<<

Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer Vol. 1 No. 1 Januari 2017 ISSN 2548-740X

PEMBUATAN GAME TOWER DEFENSE SUMMONER‘S QUEST MENGGUNAKAN UNITY DENGAN TOUCH GESTURE RECOGNIZER

Bill Kevin1, Jeanny Pragantha2, Darius Andana Haris3 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Tarumanagara Jl. Letjen S. Parman No.1, Jakarta Email : [email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Game Summoner‘s Quest adalah game yang ber-genre Tower Defense. Game ini dibuat dengan tujuan memberikan pengalaman baru pada pemain dengan mengimplementasikan fitur touch gesture recognizer. Game ini mempunyai tampilan berbentuk dua dimensi dan dimainkan dengan menggunakan berbasis Android. Game ini dibuat menggunakan Unity dengan C# sebagai bahasa pemrograman. Pemain harus menghancurkan base musuh dengan menggambar simbol pada layar untuk mengeluarkan prajurit yang akan mengalahkan monster-monster musuh yang melindungi base musuh. Pengujian dilakukan dengan metode blackbox, alpha testing, dan beta testing melalui survei pada 40 responden. Hasil pengujian menunjukkan bahwa fitur menggambar simbol pada game Summoner‘s Quest membuat gameplaygame ini menjadi unik dan menarik sehingga pemain tertarik untuk bermain lagi.

Kata Kunci: Summoner‘s Quest, Tower Defense, Unity, Game 2D, Touch Gesture Recognizer.

PENDAHULUAN Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dirancanglah permainan Summoner‘s Quest. Permainan ini merupakan sebuah permainan elektronik merupakan permainan ber-genre Tower Defense. yang melibatkan manusia untuk berinteraksi dengan Pemain harus mengeluarkan prajurit untuk melawan tampilan antarmukauntuk menghasilkan umpan musuh-musuh yang berjalan menuju base pemain. balik visual pada perangkat video seperti layar Berbeda dengan permainan Tower Defense pada televisi atau monitor computer (Bates, 2004) umumnya, permainan ini akan menggunakan touch Sekarang ini video game merupakan salah satu gesture recognizer, yaitu pemain akan menggambar sarana hiburan yang sudah tidak asing lagi untuk simbol atau bentuk tertentu untuk mengeluarkan semua orang, hal itu disebabkan video game dapat prajurit. diakses tidak hanya melalui PC ataupun konsol, tetapi juga melalui ponsel pintar. Video game juga DASAR TEORI memiliki banyak genre (tipe), salah satunya adalah strategy. Strategy game adalah sebuah video game Dalam suatu perancangan game, diperlukan yang hasil akhirnya ditentukan dari cara apa yang penjelasan terlebih dahulu mengenai beberapa teori dipilih oleh pemain. Genre strategy ini memiliki yang mendukung dan berkaitan dengan perancangan beberapa sub-genre, salah satunya adalah Tower tersebut. Hal tersebut antara lain adalah teori Defense. Sub-genre ini memiliki tujuan utama melindungi markas atau base pemaindari musuh- mengenai genre game, , dan Game musuh yang datang melalui suatu jalur yang telah Controller. ditentukan. Sub-genre ini biasanya berfokus pada pemilihan dan penempatan tower atau prajurit GenreGame dengan efek yang berbeda-beda untuk melawan Genremenjelaskan tentang tema dan alur sebuah musuh-musuh dengan kemampuan yang berbeda. permainan secara garis besar. Genre yang berhubungan dengan game yang akan dirancang

27

Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer Vol. 1 No. 1 Januari 2017 ISSN 2548-740X

adalah strategy game. Strategy game secara umum Wargames adalah sub-genrestrategy game yang fokus pada kemampuan berpikir pemain dalam berfokus pada strategi atau taktik perang pada membuat strategi atau taktik yang tepat untuk peta. memenangkan permainan. Strategy Game terbagi menjadi beberapa sub-genre : Genre game yang dibuat adalah Tower Defense. 1. Real-Time Strategy Real-Time Strategy adalah strategy game yang Gameplay berfokus pada kemampuan pemain dalam Gameplay adalah istilah yang biasanya dipakai menentukan pilihan dan tindakan dalam untuk menunjukkan cara pemain berinteraksi dengan permainan yang keadaannya terus berubah video game. (Techopedia, 2016) Gameplay setiap saat. dikarakterisasi lebih lanjut sebagai cara permainan

2. Real-Time Tactics ini dimainkan, termasuk aturan, plot, tujuan dan Real-Time Tactic sadalah sub-genrestrategy bagaimana cara menaklukkan game tersebut, serta game tentang tactical wargames yang dimainkan secara real-time. keseluruhan pengalaman pemain. Setiap 3. Turn-Based Strategy permainanmempunyai gameplay yang berbeda Pada Turn-Based Strategy, pemain memiliki dengan permainanlainnya. jangka waktu tertentu dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan. Dalam game ini pemain ditugaskan untuk 4. Turn-Based Tactics menghancurkan base musuh. Pemain menggambar Turn-Based Tactics adalah sub-genre strategy simbol pada layar untuk memanggil prajurit, prajurit game dimana pemain mempertimbangkan taktik tersebut lalu akan berjalan ke arah base musuh dan dan bertindak dalam medan perang melalui akan melawan monster musuh yang menghalangi sistem stop-action. Medan perang dalam permainan ini umumnya berupa konfrontasi jalan. Pemain juga dapat menggunakan Spell untuk skala kecil. membantu membunuh musuh. 5. Tower Defense Tower Defense adalah bagian dari real-time Game Controller strategy game. Pemain harus melindungi markas Setiap permainan memerlukan sebuah perantara atau base pemaindari musuh-musuh yang datang yang yang disebut sebagai game controller untuk melalui suatu jalur yang telah ditentukan. menciptakan interaksi didalamnya. Game controller Contoh game dari sub-genre ini adalah Epic merupakan sebuah perangkat yang digunakan dalam War 5 dan The Battle Cats. memberikan perintah ke dalam suatu permainan. 6. Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) Keberadaan sebuah game controller sangat penting MOBA merupakan sub-genre real-time strategy dalam sebuah permainan, karena game controller game yang pemainnya masing-masing memberikan perintah untuk menggerakkan suatu mengontrol satu karakter di salah satu dari dua objek, mengeluarkan senjata, dan hal-hal lainnya tim dengan tujuan untuk menghancurkan yang ada didalam sebuah permainan. Biasanya game struktur utama tim lawan. controller dirancang sedemikian rupa untuk 7. Artillery memudahkan pemain dalam melakukan interaksi di Artillery adalah strategy game dimana pemain dalam permainan. (Sethi, 2005) Game controller biasanya mengendalikan tank dan berkelahi dapat berupa: (Dark Watcher, 2016) dengan pemain lain dalam pertempuran. 1. Joystick Controller 8. Joystick controller merupakan salah satu 4X game adalah sub-genre strategy game yang controller pertama yang diciptakan untuk pemainnya mengontrol sebuah kerajaan dan memainkan video game. Berbeda dengan D-Pad mengeksplorasi, mengembangkan, yang hanya memiliki empat directional memanfaatkan, dan memusnahkan (explore, movement, Joystick Controller memiliki delapan expand, exploit, and exterminate). directional movement.

9. Wargames 2. D-Pad Controller

28

Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer Vol. 1 No. 1 Januari 2017 ISSN 2548-740X

D-Pad controller merupakan salah satu game controller yang menjadi dasar dari controller Touch Gesture Recognition yang ada sekarang ini. Gesture Recognition merupakan teknik untuk 3. Wireless Controller mengidentifikasi bentuk yang spesial tidak sebagai Wireless Controller merupakan game controller handwriting input, melainkan sebagai indikator dari yang tidak memerlukan kabel untuk suatu perintah khusus. (Liquisearch, 2016) Metode dihubungkan ke . Pemain dapat Gesture recognition yang akan digunakan berupa dengan bebas bermain dimana saja selama masih point-cloud recognizer. Point-cloud recognizer ini didalam jangkauan frekuensi dari controller ini. akan mengubah bentuk input gesture menjadi 4. Touch Screen kumpulan titik atau points. Point-cloud recognizer Touch screen umumnya digunakan pada ini hanya akan menerima input dari jari pertama perangkat mobile, seperti ponseldan Tablet PC. yang menyentuh layar. Saat pemain menyentuhkan Penggunaan touch screen sangatmudah karena jari pada layar, point-cloud recognizer ini akan pengguna hanya perlu menyentuh layar dari membaca input pemain setiap frame-nya sampai perangkatyang mereka miliki untuk melakukan pemain berhenti menyentuh layar. Input ini akan interaksi apapun. Controller lain tidak dapat dibaca sebagai titik-titik atau points dengan melakukan hal seperti swipe, shake, dan koordinat X dan Y. Koordinat points ini akan sebagainya karena hal tersebut hanya dapat dibandingkan dengan koordinat points yang terdapat dilakukan dengan touch screen. pada files yang telah disimpan sebelumnya dengan menggunakan metode greedy. Jika Gambar input Game yang dibuat akan menggunakan touchscreen pemain berbeda ukuran dengan gambar yang sebagai controller-nya. terdapat pada files, ukuran gambar tersebut akan diubah skalanya dengan proses normalisasi. Unity Pointinput dan point yang terdapat pada files akan Unity adalah sebuah game engine dengan mengalami proses resampling agar jumlah bermacam-macam tools yang dapat dimanfaatkan pointinput dan yang terdapat pada file memiliki untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengembang. jumlah yang sama. Gesture recognition ini akan (Unity, 2016) Unity merupakan game engine yang digunakan untuk menggambar suatu simbol atau fleksibel untuk mengembangkan permainan 2D atau bentuk tertentu pada layar sebagai input untuk 3D multiplatform. (Unity, 2016) Unity merupakan mengeluarkan prajurit dan ability yang ada pada game engine yang dipakai untuk membuat game permainan yang dibuat. Summoner‘s Quest.

C# C# (C Sharp) merupakan bahasa pemrograman ALUR APLIKASI berorientasi objek (berbasis class) yang memungkinkan pengembang untuk membangun PermainanSummoner‘s Quest adalah permainan ber- berbagai aplikasi yang aman dan kuat yang berjalan genre Tower Defense. Dalam permainan ini pemain di .NET Framework. (Microsoft, 2016) C# dibuat ditugaskan untuk menghancurkan base musuh. sebagai bahasa pemrograman berorientasi objek Pemain menggunakan touch screen untuk yang lebih sederhana, dan modern. C# merupakan memanggil prajurit, prajurit tersebut lalu akan bahasa pemrograman yang digunakan dalam berjalan ke arah base musuh dan akan melawan pembuatan game Summoner‘s Quest. monster musuh yang menghalangi jalan. Pemain juga dapat menggunakan Spell untuk membantu Touch Screen Gesture membunuh musuh. Gestures dibagi menjadi Mekanika Sentuh dan Pemain membutuhkan magic power untuk Aktivitas Sentuh. (Google, 2016) Mekanika sentuh memanggil prajurit dan menggunakan spell.Magic memiliki beberapa hasil tergantung konteks. power akan terus bertambah dengan sendirinya Aktivitas sentuh dapat dicapai melalui beberapa seiring waktu berjalan dalam permainan, selain itu mekanik sentuh. Touch, Pinch, Drag, Swipe, dan pemain juga akan mendapat magic power ketika Fling adalah aktivitas sentuh yang paling sering pemain berhasil membunuh monster musuh. Pemain dipakai dalam kegiatan yang berhubungan dengan juga akan mendapatkan soul point yang dapat touchscreen.

29

Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer Vol. 1 No. 1 Januari 2017 ISSN 2548-740X

+120 digunakan untuk meng-upgrade prajurit dan base Damag dengan menyelesaikan stage-stage yang ada. e

Pemain harus menggambar simbol untuk +300 mengeluarkan prajurit, simbol-simbol tersebut dapat HP, Trideath 800 280 3 Area 3 1800 dilihat pada Gambar 1. Pemain dapat memanggil 8 +90 Damag macam prajurit yang berbeda, status setiap prajurit e dapat dilihat pada Tabel 1.Terdapat 6 jenis musuh +200 yang dapat dilawan oleh pemain. Status setiap HP, Iai 600 400 2.5 Area 2 1800 musuh dapat dilihat pada Tabel 2. +100 Damag e

+350 HP, Deathscyth 800 1000 2.5 Single 4 2500 e +400 Damag e

Tabel 2 Status Musuh

Health Magic Point Movement Attack Attack Power Name Damage Speed Type Speed when (HP) killed

Goblin 350 80 3 Single 3 100

Orc 750 175 3 Single 3 250 Gambar 1 Simbol-simbol sihir (rune) Golem 2000 250 2 Area 5 400

Griffin 2500 500 2 Single 6 1500 Tabel 1 Status Prajurit Vampire 1750 350 3 Area 3 800

Healt Growt Attac Attac h Damag Moveme Summo h Rate The Name k k Point e nt Speed n Cost (per Type Speed Great 50000 1000 0.5 Area 8 30000 (HP) level) One

+50 HP, Swordian 250 70 3 Single 3 200 +40 Damag e HASIL PENGUJIAN +70 HP, Lancer 300 50 3 Area 3 300 +30 Setelah melewati tahap pembuatan, game yang telah Damag e selesai dibuat akan memasuki tahap pengujian.

+90 Pengujian game dilakukan untuk memastikan HP, bahwa game telah dapat berjalan dengan baik. Axel 360 160 2 Single 4 600 +80 Pengujian permainan Summoner‘s Quest dilakukan Damag e dengan 3 metode, yaitu blackbox testing, alpha testing dan beta testing. +120 HP, Ham 580 120 2 Area 4 700 Blackbox Testing +70 Damag e Pengujian dengan metode blackbox testing yang

Great +400 1000 400 1.5 Area 6 1300 dilakukan pada permainan Summoner‘s Quest Swordian HP, berupa pengujian terhadap modul dan juga

30

Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer Vol. 1 No. 1 Januari 2017 ISSN 2548-740X menjalankan permainan pada perangkat smartphone yang berbeda. Pengujian modul dilakukan untuk memastikan apakah setiap modul pada permainan sudah berjalan dengan baik. Modul-modul yang diuji pada blackbox testing adalah sebagai berikut:

1. Modul Main Menu Pada modul mainmenu terdapat 3 buah tombol yaitu Story Mode, Options, Exit. Tombol StoryMode berfungsi untuk memindahkan pemain ke menuStageSelect. Tombol Options berfungsi untuk memindahkan pemain ke menuOptions. Gambar 3 Modul Options 2. Modul Main Menu

Pada modul mainmenu terdapat 3 buah tombol yaitu Story Mode, Options, Exit.Tombol 4. Modul Stage Select stage StoryMode berfungsi untuk memindahkan Pada modul ini pemain dapat memilih yang ingin dimainkan dengan menyentuh ikon pemain ke menu Stage Select. Tombol Options bendera pada peta, kemudian pemain menyentuh berfungsi untuk memindahkan pemain ke menu Options. Tombol Exit berfungsi untuk tombol Start untuk memulai permainan. Pemain menghentikan permainan. Berdasarkan hasil juga dapat berpindah ke menu Upgrade dengan menekan tombol Upgrade. Pengujian pengujian, seluruh tombol sudah berjalan menunjukkan modul ini sudah berjalan dengan dengan baik dan mengembalikan hasil yang sesuai. Tampilan modul main menu dapat dilihat baik dan sesuai dengan yang diinginkan. pada Gambar 2. Tampilan modul Stage Select dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 2 Modul Main Menu

Gambar 4 Modul Stage Select 3. Modul Options

Pada modul ini pemain dapat mengatur volume permainan. Pemain juga dapat membaca 5. Modul Upgrade informasi ABOUT dan HELP yang berisi tentang Pada modul ini pemain dapat melihat informasi pembuat permainan dan informasi singkat status setiap karakter. Pemain juga dapat tentang cara bermain. Seluruh fitur pada modul melakukan upgrade pada karakter yang ini sudah berfungsi dengan benar dan sesuai. diinginkan dengan menekan tombol upgrade Tampilan modul Options dapat dilihat pada jika Soul Point yang dimiliki cukup untuk Gambar 3. membayar upgrade cost.Pengujian pada modul ini menunjukkan modul ini sudah berjalan dengan baik dan sesuai. Tampilan modul Upgrade dapat dilihat pada Gambar 5.

31

Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer Vol. 1 No. 1 Januari 2017 ISSN 2548-740X

dimainkan pada perangkat yang tidak memiliki display aspect ratio 16:10. Tampilan modul gameplay saat bermain pada perangkat ASUS Zenfone 5 yang memiliki aspect ratio 16:9 dapat dilihat pada Gambar 7 dan tampilan modul gameplay saat bermain pada perangkat ASUS Nexus 7 (2013) yang memiliki aspect ratio 16:10 dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 5 Modul Upgrade

6. Modul Gameplay Pada modul ini Magic Power pemain akan terus bertambah seiring waktu, kemudian pemain dapat memanggil prajurit dengan menggambar Gambar 7 Tampilan bermain pada perangkat ASUS Rune Magic Power simbol ( ) jika telah Zenfone 5 mencukupi jumlah yang telah ditentukan. Musuh-musuh akan terus bermunculan sampai base musuh berhasil dihancurkan oleh pemain. Jika pemain berhasil menghancurkan basemusuh maka pemain berhasil memenangkan stage. Jika base pemain berhasil dihancurkan oleh musuh maka pemain kalah. Berdasarkan hasil pengujian, modul sudah berjalan dengan baik dan sesuai. Tampilan modul Gameplay dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 8 Tampilan bermain pada perangkat ASUS Nexus 7 (2013)

Alpha testing

Alpha testing dilakukan oleh pihak yang mengerti bidang pemrograman. Alpha testing yang dilakukan pada permainan Summoner‘s Quest ini dilakukan oleh dua dosen pembimbing, sebagai pihak yang telah mengerti konsep dari permainan ini. Hasil alpha testing dapat dilihat pada Tabel 3.Dengan Gambar 6 Modul Gameplay dilakukannya alpha testing, dapatdiketahui bahwa masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan hasil bahwa dan ditambah pada permainan Summoner‘s Quest semua modul telah berjalan dengan baik dan ini. Kekurangan yang ditemukan pada saat alpha terdapat kekurangan pada tampilan permainan saat

32

Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer Vol. 1 No. 1 Januari 2017 ISSN 2548-740X

testing telah diperbaiki sesuai dengan petunjuk Pernahkah Pernah 27 67,50% penguji agar game dapat berjalan dengan lebih baik. memainkan game 2 ber-genre Tower Tidak Defense? 13 32,50% Tabel 3 Hasil Alpha Testing Pernah

Pernahkah No Penguji Komentar Solusi Pernah 21 52,50% 1 Ir. Jeanny Tulisan Tulisan sudah memainkan game dengan fitur untuk 3 Pragantha, diperbesar diperbesar dan menggambar Tidak M.Eng dan warna warna tulisan simbol tertentu 19 47,50% Pernah tulisan sudah dibuat sebagai input? dibuat lebih lebih kontras Apakah tampilan Ya 37 92,50% kontras status karakter di 4 dalam game Saat loading Loading scene Summoner‘s Tidak 3 7,50% scene diberi sudah diberi Quest cukup jelas? tanda tanda 2 Darius Andana Tambahkan Animasi base Menarik 33 82,50% Haris, M.TI animasi saat hancur Pendapat tentang base hancur ditambahkan gameplay Biasa saja 7 17,50% 5 Summoner‘s Quest Tidak Musuhnya Musuh sudah 0 0% dipermudah dipermudah Menarik agar lebih balance Apakah tertarik Ya 31 77,50% 6 untuk bermain lagi? Tidak 9 22,50% Beta testing Apakah fitur untuk Ya 22 55,00% Beta testing adalah pengujian yang dilakukan menggambar 7 simbol sebagai kepada masyarakat awam setelah alpha testing input memberikan Tidak 18 45,00% diujikan. Pengujian ini dilakukan dengan pengalaman baru? membiarkan penguji memainkan permainan Summoner‘s Quest. Pengujian ini dilakukan oleh 40 responden pada tanggal 14 Juni 2016 sampai 22 Juni Pembahasan Hasil Pengujian 2016 dan tanggal 17 Juli 2016 sampai 19 Juli 2016. Pengujian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner Setelah selesai dilakukan pengujian beta testing, untuk diisi secara manual kepada 11 orang dan diisi berdasarkan jawaban yang telah diberikan oleh 40 secara langsung pada laptop yang telah disediakan responden, terkumpul hasil sebagai berikut: kepada 20 orang. Selain itu juga dikirimkan file 1. Sebanyak 67,50% responden menyatakan berupa data permainan dan kuesioner melalui pernah bermain permainan yang serupa. facebook kepada 9 orang. Kuesioner berisi 7 pertanyaan yang terdiri dari pengetahuan mengenai 2. Sebanyak 47,50% responden menyatakan tidak permainan serupa, dan pendapat mengenai pernah memainkan permainan dengan fitur permainan Summoner‘s Quest. Hasil beta testing dapat dilihat pada Tabel 4. menggambar simbol tertentu sebagai input.

Tabel 4 Hasil Beta Testing 3. 92,50% responden menyatakan tampilan status karakter di dalam permainan Summoner‘s Quest No. Kategori/ Jawaban Jumlah Persentase cukup jelas. Pertanyaan (orang)

L 35 87,50% 4. Sebanyak 82,50% menyatakan gameplay 1 Jenis Kelamin permainan Summoner‘s Quest menarik. P 5 12,50%

33

Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer Vol. 1 No. 1 Januari 2017 ISSN 2548-740X

5. 77,50% responden menyatakan tertarik untuk KESIMPULAN DAN SARAN bermain lagi. Setelah selesai melakukan pengujian pada 6. Sebanyak 55,00% responden menyatakan permainan Summoner‘s Quest, berdasarkan data dan menggambar simbol sebagai input memberikan komentar yang diterima dapat ditarik kesimpulan pengalaman yang baru. sebagai berikut: 1. Fitur menggambar simbol sebagai input pada Berdasarkan hasil pengujian, responden dengan permainan Summoner‘s Quest merupakan fitur pekerjaan sebagai mahasiswa atau karyawan swasta yang unik dan menarik. 2. Permainan Summoner‘s Quest memiliki memberikan komentar dan saran bahwa fitur gameplay yang menarik sehingga pemain menggambar simbol pada permainan Summoner‘s tertarik untuk bermain lagi. Quest merupakan fitur yang unik dan menarik, tetapi 3. Pada karakter The Great One, Griffin, Golem perlu adanya perbaikan dalam kualitas tampilan, dan Orc, animasi jalannya terlihat tidak lancar. animasi, dan suara pada permainan ini. Sedangkan 4. Permainan Summoner‘s Quest tampil sempurna responden dengan pekerjaan sebagai pelajar jika dimainkan pada perangkat dengan layar memberikan komentar dan saran bahwa fitur yang memiliki aspectratio 16:10. 5. Touch Gesture Recognizer pada permainan menggambar simbol menarik, tetapi garisnya perlu Summoner‘s Quest sudah berjalan dengan cukup dipertebal dan permainan terasa pelan karena baik. gerakan karakter yang terlihat lambat. Selain itu juga dilakukan pengujian pada perangkat yang berbeda. Selain kesimpulan, terdapat juga saran-saran yang Pengujian ini dilakukan pada perangkat ASUS dapat digunakan untuk mengembangkan game Zenfone 5 dan Sony Xperia TX yang memiliki Summoner‘s Quest. Saran-saran yang didapat adalah display aspect ratio 16:9, dan ASUS Nexus 7 (2013) sebagai berikut: 1. Tampilan prajurit-prajuritnya dapat dibuat lebih yang memiliki display aspect ratio 16:10. Pada bervariasi dan unik. perangkat dengan display aspect ratio 16:9, tampilan 2. Simbol-simbol yang terdapat di dalam status karakter dan gambar tanah pada modul permainan dipermudah bentuknya dan gameplay terpotong sebagian sehingga nama setiap diperbanyak jenisnya. karakter dan spell menjadi tidak terlihat, selain itu Tampilan permainan diperbaiki penskalaannya agar animasi Spell terlihat tidak menyentuh tanah (lihat dapat dimainkan pada perangkat yang memiliki layar dengan aspectratio 16:9. pada Gambar 7). Tetapi jika permainan dimainkan pada perangkat ASUS Nexus 7 (2013) yang memiliki aspect ratio 16:10 seluruh layar tampil DAFTAR PUSTAKA sempurna (lihat pada Gambar 8). Bates, B. (2004). Game Design 2nd Edition. Boston: 7. Pengujian Touch Gesture Recognizer Thomson Course Technology. dilakukan dengan menggambar simbol- simbol yang ada dan mengamati apakah output yang ditampilkan sesuai dengan input Dark Watcher. (2016, Februari 24). Game simbol. Berdasarkan hasil pengamatan saat Controller. Retrieved from Video Games pengujian, Touch Gesture Recognizer pada Console Library: permainan ini sudah berfungsi dengan cukup http://www.videogameconsolelibrary.com/ baik. Touch Gesture Recognizer ini hanya art-controller.htm#page=motion menerima input dari jari pertama yang menyentuh layar, sehingga tidak mungkin Google. (2016, February 25). Gestures. Retrieved untuk menggambar 2 simbol secara from Google: bersamaan. https://www.google.com/design/spec/patter ns/gestures.html

34

Jurnal Ilmu Teknik dan Komputer Vol. 1 No. 1 Januari 2017 ISSN 2548-740X

Liquisearch. (2016, February 25). Pen Computing - Techopedia. (2016, Februari 24). Gameplay. General Techniques of Pen Computing - Retrieved from Techopedia: Gesture Recognition. Retrieved from https://www.techopedia.com/definition/19 Liquisearch: 11/gameplay http://www.liquisearch.com/pen_computin g/general_techniques_of_pen_computing/g Unity. (2016, Februari 25). The Best Development esture_recognition Platform for Creating Games. Retrieved from Unity 3D: http://unity3d.com/unity Microsoft. (2016, February 25). Introduction to the C# Languange and the .NET Framework. Unity. (2016, Februari 25). Unity Overview. Retrieved from Microsoft MSDN: Retrieved from Unity 3D: https://msdn.microsoft.com/en- http://docs.unity3d.com/Manual/UnityOver us/library/z1zx9t92.aspx view.html

Sethi, M. (2005). Game Programming for Teen Second Edition. Boston: Course Technology PTR.

35