BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Budaya berasal dari bahasa sansekerta yakni buddhayah yang memiliki arti segala sesuatu yang berhubungan dengan akal dan budi manusia. Secara umum, budaya berarti cara hidup yang dimiliki oleh sekelompok orang yang diwariskan kepada generasi berikutnya. Perbedaan antara suku, agama, politik, bahasa, pakaian, karya seni, dan bangunan akan membentuk suatu budaya. Budaya merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia yakni meliputi, sejarah yang menyoroti asal suatu budaya dan memberitahukan anggotanya apa yang dianggap penting dan mengidentifikasi prestasi suatu budaya yang pantas dibanggakan, agama yang berfungsi secara sadar maupun tidak dapat berdampak pada semua hal mulai dari praktik bisnis, politik dan kode etik, nilai merupakan fitur lain dari suatu budaya yang berguna untuk menentukan bagaimana seharusnya seseorang bertingkah laku, organisasi sosial mewakili unit sosial yang beraneka ragam yang terkandung dalam budaya seperti keluarga atau sekolah, dan Bahasa juga merupakan fitur lain yang umum pada setiap budaya dan berperan dalam berbagi pikiran, perasaan dan informasi juga Bahasa merupakan metode utama dalam menyebarkan budaya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Budaya berarti sebuah pemikiran, adat istiadat atau akal budi. Secara tata bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata budaya dimana cenderung menunjuk kepada cara berpikir manusia”.

Terjadinya akulturasi antar budaya yang merupakan suatu proses sosial yang muncul saat terjadi penyatuan dua budaya yang berbeda menjadi budaya yang baru tanpa menghilangkan usur budaya lama, dimana budaya Indonesia dan budaya Korea Selatan menyatu menciptakan budaya baru. Budaya baru yang biasa disebut dengan Hallyu Wave yang di dalamnya sudah termasuk Korean Pop (K-Pop), film atau drama, kuliner, musik dan tari, dan hal-hal yang berhubungan dengan K-Pop. Masyarakat Indonesia yang mengadopsi budaya K-Pop cenderung mengikuti artis atau penyanyi idolanya, bisa dibilang bahwa artis maupun

1 penyanyi-penyanyi Korea memiliki wajah yang tampan dan cantik juga bentuk tubuh yang indah. Akulturasi budaya Indonesia dan budaya Korea pertama kali masuk di Indonesia pada acara Korea-Japan World Cup 2002 yang berakhir dengan masuknya Korea sebagai kekuatan empat besar dunia dalam hal persepakbolaan semakin mempersohor Korea di mata dunia contohnya adalah beberapa waktu menjelang, selama, dan setelah hiruk pikuk World Cup, beberapa stasiun televisi swasta di tanah air gencar bersaing menayangkan film-film maupun sinetron-sinetron Korea. Bahkan, terdapat beberapa sinetron Korea yang ‘sukses’ di layar kaca, sebut saja Winter Sonata dan Endless Love. Kedua sinetron buatan negeri ginseng ini telah berhasil menarik perhatian sebagian masyarakat Indonesia, bahkan beberapa bintang sinetron tersebut telah menjadi idola di tanah air. (Suray Agung Nugroho, Staf Pengajar Prodi III Bahasa Korea, Fakultas Ilmu Budaya UGM)

Hallyu Wave atau adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya Pop yang berasal dari Korea Selatan yang mendunia, Indonesia termasuk salah satu negara yang terkena penyebaran Hallyu Wave ini (Nastiti, 2010:3). Penggemar Korean Wave tidak hanya kalangan remaja, akan tetapi dari anak-anak hingga orang dewasa. Salah satu genre musik yang termasuk dalam Korean Wave ini adalah K-Pop atau Korean Pop, yang berasal dari Korea Selatan. Korean Pop pertama kali muncul pada sekitar tahun 1930 di Korea Selatan, kemudian berkembang pada tahun 1950 hingga 1960. Awal kemunculan K-Pop hanya dibagi menjadi beberapa genre atau jenis, yang terdiri dari oldies, jenis ini dipengaruhi oleh musik Barat dan populer pada sekitar tahun 1960. Kemudian pada tahun 1970 musik rock mulai diperkenalkan. Tahun 2000, Big Bang dan yang merupakan pendatang baru dari Korea Selatan muncul dengan aliran musik yang terinspirasi dari musik Amerika yaitu hiphop dan R&B. (tempo.co, 12 Februari 2013).

Generasi kelahiran 1990 akan menjawab dengan mudah apabila mendapat pertanyaan mengenai serial drama, musik, atau film Asia yang populer pada era generasinya. Drama, musik, atau film yang berasal dari Korea akan menjadi

2 jawaban utama. Fakta dari fenomena ini menunjukkan bahwa budaya Korea telah berkembang dengan pesat hingga dikenal oleh masyarakat mancanegara (Nastiti, 2010: 2). Indonesia dianggap sebagai salah satu negara terpenting yang menjadi tujuan penyebaran budaya Korea, dikarenakan jumlah tenaga kerja yang berasal dari Indonesia yang bekerja di Korea cukup banyak. Demikian pula dengan jumlah warga Korea yang berinvestasi hingga kemudian memutuskan untuk tinggal di Indonesia. Kepala Program Studi Korea Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia berpendapat bahwa budaya Korea itu biasa saja, bahkan sama dengan budaya-budaya negara lain, yang membedakan adalah bangsa Korea kreatif mengemas dan memadukan budayanya sehingga menarik dan diminati oleh banyak orang. Selama sepuluh tahun terakhir, demam budaya Pop Korea melanda Indonesia. Berbeda dengan budaya Pop Jepang yang peminatnya didominasi oleh anak-anak dan remaja, budaya Pop Korea mampu menjangkau segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa menjadi penikmat budaya Pop Korea (Villia, 2012:3). Masuknya kebudayaan Korea di Indonesia diawali dengan adanya atau K-Drama yang berjudul Endless Love ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia pada tahun 2002. Kemudian beberapa judul K-Drama lainnya menyusul masuk ke Indonesia yang berujung pada meluasnya budaya Pop Korea. Berawal dari K-Drama tersebut, kemudian Korean Pop atau K-Pop masuk dan diminati di Indonesia. Bentuk dari Korean Pop sendiri adalah musik yang bertemakan pop Korea dan disajikan oleh boyband maupun girlband dari Korea. Ciri khas yang dimiliki boyband dan girlband tersebut yaitu terdiri dari beberapa anggota dengan musik yang dikombinasikan dengan tarian. Selain hal tersebut, boyband dan girlband Korea juga memiliki wajah yang menawan.

Perkembangan musik K-Pop terus menerus mengalami kemajuan, di Indonesia K-Pop pertama kali di kenal melalui boyband Big Bang melalui agensi YG Entertainment dengan single “Lies” dirilis pada tahun 2007, boyband dibawah agensi SM Entertainment dengan single “Sorry Sorry” dan “Bonamana” pada tahun 2009, dan boyband-boyband lainnya seperti , 2

3

PM, 2 Am, BEAST, dan CN Blue. Tidak hanya boyband saja yang berhasil mewarnai perkembangan musik K-pop di Indonesia, girlband-girlband yang pertama kali mengenalkan musik K-Pop sama seperti boyband-boyband di atas diantaranya adalah SNSD (Girl’s Generation) yang beranggotakan 9 orang berparas cantik dan tubuh yang indah dengan albumnya bertajuk “Gee” mampu mempesona para penggemarnya, 2NE1 yang memulai debut pada tahun 2009 dengan single “Fire” bergenre hip-hop dan reggae, beranggotakan 4 orang wanita yang memulai debut pada tahun 2010 di bawah agensi Starship Entertainment merilis album “So Cool” pada tahun 2011 dan debut sub-unit Sistar19 yang juga merilis lagu “Ma Boy” dengan video musik yang menampilkan gerakan-gerakan seksi memikat para penggemar-penggemar pria, dengan single bertajuk “Nobody” yang mendapatkan 10 penghargaan musik tahunan Korea pada tahun 2008, dan girlband-girlband lainnya seperti KARA, F(X), , dan Girls Day.

Booming-nya budaya Korea berdampak pada stasuin TV Indonesia yang turut ikut menayangkan program acara reality show Korea dan drama Korea di beberapa stasiun TV Nasional. Berikut merupakan daftar-daftar stasiun TV Indonesia yang menayangkan program-program acara K-Pop:

Tabel 1.1 Daftar Stasiun TV Nasional No. Stasiun TV Program Acara Keterangan 1. RTV K-Star dan Drama Program acara K-Star yang Korea menayangkan berita seputar Korea secara keseluruhan, berita K-Pop dan artis-artis Korea, juga drama-drama Korea. Drama Korea yang sedang ditayangkan yaitu drama Korea yang berjudul Yong-Pal dibintangi oleh Joo

4

Won, dan Kim Tae-Hee sebanyak 18 episode. 2. Net TV Net Entertainment Net Entertainment News News menyisipkan berita K-Pop terkini mengenai artis dan penyanyi Korea Selatan. 3. Indosiar Drama Korea Drama Korea ini dibintangi oleh Lee Seung-Gi, , () dan Yoo Yeon-Seok, sebanyak 24 episode. Sumber: Halaman Website masin-masing stasiun TV Nasional

Beberapa stasiun TV Nasional di atas gencar menayangkan berita-berita terkini artis dan penyanyi juga drama-drama Korea melihat banyaknya antusias masyarakat yang menggemari K-Pop. Masyarakat Indonesia dan sebagian besar stasiun TV Nasional mendapatkan informasi program-program acara K-pop dengan melihat beberapa stasiun TV yang ada di Korea Selatan.

Program acara televisi di Korea sendiri sangat bervariasi, berikut stasiun TV ternama yang menayangkan program-program acara televisi meliputi drama, reality show, dan acara musik. Program acara televisi “The Return of Superman” bukan satu-satunya program acara yang menarik bagi masyarakat Indonesia yang menggemari Korea, masih banyak program-program acara televisi Korea yang sangat diminati dan dinantikan. Seperti program-program acara televisi yang ada pada dua stasiun TV ternama di Korea Selatan yaitu, KBS World dan Mnet. Stasiun TV KBS World memiliki beberapa program acara yang menjadi acara favorit, diantaranya yaitu Music Bank, The Return of Superman, Running Man, Immortal Songs, Yu Huiyeol’s Sketchbook, Entertainment Weekly, Happy Together, , 2 Days & 1 Night, dan KBS World Drama dan lain-lain. Sedangkan stasiun TV Mnet memiliki program acara televisi yang sangat menarik dan menghibur, seperti M COUNTDOWN, Show Me The

5

Money, Unpretty Rapstar, I Can See Your Voice, MAMA (M-net Asian Music Award), 3 Meals a Day, Devil’s Runaway dan masih banyak program acara yang menjadi favorit para pecinta Korea di Indonesia. Sebagian besar program acara TV yang telah disebutkan diatas merupakan acara musik yang diisi oleh penyanyi- penyanyi terkenal di Korea, maka tak heran banyaknya masyarakat Indonesia yang mengenali bahkan menggemari lagu-lagu yang berasal dari Korea Selatan.

Perkembangan budaya Korea di Indonesia tidak hanya terlihat pada drama yang disiarkan pada stasiun-stasiun TV namun salah satu iklan brand kopi Indonesia yakni Luwak White Coffee menampilkan Lee Min Ho seorang aktor Korea yang sedang menikmati dan juga menyukai produk kopi Indonesia tersebut dan menjadikan aktor Lee Min Ho sebagai brand ambassador terbarunya yang lokasi syutingnya bertempat di . Selain drama Korea dan iklan tersebut, perkembangan budaya Korea di Indonesia sangat terlihat pada promotor acara yang mengadakan konser boyband dan girlband di Jakarta. Pada tanggal 1 Agustus 2015 silam di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City di gelar konser yang mnampilkan boyband Big Bang yang sangat terkenal baik di Korea sendiri dan juga di Indonesia. Selain Big Bang, grup boyband juga menggelar konser musik pada 26 Februari 2016 lalu dengan lokasi yang sama di ICE, BSD City. Konser yang akan datang pada tanggal 16 April 2016 dihadiri oleh girlband ternama Girl’s Generation (SNSD) yang juga bertempat di ICE BSD City. Konser-konser yang mendatangkan boyband dan girlband selalu dipenuhi oleh para fans walaupun harga tiket terbilang mahal namun tetap saja terjual habis.

Masyarakat Indonesia khususnya para remaja sering kali menyanyikan lagu Korea bahkan menirukan gerakan-gerakan dance yang ada pada lagu tersebut. Hal ini dapat ditemukan dimana-mana, khususnya pada komunitas- komunitas yang mengadaptasi budaya K-Pop. Tidak hanya lagu dan tarian saja yang menjadi kegiatan yang dijalani sehari-hari, seperti mengkonsumsi makan- makanan dan minum-minuman khas Korea karena di Indonesia sendiri tempat makan maupun restoran Korea sudah banyak bermunculan, di Bandung sendiri

6 rumah makan dan restoran yang menyediakan kuliner khas Korea sudah terbilang banyak. Seperti Mujigae, Tokki Pokki, Yoogane, Korean House, Myeong Ga, Chung Gi Wa, Dapur Korea, Hankook Garden Restaurant, Chingu Café, Bing Soo Café & Resto, Korean Mart dan masih banyak lagi. Tempat makan dan restoran ini biasanya menjadi incaran bagi masyarakat yang ingin mencoba makanan Korea ataupun yang sudah sering menikmatinya. Tidak hanya restoran dan tempat makan khas Korea, komunitas-komunitas yang menaungi para penggemar kebudayaan Korea juga sangat banyak dan tersebar di seluruh kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan kota-kota lainnya.

Komunitas Korea di Kota Bandung terbilang banyak, komunitas- komunnitas Korea ini selalu berkumpul dan melatih kegiatan mereka di Taman Balai Kota Bandung. Beberapa komunitas-Komunitas Korea di Bandung biasanya hanya memiliki satu atau dua kegiatan seperti cover dance dan cover sing para boyband dan girlband Korea idola mereka. Namun ada juga komunitas Korea Bandung yang mengadakan kelas Bahasa Korea, kelas modern dance, kelas voice, dan kelas tari modern. Berikut beberapa data komunitas Korea yang ada di Bandung:

Tabel 1.2 Daftar Komunitas Korea Bandung No. Nama Komunitas Tahun Anggota Kegiatan 1. Private Crew 27-09-2015 57 orang Dance & Sing Cover 2. QF Entertainment 1-11-2009 60 orang Dance & Sing Cover 3. Up Entertainment 1-01-2012 50 orang Dance & Sing Cover 4. BMD Entertainment 30-08-2013 23 orang Dance Cover 5. BDG Group 10-05-2014 25 orang Dance Cover 6. HF Family 5-06-2014 32 orang Dance Cover 7. NY Entertainment 17-08-2009 137 orang Kelas Bahasa Korea, Dance Cover, dan Sing Cover 8. HanHwa Tel-U 23-05-2014 50 orang Kelas Bahasa Korea,

7

Dance Cover, dan Sing Cover 9. Hansamo Bandung 10-09-2006 200 orang Kelas Bahasa Korea, Tari Tradisional, Dance Cover, dan Sing Cover Sumber: Wawancara dengan anggota komunitas yang bersangkutan

Penulis memilih Komunitas Hansamo Bandung sebagai objek penelitian karena Komunitas ini merupakan komunitas Korea pertama di Bandung pada tanggal 10 September 2006 yang memiliki anggota sekitar 200 orang. Hansamo juga memiliki 6 kegiatan, yaitu kelas Bahasa Korea, Tari tradisional dan tari modern, kegiatan menonton drama atau film Korea, mengadakan perlombaan dan juga mengikuti perlombaan tari modern dan tidak jarang Hansamo memenangkan perlombaan acara yang diikuti. Tidak hanya itu, komunitas Hansamo Bandung adalah wadah bagi warga Bandung yang menyukai kebudayaan Korea, komunitas ini langsung dibawahi oleh Kedutaan Besar Korea Selatan (Korsel) dan Korean Culture Center (KCC) Jakarta dan tidak hanya di Indonesia namun komunitas Hansamo juga diakui keberadaanya di Negara Korea sendiri.

Gambar 1.1 Logo Komunitas Hansamo Bandung

Sumber: Facebook Hansamo Bandung

8

Hansamo adalah singkatan kata dari Bahasa Korea “Hangukeul Sarang Hanun Saram deurui moim” yang berarti “Perkumpulan orang-orang yang menyukai Korea”, komunitas ini memiliki anggota sekitar 200 orang. Berdirinya komunitas Hansamo diprakarsai oleh 14 mojang Bandung yang sangat mengagumi kebudayaan Korea yang dibarengi dengan kebudayaan Sunda, komunitas ini didirikan pada tanggal 10 September 2006 hingga sekarang. Berawal dari kekaguman mereka terhadap budaya Korea, ke 14 orang ini memutuskan untuk mendirikan komunitas ini sebagai wadah bagi mereka yang juga mencintai budaya K-Pop untuk menuangkan kreatifitas dan menambah ilmu pengetahuan tentang budaya Korea dan K-Pop serta menanmpung apresiasi masyarakat Bandung terhadap budaya Korea.

Komunitas Hansamo memiliki 4 kelas yaitu kelas Bahasa Korea, kelas tari tradisional Korea, kelas K-Pop cover modern dance, dan kelas bernyanyi cover lagu Korea, tidak hanya itu komunitas Hansamo juga memiliki kegiatan “Nonton Bareng” bersama seluruh anggota-anggota Hansamo yang kebetulan menjalin hubungan kerjasama dengan CGV Blitz di Mall Bandung Electronic Center (BEC) Bandung dan juga CGV Blitz di Jakarta secara gratis. Bioskop Blitz Indonesia menggandeng CGV Cinemas yang merupakan bioskop Korea untuk menayangkan khusus film dan drama Korea. Komunitas Hansamo memiliki banyak kegiatan baik yang dilaksanakan oleh Hansamo sendiri seperti acara ulang tahun komunitas Hansamo yang selalu diadakan tiap tahun dengan mengusung tema yang berbeda tiap tahunnya, event Korea National Festival yang menampilkan tari budaya Korea dan Sunda, perlombaan dan Korea food tester atau skill dance and sing competition dan undangan untuk tampil oleh KCC seperti mengisi acara menari tarian tradisional di Kedutaan Korea Selatan. Kegiatan-kegiatan tersebut membuat seluruh anggota-anggota di komunitas ini menjalani gaya hidup K-Pop yang berbeda dengan masyarakat yang tidak mengikuti budaya K-Pop.

Gaya hidup anggota komunitas K-Pop terlihat mulai dari cara berpakaian, menggunakan Bahasa Korea, berburu kuliner khas Korea, mengikuti program

9 acara hiburan dan berita mengenai artis dan penyanyi Korea, mengikuti gerakan tari modern dan menyanyikan lagu penyanyi favorit untuk dilombakan, dan juga menonton film atau drama Korea secara terus menerus. Bila sesama pencinta Korea mulai berkumpul, mereka selalu menceritakan dan berbagi pengalaman secara antusias dan berlebih seputar gaya hidup fanatik budaya K-Pop mereka.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Peneliti ingin meneliti gaya hidup anggota komunitas Korea Hansamo Bandung dengan menjabarkan rumusan sebagai berikut:

1.2 Fokus Penelitian Pada penelitian ini, penulis ingin menganalisis gaya hidup anggota komunitas Korea Hansamo Bandung dengan merumuskan masalah sebagai berikut:  Bagaimana gaya hidup individu pada komunitas Korea Hansamo Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya hidup anggota komunitas Korea Hansamo Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Aspek Teoritis 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan kajian penelitian komunikasi pada Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung, khususnya mahasiswa/i Jurusan Ilmu Komunikasi. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan kajian penelitian komunikasi pada Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung, khususnya mahasiswa/i Jurusan Ilmu Komunikasi. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi penelitian skripsi yang mengangkat tema tentang gaya hidup pada suatu

10

komunitas agar mudah dipahami oleh mahasiswa/i Jurusan Ilmu Komunikasi Telkom University Bandung. 1.4.2 Aspek Praktis 1. Diharapkan dari penelitian ini dapat memberi pemahaman tentang gaya hidup setiap komunitas budaya yang ada dilingkungan sekitar kota Bandung. 2. Diharapkan juga hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mahsiswa dalam memahami tujuan bahwa hobi dapat merubah gaya hidup seseorang. 3. Mengetahui bahwa perubahan gaya hidup pada komunitas budaya memiliki sisi positif dan meningkatkan keahlian di bidang tertentu.

1.5 Tahapan Penelitian Dalam penelitian ini, tahap yang akan di lalui oleh peneliti yaitu membuat surat izin dari kampus untuk komunitas Hansamo, lalu mencari data-data dan jurnal yang berhubungan dengan gaya hidup dan komunitas, melakukan wawancara pada informan Maggie sebagai pengurus komunitas Hansamo untuk mendapatkan data-data dan informasi yang di butuhkan, selanjutnya Peneliti mencari teori yang berhubungan dengan data penelitian juga dapat memecahkan permasalahan yang ada pada penelitian. Teori Komunikasi dan juga teori-teori lainnya yang berkaitan dengan gaya hidup dan komunitas. Langkah selanjutnya, Peneliti melakukan analisis teori terhadap hasil wawancara narasumber mengenai analisis gaya hidup individu pada komunitas pecinta Korea yakni Hansamo. Lalu hasil data yang diperoleh peneliti akan melalui tahap validitas data agar hasil analisis Peneliti dapat diterima dan sesuai. Kemudian, setelah melewati validitas data maka Peneliti dapat menemukan dan menyimpulkan hasil akhir dari penelitian analisis komunikasi interpersonal gaya hidup komunitas pecinta Korea Hansamo.

BAB 1 sebagai berikut: Penulis menjelaskan dibagian latar belakang mengenai perkembangan Hallyu Wave atau disebut juga dengan istilah Demam Korea, mulai dari

11 bagaimana Hallyu Wave masuk, tahun berapa dan bagaimana respon yang ditunjukan masyarakat Indonesia terhadap Demam Korea ini, setelah itu Penulis menjelaskan bahwa adanya Hallyu Wave menciptakan komunitas-komunitas pecinta Korea salah satunya yang terletak di kota Bandung adalah Hansamo, mulai dari sejarah perkembangan sampai cara bergabung di komunitas ini.

BAB 2 sebagai berikut: Penulis memasukkan penelitian terdahulu berupa jurnal dan skripsi dalam negeri juga jurnal dan skripsi luar negeri sebagai acuan yang berkaitan dengan penelitian ini dan juga tinjauan dan sturktur teori yang dapat menjelaskan fungsi lebih dalam mengenai analisis gaya hidup pada komunitas budaya. Bagian terakhir di bab ini Penulis memasukkan kerangka peimikiran untuk memudah dalam menyusun teori hingga hasil pada penelitian ini.

BAB 3 sebagai berikut: Dalam bab ini Penulis menggunakan paradigma sebagai metode kerangka berpikir yang menjelaskan cara pandang terhadap fakta kehidupan sosial terhadap ilmu dan teori, dan metodologi penelitian kualitatif yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian dan memudahkan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

BAB 4 sebagai berikut: Pada tahap ini Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data seperti wawancara dan observasi untuk mendapatkan data-data yang valid dari objek penelitian dan lingkungan sekitar yang berkaitan sehingga proses penelitan dapat berjalan dengan lancar dan membangun hubungan kerjasama yang baik antara Peneliti dan objek penelitian.

BAB 5 sebagai berikut: Pada bab ini Peneliti membuat hasil, saran, dan kesimpulan. Hasil yang didapatkan dari teknik pengumpulan data, saran pendapat Peneliti yang dapat membangun dan membuat kesimpulan akhir dari hasil penelitian yang berkaitan dan telah didapatkan oleh Peneliti.

12

Gambar 1.1 Tahapan Penelitian

Mencari Ide

Pengumpulan

Data Primer Data Sekunder

(Komunitas Hansamo) (Komunikasi Lintas Budaya)

Wawancara

Mencari teori yang berhubungan dengan penelitian

Analisis Data

Validitas Data

Hasil Akhir Penelitian

Sumber: Penelitian Terdahulu

13

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bandung dengan melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan. Peneliti mengumpulkan data di sekitar lingkungan komunitas Hansamo dan juga di daerah sekitar Kota Bandung.

1.6.1 Waktu Penelitian

Tabel 1.3 Waktu Pengerjaan Penelitian

Bulan

Februari Maret April Mei Juni Agustus September No. Kegiatan 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016

1- 3- 1- 3- 1- 3- 1- 3- 1- 3- 3 4 1-2 3-4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4

1. Pengerjaan BAB I

2. Pengerjaan BAB II

3. Pengerjaan BAB III

Pendaftaran sidang 4. seminar proposal skripsi

Pelaksanaan sidang 5. seminar proposal skripsi

6. Pengerjaan BAB IV

7. Pengerjaan BAB V

8. Pendaftaran sidang skripsi 9. Pelaksanaan sidang skripsi Sumber: Olahan Peneliti

14