Narasi Perlawanan terhadap Rezim Orde Baru dalam Novel Para Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA: Perspektif Moral Ekonomi James C. Scott

Narasi Perlawanan terhadap Rezim Orde Baru dalam Novel Para Bajingan yang Menyenangkan Karya Puthut EA: Perspektif Moral Ekonomi James C. Scott

Siti Nur Rahayu Pendidikan Bahasa dan Sastra , Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya E-mail: [email protected] Dosen Pembimbing: Dr. Suharmono Kasiyun, M. Pd.

Abstrak Penelitian ini berlatar belakang bentuk perlawanan yang dilakukan tokoh terhadap dominasi kaum penguasa melalui rezim Orde Baru dalam novel Para Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA. Perlawanan tersebut berkaitan dengan fenomena dan realita yang terjadi pada masa Orde Baru. Peningkatan stabilitas nasional di berbagai bidang, krisis moneter, hingga pembangunan memunculkan pro-kontra yang mengakibatkan pemberontakan di kalangan masyarakat. Tindak perlawanan dalam novel didominasi oleh kalangan aktivis yang cenderung bersifat terbuka, namun terdapat bentuk perlawanan lain yang memelopori kesadaran individu dalam mempertahankan eksistensi subsistensi yang dimiliki. Penelitian berfokus pada tiga rumusan masalah terkait bentuk perlawanan tokoh terhadap rezim Orde Baru. Hal itu mengacu pada tujuan penelitian ini, yaitu mendeskripsikan perilaku Safety First, perlawanan simbolik, dan pemicu gerakan perlawanan tokoh dalam novel Para Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA. Selain novel, penelitian ini menggunakan sumber data yang berasal dari majalah, koran, dan gambar yang mengandung unsur kesejarahan Orde Baru. Melalui sumber data tersebut, data yang digunakan adalah kutipan kalusa, kalimat, dan dialog yang dimunculkan oleh tokoh, sehingga penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis isi (content analysis). Berdasarkan sumber data dan data penelitian, teknik pengumpulan yang digunakan adalah studi pustaka. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra karena penelitian bersifat memaparkan data dan keterkaitannya dengan fenomena sosial di masyarakat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa perlawanan simbolik oleh tokoh yang mengacu pada perilaku Safety First dengan tujuan untuk mempertahankan subsistensi yang sudah ada yang mengarah pada pemertahanan hidup di tengah tindak dominasi yang dilakukan oleh kaum penguasa. Perlawanan dipicu oleh enam hal yang mengarah pada sikap bertahan; keberadaan ideologi, simbol, dan aturan yang tertanam kuat; perasaan takut atas tindak dominasi; pengalaman sosial masa lalu; serta upaya pemimpin dalam menggerakkan perspektif menentang rezim Orde baru. Kata Kunci: Perlawanan, Orde Baru, James C. Scott.

Abstract This research is based on the form of resistance made by the character to the ruling dominance through the New Order regime in the novel Para Bajingan yang Menyenangkan by Puthut EA. The resistance is related to the phenomena and reality that occurred during the New Order period. Increased national stability in various areas, monetary crisis, up to national development led to pro-cons that resulted in rebellion among the public. The resistance acts in the novel are dominated by open-minded activists, but there are also other forms of opposition pioneering individual awareness in maintaining the existence of subsistence possessions. The research focuses on the three problems related to the form of resistance to the New Order regime. It refers to the purpose of this study, which is to describe the Safety First behavior, symbolic resistance, and the trigger of the characters‘ resistance movement in the novel Para Bajingan yang Menyenangkan by Puthut EA. In addition to the novel, this research uses data sources gathered from magazines, newspapers, and images which contains the New Order's historical elements. From the sources, the data used are quotes, sentences, and dialogues generated by the characters, therefore this study is analyzed using content analysis techniques. Based on data sources and research data, the data collection technique used is literature studies. This research is qualitative which uses literary sociology approach for the reason that the research is characterized by data and its relation to social phenomena in society. The results obtained from this study are symbolic resistance by the characters which refers to the Safety First behavior with the aim of maintaining existing subsistence that leads to life's survival amid the domination of the rulers. The resistance was triggered by six things: the defensive manner; the existence of ideologies, symbols, and rules that were implanted strongly; fear of domination acts; past social experiences; and the leaders' efforts in mobilizing perspective to go against the new Order regime. Keywords: Resistance, New Order, James C. Scott.

1 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2014

peningkatan kasus KKN (Korupsi, Kolusi, dan PENDAHULUAN Nepotisme). Para Bajingan yang Menyenangkan merupakan karya Kisah kepemimpinan Presiden Soeharto yang prosa fiksi berjenis novel serius yang ditulis oleh Puthut beraliran keras dianggap memberikan dampak kurang EA atas dasar pengalaman masa muda bersama kelima baik dalam perpolitikan Indonesia hingga memunculkan sahabat seperjuangannya. Bagian awal novel beraliran berbagai penentangan dari banyak kalangan, baik dari humor ini menceritakan perjuangan hidup keenam kalangan atas maupun kalangan bawah. Pada masa pemuda dengan karakteristik perilaku yang pelik dengan tersebut muncul berbagai tindakan perlawanan yang rasa ambisius para tokoh di dunia perjudian dan mengacu pada pemberontakan dan protes. Pemberontakan perpolitikan. Para Bajingan yang Menyenangkan juga yang terjadi berkembang menjadi kerusuhan yang mengisahkan perjuangan tokoh menghadapi kehidupan di menyebabkan tragedi di belahan nusantara, satu di masa Orde Baru. Novel ini bertokoh utama Puthut, antaranya adalah tragedi Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh bertokoh sentral Bagor, dan beberapa tokoh pendukung di Tujuh Juli) yang sempat dibahas di dalam novel Para antaranya Kunthet, Proton, Babe, Almarhum Jadek, Mbak Bajingan yang Menyenangkan karya Puthtut EA. Nining, Dewo, Irmawati (istri Bagor), Kapsul, Helmi, dan Degradasi kualitas perpolitikan Indonesia tersebut beberapa aktivis kampus Universitas Gadjah Mada pada menyebabkan kemunculan berbagai konflik yang masa Orde Baru seperti Nezar Patria, Faisal Reza, mengacu pada tindakan perlawanan atas dasar kondisi Bathang, dan Andi Arief. perekonomian dan keadilan dalam pemenuhan hak Puthut adalah seorang aktivis yang dominan mengulas individu maupun kelompok. Untuk itu, penelitian ini kehidupan tokoh Bagor dalam novel Para Bajingan yang menggunakan kajian perlawanan moral ekonomi James C. Menyenangkan. Bagor merupakan sahabat yang dikenal Scott. Puthut sejak awal perkuliahan pada tahun 1995. Konflik Pengajian karya sastra difokuskan pada fenomena dalam novel dipaparkan melalui latar kisah tokoh yang yang terkandung di dalamnya. Menurut Siswantoro (2010: berkaitan dengan kepemimpinan Presiden Soeharto pada 41) fenomena merupakan kenyataan atau realitas yang masa Orde Baru beserta perlawanan yang muncul dalam dapat diidentifikasi keberadaannya melalui pengamatan alur cerita. Puthut (2016: 97) mengungkapkan bahwa yang teliti. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat tiga masing-masing pribadi memiliki gaya dalam menentang fenomena yang menjadi bahasan dalam penelitian ini dan menolak rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan dengan penjabaran sebagai berikut. Pertama, strategi yang Presiden Soeharto. Hal tersebut ditunjukkan oleh tindakan dilakukan tokoh dalam melakukan perlawanan berlatar Bagor bersama tokoh aktivis kampus UGM seperti belakang sikap defensif pada keberadaan subsistensi. Nining, Nezar Patria, Helmi, Bathang, Gunardi, Faizal Kedua, bentuk perlawanan simbolik tokoh terhadap rezim Reza, dan aktivis lain yang dominan melakukan Orde Baru dalam novel Para Bajingan yang perlawanan dalam bentuk protes dan pemberontakan atas Menyenangkan karya Puthut EA. Fenomena ketiga adalah penentangan terhadap sistem pemerintahan Indonesia faktor penyebab kemunculan gerakan perlawanan pada masa Orde Baru yang ditaksir melakukan mahasiswa terhadap rezim Orde Baru dalam novel Para penyimpangan paham demokrasi. Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA. Orde Baru merupakan masa kepemimpinan Presiden Fenomena sosial yang terdapat dalam novel Para Soeharto yang berlangsung di Indonesia setelah Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA di atas berakhirnya sistem pemerintahan Orde Lama. Musthafa, terkait dengan kejadian pada masa Orde Baru yang dkk (2009: 2) mengungkapkan bahwa masa Orde Baru mengakibatkan novel tersebut menjadi objek yang dimulai oleh pengeluaran dan pengesahan Surat Perintah menarik untuk diteliti. Berdasarkan hal tersebut penelitian tanggal 11 Maret 1996 (). Pada masa mengarah pada analisis perlawanan tokoh terhadap rezim pemerintahan ini, Indonesia menjadi negara demokrasi Orde Baru dalam Novel Para Bajingan yang dengan berdasar . Menurut Zuhdi (2009: 192- Menyenangkan karya Puthut EA menggunakan kajian 193) pada masa pemerintahan presiden Soeharto perlawanan moral ekonomi James C. Scott. Indonesia menjadi negara yang berkembang pesat di dunia Keterkaitan antara fenomena dalam novel Para dalam bidang ekonomi maupun pembangunan. Kemajuan Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA dengan yang dialami oleh Indonesia juga mengakibatkan fakta sosial yang ada di masyarakat menunjukkan hubungan kerjasama yang baik dengan beberapa negara di hubungan karya sastra dengan masyarakat. Hal itu dunia. Namun, terdapat kelemahan dari keadaan tersebut, menjelaskan bahwa karya sastra melibatkan manusia yaitu kondisi sistem pemerintahan Indonesia yang sebagai bagian penting bagi terciptanya karya sastra, mengalami berbagai ketimpangan sosial, di antaranya sehingga penelitian ini menggunakan pendekatan penindasan, kemunculan berbagai tindak kriminal, dan sosiologi sastra yang mengulas keterkaitan antara Narasi Perlawanan terhadap Rezim Orde Baru dalam Novel Para Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA: Perspektif Moral Ekonomi James C. Scott fenomena dan fakta sosial dalam karya sastra dengan perlawanan yang ditandai dengan kemunculan tindakan masyarakat. Pemaparan tersebut menjelaskan bahwa yang bersumber dari komunikasi secara langsung antara penelitian ini mengacu pada kajian fenomena sosial dalam kelas atas (kaum penguasa) dengan kelas bawah (kaum karya sastra yang dikaitkan dengan fakta sosial di lemah). masyarakat. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan Perlawanan tertutup (hidden transcript) merupakan di atas, dijabarkan rumusan masalah penelitian ini adalah bentuk perlawanan yang dilakukan dengan melalui sebagai berikut. prosedur yang kurang sistematis. Istiqomah (2013: 0-216) a. Bagaimana perilaku safety-first dalam novel Para mengungkapkan bahwa perlawanan tertutup muncul Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA? akibat opini masyarakat dengan memperhatikan kondisi b. Bagaimana perlawanan simbolik dalam novel Para bahaya. Perlawanan tertutup cenderung mengacu pada Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA? gerakan penolakan secara perlahan dengan c. Bagaimana pemicu gerakan perlawanan mahasiswa memperhitungkan bentuk perlawanan, capaian yang dalam novel Para Bajingan yang Menyenangkan diperoleh, dan penentuan sikap individu dalam karya Puthut EA? mengorganisasi keinginan serta kemampuan untuk melakukan perlawanan. Menurut Zuraida (2013: 17), Perlawanan Moral Ekonomi James C. Scott Scott mengategorikan perlawanan tertutup dalam empat Moral ekonomi merupakan teori perlawanan yang karakteristik, diantaranya sebagai berikut. Terjadi secara dipelopori oleh hasil penelitian James C. Scott terhadap tidak teratur, tidak terorganisir, dan bersifat individual; perspektif penindasan yang dialami oleh kaum tani di bertujuan untuk mencari keuntungan dengan berfokus Asia Tenggara. James C. Scott kemudian mengabadikan pada kepentingan individu; tidak mengandung dampak dalam bentuk tulisan melalui buku berjudul Moral perubahan (konsekuensi revolusioner); dan dapat Economy of the Peasant tahun 1976 sebagai hasil menyesuaikan diri dengan kehadiran dominasi. pemahamannya mengenai perlawanan. Menurut Basrowi dan Sukidin (2003: 4) moral ekonomi Scott menunjukkan b. Citra perilaku perlawanan yang berprinsip pada sistem mencari Perlawanan moral ekonomi berwujud keuntungan dan bersifat mempertahankan subsistensi perlawanan sehari-hari (everyday forms of resistance) lama yang dianggap baik bagi kelangsungan hidup, yang muncul sebagai akibat atas tindakan menindas terutama di bidang ekonomi dan sosial. Perlawanan sehari-hari (everyday forms of repression) yang dilakukan muncul sebagai bentuk pemertahanan tatanan yang sudah kaum penguasa. Basrowi dan Sukidin (2003: 5) berlangsung dari segala perbaikan maupun pembaharuan mengungkapkan bahwa Scott atas penelitannya yang ada. Revolusi yang seharusnya terjadi dalam tatanan menerangkan kemunculan perlawanan sehari-hari masyarakat tidak dapat diterima secara sadar akibat (everyday forms of resistance) berasal dari penindasan pandangan kelompok masyarakat yang tidak ingin keluar yang dilakukan secara terus menerus (everyday forms of dari keadaan aman (zona nyaman) mereka. Menurut Scott repression) dan dalam jangka waktu yang panjang untuk (2000: 31) pemikiran-pemikiran yang bermunculan dari melakukan perlawanan demi kesejahteraan kehidupan kaum penguasa bertujuan tidak sekadar untuk yang baik. Perlawanan sehari-hari mengacu pada meyakinkan, namun juga mengatur dan menerapkan pemertahanan posisi dan kelangsungan hidup yang teratur sistem baru yang mengarah pada sikap menguasai melalui tanpa mengganggu norma yang ditetapkan oleh pihak keyakinan yang dibentuk pada pemikiran masyarakat. penguasa. Scott (1985: 33-34) mengungkapkan awal Kaum penguasa berusaha mewujudkan penanaman kemunculan, bentuk, dan proses perlawanan sehari-hari di ideologi yang dapat merubah perilaku dan etika berbagai kelas. Perlawanan sehari-hari adalah bentuk masyarakat, sehingga akan berpengaruh pada pola perlawanan yang dimunculkan kaum tertindas atas kehidupan masyarakat. penindasan sehari-hari akibat suatu pemenuhan kondisi menguntungkan bagi kaum penindas. Penindasan sehari- a. Jenis hari mengarah pada sikap masyarakat yang cenderung Perlawanan berdasarkan moral ekonomi James C. memandang egosentrisme sebagai prinsip hidup beberapa Scott terbagi atas dua jenis dilihat dari sifat dan ciri-ciri golongan. yang dimiliki yakni perlawanan terbuka dan tertutup. Perlawanan terbuka (public transcript) merupakan bentuk c. Konsep perlawanan yang dapat diamati, konkret, dan secara 1) Perilaku Safety First langsung terdapat komunikasi antara dua pihak berselisih. Teori perlawanan moral ekonomi berfokus Zuraida (2013: 17) mengungkapkan pendapat Scott bahwa pada bentuk perlawanan yang berkonsep pada prinsip perlawanan terbuka (public transcript) merupakan bentuk dahulukan selamat. Siahaan (1996: 55)

3 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2014

mengungkapkan bahwa teori Scott menjelaskan a) Gerakan perlawanan merupakan cara kelangsungan hidup kaum tertindas yang memiliki pemertahanan yang muncul akibat revolusi yang gejala relasi moral yang memicu kemunculan moral dapat memengaruhi kehidupan dengan subsistensi ekonomi yang berprioritas pada prinsip —dahulukan yang sudah ada dan dirasa sesuai. selamat“ (Safety First) dan menghindari posisi bahaya dalam area bahaya (danger line). Moral ekonomi b) Gerakan perlawanan ditentukan oleh patron atau berpedoman pada acuan yang dijadikan pemicu pemimpin gerakan yang berasal dari golongan gerakan, sehingga subjek sebagai pemberontak akan yang dipercaya dan mampu mengontrol pergerakan mengalami fase tidak melakukan perlawanan sama masyarakat. sekali karena tuntutan pemenuhan faktor yang tidak Menurut Scott (2000: 400) diterangkan sesuai. Hal tersebut dijelaskan sebagai etika kemampuan strata dominan dalam menerapkan subsistensi. Berdasarkan pendapat Scott (1994: 26) pemaksaan ideologi dan tindakan yang dilakukan dipaparkan bahwa kemunculan fenomena sosial yang mengarah pada kondisi terburuk subsistensi yang mengenai sistem sosial yang mereka anggap baik-baik dialami oleh kaum kelas bawah, secara otomatis akan saja. Hal tersebut menjelaskan bahwa aksi perlawanan memunculkan tindakan mengikuti prinsip yang timbul atas dasar upaya kaum elite dalam menguasai dirumuskan Roumasset, yaitu —dahulukan selamat“. kaum bawah melalui tindakan memaksa penerapan Pendapat Scott tersebut menunjukkan bahwa ideologi dan keyakinan yang dianggap mampu perspektif kaum tertindas dalam melakukan menjadikan sistem sosial menjadi lebih teratur dari perlawanan adalah dengan mengutamakan keselamatan dan menghindari kondisi bahaya yang sebelumnya. Selain itu, Scott (2000: 191) juga dapat memengaruhi eksistensi subsistensi. mengungkapkan bahwa terdapat sudut pandang yang mengarah pada tingkat pengalaman sosial yang terjadi 2) Perlawanan Simbolik pada masa lampau dengan menekankan sudut pandang Perlawanan simbolik terjadi karena penindasan hidup yang didasarkan atas kebersamaan maupun dan dominasi yang terjadi dalam jangka waktu keadilan. Perlawanan juga dapat terjadi atas pengalaman panjang oleh kaum penindas melalui penerapan sistem sosial yang terjadi di masyarakat pada masa lampau. Ada baru, norma, dan tradisi, serta pengubahan ideologi. keterkaitan antara pengalaman dengan gaya hidup kaum Menurut Scott (dalam Basrowi dan Sukidin, 2003: 6) tertindas pada beda masa yang didasari atas rasa alat yang dimiliki oleh masyarakat dalam melawan kebersamaan, persamaan nasib, maupun keadilan. bentuk penindasan kaum penguasa adalah melakukan Berdasarkan hasil penelitian dan pemaparan dalam cara bersifat individual, yakni pura-pura patuh dan buku Moral Ekonomi Petani dan Senjatanya Orang-Orang bersikap hormat, bersikap tidak peduli, kegiatan yang Kalah, disimpulkan bahwa James C. Scott membagi pencurian, merusakan prasarana yang dibangun, dan lima pemicu kemunculan pergerakan perlawanan yang fitnah yang mengarah pada minimalisir perselisihan dilakukan oleh kaum tertindas, yakni sebagai berikut. kelompok. Pengungkapan tersebut menunjukkan usaha a) Batas bertahan (perimeter defensif) subsistensi; yang dilakukan oleh kaum tertindas dilakukan dengan b) Aturan, simbol, dan ideologi yang menetap dan sukar mempertimbangkan konsekuensi yang dapat diubah atau dihilangkan; membahayakan subsistensi dan posisinya di c) Perasaan takut terhadap pemaksaan sistem baru; masyarakat. Perlawanan simbolik dilakukan atas dasar d) Upaya kaum penguasa (elite)untuk menguasai kaum pengamatan peluang untuk mengutamakan bawah; keselamatan dan keberlangsungan hidup kaum e) Upaya pemimpin gerakan mengontrol kemauan kaum tertindas dalam mempertahankan subsistensi yang tertindas melakukan perlawanan. dimiliki. 3) Pemicu Gerakan Perlawanan METODE Perlawanan kaum tertindas muncul sebagai akibat Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi dari tuntutan kaum penguasa atas penerapan sistem sastra, karena membahas keterkaitan antara fenomena baru tanpa memperhatikan sistem lama yang sudah ada. sosial dalam novel Para Bajingan yang Menyenangkan Selain itu, terdapat faktor ideologi kaum tertindas yang karya Puthut EA dengan fenomena sosial yang ada di berusaha mempertahankan keberadaan subsistensi masyarakat pada masa Orde Baru. Data penelitian yang dalam kehidupan sosial masyarakat. Azhar (dalam digunakan adalah kutipan kalusa, kalimat, paragraf, dan Basrowi dan Sukidi, 2003: 9) mengungkapkan bahwa dialog yang berkaitan dengan fokus penelitian. Data yang terdapat dua aspek dalam memicu timbulnya dikumpulkan berupa sumber-sumber tertulis, sehingga perlawanan berdasarkan pandangan moral ekonomi, penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka. Analisis yaitu sebagai berikut. data dilakukan menggunakan teknik analisis isi (content analysis) dengan tahap sebagai berikut. Narasi Perlawanan terhadap Rezim Orde Baru dalam Novel Para Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA: Perspektif Moral Ekonomi James C. Scott

1. Mengetik data yang ditemukan secara rinci dan urut tengah posisi Bagor sebagai aktivis yang tergabung dalam dari halaman buku yang terkecil. organisasi pergerakan penentang rezim Orde Baru. 2. Memasukkan data yang diketik pada tabel Tindakan itu menunjukkan gambaran sikap dahulukan klasifikasi. selamat yang dilakukan oleh individu dan kelompok untuk 3. Mengaitkan data yang ditemukan dengan buku bertahan hidup. Sikap mendahulukan selanjutnya penunjang yang memaparkan teori perlawanan ditunjukan melalui penghindaran terhadap perlawanan moral ekonomi James C. Scott dan sumber data terbuka yang dipaparkan melalui data berikut. sekunder berupa jurnal ilmiah, artikel, majalah, dan berita yang berkaitan dengan perlawanan pada masa (H101/1) Dulu ada anak Sospol namanya Helmi, kelak Orde Baru. kemudian dia membuat penerbitan bernama 4. Menganalisis dengan mendeskripsikan data yang Sumbu. Penerbitan inilah yang pertama kali diklasifikasikan menggunakan teori perlawanan menerbitkan kumpulan cerpen saya yang pertama: moral ekonomi James C. Scott dan sumber data Sebuah Kitab yang Tak Suci.Helmi ini dulu juga sekunder berupa jurnal, artikel, koran, berita, dan aktivis. Pemberani. (Puthut, 2016: 101). majalah yang berkaitan dengan perlawanan terhadap rezim Orde Baru. Helmi merupakan mahasiswa yang juga berprofesi 5. Menyimpulkan hasil analisis data yang dilakukan sebagai aktivis yang menentang rezim Orde Baru. berdasarkan penggunaan teori perlawanan moral Upayanya dalam melawan Orde Baru dilakukan dengan ekonomi James C. Scott. menghindari perlawan terbuka dan memilih untuk mengalihkan pada penerbitan buku. Helmi membantu para HASIL DAN PEMBAHASAN aktivis yang menuangkan kritikan mereka atas rezim Orde 1. Perilaku Safety First Baru dengan membuka penerbitan buku. a. Mendahulukan Selamat Mendahulukan selamat adalah tindakan yang b. Menghindari Potensi Bahaya dilakukan untuk menyelamatkan diri dari posisi yang Menghindari potensi bahaya dilakukan tokoh kurang menguntungkan jika dilakukan perlawanan. dengan menghindari risiko, mengabaikan pilihan yang Mendahulukan selamat dilakukan dengan disediakan pihak penguasa, dan menolak peluang baru. mempertahankan eksistensi subsistensi dan menghindari Menghindari potensi bahaya menjadi pendukung bagi perlawanan terbuka. Subsistensi tokoh dalam novel Para tokoh untuk menyelamatkan diri dari tindak dominasi Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA mengacu yang mengancam posisi subsistensi yang dimiliki. pada profesi, status, dan lingkungan. Data yang Menghidari risiko ditunjukkan Bagor melalui data berikut. menunjukkan tindakan mempertahankan subsistensi ditunjukkan melalui data berikut. (H99/7) —Ketika situasi sudah reda, Bagor sudah kembali ke Yogya, kuliah lagi, dan salat lima waktu, saya Terakhir dia puasa saat dikejar-kejar tentara karena kembali mengejeknya...“ (Puthut, 2016: 99). dianggap ikut peristiwa Kudatuli 1996, lalu keluarga besarnya yang kebetulan adalah orang- Bagor melarikan diri karena menghindari potensi bahaya orang Muhammadiyah tulen itu mengungsikan yang mengarah pada timbulnya risiko. Melalui tindakan Bagor ke Pondok Pesantren Termas di Pacitan tersebut, Bagor melakukan tindakan penyelamatan diri (Puthut, 2016: 53). dengan menghindari risiko yang ada. Risiko yang dimaksud dapat membahayakan posisi Bagr adalah Tindakan keluarga Bagor dalam mengungsikan kejaran aparat akibat dugaan keterlibatannya dalam Bagor bertujuan untuk menyelamatkan Bagor tanpa peristiwa Kudatuli. Selain Bagor, Puthut juga melakukan melakukan perlawanan terbuka. Selain itu, data di atas penghindaran pada potensi bahaya dengan mengabaikan secara khusus menunjukkan bahwa ada unsur pilihan yang disediakan oleh pihak penguasa. Hal tersebut mempertahankan subsistensi yang dimiliki Bagor dan ditunjukkan oleh data berikut. keluarganya. Keluarga Bagor yang tergabung dalam organisasi Muhammadiyah mencoba mempertahankan (H95/3) Oleh seorang bernama Nining itulah, aktivis subsistensi yang dimiliki. Hal tersebut juga memengaruhi PRD, saya dapat bacaan-bacaan itu. Dengan syarat subsistensi Bagor sebagai mahasiswa dan aktivis agar semua harus tepat waktu. Misalnya di kampus, dapat terlindungi dari pengaruh penerapan sistem kaum Nining memberi saya bacaan Madilog, dia akan penguasa. berpesan, —Ini harus selesai tiga hari ya. Hari Rabu Sikap mempertahankan subsistensi Bagor dan jam 11 ketemu disini lagi. Kalau kamu telat ngasih, keluarganya dilakukan dengan mengungsikan Bagor di kasihan yang lain yang mau baca.“ (Puthut, 2016: Pesantren Termas. Pondok pesantren adalah sarana yang 95). dipilih oleh keluarga Bagor untuk menyelamatkan Bagor dari kejaran aparat. Pondok Pesantren juga dapat Pada masa Orde Baru, pemerintah melarang membentuk karakter Bagor di bidang keagamaan, peredaran karya sastra yang dinilai beraliran komunis dan sehingga hal tersebut juga dapat memberikan keuntungan menentang sistem pemerintahan Indonesia pada saat itu. Bagor dan keluarganya dalam mempertahankan hidup di Hal itu diabaikan oleh tokoh Puthut dan para aktivis lain

5 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2014

dengan melakukan tindakan pelanggaran secara diam- mencuci tangan cukup membersihkan kedua diam untuk memeroleh informasi secara intens mengenai tangannya di kedua tulang kering kakinya (Puthut, perkembangan Indonesia. Para aktivis juga melakukan 2016: 16). penghindaran dngan menolak peluang baru. Hal itu diungkapkan melalui data berikut. Data di atas menunjukkan sikap tokoh Bagor dalam mencari keuntungan dengan memanfaatkan (H103/1) —Di saat-saat itu, orang-orang yang kemampuan yang dimiliki. Bagor memanfaatkan ”menghilang‘ dari kampus untuk memilih persembunyian yang dilakukan dengan memperdalam mengorganisir dan berseteru dengan rezim adalah kemampuan beribadah yang dikembangkan. Kemampuan para idola baru“(Puthut, 2016: 103). beragama yang ditingkatkan akan menguntungkan posisinya sebagai aktivis di masyarakat. Hal itu akan Peluang baru yang disediakan pemerintah adalah menjadi sarana bagi Bagor untuk menyelamatkan diri dan memberikan kebijakan untuk meningkatkan sistem menghindari penangkapan aparat melalui perbaikan pendidikan di area kampus. Namun, hal tersebut perilaku yang Ia miliki. Perlawanan simbolik terakhir dilakukan penolakan oleh sebagian mahasiswa karena yang dilakukan tokoh berupa tindakan menyindir. Hal itu dinilai belum dapat membantu mempertahankan dipaparkan melalui data berikut. subsistensi yang ada dan mengatasi kondisi Indonesia yang kurang stabil. (H103–104/9–11) —Kalau kayak gini ini sebetulnya yang pintar aktivisnya atau tentaranya yang terlalu 2. Perlawanan Simbolik goblok?“ Perlawanan simbolik mengacu pada bentuk —Maksudmu?“ perlawanan yang dilakukan tokoh dalam novel atas rezim —Lha ini kan Nezar lagi nongol di kampus. Tinggal Orde Baru yang terjadi. Perlawanan simbolik tersebut ditangkap saja. Tempo hari juga Andi Arief nongol berupa tindakan bersembunyi, berlari, pura-pura patuh, ngisi diskusi terbatas. Masak tentara engak mencari keuntungan, dan menyindir. Hal tersebut tahu.kayaknya memang tentaranya yang goblok- ditunjukkan melalui data berikut. goblok...“ (Puthut, 2016: 104).

(H96/3) Tapi kelak ketika Kudatuli meletus, geng D-3 ini Percakapan antara Bagor dan Puthut tersebut lari, termasuk Bagor. Ketika situasi reda, banyak menggambarkan situasi politik di kampus pada masa Orde di antara mereka yang sudah tidak aktif berpolitik Baru. Dialog Puthut pada bagian terakhir menunjukkan lagi. (Puthut, 2016: 96). ungkapan sindiran yang mengarah pada sistem kerja para aktivis dan aparat. Ungkapan Puthut mengacu pada Bagor dan para mahasiswa jurusan Ekonomi melarikan tindakan yang seharusnya dilakukan aparat dalam diri dari kejaran aparat untuk menyelamatkan diri. menindak lanjuti sikap para mahasiswa yang sebagian Tindakan tersebut juga mengarah pada sikap bersembunyi besar memilih untuk menjadi aktivis kampus dalam agar tidak berada pada posisi membahayakan. Selain data menentang rezim Orde Baru. tersebut, ditemukan pula data berikut yang memaparkan sikap keluarga Bagor dalam melakukan perlawanan 3. Pemicu Gerakan Perlawanan simbolik melalui tindakan pura-pura patuh terhadap Terdapat enam pemicu gerakan perlawanan yang keputusan aparat. menjadi suber kemunculan perlawanan yang dilakukan tokoh, yakni perimeter defensif; keberadaan aturan, (H16/1) Namun, keluarganya kemudian menarik balik simbol, dan ideologi yang telah melekat dan sukar diubah Bagor karena aparat mencarinya terus. Ia pulang ke maupun dihilangkan; rasa takut atas pemaksaan sistem Yogya. Diinterogasi selama tiga hari berturut-turut, baru oleh kaum penguasa; upaya kaum penguasa dalam kemudian dibebaskan. (Puthut, 2016: 16). menguasai kaum lemah; pengalaman sosial masa lalu; dan upaya pemimpin gerakan perlawanan. Tokoh yang terlibat Keluarga Bagor melakukan sikap pura-pura patuh dalam memicu gerakan adalah Bagor, Geng Jackpot dengan menyerahkan Bagor pada pihak berwajib untuk Society, para mahasiswa yang tergabung menjadi aktivis, melindungi subsistensi yang sudah ada. Selain itu, dan Puthut. Data yang menunjukkan pemicu gerakan tindakan pura-pura patuh juga mengarah pada perlawanan ditunjukkan melalui data berikut. penyelamatan diri dari potensi bahaya yang lebih buruk bagi Bagor yang berprofesi sebagai aktivis dan mahasiswa (H96/3) Tapi kelak ketika Kudatuli meletus, geng D-3 ini aktif. Selain pura-pura patuh, tokoh dalam novel Para lari, termasuk Bagor. Ketika situasi reda, banyak Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA juga di antara mereka yang sudah tidak aktif berpolitik melakukan perlawanan simbolik dengan mencari lagi. (Puthut, 2016: 96). keuntungan. Data di atas menggambarkan sikap Bagor yang (H16/1) Semenjak itu ia rajin shalat, mulai menyukai melakukan perlawanan akibat peristiwa Kudatuli yang karya-karya Emha Ainun Nadjib, kalau makan mengakibatkan pengejaran aparat terhadap beberapa tidak pakai sendok, dan seusai makan ia tidak mau aktivis. Selain itu, akibat peristiwa itu beberapa aktivis Narasi Perlawanan terhadap Rezim Orde Baru dalam Novel Para Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA: Perspektif Moral Ekonomi James C. Scott menghentikan aktivitas di bidang perpolitikan untuk dipertahankan sebagai sarana bertahan hidup di antara menyelamatkan diri. Sikap tersebut mengacu pada tindak dominasi yang terjadi. Sikap Bagor perlawanan yang ditimbulkan oleh pengalaman sosial menggabungkan diri dalam organisasi masyarakat masa lalu dari para pemimpin mereka yang telah pendukung paham demokrasi dan penentang rezim Orde mengalami penangkapan akibat peristiwa Kudatuli. Baru menunjukkan tindakan untuk melindungi dan Pemicu gerakan kedua yang dilakukan oleh tokoh adalah mendukung subsistensi yang ada dan dinilai sebagai zona keberadaan aturan, simbol, dan ideologi yang melekat dan aman baginya. Sikap Bagor dalam melindungi subsistensi susah diubah maupun dihilangkan. Hal itu dipaparkan tersebut menunjukan bahwa Bagor melakukan perlawanan melalui data berikut. akibat perimeter defensif atau batas bertahan untuk melindungi subsistensi yang dimiliki. (H103/1) —Di saat-saat itu, orang-orang yang Pergerakan perlawanan juga dipicu oleh rasa takut ”menghilang‘ dari kampus untuk memilih dan penolakan atas tindak dominasi yang terjadi. Hal mengorganisir dan berseteru dengan rezim adalah tersebut dipaparkan melalui data berikut. para idola baru.“ (Puthut, 2016: 103). (H111/2) Maka ketika peristiwa Kudatuli meletus dan di Para mahasiswa sebagian besar bergabiung seantero penjuru kampung beredar desas-desus menjadi aktivis akibat tertanamnya ideologi kalau Bagor itu terlibat organisasi dengan PKI, kepemimpinan dan rasa untuk menentang rezim Orde Mazpung dan kawan-kawan Bagor yang Baru yang dinilai betolak belakang dengan paham diorganisasi remaja masjid maju duluan. Mereka demokrasi. Ideologi tersebut diterapkan oleh para senior mengklarifikasi apa yang sebetulnya terjadi. kampus yang tergabung dalam kegiatan melawan rezim (Puthut, 2016: 111). Orde Baru. Tindakan mengalihkan kegiatan menjadi aktivis juga menandakan adanya aturan dalam lingkungan Peristiwa Kudatuli yang melibatkan penangkapan yang berkaitan dengan kelangsungan hidupdan beberapa aktivis mengakibatkan Bagor diduga terlibat pemertahanan subsistensi. Hal itu berkaitan dengan peran dalam peristiwa tersebut. Hal itu menyebabkan Bagor pemimpin dalam memicu pergerakan yang dijabarkan diburu oleh aparat. Mazpung dan kawan-kawan Bagor melalui data berikut. yang mendukung dan mempercayai Bagor mencoba menghindari tindak dominasi yang akan terjadi pada (H106–107/7) —Diam sudah tidak lagi emas! Penindasan Bagor. Tindakan Mazpung melakukan klarifikasi dalam hanya bisa terjadi karena ada orang yang menindas menolong Bagor agar tidak dituduh terlibat peristiwa dan yang rela dirinya ditindas! Maka hanya ada Kudatuli dan keterlibatan organisasi PKI menunjukkan satu kata: lawan!“ Mendengar itu, biasanya para bahwa terdapat unsur rasa takut dan penolakan Mazpung demonstran mendadak terpompa semangat mereka dan kawan-kaan terhadap tindak dominasi yang dapat (Puthut, 2016: 107). terjadi pada Bagor. Rasa kekhawatiran dan ketakutan atas tindak dominasi memicu munculnya perlawanan oleh Bagor sebagai negosiator dan pimpinan pergerakan kaum yang merasa tertindas agar subsistensi mereka tetap menunjukkan bahwa pemimpin memiliki peran bertahan dan tidak terganggu dengan kehadiran dominasi berpengaruh dalam keberlangsungan perlawanan. Upaya kaum penguasa tersebut. Tindak dominasi yang Bagor dalam meningkatkan semangat para anggota dimunculkan berkaitan dengan pergerakan perlawanan demonstran juga mengacu pada sikap melindungi diri dari yang dipicu oleh upaya kaum penguasa dalam menguasai tindak dominasi yang ada. Gerakan perlawanan yang kaum lemah. Hal ini dipaparkan melalui data berikut. dilakukan oleh individu maupun kelompok sebagian besar dipicu untuk bertahan hidup dalam tindak dominasi yang (H10/3) Sebagai perbandingan, ketika cerita ini terjadi, terjadi, sehingga terdapat sikap mempertahankan harga seporsi kepala tongkol warung padang subsistensi yang dimiliki. Pernyataan tersebut berkaitan —Untuang“ di Terban adalah 3.000 rupiah. Harga dengan perimeter defensif yang dimiliki individu untuk seporsi pecel lele di tenda kaki lima: 1.500 rupiah. mempertahankan subsistensi dengan bukti data sebagai Harga rokok Gudang Garam International dan berikut. Djarum Super kurang lebih 2.000 rupiah. (Puthut, 2016: 10). (H15/4) Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah di kampungnya ini malah berkenalan dengan gerakan Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan melawan Orde Baru. Ia masuk Solidaritas stabilitas nasional dilakukan melalui penurunan harga Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) bahan pokok. Hal itu mengakibatkan sebagian besar dan menjabat sebagai ketua komisariat UGM. masyarakat mengalami peningkatan dalam pengeluaran. (Puthut, 2016: 15). Kemiskinan masyarakat mulai meningkat dan nilai rupiah semakin menurun. Kebijakan pemerintah tersebut Bagor memiliki subsistensi sebagai anggota menyebabkan krisis moneter pada tahun 1998. Kondisi itu golongan Muhammadiyah dan aktivis kampus yang memicu perlawanan dari masyarakat. Pernyataan itu mendukung paham demokrasi dalam sistem pemerintahan menggambarkan bahwa perlawanan yang dilakukan tokoh Indonesia. Hal itu merupakan subsistensi yang perlu dalam novel Para Bajingan yang Menyenangkan karya

7 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2014

Puthut EA dipicu oleh upaya pemerintah dalam Terdapat lebih dari satu penelitian yang mengaji menerapkan sistem maupun kebijakan yang mengarah permasalahan dan fenomena dalam novel. Selain itu, pada tindak dominasi dan dinilai mengganggu penganalisisan yang berfokus pada tindak perlawanan kelangsungan hidup serta subsistensi yang sudah ada. juga banyak dilakukan oleh peneliti lain. Namun, pembahasan perlawanaan dalam novel menggunakan PENUTUP kajian teori perlawanan moral ekonomi James C. Scott Simpulan belum banyak dilakukan, sehingga diharapkan terdapat Berdasar pembahasan yang dilakukan, terdapat tiga penelitian lain yang membahas mengenai perlawanan hal yang mengarah pada tindakan Safety First, bentuk kaum tertindas menggunakan kajian teori tersebut. perlawanan yang bersifat simbolik, dan pemicu gerakan perlawanan yang dilakukan tokoh dalam novel Para Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA. DAFTAR PUSTAKA Perilaku Safety First dilakukan oleh tokoh Bagor, Bathang, Puthut, Gen Jackpot Society, dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada lain dengan mendahulukan Agnes, Indraswari. 2016. Phobia Kiri: arisan Abadi selamat dan menghindari potensi bahaya yang ada. Propaganda Orde Baru. (online). Mendahulukan selamat dilakukan melalui tindakan (https://www.rappler.com/indonesia/124845- mempertahankan subsistensi dan menghindari perlawanan phobia-kiri-warisan-abadi-propaganda-orde-baru terbuka sedangkan menghindari potensi bahaya dilakukan diakses ada tanggal 16 Dsember 2017 pukul 20.00 dengan menghindari risiko, mengabaikan ilihan yang WIB). disediakan kaum enguasa, dan menolak peluang baru yang dinilai mengganggu subsistensi mereka. Alkatiri, Muhammad Umar. 1998. Aksi Mahasisa: Perlawanan yang dilakukan oleh tokoh mengarah Penyadaran Masyarakat. Ummat, Nomor 44, pada tindakan simbolik yang berkaitan dengan sikap Tahun III Edisi 25 Mei 1998. menentang rezim Orde Baru. Perlawanan simbolik yang dilakukan adalah bersembunyi, pura-pura patuh, berlari, Azhar, Dirawan. 2015. Pesan Resistensi pada Puisi mencari keuntungan, dan menyindir. Tokoh dalam novel —Sajak Suara“ Karya Wiji Thukul. E-journal Ilmu Para Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA Komunikasi. (online). 584-597, yang dominan melakukan perlawanan simbolik adalah (http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp- Puthut dan Bagor. content/uploads/2015/09/jurnal%20unggah%20(0 Perlawanan tersebut dilakukan karena faktor 9-17-15-05-04-37).pdf diakses pada tanggal 20 pemicu berupa batas bertahan untuk melindungi Oktober 2017 pukul 21.47 WIB). subsistensi; keberadaan aturan, simbol, dan ideologi yang melekat dan sukar diubah; rasa takut atas tindak dominasi Basrowi dan Sukidin. 2003. Teori-Teori Perlawanan dan yang dapat mempengaruhi subsistensi; upaya kaum Kekerasan Kolektif. Surabaya: Insan Cendekia. penguasa dalam menguasaikaum lemah; pengalaman sosial masa lalu; dan upaya pemimpin pergerakan dalam Basyaib, Hamid, dkk. 1998. Soeharto Diminta Mundur. memunculkan pergerakan. Ummat, Nomor 44, Tahun III Edisi 25 Mei 1998.

Saran Darwin, Muhadjir. 1999. Penaklukan Negara Atas Berdasarkan pembahasan dan hasil analisis yang Rakyat. Yogyakarta: Gadjah Mada University terjabarkan, peneliti memiliki tiga saran yang ditujukan Press. untuk novel, penelitian sejenis, dan peneliti sastra yang akan melakukan penelitian sejenis. Berkaitan dengan Escarpit, Robert. 2008. Sosiologi Sastra. : karya sastra, Para Bajingan yang Menyenangkan karya Yayasan Obor Indonesia. Puthut EA merupakan novel serius yang berkualitas baik. Namun, sebaiknya novel ini memiliki bagian reviu dari Fadillah, Almira, Nurmaliah, Irfani. 2016. PRD dan beberapa tokoh sastrawan. Hal tersebut akan berpengaruh Pergerakan Komunis Indonesia. (online). terhadap sudut pandang masyarakat atas tingkat kualitas (https://megapolitan.antaranews.com/berita/23034 isi novel yang mengandung informasi penting mengenai /prd-dan-pergerakan-komunis-indonesia diakses Orde Baru. tanggal 17 Desember 2017 pukul 15.30). Penelitian ini merupakan karya ilmiah yang diselesaikan dengan menggunakan pemahaman penulis Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra Sebuah atas fenomena yang ada dalam novel dan dikaitkan Penjelajahan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. dengan teori yang dinilai sesuai. Penelitian ini tentu memiliki kekurangan, sehingga diharapkan untuk peneliti . 2013. Pengantar Sosiologi Sastra sejenis dapat memahami penelitian ini dan mengisi celah dari Strukturalisme Genetik sampai Post- yang tidak dibahas dalam penelitian ini, terutama Modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. mengenai Orde Baru. Narasi Perlawanan terhadap Rezim Orde Baru dalam Novel Para Bajingan yang Menyenangkan karya Puthut EA: Perspektif Moral Ekonomi James C. Scott

Fauzi, Ali, Ibrahim. 1998. Tak Ada Pilihan Lain, Dia Puthut. 2016. Para Bajingan yang Menyenangkan. Harus Turun. Ummat, Nomor 44, Tahun III Edisi Yogyakarta: Buku Mojok. 25 Mei 1998. Pratikno. 1998. Keretakan Otoritarianisme Orde Baru Galih, Bayu. 2016. Daoed Joesoef, Kontroversi dan Prospek Demokratisasi. (online). JSP Volume NKK/BKK, dan Beda Pendapatnya dengan 2 Nomor 2. Soeharto. (online). (https://jurnal.ugm.ac.id/jsp/article/view/11152 (http://nasional.kompas.com/read/2016/08/08/153 diakses pada tanggal 27 November 2017 pukul 30701/daoed.joesoef.kontroversi.nkk.bkk.dan.bed 19:50 WIB). a.pendapatnya.dengan.soehartodiakses ada tanggal 16 Dsember 2017 pukul 20.10 WIB). Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra dari Strukturalisme hingga Gumilang, Prima. 2016. Lepas 18 Tahun dari Postrukturalisme Persoektif Wacana Naratif. Penculikan, Nezar Masih Digayuti Tanya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (online). (https://www.cnnindonesia.com/nasional/2016052 Republik Indonesia. 1986. Peraturan Pemerintah 5142854-20-133373/lepas-18-tahun-dari- Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1986 tentang penculikan-nezar-masih-digayuti-tanya/ diakses Organisasi Kemasyarakatan. Lembaran Negara pada tanggal 18 Desember 2017 pukul 00:05 Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 24. WIB). Jakarta.

Hadi, Dwi Wahyono, Kasuma, Gayung. 2012. Rohmah, Laili Alfi. 2017. Resistensi Budaya Anak Propaganda Orde Baru 1966-1980. Media Jalanan dalam Film —Alangkah Lucunya (Negeri Verleden. (online). Volume 1 Nomor 1 Ini)“ Karya Sutradara Deddy Mizwar. (online). (http://journal.unair.ac.id/filerPDF/abstrak_41974 (http://digilib.uin- 7_tpjua.pdf diakses pada tanggal 31 Oktober 2017 suka.ac.id/24862/2/13540054_BAB-I_IV-atau- pukul 22:00 WIB). V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf diakses pada tanggal 20 Oktober 2017 pukul 21: 48 WIB). Healy, Barry. 2009. —Bishop of the Slums“ Dom Helder Camara and Brazil‘s Church of the Poor. (online). Romdlon, Nur. 2015. 12 Buku ini pernah dilarang (http://links.org.au/node/1151 diakses tanggal 18 beredar dan dibaca di Indonesia. Brilio.net. Desember 2017 pukul 00:05 WIB). (online). (https://www.brilio.net/news/12-buku- ini-pernah-dilarang-beredar-dan-dibaca-di- Istiqomah, Diah. 2013. Women‘s Resistance against indonesia-1511176.html diakses pada tanggal 01 Secularist‘s Domination in Orhan Pamuk‘s Snow, Januari 2018 pukul 21:15 WIB). English Language and Literature Journal. (online). Volume 01 Nomor 01 Halaman 0 œ 216 Said, Muhtar. 2017. Mulyana Kusumah: Selamat dari (http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/liter Kejaran Orde Baru. (online). a-kultura/article/view/3821/6192 diakses pada (http://www.pustokum.org/2017/03/mulyana-w- tanggal 25 September 2017 pukul 20:10 WIB). kusuma-selamat-dari-kejaran.html diakses tanggal 17 Desember 2017 pukul 11:45 WIB). Julizarsyah, Muhammad Harya Ramdhoni. 2012. Novel —Peri Kecil di Sungai Nipah“: Potret Sanusi. 1998. Menunggu Reformasi (II): Manifestasi Tri Pembangunanisme dan Marginalisasi Masyarakat Dharma PT. Ummat, Nomor 44, Tahun III Edisi Desa Pada Awal Konsolidasi Kekuasaan Rezim 25 Mei 1998. Orde Baru. Jurnal Studi Hubungan Internasional. (online). Volume 2 Nomor 2 Suryaningati, Abdi. 1998. Kenaikan Harga BBM (I): (http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jshi/article/vi Tanpa Mekanisme yang Semestinya. Ummat, ew/1515 diakses pada tanggal 01 November 2017 Nomor 44, Tahun III Edisi 25 Mei 1998. pukul 23.24 WIB). Scott, James C. 1981. Moral Ekonomi Petani Murthi, Y. Hesthi. 2017. Kudatuli dan Wiji Thukul. (Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. (online). Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan (http://independen.id/read/khusus/253/kudatuli- Penerangan, Ekonomi dan Sosial. dan-wiji-thukul/ diakses pada tanggal 01 Januari 2017 pukul 21:27 WIB). . 1985. Everyday Forms of Resistance. Copen Hagen Papers. (online). Volume 4 Issue 89 Musthofa, Sh, dkk. 2009. Sejarah: Untuk SMA/MA Kelas (https://rauli.cbs.dk/index.php/cjas/article/viewFil XII Program IPA. Jakarta: Pusat perbukuan, e/1765/1785 diakses pada tanggal 2 November Departemen Pendidikan Nasional. 2017 pukul 19:00 WIB).

9 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2014

. 1993. Perlawanan Kaum Tani. Wirman, Putra. 2014. Organisasi Keagamaan dan Politik Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. (Studi Kasus Peran Politi Organisasi Muhammadihah dan Persatuan Tarbiyah . 2000. Senjatanya Orang-Orang yang Islamiyah di Sumatera Barat Pasca Orde Baru). Kalah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Volume 2 nomor 2. (online). (https://ejournal.iainbukittinggi.ac.id/index.php/Isl Siahaan, Hotman M. 1996. Pembangkangan Terselubung am_realitas/article/view/1/HTML diakses pada Rakyat dalam Program Tebu Rakyat Intensifikasi tanggal 18 Desember 2017 pukul 21:05 WIB). sebagai Upaya Mempertahankan Subsistensi (Disertasi tidak diterbitkan). Zaim, M. 2014. Metode Penelitan Bahasa: Pendekatan Struktural. Padang: Sukabina Press. Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra. Surakarta: Pusat Pelajar. Zuraida. 2013. Perlawanan Perempuan Mesir Terhadap Dominasi Laki-laki dalam Novel Lail Wa Qudhbni Sutrisno, Elvan Dany. 2015. Peresmian Kantor PDIP, karya Najib al-Kailanii. (online). Saksi Kudatuli Merinding Kantor PDIP dikepung (http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=p Darah Berceceran. (online). enelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view (https://news.detik.com/berita/2930502/saksi- &typ=html&buku_id=68227&obyek_id=4 diakses kudatuli-merinding-kantor-pdi-dikepung-darah- pada tanggal 25 September 2017 pukul 20:05 berceceran diakses tanggal 7 Desember 2017 WIB). pukul 16.00 WIB). Zuhdi, Susanto. 2009. Indonesia in the Soeharto years; Situmorang, Saut. 2012. Dusta. Issues, incidents and images. (online). Wacana, https://boemipoetra.wordpress.com/2012/02/29/du Vol. 11 No. 1. sta/ diakses pada tanggal 18 Desember 2017 pukul (http://journal.ui.ac.id/index.php/wacana/article/vi 19:30 WIB). ewFile/3638/2893 diakses pada tanggal 27 November 2017 pukul 19:45 WIB). Tim BBC Inonesia. 2008. Kebijakan atas Kelompok Islam. (online). Zuhri, Syaripudin. 2015. Kemana Emha Ainun Nadjib?. (http://www.bbc.co.uk/indonesian/indepth/story/2 (online). 008/01/080127_suhartoislam.shtml diakses pada (https://www.kompasiana.com/virays/kemana- tanggal 9 Desember 2017). emha-ainun-nadjib_5500db6d813311971ffa7eab 12.08 diakses pada tanggal 17 Desember 2017 Tim detiknews. 2014. Empat Kali Profesor Rhoma Akan pukul 11:40 WIB). Dibunuh oleh Orde Baru. (online). (https://news.detik.com/berita/2518986/empat- kali-profesor-rhoma-akan-dibunuh-oleh-orde-baru diakses pada tanggal 9 Desember 2017).

Tim Indonesia Invesments. 2017. Produk Domestik Bruto Indonesia. (online). (https://www.indonesia- investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi- makro/produk-domestik-bruto-indonesia/item253? diakses pada tanggal 9 Desember 2017).

Tim TimesIndonesia. 2017. Peristiwa Penting pada 27 Juli, Kudatuli di Markas Partai Demokrasi Indonesia. (online). (https://www.timesindonesia.co.id/read/152885/20 170727/110621/peristiwa-penting-pada-27-juli- kudatuli-di-markas-partai-demokrasi-indonesia/ dikses pada tanggal 01 Januari 2018 pukul 21:24 WIB).

Tim Viva. 2016. 20 Tahun (R) evolusi PRD. (online). http://www.viva.co.id/indepth/sorot/796841-20- tahun-r-evolusi-prd diakses pada tanggal 18 Desember 2017 pukul 19:45 WIB).