Jurnal Akademi Pariwisata ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari – Juni 2020, Vol. 8 No.1

ANALYSIS OF SHOP WAJIK PECEREN AND SHOP SUGAR CANE AS A CULINARY BRANDING IN TOURIST CITY BERASTAGI KABUPATEN KARO

Zaitun1 1 Politeknik Pariwisata Medan Correspondence : Zaitun, Politeknik Pariwisata Medan Email : [email protected] DOI: https://doi.org/10.36983/japm.v8i1.40

Abstract The results of this study were made with the aim of the number of visitor visits in Berastagi, who want to have a culinary tour, while the place for taking data as a research locus is peceren diamond stalls and and some culinary places in the tourist town of Berastagi, Karo Regency, where are the two stalls are said to have a standard used as culinary branding. This study uses a descriptive qualitative research method in which data collection is directly at the location of the research locus which describes the actual conditions through the method of observation, distribution of questionnaires accompanied by collection of documentation. The results of the research and direct observations that the cool pan-fried warung and the sweet sugar cane Berastagi stalls serve with good service and very affordable prices with quality taste that has the characteristic of the warung itself. Where many cool warung stalls are visited and visitors buy as souvenirs from the city of Berastagi, and for sweet sugarcane stalls, visitors usually stop by to drink sugar cane and not bring it home as souvenirs for relatives and family.

Keywords: branding, culinary

ANALISIS WARUNG WAJIK PECEREN DAN WARUNG SARI TEBU MANIS SEBAGAI BRANDING KULINER DI KOTA WISATA BERASTAGI KABUPATEN KARO Abstrak Hasil dari kajian ini dibuat dengan tujuan jumlah tingkat kunjungan pengunjung di Berastagi Kabupaten Karo yang ingin berwisata kuliner, adapun yang menjadi tempat pengambilan data sebagai lokus penelitian adalah warung wajik peceren dan dan beberapa tempat kuliner yang berada di kota wisata Berastagi Kabupaten Karo, dimana apakah kedua warung dikatakan memiliki standar dijadikan sebagai branding kuliner. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dimana pengumpulan data langsung di tempat lokus penelitian dimana menggambarkan kondisi yang sebenarnya melalui metode observasi, pembagian kuesioner disertai pengumpulan dokumentasi. Adapun hasil penelitian dan pengamatan langsung bahwa warung wajik peceren dan warung tebu manis Berastagi menyajikan dengan pelayanan yang baik dan harga yang amat terjangkau dengan kulitas rasa yang memiliki ciri khas dari warung itu sendiri. Dimana warung wajik peceren ini banyak dikunjungi dan pengunjung memberli sebagai oleh-oleh dari kota Berastagi, dan untuk warung tebu manis biasanya pengunjung singgah untuk meminum ari tebu dan tidak membawa pulang sebagai oleh-oleh buat saudara dan keluarga.

Kata Kunci : branding, kuliner

Jurnal Akademi Pariwisata Medan 11

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari – Juni 2020, Vol. 8 No.1

PENDAHULUAN banyak menjual beraneka ragam buah- Latar Belakang buahan dan sayur mayur yang berasal dari Kuliner merupakan sebuah hobi kebun yang ada langsung di Berastagi, campuran yang biasa disebut dengan dimana buah dan sayur yang dijual sangat wisata kuliner yang tujuannya untuk segar dan harga yang terjangkau, seperti makan dan berjalan-jalan (wisata, kebanyakan banyak wisatawan yang berpergian). Namun, biasanya kata kuliner membeli buah dan sayur untuk di bawa lebih memacu kepada makanannya pulang. dibandingkan dengan jalan jalan. Kata Berklembangnya pariwisata karna kuliner berasal dari bahasa Inggris, yaitu didukungnya dari beberapa unsur seperti culinary yang berarti “urusan masak sosial, budaya dan ekonomi, ditambah lgi memasak”. Kata kuliner tersebut menjadi adanya peranan dari beberapa uunsur yang luas di karena adanya media disebut. Keadaan dari iklim sangat masa dan televisi. berpengaruh terhadap perkembang Kuliner adalah suatu bagian hidup pariwisata di daerah yang kebanyakan yang erat kaitannya dengan konsumsi pegunungan, adapun peranan makanan sehari-hari karena setiap orang darimasyarakat dan pemerintah daerah memerlukan makanan yang sangat sangat berpengaruh terhadap dibutuhkan sehari-hari. Mulai dari berkembangnya pariwisata di suatu daerah, makanan yang sederhana hingga makanan karna objek wisata tercipta dengan adanya yang berkelas tinggi dan mewah. Semua sentuhan dan perhatian dari masyarakat itu, membutuhkan pengolahan yang serba dan pemerintah setempat, Sujali, (2004) berkualitas dan bergizi. Sebenarnya kuliner Dalam mengembangkan kepariwisataan merupakan bagian/sub daripada esensi karakteristik fisik dan non fisik suatu gastronomi. wilayah perlu diketahui. Berastagi merupakan satu kota Pihak swasta pun dapat yang terletak di Kabupaten Karo, Provinsi memepengaruhi perkembangan pariwisata Sumatra Utara. Secara geografis, kota ini di daerah, dikarenakan adanya berada di dataran tinggi atau sekitar 1.300 pertumbuhan untuk penginapan dan tempat meter di atas permukaan laut (dpl) yang kuliner yang membutuhkan investasi dari mana masih satu kawasan dengan deretan pihak swasta dalam memajukan pariwisata panjang Bukit Barisan. Kota yang sehari- di daerah dan dapat mengurangi tingkat hari bersuhu udara antara 17 hingga 19 pengangguran di daerah serta menambah derajat celcius ini terletak sekitar 10 km pendapatan dari segi ekonomi buat dari Kota , ibukota Kabupaten masyarakat sekitar objek wisata. Tidak Karo, ke arah utara. Sementara, jika dari lepas juga adanya ciri khas budaya yang ibukota Provinsi Sumatra Utara, Medan, dikembangkan dari daerah tersebut yang Kota Berastagi terletak 78 km di sebelah dapat menambah daya tarik pengunjung selatannya.Kota Berastagi yang berada di untuk berkunjung. dataran tinggi nampak diapit oleh dua Banyak terdapat daerah di gunung aktif, yakni Gunung Sibayak Indonesia seperti Jawa dan Bali yang (2.100 meter dpl) dan Gunung Sinabung terkenal dengan objek wisatanya hingga (2.400 meter dpl). luar negeri, Provinsi Sumatera Utara juga Berastagi merupakan kota wisata terkenal dengan objek wisatanya dimana yang sangat ramai dikunjungi oleh terdapat salah satu objek wisata yang wisatawan baik dari dalam maupun luar terkenal dan menjadi super priorutas objek negeri, adapun objek wisata yang sangat wisata yaitu Danau Toba, danau ini ramai adalah pasar buah berastagi yang dikelilingi oleh 7 Kabupaten seputaran

12 Jurnal Akademi Pariwisata Medan

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari – Juni 2020, Vol. 8 No.1

Danau Toba dan 7 Kabupaten ini juga sudah berdiri dan terkenal sejak tahun dikenal dengan kawasan wisatanya salah 1988 dan pertama kali berdiri di daerah satunya Kabupaten Karo, Di kabupaten objek wisata Berastagi,Provinsi Sumatera ayng beribukota Kabanjahe ini banyak Utara. terdapat objek wisata, seperti bukit Wisatawan biasanya juga menikmati gundaling, Air terjun Sipiso Piso, dan kota Berastagi dengan berkeliling dengan dengan pemandangan yang indah disertai menaiki sado yang ada di pasar buah udara yang sangat dingin. Kabupaten Karo Berastagi dengan tujuan ke bukit juga terkenal dengan kuliner dan buah gundaling sebagai puncak bukit yang ada seperti jeruk, dan salah satu wisata kuliner di Kota Berastagi, Kota Berastagi sebagai yang cukup di kenal adalah Warung Wajik salah satu kota tujuan wisata yang ada di Peceren dan Air Tebu khas Berastagi. Kabupaten Karo banyak di kunjungi Perkembangan pariwisata di wisatawan local maupun mancanegara, Kabupaten Karo cukup pesat dikarenakan terlebih lagi bila hari libur. adanya dukungan dari masyarakat dan Dalam penelitian ini peneliti ingin pemerintah setempat, dan dari Kabupaten mengetahui pendapat pengunjung yang Karo ini sangat dekat ke daerah objek datang sehingga di harapkan nantinya ke wisata Taman Simalem Resort yang dua tempat ini dapat menjadi salah satu terkenal dengan pemandangannya yang branding kuliner di yang ada di Berastagi. langusung mengarah ke Danau Toba, dan Kota Berastagi sebagai salah satu hanya beberapa jam ke Kabupaten Dairi kota tujuan wisata yang ada di Kabupaten dan Kabupaten Humbang Hasundutan. Karo banyak di kunjungi wisatawan local Warung Wajik Peceren sekilas maupun mancanegara, terlebih lagi bila tentang warung wajik peceren yang sangat hari libur. Salah satu yang menjadi tujuan terkenal, warung wajik ini memang mirip wisatawan berkunjung ke kota ini adalah dengan jajanan seperti di Jawa Timur, singgah di warung wajik peceren dan dikarenakan pemilik warung memang asli warung sari tebu untuk menikmati sajian orang Jawa, kelebihan warung ini dengan khas yang di hidangkan di kedua tempat rasa wajik yang khas karena sama dengan ini. Dalam penelitian ini peneliti ingin yang berada di pulau Jawa, dikarenakan mengetahui pendapat pengunjung yang masih keturunan dari mpuh keluarga datang sehingga di harapkan nantinya ke warung wajik yang ada di Jawa Timur, dua tempat ini dapat di jadikan branding inilah yang menambah unik warung wajik kuliner di Kota Wisata Berastagi. ini dikarenakan lidah orang Batak bisa pas Manfaat Penelitian merasakan wajik dari buatan orang Jawa, Adapun manfaat penelitian itu dikarenakan mayoritas oranga Batak suka adalah agar kiranya kedua tempat kuliner dengan rasa yang pedas, sedangkan wajik yang dijadikan studi kasus dalam disini rasanya sangat manis. penelitian ini dapat di rekomendasikan Stelah merasakan wajik peceren kepada pemerintah Kabupaten Karo tidak ada salahnya merasakan minuman menjadi brading kuliner di kota wisata sari tebu yang terkenal di daerah wisata Berastagi sehingga kegiatan yang berkaitan berastagi, dimana sari tebu dari berastagi dengan kepariwisataan di Berastagi ini sangat terkenal hingga ke kota Medan, semakin terkemas dengan baik. bahkan ada juga penjual tebu di Medan yang merupakan cabang dari sari tebu TINJAUAN PUSTAKA Berastagi, tebu Berastagi sangat terkenal Pengertian Brand rasanya yang manis sampai ke Kota Brand yang berarti merek dalam bahasa Medan. Warung sari tebu manis satu ini Indonesia adalah suatu tanda bahwa hasil

Jurnal Akademi Pariwisata Medan 13

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari – Juni 2020, Vol. 8 No.1

olahan yang dikeluarkan wajib diberikan pengahasil produk itu sendiri, contohnya nama atau merek dalam kata yang terkenal sepatu, mobil, dan masih banyak lagi ialah brand, brand atau merek dalam produk yang bisa diketahui konsumen bahasa Indonesia adalah sebagai sumber hasnya berdasrkan brand atau merek dari dari hasil olahan atau produk yang dinamai produk tersebut. dari perusahaan sebagai pengahasil produk Sekitaran abad dua puluh brand atau itu sendiri. merek sudah sangat berkembang di dunia, Schultz 36 Brand pada umumnya bahkan brand atau merek bisa digunakan untuk menandakan atau mengidentifikasi siapa pemilik dari brand mengidentifikasikan produsen atau penjual atau merek tersebut, dimana pada awalnya dari barang atau jasa. Dismpulkan merek brand atau merek ditujukan sebagai tanda atau brand sebagai penanda yang kepemilikan yang berkembang pesat dan membedakan antara produk satu dengan digunakan pada perusahan, daerah bahkan lainnya berbeda, brand atau merek juga suatu negara. bisa digunakan pada suatu daerah yang Definisi Kuliner memiliki ciri khas contohnya dengan Kuliner adalah hasil masakan yang pariwisatanya seperti Medan Parovinsi diolah dari berbagai macam hasil Sumatera Utara juga pernah memiliki pegunungan, danau, dan laut yang dikemas brand yaitu “Ini Medan Bung”. Jadi brand dan diolah menjadi hasil masakan yang disini bahkan negara pun bisa membuat memiliki beragam jenis dari olahan yang brand, dimana tujuan brand suatu negara dihasilkan. guna untuk memberikan daya tarik pada Proses memasaka yang dibuat akan negara luar bahwa negara tersebut menghasilkan sebuah makaana dan mempunyai daerah atau destinasi wisata minuman pada suatu hotel akan diolah oleh yang layak untuk dikunjungi. seorang chef pada makanan dan seorang Brand juga dapat berpengaruh bartender untk minuman. dengan nilai pasar, dapat berpengaruh Kata kuliner mulai populer sejak dengan nilai pasar karena brand dapat ada beberapa program di televisi yang menjual suatu kelebihan dari produk memerikan nama dari hasil, dimana hasil destinasi wisata, yang akan berpengaruh luaran dari kuliner ini masuk dalam bagi tingkat kunjungan bertambah dari kategori tata boga atau gastronomi sebagai daerah tersebut. penghubung antara makanan dan penikmat Brand atau merek adalah nama dari kuliner itu sendiri. yang biasanya dipadukan dengan simbol Gastronomi juga diperkenalkan gambar bahkan kombinasi yang membuat oleh Jean Anthelme dan Brillat Savarin ciri khas suatu daerah. (1948) dalam bukunya yang berjudul La Kotler. (2009), Branding adalah pemberian Physiologedu Gout (the physiologi of nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, taste), yang menyebutkan bahwa atau kombinasi dari kesemuanya, yang gastronomi merupakan kenikmatan dalam dibuat dengan tujuan untuk menyantap makanan yang berkualitas baik mengidentifikasikan barang atau jasa atau dan refleksi dari proses konsumsi serta kelompok penjual dan untuk membedakan proses pengolahan makanan tersebut. dari barang atau jasa pesaing. Selanjutnya Ardika (2011) Brand/merek dan Produk menambahkan bahwa gastronomi juga Suatu produk yang dihasilkan akan mencakup pengetahuan yang rinci tentang berpengaruh pada kualitas produk itu makanan dan minuman nasional dari sendiri, apabila produk dengan hasil berbagai negara besar di seluruh dunia. terbaik dapat dibedakan dari brand Peran gastronomi adalah sebagai landasan

14 Jurnal Akademi Pariwisata Medan

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari – Juni 2020, Vol. 8 No.1

untuk memahami bagaimana makanan dan untuk mendapatkan data yang sebenarnya, minuman digunakan dalam situasi–situasi dari pembagian angket dan melakukan sesi tertentu. wanwacara bagi pengunjung dan masyarakat bahkan pemerintah daerah METODOLOGI setempat, adapaun dokumentasi dalam Jenis Penelitian penelitian ini adalah berupa foto yang Jenis penelitian ini menggunakan diambil dari lokasi penelitian tersebut. analisis kualitatif untuk menganalisis Metode dan Teknik Pengumpulan Data persepsi pengunjung sehingga terdapat apa Metode yang digunakan dalam yang menjadi permasalahan dan dalam penelitian ini adalah pendekatan secara pembahasan yang bersifat penguraian dan deskriptif kualitatif dimana peneliti hanya penarikan kesimpulan dalam suatu memaparkan suatu peristiwa atau situasi rangkaian data/fakta yang ada dilapangan. dan bertindak sebagai pengamat. Subjek Penelitian Kualitatif adalah pada penelitian ini adalah pihak penelitian yang data hasil penelitian lebih manajemen khususnya pemilik dari berkenaan dengan interpretasi terhadap warung wajik dan warung sari tebu dan data yang ditemukan di lapangan pengunjung yang datang di kedua warung (Sugiyono, 2011). tersebut. Lokasi Penelitian Metode pengumpulan data yang Lokasi dari penelitian ini adalah dilakukan dalam penelitian kali ini adalah warung wajik Peceren dan warung Sari dengan menggunakan beberapa teknik tebu manis di kota Berastagi Kabupaten diantaranya in-depth interview dan Karo. observasi serta penyebaran kuisioner Jenis dan Sumber Data kepada pengunjung sementara itu, data Jenis Data yang terkumpul nanti, menurut jenisnya Data disini merupakan data yang dapat dibedakan menjadi dua kategori meliputi keadaan lokasi penelitian yang yaitu data primer dan sekunder. akan dijadikan bahan dalam tujuan Metode dan Teknik Analisis Data penelitian ini, kuliatatif merupakan metode Teknik analisis yang dipakai ialah yang akan dipakai pada penelitian ini. dengan menggunakan analisis data secara Sumber Data kualitatif, artinya data yang diperoleh 1. Hasil olahan jawaban dari pengunjung dalam penelitian akan dilaporkan apa merupakan pokok sumber dari data adanya kemudian dianalisis secara penelitian, dimana data ini diperoleh deskriptif untuk mendapatkan gambaran dari pembagian angket atau kuesioner secara detail hal apa saja yang ditemui yang peneliti sebar dilokasi penelitian peneliti selama proses pengumpulan data. yang mejadi tujuan penelitia. Luaran analisisi data dan teknik 2. Penelitian ini dilaksanakan di daerah di penyajian dan metode Kabupaten Karo Kota Berastagi dimana Dari keseluruhan data yang data yang diolah baik yang sudah dikumpulkan hasil olahan data akan maupun dalam proses olahan data, dasar digunakan dengan secara kualitatif yang dari tujuan data ini diambil berdasrkan dianalisis berdasrkan keadaan yang judul dan ketertarikan peneliti dalam sebenarnya, baik berupa kondisi keadaany melakukan penelitian yang berada di yang sebenarnya, dan untuk tujuan akhir Kabupaten Karo. penyajian dari data ini akan didimpulkan Instrumen Penelitian dan sebagai solusi dalam pemecahan Untuk mendapati data yang akurat masalah yang akan diteliti, sehingga peneliti akan melakukan beberapa metode penelitian ini dapat dipergunakan dan

Jurnal Akademi Pariwisata Medan 15

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari – Juni 2020, Vol. 8 No.1

diimplementasikan langsung kepada dengan 23,0ºC dengan kelembaban udara masyarakat dan pihak yang terkait. rata-rata setinggi 89,12 persen. Untuk mencapai kota berastagi ini HASIL DAN PEMBAHASAN bisa juga dengan kendaraan bus yang Deskripsi Objek Penelitian menuju langsung ke Kota Berastagi, Berastagi adalah tujuan wisata terkadanga ada juga rombongn dengan dengan jarak 66 km dari Kota Medan. mencarter bus untuk tujuan objek wisata Terletak di ketinggian sekitar 4.594 kaki yang ada di Kabupaten Karo, dimana cara dari permukaan laut dan dikelilingi barisan ini sangat efektif dan murah dikarenakan gunung-gunung, memiliki udara yang pembayaran secara bersama-sama. sejuk dari hamparan perladangan Suasana alam yang hijau dari pertaniannya yang indah, luas, hijau. pantulan dedaunan lereng gunung Rangkap Berastagi merupakan daerah tujuan wisata Sibayak (lebih dikenal gunung Sibayak), yang memiliki fasilitas lengkap di Tanah menjadikan kota Brastagi sejuk dan Karo, seperti hotel berbintang, restoran, dibanjiri wisatawan. Barisan bukitnya golf dan lain-lain Brastagi juga dikenal berikut hamparan ladang pertanian, selalu dengan julukan kota Markisa & Jeruk siap menyejukan mata pengunjungnya. Manis. Brastagi yang kaya hasil agroindustrinya, Secara Geografis letak Kabupaten menjadi pilihan tepat lokasi wisata andalan Karo berada diantara 2º50’–3º19’ Lintang pendukung Danau Toba dan Pulau Samosir Utara dan 97º55’–98º38’ Bujur Timur yang selama ini menjadi trade mark dengan luas 2.127,25 Km2 atau 2,97 Sumatera Utara. Brastagi sendiri berada di persen dari luas Propinsi Sumatera Utara. lereng gunung Sibayak sebelah selatan, Kabupaten Karo terletak pada jajaran secara administratif berada di wilayah Bukit Barisan dan sebagian besar Kabupaten Tanah Karo dengan ibu wilayahnya merupakan dataran tinggi. Dua kotanya Kaban Jahe. gunung berapi aktif terletak di wilayah ini Dari kota Markisa & Jeruk Manis sehingga rawan gempa vulkanik. Wilayah Brastagi, wisatawan dapat menikmati Kabupaten Karo berada pada ketinggian pemandangan yang indah ke arah 200 - 1.500 M di atas permukaan laut. pegunungan yang masih aktif, yaitu Sebelah Utara berbatasan dengan gunung Sibayak dan gunung Sinabung. Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Untuk mendaki gunung Sibayak Serdang, sebelah Selatan dengan diperlukan waktu lebih kurang 3 jam Kabupaten Dairi dan Toba Samosir, perjalanan dan kita bisa menikmati sebelah Timur dengan Kabupaten Deli pemandangan yang indah di pegunungan Serdang dan Kabupaten Simalungun dan tersebut atau perlu waktu 3 sampai 4 jam sebelah Barat dengan Propinsi Nangroe perjalanan di hutan untuk melihat Aceh Darusalam. kekayaan alam di dalamnya baik flora Kabupaten Karo beriklim tropis maupun fauna di sekitar hutan tersebut. dan mempunyai dua musim yaitu musim Potensi Kepariwisataan Berastagi hujan dan musim kemarau. Musim hujan Potensi wisata Berastagi yang lain pertama mulai bulan Agustus sampai adalah banyaknya objek wisata seperti dengan bulan Januari dan musim kedua pemandangan yang indah dan puncak pada bulan Maret sampai dengan bulan gunung bagi pendaki seperti puncak Mei, sedangkan musim kemarau biasanya Sibayak dan masih banyak lainnya objek pada bulan Februari, Juni dan Juli. Suhu wisata yang ada di Kabupaten Karo yang udara berkisar antara 15,6ºC sampai menarik minat pengunjung atau wisatawan yang datang, dimana Kabupaten Karo ini

16 Jurnal Akademi Pariwisata Medan

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari – Juni 2020, Vol. 8 No.1

memiliki panoram yang indah dan sajian bumi yang memberikan energi yang kuliner yang unik dan enak untuk di terbebas dari polueis dimana uap ini perkenalkan dan dibeli sebagai oleh-oleh dihalsikan dari pembangkitan energi listrik untuk dibawa pulang. Dan ditambah suhu yang ada. udara di kota wisata Berastagi yang sangat Kabupaten Karo juga memiliki sejuk ditambah keindahan alam yang hijau ragam budaya daerah yang unik, dari dimana biasa pengunjung bisa berfoto atau bahasa dan pakaian adatnya, selain itu selfie dengan pemandangan yang sangat musik karo juga sangat populer dan enak bagus. didengar, inilah salah satu faktor Dan biasanya para pengunjung pengunjung banyak datang ke Kabupaten setelah puas melakukan kunjungan Karo hanya untuk melihat ragam budaya di mereka, tidak lupa kuliner merupakan dan ingin melihat pagelaran musik yang tujuan mereka untuk dinikmati, dimana ada di setiap objek wisata di Kabuapten banyak terdapat aneka kuliner makanan Karo. yang bervariasi dan tentunya memliki rasa Pemandangan juga dapat kita lihat yang enak dan harga yang tidak membuat dari puncak gunung yang ada di Berastagi, kantong tipis. Kabupaten Karo merupakan daerah wisata Adapun pengunjung yang datang yang terkenal dengan keindahan kebun dan kebanyakan pendaki yang ingin menguji pemandangan air terjun ditambah lagi kemampuan dan mental mereka untuk pengunjung bisa menikmati keindahan mendaki di gunung yang ada di Kabupaten alam Kabupaten Karo bisa langsung Karo contohnya saja Gunung Sibayak yang merasakan dari atas penatapan yang menjadi tempat favorit pendaki untuk banyak dikunjungi wisatawan baik yang melakukan aktifitas mereka, dikarenakan muda dan orang tua, dan pengunjung dari Gunung Sibayak ini sudah terkenal sampai luar negeri, wisatawan banyak mampir luar sumatera bahkan luar negeri ditambah demi melihat keindahan alam dari keindahan yang ada dipuncak gunung penatapan yang ada di Berastagi ditambah dengan pemandangan yang indah. sambil menikmati kuliner favorit di daerah Potensi wisata Brastagi yang lain tersebut yaitu jagung bakar ditamabah masih banyak seperti Sibayak, Laut Kawar secangkir kopi, dan masih banyak aneka dan masih ada beberapa objek wisata yang kuliner yang disediakan di sekitara warung lain, ditambah lagi potensi ini mengalami yang di penatapan.. kemajuan yang setiap tahun terus Kabupaten Karo kota Berastagi, berkembang, dikarenakan tingkat terdapat sebuah bukit yang sudah terkenal kunjungan yang terus bertambah, di oleh pengunjung yaitu bukit gundanling Kabupaten Karo juga pengunjung dapat dimana pengunjung bisa berwisata dibukit berinteraksi dengan pengunjung dari luar gundaling yang ada di Kota Berastagi negeri, dikarenakan banyak juga dimana untuk mencapai bukit tersebut pengunjung dari luar negeri yang datang ke pengunjung dengan berjalan kaki atau Kabupaten Karo, ditambah lagi tingkat menggunakan sado, dimana sado ini hunian Homestay semakin bertambah, sebagai kendarran yang membawa tingkat hunian bertambah dipengaruhi pengunjung untuk berkeliling di sekitaran tingkat kunjungan wisatawan yang gundaling dan pastinya dengan harga semakin meningkat, dimana Kabupaten terjangkau dan pengemudi sado yang Karo ini terkenal dengan pemandangan berpengalaman sehingga keselamatan dan suhu udara yang sangat dingin dan air wisatawan sangat terjamin. yang jernih dan pengunjung juga dapat langsung meilhat proses dari uap panas

Jurnal Akademi Pariwisata Medan 17

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari – Juni 2020, Vol. 8 No.1

Minat pengunjung menikmati menu di taking order atau pengambilan pesanan wajik dan minuman sari tebu Berastagi dengan cara yang masih konvensional. a) Kualitas Makanan Secara keseluruhan dari beberapa Sebagai kemampuan suatu barang pengunjung yang datang mereka sangat untuk memberikan hasil/kinerja yang menikmati dari menu yang dihidangkan sesuai atau melebihi dari apa yang dimana ciri khas makanan yaitu wajik diinginkan pelanggan. Kualitas makanan peceren lebih baik di bandingkan minat dalam hal ini diambil dari istilah food pengunjung di warung tebu manis. quality,yang mencakup makanan dan Harga makanan dan minuman yang minuman (Kotler, 2003). ditawarkan Kualitas makanan yang di jual di Harga yang ditawarkan sangat warung wajik peceren secara umum bisa di terjangkau dan jauh dari kata dimana lihat dari bahan makanan yang di gunakan kisaran harga diantara Rp. 15.000 s/d tergolong baik dan segar, sehingga 25.000,- per porsi makanan seperti mie pengunjung dapat menikmati hidangan goreng dan sejenisnya tetapi untuk jenis yang di sajikan dengan baik karena menu ikan dan ayam bakar, tergolong Berastagi adalah sumber utama bahan mahal di karenakan harga bahan dasar dasar sayuran yang di gunakan untuk yang juga relative lebih mahal karena kondimen hidangan yang dijual di pusat Berastagi adalah daerah dataran tinggi jajan malam Berastagi. sehingga jenis bahan ikan sulit di temukan. Sedangkan untuk kualitas makanan Secara umum pengunjung memberikan yang di sajikan di warung tebu manis pendapat soal harga adalah relative bisa di sedikit berbeda, dimana menurut pahami dan akan berkunjung kembali bila pengunjung secara penampilan makanan berada di Berastagi. yang di sajikan kelihatan bahan yang di Minat pengunjung membeli wajik dan gunakan kurang segar dan warung ini lebih sari tebu manis untuk oleh oleh dari memfokuskan kepada sari tebu manis yang Berastagi menjadi ciri khasnya sejak tahun 1988. Dari hasil kuisioner dan wawancara b) Cita rasa kepada pengnjung dapat di simpulkan Berdasarkan observasi dan wawancara bahwa secara umum pengunjung yang yang di lakukan kepada pengunjung di datang ke warung wajik peceren akan kedua warung ini, pendapat tentang cita menikmati menu pecel dan kemudian pada rasa makanan yang di sajikan kepada saat akan meninggalkan tempat pelanggan sangat bervariatif, dimana pengunjung selalu atau kebanyakan secara umum menyatakan citarasa yang di memberli wajik poeceren sebagai buah sajikan dapat di terima oleh selera tangan yang akan dibawa pulang untuk pengunjung. diberikan kepada kerabata maupun saudara c) Kualitas Pelayanan sebagai oleh-oleh. Pelayanan yang di berikan sangat baik Beda dengan warung tebu manis dimana warung ini sangat mengutamakan kebanyakan pembeli hanya meminum pelayanan dan rasa yang khas dari ditempat dan tidak membawa pulang. makanan yang disajikan dimana pelayan memberikan daftar menu dan melakukan PENUTUP taking order serta menggunakan seragam Simpulan khusus. Sedangkan di warung sari tebu Adapun kesimpulan adalah sebagai manis haal tersebut tidak di temukan berikut : dimana pelayan juga tidak menggunakan 1. Dimana hasil pengamatan langsung pakaian khusus serta cara menghandle pengunjung yang datang lebih berminat

18 Jurnal Akademi Pariwisata Medan

Jurnal Akademi Pariwisata Medan ISSN 2656-0992 (Online), ISSN 1858 – 2842 (Print), Januari – Juni 2020, Vol. 8 No.1

dan lebih banyak datang ke warung DAFTAR PUSTAKA wajik peceren dari dibandingkan minat Ardika, I Wayan. (2011). Gastronomi pengunjung yang datang ke warung dalam Pariwisata Budaya. tebu manis. Pemberdayaan dan 2. Variasi harga ditawarkan sangat murah Hiperdemokrasi dalam dan bersahabat dan terjangkau diantara Pembangunan Pariwisata. Rp. 15.000 s/d 25.000,- per porsi Persembahan untuk Prof. Ida Bagus makanan. Adnyana Manuaba. Denpasar : 3. Dan biasanya wisatawan yang datang ke Pustaka Larasan. warung wajik peceren kebanyakan Jean Anthelme, Brillat-Savarin. (1948). membelli wjik sebagai oleh-olehyang Physiologie du gout ou méditations akan dibawa pulang sebagai buah gastronomie transcendante tangan untuk kerabat dan saudara, ouvrage théorique, historique, et à sedangkan pengunjung yang datang ke l’ordre du jour. Paris : Librairie warung tebu manis hanya membeli dan Garnier Frères. meminum ditempat tanpa dibawa Kotler dan Keller. (2009), Manajemen pulang. Pemasaran Jilid I. Edisi Aristo Saran Surya (2009) Analisis Pengaruh Brand 1. Sebaiknya Pemerintah Kabupaten karo Awareness, brand associatuin. membuat upaya branding kuliner di Kotler. (2003). Manajemen Pemasaran, kota wisata Berastagi agar wisatawan Edisi Kesembilan. Jakarta: yang datang dapat mengetahui apa yg PT.Indeks Gramedia. Djaslim, menjadi ciri khas kuliner di kota wisata Saladin. 2002. ini. Sugiyono, (2011), Metode Penelitian 2. Warung wajik peceren dapat di Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. rekomendasikan sebagai branding Bandung. kuliner di kota wisata Berastagi. 3. Sebaiknya bila sudah di tetapkan Biodata : sebagai icon kuliner maka pemerintah Zaitun adalah dosen dengan jabatan kabupaten karo membuat plang secara lektor pada Politeknik Pariwisata khusus agar wisatawan semakin Medan. berminat mengunjungi tempat tersebut.

UCAPAN TERIMA KASIH

Peneliti dengan ini mengucapkan terima kasih kepada Direktur Politeknik Pariwisata Medan yang telah berkenan memberikan kesempatan dalam melaksanakan penelitian ini sehingga dapat diterbitkan di Jurnal Akademi Pariwisata Medan.

Jurnal Akademi Pariwisata Medan 19