Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta KEMEWAHAN ASIATIQUE THE RIVERFRONT SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI

Nanda Prima Ahmad 151847

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract : Makalah ini merupakan hasil laporan Foreign Case Study untuk syarat publikasi ilmiah di Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta dengan judul Kemewahan Asiatique The Riverfront Sebagai Daya Tarik Wisata Di Bangkok.

1. Pendahuluan 1. Tujuan Foreign Case Study (FCS) Foreign Case Study adalah satu progam yang rutin dan harus dilakasanakan oleh semua Mahasiswa dan mahasiswi di jususan S1-Hospitality yang diadakan oleh kampus Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta sebagai salah satu syarat kelulusan setelah program Domestic Case Study. Foreign case study sendiri adalah perjalanan keluar negeri sebagai metode pembelajaran menganalisis, dan melihat baik dari budaya, lingkungan, dan masyarakat yang ada di negara yang telah dikunjungi oleh mahasiswa. Foreign Case study bisa dilaksanakan dibeberapa negara yang telah ditentukan oleh pihak kampus. Foreign Case Study yang tidak hanya bertujuan untuk berjalan-jalan atau bersenang-senang, tetapi mahasiswa dituntut aktif untuk dapat melihat segala perbedaan dengan negara asalnya terutama dari segi pengembangan pariwisata dari negara yang telah dikunjungi. Pada tanggal 19 April 2018 s/d 23 Apri 2018 penulis melakukan perjalanan Foreign Case Study ke , yaitu ke Bangkok dan Pattaya. Setelah melakukan perjalanan penulis tertarik untuk lebih mengetahui salah satu objek wisata yang ada di Bangkok yaitu Asiatique The Riverfront dikarenakan penulis tertarik dengan Asiatique The Riverfront sebagai bahasan laporan Foreign Case Study ini [1]. 2. Negara Thailand Thailand adalah sebuah negara kerajaan di Asia Tenggara, negara Thailand satu-satunya negara Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara manapun. Kerajaan Thailand (nama resmi bahasa Thai : Ratcha Anachak Thai; atau Prathet Thai), yang sering disebut Thailand dalam bahasa Inggris, atau dalam bahasa aslinya Mueang Thai (dibaca: “Meng Thai”, sama dengan versi Inggrisnya berarti “Negeri Thai”), adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Laos, Kamboja di timur, Malaysia, Teluk Siam di selatan, Myanmar dan Laut Andaman di barat. Kerajaan Thai dahulu dikenal sebagai Siam sampai tanggal 11 Mei 1949. Kata Thai berarti “kebebasan” dalam bahasa Thai, namun juga dapat merujuk kepada suku Thai sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan warga negara Thai terutama kaum minoritas Tionghoa dan Amerika a. Penduduk Sebagian besar orang Thailand adalah anggota kelompok etnis Thai/Lao. Mereka diyakini merupakan keturunan dari orang-orang yang berimigrasi dari China Selatan dan Tenggara pada

1 tahun 500-an Masehi. Ada juga orang-orang keturunan China, Melayu, Khmer (Kamboja) dan Vietnam sejumlah kecil kelompok etnis lain juga ada di Thailand. Sekitar setengah dari penduduk Thailand tinggal di atau dekat daerah perkotaan di gedung-gedung modern. Lainnya tinggal di desa-desa, rumah desa tradisional dibangun dari kayu atau bambu atapnya terbuat dari rumbia atau seng. Pakaian gaya Barat sekarang umum di Thaiand. Tetapi beberapa orang Thai di daerah pedesaan menggunakan pakaian tradisional. Baik pria maupun wanita memakai pakaian panjang dan longgar yang disebut sarung, dan laki-laki kadang memakai cawat. Dalam rumah-rumah pribadi, anggota keluarga dan tamu tidak memakai alas kaki. b. Bahasa Bahasa resmi Negara Thailand adalah bahasa Thai. Kebanyakan orang berbicara dengan logat Bangkok. Bahasa Inggris atau pun bahasa asing di negera Thailand tidak begitu di prioritaskan dan tidak begitu banyak masyarakat Thailand fasif berbahasa asing apalagi menggunakan bahasa Inggris, hanya 5% masyarakat Thailand mampu berbahasa Inggris. c. Agama Kebanyakan orang Thailand beragama Budha. Seluruh negara dihiasi dengan ribuan candi Budha yang disebut . Setiap laki-laki Thailand diharapakan bisa melayani di wat selama minimal tiga bulan. Setiap hari saat fajar, para biksu Budha pergi di antara orang-orang untuk menerima makanan. Pada hari-hari suci dan selama festival, orang-orang membawa makanan untuk wat. Hampir 5% dari populasi Thaiand adalah Muslim. d. Pendidikan Sistem sekolah Thailand memiliki tiga tingkat utama: pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Di masa lalu, hanya pendidikan dasar yang diwajibkan. Namun, sejak tahun 1997 pendidikan hingga sejolah menengah (dua belas tahun) wajib dan juga gratis. Thailand memiliki banyak Universitas. Yang paling tua dan paling bergengsi adalah dan Thammasat, keduanya berada di Kota Bangkok. Rasa hormat orang Thail pada pendidikan tercermin dalam tingkat melek huruf negara yang tinggi, berada di atas 90%. e. Makanan Nasi adalah makanan pokok masyarakat Thailand. Masakan Thailand sangat pedas, biasanya mencakup banyak sayuran dengan ikan, daging babi atau ayam. Kecap ikan, cabai dan cabai pasta adalah bahan utama dalam masakan Thailand. Buah-buahan tropis juga merupakan bagian dari sajian di Thailand. f. Olahraga Tinju tradisional Negara Thailand adalah Muay Thai salah satu olahraga favorit dan juga tekenal di dunia. Olahraga yang juga banyak diminati masyarakat Thailand adalah sepak takraw, sepak bola, volly, basket dll. g. Bentang Alam Thailand terletak di pusat Asia Tenggara. Negara ini berbatasan dengan Myanmar, Laos, Kamboja dan Malaysia. Negara ini terdiri atas empat bidang wilayah yang berbeda, wilayah daratan tengah adalah daerah yang paling padat penduduknya dan subur di negara itu. Wilayah barat laut bergunung dan mencakup sebagian besar hutan tropis di negara itu. Titik tertinggi Thailand, Doi Inthanon yang mencapai 2.576 mdpl. Wilayah timur laut atau dataran tinggi Khorat memiliki tanah yang buruk tidak dapat digunakan untuk bercocok tanam. Wilayah selatan adalah jalur sempit tanah Semenanjung Malaya, yang merupakan milik Thaiand dan Malaysia, wilayah nya terdiri atas pegunungan berhutan lebat. Thailand memiliki dua sistem sungai utama, Chaophrya dan Mun. Bersama dengan empat cabang terbesarnya, Chaophrya mengalir baik ke Thaiand utara maupun ke dataran tengah. Sungai Mun mengalir di timur laut Thailand. Sungai ini mengalir ke Mekong, salah satu sungai utama di Asia. Thailand Juga memiliki garis pantai sekitar 3.200 kilometer de sepanjang Teluk

2 Thailand dan Laut Andaman. Phuket, pulau terbesar di negara itu, ada di lepas pantai barat daya di Laut Andaman. h. Iklim Thailand memiliki iklim tropis dengan tiga musim : panas, hujan dan dingin. Suhu rata-rata untuk sebagian besar negara berkisar dari sekitar 18 sampai 35 derajat celcius, tergantung pada musim dan elevasi. Curah hujan tahunan bervariasi, berkisar dari sekitar 1.000 mm di dataran tengah hingga sekitar 5.600 mm di semenanjung selatan. i. Sumber Daya Alam Tanah yang sbur adalah sumber daya alam utama di Thailand. Wilayah daratan tengah adalah salah satu daerah yang paling produktif di dunia untuk menanam padi. Perairan pesisir Thailand kaya akan kehidupan laut, meskipun telah habis dalam beberapa tahun terakhir. Timah adalah mineral yang paling penting dan ekspor utama negara ini. Thailand merupakan produsen tungsten terbesar kedua dan produsen timah terbesar ketiga di dunia. Deposit mineral lainnya meliputi gas alam, batubara muda dan gipsum Hutan pernah menjadi sumber jati dan kayu berharga lainnya. Tapi penebangan dan pertanian telah secara drastis mengurangi wilayah hutan negara. Pembalakan diarang pada tahun 1989, dan hutan hujan Thailand yang tersisa menjadi sumber obat-obatan yang semakin penting. j. Perekonomian Sejak tahun 1960, kebijakan pemerintah telah mengonversi Thailand dari negara pertanian ke industri. Antara tahun 1985 dan 1995, Thailand memiliki salah satu tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia. Negara ini terutama didorong oleh pembuatan barang untuk ekspor. Barang ini meliputi pakaian, mainan, sirkuit terpadu dan bagian alat elektronik. Namun, setelah 1997, perekonomian menurun banyak perusahaan bangkrut dan pengangguran meluas. Untuk merangsang pertumbuhan industri di selatan, pemerintah Thailand, bersama dengan pemerintah Malaysia, membangun jaringan pipa gas sepanjang 375 kilometer. Jaringan ini dimulai dari perbatasan Thailand dengan Malaysia hingga ke Teluk Thailand. Proyek yang dimulai pada tahun 2003 ini selesai pada tahun 2007. Jasa menyumbang sekitar 50% dari perekonomian Thailand. Sektor ini mencakup jasa pribadi dan bisnis, perdagangan grosir dan eceran, keuangan, asuransi, real estate, transportasi, utilitas dan komunikasi. Bisnis yang terkait dengan pariwisata juga termasuk dalak sektor jasa. Manufaktur menyumbang 35% dari perekonomian Thailand. Item yang diproduksi meliputi tekstil dan pakaian, minuman, produk tembakau, semen, dan perhiasan. Barang-barang manufaktur lainnya adalah peralatan dan komponen listrik, komputer dan bagian-bagian komputer, sirkuit terpadu, furnitur dan plastik. Ekonomi Thailand tidal lagi berbasi pertanian. Namun, lebih dari setengah penduduknya masih terlibat dalam beberapa kegiatan pertanian. Thailand tetap menjadi salah satu eksportir utama dunia dari produk-produk pertanian, seperti ; beras, singkong, karet, tebu, kedelai dan buah-buahan. k. Warisan Budaya Musik rakyat populer dengan kebanyakan orang Thai, terutama di timur laut. Tapi banyak orang Thai mendengarkan musik pop dan rock. Musik kasik Thai dulu terbatas pada istana, juga populer. Musisi sering ditampilkan dengan ansambel yang disebut piphat. Piphat meliputi simbal, gong, drum dan alat musik tiup mirip dengan oboe. Seni tradisional Thailand sifatnya religius dan mencakup patung, lukisan dan arsitektur candi. Pengrajin Thail dikenal karena tekstil mereka yang indah, terutama sutra, serta furniture bambu dan rotan. Sastra paling awal Thailand ditulis pada tahun 1200-an. Sastra itu sering menampilkan tema yang berhubungan dengan agama atau raja. Penulis modern Thailand yang terkemuka misalnya Dok Mai Sot, Si Burapha, Kukrit Pramoj dan Jit Phoumisak.

3 Teater dan Tari bentuk yang paling terkenal dari teater tradisional Thailand adalah Khon. Khon adalah sebuah drama koreografis yang didasarai pada tema Hindu. Pertunjukkan ini diakukan oelh penari dengan kostum dan masker yang rumit. Bentuk lain dari teater adalah lakhon dan likay, yang lebih informal. Teater ini juga mendramatisir suatu tema.

2. Pembahasan Kata “Pariwisata” berasal dari bahasa sansekerta, yang terdiri atas dua kata, yaitu “pari” dan “wisata”. “Pari” yang memiliki arti banyak, berkal-kali dan “Wisata” berarti perjalanan, bepergian. Atas dasar itu, pariwisata siartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali, dari suatu tempat ke tempat yang lainnya, yang dalam bahasa inggris disebut dengan Tour [2,3]. Pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata, serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (UU Republik Indonesia No. 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan) [4]. Margenroth dalam Yoeti (1997:117) menjelaskan bahwa pariwisata adalah lintas orang- orang yang meninggalka tempat tinggalnya untuk sementara waktu, untuk berpesiar ke tempat lain, semata-mata sebagai konsumen dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan guna memenuhi kebutuhan hidup dan kebudayaan atau keinginan yang beranekaragam dari pribadinya [5]. Pengertian pariwisata menurut Pendit (1994:35) Pariwisata adalah kegiatan orang-orang sementara dalam jangka waktu pendek, ke tempat-tempat tujuan di luar tempat tinggalnya dan temoat bekerjanya, serta diluar kegiatan mereka, dan selama di tempat tujuan mempunyai berbagai maksud, termasuk kunjungan wisata [6]. Berdasarkan definisi Pariwisata yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan maksud bukan untuk berusaha (Business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata hanya untuk menikmati perjalanan tersebut [7]. Destinasi wisata adalah sebuah susunan sistematis dari tiga elemen. Seorang dengan kebutuhan wisata adalah inti/pangkal (keistimewaan apa saja atau karekteristik suatu tempat yang akan mereka kunjungi) dan sedikitnya satu penanda (inti informasi) [8]. Seseorang melakukan perjalanan wisata dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menjadi daya tarik yang membuat seseorang rela melakukan perjalanan yang jauh dan menghabiskan dana cukup besar. Suatu daerah harus memiliki potensi daya tarik yang besar agar para wisatawan mau menjadikan tempat tersebut sebagai destinasi wisata [9,10]. Dari keanekaragaman budaya, masyarakat, adat istiadat dan bahasa inilah yang membuat penulis tertarik dan mengambil Negara ini sebagai tema penulisan Jurnal Foreign Case Study, Sebagai Negara berkembang Thailand telah mampu memajukan Pariwisata dimata dunia. Terbukti, banyak Wisatawan Mancanegara yang mengunjungi Negara Thailand, dapat penulis temui ketika berkunjung ke Negara Thailand ini. Dari cara mengemas Pariwisata inilah Negara ini amatlah patut untuk dicontoh oleh Indonesia yang merupakan Negara tetangga Thailand, dan memiliki lebih banyak sumber destinasi wisata yang dapat memajukan Negara Indonesia dibidang Pariwisata.

A. REGULATION Regulation atau regulasi adalah sebuah peraturan. Peraturan yang berlaku di Indonesia adalah peraturan yang diatur oleh Undang-undang.Dalam PeraturanPemerintah (PP), ketentuan umum yang dimaksud dalam pasal 1 adalah sebagai berikut: “Surat perjalanan Republik Indonesia (SPRI) adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang memuat

4 identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan ke luar atau masuk wilayah Negera Republik Indonesia”. Dalam perjalanan ke luar Negeri memiliki perbedaan dengan perjalanan didalam negeri sendiri. Melakukan perjalanan ke luar negeri yang paling utama harus dipersiapkan adalahPassport. Adapun syarat–syarat yang di perlukan Warga Negara Indonesia untuk mendapatkan Passport yaitu: 1. Mengisi Formulir yang telah disediakan oleh Badan Imigrasi 2. Foto Copy KTP dalam kertas A4 3. Kartu Keluarga 4. Akte Kelahiran / Surat Ijazah 5. Surat pengantar asli dari Kampus atau Instansi resmi (bila ada) Setelah semua berkas lengkap dimasukan dalam amplop atau map kemudian berkas dikumpulkan untuk verifikasi data. Dalam proses ini memerlukan waktu yang cukup lama, karna pihak Imigrasi harus meneliti mengenai berkas-berkas yang di kumpulkan tersebut, agar tidak terjadi kesalahan atau hal yang tidak diinginkan.Setelah disetujui oleh Pihak Imigrasi,Pihak pembuat Passport akan dimintai dana untuk biaya pembuatan Passport sebesar Rp 350.000,00. Setelah membayar nominal tersebut Pihak pembuat harus menunggu proses selanjutnya proses pengambilan Foto. Pada saat wawancara atau pengambilan foto adalah dengan membawa bukti pembayaran untuk pembuatan Passport. Selanjutnya nanti kita akan mendapat nomor antrian untuk pengambilan Foto, pengambilan sidik jari, serta wawancara. Setelah wawancara biasanya kita akan disuruh menunggu kembali ke ruang tunggu untuk mendapatkan passport kita. Setelah mempunyai Passport barulah kita dapat melakukan perjalanan ke Luar negeri. Beberapa prosedur yang harus dilakukan ketika akan melakukan perjalanan ke Luar negeri adalah: 1. Booking Tiket (pemesaan tiket) 2. Check-in (pelaporan) 3. Proses pengecekan Passport dan visa, 4. Pembayaran Airport – Tax (luar Negeri Rp. 100.000) 5. Menunggu untuk boarding Setelah sampai di bandara Don Mueang, masuk ke bagian imigrasi dan kita akanmengantri untuk mendapatkan cap dan ada sedikit wawancara dengan pihak imigrasi tentang maksud kedatangan ke Thaiand serta pengambilan sidik jari. Setelah mendapat cap selanjutnya menuju tempat pengambilan bagasi untuk mengambil koper dan barang bawaan yang dibawa, untuk pengambilan bagasi harus disesuaikan dengan nomer penerbangan yang tertera pada tiket pesawat yang ditumpangi. Setelah mendapatkan koper, maka selanjutnya menuju terminal kedatangan/arrival. Berhubung kami tidak membeli bagasi pesawat maka kita bisa langsung keluar dari bandara. Setelah keluar dari Bandara maka dibebaskan untuk melakukan perjalanan sesuai tujuan. B. CULTURE Kebudayaan sangat erat kaitannya dengan masyarakat, kebudayaan mencerminkan masyarakatnya, karena segala sesuatu yang ada di dalamnya ditentukan oleh kebudayaannya. Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan, serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain. Budaya Thailanddalam menegur dikehidupan sehari- hari dengan melakukan gerakan Wai, Wai adalah sapaan khas masyarakat Thailand, yaitu sikap tubuh dimana kedua tangan disatukan dengan jari-jari tangan diletakkan setinggi dagu disertai dengan sedikit menunduk. Wai atau salam di Thaiand dibagi kedalam 3 tingkatan, yaitu ; 1. Terhadap keluarga yang lebih tua Dengan cara menempelkan kedua jempol di tengah-tengah ais sambil mengucapkan Sawadee kha/krab. 2. Terhadap orang yang kita hormati ( contoh ; Guru )

5 Dengan cara meletakkan kedua jempol di hidung dan telunjuk di tengah-tengah alis, sambil mengucapkan Sawadee kha/krab. 3. Terhadap orang seumuran / sebaya Dengan cara meletakkan kedua telunjuk di hidung. Sambil mengucapkan Sawadee kha/krab. Peringatan hari Songkran, Songkran adalah perayaan yang dilakukan masyarakat Thailand sebagai hari tahun baru tradisiona dari 13 sampai 15 April. Songkran berasal dari bahasa sansekerta, yaitu Samkranti artinya perubahan atau transformasi. Hari tersebut bertepatan dengan tahun baru pada beberapa kalender Asia Selatan dan Tenggara. Kegiatan Songkran diawali dengan pembacaan doa-doa dengan mengunjungi candi dan terkadang pemberian makanan kepada biksu. Di beberapa wilayah, kegiatan Songkran juga dengan menyiram air kepada patung Budha yang artinya membersihkan keburukan. Setelah itu perang air tiap warga dimulai. Perang air tersebut biasanya dilakukan di jalan besar sekitar Thailand yang sudah ditutup sebelumnya. Peringatan Loy Kratong, Loy berarti “mengapung” Kratong berarti “daun pisang” yang dirakit seperti teratai. Loy Kratong dirayakan pada bulan purnama kedua belas dalam kalender Thailand, hanya berselisih sedikit dengan kalender masehi. Perayaan ini adalah momen menunjukkan rasa terima kasih kepada Dewi Air dengan melancarkan beribu-ribu bekas berbentuk bunga teratai yang dihiasi dengan daun pisang, bunga, lilin dan dupa. Masyarakat Thailand akan melarung dengan tujuan membuang amarah, segaa yang buruk dan berharap nanti di tahun yang akan datang mendapatkan kebaikan. C. BEHAVIOR Masih ingat pepatah dimana bumi dipjak disitu langit dijunjung ? artinya kurang lebih kemanapun kita pergi, sebaiknya menghormati adat istiadat, budaya dan tata krama setempat. Sama halnya ketika berkunjung ke Thailand tentu saja ada hal-hal yang sebaiknya diketahui agar tidak salah dalam bersikap atau bertingkah laku yang tidak sesuai dengan budaya setempat. Berikut beberapa tata krama atau tingkah laku / behavior orang Thailand ; - Melepaskan alas kaki ketika memasuki rumah tinggal dan tempat ibadah merupakan hal yang sudah biasa bagi budaya orang Asia seperti di Indonesia. Tapi di Thailand melepaskan alas kaki tidak hanya berlaku ketika memasuki tempat tinggal atau rumah ibadah namun, bisa berlaku dimana saja misalnya ketika memasuki toko-toko, apotek, salon dan lain-lain. Orang Thailand menilai pelanggan yang yang memasuki tokonya menggunakan alas kaki adalah tidak sopan sehingga terkadang terihat sebuah tulisan didepan pintu masuk yang meminta anda untuk melepaskan alas kaki. Pada umumnya orang Thailand masih mempertahankan tata krama ini dalam kesehariannya. - Menyapa dengan bahasa lokal Sawadee kha/krab dengan melakukan Wai secara umum masyarakat Thailand tidak bersalaman tangan jadi ketika bertemu siapapun beik orang yang dikenal maupun tidak dikenal, semuanya disapa dengan bahasa lokal Sawadee kha/krab sambil melakukan Wai. Biasanya hal ini tidak dilakukan kepada orang yang lebih muda (anak-anak) karena aturan adat istiadatnya yang lebih muda yang harus duluan melakukan Wai kemudian barulah dibalas orang yang lebih tua. - Hormati Raja dan keluarga kerajaan jangan pernah berkata atau menunjukkan sikap tidak hormat terhadap keluarga kerajaan. Orang Thailand sangat mencintai dan menghormati Raja dan keluarga kerajaan. Sikap tidak hormat dapat membawa anda ke penjara, untuk itu sebaiknya jaga ucapan dan sikap. - Hormati para Biksu selain keluarga kerajaan, para biksu di Thailand juga termasuk yang paling dihormati. Dalam interaksinya para Biksu tidak boleh menyentuh atau disentuh wanita sehingga orang Thailand ketika ingin memberikan sesuatu kepada para Biksu biasanya menggunakan perantara seorang pria atau melalui sebuah media seperti kain. Ketika menggunakan

6 transportasi umum, para Biksu biasanya disediakan tempat duduk sendiri di depan ataua yang tidak bercampur dengan penumpang lain. - Kepala dan kaki adalah point tertinggi dan terendah bagi orang Thailand kepala adalah titik tertinggi pada diri seseorang sehingga mereka cenderung tidak begitu suka ketika disentuh kepalanya apaagi bercanda dengan mendorong kepala seseorang. Sedangkan kaki adalah perilaku tidak sopan bagi budaya setempat. - Tidak diperbolehkan merokok di dalam restoran sangat jarang menemukan orang yang merokok di dalam retoran di Thailand. Hal tersebut dikarenakan peraturan pemerintah yang memberlakukan denda sekitar 2000 THB (sekitar 891.000 IDR) bagi yang merokok. Berdasarkan pengalaman saya hal tersebut kebanyakan berlaku di area turis naumn, selama travelling keliling Thailand sangat jarang saya menemukan orang Thailand yang merokok di dalam restoran dan kalaupun ada, tidak ada yang berani menegur karena orang Thailand pada umumnya sangat menghindari konfrontasi. Meskipun orang Thailand secara umum masih sangat mempertahankan adat istiadat dan tata krama dalam kesehariannya. Namun, mereka sangat mentolerir orang-orang asing yang tidak melakukan Wai ataupun terkadang lupa untuk melepaskan alas kakinya ketika memasuki rumah atau toko mereka. Disisi lain mereka akan sangat menghargai jika ada orang asing yang datang ke negaranya ikut menyesuaikan diri dengan adat istiadat setempat misalnya melakukan Wai ketika bertemu dan sedikit mempelajari bahasa setempat. Jika anda mampu melakukan hal tesebut anda dapat dengan merebut hati dan simpati mereka. D. LIFESTYLE Proses perkembangan Gaya Hidup / Lifestyle masyarakat Thailand dilihat dari aspek sejarah, asal muasal masyarakat Thailand berasal dari Cina Selatan yang merupakan daerah asal darimana masyarakat Thailand terbentuk, khususnya dari bangsa Yunani yang berimigrasi ke Asia Tenggara pada sekitar abad 7 – 13. Dari sisi lain, asal muasal masyarakat Thai disebutkan telah ada sejak dua abad yang lalu, dimana pada pedesaan Ban Chieng ditemukan artefak-artefak dengan peradaban yang sudah tinggi. Hal ini dibuktikan oleh penemuan pring, perhiasan dan perunggu. Hal ini pula lah yang mengindikasikan bahwa bangsa Yunani bukan satu-satunya nenk moyang dari penyebaran suku di Asia Tenggara, khususnya Thailand. Akan tetapi, sumber dan informasi dari peradaban ini masih sedikit dan terkesan abstrak sehingga belum dapat di dijadikan sumber yang objektif. Thailand Pra-Modern di klasifikasikan sebagai masa dimana bangsa ini belum terpengaruh oleh ajaran asing, terutama dari segi pemerintahan. Pada periode ini nama “Thailand” belum menjadi nama resmi negara. Pada sekitar abad ke-12, nama “Siam” menjadi sebutan oleh bangsa asing pada negara ini. Hal ini berlangsung sampai Thailand menganut sistem demokrasi di pemerintahannya pada tahun 1939, lalu “Siam” berubah menjadi “Thailand” atau Thai sebutan untuk masyarakatnya yang artinya “Bebas”. Pengaruh budaya India disebut berasal dari suku Mon dan suku Khmers yang mendapat Indianisasi yang kuat di Myanmar. Kedua suku ini menduduki Thailand sekitar abad ke 6 – 11 dan mempengaruhi kebudayaan Thailand. Suku Mon berkontribusi pada seni-seni Budha dan kebudayaan suku Khmers terlihat pada peninggalan bangunan candi di bagian timur laut wilayah Thaiand. Pengaruh Budaya Cina, kenyataan sejarah bangsa Thailand berasal dari bangsa Yunani membuktikan bahwa budaya Cina juga secara langsung maupun tidaklangsung juga turut mewarnai pola kebudayaan di masyarakat Thai. Pengaruh Ajaran Budha, seperti yang kita ketahui ajaran Budha merupakan hal yang paling fundamental bagi masyarakat Thai sebagai way of life mereka, khususnya ajaran Budha Theravada yang dianut sekitar 90% dari jumlah penduduknya. Ajaran Budha pertama kali dibawa oleh Suku

7 Mon yang membentuk kerajaan Budha di bagian utara dan tengah Thailand pada abad 6 – 9. Kerajaan tersebut dikenal dengan nama Dvaravati. Ajaran Budha pun masuk ke dalam kehidupan kerajaan Sukhothai yang merupakan kerajaan pertama Thailand di abad ke – 13. Hal ini dikarenakan adanya pernikahan silang antara suku Mon dengan silsiah dari kerajaan Thailand. Salah satu contohnya adalah pernikahan Phra Ruang dengan anak perempuan dari Raja Sukhothai dan akhirnya Phra Ruang menjadi raja atas Sukhothai. Walaupun ini merupakan sebagai cerita folklore dalam sejarah Thailand yang belum tentu keabsahannya, akan tetapi tidak dapat disangkal lagi bahwa ajaran Budha dari berbagai sumber literatur telah tertanam pada masa kerajaan Sukhothai. Thailand Modern dari segi sejarahnya, pemerintahan Raja Rama I, Chakri, (era Rattanakosin) menyumbangkan pemikiran tentang Thailand modern, dimana program pemerintahannya salah satunya adalah mengembalikan kebudayaan Thailand yang dulunya hancur pasca runtuhnya kerajaan Ayuthaya pada tahun 1767. Lalu sumbangan pemikiran modern juga ditemukan pada masa pemerintahan Raja Rama IV, Mongkut, dilatarbelakangi oleh pemahamannya akan budaya Barat dan teknologi. Mongkut juga menyadari bahwa modernisasi akan membawa Thailand sejajar dengan bangsa Barat dan mengurangi permusuhan dengan bangsa asing. Selain itu, pendidikan juga berkembang pada masa Raja Rama V, Chulalongkorn. Pelajaran Barat semakin berkembang pada masa ini. Pada tahun 1878, anak-anak golongan bangsawan diantar ke istana untuk mendapat pelajaran Barat. hal ini menunjukkan bahwa pada masa periode Raja Rama V, pendidikan merupakan salah satu program utama daam membangun Thailand untuk mencapai dan sejajar dengan modernisasi yang sedang berkembang. Faktor pendidikan ini sangat penting bagi perkembangan budaya dan masyarakat Thaiand, karena pendidikan menentukan daya pikir dan reaksi manusia untuk menghadapi persoalan yang dihadapinya. Maka dari itu ajaran-ajaran Barat juga turut mempengaruhi warna budaya masyarakat Thailand Modern. Thailand modern juga berpengaruh pada sistem ekonominya, pertumbuhan ekonomi yang terus bertambah terjadi pada era 1985 – 1995 akan tetapi pada tahun 1997 tekanan spekulatif menyebabkan merosotnya ekonomi Thailand. Pemuliahn perekonomian Thailand terjadi pada tahun 1999 dengan adanya hasil ekspor yang meningkat dengan investor terbesar yang berasal dari pariwasata, selain itu Thailand juga membuka investor asing untuk bergabung meningkatkan ekonomi negara tersebut. E. KEMEWAHAN ASITIQUE THE RIVERFRONT DI BANGKOK 1. Sejarah Asiatique The Riverfront adalah mal terbuka besar di Bangkok, Thailand. Ini menempati bekas dermaga East Asiatic Company dan menghadapi Sungai Chao Phraya dan Jalan Charoen Krung. Kompleks ini dibuka pada tahun 2012 setelah renovasi besar-besaran situs. Perusahaan Asiatik Timur yang berbasis di Denmark didirikan pada tahun 1897 dan merupakan salah satu dari beberapa perusahaan Barat yang melakukan perdagangan dengan Siam pada saat itu. Perusahaan memiliki fasiitas pelabuhan di Chao Phraya yang termasuk beberapa gudang, bangunan tertua yang maih ada sejak tahun 1907. Pelabuhan berhenti beroperasi pada tahun 1947, dan fasiitas kemudian jatuh menjadi tidak digunakan. Pada Mei 2011, perusahaan real estate TCC Land mengumumkan rencananya untuk merenovasi dan mengembangkan situs tersebut menjadi kompleks ritel / hiburan yang dikenal sebagai Asiatique The Riverfront. 2. DayaTarikUtama Asiatique The Riverfront merupakan tempat hangout dan belanja yang unik. Jika ingin berkunjung kesini, sebaiknya anda datang menjelang petang, sekitar pukul 17.00, sembari menunggu toko dan resto yang ada disana buka, anda bisa menikmati pemandangan tepian sungai Chao Phraya saat langit masih terang benderang.

8 Anda juga bisa naik Shuttle Boat gratis Asiatique yang sudah beroperasi dari dermaga Sothorn / Central yang ada didekat stasiun BTS Saphan Taksin, mulai pukul 16.00 – 23.30. waktu yang ditempuh dari dermaga sampai ke Asiatique sekitar 15-20 menit. Jika datang sebelum langit gelap, anda masih bisa berfoto-foto di pelataran samping sungai Chao Phraya dengan latar gedung-gedung tinggi dan jembatan. Ketika senja datang, saat lampu-lampu yang ada pada gedung pencakar langit dan pusat perbelanjaan Asiatique mulai dinyalakan, pemandangan dan suasana di sekitar Asiatique berubah menjadi eksotis dan romantis, berpendaran cahaya. Menghadap ke pelataran luas yang memiliki pemandangan sungai Chao Phraya, terdapat restoran dan kafe yang dibuat dengan konsep menarik. Anda bisa bersantai sambi menikmati kopi / bir dan makanan ringan khas Thailand atau bisa juga makan malam dengan aneka menu seafood, seperti tom yum udang, pad thai udang dan makanan sejenis ikan ata seafood lainnya. Selain di pinggir sungai Chao Phraya, gerai-gerai makanan dan jajanan juga banyak terdapat di bagian dalam pusat perbelanjaan. Mulai dari makanan khas Thailand sampai mancanegara seperti Jepang, Korea dan Taiwan. Bagi anda yang hobi belanja, disini “surga”nya. Mulai dari pernak-pernik tradisional Thailand, sampai produk-produk fashion rancangan desainer lokal. Salah satunya toko yang bisa anda kunjungi adalah yang menjual berbagai barang vintage. Disini juga menjual souvenir khas Negeri Gajah Putih. Untuk hiburan, Asiatique punya dua acara. Pertama, Joe Louis Puppet Theatre, semacam pertunjukkan seni wayang. Cerita yang dituturkan mengambil mitologi Thailand. Dalang tidak tersembunyi, tetapi menjadi bagian dari pertunjukan. Kedua, Cabaret Calypso, yang merupakan pertunjukan waria Bangkok. Para lady boys akan menari dan lypsinc lagu-lagu klasik dan yang sedang trend di Asia. Untuk menyaksikan pertunjukan ini, anda harus membayar 1,000 THB untuk satu orang. Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, disini ada beberapa restoran, toko-toko yang menjua pernak-pernik, tas dan pakaian. Juga highlight nya adalah “Bangkok Eye” atau yang sering disebut Bianglala, menaiki bianglala saya sarankan menjelang matahari terbenam jadi anda bisa menikmati pemandang sunset dari sungai Chao Phraya dari atas bianglala. Untuk tiket sendiri anda cukup membayar 250 THB / org walaupun cukup mahal namun, keindahan yang disuguhkan tidak kalah menarik dari apa yang anda bayangkan. 3. AksesmenujuAsiatique The Riverfront Akses menuju Asiatique The Riverfront sangat mudah. Dengan naik BTS, kemudian turun di Saphan Taksin Station. Cari pintu keluar menuju Sathorn Pier / Central. Setelah keluar dari tangga BTS, jalan lurus beberapa meter kemudian belok kiri. Nah, disini naiklah Shuttle Boat milik Asiatique. Untuk kembali ke dermaga tinggal antri boat lagi di Asiatique menuju Sathorn Pier. Biaya naik Shuttle Boat yang disediakan oleh Asiatique khusus para pengunjung dari / ke Asiatique gratis, tidak dipungut biaya apapun. Apabila menggunakan taksi, Skytrain menuju ke Saphan Taksin BTS, keluar ke pintu 2 terus dermaga cari line antrian untuk naik boat gratis ke Asiatique The Riverfront. 4. HargaTiketMasuk Asitique The Riverfront buka setiap hari pukul 17.00– 23.30 waktu setempat, kita tidak akan dikenakan biaya atau gratis apabila hanya ingin masuk ke Area Asiatique The Riverfront, tetapi kita akan di kenakan biaya sekitar 250 THB biaya tersebut di gunakan untuk menaiki Bianglala Asiatique The Riverfront.

3. Penutup A. SIMPULAN

9 Dari pembahasan penulis diatas maka, kesimpulan yang dapat saya ambil adalah Negara Thailand merupakan negara bebas jajahan di masa lampaunya tetapi bukan berarti negara Thailand menjadi negara maju di Asia Tenggara maupun di Dunia. Thailand pernah terpuruk dan mencoba bangkit kembali dari segala bidang untuk menaikan perekonomian negara Thailand. Setelah melalui semua perjuangan hingga akhirnya Thailand mampu mencapai kejayaan seperti saat sekarang ini, negara Thailand memberikan konstribusi perekonomian nya dari bidang pariwisata, terbukti negara thailand menjadi destinasi mendominasi di Asia Tenggara.

B. SARAN Diharapkan pemerintah dapat mencontoh apa yang dilakukan oleh Thailand yang dapat dilihat dari perencanaan sarana umum yang matang, khususnya bidang pariwisata di Thailand yang lengkap sehingga wisatawan sangat ingin untuk melakukan perjalanan berwisata berkunjung ke destinasi wisata di Thailand. Dan menjadikan Bidang Pariwisata menjadi pemasukan ekonomi yang berdampak besar terhadap masyarakat lokal maupun penduduk Indonesia. Dengan berkembangnya Kepariwisataan di Negara Indonesia, masyarakat Indonesia harus lebih bisa melestarikan Budaya dan Keindahan Alam yang ada di Indonesia agar menjadi ciri khas yang Indonesia miliki.

References

[1] Data Foreign Case Study, tanggal 19 April – 23 April 2018 di Thailand. [2] Priyanto, S. E. (2014). Pengaruh Word of Mouth Terhadap Keputusan Siswa Memilih Perguruan Tinggi: Kasus Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 8(2), 59-72 [3] Soebyanto, O., Sekarwati, B. A., & Susanto, D. R. (2018). Lezatnya Sayur Ares Berbahan Dasar Batang Pisang sebagai Makanan Khas Suku Sasak di Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Jurnal Kepariwisataan, 12(1), 1-14 [4] Arsiyna, M., & Widodo, P. (2015). URUTAN DAN BENTUK KONSTITUEN KLAUSA BAHASA PRANCIS DAN BAHASA INDONESIA. Diksi, 25(2) [5] Isdarmanto, I. (2016). The advantage collaboration program of Tourism Education based on Entrepreneurship in Culinary Products both Thailand and Indonesian countries. International Journal of Tourism and Hospitality Study, 1(1) [6] Sulistyo, A. (2017). Analisis Swot 8-K pada Objek Wisata Rekreasi dan Hiburan Keluarga Kid’s Fun Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 11(2), 1-10 [7] PUSPAWIGATI, A. (2014). PEMASARAN PARIWISATA PULAU PRAMUKA OLEH SUKU DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KEPULAUAN SERIBU DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN(Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada) [8] Humaidi, Z., Widiyanto, N., Wismayati, Y. F., & Gumilang, K. A. R. (2012). Kehidupan ekologis masyarakat di lereng Merapi: Pelajaran di tiga lokasi. Respons Masyarakat Lokal atas Bencana: Kajian Integratif Ilmu, Agama, dan Budaya. Yogyakarta: Mizan & CRCS UGM, 159-185. [9] Suhendroyono, S. (2014). Implementasi Filosofi Pendidikan Nasional Tut Wuri Handayani dalam Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di STIPRAM Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 8(2), 1-14

10 [10] Suhendroyono, S. (2014). Implementasi Filosofi Pendidikan Nasional Tut Wuri Handayani dalam Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di STIPRAM Yogyakarta. Jurnal Kepariwisataan, 8(2), 1-14

11 LAMPIRAN

Keterangan : Penulis di depan area Asiatique The Riverfront

Keterangan : Keindahan sunset ketika penulis berada di Asiatique The Riverfront

12 Keterangan : Asiatique The Riverfront pada malam hari

13