KONSTRUKSI MAKNA LIRIK LAGU “DIFFERENT WORLD” OLEH ALAN WALKER ( Analisis Semiotik Ferdinand de Saussure) SKRIPSI Diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Almamater Wartawan Surabaya” Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Disusun Oleh :

MUHAMMAD GIAN AFRI ADYATMA NPM : 15.01.0110 KEKHUSUSAN : BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA

2019

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti sampaikan kepada Tuhan YME atas segala nikmat dan berkah yang diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Konstruksi Makna Lirik Lagu “Different World” Oleh

Alan Walker (Studi Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure)” secara tepat waktu. Tiada kata yang dapat mewakili betapa bersyukurnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini meskipun penelitian ini masih jauh dari kata sempurna.

Peneliti ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan dan dukungan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala hormat peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Keluarga besar peneliti (Nenek Ketut Kuti Agustini, Mama Nyoman

Yahmike, Tante Made Jeni, Tante Ketut Alit, Om Wayan Putu, Om

Subi Alwi, Om Abi M, adik I Putu Gede Dhani, adik Lovita Luh

Kintani, adik Alexa January Nathaniela, dan adik Khayla Natasha)

yang telah berbagi pengalaman dan pelajaran hidup setiap harinya,

serta mendidik dan memberi semangat pada peneliti.

ii

2. Untuk Ketua Stikosa-AWS, Dr. Ismojo Herdono M.Med, Kom

beserta jajaran dosen dan karyawan Stikosa-AWS. Terima kasih

telah menyalurkan pengalaman dan ilmunya.

3. Dosen Pembimbing Peneliti, Edelweis Putri Prima, S.I.kom,

M.I.Kom. Terima kasih karena sudah bersedia meluangkan waktu

dan membimbing dalam melakukan penelitian ini.

4. Terima kasih kepada Alan Walker yang telah menciptakan lagu

“Different World” dan telah dijadikan bahan penelitian oleh peneliti.

5. Terima kasih kepada sahabat seperjuangan skripsi (Dika Afandi

Nugroho, Aditya Aprilianto, Riska Maya Sulvana, Adam Bagus

Nugroho, Arinda Wahyuningtyas, Bramandra Putra, Gresia Zumarda

M, dan teman-teman Stikosa-Aws lainnya).

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan masih banyak kesalahan maupun kekurangan yang disebabkan oleh kelalaian, keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan dalam penyusunan skripsi.

Harapan peneliti semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya,

Peneliti

Muhammad Gian Afri Adyatma

ii i

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Konstruksi Makna Lirik Lagu “Different World” Oleh Alan Walker yang di latar belakangi oleh semakin jarang nya para pegiat musik dalam menciptakan lagu bertema kritik sosial atau alam lingkungan. Bumi sudah tua dan sudah mulai rusak karena polusi, limbah, sampah, dan pemanasan global. Oleh karena itu, Alan Walker menciptakan lagu berjudul “Different World” untuk mengajak semua pendengar dan manusia lainnya untuk tetap menjaga dan merawat alam lingkungan ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis semiotika Ferdinand de Saussure yaitu membedah makna dari lirik lagu per bait menggunakan tanda-tanda yang ditemukan. Pembedahan makna menggunakan tiga konsep yaitu konsep signifier & signified (penanda dan pertanda), langue & parole, dan sinkronik & diakronik. Dengan menggunakan metode analisis semiotika dari Ferdinand de Saussure peneliti berhasil mendapatkan simpulan dari penelitian ini bahwa makna dari setiap bait dari lirik lagu “Different World” adalah tentang bagaimana bisnis-bisnis pabrik industri yang berkembang akan membuat kerusakan pada alam lingkungan tempat tinggal manusia. Mulai dari polusi, limbah, dan sampah plastiknya. Juga karena pemanasan global yang membuat es di kutub mencair, membuat kebakaran hutan. Maka Alan Walker menciptakan lagu untuk mengajak pendengar dan manusia lainnya untuk senantiasa merawat dan menjaga alam lingkungan masing-masing. Lirik dan visual dari lagu tersebut menggambarkan dampak negatif terburuk yang akan terjadi apabila semua ini tidak ada langkah pembenahannya. Manusia tidak akan memiliki tempat tinggal yang nyaman, serta tumbuhan dan hewan akan mati dan punah.

Kata Kunci : Semiotika Ferdinand de Saussure, Lirik Different World, Polusi/Kerusakan Lingkungan

ABSTRACT

This research is entitled "Construction of Meaning of Song Lyrics"Different World"by Alan Walker which is in the background of the increasingly rare music activists in creating songs with the theme of social criticism or natural environment. The earth is old and has begun to be damaged by pollution, waste, garbage, and global warming. Therefore, Alan Walker created a song called "Different World" to invite all listeners and other people to keep and care for this environment. This research is a qualitative research using the semiotic analysis method of Ferdinand de Saussure, namely dissecting the meaning of song lyrics per verse using the signs found. Surgical meaning uses three concepts, namely the concept of signifier & signified (marker and sign), langue & parole, and synchronous & diachronic. By using the method of semiotic analysis from Ferdinand de Saussure the researchers succeeded in getting conclusions from this study that the meaning of each stanza of the song lyrics of "Different World" is about how the growing industrial factory businesses will make damage to the natural environment in which humans live. Starting from pollution, waste, and plastic waste. Also because of global warming that makes polar ice melt, makes forest fires. So Alan Walker created a song to invite listeners and other humans to always care for and maintain their natural environment. The lyrics and visuals of the song illustrate the worst negative impact that will occur if all of these steps are not corrected. Humans will not have a comfortable place to live, and plants and animals will die and become extinct.

Keywords: Semiotics Analysis of Ferdinand de Saussure, Different World Lyrics,, Polution/Environmental Damage

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...... i Abstrak ...... iii Daftar Isi ...... v BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 8 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 8 1.3.1 Tujuan Penelitian ...... 8 1.3.2 Manfaat Penelitian ...... 8 1.4 Kajian Pustaka ...... 9 1.4.1 Lirik Lagu Sebagai Media Komunikasi ...... 9 1.4.2 Komunikasi Massa ...... 10 1.4.3 Musik Dalam Komunikasi ...... 13

1.4.4 Lagu Sebagai Media Komunikasi ...... 13 1.4.5 Lirik Lagu Sebagai Pesan Komunikasi ...... 14 1.4.6 Sosiologi Lingkungan ...... 16 1.4.7 Konstruksi Sosial ...... 18 1.5 Kerangka Berpikir ...... 21 1.6 Metode Penelitian ...... 22 1.6.1 Jenis Penelitian ...... 22 1.6.2 Fokus Penelitian ...... 23 1.7 Teknik Pengumpulan Data ...... 23 1.8 Teknik Analisis Data ...... 24

BAB II : DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

2.1 Gambaran Umum Alan Walker ...... 26 2.1.1 Sejarah dan Profil Alan Walker ...... 26 2.1.2 Karya Keseluruhan Alan Walker ...... 29 2.1.3 Lagu Yang Dianalisis ...... 30 BAB III : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 3.1 Penyajian Data ...... 33 3.2 Hasil Analisis Menurut Semiotika Ferdinand de Saussure ...... 35 3.2.1 Konsep Signifier dan Signified ...... 35 3.2.2 Konsep Langue dan Parole ...... 36 3.2.3 Konsep Sinkronik dan Diakronik ...... 37 3.3 Penyajian Hasil Analisis Data ...... 46 3.3.1 Penyajian Makna Lirik Bait 01 ...... 46 3.3.2 Penyajian Makna Lirik Bait 02 ...... 48 3.3.3 Penyajian Makna Lirik Bait 03 ...... 50 3.3.4 Penyajian Makna Lirik Bait 04 ...... 52 3.3.5 Penyajian Makna Lirik Bait 05 ...... 53 3.4 Penyajian Hasil Analisis Data Lirik Keseluruhan ...... 54 BAB IV : PENUTUP 4.1 Simpulan ...... 56 4.2 Saran ...... 57 4.2.1 Saran Untuk Penikmat Musik ...... 57 4.2.2 Saran Untuk Pegiat Musik ...... 57 Daftar Pustaka...... 59

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Musik adalah seni penataan bunyi secara cermat yang membentuk pola teratur dan merdu yang tercipta dari alat musik atau suara manusia. Musik bi- asanya mengandung unsur ritme, melodi, harmoni, dan warna bunyi (Syukur,

2005). Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik mempunyai ritme, melodi, harmoni, yang memberikan kedalaman dan memungkinkan penggunaan beberapa instrumen atau bunyi-bunyian (Oxford

Ensiklopedi Pelajar, 2005). Dari definisi diatas dapat tersimpulkan bahwa musik adalah bunyi yang diatur menjadi sebuah pola yang tersusun dari bunyi dan suara dalam keadaan diam, dan hubungan temporal yang berkesinambun- gan mengandung ritme, melodi, warna bunyi, dan keharmonisan yang dihasilkan oleh alat musik atau suara manusia yang menyenangkan telinga un- tuk mengekspresikan isi hati.

Lirik lagu adalah senjata para musisi untuk mengungkapkan perasaan, pendapat, bahkan kritik dirinya, bisa tertuju pada pemerintahan, isu politik, juga lingkungan. Namun kali ini peneliti akan membahas kritik melalui lirik lagu yang tertuju pada kerusakan lingkungan karena industri-industri yang semakin hari semakin menambah polusi untuk alam sekitar.

1

2

Semiotika merupakan cabang ilmu yang membahas tentang bagaimana cara memahami simbol atau lambang yang dikenal dengan semiologi. Semi- otika sering digunakan dalam analisis teks. Teks tersebut dapat berupa verbal maupun non verbal dan bisa berada dalam media apapun (Jurnal Universitas

Muhammadiyah Malang, Konstruksi Makna Perjuangan Dalam Lirik Lagu

“Laskar Pelangi” Ciptaan Nidji. 2012. h.45)

Salah satu metode semiotika adalah metode semiotika dari pemikiran

Saussure. Saussure meletakan tanda-tanda dalam konteks komunikasi manusia dengan memilih antara apa yang disebut penanda (signifier) dan petanda (sig- nified). Eksistensi semiotika Saussure ialah relasi antara penanda dan petanda yang biasa disebut signifikasi. Semiotika signifikasi adalah sistem tanda yang mempelajari relasi elemen tanda disebuah sistem berdasar aturan konvensi ter- tentu. Semiotika merupakan ilmu yang mengkaji tentang tanda-tanda dengan dasar untuk mempelajari bagaimana memaknai suatu hal. Dengan artian bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, tetapi juga mengkonstitusi sis- tem berstruktur dari tanda

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungan. Baik ling- kungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernafas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Lingkungan secara garis besar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Sumber daya alam mempunyai sifat perilaku yang beragam dan akan saling berinteraksi dalam bentuk yang

3

berbeda-beda. Sesuai kepentingannya, sumber daya alam dibagi atas; (a.). Fisi- okimia seperti air, udara, tanah, dan sebagainy, (2). Biologi seperti fauna, flora, habitat, dan sebagainya, dan (3). Sosial Ekonomi seperti pendapatan, kesehatan, adat-istiadat, agama, dan lain-lain. Pembangunan pabrik-pabrik besar pada era kita adalah suatu hal yang bagus, karena kita bisa mengikuti perkembangan za- man yang tidak bisa kita hindari. Namun disisi lain, pabrik-pabrik tersebut akan mengeluarkan atau membuang sisa sisa produksinya yang berupa limbah dan polusi. Limbah cair dan polusi asap yang terjadi setiap harinya melalui aktivitas pabrik dapat berdampak buruk bagi lingkungan alam. Efek rumah kaca, pence- maran air, udara, dan tanah, banjir, adalah sekian contoh dari dampak limbah dan polusi pabrik.

Amerika dan Kanada, di 2 negara tersebut, menceritakan kerusakan hu- tan akibat eklorasi dan gas. Semua kegiatan manusia melibatkan emis karbon dioksida. Sejak ditemukan kendaraan, gedung, perangkat elektronik, semua memberikan kontribusi gas Co2. Seorang ahli geologi dari World Wide Found for Nature (WWF), Leonardo, mengatakan di tahun 2040 laut dibagian kutub utara sudah bisa dilewati kapal karena mencairnya es yang ada disana selama musim panas. Di Kangerlussuaq Greenland, Prof. Jason E.Box ahli iklim ge- ologi dari Denmark melihat simulasi komputer dan apa yang akan terjadi dengan Greenland bila kondisi bumi seperti ini akan terus berlanjut, es di

Greenland akan hilang. Artinya Greenland sebagai daratan yang tertutup es akan terbuka (Rignot,E.;Box, JE; Burgess, E.;Hanna,E.(2008)). Kerusakan

4

alam tersebut telah terdengar oleh seluruh masyarakat di bumi dan telah men- jadi keresahan tersendiri pada musisi-musisi termasuk Alan Walker.

Alan Olav Walker atau yang lebih dikenal orang Alan Walker adalah seorang produser rekaman dan seorang Disc Jockey (DJ). Lahir pada 24

Agustus 1997 di Northampton, Inggris, namun Alan Walker tumbuh di Bergen,

Norwegia. Tumbuh di era digital, Walker menemukan minat awalnya sebagai seorang programmer dan desainer, keluarga Walker tidak memiliki sejarah musik sama sekali, namun ia belajar secara otodidak dengan melihat video- video di youtube. Pada tahun 2012 ia mendengarkan lagu dari David Whistle

(sebelumnya dikenal sebagai DJ Ness) dan meminta bantuan DJ Italia bagaimana caranya untuk memulai membuat musik sendiri. Dengan FL Stu- dios, ia memulai seluruh musik di laptop miliknya. Pada tahun yang sama, lagu pertamanya dilirik oleh label rekaman. Setelah diupload di youtube, lagu per- tamanya yang berjudul “Fade” ditonton oleh 200 juta penonton di Youtube me- lalui label rekaman NoCopyrightSounds. Setelah itu lagu-lagu berikutnya dari

Walker selalu menjadi salah satu musik yang digemari oleh penonton, seperti lagu “Spectre” dan “Force”. Ditahun 2015 Walker menandatangani kontrak dengan MER Musik dibawah naungan Sony Music Sweden. Me-remake lagu

“Fade” menjadi “Faded”, menjadikan lagu tersebut fenomenal di beberapa negara Eropa dan menempatkannya menjadi lagu terbaik di Norwegia, Swedia,

Finlandia, Denmark, Irlandia, Italia, Spanyol, Jerman, Belanda, Britania Raya,

5

dan Amerika Serikat. Setelah itu Walker mulai berkolaborasi dengan penyanyi- penyanyi untuk lagu yang ia buat. Berikut daftar lagu dari Alan Walker

Untuk menuliskan sebuah lagu, Walker berbeda dari DJ-DJ terkenal dunia lainnya. Kebanyakan DJ akan memperbagus beat musiknya dan menaruh sedikit lirik di lagunya. Karena seorang DJ profesinya adalah membuat musik dengan beat dan nada yang enak didengar. Namun tidak dengan Alan Walker,

Ia menulis lirik demi lirik yang bersambung di setiap lagunya. Makna yang ter- dapat dalam lagu Walker pun tak main-main. Seperti lagu Back to Beautiful yang bermakna mengajarkan untuk mencintai diri sendiri meski seringkali ada nada sumbang yang menyuruh kita untuk melakukan hal lain, seperti make-up.

Padahal definisi cantik bukan dari tebal make-up yang dipakai, namun tangguh hati yang dirasa sehingga orang lain akan menghargai kita. Lagu LiLy yang mengajarkan kita untuk selalu hati-hati pada kehidupan dimana manusia sering- kali dibutakan oleh kenikmatan dunia sehingga menghalalkan cara untuk men- capai kebahagiaan. Lagu Tired yang menceritakan seseorang yang mendapat masalah silih berganti dan menyalahkan dirinya sendiri, padahal dibalik itu semua banyak orang yang mencintai kita tanpa memandang apa kekurangan yang kita miliki. Dan lagu Different World yang mengajak kita untuk membuat dunia baru yang lebih sempurna, yaitu dengan membenahi apa yang telah diru- sak oleh manusia melalui topeng kemajuan teknologi dan industri yang mem- buat binatang dan tumbuhan mati karena limbah-limbah yang dibuang oleh in- dustri. Kali ini peneliti akan membahas salah satu lagu dari Alan Walker yang

6

berjudul Different World, karena menurut peneliti lagu ini sangat bermakna dan dapat membantu memperbaiki apa yang telah dirusak oleh manusia sejauh ini.

Kerusakan lingkungan akibat perubahan iklim, menumpuknya sampah plastik di perairan, dan kebakaran hutan menjadi topik yang dibahas didalam lagu Different World. Lagu yang masuk didalam album debut Alan Walker yaitu Different World dibawakan oleh beberapa musisi handal. Alan Walker menggandeng K-391, Sofia Carson, dan CORSAK. Lagu ini dirilis melalui

Youtube pada 30 November 2018 dan sampai saat ini sudah dilihat lebih dari

22 juta kali. Lagu Different World berbeda dengan tema-tema lagu Alan Walker yang sebelumnya lebih ringan seperti Faded, Alone, dan Sing Me To Sleep. Se- bagai influencer Alan Walker ingin berkontribusi pada dunia melalui lagu yang dia ciptakan. Kebakaran hutan masih sering terjadi entah disengaja ataupun tidak. Diwartakan National Geographic, api membakar wilayah Mediterania

(wilayah sekitar laut tengah) tiap musim panas tiba. Dalam dua tahun terakhir, ada peningkatan ancaman kebakaran hutan. Sebagian lautan juga dipenuhi sam- pah plastik dan ada banyak hewan laut yang menderita dan meninggal karena mengonsumsi sampah plastik. Polusi udara dari berbagai negara juga semakin memburuk. Melalui lagu Different World yang ditulis oleh Alan Walker dan beberapa musisi lain seperti Fredrik Borch Olsen, , Hu Meng- zhou, James Daniel Njie Eriksen, Kenneth Nilsen, Magnus Bertelsen, dan Sara

Hjellstro, mereka mengingatkan untuk bekerja sama mengubah dunia menjadi lebih baik.

7

And we both know that

This is not the world we had in mind

But we got time

We are stuck on it so we can thrive

But we can turn it

And even thought we might have lost tonight

The skyline reminds us of a different time

This is not the world we had in mind

But we got time

( Potongan Lirik lagu Different World)

Lagu ini masih bernuansa Electronic Dance Music (EDM). Sofia Car- son sebagai vokalis dalam lagu ini. Lagu Different World bernuansa sedih, video clip nya dipenuhi dengan cuplikan kejadian cuplikan tragedi kerusakan lingkungan dan lautan yang dipenuhi sampah yang tercuplik dalam lini media massa dan media sosial. Nada lagu dan musik dibeberapa bagian menunjukan harapan dan semangat untuk bangkit dan bergerak menjaga lingkungan.

8

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana makna lirik lagu Different World oleh Alan Walker dalam kajian semiologi Ferdinand de

Saussure?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menafsirkan makna yang terkandung dalam lirik lagu Different World oleh Alan Walker

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana cara penyam- paian melalui lirik lagu dan mengetahui makna atau pesan yang ingin disam- paikan oleh penulis lagu tersebut. Melalui musik, pesan dapat berupa curahan hati seseorang yang disampaikan dengan benar sesuai apa yang ditulis dan di- alami.

9

1.4 Kajian Pustaka

1.4.1 Lirik Lagu Sebagai Media Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses pemindahan informasi atau pengertian yang berbentuk gagasan kepada orang lain dari seseorang. Perpindahan pengertian ini tidak hanya melibatkan kata-kata, tapi juga intonasi, ekspresi wajah, dan lain sebagainya agar proses pertukaran informasi tersebut berhasil.

Penulis lagu merupakan komunikator yang akan menyampaikan pesan kepada pendengarnya melalui sebuah karya lagu. Lagu yang ditulis adalah jelmaan dari perasaan ataupun psikis lainnya. Pendengar dapat merasakan sedih dari lagu tersebut melalui sebuah alunan bunyi dari alat musik yang dihasilkan pada sebuah lagu. Untuk kasus seperti ini, maka terjadilah komunikasi in- trapersonal, intrapersonal dan publik dimana penulis lagu menyampaikan perasaannya melalui kata-kata kepada orang lain. Seperti yang dikatan oleh De- vito dalam buku Intrapersonal Communication, bahwa komunikasi in- trapersonal merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau kelompok kecil orang-orang dan beberapa efek juga beberapa umpan balik. Pesan pada lagu terletak pada substansi lirik lagu itu sendiri. Lagu berasal dari puisi dengan paduan musik, puisi tersebut biasanya mengangkat tema-tema seperti perjuangan, cinta, alam, dll (De. Vito, Joseph H. 2002. The

Intrapersonal Communication Book. Person. Education.Inc.)

10

1.4.2 Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi dengan menggunakan media massa. Massa disini adalah kum- pulan orang-orang yang hubungan antar sosialnya dan tidak memiliki struktur tertentu. Menurut Gerbner, “Mass communication is the technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continous flow of messages in industrial societies” (Komunikasi masa adalah produksi dan distribusi berbasis teknologi dan kelembagaan dari aliran pesan berkelanjutan yang paling luas dibagikan dalam masyarakat industri)

(Rakhmat, 2003:188).

Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris yaitu mass com- munication, disingkat mass media communication (komunikasi media massa).

Komunikasi massa merupakan sebuah proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan publik secara luas. Dimana khalayak ter- sebut bersifat heterogen, tersebar, dan anonim. Pesan yang disampaikan diterima oleh khalayak secara serentak (Ardianto Erdinaya, 2004:31).

Komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam penelitian. Mengutip dari Morissan M.A dalam buku Manajemen Media

Penyiaran menyatakan bahwa studi komunikasi membatasi dua hal pokok secara umum. Pertama studi komunikasi yang melihat peran media massa ter-

11

hadap masyarakat luas beserta institusi-institusinya, kedua adalah melihat hub- ungan antara audiens dengan media, baik secara individual maupun kelompok.

Teori ini menekankan pada efek individu dan kelompok sebagai hasil interaksi dengan media. (MA, Morissan. 2011. Manajemen Media Penyiaran: Strategi

Mengelola Radio dan Televisi. Kencana Prenada Media Grup: Jakarta)

Fungsi dari komunikasi massa adalah suatu proses penyampaian pesan melalui media massa. Fungsi komunikasi massa dijelaskan oleh Sean MacBride dan dikutip oleh Widjaja (A.W. Widjaja. 2002) didalam karyanya yang berjudul

Komunikasi dan Hubungan Masyarakat yakni :

1. Fungsi informasi : pengumpulan, penyimpanan,

pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan,

yang dibutuhkan masyarakat agar mengerti kondisi inter-

nasional, lingkungan, dan orang lain.

2. Fungsi sosialisasi : penyediaan sumber ilmu penge-

tahuan kepada masyarakat

3. Fungsi motivasi : menjelaskan tujuan informasi

kepada masyarakat dan mendorong masyarakat untuk bertindak

sebagai masyarakat yang efektif dan sadar akan fungsi sosialnya

4. Fungsi diskusi : menyediakan ruang segmen un-

tuk saling tukar-menukar fakta yang diperlukan untuk me-

nyelesaikan masalah dengan bukti yang relevan.

12

5. Fungsi pendidikan budaya : penyebarluasan ilmu penge- tahuan

dan hasil kebudayaan untuk perkembangan intelektual,

kemahiran ketrampilan, pembentukan watak serta melestarikan

budaya bangsa.

6. Fungsi hiburan : penyebarluasan sinyal, simbol,

suara, dan citra (image) dari drama, tari, kesenian, kesastraan,

musik, komedi, olahraga, permainan, dan sebagainya untuk

kesenangan dan rekreasi kelompok ataupun individu.

7. Fungsi integrasi : menyediakan bagi bangsa, ke-

lompok dan individu kesempatan untuk memperoleh berbagai

pesan yang diperlukan mereka agar dapat saling kenal dan

mengerti, menghargai pandangan orang lain.

Dari fungsi-fungsi diatas komunikasi massa dapat diseder-

hanakan menjadi empat fungsi (Effendy, 1992) yaitu :

 Menyampaikan Informasi (To Inform)

 Mendidik (To Educate)

 Menghibur (To Entertain)

 Mempengaruhi (To Influence)

13

1.4.3 Musik dalam Komunikasi

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan yang dikomunikasi- kan melalui media massa kepada sejumlah besar orang. Dalam komunikasi massa, proses penyampaian simbol dapat dilakukan melalui musik, musik merupakan media yang efektif untuk menyampaikan sebuah pesan.

Musik dalam hal ini bukanlah sekedar suara nada yang ditata menjadi sebuah harmonisasi, namun dengan penyampaian pesan-pesan tertentu. Komu- nikasi musik selanjutnya bisa dilihat dari musisi sebagai komunikator, lirik dan irama sebagai media dan masyarakat sebagai komunikannya. Dilihat dari irama, tinggi rendahnya nada, cepat lambat, keras lemahnya irama juga membawa pe- san tersendiri. Ketika mendengarkan sebuah irama kita akan ikut masuk dalam cerita lagu tersebut, dan akan merasakan semangat atu sedih, dan sebagainya.

Atau terkadang kita tidak paham akan lirik lagu tersebut namun ketika mendengarkan iramanya seolah kita mengerti apa yang diinginkan oleh pen- cipta lagu tersebut.

1.4.4 Lagu Sebagai Media Komunikasi

Lagu memiliki bentuk atau karakter yang sama dengan komunikasi massa, karena pada lagu, komunikasi dilakukan satu arah dari musisi kepada pendengar. Lalu komunikator dalam hal ini juga pencipta lagu melibatkan ban- yak pihak dalam satu lembaga pada proses produksi sampai lagu tersebut di

14

distribusikan. Sebagai media komunikasi, sebuah lagu menyampaikan pe- sannya melalui lirik. Musisi mengirim pesan yang berupa ekspresi dari lirik untuk mengungkapkan kegundahan, kegelisahan, kemarahan, cinta, atau kritik yang ingin disampaikan kepada pendengar atau penerima pesan. Ketika sebuah lagu diciptakan dan diperdengarkan terjadilah penukaran gagasan atau ide, serta opini antara musisi dan pendengar. Musisi menyampaikan isi pikirannya berupa nada dan lirik agar pendengar mampu menangkap pesan yang terkandung dida- lamnya. Pada pertukaran gagasan ide, serta opini tersebut, proses komunikasi terjadi melalui lambang musik berupa nada, dan lirik yang berupa teks dalam sebuah lagu.

1.4.5 Lirik Lagu Sebagai Pesan Komunikasi

Definisi lirik lagu atau dapat dianggap sebagai puisi, begitu pula se- baliknya. Jan van Luxemburg (1989) mengatakan definisi mengenai teks-teks puisi tidak hanya mencakup jenis-jenis sastra melainkan juga ungkapan yang bersifat pepatah, pesan iklan, semboyan-semboyan politik, syair-syair lagu pop dan doa-doa.

Lirik lagu adalah ekspresi seseorang kepada sesuatu yang sudah pernah dilihat, dirasakan, dan dialaminya. Permainan bahasa dilakukan oleh para pen- yair untuk menyusun alur cerita menarik dan disukai oleh pendengar. Per- mainan ini dapat berupa vokal, gaya bahasa, maupun penyimpangan makna dan

15

kata yang diperkuat dengan menggunakan melodi dan notasi musik yang dis- esuaikan dengan lirik lagunya sehingga pendengar semakin terbawa dengan apa yang dipikirkan pengarangnya (Awe, 2003:51)

Dari definisi diatas, sebuah karya sastra merupakan karya imajinatif yang menggunakan bahasa sastra. Maksudnya bahasa yang digunakan harus berbeda dengan bahasa sehari-hari atau bahkan bahasa ilmiah. Bahasa sastra adalah bahasa yang penuh ambiguitas dan memiliki segi ekspresif yang justru dihindari oleh ragam bahasa ilmiah dan bahasa sehari-hari (Awe, 2003:49)

Lirik lagu memiliki bentuk pesan berupa kata-kata dan kalimat yang digunakan untuk menciptakan suasana atau gambaran imajinatif tertentu kepada pendengarnya, dari sinilah terciptanya makna yang beragam-ragam.

Oleh karena itu bahasa dalam hal ini kata-kata, khususnya yang digunakan da- lam lirik lagu tidak seperti bahasa sehari-hari dan memiliki sifat ambigu dan penuh ekspresi ini menyebabkan bahasa cenderung untuk mempengaruhi, membujuk, dan pada akhirnya mengubah sikap pembaca (Wellek & Warren,

1989:14-15)

Makna untuk menemukan makna pada isi pesan yang ada pada lirik lagu, maka digunakanlah metode semiotika yang merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang sistim tanda. Dari bagaimana lirik itu diartikan, di- pengaruhi oleh persepsi dan budaya, serta bagaimana membantu manusia me- maknai sekitar. Tanda atau sign menurut Littlejohn adalah basis dari seluruh

16

komunikasi (Littlejohn 1996:64). Sedangkan yang disebut tanda dapat berupa gambar atau tulisan (Kurniawan, 2001:53)

1.4.6 Sosiologi Lingkungan

Pembangunan industri harus saling berkaitan dengan kelestarian ling- kungan yang ada, serta harus sesuai dengan konsep kelestarian. Konsep “keles- tarian” mengandung makna adanya kelanggengan keberadaan, fungsi, dan manfaat ekologis sumber daya tertentu. Dalam maknanya yang demikian, ke- lestarian mendorong agar keberadaan sumber daya dapat dijaga atau diupayakan selama mungkin agar tidak mengalami kerusakan. Upaya menjaga atau mempertahankan keberadaan sumber daya tertentu harus diikuti dengan upaya menjaga dan meningkatkan fungsinya sehingga dapat terus digunakan untuk kegiatan yang sesuai. Manusia, pembangunan, dan lingkungan adalah satu lingkup yang terhubung. Apabila manusia melakukan suatu pembangunan dan mengabaikan dampak negatif dari pembangunan tersebut, lingkungan akan terkena imbas dan akhir dari cerita ini sendiri juga adalah kerugian bagi manu- sia kembali. Semua hubungan tersebut terdapat pada suatu teori yang disebut dengan Etika Ekosentris.

Menurut etika ekosentris ini, lingkungan secara keseluruhan dinilai pada dirinya sendiri. Etika ini menurut aliran etis ekologi tingkat tinggi yakni deep ecology, adalah yang paling mungkin sebagai alternatif untuk memecahkan di- lema etis ekologis. Menurut ekosentrisme, hal yang paling penting adalah tetap bertahannya semua yang hidup dan yang tidak hidup sebagai komponen

17

ekosistem yang sehat, seperti halnya manusia, semua benda kosmis memiliki tanggung jawab moralnya sendiri (J. Sudriyanto, 1990:243) Menurut etika ini, bumi memperluas berbagai ikatan komunitas yang mencakup “tanah, air, tum- buhan dan binatang atau secara kolektif, bumi”. Bumi mengubah perah “homo sapiens” dari makhluk komunitas bumi, menjadi bagian susunan warga dirinya. terdapat rasa hormat terhadap anggota yang lain dan juga terhadap komunitas alam itu sendiri (J. Sudriyanto, 1990:2-13). Etika ekosentris bersifat holistik, lebih bersifat mekanis atau metafisik. Terdapat lima asumsi dasar yang secara implisit ada dalam perspektif holistik ini, J. Sudriyanto (1990:20) menjelaskan:

Segala sesuati itu saling berhubungan. Keseluruhan merupakan bagian, se- baliknya perubahan yang terjadi adalah pada bagian yang akan mengubah ba- gian yang lain dan keseluruhan. Tidak ada bagian dalam ekosistem yang dapat diubah tanpa mengubah dinamika perputarannya. Jika terdapat banyak peru- bahan yang terjadi maka akan terjadi kehancuran ekosistem. Keseluruhan lebih daripada penjumlahan banyak bagian. Hal ini tidak dapat disamakan dengan konsep individu yang mempunyai emosi bahwa keseluruhan sama dengan pen- jumlahan dari banyak bagian. Sistem ekologi mengalami proses sinergis, meru- pakan kombinasi bagian yang terpisah dan akan menghasilkan akibat yang lebih besar daripada penjumlahan efek-efek individual. Makna tergantung pada konteksnya, sebagai lawan dari “independensi konteks” dari “mekanisme”. Se- tiap bagian mendapatkan artinya dalam konteks keseluruhan.Merupakan proses untuk mengetahui berbagai bagian. Alam manusia dan alam non manusia ada- lah satu. Dalam holistik tidak terdapat dualisme. Manusia dan alam merupakan

18

bagian dari sistem kosmologi organik yang sama. Uraian di atas akan mengantarkan pada sebuah pendapat Arne Naess, seorang filsuf Norwegia bahwa kepedulian terhadap alam lingkungan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Kepedulian lingkungan yang “dangkal” (shallow ecology)

Kepedulian lingkungan yang “dalam” (deep ecology). Kepedulian ekologis ini sering disebut altruisme platener holistik, yang beranggapan bahwa hal ini memiliki relevansi moral hakiki, bukan tipe-tipe pengadu (termasuk individu atau masyarakat), melainkan alam secara keseluruhan (J. Sudriyanto, 1990:22).

1.4.7 Konstruksi Sosial

Makna

Secara bergantian, orang-orang lebih sering menggunakan istilah makna dan pesan. Namun jika dilihat dari sudut semantik, dapat dikatakan bahwa ‘pesan’ itu tidak sama dengan ‘makna’. Pesan bisa memiliki lebih dari satu makna dan beberapa pesan bisa memiliki satu makna (Sobur, 2004:255).

Makna dari sebuah wahana tanda menurut Umberto Eco (Sobur, 2004:255) ialah suatu kultural yang diperagakan oleh wahana-wahana tanda yang lainnya serta dengan begitu secara semantik mempertunjukan ulah ketidak tergan- tungannya pada wahana tanda yang sebelumnya. Berbagai pengertian itu begitu saja disejajarkan pengertiannya dengan kata makna karena keberadaannya me- mang tidak pernah dikenali secara cermat dan dipilahkan secara tepat. Kata makna sebagian istilah mengacu pada pengertian yang sangat luas. Sebab itu, tidak mengherankan bila Ogden dan Richard dalam bukunya, The Meaning of

19

Meaning (1972:186-187), mendaftar empat belas rumusan pengertian makna yang berbeda-beda, yaitu :

1. Suatu sifat yang intrinsik.

2. Hubungan dengan benda-benda lain yang unik.

3. Kata lain tentang suatu kata yang terdapat di dalam kamus.

4. Konotasi kata.

5. Suatu esensi. Suatu aktivitas yang diproyeksikan ke dalam

suatu objek.

6. Tempat sesuatu didalam suatu sistem.

7. Konsekuensi praktis dari suatu benda dalam suatu sistem.

8. Konsekuensi teoritis yang terkandung dalam sebuah pern-

yataan.

9. Emosi yang ditimbulkan oleh sesuatu.

10. Sesuatu yang secara aktual dihubungkan dengan suatu lam-

bang oleh hubungan yang telah dipilih.

11. Efek-efek yang membantu ingatan jika mendapat stimulus.

12. Penggunaan lambang yang dapat merujuk apa yang dimak-

sud.

13. Kepercayaan menggunakan lambang sesuai dengan yang di-

maksudkan.

14. Tafsiran lambang.

20

Adapun batasannya adalah makna sebagai hubungan antara bahasa dengan dunia luar yang telah disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti (Fiske, 2004:57). Apa hubungan makna dengan dunia luar?

Dalam hal ini terdapat tiga pandangan filosofis yang berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya. Ketiga pandangan itu adalah 1.) Realisme 2.) Nominal- isme 3.) Konseptualisme. Untuk realisme beranggapan bahwa terdapat wujud dunia luar, manusia selalu memberikan jalan pikiran tertentu. Sebab itu pemak- naan antara “makna kata” dengan “wujud yang dimaknai” selalu memiliki hub- ungan yang hakiki (Fiske, 2004:58). Dengan latar belakang kajian linguistik dan bahasa, Saussure menempatkan bahasa sebagai dasar dari sistem tanda da- lam teori semiologi yang dibuatnya. Saussure mamandang bahasa sebagai sis- tem tanda yang dapat menyampaikan dan mengekspresikan ide dengan lebih baik dibanding sistem lainnya.

21

1.5 Kerangka Berpikir

Fenomena Permasalahan:

Makna Lagu Terhadap Lingkungan

Objek Penelitian:

Lirik Lagu Different World

Rumusan Masalah:

Bagaimana Makna Lirik Lagu Different World oleh Alan Walker

Teori:

Konstruksi Sosial

Metode:

Analisis Semiotik Ferdinand de Saussure

Simpulan:

“Makna Lirik Lagu Different World oleh Alan Walker

Bagan 1.5 Kerangka Berfikir

22

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif inter- pretatif. Data kualitatif adalah wujud kata-kata daripada deretan angka. Dalam penelitian, data kualitatif berupa gambaran mengenai objek penelitian.

Semiotika merupakan cabang ilmu yang membahas tentang bagaimana cara memahami simbol atau lambang yang dikenal dengan semiologi. Semi- otika sering digunakan dalam analisis teks. Teks tersebut dapat berupa verbal maupun non verbal dan bisa berada dalam media apapun (Jurnal Universitas

Muhammadiyah Malang, Konstruksi Makna Perjuangan Dalam Lirik Lagu

“Laskar Pelangi” Ciptaan Nidji. 2012. h.45)

Metode semiotika yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode semiotika dari pemikiran Saussure. Saussure meletakan tanda-tanda da- lam konteks komunikasi manusia dengan memilih antara apa yang disebut penanda (signifier) dan petanda (signified). Eksistensi semiotika Saussure ialah relasi antara penanda dan petanda yang biasa disebut signifikasi. Semiotika sig- nifikasi adalah sistem tanda yang mempelajari relasi elemen tanda disebuah sis- tem berdasar aturan konvensi tertentu. Semiotika merupakan ilmu yang mengkaji tentang tanda-tanda dengan dasar untuk mempelajari bagaimana me- maknai suatu hal. Dengan artian bahwa objek-objek tidak hanya membawa in- formasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem berstruktur dari tanda

23

1.6.2 Fokus Penelitian

Untuk mempermudah melaksanakan penelitian, maka diperlukan fokus penelitian. Adapun fokus penelitian yang diambil peneliti dalam penelitian ini adalah :

Menganalisis makna lirik lagu Different World dengan menggunakan teori semiotika Saussure yakni penanda dan petanda. Jadi, dalam penelitian ini yang menjadi penanda (signifier) adalah lirik lagu Different World, dan petandanya adalah merupakan hasil dari pemaknaan lirik tersebut.

1.7 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian analisis lirik lagu pada lagu Different

World dengan analisis lirik lagu, atau bisa juga disebut analisis teks. Analisis teks akan dilakukan dengan membagi keseluruhan lirik lagu menjadi beberapa bait dan selanjutnya perbait akan dianalisis dengan menggunakan teori Saus- sure dan teori makna.

Tahapan analisis data penelitian adalah sebagai berikut ini :

1. Apresiasi ke obyek penelitian adalah langkah awal untuk memahami lirik lagu secara awam, yaitu dengan mengikuti alur cerita lirik secara fokus sehingga memahami apa saja pesan yang disampaikan penulis lagu kepada para pendengar

24

2. Mencermati tanda-tanda mana yang digunakan oleh pencipta lagu da- lam menyampaikan pesan pada objek penelitian dengan cara membedah lirik lagu keseluruhan menjadi per-bait.

3. Menafsirkan arti tanda dari sudut pandang peneliti menggunakan ana- lisis semiotika yang mengungkap signifier dan signified

4. Pengkombinasian pada temuan-temuan tanda-tanda dengan menganalisis dengan situasi dan kondisi sosial ketika lagu tersebut diciptakan

5. Menarik simpulan berdasarkan analisis yang dilakukan pada tahap- tahap analisis sebelumnya

1.8 Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini dilakukan dengan membagi keseluruhan lirik lagu, dan dianalisis perbait dengan menggunakan teori semiotika dari Saussure. Teori semiotika dari Saussure terfokus kepada cara tanda-tanda (dalam hal ini kata- kata) yang berhubungan dengan objek penelitian. Saussure mengemukakan te- ori bahwa setiap tanda atau tanda linguistik dibentuk oleh dua buah komponen yaitu Signfier (penanda) dan Signified (pertanda). Saussure juga berpendapat bahwa bahasa memiliki aspek langue (fakta sosial) dan aspek parole (bahasa).

Sedangkan untuk aspek bahasa, telaah bahasa dilakukan dengan cara sinkronik dan diakronik. Dalam penelitian terhadap lirik lagu Different World, peneliti membuat interpretasi dengan membagi keseluruhan lirik menjadi bait perbait

25

dan dianalisis yang dimana terdapat unsur penanda (signifier) dan petanda (sig- nified). Unsur tersebut dipisahkan untuk mempermudah peneliti melakukan in- terpretasi terhadap lirik lagu Different World.

26

BAB II

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

2.1 Gambaran Umum Alan Walker

2.1.1 Sejarah dan Profil Alan Walker

Gambar 2.1.1.1 Foto Album Alan Walker Different World

Sumber: www.alanwalker.no

Alan Olav Walker atau yang lebih dikenal orang Alan Walker adalah seorang produser rekaman dan seorang Disc Jockey (DJ). Lahir pada 24

Agustus 1997 di Northampton, Inggris, namun Alan Walker tumbuh di Bergen,

Norwegia. Tumbuh di era digital, Walker menemukan minat awalnya sebagai seorang yang ahli di bidang pemrograman dan desain, keluarga Walker tidak

26

27

memiliki sejarah musik sama sekali, namun Ia belajar secara otodidak dengan melihat video-video di youtube. Pada tahun 2012 Ia mendengarkan lagu dari

David Whistle (sebelumnya dikenal sebagai DJ Ness) dan meminta bantuan DJ

Italia bagaimana caranya untuk memulai membuat musik sendiri. Dengan FL

Studios, ia memulai seluruh musik di laptop miliknya. Pada tahun yang sama, lagu pertamanya dilirik oleh label rekaman. Setelah diupload di youtube, lagu pertamanya yang berjudul “Fade” ditonton oleh 200 juta penonton di Youtube melalui label rekaman NoCopyrightSounds. Setelah itu lagu-lagu berikutnya dari Walker selalu menjadi salah satu musik yang digemari oleh penonton, seperti lagu “Spectre” dan “Force”. Ditahun 2015 Walker menandatangani kontrak dengan MER Musik dibawah naungan Sony Music Sweden. Me- remake lagu “Fade” menjadi “Faded”, menjadikan lagu tersebut fenomenal di beberapa negara Eropa dan menempatkannya menjadi lagu terbaik di

Norwegia, Swedia, Finlandia, Denmark, Irlandia, Italia, Spanyol, Jerman,

Belanda, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Setelah itu Walker mulai berkolaborasi dengan penyanyi-penyanyi untuk lagu yang ia buat.

Pada tahun 2016 setelah lagu Faded menjadi lagu paling hit, Alan

Walker memutuskan tuk berhenti dari SMA pada Januari dan langsung membuat debut performa langsungnya pada musim dingin di Oslo, Norwegia, dimana Alan Walker membawakan 15 lagu ciptaannya termasuk Faded bersama dengan Iselin Solheim. Penampilannya pun disiarkan secara langsung di televisi Norwegia. Di bulan Maret secara keseluruhan, Alan Walker telah

28

memproduksi 30 sampai dengan 40 lagu secara total, namun Faded menjadi single pertamanya dengan Sony Music Sweden yang pertama mencapai keberhasilan global.

Di awal tahun 2017, channel Youtube Alan Walker menjadi langganan paling banyak di Norwegia setelah melewati lebih dari 4juta pelanggan dan memiliki penonton paling banyak diantara Youtubers Norwegia. Lagu Ignite adalah lagu pertama yang dirilis pada April 2017 dengan menggaet produser dan penulis lagu asal Norwegia bernama K-391 dan sebagai promosi peluncuran smartphone Sony Xperia XZs.Pada tahun 2018, Alan Walker menjadi Youtubers teratas di Norwegia dengan pencapaian 19juta pelanggan di

Youtube. Mei 2018, Alan Walker dan produser musik asal Norwegia K-391 merilis versi vokal Ignite yang juga menampilkan penyanyi asal Norwegia,

Julie Bergan, dan penyanyi Korea Selatan, Seungri. Sedangkan video musiknya dirilis pada 12 Mei di saluran Youtube K-391.

Pada Juli, Agustus, September, Alan Walker merilis 3 lagu sekaligus.

Lagu tersebut antara lain Darkside, Sheep, dan Diamond Heart. Di lagu

Darkside, Alan Walker berkolaborasi dengan Tomline Harket. Di lagu Sheep,

Alan Walker berkolaborasi dengan anggota EXO, Lay. Sedangkan di lagu

Diamond Heart, Alan Walker berkolaborasi dengan Sophia Somajo

Akhir 2018, Alan Walker merilis single Different World dari album studio debutnya yang datang dengan nama yang sama, yaitu album Different

World. Album ini berisi beberapa lagu yang dilakukan dengan beberapa artis

29

terkenal, seperti lagu Lost Control (menampilkan Sorana), I Don’t Wanna Go

(menampilkan Julie Bergan), Lily (menampilkan K-391 dan Emelie Hollow),

Lonely (menampilkan Steve Aoki, ISAK, dan Omar Noir) dan Do it All For

You (menampilkan Trevor Guthrie).

2.1.2 Karya Keseluruhan Alan Walker

Tahun Judul Penyanyi

2015 Faded Alan Walker ft. Iselin Solheim

Sing Me To Sleep Alan Walker ft. Iselin Solheim

Alone Alan Walker ft.

Routine Alan Walker ft. David Whistle

2017 Tired Alan Walker ft. Gavin James

Sky Alan Walker ft. Dane Alex Skrindo

The Spectre Alan Walker ft. MER

All Falls Down Alan Walker ft. Noah Cyrus

2018 Ignite Alan Walker ft. Julie Bergan, Seungri

Darkside Alan Walker ft. Au/Ra, Tomine Harket

Sheep Alan Walker ft. Lay “EXO”

Diamond Heart Alan Walker ft. Sophia Somajo

Lost Control Alan Walker ft. Sorana

I Don’t Wanna Go Alan Walker ft. Julie Bergan

LiLy Alan Walker ft. K-391, Emelie Hollow

30

Lonely Alan Walker ft. Steve Aoki, ISAK,

Omar Noir

Do it All For You Alan Walker ft. Trevor Guthrie

Different World Alan Walker ft. Sofia Carson, K-391

2019 Back To Beautiful Alan Walker ft. Sofia Carson

On My Way Alan Walker ft.

Tabel : II.1.1.1 Sumber : www.alanwalker.no

2.1.3 Lagu yang Dianalisis

[Verse 1: Sofia Carson]

All we know Semua yang kita tahu Left untold Tidak diketahui Beaten by a broken dream Terpukul oleh mimpi yang hancur Nothing like what it used to be Tidak ada yang seperti apa yang seharusnya

We've been chasing our demons down an empty road Kita telah mengejar keburukan kita di jalan yang kosong Been watching our castle turning into dust Melihat istana kita sendiri berubah menjadi debu Escaping our shadows just to end up here Melarikan diri dari bayangan kita, hanya berakhir disini Once more Sekali lagi And we both know Dan kita semua tahu

This is not the world we had in mind Ini bukan dunia yang ada dalam pikiran kita But we got time

31

Tapi kita mempunyai waktu We are stuck on answers we can’t find Kami terjebak pada jawaban yang tidak bisa ditemukan But we got time Tapi kita mempunyai waktu And even though we might have lost tonight Dan meskipun kita mungkin telah kalah malam ini The skyline reminds us of a different time Garis langit mengingatkan kita pada waktu yang berbeda This is not the world we had in mind Ini bukan dunia yang ada dalam pikiran kita But we got time Tapi kita punya waktu

Broken smile, tired eyes Senyum yang rusak, mata yang lelah I can feel your longing heart Aku bisa merasakan kerinduan hatimu Call my name, howling from afar Panggil namaku, teriakkan dari jauh

We've been fighting our demons just to stay afloat Kita sudah berjuang melawan keburukan kita hanya untuk tetap mengapung Been building a castle just to watch it fall Membangun istana hanya untuk menyaksikannya hancur Been running forever just to end up here Berlarian selamanya hanya untuk berakhir disini Once more Sekali lagi And now we know Dan sekarang kita tahu This is not the world we had in mind Ini bukan dunia yang ada dalam pikiran kita But we got time Tapi kita punya waktu We are stuck on answers we can’t find Kami terjebak pada jawaban yang tidak bisa ditemukan But we got time Tapi kita mempunyai waktu

Take me back Bawa aku kembali Back to the mountain side

32

Kembali ke sisi gunung When we were full of life Ketika kita penuh dengan kehidupan Back to the start Kembali ke awal And we both know that Dan kita semua tahu

33

BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

3.1 Penyajian Data

Analisis Semiotik menurut Ferdinand de Saussure memiliki pemikiran yang kuat dalam rumpun ilmu-ilmu sosial budaya secara umum dan akhirnya menjadi sumber ilham bagi sebuah paham pemikiran yang dinamakan strukturalisme. Prinsip-prinsip linguistik Saussure dapat disederhanakan kedalam butir-butir pemahaman sebagai berikut :

1. Bahasa adalah sebuah fakta sosial

2. Sebagai fakta sosial, bahasa bersifat laten, bahasa bukanlah gejala-gejala

permukaan melainkan sebagai kaidah-kaidah yang menentukan gejala-

gejala permukaan, yang disebut sengai langue. Langue tersebut

termanifestasikan sebagai parole, yakni tindakan bebahasa atau tuturan

secara individual.

3. Bahasa adalah suatu sistem atau struktur tanda-tanda. Karena itu, bahasa

mempunyai satuan-satuan yang bertingkat-tingkat, mulai dari fonem,

morfem, klimat, hingga wacana

4. Unsur-unsur dalam setiap tingkatan tersebut saling menjalin melalui cara

tertentu yang disebut dengan hubungan pradigmatik dan sintakmatik

5. Relasi atau hubungan-hubungan antara unsur dan tingkatan itulah yang

sesungguhnya membangun suatu bahasa. Relasi menentukan nilai, makna,

pengertian, dari setiap unsur dalam bangunan bahasa secara keseluruhan

33

34

6. Untuk memperoleh pengetahuan tentang bahasa prinsip-prinsipnya yang

telah disebut diatas, bahasa dapat dikaji melalui suatu pendekatan sikronik,

yakni pengkajian bahasa yang membatasi fenomena bahasa pada satu waktu

tertentu, tidak meninjau bahasa dalam perkembangan dari waktu ke waktu.

Dalam penelitian ini analisis data akan dilakukan dengan membagi keseluruhan lirik lagu menjadi beberapa bait dan selanjutnya perbait dianalisis menggunakan teori semiotika dari Ferdinand de Saussure. Teori dari Ferdinand de Saussure lebih memperhatikan atau terfokus kepada tanda-tanda (dalam hal kali ini adalah kata-kata) yang berhubungan dengan objek penelitian. Model teori Ferdinand de Saussure lebih memfokuskan perhatian langsung kepada tanda itu sendiri. Dalam penelitian terhadap lirik lagu “Different World” ini, peneliti membuat intrepretasi dengan membagi keseluruhan lirik lagu menjadi beberapa bait dan selanjutnya diman perbait tersebut akan dianalisis yang terdapat unsur penanda (signifier) dan pertanda (signified). Unsur tersebut akan dipisahkan agar mempermudah peneliti melakukan intrepretasi terhadap lirik lagu “Different World”

Lagu yang diteliti adalah lirik lagu yang berjudul “Different World” yang terdapat pada album Alan Walker yang juga berjudul Different World.

Seperti yang dijelaskan oleh peneliti bahwa lagu ini memiliki makna-makna sosisal yang dapat mempengaruhi pendengar untuk bersama memperbaiki alam lingkungan tempat tinggal manusia.

35

3.2. Hasil Analisis Menurut Konsep Semiotika Ferdinand de Saussure

Lagu : Different World

3.2.1 Konsep Signifier dan Signified

Bagi Saussure, bahasa merupakan sistem tanda yang memiliki sisi yang tak terpisahkan seperti dua halaman pada selembar kertas. Saussure mengemukakan teori bahwa setiap tanda atau tanda linguistik dibentuk oleh dua buah komponen yaitu Signifier (penanda) dan Signified (pertanda). Hubungan antara signifier dan signified sangat erat, karena keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Signifier adalah citra bunyi atau kesan psikologis bunyi yang timbul dalam pikiran kita. Sedangkan Signified adalah pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (Soeparno, Dasar-

Dasar Linguistik Umum, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2002), p.16)

Dalam lagu ini Signifier pesan yang tersampaikan salah satunya terdapat pada lirik yang berbunyi :

“We've been fighting our demons just to stay afloat” Kita sudah berjuang melawan keburukan kita hanya untuk tetap mengapung “Been building a castle just to watch it fall” Membangun istana hanya untuk menyaksikannya hancur “Been running forever just to end up here” Berlarian selamanya hanya untuk berakhir disini”

Sudah banyak yang dilakukan oleh manusia untuk membangun kembali alam lingkungan yang telah tercemar polusi dari industri, namun setiap harinya sampah, limbah, dan polusi akan bertambah seiring terus berjalannya kegiatan

36

tersebut, dan semakin lama pun jumlah yang telah diperbaiki akan hancur kembali. Diartikan dengan membangun istana hanya untuk melihatnya hancur, yaitu memperbaiki alam lingkungan yang juga tahu bahwa itu akan hancur juga.

Dan semua akan berakhir seperti ini, hilangnya sumber daya alam.

3.2.2 Konsep Langue dan Parole

Menurut Saussure, bahasa memiliki dua aspek langue dan aspek parole.

Hubungan antara penanda dan pertanda ditetapkan berdasarkan sistem kaidah yang dinamakan langue. Langue adalah keseluruhan sistem tanda yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota masyarakat bahasa. Langue merupakan fakta sosial dan sistem abstrak yang secara kolektif diketahui, disadari, dan seolah disepakati bersama (Umberto Eco, “Sebuah

Pengantar menuju Logika Kebudayaan”, dalam Serba-Serbi Semiotika, terj.

Lucia Hilman, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996), p.43)

Sementara aspek parole yakni praktik berbahasa dalam kehidupan masyarakat atau wujud ujaran seorang individu pada suatu saat tertentu. Dalam analisis atas bahasa harus selalu dibedakan kedua aspek itu. Dalam kenyataan kehidupan berbahasa, langue merupakan prinsip-prinsip supra individual yang mengarahkan parole (Benny H.Hoed, Semiotik & Dinamika Sosial Budaya.

2011. Beji Timur p.32)

Pada bait 3, terdapat lirik yang mengandung konsep langue dan parole, yaitu pada bagian

37

“We are stuck on answers we can’t find” Kami terjebak pada jawaban yang tidak bisa ditemukan “But we got time” Tapi kita mempunyai waktu

Pada bait ini menandakan bahwa kami semua (penulis lagu dan

pendengar) semua sama, mereka sama-sama terjebak pada jawaban yang tidak

pernah bisa dijawab, yakni tentang kapan semua polusi dan limbah dapat

teratasi dan tidak bertambah banyak.

3.2.3 Konsep Sinkronik dan Diakronik

Telaah bahasa dilakukan dengan cara sinkronik dan diakronik. Telaah

sinkronik artinya mempelajari suatu bahasa pada suatu kurun waktu tertentu

saja. Sedangkan telaah secara diakronik adalah telaah bahasa sepanjang masa,

atau sepanjang zaman bahasa itu digunakan oleh para penuturnya (Ferdinand

de Saussure, Pengantar Linguistik Umum, p.86). Studi linguistik sinkronik

biasa disebut juga linguistik deskriptif, karena berupaya mendeskripsikan

bahasa secara apa adanya pada suatu masa tertentu. Linguistik diakronik

berupaya megkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas. Kajian ini biasanya

bersifat historis dan komparatif, tujuannya untuk mengetahui sejarah struktural

bahasa itu beserta dengan segala aspek.

38

Tabel 3.2.1 Makna Lirik Lagu dalam Tabel

Lirik Lagu Penanda Pertanda Denotasi Konotasi

Bait 1

All we know All we know Kita tidak pernah Tidak akan pernah Pengetahuan

Semua yang kita Semua yang kita tahu semua hal. mengetahui semua manusia terbatas. tahu tahu hal yang ada.

Left untold Left untold

Tidak diketahui Tidak diketahui

Beaten by a Beaten by a Mimpi yang Kesedihan oleh Hal yang broken dream broken dream hancur, tidak mimpi yang tidak diimpikan tidak

Terpukul oleh Terpukul oleh seperti apa yang terwujud. terwujud dan tidak mimpi yang mimpi yang diharapkan berjalan sesuai apa hancur hancur yang diharapkan.

Nothing like what Nothing like what it used to be it used to be

Tidak ada yang Tidak ada yang seperti apa yang seperti apa yang seharusnya seharusnya

39

Bait 2

We've been We've been Banyak hal buruk Penyesalan karena Hal yang chasing our chasing our yang telah telah melakukan dilakukan demons down an demons dilakukan. hal-hal buruk yang mungkin empty road Kita telah dapat merusak berdampak besar

Kita telah mengejar alam. menjadi sebuah mengejar keburukan kita kerusakan untuk keburukan kita di alam dimasa jalan yang kosong depan

Been watching Been watching Menyaksikan Kesedihan karena Bumi yang our castle turning our castle turning lingkungan tempat lingkungan alam dahulunya hijau into dust into dust tinggal sendiri yang menjadi kini telah gersang,

Melihat istana kita Melihat istana kita telah rusak tempat tinggal kering, dan sendiri berubah sendiri berubah (terkontaminasi telah hancur/rusak terkena menjadi debu menjadi debu limbah dan polusi) pemanasan global

akibat polusi,

limbah, maupun

efek rumah kaca

40

Escaping our Escaping our Tidak bisa Terpaksa Perkembangan shadows just to shadows just to melarikan diri dari mengikuti jaman akan terus end up here end up here perkembangan perkembangan berkembang,

Melarikan diri Melarikan diri jaman yang ada, jaman yang akan namun tidak dari bayangan dari bayangan semua akan terus berkembang, dipungkiri dengan kita, hanya kita, hanya berakhir sama. dan akhir dari dampaknya pada berakhir disini berakhir disini semua adalah alam lingkungan.

kerusakan. Akan matinya

tumbuhan karena

polusi, limbah

yang tidak didaur

ulang, sampah

yang menumpuk

Once more Once more Bermakna tentang Mengetahui Semua sampah,

Sekali lagi Sekali lagi semua akan bahwa semua polusi, dan

And we both And we both terulang, semua akan terulang. pemanasan global know know tahu. akan terulang dan

Dan kita semua Dan kita semua berlanjut selama tahu tahu masih ada nya

kegiatan industry

dan sampah

plastik

41

Bait 3

This is not the This is not the Ini bukan Walaupun ini Masih ada waktu world we had in world we had in kehidupan yang bukan keadaan untuk melakukan mind mind banyak mahluk yang diinginkan, penghijauan, daur

Ini bukan dunia Ini bukan dunia hidup inginkan, namun masih ada ulang sampah, yang ada dalam yang ada dalam namun masih ada harapan untuk tidak membuang pikiran kita pikiran kita harapan tuk membenahi apa sampah

But we got time But we got time perbaiki semuanya yang telah sembarangan,

Tapi kita Tapi kita tercemar mengurangi mempunyai waktu mempunyai waktu pemakaian bahan

plastik

We are stuck on We are stuck on Terjebak pada Harapan akan Harapan untuk answers we can’t answers we can’t pertanyaan kapan munculnya menyembuhkan find find pencemaran ini jawaban yang bumi yang mulai

Kami terjebak Kami terjebak akan berakhir tidak akan pernah tercemar pada jawaban pada jawaban terjawab, selama yang tidak bisa yang tidak bisa perkembangan ditemukan ditemukan jaman tergantung

But we got time But we got time dengan teknologi

Tapi kita Tapi kita dan industri mempunyai waktu mempunyai waktu

42

And even though And even though Kekalahan alam Untuk saat ini Harapan akan luka we might have lost we might have lost melawan polusi, pencemaran masih hari ini, menang tonight tonight limbah, sampah, mengalahkan untuk selamanya.

Dan meskipun kita Dan meskipun kita dan global alam, namun mungkin telah mungkin telah warming harapan dan kalah malam ini kalah malam ini . perjuangan masih

The skyline The skyline panjang. reminds us of a reminds us of a different time different time

Garis langit Garis langit mengingatkan kita mengingatkan kita pada waktu yang pada waktu yang berbeda berbeda

43

Bait 4

Broken smile, Broken smile, Deskripsi kondisi Senyum yang Menyadari bahwa tired eyes tired eyes seluruh mahluk rusak dan mata hilangnya

Senyum yang Senyum yang hidup untuk saat yang lelah kebahagiaan pada rusak, mata yang rusak, mata yang ini terpancar dari kehidupan saat ini. lelah. lelah. mahluk hidup

yang ada, baik itu

manusia dan

hewan.

I can feel your I can feel your Kerinduan pada Merasakan Keadaan alam longing heart longing heart kehidupan dan kerinduan mahluk dimasa lalu yang

Aku bisa Aku bisa kondisi alam hidup akan masih hijau dan merasakan merasakan seperti dulu kehidupan dan banyak binatang kerinduan hatimu kerinduan hatimu keadaan alam hidup dengan

masa lalu yang damai dihutan,

hijau. sedang dirindukan

oleh mahluk hidup

saat ini.

Call my name, Call my name, Mengajak yang Semangat Memanggil siapa howling from afar howling from afar lainnya untuk mengajak mereka yang ingin Panggil namaku, Panggil namaku, bersama yang bersama- teriakkan dari jauh teriakkan dari jauh

44

memperbaiki sama ingin merubah kondisi kerusakan yang merubah alam alam untuk saat ini ada yang rusak dan

tercemar untuk

diperbaiki, dengan

bersama

melakukan

penghijauan, tidak

membuang

sampah, dan

kegiatan lainnya.

45

Bait 5

Take me back Take me back Mahluk hidup Ingin merasakan Udara dan air

Bawa aku kembali Bawa aku kembali yang ingin hidup disisi dikota yang mulai

Back to the Back to the kembali hidup gunung yang tercemar mountainside mountainside disekitar gunung dingin, tidak panas mengakibatkan

Kembali ke sisi Kembali ke sisi dan berpolusi mahluk hidup gunung gunung seperti di kota ingin kembali

tinggal di sisi

gunung yang sejuk

dan hijau

When we were When we were Ingin kembali ke Kesedihan dan Mengartikan full of life full of life awal dimana tidak kerinduan mahluk bahwa kondisi

Ketika kita penuh Ketika kita penuh adanya industri hidup untuk alam jaman dahulu dengan kehidupan dengan kehidupan yang merusak kembali ke jauh lebih baik

Back to the start Back to the start alam dan juga kehidupan awal dari sekarang.

Kembali ke awal Kembali ke awal isinya. yang sejuk dan

And we both know And we both know tidak adanya that that polusi dan

Dan kita berdua Dan kita berdua pembangunan tahu tahu industri.

46

3.3 Penyajian Hasil Analisis Data

Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode semiotika dari pemikiran Saussure. Saussure meletakan tanda-tanda dalam konteks komunikasi manusia dengan memilih antara apa yang disebut penanda

(signifier) dan petanda (signified). Penanda dan petanda disini adalah berupa lirik lagu dan peneliti harus mencari mana lirik/kata yang dapat menjadi penanda dan petanda serta menjabarkannya menurut semiotika Saussure.

Eksistensi semiotika Saussure ialah relasi antara penanda dan petanda yang biasa disebut signifikasi. Semiotika signifikasi adalah sistem tanda yang mempelajari relasi elemen tanda disebuah sistem berdasar aturan konvensi tertentu. Semiotika merupakan ilmu yang mengkaji tentang tanda-tanda dengan dasar untuk mempelajari bagaimana memaknai suatu hal. Dengan artian bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem berstruktur dari tanda

3.3.1 Penyajian Makna Lirik bait 01

All we know

Semua yang kita tahu

Left untold

Tidak diketahui

Beaten by a broken dream

Terpukul oleh mimpi yang hancur

Nothing like what it used to be

47

Tidak ada yang seperti apa yang seharusnya

Dari analisis, peneliti menemukan bahwa simbol-simbol (atau tanda) dalam lirik bait 01 merepresentasikan tentang kekecewaan dan hancurnya harapan akan kehidupan yang berlangsung. Ketidak tahuan manusia akan semua hal yang mendasari semakin banyaknya bermunculan bisnis industri yang semua memang hanya diketahui oleh kalangan elit yang berkuasa. Mimpi manusia lain yang ingin hidup pada lingkungan yang sehat akan semakin sirna bila tidak ada kegiatan untuk memperbaiki dan merawat lingkungan masing-masing. Dan itu semua berjalan tidak seperti apa yang seharusnya, tentang sisi kelam perkembangan jaman, perkembangan industri yang semakin menambah polusi, limbah, dan berdampak buruk bagi alam. Banyaknya sampah plastik, pemanasan global, dan polusi udara yang semakin hari akan semakin merusak alam lingkungan tempat tinggal manusia. Semua berlangsung tidak seperti harapan manusia yang ingin alam lingkungannya menjadi lebih baik, justru yang terjadi adalah hal yang sebaliknya. Semua hal yang dilakukan saat ini akan berdampak pada anak cucu manusia kedepannya.

Harapan dan impian adalah mesin penggerak kemajuan peradaban manusia. Namun bukan semua harapan dan impian itu adalah hal yang positif saja. Dibalik semua teknologi yang maju terdapat dampak negatif yang cukup berpengaruh untuk masa depan manusia apabila sistem daur ulang limbah tidak dilakukan dan polusi udara semakin ditambahkan untuk setiap harinya. Lama kelamaan limbah tersebut juga akan menumpuk, membunuh ekosistem yang

48

ada disekitarnya, serta udara yang dihirup manusia tidak lagi sehat karena telah

tercampur dengan asap-asap dari pabrik yang setiap harinya dibuang ke udara.

3.3.2 Penyajian Makna Lirik bait 02

We've been chasing our demons down an empty road

Kita telah mengejar keburukan kita di jalan yang kosong

Been watching our castle turning into dust

Melihat istana kita sendiri berubah menjadi debu

Escaping our shadows just to end up here

Melarikan diri dari bayangan kita, hanya berakhir disini

Once more

Sekali lagi

And we both know

Dan kita semua tahu

Intrepretasi atas hasil analisis terhadap lirik bait 02, peneliti menemukan

bahwa simbol-simbol (atau tanda) dalam lirik mereprentasikan tentang

kehancuran, kesedihan manusia di pihak yang tidak merasakan kemajuan dari

teknologi, namun merasakan dampak sampah, limbah, dan polusi dari mereka

yang memajukan teknologi.

Dituliskan melalui penggalan lirik “We’ve been chasing our demons

down an empty road” yaitu tentang manusia yang semakin hari malah semakin

melakukan hal yang membuat tempat tinggal mereka sendiri hancur dan

49

mementingkan bisnis pribadi mereka sendiri. Bisnis industri memiliki dampak positif dan negatif, salah satu dampak positif dari bisnis industri adalah terciptanya lapangan kerja, meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, menghasilkan banyak barang untuk manusia. Sedangkan dampak negatif dari bisnis tersebut adalah polusi akibat asap pabrik, pencemaran limbah industri, sumber daya lingkungan yang rusak akibat proses industri. Dampak dari bisnis tersebut itulah yang lambat laun akan menghancurkan tempat yang mereka tinggali sendiri, yang tercantum dalam penggalan lirik “been watching our castle turning into dust” yang bila diterjemahkan berbunyi “melihat istana kita sendiri berubah menjadi debu”.

Dan bila semua terus berlanjut tanpa adanya perbaikan pada bumi atau alam lingkungan manusia, semua akan berakhir sama, yaitu sampah dan polusi yang merusak bumi itu dan tidak akan ada tempat tinggal, makanan dari hewan dan tumbuhan, dan manusia akan mati olehnya seperti yang ditulis di penggalan lirik “Escaping our shadows just to end up here, once more, and we both know”, yang bila diterjemahkan berbunyi “melarikan diri dari bayangan, kita hanya akan berakhir disini, sekali lagi, dan kita semua tahu”.

50

3.3.3 Penyajian Makna Lirik bait 03

This is not the world we had in mind

Ini bukan dunia yang ada dalam pikiran kita

But we got time

Tapi kita mempunyai waktu

We are stuck on answers we can’t find

Kami terjebak pada jawaban yang tidak bisa ditemukan

But we got time

Tapi kita mempunyai waktu

And even though we might have lost tonight

Dan meskipun kita mungkin telah kalah malam ini

The skyline reminds us of a different time

Garis langit mengingatkan kita pada waktu yang berbeda

This is not the world we had in mind

Ini bukan dunia yang ada dalam pikiran kita

But we got time

Tapi kita punya waktu

Intrepretasi lirik lagu pada bait 03 adalah tentang membangun semangat manusia yang masih berfikir bahwa alam mereka harus dijaga dan dirawat kembali. Penulis lagu juga mengajak penggemarnya untuk ikut serta merawat alam melalui lagu ini. Walaupun kita sadar bahwa semua ini bukanlah keadaan yang diinginkan, namun masih ada harapan untuk membenahi apa yang telah

51

rusak dan tercemar. Harapan akan munculnya jawaban yang tidak akan pernah terjawab, selama perkembangan jaman tergantung dengan teknologi dan industri. Sadar akan “kekalahan” pada polusi, sampah, dan kerusakan alam lainnya, namun ketika melihat langit dan alam lingkungan yang telah membuat manusia bisa bertahan hidup sampai sekarang, membuat semangat untuk merawatnya akan menjadi lebih besar. Tertulis pada lirik lagu bagian “And even though we might have lost tonight, the skyline reminds us of a different time.

This is not the world we had in mind, but we got time”

Pada bait ini menjelaskan bahwa sebenarnya semua tidak ingin terjadi seperti ini pada alam lingkungan manusia. Namun setidaknya masih ada waktu untuk merawat kembali apa yang telah rusak daripada tidak melakukan apapun dan hanya melihat bumi perlahan mati, tertulis pada lirik bagian “This is not the world we had in mind, but we got time. We are stuck on answers we can’t find, but we got time” yang bila diterjemahkan akan berbunyi “Ini bukan dunia yang ada dalam pikiran kita, tapi kita punya waktu, kita terjebak pada jawaban yang tidak bisa ditemukan, tapi kita punya waktu”.

Untuk saat ini pencemaran masih mengalahkan alam, namun harapan dan perjuangan masih akan terus melawan.

3.3.4 Penyajian Makna Lirik bait 04

Broken smile, tired eyes

Senyum yang rusak, mata yang lelah

I can feel your longing heart

52

Aku bisa merasakan kerinduan hatimu

Call my name, howling from afar

Panggil namaku, teriakkan dari jauh

Intrepretasi lirik lagu pada bait 04 ini menggambarkan tentang kerinduan pada suasana, alam, lingkungan sebelum munculnya industri- industri raksasa yang mengambil tanah, air, dan udara bersih yang dulu banyak tersedia dari alam lingkungan ini, juga kondisi emosional tumbuhan dan hewan yang mulai kehilangan tempat tinggal dan makanan, hutan yang semakin lama semakin sedikit, terlihat wajah lelah dari banyak hewan yang mulai haus dan mencari makan memasuki wilayah pemukiman manusia dan tumbuhan yang mulai kering akibat polusi. , tertulis pada lirik lagu bagian “Broken smile, tired eyes, I can feel your longing heart. Call my name, howling for afar” yang bila diartikan akan berbunyi “Senyum yang rusak mata yang lelah, aku bisa merasakan kerinduan hatimu. Panggil namaku, teriakkan dari jauh”. Senyum yang rusak dan mata yang lelah terpancar dari mahluk hidup yang ada, baik itu manusia dan hewan. Merasakan kerinduan mahluk hidup akan kehidupan dan keadaan alam masa lalu yang sehat.. Serta semangat yang dijuangkan untuk mengajak mereka yang bersama-sama ingin merubah alam yang rusak dan tercemar untuk diperbaiki, dengan bersama-sama melakukan penghijauan, tidak membuang sampah dan mendaur ulang limbah juga sampah plastik.

53

3.3.5 Penyajian Makna Lirik Bait 05

Take me back

Bawa aku kembali

Back to the mountain side

Kembali ke sisi gunung

When we were full of life

Ketika kita penuh dengan kehidupan

Back to the start

Kembali ke awal

And we both know that

Dan kita semua tahu

Intrepretasi lirik lagu bait 05 akhir adalah tentang kerinduan dan keinginan untuk kembali ke masa lalu yang dimana hutan masih lebat, air masih mengalir dari lereng gunung, ketika dunia penuh dengan kehidupan yang saling bersanding dan pembangunan industri masih belum sebesar sekarang. Ingin merasakan hidup disisi gunung yang sejuk, tidak berpolusi. Udara dan air dikota yang mulai tercemar mengakibatkan mahluk hidup mudah terserang penyakit dan dapat mengakibatkan kematian karenanya. Ditandai pada lirik lagu bagian

“Take me back, When we were full of life, back to the start” yang apabila diterjemahkan akan berbunyi “Bawa aku kembali, Ketika kita penuh dengan kehidupan, Back to the start”.

54

3.4 Penyajian Hasil Analisis Data Lirik Keseluruhan

Hasil analisis data lirik secara keseluruhan adalah penggabungan terjemahan lirik antar bait diatas. Untuk lirik lagu “Different World” sendiri mengartikan tentang perkembangan jaman yang tidak bisa dihindari, teknologi yang semakin canggih, bisnis industri yang semakin besar untuk kebutuhan manusia yang lebih mudah. Namun, dibalik pesatnya perkembangan jaman tersebut, ada dampak negatif yang akan menyerang kehidupan manusia untuk kedepannya. Yaitu tentang polusi udara akibat asap pabrik industri yang mengakibatkan pemanasan global, limbah pabrik yang dibuang tidak pada tempat seharusnya ataupun didaur ulang, sampah-sampah plastik yang sudah mulai memasuki laut dan membuat banyak mahluk hidup dilaut yang mati karenanya. Bila dibiarkan seperti ini, lama kelamaan tidak akan ada lagi tempat tinggal yang pantas untuk manusia karena telah hancurnya alam dan lingkungan karena ini semua. Hewan dan tumbuhan yang menjadi sumber daya untuk makanan manusia pun akan hilang dan punah, umur manusia juga otomatis akan diperpendek. Maka dari itu lagu ini diciptakan untuk mengajak semua pendengar dan seluruh manusia yang masih peduli terhadap alam lingkungan ini. Mengajak mereka untuk menanam kembali pohon-pohon, mendaur ulang sampah plastik untuk dijadikan barang yang lebih berguna. Sebagian besar manusia merindukan segarnya udara yang dihirup setiap harinya, pegunungan yang masih sejuk, es di kutub yang belum banyak mencair seperti saat ini.

Masih ada waktu untuk ini semua. Dikarenakan Alan Walker dirasa mempunyai

55

power untuk mengajak manusia dari seluruh pelosok dunia yang memang mendengarkan lagu-lagu darinya, lahirlah lagu “Different World”.

56

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan penyajian data dan analisis sebelumnya yang menggunakan Analisis Semiotik Ferdinand de Saussure terkait konstruksi makna lirik lagu “Different World” karya Alan Walker, maka peneliti dapat menyimpulkan jawaban atas rumusan masalah sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini dilakukan dengan membagi keseluruhan lirik lagu, dan

dianalisis perbait dengan menggunakan teori semiotika dari Saussure.

Saussure mengemukakan teori bahwa setiap tanda atau tanda linguistik

dibentuk oleh dua buah komponen yaitu Signfier (penanda) dan Signified

(pertanda). Saussure juga berpendapat bahwa bahasa memiliki aspek langue

(fakta sosial) dan aspek parole (bahasa). Sedangkan untuk aspek bahasa,

telaah bahasa dilakukan dengan cara sinkronik dan diakronik.

2. Dalam lagu ini terdapat konsep signifier (penanda) dan signified (pertanda)

(berupa teks lirik lagu) yang merepresentasikan pesan tentang keadaan alam

saat ini yang telah tercemar polusi udara, sampah, dan limbah. Pesan

tersebut disisipkan melalui lirik pada lagu tersebut.

3. Penanda dan pertanda yang merepresentasikan tentang rusaknya keadaan

alam lingkungan manusia saat ini terdapat pada lirik lagu yang salah

56

57

satunya berbunyi “been watching our castle turning into dust” yang bila

diartikan berbunyi “melihat istana kita sendiri berubah menjadi debu”

4. Didalam lagu “Different World” juga mengajak seluruh pendengarnya

untuk melakukan perbaikan pada alam lingkungan manusia yang telah

rusak. Dimulai dari sang pencipta lagu, Alan Walker yang bekerja sama

dengan Airinium untuk menjual Urban Air Mask 2.0 agar manusia dapat

menghirup udara segar

4.2 Saran

4.2.1 Saran Untuk Penikmat Musik

Saran peneliti terhadap penikmat musik bergenre apapun adalah supaya mereka dapat mencerna lirik dari lagu yang mereka dengar, bukan hanya karena beat, nada, atau musiknya saja yang memang enak untuk didengar. Karena pencipta lagu tidak sembarangan untuk menulis lirik lagu yang dibuatnya, mereka harus dapat menangkap apa pesan yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu tersebut.

4.2.2 Saran Untuk Pegiat Musik

Khusus untuk yang berkelut di dunia permusikan atau yang biasa

disebut seniman, harusnya mereka bisa menciptakan lirik yang mudah

didengar dan diterima pesannya oleh penikmat musiknya, sehingga pesan

bisa langsung masuk pada pendengar.

58

Lagu “Different World” dapat merubah mindset manusia yang beranggapan “masa bodoh” pada apa yang telah terjadi pada alam lingkungan mereka sendiri menjadi lebih peduli.

59

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

A. Sonny Keraf, 1998, Etika Bisnis (Tuntutan dan Relevansinya), Yogyakarta: Kanisius A.W. Widjaja. 2002. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT. Bumi Aksara Abdul Syukur. 2005. Ensiklopedia Umum Untuk Pelajar. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve Ardianto dan Erdinaya. 2004. Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Awe, Mokko. 2003. Iwan Fals: Nyanyian di Tengah Kegelapan. Yogyakarta: Ombak Benny H.Hoed, Semiotik & Dinamika Sosial Budaya. 2011. Beji Timur De. Vito, Joseph H. 2002. The Intrapersonal Communication Book. Person. Education.Inc.) Djohan. 2003. Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik Effendy, Onong Uchjana. 1992. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Fiske,John. 2006. Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling Komperhensif. Yogyakarta: Jalasutra Fiske,John. 2004. Cultural and Communication Studies. Yogyakarta: Jalasutra Handoko, T. Hani. 1986. Management Edisi 2. BEFE. Yogyakarta Kurniawan. 2001. Semiologi Roland Barthes. Magelang: Yayasan Indonesia Tera Littlejohn, Stephen W. 1996. Theories of Human Communication. Edisi ke-5, Belmont-California, Wadsworth Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss.2009. Teori Komunikasi, edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika

59

60

Luxemburg, Jan Van dkk. 1984. Pengantar Ilmu Sastra (Terjemahan Dick Hartoko). Jakarta: Gramedia MA, Morissan. 2011. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Kencana Prenada Media Grup: Jakarta Ogden, C.K, and L.A. Richard. 1972. The Meaning of Meaning. London: Rouledge and Kegan Paul LTD Oxford University Press 2005, Oxford Ensiklopedi Pelajar, Jakarta, PT.Widyadara

Rakhmat, Jalaludin, 2003. Psikologi Komunikasi, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Saussure, Ferdinand de. 1996. Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Soeparno, Dasar-Dasar Linguistik Umum, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2002 Sudriyanto, J. 1992. Filsafat Organisme Whitehead dan Etika Lingkungan Hidup. Jakarta. Majalah Filsafat Driyakarya

Umberto Eco, “Sebuah Pengantar menuju Logika Kebudayaan”, dalam Serba- Serbi Semiotika, terj. Lucia Hilman, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996

Wellek, Rene dan Warren, Austin. 1989. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia

JURNAL

Kementrian Komunikasi dan Informatika RI. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika. Volume 5. 2015. p, 14 Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. 2007. p.13 Jurnal Penelitian Stikosa-AWS Makna Lirik Lagu “Si Pelanggan” Karya Silam Pukau (Kajian Analisis Wacana Model Teun Van Dijk)

61

Jurnal Universitas Muhammadiyah Malang, Konstruksi Makna Perjuangan Dalam Lirik Lagu “Laskar Pelangi” Ciptaan Nidji. 2012. h.45

WEBSITE www.alanwalker.no

www.wwf.or.id