Perancangan Interior Akademi Sepak Bola Di Malang Dengan Konsep “Beginning Team”

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Perancangan Interior Akademi Sepak Bola Di Malang Dengan Konsep “Beginning Team” JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 561-570 561 Perancangan Interior Akademi Sepak Bola di Malang dengan Konsep “Beginning Team” Gautama Naritan, Cok Gede P., Diana Thamrin Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: [email protected] Abstrak-Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga Di Indonesia sendiri, popularitas cabang olahraga sepak paling populer di Indonesia. Berbanding terbalik, sepak bola bola bisa dibilang tidak tertandingi oleh cabang olahraga Indonesia terpuruk dengan minimnya prestasi di tingkat manapun. Indonesia memiliki sejarah yang cukup hebat antara domestik maupun Internasional. Indonesia memiliki banyak pemain muda berbakat. Namun tidak banyak akademi sepak bola tahun 60an hingga akhir 90an. Tim Nasional Sepak bola di Indonesia yang mampu mengembangkan pemain muda Indonesia bahkan menjuarai berbagai turnamen sepak bola di tersebut. Karena itu, diperlukan fasilitas memadai yang dapat level Asia Tenggra bahkan sampai level Asia. Beberapa menungjang pengembangan bakat pemain muda. prestasi yang pernah dicatat oleh Indonesia adalah: Perancangan ini menggunakan metode pengumpulan data a. Negara Asia pertama di Piala Dunia dalam Piala Dunia kuantitatif dan kualitatif. Metode perancangan yang digunakan 1938 adalah 3 tahap, inspiration, ideation, dan implementation. Akademi sepak bola di Malang ini akan lebih menekankan pada b. Posisi 3 Asian Games 1958 fasilitas yang mendukung kegiatan anak didik selama berada di c. Juara King’s Cup 1968 akademi. Fasilitas utama adalah fasilitas belajar akademik, dan d. Posisi 2 Korea Cup 1872 dan 1980 fasilitas berlatih sepak bola. Fasilitas pendukung lainya adalah e. Juara SEA Games 1987 dan 1991 fasilitas umum dan pengurus. Perancangan akademi sepak bola Seiring berjalannya waktu, olahraga sepak bola semakin ini akan menyediakan fasilitas berlatih dan belajar sepak bola berkembang di berbagai belahan dunia, termasuk di Asia. bagi pemain muda Indonesia. Negara-negara di Asia mulai berlomba memperkuat atlet sepak Kata Kunci— Interior, Akademi, dan Sepak bola. bolanya. Muali dari, Korea Utara, Cina, Iran, Korea Selatan, Jepang, hingga Arab Saudi, bahkan negara-negara tetangga Football is one of the most popular sports in Indonesia. In seperti Myanmar, Singapura, Malaysia, Thailand, serta reverse, Indonesian football is slumped by lack of achievement Filipina. both domestically and internationally. Indonesia has many Ketika Negara-negara lain mulai berlomba meningkatkan talented young players. But not many soccer academies in prestasinya, Indonesia justru mengalami keterpurukan dan Indonesia are able to develop these young players. Therefore, degardasi mental bertanding yang salah satunya diakibatkan adequate facilities are needed that can support the development of young players talent. oleh kurangnya pembinaan atlet-atlet muda. Hal ini membuat This design uses the method of collecting quantitative and sulitnya mencari pengganti dan penerus dengan performa dan qualitative data. The design method used is 3 stages, inspiration, mental bertanding yang sepadan untuk memperkuat Tim ideation, and implementation. Academy soccer in Malang will be Nasional Sepak bola Indonesia di ajang Internasional. Semakin more emphasis on facilities that support the activities of students lama prestasi Tim Nasional Sepak bola Indonesia semakin while in the academy. The main facilities are academic learning facilities, and soccer practice facilities. Other supporting facilities terpuruk, bahkan sudah kalah dengan negara-negara yang dulu are public facilities and administrators. The design of this football bukan tandingan Indonesia. academy will provide soccer practice and learning facilities for Banyak faktor yang menghambat proses pembibitan pemain young Indonesian players. muda, salah satunya adalah kurangnya akademi sepak bola di Indonesia. Di Indonesia sendiri, jumlah akademi sepak bola Keywords— Interior Design, Academy, and Football bisa dihitung dengan jari. Pembibitan pemain muda lebih banyak mengandalkan peran Sekolah Sepak Bola (SSB). SSB I. PENDAHULUAN bersifat lebih komersial, serta pemain terpencar di sekolah- epak bola merupakan cabang olahraga paling populer dan sekolah pilihan pemain sendiri, sehingga pendidikan mental Spaling digemari di seluruh dunia. Berdasarkan hasil survei pemain tidak bisa dipantau. Akademi sepak bola lebih yang dilakukan oleh Fédération Internationale de Football berorientasi pada pembibitan pemain untuk masa depan, Association (FIFA) pada tahun 2006 menyatakan bahwa sepak pemain juga diasramakan, sehingga pendidikan mental pemain bola merupakan cabang olahraga paling populer dimainkan juga bisa diawasi. (Timo Scheunemann, 2014). hari ini. Survei ini menunjukan lebih dari 265 juta orang Selain itu, akademi-akademi olah raga di Indoneisa masih memainkan sepak bola di lebih dari 200 negara di dunia. jarang yang memperhatikan pendidikan akademik anak JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 561-570 562 didiknya. Hanya beberapa akademi yang memberikan Melakukan observasi tipologi baik secara langsung pendidikan akademik. Pendidikan akademik penting bagi maupun melalui media tertentu. calon atlet, karena belum tentu semua calon atlet bisa menjadi 3. POV atlet profesional. Mereka bisa saja terkena cidera dan masalah- - Mendeskripsikan masalah yang terjadi. masalah lain yang menghalangi mereka menjadi atlet - Menganalisis masalah. profesional. Oleh karena itu, pendidikan akademik penting B. Ideation sebagai bekal mereka jika tidak menjadi atlet profesional. 1. Ideate Pemilihan kota Malang sebagai tempat perancangan akademi - Memberikan ide-ide berupa gagasan atau konsep untuk sepak bola didasari oleh potensi yang dimiliki oleh kota menjawab masalah. Malang. Malang adalah kota terbesar ke 2 di provinsi Jawa - Mengembangkan gagasan atau konsep yang sudah Timur. Potensi atlet sepak sepak bola muda di Jawa Timur diasistensikan. terlihat dalam prestasi Jawa Timur dalam cabang sepak bola di - Menggambarkan konsep yang dirancang dalam bentuk pagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON). Jawa Timur sudah visual/ steksa. menjuarai cabang olahraga ini sebanyak 4 kali secara berturut- 2. Prototype turut mulai tahun 2007 sampai 2008. (Liputan 6) Jawa Timur - Memberikan ide-ide berupa gagasan atau konsep untuk juga memiliki beberapa tim besar dalam persepak bolaan menjawab masalah. Indonesia. Arema F.C., Persebaya Surabaya, Persik Kediri, - Mengembangkan gagasan atau konsep yang sudah Persibo Bojonegoro, Persema Malang, hingga Madura United, diasistensikan. adalah nama-nama tim sepak bola Jawa Timur yang masih - Menggambarkan konsep yang dirancang dalam bentuk eksis dalam persepak bolaan Indoneisa. Hal itu menunjukan visual/ steksa. bahwa Jawa Timur merupakan salah satu kiblat persepak bola 3. Test di Indonesia. - Melakukan evaluasi akhir kepada dosen pembimbing, sebelum melakukan presentasi kepada penguji. C. Implementation II. METODE PERANCANGAN 1. Story Telling Melakukan presentasi akhir kepada pembimbing dan penguji tentang karya perancangan yang telah dikerjakan dan diselesaikan. 2. Bussiness Model Membuat media promosi untuk menjual konsep dan desain yang telah dihasilkan kepada publik. III. KAJIAN PUSTAKA Gambar 1. Design Thinking Veronique Hillen Sumber: dschool.fr/en/design-thinking A. Pelatihan Sepak Bola Secara Modern A. Inspiration Menurut Csandi Arpad, tujuan latihan sepak bola adalah 1. Understand untuk meningkatkan kemampuan teknik, taktik, kondisi fisik, - Mendeskripsikan latar belakang perancangan. dan mental pemain, sehingga pemain dapat mencapai tingkat - Menentukan rumusan masalah dari latar belakang prestasi tertinggi [1]. perancangan. Sedangkan pelatihan sepak bola di akademi La Masia, milik - Menentukan tujuan, manfaat, dan ruang lingkup Barcelona F.C., pemain yang tinggal di akademi muda harus perancangan. mengikuti program sekolah spesifik. Para pemain lainnya ada 2. Observe juga yang menghadiri kelas-kelas di sekolah umum. Mereka Mengumpulkan berbagai macam data pendukung mengorganisir diri untuk bergabung dengan akademi untuk perancangan. Data-data tersebut diantaranya: pelatihan malam. Di Barcelona, ada kepercayaan kuat bahwa - Data literatur pemain hanya akan berhasil jika ada kombinasi antara Melakukan observasi data literatur melalui media buku, pelatihan olahraga, pendidikan, dan dukungan keluarga [5]. wawancara, maupun elektronik. Data literature yang Dari pendapat di atas tersebut, dapat ditarik kesimpulan digunakan adalah data-data yang dapat menunjang dan bahwa unsur-unsur latihan teknik, fisik, dan teknik serta dibutuhkan dalam perancangan. pendidikan mental dan akademik adalah hal penting dalam - Data lapangan pelatihan sepak bola. Sehingga sebuah akademi sepak bola Melakukan observasi lapangan untuk mendapatkan data- harus dapat mewadahi kelima unsur tersebut dalam arti data yang dibutuhkan berupa: foto-foto, ukuran-ukuran mempunyai fasilitas untuk latihan teknik, taktik, dan fisik serta ruangan, kodisi sekitar lapangan. fasilitas untuk pendidikan mental dan akademik. Berikut ini - Data tipologi adalah keterangan lebih jauh mengenai unsur-unsur tersebut: 1. Pelatihan Fisik JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) 561-570 563 Yang disebut dengan latihan fisik dalam sepak bola adalah karakter pemain. Pengurus dan pelatih akademi sadar bahwa suatu latihan untuk meningkatkan kemampuan fisik pemain tidak semua pemain mereka bisa menjadi pemain profesional. agar dapat bermain sepak bola selama 1,5 jam terus menerus Kalaupun bisa menjadi pemain profesional, mereka bisa tanpa mengalami kesukaran/kelelahan
Recommended publications
  • 99512104 Muhammad Zukhron Sidiq.Pdf
    PEHPUSTAKAAN FTSP XJH A l-JO. JUOUL __245-'- TUGAS AKH! r;\ocog>4&±£pL \\ NC. 5NV. 002481 NO. ih^<- IvIARKAS SEPAKBOLA PSS 3 SLEMAN Pendekatan Konsep Arsitektur Melalui Karakteristik Arsitektur Moderen dan Elemen Aiami ISLAM Disustrrftjleh : rviUriAMMAD ZUKHRON SIDIQ r\f\ a A f\ A f%A »70 » %£. lUt Dosen Pembimbing : Ir. Priyo Pratikno, MT JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PEKhNUANAAh UNivtRSITAS ISLAM INDONESIA 2007 I MIL!* ?€RPU\TA;;H;,:i I fmiJAS' Tfc-KiiiK Til. DAD l| p^RG^iOtfiAATiiLM! VOGYAi^ARTA LEMBAR PENGESAHAN JUDUL MARKAS SEPAKBOLA PSS SLEMAN Pendekatan Konsep Arsitektur Melalui Karakteristik Arsitektur Moderen dan Elemen Alami UIOUOUI I UIC! I. MUHAMMAD ZUKHRON SIDIQ 99 512 104 Laporan ini teiah diperiksa dan disahkan oieh Mengetahui Ketua Jurusan Dosen Pembimbing Ir. Hastuti Saptorini, MA Ir. Priyo Pratikno, MT :s: *s 4 :F # * i " •' "-••'/ "'X >:• •?:? «S" :*?:: ;«i *S .•.!-.*.: ^ ->.; "•'- *S *ar ::*• ^;. vi -:•; *>• > * I --'„"•" "'''•• -'->,~. ":'•'.:• '•'••- .:>* *„>* ! ;- S n£ ':ff 4 "••fa'; '•"•;' "v- '/. 3 3 v g * ..: ><^.. ••••:•• V-. © 3 •*:. *, ^•l >:". ••"4 ! «£.«. •* 1 ** ^ ;S i «3 5te ^, * 3 KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb. Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penyusun mampu menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini berjudul " Markas Sepakbola PSS Sleman" disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia, Periode September 2006 - Maret 2007. Bersama ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada: 4- Ibu Ir. Hastuti Saptorini, MA selaku Ketua Jurusan Arsitektur 4- Bp Ir. Priyo Pratikno, M.Arch selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir 4- Bp. Ir. Arman Yulianto MTP selaku Dosen Penguji Tugas Akhir 4- Staf Adsministrasi Klub Sepakbola PSS Sleman 4- Teman - teman Suporter Slemania 4- Semua pihak yang teiah membantu penyusun hingga terselesainya Tugas Akhir ini.
    [Show full text]
  • 76 Pertandingan Persebaya Vs Persiraja Stadion Gelora Bung Tomo
    Pertandingan Persebaya vs Persiraja Stadion Gelora Bung Tomo ( 24 April 2013 / 15.30 – 18.00) Infoman Ibnu Grahan Mat Halil Elemen Source-Receiver Source Receiver Messages -”Lil, Fokus Lil!” -“Press sebelah kiri lil! Ojok di cul no!” - Menepuk pundak Halil saat hendak masuk ruang ganti Diruang ganti: “Lil lek arek-arek ga onok fighting spirit kongkon muleh ae.” -Mengacungkan jempol saat Mat Halil melakukan penetrasi ke gawang lawan Feedback -Mengangguk sambil mengacungkan jempol kepada pelatih -“Siap coach” Channel -Vocal-auditory -Vocal-auditory -Non Verbal melalui bahasa -Non Verbal melalui tubuh bahasa tubuh Noise Ramainya supporter di GBT Fokus pemain Context Stadion Gelora Bung Tomo 76 Universitas Kristen Petra Latihan Stadion Karanggayam Surabaya ( 26 April 2013 / 08.00 – 12.00) Infoman Ibnu Grahan Mat Halil Elemen Source-Receiver Source Receiver Messages -”Halil pimpin tim merah” -“Halil umpan ke Sinchan” -“Halil berani bawa bola!” -“Bagus Lil!” sambil bertepuk tangan. -berbincang masalah strategi untuk pertandingan melawan PSLS. Feedback -setuju dengan taktik menyerang -Mengangguk dengan mengandalkan Fernando -ikut bertepuk tangan Soler sembari menganggukan -Menyarankan untuk kepala bermain menyerang Channel -Vocal-auditory -Vocal-auditory -Non Verbal melalui bahasa tubuh -Non Verbal melalui bahasa tubuh Noise Context Stadion Institut Teknik Surabaya 77 Universitas Kristen Petra Pertandingan Persebaya vs PSLS Stadion Gelora Bung Tomo ( 28 April 2013 / 15.30 – 17.00) Infoman Ibnu Grahan Fernando Soler Elemen Source-Receiver Source
    [Show full text]
  • Sepak Bola Indonesia Dalam Bingkai Pemberitaan Media
    311 Sepak Bola Indonesia dalam Bingkai Pemberitaan Media Afdal Makkuraga Putra Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta Alamat, Jl. Meruya Selatan No 1 Kembangan Jakarta Barat. Telp: 0215840816 Fax: 0215870341, e-mail: [email protected]. Abstract Since early 2010 up to now the national football discourse has been increasing. One of the reasons is that there was a ‘chaotic’ in the Indonesia football Association (PSSI), the leading Indonesia football association recognized by Federal International Football Association (FIFA) and the government of Indonesia. The research method used were framing analysis and social semiotics; whereas the object of study included news about Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) and Liga Primer Indonesia (LPI) covered in three national newspapers: Kompas, Suara Karya and Jurnal Nasional. The results of the study show that Kompas interpreted KSN as an arena to find some solutions instead of using the moment for replacing Nurdin Halid; and urged KSN to become the extraordinary congress (KLB) of PSSI.While Suara Karya, a newspaper belongs to GOLKAR party, focused more on the issue of Nurdin Halid replacement than informing the essence of the congress. The statement of Bill Covack that said the journalists should make the news comprehensive and proportional, was not proven. Abstrak Wacana sepak bola nasional sejak awal tahun 2010 menunjukkan fenomena yang terus meningkat. Salah satu penyebabnya adalah konflik di tubuh Persatuan Sepak Bola Indonesia, Penelitian ini bertujuan menganalisis pemberitaan Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) dan Liga Primer Indo- nesia (LPI) di tiga surat kabar nasional yakni; Kompas, Suara Karya, dan Jurnal Nasional. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis framing dan semiotika sosial.
    [Show full text]