Urban Communication and Development Journal 2021; 1; 2 5 dari 8 Perspektif Legalitas Badan Hukum Sektor UMKM di Kabupaten

Syaloom Mega Gabriela Matitaputty1, Endhita Shafa Anargya2, Larasati Ayu3

Timeline Abstrak Submit: 17 Juni 2021 Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara deskriptif tentang eksistensi Revised: 22 Juni 2021 Published: 30 Juli 2021 UMKM di Kabupaten Bekasi terkait legalitas badan hukum usahanya. Adapun aspek dalam penelitian meliputi; 1). Klasifikasi Usaha, 2). Jenis Usaha, 3). Badan Hukum Usaha dan 4).

Lama usaha. Penelitian melibatkan 36 pengusaha UMKM di Kabupaten Bekasi. Berdasarkan Afiliasi hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas pelaku usaha UMKM di Kabupaten Bekasi 1-3 Universitas Sahid belum memiliki badan hukum usaha. Faktor yang mempengaruhinya diantaranya adalah;

kurangnya sosialisasi dan edukasi pentingnya badan hukum usaha bagi pelaku UMKM, biaya Korespondensi yang dianggap cukup mahal dan lama proses birokrasi yang dianggap memberatkan pelaku Endhita Shafa Anargya Universitas Sahid Jakarta UMKM. Jl. Prof. DR. Soepomo No.84, RT.7/RW.1, Dalam, Kec. Kata Kunci: Badan hukum usaha, UMKM, Kabupaten Bekasi Tebet, Kota Jakarta Selatan, Abstract Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12870 This study aims to provide a description of the existence of MSMEs in Bekasi related to Email: [email protected] the legality of business legal entities. The aspects of the research include; 1). Business Classification, 2). Type of Business, 3). Business Legal Entities and 4). Length of business. The Abreviasi study involved 36 MSME entrepreneurs in Bekasi Regency. Based on the results of the study, it UMKM: Usaha Mikro, Kecil dan can be seen that the majority of MSME business actors in Bekasi Regency do not have business Menengah legal entities. The influencing factors include; lack of socialization and education on the importance of business legal entities for MSME actors, costs that are considered quite expensive and long bureaucratic processes which are considered burdensome for MSME actors.

Keywords: Business legal entity, MSME, Bekasi Regency

Matitaputty. Urban Communication and Development Journal 2021; 1; 2; http://publication.rre-center.com/index.php/ucdj (5-8),

Urban Communication and Development Journal 2021; 1; 2 6 dari 8

Pendahuluan (best practices) telah menyebabkan rendahnya Bekasi merupakan salah satu wilayah kualitas UMKM di Kabupaten Bekasi. penyangga Jakarta yang memiliki kompleksitas sosial Berdasarkan data dari Badan Ekonomi Kreatif budaya yang cukup tinggi. Pengembangan Bekasi (2018) menemukan 96% UMKM belum berbadan sebagai daerah penyangga Jakarta sudah hukum dan tidak memiliki payung hukum. Mayoritas direncanakan jauh sebelumnya, diantaranya dengan pelaku usaha UMKM tidak berfokus kepada penataan kawasan Bekasi yang diperuntukkan untuk perlindungan hukum dan perkembangan usahanya. pemukiman dan dijadikan wilayah industri. Akibat UMKM hanya fokus pada keuntungan. Pola bisnis dari perkembangan yang cukup pesat sejak tahun 80- UMKM selama ini sangat sederhana tanpa ada an, maka secara tidak langsung berdampak terhadap perencanaan pengembangan di masa mendatang. perkembangan wilayah administratif dan pola Berdasarkan latar belakang berikut maka penting pembangunan daerah Bekasi meliputi faktor-faktor untuk meneliti lebih lanjut tentang prespektif legalitas infrasturuktur dan perubahan sosial masyarakat badan hukum usaha umkm sektor makanan di Bekasi. Bekasi yang merupakan wilayah sub-urban, Kabupaten Bekasi. dan merupakan kota satelit penopang sebuah kota besar yaitu Jakarta. Metode UMKM di Kabupaten Bekasi merupakan salah Penelitian yang dilakukan merupakan satu jawaban dari semakin ketatnya persaingan pasar penelitian kualitatif deskriptif dimana dalam tenaga kerja khususnya di Bekasi. Secara umum pengolahan data, peneliti menggunakan metode perkembangan UMKM yang meningkat dari segi statitik deskriptif berupa tabulasi data dan mencari kuantitas tersebut belum diimbangi oleh meratanya nilai rata- rata dan persentase sehingga mendapatkan peningkatan kualitas UMKM 1. Permasalahan klasik nilai mayotritas dan minoritas. Adapun aspek dalam yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. penelitian meliputi; 1). Klasifikasi Usaha, 2). Jenis Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal yang Usaha, 3). Badan Hukum Usaha dan 4). Lama usaha. dihadapi UMKM yaitu: rendahnya kualitas SDM UMKM Penelitian melibatkan 36 pengusaha UMKM di dalam manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, Kabupaten Bekasi. dan pemasaran, lemahnya kewirausahaan dari para pelaku UMKM 2,3, dan terbatasnya akses UMKM Hasil terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil 4 serta faktor produksi lainnya . Sedangkan masalah sebagai berikut (Gambar 1). Berdasarkan data eksternal yang dihadapi oleh UMKM diantaranya tersebut terlihat bahwa mayoritas responden adalah adalah besarnya biaya transaksi akibat iklim usaha pengusaha mikro yaitu sebanyak 21 orang, sedangkan yang kurang mendukung dan kelangkaan bahan baku hanya terdapat 5 orang yang masuk dalam klasifikasi 5 . Juga yang menyangkut perolehan legalitas formal usaha menengah. yang hingga saat ini masih merupakan persoalan Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa mendasar bagi UMKM di , menyusul mayoritas responden memiliki usaha dibidang tingginya biaya yang harus dikeluarkan dalam makanan dan minuman, terbanyak kedua adalah pengurusan perizinan. Sementara itu, kurangnya pemahaman tentang badan hukum usaha yang benar

18 1625 14 1220 10 158 6 104 2 05 Kabupaten Bekasi 0 MakananKabupaten dan Bekasi Miniman Pengolahan Pendidikan Jasa penyewaan

Usaha MikroGambar Usaha1. Klasifikasi Kecil UsahaUsaha Menengah

Matitaputty. Urban Communication and Development Journal 2021; 1; 2; http://publication.rre-center.com/index.php/ucdj (5-8),

Urban Communication and Development Journal 2021; 1; 2 7 dari 8

20

15

10

5

0 Kabupaten Bekasi

Makanan dan Miniman Pengolahan Pendidikan Jasa penyewaan

Gambar 2. Jenis Usaha disektor jasa penyewaan dan paling sedikit adalah Kesimpulan pada sektor Pendidikan (Gambar 2). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesadaran pelaku UMKM di Pembahasan Kabupaten Bekasi masih cukup rendah. Hal ini terjadi Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat karena pada implementasinya, mereka tidak dilihat berdasarkan perspektif Legalitas Badan Usaha mendapatkan perbedaan yang signifikan antara yang dimiliki oleh UMKM di Kabupaten Bekasi, sebelum memiliki badan hukum maupun sesudah mayoritas mereka masih menganggap bahwa legalitas memiliki badan hukum, artinya proses bisnis yang Badan Usaha bukan suatu hal yang penting. Hal salah mereka jalankan saat ini masih sangat sederhana satunya karena kurangnya sosialisasi oleh badan sehingga tidak menyaratkan adanya legalitas tersebut. terkait. Disisi lain legalitas badan usaha sangat penting Kecuali pelaku UMKM yang memang perlu perijinan untuk melindungi setiap aktifitas bisnis pelaku usaha. lebih lanjut dalam menjalankan oprasional bisnisnya. Sedangkan, Dengan selembar izin yang bisa selesai Dengan fakta tersebut maka peran serta pemerintah, dalam sehari, UMKM bisa memperoleh empat manfaat. khususnya instansi terkait sangat dibutuhkan untuk Pertama adalah legaltas usaha, kedua kemudahan sosialisasi dan membentuk pemahaman pelaku UMKM untuk mendapatkan modal karena sudah legal, lalu dalam legalitas bahan hukum usahanya. Hal ini juga akses untuk mendapatkan pendampingan usaha dari sangat penting terkait pencatatan atau data demografi pemerintah, dan keempat ialah kesempatan untuk pelaku UMKM untuk membuat kebijakan-kebijakan memperoleh bantuan pemberdayaan dari pemerintah. terkait pengembangan sektor UMKM di Kabupaten Menurut finance.detik.com 1 Implementasi Bekasi. kemudahan perizinan untuk UMKM ini masih belum dapat terlaksana di semua daerah karena masih ada Ucapan Terima Kasih kepala daerah yang belum mengeluarkan aturan Penulis berterima kasih kepada semua pihak yang untuk mendelegasikan kewenangan penerbitan izin membantu dalam penulisan manuskrip Ini. UMKM ke kecamatan. Dari 539 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, baru kurang lebih 150 yang sudah Kontribusi Penulis menerapkan izin 1 lembar dan 1 hari jadi untuk SM menyusun pendahuluan dan metode. ES menyusun hasil. UMKM. Dengan Peraturan Presiden Nomor 98 tahun LA menyusun abstrak dan pembahasan. 2014 tentang Perizinan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah telah disebutkan bahwa izin untuk UMKM Conflict Interest hanya 1 lembar dan dapat diterbitkan hanya dalam 1 Tidak ada conflict interest. hari oleh kecamatan.

Matitaputty. Urban Communication and Development Journal 2021; 1; 2; http://publication.rre-center.com/index.php/ucdj (5-8),

Urban Communication and Development Journal 2021; 1; 2 8 dari 8

Daftar Pustaka

1. finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d4636059/akses-modal-dan-bahan-bakumasih-jadi-tantangan-umkm-ri. Di akses pada tanggal 14 Januari 2021. 2. Hurley, Robert F. and Hult, Thomas M. Innovation, Market Orientation, An Organizational Learning: an Integration and Empirical Examination, Journal Marketing, Vol. 62. pp. 42-54. 1998 3. Jaworski,Bernad J & Ajay K. Kohli. Market Orientation: Antecedents and Consequences.Journal of Marketing. Vol 57, No.3 Hal 53-70. 1993 4. Carey, P. External accountants’ business advice and SME performance, Pacific Accounting Review, Vol. 27 No. 2, pp. 166-188. 2015 5. De Bruyckere, S., Verplancke, F., Everaert, P., Sarens, G., and Coppens, C. The role of external accountants as service providers for Smes : a literature review. Accountancy & Bedrijfskunde, (4), 49–62. 2017.

Matitaputty. Urban Communication and Development Journal 2021; 1; 2; http://publication.rre-center.com/index.php/ucdj (5-8),