BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa media merupakan kebutuhan yang utama. Kebutuhan ini, dikarenakan media memberikan informasi kepada masyarakat. Dengan adanya media, informasi yang diperoleh tidak terbatas oleh jarak ruang dan waktu. Jika ada kejadian dimanapun, saat itu juga kita bisa mengetahuinya karena adanya media. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan berkembangnya ilmu tekhnologi membuat manusia mudah untuk mengakses informasi kapanpun dan dimanapun. Dengan selalu memperbaharui informasi, akan membuat kita selalu up date dengan peristiwa yang terjadi. Media masa adalah sarana untuk menyampaikan isi pesan atau pernyataan atau informasi yang bersifat umum kepada sejumlah orang yang jumlahnya relatif besar, tinggalnya tersebar, heterogen, anonim, tidak terlembagakan, perhatiannya terpusat pada isi pesan yang sama yaitu pesan dari media massa yang sama, dan tidak dapat memberikan arus balik secara langsung pada saat itu (Wahyudi, 1991: 90). Media masa sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu media masa cetak dan media masa elektronik. Media masa cetak adalah media masa yang bersifat tertulis dan tercetak. Media cetak meliputi surat kabar, tabloid dan majalah. Media masa elektronik terdiri dari radio, televisi dan internet. Dari berbagai media massa itu, televisi dianggap sebagai media yang paling efektif dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat, karena sifatnya yang audio visual, dimana memperlihatkan gambar dan suara sehingga mudah untuk dimengerti. Televisi adalah salah satu bentuk media massa yang selain mempunyai daya tarik yang kuat, disebabkan unsur- unsur kata, musik dan sound efect, juga memiliki keunggulan yang lain yaitu unsur visual berupa gambar hidup yang menimbulkan pesan yang mendalam bagi pemirsanya (Effendy, 2004: 192). Kelebihan dari media televisi adalah paket acaranya yang mampu membuka wawasan berpikir pemirsa untuk menerima dan mengetahui kejadian

1 yang berada di lingkungan masyarakat (Kuswandi, 1996). Selain itu, kelebihan televisi yaitu mampu menguasai jarak ruang dan waktu dimana informasi bisa diperoleh kapanpun dan dimanapun saat itu juga, dapat menjangkau massa dalam jumlah yang besar, nilai aktualitas yang cepat, daya rangsang pemirsanya yang cukup tinggi, serta menyampaikan informasi dengan lebih singkat, jelas, dan sistematis. Televisi dapat memberikan pengaruh yang lebih besar kepada masyarakat dibandingkan dengan radio dan surat kabar karena televisi mampu menguasai jarak secara geografis dan sosiografis (Kuswandi, 1996). Dengan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, menjadikaan televisi sebagai pilihan masyarakat dalam memperoleh informasi maupun hiburan, sehingga televisi harus mampu menyajikan program-program yang menarik bagi masyarakat. Menurut Wahyudi (dalam Kuswandi 1996: 18), komunikasi massa media televisi terbagi dalam beberapa bagian yaitu siaran informasi atau pemberitaan, news bulletin (berita harian), news magazine (berita berkala), wawancara televisi serta laporan investigasi terhadap suatu kasus. Menurut Iskandar (dalam Iswara, 2003: 40), berita dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Hard News yaitu berita yang berisi peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik secara individu, organisasi maupun kelompok. 2. Soft News atau feature yaitu berita yang sifatnya ringan, dimana dalam penyampainnya tidak segera, namun memiliki daya tarik bagi penonton. 3. Investigasi Report atau laporan penyelidikan yaitu jenis berita yang eksklusif, dimana datangnya tidak bisa diperoleh dipermukaan, tetapi harus didasarkan pada penyelidikan. Dasar investigasi jurnalisme adalah untuk kepentingan warga. Kepentingan warga dalam hal ini dapat dilihat dari dua sisi yaitu : 1. Warga sebagai manusia yang berhak untuk memperoleh informasi 2. Warga yang mempunyai hak-hak sipil yang merupakan kewajiban pemerintah.

2

Bermula dari hal-hal yang tidak kita sadari yang terjadi di lingkungan sekitar dan ternyata hal itu merugikan masyarakat, maka munculah pentingnya jurnalisme investigasi. Melalui media televisi, khalayak mengetahui kenyataan sesungguhnya bahwa sebenarnya kecurangan itu ada disekitar kita. Hal ini dianggap sebagai sebuah peluang bagi pertelevisian di Indonesia untuk membuat program acara dengan format jurnalisme investigasi. Contoh tayangan jurnalisme investigasi antara lain: Sidik kasus investigasi yang tayang pada hari Sabtu dan Minggu pukul 11.00 WIB di MNC TV, Sigi Investigasi yang tayang pada hari Rabu pukul 01.00 WIB di SCTV serta Investigasi yang tayang setiap hari Sabtu dan Minggu pada pukul 16.45 WIB di Trans TV. Reportase adalah pemberitaan, pelaporan, teknik yang diajarkan kepada wartawan, laporan kejadian (berdasarkan pengamatan atau sumber tulisan). Reportase investigasi merupakan salah satu karya jurnalistik yang melakukan peliputan berdasarkan berita atau informasi yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.1 Reportase investigasi juga didefinisikan sebagai sebuah reportase, sebuah kerja menghasilkan produk dan inisiatif, yang menyangkut hal-hal penting dari banyak orang atau organisasi yang sengaja merahasiakannya ( Ullman & Honeyman dalam Santana, 2004 ). Reportase investigasi berusaha untuk menyingkap sesuatu dibalik permukaan. Reportase Investigasi memiliki tertentu yang dituju. Peliputan jenis ini membutuhkan perencanaan matang dan waktu yang cukup panjang dalam pengerjaannya. Selain itu, resiko dan bahaya yang mengancam jurnalis investigasi lebih besar, karena berhadapan dengan kelompok atau organisasi yang tak ingin kejahatannya terbongkar.2 Kelebihan dari tayangan reportase investigasi yaitu tayangan ini menampilkan fenomena-fenomena yang sering dan sedang dibicarakan oleh masyarakat. Permasalahan yang diangkat merupakan realitas sosial yang berkaitan

1 http://mswibowo.blogspot.com/2010/05/pengantar-jurnalisme-investigasi.html, diunduh tanggal 5 februari 2013 pukul 16.13 wib 2 http://mswibowo.blogspot.com/2010/05/pengantar-jurnalisme-investigasi.html, diunduh tanggal 5 februari 2013 pukul 16.15 wib

3 erat dengan kehidupan sehari-hari dalam masyarakat3. Berbagai kasus telah dikupas dalam tayangan ini, contohnya adalah pembuatan bakso yang menggunakan daging babi, ayam tiren, rolade yang dicampur dengan formalin, hingga kasus prostitusi dalam dunia maya4. Dengan mengangkat fenomena- fenomena yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat, membuat tayangan ini selalu up date dalam memberikan informasi dan mengikuti perkembangan fenomena yang sedang terjadi, sehingga menarik khalayak untuk melihatnya karena erat dengan kehidupan sehari-hari. Reportase Investigasi yang ditayangkan setiap hari Sabtu dan Minggu dengan durasi 30 menit ini, merupakan sebuah program yang mengungkapkan suatu kasus penyimpangan atau kecurangan dari pelakunya langsung. Reportase Investigasi memberikan informasi mengenai penyimpangan suatu kasus kepada masyarakat. Contohnya yaitu pembuatan produk makanan dengan bahan-bahan yang berbahaya. Format acaranya adalah menelusuri tempat-tempat yang diduga ada kecurangan dalam pembuatan suatu produk dengan menggunakan kamera tersembunyi. Awalnya adalah menelusuri tempat-tempat yang menjual bahan- bahan untuk diproduksi, kemudian proses pembuatan, pengemasan barang hingga proses pemasaran produk kepada masyarakat. Dalam melakukan penayangannya, nama pembuat suatu produk atau orang yang melakukan penyimpangan terhadap suatu kasus, wajah dan suara disamarkan dengan alasan - alasan tertentu. Dalam suatu tayangan, akan selalu ada yang namanya pro dan kontra. Jika dilihat, tujuan dari tayangan ini baik dan sangat mengena terhadap kebutuhan informasi yang terbaru bagi masyarakat sehingga masyarakat memiliki pengetahuan baru melalui fakta-fakta yang diungkap dalam tayangan ini. Sisi negatifnya melalui tayangan ini bisa dimanfaatkan oleh para oknum pedagang lain yang belum mengetahui trik melakukan kecurangan justru akan meniru karena dalam tayangan ini dijelaskan secara detil langkah-langkah dalam membuat suatu produk serta tayangan ini dirasa merugikan beberapa orang yang membuat produk

3 http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/s1fisip09/204612011/bab1.pdf, hal: 5, Diunduh tanggal 5 Februari 2013, pukul 17.00 wib 4 Administrator Reportase Investigasi (www.transtvnews.co.id), diunduh tanggal 5 Februari 2013 pukul 16.00 wib

4 dengan jujur, karena tidak semua orang melakukan kecurangan dalam pembuatan suatu produk.5 Hal senada juga dikatakan oleh Gatot Triyanto (pemimpin redaksi Trans TV) di Universitas Muhamadiyah Malang pada 19 Mei 2012 dalam acara kuliah tamu yang bertajuk “Jurnalisme Investigasi di Televisi”, dimana tayangan ini pernah mendapat demo dari paguyuban pedagang bakso se-DKI dan Jawa Barat dalam episode Bakso Tikus6. “Tayangan investigasi memang bagaikan dua sisi mata uang, bisa berdampak positif dan bisa juga negatif. Semua itu tergantung dari bagaimana masyarakat menyikapi, kami hanya berusaha menunjukkan ada fenomena tersebut di masyarakat”(Gatot Triyanto, pemimpin redaksi Trans TV). Oleh karena itu, di akhir acara dalam program ini diberikan tips atau solusi bagi penonton agar tidak tertipu dalam sebuah kasus dari yang sedang diangkat dalam tayangan ini. “Miris rasanya menyaksikan tayangan reportase investigasi, karena yang asli dan yang abal-abal sudah dicampur dengan boraks, formalin, ataupun bahan kimia lain yang bukan diperuntukan untuk dikomsumsi, justru masuk kedalam tubuh ataupun bahan kosmetik yang diluar tubuh, dan untuk membedakan secara kasat mata itu sedikit sulit begitupun rasanya”.7 ini adalah salah satu tanggapan dari masyarakat terhadap tayangan reportase investigasi. Tanggapan yang muncul setelah melihat tayangan reportase investigasi akan sangat beragam, seperti jijik, takut, lebih waspada, kesal dan sebagainya. Namun, perasaan takut merupakan perasaan dominan yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat, jangan-jangan makanan yang saya makan seperti itu, jangan- jangan makanan yang dijual di sana seperti itu dan sebagainya.8 Ini akan membuat masyarakat mengalami perubahan perilaku, dimana perubahan perilaku ini meliputi pola pikir (kognitif), sikap (afektif) dan tindakan (konatif).

5http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/05/08/pro-kontra-reportase-investigasi-461517.html, diunduh tanggal 2 maret 2013, pukul 20.00 wib. 6http://komunikasi.umm.ac.id/id/umm-news-3150-kupas-tuntas-produksi-berita-jurnalisme- investigasi-bersama-pemred-trans-tv.html, diunduh tanggal 10 Februari pukul 19.00 wib 7 http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/09/02/pesan-farah-quin-berita-kecurangan-dan- teroris-490378.html , diunduh tanggal 23 maret 2013 pukul 21.30 wib 8http://edisipertama.wordpress.com/2012/01/30/investigasi-yang-menjatuhkan/ diunduh tanggal 13 maret 2013 pukul 10.01 wib

5

Efek merupakan salah satu unsur dalam proses komunikasi. Komponen yang terlibat dalam proses komunikasi terdiri dari komunikator, pesan, komunikan, saluran dan efek (Effendy, 2003: 6). Efek adalah apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan dari komunikator (Laswell dalam Mulyana, 2007: 71). Efek dari tayangan televisi salah satunya adalah mempengaruhi masyarakat, sehingga masyarakat akan mengalamai perubahan baik secara pola pikir, sikap maupun tindakan. Perubahan perilaku yang terjadi di masyarakat inilah yang akan diteliti oleh peneliti. Perubahan perilaku seperti apa yang terjadi di masyarakat setelah masyarakat melihat tayangan reportase investigasi.

1.2 Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh tayangan Reportase Investigasi Trans TV terhadap perubahan perilaku (kognitif, afektif, konatif) masyarakat ?

1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengukur besarnya pengaruh tayangan Reportase Investigasi Trans TV terhadap perubahan perilaku masyarakat yang meliputi aspek kognitif, afektif dan konatif ibu-ibu PKK desa Delik.

1.4 Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan memberi manfaat dalam segi akademis maupun praktis, yaitu : 1.4.1 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam kajian ilmu komunikasi dalam berita televisi tentang Reportase Investigasi. Selain itu, diharapkan penelitian ini mampu memberikan pemahaman kepada mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi tentang studi terhadap khalayak yang diterpa oleh media, yaitu mengenai efek dari tayangan Reportase Investigasi terhadap perubahan perilaku di masyarakat.

6

1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah teori bagi penulis maupun bagi pembaca mengenai efek dari media masa, dalam hal ini adalah tayangan Reportase Investigasi di Trans TV. Dengan adanya penelitian ini, bisa memberikan gambaran seberapa besar pengaruh dari tayangan Reportase Investigasi terhadap perubahan perilaku yang terjadi di masyarakat.

1.5 Definisi Konsep dan Batasan Penelitian 1.5.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak maupun elektronik dengan biaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim dan heterogen (Mulyana, 2007: 83).

1.5.2 Televisi Televisi adalah salah satu bentuk media massa yang selain mempunyai daya tarik yang kuat, disebabkan unsur- unsur kata, musik dan sound efect, juga memiliki keunggulan yang lain yaitu unsur visual berupa gambar hidup yang menimbulkan pesan yang mendalam bagi pemirsanya (Effendy, 2004: 192).

1.5.3 Jurnalisme Investigasi Jurnalisme investigasi atau Investigasi Report adalah jenis berita yang eksklusif, dimana datangnya tidak bisa diperoleh dipermukaan, tetapi harus didasarkan pada penyelidikan. Salah satu contoh tayangan dari jurnalisme investigasi adalah Reportase Investigasi di Trans TV merupakan salah satu karya jurnaslitik yang melakukan peliputan berdasarkan berita atau informasi yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber. Tayangan Reportase Investigasi pertama kali tayang pada tanggal 31 Desember 2005. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah tayangan

7 reportase investigasi yang tayang setiap hari Sabtu dan Minggu, pukul 16.45 WIB dengan jangka waktu penelitian pada bulan Maret - Mei 2013.

1.5.4 Terpaan Media Rosengren mengemukakan bahwa terpaan media diartikan sebagai penggunaan media oleh khalayak yang meliputi jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis media, jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara khalayak dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (dalam Rakhmat,2004: 66 ).

1.5.5 Perilaku Perilaku disebut juga sebagai tindakan, yaitu sesuatu yang dilakukan atau perbuatan. Perilaku juga bisa diartikan ketika seseorang setelah menerima stimulus, kemudian mengadakan penelitian atau pendapat terhadap apa yang telah diketahui untuk dipraktikan. Dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup (Notoatmodjo, 1987: 1). Dalam penelitian ini yang dimaksud perubahan perilaku adalah aspek kognitif, afektif dan konatif ibu-ibu PKK di desa Delik, Tuntang.

8