Prosiding Seminar Akademik “Seni dan Media di Masa Pandemi Covid-19” FSMR ISI Yogyakarta, 26-27 Oktober 2020

Editor: Samuel Gandang Gunanto Pitri Ermawati Agustinus Dwi Nugroho

Penyelenggara: Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta D.I. Yogyakarta

BP. ISI Yogyakarta 2020

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Prosiding Seminar Akademik “Seni dan Media di Masa Pandemi Covid-19” FSMR ISI Yogyakarta, 26-27 Oktober 2020

ISBN: 978-602-6509-67-3

Editor: Samuel Gandang Gunanto Pitri Ermawati Agustinus Dwi Nugroho

Desain sampul: Nuria Indah Kurnia Dewi

Layout halaman: Oscar Samaratungga

Penyelenggara: Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta D.I. Yogyakarta

BP. ISI Yogyakarta 2020

ii

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Sambutan Dekan Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta

Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh, Salam sejahtera, Om Swuastiastu, Salam Budaya.

Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Seminar Virtual “Seni dan Media di Masa Pandemi Covid-19” dapat terselenggara dengan baik. Seminar akademik memang sudah menjadi acara tahunan FSMR ISI Yogyakarta, yang bertujuan meningkatkan kompetensi para dosen dalam mendiseminasikan pemikiran-pemikirannya, baik dalam pengkajian maupun penciptaan karya dalam lingkup seni media. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan jaman, serta nilai strategis seminar akademik, maka muali tahun ini cakupan, target dan luaran acara seminar akademik FSMR ISI Yogyakarta diperluas agar lebih berdampak pada kinerja lembaga dan berdampak pada penulis/ pemakalah yang mengikuti seminar.

Acara Seminar Virtual “Seni dan Media di Masa Pandemi Covid-19” merupakan sebuah upaya inovasi yang dilakukan segenap sivitas academika FSMR ISI Yogyakarta. Berkat itu, maka dalam pelaksanaan seminar akademik tahun ini, pemakalah dan peserta seminar tidak hanya sebatas peserta internal kampus, namun juga terbuka bagi dosen, peneliti, seniman, mahasiswa, praktisi seni, penggiat seni, dan pemerhati seni yang berkecimpung dalam dunia seni, budaya, media, dan humaniora secara nasional, bahkan internasional. Mereka semua diberi kesempatan untuk bergabung, mempresentasikan hasil kajian dan buah pikir serta ciptanya. Hal ini tak terlepas dari target kinerja yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, konsekwensi perkembangan situasi, dan budaya virtual yang semakin berkembang dewasa ini, sebagai antisipasi Pandemi Covid-19.

Tercatat, bahwa seminar kali ini terseleksi 25 penulis yang berasal dari FSMR ISI Yogyakarta, FSR ISI Yogyakarta, IAIN Kediri, ISI Surakarta, Ohio University, Universitas Gadjah Mada, Universitas Catur Insan Cendekia, Universitas Lampung, Universitas Ma Chung, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Sahid Surakarta, dan masyarakat umum. Hal ini tentu sangat menggembirakan, serta menunjukkan antusiasme masyarkat akademik pada acara ini. Seluruh makalah akan dimuat dalam prosiding dan makalah terpilih dipresentasikan tanggal 26 dan 27 Oktober 2020.

Ucapan selamat dan terima kasih disampaikan kepada para penulis/ pemakalah dalam seminar kali ini, semoga seminar ini dapat memberi manfaat yang signifikan bagi pengembangan kompetensi sebagai insan akademik, juga dapat menjadi kontribusi penting dalam ranah seni media. Tak lupa, rasa terima kasih kepada Dr. G.R. Lono Lastoro Simatupang, M.A. selaku keynote speaker , segenap panitia atas kerja keras dan inovasi yang telah dilakukan, serta kepada seluruh hadirin Seminar Virtual “Seni dan Media di Masa Pandemi Covid-19”.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh, Om Santi, Santi Santi Om, Salam Budaya

Dekan FSMR, ISI Yogyakarta Dr. Irwandi, M.Sn.

iii

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Sambutan Ketua Panitia Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah yang telah diberikan kepada kita semua, sehingga buku Prosiding Seminar Virtual “Seni dan Media di Masa Pandemi Covid-19 “ dapat terwujud.

Buku prosiding tersebut memuat sejumlah artikel hasil penelitian dari berbagai kalangan,baik dosen mahasiswa maupun masyarakat umum baik dari dalam dan luar negeri. Hal tersebut menunjukkan antusias peserta tetap tinggi terhadap kegiatan ilmiah meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19. Dari sejumlah artikel yang diterima telah dikumpulkan, diseleksi dan ditata oleh tim dalam kepanitiaan seminar virtual tersebut. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Seni Media Rekam, Bapak Dr. Irwandi, Msn yang telah memfasilitasi semua kegiatan seminar Virtual ini. 2. Bapak/Ibu segenap panitia seminar yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pemikirannya demi suksesnya kegiatan ini. 3. Bapak/Ibu peserta yang telah menyumbangkan artikel hasil penelitiannya dalam kegiatan ini.

Semoga buku prosiding ini dapat memberi kemanfaatan bagi kita semua, untuk kepentingan pengembangan ilmu media pada umumnya dan media untuk berkesenian serta referensi bagi upaya pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Akhir kata mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. Saran dan kritik yang membangun tetap kami tunggu demi kesempurnaan buku prosiding ini.

Ketua Panitia Rr.Ari Prasetyowati S.H., LL.M

iv

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Pengantar Redaksi

Ragam catatan sejarah mendokumentasikan fenomena pandemi COVID-19 di tahun 2020. Tak luput para praktisi pendidikan dan peneliti yang mencoba menanggapinya secara kreatif. Inovasi dalam seni media, kebijakan, dan pengukuran menjadi sebuah perubahan yang memampukan seni media rekam menjadi sebuah “kebutuhan” yang tak terhindari.

Mekanisme penciptaan dengan menghadirkan kembali masa lalu dengan cara yang baru dilakukan tidak hanya sebagai sebuah langkah nostalgia, namun pengemasannya yang unik juga menjadi daya tarik tersendiri agar teknologi ini tak lekang oleh zaman. Kajian-kajian teori seni dan budaya juga melandasi ragam ketahanan seni dan budaya terhadap disrupsi yang terjadi. Inilah tantangan intelektual bagi para pemikir zaman agar menemukan sesuatu yang mampu tercatat bagi budaya baru yang tercipta akibat pandemi COVID-19.

Apakah fenomena ini hanya memicu perubahan temporer atau akan menjadi landasan munculnya kebudayaan baru yang disebut sebagai budaya neo populer? Hal ini hanya bisa kita amati jejaknya dalam penelitian-penelitian seni media rekam yang dipaparkan dalam seminar akademik ini. Rekaman catatan akademik di bidang seni media rekam ini akan menjadi salah satu catatan tertulis yang rekamannya juga didapatkan secara bebas di media sosial streaming YouTube. Derasnya banjir informasi melalui media ini di masa pandemi COVID-19 juga akan terakumulasi satu dengan yang lainnya menjadi sebuah bank data yang besar(big data) dan berguna bagi pembelajar- pembelajar baru dikemudian hari.

Editor Dr. Samuel Gandang Gunanto, S.Kom., M.T.

v

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Susunan Panitia Seminar Akademik 2020

Penasehat : Dr. Irwandi, S.Sn., M.Sn. Penanggung jawab : Pamungkas Wahyu Setiyanto, M.Sn. Ketua : Rr. Ari Prasetyowati, S.H., LL.M. Sekretaris : M. Th. Susi Indarwati, S.I.Kom. Bendahara : Edi Supiyanto, S.Sos.

Koordinator Acara Seminar : Adya Arsita, M.A Staf Acara : Sazkia Noor Anggraini, S.Sn., M.Sn. Aji Susanto Anom Purnomo, S.Sn., M.Sn. Ika Yulianti, S.ST., M.Sn.

Sekretariat : Semi Lestari, S.Sn. Purwanti, A.Md. Kathryn Widiyanti, S.Kom., M.Cs

Tim Kreatif : Arif Sulistyono, M.Sn. Nuria Indah Kurnia Dewi, S.Sn., M.Sn. Oscar Samaratungga, S.E., M.Sn.

Editor : Dr. Samuel Gandang Gunanto, S.Kom, M.T. Pitri Ermawati, M.Sn. Agustinus Dwi Nugroho, S.Ikom., M.Sn.

Teknis : Tegar Andito, S.Sn., M.Sn. Antonius Janu Haryono, S.Sn., M.Sn. Yustinus Suryosutejo, S.T.

Publikasi & Dokumentasi : Novan Jemmi Andrea, M.Sn. Nico Kurnia Jati, S.Kom., M.Sn.

Editor Ahli : Dr. Irwandi, S.Sn., M.Sn. Dr. Samuel Gandang Gunanto, S.Kom, M.T. Kurniawan Adi Saputro, M.A., Ph.D Retno Mustikawati, MFA., Ph.D. Prof. Dr. Soeprapto Soedjono, MFA., Ph.D. Dr. Edial Rusli, M.Sn.

vi

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Daftar Isi

Hal.

Sambutan Dekan Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta iii

Sambutan Ketua Panitia Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam iv ISI Yogyakarta

Pengantar Redaksi v

Susunan Panitia Seminar Akademik 2020 vi

Daftar Isi vii

Olah Artistik Sutradara Film pada Ranah Bioskop dan Festival 1 Lucia Ratnaningdyah S

Kolaborasi Keluarga: Karya Seni Video Mapping di Tengah Pandemi 23 Didit Prasetyo Nugroho

Pemanfaatan Fotografi Produk melalui Smartphone sebagai Penunjang dalam 29 Peningkatan E-marketing di Masa Pandemi COVID 19 Ine Rachmawati

Pembuatan Box Processing Unit sebagai Pendukung Portable Photography Studio 47 Berbasis Metode Dry Plate Muhammad Fajar Apriyanto

Foto Dokumenter Frans dan Alex Mendur dalam Kajian Estetika 59 Arif Yulianto

Estetika Foto Jurnalistik “Studi Kasus Foto Jurnalistik Associated Press” 67 Novia Sisca Haryani

Effeminacy Musikus Hair Metal dalam Foto Potret 85 Pitri Ermawati

Sebuah Deskripsi Awal tentang Wanita sebagai Objek dalam Karya Seni Fotografi 103 Indonesia Arti Wulandari

Pengembangan Model Media Pembelajaran Daring Kampus Seni di Masa Tanggap 115 Darurat Citra Dewi Utami

Penggunaan Idiom Musik Tradisi pada Karya Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi 127 Penciptaan Musik FSP ISI Yogyakarta Maria Octavia Rosiana Dewi

vii

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Sistem Unggah Portofolio PMB Jalur Mandiri ISI Yogyakarta Tahun Akademik 147 2020/2021 dengan Pendekatan Prototyping Agnes Karina Pritha Atmani

Peran Media Sosial dalam Mengeksistensikan Karya Seni Musik di Masa pandemi 159 Covid-19 Ahman Tosy Hartino dan Mohammad Mona Adha

Narasi Liris Fotografi Jurnalistik: Studi Kasus Proyek Fotografi “Still Lives” oleh The 169 New York Times Aji Susanto Anom Purnomo, Novan Jemmi Andrea, dan Monica Revias Purwa Kusuma

Media Sosial Instagram dalam Medan Sosial Seni Rupa di Yogyakarta 183 Nadiyah Tunnikmah

Fenomena Virtual Photoshoot di Masa Pandemi Virus Corona: Kajian Challenge and 193 Response Kusrini dan Oscar Samaratungga

Peran Media Sosial dalam Memberikan Edukasi kepada Masyarakat di Masa Pandemi 209 Covid-19 Dinarjati Eka Puspitasari

Analisis Karakter Tokoh Utama melalui Mise-En-Scene dalam Film Biopic Sultan 229 Agung Deddy Setyawan

viii

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

OLAH ARTISTIK SUTRADARA FILM PADA RANAH BIOSKOP DAN FESTIVAL

Lucia Ratnaningdyah Setyowati, GR Lono Lastoro Simatupang, & Budi Irawanto

Program Studi Film dan Televisi, ISI Yogyakarta, dan Prodi S3 Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Film Director Artistic Threatment In Theatre And Festival Field. Data showing that the film reaching more awards in festival is not the film with the top ratting of spectator. This phenomen is interesting to be researched in studiying if the director is applying diferent threatment to his film for theatre and for send to festival. This textual research studying artistic threatment in two aspects, narrative that relate with story, and cinematic aspect that relate with filming technique. The result shows that the director threat a different artistic in the two fields. In the theatre field his narrative is more complex but served in more easyly for spectator understanding. In festival field the narrative more simple with more complex cinematic threatment. The third data underliined that result, in combination field the threatment is more compleks in narrative and cinematic but more easily for spectator understanding.. The result may be more optimally if this research continue to study the contex in order to studying the reason of this director artistic threatment in the two fields. Keywords: film artistic, theatre, festival

ABSTRAK

Data menunjukkan bahwa film yang meraih banyak penghargaan di festival bukanlah film yang laris di bioskop serta sebaliknya. Fenomena ini menarik untuk diteliti dengan mengkaji apakah sutradara menerapkan perlakuan artistik yang berbeda antara film yang ditujukan untuk ditayangkan di bioskop dan film yang dikirim ke festival. Penelitian tekstual ini mengkaji pengolahan artistik yang dilihat dari dua aspek yaitu aspek naratif yang berkaitan dengan cerita serta aspek sinematik yang berkaitan dengan teknik penyajian film. Hasil yang didapatkan memperlihatkan bahwa sutradara mengolah artistiknya secara berbeda pada kedua ranah tersebut. Di ranah bioskop naratifnya lebih kompleks namun disajikan dalam sinematik yang lebih mudah dipahami penonton, sementara di ranah festival, naratifnya lebih sederhana tetapi olahan sinematiknya lebih kompleks. Hasil ini dipertegas dengan hasil kontrol data di ranah gabungan yang memberikan naratif yang agak kompleks melalui sajian yang agak kompleks namun juga relatif mudah dipahami. Hasil di atas akan lebih lengkap jika dilanjutkan dengan penelitian kontekstual untuk memberikan pemahaman mengapa pengolahan artistik demikian yang diterapkan oleh sutradara pada kedua ranah tersebut.

Kata kunci: Artistik film, Bioskop, Festival

1

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

PENDAHULUAN negeri. Tercatat di data website film Menonton film kini bukan lagi Indonesia, bahwa di tahun 1970 film aktivitas yang asing bagi banyak orang di Bernafas Dalam Lumpur talah meraih Indonesia, Ini terlihat dari data yang penghargaan di Asian Film Festival untuk menunjukkan film Indonesia kini telah kategori musik terbaik dan tahun 1971 meraih jauh lebih banyak penonton film Pengantin Remaja telah menjadi Film dibanding tahun-tahun terdahulu. Sebagai Terbaik di Asian Film Festival. Pada tahun contoh data dari website film Indonesia 1986 Film meraih 9 penghargaan mencatat bahwa film Warkop DKI Reborn : di FFI, Film Ada Apa dengan Cinta Jangkrik Bos Part 2 (2016) telah meraih meraih 7 Piala di Festival Film Bandung 6.858.616 penonton. tahun 2002 dan 4 piala di FFI 2004. Film (www.filmindonesia.or.id). Sementara data Turah meraih 2 kemenangan di Tahun penonton terbanyak yang diraih film 2016 dari Festival Film Internasional Indonesia 30 tahun sebelumnya yaitu Ari Singapura dan JAFF, serta di tahun Hanggara (1986) adalah 382,708 penonton. berikutnya meraih 1 piala dari Festival Hampir 20 tahun kemudian film Get Film Vietnam dan 3 Piala dari Festival Married meraih penonton terbanyak Film Tempo. (www.flmindonesia.or.id, dengan jumlah 1.389.454. Bisa dikatakan n.d.) bahwa jumlah penonton film Indonesia di Namun merupakan fenomena bioskop makin meningkat. Data di situs menarik bahwa data film yang meraih film Indonesia tersebut juga menghasilkan banyak penghargaan di festival tidak serta kesimpulan bahwa sampai dengan tahun merta merupakan juga data film yang 1994 jumlah penonton film di Indonesia meraih jumlah penonton terbanyak. Film belum ada yang mencapai 1 juta. Data Ari Hanggara yang meraih penonton tahun paling awal yang bisa terlacak untuk terbanyak di tahun 1986 hanya memiliki 2 jumlah penonton diatas satu juta adalah di piala dari FFI, jauh dari perolehan piala tahun 2002 yang diraih oleh film Ada Apa film Ibunda di tahun yang sama. Demikian Dengan Cinta yang diperkirakan mencapai juga di tahun 2007 Get Married 2.700.000 penonton. sebagaimana ditulis di atas meraih Disamping itu, film Indonesia juga penonton terbanyak hanya mampu mulai banyak meraih penghargaan di membawa pulang 4 piala festival , 1 dari festival baik di dalam maupun di luar IMA dan 3 dari FFI. Perolehan itu jauh

2

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 dari yang diraih film 2 (2007) penelitian ini diharapkan bisa dipelajari yang memborong 9 piala dari IMA, FFI bagaimana karakter perlakuan atau dan JIFFest). Dan bahkan film yang pengolahan artistik terhadap film yang tercatat sampai dengan tahun 2017 meraih laris di bioskop dan film yang menang di jumlah penontonn tertinggi dalam sejarah festival, sehingga sutradara di masa depan yaitu Warkop DKI Reborn : Jangkrik Bos juga bisa belajar dari hasil ini untuk Part 2 (2017) sama sekali tidak disesuaikan dengan tujuannya membuat mendapatkan penghargaan di festival. film, pun jika ingin menaklukkan kedua Dari pemaparan di atas bisa ranah film tersebut, laris bioskop serta diartikan bahwa penonton Indonesia tidak menang di festival. Karena Sutradara terlalu terpengaruh dengan perolehan seperti juga dinyatakan Santoso perlu penghargaan di festival. Fenomena ini bernegosiasi dengan ide serta menjadi menarik, bahwa film yang laris elemen-elemen lain yang tidak identik dengan film yang menang di mendukungnya.(Santoso, 2017) festival, demikian juga sebaliknya. Penelitian ini bertujuan mengkaji METODE PENELITIAN apakah sutradara sebagai pembuat film Sebagaimana disebutkan di atas telah melakukan perbedaan dalam metode yang digunakan dalam penelitian ini mengolah unsur artistik filmnya, Dalam adalah metode kajian tekstual dengan hal ini artistik film dilihat dari 2 aspek analisis data kualitatif. Objek kajiannya 1 yaitu aspek naratif dan aspek sinematik, film yang palis laris di bioskop atau paling sebagaimna dirujukkan oleh David banyak ditonton (minimal 2 juta penonton),, Bordwell dan Kristin Thompson. Kedua 1 film yang paling banyak meraih aspek tersebutlah yang menjadi form dari penghargaan di festival (minimal 5 film.(Bordwell, 2008) yang juga kemenangan tidak termasuk unggulan atau diindikasikan oleh Gianetti.(Giannetti, nominasi), serta 1 film yang laris di bioskop 1993) Karenanya penelitian ini sekaligus menang di festival. Ketiganya merupakan penelitian tekstual yang merupakan film dari sutradara yang sama. menempatkan form film sebagai teks yang Maka sebelumnya dipilihlah 1 sutradara dikaji dengan menggunakan analisis yang mempunyai film dengan persyaratan kualitatif. di atas. Setelah disaring data Dari simpulan yang dibuahkan oleh sutradara-sutaradara yang ada maka

3

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 muncullah nama sutradara Riri Riza. oleh Bordwell dan Thompson bahwa Objek film diambilkan dari Film sinematik merupakan style film yang Riri Riza dalam kurun waktu 10 tahun menyajikan naratifnya.(Bordwell, 2008) terakhir (2008-2018), maka didapatkan film juga dikatakan oleh Andri Majar(Maijar, Laskar Pelangi (2008) sebagai film bioskop 2018) karena merupakan film Riri Riza yang Kemudian ketiga set data artistik paling laris di Bioskop dengan jumlah dari ketiga film tersebut akan penonton 4.606.785. Film Athirah (2016) diperbandingkan untuk melihat karakter yang meraih 7 kemenangan di festival masing-masing, serta kemungkinan menjadi objek film festival. Sebagai persamaan serta perbedaannya. pengontrol digunakan 1 film yang merupakan perpaduan, selain laris di PEMBAHASAN bioskop juga menang di festival, yaitu Ada Pembahasan hasil penelitian ini akan Apa Dengan Cinta 2 (2016) yang ditonton dibagi dalam dua kajian utama, yaitu oleh 3.665.509 dan meraih 5 penghargaan pembahasan aspek Naratif dan di festival. pembahasan aspek Sinematik sebagaimana Dari ketiga film tersebut kemudian di-sistematikakan dalam Metode dikaji data naratifnya yang meliputi ; Penelitian. a. Plot b. Premis Aspek Naratif c. Karakter Film Bioskop d. Konflik Film bioskop dalam hal ini adalah Setelah itu dilanjutkan dengan mengkaji film yang laris di bioskop yaitu film karya data sinematiknya yang meliputi : Riri Riza Laskar Pelangi (2008). Di a. Sinematografi dalamnya bisa kita tarik ringkasan data b. Editing sebagai berikut : c. Suara A. Plot d. Setting Terdapat 4 story (fabula) yang tidak Dimana keempat hal yang diperhatikan ditampilkan dalam plot (syuzhet) film. dari data sinematik ini adalah bagaimana Penonton memahami keempat story caranya menyajikan unsur-unsur tersebut melalui dialog dan dipermudah naratifnya sebagaimana yang dirujukkan dengan narasi dari karakter Ikal dewasa.

4

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Salah satu story itu adalah peristiwa SD perjuangan hidup”. Sebagaimana Muhammadiyah Gantong menerima surat dijelaskan oleh Egri, premis tersebut dari Dinas bahwa sekolah diijinkan memuat unsur protagonis.(Egri, 1960) berlangsung hanya jika bisa dalam hal ini siapa yang memiliki karakter mengumpulkan 10 murid. Peristiwa itu kuat, jawabnya adalah Kelompok Laskar tidak ditampilkan dalam film, tetapi bisa Pelangi, karena merekalah yang tidak diketahui dari dialog Pak Harfan kepada mudah jatuh saat kesulitan-kesulitan hidup orang tua murid dan Bu Muslimah serta terjadi. Kuatnya karakter mereka narasi Ikal yang mengenang masa awal tergambar dalam ketidakmudahan sekolahnya. Alur dalam plot film ini juga mengeluh dengan minimnya fasilitas merupakan alur mundur semu, yang bisa pendidikan dari pihak sekolah, seperti dipahami selain dari Narasi juga dari tidak ada kalkulator untuk belajar perbedaan karakter yang telah menjadi berhitung, kapur harus berhutang ke toko, dewasa (Ikal dan Lintang). Dikatakan maupun fasilitas dari pihak keluarga semu karena di akhir film alur dilanjutkan seperti tidak dipunyainya sepatu dan baju dengan sedikit alur maju, yaitu setelah Ikal yang layak untuk sekolah. Namun mereka yang sedang mengenang masa kecilnya tetap semangat sekolah walau rumah jauh, dalam perjalanannya mengunjungi kehujanan, dan bahkan dihalangi buaya kampung halaman bertemu Lintang dalam perjalanan ke sekolah. Alih-alih dewasa dan mereka saling bercerita, mengeluh, mereka malah saling hingga dilanjutkan sampai ending saat mendukung dalam belajar, yang pintar Lintang menerima kartu pos Ikal yang mengajari temannya., serta saling telah sampai di Perancis. Kekompleksan menghibur pada yang sedang susah. Selain plot terwujud dalam multiplotnya, dengan karakter protagonis, menurut Egri, premis Plot Kelompok Laskar Pelangi sebagai juga memuat konflik, yang bisa Plot Utama dan Plot Ikal serta Plot Lintang dikeluarkan dari pertanyaan : kesulitan apa sebagai Plot Samping. yang dihadapi karakter. Dalam hal ini bisa dijawab sekolah nyaris tidak B. Premis diselenggarakan, sekolah juga tidak diakui Premis yang diusung film ini bisa eksistensinya oleh masyarakat dan dinas dirumuskan sebagai berikut. “Kekuatan pendidikan, tidak diijinkan karakter menjadi daya tahan pada menyelenggarakan ujian sendiri salah

5

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 satunya. Maka ini adalah konflik tentang hidup. Para protagonis berkonflik dengan hidup, Apakah mereka mampu bertahan tantangan kehidupan. Jenis konflik ini atau jatuh ditenggelamkan oleh konflik itu disebut societal conflict (Seger, 1987), selanjutnya adalah pertanyaan yang bisa Protagonisnya harus menghadapi dijawab oleh ending cerita yang menurut kemiskinan yang mengakar, tekanan Egri juga diindikasikan dalam Premis, perbedaan status sosial, krisis eksistensi bahwa ada daya tahan itu artinya karakter dan ancaman tidak teraksesnya pendidikan. mampu bertahan. Perlahan tapi pasti, Masyarakat bahkan menganggap mereka anak-anak dan gurunya berhasil meraih tidak perlu sekolah karena nanti juga hanya prestasi, juara karnaval, dan puncaknya akan menjadi kuli. Setiap kali anak-anak juara lomba cerdas cermat, bahkan itu harus menyaksikan betapa berbedanya mengalahkan SD PN Timah yang penuh mereka dengan anak-anak SD PN Timah, dengan fasilitas mewah. Berhasilnya Ikal dan bahkan suatu saat harus bersanding sampai di Perancis seperti yang dalam ujian bersama yang tentu saja bisa dicita-citakannya serta berhasilnya Lintang menjatuhkan mental mereka karena mendidik anaknya menjadi anak pintar di minder. Krisis eksistensi sudah terjadi sekolah, menjadi happy ending tertutup sejak awal saat sekolah nyaris ditiadakan dari cerita ini. dan bahkan masih berlanjut saat juri cerdas cermat tidak meragukan kemampuan C. Karakter Lintang. Konflik yang satu persatu mereka Dari uraian premis di atas maka taklukan dengan semangat kebersamaan terjelaskan bahwa karakter protagonis dan cita-cita tinggi yang tertanam sebagai dalam film ini adalah Kelompok Laskar kekuatan karakter mereka. Pelangi, sekelompok anak-anak sekolah Demikian untuk aspek naratifdari dasar bersama Bu Mus dan pak Harfan kategori film bioskop. Berikutnya akan guru mereka yang berjuang dibahas aspek Naratif dari film yang mempertahankan eksistensi sekolah dan mendapat banyak penghargaan di festival, hak belajar mereka. yang selanjutnya disebut sebagai film festival. D. Konflik Dari premis pula kita tahu bahwa Film Festival konflik utama kisah ini adalah perjuangan Film Athirah (2016) menjadi film

6

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Riri Riza yang dikaji pada kategori ini. film ini. aspek naratif dari film ini bisa dikaji sebagai berikut: B. Premis Premis yang dapat ditarik dari film A. Plot ini adalah “Pasrah namun tidak menyerah Film Athirah memiliki 7 Story/ akan menjadi kekuatan umtuk menghadapi fabula yang tidak digambarkan dalam tantangan kehidupan () yang Plot/syuzhet. Penonton memahami adanya sulit sekalipun” Dari sini Kita menjadi bisa peristiwa tersebut hanya dari menentukan bahwa protagonisnya dalam menghubungkan gejala visual dibantu clue film ini adalah dia yang ditunjuk premis dialog yang sering tidak secara langsung sebagai yang pasrah namun tidak menyatakan peristiwa, atau dengan kata menyerah. Itu adalah Athirah, karena dia lain dengan logika visual. Misal tidak ada yang akhirnya harus pasrah berbagi suami adegan bahwa Athirah meninggalkan 3 dengan wanita lain, namun dia tidak anaknya di Bone sewaktu merantau ke menyerah pada nasib dan hanya menangisi Makasar dengan Puang Aji, suaminya. hidupnya, namun dia berjuang untuk bisa Penonton memahami adanya story ini berdaya secara ekonomi. Terinspirasi oleh melalui dialog sekilas Athirah kepada penghiburan dan dukungan ibunya, Ahirah Rusdi, sopirnya, di Scene 3, yang pun berdagang sarung. Kemudian memintanya jika tidak ada halangan agar pertanyaan yang bisa dikeluarkan untuk membawa anak-anak dan sepupunya ke mengindikasikan konflik dari premis ini Makasar. Juga tidak pernah ada plot menurut pola Egri adalah, apa yang anak-anak dibawa Rusdi ke Makasar, menimpa atau harus dihadapi protagonis, tetapi ketika di Scene 8 kemudian terdapat jawabnya adalah tantangan kehidupan 3 bocah di meja makan Athirah, penonton yang sulit. Bagaimana tidak sulit jika itu diharapkan mengingat dialog Athirah adalah perselingkuhan dalam perkawinan kepada Rusdi sehingga memahami bahwa yang disangka baik-baik saja dan tidak itu anak-anak Athirah yang telah dibawa pernah dinyatakan secara terbuka oleh Rusdi ke Makasar dengan cara suaminya sehingga dia harus mendengar menghubungkan logika cerita. Tidak ada rumor itu dan kemudian mendesak narasi yang menuntun penonton. Banyak sopirnya untuk jujur. Betapa sakitnya peristiwa lain yang berjalan serupa itu di ketika dia mendengar kebenaran dari mulut

7

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Rusdi bahwa tepat di malam itu juga Uraian Premis telah menegaskan resepsi pernikahan suami berlangsung. konflik dalam film ini adalah tentang Dari suami dia hanya mendapat info akan tantangan hidup yang sulit yakni melakukan perjalanan bisnis, sementara kehidupan perkawinan. Dan karena pula dia sedang hamil anak keempat. Pasti kehidupan perkawinan itu diwakili oleh sangat sulit, tapi dia tak bisa bersedih lama sosok Puang Aji, suami Athirah, maka karena harus menjaga perasaan konflik dalam narasi ini lebih banyak anak-anaknya. Lalu pertanyaan yang bisa terwujud sebagai konflik antara Athirah ditujukan untuk menarik ending-nya dari dan Puang Aji,baik tervisualkan nyata Premis tersebut adalah, bagaimana maupun dalam diri Athirah, saja., maka akhirnya si protagonis, apakah dia kalah jenis, konfliknya bisa digolongkan ke /lemah ataukah menang/kuat menghadapi dalam relational conflict. (Seger, 1987) konflik itu. Premis menyatakan adanya “kekuatan” maka bisa diartikan bahwa Film Bioskop dan Festival protagonis pada akhirnya kuat menghadapi Film Ada Apa Dengan Cinta 2 tantangan hidupnya. Walaupun (20016) menjadi wakil dari film yang laris ending-nya berakhir dengan terbuka, tetapi di bioskop sekaligus memperoleh banyak adanya alat tenun dan kain-kain sarung piala di festival. Berikut adalah kajian yang dijemur disekitar Athirah yang naratifnya. memandang diam ke depan, A. Plot mengisyaratkan usahanya tetap berjalan, Terdapat 14 fabula/story yang tidak dia bisa bertahan melalui krisisnya serta terdapat dalam syuzhet/plot dalam film bersiap menghadapi masa depannya. AADC 2 (2016). Peristiwa-peristiwa Sebuah ending terbuka yang kontemplatif. tersebut diharapkan dipahami penonton melalui dialog dan logika cerita, serta C. Karakter konteks dalam kaitannya dengan sekuel Dari uraian di atas maka jelaslah sebelumnya AADC (2002). MIsal siapa protagonis itu, yaitu Athirah, seorang Peristiwa meninggalnya Alya, sahabat baik wanita, istri dan ibu yang sedang Cinta (karakter yang ada di AADC tapi mempertahankan perkawinannya. tidak ada dalam AADC 2) yang tidak diadegankan bisa dipahami penonton D. Konflik selain dari konteks siapa Alya bagi Cinta

8

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 juga dari adegan Cinta dan para sahabat meninggalkan Rangga dan ayahnya. Dan ziarah ke makam Alya, serta dari dialog itu yang membuat hubungan mereka Cinta terhadap Rangga. Tidak ada narasi terputus, sebelum di sekuel ini adik tiri dalam film ini. Rangga mengharapkan Rangga menemui ibunya yang merindukannya. Dan setelah B. Premis Cinta memaafkan terbukalah kesempatan “Memaafkan dan jujur pada diri mereka berdua untuk berdialog, Cinta sendiri akan maembuat lebih jernih mulai lebih jernih memandang persoalan memandang persoalan dan mengambil walau sempat galau karena dia sudah keputusan yang tepat” merupakan premis bertunangan dan segera menikah dengan yang bisa dtarik dari film ini. Untuk bisa Trian. Maka di bagian klimaks dari film ini menerima Rangga kembali, Cinta perlu ketika Rangga meminta Cinta jujur untuk memaafkan Rangga, memberinya memilih bersatu lagi dengannya dan Cinta kesempatan menjelaskan sehingga menolak, itu sebenarnya adalah saat Cinta akhirnya Cinta memahami alasan Rangga tidak jujur pada dirinya sendiri. Dan memutuskan cintanya dulu dan pada dibantu ketegasan Trian yang meminta akhirnya Cinta mampu jujur pada dirinya Cinta bercerita jujur, akhirnya lahirlah bahwa dia masih mencintai Rangga serta keputusan Cinta untuk memilih kembali memutuskan kembali padanya daripada pada Rangga. Menilik uraian di atas menikah dengan Trian. jelaslah bahwa protagonis yang dibahas Bagaimana Cinta memaafkan dalam premis ini adalah Cinta. Mengapa Rangga terlihat dari adegan dia akhirnya bukan Rangga karena dialah yang paling mau bertemu, dan mau diantar Rangga cari dilihatkan dalam pergulatannya untuk taksi meskipun sebelumnya dia menampar memaafkan, jujur pada diri sendiri dan Rangga. Selain itu juga dari dialog Cinta membuat keputusan yang tepat. Rangga pada Rangga ketika membahas Ibu memang hampir mirip Cinta langkahnya Rangga. Cinta mengatakan bahwa kalau namun pergulatan Cintalah yang lebih Cinta bisa memaafkan Rangga, berarti di-exposse dalam film ini, dan bukan Rangga mestinya juga bisa memaafkan keputusan Rangga yang menjadi turning ibunya. Dari sini tegas bahwa Cinta telah point dari konflik menuju ke arah ending, memaafkan Rangga. Konteks dari sekuel melainkan keputusan Cinta. Keputusan sebelumnya dikisahkan Ibu Rangga telah Cinta itu pula yang membawa film ini pada

9

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 closed happy ending. : 1. Sinematografi C. Karakter Menyajikan adegan yang bisa Karakter protagonis dari narasi ini digunakan penonton untuk seperti digambarkan di atas adalah Cinta, menghubungkan logika visual ketika seorang wanita dewasa yang mandiri dan dibantu dengan dialog. Misal story sekolah siap menikah. menerima surat ultimatum syarat minimal 10 murid dari dinas diindikasikan melalui D. Konflik visual Pak Harfan memegang lipatan Pertentangan Cinta dan Rangga kertas yang diperlihatkan pada Bu Mus mengenai apakah mereka harus kembali dibantu dialog sinkron yang menjelaskan saling mencintai ataukah harus melupakan mereka tidak bisa mengabaikan surat itu satu sama lain menjadikan konflik bertema dan terus dipegang pak Harfan saat kehidupan asmara ini masuk dalam menjelaskan kepada orang tua murid. kategori relational conflict. Demikian pula pada story Ikal telah sampai di Perancis yang tidak pernah Demikianlah kajian naratif atas ketiga disajikan dalam plot namun diindikasikan kategori film. Berikutnya adalah analisis terjadi melalui adegan close up kartu pos sinematik yang dilakukan pada ketiga film bergambar menara Eiffel dengan tulisan di atas. Paris yang dibawa tukang Pos kemudian diterima dan diberikan oleh putri Lintang Aspek Sinematik kepada ayahnya dengan dibantu dialog Film Bioskop Lintang, lalu diakhiri zoom in pada kartu Data sinematik film Laskar pos itu yang diselipkan di atas piagam Pelangi (2008) akan dilihat dari kajian cerdas cermat Lintang. Adegan ini dibantu empat unsur yaitu Sinematografi, editing, logika cerita dari adegan sebelumnya suara, setting sebagai style atau teknik ketika Ikal bercerita pada Lintang dia akan untuk menyajikan 4 unsur naratif di atas. ke Sorbonne, Perancis. lalu disambung visual close up sebuah pesawat take off. A. Plot 2. Editing Dalam hal ini difokuskan pada Editing berperan menyajikan bagaimana fabula/story dipahami penonton sambungan gambar yang membantu

10

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 membentuk logika cerita seperti indikasi menyajikan story yang tidak dimuat dalam story Ikal telah sampai di Perancis di atas, plot. Sejak opening film, narasi yang setelah Ikal bercerita akan ke Perancis merupakan voice over Ikal, telah mewarnai disambung dengan gambar pesawat take dan menjelaskan beberapa hal. Story off lalu disambung gambar tukang pos adanya surat persyaratan 10 murid baru dengan close up kartu pos berrgambar dari Dinas, sudah diinformasikan sejak menara Eifel dengan tulisan Paris. Tidak awal oleh narasi Ikal bahwa angka 10 ada adegan Ikal naik pesawat itu atau merupakan angka keramat, setelah informasi pesawat menuju Perancis., tetapi sebelumnya ada voice over dialog Ibu Ikal penyambungan gambar-gambar itu yang berharap terkumpul 10 murid agar mengindikasikan demikian. Ikal anaknya bisa sekolah dan kemudian Selain itu editing juga berperan besar dikuatkan dengan dialog Pak Harvan melakukan pemadatan waktu, melompat kepada Bu Mus dan orang tua murid. ke peristiwa 5 tahun kemudian misalnya. Narasi juga sangat membantu Pada adegan Harun berlari di rerumputan menjelaskan dan memberi impresi pada menuju sekolah dan menjadi pahlawan rangkaian adegan-adegan mengharukan yang menggenapi 10 murid di hari pertama tentang Lintang yang tidak dapat lagi kelas 1, gambar disambung dengan gambar melanjutkan sekolah. Antara lain Bu Mus tersenyum lebar, lalu disambung menjelaskan berapa lama Bu Mus dan lagi dengan visual yang sama kaki-kaki teman-teman Lintang menunggu, siapa Harun berlari di rerumputan namun lelaki yang memberikan surat ke Bu Mus, disambung dengan gambar dan apa isi surat Lintang serta mengapa dia teman-temannya yang telah menjadi lebih tidak bisa lanjut sekolah. dewasa, ditambah caption tulisan “5 4. Setting tahun kemudian” serta dukungan narasi Tugas setting pada plot film ini telah mengesahkan story bahwa sekolah dimudahkan oleh adanya caption atau terselamatkan dan bertahan hingga 5 tahun subtitle pada beberapa awal adegan, yang kemudian saat Ikal dan kawan-kawannya menunjukkan tempat maupun waktu. sudah kelas 5. 3. Suara B. Premis Dalam film Laskar Pelangi(2008) 1. Sinematografi audio atau suara sangat berperan Menyajikan premis dengan visual

11

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 yang relatif mudah dimaknai karena pertama ke pendaftaran sekolah, mewakili dibantu oleh narasi. pandangan mata Bu Mus, gerakan kamera 2. Editing tilt up pada Lintang yang dekil namun kuat Editing sangat membantu premis dan tegar. Tilt up berakhir pada wajah dengan menyusun kontras-kontras adegan. Lintang yang memandang Bu Mus, bukan Saat anak-anak mengucapkan sila-sila Lintang yang tertunduk malu. Pancasila yang memuat kemanusiaan dan 2. Editing keadilan misalnya, editing menyajikan Editing memberikan montage montage shots dari visual-visual yang gambar yang menggambarkan aktivitas justru bertentangan dengan nilai-nilai itu, karakter - karakter utama, diiringi ilustrasi kemiskinan dan ketidakadilan. lagu. Editing juga memberikan montage 3. Suara, shot yang memperlihatkan kegigihan Dialog banyak menyajikan kekuatan upaya mereka mempersiapkan Lomba karakter yang dibentuk melalui misi cerdas cermat. Diantara voice over dialog sekolah serta norma yang ada. Bu Mus memberi latihan soal, gambar 4. Setting berbagai aktivitas divisualkan, Setting yang menggambarkan menunjukkan mereka berupaya keras, bangunan fisik sekolah yang nyaris roboh tidak sekedar instan meraih kesuksesan. dan bocor namun ditopang dengan kayu, 3. Suara ditutup dengan poster Rhoma Voice over narasi sangat membantu menunjukkan daya tahan SD Gantong dan memberi tekanan impresi pada pengenalan penghuninya. Setting saat liburan karakter, seperti pengantar pada tokoh menunjukkan bagaimana anak-anak itu Lintang serta pada pada tokoh Harun. berjuang, bukannya bermain pada saat 4. Setting liburan tapi malah bekerja di sektor-sektor Setting rumah memberi sentuhan pekerjaan orang dewasa. pada karakter utama, Bu Mus yang masih tinggal bersama ibunya dengan pekerjaan C. Karakter samping sebagai penjahit, Ikal berasal dari 1. Sinematografi keluarga karyawan sederhana, dan Lintang Kamera mendukung visualisasi para yang tinggal di gubug reyot di tepi pantai. protagonis dalam film ini dengan baik, misal untuk tokoh Lintang yang datang D. Konflik

12

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

1. Sinematografi sangat dinikmati anak-anak. Dibantu oleh narasi sinematografi 4. Setting sangat memdukung visualisasi konflik Setting lebih banyak mendukung utama pada beberapa adegan seperti dalam menunjukkan kekontrasan dalam visualisasi Lintang dengan hambatan konflik, misal papan tulisan larangan buayanya, visualisasi kesedihan, masuk di kompleks timah menunjukkan kelengangan dan nyaris terlantarnya ketatnya strata. Juga pagar kawat di anak-anak setelah pak Harfan meninggal. lapangan tempat anak-anak PN Timah Juga kelengangan dan kesedihan setelah memisahkan Flo (anak PN Timah) saat ayah Lintang tak pernah pulang dari bercakap-cakap dengan Mahar dan berlayar. Frame wajah Lintang di beberapa kawannya sebelum diusir satpam. potongan cermin yang menempel di dinding tepat dibawah piagam kejuaraan Film Festival Cerdas cermat sangat mewakili perasaan A. Plot Lintang. 1. Sinematografi 2. Editing Plot Suami Athirah terlambat pulang, Cut to cut editing dengan pergantian tidak digambarkan dalam adegan dengan gambar antara buaya, posisi Lintang yang informasi audio yang denotatif, melainkan berganti-ganti, serta ekspresi teman-teman dalam visualisasi tanpa dialog. Shot mug dan guru di sekolah serta Pak Zul yang dan pring tengkurap, panning ke Medium berpindah-pindah posisi menggambarkan shot Athirah memandangi Mug & piring konflik betapa buaya sangat lama ayah, lalu Ucu menengok ke arah pintu mengganggu kali ini. Dan ini diperjelas ruang tamu, seolah berharap ada yang dengan jawaban Lintang kepada Ikal datang, semua berwajah tegang, lalu kemudian. disambung lagi close up mug dan piring 3. Suara yang masih tengkurap. Ayah tak hadir di Suara sangat mendominasi info meja makan. tentang konflik, baik dalam dialog maupun 2. Editing narasi. Ilustrasi lagu juga menyampaikan Story Athirah berupaya memberi info seperti lirik “janganlah berhenti” di jampi-jampi pada minuman ayah tidak akhir lagu “Hujan” saat aktivitas libutran pernah terungkap dengan info audio. yang sebenarnya penuh perjuangan namun Penoton diharap paham dari rangkaian

13

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 editing, Athirah duduk mengantre di ruang penonton tahu itu pembicaraan tentang isu yang terdapat sesajinya. Sepulangnya pernikahan kedua bapak Ucu, suami Athirah sibuk menyiapkan sesuatu dengan Athirah. Dialog tersebut berfungsi pandangan curiga dari Ucu, anak lelakinya. menggabungkan rangkaian visual yang ada Lalu saat makan malam Athirah menyuruh dan memberi story Puang Aji menikah Aisyah istirahat biar dia saja yang lagi, pada Plot yang ada. membuatkan minum suaminya kemudian 4. Setting akan memasukkan buntalan kecil yang tadi Setting tempat banyak dibantu disiapkan, tapi Ira mengagetkannya, dengan caption/subtitle. Juga establish buntalan jatuh. Lalu disambung adegan di shot yang mengawali beberapa ruang makan, Puang Aji hendak meminum lokasi. Seperti Rumah Athirah di Makasar tehnya, pandangan Athirah mengawasinya dan rumah di Bone yang hampir selalu sedikit resah. Adegan diakhiri dengan diawali dengan adegan pesawahan. close up buntalan yang masih tergeletak di lantai dapur. Penonton diharap memaknai B. Premis bahwa buntalan jampi tidak jadi 1. Sinematografi dimasukkan dalam minuman ayah. Kepasrahan Athirah digambarkan 3. Suara dalam helaan nafasnya setiapkali tantangan Audio film ini tidak padat dan tidak hidup dihadapkan padanya. Saat mulai memberi info secara langsung, melainkan mencurigai suami, bahkan saat mendengar dari clue diaog dan logika visual penonton kabar pernikahan, dalam syoknya dia tidak diharap memahami plot. Seperti pada Story meledak-ledak, hampir terisak lalu perkawinan kedua Puang Aji, tidak ada menghela nafas dan bahkan segera diakhiri plot yang menyajikan dan hanya dialog tak ketika melihat Ucu berdiri menyaksikan. langsung berupa pertanyaan Athirah pada Setelah sempat mengusir suami malamnya, Rusdi yang seperti menginterogasi, “kapan esoknya dia berusaha tetap menjawab pestanya?” dan Rusdi menjawab dengan manis anak-anaknya yang berpamitan berat, “malam ini Mak, di Jakarta”. Lalu sekolah. Dan saat makan malam dia Athirah terlihat syok dan hendak berusaha tetap tenang melayani suami menangis. Tidak pernah disebutkan siapa meski anak-anak sudah saling pandang. yang sedang dibicarakan, dan pesta apa itu, Ketidakmenyerahan divisualkan dengan tapi dengan logika visual diharapkan kegigihan Athirah berdagang sarung dan

14

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 tiap kali kotak perhiasan diperlihatkan Sebagai protagonis Athirah isinya ditambah. merupakan yang paling sering muncul 2. Editing pada shot dan sering mendapat shot close Editing bersama sinematografi up maupun medium. Sering juga terdapat mengelola premis ketidakmenyerahan scene yang isinya hanya Athirah. Athirah pada cobaan hidupnya dengan Wajahnya muncul di scene paling awal montage shot. Mulai dia berjualan sarung, dan paling akhir. setelah batal memberi jampi-jampi dan 2. Editing lebih giat lagi setelah suami lebih memilih Dalam menggambarkan karakter datang kondangan dengan istri mudanya. protagonis editing memberikan Montage shot silih berganti antara Athirah tanda-tanda benda yang penting dalam pesan sarung ke pengrajin, sibuk menjual peristiwa dengan berada satu frame dengan ke pelanggan dan shot kotak perhiasan wajah/ekspresi Athirah atau dibuka serta ditambah isinya. Tak ada mendekatkannya dengan shot pandangan dialog berarti selama itu. Athirah. Seperti sosok wanita yang turun 3. Suara dari mobil di depan Kantor Puang Aji Walaupun minimal tetapi ada disambung dengan shot Athirah juga sumbangan unsur suara dalam premis, mengawasi dari becaknya yang melintas. seperti setelah ibu Athirah memberikan Shot wajah Athirah yang agak tertegun perhiasannya untuk Athirah, terdengar diikuti dgn shot bungkusan terbuka 2 voice over lirih Athirah, “saya mau coba kaleng minyak rambut di meja kantor berdagang sarung Mak,” diiringi dissolve Puang Aji dgn latar tangan Athirah to shot sarung-sarung yang dijemur lalu menyentuhnya dan setelah diselingi wajah Athirah muncul diantara sarung, ekspresi cuek Puang Aji, kembali ke Close mewujudkan niat Athirah untuk berdaya. up Athirah dengan ekspresi penuh tanya 4. Setting dalam hati., tanpa dialog. Setting tempat Bone - Makasar yang silih berganti menunjukkan kegigihan 3. Suara Athirah dengan usaha dagangnya. Tampilan shot wajah Athirah dalam berbagai ekspresi sering hening tanpa C. Karakter dialog, kadang helaan nafas kecil, 2 kali 1. Sinematografi tangis tertahan, 1 kali penuh emosi

15

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 kemarahan tanpa dialog meledak-ledak. Film ini meniadakan dialog di Demikian pula saat mengusir Puang Aji puncak konflik, saat Athirah menangis di malam-malam, tanpa sepatah kata pun. kamarnya setelah melihat suami bersama Hening menjadi tumpuan kekuatan istri muda di kondangan, hanya sedikit karakter protagonis dalam ekspresi. atmosfir isakan tangis Athirah, setelah 4. Setting sarung dihempas ke lantai, yang diiringi Kecuali caption petunjuk kota dan irama ilustrasi musik yang tahun, setting tidak banyak membantu menghentak-hentak pelan, untuk karakter hanya sebagai konteks cerita menaikkan tensi dramatik. Tidak ada bahwa perempuan Bone di masa itu keluhan Athirah tentang apa yang ternyata seperti sudah biasa dimadu. ditangisinya, tapi penonton diharap paham dari rangkaian visualnya. D. Konflik 4. Setting 1. Sinematografi Selain sarung setting juga menempat Sinematofgrafi dan editing bersama property peralatan makan sebagai indikasi mengelola konflik ini dengan dramatik konflik. Saat beberapa kali Bapak menggunakan simbol sarung. Beberapa terlambat atau bahkan tak pulang saat kali sinematografi memasukkan sarung makan malam, piring dan gelas mug nya penuh dalam 1 frame untuk menandai tertata rapi di ujung meja, sebagai penanda dramatik dari konflik. kekosongan. Tapi setelah Athirah move on 2. Editing dari keterpurukan pengkhianatan suami di Editing pun menyambungkan kondangan dan beralih dengan lebih materi frame sarung di atas dengan shot bersemangat mengambil peluang dalam lain yang tepat untuk memberi emosi/jiwa berdagang sarung, suasana rumah terlihat bagi simbol sarung. Seperti dipuncak ceria dengan canda di meja makan, tak ada konflik, gambar akhir Scene Athirah dan peralatan makan Bapak yang tengkurap Ucu pulang kondangan naik becak diujung meja, bahkan kursi Bapak disambungkan dengan hempasan sarung ditempati Ira adik Ucu. Maka ketika Bapak kusut ke lantai lalu baru gambar Athirah yang sedang dalam masalah tiba-tiba terisak, dan mengakhiri scene ini dengan datang dan bergabung, Ira pun dibisiki fade out to black. untuk bergeser dan segera Athirah 3. Suara menyiapkan piring gelas Bapak dari

16

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 lemari. Pertanda belakangan Bapak tidak 2. Editing lagi rutin makan malam bersama, pertanda Menyambungkan yang gambar - pula bahwa mereka tidak lagi gambar Rangga yang celingukan di tempat menunggu-nunggu Bapak ikut makan pameran disambung gambar Karmen bersama. Athirah telah “berdaya”. menggerakkan kepalanya menunjuk ke arah tertentu bisa diartikan keduanya telah Film Bioskop dan Festival menyepakati Rangga akan menemui Cinta Pada film Ada Apa Dengan Cinta 2 disitu, apalagi sebelumnya saat melihat sinematik menyajikan naratif sebagai Rangga muncul Milly dan Maura kaget berikut mengatakan : “Men, nggak salah nih A. Plot kamu” seolah yakin itu ulah Karmen klo 1. Sinematografi sampai Rangga ada disitu. Dengan Story yang dihadirkan dalam Plot demikian editing susunan gambar ini kebanyakan dihadirkan dengan dialog atau mengindikasikan ada story Rangga dan indikasi perlakuan/action karakter terhadap Karmen pernah berdialog mengatur benda atau sesuatu. Misal peristiwa rencana pertemuan ini. Rangga memutus cintanya pada Cinta 3. Suara dihadirkan lewat aksi Cinta membuka Hampir semua story yang tidak kembali box kenangan berkas lamanya terdapat pada plot film ini diindikasikan shot Over shoulder Cinta membuka surat, oleh informasi dialog namun Story Rangga close up ekspresi Cinta menarik nafas, memutus Cinta yang diindikasikan dengan close up isi surat lalu tangan meremas action Cinta membaca suratnya diiringi surat. Penonton diharap tahu itu dari ilustrasi musik dari konteks sekuel film Rangga berdasar konteks sekuel sebelumnya. Ini akan membantu penonton sebelumnya, surat itu ada bersama untuk merasakan bahwa itu dari masa lalu. barang-barang yang pernah diberikan 4. Setting Rangga di sekuel sebelumnya seperti buku Story Cinta memutuskan memilih puisi Aku dan diary Rangga. Nantinya Rangga setelah diminta Trian bercerita Scene ini diperjelas dengan scene secara jujur di galerinya sebenarnya juga berdialog pada saat Cinta menceritakan tidak pernah diperlihatkan tetapi setting pada Rangga apa yang terjadi padanya Rangga di Bandara dengan sesekali waktu Rangga memutus cinta dulu. menengok ke belakang, diselingi adegan

17

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Cinta melaju dengan mobilnya Trian, begitu notifikasi chat HP berbunyi mengindikasikan bahwa mereka akan dan sebelumnya diperlihatkan di hotel berbaikan kembali karena setting ini mirip rangga sedang meng-klik pengiriman dengan konteks ending pada sequel pesan chat. Dari situ penonton tahu bahwa sebelumnya ketika mereka berpisah pesan itu dari Rangga dan kemudian dengan happy ending di Bandara. Walau membuat Cinta berubah pikiran dengan kemudian sekuel ini menyelesaikannya menceritakan hal lain pada Trian. dengan sedikit berbeda. 3. Suara Dialog dan ilustrasi lagu banyak B. Premis menyatakan premis. Memaafkan, jujur dan 1. Sinematografi membuat keputusan semua terkatakan Banyak visualisasi premis yang dalam dialog. diperkuat dengan dialog, seperti premis 4. Setting jujur pada diri sendiri tidak terungkap Setting tidak menyatakan secara dengan tegas kecuali close up Cinta khusus tentang premis. mengusap bibirnya di pesawat bertolak belakang dengan dialog Cinta pada Rangga C. Karakter ketika Rangga datang ke galerinya, bahwa 1. Sinematografi ciuman itu tidak ada apa-apanya. Ini Pertunjukan lagu di galeri Cinta lalu menunjukkan bahwa saat mengatakan diperlihatkan close up wajah Cinta yang tidak ada apa-apa itu Cinta sedang tidak menampung air mata yang siap jatuh jujur. Hal ini kemudian dipertegas dengan dimatanya, dan sesekali Shot Karmen dialog saat Cinta menemui Rangga di New terlihat mengawasi, mengenalkan York, bahwa itu tidak benar jika dirasa protagonis dan permasalahannya. Cinta tidak ada apa-apanya. punya masa lalu, dan Karmen sangat 2. Editing paham itu sehingga nantinya justru sempat Secara khusus editing tidak membuat terjadi konflik diantara keduanya karena sesuatu yang berarti untuk menegaskan ini. premis, tetapi ada sedikit rangkaian 2. Editing gambar yang mengarahkan logika visual. Dalam voice over puisi Rangga, Seperti saat Cinta hendak jujur bercerita ditengah Rangga menulis, editing tentang pertemuan dengan Rangga kepada memberikan super impose sosok dan

18

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 wajah Cinta, untuk mengenalkan siapa konflik dengan menyambungkan silih karakter yang menjadi alamat puisi itu. berganti visual Rangga berproses di 3. Suara bandara dengan visual Cinta mengendarai Penggunaan beberapa kali bahasa mobil, yang di sekuel ini belum berakhir asing (Inggris) oleh protagonis dengan happy ending seperti sekuel menunjukkan kelas sosialnya. Puisi banyak sebelumnya yang berakhir dengan mengilustrasikan karakter. pertemuan di bandara. Kali ini adegan 4. Setting diakhiri dengan indisen nyaris Banyaknya tempat-tempat ikonik di kecelakaannya Cinta dan mereka gagal Jogja dan sekitarnya menegaskan karakter dipertemukan di bandara. bahwa para protagonis ini adalah anak 3. Suara muda berkelas yang punya visi lumaan, Puisi dan lagu masih mewarnai dengan café kopi, candi Boko, pameran pengiring visual disaat tidak ada dialog senirupa serta galeri. serta mencoba memberi informasi auditif. Kekecewaan dan duka Rangga oleh D. Konflik kegagalan. 1. Sinematografi 4. Setting Selain adegan berdialog yang Setting Bandara yang legendaris menggambarkan konflik fisik antara dalam kisah Rangga dan Cinta di sekuel Rangga dan Cinta, sinematografi juga sebelumnya dikelola kembali di sekuel ini, kerap memvisualkan konflik batin tokoh untuk sedikit ‘mengecoh” penonton. dalam action tunggal. Seperti adegan Cinta membongkar box kenangan, juga SIMPULAN kegalauan Cinta saat Rangga mengirim Dari pembahasan di atas kita bisa chat meminta ketemu lagi di Jakarta. melihat bahwa dalam perbandingan aspek Diperlihatkan Cinta beberapa kali melihat naratif dan sinematik film : chat itu, diam, melempar HP, duduk 1. Film Bioskop menggeleng-gelengkan kepala, hingga Naratif Film yang laris di Bioskop akhirnya menelpon Karmen sahabatnya. relatif lebih kompleks karena sutradara 2. Editing menggunakan Multi Plot sehingga Berkolaborasi dengan cerita bisa dikatakan lebih seru, namun sinematografi, editing mempertajam tidak banyak story yang harus

19

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

diinterpretasikan, karena sudah gambar yang diiringi dialog sinkron. disajikan/divisualkan dalam plot. Masih ditambah dengan informasi Untuk itu sutradara menyajikan dalam audio lain namun bukan yang terlalu sinematik yang lebih mudah dipahami mudah ditangkap penonton untuk lebih penonton, dialog yang informatif memberi sentuhan artistik. Dalam hal dalam setiap adegan, masih ditambah ini puisi dan lagu yang bukan sekedar dengan narasi yang sangat membantu memberi suasana tapi juga merupakan penonton memahami gambar dan informasi audio yang menjelaskan cerita film. cerita. Dengan demikin kita dapat 2. Film Festival menyimpulkan bahwa sutradara Naratif dalam film festival lebih melakukan olahan artistik yang sederhana dan relatif kurang menarik berbeda pada film bioskop dan film karena merupakan plot tunggal. festival. Dan jika ingin menembus Namun sutradara menyimpan lebih kedua ranah sutradara melakukan banyak story yang tidak disajikan kompromi pada olahan artistiknya. dalam plot melainkan harus diungkap sendiri oleh penonton.Sutradara UCAPAN TERIMA KASIH lebih menekankan pada bahasa visual Demikian kajian ini dilakukan, dan sehingga sinematiknya pun lebih Syukur kepada Tuhan telah menghasilkan menyajikan informasi dalam bahasa suatu simpulan. Ucapan terimakasih gambar. Dialog tidak memberi disampaikan kepada Lembaga Penelitian informasi langsung mengenai cerita. dan Pengabdian ISI Yogyakarta yang telah memberi kesempatan untuk 3. Film Bioskop dan Festival mewujudkan penelitian ini dengan Pada film yang laris di bioskop memberikan dukungan dana penelitian. sekaligus mendapat banyak Terimakasih juga untuk Prodi Film dan penghargaan festival sutradara Televisi, Fakultas Seni Media Rekam ISI mengolah lebih dari satu plot, Yogyakarta, serta prodi Pengkajian Seni sekaligus memilih tidak memvisualkan Rupa dan Seni Pertunjukan Sekolah banyak story. Ini dikelola secara Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada sinematik dengan membekali penonton yang mendukung berbagai fasilitas

20

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 administrasi yang dibutuhkan serta kesempatan untuk mengkritisi dan mempublikasikan penelitian ini dalam beberapa seminar.

KEPUSTAKAAN Artikel Jurnal

Maijar, A. (2018). Film Trophy Buffalo sebagai sebuah Parodi Kebudayaan Minangkabau dalam Esttetika Posmodern. Journal of Urban Society’s Arts, 5(1), 29. Santoso, V. (2017). Kapital dan Strategi Garin Nugroho sdalam Proses Prpoduksi Film. Journal of Urban Society’s Art, 4(1), 11.

Buku Bordwell, D. and K. T. (2008). Film Art : An Introduction (8th ed.). McGraw-Hill. Egri, L. (1960). The Art of Dramatic Writing. Touchstone.

Giannetti, L. (1993). Understanding Movies (6th ed.). Prentice Hall. Seger, L. (1987). Making A Good Script Great. Samuel French.

Web www.filmindonesia.or.id. (n.d.).

21

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

[Halaman disengaja kosong]

22

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

KOLABORASI KELUARGA: KARYA SENI VIDEO MAPPING DI TENGAH PANDEMI

Didit Prasetyo Nugroho

Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Ma Chung Alamat: Villa Puncak Tidar N-01, Dau-Kabupaten Malang No. HP: 082143031895; E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Family Collaboration: Mapping Video Art Works During The Pandemic. One of the family activities that can be done at home during a pandemic is making collaborative artworks between parents and children. Collaboration is a form of social process, in which there are certain activities aimed at achieving common goals by helping and understanding each other's activities. The purpose of this research is to produce artwork that is done during stay at home by parents and their children in a collaborative manner. The creation of this collaborative artwork produces a video mapping work on a canvas panel. The method used in the creation of this artwork is descriptive qualitative by means of making observations to obtain the data and information needed in the creation of video mapping artwork.

Keywords: pandemic, collaboration, video mapping

ABSTRAK Kegiatan keluarga yang bisa dilakukan di rumah selama masa pandemi salah satunya adalah membuat karya seni secara kolaborasi antara orang tua dan anak. Kolaborasi merupakan suatu bentuk proses sosial, di mana di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan karya seni yang dilakukan selama masa stay at home oleh orang tua bersama anaknya secara kolaborasi. Penciptaan karya seni kolaborasi ini menghasilkan karya video mapping di atas panel kanvas. Adapun metode yang digunakan dalam penciptaan karya seni ini adalah deskriptif kualitatif dengan cara melakukan observasi untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penciptaan karya seni video mapping.

Kata kunci: pandemi, kolaborasi, video mapping

23

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

PENDAHULUAN

Pada awal bulan Maret 2020, wabah salah satunya adalah membuat karya seni COVID-19 mulai memasuki Indonesia. secara kolaborasi antara orang tua dan anak. Penyebaran virus yang melanda dunia ini Kolaborasi merupakan suatu bentuk proses sangat cepat sehingga memaksa pemerintah sosial, di mana di dalamnya terdapat aktivitas untuk melakukan beberapa hal termasuk tertentu yang ditujukan untuk mencapai pemberlakuan Work From Home (WFH) dan tujuan bersama dengan saling membantu dan Pemberlakuan Sosial Berskala Besar (PSBB) saling memahami aktivitas masing-masing bagi beberapa instansi untuk memutus mata (Abdulsyani, 199). rantai penularan virus tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah Pemberlakuan WFH dan PSBB juga menghasilkan karya seni yang dilakukan diikuti oleh gerakan stay at home, yaitu selama masa stay at home oleh orang tua himbauan kepada masyarakat agar bersama anaknya secara kolaborasi. menghindari interaksi langsung dengan Penciptaan karya seni kolaborasi ini orang-orang dalam jumlah yang banyak dan menghasilkan karya video mapping di atas melaksanakan aktivitas di rumah masing- panel kanvas. Adapun metode yang masing. Kondisi ini membuat para pekerja, digunakan dalam penciptaan karya seni ini karyawan, mahasiswa dan pelajar berkumpul adalah deskriptif kualitatif dengan cara bersama-sama dengan keluarganya di rumah. melakukan observasi untuk mendapatkan Keluarga merupakan lingkungan data dan informasi yang dibutuhkan dalam yang pertama dan utama bagi perkembangan penciptaan karya seni video mapping. individu, karena sejak kecil anak tumbuh dan Video mapping merupakan teknik berkembang dalam lingkungan keluarga. yang menggunakan pencahayan dan proyeksi Karena itulah peranan orang tua menjadi sehingga dapat menciptakan ilusi optik pada amat sentral dan sangat besar bagi obyek yang terproyeksi. Obyek tersebut pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara visual akan berubah menjadi bentuk itu secara langsung maupun tidak langsung baru akibat tampilan grafis dari video. (Ariani, 2009). Dalam ulasan Jurnal Rekam Vol. 10 Kegiatan keluarga yang bisa no. 2 Oktober 2014, menjelaskan bahwa dilakukan di rumah selama masa pandemi video mapping merupakan teknologi hiburan

24

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 yang baru dan inovatif. Teknik yang Sumber data yang digunakan dalam memproyeksikan gambar video pada penciptaan karya video mapping ini meliputi bangunan, struktur, atau hampir semua jenis wawancara dan observasi. permukaan objek 3D. Berdasarkan uraian di atas, 3. Metode Penciptaan (Produksi penciptaan karya seni video mapping yang Video Mapping) dilakukan secara kolaborasi orang tua dengan Metode penciptaan karya video anaknya yang berusia 4 (empat) tahun. mapping ini dibagi ke dalam empat bagian, Kolaborasi karya seni orang tua dengan anak yaitu: dapat meningkatkan rasa percaya diri dan a. Pra Produksi kreatifitas anak di usia dini karena anak akan b. Produksi merasa mendapat perhatian dan dukungan c. Pasca Produksi dari orang tua terhadap karya seninya. d. Penyajian Karya

METODE PENELITIAN DAN

PENCIPTAAN

1. Metode Dalam penciptaan karya seni video mapping ini, metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif deskriptif yaitu pendekatan Bagan 1 Bagan alur proses penciptaan (dokumentasi penulis, 2020) penelitian dimana data-data yang dikumpulkan berupa kata kata, gambar- gambar dan bukan angka. Data-data tersebut PEMBAHASAN dapat diperoleh dari hasil wawancara, catatan 1. Pra Produksi lapangan, foto, video tape, dokumentasi Pada tahapan pra produksi dilakukan pribadi, catatan, atau memo dan dokumentasi riset untuk mengetahui visual apa yang lainnya (Moleong, 2005). akan ditampilkan dalam karya video mapping. Pengambilan data dilakukan 2. Metode Pengumpulan Data dengan melakukan wawancara kepada

25

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

kolaborator. Kolaborator merupakan berjumlah 4 buah. Tiap kanvas memiliki keluarga sedarah dari peneliti dan berusia gambar dan tema yang berbeda. 4 (empat) tahun. Wawancara dilakukan Gambar yang dihasilkan oleh untuk mengetahui visual apa yang akan kolaborator berupa gambar doodle dibuat, teknis penciptaan karya video dengan visual yang dekat dengannya. mapping dan medium apa yang akan Gambar-gambar tersebut berisi objek digunakan. tentang binatang, monster dan Pada tahapan pra produksi ini karakteryang muncul dalam menghasilkan: imajinasinya. a. Visual menggunakan gambar Setelah kanvas terisi oleh gambar tangan dari kolaborator. yang dibuat oleh kolaborator, maka b. Medium karya berupa kanvas langkah selanjutnya dalam proses berjumlah 4 (empat) yang disusun produksi adalah membuat konten video pada dinding. yang akan diproyeksikan pada kanvas. Video dibuat sesuai dengan Audio yang digunakan sebagai music karakteristik gambar kolaborator, yaitu latar dalam video ini adalah lagu berjudul anak usia dini. Pemilihan warna dan “Lonely” dari grup musik Monohero. bentuk menjadi pertimbangan dalam 2. Produksi penciptaan video. Karya rupa merupakan hasil pikiran, keinginan, gagasan dan perasaan anak terhadap lingkungan sekitar sebagai refleksi terhadap bentuk maupun dorongan emosi terhadap lingkungannya (Pamadhi, 2008). Pada tahapan produksi dilakukan proses penciptaan karya seni. Kolaborator menggambar dengan Gambar 1 Proses penciptaan gambar obyek video menggunakan spidol berwarna hitam di mapping oleh kolaborator (dokumentasi penulis, 2020) atas kanvas putih berukuran 40 x 40 cm

26

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Video dibuat dan diedit menggunakan software editing video yaitu Adobe Premiere Pro CC 2018 dan Adobe After Effects CC 2018.

Gambar 3 Proses memproyeksikan video ke kanvas (dokumentasi penulis, 2020)

Gambar 2 Hasil gambar obyek video mapping pada kanvas oleh kolaborator (dokumentasi penulis, 2020)

3. Pasca Produksi Setelah gambar obyek dan konten

video mapping selesai dikerjakan, langkah Gambar 4 Proses alur proyeksi selanjutnya adalah memproyeksikan video (dokumentasi penulis, 2020)

ke medium kanvas. Teknis dalam 4. Penyajian Karya memproyeksikan video adalah Setelah dilakukan perekaman video memasukkan hasil video yang telah diedit saat proses proyeksi video, dilakukan ke dalam software Resolume Arena 6 dan editing terhadap footage hasil rekaman diproyeksikan menggunakan LCD video dokumentasi. Editing dilakukan projector. Pada saat proses proyeksi menggunakan software Adobe Premiere video, dilakukan juga proses perekaman Pro CC 2018. Aspect ratio yang gambar agar video dapat dipublikasikan digunakan sebagai hasil akhir secara online. dokumentasi video adalah 1:1 karena

27

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

medium kanvas yang digunakan dalam Kesulitan dalam pembuatan karya proyeksi video mapping juga berbentuk video mapping ini adalah menerjemahkan persegi. gambar dengan memasukkan warna-warna Hasil perekaman proyeksi video yang sesuai dengan tema gambar. mapping dapat disaksikan pada tautan Tema yang diangkat dalam karya YouTube: video mapping ini sangat sederhana, http://bit.ly/videomappingpandemi kedepannya penulis ingin membuat karya seni lain bersama kolaborator dengan tema yang lebih beragam dan medium yang lain.

KEPUSTAKAAN

Buku:

Abdulsyani, 1994. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara Gambar 5 Pendistribusian dokumentasi di YouTube Ariani. (2009). Korelasi Pola Hubungan (dokumentasi penulis, 2020) Orangtua-Anak dan Keberfungsian Keluarga dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah. SIMPULAN Pamadhi, Hajar dan Evan Sukardi. (2008). Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Proses penciptaan karya video Universitas Terbuka Moleong J.Lexy. (2005). Metodologi mapping ini cukup singkat yaitu dilakukan di Penelitian Kualitatif. Bandung: sela-sela pada saat pemberlakuan PSBB di Remaja Rosdakarya

Kota Malang yaitu sekitar bulan Mei sampai Jurnal: bulan Juni 2020. Oktora, Dina Dwika. (2014). Butterfly: Video Ide penciptaan karya ini adalah Mapping Transformasi Kupu-Kupu sebagai Simbol Transformasi Diri. intensitas penulis bersama kolaborator dalam Jurnal Rekam Vol. 10 No. 2 - Oktober membuat karya seni menggambar. Pemilihan 2014 (hal. 113-120) medium dan objek gambar terjadi beberapa Audio: kali revisi karena mood dari kolaborator Prasetya, Arie Wahyudi. (2019). Awake. sering berubah. Monohero Music

28

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

PEMANFAATAN FOTOGRAFI PRODUK MELALUI SMARTPHONE SEBAGAI PENUNJANG DALAM PENINGKATAN E-MARKETING DI MASA PANDEMI COVID 19

Ine Rachmawati

Program Studi Desain Komunikasi Visual , Fakultas Teknologi Informasi Universitas Catur Insan Cendekia Cirebon Jl. Kesambi No.202, Drajat, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45133 No Hp.: 085295811615, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

The Use of Product Photography Through Smartphone as The Media Support for the Development of E-Marketing in Pandemic Covid-19 Era. In this pandemic Covid-19 era, most of sectors have not been developed, including both offline and online marketing. In this modern era, there is an online marketing that has been increased to ease the customer purchase all their needs. The media of promotion is one of the most important things to increase the marketing itself. The media support is the photo from product itself that makes the product interesting. In this case, the producers do not have the camera that support the photo be interesting. To photo the product, the smartphone camera can be used to take interesting photo product, especially UMKM to start their business. The photo product implements basic principles of photography, such as the use of natural or unnatural lightening and composition of photo. The use smartphone camera is used to help the producers to market their products in this pandemic Covid-19 era. In addition, it is also used to practice the photography skill esthetically and high quality for selling the product itself.

Keywords: photo product, e-marketing, composition of photo.

ABSTRAK Masa pandemi saat ini, hampir semua sektor mengalami kelumpuhan, salah satunya ialah dalam bidang penjualan baik yang dilakukan secara offline maupun online. Di era modern ini tentunya sudah banyak bermunculan berbagai platform e-marketing sebagai wadah transaksi jual beli online yang lebih efisien dan memudahkan customer dalam berbelanja. Aktifitas penjualan ini tentunya tak lepas dari daya saing akan produk sejenis, untuk itu dibutuhkan media promosi sebagai penunjang dalam peningkatan penjualan khususnya di masa pandemi saat ini. Salah satu media penunjang tersebut ialah melalui foto produk yang dikemas secara menarik. Setiap produsen tentunya ingin menyajikan tampilan foto

29

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 produknya dengan menarik agar memiliki nilai daya saing dengan produk sejenis, namun terkadang terkendala oleh keterbatasan alat khususnya kamera yang mempuni. Agar mensiasati kendala tersebut maka dipergunakan kamera smartphone sebagai pemanfaatan dalam memotret foto produk khususnya bagi UMKM yang baru memulai bisnis penjualan. Foto produk yang dikemas tentunya dapat menerapkan prinsip dasar fotografi, seperti pemanfaatan cahaya alami maupun cahaya buatan, dan penyusunan komposisi foto. Pemanfaatan kamera pada smartphone ini bertujuan agar memudahkan sektor bidang penjualan khususnya bagi UMKM dalam mengembangkan bisnisnya di era pandemi saat ini, selain itu agar melatih keterampilan memotret foto produk yang lebih estetis dan memiliki nilai jual terhadap produk sejenisnya.

Kata kunci: Foto produk, e-marketing, komposisi foto.

PENDAHULUAN harus melakukan physical distance, School from Home, dan Work from Home. Pandemik Covid-19 yang Selain itu, pemerintah juga melanda dunia sejak Desember 2019. Di menggalangkan langkah PSBB Indonesia sendiri menurut Akbar Bhayu (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Tamtomo pada laman Kompas.com tiap daerah, langkah ini guna menekan Presiden Joko Widodo pertama kali jumlah kasus virus Corona-19 yang mengumumkan pada tanggal 2 Maret semakin meningkat. 2020, bahwa adanya dua warga WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dampak PSBB ini dirasakan oleh Kasus ini terdeteksi setelah seorang beberapa pelaku usaha, menurut Donny warga Jepang dinyatakan terjangkit virus Kris Puriyono seorang Presiden corona setelah meninggalkan Indonesia Komunitas Tangan Di Atas (TDA) pada dan tiba di Malaysia. Perkembangan virus laman news.detik.com yang diakses pada ini yang terjadi semakin hari semakin tanggal 28 Oktober 2020, bahwa lebih bertambah jumlah kasus yang dari 90 persen anggotanya terkena terkonfirmasi positif, sehingga dampak kebijakan penanggulangan pemerintah membuat peraturan mengenai Covid-19. Omzet sudah tidak ada karena penerapan protokol kesehatan seperti daya beli masyarakat turun, Komunitas memakai masker, mencuci tangan dengan TDA merupakan organisasi yang sabun dan dilakukan social distancing membina lebih dari 23 ribu UMKM di atau jaga jarak dengan orang yang batuk tanah air. Puluhan ribu usaha mikro, atau bersin. Untuk mencegah penyebaran kecil, dan menengah (UMKM), jelas virus tersebut, masyarakat di Indonesia Donny, kehilangan permintaan sepanjang

30

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 pelaksanaan pembatasan sosial berskala penjualan yang dilakukan secara online. besar (PSBB). Hal ini terjadi karena E-marketing atau digital marketing adanya perubahan perilaku frekuensi menurut artikel yang berjudul Strategi berbelanja. Menurut Rayful Mudassir Digital Marketing oleh situs web dalam laman ekonomi.bisnis.com yang Niagahostel bahwa digital marketing diakses pada tanggal 28 Oktober 2020, upaya untuk memasarkan produk dengan mengatakan bahwa survei menemukan memanfaatkan koneksi internet dan bahwa salah satu cara UMKM bertahan di teknologi digital. Artinya, digital tengah pemberlakuan PSBB adalah marketing menggunakan pendekatan dengan mengubah jenis produk yang yang lebih modern dibanding upaya dijual. 52 persen UMKM beralih menjual tradisional agar mendapatkan hasil yang makanan beku (33,1 persen) dan berbagai optimal dan terukur. Kenyataannya jenis kue (17,1 persen) untuk beradaptasi memang demikian. Hampir semua bisnis di tengah pandemi. Survei ini melibatkan sudah menggunakan digital marketing. 650 UMKM penjual online di Indonesia, Mulai dari bisnis besar hingga bisnis selama penerapan Pembatasan Sosial kecil. Terutama bagi bisnis kecil, digital Berskala Besar (PSBB). Hal inilah yang marketing sangat membantu dalam menjadi latar belakang dalam penelitian menjangkau target pemasaran yang lebih ini, yaitu bagaimana peran sebuah foto luas dengan biaya yang terjangkau. dalam media iklan, guna Aktifitas penjualan secara online melalui memvisualisasikan produk untuk berbagai platfrom e-marketing tentunya meningkatkan penjualan online. membutuhkan iklan dalam memperkenalkan produk. Penjualan secara online merupakan langkah yang kini banyak Menurut Kertamukti (2015:64) ditempuh bagi sektor bisnis. Keuntungan iklan didefinisikan sebagai pesan yang yang didapatkan dari penjualan secara menawarkan suatu produk yang ditujukan online ialah lebih efektif dan efisien. Di kepada masyarakat lewat suatu media. era modern ini sudah banyak layanan Secara umum, keberadaan iklan bisa media internet menawarkan muncul di mana saja, menggunakan berbagai platform E-marketing yang media apa saja yang bisa mengusung dapat diakses secara gratis. E-marketing informasi penjualan kepada target (elektronic marketing ) secara umum audiens secara efektif (Supriyono merupakan salah satu bentuk strategi 2010:130), termasuk dalam media digital

31

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 marketing. Menurut Ruslan (2019:36) fotografi komersil pun dirancang tujuan komunikasi dalam periklanan sedemikian rupa agar dapat adalah selain memberikan informasi merepresentasikan dari apa yang ingin suatu produk yang dikampanyekan, juga diinformasikan kepada khalayak. menitik beratkan bujukan atau persusif Langkah penyusunan rancangannya dan menanamkan awareness dalam berdasarkan analisis budaya pasar yang benak konsumen sebagai upaya terjadi, tujuannya agar apa yang memotivasi pembelian. Jenis – jenis iklan divisualkan berkenaan dengan budaya menurut redaksi laman tumpi.com yang saat itu dan sebagai upaya strategi diakses pada 28 Oktober 2020, umumnya pemasaran. Misalnya budaya mudik, terdapat jenis iklan yaitu iklan media yang menjadi tradisi warga Indonesia, cetak, iklan media elektronik, media jika kita menilik pada media – media audio dan media luar ruangan. Jenis iklan pada saat momentum tersebut, tentu media beriklan dalam ranah e-marketing banyak media yang hadir diberbagai termasuk kedalam jenis iklan media platform mengusung tema mudik. elektronik karena ditampilkan dalam Menurut Kertamukti (2015:49) bahwa layar elektronik. Sebagian besar iklan beberapa strategi pemasaran bisa memuat dua elemen, yaitu visual (seni dilakukan berkenaan dengan pemahaman rupa) dan verbal (naskah). Elemen visual budaya suatu masyarakat. Dengan bisa berupa ilustrasi (foto atau gambar), memahami budaya suatu masyarakat, tipografi, bidang, atau beberapa pemasar dapat merencanakan strategi gabungan unsur grafis. Sementara itu pemasaran pada penciptaan produk, elemen verbal terdiri dari judul segmentasi dan promosi. Salah satunya (headline), subjudul (subhead), teks ialah yang diterapkan dalam foto (body copy), dan baseline (slogan atau komersil, yang mana perancangannya nama dan alamat perusahaan) melalui analisis budaya yang sedang (Supriyono, 2010:131). terjadi, artinya foto komersil pun hadir menambah keilmuan tersendiri. Menurut Media fotografi dapat pula Soedjono (2007:83) pengetahuan sejarah digunakan untuk beriklan, atau yang lebih fotografi memberikan kepada kita sering didengar dengan istilah fotografi kerangka tubuh keilmuan yang tumbuh komersil maupun fotografi produk. dan berkembang dengan berbagai aspek Kehadirannya menambah keilmuan keilmuannya serta pengaruhnya terhadap tersendiri didalamnya. Bagaimana tidak,

32

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 cabang ilmu di luar dirinya. Tak hanya sehingga mengundang daya tarik menambah wacana keilmuan yang khalayak. Menurut Barthes (dalam semakin beragam dalam medium Barrett, 2012:161) bahwa: fotografi, kehadiran fotografi pun “Barthes explains that photography menghadirkan ragam perancangan dalam is different from other systems of tampilan visualnya, salah satunya dalam representation because the thing that genre fotografi komersil. Fotografi juga is photographed has really been bisa difungsikan sebagai elemen estetis there. In painting or writing, penghias (illustration) dan penarik however, the things to which the pandang (eye catcher) pada penciptaan words or strokes refer are not fotografi komersial/desain iklan karena necessarily real. But in photography, memiliki bobot penampilan estetis because of the way photographs are tertentu (Soedjono, 2007:84). made, because photographs result from light reflected from objects to Penyajian informasi yang ingin light sensitive material, he can never diwujudkan melalui medium fotografi deny that the thing has been there”. komersil harus dapat mencerminkan produk itu sendiri. Secara informasi Begitu halnya dalam medium verbal dan visual keduanya fotografi, bahwa apa yang disajikan berkesinambungan artinya tidak ada yang dalam visualnya merupakan objek yang dimanipulatif. Penyampaiannya harus nyata. Pantulan cahaya yang jatuh pada jujur dan terpercaya, tentunya dengan objek menandakan bahwa objek tersebut menggunakan bahasa iklan yang real secara nyata atau dapat dilihat persuasif. Menurut Kertamukti dengan keadaan sebenarnya dan diterima (2015:179) Iklan yang jujur dan tidak oleh mata kita. Begitupun dengan menjerumuskan dan tidak mendatangkan karakteritis dari foto produk yang mana kerugian konsumen sangat dibutuhkan. menyiratkan keadaan atau kenyataan dari Iklan semacam ini akan meningkatkan produk itu sendiri. Walaupun dalam kepercayaan masyarakat pada pesan iklan proses pemotretan dilakukan persiapan itu sendiri. Pemahaman bentuk iklan yang terlebih dahulu. Persiapan ini meliputi dianggap baik dengan melihat beberapa pemilihan lokasi pemotretan yang cocok kriteria seperti etis yaitu berkaitan dengan dengan karakter produk misalnya kepantasan, estetis berkaitan dengan pemotretan dilakukan secara indoor kelayakan, dan artistik bernilai seni maupun outdoor, menggunakan tata

33

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 cahaya baik cahaya alami dari matahari konsumen. Bentuk – bentuk maupun cahaya buatan seperti lampu pencitraan tersebut merupakan studio, kemudian memilih properti sebuah langkah dari strategi pesan pendukung yang sesuai dengan yang disebut dengan strategi citra karakteristik pada produk. Tujuan dari merek atau brand image ”. proses persiapan dan perencanaan dalam Citraan yang dibentuk sebagai pemotretan ini agar menciptakan foto daya tarik dalam meningkatkan jumlah yang lebih estetis dalam penyajian penjualan, dan mampu memiliki ciri visualnya. khasnya tersendiri diantara produk pesaingnya. Untuk dapat menciptaan Selain itu, tujuan dilakukannya citraan ini tentunya membutuhkan persiapan dalam memotretan guna dapat tahapan persiapan. Menurut Barrett merepresentasikan nilai keunggulan dari (2012:31) descriptive statements about a produk yang dikemas dalam citraan photograph's form concern how it is visual. Pencitraan (imagology) atau composed, arranged, and constructed teknologi citra adalah sebuah strategi visually. Membentuk sebuah citraan penting dalam sistem periklanan, yang visual dalam foto dibutuhkan persiapan didalamnya terdapat konsep, gagasan, dalam memotret meliputi adanya objek tema, atau ide – ide dikemas dan yang akan difoto, tata cahaya, komposisi ditanamkan pada sebuah produk, untuk atau bentuk angle yang sesuai dengan dijadikan sebagai memori publik, dalam karakter objek dan penggunaan properti rangka mengendalikan diri (Kertamukti, pendukung. 2015:68). Citra yang ditekankan bertujuan untuk membangun brand METODE PENELITIAN image pada produk yang ditawarkan Usaha dan metode yang dilakukan dipasaran, selain itu agar mampu bersaing penulis dalam penelitian ini ialah dengan dengan produk pesaingnya. Menurut mengambil sample salah seorang pelaku Kertamukti (2015:99) bahwa : UMKM dilingkungan terdekat secara “Iklan – iklan pada masa sekarang skala kecil, artinya penelitian masih umumnya hadir dengan bentuk – dilakukan secara door to door, namun bentuk pencitraan dalam rangka tidak menutup kemungkinan dilakukan untuk membangun sebuah citra pengembangan kedepannya secara skala merek yang positif dimata besar atau dilakukan pada kelompok

34

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

UMKM. Langkah ini dinilai sebagai yang dipesan ialah kue kering maupun sebuah tindakan untuk mengukur kue basah. seberapa efektif dalam memotret foto produk yang dikemas guna meningkatkan penjualan di berbagai media e – marketing dalam masa pandemik saat ini. Namun tidak menutup kemungkinan juga penelitian ini dilakukan kedepannya walaupun pandemi telah usai. Pemilihan target penelitian pada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang penulis lakukan di lingkungan terdekat ialah, dengan mengambil salah satu sample pelaku UMKM yaitu Usaha yang berkonsentrasi pada kuliner makanan, yaitu Dapur Soraya. Dapur Soraya didirikan pada tahun 2017 dengan pemilik Zaumar

Rachman, yang berlokasi di Desa Kasturi Gambar 1. Salah satu tampilan visual Dapur Soraya dalam penjualan secara online melalui Kabupaten Kuningan Jawa Barat. aplikasi Grabfood Pemasaran Dapur Soraya selama ini (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020) memasarkan penjulannya melalui Setelah menentukan target Grabfood, Gofood, Whatssapp story dan penelitian kemudian penulis menentukan Tokopedia dengan sistem penjualan pre metode penelitian yang akan dilakukan. order (PO). Adapun menu yang Penulis menggunakan metode penelitian ditawarkan oleh Dapur Soranya secara kualitatif. Data kualitatif bersifat diantaranya seblak, bola susu, cheescake, fleksible dan berubah – ubah sesuai donat, dan teh tarik. Selain itu kondisi lapangan. Menurut Sarwono dan keunggulan dari Dapur Soraya ialah Lubis, 2007: 100) yang dimaksud dengan menerima orderan partai besar maupun data kualitatif ialah data dalam bentuk kecil, serta menerima pemesanan menu bukan angka, tetapi dapat berupa teks, by request kebanyak selama ini menu gejala – gejala, kejadian ataupun peristiwa yang kemudian akan dianalisis

35

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 dalam bentuk kategori – kategori, adanya PSBB, namun penjualan secara dokumen, gambar, artefak, foto, atau online melalui Grabfood dan Gofood obyek – obyek lain yang ditemukan di paling banyak diminati. Pelanggannya lapangan selama penelitian dilakukan. selama ini dari daerah Kota Kuningan dan Jika dilihat jenisnya maka dapat sekitarnya dengan usia mulai dari 13 dibedakan data kualitatif sebagai data hingga 45 tahun, karena menu yang primer dan sekunder. Jenis data untuk dimiliki Dapur Soranya sangat variatif. pendekatan kualitatif yang penulis Untuk jam oprasional Dapur Soraya lakukan ialah dengan membaginya dibuka dari jam 11:00 WIB siang hingga kedalam dua jenis data yaitu data primer jam 21:00 WIB baik secara online dan data sekunder. maupun toko ofline. Paling banyak orderan dari Grabfood dan Gofood pas Tabel 1 Data primer dan sekunder penelitian foto weekday, kalau weekend malahan sepi, produk Dapur Soraya No Primer Sekunder mungkin karena hari libur jadi pada 01 Wawancara Studi literatur masak dirumah, menurut Rachman dalam langsung pada seperti informasi wawancara secara langsung di owner Dapur yang didapatkan kediamannya. Menurut Rachman yang Soraya dijadikan dari buku terkait order secara ofline atau datang ke toko sebagai sampel langsung yaitu warga sekitar lingkungan penelitian. 02 Kuesioner Analisis Dapur Soraya, biasanya pesen dahulu mengenai foto perkembangan lewat WA, nanti tinggal diantar atau produk yang visual foto produk datang langsung. Tapi ya omset selama disebar melalui saat ini dari internet pandemik ini lumayan agak turun google form dibanding dengan sebelum pandemik

apalagi saat diperlakukannya PSBB. Data primer berupa wawancara Terutama dipenurunan pesanan menu, dilakukan secara wawancara mendalam, dulu menu cheesscake banyak yang yaitu wawancara bersifat berjalan dengan order, sekarang paling laris cuman di santai. Wawancara dilakukan tanya jawab menu seblak, tapi kadang ada juga yang kepada owner Dapur Soraya di pesan kue kering atau basah by request. kediamannya Desa Kasturi Kabupaten Kuningan pada tanggal 25 Oktober 2020, Menurut Rachman selama pandemik berlangsung orderannya sepi semenjak

36

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

wilayah selama rentang waktu 24 Oktober 2020 hingga 30 Oktober 2020.

Gambar 2. Lokasi Dapur Soraya di Desa Kasturi Kab Kuningan Jawa Barat (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020)

Data primer kedua yang dilakukan yaitu dengan menyebarkan kuesioner. Data kuesioner dilakukan guna mendapat sampling mengenai tanggapan Gambar 3. Salah satu isi kuesioner mengenai pemirsa mengenai foto produk pada asal daerah, usia dan jenis kelamin (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020) media iklan e – marketing atau foto produk seperti apa yang kekinian saat ini. Dari 123 responden yang Hal ini berkaitan dengan aspek budaya didapatkan, mayoritas berasal dari apa yang sedang terjadi pada khalayak wilayah kota Cirebon, dan beberapa dari pasar, kemudian menjadi salah satu acuan wilayah Yogyakarta dan Kuningan Jawa analisis dalam perancangan media iklan. Barat, data terendah berasal dari wilayah Pertanyaan yang terdapat dalam Kalimantan Timur. Data tertinggi rata – kuesioner mengarah pada seberapa besar rata berusia 15 hingga 24 tahun. ketertarikan responden terhadap visual Kemudian data yang didapatkan lebih iklan pada berbagai media e – marketing. banyak pria dibandingkan dengan wanita. Pertama kuesioner disebar melalui Setelah mendapatkan data identitas dari saluran whatsapp group penulis dengan para responden selanjutnya ialah aplikasi google form dan didapatkan 123 pertanyaan – pertanyaan mengenai responden yang tersebar ke beberapa ketertarikan melihat foto produk pada berbagai media e – marketing.

37

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Pertanyaan selanjutnya ialah komposisi foto yang bagaimana yang disukai, jawaban yang didapatkan dari 123 responden lebih cenderung menyukai komposisi medium shoot.

Gambar 4. Salah satu isi kuesioner mengenai jenis iklan produk yang sering dilihat (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020) Gambar 6. Salah satu isi kuesioner mengenai Dari salah satu pertanyaan foto produk komposisi medium shoot paling disukai mengenai iklan produk apa yang sering (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020) dilihat melalui berbagai media online e – marketing jawabannya tertinggi ialah Pertanyaan – pertanyaan yang makanan yang didapatkan dari 121 terdapat dalam kuesioner ini, menjadi responden, sedangkan jawaban terendah salah satu data primer yang kemudian ialah produk iklan Gadget dan Barang dianalisis dan diasumsikan bahwa Elektronik. Pertanyaan lainnya ialah khalayak yang berasal dari kota Cirebon foto yang bagaimana yang lebih disukai dari rentan usia 15 tahun hingga 24 tahun dalam tampilan foto produk, didapatkan dengan mayoritas laki – laki menyukai 122 responden yang cenderung foto produk iklan makanan yang terdapat menjawab foto yang menggunakan di berbagai media e – marketing. properti tambahan. Sedangkan ketertarikan secara bentuk visual lebih menyukai foto produk yang menggunakan properti tambahan dan angle medium shoot. Acuan dari asumsi ini menjadi salah satu pengembangan dalam perancangan foto produk,

walaupun secara data yang didapatkan Gambar 5. Salah satu isi kuesioner mengenai foto produk yang disukai lebih cenderung wilayah yang berada didata teratas yaitu mengunakan properti tambahan (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020) wilayah Kota Cirebon, dibandingkan dengan wilayah Kuningan yang mana

38

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 berkenaan dengan studi kasus lapangan yang penulis lakukan. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk data – data yang telah didapatkan menjadi salah satu sumber acuan dalam analisis penciptaan visual. Metode lain yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan pendekatan perancangan visual Gambar 7. Perbandingan foto Dapur Soranya dulu dan setelah pengembangannya menggunakan tiga aspek penelitian (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020) visual. Ada 3 aspek dalam penelitian visual khususnya media visual yang Kedua ialah aspek pembuat dalam ditujukan untuk khalayak seperti salah hal ini aspek pembuat tersebut misalnya satunya media iklan, pertama aspek imaji, dari produsen atau owner sebuah kedua aspek pembuat, ketiga aspek perusahaan, desainer atau fotografer. pemirsa (Soewardikoen, 2019:41). Aspek Aspek pembuat misalnya memiliki imaji ialah dengan menganalisis media – program dan tujuan tertentu terhadap media terdahulu yang dapat dijadikan produk yang ingin disampaikan pada sebagai sumber referensi untuk dijadikan media iklan. Biasanya data yang sumber acuan dalam perancangan sebuah didapatkan berupa wawancara. media visual, yang mana dapat Wawancara yang sudah dilakukan dikembangkan lagi secara inovatif dan penulis dengan Rachman sebagai owner fungsional atau tepat guna. Langkah yang ialah adanya keinginan untuk menarik dilakukan ialah dengan menilik foto jumlah konsumen lebih banyak, melalui produk yang sudah pernah Dapur Soraya media iklan yang baik yang mana lakukan, kemudian dari foto terdahulu pesannya dapat diterima oleh khalayak tersebut dikembangkan kembali menjadi target. Wawancara dilakukan secara foto terbaru. mendalam di kediaman Rachman Pada 25 Oktober 2020. Ketiga aspek pemirsa yaitu aspek khalayak sasaran yang dituju oleh pembuat melalui karya visual, hal ini berkaitan dengan budaya yang melekat pada khalayak yang dituju. Biasanya data

39

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 yang didapatkan melalui observasi lapangan atau kuesioner. Selain data primer, data sekunder yang dilakukan dalam penelitian ini ialah dengan mencari sebanyak – banyaknya informasi baik dari buku maupun dari internet terkait Gambar 8. Pemotretan menggunakan dengan tema yang diusung. Data dari smartphone tipe iPhone 5c (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020) internet dengan menganalisis fenomena yang sedang terjadi khususnya analisis Selain menekankan pada langkah visual pada foto produk saat ini. ekplorasi tata cahaya, komposisi atau angle, dan penggunaan properti, PEMBAHASAN dilakukan juga olah editing melalui Selama penelitian dilakukan di aplikasi foto yang memadai dalam lapangan serta meninjau kendala yang kamera smartphone pelaku UMKM, ada ialah pelaku UMKM umumnya tidak misalnya proses editing mengkoreksi memiliki peralatan profesional dalam gelap terang atau hanya sekedar memotret produknya, untuk itu penulis memberikan copywriting (text) pada foto. mengambil langkah ekplorasi dalam pengambilan foto menggunakan smartphone dapat merek apa saja, namun terdapat kendala dalam menentukan perangkat ini, mengingat tidak semua pelaku UMKM memiliki kualitas kamera smartphone yang mempuni. Untuk itu dilakukan langkah dalam menanggulangi permasalahan ini, yaitu dengan menekankan proses pengambilan gambar seperti memaksimalkan daya kreatifitas dalam tata cahaya saat pemotretan, eksplorasi angle yang menarik serta penggunaan properti pendukung sebagai Gambar 9. Olah editing mengkoreksi gelap terang atau menambahkan text pada foto dengan daya tarik penyajian visual. menggunakan aplikasi pada smartphone (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020)

40

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Metode pemotretan yang Selain metode pemotretan dilakukan di Dapur Soraya menggunakan menggunakan cahaya natural atau available light atau dikenal dengan istilah available light, juga menggunakan cahaya alami, salah satunya berasal dari properti tambahan sebagai elemen matahari. Arah cahaya secara umum bisa pendukung dari objek utama agar berasal dari depan, samping dan tampilan foto terlihat lebih menarik. belakang; temperaturnya bisa hangat atau Properti yang digunakan sebagai salah dingin. Walaupun kita tidak dapat satu upaya untuk eye catcher atau penarik mengukur pencahayaan alami saat berada pandang bagi tampilan iklan. Penggunaan di outdoor, pemahaman mengenai cahaya properti pada pemotretan produk Dapur beserta karakteristiknya mampu Soraya tidak banyak yang diterapkan, membekali kita untuk menghasilkan yang hanya mengguanakan bunga, piring yang terbaik dari pencahayaan yang tersedia sesuai dengan jenis makanan, kain dan (Bishop, 2010:54). Metode penggunaan kertas kue untuk dijadikan alas meja, dan karakter cahaya alami ini diterapkan rolling cake. pada produk – produk Dapur Soraya sebagai ekplorasi dari cahaya alami serta lebih dominan menggunakan cahaya samping, karena karakternya dirasa pas dan cocok untuk produk makanan Dapur Soraya.

Gambar 11. Penggunaan properti pada produk Dapur Soraya (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020)

Eksplorasi angle digunakan pada setiap sudut pemotretan, salah satunya ialah angle bird eye atau posisi Gambar 10. Pemotretan menggunakan available light atau cahaya alami serta pemotretan dari atas. Komposisi bird eye menggunakan angle bird eye posisi pemotretan dari atas dirasa cocok untuk memotret produk (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020) Dapur Soraya, karena gaya pemotretan

41

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 pada angle bird eye atau medium shoot dihasilkan berdasarkan hasil analisis dari karya sebelumnya, dan berdasarkan dari hasil data aspek pemirsa melalui kuesioner yang telah disebar melalui google form. Selain itu angle bird eye sangat kekinian, menurut Arsita dalam jurnalnya Kebanyakan foto tersebut ditampilkan dengan sudut pandang bird eye view dan pencahayaan merata yang bisa didapatkan dari pencahayaan alami. Hal ini berkaitan dengan foto yang beredar di media sosial atau iklan pada Gambar 12. Angle dari atas dirasa cocok untuk saluran e – marketing. Tidak mudah pemotretan makanan Dapur Soraya (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020) mendefinisikan komposisi yang baik, namun hasil yang dapat dilihat dalam Tahapan proses yang dilakukan sebuah karya dimana pengaturan dalam pemotretan produk Dapur Soraya komposisi bentuk, warna, cahaya dan dengan memilih properti pendukung, peletakan objek, tampak harmonis dan penataan makanan sedemikian rupa pada seimbang (Bishop, 2010:92). Komposisi piring, cahaya natural dengan karakter yang dilakukan artinya bertujuan untuk cahaya samping. menciptakan sebuah tampilan foto yang harmonis dan seimbang dari pengaturan elemen yang ada.

Gambar 13. Salah satu menu andalan Dapur Soraya Seblak (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020)

42

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Menu Seblak paling banyak menurun dibanding dengan sebelum digemari saat ini, baik yang order offline pandemik. Proses pemotretan menu donat datang ke toko langsung atau online. Pada dengan memilih alas kayu dan kain, pemotretan kali ini, penulis kemudian menambahkan properti bunga mempersiapkan dari mulai pemilihan serta rolling kue. Cahaya yang digunakan kain sebagai alas meja, mangkuk hitam menggunakan cahaya alami serta untuk penataan makanan, dan bunga menggunakan angle bird eye, Kamera kuning sebagai properti. Kesemuanya smartphone yang digunakan iPhone 5c. diatur sedemikian rupa sehingga menghadirkan komposisi yang harmonis. Angle bird eye dipilih dalam menu Seblak ini agar objek terlihat secara keseluruhan serta pencahayaan alami dari matahari yang digunakan. Kamera smartphone yang digunakan iPhone 5c.

Gambar 15. Salah satu menu Dapur Soraya cheescake (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020)

Menu selanjutnya ialah cheescake, sama dengan menu donat pemesanan dilakukan secara pre order. Menurut Rachman menu cheescake juga

Gambar 14. Salah satu menu Dapur Soraya Donat selama pandemik sepi orderan, berbeda (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020) dengan sebelum pandemik cheescake Menu kedua Dapur Soraya ialah banyak diminati. Persiapan yang donat yang paling digemari, menurut dilakukan sebelum pemotretan sama Rachman pemesanan donat biasanya halnya dengan foto yang lainnya, sistem pre order bukan ready seperti pemilihan properti bunga kuning, kain menu seblak. Durasi pemesanan biasanya untuk alas, piring dan penataan makanan pesan hari ini, besok sudah bisa diambil diatasnya. Kamera smartphone yang atau bisa juga diantar. Namun selama digunakan iPhone 5c. Angle yang pandemik orderan menu donat ini agak digunakan menggunakan bird eye, serta

43

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 teknik pencahayaan menggunakan foto komersil sebagai daya tarik persuasif cahaya alami matahari. dalam memperkenalkan produknya. Kehadirannya yang dekat dengan khalayak merupakan representasi dari budaya yang sedang terjadi. Tujuannya ialah hadir untuk dapat diterima di tengah masyarakat guna memberi informasi serta bersifat persuasif akan produk yang ditawarkan. Menurut Ismanto dalam kajian jurnalnya mengatakan bahwa “fotografi memiliki hubungan yang dekat dengan keseharian dan perkembangan kehidupan sosial budaya dalam Gambar 16. Salah satu menu Dapur Soraya bola masyarakat”. Begitupun dalam foto susu (Sumber : Dok Penulis, 25 Oktober 2020) komersil yang mana tampilan visualnya

merupakan representasi dari budaya Terakhir menu yang penulis foto masyarakat yang sedang terjadi atau menggunakan kamera smartphone tipe faktual. iPhone 5c yaitu menu bola susu. Bola Selain dari representasi budaya susu selama pandemik juga kurang dalam foto produk, pengaturan tata diminati, berbeda ketika sebelum cahaya serta komposisi yang enak pandemik banyak peminatnya menurut dipandang juga memberi kesan estetik Rachman dalam wawancara di dalam penyajiannya. Pengaturan ini kediamannya. Dalam pemotretan kali ini menjadi salah satu upaya dalam menggunakan alas kain, kayu dan kertas menghadirkan foto produk yang dapat kue, serta properti lainnya seperti rolling menarik minat khalayak untuk membeli. kue. Teknik pencahayaan menggunakan Penyajian foto produk juga tak lepas dari cahaya alami dan angle bird eye. sebuah analisis pada foto terdahulu sebagai referensi dalam perancangan foto SIMPULAN produk yang dikembangkan kembali Fotografi komersil atau produk secara lebih kreatif, inovatif, kekinian dan menjadi salah satu visual yang syarat tepat guna. Aspek lainnya dalam akan informasi didalamnya, tak hanya itu penyajian visual ialah turut sertanya

44

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 seorang owner pada sebuah perusahaan pendukung serta komposisi yang menarik maupun pemilik UMKM dengan pandang. keinginan atau tujuan apa yang ingin Fotografi tidak hanya sebagai alat diwujudkan dalam perancangan foto pendokumentasian semata, kehadirannya produk. Aspek selanjutnya ialah memberikan wacana serta keilmuan baru perancangan foto produk lahir dari aspek ditiap genre nya, hal ini karena akan pemirsa artinya berkaitan dengan budaya selalu ada yang menarik untuk apa yang sedang terjadi atau budaya dikembangkan dan dibahas dalam seperti apa yang sedang digemari melalui medium fotografi baik dari sisi objeknya analisis kuesioner maupun observasi maupun secara pemaknaannya. lapangan. Penelitian dalam foto produk ini UCAPAN TERIMA KASIH ditargetkan untuk para pelaku usaha Proses penelitian ini tentunya UMKM yang mana menghadapi kendala banyak melibatkan pihak – pihak terkait dalam berjualan selama masa pandemik dalam pengambilan data di lapangan. dan Pembatasan Sosial Berskala Besar Ucapan terima kasih penulis ucapkan (PSBB) yang terjadi akhir – akhir ini, kepada Dapur Soraya selaku pihak untuk itu solusi yang dapat dilakukan UMKM yang telah membantu dalam ialah dengan berjualan secara online. penelitian ini. Kemudian kepada Institut Dalam berjualan tentunya kita banyak Seni Indonesia Yogyakarta, Fakultas Seni menemui produk sejenis, untuk Media Rekam sebagai penyelenggara membedakan dengan produk pesaing, seminar virtual. Penulis merasa bahwa salah satu uapaya yang dilakukan ialah masih banyak kekurangan yang perlu membangun citraan produk melalui dikembangkan lagi dalam penelitian ini. media iklan yang menarik. Para pelaku UMKM tentu tidak semua memiliki KEPUSTAKAAN kamera profesional yang mempuni, untuk Buku: mengatasi kendala ini yaitu dengan Bishop, Sue. (2010). Warna Cahaya & Komposisi. Jakarta: PT Gramedia. menggunakan kamera smartphone dan mengasah daya kreatifitas saat Barrett, Terry. (2012). Criticizing Photographs An Introduction to pengambilan gambar, seperti pengaturan Understanding Image. New York: tata cahaya yang menarik, properti McGraw – Hill.

45

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Keratamukti, Rama. (2015). Strategi Pustaka Laman Kreatif dalam Periklanan Konsep Pesan, Media, Branding, Anggaran. Readhouse, Tumpi. (2015). Macam – Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Macam Media Iklan untuk Promosi. https://tumpi.id/macam-macam- Ruslan, Rosady. (2019). Kiat dan media-iklan-untuk-promosi/, Strategi Kampanye Public Diakses pada tanggal 28 Oktober Relations. Jakarta: PT Raja 2020, pukul 19:20 WIB. Grafindo Persada. Mudassir, Rayful. (2020). Dampak Sarwono, J & Lubis, H. (2007). Metode Covid – 19 ke UKM, 16 Persen Riset untuk Desain Komunikasi Pelaku Usaha Pangkas Karyawan. Visual. Yogyakarta: Andi. https://ekonomi.bisnis.com/read/20 200722/9/1269901/dampak-covid- Soedjono, Soeprapto. (2007). Pot – 19-ke-ukm-16-persen-pelaku- Pourri Fotografi. Jakarta: usaha-pangkas-karyawan, Diakses Universitas Trisakti. pada tanggal 28 Oktober 2020, pukul 19:50 WIB. Soewardikoen, D, W. (2019). Metodologi Penelitian Desain Laraspati, Angga. (2020). Pelaku Komunikasi Visual. Yogyakarta: PT UMKM Curhat ke Pimpinan MPR Kanisius. Soal Dampak Kebijakan PSBB. https://news.detik.com/berita/d- Supriyono, Rakhmat. (2010). Desain 5002808/pelaku-umkm-curhat-ke- Komunikasi Visual Teori dan pimpinan-mpr-soal-dampak- Aplikasi. Yogyakarta: Andi. kebijakan-psbb, Diakses pada tanggal 28 Oktober 2020, pukul 20:30 WIB. Artikel Jurnal Tamtomo, A,B. (2020). Perjalanan Arsita, Adya. (2017). Simulakra Pandemi Covid – 19 di Indonesia, Baudrillad dalam Multidimensi Lebih dari 100.000 Kasus dalam 5 Posmodernism: Kajian Fotografi Bulan, Makanan dalam Media Sosial https://www.kompas.com/tren/read/ Instagram. Jurnal Rekam, Vol. 13 2020/07/28/060100865/perjalanan- No. 2 - Oktober 2017. pandemi-covid-19-di-indonesia- lebih-dari-100.000-kasus-dalam- Ismanto, Idealita. (2018). Budaya Selfie 5?page=all, Diakses pada tanggal Masyarakat Urban Kajian Estetika 28 Oktober 2020, Pukul 21: 15. Fotografi, Cyber Culture, dan Semiotika Visual. Jurnal Rekam, Vol.14 No. 1 – April 2018.

Informan

Rachman, Zaumar. (2020). Owner Dapur Soraya di Desa Kasturi Kabupaten Kuningan Jawa Barat.

46

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

PEMBUATAN BOX PROCESSING UNIT SEBAGAI PENDUKUNG PORTABLE PHOTOGRAPHY STUDIO BERBASIS METODE DRY PLATE

Muhammad Fajar Apriyanto

Program Studi Fotografi, ISI Yogyakarta Jl. Parangtritis Km 6,5 Sewon Bantul, DIY E-mail: [email protected]

ABSTRACT

This research is applied research in the field of photography. The main product that will be produced is the realization of a portable box processing unit to support the operation of a photo studio based on dry plate photography technology. The realization of a portable box processing unit is a must for dry plate photography-based photo studios so that it can be operated in various places. Dry plate photography technology is one of the 19th century analog photography technology variants that can still be brought back today to provide self-portrait photography services as a means of creating works of art, education and entertainment for the public. The research method that will be applied is literature study, design, and evaluation. The application of this method in this research is expected to be a solution for dry plate photography to return to society in the context of a new presence, namely 19th century photography as a unique and interesting applied photography product.

Keyword: Photography, Dry Plate, Photo studio

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian terapan di bidang fotografi. Produk utama yang akan dihasilkan ialah terwujudnya sebuah box processing unit portable untuk mendukung operasional studio foto berbasis teknologi dry plate photography. Terwujudnya sebuah box processing unit portable merupakan sebuah hal yang wajib bagi studio foto berbasis dry plate photography agar dapat dioperasionalkan di berbagai tempat. Teknologi dry plate photography adalah salah satu varian teknologi fotografi analog abad ke-19 yang masih dapat dihadirkan kembali saat ini untuk memberikan pelayanan fotografi potret diri sebagai sarana penciptaan karya seni, pendidikan dan hiburan kepada masyarakat. Metode penelitian yang akan diterapkan ialah studi pustaka, perancangan, dan evaluasi. Penerapan metode tersebut dalam penelitian ini diharapkan menjadi solusi bagi dry plate fotografi untuk hadir kembali di tengah masyarakat dalam konteks kehadiran yang baru, yaitu fotografi abad ke-19 sebagai produk fotografi terapan yang unik dan menarik.

Kata kunci: Fotografi, Dry Plate, Studio foto

47

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

PENDAHULUAN Melalui riset terdahulu, Kelompok Dry plate photography merupakan salah Kegiatan Mahasiswa Keluarga Old satu metode fotografi yang ditemukan Photographic Processes ISI Yogyakarta pada tahun 1870 oleh Richard Leach (KKM KOPPI) telah berhasil melakukan Maddox (James, 2009). Metode ini reaktualisasi proses dry plate popular digunakan hingga tahun 1930-an, photography. Namun, hasil riset tersebut termasuk di Indonesia. Secara singkat, kurang dapat tersosialisasikan kepada dry plate photography adalah cara masyarakat karena belum adanya box perekaman/ pemotretan dengan kamera processing unit (BPU) untuk dan media peka cahaya kaca yang memunculkan gambar. Sejauh ini, proses dilumuri emulsi kering, sebagai bentuk pemunculan gambar hanya dilakukan di perkembangan wet plate photography/ kamar gelap khusus yang ada di kampus. Fotografi pelat basah. Dry plate Tentu hal ini mengakibatkan keterbatasan photography masa kini digunakan dalam akses masyarakat terhadap dry plate konteks yang berbeda dibanding photography. kegunaan awalnya di Abad ke-19. Di Keberadaan BPU tersebut dipandang masa kini, khususnya di Amerika dan sangat penting agar dry plate photography negara-negara Eropa dry plate dapat dilakukan di luar kampus dengan photography kembali digunakan untuk lebih mudah, yang mana BPU merupakan kebutuhan seni dan hiburan kepada perangkat pengganti kamar gelap yang masyarakat, memiliki potensi ekonomi, dapat dipindah-pindah. Berdasarkan fakta sedangkan di Indonesia, hal itu belum tersebut, BPU merupakan kebutuhan yang terjadi. Penelitian ini dapat dikatakan perlu direalisasikan. Melalui penelitian ini penelitian pertama di Indonesia tentang akan dibuat sebuah BPU dengan bahan pengembangan dry plate photography. kayu atau bahan lainnya yang pada

prinsipnya menggantikan peran kamar gelap, dengan tercapainya tujuan tersebut, dry plate photography akan dapat dilakukan di berbagai tempat sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan Gambar 1. Praktik dryplate photography abad ke-19 masyarakat. (https://monovisions.com/vintage-19th-

century-photographers-with-their-

cameras/, n.d.)

48

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Apriyanto et al. (2018) pernah melakukan TINJAUAN PUSTAKA penelitian terapan yang relevan dengan Hampir tidak ada penelitian dalam format fotografi analog, berjudul Transparent ilmiah tentang praktik fotografi analog, Afghan Camera: Karya Fotografi baik itu di Indonesia maupun di Performatif dan Partisipatoris dalam mancanegara. Sebagian besar penelitian specta: Journal of Photography, Arts, and terapan bersubjek fotografi analog Media 2.1 (2018: 13-24). Dalam Penelitian dilakukan secara mandiri dan tersebut, dilakukan rekonstruksi afghan komunal/nonformal dan didiseminasikan camera guna keperluan karya performatif. melalui media sosial diinternet. Anton Hal penting penelitian tersebut adalah Orlov pernah membuat sebuah program penerapan teknik reversal hitam putih, agar pendidikan fotografi keliling yang diberi hasil foto segera, terlihat dan dapat nama Photo Palace Program dinikmati pemirsa, disamping prosesnya (http://thephotopalace.blogspot.com/p/pho juga menjadi daya tarik tersendiri. Afghan to-palace-program.html, n.d.). Progam camera saat ini dikelola oleh KKM KOPPI Photo Palace Bus masih berjalan hingga dan menjadi salah satu bagian perhelatan sekarang. Melalui program edukasi itu, seni rupa internasional ArtJog di Orlov memodifikasi besuah bis sekolah Yogyakarta 2019. yang sudah tidak terpakai menjadi sebuah ruang edukasi pendidikan fotografi klasik Teknik fotografi analog yang dijadikan (fotografi pelat basah dan daguerreotype). referensi utama dalam penelitian ini adalah Prinsip Orlov ini sangat relevan dengan fotografi hitam putih dan teknik reversal. penelitian terapan ini namun berbeda dari Suess (2003) dalam bukunya memaparkan sisi material yang digunakan. Orlov secara lengkap alur kerja fotografi analog memilih bis berukuran besar, sedangkan hitam putih yank meliputi kamera, material penelitian terapan ini akan memilih kotak peka cahaya, rancangan kamar gelap, portable dengan pertimbangan proses kerja di kamar gelap, dan presentasi aksesibilitas gerai. Kotak portable dipilih karya. Hal-hal tersebut ditunjukkan dengan karena sejumlah hal, yaitu biaya, bagan kerja, sehingga memudahkan perawatan, pengelolaan dan aksesibilitas pengguna untuk melakukan langkah- yang sesuai dengan kondisi medan di langkah dalam berfotografi analog dan Indonesia. dapat mendeteksi akar dari sebuah permasalahan teknis yang mungkin terjadi dalam proses penelitian. Anchell (2016)

49

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 juga menjelaskan bahwa sebuah kamar finalisasi dilakukan seuai dengan hasil gelap yang ideal harus memenuhi enam temuan evaluasi. hal’sebagaimana dinyatakan, "There are Peneliti dan KKM KOPPI sejauh ini telah six requirements for a darkroom to safely berhasil melakukan reaktualisasi dry plate and efficiently process, proof, and print photography, yang meliputi penyiapan negatives: 1) A source of water; 2) A light bahan dan pemotretan. Artinya, kehadiran tight environment; 3) Proper ventilation; BPU merupakan hal yang sangat penting 4) A dust-free environment for film drying; untuk perkembangan dry platye 5) Electricity; dan 6). Adequate space." photography. Adapun alur penelitian Prinsip ini akan diterapkan dalam berdasarkan kondisi saat ini dapat dilihat perancangan BPU dengan berbagai pada bagan berikut ini. penyesuaian.

-Dry Plate Penelitian - studi pustaka METODE PENELITIAN Photography untuk - perancangan siap digunakan mewujudkan - purwarupa Untuk mewujudkan BPU maka akan ada -Diperlukan Box BPU Processing Unit - ujicoba

beberapa langkah yang perlu dilakukan, (BPU) - finalisasi

Kondisi ini Kondisi saat yangdiperlukan Penelitian Metode meliputi: (1) studi pustaka; (2) perancangan; (3) purwarupa; (4) ujicoba; dan (5) finalisasi. Studi pustaka dilakukan Gambar 2. bagan kondisi ssaat ini dan rencana penelitian. untuk mengetahui prinsip-prinsip penting tentang cara pemrosesan dry plate Berikut ini akan ditampilkan gambar tentang photography. Pengetahuan ini menjadi kondisi capaian saat ini yang terkait dasar pertimbangan perancangan BPU agar penelitian. tepat, efektif dan efisien. Perancangan BPU dalam bentuk gambar kerja dilakukan setelah peneliti mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang cara proses dry plate. Perancangan akan meliputi desain dan bahan yang menghasilkan BPU paling nyaman untuk digunakan. Berdasarkan perancangan, maka purwarupa diwujudkan. setelah purwarupa diwujudkan, maka tahapan selanjutnya adalah ujicoba BPU, yang dilanjutkan dengan evaluasi. Proses

50

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

metode penelitian. Studi pustaka dilakukan untuk mengetahui prinsip-prinsip penting tentang cara pemrosesan dry plate photography. Pengetahuan ini menjadi dasar pertimbangan perancangan BPU agar tepat, efektif dan efisien. Setelah kajian pustaka dilakukan, maka langkah pembuatan BPU selanjutnya meliputi (1) perancangan; (2) purwarupa; (3) ujicoba; dan (4) finalisasi.

Perancangan BPU dalam bentuk gambar kerja dilakukan setelah peneliti mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang cara proses dry plate.

1. Perancangan dan Purwarupa

Perancangan akan meliputi desain dan Gambar 3. Dry plate photography yang membutuhkan BPU bahan yang menghasilkan BPU paling nyaman untuk digunakan. Desain yang

digunakan dalam pembuatan BPU adalah bentuk kotak dengan pertimbangan keluasan BPU yang memadai untuk menjadi lokasi penempatan alat dan bahan. Secara visual, bentuk kotak akan memberi kesan kokoh pada BPU dan menjadi

perhatian pengunjung, dalam kondisi BPU digunakan di tempat umum. Warna Gambar 4. BPU di masa lalu sekitar tahun 1861-1865 terang dan motif kayu untuk BPU yang berbahan kayu mahoni juga diharapkan

menjadi daya tarik tersendiri karena PEMBAHASAN akan berkesan antik, artistik dan natural. Pembuatan BPU dilakukan sesuai dengan perencanaan yang dijabarkan di bagian

51

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Kekuatan, kemudahan pengerjaan, diamati oleh pengunjung, maka jendela kenyamanan dan keawetan BPU menjadi amat dibuat dari bahan akrilik berwarna bahan pertimbangan penting. merah.

Berdasarkan hal tersebut, maka bahan b. Kemudahan operasional kayu mahoni menjadi pilihan. Kayu Kemudahan operasional yang dimaksud mahoni dipandang cukup kuat dan awet adalah bagaimana tangan operator BPU untuk digunakan. Selain itu, masa jenis dapat dengan leluasa masuk ke dalam kayu mahoni juga sesuai dengan BPU dan melakukan berbagai tindakan kebutuhan, dalam kata lain BPU tidak pemrosesan foto. untuk itu, ada dua hal terlalu berat sehingga mudah dibawa dan yang dipertimbangkan yaitu ukuran dipindahkan, namun di sisi lain BPU lubang tangan dan bahan penahan akan aman dari terpaan angin di luar cahaya agar cahaya tidak ikut masuk ruangan. Pemilihan bahan kayu juga ketika tangan masuk ke dalam BPU. didasari pertimbangan bahwa sisi atas Solusi atas hal tersebut adalah BPU akan dipasang lembaran akrilik. pembuatan ukuran lubang yang cukup Akrilik akan terpasang kokoh bila sesuai ukuran tangan manusia pada berlandaskan bahan kayu. umumnya dan terdapat ruang untuk Tahapan berikutnya adalah perancangan bergerak. Solusi berikutnya ialah BPU melalui gambar sketsa yang pemggunaan kain hitam kedap cahaya didasarkan pada fungsi BPU. Hal-hal berbentuk lengan yang dilengkapi karet yang dijadikan pertimbangan adalah pada ujungnya agar dapat menahan sebagai berikut. cahaya. a. Fungsi Berdasarkan hal tersebut maka Berfungsinya BPU menjadi perancangan BPU dapat dilihat berikut pertimbangan utama, untuk itu maka ini. perancangan BPU harus memenuhi syarat sebagai kamar gelap fotografi pelat kering. syarat utama sebagai kamar gelap adalah kedap terhadap spektrum cahaya selain spektrum merah. Untuk itu desain pintu BPU harus kedap cahaya

ketika ditutup. Agar proses fotografi Gambar 5. Rancangan BPU yang berlangsung dalam BPU dapat 52

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

dijabarkan proses uji coba BPU di ruang terbuka.

Gambar 6. BPU saat kedua pintu dibuka Gambar 8. Ujicoba BPU di luar ruangan

Gambar 9. Ilustrasi penggunaan BPU

Gambar 7. BPU dan kelengkapannya dalam kondisi terbuka

2. Ujicoba dan Evaluasi.

Tahapan uji coba BPU mempertimbangkan dua hal yaitu aspek fungsi dan aspek kenyamanan. Maksud Gambar 10. Ilustrasi penggunaan BPU setelah pemotretan aspek fungsi adalah ketercapaian fungsi

BPU dengan target yang diharapkan. Dalam kata lain BPU dapat digunakan untuk memproses foto dan menghasilkan foto sesuai harapan, tidak terjadi kebocoran cahaya. Berikut ini akan

53

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

dengan harapan. Terjadi kelebihan paparan cahaya yang masuk ke dalam BPU. Ada dua kemungkinan yang dipandang sebagai penyebab kegagalan BPU di luar ruangan. Pertama, area

akrilik merah terlalu besar dan terlalu lama sehingga intensitas cahaya merah Gambar 11. Proses development dalam BPU yang masuk terlalu banyak melebihi batas dapat disaksikan toleransi yang dapat diterima kertas foto.

Kedua, dinding dalam BPU yang bernada terang masih memantulkan cahaya sehingga berdampak pada BPU.

Berdasarkan hasil evaluasi ini maka, tindakan lanjutan yang akan ditempuh adalah sebagai berikut.

a. menutup area akrilik dengan kain saat BPU digunakan di luar ruangan

Penutupan bidang akrilik pada BPU pada saat digunakan di luar ruangan secara teoretis dapat dilakukan karena hal tersebut Gambar 12. Hasil ujicoba penggunaan BPU di dalam ruangan, gambar terlihat normal (atas) akan mecegah cahaya menerpa dan di luar ruangan, gambar tidak terlihat kertas foto. Bahan penutup yang (bawah) dapat digunakan antara lain Berdasarkan hasil ujicoba BPU di dalam adalah kain. Bahan kain dan di luar ruangan didapatkan hasil dipandang tepat karena bersifat sebagai berikut. Hasil ujicoba BPU di fleksibel. Fleksibilitas kain dalam ruangan menunjukkan hasil yang dibutuhkan agar operator BPU sesuai harapan, dalam arti imaji hasil dan pengunjung masih dapat proyeksi dalam proses pemotretan dapat menginspeksi proses pencetakan terbentuk dengan baik. Berlainan dengan di balik kain. itu, hasil ujicoba BPU di luar ruangan menunjukkan hasil yang belum sesuai b. nemambah lapisan akrilik merah

54

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Penambahan lapisan akrik secara Pengoperasian BPU di kondisi teoretis akan mereduksi spektrum cahaya tidak langsung dapat cahaya non merah yang masuk ke menjadi alternatif untuk dalam BPU. Namun peluang mengurangi paparan cahaya yang keberhasilan melalui cara ini dapat mengenai BPU. Hal ini dikatakan kecil karena kuatnya diperkirakan dapat menjadi solusi paparan radiasi cahaya matahari. untuk tetap menjaga fungsi BPU c. melapisi akrilik dengan kaca film dan menjaga tujuan dibuatnya berwarna gelap BPU, yaitu agar pengunjung dapat menyaksikan proses cuci-cetak foto Penambahan lapisan kaca secara langsung. Keuntungan lain berwarna gelap di atas akrik yang didapat melalui kondisi ini secara teoretis akan mereduksi adalah pengunjung tetap merasakan spektrum cahaya non merah yang kenyamanan karena suasana tidak masuk ke dalam BPU. Namun panas akibat paparan cahaya cara ini akan memengaruhi matahari langsung. visibilitas objek amatan dalam BPU. Dalam kata lain, aspek Berdasarkan poin-poin dan pertimbangan hiburan dan pendidikan kepada yang telah dijabarkan, maka upaya pengunjung melalui BPU akan evaluasi pertama yang dapay dilakukan tidak tercapai. ialah dengan menambah penutup pada bagian akrilik BPU. d. melapisi dinding dalam BPU dengan warna/cat hitam Evaluasi kedua terhadap BPU adalah aspek kenyamanan penggunaan. Secara Pelapisan dinding dalam dengan umum dapat dikatakan bahwa dalam warna hitam dapat dilakukan proses ujicoba pertama, BPU cukup sebagai upaya untuk mereduksi nyaman digunakan dan sesuai dengan pantulan cahaya. Namun, proyeksi di awal penelitian. Operator sebagaimana pemaparan pada poin BPU dapat menggunakan BPU dengan c, upaya ini akan menguragi nyaman lancar karena luasan BPU visibilitas proses BPU di mata memadahi. Berdasarkan evaluasi dari sisi pengunjung. kenyamanan ada satu hal yang dapat e. Mengoperasikan BPU di kondisi menjadi opsi untuk optimalisasi BPU, cahaya tidak langsung yaitu disediakannya sebuah meja yang

55

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 cukup kokoh untuk menupang BPU dan meletakkan alat-alat pendukung proses cuci-cetak foto.

3. Finalisasi

Setelah melalui berbagai proses percobaan maka didapati bahwa untuk menjaga fungsi BPU sebagai alat edukasi dan hiburan proses cuci cetak foto, maka opsi yang dipilih adalah mengoperasikan BPU di dalam kondisi cahaya tidak langsung. Berikut ditampilkan hasil finalisasi pengoperasian BPU.

Gambar 14. Pengopresian BPU di teras dan hasil pemrosesan

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perancangan dan ujicoba BPU yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa (1) Rancangan BPU dapat digunakan dengan nyaman, dalam arti, operator BPU tidak menemukan masalah yang signifikan. Demikian halnya dari sisi pengunjung, tampak bahwa Gambar 13. Pengoperasian BPU di bawah pemasangan akrilik di bagian atas BPU kondisi cahaya tidak langsung dapat menjadi sarana pendidikan dan hiburan tersendiri; (2) BPU dapat beroperasi optimal di bawah kondisi cahaya tidak langsung, misalnya di teras atau di dalam ruangan. Hal ini

56

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

disebabkan paparan cahaya matahari dalam ruangan dapat dikatakan minimal DAFTAR PUSTAKA sehingga akrilik masih mampu menahan spektrum cahaya selain Anchell, S. (2016). The Darkroom spektrum merah. Cookbook. Routledge. Apriyanto, M. F., Irwandi, & Rahman, A. b. Saran A. (2018). “Transparent Afghan Camera: Karya Fotografi Performatif Penelitian tentang BPU sesungguhnya dan Partisipatoris.” Spectā: Journal of Photography, Arts, and Media, 2(1), belum tuntas. Masih ada hal lain yang 13–24. dapat dilakukan melalui penelitian http://thephotopalace.blogspot.com/p/phot lanjutan. Di antara hal yang dapat o-palace-program.html. (n.d.). http://thephotopalace.blogspot.com/p/ dilakukan sebagai kelanjutan penelitian photo-palace-program.html ini adalah penyempurnaan desain BPU Https://monovisions.com/vintage-19th- dan penyempurnaan desain penempatan century-photographers-with-their- cameras/. (n.d.). Vintage: 19th serta ukuran akrilik merah. Selain itu Century Photographers with their desain tampak luar BPU juga dapat Cameras. https://monovisions.com/vintage- dikembangkan lebih jauh agar tampak 19th-century-photographers-with- lebih menarik perhatian. Dua hal yang their-cameras/ dikemukakan dalam bagian saran ini James, C. (2009). The Book of Alternative Photographic Processes (Second). diharapkan dapat menjadi New York: Delmar Cengage penyempurnaan bagi BPU dalam Learning. penelitian berikutnya. Suess, B. J. (2003). Creative Black and White Photography: Advanced Camera and Darkroom Techniques. Ucapan Terima Kasih Allworth Communications, Inc. Penulis ucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membentu dalam perwujudan pembuatan BPU diantaranya :

- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyrakat Institut Seni Indonesia Yogyakarta - Dekan Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Dr. Irwandi - Para mahasiswa yang ikut membantu dalam pembuatan BPU diantaranya Michael Steve J dan Riki Maulana. 57

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

[Halaman disengaja kosong]

58

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

FOTO DOKUMENTER FRANS DAN ALEX MENDUR DALAM KAJIAN ESTETIKA

Arif Yulianto

Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Sosial, Humaniora dan Seni, Universitas Sahid Surakarta Alamat : Jl. Adi Sucipto 154, Jajar, Surakarta. No Hp.: 081567816507, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

The research, entitled "Frans and Alex Mendur's Documentary Photography in Aesthetic Studies", aims to explore documentary photos so that they are able to analyze them with aesthetic studies to bring out the beauty implied in the photos. This research is using descriptive method. Methods of data collection using literature study, observation, and interviews. By analyzing the beauty theory of Monroe Breadsley. The purpose of this research is to further explore the beauty, integrity and complexity of documentary photography by Frans and Alex Mendur.The results showed that lighting and composition determine documentary photos to become part of the reality of the nation's journey.

Keywords: Documentary Photos, Frans and Alex Mendur, Aesthetics.

ABSTRAK

Penelitian dengan judul “Fotografi Dokumenter Frans dan Alex Mendur dalam Kajian Estetika” , bertujuan mendalami foto dokumenter sehingga mampu menganalisa dengan kajian estetika untuk memunculkan keindahan yang tersirat dari foto tersebut. Penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif. Metode pengumpulan data dengan studi pustaka, observasi, dan wawancara. Dengan cara menganalisa dengan memakai teori keindahan Monroe Breadsley. Tujuan Penelitian ini untuk lebih mendalami keindahan, keutuhan dan kerumitan dari fotografi dokumenter Frans dan Alex Mendur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencahayaan dan komposisi menentukan foto dokumenter menjadi bagian dari realitas kehidupan perjalanan bangsa.

Kata kunci: Foto Dokumenter, Frans dan Alex Mendur, Estetika.

PENDAHULUAN cahaya/sinar, sedangkan graphos adalah A. Latar Belakang menulis, mencatat, melukis dengan Istilah fotografi berasal dari bahasa cahaya (Nardi, 1989:8). Latin photos dan graphos. Photos artinya 59

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Pengertian Fotografi yang lain pribadi (personal). Pengertian fotografi adalah: ekspresi seperti yang dimaksud adalah: The term of photography is derived The making of photographs that are from two Greek words meaning intended to reveal the “Light” (phos) and “writing” photographer’s felling or thought (graphein). Light is essential about some subjects. The primary element in photography, for it motivations of the photographer for pocesses two properties that making expressive photographs is combine to create a permanent to communicate an internalized image. The first is that lihgt, when message to other, as distinct from process trough lens and focused making photographs for profit or upon some fields, such as paper or even because it is thought that glass, can produce an image others will admire the potograps. (Wheeler, 1974:2). (Istilah Expressive photographs may make fotografi berasal dari dua kata a profit for photographer, but the Yunani yang berarti “cahaya’(phos) min reward is the making dan “menulis atau melukis” photograph and having it (graphein). Cahaya adalah unsur communicate what was intended to pokok dalam fotografi memiliki dua ohers ( Zakaria & Strobel, 1993: hal yang di kombinasikan untuk 292). (Pengekspresian dalam membuat sebuah gambar permanen. fotografi adalah pembuatan foto Pertama adalah cahaya itu sendiri, yang di maksud untuk ketika melewati lensa dan di mengungkapkan perasaan dan fokuskan pada beberapa bidang, pemikiran fotografer tentang seperti kertas atau kaca dapat beberapa hal. Motivasi utama dari menciptakan gambar). fotografer untuk membuat foto yang ekspresif adalah untuk mengkomunikasikan pesan yang terkandung didalamnya kepada Fotografi bukan hanya sebagai orang lain sebagai sesuatu yang media yang memiliki nilai dokumentatif berbeda dari pembuatan karya fotografi komersil atau manfaat semata, tetapi juga menjadi sebagai media tertentu tetapi karena pemikiran ekspresi dan sebagai media untuk bahwa orang lain akan mengagumi foto-fotonya. Foto-foto yang mengungkapkan perasaan dan emosi ekspresif mungkin akan estetik yang terpendam dari si pemotret. mendatangkan manfaat bagi fotografernya, tetapi manfaat Ketika fungsi fotografi sebagai utamanya adalah membuat foto dan medium penyampaian pesan dan luapan dapat mengkomunikasikannya sebagaimana yang diharapkan emosi dan ekspresi artistik si penciptanya, orang lain). karya foto yang tercipta sifatnya sangat

60

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Fotografi merupakan suatu Karya Seni merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan secara visual produk estetika dan ekspresi dari segala dari pengalamannya kepada orang lain macam ide dan gagasan yang agar orang lain mengikuti jalan divisualisasikan oleh seniman ke pikirannya. dalam bentuk nyata. Penciptaan karya seni Marry Warner, dalam bukunya selalu ada hubungan antara manusia dan yang berjudul “Photography : a Cultural alam lingkungan. Hal ini merupakan History”, mengungkapkan definisi bentuk kegiatan dalam tata kehidupan dokumenter secara umum, yaitu segala masyarakat. sesuatu representasi non-fiksi di buku atau Penciptaan karya seni merupakan media visual. Menurut majalah life, rentetan pengisian hidup manusia dalam fotografi dokumenter adalah visualisasi mencurahkan imajinasi, makna, bentuk, dunia nyata yang dilakukan oleh seorang garis, titik, warna, dan olah rasa yang fotografer yang ditunjukan untuk menjadi suatu kekuatan dari karya mengkomunikasikan sesuatu yang fotografi tersebut. penting, untuk memberi pendapat atau Monroe Beardsley dalam problem komentar, yang tentunya dimengerti oleh in the Philosophy of Criticsm menjelaskan khalayak. ada 3 ciri yang menjadi sifat-sifat membuat indah dari benda-benda estetis PEMBAHASAN yaitu : Estetika pada prinsipnya adalah • Kesatuan (unity) : tersusun secara mengkaji suatu obyek keindahan baik baik atau sempurna bentuknya keindahan yang diciptakan Tuhan maupun • Kerumitan (complexity) : tidak keindahan yang diciptakan manusia. sederhana sekali, kaya isi maupun Keindahan yang diciptakan Tuhan seperti unsur-unsur yang saling beraneka bunga, burung, satwa laut, berlawanan ataupun mengandung pemandangan alam dan sebagainya. perbedaan-perbedaan yang halus. Sedangkan keindahan yang diciptakan • Kesungguhan (intensity): manusia meliputi karya seni patung, mempunyai suatu kualita tertentu lukisan, tarian, ukiran, wayang, dan yang menonjol dan bukan sekedar sebagainya. Dalam tulisan ini hanya sesuatu yang kosong. ( Dharsono memberikan masalah estetika yang 2007:63 ) terdapat pada karya seni foto. 61

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Read dalam Dharsono, (2004:4) a. Foto 1 juga merumuskan keindahan sebagai kesatuan dari hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan inderawi kita (beauty is unity of formal relations among our sense perceptions). Jadi keindahan adalah kesatuan hubungan –hubungan kebentukan yang ada diantara kesadaran Foto 2 : “ Pembacaan Teks Proklamasi 1945” persepsi kita. Bahkan sesuatu yang disebut oleh Frans Mendur, (tribunnewswiki.com), jorok bisa termasuk di dalam nya, 2020. misalnya seonggok kotoran yang masih Terdapat keutuhan yaitu baru yang kebetulan secara visual dominansi pada obyeknya pada Presiden menarik. Soekarno dan dominansi warna kontras Pemahaman tentang keindahan antara Bapak Soekarno dan background dalam karya seni diapresiasi berbeda oleh yang memberi kesatuan, saling masing – masing individu, karena mereka melengkapi antara benda yang kontras dan memiliki kemampuan dan pengalaman tidak. Pada foto ini terdapat keseimbangan estetis yang berbeda sehingga sangat formal (formal balance) yaitu Bapak subyektif sifatnya. Berbeda dengan Soekarno di sebelah tengah dengan latar keindahan yang sifatnya obyektif, belakang pemuda pemuda sehingga kemungkinan semua individu merasakan terdapat keseimbangan. Terdapat keindahan yang sama terhadap obyek kesederhananaan dalam foto ini pada yang sama pula. obyek yang difoto yaitu Bapak Soekarno dan Bapak Hatta, meskipun ada kekontrasan warnanya . Titik perhatian atau center of interest pada foto ini terdapat pada Bapak Soekarno yang sedang membaca teks proklamasi.

Pemuda pemuda merupakan latar Foto 1: “Frans dan Alex Mendur bersaudara, 1945”, (Tribunnews.com), 2020. belakang dalam foto ini yang fungsinya memperindah suasana karya ini. Pada 62

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 karya ini terdapat obyek bapak Soekarno pada peci dan baju,. Bentuk oval juga yang lebih besar diantara obyek yang lain, terdapat pada wajah dan lengan. Rasa yang posisinya berada ditengah, sehingga permukaan bahan pada karya foto ini proporsi keseimbangan harmonis dengan halus karena di cetak pada kertas foto. pemuda pemuda. Baju baju pemuda dan Pada karya ini terdapat warna latar belakang yang horisontal dan vertikal putih pada baju bapak Soekarno yang memberikan proporsi obyek kelihatan memberi kesan suci, murni juga latar lebar dan sempit. belakang pemuda-pemuda. Bapak Adanya harmoni warna antara Soekarno dan pemuda pemuda yang bapak Soekarno dan pemuda-pemuda berwarna putih yang memberi kesan jujur, yang menjadi latar belakang karya ini. suci dan murni yang memberi kesan Adanya harmoni garis lengkung dan garis keluhuran. Terdapat ruang yang semu lurus pada bapak Soekarno dan garis-garis pada karya ini yaitu pada bapak Soekarno pada baju baju pemuda pemuda sehingga dan obyek yang lain karena gambar foto membentuk kesatuan. Pada karya ini ini dua dimensi. terdapat paduan kontras antara warna Bentuk-bentuk baju ,teks, pemuda bapak Soekarno yang dominan putih pemuda yang hadir pada saat pembacaan dengan pemuda pemuda yang warnanya teks proklamasi membentuk kerumitan. abu abu muda. Warna teks proklamasi Bapak Soekarno yang sedang yang warnanya putih diantara baju yang membaca teks proklamasi yang berbeda ke abu muda. Kekontrasan antara teks dengan obyek obyek yang lain yang proklamasi dan latar belakang pemuda- menjadi pusat perhatian pada foto ini. pemuda menjadi paduan kontras yang b. Foto 2 unik dan menarik. Terdapat pengulangan pada obyek yaitu pada pemuda pemuda. Terdapat gradasi pada bp Soekarno dari warna putih menuju abu-abu. Garis lurus dan garis lengkung terdapat pada bapak Soekarno ini. Terdapat unsur bangun yang dibatasi garis Foto 3 : “Pengibaran Merah Putih 1945”, oleh Frans Mendur,(maritimnews.com), 2020. yaitu yang membentuk bidang kotak segi . empat dan bidang lingkaran atau lengkung

63

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Warna yang putih keabu-abuan Terdapat ruang yang semu pada pada hampir semua obyek di padukan karya ini yaitu pada Bendera dan obyek warna lain pada latar belakang dan benda yang lain karena gambar foto ini dua benda lainnya memberi keharmonisan dimensi. Ruang nyata adalah bentuk dan warna. Selain itu adanya harmoni antara ruang yang benar-benar dapat dibuktikan Bp Soekarno, Bp Hatta dan latar belakang. dengan indera peraba. Pengulangan Pada karya ini terdapat kekontrasan warna bentuk terdapat pada pemuda pemuda hitam dan putih diantara warna obyek yang turut menyaksikan peristiwa itu. yang lain dengan warna abu abu,. Dilatar Terdapat gradasi warna pada putih ke abu- belakangi pemuda pemuda yang berbaju abu pada baju dan obyek lainnya. Paduan putih mempunyai kesan murni, luhur dan gradasi ini membentuk satu kesatuan patriotik . Warna-warna yang berbeda obyek pada foto ini. itulah yang kemudian membentuk paduan Kesatuan tema terlihat antara kontras pada karya foto ini. Bendera, Bp Soekarno, pemuda pemuda Pada karya ini terdapat garis lurus dan latar belakang. Kesatuan warna juga dan garis lengkung. Garis lurus pada garis terlihat antara putih keabu-abuan pada garis baju, bangunan memberikan kesan baju dengan latar belakang. Kesatuan yang tegas, sedangkan garis lengkung warna juga terlihat antara warna wajah pada bp Soekarno dan pemuda pemuda yang ke abua abuan dengan warna latar memberikan kesan kelembutan. Terdapat belakang yang juga hampir sama. unsur bangun yang dibatasi garis yaitu Pemuda pemuda yang berjajar pada bp soekarno , bendera dan obyek begitu seimbang, meskipun ada bendera di lainnya. Garis-garis itulah yang depan dengan posisi agak di tengah membatasi obyek sehingga membentuk memberikan keseimbangan. bendera dan bidang-bidang. Garis-garis dan bangun- benda-benda lainnya memberikan bangun ini kemudian membentuk keseimbangan antara atas dan bawah. kesatuan. Keseimbangan pada foto ini adalah Karya foto ini di cetak pada kertas keseimbangan formal (formal balance) foto sehingga rasa permukaannya halus. Kesederhanaan terlihat pada warna- Pada karya ini terdapat warna putih, abu warna pakaian dan obyek lainnya yang abu memberi kesan kemurnian dan memberi ketenangan dan kedamaian. kehangatan. Kesederhanaan dengan momen yang luar

64

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 biasa juga terlihat pada tema yang diambil adalah hitam putih, merahnya menjadi abu yaitu pengibaran merah putih. abu, karena belum ada foto berwarna kala Pengibaran Merah Putih itu. Bendera merah putih memberikan merupakan aksentuasi yang menjadi titik semangat arti merdeka yaitu merah berarti pusat perhatian atau center of interest pada berani dan putih berarti suci memberi foto ini. Pemuda pemuda merupakan latar keyakinan dan keteguhan bangsa untuk belakang yang menarik karena menjadi berdiri merdeka. kesatuan dengan titik pusat perhatian. Kesungguhan (intensity), disini ada point SIMPULAN of interest nya yaitu pengibaran bendera. Pertama, fotografi dokumenter Terdapat keyakinan dalam berkarya itu Alex dan Frans Mendur merupakan foto bisa dilihat dari menempatkan subyek yang monumental dan berguna bagi yang menjadi point of interest diantara sejarah Kemerdekaan Indonesia. Sifat latar belakangnya yang berupa pemuda karyanya nyata dan apa adanya sesuai pemuda yang ikut dalam upacara tersebut. keadaan yang sesungguhnya. Warna pada Pada karya ini terdapat pemuda foto nya yang hitam putih menunjukkan pemudi yang hampir sama proporsi kekuatan sebenarnya peristiwa bidangnya sehingga terjadi keseimbangan pengibaran sang saka merah putih. yang sama antara kiri dan kanan. Karena Kedua, Estetika yang terkandung semua berkumpul untuk upacara maka dalam karya fotografi dokumenter yang proporsi bidang menjadi menyempit. Baju memberikan kesan keyakinan yang utuh para pemuda dan pemudi yang hadir arti sebuah kemerdekaan yaitu perjuangan mempunyai tekstur yang tidak halus dan patriotisme. Keindahannya terletak sehingga memberi nuansa pada warna-warna hitam, putih abu abu, kerumitan(complexity) pada karya foto coklat dan kekontrasan warna antara ini. subyeknya yang di foto. Tekstur menjadi Pengibaran bendera merah putih lebih jelas dan kontras dari setiap benda pada tanggal 17 agustus 1945 menjadi yang di foto. tema yang diangkat disini. menceritakan bahwa perjuangan sampai pada akhirnya UCAPAN TERIMAKASIH yaitu pengibaran Sang Saka merah putih Pertama-tama saya mengucapkan di tanah air Indonesia meski foto ini terimakasih kepada Tuhan Yang Maha 65

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Kasih atas terselesaimya artikel penelitian Dharsono, Kritik Seni. Bandung: Rekayasa Sain, 2007. yang berjudul“Foto Dokumenter Frans Djelantik, Estetika Sebuah Pengantar, dan Alex Mendur dalam Kajian Estetika”. Bandung: MSPI, 2001. Han, Leonardi, CPNS, Hon, PAF, Sejarah Saya berharap artikel ini berguna bagi Fotografi. Bandung: Cahaya, masyarakat. 1998. Marah, Risman, Dari Kamera Obscura Pada kesempatan ini tidak lupa Sampai Digital, Pidato Ilmiah saya mengucapkan terima kasih kepada : pada Dies Natalis XII. Yogyakarta: BP ISI 1. Ibu Destina Paningrum, SE, MM Yogyakarta, 23 Juli 1996. Selaku Dekan Fakultas, Sosial, Marah, Risman, Soedjai Kartasasmita di Belantara Fotografi Humaniora dan Seni, Universitas Indonesia, Yogyakarta : BP Sahid Surakarta. ISI Yogyakarta, 2008. Marianto, M.Dwi, Seni Kritik Seni. 2. Ibu Rusnandari Retno Cahyani SE, Yogyakarta: Lembaga M.Si selaku Kepala LPPM Penelitian Institut Seni Indonesia, 2002. Universitas Sahid Surakarta. Mulia, Kayus., dalam Risman Marah, 3. Ibu Evelyn Henny Lukitasari, S.Sn, Soedjai Kartasasmita di Belantara Fotografi M.Sn, selaku Kaprodi DKV Indonesia, Yogyakarta : BP Universitas Sahid Surakarta ISI Yogyakarta, 2008. Mulyanta, Edi S., Teknik Modern 4. Rekan-rekan dosen DKV Usahid Fotografi Digital. Surakarta yang telah banyak Yogyakarta: Penerbit Andi, 2008. membantu saya menyelesaikan Nadilia CP, Potret (Portrait artikel ini. Photography) , fotografi.upi.edu.com, 2019. Akhirnnya tak lupa saya ucapkan Nugroho, Amien, Kamus Fotografi, terima kasih kepada siapapun yang telah Yogyakarta: Penerbit Andi, 2006. membantu penulisan saya ini, semoga berguna dan bermanfaat bagi masyarakat. Warta Elektronik DAFTAR PUSTAKA http://maritimnews.com; Dharsono, Estetika. Bandung: Rekayasa http://tribunnews.com Sains, 2007. http://tribunnewswiki.com

66

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

ESTETIKA FOTO JURNALISTIK “STUDI KASUS FOTO JURNALISTIK ASSOCIATED PRESS”

Novia Sisca Haryani

Program Studi Seni Program Magister, Fakultas Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta Jl. Ki Hajar Dewantara 19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126 No Hp. 082382752493, Email: [email protected] .

ABSTRACT This article is entitled "Photo Journalistic Aesthetics: A Case Study of Associated Press Photo Journalism". Photojournalism as a visual medium that conveys information related to events that will become world history and as an extension of the world of journalism that is able to convey information more realistically with a visual appearance to the reader. Photos are presented to provide a perception as well as information that can influence the audience's thinking about an event. Regarding photography as a part of art, journalistic photography also has its own aesthetic values that reflect thoughts and are linked to taste. This study aims to analyze the aesthetic value based on; (1) The aesthetic assessment of journalistic photography based on Kant's theory, (2) Visual interpretation of Associated Press photographs. In this case, a qualitative research was conducted on the aesthetic value of Associated Press journalistic works and used an interpretation analysis with a photographic aesthetic approach based on Immanuel Kant's aesthetic assessment theory to find central concepts in the overall appreciation of art related to deep beauty as a result of perception and contemplation of visual stimuli. Based on the elaboration of this study, of course the expected results in understanding and interpreting visually a journalistic photo work, it is necessary to connect aspects of photography with the sciences that can present aesthetic values or other values that make it full of meaning. Keywords: Photo Journalism, Associated Press, Photographic Aesthetics

ABSTRAK

Artikel ini berjudul “Estetika Foto Jurnalistik :Studi KasusFoto Jurnalistik Associated Press”. Foto jurnalistik sebagai media visual yang menyampaikan informasi terkait sebuah peristiwa-peristiwa yang akan menjadi sejarah dunia dan sebagai perpanjang dunia jurnalism yang mampu menyampaikan informasi secara lebih nyata dengan penampakan secara visual kepada pembaca. Foto yang dihadirkan untuk memberikan suatu presepsi sekaligus informasi yang dapat mempengaruhi pemikiran khalayak terhadap suatu peristiwa. Terkait dengan fotografi sebagai bagian dari karya seni, fotografi jurnalistik juga memiliki nilai estetika sendiri yang mencerminkan pikiran dan tertaut pada rasa.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai estetika berdasarkan; (1) Penilaian estetis fotografi jurnalistikberdasarkan teori Immanuel Kant, (2) Interpertasi visual terhadap fotoAssociated Press. Dalam hal ini, dilakukan penelitian yang bersifat kualitatif tentang nilai estetika pada karya-karya foto jurnalistik Associated Press dan menggunakan analisis interpertasi dengan pendekatan estetika fotografi berdasarkan teori penilaian estetik Immanuel Kant untuk

67

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 menemukan konsep sentral di dalam keseluruhan apresiasi seni terkait keindahan yang mendalam sebagai hasil dari persepsi dan kontemplasi terhadap rangsangan visual. Berdasarkan penjabaran mengenai kajian ini, tentunya hasil yang diharapkandalam memahami dan menginterpretasi secara visual sebuah karya foto jurnalistik, perlu menghubungkan aspek fotografi dengan ilmu-ilmu yang dapat menghadirkan nilai estetika atau nilai-nilai lain yang menjadikannya sarat akan makna. Kata kunci: Foto Jurnalistik, Associated Press, Estetika Fotografi

PENDAHULUAN jurnalistik pun memiliki nilai estetikanya A. Latar Belakang sendiri yang mencerminkan pikiran dan Dunia fotografi selalu menjadi tertaut pada rasa. Fotografi jurnalistik peranan utama dalam sebuah pemberitaan berada dalam wilayah seni terapan, yaitu pada setiap linimassa global dewasa ini. “jenis seni yang kehadirannya justru karena Sebuah foto yang di peroleh dari setiap dimanfaatkan untuk kepentingan lain selain peristiwa yang terjadi diberbagai belahan ekspresi estetik, semisal kebutuhan praktis dunia dapat menyampaikan informasi secara dalam kehidupan sehari-hari” (Soedarso lebih nyata kepada pembaca. Gambaran visual SP, 2006:101).Seperti yang dikatakan Hanri Cartie-Bresson, salah satu pendiri yang memperlihatkan kondisi yang sebenarnya, hingga pengamat dapat melihat agensi foto terkemuka “Magnum” yang gambaran kejadian yang telah terjadi.Foto dikenal dengan teori dicisive moment dalam jurnalistik hadir sebagai perpanjang dunia buku potpourri karya Soedjono (2007:11) jurnalism yang mampu menyampaikan “In photographic terms it seeks the moment informasi secara lebih nyata dengan for a particular subject, not just in terms of penampakan secara visual kepada it’s appearance at that moment, but pembaca.Foto yang dihadirkan untuk inreation to it’s meaning within the memberikan suatu presepsi sekaligus context…”. Maksudya adalah forografi itu informasi yang dapat mempengaruhi mencari momen untuk subjek tertentu, pemikiran khalayak terhadap suatu peristiwa. bukan hanya dalam penampilan atau kegiatan saat itu saja melainkan dengan Fotografi sebagai bagian dari karya makna dalam konteks sebuah foto. seni tentunya juga memiliki nilai estetika dan keindahan baik itu dari yang Estetika menjelaskan keindahan digambarkan atau sesuatu makna yang persepsional berdasarkan pengalaman ditimbulkannya.Karena itulah fotografi estetis dan empiris yang muncul dari pengamatan sehingga keindahan juga

68

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 melibatkan persepsi penikmat dari tahap foto yang ‘one of a kind’,(Soedjono, mengamati, merepresentasikannya melalui 2007:10). imajinasi, hingga memasuki tahap refleksi Pemilihan karya-karya foto dari perasaan yang lebih dalam. Memandang fotografer Associated Press sebagai subjek keindahan, tidak bisa hanya berdasarkan penelitian ini, karna pengaruh kuat yang nilai-nilai formal (mediumistik), namun ditimbulkan untuk dunia fotografi juga melibatkan nilai-nilai yang lebih luas jurnalistik sebagai media visual yang misalnya nilai tentang kehidupan (perasaan, menyampaikan peristiwa-peristiwa yang kemanusiaan, dan nilai kebenaran). akan menjadi sejarah dunia. Jika dilihat dari Fotografi menjadi bagian dari seni rupa dua kebanyakan karya-karya para fotografer dimensi yang pada tataran tertentu Associated Press, pemberitaan yang mengusung konsep estetika yang sama dihadirkan selalu menjadi perbincangan tertutama jika dilihat dari sudut pandang global. Selain memicu berbagai argument objektif dengan melihat tampilan wujud masyarakat, karya-karya foto yang visualnya. Jika dalam aktivitas melukis dihadirkan selalu melakukan gebrakan seorang seniman dapat mengungkapkan yang tidak semua media pemberitaan kreasi dan impresinya terhadap sesuatu di mampu sajikan. Fotografer-fotografer yang atas kanvas kosong dan memiliki kuasa tergabung dalam Associated Press lebih penuh terhadap penampilan bentuk atau cenderung mengungkap nilai-nilai sarat wujud yang akan dilukisnya. Sedangkan makna pada kebanyakan foto-foto yang di seorang fotografer akan memulai dengan sajikan selain itu mengeksplorasi teknik tahapan ideasional, yaitu mengamati dan fotografi saat menangkap memotret memilih dengan berbagai pertimbangan peristiwa sehingga dapat merekam dengan sesuatu yang sudah ada untuk dipotret. baik dan tajam dari segi detail maupun Proses pemilihan ini tentunya akan sangat gerak yang mampu menyampaikan apa dipengaruhi banyak hal dari perancangan yang dilihat oleh sang fotografer. konsep sebagai pengungkapan ide dasar yang dipengaruhi oleh beragam faktor dari Menurut situs dalam maupun dari luar diri fotografer. resminya(https://www.ap.org/), Associated Ekspresi diri melalui medium seni fotografi Press adalah sebuah kantor berita Amerika bisa dicapai dengan berbagai cara, Serikat yang mengklaim sebagai yang antaranya dengan memilih objek-objek foto tertua dan terbesar di dunia. Associated yang unik untuk ditampilkan menjadi karya Press merupakan organisasi berita global

69

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 independen yang didedikasikan untuk B. Tujuan pelaporan factual. Didirikan pada tahun Penelitian ini bertujuan untuk 1846 dan hingga saat ini tetap manjadi menganalisis nilai estetika berdasarkan; sumber paling terpercaya untuk berita yang (1)Penilaian estetis fotografi jurnalistik cepat, akurat, tidak biasa dan penyedia menurut Imanuel Kant, (2) Interpertasi layanan berita.Koperasi perusahaan surat visual terhadap foto associated press. kabar yang menyumbangkan berita dan materi kepada lebih dari 1.700 koran, 5.000 C. Metode stasiun televise dan stasiun radio yang Penelitian ini membahas mengenai koleksi fotonya terdiri dari 10 juta gambar. “Estetika Foto Jurnalistik:Studi Kasus Foto Melayani 121 negara dan memiliki 242 Associated Press” dengan menggunakan biro, dengan staf internasional yang metode penelitian kualitatif. Sebagaimana beragam di seluruh dunia. Selain itu dari defenisi yang dikemukakan oleh Associated Press juga memiliki beberapa Moleong (2011:5) bahwa penelitian anak perusahaandiantaranya Associated kualitatif adalah penelitian yang Press Television News, Associated Press memanfaatkan wawancara terbuka untuk limited, Asia-Pacific News, AP Italia-sri, menelaah dan memahami sikap, AP Wide Worl Photo, dan AP pandangan, perasaan, dan perilaku individu Digital.Dengan misi menginformasikan atau sekelompok orang. Sumber data di dunia, banyak dari foto-foto yang peroleh dari Pada teknik pengumpulan data, dihasilkanfotografer Associated Press dilakukan dengan tiga tahap yaitu: (1) meraih penghargaan setingkat Pulitzer observasi, (2) studi literature, dan (3) Prize dan World Press Photo.Oleh karena itu wawanara. Observasi dilakukan dengan bagi peneliti foto-foto dari media mengamati setiap situs media pemberitaan Associated Press layak untuk dijadikan yang menjadi bagian dari Associated Press sebagai objek penelitian. sebagai media yang memperoleh Berdasarkan yang telah dipaparkan sumbangan materi berita. Dilanjutkan pada latar belakang di atas, penulis dengan mengumpulkan beberapa karya foto memutuskan untuk melakukan penelitian yang disinyalir koleksi dari Associated dengan judul “Estetika Foto Jurnalistik : Press, setelah itu mereprografinya. Studi Kasus Foto Jurnalistik Associated Observasi dilakukan secara detail mulai Press” dari mengamati elemen-elemen visual seperti garis, pola, ruang, dan warna yang

70

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 terdapat pada masing-masing foto, manusia. Dengan adanya estetika, seni kemudian mengamati pola dari setiap karya dapat memberikan kesenangan, atau foto yang di amati baik dari segi teknik kepuasan emosi melalui persepsi indera. pemotretan dengan memperhatikan angle, Thomas Aquinas merumuskan bahwa speed, ketajaman, komposisi dan arah estetika atau keindahan sebagai suatu yang pencahayaan yang tampak atau pun bentuk menyenangkan apabila dilihat(Dharsono, isu yang selalu di tampilkan. Setelah 2004:10). Didalam estetika itu sendiri menentukan sampel foto, dilakukan studi menyangkut bahasan mengenai suatu karya pustaka dari literature jurnal, buku, media seni, yang diantaranya adalahfotografi. online, dan laman atau situs-situs mengenai Louis O. Kattsoff, seperti yang di koleksi-koleksi Associated Press. kutip The Liang Gie,(Dharsono, 2020:6) Data yang sudah didapatkan estetika adalah cabang filsafat yang kemudian dianalisis menggunakan analisis berkaitan dengan sruktur dan perasaan dari interpertasi dengan pendekatan estetika keindahan , khususnya dalam seni. Herbert fotografi berdasarkan teori penilaian estetik Read merumuskan keindahan sebagai suatu Immanuel Kant untuk menemukan konsep bentuk kesatuan hubungan formal di antara setral di dalam keseluruhan teori apresiasi persepsi indera kita. Kant secara eksplisit seni, terhadap karya-karya foto para menitik beratkan estetika pada teori fotografer Associated Press. Selanjutnya, keindahan dan seni. Defenisis keindahan dilakukan wawancara dengan beberapa tidak harus sama dengan defenisi seni. Ada pengamat foto untuk mendapatkan data dua teori tentang keindahan, yaitu yang dalam upaya menjawab pertanyaan kajian bersifat subjektif ialah keindahan karna sehingga mendapat jawaban seobjektif persepsi indera dan objektif ialah keindahan mungkin. yang terdapat pada benda yang dilihat.

D. Kajian Pustaka Penggunaan kata estetika berbeda

Berdasarkan tinjauan tentang dengan ‘filsafat keindahan’, dikarenakan estetika fotografi, Estetika berasal dari estetika tidak semata-mata menjadi bahasa Yunani aesthetikos yang secara permasalahan filsafi, namun di dalamnya harfiah berarti memahami melalui juga menyangkut bahasan ilmiah yang pengamatan inderawi. Estetika memiliki berkaitan degan karya seni. Cakupan peranan penting bagaimana seni bisa pembicaraan tentang keindahan dalam seni memanifestasi emosi, perasaan, dan pikiran atau pengalaman estetis, juga berkaitan

71

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 dengan gaya, aliran dan perkembangan Fotografi jurnalistik merupakan seni. Persoalan estetika berpokok pada nilai bentuk komunikasi yang dilakukan estetis, pengalaman estetis, perilaku orang menyampaikan sebuah informasi melalui yang menciptakan karya seni. foto. Fotografi yang dijadikan sebagai media penyampai pesan menjadi Fotografi merupakan proses atau kesempatan bagi sebuah karya fotografi metode untuk menghasilkan gambar atau jurnalistik untuk berperan dalam kehidupan foto dari suatu objek dengan merekam umat manusia. Seperti yang sudah dibahas, pantulan cahaya yang megenai objek nilai estetika sebuah fotografi jurnalistik, tersebut pada media yang peka cahaya. tidak hanya melulu didasarkan pada Menurut Soedjono (2007:8) estetika persoalan teknis pemotretan, namun juga fotografi mempunyai dua aspek atau tataran pada tataran nonteknis, yaitu berupa yaitu ideasional dan teknikal. Tataran kekuatan isi pesan dan informasi serta ideasional merujuk pada wacana fotografi konteks yang melatarbelakangi penciptaan yang berkembang dari kesadaran manusia karya tersebut sehingga persepsi dan sebagai makhluk berbudi atau berakal yang pemaknaan bersifat utuh. Setiap memiliki kemampuan lebih untuk pemaknaan harus juga mengacu pada merekayasaalam lingkungan konteks keberadaan (contextual kehidupannya. Dalam konteks fotografi hal framework) karya fotografinya. Konteks ini terlihat bagaimana manusia menyikapi yang dimaksud adalah segala yang setiap fenomena yang terjadi, dengan berkaitan dengan tujuan (objective) dari menemukan sesuatu dan menggunakan penghadiran karya tersebut (Soedjono, fotografi sebagai media untuk menunjukan 2007:26). gagasan atau ide dan jati dirinya. Pemilihan objek serta konsep juga pendekatan estetis Foto jurnalistik yang baik adalah yang digunakan dapat menggambarkan ciri mengandung kekuatan cerita tentang khasnya dalam berkarya. Sehingga karya sebuah peristiwa yang dipotret sehingga yang memiliki nilai rasa yang berbeda satu dapat menampilkan sebuah “drama” dari sama lain waupun dengan subject matter penggalan peristiwa yang terjadi. Cerita yang sama. Kreativitas dan cara pandang tersebut pada akhirnya menampilkan sangat mempengaruhi seseorang dalam dimensi lain dari pada hanya sekadar memberikan sentuhan estetis pada setiap dimensi kajian estetika formal. Kisah yang karya yang dihasilkan. diusung dalam sajian foto jurnalistik mengandung nilai-nilai yang lebih dalam

72

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 dan berkaitan dengan kemanusian. Bahkan umum diiringi dengan penilaian atau kritik dalam kondisi tertentu, aspek-aspek dari para penikmat seni. estetika formal tersebut menjadi Kemampuan penilaian manusia pertimbangan kedua setelah pertimbangan sebagai spectator (penonton atau penikmat) nilai-nilai lain dalam pemilihan sebuah foto yang memungkinkannya mengalami atau yang akan dipublikasikan. Tidak jarang merasakan keindahan dan memahami sajian foto yang dipasang dengan ukuran bagian dari dunia yang terstruktur dan besar di halaman depan surat kabar yang teratur dengan tujuan tertentu. Sebuah teori padahal bukan foto dengan komposisi dan yang dikemukakan oleh Immanuel Kant warna yang bagus, namun justru mengenai penilaian estetis menjadi sebuah mengalahkan foto lain yang memiliki landasan bagi penelitian ini. komposisi dan paduan warna yang lebih baik. Pasti ada pertimbangan tertentu Immanuel Kant adalah salah satu hingga foto seperti itu bisa menjadi figure terpenting untuk bidang estetika, headline, misalnya saja kekuatan cerita yang memegang teguh kepercayaan bahwa yang disajikan dalam foto tersebut dan pemikiran manusialah yang memenuhi dampak yang diharapkan akan ditimbulkan dunia dengan struktur-struktur tertentu. setelah foto tersebut dipublikasikan. Menurut Kant, estetika memiliki pengertian yang luas, tidak hanya mengenai keindahan Dampak yang dimaksud adalah dan keagungan tetapi juga kesenangan perubahan dalam masyarakat sebagai secara umum. Estetika berfokus pada spektator dari sebuah foto yang disajikan, kesenangan dalam konteks karakteristik tentunya perubahan yang diharapkan subjek yang mengalami kesenangan itu dari adalah perubahan menuju arah yang lebih pada karakter objeknya. Penilaian baik. Masyarakat dapat menyerap nilai- keindahan menurut Kant bersifat stabil nilai lain dari pada hanya sekadar karena esensial dan universal, berbeda perdebatan dangkal mengenai baik buruk dengan kesenanan lain yang bukan sebuah komposisi, warna, dan elemen keindahan (Humar Sahman,1993:169). visual dalam sebuah foto hingga akhirnya Salah satu pemikiran Immanuel Kant nilai-nilai pada dimensi yang lebih dalam tentang estetika yang paling terkenal adalah tersebut diresapi dan menjadi sebuah “Penilaian Estetis” (Aesthetic Judgment). pengalaman lain yang menumbuhkan wawasan. Sebagai karya seni terapan yang dipublikasikan, kehadiran fotografi secara

73

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

PEMBAHASAN sebelum akhirnya tiba pada sebuah penilaian atau kesimpulan tentang A. Penilaian Estetis Fotografi keindahan itu sendiri. Seseorang yang Jurnalistik Berdasarkan memiliki pengalaman pembelajaran dan TeoriImmanuel Kant pendidikan tentang seni dan estetika Banyak pembahasan yang tentunya dapat menilai sebuah keindahan menghubungkan seni dengan keindahan. dengan sudut pandang yang telah diajarkan, Membahas keindahan berarti menggali ide namun bagi yang belum pernah mengalami tentang estetika sebuah konsep perseptual pembelajaran akan hal tersebut konsep tentang keindahan, yang berasal dari bahasa keindahan sangat mungkin merupakan Yunani ‘aisthetikos’ juga yang artinya wujud kesenangan semata. Dengan persepsi. Soedarso (2006:13) demikian, persepsi yang dilakukan hanya mendefiniskan persepsi sebagai aktivitas bersifat spontan, misalnya karena seseorang ‘melihat’ melalui penginderaan sehingga senang dengan warna hijau maka saat segala hubungan pencerapan inderawi melihat sebuah karya seni yang menyajikan mengenai sesuatu yang mengacu pada dominasi warna hijau akan dianggap bagus, keindahan atau hal yang menyenangkan walaupun mungkin secara komposisi atau bahkan yang lebih dari itu tentang hal cenderung biasa-biasa saja. yang luar biasa dan bernilai lebih tinggi Sederhananya, dalam konteks merupakan wilayah pembahasan konsep persepsi keindahan sangat sulit diukur estetika. “Apa yang disebut seni atau sehingga keindahan didekati dengan sebuah kesenian itu meliputi penciptaan dari segala nilai estetis baik dari sudut pandang macam hal atau benda yang karena objektif maupun subjektif. Di sisi objektif keindahan bentuknya, senang orang melihat keindahan bisa diukur dari tampilan sebuah atau mendengarnya. Dari rumusan ini dapat karya seni yang mencakup keseluruhan disebutkan bahwa yang paling pokok bagi yang tampak dan bisa diamati seperti perumusnya adalah bahwa seni itu indah bentuk, warna, penempatan objek, dan barang yang indah itu menyenangkan komposisi, ekspresi, gerak, dan suara. Sisi untuk dilihat atau yang mendengarnya” subjektif menggali persoalan di luar yang (Soedarso SP, 2006:66). tampak, misal konteks penciptaan dan isu Merasakan keindahan menyertakan yang melatarbelakangi penghadiran karya, pengalaman-pengalaman, sudut pandang, kesesuaian dengan lingkup masyarakat dan pengaruh lingkungan sebagai panduan tempat karya dihadirkan, dan pesan yang

74

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 diangkat oleh seniman dalam karyanya banyak orang (judgments of the sehingga proses persepsi menjadi lebih agreeable) mendalam. Di sisi subjektif itulah 2) Penilaian keindahan (cita rasa) pengalaman empiris individual sangat 3) Penilaian keagungan berperan dalam menyematkan nilai yanng (judgments of the sublime), lebih luas. keindahan yang tidak hanya berfokus pada indah itu sendiri, Pengalaman-pengalaman yang tetapi memancarkan nilai lain diperoleh dari kebiasaan dan pembiasaan yang menarik. dalam kehidupan sosial dalam masyarakat sangat terkait dengan aspek psikologis dan Kant juga menggunakan ungkapan latar belakang sosial sehingga memiliki “penilaian estetik” dalam pengertian yang peranan besar dalam memandukan, lebih mengerucut dengan tidak memasukan mengolah, menginterpertasi, dan meresapi penilaian yang menyenangkan. keindahan. Pengalaman tersebut Pertimbangan estetis dalam pengertian melahirkan sebuah konsep tentang nilai- mengerucut itulah yang menjadi focus nilai keindahan yang dianut oleh masing- utama kritik penilaian estetik. masing individu ataupun sekelompok B. Interpertasi Visual Terhadap masyarakat. Nilai-nilai estetis tersebut Foto Jurnalistik Associated Press digunakan dalam proses apresiasi karya melalui tanggapan dan penghayatan untuk Menginterpretasi karya seni tidak memperoleh kepuasan. Nilai merupakan hanya sekedar menganalisis setiap aspek esensi, pokok yang mendasar, yang deskriptif dari sajian karya tersebut. akhirnya dapat menjadi dasar-dasar Seorang pengamat harus mampu mengenali normatif. struktur dasar dari karya seni yang dihayati. Kepekaan penghayat menangkap pesan- Menurut Kant, di dalam (Human pesan pada sebuah karya foto jurnalistik Sahman,1993:176) penilaian estetik adalah lewat daya kreasi imajinatifnya, mampu sebuah keputusan yang didasarkan pada menangkap atau menafsirkan sinyal-sinyal perasaan, khususnya pada perasaan senang informasi tidak kasat indera yang atau tidak senang. Menurut pandangan dihadirkan oleh seniman. Seniman yang Kant ada tiga macam penilaian estetis: berperan disini adalah wartawan foto yang 1) Penilaian sesuatu yang menghadirkan informasi secara visual menyenangkan, disetujui oleh berupa foto jurnalistik.

75

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Dharsono (2020:39) daya kreasi pertimbangan terkait etika-etika dalam merupakan hasil tangkapan indera yang masyarakat menjadi panduan dalam proses kemudian terjadi interaksi antara persepsi pemilihan objek dan pemotretan sebelum luar dan persepsi dalam. Hasil interaksi akhirnya melalui sebuah proses hingga tersebut disebut hasil interpertasi yang layak dipublikasikan. Tahap kemudian terkumpul sebagai nilai hayati pengaplikasian aspek teknis fotografi (isi dan makna).Interpretasi sangat berupa pencahayaan yang baik pada objek bergantung dari dua sisi yaitu pengalaman yang dipilih dipadukan dengan efek ruang empiris spectator (persepsi dalam)dan tajam (area fokus dalam foto) serta maksud dari seniman (persepsi luar)yang dikuatkan dengan komposisi, seperi rule of disampaikan melalui unsur visual,atau third, keseimbangan simetris atau lewat judul yang dicantumkan pada asimetris, pemanfataan garis-garis untuk headline foto jurnalistik. Dalam memandu menunjukkan objek utama (point menginterpretasi sebuah karya foto of interes) dan memunculkan pola diagonal jurnalistik, peneliti perlu menghubungkan yang mengesankan kedalaman dimensi aspek fotografi dengan ilmu-ilmu lain hingga menghasilkan foto yang memiliki seperti: sejarah, filsafat, religi, sosial- daya pukau visual yang baik. Perihal teknis budaya, teori komunikasi, etika, psikologi tersebut ikuatkan dengan aspek informatif persepsi, psikoanalisa, dan lainny,yang serta drama dari peristiwa yang diabadikan dapat menghadirkan nilai estetika atau dalam sebuah foto. Bahkan keutamaan nilai-nilai lain yang menjadikannya sarat informasi ditegaskan oleh adanya akan makna. keterangan foto (caption) yang selalu hadir bersamaan dengan settiap foto jurnalistik.

Proses selanjutnya adalah publikasi karya Persepsi luar foto untuk diakses, diamati, dan dipersepsikan oleh khalayak luas ketika kar ind Interpe Nilai persepsi itu menjadi bagian dari proses ya era rtasi haya komunikasi dan sangat dipengaruhi oleh

pengalaman estetis masing-masing Persepsi dalam individu seperti yang sudah dijelaskan Gambar 1. Bagan: Proses Imajinasi pengamat sebelumnya. Aktivitas penilaian estetika Berbicara mengenai dunia fotografi dipahami sebagai proses yang melibatkan jurnalistik, tentunya memerlukan banyak

76

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 pancaindera baik dari fotografer maupun memiliki dimensi logis. Itulah sebabnya khalayak penikmat foto. Secara garis besar sangat dibutuhkan hadirnya kritik seni, ada 3 tingkatan basis aktivitas estetik/ yang mampu menerjemahkan beragam artistika: Bahasa visual dalam ragam bentuk dan ragam makna pengalaman emosional. 1. Tingkatan pertama: pengamatan Namun, apakah sebuah seni harus indah? terhadap kualitas material, warna, Bukankah dalam fotografi jurnalistik 2. Tingkatan kedua: penyusunan dan banyak foto yang tidak indah karena pengorganisasian hasil pengamatan, menyajikan kegetiran manusia, konflik dengan pertimbangan harmoni, berdarah, maupun drama tentang kontras, balance, unity yang selaras kesengsaraan? Mungkin dalam pandangan atau merupakan kesatuan yang utuh. sepintas hal tersebut bukanlah sisi 3. Tingkatan ketiga: susunan hasil keindahan, akan tetapi sebuah foto persepsi (pengamatan). jurnalistik dibuat dengan aturan-aturan Pengamatan juga dihubungkan fotografis sehingga menghasilkan foto yang dengan perasaan atau emosi yang artistik. merupakan hasil interaksi antara persepsi Selain aturan-aturan fotografis, foto memori dengan persepsi visual. Tingkatan jurnalistik juga didukung oleh bentuk yang ketiga ini tergantung dari tingkat kepekaan merupakan komposisi dari unsur-unsur penghayat (Dharsono, 2007:11). pendukung suatu karya. Ada dua macam Persepsi dan pengamatan erat bentuk, yaitu: (1) visual form, yaitu bentuk hubungannya dengan apresiasi yang fisik dari sebuah karya seni tersebut. (2) merupakan bentuk pelaksanaan dari special form, yaitu bentuk yang tercipta pemahaman estetik, yaitu proses sadar yang karena adanya hubungan timbal balik dilakukan dalam menghadapi, menafsirkan, antara nilai-nilai yang di pancarkan oleh dan memahami makna yang terkandung fenomena bentuk fisiknya terhadap dalam karya seni. Sutopo (dalam Dharsono, tangapan sesadaran emosionalnya. Di 2016:2) menjelaskan bahwa pemahaman misalkan pada beberapa sampel koleksi merupakan faktor penting dalam aktivitas foto dari Associated Press, saat apresiasi seni yang di dalamnya memiliki menyampaikan persoalan-persoalan proses psikologi dengan dimensi logis yang kejujuran dalam sebuah foto menampakkan sangat berbeda dengan proses penikmatan pertentangan tentang nilai kebaikan yang sangat subjektif dan sama sekali tidak

77

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

(kemanusiaan) dalam konteks norma dan kontemplatif terhadap rangsangan visual. etika. Untuk memudahkan pemahaman tentang persoalan nilai-nilai ini, beberapa karya Interpertasi visual untuk fotografer yang menjadi koleksi Associated menemukan nilai keagungan, sebuah isu Press sebagai contoh kasus dari penelitian akan ketelanjangan, pembantaian berdarah, ini. Diantaranya yaitu: dan kekerasan serta kelalaian pada sampel foto dari koleksi associated press sebagai Foto karya Nick Ut, pewarta foto apresiasi nilai akan kebaikan yang Associated Press, tentang suasana perang di ditimbulkan. Nilai keagungan pun sangat Vietnam, khususnya kondisi masyarakat terkait dengankonteks sosial dalam yang menjadi korban dari sebuah serangan masyarakat. Panduan terhadap sesuatu yang bom napalm di Desa Trang Bang, Vietnam dianggap benar sangat dinamis sehingga Selatan. perdebatan selalu berada pada wilayah subjektif sehingga kemungkinan besar hanya memunculkan kesepakatan yang hampir mustahil menyeluruh. Namun, justru nilai-nilai inilah yang menjadi acuan dalam menginterpertasi secara visual yang mendalam dalam karya fotografi jurnalistik.

Gambar 2. Foto karya Nick Ut Dalam kontek visual yang menarik, Sumber: bagaimana sebuah foto yang mungkin tidak http://www.apimages.com/metadata/Index/Napalm-Girl menampilkan keteraturan komposisi, Pada 8 Juni 1972, sekitar 48 tahun namun memiliki kekuatan drama dari yang lalu, Nick memotret sekelompok sebuah penggalan peristiwa, pada akhirnya masyarakat yang kebanyakan anak-anak justru membawa dampak yang lebih luas berlari menyelamatkan diri usai dalam peranannya membangun kesadaran dijatuhkannya bom di desa mereka. Dalam manusia. Nilai keagungan tersebut juga fotonya, seorang anak perempuan, yang mengembangkan wawasan dan belakangan diketahui bernama Phan Thi pengalaman individu dalam memahami Kim Phuc, telanjang dan berlari sembari konsep-konsep keindahan yang mendalam membentangkan kedua tangan dengan sebagai hasil dari persepsi dan renungan mimik wajah histeris. Dari sisi teknis

78

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 fotografi dan sudut pandang estetika terutama Amerika Serikat yang kala itu formal, foto ini tampak sebagai foto yang terlibat langsung dalam perang di Vietnam. biasa dalam arti komposisinya cenderung Masyarakat tergugah dengan datar dan seimbang, walaupun daya pukau kekuatan sajian visual, menstimulus dari pusat perhatian utamanya (seorang pengalaman masa lalu terkait perang demi anak kecil yang telanjang) dan kepulan asap kepentingan ambisius sekelompok pihak, tebal di latar belakang berhasil memancing tetapi justru menimbulkan bencana perhatian penonton. Sajian warna hitam kemanusiaan yang dahsyat dengan putih pun sebetulnya tidak menampakkan menyebabkan banyaknya korban manusia. dampak lain yang sebenarnya justru Foto tersebut memancing amarah untuk menyajikan kengerian yang luar biasa, mendesak penghentian perang sekaligus yaitu kondisi kulit salah satu anak yang memunculkan kepedulian terhadap para melepuh dan terkelupas akibat bom napalm korban. Jika saja foto tersebut tidak pernah yang dikenal juga sebagai senjata pembakar dimuat akibat pertimbangan kode etik awal karena reaksi kimia yang akan menyebar tentang ketelanjangan, mungkin saat ini sesaat setelah bom meledak dan orang tidak pernah tahu tentang peristiwa mengakibatkan luka bakar bagi siapa pun miris yang dialami masyarakat Vietnam yang terkena. Jika mengacu pada konsep akibat perang saat itu. Justru karena satu hal estetika formal, tentunya foto tersebut dikesampingkan terlebih dahulu, akhirnya bukanlah foto yang bagus. menimbulkan dampak yang lebih luas, Memakai istilah yang sering yaitu bagaimana foto tersebut memancing digunakan fotografer saat ini adalah bahwa reaksi dari masyarakat internasional foto itu flat. Ketelanjangan utuh yang sehingga menuntut perang dihentikan. Saat ditampilkan juga sejatinya bukan hal yang ini pun dapat disepakati dengan sikap layak untuk ditampilkan secara luas jika permisif (membolehkan) mengenai mengacu pada nilai kemanusiaan terkait satuaspek yang tidak sesuai dengan etika etika dan moral. Namun, foto tersebut moral, yaitu publikasi tentang akhirnya dipublikasikan dan tersebar ketelanjangan, namun dengan kesadaran menjadi sajian utama di halaman utama tersebut justru pada akhirnya disepakati surat kabar internasional mengalahkan nilai-nilai kebaikan yang lain. perdebatan tentang etika dan memantik protes anti perang diberbagai belahan dunia Terkait dengan pengetahuan akal budi manusia dan pengetahuan inderawi

79

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 sebagai bagian dari kondisi sadar akan memenangkan penghargaan bergengsi di nilai-nilai kemanusiaan, fotografer World Press Photo tahun 2017 kategori memiliki kepekaan estetis berdasarkan General News. pengalaman bertahun-tahun sebagai pewarta foto sehingga secara naluriah foto yang dibuat mencerminkan kemampuan pengolahan akal dan budi sekaligus kepekaan memilih momentum yang tepat dari sebuah peristiwa serta suasana dirasakan fotografer saat berada dilokasi untuk ditransfer kepada penonton yang berada dilokasi lain sesuai apa adanya. Isu yang berkembang tentang kekacauan dan Gambar 4. Fotografer: Larry C Price (USA) Sumber: today.line.me/id/pc/article penderitaan akibat perang akirnya bisa diwujudkan dalam sebuah foto. Namun, Menteri bernama Cecil Dennis siap yang perlu diingat adalah bahwa sebagai menjalani hukuman mati dan berhasil sebuah foto jurnalistik, fungsi yang paling diabadikan lewat bidikan kamera Larry. utama adalah keberpihakan kepada Foto ini pernah memenangkan Pulitzer kemanusian demi menciptakan keadaan Photo tahun 1981. peradaban yang lebih baik.

Gambar 3. Fotografer: Noel Celis (Filipina) Sumber: today.line.me/id/pc/article Gambar 5. Fotografer: Stanley Forman Foto kayra Noel yang mengabadikan Sumber: http://www.andreakenner.com/blog/after- penjara Kota Quezon yang over 35-years-news-photo-still-resonates menampung narapidananya. Foto ini

80

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Foto dengan judulFire Escape Collapse, menuju kesenangan dan keindahan pada juga dikenal sebagai Fire on Marlborough berbagai aspek saat seluruh isi pesan dapat Street, adalah foto monokrom oleh Stanley tersampaikan dan dipahami sebagai sebuah Forman yang meraih penghargaan Pulitzer kesatuan utuh dari sebuah karya foto untuk Fotografi Spot Newsdan World Press jurnalistik. Photo of the Year sekaligus pada tahun KESIMPULAN 1976. Foto Stanley,merupakan bagian dari seri, menunjukkan Diana Bryant yang Foto sebagai gambaran visual yang berusia 19 tahun dan anak perempuan memperlihatkan kondisi yang sebenarnya, baptisnya yang berusia dua tahun, Tiare membuat pengamat dapat melihat kejadian Jones, jatuh dari pintu darurat kebakaran yang telah terjadi. kehadiranfoto jurnalistik gedung apartemen yang terbakar di sebagai perpanjang tangan dunia jurnalism Marlborough Street di Boston pada 22 Juli mampu menyampaikan informasi secara 1975. lebih nyata dengan penampakan visual akan

Pemahaman dan interpretasi visual suatu peristiwa. Di karenakan hal inilah fotografi jurnalistik dengan pendekatan pengamat atau pembaca dapat melihat yang kontekstual mungkin bisa pesan yang coba disampaikan oleh menjembatani persoalan-persoalan fotografer baik itu secara objektif maupun tersebut. Masyarakat bisa mengamati subjektif tergantung pada siapa yang konsteks penghadiran karya tersebut memperoleh pesannya Nilai-nilai estetis berdasarkan perkembangan isu dan wacana yang digunakan dalam proses apresiasi terbaru. Penilaian terhadap kondisi saat karya melalui tanggapan dan penghayatan perekaman peristiwa berlangsung dibarengi untuk memperoleh kepuasan. Melalui dengan penghargaan atas isi yang esensi pokok yang mendasar dapat menjadi terkandung dalam karya dapat dilakukan dasar-dasar normative dalam penilaian untuk menggali persoalan yang lebih dalam sebuah karya fotografi juralistik. Penilaian terkait pesan dan makna yang ingin estetik yang didasarkan pada perasaan, disampaikan. Keindahan terwujud dalam khususnya pada perasaan senang atau tidak penghadiran karya hingga proses persepsi senang melahirkan penilaian estetis berupa, untuk menggugah kesadaran, yang pada penilaian sesuatu berdasarkan sesuatu yang akhirnya memberikan tawaran pengalaman menyenangkan, yang disetujui oleh banyak empiris lain sehingga menghasilkan efek orang, tentang penilaian akan suatu yang menawarkan perubahan paradigma keindahan atau cita rasa.

81

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Menyangkut interpretasi Moleong. 2011. Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja bergantung pada pengalaman empiris Rosdakarya spectatordan maksud dari seniman yang Norman K. Denzin, Yvonna S. Lincoln, disampaikan melalui unsur visual, ataupun 2009. Pendahuluan: Memasuki lewat judul yang dicantumkan. Bidang Penelitian Kualitatif. Yogyakarta, Pustaka Pelajar Menginterpertasi sebuah fotografi Sahman, Humar. 1993. Estetika Telaah jurnalistik, memerlukan pertimbangan Sistematik Dan Historik. IKIP terkait etika-etika dalam masyarakat Semarang Press menjadi panduan dalam proses pemilihan Soedjono, Soeprapto. 2007. Pot–Pourri Fotografi. Jakarta: Penerbit objek dan pemotretan sebelum akhirnya Universitas Trisaksi. melalui sebuah proses hingga layak Soedarso Sp. 2006. Trilogi Seni: dipublikasikan.Aspek informatif dari Penciptaan, Eksistensi, dan Kegunaan Seni, Yogyakarta: BP ISI peristiwa yang diabadikan dalam sebuah Yogyakarta. foto serta adanya keterangan foto (caption) Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. yang selalu hadir bersamaan dengan setiap Bandung: Penerbit ITB. foto jurnalistik adalah sesuatu yang dapat Suprapto, Yos. 2009. Teknologi Tepat Guna dalam Konteks Estetika. diakses, diamati, dan dipersepsikan oleh Yogyakarta: Program Pascasarjana khalayak luas lalu menjadi bagian dari ISI Yogyakarta. proses komunikasi dan sangat dipengaruhi Tedjoworo, H. 2001. Imaji dan Imajinasi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. oleh pengalaman estetis masing-masing individu. Wijaya, Taufan. 2014. Foto Jurnalistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. DAFTAR PUSTAKA Yunus, Syariffudin. 2010. Jurnalistik Dharsono. 2007. Estetika. Bandung: Terapan. Yogyakarta: Ghalia Penerbit Rekayasa Sains. Indonesia. Dharsono. 2020. Estetika edisi revisi. Web: Surakarta: LPKBN Citra Sains https://www.suara.com/news/2019/02/13/1 Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu 41813/gadis-dalam-foto-ikonik- Komunikasi; Teori dan Praktik. perang-vietnam-dapat- Bandung: Remaja Rosdakarya. penghargaan-perdamaian diakses 1 Gie, The Liang. 1996. Filsafat Keindahan. juni 2020 Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu http://lensa.fotokita.net/2008/11/kaida Berguna. h-foto-jurnalistik-dan- Junaedi, Dani. 2016. Estetika Jalinan penyampaian-fakta/ diakses 19 Subjek, Objekdan Nilai. juni 2020 Yogyakarta: ArtCiv

82

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 https://www.ap.org/en-gb/ di akses 22 september 2020

Andrea, Novan Jemmi. 2015.“Estetika Fotografi Jurnalistik Dalam Kaitan Nilai Kebaikan Dan Kebenaran, Olah Rasa, dan Sinestesia” dalam Jurnal Rekam, Vol. 11 No. 2, (93- 107). Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

83

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

[Halaman disengaja kosong]

84

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

EFFEMINACY MUSIKUS HAIR METAL DALAM FOTO POTRET

Pitri Ermawati

Program Studi Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta Jl. Parangtritis Km 6,5, Sewon, Bantul, Yogyakarta No Hp.: 089526232817; E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Effeminacy of The Hair Metal Musicians in Their Portrait Photos. In the internet era, old photos of hair metal musicians are easy to find in the internet and social medias. Thus, it would be a nostalgia for the old fans, whereas is such a new excitement for the new fans as they find it is visually attractive. Hair metal is a subgenre of metal music which is famous between the year of 1980 until the early of 1990’s. Its men domination kind of music, but there were number of musicians looked like woman (effeminacy). This research discusses how the effeminacy is, and why they style up theirselves like woman. Hopefully, it can be a reference for them who interested in the study about photography – hair metal music. This is a library research which applies descriptive-qualitative method on its explanation. The theories of portrait photography, gender and sex, and discourse of hair metal music culture are applied to answer the research questions. The conclusion shows that the musicians wear costumes, accessories, and makeup like a woman. Their poses and face expressions are like woman too such as bending the bodies making the C or the S shape, playing with their long hairs, and forming the duck face. They did it due to the desire to show the aesthetic image of hair metal, scale-up their handsome looks in the pretty boy way, and to emphasize sensuality.

Keywords: effeminacy, musician, hair metal, portrait photo

ABSTRAK

Di era internet ini, foto-foto lawas bersubjek musikus hair metal bertebaran di situs internet dan media sosial. Para penggemar lama dapat dengan mudahnya bernostalgia, para penggemar baru pun bermunculan karena tertarik dengan citraan visualnya yang memukau. Hair metal merupakan sebuah subgenre musik metal yang populer di era 1980-an hingga 1990-an awal. Musikusnya dominan kaum laki-laki. Menariknya, banyak musikus hair metal yang bergaya keperempuan-perempuanan (effeminate). Hal ini menimbulkan keingintahuan tentang bagaimana gaya keperempuan- perempuanan tersebut di dalam foto potret mereka dan mengapa mereka bergaya keperempuan-perempuanan. Diharapkan, penelitian ini dapat menambah referensi akademik pengkajian fotografi–seni musik, khususnya fotografi potret–musik hair metal yang pengkajiannya belum pernah ditemui sebelumnya dalam ranah akademik berbahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka, dengan analisis yang bersifat deskriptif-kualitatif. Untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan teori fotografi potret, gender dan seks, serta wacana budaya populer musik hair metal. Hasil 85

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 penelitian menunjukkan bahwa dalam foto potret mereka, musikus-musikus hair metal mengenakan kostum, aksesoris, serta tata rias yang identik dengan perempuan; berpose dan berekspresi sebagaimana perempuan seperti, meliukkan tubuh, memainkan rambut; dan memajukan bibir (duck face). Hal ini dilakukan untuk menampilkan citraan estetis personel band hair metal, menguatkan ketampanan a la pretty boy, dan menonjolkan sensualitas.

Kata kunci: effeminacy, keperempuan-perempuanan, musikus, hair metal, foto potret

PENDAHULUAN pada dasarnya seorang sitter senantiasa Visualitas merupakan faktor berusaha untuk mengeluarkan penting yang perlu diperhatikan oleh penampilan terbaiknya ketika dipotret. musikus metal pada umumnya, dan Hair metal merupakan sebuah musikus hair metal pada khususnya. aliran musik yang populer di tahun 1980- Selain dituntut memiliki kemampuan an hingga 1990-an awal. Pada masa itu, menghibur secara musikal, mereka akses untuk melihat foto-foto dituntut memiliki look yang menghibur musikusnya masih sangat terbatas; pula. Dengan kata lain, faktor “auditif- umumnya masih pada seputar sampul visual” merupakan hal yang penting kaset dan CD, majalah populer, surat yang harus melekat pada diri keartisan kabar, dan poster. Dewasa ini, di era mereka selaku seniman pertunjukan. internet, foto-foto lawas tersebut muncul Selain di dalam pementasan dan kembali dengan masif di media sosial rekaman, penampilan persona di dalam dan situs internet. Pada setiap saat, dan foto potret juga dapat menjadi cara yang di mana pun berada, penggemar dapat efektif untuk menarik simpati para dengan mudah mengaksesnya melalui penggemar, yang bermuara pada gawai. Penggemar-penggemar lama meningkatnya popularitas musikus yang telah hidup di era heyday dapat tersebut. Sebagai subjek foto potret atau bernostalgia; penggemar-penggemar sitter, musikus tampak memahami baru pun bermunculan. pentingnya tampil baik di depan kamera. Heavy metal yang kerap disebut Hal ini dibuktikan dengan foto-foto “metal” saja merupakan subgenre potret mereka yang memukau, dengan musik rock and roll sebagaimana gaya yang tidak biasa. Sejalan dengan dideskripsikan oleh Phillips & Cogan itu, Irwandi (2019: 2) menyatakan bahwa (2009: 3). Sebagian besar penampil

86

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 metal adalah laki-laki (Straw, 1984: penanda status individu yang 115), dan hair metal sebagaimana metal direpresentasikan melalui gestur, induknya, juga didominasi oleh busana, properti, background, labelling, musikus laki-laki. Menariknya, di dan lain-lain (West, 2004: 71). dalam foto-foto potret yang Dalam potret, pose merupakan terpublikasikan, banyak di antara hal penting yang membedakannya dari mereka yang menerapkan gaya foto bersubjek manusia dari genre lain, effeminate atau keperempuan- misalnya foto human interest. Pose perempuanan. Hal ini menimbulkan diinterpretasikan sebagai suatu sikap, keingintahuan, bagaimana penampilan gaya, atau cara yang diambil atau keperempuan-perempuanan mereka dilakukan oleh model (subjek foto), baik dalam foto potret, dan mengapa mereka duduk maupun berdiri ketika sedang bergaya keperempuan-perempuanan di dalam pemotretan (Nugroho, 2006: 264). dalam foto potret tersebut. Pose merupakan unsur yang sangat penting yang perlu diperhatikan dalam METODE PENELITIAN fotografi potret. Ang menjelaskan arti Penelitian ini merupakan pose sebagaimana paragraf berikut ini. penelitian studi pustaka, dengan analisis Pose adalah penataan gestur atau yang bersifat deskriptif-kualitatif. Teori bahasa tubuh sitter seperti, berdiri, fotografi khususnya fotografi potret duduk, berkacak pinggang, digunakan sebagai pisau analisis utama, mendongakkan kepala, dan didukung oleh teori dan wacana dari menyondongkan punggung (Ermawati, ranah sosial-budaya khususnya yang 2018: 108). Dengan kata lain, pose berhubungan dengan budaya populer berkaitan dengan bagaimana posisi musik metal tahun 1980-90-an. anggota-anggota tubuh dalam split 1. Fotografi Potret second. Disebutkan oleh Irwandi & Potret dapat memiliki kekuatan Apriyanto (2012: 9), pose pada sebuah dan juga dapat melambangkan status karya foto potret bersifat personal dan individu yang digambarkannya, mencerminkan kepribadian subjek, sebagaimana yang diyatakan oleh West profesi, dan status sosialnya. Adapun mengenai power dan status dalam potret. menurut Soedjono, pose tidak hanya Ia menyebut, potret berlaku sebagai berkaitan dengan sikap badan, namun

87

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 juga berkaitan erat dengan kostum yang Berkenaan dengan jenis kelamin dikenakan sitter. Pengaruh kostum subjek, menurut Israelson, terdapat dalam menyatakan identitas sitter sangat perbedaan mendasar dalam penentuan besar dan sangat menentukan pesan yang pose perempuan dan laki-laki. Ia akan diterima pengamat karya. Pesan menuliskan panduan pose untuk tentang status sosial, etnis, dan profesi pemotretan bersubjek perempuan. seseorang dapat terbaca dalam foto Hindari tipikal pose yang menghadap potret melalui kostum beserta lurus ke arah kamera (Israelson, 2015). kelengkapan lain yang digunakan oleh Tubuh perempuan perlu ditonjolkan sitter (Soedjono, 2006: 122). dengan bentuk huruf S, baik dengan Ditambahkan oleh Charpentier proporsi sebadan penuh, tiga perempat (2003: 15-16) ada dua tipe pose wajah badan, atau setengah badan/head shot. dan badan berdasarkan orientasi subjek Liukan leher, lengan, punggung bawah, terhadap kamera yakni: dan lutut (dalam berbagai kombinasinya) 1) enface yang berarti tampak akan menghasilkan postur yang sangat depan atau menghadap kamera; halus dan feminin yang normalnya akan 2) enprofile yang berarti tampak menghasilkan potret yang lebih baik samping atau 90 derajat terhadap (Israelson, 2015). kamera. Adapun karakter laki-laki perlu Senyampang dengan itu, Irwandi dibedakan dari karakter perempuan & Apriyanto (2012: 9) menjelaskan walaupun arah posenya senada bahwa selain dua pose tersebut, terdapat (Israelson, 2015: 39-40). Laki-laki dapat variasi posisi yang dapat dilakukan, difoto lurus menghadap kamera, atau seperti: seperempat profil dan setengah sedikit menyamping. Meskipun profil, sehingga sebenarnya terdapat demikian, perlu diingat bahwa karakter banyak kemungkinan bagi sitter untuk tubuh laki-laki yang notabene kekar dan berpose. Sitter juga dapat melakukan maskulin itu tidak cocok bila posenya kombinasi pose wajah dan tubuh, meliuk atau membentuk huruf S. Baik itu misalnya pose en face untuk wajah dan bersifat kasual maupun formal, posenya seperempat profil untuk pose tubuh, serta harus dapat menekankan impresi bebagai kombinasi pose lain. kekuatan, kepercayadirian, kebahagiaan, dan kesan bahwa laki-laki yang ada di

88

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 dalam foto tersebut adalah seorang setiap foto potret musikus hair metal pemenang dan seseorang yang bakal yang menjadi sampel penelitian ini. disukai. Kepala harus menatap lurus ke 2. Gender dan Seks arah kamera tanpa menghiraukan apakah Terdapat hal mendasar tentang sudut pemotretannya dari arah samping konsep gender yang membedakannya atau depan; dengan demikian akan dari jenis kelamin atau seks sebagaimana dihasilkan gaya yang maskulin dan yang dikatakan oleh (Barrett, 2000) penuh percaya diri. yakni, seks berbeda dengan gender, Famous Photographer School adapun feminisme itu bersifat menyebutkan bahwa dalam fotografi instrumen/alat. Seks merujuk kepada potret terdapat dua aspek penting, yakni fitur-fitur dari manusia yang bersifat aspek psikis (psikologis) serta aspek fisik, yang membuat seorang manusia teknik dan fisik (technical and physical menjadi perempuan atau laki-laki. aspect). Aspek psikis adalah segala Adapun gender itu merujuk kepada ide- aspek yang berhubungan dengan ide yang bersifat kultural yang bagaimana fotografer memperlakukan berhubungan dengan perilaku sebagai subjeknya agar ia merasa nyaman dan seorang perempuan atau laki-laki. rileks dalam pemotretan sehingga Gender biasanya terkonstruksi secara respons dan ekspresi naturalnya dapat hirarki. Dalam hal kekuatan misalnya, keluar. Aspek teknik dan fisik adalah ini merupakan sebuah konsep yang aspek yang berhubungan dengan lazimnya melekat pada diri laki-laki. bagaimana fotografer menangani hal-hal Dengan kata lain, konsep “kuat” ini akan yang bersifat teknis-fotografis serta lebih baik melekat pada laki-laki bagaimana ia menguasai penggunaan daripada perempuan. Pun laki-laki itu alat-alat berbentuk fisik dalam lebih baik maskulin daripada feminin, pemotretan, yakni, pengaturan lighting, “lurus” daripada “gemulai”. pose, background, dan properti, untuk Low (2003: 28-29) menyorot menghasilkan foto potret yang baik sejumlah perbedaan mencolok fisik (School, 1963: 3). manusia berdasarkan jenis kelamin laki- Pose dan ekspresi merupakan laki dan perempuan. Perbedaan ini dua elemen penting untuk dikaji dalam mudah dikenali secara sekilas pintas. Rata-rata laki-laki memiliki tubuh

89

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 bagian atas yang lebih kuat dan berotot; active young man, someone who’s fairly rahangnya lebih lebar, tulang alisnya promiscious.” Menurut Khai & Wahab lebih menonjol. Perempuan memiliki (2017: 298) pretty boy merupakan laki- payudara dan pinggul yang lebih lebar. laki yang tampak jelas memiliki Fitur wajah laki-laki lebih ‘berat’, penampilan fisik campuran maskulin perempuan lebih ‘ringan’ (neotenic dan feminin. Mereka umumnya bertubuh face). tinggi langsing, berwajah feminin tirus, Bagaimanapun, seorang manusia berpenampilan modis, dan bersikap dapat menjadi maskulin atau feminin romantis. dengan berbagai cara termasuk dalam Dari pemaknaan-pemaknaan hal berpakaian, lagak gaya, tingkah laku, tersebut di atas dipahami bahwa pretty atau nada suara (Best dalam Ember & boy adalah seorang laki-laki muda yang Ember, 2003: 15-16). Menurut pendapat sebetulnya maskulin, namun bertubuh tersebut, subjek-subjek foto potret para tinggi langsing, berwajah feminin tirus, musikus hair metal dalam penelitian ini modis, romantis, dan memiliki daya yang berjenis kelamin laki-laki tampak pikat seksual karena gaya keperempuan- feminin karena pakaian dan lagak gaya perempuanannya. Subjek-subjek di mereka yang ber-stereotype perempuan. dalam foto potret yang dikaji dalam Kata “cantik” atau pretty telah penelitian ini tergolong laki-laki yang lama dipahami sebagai sebuah konsep memiliki ciri-ciri fisik pretty boy, diri yang melekat pada perempuan. tampan namun ‘dengan cara yang Dalam terminologi Barat dikenal istilah cantik’. “pretty boy”, sebuah frasa berbahasa Sebagai sebuah genre yang Inggris yang secara harfiah berarti didominasi hampir secara eksklusif oleh “cowok cantik”. Partridge dalam sebuah penampil laki-laki, yang menciptakan kamus bahasa slang mengartikan pretty musik untuk para konsumen laki-laki, boy sebagai an effeminate young man hair metal mengekspresikan diri dan (Partridge, 2006), laki-laki muda yang berupaya mengatasi rasa gelisah seputar bergaya keperempuan-perempuanan. hal maskulinitas dan daya maskulin. Dalzell (2018: 618) memaknai istilah Dapat dirasakan konflik generasi yang pretty boy yang merupakan sebuah kata mana hair metal diakui secara intrinsik benda (noun) ini sebagai “a sexually terikat pada transisi dari masa remaja

90

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 menuju dewasa, sebuah tonggak metal adalah Hanoi Rocks, sebuah band perkembangan yang krusial saat seorang asal Finlandia. Band ini terbentuk di anak laki-laki tumbuh menjadi seorang tahun 1979. Meskipun begitu, ada pula pria dewasa (Watts, 2016: 144-145). yang menyebut band-band Amerika 3. Budaya Populer Musik Hair Metal yakni, Motley Crue, London, dan Quiet Budaya popular muncul dari Riot sebagai gelombang pertama bentuk-bentuk yang bervariasi dari pengusung musik ini. masyarakat subordinat atau tidak Secara auditif, Weinstein berdaya. Baik wacana maupun material, mendefinisikan hair metal sebagai lite yang disediakan oleh sistem sosial yang metal atau metal yang ringan. Ciri khas membuat mereka tidak berdaya. lite metal menurut Weinstein adalah: (1) Sumbernya berupa televisi, rekaman, musikusnya memiliki potongan rambut pakaian, video game, bahasa, membawa yang sangat tertata, ber-mousse, dan di- manfaat ekonomi dan ideologi (Fiske, blow dry, (2) vokal bergaya “manis” 2005). Pada pertengahan tahun 1980-an yang tanpa erangan atau teriakan, (3) lahirlah budaya populer di Amerika yang lagu bernuansa ‘nyampah’, bertema berakar dari bidang musik, yakni dua sedih yang vulgar, serta lebih banyak subgenre musik heavy metal: hair/glam berhubungan dengan cinta dan nafsu metal dan trash metal (Simon, 2014: 56). birahi daripada tentang surga dan neraka Heavy metal yang kerap disebut “metal” (Weinstein, 2000: 46-47). sendiri merupakan subgenre musik rock Walser mendukung pendapat and roll (Phillips & Cogan, 2009). Di tersebut dengan menyatakan bahwa hair dalam heavy metal tersebut terdapat metal dominan dimainkan oleh laki-laki sebuah subgenre lagi yang bernama hair yang dinilai memiliki penampilan metal. Jadi, hair metal merupakan keperempuan-perempuanan. Secara sebuah aliran musik subgenre heavy garis besar hal ini dianggap sebagai sifat metal (Watts, 2016: 3) dan subsubgenre yang berlawanan dengan konsep metal musik rock and roll. yang menonjolkan maskulinitas (dan Haiklip (2007: 25) menyatakan berimplikasi pada homofobia). Dalam bahwa meskipun munculnya di Amerika hal suara dan tampilan visual, musikus namun band pertama yang hair metal mengambil peran selaku diperhitungkan sebagai pengusung hair arbiter rebellion (pemberontak).

91

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Karakter musiknya memiliki kekhasan laki-laki maupun perempuan, seperti, ekstrimitas vokal, power chords gitar, video klip musik, konser musik, bincang distorsi, dan volume yang tipis yang bagi dengan musikus, dan dokumenter musik kalangan orang tua dianggap berisik. dengan genre hair metal. Senada dengan Mencoloknya visualisasi androgini itu, Haiklip (2007: 25) menjelaskan ciri genre ini dapat serta merta dibaca khas auditif dan visualitas hair metal sebagai sebuah “tampilan” yang sebagai berikut: mewakili jiwa pemberontak, sebagai “Ciri teatrikalnya sangat kental. Pengusungnya tampil dengan tanda visual yang jelas bahwa anak-anak dandanan serba glamor. Tampilan muda ini tidaklah berpenampilan ini mendukung lirik lagu yang rata- rata berciri hedon. Genre ini sering konservatif sebagaimana generasi dicela oleh fans metal lain. sebelum mereka (dalam Watts, 2016: Penyebabnya, ciri pop lebih dominan dalam musiknya. Toh, 144). genre ini sukses berkibar sepanjang Hair metal atau glam metal dekade ’80-an. Lantaran faktor musik yang cepat akrab di telinga, merupakan sebuah aliran dalam musik dan tetap bisa dijadikan sarana ajang metal yang terkenal akan tampilan pamer keandalan bermain instrumen. ………………. Setelah persona ‘meriah’ dan glamor. Aliran berjaya selama satu dekade, pamor musik ini merasakan masa populer dan hair metal turun drastis. Munculnya jenis musik baru yang disebut mencapai kesuksesan ekonomi pada grunge jadi penyebabnya.” tahun 1980-an hingga awal tahun 1990- Musikus hair metal identik an. Terdapat banyak band beraliran hair dengan rambut panjang yang ditata metal yang terkenal di level internasional secara dekoratif seperti halnya rambut seperti, Motley Crue, Poison, Cinderella, gadis remaja. Banyak di antara mereka Hanoi Rocks, Skid Row, Bon Jovi, yang memilih tatanan rambut Warrant, L.A Guns, New York Dolls, mengembang, jabrik, dan menjulang Van Halen, Faster Pussycat, Pretty Boy tinggi dengan penyemprotan hairspray Floyd, Dokken, Stryper, Twisted Sister, yang banyak agar bentuknya tetap dan Ratt. Band-band ini menjadi besar bertahan sedemikian rupa dalam waktu seiring dengan aktifnya stasiun televisi yang relatif lama. Faktor dominannya MTV (Music Television) dalam tatanan rambut inilah yang menayangkan program-program acara menyebabkan mereka disebut dengan musik yang memikat para remaja baik

92

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 nada peyoratif sebagai musikus, rocker, feminin untuk bagian leher ke atas atau band hair metal. dengan memakai anting-anting panjang Menurut McCombe, bagi serta beberapa item makeup, terutama kebanyakan orang, sudah menjadi tradisi eyeliner dan lipstick. Motley Crue bahwa metal itu bersifat maskulin; tetapi menganut citraan estetika ini pada album hair metal dipandang kurang maskulin Girls Girls Girls yang dirilis pada tahun karena faktor androgini yang 1987. menyertainya (McCombe, 2015). 2) The glam-grotesque aesthetic Menurut Watts (2016: 131), secara The glam-grotesque aesthetic visual terdapat tiga tipe citraan estetis atau estetika glamor-aneh bersumber hair metal atau glam metal yang dianut dari heavy metal tradisional yang berupa oleh musikus dan grup band yang disebut konsep-konsep macabre, gothic, dan sebagai the aesthetics of hair metal gritty; yang dikombinasikan dengan masculinity atau estetika maskulinitas aspek-aspek femininitas yang terdistorsi hair metal. menjadi jelek, berkesan mengancam, 1) The glammified biker aesthetic dan bersifat teatrikal. Hal ini The glammified biker aesthetic memungkinkan munculnya variasi- atau estetika penunggang motor yang variasi androgini yang bertema glam- berdandanan glamor merupakan tipe grotesque. Misalnya, Dee Snider vokalis dengan citra paling maskulin. Kostum band Twisted Sister yang berdandan berbahan spandek dan kulit bersifat seperti monster transvestis yang glamor, membalut tubuh dan menonjolkan lekuk dengan pengaplikasian makeup yang tubuh mereka yang maskulin. Aksesoris masif dan berwarna-warni secara aneh dari bahan kulit seperti, manset (Billy Childs dalam Watts, 2016: 132). pergelangan tangan, ikat pinggang, dan Ada pula band-band yang mengambil topi berhiaskan logam perak yang inspirasi dari film horor, contohnya berkilauan pun melengkapi penampilan W.A.S.P, yang menyebut variasi mereka. Meskipun ketertarikan mereka tampilan mereka sebagai ‘shock rock’ dalam berpakaian secara spesifik karena penampilannya yang dilihat terinprirasi oleh dunia maskulin dari sekilas saja langsung memberikan efek budaya anak motor, musikus hair metal menebar ketakutan dan ancaman (Watts, tetap sering menganut tipe estetika 2016: 133).

93

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

3) The ultra feminine aesthetic mengombinasikannya dengan baju-baju Dari ketiga tipe citraan, the ultra gembung yang terinspirasi dari Ratu feminine aesthetic atau estetika ultra Elizabeth atau Raja Louis XIV (Blush feminin merupakan tipe yang paling dalam Watts, 2016: 137). Billy Childs feminin dalam arena glam metal. Tidak basis Britny Fox menyebut, “Ini seperti karakter pembelokan gender membuat kami tampak seperti sebuah dalam kedua tipe sebelumnya, para band glam rock yang seksi (dalam musikus yang mengadopsi tipe ultra Popoff, 2014: 181). Ultra feminine feminin ini dengan kesadaran penuh aesthetic mencapai titik kulminasi di mengupayakan tampilan feminin secara tahun 1987 dengan band Poison sebagai lebih utuh dan meyakinkan. Untuk pemuncaknya. Chuck Klosterman tujuan ilusi gender ini, para pelaku ultra penulis dan kritikus musik feminin hair metal mengenakan pakaian mendeskripsikan Poison sebagai perempuan yang berhiaskan rempel dan “terglamor dari yang glamor” renda, yang ditambahi aksesoris (Klosterman, 2003). selendang bulu, syal sequin yang Untuk melengkapi penampilan, mengkilap, dan perhiasan-perhiasan banyak musikus yang menerapkan perempuan. Rambut mereka benar-benar makeup. Dinyatakan oleh Caitlin ditata dengan gaya rambut perempuan. Buegeler (Buegeler, 2015) bahwa Mereka tidak merasa sungkan atau malu pengaplikasian makeup berguna untuk untuk mengecat kuku dengan warna- meningkatkan rasa percaya diri dan warna terang; juga memakai lipstick, membuat pemakainya merasa lebih maskara, serta blush on agar penampilan cantik. Bukszpan (2012: 86-87) mereka benar-benar tampak feminin menyebutkan salah satu gaya makeup tanpa cela. Ditambahkan oleh Watts musikus metal, yakni effeminate (2016: 142) bahwa mereka memakai makeup; yang merupakan makeup makeup sebagai pembuktian bahwa laki- keperempuan-perempuanan yang laki sejati pun bisa dan benar-benar dikenakan oleh band-band glam metal memakai makeup. tahun 1980-an seperti Poison. Makeup Band-band seperti Cinderella dan mereka tampak menor, yang bahkan Britny Fox mengadopsi komponen- mirip dengan perempuan tunasusila komponen visual ini di tahun 1980-an, jalanan.

94

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Bret Michaels lahir dengan nama PEMBAHASAN Bret Michaels Sychak di Butler, Berikut ini penelaahan foto Pennsylvania, Amerika pada tanggal 15 potret musikus hair metal berdasarkan Maret 1963. Ia berpostur langsing atletik teori-teori yang sudah dijabarkan. Foto- dengan tinggi 178 cm (5 kaki 10 inci), foto ini diciptakan pada saat musik hair berkulit putih dari ras Kaukasoid, metal sedang berada di masa berambut pirang, bermata biru, dengan kejayaannya, yakni tahun 1980-90an. orientasi seksual lurus/normal. Situs Konteks budaya yang dipahami pun, whosdatedwho.com mencatat 26 dengan demikian, berhubungan dengan hubungan asmara yang pernah Michaels masa tersebut. Sehubungan dengan hal alami dengan perempuan yang ini, Barker (dalam Irwandi, 2019: 6-7) didominasi oleh aktris, model, dan menegaskan bahwa foto potret peserta acara reality show-nya. Lebih merupakan sebuah wujud budaya yang spesifik pada era kejayaan hair metal, ia diproduksi dan dipahami dalam konteks berpacaran dengan tracy Crosby pada sosial tertentu. 1984-1988, Cindy Rome pada 1988,

Susie owens pada 1988, Susie Hatton 1. Foto Potret Bret Michaels pada 1988-1993, Taimie Hannum pada 1993, Pamela Anderson pada 1994, dan Kristi Gibson pada 1994-2012 (whosdatedwho.com, diakses pada hari Sabtu, 4 April 2020, pukul 19.17 WIB). Selain sebagai vokalis, Michaels juga mendominasi penciptaan lagu-lagu bagi bandnya, Poison. Poison berasal dari Pennsylvania, Amerika, yang hijrah ke Los Angeles pada tahun 1984 dan selanjutnya mendapatkan ketenarannya setelah merilis album perdana Look Gambar 1. Foto potret Bret Michaels, vokalis What the Cat Dragged In yang terjual band Poison Sumber: pinterest.com sebanyak 2 juta kopi. Poison sering (diakses pada hari Senin, 3 Maret 2020, pukul 11.25 WIB) dikritik atas dominasi visualitasnya yang 95

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 mengalahkan musikalitasnya, namun warna hitam, yang petnya diposisikan mereka tidak memperdulikan hal ini mengarah ke samping kanan. karena secara de fakto penjualan album Rambut pirang Michaels panjang mereka demikian laris, konser mereka sepunggung, lurus agak bergelombang, pun selalu sukses (Bukszpan, 2012). terurai jatuh ke dada kanan dan kiri. Dalam foto potret ini, Michaels Bagian poninya dibiarkan menjuntai mengenakan baju atasan putih hingga menutupi seluruh mata kanan dan berhiaskan rempel putih dengan aksen setengah bagian mata kiri. outline merah di sepanjang dada hingga Michaels menerapkan effeminate perut. Baju berkerah ini berjenis kutung makeup yang nyata. Makeup-nya tampak (tanpa lengan), di bagian lubang tebal dengan pengaplikasian eyeliner lengannya tampak serabut-serabut hitam dan lipstick ber-finish glossy benang dari kain putih ini yang warna merah menyala. Eyeliner ini tampaknya baru saja dipotong. Bagian membuat matanya terkesan lebih tajam bawah baju ini diikat dengan sebuah meskipun tertutupi oleh rambut. Lipstick simpul, bagian atasnya tidak diaplikasikan melebar hingga keluar dari dikancingkan sehingga menampakkan garis bibir, mengesankan bibir yang tebal aksesoris yang dikenakan berupa kalung dan sensual; ditambah dengan efek putih. Baju atasan lainnya berupa jaket glossy, bibirnya tampak lebih segar dan yang dikenkan sebatas setengah lengan. ‘menantang’. Blush on merah muda yang Jaket ini berwarna hitam, merah, dan diaplikasikan pada kedua pipinya putih, dengan aksen motif leopard warna membuat wajahnya tampak segar merah-hitam. Untuk bawahannya, merona, sekaligus menguatkan Michaels mengenakan celana panjang ketirusannya. berbahan kulit warna hitam glossy. Michaels menerapkan pose Terdapat beberapa patch warna putih badan setengah profil. Posisinya dan perak di bagian paha. Bagian tepi membungkuk menghadap ke samping luar, tepat di jahitan vertikal celana kiri, sekitar 70 derajat dari kamera. terdapat hiasan list putih keperakan yang Kedua kakinya mengatup rapat dengan vertikal. Sebagai aksesorisnya, Michaels orientasi ke samping kiri pula, sekitar 85 mengenakan topi model newsboy warna derajat dari kamera. Pose wajahnya merah beraksen titik-titik dan garis enface, menengok sekitar 5 derajat ke

96

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 arah kanan, membuat pipi kirinya lebih tampak dominan. Tangan kanannya memegang pinggang kanan, tangan kirinya memegang paha kiri. Kedua tangan ini digelayuti jaket yang tampaknya baru saja dilepaskan dari badan. Otot trisep dan bisep pada lengan kanan dan kirinya tampak menonjol. Pundak kanannya sedikit direndahkan dari pundak kiri. Pose ini menghasilkan Gambar 2. Foto potret Michael Monroe, vokalis kesan cantik, sensual, sekaligus Hanoi Rocks Sumber: Instagram @metaluntildeath maskulin. (diakses pada hari Minggu, 4 Oktober 2020, pukul 11.32 WIB) Dalam foto ini, Michaels tampak sebagai seorang pretty boy dengan fitur Michael Monroe ialah vokalis fisik langsing-atletis yang didukung oleh grup band Hanoi Rocks asal Finlandia. Ia makeup-nya yang menor. Tonjolan otot- lahir di Helsinki, Finlandia, pada 17 Juni otot lengan, pose tubuh membungkuk 1962 dengan nama asli Matti Antero dengan tatapan mata tajam meskipun Kristian Fagerholm. Perawakannya tertutup rambut, dan bibir berpose duck langsing dengan tinggi 183 cm (6 inci 0 face memunculkan citra sensual. Model cm) (www.notednames.com, diakses baju, aksesoris, ekspresi wajah, makeup, pada hari Minggu, 12 Oktober 2020, dan tatanan rambut yang keperempuan- pukul 19.59 WIB). Monroe memiliki ras perempuanan menghasilkan kesan Kaukasoid yang kental; berkulit putih, feminin dan modis. Sesuai dengan berambut pirang lurus, dan bermata biru. pemerian Watts (2016: 131) gaya Wajahnya bersih, tanpa kumis, tanpa penampilan Monroe merupakan jenggot, tanpa cambang, dengan bentuk perwujudan citra the ultra feminine oval-tirus. aesthetic. Hanoi Rocks merupakan band hair metal yang aktif pada tahun 1979- 2. Foto Potret Michael Monroe 1985 dan 2001-2009. Monroe sebagai vokalisnya memiliki gaya panggung yang khas, berjingkrak-jingkrak riang

97

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 mirip dengan gaya Mick Jagger vokalis bagian dada; jenis hiasan yang lazim The Rolling Stone. Perbedaan diaplikasikan pada pakaian perempuan. signifikannya, Monroe memakai riasan Kemeja ini tidak dikancingkan hingga lipstik tebal dan rambut ber-hairspray, memperlihatkan kulit dadanya. Ikat sedangkan Jagger tidak. Gaya pinggangnya tampak terbuat dari bahan penampilannya ini memiliki pengaruh kulit atau kulit imitasi, dengan aksen yang sangat besar terhadap penampilan rivet dan tanda silang (huruf ‘X’). band-band hair metal yang populer di Bawahannya meskipun hanya tampak kemudian hari (Bukszpan, 2012). Oleh sepenggal namun cukup terbaca bahwa sebab itu, ia dinyatakan sebagai pionir itu adalah celana celana jins berwarna fashion bagi band-band hair metal biru. Ia memakai anting-anting besar (Popoff, 2014). berbentuk bintang yang tampak berkilau, Monroe memiliki penampilan gelang di tangan kanan dan kiri, kalung androgini yang tergolong ekstrim, berbandul, serta cincin di jari tengah dan sedangkan teman-teman bandnya kelingking kanan. Rambutnya berwarna condong berpenampilan lebih ‘lunak’ pirang gelap (dark blonde) dengan seperti personel-personel band New potongan a la shaggy yang panjang di York Dolls atau Aerosmith (Popoff, belakang, pendek di depan. Bagian 2014). Meskipun demikian, ia atasnya mengembang ke samping dan ke berorientasi seksual normal. Disebutkan atas, dengan sedikit jabrik. Sebagian bahwa pada tahun 1981-1984 ia kecil rambutnya menjuntai ke dada. berpacaran dengan perempuan yang Sebagian poninya menutupi dahi kiri dan bernama Cyrinda Foxe. Pada tahun 1985 jatuh diagonal hingga menutupi alis dan ia berpacaran dengan Jude Wilder yang seperempat bagian mata kiri. Monroe selanjutnya menjadi istrinya namun menerapkan effeminate makeup. Makeup akhirnya meninggal dunia pada tahun yang diaplikasikan berupa eye liner 2001 (www.whosdatedwho.com, (celak) warna hitam pekat, membuat diakses pada hari Minggu, 11 Oktober mata Monroe tampak lebih besar, 2020, pukul 17.33 WIB). bentuknya terdefinisikan dengan jelas Dalam foto potret ini, Monroe dan sorotnya tampak lebih ekspresif. mengenakan kemeja lengan panjang Pemakaian kostum, aksesoris, tata berwarna putih dengan hiasan rempel di

98

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 rambut, dan makeup ini memberikan sesuai dengan yang dikatakan oleh Watts kesan modis dan feminin. (2016: 131) yakni bercitraan the ultra Monroe berdiri dengan orientasi feminine aesthetic. badan seperempat profil, sekitar 315 derajat terhadap kamera, menghadap ke SIMPULAN samping kanan agak ke depan. Tubuh Terdapat dua faktor pendukung bagian atas dan lengan kirinya meliuk musikus hair metal bergaya membentuk huruf C, tangan kanan keperempuan-perempuanan, yakni menggenggam kemeja bagian kanan- faktor internal dan faktor eksternal. bawah hingga menciptakan draperry di Faktor internal merupakan faktor yang bagian kiri kemeja, telapak tangan kiri berasal dari dalam diri pribadi subjek, memegang kepala dengan kesan yakni fitur fisik berupa postur yang mendorong rambut. Pose wajahnya tinggi-langsing, wajah tampan yang hampir enface, dengan orientasi kepala bersih dan tirus, rambut panjang, serta sekitar 5 derajat meleng ke arah kiri tingkah laku atau attitude keperempuan- sehingga garis rahang sisi kanan tampak perempuanan yang diekspresikan. lebih dominan. Bibirnya mengatup rapat Faktor eksternal merupakan faktor yang agak didorong ke depan. Ekspresi berasal dari luar diri pribadi, yang wajahnya tanpa senyum, cenderung dilekatkan pada dirinya ketika berfoto melankolis, manja, dan manis. Pose ini yakni, pakaian dan aksesoris bercitra menghasilkan kesan romantis, feminin, feminin yang dikenakan, makeup dan sensual. mencolok yang diaplikasikan, dan gaya Foto potret Monroe rambut yang ditata seperti lazimnya menampakkan dirinya yang pretty boy rambut perempuan. Faktor eksternal ini dengan fitur fisik tubuh langsing, wajah berkaitan erat dengan semangat zaman bersih dan tirus, yang diperkuat lagi oleh kala itu, yang dipengaruhi oleh budaya tata riasnya yang mencolok. Lekuk tubuh populer musik hair metal yang identik yang menonjol dan rambut yang agak dengan musikus berpenampilan glamor, acak-acakan memunculkan citra sensual. meriah, dan relatif mirip dengan Model baju dan ekspresi wajah yang perempuan. Kedua faktor ini bergabung lembut dan manja menghasilkan kesan menjadi satu dalam sebuah ‘klik’ shutter feminin. Gaya penampilan Monroe, yang membekukan sebuah momen yang

99

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 bersifat sesaat; momen ketika musikus pada keinginan mereka untuk bertingkah laku dengan pose sensual menampilkan citraan estetis sebagai yang menekankan lekuk tubuh, personel band hair metal yang mereka memainkan rambut; dilengkapi dengan anut, menguatkan ketampanan a la pretty eskpresi wajah lembut-manja, atau boy, dan menonjolkan sensualitas. menggemaskan-menantang, yang Berdandan a la perempuan dianggap menghasilkan kesan keperempuan- sebagai wujud pemberontakan laki-laki perempuanan. penganut gaya hidup sex, drugs, rock Secara fotografis, dalam foto and roll yang tidak menerima begitu saja potretnya, musikus-musikus hair metal pakem berdandan yang sudah ada. berpose dengan meliukkan tubuh, Berpenampilan biasa saja seperti memainkan rambut; menampilkan kebanyakan laki-laki dianggap kurang ekspresi wajah melankolis, sedikit mencerminkan keberanian membuka mulut, memajukan atau Subjek bertema musik hair metal memonyongkan bibir (duck face). Wajah masih sangat terbuka luas untuk dikaji mereka dirias dengan pengaplikasian dalam ranah akademik. Penelitian make-up baik tipis, sedang, maupun berbahasa Indonesia tentang musik hair tebal. Rambut mereka rata-rata panjang metal masih belum ditemukan, terkhusus sebahu dan sepunggung; ada yang ditata yang berkaitan dengan disiplin fotografi. dengan model mengembang dan kaku Dari penelitian ini diharapkan akan tinggi menjulang, ada yang dibiarkan muncul penelitian-penelitian lain dengan terurai. Tubuh mereka mengenakan tema ini. Terdapat sejumlah topik yang pakaian yang model dan bahannya lazim disarankan untuk dibahas oleh para dikenakan oleh perempuan, mereka juga peneliti selanjutnya seperti, penelitian mengenakan aksesoris yang identik dengan topik fotografi panggung dengan perempuan. Hal ini disebabkan musikus hair metal, penelitian yang oleh kondisi zaman kala itu, di mana membahas karya foto yang diciptakan musik hair metal memiliki ‘pakem- fotografer sekaligus musikus hair metal, pakem’ tersendiri dalam hal pencitraan penelitian yang membahas foto-foto visual, yang ‘memandu’ para musikus hair metal di media sosial, dan musikusnya untuk berpenampilan penelitian yang membahas foto-foto sedemikian rupa. Hal ini berimplikasi

100

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 musikus hair metal yang diciptakan oleh Jakarta. Irwandi. (2019). Sejarah dan Aspek fotografer spesialis musik metal. Artistik Studio Foto Potret Komersial di Yogyakarta: Metode DAFTAR PUSTAKA Riset dan Teori (B. P. I. Yogyakarta, Ed.). Yogyakarta. Barrett, T. (2000). Criticizing Irwandi & Apriyanto, M. F. (2012). Photographs: An Introduction to Membaca Fotografi Potret. Understanding Images (3rd ed.). Yogyakarta: Gamamedia. New York: McGraw-Hill. Israelson, B. (2015). Essential Elements Best, D. L. (2003). Gender Stereotypes. of Portrait Photography: Lighting In C. R. Ember & M. Ember (Eds.), and Posing Techniques to Make Encyclopedia of Sex and Gender: Everyone Look Their Best. New Men and Women in the World’s York: Amherst Media Inc. Cultures. New York: Kluwer Khai, S. W., & Wahab, J. A. (2017). Academic/Plenum Publisher. Prettiness as A Shield: The Buegeler, C. (2015). Makeup, Your Romantic Perpetuation of Mind: Social Expectations and Patriarchy through the Perceptions of Makeup Use. HSSP Representation of Pretty Boy in and Sociology, (May). Popular Korean Dramas in Bukszpan, D. (2012). The Encyclopedia Malaysia. Media Watch, 8(3), 298– of Heavy Metal. New York: 310. Sterling. Klosterman, C. (2003). Fargo Rock City: Charpentier, P. (2003). Fotografi Potret, A Heavy Metal Odyssey in Rural Edisi Kedua, Cetakan Ketiga, North Dakota. New York: Scribner. Terjemahan RM. Soelarko. Low, B. S. (2003). Biological Bases of Semarang: Dahara Prize. Sex Differences. In C. R. Ember & Dalzell, T. (2018). The Routledge M. Ember (Eds.), Encyclopedia of Dictionary of Modern American Sex and Gender: Men and Women Slang and Unconventional English, in the World’s Cultures. New York: Second edition. Newyork: Kluwer Academic/Plenum Routledge. Publishers. Ember, C. R., & Ember, M. (2003). McCombe, J. (2015). Hair Metal And Encyclopedia of Sex And Gender: Authenticity in The Twenty-First Men And Women in the World’s Century Heavy Metal Canon Wars. Cultures. New York: Kluwer Modern Heavy Metal: Markets, Academic/Plenum Publisher. Practices And Cultures, Ermawati, P. (2018). Orientasi Fotografi International Academic Conference Pengunjung Anjungan Wisata di 2015. Kawasan Mangunan: Kajian Fungsi Nugroho, A. (2006). Kamus Fotografi. Foto Potret di Media Sosial Yogyakarta: Penerbit Andi. Instagram. Specta: Journal of Partridge, E. (2006). A Dictionary of Photography, Arts, and Media, Slang and Unconventional English: 2(November), 105–120. Colloquialisms and Catch Phrases, Fiske, J. (2005). Reading The Popular. Fossilised Jokes and Puns, General London: Routledge. Nicknames, Vulgarisms, and Such Haiklip, T. R. (2007). Metal: A to Z, The Americanisms As Have Been Complete Metal Guide…. Ever. Naturalised, 8Th Edition. New

101

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

York: Taylor & Francis Routledge. Phillips, W., & Cogan, B. (2009). https://notednames.com/Music/Musicians Encyclopedia of Heavy Metal /Michael-Monroe-Birthday-Real-Name- Music. Westport: Greenwood Press. Age-Weight-Height/ diakses pada hari Popoff, M. (2014). The Big Book of Hair Minggu, 12 Oktober 2020, pukul 19.59 Metal: The Illustrated Oral History WIB. of Heavy Metal’s Debauched Decade. Minneapolis: Voyageur https://www.pinterest.com/pin/46886701 Press. 1198072296/?amp_client_id=ykM-lLLZnW- School, F. P. (1963). Famous 1A7TyvvFEw2f3zDXoBr_qtgiwyOlfBZ6Qxdv Photographers Course. Westport: FyABhv9WAErsmFjUG&mweb_unauth_id= Famous Photographers School, Inc. &_url=https%3A%2F%2Fwww.pinteres Simon, B. (2014). Bloody Rain and t.com%2Famp%2Fdjblondierocks%2Fbret- Thorny Roses: Gender Coding in michaels%2F&_analytics=1*qngycw*ci Thrash and Hair Metal. In d*eWtNLWxMTFpuVy0xQTdUeXZ2RkV3M Masculine & Feminine: Either, mYzekRYb0JyX3F0Z2l3eU9sZkJaNlF4ZHZGe Neither, Both or More? II. Suceava: UFCaHY5V0FFcnNtRmpVRw diakses pada Ştefan cel Mare University Press. hari Senin, 27 April 2020, pukul 13.40 Soedjono, S. (2006). Pot-Pourri Fotografi. Jakarta: Universitas Tri WIB. Sakti. https://www.whosdatedwho.com/dating/b Straw, W. (1984). Characterizing Rock ret-michaels diakses pada hari Sabtu, 4 Music Cultures: The Case of Heavy April 2020, pukul 19.17 WIB). Metal. Canadian University Music Review, 5, 104–122. https://www.whosdatedwho.com/dating/ Watts, C. A. (2016). Nothin’ But A Good michael-monroe diakses pada hari Time: Hair metal, Conservatism, Minggu, 11 Oktober 2020, pukul 17.33 and The End of The Cold War in WIB). The 80s. University of South Florida. Weinstein, D. (2000). Heavy Metal: The Music and Its Culture, Revised Eition. New York: Da Capo. West, S. (2004). Portraiture. New York: Oxford University Press.

Pustaka Laman https://www.instagram.com/p/CA89xB8sh d-/?igshid=ws7jj1pibbbr diakses diakses pada hari Minggu, 11 Oktober 2020, pukul 13.19 WIB.

102

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 SEBUAH DESKRIPSI AWAL TENTANG WANITA SEBAGAI OBJEK DALAM KARYA SENI FOTOGRAFI INDONESIA Arti Wulandari

Program Studi Fotografi, FSMR, ISI Yogyakarta Kaliurang Km 10.9 Gg. Bina Anak Sholeh No.19, Sinduharjo, Ngaglik Sleman, Yogyakarta 55521 Tlp. 085292999919, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

An Preliminary Description of Women as Objects in Indonesian Photographic Art Works. Undergraduate Photography Study Program, FSMR, ISI Yogyakarta as an art education institution in the field of photography, which was founded in 1993 and started graduating with bachelors in 1998. Until now, the S-1 Photography Study Program, FSMR, ISI Yogyakarta has graduated a number of art graduates photography which is divided into three concentrations, namely art photography, journalism, and commercial. Among the various themes that address life issues that are featured in photographic works of art, one of the highlights is about women, both those raised in photographic works of art created by female photographers and male photographers who have an eye for women. This study will examine women as objects in photographic art (case studies in the Final Project of the Undergraduate Photography Study Program, FSMR, ISI Yogyakarta). The methods to be used are data collection, data classification and data analysis. After the data was obtained from digilib.isi.ac.id and the Library of the Photography Study Program, FSMR, ISI Yogyakarta and classified according to the fields of expression, journalism, and commercial, the results obtained were 63 TA titles of photography artworks. ISI Yogyakarta which has a female or female object. The details for the three fields are 18 in the field of expression photography, 11 in the field of journalistic photography, and 34 in the field of commercial photography. Further studies on the aesthetic aspects of photographic artwork, which include ideational and technical aspects, can be carried out based on these preliminary findings.

Key words: initial description, woman; object; photographic artwork

ABSTRAK

Program Studi S-1 Fotografi, FSMR, ISI Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan seni di bidang fotografi, yang didirikan pada tahun 1993 mulai meluluskan sarjana pada tahun 1998. Hingga saat ini Program Studi S-1 Fotografi, FSMR, ISI Yogyakarta telah meluluskan sejumlah sarjana seni fotografi yang terbagi dalam tiga konsentrasi, yaitu fotografi seni, jurnalistik, dan komersial. Di antara beragamnya tema yang mengangkat persoalan kehidupan yang ditampilkan dalam karya seni fotografi, salah satu yang menarik adalah tentang wanita, baik yang diangkat dalam karya seni fotografi yang dicipta oleh fotografer wanita maupun fotografer pria yang mempunyai perhatian kepada wanita.

103

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Penelitian ini akan mengkaji wanita sebagai objek dalam karya seni fotografi (studi kasus dalam Tugas Akhir Program Studi S-1 Fotografi, FSMR, ISI Yogyakarta). Metode yang dilakukan adalah pengumpulan data, pengklasifikasian data, dan analisis data. Setelah data diperoleh dari digilib.isi.ac.id dan Perpustakaan Program Studi Fotografi, FSMR, ISI Yogyakarta dan diklasifikasikan menurut bidang ekspresi, jurnalistik, dan komersial hasilnya diperoleh 63 judul TA karya seni fotografi Tugas Akhir Program Studi S-1 Fotografi, FSMR, ISI Yogyakarta yang berobjek wanita atau perempuan. Rincian untuk ketiga bidang itu adalah 18 di bidang fotografi ekspresi, 11 di bidang fotografi jurnalistik, dan 34 di bidang fotografi komersial. Kajian lebih lanjut tentang aspek estetik karya seni fotografi, yang menyangkut aspek ideasional dan aspek teknikal dapat dilakukan berdasarkan hasil temuan awal ini.

Kata kunci: deskripsi awal; wanita; objek; karya seni fotografi

PENDAHULUAN wanita, baik yang diangkat dalam karya Sebagai lembaga pendidikan seni di seni fotografi yang dicipta oleh fotografer bidang fotografi, Program Studi S-1 wanita maupun fotografer pria yang Fotografi, FSMR, ISI Yogyakarta yang mempunyai perhatian kepada wanita. didirikan pada tahun 1993 mulai Karya seni fotografi yang menampilkan meluluskan sarjana pada tahun 1998. wanita serta dinamika kehidupan mereka Dalam rentang waktu 25 tahun, Program akan memberikan wawasan kepada Studi S-1 Fotografi, Jurusan Fotografi, pembaca mengenai wanita dalam karya seni FSMR, ISI Yogyakarta telah meluluskan fotografi. Tulisan ini akan membahas sejumlah sarjana seni fotografi yang terbagi wanita sebagai objek dalam karya seni dalam tiga konsentrasi, yaitu fotografi seni, fotografi (studi kasus dalam Tugas Akhir jurnalistik, dan komersial. Terdapat tema Program Studi S-1 Fotografi, FSMR, ISI yang beragam di dalam karya seni fotografi. Yogyakarta). Tema-tema yang diangkat di dalam karya Berdasarkan latar belakang seni fotografi meliputi persoalan permasalahan tersebut, rumusan kehidupan, politik, sejarah, dan lain-lain. permasalahan dalam penelitian ini adalah Di antara beragamnya tema yang bagaimana wanita sebagai objek dalam mengangkat persoalan kehidupan yang karya seni fotografi (studi kasus dalam ditampilkan dalam karya seni fotografi, Tugas Akhir Program Studi S-1 Fotografi, salah satu yang menarik adalah tentang FSMR, ISI Yogyakarta). Tujuan teoretis 104

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 penelitian ini adalah mendeskripsikan fotografi potret hitam putih dikaitkan wanita sebagai objek dalam dalam karya dengan aspek teknis kreatif dan fungsi nilai seni fotografi (studi kasus dalam Tugas sosialnya. Karya yang ditampilkan Akhir Program Studi S-1 Fotografi, FSMR, merupakan serangkaian fotografi potret ISI Yogyakarta). Tujuan praktis penelitian wanita penambang pasir di Lereng Selatan ini adalah untuk memperkenalkan kepada Gunung Merapi, Daerah Istimewa masyarakat tentang karya seni fotografi Yogyakarta. Melalui foto-foto yang yang mengangkat tema wanita dan ditampilkan diharapkan dapat memberikan menambah apresiasi dalam memahami sudut pandang bagi masyarakat dalam karya seni fotografi yang mengangkat mengapresiasi sosok wanita penambang wanita. Urgensi dari penelitian ini adalah pasir, melalui ketegaran dan kesabarannya dari sekian banyak karya seni fotografi yang luar biasa. Keunggulan karya ini dengan objek wanita, belum ada yang adalah menampilkan foto potret wanita pernah membuat inventarisasi dan penambang pasir dengan hitam putih kompilasi bagaimana wanita sebagai objek sehingga tampak lebih dramatis. dalam karya seni fotografi terutama dalam Surahman (2018) mengkaji Tugas Akhir Program Studi S-1 Fotografi, objektivitas perempuan tua dalam fotografi FSMR, ISI Yogyakarta. jurnalistik. Menurutnya, objektivikasi Penelitian tentang wanita sebagai perempuan adalah objek yang menarik objek dalam karya seni fotografi Indonesia, karena menjadi sebuah fenomena dalam sejauh pengetahuan penulis, belum pernah kehidupan masyarakat. Nayahi (2015) dikaji oleh peneliti lain, baik dalam bentuk mengungkapkan dalam hubungannya tulisan ilmiah maupun nonilmiah, terutama dengan kehidupan sosial manusia, studi kasus di Program Studi S-1 Fotografi, pengaruh media massa juga terasa pada FSMR, ISI Yogyakarta. Berikut beberapa kehidupan sosial perempuan. Stigma dan penelitian terkait dengan objektivasi stereotip yang terbentuk di masyarakat wanita. mengenai perempuan sedikit banyak dipengaruhi oleh media. Penelitian Wulandari & Maryani (2017) Handayani (2017) menguraikan bahwa mengangkat kehidupan wanita penambang teori psikoanalistik “male gaze” digunakan pasir di Lereng Selatan Gunung Merapi, oleh Laura Mulvey untuk menganalisis Daerah Istimewa Yogyakarta dalam objektivikasi perempuan dalam genre 105

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 fotografi model. Metode yang digunakan wanita, tentang ilusi tentang kecantikan dan adalah wawancara respatoris. Informan pribadi yang menyenangkan kaum pria. terdiri dari fotografer dari tiga daerah, yaitu Kerangka teori yang digunakan Yogyakarta, Makassar, dan Kendari untuk adalah konsep tentang wanita; objek; karya mendapatkan data yang subjektif. Hasil seni fotografi; studi kasus; dan Program kajian menunjukkan bahwa fotografer Studi Fotografi, FSMR, ISI Yogyakarta. mempunyai kekuasaan terhadap Mana kata yang tepat digunakan antara perempuan sebagai objek foto. wanita dan perempuan? Yuliawati (2018) Tulisan nonilmiah tentang wanita membahas dengan detail penggunaan salah satunya adalah kedua istilah itu. Nyata bahwa bahasa tidak “https://photography.tutsplus.com/id/articl bersifat statis, melainkan dinamis. es/women-in-photography-a-story-still- Penelitiannya menunjukkan bahwa being-written--cms-23555. Wanita dalam pendapat yang menyatakan kata wanita Fotografi: Sebuah Cerita Masih yang dulu lebih banyak dipilih karena memiliki Dituliskan. by Dawn Oosterhoff8 Mar makna yang lebih mulia dan kata 2017. Length: Long Languages: History perempuan kini lebih banyak digunakan Photojournalism Products Business” (n.d). karena dipopulerkan oleh para aktivis Ia mengkaji peran yang wanita dapatkan perempuan tampaknya tidak sepenuhnya dalam fotografi; bagaimana wanita terbukti. Kata wanita justru lebih populer. membuat kehidupan di fotografi, dan Selain frekuensi penggunaan kata, bagaimana mereka terus mewujudkannya penelitian ini pun telah memperlihatkan dalam fotografi. makna perempuan dan wanita berdasarkan data penggunaannya yang nyata Hapsari (2017) mengungkapkan berdasarkan preferensi semantis, tidak bahwa fotografi Indonesia, dalam hanya dengan menunjukkan kesamaan peranannya sebagai penyampai ide, ikut kategori semantis, tetapi juga perbedaan di bekerja sama dengan sistem sosial untuk antara kedua kata itu. meminggirkan wanita. Menurutnya, sebagian besar foto-foto potret yang Tim Pusat Bahasa Departemen dihasilkan oleh fotografer Indonesia, yang Pendidikan Nasional (2007) sebagian besar adalah pria, adalah foto-foto mendefinisikan perempuan dan wanita cenderung didefinisikan berdasarkan

106

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 kategori anatomi dan fisiologi, khususnya Dalam penelitian ini digunakan kata berkenaan dengan fungsi reproduksi, wanita karena berdasarkan pemaknaan, sedangkan pembedaan di antara keduanya kata “wanita” lebih dekat dengan kesadaran hanya terletak pada aspek usia. Kata praktis masyarakat, terutama masyarakat perempuan didefinisikan sebagai manusia Jawa. Kata wanita berasal dari kata wani yang memiliki puki, mengalami menstruasi, (berani) ditata (diatur), jadi wanita Jawa hamil, melahirkan anak, dan menyusui. adalah orang yang berani diatur. Namun, Sementara itu, kata wanita didefinisikan bukan berarti pasif dan tergantung kepada sebagai perempuan dewasa. orang yang mengaturnya. Untuk istilah “perempuan” tampaknya tidak cukup bisa Sampai saat ini belum ada menggambarkan kenyataan praktis sehari- kesepakatan dalam penggunaan istilah hari wanita. Akar kata perempuan adalah (yang tepat) perempuan atau wanita. Kata empu yang berarti guru, makna kata ini perempuan berasal dari empu, bermakna lebih menggambarkan kenyataan normatif dihargai, dipertuan, atau dihormati. Kata daripada kenyataan praktis sehari-hari. wanita diyakini dari Bahasa Sansekerta, Wanita adalah sebuah entitas yang indah, dengan dasar kata wan yang berarti nafsu, rumit, sekaligus menarik. Sosoknya sebagai sehingga kata wanita mempunyai arti yang pendamping dan pembanding laki-laki dinafsui. Wanita berarti wani ditata, artinya membuatnya menjadi sosok yang seolah berani ditata dan wanita juga berasal dari hanya sebagai makhluk kedua yang berdiri kata wani tapa yang artinya wanita adalah di belakang laki-laki sebagai kanca sosok yang berani menderita bahkan untuk wingking atau teman di belakang, tanpa orang lain. Jadi, secara simbolik mengubah memiliki kekuasaan sama sekali. Hal ini penggunaan kata wanita menjadi merujuk pada pendapat Soetarjo (2018). perempuan adalah mengubah objek Dengan demikian, kata wanita digunakan menjadi subjek. Kedua istilah ini tidak untuk judul penelitian ini meskipun dalam hanya berkaitan dengan asal bahasa atau pengumpulan data, kata perempuan juga padanan kata saja, tetapi berkaitan dengan digunakan agar data yang terkumpul bisa citra, mitos, atau stereotip. Oleh karena itu, representatif. kaum feminis (di Indonesia) kebanyakan memilih menggunakan kata perempuan dan Menurut Tim Pusat Bahasa bukan wanita (Handayani dan Ardani, Departemen Pendidikan Nasional 2004:vi). (2007:793), objek didefinisikan sebagai: (1) 107

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

“hal, perkara, atau orang yang menjadi medium, desain, pokok isi dan gaya. pokok pembicaraan; (2) benda, hal, dsb. Sedangkan E.B. Feldman dalam Art Image and Idea, 1986, mendekatinya Yang dijadikan sasaran untuk diteliti, dari segi (1) fungsi seni (personal, diperhatikan,dsb.; (3) nomina yang sosial, fisikal); (2) gaya seni melengkapi verba transitif di klausa; (4) hal (keakuratan objektif, susunan formal, fantasi emosi); (3) struktur seni atau benda yang menjadi sasaran usaha; dan (penulisan, desain, keindahan), (5) titik atau himpunan yang bertindak hubungan antara medium dan arti sebagai sumber cahaya bagi suatu lensa, (lukisan, patung, arsitektur). Sementara Denis Huisman dalam Esthetica, 1964, cermin, atau bagi suatu sistem lensa.” menelaah dari perangai dasar karya seni Sementara itu, secara lebih detail sebagai ciptaan, karya seni dalam berbagai fungsi (seni untuk seni, sosial, terkait objek seni, Susanto (2018:290) pendidikan, dan politik). Sedangkan mendefinisikan objek sebagai “material karya seni nonfisik seperti halnya ide yang digunakan untuk mengekspresikan ide maupun konsep karya. agar menjadi perhatian, perasaan, pikiran, Dengan demikian, karya seni atau tindakan. Objek dipahami sebagai fotografi adalah hasil cipta seni dalam kebendaan, subhuman dan pasif, tidak sama bidang fotografi, baik bersifat fisik maupun dengan subjek yang biasanya bersifat nonfisik. Fisik dalam hal ini adalah karya aktif….” Terkait dengan istilah objek, seni yang dihasilkan melalui proses dalam penelitian ini hal yang menjadi penciptaan dan penghadiran karya seni pokok pembicaraan adalah wanita di dalam fotografi. Diungkapkan oleh Soedjono karya seni fotografi Tugas Akhir Program (2007:5), proses tersebut melalui tiga Studi S-1 Fotografi, FSMR, ISI tahapan, yaitu (1) proses pemotretan, (2) Yogyakarta. proses ‘kamar gelap maupun kamar terang’, dan (3) proses upaya penampilan akhir end Konsep karya seni menurut Susanto product-nya. Sementara itu, secara nonfisik (2018:222) adalah: menyangkut ide dan teknik penciptaannya. Buah tangan atau hasil cipta seni, baik bersifat fisik maupun nonfisik. Studi kasus adalah pendekatan untuk Sesuatu disebut karya seni secara fisik meneliti gejala sosial dengan menganalisis dapat ditelaah dari beberapa sudut. satu kasus secara mendalam dan utuh (Tim Menurut Laura H. Chapman dalam Approaches to Art in Education, 1978 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan karya seni secara utuh dilihat dari segi Nasional, 2007:1093). Studi kasus dalam bentuk dan dimensi, manfaat, fungsi, 108

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 penelitian ini dilakukan dengan meneliti Program Studi S-1 Fotografi, FSMR, ISI gejala yang terjadi tentang wanita sebagai Yogyakarta yang berobjek wanita atau objek karya seni fotografi dalam Tugas perempuan sampai Semester Genap 2020. Akhir Program Studi S-1 Fotografi, FSMR, Alat dalam penelitian ini meliputi ISI Yogyakarta. kartu data, yang digunakan untuk mendata Program Studi S-1 Fotografi, FSMR, Tugas Akhir Program Studi S-1 Fotografi, ISI Yogyakarta adalah salah satu program FSMR, ISI Yogyakarta yang berobjek studi di Fakultas Seni Media Rekam wanita atau perempuan. Jalan penelitian (FSMR), ISI Yogyakarta yang diresmikan meliputi pengumpulan data, klasifikasi pada tahun 1993 dan secara resmi dimulai data, dan analisis data. pada tahun akademik 1994/1995. Lulusan Data dikumpulkan dengan Program Studi S-1 Fotografi, FSMR, ISI menginventarisasi judul-judul Tugas Akhir Yogyakarta dibekali berbagai kompetensi (TA) keseluruhan mahasiswa ISI sebagai landasan dalam penciptaan dan Yogyakarta. Analisis data dilaksanakan pengkajian karya fotografi, yaitu (1) sesudah data yang terjaring fotografi seni/ekspresi (fine art diklasifikasikan, yaitu karya seni fotografi photography), (2) fotografi jurnalistik, dan Tugas Akhir Program Studi S-1 Fotografi, (3) fotografi komersial (Tim Penyusun, FSMR, ISI Yogyakarta yang berobjek 2017). wanita atau perempuan. Hasil analisis data berupa tabel yang diikuti oleh deskripsi METODE PENELITIAN atau uraian berdasarkan data dalam tabel. Metode penelitian menyangkut bahan, alat penelitian, dan jalan penelitian. PEMBAHASAN Bahan jadi untuk data dalam penelitian ini Data judul TA diperoleh dengan adalah Tugas Akhir Program Studi S-1 mengetikkan kata kunci wanita dan Fotografi, FSMR, ISI Yogyakarta yang perempuan di laman digilib.isi.ac.id. Kata berobjek wanita atau perempuan. Populasi kunci wanita menghasilkan 185 buah judul atau bahan mentah adalah jumlah TA, sedangkan kata kunci perempuan keseluruhan Tugas Akhir mahasiswa ISI menghasilkan 264 buah judul. Selain itu, Yogyakarta. Dari jumlah keseluruhan juga dilakukan dengan menelusuri data di tersebut, diambil semua data Tugas Akhir Perpustakaan Program Studi Fotografi, 109

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

FSMR, ISI Yogyakarta. Kemudian, Nama Bidang No. NIM Mahasisw Judul mencermati substansi TA yang berobjek a Ignatius Wanita Dalam wanita atau perempuan tanpa dicantumkan 99101 Liliek 8 Fotografi Bawah 75031 Seno di dalam judulnya. Air Harjanto Simbolisasi Hario Kekuasaan Berdasarkan tiga bidang konsentrasi 00102 9 Yudho Wanita Jawa 04031 di Program Studi Fotografi, FSMR, ISI Negoro dalam Karya Fotografi Seni Yogyakarta, yaitu ekspresi, jurnalistik, dan Bagian-Bagian Tubuh Manusia 01102 Rahmat komersial, data yang diperoleh 10 Sebagai Ide 20031 Hidayat diklasifikasikan berdasarkan hal tersebut. Penciptaan Karya Seni Fotografi Berikut tabel data judul TA karya seni Eksplorasi Keindahan Tubuh 05103 Sugeng fotografi Tugas Akhir Program Studi S-1 11 Manusia Dalam 31031 Priharto Fotografi Fotografi, FSMR, ISI Yogyakarta yang Ekspresi Cipratan Air pada berobjek wanita atau perempuan. Model Perempuan 11105 Sigit Setya 12 dalam Karya 65031 Kusuma Tabel 1. Data Judul TA Karya Seni Fotografi Fotografi Tugas Akhir Program Studi S-1 Fotografi, Ekspresi Nurila Eksistensi Ibuku 12100 FSMR, ISI Yogyakarta yang Berobjek Wanita 13 Novia dalam Fotografi 01231 atau Perempuan Lubis Ekspresi Representasi Perempuan Nama Mita Bidang No. NIM Mahasisw Judul 13106 Korban 14 Dwinanda 79031 Kekerasan dalam a Athira Ekspresi 94100 Esti Wanita dalam Fotografi 1 16031 Rugminten Karya Fotografi Ekspresi Pamungka Bentuk Tubuh Visualisasi 95100 Imajinatif Gejolak 2 s Wahyu Dalam Fotografi 13100 45031 15 Gala Gaya Hati dalam Setiyanto Seni 09131 Melukis Dengan Fotografi 96100 M. Fajar Cahaya Sebagai Ekspresi 3 83031 Apriyanto Media Ekspresi Kepribadian 13106 Ngesti Introvert dalam Diri 16 Gaya Minimalis 45031 Limna Sari Fotografi 97101 Heru 4 Visual Pada Nude Ekspresi 16031 Melianto Memor Patah Hati Photography 13106 Ayra Potret Pekerja 17 dalam Fotografi 98101 Arif 47031 Tresnasari 5 Wanita dalam Ekspresi 30031 Yulianto Visualisasi Karya Fotografi Dea Imajinatif Tubuh Wanita 13106 Ranesya 18 Tembang 98101 Alim dalam Karya Seni 53031 Pandanaru 6 Macapat dalam 46031 Buana Nude m Photography fotografi Ekspresi Penggabungan Jumlah 18 Tekstur Denada dalam 99101 Yose Armin 7 Tumbuhan Jurna- 95100 Karya Fotografi 70031 Saputra 1 Dwi Dengan listik 67031 Dokumenter Putranti Photogrphy Nude Hitam-Putih 110

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Nama Nama Bidang No. NIM Mahasisw Judul Bidang No. NIM Mahasisw Judul a a Foto Dokumenter 9410 Gaya Fesyen Komer- Handaya 95100 Usep Sisi Lain 1 0240 Jalanan Dalam 2 sial Susetiya 38031 Kurniadi Perkawinan GKR 31 Fotografi Pembayun Karya Foto,Foto 9510 Ezu Sri Pengupas Model Pada 2 0310 Oktavianu 03102 Idealita Kerang dalam Dimensi Hitam 3 31 s 85031 Ismanto Fotografi Putih Dokumenter 9610 Aksesoris Fashion Sulistyo 03102 Mohamad Esai Kehidupan 3 0810 Dalam Karya 4 Ningrum 76031 Syukron Penari Seksi 31 Fotografi Seni Erotisme dalam 9610 Patung Wanita Dhodi Fotografi: Studi 4 0780 dalam Still Life Syailendra Bari Kasus Foto Pentas 31 Photography 08104 5 Paramarta Biduanita 0010 33031 Susanto Fotografi Potret Islam Dangdut dalam 5 1820 Umboro Tata Rias Fantasi Akun Facebook 31 "Ha Soe SE" 0110 Fashion Tahun Atikha Potret Perempuan 6 2180 1960 Dalam Prastiwi Dayak Iban, 31 Fotografi 09104 Kayan, Desa 0210 Rici Visualisasi 6 Rizqi 88031 Sungkung, 7 2580 Ferdian Fotografi Pada Kalimantan 31 Linde Majalah Fashion Selatan Representasi 0210 Laily Yuntri Pencarian Wanita dalam 8 2590 Rachmelia 10105 Winda Identitas Remaja Foto di Majalah 7 31 Evrini 22031 Mulyaningdalam Fotografi Pria rum Dokumenter Problematika Potret Wanita Jilbab Ketika Jawa dalam Menjadi 0410 Kartu Pos Tahun Tetty Dwi Pelengkap Lelyana 9 3290 13100 1900-1910: Wijayanti Penampilan 8 Septianti 31 03131 Kajian Semiotika Seoramg Soetarjo dan Aspek Formal Muslimah dalam Fotografi Foto Esai (Pengkajian) Art Fashion Karya Pekerja Wanita 0410 Victorinus Yoel Fenin Morinda Pengelola 10 3020 Wahyu Lambert dalam 13106 Citrifolia 9 Tembakau Jember 31 A.N Karya Fotografi 56031 Lismawart dalam Fotografi Surealisme a Dokumenter 0610 Agam Kebaya Modern Operator Wanita 11 3610 Bajradara Pada Fotografi Tambang Batu 31 m Fesyen 1410 Bara di Sangatta, 0710 Yudha Fotografi Fashion 10 7100 Isroviana Kutai Timur 12 3770 Bagus dengan Tekhnik 31 dalam Fotografi 31 Novarianto Slow Speed Dokumenter Perak Bakar di 0810 Penciptaan Adi Nur Tubuh Wanita 13 4050 Fotografi Hidayat dalam Fotografi Bonfilio 31 1510 Dokumenter Tato Komersial Yosafat 11 7460 Perempuan 0910 Budi Wiwi Fotografi Fashion 31 Generasi Terakhir 14 4820 Hartono Linggarini Hijabers SUku Dayak 31 Kenyah 1010 Underwater Afri Luhur Jumlah 15 5010 Photography Prasetyo 11 31 dalam Foto 111

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Nama Nama Bidang No. NIM Mahasisw Judul Bidang No. NIM Mahasisw Judul a a Fashion Avant 1310 Bohemian Style Landu Aji Garde 28 6420 dalam Fotografi Pratama 1010 I Gede Busana Tari Bali 31 Komersial 16 5080 Artha dalam Fashion Corak Batik Mega 31 Sedana Photograpy Mendung Sebagai 1310 Muhamad Nail Art sebagai Warisan Budaya 1110 29 6570 Ardan Zia Fahmi Fashion Cirebon dalam 17 5560 31 Hakim Ulinuha Statement dalam Fasion 31 Fotografi Photography Cahya Ruang, Waktu, 1110 Fotografi Fashion 1410 Brando Achmad dan Kebaya 18 5680 Produk Busana 30 0461 Dio Herbudima Modern dalam 31 Hijab Moshaict 31 Gazany n Fotografi Fashion 1110 Putri Karya Lukis Ican Dhimo Modest Fashion 1410 19 5410 Pratama Harem dalam Kukuh Itang Yunasz 31 6870 31 Evda Fotografi Fashion Priyamboddalam Fotografi 31 Visualisasi o Komersial 1210 Widie Ayu Karakter Zodiak Koleksi Batik 20 6240 Ravita dalam Fotografi 1410 Bayu Kuntani 31 Imam Potret 32 6900 dalam Fotografi Sudrajat Fotografi Fashion 31 Fashion di Ruang Editorial Sebagai Publik 1210 Alfeno Media Promosi Gaya Busana 21 6310 Eliosa 1410 Ana Busana Street Dancer 31 Tunya 33 7280 Sumarti Rancangan dalam Fotografi 31 Pratama Adinda Moeda Dancer 1310 Rizki Masquerade Bunga Sebagai 22 6590 Amanda sebagai Inspirasi Inspirasi Tata 1410 31 Diliwanti Fotografi Fashion Tri Rias Wajah 34 0361 Fashion Meilina Wanita dalam 31 Photography: Fotografi 1310 Kesuma Nuansa Dramatis Komersial 23 0051 Arinandy pada Busana Jumlah 31 Pengantin 34 Modifikasi Jumlah Total Foto Produk 63 Amanda Griya 1310 Kebaya dengan Tyas 24 0071 Elemen Afrian 31 Pendukung Cagar Berdasarkan klasifikasi tersebut, dari Budaya di Yogyakarta ketiga bidang konsentrasi fotografi terdapat Visualisasi 1310 Jean Fashion 'Disney 63 judul TA karya seni fotografi Tugas 25 6360 Marsha Princess' dalam 31 Pricilia Fotografi Akhir Program Studi S-1 Fotografi, FSMR, Komersial ISI Yogyakarta yang berobjek wanita atau Pin Up Style 1310 Tiara dalam Fotografi 26 6670 Sekar perempuan. Rinciannya adalah 18 bidang Fashion 31 Adhitia Kontemporer ekspresi, 11 bidang jurnalistik, dan 34 Visualisasi Model 1310 Anindra Overweight bidang komersial. Demikian deskripsi awal 27 0101 Yudha dalam Fashion 31 Utami Casual tentang wanita sebagai objek dalam karya 112

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 seni fotografi Indonesia dengan studi kasus UCAPAN TERIMA KASIH Tugas Akhir Program Studi S-1 Fotografi, Terima kasih kepada Lembaga FSMR, ISI Yogyakarta. Walau masih Penelitian ISI Yogyakarta yang telah berupa deskripsi awal, hasil penelitian ini mendanai penelitian dengan salah satu luaran dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut webinar dan prosiding ini. tentang bagaimana kajian estetikanya, yang DAFTAR PUSTAKA menyangkut aspek ideasional dan aspek Handayani, C. S. (2004). Kuasa Wanita teknikal. Jawa. Yogyakarta: LKiS.

Handayani, R. (2017). Male Gaze Dalam Fotografi Model: Objektifikasi dan SIMPULAN Komersialisasi Tubuh Perempuan. Setelah data diperoleh dari Jurnal Jurnalisa, 3(1), 91–105. https://doi.org/10.24252/jurnalisa.v3i digilib.isi.ac.id dan Perpustakaan Program 1.3086 Studi Fotografi, FSMR, ISI Yogyakarta dan Hapsari, A. (2017). “Wanita dalam diklasifikasikan menurut bidang ekspresi, Fotografi Indonesia.” Diambil dari jurnalistik, dan komersial hasilnya https://nengranifitriani.wordpress.co m/2017/05/05/wanita-dalam- diperoleh 63 judul TA karya seni fotografi fotografi-indonesia/. Tugas Akhir Program Studi S-1 Fotografi, https://photography.tutsplus.com/id/article FSMR, ISI Yogyakarta yang berobjek s/women-in-photography-a-story- still-being-written--cms-23555. wanita atau perempuan. Rincian untuk Wanita dalam Fotografi: Sebuah ketiga bidang itu adalah 18 bidang ekspresi, Cerita Masih yang Dituliskan. by Dawn Oosterhoff8 Mar 2017. 11 bidang jurnalistik, dan 34 bidang Length:LongLanguages: komersial. Berdasarkan temuan dan HistoryPhotojournalismProductsBusi ne. (n.d.). deskripsi awal tersebut diharapkan kajan Nayahi, M. (2015). “Objektifikasi lebih lanjut tentang aspek estetika karya Perempuan oleh Media: Pembakuan seni fotografi Tugas Akhir Program Studi Identitas Perempuan dan Dominasi Kekuasaan Laki-Laki.” Jurnal S-1 Fotografi, FSMR, ISI Yogyakarta yang Perempuan untuk Pencerahan dan berobjek wanita atau perempuan segera Kesetaraan. Diambil dari https://www.jurnalperempuan.org/wa dapat dilakukan. Aspek estetika tersebut cana-feminis/objektifikasi- meliputi aspek ideasional dan aspek perempuan-oleh-media-pembakuan- identitas-perempuan-dan-. dominasi- teknikal karya seni fotografi. kekuasaan-laki-laki Tim Penyusun. (2017). Buku Panduan Akademik Diploma dan Sarjana 113

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Strata Satu ISI Yogyakarta Tahun Akademik 2017/2018. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.

Soedjono, S. (2007). Pot-Pourri Fotografi. Jakarta: Universitas Trisakti.

Soetarjo, L. S. (2018). Foto Wanita Jawa pada Kartu Pos. DESKOVI: Art and Design Journal. 1, 9–16.

Surahman, S. (2018). Objektivikasi Perempuan Tua dalam Fotografi Jurnalistik: Analisis Semiotika pada Foto-Foto Pameran Jalan Menuju Media Kreatif #8. REKAM: Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi, 14(1), 41–54.

Susanto, M. (2018). Diksi Rupa: Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa. Yogyakarta: Penerbit DictiArt Laboratory. Tim Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Wulandari, A. & Zulisih Maryani. (2017). Fotografi Potret Wanita Penambang Pasir di Lereng Selatan Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta. REKAM: Jurnal

Fotografi, Televisi, Animasi, 13(1), 53–66. https://doi.org/https://doi.org/10.2482 1/rekam.v13i1

Yuliawati, S. (2018). Perempuan Atau Wanita? Perbandingan Berbasis Korpus Tentang Leksikon Berbias Gender. Paradigma, Jurnal Kajian Budaya, 8(1), 53. https://doi.org/10.17510/paradigma.v 8i1.227

114

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 PENGEMBANGAN MODEL MEDIA PEMBELAJARAN DARING KAMPUS SENI DI MASA TANGGAP DARURAT

Citra Dewi Utami

Program Studi Film dan Televisi, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Surakarta Jl. Ki Hajar Dewantara No.19 Kentingan, Jebres, Surakarta No Hp.: 08122650352, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

This study aims to develop a learning media model that can be applied in arts campuses with the target of increasing student learning motivation in the distance education (PJJ). The implementation of online practice courses faces challenges in meeting learning achievement targets in the aspects of knowledge, skills and attitudes. Online learning not only moves classrooms to virtual spaces, but rather provides new learning experiences for educators and students. This research and development begins with the stage of mapping potentials and problems, making, validating and revising the design and ends with a limited trial of 1 cycle. The course chosen as the object of this research are Perancangan Drama, Film and Television Department, ISI Surakarta. The results showed the need for e-learning media that can establish positive interactions, cheap and easy to access. Learning resources and interactive learning activities. The development of e-learning media model designs combines asynchronous and synchronous models. The consideration chosen was the ease of manufacture, storage and presentation. The e-learning media created are in the format of videos, podcasts and written notes, stored on the YouTube channel, anchor, and drive and presented through the Moodle-based Learning Management System (LMS) with access settings without having to be downloaded. The recommendation of this study is the importance of providing feedback to students on the learning activities they carry out.

Keywords: e-learning, art, Perancangan Drama, learning motivation

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model media pembelajaran daring yang dapat diterapkan di kampus seni dengan target meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kampus seni banyak menawarkan mata kuliah praktik lebih menitikberatkan pada aspek keterampilan. Pada kondisi normal, mahasiswa dan dosen dapat berinteraksi secara langsung, namun sekarang terbatasi oleh media. Pembelajaran daring bukan hanya memindahkan ruang kelas ke ruang virtual, namun lebih memberikan pengalaman belajar baru bagi dosen dan mahasiswa. Jenis Penelitian Pengembangan ini menggunakan metode yang diawali dengan tahap pemetaan potensi dan masalah, pembuatan desain, validasi dan revisi desain serta diakhiri dengan uji coba tindakan kelas. Mata kuliah yang dipilih sebagai obyek penelitian adalah Perancangan Drama. Perkuliahan dijalankan dengan metode blended learning. Pengembangan model 115

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 menghasilkan desain media pembelajaran yang mudah dibuat, disimpan, dan disajikan. Format yang dipilih adalah video, podcast, dan catatan tertulis. Simber belajar disimpan pada kanal youtube, anchor, dan drive serta disajikan melalui Learning Management System (LMS) berbasis moodle dengan pengaturan akses tanpa harus diunduh. Hasilnya menunjukkan bahwa mahasiswa nyaman dan senang dengan media pembelajaran daring yang dapat menjalin interaksi positif, murah dan mudah untuk diakses. Sumber belajar dan aktifitas belajar interaktif mampu meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Rekomendasi penelitian ini adalah pentingnya pemberian umpan balik kepada mahasiswa atas aktifitas belajar yang dijalankannya.

Kata kunci: e-learning, seni, perancangan drama, motivasi belajar

PENDAHULUAN lebih menitikberatkan pembelajaran Bencana dunia yang terjadi pada pada aspek keterampilan. Mata kuliah tahun 2020 adalah merebaknya penyakit praktik sebelumnya dilaksanakan yang disebabkan oleh virus corona ke 19 dengan melibatkan interaksi langsung (Covid-19). Hampir di seluruh dunia, tak antara dosen dan mahasiswa. terkecuali Indonesia menetapkan status Pembimbingan dan pendampingan tanggap darurat. Salah satu upaya secara langsung dilakukan sebagai pencegahan penyebaran virus yang lebih upaya meraih capaian pembelajaran luas maka pemberlakuannya secara optimal. Hal tersebut tidak dapat pembatasan sosial. Aturan yang dilakukan dengan mudah pada metode melarang untuk berkumpulnya banyak PJJ yang berjarak dan termediasi ini. orang pada satu ruang tertutup karena Meskipun pada aspek pengetahuan sulitnya menjaga jarak. Sekolah-sekolah hampir tidak mengalami kendala, namun ditutup tak terkecuali kampus seni. aspek sikap juga membutuhkan Dampak tersebut dialami oleh 290 juta perhatian khusus guna menjaga pelajar di Dunia. Proses belajar kedisiplinan dan kebiasaan baik mengajar (PBM) yang pada kondisi mahasiswa dalam belajar. normal dijalankan dengan metode tatap Kebutuhan media pembelajar muka perkuliahan secara langsung daring (e-learning) dalam pelaksanaan terpaksa beralih secara daring. Para PJJ adalah sebuah keniscayaan. E- mahasiswa dihadapkan pada learning bukan hanya memindahkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). ruang kelas ke ruang virtual, namun Perkuliahan di kampus seni banyak lebih memberikan pengalaman belajar menawarkan mata kuliah praktik yang baru bagi dosen dan mahasiswa. 116

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Terlebih lagi, kampus seni yang mahasiswa. Sedangkan Jay Caulfield memiliki karakter khusus pada capaian (2011) mendifinisikan blended learning mata kuliahnya membutuhkan media sebagai program yang mengurangi waktu pembelajaran yang sesuai. Media “tatap muka” dan menggantikannya dengan pembelajaran yang dapat diterapkan waktu yang dihabiskan di luar kelas pada metode pembelajaran blended tradisional. Prinsip dasar dari metode learning. Metode yang mengacu pada pembelajaran ini adalah optimalisasi kombinasi sistem asinkron dan sinkron. kekuatan integrasi tatap muka daring dan Asinkron adalah proses pembelajaran ketersediaan materi belajar dalam sebuah tidak serempak, yang berarti mahasiswa pembelajaran, sehingga pengalaman belajar dapat mengakses sumber belajar secara yang unik sesuai denga konteks dan tujuan mandiri dan kapan saja. Sedangkan pembelajaran yang dimaksud. Desain sinkron berarti bahwa mahasiswa akan pembelajaran dalam penelitian ini melakukan proses tatap muka langsung mengkombinasikan pembelajaran secara dengan dosen secara daring tatap muka daring dan pembelajaran yang menggunakan media video conference. dimediasi oleh LMS dan aplikasi Blended learning atau dikenal pula pendukung lainnya. dengan sebutan hybrid learning menurut Pada dasarnya e-learning memberikan Semler (2005) “Blended learning combines kesempatan bagi mahasiswa secara mandiri the best aspects of online learning, memegang kendali atas keberhasilan structured face-to-face activities, and belajar. Berbeda dengan siswa yang masih realworld practice. Online learning membutuhkan keterlibatan orang tua, systems, classroom training, and on-the-job mahasiswa diposisikan sebagai pribadi experience have major drawbacks by yang mandiri dalam belajar. Mahasiswa themselves. The blended learning approach bebas menentukan kapan akan mulai, kapan uses the strengths of each to counter the akan menyelesaikan, dan bagian mana others’ weaknesses”. Metode tersebut dalam satu modul yang ingin dipelajarinya adalah sebuah kemudahan pembelajaran terlebih dulu. Dan apabila masih ada materi yang menggabungkan berbagai cara yang belum dipahami, mahasiswa dapat penyampaian, model pengajaran, dan gaya menghubungi dosen dan berkomunikasi pembelajaran, memperkenalkan berbagai secara interaktif. Wardani (2018) pilihan media dialog antara dosen dan memaparkan bahwa blended learning juga

117

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 membantu pendidik dalam mempersiapkan menggunakan media pembelajaran peserta didik untuk menciptakan daring inovatif yang dapat menciptakan lingkungan belajar sesuai dengan gaya suasana belajar yang nyaman dan belajar masing-masing serta membantu menyenangkan serta meningkatnya mereka menghadapi tantangan di masa motivasi belajar para mahasiswa kampus depan. seni. Pelaksanaan PJJ dapat berjalan Latar belakang yang telah dipaparkan di dengan baik dan lancar. Pada akhirnya atas mendasari penelitian yang bertujuan target pembelajaran tercapai dengan untuk mengembangkan model media baik. Hasil dari penelitian ini akan pembelajaran daring yang sesuai untuk digunakan sebagai rekomendasi dalam diterapkan pada kampus seni di masa penyusunan materi perkuliahan dan tanggap darurat ini. Obyek penelitian teknis pembelajaran pada semester terpilih adalah mata kuliah Perancangan berikutnya. Drama yang disajikan pada semester 3 Permasalahan jarak yang program studi Film dan Televisi, Fakultas memisahkan keberadaan dosen dan Seni Rupa dan Desain, Institut Seni mahasiswa dinilai tepat disolusikan Indonesia Surakarta. Capaian pembelajaran melalui penggunaan e-learning. Literasi mata kuliah tersebut adalah mahasiswa teknologi yang baik dan kemampuan mampu membuat sebuah rancangan film penyediaan peralatan serta jaringan oleh atau program televisi berformat drama. dosen dan mahasiswa, ditambah Mahasiswa dipersiapkan untuk bertindak ketersediaan konten menarik dan sebagai produser, faham terhadap tugas dan kesiapan learning management system tanggung jawabnya. Mata kuliah ini terdiri (LMS) yang akan digunakan. dari 3 sks yang mana 1 sks teori dan 2 sks METODE PENELITIAN praktik. Praktik membuat rancangan drama Penelitian pengembangan ini merupakan bagian dari tahap development menggunakan langkah-langkah menurut dan pra-produksi dari rangkaian proses Sugiyono (2011, 408) untuk produksi film atau program televisi. Hasil menghasilkan model dan menguji akhir dari perkuliahan ini adalah keefektifannya sebagai berikut : tersusunnya production book. 1. Pemetaan potensi dan masalah Manfaat dari pengembangan model melalui penyelanggaraan ini adalah terselenggaranya perkuliahan kelompok diskusi terfokus

118

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

kepada mahasiswa calon peserta Diskusi diikuti oleh 9 orang kuliah. mahasiswa yang diambil secara 2. Pembuatan rancangan model random sebagai perwakilan dari media pembelajaran peserta kelas mata kuliah 3. Validasi dan revisi desain Perancangan Drama. Sukardi (2015: 4. Uji coba model 176) menyarankan untuk Evaluasi atas model media memberikan item-item pertanyaan pembelajaran yang dikembangkan yang perlu untuk didiskusikan dilakukan melalui sebuah tindakan kelas sebelum penyelenggaraan FGD. dengan 1 siklus. FGD dipilih kembali Saran tersebut sangat bermanfaat, sebagai metode untuk mediskusikan sehingga proses diskusi berjalan perubahan yang dialami oleh peserta dengan baik dan dapat merumuskan perkuliahan setelah menggunakan media pemetaan potensi dan masalah yang pembelajaan tersebut. Posisi instrumen dihadapi oleh mahasiswa selama pada penelitian tindakan ini berada pada mengikuti PJJ pada semester level 2, sebagaimana yang dipaparkan sebelumnya. Sugiyono (2015: 197). Tindakan yang FGD diselenggarakan secara daring dilakukan untuk mengukur dan mengamati menggunakan laman meet2.isi-ska.ac.id proses pelaksanaan tindakan dan respon dan direkam untuk dapat dirumuskan peserta yang dikenai tindakan baru. Hasil hasilnya. Berikut adalah hasil tiga hal evaluasi berupa catatan tentang motivasi penting yang dijadikan dasar atas belajar yang mencakup perasaan, pengembangan model media pembelajaran kenyamanan, perhatian, pemahaman dan : keaktifan mahasiswa setelah melalui siklus a. Mahasiswa bersemangat untuk pembelajaran pertama. mengikuti PJJ namuan sering PEMBAHASAN kecewa dengan pengaturan waktu Pengambilan data adalah tahap penting mulai dan berakhirnya perkuliahan dalam sebuah proses penelitian. Berikut yang tidak sesuai jadwal. adalah urutan kegiatan yang dijalankan. b. Sumber belajar diharapkan berupa 1. Pemetaan potensi dan masalah yang presentasi yang menarik dan dilakukan melalui penyelenggaraan interaktif. Focused Group Disscusion (FGD).

119

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

c. Mahasiswa membutuhkan umpan Tahapan yang ditempuh oleh balik dari dosen atas aktifitas belajar dosen pada saat memulai PBM. yang telah dilakukannya. Beberapa kegiatan penting yang d. Keterbatasan jaringan dan kuota dilakukan diantaranya : internet mahasiswa menghambat 1) Pengecekan kehadiran PBM. peserta PBM e. Keaktifan belajar mahasiswa 2) Evaluasi materi menurun saat peserta perkuliahan pembelajaran sebelumnya banyak. atau pretest materi yang f. Literasi terhadap penggunaan LMS akan diberikan untuk berbasis moodle yang belum baik mengetahui kesiapan peserta g. Perlu adanya sarana pembelajaran menghadapi pelajaran. yang familiar agar aktifitas belajar 3) Pemberian kesempatan menjadi lebih interaktif. kepada peserta PBM untuk Setelah terkumpulnya data tentang peta bertanya terkait materi potensi dan masalah maka dimulailah sebelumnya yang belum perencanaan desain. Purnomo (2016) dikuasai. menekankan bahwa dalam pengembangan 4) Mengulas secara singkat media pembelajaran penting materi bahasan sebelumnya. memperhatikan pengetahuan penggunaan Tujuan tahapan ini adalah teknologi informasi para peserta didik mengungkapkan penerimaan sangat berbeda-beda. Kebanyakan dari peserta PBM atas materi mereka hanya sebatas pada pengguna sebelumnya dan menumbuhkan gadget, bukan pengguna teknologi. Oleh kondisi belajar dalam sebab itulah pemetaan potensi menjadi hubungannya dengan pelajaran sangat dibutuhkan. saat ini. Tahap pra- 2. Desain pengembangan dimulai instruksional dalam strategi dengan mempertimbangkan tahapan mengajar mirip dengan instruksional pembelajaran yaitu kegiatan pemanasan dalam olah pra-intruksional, instruksional, serta raga. Kegiatan ini akan evaluasi dan tindak lanjut. mempengaruhi keberhasilan a. Tahap Pra-instruksional peserta didik.

120

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Media pembelajaran 4) Penyelenggaraan tatap dikembangkan dengan muka daring. menghadirkan aktifitas belajar 5) Pemberian kesimpulan hasil melalui LMS dengan pembahasan dari pokok menghadirkan pertanyaan- materi. pertanyaan sederhana. Materi pembelajaran disajikan Mahasiswa diminta untuk dalam bentuk topik bukan menjalankan aktifitas pada pertemuan, hal ini ditujukan waktu yang telah ditentukan, agar materi tersaji sesuai dengan hal ini bertujuan untuk menjaga peta kompetensi mata kuliah. aspek sikap terkait dengan Rohidi (2014) menyampaikan kedisiplinan. LMS bahwa pengembangan media memungkinkan pengaturan pembelajaran harus bersumber jadwal yang detail dan dari gagasan yang dapat penilaian secara otomatis. direlevansikan dengan pelbagai b. Tahap Instruksional konteks kehidupan. Sehingga Tahap kedua adalah tahap menjadi penting untuk pengajaran atau tahap inti, yakni mengetahui kebiasaan bermedia tahapan pembahasan materi para mahasiswa saat ini. yang berisi penyampaian Kedekatan mahasiswa dengan sumber belajar yang telah kanal youtube dan spotify disusun dosen sebelumnya dan merupakan pertimbangan atau penyelenggaraan tatap tersendiri. Dosen bertindak muka daring. Secara umum sebagai kurator dalam dapat diidentifikasi beberapa menentukan sumber belajar kegiatan sebagai berikut. yang diambil dari kanal youtube 1) Penjelasan tentang capaian dan spotify. Lebih jauh lagi, pembelajaran pada topik youtube dan anchor digunakan tersebut. sebagai sarana penyimpanan 2) Pemberian sumber belajar. sumber belajar yang dibuat oleh 3) Pemberian contoh dari dosen. Hal ini ditujukan sebagai materi yang dibahas. upaya penghematan

121

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

penyimpanan data yang sebuah group menggunakan berbasis pada server kampus. aplikasi whatsapp hal ini Keterbatasan sumber daya yang ditujukan agar dapat dimiliki institusi merupakan menggunakan media video call pertimbangan penting. sebagai sarana tatap muka Kemudahan dan kelancaran daring. Ringannya kuota data akses sumber belajar setiap saat aplikasi ini menjadi solusi atas menjadi yang utama. Sumber permasalahan yang dihadapi belajar yang terpilih dan oleh mahasiswa. Meskipun tersimpan selanjutnya tidak menutup kemungkinan disematkan pada LMS. menggunakan aplikasi zoom Sehingga mahasiswa tidak perlu ataupun google meet sesuai untuk mengunduh sumber kesepakatan. Forum diskusi belajar, cukup dengan kelompok dihidupkan untuk memutarnya. meningkatkan keaktifan belajar Pembelajaran dengan sistem mahasiswa. sinkron diselenggarakan dengan c. Tahap Evaluasi dan Tindak membagi peserta menjadi Lanjut kelompok-kelompok kecil dan Tahap yang ketiga adalah tahap menjadwalkannya dalam evaluasi atau penilaian dan rencana pembelajaran untuk tindak lanjut dalam kegiatan menjaga tetepatan waktu mulai pembelajaran. Tujuan tahapan dan berakhirnya perkuliahan. ini ialah untuk mengetahui Peran dosen dan mahasiswa di tingkat keberhasilan dari rumah menjadi salah satu tahapan instruksional. Proses ini pertimbangan penjadwalan. diselenggarakan melalui Format diskusi dan konsultasi penambahan aktifitas belajar dipilih guna membangun melalui LMS berjenis interaksi positif antara dosen assignment, forum diskusi dan dan mahasiswa. kuis. Selain itu untuk Masing-masing kelompok mewujudkan output production beranggotakan 7 membentuk book digunakan media drive

122

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

dengan cara membuat file diselenggarakan sebanyak 3 kali, google.doc oleh masing-masing sedangkan asinkron disajikan mahasiswa. Model tersebut sebanyak 1 kali. Basroni dan cocok untuk pengerjaan tugas Suwandi (2008) memaparkan secara berkesinambungan tanpa prosedur tindakan kelas kelengkapan harus mengunggah dan proses refleksi dan evaluasi. mengunduh file serta semua Refleksi dan evaluasi tindakan pekerjaan direkap dalam satu dilaksanakan melalui pengamatan file saja. Irving (2010: 45) proses belajara mahasiswa serta menjelaskan bahwa proses penyelenggaraan FGD kedua setelah penyusunan production book minggu ke-4. Hasilnya menunjukkan adalah bertahap, sedikit demi bahwa para mahasiswa nyaman dan sedikit ditambahkan seiring senang dengan model media dengan berjalannya kegiatan pembelajaran yang diberlakukan. pada proses pra-produksi. Tingkat keaktifan mahasiswa dalam Dosen dapat memantau mengikuti perkuliahan mencapai perkembangan dan memberikan 98%. Angka tersebut menunjukkan umpan balik pada tugas peningkatan perhatian para mahasiswa dari waktu ke waktu. mahasiswa terhadap kelas Ketiga tahap yang telah dibahas di Perancangan Drama. Pemahaman atas, merupakan satu rangkaian kegiatan mahasiswa atas materi bahasan juga yang terpadu, tidak terpisahkan satu sama meningkat dari sebelum lain. Desain model mengatur sumber dan dilakukannya tindakan. Keaktifan aktifitas belajar secara interaktif sehingga dan ketepatan waktu pengerjaan dapat meningkatkan motivasi belajar aktifitas belajar juga mengalami mahasiswa. peningkatan. Jumlah mahasiswa 3. Revisi dan evaluasi desain dilakukan yang terlambat mengumpulkan tugas selama proses persiapan tidakk lebih dari 3%. Interaksi positif perkuliahan. terjalin antara dosen dan mahasiswa, 4. Uji coba model dilaksanakan selama serta antar mahasiswa dalam satu masa perkuliahan sebanyak 4 kelompok. minggu perkuliahan. Sistem sinkron

123

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

SIMPULAN Haposan Purba, Natalia Laura Devina Rekomendasi dari penelitian ini Stephani, Ghifari Gamalea Agasta, M. Ulil adalah metode pembelajaran blended Absor Hasan, Dimas Fajar, Sekar Fazhari learning sangat terbuka dengan pengembangan media pembelajaran baik DAFTAR PUSTAKA satu jenis maupun penggabungan dari Basroni dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: beberapa jenis. Media pembelajaran yang Ghalia Indonesia. mudah dalam pembuatan, penyimpanan Caufield, J. 2011. How to Design and Teach a Hybrid Course: Achieving dan aksesnya perlu untuk terus Student-Centered Learning dikembangkan. Pentingnya pengembangan through Blended Classroom, Online and Experiential Activities media pembelajaran disesuaikan dengan Giovani Dio Prasasti. 2020. karakter mahasiswa serta materi https://www.liputan6.com/health/r ead/4195275/unesco-penutupan- perkuliahan sehingga dapat meningkatkan sekolah-akibat-covid-19- motivasi belajar dengan indikator berdampak-pada-290-juta-pelajar- di-dunia peningkatan perasaan senang, perhatian, Irving, David K. 2010. Producing and pemahaman materi, dan keaktifan directing the short film and video. UK: Focal Press. mahasiswa selama PBM. Umpan balik Purnomo, Agus dkk. 2016. Pengembangan dosen terhadap aktifitas belajar mahasiswa Pembelajaran Blended Learning Pada Generasi Z. Jurnal Teori dan diapresiasi mahasiswa dengan baik dan Praksis Pembelajaran IPS. Prodi sangat diharapkan untuk terus berlangsung. Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pada kesimpulannya dapat dilihat bahwa Vol. 1 No.1. e-ISSN :2503-5347 model media pembelajaran yang p-ISSN :2503-1201 Rohidi, Tjetjep R. 2014. Pengembangan menggabungkan LMS dengan beberapa Media Pembelajaran Pendidikan aplikasi lain cocok untuk diterapkan pada Seni Budaya Berbasis Kearifan Lokal. Imajinasi Jurnal Seni kampus seni selama masa tanggap darurat Universitas Negeri Semarang. ini. Vol.7 No.1. e-ISSN : 2549-6697 p-ISSN : 1829-390X

Semler, S. 2005. Use Blended Learning to UCAPAN TERIMA KASIH Increase Learner Engagement and Terima kasih diucapkan kepada para Reduce Training Cost. http://www.learningsim.com/cont mahasiswa peserta penelitian ini : ent/lsnews/blended_learning1.htm Achmad Maskur Fauzi, Ferdian Haris l. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Fatiya, Finas Aznie Nazira, Aldo Fredo Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 124

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Blended Learning. Jurnal Kajian Tindakan Komprehensif; Untuk Teknologi Pendidikan Universitas Perbaikan Kinerja dan Negeri Malang. Vol.1 No.1. DOI Pengembangan Ilmu Tindakan. prefix 10.17977/um038 Bandung: Alfabeta. Wardani, Deklara N. dkk. 2018. Daya Tarik Pembelajaran di Era 21 Dengan

125

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

[Halaman disengaja kosong]

126

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

PENGGUNAAN IDIOM MUSIK TRADISI PADA KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENCIPTAAN MUSIK FSP ISI YOGYAKARTA

Maria Octavia Rosiana Dewi

Program Studi Penciptaan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta Jl. Parangtritis km 6,5 Yogyakarta No Hp: 081802731762, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

The Use of Traditional Music Idioms In The Final Work of Students of Study Program Penciptaan Musik FSP ISI Yogyakarta. This research was aimed to examine the use of traditional music idioms in the final work by students of Study Program Penciptaan Musik FSP ISI Yogyakarta. This research was also conducted to find out the basic ideas and foundation of creation, as well as the stages, concepts and design of the creative process carried out by these students in involving traditional music idioms in their final project music based on western musical concepts. The sample chosen was the final project work of four students from 16 students who had declared graduation finished , from 2018 to early 2020.The result is a similarity in the basic ideas for the process of making music in the final assignments of the four students, which are closely related to their history of lives. The four musical works based on the concept of western music by involving traditional musical idioms from their hometowns. They had very different concepts, the way of thinking, determining the stages, the concept of involving traditional music idioms in their musical works based on elements of western music and different in terms of work design. Its very related to the creative abilities they have. This creative ability is closely related to the background of their respective lives, both within the family environment, educational background, life experiences and the insights they have achieved.

Keywords: Traditional music idioms, The final work of students, Study Program Penciptaan Musik

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji mengenai penggunaan idiom musik tradisi dalam karya tugas akhir yang dibuat oleh mahasiswa Program Studi Penciptaan Musik FSP ISI Yogyakarta. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui ide dasar dan landasan penciptaan, juga tahapan, konsep dan perancangan proses kreatif yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut dalam melibatkan idiom musik tradisi pada karya musik tugas akhir yang berdasar pada konsep musik barat. Sampel yang dipilih adalah karya tugas akhir empat mahasiswa Prodi Penciptaan Musik FSP ISI Yogyakarta dari 16 mahasiswa yang telah dinyatakan lulus, dalam rentang tahun 2018 sampai awal tahun 2020. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat kesamaan ide dasar yang menjadi landasan dalam proses pembuatan karya musik tugas akhir keempat mahasiswa tersebut, yang berkaitan erat dengan sejarah masa lampau. Karya musik tersebut memiliki konsep musik barat dengan 127

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 melibatkan idiom musik tradisi dari kampung halaman mereka. Konsep keempat karya musik tersebut sangat berbeda cara pemikirannya, juga penentuan tahapan, konsep pelibatan idiom musik tradisi serta dalam hal perancangan karya. Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan kemampuan kreativitas mereka masing-masing. Kemampuan kreativitas tersebut sangat berhubungan dengan latar belakang kehidupan mereka, baik di dalam lingkungan keluarga, latar belakang pendidikan, pengalaman hidup dan wawasan yang telah mereka capai.

Kata kunci: Idiom Musik Tradisi, Tugas Akhir Mahasiswa, Program Studi Penciptaan Musik

PENDAHULUAN Indonesia. Di era globalisasi masa Salah satu persyaratan utama sekarang, penerapan visi misi program kelulusan mahasiswa pada setiap program studi Penciptaan Musik FSP ISI sarjana dalam suatu perguruan tinggi, yaitu Yogyakarta tersebut akan memiliki yaitu membuat tugas akhir. Penyusunan tantangan, akibat perubahan nilai-nilai tugas akhir dilakukan sesuai dengan sosial budaya, tingkah laku, dan gaya hidup ketentuan yang telah diatur oleh institusi (Abid, 2019) dan mengacu pada standarisasi Perguruan Generasi muda masa kini lebih Tinggi. Program Studi S-1 Penciptaan banyak dipengaruhi oleh budaya asing, Musik adalah salah satu program studi sehingga minat untuk mempelajari dan bidang musik dalam lingkup Fakultas Seni mengenai budaya tradisi Indonesia makin Pertunjukan (FSP), Institut Seni Indonesia berkurang. Hal tersebut mengakibatkan Yogyakarta. Program Studi yang dibentuk mulai tergerusnya unsur musik tradisi, sejak tahun 2014 ini pada awal tahun 2020 bahkan beberapa unsur musik tersebut telah berhasil meluluskan 16 orang menghilang dan tidak dikenali, baik dari mahasiswa. segi bentuk, fungsi dan karakter. Oleh Pada Visi dan Misi Program Studi karena itu, perlu adanya suatu tempat dan Penciptaan Musik disebutkan bahwa sarana bagi generasi muda dalam Program Studi Penciptaan Musik menjadi melestarikan kesenian tradisi budaya pusat unggulan nasional dalam Indonesia. Salah satu tempat yang tepat pengembangan bidang penciptaan musik, adalah institusi atau tempat pendidikan yang tidak hanya memberi perhatian (Abid, 2019: 430), dan program studi terhadap kreativitas musik secara umum, Penciptaan Musik FSP ISI Yogyakarta namun juga terhadap idiom musik tradisi cukup tepat dalam memberikan sarana dan 128

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 tempat bagi mahasiswa untuk 1. Proses Kreativitas Musikal mengembangkan kemampuan kreatif di Beberapa definisi yang bidang penciptaan karya musik yang menggambarkan tentang kreativitas, berdasarkan dari pengetahuan musik barat hampir semuanya menyatakan bahwa namun tanpa meninggalkan idiom musik kreativitas adalah kemampuan untuk tradisi Indonesia. menghasilkan sesuatu yang baru atau Tantangan bagi mahasiswa Program orisinal. Hasil produk dari kreativitas dapat Studi Penciptaan Musik FSP ISI berupa apa saja mulai dari ide hingga suatu Yogyakarta dalam menjalankan visi dan penemuan baru (Thompson & Vempala, misi Program Studi Penciptaan Musik tentu 2014: 3). Orisinalitas produk kreativitas juga sangat besar. Oleh karena hal itu, maka berasal dari elemen ruang pengetahuan atau perlu dikaji lebih lanjut mengenai cara ruang konseptual yang ada dalam benak mahasiswa Program Studi Penciptaan pencipta yang digabungkan dengan cara Musik FSP ISI Yogyakarta dalam baru (Thompson & Vempala, 2014: 4). menerapkan ilmu dan pengalaman yang Dalam menciptakan suatu karya, didapat, sesuai dengan visi misi program seorang komponis harus melakukan sesuatu studi. dengan kemampuan kreatif yang dimiliki. Tujuan Penelitian Hal tersebut terjadi karena adanya reaksi Penelitian ini dilakukan untuk terhadap suatu peristiwa, kejadian atau mengetahui ide dasar dan landasan pengalaman yang terjadi sehingga menjadi pembuatan karya musik tugas akhir yang sumber ide untuk menciptakan karya baru. dilakukan oleh empat mahasiswa Program Perwujudan kreativitas suatu karya musik Studi Penciptaan Musik FSP ISI selain berdasar pada pikiran dan emosi dan Yogyakarta yang telah lulus dan terpilih bergantung pada lingkungan fisik tempat sebagai sampel penelitian. Penelitian ini produksi suara, instrumen musik dan juga dilakukan untuk mengetahui dan elemen musik lain (Mazzola, Guerino; mendapatkan gambaran tentang tahapan, Park, Joomi dan Thalmann, 2011: 3-4). konsep dan perancangan proses kreatif Pengetahuan dan informasi serta wawasan keempat mahasiswa tersebut dalam upaya yang pernah didapat sebelumnya, memiliki melibatkan idiom musik tradisi pada karya peran penting dalam sebuah proses kreatif. tugas akhir dengan konsep musik barat. Beberapa tahapan dalam proses Landasan Teori kreativitas, yaitu a) persiapan, dengan

129

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 adanya akuisisi atau pemerolehan kreatifnya (Thompson & Vempala, 2014: pengetahuan; b) inkubasi, dengan adanya 5). Komponis mengubah domain yang ada restrukturisasi pengetahuan bawah sadar; dengan memasukkan metode, teknik, dan (c) iluminasi, dengan adanya kilasan pengetahuan yang telah diperoleh baik wawasan; (d) verifikasi, yaitu dengan melalui imajinasinya sendiri atau dengan evaluasi dan penerapan ide baru (van der teknik meminjam dari domain lain. Schyff et al., 2018: 3). Tiga faktor yang terlibat dalam suatu proses kreatif antara lain adanya penemuan masalah (identifikasi, definisi, dan lain-lain), ide (kefasihan ideasional, orisinalitas, dan fleksibilitas), dan evaluasi (penilaian dan evaluasi kritis) (Mazzola, Guerino; Park, Joomi dan Thalmann, 2011: 142).

Menurut Boden, terdapat dua jenis Gambar 1. pemikiran proses kreatif, yaitu pemikiran Skema pemikiran proses kreatif menurut Boden kreativitas eksplorasi dan pemikiran Menurut Mikke Susanto, suatu daya kreativitas transformasional. Dalam pikiran untuk menggambarkan kejadian kreativitas eksplorasi, komponis masih dan pengalaman yang dialami oleh berpijak dalam domain yang sama dengan seseorang itu disebut sebagai imajinasi saat komponis mencoba membuat sesuatu (Rusli, 2017: 95). Hal itu sangat berkaitan yang baru. Melalui kreativitas eksplorasi, erat dalam proses kreatif terutama dalam komponis akan mempelajari komponen proses kreativitas transformasional yang jarang digunakan dan seseorang komponis. Imajinasi tersebut memanfaatkannya dalam suatu penciptaan juga dapat menggabungkan berbagai hal karya yang unik dan asli (Thompson & yang telah diterima oleh indera seseorang Vempala, 2014: 4). menjadi suatu gambaran yang lengkap. Dalam kreativitas transformasional, Latar belakang pendidikan dari komponis mungkin memiliki beberapa seorang komponis memiliki pengaruh yang tujuan kreatif dalam benak atau pikirannya sangat besar pada kreativitas yang dan rasa kebutuhan untuk memperluas dimilikinya (Mazzola, Guerino; Park, domain demi menampung kebutuhan Joomi dan Thalmann, 2011: 136). Selain 130

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 itu, lingkungan tempat hidup komponis yang sesuai dengan tradisi, dan menjadi juga sangat berpengaruh pada kekayaan tradisi suatu daerah. perkembangan potensi kreativitas Dua cara yang dapat dilakukan oleh komponis (Mazzola, Guerino; Park, Joomi generasi muda dalam upaya melestarikan dan Thalmann, 2011: 142) budaya musik tradisi Indonesia di tengah 2. Pelestarian Musik Tradisi era globalisasi, yaitu dengan cara terjun Indonesia Di Tengah Era Globalisasi langsung ke dalam sebuah pengalaman Perkembangan era globalisasi masa kultural (cultural experience) dan membuat kini sangat mempengaruhi pola pikir kultur budaya yang disfungsionalitas ke masyarakat Indonesia. Budaya asing sangat dalam berbagai bentuk, baik untuk tujuan besar pengaruhnya juga bagi pelestarian pendidikan maupun untuk kepentingan dan keberadaan seni budaya Indonesia yang pengembangan budaya tradisi itu sendiri kaya dan berbeda ragam (Yana,2014: 2). (cultural konwlegde) (Nahak, 2019:72). Budaya barat diidentikkan dengan Konsep pelestarian musik tradisi modernitas, dan budaya timur diidentikkan dapat diartikan sebagai upaya agar musik dengan tradisional. Budaya asing dianggap tradisi tetap aktual di masa sekarang, lebih menarik dan praktis, sehingga namun harus dipahami dan menyebabkan budaya tradisi mulai luntur, diinterpretasikan dengan benar supaya dan nilai budaya Indonesia mengalami tidak menimbulkan persepsi yang kaku. pergeseran ke arah budaya barat. Musik tradisi apabila sudah tidak sesuai Pengaruh tersebut menyebabkan dengan situasi jaman sekarang, tidak perlu munculnya pemikiran dari Malinowski dipaksakan untuk selalu digunakan, karena yang menyatakan bahwa budaya yang lebih tradisi sebaiknya dapat mengikuti tinggi dan aktif akan mempengaruhi budaya perubahan kehidupan masyarakat sehingga yang lebih rendah dan pasif melalui kontak dengan demikian tradisi akan selalu budaya (Nahak, 2019: 67). Budaya musik menjadi aktual (Arya Sugiartha, 2015: tradisional Indonesia muncul dan hidup 129). secara turun temurun di masyarakat, dan Salah satu cara sebagai upaya menjadi ciri khas pada suatu daerah tertentu pelestarian musik tradisi adalah dengan (Abid, 2019: 430). Musik tradisional melibatkan idiom musik tradisi pada karya merupakan perwujudan dan nilai budaya musik yang memiliki konsep dasar musik barat. Hal tersebut sangat memungkinkan

131

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 munculnya karya musik yang baru. Karya musiknya yang berkonsep musik barat musik baru tersebut hendaknya tidak antara lain: Slamet Abdul Syukur, Ben dianggap sebagai sesuatu pemikiran yang Pasaribu, Tony Prabowo, Jazeed Djamin, mendobrak aturan konsep musik tradisi Ananda Sukarlan dan beberapa komponis yang telah mapan bentuk dan penyajiannya besar lainnya. Komponis tersebut cukup (Arya Sugiartha, 2015:133), namun konsisten dalam melakukan pelibatan sebaiknya dapat dianggap sebagai idiom musik tradisi Indonesia pada karya perkembangan musik tradisi dengan musiknya. penawaran nuansa lain, dan agar dapat Salah satu contoh adalah karya musik memperkaya wawasan dunia musik secara Slamet Abdul Syukur yang berjudul luas. “Tetabuhan Sungut dengan bentuk pola 3. Pelibatan idiom musik tradisi canon untuk paduan suara dan melibatkan Indonesia dalam karya musik yang teknik penggarapan gending Jawa memiliki konsep musik barat. (Asmoro, 2011: 26). Karya untuk paduan Pengaruh musik barat sangat kuat dan suara pria dan wanita tersebut luas jangkauannya sehingga eksistensinya menggunakan sumber bunyi mulut manusia mampu mencapai dan mengisi untuk menirukan suara instrumen musik perkembangan musik di belahan dunia tradisional Jawa, yakni kendang, saron, sampai saat ini (Budi Santosa, 2004:3). Hal bonang. Hampir keseluruhan karya musik tersebut berlangsung sangat lama bahkan Slamet Abdul Sjukur selalu melibatkan sampai berabad-abad lamanya, sehingga idiom musik tradisi Indonesia, baik dari terjadi suatu kejenuhan yang dialami idiom instrumentasi, modus atau tangga beberapa komponis, dan mengakibatkan nada, bahkan idiom kebiasaan-kebiasaan adanya perubahan persepsi musik yang tradisi masyarakat Indonesia. mengarah pada musik tradisi timur. Hubungan timbal balik antara unsur Perubahan tersebut ditandai dengan musik tradisional Indonesia dengan unsur munculnya karya musik baru yang musik Barat disebut dengan interelasi merupakan percampuran dan pelibatan (Kristiana, 2016: 92). Interrelasi dibentuk pelibatan idiom musik Indonesia dengan dari adanya integrasi antara beberapa konsep musik barat. Tokoh komponis elemen. Interrelasi terjadi, jika terjalin Indonesia yang banyak melibatkan idiom antara unsur musik tradisional dan unsur musik tradisi Indonesia dalam karya musik barat, yang mewujudkan suatu

132

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 pencarian makna baru yang khas. 2)“Tonotokng, Komposisi Musik Untuk Interrelasi dianggap sebagai upaya Representasi Suasana Ritual Adat Notokng resituating (situasi yang baru) bagi musik Suku Dayak Kayanatn” karya Wandi Murti, tradisi. Resituating akan memberikan 3)“Outsider, Penggarapan Musik Gondang keunikan yang berwujud identitas dalam Dengan Ansambel Campur” karya suatu karya musik. Rimanda Sinaga, 4)“Komposisi Musik Seni Jaranan Jawa, Turonggo Suryo Manggolo”

karya Stevanus Febriyan.

METODE PENELITIAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan metode a. Tugas Akhir Athitya Dyah penelitian secara kualitatif dengan Natalia Monica berjudul “Komposisi pendekatan musikologi, etnomusikologi Arok Dedes Untuk Paduan Suara” dan sejarah. Karakteristik metode - Ide dan Landasan Penciptaan penelitian kualitatif muncul dan terbentuk Ide penciptaan dari karya “Arok dari pengalaman dalam pengumpulan data. Dedes” ini berdasarkan keinginan Athitya Selama proses analisis data perlu untuk mengangkat tokoh cerita sejarah dikembangkan dengan pengetahuan yang yaitu Ken Arok dan Ken Dedes, yang lebih detil mengenai topik yang diteliti sangat terkenal sebagai cerita rakyat Jawa (Creswell, 2013: 22) Timur, khususnya masyarakat daerah Sampel pada penelitian ini adalah Malang, tempat kelahirannya. Landasan empat karya Tugas Akhir mahasiswa penciptaan pada karya tugas akhir Athitya Program Studi Penciptaan Musik yang Dyah Natalia Monica adalah penggabungan disaring dari 16 karya Tugas Akhir antara musik vokal atau paduan suara, art mahasiswa yang telah lulus dari song atau Led dengan pelibatan instrumen pertengahan tahun 2018 sampai dengan tradisi gending karawitan gaya Malangan awal tahun 2020. Hal tersebut dilakukan terutama pada instrumen bonang, kendang, karena terdapat indikasi pelibatan idiom dan gongseng termasuk penggunaan idiom musik tradisi yang cukup jelas terlihat pada pola kendangan tari Beskalan. judul karya. Keempat sampel karya tugas Instrumen tradisi tersebut dilibatkan akhir tersebut berjudul: 1)“Komposisi Arok dengan perpaduan antara karya paduan Ken Dedes Untuk Paduan Suara” karya suara dengan karya sastra, yang mengacu Athitya Dyah Monica Natalia, pada elemen naratif, deskriptif dan apelatif 133

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 dari gabungan art song dan musik program suara vokal paduan suara pada karya yang diambil dari kisah cerita legenda musiknya. tradisional “Arok Dedes” karya Pramudya Ananta Toer. Penggabungan idiom musik tradisi Jawa Timur gaya Malangan dilakukan pada karya tersebut untuk memperkuat kesan cerita Arok Dedes

- Tahapan, konsep dan perancangan Gambar 2. Skema tahapan, konsep dan perancangan yang Athitya membuat delapan bagian karya dilakukan oleh Athitya pada karya “Arok Dedes” yang berdasarkan dari bagian cerita Arok Perancangan musikal dilakukan pada Dedes karya Pramoedya Ananta Toer yang masing masing bagian karya musik, yang mewakili keseluruhan cerita, dengan terdiri dari: terlebih dahulu membuat konsep gambaran 1) Om Avignam Astu Namo Sidham umum setiap bagian karya, kemudian Menggunakan pembagian suara menentukan instrumen tradisi apa saja yang Sopran Alto Tenor Bass secara acapela dilibatkan. Observasi terhadap musik dengan berdasar pada tangga nada tradisi Jawa Timur gaya Malangan dan juga pentatonik dari laras pelog. Alur dari musik tari Beskalan dan juga terhadap karya ini adalah terdiri dari: introduksi karya Slamet Abdul Sjukur yang berjudul – A – B – C - coda. Tempo yang “Tetabeuhan Sungut” sebagai salah satu digunakan andante acuan karya, untuk mengetahui tentang cara 2) Mula mengimitasi bunyi gamelan yang Menggunakan pembagian suara dibunyikan oleh vokal manusia. Tahap Sopran Alto Tenor Bass secara acapela eksplorasi juga dilakukan untuk dengan tangga nada diatonik dan mengembangkan konsep musik tradisi yang pentatonik di beberapa bagian. Alur digabungkan dengan vokal paduan suara, karyanya adalah: introduksi – A – B – dengan dua tahapan, yaitu: eksplorasi C. Tempo yang digunakan adalah tonalitas alat musik tradisi dan eksplorasi andante dan allegro. ritmis perkusi kendang. Ekplorasi ritmis 3) Arok perkusi instrumen tradisi kendang juga Menggunakan pembagian suara dilakukan agar dapat diimitasikan oleh Sopran Alto Tenor Bass dengan solis penyanyi bariton dengan tangga nada 134

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

pentatonik dan diatonik. Instrumen Menggunakan pembagian suara yang digunakan dalam karya ini adalah Sopran Alto Tenor Bass. Instrumen bonang dan kendang. Alur karya yang digunakan adalah kendang, tersebut adalah berikut: introduksi – A bonang, gongseng. Memiliki alur: A – – B – C – D – E. Tempo yang B. Tempo yang digunakan adalah digunakan adalah andante dan allegro. allegro dan largo. 4) Dedes 8) Rajawangsa Menggunakan pembagian suara Menggunakan pembagian suara Sopran1 Sopran2 Alto1 Alto2 dengan paduan suara ganda Sopran Alto Tenor solis penyanyi mezzo soprano. Bass - Sopran Alto Tenor Bass. Instrumen yang digunakan adalah Instrumen yang digunakan adalah bonang. Alur karyanya adalah: kendang, bonang, gongseng. Alur Introduksi - A – B – C. Tempo yang karya yang digunakan: A – B – C. digunakan adalah largo Tempo yang digunakan adalah andante 5) Pertempuran Selatan dan allegro. Menggunakan pembagian suara Pembuatan lirik pada karya ini paduan suara ganda Sopran Alto Tenor dilakukan oleh Athitya di setiap bagian Bass - Sopran Alto Tenor Bass. karya. Hal tersebut menjadi salah satu Instrumen yang digunakan adalah aspek penting, agar karya musik yang kendang, bambu, bonang dan dibuat dapat mewujudkan gambaran dan gongseng. Bagian karya tersebut suasana yang sesuai dengan teks bersumber memiliki alur: A – B – A’ – C – D – A” dari novel Arok Dedes karya Pramoedya - E. Tempo yang digunakan adalah Ananta Toer. alegro. b. Tugas Akhir Wandi Murti 6) Ekagrata berjudul “Tonotokng, Komposisi Musik Menggunakan pembagian suara Untuk Representasi Suasana Ritual Adat Sopran Alto Tenor Bass secara acapela Notokng Suku Dayak Kayanatn” dengan solis mezzo soprano dan - Ide dan Landasan Penciptaan bariton. Alur karyanya: A – B – C. Komposisi musik “Tonotokng” Tempo yang digunakan adalah andante adalah sebuah representasi dari suasana e legato. ritual adat Notokng masyarakat suku Dayak 7) Kutukan Mpu Gandring Kanayatn. Wandi Murti adalah seorang

135

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 bersuku Dayak Kanayatn. Judul dalam ritual adat baik secara aditif maupun “Tonotokng” sendiri diadopsi dari dua visual. Suasana ritual tersebut adalah yaitu istilah yaitu Notokng dan Totokng Notokng suasana sakral, mistis dan riuh. Ketiga adalah sebuah ritual adat untuk mendoakan suasana yang dibangun Wandi Murti dalam kepala tengkorak orang yang sudah karya musik “Tonotokng” dijabarkan meninggal. Ritual ini dilakukan oleh berdasarkan subjektivitas yang dialami dan pemenggal kepala dan tujuh keturunannya kemudian dikaitkan dengan ide yang disebut dengan ritual kayau. Totokng intramusikal. adalah alunan musik tradisi dayak yang mengiringi tarian pada ritual adat Notokng, dengan menggunakan instrumen tradisi yang terdiri dari Dau (seperti bonang), Agukng (gong), dan Kubeh (bedug). Pada karya “Tonotokng” tersebut, Wandi Murti Gambar 3. merepresentasikan ritual adat Notokng dari Skema tahapan, konsep dan perancangan karya musik “Tonotonkng” (Murti, 2019: 25) aspek suasana rangkaian upacara ritual adat Notokng dalam elemen-elemen musik dan Karya musik “Tonotokng” dibagi mengadopsi musik asli Totokng. menjadi komposisi musik tiga bagian - Tahapan, konsep dan perancangan mewakili suasana ide intramusikal. Setiap Komposisi musik “Tonotokng” bagian karya mewakili suasana sakral, digarap dengan format instrumen string mistis dan riuh yang dibangun penulis kwintet yang terdiri dari violin 1, violin 2, sebagai ide ektramusikal dalam komposisi viola alto, cello, dan contra bass, ditambah ini. Benang merah dan figur utama pada dengan paduan suara, drum floor, cymbal, setiap bagian karya menggunakan ritmis dan dua instrumen musik tradisi suku dayak musik Totokng. yaitu dau, dan agukng. Pemilihan 1) Bagian Satu (Nyangahatn) instrumentasi dilakukan untuk membangun Nyangahatn dalam istilah suku Dayak suasana ritual adat Notokng lebih dalam dan Kanayatn adalah suatu doa yang merealisasikan ide penggabungan elemen dinyanyikan pada setiap ritual adat musik tradisi dengan konsep musik barat. apapun yang dilakukan oleh masyarakat Pengembangan ide dasar karya suku Dayak Kanayatn. Pada bagian ini, dengan mengangkat tiga aspek suasana Wandi Murti mengangkat aspek sakral

136

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 pada ritual Notokng. Ide musikal pada homofon. Penggunaan lirik pada bagian bagian pertama ini menonjolkan nyanyian ini tetap digunakan dan banyak vokal baik solo maupun choral yang dinyanyikan oleh solo vokal. bertempo lambat. Tempo pada bagian ini lambat dan Lirik yang dibuat pada bagian ini, banyak menggunakan melodi yang liris berperan sebagai pendukung dalam dan disonan. Bagian iringan yang penyampaian doa. Lirik disusun dalam mengiringi melodi pokok banyak bahasa Kanayatn dan dinyanyikan oleh menggunakan teknik sustain dan solo vokal dengan gaya nyangahatn. Pada harmonis. Harmonisasi iringan melodi bagian choral menggunakan konsep banyak dimainkan pada nada tinggi dan harmoni bergaya musik liturgi ekaristi. dengan interval yang tidak terlalu jauh Pola melodi untuk solo vokal bersifat dengan pertimbangan agar mempengaruhi resitatif dan artikulatif yang tidak terikat tekstur harmoni sehingga dapat dengan birama dan lebih fleksibel dalam membangun suasana mistis ritual. pelafalan syair. Hal tersebut juga 3) Bagian Tiga (Komokatn) berpengaruh pada teknik penulisan notasi Komokatn berasal dari kata bakomok menjadi tidak konvensional. Kelompok dalam bahasa kanayatn yang memiliki arti instrumen string berfungsi sebagai iringan berkumpul. Suasana suasana riuh pada dan merespon melodi utama baik dalam ritual Notokng dari prespektif audience wilayah nada yang tinggi maupun rendah. muncul di bagian akhir karya musik Pola iringan vokal yang digunakan oleh “Tonotokng” ini. Suasana dalam keriuhan string section cenderung memiliki ritual Notokng pada bagian karya ini tidak karakter repetitif dan menggunakan durasi terlepas dari suasana mistis dan sakral. dalam hitungan satuan menit. Terdapat pengolahan aspek musik secara 2) Bagian Dua (Sumangat) harmoni, melodi, ritmis, teknik bahkan Bagian karya ini mengangkat suasana beraneka ragam timbre pada setiap mistis dalam ritual adat Notokng. instrumentasi. Bagian ini menggunakan Sumangat berasal dari bahasa asli polifoni untuk menghadirkan pola-pola Kanayatn yang berarti jiwa. Suasana pada melodi yang sustainable dan artikulatif bagian ini lebih didominasi dengan serta penggunaan pola ritmis komposisi melodi yang bersifat monodi dan asli musik Totokng yang didukung dengan permainan akor disonan pada bagian yang

137

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

instrumentasi yang cukup banyak, padat sejenis gitar kecil yang mempunyai dua dan ritmikal. senar dan berperan sebagai melodi utama, c. Tugas Akhir Rimanda Sinaga hasapi doal yang berupa gitar kecil dengan berjudul “Outsider, Penggarapan Musik dua senar dan berperan sebagai instrumen Gondang Dengan Ansambel Campur” pengiring, garantung yaitu sejenis - Ide dan Landasan Penciptaan gambang kecil yang berfungsi memainkan Rimanda Sinaga seorang bersuku melodi, taganing, sulim yaitu sejenis flute Batak Toba, membuat karya musik tugas dari bambu,sarune etek dan hesek. akhir berdasar dari ide ansambel musik - Tahapan, konsep dan perancangan gondang. Gondang adalah salah satu musik Rimanda Sinaga menggunakan tradisi Batak Toba yang memiliki fungsi elemen musik gondang melalui pendekatan sebagai sarana untuk upacara adat, seperti teori komposisi musik diatonis. Eksplorasi pernikahan, kematian, menyambut musim dilakukan oleh Rimanda Sinaga terhadap panen, dan sebagainya. Dalam gondang gaya permaian musik gondang. Menurut terdapat beberapa instrumen musik yang Rimanda, musik gondang yang asli tergabung dalam satu kelompok dan sebenarnya tidak mengenal harmoni musik memainkan repertoar musik yang sering barat, namun terdapat kebiasaan digunakan pada upacara adat. masyarakat suku Batak Toba yang Terdapat dua jenis ansambel memainkan musik gondang secara tidak gondang, yaitu gondang sabangunan dan langsung sudah mengarah pada permainan gondang hasapi. Gondang sabangunan harmoni tertian. biasa dimainkan di luar rumah, terdiri dari Teori komposisi musik diatonis sarune bolon (sejenis alat tiup obo), diterapkan pada karya tersebut dengan taganing (terdiri dari lima kendang), penggunaan modus dalam Major scale. gordang (sebuah kendang besar yang Pengunaan modus tersebut biasanya menonjolkan irama ritmik), empat gong dilakukan dalam improvisasi musik jazz. yang disebut ogung dan sebuah alat perkusi Sistem chordal digunakan dalam setiap (biasanya sebuah botol yang dipukul modus. Struktur modus memiliki nuansa dengan batang kayu atau logam) yang harmoni yang berbeda-beda. Hal tersebut disebut dengan hesek. Gondang hasapi berhubungan dengan unsur chordal di biasanya dimainkan di dalam rumah dan dalamnya. Chordal extension dengan terdiri dari instrumen hasapi ende yaitu memberikan penambahan nada dalam

138

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 pembentukan akor juga dilakukan pada dilakukan, maka struktur akord quartal karya musik ini. akan terdengar seperti akord 11, akord 13, Pada karya ini terdapat penerapan atau akord nada tambahan (added-note substitusi akord dan melodi. Substitusi chords). Setiap nada akord pada akord akord adalah sebuah cara mengganti akord quartal dapat berfungsi sebagai robot dan namun masih dalam root yang sama. dapat disesuaikan dengan pola tangganada Penggunaan substitusi akord dilakukan atau modus. karena dapat menghasilkan irama harmonik Terdapat penerapan sistem serial yang baru dengan progres akord yang lebih dalam pengolahan tangga nada dan ritmik sedikit dari aslinya. Dalam musik jazz pada musik Gondang, dan juga terdapat hampir semua repertoar menggunakan penerapan progresi coltrane change. Pada akord substitusi. Improvisasi dengan teknik progres ini menggunakan substitusi yang substitusi juga digunakan dalam menyusun tidak umum seperti biasanya karena melodi. Cara tersebut akan dapat menggunakan substitusi descending Mayor mengaplikasi nuansa inside dan outside. third dan substitusi ascending minor third. Mirror writing adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari balikan dalam suatu tangga nada atau akord. Hal tersebut juga diterapkan oleh Rimanda pada karya tugas akhirnya. Mirror writing diibaratkan sebagai suatu bayangan dalam sebuah cermin. Hal tersebut juga disamakan dalam overtone series, jika Gambar 4. Skema tahapan, konsep dan perancangan pada dicerminkan maka akan menghasilkan karya musik tugas akhir Rimanda Sinaga. sebuah undertone series. Rimanda membuat lima bagian Rimanda menerapkan harmoni repertoar dalam karya musik tersebut, quartal pada permainan instrumen musik yaitu: gondang. Harmoni quartal dibangun dari 1) Metal Toba superimposisi 16 interval empat dengan Repertoar ini menceritakan tentang memisahkan nada akord dengan jarak kebangkitan jiwa yang mati dari hingar empat untuk mempertahankan suara bingah kehidupan liar di luar ekspektasi quartal yang khas. Jika hal tersebut tidak saat manusia menjadi dewasa. Skema

139

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

bagian ini adalah: A-B-C-A’. Tema Judul pada repertoar ini dipilih oleh melodi dimainkan oleh gitar elektrik yang Rimanda Sinaga sebagai judul utama pada diambil dari motif melodi salah satu karya tugas akhirnya. Outsider pada musik gondang yang berjudul “marjin repertoar ini digambarkan sebagai suatu marnono”. Instrumen yang digunakan makna pemikiran tentang dogma yang adalah flute, terompet in Bb, tenor menjebak manusia sehingga saxophone, jazz gitar, piano, bass dan menimbulkan perbedaan tafsir yang drum. Salah satu bagian dari repertoar ini mengakibatkan ujaran kebencian. Bentuk terdapat penerapan tangga nada simetris karya ini adalah A-B-A-B’-C-A’. dengan menggunakan whole tone. Instrumen yang digunakan adalah 2) Dialog Kegelisahan seruling, tenor saxophone, synthesizer, Repertoar ini menggambarkan tentang gitar distorsi, bass, taganing, drum. Pada pertanyaan atas realitas yang sudah terjadi karya ini Rimanda menggunakan progres sebagai ujud dari takdir atau sebagai jalan harmoni quartal dari modus lydian untuk hidup yang dipilih tanpa adanya takdir. menghasilkan nuansa outside.. Tema utama diambil dari penggalan lagu 5) Changes musik gondang yang berjudul “Sibukka Repertoar ini menggambarkan Pikkiran”. Instrumen yang digunakan tentang perubahan pola pikir manusia adalah sulim, terompet, tenor saxophone, yang menandakan hidup penuh dinamika. gitar elektrik, piano, bass dan drum. Pada karya ini Rimanda Sinaga Bentuk dari repertoar ini adalah A-B-A’- menerapkan coltrane changes. Musik B’-A’ (repetisi satu kali)-B’-A’ gondang diolah dengan menerapkan pola 3) Remembering My Silence. mirror writing, pengembangan harmoni Repertoar ini menggambarkan tentang quartal dan serialisasi pada bagian karya kenangan Rimanda Sinaga tentang ini. Bentuk karya adalah A-B-A’. ayahnya. Sosok dan pola pikir ayahnya Instrumen yang digunakan adalah tenor yang mengajarkan hidup dicoba saxophone, terompet, gitar, piano, bass dituangkan pada repertoar ini. Instrumen dan drum. yang digunakan adalah sulim, gitar d. Tugas Akhir Febriyan Stevanus elektrik, pad, piano dan bass. Bentuk dari Kurniawan yang berjudul “Komposisi repertoar ini adalah A-B-C-B’-A’. Musik Seni Jaranan Jawa, Turonggo 4) Outsider Suryo Manggolo”

140

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

- Ide dan Landasan Penciptaan dan teknik. Perpindahan atau perubahan Karya tugas akhir dibuat oleh yang terjadi dalam pengembangan harmoni Febriyan Stevanus Kurniawan dengan judul dan ritmis musik Jaranan berlangsung “Turonggo Suryo Manggolo” berdasarkan secara bertahap melalui transisi yang pada pengamatan terhadap seni tradisi cenderung tidak mencolok. Jaranan Jawa yang sudah mulai mengalami Febriyan mencoba untuk menengahi pergeseran fungsi dan elemen estetik. Ide transformasi kesenian Jaranan Jawa awal dari pembuatan karya ini berdasarkan tersebut dengan berupaya meminimalisasi dari sebuah kesenian Jaranan di wilayah hilangnya keotentikan dan orinisinalitas Tulungagung, tempat Febriyan berasal, dari musik iringan kesenian Jaranan Jawa sekaligus untuk mengenang peran pada karya musiknya. Febriyan kakeknya sebagai pelaku sekaligus pegiat menggunakan teknik komposisi musik dari kesenian Jaranan Jawa di masa lampau. absolut sebagai upaya eksplorasi sekaligus Terjadi perubahan format ansambel wacana baru untuk wilayah permainan musik tradisi, yang semula terdiri dari bunyi. format kecil seperti kendang, ketuk, gong, - Tahapan, konsep dan perancangan dan slompret menjadi format besar dengan Pada karya tugas akhirnya, Febriyan gamelan lengkap. Gending jawa yang biasa menggunakan konsep hibriditas. Hibriditas dinyanyikan pada kesenian Jaranan yang menjadi suatu kekuatan dalam proses asli, berubah menjadi lagu-lagu populer penciptaan karya musik dan membentuk yang sedang diminati oleh masyarakat saat subyektivitas bagi komponis dalam ini. memproduksi karya musik baru. Musik iringan Jaranan Jawa memiliki Hibriditas pada karya musik ini bentuk musik yang minimalis memiliki kekuatan dalam pembentukan dengan instrumen yang sederhana, yang karya musik yang bersifat eksperimental, hanya terdiri dari empat instrumen yaitu observasif dan subyektif. Hal tersebut kendang, kenong, gong, dan slompret. terlihat dengan adanya percampuran antara Musik minimalis dari Jaranan memiliki unsur tradisi pada musik Jaranan sebagai unsur repetitif, meditatif, dan dinamis, serta seni tradisi masyarakat Jawa dengan memiliki gaya yang minimalis pula dalam instrumen perkusi yang digunakan dalam memanfaatkan material bunyi yang orkes simfoni musik barat. Hibriditas sederhana seperti notasi, instrumen, timbre, berada pada wilayah instrumentasi dengan

141

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 pendekatan timbre, fungsi, melodis, Bagian karya ini menggambarkan frekuensi, dan sebagainya. Sebagai tentang prajurit yang berlatih perang perwujuduan konsep hibriditas, Febriyan dengan formasi barikade berkuda. Pola menggunakan instrumen yang terdiri dari motif cenderung sedikit dan Kendang, Gong, Kempul, Kenong, menggunakan pola ritmik dengan teknik Congklir, dan Slompret, serta instrumen phasing. Suasana dibangun sangat tenang, perkusi pada orkes simfoni seperti Timpani, sehingga membangun kesan magis. Concert Tom, Grand Cassa, dan Instrumen yang digunakan antara lain: Vibraphone. Konsep musik minimalis Vibraphone, Timpani, Grand Cassa yang diterapkan dalam prosespembuatan karya dipukul dengan menggunakan mallet, ini. Penggunaan teknik yang repetitif slompret, kendang, concert tom dan dengan ritme kendang yang dinamis diakhiri dengan permainan reverb cymbal. menjadi tolak ukur untuk menentukan 2) Ukel pandangan konsep minimalis pada musik Bagian ini menggambarkan tentang Jaranan Jawa. prajurit yang sedang balapan berkuda dan berburu binatang di hutan. Setiap motif dan pola ritme mewakili gerakan dan diolah secara kompleks untuk merealisasikan konsep musik minimalis. Pola ritme dinamis pada kendang diolah secara luas dan menjadi kekuatan hibriditas dengan instrumen perkusi orkes Gambar 3. Skema tahapan, konsep dan perancangan karya simfoni. musik “Turonggo Suryo manggolo” (Kurniawan, 2019: 25) Konsep karya pada bagian ini mengusung kesan dengan tensi yang Karya musik “Turonggo Suryo dinamis dan mengolah unsur dinamika Manggolo” terdiri dari 4 bagian karya. Pada musik. Teknik komposisi menggunakan setiap bagian terdapat alur cerita yang teknik phasing dan layering. Instrumen menggambarkan tentang prajurit Panji yang digunakan antara lain kendang, Asmarabangun yang sedang berlatih teknik slompret, gong, grand cassa, concert tom, keprajuritan. Pengelompokan bagian vibraphone, timpani, congklir, kenong tersebut sebagai berikut: dan kempul. 1) Buka 142

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

3) Perangan augmentation, serta penggunaan motif Bagian ketiga ini menggambarkan secara diminutif. tentang peperangan prajurit berkuda dan 4) Ndadi mengisahkan perjumpaan prajurit berkuda Bagian ini menggambarkan prajurit tersebut dengan makhluk halus dalam yang sedang berlatih ilmu kanuragan. hutan yang berwujud naga dan hewan Pertunjukkan Jaranan disajikan dengan buas lainnya. Visualisasi dilakukan aksi para penari yang sedang mengalami dengan munculnya Barongan. Penulisan trans. Struktur karya menggunakan pola notasi di bagian ini, menggunakan konsep improvisasi dengan tensi rendah, tempo imitasi penulisan notasi “Piano Phase”, lambat, dan dinamika yang lembut, yang karya Steve Reich. Notasi tersebut dirasa membentuk kesan, atmosfer serta suasana sangat efektif untuk mengatur fokus yang magis dan kontemplatif. pemain karena terdapat adanya catatan Instrumen kendang dan slompret permainan yang lebih mudah dimengerti digunakan pada bagian ini. Pola musik dan praktis dan penulisan notasi terfokus kendang sebagai iringan, dimainkan pada motif, repetisi dan instruksi yang secara improvisasi dengan menggunakan ditentukan oleh komponis. pola kendangan ndadi dengan Instrumen yang digunakan pada awal pengembangan ritmis, dimana bagian, terdiri dari gong, vibraphone, improvisasi dan ornamentasi sangat congklir, kenong, slompret dan kendang. berperan besar di dalamnya. Musik Instrumen tersebut merupakan layer inti iringan mengikuti alur penari dan bertugas pada awal bagian ini. Di bagian tengah merespon perilaku penari yang sedang karya terdapat repetisi yang trans, dan ketika sedang dalam kondisi mengembangkan ritmis antara instrumen tersebut, penari melakukan sesuatu secara perkusi simfoni dan instrumen tradisi spontan. Pola permainan slompret musik Jaranan Jawa, eksperimentasi memainkan lagon yang berasal dari dengan teknik layering, shifting, dan gending-gending Jawa dan kendang phasing, serta improvisasi ritmis dengan mengiringi dengan menggunakan pola menggunakan pola ritme gonggomino. ritme gonggomino. Motif permainan Terdapat pula pengolahan ritme dengan kendang dan slompret yang berusaha interlocking, pengembangan ritme dengan keluar dari konteks zona musik, menjadi kunci pada bagian ini.

143

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

berdasarkan dari kesenian tradisi Jaranan SIMPULAN yang berasal dari daerah tempat tinggalnya, Terdapat persamaan ide dasar yang yaitu Tulungagung, dan hal tersebut menjadi landasan dalam proses pembuatan berhubungan dengan peran kakeknya karya musik tugas akhir keempat dalam mempertahankan musik tradisi mahasiswa yang menjadi sampel utama Jaranan pada masa lampau. pada penelitian ini. Persamaan ide dasar Keempat mahasiswa tersebut tersebut adalah berkaitan erat dengan melakukan proses kreativitas transformasi, sejarah masa lampau hidup mereka. namun masing-masing menggunakan Keempat karya musik tersebut memiliki ide konsep yang sangat berbeda, baik dari cara dasar konsep musik barat dengan pemikiran, penentuan tahapan dan konsep melibatkan idiom musik tradisi yang pelibatan idiom musik tradisi dalam karya berasal dari tempat mahasiswa tersebut musik mereka yang berdasarkan unsur berasal. musik barat. Hal tersebut sangat erat Athitya Dyah Nathalia Monica kaitannya dengan kemampuan kreativitas berasal dari Malang. Ide dasar idiom musik yang mereka miliki. Kemampuan tradisi yang dilibatkan adalah idiom musik kreativitas tersebut sangat berhubungan tradisi karawitan gaya Jawa Timur, dengan latar belakang kehidupan mereka khususnya gaya Malangan dan mengangkat masing-masing, baik di dalam lingkungan cerita Arok Dedes yang dipercaya keluarga, latar belakang pendidikan, merupakan cerita rakyat yang sangat pengalaman hidup dan wawasan yang telah terkenal di Malang. Wandi Murti adalah mereka capai. anak muda dari suku Dayak Kayanatn.

Tradisi Notokng dan musik iringan DAFTAR PUSTAKA Totokng adalah merupakan suatu ritual Artikel Jurnal yang pernah dilakukan oleh leluhurnya Abid, M. (2019). Prosiding seminar nasional pendidikan program pada masa lampau. Rimanda Sinaga adalah pascasarjana universitas PGRI seorang yang bersuku Batak Toba, yang palembang. Menumbuhkan Minat Generasi Muda Untuk Mempelajari mengangkat musik tradisi gondang dari Musik Tradisional, 428–437. suku Batak Toba, sekaligus ingin Arya Sugiartha, I. G. (2015). Pergulatan Ideologi dalam Penciptaan Musik menyampaikan kenangan sejarah masa lalu Kontemporer Bali. Panggung, 25(2), dan kenangan akan orang tuanya. Febriyan 121–136. https://doi.org/10.26742/panggung.v2 Stevanus juga memiliki ide dasar yang 144

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

5i2.3 Sage publications. Asmoro, G. D. (2011). PERAN RUMAH Mazzola, Guerino; Park, Joomi dan BUDAYA TEMBI DALAM Thalmann, F. (2011). Musical MELAHIRKAN Pendahuluan. 23–30. Creativiy : Strategies and Tools in Budi Santosa, Y. . (2004). Tinjauan Idiom Composition and Improvisation (G. Musik Timur Oleh Barat. Harmonia - Mazzola & M. Andreatta (eds.)). Journal of Arts Research and Springer. https://doi.org/10.1007/978- Education, 5(3). 3-642-24517-6 Kristiana, N. N. D. (2016). Kajian Tekstual the Drupadi Trilogy Karya Ananda Skripsi, Thesis, Disertasi, dan Laporan Sukarlan. Jurnal Kajian Seni, 2(1), Penelitian 74–90. Kurniawan, F. S. (2019). Komposisi Musik https://doi.org/10.22146/art.11651 Seni Jaranan Jawa “Turonggo Suryo Nahak, H. M. . (2019). Upaya Melestarikan Manggolo” (p. 112). Budaya Indonesia Di Era Globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1), 65– Murti, W. (2019). “Tonotokng” Komposisi 76. Musik Untuk Representasi Suasana https://doi.org/10.33369/jsn.5.1.65-76 Ritual Adat Notokng Suku Dayak Rusli, E. (2017). Imajinasi Ke Imajinasi Kanayatn (p. 61). Visual Fotografi. REKAM: Jurnal

Fotografi, Televisi, Dan Animasi, 12(2), 91. https://doi.org/10.24821/rekam.v12i2. 1426 Thompson, W., & Vempala, N. N. (2014). Creativity, Theories of Musical. Music in the Social and Behavioral Sciences: An Encyclopedia, April. https://doi.org/10.4135/97814522830 12.n92 van der Schyff, D., Schiavio, A., Walton, A., Velardo, V., & Chemero, A.

(2018). Musical creativity and the embodied mind. Music & Science, 1, 205920431879231. https://doi.org/10.1177/20592043187 92319 Yana, I. B. C. (2014). Gerak Tari Baris Tunggal dalam Fotografi Ekspresi Menggunakan Teknik Strobo Light. REKAM: Jurnal Fotografi, Televisi, Dan Animasi, 10(1). https://doi.org/10.24821/rekam.v0i0.8 04

Buku Creswell, J. W. (2013). Qualitative Inquiry and Research Design (Third Edit).

145

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

[Halaman disengaja kosong]

146

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 SISTEM UNGGAH PORTOFOLIO PMB JALUR MANDIRI ISI YOGYAKARTA TAHUN AKADEMIK 2020/2021 DENGAN PENDEKATAN PROTOTYPING

Agnes Karina Pritha Atmani dan Kathryn Widhiyanti

Program Studi Animasi, Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta Jl. Parangtritis km. 6,5 Yogyakarta No Hp.: 081380915096, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Portfolio Upload System PMB Mandiri ISI Yogyakarta for Academic Year 2020/2021 With A Prototyping Approach. The ISI Yogyakarta Diploma Program consists of three Study Programs (Prodi), namely Diploma 3 Batik Study Program, Diploma 4 Music Study Program, Animation Diploma 3 Animation Study Program. The three study programs carry out the New Student Admission Process (PMB) through the Independent Path. The PMB Selection Process has always used Practice Tests according to the specificity of each Study Program. A special situation due to the COVID-19 Pandemic demands new student candidates to remain at home, so that ISI Yogyakarta cannot carry out the Practice Test. ISI Yogyakarta then facilitates New Student Candidates online via the http://portofoliopmb.isi.ac.id page to upload their portfolios according to their interests and expertise. This page is a facility to show their abilities through the portfolios they choose to upload. General information on the PMB Diploma Program process at ISI Yogyakarta was collected as an initial step in the research process. The replacement of the Practice Test with the process of uploading a portfolio of Prospective Students was found from this initial process. The form of the portfolio that is expected by each study program is then collected, so that the formula for the upload process is found, and it is followed by the design of a web page to upload the portfolio. The page design agreement and the formula for the Portfolio upload process must be obtained from the PMB Process manager, in this case BAA, Puskom, and the Person in Charge for the Academic Affairs of the Vice Rector 1. The results of the agreement serve as a guide for programming execution. After the programming is complete, the next step is to prepare a subdomain to upload a portfolio (http://portofoliopmb.isi.ac.id), then prepare 16 GB of storage media with the assumption that there are 6000 applicants with each New Student Candidate limited to uploading a file of 2MB, so that Prospective New Students are ready to be able to upload their Portfolios according to the storage provided by each Prospective Student. The PMB Mandiri portfolio upload application system for the ISI Yogyakarta Diploma Program for the Academic Year 2020/2021 uses an approach with the prototyping method carried out in accordance with the results of problem identification submitted by the resource person in the problem identification process to create the Portofilio upload system application.

Keywords: Upload, Portfolio, PMB, Prototyping

147

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

ABSTRAK

Program Diploma ISI Yogyakarta terdiri dari tiga Program Studi (Prodi), yaitu Prodi Diploma 3 Batik, Prodi Diploma 4 Music, Prodi Diploma 3 Animasi. Ketiga program studi tersebut melaksanakan Proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) melalui Jalur Mandiri. Proses Seleksi PMB selama ini selalu menggunakan Tes Praktik sesuai kekhususan Prodi masing masing-masing. Situasi khusus karena Pandemi COVID-19 menuntut para Calon Mahasiswa Baru untuk tetap berada di rumah, sehingga ISI Yogyakarta tidak dapat melaksanakan Tes Praktik tersebut. ISI Yogyakarta kemudian memfasilitasi Calon Mahasiswa Baru secara daring melalui laman http://portofoliopmb.isi.ac.id untuk mengunggah portofolio mereka sesuai minat dan keahlian mereka. Laman ini sebagai fasilitas unjuk kemampuan mereka melalui portofolio yang mereka pilih untuk diunggah. Informasi secara umum Proses PMB Program Diploma di ISI Yogyakarta dikumpulkan sebagai langkah awal proses penelitian. Penggantian Test Praktek dengan proses mengunggah portofolio dari Calon Mahasiswa ditemukan dari proses awal ini. Bentuk portofolio yang diharapkan masing masing Prodi kemudian dikumpulkan, sehingga ditemukan formula proses unggah portofolio tersebut, dan dilanjutkan dengan desain laman web untuk mengunggah portofolio tersebut. Kesepakatan Desain Laman dan formula proses unggah Portofolio harus didapatkan dari pengelola Proses PMB dalam hal ini BAA, Puskom, dan Penanggungjawab Pembantu Rektor 1 Bidang Akademik. Hasil kesepakatan tersebut sebagai pegangan untuk melakukan eksekusi pemrograman. Setelah pemrograman selesai, langkah selanjutnya menyiapkan subdomain untuk mengunggah portofolio (http://portofoliopmb.isi.ac.id), kemudian menyiapkan media penyimpanan sebesar 16 GB dengan asumsi pendaftar berjumlah 6000 dengan masing masing Calon Mahasiswa Baru dibatasi mengunggah file sebesar 2MB, sehingga Calon Mahasiswa Baru siap mampu mengunggah Portofolio mereka sesuai dengan penyimpanan yang disediakan tiap Calon Mahasiswa. Sistem Aplikasi unggah portofolio PMB Mandiri Program Diploma ISI Yogyakarta Tahun Akademik 2020/2021 menggunakan pendekatan dengan metode prototiping dilakukan sesuai dengan hasil identifikasi masalah yang disampaikan oleh narasumber pada proses identifikasi masalah untuk membuat Aplikasi sistem unggah Portofilio tersebut.

Kata Kunci: Unggah, Portofolio, PMB, Prototiping

PENDAHULUAN Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri Corona Viruse Desease 2019 Program Diploma dan S1 Institut Seni (COVID 19) atau biasa dikenal dengan Indonesia Yogyakarta Tahun Akademik Pandemi COVID 19 telah membangun 2020/2021. Selama ini proses seleksi salah kesadaran masyarakat untuk berusaha satunya adalah dengan seleksi praktek menghentikan penyebarannya dengan sesuai dengan kekhususan masing-masing mengikuti protokol COVID 19 yang Program Studi (Prodi). Situasi khusus ditentukan oleh pemerintah. Pengaruh karena Pandemi COVID-19 menuntut para Pandemi COVID 19 sampai pada proses Calon Mahasiswa Baru untuk tetap berada 148

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 di rumah, sehingga ISI Yogyakarta tidak Kesepakatan Desain Laman dan dapat melaksanakan Tes Praktik tersebut. formula proses unggah Portofolio harus Test Praktek digantikan dengan unggah didapatkan dari pengelola Proses PMB portofolio secara daring melalui laman dalam hal ini BAA, Puskom, dan http://portofoliopmb.isi.ac.id. sesuai Penanggungjawab Pembantu Rektor 1 dengan prodi yang dipilih mereka. Bidang Akademik. Hasil kesepakatan ISI Yogyakarta memiliki 23 Prodi, tersebut sebagai pegangan untuk dari 3 Fakultas, yaitu FSR (Fakultas Seni melakukan Design , High Fidelity, yaitu Rupa), FSP (Fakultas Seni Pertunjukan), design dengan tingkat kepresisian yang dan Fakultas Seni Media Rekam). tinggi, sudah memiliki warna, tata letak, Informasi secara umum Proses PMB tipografi dan detail yang sudah menyerupai Program Diploma di ISI Yogyakarta aplikasi. (Wardhani dan Wijaya, 2019) dikumpulkan sebagai langkah awal proses Setelah pemrograman selesai, penelitian. Penggantian Test Praktek disiapkan subdomain untuk mengunggah dengan proses mengunggah portofolio dari portofolio. Langkah selanjutnya Calon Mahasiswa ditemukan dari proses menyiapkan media penyimpanan kira kira awal ini. Informasi tentang bentuk sebesar 16 GB dengan asumsi jumlah portofolio yang diharapkan masing masing pendaftar 6000 orang dan masing masing Prodi kemudian dikumpulkan, sehingga Calon Mahasiswa Baru tersebut dibatasi ditemukan formula proses unggah mengunggah file maksimal sebesar 2MB. portofolio tersebut, dan dilanjutkan dengan Calon Mahasiswa Baru kemudian dapat desain laman web untuk mengunggah mengunggah Portofolio mereka sesuai portofolio tersebut. Desain prototype dengan penyimpanan yang disediakan di dengan tingkat kepresisian yang masih Laman http://portofoliopmb.isi.ac.id. rendah ini disebut dengan Design Low Fidelity. Kepresisiannya dapat dilihat dari METODE PENELITIAN warna, tata letak, tipografi, elemen, detail Metodologi penelitian ini akan dan lain lain. Dalam mendesain low fidelity dijelaskan dalam Sebuah Skema Penelitian dapat dilakukan dengan cara mendesain dengan tahapan proses sebagai berikut: manual diatas kertas maupun menggunakan 1. Identifikasi kebutuhan untuk PMB jalur software (Wardhani dan Wijaya, 2019) Mandiri Program Diploma ISI Yogyakarta, bersamaan dengan itu

149

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

identifikasi kemampuan Server UPT 7. Bersamaan dengan langkah 6 dilakukan Puskom ISI Yogyakarta. persiapan pembuatan Subdomain yang 2. Mensinkronkan hasil identifikasi disepakati oleh Pembantu Rektor 1 untuk kebutuhan PMB jalur Mandiri yaitu kemudian diteruskan ke UPT Puskom, sistem unggah Portofolio Calom sehingga alamat tersebut dapat Pendaftar Tes PMB dengan kemampuan dibuatkan. Kapasitas penyimpanan untuk Server UPT Puskom, apakah sistem proses upload portofolio sebesar 16GB upload portofolio PMB dapat diakomodir juga dibutuhkan. oleh UPT Puskom ISI Yogyakarta atau 8. Laman yang telah siap secara design dan tidak. Jika Sinkronisasi kebutuhan PMB programming kemudian Jalur mandiri telah dapat terakomodir diimplementasikan pada subdomain yang oleh UPT Puskom, maka akan telah dibuat. dilanjutkan ke proses langkah 3, akan 9. Proses Testing juga dilakukan oleh tim tetapi bila belum sinkron, maka akan peneliti dan BAA sebagai pengguna. kembali ke proses identifikasi kebutuhan, Testing yang dilakukan dengan sehingga dapat ditemukan sinkronisasi mengunggah portofolio seperti proses dengan kebutuhan PMB Jalur Mandiri pelaksanaan sebenarnya upload Program Diploma 3. portofolio oleh calon pendaftar. Jika 3. Perancangan Prototipe (Prototyping) masih ada kendala, maka akan dilakukan laman unggah portofolio PMB jalur perbaikan pada proses programming, Mandiri program Diploma, kemudian akan tetapi jika proses simulasi ini prototipe laman disimpan. berjalan dengan lancar, maka laman 4. Prototipe laman bersama dengan Design upload portofolio siap digunakan. laman keseluruhan dibuat. 5. Hasil design laman dan prototipe dimintakan persetujuan Pembantu Rektor 1 (PR 1), Bagian Administrasi Akademik, dan UPT PusKom. 6. Setelah persetujuan didapat kemudian dilakukan Programming proses upload portofolio menyesuaikan dengan hasil identifikasi kemapuan server UPT Puskom seperti pada langkah 1.

150

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Mulai dibuatkan prototype dari sistem aplikasi

Identifikasi Kebutuhan PMB Identifikasi Kemampuan yang dibuat. Jalur Mandiri Program Diploma Server UPT Puskom ISI ISI Yogyakarta Yogyakarta

Sinkronisasi Kebutuhan PMB dengan Belum Sinkron Belum Sinkron PEMBAHASAN Kemampuan Server UPT Puskom

Sinkron Sistem Unggah Portofolio melalui

Perancangan Prototipe (Prototiping) Laman unggah laman http://portofoliopmb.isi.ac.id dengan Prototipe Laman

Design Laman Unggah pendekatan prototiping dari hasil identifikasi

Persetujuan PR1, BAA, dan UPT kebutuhan pada para user Sistem PMB Jalur Puskom

Tidak Berhasil Puskom menyiapkan Mandiri ISI Yogyakarta. Low Fidelity Subdomain dan Programming kapasitas Proses Unggah penyimpanan data di server Prototyping Design dan High Fidelity

Implementasi dan Testing Prototyping Design digunakan untuk oleh Tim Peneliti dan BAA pada Subdomain dan media penyimpanan yang disiapkan UPT Puskom memudahkan pemahaman user pada saat Berhasil proses design aplikasi. Laman siap digunakan A. Identifikasi Kebutuhan Sistem Selesai Gambar 1 Diagram Alur Penelitian Proses Identifikasi kebutuhan (Sumber: Proposal Penelitian) Sistem Unggah Portofolio PMB Jalur Mandiri ISI Yogyakarta dilakukan dengan wawancara pada narasumber yang terlibat pada pelaksanaan proses Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri di tahun akademik sebelumnya. Narasumber utama

untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem Gambar 2 Metode Prototype (Pressman, 2015) yaitu Biro Administrasi Akademik (BAA)

dan Unit Pelayanan Teknis Pusat Komputer Pendekatan dengan metode (UPT Puskom). Narasumber lainnya adalah prototyping tujuannya supaya dapat para Kepala Program Studi (Kaprodi). berinteraksi langsung dengan user. User Hasil diskusi/wawancara dengan para dapat menceritakan dan memberi masukan narasumber menghasilkan deskripsi apa saja yang dapat diterapkan dan kebutuhan sistem unggah portofolio, yang dicantumkan sebagai fitur atau menu dalam terdiri dari tiga bagian pokok: aplikasi. Hasilnya wawancara atau 1. Kebutuhan Fungsional (Administrator identifikasi kebutuhan kemudian dapat BAA dan Pendaftar)

151

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

2. Kebutuhan Non Fungsional (UPT Puskom) 3. Kebutuhan Umum B. Low Fidelity Prototype Design Low Fidelity Prototyping dengan menggunakan desain pada selembar kertas seperti nampak pada Gambar 3 dilakukan di tahapan awal setelah identifikasi kebutuhan terhadap para user. Low Fidelity Prototype

Design dengan menggunakan kertas itu Gambar 4. Low Fidelity Design Tahap 2 lebih flexibel dan dapat dilakukan dengan Masalah utama High Fidelity cepat dan murah. Flexibilitas dalam Prototyping adalah membutuhkan waktu menggambarkan segala sapek konseptual yang lama untuk membangun prototipe dan pada aplikasi. pembuatan operasional perbaikan selama C. High Fidelity Prototype Design fase (Rettig, 1994). Masalah lain muncul High Fidelity Prototyping memiliki biasanya pada saat evaluasi, banyak kritik tingkat ketelitian yang tinggi, karena design tentang pilihan font, kombinasi warna, prototipe dilakukan sesuai dengn User ukuran tombol, alur tugas, tata letak umum Interface yang diharapkan, dan menangkap kontrol, dan segala sesuatu tentang User banyak hal dari tampilan produk akhir, dan Interface Design. sering kali menyertakan bagian penting dari Sistem Unggah Portofolio informasi konten dan fungsionalitas dan Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri hampir bisa ditangani seperti produk asli ISI Yogyakarta diimplementasikan pada (Lim et al., 2006). Subdomain http://portofoliopmb.isi.ac.id. Sesuai kebutuhan fungsional dari narasumber BAA yang diharapkan, disediakan akses sistem dari sisi pendaftar dan dari sisi Administrator. Gambar 5 adalah tampilan akses masuk ke sistem (login ke sistem) melalui alamat Gambar 3. Low Fidelity Design Tahap 1 http://portofoliopmb.isi.ac.id. Akses ke sistem dari sisi Admin memiliki tampilan 152

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 yang tidak jauh berbeda dengan Gambar 5. a. Laman Pendaftar - Beranda Dengan alaman laman untuk akses http://portofoliopmb.isi.ac.id/admin/.

1. Laman Calon Mahasiswa/Pendaftar Laman Calon Pendaftar melalui http://portofoliopmb.isi.ac.id/ dengan Login Username: nomor ujian dan Gambar 6. Laman Beranda Pendaftar http://portofoliopmb.isi.ac.id/ Password diberikan pada saat proses pendaftaran. b. Laman Pendaftar - Pengumuman

Gambar 5. Laman Masuk ke sistem dari sisi Gambar 7. Pengumuman Jadwal Unggah pendaftar dan admin http://portofoliopmb.isi.ac.id/admin/ http://portofoliopmb.isi.ac.id/

Laman akses Unggah Portofolio c. Laman Pendaftar – Umpan Balik Calon Mahasiswa ini hanya dapat diakses apabila Calon Mahasiswa sudah mendaftar melalui aplikasi pendaftaran jalur mandiri. Database para calon mahasiswa di aplikasi pendaftaran jalur mandiri, kemudian diunggah ke sistem unggah portofolio oleh

Admin. Data Calon Mahasiswa Baru yang Gambar 8. Umpan Balik Pendaftar setelah Unggah telah diunggah, dapat digunakan oleh Calon d. Lamanhttp://portofoliopmb.isi.ac.id/ Pendaftar - Beranda Mahasiswa Baru untuk login/masuk ke 2. Laman Administrator Laman Beranda yang nampak pada Gambar Laman Administrator melalui 6. Hak akses Calon Mahasiswa pada sistem Gambar 5. Laman Masukhttp://portofoliopmb.isi.ac.id/ ke sistem dari sisi pendaftar danAdmin admin upload Portofolio ditampilkan padahttp://portofoliopmb.isi.ac.id/admin/ dengan User Interface sama dengan beberapa menu Utama di setiap laman, Gambar 5 untuk proses Login. Beberapa yaitu: Portofolio, Unggah, dan Logout. menu kendali sistem dari proses identifikasi 153

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

kebutuhan beberapa user hasil wawancara, mengunggah Data Calom Mahasiswa dibuatkan prototipe yang telah dari Sistem Pendaftaran mendapatkan acc dari para pengambil 4) Melihat, Menambah dan Mengedit keputusan. Jumlah User yang ada dalam Sistem a. Laman Admin - Beranda Unggah. Beranda laman Admin 5) Melihat, Menambah dan Mengedit menampilkan beberapa pengumuman yang Jumlah User Prodi yang ada dalam akan tampil di laman masing masing Sistem Unggah. pendaftar sesuai prodi yang dipilih. 6) Melihat, Menambah dan Mengedit Jumlah Pengumuman yang ada dalam Sistem Unggah. 7) Melihat dan Mengunduh Portofolio para Calon Mahasiswa

Gambar 9. Laman Beranda Pendaftar http://portofoliopmb.isi.ac.id/Admin b. Menu Laman Admin Administrator Sistem unggah portofolio yang pokok adalah dari Bagian Administrasi Akademik (BAA), dengan

kemampuan mengakses beberapa hal, Gambar 10. Menu Adminstrator antara lain: http://portofoliopmb.isi.ac.id/Admin 1) Melihat, Menambah dan Mengedit 3. Laman User Jumlah Fakultas yang ada dalam Laman user digunakan untuk Sistem Unggah. menambahkan user yang dapat mengakses 2) Melihat, Menambah dan Mengedit sistem, dalam hal ini kewenangan BAA Jumlah Program Studi yang ada dalam untuk menambahkan user pengakses Sistem Unggah. Sistem. 3) Data Calon Mahasiswa, dapat diunduh a. Menambah user dalam bentuk PDF dan XLS, dan dapat dicetak, serta kemampuan

154

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Data Calon Mahasiswa akan nampak di laman ini, apabila telah diunggah data dalam format XLS di laman Unggah Data Pendaftar. Tampilan penyajian Data dan beberapa menu sebagai Interface dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 11. Laman menambah User http://portofoliopmb.isi.ac.id/Admin b. Mengedit User

Gambar 13. Laman Data Calon Mahasiwa http://portofoliopmb.isi.ac.id/Admin

Gambar 12. Laman mengedit user Data Calon Mahasiswa tersebut http://portofoliopmb.isi.ac.id/Admin dapat diunduh dalam format PDF, XLS dan 4. Laman User Prodi dapat langsung dicetak dari sistem. Hasil Laman User Prodi memiliki unduhan nampak pada menu status bar di tampilan User Interface dan Fungsi tidak bawah browser pada Gambar 13. jauh berbeda dengan Laman User. Data Data Calon Mahasiwa yang telah di upload juga dapat dilihat langsung 5. Laman Pendaftar pada Menu ini. Unduh Portofolio mereka Laman Pendaftar berbeda dengan dapar dilakukan pada menu Portofolio, Laman Fakultas, Prodi, User, maupun User Gambar Prodi, dan Pengumuman. Pada laman ini b. Unggah Data Pendaftar terdapat proses Unggah Data Calon Unggah Data Pendaftar dari Sistem Mahasiswa dari Sistem Aplikasi Pendaftaran Calon Mahasiswa Baru, dari Pendaftaran, sehingga para pendaftar dapat Sistem yang berbeda, dapat dilakukan di mengupload Portofolio, apabila data Menu Unggah Data Pendaftar. File Unggah mereka telah diupload di sistem ini dan Data Calon Mahasiswa dalam format XLS. terverifikasi. a. Data Calon Mahasiswa

155

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

SIMPULAN Sistem Unggah Portofolio pada PMB Jalur Mandiri ISI Yogyakarta Tahun Akademik 2020/2021 dengan pendekatan Low Fidelity Prototype dan High Fidelity Prototype, dapat ditarik kesimpulan, Gambar 14. Laman Unggah Data Calon bahwa: Mahasiwa http://portofoliopmb.isi.ac.id/Admin 1. Aplikasi Unggah Portofolio PMB Mandiri Jalur Mandiri dapat terwujud D. High Fidelity Prototype Design dan setelah menyamakan pemahaman High Fidelity Prototype Design dalam kebutuhan Sistem Aplikasi dengan para Sistem Unggah Portofolio User yang terlibat pada Proses PMB Low Fidelity Prototype dan High Jalur Mandiri pada proses identifikasi Fidelity Prototype, keduanya sama sama kebutuhan. mampu mengidentifikasi masalah 2. Kebingungan terhadap Proses Bisnis kegunaan dalam hal kuantitas dan kualitas dengan beberapa tahapan Link, sebelum (Reinhard, Manfred, & Verena, 2003; memasuki proses Upload Portofolio, Walker, Takayama, & Landay, 2002). perlu lebih disederhanakan dengan satu Perbedaannya adalah pengguna akan lebih halaman akses banyak berkomentar dan berbicara tentang 3. Perancangan dengan Low Fidelity estetika saat menggunakan High Fidelity Prototype dapat dilakukan juga dengan Prototype (Walker et al., 2002) dan mereka design database lebih nyaman dengan High Fidelity 4. Perancangan dengan High Fidelity Prototype karena mereka tidak merasa Prototype yang mendekali aslinya akan sedang diamati (Reinhard et al., 2003) lebih mudah dipahami oleh jajaran Prototipe berbasis kertas memiliki pimpinan/pengambil keputusan keterbatasan utama pada keabstrakan dan 5. Baik Perancangan Low Fidelity ketidakjelasan gambar, dan jeda waktu Prototype dan High Fidelity Prototype respons yang panjang untuk setiap masukan perlu penguatan terlebih dahulu dengan (Lim, Pangam, Periyasami, & Aneja, memerlukan satu bentuk persetujuan 2006). dari beberapa pihak yang

156

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

berkepentingan untuk dapat melanjutkan Systems (pp. 778779). New York, NY: ACM Press. ke proses programming. Rettig, M. (1994). Prototyping for tiny fingers.Communications of t he ACM, 37(4), 21–27.doi:10.1145/ DAFTAR PUSTAKA 175276.175288.Reese, George, Abdurrohim, Perancangan Sistem SQL Statement, Function, Utilities, Upload-Download Materi sebagai and More 2nd Edition, O’Reilly Media Berbagi Materi Media Inc., July 2007 Pembelajaran dan Perkuliahan Santi, Rina Candra Noor, Fitriyah, Anida, Antar Dosen dan Mahasiswa di Perancangan Interaksi Pengguna Fakultas Teknik Universitas (User Interaction Design) Muhammadiyah Ponorogo, Menggunakan Metode Universitas Muhammadiyah Prototyping, Jurnal Teknik Ponorogo, 2015 Informatika Vo.9 No.2, 2016 Endress, Albert., Dieter Rombach, A Walker, M., Takayama, L., & Landay, J. A. Handbook of Software and System (2002). High-fidelity or low- Engineering, Pearson Addison fidelity, paper or computer? Wesley, 2003. Choosing attributes when testing Gilmore, W. Jason, Beginning PHP 5 and Web prototypes. In Proceedings of MySQL 5 From Novice to the Human Factors and Ergonomics Professional second Edition, Society 46th Annual Meeting (pp. Apress, 2006 661-665). Lim, Y.-K., Pangam, A., Periyasami, S., & Wardhani, Diky, & Pandhu Wijaya, Aneja, S. (2006). Comparative Akhmad, Perancangan Prototype analysis of high- and lowfidelity User Interface Aplikasi Mobile prototypes For more valid usability Sistem Informasi Akademik Institut evaluations of mobile devices. In Teknologi Dan Bisnis Bank Rakyat Proceedings of the 4th Nordic Indonesia, BRITech (Jurnal Ilmiah Conference on Human-Computer Komputer, Sains dan Teknologi Interaction (pp. 291-300). New Terapan) Volume 1, No 2, Januari, York, NY: ACM Press. 2020 Pressman, R.S. (2015). Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Buku I.

Yogyakarta: Andi Rau, Patrick Pei-Luen, Zhou, Jia, Comparing Low and High-Fidelity

Prototype in Mobile Phone Evaluation, International Journal of Technology Diffusion 3(4),

2013 Reinhard, S., Manfred, T., & Verena, G. (2003). Paper prototyping - what is

it good for? A comparison of paper- and computer-based low-fidelity prototyping. In Proceedings of the

CHI ‘03 Extended Abstracts on Human Factors in Computing

157

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

[Halaman disengaja kosong]

158

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MENGEKSISTENSIKAN KARYA SENI MUSIK DI MASA PANDEMI COVID-19 Ahman Tosy Hartino, Mohammad Mona Adha

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, FKIP Universitas Lampung Jalan Prof. Soemantri Brodjonegoro, Bandar Lampung, Lampung 085369898271, [email protected]

ABSTRACT The Covid-19 pandemic has had a number of significant impacts in all sectors, including the arts and music industry. Whether in the form of music, dance, or drama, or art workers are very affected by this condition. Many art work agendas have been scheduled by related parties but have to be canceled due to conditions that do not allow for a stage or Monday to be held. This article aims to look at the role of social media in extending musical art and how effective is social media in extending musical art during the current Covid-19 Pandemic. The method used by the author in this case is observation. Observation is a careful review of what the author will observe. The results in this article will discuss the role, social media, existence, and the art of music during the Covid-19 Pandemic. While the recommendations in this article are for music artists to always work and take advantage of social media as a means to always entertain the community and keep working through existing obstacles and obstacles, as well as the music community and local government must support the efforts of music artists. Keywords: Role, Social Media, Music

ABSTRAK Pandemi Covid-19 membawa sejumlah dampak yang begitu signifikan dalam semua sektor, termasuk sektor industri seni dan musik. Baik berupa seni musik, seni tari, ataupun seni drama atau para pekerja seni sangat terdampak akan kondisi ini. Banyak agenda- agenda karya seni yang sudah dijadwalkan oleh pihak terkait tetapi harus dibatalkan karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk diadaknya sebuah panggung atau senin pertunjukan. Artikel ini bertujuan untuk melihat bagaimana peran dari media sosial dalam mengeksistensikan karya seni musik dan seberapa efektifkah media sosial mengeksistensikan karya seni musik dimasa Pandemi Covid-19 sekarang ini. Metode yang digunakan oleh penulis dalam hal ini adalah pengamatan. Pengamatan yaitu peninjauan secara cermat atas apa yang akan diamati oleh penulis.. Hasil dalam artikel ini akan membahas mengenai peran, media sosial, eksistensi, dan seni musik dimasa Pandemi Covid-19. Sementara rekomendasi dalam artikel ini berupa para seniman musik untuk selalu berkarya dan memanfaatkan media sosial sebagai sarana selalu menghibur masyarakat dan tetap berkarya melalui halangan dan rintangan yang ada, serta komunitas musik dan pemerintah daerah setempat harus mendukung dengan adanya upaya dari pelaku seniman musik. Kata Kunci : Peran, Media Sosial, Seni Musik 159

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

PENDAHULUAN merasa bosan dengan kondisi seperti itu. Bidang ekonomi, dapat kita Secara global, mahluk hidup ketahui secara nyata bahwa didunia saat ini tidak mengharapkan perekonomian masyarakat terdampak kejadian yang luar biasa, yang besar terhadap penghasilan para menimpa berbagai macam penjuru pedagang, yag mulai nya bisa untung dunia dan menyerang berbagai besar sekarang hanya cukup untuk macam sektor terdampak, dengan memenuhi kebutuhanya sehar-hari. adanya pandemi covid-19. Akan Bidang politik, tentu juga terdampak tetapi, takdir berkata lain, dengan karena pelaksanaan pemilihan kepala adanya pandemi ini semua elemen daerah tertunda dengan adanya covid- dunia mulai bergerak untuk 19. Serta dalam bidang pembangunan meminimalisir pencegahan virus ada beberapa tempat yang covid-19 yang sudah melanda memberhentikan sementara karena berbagai negara didunia, dan untuk meminimalisiri kasus yang ada. memakan korban jiwa, baik yang terkena kasus positif maupun yang Dalam hal ini, bukan hanya meninggal dunia. Negara-negara lain, sektor yang diatas saja yang mengeluarkan kekuatan kebijakanya disebutkan tetapi ada sektor yang masing-masing, seperti lockdown tidak luput dari pengawasan kita, yang dilakukan oleh negara dieropa yakni sektor industri seni. Baik seperti inggris, italia, china, dan lain- berupa seni musik, seni tari, ataupun lainya. Sedangkan, untuk dinegara seni drama atau para pekerja seni kita sendiri pemerintah mengeluarkan sangat terdampak akan kondisi ini. kebijakan pembatasan sosial berskala Banyak agenda-agenda karya seni besar, yang dimana aktivitas sosial yang sudah dijadwalkan oleh pihak masyarakat dibatas untuk menimalisir terkait tetapi harus dibatalkan karena kasus covid-19. Pemerintah kita tidak kondisi yang tidak memungkinkan mengeluarkan kebijakan lockdown untuk diadaknya sebuah panggung karena banyak pertimbangan yang atau senin pertunjukan. Hal inilah perlu diperhatikan. yang membuat para seniman merasa bahwa ini kondisi yang buruk dan Kebijakan yang dibuat oleh harus segera diatasi dengan pemerintah Indonesia, yakni mulai memanfaat segala yang ada, yang dari social distancing, pembatasan dapat menunjang keterbutuhanya sosial berskala besar, hinggga sehari-hari. Maka dizaman yang serba adaptasi kebiasaan baru. Tentu dalam canggih ini, mau tidak mau dan suka hal implementasi dilapanganya tidak suka harus bisa memanfaatkan menuai banyak halangan dan perkembangan teknologi. Teknologi rintangan yang terjadi. Kebijakan dan informasi berkembang dengan yang dikeluarkan akan membawa sangat cepat. Teknologi menjadi alat sebuah dampak tersendiri tentunya, yang mampu membantu sebagian bagi sektor-sektor tertentu mulai dari besar kebutuhan manusia. Kebutuhan pendidikan, ekonomi, sosial, politik, tersebut yakni mendapatkan dan pembangunan. Dari bidang informasi terbaru dari manapun bisa pendidikan dapat kita lihat bahaw didapatkan dengan mudah karena sekolah harus melaksanakan adanya teknologi. Namun, tidak bisa pembelajaran secara daring dari dipungkiri bahwa perkembangan rumah, tidak jarang peserta didik 160

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 teknologi juga menimbulkan banyak pekerja seni kehilangan pekerjaanya dampak, baik positif maupun negatif. dan kehilangan karyanya. Karena tidak ada sebuah panggung atau Teknologi dan informasi pada pertunjukan yang dapat membuatnya sektor industri seni dan musik, tentu untuk berekspresi. menjadi sebuah hal solusi dalam mengatasi situasi dan kondisi yang METODE seperti ini. Para seniman baik musik ataupun yang lainya berlomba Metode yang digunakan oleh bersama-sama untuk mengeluarkan penulis dalam hal ini adalah gagasan dan ide kreatif, untuk pengamatan. Pengamatan yaitu berkarya walau ditengah siatuasi peninjauan secara cermat atas apa pandemi covid-19 seperti saat ini. yang akan diamati oleh penulis. Kemajuan teknologi yang seperti saat Pengamatan merupakan kegiatan ini harus benar-benar dimanfaatkan peneliti untuk menangkap gejala- dan diintegrasikan dengan elemen- gejala dari obyek yang diamati baik elemen lainya. Indonesia harus secara langsung maupun tak mampu memanfaatkan secara optimal langsung. Penulis dalam hal ini kemajuan teknologi saat ini, sebab melakukan pengamatan tak langsung, teknologi yang diciptakan artinya adalah pengamatan yang berkembang seiring dengan dilakukan terhadap suatu obyek kebutuhan manusia untuk melalui perantara suatu alat atau cara. memudahkan hidup dari yang Menurut Nawari Ismail, sebelumnya. Teknologi informasi mengatakan bahwa didalam dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengamatan peneliti harus untuk saling berkomunikasi, berpedoman kepada rumus 5W+1H, dimanfaatkan untuk penyebaran dan tempat mempunyai pengaruh atas pencarian data, kegiatan belajar fokus pengamatan, pelaku diarahkan mengajar, memberi pelayanan, dan kepada ciri-ciri yang akan untuk melakukan transaksi bisnis memberikan pengaruh, kegiatan atau (Juwana., 2002). Kondisi yang seperti peristiwa rutin maupun tidak rutin, saat ini, masyarakat harus memiliki benda atau alat perlu diamati karena kondisi mental yang kuat. Oleh menunjukan simbol, waktu urutan karena itulah untuk memiliki konttinuitas dari kegiatan pelaku, mentalitas yang tanggap terhadap motif dan tujuan dapat dilihat dari kemajuan IPTEK dan ekonomi tindaka, ekspresi wajah, gerak tubuh, global, maka diperlukan mentalitas dan ungkapanya. pembangunan, dan proses pengembangan mental (Adha, 2020). PEMBAHASAN Sehingga, dari pemaparan Peran diatas penulis dalam hal ini ingin melihat bagaimana teknologi dan Peran merupakan aspek yang informasi terkhusus pada media sosial dinamis dalam kedudukan terhadap dalam berperan dalam sesuatu. Apabila seseorang mengeksistensikan karya seni musik melakukan hak dan kewajibannya ditengah pandemi covid-19. Sebab sesuai dengan kedudukannya, maka ia kita mengetahui secara bersama, menjalankan suatu peran (Soejono ., semenjak adanya covid-19 para 2001). Tidak berhenti disitu saja, 161

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 peran mempunyai cakupan makna menjadi seorang volunteer di dalam yang luas bukan saja terletak pada voluntary activities (kegiatan melakukan hak dan kewajiban kesukarelaan) dapat membangun jiwa semata. Peran bisa dilakukan oleh dan semangat warga negara muda manusia maupun benda atau alat yang dalam mengembangkan pengetahuan berada disekitar kita. Peran diartikan dan kreatifitas diri (Adha, 2018). sebagai perangkat tingkah yang Sehingga berpartisipasi merupakan diharapkan dimiliki oleh orang yang suatu bentuk dari adanya peran. berkedudukan dimasyarakat. Konsep volunteering mengajarkan Kedudukan dalam hal ini diharapkan kepada individu untuk berpartisipasi sebagai posisi tertentu di dalam aktif dalam komunitas masyarakat masyarakat yang mungkin tinggi. yang berkontribusi berdasarkan kemampuan yang dimiliki (Adha, Peran secara umum adalah 2019). Titik beratnya menempatkan kehadiran di dalam menentukan suatu diri bagaimana agar dapat memiliki proses keberlangsungan (Soejono ., peran. 2002). Artinya adalah sesuatu dapat dikatakan memiliki peran apabila Adapun beberapa dimensi dalam prosesnya memiliki sebuah peran sebagai berikut: 1. Peran dampak yang siginifikan dan sebagai suatu kebijakan. Artinya memiliki daya tarik untuk mampu bahwa peran merupakan suatu mengubah pandangan baik secara kebijaksanaan yang tepat dan baik langsung maupun tidak langsung. untuk dilaksanakan oleh individu atau Istilah peran juga diambil dalam kelompok masyarakat. 2. Peran dunia teater. Dalam teater, seorang sebagai strategi. Artinya bahwa peran aktor harus bermain sebagai seorang merupakan strategi untuk tokoh tertentu dan dalam posisinya mendapatkan dukungan dari sebagai tokoh itu mengharapkan masyarakat, dalam menjalankan berperilaku secara tertentu (Sarwono., kegiatan-kegiatan tertentu. 3. Peran 2002). Sehingga, dapat dikatakan sebagai alat komunikasi. Artinya bahwa aktor tersebut sedang bahwa peran itu didayagunakan menjalanka peran sesuai dengan sebagai instrumen atau alat untuk tuntutan yang diberikan oleh mendapatkan masukan berupa sutradaranya. Bagaimana harus informasi dalam proses pengambilan mengikuti perilakunya dan pakaianya keputusan. 4. Peran sebagai alat dalam prosesnya. penyelesaian sengketa. Artinya bahwa peran dapat didayagunakan Peran juga dapat berupa sebagai suatu cara untuk mengurangi sebuah kegiatan. Lalu kemudian atau meredam konflik melalui usaha kegiatan yang dilakukan lebih bersifat pencapaian konsensus dari pendapat- variatif sehingga dapat memberikan pendapat yang ada. Asumsi yang pengalaman pembelajaran bagi melandasi persepsi ini adalah mereka selaku warga negara (Adha, bertukar pikiran dan pandangan dapat 2015). Maksudnya setiap kegiatan meningkatkan pengertian dan yang dilakukan dapat menjadi sebuah toleransi serta mengurangi rasa peran sentral dalam kehidupan sehari- ketidakpercayaan dan kerancuan hari. Menyinggung kegiatan tentu ada (Horoepoetri., 2003). hubunganya dengan berpartisipasi, dalam hal ini berpartisipasi bisa 162

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Dengan demikian, gagasan dalam sebuah jaringan dan berdasarkan penjabaran diatas komunitas virtual. Media sosial juga mengenai peran. Penulis menarik bisa diartikan sebagai alat yang kesimpulan bahwa peran merupakan memungkinkan penggunanya sesuatu hal yang akan berdampak mempresentasikan dirinya maupun baik secara langsung maupun tidak berinteraksi, bekerja sama, berbagi, langsung, baik positif maupun negatif berkomunikasi dengan pengguna lain yang dimana hasil dari kegiatan- dan membentuk ikatan secara virtual kegiatan yang dilakukan oleh (Nasrullah., 2016). Pengguna media individu, kelompok, benda, ataupun sosial di Indonesia dapat dikatakan alat. Dalam hal ini, penulis ingin sangat tinggi terutama pada generasi melihat peran media sosial dalam milenial. Menurut survey yang mengeksistensikan karya seni musik dilaksanakan oleh APJII pada tahun ditengah pandemi covid-19. 2017 menunjukkan bahwa sebagian besar dari pengguna internet adalah Media Sosial penduduk usia 19- 34 tahun yaitu sebesar 49,5 % (APJII., 2017). Pada zaman modern seperti saat ini, tentu kita tidak asing lagi Dengan adanya media sosial, mendengar kata media sosial. Sebab, dapat memberikan sebuah akses yang saat ini media sosial sudah menjadi mudah sekali dalam melakukan kebutuhan sehari-hari masyarakat segala aktifitas. Bahkan media sosial kita. Mulai dari kalangan anak-anak, membuat para penggunanya semakin remaja, pemuda, hingga orang tua. eksis didalam dunia maya. Tentu Media sosial sudah tidak bisa dalam implementasi dilapangan, dipisahkan lagi dari kehidupan sehari- media sosial membawa dampak hari masyarakat kita. Sebelum lebih positif tetapi juga membawa dampak lanjut, kita perlu memahami apa itu negatif. Dampak positif akan terjadi media sosial. Media sosial adalah jika pengguna menggunakanya media media yang saling menghubungkan sosial secara bijak sesuai dengan antar pengguna dengan berbasis takaranya, artinya adalah sesuai internet dan aplikasi. Media sosial dengan bidang atau sektor, semisal adalah media komunikasi yang media sosial bisa dimanfaatkan untuk informasinya dengan sangat pesat sektor pendidikan, sektor ekonomi, menyebar ke seluruh lapisan politik, sosial, dan budaya. Salah satu masyarakat, sehingga sangat sulit contohnya seperti mencari informasi dibendung oleh pemerintahan mengenai wawasan budaya atau manapun. Dalam penggunaan media kebangsaan yang membuat sosial satu orang tidak hanya pengetahuan kita semakin luas. mempengaruhi satu orang lainnya Sementara dari sisi dampak negatif, atau beberapa orang melainkan dapat bisa terjadi jika penggunanya tidak mempengaruhi puluhan hingga menggunakan secara bijak, dan tidak ratusan orang lainnya (Anisa., 2020). sesuai porsinya atau melenceng jauh dari yang seharusnya. Contohnya Media sosial diartikan sebagai seperti orang menggunakan media sarana yang digunakan oleh orang- sosial untuk menyebarkan berita orang untuk berinteraksi satu sama bohong, dan kemudian untuk menipu lain dengan cara menciptakan, orang lain. berbagi, serta bertukar informasi dan 163

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Beberapa contoh aplikasi dari sementara itu kita juga harus tau apa media sosial antara lain : facebook, sebenernya eksistensi itu sendiri. Kita instagram, whatsapp, line, twitter, dan harus memahami konsepnya, agar youtube. Dimana media sosial kita tahu bukan hanya mendengar saja tersebut banyak sekali penggunaya dan ketika kita suatau waktu ditanya bahkan kita menempati urutan 4 besar kita akan bisa menjawabnya dengan dalam penggunaan facebook terbesar baik dan sesuai dengan pengetahuan didunia. Tentu dari masing-masing kita. Eksistensialisme secara aplikasi media sosial tersebut, etimologi yakni berasal dari kata individu memiliki ketertarikan eksistensi, dari bahasa latin existere masing-masing dalam memilih untuk yang berarti muncul, ada, timbul, menggunakanya, sesuai selera dan memilih keberadaan aktual. Adapun keinginannya. Tetapi pada intinya, eksistensialisme sendiri adalah aplikasi media sosial tersebut gerakan filsafat yang menentang berfungsi sebagai sarana esensialisme, pusat perhatiannya mendapatkan informasi dan hiburan, adalah situasi manusia (Lorens., terlebih pada saat kondisi pandemi 2005). Artinya bahwa eksistensi itu covid-19 seperti ini. Segala aktifitas mengenai sesuatu yang menonjol masih terbatas ruang lingkupnya diantara lainya, dan eksistensi ini walau berada pada era adaptasi menyasar kepada manusia sebagai kebiasaan baru. Masyarakat kita perhatianya untuk menonjol dari pada masih bekerja dari rumah, belajar dari manusia lainya, menonjol dalam arti rumah, dan beraktifitas dengan memiliki sesuatu yang tidak dimiliki menggunakan teknologi. oleh orang lain. Dari penjelasan diatas, dapat Menurut Sjafirah dan Prasanti disimpulkan bahwa media sosial (2016:3-4), eksistensi di artikan adalah sarana yang dapat digunakan sebagai keberadaan. Dimana oleh individu atau kelompok dalam keberadaan yang di maksud adalah rangka untuk berkomunikasi tanpa adanya pengaruh atas ada atau tidak harus bertatap muka atau bertemu adanya kita. Eksistensi ini perlu langsung, yang memiliki berbagai “diberikan” orang lain kepada kita, macam fungsi salah satunya karena dengan adanya respon dari memberika informasi dari satu orang orang di sekeliling kita ini kepada orang lain dengan tetap membuktikan bahwa keberadaan atau mengedepankan asasa kita diakui. Eksistensi memberikan tanggungjawab. Media sosial juga ruang untuk menunjukan keradaan merupakan suatu sarana untuk manusia. Sehingga dapat diambil menghilangkan rasa jenuh ketika kesimpulan bahwa eksistensi adalah berada didunia nyata sehingg bisa suatu keadaan ketika manusia dapat beralih kepada dunia maya, untuk muncul atau berada dan diakui oleh mendapatkan hiburan sesuai dengan orang disekitarnya atas apa yang keinginan masing-masing individu sudah dibuat atau dilakukannya. Agar atau kelompok. eksistensi ada, tentu harus ada sikap peduli. Sikap kepedulian itu muncul Eksistensi dan Seni Musik dikarenakan seorang relawan mampu mengelola emosi dan sikap Dalam kehidupan sehari-hari perbuatannya sebagai individu yang kita sering mendengar kata eksistensi, 164

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 ingin terus belajar dan berkembang membuat karya musik membutahkan yang bermanfaat bagi masa depan diri pikiran yang esktra agar hasilnya sendiri dan orang yang ada di dapat diterima oleh publik. Musik sekitarnya (Adha, Ulpa, dkk., 2019). juga ternyata memiliki dimensi Eksistensi memiliki makna yang kreatif dan memiliki bagian-bagian cakupanya sangat luas tetapi dalam yang identik dengan proses belajar tulisan ini eksistensi yang akan dilihat secara umum. Dalam musik terdapat dari sudut pandang karya seni musik analogi melalui persepsi, visual, ditengah pandemi covid-19. auditori, antisipasi, induktif-deduktif, memori, konsentrasi, dan logika. Sementara itu, kita juga tentu Didalam musik juga, terdapat unsur- sering mendengar kata seni musik, unsur yang mempengaruhinya. bahkan kita pasti pernah menikmati Semua unsur musik tersebut berkaitan seni musik, baik secara langsung erat dan sama-sama mempunyai menonton konser ataupun melalui peranan penting dalam sebuah lagu perantara seperti handphone ataupun (Widhyatama., 2012). Adapun unsur- yang lainya. Lalu apa seni musik itu unsur musik secara umum menurut sendiri, kita perlu mengulas dan Soedarsono (Hidayat, 2011) adalah memahaminya secara lebih dalam sebagai berikut: suara, nada, ritme lagi. Seni secara umum memiliki atau irama, melodi, harmoni, dan makna bahwa keahlian dalam notasi. membuat sebuah karya yang bermutu dan dapat dinikmati oleh orang lain. Musik sebagai seni secara Seni meliputi banyak kegiatan umum adalah memaklumi bahwa, manusia dalam menciptakan visual, musik merupakan bidang seni yang audio, atau pertunjukan. Sementara bermateri suara. Atas dasar ini musik musik, menurut Kamus Besar Bahasa merupakan kaidah-kaidah estetis Indonesia (2011) diartikan sebagai: yang dapat diapresiasikan. Musik (1) Ilmu atau seni menyusun nada sangat erat kaitannya dengan rasa. atau suara dalam urutan, kombinasi, Musik sebagai seni yang berelasi dan hubungan temporal untuk dengan seni-seni yang lainnya adalah menghasilkan komposisi (suara) yang sebagai kegaliban di mana musik mempunyai kesatuan dan hadir dalam waktu bukan ruang, kesinambungan; (2) Nada atau suara musik merupakan sesuatu yang yang disusun sedemikian rupa abstrak, yang sering melukiskan sehingga mengandung irama, lagu imajinasi yang sama sekali tidak dan keharmonisan (terutama yang mutlak. Musik sendiri dipandang oleh menggunakan alat-alat yang dapat orang lain dapat menjadi sebuah menghasilkan bunyi-bunyi itu). penenang dalam situasi-situasi tertentu. Tidak heran, seni musik Menurut Djohan (2016) sangat banyak digandrungi oleh Musik adalah produk pikiran. masyarakat, apalagi dalam keadaan Mempunyai makna bahwa musik seperti ini masyarakat membutuhkan yang kita nikmati merupakan hasil sebuah hiburan. Sehingga dapat dari pemikiran yang dibuat disimpulkan bahwa seni musik berdasarkan maksud dan tujuan merupakan sebuah karya yang tertentu, yang berguna untuk hasilnya berupa suara yang dapat mewakili kondisi atau situasi bagi dinikmati oleh semua orang, sesuai para penikmatnya. Sehingga dalam 165

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 dengan keinginan masing-masing keadaan belum pulih secara benar dan individu, disesuaikan dengan aman. kebutuhanya. Setelah melalui pengamatan, Konsep Peran Media Sosial Dalam didapatkanya hasil yang secara nyata Mengeksistensikan Karya Seni dapat dilihat langsung oleh Musik Ditengah Pandemi Covid-19 masyarakat. Dimana sebuah konsep berkarya dari rumah mulai ramai Konsep merupakan abstraksi dilakukan oleh para pelaku seni musik suatu ide atau gambaran mental, yang disituasi covid-19, hal ini tidak lain kemudian dapat dinyatakan dalam dan tidak bukan dilakukan untuk tetap suatu kata atau simbol. Menurut Bahri bisa berkarya dan mengeksiskan ( 2008 ) Pengertian konsep adalah karya seni musik itu sendiri, diluar satuan arti yang mewakili sejumlah kebutuhan ekonomi. Karena objek yang mempunyai ciri yang sejatinya, dengan alasan apapun sama. Sedangkan pengertian konsep manusia tidak boleh berhenti secara umum adalah suatu rencana berkarya bahkan disituasi yang sangat yang digunakan oleh seseorang atau genting masih bisa dicari solusinya kelompok untuk mengatasi situasi- dengan cara pemikiran kreatif dan situas tertentu. Penting adanya sebuah inovatif dari individu manusia. konsep dari suatu kegiatan atau agenda, agar dalam prosesnya dapat Berkarya dari rumah, berjalan dengan baik dan sesuai kemudian disiarkan secara virtual rencana. baik melalui televisi atau berbagai platform media sosial salah satunya Dalam hal ini, konsep peran seperti youtube. Ini merupakan media sosial dalam sebuah peran yang sangat mengeksistensikan karya seni musik berpengaruh sekali terhadap ditengah pandemi covid-19 adalah keberlangsungan sebuah karya seni kemampuan untuk membuat, musik itu sendiri, bagaimana tidak? mengkolaborasikan, dan Ketika para pelaku seni musik mengkreasikan antara media sosial dihadapkan dengan keadaan seperti dengan karya seni musik, yang ini yang tidak boleh mengumpulkan dimana keduanya dapat saling masa, karena kalau kita tahu bersama berhubunga satu sama lain. Terlebih sebuah acara musik atau seni pasti pada kondisi pandemi covid-19, maka mengumpulkan masa, tetapi situasi menjadi sebuah momentum untuk saat ini dilarang, maka pelaku seni bertransformasi kearah digital dalam berubah konsep untuk secara virtual sektor industri musik dengan melakukan konsernya, bahkan hal ini memanfaatkan media sosial yang ada mendapatkan dukungan dari pecinta saat ini. Kenapa perlu atau penikmat musik yang tidak bertransformasi? Karena keadaan dipungkiri mereka juga terhambat dan yang tidak berpihak kepada para tidak bisa menikmati secara langsung pelaku seni musik, untuk dapat eksis seperti sebelum-sebelumnya. Peran secara nyata dipanggung. Sehingga, media sosial dalam hal ini sangatlah pelaku seni musik dapat tetap eksis membantu sekali bagi eksistensi dengan memanfaatkan media sosial karya musik ditengah pandemi covid- sebagai sarana penunjangnya, selama 19, bukan hanya membantu secara eksis semata melainka membantu 166

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 perekonomian para pelaku seni denga Mengimplementasikan 'Civic memafaatkan media sosial sebagai Engagement' Pada Perguruan sarananya. Tinggi Untuk Mengembangkan Kehidupan Masyarakat KESIMPULAN Indonesia. Prosiding Seminar Nasional 2015: 343-353. Situasi pandemi covid-19 Malang: Fakultas Ilmu Sosial sangatlah membuat semua sektor Universitas Negeri Malang terdampak bahkan membuat kehidupan kita harus bertransformasi Adha, M. M., Hidayat, O. T., Susanto. kepada adaptasi kebiasaan baru. E., Saylendra. N. P. ( 2018 ) Sektor yang terdampak tidak hanya Esensi Jiwa Volunteerism satu atau dua saja, melainkan semua Warga Negara Muda sektor kehidupan. Situasi yang seperti Dieksplorasi Dari Perspektif ini, menuntut kita untuk berfikir dan Keterlibatan Volunteer Di berkreasi secara inovatif. Tidak luput, Dalam Festival. Prosiding sektor industri seni musik terkena Seminar Nasional Ppkn 2018 dampaknya, dampak yang begitu “Seminar Nasional Penguatan besar dirasakan yakni para pelaku Nilai-Nilai Kebangsaan seni musik tidak bisa berkarya lewat Melalui Pendidikan panggung secara nyata. Bahkan Kewarganegaraan rencana atau jadwal yang sudah Persekolahan Dan terjadwalkan mau tidak mau harus Kemasyarakatan”. tercancel. Dalam hal ini, peran media sosial sangat dibutuhkaan dan penting Adha, M. M., & Susanto, E. ( 2020 ) sekali, hal ini nampak terlihat dari Kekuatan Nilai-Nilai Pancasila pemanfaatan media sosial sebagai Dalam Membangun sarana untuk melaksanakan konser Kepribadian Masyarakat dari rumah secara virtual. Tidak Indonesia. Al-Adabiya: Jurnal sedikit, kita melihat berita bahkan Kebudayaan Dan Keagamaan. konser secara virtual ditelevis Vol. 15 No. 1 ataupun youtube. Ini merupakan konsepan untuk tetap bisa berkarya Adha, M. M., Budimansyah, D., walau ditengah pandemi covid-19 dan Kartadinata, S., & Sundawa, D. untuk tetap menghibur masyarakat (2019a). Emerging kita yang bukan tidak mungkin Volunteerism For Indonesian masyarakat sudah merasa bosan Millennial Generation: atupun membutuhkan hiburan Volunteer Participation And ditengah situasi covid-19. Konsep Responsibility. Journal Of yang seperti ini perlu dipertahankan Human Behavior In The Social bahkan ditambah lagi dengan kreasi Environment, 1–17. dan inovasi seiring berjalanya waktu, Adha, M. M., Ulpa, E. P., Johnstone, tentu pelaku seni musik harus dapat J. M., Cook, B. L. ( 2019 ) mengembangkan ide dan gagasannya. Pendidikan Moral Pada DAFTAR PUSTAKA Aktivitas Kesukarelaan Warga Negara Muda Adha, M. M. (2015). (Koherensi Sikap Kepedulian Memformulasikan Dan Dan Kerjasama Individu).

167

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Journal Of Moral And Civic Nasrullah, R. (2016). Media Sosial: Education, 3 (1) Perspektif Komunikasi, Budaya, Dan Apjii. 2017. Infografis Penetrasi Sosioteknologi.Bandung: Pengguna Internet Indonesia 2016 Simbiosa Rekatama Media Anisa Sulistiani. ( 2020 ). Media Soejono Soekanto. (2001) Sosiologi Sosial Sebagai Ruang Sebagai Pengantar. Jakarta: Pt Demokrasi Bagi Generasi Raja Grafindo Persada Milenial. E Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Soerjono Soekanto. ( 2002) Sosiologi Kewarganegaraan. Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Press Horoepoetri. Arimbi, Achmad. S. (2003) Peran Serta Masyarakat Sarwono. (2002) Psikologi Sosial Dalam Mengelola Lingkungan. Individu Dan Teori-Teori Jakarta :Walhi Psikologi Sosial. Jakarta : Balai Pustaka Juwana, H. ( 2002). Hukum Ekonomi Dan Hukum Internasional. Widhyatama. (2012). Pola Imbal Jakarta : Lentera Hati. Gamelan Bali Dalam Kelompok Musik Perkusi Lorens Bagus. (2005). Kamus Cooperland Di Kota Semarang. Filsafat. Jakarta: Gramedia Jurnal Seni Musik. Vol.1. No.1 Pustaka Utama

168

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

NARASI LIRIS FOTOGRAFI JURNALISTIK: STUDI KASUS PROYEK FOTOGRAFI “STILL LIVES” OLEH THE NEW YORK TIMES

Aji Susanto Anom Purnomo 1, Novan Jemmi Andrea 2, dan Monica Revias Purwa Kusuma 3

1,2 Program Studi Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, 1,2 Institut Seni Indonesia Yogyakarta 3 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Rekayasa Industri dan Desain 3 Institut Teknologi Telkom Purwokerto 1,2 Jl. Parangtritis Km. 6,5 Sewon, Bantul, Yogyakarta 3 Jl. D.I. Panjaitan No.128, Purwokerto 1Tlp. 08973316177; Surel: [email protected]

ABSTRACT

The world is currently faced with a health crisis, namely the Covid-19 pandemic or also known as the Corona Virus. All aspects of life are affected by this crisis, the joints of humanity are faced with limitations. The mass media are intensively reporting various incidents regarding the Covid-19 pandemic. The stories are often accompanied by journalistic photos. One of the functions of photojournalism is to strengthen the story of what the media wants to convey. Journalistic photos during this pandemic usually feature scenes from medical activities, government policies and large narratives that are cold on empathetic human relations. However, different from most photojournalism in most mass media, The New York Times publishes "Still Lives" photography projects that are done by its photographers. The project presents a different narrative from this time of the pandemic. The “Still Lives” photography project is important because it presents journalistic photos that tell a domestic narrative that is close to the sides of universal humanity, namely the stories of the photographers' homes and families. This study aims to describe and interpret the “Times Lives” photography project as an alternative in creating a different narrative from photojournalism during the pandemic. This study used a descriptive qualitative research method based on phenomenology with Roland Barthes' main theory of semiotics and supported by journalistic photography theory and representation theory. The research results obtained a complete explanation and meaning of the "Time Lives" Project from The New York Times. The project presents an alternative offer for photojournalism to tell lyrical and empathetic narratives during the Covid-19 pandemic.

Keywords: Photo Journalism, Lyrical Narrative, Covid-19 Pandemic, The New York Times

ABSTRAK

Dunia saat ini dihadapkan dengan krisis kesehatan yaitu pandemi covid-19 atau dikenal pula dengan Virus Corona. Segala aspek kehidupan terdampak oleh krisis tersebut, sendi-sendi kemanusian berhadapan dengan keterbatasan. Media massa gencar memberitakan berbagai Peristiwa-peristiwa mengenai pandemi covid-19. Berita-berita itu seringkali dilengkapi dengan foto jurnalistik. Salah satu fungsi foto jurnalistik adalah memperkuat cerita dari apa yang ingin disampaikan oleh media. Foto- foto jurnalistik di masa pandemi ini biasanya menampilkan cuplikan adegan peristiwa aktivitas medis, kebijakan pemerintah dan narasi besar yang sifatnya dingin terhadap relasi empati kemanusiaan. Namun, berbeda dari kebanyakan foto jurnalistik pada kebanyakan media massa, The New York Times mempublikasikan proyek fotografi “Still Lives” yang dikerjakan oleh fotografer-fotografernya. Proyek tersebut menampilkan narasi yang lain dari masa pandemi ini. Proyek fotografi “Still Lives” menjadi penting karena menampilkan foto jurnalistik yang bercerita mengenai narasi domestik dan dekat dalam sisi-sisi kemanusiaan universal, yaitu cerita-cerita dari rumah dan keluarga para fotografer tersebut.

169

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Penelitian ini bertujuan memaparkan dan memaknai proyek fotografi “Times Lives” sebagai alternatif dalam menciptakan sebuah narasi yang berbeda dari foto jurnalistik dimasa pandemi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif berlandaskan fenomenologis dengan teori utama semiotika roland barthes dan ditunjang oleh teori fotografi jurnalistik serta teori representasi. Dari hasil penelitian didapat pemaparan dan pemaknaan yang utuh dari Proyek “Time Lives” dari The New York Times. Proyek tersebut memperlihatkan sebuah tawaran alternatif untuk foto jurnalistik untuk bercerita dengan narasi-narasi liris dan penuh empati di masa pandemi covid-19.

Kata kunci: Foto Jurnalistik, Narasi Liris, Pandemi Covid-19, The New York Times

PENDAHULUAN Saat ini, dunia sedang dihadapkan Foto jurnalistik hadir sebagai pelengkap dalam krisis luar biasa, yaitu krisis pandemi sebuah pemberitaan dan atau menjadi berita covid-19. China melaporkan secara resmi tunggal setara dengan berita umumnya. adanya virus corona kepada Organisasi Foto jurnalistik selalu dihadirkan Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 bersamaan dengan teks penyerta yang Desember 2019. Hingga saat ini belum ada disebut caption. Caption ini berfungsi jawaban pasti mengenai vaksin atau obat sebagai narasi yang mengunci makna dan dari virus tersebut. Ruang dan waktu informasi agar tidak terjadi misinterpretasi seakan terhenti dalam sebuah keterbatasan. atau bias persepsi. Foto jurnalistik Krisis kemanusiaan muncul dan membawa menampilkan cuplikan dari adegan sebuah dampak pada setiap sendi kehidupan. peristiwa yang ditujukan untuk menggugah Dalam kondisi pandemi covid-19, emosi dan empati pembaca agar masyarakat dihadapkan pada dilema dalam memperkuat dampak dalam penyampaian konteks pemenuhan kebutuhan informasi. cerita. Salah satu kriteria pelengkap dari Sebagai manusia yang memiliki keutuhan sebuah foto jurnalistik adalah keingintahuan, manusia terdorong untuk dipublikasikan dalam sebuah media massa mencari informasi-informasi terkait dan mengandung nilai berita. Kehadiran pandemi covid-19 dalam berbagai foto jurnalistik dalam media massa perspektif. Media massa menyajikan berita- merupakan sebuah barang bukti dari berita, tulis maupun visual, tentang kesaksian pewarta foto sebagai pencatat dinamika penyebaran wabah ini diberbagai yang tekun mengenai perkembangan tempat, Berita-berita yang disajikan peradaban dan peristiwa-peristiwa didominasi oleh gambaran tentang betapa kemanusiaan. mengerikannya wabah ini. Jumlah kematian, masyarakat yang terbelah akibat

170

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 stereotipe pada orang yang positif pandemi ini, media massa The New York terjangkit virus covid-19, situasi-situasi Times yang berbasis di New York serba terbatas yang dihadapi pihak terkait mempublikasikan sebuah proyek foto yang dalam mengatasi penyebaran virus, hingga bersifat reportase, mengusung narasi penolakan terhadap penguburan jenazah personal fotografernya di rumah masing- pasien positif. Hal itu membuat narasi masing. Proyek Fotografi berjudul “Time pemberitaan menjadi seragam, dan Lives” ini menampilkan 15 karya menyebarkan nuansa negatif. fotografer yang mendokumentasikan cerita dari rumah atau lingkungan masing-masing di masa pandemi covid-19.

Gambar 1. Foto Laman Proyek “Still Lives” di The Gambar 2. Situasi pandemi covid-19 di USA. New York Times. (Sumber:https://www.worldometers.info/coronaviru (Sumber: s/?utm_campaign=homeAdvegas1?%22#countries, https://www.nytimes.com/interactive/2020/04/21/us/coro diakses pada jumat, 2 Oktober 2020, pukul 11.55 navirus-photographers-diary.html, diakses pada rabu, 6 W.I.B) mei 2020, pukul 09.54 W.I.B) Hingga saat ini statistic dari dampak Proyek ini menjadi penting untuk covid-19 di Amerika (United States of diteliti karena memberikan tawaran baru America) mencapai 7,501,186 kasus dan tentang narasi personal yang penuh makna korban jiwa 212,730 orang dari kehidupan dilingkup domestik masing- (sumber:https://www.worldometers.info/c masing fotografer. Foto-foto yang oronavirus/country/us/,diakses pada jumat, ditampilkan dalam bentuk foto cerita, 2 Oktober 2020, pukul 11.53 W.I.B). dilengkapi pula dengan teks penyerta. Situasi pandemi di Amerika (United States Kelindan makna dari foto cerita dan teks of America) saat ini menempati peringkat penyerta tersebut menjadi kekuatan dari pertama dari seluruh negara di dunia. proyek fotografi “Times Lives”. Penelitian Pandemi covid-19 ini secara nyata ini bertujuan memaparkan dan memaknai merupakan ancaman besar bagi takdir proyek fotografi “Times Lives” sebagai kemanusiaan. Pada perspektif lain, proyek foto jurnalistik yang menyajikan mengenai narasi besar pemberitaan

171

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 narasi alternatif dari foto jurnalistik dibuat dengan berbagai pendekatan umunya di masa pandemi. diantaranya “personal experience,

Berdasarkan latar belakang yang telah assignment, topical trends, dan spotting dikemukakan, dapat dirumuskan bahwa trends (Kobre, 2008: 229-232). permasalahan yang dibahas dalam Sebagai sebuah produk jurnalistik, penelitian ini adalah bagaimana narasi- foto jurnalistik juga tidak hanya menjadi narasi personal dalam proyek fotografi pelengkap berita, namun dapat berdiri “Time Lives” mengungkapkan jalinan sendiri sebagai berita itu sendiri. Kobre makna yang kuat untuk melengkapi kajian (dalam Wijaya, 2014: 17), menyatakan foto jurnalistik di masa pandemi covid-19?. bahwa foto jurnalistik tidak hanya

Penelitian ini menggunakan beberapa melengkapi atau menjadi ilustrasi berita, teori dalam proses analisis yang dilakukan namun sudah menjadi alat yang efektif yaitu: untuk melaporkan peristiwa yang menyangkut umat manusia. Khalayak 1. Foto Jurnalistik dapat bercemnin tentang humanitas yang Menurut Wilson Hick (dalam Alwi, hadir dalam sebuah foto jurnalistik. 2004: 3), foto jurnalistik adalah Kekuatan representasi faktual selalu “kombinasi dari kata dan gambar yang melekat dalam sebuah foto jurnalistik menghasilkan satu kesatuan komunikasi (Svarajati, 2013: 19-20). saat ada kesamaan antara latar belakang dan sosial pembacanya”. Hal tersebut 2. Teori Representasi menegaskan bahwa foto jurnalistik tidak Teori Representasi (Theory of hadir sendiri dalam setiap publikasinya. Representation) yang dikemukakan oleh Foto akan selalu disandingkan dengan Stuart Hall (Hall, 1995: 13) adalah teks, mulai dari yang sederhana hanya penggunaan bahasa (language) untuk berisi keterangan yang mengandung unsur menyampaikan sesuatu yang berarti 5W+1H (who, what, where, when, why (meaningful) kepada orang lain. dan how), maupun sebuah tulisan panjang Representasi adalah bagian terpenting dari serupa narasi yang hadir untuk proses dimana arti (meaning) diproduksi melengkapi sajian foto cerita (photo dan dipertukarkan antara anggota story). Kobre membahas tentang foto kelompok dalam sebuah kebudayaan cerita (photo story) sebagai salah satu (culture). Representasi adalah klasifikasi foto jurnalistik, yang dapat mengartikan konsep (concept) yang ada di

172

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 pikiran kita dengan menggunakan bahasa. dipengaruhi oleh ahli bahasa dari Swiss, Stuart Hall secara tegas mengartikan Ferdinand de Saussure dan discursive representasi sebagai proses produksi arti approach oleh filosof Perancis bernama dengan menggunakan bahasa. Micheal Foucault.

Teori representasi sendiri dibagi Pendekatan constructionist dalam tiga teori atau pendekatan yaitu (1) approach menjadi dasar pemikiran reflective approach yang menjelaskan penelitian ini, dengan menggunakan bahwa bahasa berfungsi seperti cermin analisis semiotika roland barthes. yang merefleksikan arti yang sebenarnya. Relevansi utama dari teori konstruktionis (2) Intentional approach, dimana bahasa terhadap penelitian adalah tentang digunakan penjelasan bahwa bahasa (language) yang mengekspresikan arti personal dari terdapat dalam berita berupa kumpulan seseorang penulis, pelukis, dll. dari signs (artikel, foto, video, kalimat) Pendekatan ini memiliki kelemahan, memiliki arti (meaning) yang karena menganggap bahasa sebagai merepresentasikan budaya (culture) yang permainan privat (private games) ada di masyarakat kita, termasuk media. Untuk lebih memperjelas tentang teori sementara disisi lain menyebutkan bahwa esensi bahasa alah berkomunikasi representasi, maka perlu diperjelas tentang didasarkan pada kode-kode yang telah berbagai komponen terkait seperti bahasa menjadi konvensi di masyarakat bukan (language), arti (meaning), konsep kode pribadi. (3) Constructionist (concept), tanda-tanda (signs), dan lain- approach yaitu pendekatan yang lain. menggunakan system bahasa (language) Representasi menghubungkan atau sistem apapun untuk antara konsep (concept) dalam benak kita merepresentasikan konsep kita (concept). dengan menggunakan bahasa yang Pendekatan ini tidak berarti bahwa kita memungkinkan kita untuk mengartikan mengkonstruksi arti (meaning) dengan benda, orang atau kejadian yang nyata menggunakan sistem representasi (real), dan dunia imajinasi dari obyek, (concept dan signs), namun lebih pada orang, benda dan kejadian. Yang tidak pendekatan yang bertujuan mengartikan nyata (fictional). Berbagai istilah itu suatu bahasa (language). Contoh model muncul dalam bahasan selanjutnya yaitu ketiga ini adalah semiotic approach yang

173

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 sistem representasi (sistem of (meaning sistem) dalam kebudayaan representation). (culture) kita.

Terdapat dua proses dalam sistem 3. Interpretasi Semiotika Konotasi representasi yaitu; pertama, representasi Roland Barthes mental (mental representation) dimana Menurut Soedjono (2006; 38), Upaya semua obyek, orang dan kejadian interpretasi adalah kegiatan “membaca” dikorelasikan dengan seperangkat konsep karya fotografi yang diasosiasikan sebagai yang dibawa kemana-mana di dalam suatu teks. Suatu pemahaman teks yang kepala kita. Tanpa konsep, kita sama memiliki prinsip mendasar bahwa karya sekali tidak bisa mengartikan apapun di fotografi memiliki makna lebih dari dunia ini. Disini, bisa dikatakan bahwa arti sekedar yang ternampakkan. Hal ini sejalan (meaning) tergantung pada semua sistem dengan pendapat Graham Clarke (1997:27) konsep (the conceptual map) yang yang mengungkapkan bahwa membaca terbentuk dalam benak milik kita, yang karya fotografi lebih dari melihatnya bisa kita gunakan untuk sebagai sebuah gambar, tetapi membacanya merepresentasikan dunia dan sebagai sebuah teks. Dalam membaca karya memungkinka kita untuk bisa fotografi ini penulis menggunakan metode mengartikan benda baik dalam benak semiotika sebagai metode pembacaan. maupun di luar benak kita. Kedua, bahasa Semiotika merupakan suatu kajian terhadap (language) yang melibatkan semua proses hal-hal yang berkaitan dengan tanda-tanda dari konstruksi arti (meaning). Konsep (semio). Karya fotografi sebagai sebuah yang ada di benak kita harus budaya visual tidak luput dari kemungkinan diterjemahkan dalam bahasa universal, hadirnya berbagai tanda yang menyiratkan sehingga kita bisa menghungkan kensep berbagai makna yang terkandung di dan ide kita dengan bahasa tertulis, bahasa dalamnya. Dalam hal ini kemudian tubuh, bahasa oral maupun foto maupun semiotika menjadi ilmu untuk menelaah visual (signs). dan mengkaji kehadiran tanda dalam Tanda-tanda (Signs) itulah yang sebuah karya fotografi, setiap elemen visual merepresentasikan konsep yang kita bawa dalam penampilan karya fotografi kemana-mana di kepala kita dan secara kemudian dipandang sebagai tanda yang bersama-sama membentuk sistem arti

174

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 memiliki makna tertentu (Soedjono, pemaknaan lebih dalam, tanda dalam 2006:37). tahapan denotasi bertranformasi menjadi penanda dalam tataran konotasi. Dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material: hanya jika anda mengenal tanda “singa”, barulah konotasi seperti harga diri,

Gambar 3. Sistem tanda dalam konsep semiologi kegarangan, dan kebeanian menjadi Roland Barthes mungkin (Sobur, 2009: 69). Menurut Metode semiotika yang digunakan oleh Barthes, peran pembaca (reader) penulis dalam tahap ini secara khusus merupakan hal yang penting. Makna adalah metode semiotika konotasi Roland konotasi membutuhkan keaktifan pembaca Barthes. Dalam buku Imaji, Musik dan agar dapat berfungsi. Pengalaman- Teks (2010:2), Roland Barthes pengalaman pembaca sangat pesar mengungkapkan bahwa semua seni pengaruhnya terhadap hasil pembacaan “imitatif” mengandung dua pesan yaitu (Sobur, 2009:68). Barthes (2010:7) pesan denotatif yang adalah analogon merumuskan prosedur-prosedur untuk (reproduksi realitas) itu sendiri dan pesan menghasilkan makna konotasi yang terdiri konotatif yang adalah pandangan atau dari : a) Trick effect, misalnya dengan pendirian masyarakat tentang apa yang memanfaatkan teknik olah imaji secara disodorkan padanya. Pesan dalam konsep digital. b) Pose, bisa dengan cara mengatur Roland Barthes ini bisa juga disebut pose dan arah pandang objek yang dipotret. sebagai sebuah tanda, karena pada dasarnya c) Objek, misalnya melalui seleksi, tanda adalah upaya manusia untuk saling penataan dan pemilihan sudut pandang berkomunikasi (Soedjono, 2006:36), sama pemotretan. d) Fotogenia, yaitu dengan seperti pesan. mengatur eksposur, lighting dan sebagainya. e) Estetisme, dengan Skema proses bekerjanya tanda menerapkan teknik posterisasi. f) Sintaksis, konotasi (connotative sign) menurut yaitu dengan menampilkan beberapa foto Roland Barthes bisa dilihat seperti diatas sekaligus dalam bentuk sekuens sehingga (Sobur, 2009:69), terlihat bahwa tanda penanda dan petanda konotasinya tidak dalam tataran denotasi (denotative sign) dapat ditemukan korelasinya jika foto terdiri atas penanda dan petanda. Pada saat tersebut disajikan secara terpisah. proses semiosis lebih lanjut, atau

175

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

METODE PENELITIAN fenomena yang diselidiki. Sampel Metode penelitian yang digunakan penelitian akan diambil dengan cara sampel dalam penelitian ini adalah penelitian bertujuan (purposive sampling) karya foto deskriptif kualitatif. Nazir (1988), sesuai dengan ketertarikan penulis memaparkan bahwa metode penelitian terhadapnya, ketertarikan ini berdasarkan deskriptif merupakan metode dalam lima alasan mengapa Barthes (1981:28) melakukan penelitian suatu objek, suatu menyenangi gambar tertentu, yaitu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun memberi informasi (to inform), menunjuk suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. (to signify), melukiskan (to paint), Ardial (2014: 248-262), menegaskan mengejutkan (to surprise), dan bahwa penelitian kualitatif yang membangkitkan gairah (to awaken desire mempercayai realitas jamak dapat dilakukan dengan metode deskriptif yang tidak berupaya menguji hipotesis, melainkan untuk mengeksplorasi fenomena dan mengklarifikasi variable maupun unit- unit yang diteliti berdasarkan fakta yang tampak. Metode penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, dalam fenomena atau pandangan di dalam masyarakat, Gambar 4. Desain Penelitian pertentangan antara dua keadaan atau lebih, Populasi penelitian ini adalah 15 hubungan antar variable yang timbul, dan fotografer yang terlibat dalam proyek Still sebagainya. Tujuan dari penelitian Lives. Pemilihan sampel dalam penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat ini menggunakan teknik purposive deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sampling, yaitu teknik yang mencakup sistematis, faktual dan akurat mengenai beberapa orang yang dipilih berdasarkan fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar kriteria-kriteria tertentu lalu dibuat periset

176

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 berdasarkan tujuan riset. Teknik purposive kesimpulan bahwa proyek Still Lives biasanya lebih digunakan dengan tujuan menampilkan karya foto dari fotografernya memperoleh data yang lebih mendalam dalam bentuk foto cerita yang sifatnya (Kriyantono, 2006). Melalui teknik ini, unit singkat dan selesai dalam satu edisi. analisis berfokus pada proyek foto karya Pembacaan karya foto jurnalistik berpijak fotografer staf The New York Times. pada tanda-tanda yang diciptakan oleh visual karya foto dan teks narasi penyerta. PEMBAHASAN Constructionist approach menjelaskan Proyek Still Lives ini dipublikasikan bahwa bahasa (language) yang terdapat pada tanggal 21 April 2020 oleh The New dalam berita berupa kumpulan dari signs York Times. Proyek ini menjadi bagian (artikel, foto, video, kalimat) memiliki arti besar dari pemberitaan media massa (meaning) yang merepresentasikan mengenai Pandemi Covid-19 yang melanda budaya (culture) yang ada di masyarakat seluruh dunia. Amerika yang biasanya kita, termasuk media. menjadi ikon negara adidaya menjadi salah satu Negara yang tidak berdaya. Publikasi Beranjak pada pembacaan karya covid-19 dalam proyek Still Lives ini Proyek Still Lives. Peneliti berangkat dari berbeda dari publikasi media kebanyakan. teks narasi pengantar terlbeih dahulu. Proyek ini menggaris-bawahi aspek liris Sedikit kutipan dari narasi pengantar atau emosional dari narasi-narasi personal proyek tersebut memberikan gambaran para fotografer yang terlibat dalam bagi pembaca sebagai jangkar atau anchor pengerjaan proyek tersebut. dalam pembacaan tanda-tanda berikutnya. Proyek Still Lives ini termasuk “Will my family be all right? Will I be all right? When will this end? Will it dalam kategori presentasi foto jurnalistik end? And if it does, will life ever be as it dalam bentuk foto cerita (photo story). was? Dalam sebuah foto cerita, cerita dari si But time does not pause. Its petals fotografer ditampilkan dalam bentuk urutan unfold as always, only now we have the time beberapa foto yang sifatnya sekuensial dan — yes, the time — to notice what flourishes around us.. – Dan Barry” menyertakan teks narasi dalam presentasinya. Masing-masing foto cerita Fokus besar dari proyek ini adalah dari proyek fotografer yang terlibat dalam bagaimana melihat representasi kehidupan proyek Still Lives terdiri dari 4 sampai 7 domestik umat manusia dimasa pandemic karya foto. Teks narasi penyerta terdiri dari covid-19. Representasi ini dihadirkan 200-400 kata. Artinya dapat diambil melalui lensa-lensa fotografernya yang

177

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 menjadi mata bagi pembaca melihat sudut disertai dengan teks narasi penyerta sebagai pandang lain mengenai pandemi ini. Sudut berikut: pandang tersebut adalah sudut pandang dari “NEW YORK — It was cold, but we ate wilayah keluarga atau rumah masing- outside anyway. He begged us to plug in the masing fotografer. summer lights, to put on music, so that we may enjoy our homemade pizza the way we Penelitian ini mengkaji salah satu did last summer. He doesn’t say why, karya dari staf fotografer The New York perhaps even he doesn’t know, but I feel it’s a way of rekindling some sense of Times yang terlibat dalam proyek Still normalcy.” Lives yaitu Todd Heisler yang berdomisili Jalinan tanda melalui karya di New York. Todd heisler (kelahiran 1972 fotografi dan teks penyerta menjadi objek ) adalah jurnalis foto amerika dan dalam melakukan analisis penelitian. Dari pemenang hadiah pulitzer. Dia adalah visual headline pembuka dan teks penyerta seorang staf fotografer untuk The New York memberikan pembacaan salah satu momen Times. kecil bersama keluarga dari si fotografer. Ketika si anak meminta untuk makan bersama di luar rumah, menyalakan lampu musim panas, music dan menikmati pizza buatan rumah persis seperti apa yang

dilakukan pada musim panas tahun lalu. Hal ini merupakan suatu bentuk Gambar 5. Section Karya Todd Heisler rekonstruksi ingatan untuk menyalakan Dalam section karya Todd Heisler kembali perasaan dan harapan mengenai dibuka oleh sebuah foto utama (headline) hidup yang normal. yang menampilkan visual foto anak kecil dan sesosok manusia yang lebih dewasa sedang berada di luar rumah. Situasi tersebut merekam suasana langit sore mendekati malam dan pencahayaan lampu berwarna kuning, suasana begitu natural seperti kondisi normal tanpa ada tanda- tanda kondisi pandemi. Foto tersebut

178

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

berbentuk kelinci berwarna abu-abu dan kaki yang lain tidak mengenakan apapun. Foto ini menghadirkan imajinasi binatang kelinci yang lucu sebagai teman tidur si anak. Foto ketiga menampilkan tanda tunas tanaman yang tumbuh dengan disinari oleh cahaya matahari pagi dan sesosok anak kecil yang tampil out of focus di latar depan. Anak tersebut sedang menyentuh tunas tanaman. Narasi yang menyertai foto-foto tersebut adalah sebagai berikut:

“It’s been hard trying to understand how a 7-year-old is processing all of this. He is fully aware of the world around him, yet lacking the perspective of a grown-up brain. Gambar 6. Sintaksis Karya Todd Heisler Maybe that’s better.

Ketiga karya fotografi berikutnya oleh At first it felt almost like a campout. Todd Heisler peneliti kaji melalui model My neighbor said it feels like living sintaksis dimana karya fotografi yang on a boat. They say making a schedule will get us through this. But ditampilkan dalam lama Still Lives keeping it is a different challenge. dirancang sebagai sebuah foto cerita. Dari There’s no shortage of outbursts. ketiga karya foto tersebut secara serentak Trying to maintain some semblance of an education through remote bisa dilihat bagaimana situasi aktivitas learning is something no one was domestik keluarga fotografer di rumah pada prepared for. But there are moments saat pandemi covid 19. Foto pertama of calm and beauty, too. Like a flash of creativity that seemed to take a menampilkan tanda yang paling dominan hiatus with everything else, or a dan eye-cathing adalah sesosok tampak midday embrace between conference belakang manusia dengan mengenakan calls. As working parents we always sayap kupu-kupu berwarna kuning oranye, say there’s never enough time together. Now there’s more than secara sekilas foto tersebut seolah-olah ever. Watching him gently stroking a menghadirkan manusia kupu-kupu. Foto lamb’s ear plant, one of the few on kedua menampilkan tanda dua pasang kaki our balcony that survived the winter, I think about something I read. That manusia, satu kaki mengenakan sepatu

179

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

kids won’t remember much about Dari narasi teks yang menyertai what they did during this time, only foto, peneliti mampu mendapatkan how they felt.” pembacaan bahwa karya foto ini Dari jalinan tanda karya fotografi dan merupakan visualisasi dari jurnal harian narasi penyerta dihasilkan pembacaan seorang orang tua dalam menghadapi bagaimana Todd Heisler memandang dunia situasi pandemi baik dari sisi personal kecilnya yaitu anak dan keluarganya maupun sosial. Di teks penyerta sebagai sosok orang tua. Pembacaan yang dinarasikan berbagai perasaan dan pertama adalah symbol-simbol yang pemikiran yang muncul di kepala dan hati direpresentasikan dalam foto-foto tersebut si fotografer mengenai situasi pandemi memiliki makna konotasi secara kultural covid-19 ini. Situasi pendidikan yang sebagai simbol-simbol kelahiran atau awal berubah menjadi pendidikan jarak jauh, yang baru. Kupu-kupu secara universal pekerjaan yang dilakukan melalui dapat dibaca dalam proses hidupnya panggilan jarak jauh dalam jaringan. merupakan salah satu hewan yang Sambil melakukan adaptasi pada kegiatan- mengalami proses metamorphosis atau kegiatan tersebut si fotografer juga serangkaian kelahiran kembali dalam mengamati bagaimana saat ini sebagai wujud yang baru. Kelinci sendiri secara sebuah keluarga mereka memiliki waktu kultural memiliki pembacaan sebagai untuk bersama. Menurut si fotografer, binatang yang mewakili perayaan paskah di anak-anak tidak akan begitu ingat dengan tradisi amerika atau perayaan mati dan aktivitas apa saja yang dilakukan dalam bangkitnya Yesus Kristus dalam budaya situasi pandemi covid-19 ini, namun nasrani. Sementara tunas tanaman yang mereka akan lebih mengingat apa yang tumbuh dengan cahaya mentari pagi secara mereka rasakan. universal memberikan pembacaan sebagai Salah satu pendekatan dalam sebuah proses awal dari hari yang baru. sebuah foto cerita adalah melalui personal Ketiga pembacaan dari tanda-tanda kultural experience atau pengalaman pribadi. Karya tersebut merupakan sebuah representasi foto cerita Todd Heisler ini merupakan dari harapan. Kelahiran, awal yang baru pengalaman pribadi si fotografer dalam dan kebangkitan merupakan semangat- menghayati situasi pandemic covid-19 semangat yang membawa harapan bagi yang terjadi dalam kehidupan domestik umat manusia. keluarganya. Dari foto cerita Todd Heislerr dapat dimaknai sebuah pengalaman orang

180

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 tua dalam sudut pandang aktivitas bersama bawahi aspek liris atau emosional dari anak kecil yang berusia 7 tahun. Simbol- narasi-narasi personal para fotografer yang simbol yang ditampilkan dalam foto cerita terlibat dalam pengerjaan proyek tersebut. tersebut memberikan pemaknaan terhadap Karya foto jurnalistik biasanya sebuah harapan dalam situasi keterbatasan. ditampilkan di media sebagai objek yang Kreatifitas bermain dengan anak, menggambarkan peristiwa nyata, dalam menghidupkan kembali kenangan di musim proyek ini diberikan nilai tambah dari karya panas, kehangatan hubungan antara orang fotografi yang memunculkan pengalaman tua dan anak, hal-hal tersebut merupakan emosional seorang jurnalis foto. Narasi liris aspek yang menggarisbawahi sebuah narasi ini menggambarkan bagaimana manusia yang lahir dari kedalaman emosional si menghadapi pandemi COVID-19 dalam fotografer dalam menghayati pengalaman kebersamaan dan kesepian. hidup yang dihadapinya. Proyek "Still Life" dapat dimaknai Foto jurnalistik yang biasa sebagai sebuah representasi bagaimana ditampilkan dalam media sebagai sebuah manusia mengalami pandemi COVID-19 objek yang membawa deskripsi kejadian tidak hanya melalui statistik dan informasi nyata, di dalam proyek ini diberikan nilai kesehatan, tetapi proyek ini adalah tambahan sebagai sebuah objek yang pengalaman hidup yang dirasakan dan membawa pengalaman emosional seorang dihayati oleh umat manusia. Dengan kata foto jurnalis. Narasi liris ini merupakan lain proyek Still Lives ini memberikan representasi bagaimana umat manusia nafas kemanusiaan pada representasi menghadapi situasi pandemi covid-19 ini pandemi Covid-19 melalui media massa dalam kebersamaan dan kesendirian. atau karya foto jurnalistik. Proyek Still Lives merupakan representasi bagaimana pandemi covid-19 dirasakan DAFTAR PUSTAKA dan dialami oleh manusia melebihi sebuah Alwi, A. M. (2004). Foto Jurnalistik, Metode Memotret Dan Mengirim statistik dan informasi kesehatan, namun Foto Ke Media Massa. Jakarta: merupakan pengalaman hidup yang Bumi Aksara. dirasakan dan dimaknai. Anhar, M. Ikram Maulanda dan Baharuddin AR (2017). Analisis Semiotika Foto Perempuan Dalam SIMPULAN Media Cetak Harian Serambi Proyek Still Lives merupakan Indonesia (Edisi Januari Sampai Februari 2015). Jurnal Ilmiah proyek foto jurnalistik yang menggaris- Mahasiswa,Vol. 1, No. 1, 1-11.

181

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Ardial, H. (2014). Paradigma dan Model Verian , Arvy dan Ilona V. Oisina Penelitian Komunikasi. Jakarta: Situmeang. (2019). Representasi Bumi Aksara. Foto Kampanye Calon Presiden Barthes, Roland. (2010), Imaji Musik Teks Pada Majalah Tempo Edisi 19 – 25 (diterjemahkan oleh Stephen Heath), November 2018. Semiotika, Vol Penerbit Jalasutra, Yogyakarta. 13, No. 1, 1-21. Wijaya, T. (2014). Foto Jurnalistik. Jakarta: Barthes, Roland. (1981), Camera Lucida, PT Gramedia Pustaka Utama Vintage, London. https://www.nytimes.com/interactive/2020 Budiman, K. (2011). Semiotika Visual: /04/21/us/coronavirus-photographers- Konsep, Isu, dan Problem diary.html Ikonisitas. Yogyakarta: Jalasutra.

Hawkes, T. (2007). Structuralism and Semiotics (second edition). New York: Routledge. Hall, S. (1995). Representation:Cultural Representation and Signifying Practices. London:SAGE. Heath, S. (1977). Roland Barthes, Image Music Text. London: Fontana Press. Kriyantono, R. (2006). Tekhnik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Kobre, K. (2008). Photojournalism : The Professional Approach - 6th . Woburn, MA: Focal Press. Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Piliang, Y. A. (2003). Hipersemiotika, Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Bandung: Jalasutra. Sobur, Alex. (2009), Semiotika Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Soedjono, Soeprapto. (2006), Pot-Pourri Fotografi, Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta. Sunardi, S. (2002). Semiotika Negativa. Yogyakarta: Kanal. Svarajati, T. P. (2013). Photagogos, Terang Gelap Fotografi Indonesia. Semarang: Penerbit Suka Buku.

182

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DALAM MEDAN SOSIAL SENI RUPA DI YOGYAKARTA

Nadiyah Tunnikmah

Program Studi Seni Rupa Murni , Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta Jl. Parangtritis Km. 6,5 Sewon, Yogyakarta No Hp.: 08157988977, E-mail: [email protected]

ABSTRACT Instagram as social media has the ability to mediate, which is transmitting. The use of Instagram by artists in relation to their profession in the art field becomes an act of art mediation that utilizes technology. Mediation carried out by artists is different from the initial purpose of the emergence of Instagram as a social media for uploading photos. This study uses a phenomenological approach. The choice to use the phenomenological method has the aim of discovering the essence of general experience. Artists make Instagram a media related to their profession as an artist and artistic activities in the social art field.

Keywords: instagram, media, artist

ABSTRAK

Instagram sebagai media sosial mempunyai kemampuan mediasi yaitu mentransmisikan. Penggunaan Instagram oleh seniman kaitannya dengan profesinya dibidang seni menjadi satu tindakan mediasi seni yang memanfaatkan teknologi. Mediasi yang dilakukan seniman berbeda dengan awal tujuan munculnya Instagram sebagai media sosial untuk menggunggah foto. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Pemilihan penggunaan metode fenomenologi mempunyai tujuan menemukan esensi dari pengalaman umum. Seniman menjadikan Instagram sebagai media berkaitan dengan profesinya sebagai seniman dan aktivitas berkesenian dalam medan sosial seni rupa.

Kata kunci: Instagram, media, seniman

PENDAHULUAN muncul pada tahun 2002. Kehadiran Kemunculan media sosial berbasis Friendster memicu kemunculan media internet menggunakan komputer pada sosial lainnya seperti My Space, Multiply, tahun 1997 menjadi semakin masif seiring Facebook, Twitter, dan Instagram. dengan majunya teknologi komunikasi Awalnya, situs jejaring sosial mencoba digital. Perkembangan semakin cepat menghubungkan orang-orang yang ketika media sosial yang bernama friendster terhubung satu sama lain seperti pernah

183

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 bersekolah di tempat yang sama. Konsep sekaligus tempat mereka melakukan ini mempromosikan ide komunitas daring aktivitas seninya. Salah satu barometer dari yang hanya bisa terbentuk jika ada ikatan banyaknya seniman yang berdomisili di bersama antara orang-orang dan situs Yogyakarta adalah banyak Galeri Seni atau berlanjut untuk memastikan bahwa ada Rumah Seni yang menyelenggarakan banyak cara untuk menemukan ikatan pameran setiap tahunnya. Para seniman tersebut. (Taprial & Kanwar, 2012) yang berdomisili di Yogyakarta jika dicari Salah satu media sosial yang muncul di Instagram banyak yang sudah belakangan adalah Instagram yaitu pada mempunyai akun seperti Eko Nugroho tahun 2010. Kemunculannya berkaitan (ekonugroho_studio), Djoko Pekik dengan cara penggunaannya yaitu hanya (platarandjokopekik), Putu Sutawijaya bisa digunakan menggunakan telepon (putu_sutawijaya), Ugo Untoro seluler dan merupakan media sosial untuk (ugountoro) dan lainnya. berbagi foto dan video. Instagram sebagai media sosial Maraknya penggunaan instagram mempunyai kemampuan mediasi yaitu dalam kegiatan seni rupa juga terjadi di mentransmisikan sesuatu. Penggunaan Yogyakarta seperti pameran salah satunya Instagram oleh seniman kaitannya dengan terlihat pada penyelenggaraan ArtJog. Pada profesinya dibidang seni menjadi satu tahun 2016 penulis pernah melakukan tindakan mediasi seni yang memanfaatkan penelitian yang berjudul Instagram Selfie teknologi dalam hal ini Instagram. Mediasi dengan karya seni di Pameran ArtJog. yang dilakukan seniman berbeda dengan Media sosial membuka peluang sebagai awal tujuan munculnya Instagram sebagai sarana edukasi dan pengenalan karya seni. media sosial yaitu aplikasi berbagi foto. Aktivitas selfie yang memicu banyak Konvergensi teknologi dalam telepon masyarakat awam mendatangi pameran seluler dengan kamera membuat seni rupa bisa dilihat sebagai peluang untuk penggunaan instagram semakin marak. Saat meningkatkan kualitas dan intensitas seniman menggunakan instagram untuk apresiasi seni di masyarakat. (Nadiyah, memediasikan aktivitas berkeseniannya 2016) tentu saja berbeda dengan penggunaan Yogyakarta sebagai salah satu kota Instagram sebagai media interaksi sosial besar yang marak dalam kegiatan seni secara umum. Instagram menjadi media menjadi tempat tinggal banyak seniman publikasi pribadi.

184

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Instagram mempunyai kemampuan Penelitian ini secara fenomenologi akan untuk menjadi media publikasi seperti dilakukan dalam tiga tahap yaitu: media massa. Kemampuan konvergensi 1) Tahap reduksi fenomenologis. instagram akhirnya bisa menjadi media Tahap ini dimulai dengan untuk mengkomunikasikan aktivitas pemaparan sikap sikap seniman berkesenian. Haqqu (2020) menjelaskan terhadap produksi, distribusi, dan komunikasi yang sudah dikonvergensikan konsumsi karya seni yang mereka menyediakan berbagai macam alat untuk ciptakan di Yogyakarta dalam era penyampaian berita dan memungkinkan digital. konsumen untuk memilih tingkat 2) Tahap reduksi eidetik interaktivitasnya, seraya mereka bisa Pada tahap ini diharapkan bisa mengarahkan sendiri penyampaian ditemukan kategori mengenai kontennya. komodifikasi karya seni berkaitan Semakin banyaknya penggunaan dengan produksi, distribusi dan Instagram oleh seniman di Yogyakarta konsumsi. berkaitan dengan aktivitas berkesenian 3) Variasi eidetik. menimbulkan pertanyaan, bagaimana Pada tahap ini akan melihat esensi pengaruh penggunaan instagram dalam objek secara langsung. Untuk medan seni rupa Yogyakarta? kemudian masuk dalam tahap Penelitian ini bertujuan untuk melihat analisa. perubahan medan sosial seni rupa di Metode penelitian untuk topik yang Yogyakarta terkait dengan penggunaan berkaitang dengan internet telah Instagram dalam aktivitas berkesenian. berkembang karena dalam kehidupan sehari-hari teknologi informasi dan METODE PENELITIAN komunikasi telah tumbuh di mana-mana. Penelitian ini menggunakan Teknologi informasi dan komunikasi pendekatan fenomenologi. Pemilihan memiliki efek transformatif sosial. penggunaan metode fenomenologi Etnografi karenanya menjadi penting untuk mempunyai tujuan menemukan esensi dari beberapa waktu dalam menginterogasi pengalaman umum atau pengalaman kondisi sosial ruang online, dan itu bersama sekelompok orang.(Sumartono, berlanjut menjadi penting terlepas dari 2017) munculnya data besar dan analisis

185

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 komputasi skala besar yang didorong oleh Aspek yang melibatkan banyak pihak mulai media sosial. (Fielding, M. Lee, and Blank dari galeri hingga jejaring seni rupa. (ed), 2017) Christian Mogner (2017) dalam artikelnya yang berjudul The Art Fair as LANDASAN TEORI Network, menguatkan Gagasan Howard Suatu karya seni rupa pastinya tidak Becker mengenai definisi medan seni bisa lepas dari proses berkesenian seniman sebagai jaringan orang yang bekerja sebagai pembuat karya seninya. Seniman sama. Peran jaringan terkait dengan galeri adalah satu profesi yang tidak lepas yang yang berpartisipasi dan keterkaitan mereka pastinya tidak bisa lepas dari apa yang dalam pameran seni. Medan seni rupa disebut dengan medan seni rupa. Hujatnika sebagai jaringan diaplikasikan ke berbagai (2015) istilah medan seni rupa digambarkan aspek pameran seni, membuktikan bahwa sebagai suatu jejaring yang cair, dimana konsep ini bermanfaat dalam menjelaskan kategori sosial yang baku berkaitan dengan berbagai masalah, seperti pengembangan profesi, kelas dan peran sosial berlaku pameran seni, penciptaan klaster, dan dinamis. perluasan global dan pembentukan profil Kategori sosial dalam medan seni rupa pameran seni. Perspektif jaringan yang jika dilihat kembali melalu perspektif Art agak eksternal ini kemudian diimbangi oleh World yang dicetuskan Howard Becker perspektif internal untuk menerapkan (1982) bisa diawali dengan pemahaman gagasan jaringan dalam medan seni rupa. keberadaan dunia seni, serta cara Jejaring yang ada dan berkembang dalam keberadaannya memengaruhi produksi dan medan seni rupa terkait dengan aktivitas konsumsi karya seni. Karya seni sendiri produksi dan konsumsi karya seni. dimulai dari sebuah gagasan yang akhirnya Penggunaan media diluar teknologi dicetuskan dan dieksekusi pada media komunikasi digital bukan hal baru dalam pilihan yang sudah ditentukan sejak kehidupan manusia. Media sendiri adalah gagasan dicetuskan. Secara sederhana kata plural dari medium. Meyrowitz sebuah karya yang telah jadi akhirnya menggunakan istilah medium untuk masuk pada tahapan apresiasi atau menggarisbawahi karakter spesifik dari konsumsi. Tahapan sesudah produksi karya masing-masing teknologi. Setiap medium dan akhirnya terjadi apresiasi melibatkan diibaratkan mempunyai "tata bahasa" atau banyak aspek eksternal dari seniman. grammar sendiri-sendiri, dan membangun

186

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 dunia dengan caranya sendiri-sendiri. makna-makna, membangun realitas versi. Teknologi yang digunakan akhirnya Realitas versi itu berarti versi makna yang memunculkan budaya baru. (Crowley & dibangun media, versi yang dibangun oleh Mitchell, 1994) produsen. (Silverstone, 2002) Kajian yang lebih fokus pada masing- Ketika berhadapan dengan mediasi masing medium adalah mengkaji bisa dilihat keterlibatan dari tiga aspek, bagaimana karakter masing-maisng yaitu produsen, teks, penerima. Konsep medium dan potensinya dalam institusional mediation, dengan fokus menstrukturisasi kehidupan sosial dan melihat produsen makna adalah lembaga, budaya, termasuk dalam seperti lembaga-lembaga media, facebook, membangun/mengkonstruksi peran setiap Instagram, twitter, televisi, radio, majalah medium muncul dan digunakan melalui dan sebagainya. (Thumim, 2012). proses yang tentu saja berkaitan dengan Media sosial yang semakin masif teknologi. pada akhirnya menjadi media yang Media menghubungkan, mempunyai kemampuan mediatisasi. menjembatani antara dua pihak yang Bentuk-bentuk baru media yang ada saat ini berkomunikasi. Media menghubungkan tidak menggantikan media massa yang ruang intervensi yang dikenali sebagai sudah ada sebelumnya seperti surat mediasi. Karakteristik teknologi dari kabar dan televisi tetapi lebih kepada masing-masing media, aparatus teknisnya menambahkan kompleksitas pada masing-masing punya cara yang spesifik keseluruhan lingkungan media. untuk melakukan mediasi. Penelitian mengenai seni dalam media Mediation is social, representasi sosial pernah dilakukan oleh Jean-Philippe berkaitan dengan orang lain, kebutuhan Deranty & Michael J. Olson (2019) dengan sosial. Konstruksi makna itu terjadi dalam berfokus pada media sosial Facebook. konteks kultural tertentu artinya Gagasan mengenai seni dalam media sosial pembahasan mengenai mediasi, tidak pada artikel yang berjudul The Work Of Art melulu bicara teknologinya, dan bagaiman In The Age Of Its Digital Distribution mentransmisikan sesuatu lewat teknologi menggunakan titik tolak dari pemikiran tapi mediasi adalah soal bagaimana makna- Walter Benjamin dalam essai yang berjudul makna dibangun. Sebelum ditransmisikan, The Work of Art in the Age of its Technical media juga berperan dalam membangun

187

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Reproducibility. Distribusi karya seni PEMBAHASAN melalui media sosial Facebook Logika media dalam penggunaan Deranty dan Olson melihat dalam Instagram tidak hanya dengan beberapa tahun terakhir, kritikus seni telah menggunggah foto dan memberi teks. Ada memperdebatkan secara mendalam tentang ketentuan seperti media sosial lain manfaat artistik dari karya kuratorial. Jika berkaitan dengan logika interaksi sosial kurasi kini telah diakui sebagai bentuk seni dalam media sosial yaitu diikuti dan dalam dirinya sendiri oleh mereka yang mengikuti. terutama peduli dengan seni rupa, kasus Selain itu instagram mempunyai bahwa kurasi adalah inti dari pengalaman beberapa fitur seperti siaran langsung, estetika yang lebih kutip menjadi lebih cerita yaitu unggahan yang hanya ada kuat. Facebook tampaknya hanya selama 24 jam, feed yaitu unggahan menyediakan platform kosong tempat permanen dan highlight story, kolom penggunanya melakukan kurasi konten komentar serta suka (like). Selain fitur yang sebenarnya dengan tujuan untuk tersebut instagram mepunyai penggunaan membangun komunitas. Faktanya, berbasis algoritma menggunakan tagar. Facebook terlibat dalam bentuk kurasinya Pengamatan terhadap akun Instagram sendiri yang aktif. Tujuan dari seniman di Yogyakarta dilakukan dengan menyediakan platform adalah membuat melihat pada beberapa kategori: “meta-” kurasi itu mungkin dilakukan 1. Tahun akun dibuat Pada medan sosial seni rupa dapat 2. Jumlah Postingan dipahami karya seni bergerak dalam 3. Jumlah Follower wilayah produksi, distribusi dan konsumsi. 4. Dari 10 Postingan terakhir berapa Media sosial adalah media. Karya seni paling banyak komentar yang ada merupakan perwujudan ide pada me dia 5. Dari 10 Postingan terakhir berapa rata- berupa bahan dan melibatkan satu atau rata like yang ada berbagai teknik dalam prosesnya. 6. Penggunaan fitur instagram selain Distribusi dari karya seni dalam media unggahan feed highlight dari story sosial pada akhirnya harus melibatkan 7. Kapan terakhir posting? Mengeani apa? logika media. Pengamatan dilakukan pada 70 akun instagram seniman. Terlihat paling awal membuat akun pada tahun 2011 yaitu

188

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Wimo Ambala Bayang dan Indieguerillas. Eko Nugroho. Pembuatan akun terbaru yaitu tahun 2020 Terlihat dalam penggunaan akun adalah Pupuk DP. Pemilik pengikut unsur spontanitas berkurang, akun lebih terbanyak adalah akun Agan Harahap tertata menjadi ruang publikasi aktivitas sebanyak 102.000. Pengikut dalam berkesenian mereka tidak hanya sekedar Instagram merupakan indikator pencapaian mengunggah foto karya. Unggahan menjadi ‘status sosial’ secara virtual, yang lebih bervariasi mulai dari menyiapkan menandakan akun mereka digemari oleh bahan untuk berkarya, pertemuan dengan banyak orang. (Arsita, 2017) orang-orang yang dianggap relevan dengan Unggahan paling banyak sekitar 3000 karir sebagai seniman hingga menghadiri yaitu akun Eko Nugroho dan Wima Ambala pameran. Pengelolaan yang melibatkan tim Bayang. Unggahan dengan komentar lebih akhirnya menunjukkan bagaimana seniman dari 100 adalah akun Agan Harap dan mulai menyadari kebutuhan penggunaan Wimo Ambala Bayang. media sosial Instagram dalam karir Seniman dengan jumlah pengikut sedikit profesionalnya sebagai bisa dilihat pada akunnya memang tidak seniman. Instagram sebagai sebuah media secara aktif dan berkelanjutan dalam sosial berbasis teknologi digital mengunggah aktivitas berkeseniannya. Ini mempunyai aturan dan ketentuan dalam tentu saja berdampak pada sistem algoritma penggunaan. Salah satunya adalah dalam yang bekerja dalam instagram. Seniman setiap unggahan proporsi paling besar yang menyadari bahwa akun jika menjadi adalah area foto lalu ada bagian teks. Satu bagian dari interaksi kaitannya dengan yang harus disadari dalam penggunaan profesi sebagai seniman butuh dikelola. media adalah kelebihan atau kekurangan Dibutuhkan waktu yang tidak sedikit setiap yang dapat disesuaikan dengan tujuan harinya dalam mengelola akun instagram. penggunaannya. Unggahan foto terutama kaitannya dengan Dalam logika media dijelaskan keterbatasan layar telepon seluler membuat mengenai teknologi berarti modus operandi teks yang mendampingi foto butuh dibuat khusus untuk teknologi media tertentu dengan cermat. Beberapa seniman seperti Instagram penggunaanya seluler, menyadari hal tersebut dan memutuskan bisa untuk komunikasi jaringan dan massal menggunakan tim kerja. Hal ini seperti lalu harus berada dalam jaringan atau yang dilakukan oleh Ronald Apriyan dan menggunakan internet. Komunikasi

189

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 jaringan yang bersifat massal ini membuat penggunaan Instgaram. Pengelolaan yang seniman bisa diakses siapa saja, kapan saja baik bisa membuat Instagram sebagai dan dimana saja. tempat tambahan untuk mendistribusikan Tentu saja untuk tidak semudah itu karya seni, selain galeri tentu saja. karena estetika dalam logika media yang Apresiasi juga bisa dibangun disini dengan berbeda pada setiap media, untuk instagram cara konsisten mengunggah serta memberi berkaitan degan unggahan yang proporsi teks pengantar yang menarik. paling banyak adalah foto atau visual. Foto Distribusi karya jelas terjadi ketika yag diunggah di Instagram otomatis hanya seniman mengunggah foto karyanya. sebatas ukuran layar telepon seluler. Ini Instagram menjadi ruang pamer pribadi. adalah satu pemahaman yang harus disadari Foto karya yang diunggah dilihat, diberi saat mengunggah foto karya yang tanda suka dan komentar menjadikan karya berukuran lebih dari 50 cm akan dikonsumsi atau biasa disebut terjadi dipindahkan dalam telepon yang berukuran apresiasi. Penggunaan instagram yang tidak tidak sampai separuhnya. Tentu saja ada hanya menggunggah foto karya tapi juga momen visual yang berubah dari melihat proses berkarya, aktivitas dalam medan langsung karya dengan melihat melalui sosial seni rupa seperti menghadiri pameran layart telepon yang ukurannya terbatas. akhirnya memperlihatkan kompelksitas Untuk itu Ronald dan Iqi menjembatani dalam penggunaan instagram yang tidak peralihan media yang terjadi dengan hanya berkaitan dengan produksi, distribusi memaksimalkan penggunaan teks. Bisa dan konsumsi tapi juga aktivitas sosial dengan memberikan narasi yang berkaitan seperti layaknya medan sosial. dengnan gagasan penciptaan, proses pembuatan dan juga ukuran karya. DAFTAR PUSTAKA Arsita, A. (2017) Simulakra Baudrillard Dalam Multidimensi Posmodernisme: SIMPULAN Kajian Fotografi Makanan Dalam Instagram bisa terlihat sebagai Media Sosial Instagram. Jurnal Rekam, Vol. 13 No.. portofolio dan juga memperlihatkan https://doi.org/10.24821/rekam.v13i2 bagaimana keaktifan seniman dalam Becker, H. S. (1982). Art Worlds. California: University of California Press berkarya seni. Karya dan aktifitas Haqqu, R.(2020). Era Baru Televisi dalam berkesenian tidak semuanya bisa diunggah, Pandangan Konvergensi Media. Jurnal Rekam, Vol. 16 No. 1. ini berkaitan dengan tujuan seniman dalam

190

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

DOI: https://doi.org/10.24821/rekam.v1 6i1 Hjarvard, S. (2018). The Logics of the Media and the Mediatized Conditions of Social Interaction, dalam Caja Thimm, Mario nastasiadis, Jessica Einspänner Pflock (eds.), Media Logic(s) Revisited: Modelling the Interplay between Media Institutions, Media Technology & Societal Change. UK: Palgrave Macmillan Hujatnika, A. (2015). Kurasi dan Kuasa, Kekuratoran dalam Medan Seni Rupa Kontemporer di Indonesia. Tangerang: Marjin Kiri McLuhan, Marshall, 2008. Medium dalam Thumim, Nancy. 2012. Self Representation and Digital Culture. UK: Palgrave Macmillan Meyrowitz, J. (1994). Medium Theory, dalam David Crowley & David Mitchell (eds), Communication theory today. Cambridge.Polity Press. Morgner, C. (2014). The Art Fair as Network. The Journal of Arts Management, Law, and Society 44:1.33- 46, DOI: 10.1080/10632921.2013.872588 Nigel G. Fielding, Raymond M. L., and Grant, B. (ed). (2017) Online Research Methods. London. SAGE Publications Ltd. Patton, M. Q. (2006) Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar, Silverstone, R., 2002. Complicityand Collusion in the Mediation of Everyday Life, www.infoamerica.org Sumartono, 2017, Metodologi Penelitian Kualitatif Seni Rupa dan Desain. Jakarta. Pusat Studi Reka Rancang dan Visual, FSRD Trisakti. Tunnikmah, N,.2018, Instagram Selfie di Pameran ArtJog, VOL 21, NO 2 , 108-119 Jean-Philippe,D. & Olson. M.J. (2019.) The Work Of Art In The Age Of Its Digital Distribution, Angelaki, 24:5, 104-123, Doi:10.1080/0969725x.2019.1655278

191

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

[Halaman disengaja kosong]

192

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

FENOMENA VIRTUAL PHOTOSHOOT DI MASA PANDEMI VIRUS CORONA: KAJIAN CHALLENGE AND RESPONSE

Kusrini & Oscar Samaratungga

Program Studi Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta Jl. Parangtritis Km. 6,5 Sewon, Bantul, Yogyakarta No Hp.: 085799939542, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

The Virtual Photoshoot Phenomenon During The Corona Virus Pandemic: A Challenge and Response Study. Virtual photoshoot is a remote shooting process with photographers and modelswho are not physically in the same room or place. This type of shooting uses internet-based technological devices for interaction and the shooting process. This online shooting phenomenon has become a trend after several artists and photographers have uploaded virtual photoshoots on social media. This paper aims to find a complete picture of the virtual photoshoot phenomenon in the midst of the corona virus pandemic, as well as the aesthetics of virtual photoshoot photography in terms of shooting ideas and techniques. The theory used is the challenge and response from Albert Joseph Toynbee and the aesthetic concept of photography from Soeprapto Soedjono. The method used is qualitative by collecting data through observation, archives/documents, and interviews. The results of the study show that virtual photoshoot are the response of photographers in facing challenges during the corona pandemic. Photography ideas and techniques have also evolved leading to new models of distance shooting.

Keywords: virtual photoshoot, corona virus, challenge and response

ABSTRAK

Virtual photoshoot merupakan proses pemotretan jarak jauh dengan fotografer dan model yang secara fisik tidak berada di ruang atau tempat yang sama. Jenis pemotretan ini menggunakan perangkat teknologi komunikasi berbasis internet selama proses pemotretan, seperti gawai atau komputer dengan fitur panggilan video. Fenomena pemotretan secara daring (online) ini menjadi tren setelah beberapa artis serta fotografer mengunggah hasil karya virtual photoshoot di media sosial. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran lengkap mengenai fenomena virtual photoshoot di tengah pandemi virus Corona, serta estetika fotografi virtual photoshoot ditinjau dari ide dan teknik pemotretan. Teori yang digunakan adalah challenge and response dari Albert Joseph Toynbee serta konsep estetika fotografi dari Soeprapto Soedjono. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, arsip/dokumen, serta wawancara. Hasil kajian menunjukkan, virtual photoshoot merupakan respon pelaku fotografi dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa pandemi Virus Corona. Ide dan teknik fotografi ikut berkembang mengarah pada model baru dalam pemotretan jarak jauh atau daring.

Kata kunci: virtual photoshoot, virus corona, challenge and response

193

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

PENDAHULUAN internet atau secara virtual. Proses Pandemi virus Corona atau Covid-19 pemotretan ini menjadi tren saat pandemi menimbulkan kekacauan dalam kehidupan seiring semakin banyaknya pesohor serta sosial manusia. Seluruh negara fotografer mengunggah aktivitas virtual mengeluarkan berbagai kebijakan untuk photoshoot di media sosial. membendung penyebaran virus corona. Fenomena virtual photoshoot ini selain Antara lain physical distancing, social memperlihatkan adanya perubahan distancing, pembatasan sosial berskala perilaku dalam berfotografi, juga adanya besar (PSBB), dan lockdown. Imbas dari peluang baru di bidang fotografi di tengah kebijakan-kebijakan tersebut adalah pandemi. Selain itu proses pemotretan yang terhentinya aktivitas sosial sehari-hari. dilakukan jarak jauh dengan perangkat Semua aktivitas yang menimbulkan teknologi tidak selalu bisa menjamin kumpulan atau kerumuman orang dibatasi kualitas hasil pemotretan yang maksimal. sehingga hampir semua kegiatan dilakukan Secara estetika fotografi belum tentu bisa dari dalam rumah. Akses komunikasi dan sesuai harapan fotografer maupun interaksi sosial kemudian beralih konsumen. Namun secara praktik di mengandalkan alat komunikasi berbasis masyarakat virtual photoshoot tidak internet. Semua aktivitas harian pun terhenti bahkan bisa dikatakan menjadi berubah menjadi aktivitas dunia maya. salah satu terobosan bidang fotografi di Tidak ada pertemuan fisik di suatu tengah banyak pembatasan sosial karena tempat yang sama antara fotografer dengan pandemi virus corona. orang yang difoto. Komunikasi dan Tulisan ini berupaya mengkaji virtual interaksi dilakukan menggunakan jaringan photoshoot serta proses pemotretannya internet dan menggunakan fasilitas untuk mengetahui gambaran lengkap panggilan video yang ada di telepon mengenai fenomena praktik pemotretan genggam atau di komputer. Kegiatan yang daring tersebut di masyarakat yang sedang tadinya dilakukan luring (luar jaringan) menghadapi pandemi virus corona. Hal-hal atau tanpa internet harus berubah menjadi lain terkait dengan kenyataan sosial dari daring (dalam jaringan) atau mengandalkan fenomena virtual photoshoot juga akan internet. Salah satu aktivitas yang dibahas. Selain itu mengulik bagaimana mengandalkan dunia maya adalah virtual estetika fotografi dari virtual photoshoot. photoshoot, yaitu pemotretan melalui Proses pemotretan secara daring tentu

194

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 menimbulkan perbedaan hasil karya foto. kepentingan dokumentasi memotret diri Karena itu akan dikaji pula estetika atau selfie untuk diunggah di media sosial. fotografi virtual photoshoot ditinjau dari Selfie menempati bagian dari cyberculture ide dan teknik pemotretan. dimana keberadaan seseorang dipengaruhi Virtual photoshoot merujuk pada oleh jejaring media sosialnya. Artikel proses pemotretan yang dilakukan secara berjudul “Budaya Selfie Masyarakat online atau daring. Fotografer dan model Urban: Kajian Estetika Fotografi, Cyber berada di tempat atau ruang berbeda dan Culture, dan Semiotika Visual”, terhubung melalui peralatan komunikasi menyebutkan jika praktik selfie dalam berbasis internet. Jika dilihat secara umum, cyberculture dan budaya visual menjadi perilaku masyarakat dengan gawai, ajang eksistensi diri yang narsisme. Segala internet, dan segala sesuatu yang terkait aktivitas diunggah di media sosial dan dengan dunia maya bukanlah hal asing lagi, jejaring sosial agar mendapat pengakuan bahkan mengarah pada budaya cyber. dari masyarakat tentang eksistensi diri. Cyberculture menjadi ruang maya yang Masyarakat saling beradu eksistensi dengan berisi suguhan internet dalam teknologi sosial media sosial yang berobjekkan informasi. Masyarakat hidup dalam budaya wisata dan kesenian. Hasil lain kajian ini maya dengan interaksi antar-individu, juga menunjukkan jika selfie menandakan kelompok, hingga komunitas masyatakat keterbukaan diri (self disclosure) di media melalui forum, newsgroup, dan chats. sosial. Komunikasi dan interaksi dengan Cyberculture muncul dari penggunaan pengguna lain menjadi semakin erat. Selain jaringan komputer untuk komunikasi, itu, foto diri juga menjadi suatu bentuk hiburan, dan bisnis menjadi ruang virtual, narsisme digital yang menjadi panggung seperti, virtual self, virtual community, untuk menarik kesan pengakses atau virtual politics, virtual ekonomics, virtual pengguna lain dalam jaringan pertemanan lives, virtual sex, virtual social, hingga di media sosial (Ismanto, 2018). kejahatan virtual/cybercrime (Lestari, Dalam penelitian lain menunjukkan 2017). bahwa foto, termasuk selfie telah menjadi Virtual photoshoot yang mencuat saat bagian penting di dalam masyarakat. pandemi Virus Corona semakin tren saat Bahkan dalam ranah seni masyarakat beberapa pesohor serta fotografer urban, karya selfie lolos seleksi masuk mengunggah hasil pemotretan jarak jauh ruang pamer galeri (Kusrini, 2015). Hal ini mereka. Pada awalnya digunakan untuk tidak saja menunjukkan jika foto dengan

195

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 berbagai jenis dan karakternya telah pembelajaran fotografi dengan handphone, diterima sebagai bagian dari budaya visual meskipun secara daring dianggap penting masyarakat. Selain itu, dalam budaya cyber oleh masyarakat pengguna karena saat segala tindakan maupun keputusan meningkatkan ketrampilan fotografi didasarkan pada apa yang dilihat, maka foto mereka (Fathurrohman, Alfian Adi Saputra, sudah menjadi bagian dari budaya visual di Fauziyah Rahmawati, M. Wildan Adnan, masyarakat. Kondisi ini pula yang 2020). memperlihatkan jika cara berkomunikasi Peran kamera pada handphone sudah bergeser. Proses komunikasi memang semakin penting. Namun tidak langsung menjadi bentuk komunikasi serta bisa menggeser begitu saja hal-hal penting interaksi dengan media digital dengan yang ada dalam pemotretan secara segala fitur aplikasinya. Melalui itu pula langsung oleh fotografer profesional. Salah masyarakat banyak yang melihat dan satunya adalah komunikasi antara mengukur relasi seseorang dari sekadar fotografer dan model. Dalam pemotretan yang tertampil secara visual di media langsung maupun virtual photoshoot, komunikasinya. komunikasi dan interaksi antara fotografer Hal lain yang juga penting dilihat dengan model sangat penting. Termasuk adalah keberadaan alat komunikasi atau kru fotografer. Jika tidak terjadi gawai dengan perangkat kamera. Jenis komunikasi yang baik maka pemotretan gawai ini banyak dipilih karena selain bisa terhambat atau hasil pemotretan tidak untuk berkomunikasi juga dokumentasi. maksimal. Jika dalam pemotretan lansung Selain untuk dokumentasi pribadi maupun maka kedua pihak, fotografer maupun selfie, perangkat kamera menjadi sarana model, bisa saling memanfaatkan penting pemotretan menggantikan kamera pertemuan untuk memudahkan komunikasi profesional. Banyaknya keterbatasan karena dibantu oleh gesture atau ekspresi. selama pandemi Virus Corona menjadikan Namun jika secara daring, maka ketrampilan menggunakan kamera dari pengelolaan komunikasi perlu lebih baik ponsel dianggap penting dan bermanfaat. agar komunikasi efektif dan pemotretan Hal ini yang setidaknya ditemukan dalam berlangsung dengan baik, serta dihasilkan pengabdian kepada masyarakat untuk karya foto sesuai keinginan. meningkatkan fotografer pemula di Jawa menyebutkan bahwa menampilkan Timur melalui sekolah fotografi online karya foto ternyata tidak mudah. Dalam (daring). Laporannya menjelaskan jika suatu sesi pemotretan terkendala hambatan

196

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 psikologis, semantik, dan pengetahuan dari ke media sosial. Pembahasan terkait pihak fotografer atau foto model. Hasil pemotretan tidak langsung ini pun semakin penelitiannya tentang hambatan banyak, baik secara tulisan, foto, maupun komunikasi fotografer dan model dalam video. Banyak yang membahas secara proses pemotretan, menunjukkan jika teknik virtual photoshoot, namun masih antara fotografer dan model, berusaha sebatas teknik fotografi dengan titik berat saling memahami keinginan masing- pemanfaatan teknologi. masing untuk menyajikan karya foto yang Virtual photoshoot merupakan proses sesuai dengan keinginan masing-masing pemotretan yang dilakukan jarak jauh atau tersebut (Wiksana, 2017). Penelitian tidak langsung, dengan menggunakan alat selanjutnya tentang komunikasi verbal komunikasi berbasis internet. Perilaku antara fotografer dan model dalam fotografi ini menjadi fenomena karena pemotretan, menyajikan hasil jika termasuk hal-hal yang tampak (Bertens, pemotretan akan berhasil jika masing- 2006). Meskipun dilakukan melalui dunia masing menjunjung nilai etika dan moral maya, namun proses pemotretan ini masing-masing dalam berprofesi (Wiksana, berlangsung secara nyata antara fotografer 2018). dan model, dalam ruang berbeda dengan Penelitian-penelitian tersebut memang waktu yang sama maupun berbeda. Sebagai tidak secara langsung merujuk pada virtual fenomena, virtual photoshoot merupakan photoshoot karena memang belum kenyataan yang mengindikasikan masalah ditemukan judul atau ide penelitian tentang yang perlu diteliti (Simamora, 2019). Para virtual photoshoot dilihat dari teori pelaku fotografi maupun pengguna karya tantangan dan respon. Penelitian yang foto mengunggah karya virtual photoshoot ditinjau merujuk pada unsur-unsur virtual hingga virtual photoshoot tren di masa photoshoot sehingga meskipun belum ada pandemi. Fenomena virtual photoshoot penelitian yang langsung menunjuk pada akan dibahas menggunakan teori Challenge istilah virtual photoshoot namun secara and Response dari Albert Joseph Toynbee pemahaman sudah didapatkan. Fenomena dan Estetika Fotografi dari Soeprapto virtual photoshoot mengemuka sejak Soedjono. terjadi pandemi Virus Corona. Proses Teori Challenge and Response pemotretan daring ini semakin tren setelah merupakan konsep pemikiran Albert beberapa pesohor dan fotografer Toynbee untuk menjelaskan bagaimana mengunggah hasil karya virtual photoshoot peradaban muncul dan tenggelam (jatuh).

197

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Bagi Toynbee, challenge atau tantangan Kategori pada konsep tersebut berarti beberapa faktor atau peristiwa yang memungkinkan kita fokus pada dimensi tidak terduga yang menimbulkan ancaman penting dari perubahan peradaban yang terhadap cara-cara sekelompok orang akan membantu memahami tantangan hari dalam mencari nafkah di masa lalu maupun ini. Pertama, tantangan besar tidak selalu kesejahteraan seluruh populasi. Bahkan muncul. Mereka didorong oleh dapat mengancam kelangsung sistem yang transformasi lingkungan, teknologi, ada. Namun tidak semuanya bersifat negatif ekonomi, dan masyarakat. Kedua, beberapa karena hal itu juga membawa peluang. respon dimungkinkan. Semua respon Sedangkan response merupakan tindakan termasuk tanpa tindakan apapun, dapat yang diambil oleh sekelompok orang yang membawa risiko dan hasil yang tidak sama untuk mengatasi situasi baru. Dapat diketahui. Ketiga, respon yang berhasil berwujud teknologi baru, organisasi sosial, harus cukup berani untuk mengatasi dan ekonomi, yang dapat membawa ancaman dan menunjukkan jalan ke “tanah perubahan dalam kelompok sosial baru”. (Schmandt, 2000). Pada akhirnya, response memiliki Berbagai peristiwa dapat mengubah kesempatan yang lebih baik untuk sukses suatu kebudayaan bahkan peradaban jika memungkinkan adanya koreksi di sekelompok populasi. Challenge and tengah jalan. Perubahan zaman kita erat Response dari Toynbee dapat digunakan kaitannya dengan kemunculan global untuk memahami perubahan sosial. Sebab- ekonomi tergantung pada arus informasi, sebab kemunculan, tumbuh, dan gulung teknologi, dan modal. Keuntungannya tikarnya kebudayaan dari sejarah besar. Tetapi begitu juga dengan dideskripsikan olehnya. Dengan penekanan konsekuensi yang tidak diinginkan pada semacam penalaran studi sejarah ekonomi, sosial, dan lingkungan. (intelligible), manusia dapat memunculkan Globalisasi ekonomi mencakup peradaban bila menghadapi situasi sulit pengangguran regional dan bentuk-bentuk yang menantang sehingga bertumbuh kemiskinan endemik (Schmandt, 2000). kegiatan-kegiatan kreatif untuk melakukan Semua itu dapat memunculkan tragedi usaha-usaha yang tidak terduga dalam umum namun juga dapat membuka proses “challenge and response” (Sutrisno, kesempatan adanya perubahan peradaban 2005). baru di masyarakat.

198

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Peradaban terus tumbuh ketika respon pemotretan secara teknik dapat dilakukan terhadap tentangan awal berhasil (Soedjono, 2006). membangkitkan momentum budaya yang Hasil penelitian ini nantinya dapat membawa masyarakat keluar dari kondisi digunakan untuk mengetahui seluk beluk equilibrium untuk memasuki suatu fenomena virtual photoshoot, sehingga keseimbangan yang berlebihan diperoleh pemahaman tentang proses (overbalancei), yang tampil sebagai pemotretan daring. Selain itu dapat menjadi tantangan baru. dengan cara ini, maka pola alternatif bagi masyarakat pengguna karya challenge and response awal berulang fotografi, jika ragu jika akan menggunakan dalam fase pertumbuhan berikutnya. karya foto yang didapat melalui proses Dengan masing-masing respon tersebut virtual photoshoot. Bagi pelaku dunia berhasil menimbulkan disequibrium yang fotografi juga dapat semakin kreatif menuntut penyesuaian-penyesuaian kreatif menyikapi virtual photoshoot. Kualitas foto baru. Pertumbuhan peradaban itu banyak yang dihasilkan secara estetika bisa jadi ditentukan oleh faktor-faktor berbeda dan tidak sesuai standar kualitas perkembangan ekonomi dan teknologi yang profesional, namun masih dapat disikapi didukung oleh masyarakat pendukung dengan mencari celah kreativitas sehingga peradaban itu (Capra, 2014). hasil karya virtual photoshoot bisa Tantangan dan respon dari Toynbee maksimal dan memuaskan pengguna foto akan digunakan untuk melihat fenomena bersangkutan. virtual photoshoot yang ada di masyarakat. Selanjutnya hasil pemotretan yang berupa METODE PENELITIAN foto dilihat secara teknikal dan ideasional Penelitian ini menggunakan estetika fotografi dari pemikiran Soeprapto pendekatan kualitatif dengan analisis Soedjono. Tataran ideational adalah nilai paradigma interpretif, yang berakar dari estetika yang berhubungan dengan cara pandang ilmu sosial yang lebih bersifat gagasan, ide atau suatu konsep. Sementara holistik dalam memandang persoalan. itu, tataran technical adalah penggalian Adapun data-data foto hasil virtual nilai estetika melalui teknik pemotretan. photoshoot yang akan dikaji dikumpulkan Hasil dari virtual photoshoot juga perlu melalui beberapa metode berikut. (1) dikaji dengan kajian estetika supaya dapat Observasi, yaitu mengamati media sosial diketahui bagaimana secara ide dalam dengan hastag #virtualphotoshoot. Hingga pemotretan tersebut dan juga cara 13 Juni 2020 pukul 07:41 WIB hastag

199

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

#virtualphotoshoot telah digunakan narasumber yang ditentukan, juga pada sebanyak 76,396 kali di jejaring sosial karya foto, serta literatur yang sesuai Instagram. (2) Wawancara, dilakukan dengan tujuan penelitian. Terakhir adalah dengan Michael Fabian Cools, Alvin menemukan jawaban untuk tujuan Fauzie, dan Heret Frasthio. Metode yang penelitian dan menyajikan laporan digunakan lebih banyak wawancara daring, penelitian serta publikasi ilmiah. yaitu panggilan video, chats, serta surat Dalam pengolahan data yang elektronik. (3) Dokumen/arsip, foto serta terkumpul, dipilah berdasar jenis video terkait virtual photoshoot. Sedangkan perlengkapan komunikasi serta pemotretan cuplikan data atau pengambilan sampel yang digunakan. Selain itu berdasar pada karya foto digunakan purposive penggunaan karya foto hasil virtual sampling. Foto-foto dipilih dari akun media photoshoot. Masing-masing kemudian sosial Instagram Michael Fabian Cools dianalisis, meliputi proses pemotretan dan Photography dalam @michaelcools, Alvin bentuk komunikasi yang terjadi. Kemudian Fauzie Photography dalam @alvinfauzie hasil karya yang diperoleh ditinjau secara dan @alvinphotography, serta Heret estetika fotografi. Frasthio Photography dalam @heretf dan @2h.production. PEMBAHASAN Langkah-langkah dalam penelitian ini A. Proses Pemotretan meliputi pengamatan lapangan secara syber 1. Sebelum pandemi atau online. Dilakukan penelusuran tentang Sebelum masa pandemi virtual photoshoot, baik oleh pelaku fotografer dan model semua berada fotografi maupun pengguna karya di tempat yang sama (studio, rumah fotografi. Kemudian dirumuskan hal-hal produksi, dll), bertemu secara yang menarik untuk diketahui, serta tujuan langsung (tidak melalui jaringan penelitian terkait dengan fenomena internet) langsung menggunakan pemotretan tidak langsung yang marak di kamera dan perangkat fotografi media sosial. Pengumpulan data secara lainnya. Dalam sebuah proses intensif dilakukan sekaligus pemilahan dan pemotretan melibatkan banyak pemilihan data yang akan dikaji secara orang dalam sebuah tempat yang intensif menggunakan teori yang sama. Beberapa orang tersebut ditentukan. Pengolahan data dilakukan mempunyai peran masing-masing selain pada hasil wawancara dengan misalnya ada fotografer utama,

200

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Ilustrasi Virtuaasistenl Ph ofotografertoshoo yangt dapat terdiri Ada beberapa cara yang dapat lebih dari dua orang, model, perias, dilakukan untuk sebuah pemotretan penata S e busana,b e lu m P a n d e m dani C o ro n a lain-lain. Hal secara virtual dari cara yang paling tersebutlah yang selama masa sederhana samapi dengan cara yang cukup Fotografer Alat Model pandemi menjadi hal yang dilarang rumit. Perbedaan cara tersebut memang karena berisiko dalam penyebaran tergantung dari kebutuhan dan peruntukan virus corona. hasil foto tersebut. Jika hanya untuk

Fotografer dan model semua berada di tempat yang sama (studio, rumah produksi, dll), bert e m u s e c a r a l a n g s u n g ( t i d a k m e la l u i j a r in g an internet) langsung menggunakan kamera sekedar dokumentasi pribadi atau dan perangkat fotografi lainnya. kesenangan dan untuk bermedia sosial saja maka cukup dengan kamera handphone saja sudah dapat dilakukan. Gambar1. Ilustrasi pemotretan sebelum Tentu hasil dan kualitas serta ukuran file pandemi foto tersebut hanya cukup digunakan 2. Setelah pandemi untuk diunggah di media sosial saja. Setelah pandemi melanda maka Sedangkan untuk keperluan yang lebih model pemotretan yang mengharuskan serius misalnya untuk iklan dan lain-lain semua orang berkumpul dalam sebuah tentu memerlukan proses yang lebih rumit tempat tidak bisa dilakukan lagi. Apalagi lagi tetapi hasil fotonya akan lebih dengan adanya kebijakan-kebijakan untuk berkualitas juga. Untuk lebih jelaskan dapat kami gambarkan dengan ilustrasi di membendung penyebaran virus corona S itu a si P a n d e m i C o ro n a agar tidak menginfeksi orang lebih bawahFotografer ini.A lat Jaringan dan s o ftw a re Alat Model

1 Internet, facetime, video call banyak lagi. Diantaranya adalah physical

distancing, social distancing, pembatasan + 2 Internet, zoom, skype dll / sosial berskala besar (PSBB), dan

lockdown, maka mau tidak mau proses + 3 Internet, zoom, camera remote, camera software dan cara pemotretan harus berubah. Hal inilah yang memicu fenomena virtual

photoshoot dimana fotografer akhirnya Gambar 2. Ilustrasi pemotretan setelah pandemi memanfaat teknologi internet untuk melakukan pemotretan jarak jauh secara Ilustrasi di atas menjelaskan secara virtual. sederhana proses pemotretan selama pandemi ini, yang memanfaatkan teknologi internet dan teknologi kamera digital. Akan

201

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 kami jelaskan lebih lanjut di bawah ini jinjing) dan kamera DSLR. Fotografer untuk setiap prosenya. mengunakan komputer jinjing untuk 1) Model pemotretan pertama adalah melalukan videocall dengan model pemotretan virtual yang hanya yang menggunakan handphone untuk menggunakan kamera handphone (hp). menerima videocall dari fotografer. Fotografer dan model sama-sama Kemudian fotografer mengarahkan menggunakan hp dan melakukan video model untuk mencari sudut atau tempat call. Fotografer cukup mengarahkan yang bagus untuk pemotretan dan juga model untuk berpose dan mengarahkan untuk berpose. Setelah menempatkan posisi hp si model itu fotografer menggunakan kamera selama videocall berlangsung. DSLR untuk memotret model yang Selanjutnya fotografer tinggal tampak dalam layar laptopnya. menekan tombol capture jika merasa mendapat posisi dan pose yang menarik. Kemudian hasil pemotretan tadi di edit lebih lanjut demi mendapatkan kualitas foto yang lebih baik.

Gambar 4. Contoh pemotretan Michael Fabian Cools Photography dalam @michaelcools. Ini adalah contoh virtual photoshoot dengan cara melakukan hubungan internet via aplikasi ZoomMeeting dengan komputer jinjing. Fotografer mengarahkan model untuk berpose dan berekspresi, kemudian fotografer menggunakan kamera untuk memotret tampilan model di layar komputer jinjing.

Gambar 3. Contoh pemotretan Reem Photography 3) Model pemotretan ketiga adalah model dalam @photosbyreem. Ini adalah contoh virtual photoshoot dengan menggunakan Smartphone yang cukup rumit dibandingkan (Iphone) melalui fasilitas videocall facetime. dengan kedua model pemotretan di 2) Model pemotretan kedua adalah atas. Hal ini dikarenakan melibatkan pemotretan virtual yang tidak hanya alat yang cukup banyak dan juga menggunakan kamera handphone perangkat komputer serta internet. tetapi menggunakan laptop (komputer

202

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Pada model pemotretan ini fotografer tetap menggunakan kamera dengan resolusi terbaik untuk memotret modelnya, karena hasil memotret dengn model pemotretan ini mendapatan hasil foto yang lebih bagus secara kualitas dibanding kedua model di atas. Tetap menggunakan studio pemotretan dan menggunakan set lighting lengkap dan bahkan dengan penata rias dan busana. Hanya saja masing-masing berada pada tempat yang terpisah tidak berkumpul pada suatu tempat yang sama tetapi semua terkoneksi dalam jaringan internet yang sama dan melakukan semua kegiatan pemotretan bersama Gambar 5. Contoh pemotretan Alvin Fauzie dengan arahan langsung dari Photography dalam @alvinfauzie @alvinphotography. fotografer. Foto tersebut adalah contoh virtual photoshoot dengan cara melakukan hubungan internet via zoom dengan laptop. Kemudian menggunakan kamera yang dimiliki oleh model yang terhubung dengan laptop yang dimiliki oleh si model juga. Fotografer (sama sekali tidak memegang kamera) hanya menggunakan laptop yang telah ter-instal program perangkat kamera (capture one) untuk dapat mengendalikan seting kamera yang dipunyai model. Fotografer mengarahkan model untuk berpose dan mengatur posisi. Karena kamera tidak dapat bergerak mengikuti model. Fotografer cukup menekan tombol

203

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 shutter yang ada di program komputer dapat mengendalikan seting kamera yang untuk mendapat foto si model. Kemudian ada di studio foto. Fotografer mengarahkan hasil pemotretan tadi di edit lebih lanjut model untuk berpose dan mengatur posisi. demi mendapatkan kualitas foto yang lebih Juga mengarahkan penata lampu untuk baik. mengatur posisi lampu studio. Fotografer cukup menekan tombol shutter yang ada di program komputer untuk mendapat foto si model. Kemudian hasil pemotretan tadi di edit oleh tim digital imaging untuk mengganti background, menggabungkan beberapa foto menjadi satu, menyelaraskan warna, dll. Sehingga hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Praktik virtual photoshoot memerlukan skill atau ketrampilan fotografi yang tinggi. Selain penguasaan

Gambar 6. Contoh pemotretan Heret Frasthio alat fotografi seperti kamera dan Photography dalam @heretf @2h.production. Ini adalah foto untuk keperluan iklan Indosat. perangkatnya, juga memahami kinerja Visual iklan salah satu provider selular teknologi komunikasi seperti gawai dan tersebut adalah contoh proses pemotretan komputer. Tidak sebatas cara virtual photography yang paling rumit dan menggunakan namun juga menyesuaikan melibatkan banyak orang dari tempat yang antara kamera, cahaya di lokasi pemotretan terpisah. Model berada di studio dengan dengan yang tertampil di layar fotografer, seting lampu studio, latar belakang serta delay waktu yang mungkin terjadi saat greenscreen (dengan maksud dapat dengan pemotretan berlangsung. Selain itu sinyal mudah mengganti latar belakang) dan selular harus lancar dan stabil agar tidak properti pendukung lainnya serta kamera mengganggu komunikasi antar-pelaku yang terhubung dengan komputer jinjing. pemotretan serta saat pemotretan Model dibantu oleh seorang make-up artis berlangsung. dan penata lampu studio serta properti. Selain itu keterbatasan layar pada Fotografer (di rumah) hanya menggunakan gawai atau komputer menjadikan proses laptop yang telah ter-instal program pemotretan terbatasi pada pembingkaian perangkat kamera (capture one) untuk atau frame, sudut pengambilan gambar,

204

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 hingga pengaturan subjek yang tidak menjadi tantangan bagi masyarakat untuk seleluasa saat pemotretan langsung. melakukan perubahan-perubahan. Salah Komunikasi dengan model juga harus satu perubahan perilaku masyarakat adalah lancar karena keterbatasan waktu untuk semakin mengandalkan alat komunikasi diskusi. Hal ini terkait dengan budget yang berbasis internet. Hal ini turut bisa membengkak jika komunikasi selalu memengaruhi perubahan cara pemotretan dilakukan secara langsung sehingga di dunia fotografi dengan adanya virtual diperlukan bentuk komunikasi yang efektif photoshoot. Meskipun bukan perubahan dan efisien untuk virtual photoshoot. besar dan masih membawa pekerjaan Virtual photoshoot muncul dan tren di rumah terkait kualitas estetika fotografi, tengah situasi pandemi Virus Corona. namun penggunaan karya virtual Meskipun bahasan tentang dunia virtual photoshoot dalam praktik promosi banyak dilakukan namun pemotretan secara perekonomian di masyarakat membuka virtual atau melalui dunia maya baru kemungkinan yang lebih besar pada praktik merebak saat banyak keterbatasan fisik virtual photoshoot sebagai alternatif cara dilalui masyarakat. Adanya pembatasan pemotretan di dunia kreatif. sosial baik skala lokal maupun besar, Situasi dan kondisi akibat pandemi menjadikan komunikasi dan interaksi Virus Corona menimbulkan banyak beralih mengandalkan media komunikasi tantangan di masyarakat hingga terjadi berbasis internet. Perubahan perilaku banyak perubahan perilaku. Virtual interaksi di masyarakat menjadi ancaman photoshoot yang muncul di tengah situasi bagi dunia fotografi yang melakukan kerja pandemi dan menggunakan alat profesinya secara langsung atau pertemuan komunikasi berbasis internet untuk fisik antara fotografer dengan model atau pemotretan menghadirkan tantangan klien. Hal ini jika berkelanjutan dapat sekaligus menjadi respon dari tantangan mengancam perekonomian dunia kreatif lain. Virtual photoshoot menjadi tantangan fotografi. Kondisi tersebut juga menjadi jika dilihat dari sudut pandang estetika tantangan bagi dunia fotografi untuk fotografi. Kreativitas fotografer yang tidak mengatasinya. bisa maksimal merealisasikan ide Pandemi Virus Corona merupakan kreatifnya karena keterbatasan bingkai momentum yang bisa membawa perubahan selain jendela bidik. Jika pemotretan budaya di masyarakat. Banyaknya langsung, fotografer dapat mengeksplorasi keterbatasan akibat pandemi Virus Corona objek secara leluasa melalui jendela bidik.

205

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Namun dengan pemotretan daring, sebelumnya oleh panitia yaitu jangkauan tangkapan layar yang terbatas menggunakan cahaya yang masuk dari menjadikan eksplorasi kreatif fotografer jendela, pintu, atau lokasi lain yang juga seperti dibatasi. Kalaupun dapat memungkinkan cahaya matahari menyinari melakukan eksplorasi, tetap harus meja kerja yang digunakan. Pembahasan mempertimbangkan efisiensi waktu, biaya, kamera juga disesuaikan dengan kamera dan protokol kesehatan. yang dimiliki peserta, yaitu DSLR dan Saat menjadi respon, virtual telepon genggam. Selain materi pengaturan photoshoot menjadi peluang yang cahaya dan angle, komposisi dan editing memungkinkan dunia kreatif fotografi foto juga diberikan secara daring. Kegiatan bergerak menghadapi situasi pandemi ini diharapkan dapat menjadi modal dasar Virus Corona yang belum diketahui pasti memperbaiki kualitas hidup masyarakat kapan berakhir. Estetika fotografi yang dengan memperbanyak penjualan produk di mungkin menurun pada kualitas foto hasil masa pandemi (Purnama & Silvia Amanda virtual photoshoot dapat ditingkatkan Tahalea, 2020). dengan mengolah ide, konsep, maupun Meskipun agar berbeda dari cara eksplorasi objek sebelumnya. Meskipun pemotretan virtual photoshoot yang harus lebih teliti dan rinci dalam persiapan dipaparkan sebelumnya, namun cara pemotretan namun foto yang dihasilkan pelatihan pemotretan secara daring, dapat pun bisa diharapkan lebih maksimal sesuai memperbesar peluang virtual photoshoot harapan fotografer maupun klien. bertahan dan menjadi salah satu alternatif Virtual photoshoot ini juga telah cara pemotretan di tengah pandemi Virus dipraktikkan untuk pelatihan fotografi Corona. Tidak menutup kemungkinan ke produk untuk iklan internet kepada pemuda depannya muncul komunitas-komunitas Tebet, Kota Jakarta. Pelatihan dilakukan virtual fotografi yang menjadikan virtual secara daring dengan perlengkapan kamera photoshoot sebagai bagian dari kehidupan DSLR (Digital Single Lens Reflex) dan sehari-hari yang lekat dengan perangkat handphone. Para peserta mendapat materi komunikasi berbasis internet. Hingga saat teori serta praktik di rumah masing-masing. ini foto hasil virtual photoshoot antara lain Sebelum praktik, peserta diminta digunakan untuk dokumentasi pribadi, foto mempersiapkan meja kerja untuk model atau fashion, pemotretan produk, pemotretan foto produk di rumah masing- serta iklan jasa atau promosi. Jika dilihat masing. Teknik pencahayaan ditentukan dari para pemakainya maka dapat

206

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 diasumkan jika foto hasil virtual profesional. Namun untuk dokumentasi dan photoshoot dapat diterima oleh masyarakat. keperluan promosi dapat digunakan. Estetika fotografi virtual photoshoot Hasil karya foto virtual photoshoot memang tidak bisa maksimal seperti memperlihatkan dominannya teknikal dari pemotretan langsung. Pose model terlihat ideasional fotografer. Keterbatasan yang kurang tereksplorasi dengan maksimal. ada menjadikan tidak semua ide visual Selain itu diperlukan editing foto yang lebih dapat direalisasikan dengan maksimal pada banyak dari pemotretan secara langsung virtual photoshoot. Kendala teknik yang jika menginginkan hasil foto yang lebih ada membuat fotografer harus lebih jeli menarik dan tidak terlihat jelas jika serta teliti dalam mengatur alat serta pemotretan dilakukan melalui secara memaksimalkan kemampuan teknik yang daring. Biasanya efek dari cahaya dari dimiliki. Selain itu ide juga harus diolah perangkat elektronik yang memerlukan lebih dalam dan rinci sehingga saat pengaturan editing lebih pada hasil pemotretan dapat mengatasi kendala pemotretan. Meskipun secara kualitas foto teknologi yang bisa muncul sewaktu- tidak maksimal, namun hasil foto dari waktu. virtual photoshoot dapat memiliki kelayakan untuk dimanfaatkan sesuai kebutuhan. SIMPULAN Estetika fotografi virtual photoshoot Pandemi Virus Corona membawa secara teknikal dapat ditengarai jika perubahan perilaku masyarakat. Cara fotografer banyak menggunakan sudut berkomunikasi dan interaksi menjadi lebih pandang (angle) sejajar mata atau eye view banyak mengandalkan alat komunikasi level. Hasil foto close-up atau jarak dekat berbasis internet. Bidang yang turut hingga sedang menjadi pilihan untuk terpengaruh adalah fotografi dengan mengatasi perbedaan cahaya alat-alat kemunculan virtual photoshoot. pemotretan di lokasi pemotretan, tampilan Pemotretan yang semula dilakukan secara pada layar model, dan pada layar langsung antara fotografer dan model, fotografer. Sedangkan secara ideasional menjadi pemotretan jarak jauh dan dibantu terlihat jika fotografer belum alat komunikasi berbasis internet. Alat memaksimalkan ide kreatifnya. Hasil foto pemotretan tidak lagi hanya kamera tetapi virtual photoshoot masih cenderung ditambah gawai dengan aplikasi panggilan monoton untuk ukuran fotografer video atau komputer jinjing dengan aplikasi

207

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 pertemuan online. Adnan, & M. R. N. H. (2020). “Peningkatan Kapasitas Fotografer Dalam teori Challenge and Response Pemula Melalui Sekolah Fotografi pemikiran Toynbee, virtual photoshoot Online Handphone di Masa Pandemik Covid-19.” Jurnal Soerapati, 2 No.2. dapat dilihat sebagai langkah respon dalam Ismanto, I. (2018). “Budaya Selfie menanggapi tantangan perubahan karena Masyarakat Urban. Kajian Estetika Fotografi, Cyber Culture, dan pandemi Virus Corona. Namun juga Semiotika Visual.” Jurnal Rekam, 14 menjadi tantangan jika dilihat bagaimana No1, 67–76. Kusrini. (2015). “Potret Diri Digital dalam kualitas produk foto yang tidak bisa Seni dan Budaya Visual.” Journal of maksimal seperti pemotretan langsung. Urban Society’s Arts, 2 No.2, 111– 122. Namun fenomena virtual photoshoot di Lestari, A. S. (2017). “Cyberculture masyarakat menunjukkan jika hasil karya Membingkai Dakwah Kontemporer Masyarakat Modern.” Jurnal foto pemotretan daring dapat diterapkan Zawiyah, 3 No.1. secara profesional. Hal ini menjadi indikasi Wiksana, W. A. (2017). “Studi Deskriptif Kualitatif tentang Hambatan bahwa virtual photoshoot dapat digunakan Komunikasi Fotografer dan Model untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan dalam Proses Pemotretan.” Mediator, 10 (1), 121–131. akibat pandemi Virus Corona. Wiksana, W. A. (2018). “Komunikasi Virtual photoshoot juga dapat menjadi Verbal Fotografer dan Model Dalam Proses Pemotretan (Studi Interaksi peluang alternatif bagi ekonomi kreatif Simbolik tentang Komunikasi Verbal fotografi baik saat pandemi maupun ke dalam Interaksi Fotografer dan Model).” Jurnal Nomosleca, 4 (1). depannya dalam masyarakat dengan budaya cyber. Fenomena virtual Buku photoshoot di masyarakat menunjukkan jika perilaku pemotretan daring atau proses Bertens, K. (2006). Fenomenologi Eksistensial. Yogyakarta: Penerbit pemotretan tidak langsung (jarak jauh) ini Universitas Atma Jaya. mampu bertahan dan dapat berkembang, Capra, F. (2014). Titik Balik Peradaban. Yogyakarta: Pustaka Promethea. baik secara kualitas estetika fotografi Schmandt, J. & C. H. W. (Edt. . (2000). maupun meningkatnya pengguna karya Sustainable Development: The Challenge of Transition. United foto virtual photoshoot. Kingdom: Cambridge University Press. Soedjono, S. (2006). Pot Pourri Fotografi. DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti.

Sutrisno, M. & H. P. (Edt. . (2005). Teori- Jurnal Teori Kebudayaan. Yogyakarta:

Kanisius. Amang Fathurrohman, Alfian Adi Saputra,

Fauziyah Rahmawati, M. Wildan

208

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Pustaka Laman

Simamora, B. (2019). “Fenomena sebagai Latar Belakang Penelitian.” Retrieved October 28, 2020, from http://www.bilsonsimamora.com/bl og/2019/01/10/fenomena-sebagai- latar-belakang-penelitian/, diakses 28 Oktober 2020 pk. 19:36 WIB.

Informan Heret Frasthio Photography, @heretf dan @2h.production.

209

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MEMBERIKAN EDUKASI KEPADA MASYARAKAT DI MASA PANDEMI COVID-19

Dinarjati Eka Puspitasari

Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada D.I. Yogyakarta E-mail: [email protected]

ABSTRACT During the Covid-19 pandemic, social media has an important function to make communication easier. Routine activities both work and school are carried out through WFH (Work From Home), every day is very dependent on social media. We also receive a lot of information from social media, either positive or negative(Hoax). Many of the people who heard this information understood and adding insight; but there are also people who feel panic, worried, and afraid of the message conveyed. In addition, the function of social media is to exchange information, in fact some people become a medium to find personal popularity. Sometimes there is some content that is delivered that is not educational. Social media doesn't just offer the tons of information it contains, however demands maturity and maturity to think of its users. With a strong effect, the media social can shape people's behavior. In this case the users must be online wisely sort out which information is positive or negative. Hopefully this social media can provide education to the public regarding the various fields presented, Every citizen has the right to information. Right to earn this information is a human right. The right to information is a right constitutional stipulated in the 1945 Constitution, for this the state must fulfill it. By Karen that is, it is necessary to have supervision and protection from the Government regarding information and content covered by social media.

Keywords: social media, education, covid-19 pandemic

ABSTRAK

Pada masa pandemi covid-19 ini, media sosial memiliki fungsi penting dalam mempermudah komunikasi. Aktifitas rutin baik bekerja maupun sekolah yang dilakukan melalui WFH (Work From Home), tiap harinya sangat bergantung dengan media sosial. Penyebaran informasi pun sangat banyak kita terima dari media social tersebut baik positif atau negatif (hoax). Banyak dari masyarakat yang mendengar informasi tersebut menjadi paham dan menambah wawasan; tetapi terdapat juga masyarakat yang justru merasa panic, khawatir, dan takut akan pesan yang disampaikan. Di samping itu, fungsi media sosial dalam bertukar informasi, justru pada beberapa orang menjadi media untuk mencari popularitas pribadi. Terkadang terdapat beberapa konten yang disampaikan pun tidak bersifat mendidik.

209

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Media sosial tidak hanya menawarkan berjuta informasi yang ada di dalamnya, namun menuntut kedewasaan dan kematangan berpikir penggunanya. Dengan efek yang kuat, media sosial tersebut dapat membentuk perilaku masyarakat. Dalam hal ini para pengguna harus secara bijak memilah mana informasi yang bersifat positif maupun negatif. Diharapkan media sosial ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terkait berbagai bidang yang disampaikan, Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan informasi. Hak untuk mendapatkan informasi tersebut merupakan hak asasi manusia. Hak atas informasi tersebut merupakan hak konstitusional yang diatur dalam UUD 1945, untuk itu negara harus memenuhinya. Oleh Karen aitu, perlu adanya pengawasan dan perlindungan dari Pemerintah terkait dengan informasi maupun isi konten yang diliput oleh media sosial.

Kata Kunci: media sosial, edukasi, pandemik covid-19

PENDAHULUAN pendamping serta gaya hidup bagi Perkembangan teknologi informasi masyarakat dalam berbagi informasi semakin berjalan cepat, sesuai dengan ataupun menunjukkan eksistensi dirinya di pesatnya perkembangan kehidupan lingkungan sosial. Media sosial tersebut aktifitas sumber daya manusia. Dalam mengajak peran serta masyarakat untuk penyampaian informasi yang diberikan mempermudah komunikasi serta kepada masyarakat, selain radio, televisi, memberikan informasi atau komentar dan telpon, masyarakat mulai mengenal secara online dan cepat. Saat akses internet internet untuk mengakses barbagai dan smartphone/gadget menjadi semakin informasi yang dibutuhkan. Berbagai jenis mudah dan maju perkembangannya, maka telepon selular hingga smartphone dan/atau media sosial pun menjadi akses utama gadget, dengan berbagai jenis merek, dalam penyebaran informasi. Karena semakin terjangkau didapatkan dengan pesatnya perkembangan media sosial, daya beli masyarakat yang mudah untuk maka hal tersebut menggantikan peran dari menikmati fasilitas internet. Kuota internet media konvensional lain seperti televisi, yang semakin mudah didapatkan, membuat radio, atau koran. masyarakat semakin mudah menikmati Berbagai informasi secara cepat dapat fasilitas internet dengan berbagai aplikasi dengan mudah didapatkan dari berbagai media sosial di dalamnya. Media sosial media sosial tersebut. Banyak informasi seperti youtube, facebook, twitter, whats positif berupa pesan membangun secara app, instagram, line, like, tik tok, menjadi mudah didapatkan masyarakat, misalnya

210

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 iklan layanan masyarakat yang diberikan begitu terpercaya. Begitu banyak informasi pemerintah, informasi atau pengumuman hoax yang disebarkan, sehingga perlu kegiatan sosial bagi warga dalam suatu membutuhkan penyidikan dari aparat komunitas yang tergabung dalam group- kepolisian, karena hal tersebut group media sosial. Tetapi juga sering bertentangan dengan undang-undang masyarakat mendapatkan informasi mengenai ITE (Informasi dan Transaksi negative atau tidak benar, yang sering Elektronik). Peningkatan kasus berita hoax disebut dengan hoax, dimana informasi di masa pandemic covid-19 di Jakarta tersebut justru menyesatkan masyarakat. meningkat. Dalam hal ini, Polda Metro Anjuran pemerintah pusat untuk Jaya meningkatkan patrol cyber untuk melakukan segala kegiatan dari rumah mengungkap dan memproses hukum (Work from Home=WfH), membuat penyebar berita hoax yang meresahkan masyarakat cenderung lebih terfokus masyarakat. Berita hoax tersebut bekerja, bersekolah, mencari informasi, disebarkan baik melaui tulisan maupun berkreasi melalui ide, seni, usaha video (Marhaenjati, 2020). Contoh kasus wiraswasta, bercocok tanam, secara online berita hoax yang beredar di masyarakat melalui media social. Terkait hal tersebut, terkait dengan penyebaran covid-19 di pada masa pandemic ini sangat banyak masa pandemi ini, misalnya: makan orang mendapatkan informasi dari group- bawang putih dapat mencegah covid-19, group media sosial. Informasi yang didapat minum air putih setiap 15 menit, thermo tersebut, tanpa tahu kepastian gun dapat merusak otak, mandi air panas kebenarannya hanya sekedar share / dapat membunuh virus yang ada di tubuh. dibagikan kepada relasi / koleganya di Berbagai informasi tersebut nyatanya tidak group. Terkadang mereka juga tidak tahu benar atau hoax, tidak ada efeknya atau apakah informasi yang didapatkan tersebut bahkan dapat membahayakan diri benar atau hanya sekedar berita bohong seseorang (Alam, 2018). atau hoax semata. Informasi hoax yang Setiap orang berhak mendapatkan didapatkan tersebut dapat menyesatkan informasi; hal ini merupakan bagian dari pemikiran masyarakat terkait berita yang Hak Asasi Manusia. Hal tersebut telah disebarluaskan. Terlebih jika informasi diatur dalam Pasal 28 F Undang-Undang hoax tersebut juga disertai sumber yang Dasar 1945. Informasi yang didapat pun 211

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 beragam, sehingga memerlukan tindakan 1. Bagaimana peran media sosial dalam bijak untuk menerima dan memfilternya. memberikan edukasi sosial kepada Adapun peraturan pelaksana terkait hak masyarakat di masa pandemic covid- atas setiap orang terhadap informasi 19? tersebut adalah Undang-Undang Nomor 36 2. Bagaimana peran media sosial dalam Tahun 1999 tentang Telekomunikasi serta memberikan edukasi kesehatan Undang_Undang Nomor 19 Tahun 2016 lingkungan kepada masyarakat di masa tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pandemic covid-19? (ITE). Pada masa pandemic Covid-19 ini, 3. Mengapa peran media sosial dalam untuk memutus penyebaran virus Covid- memberikan edukasi kepada 19, aktifitas bekerja dan pendidikan banyak masyarakat di masa pandemic perlu dilakukan dari rumah. Aktifitas Work from mendapat pengawasan dari Home (WfH) maupun School from Home Pemerintah? (SfH) banyak menggunakan metode daring atau online. Metode daring itupun juga METODE PENELITIAN tidak terlepas dari berbagai informasi yang Penelitian ini menggunakan studi didapatkan dari media sosial. literature untuk mengumpulkan data dan Terkait hal tersebut peran media sosial informasi berkaitan dengan tema dasarnya. dalam memberikan informasi seyogyanya Teknik analisis data yang digunakan dapat memberikan edukasi kepada menggunakan analisis konten. masyarakat, terlebih pada masa pandemic PEMBAHASAN covid-19. Dalam penyampaian informasi Peran media sosial dalam memberikan tersebut, perlu pengawasan dan edukasi sosial, kesehatan, lingkungan serta perlindungan dari Pemerintah terkait bidang yang lain pun perlu dilakukan dalam informasi serta isi konten yang diliput oleh menyajikan informasi kepada masyarakat. media sosial. Informasi yang diberikan pun terkadang PERUMUSAN MASALAH merupakan berita yang tidak benar atau Berdasarkan latar belakang masalah hoax. Dalam hal ini pengertian media yang telah dipaparkan di atas dapat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dirumuskan masalah sebagai berikut:

212

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

(KBBI) adalah alat (sarana) komunikasi pasangan. Media sosial juga membantu (https://kbbi.web.id/media, 2020). Selain orang-orang di seluruh dunia untuk itu, pengertian media sosial menurut Chris membuat pertemanan baru, saling berbagi Garrett merupakan alat, jasa, dan isi atau konten seperti gambar dan lain komunikasi yang memfasilitasi hubungan sebagainya. Selain itu, media sosial juga antara orang dengan satu sama lain dan mengubah gaya hidup sebuah masyarakat memiliki kepentingan atau kepentingan (Ambar, 2018). yang sama (Garrett, 2020). Di samping itu Adapun yang dimaksud dengan hoax menurut Sam Decker, definisi media sosial berdasarkan KBBI adalah informasi adalah konten digital dan interaksi yang bohong dibuat oleh dan antara satu sama lain (Https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/hoaks, (Garrett, 2020). Media sosial merupakan 2020). Berdasarkan Undang-Undang media online yang mendukung sebuah Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE, dalam interaksi sosial dengan menggunakan pasal 28 ayat (1) disampaikan bahwa teknologi berbasis internet atau web yang “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa bisa mengubah komunikasi menjadi dialog hak menyebarkan berita bohong dan interaktif seperti menciptakan hubungan menyesatkan yang mengakibatkan komunikasi antara seorang penulis dengan kerugian konsumen dalam transaksi penggemarnya. Media sosial memiliki elektronik”(Pasal 28 Undang-Undang peran yang sangat penting bagi kehidupan Nomor 19 Tahun 2016, 2016). Pemahaman manusia, di dalam aktivitas sehari-hari dalam pasal 28 ayat (1) tersebut, kata tentunya semua orang menggunakan media “bohong” dan “menyesatkan” memiliki arti sosial sebagai media mencari informasi, yang berbeda. Pengertian “bohong” menambah wawasan, memudahkan mengandung makna merupakan suatu seseorang untuk berkomunikasi dan masih perbuatan dimana informasi yang banyak hal lainnya seperti berperan dalam disebarkan baik berupa berita ataupun suatu perubahan sosial (MRZ, 2018). informasi lain adalah informasi yang tidak Media sosial termasuk situs jejaring sosial benar adanya. Adapun pengertian memberikan peluang yang sangat besar “menyesatkan” mengandung makna bagi penggunanya untuk tetap berhubungan merupakan dampak yang ditimbulkan dari dengan teman-teman lama, rekan kerja, dan perbuatan meyebarkan berita bohong 213

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 tersebut (Sembiring, 2017). Penerapan masyarakat; mempengaruhi orang lain; pasal 28(1) Undang-Undang ITE tersebut, mengekspresikan diri; membangun mengandung unsur: 1) setiap orang, yaitu demokrasi partisipatif; bersosialisasi; setiap orang yang menyerbarkan berita sumber informasi; menyebarkan informasi; hoax; 2) dengan sengaja dan tanpa hak, mendidik; menghibur; saling berbagi; yaitu apakah ada niat jahat dalam membentuk komunitas; mencapai tujuan; melakukan perbuatan tersebut atau tidak membangun reputasi; membangun jejaring dan serta perlu dicermati apakah penyebar sosial; agen perubahan; serta membantu mempunyai hak atau tidak untuk fungsi demokrasi menyebarkan berita bohong dan (https://kbbi.web.id/media, n.d.). menyesatkan tersebut. 3) menyebarkan Peran media sosial dalam membina berita “bohong” dan “menyesatkan”, yaitu dan menjalin hubungan silaturahmi, apakah informasi yang disebarkan tersebut meliputi: mendapatkan mengandung unsur ketidakbenaran dimana teman/relasi/jejaring baru; mempererat membuat orang lain / publik berperspektif hubungan kekerabatan, kinerja, silaturahmi salah terhadap suatu informasi. Jika unsur dengan membentuk group; serta tersebut terpenuhi, maka pelaku dapat mendapatkan informasi berbagai hal dipidana; serta 4) yang mengakibatkan melalui berbagai media sosial. kerugian konsumen dalam transaksi Di samping itu, media sosial juga elektronik, yaitu apakah informasi tersebut berperan dalam membangkitkan kesadaran menyebabkan kerugian kepada konsumen masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan kelompok tertentu ataupun perusahaan mendapatkan informasi mengenai iklan tertentu (https://kbbi.web.id/media, n.d.). layanan masyarakat. Iklan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan 1. Peran Media Sosial Dalam dengan share atau menyebarkan informasi Memberikan Edukasi Sosial (terkadang hoax) dengan group. Kepolisian Kepada Masyarakat Di Masa RI melakukan kegiatan operasi Pandemic Covid-19 penanggulangan pandemi virus covid-19 Peran media sosial dalam masyarakat bernama Aman Nusa II. Kegiatan operasi meliputi: membangun dan menjaga tersebut telah menjerat setidaknya 107 hubungan; membangkitkan kesadaran tersangka kasus penyebaran informasi

214

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 bohong alias hoax terkait covid- imbauan agar perantau tidak mudik di 19(https://kbbi.web.id/media, n.d.). tengah wabah virus corona atau Covid-19 Iklan layanan masyarakat juga (Zamani, 2020). dilakukan dengan banyaknya pemutaran Edukasi sosial yang diberikan media film documenter. Salah satu film sosial juga bergerak dalam bidang documenter yang fenomenal saat pendidikan. Terkait dengan pelaksaanaan penayangannya adalah film “Tilik”. School from Home (SfH) maupun Work Pelajaran yang dapat dipetik dalam film from Home (WfH), kegiatan akdemik “Tilik” tersebut adalah: tradisi masyarakat banyak dilakukan dengan online seperti desa yang saling peduli saat seseorang sakit menggunakan whatsapp group, line group, atau tertimpa musibah; jangan mudah google classroom, google meet, webex, MS menghakimi kesalahan orang lain meski teams, skype, dan masih banyak metode benar adanya; saat berpendapat seyogyanya lainnya. Kegaiatan pembelajaran daring ini dapat menerima kenyataan benar atau pun menimbulkan banyak kendala, salah; bersikap bijak terhadap informasi misalnya kondisi geografis dan topografis yang diterima; ketika terjadi dinamika masing-masing daerah berbeda, sehingga kehidupan seyogyanya dapat bersikap banyak anak-anak yang mengalami solutif (Anonim, 2020b). kesulitan akses internet (Pertiwi, 2020). Di Iklan layanan masyarakat juga samping itu juga kendala pembelajaran dilakukan dengan memberikan edukasi online disebabkan kondisi sosial ekonomi sosial melalui pemunculan tokoh ikonik. keluarga, misalnya PHK; tidak mempunyai Tokoh yang dimaksud misalnya karakter gadget/smartphone; kekerasan dalam Bu Tedjo dalam film “Tilik”(Anonim, keluarga; tidak mendapatkan pendidikan 2020b). Di samping itu juga muncul tokoh (tidak bisa sekolah online). Mbah Minto yang viral di dunia media Kementrian Pendidikan Dan sosial. Mbah Minto merupakan warga yang Kebudayaan melakukan berbagai hal untuk sangat membantu program Pemerintah mendukung program pembelajaran online Kabupaten Klaten dengan video gagal dari rumah tersebut dengan cara: mudik yang dibuat bersama Ucup Klaten. pemberian kuota internet bagi peserta didik Sebab, video gagal mudik Mbah Minto dan tenaga pengajar (Biro Kerjasama Dan tersebut sebagai bentuk sosialisasi dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jendral 215

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan, sosial (Ronaldo, 2020); perkembangan uji 2020); menayangkan program TV Edukasi coba vaksin; buka tutup obyek wisata & di TVRI (Editor Pengelola Web tempat hiburan. Kementrian Koordinator Bidang Di samping itu, edukasi sosial yang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan, diberikan peran media sosial yaitu 2020). Di samping itu kegiatan pendidikan mendapatkan informasi virtual tentang juga dilakukan dengan banyaknya kegiatan obyek wisata, misalnya wisata Indonesia webinar & workshop online; banyaknya virtual reality secara gratis dari bimbingan belajar online yang semakin smartphone, seperti: Monumen Nasional, digemari misalnya: ruang guru, pahamify, Museum Benteng Vredeburg, Candi zenius; serta penayangan video tips belajar Borobudur, Balai Pelestarian Situs anak muda seperti studygram. Manusia Purba Sangiran (Rahman, 2020). Peran media sosial dalam memberikan Di samping itu, dunia seni juga edukasi sosial juga terkait dalam memberikan tayangan virtual dunia hiburan memberikan informasi selama masa budaya, music, tari, film misalnya: pentas pandemi covid-19. Informasi yang wayang kulit virtual (Cindyara, 2020), didapatkan dapat berupa: update pentas teater virtual (Winnie, 2020), pentas penyebaran covid-19; jumlah penderita tari virtual (Haryono, 2020), lomba tari positif covid-19; mendapatkan informasi virtual (Humas LLDIKTI Wilayah VI, untuk menjaga dan meningkatkan imunitas 2020); lomba budaya jawa virtual tubuh, seperti cerita atau video humor; (Kurniawati, 2020) serta konser music mendapatkan informasi mengenai kondisi virtual (Winarko, 2020). Tidak hanya dan realita sosial kehidupan masyarakat tayangan berekpresi melalui seni yang saat pandemic, misalnya masa lockdown, dilakukan secara virtual; masyarakat pun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dapat menonton film favorit mereka hanya (Editor Pengelola Web Kementrian dengan mendownload aplikasi serta Koordinator Bidang Pembangunan membayar iuran berlangganan melalui Manusia Dan Kebudayaan, 2020); serta saluran Netflix (Zakiah, 2020), Vidio, mendapatkan informasi tentang program Disney HotStar (Mahrizal, 2020); dimana Pemerintah selama masa pandemic Covid- hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah 19, misalnya: pemberian dana/bantuan melalui smartphone.

216

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Peran media sosial dalam memberikan (makan besar) dan endorse makanan; aksi edukasi sosial kepada masyarakat juga tutorial memasak dan kecantikan; aksi dapat dilakukan dengan memberikan peran kebebasan ekspresi dan video polah dalam perubahan gaya hidup – tingkah warga yang mengundang tawa meningkatkan eksistensi diri. Hal tersebut yang diupload melalui aplikasi TikTok; disampaikan media sosial melalui banyak aksi “halu challenge” dengan memposting bermunculan podcast, wawancara yang foto atau berwisata bersama artis idola; dilakukan para artis serta vlogger (Sari, serta aksi performs seni-bertalenta yang 2020). Di samping itu juga banyak diupload di berbagai media sosial yang youtuber membuat vlog kegiatan sosial tersedia. Di samping itu juga terkait dengan mereka. Kegiatan tersebut dapat berupa viralnya suatu content video karena ulah kegiatan positif misalnya aksi sosial warga masyarakat yang mengaabadikan moment berikan sembako digantung di tertentu, misalnya; video odading Mang dinding/pagar complex permukiman Oleh dengan slogannya seperti Iron Man (Kusuma, 2020) atau pembagian sembako (Kurniati, 2020) atau bakat menyanyi dan uang oleh para relawan (Nugroho, Alwiansyah (Anonim, 2020c). 2020). Tetapi terkait hal tersebut juga Informasi yang juga memberikan terdapat content negative dengan tujuan edukasi sosial terkait peran media sosial hanya menaikkan rating maupun jumlah tersebut, juga memberikan kontribusi subscriber. Contoh dari content negative ini dalam peningkatan perdagangan online. adalah aksi dari vlogger Ferdian Paleka, Hal tersebut dapat berupa: telah banyak yang melakukan prank dengan modus masyarakat menggunakan jasa online shop memberi bantuan kepada waria berupa untuk jual beli barang-barang kebutuhan kardus sembako yang ternyata berisi masyarakat, dengan memakai program sale sampah (Fauzan, 2020). tokopedia, shopee, lazada, buka lapak; Selain hal tersebut di atas, peran media telah banyak masyarakat menggunakan sosial dalam memberikan edukasi sosial jasa transportasi online untuk kepada masyarakat banyak menampilkan mengantarkan makanan, yaitu go-food dan aktualisasi diri para youtuber / content grab-food; serta telah banyak masyarakat creator & masyarakat. Aksi para youtuber menggunakan jasa transportasi online / content creator tersebut meliputi: aksi 217

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 untuk mengirimkan barang, yaitu go-send menciptakan lagu mengajak kepedulian dan grab-send. masyarakat terhadap kinerja tenaga kesehatan, misalnya lagu “Demi Raga 2. Peran Media Sosial Dalam Yang Lain” (Al Farisi, 2020) Di samping Memberikan Edukasi Kesehatan itu, juga terdapat program pembuatan Lingkungan Kepada Masyarakat di content untuk meningkatkan imunitas Masa Pandemic Covid-19 tubuh; ajakan untuk melakukan kegiatan Peran media sosial dalam memberikan berjemur di pagi hari untuk kesehatan edukasi kesehatan kepada masyarakat di tubuh; mengembangkan inovasi konsultasi masa pandemic covid 19 dilakukan dengan dokter secara online (ex: halodoc, berbagai program. Program tersebut antara alodokter); mengembangkan klinik lain meliputi: memberikan promosi layanan kesehatan, laboratorium, rumah sakit untuk Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) di mengadakan program rapid test drive era new normal; memberikan promosi through; serta mengajak kesadaran mematuhi protocol kesehatan, dengan masyarakat melakukan olah raga teratur, program 3M. Program 3M tersebut misalnya: jogging, bersepeda, senam, yoga. dilakukan dengan memakai masker, Peran media sosial dalam memberikan mencuci tangan dengan sabun dan air edukasi lingkungan dalam masa pandemic mengalir, serta menjaga jarak (social covid-19 dilakukan dengan berbagai distancing). Langkah tersebut hingga ini program meliputi: ajakan Pemerintah merupakan cara efektif dalam mencegah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk penularan covid-19 (Lidina, 2020). Di menjaga lingkungan hidup yang baik dan samping itu juga program yang dilakukan sehat, dengan PHBS maupun 3M; adalah membuat iklan layanan kesehatan melakukan kebersihan lingkungan dengan yang memfokuskan melakukan protocol penyemprotan disinfektan, secara pribadi kesehatan, misalnya video cara mencuci maupun gotong royong; pembuatan content tangan yang benar yang diupload di untuk pencampuran komposisi cairan youtube maupun tiktok. disinfektan yang ramah lingkungan. Di Terkait hal tersebut di atas, edukasi samping itu juga terdapat program untuk kesehatan dalam peran media sosial yaitu mengajak masyarakat melakukan kegiatan dengan adanya video content atau pelestarian fungsi lingkungan hidup,

218

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 dengan penanaman pohon rindang, yang dengan sengaja dan tanpa hak penanaman tanaman hias dan hidroponik. menyebarkan berita bohong dan Dari sudut pandangan ekologi, saat awal menyesatkan yang mengakibatkan pandemic covid-19, terjadi penurunan kerugian konsumen dalam Transaksi pencemaran lingkungan hidup, dimana Elektronik sebagaimana dimaksud dalam kualitas udara dalam kondisi baik dan Pasal 28 ayat (1) dipidana dengan pidana segar. penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak 1 milliar 3. Peran Media Sosial Dalam rupiah.” Memberikan Edukasi Kepada Terkait dengan rumusan Pasal 28 ayat Masyarakat Di Masa Pandemic (1) Undang-Undang ITE yang Perlu Mendapat Pengawasan Dari menggunakan frasa “menyebarkan berita Pemerintah bohong”, sebenarnya terdapat ketentuan Setiap orang berhak mendapatkan serupa dalam Pasal 390 Kitab Undang- informasi. Landasan hukum dari hak atas Undang Hukum Pidana (KUHP) walaupun informasi tersebut yaitu Pasal 28 F dengan rumusan yang sedikit berbeda yaitu Undang-Undang Dasar 1945; Undang- digunakannya frasa “menyiarkan kabar Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang bohong”. Pasal 390 KUHP tersebut Telekomunikasi; Undang-Undang Nomor berbunyi sebagai berikut: “Barang siapa 19 Tahun 2016 tentang Informasi Dan dengan maksud hendak menguntungkan Transaksi Elektonik (ITE); Peraturan diri sendiri atau orang lain dengan melawan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara hak menurunkan atau menaikkan harga Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 83 barang dagangan, fonds atau surat berharga Tahun 2012 tentang Pedoman Pemanfaatan uang dengan menyiarkan kabar bohong, Media Sosial Instansi Pemerintah. dihukum penjara selama-lamanya dua Sanksi yang diberikan kepada orang tahun delapan bulan.” yang menyebarkan berita bohong atau hox Terkait landasan penerapan sanksi di dapat dikenai sanksi sebagaimana diatur atas, Ferdian Paleka, youtuber yang dalam Pasal 45 A ayat (1) Undang-Undang membuat vlog pemberian sembako dengan Nomor 19 Tahun 2016. Pasal tersebut sampah, diancam dengan hukuman penjara menjelaskan sebagai berikut: “setiap orang 12 tahun. Hal tersebut berdasar telah 219

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 melanggar Undang-Undang ITE. Diketahui Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE Ferdian dan teman-temannya sendiri akan menyatakan bahwa “setiap orang dengan dijerat dengan pasal berlapis dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum ancaman hukuman 12 tahun penjara. Kasat melakukan perbuatan sebagaimana Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih dimaksud dalam Pasal 27 sampai dengan Indragiri mengatakan bahwa dalam kasus Pasal 34 yang mengakibatkan kerugian ini sebelumnya hanya menggunakan Pasal bagi orang lain.”1 Kemudian Pasal 51 ayat 45 ayat (3) Undang-Undang ITE. (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Berdasarkan pemeriksaan yang telah tertulis bahwa “setiap orang yang dilakukan, terdapat pasal tambahan yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud digunakan (Anonim, 2020a). dalam Pasal 36 dipidana dengan pidana Dalam Pasal 45 ayat 3 Undang- penjara paling lama 12 (dua belas) tahun Undang ITE tersebut di dalamnya tertulis dan/atau denda paling banyak bahwa setiap orang yang dengan sengaja Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau rupiah) (Anonim, 2020a). mentransmisikan dan/atau membuat dapat Pengawasan pemerintah dalam diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau memberikan edukasi sosial serta edukasi Dokumen Elektronik yang memiliki kesehatan lingkungan tersebut, juga muatan penghinaan dan/atau pencemaran dilakukan dengan perlunya pengawasan nama baik sebagaimana dimaksud dalam Pemerintah terhadap kepatuhan masyarakat Pasal 27 ayat (3) dipidana dengan pidana terkait protocol kesehatan, misalnya razia penjara paling lama 4 (empat) tahun masker. Dalam hal ini masih banyak warga dan/atau denda paling banyak yang terjaring razia kedisiplinan protocol Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh kesehatan khususnya penggunaan masker juta rupiah) (Anonim, 2020a). di tempat umum, sehingga para pelanggar Selain pasal tersebut di atas, juga akan tersebut dikenai sanksi kerja sosial sebagai dikenakan Pasal 36 dan Pasal 51 ayat (2). upaya pemberian edukasi sekaligus efek Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 jera dalam operasi yustisi protocol tentang ITE. Pasal 36 Undang-Undang kesehatan di Yogyakarta (Rusqiyati, 2020).

220

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Meningkatnya potensi pelanggaran swalayan tersebut selama tiga hari (Dinata, protocol kesehatan seiring dengan 2020). Adapun penindakan pelanggar jam bertambahnya aktifitas masyarakat di operasional kegiatan usaha tersebut tempat umum, dengan menggunakan shock berdasarkan Keputusan Bupati Sleman therapy berupa pemberian sanksi bagi yang Nomor 56 Tahun 2020 tentang melanggar, khususnya dalam hal Perpanjangan Ketiga Status Tanggap penggunaan masker (Rusqiyati, 2020). Hal Darurat Bencana Covid-19 (Keputusan tersebut sebagai implementasi dari Bupati Sleman Nomor 56 Tahun 2020, Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 51 2020). Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan, Pengawasan Pemerintah juga perlu dimana sanksi yang diberkan berupa dilakukan terkait penyebarluasan informasi teguran lisan, sanksi kerja sosial hingga terkait dinamika perkembangan covid-19. sanksi denda Rp 100.000,00 (seratus ribu Hal ini terkait dengan kasus video rupiah) (Peraturan Walikota Yogyakarta kontroversi wawancara Anji dengan Hadi Nomor 51 Tahun 2020 Tentang Protokol Pranoto. Dalam wawancara tersebut Kesehatan, 2020). disampaikan bahwa Hadi Pranoto Di samping hal-hal yang dijelaskan di mengklaim telah menemukan antibody atas, perlu dilakukan pengawasan covid-19 yang bisa mencegah dan Pemerintah terhadap aktifitas masyarakat menyembuhkan pasien yang telah di ruang public. Dalam hal ini pengawasan terinfeksi virus corona (Kumampung, yang dijalankan adalah pemberlakuan jam 2020). malam yang dilakukan di seluruh Indonesia termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta. KESIMPULAN Contoh kasus yang terjadi di Daerah Peran media sosial dalam memberikan Istimewa Yogyakarta, pemberlakuan bagi edukasi sosial kepada masyarakat di masa pelanggar jam operasional kegiatan usaha pandemic covid-19 meliputi: menjalin dalam masa darurat covid-19 ditindak tegas hubungan silaturahmi; membangun Satpol PP Sleman. Penindakan tersebut kesadaran masyarakat; menyebarkan dilakukan lewat operasi non yustisi Satpol informasi terkait penyebaran & PP kepada dua toko swalayan. Penindakan pengendalian covid-19; memberikan peran yang diberlakukan berupa penutupan toko positif terhadap dunia pendidikan; 221

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 meningkatkan eksistensi diri oara content media televise mauun media sosial, agar creator; meningkatkan aktifitas menimbulkan efek jera. perdagangan online. Peran media sosial dalam memberikan SARAN edukasi kesehatan lingkungan kepada Perlunya Pemerintah membentuk masyarakat di masa pandemic covid-19, suatu badan atau komisi yang bertugas meliputi upaya promotive melakukan memberikan pengawasan atau pemantauan PHBS dalam kehidupan sehari-hari di era terhadap tayangan atau content yang new normal; upaya promosi mengajak disebarluaskan di media sosial. masyarakat melakukan protocol kesehatan; Perlunya Pemerintah melakukan meningkatkan kesadaran menjaga sosialisasi kepada masyarakat terhadap lingkungan hidup yang baik dan sehat; pemberlakuan undang-undang ITE. Di mengajak masyarakat melakukan kegiatan samping itu Pemerintah perlu memberikan pelestarian fungsi lingkungan hidup. edukasi kepada masyarakat terkait content- Peran media sosial dalam memberikan content apa saja yang dapat diupload atau edukasi kepada masyarakat di masa disebarluaskan di media sosial, tanpa pandemic perlu mendapat pengawasan dari merenggut kebebasan berpendapat dan Pemerintah. Pengawasan ini dilakukan berekspresi masyarakat. berdasar landasan hukum yang menjadi Perlunya sikap bijak dari masyarakat acuan yaitu UUD 1945, UU 36/1999, UU (vlogger, youtuber) dalam membuat 19/2016. Pengawasan dilakukan terhadap content atau tayangan video yang bersifat content-content negative di media sosial positif, bukan video yang besifat negative yang bersifat meresahkan masyarakat & atau meresahkan masyarakat. Masyarakat membuat suasana tidak kondusif (sebar pun juga perlu diberikan edukasi agar dapat luaskan informasi hoax) dapat dijerat bersikap bijak dalam mendapatkan dengan UU 19/2016. Di samping itu informasi yang diterimanya. pengawasan yang dilakukan Pemerintah di lapangan terkait kepatuhan masyarakat DAFTAR PUSTAKA terhadap protocol kesehatan dengan dibeikan sanksi sosial serta ditayangkan di Peraturan Perundangan Undang-Undang Dasar 1945

222

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Covid-19”, 18 Oktober 2020, https://infografis.sindonews.com/p Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 hoto/2330/menikmati- tentang Informasi dan Transaksi konsermusik-virtual-di-masa- Elektronik (ITE) pandemi-covid19-1602985916, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 diakses 29 Oktober 2020 tentang Telekomunikasi Arifa Rusqiyati, Eka, 2020, “Yogyakarta Peraturan Menteri Pendayagunaan Siapkan ‘Shock Therapy’ Sanksi Aparatur Negara Dan Reformasi Pelanggar Masker:, 19 Agustus Birokrasi RI Nomor 83 Tahun 2012 2020, tentang Pedoman Pemanfaatan https://www.antaranews.com/berita Media Sosial Instansi Pemerintah. /1676806/yogyakarta-siapkan- Peraturan Walikota Yogyakarta shock-therapysanksi-pelanggar- Nomor 51 Tahun 2020 tentang masker, diakses 31 Oktober 2020 Protokol Kesehatan Arifa Rusqiyati, Eka, 2020, “200 Warga Keputusan Bupati Sleman Nomor 56 Tahun Terjaring Razia Masker Di 2020 tentang Perpanjangan Ketiga Yogyakarta”, 21 September 2020, Status Tanggap Darurat Bencana https://www.antaranews.com/berita Covid-19 /1738293/200-warga- terjaringrazia-masker-di- yogyakarta, diakses 31 Oktober 2020 Artikel, Makalah Dari Internet Biro Kerjasama Dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jendral Al Farisi, Baharudin, 2020, “Demi Raga Kementrian Pendidikan Dan Yang Lain, Lagu Ciptaan Eka Kebudayaan, 2020, “Kemendikbud Gustiwana Semangati Tenaga Resmikan Kebijakan Bantuan Medis”, 18 April 2020, Kuota Data Internet 2020”, https://www.kompas.com/hype/rea September 2020, d/2020/04/18/184516066/demi- https://www.kemdikbud.go.id/main raga-yang-lainlagu-ciptaan-eka- /blog/2020/09/kemendikbud- gustiwana-untuk-semangati- resmikankebijakan-bantuan-kuota- tenaga-medis, diakses 30 Oktober data-internet-2020, diakses 29 2020 Oktober 2020 Ambar, 2018, “17 Peranan Media Sosial Cindyara, Aria, 2020, “Ratusan Masyarakat Dalam Masyarakat”, 8 Mei 2018, Global Saksikan Pagelaran Wayang https://pakarkomunikasi.com/peran Kulit Virtual”, 31 Oktober 2020, an-media-sosial-dalam-masyarakat, https://www.antaranews.com/berita diakses 1 November 2020 /1814321/ratusanmasyarakat- global-saksikan-pagelaran-wayang- Arif Winarko, David, 2020, “Menikmati kulit-virtual, diakses 29 November Konser Virtual Di Masa Pandemi 2020 223

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Editor Pengelola Web Kementrian Sesorah Secara Virtual”, 29 Koordinator Bidang Pembangunan Oktober 2020, Manusia Dan Kebudayaan, 2020, beritamagelang.id>melestarikan- “Pembatasan Sosial Berskala budaya-jawaartos-mall-adakan- Besar”, lomba-sesorah-secara-virtual/, https://www.kemenkopmk.go.id/pe diakses 29 Oktober 2020 mbatasan-sosial-berskala-besar, Kurniati, Phytaq, 2020, “Cerita Mang Oleh, diakses 31 Oktober 2020 Pemilik Odading Rasa ‘Iron Man’, Fauzan, Ahmad, 2020, “Ferdian Paleka Jualan 30 Tahun, Viral Usai Bikin Prank Sampah Demi Tambah Divideo Teman Anaknya”, 17 Subcriber”, 9 Mei 2020, September 2020, https://www.cnnindonesia.com/nas https://regional.kompas.com/read/2 ional/20200509123632- 020/09/17/05450041/cerita-mang- 12501593/ferdian-paleka-bikin- oleh-pemilikodading-rasa-iron- prank-sampah-demi-tambah- man-jualan-30-tahun-viral- subscriber, diakses 29 Oktober usai?page=all, diakses 29 Oktober 2020 2020 Garrett, Chris,oleh Aris Kurniawan dalam Kusuma Pertiwi, Wahyunanda, 2020, “Pengertian Media Sosial-Sejarah, “Media Asing Soroti Kesulitan Peran, Fungsi, Jenis, Ciri, Siswa Dan Guru Di Indonesia Pertumbuhan, Dampak, Para Ahli”, Belajar Online”, 15 September 16 Oktober 2020, 2020, https://www.gurupendidikan.co.id/ https://tekno.kompas.com/read/202 pengertian-media-sosial/, diakses 0/09/15/10410097/media-asing- 31 Oktober 2020 soroti-kesulitansiswa-dan-guru-di- indonesia-belajar-online?page=all, Haryono, Willy, 2020, “Jelajahi diakses 30 Oktober 2020 Kebudayaan Indonesia Secara Virtual Bersama KBRI Quito”, 30 Kusuma, Wijaya, 2020, “Saat Gerakan September 2020, Gantung Makanan Bermunculan Di https://www.medcom.id/internasio Tengah Pandemi, Surabaya Hingga nal/eropaamerika/JKRAxayk- Yogya, Dipelopori Ibu Rumah jelajahi-kebudayaan-indonesia- Tangga”, 5 Mei 2020, secara-virtual-bersama-kbriquito, https://yogyakarta.kompas.com/rea diakses 29 Oktober 2020 d/2020/05/05/07264591/saat- gerakan-gantungmakanan- Humas LLDIKTI Wilayah VI, 2020, bermunculan-di-tengah-pandemi- “Antusias Pelajar Ikuti Lomba Tari surabaya-hingga?page=all, diakses Virtual”, 1 Oktober 2020, 29 Oktober 2020 https://lldikti6.id/2020/10/01/antusi as-pelajar-ikuti-lomba-tarivirtual/, Lidina, Delta, 2020, “Penanganan Covid, diakses 29 Oktober 2020 Ungkap Pentingnya protocol kesehatan 3M, Dokter: Langkah Kurniawati, 2020, “Melestarikan Budaya Paling Efektif Cegah Covid-19”, 9 Jawa, Artos Mall Adakan Lomba 224

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Oktober 2020, MRZ, 2018, “Peranan Media Sosial https://newsmaker.tribunnews.com/ Terhadap Perubahan Sosial”, 4 2020/10/09/ungkap-pentingnya- April 2018, protokolkesehatan-3m-dokter- https://communication.binus.ac.id/ langkah-paling-efektif-cegah- 2018/04/04/peranan-media-sosial- covid-19, 31 Oktober 2020 terhadapperubahan- sosial/#:~:text=Media%20sosial%2 Marhaenjati, Bayu, 2020, “Pandemi Covid- 0memiliki%20peran%20yang,berp 19, Kasus Hoax Meningkat”, Senin eran%20dala 20 April 2020, m%20suatu%20perubahan%20sosi https://www.beritasatu.com/yudo- al., diakses 30 Oktober 2020 dahono/digital/623097/pandemi- covid19kasus-hoax-meningkat, NN, “pengertian hoax”, diakses 1 November 2020 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/ hoaks, diakses 30 Oktober 2020 Mahrizal, Victor, 2020, “Asik! Nonton Film Gratis Lewat Disney+ Hotstar NN, “pengertian media”, dari Indonesia, Ini Daftarnya”, 12 https://kbbi.web.id/media, diakses September 2020, 31 Oktober 2020 NN, 2020, https://jogja.tribunnews.com/2020/ “Mengadu Nasib, Kisah Di Balik 09/12/asiknonton-film-gratis- Bocah Viral Alwiansyah Yang lewat-disney-hotstar-indonesia-ini- Mendadak Tenar Karena daftarnya, diakses 29 Oktober 2020 Ekspresi Menye Saat Bernyanyi”, 29 Oktober Martha Winnie, Ruth, 2020, “Panggung 2020, Virtual: Media Untuk Seniman https://today.line.me/id/v2/article/ Tetap Berkarya Di Masa Mengadu+Nasib+Kisah+di+Balik+ Pandemi”, 11 September Bocah+Viral+Alwiansyah+yang+ 2020, https://moreschick.pikiran- Mendadak+Tenar+karena+Ekspres rakyat.com/seni/pr- i+Menye+Saat+BernyanyiP3GQyr, 64735927/panggung-virtual-media- 31 Oktober 2020 untuk-seniman-tetapberkarya-di- masa-pandemi, diakses 29 NN, 2020, “5 Pelajaran Yang Bisa Dipetik November 2020 Dari Film Pendek ‘Tilik’ Sarat Makna”, 22 Agustus 2020, Monica Sari, Fitiana, 2020, “7 Podcast https://www.idntimes.com/hype/en Indonesia Ini Dijamin Bikin Hari tertainment/nur-mar-a- Makin Menyenangkan”, 15 siregar/5pelajaran-hidup-film- Sepember 2019, pendek-tilik-c1c2/5, diakses 31 https://www.liputan6.com/bisnis/re Oktober 2020 ad/4060342/7-podcast-indonesia- ini-dijaminbikin-hari-makin- NN, 2020, “Polisi Tetapkan Ferdian menyenangkan, diakses 29 Oktober Paleka Msuk DPO Ancam 12 2020 Tahun Penjara, Tak Serahkan Diri Ditindak Tegas”, 7 Mei 2020, 225

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

https://manado.tribunnews.com/20 Reinis Kumampung, Dian, 2020, 20/05/07/polisi-tetapkan-ferdian- “Kontroversi Anji Karena Video paleka-masukdpo-ancaman-12- Wawancara Dengan Hadi Pranoto tahun-penjara-tak-serahkan-diri-di- Dilaporkan Ke Polisi Dan Berujung tindak-tegas?page=4, diakses 30 Minta Maaf”, 6 Agustus 2020, Oktober 2020 https://www.kompas.com/hype/rea d/2020/08/06/071718866/kontrover Nugroho, Agung, 2020, “Bagikan 250 si-anjikarena-video-wawancara- Paket Sembako, Uang Tunai Dan dengan-hadi-pranoto-dilaporkan- Hand Sanitizer, Fungsi Sosial Di ke?page=all, diakses 30 Oktober Tengah Pandemi Covid-19”, 21 2020 April 2020, https://radarsurabaya.jawapos.com/ Ronaldo, Hendi, 2020, “Bantuan read/2020/04/21/190118/bagikan- Pemerintah Di Masa Covid-19”, 30 250-paketsembako-uang-tunai-dan- April 2020, hand-sanitizer, diakses 29 Oktober https://ombudsman.go.id/artikel/r/a 2020 rtikel--bantuan-pemerintah-di- masa-covid-19, diakses 31 Oktober Oktaviani Alam, Sarah, 2020, “4 Hoax 2020 Seputar Covid-19 Yang Banyak Beredar”, Rabu 22 Juli 2020, https://health.detik.com/berita- Sembiring, Theo, 2017, “Hoax detikhealth/d-5103418/4-hoax- menurut Hukum”, 12 seputarcovid-19-yang-banyak- September 2017, beredar, diakses 1 November 2020 https://www.kompasiana.com/theo sembiring/59b7a51d4548027ff535 Pengelola Web Kementrian Pendidikan adf3/hoaxmenurut- Dan Kebudayaan, 2020, hukum#:~:text=2008%20tentang% “Kemendikbud Hadirkan Program 20ITE.- Tayangan ‘Belajar Dari Rumah’ Di ,Pasal%2028(1)%20Undang%2DU TVRI”, April 2020, ndang%20nomer%2011%20tahun https://www.kemdikbud.go.id/main %202008,arti%20yang%20berbeda /blog/2020/04/kemendikbud- %2C%20dimana%20pengertian%2 hadirkan-programtayangan-belajar- 0%22, diakses 30 Oktober 2020 dari-rumah-di-tvri, diakses 29 Seto Pangaribowo, Wisang, 2020, “6 Fakta Oktober 2020 Di Balik Sosok Bu Tedjo Di Film Rahman, Taufiqur, 2020, “62 Wisata Tilik”, 21 Agustus 2020, Virtual Reality Gratis, Travelling https://regional.kompas.com/read/2 Online Cukup Dari Smartphone”, 020/08/21/10365521/6-fakta- https://phinemo.com/62-wisata- dibalik-sosok-bu-tejo-di-film- virtual-reality-gratis- tilik?page=all, diakses 31 Oktober travelingonline-cukup-dari- 2020 samrtphone/, diakses 29 Oktober Yanuar Widhia Dinata, Regi, 2020, 2020 “Langgar jam Malam, Satpol PP

226

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Tutup Sementara 2 Swalayan Di Sleman”, 26 Agustus 2020,

https://ayoyogya.com/read/2020/08 /26/40093/langgar-jam-malam- satpol-pp-tutupsementara-2- swalayan-di-sleman, diakses 30 Oktober 2020 Zakiah, Nena, 2020, “Efek Netflix Dan TV Series, Ini Penjelasan Sains Fenomena Binge Watching”,

https://www.idntimes.com/science/ discovery/nena-zakiah-1/apa- itubinge-watching-dan-dampaknya,

diakses 30 Oktober 2020

Zamani, Labib, 2020, “"Viral di Media Sosial dan Terkenal, Mbah Minto Dikenal Lucu dan Lugu", 16 Mei 2020, https://regional.kompas.com/read/2 020/05/16/04300031/viral-di- media-sosial-danterkenal-mbah- minto-dikenal-lucu-dan- lugu?page=all#:~:text=Mbah%20 Minto%20merupakan%20warga%

20yang,virus% 20corona%20atau%20Covid%2D1 9., diakses 1 November 2020

Zhacky, Mochammad, 2020, “Polri Tetapkan 107 Tersangka Kasus Hoax Terkait Pandemi Corona”, 20 Mei 2020,

https://news.detik.com/berita/d- 5022137/polritetapkan-107- tersangka-kasus-hoax-terkait- pandemi-corona, diakses 1 November 2020

227

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

[Halaman disengaja kosong]

228

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 ANALISIS KARAKTER TOKOH UTAMA MELALUI MISE-EN-SCENE DALAM FILM BIOPIC SULTAN AGUNG

Deddy Setyawan

Program Studi Fulm dan Televisi , Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta Jl. Parangtritis Km. 6,5 Yogyakarta No Hp.: 0811295054, E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Analysis of Main Characters Through Mise-En-Scene in Sultan Agung Biopic Film. The film is a medium of entertainment as well as a medium to convey messages. Through films, viewers are presented with impressions that can be analyzed more deeply about the meaning of a film being broadcast. Sultan Agung film is a film with a historical background. This film tells the story of how Raden Mas Rangsang, who later succeeded his father, Sultan Hanyakrawati, as the King of Mataram, until Sultan Agung's struggle against the VOC. The research, entitled Analysis of the Main Character Through Mise-En-Scene in the Biopic Film "Sultan Agung" aims to describe how the main character in the film. Furthermore, the mise-en- scene aspects of the film will also be analyzed, especially those related to the main character. This analysis certainly affects the most changes experienced by the main character in the film. This study uses Harymawan's theory of three dimensions of character. In addition, using the theory of Brodwell and Thompson. The research method used in examining this film is descriptive qualitative data analysis. This qualitative descriptive analysis is used to explain the results of the study. The focus of this study is the character of the main character seen in the mise- en-scene aspect. The data collection used was direct observation or observation of the film. As research material is the film Sultan Agung by director Hanung Bramantyo, the festival version, which has a slight difference from the films shown in theaters.

Keywords: Biopic, Sultan Agung, Character Character

ABSTRAK

Film merupakan media hiburan sekaligus media penyampai pesan. Melalui film, penonton disuguhkan tayangan yang bisa dianalisis lebih dalam makna dari sebuah film yang ditayangkan. Film Sultan Agung merupakan film dengan latar belakang sejarah. Film ini menceriterakan tentang bagaimana Raden Mas Rangsang yang kemudian menggantikan ayahnya yaitu Sultan Hanyakrawati sebagai Raja Mataram, hingga perjuangan Sultan Agung melawan VOC. Penelitian yang berjudul Analisis Karakter Tokoh Utama Melalui Mise-En-Scene Dalam Film Biopic “Sultan Agung” ini bertujuan untuk menjabarkan bagaimana karakter tokoh utama dalam film. Selanjutnya akan dianalisis juga aspek mise-en-scene yang terdapat pada film, terutama yang berhubungan dengan tokoh utama. Analisis ini tentunya mempengaruhi perubahan terbanyak yang dialami oleh tokoh utama pada film. Penelitian ini menggunakan teori Harymawan tentang tiga dimensi tokoh. Selain itu menggunakan teori Brodwell and Thompson. Metode penelitian yang digunakan dalam meneliti

229

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 film ini adalah analisis data deskriptif kualitatif. Analisis diskriptif kualitasif ini digunakan untuk menjelaskan hasil dari penelitian. Adapun fokus dari penelitian ini adalah karakter pada tokoh utama dilihat dari aspek mise-en-scene. Pengambilan data yang digunakan adalah observasi atau pengamatan secara langsung pada film. Sebagai bahan penelitian merupakan film Sultan Agung karya sutradara Hanung Bramantyo versi festival yang ada sedikit perbedaan dari film yang tayang di bioskop.

Kata Kunci: Biopik, Sultan Agung, Karakter Tokoh

PENDAHULUAN Hanung Bramantyo. Sudah banyak karya Fim memang tidak pernah lepas dari film yang disutradarainya, salah satunya kehidupan budaya di sebuah negara. film biopic Sultan Agung. Film ini Kehadiran film di tengah kehidupan menceriterakan kehidupan remaja Sultan manusia terutama di Indonesia sudah Agung yang menimba ilmu di semakin baik dan sudah setara dengan Padepokan Jejeran, naik tahta, berperang media lainnya. Perfilman di Indonesia melawan VOC, hingga wafat. memang mengalami pasang surut, Alasan memilih film ini untuk diteliti namun akhir-akhir ini sudah sangat karena film biopic Sultan Agung banyak sineas atau pembuat film yang merupakan film berlatar belakang telah menghasilkan karya film yang sejarah yang dikemas secara menarik sangat baik. Hal ini yang menjadikan dengan berbagai konflik didalamnya. industri perfilman di Indonesia Film ini merupakan salah satu film berkompetisi untuk membuat karya film kolosal yang dihasilkan oleh sineas yang terbaik untuk disajikan ke Indonesia dengan kemasan yang baik. penonton. Para sineas dalam membuat Tidak banyak film Indonesia yang film bertujuan untuk mendapatkan berlatar belakang sejarah dapat sebuah maha karya seni yang unik, diceritakan dengan sebaik ini. Tokoh bukan hanya sebagai sebuah hiburan. utama, yaitu Sultan Agung, Selain itu film juga diharapkan mampu digambarkan oleh sutradara dengan menjadi sebuah media pembelajaran karakter penokohan yang baik dan kuat bagi masyarakat penikmat film sebagai tokoh sentral dalam film ini.

Film Sultan Agung akan diteliti Salah satu sutradara yang produktif tentang karakter tokoh saja yang dirasa dalam industri film Indonesia adalah unik, sangat kuat dan menarik untuk 230

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 diteliti, maka penelitian ini terlebih Mise-en-scene memiliki beberapa dahulu akan membedah tiga dimensi elemen, yaitu : (Brodwell and tokoh utama Sultan Agung secara, Thompson, 2008:112) Setting atau latar, fisiologis, sosiologis dan psikologis. kostum dan tata rias wajah, (Harymawan, 1988: 25). Penelitian ini pencahayaan, pemain serta hanya difokuskan pada tokoh yang pergerakannya. Penelitian ini akan sangat mempengaruhi cerita pada film melihat secara lebih mendalam dan ini, yaitu Sultan Agung sebagai tokoh detail tentang penggambaran karakter utamanya. tokoh utama melalui keempat aspek mise-en-scene diatas. Tokoh Sultan Agung adalah karakter utama pada film yang diberi judul sesuai Penelitian ini diharapkan dapat namanya. Karakter tokoh yang lain pada menunjukkan bahwa Sultan Agung film tidak akan dianalisis secara khusus, merupakan karakter protagonis murni karena tokoh-tokoh lain tentu juga akan dari awal hingga akhir karena ia mempengaruhi dan pasti juga akan memiliki rasa kasih sayang terhadap mengalami perubahan karakter, jika terhadap rakyat Kerajaan Mataram. Serta karakter utama mengalami perubahan. dijelaskan juga bahwa tokoh utama Hal itulah yang akan dianalisis lebih mengalami perubahan karakter dalam lagi menggunakan aspek-aspek dikarenakan faktor-faktor tertentu, yang pendukung yang dapat dilihat dari sisi akan dianalisis berdasarkan aspek-aspek visualnya, yaitu aspek mise-en-scene. jenis perubahan karakter yang Aspek ini dirasa lebih valid dan kuat dikategorikan kedalam jenis karakter untuk menunjukkan adanya perubahan Protagonis atau karakter Antagonis. karakter tokoh utama. (Lutters, 2004:81).

Penelitian ini lebih memilih aspek Dari latar belakang di atas dapat mise-en-scene, karena bisa dan mudah dirumuskan permasalahan dalam untuk melihat karakter tokoh utama pada penelitian ini ialah : film ini. Mise-en-scene biasanya 1. Bagaimana adaptasi Karakter Utama didahului oleh sebuah perencanaan, akan dalam film Sultan Agung bisa tetapi karakter aktor pada sebuah film membuktikan bahwa ia merupakan akan turut memperkuat cerita pada film. sosok protagonis dan apa yang

231

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

menunjukkan atau membuktikan MANFAAT PENELITIAN

bahwa sifat asli dari Sultan Agung Hasil dari penelitian ini diharapkan tersebut adalah protagonis ? dapat memberikan manfaat bagi para 2. Apa saja hal – hal yang menyebabkan pembacanya, yaitu: perubahan karakter dari tokoh Sultan 1. Dapat menjadi alternatif atau salah Agung tersebut ? satu dari pengembangan ilmu 3. Apakah mise-en-scene dalam film pengetahuan dan wawasan. Dapat Sultan Agung ikut mempengaruhi berkontribusi di bidang pendidikan perubahan karakter pada tokoh khusunya penelitian perfilman di tokohnya ? Indonesia.

2. Bisa dijadikan media informasi atau TUJUAN PENELITIAN referensi untuk mengembangkan lagi Tujuan dilaksanakannya penelitian ini seputar penelitian khusunya di bidang ialah: film agar dapat menambah ilmu bagi 1. Untuk mengetahui karakter tokoh sineas muda dalam membangun utama yaitu Sultan Agung perindustrian film merupakan sosok yang protagonis. 3. Memberikan referensi sejarah bagi 2. Dapat menjabarkan perubahan para pembaca tentang karakter dari karakter yang di alami oleh Tokoh Sultan Agung Adi Prabu utama dan tokoh pendukung dengan Hanyakrakusuma. menggunakan teori dari Bordwell dan Thompson melalui aspek mise- METODE PENELITIAN en-scene. A. Metode Pengumpulan Data 3. Mengetahui aspek – aspek yang Metode pengumpulan data yang dapat mempengaruhi karakter digunakan dalam penelitian ini utama dan karakter pendudukung adalah sebagai berikut: lain dalam film Sultan Agung ini dan mengetahui 3D karakter a. Dokumentasi (fisiologis, sosiologis dan Metode dokumentasi adalah psikologis) dari setiap tokoh film mencari data mengenai variabel- Sultan Agung. variabel yang berupa benda mati

232

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 seperti catatan, transkrip, buku, proses pengamatan dan pencatatan surat kabar, majalah, prasasti, video secara sistematis mengenai gejala- dan lain sebagainya (Arikunto, gejala yang diteliti. Observasi ini 2010:274). Pada penelitian ini, menjadi salah satu dari teknik dokumentasi yang akan dilakukan pengumpulan data sesuai dengan dan dimaksud adalah data berupa tujuan penelitian yang film Sultan Agung. Data berupa direncanakan. Hasil observasi akan film Sultan Agung diperoleh secara dicatat secara sistematis, serta langsung dari Hanung Bramantyo nantinya akan dapat dikontrol sebagai sutradara pembuat film reliabilitas dan validitasnya. Dalam Sultan Agung. Adapun film yang penelitian ini, tidak akan akan diteliti adalah film Sultan memaksakan unsur-unsur Agung versi festival yang sedikit pendukung yang dirasa tidak berbeda dari versi yang ditayangkan mampu atau tidak terlalu karakter di bioskop. Selain itu, jika tokoh utama pada film Sultan diperlukan akan menambah data Agung. Penelitian ini akan dimulai dari video-video behind the scene dengan mengumpulkan data-data produksi film Sultan Agung serta secara berurutan dari semua scene wawancara langsung dari sutradara, dalam film, kemudian berlanjut artikel terkait maupun data lain pada aspek mise-en-scene serta sejenis yang dirasa akan mampu berbagai macam infomasi yang mendukung proses analisis berkaitan dengan penelitian yang penelitian ini. akan dikategorikan pada setiap jenis karakternya. Selanjutnya akan b. Observasi didapatkan data sebagai bahan Penelitian ini menggunakan analisis pada penelitian ini. observasi terstruktur, yaitu B. Metode Analisis Data observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang Penelitian ini menggunakan akan diamati, kapan dan dimana analisis data deskriptif kualitatif tempatnya (Sugiyono, 2011:146). yaitu penelitian yang bekerja Pengertian Observasi sendiri adalah dengan data, mengorganisasi,

233

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

memilah-milah, mensintesiskan, memulai penelitian juga memberi mencari, dan menemukan pola, konstruksi sebuah pikiran dan menemukan apa yang penting dan landasan rasional dalam menelaah apa yang dipelajari, serta film Sultan Agung (Harta, Tahta memutuskan apa yang dapat dan Perjuangan). diceritakan kepada orang lain Adapun hasil dari kerangka pikiran (Moleong, 2007:248). Data yang penelitian ini, ialah sebagai berikut: diperoleh pada penelitian dengan cara deskriptif kualitatif ini 1. Pada tahap awal di lakukan sebuah kemudian dianalisis dan analisa dengan menonton film Sultan diinterpretasi secara mendalam. Agung yang akan di analisis. Hal ini Data-data yang telah dideskripsikan dilakukan untuk memahami film. akan dianalisis dengan tujuan untuk Dalam menonton film tidak hanya memaknai data-data sesuai dengan dilakukan sekali namun harus teori yang digunakan. Metode ini berkali-kali untuk memahami alur bertujuan untuk mendapatkan serta cerita atau isi dari film tersebut. memaparkan objek maupun subjek 2. Tahapan selanjutnya yaitu mencari penelitian yang ada. Hal ini tahu versi dalam film dan dilakukan untuk memberikan keasliannya. Hal ini dibutuhkan riset gambaran secara sistematis, baik dari berbagai sumber yang mumpuni fakta dan karakteristik objek yang tentang sejarah Sultan Agung diteliti secara tepat. Penelitian ini tersebut. Di tahapan kedua ini juga memfokuskan pada tokoh membutuhkan waktu yang lumayan utama dalam film Sultan Agung lama untuk menghasilkan sebuah secara kompleks. fakta. Dalam penelitian ini digunakan 3. Di tahapan ketiga yaitu menemukan metode analisis diskriptif kualitatif masalah – masalah yang akan di teliti. untuk lebih detail dalam Hal ini sudah dijabarkan di rumusan menjelaskan dari hasil penelitian. masalah Kerangka pemikiran sengaja di buat untuk mempermudah penelitian itu 4. Menentukan teori dan pendekatan sendiri sebagai titik pijakan dalam yang akan digunakan guna 234

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

menunjang peneltian ini semakin menceritakan sejarah seseorang dan mudah dan valid. ditayangkan di bioskop itu menjadi sebuah film fiksi yang berlatarkan

sejarah. PEMBAHASAN Film biopic yang tayang di Film Sultan Agung merupakan bioskop menjadi lebih menarik film adaptasi sejarah. Meskipun dikarenakan ada tambahan-tambahan merupakan film adaptasi sejarah film cerita di luar sejarah. Meskipun dalam Sultan Agung garapan Hanung pengemasannya sudah disesuaikan dan Bramantyo tidak sepenuhnya seolah-olah itu merupakan bagian dari merupakan film sejarah sorang tokoh, sejarah tersebut. namum dapam perjalanan ceritanya Pada film Sultan Agung, tetap dibumbui dengan cerita diluar adaptasi sejarah dilakukan melalui sejarah tentang tokoh Sultan Agung. berbagai cara diantaranya adalah studi Sutradara melakukan ini untuk literasi atau studi pustaka. Dari berbagai menjadikan film tidak hanya sebagai sumber pustaka yang menceritakan film sejarah biografi saja, tetapi juga tentang keberadaan dan tentang menarik untuk ditonton. Karena ketika perjuangan Sultan Agung semuanya menikmati sebuah film tentu penonton menceritakan tentang ketokohan Sultan berharap mendapat hiburan yang Agung tersebut mulai dari ketokohannya menarik dari film tersebut. Hal ini memimpin sebuah negara atau kerajaan dikarenakan penonton tidak hanya ingin Mataram, memimpin pasukan, dan melihat seperti film dokumenter saja. mengatur strategi. Oleh karena itu selaku pembuat Mu’thia Mubasyira dari Universitas film tentu ingin filmnya ditonton banyak Indraprasta PGRI, tahun 2017, dalam Jurnal orang, maka ketika pembuat film Wacana Didaktika Jurnal Pemikiran mengadaptasi sejarah menjadi sebuah Penelitian Pendidikan dan Sains, Vol. 5, film layar lebar tentunya ada unsur- No. 2, Desember 2017 berjudul Analisis unsur diluar sejarah yang coba Tokoh Dan Penokohan Dalam Film “My dimasukkan ke dalam film Name Is Khan” Karya Karan Johar. Dalam tersebut. Sehingga boleh dibilang film jurnal ini Mu’thia memaparkan analisa biopic atau film biografi yang tokoh dan penokohan dalam film My Name 235

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 is Khan. Mu’thia mengangkat judul Bramantyo sebagai seorang sutradara tersebut sebagai objek penelitian karena menempatkan Sultan Agung menjadi film tersebut mengandung unsur positif tokoh sentral, sehingga sudah bisa yang dapat dijadikan pelajaran. Salah satu dipastikan tokoh Sultan Agung yang unsur positif yang terkandug dalam film My berperan di dalam film tersebut nantinya Name Is Khan yaitu sebuah motivasi hidup merupakan tokoh yang memiliki bahawasanya tidak pantang menyerah dan karakter kuat. Sehingga dalam tetap berusaha dalam meraih sebuah memerankan tokoh Sultan Agung aktor keinginan. Setiap orang yang memiliki tersebut akan benar-benar terlihat keinginan yang kuat dan diikuti dengan sebagai aktor yang protagonis. kerja keras dalam kehidupannya serta Arif Budi Prasetya, dari Jurusan menanamkan sikap pantang menyerah dan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya, memiliki cita-cita yang tinggi demi tahun 2012, dalam Jurnal Ilmiah mencapai kehidupan yang lebih baik. Komunikasi MAKNA Vol. 2 no. 2, Agustus 2011-Januari 2012 berjudul Penonjolan Dalam penelitian ini Mu’thia Tokoh Antagonis Dalam Film The Dark membahas tokoh dan penokohan. Knight (Studi Semiotik Tokoh Joker dalam Penelitian ini ada sedikit persamaan Film The Dark Knight). Dalam jurnal ini dengan penelitian yang dilakukan yaitu Arif menjelaskan bahwa tugas seorang membahas tokoh dan penokohan sebuah sutradara salah satunya adalah film yang menanamkan sikap pantang memunculkan sebuah karakter yang menyerah dan memiliki cita-cita yang diinginkan dari sang artis. Aspek ini tinggi demi mencapai kehidupan yang merupakan salah satu aspek paling penting lebih baik bagi anak cucu Kerajaan dalam memunculkan seni artistik dari Mataram yang dipimpin oleh Sultan sebuah film. Bagaimana seorang artis Agung, terutama dalam perjuangan mendalami perannya, bagaimana sutradara melawan VOC. menjadi semacam ‘motivator’ bagi sang Melihat posisi dari Sultan Agung artis agar muncul karakter yang diinginkan, yang merupakan seorang raja Mataram merupakan tugas bagi sutradara. Penelitian tentu hal ini sudah bisa dipastikan bahwa ini ingin menganalisis bagaimana Sultan Agung merupakan tokoh sentral penonjolan tokoh antagonis dalam sebuah di dalam film yang diangkat oleh film. Penelitian ini memfokuskan pada Hanung Bramantyo tersebut. Hanung 236

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 bagaimana peran sutradara memunculkan terdapat peran editor yang memunculkan karakter si aktor sesuai keinginannya, maka gambar wayang beber kemudian muncul penulis mengambil sebuah studi kasus dari Sultan Agung yang muda atau ada Film “The Dark Knight” dengan sutradara Raden Mas Rangsang yang naik tahta. Chris Nolan. Penelitian ini terdapat sedikit Pada saat transisi ini terdapat perubahan persamaan dengan penelitian yang pemeran dari Raden Mas Rangsang atau dilakukan yaitu sama-sama membahas Sultan Agung muda ke Sultan Agung tentang karakter tokoh utama dalam sebuah jadi tokoh yang tadinya remaja berubah film. menjadi tokoh yang sudah dewasa. Perubahan tokoh yang sangat adalah Kemunculan tokoh Sultan Agung ketika masih Raden Mas Rangsang dalam film Sultan Agung yang dimulai dari (Sultan Agung muda) belum mempunyai pertama ketika Sultan Agung masih remaja kumis, sementara ketika sudah naik tahta dan bernama Raden Mas Rangsang yang menjadi Sultan Agung mempunyai sedang menimba ilmu di Padepokan kumis. Kemudian yang terlihat Jejeran. Raden Mas Rangsang atau Sultan selanjutnya adalah kekuatan karakter Agung muda memiliki karakter protagonis tokoh. Ketika masih Raden Mas yang ditunjukkan dengan membela Rangsang, tokoh yang memerankan sahabatnya dan membela warga yang ada Sultan Agung belum menunjukkan di dekat Padepokan Jejeran. Dari beberapa kedewasaan seorang raja, namun ketika scene yang muncul di awal, ketokohan sudah naik tahta dan pemerannya Raden Mas Rangsang yang protagonis berubah, kedewasaan tersebut tersebut ditunjukkan dengan sangat lugas ditunjukkan oleh pemeran Sultan Agung atau sangat gamblang. Sehingga penonton dewasa. Adegan selanjutnya adalah langsung tahu bahwa Raden Mas Rangsang Sultan Agung menerima tamu dari VOC atau Sultan Agung muda ini mempunyai terlihat bahwa karakter Sultan Agung karakter yang welas asih atau karakter merupakan tokoh protagonis menjadi yang baik. semakin terlihat. Kemudian terdapat adegan Perubahan karakter yang terjadi transisi dari Sultan Agung muda atau pada tokoh Sultan Agung di film Sultan Raden Mas Rangsang kemudian Agung tersebut sebetulnya merupakan ditunjuk menjadi raja Mataram dan perubahan karakter yang memang bergelar Sultan Agung. Adegan transisi 237

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 berdasar pada adegan yang bersama keluarga kemudian di undang mengharuskan adanya perubahan ke suatu tempat yang ternyata dia karakter pada tokoh. Perubahan karakter dihadapkan pada keadaan bahwa yang muncul dan paling terlihat adalah terdapat penghianat dari dalam ketika Raden Mas Rangsang diundang kerajaannya. Selanjutnya perubahan ke Kraton yang tadinya Raden Mas karakter Sultan Agung sedih ketika Rangsang ketika di Padepokan Jejeran pasukannya kalah perang dan lumbung berkarakter yang ceria ketika masuk ke makanan yang dipersiapkan untuk Kraton dan menghadap bertemu ibu melawan VOC untuk melakukan kandungnya berubah menjadi seorang serangan berikutnya ke Batavia di bakar yang berkarakter serius dan patuh oleh pasukan VOC. Di bagian akhir kepada ibunya. Selanjutnya perubahan karakter Sultan Agung berubah lagi karakter terjadi lagi dan terlihat ketika menjadi semakin terlihat mengayomi Sultan Agung sepulang dari Kraton dan pasukannya setelah mengalahkan VOC. bertemu dengan tokoh pemeran utama Ratih Juwita Sari dari Institut wanita yaitu Lembayung. Adegan Seni Indonesia Yogyakarta, tahun 2020, tersebut muncul dan menjadi terlihat dalam jurnal Rekam, volume 16 no. 2, karakter Sultan Agung yang harus berjudul Analisis Peran Perubahan mengayomi banyak rakyat Mataram. Karakter Tokoh Utama Untuk Perubahan karakter berikutnya muncul Membangun Tahapan Tangga Dramatik ketika Raden Mas Rangsang yang telah Dalam Film “Split” menyampaikan diangkat menjadi Sultan Agung dan penyebab perubahan karakter dalam kemudian menjadi raja di tokoh utama dipicu oleh beberapa faktor, Mataram. Setelah menjadi raja di yaitu emosional yang disebabkan Mataram ketokohan Sultan Agung sudah desakan atau paksaan dari lingkungan tidak terlalu banyak terlihat perubahan- sekeliling tokoh utama, desakan yang perubahan karakter yang begitu terjadi secara internal ataupun external menonjol. Namun demikian ada dari dalam diri tokoh serta rayuan dari beberapa adegan yang memang masih lawan bicara tokoh. Hal ini sangat sesuai menunjukkan perubahan-perubahan dengan karakter tokoh utama Sultan karakter tokoh Sultan Agung tersebut, Agung yang berubah karakter ketika misalnya ketika sedang makan malam

238

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 terpengaruh dengan lingkungan wajah, pencahayaan, serta para pemain sekeliling tokoh utama. dan pergerakannya. Penelitian yang akan Sugeng Nugroho, dari Institut dilakukan ada persamaan dalam Seni Indonesia Surakarta, tahun 2017, menggunakan teori mise en scene dalam dalam jurnal Rekam volume 13 no. 2, menganalisis tokoh utama dalam film berjudul Perubahan Karakter Rangga Sultan Agung. Diharapkan dengan Sebagai Salah Satu Bentuk Proses menganalisis tokoh utama dalam film Kreatif Mira Lesmana Dalam Film Ada Sultan Agung dengan menggunakan mise Apa Dengan Cinta 2 (2016) en scene nantinya diperoleh data yang menyampaikan bahwa perubahan semakin akurat. Sehingga dalam karakter tokoh Rangga dilatarbelakangi penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebuah tekanan yang terfokus pada yang bisa menambah wawasan bagi karakter tokoh Cinta. Hal ini tentu sangat pembaca penelitian ini relevan dengan karakter tokoh Sultan Pembuatan film tentu dikenal Agung yang berubah karakternya ketika tentang mise-en-scene yaitu apa yang terpengaruh dengan lingkungan muncul di layar film tersebut yang dilihat sekitarnya. oleh penonton. Apa yang dilihat penonton Citra Ratna Amelia dan itulah yang akan dirasakan dan akan Dharsono, dari Program Pascasarjana, dinikmati penonton dalam menikmati Institut Seni Indonesia Surakarta, tahun sebuah film. Persepsi penonton pada 2016, dalam jurnal Gelar Jurnal Seni sebuah film kadangkala terpengaruh pada Budaya, volume 14 nomor 2, Desember karakter tokoh utama dalam film 2016, berjudul Mise En Scene Program tersebut. Terdapat empat elemen dalam Jagongan Sar Gedhe Dan Pemaknaannya. mise-en-scene yaitu setting atau latar, Dalam jurnal tersebut Citra Ratna Amelia kostum dan tata rias wajah, pencahayaan, dan Dharsono menuliskan bahwa mise en serta para pemain dan pergerakannya. Ke scene adalah segala hal yang terletak di empat elemen ini dapat mempengaruhi depan kamera yang akan diambil karakter tokoh utama dalam sebuah gambarnya dalam sebuah produksi film film. Dalam film Sultan Agung (Pratista, 2008:61). Mise en scene dikarenakan tokoh Sultan Agung yang meliputi empat aspek utama, yakni sudah begitu kuat sehingga mise-en-scene setting atau latar, kostum dan tata rias ini tidak terlalu mempengaruhi perubahan 239

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3 karakter pada tokoh utama. Hal ini sangat terlalu terlihat perubahan karakter tokoh dimungkinkan karena ketokohan Sultan utama. Agung yang dikenal banyak orang sudah cukup memiliki karakter yang kuat UCAPAN TERIMA KASIH sehingga dukungan mise-en-scene dalam 1. Institut Seni Indonesia Yogyakarta film Sultan Agung ini sebagai pendukung 2. Lembaga Penelitian dan untuk menunjukkan bahwa karakter Sultan Pengabdian Masyarakat Institut Agung itu lebih dimunculkan lagi dan lebih Seni Indonesia dikuatkan lagi. Sehingga dalam film Sultan 3. Hanung Bramantyo Agung ini boleh dibilang unsur mise-en- scene yang pada beberapa film lain bisa DAFTAR PUSTAKA mempengaruhi perubahan karakter tokoh yang tadinya sederhana akan lebih muncul Arikunto, Suharsimi. (2010), Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan karakternya. Namun pada film Sultan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta Agung hal ini tidak terlalu terlihat Timur perubahan karakter tokohnya dikarenakan Brodwell, David and Thompson, Kristin. (2008), Film Art: An Introduction, karakter tokoh Sultan Agung sudah banyak McGraw, Hill Education. diketahui oleh penontonnya. Sehingga Budi Prasetya, Arif. (2012), Penonjolan dalam film biopik Sultan Agung mise-en- Tokoh Antagonis Dalam Film The Dark Knight (Studi Semiotik scene tidak terlalu mempengaruhi Tokoh Joker Dalam Film The perubahan karakter tokoh utama. Dark Knight), Jurnal Ilmiah Komunikasi MAKNA Vol. 2 (no. 2, Agustus 2011-Januari 2012), SIMPULAN 72-79 Film Sultan Agung merupakan Harymawan. (1988), Dramaturgi, CV Rosda, Bandung. film biopic yang menampilkan tokoh Juwita Sari, Ratih. (2020), Analisis Sultan Agung yang sudah begitu kuat Peran Perubahan Karakter Tokoh karakternya, sehingga mise-en-scene Utama Untuk Membangun Tahapan Tangga Dramatik Dalam pada film ini tidak terlalu mempengaruhi Film “Split”, Rekam: Jurnal perubahan karakter pada tokoh utama. Fotografi, Televisi, Animasi, Vol. 16 (No. 2 - Oktober 2020), 87-102 Oleh karena itu dalam film Sultan Agung ini unsur mise-en-scene tidak Lutters, Elizabeth. (2004), Kunci Sukses Menulis Skenario, PT Garasindo, Jakarta. 240

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

Mahrush Ali, Mohammad. dan Ali, Matius. (2018), Karakterisasi Tokoh Dalam Film Salah Bodi. Gorga : Jurnal Seni Rupa, Vol 7, (No 1 2018), 15-30 Mubasyira, Mu’thia. (2017) Analisis Tokoh Dan Penokohan Dalam Film “My Name Is Khan” Karya Karan Johar. Jurnal Wacana Didaktika Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains,

Vol. 5, (No. 2, Desember 2017), 133-142

Nugroho, Sugeng. (2017), Perubahan Karakter Rangga Sebagai Salah Satu Bentuk Proses Kreatif Mira Lesmana Dalam Film Ada Apa Dengan Cinta 2 (2016), Jurnal Rekam, Vol. 13 (No. 2 - Oktober 2017), 107-117

Pratista, Himawan. (2008), Memahami Film, Homerian Pustaka Hamzah, Yogyakarta Ratna Amelia, Citra. dan Dharsono. (2016), Mise En Scene Program Jagongan Sar Gedhe Dan Pemaknaannya. Gelar Jurnal Seni Budaya, volume 14 (nomor 2, Desember 2016), 105-116

Sugiyono, (2011), Statistika Untuk

Penelitian, Alfabeta, Bandung.

241

Prosiding Seminar Akademik 2020 Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta ISBN : 978-602-6509-67-3

[Halaman disengaja kosong]

242