Quick viewing(Text Mode)

Stabilitas Dan Kekakuan Armour Tipe A-Jack Di Pulau

Stabilitas Dan Kekakuan Armour Tipe A-Jack Di Pulau

SKRIPSI

STABILITAS DAN KEKAKUAN ARMOUR TIPE A-JACK DI PULAU GUSUNG TERHADAP BEBAN GELOMBANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Sarjana Teknik Pada Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

OLEH:

HARDIANTI D 321 11 278

DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN GOWA 2017

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi

STABILITAS DAN KEKAKUAN ARMOUR TIPE A-JACK DI PULAU GUSUNG TERHADAP BEBAN GELOMBANG Oleh:

HARDIANTI D 321 11 278

Telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing Pada:

Tanggal :

Di :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Taufiqur Rachman, ST,MT Dr. Eng. Achmad Yasir Baeda, ST,MT NIP. 196908021997021001 NIP.19730792000031001

Mengetahui, Ketua Departemen Teknik Kelautan

Dr. Taufiqur Rachman, ST,MT NIP. 196908021997021001

i

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

Judul Skripsi

STABILITAS DAN KEKAKUAN ARMOUR TIPE A-JACK DI PULAU GUSUNG TERHADAP BEBAN GELOMBANG Disusun dan diajukan oleh:

HARDIANTI D 321 11 278

Telah diuji dan dipertahankan didepan panitia ujian skripsi

Pada tanggal 13 November 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dengan susunan kepanitiaan sebagai berikut:

Ketua : Dr. Taufiqur Rachman, ST., MT

Sekertaris : Dr. Eng. Achmad Yasir Baeda, ST., MT

Anggota : 1. Muhammad Zubair Muis Alie, ST., MT, Ph.D

2. Dr. Chairul Paotonan, ST., MT

3. Dr.Eng. Sabaruddin Rahman, ST., MT,Ph.D

Mengetahui, Ketua Departemen Teknik Kelautan

Dr. Taufiqur Rachman, ST,MT. NIP. 196908021997021001

ii

ABSTRAK

Hardianti, Stabilitas dan Kekakuan Armour Tipe A-jack di Pulau Gusung terhadap Beban Gelombang. (dibimbing oleh Taufiqur Rachman dan Achmad Yasir Baeda).

Wilayah pantai merupakan daerah yang sangat intensif dimanfaatkan untuk kegiatan dan aktifitas manusia. Adanya berbagai kegiatan tersebut dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan akan lahan serta sarana dan prasarana yang selanjutnya akan menimbulkan masalah-masalah seperti erosi pantai yang dapat merusak kawasan pemukiman dan prasarana kota yang berupa mundurnya garis pantai. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan yaitu membangun bangunan pelindung pantai seperti breakwater. Pemecah gelombang breakwater adalah prasarana yang dibangun untuk memecah gelombang dengan menyerap sebagian gelombang. Breakwater juga berperan sebagai penenang gelombang sehingga kapal dapat berlabuh di pelabuhan dengan lebih mudah dan cepat. Oleh sebab itu, untuk mengetahui respon struktur A-jack sebagai pemecah gelombang yang layak di tempatkan di PulauGusung terlebih dahulu memperhitungkan beban gelombang dan energi gelombang yang terjadi beserta stabilitas breakwater armour A-jack dengan menggunakan beberapa formula empirik. Besar energi gelombang yang dihasilkan yaitu 375,71 N/m atau 38,3119 kg/ / (0,0383 ton/meter), beban angin sebesar 25,878 ton/m dengan total gaya vertikal dan horizontal yang terjadi pada bangunan sebesar ∑ = 384,172 t/m, ∑H =89,5 ton/m maka, nilai kontrol stabilitas breakwater tehadap stabilitas Geser = 1,53≥1,25(Memenuhi). Setelah menghitung beban gelombang, selanjutnya beban gelombang diinput untuk mengetahui berapa tegangan yang terjadi pada struktur, dengan menggunakan software SAP 2000 menampilkan nilai kekakuan pada kaki struktur sebesar 9.000E-04 kgf/m dan tegangan terjadi pada struktur sebesar 34 N/ atau 34 Mpa. Diharapkan dari hasil analisis ini dapat sebagai tambahan pengetahuan mengenai analisa dan fungsi breakwater model A-Jack dan memperdalam pengetahuan dan penggunaan program SAP 2000 dalam menganalisis struktur beton. Kata Kunci: breakwater, A-jack, Energi Gelombang, Tegangan, Stabilitas, SAP 2000

iii

ABSTRACT

Hardianti, Stability and Stiffness of A-jack Armour Type on Gusung Island against Wave Burden. (guided by Taufiqur Rachman and Achmad Yasir Baeda).

The coastal area is a very intensive area used for human activities and activities. The existence of such activities can lead to increased demand for land and facilities and infrastructure which will lead to problems such as that can damage residential areas and urban infrastructure in the form of retreat coastline. One of the handling that can be done is to build a protective building such as breakwater. breakwater is an infrastructure built to break the wave by absorbing some waves. Breakwater also acts as a wave tranquilizer so the can dock at the more easily and quickly. Therefore, to find out the response of A-jack structure as a decent breakwaters placed in Gusung Island, first take into account the wave load and wave energy that occurs along with the A- jack breakwater armor stability by using some empirical formula. The resulting wave energy is 375,71 N/m or 38,3119 kg/ / (0.0383 ton/meter), the wind load is 25,878 ton/m with the total vertical and horizontal force that occurs at building of ∑ = 384,172 t/m, ∑H = 89,5 ton/m then, the value of breakwater stability control against stability Shear = 1.53≥1,25 (Complies). After calculating the wave load, the next wave load is inputted to find out how the voltage that occurs in the structure, using SAP 2000 software displays a stiffness value at the foot of the structure of 9.000E-04 kgf/m and the stress occur in structures of 34 N/ or 34 MPa. It is expected that the results of this analysis can be additional knowledge of A-Jack model breakwater analysis and function and deepen the knowledge and use of SAP 2000 program in analysis concrete structures.

Keywords: breakwater, A-jack, Energy Wave, Stress, Stability, SAP 2000.

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “STABILITAS DAN KEKAKUAN ARMOUR TIPE A-JACK DI PULAU GUSUNG TERHADAP BEBAN GELOMBANG”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Studi Kesarjanaan (S-1) di Departemen Teknik Kelautan, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Bapak Dr. Taufiqur Rachman, ST., MT., selaku Ketua PDepartemen Teknik Kelautan dan dosen pembimbing pertama, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan mulai dari awal penyusunan penelitian hingga penyelesaian penulisan skripsi ini. 2. Bapak Dr.Eng. Achmad Yasir Baeda, ST., MT., selaku dosen pembimbing kedua yang meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan mulai dari awal penelitian hingga penyelesaian penulisan skripsi ini. 3. Bapak Muhammad Zubair Muis Alie, ST., MT., Ph.D., Sabaruddin Rahman, ST., MT., Ph.D., serta bapak Dr. Chairul Paotonan, ST., MT., Selaku tim penguji, terima kasih atas kritik, saran dan masukan dalam proses penyelesaian skripsi ini. 4. Bapak Daeng Paroka, ST., MT., Ph.D. selaku penasehat akademik (PA) selama menjadi mahasiswa Departemen Teknik Kelautan, Universitas Hasanuddin. 5. Seluruh Dosen Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu atas segala ilmu yang diberikan selama proses perkuliahan.

v

6. Seluruh Staf/Pegawai Departemen Teknik Kelautan, yang telah membantu segala aktivitas administrasi baik selama perkuliahan serta dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Bapak, Ibu dan Kakak Senior di PT. Ibnu Munsyir Dwiguna, Kota Makassar. Terima kasih atas bimbingan, nasehat dan keluasan waktu kepada penulis dalam melakukan penelitian di Pulau Gusung. 8. Saudara kakak kandung saya, Fatmah, Sp.d, Hasnah, Ibrahim S.Kel., beserta keluarga kecilnya. Terima kasih berkat dukungan dan arahannya selama ini, serta telah banyak membantu dari segi moril dan materi, demi berlangsungnya kegiatan perkuliahan. 9. Rekan-rekan angkatan 2011 Departeman Teknik Kelautan, atas dukungan moril, kebersamaan, keceriaan selama ini hingga melahirkan semangat untuk terus maju. 10. Teman-teman UKM Foto Universitas Hasanuddin, terkhususnya Diksar 23 (Cerita Berbingkai), senior serta adik-adik junior. Terimakasih atas dukungan, semangat, keceriaan, kebersamaan selama ini. 11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan sripsi ini. Akhir kata, sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT yang Maha Agung dan Maha Sempurna. Oleh karena itu, penyusun mohon maaf jika dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Kritik dan saran yang membangun senantiasa penyusun harapkan agar dapat memperbaiki kekurangan tersebut. Penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu Departeman Teknik Kelautan, bagi pembaca umumnya dan penulis pada khususnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Gowa, November 2017

Penyusun

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...... i HALAMAN PENGESAHAN ...... i HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ...... ii ABSTRAK ...... iii ABSTRACT ...... iv KATA PENGANTAR ...... v DAFTAR ISI ...... vii DAFTAR GAMBAR ...... x DAFTAR TABEL ...... xii DAFTAR NOTASI ...... xiii BAB I. PENDAHULUAN ...... 1 I.1 Latar Belakang ...... 1 I.2 Rumusan Masalah...... 4 I.3 Batasan Masalah ...... 5 I.4 Tujuan Penilitian...... 5 I.5 Manfaat Penelitian ...... 6 I.6 Sistematika Penulisan ...... 6 BAB II.TINJAUAN PUSTAKA ...... 7 II.1 Tinjauan Umum ...... 7 II.2 Pelindung Pantai ...... 9 II.3 Gelombang ...... 10 II.3.1 Pembangkitan Gelombang ...... 11 II.3.1.1 Angin...... 11 II.3.1.2 Gelombang Angin ...... 12 II.3.1.3 Distribusi Kecepatan Angin ...... 12 II.3.1.4 Konversi Kecepatan Angin ...... 14 II.3.2 Fetch...... 15 II.3.3 Karakteristik Gelombang ...... 17 II.3.4 Klasifikasi Gelombang ...... 19 II.3.5 Teori Gelombang Airy ...... 21

vii

II.3.6 Peramalan Gelombang ...... 23 II.3.7 Analisis Statistik Gelombang...... 25 II.3.8 Gelombang Rencana ...... 25 II.3.8.1 Masa Ulang (periode) Gelombang Rencana ...... 26 II.3.8.2 Gelombang Representatif...... 26 II.3.8.3 Fungsi Distribusi Probabilitas ...... 27 II.3.8.4 Periode Ulang...... 29 II.4 Run Up dan Run Down Gelombang ...... 29 II.5 Energi Gelombang ...... 31 II.6 Definisi breakwater ...... 33 II.7 Tipe Pemecah Gelombang ...... 35 II.7.1 Teori Pemecah Gelombang Sisi Miring...... 35 II.8 Breakwater Armour A-jack ...... 39 II.9 Stabilitas breakwater ...... 40 II.9.1 Stabilitas armour breakwater ...... 40 II.9.2 Stabilitas Akibat Berat Sendiri ...... 42 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...... 45 III.1 Lokasi Studi ...... 45 III.2 Metode Pengumpulan Data ...... 45 III.3 Analisa Data ...... 46 III.3.1 Pengelohan Data Angin dan Peramalan Gelombang ...... 46 III.3.2 Analisis Stabilitas Bangunan ...... 49 III.3.3 Analisis Permodelan ...... 49 III.4 Alur Penelitian ...... 50 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...... 53 IV.1 Analisa kecepatan dan Arah Angin ...... 53 IV.2 Fetch Efektif ...... 54 IV.3 Peramalan Tinggi dan Periode Gelombang ...... 57 IV.4 Gelombang Kala Ulang ...... 58 IV.5 Perhitungan Panjang Gelombang ...... 58 IV.6 Energi Gelombang ...... 60 IV.7 Analisis Desain breakwater ...... 61 IV.7.1 Stabilitas breakwater ...... 61 IV.7.2 Stabilitas Terhadap Geser...... 63

viii

IV.8 Analisis Kekakuan Struktur Armour ...... 64 IV.8.1 Pe modelan dan Analisis Struktur armour A-jack dengan SAP 2000...... 64 IV.8.2 Membuat Pemodelan Struktur Armour 3D di SAP 2000 .64 IV.8.3 Proses Pemberian Beban pada Struktur ...... 66 IV.8.4 Hasil Analisis Menggunakan SAP 2000 ...... 67 BAB V. PENUTUP ...... 70 V.1 Kesimpulan ...... 70 V.2 Saran ...... 71 DAFTAR PUSTAKA ...... 72 LAMPIRAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Eksisting Pulau Gusung ...... 3 Gambar 1.2. Rehabilitas breakwater Pelabuhan Makassar ...... 3 Gambar 1.3. Detail Struktur A-jack ...... 4 Gambar 2.1. Layout breakwater Pelabuhan Makassar ...... 8 Gambar 2.2. Grafik Korelasi Akibat Perbedaan Ketinggian RL…………….... 15 Gambar 2.3. Penentuan Panjang Fetch Efektif…………………………...….... 16 Gambar 2.4. Gerak Orbit Partikel Air Laut Dangkal,Transisi dan Dalam ...... 20 Gambar 2.5. Karakteristik Gelombang ...... 21 Gambar 2.6. Grafik Gelombang ...... 23 Gambar 2.7. Flow Chart dan Rumus Peramalan Gelombang ...... 24 Gambar 2.8. Ilustrasi Run Up dan Run Down ...... 30 Gambar 2.9. Run Up dan Run down pada Permukaan yang Kasar ...... 30 Gambar 2.10. Grafik Run Up terhadap Parameter Similiritasi Pantai ...... 31 Gambar 2.11. Lapisan pada breakwater Sisi Miring ...... 36 Gambar 2.12. Potongan Melintang breakwater Sisi Miring ...... 36 Gambar 2.13. Kerusakan dan Perbaikan Pemecah Gelombang Sisi MirinG ...... 37 Gambar 2.14. Pemecah Gelombang Sisi Miring Dengan ...... 38 Gambar 2.15. Pemecah Gelombang Sisi Miring Dengan Kubus Beton ...... 38 Gambar 2.16. Beberapa Batu Pelindung Pemecah Gelombang ...... 39 Gambar 2.17. Material Precast A-jack 2 Segmen (Piece) ...... 40 Gambar 3.1. Lokasi Penelitian ...... 45 Gambar 3.2. Mawar Angin ...... 48 Gambar 3.3. Model Struktur A-jack ...... 49 Gambar 3.4. Flowchart Perencanaan ...... 52 Gambar 4.1. Windrose Tahun 2006-2015 ...... 53 Gambar 4.2. Fetch efektif Arah Barat Laut ...... 55 Gambar 4.3. Fetch Efektif Arah Barat ...... 55

x

Gambar 4.4. Fetch Efektif Arah Barat Daya ...... 56 Gambar 4.5. Grafik Daerah Penetapan Teori Gelombang Fungsi H/d dan d/L . 59 Gambar 4.6. Sketsa Pembebanan pada breakwater ...... 61 Gambar 4.7. Tampilan Pemodelan Struktur 3D ...... 65 Gambar 4.8. Proses Pemberian Nilai Material ...... 65 Gambar 4.9. Proses Pemberian Beban pada Struktur ...... 66 Gambar 4.10. Proses Pemberian Beban Gelombang ...... 67 Gambar 4.11. Proses Analisis Runnig Struktur ...... 67 Gambar 4.12. Hasil Running Struktur ...... 68 Gambar 4.13. Hasil Analisis Reinforcing Struktur ...... 68 Gambar 4.14. Kurva Tegangan dan Regangan Model Struktur armour ...... 69

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Batasan Gelombang Air Dangkal, Transisi dan Laut Dalam ...... 20 Tabel 2.2 Pedoman Pemilihan Jenis dan Periode Ulang Gelombang ...... 26 Tabel 2.3 Koefisien Menghitung Deviasi Standar ...... 28 Tabel 3.1 Data Angin Tahun 2005-2016 BMKG Wilayah IV Makassar ...... 47 Tabel 4.1 Kejadian Angin Rata-Rata Tahun 2006-2015 ...... 54 Tabel 4.2 Perhitungan Panjang Fetch Efektif ...... 56 Tabel 4.3 Ho dan To Gelombang Tahun 2006-2015 Arah Barat ...... 57 Tabel 4.4 Kala Ulang Arah Barat ...... 58 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Panjang Gelombang ...... 59

xii

DAFTAR NOTASI

Simbol Keterangan Satuan M : Momen kN.m F : Gaya N P : Tekanan Kg/m2 A : Luas Permukaan m2

Fc : Kuat Tekan Beton Mpa

Fcu : Kuat Tekan Ultimate Mpa H : Tinggi Gelombang m

Hi : Tinggi Gelombang Datang m

H0 : Tinggi Gelombang Laut dalam m

Hb : Tinggi Gelombang Pecah m

Hs : Tinggi Gelombang Signifikan m db : Kedalaman Gelombang Pecah m

Ks : Koefisien Shoaling

Kr : Koefisien Refraksi

Kd : Koefisien Difraksi T : Periode Gelombang s d atau h : Kedalaman Air m L : Panjang Gelombang m

L0 : Panjang Gelombang Laut dalam m k : Bilangan Gelombang 1/m  : Frekuensi Sudut Hz/Rad k0 : Bilangan Gelombang Laut dalam 1/m n : Koefisien Kecepatan Grup Gelombang n0 : Koefisien Kecepatan Grup Gelombang Laut Dalam (0,5) C : Kecepatan Gelombang m/s

C0 : Kecepatan Gelombang Laut Dalam m/s

xiii

 : Fluktuasi Muka Air m  : Elevasi Maksimum Tekanan Gelombang Bekerja m  : Massa Jenis Air Laut (1025 Kg/m3) Kg/m3 dbw : Kedalaman pada 5 kali Hs m u : Kecepatan Partikel Air m/s a : Percepatan Partikel Air m/s2  : Massa Jenis Beton (2400 Kg/m3) Kg/  : Massa Jenis Kerikil(1800 Kg/m3) Kg/  : Energi Joule/m W : Berat Ton/m

xiv

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar di dunia, dimana mempunyai lebih dari 3.700 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 kilometer yang membentang luas dari sabang (Sumatera) sampai Merauke

(Papua). Luas wilayah perairan Indonesia meliputi sekitar 62% berupa laut yang meliputi 0,3 juta laut territorial dan 2,8 juta laut nusantara memiliki potensi dan keanekaragaman jenis hayati yang sangat besar (Triatmodjo, 2011).

Negara kepulauan Indonesia merupakan daerah yang kebanyakan tumbuh dan berkembangnya dimulai dari tepian pantai. Pada daerah pantai menjadi pusat pertumbuhan utama perekonomian dan laju pertumbuhan penduduk, sehingga kebutuhan akan lahan pantai dan prasarana pendukungnya semakin meningkat.

Wilayah perairan daerah yang sangat intensif dimanfaatkan untuk kegiatan dan aktifitas manusia yang dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan akan lahan serta sarana dan prasarana, yang selanjutnya akan menimbulkan masalah seperti, erosi pantai yang dapat merusak kawasan pemukiman dan prasarana kota yang berupa mundurnya garis pantai.

Pembangunan daerah pantai seperti pelabuhan, kompleks industri, wisata kelautan dan pemukiman pada beberapa tahun terakhir ini, banyak menimbulkan masalah di daerah pantai misalnya (Yuwono, 1993).

1

1. Erosi pantai yang menyebabkan mundurnya garis pantai dan merusak berbagai

fasilitas yang ada di daerah tersebut.

2. Tanah timbul atau sedimentasi yang menyebabkan tersumbatnya muara sungai

dan saluran drainase, dan hal ini akan mengakibatkan banjir dan genangan.

3. Pencemaran lingkungan oleh limbah yang berasal dari daerah pemukiman

ataupun kawasan industri.

4. Instrusi air laut ke cadangan air tanah, akibat adanya pemompaan air tanah

yang tidak terkendali.

5. Pemukiman kumuh yang tumbuh dan berkembang di daerah pantai dan lain-

lain.

Permasalahan ini kebanyakan dikarenakan eksploitasi lahan yang berlebihan dan kurang berwawasan lingkungan. Disisi lain besarnya energi gelombang yang terjadi karena siklus alam menyebabkan semakin mempercepat proses kerusakan daerah pantai.

Sistem perlindungan pantai yang sering digunakan adalah dengan pembuatan breakwater atau pemecah gelombang. Pada breakwater tipe sisi miring, umumnya struktur terbuat dari tumpukan batu alam yang bagian luarnya diberi armour atau lapis pelindung yang berfungsi menahan serangan gelombang.

Armour terbuat dari batu-batu ukuran besar dengan berat mencapai beberapa ton, atau menggunakan batu buatan. Seperti keberadaan breakwater di Pulau Gusung yang mulanya adalah sand barrier yang dibangun oleh pengelola pelabuhan

Makassar, sebagai pemecah gelombang sekaligus melindungi kawasan pelabuhan selama musim Barat.

2

Kondisi awal breakwater di Pulau Gusung menggunakan armour tumpukan batu alam, sehingga dari waktu ke waktu mengalami pengikisan akibat terjangan gelombang yang terus menerus, kondisi awal dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Eksisting Pulau Gusung (Sumber: Kontraktor PT. Ibnu Munsyir Dwiguna)

Atas dasar kondisi tersebut pihak pengelola Otoritas Pelabuhan (OP) melakukan rehabilitasi breakwater dengan tipe pemecah gelombang bentuk kombinasi batang yang bertipe A-jack, dapat dilihat pada Gambar 1.2 dan Gambar 1.3.

Gambar 1.2 Rehabilitasi breakwater Pelabuhan Makassar (Sumber: Kontraktor PT. Ibnu Munsyir Dwiguna)

3

Gambar 1.3 Detail Struktur A-jack (Sumber: Kontraktor PT. Ibnu Munsyir Dwiguna)

Dari gambar tersebut dapat dilihat apakah breakwater tipe A-jack yang sekarang diterapkan di Pulau Gusung dapat berfungsi optimal kedepannya sebagai pemecah gelombang dengan spesifikasi dimensi armour yaitu panjang 2 meter, berat 1589 kg, volume 0,89 meter, massa/area 1200 kg/m dengan mutu beton yang digunakan adalah K-350. Dengan memperhitungkan beban gelombang yang terus menerus terjadi disekitaran Pulau Gusung.

Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisis struktur A-jack yang berada di Pulau Gusung. Diharapkan dengan adanya penelitian ini maka fungsi breakwater tipe A-jack sebagai pemecah gelombang pelindung pantai berfungsi maksimal. Hal ini ditungkan dalam bentuk skripsi dengan judul: ”Stabilitas dan Kekakuan Armour Tipe A-jack di Pulau Gusung terhadap Beban Gelombang”

I.2 Rumusan Masalah

Rumusan permasalahan secara detail dapat diuraikan sebagai berikut:

4

1. Berapa besar energi gelombang yang dapat direduksi oleh struktur

breakwater armour tipe A-jack ?

2. Bagaimana stabilitas dan kekakuan struktur armour A-jack di Pulau

Gusung terhadap beban gelombang ?

I.3 Batasan Masalah

Beberapa hal yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah :

1. Gelombang yang datang diperhitungkan ulang dengan data angin yang

di peroleh di BMKG Wilayah IV Makassar tahun 2006-2015.

2. Stabilitas struktur dari sudut pandang daya dukung tanah diasumsikan

telah aman.

3. Arah datang gelombang yang dikaji adalah tegak lurus struktur

pemecah gelombang.

4. Pengujian model armour dilakukan dengan bantuan software sap2000

untuk mengetahui kekakuan struktur terhadap beban gelombang

dengan data dimensi struktur yang ada dilapangan.

5. Analisa di batasi dengan satu model struktur armour breakwater.

I.4 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui berapa besar energi gelombang yang terjadi pada arah

dominan dan seberapa besar energi gelombang mempengaruhi

stabilitas struktur armour A-jack di Pulau Gusung.

5

2. Memberikan hasil analisis kekakuan struktur armour A-jack terhadap

beban gelombang yang terjadi di lokasi.

I.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Sebagai masukan bagi pihak terkait dalam menangani bangunan

pelindung pantai yang terkhususnya menggunakan tipe breakwater

armour A-jack.

2. Sebagai referensi untuk memperhitungkan kekuatan struktur terhadap

beban gelombang.

3. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian-

penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini terbagi dalam lima bab, pembagian bab tersebut adalah sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II : Berisi tentang tinjauan pustaka yang berkaitan dengan penelitian

yang dilakukan.

BAB III : Yang terdiri atas lokasi penelitian, metode pengumpulan data,

sumber data, metode analisis, dan sistematika pembahasan.

BAB IV : Merupakan hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V : Penutup yang berisi kesimpulan akhir dan saran pengembangan.

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Tinjauan Umum

Otoritas pelabuhan (OP) Umum Makassar, daerah pelabuhan Makassar

Pulau Gusung Kecamatan ujung pandang kota Makassar, melakukan rehabilitasi bangunan pengaman berupa pemecah gelombang dengan bentuk batuan buatan armour tipe A-jack. Pemecah gelombang digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan terhadap gangguan gelombang sehingga aman digunakan untuk tempat berlabuh kapal dan aktivitas pelabuhan lainnya.

Bangunan pengaman harus direncanakan sedemikian rupa sehingga memberikan fungsi yang maksimal tetapi juga efisien yang dapat ditinjau dari biaya, waktu, mobilitas pembangunannya, dan keamanan (Triatmodjo, 1999).

Saat ini, perancangan pemecah gelombang itu sendiri berkembang dengan pesat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Terdapat beberapa jenis pemecah gelombang antara lain pemecah gelombang batu, pemecah gelombang dinding, dan pemecah gelombang konstruksi khusus. Sebagian besar pelabuhan di

Indonesia menggunakan pemecah gelombang tipe sisi miring dikarenakan elevasi puncak bangunan rendah, kerusakan berangsur-angsur, dan murah bila dibandingkan dengan tipe pemecah gelombang lainnya (Kramadibrata, 2002).

Pemecah gelombang sisi miring biasanya dibuat dari tumpukan batu alam yang dilindungi oleh lapis pelindung berupa batu besar atau beton dengan bentuk tertentu. Biasanya butir batu pemecah gelombang sisi miring disusun dalam

7 beberapa lapis, dengan lapis terluar (lapis pelindung) terdiri dari batu dengan ukuran besar dan semakin kedalam ukurannya semakin kecil. Stabilitas batu lapis pelindung tergantung pada berat dan bentuk butiran serta kemiringan sisi bangunan (Triatmodjo, 2007).

Dahulu penggunaan batu alami masih menjadi pilihan karena biaya yang murah dan tidak memerlukan perlakuan khusus terhadap bentuknya. Namun kelemahan dari batuan alami adalah kurangnya ikatan antar butiran, sulit didapatkan, dan mahal karena mobilitasnya karena sumber batuan yang jauh dari lokasi pembangunan. Beton dengan bentuk tertentu menjadi pilihan karena mudah dibentuk sesuai kebutuhan dan komposisi materialnya mudah didapatkan. Batu buatan dengan bentuk tertentu dapat berupa tetrapod, hexapod, kubus modifikasi, dan bentuk lainnya. Bentuk batuan dapat mempengaruhi desain pemecah gelombang, gaya gelombang yang ada dan stabilitas pemecah gelombang. Layout breakwater pelabuhan Makassar dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Lay-out breakwater Pelabuhan Makassar (Sumber: Kontraktor PT. Ibnu Munsyir Dwiguna)

8

II.2 Pelindung Pantai Pantai adalah jalur yang merupakan batas antara darat dan laut, diukur pada saat pasang tertinggi dan surut terendah. Proses kerusakan pantai yang berupa abrasi/erosi pantai dapat terjadi karena sebab alami dan buatan.

Perlindungan pantai seharusnya bersifat komprehensif dan efektif untuk menanggulangi permasalahan kerusakan yang ada. Hal ini akan dapat tercapai apabila penyebab kerusakan pantai dapat diketahui, yaitu:

1. Kerusakan pantai secara alami :

a. Sifat dataran pantai yang masih muda dan belum berimbang, dimana

sumber sedimen (source) lebih kecil dari kehilangan sedimen (sink).

b. Naiknya ketinggian gelombang.

c. Hilangnya perlindungan pantai (bakau, terumbu karang, sand dune).

d. Naiknya muka air karena pengaruh global warming.

2. Kerusakan pantai karena sebab buatan :

a. Perusakan perlindungan pantai alami, seperti kegiatan penebangan bakau,

perusakan terumbu karang, pengambilan pasir dipantai dan lain-lain.

b. Perubahan imbangan transportasi sedimen sejajar pantai akibat

pembuatan bangunan pantai, seperti: , pemecah gelombang,

pelabuhan dan lain-lain.

c. Perubahan suplai sedimen dari daratan, contohnya: perubahan aliran

sungai atau sudetan sungai, pembuatan bendungan di hulu sungai dan

lain-lain.

d. Pengembangan pantai yang tidak sesuai dengan proses pantai.

9

Pada umumnya sebab-sebab kerusakan pantai merupakan gabungan dari beberapa faktor di atas. Agar penanganan masalah abrasi/erosi pantai dapat dilakukan dengan baik, maka penyebabnya harus di indentifikasi terlebih dahulu.

Dengan adanya pengembangan pantai untuk berbagai kepentingan maka pertimbangan dan perlindungan alami pantai yang ada dapat terusik ataupun rusak, hal ini menyebabkan pantai menjadi terbuka dan rentan terhadap erosi dan abrasi.

II.3 Gelombang Pada umunya bentuk gelombang di alam adalah sangat kompleks dan sulit digambarkan secara matematis karena ketidakliniernya, tiga dimensi, dan mempunyai bentuk yang sangat random (suatu deret gelombang mempunyai tinggi dan periode berbeda (Triatmodjo, 1999).

Gelombang di laut dapat dibedakan menjadi beberapa macam yang tergantung pada gaya pembangkitnya. Berikut ini adalah beberapa macam gelombang yang di bedakan menurut pembangkitnya.

1. Gelombang angin, gelombang yang di bangkitkan oleh tiupan angin di

permukaan laut.

2. Gelombang pasang surut, gelombang yang dibangkitkan oleh gaya tarik

benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap bumi.

3. Gelombang tsunami, gelombang yang terjadi karena gempa dilaut atau

letusan gunung berapi di laut.

4. Gelombang kapal, gelombang yang di bangkitkan oleh kapal yang bergerak,

dan sebagainya.

10

Di antara beberapa bentuk gelombang tersebut yang paling penting dalam bidang teknik pantai adalah gelombang pasang surut dan gelombang angin

(Triatmodjo, 1999). Analisa gelombang dalam perencanaan pelabuhan dibutuhkan untuk mengetahui tinggi gelombang di wilayah perairan pelabuhan, sehingga dapat diputuskan perlu atau tidaknya sebuah breakwater atau bangunan pelindung pelabuhan.

II.3.1 Pembangkitan Gelombang

II.3.1.1 Angin Angin merupakan sirkulasi udara yang relatif sejajar dengan permukaan bumi dan disebabkan oleh perubahan temperature atmosfir. Distribusi kecepatan angin di atas permukaan laut terbagi dalam 3 daerah sesuai dengan elevasi di atas permukaan. Di daerah Geostropik (Geostrophic Region) yang berada 1000 m di atas permukaan laut, kecepatan angin adalah konstan. Di bawah elevasi tersebut terdapat dua daerah yaitu daerah Ekman (Ekman Region) yang berada pada elevasi 100-1000 m di atas permukaan laut dan daerah tegangan konstan yang berada pada elevasi 10-100 m di atas permukaan laut. Di kedua daerah tersebut kecepatan dan arah angin berubah sesuai dengan elevasi karena adanya gesekan dengan permukaan laut dan perbedaan temperature antara air dan udara.

Kecepatan angin diukur dengan anemometer dan biasanya dinyatakan dalam knot. Satu knot adalah panjang satu menit garis bujur melalui khatulistiwa yang ditempuh dalam satu jam (Triadmodjo, 1999). Jumlah data angin yang disajikan adalah untuk beberapa tahun sehingga data tersebut harus disajikan dan diolah dalam bentuk tabel atau diagram yang disebut mawar angin (wind rose).

11

Dengan tabel atau mawar angin tersebut maka karakteristik angin dapat dibaca dengan cepat.

II.3.1.2 Gelombang Angin Gelombang angin (wind waves) adalah gelombang yang disebabkan oleh kekuatan hembusan angin. Sebagian besar gelombang angin yang terjadi di laut merupakan gelombang angin terbagi dalam dua kelompok besar yaitu, (Yuwono,

1992).

1. Gelombang merupakan gelombang yang diperkuat oleh angin dan terjadi

di daerah pembentukan gelombang (wave generating area). Gelombang ini

mempunyai bentuk seperti gunung dengan puncak tajam dengan panjang

gelombang berkisar antara 10-20 kali tinggi gelombang.

2. Gelombang Swell merupakan gelombang bebas yang telah menjalar keluar

dari pembentukan gelombang (wave generating area). Gelombang ini

mempunyai bentuk lebih regular dengan panjang gelombang berkisar 30-500

tinggi gelombang.

Gelombang angin yang berbentuk di laut biasa terdiri dari banyak gelombang dengan berbagai frekuensi dan kecepatan. Interaksi dari variasi gelombang ini yang kadang mengakibatkan ketidakstabilan puncak gelombang sehingga terjadi wave cap yaitu buih-buih pada puncak gelombang.

II.3.1.3 Distribusi Kecepatan Angin Distribusi kecepatan angin di atas permukaan air laut dibagi menjadi tiga daerah sesuai dengan elevasi di atas permukaan. Di daerah geostropik yang berada

1000 meter di atas permukaan air laut, kecepatan angin adalah konstan. Daerah

12

Ekman yang berada pada ketinggian 100-1000 meter dan daerah dimana tegangan konstan yang berada pada elevasi 10-100 meter. Di daerah tersebut kecepatan dan arah angin berubah sesaui dengan elevasi, karena adanya gesekan dengan permukaan laut dan perbedaan temperature antara air dan udara. Di daerah tegangan konstan, profil vertikal dari kecepatan angin mempunyai bentuk berikut

( ) { ( ) ( )} (2.1)

Dimana,

U : Kecepatan geser

K : Koefisien von Karman ( 0,4 )

Y : Elevasi terhadap muka air

y0 : Tinggi kekasaran permukaan

L : Panjang campur yang tergantung pada perbedaan temperature

antara air dan udara. (∆ T)

휓 : Fungsi yang tergantung pada perbedaan temperature antara air

dan udara.

Di Indonesia, mengingat perbedaan antara air laut dan udara kecil, maka parameter ini diabaikan. Apabila angin tidak diukur pada elevasi 10 meter, maka kecepatan angin harus dikonversi pada elevasi tersebut. Untuk memudahkan perhitungan, maka dapat digunakan persamaan yang sederhana berikut :

U(10) = U(y)( ) ⁄ (2.2)

Data angin yang digunakan untuk peramalan gelombang adalah data angin dipermukaan laut pada lokasi pembangkitan. Data tersebut diperoleh dari pengukuran langsung di atas permukaan laut atau pengukuran di darat kemudian

13 di konversi menjadi data angin di laut. Kecepatan angin di ukur dengan anemometer, dan biasanya dinyatakan dengan knot. Satu knot adalah panjang satu menit garis bujur melalui khatulistiwa yang ditempuh dalam satu jam, atau 1 knot

= 1,852 km/jam = 0,5 m/s. Dengan pencatatan jam tersebut akan diketahui angin dengan kecepatan tertentu dan durasinya, keceptan angin maksimum, arah angin, dan dan dapat pula dihitung kecepatan angin rerata harian.

II.3.1.4 Konversi Kecepatan Angin Pengukuran gelombang dengan cara menganalisa data angin menggunakan data angin yang ada di laut, tetapi biasanya data angin yang ada adalah data angin hasil pengukuran di darat. Oleh karena itu, perlu diadakan koreksi-koreksi antara data angin yang ada di darat dengan data angin yang ada laut.

1. Koreksi terhadap letak pengukuran kecepatan angin

Rumus yang dipakai untuk menghitung koreksi pengukuran kecepatan angin

akibat perbedaan ketinggian tempat pengukuran adalah :

= (2.3)

Dimana,

RL : Faktor korelasi akibat perbedaan ketinggian

U : Kecepatan di atas permukaan laut (m/s)

UWL : Kecepatan angin di atas daratan (m/s)

Nilai koreksi ini juga bisa diketahui dengan melihat Grafik RL seperti pada

Gambar 2.2.

14

Gambar 2.2 Grafik Korelasi Akibat Perbedaan Ketinggian, RL (Sumber: Triatmodjo, 1999)

2. Koreksi terhadap temperatur pada lokasi pengukuran

Pengukuran data angin dipermukaan laut adalah paling sesuai untuk peramalan gelombang. Hasil dari perhitungan kecepatan angin tersebut diatas kemudian dikonversikan menjadi faktor tegangan angin (U) dengan menggunakan rumus:

UA = 0,71 U 1,23 (2.4)

Dimana U adalah keceptan angin dalam m/s.

II.3.2 Fetch Fetch adalah panjang daerah dimana angin berhembus dengan kecepatan dan arah yang konstan dalam membangkitkan gelombang laut. Di dalam tinjauan pembangkitan gelombang di laut, fetch dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut. Di daerah pembentukan gelombang, gelombang tidak hanya dibangkitkan dalam arah yang sama dengan arah angin tetapi juga berbagai sudut terhadap arah angin. Panjang fetch adalah panjang laut dibatasi oleh pulau-pulau

15 pada kedua ujungnya. Fetch rerata efektif diberikan oleh persamaan berikut

(Triatmodjo, 1999):

∑ (2.5)

Dimana,

: Fetch efektif (m) . xi : Proyeksi jarak radial pada arah angin.

αi : Deviasi pada kedua sisi dari arah angin, dengan menggunakan pertambahan 6° sampai sudut sebesar 42° pada kedua sisi dari arah angin. Pembuatan fetch dapat dilihat pada Gambar 2.3

Gambar 2.3 Penentuan Panjang Fetch Efktif, (Sumber: Triatmodjo, 1999)

Angin yang berhembus di atas permukaan air akan memindahkan energinya ke air. Dimana tinggi dan periode gelombang yang terjadi dipengaruhi oleh kecepatan angin U, lama hembus angin , dan panjang fetch F (jarak seret

16 gelombang). Panjang fetch membatasi waktu yang diperlukan gelombang untuk berada di bawah pengaruh angin. Jadi, apabila fetch-nya pendek energi yang ditransfer angin ke air belum cukup besar, sehingga tinggi gelombang yang terjadi juga belum cukup besar.

Dalam model peramalan gelombang, perlu diketahui beberapa parameter berikut ini :

1. Kecepatan rata-rata angin U di permukaan air.

2. Arah angin.

3. Panjang daerah pembangkitan gelombang (fetch, F).

4. Lama hembus ( ).

Angin yang berhembus mengakibatkan permukaan air laut yang mulanya tenang menjadi timbul riak air atau gelombang kecil. Dengan bertambahnya kecepatan dan durasi hembusan maka riak tersebut akan menjadi semakin besar kemudian membentuk gelombang.

II.3.3 Karakteristik Gelombang Gelombang permukaan merupakan salah satu bentuk penjalaran energi yang biasanya ditimbulkan oleh angin yang berhembus di atas lautan. Sifat gelombang yang datang menuju pantai sangat dipengaruhi oleh kedalaman air dan bentuk profil pantainya (beach profile), selain tentunya parameter dan karakter gelombang itu sendiri.

Parameter penting untuk menjelaskan gelombang air adalah panjang gelombang, tinggi gelombang dan kedalaman air dimana gelombang tersebut menjalar. Parameter-parameter yang lain seperti pengaruh kecepatan dapat

17 ditentukan dari ketiga parameter pokok diatas. Adapun pengertian dari beberapa parameter di atas yaitu:

1. Panjang gelombang (L) adalah jarak horizontal antara dua puncak atau titik

tertinggi gelombang yang berurutan, biasa juga dikatakan sebagai jarak antara

dua lembah gelombang.

2. Periode gelombang (T) adalah waktu yang dibutuhkan oleh dua

puncak/lembah gelombang yang berurutan melewati suatu titik tertentu.

3. Kecepatan rambat gelombang (celerity) (C) adalah perbandingan antara

panjang gelombang dan periode gelombang (L/T). Ketika gelombang air

menjalar dengan kecepatan C, partikel air tidak turut bergerak ke arah

perambatan gelombang. Sedangkan sumbu koordinat untuk menjelaskan gerak

gelombang berada pada kedalaman muka air tenang, yaitu z = -h

4. Amplitudo (a) adalah jarak vertikal antara puncak/titik tertinggi gelombang

atau lembah/titik terendah gelombang, dengan muka air tenang (H/2).

Gelombang terjadi karena hembusan angin di permukaan air. Daerah dimana gelombang dibentuk disebut daerah pembangkitan gelombang (wave generating area). Gelombang yang terjadi di daerah pembangkitan disebut sea sedangkan gelombang yang terbentuk diluar daerah pembangkitan disebut swell.

Ketika gelombang menjalar, partikel air bergerak dalam suatu lingkaran vertikel kecil dan tetap pada posisinya selagi bentuk dan energi gelombang berjalan maju.

Partikel air di permukaan bergerak dalam suatu lingkaran besar dan membentuk puncak gelombang di puncak lingkaran dan lembah gelombang pada lintasan terendah. Di bawah permukan, air bergerak dalam lingkaran-lingkaran yang

18 makin kecil sampai pada kedalaman lebih besar dari setengah panjang gelombang.

Pada saat gelombang bergerak menuju ke garis pantai (shoreline), gelombang mulai bergesekan dengan dasar laut dan menyebabkan pecahnya gelombang ditepi pantai. Hal ini juga dapat terjadi pengaruh pada garis pantai dan gelombang di bangunan yang ada disekitarnya. Keenam peristiwa tersebut adalah:

1. Refraksi gelombang yakni peristiwa berbeloknya arah gerak puncak

gelombang.

2. Difraksi gelombang yakni peristiwa berpindahnya energi di sepanjang puncak

gelombang ke arah daerah yang terlindung.

3. Refleksi gelombang yakni peristiwa pemantulan energi gelombang yang

biasanya disebabkan oleh suatu bidang bangunan di lokasi pantai.

4. Wave shoaling yakni peristiwa membesarnya tinggi gelombang saat bergerak

ke tempat yang lebih dangkal.

5. Wave damping yakni peristiwa tereduksinya energi gelombang yang biasaya

disebabkan adanya gaya gesekan dengan dasar pantai.

6. Wave breaking yakni peristiwa pecahnya gelombang yang biasanya terjadi

pada saat gelombang mendekati garis pantai (surf zone).

Gelombang yang pecah di pantai merupakan penyebab utama proses erosi dan akresi (pengendapan) garis pantai. Karakteristik gelombnag ini tergantung pada kecepatan angin, durasi dan jarak seret gelombang (fetch).

II.3.4 Klasifikasi Gelombang Gelombang diklasifikasikan menurut kedalaman airnya ke dalam 3 kategori yaitu gelombang air laut dangkal, air laut transisi dan air laut dalam

19

(Triatmodjo, 2011). Batasan ketiga kategori tersebut didasarkan pada ratio antara kedalaman (d) dan panjang gelombang (L) sehingga menjadi (d/L), Batasan ketiga kategori tersebut selanjutnya ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Batasan Gelombang Air Laut Dangkal, Transisi dan Dalam

Katagori gelombang Syarat 2πd/L Tanh 2πd/L

Laut dangkal d/L ≤ 1/20 < 0,25 ≈ 2πd/L

Laut transisi 1/20 < d/L < ½ 0,25 – π Tanh 2πd/L

Laut dalam d/L ≥ ½ > π ≈ 1

(Sumber : Triamodjo, 1999)

Pergerakan orbit partikel air dari laut dangkal, laut transisi, dan laut dalam dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Gerak Orbit Partikel Air Laut Dangkal, Transisi dan Dalam (Sumber : Triatmodjo, 1999)

Sedangkan melalui rasio antara tinggi gelombang dengan panjangnya atau kedalaman airnya, teori gelombang dikembangkan ke dalam 2 macam, yaitu teori gelombang amplitudo kecil dan teori gelombang amplitudo berhingga. Teori gelombang amlitudo kecil yang dikembangkan oleh Airy, mendasarkan pada anggapan bahwa tinggi gelombang sangat kecil terhadap panjangnya atau

20 kedalaman airnya, sedangkan gelombang amlitudo berhingga memperhitungkan besarnya tinggi gelombang terhadap panjang dan kedalaman airnya. Kondisi batas pada permukaan yang diperoleh dari persamaan Bernoulli dengan suku nonlinier

( ) yang diabaikan/dilinierkan pada teori gelombang amplitudo kecil, tidak lagi bisa diabaikan dalam teori gelombang amplitudo berhingga. Dengan demikian teori gelombang amlitudo berhingga disebut teori gelombang nonlinier.

Dikenal beberapa teori gelombang nonlinier yaitu teori gelombang Stokes,

Cnoidal dan Solitery.

II.3.5 Teori Gelombang Airy Teori paling sederhana adalah teori gelombang Airy, yang juga disebut teori gelombang linier atau teori gelombang amlitudo kecil, yang pertama kali dikemukakan oleeh Airy pada tahun 1845. Selain sudah dipahami, teori tersebut sudah digunakan sebagai dasar dalam merencanakan bangunan pantai. Gambar

2.5 menunjukka suatu gelombang yang berada pada koordinat x, y. Gelombang menjalar pada arah sumbu x.

Gambar 2.5 Karakteristik Gelombang (Sumber: Triatmodjo, 2011)

21

Dimana,

d : Jarak antara muka air rerata dan dasar laut (kedalaman laut,( m))

( ) : Fluktasi muka air terhadap muka air diam.

a : Amlitudo gelombang (m)

H : Tinggi gelombang H = 2a (m)

L : Panjang gelombang (m)

T : Periode gelombang (s)

C : Cepat rambat gelombang C = L/T (m/s)

K : Angka gelombang k = 2π/L

σ : Frekuensi gelombang σ = 2π/T

1) Profil muka air

Profil muka air merupakan fungsi ruang (x) dan waktu (t) yang mempunyai bentuk berikut ini :

( ) ( ) (2.6)

Persamaan 2.6. menunjukkan bahwa fluktuasi muka air adalah periodik terhadap x dan t, dan merupakan gelombang sinusoidal dan pro-gresif yang menjalar dalam arah sumbu x positif.

2) Cepat rambat dan panjang gelombang

Cepat rambat (C) dan panjang gelombang (L) di berikan oleh persamaan berikut ini.

(2.7)

(2.8)

22

(2.9)

II.3.6 Peramalan Gelombang Peramalan gelombang laut dapat diketahui dengan grafik peramalan gelombang berdasarkan wind-stress faktor dan panjang fetch. Dari grafik peramalan gelombang tinggi, durasi dan periode gelombang dapat diketahui.

Gambar 2.6 menunjukkan grafik peramalan gelombang.

Gambar 2.6 Grafik Gelombang (Sumber: CERC,1984)

Selain dengan menggunakan grafik, peramalan gelombang juga dapat dilakukan dengan cara matematis. Berikut ini merupakan flowchart langkah-

23 langkah perhitungan peramalan gelombang secara matematis dapat dilihat pada

Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Flow chart dan Rumus Peramalan Gelombang

Dimana,

: Wave height (Tinggi gelombang signifikan) adalah tinggi rerata

dari 33% nilai tertinggi gelombang yang terjadi (meter).

: Wave Period (Periode gelombang) dalam detik.

: Efectife fetch length (panjang fetch efektif) dalam Km.

: Wind stress factor (Modified wind speed) factor tegangan angin

(m/s).

g : Gravitasi (m/ ).

t : Waktu (s).

24

II.3.7 Analisis Statistik Gelombang Berdasarkan tujuannya, analisis statistik gelombang dapat dibedakan menjadi empat hal, yaitu:

1. Evaluasi distribusi probabilitas tinggi gelombang dari suatu hasil pencatatan

yang lamanya antara 10 sampai 20 menit. Analisis ini ditujukan terutama

untuk mendapatkan , , , dst.

2. Menentukan masa ulang atau frekuensi kejadian gelombang ekstrim. Data

gelombang yang diolah biasanya lebih dari 10 tahun. Analisis ini ditujukan

terutama untuk mendapatkan periode ulang dari gelombang signifikan

misalnya ( ) , ( ) , ( ) dsb.

3. Menentukan spektrum energi gelombang. Analisis ini ditujukan untuk

mendapatkan informasi mengenai komposisi gelombang, yaitu dengan

ditujukan dengan lebar dan sempitnya spektrum. Analisis ini juga dapat

dipergunakan untuk menentukan gelombang signifikan.

4. Menentukan distribusi arah gelombang. Analisis ini ditujukan untuk

mendapatkan informasi distribusi arah gelombang pada suatu pantai atau laut.

Biasanya hasil dari analisis ini berupa mawar angin dan hasil ini sangat

berguna untuk memperhitungkan angkutan sedimen termasuk perhitungan

perubahan garis pantai. Biasanya diperlukan data selama 5 sampai 10 tahun.

II.3.8 Gelombang Rencana Untuk keperluan perencanaan bangunan pantai maka harus dipilih tinggi gelombang yang cukup memadai untuk tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

25

Dibawah ini diberikan beberapa pedoman pemilihan tinggi gelombang rencana yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan.

II.3.8.1 Masa Ulang (periode) Gelombang Rencana Penentuan periode gelombang rencana biasanya didasarkan pada jenis konstruksi yang akan dibangun dan nilai daerah yang akan dilindungi. Makin tinggi nilai daerah yang diamankan, makin besar pula periode ulang gelombang rencana yang dipilih. Sebagai pedoman penentuan periode ulang gelombang rencana dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Pedoman Pemilihan Jenis dan Periode Ulang Gelombang. Gelombang Rencana No Jenis Bangunan Jenis Gelombang Periode Ulang

1 Struktur fleksibel (rubble structure) 10- 50 th

2 Struktur semi –kaku - 10- 50 th

3 Struktur kaku (rigid) - 10- 50 th

(Sumber : Yuwono, 1992)

II.3.8.2 Gelombang Representatif Untuk keperluan perencanaan bangunan-bangunan pantai perlu dipilih tinggi dan periode gelombang individu (individual wave) dapat mewakili suatu spectrum gelombang. Apabila tinggi gelombang dari suatu pencatatan diurutkan dari nilai tertinggi ke terendah atau sebaliknya, maka akan dapat ditentukan nilai

Hn yang merupakan rerata dari n persen gelombang tertinggi. Dengan bentuk seperti itu akan dapat dinyatakan karakteristik gelombang alam dalam bentuk gelombang tunggal. Misal adalah tinggi rerata dari 10% gelombang tertinggi

26 dari pencatatan gelombang. Bentuk paling banyak digunakan adalah atau tinggi rerata dari 33% nilai tertinggi dari pencatatan gelombang, yang juga disebut sebagai tinggi gelombang signifikan . Cara yang sama dapat digunakan untuk periode gelombang. Tetapi biasanya periode signifikan didefinisikan sebagai periode rerata untuk sepertiga gelombang tertinggi.

Gelombang 10% ( ) adalah :

n = 10% x Jumlah data dalam pencatatan

∑ = (2.10)

∑ = (2.11)

Gelombang 33% (gelombang signifikan, ) adalah:

N = 33% x jumlah data dalam pencatatan

∑ = (2.12)

∑ = (2.13)

Gelombang 100% (gelombang rerata, ) adalah:

N = 100% x jumlah data dalam pencatatan

∑ = (2.14)

∑ = (2.15)

II.3.8.3 Fungsi Distribusi Probabilitas Berikut ini diberikan metode untuk memprediksi gelombang dengan periode ulang tertentu, yaitu distribusi Gumbel (Fisher-Tippet 1). Dalam metode

27 ini prediksi dilakukan untuk memperkirakan tinggi gelombang signifikan dengan berbagai periode ulang. Metode distribusi Fisher-Tippet Type I mempunyai bentuk berikut ini:

̂ ( )

( ̂ ) (2.16)

Dimana,

( ̂ ) : Probabilitas bahwa ̂ tidak dilampaui.

H : Tinggi gelombang representatif.

̂ : Tinggi gelombang dengan nilai tertentu.

A : Parameter skala.

B : Parameter lokasi.

K : Parameter bentuk

Tabel 2.3. Koefisien Menghitung Deviasi Standar.

Distribusi K C Ε

Fisher-Tippet Type-I 0,64 9,0 0,93 0,0 1,33

(Sumber: Triahatmodjo, 2011)

Data masukan disusun dalam urutan dari besar ke kecil. Selanjutya probabilitas ditetapkan untuk setiap tinggi gelombang sebagai berikut:

( ) (2.17)

Dimana,

( ) : Probabilitas dari tinggi gelombang representatife ke m

yang tidak dilampaui .

: Tinggi gelombang urutan ke m.

m : Nomor urut tinggi gelombang signifikan = 1, 2,..N

28

: Jumlah kejadian gelombang selama pencatatan.

Hitungan didasarkan pada analisis regresi linier dari hubungan berikut:

̂ ̂ (2.18)

Dimana diberikan oleh bentuk berikut:

* ( )+ (2.19)

Dengan ̂ dan ̂ adalah perkiraan dari parameter skala dan lokal yang diperoleh dari analisis regresi linier.

II.3.8.4 Periode Ulang Tinggi gelombang signifikan untuk berbagai periode ulang dihitung dari fungsi distribusi probabilitas dengan rumus berikut ini:

̂ ̂ (2.20)

Dimana diberikan oleh bentuk berikut:

{ ( )} (2.21)

Dimana,

: Tinggi gelombang signifikan dengan periode ulang T,

: Periode ulang (tahun)

K : Panjang data (tahun)

L : Rerata jumlah kejadian pertahun =

II.4 Run Up dan Run Down Gelombang Run Up gelombang didefinisikan sebagai level pencapaian tertinggi gelombang laut pada sebuah struktur yang mempunyai permukaan miring, diukur secara vertikal dari muka air diam (Still Water Level, SWL). Sedangkan run

29 down gelombang merupakan level pencapaian terendah gelombang laut pada sebuah struktur yang mempunyai permukaan miring, juga diukur secara vertikal dari muka air diam.

Besarnya rayapan gelombang pada breakwater diperlukan sebagai salah satu parameter untuk menentukan ketinggian breakwater dan untuk menentukan kestabilan unit armour pada lapisan utama. Run up dan Run down gelombang secara lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2.8 dan Gambar 2.9.

Gambar 2.8 Ilustrasi Run Up dan Run Down Gelombang

Gambar 2.9 Run up dan Run down Pada Permukaan Yang Kasar.

Parameter similiritas pantai atau bilangan Irribaren didefinisikan sebagai berikut :

ξ = (2.22)

30

Dimana,

ξ : Parameter similiritas pantai

θ : Sudut kemiringan sisi breakwater

H : Tinggi gelombang di lokasi bangunan

Lo : Panjang gelombang di laut dalam

Run up gelombang pada struktur juga bergantung pada jenis gelombang pecah (wave breaking). Dari parameter similiritas pantai, run up gelombang dapat ditentukan melalui grafik Gambar 2.10.

Gambar 2.10. Grafik Run Up terhadap Parameter Similiritas Pantai

Grafik di atas dipakai untuk menentukan run up gelombang untuk berbagai jenis material yang digunakan untuk membentuk lapisan-lapisan pada breakwater.

II.5 Energi Gelombang

Gelombang yang terjadi di laut secara dominan dibangkitkan oleh angin dan biasa disebut dengan gelombang angin. Gelombang dapat menimbulkan

31 energi untuk membentuk pantai, menimbulkan arus dan transport sedimen dalam arah tegak lurus dan sepanjang pantai dan menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pelindung pantai. Gelombang merupakan faktor utama dalam perencanaan bangunan pelindung pantai. Berdasarkan teori gelombang amplitudo kecil/teori gelombang Airy-1845 (small amplitude wave theory) energi total suatu panjang gelombang merupakan penjumlahan dari energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik gelombang adalah energi yang disebabkan kecepatan partikel air karena adanya gerak gelombang. Sedangkan energi potensial gelombang adalah energi yang dihasilkan oleh perpindahan muka air karena adanya gelombang. Besarnya energi kinetik persatuan lebar untuk satu panjang gelombang diperoleh dengan persamaan (Triatmodjo, 1999).

 (2.23)

Energi potensial persatuan lebar untuk satu panjang gelombang diperoleh dengan persamaan :

= (2.24)

Dengan demikian total energi dalam sebuah gelombang persatuan lebar panjang gelombang adalah :

= + = L

= L (2.25)

Dimana,

: Total energi gelombang (Joule/m)

: Energi kinetik gelombang (Joule/m),/(N/m),(kg / )

32

: Energi potensial gelombang (Joule/m),(N/m),(kg / )

ρ : Rapat massa air laut = 1,025 kg/

g : Gaya gravitasi (9,81 m/s)

H : Tinggi gelombang pecah (m)

D : Kedalaman gelombang (m)

C : Cepat rambat gelombang (m/s)

T : Periode gelombang (s)

L : Panjang gelombang (m)

II.6 Definisi breakwater

Pemecah gelombang atau dikenal juga dalam bahasa inggris breakwater adalah bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Pemecah gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap erosi, dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai kepantai. Pemecah gelombang bertujuan untuk melindungi pantai atau kegiatan di sepanjang pantai dari gelombang laut. Adapun prinsip kerja dari bangunan pantai ini antara lain adalah:

1. Memperkuat/melindungi pantai/perairan lain (seperti kolam pelabuhan) agar

mampu menahan laju gelombang.

2. Mengurangi energi gelombang yang datang ke pantai.

3. Mengubah laju transport sedimen sepanjang pantai.

4. Menambah pasokan sedimen pada daerah-daerah yang telah mengalami

penggerusan.

33

Dasar pertimbangan bagi perencanaan breakwater (pemecah gelombang) adalah :

1. Bisa meredam energi gelombang, baik di mulut maupun di kolam pelabuhan,

sehingga aman untuk manuver kapal masuk maupun keluar, maupun bongkar

muat ikan/ barang.

2. Mampu memperkecil sedimentasi di mulut dan kolam pelabuhan.

3. Pemecah gelombang harus mampu menahan gelombang rencana.

4. Kegiatan kapal dalam bongkar berada pada kolam pelabuhan yang aman

terhadap gangguan gelombang.

5. Tipe konstruksi mempertimbangkan kemudahan pelaksanaan, ketersediaan

bahan dan harga.

6. Ramah lingkungan, khususnya terhadap morfologi pantai.

Ada beberapa macam pemecah gelombang ditinjau dari bentuk dan bahan bangunan yang digunakan. Menurut bentuknya pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi pemecah gelombang sisi miring, pemcah gelombang sisi tegak, pemecah gelombang campuran, Pemecah gelombang dapat dari tumpukan batu, blok beton, beton massa, turap dan sebagainya.

Hal-hal yang perlu diketahui dalam perencanaan pemecah gelombang antara lain tata letak, penentuan kondisi dalam perencanaan, dan seleksi tipe struktur yang akan digunakan. Dalam penentuan tata letak (layout) breakwater adalah kondisi lingkungan, ketenagan perairan, kemudahan manuver kapal, kualitas air, dan rencana pengembangan. Kondisi-kondisi perencanaan yang di pertimbangkan yakni angin, ketinggian pasang surut, gelombang, dan kedalaman perairan serta kondisi dasar laut. Sedangkan dalam penentuan tipe strktur

34 breakwater, hal yang di perhitungkan adalah tata letaknya, kondisi lingkungan, kondisi pengunaan, kondosi konstruksi, ketersedian material, dan perawatan.

II.7 Tipe Pemecah Gelombang Untuk material yang digunakan tergantung dari tipe bangunan itu sendiri.

Kebanyakan, pemecah gelombang lepas pantai dilihat dari bentuk strukturnya yang dibedakan menjadi dua tipe yaitu, sisi tegak dan sisi miring. Untuk tipe sisi tegak pemecah gelombang biasa dibuat dari material-material seperti pasangan batu, sel turap baja yang didalamnya di isi tanah atau batu, tumpukan buis beton, dinding turap baja atau beton, kaison beton dan lain sebagainya.

II.7.1 Teori Pemecah Gelombang Sisi Miring

Pemecah gelombang sisi miring biasanya dibuat dari tumpukan batu alam yang dilindungi oleh lapis pelindung berupa batu besar atau beton dengan bentuk tertentu. Pada breakwater sisi miring, energi gelombang diredam secara gravitasi karena gelombang pecah baik di permukaan batu atau melalui celah-celahnya. breakwater sisi miring dibuat dengan tumpukan batu alam atau material buatan

(artificial). Breakwater sisi miring dilindungi oleh beberapa lapis pelindung ekonomis. Umumnya terdapat tiga lapisan utama pada breakwater jenis ini yaitu:

1. Lapisan armour (armour layer)

Lapisan ini merupakan lapisan terluar yang berfungsi sebagai penahan

langsung serangan gelombang yang datang.

2. Lapisan pelindung (under layer/filter layer)

Lapisan ini terletak dibawah dari armour layer. Fungsi utama dari lapisan ini

adalah memperkuat daya tahan lapisan terluar, menyerap energi gelombang

35

dan juga menjaga agar material pada lapisan dibawahnya (lapisan inti) tidak

terlempar keluar oleh gelombang yang masuk melalui celah lapisan terluar.

3. Lapisan inti (core layer)

Lapisan inti ini terletak di bagian paling dalam dari lapisan breakwater sisi

miring. Lapisan inti diisi dengan pasir dan batu-batu dengan ukuran kecil.

Gambar 2.11 dan Gambar 2.12 Menunjukkan ilustrasi mengenai lapisan-

lapisan yang terdapat pada breakwater sisi miring.

Gambar 2.11 Lapisan pada Breakwater sisi miring

Gambar 2.12 Potongan Melintang Breakwater Sisi Miring (Sumber: http://eprints.undip.ac.id)

Dimana, h : Kedalaman perairan relatif terhadap muka air

Hc : Tinggi puncak breakwater relatif terhadap muka air

36

R : Tinggi permukaan bebas relatif terhadap muka air

B : Lebar puncak breakwater

Pemecah gelombang sisi miring biasanya dibuat dari tumpukan batu alam yang dilindungi oleh lapis pelindung berupa batu besar atau beton dengan bentuk tertentu. Pemecah gelombang tipe ini banyak digunakan di Indonesia, mengingat dasar laut di pantai Indonesia kebanyakan dari tanah lunak. Selain itu batu alam sebagai bahan utama banyak tersedia.

Pemecah gelombang sisi miring mempunyai sifat fleksibel. Kerusakan yang terjadi karena serangan gelombang tidak secara tiba-tiba (tidak fatal).

Mekipun beberapa butir batu longsor, tetapi bangunan masih bisa berfungsi.

Kerusakan yang terjadi mudah diperbaiki dengan menambah batu pelindung pada bagian yang longsor. Dapat dilihat pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13 Kerusakan dan Perbaikan Pemecah Gelombang Sisi Miring (Sumber: Triatmodjo, 2003)

Stabilitas batu lapis pelindung tergantung pada berat dan bentuk butiran serta kemiringan sisi bangunan. Bentuk butiran akan mempengaruhi kaitan antara butir batu yang ditumpuk. Butir batu dengan sisi tajam akan mengait (mengunci) satu sama lain dengan lebih baik sehingga lebih stabil. Batu-batu pada lapis

37 pelindung dapat diatur perletakkannya untuk mendapat kaitan yang cukup baik.

Semakin besar kemiringan pemecah gelombang memerlukan batu semakin berat.

Berat tiap butir batu dapat mencapai beberapa ton, kadang-kadang sulit mendapatkan batu seberat itu dalam jumlah yang sangat besar. Untuk mengatasinya maka dibuat batu buatan dari beton dengan bentuk tertentu, batu buatan ini bisa berbentuk sederhana (kubus) atau bentuk khusus lainnya, dapat dilihat pada Gambar 2.14 dan Gambar 2.15.

Gambar 2.14 Pemecah gelombang Sisi Miring Dengan Lapis Pelindung Tetrapod (Sumber: Triatmodjo,2003)

Gambar 2.15. Pemecah gelombang Sisi Miring Dengan Lapis Pelindung Kubus Beton (Sumber: Triatmodjo,2003)

Bebarapa bentuk batu buatan ini jenisnya adalah

1. Tetrapod : Mempunyai empat kaki yang berbentuk kerucut terpancung.

2. Tribar : Terdiri dari 3 kaki yang saling dihubungkan dengan lengan

3. Quadripod : Mempunyai bentuk mirip tetrapod tetapi sumbu-sumbu dari

38

ketiga kakinya berada pada bidang datar.

4. : Terdiri dari dua kaki saling menyilang yang dihubungkan dengan

lengan.

Berikut adalah gambar dari berbagai jenis batu pelindung pemecah gelombang yang biasa digunakan, dapat dilihat pada Gambar 2.16

Gambar 2.16 Beberapa Batu Pelindung Pemecah Gelombang (Sumber: Triatmodjo, 2003)

II.8 Breakwater Armour A-jack A-Jack merupakan salah satu material batu buatan (artificial) dari beton dengan bentuk tertentu. A-jack teknologinya ditemukan di Amerika Serikat pada tahun 1998. A-Jacks adalah produk beton yang dibuat secara komersial digunakan di kedua saluran terbuka dan diletakkan di pesisir. A-jack terdiri dari dua potong berbentuk T beton bergabung tegak lurus di tengah, membentuk enam kaki.

39

A-jack adalah produk yang dimiliki dan dipatenkan di seluruh dunia oleh

Poseidon Alliance Ltd. A-jack digunakan sebagai lapisan pelindung utama dari struktur breakwater, dimana sudah digunakan pada beberapa proyek. A-Jack mempunyai keunggulan dibandingkan komponen breakwater lainnya antara lain:

1. Kemampuan menyerap energi gelombang yang lebih besar

2. System produksi dan deliveri produk lebih sederhana

3. Kemudahan dalam menyusun produk di lokasi lebih baik

4. Interloking antar produk kuat.

Gambar 2.17. Menunjukkan struktur material A-jack yang sudah di sambung dengan jumlah struktur kaki 6.

Gambar 2.17 Material Precast A-Jack 2 Segmen (Piece) Yang Sudah Disambung (Sumber : Laporan KP beton tahun 2014)

II.9 Stabilitas breakwater

II.9.1 Stabilitas armour breakwater Model perumusan stabilitas pemecah gelombang tipe armoured rubble mound telah dikembangkan oleh (Hudson, 1959). Sesuai dengan kriteria pengujian yaitu tidak terjadi kerusakan (non-damage) dan tidak overtopping (non-

40 overtopping), hubungan antara gaya gelombang dan bebatuan dapat dirumuskan sebagai berikut:

(2.26)

( )

Dimana,

W : Berat batu pelindung (ton/ )

: Berat jenis batu (ton/ )

: Berat jenis air (ton/ )

H : Tinggi gelombang rencana (m)

: Sudut kemiringan sisi pemecah gelombang

: Koefisien stabilitas armour

Sehingga koefisien stabilitas ( ) dapat dihitung :

( ) (2.27)

Nilai-nilai untuk beberapa contoh batu pelindung peredam gelombang telah diberikan di Shore Protection Manual (CERC, 1984). Nilai yang tinggi menunjukkan tingginya stabilitas terhadap serangan gelombang.

Setelah dilakukan perhitungan untuk dimensi pemecah gelombang perlu adanya perhitungan lebih lanjut mengenai keamanan dan kestabilan dari bangunan pemecah gelombang itu sendiri. Kestabilan pemecah gelombang dipengaruhi oleh berat dari pemecah gelombang, beban uplift, beban akibat gempa, beban akibat angin, dan beban akibat gaya hidrostatis. Dalam melakukan kontrol kestabilan pemecah gelombang dibutuhkan perumusan sebagai berikut:

41

Gaya yang bekerja pada pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua jenis arah gaya yaitu total gaya vertikal dan total gaya horizontal. Total gaya vertikal adalah jumlah dari berat sendiri dijumlah dengan gaya uplift. Total gaya horizontal adalah jumlah dari beban akibat gempa, beban akibat angin, dan beban hidrostatis.

II.9.2 Stabilitas Akibat Berat Sendiri

1. Beban Sendiri

Perhitungan berat sendiri (W) dimulai dengan menghitung luasan tampang pada kedalaman yang ditinjau dan dikalikan dengan berat jenis batuan buatan yaitu.

= 퐴 × 푎𝑟 표𝑢𝑟 (2.28) Dimana,

γarmour : Berat jenis batu pelindung (ton/ )

W : Berat sendiri konstruksi (ton/m)

A : Luas penampang struktur ( )

2. Beban Gempa

Beban yang dialami oleh pemecah gelombang yang diakibatkan oleh gaya gempa dapat dihitung dengan perumusan berikut ini.

= kof.gempa x G (2.29)

3. Beban Akibat Angin Beban yang dialami oleh pemecah gelombang yang diakibatkan oleh gaya angin dapat dihitung dengan perumusan berikut ini.

= x K x W (2.30)

42

Dimana, W : c.

: Luasan tampang yang terkena angin

K : Angka keamanan,diambil nilai 1,5

. Dimensi pemecah gelombang dan total gaya yang bekerja pada pemecah gelombang berpengaruh kepada kestabilan dari pemecah gelombang itu. Dalam perhitungan ini dilakukan kontrol stabilitas terhadap 2 tinjauan. a. Tinjauan Terhadap Geser

gaya tahan Faktor keamanan = ≥ 1,5 (2.31) gaya geser Dengan,

Gaya tahan : C. A + tan (2.32)

Gaya geser : Total gaya horizontal (2.33)

C : Nilai kohesi (ton/ )

A : Luas bidang ( )

G : Berat beban sendiri (ton) b. Tinjauan Terhadap Guling

Mlawan guling Faktor Keamanan = ≥ 2 (2.34) Mguling

Dimana,

: + + (2.35)

: Momen akibat gaya gempa (ton/m)

: Momen akibat angin (ton/m)

43

: Momen akibat beban hidrostatis (ton/m)

: Total gaya vertical x (2.36)

B : Lebar dasar (m)

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Lokasi Studi Penelitian ini berlokasi di daerah pelabuhan Makassar (Pulau Gusung) berlokasi pada koordinat , untuk Pulau Gusung kecamatan

Ujung Pandang Kota Makassar.

Gambar 3.1 Lokasi penelitian (Sumber: Geogle Earth, 2016)

III.2 Metode Pengumpulan Data Data sekunder yang akan digunakan pada studi analisis ini diperoleh dari

BMKG Wilayah IV Makassar, dan PT. Ibnu Munsir Dwiguna dengan rincian sebagai berikut:

1. Peta Batimetri dan Topografi lokasi Pulau Gusung, Makassar.

Bentuk data : Hardcopy Peta Batimetri dan Topografi, skala 1:100.

45

Jumlah data : 1 (satu) lembar.

2. Data Angin di perairan pelabuhan Makassar tahun 2006-2015

Bentuk data : Hardcopy

Jumlah Data : 1(satu)

3. As-Build rehabilitas breakwater pelabuhan Makassar

Bentuk data : Hardcopy

4. Mengutip Literatur

Adalah cara mencari referensi yang berhubungan penelitian baik berupa

tulisan, artikel, gambar maupun literatur lainnya.

5. Dokumentasi.

III.3 Analisa Data III.3.1 Pengelohan Data Angin dan Peramalan Gelombang Angin yang berhembus di atas permukaan perairan membangkitkan gelombang laut, peristiwa tersebut merupakan transfer/perpindahan energi dari udara yang bergerak ke permukaan air, karena itu data angin dapat dipakai untuk memperkirakan tinggi dan arah gelombang yang terjadi dilokasi penelitian.

Data angin dan parameter angin sangat diperlukan untuk menentukan tinggi gelombang. Adapun data angin yang digunakan dalam penelitian ini adalah data angin dari stasiun meteorologi Makassar, badan meterologi dan geofisika wilayah IV yang merupakan stasiun terdekat dari lokasi perencanaan. Data angin dari BMKG ini merupakan data angin yang dicatat dalam rentang waktu 10 tahun

(2006 -2015), seperti Tabel 3.1.

46

Tabel 3.1 Data Angin Tahun 2005-2016 BMKG Wilayah IV Makassar Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Kec. Kec. Kec. Kec. Kec. Bulan Angin Arah Angin Arah Angin Arah Angin Arah Angin Arah (knot) (knot) (knot) (knot) (knot) Januari 5 BL 7 BL 6 B 7 B 6 B Februari 6 BL 5 T 7 B 7 B 5 U Maret 4 BL 8 BL 5 BL 5 B 5 U April 2 BD 5 BD 7 T 5 T 5 BL Mei 3 BD 5 BD 6 T 6 T 7 TL Juni 2 BD 5 BD 7 T 5 T 6 T Juli 4 BD 5 B 8 T 10 T 6 T Agustus 5 TG 5 B 7 T 5 T 6 T September 4 BD 6 B 6 T 5 T 6 T Oktober 5 B 5 B 6 T 5 T 5 TL November 6 B 6 T 5 U 5 TL 5 U Desember 5 TG 5 T 5 B 5 B 5 B

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Kec. Kec. Kec. Kec. Kec. Bulan Angin Arah Angin Arah Angin Arah Angin Arah Angin Arah (knot) (knot) (knot) (knot) (knot) Januari 5 B 5 TL 7 BL 7 BL 6 BL Februari 6 B 4 TL 6 BL 5 BL 4 BL Maret 6 B 5 T 5 TL 4 BL 4 TG April 6 B 4 T 4 TG 4 TG 3 TG Mei 5 T 4 T 4 TG 4 TG 3 TG Juni 8 T 4 BL 4 TG 4 TG 3 B Juli 7 T 4 T 4 BL 4 TG 4 B Agustus 10 T 4 T 4 TG 4 B 4 B September 9 T 4 T 5 S 5 B 4 B Oktober 5 T 5 B 5 TG 5 B 4 BD November 5 TL 4 TL 5 TG 5 TG 4 TG Desember 6 B 4 T 5 TG 4 T 5 TG (Sumber: BMKG Wilayah IV Makassar)

1. Analisis Distribusi Arah Gelombang

Analisis distribusi arah gelombang dilakukan dengan cara meninjau gelombang yang terjadi pada suatu tempat dari berbagai arah. Arah yang ditinjau biasanya hanya beberapa arah saja. Hal ini mengingat data arah gelombang biasanya kurang teliti. Sebagai contoh misalnya dengan interval 450 (makin kecil intervalnya semakin teliti, asalkan data arah gelombang memadai).

47

1. Utara 2. Timur Laut 3. Timur 4. Tenggara 5. Selatan 6. Barat Daya 7. Barat 8. Barat Laut Presentase kejadian gelombang pada arah yang ditinjau, dihitung dan ditabelkan kemudian digambarkan sebagai mawar angin dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Mawar Angin (Sumber: Triatmodjo, 1999)

2. Perhitungan Fetch Efektif

Fetch adalah daerah pembentukan gelombang yang diasumsikan memiliki

kecepatan dan arah angin yang relative konstan.

3. Peramalan Gelombang Pada Laut Dalam (Deep Water). Penting sekali untuk

memperoleh metode sederhana dalam membuat estimasi gelombang.

4. Analisis Kala Ulang Gelombang Rencana

Pengolahan data hasil peramalan adalah dengan cara analisis statistik.

48

III.3.2 Analisis Stabilitas Bangunan Analisis kestabilan bangunan pengaman pantai ditinjau berdasarkan kestabilan bangunan terhadap beban sendiri dan gaya geser yang terjadi diakibatkan oleh beban gelombang. Perhitungan menggunakan persamaan sesuai bab sebelumnya.

III.3.3 Analisis Permodelan Analisis permodelan dilakukan uji dinamika struktur armour A-jack menggunakan software SAP 2000.

1. Ukuran utama A-jack

yaitu, panjang 2 meter, berat 1589 kg, volume 0,89 meter, massa/area

1200 kg/m, Ketebalan lapis 1,2 m, porositas 77% dengan mutu beton yag

digunakan adalah K-350.

2. Gambar Eksisting Model A-jack terinstal, dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Model Struktur A-jack

49

III.4 Alur Penelitian

Untuk memudahkan dan mengarahkan proses atau langkah-langkah penyelesaian skripsi ini dibuat suatu kerangka analisis yang menggambarkan urutan pengerjaan dalam menyelesaikan laporan penelitian. Hal tersebut digambarkan dalam flow chart pada gambar berikut:

1. Survei Pendahuluan

Survei pendahuluan yang digunakan antara lain pengumpulan literatur yang

menunjang tujuan penelitian yang dicapai berupa data-data tentang

penelitian.

2. Survei Lokasi

Survei lokasi, yaitu pengambilan data secara langsung di lapangan untuk

melihat nilai yang sesuai dengan data-data yang dimiliki. Namun peneliti

disini melakukan observasi lokasi dengan mencocokkan data yang diperoleh

dengan melihat lokasi penelitian langsung.

3. Tahap pengumpulan data

a. Data angin

Data angin diperoleh langsung dari BMKG Wilayah IV Makassar yang

dicatat dalam rentang 10 tahun (2006-2015).

b. Data Gelombang

Data gelombang yang terjadi di daerah lokasi penelitian disini diperoleh

dari hasil data angin yang merupakan hasil dari analisis.

c. Data Struktur Breakwater

50

Data diperoleh langsung dari kontraktor rehabilitas breakwater pulau

gusung pelabuhan Makassar yaitu Kontraktor PT.Ibnu Munsyir Dwiguna.

4. Analisa Data

a. Menghitung nilai tinggi gelombang (Ho) dan periode gelombang (To)

dengan kala ulang 25 tahun yang terjadi di lokasi bangunan. Beserta

dengan itu menghitung berapa besar energi gelombang yang terjadi di

lokasi bangunan atau berapa besar energi gelombang yang mengenai

bangunan.

b. Stabilitas breakwater, dapat diketahui dengan perhitungan lebih lanjut

mengenai keamanan dan kestabilan dari bangunan pemecah gelombang itu

sendiri. Kestabilan pemecah gelombang dipengaruhi oleh berat dari

pemecah gelombang, beban akibat angin dan beban akibat gaya

hidrostatis.

c. Model struktur armor A-jack, pembuatan model disini dilakukan dengan

membuat model armour A-jack 1 blok atau satu model armour A-jack di

software sap 2000.

d. Menganalisis kekakuan struktur Armour A-jack terhadap bebab gelombang

menggunakan SAP 2000.

5. Hasil/Kesimpulan

Hasil dari penilitian diperoleh dari hasil analisis data sesuai dengan tujuan

penelitian ini dari beberapa rumusan masalah dengan batasan yang telah

ditentukan.

51

Dan dibuatkan dalam bentuk diagram alur perencanaan agar mempermudah proses penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Mulai

- Survey Pendahuluan

- Survey Lokasi penelitian

1. Data Angin 2. Data Gelombang 3. Data struktur breakwater

1. Ho, To dan energi gelombang di lokasi

2. Stabilitas breakwater. 3. Pembuatan Model struktur armour A-jack menggunakan software sap 2000 4. Analisis kekakuan struktur armour A-jack.

Kesimpulan / Hasil

Selesai

Gambar 3.4. Flowchart Perencanaan

52

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Analisa kecepatan dan Arah Angin

Untuk melakukan peramalan gelombang maka terlebih dahulu dilakukan perhitungan persentase kejadian angin. Data angin yang ada berupa kecepatan dan arah ditransfer ke windrose (mawar angin). Gambar 4.1 menunjukkan persentase kejadian angin yang tertuang dalam wind rose. Gambar tersebut menunjukkan bahwa persentase kejadian angin dengan kecepatan >8 Knot dari arah Timur (T) adalah 14,2 % dari data angin selama 10 tahun.

Gambar 4.1. Windrose tahun 2006-2015 (Sumber: Hasil Analisa)

Hasil rekapitulasi persentase frekuensi kejadian angin pada stasiun meteorologi maritim Paotere Makassar tahun 2006-2015, dapat di lihat pada Tabel 4.1.

53

Tabel 4.1 Kejadian angin rata-rata tahun 2006 - 2015 Persentase Frekuensi Kejadian Angin (%) Tahun 2006 – 2015 Arah Kecepatan (knot) <5 5-10 10-15 15 - 20 > 20 Jumlah Utara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Timur Laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Timur 0,6 6,4 3,2 0,00 0,00 10,2 Tenggara 0,6 8,7 0,00 0,00 0,00 9,3 Selatan 2,4 4,8 0,00 0,00 0,00 7,2 Barat Daya 1,2 8 0,00 0,00 0,00 9,2 Barat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Barat Laut 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Berangin 98,3871 Tidak Berangin dan Tidak Tercatat 1,6129 (Sumber: Hasil analisa)

IV.2 Fetch Efektif

Karena lokasi studi yang dikaji dalam penulisan ini adalah perairan

Makassar, maka data angin yang digunakan adalah data angin yang bertiup dari arah Barat Laut, Barat dan Barat Daya. Untuk mendapatkan prediksi tinggi gelombang ditentukan dulu nilai fetch, dengan menggunakan peta Sulawesi dapat ditentukan panjang fetch pada area perairan Makassar yang memberikan penjelasan tentang hasil perhitungan fetch.

Dari hasil perhitungan diperoleh panjang fetch efektifnya adalah

Barat Laut = 368,43 km,

Barat = 520,39 km,

Barat Daya = 363,57 km,

Panjang fetch efektif dengan daerah bangkitan Barat Laut, Barat, dan

Barat Daya dapat dilihat melalui Gambar 4.2 Gambar 4.3 dan Gambar 4.4.

Perhitungan fetch efektif dapat dilihat pada Tabel 4.2.

54

Barat Laut

Gambar 4.2. Fetch efektif Arah Barat Laut (Sumber: Google Earth,2016)

Barat

Gambar 4.3. Fetch efektif Arah Barat (Sumber: Google Earth,2016)

55

Barat Daya

Gambar 4.4. Fetch efektif Arah Barat Daya (Sumber: Google Earth, 2016)

Tabel 4.2 Perhitungan Panjang Fetch efektif Xi (Km) Xi Cos α α (ᵒ) cos α U BD B BL U BD B BL -42 0.743 0 124.3 460.986 519.29 0.0 92.4 342.6 385.9 -36 0.809 0 166.1 397.893 727.88 0.0 134.4 321.9 588.9 -30 0.866 0 164.4 397.813 853.65 0.0 142.4 344.5 739.3 -24 0.914 0 166.4 368.521 617.53 0.0 152.0 336.7 564.1 -18 0.951 0 436.1 362.697 457.83 0.0 414.7 344.9 435.4 -12 0.978 81.3 466.2 487.697 631.18 79.5 456.0 477.0 617.4 -6 0.995 111.7 467.6 394.688 551.2 111.1 465.1 392.5 548.2 0 1 124.3 461.0 519.285 530.91 124.3 461.0 519.3 530.9 6 0.995 166.1 397.9 727.881 455.02 165.2 395.7 723.9 452.5 12 0.978 164.4 397.8 853.655 37.636 160.8 389.1 835.0 36.8 18 0.951 166.4 368.5 617.53 40.375 158.2 350.5 587.3 38.4 24 0.914 436.1 362.7 457.828 43.802 398.4 331.3 418.2 40.0 30 0.866 466.2 487.7 631.184 0 403.8 422.4 546.6 0 36 0.809 467.6 394.7 551.199 0 378.3 319.3 445.9 0 42 0.743 461.0 519.3 530.915 0 342.6 385.9 394.5 0 Total 13.511 2322 4912 7031 4978 Fetch Efektif (Km) 172 364 520 368 (Sumber: Hasil Analisa)

56

IV.3 Peramalan Tinggi dan Periode Gelombang Pembangkitan gelombang menggunakan data angin rata-rata dari BMKG

Wilayah IV Makassar dengan menggunakan rumus Pembangkitan gelombang pada laut dangkal (kedalaman 15 - 90 meter). Berikut perhitungan pembangkitan gelombang di daerah pelabuhan Makassar pada arah Barat dapat dilihat pada

Tabel 4.3 dan untuk arah barat laut dan barat daya ada pada L-1.

Tabel 4.3 Ho dan To Gelombang Tahun 2006-2015 Arah Barat Kec. U Angin (10) Gelombang Feff Tahun rata- Lm RL RT Uw UA t Gelombang dibatasi Hasil (Km) rata /s dibatasi Fetch durasi Akhir Uy Y Ho To Ho To Ho To

kondisi kondisi 2006 6 10 6 1.5 1.1 9.3 11 520 4 maks maks 1 4.4 1 4.4 kondisi kondisi 2007 5 10 5 1.6 1.1 8.3 10 520 4 maks maks 0.9 4.3 0.9 4.3 kondisi kondisi 2008 6 10 6 1.5 1.1 9.3 11 520 4 maks maks 1 4.4 1 4.4 kondisi kondisi 2009 6 10 6 1.5 1.1 9.3 11 520 4 maks maks 1 4.4 1 4.4 kondisi kondisi 2010 6 10 6 1.5 1.1 9.3 11 520 4 maks maks 1 4.4 1 4.4 kondisi kondisi 2011 6 10 6 1.5 1.1 9.3 11 520 4 maks maks 1 4.4 1 4.4 kondisi kondisi 2012 5 10 5 1.6 1.1 8.3 10 520 4 maks maks 0.9 4.3 0.9 4.3 kondisi kondisi 2013 5 10 5 1.6 1.1 8.3 10 520 4 maks maks 0.9 4.3 0.9 4.3 kondisi kondisi 2014 5 10 5 1.6 1.1 8.3 10 520 4 maks maks 0.9 4.3 0.9 4.3 kondisi kondisi 2015 4 10 4 1.6 1.1 6.9 8 520 4 maks maks 0.6 3.7 0.6 3.7 (Sumber: Hasil Analisa)

Untuk keperluan perencanaan bangunan-bangunan pantai, perlu dipilih tinggi dan periode gelombang individu (individual wave) yang dapat mewakili suatu spektrum gelombang. Gelombang tersebut dikenal dengan gelombang representatif. Bentuk yang paling banyak digunakan adalah H33 atau tinggi rerata dari 33% nilai dari pencatatan gelombang yang juga disebut sebagai tinggi gelombang signifikan Hs. Perhitungan gelombang Hs (gelombang signifikan,

33%) dengan menggunakan Persamaan (2.12) dan (2.13).

57

n = 33% x 10 = 3,33

= = 2,23 meter

= = 10,17 s

Jadi, tinggi dan periode gelombang signifikan tahun 2006-2015 adalah

2,23 meter dan 10,17 detik. Setelah didapatkan data gelombang signifikan kemudian dilanjutkan dengan perhitungan periode ulang gelombang untuk 2,5,10,

25 dan 50 tahun.

IV.4 Gelombang Kala Ulang Dalam metode ini prediksi dilakukan untuk memperkirakan tinggi gelombang dan periode gelombang signifikan dengan berbagai periode ulang dengan menggunakan Metode Fisher-Tippett Type I.

Sehingga diperoleh tinggi dan periode gelombang pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Kala Ulang Arah Barat

No Kala Ulang Tinggi Gelombang (m) Periode (s) 1 2 0,9143 4,2609 2 5 1,0352 4,5179

3 10 1,1153 4,6881 4 25 1,2165 4,9031 5 50 1,2268 4,9251 6 100 1,2916 5,0626 (Sumber: Hasil Analisa)

IV.5 Perhitungan Panjang Gelombang Pada penelitian ini panjang gelombang di hitung dengan metode iterasi dan mempariasikan kedalaman air laut. Perhitungan panjang gelombang dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.8 Adapun hasil perhitungan panjang

58 gelombang pada arah dominan (Barat) untuk tiap kedalaman disajikan pada

Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Panjang Gelombang D L

0,5 10,7074 1 14, 92751 1,5 18,02

1,52 18,13 2 20,50 3 24,36

5 29,54 7 32,75 10 35,43169

15 37,07268 20 37,44346 25 37,51731 (Sumber: Hasil Analisa)

Penentuan panjang gelombang (L) berdasarkan periode gelombang (T) dan kedalaman air (d). Hasil perhitungan dari data yang diploting kedalam grafik batasan pemakaian penerapan teori gelombang didasarkan pada nilai perbandingan H/d dan d/L dimana nilai H/d = 0,6 dan d/L = 0,097 seperti pada

Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Daerah PenerapanTeori Gelombang Fungsi H/d dan d/L (Sumber: Triatmodjo, 1999)

59

Berdasarkan Gambar 4.5 pada penerapan fungsi H/d dan d/L diperoleh bahwa data hasil dari perhitungan sebagian besar berada pada daerah penerapan teori gelombang Airy untuk laut transisi. Pada nilai L diperhitungkan dengan cara itersai untuk mengetahui nilai L (panjang gelombang) ada pada L-2.

IV.6 Energi Gelombang Energi total gelombang adalah jumlah dari energi kinetik dan energi potensial gelombang, dimana di hitung dengan persamaan 2.25.

= + = L

Dimana,

: Total energi gelombang (Joule/m) ),(N/m),(kg / )

: Energi kinetik gelombang (Joule/m),/(N/m),(kg / )

: Energi potensial gelombang (Joule/m),(N/m),(kg / )

ρ : Rapat massa air laut = 1,025 kg/

g : Gaya gravitasi (9,81 m/s)

H : Tinggi gelombang pecah (m)

d : Kedalaman gelombang (m)

C : Cepat rambat gelombang (m/s)

T : Periode gelombang (s)

L : Panjang gelombang (m)

Maka,

= L

60

= (1,025 kg/ x 9,81 m/s x m x 20,50 m)

= 305,071 kg/

= 38,3119 kg/ / = ( 0,0383 ton/m)

Jadi, Energi total gelombang yang terjadi pada arah Barat sebesar 375,71 N/m.

IV.7 Analisis Desain breakwater IV.7.1 Stabilitas breakwater Gaya-gaya yang bekerja pada breakwater adalah :

1. Stabilitas Breakwater Akibat Beban Sendiri

Dimensi Breakwater:

Lebar Breakwater (B') = 36,4 meter

Tinggi Breakwater (H) = 5,50 meter

Lebar Puncak (B) = 3,00 meter

Lebar Slope sisi Pelabuhan = 12,2 meter

Lebar Slope sisi Laut = 19,1 meter

Beban breakwater yang bekerja diperlihatkan pada Gambar 4.6 dan dihitung dengan Persamaan 2.28.

Gambar.4.6 Sketsa Beban pada Breakwater

61

( ) ( ) Wtotal = ( ) x 4,5 x 2,4 ( ) x 1 x 2,4

= 127,278 + 84,84

= 212,118 ton/m

2. Akibat Beban Gempa

Koefisien gempa diambil yang terkecil dari koefisien gempa = 0,3.

Dihitung dengan Persamaan 2.29.

Jadi, Beban gempa = 0,3 x 212,118

= 63,6 ton/m

3. Akibat Angin

Fw = W. A . K

Tekanan Angin (W) = c.

= (0,00256) x ( )

= 2,304

Diketahui:

Kemiringan sisi breakwater = 1:1,5

Lebar puncak breakwater = 3 m

Tinggi breakwater = 1,8 m (dianggap bekerja pada tinggi

air tertinggi (hws))

Total Gaya Vertikal:

Luas Penampang breakwater (A) = (3 x 1,8) +(1,5( ) x 2,4 x 1,8)

= 5,4 + 3,24

= 8,64

62

Fw = W . A. K

= 2,304 x 8,64 x 1,3

= 25,878 ton/m

Jadi,

Total Gaya Vertikal:

∑ = Akibat Berat Sendiri breakwater

= 212,118ton/m

Total Gaya Horizontal

∑H = Akibat Beban Gempa + Beban Angin

= 63,6 ton/m + 25,878 ton/m

= 89,5 ton/m

Untuk Kontrol Stabilitas breakwater adalah

IV.7.2 Stabilitas Terhadap Geser

Stabilitas terhadap geser dihitung dengan Persamaan 2.31.

∑ Syarat = ≥ 1,25 ∑

= ≥ 1,25

= 2,375 ≥ 1,25 (Memenuhi)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai stabilitas breakwater yang dihasilkan terhadap bidang geser lebih besar dari safety factor yang ditentukan yaitu, 2,375

> 1,25 .

63

IV.8 Analisis Kekakuan Struktur Armour

IV.8.1 Pemodelan dan Analisis Struktur armour A-jack dengan Software

SAP 2000.

Untuk melakukan pemodelan struktur, digunakan software SAP 2000, dimana software SAP 2000 adalah sebuah software yang di gunakan untuk analisis elemen hingga (finite element methode), baik untuk static analysis maupun untuk dynamic analysis (nonlinear analysis). Yang di gunakan untuk pemodelan struktur, eksekusi analisis, dan pemeriksaan atau optimasi desain.

Dengan itu, dinamika struktur armour A-jack bisa diperiksa dengan membuatkan model struktur tanpa mengubah ukuran awal struktur. membuat satu struktur armour dalam bentuk 3D , dengan material yang digunakan adalah material beton adapun spesifikasi material yang akan digunakan adalah sebagai berikut,

Panjang A-jack = 2 m

Berat = 1.432 kg

Material = Beton

Kuat Tekan = 42 Mpa

Kuat Tekan Ultimate = 37,5 Mpa

Modulus Elastisitas = 30460 Mpa

IV.8.2 Membuat Pemodelan Struktur Armour 3D di SAP 2000

Pembuatan pemodelan struktur dilakukan langsung di SAP 2000 dengan menginput nilai atau ukaran dimensi struktur armour yang sudah direncanakan sehingga didapatkan model struktur yang ditunjukkan pada Gambar 4.7.

64

Gambar 4.7 Tampilan Pemodelan Struktur 3D

Setelah pemodelan struktur dilakukan penginputan nilai material beton yang digunakan dengan spesifikasi besar yaitu,

Kuat Tekan = 42 Mpa

Kuat Tekan Ultimate = 37,5 Mpa

Modulus Elastisitas = 830185,5 Mpa

Massa jenis beton = 2400 kg/ pengimputan ditunjukkan pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Proses Pemberian Nilai Material

65

IV.8.3 Proses Pemberian Beban pada Struktur

Setelah proses pemodelan struktur dengan penginputan nilai material struktur, selanjutnya memilih menu define load paterrns untuk pemberian beban pada struktur secara merata. Beban yang diberikan yaitu beban mati dan beban gelombang dengan nilai yaitu,

d = 1,52 m

H = 1,43 m

T = 4,9031 s

Dengan jenis karakteristik gelombang yang ditentukan pada Gambar grafik 4.5 yaitu penentuan daerah penerapan teori gelombang fungsi H/d dan d/L dimana menunjukkan teori yang digunakan yaitu gelombang teory Airy. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.9. dan Gambar 4.10.

Gambar 4.9 Proses Pemberian Beban Pada Struktur

66

Gambar 4.10 Proses Pemberian Beban Gelombang

IV.8.4 Hasil Analisis Menggunakan SAP 2000

1. Proses Running

Setelah pengimputan material dan beban dilanjutkan dengan menganalisis struktur dengan analysis running, proses dan hasil running di tunjukkan pada

Gambar 4.11 dan Gambar 4.12.

Gambar 4.11 Proses Analisis Running Struktur

67

Gambar 4.12 Hasil Running Struktur/ Pergerakan Struktur

Dalam hal ini, analysisis check of struktur menampilkan besar nilai yang terkuat atau reinforcing area pada masing-masing yang terjadi pada setiap kaki struktur. Hasilnya di tunjukkan pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13 Hasil Analysis Reinforcing Struktur

68

Dari gambar 4.13 dapat dilihat bahwa struktur memiliki kekakuan pada setiap kaki semua sama, yaitu 9.000E-04 kgf/m. Dengan pemodelan armour struktur terinstal/terpasang. Hasil kekuatan tegangan dan regangan satu model di diberikan dalam bentuk grafik dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Grafik Tegangan dan Regangan

40

35 30

25 ) N/mm² N/mm² )

σ 20 15

Stress ( Stress 10 5 0 0 0.5 1 1.5 2 2.5 Strain (ϵ) x 10⁻²

Gambar 4.14 Kurva Tegangan dan Regangan Model Strktur Armour

Dari diagram kurva tegangan-regangan seperti pada gambar 4.14 memperlihatkan bahwa tegangan terbesar terjadi pada struktur yaitu sebesar 34

N/ atau 34 Mpa. Dimana nilai f’c (tegangan izin) untuk struktur beton antara

30-45 Mpa dan masih lebih kecil dari kuat tekan ultimate yaitu 37,5 Mpa.

69

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain:

1. Nilai tinggi gelombang (Ho) dan periode gelombang (To) signifikan

dengan periode ulang 25 tahun diperoleh nilai sebesar Ho adalah 1,2165 m

dan To adalah 4,9031 m dan Energi total gelombang yang mengenaii

struktur bangunan breakwater dengan arah dominan Barat sebesar 375,71

N/m. atau 38,3119 kg/ / ( 0,0383 ton/meter).

2. Stabilitas breakwater akibat beban sendiri sebesar 212,118 ton/m, akibat

angin sebesar 25,878 ton/m dengan total gaya vertikal yang terjadi pada

bangunan sebesar ∑ = 384,172 t/m. ∑H = 89,5 ton/m maka, nilai kontrol

stabilitas breakwater terhadap geser bangunan adalah:

∑ ≥ 1,25 ∑

Stabilitas tehadap Geser 1,53 ≥ 1,25 (Memenuhi).

3. Dari hasil analisis struktur armour menggunakan SAP 2000, dapat

diketahui bahwa struktur armour memiliki nilai kekakuan yang besar

dikarenakan berat sendiri struktur yang dimiliki. Dimana struktur

memiliki kekakuan pada setiap kaki yaitu sama, dengan nilai 9.000E-04

kgf/m dan tegangan terjadi pada struktur sebesar 34 N/ atau 34 Mpa.

70

V.2 Saran

Saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam menganalisis kestabilitasan lebih lanjut mengenai A-jack (armour)

lebih akuratnya sebaiknya dilakukan uji coba di laboratorium.

2. Sebaiknya dalam menganalisisi struktur breakwater selain dari ukuran

utama yang didapatkan dalam perhitungan, untuk stabilitas A-jack

tersendiri, aspek utama yang menjadi prioritas adalah keadaan lokasi

osianografi, kondisi tanah dan tata letak dudukan A-jack.

3. Survey dan studi tentang perencanaan breakwater dengan menggunakan

armour A-jack harus terus dilakukan untuk membandingkan antara jenis

armour yang lebih baik digunakan dalam bangunan pelindung pantai

terutama tipe sisi miring.

71

DAFTAR PUSTAKA

Kramadibrata, Soedjono. 1985. Perencanaan Pelabuhan. Ganeca Exact,Bandung.

Triatmodjo,Bambang.1999.Teknik Pantai.Yogyakarta: Beta Offset

Triatmodjo,Bambang.1996.Teknik Pantai.Yogyakarta: Beta Offset Triatmodjo,Bambang.2007.Perencanaan Bangunan Pantai.Yogyakarta: Beta Offset. Triatmodjo, Bambang.2011.Perencanaan Bangunan Pantai. Yogyakarta: Beta Offset.

Rohani,Imam.2013.“Studi Stabilitas Armour Breakwater Menggunakan Kantong Buatan”.Program pascaserjana Universitas Hasanuddin.

Asnawi, 2016 “Perencanaan Bangunan Pantai di Bulu Tuban”. Teknik Sipil FTSP-ITS.

Arsyad, Muhammad.,dkk.2011.“Study Perbaikan Fungsi Breakwater Pelabuhan Makassar ”. Jurnal Teknik Sipil.

Yuwono Nur., 1992. Teknik Pantai Dasar-Dasar Perencanaan Bangunan Pantai Volume II, PAU Ilmu Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Febriansya,2012, .Perencanaan Pemecah Gelombang (Breakwater) di pelabuhan Merak, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

CERC. 1984.“Shore Protection Manual”. Departement of The Army Waterway Experiment Station, Corps of Engineering Research Center, Fourth Edition, US Government Printing Office, Woshington, p.

Hudson, Robert Y., 1959. “Laboratory Investigation Of Rubble-Mound Breakwaters”, Waterways and Division, Vol 85 No WW3. http://digilib.mercubuana.ac.id/ http://www.ajacks.com/Coastal/DesignInfo/Design Info.asp

SAP2000 versi 11 Software

72

LAMPIRAN

73

LAMPIRAN 1. Perhitungan Ho dan To Gelombang Tahun 2006-2015 Pada Arah Barat Daya dan Barat Laut.

Ho dan To Arah Barat Daya dan Barat Laut

Kec.Angin rata- Gelombang Tahun rata U(10)L m/s RL RT Uw UA Feff (KM) t Gelombang dibatasi Fetch dibatasi durasi Hasil Akhir Uy Y Ho To Ho To Ho To 2006 5 10 5 1.6 1.1 8.3 10 368 4 Kondisi max Kondisi max 0.9 4.3 0.9 4.3 2007 8 10 8 1.4 1.1 11.2 14 368 4 4.3 10.5 1.35 4.9 1.4 4.9 2008 5 10 5 1.6 1.1 8.3 10 368 4 Kondisi max Kondisi max 0.9 4.3 0.9 4.3 2009 5 10 5 1.6 1.1 8.3 10 368 4 Kondisi max Kondisi max 0.9 4.3 0.9 4.3 2010 5 10 5 1.6 1.1 8.3 10 368 4 Kondisi max Kondisi max 0.9 4.3 0.9 4.3 2011 5 10 5 1.6 1.1 8.3 10 368 4 Kondisi max Kondisi max 0.9 4.3 0.9 4.3 2012 4 10 4 1.7 1.1 6.9 8 368 4 Kondisi max Kondisi max 0.68 3.7 0.7 3.7 2013 4 10 4 1.7 1.1 6.9 8 368 4 Kondisi max Kondisi max 0.68 3.7 0.7 3.7 2014 5 10 5 1.6 1.1 8.3 10 368 4 Kondisi max Kondisi max 0.9 4.3 0.9 4.3 2015 5 10 5 1.6 1.1 8.3 10 368 4 Kondisi max Kondisi max 0.9 4.3 0.9 4.3

(Sumber: Hasil Analisis) Kec.Angin rata- Gelombang Feff Tahun rata U(10)L m/s RL RT Uw UA t Gelombang dibatasi Fetch dibatasi durasi Hasil Akhir (Km) Uy Y Ho To Ho To Ho To 2006 4 10 4 1.65 1.1 6.9 8 364 4 Kondisi max Kondisi max 0.68 3.7 0.68 3.7 2007 7 10 7 1.4 1.1 10.2 12 364 4 3.65 10.2 1.2 4.65 1.2 4.65 2008 7 10 7 1.4 1.1 10.2 12 364 4 3.65 10.2 1.2 4.65 1.2 4.65 2009 7 10 7 1.4 1.1 10.2 12 364 4 3.65 10.2 1.2 4.65 1.2 4.65 2010 6 10 6 1.5 1.1 9.3 11 364 4 Kondisi max Kondisi max 1 4.4 1 4.4 2011 6 10 6 1.5 1.1 9.3 11 364 4 Kondisi max Kondisi max 1 4.4 1 4.4 2012 5 10 5 1.6 1.1 8.3 10 364 4 Kondisi max Kondisi max 0.9 4.3 0.9 4.3 2013 7 10 7 1.4 1.1 10.2 12 364 4 3.65 10.2 1.2 4.65 1.2 4.65 2014 5 10 5 1.6 1.1 8.3 10 364 4 Kondisi max Kondisi max 0.9 4.3 0.9 4.3 2015 4 10 4 1.65 1.1 6.9 8 364 4 Kondisi max Kondisi max 0.68 3.7 0.68 3.7

74

Lampiran 2. Perhitungan Panjang Gelombang (L) dengan Metode Iterasi

Arah Barat Daya Ho T = 5.396 T = 5.396 T = 5.396 T = 5.396 T = 5.396 T = 5.396 1.591 d = 0.5 d = 1 d = 1.5 d = 1.52 d = 2 d = 3 To L L' L L' L L' L L' L L' L L' 5.396 1 45.295912 1 45.465086 1 45.4654 1 45.4654 1 45.4654 1 45.4654 23.1479559 6.1328621 23.23254 12.004743 23.2327 17.49458 23.2327 17.70365 23.233 22.4446 23.2327 30.4767 14.640409 9.6090964 17.61864 15.559835 20.36364 19.65846 20.46817 19.79781 22.839 22.764 26.8547 27.53285 12.1247527 11.52361 16.58924 16.44129 20.01105 19.95884 20.13299 20.08305 22.801 22.7947 27.19378 27.27953 11.8241815 11.803359 16.51526 16.508294 19.98495 19.98142 20.10802 20.1046 22.798 22.7974 27.23665 27.24776

11.8137701 11.813286 16.51178 16.511463 19.98318 19.98295 20.10631 20.10608 22.798 22.7976 27.24220 27.24365 11.8135282 11.813517 16.51162 16.511607 19.98306 19.98305 20.1062 20.10618 22.798 22.7977 27.24293 27.24311 11.8135227 11.813522 16.51161 16.511614 19.98306 19.98305 20.10619 20.10619 22.7977 22.7977 27.24302 27.24304 11.8135226 11.813523 16.51161 16.511614 19.98306 19.98306 20.10619 20.10619 22.798 22.7977 27.24303 27.24303 11.8135226 11.813523 16.51161 16.511614 19.98306 19.98306 20.10619 20.10619 22.798 22.7977 27.24303 27.24303 11.8135226 11.813523 16.51161 16.511614 19.98306 19.98306 20.10619 20.10619 22.798 22.7977 27.24303 27.24303 11.8135226 11.813523 16.51161 16.511614 19.98306 19.98306 20.10619 20.10619 22.798 22.7977 27.24303 27.24303 11.8135226 11.813523 16.51161 16.511614 19.98306 19.98306 20.10619 20.10619 22.798 22.7977 27.24303 27.24303 11.8135226 11.813523 16.51161 16.511614 19.98306 19.98306 20.10619 20.10619 22.798 22.7977 27.24303 27.24303 11.8135226 11.813523 16.51161 16.511614 19.98306 19.98306 20.10619 20.10619 22.798 22.7977 27.24303 27.24303 11.8135226 11.813523 16.51161 16.511614 19.98306 19.98306 20.10619 20.10619 22.798 22.7977 27.24303 27.24303 11.8135226 11.813523 16.51161 16.511614 19.98306 19.98306 20.10619 20.10619 22.798 22.7977 27.24303 27.24303 11.8135226 11.813523 16.51161 16.511614 19.98306 19.98306 20.10619 20.10619 22.798 22.7977 27.24303 27.24303 11.8135226 11.813523 16.51161 16.511614 19.98306 19.98306 20.10619 20.10619 22.798 22.7977 27.24303 27.24303 11.8135226 11.813523 16.51161 16.511614 19.98306 19.98306 20.10619 20.10619 22.798 22.7977 27.24303 27.24303 11.8135226 11.813523 16.51161 16.511614 19.98306 19.98306 20.10619 20.10619 22.798 22.7977 27.24303 27.24303

75

Lampiran 2. Perhitungan Panjang Gelombang (L) dengan Metode Iterasi

T = 5.396 T = 5.396 T = 5.396 T = 5.396 T = 5.396 T = 5.3962984 d = 5 d = 7 d = 10 d = 15 d = 20 d = 25 L L' L L' L L' L L' L L' L L'

1 45.4654033 1 45.4654033 1 45.4654033 1 45.465403 1 45.465403 1 45.465403 23.232702 39.7630557 23.232702 43.4487667 23.232702 45.060166 23.232702 45.438177 23.232702 45.463581 23.232702 45.465281 31.497879 34.5764068 33.340734 39.3993579 34.146434 43.2285932 34.335439 45.091533 34.348141 45.405055 34.348992 45.455708 33.037143 33.6536119 36.370046 38.0304183 38.687514 42.065262 39.713486 44.682647 39.876598 45.29917 39.90235 45.430789 33.345377 33.4717539 37.200232 37.6535097 40.376388 41.5915276 42.198066 44.433136 42.587884 45.217326 42.666569 45.40777 33.408566 33.4345992 37.426871 37.5506528 40.983958 41.4167493 43.315601 44.308649 43.902605 45.169528 44.03717 45.392939 33.421582 33.4269507 37.488762 37.5225704 41.200353 41.3539924 43.812125 44.250952 44.536067 45.144517 44.715054 45.384669 33.424267 33.4253737 37.505666 37.5149007 41.277173 41.3316521 44.031539 44.224993 44.840292 45.132039 45.049862 45.380346 33.42482 33.4250485 37.510283 37.5128059 41.304413 41.3237227 44.128266 44.21346 44.986166 45.125948 45.215104 45.378152 33.424934 33.4249814 37.511545 37.5122336 41.314068 41.3209112 44.170863 44.208363 45.056057 45.123004 45.296628 45.377055 33.424958 33.4249676 37.511889 37.5120773 41.317489 41.3199147 44.189613 44.206117 45.089531 45.121589 45.336842 45.376511 33.424963 33.4249647 37.511983 37.5120346 41.318702 41.3195615 44.197865 44.205127 45.10556 45.12091 45.356676 45.376241 33.424964 33.4249641 37.512009 37.512023 41.319132 41.3194363 44.201496 44.204692 45.113235 45.120584 45.366459 45.376108 33.424964 33.424964 37.512016 37.5120198 41.319284 41.319392 44.203094 44.2045 45.116909 45.120428 45.371283 45.376042 33.424964 33.424964 37.512018 37.5120189 41.319338 41.3193763 44.203797 44.204416 45.118669 45.120354 45.373663 45.37601 33.424964 33.424964 37.512018 37.5120187 41.319357 41.3193707 44.204106 44.204379 45.119511 45.120318 45.374836 45.375994 33.424964 33.424964 37.512019 37.5120186 41.319364 41.3193687 44.204243 44.204362 45.119915 45.120301 45.375415 45.375986 33.424964 33.424964 37.512019 37.5120186 41.319366 41.319368 44.204302 44.204355 45.120108 45.120293 45.375701 45.375982 33.424964 33.424964 37.512019 37.5120186 41.319367 41.3193678 44.204329 44.204352 45.1202 45.120289 45.375841 45.37598 33.424964 33.424964 37.512019 37.5120186 41.319367 41.3193677 44.20434 44.204351 45.120244 45.120287 45.375911 45.375979 33.424964 33.424964 37.512019 37.5120186 41.319368 41.319 44.204345 44.20435 45.120266 45.120286 45.375945 45.38

76

Lampiran 2. Perhitungan Panjang Gelombang (L) dengan Metode Iterasi

Arah Barat T = 4.903 T = 4.903 T = 4.903 T = 4.903 T = 4.903 T = 4.903 1.216 d = 0.5 d = 1 d = 1.5 d = 1.52 d = 2 d = 3 To L L' L L' L L' L L' L L' L L' 4.903 1 37.3947 1 37.5344 1 37.53466 1 37.535 1 37.535 1 37.53466 19.1974 6.0882 19.2672 11.8241 19.26733 17.02378 19.26733 17.218 19.267 21.513 19.26733 28.23869 12.6428 9.1396 15.5457 14.3952 18.14556 17.91288 18.24249 18.032 20.39 20.589 23.75301 24.78879 10.8912 10.5364 14.9704 14.8894 18.02922 18.00988 18.13741 18.120 20.49 20.511 24.2709 24.42641 10.7138 10.7013 14.9299 14.9254 18.01955 18.01798 18.12859 18.127 20.5 20.502 24.34865 24.37266 10.7075 10.7072 14.9276 14.9274 18.01876 18.01864 18.12786 18.128 20.501 20.502 24.36065 24.36437 10.7074 10.7074 14.9275 14.9275 18.0187 18.01869 18.1278 18.128 20.501 20.501 24.36251 24.36309 10.7074 10.7074 14.9275 14.9275 18.0187 18.0187 18.1278 18.128 20.501 20.501 24.3628 24.36289 10.7074 10.7074 14.9275 14.9275 18.0187 18.0187 18.1278 18.128 20.501 20.501 24.36285 24.36286 10.7074 10.7074 14.9275 14.9275 18.0187 18.0187 18.1278 18.128 20.501 20.501 24.36285 24.36286 10.7074 10.7074 14.9275 14.9275 18.0187 18.0187 18.1278 18.128 20.501 20.501 24.36286 24.36286 10.7074 10.7074 14.9275 14.9275 18.0187 18.0187 18.1278 18.128 20.501 20.501 24.36286 24.36286 10.7074 10.7074 14.9275 14.9275 18.0187 18.0187 18.1278 18.128 20.501 20.501 24.36286 24.36286 10.7074 10.7074 14.9275 14.9275 18.0187 18.0187 18.1278 18.128 20.501 20.501 24.36286 24.36286 10.7074 10.7074 14.9275 14.9275 18.0187 18.0187 18.1278 18.128 20.501 20.501 24.36286 24.36286 10.7074 10.7074 14.9275 14.9275 18.0187 18.0187 18.1278 18.128 20.501 20.501 24.36286 24.36286 10.7074 10.7074 14.9275 14.9275 18.0187 18.0187 18.1278 18.128 20.501 20.501 24.36286 24.36286 10.7074 10.7074 14.9275 14.9275 18.0187 18.0187 18.1278 18.128 20.501 20.501 24.36286 24.36286 10.7074 10.7074 14.9275 14.9275 18.0187 18.0187 18.1278 18.128 20.501 20.501 24.36286 24.36286 10.7074 10.7074 14.9275 14.9275 18.0187 18.0187 18.1278 18.128 20.501 20.501 24.36286 24.36286 10.7074 10.7074 14.9275 14.9275 18.0187 18.0187 18.1278 18.128 20.501 20.501 24.36286 24.36286

77

Lampiran 2. Perhitungan Panjang Gelombang (L) dengan Metode Iterasi

T = 4.903 T = 4.903 T = 4.903 T = 4.903 T = 4.903 T = 4.9031107 d = 5 d = 7 d = 10 d = 15 d = 20 d = 25 L L' L L' L L' L L' L L' L L' 1 37.53 1 37.535 1 37.535 1 37.534665 1 37.534665 1 37.535 19.267332 34.76 19.267332 36.762 19.267332 37.424 19.267332 37.530432 19.267332 37.534503 19.267332 37.535 27.014782 30.85 28.014476 34.420 28.345883 36.654 28.398882 37.436423 28.400917 37.523895 28.400996 37.533 28.933913 29.85 31.217319 33.303 32.49974 35.996 32.917653 37.290794 32.962406 37.49803 32.967241 37.529 29.393245 29.62 32.260197 32.924 34.247733 35.668 35.104223 37.186762 35.230218 37.474835 35.248225 37.525 29.504314 29.56 32.592246 32.803 34.958028 35.528 36.145493 37.128875 36.352526 37.460108 36.386391 37.521 29.531255 29.54 32.697428 32.764 35.242876 35.470 36.637184 37.099628 36.906317 37.451967 36.95385 37.519 29.537795 29.54 32.730699 32.752 35.356532 35.447 36.868406 37.085447 37.179142 37.447735 37.236632 37.518 29.539384 29.54 32.741218 32.748 35.401791 35.438 36.976927 37.078697 37.313438 37.445596 37.377515 37.518 29.539769 29.54 32.744544 32.747 35.419799 35.434 37.027812 37.075512 37.379517 37.444531 37.447694 37.518 29.539863 29.54 32.745595 32.746 35.426963 35.433 37.051662 37.074014 37.412024 37.444003 37.48265 37.517 29.539885 29.54 32.745928 32.746 35.429812 35.432 37.062838 37.073311 37.428014 37.443743 37.500061 37.517 29.539891 29.54 32.746033 32.746 35.430945 35.432 37.068074 37.072981 37.435878 37.443615 37.508733 37.517 29.539892 29.54 32.746066 32.746 35.431395 35.432 37.070528 37.072827 37.439747 37.443552 37.513052 37.517 29.539893 29.54 32.746076 32.746 35.431575 35.432 37.071677 37.072755 37.441649 37.443521 37.515204 37.517 29.539893 29.54 32.74608 32.746 35.431646 35.432 37.072216 37.072721 37.442585 37.443505 37.516275 37.517 29.539893 29.54 32.746081 32.746 35.431674 35.432 37.072468 37.072705 37.443045 37.443498 37.516809 37.517 29.539893 29.54 32.746081 32.746 35.431686 35.432 37.072587 37.072697 37.443271 37.443494 37.517075 37.517 29.539893 29.54 32.746081 32.746 35.43169 35.432 37.072642 37.072694 37.443383 37.443492 37.517207 37.517 29.539893 29.54 32.746081 32.746 35.431692 35.432 37.072668 37.072692 37.443438 37.443491 37.517273 37.517 29.539893 29.54 32.746081 32.746 35.431693 35.432 37.07268 37.072691 37.443464 37.443491 37.517306 37.517

78

Lampiran 2. Perhitungan Panjang Gelombang (L) dengan Metode Iterasi

Arah Barat Laut

Ho T = 5.220 T = 5.220 T = 5.220 T = 5.220 T = 5.220 T = 5.220 1.425 d = 0.5 d = 1 d = 1.5 d = 1.52 d = 2 d = 3

To L L' L L' L L' L L' L L' L L' 5.220 1 42.3773 1 42.5356 1 42.5359 1 42.536 1 42.536 1 42.5359 21.6887 6.1186 21.7678 11.9478 21.76795 17.34601 21.76795 17.550 21.768 22.148 21.76795 29.7454 13.9036 9.4509 16.8578 15.1583 19.55698 19.04651 19.6591 19.179 21.958 21.993 25.75668 26.55026 11.6773 11.1753 16.0081 15.8878 19.30175 19.2626 19.41881 19.382 21.975 21.979 26.15347 26.25998 11.4263 11.4090 15.9479 15.9419 19.28217 19.27936 19.40025 19.398 21.977 21.977 26.20673 26.22139 11.4176 11.4172 15.9449 15.9446 19.28077 19.28056 19.3989 19.399 21.977 21.977 26.21406 26.21609 11.4174 11.4174 15.9448 15.9448 19.28067 19.28065 19.3988 19.399 21.977 21.977 26.21507 26.21535 11.4174 11.4174 15.9448 15.9448 19.28066 19.28066 19.39879 19.399 21.977 21.977 26.21521 26.21525 11.4174 11.4174 15.9448 15.9448 19.28066 19.28066 19.39879 19.399 21.977 21.977 26.21523 26.21524 11.4174 11.4174 15.9448 15.9448 19.28066 19.28066 19.39879 19.399 21.977 21.977 26.21523 26.21523 11.4174 11.4174 15.9448 15.9448 19.28066 19.28066 19.39879 19.399 21.977 21.977 26.21523 26.21523 11.4174 11.4174 15.9448 15.9448 19.28066 19.28066 19.39879 19.399 21.977 21.977 26.21523 26.21523 11.4174 11.4174 15.9448 15.9448 19.28066 19.28066 19.39879 19.399 21.977 21.977 26.21523 26.21523 11.4174 11.4174 15.9448 15.9448 19.28066 19.28066 19.39879 19.399 21.977 21.977 26.21523 26.21523 11.4174 11.4174 15.9448 15.9448 19.28066 19.28066 19.39879 19.399 21.977 21.977 26.21523 26.21523 11.4174 11.4174 15.9448 15.9448 19.28066 19.28066 19.39879 19.399 21.977 21.977 26.21523 26.21523 11.4174 11.4174 15.9448 15.9448 19.28066 19.28066 19.39879 19.399 21.977 21.977 26.21523 26.21523 11.4174 11.4174 15.9448 15.9448 19.28066 19.28066 19.39879 19.399 21.977 21.977 26.21523 26.21523 11.4174 11.4174 15.9448 15.9448 19.28066 19.28066 19.39879 19.399 21.977 21.977 26.21523 26.21523 11.4174 11.4174 15.9448 15.9448 19.28066 19.28066 19.39879 19.399 21.977 21.977 26.21523 26.21523 11.4174 11.4174 15.9448 15.9448 19.28066 19.28066 19.39879 19.399 21.977 21.977 26.21523 26.21523

79

Lampiran 2. Perhitungan Panjang Gelombang (L) dengan Metode Iterasi

T = 5.220 T = 5.220 T = 5.220 T = 5.220 T = 5.220 T = 5.219552 d = 5 d = 7 d = 10 d = 15 d = 20 d = 25 L L' L L' L L' L L' L L' L L' 1 42.54 1 42.536 1 42.536 1 42.535898 1 42.535898 1 42.536 21.767949 38.04 21.767949 41.066 21.767949 42.272 21.767949 42.52114 21.767949 42.535075 21.767949 42.536 29.904836 33.26 31.417076 37.659 32.020013 40.888 32.144545 42.294989 32.151512 42.501641 32.1519 42.531 31.584216 32.30 34.537916 36.357 36.454089 39.911 37.219767 42.001811 37.326576 42.434722 37.341471 42.517 31.941868 32.10 35.447309 35.972 38.182627 39.484 39.610789 41.812457 39.880649 42.380276 39.929247 42.503 32.019555 32.05 35.709487 35.860 38.833202 39.317 40.711623 41.714075 41.130462 42.347503 41.216294 42.494 32.036506 32.04 35.784964 35.828 39.075258 39.255 41.212849 41.666956 41.738983 42.329992 41.855287 42.489 32.040208 32.04 35.806687 35.819 39.164958 39.231 41.439903 41.645137 42.034487 42.321111 42.172216 42.486 32.041017 32.04 35.812938 35.817 39.198151 39.223 41.54252 41.635178 42.177799 42.316714 42.329325 42.485 32.041194 32.04 35.814737 35.816 39.210427 39.220 41.588849 41.630663 42.247257 42.314562 42.407187 42.484 32.041232 32.04 35.815255 35.816 39.214966 39.218 41.609756 41.628621 42.280909 42.313514 42.445769 42.484 32.041241 32.04 35.815404 35.815 39.216644 39.218 41.619188 41.627699 42.297212 42.313005 42.464886 42.484 32.041243 32.04 35.815447 35.815 39.217265 39.218 41.623443 41.627283 42.305108 42.312759 42.474358 42.484 32.041243 32.04 35.815459 35.815 39.217494 39.218 41.625363 41.627095 42.308934 42.312639 42.479051 42.484 32.041243 32.04 35.815463 35.815 39.217579 39.218 41.626229 41.62701 42.310786 42.312581 42.481376 42.484 32.041243 32.04 35.815464 35.815 39.217611 39.218 41.62662 41.626972 42.311684 42.312553 42.482528 42.484 32.041243 32.04 35.815464 35.815 39.217622 39.218 41.626796 41.626955 42.312118 42.312539 42.483099 42.484 32.041243 32.04 35.815464 35.815 39.217627 39.218 41.626875 41.626947 42.312329 42.312533 42.483382 42.484 32.041243 32.04 35.815464 35.815 39.217628 39.218 41.626911 41.626943 42.312431 42.31253 42.483522 42.484 32.041243 32.04 35.815464 35.815 39.217629 39.218 41.626927 41.626942 42.31248 42.312528 42.483592 42.484 32.041243 32.04 35.815464 35.815 39.217629 39.218 41.626935 41.626941 42.312504 42.312527 42.483626 42.484

80

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 1 0 0.7 2.1849 2.1849 0 0 -1.8191 0.1113 2 0 0.6 2.1281 2.1281 0 0 -1.705 0.2115 3 0 0.5 2.0749 2.0749 0 0 -1.5937 0.3131 4 0 0.36 2.0253 2.0253 0 0 -1.4852 0.4161 5 0 0.24 1.9791 1.9791 0 0 -1.3792 0.5204 6 0 0.12 1.9363 1.9363 0 0 -1.2756 0.626 7 0 0 1.8969 1.8969 0 0 -1.1742 0.7329 8 0 -0.12 1.8606 1.8606 0 0 -1.0747 0.841 9 0 -0.24 1.8275 1.8275 0 0 -0.9771 0.9504 10 0 -0.36 1.7976 1.7976 0 0 -0.8812 1.061 11 0 -0.5 1.7707 1.7707 0 0 -0.7867 1.1727 12 0 -0.6 1.7469 1.7469 0 0 -0.6936 1.2857 13 0 -0.7 1.726 1.726 0 0 -0.6017 1.3997 14 0 -0.8 1.7155 1.7155 0 0 -0.5504 1.4645 15 0 -0.85 1.706 1.706 0 0 -0.4994 1.5295 16 0 -0.92 1.6974 1.6974 0 0 -0.4487 1.595 17 0 -0.98 1.6897 1.6897 0 0 -0.3983 1.6608 18 0 -1.05 1.6829 1.6829 0 0 -0.348 1.7269 19 0 -1.12 1.6771 1.6771 0 0 -0.2979 1.7934 20 0 -1.2 1.6721 1.6721 0 0 -0.248 1.8602 21 0 -1.25 1.6681 1.6681 0 0 -0.1983 1.9274 22 0 -1.3 1.6649 1.6649 0 0 -0.1486 1.995 23 0 -1.4 1.6627 1.6627 0 0 -0.099 2.0629 24 0 -1.45 1.6613 1.6613 0 0 -0.0495 2.1311 25 0 -1.52 1.6609 1.6609 0 0 0 2.1997 26 0.3776 0.7 2.1632 2.1632 0.365 0.1847 -1.7977 0.1092 27 0.3776 0.6 2.1099 2.1099 0.356 0.1737 -1.6904 0.2044 28 0.3776 0.5 2.0572 2.0572 0.3471 0.1623 -1.5801 0.3062 29 0.3776 0.36 2.008 2.008 0.3388 0.1513 -1.4725 0.4094 30 0.3776 0.24 1.9622 1.9622 0.331 0.1405 -1.3674 0.5138 31 0.3776 0.12 1.9198 1.9198 0.3239 0.1299 -1.2647 0.6196 32 0.3776 0 1.8806 1.8806 0.3173 0.1196 -1.1641 0.7266 33 0.3776 -0.12 1.8447 1.8447 0.3112 0.1095 -1.0655 0.8349 34 0.3776 -0.24 1.8119 1.8119 0.3057 0.0995 -0.9687 0.9443 35 0.3776 -0.36 1.7822 1.7822 0.3007 0.0898 -0.8736 1.055 36 0.3776 -0.5 1.7556 1.7556 0.2962 0.0801 -0.78 1.1669 37 0.3776 -0.6 1.7319 1.7319 0.2922 0.0706 -0.6877 1.2799 38 0.3776 -0.7 1.7112 1.7112 0.2887 0.0613 -0.5966 1.394 39 0.3776 -0.8 1.7008 1.7008 0.2869 0.0561 -0.5457 1.4588 40 0.3776 -0.85 1.6914 1.6914 0.2854 0.0509 -0.4952 1.5239 41 0.3776 -0.9 1.6829 1.6829 0.2839 0.0457 -0.4449 1.5894 42 0.3776 -0.98 1.6753 1.6753 0.2826 0.0406 -0.3949 1.6552 43 0.3776 -1.05 1.6685 1.6685 0.2815 0.0354 -0.345 1.7213 44 0.3776 -1.12 1.6627 1.6627 0.2805 0.0303 -0.2954 1.7879 45 0.3776 -1.2 1.6578 1.6578 0.2797 0.0253 -0.2459 1.8547 46 0.3776 -1.25 1.6538 1.6538 0.279 0.0202 -0.1966 1.9219 47 0.3776 -1.3 1.6507 1.6507 0.2785 0.0151 -0.1473 1.9895 48 0.3776 -1.4 1.6485 1.6485 0.2781 0.0101 -0.0982 2.0574 49 0.3776 -1.45 1.6471 1.6471 0.2779 5.04E-03 -0.0491 2.1256 50 0.3776 -1.52 1.6467 1.6467 0.2778 0 0 2.1942 51 0.7552 0.7 2.0989 2.0989 0.7207 0.3626 -1.7343 0.103

81

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 52 0.7552 0.6 2.0556 2.0556 0.7058 0.3444 -1.6469 0.1835 54 0.7552 0.36 1.9563 1.9563 0.6717 0.3 -1.4346 0.3894 55 0.7552 0.2 1.9117 1.9117 0.6564 0.2786 -1.3322 0.4943 56 0.7552 0.12 1.8704 1.8704 0.6422 0.2576 -1.2321 0.6005 57 0.7552 0 1.8322 1.8322 0.6291 0.2371 -1.1341 0.7079 58 0.7552 -0.12 1.7972 1.7972 0.6171 0.2171 -1.0381 0.8165 59 0.7552 -0.2 1.7653 1.7653 0.6061 0.1973 -0.9438 0.9263 60 0.7552 -0.36 1.7363 1.7363 0.5962 0.178 -0.8511 1.0373 61 0.7552 -0.5 1.7104 1.7104 0.5873 0.1589 -0.7599 1.1494 62 0.7552 -0.6 1.6873 1.6873 0.5794 0.1401 -0.67 1.2627 63 0.7552 -0.7 1.6672 1.6672 0.5725 0.1215 -0.5812 1.377 64 0.7552 -0.8 1.6571 1.6571 0.569 0.1112 -0.5317 1.4419 65 0.7552 -0.85 1.6479 1.6479 0.5658 0.1009 -0.4824 1.5071 66 0.7552 -0.9 1.6396 1.6396 0.563 0.0906 -0.4334 1.5726 67 0.7552 -0.98 1.6321 1.6321 0.5604 0.0804 -0.3847 1.6385 68 0.7552 -1.05 1.6256 1.6256 0.5582 0.0703 -0.3362 1.7047 69 0.7552 -1.12 1.6199 1.6199 0.5562 0.0602 -0.2878 1.7713 70 0.7552 -1.2 1.6151 1.6151 0.5546 0.0501 -0.2396 1.8382 71 0.7552 -1.25 1.6112 1.6112 0.5532 0.04 -0.1915 1.9055 72 0.7552 -1.3 1.6082 1.6082 0.5522 0.03 -0.1435 1.9731 73 0.7552 -1.4 1.606 1.606 0.5515 0.02 -0.0957 2.041 74 0.7552 -1.45 1.6047 1.6047 0.551 1.00E-02 -0.0478 2.1092 75 0.7552 -1.52 1.6043 1.6043 0.5509 0 0 2.1778 76 1.1328 0.7 1.9942 1.9942 1.0585 0.5276 -1.6321 0.0934 77 1.1328 0.6 1.9661 1.9661 1.0436 0.5091 -1.5752 0.1489 78 1.1328 0.5 1.917 1.917 1.0175 0.4759 -1.4724 0.2521 79 1.1328 0.35 1.8711 1.8711 0.9932 0.4435 -1.3722 0.3565 80 1.1328 0.2 1.8285 1.8285 0.9706 0.4119 -1.2742 0.4622 81 1.1328 0.12 1.7889 1.7889 0.9496 0.3809 -1.1785 0.569 82 1.1328 0 1.7525 1.7525 0.9302 0.3506 -1.0848 0.6771 83 1.1328 -0.12 1.719 1.719 0.9124 0.3209 -0.9929 0.7863 84 1.1328 -0.2 1.6884 1.6884 0.8962 0.2918 -0.9027 0.8966 85 1.1328 -0.35 1.6608 1.6608 0.8815 0.2631 -0.8141 1.0081 86 1.1328 -0.5 1.6359 1.6359 0.8684 0.2349 -0.7268 1.1206 87 1.1328 -0.6 1.6139 1.6139 0.8567 0.2071 -0.6408 1.2343 88 1.1328 -0.7 1.5946 1.5946 0.8464 0.1797 -0.5559 1.349 89 1.1328 -0.8 1.5849 1.5849 0.8413 0.1644 -0.5085 1.414 90 1.1328 -0.85 1.5761 1.5761 0.8366 0.1491 -0.4614 1.4794 91 1.1328 -0.9 1.5682 1.5682 0.8324 0.134 -0.4146 1.545 92 1.1328 -0.98 1.5611 1.5611 0.8286 0.1189 -0.3679 1.6111 93 1.1328 -1.05 1.5548 1.5548 0.8253 0.1039 -0.3215 1.6774 94 1.1328 -1.12 1.5494 1.5494 0.8224 0.089 -0.2753 1.7441 95 1.1328 -1.2 1.5448 1.5448 0.82 0.0741 -0.2292 1.8111 96 1.1328 -1.25 1.5411 1.5411 0.818 0.0592 -0.1832 1.8784 97 1.1328 -1.3 1.5382 1.5382 0.8165 0.0444 -0.1373 1.946 98 1.1328 -1.45 1.5361 1.5361 0.8154 0.0296 -0.0915 2.014 99 1.1328 -1.52 1.5349 1.5349 0.8147 0.0148 -0.0457 2.0823 100 1.1328 0.6 1.5345 1.5345 0.8145 0 0 2.1509 101 1.5104 0.5 1.8524 1.8524 1.3705 0.6739 -1.4957 0.081 102 1.5104 0.36 1.843 1.843 1.3635 0.6652 -1.4765 0.1013 103 1.5104 0.24 1.7969 1.7969 1.3295 0.6218 -1.3802 0.2057

82

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 104 1.5104 0.12 1.7539 1.7539 1.2977 0.5795 -1.2862 0.3112 105 1.5104 0 1.714 1.714 1.2681 0.5381 -1.1944 0.4179 107 1.5104 -0.24 1.6427 1.6427 1.2154 0.4581 -1.0168 0.6347 108 1.5104 -0.36 1.6113 1.6113 1.1922 0.4193 -0.9307 0.7447 109 1.5104 -0.5 1.5827 1.5827 1.171 0.3812 -0.8462 0.8558 110 1.5104 -0.6 1.5568 1.5568 1.1518 0.3438 -0.7631 0.9679 111 1.5104 -0.7 1.5335 1.5335 1.1346 0.307 -0.6813 1.0811 112 1.5104 -0.8 1.5128 1.5128 1.1193 0.2706 -0.6007 1.1952 113 1.5104 -0.85 1.4947 1.4947 1.1059 0.2348 -0.5211 1.3104 114 1.5104 -0.92 1.4857 1.4857 1.0992 0.2148 -0.4767 1.3757 115 1.5104 -0.98 1.4774 1.4774 1.0931 0.1949 -0.4325 1.4412 116 1.5104 -1.05 1.47 1.47 1.0876 0.1751 -0.3886 1.5071 117 1.5104 -1.12 1.4633 1.4633 1.0827 0.1554 -0.3449 1.5733 118 1.5104 -1.2 1.4575 1.4575 1.0783 0.1358 -0.3014 1.6398 119 1.5104 -1.25 1.4524 1.4524 1.0746 0.1163 -0.258 1.7066 120 1.5104 -1.3 1.4481 1.4481 1.0714 0.0968 -0.2148 1.7737 121 1.5104 -1.4 1.4446 1.4446 1.0688 0.0774 -0.1717 1.8411 122 1.5104 -1.45 1.4419 1.4419 1.0668 0.058 -0.1287 1.9088 123 1.5104 -1.52 1.4399 1.4399 1.0653 0.0386 -0.0858 1.9768 124 1.5104 0.7 1.4388 1.4388 1.0645 0.0193 -0.0429 2.0451 125 1.5104 0.6 1.4384 1.4384 1.0642 0 0 2.1137 126 1.888 0.5 1.6779 1.6779 1.6499 0.7971 -1.3313 0.0669 127 1.888 0.36 1.6461 1.6461 1.6187 0.7571 -1.2644 0.1474 128 1.888 0.24 1.6068 1.6068 1.5799 0.7055 -1.1783 0.2544 129 1.888 0.12 1.5701 1.5701 1.5439 0.6552 -1.0942 0.3624 130 1.888 0 1.5362 1.5362 1.5106 0.606 -1.012 0.4714 131 1.888 -0.12 1.5049 1.5049 1.4798 0.5578 -0.9315 0.5814 132 1.888 -0.24 1.4761 1.4761 1.4515 0.5105 -0.8526 0.6925 133 1.888 -0.36 1.4499 1.4499 1.4257 0.4642 -0.7752 0.8045 134 1.888 -0.5 1.4261 1.4261 1.4023 0.4186 -0.6991 0.9174 135 1.888 -0.6 1.4048 1.4048 1.3814 0.3737 -0.6241 1.0313 136 1.888 -0.7 1.3859 1.3859 1.3627 0.3295 -0.5503 1.1462 137 1.888 -0.8 1.3693 1.3693 1.3465 0.2858 -0.4774 1.2619 138 1.888 -0.85 1.361 1.361 1.3383 0.2615 -0.4367 1.3275 139 1.888 -0.9 1.3535 1.3535 1.3309 0.2373 -0.3962 1.3933 140 1.888 -0.98 1.3466 1.3466 1.3242 0.2132 -0.356 1.4594 141 1.888 -1.05 1.3405 1.3405 1.3182 0.1892 -0.316 1.5259 142 1.888 -1.12 1.3352 1.3352 1.3129 0.1653 -0.2761 1.5925 143 1.888 -1.2 1.3305 1.3305 1.3083 0.1415 -0.2364 1.6595 144 1.888 -1.25 1.3266 1.3266 1.3044 0.1178 -0.1968 1.7267 145 1.888 -1.3 1.3234 1.3234 1.3013 0.0942 -0.1573 1.7943 146 1.888 -1.4 1.3209 1.3209 1.2988 0.0706 -0.1179 1.8621 147 1.888 -1.45 1.3191 1.3191 1.2971 0.047 -0.0786 1.9301 148 1.888 -1.52 1.318 1.318 1.296 0.0235 -0.0393 1.9985 149 1.888 0.7 1.3177 1.3177 1.2957 0 0 2.0671 150 2.2655 0.6 1.4761 1.4761 1.8915 0.8942 -1.1458 0.0521 151 2.2655 0.5 1.4672 1.4672 1.8802 0.8794 -1.1269 0.0783 152 2.2655 0.36 1.4321 1.4321 1.8352 0.8195 -1.0502 0.1869 153 2.2655 0.2 1.3995 1.3995 1.7934 0.761 -0.9753 0.2964 154 2.2655 0.12 1.3692 1.3692 1.7546 0.7039 -0.902 0.4069 155 2.2655 0 1.3413 1.3413 1.7188 0.6479 -0.8303 0.5182

83

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 156 2.2655 -0.12 1.3156 1.3156 1.686 0.593 -0.7599 0.6305 157 2.2655 -0.2 1.2923 1.2923 1.656 0.5392 -0.6909 0.7436 158 2.2655 -0.36 1.2711 1.2711 1.6289 0.4862 -0.6231 0.8575 159 2.2655 -0.5 1.2521 1.2521 1.6045 0.4341 -0.5563 0.9723 160 2.2655 -0.6 1.2352 1.2352 1.5829 0.3827 -0.4905 1.088 161 2.2655 -0.7 1.2205 1.2205 1.564 0.332 -0.4255 1.2044 162 2.2655 -0.8 1.2131 1.2131 1.5545 0.3037 -0.3892 1.2703 163 2.2655 -0.85 1.2063 1.2063 1.5459 0.2756 -0.3532 1.3365 164 2.2655 -0.9 1.2002 1.2002 1.5381 0.2476 -0.3173 1.4029 165 2.2655 -0.98 1.1948 1.1948 1.5311 0.2198 -0.2816 1.4695 166 2.2655 -1.05 1.19 1.19 1.525 0.192 -0.2461 1.5365 167 2.2655 -1.12 1.1859 1.1859 1.5197 0.1644 -0.2107 1.6036 168 2.2655 -1.2 1.1824 1.1824 1.5152 0.1369 -0.1754 1.671 169 2.2655 -1.25 1.1795 1.1795 1.5115 0.1094 -0.1402 1.7387 170 2.2655 -1.3 1.1773 1.1773 1.5087 0.082 -0.1051 1.8066 171 2.2655 -1.4 1.1757 1.1757 1.5066 0.0546 -0.07 1.8747 172 2.2655 -1.45 1.1747 1.1747 1.5054 0.0273 -0.035 1.9431 173 2.2655 -1.52 1.1744 1.1744 1.505 0 0 2.0118 174 2.6431 0.7 1.2524 1.2524 2.0915 0.9631 -0.9471 0.0377 175 2.6431 0.6 1.2329 1.2329 2.059 0.9195 -0.9041 0.1099 176 2.6431 0.5 1.2048 1.2048 2.0121 0.8539 -0.8396 0.2212 177 2.6431 0.35 1.1788 1.1788 1.9686 0.7897 -0.7765 0.3333 178 2.6431 0.2 1.1547 1.1547 1.9285 0.7269 -0.7148 0.4461 179 2.6431 0.12 1.1327 1.1327 1.8916 0.6653 -0.6542 0.5598 180 2.6431 0 1.1125 1.1125 1.858 0.6049 -0.5948 0.6741 181 2.6431 -0.12 1.0943 1.0943 1.8275 0.5455 -0.5364 0.7892 182 2.6431 -0.2 1.0779 1.0779 1.8002 0.4871 -0.4789 0.9051 183 2.6431 -0.35 1.0634 1.0634 1.776 0.4294 -0.4222 1.0216 184 2.6431 -0.5 1.0507 1.0507 1.7547 0.3725 -0.3663 1.1388 185 2.6431 -0.6 1.0443 1.0443 1.7441 0.3408 -0.3351 1.2051 186 2.6431 -0.7 1.0385 1.0385 1.7344 0.3092 -0.304 1.2717 187 2.6431 -0.8 1.0333 1.0333 1.7257 0.2778 -0.2732 1.3384 188 2.6431 -0.85 1.0286 1.0286 1.7179 0.2466 -0.2424 1.4053 189 2.6431 -0.9 1.0245 1.0245 1.711 0.2155 -0.2119 1.4725 190 2.6431 -0.98 1.0209 1.0209 1.705 0.1845 -0.1814 1.5399 191 2.6431 -1.05 1.0179 1.0179 1.7 0.1536 -0.151 1.6075 192 2.6431 -1.12 1.0155 1.0155 1.6959 0.1228 -0.1207 1.6753 193 2.6431 -1.2 1.0135 1.0135 1.6927 0.092 -0.0905 1.7433 194 2.6431 -1.25 1.0122 1.0122 1.6904 0.0613 -0.0603 1.8115 195 2.6431 -1.3 1.0114 1.0114 1.689 0.0306 -0.0301 1.88 196 2.6431 -1.45 1.0111 1.0111 1.6886 0 0 1.9486 197 3.0207 -1.52 1.0126 1.0126 2.2476 1.0037 -0.7426 0.0248 198 3.0207 0.6 1.0126 1.0126 2.2476 1.0037 -0.7426 0.0248 199 3.0207 0.5 0.9896 0.9896 2.1964 0.9321 -0.6896 0.138 200 3.0207 0.36 0.9682 0.9682 2.1489 0.8621 -0.6378 0.2519 201 3.0207 0.24 0.9484 0.9484 2.1051 0.7935 -0.5871 0.3664 202 3.0207 0.12 0.9303 0.9303 2.0649 0.7263 -0.5374 0.4816 203 3.0207 0 0.9138 0.9138 2.0282 0.6603 -0.4885 0.5973 204 3.0207 -0.12 0.8988 0.8988 1.9949 0.5955 -0.4406 0.7137 205 3.0207 -0.24 0.8854 0.8854 1.9651 0.5317 -0.3934 0.8307 206 3.0207 -0.36 0.8734 0.8734 1.9386 0.4688 -0.3468 0.9482

84

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 207 3.0207 -0.5 0.863 0.863 1.9155 0.4066 -0.3009 1.0663 208 3.0207 -0.6 0.8578 0.8578 1.9039 0.372 -0.2752 1.133 209 3.0207 -0.7 0.853 0.853 1.8933 0.3375 -0.2497 1.2 210 3.0207 -0.8 0.8487 0.8487 1.8837 0.3033 -0.2244 1.2671 211 3.0207 -0.85 0.8449 0.8449 1.8752 0.2691 -0.1991 1.3343 212 3.0207 -0.92 0.8415 0.8415 1.8677 0.2352 -0.174 1.4018 213 3.0207 -0.98 0.8385 0.8385 1.8612 0.2014 -0.149 1.4694 214 3.0207 -1.05 0.8361 0.8361 1.8557 0.1676 -0.124 1.5372 215 3.0207 -1.12 0.834 0.834 1.8512 0.134 -0.0991 1.6052 216 3.0207 -1.2 0.8325 0.8325 1.8477 0.1004 -0.0743 1.6734 217 3.0207 -1.25 0.8313 0.8313 1.8452 0.0669 -0.0495 1.7417 218 3.0207 -1.3 0.8307 0.8307 1.8437 0.0335 -0.0248 1.8102 219 3.0207 -1.4 0.8304 0.8304 1.8432 0 0 1.8789 220 3.3983 -1.45 0.7625 0.7625 2.3589 1.0168 -0.5397 0.0141 221 3.3983 -1.52 0.7574 0.7574 2.3431 0.9944 -0.5278 0.0483 222 3.3983 0.7 0.741 0.741 2.2925 0.9196 -0.4882 0.1642 223 3.3983 0.6 0.7259 0.7259 2.2457 0.8465 -0.4493 0.2805 224 3.3983 0.5 0.712 0.712 2.2028 0.7748 -0.4113 0.3972 225 3.3983 0.36 0.6994 0.6994 2.1637 0.7044 -0.3739 0.5145 226 3.3983 0.24 0.6879 0.6879 2.1282 0.6353 -0.3372 0.6322 227 3.3983 0.12 0.6776 0.6776 2.0964 0.5672 -0.3011 0.7504 228 3.3983 0 0.6685 0.6685 2.0681 0.5001 -0.2654 0.869 229 3.3983 -0.12 0.6605 0.6605 2.0434 0.4338 -0.2303 0.9881 230 3.3983 -0.24 0.6565 0.6565 2.0311 0.3968 -0.2106 1.0553 231 3.3983 -0.36 0.6529 0.6529 2.0198 0.3601 -0.1911 1.1226 232 3.3983 -0.5 0.6496 0.6496 2.0096 0.3235 -0.1717 1.1901 233 3.3983 -0.6 0.6466 0.6466 2.0005 0.2871 -0.1524 1.2577 234 3.3983 -0.7 0.644 0.644 1.9925 0.2509 -0.1332 1.3255 235 3.3983 -0.8 0.6418 0.6418 1.9855 0.2148 -0.114 1.3934 236 3.3983 -0.85 0.6399 0.6399 1.9797 0.1788 -0.0949 1.4614 237 3.3983 -0.9 0.6383 0.6383 1.9749 0.1429 -0.0759 1.5296 238 3.3983 -0.98 0.6371 0.6371 1.9712 0.1071 -0.0569 1.5979 239 3.3983 -1.05 0.6363 0.6363 1.9685 0.0714 -0.0379 1.6663 240 3.3983 -1.12 0.6358 0.6358 1.9669 0.0357 -0.0189 1.7349 241 3.3983 -1.2 0.6356 0.6356 1.9664 0 0 1.8036 242 3.7759 -1.25 0.5072 0.5072 2.4256 1.0045 -0.3449 6.8E-03 243 3.7759 -1.3 0.5012 0.5012 2.3968 0.9615 -0.3301 0.0715 244 3.7759 -1.4 0.4909 0.4909 2.3479 0.885 -0.3039 0.1897 245 3.7759 -1.45 0.4816 0.4816 2.3031 0.8101 -0.2782 0.3082 246 3.7759 -1.52 0.473 0.473 2.2621 0.7365 -0.2529 0.427 247 3.7759 0.7 0.4653 0.4653 2.2251 0.6642 -0.2281 0.5462 248 3.7759 0.6 0.4583 0.4583 2.1918 0.593 -0.2036 0.6657 249 3.7759 0.5 0.4521 0.4521 2.1623 0.5228 -0.1795 0.7854 250 3.7759 0.36 0.4467 0.4467 2.1364 0.4535 -0.1557 0.9055 251 3.7759 0.2 0.444 0.444 2.1235 0.4149 -0.1425 0.9732 252 3.7759 0.12 0.4415 0.4415 2.1117 0.3765 -0.1293 1.041 253 3.7759 0 0.4393 0.4393 2.101 0.3382 -0.1161 1.1089 254 3.7759 -0.12 0.4373 0.4373 2.0915 0.3002 -0.1031 1.1769 255 3.7759 -0.2 0.4356 0.4356 2.0832 0.2623 -0.0901 1.245 256 3.7759 -0.36 0.4341 0.4341 2.0759 0.2246 -0.0771 1.3131 257 3.7759 -0.5 0.4328 0.4328 2.0698 0.187 -0.0642 1.3814

85

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 259 3.7759 -0.7 0.4309 0.4309 2.0609 0.112 -0.0385 1.5182 260 3.7759 -0.8 0.4303 0.4303 2.0581 0.0746 -0.0256 1.5867 261 3.7759 -0.85 0.43 0.43 2.0564 0.0373 -0.0128 1.6554 262 3.7759 -0.9 0.4299 0.4299 2.0559 0 0 1.7241 263 4.1535 -0.98 0.2516 0.2516 2.4489 0.9697 -0.1636 1.5E-03 264 4.1535 -1.05 0.2476 0.2476 2.41 0.9084 -0.1533 0.0957 265 4.1535 -1.12 0.2429 0.2429 2.3639 0.8315 -0.1403 0.216 266 4.1535 -1.2 0.2385 0.2385 2.3219 0.756 -0.1275 0.3365 267 4.1535 -1.25 0.2346 0.2346 2.2839 0.6817 -0.115 0.4571 268 4.1535 -1.3 0.2311 0.2311 2.2497 0.6087 -0.1027 0.5779 269 4.1535 -1.4 0.228 0.228 2.2194 0.5366 -0.0905 0.6988 270 4.1535 -1.45 0.2253 0.2253 2.1929 0.4655 -0.0785 0.8199 271 4.1535 -1.52 0.2239 0.2239 2.1796 0.4259 -0.0718 0.8882 272 4.1535 0.7 0.2227 0.2227 2.1675 0.3864 -0.0652 0.9564 273 4.1535 0.6 0.2216 0.2216 2.1566 0.3472 -0.0586 1.0248 274 4.1535 0.5 0.2206 0.2206 2.1468 0.3081 -0.052 1.0931 275 4.1535 0.35 0.2197 0.2197 2.1382 0.2692 -0.0454 1.1615 276 4.1535 0.2 0.2189 0.2189 2.1307 0.2305 -0.0389 1.23 277 4.1535 0.12 0.2183 0.2183 2.1244 0.1919 -0.0324 1.2985 278 4.1535 0 0.2177 0.2177 2.1193 0.1534 -0.0259 1.3671 279 4.1535 -0.12 0.2173 0.2173 2.1153 0.115 -0.0194 1.4357 280 4.1535 -0.2 0.217 0.217 2.1125 0.0766 -0.0129 1.5043 281 4.1535 -0.35 0.2168 0.2168 2.1107 0.0383 -6.46E-03 1.573 282 4.1535 -0.5 0.2168 0.2168 2.1102 0 0 1.6418 283 4.5311 -0.6 0 0 2.4308 0.9163 0 0 284 4.5311 -0.7 0 0 2.4308 0.9163 0 0 285 4.5311 -0.8 0 0 2.3843 0.8387 0 0.1221 286 4.5311 -0.85 0 0 2.3419 0.7625 0 0.2443 287 4.5311 -0.9 0 0 2.3036 0.6876 0 0.3664 288 4.5311 -0.98 0 0 2.2691 0.6139 0 0.4886 289 4.5311 -1.05 0 0 2.2385 0.5413 0 0.6107 290 4.5311 -1.12 0 0 2.2118 0.4695 0 0.7329 291 4.5311 -1.2 0 0 2.1984 0.4295 0 0.8016 292 4.5311 -1.25 0 0 2.1862 0.3897 0 0.8704 293 4.5311 -1.3 0 0 2.1752 0.3502 0 0.9392 294 4.5311 -1.45 0 0 2.1653 0.3108 0 1.0079 295 4.5311 -1.52 0 0 2.1566 0.2716 0 1.0767 296 4.5311 0.6 0 0 2.1491 0.2325 0 1.1454 297 4.5311 0.5 0 0 2.1428 0.1936 0 1.2142 298 4.5311 0.36 0 0 2.1376 0.1547 0 1.283 299 4.5311 0.24 0 0 2.1336 0.116 0 1.3517 300 4.5311 0.12 0 0 2.1307 0.0773 0 1.4205 301 4.5311 0 0 0 2.129 0.0386 0 1.4892 302 4.5311 -0.12 0 0 2.1284 0 0 1.558 303 4.9087 -0.24 -0.244 -0.244 2.3736 0.848 0.1431 1.4E-03 304 4.9087 -0.36 -0.243 -0.243 2.3639 0.8315 0.1403 0.0283 305 4.9087 -0.5 -0.238 -0.238 2.3219 0.756 0.1275 0.1521 306 4.9087 -0.6 -0.234 -0.234 2.2839 0.6817 0.115 0.2758 307 4.9087 -0.7 -0.231 -0.231 2.2497 0.6087 0.1027 0.3993 308 4.9087 -0.8 -0.228 -0.228 2.2194 0.5366 0.0905 0.5226 309 4.9087 -0.85 -0.225 -0.225 2.1929 0.4655 0.0785 0.6458

86

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 310 4.9087 -0.92 -0.224 -0.224 2.1796 0.4259 0.0718 0.7151 311 4.9087 -0.98 -0.223 -0.223 2.1675 0.3864 0.0652 0.7844 312 4.9087 -1.05 -0.22 -0.22 2.1566 0.3472 0.0586 0.8536 313 4.9087 -1.12 -0.221 -0.221 2.1468 0.3081 0.052 0.9227 314 4.9087 -1.2 -0.219 -0.219 2.1382 0.2692 0.0454 0.9918 315 4.9087 -1.25 -0.218 -0.218 2.1307 0.2305 0.0389 1.0609 316 4.9087 -1.3 -0.218 -0.218 2.1244 0.1919 0.0324 1.1299 317 4.9087 -1.4 -0.217 -0.217 2.1193 0.1534 0.0259 1.1988 318 4.9087 -1.45 -0.217 -0.217 2.1153 0.115 0.0194 1.2678 319 4.9087 -1.52 -0.217 -0.217 2.1125 0.0766 0.0129 1.3366 320 4.9087 0.7 -0.216 -0.216 2.1107 0.0383 6.46E-03 1.4055 321 4.9087 0.6 -0.216 -0.216 2.1102 0 0 1.4742 322 5.2863 0.5 -0.476 -0.476 2.28 0.7692 0.2641 5.5E-03 323 5.2863 0.36 -0.473 -0.473 2.2621 0.7365 0.2529 0.0615 324 5.2863 0.24 -0.465 -0.465 2.2251 0.6642 0.2281 0.1867 325 5.2863 0.12 -0.458 -0.458 2.1918 0.593 0.2036 0.3115 326 5.2863 0 -0.452 -0.452 2.1623 0.5228 0.1795 0.436 327 5.2863 -0.12 -0.446 -0.446 2.1364 0.4535 0.1557 0.5603 328 5.2863 -0.24 -0.444 -0.444 2.1235 0.4149 0.1425 0.6301 329 5.2863 -0.36 -0.441 -0.441 2.1117 0.3765 0.1293 0.6998 330 5.2863 -0.5 -0.439 -0.439 2.101 0.3382 0.1161 0.7694 331 5.2863 -0.6 -0.437 -0.437 2.0915 0.3002 0.1031 0.8389 332 5.2863 -0.7 -0.435 -0.435 2.0832 0.2623 0.0901 0.9084 333 5.2863 -0.8 -0.434 -0.434 2.0759 0.2246 0.0771 0.9777 334 5.2863 -0.85 -0.433 -0.433 2.0698 0.187 0.0642 1.047 335 5.2863 -0.9 -0.432 -0.432 2.0648 0.1495 0.0513 1.1162 336 5.2863 -0.98 -0.431 -0.431 2.0609 0.112 0.0385 1.1852 337 5.2863 -1.05 -0.43 -0.43 2.0581 0.0746 0.0256 1.2542 338 5.2863 -1.12 -0.43 -0.43 2.0564 0.0373 0.0128 1.3231 339 5.2863 -1.2 -0.429 -0.429 2.0559 0 0 1.3919 340 5.6639 -1.25 -0.696 -0.696 2.1528 0.6838 0.363 0.0116 341 5.6639 -1.3 -0.688 -0.688 2.1282 0.6353 0.3372 0.1007 342 5.6639 -1.4 -0.678 -0.678 2.0964 0.5672 0.3011 0.2268 343 5.6639 -1.45 -0.668 -0.668 2.0681 0.5001 0.2654 0.3524 344 5.6639 -1.52 -0.66 -0.66 2.0434 0.4338 0.2303 0.4777 345 5.6639 0.7 -0.656 -0.656 2.0311 0.3968 0.2106 0.548 346 5.6639 0.6 -0.653 -0.653 2.0198 0.3601 0.1911 0.6182 347 5.6639 0.5 -0.649 -0.649 2.0096 0.3235 0.1717 0.6882 348 5.6639 0.36 -0.646 -0.646 2.0005 0.2871 0.1524 0.7581 349 5.6639 0.2 -0.644 -0.644 1.9925 0.2509 0.1332 0.8278 350 5.6639 0.12 -0.642 -0.642 1.9855 0.2148 0.114 0.8975 351 5.6639 0 -0.639 -0.639 1.9797 0.1788 0.0949 0.967 352 5.6639 -0.12 -0.638 -0.638 1.9749 0.1429 0.0759 1.0363 353 5.6639 -0.2 -0.637 -0.637 1.9712 0.1071 0.0569 1.1056 354 5.6639 -0.36 -0.636 -0.636 1.9685 0.0714 0.0379 1.1746 355 5.6639 -0.5 -0.636 -0.636 1.9669 0.0357 0.0189 1.2436 356 5.6639 -0.6 -0.635 -0.635 1.9664 0 0 1.3124 357 6.0415 -0.7 -0.898 -0.898 1.9949 0.5955 0.4406 0.0192 358 6.0415 -0.8 -0.898 -0.898 1.9949 0.5955 0.4406 0.0192 359 6.0415 -0.85 -0.885 -0.885 1.9651 0.5317 0.3934 0.1465 360 6.0415 -0.9 -0.873 -0.873 1.9386 0.4688 0.3468 0.2733

87

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 361 6.0415 -0.98 -0.863 -0.863 1.9155 0.4066 0.3009 0.3994 362 6.0415 -1.05 -0.858 -0.858 1.9039 0.372 0.2752 0.4702 363 6.0415 -1.12 -0.853 -0.853 1.8933 0.3375 0.2497 0.5408 364 6.0415 -1.2 -0.849 -0.849 1.8837 0.3033 0.2244 0.6113 365 6.0415 -1.25 -0.845 -0.845 1.8752 0.2691 0.1991 0.6815 366 6.0415 -1.3 -0.84 -0.84 1.8677 0.2352 0.174 0.7516 367 6.0415 -1.4 -0.838 -0.838 1.8612 0.2014 0.149 0.8215 368 6.0415 -1.45 -0.836 -0.836 1.8557 0.1676 0.124 0.8912 369 6.0415 -1.52 -0.834 -0.834 1.8512 0.134 0.0991 0.9607 370 6.0415 0.7 -0.832 -0.832 1.8477 0.1004 0.0743 1.0301 371 6.0415 0.6 -0.831 -0.831 1.8452 0.0669 0.0495 1.0993 372 6.0415 0.5 -0.831 -0.831 1.8437 0.0335 0.0248 1.1683 373 6.0415 0.35 -0.830 -0.830 1.8432 0 0 1.2371 374 6.419 0.2 -1.083 -1.083 1.8094 0.5073 0.4988 0.0276 375 6.419 0.12 -1.078 -1.078 1.8002 0.4871 0.4789 0.0721 376 6.419 0 -1.063 -1.063 1.776 0.4294 0.4222 0.1999 377 6.419 -0.12 -1.050 -1.050 1.7547 0.3725 0.3663 0.3269 378 6.419 -0.2 -1.044 -1.044 1.7441 0.3408 0.3351 0.3981 379 6.419 -0.35 -1.038 -1.038 1.7344 0.3092 0.304 0.4691 380 6.419 -0.5 -1.033 -1.033 1.7257 0.2778 0.2732 0.5399 381 6.419 -0.6 -1.028 -1.028 1.7179 0.2466 0.2424 0.6105 382 6.419 -0.7 -1.024 -1.024 1.711 0.2155 0.2119 0.6808 383 6.419 -0.8 -1.021 -1.021 1.705 0.185 0.181 0.751 384 6.419 -0.85 -1.018 -1.018 1.700 0.154 0.151 0.821 385 6.419 -0.9 -1.016 -1.016 1.696 0.123 0.121 0.891 386 6.419 -0.98 -1.014 -1.014 1.693 0.092 0.091 0.960 387 6.419 -1.05 -1.012 -1.012 1.690 0.061 0.060 1.029 388 6.419 -1.12 -1.011 -1.011 1.689 0.031 0.030 1.099 389 6.419 -1.2 -1.011 -1.011 1.689 0 0 1.167 390 6.7966 -1.25 -1.248 -1.248 1.599 0.422 0.540 0.036 391 6.7966 -1.3 -1.235 -1.235 1.583 0.383 0.491 0.134 392 6.7966 -1.45 -1.221 -1.221 1.564 0.332 0.426 0.261 393 6.7966 -1.52 -1.213 -1.213 1.555 0.304 0.389 0.333 394 6.7966 0.6 -1.206 -1.206 1.546 0.276 0.353 0.404 395 6.7966 0.5 -1.200 -1.200 1.538 0.248 0.317 0.475 396 6.7966 0.36 -1.195 -1.195 1.531 0.220 0.282 0.546 397 6.7966 0.24 -1.190 -1.190 1.525 0.192 0.246 0.617 398 6.7966 0.12 -1.186 -1.186 1.520 0.164 0.211 0.687 399 6.7966 0 -1.182 -1.182 1.515 0.137 0.175 0.757 400 6.7966 -0.12 -1.180 -1.180 1.512 0.109 0.140 0.827 401 6.7966 -0.24 -1.177 -1.177 1.509 0.082 0.105 0.897 402 6.7966 -0.36 -1.176 -1.176 1.507 0.055 0.070 0.966 403 6.7966 -0.5 -1.175 -1.175 1.505 0.027 0.035 1.035 404 6.7966 -0.6 -1.174 -1.174 1.505 0.000 0.000 1.104 405 7.1742 -0.7 -1.390 -1.390 1.367 0.340 0.568 0.044 406 7.1742 -0.8 -1.386 -1.386 1.363 0.330 0.550 0.075 407 7.1742 -0.85 -1.369 -1.369 1.347 0.286 0.477 0.204 408 7.1742 -0.92 -1.361 -1.361 1.338 0.262 0.437 0.276 409 7.1742 -0.98 -1.354 -1.354 1.331 0.237 0.396 0.348 410 7.1742 -1.05 -1.347 -1.347 1.324 0.213 0.356 0.419 411 7.1742 -1.12 -1.341 -1.341 1.318 0.189 0.316 0.490

88

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 412 7.1742 -1.2 -1.335 -1.335 1.313 0.165 0.276 0.561 413 7.1742 -1.25 -1.331 -1.331 1.308 0.142 0.236 0.631 414 7.1742 -1.3 -1.327 -1.327 1.304 0.118 0.197 0.702 415 7.1742 -1.4 -1.323 -1.323 1.301 0.094 0.157 0.772 416 7.1742 -1.45 -1.321 -1.321 1.299 0.071 0.118 0.841 417 7.1742 -1.52 -1.319 -1.319 1.297 0.047 0.079 0.911 418 7.1742 0.7 -1.318 -1.318 1.296 0.024 0.039 0.980 419 7.1742 0.6 -1.318 -1.318 1.296 0.000 0.000 1.049 420 7.5518 0.5 -1.509 -1.509 1.117 0.264 0.585 0.052 421 7.5518 0.36 -1.495 -1.495 1.106 0.235 0.521 0.155 422 7.5518 0.24 -1.486 -1.486 1.099 0.215 0.477 0.228 423 7.5518 0.12 -1.477 -1.477 1.093 0.195 0.433 0.300 424 7.5518 0 -1.470 -1.470 1.088 0.175 0.389 0.371 425 7.5518 -0.12 -1.463 -1.463 1.083 0.155 0.345 0.443 426 7.5518 -0.24 -1.458 -1.458 1.078 0.136 0.301 0.514 427 7.5518 -0.36 -1.452 -1.452 1.075 0.116 0.258 0.584 428 7.5518 -0.5 -1.448 -1.448 1.071 0.097 0.215 0.655 429 7.5518 -0.6 -1.445 -1.445 1.069 0.077 0.172 0.725 430 7.5518 -0.7 -1.442 -1.442 1.067 0.058 0.129 0.795 431 7.5518 -0.8 -1.440 -1.440 1.065 0.039 0.086 0.864 432 7.5518 -0.85 -1.439 -1.439 1.065 0.019 0.043 0.933 433 7.5518 -0.9 -1.438 -1.438 1.064 0.000 0.000 1.002 434 7.9294 -0.98 -1.603 -1.603 0.851 0.192 0.595 0.058 435 7.9294 -1.05 -1.595 -1.595 0.846 0.180 0.556 0.117 436 7.9294 -1.12 -1.585 -1.585 0.841 0.164 0.509 0.189 437 7.9294 -1.2 -1.576 -1.576 0.837 0.149 0.461 0.261 438 7.9294 -1.25 -1.568 -1.568 0.832 0.134 0.415 0.333 439 7.9294 -1.3 -1.561 -1.561 0.829 0.119 0.368 0.405 440 7.9294 -1.4 -1.555 -1.555 0.825 0.104 0.322 0.476 441 7.9294 -1.45 -1.549 -1.549 0.822 0.089 0.275 0.547 442 7.9294 -1.52 -1.545 -1.545 0.820 0.074 0.229 0.617 443 7.9294 0.7 -1.541 -1.541 0.818 0.059 0.183 0.688 444 7.9294 0.6 -1.538 -1.538 0.817 0.044 0.137 0.757 445 7.9294 0.5 -1.536 -1.536 0.815 0.030 0.092 0.827 446 7.9294 0.36 -1.535 -1.535 0.815 0.015 0.046 0.896 447 7.9294 0.2 -1.535 -1.535 0.815 0.000 0.000 0.965 448 8.307 0.12 -1.671 -1.671 0.574 0.125 0.599 0.062 449 8.307 0 -1.667 -1.667 0.573 0.122 0.581 0.089 450 8.307 -0.12 -1.657 -1.657 0.569 0.111 0.532 0.161 451 8.307 -0.2 -1.648 -1.648 0.566 0.101 0.482 0.234 452 8.307 -0.36 -1.640 -1.640 0.563 0.091 0.433 0.306 453 8.307 -0.5 -1.632 -1.632 0.560 0.080 0.385 0.377 454 8.307 -0.6 -1.626 -1.626 0.558 0.070 0.336 0.449 455 8.307 -0.7 -1.620 -1.620 0.556 0.060 0.288 0.520 456 8.307 -0.8 -1.615 -1.615 0.555 0.050 0.240 0.590 457 8.307 -0.85 -1.611 -1.611 0.553 0.040 0.192 0.660 458 8.307 -0.9 -1.608 -1.608 0.552 0.030 0.144 0.730 459 8.307 -0.98 -1.606 -1.606 0.552 0.020 0.096 0.800 460 8.307 -1.05 -1.605 -1.605 0.551 0.010 0.048 0.869 461 8.307 -1.12 -1.604 -1.604 0.551 0.000 0.000 0.938 462 8.6846 -1.2 -1.712 -1.712 0.289 0.062 0.601 0.065

89

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 463 8.6846 -1.25 -1.711 -1.711 0.289 0.061 0.597 0.072 464 8.6846 -1.3 -1.701 -1.701 0.287 0.056 0.546 0.145 465 8.6846 -1.4 -1.691 -1.691 0.285 0.051 0.495 0.217 466 8.6846 -1.45 -1.683 -1.683 0.284 0.046 0.445 0.289 467 8.6846 -1.52 -1.675 -1.675 0.283 0.041 0.395 0.361 468 8.6846 0.7 -1.669 -1.669 0.282 0.035 0.345 0.432 469 8.6846 0.6 -1.663 -1.663 0.281 0.030 0.295 0.503 470 8.6846 0.5 -1.658 -1.658 0.280 0.025 0.246 0.574 471 8.6846 0.35 -1.654 -1.654 0.279 0.020 0.197 0.644 472 8.6846 0.2 -1.651 -1.651 0.279 0.015 0.147 0.714 473 8.6846 0.12 -1.649 -1.649 0.278 0.010 0.098 0.784 474 8.6846 0 -1.647 -1.647 0.278 0.005 0.049 0.853 475 8.6846 -0.12 -1.647 -1.647 0.278 0.000 0.000 0.922 476 9.0622 -0.2 -1.726 -1.726 0.000 0.000 0.602 0.066 477 9.0622 -0.35 -1.716 -1.716 0.000 0.000 0.550 0.139 478 9.0622 -0.5 -1.706 -1.706 0.000 0.000 0.499 0.211 479 9.0622 -0.6 -1.697 -1.697 0.000 0.000 0.449 0.283 480 9.0622 -0.7 -1.690 -1.690 0.000 0.000 0.398 0.355 481 9.0622 -0.8 -1.683 -1.683 0.000 0.000 0.348 0.427 482 9.0622 -0.85 -1.677 -1.677 0.000 0.000 0.298 0.498 483 9.0622 -0.9 -1.672 -1.672 0.000 0.000 0.248 0.568 484 9.0622 -0.98 -1.668 -1.668 0.000 0.000 0.198 0.639 485 9.0622 -1.05 -1.665 -1.665 0.000 0.000 0.149 0.709 486 9.0622 -1.12 -1.663 -1.663 0.000 0.000 0.099 0.778 487 9.0622 -1.2 -1.661 -1.661 0.000 0.000 0.050 0.847 488 9.0622 -1.25 -1.661 -1.661 0.000 0.000 0.000 0.916 489 9.4398 -1.3 -1.712 -1.712 -0.289 -0.062 0.601 0.065 490 9.4398 -1.45 -1.711 -1.711 -0.289 -0.061 0.597 0.072 491 9.4398 -1.52 -1.701 -1.701 -0.287 -0.056 0.546 0.145 492 9.4398 0.6 -1.691 -1.691 -0.285 -0.051 0.495 0.217 493 9.4398 0.5 -1.683 -1.683 -0.284 -0.046 0.445 0.289 494 9.4398 0.36 -1.675 -1.675 -0.283 -0.041 0.395 0.361 495 9.4398 0.24 -1.669 -1.669 -0.282 -0.035 0.345 0.432 496 9.4398 0.12 -1.663 -1.663 -0.281 -0.030 0.295 0.503 497 9.4398 0 -1.658 -1.658 -0.280 -0.025 0.246 0.574 498 9.4398 -0.12 -1.654 -1.654 -0.279 -0.020 0.197 0.644 499 9.4398 -0.24 -1.651 -1.651 -0.279 -0.015 0.147 0.714 500 9.4398 -0.36 -1.649 -1.649 -0.278 -0.010 0.098 0.784 501 9.4398 -0.5 -1.647 -1.647 -0.278 -0.005 0.049 0.853 502 9.4398 -0.6 -1.647 -1.647 -0.278 0.000 0.000 0.922 503 9.8174 -0.7 -1.671 -1.671 -0.574 -0.125 0.599 0.062 504 9.8174 -0.8 -1.667 -1.667 -0.573 -0.122 0.581 0.089 505 9.8174 -0.85 -1.657 -1.657 -0.569 -0.111 0.532 0.161 506 9.8174 -0.92 -1.648 -1.648 -0.566 -0.101 0.482 0.234 507 9.8174 -0.98 -1.640 -1.640 -0.563 -0.091 0.433 0.306 508 9.8174 -1.05 -1.632 -1.632 -0.560 -0.080 0.385 0.377 509 9.8174 -1.12 -1.626 -1.626 -0.558 -0.070 0.336 0.449 510 9.8174 -1.2 -1.620 -1.620 -0.556 -0.060 0.288 0.520 511 9.8174 -1.25 -1.615 -1.615 -0.555 -0.050 0.240 0.590 512 9.8174 -1.3 -1.611 -1.611 -0.553 -0.040 0.192 0.660 513 9.8174 -1.4 -1.608 -1.608 -0.552 -0.030 0.144 0.730

90

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 514 9.8174 -1.45 -1.606 -1.606 -0.552 -0.020 0.096 0.800 515 9.8174 -1.52 -1.605 -1.605 -0.551 -0.010 0.048 0.869 516 9.8174 0.7 -1.604 -1.604 -0.551 0.000 0.000 0.938 517 10.195 0.6 -1.603 -1.603 -0.851 -0.192 0.595 0.058 518 10.195 0.5 -1.595 -1.595 -0.846 -0.180 0.556 0.117 519 10.195 0.36 -1.585 -1.585 -0.841 -0.164 0.509 0.189 520 10.195 0.24 -1.576 -1.576 -0.837 -0.149 0.461 0.261 521 10.195 0.12 -1.568 -1.568 -0.832 -0.134 0.415 0.333 522 10.195 0 -1.561 -1.561 -0.829 -0.119 0.368 0.405 523 10.195 -0.12 -1.555 -1.555 -0.825 -0.104 0.322 0.476 524 10.195 -0.24 -1.549 -1.549 -0.822 -0.089 0.275 0.547 525 10.195 -0.36 -1.545 -1.545 -0.820 -0.074 0.229 0.617 526 10.195 -0.5 -1.541 -1.541 -0.818 -0.059 0.183 0.688 527 10.195 -0.6 -1.538 -1.538 -0.817 -0.044 0.137 0.757 528 10.195 -0.7 -1.536 -1.536 -0.815 -0.030 0.092 0.827 529 10.195 -0.8 -1.535 -1.535 -0.815 -0.015 0.046 0.896 530 10.195 -0.85 -1.535 -1.535 -0.815 0.000 0.000 0.965 531 10.5725 -0.9 -1.509 -1.509 -1.117 -0.264 0.585 0.052 532 10.5725 -0.98 -1.495 -1.495 -1.106 -0.235 0.521 0.155 533 10.5725 -1.05 -1.486 -1.486 -1.099 -0.215 0.477 0.228 534 10.5725 -1.12 -1.477 -1.477 -1.093 -0.195 0.433 0.300 535 10.5725 -1.2 -1.470 -1.470 -1.088 -0.175 0.389 0.371 536 10.5725 -1.25 -1.463 -1.463 -1.083 -0.155 0.345 0.443 537 10.5725 -1.3 -1.458 -1.458 -1.078 -0.136 0.301 0.514 538 10.5725 -1.4 -1.452 -1.452 -1.075 -0.116 0.258 0.584 539 10.5725 -1.45 -1.448 -1.448 -1.071 -0.097 0.215 0.655 540 10.5725 -1.52 -1.445 -1.445 -1.069 -0.077 0.172 0.725 541 10.5725 0.7 -1.442 -1.442 -1.067 -0.058 0.129 0.795 542 10.5725 0.6 -1.440 -1.440 -1.065 -0.039 0.086 0.864 543 10.5725 0.5 -1.439 -1.439 -1.065 -0.019 0.043 0.933 544 10.5725 0.36 -1.438 -1.438 -1.064 0.000 0.000 1.002 545 10.9501 0.2 -1.390 -1.390 -1.367 -0.340 0.568 0.044 546 10.9501 0.12 -1.386 -1.386 -1.363 -0.330 0.550 0.075 547 10.9501 0 -1.369 -1.369 -1.347 -0.286 0.477 0.204 548 10.9501 -0.12 -1.361 -1.361 -1.338 -0.262 0.437 0.276 549 10.9501 -0.2 -1.354 -1.354 -1.331 -0.237 0.396 0.348 550 10.9501 -0.36 -1.347 -1.347 -1.324 -0.213 0.356 0.419 551 10.9501 -0.5 -1.341 -1.341 -1.318 -0.189 0.316 0.490 552 10.9501 -0.6 -1.335 -1.335 -1.313 -0.165 0.276 0.561 553 10.9501 -0.7 -1.331 -1.331 -1.308 -0.142 0.236 0.631 554 10.9501 -0.8 -1.327 -1.327 -1.304 -0.118 0.197 0.702 555 10.9501 -0.85 -1.323 -1.323 -1.301 -0.094 0.157 0.772 556 10.9501 -0.9 -1.321 -1.321 -1.299 -0.071 0.118 0.841 557 10.9501 -0.98 -1.319 -1.319 -1.297 -0.047 0.079 0.911 558 10.9501 -1.05 -1.318 -1.318 -1.296 -0.024 0.039 0.980 559 10.9501 -1.12 -1.318 -1.318 -1.296 0.000 0.000 1.049 560 11.3277 -1.2 -1.248 -1.248 -1.599 -0.422 0.540 0.036 561 11.3277 -1.25 -1.235 -1.235 -1.583 -0.383 0.491 0.134 562 11.3277 -1.3 -1.221 -1.221 -1.564 -0.332 0.426 0.261 563 11.3277 -1.4 -1.213 -1.213 -1.555 -0.304 0.389 0.333 564 11.3277 -1.45 -1.206 -1.206 -1.546 -0.276 0.353 0.404

91

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 565 11.3277 -1.52 -1.200 -1.200 -1.538 -0.248 0.317 0.475 566 11.3277 0.7 -1.195 -1.195 -1.531 -0.220 0.282 0.546 567 11.3277 0.6 -1.190 -1.190 -1.525 -0.192 0.246 0.617 568 11.3277 0.5 -1.186 -1.186 -1.520 -0.164 0.211 0.687 569 11.3277 0.35 -1.182 -1.182 -1.515 -0.137 0.175 0.757 570 11.3277 0.2 -1.180 -1.180 -1.512 -0.109 0.140 0.827 571 11.3277 0.12 -1.177 -1.177 -1.509 -0.082 0.105 0.897 572 11.3277 0 -1.176 -1.176 -1.507 -0.055 0.070 0.966 573 11.3277 -0.12 -1.175 -1.175 -1.505 -0.027 0.035 1.035 574 11.3277 -0.2 -1.174 -1.174 -1.505 0.000 0.000 1.104 575 11.7053 -0.35 -1.083 -1.083 -1.809 -0.507 0.499 0.028 576 11.7053 -0.5 -1.078 -1.078 -1.800 -0.487 0.479 0.072 577 11.7053 -0.6 -1.063 -1.063 -1.776 -0.429 0.422 0.200 578 11.7053 -0.7 -1.051 -1.051 -1.755 -0.373 0.366 0.327 579 11.7053 -0.8 -1.044 -1.044 -1.744 -0.341 0.335 0.398 580 11.7053 -0.85 -1.039 -1.039 -1.734 -0.309 0.304 0.469 581 11.7053 -0.9 -1.033 -1.033 -1.726 -0.278 0.273 0.540 582 11.7053 -0.98 -1.029 -1.029 -1.718 -0.247 0.242 0.611 583 11.7053 -1.05 -1.025 -1.025 -1.711 -0.216 0.212 0.681 584 11.7053 -1.12 -1.021 -1.021 -1.705 -0.185 0.181 0.751 585 11.7053 -1.2 -1.018 -1.018 -1.700 -0.154 0.151 0.821 586 11.7053 -1.25 -1.016 -1.016 -1.696 -0.123 0.121 0.891 587 11.7053 -1.3 -1.014 -1.014 -1.693 -0.092 0.091 0.960 588 11.7053 -1.45 -1.012 -1.012 -1.690 -0.061 0.060 1.029 589 11.7053 -1.52 -1.011 -1.011 -1.689 -0.031 0.030 1.099 590 11.7053 0.6 -1.011 -1.011 -1.689 0.000 0.000 1.167 591 12.0829 0.5 -0.899 -0.899 -1.995 -0.596 0.441 0.019 592 12.0829 0.36 -0.899 -0.899 -1.995 -0.596 0.441 0.019 593 12.0829 0.24 -0.885 -0.885 -1.965 -0.532 0.393 0.147 594 12.0829 0.12 -0.873 -0.873 -1.939 -0.469 0.347 0.273 595 12.0829 0 -0.863 -0.863 -1.916 -0.407 0.301 0.399 596 12.0829 -0.12 -0.858 -0.858 -1.904 -0.372 0.275 0.470 597 12.0829 -0.24 -0.853 -0.853 -1.893 -0.338 0.250 0.541 598 12.0829 -0.36 -0.849 -0.849 -1.884 -0.303 0.224 0.611 599 12.0829 -0.5 -0.845 -0.845 -1.875 -0.269 0.199 0.682 600 12.0829 -0.6 -0.842 -0.842 -1.868 -0.235 0.174 0.752 601 12.0829 -0.7 -0.839 -0.839 -1.861 -0.201 0.149 0.822 602 12.0829 -0.8 -0.836 -0.836 -1.856 -0.168 0.124 0.891 603 12.0829 -0.85 -0.834 -0.834 -1.851 -0.134 0.099 0.961 604 12.0829 -0.92 -0.833 -0.833 -1.848 -0.100 0.074 1.030 605 12.0829 -0.98 -0.831 -0.831 -1.845 -0.067 0.050 1.099 606 12.0829 -1.05 -0.831 -0.831 -1.844 -0.034 0.025 1.168 607 12.0829 -1.12 -0.830 -0.830 -1.843 0.000 0.000 1.237 608 12.4605 -1.2 -0.696 -0.696 -2.153 -0.684 0.363 0.012 609 12.4605 -1.25 -0.688 -0.688 -2.128 -0.635 0.337 0.101 610 12.4605 -1.3 -0.678 -0.678 -2.096 -0.567 0.301 0.227 611 12.4605 -1.4 -0.669 -0.669 -2.068 -0.500 0.265 0.352 612 12.4605 -1.45 -0.661 -0.661 -2.043 -0.434 0.230 0.478 613 12.4605 -1.52 -0.657 -0.657 -2.031 -0.397 0.211 0.548 614 12.4605 0.7 -0.653 -0.653 -2.020 -0.360 0.191 0.618 615 12.4605 0.6 -0.650 -0.650 -2.010 -0.324 0.172 0.688

92

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 616 12.4605 0.5 -0.647 -0.647 -2.001 -0.287 0.152 0.758 617 12.4605 0.36 -0.644 -0.644 -1.993 -0.251 0.133 0.828 618 12.4605 0.24 -0.642 -0.642 -1.986 -0.215 0.114 0.898 619 12.4605 0.12 -0.640 -0.640 -1.980 -0.179 0.095 0.967 620 12.4605 0 -0.638 -0.638 -1.975 -0.143 0.076 1.036 621 12.4605 -0.12 -0.637 -0.637 -1.971 -0.107 0.057 1.106 622 12.4605 -0.24 -0.636 -0.636 -1.969 -0.071 0.038 1.175 623 12.4605 -0.36 -0.636 -0.636 -1.967 -0.036 0.019 1.244 624 12.4605 -0.5 -0.636 -0.636 -1.966 0.000 0.000 1.312 625 12.8381 -0.6 -0.477 -0.477 -2.280 -0.769 0.264 0.005 626 12.8381 -0.7 -0.473 -0.473 -2.262 -0.737 0.253 0.062 627 12.8381 -0.8 -0.465 -0.465 -2.225 -0.664 0.228 0.187 628 12.8381 -0.85 -0.458 -0.458 -2.192 -0.593 0.204 0.312 629 12.8381 -0.9 -0.452 -0.452 -2.162 -0.523 0.180 0.436 630 12.8381 -0.98 -0.447 -0.447 -2.136 -0.454 0.156 0.560 631 12.8381 -1.05 -0.444 -0.444 -2.124 -0.415 0.143 0.630 632 12.8381 -1.12 -0.442 -0.442 -2.112 -0.377 0.129 0.700 633 12.8381 -1.2 -0.439 -0.439 -2.101 -0.338 0.116 0.769 634 12.8381 -1.25 -0.437 -0.437 -2.092 -0.300 0.103 0.839 635 12.8381 -1.3 -0.436 -0.436 -2.083 -0.262 0.090 0.908 636 12.8381 -1.4 -0.434 -0.434 -2.076 -0.225 0.077 0.978 637 12.8381 -1.45 -0.433 -0.433 -2.070 -0.187 0.064 1.047 638 12.8381 -1.52 -0.432 -0.432 -2.065 -0.150 0.051 1.116 639 12.8381 0.7 -0.431 -0.431 -2.061 -0.112 0.039 1.185 640 12.8381 0.6 -0.430 -0.430 -2.058 -0.075 0.026 1.254 641 12.8381 0.5 -0.430 -0.430 -2.056 -0.037 0.013 1.323 642 12.8381 0.36 -0.430 -0.430 -2.056 0.000 0.000 1.392 643 13.2157 0.2 -0.244 -0.244 -2.374 -0.848 0.143 0.001 644 13.2157 0.12 -0.243 -0.243 -2.364 -0.832 0.140 0.028 645 13.2157 0 -0.239 -0.239 -2.322 -0.756 0.128 0.152 646 13.2157 -0.12 -0.235 -0.235 -2.284 -0.682 0.115 0.276 647 13.2157 -0.2 -0.231 -0.231 -2.250 -0.609 0.103 0.399 648 13.2157 -0.36 -0.228 -0.228 -2.219 -0.537 0.091 0.523 649 13.2157 -0.5 -0.225 -0.225 -2.193 -0.466 0.079 0.646 650 13.2157 -0.6 -0.224 -0.224 -2.180 -0.426 0.072 0.715 651 13.2157 -0.7 -0.223 -0.223 -2.168 -0.386 0.065 0.784 652 13.2157 -0.8 -0.222 -0.222 -2.157 -0.347 0.059 0.854 653 13.2157 -0.85 -0.221 -0.221 -2.147 -0.308 0.052 0.923 654 13.2157 -0.9 -0.220 -0.220 -2.138 -0.269 0.045 0.992 655 13.2157 -0.98 -0.219 -0.219 -2.131 -0.231 0.039 1.061 656 13.2157 -1.05 -0.218 -0.218 -2.124 -0.192 0.032 1.130 657 13.2157 -1.12 -0.218 -0.218 -2.119 -0.153 0.026 1.199 658 13.2157 -1.2 -0.217 -0.217 -2.115 -0.115 0.019 1.268 659 13.2157 -1.25 -0.217 -0.217 -2.113 -0.077 0.013 1.337 660 13.2157 -1.3 -0.217 -0.217 -2.111 -0.038 0.006 1.406 661 13.2157 -1.4 -0.217 -0.217 -2.110 0.000 0.000 1.474 662 13.5933 -1.45 0.000 0.000 -2.431 -0.916 0.000 0.000 663 13.5933 -1.52 0.000 0.000 -2.431 -0.916 0.000 0.000 664 13.5933 0.7 0.000 0.000 -2.384 -0.839 0.000 0.122 665 13.5933 0.6 0.000 0.000 -2.342 -0.763 0.000 0.244 666 13.5933 0.5 0.000 0.000 -2.304 -0.688 0.000 0.366

93

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 667 13.5933 0.35 0.000 0.000 -2.269 -0.614 0.000 0.489 668 13.5933 0.2 0.000 0.000 -2.239 -0.541 0.000 0.611 669 13.5933 0.12 0.000 0.000 -2.212 -0.470 0.000 0.733 670 13.5933 0 0.000 0.000 -2.198 -0.430 0.000 0.802 671 13.5933 -0.12 0.000 0.000 -2.186 -0.390 0.000 0.870 672 13.5933 -0.2 0.000 0.000 -2.175 -0.350 0.000 0.939 673 13.5933 -0.35 0.000 0.000 -2.165 -0.311 0.000 1.008 674 13.5933 -0.5 0.000 0.000 -2.157 -0.272 0.000 1.077 675 13.5933 -0.6 0.000 0.000 -2.149 -0.233 0.000 1.145 676 13.5933 -0.7 0.000 0.000 -2.143 -0.194 0.000 1.214 677 13.5933 -0.8 0.000 0.000 -2.138 -0.155 0.000 1.283 678 13.5933 -0.85 0.000 0.000 -2.134 -0.116 0.000 1.352 679 13.5933 -0.9 0.000 0.000 -2.131 -0.077 0.000 1.421 680 13.5933 -0.98 0.000 0.000 -2.129 -0.039 0.000 1.489 681 13.5933 -1.05 0.000 0.000 -2.128 0.000 0.000 1.558 682 13.9709 -1.12 0.252 0.252 -2.449 -0.970 -0.164 0.002 683 13.9709 -1.2 0.248 0.248 -2.410 -0.908 -0.153 0.096 684 13.9709 -1.25 0.243 0.243 -2.364 -0.832 -0.140 0.216 685 13.9709 -1.3 0.239 0.239 -2.322 -0.756 -0.128 0.337 686 13.9709 -1.45 0.235 0.235 -2.284 -0.682 -0.115 0.457 687 13.9709 -1.52 0.231 0.231 -2.250 -0.609 -0.103 0.578 688 13.9709 0.6 0.228 0.228 -2.219 -0.537 -0.091 0.699 689 13.9709 0.5 0.225 0.225 -2.193 -0.466 -0.079 0.820 690 13.9709 0.36 0.224 0.224 -2.180 -0.426 -0.072 0.888 691 13.9709 0.24 0.223 0.223 -2.168 -0.386 -0.065 0.956 692 13.9709 0.12 0.222 0.222 -2.157 -0.347 -0.059 1.025 693 13.9709 0 0.221 0.221 -2.147 -0.308 -0.052 1.093 694 13.9709 -0.12 0.220 0.220 -2.138 -0.269 -0.045 1.162 695 13.9709 -0.24 0.219 0.219 -2.131 -0.231 -0.039 1.230 696 13.9709 -0.36 0.218 0.218 -2.124 -0.192 -0.032 1.299 697 13.9709 -0.5 0.218 0.218 -2.119 -0.153 -0.026 1.367 698 13.9709 -0.6 0.217 0.217 -2.115 -0.115 -0.019 1.436 699 13.9709 -0.7 0.217 0.217 -2.113 -0.077 -0.013 1.504 700 13.9709 -0.8 0.217 0.217 -2.111 -0.038 -0.006 1.573 701 13.9709 -0.85 0.217 0.217 -2.110 0.000 0.000 1.642 702 14.3485 -0.92 0.507 0.507 -2.426 -1.005 -0.345 0.006 703 14.3485 -0.98 0.501 0.501 -2.397 -0.962 -0.330 0.072 704 14.3485 -1.05 0.491 0.491 -2.348 -0.885 -0.304 0.190 705 14.3485 -1.12 0.482 0.482 -2.303 -0.810 -0.278 0.308 706 14.3485 -1.2 0.473 0.473 -2.262 -0.737 -0.253 0.427 707 14.3485 -1.25 0.465 0.465 -2.225 -0.664 -0.228 0.546 708 14.3485 -1.3 0.458 0.458 -2.192 -0.593 -0.204 0.666 709 14.3485 -1.4 0.452 0.452 -2.162 -0.523 -0.180 0.785 710 14.3485 -1.45 0.447 0.447 -2.136 -0.454 -0.156 0.906 711 14.3485 -1.52 0.444 0.444 -2.124 -0.415 -0.143 0.973 712 14.3485 0.7 0.442 0.442 -2.112 -0.377 -0.129 1.041 713 14.3485 0.6 0.439 0.439 -2.101 -0.338 -0.116 1.109 714 14.3485 0.5 0.437 0.437 -2.092 -0.300 -0.103 1.177 715 14.3485 0.36 0.436 0.436 -2.083 -0.262 -0.090 1.245 716 14.3485 0.24 0.434 0.434 -2.076 -0.225 -0.077 1.313 717 14.3485 0.12 0.433 0.433 -2.070 -0.187 -0.064 1.381

94

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 718 14.3485 0 0.432 0.432 -2.065 -0.150 -0.051 1.450 719 14.3485 -0.12 0.431 0.431 -2.061 -0.112 -0.039 1.518 720 14.3485 -0.24 0.430 0.430 -2.058 -0.075 -0.026 1.587 721 14.3485 -0.36 0.430 0.430 -2.056 -0.037 -0.013 1.655 722 14.3485 -0.5 0.430 0.430 -2.056 0.000 0.000 1.724 723 14.726 -0.6 0.763 0.763 -2.359 -1.017 -0.540 0.014 724 14.726 -0.7 0.757 0.757 -2.343 -0.994 -0.528 0.048 725 14.726 -0.8 0.741 0.741 -2.293 -0.920 -0.488 0.164 726 14.726 -0.85 0.726 0.726 -2.246 -0.847 -0.449 0.281 727 14.726 -0.9 0.712 0.712 -2.203 -0.775 -0.411 0.397 728 14.726 -0.98 0.699 0.699 -2.164 -0.704 -0.374 0.515 729 14.726 -1.05 0.688 0.688 -2.128 -0.635 -0.337 0.632 730 14.726 -1.12 0.678 0.678 -2.096 -0.567 -0.301 0.750 731 14.726 -1.2 0.669 0.669 -2.068 -0.500 -0.265 0.869 732 14.726 -1.25 0.661 0.661 -2.043 -0.434 -0.230 0.988 733 14.726 -1.3 0.657 0.657 -2.031 -0.397 -0.211 1.055 734 14.726 -1.4 0.653 0.653 -2.020 -0.360 -0.191 1.123 735 14.726 -1.45 0.650 0.650 -2.010 -0.324 -0.172 1.190 736 14.726 -1.52 0.647 0.647 -2.001 -0.287 -0.152 1.258 737 14.726 0.7 0.644 0.644 -1.993 -0.251 -0.133 1.326 738 14.726 0.6 0.642 0.642 -1.986 -0.215 -0.114 1.393 739 14.726 0.5 0.640 0.640 -1.980 -0.179 -0.095 1.461 740 14.726 0.36 0.638 0.638 -1.975 -0.143 -0.076 1.530 741 14.726 0.2 0.637 0.637 -1.971 -0.107 -0.057 1.598 742 14.726 0.12 0.636 0.636 -1.969 -0.071 -0.038 1.666 743 14.726 0 0.636 0.636 -1.967 -0.036 -0.019 1.735 744 14.726 -0.12 0.636 0.636 -1.966 0.000 0.000 1.804 745 15.1036 -0.2 1.013 1.013 -2.248 -1.004 -0.743 0.025 746 15.1036 -0.36 1.013 1.013 -2.248 -1.004 -0.743 0.025 747 15.1036 -0.5 0.990 0.990 -2.196 -0.932 -0.690 0.138 748 15.1036 -0.6 0.968 0.968 -2.149 -0.862 -0.638 0.252 749 15.1036 -0.7 0.948 0.948 -2.105 -0.794 -0.587 0.366 750 15.1036 -0.8 0.930 0.930 -2.065 -0.726 -0.537 0.482 751 15.1036 -0.85 0.914 0.914 -2.028 -0.660 -0.489 0.597 752 15.1036 -0.9 0.899 0.899 -1.995 -0.596 -0.441 0.714 753 15.1036 -0.98 0.885 0.885 -1.965 -0.532 -0.393 0.831 754 15.1036 -1.05 0.873 0.873 -1.939 -0.469 -0.347 0.948 755 15.1036 -1.12 0.863 0.863 -1.916 -0.407 -0.301 1.066 756 15.1036 -1.2 0.858 0.858 -1.904 -0.372 -0.275 1.133 757 15.1036 -1.25 0.853 0.853 -1.893 -0.338 -0.250 1.200 758 15.1036 -1.3 0.849 0.849 -1.884 -0.303 -0.224 1.267 759 15.1036 -1.4 0.845 0.845 -1.875 -0.269 -0.199 1.334 760 15.1036 -1.45 0.842 0.842 -1.868 -0.235 -0.174 1.402 761 15.1036 -1.52 0.839 0.839 -1.861 -0.201 -0.149 1.469 762 15.1036 0.7 0.836 0.836 -1.856 -0.168 -0.124 1.537 763 15.1036 0.6 0.834 0.834 -1.851 -0.134 -0.099 1.605 764 15.1036 0.5 0.833 0.833 -1.848 -0.100 -0.074 1.673 765 15.1036 0.35 0.831 0.831 -1.845 -0.067 -0.050 1.742 766 15.1036 0.2 0.831 0.831 -1.844 -0.034 -0.025 1.810 767 15.1036 0.12 0.830 0.830 -1.843 0.000 0.000 1.879 768 15.4812 0 1.252 1.252 -2.092 -0.963 -0.947 0.038

95

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 769 15.4812 -0.12 1.233 1.233 -2.059 -0.920 -0.904 0.110 770 15.4812 -0.2 1.205 1.205 -2.012 -0.854 -0.840 0.221 771 15.4812 -0.35 1.179 1.179 -1.969 -0.790 -0.777 0.333 772 15.4812 -0.5 1.155 1.155 -1.929 -0.727 -0.715 0.446 773 15.4812 -0.6 1.133 1.133 -1.892 -0.665 -0.654 0.560 774 15.4812 -0.7 1.113 1.113 -1.858 -0.605 -0.595 0.674 775 15.4812 -0.8 1.094 1.094 -1.828 -0.546 -0.536 0.789 776 15.4812 -0.85 1.078 1.078 -1.800 -0.487 -0.479 0.905 777 15.4812 -0.9 1.063 1.063 -1.776 -0.429 -0.422 1.022 778 15.4812 -0.98 1.051 1.051 -1.755 -0.373 -0.366 1.139 779 15.4812 -1.05 1.044 1.044 -1.744 -0.341 -0.335 1.205 780 15.4812 -1.12 1.039 1.039 -1.734 -0.309 -0.304 1.272 781 15.4812 -1.2 1.033 1.033 -1.726 -0.278 -0.273 1.338 783 15.4812 -1.3 1.025 1.025 -1.711 -0.216 -0.212 1.473 784 15.4812 -1.45 1.021 1.021 -1.705 -0.185 -0.181 1.540 785 15.4812 -1.52 1.018 1.018 -1.700 -0.154 -0.151 1.608 786 15.4812 0.7 1.016 1.016 -1.696 -0.123 -0.121 1.675 787 15.4812 0.6 1.014 1.014 -1.693 -0.092 -0.091 1.743 788 15.4812 0.5 1.012 1.012 -1.690 -0.061 -0.060 1.812 789 15.4812 0.35 1.011 1.011 -1.689 -0.031 -0.030 1.880 790 15.4812 0.2 1.011 1.011 -1.689 0.000 0.000 1.949 791 15.8588 0.12 1.476 1.476 -1.892 -0.894 -1.146 0.052 792 15.8588 0 1.467 1.467 -1.880 -0.879 -1.127 0.078 793 15.8588 -0.12 1.432 1.432 -1.835 -0.820 -1.050 0.187 794 15.8588 -0.2 1.400 1.400 -1.793 -0.761 -0.975 0.296 795 15.8588 -0.35 1.369 1.369 -1.755 -0.704 -0.902 0.407 796 15.8588 -0.5 1.341 1.341 -1.719 -0.648 -0.830 0.518 797 15.8588 -0.6 1.316 1.316 -1.686 -0.593 -0.760 0.631 798 15.8588 -0.7 1.292 1.292 -1.656 -0.539 -0.691 0.744 799 15.8588 -0.8 1.271 1.271 -1.629 -0.486 -0.623 0.858 800 15.8588 -0.85 1.252 1.252 -1.605 -0.434 -0.556 0.972 801 15.8588 -0.9 1.235 1.235 -1.583 -0.383 -0.491 1.088 802 15.8588 -0.98 1.221 1.221 -1.564 -0.332 -0.426 1.204 803 15.8588 -1.05 1.213 1.213 -1.555 -0.304 -0.389 1.270 804 15.8588 -1.12 1.206 1.206 -1.546 -0.276 -0.353 1.337 805 15.8588 -1.2 1.200 1.200 -1.538 -0.248 -0.317 1.403 806 15.8588 -1.25 1.195 1.195 -1.531 -0.220 -0.282 1.470 807 15.8588 -1.3 1.190 1.190 -1.525 -0.192 -0.246 1.537 808 15.8588 -1.45 1.186 1.186 -1.520 -0.164 -0.211 1.604 809 15.8588 -1.52 1.182 1.182 -1.515 -0.137 -0.175 1.671 810 15.8588 0.7 1.180 1.180 -1.512 -0.109 -0.140 1.739 811 15.8588 0.65 1.177 1.177 -1.509 -0.082 -0.105 1.807 812 15.8588 0.6 1.176 1.176 -1.507 -0.055 -0.070 1.875 813 15.8588 0.5 1.175 1.175 -1.505 -0.027 -0.035 1.943 814 15.8588 0.45 1.174 1.174 -1.505 0.000 0.000 2.012 815 16.2364 0.4 1.678 1.678 -1.650 -0.797 -1.331 0.067 816 16.2364 0.35 1.646 1.646 -1.619 -0.757 -1.264 0.147 817 16.2364 0.3 1.607 1.607 -1.580 -0.706 -1.178 0.254 818 16.2364 0.24 1.570 1.570 -1.544 -0.655 -1.094 0.362 819 16.2364 0.119 1.536 1.536 -1.511 -0.606 -1.012 0.471 820 16.2364 0 1.505 1.505 -1.480 -0.558 -0.932 0.581

96

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 821 16.2364 -0.119 1.476 1.476 -1.452 -0.511 -0.853 0.693 822 16.2364 -0.24 1.450 1.450 -1.426 -0.464 -0.775 0.805 823 16.2364 -0.36 1.426 1.426 -1.402 -0.419 -0.699 0.917 824 16.2364 -0.48 1.405 1.405 -1.381 -0.374 -0.624 1.031 825 16.2364 -0.6 1.386 1.386 -1.363 -0.330 -0.550 1.146 826 16.2364 -0.7 1.369 1.369 -1.347 -0.286 -0.477 1.262 827 16.2364 -0.8 1.361 1.361 -1.338 -0.262 -0.437 1.328 828 16.2364 -0.9 1.354 1.354 -1.331 -0.237 -0.396 1.393 829 16.2364 -0.92 1.347 1.347 -1.324 -0.213 -0.356 1.459 830 16.2364 -0.98 1.341 1.341 -1.318 -0.189 -0.316 1.526 831 16.2364 -1.05 1.335 1.335 -1.313 -0.165 -0.276 1.593 832 16.2364 -1.12 1.331 1.331 -1.308 -0.142 -0.236 1.660 833 16.2364 -1.2 1.327 1.327 -1.304 -0.118 -0.197 1.727 834 16.2364 -1.25 1.323 1.323 -1.301 -0.094 -0.157 1.794 835 16.2364 -1.3 1.321 1.321 -1.299 -0.071 -0.118 1.862 836 16.2364 -1.4 1.319 1.319 -1.297 -0.047 -0.079 1.930 837 16.2364 -1.45 1.318 1.318 -1.296 -0.024 -0.039 1.999 838 16.2364 -1.52 1.318 1.318 -1.296 0.000 0.000 2.067 839 16.614 0.7 1.852 1.852 -1.371 -0.674 -1.496 0.081 840 16.614 0.5 1.843 1.843 -1.364 -0.665 -1.477 0.101 841 16.614 0.5 1.797 1.797 -1.330 -0.622 -1.380 0.206 842 16.614 0.35 1.754 1.754 -1.298 -0.580 -1.286 0.311 843 16.614 0.3 1.714 1.714 -1.268 -0.538 -1.194 0.418 844 16.614 0.119 1.677 1.677 -1.241 -0.498 -1.105 0.526 845 16.614 0 1.643 1.643 -1.215 -0.458 -1.017 0.635 846 16.614 -0.119 1.611 1.611 -1.192 -0.419 -0.931 0.745 847 16.614 -0.24 1.583 1.583 -1.171 -0.381 -0.846 0.856 848 16.614 -0.36 1.557 1.557 -1.152 -0.344 -0.763 0.968 849 16.614 -0.48 1.534 1.534 -1.135 -0.307 -0.681 1.081 850 16.614 -0.6 1.513 1.513 -1.119 -0.271 -0.601 1.195 851 16.614 -0.7 1.495 1.495 -1.106 -0.235 -0.521 1.310 852 16.614 -0.8 1.486 1.486 -1.099 -0.215 -0.477 1.376 853 16.614 -0.9 1.477 1.477 -1.093 -0.195 -0.433 1.441 854 16.614 -0.92 1.470 1.470 -1.088 -0.175 -0.389 1.507 855 16.614 -0.98 1.463 1.463 -1.083 -0.155 -0.345 1.573 856 16.614 -1.05 1.458 1.458 -1.078 -0.136 -0.301 1.640 857 16.614 -1.12 1.452 1.452 -1.075 -0.116 -0.258 1.707 858 16.614 -1.2 1.448 1.448 -1.071 -0.097 -0.215 1.774 859 16.614 -1.25 1.445 1.445 -1.069 -0.077 -0.172 1.841 860 16.614 -1.3 1.442 1.442 -1.067 -0.058 -0.129 1.909 861 16.614 -1.4 1.440 1.440 -1.065 -0.039 -0.086 1.977 862 16.614 -1.45 1.439 1.439 -1.065 -0.019 -0.043 2.045 863 16.614 -1.52 1.438 1.438 -1.064 0.000 0.000 2.114 864 16.9916 0.7 1.994 1.994 -1.059 -0.528 -1.632 0.093 865 16.9916 0.5 1.966 1.966 -1.044 -0.509 -1.575 0.149 866 16.9916 0.5 1.917 1.917 -1.018 -0.476 -1.472 0.252 867 16.9916 0.35 1.871 1.871 -0.993 -0.444 -1.372 0.357 868 16.9916 0.3 1.829 1.829 -0.971 -0.412 -1.274 0.462 869 16.9916 0.119 1.789 1.789 -0.950 -0.381 -1.179 0.569 870 16.9916 0 1.753 1.753 -0.930 -0.351 -1.085 0.677 871 16.9916 -0.119 1.719 1.719 -0.912 -0.321 -0.993 0.786

97

Lampiran 3. Hasil Analisa Sap 2000 (Wave Data Tabel)

Vrt Horiz Horiz Horiz from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 872 16.9916 -0.24 1.688 1.688 -0.896 -0.292 -0.903 0.897 873 16.9916 -0.36 1.661 1.661 -0.882 -0.263 -0.814 1.008 874 16.9916 -0.48 1.636 1.636 -0.868 -0.235 -0.727 1.121 875 16.9916 -0.6 1.614 1.614 -0.857 -0.207 -0.641 1.234 876 16.9916 -0.7 1.595 1.595 -0.846 -0.180 -0.556 1.349 877 16.9916 -0.8 1.585 1.585 -0.841 -0.164 -0.509 1.414 878 16.9916 -0.9 1.576 1.576 -0.837 -0.149 -0.461 1.479 879 16.9916 -0.92 1.568 1.568 -0.832 -0.134 -0.415 1.545 880 16.9916 -0.98 1.561 1.561 -0.829 -0.119 -0.368 1.611 881 16.9916 -1.05 1.555 1.555 -0.825 -0.104 -0.322 1.677 882 16.9916 -1.12 1.549 1.549 -0.822 -0.089 -0.275 1.744 883 16.9916 -1.2 1.545 1.545 -0.820 -0.074 -0.229 1.811 884 16.9916 -1.25 1.541 1.541 -0.818 -0.059 -0.183 1.878 885 16.9916 -1.3 1.538 1.538 -0.817 -0.044 -0.137 1.946 886 16.9916 -1.4 1.536 1.536 -0.815 -0.030 -0.092 2.014 887 16.9916 -1.45 1.535 1.535 -0.815 -0.015 -0.046 2.082 888 16.9916 -1.52 1.535 1.535 -0.815 0.000 0.000 2.151 889 17.3692 0.7 2.099 2.099 -0.721 -0.363 -1.734 0.103 890 17.3692 0.5 2.056 2.056 -0.706 -0.344 -1.647 0.184 891 17.3692 0.5 2.004 2.004 -0.688 -0.322 -1.539 0.286 892 17.3692 0.35 1.956 1.956 -0.672 -0.300 -1.435 0.389 893 17.3692 0.3 1.912 1.912 -0.656 -0.279 -1.332 0.494 894 17.3692 0.119 1.870 1.870 -0.642 -0.258 -1.232 0.601 895 17.3692 0 1.832 1.832 -0.629 -0.237 -1.134 0.708 896 17.3692 -0.119 1.797 1.797 -0.617 -0.217 -1.038 0.817 897 17.3692 -0.24 1.765 1.765 -0.606 -0.197 -0.944 0.926 898 17.3692 -0.36 1.736 1.736 -0.596 -0.178 -0.851 1.037 899 17.3692 -0.48 1.710 1.710 -0.587 -0.159 -0.760 1.149 900 17.3692 -0.6 1.687 1.687 -0.579 -0.140 -0.670 1.263 901 17.3692 -0.7 1.667 1.667 -0.573 -0.122 -0.581 1.377 902 17.3692 -0.8 1.657 1.657 -0.569 -0.111 -0.532 1.442 903 17.3692 -0.9 1.648 1.648 -0.566 -0.101 -0.482 1.507 904 17.3692 -0.92 1.640 1.640 -0.563 -0.091 -0.433 1.573 905 17.3692 -0.98 1.632 1.632 -0.560 -0.080 -0.385 1.639 906 17.3692 -1.05 1.626 1.626 -0.558 -0.070 -0.336 1.705 907 17.3692 -1.12 1.620 1.620 -0.556 -0.060 -0.288 1.771 908 17.3692 -1.2 1.615 1.615 -0.555 -0.050 -0.240 1.838 909 17.3692 -1.25 1.611 1.611 -0.553 -0.040 -0.192 1.906 910 17.3692 -1.3 1.608 1.608 -0.552 -0.030 -0.144 1.973 911 17.3692 -1.4 1.606 1.606 -0.552 -0.020 -0.096 2.041 912 17.3692 -1.45 1.605 1.605 -0.551 -0.010 -0.048 2.109 913 17.3692 -1.52 1.604 1.604 -0.551 0.000 0.000 2.178 914 17.7468 0.7 2.163 2.163 -0.365 -0.185 -1.798 0.109 915 17.7468 0.5 2.110 2.110 -0.356 -0.174 -1.690 0.204 916 17.7468 0.5 2.057 2.057 -0.347 -0.162 -1.580 0.306 917 17.7468 0.35 2.008 2.008 -0.339 -0.151 -1.473 0.409 918 17.7468 0.3 1.962 1.962 -0.331 -0.141 -1.367 0.514 919 17.7468 0.119 1.920 1.920 -0.324 -0.130 -1.265 0.620 920 17.7468 0 1.881 1.881 -0.317 -0.120 -1.164 0.727 921 17.7468 -0.119 1.845 1.845 -0.311 -0.110 -1.066 0.835 922 17.7468 -0.24 1.812 1.812 -0.306 -0.100 -0.969 0.944

98

LampiranVrt 3. HorizHasil AnalisaHoriz SapHoriz 2000 (Wave Data Tabel) from wave Total Wave Vert Horiz Datum Vel Vel Acc Vert wave Wave Acc Pressure No Loc (m) (m/s) (m/s) (m/ ) vel (m/s) (m/ ) KN/ 923 17.7468 -0.36 1.782 1.782 -0.301 -0.090 -0.874 1.055 924 17.7468 -0.48 1.756 1.756 -0.296 -0.080 -0.780 1.167 925 17.7468 -0.6 1.732 1.732 -0.292 -0.071 -0.688 1.280 926 17.7468 -0.7 1.711 1.711 -0.289 -0.061 -0.597 1.394 927 17.7468 -0.8 1.701 1.701 -0.287 -0.056 -0.546 1.459 928 17.7468 -0.9 1.691 1.691 -0.285 -0.051 -0.495 1.524 929 17.7468 -0.92 1.683 1.683 -0.284 -0.046 -0.445 1.589 930 17.7468 -0.98 1.675 1.675 -0.283 -0.041 -0.395 1.655 931 17.7468 -1.05 1.669 1.669 -0.282 -0.035 -0.345 1.721 932 17.7468 -1.12 1.663 1.663 -0.281 -0.030 -0.295 1.788 933 17.7468 -1.2 1.658 1.658 -0.280 -0.025 -0.246 1.855 934 17.7468 -1.25 1.654 1.654 -0.279 -0.020 -0.197 1.922 935 17.7468 -1.3 1.651 1.651 -0.279 -0.015 -0.147 1.990 936 17.7468 -1.4 1.649 1.649 -0.278 -0.010 -0.098 2.057 937 17.7468 -1.45 1.647 1.647 -0.278 -0.005 -0.049 2.126 938 17.7468 -1.52 1.647 1.647 -0.278 0 0.000 2.194 939 18.1244 0.7 2.185 2.185 0 0 -1.819 0.111 940 18.1244 0.5 2.128 2.128 0 0 -1.705 0.212 941 18.1244 0.5 2.075 2.075 0 0 -1.594 0.313 942 18.1244 0.35 2.025 2.025 0 0 -1.485 0.416 943 18.1244 0.3 1.979 1.979 0 0 -1.379 0.520 944 18.1244 0.119 1.936 1.936 0 0 -1.276 0.626 945 18.1244 0 1.897 1.897 0 0 -1.174 0.733 946 18.1244 -0.119 1.861 1.861 0 0 -1.075 0.841 947 18.1244 -0.24 1.828 1.828 0 0 -0.977 0.950 948 18.1244 -0.36 1.798 1.798 0 0 -0.881 1.061 949 18.1244 -0.48 1.771 1.771 0 0 -0.787 1.173 950 18.1244 -0.6 1.747 1.747 0 0 -0.694 1.286 951 18.1244 -0.7 1.726 1.726 0 0 -0.602 1.400 952 18.1244 -0.8 1.716 1.716 0 0 -0.550 1.465 953 18.1244 -0.9 1.706 1.706 0 0 -0.499 1.530 954 18.1244 -0.92 1.697 1.697 0 0 -0.449 1.595 955 18.1244 -0.98 1.690 1.690 0 0 -0.398 1.661 956 18.1244 -1.05 1.683 1.683 0 0 -0.348 1.727 957 18.1244 -1.12 1.677 1.677 0 0 -0.298 1.793 958 18.1244 -1.2 1.672 1.672 0 0 -0.248 1.860 959 18.1244 -1.25 1.668 1.668 0 0 -0.198 1.927 960 18.1244 -1.3 1.665 1.665 0 0 -0.149 1.995 961 18.1244 -1.4 1.663 1.663 0 0 -0.099 2.063 962 18.1244 -1.45 1.661 1.661 0 0 -0.050 2.131 963 18.1244 -1.52 1.661 1.661 0 0 0.000 2.200

99