AQUASAINS (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan) (Vol 9 No. 2 Tahun 2021)

DIVERSITY AND ABUNDANCE OF GASTROPODS IN KAWAL AND PENGUDANG BEACH, BINTAN REGENCY

Nisha Desfi Arianti1 · Mey Krisselni Sitompul1

Ringkasan Kawal Beach and Pengudang ach and 1564 ind/m2 for Pengudang Beach are sandy beaches located in Bint- Beach. Diversity of gastropods species an Regency, Kepualauan Riau Provin- are (H’) 1,83; (E) 0,5; and (C) 0,3 for ce. The two beaches have almost si- Kawal Beach, (H’) 2,55; (E) 0,7; and milar activities, is there are fishermen (C) 0,1 for Pengudang Beach. Bray- settlements. The difference is that Ka- Curtis similarity shown is PK1-PP1=0,33; wal Beach is located around beach to- PK2-PP2 = 0,34; and PK3-PP3 = 0,15. urism activities, while Pengudang Be- This study is important in providing in- ach has no beach tourism activities. The formation on gastropods that live in the purpose of this study was to unders- Kawal dan Pengudang beach. For fu- tand how diversity and abundance gas- ture research should focus on temporal tropods in Kawal and Pengudang bea- research in more depth to provide kno- ch, then the similarity-based Bray-Curtis wledge of gastropods communities and similarity in both locations. The me- their ecological importance. thod of determining the research loca- tion at Kawal Beach and Pengudang Keywords abundance, Bintan island, diver- Beach is purposive sampling. The gas- sity, dominance, tropod samples were collecting use tran- sect with a quadrat of 1 m2 at the lo- west tide zone along 100 meters towa- PENDAHULUAN rd the sea. They were taken by hand then put into a labeled zip lock plas- Pantai Kawal dan Pengudang adalah pan- tic. Samples were then identified, docu- tai berpasir yang terletak di Kabupaten mented and their diversity and abun- Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Ke- dance were calculated. A total of 42 dua pantai tersebut dipengaruhi oleh pa- species of gastropods were identified sang surut air laut. Pada saat air su- belonging to 15 families with an abun- rut, dasar pantai bisa menjadi sangat dance index 3433 ind/m2 for Kawal Be- kering. Tarikan gravitasi bulan dan ma- tahari menyebabkan pasang naik dan 1) Universitas Karimun Jl. Canggai Putri, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun turun setiap 6 jam di sebagian besar E-mail: nishadesfi[email protected] wilayah pesisir. Organisme yang hidup 950 Nisha Desfi Arianti1, Mey Krisselni Sitompul1 di zona ini harus mampu menghinda- berkembang dengan baik, dilengkapi de- ri tersapu oleh gelombang dan harus ngan tentakel dan mata. menghadapi tenggelam saat air pasang. sensitif terhadap perubah- Mereka juga harus bertahan hidup da- an lingkungan dan dikategorikan seba- ri perubahan tingkat salinitas saat huj- gai kelompok organisme fakultatif yang an. Untuk mengatasi tekanan gelom- dapat bertahan hidup dalam perubah- bang, sebagian besar organisme inter- an lingkungan yang sederhana. Kelim- tidal berpegangan pada sesuatu (beba- pahan dan keanekaragaman gastropo- tuan), membenamkan diri, atau bersem- da laut dipengaruhi oleh faktor biotik bunyi di cangkang pelindung. dan abiotik seperti kondisi lingkung- an, ketersediaan pangan, predasi pre- dator, dan pemukiman. Menurut pene- Pantai Kawal memiliki aktivitas wisata litian sebelumnya, derajat paparan aksi dan Pantai Pengudang memiliki akti- gelombang (Crowe et al., 2000; McQu- vitas lokal seperti mengumpulkan mo- aid and Lindsay, 2000; Zamprogno et al., luska. Pantai Kawal berada di sekitar 2012), variasi suhu (Harley et al., 2006), kawasan wisata dan Pantai Pengudang topografi pesisir (Crowe et al., 2000; merupakan kawasan nelayan pengum- Sorensen, 2012), kandungan organik da- pul moluska. Asumsi bahwa aktivitas lam sedimen (Arruda and Amaral, 2003; di sekitar pantai sedikit banyak akan Snelgrove and Butman, 1995), preda- mempengaruhi komponen-komponen yang si (Moerland et al., 2016; Morton and ada di perairan tersebut. Perubahan sa- Blackmore, 2009) dan gangguan ma- lah satu komponen di perairan akan ber- nusia (Deepananda and Macusi, 2013) pengaruh terhadap keanekaragaman dan merupakan beberapa parameter yang mem- kelimpahan biota di dalamnya. Peru- pengaruhi distribusi organisme pantai bahan struktur Gastropoda dapat ber- berbatu. Nassarius pullus dan Anada- upa keanekaragaman, kelimpahan, dll. ra uropigimelana merupakan sebagian Penilaian kualitas air dapat dilakukan spesies yang memiliki distribusi yang dengan 3 (tiga) cara yaitu analisis fisik, luas yang berpotensi di jadikan indika- analisis kimiawi, dan analisis biologi. tor biologis dalam penelitian mengenai Analisis biologi yang biasa digunakan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim untuk memberikan gambaran kondisi secara mendalam. perairan adalah melihat struktur komu- nitas bentik. Salah satu komunitas he- Beberapa kasus pemanenan gastropo- wan bentik yang dapat digunakan se- da untuk dikonsumsi banyak terjadi di bagai bioindikator di dalam air adalah beberapa daerah seperti di Pantai Na- Gastropoda. Gastropoda merupakan sa- sese Kepulauan Fuji (Suratissa and Ra- lah satu moluska yang menyusun ko- thnayake, 2017) hal ini memungkink- munitas bentik di perairan yang berge- an akan menimbulkan bahaya jika ak- rak menggunakan otot perut, mengala- tivitas ini terus menerus dilakukan tan- mi torsi dan sistem cangkang, bentuk pa adanya kebijakan yang mengatur. Per- cangkangnya kerucut bengkok. Badan aturan pemanenan pada ukuran terten- gastropoda sangat bervariasi dalam ben- tu terhadap kerang dan gastropoda yang tuk dan ukurannya. Gastropoda memi- akan melakukan pembenihan sangat di- liki cangkang berulir tunggal, kepala perlukan untuk keberlanjutan stok pe- Diversity and abudance gastropods Bintan 951 manenan. Filipina dianggap sebagai Ne- pu memberikan tempat berlindung (ce- gara yang sangat beragam dalam hal lah bebatuan / dibawah bebatuan). moluska, akan tetapi penelitian tentang Namun meskipun semua penelitian ter- keanekaragaman moluska di Pulau Min- sebut difokuskan pada keanekaragman danao masih sangat sedikit (Jumawan gastropoda, tetap menjadi tantangan uta- et al., 2015). ma untuk dikaji. Karena perubahan iklim Hal lain yang mempengaruhi keaneka- terus terjadi di bumi dan masing-masing ragaman hayati adalah pencemaran mi- daerah memiliki karakteristik yang berbeda- nyak dari buangan kapal dapat meng- beda sesuai dengan aktivitas yang ter- ancam moluska dan fauna lainnya. Pem- dapat dilokasi penelitian. Saat ini pe- buangan limbah (minyak) secara terus nulis tertarik menlakukan kajian atau menerus dapat mempengaruhi keane- penelitian di Pantai Kawal dan Pantai karagaman hayati, mempengaruhi ke- Pengudang. Karena secara lokasi, pan- sehatan penduduk, dan berpotensi un- tai ini sama-sama berada di Kabupa- tuk ekowisata (Dolorosa and Dangan- ten Bintan, tetapi memiliki karakteris- Galon, 2014). Hal ini dapat mengindi- tik yang berbeda. Penulis melakukan kasikan status pencemaran habitat. Di kajian mengenai keanekaragaman dan sisi lain, gastopoda memang model yang kelimpahan pada kedua pantai tersebut baik untuk menemukan pencemaran yang dengan harapan dapat menjadi infor- terjadi di laut karena variasi pencemar- masi dalam menentukan kebijakan pe- an akan tercermin pada bentuk cang- lestarian lingkungan di kedua lokasi. kang (Primost et al., 2015). Pantai Kawal merupakan pantai berba- MATERI DAN METODE tu. Pantai berbatu dikatakan salah sa- tu kawasan yang berbahaya dan rumit Penelitian ini dilakukan pada tanggal di antara ekosistem laut di dunia. Per- 20 Juli hingga 20 Agustus 2020 pada tama, area ini terpapar udara langsung dua pantai di Kabupaten Bintan yaitu pada saat surut, sehingga berdampak pantai Kawal, dan pantai Pengudang (Gam- pada faktor lingkungan lainnya seperti bar 1). Masing-masing lokasi terdiri da- suhu salinitas, pH dan kandungan ok- ri 3 (tiga) stasiun dimulai dari bibir pan- sigen. Selain itu juga, organisme di pan- tai kearah laut. Parameter fisik dan ki- tai berbatu ini akan mendapatkan pe- mia perairan yang diukur meliputi su- ngaruh dari angina kencang dan debur- hu, pH, oksigen terlarut (DO), dan sali- an ombak, serta efek pengeringan yang nitas. Pengukuran parameter suhu, pH, diakibatkan paparan sinar matahari (Alyak- oksigen terlarut menggunakan multime- rinskaya, 2004; Sorensen, 2012), angin ter (Lovibond Senso Direct), salinitas dan tingginya salinitas serta adanya or- menggunakan Handrefraktometer (Ata- ganisme darat yang bersifat predator, go). hanyalah faktor kondisi lingkungan pen- Pengambilan sampel gastropoda meng- dukung yang tidak dapat diprediksi pa- gunakan transek dengan ukuran kua- da lingkungan ini (Smith, 2013). Ter- drat 1m2, sampel kemudian dimasukk- lepas dari kondisi yang ekstrem terse- an ke dalam plastik ziplock yang te- but, pantai berbatu selalu dipenuhi de- lah diberi label. Sampel gastropoda di- ngan hewan invertebrata karena mam- tempatkan di kotak pendingin sebelum 952 Nisha Desfi Arianti1, Mey Krisselni Sitompul1

Indeks kemiripan spesies Gastropoda diukur menggunakan Bray-Curtis yang menstandarkan metrik Manhattan se- hingga memiliki range dari 0 (similar) hingga 1 (dissimilar)

 n  ∑i=1 |Yi j −Yik BC = 100 1 − n (5) ∑i=1 (Yi j −Yik)

dimana, B= ukuran ketidaksamaan Bray- Curtis; Yi j-Yik=Jumlah individu dalam spesies i di setiap sampel (j, k); n =

Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian, Pantai Kawal dan jumlah spesies dalam sampel Pantai Pengudang Kabupaten Bintan dikeluarkan untuk identifikasi. Selan- HASIL DAN PEMBAHASAN jutnya, sampel gastropoda diidentifika- si berdasarkan morfologi menggunak- Pantai Kawal memiliki karakteristik ber- an WoRMS (World Register of Mari- pasir dan berbatu sedangkan Pantai Pe- ne Species); www. marinespecies. org, ngudang memiliki karakteristik berpa- dan https:// singapore. biodiversity. onli- sir dan ditumbuhi lamun. Desa Pengu- ne. dang terdapat banyak lamun dan me- N K = i (1) rupakan salah satu dari empat kawasan A lindung padang lamun yang ada di Ka- 2 Kelimpahan spesies (K) (ind/m ); Ni: bupaten Bintan. Pantai Kawal didomi- adalah jumlah individu suatu spesies (ind); nasi oleh aktivitas wisata dan meman- dan A: adalah plot luas per meter per- cing, sedangkan Pantai Pengudang di- segi (m2). dominasi oleh aktivitas pemanenan mo- luska oleh masyarakat setempat. Kon- s n n H = i ln i (2) disi fisik dan kimiawi perairan yang di- ∑ N N i=1 tunjukkan pada Tabel 1. menunjukk- H0 an bahwa baik suhu, salinitas, pH tidak E = (3) Hmaks berada dalam kisaran baku mutu yang s ditetapkan oleh Kementerian Lingkung- 2 D = ∑ Pi (4) an Hidup Republik Indonesia No. 51 i=1 (2004). Nilai suhu di Pantai Desa Ka- Keanekaragaman jenis gastropoda diu- wal lebih tinggi dari Pantai Desa Pe- kur menggunakan indeks Shannon Wi- ngudang yaitu masing-masing 27,9°C ener (H’), keanekaragaman (H’), indeks dan 26,35°C. Suhu ini lebih rendah da- kemerataan (E), dan indeks dominansi ri nilai baku mutu, kemungkinan dise- (D). babkan karena pengambilan sampel do- dimana, H’ = indeks keanekaragaman; minan dilakukan setelah turun hujan. N = jumlah total individu yang diama- Selain itu, pengambilan dilakukan pa- ti; ni = jumlah i individu; Pi = n.N−1; da saat pagi hari, mengikuti waktu su- Hmax = log2S rut di lokasi pengambilan sampel. Diversity and abudance gastropods Bintan 953

Tabel 1 Parameter fisika dan kimia di Pantai Kawal ind/m2 untuk Pantai Pengudang. Ter- dan Pengudang dapat 23 spesies gastropoda yang dite- Nilai Rata-Rata Parameter Nilai Alat Baku Mutu mukan di Pantai Kawal, terdiri dari 9 PK PP

Temperature 27,9 26,35 °C Multimeter 28-30 famili yaitu Batillariidae, Cerithiidae, Salinity 20 30 ‰ Handrefraktometer 33-34 Columbellidae, Costellariidae, Littori- pH 6,09 5,38 - Multimeter 7 – 8,5 Dissolved Oxygen (DO) 7,95 7,3 mg/L Multimeter >5 nidae, Muricidae, Nassariidae, Neriti- dae, dan . Sedangkan gas- tropoda yang ditemukan di Pantai Pe- Nilai salinitas di Pantai Kawal lebih ren- ngudang berjumlah 35 spesies yang ter- dah dari Pantai Pengudang, masing-masing diri dari 14 famili yaitu Batillariidae, adalah 20‰, dan 30‰. Nilai salinitas Cerithiidae, Columbellidae, Costellari- di Pantai Pengudang ini sama dengan idae, Cypraeidae, Melongednidae, Mi- nilai salinitas di Desa Olimoo’o yai- tridae, Muricidae, Nacitidae, Nassari- tu 30‰ (Laxmana et al., 2020). Kedua idae, Neritidae, Potamididae, Pyrami- pantai ini merupakan pantai dengan ham- dellidae dan Strombidae. Jumlah total paran padang lamun. Selanjutnya nilai spesies yang ditemukan di Pantai Ka- pH di Pantai Kawal lebih tinggi dari wal lebih banyak dari jumlah total spe- Pantai Pengudang masing-masing 6,09 sies yang ditemukan di Pantai Pengu- dan 5,38. (Rumahlatu and Leiwakabes- dang, namun jika dilihat berdasarkan sy, 2017 menjelaskan bahwa pH me- famili dapat dikatakan bahwa Pantai Pe- rupakan faktor lingkungan yang mem- ngudang lebih banyak daripada Pantai pengaruhi penyebaran gastropoda. Se- Kawal. Jenis yang ditemukan di kedua makin tinggi pH, semakin tinggi kea- pantai tersebut dapat dilihat pada Tabel nekaragamannya. Namun pada peneli- 2. tian ini nilai pH yang rendah di Pan- tai Pengudang tidak juga menunjukk- Hasil analisis kepadatan populasi spe- an nilai keanekaragaman yang rendah, sies asli di setiap stasiun selama peri- melainkan dalam kategori sedang. Se- ode penelitian, memperlihatkan besar- dangkan dengan nilai pH yang tinggi an kepadatan yang sangat rendah (1.33 di Pantai Kawal, Indeks keanekaragam- Ind/m2 - 4,66 Ind/m2), meskiput tren an termasuk dalam kategori kecil. Fak- nilai kepadatan pada setiap periode pe- tor lain yang mendukung kehidupan gas- nelitian mengalami peningkatan. Kena- tropoda adalah Dissolved Oxygen (DO). ikan besaran nilai kepadatan populasi Nilai DO di Pantai Kawal dan Pantai spesies asli (T. scabra dan N. pullige- Pengudang adalah 7,95 mg/L dan 7,3 ra) juga terlihat rendah. Berikut adalah mg/L. Nilai tersebut sesuai dengan ni- grafik kepadatan populasi spesies asli lai ketetapan baku matu yaitu >5. (Ekau (T. scabra dan N. pulligera) di perair- et al., 2010) menjelaskan bahwa oksi- an sungai Wandoke, Desa Gunung Se- gen merupakan salah satu elemen pen- juk Kabupaten Buton selatan. ting dalam metabolisme organisme air. Berdasarkan Tabel 2. terlihat bahwa Ba- Total gastropoda yang ditemukan di Pan- tillaria zonalis merupakan spesies yang tai Kawal dan Pantai Pengudang ada- terdapat di Pantai Kawal dan Pantai Pe- lah 42 spesies yang termasuk dalam 15 ngudang dengan kelimpahan total ter- famili dengan nilai kelimpahan 3433 tinggi masing-masing 1403 ind/m2 dan ind/m2 untuk Pantai Kawal dan 1564 273 ind/m2. Hal serupa juga terjadi di 954 Nisha Desfi Arianti1, Mey Krisselni Sitompul1

Tabel 2 Kelimpahan gastropoda di Pantai Kawal dan Pengudang

Lokasi Total (ind/m2)

No Species Kawal Beach (PK) Pengudang Beach (PP) PK PL PK1 PK2 PK3 PP1 PP2 PP3

1 Batillaria zonalis 615 533 255 159 113 1 1403 273

2 Canarium urceus 0 0 0 0 0 4 0 4

3 Cerithidae sp 3 0 0 14 5 0 3 19 4 Pirenella cingulata 211 14 70 46 3 0 295 49

5 Cerithium litteratum 0 0 0 0 31 2 0 33

6 Cerithium nodulosum 0 0 0 0 0 1 0 1 7 Cerithium traillii 122 0 331 0 11 1 453 12

8 Cerithium zebrum 1 4 0 0 6 1 5 7

9 Clithon oualaniense 3 2 7 20 57 21 12 98 10 Clypeomorus batillaformes 0 21 61 0 0 2 82 2

11 Clypeomorus bifasciata 0 15 50 0 0 0 65 0

12 Clypeomorus concisus 26 5 60 14 0 0 91 14 13 Clypeomorus nympha 2 0 0 0 0 0 2 0

14 Erronea errones 0 0 0 1 0 0 0 1 15 Euplica scripta 0 0 0 3 3 29 0 35

16 Indothais rufotincta 0 0 0 0 0 1 0 1

17 Laevistrombus turturella 0 0 0 3 39 55 0 97 18 Littoraria scabra 0 0 1 0 0 0 1 0

19 Morulla striata 1 6 2 0 0 0 9 0

20 Nassarius bellulus 0 0 0 4 0 0 0 4 21 Nassarius bimaculossus 0 0 0 25 0 6 0 31

22 Nassarius livescens 0 0 0 0 1 0 0 1

23 Nassarius olivaceus 0 0 0 1 0 0 0 1 24 Nassarius reticulatus 0 0 0 1 2 0 0 3

25 Nassarius siquijorensis 0 1 0 0 0 0 1 0

26 Nerita articulata 8 16 1 0 0 0 25 0 27 Nerita undulata 2 11 0 0 0 0 13 0

28 Neverita didyma 0 0 0 1 0 0 0 1 29 Otopleura auriscati 0 0 0 0 1 4 0 5

30 Pictocolumbella ocellata 12 36 11 12 4 2 59 18

31 Pirenella incisa 0 0 0 15 23 34 0 72 32 Pirenella retifera 12 16 17 19 4 7 45 30

33 Pterygia undulosa 0 0 0 0 2 0 0 2

34 Volegalea cochlidium 0 0 0 2 7 4 0 13 35 Pusia ebenus 1 0 1 51 4 7 2 62

36 Pyrene epamella 0 11 0 0 4 0 11 4

37 Reishia bitubercularis 0 2 0 0 0 0 2 0 38 Rhinoclavis vertagus 0 0 0 0 0 18 0 18

39 Rhinoclavis sinensis 0 0 0 1 0 0 0 1

40 Semiricinula fusca 9 24 16 6 33 13 49 52 41 Terebralia palustris 30 4 17 11 0 1 51 12

42 Terebralia sulcata 29 80 268 215 30 49 377 294

Jumlah Total 1116 881 1436 839 413 312 3433 1564 Keterangan: PK (Pantai Kawal), PP (Pantai Pengudang), PK1 (Pantai Kawal, Station. 1), PK2 (Pantai Kawal, Station. 2), PK3 (Pantai Kawal, Station. 3), PP1 (Pantai Pengudang, Station 1), PP2 (Pantai Pengudang, Station 2), PP3 (Pantai Pengudang, Station 3)

Jepang, gastropoda dari genus Batilla- pakan spesies dengan jumlah tinggi di ria merupakan kelompok dominan di Pantai Kawal dan Pantai Pengudang. dataran yang mendapat pengaruh pa- Hal ini diduga karena karakteristik da- sang surut, hal ini dikarenakan kebi- ri lokasi penelitian sangat mendukung asaan makan dari genus Batillaria ini untuk kehidupan spesies tersebut. Se- adalah pemakan diatom bentik (Kami- lain itu, ada juga dari famili Muricidae mura and Tsuchiya, 2004, Kamimura yang dikenal sebagai siput batu. Siput and Tsuchiya, 2006). Selain Batillaria batu ini merupakan siput yang meng- zonalis, Terebralia sulcata juga meru- huni habitat pesisir dan laut dalam jum- Diversity and abudance gastropods Bintan 955 lah banyak (Mills et al., 2007). Selama penelitian, ditemukan siput jenis Mo- rulla striata, Reishia bitubercularis, dan jenis Semiricinula fusca mendiami ke- dua pantai, dengan jumlah tertinggi ya- itu Semiricinula fusca. Hal ini diduga karena spesies ini hidup menempel pa- da bebatuan. Sehingga sangat mudah ditemukan terutama pada saat air su- rut. Menurut (Zhang et al., 2016), ke- biasaan menempel pada bebatuan yang dilakukan siput yaitu bertujuan untuk melindungi sistem dalam tubuhnya se- Gambar 2 Indeks Keanekaragaman, keseragaman perti sistem respirasi, ekskresi, pencer- dan dominansi di Pantai Kawal dan Pantai Pengudang naan serta membantu gastropoda un- tuk bertahan hidup dan tumbuh kem- (Hookham et al., 2014) yang menya- bang dalam ekosistem yang ekstrem. takan bahwa nilai keanekaragaman (H’) Nilai indeks keanekaragaman, kesera- dan keseragaman (E) yang relatif ren- gaman, dan dominasi dapat dilihat pa- dah dipengaruhi adanya aktivitas an- da Gambar 2. Nilai keanekaragaman di tropogenik dari masyarakat lokal seper- Pantai Kawal dan Pengudang masing- ti penangkapan biota sebagai bahan ma- masing adalah 1,839 dan 2,550; nilai kanan yang dikomersialnya, pembuat- keseragaman di pantai Kawal dan Pe- an cinderamata serta kondisi lingkung- ngudang masing-masing adalah 0,5 dan an yang ekstrem di zona intertidal. Se- 0,7; dan nilai dominasi di Pantai Kawal dangkan yang mempengaruhi kelimpah- dan Pengudang masing-masing adalah an dan keanekaragaman gastropoda di 0,3 dan 0,1. Hal ini menjelaskan bah- perairan yaitu faktor biotik dan abiotik wa keanekaragaman di Pantai Kawal seperti kondisi lingkungan, ketersedia- termasuk dalam kategori kecil dan kea- an pangan, predasi oleh predator, dan nekaragaman di Pantai Pengudang ter- persaingan (Susiana et al., 2011). Sua- masuk dalam kategori sedang. Nilai ke- tu komunitas dikatakan memiliki kea- seragaman di Pantai Kawal dan Pantai nekaragaman spesies yang tinggi apa- Pengudang masuk dalam kategori ko- bila komunitas tersebut terdiri dari ba- munitas dalam kondisi labil. Artinya, nyak spesies dengan kelimpahan spe- adanya variasi yang cukup besar pa- sies yang sama atau hampir sama (Er- da komunitas tersebut. Nilai dominasi nanto et al., 2010). di Pantai Kawal dan Pantai Pengudang Indeks kesamaan spesies antara Pan- termasuk dalam kategori rendah. tai Kawal dan Pantai Pengudang seca- Rendahnya indeks keanekaragaman gas- ra keseluruhan dapat dikatakan hampir tropoda di kedua pantai tersebut didu- sama (Gambar 3). Hasil penelitian me- ga karena aktivitas masyarakat setem- nunjukkan bahwa nilai kesamaan PK1- pat seperti wisata, pembuangan sam- PP1 sebesar 0,33; PK2-PP2 0,34, dan pah rumah tangga, dan penangkapan bi- PK3-PP3 0,15. Hal ini diduga karena ota. Hal ini sesuai dengan pernyataan lokasi penelitian masih berada di pu- 956 Nisha Desfi Arianti1, Mey Krisselni Sitompul1

terian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Pustaka

Alyakrinskaya, I. (2004). Resistance to drying in aquatic mollusks. Bio- logy Bulletin, 31(3). Arruda, E. P. d. and Amaral, A. C. Z. (2003). Spatial distribution of mo- Gambar 3 Bray-Curtis Similarity llusks in the intertidal zone of shel- tered beaches in southeastern of bra- lau yang sama. Spesies pada PK3-PP3 zil. Revista Brasileira de Zoologia, merupakan lokasi dengan tingkat ke- 20(2):291–300. miripan terkuat. Crowe, T., Thompson, R., Bray, S., and Hawkins, S. (2000). Impacts of an- thropogenic stress on rocky interti- SIMPULAN dal communities. Journal of Aqua- tic Ecosystem Stress and Recovery, Gastropoda yang ditemukan di Pantai 7(4):273–297. Kawal dan Pantai Pengudang adalah 42 Deepananda, K. and Macusi, E. D. spesies yang termasuk dalam 15 famili (2013). Human disturbance in a dengan nilai kelimpahan 3433 ind/m2 tropical rocky shore reduces species untuk Pantai Kawal dan 1564 ind/m2 diversity. The Philippine Scientist, untuk Pantai Pengudang. Berdasarkan 50:39–58. indeks keanekaragaman (H’), kesera- Dolorosa, R. G. and Dangan-Galon, F. gaman (E), dan dominansi (D) dapat (2014). Species richness of biva- dikatakan bahwa habitat gastropoda di lves and gastropods in iwahig river- Pantai Kawal dan Pengudang masih men- estuary, palawan, the philippines. In- dukung untuk keberlangsungan kehidup- ternational Journal of Fisheries and an gastropoda. Akan tetapi ada baik- Aquatic Studies, 2(1):207–215. nya jika diatur pengelolaan dalam pe- Ekau, W., Auel, H., Pörtner, H.-O., and nangkapan biota gastropoda untuk ko- Gilbert, D. (2010). Impacts of hypo- mersil. Hal ini untuk menghindari ter- xia on the structure and processes in jadinya overfishing dan menjaga keber- pelagic communities (zooplankton, lanjutan sumber daya alam, mengingat macro-invertebrates and fish). Bio- perubahan iklim yang terjadi semakin geosciences, 7(5):1669–1699. cepat. Ernanto, R., Agustriani, F., and Arya- waty, R. (2010). Struktur komunitas Acknowledgements : Terima Kasih kepada Kemen- gastropoda pada ekosistem mangro- terian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi ve di muara sungai batang ogan ko- Nasional karena telah memberikan kesempatan kepa- da penulis untuk dapat penelitian hibah dalam kategori mering ilir sumatera selatan. Maspa- Penelitian Dosen Pemula (PDP). Hal ini sangat mem- ri journal, 1(1):73–78. bantu penulis dalam memperkaya pengalaman dalam melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah. Pe- Harley, C. D., Randall Hughes, A., nelitian ini didanai dan didukung penuh oleh Kemen- Hultgren, K. M., Miner, B. G., Sor- Diversity and abudance gastropods Bintan 957

te, C. J., Thornber, C. S., Rodrigu- up regulation of intertidal popula- ez, L. F., Tomanek, L., and Williams, tions. Marine Ecology Progress Se- S. L. (2006). The impacts of clima- ries, 206:147–154. te change in coastal marine systems. Mills, S. W., Mullineaux, L. S., Ecology letters, 9(2):228–241. and Tyler, P. A. (2007). Habi- Hookham, B., Shau-Hwai, A. T., Da- tat associations in gastropod spe- yrat, B., and Hintz, W. (2014). A ba- cies at east pacific rise hydrother- seline measure of tree and gastropod mal vents. The Biological Bulletin, biodiversity in replanted and natural 212(3):185–194. mangrove stands in malaysia: Lang- Moerland, M. S., Scott, C. M., and Ho- kawi island and sungai merbok. Tro- eksema, B. W. (2016). Prey selection pical life sciences research, 25(1):1. of corallivorous muricids at koh tao Jumawan, J. H., Tripoli, F. F., Boquia, (gulf of thailand) four years after a E. E., Niez, K. L., Veronilla, J. A., major coral bleaching event. Contri- Dellomes, S. A., Udtie, R. M., Se- butions to Zoology, 85(3):291–309. it, N. K., Hasim, N. A., and Gati- Morton, B. and Blackmore, G. (2009). nao, M. J. (2015). Species diver- Seasonal variations in the density of sity and spatial structure of interti- and corallivory by drupella rugosa dal mollusks in padada, davao del and cronia margariticola (caenogas- sur, philippines. Aquaculture, Aqu- tropoda: Muricidae) from the coas- arium, Conservation & Legislation, tal waters of hong kong: plagues or 8(3):301–309. aggregations. Journal of the Marine Kamimura, S. and Tsuchiya, M. Biological Association of the United (2004). The effect of feeding behavi- Kingdom, 89(1):147–159. or of the gastropods batillaria zona- Primost, M. A., Bigatti, G., and lis and cerithideopsilla cingulata on Márquez, F. (2015). Shell shape their ambient environment. Marine as indicator of pollution in mari- Biology, 144(4):705–712. ne gastropods affected by imposex. Kamimura, S. and Tsuchiya, M. Marine and Freshwater Research, (2006). Effects of opportunistic 67(12):1948–1954. feeding by the intertidal gastropo- Rumahlatu, D. and Leiwakabessy, F. ds batillaria zonalis and b. flectosi- (2017). Biodiversity of gastropoda phonata on material flux on a tidal in the coastal waters of ambon is- flat. Marine Ecology Progress Seri- land, indonesia. Aquaculture, Aqu- es, 318:203–211. arium, Conservation & Legislation, Laxmana, M., Kasim, F., and Hamzah, 10(2):285–296. S. N. (2020). Species diversity and Smith, D. (2013). Ecology of the new similarity index of gastropod epifau- zealand rocky shore community, 55 na in the seagrass and mangrove eco- pp. New Zealand Marine Studies systems in olimoo village. The NIKe Centre, University of Otago, Otago. Journal, 5(2). Snelgrove, P. and Butman, C. (1995). McQuaid, C. and Lindsay, T. L. -sediment relationships (2000). Effect of wave exposu- revisited: cause versus effect. re on growth and mortality rates Oceanographic Literature Review, of the mussel perna perna: bottom 8(42):668. 958 Nisha Desfi Arianti1, Mey Krisselni Sitompul1

Sorensen, A. M. (2012). Distribution, diversity, and abundance patterns of intertidal benthic molluscs on roc- ky shores (phuket island, thailand). The Thailand Natural History Muse- um Journal, 6:113–128. Suratissa, D. M. and Rathnayake, U. (2017). Effect of pollution on diver- sity of marine gastropods and its role in trophic structure at nasese shore, suva, fiji islands. Journal of Asia- Pacific Biodiversity, 10(2):192–198. Susiana, S., Maritim, U., Ali, R., and Dan, D. (2011). Diversitas dan kera- patan mangrove, gastropoda dan bi- valvia di estuari perancak, bali. Uni- versitas Hasanuddin. Makassar. Zamprogno, G. C., Fernandes, F. C., and Fernandes, L. L. (2012). Va- riação espaço-temporal das comu- nidades bentônicas do entremarés de costões rochosos no sudeste do brasil. Iheringia. Série Zoologia, 102(4):375–383. Zhang, H., Shin, P. K., and Cheung, S. G. (2016). Physiological respon- ses and scope for growth in a marine scavenging gastropod, nassarius fes- tivus (powys, 1835), are affected by salinity and temperature but not by ocean acidification. ICES Journal of Marine Science, 73(3):814–824.

Kontribusi: Sirza, L.M.J: Mengambil data Lapangan; Purnama, M.F:Mengambil Data Lapangan, Ana- lisis Data dan Menulis Hasil Penelitian dan Pem- bahasan; Anwar, K: Membuat Peta Penelitian; Sa- lwiyah dan Abdullah: Mengambil Data Lapangan & Editing.