EVALUASI ALOKASI DANA DESA DI KECAMATAN KABUPATEN TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan Sebagai salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

Pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

ROSIPAH

NIM. 6661092346

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2014

MOTTO DANPERSEMBAHAN

Perjalanan hidup initelah memberikan banyak pelajaran. Cobaan dan tantangan merupakan bagian kecil dalam kehidupanini,tergantung kita memahaminya, tapi satu yang tidak bisa kita elakkan yaitu kehendak dan takdirNya. Maka jangan pernah iri terhadap keberhasilan orang lain, karena kitatidak pernah tahu apa yang sudah ia korbankan untuk mendapatkan semuaitu. (Tetap semangat ,berusaha dan tawakkal padaNya. . Kullu ma huwaa tinatin ” yang akan dating pastiakan datang)

“SesungguhnyaTiadaBerputusAsaDariRahmatALL AH, MelainkanKaumyang Kafir (Q.S.yusup:87)

ABSTRAK

Rosipah, 092346 Evaluasi Dana ADD. Di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing Pertama: Oman Supriyadi, Kedua: Listyaningsih.

Alokasi Dana Desa ini sangat penting untuk mengetahui masyarakat perlu direncanakan dengan hati-hati melalui musyawarah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana evaluasi pelaksanaan alokasi dana tahun 2012 di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang pada tahun 2012. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluasi kebijakan Dunn (2003: 601). Dunn menyatakan ada enam dimensi untuk mengukur evaluasi kebijakan, termasuk efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 64 orang yang tersebar di 8 desa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel jenuh. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan t- test dan tes yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi ADD di Kecamatan Balaraja tahun 2012 mencapai 62,66%. Sehingga dapat menjadi baik bahkan harus dimaksimalkan. Saran-saran dari peneliti dari hasil yang diperoleh dari skor indikator perataan 53.38% menunjukkan bahwa belum merata ke seluruh desa. Sementara Indikator Kecukupan dari hasil yang diperoleh mencapai 59,37%. Dari indikator menunjukkan bahwa dalam ADD belum mencukupi. Sebaiknya Dana ADD dikeluarkan secara optimal akan jauh lebih baik sesuai dengan kebutuhan desa.

ABSTRACT

Rosipah, Fund Evaluation 092 346 ADD. In the District of Balaraja In 2012 the State Administration of Science Program, Faculty of Social and Political Sciences, University of Sultan Ageng Tirtayasa. First Supervisor: Oman Supriyadi, Second: Listyaningsih.

Fund Allocation village is very important to know the community needs to be planned carefully through deliberation. The purpose of this study was to determine the extent to which the evaluation of the implementation of funds allocated in 2012 in District Balaraja Tangerang District in 2012. theory used in this study is the evaluation of policies Dunn (2003: 601). Dunn stated there are six dimensions to measure the evaluation of policies, including the effectiveness, efficiency, adequacy, alignment, responsiveness and accuracy. The method used is descriptive quantitative. The population in this study was 64 people spread over 8 villages. The sampling technique used in this study is sampling saturated. Data analysis techniques in this study using a t-test and the exact test. The results showed that the evaluation of ADD in District Balaraja in 2012 reached 62.66%. So it can be good even to be maximized. The suggestions of researchers from the results obtained from leveling indicator scores 53.38% indicates that it is not evenly distributed throughout the village. While the adequacy of the indicator results reached 59.37%. Of indicators show that the ADD has not been sufficient. ADD Fund should optimally be issued will be much better suit the needs of the village. KATA PENGANTAR

Bismilahirrahmaanirrahiim Assalamu’alaikumWr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT yang member ni’mat iman dan islam sampai saat ini, memberi kesempatan hidup dan menjadikan pribadi kita lebih baik. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada habibanawanabiyyana Muhammad SAW yang menuntun kita dari zamanjahiliyah kezaman modern sekarang ini. Ucapan syukur takhentinya penulis ucapkan dan sampaikan atas terselesaikannya Penelitian Skripsi pada Konsentrasi Manajemen Publik dengan judul “Evaluasi Alokasi Dana Desa Di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang”. Penelitian ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah fenomena sosial yang ada di masyarakat dan sekaligus sebagai penelitian skripsi di Program Studi Ilmu Administrasi Negara Konsentrasi Manajemen Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dalam proses penelitian ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. DR. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 2. DR. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 4. Mia Dwianna W, M.I.Kom selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 5. Gandung Ismanto, MM selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, terima kasih atas arahan dan bimbingannya;

i

6. Rina Yulianti, S.IP, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 7. Rahmawati,S.Sos, M. Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa terima kasih atas arahan dan bimbingannya; 8. Oman Supriadi, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dalam penyusunan penelitian ini. Terima kasih atas arahan, bimbingan dan pembelajaran dalam proses penyusunan penelitianini; 9. Listyaningsih, M.Si selaku Dosen Pembimbing II dalam penyusunan penelitian ini. Terima kasih atas arahan, bimbingan dan pembelajaran dalam proses penyusunan penelitianini; 10. Dosen-dosen dan Staf Program Studi IlmuAdministrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa khususnya, umumnya seluruh dosen dan staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa; 11. Kepala Camat Balaraja Kabupaten Tangerang yang sudah memberikan data- data yang mendukung penelitian; 12. Kepala Bidang Pemerintahan Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang yang sudah memberikan data-data yang mendukung penelitian; 13. Kepala Bidang Pembangunan Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang yang sudah memberikan data-data yang mendukung penelitian; 14. Kepala Desa Talagasari, Desa Sentul, Desa Sentul Jaya, Desa Sukamurni, Desa Cengkudu, Desa Gembong , Desa Saga dan Desa Tobat; 15. Yang tercinta kedua orang tuaku Ibu dan Bapak yang selalu memberikan dorongan dan bantuan serta motivasi yang tinggi baik moril dan materil atas dukungan kalian semuahnya; 16. Sukmaji Antapraja penyemagat yang selalu setia menemani dan membantu penulis selama ini baik moril maupun materil terima kasih atas doa dan dukungana;

ii

17. Teman-teman terkasih dan seperjuangan, ANE FISIP 2009 yang telah membantu, menyemangat idan memberikan masukan dalam menyelesaikan penelitian ini, Hilman Suteja, Asep Hidayat, Iwan, Fika irnawati, Yulia Andeka sari, Nita Rahmawati, dan lain-lain;

Besar harapan penulis agar skripsi ini diterima dan bermanfaat baik untuk pribadi penulis maupun mahasiswa pada umumnya. Kritikdan saran yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan skripsi ini.Terima kasih. Alhamdulillahirabbil’alamiin Wassalamu’alaikumWr. Wb

Serang, 08 Oktober 2014

Rosipah 6661092346

iii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ...... i

DAFTAR ISI ...... ii

DAFTAR TABEL ...... iii

DAFTAR GAMBAR ...... iv

DAFTAR DIAGRAM ...... v

DAFTAR LAMPIRAN ...... vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...... 1

1.2 Identifikasi Masalah ...... 16

1.3 Pembatasan Masalah dan Rumusan Masala ...... 16

1.4 Tujuan Masalah ...... 16

1.5 Kegunaan Peneliti ...... 17

1.6 Sistematika Penelitian ...... 17

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. DeskripsiTeori ...... 19 2.1.1 Kebijakan Publik ...... 19

2.1.2 Evaluasi Kebijakan ...... 23

2.1.3 Alokasi Dana Desa…………………………………………….28

2.2 Penelitian Terdahulu...... 32

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian……………………………………………………….33

2.4 Hipotesis Penelitian ...... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ...... 37 3.2 Intsrumen Penelitian ...... 37 3.2.1 Jenis dan Sumber Data ...... 39 3.2.2 Teknik Pengumpulan Data...... 40 3.3 Populasi dan Sampel ...... 42 3.3.1 Populasi...... 42 3.3.2 Sampel ...... 46 3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...... 48 3.4.1 Uji Validitas ...... 48 3.4.2 Uji Realiabilitas ...... 48 3.4.3 Uji T-tes ...... 49 3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian ...... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ...... 51 4.1.1 Gambar Umum Daerah Kabupaten Tangerang ...... 51 4.1.1.2 Keadaan Topografi ...... 52 4.1.2 Gambaran Umum Kecamatan Balaraja ...... 53 4.1.3 Visi Misi Kecamatan Balaraja ...... 62 4.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Balaraja ...... 64 4.3 Identitas Responden...... 67 4.3.1 Karakteristik Responden ...... 67 4.4 Pengujian Persyaratan Statistik...... 69 4.4.1 Uji Validitas Instrumen ...... 69 4.4.2 Uji Reliabilitas Instrumen ...... 71 4.5 Analisis Data ...... 72 4.5.1 Evektifitas ...... 73 4.5.1.2 Efisiensi ...... 78 4.5.1.3 Kecukupan ...... 84 4.5.1.4 Perataan ...... 90 4.5.1.5 Responsivitas ...... 94 4.5.1.6 Ketepatan ...... 100 4.6 Pengujian Hipotesis ...... 105 4.7 Interpretasi Hasil Penelitian ...... 108 4.8 Pembahasan ...... 110 BAB V KESIMPULAN ...... 118 5.1 Kesimpulan ...... 118 5.2 Saran ...... 118

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Alokasi Dana Desa Diseluruh Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang ...... 5

Tabel 1.2 Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan ...... 6

Tabel 1.3 Daftar Penerima Dana Alokasi Dana Desa ...... 7

Tabel 1.4 Angka Alokasi Dana Tahun 2012 ...... 10

Tabel 1.5 Jumlah Tingkat Pendidikan di Aparatur Desa di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012 ...... 14

Tabel 2.1 Kriteria Evaluasi Kebijakan ...... 25

Tabel 3.1 Skoring Item Instrumen ...... 31

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian ...... 32

Tabel 3.3 Tabel rencana waktu penelitian ...... 40

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Jenis Kelamin ...... 56

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Tingkat Usia ...... 57

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Tingkat Pendidikan ...... 57

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Instrumen ...... 59

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Instrumen ...... 61

Tabel 4.5 Reliability Statistics ...... 61

DAFTAR GAMBAR

2.1 Gambar Kerangka Berpikir ...... 27

4.1 Diagram Katagori Responden Berdasarkan perbaikan jalan atau perehaban Kantor Desa sesuai dengan anggaran desa ...... 62

4.2 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Pemerintah maksimal dalam mencapai tujuan ADD ...... 63

4.3 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Dana yang diberikan dimaanfaatkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan ...... 65

4.4 Diagram Katagori Responden Anggaran dana bantuan ADD yang diberikan sudah memadai ...... 66

4.5 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Pelaksanaan kegiatan program ADD disetiap desa di Kecamatan Balaraja sudah maksimal ...... 67

4.6 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Tanggung jawab yang dipegang oleh setiap desa di Kecamatan Balaraja sudah optimal ...... 69

4.7 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Pelaksanaan ADD sesuai kemampuan masing-masing desa ...... 70

4.8 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Perbaikan jalan perebahan kantor desa sudah sesuai dengan bentuk ukuran yang diteteapkan ...... 71

4.9 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Program ADD membantu masyarakat desa ...... 73

4.10 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Adanya program ADD dapat mencapai hasil yang diinginkan masyarakat desa ...... 74

4.11 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Program ADD sesuai dengan harapam masyarakat desa ...... 75

4.12 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Mengenai target atau waktu yang diberikan sudah cukup dalam pelaksanaan perbaikan jalan atau perbaikan rehab kantor desa ...... 76

4.13 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Bantuan program ADD diberikan secara merata ke setiap desa-desa di Kecamatan Balaraja...... 77 4.14 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Dalam pelaksanaan pembangunan seperti gotong royong dalam perbaikan jalan atau rehab kantor desa masyarakat ikut bergotong royong ...... 79

4.15 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Dana bantuan program ADD didistribusikan kepada desa yang mendapat bantuan ADD ...... 80

4.16 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Ada tindakan yang dilakukan desa untuk mengantisipasikan kesenjangan presepsi masyarakat yang mendapatkan bantuan dan tidak mendapatkan bantuan ADD ...... 82

4.17 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Masyarakat desa yang tidak dapat bantuan ADD ikut serta dalam membantu program ADD ...... 83

4.18 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Adanya peran pendamping dalam membantu kegiatan program ADD ...... 84

4.19 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Sosialisasi yang disampaikan oleh Dinas Pemerintaha Desa atau Kecamatan Balaraja mengenai Program ADD ...... 86

4.20 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Pelaksanaan program ADD di desa-desa sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program ADD ...... 87

4.21 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Program ADD sudah sesuai dengan peraturan Bupati No.13 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Bupati No.117 Tahun 2008 Bantuan Desa ...... 88

4.22 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Sasaran program ADD telah sesuai yang telah di tetapkan oleh desa di Kecamatan Balaraja ...... 89

4.23 Diagram Katagori Responden Berdasarkan Pelaksanaan ADD sudah berjalan dengan efektif sesuai waktu yang ditetapkan ...... 90

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam menyelenggarakan otonomi daerah, desa mempunyai hak dan kewenangan lain sebagai akibat tugas-tugas yang dibebankan oleh pemerintah yang lebih tinggi, yaitu hak atas pelaksanaan tugas dekonsentrasi, desentralisasi dan tugas pembantuan di desa. Berbagai hak dan kewenangan ini menjadi segala sesuatu yang penting untuk dilakukan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya untuk mencapai kesejahteraan

Lahirnya UU No.32 Tahun 2004 dan UU No.33 Tahun 2004 sebagai revisi terhadap UU yang telah ada. Dengan berbagai kelemahan dan kelebihan yang ada dalam UU tersebut, selain langkah fantastik Pilkada langsung yang mengikuti trend Pilpres langsung adalah adanya wacana baru yang digunakan dalam paradigma pemberdayaan masyarakat dalam proses pembangunan yakni UU No.

32 Tahun 2004 ini jika dikaji secara mendalam telah memberikan peluang bagi pemberdayaan masyarakat desa dengan telah mendudukan fungsi desa sebagai komponen pelaksanaan pembangunan yang sangat penting dan niscaya. Pasal 215 ayat (1) UU No.32 Tahun 2004 secara tegas menyebutkan bahwa pembangunan kawasan perdesaan yang dilakukan oleh kabupaten /kota dan pihak ketiga mengikutsertakan pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa.

1 2

Secara umum Alokasi Dana Desa (ADD) atau yang di beberapa daerah dikenal juga dengan istilah perimbangan keuangan Kabupaten dan Desa, sebagaimana diketahui semua pihak bahwa permasalahan desa bersama masyarakat warganya, masing-masing sangatlah spesifik dan tidak mungkin disamaratakan. Dengan adanya fiscal transfer ke desa tersebut maka Kabupaten tidak perlu lagi terlalu repot terlibat dalam penyelesaian permasalahan- permasalahan skala desa karena masing-masing desa bersama warganya sudah mampu menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Selama ini pembangunan desa hampir selalu dipilihkan dari atas, atau dikenal dengan istilah top down dan pelaksanaanya adalah dinas/instansi pemerintahan melalui mekanisme proyek. Meskipun pengusulan dimulai dari desa, namun pada kenyataannya keputusan pilihan ada tangan pemerintahan daerah. Maka bukan tidak mungkin proyek yang datang ke desa bukanlah kebutuhan yang didambakan masyarakat, melainkan kebutuhan yang dirumuskan oleh pemerintah daerah. Biaya pembangunannya pun sudah bukan rahasia lagi jauh lebih besar dari kebutuhan biaya dari sudut pandang masyarakat. Pernyataan di atas sering kita dengar dari masyarakat desa, dan mereka memang membuktikannya dengan sungguh-sungguh. Mereka juga sudah sangat faham kalau pembangunan desanya yang dikerjakan melalui proyek banyak potongannya disana sini.

Hal tersebut membuktikan betapa desa adalah potensi pembangunan yang besar bagi daerah. Pembangunan dengan melibatkan langsung masyarakat desa, menunjukan hasil yang jauh lebih baik dan efesien dari pada pembangunan desa, 3

menunjukan hasil yang jauh lebih baik dan efesien dari pada pembangunan desa yang selama ini dijalankan dengan mekanisme proyek. Budaya gotong royong potensi sosial yang masih hidup di masyarakat desa dan harus dilestarikan.

Memberikan kesempatan luas kepada desa mengatur rumah tangganya sendiri dengan memberikan kewenangan disertai dengan biaya perimbangan akan mempercepat pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Belanja investasi yang lebih efesien ini akan mempercepat kesejahteraan masyarakat secara lebih merata dalam jangka panjang. Otonomi daerah melahirkan ide reformasi desa menjadi gerakan pembaharuan pengelolaan desa yang lebih moderen di tengah-tengah tradisi masing-masing desa. Peranan desa dalam pembangunan dan fungsi pelayanan terbawah mulai bergerak pasti menuju kemajuan masa depan desa yang lebih baik. Kantor desa secara bertahap mulai dibenahi dan dilengkapi peralatan-peralatan yang moderen seperti komputer maupun kelengkapan lain semacam telepon dan bahkan sepeda motor dinas.

Peningkatan peranan desa dalam pembangunan berkontribusi besar mewujudkan kesejahteraan masyarakat diurai oleh mereka sendiri. Dari sudut pandang pemberdayaan masyarakat, masyarakat desa semakin maupun menyelesaikan masalahnya sendiri dan ini menjadi indikator keberdayaan mereka.

Sifat ketergantungan desa secara bertahap semakin berkurang membangun desa adalah kebutuhan warga desa yang akan terus berlanjut. Hal ini biasa disaksikan dari bertumpuknya usulan masyarakat setiap tahun.

Bertumpuknya usulan tersebut menunjukkan bahwa desa tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Kemandirian desa adalah kunci bagi 4

kemandirian daerah dalam jangka panjang. Sehingga membangun kemandirian desa secara bertahap akan mengikis sifat ketergantungan desa yang terjadi selama ini. Kemampuan masyarakat menyelesaikan masalahnya, secara luas di seluruh daerah, maka kretifitas dan ketahanan masyarakat akan menjadi modal penting menghadapi tantangan global di masa depan.

Alokasi Dana Desa atau yang dibeberapa daerah disebut dengan

Perimbangan Keuangan Kabupaten Desa menjadi bagian dari Pemerintah Desa.

Semua Penerimaan dan belanja desa selanjutnya diputuskan dalam Pelaturan Desa

(perdes) tentang anggaran pendapatan dan belanja pembangunan. Belanja rutin dimaksudkan disini adalah untuk belanja aparatur meliputi pos belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliharaan, serta belanja perjalanan dinas. Sedangkan belanja pembangunan meliputi belanja pembangunan sarana dan prasarana pemerintahan, produksi, perhubungan, pembangunan lain-lain.

Berikut dapat dilihat pada tabel 1.1 Alokasi Dana Desa di Kabupaten

Tangerang tahun 2012 :

Tabel 1.1

Alokasi Dana Desa Diseluruh Kecamatan Kabupaten Tangerang Tahun 2012

No. Kecamatan Total ADD

1. Kecamatan 843.050.249

2. Kecamatan 1065163.03

3. Kecamatan Balaraja 748.662.648

4. Kecamatan 755.773.272

5. Kecamatan Jayanti 678.889.994 5

6. Kecamatan 10436087.67

7. Kecamatan Jambe 724.328.925

8. Kecamatan 818.079.072

9. Kecamatan 732.880.524

10. Kecamatan Mauk 910.689.87

11. Kecamatan Kemiri 749.022.411

12 Kecamatan 659.516.859

13. Kecamatan 1091565.13

14. Kecamatan Pasar Kemis 575.180.786

15. Kecamatan 1.156.097.521

16. Kecamatan Kosambi 980.207.921

17. Kecamatan 10197226.36

18. Kecamatan 673.003.657

19. Kecamatan Curug 404.139.03

20. Kecamatan 638.615.83

21. Kecamatan 870.995.447

22. Kecamatan 504.675.986

23. Kecamatan 673.259.17

24. Kecamatan 87.195.844

25. Kecamatan 713.212.844

26 Kecamatan 691.454.166

27. Kecamatan 690.453.865 6

28. Kecamatan Gunung Kaler 706.196.741

29. Kecamatan Mekar Baru 1.423.128.013

Sumber: Pemdes Kab.Tangerang Tahun 2012

Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat dilihat pendapatan ADD Kecamatan

Balaraja hanya 748.662.648 di tahun 2012 padahal jika dilihat dari PBB

Kecamatan Balaraja pendapatannya cukup tinggi yaitu sebesar 282.852.110 ditambah Kecamatan Balaraja memiliki kawasan industri yang luas yang menjadi potensi pendapatan Kecamatan Balaraja.

Berikut dapat dilihat pada tabel 1.2 jumlah pendapatan pajak bumi dan bangunan (PBB) Di Kecamatan Balaraja Tahun 2012:

Tabel 1.2 Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kecamatan Balaraja Tahun 2012 DESA JUMLAH PBB

Cangkudu 36.349.247

Talagasari 45.848.230

Tobat 46.635.084

Sentul 16.324.522

Gembong 18.276.681

Sukamurni 49.879.741

Saga 48.875.050

Sentul jaya 20.663.555

Total 282.852.110

Sumber : ADD Kabupaten Tangerang Tahun 2012 7

Pendapatan pajak bumi dan bangunan (PBB) relevensinya dengan ADD ada karena kecil atau besarnya jumlah pendapatan pajak dan bangunan (PBB) yang menentukan besar kecilnya jumlah alokasi dana desa (ADD) tergantung dari pendapatan pajak dan bangunan maka bisa dilihat pada tabel 1.2 jumlah pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di setiap desa.

Penentuan besarnya alokasi dana desa (ADD) sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 5 didasarkan pada jumlah bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah tertentu bagain dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diteriman daerah dana alokasi umum setelah dikurangi belanja pegawai. Besarnya alokasi dana desa (ADD) sebagaimana dimaksud pada ayat(1) ditetapkan sebesar 10 %

(sepuluh persen) dari bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah tertentu ditambah 5% sampai dengan 10% dana alokasi umum setelah dikurangi belanja pegawai (Sumber: Peraturan Bupati Tangerang Nomor : 13 Tahun 2009 Tentang

Perubahan atas Peraturan Bupati Tangerang Nomor 117 Tahun 2008 Tentang

Bantuan Keuangan Desa)

Tabel 1.3

Daftar Penerima Dana Alokasi Dana Desa

No Nama Desa Jumlah

1 Talagasari Rp 84.740.259.58

2 Sukamurni Rp 79.423.270.92

3 Sentul Jaya Rp 71.266.449.84

4 Gembong Rp 96.434.214.48

5 Saga Rp 115.537.780.86 8

6 Cengkudu Rp 88.966.656.80

7 Tobat Rp 109.412.816.28

8 Sentul Rp 77.100.086..63

Sumber: ADD Kecamatan Balaraja Tahun 2012

Namun dalam melaksanakannya tidak begitu saja terlepas dari permasalahan-permasalahan yang terjadi. Dalam observasi awal penelitian, peneliti menemukan beberapa masalah diantaranya adanya ketidakmeratanya pembangunan, dimana pembangunan selama ini sering kali mengarah lebih mementingkan biaya operasional pegawai dari pada kepentingan masyarakat.

Atmosfir semacam ini berdampak pada pembangunan masyarakat yang tidak merata untuk semua warga. Ada desa yang selalu mendapatkan proyek-proyek dari tahun ketahun. Bahkan proyek-proyek bisa di dapatkan secara berulang seperti pembangunan jalan dan perbaikan jalan. Namun ada desa yang sama sekali tidak pernah mendapat bagian pembangunan. Strategi pembangunan akan sulit diwujudkan karena asas pembangunan tidak didasarkan kepada kebutuhan strategis melainkan lebih besar mementingkan biaya operasional pegawai dari pada kepentingan masyarakat

Penggunaan dana ADD dipergunakan untuk pembangunan berdasarkan permintaan warga. Namun dalam pelaksanaan sebuah pembangunan kerap dipersulit dengan tidak adanya dukungan langsung oleh warga yang bersangkutan.

Pembangunan melibatkan warga baik dari segi swadaya dana untuk fasilitas umum, juga menggunakan tenaga kerja warga masyarakat. Namun berdasarkan penuturan pihak desa justru penggunaan tenaga kerja yang berasal dari warga 9

masyarakat setempat malah memberatkan pihak desa sendiri. Karena mereka menetapkan harga yang cukup tinggi sebagai upah. Kondisi ini disebabkan oleh hilangnya sifat-sifat gotongroyong maupun kebersamaan diantara warga.

Jika sebelumnya dalam pemeliharaan kebersihan desa bisa dilakukan bersama-sama melalui kerja bakti tiap minggu pagi, kini masyarakat lebih acuh dan mengandalkan desa. Banyak pembangunan sanitasi warga yang rusak padahal belum lama dibangun. Hal ini terjadi karena hilangnya rasa peduli dan saling mengandalkan diantara warga. Pembangunan fisik lebih ditunjukan untuk kepentingan warga. Berdasarkan Surat Pertanggung jawaban (SPJ) pengunaan

ADD, pembangunan memang lebih dipusatkan pada pembangunan fisik saja sementara pembangunan sumber daya kurang diperhatikan.

Padahal untuk pembangunan sebuah masyarakat yang memiliki keunggulan bukan hanya pada pembangun fisik saja tapi membangun kemajuan desa melalui pembangunan secara personal yang manfaatnya memang tidak dirasakan saat itu tetapi secara pelan-pelan. Tidak semua kebutuhan warga terpenuhi, terkait dengan keterbatasan dana dan pengalokasian sesuai dengan rencana yang telah diterapkan. Hal ini juga terkait dengan jumlah pencairan dana kesetiap desa yang berbeda jumlahnya. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor secara administratif seperti luas wilayah maupunjumlah penduduk. Tetapi bukan hanya itu, kemampuan dan ketetapan masyarakat di suatu desa dalam membayar

Pajak Bumi dan Pembangunan (PBB) juga menjadi pertimbangan, kendala dalam pemenuhan kebutuhan akan dana desa juga menjadi masalah bagi desa-desa yang memiliki potensi apapun. Menurut Peraturan Bupati bahwa Alokasi dana sebesar 10

70% yang diangarkan untuk pemberdayaan masyarakat namun hal ini bertolak belakang yang terjadi di lapangan kegiatan Pembangunan yang dilakukan berdasarkan atas Daftar Rencana Kerja (DRK) yang berdasarkan keputusan bersama sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat tetapi Alokasi Dana

Desa (ADD) yang digunakan seharusnya untuk pemberdayaan masyarakat tetapi di lapangan terbalik untuk operasional pegawai atau keperluan pegawai desa seperti Belanja rutin yang dimaksud ini adalah belanja aparatur, meliputi pos belanja pegawai, komputer, belanja barang, belanja pemeliharaan , serta belanja perjalanan Dinas.

Tabel 1.4 Alokasi Dana Desa Tahun 2012 Di Desa Saga

Desa Saga Jumlah Total yang Jumlah biaya

diperlukan

Kegiatan fisik 4,354,102,27 34,243,505,00

Kegiatan non fisik 1,040,000.00 13,520,000,00

Biaya operasional 1,271,350,00 11,000,000,00

Sumber : Peneliti, 2014

Berdasarkan data di atas, terdapat jumlah dana ADD di Desa Saga sebesar

Rp 115,537,780,86. Jumlah tersebut dirasa kurang untuk Desa Saga Kecamatan

Balaraja Kabupaten Tan gerang Tahun 2012, hal itu disebabkan karna anggaran tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat desa saga karena terbalik dengan anggaran pegawai desa harus nya 30% untuk operasional desa 70% masyarakat desa tetapi yang terjadi sebaliknya.

11

Tabel 1.5 Alokasi Dana Desa Tahun 2012 Di Desa Gembong

Desa Gembong Jumlah Jumlah biaya

Kegiatan fisik 36,769,970 26,051,780

Kegiatan non fisik 26,051,780 6,461,340

Biaya operasional 2,492,896 90,293,983

Sumber: Peneliti, 2014

Berdasarkan data di atas terdapat jumlah ADD di Desa Gembong

Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012 sebesar Rp96,434,214,48.

Dana yang harusnya untuk di pakai untuk perbaikan jalan atau pembuatan vaving blok , justru lebih di utamakan untuk perbaikan atau perluasan pembangunan kantor desa dan ruang parkir , gerasi atau atap. Semantara kantor desa masih layak pakai.

Tabel 1.6 Alokasi Dana Desa Tahun 2012 Di Desa Sentul Jaya

Desa Sentul Jaya Jumlah biaya Jumlah

Kegiatan fisik 29,483,653,19 31,427,018,90

Kegiatan non fisik 5.837,500,00 6.000,000,00

Biaya operasional 7,852,823,66 9,428,105,66

Sumber : Peneliti, 2014

Berdasarkan data di atas terdapat jumlah ADD di Desa Sentul Jaya

Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012 Rp 71.266,44984. Dari infrastruktur jalan dan kantor desa sudah mengalami perbaikan. Akan tetapi dari segi perlengkapan kantor desa, seperti komputer, dan peralatan lainnya terlihat kurang. 12

Tabel 1.7 Alokasi Dana Desa Tahun 2012 Di Desa Sukamurni

Desa Sukamurni Jumlah biaya Jumlah

Kegiatan fisik 511,750,00 23,200,000,00

Kegiatan non fisik 192,000,00 7,025,000,00

Biaya operasional 300,963,64 7,460,000,00

Sumber: Peneliti, 2014

Berdasarkan data di atas terdapat jumlah ADD di Desa Sukamurni

Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012 Rp 79,423,270,92. Akan tetapi kantor desa dan jalan masih terlihat kurang layak ini mengindikasikan bahwa dana alokasi desa di desa tersebut belum optimal di keluarkan.

Tabel 1.8 Alokasi Dana Desa Tahun 2012 Di Desa Talagasari

Desa Talagasari Jumlah biaya Jumlah

Kegiatan fisik 34,497,740,00 37,972,740,00

Kegiatan non fisik 16,487,460,00 17,145,160,00

Biaya operasional 11,258,495,94 11,923,386,33

Sumber: Peneliti, 2014

Berdasarkan data di atas terdapat jumlah ADD di Desa Talagasari

Kecamata Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012 Rp 84,740,259,58. Dari segi pelayanan kurang.

Alokasi Dana Desa merupakan kewenangan yang dimiliki sepenuhnya oleh desa, dimana pihak desa lah yang berhak menentukan uang tersebut dalam membiayai pembangunan desa masing-masing untuk menciptakan kemandirian desa, begitu juga dengan Alokasi dana 30% untuk belanja operasional pegawai 13

seharusnya Alokasi dana sebesar 70% dianggarkan untuk pemberdayaan masyarakat akan tetapi dana yang dialokasikan untuk pemberdayaan masyarakat hanya sebesar 30% sedangkan Operasional pegawai 70% hal ini terbalik dengan dengan petunjuk teknis pengelolaan Alokasi Dana Desa Kabupaten ( Peraturan

Bupati Tangerang Nomor : 13 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Peraturan

Bupati Tangerang Nomor 117 Tahun 2008 Tentang Bantuan Keuangan Desa)

Alokasi Dana Desa (ADD) yang diterima sebagaimana dimaksud dalam pasal 11, digunakan dengan ketentuan sebagai berikut: 30% (tiga puluh persen) untuk biaya operasional Pemerintah Desa 70% (tujuh puluh persen) untuk pemberdayaan masyarakat. Penggunaan dana ADD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis pelaksanaan ADD sebagaimana terlampir dalam Peraturan Bupati, ADD yang diterima sebagaimana dimaksud dalam pasal 11, selanjutnya dimaksud APBDes pada pos penerimaan bantuan dari pemerintah daerah dan ditetepkan dalam Peraturan Desa tentang APBDes,

APBDes disusun berdasarkan hasil musrembang desa sebagai syarat utama dalam pencairan ADD. Mekanisme penyaluran dan pencairan ADD, diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis pelaksanaan ADD sebagaimana terlampir dalam Peraturan

Bupati (Sumber: Peraturan Bupati Tangerang Nomor : 13 Tahun 2009 Tentang

Perubahan atas Peraturan Bupati Tangerang Nomor 117 Tahun 2008 Tentang

Bantuan Keuangan Desa)

Namun kondisi ini jauh berbeda dengan desa-desa yang memang memiliki kawasan industri seperti desa Talagasari, Cengkudu, Sentul, Sentul jaya.

Perbedaan yang nampak adalah bagaimana industri tersebut mampu menyerap 14

tenaga yang banyak yang memang diprioritaskan untuk masyarakat setempat.

Tidak mengherankan jika pemilihan kepala desa untuk daerah-daerah tersebut lebih meriah dan sarat akan persainagan.

Selain itu, masalah lainnya muncul dalam pengelolaan dana ADD oleh desa-desa di Kecamatan Balaraja. Dimana dalam pengelolaan kurang optimal, hal tersebut salah satunya disebabkan rendahnya kemampuan antara aparatur pemerintahan desa yang disebabkan oleh tingkat pendidikan yang dimiliki aparatur desa. Hal ini yang kemudian menjadi penghambat kelancaran implementasi Alokasi Dana Desa. Berikut dapat dilihat pada tabel 1.3 terkait tingkat pendidikan perangkat desa di Kecamatan Balaraja.

Tabel 1.9

Jumlah tingkat pendidikan di Aparatur desa di Kecamatan Balaraja

Kabupaten Tangerang Tahun 2012

Nama Desa Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan

SMA sarjana

Desa Sukamurni 8 -

Desa Sentul jaya 7 -

Desa Sentul 5 2

Desa Gembong 6 1

Desa Cengkudu 6 1

Desa Saga 7 -

Desa Tobat 6 1

Desa Telagasari 5 3 15

Sumber : Struktur Organisasi Desa di Kecamatan Balaraja Kabupaten

Tangerang Tahun 2012

Berdasarkan tabel 1.4 dapat diketahui bahwa pendidikan yang dimiliki aparatur Desa khususnya bagian keuangan di Desa Talagasari, Desa Sentu, Desa

Sukamurni dan Desa Sentul Jaya, Desa Gembong, Desa Cengkudu, Desa Saga masih rendah yaitu rata – rata hanya lulusan SMA. Karena yang mengelola keuangan rata-rata hanya luluan SMA, maka pembukuan akan berbeda dengan jumlah Desa yang memiliki pengelola keuangan dengan latar pendidikan sarjana yaitu Desa Tobat. Sedangkan untuk Kepala Desa yang sarjana hanya Desa Sentul,

Talagasari, Desa Gembong, Desa Cengkudu dan Desa lainnya hanya lulusan

SMA. Rendahnya pendidikan perangkat dan aparatur desa itulah yang menjadi salah satu penyebab lemahnya administrasi desa dan implementasi ADD.

Meskipun manfaat Alokasi Dana Desa diserahkan luas bagi kemandirian desa, namun masih ada beberapa catatan hambatan dan tantangan ke depan.

Hambatan yang paling terasa di beberapa daerah terdapat pada kesiapan aparatur pemerintah desa, pengalaman yang baru ini diakui oleh semua pihak masih membutuhkan waktu untuk belajar banyak bagaimana mengelola secara mandiri pembangunan di desa. Berdasarkan permasalahan diatas maka judul penelitian ini adalah “Evaluasi Alokasi Dana Desa Di Kecamatan Balaraja Kabupaten

Tangerang Tahun 2012”

16

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, peneliti mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Ketidakmerataanya pembangunan dimana pembangunan selama ini sering kali

mengarah kepada kepentingan Operasional pegawai dibanding kepentingan

masyarakat desa.

2. Kurang optimalnya dana ADD oleh perangkat desa yang disebabkan

rendahnya tingkat pendidikan aparatur desa yang berpengaruh pada

kemampuan desa dalam mengelola ADD di Kecamatan Balaraja.

3. Penggunaan anggaran tidak sesuai dengan Peraturan Bupati.No :13 Tahun

2009 Tentang perubahan atas Pelaturan Bupati Tangerang Nomor 117 Tahun

2008 Tentang Bantuan Keuangan Desa.

1.3 Batasan dan Rumusan Masalah

Penelitian mencoba untuk membatasi masalah hanya pada evaluasi

Alokasi Dana Desa Di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012.

Sedangkan untuk perumusan masalah penelitian yaitu Bagaimana Evaluasi

Alokasi Dana Desa Di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012.

1.4 Tujuan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian Alokasi Dana Desa Di Kecamatan Balaraja

Kabupaten Tangerang Tahun 2012 sudah berjalan dengan baik 62,66%.

17

1.5 Kegunaan penelitian

1.5.1 Kegunaan Teoritis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis serta dapat

memahami dan mengerti hal-hal yang berhubungan dengan Alokasi Dana

Desa Di Kecamatan Balaraja dengan melihat aplikasi pelaksanaan di

lapangan, karena pembiayaan Alokasi Dana Desa adalah untuk membiayai

program pemerintah desa dalam meleksanakan kegiatan pemerintahan dan

pemberdayaan masyarakat kegiatan yang dibiayai dari Alokasi Dana Desa

meliputi bidang ekonomi, sosial, budaya prasarana fisik dan umum

1.5.2 Kegunaan Praktis

Sarana yang dapet diberikan distribusi informasi mengenai perekrutan

tenaga kerja lebih merata lagi, diseluruh masyarakat hendaknya ikut

berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan pembangunan desa serta turut

memeliharakan hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan, diharapkan

untuk peleksanakan ADD berikutnya diprioritaskan pula kegitan

pembangunan lebih merata.

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar penelitian ini berisikan tentang:

BAB I: PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, di mana mengemukakan hal-hal

yang menjadi alasan keterkaitan peneliti terhadap topik atau judul penelitian

dan pentingnya dilakukan penelitian terhadap topik tersebut.Identifikasi 18

masalah dan pembatasan masalah berisikan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan.

BAB II : DESKRIPSI TEORI

Pada bab ini terdiri dari deskripsi teori, kerangka pemikiran da asumsi dasar penelitian. Deskripsi teori merupakan pendapat para ahli tentang teori yang berkaitan dengan Evaluasi Alokasi Dana Desa Di Kecamatan Balaraja

Kabupaten Tangerang Tahun 2012. Selanjutnya kerangka berpikir menggambarkan tentang alur pemikiran penelitian dalam penelitian ini, yang kemudian coba disimpulkan oleh penelitian tersebut dalam asumsi dasar penelitian.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini, penulis menggambarkan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, kemudian istrumen penelitian, jelas dan sumber data , informan penelitian, teknik pengumpulan data, teknk pengolahan data dan analisis data, pengujian keabsahan data serta lokasi dan jadwal penelitian.

BAB IV: HASIL PENELITIAN

Pada bab ini, penulis menguraikan tentang hasil penelitian yang terdiri dari deskripsi obyek penelitan, deskripsi data, kemudian dilakukan penganalisikan dan pembahasan mengenai Evaluasi Alokasi Dana Desa Di

Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012.

19

BAB V : PENUTUP

Bab ini memaparkan kesimpulan yang menyimpulkan hasil penelitian secara singkat, jelas serta sesuai dengan permaslahan dan asumsi dasar penelitian. Secara saran yang berisi masukan dari peneliti terhadap bidang yag diteliti baik secara teoritis praktis

DAFTAR PUSTAKAN

20

BAB II

DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan/dideskripsikan, akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Bila dalam suatu penelitian terdapat tiga variabel independen dan satu dependen, maka kelompok teori yang perlu dideskripsikan ada empat kelompok teori, yaitu kelompok teori yang berkenaan dengan tiga variabel independen dan satu dependen. Oleh karena itu, semakin banyak variabel yang diteliti, maka akan semakin banyak teori yang perlu dikemukakan

(Sugiyono, 2009:58).

2.1.1 Kebijakan Publik

Definisi kebijakan publik menurut Eystone (1971:18) dalam Wahab (2012:13) ialah “the relationship of governmental unit to its environment” (antar hubungan yang berlangsung di antara unit/satuan pemerintahan dengan lingkungannya). Demikian pula definisi menurut Wilson (2006:154) dalam Wahab (2012:13) yang merumuskan kebijakan publik sebagai berikut:

“The actions, objectives and pronouncements of governments on particular matters, the steps they take (or fail to take) to implement them,and the explanations they give for what happens (or does not happen)” (tindakan-tindakan, tujuan-tujuan dan pernyataan-pernyataan pemerintah mengenai masalah-masalah tertentu, langkah-langkah yang telah/sedang diambil (atau gagal diambil) untuk diimplementasikan dan penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh mereka mengenai apa yang telah terjadi (atau tidak terjadi).

20 21

Definisi lain, yang tak kalah luasnya, dikemukakan oleh Dye dalam

Wahab (2012:14) yang menyatakan bahwa kebijakan publik ialah “whatever governments choose to do or not to do” (pilihan tindakan apa pun yang dilakukan atau tidak ingin dilakukan oleh pemerintah).

Sedangkan, pakar Inggris, W.I. Jenkins (1978:15) dalam Wahab (2012:15) merumuskan kebijakan publik adalah sebagai berikut:

“A set of interrelated decisions taken by a political actor or group of actors concerning the selection of goals and the means of achieving them within a specified situation where these decisions should, in principle, be within the power of these actors to achieve” (serangkaian keputusan yang saling berkaitan yang diambil oleh seorang aktor politik atau sekelompok aktor, berkenaan dengan tujuan yang telah dipilih beserta cara-cara untuk mencapainya dalam suatu situasi. Keputusan-keputusan itu pada prinsipnya masih berada dalam batas-batas kewenangan kekuasaan dari para aktor tersebut).

Chief J. O. Udoji, seorang pakar dari Nigeria (1981) dalam Wahab

(2012:15), telah mendefinisikan kebijakan publik sebagai “an santioned course of action addressed to a particular problem or group of related problems that affect society at large” (suatu tindakan bersanksi yang mengarah pada suatu tujuan tertentu yang saling berkaitan dan memengaruhi sebagian besar warga masyarakat).

Pakar Perancis, Lemieux dalam Wahab (2012:15) merumuskan kebijakan publik sebagai berikut:

“The product of activities aimed at the resolution of public problems in the environment by political actors whose relationship are structured. The entire process evolves over time” (produk aktivitas-aktivitas yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah-masalah publik yang terjadi di lingkungan tertentu yang dilakukan oleh aktor-aktor politik yang hubungannya terstruktur. Keseluruhan proses aktivitas itu berlangsung sepanjang waktu). 22

Definisi lain mengenai kebijakan publik menurut Friedrich (1969:79) dalam Agustino (2008:7) adalah sebagai berikut:

“Serangkaian tindakan/kegiatan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana terdapat hambatan-hambatan (kesulitan-kesulitan) dan kemungkinan-kemungkinan (kesempatan-kesempatan) dimana kebijakan tersebut diusulkan agar berguna dalam mengatasinya untuk mencapai tujuan yang dimaksud”.

Sedangkan, Anderson (1984:3) dalam Agustino (2008:7) memberikan pengertian atas definisi kebijakan publik, dalam bukunya Public Policy Making, adalah serangkaian tindakan yang mempunyai maksud/tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan dengan suatu permasalahan atau suatu hal yang diperhatikan.

Laswell dan Kaplan dalam Subarsono (2011:3) berpendapat bahwa kebijakan publik hendaknya berisi tujuan, nilai-nilai, dan praktika-praktika sosial yang ada dalam masyarakat.

Menurut Agustino (2008:8) beberapa karakteristik utama dari suatu kebijakan publik adalah sebagai berikut:

1) Pada umumnya kebijakan publik perhatiannya ditujukan pada

tindakan yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu daripada

perilaku yang berubah atau acak.

2) Kebijakan publik pada dasarnya mengandung bagian atau pola

kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah daripada keputusan

yang terpisah-pisah. 23

3) Kebijakan publik merupakan apa yang sesungguhnya dikerjakan oleh

pemerintah dalam mengatur perdagangan, mengontrol inflasi, atau

menawarkan perumahan rakyat.

4) Kebijakan publik dapat berbentuk positif maupun negatif. Secara

positif, kebijakan melibatkan beberapa tindakan pemerintah yang jelas

dalam menangani suatu permasalahan; secara negatif, kebijakan

publik dapat melibatkan suatu keputusan pejabat pemerintah untuk

tidak melakukan suatu tindakan atau tidak mengerjakan apapun,

padahal dalam konteks tersebut keterlibatan pemerintah amat

diperlukan.

5) Kebijakan publik, paling tidak secara positif didasarkan pada hukum

dan merupakan tindakan yang bersifat memerintah.

Michael Howlet dan M. Ramesh (1995:11) dalam Subarsono (2011:13) menyatakan bahwa proses kebijakan publik terdiri dari lima tahapan sebagai berikut:

a. Penyusunan Agenda (Agenda Setting)

Penyusunan agenda yakni suatu proses agar suatu masalah bisa

mendapat perhatian dari pemerintah.

b. Formulasi Kebijakan (Policy Formulation)

Formulasi kebijakan yakni proses perumusan pilihan-pilihan kebijakan

oleh pemerintah.

c. Pembuatan Kebijakan (Decision Making) 24

Pembuatan kebijakan yakni proses ketika pemerintah memilih untuk

melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan sesuatu tindakan.

d. Implementasi Kebijakan (Policy Implementation)

Implementasi kebijakan yaitu proses untuk melaksanakan kebijakan

supaya mencapai hasil.

e. Penilaian/Evaluasi Kebijakan (Policy Evalution)

Evaluasi kebijakan yakni proses untuk memonitor dan menilai hasil

atau kinerja kebijakan.dipandang sebagai suatu kegiatan fungsional,

artinya evaluasi kebijakan.

2.1.2 Evaluasi Kebijakan

Menurut Lester dan Stewart dalam Agustino (2008:185) evaluasi ditujukan untuk melihat sebagian-sebagian kegagalan suatu kebijakan dan untuk mengetahui apakah kebijakan dan untuk mengetahui apakah kebijakan yang telah dirumuskan dan dilaksanakan dapat menghasilkan dampak yang diinginkan.

Evaluasi kebijakan menurut Dye dalam Parsons (2006:547) adalah pemeriksaan yang objektif, sistematis dan empiris terhadap efek dari kebijakan dan program publik terhadap tergetnya dari segi tujuan yang ingin dicapai.

Berbeda dengan evaluasi kebijakan dalam arti yang lebih spesifik menurut

Dunn (2003:608) yaitu:

“Berkenaan dengan produksi informasi mengenai nilai atau manfaat hasil

kebijakan. Ketika hasil kebijakan pada kenyataannya mempunyai nilai, hal

ini karena hasil tersebut memberi sumbangan pada tujuan atau sasaran.

Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa kebijakan atau program telah 25

mencapai tingkat kinerja yang bermakna, yang berarti bahwa masalah-

masalah kebijakan dibuat jelas atau diatasi”.

Menurut Agustino (2008:188-189), fungsi evaluasi kebijakan adalah sebagai berikut:

1. Evaluasi kebijakan harus memberi informasi yang valid dan dipercaya

mengenai kinerja kebijakan. kinerja kebijakan yang dinilai dalam

evaluasi kebijakan melingkupi:

a. Seberapa jauh kebutuhan, nilai, dan kesempatan telah dapat dicapai

melalui tindakan kebijakan/program. Dalam hal ini evaluasi

kebijakan mengungkapkan seberapa jauh tujuan-tujuan tertentu telah

dicapai.

b. Apakah tindakan yang ditempuh oleh implementing agencies sudah

benar-benar efektif, responsif, akuntabel, dan adil. Dalam bagian ini

evaluasi kebijakan harus juga memerhatikan persoalan-persoalan hak

azasi manusia ketika kebijakan itu dilaksanakan. Hal ini diperlukan

oleh para evaluator kebijakan karena jangan sampai tujuan dan

sasaran dalam kebijakan publik terlaksana, tetapi ketika itu

diimplementasikan banyak melanggar perikehidupan warga.

c. Bagaimana efek dan dampak dari kebijakan itu sendiri. Dalam

bagian ini evaluator kebijakan harus dapat memberdayakan output

dan outcome yang dihasilkan dari suatu implementasi kebijakan.

ketajaman penglihatan ini yang diperlukan oleh publik ketika

melihat hasil evaluasi kebijakan, sehingga fungsinya untuk memberi 26

informasi yang valid dan dapat dipercaya menjadi realisasi dari

perwujudan right to know bagi warga masyarakat.

2. Evaluasi kebijakan berfungsi memberi sumbangan pada klarifikasi dan

kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target.

3. Evaluasi kebijakan berfungsi juga untuk memberi sumbangan pada

aplikasi metode-metode analisis kebijakan lainnya, termasuk bagi

perumusan masalah maupun pada rekomendasi kebijakan.

Pendekatan-pendekatan evaluasi kebijakan menurut Dunn (2003:613) adalah sebagai berikut:

a. Evaluasi Semu

Evaluasi semu adalah pendekatan yang menggunakan metode-metode

deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat dipercaya

mengenai hasil kebijakan, tanpa berusaha untuk menanyakan tentang

manfaat atau nilai dari hasil-hasil tersebut terhadap individu, kelompok,

atau masyarakat secara keseluruhan. Asumsi utama dari evaluasi semu

adalah bahwa ukuran tentang manfaat atau nilai merupakan sesuatu

yang dapat terbukti sendiri atau tidak kontroversial.

b. Evaluasi Formal

Evaluasi formal merupakan pendekatan yang menggunakan metode

deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid dan cepat dipercaya

mengenai hasil-hasil kebijakan tetapi mengevaluasi hasil tersebut atas

dasar tujuan program kebijakan yang telah diumumkan secara formal

oleh pembuat kebijakan dan administrator program. Asumsi utama dari 27

evaluasi formal adalah bahwa tujuan dan target diumumkan secara

formal adalah merupakan ukuran yang tepat untuk manfaat atau nilai

kebijakan program.

c. Evaluasi Keputusan Teoritis

Evaluasi keputusan teoritis adalah pendekatan yang menggunakan

metode-metode deskriptif untuk mengahasilkan informasi yang dapat

dipertanggungjwabkan dan valid mengenai hasil-hasil kebijakan yang

secara eksplisit dinilai oleh berbagai macam pelaku kebijakan.

Dunn menggambarkan kriteria-kriteria evaluasi kebijakan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Kriteria Evaluasi Kebijakan

Tipe Kriteria Pertanyaan Ilustrasi

Efektivitas Apakah hasil yang diinginkan telah Unit Pelayanan

dicapai?

Efisiensi Seberapa banyak usaha diperlukan Unit biaya

untuk mencapai hasil yang Manfaat bersih

diinginkan? Rasio cost-benefit

Kecukupan Seberapa jauh pencapaian hasil yang Biaya tetap

diinginkan memecahkan masalah? Efektivitas tetap

Perataan Apakah biaya manfaat Kriteria Pareto

didistribusikan dengan merata Kriteria Kaldor-Hicks 28

kepada kelompok-kelompok yang Kriteria Rawls

berbeda?

Responsivitas Apakah hasil kebijakan memuaskan Konsistensi dengan

kebutuhan, preferensi, atau nilai survei warga negara

kelompok-kelompok tertentu?

Ketepatan Apakah hasil (tujuan) yang Program publik harus

diinginkan benar-benar berguna atau merata dan efisien

bernilai?

Sumber : Dunn, 2003:610

Sedangkan, Suchman dalam Winarno (2007:230) mengemukakan enam langkah dalam evaluasi kebijakan, yakni:

a. Mengidentifikasi tujuan program yang akan dievaluasi

b. Analisis terhadap masalah

c. Deskripsi dan standarisasi

d. Pengukuran terhadap tingkatan perubahan yang terjadi

e. Menentukan perubahan yang diamati merupakan akibat dari kegiatan

tersebut atau karena penyebab yang lain

f. Beberapa indikator untuk menentukan keberadaan suatu dampak.

Berdasarkan pemaparan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa

Evaluasi Kebijakan adalah pemeriksaan yang objektif, sistematis dan

empiris terhadap efek dari kebijakan dan program publik terhadap 29

tergetnya dari segi tujuan yang ingin dicapai. Degan kriteria Efektifitas,

Efesiensi, Kecukupan, Perataan, Resvonsivitas dan Ketepatan.

2.1.3 Alokasin Dana Desa

2.1.3.1 Pengertian Alokasi Dana Desa

Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Alokasi Dana Desa terdapat pada: 1)Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pasal

212 ayat (3) mengenai Keuangan desa. Sumber pendapatan desa terdiri atas : a.

Pendapatan asli desa; b. Bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota; c. Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima kabupaten/kota; d. Bantuan dari Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota; e. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga. Pada pasal 212 ayat

(5) dan (6) juga menjelaskan tentang pedoman pengelolaan keuangan desa secara umum. Pasal Pasal 212 ayat (5) berbunyi “Pengelolaan keuangan desa dilakukan oleh Kepala Desa yang dituangkan dalam Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan

Belanja Desa”. Pasal 212 ayat (6) berbunyi “Pedoman pengelolaan keuangan desa ditetapkan oleh Bupati/Walikota dengan berpedoman pada peraturan perundang- undangan”. 2) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, pada Bab I

Ketentuan umum pasal (1) ayat (11) disebutkan bahwa “Alokasi Dana Desa adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota untuk desa, yang bersumber dari bagian dan perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota”.

Jadi Alokasi Dana Desa berasal dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang telah dikurangi belanja pegawai pada suatu Pemerintah Kabupaten yang kemudian dibagi 30

secara proporsional pada seluruh desa disuatu kabupaten dalam rangka menunjang pembangunan dan penyelengaraan pemerintahan di desa.

Dikaitkan dengan program Alokasi Dana Desa, Sadu Wasistiono (2007:110) menyatakan bahwa “Konsep tentang dana perimbangan desa sendiri bukan merupakan suatu gagasan ekonomi (semata), melainkan suatu gagasan untuk memberikan dukungan bagi perkembangan proses politik dan proses reform desa”. Lukas dalam Winarno dalam kajian tentang rencana penetapan Alokasi Dana Desa (2006:30) menjelaskan bahwa:

Alokasi Dana Desa merupakan hak desa yang diberikan dan diselenggarakan berdasar asas: 1.

Pancasila, sebagai landasan konstitusional penyelenggaraan negara; 2. pemerataan dan keadilan, biaya penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat dirasakan secara merata dan adil hingga tingkat pemerintahan desa; 3. kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan hingga tingkat desa dapat memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat; 4. keistimewaan desa, biaya bagi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa berdasar atas penghormatan terhadap otonomi asli, hak asal usul, adat istiadat dan kearifan tradisional desa.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan besaran Alokasi Dana Desa menurut Sadu Wasistiono (2007:112) antara lain: 1. rumusan ADD dipergunakan untuk menghitung besarnya Alokasi Dana Desa untuk setiap desa; 2. hal yang sangat penting dalam menghitung besarnya Alokasi Dana Desa adalah tersedianya data sebagai prasyarat utama perhitungan; 3. rumusan yang dipergunakan berdasarkan asas merata dan adil. a. Asas merata adalah besarnya bagian Alokasi Dana Desa yang sama untuk setiap desa yang selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa Minimal ( ADDM ). b. Asas adil adalah 31

besarnya bagian ADD yang dibagi secara proporsional untuk setiap desa

berdasarkan nilai bobot desa (BDx) yang dihitung dengan rumusan dan variabel tertentu (misalnya: variabel kemiskinan, variabel keterjangkauan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain) selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa Proporsional

(ADDP); Besarnya presentase perbandingan antara asas merata dan adil ditetapkan oleh daerah, misal besaran AADM adalah 60% dari jumlah ADD dan besarnya ADDP dalah

40% dari jumlah ADD. Dalam PP Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa telah dijelaskan mengenai sumber pembiayaan bagi Desa dalam rangka memberikan pelayanan pada masyarakat antara lain dari sumber - sumber Pendapatan Asli Desa, adanya kewajiban bagi Pemerintah dari pusat sampai dengan Kabupaten/Kota untuk memberikan transfer dana bagi Desa, hibah ataupun donasi. Salah satu bentuk transfer dana dari

pemerintah adalah Alokasi Dana Desa (ADD) yang telah ditetapkan sebesar 10% dari dana perimbangan pemerintahan pusat dan daerah yang diterima masing- masing Pemerintah Kabupaten/Kota. Ketentuan formal yang mengatur ADD secara lebih jelas sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah tersebut terdapat dalam

Permendagri Nomor 37 Tahun 2007, bab IX. Dalam Permendagri tersebut telah cukup dijelaskan mulai tujuan ADD, tata cara penghitungan besaran anggaran per Desa, mekanisme penyaluran, penggunaan dana sampai dengan pertanggung-

jawabannya. Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan ADD, yaitu :

1. Terdapat 8 tujuan ADD yang bila disimpulkan secara umum, ADD

bertujuan untuk meningkatan aspek pembangunan baik prasarana fisik maupun 32

nonfisik dalam rangka mendorong tingkat partisipasi masyarakat untuk

pemberdayaan dan perbaikan taraf hidupnya.

2. Azas dan prinsip pengelolaan ADD yaitu transparan, akuntabel, dan

partisipatif.Hal ini berarti ADD harus dikelola dengan mengedepankan keterbukaan,

dilaksanakan secara bertanggungjawab, dan juga harus melibatkan peran serta

aktif segenap masyarakat setempat.

3. ADD merupakan bagian yang integral (satu kesatuan/tidak terpisahkan) dari

APBDes mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan

pelaporannya.

4. Penggunaan ADD ditetapkan sebesar 30% untuk belanja aparatur dan

operasional Desa dan sebesar 70% untuk belanja pemberdayaan masyarakat.

5. Meskipun pertangungjawaban ADD integral dengan APBDes, namun tetap

diperlukan pelaporan atas kegiatan- kegiatan yang dibiayai dari anggaran

ADD secara berkala (bulanan) dan laporan hasil akhir penggunaan ADD.

Laporan ini terpisah dari pertanggungjawaban APBDes,hal ini sebagai

bentuk pengendalian dan monitoring serta bahan evaluasi bagi Pemda.

6. Untuk pembinaan dan pengawasan pengelolaan ADD, dibentuk Tim

Fasilitasi Kabupaten/Kota dan Tim Pendamping Kecamatan dengan kewajiban

sesuai tingkatan dan wewenangnya. Pembiayaan untuk Tim dimaksud dianggarkan

dalam APBD di luar anggaran ADD

33

2.2 Penelitian Terdahulu

Menurut Marjuki, SH dalam tesis dengan judul Evaluasi Alokasi Dana

Desa Kabupaten Sleman menyebutkan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa ketimpangan fiskal horisontal antardesa atas dana transfer Dana Alokasi

Khusus Desa (DAKD) Tahun 2004-2006 menghasilkan rata-rata nilai Indeks

Williamson sebesar 0,817. Dana alokasi khusus desa dapat menurunkan Indeks

Williamson sebesar 0,220 dari 1,037.

Sedangkan menurut Drs. Joeliono dalam artikelnya yang berjudul kebijakan alokasi dana desa (ADD) dan penguatan otonomi desa Kebijakan alokasi dana desa (ADD) dan penguatan otonomi desa ( studi kasus tentang kebijakan penentuan besaran alokasi dana desa di kabupaten banyumas

) menyebutkan bahwa Pertama, bahwapenguatan pelaksanaan otonomi Desa dan pemberian kewenangan yang lebih besar kepada desa untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri tidak akan bermakna manakala tidak dibarengi dengan dukungan sumber pendanaannya. Kedua, kebijakan pemberian dan penentuan besaran Alokasi Dana Desa (ADD) di Kabupaten Banyumas telah dilaksanakan sejak tahun 2006, sudah adil dan merata tetapi tidak mencerminkan azas dinamis, karena besaran Total ADD Kabupaten dan besaran ADD yang diterima oleh masing-masing desa khususnya sejak tahun 2008 sampai dengan

2011 relatip tetap dan tidak ada perubahan (dinamis), walaupun sumber dana

ADD dari dana perimbangan semakin menurun jumlahnya.

Agar pembagiannya lebih proporsional, maka setiap tahun anggaran perlu dilakukan simulasi untuk mencari perbandingan yang ideal pembagian 34

antara Alokasi Dana Desa Merata dan Alokasi Dana Desa Proporsional sesuai dengan dinamika perkembangan dan kebutuhan desa. Sedangkan yang peneliti lakukan tentang Evaluasi Alokasi Dana Desa di Kecamatan Balaraja Kabupaten

Tangerang Tahun 2012 ini adalah untuk mengukur evaluasi Alokasi dana Desa

Bagi Masyarakat di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012.

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka berpikir dalam penelitian ini menggambarkan alur pemikiran peneliti mengenai fokus penelitian yaitu Evaluasi Alokasi Dana Desa (ADD) DI

Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012, dalam pelaksanaan program tersebut terdapat beberapa masalah, yaitu ketidak meratanya pembangunan dimana pembangunan selama ini sering kali mengarah kepada kepentingan operasional pegawai dibandingkan kepentinganmasyarakat desa, kurang optimalnya evaluasi dana ADD oleh perangkat desa yang disebabkan rendahnya tingkat pendidikan aparatur desa yang berpengaruh pada kemampuan desa dalam memperoleh ADD Di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang

Tahun 2012, penggunaan anggaran tidak sesuai dengan Peraturan Bupati No.13

Tahun 2009 Tentang perubahan atas Peraturan Bupati Tangerang Nomor :117

Tahun 2008 Tentang Bantuan Keuangan Desa.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori evaluasi kebijakan menurut William N. Dunn. Dunn (2003:610) menggambarkan kriteria-kriteria evaluasi kebijakan diantaranya yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan. 35

Berdasarkan teori Dunn tersebut, dapat diketahui bagaimana Evaluasi

Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD) Dikecamatan Balaraja

Kabupaten Tangerang Tahun 2012. Untuk mempermudah memahami alur berpikir, peneliti menggambarkan kerangka berpikir sebagai berikut: 36

Gambar 2.2

Alur Kerangka Berpikir

Peraturan Bupati Tangerang No.13 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Tangerang Nomor:117 Tahun 2008 Tentang Bantuan Keuangan Desa

Identifikasi masalah : a. Ketidakmeratanya pembangunan dimana pembangunan selama ini sering kali mengarah kepada kepentingan opresional pegawai di banding kepentingan masyarakat desa b. Kurang optimalnya Evaluasi dana Alokasi Dana Desa(ADD) oleh perangkat desa yang disebabkan rendahnya tingkat pendidikan aparatur desa yang berpengaruh pada kemampuan desa dalam mengelola ADD Di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun2012 c. Penggunaan anggaran tidak sesuai dengan Peraturan Bupati Tangerang No.13 Tahun 2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Tangerang Nomor:117 Tahun 2008 Tentang Bantuan Keuangan Desa

Sumber: Peneliti, 2014

Teori evaluasi kebijakan Dunn (2003:601) : 1. Efektifitas 2. Efisiensi 3. Kecukupan 4. Perataan 5. Responsivitas 6. Ketepatan

Alokasi Dana Desa Di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012 sudah dilaksanakan sesuai tujuan 62,66% atau sudah berjalan dengan baik.

37

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:64), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum menjadi jawaban yang empiris.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hipotesis deskriptif. Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah deskriptif.

Adapun, hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Ha : Evaluasi Alokasi Dana Desa (ADD) Di Kecamatan Balaraja Kabupaten

Tangerang Tahun 2012 65%.

Sedangkan, pernyataan hipotesis dalam penelitian ini secara lebih jelas dirumuskan sebagai berikut:

1. Ho : µ ≤ 65%.

Hipotesis Nol : Evaluasi Alokasi Dana Desa (ADD) Di Kecamatan

Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012 kurang

dari 65%.

2. Ha : µ > 65%

Hipotesis Alternatif : Evaluasi Alokasi Dana Desa (ADD) Di Kecamatan

Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012 lebih dari

65%. 38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Dalam penelitian Evaluasi Alokasi Dana Desa (ADD) Di Kcamatan

Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deksriptif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya (Irawan, 2006:4.9). Menurut Sugiyono (2009:8), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan Alokasi Dana Desa (ADD) dan mengukur mana saja yang indikator yang tidak berhasil mendominasi ADD. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2009:102). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner, dengan jumlah variabel sebanyak satu variabel atau variabel mandiri. Sedangkan, skala pengukuran instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

38 39

fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2009:93).

Jawaban dari setiap item instrumen diberi skor sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skoring Item Instrumen

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2009:94).

Berikut ini, instrumen penelitian Evaluasi Alokasi Dana Desa Di

Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012 :

Tabel 3.2

Instrumen Penelitian

Variabel Dimensi Sub Indikator No. Item

1.Efektifitas - Pelaksanaan kebijakan 1,2,3,4 Evaluasi Kebijakan sesuai prosedur (Dunn, 2009:601) - Hasil yang diharapkan 40

2. Efisiensi - Anggaran biaya 5,6,7,8

- Usaha yang dilakukan

untuk mencapai hasil

yang diinginkan

3. Kecukupan - Kebijakan sesuai 9,10,11,12

dengan keinginan

masyarakat

- Pencapaian hasil yang

diinginkan untuk

memecahkan masalah

4. Perataan - Pendistribusian secara 13,14,15

merata kepada

masyarakat

5. Responsivitas - Tanggapan tentang 16,17,18,19

pelaksanaan program

6. Ketepatan - Tujuan yang tepat 20,21,22,23

sasaran

Sumber : Analisis Konsep Peneliti, 2013.

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Dilihat dari jenis datanya, penelitian ini menggunakan jenis data

sebagai berikut: 41

1. Data Primer, yaitu data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari

sumbernya. Sumber ini dapat berupa benda-benda, situs, atau

manusia (Irawan, 2006:5.5).

2. Data Sekunder, yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen

(laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah). Atau, seseorang

yang mendapat informasi dari orang lain. Orang lain inilah yang

mendapatkan data primer. Bila orang lain ini bercerita kepada kita,

maka kita mendapatkan data sekunder (Irawan, 2006:5.5).

b. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Responden, yaitu pegawai desa Di Kecamatan Balaraja yaitu Desa

Cangkudu, Desa Talagasari, Desa Tobat, Desa Sentul, Desa

Gembong, Desa Sukamurni, Desa Saga, Desa Sentul Jaya.

2. Literatur, yaitu data kepustakaan yang memiliki hubungan dengan

penelitian.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner (Angket)

Menurut Sugiyono (2009:142), kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat 42

pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

2. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh sumber penelitian

di lapangan. Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi

nonpartisipan, maksudnya adalah peneliti tidak terlibat dan hanya

sebagai pengamat independen, karena peneliti tidak menjadi bagian dari

komunitas atau kelompok dari objek penelitian.

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2010:186).

Adapun, wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan wawancara terstuktur dan tidak terstruktur.

4. Studi Kepustakaan

Menurut Irawan (2006:4.13), studi kepustakaan adalah penelitian yang

datanya diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan (buku,

dokumen, artikel, laporan, koran dan lain-lain sebagainya).

5. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang

berkaitan dengan permasalahan penelitian. 43

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian datarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:80).Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti mengambil populasi yaitu pegawai desa

Di Kecamatan Balaraja Tahun 2012 yang berjumlah 64 pegawai desa.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (Sugiyono, 2009:81).

Adapun, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan Nonprobability Sampling. Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2009:84).

Dalam teknik Nonprobability Sampling terdapat beberapa teknik penentuan sampel, salah satunya yaitu SamplingJenuh. SamplingJenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau 44

penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2009:85). Oleh karena itu, maka jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 64 orang pegawai desa Di Kecamatan Balaraja Tahun 2012.

3.4 Tabel Responden

Data kepegawaian Aparatur desa di Kecamatan Balaraja Tahun 2012

1. Desa Sukamurni Nama Tingkat Pendididkan

Kepala desa Ujen sujana SMA

Sekertaris desa Muklis alatas SMA

Ketua Umum Darma SMA

Ketua Keuangan Oyoh SMA

Kaur Perencanaan Artawiryo SMA

Kaur Pemerintahan Kosasih SMA

Kaur Pembangunan Supurdi SMA

Kaur Kesra Ridwan SMA

Trantib Purdi SMP

2. Desa Sentul Jaya

Kepala desa ROHADI SMA

Sekertaris desa Endang Iswara SMA

Ketua Pemerintahan Moch.Aliatas SMA

Ketua Kesra Ucup surip SMA

Kaur Ekbang Rochyaman SMA

Kaur Keuangan Dedi Mulyadi SMA 45

Kaur Pembangunan Abdul ajis SMA

Trantib surib SMP

3. Desa Sentul

Kepala desa M.NADI. SE S.I

Sekertaris desa A.NAWAWI.SH S.I

Ketua Pemerintahan AHMAD SMA

Ketua Pembangunan SATA.S SMA

Kaur Keuangan YOYO.S SMA

Kaur Kesra NURDAMAN SMA

Kaur Umum SAYUTI SMA

Trantib UJANG SMP

4. Desa Telagasari

Kepala desa JUNAEDI S.1

Sekertaris desa SUPRIADI SMA

Ketua Umum PUTRA SAGITA S.1

Ketua Keuangan YULIANTO SMA

Kaur Pemerintahan MULYANA S.1

Kaur Pembangunan RAHMAT .AR SMA

Kaur Kesra ANTO WIJAYA SMA

Trantib USUP SMP

46

5. Desa Gembong

Kepala desa H. SARDA SYARIF S1

Sekertaris desa ALM. OJI SAJANA SMA

Ketua Umum UJANG SUPANDI SMA

Ketua Keuangan LAILA SMA

Kaur Pemerintahan MURDANI SMP

Kaur Pembangunan DIDI SURYADI SMA

Kaur Kesra MAMAN SMA

Trantib SUHERMAN SMA

6. Desa Cengkudu

Kepala desa ENENG IDA S1

Sekertaris desa ZURAIDA SMP

Ketua Umum SUPRIYATNA SMA

Ketua Keuangan SUPENDI SMA

Kaur Pemerintahan LIA LIDIAWATI DIII

Kaur Pembangunan SUHALI SMP

Kaur Kesra GUGI GUSTAMAN SMP

Trantib ANAH SMP

7. Desa Saga

Kepala desa SAPUI SMA 47

Sekertaris desa M. HENDRA SMA

Ketua Umum ANDRI WIJAYA SMA

Ketua Keuangan MOH. HENDA SMA

Kaur Pemerintahan ENDAY SMA

Kaur Pembangunan JAJA SMA

Kaur Kesra M. JEN SMA

Trantib KUSNADI SD

8. Desa Tobat

Kepala desa ENDANG SMA

Sekertaris desa SUHERMAN SMA

Ketua Umum AHMAD ASMATA SMP

Ketua Keuangan JANUDIN S1

Kaur Pemerintahan SAMLAWI SMA

Kaur Pembangunan HARTAWAN SMA

Kaur Kesra JAYA.K SMA

Trantib DEDI SUHENDAR SMP

Sumber : Struktur Organisasi Desa, Tahun 2012

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Menurut Bungin (2009:164-168), pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, 48

pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan melalui tahap memeriksa

(editing), proses pemberian identitas (coding), dan proses pembeberan

(tabulating).

1. Editing, adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai

menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena

kenyataannya bahwa data yang terhimpun kadang kala belum

memenuhi harapan peneliti, ada diantaranya kurang atau terlewatkan,

tumpang tindih, berlebihan bahkan terlupakan. Oleh karena itu, keadaan

tersebut harus diperbaiki melalui editing ini.

2. Coding, setelah tahap editing selesai dilakukan, kegiatan berikutnya

adalah mengklasifikasi data-data tersebut melalui tahapan coding.

Maksudnya bahwa data yang telah diedit tersebut diberi identitas

sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianlisis.

3. Tabulasi (Proses Pembeberan), adalah bagian terakhir dari pengolahan

data. Maksud tabulasi adalah memasukan data pada tabel-tabel tertentu

dan mengatur angka-angka serta menghitungnya.

Setelah pengolahan data selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya yaitu analisis data. Dalam penelitian kuantitatif, maka kegiatan dalam analisis data adalah megelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti serta melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

49

3.5.1 Uji Validitas

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121). Untuk menguji validitas instrumen, peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut:

n ∑xy − ( ∑x)( ∑y) r = {n∑x − (∑x)} {n∑y − (∑y)}

Keterangan:

r = Koefisien Korelasi Product Moment

n = Jumlah sampel

∑xy = Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan

∑x = Jumlah skor dalam sebaran X

∑y = Jumlah skor dalam sebaran Y

∑x² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

∑y² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

3.5.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2009:121), instrumen yang reliabel adalah isntrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan 50

menghasilkan data yang sama. Adapun, pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, yaitu perhitungan yang dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi diantara butir-butir pertanyaan dalam kuesioner. Variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya lebih dari 0.30

(Purwanto, 2007:181). Dengan dilakukan uji reliabilitas, maka akan menghasilkan suatu instrumen yang benar-benar tepat atau akurat dan mantap. Apabila koefisien reliabilitas instrumen yang dihasilkan lebih besar, berarti instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang cukup baik.

Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

∑ᵢ = 1 − − 1 ∑

Keterangan:

n = Jumlah butir

S² = Variasi butir

St² = Variasi total

3.5.3 Uji T-test

Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan uji T karena variabel penelitian dalam penelitian ini bersifat tunggal. Untuk melakukan pengujian hipotesis deskriptif menggunakan t-test satu sampel dan menggunakan uji pihak kanan. Menurut Sugiyono (2009:164-165), uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyai “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>)”.

Pengujian hipotesis deskriptif ini menggunakan rumus t-test sebagai berikut: 51

X − μ˳ t = s √n

Keterangan:

t = Nilai t yang dihitung

X = Nilai rata-rata

µ = Nilai yang dihipotesiskan

s = Simpangan baku

n = Jumlah anggota sampel

3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi yang diambil oleh peneliti yang juga tempat dilakukannya penelitian adalah Di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang, Di Desa

Talagasari, Desa Sentul, Desa Sukamurni, Desa Sentul Jaya, Desa Saga, Desa

Cengkudu, Desa Tobat, Desa Gembong. Sedangkan waktu yang digunakan selama penelitian ini adalah bulan juni 2013 sampe bulan Oktober 2014 , lebih jelasnya urutan waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:

52

Tabel 3.5

Jadwal Penelitian

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 No Kegiatan Bulan Okt Nov Des Jan-Nov Nov Des Jan-Apr Mei-Sep Okt 1 Pengajuan Judul 2 Observasi Awal 3 Bab I 4 Bab II 5 Bab III 6 Seminar Proposal 7 Revisi Proposal 8 Bab IV 9 Bab V 10 Sidang Skripsi

(Sumber: Peneliti 2014)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi

4.1.1 Gambaran Umum Daerah Kabupaten Tangerang

4.1.1.1 Keadaan Geografis

Secara astronomis Kabupaten Tangerang terletak di bagian timur Provinsi

Banten pada koordinat 106°20’-106°43’ Bujur Timur dan 6°00’- 6°20’ Lintang

Selatan. Kabupaten Tangerang termasuk salah satu kabupaten yang menjadi bagian dari wilayah Provinsi . Terletak pada posisi geografis cukup strategis dengan batas-batas: a) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa; b) SebelahTimur : Berbatasan dengan DKI , Kota Tangerang dan

Kota Tangerang Selatan; c) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor; d) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Lebak.

Letak geografis yang berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta, menjadi salah satu potensi Kabupaten Tangerang untuk berkembang menjadi daerah penyangga. Selain itu Kabupaten Tangerang juga menjadi pintu gerbang untuk hubungan Provinsi Banten dengan Provinsi DKI Jakarta. Kedua hal tersebut menimbulkan interaksi yang menumbuhkan fenomena interdependensi yang kemudian berdampak pada timbulnya pertumbuhan pada suatu wilayah. Sebagai

53

54

bentuk efek pertumbuhan wilayah, trickling down dan backwash effect, terjadi bentuk hubungan sinergis diantaranya.

Luas wilayah Kabupaten Tangerang setelah terjadi pemekaran dengan terbentuknya Kota Tangerang Selatan berdasarkan UU Nomor 51 Tahun 2008

Tanggal 26 Nopember 2008 menjadi 959,61km terdiri dari 29 Kecamatan, 246

Desa dan 28 Kelurahan. Luas terbesar berada di Kecamatan Rajeg, yaitu sebesar

53,70 Km atau 5,60% dari luas wilayah Kabupaten Tangerang, sedangkan kecamatan yang memiliki luas terkecil, yaitu Kecamatan Sepatan dengan luas

17,32 Km atau 1,80% dari luas wilayah Kabupaten Tangerang. Untuk lebih jelasnya lihat Peta Administrasi Kabupaten Tangerang.

4.1.1.2 Keadaan Topografi

Sebagian besar wilayah Tangerang merupakan dataran rendah, dimana sebagian besar wilayah Kabupaten Tangerang memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0 – 3% dengan ketinggian wilayah antara

0-85 m di atas permukaan laut. Dataran rendah di Bagian Utara dengan ketinggian berkisar antara 0 – 25 meter di atas permukaan laut, yaitu Kecamatan Teluknaga,

Mauk, Kemiri, Sukadiri, Kresek, Kronjo, , dan Sepatan. Dataran tinggi dari bagian tengah kearah selatan dengan ketinggian lebih dari 25 meter di atas permukaan laut. Kemiringan tanah rata-rata 0 – 3% menurun ke utara. Ketinggian wilayah berkisar antara 25 – 85 m diatas permukaan laut. Berdasarkan keadaan goelogis, menurut jenis batuannya, Kabupaten Tangerang terdiri dari wilayah dengan jenis batuan Aluvial, Pleistocen Vulcanic Facies, Pliocensedimentarydan

Niocens sedimentary. Sedangkan menurut jenis tanahnya terdiri dari aluvial 55

kelabu tua, asosiasi glei humus rendah dan aluvial kelabu, asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan, podsolik kuning, aluvial kelabu, asosiasi podsolik kuning dan hidromorf kelabu, asosiasi aluvial kelabu dan glei humus rendah, serta asosiasi hidromorf kelabu dan paluosol.

4.1.2 Gambaran Umum Kecamatan Balaraja

Kecamatan Balaraja terletak dibagian utara Kabupaten Tangerang, dengan luas wilayah 35,400 km . Ketinggian dari permukaan laut sekitar 27 meter dengan curah hujan rata-rata 15 mm, dengan jarak dari Ibukota Kabupaten sekitar 10 Km, yang berhubungan dengan jalan Negara/Propinsi/Kabupaten, Kecamatan balaraja merupakan bagian dari Kabupaten Tangerang yang mengalami perkembangan cukup pesat, karena adanya kegiatan industri dan kemudian aksebilitas, yaitu berupa jalan raya dan jalan tol. Batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sukamulya, Sebelah Utara berbatasan dengan

Kecamatan Cikupa dan Pasar Kemis, Sebelah Selatan berbatasan dengan

Kecamatan Cisoka dan Jayanti.

Wilayah Kecamatan Balaraja terbagi dalam 9 ( Sembilan) Desa atau

Kelurahan yang terdiri dari Balaraja, Talagasari, Gembong, Sentul, Sukamurni,

Cengkudu, Tobat, Sentul Jaya, dan Saga. Dari 1 (Satu) Kelurahan terdapat 401

Rukun Tetangga (RT) 71 (RW) dengan sejumlah penduduk 92.868 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 45.689 jiwa dan penduduk perempuan 47.170 jiwa, sejumlah Kepala Kelurga (KK) sebanyak 32.641 jiwa.

Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang memiliki pegawai 48 orang yang terdiri dari Camat, Sekertaris Camat, Kasubag Umum dan Kepegawaian , 56

Kasubag Perencanaan dan Keuangan , Bendahara, Kasi Pemerintahan, Kasi

Trantrib Umum, Kasi Pembangunan, Kasi Pngembangan Ekonomi, Kasi

Kesejahteraan Sosial. Dengan jenjang pendidikan Program Pasca Sarjana 2 (dua) orang, Program Sarjana 4 (empat) orang dan dari Sekolah Menengah Atas 4

(empat) orang.

Sumber daya aparat memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan tugas pelayanan dan tertib administrasi pemerintahan. Kualitas aparat

Kecamatan Balaraja. Kualitas pelayanan dan tugas-tugas pemerintahan, sangat tergantung dari kualitas aparatur Kecamatan Balaraja. Kualitas atau sumber daya aparat biasanya dapat ditinjau dari tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing aparat.

Dengan pendidikan dan keterampilan yang dimiliki, aparat memiliki wawasan dan pengetahuan yang dapat menunjang dalam melaksanakan tugas- tugas sesuai fungsi masing-masing aparat. Setiap aparat pasti mengalami masalah, hambatan dan tantangan dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing, dengan intektual dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing aparat diharapkan dapat mengatasi hambatan dan masalah. Kualitas aparat juga berpengaruh terdapat kinerja aparat dengan kurangnya bagian-bagian atau unsur- unsure dari sistem maka pelayanan akan terhambat.

Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola hubungan-hubungan diantara fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Tujuan utama pembentukan struktur 57

organisasi adalah untuk mengetahui prilaku angggota dan kelompok untuk mencapai prestasi kerja yang efektif dan efesien.

Struktur organisasi pemerintahan Kecamatan Balaraja menggunakan pola maksimal, hal ini disebabkan oleh begitu kompleks masalah yang dihadapi oleh pemerintah Kecamatan Balaraja. Susunan organisasi pemerintahan Kecamatan

Balaraja menggunakan struktur sebagai berikut:

1. Camat 2. Sekretaris Camat 3. Kasubag Umum dan Kepegawaian Pemerintahan 4. Kasubag Perencanaan dan Keuangan 5. Kasi Pemerintahan 6. Kasi Trantib Umum 7. Kasi Pembangunan 8. Kasi Pembangunan Ekonomi 9. Kasi Kesejahteraan Sosial

Dalam menunjang keaktivitas dan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan ketertiban di Kecamatan Balaraja adalah dengan adanya struktur organisasi dan tata kerja yang baik. Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan memfasilitasi sebagai kegiatan kemasyarakatan. Untuk lebih jelas mengenai struktur organisasi dan tata kerja

Kecamatan Balaraja dapat dlihat dalam penjelasan sebagai berik

1. Camat

Camat mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Penyelengaraan Kegiatan Pembangunan Kecamatan 2. Pembinaan ketentraman, ketertiban, dan kehidupan masyarakat 3. Pembinaan dibidang industri, perdagangan, koprasi 58

4. Pembinaan dibidang kesejahteraan sosial 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya

2. Sekertaris Kecamatan

Sekertaris Kecamatan adalah unsur staf yang dipimpim oleh seorang sekertaris camat yang bertanggung jawab kepala camat. Sekertaris kecamatan terdiri dari unsur keuangan, dan unsur umum dimana tiap urusan tersebut masing- masing dipimpin oleh seorang kepala unsure yang berbeda dan bertanggung jawab kepada sekertaris kecamatan. Sekertaris camat mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Penyusunan rencana, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pemerintahan Kecamatan 2. Penyelenggaraan urusan tata usaha, administrasi kepegawaian, perlengkapan, dan rumah tangga 3. Penyelenggaraan urusan administrasi keuangan, melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian administrasi keuangan Kecamatan 4. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat

3. Seksi Pemerintah

Seksi Pemerintah merupakan salah satu pelaksanaan Pemerintah

Kecamatan dibidang Penyelenggaraan Pemerintahan dan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berbeda dibawah dan bertanggung jawab kepala camat. Adapun tugas Kasi Pemerintahan adalah:

1. Membuat perencanaan program pembinaan penyelenggaraan Pemerintahan umum Desa /Kelurahan 2. Melaksanakan pembinaan administrasi pemerintahan Desa/Kelurahan termasuk pemeriksaan buku kas 59

3. Membantu dan menyiapkan pelaksanaan pilihan lurah Desa BPD dan penataan/ pengisian Pamong Desa 4. Membantu kelancaran pelaksanaan pemilu 5. Membantu laporan monografi 6. Membuat laporan kependudukan 7. Memelihara data kependudukan 8. Melaksanakan pencatatan transmigrasi dan mutasi kependudukan 9. Melayani permohonan KTP,KK, dan Akte Kelahiran 10. Menginventariskan tanah bando Desa/Kelurahan 11. Menginventariskan kekayaan Desa/Kelurahan 12. Melaksanakan pembinaan teknis administrasi pertanahan 13. Mengelola buku register Kecamatan sesuai dengan bidang tugasnya 14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh camat dan sekcam sesuai dengan bidang dan tugasnya

4. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Adalah unsur pelaksanaan Pemerintah Kecamatan dibidang pembinaan ketentraman dan ketertiban wilayah dan pimpinan seorang Kepala seksi yang berada dan bertanggung jawab kepada camat. Uraian tugas dari Kasi Trantib adalah sebagai berikut:

1. Mengupayakan terciptanya stabilitas ketentraman dan ketertiban wilayah Kecamatan 2. Menyiapkan bahan /data dalam rangka menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan ketentraman dan ketertiban 3. Mengenai rupa-rupa kejadian 4. Merencanakan dan mengkoordinir pelaksanaan pengamanan Kantor Kecamatan 5. Menginventariskan permasalahan yang berhubungan dengan ketentraman dan ketertiban wilayah Kecamatan 60

6. Melaksanakan patrol wilayah dalam rangka mencegah timbulnya gangguan dan ketertiban 7. Melaksanakan pembagian anggota Linmas Desa/Kelurahan 8. Mensosialisasikan pengawasan terhadap Perda dan Peraturan Perundang- undangan yang lain 9. Melaksanakan pembinaan generasi muda dan masyarakat guna mencegah timbulnya penyakit masyarakat 10. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengamanan pemilihan 11. Melaksanakan pembinaan Ormas dan lembaga masyarakat lainya 12. Menyiapkan kegiatan upacara -upacara hari besar nasional dan upacara lainnya 13. Melaksanakn bimbingan teknis kepada Dewan/ Kelurahan sesuai dengan bidang dan tugasnya 14. Mengelola buku register Kecamatan sesuai dengan bidang dan tugasnya

5. Seksi Pembangunan

Adalah unsur pelaksanaan Pemerintahan Kecamatan dibidang

Pembangunan Masyarakat Desa, dipimpin oleh seorang kepala seksi yang dibawah dan bertanggung jawab kepada camat. Adapun tugasnya adalah sebagai berikut :

1. Membina, memberikan sosialisasi dan bimbingan teknis pelaksanaan proyek-proyek pembangunan diwilayah Kecamatan 2. Membantu kelancaran pelaksanaan pencairan dana Desa/Kecamatan dari proyek-proyek tersebut 3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan proyek baik fisik maupun administatie 4. Menginventasikan baik yang dibiayi dari Pemerintah Kabupaten, Propinsi maupun dari pusat, dan swadaya dari masyarakat 5. Mempersiapkan program kerja dan pengembangan PKK 61

6. Menyusun program, pedoman dan petunjuk pembinaan untuk usaha pembangunan perekonomian 7. Mensosialisasikan dan pembinaan untuk pengembangan dan peningkatan dari hasil-hasil produksi pertanian kerajinan industry kecil dan koprasi 8. Menginventarisasi bantuan-bantuan yang ada didaerah 9. Koordinasi dalam rangka mensukseskan program pertanian 10. Melaksanakan pembuatan propel Desa dan Kecamatan dalam angka 11. Merencanakan, melaksanakan, menyusun dan melaporkan kegiatan lomba Desa 12. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pelaporan penanganan limbah dengan dinas terkait 13. Membuat laporan secara rutin maupun insidentil yang berkaitan dengan bidang tersebut 14. Mengelola buku register Kecamatan sesuai dengan bidang tugasnya 15. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh camat dan sekcam sesuai dengan bidang tugasnya

6. Seksi Pembangunan Ekonomi

Seksi pengembangan ekonomi membantu camat dalam hal perekonomian masyarakat dan perhatian lingkungan hidup, antara lain:

1. Perekomendasian izin pendirian usaha kecil menengah untuk pengembangan usaha dan permodalan 2. Perekomendasian permohonan izin usaha industi 3. Perekomendasian permohonan surat izin usaha bisnis perdagangan 4. Pengawasan terhadap pembuangan limbah melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup 5. Penanganan dan pengawasan terhadap tingkat kebersihan lingkungan masyarakat berkoordinasi dengan Dinas Kebersiham dan Pertamanan Kota 6. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan dibidang perekonomian

62

7. Seksi Kesejahteraan Masyarakat

Seksi Kesejahteraan sosial masyarakat membantu camat dalam hal meningkatkan kemandirian masyarakat melalui kegiatan kemasyarakatan seperti :

1. Usaha pemberdayaan peningkatan kesehatan dan gizi masyarakat 2. Pemberian beasiswa terhadap masyarakat yang dianggap tidak mampu 3. Administrasi pembagian beras miskin (raskin) termasuk dalam koordinasi dengan kelurahan dalam pendistribusian beras miskin tersebut. 4. Penanggulangan bencana alam 5. Pengkoordinasi kegiatan dalam rangka upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk olleh camat dan terbagi dalam bergai kelompok sesuai dengan bidang tugas keahlian masing-masing, mempunyai tugas melaksanakan sebagai tugas dan fungsi camat sesuai keahlian dan kebutuhan serta beban tugas diwilayah kecamatannya.

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut diats camat, sekertaris Kecamatan,

Kepala Seksi dan kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sikronisasi baik dalam lingkungan masing-masing mapun antara satuan organisasi jajaran pemerintahan daerah sesuai dengan tugas pokok masing-masing dapat memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

4.1.3 Visi dan Misi Kecamatan Balaraja

Dengan mempertimbangkan indikator kemajuan pembangunan dan laju pertumbuhan sosial, serta dampak yang jelas dari pertumbuhan sosial yang lemah 63

adalah terjadinya suikap frustasi dan sikap perilaku yang merisaukan ketentraman hidup. Untuk keluar dari kondisi dimaksud berdasarkan penjaringan aspirasi masyarakat stakeholders dan diskusi dapat disimpiulkan harapan masyarakat

Kecamatan sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

2. Peningkatan kualitas aparatur pemerintah daerah

3. Pengembangan sector produksi

4. Pengembangan kegiatan stategi

Berdasarkan pertimbangan kondisi obyektif seluruh sumber daya dan komitmen untuk meraih masa depan yang lebih baik maka diteteapkan visi sebagai berikut: “Terwujudnya masyarakat Kecamatan Balaraja yang maju beriman dan mandiri menuju peningkatan sarana dan prasarana transportasi dan berwawasan lingkungan pada tahun 2014”.

Yang dimaksud dengan:

1. Masyarakat Kecamatan Balaraja adalah kelompok orang dengan segala

kehidupannya yang meliputi sikap prilaku dan pola piker dalam sosial

budaya, agama. Politik, hokum. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang

memanfaatkan Sumber Daya Alam Dan Sumber Daya Bantuan yang

berada diwilayah Kecamatan Balaraja

2. Beriman adalah percaya, yakni, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Dengan mengetahui segala perintahnya dan menjauhi segala

larangannya. 64

3. Maju berarti cerdas, sehat, dinamis menuju taraf kehidupan yang lebih

baik

4. Mandiri berarti mampu mengatasi permasalahan dan hidup bertanggung

jawab dengan tidak ketergantungan kepada orang lain

5. Menuju peningkatan sarana dan prasarana transportasi berarti

memprioritaskan rehabilitas, peningkatan dan pembangunan jalan antara

Desa dan antara Kampung untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

6. Berwawasan lingkungan berarti orientasi pembangunan

mempertimbangkan kondisi lingkungan berarti orientasipembangunan

mempertimbangkan kondisi lingkungan yang harus dipatuhi oleh setiap

pelaku pembangunann karena pembangunan berwawasan lingkungan

akan member manfaat bagi kelangsungan hidup dan pembangunan

Untuk mewujudkan visi tersebut diatas maka ditetapkan misi pemerintahan Kecamatan Balaraja sebagai berikut:

1. Memfasilitasi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang

maju, sehat,produktif,partipartif, dan kompetitif

2. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dibelakang industry perumahan,

perdagangan koperasi, usaha kecil dan menengah serta sector informal

4.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Balaraja

Kecamatan Balaraja, merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) di Kabupaten Tangerang yang mempunyai wilayah kerja di

Kecamatan sebagai unsur pelaksana bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Kecamatan Balaraja dipimpin oleh Camat yang berkedudukan 65

sebagai koordinator penyelenggaraan pemerintahaan di wilayah kecamatan yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kecamatan Balaraja mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati dan tugas pemerintahan lainnya. Tugas pokok dan fungsi Kecamatan Balaraja mengacu pada Peraturan Bupati Tangerang Nomor 61 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas,

Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Tangerang

Dalam menyelenggarakan tugas pokok Kecamatan Balaraja mempunyaifungsi:

1. Pelaksanaan perencanaan dan perumusan bahan kebijakan program kerja

Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum, Pembangunan,

Pengembangan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.

2. Pelaksanaan pengumpulan, Pengelolaan, Penganalisaan Data dibidang

Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum, Pembangunan,

Pengembangan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.

3. Penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum,

Pembangunan, Pengembangan Ekonomi dn Kesejahteraan Sosial.

4. Pelaksanaan inventarisasi aset daerah atau kekayaan daerah lainnya yang ada

di Wllayah Kecamatan serta pemeliharaan dan pengelolaan fasilitasi Umum

dan Sosial.

5. Pelaksanaan pertimbangan pengangkatan Kepala Desa/Kelurahan. 66

6. Pelaksanaan peningkatan usaha-usaha pengembangan ekonomi Desa dan

Kelurahan.

7. Pelaksanaan ketatausahaan umum dan kepegawaian, perencanaan dan

keuangan.

8. Pelaksanaan pemberian rekomendasi/perijinan kewenangan di bidang

Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum, Pembangunan,

Pengembangan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial sesuai dengan

kewenangannya.

9. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan

pemerintahan desa dan kelurahan.

10. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait dengan

kegiatan pemerintahan kecamatan.

11. Pelaksanaan Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi, Pengendalian serta

pelaporan kegiatan pemerintahan Kecamatan.

12. Pelaksanaan urusan pemerintahan lainnya yang dilimpahkan ke kecamatan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, berdasarkanPeraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintahdengan Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) serta

Peraturan Bupati Tangerang Nomor 63 Tahun 2010 tentang Pelimpahan Sebagian

Urusan Pemerintahan kepada Kecamatan.

67

4.3 Identitas Respoden

4.3.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pegawai desa Di Kecamatan Balaraja

Tahun 2012. Dimana populasinya berjumlah 64 orang responden. Dalam mengisi kuesioner, responden diminta memberikan identitas diri sebagai penunjang data.

Dimana identitas diri meliputi jenis kelamin dengan usia.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Jenis Kelamin

Pegawai Jenis kelamin

Desa Laki-Laki Perempuan Desa Sukamurni 7 1 Sentul Jaya 8 - Sentul 7 1

Talagasari 7 1 Gembong 7 1 Cengkudu 7 1 Saga 7 1 Tobat 8 - Total 58 6

Sumber : Data primer yang diolah 2014

Dari tabel di atas terlihat jelas bahwa karakteristik responden jenis kelamin laki-laki dalam penelitian ini sebanyak 58 responden, sedangkan karakteristik responden jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 6 responden dari 64 sebagai sampel.

68

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Tingkat Usia

Pegawai Tingkat usia Desa 20 s/d 30 thn 31 s/d 45 thn Desa Sukamurni 3 6 Sentul Jaya 3 5 Sentul 2 6 Talagasari 2 6 Gembong 1 7 Cengkudu 3 5 Saga 2 5 Tobat 3 5 Total 19 45

Sumber : Data primer yang diolah 2014

Berdasarkan tabel di atas menunjukan jumlah responden berdasarkan usia adalah pegawai desa Di Kecamatan Balaraja Tahun 2012 dari 64 responden. Dari hasil pengumpulan data, usia 20 s/d 30 tahun sebanyak 19 responden dan untuk usia 31 s/d 45 tahun sebanyak 45 responden.

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Tingkat Pendidikan

Pegawai Tingkat Pendidikan Desa SMP SMA D3 S1 Desa Sukamurni 1 8 - - Sentul Jaya 1 7 - - Sentul 1 5 - 2 Talagasari 1 5 - 3 Gembong 1 5 - 1 Cengkudu 4 3 1 - Saga - 7 - - Tobat 2 5 - 1 Total 11 45 1 7

Sumber : Data primer yang diolah 2014 69

Berdasarkan tabel di atas menunjukan jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan adalah pegawai desa Di Kecamatan Balaraja Tahun 2012 dari 64 responden. Dari hasil pengumpulan data, tingkat pendidikan SMP sebanyak 11 responden, SMA sebanyak 43 responden, D3 sebanyak 7 responden dan S1 sebanyak 1 orang responden.

4.4 Pengujian Persyaratan Statistik

4.4.1 Uji Validitas Instrumen

Dalam penelitian ini, hal yang dilakukan pertama kali adalah melakukan uji validitas instrumen, karena hal tersebut dimaksudkan untuk kecermatan dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan suatu fungsi alat ukurnya serta digunakan untuk valid tidaknya suatu kuisioner. Kevaliditasan instrumen dapat menggambarkan bahwa suatu instrumen benar-benar mampu mengukur variabel yang akan diukur dalam penelitian serta mampu menunjukan tingkat kesesuaian antar konsep dengan hasil pengukuran. Adapun rumus yang digunakan adalah menggunakan statistic korelasi product moment dengan bantuan SPSS Statistic versi 16.0 dengan hasil sebagai berikut :

nxy    yx  r = 2 2 2     2   yynxxn 

Keterangan :

r = Besarnya korelasi product moment

n = Jumlah sampel

∑x = jumlah skor dalam sebaran x

∑y= jumlah skor dalam sebaran y 70

∑xy = jumlah hasil kali skor x dan y yang berpasangan

∑x2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

∑y2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Instrumen

No Pernyataan Nilai r R table Kesimpulan 1 Q1 0,291 0,244 Valid 2 Q2 0,604 0,244 Valid 3 Q3 0,695 0,244 Valid 4 Q4 0,475 0,244 Valid 5 Q5 0,745 0,244 Valid 6 Q6 0,684 0,244 Valid 7 Q7 0,384 0,244 Valid 8 Q8 0,745 0,244 Valid 9 Q9 0,605 0,244 Valid 10 Q10 0,707 0,244 Valid 11 Q11 0,464 0,244 Valid 12 Q12 0,563 0,244 Valid 13 Q13 0,799 0,244 Valid 14 Q14 0,780 0,244 Valid 15 Q15 0,860 0,244 Valid 16 Q16 0,790 0,244 Valid 17 Q17 0,819 0,244 Valid 18 Q18 0,684 0,244 Valid 19 Q19 0,534 0,244 Valid 20 Q20 0,549 0,244 Valid 21 Q21 0,785 0,244 Valid 22 Q22 0,585 0,244 Valid 23 Q23 0,571 0,244 Valid Sumber : Data primer diolah, 2014

Adapun dari kriteria item atau butir instrumen yang digunakan adalah apabila r hitung > r tabel, maka item atau butir instrumen dinyatakan valid, dan jika r hitung < r tabel, maka item atau butir instrumen dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa semua instrumen adalah valid. 71

4.4.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Untuk menjaga kehandalan dari sebuah instrumen atau alat ukur, maka peneliti melakukan uji reliabilitas dimana instrumen yang dilakukan uji reliabilitas adalah instrumen yang dinyatakan valid sedangkan instrumen yang tidak valid maka tidak bisa dilakukan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS Statistic 16.0. adapun hasil dari uji reliabilitas yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah nilai Alpha Cronbach sebesar 0.937. jika kita mengacu pada Siegel yang menggunakan pedoman reliability instrument adalah sebesar 0.30 artinya 0.937 > dari 0.30 sehingga instrumen yang diuji dapat reliabel.

Rumus Alpha Cronbach

 K  1  si  ri1 =    K 1  st     

Keterangan :

ri1 = Koefisien Reliabilitas Internal seluruh item

K = banyaknya item

Si = jumlah varians skor tiap-tiap item

St = varians total

72

Tabel 4.4

Uji Reliabilitas Instrumen

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .937 23

Sumber : Data primer diolah, 2014

Dari hasil Realibilitas pada penelitian ini diperoleh hasil yang menyatakan reliable, karena memiliki nilai Alpa Cronbach sebesar 0,937 yang artinya lebih besar dari pada 0,30. Nilai tersebut diambil dari jumlah hitung 23 instrumen yang menjadi hasil hitungan penelitian.

4.5 Analisis Data

Jenis dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, maka data yang diperoleh tidak hanya berbentuk pernyataan dari hasil kuisioner, melainkan ditampilkan dari hasil penelitian yang berbentuk angka yang kemudian diolah. Skala yang dipakai dalam kuisioner adalah skala likert, dimana pilihan jawaban terdiri dari 4 item, antara lain 4 = (Sangat setuju), 3

= (Setuju), 2 = (Tidak setuju), sedangkan 1 = (Sangat tidak setuju). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan indikator evaluasi yang terdiri dari efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, ketepatan.

Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai bagaimana penilaian, Evaluasi

Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD) Di Kecamatan Balaraja

Kabupaten Tangerang Tahun 2012, lebih lengkapnya peneliti akan menguraikan 73

dalam bentuk diagram disertai penjelasan dan kesimpulan hasil jawaban dari pernyataan yang diajukan kepada para responden melalui penyebaran kuisioner yaitu sebagai berikut:

4.5.1 Efektivitas

Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai atau tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya yang terdiri dari pelaksanaan kebijakan sesuai prosedur dan hasil yang diharapkan. Dari kedua sub indikator tersebut sudah dapat dilihat bagaimana nantinya proses pembangunan yang ada di Desa-desa

Kecamatan Balaraja dari dana alokasi desa tersebut, masyarakat desa menjalankan atau melaksanakan amanat yang diberi oleh Kepala Desa untuk membangun fasilitas yang sudah ditentukan dengan memperbaiki fasilitas-fasilitas yang ada di desa yang dianggap masih kurang kemudian menjalankan sesuai prosedur sampai mendapatkan hasil yang diharapkan, salah satunya ada dipenjelasan beberapa diagram dibawah ini yang peneliti susun sesuai keadaan yang ada di Desa

Kecamatan Balaraja.

74

Diagram 4.5.1.1

Perbaikan jalan atau perehaban Kantor Desa sesuai dengan anggaran desa

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.1 di atas, terdapat 41% responden menjawab setuju, 16% responden menjawab sangat setuju, 7% responden menjawab tidak setuju, dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju atas pernyataan tersebut. Mayoritas responden menjawab setuju atas pernyataan dari perbaikan jalan atau perehaban kantor desa sesuai anggaran desa, sehingga masyarakat menilai bahwa pentingnya suatu anggaran desa dapat mempengaruhi pembangunan desa di Kecamatan Balaraja, apalagi Kecamatan tersebut merupakan Kecamatan yang masih banyak kekurangan atau belum cukup baik infrastrukturnya. Adapun maksud dari perbaikan jalan atau perehaban kantor desa ini sebagai salah satu bentuk dari bagaimana orang-orang yang mengurusi alokasi dana desa bisa mendapatkan fasilitas yang baik dan nyaman dalam bekerja, apabila kantor desa nya sudah bagus dan tertata dengan rapih maka masyarakat pun dapat melihat dan bisa menggambarkan orang yang bekerja disana sudah bisa 75

bekerja dengan baik kemudian dengan perbaikan jalan nya juga dapat membantu masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini semua akan dapat merasakan kenyamanan dalam proses perbaikan jalan dan perehaban Kantor Desa di Kecamatan Balaraja.

Diagram 4.5.1.2 Pemerintah maksimal dalam pencapain tujuan program Alokasi Dana Desa (ADD)

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.2 di atas, terdapat 34% responden menjawab setuju, 18% responden menjawab tidak setuju, 10% responden menjawab sangat setuju, dan 2% responden menjawab sangat tidak setuju. Mayoritas respsonden menjawab setuju atas pernyataan pemerintah maksimal dalam pencapaian tujuan program alokasi dana desa (ADD), dalam hal ini pemerintah sudah berupaya sebaik mungkin memaksimalkan alokasi dana desa untuk kepentingan atau pembangunan di Kecamatan Balaraja yang diberikan dari Pemkab Tangerang dan

Pemkab Tangerang pun wajib mengawasi ketat serta mengevaluasi penggunaan bantuan dana alokasi desa tersebut. Konsep dari bantuan dana alokasi desa sendiri 76

ini sering sekali terjadi penyelewengan disetiap desa, untuk itu pemerintah harus punya konsep dalam memonitoring penggunaan bantuan desa ini. Untuk diketahui, bantuan dana alokasi desa ini diberikan kepada setiap desa tergantung potensi dan luas wilayah masing-masing desa, yaitu berkisar Rp. 30 juta sampai

150 juta perdesa dengan dana yang sudah ditetapkan dari Pemkab Tangerang tersebut, di Kecamatan Balaraja dianggap telah berhasil memaksimalkan dana yang akan dipakai untuk pembangunan yang ada di desanya.

Diagram 4.5.1.3 Dana yang diberikan dimaanfaatkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.3 di atas, terdapat 26% responden menjawab setuju, 19% responden menjawab sangat setuju, 10% responden menjawab sangat tidak setuju, dan 9% responden menjawab tidak setuju. Mayoritas respsonden menjawab setuju atas pernyataan dana yang diberikan dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, masyarakat di desa Kecamatan Balaraja memaksimalkan alokasi dana desa dengan baik, contohnya membuat paving block 77

atau drainase, masyarakat mengoptimalkan dana yang dibutuhkan sesuai dengan dana yang diperlukan untuk membuat kedua pembangunan tersebut. Tidak mudah tentunya dalam membagi-bagi dana untuk pembuatan pembangunan yang ada di desa, karena kebanyakan masyarakat juga tidak banyak yang mengerti bagaimana cara mengatur keuangan atau dana dengan baik atau sesuia dnegan prosedur apa yang telah ditetapkan oleh Pemkab Tangerang. Untuk itu dibutuhkan juga seseorang yang mengerti atau ikut bantu mengawasi pengeluaran alokasi dana desa ini agar tersistem dengan rapih dan baik.

Diagram 4.5.1.4 Anggaran dana bantuan Alokasi Dana Desa (ADD) yang diberikan sudah memadai

Sumber: Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.4 di atas, terdapat 29% responden menjawab setuju, 22% responden menjawab tidak setuju, 8% responden menjawab sangat tidak setuju, dan 5% responden menjawab sangat setuju. Mayoritas respsonden menjawab setuju atas pernyataan anggaran dana bantuan alokasi dana desa yang 78

diberikan sudah memadai, alokasi dana desa yang diberikan oleh Pemkab sekitar

RP. 30 juta sampai dengan 150 juta ini dianggap memadai dan sudah dapat membantu banyak pembangunan desa-desa yang ada di Kecamatan Balaraja ini.

Tujuan dari pada alokasi dana desa sendiri ialah bertujuan untuk meningkatkan aspek pembangunan baik secara prasarana fisik maupun non fisik dalam rangka mendorong tingkat partisipasi masyarakat untuk pemberdayaan dan perbaikan taraf hidupnya, sudah jelas masyarakat akan secara bersama-sama membangun desa nya dengan baik walaupun mereka sendiri tidak akan mampu melakukan perubahan sendiri. Setidaknya desa yang mendapatka alokasi dana desa atau bantuan dari Pemkab ini dapat bersama-sama mengelola dengan baik walaupun bantuan yang diberikan sedikit. Diharapkan masyarakat dapat yakin akan pentingnya pembangunan ini dan bagaimana keberhasilan yang nantinya akan dicapai.

4.5.1.2 Efisiensi

Efisiensi diartikan sebagai rasio keluaran keluaran dibanding masukan kriterian jangka pendek ini memfokuskan pada siklus masukan serta proses keluaran bukannya menekankan pada elemen masukan dan proses. Ukuran efisiensi termasuk tingkat pendapatan dari kapasitas dan asset unit biaya. Ukuran efisiensi tidak bias harus dalam bentuk rasio manfaat, biaya keluaran atau waktu.

Efisiensi menentukan bagaimana waktu yang telah ditetapkan terlebih dahulu kemudian dibentuk semacam jadwal atau lama nya waktu kegiatan pembangunan.

Semua ini dibentuk agar nantinya pelaksanaan jenis kegiatan yang ada di Desa

Kecamatan Balaraja dapat berjalan dengan baik dan sesuai aturan. Tidak hanya 79

waktu yang termasuk dalam indikator efisensi ini akan tetapi ada juga ukuran, dimana telah ditetapkan seberapa besar bentuk ukuran pembangunan yang akan dibangun untuk memaksimalkan waktu dan juga tenaga. Jenis-jenis efisiensi ini memiliki banyak jenis, dapat dilihat dari beberapa diagram dibawah ini.

Diagram 4.5.1.5 Pelaksanaan kegiatan program Alokasi Dana Desa (ADD) disetiap desa di Kecamatan Balaraja sudah maksimal

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.5 di atas, terdapat 24% responden menjawab setuju, 15% responden menjawab tidak setuju, dan 15% responden menjawab sangat tidak setuju dan 10% menjawab sangat setuju. Mayoritas respsonden menjawab setuju atas pernyataan pelaksanaan kegiatan program alokasi dana desa disetiap desa di Kecamatan Balaraja sudah maksimal, dalam pelaksanaan setiap kegiatan nantinya penting juga memiliki perencanaan karena dimaksudkan untuk memperhatikan setiap kebutuhan pembiayaanya. Apabila memang diperlukan dana yang besar hendaknya dianggarkan secara multi years dan hal tersebut harus didukung dengan komitmen bersama yang kuat dalam pelaksanaannya, karena 80

dimungkinkan juga bahwa program atau kegiatan tersebut baru selesai lebih dari satu masa kepemimpinan kepala desa. Tingkat partisipasi masyarakat dan kepedulian masyarakat juga diperlukan agar dapat membantu mensukseskan program-program yang telah dibuat oleh masing-masing desa disetiap Kecamatan yang ada di Kecamatan Balaraja. Pelaksanaan progran ini jika ingin berjalan dengan baik juga hendaknya memiliki penanggungjawab yang berbeda-beda, misalnya pembuatan drainase mempunyai koordinator yang berbeda dengan pembuatan paving block, hal ini dimaksudkan agar setiap penanggungjawab dapat bekerja dengan baik serta mampu menjadi pemimpin yang dapat membentuk tim yang solid. Kebanyakan masyarakat hanya fokus kepada pembuatan pembangunan yang menurutnya tidak menyusahi dirinya sendiri dan cenderung memilih yang mudah, untuk itu peran dari penanggungjawab ini agar mampu memilih orang-orang yang dipercaya dapat mengerjakan program pembangunan dengan baik bersama yang lainnya.

81

Diagram 4.5.1.6 Tanggungjawab yang dipegang oleh setiap desa di Kecamatan Balaraja sudah optimal

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.6 di atas, terdapat 26% responden menjawab tidak setuju, 21% responden menjawab setuju, 9% responden menjawab sangat tidak setuju, dan 8% responden menjawab sangat setuju. Mayoritas respsonden menjawab tidak setuju atas pernyataan tanggungjawab yang dipegang oleh setiap desa di Kecamatan Balaraja sudah optimal. Dalam hal ini masyarakat menilai tanggungjawab yang dipegang di Kecamatan Balaraja belum baik, padahal tanggungjawab sendiri merupakan salah satu cara bagaimana menanggung segala sesuatu dan siap juga menerima apapun akibat dan resikonya. Bertanggungjawab berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan bagaimana kewajiban harus dijalankan. Tanggungjawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian hidup bagi setiap manusia, tidak mudah mengemban tanggungjawab apalagi memegang tanggungjawab sekelas yang ada di desa karena akan dihadapi dengan kepala 82

banyak atau karakter manusia yang berbeda-beda serta akan mengalami kesulitan- kesulitan dalam menjalankan setiap program pelaksanaan.

Diagram 4.5.1.7 Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) sesuai kemampuan masing-masing desa

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.7 di atas, terdapat 32% responden menjawab setuju, 17% responden menjawab tidak setuju, 8% responden menjawab sangat tidak setuju, dan 7% responden menjawab sangat setuju. Mayoritas respsonden menjawab setuju atas pernyataan pelaksanaan alokasi dana desa sesuai kemampuan masing-masing desa. Kemampuan merupakan sesuatu yang harus dimiliki setiap orang, dan untuk pelaksanaan alokasi dana desa ini sebaiknya pemimpin atau penanggungjawab masing-masing program yang akan dibangun memilih sesuai kemampuan masing-masing orang, hal ini penting karena jika masing-masing desa tidak bisa menempatkan posisi orang-orang yang akan menjalankan program kerja nya maka akan berdampak tidak baik dan cenderung proses pembangunan akan lama jadinya. Akan tetapi di desa-desa Kecamatan 83

Balaraja ini sudah dianggap bisa menempatkan posisi orang-orang yang akan menjalankan program yang ada di masing-masing desa tersebut sesuai kemampuan yang mereka miliki terlihat dari jawaban responden yang ada di

Kecamatan Balaraja .

Diagram 4.5.1.8 Perbaikan jalan atau perebahan kantor desa sesuai bentuk dan ukuran yang ditetapkan

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.8 di atas, terdapat 24% responden menjawab setuju, 15% responden menjawab tidak setuju, dan 15% responden menjawab sangat tidak setuju dan 10% menjawab sangat setuju. Mayoritas respsonden menjawab setuju atas pernyataan perbaikan jalan atau perebahan kantor desa sesuai bentuk dan ukuran yang ditetapkan. Dalam hal ini kesesuaian bentuk dan ukuran dari perbaikan jalan atau perebahan kantor desa di Kecamatan Balaraja dianggap sudah sesuai dengan apa yang ditentukan dan ditetapkan sebelum perbaikan jalan atau perbahan kantor tersebut dikerjakan. Koordinasi yang ada 84

antara masyarakat dan team pengawas sudah berjalan dengan baik apalagi waktu yang ditetapkan juga sudah sesuai. Bentuk dan ukuran perbaikan jalan dan perebahan kantor ini telah dihitung sesuai dengan keadaan dan bentuk rusaknya jalan yang ada di masing-masing desa di Kecamatan Balaraja dan juga perebahan kantornya yang masih ditemukan kerusakan-kerusakan kecil dan sedikit menambah perluasan tata letak ruang wilayah kantor desa nya agar kantor desa terlihat lebih leluasa sehingga orang yang bekerja disana merasa nyaman dan masyarakat yang datang kesana juga dapat merasakan pelayanan yang baik.

4.5.1.3 Kecukupan

Kecukupan berkenan dengan seberapa jauh suatu tingkat efektivitas memuaskan kebutuhan, nilai, atau kesempatan yang menumbuhkan adanya masalah. Kriteria kecukupan menekankan pada kuatnya hubungan antara alternative kebijakan dengan hasil yang diharapkan, terdiri dari kebijakan sesuai dengan keinginan masyarakat dan pencapaian hasil yang diinginkan untuk memecahkan masalah. Cara menentukan kecukupan dapat dilihat dari bagaimana desa tersebut memiliki kekurangan-kekurangan yang nantinya akan dibuat menjadi lebih baik lagi. Apakah setelah dibuat fasilitas baru dapat membantu masyarakat di kehidupan sehari-hari atau menyusahkan masyarakat sehingga timbul bebrapa masalah. Untuk itu semua harus diperhitungkan agar nantinya semua program yang akan dijalankan tidak mengalami kendala. Beberapa jenis dari indikator kecukupan dapat dilihat dari diagram-diagram dibawah ini.

85

Diagram 4.5.1.9 Program Alokasi Dana Desa (ADD) membantu masyarakat desa

Sumber: Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.9 di atas, terdapat 22% responden menjawab setuju, 18% responden menjawab tidak setuju, dan 18% responden menjawab sangat tidak setuju, dan 6% responden menjawab sangat setuju. Mayoritas respsonden menjawab setuju atas pernyataan program alokasi dana desa membantu masyarakat desa. Pemberian program alokasi dana desa ini merupakan wujud pemenuhan hak desa dalam rangka penyelenggaraan otonomi desa. Alokasi dana desa bersumber dari bagaimana dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima. Program alokasi dana desa digunakan untuk menyususn strategi apa saja yang nantinya akan dibangun disetiap masing-masing desa yang ada di Kecamatan Balaraja. Program alokasi dana desa ini dibentuk bersama-sama oleh masyarakat dan juga diawasi oleh kepala desa membentuk apa saja yang dibutuhkan di setiap desa untuk menunjang kehidupan sehari-hari, contohnya program pembuatan drainase disetiap RT, maka masyarakat akan dibagi-bagi 86

tugas sesuai dengan kemampuan dan kesediaan nya masing-masing. Sering sekali pembagian tugas-tugas untuk menyelesaikan program yang ada di setiap desa tidak dihendaki oleh masyarakatnya itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran diri untuk menciptakan dan membangun desa yang bersih dan nyaman.

Diagram 4.5.1.10 Adanya proram Alokasi Dana Desa (ADD) dapat mencapai hasil yang diinginkan masyarakat desa.

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.10 di atas, terdapat 24% responden menjawab setuju, 23% responden menjawab tidak setuju, dan 12% responden menjawab sangat tidak setuju, dan 5% responden menjawab sangat setuju. Mayoritas respsonden menjawab setuju atas pernyataan adanya program alokasi dana desa dapat mencapai hasil yang diinginkan masyarakat desa. Program alokasi dana desa ini menjadi satu-satunya harapan dari masyarakat yang ada di Kecamatan

Balaraja untuk itu mereka sangat berharap besar dari alokasi dana desa ini agar dapat membantu mereka diberikan semacam hadiah akan tetapi dari semua itu masyarakat juga harus ikut serta dalam mensukseskan agenda atau kegiatan 87

program alokasi dana desa ini. Berbicara hasil pastinya masyarakat menginginkan hasil yang memuaskan artinya dari hasil pembangunan tersebut, masyarakat di

Desa Kecamatan Balaraja tidak lagi merasa kekurangan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dan dapat pula membantu dalam hal lain.

Diagram 4.5.1.11 Program Alokasi Dana Desa (ADD) sesuai dengan harapan masyarakat desa

Sumber : Hasil Penelitian 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.11 di atas, terdapat 31% responden menjawab setuju, 23% responden menjawab tidak setuju, dan 5% responden menjawab sangat setuju, dan 5% responden menjawab sangat tidak setuju. Mayoritas respsonden menjawab setuju atas pernyataan program alokasi dana desa sesuai dengan harapan masyarakat desa. Banyak harapan-harapan dari masyarakat yang menginginkan di desa nya mendapatkan kelengkapan-kelengkapan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kehidupan nya sehari-hari, untuk itu masyarakat di desa Kecamatan Balaraja mengupayakan dari program alokasi dana desa yang 88

diberikan Pemkab telah sesuai dengan yang mereka harapkan. Program-program ini nantinya akan dijalankan bersama-sama sesuai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya. Agar setiap program sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat, pelaporan dari setiap kegiatan hendaknya dimonitoring dengan baik dan didukung oleh beberapa faktor seperti disposisi pelaksanaan yang baik dan berkomitmen terhadap pencapaian tujuan. Adapun diperlukannya komunikasi yang baik antar aparat pelaksana dan masyarakat demi tercapainya program yang baik.

Diagram 4.5.1.12 Mengenai target atau waktu yang diberikan sudah cukup dalam pelaksanaan perbaikan jalan atau perbaikan rehab kantor desa

Sumber : Hasil Penelitian 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.12 di atas, terdapat 26% responden menjawab setuju, 22% responden menjawab tidak setuju, dan 12% responden menjawab sangat tidak setuju, dan 4% responden menjawab sangat setuju. Mayoritas respsonden menjawab setuju atas pernyataan mengenai target dan waktu yang 89

diberikan sudah cukup dalam pelaksanaan perbaikan jalan atau perbaikan rehab kantor desa. Dalam hal ini, masyarakat yang ada di desa Kecamatan Balaraja dianggap sudah bisa memberikan atau mengestimasikan waktu untuk mengerjakan perbaikan jalan dan rehab kantor desa dengan baik, karena sudah sesuai dengan target dan hal tersebut sangat penting mengingat untuk mengerjakan program tersebut tidaklah mudah. Menyusun startegi atau mengatur waktu dalam kegiatan pengerjaan seperti perbaikan jalan atau rehab kantor desa terkadang tidak tepat sasaran dan cenderung lambat atau dapat dikatakan dengan istilah “ molor “ sehingga dibutuhkan strategi yang ampuh dan konsep yang baik.

Team panitia memberikan waktu kepada masyarakat sesuai dengan perhitungan segala macam jenis kegiatan yang akan dikerjakan sehingga diharapkan penyelesaian pembangunan sesuai dengan target atau yang diinginkan semua masyarakat yang ada di desa Kecamatan Balaraja.

90

4.5.1.4 Perataan

Perataan adalah suatu kriteria untuk menseleksi sejumlah alternatif untuk dijadikan rekomendasi didasarkan pada pertimbangan apakah alternatif yang direkomendasikan tersebut menghasilkan lebih banyak distribusi yang adil atau wajar terhadap risorsis yang ada dalam masyarakat. Perataan adalah bentuk upaya atau langkah dari pemerintah dalam mengambil tindakan atau keputusan apakah setiap desa nantinya akan diberikan bantuan alokasi dana desa yang sama dengan desa yang lainnya. Berikut penjelasan diagram dari indikator perataan, dapat dilihat dibawah ini.

Diagram 4.5.1.13 Bantuan program Alokasi Dana Desa (ADD) diberikan secara merata ke setiap Desa-desa di Kecamatan Balaraja

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.13 di atas, terdapat 23% responden menjawab tidak setuju, 20% responden menjawab sangat tidak setuju, dan 15% responden setuju, dan 6% responden menjawab sangat setuju. Mayoritas respsonden 91

menjawab tidak setuju atas pernyataan program bantuan alokasi dana desa diberikan secara merata ke setiap desa-desa di Kecamatan Balaraja. Tidak mudah memberikan bantuan program alokasi dana desa di setiap Kecamatan, apalagi setiap masing-masing desa memiliki karakteristik masyarakat yang berbeda-beda dan juga sarana dan prasarana yang terdapat disetiap desa. Sangat menjadi hal yang sulit mengingat alokasi dana desa ini diberikan secara langsung oleh Pemkab ke masing-masing kepala desa, jika di setiap kepala desa tidak mencerminkan sosok pemimpin yang jujur dan tidak bertanggungjawab akan berdampak pula kepada pembagian alokasi dana desa tersebut. Mayoritas responden dalam penelitian ini menjawab tidak setuju karena sudah merasakan bagaimana tidak meratanya pembagian progran alokasi dana desa yang terdapat di Kecamatan

Balaraja ini.

92

Diagram 4.5.1.14 Dalam pelaksanaan pembangunan seperti gotong royong dalam perbaikan jalan atau rehab kantor desa masyarakat ikut bergotong royong

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan garfik 4.5.1.14 di atas, terdapat 22% responden menjawab sangat tidak setuju, 20% responden menjawab setuju, dan 18% responden sangat tidak setuju, dan 4% responden menjawab sangat setuju. Mayoritas respsonden menjawab tidak setuju atas pernyataan dalam pelaksanaan pembangunan seperti gotong royong dalam perbaikan jalan atau rehab kantor desa masyarakat ikut bergotong royong. Kenyataan nya, tidak semua masyarakat ikut serta dalam membantu pelaksanaan program alokasi dana desa ini, contohnya saja dalam hal gotong royong untuk perbaikan jalan dan rehab kantor desa. Kebanyakan masyarakat menganggap proses pembangunan tersebut dilakukan oleh banyak orang, sehingga mereka atau kebanyakan dari masyarakat cenderung mempercayakan nya kepada orang yang bisa bekerja atau melakukan perbaikan- perbaikan. Hal tersebut akan berdampak kepada kesenjangan sosial dimana 93

masyarakat akan merasa iri dengan orang yang tidak bekerja membantu memperbaiki jalanan yang rusak atau bahkan rehab kantor desa.

Diagram 4.5.1.15 Dana bantuan program Alokasi Dana Desa ( ADD ) didistribusikan kepada desa yang mendapatkan bantuan alokasi dana desa

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.15 di atas, terdapat 27% responden menjawab setuju, 17% responden menjawab tidak setuju, dan 18% responden sangat tidak setuju, dan 2% responden menjawab sangat setuju. Mayoritas respsonden menjawab setuju atas pernyataan dana bantuan program alokasi dana desa didistribusikan kepada desa yang mendapatkan bantuan alokasi dana desa saja, dengan kata lain pelaksanaan aloaksi dana desa selama ini lebih berkecenderungan sebatas pemerataan anggaran bagi masing – masing RT/RW tanpa memberikan kontribusi jangka panjang bagi pemberdayaan masyarakat.

Namun bukan berarti sebisa mungkin pembangunan sarana fisik diminimalisir, yang utama perlu dipertimbangkan adalah apakah pembangunan fisik tersebut 94

memang memberikan kontribusi yang besar dan produktif bagi masyarakat dan

Inilah yang harus benar – benar dipikirkan dan pertimbangkan oleh masyarakat dan pihak-pihak yang mengawasi program alokasi dana desa ini serta bagaimana seharusnya desa dapat mengelola menggunakan menggunakan anggaran aloaksi dana desa nya sehingga tujuan yang diharapkan dari anggaran tersebut dapat terwujud. Hal mendasar yang harus dilakukan aparatur desa adalah membuat perencanaan berjangka menengah atau panjang dengan memfokuskan pada satu atau dua program atau kegiatan yang mampu memberikan kontribusi besar bagi masyarakat utamanya.

4.5.1.5 Responsivitas

Responsivitas berkenan dengan seberapa jauh suatu kebijakan dapat memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-kelompok masyarakat tertentu. Kriteria responsivitas adalah penting karena analisis yang dapat memuaskan semua kriteria lainnya efektivitas, efisiensi, kecukupan kesamaan masih gagal jika belum menanggapi kebutuhan actual dari kelompok yang semestinya diuntungkan dari adanya suatu kebijakan. Responsivitas merupakan hal yang penting dalam melayani masyarakat yang ada di Desa Kecamatan

Balaraja, peka atau tidaknya pemerintah dalam menanggapi setiap keluhan masyarakat mempengaruhi proses pelaksanaan kegiatan pembangunan dari program alokasi dana desa ini. Beberapa jenis dari indikator responsivitas dapat dilihat dari diagram dibawah ini.

95

Diagram 4.5.1.16 Ada tindakan yang dilakukan desa untuk mengantisipasikan kesenjangan presepsi

masyarakat yang mendapatkan bantuan dan tidak mendapatkan bantuan Alokasi

Dana Desa (ADD)

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.16 di atas, terdapat 23% responden menjawab tidak setuju, 21% responden menjawab setuju, dan 16% responden sangat tidak setuju, dan 4% responden menjawab sangat setuju. Mayoritas respsonden menjawab tidak setuju atas pernyataan ada tindakan yang dilakukan desa untuk mengantisipasi kesenjangan presepsi masyarakat yang mendapatkan bantuan dan tidak mendapatkan bantuan alokasi dana desa. Dalam hal ini, tidak semua desa yang ada di Kecamatan Balaraja mendapatkan alokasi dana desa, peran dari kepala desa yang seharusnya mengurusi masalah seperti ini dan biasanya desa- desa yang aktif dalam kegiatan program pengembangan desa lah yang akan mendapatkan program alokasi dana desa ini, untuk itu desa-desa yang mendapatkan program alokasi dana desa ini hendaknya dapat mengerjakan dan 96

menjalankan kewajiban sebagaimana mestinya dan tidak membuat kericuhan kepada desa yang tidak mendapatkan alokasi dana desa ini. Toleransi dan tenggang rasa juga diperlukan agar masyarakat dapat mengerti satu sama lainnya dan tidak melakukan perbuatan tercela agar segala pembangunan yang ada di setiap desa dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan apa yang diharapkan sebelumnya.

Diagram 4.5.1.17 Masyarakat desa yang tidak dapat bantuan Alokasi Dana Desa (ADD) ikut serta dalam membantu program Alokasi Dana Desa (ADD)

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.17 di atas, terdapat 21% responden menjawab tidak setuju, 18% responden menjawab setuju, dan 17% responden sangat tidak setuju, dan 8% responden menjawab sangat setuju. Mayoritas respsonden menjawab tidak setuju atas pernyataan masyarakat desa yang tidak dapat bantuan alokasi dana desa ikut serta dalam membantu program alokasi dana desa.

Kenyataanya, tidak semua masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan alokasi 97

dana desa ini ikut serta dalam membantu menyelesaikan pembangunan yang ada di setiap masing-masing desa, tergantng dari bagaimana individu dapat memiliki rasa peduli kepada lingkungannya. Karena dalam hal ini dibutuhkan sosok pemimpin yang dapat membaur dan mengajak masyarakat yang tidak mendapatkan alokasi dana desa yang ada di desa nya ikut serta dalam membantu pembangunan yang ada di desa yang mendapatkan alokasi dana desa. Akan menjadi poin yang bagus apabila sesorang pemimpin ini berhasil melakukan hal tersebut, karena membantu proses cepat pembangunan dan semua akan merasakan hasil yang mereka telah lakukan bersama-sama serta menikmatinya dalam kehidupan sehari-hari.

Diagram 4.4.18 Adanya peran pendamping dalam membantu kegiatan program Alokasi Dana Desa (ADD)

Sumber : Hasil Penelitian,2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.18 di atas, terdapat 26% responden menjawab tidak setuju,21% responden menjawab setuju, dan 9% responden sangat tidak setuju, dan 8% responden menjawab sangat setuju. Mayoritas respsonden 98

menjawab tidak setuju dan setuju atas pernyataan adanya peran pendamping dalam membantu kegiatan program alokasi dana desa. Desa-desa yang terdapat di

Kecamatan Balaraja yang mendapatkan program alokasi dana desa ini tidak mendapatkan peran pendamping yang mengawasi atau memantau langsung dalam membantu segala kegiatan yang ada di desa-desa Kecamatan Balaraja. Hal ini masyarakat sendiri yang merasakan dan menilai langsung bahwa peran pendamping yang dimaksud tidak ada disana dan mereka membangun sendiri segala kegiatan yang ada di desa bersama masyarakat lainnya. Tentu saja ini mendapat perhatian khusus dimana dalam segala kegiatan program alokasi dana desa diwajibkan ada team pengawas yang mengawasi segala aspek pembangunan agar proses kegiatan dapat berjalan sesuai dengan strategi yang dibuat dan terstruktur sebagaimana yang telah disepakati bersama-sama sebelum memulai membangun proses pembangunan. Peran pendamping sendiri disini seolah-olah menjadi peran yang sangat vital atau dalam hal arti mempunyai tugas serta memberikan masukan-masukan dalam segala kegiatan.

99

Diagram 4.5.1.19 Sosialisasi yang disampaikan oleh Dinas Pemerintah Desa atau kecamatan Balaraja mengenai program Alokasi Dana Desa (ADD) dapat dipahami

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.19 di atas, terdapat 25% responden menjawab setuju,17% responden menjawab tidak setuju, dan 15% responden sangat setuju, dan 7% menjawab sangat tidak setuju. Mayoritas respsonden menjawab setuju atas pernyataan sosialisasi yang disampaikan oleh Dinas Pemerintahan Desa atau

Kecamatan Balaraja mengenai program alokasi dana desa dapat dipahami. Dalam hal ini, banyak dari masyarakat Kecamatan Balaraja yang antusias mengikuti sosialisasi apa itu yang dimaksud dengan program alokasi dana desa, selain itu masyarakat juga mengerti akan pentingnya salah satu program yang diberikan pemerintah tersebut. Sosialisasi merupakan salah satu bentuk dari pengenalan- pengenalan dan proses pendekatan kepada masyarakat tentang bagaimana suatu program dapat dijalankan dengan baik, sehingga semua orang dapat mengetahui berbagai banyak macam hal dari yang sebelumnya tidak mengetahui menjadi paham dan dapat mempraktekannya langsung dalam kehidupan sehari-hari. 100

4.5.1.6 Ketepatan

Ketetapan secara dekat berhubungan dengan rasionalitas substansi, karena pertanyaan tentang ketetapan kebijakan tidak berkenan dengan satuan kriteria individu tetapi dua atau lebih kriteria secara bersamaan . yang terdiri dari tujuan yang tepat sasaran.

Diagram 4.5.1.20 Pelaksanaan program Alokasi Dana Desa (ADD) di desa-desa sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis progam Alokasi Dana Desa (ADD)

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.20 di atas, terdapat 30% responden menjawab tidak setuju,19% responden menjawab setuju, 8% responden sangat setuju, dan

7% responden menjawab sangat tidak setuju. Mayoritas respsonden menjawab tidak setuju atas pernyataan pelaksanaan program alokasi dana desa, di desa-desa sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program alokasi dana desa. Pada proses penyampaian petunjukan pelaksanaan program alokasi dana desa yang merupakan bagian yang integral (satu kesatuan atau tidak terpisahkan) dari APBDes mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporannya sehingga dalam hal ini semua jelas bahwa petunjuk pelaksanaan dan 101

petunjuk teknis program alokasi dana desa sudah disesuaikan dengan masing- masing tugasnya. Akan tetapi, desa-desa yang ada di Kecamatan Balaraja ini pelaksanaan program yang dari alokasi dana desa ini tidak tepat sasaran atau tidak sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program sehingga masih kekurangan pengawasan dari penanggungjawab masing-masing program.

Pengelolaan alokasi dana desa yaitu transparan, akuntabel, dan partisipatif. Hal ini berarti alokasi dana desa harus dikelola dengan mengedepankan keterbukaan, dilaksanakan secara bertanggungjawab, dan juga harus melibatkan peran serta aktif segenap masyarakat setempat.

Diagram 4.5.1.21 Program Alokasi Dana Desa (ADD) sudah sesuai dengan peraturan Bupati No. 13 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati No.117 Tahun Bantuan Desa

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.21 di atas, terdapat 25% responden menjawab setuju,16% responden menjawab sangat tidak setuju, 13% responden tidak setuju, dan 10% responden menjawab sangat setuju. Mayoritas respsonden menjawab 102

setuju atas pernyataan program alokasi dana desa sudah sesuai dengan peraturan

Bupati No. 13 Tahun 2009 tentang perubahan atas Peraturan Bupati No. 117

Tahun Bantuan Desa. Dari dua macam peraturan tersebut yang mengarahkan bagaimana program alokasi dana desa diberikan ke desa-desa yang berhak mendapatkan program ini, masyarakat yang ada di desa Kecamatan Balaraja dapat memahami dan menggambarkan apa yang harusnya mereka lakukan dan mereka pertahankan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena alokasi dana desa biasanya diberikan kepada desa-desa yang mempunyai kepala desa yang aktif dalam segala kegiatan. Untuk itu dalam setiap desa hendaknya memiliki kepala desa yang bisa membawa desa nya menjadi desa yang mandiri, aktif, dan bisa membuat segala pembangunan yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.

103

Diagram 4.5.1.22 Sasaran program Alokasi Dana Desa (ADD) telah sesuai yang telah di tetapkan oleh desa di Kecamatan Balaraja

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.22 di atas, terdapat 26% responden menjawab setuju, 19% responden menjawab tidak setuju, 16% responden sangat setuju, dan

3% responden menjawab sangat tidak setuju. Mayoritas respsonden menjawab setuju atas pernyataan sasaran program alokasi dana desa telah sesuai yang telah ditetapkan oleh desa di Kecamatan Balaraja. Sasaran program alokasi dana desa ini diperlukan mekanisme kontrol dari masyarakat untuk mengawasi penggunaan alokasi dana desa ini, agar dana tersebut sesuai dengan peruntukannya meningkatkan pembangunan di desa. Mengingat segala keuangan desa yang semakin kuat pada jaman sekarang, penyelenggaraan Pemerintahan desa pun dituntut agar lebih akuntabel, yang didukung dengan sistem pengawasan dan keseimbangan antara Pemerintah desa dan lembaga desa. Dengan demikian penggunaan aloaksi dana desa ini bisa diawasi oleh masyarakat, agar alokasi dana 104

desa tersebut benar-benar digunakan untuk meningkatkan pelayanan publik yang ada di desa-desa Kecamatan Balaraja

Diagram 4.5.1.23 Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) sudah berjalan dengan efektif sesuai waktu yang ditetepkan

Sumber : Hasil Penelitian, 2014

Berdasarkan diagram 4.5.1.23 di atas, terdapat 26% responden menjawab setuju, 24% responden menjawab sangat setuju, 12% responden tidak setuju, dan

2% responden menjawab sangat tidak setuju. Mayoritas respsonden menjawab setuju atas pernyataan pelaksanaan alokasi dana desa sudah berjalan efektif sesuai waktu yang ditetapkan. Pelaksanaan alokasi dana desa yang ada di Kecamatan

Balaraja sudah berjalan dengan efektif, sehingga secara definitif desa atau dengan sebutan lain diartikan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas- batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat. Salah satu bentuk program alokasi dana desa ini yang ditetapkan 10% dari dana perimbangan pemerintah pusat dan dari daerah yang 105

diterima masing-masing pemerintah harus mengatur alokasi dana desa secara lebih jelas sebagai pelaksanaan peraturan pemerintah. Dari maksud diatas tersebut sudah jelas, jika ingin pelaksanaan program alokasi dana desa dapat berjalan dengan efektif maka harus banyak yang mengawasi serta mengatur setiap anggaran yang keluar dari pelaksanaan pembangunan yang dikerjakan agar sesuai waktu yang ditetapkan.

4.6 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai hipotesis diantaranya sebagai berikut :

“ Evaluasi Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD)

Dikecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012”.

Pengujian hipotesis yang dimaksud untuk mengetahui tingkat signifikasi dari hipotesis yang diajukan. Berdasarkan metode penelitian, maka pada tahap pengujian hipotesis penelitian ini, peneliti menggunakan rumus t-test satu sampel.

Adapun perhitungan hipotesis tersebut sebagai berikut :

Berdasarkan data yang diperoleh, maka skor ideal yang diperoleh adalah 4 x 23 x 64 = 5888. (4 = nilai dari setiap jawaban pernyataan yang diajukan pada responden. Criteria skor berdasarkan pada skala Likert, 23 = jumlah item pernyataan yang diajukan kepada responden. 64 = (jumlah sampel yang dijadikan responden). Lalu rata-ratanya yaitu 5888 : 64 = 92. 106

Evaluasi Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD) Dikecamatan

Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012 nilai yang dihipotesiskan yaitu tertinggi 65% dari nilai ideal. Artinya bahwa 0,65 x 5888 = 3827 dibagikan dengan jumlah sampel yang menjadi responden 64 = 59,8.

Hipotesis statistiknya dapat dirumuskan sebagai berikut : Ho untuk memprediksi μ lebih besar atau sama dengan 65% dari skor ideal paling tinggi.

Sedangkan Ha rendah atau kurang dari 65% dari skor ideal yang diharapkan. Atau dapat ditulis dengan rumus :

Ho = μ < 65% ≥0,65 x 5888 : 64 = 59,8

Diketahui :

= : 64 = 3690 : 64 = 57,65

0 = 65% = 0,65 x 5888 :64 = 59,8

s = 13,3 ( Dilihat dari std. Deviation di SPSS)

n = 64

Ditanya : t ?

Jawab :

t = 57,65 – 59,8 13,3 64 t = -2,15 13,3 64 t = -2,15 0,207 t = -10,38 107

Nilai thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel dengan derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 64 – 1 = 63 dan taraf kesalahan α = 5% untuk uji satu pihak (one tail test) karena harga thitung lebih kecil dari pada ttabel atau Ho

(-17,5 < 2,00) maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Dari perhitungan populasi ditemukan bahwa Evaluasi Pelaksanaan

Program Alokasi Dana Desa (ADD) Dikecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang

Tahun 2012, yaitu :

3690 x 100% = 62,66% 5888

Jadi, telah diketahui bahwa Evaluasi Pelaksanaan Program Alokasi Dana

Desa (ADD) Dikecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012 adalah sebesar 62,66%.

Daerah Penerimaan HO Daerah Penolakan HO

-10,38 2,00 62,66% 65%

Gambar 4.4 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Uji Pihak Kanan

Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa t hitung ternyata jatuh pada daerah Ho dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. t hitung pada penelitian ini 108

diperoleh dari hasil perhitungan populasi pada Evaluasi Pelaksanaan Program

Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun

2012 sebesar 62,66%, sehingga pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD)

Dikecamatan Balaraja belum dapat dikatakan maksimal, karena hasil pengujian hipotesisnya kurang dari 65% yakni hipotesis awal yang peneliti tentukan.

4.7 Interpretasi Hasil Penelitian

Pengertian interpretasi dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah pemberian

kesan, pendapat atau pandangan teoritis terhadap sesuatu. Hipotesis dalam

penelitian ini adalah Evaluasi Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD)

di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012 paling tinggi 65

persen dari nilai ideal. Kemudian peneliti menyebarkan kuisioner kepada

responden yaitu pegawai di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun

2012 sebanyak 64 responden. Peneliti mencoba menginterpretasikan data hasil

temuan di lapangan mengenai Evaluasi Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa

(ADD) Dikecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang

dibuat oleh peneliti adalah Seberapa Evaluasi Pelaksanaan Program Alokasi

Dana Desa (ADD) Dikecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012.

Dalam penelitian untuk menjawab rumusan masalah ini, kita dapat melihat dari

perhitungan dengan menggunak rumus t-test satu sampel dengan hasil t hitung

sebesar 62,66 persen maka yang diterima adalah hipotesis nol (Ho) yang

menyebutkan Evaluasi Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD)

Dikecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012 kurang dari 65 persen. 109

Sehingga interpretasi yang tepat untuk menjawab rumusan masalah adalah

Evaluasi Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD) Dikecamatan Balaraja

Kabupaten Tangerang Tahun 2012 belum berjalan dengan maksimal.

Hal tersebut dapat dilihat pada kategori berikut :

Kategori instrumen :

Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik 1472 2944 4416 5888

3690

Dari kategori instrumen yang diperoleh dihasilkan dari perhitungan tidak baik 1472, kurang baik 2944, baik 4416, sangat baik 5888. Maka nilai yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan kuisioner menghasilkan nilai 3690 yang termasuk dalam kategori interval kurang baik dan baik, maka hasil di atas termasuk dalam kurang baik karena lebih mendekati kategori kurang baik sehingga masih perlu lagi peningkatan-peningkatan dalam segala hal yang membantu proses pembangunan pengalokasian dana desa di Kecamatan Balaraja.

Hal ini juga penting karena mengingat efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, dan juga ketepatan yang masih kurang dan harus diperbaiki agar tujuan dari pada alokasi dana desa di Kecamatan Balaraja ini dapat tercapai.

110

4.8 Pembahasan

Evaluasi Pelaksanaan Program Alokasi Dana Desa (ADD) Dikecamatan

Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012 menunjukan hasil perhitungan yang variatif. Dilihat dari teori yang dipakai dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori evaluasi menurut Dunn (2009: 601) yang mempunyai enam dimensi penting dalam mengukur sejauh mana evaluasi berjalan dengan baik yang diantaranya yaitu : Efektivitas, Efisiensi, Kecukupan, Perataan, Responsivitas, Ketepatan.

1. Indikator Efektivitas

Dalam indikator ini terdapat 4 butir pertanyaan. Dalam indikator ini nilai presentasenya 70,50%, hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator kejelasan tujuan yang hendak dicapai, yakni 4 x 4 x 64 = 1024 ( 4= nilai tertinggi dari item pernyataan yang ada menurut skala likert, 4 = jumlah item pernyataan yang ada, dan 64 = jumlah responden yang ada). Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 722 :

1024 = 0,7050 x 100% = 70,50 %.

Tabel 4.5 Kategorisasi Indikator Efektivitas

Nilai Skor Kesimpulan 75 – 100 Sangat Baik 50 – 74.5 Baik 25 – 49.5 Kurang Baik 0 – 24.5 Tidak Baik

Hal tersebut karena dari hasil jawaban menunjukan mayoritas responden menganggap efektivitas dari hasil yang ingin dicapai di Kecamatan Balaraja sudah baik yaitu tepat sasaran atau dalam hal sudah dapat dipenuhi oleh masyarakat dan 111

mampu menjalankan hal tersebut. Dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Dalam indikator ini pencapaian presentasenya berada pada

70,50% sehingga efektivitas berada pada kategori baik, namun masih terdapat elemen-elemen yang dianggap kurang yang harus dibenahi di Kecamatan

Balaraja.

2. Indikator efisiensi

Dalam indikator ini terdapat 4 butir pertanyaan. Dalam indikator ini nilai presentasenya 60,83%, hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator kejelasan strategi pencapaian tujuan, yakni 4 x 4 x 64 = 1024 ( 4= nilai tertinggi dari item pernyataan yang ada menurut skala likert, 4 = jumlah item pernyataan yang ada, dan 64 = jumlah responden yang ada). Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 632 :

1024 = 0,6083 x 100% = 60,83 %.

Tabel 4.6 Kategorisasi Indikator Efisiensi

Nilai Skor Kesimpulan 75 – 100 Sangat Baik 50 – 74.5 Baik 25 – 49.5 Kurang Baik 0 – 24.5 Tidak Baik

Hal tersebut karena dari hasil jawaban menunjukan kurangnya efisiensi dari masing-masing pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Efisiensi sebagai alat ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin hemat 112

atau sedikit penggunaan sumber daya, maka prosesnya dikatakan semakin efisien dan proses yang efisien ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih mudah dan cepat. Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang sebenarnya. Efisiensi juga merupakan perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas di Kecamatan

Balaraja.

3. Indikator kecukupan

Dalam indikator ini terdapat 4 butir pertanyaan. Dalam indikator ini nilai presentasenya 59,37%, hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang mantap, yakni 4 x 4 x 64 =

1024 ( 4= nilai tertinggi dari item pernyataan yang ada menurut skala likert, 4 = jumlah item pernyataan yang ada, dan 64 = jumlah responden yang ada). Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 608 : 1024 = 0,5937 x 100% = 59,37.

Tabel 4.7 Kategorisasi Indikator Kecukupan

Nilai Skor Kesimpulan 75 – 100 Sangat Baik 50 – 74.5 Baik 25 – 49.5 Kurang Baik 0 – 24.5 Tidak Baik

113

Hal tersebut menunjukan bahwa kecukupan yang ada pada alokasi dana desa di Kecamatan Balaraja masih belum baik atau kurang. Dari hasil pencapaian tersebut sudah jelas jauh dari hasil pencapaian yang peneliti buat, yakni 59,37% dari 65% akan tetapi masih termasuk dalam kategori baik. Kecukupan merupakan salah satu yang harus diperhatikan oleh pelaksanaan pada kegiatan program alokasi dana desa ini, karena apabila tidak diberikan kecukupan yang pas, maka akan muncul masalah-masalah pada pelaksanaan nantinya. Sehingga dalam hal ini, kecukupan diberikan kepada masing-masing desa yang ada di Kecamatan

Balaraja dengan cukup, atau yang telah sesuai dengan kebutuhan yang ada di maing-masing Desa nya.

4. Indikator perataan

Dalam indikator ini terdapat 3 butir pertanyaan. Dalam indikator ini nilai presentasenya 53,38%, hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator perencanaan yang matang, yakni 4 x 3 x 64 = 768 ( 4= nilai tertinggi dari item pernyataan yang ada menurut skala likert, 3 = jumlah item pernyataan yang ada, dan 64 = jumlah responden yang ada). Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 410 : 768 =

0,5338 x 100% = 53,38.

Tabel 4.8 Kategorisasi Indikator Perataan

Nilai Skor Kesimpulan 75 – 100 Sangat Baik 50 – 74.5 Baik 25 – 49.5 Kurang Baik 0 – 24.5 Tidak Baik

114

Hal tersebut menunjukan bahwa di masing-masing desa yang ada di

Kecamatan Balaraja belum mendapatkan perataan yang baik, sehingga terjadi kesenjangan. Padahal masyarakat sebagai orang-orang yang langsung menerima hasil dari alokasi dana desa ini sudah ikut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan yang ada dalam program pembangunan yang diberikan Pemerintah kabupaten ini.

Perlu nya pengawasan-pengawasan yang lebih terhadap masing-masing desa yang sedang melaksanakan kegiatan program alokasi dana desa di Kecamatan Balaraja ini, karena hanya mengontrol saja dianggap masih kurang mengingat di desa terdapat karakter masyarakat yang berbeda, sehingga dikhawatirkan muncul nya orang yang tidak senang Desa A mendapatkan lebih dari pada Desa B. Pemerintah harus lebih mengoptimalkan lagi perataan ini agar berjalan dengan baik dan cepat terselesaikan nya program yang dibangun dari alokasi dana desa di Kecamatan

Balaraja tersebut.

5. Indikator responsivitas

Dalam indikator ini terdapat 4 butir pertanyaan. Dalam indikator ini nilai presentasenya 60,35%, hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator penyususnan program yang tepat, yakni 4 x 4 x 64 = 1024 ( 4= nilai tertinggi dari item pernyataan yang ada menurut skala likert, 4= jumlah item pernyataan yang ada, dan 64 = jumlah responden yang ada). Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 618 :

1024 = 0,6035 x 100% = 60,35.

115

Tabel 4.9 Kategorisasi Indikator Responsivitas

Nilai Skor Kesimpulan 75 - 100 Sangat Baik 50 – 74.5 Baik 25 – 49.5 Kurang Baik 0 – 24.5 Tidak Baik

Hal tersebut menunjukan bahwa masih banyak masyarakat yang ada di

Kecamatan Balaraja kurang responsiv terhadap program alokasi dana desa ini, tidak banyak yang antusias atau tidak peduli terhadap yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. Padahal dari mereka atau masyarakat sendiri itulah bagaimana pembangunan di desa dapat berjalan dengan baik. Responsivitas sangat diperlukan dalam pelayanan publik dan salah satu nya adalah program alokasi dana desa ini, karena hal tersebut merupakan bukti kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang ada di desa Kecamatan Balaraja serta mengembangkan program-program pelayan tersebut sehingga sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang ada di desa Kecamatan Balaraja itu sendiri.

6. Indikator ketepatan

Dalam indikator ini terdapat 4 butir pertanyaan. Dalam indikator ini nilai presentasenya 67,96%, hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator tersedianya sarana dan prasarana yakni 4 x 4 x 64 = 1024 ( 4= nilai tertinggi dari item pernyataan yang ada menurut skala likert, 4 = jumlah item pernyataan yang ada, dan 64 = jumlah responden yang ada). Setelah menemukan skor ideal 116

kemudian dibagikan dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 696 :

1024 = 0,6796 x 100% = 67,96.

Tabel 4.10 Kategorisasi Indikator Ketepatan

Nilai Skor Kesimpulan 75 - 100 Sangat Baik 50 – 74.5 Baik 25 – 49.5 Kurang Baik 0 – 24.5 Tidak Baik

Hal tersebut menunjukan bahwa ketepatan waktu dalam menjalankan program alokasi dana desa di Kecamatan Balaraja sudah memenuhi target atau sesuai dengan dari apa yang diharapkan. Tidak lebih dari masyarakat di desa-desa yang ada di Kecamatan Balaraja menganggap bahwa ketepatan waktu merupakan hal yang sangat penting sehingga mereka bersama-sama bekerja membangun desa nya dengan baik.

Dari keenam indikator tersebut yang dianggap masing rendah ialah indikator pada perataan, karena indikator ini memiliki nilai yang sangat rendah dari indikator-indikator lainnya. Bantuan program alokasi dana desa belum merata dibagikan secara merata ke Desa-desa yang ada di Kecamatan Balaraja kemudian dalam pelaksanaan pembangunan seperti gotong royong dalam perbaikan jalan atau rehab kantor desa masyarakat belum semua atau banyak yang ikut serta bergotong royong dan Dana bantuan program alokasi dana desa belum dikatakan maksimal dalam pendistribusiannya kepada desa yang mendapatkan bantuan alokasi dana desa. Dari keterangan diatas tadi jelas menunjukan masih banyak nya kekurangan yang ada pada indikator tersebut sehingga nilai indikator perataan 117

memiliki nilai rendah. Adpun indikator yang memiliki nilai tinggi yaitu efektivitas, pelaksanaan kegiatan program Alokasi Dana Desa (ADD) disetiap desa di Kecamatan Balaraja berjalan dengan maksimal artinya masyarakat sebagian ada yang sudah sadar akan pentingnya pembangunan yang ada di desa nya tersebut karena dari pembangunan itulah mereka akan mendapatkan fasilitas yang juga dapat menguntungkan bagi kehidupan sehari-harinya. Pelaksanaan

Alokasi Dana Desa (ADD) sudah sesuai kemampuan masing-masing desa, dalam hal ini tim pengawas dapat membaca kemampuan-kemampuan masyarakatnya yang memiliki keahlian lebih sehingga dapat membantu dalam proses pembangunan.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yakni tentang Evaluasi

Alokasi Dana Desa Di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun

2012, maka peneliti berkesimpulan yaitu :

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan

oleh peneliti di atas dengan judul “Evaluasi Alokasi Dana Desa Di

Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2012” berjalan dengan baik

yaitu dengan mencapai angka 62,66% dari hipotesis awal yang dibuat oleh

peneliti yaitu minimal 65%.

5.2 Saran

Kecukupan, masyarakat pada umumnya belum merasa terbantu dengan

adanya Alokasi Dana Desa maka saranya adalah pihak Pemda setempat lebih

meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan pihak Pemerintah Desa agar

Implementasi Alokasi Dana Desa lebih efektif dan efesien membawa manfaat,

dan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Perataan, pemberian Alokasi Dana Desa sesuai berdasarkan perolehan

PBB masing-masing desa, juga mempertimbangkan juga urgensi kebutuhan

masyarakat seperti pendidikan , kesehatan dan ekonomi sehinga tidak terjadi

kesenjangan.

118 DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo. 2008. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta Bungin, Burhan. 2005 . Metodologi Penelitian Kuantitatif. Komunitas, Ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya, Jakarta: Kencana. Dunn, William N.2003.Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Edisi kedua. Yogyakarja: Gajah Mada University Press. Irawan, Prasetya. 2006. Metodologi Penelitian Administrasi Jakarta: Universitas Terbuka Marjuki.2012.Evaluasi Dana Desa Kabupaten Seleman.Yogyakarta UGM Press Moleong, Lexi J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mustopadidjaja.AR. 2003.Manajemen Proses Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi dan Evaluasi Kinerja. Cetakan Pertama. Perum Percetakan Negara RI. Jakarta.

Parson, Wayne. 2006. Public Policy. Pengantar Teori dan Praktek. Analisis Kebijakan Jakarta: Kencana Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif, Dalam Perspektif Rancangan

Peneltian. Cetakan I. Ar-Ruzz Media.Yogyakarta.

Purwanto, 2007. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan Yogyakarta: Pustaka Pelajar Subarsono, 2011. Analisis Kebijakan Publik. Konsep. Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Wahab, Solichin Abdul.2012. Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Penyusunan Model-Model Implementasi Kebijakan Publik . Jakarta: Bumi Aksara

i

Perundang-undangan:

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang

Undang Nomor 33 Tahun 2004 tetang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.

Dokumen:

Petunjuk teknis pengelolaan Alokasi Dana Desa Kabupaten ( Peraturan Bupati Tangerang Nomor : 13 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Tangerang Nomor 117 Tahun 2008 Tentang Bantuan Keungan Desa )

ii

KUISIONER

 Petunjuk Pengisian  Pengisian ini dilakukan dengan cara memberikan Check list () , pada jawaban yang menurut Bapak/Ibu dianggap sesuai.  Setiap pertanyaan hanya memiliki satu alternative jawaban  Penilaian terdiri atas 4 (empat) alternative jawaban, yaitu: SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Sangat STS : Sangat Tidak Setuju  Tanyakan pada kami apabila kurang mengerti  Identitas Responden  No. responden :  Jenis kelamin :  laki-laki  perempuan  Usia :  <20 tahun  31 s/d 40 tahun  Pendidikan :  SMP  SMA  S1  Lama berkerja :  <5 tahun  >5 tahun  Jabatan :  Status : PNS TKK TKS

A. Efesiensi 1. Apakah perbaikan jalan atau perehaban Kantor Desa sesuai dengan anggaran desa? a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

2. Apahkan yang dilakukan pemerintah maksimal dalam pencapain tujuan program ? Alokasi Dana Desa (ADD) a. Sangat sesuai b. Maksimal c. Kurang maksimal d. Tidak maksimal

3. Apakan dana yang diberikan dimaanfaatkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan? a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

4. Bagainama anggaran dana bantuan Alokasi Dana Desa (ADD) yang diberikan? a. Sangat memadai b. Memadai c. Kurang memadai d. Tidak memadai

B. Efektifitas

5. Bagaimana pelaksanaan kegiatan program Alokasi Dana Desa (ADD) disetiap desa di Kecamatan Balaraja? a. Sangat baik b. Baik c. Kurang baik d. Tidak baik

6. Apakan tanggungjawab yang dipegang oleh setiap desa di Kecamatan Balaraja sudah optimal? a. Sangat baik b. Baik c. Kurang baik d. Tidak baik

7. Bagaimana pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) sesuai kemampuan masing- masing? a. Sangat baik b. Baik c. Kurang baik d. Tidak baik

8. Apakah perbaikan jalan atau perebahan kantor desa sesuai bentuk dan ukuran yang ditetapkan ? a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai C. Kecukupan

9. Apakan program Alokasi Dana Desa (ADD) membantu masyarakat desa? a. Sangat membantu b. Membantu c. Kurang membantu d. Tidak membantu

10. Apakah dengan adanya proram Alokasi Dana Desa (ADD) membantu masyarakat desa? a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju

11. Apakah program Alokasi Dana Desa (ADD) sesuai dengan harapan masyarakat desa? a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

12. Apakan sudah sesuai mengenai target atau waktu yang diberikan dalam pelaksanaan perbaikan jalan atau perbaikan rehab kantor desa? a. Sangat cukup b. Cukup c. Kurang cukup d. Tidak cukup

D. Perataan

13. Apakah bantuan program Alokasi Dana Desa (ADD) secara merata ke setiap Desa- desa di Kecamatan Balaraja? a. Sangat merata b. Merata c. Kurang merata d. Tidak merata

14. Apakah ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan seperti gotong royong dalam perbaikan jalan atau rehab kantor desa? a. Selalu gotong royong b. Bergotong royong c. Kurang bergotong royong d. Tidak bergotong royong 15. Apakah dana bantuan program Alokasi Dana Desa ( ADD ) diberikan secara merata kepada desa-desa ? a. Sangat merata b. Merata c. Kurang merata d. Tidak merata

E. Responsivitas

16. Apakah ada tidaknya yang dilakukan desa untuk mengantisipasikan kesenjangan presepsi masyarakat yang mendapatkan bantuan dan tidak mendapatkan bantuan Alokasi Dana Desa (ADD)? a. Sangat ada tindakan b. Ada tindakan c. Kurang ada tindakan d. Tidak ada tindakan

17. Apakah masyarakat desa yang tidak dapat bantuan Alokasi Dana Desa (ADD) membantu dalam program Alokasi Dana Desa (ADD) ? a. Sangat membantu b. Membantu c. Kurang membantu d. Tidak membantu

18. Bagaimana peran pendamping dalam membantu kegiatan program Alokasi Dana Desa (ADD)? a. Sangat membantu b. Membantu c. Kurang membantu d. Tidak membantu

19. Apakah sosialisasi yang disampaikan oleh Dinas Pemerintah Desa atau kecamatan Balaraja mengenai program Alokasi Dana Desa (ADD)? a. Sangat mengetahui b. Mengetahui c. Kurang mengetahui d. Tidak mengetahui

F. Ketetapan

20. Apakan pelaksanaan program Alokasi Dana Desa (ADD) di desa-desa sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis prorgam Alokasi Dana Desa (ADD) ? a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

21. Apakah program Alokasi Dana Desa (ADD) sudah sesuai dengan peraturan Bupati No. 13 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati No.117 Tahun Bantuan Desa ? a. Sangat sesuai b. Sesuai c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

22. Apakah sasaran program Alokasi Dana Desa (ADD) telah sesuai yang telah di teteapkan oleh desa di Kecamatan Balaraja? a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju

23. Dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) sudah berjalan dengan efektif sesuai waktu yang ditetepkan ? a. Sangat setuju b. Setuju c. Kurang setuju d. Tidak setuju

Tabel 1.4

Data kepegawaian Aparatur desa di Kecamatan Balaraja Tahun 2012

1. Desa Sukamurni Nama Tingkat Pendididkan Kepala desa Ujen sujana SMA Sekertaris desa Muklis alatas SMA Ketua Umum Darma SMA Ketua Keuangan Oyoh SMA Kaur Perencanaan Artawiryo SMA Kaur Pemerintahan Kosasih SMA Kaur Pembangunan Supurdi SMA Kaur Kesra Ridwan SMA Trantib Purdi SMP 2. Desa Sentul Jaya Kepala desa ROHADI SMA Sekertaris desa Endang Iswara SMA Ketua Pemerintahan Moch.Aliatas SMA Ketua Kesra Ucup surip SMA Kaur Ekbang Rochyaman SMA Kaur Keuangan Dedi Mulyadi SMA Kaur Pembangunan Abdul ajis SMA Trantib surib SMP

3. Desa Sentul Kepala desa M.NADI. SE S.I Sekertaris desa A.NAWAWI.SH S.I Ketua Pemerintahan AHMAD SMA Ketua Pembangunan SATA.S SMA Kaur Keuangan YOYO.S SMA Kaur Kesra NURDAMAN SMA Kaur Umum SAYUTI SMA Trantib UJANG SMP

4. Desa Telagasari Kepala desa JUNAEDI S.1 Sekertaris desa SUPRIADI SMA Ketua Umum PUTRA SAGITA S.1 Ketua Keuangan YULIANTO SMA Kaur Pemerintahan MULYANA S.1 Kaur Pembangunan RAHMAT .AR SMA Kaur Kesra ANTO WIJAYA SMA Trantib USUP SMP

5. Desa Gembong Kepala desa H. SARDA SYARIF S1 Sekertaris desa ALM. OJI SAJANA SMA Ketua Umum UJANG SUPANDI SMA Ketua Keuangan LAILA SMA Kaur Pemerintahan MURDANI SMP Kaur Pembangunan DIDI SURYADI SMA Kaur Kesra MAMAN SMA Trantib SUHERMAN SMA ENDIK SUHADI 6. Desa Cengkudu Kepala desa ENENG IDA S1 Sekertaris desa ZURAIDA SMP Ketua Umum SUPRIYATNA SMA Ketua Keuangan SUPENDI SMA Kaur Pemerintahan LIA LIDIAWATI DIII Kaur Pembangunan SUHALI SMP Kaur Kesra GUGI GUSTAMAN SMP Trantib ANAH SMP UJANG 7. Desa Saga Kepala desa SAPUI SMA Sekertaris desa M. HENDRA SMA Ketua Umum ANDRI WIJAYA SMA Ketua Keuangan MOH. HENDA SMA Kaur Pemerintahan ENDAY SMA Kaur Pembangunan JAJA SMA Kaur Kesra M. JEN SMA Trantib KUSNADI SD UCI 8. Desa Tobat Kepala desa ENDANG SMA Sekertaris desa SUHERMAN SMA Ketua Umum AHMAD ASMATA SMP Ketua Keuangan JANUDIN S1 Kaur Pemerintahan SAMLAWI SMA Kaur Pembangunan HARTAWAN SMA Kaur Kesra JAYA.K SMA Trantib DEDI SUHENDAR SMP ADE SUHENDA SUHARTA Sumber : Struktur Organisasi Desa, Tahun 2012

Case Processing Summary

N % Cases Valid 64 100.0

Excludeda 0 .0

Total 64 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.937 23 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Total 1 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 68 2 3 3 4 3 1 3 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 2 3 3 4 3 3 3 51 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 4 4 4 64 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 64 5 4 2 3 3 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 3 2 3 3 3 45 6 3 3 3 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 4 2 3 4 4 47 7 4 3 3 3 2 3 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 3 3 4 4 4 4 56 8 4 3 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 3 4 4 58 9 2 2 2 2 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 3 1 2 3 2 2 2 39 10 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 61 11 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 67 12 4 3 4 3 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3 4 4 64 13 3 2 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 2 3 3 3 69 14 4 3 3 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 4 2 3 4 4 48 15 3 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 2 3 1 1 2 2 36 16 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 58 17 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 61 18 3 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 35 19 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 32 20 3 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 38 21 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 46 22 3 3 1 3 1 3 3 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 3 3 2 1 3 3 46 23 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 3 56 24 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 70 25 4 4 3 2 3 3 4 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 69 26 4 4 4 4 2 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 2 3 3 74 27 4 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 35 28 3 1 1 1 1 2 3 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 35 29 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 47 30 3 3 1 3 1 3 3 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 3 3 2 1 3 3 46 31 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 78 32 3 1 1 1 1 2 3 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 35 33 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 53 34 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 63 35 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 54 36 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 63 37 3 2 1 2 1 1 3 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 3 39 38 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 69 39 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 67 40 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 80 41 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 89 42 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 80 43 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 75 44 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 64 45 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 68 46 4 4 4 1 4 4 2 4 1 3 1 2 2 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 71 47 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 59 48 4 3 3 1 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 73 49 3 3 3 2 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 65 50 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 67 51 3 3 4 3 3 1 4 3 1 3 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 2 4 48 52 4 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 60 53 4 2 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 4 64 54 3 3 3 1 3 1 3 3 4 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 4 45 55 3 3 3 1 3 1 2 3 3 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 3 43 56 3 3 3 1 3 2 2 3 3 3 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 3 47 57 2 4 4 2 4 2 3 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 57 58 3 4 4 2 3 1 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 3 4 53 59 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 4 66 60 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 60 61 3 3 4 2 2 2 2 2 4 4 4 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 4 62 62 3 2 3 3 2 4 2 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 69 63 2 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 3 44 64 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 1 3 3 4 4 75

LAMPIRAN : KEPUTUSAN BUPATI TANGERANG NOMOR : TANGGAL : TENTANG : PENETAPAN BESARAN JUMLAH PENERIMAAN ALOKASI DANA DESA HASIL PERHITUNGAN YANG DITERIMA DESA PADA TAHUN ANGGARAN 2012

ALOKASI DANA DESA ( ADD )

Total Alokasi Dana Desa = Rp 21,335,000,000 Alokasi Dana Desa Minimal yang diterima Desa (ADDM) = Rp 12,801,000,000 Alokasi Dana Desa Proporsional untuk Desa (ADDP) = Rp 8,534,000,000

ADD Tiap Desa NO Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX I Kecamatan Pagedangan 1 CICALENGKA 52,036,585.37 34,006,900.02 86,043,485.38 2 PAGEDANGAN 52,036,585.37 44,687,962.79 96,724,548.15 3 CIJANTRA 52,036,585.37 38,099,606.32 90,136,191.69 4 LENGKONG KULON 52,036,585.37 31,656,791.82 83,693,377.19 5 SITU GADUNG 52,036,585.37 30,455,171.03 82,491,756.40 6 JATAKE 52,036,585.37 36,172,385.98 88,208,971.35 7 CIHUNI 52,036,585.37 26,043,273.01 78,079,858.37 8 KADU SIRUNG 52,036,585.37 37,211,298.10 89,247,883.46 9 MALANG NENGAH 52,036,585.37 23,229,006.18 75,265,591.55 10 KARANG TENGAH 52,036,585.37 21,122,004.43 73,158,589.79

II Kecamatan Cikupa 1 CIBADAK 52,036,585.37 32,012,748.19 84,049,333.56 2 TALAGA 52,036,585.37 35,390,371.46 87,426,956.83 3 TALAGASARI 52,036,585.37 38,954,850.58 90,991,435.94 4 DUKUH 52,036,585.37 35,284,711.89 87,321,297.25 5 CIKUPA 52,036,585.37 39,700,928.10 91,737,513.47 6 SUKANAGARA 52,036,585.37 23,618,115.23 75,654,700.59 7 BITUNG JAYA 52,036,585.37 31,076,833.73 83,113,419.10 8 PASIR GADUNG 52,036,585.37 47,262,171.21 99,298,756.58 9 SUKADAMAI 52,036,585.37 41,523,604.27 93,560,189.64 10 PASIR JAYA 52,036,585.37 57,594,322.49 109,630,907.86 11 BUDI MULYA 52,036,585.37 21,584,319.89 73,620,905.26 12 BOJONG 52,036,585.37 36,721,035.27 88,757,620.63

III Kecamatan Balaraja 1 CANGKUDU 52,036,585.37 50,628,392.59 102,664,977.96 2 TALAGASARI 52,036,585.37 38,374,700.97 90,411,286.33 3 TOBAT 52,036,585.37 48,668,733.44 100,705,318.81 4 SENTUL 52,036,585.37 26,369,093.55 78,405,678.91 5 GEMBONG 52,036,585.37 44,397,629.12 96,434,214.48 6 SUKAMURNI 52,036,585.37 30,850,121.91 82,886,707.28 7 SAGA 52,036,585.37 70,261,647.76 122,298,233.13 8 SENTUL JAYA 52,036,585.37 22,789,650.12 74,826,235.48

IV Kecamatan Kronjo 1 KRONJO 52,036,585.37 36,536,843.24 88,573,428.60 2 PAGENJAHAN 52,036,585.37 22,570,101.18 74,606,686.54 3 PASIR 52,036,585.37 21,300,152.79 73,336,738.15 4 PAGEDANGAN UDIK 52,036,585.37 25,528,615.67 77,565,201.03 5 PAGEDANGAN ILIR 52,036,585.37 32,258,532.70 84,295,118.06 6 PASILIAN 52,036,585.37 25,547,222.48 77,583,807.85 7 BAKUNG 52,036,585.37 23,853,004.09 75,889,589.45 8 BLUKBUK 52,036,585.37 20,887,480.87 72,924,066.23 9 CIRUMPAK 52,036,585.37 17,695,190.63 69,731,775.99 10 MUNCUNG 52,036,585.37 27,230,278.90 79,266,864.27 V Kecamatan Jayanti 1 PANGKAT 52,036,585.37 30,496,286.31 82,532,871.68 2 PABUARAN 52,036,585.37 29,844,241.69 81,880,827.06 3 PASIR MUNCANG 52,036,585.37 35,829,293.99 87,865,879.36 4 SUMUR BANDUNG 52,036,585.37 35,560,416.55 87,597,001.92 5 JAYANTI 52,036,585.37 41,099,569.49 93,136,154.86 6 DANGDEUR 52,036,585.37 25,064,575.44 77,101,160.80 7 CIKANDE 52,036,585.37 42,452,504.65 94,489,090.02 8 PASIR GINTUNG 52,036,585.37 22,250,427.38 74,287,012.74

VI Kecamatan Tigaraksa 1 PASIR BOLANG 52,036,585.37 20,234,503.27 72,271,088.63 2 MATAGARA 52,036,585.37 34,604,832.67 86,641,418.03 3 PASIR NANGKA 52,036,585.37 62,969,048.70 115,005,634.06 4 PETE 52,036,585.37 47,166,202.64 99,202,788.01 5 TEGALSARI 52,036,585.37 27,241,121.29 79,277,706.66 6 PEMATANG 52,036,585.37 34,097,493.76 86,134,079.13 7 CISEREH 52,036,585.37 20,237,516.16 72,274,101.53 8 MARGASARI 52,036,585.37 49,206,614.66 101,243,200.03 9 CILELES 52,036,585.37 31,068,535.84 83,105,121.20 10 SODONG 52,036,585.37 32,427,222.32 84,463,807.68 11 TAPOS 52,036,585.37 30,997,761.94 83,034,347.31 12 BANTAR PANJANG 52,036,585.37 28,918,893.62 80,955,478.98

VII Kecamatan Jambe 1 SUKAMANAH 52,036,585.37 23,313,696.53 75,350,281.89 2 JAMBE 52,036,585.37 23,033,334.44 75,069,919.80 3 TIPAR RAYA 52,036,585.37 20,535,343.63 72,571,928.99 4 TABAN 52,036,585.37 28,790,639.21 80,827,224.58 5 DARU 52,036,585.37 30,812,195.03 82,848,780.40 6 KUTRUK 52,036,585.37 16,592,937.17 68,629,522.54 7 RANCA BUAYA 52,036,585.37 15,658,077.70 67,694,663.06 8 MEKARSARI 52,036,585.37 18,561,655.61 70,598,240.98 9 ANCOL PASIR 52,036,585.37 13,059,483.02 65,096,068.39 10 PASIR BARAT 52,036,585.37 13,609,724.46 65,646,309.83

VIII Kecamatan Cisoka 1 CISOKA 52,036,585.37 34,575,352.55 86,611,937.92 2 CARINGIN 52,036,585.37 26,493,698.42 78,530,283.79 3 SELAPAJANG 52,036,585.37 29,969,843.96 82,006,429.32 4 SUKATANI 52,036,585.37 33,741,169.99 85,777,755.36 5 BOJONG LOA 52,036,585.37 31,664,900.05 83,701,485.42 6 CIBUGEL 52,036,585.37 28,659,286.24 80,695,871.61 7 CEMPAKA 52,036,585.37 34,552,288.27 86,588,873.64 8 CARENANG 52,036,585.37 22,707,811.59 74,744,396.95 9 KARANG HARJA 52,036,585.37 21,772,009.11 73,808,594.47 10 JEUNGJING 52,036,585.37 33,576,864.48 85,613,449.84

IX Kecamatan Kresek 1 PASIR AMPO 52,036,585.37 25,515,658.18 77,552,243.55 2 RANCA ILAT 52,036,585.37 24,856,094.96 76,892,680.33 3 KEMUNING 52,036,585.37 41,495,719.59 93,532,304.95 4 RENGED 52,036,585.37 31,490,927.85 83,527,513.22 5 TALOK 52,036,585.37 32,348,442.69 84,385,028.06 6 KOPER 52,036,585.37 20,766,505.46 72,803,090.83 7 JENGKOL 52,036,585.37 26,798,803.12 78,835,388.49 8 PATRASANA 52,036,585.37 28,057,885.96 80,094,471.33 9 KRESEK 52,036,585.37 33,221,221.91 85,257,807.28 X Kecamatan Mauk 1 MAUK BARAT 52,036,585.37 33,295,868.05 85,332,453.42 2 TEGAL KUNIR KDL 52,036,585.37 36,090,589.47 88,127,174.83 3 TEGAL KUNIR LOR 52,036,585.37 31,353,792.64 83,390,378.01 4 SASAK 52,036,585.37 25,786,960.37 77,823,545.73 5 GUNUNG SARI 52,036,585.37 22,311,211.14 74,347,796.50 6 KEDUNG DALEM 52,036,585.37 34,383,660.34 86,420,245.70 7 MARGA MULYA 52,036,585.37 35,420,939.68 87,457,525.05 8 TANJUNG ANOM 52,036,585.37 32,952,830.99 84,989,416.36 9 JATIWARINGIN 52,036,585.37 30,828,464.23 82,865,049.59 10 BANYU ASIH 52,036,585.37 27,300,084.61 79,336,669.98 11 KETAPANG 52,036,585.37 28,563,041.51 80,599,626.87

XI Kecamatan Kemiri 1 PATRAMANGGALA 52,036,585.37 26,674,798.03 78,711,383.40 2 KARANG ANYAR 52,036,585.37 23,346,237.01 75,382,822.38 3 LONTAR 52,036,585.37 27,165,127.20 79,201,712.57 4 KEMIRI 52,036,585.37 36,959,926.93 88,996,512.30 5 RANCA LABUH 52,036,585.37 22,380,565.63 74,417,151.00 6 KLEBET 52,036,585.37 39,938,643.45 91,975,228.82 7 LEGOK SUKA MAJU 52,036,585.37 18,785,874.75 70,822,460.12

XII Kecamatan Sukadiri 1 SUKADIRI 52,036,585.37 26,196,278.28 78,232,863.65 2 BUARAN JATI 52,036,585.37 28,866,400.75 80,902,986.12 3 RAWA KIDANG 52,036,585.37 26,043,639.96 78,080,225.33 4 PEKAYON 52,036,585.37 38,210,856.86 90,247,442.22 5 KARANG SERANG 52,036,585.37 31,961,770.90 83,998,356.27 6 KOSAMBI 52,036,585.37 27,693,194.98 79,729,780.34 7 MEKAR KONDANG 52,036,585.37 24,567,356.93 76,603,942.29 8 GINTUNG 52,036,585.37 39,684,680.57 91,721,265.94

XIII Kecamatan Rajeg 1 RAJEG 52,036,585.37 48,865,254.56 100,901,839.92 2 RAJEG MULYA 52,036,585.37 35,882,989.50 87,919,574.86 3 PANGARENGAN 52,036,585.37 33,477,422.29 85,514,007.65 4 JAMBU KARYA 52,036,585.37 34,821,219.54 86,857,804.90 5 LEMBANGSARI 52,036,585.37 29,952,562.61 81,989,147.97 6 SUKAMANAH 52,036,585.37 40,980,455.57 93,017,040.94 7 TANJAKAN 52,036,585.37 37,314,839.96 89,351,425.33 8 TANJAKAN MEKAR 52,036,585.37 28,703,488.29 80,740,073.66 9 SUKASARI 52,036,585.37 30,774,366.42 82,810,951.78 10 RANCA BANGO 52,036,585.37 27,716,357.77 79,752,943.13 11 DAON 52,036,585.37 41,378,724.71 93,415,310.08 12 MEKARSARI 52,036,585.37 77,530,642.06 129,567,227.43

XIV Kecamatan Pasar Kemis 1 PASAR KEMIS 52,036,585.37 60,031,521.10 112,068,106.46 2 SUKAMANTRI 52,036,585.37 76,459,697.88 128,496,283.24 3 PANGADEGAN 52,036,585.37 55,304,080.64 107,340,666.00 4 GELAM JAYA 52,036,585.37 89,627,719.83 141,664,305.20 5 SUKA ASIH 52,036,585.37 33,574,840.92 85,611,426.29 XV Kecamatan Teluknaga 1 TELUKNAGA 52,036,585.37 44,669,210.38 96,705,795.75 2 BOJONG RENGED 52,036,585.37 38,505,927.62 90,542,512.99 3 BAKAKAN ASEM 52,036,585.37 30,746,135.74 82,782,721.11 4 KEBONCAU 52,036,585.37 46,469,526.17 98,506,111.53 5 PANGKALAN 52,036,585.37 53,294,261.30 105,330,846.67 6 KP. MELAYU TIMUR 52,036,585.37 47,795,592.95 99,832,178.32 7 KP. MELAYU BARAT 52,036,585.37 32,844,179.08 84,880,764.45 8 MUARA 52,036,585.37 23,535,582.33 75,572,167.69 9 LEMO 52,036,585.37 26,783,200.00 78,819,785.37 10 TANJUNG PASIR 52,036,585.37 25,383,424.72 77,420,010.09 11 TEGAL ANGUS 52,036,585.37 30,332,890.06 82,369,475.43 12 TANJUNG BURUNG 52,036,585.37 34,450,128.87 86,486,714.23 13 KAMPUNG BESAR 52,036,585.37 44,809,270.81 96,845,856.18

XVI Kecamatan Kosambi 1 KOSAMBI TIMUR 52,036,585.37 45,423,427.59 97,460,012.95 2 SELEMBARAN JATI 52,036,585.37 35,991,917.70 88,028,503.06 3 RAWA RENGAS 52,036,585.37 33,700,048.05 85,736,633.42 4 RAWA BURUNG 52,036,585.37 49,587,840.66 101,624,426.02 5 CENGKLONG 52,036,585.37 42,189,935.79 94,226,521.16 6 BELIMBING 52,036,585.37 42,646,962.45 94,683,547.82 7 JATI MULYA 52,036,585.37 44,443,913.95 96,480,499.31

XVII Kecamatan Pakuhaji 1 PAKU ALAM 52,036,585.37 28,212,316.09 80,248,901.45 2 BONISARI 52,036,585.37 27,857,876.44 79,894,461.80 3 RAWA BONI 52,036,585.37 30,296,644.48 82,333,229.85 4 BUARAN MANGGA 52,036,585.37 24,060,279.68 76,096,865.04 5 BUARAN BAMBU 52,036,585.37 30,014,382.94 82,050,968.31 6 KALIBARU 52,036,585.37 38,781,128.51 90,817,713.87 7 KOHOD 52,036,585.37 33,706,222.72 85,742,808.09 8 KRAMAT 52,036,585.37 32,299,060.73 84,335,646.10 9 SUKAWALI 52,036,585.37 32,870,841.70 84,907,427.06 10 SURYA BAHARI 52,036,585.37 30,104,144.69 82,140,730.05 11 KIARA PAYUNG 52,036,585.37 40,520,915.71 92,557,501.07 12 LAKSANA 52,036,585.37 31,870,529.03 83,907,114.39 13 GAGA 52,036,585.37 40,653,487.63 92,690,073.00

XVIII Kecamatan Sepatan 1 KARET 52,036,585.37 61,368,889.50 113,405,474.86 2 KAYU AGUNG 52,036,585.37 41,538,323.35 93,574,908.71 3 KAYU BONGKOK 52,036,585.37 24,410,667.51 76,447,252.88 4 PONDOK JAYA 52,036,585.37 36,105,000.87 88,141,586.24 5 PINSANGAN JAYA 52,036,585.37 44,910,333.29 96,946,918.66 6 MEKAR JAYA 52,036,585.37 32,274,439.55 84,311,024.92 7 SARAKAN 52,036,585.37 32,139,637.37 84,176,222.73

XIX Kecamatan Curug 1 CURUG WETAN 52,036,585.37 40,269,720.85 92,306,306.22 2 KADU 52,036,585.37 88,259,742.63 140,296,328.00 3 KADU JAYA 52,036,585.37 40,921,052.69 92,957,638.05 4 CUKANGGALIH 52,036,585.37 26,542,173.33 78,578,758.70 XX Kecamatan Panongan 1 RANCA IYUH 52,036,585.37 43,719,598.26 95,756,183.62 2 PEUSAR 52,036,585.37 28,993,187.63 81,029,772.99 3 RANCA KALAPA 52,036,585.37 30,070,152.03 82,106,737.40 4 SERDANG KULON 52,036,585.37 22,247,929.35 74,284,514.71 5 MEKAR JAYA 52,036,585.37 26,134,287.05 78,170,872.42 6 CIAKAR 52,036,585.37 76,673,976.86 128,710,562.22 7 PANONGAN 52,036,585.37 46,520,604.83 98,557,190.19 XXI Kecamatan Legok 1 CARINGIN 52,036,585.37 33,839,680.57 85,876,265.93 2 SERDANG WETAN 52,036,585.37 41,420,799.08 93,457,384.45 3 BABAT 52,036,585.37 33,054,058.87 85,090,644.24 4 CIANGIR 52,036,585.37 24,683,054.31 76,719,639.68 5 LEGOK 52,036,585.37 38,667,597.29 90,704,182.65 6 PALASARI 52,036,585.37 45,018,483.73 97,055,069.09 7 BOJONG KAMAL 52,036,585.37 34,778,980.93 86,815,566.29 8 RANCAGONG 52,036,585.37 43,604,569.79 95,641,155.15 9 KEMUNING 52,036,585.37 34,256,144.98 86,292,730.34 10 CIRARAB 52,036,585.37 21,305,928.00 73,342,513.36

XXII Kecamatan Cisauk 1 MEKAR WANGI 52,036,585.37 52,462,076.26 104,498,661.63 2 SURADITA 52,036,585.37 67,800,345.15 119,836,930.51 3 SAMPORA 52,036,585.37 41,393,781.15 93,430,366.52 4 DANGDANG 52,036,585.37 33,056,449.12 85,093,034.48 5 CIBOGO 52,036,585.37 49,780,410.34 101,816,995.70

XXIII Kecamatan Sukamulya 1 BENDA 52,036,585.37 26,583,858.14 78,620,443.51 2 SUKAMULYA 52,036,585.37 29,908,689.88 81,945,275.25 3 KALIASIN 52,036,585.37 31,902,080.38 83,938,665.75 4 BUNI AYU 52,036,585.37 25,394,994.20 77,431,579.57 5 PARAHU 52,036,585.37 50,875,508.63 102,912,094.00 6 MERAK 52,036,585.37 32,585,410.60 84,621,995.97 7 BUNAR 52,036,585.37 34,904,444.63 86,941,030.00 8 KUBANG 52,036,585.37 24,811,503.78 76,848,089.15

XXIV Kecamatan Kelapa Dua 1 CURUG SANGERENG 52,036,585.37 35,159,259.07 87,195,844.43

XXV Kecamatan Sindang Jaya 1 SINDANG JAYA 52,036,585.37 46,686,183.15 98,722,768.52 2 WANAKERTA 52,036,585.37 72,563,276.89 124,599,862.26 3 SUKAHARJA 52,036,585.37 43,647,403.80 95,683,989.17 4 SINDANG ASIH 52,036,585.37 54,162,785.99 106,199,371.36 5 SINDANG PANON 52,036,585.37 55,062,065.12 107,098,650.48 6 SINDANG SONO 52,036,585.37 50,645,151.67 102,681,737.04 7 BADAK ANOM 52,036,585.37 26,189,484.06 78,226,069.42

XXVI Kecamatan Sepatan Timur 1 KEDAUNG BARAT 52,036,585.37 34,027,876.00 86,064,461.37 2 LEBAK WANGI 52,036,585.37 66,914,736.45 118,951,321.81 3 JATIMULYA 52,036,585.37 24,995,529.99 77,032,115.36 4 SANGIANG 52,036,585.37 28,043,169.45 80,079,754.81 5 GEMPOLSARI 52,036,585.37 37,334,114.06 89,370,699.42 6 KP. KELOR 52,036,585.37 30,554,639.91 82,591,225.28 7 PONDOK KELOR 52,036,585.37 25,424,748.87 77,461,334.24 8 TANAH MERAH 52,036,585.37 27,866,472.42 79,903,057.79

XXVII Kecamatan Solear 1 SOLEAR 52,036,585.37 40,439,648.78 92,476,234.15 2 CIKUYA 52,036,585.37 56,071,433.01 108,108,018.38 3 CIKASUNGKA 52,036,585.37 79,856,376.48 131,892,961.84 4 CIRENDEU 52,036,585.37 22,118,058.79 74,154,644.15 5 CIKAREO 52,036,585.37 24,842,664.31 76,879,249.68 6 PASANGGRAHAN 52,036,585.37 62,520,326.83 114,556,912.19 7 MUNJUL 52,036,585.37 40,349,262.16 92,385,847.53 XXVIII Kecamatan Gunung Kaler 1 GUNUNG KALER 52,036,585.37 26,989,062.79 79,025,648.16 2 SIDOKO 52,036,585.37 26,055,699.40 78,092,284.76 3 RANCA GEDE 52,036,585.37 25,879,730.00 77,916,315.37 4 KEDUNG 52,036,585.37 24,607,356.41 76,643,941.77 5 CIPAEH 52,036,585.37 24,829,480.90 76,866,066.27 6 ONYAM 52,036,585.37 28,260,624.58 80,297,209.95 7 TAMIANG 52,036,585.37 29,921,438.69 81,958,024.05 8 KANDAWATI 52,036,585.37 25,882,320.68 77,918,906.05 9 CIBETOK 52,036,585.37 25,437,774.54 77,474,359.91

XXIX Kecamatan Mekar Baru 1 MEKAR BARU 52,036,585.37 18,731,986.03 70,768,571.39 2 KEDAUNG 52,036,585.37 19,068,918.57 71,105,503.94 3 CIJERUK 52,036,585.37 18,526,321.93 70,562,907.30 4 WALIWIS 52,036,585.37 21,995,050.23 74,031,635.60 5 KLUTUK 52,036,585.37 17,036,099.17 69,072,684.53 6 JENGGOT 52,036,585.37 23,040,387.59 75,076,972.96 7 KOSAMBI DALAM 52,036,585.37 26,080,902.42 78,117,487.79 8 GANDARIA 52,036,585.37 19,828,989.04 71,865,574.40

12,801,000,000.00 8,534,000,000.00 21,335,000,000.00

BUPATI TANGERANG

H. ISMET ISKANDAR DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Pagedangan

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Pagedangan 1 CICALENGKA 52,036,585.37 34,006,900.02 86,043,485.38 2 PAGEDANGAN 52,036,585.37 44,687,962.79 96,724,548.15 3 CIJANTRA 52,036,585.37 38,099,606.32 90,136,191.69 4 LENGKONG KULON 52,036,585.37 31,656,791.82 83,693,377.19 5 SITU GADUNG 52,036,585.37 30,455,171.03 82,491,756.40 6 JATAKE 52,036,585.37 36,172,385.98 88,208,971.35 7 CIHUNI 52,036,585.37 26,043,273.01 78,079,858.37 8 KADU SIRUNG 52,036,585.37 37,211,298.10 89,247,883.46 9 MALANG NENGAH 52,036,585.37 23,229,006.18 75,265,591.55 10 KARANG TENGAH 52,036,585.37 21,122,004.43 73,158,589.79 Jumlah 520,365,853.66 322,684,399.68 843,050,253.34

Page 1 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Cikupa

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Cikupa 1 CIBADAK 52,036,585.37 32,012,748.19 84,049,333.56 2 TALAGA 52,036,585.37 35,390,371.46 87,426,956.83 3 TALAGASARI 52,036,585.37 38,954,850.58 90,991,435.94 4 DUKUH 52,036,585.37 35,284,711.89 87,321,297.25 5 CIKUPA 52,036,585.37 39,700,928.10 91,737,513.47 6 SUKANAGARA 52,036,585.37 23,618,115.23 75,654,700.59 7 BITUNG JAYA 52,036,585.37 31,076,833.73 83,113,419.10 8 PASIR GADUNG 52,036,585.37 47,262,171.21 99,298,756.58 9 SUKADAMAI 52,036,585.37 41,523,604.27 93,560,189.64 10 PASIR JAYA 52,036,585.37 57,594,322.49 109,630,907.86 11 BUDI MULYA 52,036,585.37 21,584,319.89 73,620,905.26 12 BOJONG 52,036,585.37 36,721,035.27 88,757,620.63 Jumlah 624,439,024.39 440,724,012.32 1,065,163,036.71

Page 2 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Balaraja

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Balaraja 1 CANGKUDU 52,036,585.37 50,628,392.59 102,664,977.96 2 TALAGASARI 52,036,585.37 38,374,700.97 90,411,286.33 3 TOBAT 52,036,585.37 48,668,733.44 100,705,318.81 4 SENTUL 52,036,585.37 26,369,093.55 78,405,678.91 5 GEMBONG 52,036,585.37 44,397,629.12 96,434,214.48 6 SUKAMURNI 52,036,585.37 30,850,121.91 82,886,707.28 7 SAGA 52,036,585.37 70,261,647.76 122,298,233.13 8 SENTUL JAYA 52,036,585.37 22,789,650.12 74,826,235.48 Jumlah 416,292,682.93 332,339,969.45 748,632,652.38

Page 3 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Kronjo

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Kronjo 1 KRONJO 52,036,585.37 36,536,843.24 88,573,428.60 2 PAGENJAHAN 52,036,585.37 22,570,101.18 74,606,686.54 3 PASIR 52,036,585.37 21,300,152.79 73,336,738.15 4 PAGEDANGAN UDIK 52,036,585.37 25,528,615.67 77,565,201.03 5 PAGEDANGAN ILIR 52,036,585.37 32,258,532.70 84,295,118.06 6 PASILIAN 52,036,585.37 25,547,222.48 77,583,807.85 7 BAKUNG 52,036,585.37 23,853,004.09 75,889,589.45 8 BLUKBUK 52,036,585.37 20,887,480.87 72,924,066.23 9 CIRUMPAK 52,036,585.37 17,695,190.63 69,731,775.99 10 MUNCUNG 52,036,585.37 27,230,278.90 79,266,864.27 Jumlah 520,365,853.66 253,407,422.53 773,773,276.19

Page 4 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Jayanti

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Jayanti 1 PANGKAT 52,036,585.37 30,496,286.31 82,532,871.68 2 PABUARAN 52,036,585.37 29,844,241.69 81,880,827.06 3 PASIR MUNCANG 52,036,585.37 35,829,293.99 87,865,879.36 4 SUMUR BANDUNG 52,036,585.37 35,560,416.55 87,597,001.92 5 JAYANTI 52,036,585.37 41,099,569.49 93,136,154.86 6 DANGDEUR 52,036,585.37 25,064,575.44 77,101,160.80 7 CIKANDE 52,036,585.37 42,452,504.65 94,489,090.02 8 PASIR GINTUNG 52,036,585.37 22,250,427.38 74,287,012.74 Jumlah 416,292,682.93 262,597,315.51 678,889,998.43

Page 5 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Tigaraksa

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Tigaraksa 1 PASIR BOLANG 52,036,585.37 20,234,503.27 72,271,088.63 2 MATAGARA 52,036,585.37 34,604,832.67 86,641,418.03 3 PASIR NANGKA 52,036,585.37 62,969,048.70 115,005,634.06 4 PETE 52,036,585.37 47,166,202.64 99,202,788.01 5 TEGALSARI 52,036,585.37 27,241,121.29 79,277,706.66 6 PEMATANG 52,036,585.37 34,097,493.76 86,134,079.13 7 CISEREH 52,036,585.37 20,237,516.16 72,274,101.53 8 MARGASARI 52,036,585.37 49,206,614.66 101,243,200.03 9 CILELES 52,036,585.37 31,068,535.84 83,105,121.20 10 SODONG 52,036,585.37 32,427,222.32 84,463,807.68 11 TAPOS 52,036,585.37 30,997,761.94 83,034,347.31 12 BANTAR PANJANG 52,036,585.37 28,918,893.62 80,955,478.98 Jumlah 624,439,024.39 419,169,746.85 1,043,608,771.24

Page 6 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Jambe

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Jambe 1 SUKAMANAH 52,036,585.37 23,313,696.53 75,350,281.89 2 JAMBE 52,036,585.37 23,033,334.44 75,069,919.80 3 TIPAR RAYA 52,036,585.37 20,535,343.63 72,571,928.99 4 TABAN 52,036,585.37 28,790,639.21 80,827,224.58 5 DARU 52,036,585.37 30,812,195.03 82,848,780.40 6 KUTRUK 52,036,585.37 16,592,937.17 68,629,522.54 7 RANCA BUAYA 52,036,585.37 15,658,077.70 67,694,663.06 8 MEKARSARI 52,036,585.37 18,561,655.61 70,598,240.98 9 ANCOL PASIR 52,036,585.37 13,059,483.02 65,096,068.39 10 PASIR BARAT 52,036,585.37 13,609,724.46 65,646,309.83 Jumlah 520,365,853.66 203,967,086.80 724,332,940.46

Page 7 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Cisoka

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Cisoka 1 CISOKA 52,036,585.37 34,575,352.55 86,611,937.92 2 CARINGIN 52,036,585.37 26,493,698.42 78,530,283.79 3 SELAPAJANG 52,036,585.37 29,969,843.96 82,006,429.32 4 SUKATANI 52,036,585.37 33,741,169.99 85,777,755.36 5 BOJONG LOA 52,036,585.37 31,664,900.05 83,701,485.42 6 CIBUGEL 52,036,585.37 28,659,286.24 80,695,871.61 7 CEMPAKA 52,036,585.37 34,552,288.27 86,588,873.64 8 CARENANG 52,036,585.37 22,707,811.59 74,744,396.95 9 KARANG HARJA 52,036,585.37 21,772,009.11 73,808,594.47 10 JEUNGJING 52,036,585.37 33,576,864.48 85,613,449.84 Jumlah 520,365,853.66 297,713,224.66 818,079,078.32

Page 8 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Kresek

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Kresek 1 PASIR AMPO 52,036,585.37 25,515,658.18 77,552,243.55 2 RANCA ILAT 52,036,585.37 24,856,094.96 76,892,680.33 3 KEMUNING 52,036,585.37 41,495,719.59 93,532,304.95 4 RENGED 52,036,585.37 31,490,927.85 83,527,513.22 5 TALOK 52,036,585.37 32,348,442.69 84,385,028.06 6 KOPER 52,036,585.37 20,766,505.46 72,803,090.83 7 JENGKOL 52,036,585.37 26,798,803.12 78,835,388.49 8 PATRASANA 52,036,585.37 28,057,885.96 80,094,471.33 9 KRESEK 52,036,585.37 33,221,221.91 85,257,807.28 Jumlah 468,329,268.29 264,551,259.73 732,880,528.03

Page 9 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Mauk

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Mauk 1 MAUK BARAT 52,036,585.37 33,295,868.05 85,332,453.42 2 TEGAL KUNIR KDL 52,036,585.37 36,090,589.47 88,127,174.83 3 TEGAL KUNIR LOR 52,036,585.37 31,353,792.64 83,390,378.01 4 SASAK 52,036,585.37 25,786,960.37 77,823,545.73 5 GUNUNG SARI 52,036,585.37 22,311,211.14 74,347,796.50 6 KEDUNG DALEM 52,036,585.37 34,383,660.34 86,420,245.70 7 MARGA MULYA 52,036,585.37 35,420,939.68 87,457,525.05 8 TANJUNG ANOM 52,036,585.37 32,952,830.99 84,989,416.36 9 JATIWARINGIN 52,036,585.37 30,828,464.23 82,865,049.59 10 BANYU ASIH 52,036,585.37 27,300,084.61 79,336,669.98 11 KETAPANG 52,036,585.37 28,563,041.51 80,599,626.87 Jumlah 572,402,439.02 338,287,443.02 910,689,882.05

Page 10 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Kemiri

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Kemiri 1 PATRAMANGGALA 52,036,585.37 26,674,798.03 78,711,383.40 2 KARANG ANYAR 52,036,585.37 23,346,237.01 75,382,822.38 3 LONTAR 52,036,585.37 27,165,127.20 79,201,712.57 4 KEMIRI 52,036,585.37 36,959,926.93 88,996,512.30 5 RANCA LABUH 52,036,585.37 22,380,565.63 74,417,151.00 6 KLEBET 52,036,585.37 39,938,643.45 91,975,228.82 7 LEGOK SUKA MAJU 52,036,585.37 18,785,874.75 70,822,460.12 Jumlah 364,256,097.56 195,251,173.01 559,507,270.57

Page 11 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Sukadiri

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Sukadiri 1 SUKADIRI 52,036,585.37 26,196,278.28 78,232,863.65 2 BUARAN JATI 52,036,585.37 28,866,400.75 80,902,986.12 3 RAWA KIDANG 52,036,585.37 26,043,639.96 78,080,225.33 4 PEKAYON 52,036,585.37 38,210,856.86 90,247,442.22 5 KARANG SERANG 52,036,585.37 31,961,770.90 83,998,356.27 6 KOSAMBI 52,036,585.37 27,693,194.98 79,729,780.34 7 MEKAR KONDANG 52,036,585.37 24,567,356.93 76,603,942.29 8 GINTUNG 52,036,585.37 39,684,680.57 91,721,265.94 Jumlah 416,292,682.93 243,224,179.23 659,516,862.16

Page 12 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Rajeg

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Rajeg 1 RAJEG 52,036,585.37 48,865,254.56 100,901,839.92 2 RAJEG MULYA 52,036,585.37 35,882,989.50 87,919,574.86 3 PANGARENGAN 52,036,585.37 33,477,422.29 85,514,007.65 4 JAMBU KARYA 52,036,585.37 34,821,219.54 86,857,804.90 5 LEMBANGSARI 52,036,585.37 29,952,562.61 81,989,147.97 6 SUKAMANAH 52,036,585.37 40,980,455.57 93,017,040.94 7 TANJAKAN 52,036,585.37 37,314,839.96 89,351,425.33 8 TANJAKAN MEKAR 52,036,585.37 28,703,488.29 80,740,073.66 9 SUKASARI 52,036,585.37 30,774,366.42 82,810,951.78 10 RANCA BANGO 52,036,585.37 27,716,357.77 79,752,943.13 11 DAON 52,036,585.37 41,378,724.71 93,415,310.08 12 MEKARSARI 52,036,585.37 77,530,642.06 129,567,227.43 Jumlah 624,439,024.39 467,398,323.27 1,091,837,347.66

Page 13 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Pasar Kemis

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Pasar Kemis 1 PASAR KEMIS 52,036,585.37 60,031,521.10 112,068,106.46 2 SUKAMANTRI 52,036,585.37 76,459,697.88 128,496,283.24 3 PANGADEGAN 52,036,585.37 55,304,080.64 107,340,666.00 4 GELAM JAYA 52,036,585.37 89,627,719.83 141,664,305.20 5 SUKA ASIH 52,036,585.37 33,574,840.92 85,611,426.29 Jumlah 260,182,926.83 314,997,860.37 575,180,787.20

Page 14 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Teluknaga

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Teluknaga 1 TELUKNAGA 52,036,585.37 44,669,210.38 96,705,795.75 2 BOJONG RENGED 52,036,585.37 38,505,927.62 90,542,512.99 3 BAKAKAN ASEM 52,036,585.37 30,746,135.74 82,782,721.11 4 KEBONCAU 52,036,585.37 46,469,526.17 98,506,111.53 5 PANGKALAN 52,036,585.37 53,294,261.30 105,330,846.67 6 KP. MELAYU TIMUR 52,036,585.37 47,795,592.95 99,832,178.32 7 KP. MELAYU BARAT 52,036,585.37 32,844,179.08 84,880,764.45 8 MUARA 52,036,585.37 23,535,582.33 75,572,167.69 9 LEMO 52,036,585.37 26,783,200.00 78,819,785.37 10 TANJUNG PASIR 52,036,585.37 25,383,424.72 77,420,010.09 11 TEGAL ANGUS 52,036,585.37 30,332,890.06 82,369,475.43 12 TANJUNG BURUNG 52,036,585.37 34,450,128.87 86,486,714.23 13 KAMPUNG BESAR 52,036,585.37 44,809,270.81 96,845,856.18 Jumlah 676,475,609.76 479,619,330.05 1,156,094,939.80

Page 15 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Kosambi

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Kosambi 1 KOSAMBI TIMUR 52,036,585.37 45,423,427.59 97,460,012.95 2 SELEMBARAN JATI 52,036,585.37 35,991,917.70 88,028,503.06 3 RAWA RENGAS 52,036,585.37 33,700,048.05 85,736,633.42 4 RAWA BURUNG 52,036,585.37 49,587,840.66 101,624,426.02 5 CENGKLONG 52,036,585.37 42,189,935.79 94,226,521.16 6 BELIMBING 52,036,585.37 42,646,962.45 94,683,547.82 7 JATI MULYA 52,036,585.37 44,443,913.95 96,480,499.31 Jumlah 364,256,097.56 293,984,046.19 658,240,143.75

Page 16 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Pakuhaji

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Pakuhaji 1 PAKU ALAM 52,036,585.37 28,212,316.09 80,248,901.45 2 BONISARI 52,036,585.37 27,857,876.44 79,894,461.80 3 RAWA BONI 52,036,585.37 30,296,644.48 82,333,229.85 4 BUARAN MANGGA 52,036,585.37 24,060,279.68 76,096,865.04 5 BUARAN BAMBU 52,036,585.37 30,014,382.94 82,050,968.31 6 KALIBARU 52,036,585.37 38,781,128.51 90,817,713.87 7 KOHOD 52,036,585.37 33,706,222.72 85,742,808.09 8 KRAMAT 52,036,585.37 32,299,060.73 84,335,646.10 9 SUKAWALI 52,036,585.37 32,870,841.70 84,907,427.06 10 SURYA BAHARI 52,036,585.37 30,104,144.69 82,140,730.05 11 KIARA PAYUNG 52,036,585.37 40,520,915.71 92,557,501.07 12 LAKSANA 52,036,585.37 31,870,529.03 83,907,114.39 13 GAGA 52,036,585.37 40,653,487.63 92,690,073.00 Jumlah 676,475,609.76 421,247,830.34 1,097,723,440.10

Page 17 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Sepatan

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Sepatan 1 KARET 52,036,585.37 61,368,889.50 113,405,474.86 2 KAYU AGUNG 52,036,585.37 41,538,323.35 93,574,908.71 3 KAYU BONGKOK 52,036,585.37 24,410,667.51 76,447,252.88 4 PONDOK JAYA 52,036,585.37 36,105,000.87 88,141,586.24 5 PINSANGAN JAYA 52,036,585.37 44,910,333.29 96,946,918.66 6 MEKAR JAYA 52,036,585.37 32,274,439.55 84,311,024.92 7 SARAKAN 52,036,585.37 32,139,637.37 84,176,222.73 Jumlah 364,256,097.56 272,747,291.44 637,003,389.00

Page 18 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Curug

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Curug 1 CURUG WETAN 52,036,585.37 40,269,720.85 92,306,306.22 2 KADU 52,036,585.37 88,259,742.63 140,296,328.00 3 KADU JAYA 52,036,585.37 40,921,052.69 92,957,638.05 4 CUKANGGALIH 52,036,585.37 26,542,173.33 78,578,758.70 Jumlah 208,146,341.46 195,992,689.50 404,139,030.97

Page 19 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Panongan

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Panongan 1 RANCA IYUH 52,036,585.37 43,719,598.26 95,756,183.62 2 PEUSAR 52,036,585.37 28,993,187.63 81,029,772.99 3 RANCA KALAPA 52,036,585.37 30,070,152.03 82,106,737.40 4 SERDANG KULON 52,036,585.37 22,247,929.35 74,284,514.71 5 MEKAR JAYA 52,036,585.37 26,134,287.05 78,170,872.42 6 CIAKAR 52,036,585.37 76,673,976.86 128,710,562.22 7 PANONGAN 52,036,585.37 46,520,604.83 98,557,190.19 Jumlah 364,256,097.56 274,359,736.00 638,615,833.57

Page 20 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Legok

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Legok 1 CARINGIN 52,036,585.37 33,839,680.57 85,876,265.93 2 SERDANG WETAN 52,036,585.37 41,420,799.08 93,457,384.45 3 BABAT 52,036,585.37 33,054,058.87 85,090,644.24 4 CIANGIR 52,036,585.37 24,683,054.31 76,719,639.68 5 LEGOK 52,036,585.37 38,667,597.29 90,704,182.65 6 PALASARI 52,036,585.37 45,018,483.73 97,055,069.09 7 BOJONG KAMAL 52,036,585.37 34,778,980.93 86,815,566.29 8 RANCAGONG 52,036,585.37 43,604,569.79 95,641,155.15 9 KEMUNING 52,036,585.37 34,256,144.98 86,292,730.34 10 CIRARAB 52,036,585.37 21,305,928.00 73,342,513.36 Jumlah 520,365,853.66 350,629,297.54 870,995,151.20

Page 21 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Cisauk

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Cisauk 1 MEKAR WANGI 52,036,585.37 52,462,076.26 104,498,661.63 2 SURADITA 52,036,585.37 67,800,345.15 119,836,930.51 3 SAMPORA 52,036,585.37 41,393,781.15 93,430,366.52 4 DANGDANG 52,036,585.37 33,056,449.12 85,093,034.48 5 CIBOGO 52,036,585.37 49,780,410.34 101,816,995.70 Jumlah 260,182,926.83 244,493,062.01 504,675,988.84

Page 22 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Sukamulya

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Sukamulya 1 BENDA 52,036,585.37 26,583,858.14 78,620,443.51 2 SUKAMULYA 52,036,585.37 29,908,689.88 81,945,275.25 3 KALIASIN 52,036,585.37 31,902,080.38 83,938,665.75 4 BUNI AYU 52,036,585.37 25,394,994.20 77,431,579.57 5 PARAHU 52,036,585.37 50,875,508.63 102,912,094.00 6 MERAK 52,036,585.37 32,585,410.60 84,621,995.97 7 BUNAR 52,036,585.37 34,904,444.63 86,941,030.00 8 KUBANG 52,036,585.37 24,811,503.78 76,848,089.15 Jumlah 416,292,682.93 256,966,490.26 673,259,173.19

Page 23 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Kelapa Dua

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Kelapa Dua 1 CURUG SANGERENG 52,036,585.37 35,159,259.07 87,195,844.43 Jumlah 52,036,585.37 35,159,259.07 87,195,844.43

Page 24 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Sindang Jaya

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Sindang Jaya 1 SINDANG JAYA 52,036,585.37 46,686,183.15 98,722,768.52 2 WANAKERTA 52,036,585.37 72,563,276.89 124,599,862.26 3 SUKAHARJA 52,036,585.37 43,647,403.80 95,683,989.17 4 SINDANG ASIH 52,036,585.37 54,162,785.99 106,199,371.36 5 SINDANG PANON 52,036,585.37 55,062,065.12 107,098,650.48 6 SINDANG SONO 52,036,585.37 50,645,151.67 102,681,737.04 7 BADAK ANOM 52,036,585.37 26,189,484.06 78,226,069.42 Jumlah 364,256,097.56 348,956,350.69 713,212,448.25

Page 25 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Sepatan Timur

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Sepatan Timur 1 KEDAUNG BARAT 52,036,585.37 34,027,876.00 86,064,461.37 2 LEBAK WANGI 52,036,585.37 66,914,736.45 118,951,321.81 3 JATIMULYA 52,036,585.37 24,995,529.99 77,032,115.36 4 SANGIANG 52,036,585.37 28,043,169.45 80,079,754.81 5 GEMPOLSARI 52,036,585.37 37,334,114.06 89,370,699.42 6 KP. KELOR 52,036,585.37 30,554,639.91 82,591,225.28 7 PONDOK KELOR 52,036,585.37 25,424,748.87 77,461,334.24 8 TANAH MERAH 52,036,585.37 27,866,472.42 79,903,057.79 Jumlah 416,292,682.93 275,161,287.15 691,453,970.07

Page 26 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Solear

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Solear 1 SOLEAR 52,036,585.37 40,439,648.78 92,476,234.15 2 CIKUYA 52,036,585.37 56,071,433.01 108,108,018.38 3 CIKASUNGKA 52,036,585.37 79,856,376.48 131,892,961.84 4 CIRENDEU 52,036,585.37 22,118,058.79 74,154,644.15 5 CIKAREO 52,036,585.37 24,842,664.31 76,879,249.68 6 PASANGGRAHAN 52,036,585.37 62,520,326.83 114,556,912.19 7 MUNJUL 52,036,585.37 40,349,262.16 92,385,847.53 Jumlah 364,256,097.56 326,197,770.36 690,453,867.92

Page 27 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Gunung Kaler

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Gunung Kaler 1 GUNUNG KALER 52,036,585.37 26,989,062.79 79,025,648.16 2 SIDOKO 52,036,585.37 26,055,699.40 78,092,284.76 3 RANCA GEDE 52,036,585.37 25,879,730.00 77,916,315.37 4 KEDUNG 52,036,585.37 24,607,356.41 76,643,941.77 5 CIPAEH 52,036,585.37 24,829,480.90 76,866,066.27 6 ONYAM 52,036,585.37 28,260,624.58 80,297,209.95 7 TAMIANG 52,036,585.37 29,921,438.69 81,958,024.05 8 KANDAWATI 52,036,585.37 25,882,320.68 77,918,906.05 9 CIBETOK 52,036,585.37 25,437,774.54 77,474,359.91 Jumlah 468,329,268.29 237,863,487.99 706,192,756.28

Page 28 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2012 Kecamatan Mekar Baru

ADD Tiap Desa No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX

Kecamatan Mekar Baru 1 MEKAR BARU 52,036,585.37 18,731,986.03 70,768,571.39 2 KEDAUNG 52,036,585.37 19,068,918.57 71,105,503.94 3 CIJERUK 52,036,585.37 18,526,321.93 70,562,907.30 4 WALIWIS 52,036,585.37 21,995,050.23 74,031,635.60 5 KLUTUK 52,036,585.37 17,036,099.17 69,072,684.53 6 JENGGOT 52,036,585.37 23,040,387.59 75,076,972.96 7 KOSAMBI DALAM 52,036,585.37 26,080,902.42 78,117,487.79 8 GANDARIA 52,036,585.37 19,828,989.04 71,865,574.40 Jumlah 416,292,682.93 164,308,654.98 580,601,337.91

Page 29 ADD KAB. TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2012 ALOKASI DANA DESA UNTUK TIAP DESA

Total Alokasi Dana Desa Untuk Kabupaten Tangerang (ADDx) = Rp 21,335,000,000.00 Pembagian Dana Merata Bagi Tiap Desa (ADDM) 60% = Rp 12,801,000,000.00 Pembagian Dana Proporsional (ADDP) 40% = Rp 8,534,000,000.00 Nilai Transfer minimal Per Desa (∑Desa = 246) ADDM = Rp 52,036,585.37

ADDx = ADDM + ADDPx KV1, 2 ….x = V1,2,..x ∑Vn

ADDPx = BDx * (ADD - ∑ADDM)

BDx = amKVkmx +apKVpx+ ajpKVjpx + alwKVlwx + apbbKVpbbx

Bobot ADD Tiap Desa Kemiskinan Pendidikan Jumlah Penduduk Luas Wilayah Jumlah PBB Desa

Jml Keluarga Luas No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX BDX KVkm 7-12 Tahun KVp Penduduk KVjp KVlw Jml PBB Gol I KVpbb1 Miskin Wilayah (Jiwa)

am = 0.29 ap = 0.24 ajp = 0.18 alw = 0.12 apbb = 0.18

I Kecamatan Pagedangan 1 CICALENGKA 52,036,585 34,006,900 86,043,485.38 0.0040 392 0.002479 1,685 0.007183449 8,567 0.003912122 19.61 0.002240651 26,261,564 0.003466232 2 PAGEDANGAN 52,036,585 44,687,963 96,724,548.15 0.0052 502 0.003174 956 0.004075595 12,538 0.00572548 64.66 0.007388093 62,870,591 0.008298212 3 CIJANTRA 52,036,585 38,099,606 90,136,191.69 0.0045 435 0.00275 1,113 0.004744913 9,950 0.004543669 57.05 0.006518569 41,659,505 0.005498587 4 LENGKONG KULON 52,036,585 31,656,792 83,693,377.19 0.0037 456 0.002883 894 0.003811278 8,658 0.003953677 58.05 0.00663283 20,894,634 0.002757857 5 SITU GADUNG 52,036,585 30,455,171 82,491,756.40 0.0036 450 0.002845 793 0.003380697 7,838 0.003579224 46.46 0.005308549 29,204,079 0.00385461 6 JATAKE 52,036,585 36,172,386 88,208,971.35 0.0042 414 0.002618 1,101 0.004693755 9,557 0.004364206 58.84 0.006723096 34,484,093 0.004551513 7 CIHUNI 52,036,585 26,043,273 78,079,858.37 0.0031 444 0.002807 498 0.002123061 4,593 0.002097394 37.59 0.004295057 36,538,191 0.004822631 8 KADU SIRUNG 52,036,585 37,211,298 89,247,883.46 0.0044 403 0.002548 833 0.003551224 8,340 0.003808463 44.81 0.005120019 64,438,171 0.008505115 9 MALANG NENGAH 52,036,585 23,229,006 75,265,591.55 0.0027 390 0.002466 572 0.002438536 6,124 0.002796526 20.11 0.002297781 28,295,829 0.003734732 10 KARANG TENGAH 52,036,585 21,122,004 73,158,589.79 0.0025 346 0.002188 648 0.002762537 7,353 0.003357749 20.10 0.002296639 13,689,562 0.001806868

II Kecamatan Cikupa 1 CIBADAK 52,036,585 32,012,748 84,049,333.56 0.0038 281 0.001777 1,242 0.005294862 11,694 0.005340067 28.00 0.003199298 28,509,106 0.003762882 2 TALAGA 52,036,585 35,390,371 87,426,956.83 0.0041 293 0.001853 1,311 0.005589021 15,572 0.007110957 44.16 0.00504575 18,828,377 0.002485134 3 TALAGASARI 52,036,585 38,954,851 90,991,435.94 0.0046 287 0.001815 1,527 0.006509867 19,089 0.008716996 27.08 0.003094178 25,626,643 0.003382429 4 DUKUH 52,036,585 35,284,712 87,321,297.25 0.0041 280 0.00177 1,354 0.005772338 12,569 0.005739636 33.10 0.003782027 34,255,561 0.004521349 5 CIKUPA 52,036,585 39,700,928 91,737,513.47 0.0047 213 0.001347 1,749 0.007456292 17,482 0.007983159 21.17 0.002418898 34,698,161 0.004579768 6 SUKANAGARA 52,036,585 23,618,115 75,654,700.59 0.0028 288 0.001821 425 0.001811849 4,827 0.002204251 70.97 0.008109077 19,862,590 0.002621639 7 BITUNG JAYA 52,036,585 31,076,834 83,113,419.10 0.0036 299 0.001891 1,313 0.005597548 12,353 0.005641 18.70 0.002136674 22,393,147 0.002955644 8 PASIR GADUNG 52,036,585 47,262,171 99,298,756.58 0.0055 310 0.00196 1,918 0.008176768 18,200 0.008311034 26.20 0.002993629 52,327,669 0.006906665

Page 1 ADD 2012 Kab. Tangerang Bobot ADD Tiap Desa Kemiskinan Pendidikan Jumlah Penduduk Luas Wilayah Jumlah PBB Desa

Jml Keluarga Luas No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX BDX KVkm 7-12 Tahun KVp Penduduk KVjp KVlw Jml PBB Gol I KVpbb1 Miskin Wilayah (Jiwa)

am = 0.29 ap = 0.24 ajp = 0.18 alw = 0.12 apbb = 0.18

9 SUKADAMAI 52,036,585 41,523,604 93,560,189.64 0.0049 288 0.001821 1,724 0.007349712 16,632 0.007595006 45.00 0.005141729 28,144,310 0.003714733 10 PASIR JAYA 52,036,585 57,594,322 109,630,907.86 0.0067 305 0.001928 2,204 0.009396036 18,104 0.008267195 23.40 0.002673699 94,337,172 0.012451447 11 BUDI MULYA 52,036,585 21,584,320 73,620,905.26 0.0025 300 0.001897 480 0.002046324 5,320 0.002429379 33.00 0.003770601 26,511,934 0.003499278 12 BOJONG 52,036,585 36,721,035 88,757,620.63 0.0043 278 0.001758 1,357 0.005785127 14,055 0.006418219 33.95 0.003879149 35,880,149 0.004735777

III Kecamatan Balaraja 1 CANGKUDU 52,036,585 50,628,393 102,664,977.96 0.0059 250 0.001581 2,240 0.00954951 22,454 0.010253624 42.00 0.004798947 36,349,247 0.004797692 2 TALAGASARI 52,036,585 38,374,701 90,411,286.33 0.0045 441 0.002788 1,273 0.005427021 12,956 0.00591636 21.40 0.002445178 45,848,230 0.006051451 3 TOBAT 52,036,585 48,668,733 100,705,318.81 0.0057 553 0.003497 1,546 0.006590867 16,026 0.007318276 55.50 0.006341465 46,635,084 0.006155307 4 SENTUL 52,036,585 26,369,094 78,405,678.91 0.0031 731 0.004622 487 0.002076166 4,605 0.002102874 36.50 0.004170513 16,324,522 0.002154654 5 GEMBONG 52,036,585 44,397,629 96,434,214.48 0.0052 866 0.005476 1,462 0.006232761 13,798 0.006300859 43.73 0.004996618 18,276,681 0.002412317 6 SUKAMURNI 52,036,585 30,850,122 82,886,707.28 0.0036 431 0.002725 650 0.002771063 6,900 0.003150886 33.00 0.003770601 49,879,741 0.006583566 7 SAGA 52,036,585 70,261,648 122,298,233.13 0.0082 696 0.004401 2,978 0.012695733 25,368 0.011584302 57.20 0.006535708 48,875,050 0.006450958 8 SENTUL JAYA 52,036,585 22,789,650 74,826,235.48 0.0027 451 0.002852 511 0.002178482 4,976 0.002272291 32.50 0.003713471 20,663,555 0.002727357

IV Kecamatan Kronjo 1 KRONJO 52,036,585 36,536,843 88,573,428.60 0.0043 660 0.004173 1,038 0.004425175 10,293 0.0047003 66.99 0.007654034 12,141,628 0.001602559 2 PAGENJAHAN 52,036,585 22,570,101 74,606,686.54 0.0026 659 0.004167 535 0.002280798 5,875 0.00268282 19.10 0.002181887 6,544,339 0.000863779 3 PASIR 52,036,585 21,300,153 73,336,738.15 0.0025 660 0.004173 385 0.001641322 5,184 0.002367275 27.00 0.003085037 4,364,477 0.000576062 4 PAGEDANGAN UDIK 52,036,585 25,528,616 77,565,201.03 0.0030 660 0.004173 564 0.00240443 6,560 0.002995625 33.07 0.003778154 9,666,734 0.0012759 5 PAGEDANGAN ILIR 52,036,585 32,258,533 84,295,118.06 0.0038 660 0.004173 615 0.002621852 6,272 0.00286411 73.96 0.008451162 18,720,661 0.002470917 6 PASILIAN 52,036,585 25,547,222 77,583,807.85 0.0030 660 0.004173 588 0.002506746 5,757 0.002628935 41.80 0.004775992 6,464,933 0.000853299 7 BAKUNG 52,036,585 23,853,004 75,889,589.45 0.0028 659 0.004167 495 0.002110271 5,033 0.00229832 30.88 0.00352862 10,831,885 0.001429687 8 BLUKBUK 52,036,585 20,887,481 72,924,066.23 0.0024 659 0.004167 410 0.001747901 3,761 0.001717461 33.05 0.003776645 2,721,570 0.000359217 9 CIRUMPAK 52,036,585 17,695,191 69,731,775.99 0.0021 659 0.004167 215 0.000916582 2,164 0.000988191 24.38 0.002785149 5,592,866 0.000738196 10 MUNCUNG 52,036,585 27,230,279 79,266,864.27 0.0032 659 0.004167 422 0.00179906 4,951 0.002260875 76.14 0.008699622 5,131,444 0.000677293

V Kecamatan Jayanti 1 PANGKAT 52,036,585 30,496,286 82,532,871.68 0.0036 590 0.00373 550 0.002344746 6,423 0.002933064 24.00 0.002742255 46,556,117 0.006144885 2 PABUARAN 52,036,585 29,844,242 81,880,827.06 0.0035 720 0.004552 744 0.003171802 7,621 0.003480131 31.96 0.003652113 15,801,362 0.002085602 3 PASIR MUNCANG 52,036,585 35,829,294 87,865,879.36 0.0042 630 0.003983 932 0.003973278 9,346 0.004267853 32.50 0.003713471 38,722,209 0.005110897 4 SUMUR BANDUNG 52,036,585 35,560,417 87,597,001.92 0.0042 620 0.00392 956 0.004075595 10,142 0.004631346 36.90 0.004216218 31,841,038 0.004202659 5 JAYANTI 52,036,585 41,099,569 93,136,154.86 0.0048 660 0.004173 1,128 0.004808861 12,247 0.005592595 28.70 0.00327928 46,556,117 0.006144885 6 DANGDEUR 52,036,585 25,064,575 77,101,160.80 0.0029 700 0.004426 590 0.002515273 5,998 0.002738988 35.90 0.004101957 3,327,797 0.000439232 7 CIKANDE 52,036,585 42,452,505 94,489,090.02 0.0050 620 0.00392 1,336 0.005695601 13,371 0.00610587 28.90 0.003302132 43,594,144 0.005753937 8 PASIR GINTUNG 52,036,585 22,250,427 74,287,012.74 0.0026 590 0.00373 528 0.002250956 5,844 0.002668664 20.30 0.002319491 10,158,767 0.001340843

Page 2 ADD 2012 Kab. Tangerang Bobot ADD Tiap Desa Kemiskinan Pendidikan Jumlah Penduduk Luas Wilayah Jumlah PBB Desa

Jml Keluarga Luas No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX BDX KVkm 7-12 Tahun KVp Penduduk KVjp KVlw Jml PBB Gol I KVpbb1 Miskin Wilayah (Jiwa)

am = 0.29 ap = 0.24 ajp = 0.18 alw = 0.12 apbb = 0.18

VI Kecamatan Tigaraksa 1 PASIR BOLANG 52,036,585 20,234,503 72,271,088.63 0.0024 315 0.001992 512 0.002182745 4,648 0.00212251 37.44 0.004277918 16,908,084 0.002231677 2 MATAGARA 52,036,585 34,604,833 86,641,418.03 0.0041 525 0.003319 467 0.001990902 8,086 0.003692473 10.00 0.001142606 78,315,653 0.010336787 3 PASIR NANGKA 52,036,585 62,969,049 115,005,634.06 0.0074 765 0.004837 950 0.004050016 15,132 0.006910031 31.10 0.003553506 144,493,378 0.019071503 4 PETE 52,036,585 47,166,203 99,202,788.01 0.0055 615 0.003889 1,844 0.007861293 9,786 0.004468779 26.00 0.002970777 59,906,443 0.007906978 5 TEGALSARI 52,036,585 27,241,121 79,277,706.66 0.0032 480 0.003035 1,235 0.00526502 4,526 0.002066799 28.40 0.003245002 13,486,000 0.001780001 6 PEMATANG 52,036,585 34,097,494 86,134,079.13 0.0040 570 0.003604 768 0.003274118 6,042 0.00275908 35.00 0.003999122 51,851,336 0.006843794 7 CISEREH 52,036,585 20,237,516 72,274,101.53 0.0024 298 0.001884 650 0.002771063 5,573 0.002544912 31.50 0.00359921 12,565,237 0.00165847 8 MARGASARI 52,036,585 49,206,615 101,243,200.03 0.0058 765 0.004837 1,170 0.004987914 10,123 0.00462267 35.80 0.004090531 80,400,127 0.010611914 9 CILELES 52,036,585 31,068,536 83,105,121.20 0.0036 510 0.003225 482 0.00205485 4,698 0.002145343 57.80 0.006604265 45,212,025 0.00596748 10 SODONG 52,036,585 32,427,222 84,463,807.68 0.0038 675 0.004268 543 0.002314904 5,406 0.002468651 43.40 0.004958912 42,107,748 0.00555775 11 TAPOS 52,036,585 30,997,762 83,034,347.31 0.0036 690 0.004363 680 0.002898959 5,840 0.002666837 31.03 0.003545965 33,453,921 0.004415542 12 BANTAR PANJANG 52,036,585 28,918,894 80,955,478.98 0.0034 675 0.004268 491 0.002093219 4,606 0.002103331 35.52 0.004058538 34,012,983 0.004489332

VII Kecamatan Jambe 1 SUKAMANAH 52,036,585 23,313,697 75,350,281.89 0.0027 282 0.001783 692 0.002950117 5,902 0.002695149 40.00 0.004570425 21,465,779 0.002833242 2 JAMBE 52,036,585 23,033,334 75,069,919.80 0.0027 226 0.001429 773 0.003295434 7,033 0.003211621 27.00 0.003085037 24,627,627 0.00325057 3 TIPAR RAYA 52,036,585 20,535,344 72,571,928.99 0.0024 299 0.001891 651 0.002775326 7,976 0.003642242 21.00 0.002399473 11,686,620 0.001542503 4 TABAN 52,036,585 28,790,639 80,827,224.58 0.0034 397 0.00251 931 0.003969015 8,238 0.003761884 44.44 0.005077743 18,900,424 0.002494644 5 DARU 52,036,585 30,812,195 82,848,780.40 0.0036 340 0.00215 950 0.004050016 8,439 0.003853671 26.40 0.003016481 42,519,003 0.005612031 6 KUTRUK 52,036,585 16,592,937 68,629,522.54 0.0019 222 0.001404 446 0.001901376 4,172 0.001905145 22.50 0.002570864 19,124,597 0.002524232 7 RANCA BUAYA 52,036,585 15,658,078 67,694,663.06 0.0018 228 0.001442 471 0.002007955 4,151 0.001895555 20.00 0.002285213 14,381,267 0.001898166 8 MEKARSARI 52,036,585 18,561,656 70,598,240.98 0.0022 270 0.001707 542 0.00231064 4,658 0.002127077 28.01 0.00320076 16,199,179 0.00213811 9 ANCOL PASIR 52,036,585 13,059,483 65,096,068.39 0.0015 199 0.001258 340 0.001449479 3,283 0.001499183 20.60 0.002353769 11,922,040 0.001573575 10 PASIR BARAT 52,036,585 13,609,724 65,646,309.83 0.0016 194 0.001227 380 0.001620006 3,739 0.001707415 22.50 0.002570864 10,692,573 0.0014113

VIII Kecamatan Cisoka 1 CISOKA 52,036,585 34,575,353 86,611,937.92 0.0041 559 0.003534 1,144 0.004877071 10,245 0.004678381 28.30 0.003233576 28,266,096 0.003730807 2 CARINGIN 52,036,585 26,493,698 78,530,283.79 0.0031 608 0.003844 742 0.003163275 7,568 0.003455929 26.70 0.003050759 11,194,390 0.001477534 3 SELAPAJANG 52,036,585 29,969,844 82,006,429.32 0.0035 543 0.003433 895 0.003815541 8,562 0.003909839 22.50 0.002570864 26,267,631 0.003467032 4 SUKATANI 52,036,585 33,741,170 85,777,755.36 0.0040 592 0.003743 1,121 0.004779018 10,095 0.004609884 21.30 0.002433752 26,984,105 0.003561599 5 BOJONG LOA 52,036,585 31,664,900 83,701,485.42 0.0037 607 0.003838 950 0.004050016 9,746 0.004450513 30.00 0.003427933 18,891,384 0.002493451 6 CIBUGEL 52,036,585 28,659,286 80,695,871.61 0.0034 540 0.003414 642 0.002736958 6,457 0.00294859 26.90 0.003073611 35,553,153 0.004692617 7 CEMPAKA 52,036,585 34,552,288 86,588,873.64 0.0040 515 0.003256 823 0.003508592 8,301 0.003790653 26.80 0.003062185 53,078,689 0.007005791 8 CARENANG 52,036,585 22,707,812 74,744,396.95 0.0027 506 0.003199 470 0.002003692 4,628 0.002113377 51.90 0.005930127 7,634,159 0.001007623

Page 3 ADD 2012 Kab. Tangerang Bobot ADD Tiap Desa Kemiskinan Pendidikan Jumlah Penduduk Luas Wilayah Jumlah PBB Desa

Jml Keluarga Luas No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX BDX KVkm 7-12 Tahun KVp Penduduk KVjp KVlw Jml PBB Gol I KVpbb1 Miskin Wilayah (Jiwa)

am = 0.29 ap = 0.24 ajp = 0.18 alw = 0.12 apbb = 0.18

9 KARANG HARJA 52,036,585 21,772,009 73,808,594.47 0.0026 571 0.00361 580 0.002472641 4,974 0.002271378 22.80 0.002605143 8,596,650 0.001134661 10 JEUNGJING 52,036,585 33,576,864 85,613,449.84 0.0039 525 0.003319 1,160 0.004945282 10,650 0.004863325 29.50 0.003370689 23,174,642 0.003058792

IX Kecamatan Kresek 1 PASIR AMPO 52,036,585 25,515,658 77,552,243.55 0.0030 659 0.004167 772 0.003291171 7,675 0.00350479 24.50 0.002799386 1,809,708 0.000238861 2 RANCA ILAT 52,036,585 24,856,095 76,892,680.33 0.0029 679 0.004293 569 0.002425746 7,722 0.003526253 30.99 0.003541166 1,727,882 0.000228061 3 KEMUNING 52,036,585 41,495,720 93,532,304.95 0.0049 963 0.006089 1,058 0.004510438 10,808 0.004935475 44.77 0.005115449 23,076,407 0.003045827 4 RENGED 52,036,585 31,490,928 83,527,513.22 0.0037 723 0.004571 846 0.003606645 10,993 0.005019956 41.80 0.004776095 2,109,786 0.000278468 5 TALOK 52,036,585 32,348,443 84,385,028.06 0.0038 1,126 0.007119 658 0.002805169 7,291 0.003329437 27.80 0.003176446 3,232,444 0.000426646 6 KOPER 52,036,585 20,766,505 72,803,090.83 0.0024 589 0.003724 488 0.002080429 5,347 0.002441709 26.00 0.002970777 2,925,819 0.000386175 7 JENGKOL 52,036,585 26,798,803 78,835,388.49 0.0031 684 0.004325 713 0.003039643 6,656 0.003039464 35.70 0.004079105 5,871,587 0.000774984 8 PATRASANA 52,036,585 28,057,886 80,094,471.33 0.0033 756 0.00478 737 0.003141959 9,066 0.004139991 23.40 0.002673699 4,184,308 0.000552282 9 KRESEK 52,036,585 33,221,222 85,257,807.28 0.0039 801 0.005065 988 0.004212016 9,888 0.004515357 38.10 0.00435333 4,430,068 0.000584719

X Kecamatan Mauk 1 MAUK BARAT 52,036,585 33,295,868 85,332,453.42 0.0039 885 0.005596 597 0.002545115 6,285 0.002870046 65.40 0.007472646 11,647,932 0.001537396 2 TEGAL KUNIR KDL 52,036,585 36,090,589 88,127,174.83 0.0042 877 0.005545 912 0.003888015 8,983 0.004102089 26.00 0.002970777 26,184,769 0.003456095 3 TEGAL KUNIR LOR 52,036,585 31,353,793 83,390,378.01 0.0037 735 0.004647 792 0.003376434 7,539 0.003442686 32.01 0.00365714 20,389,166 0.002691141 4 SASAK 52,036,585 25,786,960 77,823,545.73 0.0030 750 0.004742 512 0.002182745 5,295 0.002417963 30.70 0.003507802 11,762,384 0.001552503 5 GUNUNG SARI 52,036,585 22,311,211 74,347,796.50 0.0026 575 0.003636 453 0.001931218 4,711 0.002151279 31.70 0.003622062 12,232,823 0.001614595 6 KEDUNG DALEM 52,036,585 34,383,660 86,420,245.70 0.0040 825 0.005216 814 0.003470224 8,580 0.003918059 36.13 0.004128465 21,516,557 0.002839944 7 MARGA MULYA 52,036,585 35,420,940 87,457,525.05 0.0042 840 0.005311 801 0.003414803 8,133 0.003713936 56.00 0.006398596 16,177,407 0.002135236 8 TANJUNG ANOM 52,036,585 32,952,831 84,989,416.36 0.0039 855 0.005406 713 0.003039643 7,358 0.003360032 36.20 0.004136235 20,461,382 0.002700673 9 JATIWARINGIN 52,036,585 30,828,464 82,865,049.59 0.0036 825 0.005216 819 0.00349154 8,261 0.003772387 20.45 0.002337076 13,567,563 0.001790766 10 BANYU ASIH 52,036,585 27,300,085 79,336,669.98 0.0032 825 0.005216 746 0.003180328 7,623 0.003481044 10.40 0.001188311 6,970,438 0.00092002 11 KETAPANG 52,036,585 28,563,042 80,599,626.87 0.0033 810 0.005121 531 0.002263746 6,026 0.002751774 41.86 0.00478295 11,149,888 0.00147166

XI Kecamatan Kemiri 1 PATRAMANGGALA 52,036,585 26,674,798 78,711,383.40 0.0031 615 0.003889 356 0.00151769 3,756 0.001715178 74.45 0.008506133 13,803,963 0.001821968 2 KARANG ANYAR 52,036,585 23,346,237 75,382,822.38 0.0027 615 0.003889 426 0.001816112 4,075 0.00186085 43.36 0.004954113 10,881,336 0.001436214 3 LONTAR 52,036,585 27,165,127 79,201,712.57 0.0032 735 0.004647 572 0.002438536 5,834 0.002664097 40.14 0.004586422 9,996,465 0.001319421 4 KEMIRI 52,036,585 36,959,927 88,996,512.30 0.0043 870 0.005501 953 0.004062805 10,039 0.004584311 46.30 0.005290267 13,982,305 0.001845507 5 RANCA LABUH 52,036,585 22,380,566 74,417,151.00 0.0026 568 0.003591 672 0.002864853 6,057 0.00276593 20.60 0.002353769 5,458,373 0.000720444 6 KLEBET 52,036,585 39,938,643 91,975,228.82 0.0047 975 0.006165 1,027 0.00437828 9,788 0.004469692 55.50 0.006341465 12,956,448 0.001710106 7 LEGOK SUKA MAJU 52,036,585 18,785,875 70,822,460.12 0.0022 615 0.003889 408 0.001739375 3,451 0.0015759 22.60 0.00258229 2,853,015 0.000376566

Page 4 ADD 2012 Kab. Tangerang Bobot ADD Tiap Desa Kemiskinan Pendidikan Jumlah Penduduk Luas Wilayah Jumlah PBB Desa

Jml Keluarga Luas No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX BDX KVkm 7-12 Tahun KVp Penduduk KVjp KVlw Jml PBB Gol I KVpbb1 Miskin Wilayah (Jiwa)

am = 0.29 ap = 0.24 ajp = 0.18 alw = 0.12 apbb = 0.18

XII Kecamatan Sukadiri 1 SUKADIRI 52,036,585 26,196,278 78,232,863.65 0.0031 640 0.004047 589 0.00251101 6,861 0.003133077 37.20 0.004250496 10,118,610 0.001335543 2 BUARAN JATI 52,036,585 28,866,401 80,902,986.12 0.0034 612 0.00387 978 0.004169384 10,136 0.004628606 14.84 0.001695113 10,610,669 0.001400489 3 RAWA KIDANG 52,036,585 26,043,640 78,080,225.33 0.0031 612 0.00387 617 0.002630379 8,411 0.003840885 35.00 0.003999122 6,287,421 0.000829869 4 PEKAYON 52,036,585 38,210,857 90,247,442.22 0.0045 612 0.00387 1,195 0.005094493 13,735 0.00627209 42.50 0.004856077 19,858,016 0.002621035 5 KARANG SERANG 52,036,585 31,961,771 83,998,356.27 0.0037 612 0.00387 885 0.003772909 8,868 0.004049574 48.00 0.005484511 15,435,014 0.002037249 6 KOSAMBI 52,036,585 27,693,195 79,729,780.34 0.0032 665 0.004205 827 0.003525645 9,494 0.004335437 18.20 0.002079544 7,259,375 0.000958156 7 MEKAR KONDANG 52,036,585 24,567,357 76,603,942.29 0.0029 640 0.004047 540 0.002302114 6,350 0.002899729 35.00 0.003999122 7,071,660 0.00093338 8 GINTUNG 52,036,585 39,684,681 91,721,265.94 0.0047 666 0.004211 1,060 0.004518965 11,750 0.00536564 32.00 0.00365634 41,702,525 0.005504265

XIII Kecamatan Rajeg 1 RAJEG 52,036,585 48,865,255 100,901,839.92 0.0057 596 0.003768 2,151 0.009170088 11,258 0.005140968 54.32 0.006206638 35,312,843 0.004660899 2 RAJEG MULYA 52,036,585 35,882,989 87,919,574.86 0.0042 626 0.003958 1,454 0.006198655 5,937 0.002711132 38.75 0.0044276 25,018,555 0.003302168 3 PANGARENGAN 52,036,585 33,477,422 85,514,007.65 0.0039 624 0.003945 681 0.002903222 10,433 0.004764232 56.53 0.006459154 20,549,968 0.002712365 4 JAMBU KARYA 52,036,585 34,821,220 86,857,804.90 0.0041 632 0.003996 1,158 0.004936756 8,514 0.00388792 45.68 0.005219426 19,030,217 0.002511775 5 LEMBANGSARI 52,036,585 29,952,563 81,989,147.97 0.0035 594 0.003756 979 0.004173648 6,729 0.003072799 40.08 0.004579566 14,687,232 0.00193855 6 SUKAMANAH 52,036,585 40,980,456 93,017,040.94 0.0048 784 0.004957 737 0.003141959 13,287 0.006067511 46.26 0.005285697 39,163,097 0.005169089 7 TANJAKAN 52,036,585 37,314,840 89,351,425.33 0.0044 592 0.003743 1,565 0.006671868 6,631 0.003028047 44.38 0.005070887 24,505,876 0.0032345 8 TANJAKAN MEKAR 52,036,585 28,703,488 80,740,073.66 0.0034 628 0.003971 720 0.003069485 7,851 0.003585161 37.17 0.004247068 14,640,487 0.00193238 9 SUKASARI 52,036,585 30,774,366 82,810,951.78 0.0036 636 0.004021 1,017 0.004335648 9,595 0.004381559 42.83 0.004893783 2,329,006 0.000307403 10 RANCA BANGO 52,036,585 27,716,358 79,752,943.13 0.0032 598 0.003781 823 0.003508592 7,117 0.003249979 30.55 0.003490662 13,993,841 0.00184703 11 DAON 52,036,585 41,378,725 93,415,310.08 0.0048 703 0.004445 1,370 0.005840549 10,293 0.0047003 46.04 0.00526056 30,858,463 0.004072971 12 MEKARSARI 52,036,585 77,530,642 129,567,227.43 0.0091 578 0.003655 2,797 0.011924098 19,630 0.008964043 46.08 0.00526513 128,929,806 0.017017287

XIV Kecamatan Pasar Kemis 1 PASAR KEMIS 52,036,585 60,031,521 112,068,106.46 0.0070 315 0.001992 2,839 0.012103152 20,840 0.00951659 22.53 0.002574292 69,489,108 0.009171782 2 SUKAMANTRI 52,036,585 76,459,698 128,496,283.24 0.0090 507 0.003206 3,393 0.01446495 22,278 0.010173253 36.11 0.004125952 100,135,832 0.013216805 3 PANGADEGAN 52,036,585 55,304,081 107,340,666.00 0.0065 1,133 0.007164 2,370 0.010103723 9,301 0.004247303 43.70 0.00499319 28,299,623 0.003735232 4 GELAM JAYA 52,036,585 89,627,720 141,664,305.20 0.0105 420 0.002656 1,104 0.004706544 31,493 0.014381285 21.59 0.002466887 248,403,980 0.032786536 5 SUKA ASIH 52,036,585 33,574,841 85,611,426.29 0.0039 390 0.002466 1,499 0.006390498 6,273 0.002864567 22.43 0.002562866 38,567,133 0.005090428

XV Kecamatan Teluknaga 1 TELUKNAGA 52,036,585 44,669,210 96,705,795.75 0.0052 1,486 0.009396 466 0.001986639 5,284 0.00241294 16.79 0.001918208 58,041,205 0.007660787 2 BOJONG RENGED 52,036,585 38,505,928 90,542,512.99 0.0045 814 0.005147 972 0.004143805 9,617 0.004391605 18.30 0.00209097 43,032,195 0.005679766 3 BABAKAN ASEM 52,036,585 30,746,136 82,782,721.11 0.0036 908 0.005741 274 0.00116811 3,126 0.001427489 20.80 0.002376621 47,563,803 0.006277888 4 KEBONCAU 52,036,585 46,469,526 98,506,111.53 0.0054 1,500 0.009484 752 0.003205907 7,117 0.003249979 21.70 0.002479456 44,487,031 0.005871789

Page 5 ADD 2012 Kab. Tangerang Bobot ADD Tiap Desa Kemiskinan Pendidikan Jumlah Penduduk Luas Wilayah Jumlah PBB Desa

Jml Keluarga Luas No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX BDX KVkm 7-12 Tahun KVp Penduduk KVjp KVlw Jml PBB Gol I KVpbb1 Miskin Wilayah (Jiwa)

am = 0.29 ap = 0.24 ajp = 0.18 alw = 0.12 apbb = 0.18

5 PANGKALAN 52,036,585 53,294,261 105,330,846.67 0.0062 1,646 0.010407 494 0.002106008 5,944 0.002714329 75.50 0.008626392 51,285,910 0.006769164 6 KP. MELAYU TIMUR 52,036,585 47,795,593 99,832,178.32 0.0056 940 0.005943 639 0.002724168 7,166 0.003272355 20.95 0.00239376 100,998,406 0.013330655 7 KP. MELAYU BARAT 52,036,585 32,844,179 84,880,764.45 0.0038 833 0.005267 399 0.001701007 9,756 0.004455079 11.00 0.001256867 41,440,971 0.005469743 8 MUARA 52,036,585 23,535,582 75,572,167.69 0.0028 842 0.005324 106 0.000451896 1,179 0.000538391 50.00 0.005713032 13,677,573 0.001805286 9 LEMO 52,036,585 26,783,200 78,819,785.37 0.0031 890 0.005627 175 0.000746055 2,041 0.000932023 40.00 0.004570425 26,000,761 0.003431808 10 TANJUNG PASIR 52,036,585 25,383,425 77,420,010.09 0.0030 920 0.005817 272 0.001159583 3,249 0.001483656 11.00 0.001256867 24,943,321 0.003292238 11 TEGAL ANGUS 52,036,585 30,332,890 82,369,475.43 0.0036 902 0.005703 250 0.001065794 3,372 0.001539824 34.35 0.003924282 38,329,233 0.005059028 12 TANJUNG BURUNG 52,036,585 34,450,129 86,486,714.23 0.0040 950 0.006007 254 0.001082846 2,780 0.001269488 85.00 0.009712154 27,851,715 0.003676114 13 KAMPUNG BESAR 52,036,585 44,809,271 96,845,856.18 0.0053 923 0.005836 735 0.003133433 7,359 0.003360489 53.60 0.00612437 63,686,922 0.008405958

XVI Kecamatan Kosambi 1 KOSAMBI TIMUR 52,036,585 45,423,428 97,460,012.95 0.0053 530 0.003351 1,882 0.008023294 12,098 0.005524554 29.08 0.003322128 46,515,131 0.006139475 2 SELEMBARAN JATI 52,036,585 35,991,918 88,028,503.06 0.0042 771 0.004875 1,079 0.004599965 5,890 0.00268967 47.07 0.005378248 25,500,457 0.003365774 3 RAWA RENGAS 52,036,585 33,700,048 85,736,633.42 0.0039 652 0.004122 624 0.002660221 12,591 0.005749683 12.95 0.001479675 39,574,047 0.00522333 4 RAWA BURUNG 52,036,585 49,587,841 101,624,426.02 0.0058 1,093 0.006911 1,338 0.005704127 10,240 0.004676098 13.08 0.001495043 61,600,231 0.008130539 5 CENGKLONG 52,036,585 42,189,936 94,226,521.16 0.0049 1,099 0.006949 1,027 0.00437828 8,178 0.003734485 18.88 0.00215667 41,089,467 0.005423348 6 BELIMBING 52,036,585 42,646,962 94,683,547.82 0.0050 959 0.006064 832 0.003546961 8,640 0.003945458 25.57 0.002922102 57,499,601 0.007589302 7 JATI MULYA 52,036,585 44,443,914 96,480,499.31 0.0052 655 0.004141 938 0.003998857 7,387 0.003373275 17.35 0.001982651 95,326,282 0.012581999

XVII Kecamatan Pakuhaji 1 PAKU ALAM 52,036,585 28,212,316 80,248,901.45 0.0033 855 0.005406 619 0.002638905 6,339 0.002894706 21.61 0.002469058 12,607,255 0.001664016 2 BUNISARI 52,036,585 27,857,876 79,894,461.80 0.0033 870 0.005501 636 0.002711379 6,291 0.002872786 15.00 0.00171391 12,874,688 0.001699314 3 RAWA BONI 52,036,585 30,296,644 82,333,229.85 0.0036 885 0.005596 734 0.00312917 7,149 0.003264592 20.12 0.002299381 13,799,942 0.001821437 4 BUARAN MANGGA 52,036,585 24,060,280 76,096,865.04 0.0028 771 0.004875 372 0.001585901 3,769 0.001721115 32.70 0.003736323 11,553,739 0.001524964 5 BUARAN BAMBU 52,036,585 30,014,383 82,050,968.31 0.0035 825 0.005216 713 0.003039643 6,723 0.003070059 29.00 0.003313558 14,426,041 0.001904075 6 KALIBARU 52,036,585 38,781,129 90,817,713.87 0.0045 885 0.005596 1,044 0.004450754 9,239 0.004218991 47.40 0.005415954 20,160,795 0.002660999 7 KOHOD 52,036,585 33,706,223 85,742,808.09 0.0039 795 0.005027 794 0.00338496 6,554 0.002992885 67.50 0.007712593 10,271,307 0.001355697 8 KRAMAT 52,036,585 32,299,061 84,335,646.10 0.0038 795 0.005027 611 0.002604799 5,877 0.002683733 50.00 0.005713032 23,515,138 0.003103734 9 SUKAWALI 52,036,585 32,870,842 84,907,427.06 0.0039 855 0.005406 814 0.003470224 7,173 0.003275552 15.00 0.00171391 28,574,305 0.003771487 10 SURYA BAHARI 52,036,585 30,104,145 82,140,730.05 0.0035 825 0.005216 745 0.003176065 6,207 0.002834428 28.50 0.003256428 15,573,303 0.002055501 11 KIARA PAYUNG 52,036,585 40,520,916 92,557,501.07 0.0047 1,012 0.006399 1,258 0.005363073 12,310 0.005621364 30.30 0.003462097 8,801,388 0.001161684 12 LAKSANA 52,036,585 31,870,529 83,907,114.39 0.0037 825 0.005216 595 0.002536589 5,852 0.002672317 33.44 0.003821104 29,295,629 0.003866694 13 GAGA 52,036,585 40,653,488 92,690,073.00 0.0048 975 0.006165 1,058 0.004510438 10,133 0.004627236 38.40 0.004387608 23,892,832 0.003153586

XVIII Kecamatan Sepatan 1 KARET 52,036,585 61,368,889 113,405,474.86 0.0072 793 0.005014 2,163 0.009221246 22,448 0.010250884 27.10 0.003096463 58,965,511 0.007782785

Page 6 ADD 2012 Kab. Tangerang Bobot ADD Tiap Desa Kemiskinan Pendidikan Jumlah Penduduk Luas Wilayah Jumlah PBB Desa

Jml Keluarga Luas No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX BDX KVkm 7-12 Tahun KVp Penduduk KVjp KVlw Jml PBB Gol I KVpbb1 Miskin Wilayah (Jiwa)

am = 0.29 ap = 0.24 ajp = 0.18 alw = 0.12 apbb = 0.18

2 KAYU AGUNG 52,036,585 41,538,323 93,574,908.71 0.0049 900 0.005691 1,243 0.005299126 14,753 0.00673696 22.00 0.002513734 19,845,760 0.002619417 3 KAYU BONGKOK 52,036,585 24,410,668 76,447,252.88 0.0029 570 0.003604 492 0.002097482 7,521 0.003434466 17.50 0.001999561 19,987,623 0.002638142 4 PONDOK JAYA 52,036,585 36,105,001 88,141,586.24 0.0042 590 0.00373 1,177 0.005017756 13,175 0.006016366 14.40 0.001645353 29,950,146 0.003953083 5 PISANGAN JAYA 52,036,585 44,910,333 96,946,918.66 0.0053 518 0.003275 1,581 0.006740079 14,772 0.006745637 24.30 0.002776533 51,359,155 0.006778832 6 MEKAR JAYA 52,036,585 32,274,440 84,311,024.92 0.0038 670 0.004236 811 0.003457434 9,868 0.004506224 25.50 0.002913646 25,089,659 0.003311553 7 SARAKAN 52,036,585 32,139,637 84,176,222.73 0.0038 608 0.003844 955 0.004071331 11,850 0.005411305 18.50 0.002113822 20,342,673 0.002685004

XIX Kecamatan Curug 1 CURUG WETAN 52,036,585 40,269,721 92,306,306.22 0.0047 400 0.002529 1,331 0.005674285 11,235 0.005130465 36.00 0.004113383 53,685,589 0.007085895 2 KADU 52,036,585 88,259,743 140,296,328.00 0.0103 446 0.00282 4,141 0.017653805 32,625 0.014898213 62.40 0.007129864 81,185,725 0.010715604 3 KADU JAYA 52,036,585 40,921,053 92,957,638.05 0.0048 445 0.002814 1,138 0.004851492 15,315 0.006993598 39.33 0.004493677 45,644,578 0.006024572 4 CUKANGGALIH 52,036,585 26,542,173 78,578,758.70 0.0031 400 0.002529 545 0.00232343 5,310 0.002424813 40.10 0.004581852 36,607,691 0.004831804

XX Kecamatan Panongan 1 RANCA IYUH 52,036,585 43,719,598 95,756,183.62 0.0051 551 0.003484 1,894 0.008074452 10,711 0.00489118 55.50 0.006341465 25,298,273 0.003339088 2 PEUSAR 52,036,585 28,993,188 81,029,772.99 0.0034 575 0.003636 815 0.003474487 7,550 0.003447709 35.00 0.003999122 18,531,904 0.002446003 3 RANCA KALAPA 52,036,585 30,070,152 82,106,737.40 0.0035 520 0.003288 810 0.003453171 7,100 0.003242216 44.70 0.00510745 24,515,241 0.003235737 4 SERDANG KULON 52,036,585 22,247,929 74,284,514.71 0.0026 462 0.002921 531 0.002263746 4,801 0.002192378 35.41 0.004046163 15,123,749 0.001996165 5 MEKAR JAYA 52,036,585 26,134,287 78,170,872.42 0.0031 462 0.002921 670 0.002856327 5,505 0.002513859 36.63 0.004185367 25,550,320 0.003372355 6 CIAKAR 52,036,585 76,673,977 128,710,562.22 0.0090 1,093 0.006911 1,398 0.005959918 12,347 0.00563826 73.64 0.008414039 153,044,393 0.020200141 7 PANONGAN 52,036,585 46,520,605 98,557,190.19 0.0055 458 0.002896 1,524 0.006497078 11,943 0.005453773 46.40 0.005301694 63,738,550 0.008412773

XXI Kecamatan Legok 1 CARINGIN 52,036,585 33,839,681 85,876,265.93 0.0040 320 0.002023 1,242 0.005294862 10,986 0.005016759 20.59 0.002352169 41,314,602 0.005453064 2 SERDANG WETAN 52,036,585 41,420,799 93,457,384.45 0.0049 352 0.002226 1,185 0.005051862 13,345 0.006093997 40.24 0.004598054 59,848,262 0.007899298 3 BABAT 52,036,585 33,054,059 85,090,644.24 0.0039 352 0.002226 1,483 0.006322287 7,011 0.003201575 39.39 0.004501115 27,326,878 0.003606841 4 CIANGIR 52,036,585 24,683,054 76,719,639.68 0.0029 350 0.002213 855 0.003645014 7,280 0.003324413 34.49 0.003940849 14,318,267 0.00188985 5 LEGOK 52,036,585 38,667,597 90,704,182.65 0.0045 378 0.00239 826 0.003521382 10,466 0.004779301 22.38 0.002556867 79,652,851 0.010513282 6 PALASARI 52,036,585 45,018,484 97,055,069.09 0.0053 376 0.002377 1,228 0.005235178 11,482 0.005243258 40.64 0.004643095 80,397,577 0.010611577 7 BOJONG KAMAL 52,036,585 34,778,981 86,815,566.29 0.0041 350 0.002213 1,336 0.005695601 11,478 0.005241431 37.53 0.004287859 28,117,392 0.00371118 8 RANCAGONG 52,036,585 43,604,570 95,641,155.15 0.0051 440 0.002782 1,215 0.005179757 12,135 0.00554145 51.92 0.005932298 59,963,634 0.007914526 9 KEMUNING 52,036,585 34,256,145 86,292,730.34 0.0040 351 0.002219 1,245 0.005307652 10,006 0.004569242 21.90 0.002502308 43,437,748 0.005733295 10 CIRARAB 52,036,585 21,305,928 73,342,513.36 0.0025 300 0.001897 498 0.002123061 5,332 0.002434859 33.51 0.003829217 23,998,627 0.003167549

XXII Kecamatan Cisauk 1 MEKAR WANGI 52,036,585 52,462,076 104,498,661.63 0.0061 536 0.003389 2243 0.0095623 16,997 0.007761683 43.45 0.004964625 40,653,834 0.00536585

Page 7 ADD 2012 Kab. Tangerang Bobot ADD Tiap Desa Kemiskinan Pendidikan Jumlah Penduduk Luas Wilayah Jumlah PBB Desa

Jml Keluarga Luas No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX BDX KVkm 7-12 Tahun KVp Penduduk KVjp KVlw Jml PBB Gol I KVpbb1 Miskin Wilayah (Jiwa)

am = 0.29 ap = 0.24 ajp = 0.18 alw = 0.12 apbb = 0.18

2 SURADITA 52,036,585 67,800,345 119,836,930.51 0.0079 536 0.003389 2028 0.008645717 15,913 0.007266675 66.43 0.007590334 117,565,069 0.015517269 3 SAMPORA 52,036,585 41,393,781 93,430,366.52 0.0049 535 0.003383 1396 0.005951391 13,311 0.006078471 32.50 0.003713471 40,600,288 0.005358782 4 DANGDANG 52,036,585 33,056,449 85,093,034.48 0.0039 536 0.003389 482 0.00205485 4,158 0.001898752 51.20 0.005850145 58,814,287 0.007762825 5 CIBOGO 52,036,585 49,780,410 101,816,995.70 0.0058 536 0.003389 700 0.002984222 7,243 0.003307517 41.10 0.004696112 128,716,555 0.01698914

XXIII Kecamatan Sukamulya 1 BENDA 52,036,585 26,583,858 78,620,443.51 0.0031 750 0.004742 653 0.002783853 6,259 0.002858174 21.20 0.002422326 11,846,571 0.001563614 2 SUKAMULYA 52,036,585 29,908,690 81,945,275.25 0.0035 733 0.004635 847 0.003610909 8,281 0.00378152 32.20 0.003679193 8,231,644 0.001086485 3 KALIASIN 52,036,585 31,902,080 83,938,665.75 0.0037 750 0.004742 863 0.003679119 8,068 0.003684254 32.60 0.003724897 16,719,760 0.002206821 4 BUNI AYU 52,036,585 25,394,994 77,431,579.57 0.0030 780 0.004932 549 0.002340483 5,497 0.002510206 32.00 0.00365634 4,352,700 0.000574508 5 PARAHU 52,036,585 50,875,509 102,912,094.00 0.0060 795 0.005027 1,635 0.00697029 12,968 0.00592184 35.00 0.003999122 56,993,779 0.007522539 6 MERAK 52,036,585 32,585,411 84,621,995.97 0.0038 750 0.004742 841 0.00358533 7,652 0.003494287 27.20 0.003107889 25,660,645 0.003386917 7 BUNAR 52,036,585 34,904,445 86,941,030.00 0.0041 840 0.005311 818 0.003487277 7,491 0.003420767 35.08 0.004007692 27,144,364 0.003582751 8 KUBANG 52,036,585 24,811,504 76,848,089.15 0.0029 795 0.005027 514 0.002191272 5,260 0.00240198 30.00 0.003427819 3,701,191 0.000488516

XXIV Kecamatan Kelapa Dua 1 CURUG SANGERENG 52,036,585 35,159,259 87,195,844.43 0.0041 152 0.000961 969 0.004131016 8,391 0.003831752 47.10 0.005381676 66,799,553 0.008816791

XXIV Kecamatan Sindang Jaya 1 SINDANG JAYA 52,036,585 46,686,183 98,722,768.52 0.0055 767 0.00485 1,170 0.004987914 10,429 0.004762405 51.30 0.005861571 57,556,536 0.007596816 2 WANAKERTA 52,036,585 72,563,277 124,599,862.26 0.0085 933 0.005899 1,925 0.00820661 14,815 0.006765273 75.64 0.008642675 112,749,316 0.014881644 3 SUKAHARJA 52,036,585 43,647,404 95,683,989.17 0.0051 477 0.003016 1,630 0.006948974 14,021 0.006402692 57.43 0.006561988 29,646,998 0.003913071 4 SINDANG ASIH 52,036,585 54,162,786 106,199,371.36 0.0063 1,231 0.007783 1,093 0.004659649 8,724 0.003983816 56.20 0.006421448 64,511,231 0.008514758 5 SINDANG PANON 52,036,585 55,062,065 107,098,650.48 0.0065 1,056 0.006677 1,551 0.006612183 12,769 0.005830966 45.20 0.005164581 55,636,697 0.007343419 6 SINDANG SONO 52,036,585 50,645,152 102,681,737.04 0.0059 854 0.0054 1,275 0.005435547 10,915 0.004984337 75.10 0.008580974 50,588,372 0.006677097 7 BADAK ANOM 52,036,585 26,189,484 78,226,069.42 0.0031 524 0.003313 661 0.002817958 5,260 0.00240198 41.22 0.004709823 19,464,167 0.002569051

XXVI Kecamatan Sepatan Timur 1 KEDAUNG BARAT 52,036,585 34,027,876 86,064,461.37 0.0040 750 0.004742 926 0.003947699 9,178 0.004191136 22.50 0.002570864 26,689,680 0.003522738 2 LEBAK WANGI 52,036,585 66,914,736 118,951,321.81 0.0078 961 0.006076 2,161 0.00921272 19,938 0.009104692 53.20 0.006078666 67,159,732 0.00886433 3 JATIMULYA 52,036,585 24,995,530 77,032,115.36 0.0029 750 0.004742 665 0.002835011 6,319 0.002885573 14.30 0.001633927 7,113,762 0.000938937 4 SANGIANG 52,036,585 28,043,169 80,079,754.81 0.0033 765 0.004837 725 0.003090801 6,872 0.0031381 23.00 0.002627995 11,730,079 0.001548239 5 GEMPOLSARI 52,036,585 37,334,114 89,370,699.42 0.0044 810 0.005121 1,139 0.004855755 11,802 0.005389386 24.30 0.002776533 19,242,029 0.002539732 6 KP. KELOR 52,036,585 30,554,640 82,591,225.28 0.0036 795 0.005027 828 0.003529908 7,887 0.0036016 18.70 0.002136674 16,503,779 0.002178313 7 PONDOK KELOR 52,036,585 25,424,749 77,461,334.24 0.0030 750 0.004742 661 0.002817958 6,132 0.002800179 12.50 0.001428258 11,131,143 0.001469186 8 TANAH MERAH 52,036,585 27,866,472 79,903,057.79 0.0033 750 0.004742 819 0.00349154 8,253 0.003768734 12.00 0.001371128 9,560,960 0.001261939

Page 8 ADD 2012 Kab. Tangerang Bobot ADD Tiap Desa Kemiskinan Pendidikan Jumlah Penduduk Luas Wilayah Jumlah PBB Desa

Jml Keluarga Luas No. Kecamatan (Desa) ADDM ADDP ADDX BDX KVkm 7-12 Tahun KVp Penduduk KVjp KVlw Jml PBB Gol I KVpbb1 Miskin Wilayah (Jiwa)

am = 0.29 ap = 0.24 ajp = 0.18 alw = 0.12 apbb = 0.18

XXVII Kecamatan Solear 1 SOLEAR 52,036,585 40,439,649 92,476,234.15 0.0047 805 0.00509 1,280 0.005456863 11,813 0.005394409 30.00 0.003427819 25,864,620 0.003413839 2 CIKUYA 52,036,585 56,071,433 108,108,018.38 0.0066 825 0.005216 1,790 0.007631082 15,633 0.007138813 75.00 0.008569548 41,757,864 0.005511569 3 CIKASUNGKA 52,036,585 79,856,376 131,892,961.84 0.0094 1,012 0.006399 2,697 0.011497781 23,630 0.010790644 75.50 0.008626678 79,468,153 0.010488904 4 CIRENDEU 52,036,585 22,118,059 74,154,644.15 0.0026 496 0.003136 655 0.002792379 5,858 0.002675057 17.36 0.001983565 13,176,726 0.00173918 5 CIKAREO 52,036,585 24,842,664 76,879,249.68 0.0029 428 0.002706 658 0.002805169 6,450 0.002945394 31.15 0.003559219 22,176,918 0.002927104 6 PASANGGRAHAN 52,036,585 62,520,327 114,556,912.19 0.0073 760 0.004805 2,221 0.00946851 17,554 0.008016038 47.40 0.005415954 70,111,561 0.009253939 7 MUNJUL 52,036,585 40,349,262 92,385,847.53 0.0047 580 0.003667 1,166 0.004970861 10,334 0.004719023 52.40 0.005987257 40,472,870 0.005341964

XXVIII Kecamatan Gunung Kaler 1 GUNUNG KALER 52,036,585 26,989,063 79,025,648.16 0.0032 784 0.004957 693 0.00295438 6,480 0.002959093 33.55 0.003833444 1,555,800 0.000205348 2 SIDOKO 52,036,585 26,055,699 78,092,284.76 0.0031 783 0.004951 666 0.002839274 5,808 0.002652224 31.81 0.003634631 1,432,004 0.000189008 3 RANCA GEDE 52,036,585 25,879,730 77,916,315.37 0.0030 783 0.004951 569 0.002425746 6,336 0.002893336 36.80 0.004204791 17,540 2.31508E-06 4 KEDUNG 52,036,585 24,607,356 76,643,941.77 0.0029 783 0.004951 577 0.002459852 5,238 0.002391934 31.70 0.003622062 14,090 1.85972E-06 5 CIPAEH 52,036,585 24,829,481 76,866,066.27 0.0029 783 0.004951 447 0.001905639 4,892 0.002233933 36.88 0.004213932 4,937,722 0.000651724 6 ONYAM 52,036,585 28,260,625 80,297,209.95 0.0033 783 0.004951 776 0.003308223 8,059 0.003680144 31.00 0.003542194 466,264 6.15416E-05 7 TAMIANG 52,036,585 29,921,439 81,958,024.05 0.0035 783 0.004951 743 0.003167538 7,642 0.003489721 51.20 0.005850145 28,100 3.70888E-06 8 KANDAWATI 52,036,585 25,882,321 77,918,906.05 0.0030 783 0.004951 589 0.00251101 6,023 0.002750404 37.20 0.004250496 21,310 2.81268E-06 9 CIBETOK 52,036,585 25,437,775 77,474,359.91 0.0030 783 0.004951 606 0.002583484 5,693 0.00259971 32.00 0.00365634 1,195,522 0.000157795

XXIX Kecamatan Mekar Baru 1 MEKAR BARU 52,036,585 18,731,986 70,768,571.39 0.0022 663 0.004192 414 0.001764954 3,868 0.001766323 15.30 0.001748188 1,261,470 0.0001665 2 KEDAUNG 52,036,585 19,068,919 71,105,503.94 0.0022 657 0.004154 400 0.00170527 3,282 0.001498726 22.86 0.002611872 1,703,486 0.000224841 3 CIJERUK 52,036,585 18,526,322 70,562,907.30 0.0022 667 0.004217 333 0.001419637 3,283 0.001499183 20.90 0.002388047 2,187,875 0.000288775 4 WALIWIS 52,036,585 21,995,050 74,031,635.60 0.0026 662 0.004186 331 0.001411111 3,143 0.001435252 52.50 0.005998683 2,371,005 0.000312946 5 KLUTUK 52,036,585 17,036,099 69,072,684.53 0.0020 652 0.004122 287 0.001223531 2,197 0.00100326 20.28 0.002316634 1,987,490 0.000262326 6 JENGGOT 52,036,585 23,040,388 75,076,972.96 0.0027 679 0.004293 354 0.001509164 4,033 0.00184167 52.50 0.005998683 2,202,910 0.000290759 7 KOSAMBI DALAM 52,036,585 26,080,902 78,117,487.79 0.0031 750 0.004742 655 0.002792379 6,172 0.002818445 34.23 0.003910662 2,013,674 0.000265782 8 GANDARIA 52,036,585 19,828,989 71,865,574.40 0.0023 667 0.004217 409 0.001743638 3,728 0.001702392 21.70 0.002479524 3,466,689 0.000457564

12,801,000,000.00 8,534,000,000.00 21,335,000,000.00 1.00 158,158 1.00 234,567 1.00 2,189,860 1.00 8,751.92 1.00 7,576,402,145 1.00

Page 9 ADD 2012 Kab. Tangerang NO. INDIKATOR NILAI BOBOT NILAI KOEVISIEN

1 Kemiskinan 5 0.294117647

2 Pendidikan 4 0.235294118

3 Jumlah Penduduk 3 0.176470588

4 Luas Wilayah 2 0.117647059

5 Jumlah PBB 3 0.176470588

JUMLAH 17 1

GAMBAR DELAPAN DESA DI KECAMATAN BALARAJA KABUPATEN TANGERANG

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : ROSIPAH

Tempat tanggal lahir : Tangerang, 01 Desember 1990

Alamat : Balaraja Desa Saga Rt03 /Rw 003 Kecamatan

Balaraja

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : DULLOH

Nama Ibu : NANIH

Pendidikan : 1. SDN N 1 SAGA 1997-2003

2. SMP N 2 BALARAJA 2003-2006

3. SMA MANDIRI BALARAJA 2006-2009

4. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2009-2014