STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN DALAM MENINGKATKAN POTENSI LOKAL MELALUI PROGRAM DESA MASLAHAT

Azillatul Isnaini

Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Yudharta, Pasuruan,

Desa Wonosari Dusun Wonosari Tengah RT/RW: 04/01 Nongkojajar Pasuruan 67165

[email protected]

ABSTRAK Pasuruan terkenal sebagai kawasan industri dan pariwisata yang kompleks dan banyak desa-desa terpencil di Pasuruan yang memiliki potensi lokal dan beraneka macam kebudayaannya. Namun, banyaknya potensi yang dimiliki oleh desa-desa terpencil Kabupaten Pasuruan tidak berimbang dengan sumber daya manusia setempat sehingga potensi tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam meningkatkan potensi lokal melalui Program Desa Maslahat dan untuk mengetahui penyebab perbedaan keberhasilan antara satu desa dengan yang lainnya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kualitatif dengan teknik analisis data triangulasi yang bertujuan untuk mealakukan pendalaman penafsiran dan analisis data. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik wawancara tidak terstruktur kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Aparatur Desa dan Masyarakat Aktif yang menjalankan program Desa Maslahat. Hasil penelitian menunjukkan 1. Strategi pada Pemerintah Kabupaten Pasuruan menggunakan Pembagian Kerja, Struktur dan Pengawasan. Sedangkan pada Desa, seluruh komponen dalam teori klasik berjalan yakni adanya Pembagian Kerja, Hierarki, Struktur serta Pengawasan. 2. Faktor-faktor penyebab tidak meratanya keberhasilan Desa Maslahat adalah ketidakberimbangnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan pada seluruh desa.

Kata kunci: Strategi Komunikasi, Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Desa Maslahat.

ABSTRACT Pasuruan is known as a complex industrial and tourism area and many remote villages in Pasuruan have local potential and a wide variety of cultures. However, the number of potential possessed by remote villages in Pasuruan is not balanced with local human resources so that the potential cannot be maximally utilized. The purpose of this study was to determine the communication strategy of the Government in increasing local potential through the Desa Maslahat Program and to find out the causes of differences in success between one village and another. The analytical method used in this study is a qualitative triangulation data analysis technique that aims to conduct deepening of data interpretation and analysis. The technique used in this study is an unstructured interview technique to the Government of Pasuruan Regency, Village Apparatus and Active Communities that run the Desa Maslahat program. The results of the study show 1. Strategy in Pasuruan District Government using Division of Work, Structure and Supervision. Whereas in the village, all components in the classical theory are running namely the division of labor, hierarchy, structure and supervision. 2. The factors causing the inequality in the success of Desa Maslahat are the imbalance of attention from the Pasuruan District Government to the entire village.

Keywords: Communication Strategy, Government of Pasuruan Regency, Maslahat Village.

PENDAHULUAN peristirahatan Tretes dan masih banyak lagi Pasuruan merupakan salah satu Kabupaten pariwisata lainnya. Selain itu, banyak desa di di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Penduduk di Pasuruan yang memiliki potensi lokal seperti Pasuruan sangat beragam, layaknya beberapa pertanian, perikanan serta memiliki beraneka kabupaten di Indonesia, seperti terdapat suku macam kebudayaan yang masih dipertahankan Madura, Tionghoa, Arab Osing dan juga Suku hingga kini. Terletak 60 Km dari , membuat Tengger yang masing-masing hidup berdampingan Pasuruan banyak dikunjungi oleh pariwisatawan dengan damai. ketika ingin meluangkan waktu untuk berlibur Pasuruan terkenal sebagai kawasan industri (http://www.pasuruankab.go.id). dan pariwisata yang kompleks seperti Gunung Sebagai salah satu kawasan industri dan Bromo, Taman Safari II, Bakti Alam, kawasan pariwisata yang cukup menarik banyak wisatawan

29 lokal maupun asing, kawasan Pasuruan diharapkan Hak Asasi Manusia dari Kementerian Hukum dan dapat mensejahterakan masyarakat desa tertinggal HAM, Predikat Tingkat Kepatuhan Tinggi (zona hijau) dengan memaksimalkan potensi desa tersebut. terhadap Standar Pelayanan Publik dari Ombudsman Namun banyaknya potensi yang dimiliki oleh desa- RI, berbagai penghargaan yang di dapat RSUD desa terpencil Kabupaten Pasuruan tidak berimbang dan masih banyak lagi dengan sumber daya manusia setempat sehingga (http://www.m.detik.com/news/berita-jawa- potensi tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara timur/d-3470651/ratusan-penghargaan-diraih- maksimal. Minimnya biaya operasional juga pemkab-pasuruan-selama-2016). merupakan salah satu faktor penghambat sehingga Sejak tahun 2014, kabupaten Pasuruan potensi tersebut tidak dapat dioptimalkan. Karena merencanakan program Inovasi Daerah, yakni hal inilah peranan Pemerintah Kabupaten Pasuruan program Desa Maslahat. Program Desa Maslahat sangatlah penting. Untuk itu Pemerintah harus bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan memiliki strategi untuk meningkatkan potensi lokal masyarakat desa tertinggal dengan memaksimalkan desa di Kabupaten Pasuruan. potensi desa tersebut. Desa Maslahat memiliki Strategi pada hakikatnya adalah konsep “One Village One Product”, dasar perencanaan (planning) dan manajemen pelaksanaannya adalah dengan memaksimalkan (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi potensi desa dan memprioritaskan satu produk untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak unggulan dari desa yang bersangkutan. Terdapat 24 berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan desa dari 24 kecamatan yang ditetapkan menjadi arah saja, melainkan harus menunjukan bagaimana Desa Maslahat berdasarkan keputusan Bupati taktik operasionalnya (Effendi, 2002:300). Strategi Pasuruan (Nomor: 400/670/HK/424.013/2014) komunikasi merupakan paduan dari perencanaan tentang Penetapan Lokasi Program Desa Maslahat komunikasi (communication planning) dan Kabupaten Pasuruan. Program Desa Maslahat manajemen komunikasi (communication dilaksanakan dengan sinergitas antara program atau management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk kegiatan SKPD, Pemerintah Desa dan Masyarakat mencapai tujuan tersebut, strategi komunikasi harus (pasuruankab.go.id). dapat menunjukan bagaimana operasionalnya Pemilihan desa maslahat memiliki beberapa secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa kriteria seperti: pendekatan (approach) dapat berbeda sewaktu- waktu bergatung dari situasi dan kondisi (Effendy, 1. Merupakan desa yang dianggap terbelakang di 2004:301). setiap kecamatan. Sepanjang tahun 2016, Pasuruan meraih 2. Pendapatan warga setempat rendah (tidak banyak prestasi baik tingkat nasional maupun mencukupi). regional. Terhitung sebanyak 138 penghargaan 3. Pendidikan warga setempat rendah. masing-masing 37 tingkat nasional dan selebihnya 4. Desa memiliki potensi yang dapat tingkat provinsi. Beberapa penghargaan yang telah dimaksimalkan seperti desa yang memiliki dicapai oleh Pasuruan antara lain Adipura Buana potensi air maka akan diarahkan pada sektor Kategori Kota Kecil (Bangil). Sekolah Adiwiyata perikanan. Mandiri untuk SMP Negeri 2 Pandaan, Kepala Beberapa desa yang melaksanakan program Daerah Inovatif Kategori Ekonomi Kreatif, Indonesia Desa Maslahat antara lain Desa Plososari Kecamatan Atractiveness Index Kategori Kabupaten Terbaik Grati, Desa Sudimulyo Kecamatan Nguling, Desa dengan Indeks 79,04 dan Kabupaten Top 3 (Three) Jarangan Kecamatan Rejoso, Desa Wonorejo Investasi Existing dengan Indeks Investasi 92,78. Kecamatan Lumbang, Desa Jatirejo Kecamatan Adapula penghargaan Sistem Manajemen Mutu ISO Lekok, Desa Wonosari Kecamatan Gondangwetan, 9001 Bidang Penempatan dan Pengelolaan Informasi Desa Sibon Kecamatan Pasrepan, Desa Jimbaran Pasar Kerja Online dari Kementerian Tenaga Kerja, Kecamatan Puspo, Desa Podokoyo Kecamatan Piala Kewastara Pawitra dari Kementerian Tosari, Desa Jeladri Kecamatan Winongan, Desa Pendidikan dan Kebudayaan, Piala Natamukti Satria Lorokan Kecamatan Kejayan, Desa Legowok dari International Counxil For Small Business (ICSB) Kecamatan Pohjentrek, Desa Curahdukuh Indonesia atas keberhasilan mempromosikan Kecamatan Kraton, Desa Sukodermo Kecamatan kearifan lokal dan menciptakan investasi UMKM Purwosari, Desa Jatisari Kecamatan Purwodadi, Desa secara berkelanjutan, meraih Wahana Tata Nugraha Sukorame Kecamatan Sukorejo, Desa Kalipucang Kategori Lalu Lintas Kota Sedang, Kabupaten Peduli Kecamatan Tutur, Desa Banjarkejen Kecamatan

30 Pandaan, Desa Jatiarjo Kecamatan Prigen, Desa Strategi memiliki beberapa arti sebagaimana Jerukpurut Kecamatan Gempol, Desa Tambakan dikemukakan oleh para ahli dalam buku karya Kecamatan Bangil, Desa Kalisat Kecamatan mereka masing-masing. Kata strategi berasal dari Rembang, Desa Karangsono Kecamatan Wonorejo, kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan dan Desa Kenep Kecamatan Beji. gabungan dari kata Stratos atau tentara dan ego Dalam aplikasinya, program Desa Maslahat atau pemimpin. Suatu strategi mempunyai dasar dilaksanakan dengan sinergitas antara program atau atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Pemerintah Desa dan Masyarakat untuk kemudian Pengertian Strategi menurut Stephanie K. diarahkan untuk memaksimalisasi produk unggulan Marrus (1995) adalah suatu proses penentuan dari masing-masing desa yang ditunjuk. Beberapa rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada desa akan difokuskan pengembangan potensinya tujuan jangka panjang organisasi, disertai sehingga dapat menjadi branding produk penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar keberhasilan Program Desa Maslahat. tujuan tersebut dapat dicapai (Umar, 2001). Dalam program Desa Maslahat, Pemerintah Komunikasi atau Communication dalam berperan sebagai fasilitator serta pendamping dari bahasa Inggris berasal dari kata Latin Communis Pemerintah Desa dan masyarakat yang menjalankan yang berarti “sama”, Communico, Communicatio, program tersebut. Badan Perencanaan dan atau Communicare yang berarti “membuat sama”. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) berperan sebagai Istilah pertama (Communis) paling sering disebut penanggung jawab dari program Desa Maslahat. sebagai asal kata komunikasi, yakni merupakan akar Namun dewasa ini, setelah kurang lebih 3 dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi tahun program Desa Maslahat berjalan, hanya menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, beberapa desa saja yang masih terdengar tentang atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, perkembangan Program Desa Maslahat tersebut Deddy, 2008, h.83). seperti Desa Kalipucang sebagai desa penghasil kopi Jadi strategi komunikasi adalah (sekarang sudah berkembang menjadi desa wisata perencanaan atau planning dan manajemen untuk Kalipucang), Desa Jatirejo sebagai desa pariwisata, mencapai suatu tujuan yang hanya dapat dicapai Desa Jatiarjo sebagai desa penghasil krupuk ikan, melalui taktik operasional. Sebuah strategi Desa Sukodermo sebagai desa penghasil keset, Desa komunikasi hendaknya mencakup segala sesuatu Wonorejo sebagai desa penghasil olahan susu sapi. yang dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana Sedangkan desa-desa yang lainnya masih belum berkomunikasi dengan khalayak sasaran. Strategi diketahui bagaimana perkembangan dari program komunikasi mendefinisikan khalayak sasaran, tersebut. berbagai tindakan yang akan dilakukan, mengatakan Harapan dari dibentuknya Program Desa bagaimana khalayak sasaran akan mendapat Maslahat pada 24 Desa di 24 Kecamatan ini adalah manfaat berdasarkan sudut pandangnya, dan untuk mewujudkan desa yang maslahat, yakni desa bagaimana khalayak sasaran yang lebih besar dapat dengan kondisi masyarakat yang sejahtera dijangkau secara lebih efektif. ditunjukan dengan tingkat kesehatan yang baik, pendidikan yang bermutu, berbudaya dan berakhlak Unsur Komunikasi mulia, memiliki tata kelola pemerintahan yang 1. Sumber/Komunikator adalah pihak yang bersih, lingkungan yang sehat, masyarakat yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk produktif, berdaya saing dan mandiri. berkomunikasi. Untuk menyampaikan apa yang Sehubungan dengan uraian diatas ada dalam kepalanya (pikiran), sumber harus penelitian ini akan membahas tentang bagaimana mengubah pikiran tersebut ke dalam strategi Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam seperangkat simbol verbal dan/atau nonverbal meningkatkan potensi lokal melalui program Desa yang idealnya dipahami oleh penerima pesan. Maslahat serta mengapa ada perbedaan Proses ini disebut penyandian (encoding). keberhasilan antara desa yang satu dengan yang 2. Pesan adalah apa uang dikomunikasikan oleh lain. sumber/komunikator kepada penerima. Pesan mempunyai tiga komponen: makna, simbol yang Kajian Teoritik digunakan untuk menyampaikan makna dan Strategi Komunikasi bentuk atau organisasi pesan. Simbol terpenting adalah kata-kata (bahasa) yang dapat

31 mepresentasikan objek (benda), gagasan dan berhubungan dengan bahasa, penerima yang perasaan baik ucapan ataupun tulisan. Pesan dimaksut, metode difusi dan arus tujuan dari juda dapat dirumuskan secara nonverbal, seperti pesan. melalui tindakan atau isyarat anggota tubuh. Pengklasifikasian pesan menurut bahasa 3. Saluran atau media adalah alat atau wahana yang dapat pula dibedakan atas pesan verbal dan digunakan sumber untuk menyampaikan nonverbal. Pesan verbal dalam organisasi pesannya kepada penerima. Saluran boleh jadi misalnya seperti surat, memo, pidato, merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan percakapan. Sedangkan, pesan nonverbal kepada penerima, apakah saluran verbal atau dalam organisasi terutama sekali yang tidak saluran nonverbal. Saluran juga merujuk pada diucapkan atau tidak ditulis seperti, bahasa cara penyajian pesan seperti apakah langsung gerakan badan, sentuhan, nada suara, ekspresi (tatap muka) atau lewat media cetak (surat wajah dan sebagainya. kabar, majalah) atau media elektronik (radio, 3. Jaringan televisi). Organisasi terdiri dari satu seri orang yang 4. Penerima adalah orang yang memerima pesan tiap-tiapnya menduduki posisi atau peranan dari sumber. Berdasarkan pengalaman masa lalu, tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir pertukaran pesan dari orang-orang ini dan perasaannya, menerima pesan ini sesamanya terjadi melewati suatu set jalan menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat kecil yang dinamakan jaringan komunikasi. simbol verbal atau nonverbal yang ia terima Suatu jaringan komunikasi ini mungkin menjadi gagasan yang dapat ia pahami. Proses ini mencakup hanya dua orang, beberapa orang disebut penyandian balik (decoding). atau keseluruhan organisasi. Hakikat dan luas 5. Efek adalah apa yang terjadi pada penerima dari jaringan ini dipengaruhi oleh banyak factor setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya antara lain, hubungan peranan, arah dan arus penambahan pengetahuan, terhibur, perubahan pesan, hakikat seri dari arus pesan, dan isi sikap, perubahan keyakinan, perubahan perilaku pesan. dan sebagainya. 4. Keadaan Saling Tergantung Keadaan yang saling tergantung satu bagian Komunikasi Organisasi dengan bagian lainnya telah menjadi sifat dari Komunikasi organisasi adalah proses suatu organisasi yang merupakan suatu sistem menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu terbuka. Bila suatu bagian dari organisasi jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama mengalami gangguan maka akan berpengaruh lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti kepada bagian laiinya dan mungkin juga kepada atau yang selalu berubah-ubah. Definisi ini seluruh sistem organisasi. mengandung tujuh konsep kunci yaitu proses, pesan, 5. Hubungan jaringan, saling tergantung, hubungan, lingkungan Karena organisasi merupakan suatu sistem dan ketidakpastian (Muhammad, 2014, p. 67). yang terbuka, sistem kehidupan social maka 1. Proses untuk berfungsinya bagian-bagian ini terletak Suatu organisasi adalah suatu sistem pada tangan manusia. Dengan kata-kata lain terbuka yang dinamis yang menciptakan dan jaringan melalui mana jalannya pesan dalam saling menukar pesan diantara anggotanya. suatu organisasi dihubungkan oleh manusia. Karena gejala menciptakan dan menukar Oleh karena itu hubungan manusia dalam informasi ini berjalan terus menerus dan tidak organisasi yang memfokuskan kepada tingkah ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai laku komunikasi dari orang yang terlibat dalam proses. suatu hubungan perlu dipelajari. 2. Pesan 6. Lingkungan Pesan adalah susunan simbol yang penuh Yang dimaksut dengan lingkungan adalah arti tentang orang, objek, kejadian yang semua totalitas secara fisik dan factor social dihasilkan oleh interaksi dengan orang. Dalam yang diperhitungkan dalam pembuatan komunikasi organisasi kita mempelajari ciptaan keputusan mengenai individu dalam suatu dan pertukaran pesan dalam seluruh sistem. Lingkungan ini dibedakan atas organisasi. Pesan dalam organisasi ini dapat klingkungan internal dan eksternal. Yang dilihat menurut beberapa klasifikasi, yang termasuk lingkungan internal adalah personalia

32 (karyawan), staf, golongan fungsional dalam 4. Pengawasan yang ketat ini dapat organisasi, dan komponen organisasi lainnya mempengaruhi bentuk organisasi. Misalnya: seperti tujuan, produk dan sebagainya. bila kebanyakan pimpinan melakukan Sedangkan lingkungan eksternal dari organisasi pengawasan yang sedikit dalam suatu adalah langganan, leveransir, saingan dan organisasi, maka bentuk struktur organisasi teknologi. adalah Tinggi. Tetapi apabila pengawasan yang 7. Ketidakpastian dilakukan besar maka bentuk keseluruhan Ketidakpastian adalah perbedaan organisasi mendatar. informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Misalnya suatu organisasi Komunikasi Organisasi memerlukan informasi mengenai aturan Komunikasi Pemasaran Terpadu menurut pemerintah yang berpengaruh kepada produksi Asosiasi Biro Iklan Amerika (American Asociationof barang-barangnya. Jika organisasi ini banyak Advertising Agencies) adalah suatu konsep informasi mengenai hal ini mereka akan lebih perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui pasti dalam memproduksi hasil hasil nilai tambah dari suatu rencana komprehensif yang organisasinya yang sesuai dengan standar yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin ditentukan oleh pemerintah. Tetapi bila mereka komunikasi-misalnya, iklan umum, respon langsung, tidak memperoleh informasi tersebut maka promosi penjualan, dan hubungan masyarakat dan mereka ragu-ragu memproduksi barang- menggabungkan berbagai disiplin tersebut guna barangnya apakah sesuai dengan standar yang memberikan kejelasan, konsistensi serta dampak ditentukan. komunikasi yang maksimal (Morissan, 2015, p. 8). Bauran komunikasi pemasaran dapat Teori Klasik dijabarkan menjadi beberapa unsur yang terkait erat Menurut Scott (Goldhaber, 1986) ada dengan upaya untuk menciptakan ekuitas merek empat yang merupakan unsur kunci dari teori (brand equity). Komunikasi pemasaran yang baik organisasi klasik, yaitu: pembagian kerja, hierarki dalam pelaksanaannya akan berdampak pada proses fungsional, struktur dan pengawasan yang persepsi positif (kepercayaan) terhadap merek yang ketat. disampaikan, begitu juga sebaliknya kepercayaan 1. Pembagian pekerjaan adalah bagaimana merek akan memperlancar komunikasi pemasaran organisasi membagi sejumlah pekerjaan terintegrasi. Berbagai unsur komunikasi pemasaran terhadap tenaga kerja yang ada dalam meliputi: organisasi. Pembagian pekerjaan dapat berupa 1. Periklanan: semua bentuk penyajian nonpersonal fungsi ataupun berdasarkan hierarki. dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar 2. Hierarki proses fungsional adalah bahwa setiap oleh suatu sponsor tertentu organisasi terdapat tingkat-tingkat 2. Penjualan: berbagai insentif jangka pendek untuk karyawan/pekerja menurut fungsinya atau mendorong keinginan mencoba atau membeli pekerjaan yang khusus di dalam organisasi. suatu produk atau jasa. Tingkat hierarki ini merupakan petunjuk 3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas: berbagai mengenai besar kecilnya kewenangan dan program untuk mempromosikan dan/atau otoritas pekerja dalam organisasi. melindungi citra perusahaan atau produk 3. Struktur adalah merupakan jaringan hubungan individualnya. dan peranan dalam organisasi. Teori organisasi 4. Penjualan Personal: interaksi langsung dengan klasik membedakan dua macam struktur yaitu satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan line dan staff. Yang dimaksut dengan line atau presentasi, menjawab pertanyaan dan menerima garis komando adalah mata rantai perintah dan pesanan. fungsi utama dari organisasi formal. Atau 5. Pemasaran Langsung: penggunaan surat, dengan kata-kata lain garis-garis yang telepon, faksimili, e-mail dan alat penghubung menunjukan lalu lintas perintah dari atasan nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara kepada bawahan. Sedangkan yang dimaksut langsung dengan/atau mendapatkan tanggapan dengan staf menurut teori ini adalah orang langsung dari pelanggan tertentu dan calon yang memberikan nasihat atau pelayanan yang pelanggan. dikenai oleh garis komando. Staf ini merupakan 6. Acara dan Pengalaman: merupakan pelengkap garis komando organisasi. pengembangan publisitas yang mengacu pada

33 pengadaan kegiatan organisasional yang sifatnya Desa Maslahat mendukung promosi, misalnya pensponsoran- Kata Maslahat dalam Kamus Besar Bahasa mendukung acara yang menjadi perhatian Indonesia memiliki makna sesuatu yang masyarakat. mendatangkan kebaikan (keselamatan dan sebagainya); faedah; dan guna. Secara harfiah, Positioning pemaknaan maslahat sebagai upaya yang berfaedah Positioning adalah strategi komunikasi yang dan membawa nilai kebaikan. Kemudian muncul berhubungan dengan bagaimana khalayak akronim Maslahat yaitu Maju, Aman, Sehat Lahir- menempatkan suatu produk, merek atau batin, Adil dan Bermartabat. perusahaan di dalam otaknya, di dalam alam Hingga dapat disimpulkan bahwa Desa khayalnya, sehingga khalayak memiliki penilaian Maslahat adalah desa yang membawa kebaikan. tertentu. Positioning harus dilakukan dengan Desa yang akan mendatangkan guna untuk perencanaan yang matang dan langkah yang tepat masyarakatnya serta memiliki sifat yang sesuai (Morissan, 2015, p. 72). dengan akronim yang sudah dimunculkan. Pernyataan positioning berupa kata-kata yang diolah dalam bentuk rangkaian kalimat menarik yang disampaikan dengan manis. Kata-kata itu METODE PENELITIAN adalah atribut yang menunjukan segi-segi Jenis Penelitian keunggulan suatu produk atau perusahaan terhadap Peneliti menggunakan jenis penelitian para pesaingnya. Semua kata-kata harus dirancang dengan metode kualitatif deskriptif dikarenakan berdasarkan informasi pasar. Pernyataan yang untuk melakukan deskripsi secara mendalam. Hal dihasilkan harus cukup singkat, mudah diulang-ulang tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono (2016:1) dalam iklan atau dalam bentuk-bentuk promosi yaitu metode penelitian yang digunakan untuk lainnya, dan harus memiliki dampak yang kuat meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai terhadap pasar sasaran. Pernyataan positioning yang lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti baik dan efektif harus mengandung dua unsur yaitu adalah sebagai instrumen kunci, teknik klaim yang unik dan bukti-bukti yang mendukung pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (Morissan, Periklanan Komunikasi Pemasaran (gabungan), analisis data berisfat induktif, dan hasil Terpadu, 2015, p. 73). penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, Memahami Potensi Lokal Desa Maslahat Penelitian Kualitatif, 2016, p. 1). Potensi dapat diartikan sebagai bentuk sumber daya atau kemampuan yang cukup besar Objek Penelitian namun kemampuan tersebut belum tersingkap dan Adapun dalam penentuan lokasi, yang belum diaktifkan. Pendek kata, arti potensi adalah menjadi objek penelitian adalah Desa yang kekuatan terpendam yang belum dimanfaatkan, menjalankan program Desa Maslahat serta Badan bakat tersembunyi, atau keberhasilan yang belum Pembangunan Daerah (BAPPEDA). diraih padahal sejatinya kita mempunyai kekuatan untuk mencapai keberhasilan tersebut (Myles Fokus Penelitian Munroe). Singkatnya potensi adalah kemampuan Adapun fokus penelitian ini adalah untuk atau kekuatan yang belum dikembangkan dengan mengetahui bagaimana strategi komunikasi optimal. organisasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Potensi lokal desa merupakan segala Pasuruan dalam menjalankan program Desa sesuatu yang terdapat dan dimiliki oleh suatu desa Maslahat serta faktor apa yang membuat tertentu baik fisik atau nonfisik yang mempunyai keberhasilan p[rogra, Desa Maslahat tidak terjadi kemungkinan untuk dapat dikembangkan oleh menyeluruh di 24 desa. Pemerintah. Unit Analisis Desa Maslahat merupakan program Unit analisis dalam penelitian ini adalah Pemerintah Kabupaten Pasuruan guna Pemerintah Kabupaten Pasuruan serta beberapa memaksimalkan potensi lokal dalam melaksanakan desa yang menjalankan program Desa Maslahat percepatan pembangunan agar daerahnya tidak lagi serta memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh menjadi daerah tertinggal. peneliti.

34 Unit analisis yang digunakan meliputi Sumber Data Strategi Komunikasi: Adapun jenis-jenis sumber data dalam 1. Pembagian kerja terhadap tenaga kerja yang penelitian ini adalah sebagai berikut: dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan 1. Sumber Data Primer: Jenis data yang yang disesuaikan dengan tugas dari struktural. dikumpulkan oleh peneliti adalah tentang 2. Hierarki atau tingkat-tingkat kewenangan dan Strategi Pemerintah Kabupaten Pasuruan yang otoritas dari lembaga/organisasi yang terkait penjelasannya diperoleh langsung dari dengan program Desa Maslahat. Pemerintah Kabupaten Pasuruan serta 3. Struktur serta peranan pada organisasi dalam masyarakat yang desanya dijadikan sebagai Desa program Desa Maslahat. Maslahat dengan cara wawancara dan observasi. 4. Bentuk pengawasan yang dilakukan pada 2. Sumber Data Sekunder: Merupakan data yang pelaksanaan program Desa Maslahat. dihimpun oleh peneliti sebagai data tambahan Unit analisis yang digunakan meliputi atau pelengkap seperti: buku-buku refrensi Strategi Komunikasi Organisasi berdasarkan tentang komunikasi organisasi, data-data tentang Komunikasi Pemasaran Terpadu, adalah: Pasuruan Maslahat, buku-buku penelitian serta 1. Periklanan yang dilakukan oleh Pemerintah situs-situs lain yang berkaitan dengan dengan Kabupaten Pasuruan untuk memperkenalkan penelitian ini. Desa Maslahat ke masyarakat umum. 2. Promosi penjuualan dalam rangka untuk Teknik Pengumpulan Data mendorong masyarakat agar ingin mencoba serta Teknik pengumpulan data yang digunakan membeli produk yang ada pada Desa Maslahat. oleh peneliti yaitu menggunakan teknik wawancara 3. Hubungan masyarakat dan publisitas Desa yang tidak terstruktur, dikarenakan narasumber Maslahat untuk mempromosikan serta yang menjadi responden memiliki jenis pekerjaan melindungi citra dan produk yang dimilikinya. yang beragam serta dibutuhkan tatap muka secara 4. Penjualan personal yang dilakukan sehingga langsung dapat bertemu langsung dengan pembeli atau Dalam penelitian ini terdapat beberapa wisatawan yang datang ke Desa Maslahat. orang yang akan diwawancarai mengenai topik yang 5. Pemasaran langsung dengan penggunaan alat- diteliti oleh peneliti. Beberapa bagian yang akan alat penghubung seperti sosial media untuk menjadi informan adalah Pemerintah Kabupaten mendapatkan tanggapan langsung dari pembeli Pasuruan, Aparatur Desa dan Masyarakat Aktif yang atau wisatawan dari Desa Maslahat. menjalankan program Desa Maslahat. 6. Acara yang dilakukan oleh Desa Maslahat sebagai Penelitian ini juga menggunakan metode pengembangan publisitas. dokumentasi untuk menggali data sekunder yang diperlukan guna menunjang arah penelitian, yaitu Teknik Pengambilan Sampling berupa dokumen-dokumen dan arsip-arsip yang Adapun cara dalam penentuan sampel, dimiliki Pemerintah Kabupaten Pasuruan. peneliti menggunakan cara purposive sampling. Serta menggunakan studi pustaka yakni Dalam buku metode penelitian oleh Sugiyono pengumpulan data yang dilakukan dengan (2015:54) menjelaskan bahwa purposive sampling mempelajari buku-buku dan media lainnya yang adalah teknik pengambilan sampel sumber data berkaitan dengan obyek penelitian. dengan pertimbangan tertentu. Dalam hal ini peneliti mengambil sampel berdasarkan kriteria Teknik Analis Data sebagai berikut: Teknik analisis data yang digunakan oleh 1. Desa yang masih melakukan program dari tahun peneliti adalah teknis Triangulasi dikarenakan 2014-2018. peneliti ingin melakukan pendalaman dalam 2. Desa yang menjalankan program Desa Maslahat penafsiran dan analisis data. Proses triangulasi data untuk membuat produk serta wisata. dimulai dari pengumpulan data dari hasil wawancara 3. Kepada Desa yang sudah menjalankan Program dengan Kepala Desa yang melaksanakan Program Desa Maslahat minimal 2 tahun. Desa Maslahat, hasil wawancara dari kelompok 4. Kelompok usaha dari Desa Maslahat yang usaha serta koordinator di masing-masing Desa minimal sudah berjalan 2 tahun. Maslahat. Kemudian dibandingkan dengan data yang diperoleh dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan serta berkas-berkas mengenai Desa Maslahat.

35 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan OPD terkait, sehingga kewenangan atau dua macam triangulasi yaitu : otoritas tetap berada pada masing-masing 1. Triangulasi Teknik OPD. Berbeda dengan program Desa

Observasi Maslahat pada desa-desa terkait, wewenang tertinggi berada pada Kepala Desa, meskipun keputusan diambil berdasarkan Sumb er musyawarah, namun Kepala Desa tetap Wawancara memiliki kewenangan serta otoritas dalam program tersebut. 3. Struktur Dokumentasi Pada program Desa Maslahat ini tidak memiliki struktur khusus dalam Gambar 1. Triangulasi teknik pelaksanaannya, struktur yang digunakan merupakan struktur yang sudah ada di desa Sugiyono (2013: 331) yaitu perangkat desa itu sendiri. Sedangkan pada BAPEDA, tidak ada struktur namun 2. Triangulasi Sumber BAPEDA menjadi tim koordinasi serta tim teknis, setiap OPD harus melaporkan A progress dari programnya kepada BAPEDA. Dalam hal ini, BAPEDA bertugas menjadi line, yakni menjadi mata rantai utama serta Wawancara B fungsi utama dalam program tersebut. mendalam sedangkan perangkat desa bertugas menjadi staff yakni yang bertugas untuk C menjalankan komando. 4. Pengawasan pengawasan yang dilakukan dalam program Gambar 2. Triangulasi sumber Desa Maslahat tidak hanya dilakukan oleh Sugiyono (2013: 331) BAPEDA, namun dilakukan oleh seluruh OPD yang bertanggung jawab atas program PEMBAHASAN masing-masing. Setelah masing-masing OPD A. Strategi komunikasi Organisasi Pemerintah sudah melakukan pengawasan, baru hasil Kabupaten Pasuruan dalam meningkatkan dari pengawasan tersebut dilaporkan kepada potensi lokal melalui program Desa Maslahat BAPEDA. 1. Pembagian kerja Tindak lanjut yang dilakukan oleh BAPEDA pembagian kerja pada Pemerintah setelah adanya pelaporan dari masing- Kabupaten Pasuruan dengan perangkat desa masing OPD adalah dengan melakukan memiliki persamaan, yaitu sesuai dengan evaluasi yang dilakukan setiap tahun sekali tupoksi masing-masing. Hanya saja pada yang dihadiri oleh perwakilan OPD serta Pemerintah Kabupaten Pasuruan pembagian perwakilan dari desa. kerja sesuai dengan tupoksi dari Dinas Namun hasil wawancara dari kelima desa terkait sedangkan pada desa pembagian yang menjadi obyek penelitian, menurut kerja disesuaikan dengan tupoksi dari setiap responden yang peneliti wawancarai bentuk bagian dari perangkat desa. pengawasan hanya dilakukan oleh perangkat 2. Hierarki desa saja, dari Pemerintah Kabupaten Hierarki pada Kabupaten Pasuruan dengan Pasuruan sangat jarang ada pengawasan. desa maslahat cukup berbeda. Pada Dinas Dapat disimpulkan bahwa bentuk Pemerintahan Kabupaten Pasuruan, pengawasan pada program Desa Maslahat organisasi tidak memiliki Hierarki sebab ini merupakan bentuk pengawasan yang program Desa Maslahat ini merupakan tinggi sebab pengawasan yang dilakukan program yang dikerjakan bersama dan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan program yang dijalankan sesuai dengan OPD- kurang maksimal. Pengawasan pada desa hanya dilakukan dari perangkat desa saja.

36 artikel mengenai desa maslahat yang B. Faktor-faktor penyebab keberhasilan Desa kemudian dipublikasikan melalui website Maslahat masing-masing OPD. Menurut Bapak Heri Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan publikasi juga dilakukan melalui oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa desa yang pemberitaan-pemberitaan di kantor berita berhasil dalam menajalankan program Desa lokal seperti Warta Bromo, Radar Bromo dan Maslahat adalah desa Kalipucang serta desa lainnya. Pihak Dinas sebisa mungkin Podokoyo. Faktor-faktor yang mendasari menunjukan kemajuan-kemajuan dari desa berhasilnya program tersebut antara lain: maslahat melalui berita-berita maupun 1. Berdasarkan dari hasil wawancara artikel-artikel yang sudah dimuat. menunjukan bahwa rata-rata jenis Selain itu, pihak desa juga berupaya dengan periklanan yang dilakukan adalah melalui menjalin hubungan baik dengan para sosial media baik itu Facebook, Instagram pelanggannya, salah satu hal yang mereka atau yang lainnya. Pemerintah Kabupaten lakukan adalah dengan apabila terdapat juga turut membantu periklanan produk permintaan pesanan produk, mereka sebisa maupun pariwisata dengan cara mungkin memberikan pelayanan yang memberikan informasi terkait beberapa terbaik. Tidak hanya itu saja, mereka tetap produk yang telah dihasilkan oleh program menjaga komunikasi yang baik dengan para desa maslahat melalui situs resmi pelanggan maupun wisatawan, mereka juga Pemerintah Kabupaten Pasuruan yaitu memberikan penghargaan kepada pelanggan melalui www.pasuruankab.go.id. dengan cara memberikan bonus baik kepada Dengan adanya periklanan melalui media pelanggan ataupun wisatawan. sosial serta dari website Pemerintah 4. penjualan personal hanya dilakukan oleh Kabupaten Pasuruan, hal tersebut sudah pihak desa terkait. Pemerintah terkadang memenuhi kriteria dari periklanan. Cara hanya memberikan wadah seperti pada dalam memeperkenalkan produk melalui acara pasar rakyat yang dilakukan setiap satu media sosial ataupun dalam website tahun sekali disetiap kecamatan sehingga Pemerintahan dapat dibuka berulang-ulang, desa dapat melakukan penjualan personal selain itu juga bersifat impersonal serta atau secara langsung kepada masyarakat merupakan komunikasi satu arah. yang sangat luas. 2. Promosi penjualan yang dilakukan oleh pihak Selain itu, masyarakat desa juga melakukan Desa Kalipucang dan Desa Podokoyo sama- penjualan di desa masing-masing serta sama menggunakan sosial media sebagai menerima pesanan dari manapun selagi sarana utama. Setiap desa juga memiliki cara mampu sehingga kepercayaan konsumen yang berbeda dalam pomosinya namun terus meningkat. sama-sama memiliki konsep yang unik. Masyarakat desa maslahat juga Dalam kriteria pada promosi penjualan memanfaatkan media sosial secara maksimal menyebutkan bahwa dalam promosi untuk proses pejualan personal. Setiap desa pejualan adalah memakai berbagai cara memiliki pihak khusus yang bertugas untuk pendekatan. Dalam hal ini setiap desa memposting hasil produk serta wisata yang memiliki cara yang berbeda, misalnya Desa mereka miliki. Frekuensi pemostingan juga Kalipucang yang memperkenalkan destinasi beragam sesuai dengan kebutuhan setiap wisata baru dengan cara mengajak desa. komunitas pencak silat untuk beraksi di 5. pemasaran langsung dari desa maslahat ini wisata air terjun 7 sumber. Berbeda dengan juga banyak dilakukan di pameran-pameran yang dilakukan di desa Kalipucang, pada dengan mendirikan stand. Dengan cara desa Podokoyo promosi yang dilakukan tersebut, membuat produk akan cepat adalah dengan banyak mengikuti pameran- dikenal oleh masyarakat luas sebab pameran sehingga produk yang mereka pengunjung pada pameran bukanlah orang hasilkan banyak diketahui oleh masyarakat dari desa lokal saja, melainkan banyak dari luar desa Podokoyo. luar daerah. 3. Pada hubungan masyarakat dan publisitas, 6. Berdasarkan wawancara yang telah peneliti Pemerintah Kabupaten Pasuruan membuat lakukan, dengan diadakannya event dapat

37 meningkatkan minat dari masyarakat. tadi, sebetulnya riilnya atau jelasnya itu Semakin menarik event yang diadakan, seperti apa, itu juga kurang faham. Tapi semakin besar pula minat dari masyarakat kalau bicara informasinya saat itu, kenapa luar. Dengan adanya event tersebut, sih Pemerintah Kabupaten Pasuruan itu merupakan suatu bentuk yang dapat membuat program yang namanya desa mendukung pendekatan dari individu dan maslahat, itu juga karena itukan program publik, dalam hal ini dari desa maslahat dan garis besarnya Pemerintah, seperti itu, masyarakat luar desa maslahat yang menjadi selain Satria Emas, termasuk desa pelanggan ataupun wisatawan. maslahat adalah program unggulannya. Tapi paling tidak ketika misalnya Jatiarjo C. Faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan Desa ini masuk sebagai desa maslahat, paling Maslahat tidak juga harus menjadi perhatian Sama seperti pada pembahasan diatas, Pemerintah, kan seperti itu. Tapi yang kita tidak semua Desa Maslahat berhasil menjalankan rasakan selama ini termasuk dalam masa program tersebut. Terdapat beberapa desa yang waktu dekadenya Pemerintahan Gus Irsyad tidak memiliki peningkatan setelah adanya jilid satu, yang secara menyentuh misalnya penerapan program Desa Maslahat seperti pada berkaitan hubungan dengan desa maslahat Desa Jatirejo, Desa Legowok serta Desa Jatirejo. itu kita rasakan masih belum 20% nya, Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan kalau saya dan temen-temen menilainya oleh peneliti terkait faktor-faktor yang seperti itu”. menyebabkan ketidakberhasilan program Desa Begiupun menurut Kepala desa Legowok Maslahat, dapat disimpulkan penyebab utama yang mengaku jika pengawasan memang sangat dari ketidakberhasilan program Desa Maslahat kurang dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan. yang tidak merata adalah karena “Pihak Kabupaten tidak pernah turun ketidakmerataan sosialisasi serta koordinasi dari untuk mengawasi, kita melakukan Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Evaluasi yang pengawasan dari pihak desa sendiri”. sangat jarang dilakukan juga menjadi faktor ketidakberhasilan program tersebut. KESIMPULAN Seperti dalam buku Komunikasi Organisasi Berdasarkan hasil penelitian tentang Strategi karya Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi Komunikasi Pemerintah Kabupaten Pasuruan adalah proses menciptakan dan saling menukar Dalam Meningkatkan Potensi Lokal Desa Melalui pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling Program Desa Maslahat, serta analisis dengan tergantung satu sama lain untuk mengatasi menggunakan teori klasik serta teori pemasaran lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu terpadu yang telah peneliti uraikan pada bab-bab berubah-ubah. Dalam desa yang menjalankan sebelumya bahwa: program Desa Maslahat tersebut, lingkungan 1. Strategi pada Pemerintah Kabupaten Pasuruan yang ada pada di desa tersebut masih tidak pasti menggunakan Pembagian Kerja, Struktur dan dan suka berubah-ubah. Keberhasilan dari Pengawasan. Sedangkan pada Desa seluruh program tersebut bisa saja sewaktu-waktu komponen dalam teori klasik berjalan yakni berubah menjadi tidak berhasil hanya karena adanya Pembagian Kerja, Hierarki, Struktur kurangnya proses pertukaran pesan yang mana serta Pengawasan sehingga membuat program dalam kasus ini adalah sosialisasi dari Pemerintah Desa Maslahat tersebut berjalan dengan baik. Kabupaten Pasuruan. Ketika Pemerintah 2. Faktor-faktor yang membuat keberhasilan Kabupaten Pasuruan tidak melakukan sosialisasi program Desa Maslahat ini tidak merata ataupun evaluasi pada Desa Maslahat, maka adalah ketidakberimbangnya perhatian dari tidak akan ada proses pertukaran informasi yang Pemerintah Kabupaten Pasuruan pada seluruh berakibat tidak dapat dikondisikannya lingkungan desa. Pada Desa Kalipucang serta Desa yang sesuai dengan rencana. Podokoyo, sosialisasi serta evaluasi rutin Hal ini berdasarkan jawaban dari responden dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten mengenai pemahaman beliau mengenai program Pasuruan. Sedangkan pada Desa Jatiarjo, Desa Desa Maslahat, jawaban beliau: Jatirejo serta Desa Legowok sosialisasi serta “Kalau dalam tataran program desa evaluasi jarang sekali dilakukan sehingga maslahat itu sendiri yang saya sebutkan

38 membuat masyarakat kurang maksimal dalam Morissan. (2015). Periklanan Komunikasi Pemasaran menjalankan program Desa Maslahat. Terpadu. Cetakan Keempat, Jakarta : Prenamedia Group SARAN Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Berkaitan dengan penelitian Strategi komunikasi Cetakan Kedua Belas, Bandung: CV Alfabeta organisasi Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam Moleong, Lexi. (2007). Metodologi Penelitian meningkatkan potensi lokal melalui program Desa Kualitatif. Bandung: Remaja Karya Maslahat, terdapat beberapa hal yang peneliti Marzuki. (2000). Metodologi Riset. Yogyakarta: sarankan anatara lain: Prasetia Widia Pratama 1. Pemerintah Kabupaten Pasuruan Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Hendaknya Pemerintah Kabupaten Pasuruan Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta memberikan sosialisasi yang menyeluruh ke Hermawan, Agus. (2012). Metode Komunikasi seluruh desa yang menjadi pelaku dari Pemasaran. Jakarta: Erlangga program Desa Maslahat ini sehingga setiap desa benar-benar mengerti mengenai program Sumber dari Internet tersebut. sosialisasi seharusnya diberikan tidak Situs resmi Badan Pusat Statistik Kabupaten hanya kepada perangkat desa saja namun juga Pasuruan. Diakses pada 3 April 2018 pemuda dari desa karena penggerak utama pukul 08.17 WIB, dari atas berjalannya program tersebut lebih http://pasuruankab.bps.go.id banyak dari pemuda. Situs resmi Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Evaluasi hendaknya juga dilakukan rutin setiap Diakses pada 20 Maret2018 pukul 13.00 bulan sekali, tidak hanya setahun sekali. WIB, dari http://pasuruankab.go.id Evaluasi yang dilakukanpun hendaknya tidak Situs berita online. Diakses pada 20 Maret 2018 hanya dihadiri oleh pihak OPD saja, namun pukul 13.06 WIB, dari juga melibatkan pihak dari desa sehingga pihak http://m.detik.com dari desa benar-benar mengerti apa yang kurang dari pelaksanaan program di desanya. 2. Desa yang menjalankan program Desa Sumber dari Jurnal Maslahat Aulia Rahman dan Diah Fatma Sjoraida. (2017). Hendaknya Perangkat Desa sering melakukan Strategi Komunikasi Pemerintah koordinasi dengan para pemuda selaku pihak Kabupaten Subang Menyosialisasikan yang banyak menjalankan program Desa Gerakan Pembangunan Untuk Rakyat Maslahat. Perangkat Desa juga setidaknya Infrastruktur Berkelanjutan. Jurnal Kajian memberikan wadah untuk penggerak program Komunikasi. Vol 5. No.2 dalam beraspirasi sehingga pihak yang Karolina Janiszweska, Andresa Insch. (2012). “The menjalankan program tersebut tidak merasa Strategic Importance of Brand Positioning terbebani tapi justru merasa dibutuhkan in the Place Brand Concept: Elements, dalam pelaksanaan program tersebut. structure and application capabilities”. Jurnal of International Studies. Vol 5. No.1 Pp.9-19. DAFTAR PUSTAKA Anna Gustina Zainal, Sarwititi Sarwoprasodjo. Sumber dari Buku (2018). “Strategi Komunikasi Politik Effendi, Onong Uchana. (2002). Ilmu, Teori dan Pemerintah Daerah Dalam Meningkatkan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Pasrtisipasi Masyarakat Pedesaan”. Jurnal Bakti Meta Communications. Vol 3. No.1 Maret Husein, Umar. (2001). Strategic Mangement In 2018. Action. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Drara Novia Dwi Astrini. (2013). “Manajemen Mulyana, Deddy. (2008). Ilmu Komunikasi Suatu Kampanye Public Relation Dalam Pengantar. Cetakan Kedua Belas, Bandung: PT Menghadapi Isu (Studi Deskriptif Remaja Rosdakarya Kualitatif Kegiatan Factory Visit di PT. Muhammad, Arni. (2014). Komunikasi Organisasi. Djarum Kudus”. Cetakan Ketiga Belas, Jakarta : PT Bumi Aksara

39