’ruf Amin, “Kebijakan Majelis Ulama Indonesia Tentang Aliran Sesat” Mimbar Ulama, no.341 (Rabi’ul Awwal 1429/Maret 2008):

Mahfuz Ali , al-Ibda’ fi Madarr al-Ibtida’, (Kaherah, Dar al-I’tisam: 1956) cet I

67

Majlis Kebangsaan Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia, Kertas Makluman Perkembangan Semasa Tindakan Ke Atas Ajaran Sesat Tegar, (Kuala Lumpur: Majlis Kebangsaan Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia, 2006), h. 2-3

Osman,Maseling, Data Ajaran Meragukan Yang Dikenalpasti Sehingga Mei 2009 Bagi Negeri Terengganu, (Terengganu: Jabatan Hal Ehwal Agama, 2009), lampiran A

Sufyan Raji Abdullah, Mengenal Aliran-aliran Dalam Islam dan Ciri-ciri Ajarannya, (Jakarta, Pustaka al-Riyald),

Undang-undang Islam di Makamah-Makamah Syariah Islam di Malaysia terbitan; Library International Islamic University Malaysia.

Wan Mohd Azam Mohd. Amin, Dr. (1995a), “Penyelewengan Akidah Dalam Kehidupan” dalam Dakwah, bil 214, tahun XVI, Julai 1995.

Yunahar ilyas,Lc, kuliah aqidah islamiyyah, terbitan Lembaga Pengajian dan Pengamatan Islam, Desember 1995.

Zakaria Stapa, Proses Pendidikan Islam dan Ancaman Masa Kini, Dalam Majalah Pemikir, Bil. 17 Julai September 1999.

Situs Internet: myais.fsktm.um.edu.my/8025/1/JUS-26-01.pd, diakses pada tanggal 16 Januari 2010, pukul 16.36 WIB http://www.scribd.com/doc/2764156/ALIRAN-SESA- DIMALAYSIA?autodown=pdf, diakses pada tanggal 16 Januari 2010, pukul 16.53 WIB http://ms.wikipedia.org/wiki/Organisasi_aliran_sesat. Diakses pada tanggal 21 April 2010, pukul 22.12 WIB http://ayah-pin.blogspot.com/2005_08_01_archive.html. Diakses pada tanggal 25 April 2010, pukul 11.23 WIB http//:islam.gov.my/koleksi_ilmiyyah_isu_semasa, diakses pada tanggal 20 April 2010, pukul 13.11 WIB http://islam.gov.my/listsesat.html,(05 Aprl 03), senarai Ajaran Sesat .Halaman Rasmi JAKIM. http://ms.wikipedia.org/wiki/Ariffin_Mohamad, diakses pada tanggal 21 April 2010, pukul 21.17 WIB http://tokayahpin.blogspot.com/, diakses pada tanggal 30 November 2010, pukul 09.17 WIB

68 http://ayah-pin.blogspot.com/2005_08_01_archive.html, diakses pada tanggal 25 April 2010, pukul 12.26 WIB

Karaktristik dan Jumlah Pengeluar Mengundi Pilihan Raya kali ke-12 di Malaysia, Sumber data: http://ms.wikipedia.org/wiki/Suruhanjaya Pilihan Raya. diakses pada tanggal 12 April 2010, pukul 17.55 WIB

Data Ajaran Meragukan Yang Dikenal Pasti Sehingga Mei 2009 Bagi Negeri Terengganu yang dikeluarkan oleh Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu.

UPAYA KERAJAAN NEGERI TERENGGANU DALAM PENANGGULANGAN ALIRAN SESAT ARIFIN MOHAMAD

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

Ahmad Ukasyah Bin Hassan NIM: 109045200009

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Khamami Zada, MA. Sri Hidayati, M.Ag. NIP: 150 326 892 NIP: 19710215 199703 2002

KONSENTRASI KETATANEGARAAN ISLAM PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H. / 2011M.