BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil ujian sidang presentasi produk dengan judul “Modernisasi
Kuliner Pinggir Jalan Kota Tegal” yang dilaksanakan pada 15 Januari 2020,
Penulis dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain sebagai berikut :
1. Olos dengan penampilannya yang dibuat menyerupai cone ice cream dan
mengeluarkan isi olos yang menambah kesan mewah dan menarik, namun
adonan olos yang kurang air hangat menyebapkn rasa yang keras yang
seharusnya memiliki tekstur kenyal dan krispy . Nilai nutrisi yang dimiliki
yaitu sebesar 137,98 kalori per porsi dan aman untuk dikonsumsi sehari –
hari.
2. Tahu Aci, penampilan sudah cukup menarik dengan disajikan di atas saun
pisang dan beras, namun masih kurang berwarna karena tidak adanya
garnish. Memiliki tekstur yang lembut dan disajikan hangat seperti
seharusnya. Memiliki aroma wangi dari daun bawang, Nilai nutrisi yang
dimiliki yaitu sebesar 92,21 kalori per porsi.
3. Rujak Teplak , penampilan didominasi oleh warna kuning yang
dikarenakan penggunaan kurupuk mie sebagai cover rujak. Rujak ini
memiliki rasa seperti pecel yang dikarenakan bumbu yang digunakan
adalah bumbu pecel bukan bumbu rujak seperti pada umumnya.Namun
69 70
penampilan dan pemilihan warna piring yang salah menyebapkan kurang
menariknya sajian rujak teplak ini. Nilai nutrisi yang dimiliki yaitu sebesar
224,24 kalori per porsinya.
4. Souco Tegal, untuk penampilan masih kurang maksimal karena tidak
disertakannya garnish. Memiliki tekstur yang lembut dan disajikan panas.
Memiliki aroma wangi yang dihasilkan dari minyak kelapa dan daun
salam yang berada dikuah, dan rasa yang unik karena hanya menggunakan
garam, namun tetap menggugah. Nilai nutrisi yang dimiliki yaitu sebesar
195,00 kalori per porsinya.
5. Nasi Boganna, memiliki beberbagai macam lauk pauk didalamnya, Nasi
Boggana sendiri merupakan nasi berbumbu yang dimasak didalam daun
pisang dan disajikan bersama dengan Telur pindang, Opor ayam suir,
Dendeng age, Tumis tempe kacang panjang, Tumis kentang balado.
Memiliki rasa wangi dan khas yang berasal dari daun pisang. Namun
dikarenakan pemilihan warna piring yang salah menjadikan makanan
menjadi kurang menarik . Nilai nutrisi yang dimiliki yaitu sebesar 477,85
kalori per porsi.
6. Tegal Manis yang terdiri 3 jenis jajanan manis Tegal, yaitu Gemblong
kicak, Es sagwan yang di ubah menjadi gelato,Kue tempel. yang memiliki
tekstur lembut, dingin, dan krispy yang berasal dari ketiga kondimen
tersebut. Nilai nutrisi yang dimiliki yaitu sebesar 253,98 kalori per porsi.
71
7. Teh poci merupakan teh khas kota tegl yang mudah sekali ditemui di
warung warung di kota tegal,penulis menyajikan teh tersebut dengan
menggunakan poci dan gula batu di tempat yang terpisah. Nilai nutrisi
yang dimiliki yaitu sebesar 45,33 kalori per porsi.
B. Saran
Setelah ujian sidang presentasi produk ini terlaksana, Penulis mendapatkan beberapa saran dan masukan dari tim penguji mengenai kegiatan presentasi yang penulis sajikan, yakni sebagai berikut :
1. Olos : penampilan, tekstur, temperatur, aroma, dan rasa agar tetap
dipertahankan sesuai resep.
2. Tahu Aci : tekstur terlalu keras, temperatur, aroma, dan rasa tetap
dpertahankan sesuai resep, dan penampilan bisa ditingkatkan kembali
dengan penambahan garnish.
3. Rujak Teplak : penampilan, tekstur, dan temperatur tetap dipertahankan,
untuk warna piring lebih diperhatikan lagi agar lebih menarik.
4. Souco Tegal : penampilan masih harus ditingkatkan lagi dengan
penambahan garnish, dan untuk memilih tauco yang lebih enak, untuk
tekstur, temperatur, aroma dan rasa agar tetap dipertahankan sesuai resep.
72
5. Nasi Boganna : penampilan, tekstur, temperatur, dan aroma tetap
dipertahankan sesuai resep, untuk rasa harus mengurangi penggunaan
garam agar tidak terlalu asin dan untuk kuah opor ayam jangan dibuat
foam tapi disiram saja di atas nasi.
6. Tegal Manis : penampilan, tekstur, temperatur, aroma, dan rasa agar tetap
dipertahankan sesuai resep.
7. Teh Poci : penampilan, tekstur, tmperatur, aroma, dan rasa agar
tetap dipertahankan sesuai resep.
Segala saran dan masukan dari Tim Penguji telah dicatat dan
dipelajari oleh penulis sebagai bahan perbaikan dan evaluasi untuk
pembelajaran saat penyajian makanan di waktu selanjutnya.