Profil Kesehatan Kota Jakarta Barat Tahun 2012
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2012 1 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Dasar 1945 Pasal 34 menyatakan bahwa negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Dengan demikian, pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya terwujud. Sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial ekonomis. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 17 Ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan setinggi-tingginya. Salah satu luaran dari penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan Nasional adalah Profil Kesehatan Indonesia, yang merupakan salah satu paket penyajian kesehatan yang lengkap, berisi data/informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan , sumber daya kesehatan dan data/informasi yang terkait dengan kesehatan. Profil Kesehatan terbit setiap tahun. Tujuan umum disusunnya Profil Kesehatan Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat adalah diperolehnya gambaran tentang situasi kesehatan di Kota Administrasi Jak arta Barat dan tujuan khusunya adalah diperolehnya gambaran tentang derajat kesehatan masyarakat, situasi lingkungan kesehatan, upaya kesehatan dan situasi sumber daya kesehatan. Data yang disajikan berupa tabel lampiran yang disertai dengan analisa deskriptif dari masing-masing variabel yang ada dalam ruang lingkup penulisan Profil Kesehatan adalah sebagai berikut. Bab-1 : Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil kesehatan dan sistematika dari penyajiannya. Bab-2: Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat. Selain uraian tentang letak geografis dan informasi umum lainnya, bab ini Profil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2013 2 juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan. Bab-3: Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. Bab -4 : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam keadaan bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang akan diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indicator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan serta upaya kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kota Administrasi Jakarta Barat. Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. Profil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2013 3 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 VISI DAN MISI SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT 2.1.1 Visi ”Jakarta Barat Sehat Untuk Semua” 2.1.2 Misi 1. Meningkatkan fungsi binwasdal program kesehatan masyarakat dan sumber daya kesehatan 2. Mengendalikan penyakit dan mencegah terjadinya kejadian luar biasas 3. Mewujudkan SDM yang profesional, tanggap dan unggul 4. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam rangka mewujudkan upaya kemandirian di bidang kesehatan. 5. Meningkatkan sarana dan prasarana yang bermutu dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat 2.1.3 Kebijakan Mutu ”Suku Dinas kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat memiliki komitmen untuk menjadi organisasi bermutu dalam menyelenggarakan kegiatan di bidang kesehatan melalui fungsi auditor dalam menerapkan sistem manajeman mutu kesehatan yang mengutamakan kepuasan pelanggan dan perbaikan yang berkesinambungan serta situasi dengan peraturan yang berlaku. 2.2 ADMINISTRASI DAN GEOGRAFI Kota Administrasi Jakarta Barat dengan luas wilayah 129,19 km2 terletak pada 106 ,22’ 42” Bujur Timur dan 50, 19’12” lintang Selatan, dengan ketinggian sekitar 7 meter diatas permukaan laut dan sebagian wilayah letaknya lebih rendah dari permukaan air laut sehingga rawan terhadap banjir. Profil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2013 4 Batas-batas wilayah: 1. Utara :Kecamatan Penjaringan Kota Administrasi Jakarta Utara 2. Timur :Kecamatan Gambir Kota Administrasi Jakarta Pusat 3. Selatan :Kota Administrasi Jakarta Selatan dan Propinsi Banten 4. Barat : Kota Tangerang Propinsi Banten Kota Administrasi Jakarta Barat terbagi dalam 8 Kecamatan, 56 Kelurahan, 576 RW dan 6.354 RT seperti dapat dilihat pada tabel 2.1 Tabel 2.1 : Luas Wilayah, Jumlah Kecamatan, Kelurahan, Rukun Warga dan Rukun Tetangga menurut Kecamatan LUAS NO KECAMATAN KEL RW RT (km2) 1 Cengkareng 26.54 6 84 139,220 2 Grogol Petamburan 9.99 7 73 64,977 3 Tambora 5.40 11 96 60,134 4 Tamansari 7.73 8 60 31,937 5 Kebon Jeruk 17.98 7 70 84,975 6 Palmerah 7.51 6 61 49,857 7 Kembangan 24.16 6 62 69,858 8 Kalideres 30.23 5 74 107,424 JAKARTA BARAT 129.5 56 580 608,382 Sumber : BPS Jakarta Barat Dalam Angka 2012 2.3. KEPENDUDUKAN Jumlah penduduk Jakarta Barat terus mengalami peningkatan. Pada tahun 1990 penduduk Jakarta Barat sebesar 1,822,762 jiwa dan meningkat dalam jangka waktu sepuluh tahun menjadi 2,281,945 juta jiwa (Sensus Penduduk tahun 2010). Jumlah penduduk pada tahun 2011 diproyeksikan sebesar 2,328,689 Profil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2013 5 Tabel 2.2. : Jumlah Penduduk Menurut Kab-Kota Kota Administrasi Jakarta Barat JUMLAH PENDUDUK NO KECAMATAN 2008 2009 2010 2011 2012 1 Cengkareng 304,742 471,046 325,681 513,920 513,920 2 Grogol Petamburan 183,369 221,342 309,515 222,338 222,338 3 Tambora 216,072 264,980 377,101 236,974 236,974 4 Tamansari 118,908 124,639 219,140 109,556 109,556 5 Kebon Jeruk 225,872 311,489 284,028 333,303 333,303 6 Palmerah 175,325 218,312 269,594 198,721 198,721 7 Kembangan 175,325 236,465 200,138 371,985 371,985 8 Kalideres 161,147 354,579 236,046 395,148 395,148 Jumlah 1,636,242 2,202,852 2,221,243 2,281,945 2,281,945 Sumber : BPS Jakarta Barat Dalam Angka 2012 Tabel 2.3. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Umur Kota Administrasi Jakarta Barat KELOMPOK JUMLAH PENDUDUK NO UMUR LAKI- LAKI-LAKI PEREMPUAN (TAHUN) LAKI+PEREMPUAN 1 0 - 4 100,657 95,024 195,681 2 5 - 9 93,047 87,236 180,283 3 10 - 14 81,426 78,488 159,914 4 15 - 19 96,675 107,590 204,265 5 20 - 24 129,282 130,378 259,660 6 25 - 29 147,560 137,802 285,362 7 30 - 34 126,410 113,434 239,844 8 35 - 39 103,830 91,984 195,814 9 40 - 44 83,785 75,971 159,756 10 45 - 49 64,967 61,870 126,837 11 50 - 54 49,800 48,349 98,149 12 55 - 59 35,207 32,786 67,993 13 60 - 64 22,056 22,040 44,096 14 65 - 69 14,197 14,555 28,752 15 70 - 74 8,325 9,741 18,066 16 75+ 7,222 10,251 17,473 JUMLAH 1,164,446 1,117,499 2,281,945 Sumber : BPS Jakarta Barat Dalam Angka 2012 Profil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2013 6 Grafik 2.1 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Umur Kota Administrasi Jakarta Barat PERSENTASE PENDUDUK JAKARTA BARAT MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2011 49% 51% Laki-laki Perempuan Sumber : BPS Jakarta Barat Dalam Angka 2012 UHH merupakan indikator dari derajat kesehatan masyarakat, yang dipengaruhi antara lain faktor : lingkungan, pelayanan kesehatan, keturunan, dan perilaku masyarakat. Data estimasi yang dikeluarkan oleh BPS Provinsi DKI Jakarta setiap tahun terus meningkat. Diamati menurut jenis kelamin UHH perempuan selalu lebih tinggi daripada usia harapan hidup laki- laki. Peningkatan UHH selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 2.4 Tabel 2.4 Estimasi Usia Harapan Hidup 2000,2005-2012 Provinsi DKI Jakarta TAHUN JENIS No KELAMIN 2000 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 1 Laki-Laki 69.9 71.7 71.8 74 74.2 74.3 74.4 74 74.4 2 Perempuan 73.78 76.5 76.68 77.6 77.7 77.9 78 78 78 3 Laki+Perempuan 71.9 74 74.14 75.8 75.9 76 76.2 76.3 76.5 Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta-Estimasi Parameter Demografi Kepadatan penduduk Kota Administrasi Jakarta Barat hasil sensus tahun 2010 menunjukan bahwa wilayah Kecamatan Tambora memiliki kepadatan penduduk tertinggi yaitu 43.884 jiwa per km2 sedangkan kepadatan penduduk terendah di wilayah Kecamatan Kembangan yaitu 11.257 jiwa per km2. Tabel 2.4 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Profil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2013 7 Kota Administrasi Jakarta Barat LUAS WILAYAH JUMLAH KEPADATAN KECAMATAN (Km2) PENDUDUK PENDUDUK Cengkareng 26,54 513.920 19.364 Grogol Petamburan 9,99 222.338 22.256 Tambora 5,40 236.974 43.884 Tamansari 7,73 109.556 14.173 Kebon Jeruk 17,98 333.303 18.537 Palmerah 7,51 198.721 26.461 Kembangan 24,16 271.985 11.258 Kalideres 30,23 395.148 13.071 JAKARTA BARAT 129,54 2.281.945 17.616 Sumber : BPS Jakarta Barat Dalam Angka 2012 2.4 SOSIAL EKONOMI 2.4.1 Pendidikan Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan, dapat dilihat dari penduduk yang masih sekolah pada umur tertentu. Tabel 2.5 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Administrasi Jakarta Barat KELOMPOK UMUR JENIS KELAMIN 07-12 13-15 16-18 19-24 Laki-laki 90.61 72.97 47.81 15.60 Perempuan 89.11 61.65 46.92 11.24 Laki –laki dan Perempuan 89.86 67.27 47.31 13.35 Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Profil Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun 2013 8 2.4.2 Pendapatan Pendapatan perkapita penduduk Jakarta Barat terus mengalami peningkatan selama periode waktu 2008 s.d 2011.