Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Album "Let's Go Gowes"
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
ARTIKEL ILMIAH DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI ALBUM "LET'S GO GOWES" DARI THE ROLIC BAND DI DENPASAR, BALI OLEH : MADE AFRIAN DWIUTAMA NIM : 200706011 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2012 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI ALBUM “LET’S GO GOWES” DARI THE ROLIC BAND DI DENPASAR, BALI Nama : Made Afrian Dwiutama Nim. 200706011 Jurusan/Prog. Studi : Desain/ DKV ABSTRAK Perkembangan musik baik secara global, nasional, maupun lokal dewasa ini adalah sangat pesat Pada tingkat global, perkembangan dan aksesibilitas karya-karya musik terkenal dunia begitu cepat menjangkau segenap kalangan mencinta musik sampai ke pelosok-pelosok belahan dunia lainnya. Demikian juga dengan perkembangan musik pada tingkat nasional karya musik yang dimunculkan di Jakarta, misalnya, dalam waktu yang bersamaan juga sudah bisa dinikmati oleh penggemar musik di daerah terpencil sekalipun. Di Indonesia, khususnya di Bali, hal seperti itu juga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Di kalangan anak muda Bali, produk-produk dari kelompok band nasional dari jalur mainstream maupun band independent /band indie dari berbagai aliran adalah sesuatu hal yang sangat dekat dengan kaum muda pada saat ini.. The Rolic adalah salah satu nama kelompok musik yang saat ini berada dijalur band indie di Bali yang berkedudukan di Kota Denpasar. Setelah sukses meluncurkan album pertama pada tahun 2011, kini The Rolic akan meluncurkan album kedua yang bertajuk ”Let’s Go Gowes” pada akhir tahun 2012. Dalam pembuatan album kedua “Let’s Go Gowes“ ini The Rolic menginginkan suatu pemantapan konsep dan tampilan dari media promosi yang sudah ada sebelumnya agar berkesan dan mengikuti karakter dari band itu sendiri, album kedua ini diharapkan mampu menciptakan pencitraan baru dari The Rolic Band kepada para penikmat musik secara menyeluruh. Karena minimnya media promosi yang dibuat pada album sebelumnya, kini pada album kedua yang bertajuk “Let’s Go Gowes” ini membutuhkan Desain komunikasi Visual untuk membuat media promosi yang efektif untuk mempromosikan album ini, media promosi yang dimaksud anatara lain : Packaging CD, Cover CD, Katalog CD, Iklan Majalah, Poster, T-shirt. Goody Bag, Head Bass Drum dan stiker. Kata kunci : desain, media promosi, album, “Let’s Go Gowes”, The Rolic Band ABSTRACT Title : VISUAL COMMUNICATION DESIGN AS PROMOTION MEDIA FOR THE ROLIC’S “LETS’S GO GOWES” ALBUM IN DENPASAR BALI. Name: MADE AFRIAN DWIUTAMA The development of modern music at present is very rapid both globally, nationally, and locally. At global level, the development and accessibility of the world popular music presentations can so instantly be enjoyed by their music lovers in different places in other parts of the world. And so do the development and accessibility of the music album at national level; a new created music album which are launched in Jakarta can at the same time be reached by their lovers in remote places in other parts of the country. In local level, especially in Bali, the same tendency also occurs. Among Balinese young people the music products of both by the national mainstreams and independent/indie bands from various genres can immediately be very familiar with them. This atmosphere is also expected to be happened to that of the new established band, The Rolic. The Rolic is one the names of indie band groups existing in Bali that takes Denpasar as their base-camp. Having been successful in their first album launching in 2011, now the group are going to launch their second album entitled “Let’s Go Gowes” by the end of the year 2012. In their preparation of the second launching they are busy making improvements both in their concept and presentation from the previous promotion media in order to increase showing their own character. It is hoped that this second album be able to create a new image to The Rolic Band towards their music lovers. Having been aware of the lack of the application of promotion media in their first album, now in their second album, “Let’s Go Gowes”, they are designing more effective visual communication media that include the designs of CD packaging, CD cover, CD catalogue, magazine advertisement, poster, T-shirt, Goody bag, Head Bass drum, and sticker. Key-words: design, promotion media, album, “Let’s Go Gowes”, The Rolic Band. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faktor-faktor yang melatar-belakangi pemilihan kasus yang diangkat untuk perancangan tugas akhir studio ini dapat dibedakan atas dua, yaitu faktor-faktor yang bersifat obyektif dan faktor-faktor yang bersifat subyektif. Uraian atas kedua jenis faktor ini dapat dijelaskan seperti berikut ini. 1.1.1 Faktor Obyektif Perkembangan musik baik secara global, nasional, maupun lokal dewasa ini adalah sangat pesat. Pada tingkat global, perkembangan dan aksesibilitas karya-karya musik terkenal dunia begitu cepat menjangkau segenap kalangan pencinta musik sampai ke pelosok-pelosok belahan dunia lainnya. Demikian juga dengan perkembangan musik pada tingkat nasional; karya musik yang dimunculkan di Jakarta, misalnya, dalam waktu yang bersamaan juga sudah bisa dinikmati oleh penggemar musik di daerah terpencil sekalipun. Perkembangan musik lokal pun tidak mau ketinggalan. Mereka semua berlomba-lomba mengisi setiap peluang yang ada guna ikut merebut hati penggemarnya dan meramaikan hingar-bingar musik tanah air. Perkembangan tersebut adalah sebuah fenomena yang memberikan peluang bagi mereka yang ingin memanfaatkannya sebagai ajang bisnis dan sumber kehidupan. Di Indonesia, khususnya di Bali, hal seperti itu juga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Di kalangan anak muda Bali, produk- produk dari kelompok band nasional dari jalur mainstream maupun band independent /band indie dari berbagai aliran adalah sesuatu hal yang sangat dekat dengan kaum muda pada saat ini. Pertumbuhan dan perkembangan musik yang begitu cepat dapat menjangkau penggemarnya dewasa ini adalah berkat tersedianya media komunikasi yang juga sedang berkembang dengan pesat dewasa ini. Berkat majunya jaringan televisi, radio, internet, dan media-media komunikasi lainnya musik menjadi sangat cepat dapat diakses oleh setiap orang yang berada di tempat yang sangat jauh sekalipun. Lebih-lebih dengan ketersediaan media promosi yang semakin canggih sebagai hasil perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dan aneka-ragam strategi dalam promosi sampai-sampai musik dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang. Disinilah peranan penting media komunikasi visual bagi para musisi dan pelaku bisnis hiburan (industri musik) dalam mempromosikan produk mereka. Pembuatan dan penyampaian produk musik melalui media desain komunikasi visual sudah menjadi kebutuhan yang penting dalam upaya menjangkau penggemar dalam persaingan saat ini. Hal ini berlaku mutlak terhadap semua musisi, baik yang berada di jalur mainstream atau pun independent (indie) yang menginginkan karya-karya mereka semakin dikenal dan dapat dinikmati oleh penggemarnya secara luas. Salah satu band yang berada dijalur independent (indie) adalah The Rolic. Beranjak dari permasalahan tersebut penulis tertarik untuk mengangkat kasus ini dan mencoba merancang berbagai sarana promosi dalam menunjang band tersebut agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. 1.1.2 Faktor Subyektif The Rolic adalah salah satu nama kelompok musik yang saat ini berada dijalur band indie di Bali yang berkedudukan di Kota Denpasar. The Rolic adalah sebuah grup band yang terdiri dari 4 anak muda yang mempunyai hobi yang sama dibidang musik. Band ini terbentuk pada awal Desember 2006 dengan mengusung aliran “Alternative Melodic Pop Punk” yang banyak mendapat inspirasi dari Greenday, New Found Glory dan Blink 182. Band ini diperkuat oleh : Apri (Vocal/guitar), , Armandollar (Bass/Back Voc.), De Goen (Shynt Controller) dan Ade (Drums). Alasan pemilihan nama “The Rolic” (singkatan dari “Romantic Holic”) adalah karena menurut mereka kehidupan didunia ini tak akan pernah ada tanpa adanya cinta. Cinta dalam arti luas, mereka tidak hanya memberikan kasih sayang kepada pacar saja, melainkan pada semua aspek kehidupan seperti cinta kepada alam, orang tua, negara, dan kepada aspek yang lain. Selain itu, mereka juga lewat musik ingin menyuarakan perdamaian, artinya, melalui musik mereka ingin menyadarkan semua orang untuk bisa saling menghargai perbedaan yang ada. Dalam perjalanan musikal mereka yang dimulai sejak tahun 2006 tersebut, The Rolic sudah mengikuti event-event berskala lokal dan nasional. Album pertama mereka yang bertajuk “Melodicphoria” bahkan sudah pernah mendapatkan juara I Regional Bali dalam Event Cocacola Soundburst yang diadakan di beberapa kota di Indonesia, lalu disusul dengan dimasukkannya kedalam kompilasi Cocacola tingkat nasional di Jakarta pada tahun 2010, selain itu juga Band ini menjadi juara 1 regional Bali dalam kompetisi yang diadakan oleh IMS (Indonesian Music Society) 2011 serta juara harapan 1 dalam event Kuta Carnival 2009 Kesuksesan awal yang pernah diraih oleh kelompok The Rolic Band di kancah nasional, menjadikan kelompok musisi ini semakin ingin bergerak maju dalam kancah musik Indie di Bali. Sambil mengisi acara-acara hiburan promosi di sejumlah tempat hiburan di Denpasar dan Kuta, saat ini kelompok The Rolic Band juga sedang mempersiapkan album kedua bertajuk. “Let’s Go Gowes“. Dalam album keduanya ini mereka menawarkan suatu konsep musik yang lebih dewasa dibandingkan album pertama mereka yang kurang diketahui oleh masyarakat umum. Materi lagunya lebih terinspirasi ke