RESPON MASYARAKAT BIDARA CINA

TERHADAP MATERI PUASA DAN TAUHID SYEKH ALI JABER DI DAMAI INDONESIAKU Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun oleh:

Arif Syahrizal NIM: 1112051000133

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 1440 H /2019 M

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan sebagai referensi dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan prosedur yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 Juli 2019

Arif Syahrizal NIM. 1112051000133

ABSTRAK

Arif Syahrizal Respon Masyarakat Bidara Cina Terhadap Materi Puasa dan Tauhid Syekh Ali Jaber di Damai Indonesiaku

Televisi merupakan media elektronik yang mudah untuk dijangkau dan dapat diterima oleh semua kalangan, sehingga perannya sangat penting dalam membangun kepribadian seseorang. Tidak berimbangnya tayangan di televisi antara yang mendidik dan tidak mendidik menimbulkan banyak dampak. Salah satu tayangan yang mendidik yaitu acara Damai Indonesiaku sehingga program tersebut selalu mengalami peningkatan rating, karena banyaknya para pendakwah yang ceramah pada program tersebut. Salah satu penceramahnya adalah Syekh Ali Jaber. Syekh Ali Jaber merupakan penceramah yang berasal dari Arab Saudi yang dari kecil beliau dididik ilmu agama oleh Ayahnya. Ini lah yang membedakan Syekh Ali Jaber dengan para penceramah lainnya. Banyak masyarakat yang tertarik dengan Syekh Ali Jaber karena khazanah keilmuannya. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: bagaimana tanggapan warga Bidara Cina terhadap materi puasa dan tauhid Syekh Ali Jaber ? bagaimana respon kognitf, afektif dan konatif warga Bidara Cina RT 005 RW 010 Jatinegara terhadap materi puasa dan tauhid Syekh Ali Jaber ? Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori S-O-R. Teori ini menjelaskan bahwa reaksi tertentu akan timbul akibat stimulus tertentu, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan pesan yang disampaikan terhadap reaksi komunikan. Dalam hal ini, peneliti tertarik untuk mengetahui respon warga terhadap metode ceramah Syekh Ali Jaber. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mana dalam pendekatan ini peneliti akan mendapatkan hasil yang akurat, penggunaan model ini lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan tafsiran kuantitatif yang kokoh dengan desainnya adalah survey. Penyebaran kuesioner kepada responden guna menghailkan data yang akurat. Kesimpulan respon kognitif dari penelitian ini adalah warga berpendapat bahwa warga Bidara Cina jauh lebih memahami tentang puasa dan tauhid setelah mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber, sehingga hal ini lah yang membuat warga Bidara Cina tertarik dengan ceramah Syekh Ali Jaber. Respon Afektif dari penelitian ini warga Bidara Cina merasa takut ketika meninggalkan puaas wajib, karena akan mendekatkan diri yang meninggalkannya kepada api neraka. Materi yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber tentang puasa dan tauhid selalu disinggungkan dengan Al-Qur’an dan hadist, sehingga ini lah yang membuat warga merasa kagum dengannya.Sedangkan respon konatif dari penelitian ini adalah setelah mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber banyak warga Bidara Cina yang lebih khusu dalam berpuasa.

Kata kunci: Metode Dakwah, Komunikasi dan Media

i KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Respon Masyarakat Bidara Cina Terhadap Materi Puasa dan Tauhid Syekh Ali Jaber di Damai Indonesiaku”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah bagi junjungan besar Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia kepada jalan kebenaran. Penulis tentu menyadari bahwa skripsi ini tidak akan mampu terselesaikan tanpa bantuan dari pihak lain yang telah memberikan bimbingan, nasihat, serta motivasi baik secara moral maupun material. Oleh karenanya, penulis hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc, M.A. sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Suparto, M. Ed. Ph, D sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Dr. Siti Napsiyah, MSW. Sebagai wakil Dekan 1 Bidang Akademik. Dr. Sihabuddin Noor, MA. Sebagai wakil Dekan II Administrasi umum. Drs. Cecep Sastrawijaya, MA. Sebagai wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan. 3. Dr. Armawati Arbi, M.Si. sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Dr. H. Edy Amin, MA. Sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

ii 4. Drs. Wahidin Saputra, MA, sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya guna memberikan bimbingan, arahan serta inspirasi yang amat berharga bagi penulis. 5. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si sebagai Dosen Penasihat Akademik KPI E 2012. 6. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan berbagai pengarahan, pengalaman, serta bimbingan kepada penulis selama dalam masa perkuliahan. 7. Segenap Pimpinan serta Karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah melayani penulis dalam menggunakan buku- buku serta literatur yang penulis butuhkan selama penyusunan skripsi ini. 8. Orang tua tercinta ayahanda Ayuhan yang selalu menjadi inspirasi serta memberikan dukungan baik secara moral maupun material kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Bapak Ade Heriyanto selaku ketua RT 005 RW 03 yang telah bersedia menerima penulis untuk melakukan penelitian. 10. Wanita yang selalu memberikan dukungan dan suportnya yaitu istri tercinta Suci Miralita S. Kom. 11. Anakku tercinta Arsyila Fatiyyaturahma yang selalu membuat semangat untuk terus berjuang.

iii 12. Sahabat-sahabatku Achmad Faisal Riwanto, M Aidillah P, Taufik Abdullah, Trisaka Oktarian, Arif Fathurrahman, Ahmad Hilman Zulfahmi dan sahabat lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatunamun percayalah ada segudang rasa cinta penulis untuk kalian, terima kasih, terima kasih dan terima kasih. Penulis berharap semoga skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikianlah pengantar yang dapat penulis sampaikan, akhir kata penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan penulisan dalam skripsi ini. Jakarta, 5 Juli 2019

Arif Syahrizal

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ...... i KATA PENGANTAR ...... ii DAFTAR ISI ...... v DAFTAR TABEL ………………………………………...viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ...... 8 C. Tujuan Penelitian ...... 9 D. Manfaat Penelitian ...... 9 E. Tinjauan Pustaka ...... 10 F. Metodologi Penelitian ...... 12 G. Sistematika Penulisan ...... 24

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Respon ...... 25 1. Pengertian Respon ...... 25 2. Proses Terjadinya Stimulus-Respon .... 26 3. Faktor Terbentuknya Respon ...... 30 B. Materi Dakwah ...... 32 1. Pengertian Materi Dakwah ...... 32 2. Sumber Materi Dakwah ...... 33 3. Macam-macam Materi Dakwah ...... 35 4. Teori Menyusun Dakwah ...... 37 C. Puasa dan Tauhid ...... 38

v 1. Pengertian Puasa ...... 38 2. Hikmah Puasa ...... 39 3. Pengertian Tauhid ...... 41 4. Manfaat Tauhid ...... 42

BAB III BIOGRAFI SYEKH ALI JABER A. Latar Belakang Keluarga...... 43 B. Latar Belakang Pendidikan ...... 45 C. Kiprah Dakwah ...... 47 D. Karya Dalam Bidang Dakwah ...... 50

BAB IV RESPON WARGA BIDARA CINA RT 005 RW 03 JATINEGARA JAKARTA TIMUR TERHADAP MATERI PUASA DAN TAUHID SYEKH ALI JABER A. Profil Responden ...... 53 1. Tentang Jenis Kelamin ...... 53 2. Tentang Jenis Pekerjaan ...... 54 3. Tentang Latar Belakang Pendidikan ..... 55 B. Respon Kognitif Warga Bidara Cina RT 005 RW 03 Jatinegara Jakarta Timur Terhadap Materi Puasa dan Tauhid Syekh Ali Jaber ...... 56 C. Respon Afektif Warga Bidara Cina RT 005 RW 03 Jatinegara Jakarta Timur Terhadap Materi Puasa dan Tauhid Syekh Ali Jaber ...... 61

vi D. Respon Konatif Warga Bidara Cina RT 005 RW 03 Jatinegara Jakarta Timur Terhadap Materi Puasa dan Tauhid Syekh Ali Jaber ...... 64

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...... 68 B. Saran-saran ...... 69

DAFTAR PUSTAKA ...... 70 LAMPIRAN

vii DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Pengujian Validitas ...... 20 Tabel 2 : Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Respon Kognitif...... 22 Tabel 3 : Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Respon Afektif...... 22 Tabel 4 : Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Respon Konatif ...... 23 Tabel 5 : Jumlah Warga Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 53 Tabel 6 : Jumlah Warga Berdasarkan Jenis Pekerjaan ...... 54 Tabel 7 : Jumlah Warga Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ...... 55 Tabel 8 : Respon Kognitif...... 57 Tabel 9 : Respon Afektif...... 61 Tabel 10 : Respon Konatif ...... 65 Tabel 11 : Rekapitulasi Rata-Rata Skors Variabel ...... 68

viii BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman selalu mengalami peningkatan dengan mengikuti kebutuhan yang semakin bertambah. Kebutuhan manusia banyak dan beraneka ragam, bahkan tidak hanya beraneka ragam tetapi bertambah terus dan tidak ada habisnya. Satu kebutuhan telah terpenuhi, tentu akan datang lagi kebutuhan yang lainnya. Jadi faktor utama berkembangnya zaman karena kebutuhan yang semakin meningkat. Kemajuan zaman mengacu pada tingkat kemajuan ilmu dan teknologi tanpa terkecuali teknologi komunikasi yang dimana dengan teknologi komunikasi ini dapat menghubungkan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Seiring perkembangan teknologi komunikasi, informasi kini disalurkan dengan berbagai media yang serba canggih. Dengan mengedepankan prinsip efektifitas dan efisiensi, lahirlah media yang dapat menyalurkan informasi yaitu media massa. Menurut Ahmad Mubarak “ Media massa adalah media yang digunakan dalam komunikasi massa yaitu komunikasi yang disalurkan kepada khalayak dan luas secara serempak.1

1 Ahmad Mubarak, Psikolog Dakwah, (Jakarta : Pustaka Firdaus,1999 ),hal 106.

1 2

Begitu kuatnya eksistensi media komunikasi di tengah- tengah masyarakat yang berakibat informasi berubah menjadi kebutuhan dan komoditi dalam masyarakat. Seperti yang di kemukakan oleh Marwah Daud “ Era sekarang dan masa depan sering disebut sebagai era reformasi, penyebabnya adalah sekarang ini informasi telah menjadi komoditi terpenting”. Jika dalam masyarakat pasca industri informasi memegang kendali kekuasaan adalah siapa yang mampu memegang komoditi kehidupan.2 Salah satu media massa yang paling banyak memberikan pengaruh manusia adalah televisi. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televisi dibandingkan waktu berkumpul dengan keluarga atau sahabat. Bahkan ada masyarakat yang lebih rela meninggalkan kegiatan sehari-hari demi melihat tayangan televisi. Televisi bagi masyarakat merupakan kebutuhan sekaligus sebagai hiburan yang dapat terjangkau oleh siapapun. Televisi banyak membujuk kita untuk mengkonsumsi lebih banyak dan lebih banyak lagi. Televisi memperlihatkan bagaimana kehidupan orang lain dan memberikan ide tentang kita menjalani kehidupan ini. 3

2 Marwah Daud, Dakwah Islam Tahun 2000-an, ( Jakarta, makalah pengantar pada stadium general IAIN Syarief Hidayatullah, 1990 ),h,2 3 Morrisan, Jurnalistik Televisi Muktahir, ( Jakarta, kencana, 2008 ),h,1 3

Dalam televisi peran audio menjadi suatu hal yang penting tak hanya penggunaan efek-efek suara, namun juga bahasa yang digunakan dalam penyampaian pesan. Seperti yang dijelaskan oleh Wawan Kuswadi dalam bukunya Komunikasi Massa Sebuah Analisis Interaktif Budaya Massa bahwa ada empat fungsi bahasa : 1. Bahasa sebagai alat control social yaitu bahasa digunakan untuk menyindir atau mengkritik kesenjangan social dengan gaya bahasa halus. Contohnya : acara- acara religi. 2. Bahasa sebagai alat ekspresi yaitu pemirsa dapat menggunakan dan mengambil manfaat dari bahasa yang ditampilkan di tayangan televisi. 3. Bahasa sebagai alat promosi yaitu bahasa digunakan untuk menjual atau mempromosikan barang atau jasa dalam bentuk iklan di televisi. 4. Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi yaitu acara televisi yang menggunakan bahasa langsung atau tidak langsung dalam menginformasikan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dapat langsung beradaptasi dan integratife.4 Kehadiran media audio visual bertujuan untuk menggiring umat manusia memahami realitas menjadi dunia khayalan dan khayalan menjadi dunia realitas. Ini terbukti bahwa banyak dampak yang ditimbulkan setelah menonton

4 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Analisis Interaktif Budaya Massa, ( Jakarta, Rineka Cipta,2008),h,38-36 4

tayangan yang disiarkan oleh stasiun televisi. Ada tayangan yang bersifat mendidik dan ada juga tayangan yang bersifat merusak mental penontonnya. Pada era saat ini tayangan yang bersifat mendidik dapat terhitung, namun tayangan yang merusak mental lebih banyak dibandingkan dengan tayangan yang mendidik. Ini terbukti bahwa banyak dampak yang dihasilkan televisi terhadap kehidupan manusia seperti ketika banyak orang yang mengikuti trend busana sang artis idolanya di televisi lalu mengikuti potongan rambutnya, bahkan ada juga sebuah kejadian yang membuat kita mengusap dada bahwa ada anak-anak yang meniru adegan gulat di televisi yang berbahaya kepada temannya yang mengakibatkan cedera dan terluka bahkan ada yang meninggal dunia. Ini menunjukan bahwa televisi mempunyai dampak yang cukup kuat di khalayak. Menurut kritikus social Michael Novak mengatakan “ televisi adalah pembentuk geografi jiwa, televisi membangun struktur ekspektasi jiwa secara bertahap, televisi melakukan hal itu persis seperti sekolah memberi pelajaran secara bertahap, selama bertahun-tahun televisi mengajari pikiran yang belum matang dan mengajari mereka cara berpikir”. Sedangkan menurut George Comstuck dalam bukunya Television Amerika, menulis “ televisi telah menjadi faktor yang tak terlelakan dan tak terpisahkan dalam membentuk diri kita dan akan seperti diri kita nanti”.5

5 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, ( Jakarta, Kencana, edisi ke-8, 2008 ), hal, 224-225. 5

Akhir-akhir ini televisi mempunyai kedudukan yang vital dan diminati banyak masyarakat, bukan hanya di Negara Indonesia saja , akan tetapi di Negara-negara maju termasuk di dalamnya Amerika Serikat.6 Pemanfaatan televisi untuk kegiatan dakwah merupakan sarana yang tepat, karena televisi merupakan media elektronik yang menjangkau seluruh pemirsa (mad’u)nya secara merata dalam satu kegiatan yang dikemas secara rapi dan mad’u tersebut akan mudah menerimanya. Beraneka ragam program acara yang ditayangkan di televisi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan informasi, selain itu pula untuk memberikan kontribusi terhadap kegiatan dakwah Islam di Indonesia. Menayangkan program keagamaan agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat itu tidaklah mudah. Inilah bagian yang terpenting dalam menyusun program keagamaan yang akan disiarkan untuk pemirsa. Bagaimana agar program tersebut tidak monoton sehingga menimbulkan efek bosan kepada pemirsa, maka dibutuhkan perencanaan yang matang agar program menjadi menarik, tampil beda, serta sangat di tunggu-tunggu oleh penonontonnya. Program Damai Indonesiaku adalah salah satu program acara kerohanian bagi umat muslim. Acara ini ditayangkan pada pukul 13:00 WIB sampai dengan jam 15:00 WIB pada setiap akhir pekan yaitu di hari sabtu dan ahad. Program ini

6 Jalaludin Rahmat, Islam Aktual, ( Bandung, Mizan 1992 ), cet ke- 2,h,65 6

ditayangkan pada jam tersebut, karena pada saat itu lah banyak masyarakat Indonesia yang menghabiskan waktu liburnya dirumah, sehingga diharapakan dapat memberikan siraman rohani kepada para penontonnya. Pada program acara Damai Indonesiaku memiliki konsep tersendiri, dimana pada program tersebut setiap episodenya selalu bertempat di masjid yang berbeda-beda dan dengan penceramah yang berbeda-beda sehingga menarik penonton untuk ingin lebih menggali ilmu agamanya. Hal yang menarik dari acara Damai Indonesiaku ini bahwa dalam penyajiannya memiliki sesi tanya jawab antara penonton yang hadir dengan penceramahnya sehingga menimbulkan kesan yang tidak membosankan. Program acara Damai Indonesiaku merupakan sebuah program religi yang sudah lebih dari 11 tahun memberikan motivasi dan ilmu agama kepada para penontonnya, sehingga diharapkan bukan hanya sekedar kepuasan batin yang didapat akan tetapi yang lebih diharapkan adalah kepuasan rohani dari acara tersebut. Beberapa narasumber pada program acara Damai Indonesiaku adalah Ustadz Abdul Somad, KH Arifin Ilham, KH Hasyim Muzadi, KH Anwar Sanusi, Syekh Ali Jaber, Habib Nabiel Al Musawa dan masih banyak yang lainnya. Dalam acara ini narasumber tidak hanya menjalankan fungsinya sebagai komunikator saja, melainkan juga aktif berinteraksi dengan penonton (jama’ah) yang ada disekelilingnya. Demikian juga penonton, mereka juga 7

dituntut pro aktif dalam mengikuti siraman rohani yang disampaikan oleh para narasumber. Bahkan penonton bisa juga menjadi sumber informasi baik pada narasumber maupun para penonton di rumah dan di masjid itu sendiri (tempat terselenggaranya acara) bahkan media. Itu semua dilakukan guna mengkaji lebih dalam tema yang sedang diperbincangkan. Acara Damai Indonesiaku tidak hanya membahas tentang masalah agama saja, akan tetapi acara tersebut selalu mengkaitkan antara masalah social, politik, ekonomi dan budaya dengan masalah agama. Sehingga menimbulkan ketertarikan penonton untuk mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh narasumbernya. Narasumber yang ditayangkan oleh Damai Indonesiaku merupakan para penceramah terkenal dan salah satu pencermah yang terkenal tersebut adalah Syekh Ali Jaber. Beliau merupakan orang asli Arab Saudi yang telah lama menetap di Indonesia sehingga mampu berbahasa Indonesia. Syekh Ali Jaber merupakan penceramah yang sering muncul di acara Damai Indonesiaku pada tahun 2015 sampai saat ini. Banyak yang tertarik dengan pesan-pesan dakwah yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber ketika dia berdakwah. Banyaknya jamaah yang hadir ketika Syekh Ali Jaber mengisi kajian-kajian keislaman di berbagai tempat. Ini membuktikan bahwa Syekh Ali Jaber merupakan tokoh yang 8

berpengaruh terhadap kemajuan Islam dengan latar belakangnya yang sangat religius. Banyak masyarakat yang merasa senang dengan adanya Syekh Ali Jaber, karena menurut mereka Syekh Ali Jaber sangat memberikan pengaruh yang positif. Dari pemaparan di atas, penulis tertarik untuk meneliti yang mengangkat judul skripsi “ Respon Masyarakat Bidara Cina Terhadap Materi Puasa dan Tauhid Syekh Ali Jaber di Damai Indonesiaku”

B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan diatas, maka peneliti membatasi masalah agar ruang lingkup pembahasan pada penelitian ini dapat lebih fokus, jelas, terarah, dan tidak meluas. Peneliti hanya akan menganalisis tentang bagaimana tingkat kepuasaan masyarakat Bidara Cina terhadap materi Puasa dan Tauhid Syekh Ali Jaber pada Damai Indonesiaku di Tv One. Peneliti juga membatasi tentang tema yang disampaikan, yaitu dengan tema Puasa dan Tauhid yang di tayangkan pada tanggal 19 Juni 2015. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 9

a. Bagaimana respon kognitif masyarakat Bidara Cina terhadap materi puasa dan tauhid Syekh Ali Jaber ? b. Bagaimana respon afektif masyarakat Bidara Cina terhadap materi puasa dan tauhid Syekh Ali Jaber ? c. Bagaimana respon konatif masyarakat Bidara Cina terhadap materi puasa dan tauhid Syekh Ali Jaber ?

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui respon kognitif masyarakat Bidara Cina terhadap materi puasa dan tauhid Syekh Ali Jaber. 2. Untuk mengetahui respon afektif masyarakat Bidara Cina terhadap materi puasa dan tauhid Syekh Ali Jaber . 3. Untuk mengetahui respon konatif masyarakat Bidara Cina terhadap materi puasa dan tauhid Syekh Ali Jaber . D. Manfaat Penelitian Sesuai dengan tujuan diatas, maka manfaat penelitian ini adalah : 1) Manfaat Teoritis Memberikan kontribusi dalam memperkaya khasanah keilmuan dalam dunia dakwah serta mengembakan penelitian ilmu dakwah sebagai alat bantu utama pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, khususnya Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 2) Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk menambah wawasan bagi kalangan 10

teoritis dan praktisi pada umumnya terutama bagi para pemilik stasiun televisi swasta khususnya dalam mengemas acara religi yang dapat menarik banyak perhatian khalayak tanpa mengurangi pesan dakwah yang ditujukan kepada masyarakat.

E. Tinjauan Pustaka Setelah penulis amati dan telusuri, baik di perpustakaan utama UIN atau pun di perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan pada akhirnya penulis tidak menemukan pembahasan yang sama, dimana penulis membahas tentang Respon Masyarakat Bidara Cina Terhadap Puasa dan Tauhid Syekh Ali Jaber pada Damai Indonesiaku di TV ONE. Namun ada beberapa skripsi yang memiliki keterkaitan dengan pembahasan apa yang penulis teliti, diantaranya : 1. Motivasi Konsumsi Terhadap Tayangan Reality Show dan Pemenuhan Kebutuhan Informasinya, oleh Imelda Bahcin, NIM : 050904069. Persamaan penelitian Imelda Bachin dengan penelitian ini adalah bahwa sama-sama meneliti tentang kepuasan masyarakat setelah menonton acara yang disajikan oleh televisi. Perbedannya bahwa penelitian Imelda Bachin menggunakan teori uses and gratification dan penelitian ini menggunakan teori stimulus-respon.7

7 Bahcin, Imelda, Show dan Pemenuhan Kebutuhan Informasinya, ( Medan: FISIP, 2009 ). Motivasi Konsumsi Terhadap Tayangan Reality 11

2. Respon IREMA ( Ikatan Remaja Masjid ) Nurul Ikhlas Bogor Terhadap Sinetron Islam KTP, oleh Maulana Yusuf, NIM : 107051002328. Penelitiannya berfokus pada efek yang ditimbulkan setelah menonton tayangan Islam KTP sehingga apakah efek yang ditimbulkannya itu baik atau buruk setelah menonton tayangan tersebut. Sedangkan penelitian saya lebih berfokus pada respon saja tanpa mengetahui efek yang ditimbulkan setelah menonton tayangan di televisi dan kesamaan dengan penelitian saya adalah sama-sama meneliti tentang kepuasan.8 3. Respon Ibu-ibu Majlis Ta’lim Nurul Islam Desa Merak – Tanggerang Terhadap Sinetron Cinta Fitri Season 5, oleh Lailatul Qodriyah, NIM : 105051001860. Persamaan penelitian Lailatul Qodriyah dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan teori stimulus-respon dimana tujuannya yaitu ingin mengetahui respon penonton seteleh menonton sebuah tayangan di televisi. Yang membedakannya adalah bahwa penelitian Lailatul Qodriyah meneliti dampak yang ditimbulkan setelah menonton tayangan televisi sedangkan penelitian ini meneliti tentang respon yang ada pada masyarakat setelah menonton tayangan ditelevisi.9

8 Yusuf, Maulana, Respon IREMA ( Ikatan Remaja Masjid ) Nurul Ikhlas Bogor Terhadap Sinetron Islam KTP, ( Jakarta : FDK, 2011 ). 9 Qodriyah, Lailatul, Respon Ibu-ibu Majlis Ta’lim Nurul Islam Desa Merak – Tanggerang Terhadap Sinetron Cinta Fitri Season 5, ( Jakarta : FDK 2009 ). 12

F. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Setiap karya ilmiah pasti membutuhkan metode dalam mengupas masalah yang terjadi. Masalah dapat ditemukan dikarenakan adanya metode yang tepat atau metode yang dipilih peneliti sesuai dengan masalah yang ada, karena jika metode yang digunakan tidak sesuai maka masalah yang dikupas tidak akan terpecahkan oleh peneliti. Metode itu sendiri berfungsi sebagai landasan menggabungkan masalah, sehingga suatu masalah dapat diuraikan dan dijelaskan sehingga dapat dipahami. Penelitian kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang memandang suatu realitas itu dapat diklasifikasikan, konkret, teramati dan terukur. Hubungan variabelnya bersifat sebab akibat dimana data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik .10 Bentuk penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan (field research), dimana penulis melakukan penelitian langsung kelapangan guna mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penulisan skripsi ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang mana dalam pendekatan ini peneliti akan mendapatkan hasil yang akurat, penggunaan model ini lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan

10 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&D, ( Bandung : Alfabeta 2011 ), h.8. 13

tafsiran kuantitatif yang kokoh dengan desainnya adalah survey. Peneliti ingin melakukan survey serta menyebarkan kuesioner kepada para responden yang bertempat tinggal di Rt 005 Rw 03 Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. Survey adalah metode untuk mendapatkan data yang ada saat dilakukannya penelitian. Data dapat dikumpulkan dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti pengamatan, observasi, survey dan wawancara. Ada 2 macam jenis survey, yaitu survey analitik dan survey deskriptif, namun yang digunakan oleh peneliti adalah survey deskriptif yang mana survey deskriptif menggambarkan hasil yang didapat dalam penelitian. 2. Subjek dan Objek Penelitian a. Objek penelitian ini adalah masyarakat Bidara Cina yang bertempat tinggal di daerah Yayasan milik Syekh Ali Jaber b. Subjek penelitian ini adalah tokoh agama yang datang dari Arab Saudi, namun telah lama berdakwah di Indonesia dan dapat berbahasa Indonesia yang bernama Syekh Ali Jaber.

14

3. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan penelitian selama satu bulan yang dilakukan pada bulan Juni 2019. Dan penelitian ini dilakukan di RT 005 RW 003 Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. Alasan memilih lokasi penelitian tersebut karena warga didaerah tersebut dekat dengan Yayasan milik Syekh Ali Jaber dan warga juga sering datang ke Yayasan tersebut untuk menghadiri pengajian yang diadakan oleh Syekh Ali Jaber dan begitu pula Syekh Ali Jaber berkunjung ke daerah tersebut. 4. Populasi dan Sampel Populasi adalah sekumpulan elemen dan unsur yang menjadi objek penelitian. Populasi bisa berbentuk lembaga, individu, kelompok, dokumen atau konsep. Sehingga objek-objek ini bisa menjadi sumber penelitian.11 Sampel adalah sebagian dari populasi yang dimabil melalui cara-cara tertentu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Dalam penelitian ini populasinya adalah warga Bidara Cina Rt 005 Rw 03 Jatinegara, Jakarta Timur yang berumur diatas 17 tahun berjumlah 165 orang.

11 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008 ), cet. Ke-3, h.99 15

5. Teknik Pengambilan Sample Adapun Metode pengambilan sample dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik sampling ini digunakan pada penelitian-penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian dari pada sifat populasi dalam menentukan sample penelitian. Karena dalam penelitian ini akan meneliti respon warga Bidara Cina mengenai materi puasa dan tauhid Syekh Ali Jaber, maka peneliti akan menjadikan warga Bidara Cina RT 005 RW 03 sebagai sample penelitian. Hal ini berangkat dari asumsi bahwa warga Bidara Cina RT 005 RW 03 adalah orang yang lebih banyak tahu mengenai tentang Syekh Ali Jaber terhadap lingkungan disekitarnya. Untuk mengetahui jumlah sample yang digunakan, maka peneliti menggunakan rumus slovin dengan sampling error 10%. pada rumus slovin dijelaskan bahwa untuk mencapai keakuratan data, maka pengambilan sample dari populasi dalam sebuah penelitian batas sampling errornya antara 1%-10%. Jadi dari jumlah 165 warga Bidara Cina Rt 005 Rw 03 yang berumur diatas 17 tahun, peneliti mengambil sample warga dengan sampling error 10%, sehingga didapat 62 sample. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut : n= N 1+Ne2

16

Keterangan n= Ukuran Sample N= Ukuran Populasi e= Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample yang dapat ditolerir, kemudian e ini di kuadratkan. 12 165 1+ ( 165 x 10/100 )2 165 1 + ( 165 x 0,1 )2 165 1 + ( 165 x 0,01 )

165 1 + 1,65 165 = 62,264 = 62 orang 2,65

Dari perhitungan rumus slovin maka diperolehlah jumlah sample penelitian yang akan digunakan, yaitu berjumlah 62 responden.

12 Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006),cet ke-1, h.160 17

6. Tahapan Penelitian a. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data ini dilakukan, yaitu : 1) Observasi Peneliti akan mengobservasi para pengkonsumsi acara Damai Indonesiaku. 2) Angket/ Kuesioner Pembagian angket akan diberikan kepada responden yang bertempat tinggal di daerah Kelurahan Balimester. 3) Dokumentasi Dokumen yang dibutuhkan untuk pengumpulan data diambil dari youtube yang di transkip isi ceramah Syekh Ali Jaber sebagai bahan pelengkap dalam penulisan skripsi ini. b. Pengolahan Data Langkah selanjutnya adalah mengolah hasil temuan atau data, melalui proses meninjau kembali berkas-berkas data yang telah terkumpul. Data yang diperoleh yaitu dari observasi, angket, wawancara, serta dokumentasi berupa transkip ceramah. Data yang diperoleh akan dideskripsikan secara kongkret dengan didukung oleh beberapa hasil temuan studi pustaka yang kemudian dianalisis. c. Teknik Analisis Data Teknik data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik analisis data kuantitatif. Teknik 18

analisis data kuantitatif yaitu suatu metode analisis yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan data berwujud angka. Untuk mengetahui bagaimana distribusi frekuensi pada suatu data, maka peneliti menggunakan rumus : N = fx x 100% N Keterangan : N = Jumlah kejadian Fx = Frekuensi Individu Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan skala likert dengan ketentuan untuk pernyataan positif diberi skor sebagaimana berikut : 1. Sangat Setuju ( SS ) diberi skor 4. 2. Setuju ( S ) diberi skor 3. 3. Tidak Setuju ( TS ) diberi skor 2. 4. Sangat Tidak Setuju ( STS ) diberi skor 1. Adapun nilai negatif diberikan skor sebagaimana berikut : 1. Sangat Setuju ( SS ) diberi skor 1. 2. Setuju ( S ) diberi skor 2. 3. Tidak Setuju ( TS ) diberi skor 3. 4. Sangat Tidak Setuju ( STS ) diberi skor 4. Mean adalah nilai tengah atau kecenderungan tengah yang memberikan gambaran umum dari suatu segi pengamatan, analisis rata-rata digunakan 19

untuk menentukan kategori dari setiap skala. Rumus dari mean tersebut adalah : N = ∑ n Keterangan : N = Rata-rata ∑ = Pengamatan n = Jumlah pengamatan

Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur, dalam penelitian ini uji validitas dilakukan kepada kuesioner atau pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, Rumus dari validitas tersebut adalah : = ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑ Untuk mengetahui ketepatan atau kelayakan alat pengukur serta kesesuaiannya, maka di bawah ini penulis melakukan pengujian alat ukur dengan cara menguji setiap butir pertanyaan dengan menggunakan Korelasi Product Moment 13 untuk mendapatkan data atau alat pengukuran yang tepat dan sesuai. Berikut merupakan hasil dari pengujian instruments atau alat berupa angket yang telah dilakukan oleh penulis.

13 Masri Singarimbun, Metode Peneloitian Survei, ( Jakarta, PT. Pustaka LP3ES, 1995 ) 20

Tabel 1 Pengujian Validitas

2 2 X X Y X.Y Y 16 4 90 360 8100 16 4 93 372 8649 16 4 80 320 6400 9 3 78 234 6084 9 3 78 234 6084 9 3 86 258 7396 9 3 70 210 4900 16 4 98 392 9604 4 2 82 164 6724 9 3 84 252 7056 9 3 94 282 8836 9 3 75 225 5625 16 4 77 308 5929 16 4 96 384 9216 16 4 93 372 8649 16 4 90 360 8100 16 4 84 336 7056 9 3 87 261 7569 9 3 82 246 6724 16 4 89 356 7921 9 3 88 264 7744 9 3 93 279 8649 16 4 84 336 7056 9 3 82 246 6724 9 3 89 267 7921 9 3 91 273 8281 16 4 87 348 7569 9 3 88 264 7744 9 3 87 261 7569 9 3 83 249 6889 9 3 78 234 6084 21

9 3 78 234 6084 9 3 86 258 7396 9 3 70 210 4900 16 4 98 392 9604 4 2 82 164 6724 9 3 84 252 7056 9 3 94 282 8836 9 3 75 225 5625 16 4 77 308 5929 16 4 96 384 9216 16 4 93 372 8649 16 4 90 360 8100 16 4 84 336 7056 16 4 89 356 7921 9 3 88 264 7744 9 3 93 279 8649 16 4 84 336 7056 9 3 82 246 6724 16 4 90 360 8100 16 4 93 372 8649 16 4 80 320 6400 9 3 78 234 6084 9 3 78 234 6084 9 3 86 258 7396 9 3 70 210 4900 16 4 98 392 9604 4 2 82 164 6724 9 3 84 252 7056 9 3 94 282 8836 16 4 93 372 8649 16 4 90 360 8100 ∑725 ∑209 ∑5315 ∑18015 ∑458703 Keterangan : X : Jumlah skors pertanyaan Y : Jumlah skors responden 22

r hitung = = ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑ = ( 62 x 18015 ) – ( 209 x 5315 ) [ ( 62 x 725 ) – ( 209 x 209 )].[( 62 x 458703 )-( 5315 x 5315 )] = 0, 3922 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Kolerasi Pruduct Moment , penulis menemukan hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel 2 Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Respon Kognitif No r Hitung Pertanyaan 1 0,39 2 0,47 3 0,40 4 0,36 5 0,44 6 0,40 7 0,63 8 0,24 9 0,37 10 0,24 11 0,31 12 0,41 13 0,35

Tabel 3 Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Respon Afektif No r Hitung Pertanyaan 14 0,33 23

15 0,22 16 0,33 17 0,75 18 0,36

19 0,28 20 0,36 21 0,59

Tabel 4 Hasil Pengujian Validitas Kuesioner Respon Konatif No r Hitung Pertanyaan 22 0,38 23 0,66 24 0,28 25 0,28 26 0,26

Dari hasil perhitungan r di atas dicocokan dengan ukuran kekuatan hubungan berdasarkan

koefisien asosiasi, yakni : Kurang dari 0,24 : Hubungan rendah sekali, tidak valid Lebih dari 0,24 : Hubungan sangat tinggi, valid

Dari table di atas, setelah penulis melakukan pengujian validitas dan reliabilitas sesuai dengan ketentuan rumus validitas, maka didapatkan item yang valid dan realibel yang berjumlah 26 item pertanyaan menunjukan bahwa semua item kuesioner yang di buat oleh penulis dapat dinyatakan valid dan realibel.

24

G. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Pada bab ini memaparkan latar belakang masalah

,batasan masalah dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Kajian Teori Bab ini membahas tentang teori stimulus-respon dan juga menjelaskan efek media serta makna dan manfaat puasa BAB III Profil Syekh Ali Jaber Bab ini berisi profil, latar belakang keluarga dan pendidikan dari seorang tokoh Agama yang bernama Syekh Ali Jaber. BAB IV Temuan Data dan Analisis Bab ini merupakan bab yang membahas bagaimana peneliti menganalisa hasil temuan yang ada dilapangan menggunakan analisis skala likert kognitif,afektif dan konatif serta penghitungan chi- square. BAB V Penutup Bab ini adalah bab terakhir yang berisikan mengenai kesimpulan dan saran penulis. BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Respon 1. Pengertian Respon Respon berasal dari kata response yang berarti jawaban, balasan atau tanggapan (reaction).1 Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer disebutkan bahwa respon adalah tanggapan atau reaksi.2 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, respon adalah tanggapan, reaksi, jawaban, terhadap suatu gejala, atau peristiwa yang terjadi. Selanjutnya menurut kamus besar ilmu pengetahuan dijelaskan bahwa respon adalah reaksi psikologi metabolic terhadap tibanya suatu rangsangan.3 Penjelasan mengenai tentang makna respon dari dua kamus besar diatas tidak jauh berbeda antara makna yang satu dengan makna yang lainnya, dimana dalam kamus tersebut memiliki arti makna yang sama akan tetapi kalimatnya berbeda. Jika berbicara tentang teori respon maka berbicara pula tentang efek media massa, seperti yang dikatakan oleh Donal K Robert ( Schrma dan Robert, 1977:359 ) yang dikutip oleh Jalaludin Rahmat dalam bukunya

1 Jhon Echlos & Hasan Shadily, Kamus Besar Bahasa Inggris Indonesia, ( Jakarta: Gramedia, 2003). 2 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3¸ (Jakarta: Balai Pustaka, 2002). 3 Save D. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta : Balai Pustaka, 1996), h.838

25 26

Psikolog Komunikasi, ada yang beranggapan bahwa efek hanyalah perubahan prilaku manusia setelah diterpa pesan media.4 Terpaan pesan media hanya akan berpengaruh terhadap perubahan prilaku manusia, jika media dapat merubah prilaku manusia maka terpaannya bersifat besar. Media sangat memberikaan pengaruh yang besar terhadap perubahan sifat manusia, karena semakin baik pesan media tersebut maka akan semakin banyak orang yang menikmatinya sesuai dengan kebutuhan manusia itu sendiri. Menurut Hunt, orang dewasa mempunyai sejumlah besar unit untuk memproses informasi. Unit-unit ini dibuat khusus untuk menangani representasi fenomenal dari keadaan di luar yang ada dalam diri seorang individual ( internal environment ). Lingkungan internal ini dapat digunakan untuk memperkirakan peristiwa- peristiwa yang terjadi di luar. Proses yang berlangsung secara rutin inilah yang oleh Hunt dinamakan respon. 5 Semua proses atau tindakan yang sering dilakukan secara berulang-ulang kemudian terjadi sebuah peristiwa maka dia akan merespon apa yang sedang terjadi di luar. Respon adalah setiap kegiatan yang ditimbulkan oleh stimulus (perangsang).6 Seseorang tidak akan

4 Jalaludin Rahmat, Psikolog Komunikasi, ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004 ),h,128. 5 Dr. SarlitoWirawan Sarwono, Teori-teori Psikologi Sosial, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005),h,87. 6 Agus Sijanto, Psikologi Umum, (Jakarta: Bumi Aksara,2004),h.78 27

melakukan sebuah kegiatan ataupun sebuah tindakan jika ia tidak memiliki rangsangan terhadap apa yang ia nikmati. Secara umum tanggapan dapat diartikan sebagai ingatan dari pengamatan sedalam mana objek telah diamati, tidak lagi pengamatan tersebut berada dalam ruang pengamatan (sudah diamati) maka hanya kesanlah yang tertinggal, peristiwa itu disebut respon atau tanggapan. 7 Setelah kita mengamati suatu pengamatan yang kemudian kita mengingatnya secara terus-menerus dan apabila ingatan kita hilang akan pengamatan tersebut maka itu tidak bisa di katakan sebagai tanggapan. Istilah respon dalam komunikasi adalah kegiatan komunikasi yang diharapkan mempunyai hasil atau efek. Suatu kegiatan komunikasi tersebut memberikan efek berupa respon dari komunikasi terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Hal inilah yang nantinya dapat menimbulkan respon yang dibedakan menjadi tiga bagian oleh Steven M. Chaffe, yaitu : a. Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi seseorang mengenai seseuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap yang dipahami atau di persepsi oleh khalayak. b. Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai seseoarng terhadap

7 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: Reneke Cipta, 1992,cet ke- 3),h.64 28

sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap sesuatu. c. Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan prilaku nyata yang meliputi tindakan atau kebiasaan.

Kesimpulannya adalah respon itu terbentuk dari proses rangsangan atau pemberian aksi atau sebab yang berujung pada hasil reaksi dan akibat dari proses rangsangan. Respon akan muncul dari penerimaan pesan setelah terjadinya serangkaian komunikasi. Ahmad Subandi mengemukakan “respon dengan istilah feedback (umpan balik) yang memiliki peranan atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi. 8 2. Proses Terjadinya Stimulus-Respon Teori stimulus-respon beranggapan bahwa media massa memiliki efek langsung yang dapat mempengaruhi individu sebagai audience (penontong/pendengar). Teori stimulus-respon atau juga disebut teori S-R (stimulus-respon) ini berasal dari psikologi yang muncul antara tahun 1930 sampai dengan tahun 1940. Teori ini menjadi teori komunikasi karena objek antara psikologi dan komunikasi adalah sama, yaitu dimana objek kedua- duanya adalah manusia yang meliputi komponen- komponen sikap, opini, prilaku, kognisi, afeksi dan konasi.

8 Subandi Ahmad, Psikologi Sosial, (Jakarta: Bulan Bintang,1982),h.34 29

Menurut stimulus-respon efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Unsur- unsur dalam teori ini adalah : a. Pesan (stimulus) (S) b. Komunikan (organisem) (O) c. Efek (respon) (R) Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how” bukan “what”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to change the attitude. Bagaimana mengubah sikap komunikan. Prof Dr. Mar’at dalam bukunya “sikap manusia, perubahan serta pengukurannya” mengutip penadapat Hovland, Janis dan Kelly yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu : a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Komunikan akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. 30

Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk merubah sikap. Respon merupakan timbal balik dari apa yang dikomunikasikan terhadap orang-orang yang terlibat proses komunikasi. Komunikasi menampakan jalinan sistem yang utuh dan signifikan, sehingga proses komunikasi hanya akan berjalan dengan efektif dan efisien apabila unsur-unsur di dalamnya terdapat keteraturan. 3. Faktor Terbentuknya Respon Tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi jika terpenuhi faktor penyebabnya. Pada proses awal individu mengadakan tanggapan tidak hanya dari stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar. Tidak semua stimulus itu mendapat respon individu, sebab individu melakukan terhadap stimulus yang sesuai dan menarik dirinya. Dengan demikian maka individu selain tergantung pada stimulus juga tergantung pada keadaan individu itu sendiri. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya sebuah respon, yaitu : a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri manusia itu sendiri dari 2 unsur, yaitu unsur rohani dan jasmani. Maka seseorang yang mengadakan tanggapan terhadap sesuatu stimulus maka akan tetap dipengaruhi oleh eksistensi 2 faktor tersebut. 31

Apabila satu unsur itu terganggung maka akan menghasilkan sebuah tanggpan. Unsur jasmani meliputi keberadaan, keutuhan dan cara kerja alat indera, urat syaraf dan bagian-bagian dari otak. Sedangkan unsur-unsur psikologi meliputi perasaan, akal, jiwa, fantasi, mental pikiran, motivasi dan sebagainya. b. Faktor Eksternal Faktor Eksternal adalah faktor yang berada pada lingkungan. Menurut Bimo Walgianto dalam bukunya “pengantar psikologi umum” menyatakan bahwa faktor psikis berhubungan dengan objek menimbulkan stimulus dan stimulus akan mengenai alat indera.9 Manusia adalah salah satu makhluk Allah SWT yang paling sempurna yang diberikan akal, pikiran dan alat indera, maka dari itu manusia akan terus menerus menggali kebutuhan yang sesuai dengan keinginannya. Semakin tinggi tingkat keinginannya maka akan semakin tinggi daya pikiran yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan kemajuan zaman yang semakin lama semakin canggih.

9 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (: UGM,1996),h.55 32

B. Materi Dakwah 1. Pengertian Materi Dakwah Islam merupakan agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarkan dan menysyi’arkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam. Kemajuan IPTEK telah membawa banyak perubahan bagi masyarakat, baik cara berfikir, sikap, maupun tingkah laku. Segala persoalan kemasyarakatan yang semakin rumit dan kompleks merupakan masalah yang harus dihadapi dan dibatasi oleh para pendukung dan pelaksana dakwah.10 Karena tujuan utama dakwah adalah untuk mengajak mad’u ( obyek dakwah ) kejalan yang benar, yang di ridhai Allah. Maka materi dakwah harus bersumber dari sumber pokok ajaran Islam, yakni al- qur’an dan al-Hadist. Namun, karena luasnya materi dari kedua sumber tersebut, maka perlu adanya pembatasan yang disesuaikan dengan kondisi mad’u.11 Setiap pendakwah harus memiliki batas-batasan tertentu dalam memilih materi apa yang akan diberikan dan kepada siapa materi tersebut disampaikan sehingga pesan dakwahnya pun akan teraplikasikan.

10 Abdul Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam,(Jakarta : Bulan Bintang,1997),h.1 11 Agus Wahyu Triatmo,dkk, Dakwah Islam Antara Normatif dan Kontektual, (Semarang: Fakda IAIN Walisongo,2001),h.13 33

Materi dakwah adalah memuat pesan-pesan dakwah dalam Islam atau segala sesuatu yang harus disampaikan subjek kepada objek dakwah yaitu keseluruhan ajaran Islam yang ada di dalam Kitabullah maupun Sunnah Rasul. Pesan-pesan dakwah yang disampaikan kepada objek adalah pesan dakwah yang berisi ajaran Islam. 12 Materi yang disampaikan oleh seoarang da’I harus cocok dengan bidang keahliannya, juga harus cocok dengan metode dan media serta objek dakwahnya. Dalam hal ini, yang menjadi maddah (materi) dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri.13

2. Sumber Materi Dakwah Keseluruhan materi dakwah, pada hakikatnya bersumber dari dua sumber, yaitu : al-Qur’an dan al- Hadist. Menurut Hasby al-Shiddiqiy “al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan atau di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan membacanya merupakan suatu ibadah. Sedangkan al-Hadist adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir), dan sebagainya.14

12 Syamsul Munir, Materi Dakwah, (Jakarta : Rosdakarya, 2009),h.88 13 H.M. Yunan Yusuf, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana,2006),h.26 14 T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al- Qur’an/Tafsir, (Jakarta: Bulan Bintang,1972),h.17 34

Secara khusus, al-Qur’an menjadi nama bagi sebuah kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan sebutan al-Qur’an tidak terbatas pada sebuah kitab dengan seluruh kandungannya, tapi juga bagian ayat- ayatnya juga dinisbahkan kepadanya. Misalnya jika salah seorang mendengarkan orang yang sedang membacakan satu ayat al-Qur’an, maka dibenarkan mengatakan bahwa si pembaca itu membaca al-Qur’an. 15 Hadist atau al-Hadist menurut bahasa aj-Jadid yang artinya sesuatu yang baru – lawan dari al-Qadim (lama) – artinya menunjukan kepada waktu yang dekat atau waktu yang singkat seperti (orang yang baru masuk/memeluk agama Islam). Hadist juga sering disebut dengan al-Khabar yang berarti berita, yaitu sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain. Secara umum fungsi hadist adalah untuk menjelaskan makna kandungan al-Qur’an yang sangat dalam dan global atau lil-bayan (menjelaskan). 16 Agama Islam adalah agama yang menganut ajaran kitab Allah, yakni al-Qur’an dan ajaran Rasulullah SAW yakni al-Hadist. Dimana keduanya merupakan pedoman utama dalam ajaran agama Islam. Oleh karenanya,

15 Ibid, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an/Tafsir, (Jakarta: Bulan Bintang,1972),h.17 16 Munzier Suparta, Ilmu Hadist, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993),h.1-2 35

materi dakwah Islam tidak dapat dipisahkan dari kedua sumber pedoman tersebut. Jika kedua pedoman tersebut tidak dapat dijalankan maka ajarannya tersebut bukan asli dari ajaran Islam melainkan ajaran non Islam. 3. Macam-macam Materi Dakwah Secara umum, materi dakwah diklasifikasikan menjadi empat masalah pokok, yaitu :17 a. Masalah Aqidah (keimanan) Aspek aqidah adalah yang akan membentuk moral (akhlak) manusia. Oleh karena itu, yang pertama kali dijadikan materi dalam dakwah Islam adalah masalah aqidah (keimanan) Ciri-ciri yang membedakan aqidah dengan kepercayaan agama lain, yaitu : 1) Keterbukaan melalui persaksian (syahadat) 2) Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan bahwa Allah adalah Tuhan seluruh alam. 3) Ketahanan antara iman dan Islam atau antara iman dan amal perbuatan. Orang yang memiliki iman yang benar (hakiki) akan cendrung untuk berbuat baik dan akan menjauhi perbuatan jahat, karena perbuatan jahat akan berkonsekuesi pada hal-hal yang buruk. Iman inilah yang berkaitan dengan dakwah Islam dimana

17 H.M Yunan Yusuf, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006),h.24 36

amar ma’ruf nahi mungkar dikembangkan yang kemudian menjadi tujuan utama dari suatu proses dakwah. 18 b. Masalah Syari’ah Materi dakwah yang bersifat syari’ah ini sangat luas dan mengikat seluruh umat Islam. Disamping mengandung dan mencakup kemaslahatan social dan moral, materi dakwah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang benar dan kejadian secara cermat terhadap hujjah atau dalil-dalil dalam melihat persoalan pembaruan, sehingga umat tidak terperosok kedalam kejelakan, karena yang diinginkan dalam dakwah adalah kebaikan.19 c. Masalah Muamalah Islam merupakan agama yang menekankan urusan muamalah lebih besar porsinya dari pada urusan ibadah. Ibadah dalam muamalah disini diartikan sebagai ibadah yang mencakup hubungan dengan Allah dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT. d. Masalah Akhlaq Secara etimologis, kata akhlaq berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai dan tingkah laku atau ta’biat atau kondisi tempratur batin yang mempengaruhi prilaku manusia.

18 Ibid, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006),h.26 19 Ibid, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana,2006),h.26 37

Beradasarkan pengertian ini, maka ajaran akhlaq dalam Islam pada dasarnya meliputi kualitas perbuatan manusia yang merupakan ekspresi dari kondisi kejiwaannya. Islam mengajarkan kepada manusia agar berbuat baik dengan ukuran yang bersumber dari Allah SWT. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa apa yang menjadi sifat Allah SWT, pasti dinilai baik oleh manusia sehingga harus dipraktikkan dalam prilaku sehari-hari.20 4. Teori Menyusun Dakwah Menurut Hamzah D. Uno, dalam menyusun pesan baik itu materi belajar ataupun berdakwah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Adanya kesesuaian materi dengan tujuan yang akan dicapai dalam berdakwah. Dengan adanya kesesuaian antara materi pesan dakwah dengan tujuan dakwah maka aktivitas berdakwah akan berjalan sesuai dengan harapan yang diinginkan. b. Adanya kesesuaian antara materi dakwah dengan kondisi sosio cultural masyarakat yang ada. Ketika materi pesan dakwah sesuai dengan kondisi social dan kebudayaan masyarakat setempat, maka pastinya dakwah akan mudah diterima oleh masyarakat.

20 Ibid, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana,2006),h.27 38

c. Materi pesan dakwah harus dibuat secara berurutan dan sistematis. d. Dalam menyusun pesan, hal-hal yang penting diberi tanda-tanda khusus bisa berupa pewarnaan atau dicetak miring.21

C. Puasa dan Tauhid 1. Pengertian Puasa Menurut bahasa syiam, puasa berarti “ menahan dari sesuatu”. Menurut syara ialah : “ menahan diri dari segala perbuatan yang membatalkan puasa seperti makan, minum dan bersenggama dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, karena perintah Allah SWT semata-mata, dengan disertai niat syarat-syarat tertentu. 22 Sedangkan menurut Imam Barakat Abdullah Ba’lawiy Al-Hadad menyebutkan bahwa puasa itu memiliki ruh ( jiwa ) dan bentuk. Bentuk dari puasa adalah menahan diri dari makan, minum, bersetubuh ( dengan istri ) mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan suatu niat ( ibadah ). Sedangkan jiwa/ruh dari puasa ini adalah menahan diri dari melakukan perbuatan dosa dan hal-hal haram lainnya, dan sebaliknya melakukan amalan-amalan fardhu ( wajib ). Dengan demikian, orang berpuasa dari makan,

21 Hamzah B. Uno, Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),h.98 22 M. Baghir al-Habsy, Fiqih Praktis, ( Bandung : Mizan, 1999), Cet ke-I, h.341 39

minum dan bersetubuh di siang hari tetapi tidak menahan diri dari perbuatan dosa dan hal-hal haram lainnya, baik perkataan maupun perbuatan, maka ia hanya akan mendapat rasa haus dan lapar semata.23 Ketentuan yang mewajibkan puasa ialah firman Allah SWT. ٰٰٓيـاَ ُّي َها الَّ ِذۡي َن ٰا َم ُنۡوا ُك ِت َب َع َلۡي ُکُم َالصِّي ُام َک َما ُك ِت َب َع َلى الَّ ِذۡي َن ِم ۡن َقۡبلِ ۡکُم َل َعلَّ ُك ۡم َت َّت ُقۡو َن Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu menjadi orang-orang bertaqwa (QS. Al-Baqarah, ayat 183 ).

2. Hikmah Puasa Meskipun di dalam salah satu hadist qudsi dinyatakan bahwa puasa untuk Allah SWT dan Dia sendiri yang akan membalasnya, karena puasa merupakan ibadah yang bersifat mahdhah ( langsung kepada Allah SWT ) dan ghairu ma’qulatil ma’na ( supra-rasional ) artinya tidak dapat dicerna dengan akal. Akan tetapi, hal tersebut tidak berarti bahwa puasa itu tidak memiliki hikmah, manfaat, dan faedah bagi pelakunya. Orang-orang beriman diwajibkan berpuasa dan dianjurkan puasa sunnat lantaran puasa ini memberikan pengaruh dan hikmah untuk meningkatkan nilai-nilai manusia dan mempertinggi mutunya, yang

23 al-Habsyi, Fiqih Praktis, h.342 40

meliputi aspek: ruhaniah (kejiawaan), ijtimaiyah (sosial), dan shihiyah ( kesehatan ). 24 a. Aspek Kejiwaan Dalam Aspek ruhaniyah ( kejiwaan ) ini, puasa memberikan bagi pelakunya, antara lain. 1.) Puasa melatih pelakunya untuk memiliki watak dan akhlak yang mulia serta menanamkan sifat- sifat kepribadian yang luhur, seperti amanah, jujur dan dapat dipercaya serta membiasakan diri takut kepada Allah SWT baik di saat sendiri maupun saat beramai-ramai karena tidak ada yang mengawasi orang yang berpuasa kecuali kepada Allah SWT. 2.) Puasa membiasakan pelakunya untuk bersikap sabar, tahan penderitaan, serta melatih jiwa dan membantu pengendaliannya hingga ia memiliki sikap taqwa. b. Aspek Sosial Dalam aspek social ini, puasa memberikan kepada pelakunya beberapa manfaat di antaranya : 1.) Puasa membiasakan umat (pelakunya) untuk berdisiplin dan bersatu-padu, cinta keadilan dan persamaan antar sesame. Puasa juga membentuk sifat kasih dan ihsan pada orang-orang mukmin, hingga masyarakat terjaga dari kejahatan dan

24 Drs. Dedi Junaedi, Pedoman Puasa Tuntunan dan Permasalahannya, (Akademika Pressindo, 2004 ), h. 11-15. 41

kerusakan karena telah tercipta solidaritas yang tinggi dan ukhuwah yang berdasarkan pada iman di antara mereka. 2.) Puasa memberikan pengalaman langsung tentang keadaan dan penderitaan yang dialami oleh kaum fakir miskin atau mereka yang menderita musibah kelaparan dan sebagainya.

c. Aspek Kesehatan Fisik Dalam aspek ini, puasa dapat memberikan manfaat bagi pelakunya, antara lain bahwa puasa dapat membersihkan perut ( usus ) dan memperbaiki pencernaan serta membersihkan badan dari kotoran yang merusak ( lemak ). Rasulullah SAW pernah bersabda “Puasalah kalian, supaya kalian hidup sehat. “( HR Ibnu Sunniy dan Abu Nuaim ).

3. Pengertian Tauhid Kata tauhid berasal dari kata-kata wahhada, yuwahhidu, tauhidan yang artinya mengesakan, menyatukan. Jadi, tauhid adalah suatu agama yang mengesakan Allah SWT. 25 Arti kata tauhid adalah mengesakan, yang dimaksud dengan mengesakan Allah SWT adalah dzat-Nya, sifat-Nya, asma’-Nya dan af’al- Nya.

25 Amin Rais, Tauhid Sosial Formula Menggempur Kesenjangan, (Mizan : Bandung, 1998 ) h.36 42

4. Manfaat Tauhid Tauhid merupakan suatu keyakinan terhadap keesaan Allah SWT dan tidak menyekutukannya sehingga tauhid yang di hasilkannya menjadi tauhid yang bersih. Ketika tauhid itu hilang dalam diri kita maka bisa di pastikan keadaan iman kita sedang turun, karena pada hakikatnya iman itu kadang naik dan terkadang turun. Saat tauhid tertanam dalam diri kita, maka yang kita utamakan hanya kepentingan terhadap Allah SWT dari pada kepentingan yang lain. Dalam tauhid terdapat Islam, Iman dan Ihsan yang merupakan bagian dari tauhid. َ َر ُّب َّالس َم َاو ِات َو ْاْل ْر ِض َو َما َب ْي َن َهُما َف ْاع ْبُدهُ َو ْاص َط ِب ْر

لِ ِع َب ِادَت ِه َه ْل َت ْع َل ُم َلهُ َس ِم ّيا

“Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (Maryam: 65). BAB III BIOGRAFI SYEKH ALI JABER

A. Latar Belakang Keluarga Syekh Ali Jaber memiliki nama asli yaitu Ali Saleh Mohammed Ali Jaber yang memiliki gelar Syekh. Gelarnya didapat karena Ali Jaber merupakan salah satu imam masjid di Masjid Nabawi serta guru tahfiz qur’an di Masjid Nabawi.1 Syekh Ali Jaber lahir pada tanggal 3 Shafar 1396 H/ 3 Februari 1976 M. Syekh Ali Jaber lahir di kota suci yaitu Madinah Munawarah Saudi Arabia. Sejak kecil Syekh Ali Jaber telah menekuni membaca al-qur’an. Ayahnyalah yang awalnya memotivasi Syekh Ali Jaber untuk belajar al-qur’an. Dalam mendidik Syekh Ali Jaber untuk masalah agama, khususnya al-qur’an dan sholat ayahnya sangat keras memberikan pendidikannya kepada Syekh Ali Jaber, bahkan tidak segan-segan ayah Syekh Ali Jaber memukul bila Syekh Ali Jaber saat kecil tidak melaksanakan sholat. Syekh Ali Jaber memiliki masjid besar di Madinah yang digunakan untuk syiar Islam. Syekh Ali Jaber merupakan anak pertama dari dua belas bersaudara, Syekh Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam. Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama kelamaan Syekh Ali Jaber

1 http://www.masuk-islam.com /mengenal Syekh Ali Jaber/ (Diakses tanggal 15 Juni 2019)

43 44

menyadari bahwa itu merupakan suatu kebutuhan yang harus ia ambil.2 Tidak mengherankan, di usianya yang masih cukup dibilang muda bahwa Syekh Ali Jaber telah mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an 30 Juz saat usia sebelas tahun. Setelah Syekh Ali Jaber mengkhatamkan hafalan Al-Qur’annya ia mulai melakukan dakwah dengan mengajarkan ayat-ayat Allah SWT di masjid yang ia miliki. Dari masjid yang di miliki oleh Syekh Ali Jaber, ia melakukan dakwahnya ke masjid-masjid lainnya. Selama di Madinah, Syekh Ali Jaber juga aktif sebagai guru tahfizh Al- Qur’an di Masjid Nabawi serta Syekh Ali Jaber di tunjuk menjadi imam shalat di salah satu masjid kota Madinah. Syekh Ali Jaber melebarkan sayap dakwahnya di tahun 2008 hingga ke Indonesia. Pada saat itulah Syekh Ali Jaber menikahi seorang gadis shalihah yang berasal dari Lombok Indonesia. Gadis asli Lombok tersebut bernama Umi Nadia dan Umi Nadia merupakan salah seorang warga Indonesia yang telah lama menetap di kota Madinah. Syekh Ali Jaber di karuniai seorang putra yang ia berinama Hasan. Jadi Hasan adalah putra dengan ayah Syekh Ali Jaber dan ibu nya bernama Umi Nadia. Pada saat ini Syekh Ali Jaber dan istrinya menetap di Pondok Bambu Jakarta Timur. Pada tahun 2008 Syekh Ali Jaber memilih untuk berdakwah di Indonesia. Pada saat itu Syekh Ali Jaber

2 http://www.masuk-islam.com /mengenal Syekh Ali Jaber/ (Diakses tanggal 15 Juni 2019) 45

melaksanakan ibadah shalat maghrib di Masjid Sunda Kelapa Jakarta Pusat. Setelah selesai melaksanakan shlata maghrib ada salah seorang pengurus masjid memintanya untuk untuk menjadi imam Shalat Tarawih di Masjid Sunda kelapa. Pengurus Masjid Sunda Kelapa meminta kepada Syekh Ali Jaber untuk menjadi imam Shalat Tarawih, karena pada saat itu akan segera memasuki bulan suci ramadhan. Maka sejak itulah Syekh Ali Jaber terus mendapat kepercayaan masyarakat di sejumlah tempat di Indonesia. Demi mununjang komunikasinya dalam berdakwah, ia pun mulai belajar bahasa Indonesia dan akhirnya ia sanggup berbicara bahasa Indonesia dengan lancar. Sehingga dengan lancranya Syekh Ali Jaber berbahasa Indonesia memudahkan para jama’ahnya menerima ceramah yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber.3

B. Latar Belakang pendidikan Syekh Ali Jaber memiliki riwayat pendidikan yang panjang. Syekh Ali Jaber menempuh pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah dan menamatkannya pada tahun 1410 Hijriah atau pada tahun 1989 Masehi. Kemudian setelah Syekh Ali Jaber lulus dari Madrasah Ibtidaiyah, ia melanjutkannya pendidikannya ke tingkatan yang lebih tinggi, yaitu Madrasah Tsanawiyah. Syekh Ali Jaber menyelesaikan pendidikannya Tsanawiyahnya pada tahun 1992 Masehi.

3 http://www.masuk-islam.com /mengenal Syekh Ali Jaber/ ( Diakses tanggal 15 Juni 2019 ) 46

Setelah lulus dari Madrasah Tsanawiyah, Syekh Ali Jaber melanjutkan kembali pendidikannya ke tingkatan yang lebih tinggi lagi dari Tsanawiyah menuju Aliyah. Ia menyelesaikan pendidikan Aliyahnya pada tahun 1995 Masehi. Setelah lulus dari pendidikannya di Aliyah Syekh Ali Jaber memutuskan untuk memperdalam ilmu-ilmu Al- Qur’an di Masjid Nabawi kota Madinah pada tahun 1997 Masehi hingg saat ini.4 Memang kultur pendidikan di keluarga Syekh Ali Jaber sangat keras. Syekh Ali Jaber bercerita bahwa ayahnya adalah seorang yang sangat keras dalam masalah ilmu agama dan terutama pada ibadah shalat. Ayah Syekh Ali Jaber selalu memberikan motivasi-motivasi yang membangun jiwa untuk senantiasa mempelajari Al-Qur’an, karena menurut ayah Syekh Ali Jaber bahwa di dalam Al-Qur’an sangat banyak sekali ilmu, baik itu ilmu agama maupun ilmu yang lainnya.5 Dalam pendalaman ilmu-ilmu Al-Qur’an di Madinah, Syekh Ali Jaber banyak berguru kepada para orang-orang yang memiliki ilmu agama yang cukup banyak. Saat itu Syekh Ali Jaber berguru kepada Syekh Abdul Bari’as Subaity yang merupakan imam Masjid Nabawi. Selain Syekh Abdul Bari’as Subaity, Syekh Ali Jaber memiliki guru lainnya yang bernama Syekh Khalilul

4 https://profilbiodataustadz.blogspot.co.id/Profil, Biodata dan Biografi Lengkap Syekh Ali Jaber/ (Diakses tanggal 15 Juni 2019) 5 https://profilbiodataustadz.blogspot.co.id/Profil, Biodata dan Biografi Lengkap Syekh Ali Jaber/ (Diakses tanggal 15 Juni 2019) 47

Rahman. Syekh Khalilul Rahman merupakan ulama Al- Qur’an di Madinah dan ahli Qiraat. Syekh Ali Jaber juga berguru kepada Syekh Prof. Dr.

Abdul Azis Al Qari. Ia adalah ketua Majelis Ulama Percetakan Al-Qur’an Madinah dan imam Masjid Quba. Ada juga guru Syekh Ali Jaber yang bernama Syekh Said Adam, Syekh Muhammad Ramadhan dan Syekh Muhammad Husein Al Qari. Syekh Said Adam adalah ketua pengurus makam Rasulullah SAW dan pemegang kunci makam Rasulullah SAW. Syekh Muhammad Ramadhan merupakan ketua Majelis Tahfidzul Qur’an di Masjid Nabawi dan Syekh Muhammad Husein Al Qari adalah ketua ulama Qira’at di Pakistan.

C. Kiprah Dakwah Syekh Ali Jaber merupakan da’I yang berasal dari kota Madinah yang kemudian memilih untuk tinggal di Indonesia, karena istri Syekh Ali Jaber merupakan keturunan Indonesia. Banyak kegiatan dakwah yang dilakukan oleh Syekh Ali Jaber setelah lulus Aliyah hingga saat ini. Pada saat Syekh Ali Jaber menyelesaikan Aliyahnya di tahun 1995 H, ia langsung melakukan kegiatan dakwah dengan mengajar di masjid yang ia miliki di kota Madinah. Syekh Ali Jaber mengajarkan bagaimana cara menghafal Al- Qur.an dengan mudah serta bagaimana cara menjaga hafalan kita. 6

6 https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2016/12/profil-lengkap- syekh-ali-jaber.html?m= 1 (diakses pada 15 Juni 2019) 48

Selain menjadi pengajar tahfidzul Qur’an di kota Madinah Syekh Ali Jaber juga di tunjuk untuk menjadi salah satu imam di Masjid Nabawi. Setelah Syekh Ali Jaber berkiprah di kota Madinah kemudian ia memperluas kiprah dakwahnya di Indonesia. Kegiatan dakwah yang dilakukan oleh Syekh Ali Jaber banyak sekali. Syekh Ali Jaber menjadi guru tahfidz Al- Qur’an di Islamic Centre (Masjid Agung Al Muttaqin) yang terletak di daerah Cakranegara Lombok NTB. Selain menjadi guru tahfidzh di Islamic Centre, ia juga ditunjuk sebagai imam besar dan khatib di tempat tersebut. 7 Syekh Ali Jaber juga di minta oleh pengurus Masjid Sunda Kelapa untuk menjadi Imam Shalat Tarawih, Qiyamul Lail dan Pembimbing Tadarus Al-Qur’an selama Ramadhan 1429 Hijriyah di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Jakarta Pusat.8 Kegiatan dakwah yang di lakukan oleh Syekh Ali Jaber lebih banyak mengajar di tempat-tempat keagamaan yang berada di Indonesia. Syekh Ali Jaber juga sebagai pengajar di Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Al-Asykar Puncak Jawa Barat. Kegiatan utama yang sering dilakukan oleh Syekh Ali Jaber dalam berdakwah tak pernah lepas dari ceramah dan juga sebagai guru tahfidz Qur’an. Syekh Ali Jaber juga sebagai penceramah di beberapa stasiun televisi di Indonesia.

7 https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2016/12/profil-lengkap- syekh-ali-jaber.html?m= 1 (diakses pada 15 Juni 2019) 8 https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2016/12/profil-lengkap- syekh-ali-jaber.html?m= 1 (diakses pada 15 Juni 2019) 49

Banyak media yang sudah menjadi partner dakwah Syekh Ali di Indonesia, antara lain adalah TV One dengan mata acara Damai Indonesiaku, RCTI dengan mata acara Kultum Ramadhan serta Syekh Ali juga sebagai juri di acara Hafidz Indonesia, Trans 7 dengan mata acara The Journey Backpacker, iNews TV dengan mata acara Cahaya Hati, serta Syekh Ali juga berdakwah melalui radio dengan program Nasehat Harian yang diputarkan oleh Radio Republik Indonesia ( RRI ). Kiprah dakwah Syekh Ali tidak berhenti disitu, akan tetapi kiprahnya menyebar luas dan sebagai salah satu bentuk kiprah dakwahnya adalah dengan mendirikan Yayasan yang diberi nama Yayasan Syekh Ali Jaber dimana letak yayasannya tersebut di Jalan Jatinegara Barat No 169 RT 005 RW 03, Bali Mester Jatinegara Jakarta Timur. Yayasan Syekh Ali Jaber merupakan yayasan yang bergerak di bidang pendidikan khusus Al-Qur’an dan Hadist bersanad, yang menjadi wadah aktifitas dakwah dan social Syekh Ali Jaber bersama para Syekh dari Arab Saudi, Yaman, Mesir dan Indonesia. Yayasan Syekh Ali Jaber berdiri pada tahun 2013 dengan visi menanamkan dan menumbuhkan perilaku Al- Qur’an dalam diri masyarakat, menyebarkan ilmu berdasarkan aqidah yang benar serta memberikan kontribusi dalam membangun karakter imani dan insan kamil. Sedangkan misi nya adalah menjadi satu-satunya pusat studi 50

Al-Qur’an dan lembaga social di wilayah Asia Tenggara yang memiliki kemandirian finansial.

D. Karya Dalam Bidang Dakwah Syekh Ali Jaber merupakan pendakwah yang telah melebarkan sayap dakwahnya dari tahun 2008 hingga saat ini. Sebagai seorang tokoh agama, Syekh Ali Jaber memiliki beberapa karya dalam bidang dakwahnya agar apa yang disampaikan olehnya tidak hanya diketahui oleh orang-orang terdekatnya, akan tetapi bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Syekh Ali Jaber memiliki beberapa karangan buku yang telah tersebar luas di Indonesia. Salah satu karya buku karangan Syekh Ali Jaber bertemakan Amalan Ringan Paling Menakjubkan, buku tersebut diterbitkan pada tanggal 15 Maret 2017 dengan jumlah halaman 208 dan nama penerbitnya Zikrul Hakim. Dalam buku tersebut Syekh Ali Jaber memberi penjelasan tentang amalan Ibadah yang ringan , namun nilai dan pahalanya amatlah besar di sisi Allah SWT. Amalan- amalan ringan yang juga insya Allah dapat menyelesaikan berbagai macam masalah dan persoalan kita. Dengan membaca buku ini insya Allah akan membuat kita sadar betapa amalan-amalan ini memang seharusnya melekat dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga Allah 51

memberikan keberkahan dalam kehidupan kita serta kebahagian di sisa umur hidup kita. 9 Tidak hanya buku itu, ada juga buku yang Syekh Ali Jaber karang dengan judul Cahaya dari Madinah, buku tersebut di terbitkan pada tanggal 8 Maret 2014 dengan jumlah halaman 196 yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Dalam buku tersebut beliau menceritakan tentang bagaimana Islam terlahir dari kota Madinah yang memiliki sejarah Islam. Buku ini juga benar-benar memberikan sedikit cahaya baru bagi pengetahuan keislaman masyarakat muslim Indonesia dan mengungkap segala keluasan Islam sebagai agama rahmatan lil a’lamin . Saat buku ini diterbitkan ada beberapa tanggapan yang disampaikan oleh beberapa tokoh, diantaranya adalah Ustadz Yusuf Mansyur, KH Muhamaad Arifin Ilham dan juga Faiz Sumarno selaku Produser Damai Indonesiaku TV One. Menurut Ustadz Yusuf Mansyur tentang buku tersebut “ Buku ini atas izin Allah memiliki kekuatan mengubah pembacanya. Sebab berasal dari materi dakwah penuh cinta dan keikhlasan”. Sedangkan menurut KH Arifin Ilham “ Subhanallah Syekh Ali benar-benar Syekh yang dikesankan orang tua guru yang alim, dan Ali adalah sahabat Nabi dan juga menantu Nabi yang sangat cerdas. Begitulah Syekh Ali

9 Gramedia “Buku best seller karya Syekh Ali Jaber” https:// www.gramedia.com /author/ author-syekh-ali-jaber (diakses pada 15 Juni 2019 ). 52

diseniorkan diantara para da’i muda, karena kealiman dan ilmunya. Uhibukum fillah ya Syekh Ali.10 Menurut Faiz Sumarno “ Syekh Ali adalah orang yang dipilih oleh Allah SWT untuk meneruskan dakwah dari Rasulullah SAW. Beliau rela berganti warga Negara demi mensyariatkan Islam. Saya bangga bisa berjuang bersama dalam mensyiarkan Islam dengan Syekh Ali Jaber. Meskipun saya masih jauh dari kata taat kepada Allah SWT, namun Syekh Ali Jaber masih mau dengan konsisten dan segala kerendahan hati beliau untuk bersama tim dari “Damai Indonesiaku”, untuk sama-sama berjuang mensyiarkan kebaikan di jalan media TV. 11

10 Gramedia “Buku best seller karya Syekh Ali Jaber” https:// www.gramedia.com /author/ author-syekh-ali-jaber (diakses pada 15 Juni 2019 ). 11 Gramedia “Buku best seller karya Syekh Ali Jaber” https:// www.gramedia.com /author/ author-syekh-ali-jaber (diakses pada 15 Juni 2019 ). BAB 1V RESPON WARGA BIDARA CINA RT 005 RW 03 JATINEGARA JAKARTA TIMUR TERHADAP MATERI PUASA DAN DAKWAH SYEKH ALI JABER DI DAMAI INDONESIAKU

A. Profil Responden Sebelum dijelaskan tentang respon responden terhadap kuesioner yang penulis ajukan, maka terlebih dahulu dijelaskan tentang profil warga Bidara Cina Rt 005 Rw 03, Kelurahan Balimester, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur yang dapat dikelompokan pada beberapa table : jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan terakhir. Berikut ini adalah deskripsi responden berdasarkan hasil penelitian : 1. Tentang Jenis Kelamin Tabel 5 Jenis Kelamin Responden No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase 1 Laki- laki 37 Orang 60% 2 Perempuan 25 Orang 40% Jumlah 62 Orang 100%

Berdasarkan table 1 di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang paling banyak ditemui oleh peneliti adalah laki-laki dengan jumlah 37 orang ( 60%). Sedangkan responden yang paling sedikit ditemui oleh peneliti adalah peremouan dengan jumlah 25 orang (40%). Karena dalam

53 54

penelitian ini responden laki-laki yang lebih banyak ditemui oleh peneliti, maka dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini responden laki-laki yang lebih banyak mengisi angket yang disediakan oleh peneliti.

2. Tentang jenis pekerjaan Pada jenis pekerjaan, dapat dikategorikan pada beberapa profesi yang terdiri atas : Guru, wiraswasta, karyawan, dagang, buruh, supir, tukang ojek, ibu rumah tangga dan pengangguran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari table dibawah ini.

Tabel 6 Jenis pekerjaan responden No Jenis Pekerjaan Frekuensi Presentase 1 Guru 1 2% 2 Wiraswasta 7 11% 3 Karyawan 8 12% 4 Pedagang 5 8% 5 Buruh 6 10% 6 Supir 3 5% 7 Tukang Ojek 3 5% 8 Ibu Rumah Tangga 15 24% 9 Pengangguran 14 23% Jumlah 62 100%

Dari tabel 2 di atas berdasarkan jenis pekerjaannya dapat diketahui bahwa kebanyakan responden yang selalu 55

menyaksikan ceramah Syekh Ali Jaber adalah ibu- ibu rumah tangga dengan jumlah 15 orang (24%). Hal ini biasanya terjadi karena profesi ibu-ibu terkonsentrasi pada satu bidang yaitu sebagai ibu rumah tangga. Berbeda dengan laki-laki, walaupun secara jumlah respoden lebih banyak tetapi secara profesi mereka mempunyai profesi yang bermacam-macam dan tidak terkonsentrasi pada satu jenis pekerjaan. Hal ini lah yang menyebabkan jumlah responden berdasarkan jenis pekerjaan lebih banyak berprofesi sebagai ibu-ibu rumah tangga. 3. Tentang Latar Belakang Pendidikan Pada tingkat pendidikan, ditemukan bahwa responden memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Pendidikan terakhir yang telah ditempuh oleh responden sangat beragam. Hal ini dapat dilihat pada table dibawah ini : Tabel 7 Latar Belakang Pendidikan No Jenis Pendidikan Frekuensi Presentase 1 Sekolah Dasar 13 21% 2 Sekolah Menengah Pertama 21 34% 3 Sekolah Menengah Atas 27 43% 4 Sarjana 1 2% Jumlah 62 100%

Berdasarkan table 3 di atas menunjukan bahwa responden dengan pendidikan terakhir tertinggi yaitu pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas ( SMA ) dengan presentase sebesar 43%. Sedangkan presentase jumlah 56

responden terkecil adalah responden pada tingkat pendidikan Sarjana dengan presentase sebesar 2%. Sedangkan responden yang banyak ditemui oleh peneliti berdasarkan pada table 3 di atas yaitu dengan pendidikan terakhir pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 43%. Hal ini berarti responden yang paling banyak menyaksikan ceramah Syekh Ali Jaber berdasarkan latar belakang pendidikan adalah responden yang mempunyai latar belakang pendidikan terakhir SMA dengan jumlah 27 orang.

B. Respon Kognitif Warga Bidara Cina RT 005 RW 03 Jatinegara Jakarta Timur Terhadap Materi Puasa dan Tauhid Syekh Ali Jaber di Damai Indonesiaku Respon kognitif adalah respon yang timbul setelah adanya pemahaman terhadap sesuatu yang terkait dengan informasi atau pengetahuan. Terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, atau dipersepsi oleh khalayak. 1 Untuk melihat respon kognitif warga Bidara Cina RT 005 RW 03, maka dapat menggunakan rumus skala likert dan dapat dilihat pada table berikut :

1 Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999), h.218 57

Tabel 8 Respon Kognitif No Item Pertanyaan SS S TS STS Skors Rangking 1 Saya jauh lebih 108 129 0 0 237 1 memahami makna puasa dan tauhid setelah mendengar ceramah Syekh Ali Jaber 2 Saya lebih 76 90 34 0 200 6 mendalami ilmu tentang puasa dan tauhid setelah mendengar ceramah Syekh Ali Jaber 3 Materi tentang puasa 88 123 0 0 211 3 dan tauhid yang disampaikan Syekh Ali Jaber mudah dipahami 4 Materi tentang puasa 124 84 0 0 208 4 dan tauhid yang disampaikan Syekh Ali Jaber ada kutipan Al-Qur’an dan Hadist 5 Saya dapat 124 87 0 0 211 3 membedakan puasa sunnah dan puasa wajib 6 Saya setuju dengan 76 91 0 0 167 9 materi puasa dan tauhid yang disampaikan Syekh 58

Ali Jaber 7 Saya lebih paham 64 126 6 0 196 7 materi puasa dibandingkan tauhid 8 Puasa ramadhan 176 54 0 0 230 2 merupakan puasa wajib 9 Saya lebih paham 44 96 4 0 144 11 tentang makna puasa dibandingkan dengan hikmah puasa 10 Saya dapat 76 105 0 0 181 8 membedakan makna tauhid dan manfaat tauhid 11 Kalimat laillahaillah 120 87 0 0 207 5 merupakan kalimat tauhid 12 Tauhid 80 89 0 0 160 10 mengharamkan diri saya dari api neraka sedangkan puasa menjauhkan diri saya dari api neraka 13 Tauhid mengajarkan 60 99 4 0 154 11 saya tentang bagaimana seorang muslim ibadahnya dapat diterima Allah

Dari table 4 di atas dapat di ketahui bahwa respon kognitif ( pengetahuan ) warga Bidara Cina RT 005 RW 03, dapat diurutkan sebagai berikut : 59

1. Variabel 1 yaitu tentang warga Bidara Cina jauh lebih memahami tentang puasa dan tauhid setelah mendengarkan cermah Syekh Ali Jaber mendapatkan peringkat pertama dengan skor 237. 2. Variabel 8 yaitu tentang puasa ramadhan merupakan puasa wajib mendapatkan peringkat ke dua dengan skor 230 3. Variabel 3 dan 5 yaitu tentang membedakan puasa sunah dan puasa wajib serta tentang materi puasa dan tauhid yang disampaikan Syekh Ali Jaber mudah dipahami mendaptakan peringkat ke tiga dengan skor 211.

Dari pemaparan di atas dapat diuraikan bahwa warga Bidara Cina mendapatkan pemahaman tambahan tentang puasa dan tauhid setelah menonton atau mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber yang membahas materi tersebut pada acara Damai Indonesiaku. Setelah mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber tentang puasa maka warga Bidara Cina memahami betul tentang puasa ramadhan merupakan puasa yang wajib untuk dilakukan bagi semua umat muslim, karena perintah puasa merupakan perintah langsung dari Allah SWT. Warga Bidara Cina setelah mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber tentang puasa dan tauhid mereka dapat membedakan antara puasa sunah dan puasa wajib, serta mereka juga mudah untuk memahami isi ceramah yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber. Hal ini terbukti dari 60

variabel nomor satu yang mendapatkan jumlah respon yang besar dan menerangkan bahwa warga Bidara Cina jauh lebih memahami tentang puasa dan tauhid setelah mendengarkan ceramah Syekh AliJaber. . C. Respon Afektif Warga Bidara Cina RT 005 RW 03 Jatinegara Jakarta Timur Terhadap Materi Puasa dan Tauhid Syekh Ali Jaber di Damai Indonesiaku Respon Afektif, yaitu respon yang timbul karena adanya perubahan perasaan terhadap sesuatu yang terkait dengan emosi, sikap dan nilai. Timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak. 2 Untuk melihat respon Afektif warga bidara cina RT 005 RW 03, maka dapat menggunakan rumus skala likert dan dapat dilihat pada table berikut : Tabel 9 Respon Afektif No Item SS S TS STS Skors Rangking Pertanyaan 1 Saya tidak 0 0 111 100 211 4 menyukai materi puasa yang Syekh Ali Jaber sampaikan.

2 Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi, h.218 61

2 Saya menyukai 104 108 0 0 212 2 materi puasa yang Syekh Ali Jaber sampaikan. 3 Dengan 32 132 20 0 184 8 berpuasa ramadhan membuat saya merasa tenang karena sudah menjalankan kewajiban 4 Saya takut 156 90 0 0 246 1 meninggalkan puasa ramadhan karena akan mendekatkan diri kepada api neraka 5 Materi puasa 164 63 0 0 227 3 dan tauhid yang disampaikan Syekh Ali Jaber membuat saya kagum 62

6 Saya ingin 92 102 4 0 198 5 masuk surga dengan tidak melakukan perbuatan syirik kepada Allah 7 Saya ingin 112 78 4 0 194 6 mengucapkan kalimat tauhid diakhir hidup saya, karena kalimat tersebut yang dapat menolong saya 8 Saya lebih 82 93 12 0 187 7 bersemangat untuk berpuasa setelah mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber

Dari table 5 di atas dapat diketahui bahwa respon afektif (sikap) warga Bidara Cina RT 005 RW 03, dapat diurutkan sebagai berikut : 1. Variabel 4 yaitu tentang rasa takut meninggalkan puasa ramadhan karena akan mendekatkan diri kepada api 63

neraka mendapatkan peringkat kesatu dengan nilai skor 246. 2. Variabel 2 yaitu tentang seseorang menyukai materi puasa yang Syekh Ali Jaber sampaikan mendapatkan peringkat ke dua dengan nilai skor 242 3. Variabel 5 tentang materi puasa dan tauhid yang disampaikan Syekh Ali Jaber membuat saya kagum mendapatkan peringkat ke tiga dengan skor 227.

Dari pemaparan tabel 5 di atas dapat dijeleaskan bahwa warga Bidara Cina takut jika seorang muslim tidak melaksanakan puasa wajib maka ia akan dimasukan kedalam neraka dan ia akan kekal didalamnya. Warga Bidara Cina menyukai materi ceramah Syekh Ali Jaber yang membahas tentang puasa, karena bagi mereka puasa merupakan ibadah yang paling besar pahalanya di sisi Allah SWT dibandingkan dengan ibadah lainnya. Puasa merupakan ibadah yang rahasia, karena puasa diketahui oleh orang yang melaksanakannya dan Allah SWT. Ceramah yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber membuat banyak orang merasa kagum dengannya, karena Syekh Ali Jaber merupakan tokoh Agama yang berasal dari Arab Saudi dimana Negara tersebut merupakan Negara yang membangun atau memiliki nilai sejarah Islam yang paling besar.

64

D. Respon Konatif Warga Bidara Cina RT 005 RW 03 Jatinegara Jakarta Timur Terhadap Materi Puasa dan Tauhid Syekh Ali Jaber di Damai Indonesiaku Respon konatif, yaitu respon yang berupa tindakan, kegiatan atau kebiasaan yang terkait dengan prilaku nyata. Merujuk pada prilaku nyata yang dapat diamati; yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan berprilaku. 3 Untuk melihat respon konatif warga Bidara Cina RT 005 RW 03, dapat menggunakan rumus skala likert dan dapat dilihat pada table berikut : Tabel 10 Respon Konatif No Item SS S TS STS Skors Rangking Pertanyaan 1 Materi puasa 96 102 4 0 202 2 yang Syekh Ali Jaber sampaikan mendorong saya untuk berpuasa lebih rajin lagi 2 Setelah 80 93 12 0 185 4 mendengarkan ceramah Syekh

3 Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi, h.218 65

Ali Jaber tentang tauhid mendorong saya untuk tidak berbuat syirik 3 Pemahaman isi 124 99 0 0 223 1 ceramah Syekh Ali Jaber tentang puasa menjadikan diri saya lebih khusu berpuasa 4 Saya belajar 80 96 20 0 196 3 berpuasa sunah setelah mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber tentang puasa 5 Setelah 40 123 12 0 175 5 mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber tentang puasa dan tauhid 66

mendorong saya untuk meningkatkan keimanan kepada Allah dengan cara melakukan ibadah yang diperintahkan seperti sholat, puasa, zakat dll

Dari table 6 diatas dapat diketahui bahwa respon konatif ( perilaku ) warga Bidara Cina RT 005 RW 03, dapat diurutkan sebagai berikut : 1. Variabel 3 yaitu tentang pemahaman isi ceramah Syekh Ali Jaber tentang puasa menjadikan diri saya lebih khusu berpuasa mendaptkan rangking ke satu dengan skor 223. 2. Variabel 1 yaitu tentang materi puasa yang Syekh Ali Jaber sampaikan mendorong saya untuk berpuasa lebih rajin lagi mendaptkan peringkat ke dua dengan skor 202 3. Variabel 4 yaitu tentang saya belajar berpuasa sunah setelah mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber tentang puasa mendaptkan peringkat ketiga dengan skor 196.

67

Dari pemaparan di atas dapat diketahui bahwa warga Bidara Cina merasa lebih khusu dalam berpuasa setelah mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber tentang puasa dan tauhid. Ceramah Syekh Ali Jaber mendorong warga Bidara Cina untuk lebih rajin lagi dalam menjalankan ibadah puasa, baik itu puasa sunnah senin dan kamis atau bisa juga puasa yang lainnya.

Tabel 7 Rekapitulasi Rata-Rata Skors Variabel No Variabel Rata-Rata Rangking Skors 1 Respon Kognitif 192,8 3 2 Respon Afektif 207,4 1 3 Respon Konatif 196,2 2

Dari table 7 di atas maka dapat diketahui bahwa rata- rata skors variabel afektif menempati rangking pertama dengan rata-rata skors 207,4. Ini menunjukan bahwa warga Bidara Cina RT 005 RW 03 sangat puas serta merasa senang dengan ceramah Syekh Ali Jaber tentang puasa dan tauhid yang di tayangkan oleh TV One . BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis di Kelurahan Balimester RT 005 RW 03, Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur mengenai respon warga Bidara Cina RT 005 RW 03 Jatinegara terhadap dakwah Syekh Ali Jaber, dapat diketahui bahwa : 1. Dari segi efek kognitif ( pengetahuan ), warga Bidara Cina RT 005 RW 03 Kelurahan Balimester Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur berpendapat bahwa warga Bidara Cina jauh lebih memahami tentang puasa dan tauhid setelah mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber serta warga Bidara Cina juga merasa mudah dalam memahami materi puasa dan tauhid, sehingga hal ini lah yang membuat warga Bidara Cina tertarik dengan ceramah Syekh Ali Jaber. 2. Dari segi efek afektif ( perasaan ), warga Bidara Cina RT 005 RW 03 Kelurahan Balimester Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur berpendapat bahwa warga Bidara Cina merasa takut ketika meninggalkan puaas wajib, karena akan mendekatkan diri yang meninggalkannya kepada api neraka. Warga Bidara Cina juga lebih suka dengan materi puasa, karena puasa merupakan materi yang lebih mudah dibandingkan dengan tauhid. Materi yang disampaikan oleh Syekh Ali Jaber tentang puasa

68 69

dan tauhid selalu didinggungkan dengan Al-Qur’an dan hadist, sehingga ini lah yang membuat warga merasa kagum dengannya. 3. Dari segi konatif ( tindakan ), setelah mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber banyak warga Bidara Cina yang lebih khusu dalam berpuasa, karena menurut mereka khusu dalam puasa yaitu meninggalkan apa saja yang menghapuskan pahala puasa serta membatalkan puasa itu sendiri.

B. Saran-Saran 1. Untuk Syekh Ali Jaber yang sudah melakukan dakwah bil lisan atau dakwah dengan perkataan agar terus melanjutkan dakwah bil lisan nya kepada seluruh umat Islam yang membutuhkan dakwah bil lisan dari Syekh Ali Jaber. Karena warga sekitar merasa berdampak positif dengan apa yang dilakukan oleh Syekh Ali Jaber. 2. Untuk Syekh Ali Jaber saran dari penulis sendiri, agar kosa kata bahasa Indonesianya lebih di perdalam agar tidak terjadi kesalahan pada responden saat memahami ceramah Syekh Ali Jaber. 3. Untuk warga Bidara Cina RT 005 RW 03 Kelurahan Balimester Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur untuk lebih sering menyaksikan ceramah-ceramah Syekh Ali Jaber, agar mendapatkan pengetahuan agama Islam yang lebih luas lagi. DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Subandi. Psikologi Sosial, (Jakarta: Bulan Bintang,1982)

Ahmadi, Abu. Psikologi Belajar, (Jakarta: Reneke Cipta, 1992).

Al-Habsy, M. Baghir. Fiqih Praktis, ( Bandung : Mizan, 1999).

Ash-Shiddieqy, T.M Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Al- Qur’an/Tafsir, (Jakarta: Bulan Bintang,1972).

Bahcin, Imelda. Motivasi Konsumsi Terhadap Tayangan Reality Show dan Pemenuhan Kebutuhan Informasinya, ( Medan: FISIP, 2009) .

Bungin, M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008 ).

Dagun, Save D. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta : Balai Pustaka, 1996).

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3¸ (Jakarta: Balai Pustaka, 2002).

Echlos, Jhon & Hasan Shadily. Kamus Besar Bahasa Inggris Indonesia, ( Jakarta: Gramedia, 2003).

Junaedi, Dedi. Pedoman Puasa Tuntunan dan Permasalahannya, (Akademika Pressindo, 2004).

70 71

Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006).

Kuswandi, Wawan. Komunikasi Massa Analisis Interaktif

Budaya Massa, ( Jakarta, Rineka Cipta,2008).

Marwah Daud, Marwah. Dakwah Islam Tahun 2000-an, ( Jakarta, makalah pengantar pada stadium general IAIN Syarief Hidayatullah, 1990 ).

Morrisan, Jurnalistik Televisi Muktahir, ( Jakarta, kencana, 2008).

Mubarak, Ahmad. Psikolog Dakwah, (Jakarta : Pustaka Firdaus,1999).

Munir, Syamsul. Materi Dakwah, (Jakarta : Rosdakarya, 2009)

Qodriyah, Lailatul, Respon Ibu-ibu Majlis Ta’lim Nurul Islam Desa Merak – Tanggerang Terhadap Sinetron Cinta Fitri Season 5, ( Jakarta : FDK 2009 ).

Rahmat, Jalaludin. Islam Aktual, (Bandung, Mizan 1992).

Rais, Amin. Tauhid Sosial Formula Menggempur Kesenjangan, (Mizan : Bandung, 1998).

Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999). 72

Shaleh, Abdul Rosyad . Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta : Bulan Bintang,1997).

Sijanto, Agus. Psikologi Umum, (Jakarta: Bumi Aksara,2004).

Singarimbun, Masri. Metode Peneloitian Survei, ( Jakarta, PT. Pustaka LP3ES, 1995 )

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&D, ( Bandung : Alfabeta 2011 ).

Suparta, Munzier. Ilmu Hadist, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993).

Uno, Hamzah B. Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006).

Vivian, John. Teori Komunikasi Massa, ( Jakarta, Kencana, edisi ke-8, 2008 ).

Wahyu Triatmo, Agus. Dakwah Islam Antara Normatif dan Kontektual, (Semarang: Fakda IAIN Walisongo,2001).

Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: UGM,1996).

Wirawan Sarwono, Sarlito. Teori-teori Psikologi Sosial, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005).

Yunan Yusuf, H.M. Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006). 73

Yusuf, Maulana, Respon IREMA ( Ikatan Remaja Masjid ) Nurul Ikhlas Bogor Terhadap Sinetron Islam KTP, ( Jakarta : FDK, 2011 ).

Referensi Website

Gramedia “Buku best seller karya Syekh Ali Jaber” https://

www.gramedia.com /author/ author-syekh-ali-jaber http://www.masuk-islam.com /mengenal Syekh Ali Jaber/ https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2016/12/profil-

lengkap-syekh-ali-jaber.html?m https://profilbiodataustadz.blogspot.co.id/Profil, Biodata dan

Biografi Lengkap Syekh Ali Jaber/

LAMPIRAN

Transkip Ceramah Syekh Ali Jaber di Damai Indonesiaku

Para jamaah yang di muliakan Allah SWT, orang masuk Islam dalam mengucapkan dua kalimat syahadat dan sebelum itu tidak ada proses panjang, gampang, mudah dan cepat ashadu allailahaillallah wa ashadu anna muhammadan rosulullah dan boleh juga ashaduanna muhammadan abduhu warasuluhu. Aku bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah atau boleh juga aku bersaksi bahwa nabi Muhammad hamba serta utusan Allah SWT. Kapan saja diucapkan dan kalau saya minta anda semua ucapkan kalimat tersebut. Untuk mengucapkan kalimat dua syahadat adalah hal yang mudah, namun yang sulit setelah mengucapkannya itu kita harus mengamalkannya. selepas kita iqrar syahadat maka kita berjanji kepada Allah SWT. Berarti kita tanda tangan dan terikat janji dengan syahadat kepada Allah SWT. Dalam kalimat syahadat ada hak-hak laillahaillallah, kalimat syahadat atau laillahaillallah kunci pintu surga, tapi kira-kira ada ga kunci yang tanpa gigi bisa dibuka, bisa dipake, kunci tanpa gigi. Kunci motor ada giginya ga? Kunci mobil, kunci rumah, termasuk juga kunci Islam ?. kuncinya yaitu dua kalimat syahadat, tapi ada hak-haknya itu yang dinamakan gigi kunci kalimat syahadat. Gigi kunci laillahaillallah berarti kalau kita membawa kalimat syahadat tapi tidak membawa hak-hak laillahaillallah seperti shalat, puasa, berbakti baik, mulia, jujur, amanah, jauh dari sifat-sifat buruk dan lain- lainnya itu lah yang dinamakan hak-hak laillahaillallah atas kita sudah berjanji kepada Allah SWT, oleh karena itu ketika kita mengucapkan kalimat syahadat tidak ada proses sebelumnya, tidak ada sesuatu apa-apa. Saya

pernah mengikuti suatu majelis, bertemu dengan seorang muallaf yang baru masuk Islam. Dihadiri banyak jamaah, orang-orang itu dari dan dipimpin oleh seorang guru yang tidak perlu saya sebutkan nama, sebelum mengucapkan kalimat syahadat ayo ikut apa yang saya ucapkan

Bismillahirrohman nirrohim dan orang itu ikut, kemudian

Astagfirullahaladzim sampai berat-berat diikutin, sampe baca istighfar dan lain-lainnya. Dan kemudian masuk membaca ashadu allailahaillallah wa ashadu anna muhammadan rosulullah, namun orang tersebut merasa keberatan dengan menarik nafasnya dalam-dalamnya. Padahal dalam Islam tidak pendahuluan baca ini baca itu sebelum membaca syahadat. Orang mau masuk Islam sini diberikan keterangan langsung mengucapkan kalimat syahadat kalau ada sesuatu abis itu baru boleh, mengajarkan dari proses mandi, wajib wudhu, sholat dan lain-lainnya semua, itu dilakukan setelah mengucapkan kalimat syahadat, namun sebelum itu tidak ada dzikir tertentu untuk masuk Islam, masa dia beristighfar padahal dia belum masuk Islam.

Kita masuk rumah orang Hindu, ayo kita istighfar dulu , tidak ada itu. Allah

SWT memberikan kemudahan untuk masuk Islam, tetapi yang perlu kita jaga adalah proses setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. Allah SWT memberikan musim-musim kepada kita umtuk meningkatkan ibadah kita, seperti bulan ramadhan, ibadah itu adakan setiap hari dan berpuasa ada juga kan setiap hari, ada puasa sunnah setiap senin dan kamis, tapi sepanjang

tahun cukup manusia pasti menghadapi kelemahan, males, godaan macem- macem. Terlalu bebas makanan banyak bakteri, banyak racun yang ada didalam tubuh kita, supaya proses pengembalian kesehatan iman, jasmani.

Ini bulan suci ramadhan, ramadhan madrosatun lissolihin, puasa merupakan sekolah bagi orang-orang soleh bahkan untuk menambah kesolihan.

Ramadhan tempat kita untuk memperbaiki kesehatan kita, untuk memperbaiki hubungan kita kepada Allah SWT, rasulullah SAW bersabda supaya jamaah ada sedikit mengetahui rahasia antara berpuasa dan kalimat syahadat. Rasulullah SAW bersabda “man shoma yauman fi sabilillahi baadahullahu annin nar sabiina kholifah” diriwayat yang lain “man shoma yauman fi sabilillahi baadahullahu annin nar miata am” barang siapa yang berpuasa satu hari lillahi ta’ala dijauhkan dari Allah SWT neraka jahanam seratus tahun. Padahal yang diinginkan oleh hamba Allah sebagaimana yang digambarkan dalam surat Al-Imran bahwa kalau dia dapat sedikit saja maka dia hanya tergeser bukan menjauh, akan tetapi jika dia berpuasa karena Allah maka dia akan dijauhkan dari api neraka selama seratus tahun. Berarti bersyahdat mengharamkan kita dari neraka dan berpuasa menjauhkan kita dari api neraka. Bulan romadhon memang indah tapi bahagia seseorang yang mampu memaksimalkan bulan suci romadhon, selalu kita membuka sholat kita dan saya yakin semuanya pada hafal “kul innasolati wa nusuki wa mahyahya wa

mamati lillahirobbil alamin” apakah cukup lillahi saya minta penjelasan, segala amalan kita lillah karena Allah, itu cukup tidak, apa kelanjutannya lillahirobbil alamin la syarikala. Tidak tercampur dengan kesyirikan berarti kata lillahi saja sendiri belum tentu sempurna, akan tetapi jika ditambahkan dengan la syarikala maka akan sempurna. Ketika kita ingin berdo’a maka berdo’alah langsung tidak perlu kepada siapa-siapa, nah disitulah kuncinya.

Jaman sekarang banyak orang yang berdo’a tercampur dengan syiriknya.

Orang merasa diri tidak diterima do’anya maka ia menggantungkan do’a nya kepada kiyai siapa, habaib siapa, syekh siapa baru bisa diterima do’anya.

Iblis, syaiton pernah berdo’a dan diterima do’anya, apa lagi orang mukmin dan orang muslim jauh lebih pantes diterima do’anya. Memang saat kita berdo’a pasti ada rasa malu, karena kita merasa bahwa diri kita msh banyak dosa, masih banyak kekurangan, itu adalah hal yang wajar, tapi tidak berarti do’a kita tidal diterima Allah. Justru jamaah do’a kita diterima Allah SWT asal dalam diri kita tertanam rasa Ikhlas dan yakin. Allah SWT maha mendengar atas segala hajat kita. Inti dari puasa mengajarkan kita menjadi hamba yang ikhlas karena ibadah puasa adalah ibadah rahasia, ada seseorang yang menggerakan lidahnya tapi kita tidak tahu, apakah dia lagi berdzikir atau bernyanyi betul ga? Sama halnya dengan puasa, bahwa puasa merupakan ibadah rahasia sehingga ibadah tersebut hanya orang yang berpuasa dan Allah SWT yang tau apakah benar-benar puasa atau tidak.

ANGKET

Respon Masyarakat Bidara Cina Terhadap Materi Puasa dan Tauhid

Syekh Ali Jaber di Damai Indonesiaku

Peneliti

Nama : Arif Syahrizal

NIM : 1112051000133

Fakultas : FIDKOM

Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam

Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Program : S1

PETUNJUK UMUM

1. Angket ini dibuat tanpa tujuan apapun kecuali untuk kegiatan

penelitian skripsi sebagai tugas akhir perkuliahan dalam rangka

memperoleh gelar sarjana (S1).

2. Angket ini berisi tentang beberapa pertanyaan yang memeiliki

beberapa pilihan jawaban.

3. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang dipilih.

4. Isilah kolom identitas dengan lengkap. 5. Kami mengharapkan kesediaan anda untuk mengisi angket

dengan sebenar-benarnya, karena kejujuran anda dapat membantu

kami dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini.

6. Jawaban yang anda berikan dijamin kerahasiannya.

7. Selamat mengerjakan dan terima kasih atas bantuan serta kerja

samanya.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama

:……………………………………………………….

Jenis Kelamin

:……………………………………………………….

Umur

:……………………………………………………….

Alamat Rumah

:……………………………………………………….

Pekerjaan

:……………………………………………………….

Pendidikan Terakhir

:………………………………………………………. Respon Kognitif

1. Saya jauh lebih memahami makna puasa dan tauhid setelah

mendengar ceramah Syekh Ali Jaber

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

2. Saya lebih mendalami ilmu tentang puasa dan tauhid setelah mendengar ceramah Syekh Ali Jaber A. Sangat Setuju C . Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

3. Materi tentang puasa dan tauhid yang disampaikan Syekh Ali

Jaber mudah dipahami

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

4. Materi tentang puasa dan tauhid yang disampaikan Syekh Ali

Jaber ada kutipan Al-Qur’an dan Hadist

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

5. Saya dapat membedakan puasa sunnah dan puasa wajib

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

6. Saya setuju dengan materi puasa dan tauhid yang disampaikan

Syekh Ali Jaber

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

7. Saya lebih paham materi puasa dibandingkan tauhid

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

8. Puasa ramadhan merupakan puasa wajib

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

9. Saya lebih paham tentang makna puasa dibandingkan dengan

hikmah puasa

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

10. Saya dapat membedakan makna tauhid dan manfaat tauhid

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

11. Kalimat laillahaillah merupakan kalimat tauhid

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju 12. Tauhid mengharamkan diri saya dari api neraka sedangkan puasa

menjauhkan diri saya dari api neraka

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

13. Tauhid mengajarkan saya tentang bagaimana seorang muslim

ibadahnya dapat diterima Allah

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

Respon Afektif

14. Saya tidak menyukai materi puasa yang Syekh Ali Jaber

sampaikan.

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

15. Saya menyukai materi puasa yang Syekh Ali Jaber sampaikan.

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

16. Dengan berpuasa ramadhan membuat saya merasa tenang karena

sudah menjalankan kewajiban

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju 17. Saya takut meninggalkan puasa ramadhan karena akan

mendekatkan diri kepada api neraka.

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

18. Materi puasa dan tauhid yang disampaikan Syekh Ali Jaber

membuat saya kagum.

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

19. Saya ingin masuk surga dengan tidak melakukan perbuatan syirik

kepada Allah

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

20. Saya ingin mengucapkan kalimat tauhid diakhir hidup saya,

karena kalimat tersebut yang dapat menolong saya

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

21. Saya ingin mengucapkan kalimat tauhid diakhir hidup saya,

karena kalimat tersebut yang dapat menolong saya

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

Respon Konatif ( Tindakan Nyata )

22. Materi puasa yang Syekh Ali Jaber sampaikan mendorong saya

untuk berpuasa lebih rajin lagi

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

23. Setelah mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber tentang tauhid

mendorong saya untuk tidak berbuat syirik.

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

24. Pemahaman isi ceramah Syekh Ali Jaber tentang puasa

menjadikan diri saya lebih khusu berpuasa

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

25. Saya belajar berpuasa sunah setelah mendengarkan ceramah Syekh

Ali Jaber tentang puasa

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

26. Setelah mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber tentang puasa dan

tauhid mendorong saya untuk meningkatkan keimanan kepada

Allah dengan cara melakukan ibadah yang diperintahkan seperti

sholat, puasa, zakat dll.

A. Sangat Setuju C. Tidak Setuju

B. Setuju D. Sangat Tidak Setuju

Penulis foto bersama ketua RT 003 RW 09 Bidara Cina

Penulis foto bersama warga Bidara Cina RT 003 RW 09

Penulis foto bersama warga Bidara Cina RT 003 RW 09

Penulis foto bersama pedagang warga Bidara Cina RT 003 RW 09